rambu rambu tp 2011

Upload: nurhak-kadir

Post on 15-Jul-2015

138 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RAMBURAMBU-RAMBU PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN TA. 2011PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN

dr. Supriyantoro, SpP, MARS Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Outline Paparan1. Landasan hukum 2. Struktur Organisasi dan Tupoksi 3. SEB 3 Menteri 4. Alokasi TP TA. 2011 per provinsi 5. Pembahasan Dana TP 6. Rambu-rambu Penggunaan Dana TP 7. Menu Kegiatan Dana TP 8. Perpres 54/2010 9. Review Laporan Realisasi TP 2010 10.Hibah SIMAK/BMN2

LANDASAN HUKUMUU no. 10/2010 tentang APBN 2011 UU no. 36/2009 tentang Kesehatan UU no. 44/2009 tentang Rumah Sakit PP no. 7/ 2008 tentang dekonsentrasi dan tugas pembantuan 5. PP no. 39/2006 tentang Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan 6. Kepmenkes no.731/Menkes/SK/IV/2011 tentang alokasi dekon dan TP Thn 20113

1. 2. 3. 4.

Permenkes no. 1144 Tahun 2010

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATANDIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERALDIREKTORAT DIREKTORAT BINA PELAYANAN BINA PELAYANAN KEPERAWATAN PENUNJANG MEDIK DAN DAN KETEKNISIAN MEDIK SARANA KESEHATAN

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN RUJUKAN

DIREKTORAT BINA KESEHATAN JIWA

4

TUGAS DAN FUNGSI DITJEN BINA UPAYA KESEHATANPermenkes 1144/2010

1. 2. 3. 4. 5.

TUGASMerumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pembinaan upaya kesehatan. kesehatan.

FUNGSIPerumusan kebijakan di bidang pembinaan upaya kesehatan Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan upaya kesehatan Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang norma, standar, pembinaan upaya kesehatan Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan upaya kesehatan Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan5

Surat Edaran Bersama 3 MENTERI (BAPPENAS, KEMENKEU, KEMENDAGRI) Tanggal 18 November 2010 tentang :PERAN AKTIF GUBERNUR SELAKU WAKIL PEMERINTAH PUSAT

Terlihat jelas bahwa bahwa DINKES Provinsi sebagai wakil Pemerintah memiliki peran strategis terkait penyelesaian permasalahan di lapangan6

TUGAS PEMBANTUAN TA. 2011PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN

7

ALOKASITP2011 1,680,930,000,000 JMLPROVINSIPENERIMA 31 JUMLAHSATKER 174

ALOKASIUPTVERTIKAL JMLSATKER(UPT)

91.500.000.000 148

250,000

ALOKASI TUGAS PEMBANTUAN TA. 2011

200,000

150,000

100,000

50,000

-

9

10

12

14

16

18

20

4 6 8 2 DIY GORONTALO BENGKULU SULAWESI UTARA BANGKA BELITUNG NTB SULAWESI BARAT MALUKU UTARA JAMBI LAMPUNG PAPUA BARAT SULAWESI TENGGARA SUMATERA SELATAN NTT KEPULAUAN RIAU MALUKU SULAWESI TENGAH KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR SUMATERA BARAT INDONESIA (rata-rata) KALIMANTAN BARAT JAWA TENGAH ACEH BALI BANTEN SUMATERA UTARA RIAU PAPUA JAWA BARAT JAWA TIMUR SULAWESI SELATAN

JML SATKER PENERIMA TP TA. 2011

10

Pembahasan Dana TPAlokasi TP

Dibahas & ditelaah di Kemenkeu (Ditjen Anggaran)

* RS didampingi Ditjen BUK & Dinkes Propinsi * Rambu-rambu penggunaan dana TP * Justifikasi yg jelas & terukur * Dokumen pendukung (TOR, RAB, 3 pembanding harga)

Terbit DIPA (di daerah)11

RAMBURAMBU-RAMBU PENGGUNAAN DANA APBN YANG DIDAERAHKAN TAHUN 20111. Pengelolaan APBN yang didaerahkan di Provinsi dan Kab / kota harus dilaksanakan dan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan TP; 2. Penyusunan kegiatan harus mengikuti Kebijakan / Prioritas Program PUK; 3. Pengembangan RS khususnya pembangunan baru harus mengikuti pola kebijakan dan rekomendasi yang telah ditetapkan oleh Dinkes Provinsi dan telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan RI;

12

RAMBURAMBU-RAMBU PENGGUNAAN DANA APBN (lanjutan) lanjutan) 4. Pengadaan sarana, prasarana, dan peralatan harus mengikuti standar dan prioritas Program PUK yang telah ditetapkan Ditjen Bina Upaya Kesehatan; 5. Kuasa Pengguna Anggaran bertanggungjawab terhadap fisik dan keuangan serta melaporkan kemajuan kepada Kementerian Kesehatan RI sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 39 tahun 2006; 6. Guna mewujudkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan kegiatan APBN yang didaerahkan mengingat kondisi keuangan negara,maka diperlukan sharing kegiatan antara APBN dan APBD.

