ragam tutorial desain grafis bagi pemula · pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi...
TRANSCRIPT
Ragam Tutorial Desain Grafis bagi Pemula
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
tentang Hak Cipta
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta
rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f,
dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e,
dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Ragam Tutorial Desain Grafis
bagi Pemula
Lea Willsen
PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO
Ragam Tutorial Desain Grafis bagi Pemula
Lea Willsen
©2018 PT Elex Media Komputindo
Hak cipta dilindungi undang-undang
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 2018
718051165
ISBN:978-602-04-7796-1
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit.
Dicetak oleh Percetakan PT. Gramedia, Jakarta
Isi di luar tanggung jawab percetakan
ix
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... vii
Daftar Isi .............................................................................................................. ix
BAB 1 LOGO ............................................................................................ 1
1.1 Tutorial ....................................................................................................... 6
1.1.1 Mempersiapkan Kanvas .................................................................... 6
1.1.2 Mempersiapkan Bentuk Dasar Logo ................................................ 11
1.1.3 Memperdetail Bentuk Logo .............................................................. 17
1.1.4 Penyesuaian Warna Logo ................................................................. 23
1.1.5 Sentuhan Akhir ................................................................................. 25
1.2 Tingkat Lanjut ............................................................................................ 28
1.2.1 Tentang Layer ................................................................................... 29
1.2.2 Memahami Berbagai Jenis File Image .............................................. 30
1.2.3 Perbedaan Warna pada Hasil Cetak ................................................. 32
BAB 2 KARTU NAMA .............................................................................. 35
2.1 Tutorial ...................................................................................................... 37
2.1.1 Menyesuaikan Ukuran dan Tepi Kartu Nama ................................... 37
2.1.2 Menambahkan Objek pada Kartu Nama .......................................... 41
2.1.3 Menambahkan Latar pada Objek ..................................................... 51
2.2 Tingkat Lanjut ............................................................................................ 55
2.2.1 Mengubah Ukuran Desain ................................................................ 55
2.2.2 Mengenal Berbagai Ukuran Standar Kartu Nama ............................ 58
BAB 3 KARTU UCAPAN ........................................................................... 61
3.1 Tutorial ...................................................................................................... 63
3.1.1 Mempersiapkan Template Kartu Ucapan ......................................... 63
3.1.2 Menyesuaikan Bentuk Kartu Ucapan ............................................... 67
3.1.3 Menambahkan Objek pada Kartu Ucapan ....................................... 70
3.2 Tingkat Lanjut ............................................................................................ 80
3.2.1 Mendesain Bagian Dalam Kartu Ucapan .......................................... 80
3.2.2 Mengustomisasi Style ...................................................................... 83
1
BAB 1
LOGO
Kita segera memasuki tutorial pertama, di mana yang akan kita pelajari
ialah mendesain logo. Meskipun sebuah logo cenderung ditampilkan dalam
ukuran kecil pada sebuah produk atau kemasan produk, bukan berarti
mendesain sebuah logo dapat dilakukan secara asal-asalan.
Logo yang bagus ialah mencerminkan karakteristik maupun visi-misi
dari sesuatu yang menjadi pemilik logo tersebut. Lebih lanjut, logo juga
merupakan status dari pemilik logo. Sebelum seseorang atau suatu
perusahaan memiliki sebuah kemasan, banner, label, atau poster, hal
pertama yang dipersiapkan umumnya ialah logo. Setelah memiliki sebuah
logo, barulah logo tersebut juga akan ditampilkan pada kemasan, banner,
label, maupun poster.
Pengaruh dari sebuah logo pun dibuktikan melalui berbagai produk-
produk makanan ringan yang beredar di pasaran. Para calon pembeli
biasanya akan lebih berminat untuk memasukkan suatu produk ke dalam
keranjang belanja, apabila telah menandai logo perusahaan yang
memproduksinya. Pasalnya, beberapa dari mereka yang sudah pernah
mencicipi kelezatan dari produk lain dengan logo perusahaan serupa akan
merasa penasaran untuk mencicipi produk lainnya. Bagaimana ketika
konsumen percaya dengan produk-produk dari suatu perusahaan makanan,
maka umumnya ikatan kepercayaan itu lebih ‘sebatas’ mengenali logo perusahaan bersangkutan, sangat jarang karena mengenali siapa pemilik
2
perusahaan itu, bagaimana proses produksi dalam pabrik perusahaan itu,
atau siapa penemu produk-produk tersebut.
