rabu, 9 maret 2011 | media indonesia kepala … · menyebutkan kongres advokat indonesia (kai)...

1
EDNA AM TARIGAN S ebanyak 17 gubernur dan 158 bupati serta wali kota terjerat dalam tindak pidana korupsi yang ditangani Komisi Pem- berantasan Korupsi (KPK). Sebagian besar kepala daerah diduga terlibat korupsi dalam pengadaan barang dan jasa. “Lebih dari 90% kasus tin- dak pidana korupsi yang me- libatkan kepala daerah terkait proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah. Total angga- ran yang dikorupsi mencapai Rp1,9 triliun,” ungkap penasi- hat KPK Abdullah Hehamahua di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kemarin. Secara keseluruhan, lanjut dia, tingkat kebocoran dalam proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah sejak 2005-2010 mencapai 35%. Ia memaparkan, indikasi kebocoran adalah banyaknya proyek pemerintah yang tidak tepat waktu, tidak tepat sasa- ran, tidak tepat kualitas, dan tidak esien. Selain itu, tambah dia, ba- nyaknya alat yang dibeli tidak bisa dipakai dan masa pakai lebih pendek hanya mencapai 30%-40%. Selain itu, kebiasaan kewajiban untuk memberi- kan fee oleh kontraktor, pani- tia pengadaan, dan pimpinan proyek kepada atasan, dengan dalih untuk belanja organisasi. Perbedaan harga barang sejenis yang cukup mencolok antara satu instansi dan in- stansi lain serta adanya be- berapa invoice untuk satu jenis barang. Deputi Monitoring Evalua- si dan Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pe- merintah (LKPP) Himawan Adinegoro memaparkan, ada 2.100 pengaduan tentang penyimpangan pengadaan ba- rang dan jasa pemerintah yang dilaporkan ke KPK. Modus penyimpangan, sambungnya, adalah dengan penunjukan langsung (94%) dan penggelembungan harga (6%). Hehamahua juga me- nyayangkan hukuman penjara yang tidak menimbulkan efek jera. Harusnya, hukuman mati sebagai sanksinya. Tidak pilih Sementara itu, mengenai minimnya aparat kepolisian dan kejaksaan yang ditangani KPK, mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Harjapamekas meyakini bukan karena KPK menghadapi kendala. “Tidak ada kendala terkait dengan penanganan kasus yang melibatkan polisi atau jaksa. Apa yang ditangani KPK bukanlah sesuatu yang bisa ditargetkan,” terang Erry. KPK, menurut Erry, tidak bisa memilih-milih kasus mana yang akan ditangani. Apalagi, berdasarkan siapa yang terlibat di dalamnya. “Tidak bisa tahun ini harus menangani siapa-siapa saja. KPK tidak memiliki kemewah- an dan keleluasaan untuk pilih- pilih kasus,” ujarnya. Adapun prioritas penangan- an kasus, menurut Erry, adalah kasus yang memiliki kemung- kinan besar untuk menang di pengadilan dan memiliki bukti serta informasi yang kuat. Adapun mengenai ke- beradaan penyidik KPK yang berasal dari kejaksaan dan kepolisian, menurut Erry, bisa saja menyebabkan minimnya penanganan kasus di dua lem- baga itu. “Itu bisa menjadi hambatan dalam menangani perkara, tapi bukan menjadi faktor peng- hambat yang utama. Karena itulah, KPK dari dulu menun- tut untuk bisa mengangkat penyidiknya sendiri. Agar bisa lebih objektif dan independen,” tandasnya. (DY/P-1) [email protected] JAKSA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut Pu- tranefo Alexander Prayugo pidana penjara selama tujuh tahun plus denda Rp250 juta subsider tiga bulan kurungan. Sepupu Anggodo Widjojo itu menjadi terdakwa dugaan tindak pidana korupsi terkait dengan pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Ke- hutanan (sekarang Kemen- terian Kehutanan) periode 2006-2007. Putranefo didakwa mela- lui Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 Undang-Undang Tindak