radial nerve palsy new
DESCRIPTION
Radial Nerve Palsy New2TRANSCRIPT
MANAJEMEN FISIOTERAPI RADIAL NERVE PALSY
Hardiyanti Rusli
DEFINISI
Neuropati radialis atau Radial Nerve Palsy adalah suatu kelainan fungsional dan struktural pada nervus radialis, kelainan mana dihubungkan dengan adanya bukti klinis, elektrografis dan atau morfologis yang menunjukkan terkenanya saraf tersebut atau jaringan penunjangnya.
ANATOMI
Nervus radialis adalah cabang terbesar dari pleksus brakhialis. Mulai pada tepi bawah muskulus pektorialis minor sbg lanjutan dari trunkus posterior pleksus brakllialis. Berasal dari radiks spinalis servikalis V sampai VIII. Sesudah meninggalkan aksila, saraf ini melilit pada lekukan spiral (musculospiral groove) pada humerus dan menempel erat pada tulang bersama cabang profunda dari arten brakhialis. Setelah mencapai septum intermuskularis lateralis sedikit dibawah insersio muskulus deltoideus, pada tempat ini dengan landasan tulang humerus, saraf ini dapat diraba. Pada fossa antekubiti, pada bagian depan bawah lengan atas setinggi kondilus lateralis humerus, saraf ini membagi diri dalam 2 cabang terminal yaitu: a. cabang motoris profundus (nervus interosseus posterior) b. b. cabang kutaneus superflsialis
Percabangan ini biasanya terletak pada bagian proksimal lengan bawah, tetapi dapat bervariasi dalam jarak 4 sampai 4,5 cm dibawah epikondilus lateralis. N. interosseus posterior menembus muskulus supinator untuk mencapai sisi posterior lengan bawah dan memberi persarafan motorik Cabang kutaneus mencapai superfisial kira-kira 10 cm diatas pergelangan tangan. Turun sepanjang sisi lateral lengan bawah dan berakhir dengan memberi persarafan sensorik kekulit dorsum tangan, ibu jari, telunjuk dan jari tengah
CABANG MOTORI
K RADIAL NERVE
Lengan 1. M.Triceps
2. M.Anconeus
Posterior interosseus nerve
Extensor Carpi Radialis brevis.
Extensro Digitorum Cmmunis.
Abductor Pollicis Longus.
Extensor Indicis Proprius.
Extensor Pollicis Longus.
Extensor Pollicis Brevis.
Elbow1. m.brachioradialis2. m.extensor carpi
radialis longus3. m.supinator
Cabang sensorik nervus radialis mempersarafi sisi posterior lengan atas, lengan bawah, tangan dan jari jari kecuali kelingking dan sisi ulnar jari manis, tetapi karena ada anastomosis dan persarafan yang tumpang tindih, maka distribusi sensoriknys ini sulit ditentukan. Jika ada terdapat maksimal pada daerah dorsum ibu jari dan telunjuk
CABANG SENSORIK RADIAL
NERVE
ARM1. Posterior cutaneus
2. Lower lateral cutaneus
3.Posterior cutaneus forearm
FOREARM1. Superficial radial nerve
ETIOLOGI
Neuropati radialis dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor mana mungkin terjadi sendiri-sendiri atau secara bersamaan (multiple factors). Beberapa diantara faktor penyebabnya :
1. TRAUMAPada fraktur dan dislokasi, neuropati terjadi karena penekanan safar oleh fragmen tulang, hematom, kallus yang berbentuk sesudah fraktur, atau karena peregangan saraf akibat suatu dislokasi. Neuropati radialis sering terjadi pada fraktur kaput humerus. Presis nervus radialis dapat terjadi akibat tidur dengan menggantungkan lengan diatas sandaran kursi (Saturday night palsy), atau tidur dengan kepala diatas lengan atas. Akibat penekanan pada waktu saraf ini menembus septum intermuskularis lateralis. Pada tempat mana saraf ini terletak agak superfisial dan menempel pada tulang Disamping itu trauma pada waktu olah raga, kerja, pemakain kruk, atau posisi tangan pada waktu operasi dapat menyebabkan terjadinya parese NR.