Seorang artis perempuan asal Tiongkok membutuhkan sebuah logo
dengan slogan “alan Workshop Limited”. Maka, contoh logo yang ada ialah
seperti gambar di bawah:
Gambar 1.1 Contoh desain logo
Untuk menghasilkan contoh logo di atas, desainer mempertimbangkan
beberapa hal berikut:
1. Artis bersangkutan dikenal dengan nama “alan” yang memiliki ciri
khas tidak ditulis dengan diawali kapital. Jadi, meskipun pada umumnya
peraturan dalam menuliskan sebuah nama ialah diawali dengan kapital, hal
tersebut sah-sah saja tidak berlaku dalam menentukan suatu desain logo
yang dituntut dapat mencerminkan karakteristik—atau mempertahankan ciri
khas—dari target (calon pemilik logo).
2. Budaya masyarakat Tiongkok percaya bahwa warna emas dan
perak merupakan warna keberuntungan, kemakmuran, serta keberhasilan.
Dengan mengaplikasikan kedua warna itu pada desain logo, maka dapat
dianggap pula sebagai sebentuk doa/harapan bagi pemilik logo—seorang
artis asal Tiongkok.
3. Untuk menambahkan kesan feminin—sesuai dengan sang artis
yang merupakan seorang perempuan—maka logo didesain dengan beberapa
3
bagian dengan motif bunga/tumbuhan. Di samping itu, motif
bunga/tumbuhan juga merupakan simbol dari sesuatu yang akan terus
berkembang, tumbuh tinggi dan menjadi semakin kuat.
Contoh kedua dari penerapan suatu desain logo. Seorang pengusaha baru
sedang membutuhkan sebuah logo untuk mengembangkan usahanya sebagai
penyedia berbagai suvenir hampers, pernikahan, dan lain sebagainya. Maka,
contoh dari desain logo yang dihasilkan ialah seperti gambar di bawah:
Gambar 1.2 Contoh desain logo kedua
Untuk menghasilkan contoh logo di atas, desainer mempertimbangkan
beberapa hal berikut:
1. Suvenir hampers identik dengan kehadiran buah hati. Umumnya,
orangtua akan meng-order suvenir-suvenir dominan biru jika sang buah hati
adalah bayi laki-laki, dan sebaliknya merah untuk bayi perempuan. Warna
biru muda dan merah muda pada logo akan menjadi pilihan yang cocok
terhadap bayi laki-laki maupun perempuan.
2. Sebuah icon besar di depan logo merupakan penggabungan bentuk
dari huruf abstrak L dan B yang merupakan singkatan dari LuckyBao.
3. Karena selain menyediakan hampers, LuckyBao juga menyediakan
suvenir untuk pernikahan dan lain sebagainya, maka ditambahkanlah tulisan
“HAMPERS-WEDDING SOUVENIR-MORE” di bagian atas logo.
Contoh desain logo ketiga. Sekelompok tim medis sedang membutuhkan
sebuah logo untuk program kerja mereka yang mengatasnamakan Tim
Sakura, dan cenderung berfokus pada kasus-kasus pasien persalinan. Maka,
contoh dari desain logo yang dihasilkan ialah seperti gambar berikut:
4
Gambar 1.3 Contoh desain logo ketiga
Adapun pertimbangan desainer dalam menghadirkan desain logo seperti
di atas ialah sebagai berikut:
1. Logo menggunakan bentuk abstrak dari bunga sakura, sesuai
dengan nama yang dimiliki tim bersangkutan, yaitu Tim Sakura.
2. Wujud abstrak ibu dan anak yang tengah tersenyum pada kelopak
teratas merupakan simbol yang mencerminkan visi-misi tim dalam melayani
pasien-pasien kasus persalinan dengan moto “Solusi aktif mengurangi rasa cemas”, atau kepanjangan dari “Sakura”.