Pi- dana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 kesatu jo Pasal 65 ayat 1 KUHP. JPU menilai mantan Presiden Direktur PT Masaro Radiokom itu telah melakukan korupsi bersama-sama dan merugikan negara sebesar Rp89,3 miliar. JPU meminta majelis hakim memerintahkan Putranefo untuk membayar uang peng- ganti. “Jumlahnya sebesar Rp89 miliar dikurangi uang hasil korup si yang sudah dikembalikan ke KPK,” ce- tus JPU Muhamad Rum saat membacakan tuntutannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Se- lasa (8/3). Uang pengganti itu akan di- potong Rp20 juta, US$10 ribu, dan US$20 ribu yang sudah lebih dulu dibayar terdakwa lainnya, yakni Sekjen Dephut Boen M Purnama dan staf ahli Menhut Wandoyo Siswanto. Apabila satu bulan sete- lah putusan pengadilan yang berkekuatan tetap, Putranefo tetap tak bisa membayar uang pengganti, KPK akan melaku- kan penyitaan harta. Jika harta milik Putranefo tidak mencu- kupi, diganti hukuman penjara tiga tahun. Tolak Ary Muladi Terkait kasus ini, terdakwa lainnya, Ary Muladi, meng- hadapi putusan sela di hari yang sama. Majelis hakim yang diketuai Nani Indrawati me- mutuskan untuk melanjutkan perkara Ary Muladi. “Majelis menyatakan surat dakwaan penuntut umum su- dah memenuhi kriteria sesuai dengan KUHAP dan meno- lak seluruh eksepsi terdakwa serta menyatakan Pengadilan Tipikor berwenang memeriksa perkara a quo,” ujar Nani. Ary sebelumnya terancam dipenjara selama 20 tahun atas dakwaan telah melakukan permufakatan jahat melakukan tindak pidana korupsi. Hakim juga mengabulkan permintaan Sugeng Teguh San- toso untuk tetap menjadi kuasa hukum Ary Muladi. Sebelum- nya, JPU mengajukan keberatan atas status Sugeng. Pasalnya, nama Sugeng disebut-sebut dalam dakwaan sebagai pe- nyampai pesan Anggodo yang akan memberikan uang kepada Ary Muladi untuk mengubah keterangan dalam berita acara pemeriksaan Mabes Polri. Ary Muladi bersama-sama dengan Anggodo Widjojo se- cara sah dan meyakinkan ter- bukti melakukan pemufakatan jahat untuk melakukan perbua- tan korupsi dengan menyuap pimpinan dan penyidik KPK. Pekan lalu, Mahkamah Agung memperberat huku- man Anggodo, dari yang sebe- lumnya lima tahun menjadi 10 tahun. (ED/*/P-4) SEKRETARIAT Jenderal DPR memastikan proses lelang pem- bangunan gedung baru segera dimulai pada bulan ini. Fraksi- fraksi di DPR langsung menya- takan mendukung proyek itu. Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal DPR Iding Hadiwijaya di Jakarta, kemarin, memaparkan pengumuman pembukaan pendaftaran pe- serta tender dilakukan pada 14 Maret. Setelah itu, lanjut dia, panitia proyek pembangunan gedung baru akan menyeleksi syarat administrasi pendaftar lelang selama satu bulan. “Belum ada jadwal untuk pembangunan, itu masih nanti. Kalau jadwal seleksi kuali- fikasi peserta lelang tender akan dibicarakan di rapat. Tapi pengumuman dibuka pada 14 Maret,” urainya. Menjelang pelaksanaan le- lang ternyata membuat per- ubahan sikap fraksi di DPR. Seperti yang terjadi di internal Fraksi Hanura. Ketua F-Hanura DPR Sunardi Ayub mengakui, fraksinya kini mendukung rencana pembangunan gedung baru DPR. “Setelah rapat fraksi kami putuskan untuk menyetujui. Kami berharap gedung itu bisa sederhana saja, tapi kukuh,” jelas dia. Sekjen DPR Nining Indra Saleh pada 18 Januari, me- maparkan, persiapan rencana pembangunan gedung baru dengan anggaran Rp1,3 triliun dilakukan pada 2004-2009. Sejauh ini telah menghabiskan Rp14,7 miliar. Ketua F-PKS DPR Mustafa Kamal menyayangkan fraksi yang menolak pembangunan gedung baru DPR. Sebab, selu- ruh fraksi telah menyetujui saat memutuskan proyek itu. “Kami menyayangkan ada yang plintat-plintut soal