2. Infeksi. Dapat terjadi karena: sifilis, herpes zoster, lepres dan TBC. Bisa mengenai saraf atau banyak saraf 3. Toksi. Lebih spesifik mengenai nervus radialis adalah pada lead intoxication 4. Penyakit vaskuler 5. Neoplasma
GEJALA KLINIS
• Rasa tajam atau rasa nyeri seperti terbakar• Mati rasa atau rasa kram• Kelemahan otot-otot lengan• Gangguan gerakan pada daerah wrist dan finger• Kelemahan pada saat menggenggam.
KLASIFIKASI CEDERA SARAF
Neuropraxia, paralysis motorik sementara + sedikit atau hampir tidak ada disfungsi sensorik atau otonom. Tidak ada kerusakan pada saraf ataupun selubungnya, tetapi terdapat blocking pada saraf. Setelah kompresi saraf ditangani, pemulihan bisa sempurna.
NEUROPRAXIA
Axonotmesis, cedera saraf yang lebih berat dengan kerusakan pada akson. Selubung schwann tidak mengalami kerusakan. Paralysis motorik, disfungsi sensorik atau otonom. Pemulihan bisa terjadi jika kompresi dihilangkan tepat waktu dan akson bisa beregenerasi kembali.
AXONOTMESIS
Neurotmesis, cedera saraf yang paling berat. Saraf dan selubungnya mengalami kerusakan. Walaupun bisa dipulihkan, pemulihannya tidak sempurna lagi. Ini memicu pada hilangnya kelangsungan saraf.
NEUROTMESIS
MANAJEMEN FISIOTERAPI RADIAL NERVE PALSY
DATA UMUM
Nama : Mr. Agung Jenis kelamin : Lakilaki. Usia : 19 tahun. Alamat : Tonasa PangkepPekerjaan : MahasiswaAgama : Islam. Hobi : Balap motor Vital sign : Tekanan darah: 120/80 mmHg. Frekuensi pernapasan: 24 kali / menit. Suhu: 36,5° C. Denyut nadi: 90 kali / menit.
C ( Chief Of Complain )
Apa keluhan utama anda ?Sulit menggerakan lengan kanan
H ( History Taking )
• Sejak kapan anda menderita penyakit ini?
Kurang lebih 2 tahun yang lalu
• Kenapa bisa terjadi? Bisakah anda menceritakan proses terjadinya?
ketika itu saya mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, pada saat memacu
kendaraan saya kehilangan kontrol dan akhirnya jatuh (mengalami kecelakaan) dengan posisi
badan tertindih motor dan keadaan lengan kanan tidak bisa saya gerakkan. Pada saat itu saya
langsung dilarikan kerumah sakit terdekat.
• Apakah saat ini anda merasakan nyeri ?
Awalnya saya merasa nyeri pasca jatuh dan lengan bisa digerakkan, tapi lama
kelamaan lengan langsung drop tapi sekarang saya tidak lagi merasa nyeri hanya saja lengan
saya saat ini sulit digerakkan (ada nyeri sedikit dijempol)
Cont’d• Bisakah anda menggerakkan lengan anda
(pasien lalu menggerakkan lengannya sesuai kemampuannya)
• Apakah Anda pernah foto roentgen ?
Pernah, tetapi saya tidak membawa hasil fotonya karena ada di rumah saya. Ada retak di
radius, dan clavicula
• Apakah Anda sudah ke dokter?
Iya, dokter berkata saraf saya terjepit.
• Apakah diberi obat? Bagaimana perasaan Anda setelah meminum obat? Iya, rasa
sakitnya hilang setelah minum obat, tetapi beberapa saat kemudian dirasakan sakit lagi.
Sehingga oleh dokter saya disuruh ke Fisioterapi.
• Bagaimana perasaan anda setelah mengetahui kondisi anda sekarang ?
Saya sedikit cemas, akan tetapi saya optimis bisa sembuh dan menggerakkan lengan saya
secara normal
A (Asymetric Position)
Inspeksi statis :
• Wajah pasien terlihat biasa saja, tidak terlihat menahan nyeri
• Posisi shoulder normal.
• Drop hand
Inspeksi dinamis :
Pasien sulit menggerakkan lengan dan jari – jari kanan nya dan masih
nyeri di jempol.