3. Karena setiap pasien persalinan merupakan kaum perempuan, maka
wujud bunga sakura yang menggunakan warna merah muda ialah dengan
tujuan menghadirkan kesan feminin.
Dari ketiga contoh desain logo barusan, dapat kita simpulkan bahwa
terlepas dari sebuah logo akan terlihat bagus atau tidak, hal yang tidak kalah
penting justru ialah desainer juga harus memahami kebutuhan atau
keinginan seorang klien, apa makna dari setiap objek yang dihadirkan, dan
sudahkah logo tersebut mencerminkan suatu karakteristik maupun visi-misi.
Untuk semua itu, hal paling sederhana yang wajib dilakukan seorang
desainer ialah mengajak klien berdiskusi secara langsung. Jangan pernah
5
berpikir bahwa kita memiliki selera yang baik, maka segalanya cukup kita
tentukan sendiri. Sebuah logo adalah lebih dari sekadar terlihat bagus!
Agar proses belajar lebih terarah nantinya, logo yang akan kita buat pada
bab ini akan merujuk pada diskusi simulasi berikut:
Desainer (D): Logo seperti apa yang Anda butuhkan?
Klien (Klien): Saya membutuhkan sebuah logo untuk bisnis
baru saya.
D: Apa bisnis Anda? Bisa diceritakan sedikit?
K: Saya ingin membuka sebuah restoran baru....
D: Apakah nama restoran Anda?
K: Saya ingin restoran itu bernama Big Bento Resto.... Namun,
saya belum membukanya, dan saya ingin mempersiapkan
beberapa hal terlebih dulu, salah satunya ialah logo.
D: Dari nama restoran Anda, sepertinya itu sebuah restoran
dengan menu masakan Jepang?
K: Ya! Tapi, saya memberinya nama dengan kata bento,
bukan sekadar untuk menunjukkan kalau restoran itu
menyediakan menu makanan Jepang. Nantinya, saya ingin
membuat sebuah konsep di mana makanan-makanan itu akan
disajikan dalam bentuk bento yang khas dengan bentuk-bentuk
unik di dalam kotak makan yang memiliki sekat.
D: Baik! Konsep Anda menarik! Lalu, apa warna dominan
yang kira-kira ingin diaplikasikan ke dalam logo Anda nantinya?
K: Saya menginginkan warna yang cerah, tidak gelap, dan
mungkin antara kuning atau merah. Bagaimana menurut Anda?
Saya percayakan kepada Anda, dan semoga Anda bisa
membuatkan sebuah desain yang bagus....
D: Ya, saya mengerti.... Mungkin... adakah pesan-pesan khusus
atau suatu konsep desain yang hendak Anda tambahkan terkait
desain logo tersebut?
6
K: Saya ingin logo itu terlihat menarik dan mencerminkan ciri
khas dari restoran saya. Logo itu harus berkesan dan mudah
ditandai, unik, kemudian tidak memiliki kemiripan dengan logo
lain. Usahakan bentuknya sederhana.
1.1 Tutorial
Kita telah ‘berdiskusi’ dengan seorang klien sebelumnya. Dengan
diskusi serupa, jika di lain waktu Anda telah mahir dan memiliki seorang
klien sungguhan, maka akan menjadi tugas Anda untuk mengolah diskusi
tersebut menjadi sebuah ide desain logo. Namun, selama proses belajar
dengan buku ini, penulis ingin Anda lebih berfokus pada cara-cara untuk
bekerja dengan Photoshop, sehingga setiap bentuk desain adalah tetap
mengikuti apa yang ada pada buku ini, yang juga berdasarkan permintaan
pada diskusi simulasi. Berikut ialah beberapa poin penting yang perlu
diperhatikan:
1. Logo tersebut adalah ditujukan untuk sebuah restoran dengan menu
makanan Jepang yang disajikan dalam bentuk bento.
2. Nama restoran tersebut adalah Big Bento Resto.
3. Logo akan memiliki warna dominan cerah, tidak gelap, kuning atau
merah.
4. Logo harus mencerminkan ciri khas restoran, berkesan, mudah
ditandai, unik, tidak memiliki kemiripan dengan logo lain, dan bentuknya
sederhana.