pem- bangunan. DPR sudah enggak perlu mempermasalahkan ge- dung. Masalah tender juga eng- gak perlu, itu di luar proporsi DPR,” kata Kamal. Sementara itu, Ketua F-PDIP DPR Tjahjo Kumolo mene- gaskan fraksinya tetap me- minta penundaan proyek itu. “Agar lebih esien dan sesuai dengan kemaslahatan. Ka- lau belum mendesak kan bisa ditunda dulu,” jelas Tjahjo. (NA/Wta/*/P-1) 4 RABU, 9 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA P OLKAM PERHIMPUNAN Advokat Indonesia (Peradi) tidak bisa menjadi satu-satunya wadah pengacara di Indonesia. Karena itu, Surat Keputusan Mahka- mah Agung (MA) yang hanya mengakui anggota Peradi un- tuk bisa beracara di pengadilan menyalahi konstitusi dan harus dibatalkan. Hal itu disampaikan sejum- lah ahli dalam persidangan uji materi UU No 18/2003 tentang Advokat di Gedung Mahka- mah Konstitusi Jakarta, ke- marin. Permohonan uji materi diajukan oleh calon advokat yang tergabung dalam wadah di luar Peradi, yakni Kongres Advokat Indonesia (KAI), yang belum disumpah. Mereka merasa dirugikan karena konik antarorganisasi advokat yang tak berkesudah- an. Para advokat itu merasa kehilangan hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. H Ahmad Syarifuddin Nata- baya, salah satu ahli yang hadir, menyebut frasa ‘satu-satunya’ dalam Pasal 28 ayat (1) UU No 18/2003 tidak bisa semata-mata ditafsirkan bahwa organisasi ad- vokat harus tunggal, tetapi bisa juga berbentuk federasi dengan satu kode etik bersama. “Sebenarnya putusan MK sebelumnya organisasi advokat sudah ditafsirkan tidak harus tunggal, tetapi kode etiknya harus satu,” kata Natabaya. Perihal surat keputusan MA No 052/KMA/V/2009 yang menyebutkan Kongres Advokat Indonesia (KAI) tidak sah, Nata- baya menyatakan pengambilan sumpah yang dilakukan KAI atau organisasi advokat lainnya bukannya tidak sah. Konstitusi bahkan tidak menyebutkan ke- harusan dilakukannya pengam- bilan sumpah. “Jadi adalah sesuatu hal kurang tepat jika MA melarang aturan orang untuk bersidang. Itu bukan syarat konstitusi bersidang,” serunya. Pendapat senada juga disam- paikan pengacara senior Adnan Buyung Nasution yang hadir sebagai ahli. Ia menyatakan ruh pembentukan UU No 18/2003 itu agar advokat bisa menjadi independen. Ia juga menyebut MA telah salah mengeluarkan keputusan dengan tidak membolehkan ad- vokat yang bernaung di bawah KAI untuk beracara. “Wajib bersumpah ini advo- katnya yang bersumpah, bukan pengadilannya yang mengambil sumpah. Ini yang salah ditafsir- kan MA. Dan itu tidak benar,” tegasnya. (CC/P-2) Hanura Jadi Dukung Proyek Gedung DPR Advokat di Luar Peradi Bebas Beracara di Pengadilan Sepupu Anggodo Dituntut 7 Tahun Penjara PUTRANEFO DITUNTUT: Terdakwa Putranefo Alexander Prayugo yang terkait kasus dugaan korupsi program revitalisasi Sistem Komunikasi Radio Terpadu Kementerian Kehutanan, dituntut tujuh tahun penjara di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin. MI/PANCA SYURKANI lu Un da ke JP Di itu be ne m un ga Rp ha di tu m Pe Ko las po da leb lai Bo M lah be tet pe ka mi ku tig PE In m pe itu ma me tu me dib lah ma Ad m ma di ya di Ad be ka ad an JA Ko tr a pi tah su itu tin de Ko (S hu te 20 SE m ba di fra tak Se Ha m pe se 14 pr ba ad se pe Ka fi k ak pe M lan ub Kepala Daerah Banyak Korupsi Pengadaan KPK tidak bisa memilih kasus yang akan ditangani, apalagi berdasarkan siapa yang terlibat di dalamnya. Kami menyayangkan ada yang plintat-plintut soal pembangunan. DPR sudah enggak perlu mempermasalahkan gedung.” Mustafa Kamal Ketua F-PKS DPR Advertorial T ahun 2011 ini adalah tepat 100 tahun per- ingatan Hari Perem- puan Internasional. Sebagai sebuah lembaga