PFGD
GERAKAN REGIO SHOLDER
AKTIF PASIF TIMT
DEKSTRA DEKSTRA DEKSTRA
FLEKSIGERAKAN TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
GERAKAN FULL, ELASTIS ENDFEEL
KELEMAHAN
EKSTENSIGERAKAN TIDAK TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
GERAKAN FULL, ELASTIS ENDFEEL
KELEMAHAN
ENDOROTASI
GERAKAN TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
GERAKAN FULL, HARD ENDFEEL
KELEMAHAN
EKSOROTASI
GERAKAN TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
GERAKAN TEBATAS, HARD ENDFEEL
KELEMAHAN
ABDUKSIGERAKAN TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
GERAKAN TERBATAS, ELASTIS ENDFEEL
KELEMAHAN
ADDUKSI
GERAKAN MAMPU TIDAK ADA NYERI
GERAKAN TERBATAS, ELASTIS ENDFEEL
KELEMAHAN
GERAKAN REGIO ELBOW
AKTIF PASIF TIMT
DEKSTRA DEKSTRA DEKSTRA
FLEKSI
GERAKAN TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
BISA, ELASTIS ENDFEEL
KELEMAHAN
EKSTENSI
GERAKAN FULL, TIDAK ADA NYERI
BISA, ENDFEEL HARD KELEMAHAN
PRONASI
GERAKAN TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
BISA, ENDFEEL SOFT KELEMAHAN
SUPINASI
BIGERAKAN TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
BISA, ENDFEEL SOFT KELEMAHAN
GERAKAN REGIO WRIST
AKTIF PASIF TIMT
DEKSTRA DEKSTRA DEKSTRA
FLEKSIGERAKAN FULL, TIDAK ADA NYERI
GERAKAN FULL, TIDAK NYERI
MAMPU
EKSTENSIGERAKAN TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
GERAKAN FULL, TIDAK NYERI
KELEMAHAN
RAD.DEVGERAKAN TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
GERAKAN FULL, TIDAK NYERI
KELEMAHAN
ULN.DEV GERAKAN TERBATAS, TIDAK ADA NYERI
GERAKAN FULL, TIDAK NYERI
KELEMAHAN
Quick Test :Pasien diminta memegang pensil dan menulis huruf. ( pasien sulit memegang pensil )
PalpasiSuhu : NormalTonus : HipotonusTenderness : Tidak adaOedem : Tidak ada
R (Restrictive and ROM)
ROM : Terbatas Regio Shoulder Elbow Wrist
ADL : Terbatas ADL Self Care, Eating
Pekerjaan : Aktifitas sebagai mahasiswa terganggu
Rekreasi : Terganggu karena hobbinya sudah tidak bisa dilakukan.
T ( Tissue & psikogen Impairment)
• Psikogen : cemas
• Neurogen : neuropati radialis
• Osteoarthrogen : keterbatasan shoulder, elbow, wrist
• Myotendinogen : weakness musculus extensor carpi
radialis longus dan brevis, deltoid, brachioradialis, pronator
teres, supinator
Spesific Tests
• HRS – A Hasil : 14Interpretasi : Kecemasan ringan
MMT ( Manual Muscle Test )
REGIO GRUP OTOTNILAI
DEKSTRA
SHOULDER
FLEKSIEKSTENSIABDUKSIADDUKSI
ENDOROTASIEKSOROTASI
232222
ELBOWFLEKSOR
EKSTENSORSUPINATORPRONATOR
2222
WRISTFLEKSOR
EKSTENSORULNAR DEVIASIRADIAL DEVIASI
4222
TES SENSORIK
1. Tes Tajam Tumpul : Mampu dirasakan2. Tes Panas Dingin : Mampu Dirasakan3. Diskriminasi 2 titik : Mampu dirasakan
TES REFLEKS
REFLEKS FISIOLOGIS DEKSTRA
BICEPS +
TRICEPS +
BRACHIORADIALIS +
Biceps, triceps dan brachioradialis hiporefleks
TES ROM
REGIO GERAKANROM ( PASIF )
DEKSTRA
SHOULDER EKSTENSI >< FLEKSIS. 45.0.100
ABDUKSI >< ADDUKSIF. 90.0. 50
EKSOROTASI >< ENDOROTASI T.15.0.10
ELBOWEKSTENSI >< FLEKSI
S.5.0. 120
SUPINASI >< PRONASIT.10.0.15
WRISTEKSTENSI >< FLEKSI
S.5.0.50
RAD.DEV >< ULN.DEVT.10.0.20
TES CIRKUMFERENTIA
CIRKUMFERENTIA
DEKSTRA SINISTRA
LENGAN BAWAH 20 cm 23 cm
LENGAN ATAS 23 cm 24 cm
Perbedaan 3 cm Lengan Bawah = Atrofi
TES ADL ( INDEKS ADL MODIFIKASI )
NO JENIS AKTIVITAS FUNGSIONAL
KRITERIA
1 Berpakaian 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan *
2 Mencuci 0 = tidak dapat melakukan *1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan
3 Mandi 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan
4 Menggunakan Toilet 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan *
5 Makan 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan *
6 Berhias 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan *
7 Menyikat Gigi 0 = tidak dapat melakukan1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan *
8 Menggunakan Kran 0 = tidak dapat melakukan 1 = melakukan dengan bantuan2 = melakukan tanpa bantuan *
TOTAL 14 ( Ketergantungan Ringan )
Interprestasi Indeks ADL : - 0 = Ketergantungan sangat berat - 1 – 5 = Ketergantungan berat - 6 – 10 = Ketergantungan sedang - 11 – 15 = Ketergantungan ringan - 16 = Bebas & fungsi penuh
Pemeriksaan Tambahan (selain fisioterapis)
• Foto Roentgen X-Ray, MRI, CT Scan• Electromyography• Nerve Conduction
DIAGNOSIS
Gangguan aktivitas fungsional Ekstremitas Superior Dextra akibat trauma e.c Radial Nerve Palsy 2 tahun
yang lalu
PROBLEM
Problem PrimerNeuropati Radialis/ Radial Nerve Palsy
Problem SekunderKecemasanHipotonusWeakness otot-otot lengan kananKeterbatasan ROM
Problem KompleksGangguan ADL Self Care
PROBLEM MODALITAS TERPILIH DOSIS
Kecemasan KOMTER F = 1x sehariI = Penderita fokusT = Intrapersonal approachT = sepanjang penanganan
Pre Eliminari Exc
Radial nerve palsy
IRR
faradic
F= 1xSehariI= 30-40 cmT= LokalT= 5-10 menit
F = 1x SehariI = 15-30 mAT = CoplanarT = 5-10 menit
INTERVENSI FT
Hipotonus
Weakness
Manual Excercise
Exercise Therapy
Exercise Therapy
F = 1x sehariI = 5x repetisiT = MMBTST = 3-5 menit
F= 1xsehariI = 30 repetisiT= AROMexT= 10 menit
F = 1x sehariI = 3 rep. 8 hitT = Strenghtening IsotonikT = 5 menit
Stiffness Mobilisasi Sendi (Joint Play Movement)
F= 1x sehariI= 3 PengulanganT= AproximasiT= 3 menit
PROBLEM MODALITASTERPILIH
DOSIS
Gangguan ADL ADL Excercise F= 1x sehariI= 8 hit. 3 repetisiT= PNF selfcare (menyisir, makan, driving)T= 3 menit
EVALUASI
No Problem Parameter Evaluasi FT Interpretasi
Pre Post
1. Cemas (gangguan psikis)
HRS-A 14 10 Kecemasan berkurang
2. Hipotonus Palpasi ++ +++ Tonus Otot meningkat
3. Muscle Weakness MMT Shoulder : 232222
Elbow : 2222
Wrist : 4222
Shoulder : 232322
Elbow : 2323
Wrist : 4223
Peningkatan kekuatan otot
4. Keterbatasan ROM Goniometer Peningkatan Luas gerak sendi
5. Gangguan ADL ADL Test (Modifikasi) 14 15Ada peningkatan
kemampuan ADL
MODIFIKASI
Setelah kondisi pasien stabil dan mengalami respon terhadap intervensi fisioterapi, maka pemberian latihan akan ditingkatkan sesuai dengan respon fisiologi yang didapatkan dari hasil latihan sebelumnya. Misalnya penerapan MMBTS dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan efektivitas dari jenis intervensi tersebut.
HOME PROGRAM
• Pasien hendaknya sesering mungkin untuk latihan menggenggam.
• Pasien menggerakkan lengan yang mengalami kelemahan dengan bantuan lengan yang sehat (posisi tangan saling menggengam dan menggerakkan keatas, kebawah, kesamping dan kebelakang)
• Masih dengan bantuan lengan/tangan yang sehat, pasien menggerakkan secara pasif (stretching) jari jari.
KEMITRAAN
• Dokter Spesialis Saraf• Dokter Spesialis Radiologi• Dokter Spesialis Patologi Klinik (Laboratorium)• Dan petugas medis yang lainnya demi menunjang
kondisi pasien.