1.1.1 Mempersiapkan Kanvas
Desain grafis memiliki kemiripan tinggi dengan aktivitas melukis atau
menggambar di atas sebuah kanvas maupun kertas. Jauh hari sebelum
adanya teknologi, manusia juga mendesain apa saja dengan media kanvas,
kertas, maupun kain yang kemudian disulam. Untuk mengawali aktivitas
7
mendesain sebuah logo, kita juga membutuhkan sebuah kanvas virtual pada
Photoshop.
Selain logo, di setiap desain lainnya Anda juga akan membutuhkan
sebuah kanvas. Pastikan Anda menguasai bagian ini secara baik, karena
pada bab lainnya penulis tidak akan terus mengulang tutorial serupa, dan
Anda harus melakukannya sendiri berdasarkan apa yang Anda pelajari
berikut ini:
1. Jalankan Photoshop, kemudian klik tab File>New (alternatif:
Ctrl+N). Sebuah jendela kecil akan terbuka. Jendela ini berfungsi untuk
menentukan ukuran, kualitas, maupun spesifikasi dari kanvas. Untuk Preset,
pilih Custom. Untuk Width dan Height, beri nilai 3000 pixels. Ini penting
untuk diingat, meskipun logo cenderung dicetak dalam ukuran kecil, sebagai
desainer, Anda harus mengantisipasi kalau sewaktu-waktu klien mungkin
ingin mencetak logo tersebut dalam ukuran besar. Agar kualitas cetakan
bagus, pastikan desain Anda selalu berukuran besar. Prinsipnya ialah desain
yang berukuran besar akan tetap terlihat baik sekalipun dicetak dalam
ukuran kecil, sementara desain yang berukuran kecil akan terlihat buruk
ketika dicetak dalam ukuran besar. Untuk Resolution, beri nilai 300 ppi.
Color Mode dengan RGB Color, 8 bit. Sementara Background Contents
dengan Transparent. Jika sudah, klik OK.
Gambar 1.4 Persiapkan kanvas
8
Gambar 1.5 Hasil sementara
2. Tahap pertama barusan, kita membuat sebuah kanvas dengan latar
transparan yang ditandai dengan tampilan kotak-kotak. Ini semata sebuah
standar, agar di lain waktu ketika logo tersebut akan dicetak pada suvenir,
kemasan maupun poster, pengerjaannya akan lebih mudah—lantaran kita tidak
harus direpotkan dengan keberadaan latar yang harus dihilangkan. Namun,
tentu saja dengan latar demikian akan membuat kita sakit mata selama dalam
proses mendesainnya. Untuk itu, kita akan menambahkan sebuah layer baru
sebagai latar dengan warna putih. Apabila Anda baru pertama kali
menggunakan Photoshop, mungkin istilah serta fungsi layer masih terasa
asing. Penulis akan mengulasnya nanti, melalui subsubbab 1.2.1. Dan kembali
pada tutorial di mana kita perlu menambahkan sebuah layer, gunakanlah
shortcut Shift+Ctrl+N. Sebuah jendela kecil akan terbuka. Klik OK.
Gambar 1.6 Tambahkan layer baru
9
3. Tidak ada perubahan apa pun pada kanvas, dan ini sangat normal.
Namun, Anda bisa mendapati layer baru—Layer 2—melalui sebuah jendela
Layers berukuran kecil yang berada di tepi-tepi jendela utama Photoshop.
Penulis tidak bisa mengatakan posisinya secara pasti, karena jendela ini pada
dasarnya bisa dipindahkan ke mana saja. Apabila Anda tidak menemukan
jendela tersebut, tekan F7 pada keyboard untuk memunculkannya.
Gambar 1.7 Layer 2 tepat berada di atas Layer 1
4. Pastikan Anda telah memilih Layer 2 melalui jendela Layers,
posisikan kursor Anda di tengah kanvas, kemudian aktifkan Paint Bucket
Tool dengan shortcut Shift+G (satu kali atau beberapa kali) hingga kursor
berubah bentuk menjadi sebuah icon ember. Setelah icon ember muncul,
klik Set foreground color untuk membuka jendela Color picker, kemudian
masukkan kode ffffff pada kolom # untuk memilih warna putih, dan klik
OK untuk menutup jendela Color picker. Lebih lanjut—setelah Anda
berhasil mendapatkan warna putih—klik satu kali pada bagian tengah
kanvas.