13

MENU KEGIATAN DANA TP 2011Pemenuhan sarana, prasarana dan alat, dalam rangka :

Pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan utk peningkatan mutu pelayanan di kelas III RS dan Puskesmas dalam mendukung program Jamkesmas/Jampersal Pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan utk pelayanan PONED di Puskesmas maupun PONEK di RS (termasuk pelayanan darah dan laboratorium) untuk menjamin pelayanan kesehatan yg berkesinambungan (continuum of care)14

MENU KEGIATAN DANA TP 2011 (lanjutan) (lanjutan) Untuk RS daerah difokuskan untuk

peningkatan mutu pelayanan 4 spesialis dasar (penyakit dalam, kandungan & kebidanan, anak, bedah) dan 3 spesialis penunjang (anestesi, radiologi, patologi klinik) serta penunjang non medis (kitchen, laundry / CSSD, IPAL, dll) dalam mendukung program Dokter Spesialis Berbasis Kompetensi (PDSBK)

Akreditasi Puskesmas/RS/Labkes

15

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN1. Pemanfaatan anggaran untuk fisik bangunan harus sampai berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan (azas manfaat) 2. Bila merupakan pembangunan lanjutan, harus jelas sumber anggarannya (jangan sampai duplikasi) 3. Bila membeli alat kesehatan harus sudah tersedia sarana penunjangnya (listrik, air, genset, bangunan pendukung, dll)16

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (lanjutan)4.

5.

6.

Pengadaan alat kesehatan harus mempertimbangkan kemudahan dalam mekanisme hibah BMN (bukan alkes yg kecil dan mudah hilang) Menyiapkan sistem pelaporan pelaksanaan s/d penghibahan, segera setelah selesai pekerjaan Proses pengadaan: menggunakan LPSE (Perpres 54/2010)

17

Perpres 54 Tahun 2010Proses pengadaan secara elektronik menggunakan e-procurement dapat dimulai tahun 2011. Kepala daerah wajib membentuk ULP (Unit Layanan Pengadaan) dan LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Fungsi ULP: utk pengadaan barang > 100 juta atau pengadaan jasa konsultasi > 50 juta

18

Usulan yang diterima Pusat HARUS.1. 2.

3.

4.

Melalui Dinkes Provinsi setempat dan mendapat rekomendasi dari Dinkes Provinsi Usulan tersebut ditandatangani oleh Kepala Satker (Kadinkes Kab/Kota, Direktur RS, Kepala BLK) dan diketahui oleh Bupati/Walikota setempat Usulan pengadaan alkes harus didukung dengan RAB, spesifikasi dan harga alkes dengan 3 pembanding yg ditandatangani oleh Kepala Satker serta dilampirkan sumber datanya (brosur, internet, dll) Usulan pembangunan gedung dengan melampirkan master plan, gambar/blok plan, unit cost (per m2) dan RAB. Unit cost masing-masing daerah ditetapkan oleh Kanwil Pekerjaan Umum (PU)/Kimpraswil Pemda setempat

19

Usulan yg tidak dilengkapi dgn data-data pendukung di atas sampai batas waktu penetapan alokasi definitif, tidak dapat disetujui (kegiatan diblokir/ditunda) Membuat Surat Pernyataan kesanggupan pelaksanaan pekerjaan yg ditandatangani oleh Kepala Satker dan diketahui oleh Gubernur/Bupati/Walikota (sesuai kepemilikan satker) KHUSUS : Pembangunan RS baru Lahan hrs siap bangun (pembebasan, sertifikat tanah, pemerataan dan pemadatan menjadi tanggung jawab Pemda setempat) Dilengkapi studi kelayakan dan master plan yg merupakan tanggung jawab Pemda setempat20

KHUSUS PEMBANGUNAN GEDUNG RSPembangunan hanya utk gedung pelayanan (seperti gedung poliklinik, rawat inap, IGD, ICU, kamar operasi, radiologi, dll) Tidak diperbolehkan untuk gedung kantor, asrama, rumah dokter, rumah direktur, garasi, workshop, aula, masjid, jalan lingkungan/kompleks, parkir, pagar atau taman Melanjutkan pembangunan yg sudah ada dan belum terselesaikan (dana pembangunan melalui sumber anggaran yg sama) Pengadaan peralatan non medis (meubelair, lift, AC, nurse call) hanya utk kelengkapan gedung baru21

Jangan terjadi duplikasi sumber anggaran Program/kegiatan yg sudah dibiayai dari

DAK, hendaknya tidak diusulkan lagi melalui Tugas Pembantuan Harus ada sinkronisasi dan harmonisasi kegiatan yg didanai dari DAK, Tugas Pembantuan, APBD atau bantuan / hibah luar negeri (mapping yg jelas)22