negara yang secara konsis- ten mendorong penguatan peran perempuan di dalam kegiatan bernegara, DPR RI memperingatinya dengan mengadakan seminar yang bertemakan Peran Perempuan Indonesia Dalam Demokrasi. Dalam sambutan pem- bukaan seminar tersebut, Wakil Ketua DPR RI/Kor- polkam Priyo Budi Santoso menggarisbawahi penting- nya perempuan membekali diri untuk dapat berkarya dan bekerja di berbagai bi- dang, termasuk bidang poli- tik. Dalam konteks politik Indonesia, peran perempuan juga sedang berkembang se- cara signikan. “Banyaknya perempuan yang bekerja di bidang politik saat ini telah menunjukkan peran perem- puan yang lebih luas dalam membangun demokrasi di Indonesia. Perempuan tidak hanya dapat membangun kesadaran berdemokrasi dari lingkup keluarga, tapi juga menjadi bagian dari lembaga politik dan pemerintahan.” ujar politisi yang pernah men- jadi dosen FISIP Universitas Nasional ini. Selanjutnya, Priyo Budi Santoso mencatat bahwa se- jak bergulirnya era reformasi yang dimulai pada tahun 1998, peran lebih besar perempuan dalam proses pengambilan kebijakan adalah sebuah ke- niscayaan. Kenyataan ini ter- indikasi dengan adanya trend positif peningkatan partisipa- si politik kaum hawa tersebut di dalam kancah perpolitikan nasional. “Pada Pemilu tahun 1999 hanya terdapat 9% dari 462 anggota DPR RI yang merupakan anggota perem- puan, namun pada Pemilu 2004 meningkat menjadi 11%. Peningkatan tersebut salah sa- tunya didorong oleh lahirnya 2 UU di bidang politik, yaitu UU 31 Tahun 2002 tentang Parpol dan UU No 12 Tahun 2003 tentang Pemilu. Bahkan pada pemilu 2009 lalu angka persentasenya telah mencapai 17% dari seluruh keanggotaan DPR RI yang berjumlah 560 orang.” ungkap Ketua Bi- dang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik Partai Golkar ini. Menanggapi keberhasilan Ibu Dr Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Ketua BKSAP, yang terpilih menjadi President of Coordinating Committee of Women Parliamentarians of the Inter-Parliamentary Union (IPU), mantan aktivis HMI ini mengatakan bahwa ke- berhasilan ini patut diapre- siasi. “Keberhasilan DPR RI menduduki jabatan strategis tersebut menunjukkan bahwa parlemen-parlemen di se- luruh dunia mengapresiasi peran perempuan di dalam transisi politik dan perkem- bangan demokrasi di Indone- sia. Oleh sebab itu, presidensi ini selain merupakan bentuk aktualisasi penajaman parlia- mentary diplomacy DPR RI di panggung diplomasi global yang tentunya memperjuang- kan kepentingan perempuan dalam arus globalisasi yang semakin deras, juga dapat dijadikan bukti bahwa kaum perempuan di negara Indo- nesia yang notabene meru- pakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia mendapat kesempatan yang sama dalam berpolitik dan berdemokrasi. Fakta ini telah mengoreksi kekeliruan pandangan yang selama ini sering disampaikan oleh ne- gara-negara Barat bahwa Islam adalah agama yang mengebiri hak-hak kaum perempuan.” ujarnya. *** Peningkatan Partisipasi Politik Perempuan di Indonesia Sebuah Keniscayaan DOK DPR BERPIDATO: Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyampaikan pidato pembukaan seminar memperingati 100 tahun Interna- tional Women’s Day. DOK DPR BERPOSE BERSAMA: Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso berpose bersama (kiri ke kanan) Menteri Pemberdayaan Perem- puan Linda Agum Gumelar, Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, dan Ketua BKSAP DPR RI Hidayat Nurwahid. Banyaknya perempuan yang bekerja di bidang politik saat ini telah menunjukkan peran perempuan yang lebih luas dalam membangun demokrasi di Indonesia.” Priyo Budi Santoso Wakil Ketua DPR RI

