rambu-rambu

14
Direktorat Pendidikan Menengah Umum Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional September 2004-Dit. Dikmenum Bahan IHT 43 SMA

Upload: bijan

Post on 12-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahan IHT 43 SMA. Rambu-Rambu. Penetapan Standar Ketuntasan Belajar Minimum. &. Analisis Hasil Pencapaian Standar Ketuntasan Belajar. Direktorat Pendidikan Menengah Umum Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.  September 2004-Dit. Dikmenum. -A-. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Rambu-Rambu

Direktorat Pendidikan Menengah UmumDirektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional

September 2004-Dit. Dikmenum

BahanIHT 43 SMA

BahanIHT 43 SMA

Page 2: Rambu-Rambu

September 2004-Dit. Dikmenum

Page 3: Rambu-Rambu

1. Standar Ketuntasan Belajar Minimal : adalah tingkat pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran

2. Nilai ketuntasan belajar siswa (kognitif dan psikomotor) dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 – 100

3. Nilai ketuntasan belajar maksimum adalah 100

4. Sekolah dapat menetapkan standar ketuntasan belajar minimum dibawah nilai ketuntasan belajar maksimum (100), namun sekolah harus merencanakan target dalam waktu tertentu untuk mencapai nilai ketuntasan belajar maksimum

5. Nilai ketuntasan belajar minimum ditetapkan pada awal tahun pelajaran untuk setiap mata pelajaran mulai dari kelas X, XI dan XII, dan dievaluasi ketercapaiannya pada setiap semester

September 2004-Dit. Dikmenum

Page 4: Rambu-Rambu

6. Penetapan ketuntasan belajar minimum dilakukan oleh forum guru baik yang berada dilingkungan sekolah yang bersangkutan maupun dengan sekolah lain yang terdekat (yang telah melaksanakan Kurikulum 2004) atau forum MGMP setempat

7. Penetapan nilai ketuntasan belajar minimum dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimum pada setiap Kompetensi Dasar (KD)

8. Penetapan nilai ketuntasan belajar minimum setiap KD dimaksud, dilakukan melalui analisis Indikator Pencapaian (IP) pada KD yang terkait

9. Nilai ketuntasan belajar setiap KD merupakan rata-rata nilai setiap indikator

September 2004-Dit. Dikmenum

Page 5: Rambu-Rambu

10.Setiap KD dan IP dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan belajar minimum, dan penetapannya harus memperhatikan :a. Tingkat esensial (kepentingan) setiap IP terhadap KD

dan KD terhadap Standar Kompetensi (SK), yang harus dicapai oleh siswa pada setiap semester/tahun pelajaran. Guru harus terlebih dahulu menentukan kriteria untuk dapat menentukan tingkat esensial IP/KD secara tepat.

b. Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap IP/KD yang harus dicapai oleh siswa.

c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa pada sekolah yang bersangkutan.

d. Kemampuan sumberdaya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah

Contoh : IP/KD yang sangat esensial seharusnya dicapai oleh

siswa dengan nilai 100, sedangkan IP/KD yang sifatnya pendukung dapat dicapai oleh siswa kurang dari 100.

September 2004-Dit. Dikmenum

Page 6: Rambu-Rambu

11. Nilai ketuntasan belajar minimum tersebut dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS/Raport) dan harus diinformasikan kepada seluruh warga sekolah dan orang tua siswa

September 2004-Dit. Dikmenum

No Mata Pelajaran

Standar Ketuntasan Minimal

*)

Nilai Hasil Belajar

Kognitif Psikomotor Sikap/Afektif

Angka Huruf Angka Huruf Predikat

1. Pendidikan Agama

2. Pendk. Kewarganeg.

3. Bhs dan Sastra Ind.

4. Bahasa Inggris

5. Dst.

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Nama Siswa : …………………………………

Nomor Induk : …………………………………

Kelas/Semester : X/1

Nama Sekolah : …………………………………

Tahun Pelajaran : …………………………………

Page 7: Rambu-Rambu

12. Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimum (Indikator/KD/SK): Sangat Esensial, karena berfungsi sebagai indikator

kunci yang :- Bermakna dan bermanfaat untuk pencapaian kompetensi indikator/KD/SK selanjutnya (berkelanjutan)