LINGKARAN PROSES KEGIATANUPDATE DATA TERBARU

PerencanaanLAPORAN REALISASI

Monitoring & Evaluasi

RKA-KL

Penganggaran

DIPA

Pelaksanaan/ Implementasi

23

Sumber data: Bagian Program dan Informasi Setditjen BUK

24

100,000,000,000

150,000,000,000

200,000,000,000

250,000,000,000

300,000,000,000

50,000,000,000

SULUT KEPRI KALTENG BALI DIY KALSEL KALTIM BABEL SULBAR LAMPUNG GORONTALO SULTRA BENGKULU NTT NAD JAMBI NTB KALBAR MALUT MALUKU BANTEN RIAU SUMBAR JAWA BARAT SULTENG SUMSEL PAPUA JAWA TENGAH SUMUT SULSEL JAWA TIMUR Alokasi Realisasi

ALOKASI DAN REALISASI TUGAS PEMBANTUAN TA. 2010s/d 31 Desember 2010

25

Realisasi TP TA. 2010s/d 31 Desember 2010 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00

26

TP TA. 2010 YANG TIDAK TEREALISASI NO 1 2 3 4 5 SATKER REALISASI 0% Peningkatan Puskesmas Kedung Kandang RSUD Lahat RSUD H. Damanhuri Barabai RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang RSUD Aloei Saboe JUMLAH REALISASI 3.28% 1 RSUD TC Hilllers Maumere NTT PROVINSI Jatim Sumsel Kalsel Babel Gorontalo ALOKASI 15 Miliar 10 Miliar 0,5 Miliar 6,5 Miliar 15 Miliar 47 Miliar

2 Miliar27

PERMASALAHANPENGELOLAAN KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA :1. 2. 3.

Kegiatan tdk dpt dilaksanakan krn keterbatasan waktu Laporan tidak tepat waktu Data SAK dan SIMAK BMN yang dilaporkan tidak sama

PEMECAHAN MASALAH : Perencanaan dilakukan sejak awal Laporan dilaksanakan tepat waktu Melakukan rekonsiliasi data antara petugas SAK dan SIMAK Barang yang diterima agar segera di usulkan untuk dihibahkan sesuai dengan PMK Nomor : 96 Tahun 200728

TERIMAKASIHDITJEN BINA UPAYA KESEHATAN29

Sumber data: Bagian Keuangan Setditjen BUK

30

TATA CARA HIBAH BMN1. 2. 3. 4. 5.

Membentuk Tim Pemeriksaan/penelitian BMN yang akan dihibahkan dengan keputusan pimpinan Unit Eselon 1 Meneliti data administratif dan membandingkan dengan kondisi fisik BMN Membuat Berita Acara Hasil Pemeriksaan/penelitian BMN yang akan dihibahkan Mengajukan Persetujuan kepada Pengguna Barang c.q Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan. Memproses persetujuan Pengelola Barang berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 226/Menkes/SK/III/2009 tanggal 31 Maret 2009 mengenai Pelimpahan sebagian Wewenang Pengguna Barang kepada Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan, Sekretaris Ditjen, Sekretaris Badan, Sekretaris Inspektur Jenderal selaku Kuasa Pengguna Barang Unit Pusat dan Kepala Kantor / Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Kesehatan.

31

LANJUTAN TATA CARA HIBAH BMN6.

7.

8.

Berdasarkan persetujuan hibah dari Pengelola Barang, Pengguna Barang melakukan serah terima BMN yang dihibahkan dengan penerima hibah , yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima BMN dan Naskah hibah Selanjutnya Pengguna Barang menerbitkan keputusan penghapusan dan Kuasa Pengguna Barang menghapuskan dari Daftar Barang Kuasa Pengguna (Satker) Melaporkan kepada Pengelola Barang

32

Dokumen yang harus dipersiapkan untuk memperoleh persetujuan hibah dari Pengelola Barang1.

2.

3. 4. 5. 6.

7. 8.

Surat usulan hibah BMN dilengkapi dengan penjelasan dan data pendukung terkait alasan permintaan hibah, rincian peruntukan, jenis. Spesifikasi, lokasi/data teknis dan halhal lain yang dianggap perlu Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah yang ditandatangani oleh pimpinan Satker yang akan menerima hibah ; Kartu Inventaris Barang (KIB); Foto BMN yang akan dihibahkan; Laporan BMN gabungan Intrakomtabel dan Ekstrakomtabel; Berita Acara Pemeriksaan/Penelitian dan daftar BMN yang akan dihibahkan (Tahun Pembelian/Perolehan, Harga Pembelian/Perolehan, Kondisi Barang, Luas Untuk tanah dan Bangunan,Merk untuk Kendaraan Bermotor, NUP); Keputusan Pembentukan Tim Pemeriksaan/Penelitian BMN yang akan dihibahkan; Bukti Kepemilikan (STNK, BPKB, dll).33