Upload: duongdieu

Post on 30-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RABU, 9 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA Kepala … · menyebutkan Kongres Advokat Indonesia (KAI) tidak sah, Nata-baya menyatakan pengambilan sumpah yang dilakukan KAI atau organisasi

EDNA AM TARIGAN

Sebanyak 17 gubernur dan 158 bupati serta wali kota terjerat dalam tindak pidana korupsi

yang ditangani Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK). Sebagian besar kepala daerah diduga terlibat korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.

“Lebih dari 90% kasus tin-dak pidana korupsi yang me-libatkan kepala daerah terkait proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah. Total angga-r an yang dikorupsi mencapai Rp1,9 triliun,” ungkap penasi-hat KPK Abdullah Hehamahua di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kemarin.

Secara keseluruhan, lanjut dia, tingkat kebocoran dalam proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah sejak 2005-2010 mencapai 35%.

Ia memaparkan, indikasi kebocoran adalah banyaknya proyek pemerintah yang tidak tepat waktu, tidak tepat sasa-r an, tidak tepat kualitas, dan tidak efi sien.

Selain itu, tambah dia, ba-nyaknya alat yang dibeli tidak bisa dipakai dan masa pakai lebih pendek hanya mencapai 30%-40%. Selain itu, kebiasaan kewajiban untuk memberi-kan fee oleh kontraktor, pani-tia peng adaan, dan pimpinan proyek kepada atasan, dengan dalih untuk belanja organisasi.

Perbedaan harga barang sejenis yang cukup mencolok antara satu instansi dan in-stansi lain serta adanya be-berapa invoice untuk satu jenis barang.

Deputi Monitoring Evalua-si dan Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pe-merintah (LKPP) Himawan Adinegoro memaparkan, ada 2.100 pengaduan tentang penyim pangan pengadaan ba-rang dan jasa pemerintah yang dilaporkan ke KPK.

Modus penyimpangan, sambungnya, adalah dengan penunjukan langsung (94%) dan penggelembungan harga (6%).

H e h a m a h u a j u g a m e -nyayangkan hukuman penjara yang tidak menimbulkan efek jera. Harusnya, hukuman mati sebagai sanksinya.

Tidak pilihSementara itu, mengenai

minimnya aparat kepolisian dan kejaksaan yang ditangani KPK, mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Harjapamekas meyakini bukan karena KPK menghadapi kendala.

“Tidak ada kendala terkait dengan penanganan kasus yang melibatkan polisi atau jaksa. Apa yang ditangani KPK bukanlah sesuatu yang bisa ditargetkan,” terang Erry.

KPK, menurut Erry, tidak bisa memilih-milih kasus mana yang akan ditangani. Apalagi, berdasarkan siapa yang terlibat di dalamnya.

“Tidak bisa tahun ini harus menangani siapa-siapa saja. KPK tidak memiliki kemewah-an dan keleluasaan untuk pilih-pilih kasus,” ujarnya.

Adapun prioritas penangan-an kasus, menurut Erry, adalah kasus yang memiliki kemung-kinan besar untuk menang di pengadilan dan memiliki bukti serta informasi yang kuat.

Adapun mengenai ke -beradaan penyidik KPK yang berasal dari kejaksaan dan kepolisian, menurut Erry, bisa saja menyebabkan minimnya penanganan kasus di dua lem-baga itu.

“Itu bisa menjadi hambatan dalam menangani perkara, tapi bukan menjadi faktor peng-hambat yang utama. Ka rena itulah, KPK dari dulu menun-tut untuk bisa mengangkat penyidiknya sendiri. Agar bisa lebih objektif dan independen,” tandasnya. (DY/P-1)

[email protected]

JAKSA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut Pu-tranefo Alexander Prayugo pidana penjara selama tujuh tahun plus denda Rp250 juta subsider tiga bulan kurungan.

Sepupu Anggodo Widjojo itu menjadi terdakwa dugaan tindak pidana korupsi terkait dengan pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Ke-hutanan (sekarang Kemen-terian Kehutanan) periode 2006-2007.

Putranefo didakwa mela-lui Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 Undang-Undang Tindak Pi-dana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 kesatu jo Pasal 65 ayat 1 KUHP. JPU menilai mantan Presiden Direktur PT Masaro Radiokom itu telah melakukan korupsi bersama-sama dan merugikan negara sebesar Rp89,3 miliar.