Gambar 1.8 Klik segiempat bagian depan
10
Gambar 1.9 Masukkan kode ffffff dan OK
Gambar 1.10 Klik satu kali pada bagian tengah kanvas dalam kondisi kursor
berbentuk ember
Dengan keempat langkah barusan, kini kanvas Anda telah menjadi
berwarna putih. Tekan shortcut Ctrl+S, dan simpanlah hasil kerja Anda
dalam file tipe PSD. Ini sangat penting agar hasil kerja Anda tidak hilang.
Ada kalanya kita tidak mungkin dapat menyelesaikan sebuah desain dalam
waktu satu atau dua jam, tetapi kita perlu mengerjakannya secara berkala
selama beberapa hari. Sebelum Anda melanjutkan tutorial ini, jika mau
Anda boleh beristirahat sejenak.
207
TENTANG PENULIS
Penulis adalah seorang pencinta sastra yang aktif menulis sejak 2007.
Ratusan karya telah menghiasi sejumlah rubrik politik, sastra, remaja serta
lain sebagainya di berbagai media cetak. Memiliki pengalaman selama
5 tahun—2006 sampai 2011—sebagai ilustrator cerita Jataka, Majalah
Prajna, Jakarta.
Pernah tercatat sebagai juara dalam kompetisi Review Opera 12 yang
diselenggarakan atas kerjasama perusahaan Opera Software dan Chip
Indonesia, dan juga juara dalam kompetisi Comic Strip yang
diselenggarakan oleh Tabloid Aplaus.
Aktif sebagai desainer untuk berbagai produk desain grafis, seperti logo,
label, banner, dan juga kemasan berbagai produk.
Buku-buku yang ditulis:
- "Ragam Tutorial Desain Grafis bagi Pemula", tahun 2018, Elex
Media Komputindo.
208
- “Cepat Mahir Membuat Film Animasi 3D”, tahun 2017, Elex Media Komputindo.
- “Game Flash Kreatif Tanpa Pengodean”, tahun 2016, Elex Media Komputindo.
- “Cinta Satu Benua – Cinta Itu Fleksibel” (Novel), tahun 2016,
ANDI.
- “Step by Step Realistic Digital Painting”, tahun 2016, Elex Media
Komputindo.
- “Blogger Blogspot untuk Pemula Kreatif + CD”, tahun 2015, Elex Media Komputindo.
- “Cara Tokcer Android Canggih Tanpa Rooting + CD”, tahun 2015, ANDI.
- “Trik Lengkap Mempercantik Blogger-Blogspot + DVD”, tahun 2015, Elex Media Komputindo.
- “Tutorial Photoshop: Penerapan Efek pada Foto”, tahun 2014, Elex Media Komputindo.
- “Teknik Profesional Digital Painting”, tahun 2014, ANDI.
- "Cepat Mahir Menguasai Blogger-Blogspot + CD", tahun 2013,
Elex Media Komputindo.
- “50 Trik Modifikasi Blogger-Blogspot + CD”, tahun 2013, Elex Media Komputindo.
- “Teknik Dasar Blogspot untuk Blogger Kreatif + CD”, best seller 2012 versi Bukupedia, tahun 2011, Elex Media Komputindo.
- “Apollo’s Tears” (antologi puisi), tahun 2011, Bisnis2030.
- “Imagine of Souls” (antologi cerpen dan puisi), bersama para
sastrawan dari Sumatera Utara, tahun 2010, Bisnis2030.
209
- “Simfoni Imaji” (antologi puisi), bersama para sastrawan dari
Sumatera Utara, tahun 2010, Bisnis2030.
- “Suara-Suara Adam” (antologi puisi), bersama para sastrawan dari
empat negara Asia Tenggara; Indonesia; Singapura; Malaysia; dan
Brunei Darussalam untuk bencana alam, tahun 2010, Bisnis2030.