- Bermakna dan bermanfaat untuk pembentukan kecakapan hidup (life skills) siswa Cukup Esensial, karena berfungsi sebagai indikator

pendukung yang dapat melengkapi :

- Pencapaian kompetensi selanjutnya- Pembentukan kecakapan hidup (life skills) siswa- Merupakan indikator kelanjutan, sebagai

indikator pelengkap

Kompleksitas tinggi, karena dalam pencapaian indikator ini harus didukung oleh :

- SDM guru yang kreatif dan inovatif dengan metode yang bervariasi

- SDM guru yang baik dalam pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan

September 2004-Dit. Dikmenum

Page 8: Rambu-Rambu

- SDM siswa dengan kemampuan penalaran tinggi

- Dibutuhkan kecermatan siswa untuk mempraktekan

- SDM siswa yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan

- Sarana dan prasarana seperti VCD, Kaset dan OHP

- Sumber bahan/referensi yang cukup memadai

- Alat pembelajaran seperti : karton, spidol, gambar, kertas, lem, gunting

- Latihan khusus dengan bantuan orang lain/teman bicara

Kompleksitas tinggi, karena dalam pencapaian indikator ini harus didukung oleh :

- Kesiapan metodik-didaktik guru yang berkaitan dengan materi

- Latihan biasa tanpa bantuan orang lain/teman

13.Penetapan Standar Ketuntasan Belajar Minimum, dilaksanakan dengan menggunakan Format A

September 2004-Dit. Dikmenum

Page 9: Rambu-Rambu

Kompetensi Dasar/IndikatorStandar

Ketuntasan Belajar Minimal

Kriteria Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa (KD/Indikator)

K P

1 2 3

PENENTUAN STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL PER KDPENENTUAN STANDAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL PER KDDAN INDIKATOR SERTA PENCAPAIAN STANDAR KETUNTASAN BELAJAR SISWADAN INDIKATOR SERTA PENCAPAIAN STANDAR KETUNTASAN BELAJAR SISWA

Mata Pelajaran :Kelas :Standar Kompetensi :

September 2004-Dit. Dikmenum

Page 10: Rambu-Rambu

September 2004-Dit. Dikmenum

Page 11: Rambu-Rambu

1. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan analisis rata-rata hasil pencapaian siswa Kelas X, XI dan XII terhadap Standar Ketuntasan Belajar Minimum yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran.

2. Melalui analisis dimaksud, diharapkan akan diperoleh data antara lain tentang :a. KD, yang dapat dicapai oleh 75% - 100% dari jumlah

siswa pada Kelas X dan XIb. KD, yang dapat dicapai oleh 50% - 74% dari jumlah

siswa pada Kelas X dan XIc. KD, yang hanya dapat dicapai oleh 49% dari jumlah

siswa pada Kelas X dan XI

September 2004-Dit. Dikmenum

3. Manfaat hasil analisis : sebagai dasar untuk meningkatkan standar ketuntasan belajar minimum pada setiap semester atau tahun berikutnya dalam rangka mencapai standar ketuntasan belajar minimum

Page 12: Rambu-Rambu

4. Mekanisme pelaksanaan analisa pencapaian standar ketuntasan belajar

• Analisis Pencapaian Standar Ketuntasan Belajar dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data perolehan nilai setiap siswa kelas XII per mata pelajaran saat yang bersangkutan mengikuti pelajaran pada Kelas X dan XI, dengan menggunakan contoh Format B

• Hasil pengkajian dimaksud, selanjutnya dianalisis/direkap dan dimasukan dalam Format A

• Untuk Kelas XII, analisis dilakukan berdasarkan prediksi para guru. Prediksi ini harus didasarkan pada informasi tingkat ketercapaian pada Kelas X dan XI

September 2004-Dit. Dikmenum

Page 13: Rambu-Rambu

Kompetensi Dasar

Standar Ketuntasan

Belajar Minimal

Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa Per KD

Rata-Rata

Frekuensi Jumlah Siswa

1 2 3 4 5 < 49 50-74 75-100

SKBM

K P K P K P K P K P K P K P K P K P K P K P

1 2 3 4 5 6

ANALISIS PENCAPAIAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA PER KDANALISIS PENCAPAIAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA PER KD

Mata Pelajaran :Kelas :Standar Kompetensi :

September 2004-Dit. Dikmenum

Page 14: Rambu-Rambu

September 2004-Dit. Dikmenum