JPU meminta majelis hakim memerintahkan Putranefo untuk membayar uang peng-ganti. “Jumlahnya sebesar Rp89 mi liar dikurangi uang hasil korup si yang sudah dikembalikan ke KPK,” ce-tus JPU Muhamad Rum saat membacakan tuntutan nya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Se-lasa (8/3).

Uang pengganti itu akan di-potong Rp20 juta, US$10 ribu, dan US$20 ribu yang sudah lebih dulu dibayar terdakwa lainnya, yakni Sekjen Dephut Boen M Purnama dan staf ahli Menhut Wandoyo Siswanto.

Apabila satu bulan sete-lah putusan pengadilan yang berkekuatan tetap, Putranefo tetap tak bisa membayar uang pengganti, KPK akan melaku-kan penyitaan harta. Jika harta milik Putranefo tidak mencu-kupi, diganti hukuman penjara tiga tahun.

Tolak Ary MuladiTerkait kasus ini, terdakwa

lainnya, Ary Muladi, meng-hadapi putusan sela di hari yang sama. Majelis hakim yang diketuai Nani Indrawati me-mutuskan untuk melanjutkan perkara Ary Muladi.

“Majelis menyatakan surat dakwaan penuntut umum su-dah memenuhi kriteria sesuai dengan KUHAP dan meno-lak seluruh eksepsi terdakwa serta menyatakan Pengadilan Tipikor berwenang memeriksa perkara a quo,” ujar Nani.

Ary sebelumnya terancam dipenjara selama 20 tahun atas dakwaan telah melakukan permufakatan jahat melakukan tindak pidana korupsi.

Hakim juga mengabulkan permintaan Sugeng Teguh San-

toso untuk tetap menjadi kuasa hukum Ary Muladi. Sebelum-nya, JPU mengajukan keberatan atas status Sugeng. Pasalnya, nama Sugeng disebut-sebut dalam dakwaan sebagai pe-nyampai pesan Anggodo yang akan memberikan uang kepada Ary Muladi untuk mengubah keterangan dalam berita acara pemeriksaan Mabes Polri.

Ary Muladi bersama-sama dengan Anggodo Widjojo se-cara sah dan meyakinkan ter-bukti melakukan pemufakatan jahat untuk melakukan perbua-tan korupsi dengan menyuap pimpinan dan penyidik KPK.

Pekan lalu, Mahkamah Agung memperberat huku-man Anggodo, dari yang sebe-lumnya lima tahun menjadi 10 tahun. (ED/*/P-4)

SEKRETARIAT Jenderal DPR memastikan proses lelang pem-bangunan gedung baru segera dimulai pada bulan ini. Fraksi-fraksi di DPR langsung menya-takan mendukung proyek itu.

Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal DPR Iding Hadiwijaya di Jakarta, kemarin, memaparkan pengumuman pembukaan pendaftaran pe-serta tender dilakukan pada 14 Maret.

Setelah itu, lanjut dia, panitia proyek pembangunan gedung baru akan menyeleksi syarat administrasi pendaftar lelang selama satu bulan.

“Belum ada jadwal untuk pembangunan, itu masih nanti. Kalau jadwal seleksi kuali-fikasi peserta lelang tender akan dibicarakan di rapat. Tapi pengumuman dibuka pada 14 Maret,” urainya.

Menjelang pelaksanaan le-lang ternyata membuat per-ubahan sikap fraksi di DPR.

Seperti yang terjadi di internal Fraksi Hanura. Ketua F-Hanura DPR Sunardi Ayub mengakui, fraksinya kini mendukung rencana pembangunan gedung baru DPR.

“Setelah rapat fraksi kami putuskan untuk menyetujui. Kami berharap gedung itu bisa sederhana saja, tapi kukuh,” jelas dia.

Sekjen DPR Nining Indra Saleh pada 18 Januari, me-

maparkan, persiapan rencana pembangunan gedung baru dengan anggaran Rp1,3 triliun dilakukan pada 2004-2009. Sejauh ini telah menghabiskan Rp14,7 miliar.

Ketua F-PKS DPR Mustafa Kamal menyayangkan fraksi yang menolak pembangunan gedung baru DPR. Sebab, selu-ruh fraksi telah menyetujui saat memutuskan proyek itu.

“Kami menyayangkan ada yang plintat-plintut soal pem-bangunan. DPR sudah enggak perlu mempermasalahkan ge-dung. Masalah tender juga eng-gak perlu, itu di luar proporsi DPR,” kata Kamal.

Sementara itu, Ketua F-PDIP DPR Tjahjo Kumolo mene-gaskan fraksinya tetap me-minta penundaan proyek itu. “Agar lebih efi sien dan sesuai dengan kemaslahatan. Ka-lau belum mendesak kan bisa ditunda dulu,” jelas Tjahjo. (NA/Wta/*/P-1)

4 RABU, 9 MARET 2011 | MEDIA INDONESIAPOLKAM

PERHIMPUNAN Advokat Indonesia (Peradi) tidak bisa menjadi satu-satunya wadah pengacara di Indonesia. Karena itu, Surat Keputusan Mahka-mah Agung (MA) yang hanya mengakui anggota Peradi un-tuk bisa beracara di pengadilan menyalahi konstitusi dan harus dibatalkan.

Hal itu disampaikan sejum-lah ahli dalam persidangan uji materi UU No 18/2003 tentang Advokat di Gedung Mahka-mah Konstitusi Jakarta, ke-marin. Permohonan uji materi diajukan oleh calon advokat yang tergabung dalam wadah di luar Peradi, yakni Kongres Advokat Indonesia (KAI), yang belum disumpah.

Mereka merasa dirugikan karena konfl ik antarorganisasi advokat yang tak berkesudah-an. Para advokat itu merasa

kehilangan hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

H Ahmad Syarifuddin Nata-baya, salah satu ahli yang hadir, menyebut frasa ‘satu-satunya’ dalam Pasal 28 ayat (1) UU No 18/2003 tidak bisa semata-mata ditafsirkan bahwa organisasi ad-vokat harus tunggal, tetapi bisa juga berbentuk federasi dengan satu kode etik bersama.

“Sebenarnya putusan MK sebelumnya organisasi advokat sudah ditafsirkan tidak harus tunggal, tetapi kode etiknya harus satu,” kata Natabaya.

Perihal surat keputusan MA No 052/KMA/V/2009 yang menyebutkan Kongres Advokat Indonesia (KAI) tidak sah, Nata-baya menyatakan pengambilan sumpah yang dilakukan KAI atau organisasi advokat lainnya bukannya tidak sah. Konstitusi bahkan tidak menyebutkan ke-

harusan dilakukannya pengam-bilan sumpah.

“Jadi adalah sesuatu hal kurang tepat jika MA melarang aturan orang untuk bersidang. Itu bukan syarat konstitusi bersidang,” serunya.

Pendapat senada juga disam-paikan pengacara senior Adnan Buyung Nasution yang hadir sebagai ahli. Ia menyatakan ruh pembentukan UU No 18/2003 itu agar advokat bisa menjadi independen.

Ia juga menyebut MA telah salah mengeluarkan keputusan dengan tidak membolehkan ad-vokat yang bernaung di bawah KAI untuk beracara.

“Wajib bersumpah ini advo-katnya yang bersumpah, bukan pengadilannya yang mengambil sumpah. Ini yang salah ditafsir-kan MA. Dan itu tidak benar,” tegasnya. (CC/P-2)

Hanura Jadi Dukung Proyek Gedung DPR

Advokat di Luar PeradiBebas Beracara di Pengadilan

Sepupu Anggodo Dituntut 7 Tahun Penjara

PUTRANEFO DITUNTUT: Terdakwa Putranefo Alexander Prayugo yang terkait kasus dugaan korupsi program revitalisasi Sistem Komunikasi Radio Terpadu Kementerian Kehutanan, dituntut tujuh tahun penjara di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin.

MI/PANCA SYURKANI

luUndakeJPDiitubene

mungaRphaditumPeKolas

podaleblaiBoM

lahbetetpekamikutig

PEInmpeitumametumedib

lahmaAdmmadiyadi Adbe

kaadan

JAKotrapitahsu

itutindeKo(Shute20

SEmbadifratak

SeHampese14

prbaadse

peKafikakpeM

lanub

Kepala Daerah BanyakKorupsi Pengadaan

KPK tidak bisa memilih kasus yang akan ditangani, apalagi berdasarkan siapa yang terlibat di dalamnya.

Kami menyayangkan

ada yang plintat-plintut soal pembangunan. DPR sudah enggak perlu mempermasalahkan gedung.”

Mustafa KamalKetua F-PKS DPR

Advertorial

Tahun 2011 ini adalah tepat 100 tahun per-ingatan Hari Perem-puan Internasional.

Sebagai sebuah lembaga negara yang secara konsis-ten mendorong penguatan peran perempuan di dalam kegiatan bernegara, DPR RI mempe ringatinya dengan mengadakan seminar yang bertemakan Peran Perempuan Indonesia Dalam Demokrasi.

Dalam sambutan pem-bukaan seminar tersebut, Wakil Ketua DPR RI/Kor-polkam Priyo Budi Santoso menggarisbawahi penting-nya perempuan membekali diri untuk dapat berkarya dan bekerja di berbagai bi-dang, termasuk bidang poli-tik. Dalam konteks politik Indonesia, peran perempuan juga sedang berkembang se-cara signifikan. “Banyaknya perempuan yang bekerja di bidang politik saat ini telah menunjukkan peran perem-

puan yang lebih luas dalam membangun demokrasi di Indonesia. Perempuan tidak hanya dapat membangun kesadaran berdemokrasi dari lingkup keluarga, tapi juga menjadi bagian dari lembaga politik dan pemerintahan.” ujar politisi yang pernah men-jadi dosen FISIP Universitas Nasional ini.

Selanjutnya, Priyo Budi Santoso mencatat bahwa se-jak bergulirnya era reformasi yang dimulai pada tahun 1998, peran lebih besar perempuan dalam proses pengambilan kebijakan adalah sebuah ke-niscayaan. Kenyataan ini ter-indikasi dengan adanya trend positif peningkatan partisipa-si politik kaum hawa tersebut di dalam kancah perpolitikan nasional. “Pada Pemilu tahun 1999 hanya terdapat 9% dari 462 anggota DPR RI yang merupakan anggota perem-puan, namun pada Pemilu 2004 meningkat menjadi 11%.

Peningkatan tersebut salah sa-tunya didorong oleh lahirnya 2 UU di bidang politik, yaitu UU 31 Tahun 2002 tentang Parpol dan UU No 12 Tahun 2003 tentang Pemilu. Bahkan pada pemilu 2009 lalu angka persentasenya telah mencapai 17% dari seluruh keanggotaan DPR RI yang berjumlah 560 orang.” ungkap Ketua Bi-dang Hubung an Legislatif dan Lembaga Politik Partai Golkar ini.

Menanggapi keberhasilan Ibu Dr Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Ketua BKSAP, yang terpilih menjadi President of Coordinating Committee of Women Parliamentarians of the Inter-Parliamentary Union

(IPU), mantan aktivis HMI ini mengatakan bahwa ke-berhasilan ini patut diapre-siasi. “Keberhasilan DPR RI menduduki jabatan strategis tersebut menunjukkan bahwa parlemen-parlemen di se-luruh dunia mengapresiasi peran perempuan di dalam transisi politik dan perkem-bangan demokrasi di Indone-sia. Oleh sebab itu, presidensi ini selain merupakan bentuk aktualisasi penajaman parlia-mentary diplomacy DPR RI di panggung diplomasi global yang tentunya memperjuang-kan kepentingan perempuan dalam arus globalisasi yang semakin deras, juga dapat dijadikan bukti bahwa kaum perempuan di negara Indo-nesia yang notabene meru-pakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia mendapat kesempatan yang sama dalam berpolitik dan berdemokrasi. Fakta ini telah mengoreksi kekeliruan pandangan yang selama ini sering disampaikan oleh ne-gara-negara Barat bahwa Islam adalah agama yang mengebiri hak-hak kaum perempuan.” ujarnya. ***

Peningkatan Partisipasi Politik Perempuan di Indonesia Sebuah Keniscayaan

DOK DPR

BERPIDATO: Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyampaikan pidato pembukaan seminar memperingati 100 tahun Interna-tional Women’s Day.

DOK DPR

BERPOSE BERSAMA: Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso berpose bersama (kiri ke kanan) Menteri Pemberdayaan Perem-puan Linda Agum Gumelar, Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, dan Ketua BKSAP DPR RI Hidayat Nurwahid.

Banyaknya perempuan

yang bekerja di bidang politik saat ini telah menunjukkan peran perempuan yang lebih luas dalam membangun demokrasi di Indonesia.”

Priyo Budi SantosoWakil Ketua DPR RI