rabu 27 maret 2019 23 - indonesia stock exchange€¦ · terdapat 2 (dua) pertanyaan dari peserta...

1
RABU 27 MARET 2019 23 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BANTEN Tbk. PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2018 Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) dengan ini memberitahukan kepada Para Pemegang Saham Perseroan, bahwa Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2018 (selanjutnya disebut “Rapat”) yaitu pada: Hari/Tanggal : Senin, 25 Maret 2019 Waktu : Rapat dibuka pukul 11.36 WIB ditutup pukul 13.45 WIB Tempat : Hotel Le Semar Jl. Bhayangkara No.50, Sumurpecung Kota Serang Kehadiran : Dewan Komisaris : a. Bapak Media Warman sebagai Komisaris Independen merangkap Plt Komisaris Utama b. Ibu Titi Khoiriah sebagai Komisaris Independen Direksi : : a. Bapak Fahmi Bagus Mahesa sebagai Direktur Utama b. Bapak Jaja Jarkasih sebagai Direktur. c. Bapak Bambang Mulyo Atmojo sebagai Direktur. d. Bapak Kemal Idris sebagai Direktur. Pemegang Saham : 43.329.964.141 saham (67,59%) dari total 64.109.430.357 Pimpinan Rapat : Rapat dipimpin oleh Bpk. dipimpin oleh Bpk. Media Warman selaku Komisaris Independen merangkap Plt Komisaris Utama. I. MATA ACARA RAPAT : 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2018 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku 2018. 2. Penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019. 3. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. 4. Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan. II. PEMENUHAN PROSEDUR HUKUM UNTUK PENYELENGGARAAN RAPAT :. 1. Pemberitahuan rencana diselenggarakannya Rapat kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan, dengan surat Perseroan Nomor : 052/Dir-BB/I/19 tanggal 17 Januari 2019. 2. Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. tanggal 24 Januari 2019 dalam surat kabar harian, yaitu surat kabar ”Investor Daily”. 3. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. pada tanggal 8 Februari 2019 dalam surat kabar harian, yaitu surat kabar “Investor Daily”. 4. Pemberitahuan perubahan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan, dengan surat Perseroan Nomor: 185/ Dir-BB/II/19 tanggal 28 Februari 2019. 5. Pengumuman Perubahan Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (Panggilan Ulang) pada tanggal 1 Maret 2019 dalam surat kabar harian, yaitu surat kabar “Investor Daily”. III. KESEMPATAN TANYA JAWAB : Sebelum mengambil keputusan, Pimpinan Rapat memberikan kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat disetiap mata acara Rapat. Mata Acara Pertama Terdapat 2 (dua) pertanyaan dari peserta Rapat, yaitu dari M.Saman pemegang kuasa dari Andry Ansjori pemilik 510.084 lembar saham dan PT Banten Global Development pemilik 32.697.547,684 lembar saham. Mata Acara Kedua Tidak ada pertanyaan dari peserta Rapat. Mata Acara Ketiga Terdapat 1 (satu) pertanyaan dari peserta Rapat, yaitu dari M.Saman pemegang kuasa dari Andry Ansjori pemilik 510.084 lembar saham. Mata Acara Keempat Terdapat 2 (dua) pertanyaan dari peserta Rapat, yaitu dari M.Saman pemegang kuasa dari Andry Ansjori pemilik 510.084 lembar saham dan PT Banten Global Development pemilik 32.697.547,684 lembar saham IV. MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN : Keputusan Rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka dilakukan pemungutan suara, dengan cara menghitung jumlah saham yang tidak setuju, abstain dan setuju. Pemegang Saham yang menyatakan tidak setuju dan abstain dipersilahkan untuk mengangkat tangan serta mengisi form voting yang sebelumnya telah dibagikan, sedangkan sisanya yang tidak mengangkat tangan, dianggap menyatakan setuju. Setelah itu, Notaris akan melakukan penghitungan suara. Sesuai dengan POJK No. 32, Pemegang Saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat namun tidak mengeluarkan suara atau abstain dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. Yang berhak mengeluarkan suara dalam Rapat hanyalah Pemegang Saham yang sah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 28 Februari 2019 Jam 16.00 WIB. V. KEPUTUSAN RAPAT RAPAT : Bahwa dalam pemungutan suara dalam RUPS Tahunan untuk mata acara pertama, mata acara kedua, mata acara ketiga dan mata acara keempat Rapat sebagaimana telah dikemukakan,seluruhmya disetujui secara musyawarah untuk mufakat. Hasil Rapat untuk : Mata Acara Pertama, Rapat memutuskan : 1. Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Direksi dan mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material” sebagaimana dinyatakan dalam laporannya No. 00123/3.0357/AU.1/07/0111/1/ III/2019 tanggal 15 Maret 2019. 2. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquet et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Mata Acara Rapat Kedua, Rapat memutuskan : Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sebagai Akuntan Publik Perseroan, untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut dan persyaratan lain penunjukkannya sebagaimana telah dikemukakan diatas. Mata Acara Rapat Ketiga, Rapat memutuskan : Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah gaji atau honorarium dan tujangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan hasil RUPS tanggal 11 April 2018. Berdasarkan pertimbangan Komite Remunerasi dan Nominasi, gaji atau honorarium dan tunjangan tersebut masih relevan, sehingga untuk tahun 2019 masih bisa dipakai sebagai acuan. Mata Acara Keempat, Rapat memutuskan : 1. Memberhentikan dengan hormat Bpk. Agus Ruswendi sebagai Komisaris Utama Perseroan bagaimana surat pengunduran dirinya tertanggal 2 Januari 2019. 2. Memberhentikan dengan hormat Bpk. Bambang Mulyo Atmojo sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan dan menunjuk Bpk. Kemal Idris selaku Direktur Operasional Perseroan merangkap Direktur Kepatuhan Perseroan sampai RUPS berikutnya. 3. Menunjuk Bpk. Media Warman sebagai Plt Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen sampai RUPS berikutnya, dan Rapat memutuskan guna memenuhi ketentuan Pasal 23 ayat 1 POJK 55/POJK.03/2016 jo Pasal 18 ayat 1 Anggaran Dasar, Perseroan akan segera melakukan RUPS. Serang, 27 Maret 2019 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BANTEN Tbk. DIREKSI JAKARTA – Badan Penyelengga- ra Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) memastikan perlindun- gan jaminan sosial ketenagakerjaan didapatkan oleh seluruh pekerja In- donesia, tak terkecuali bagi pekerja yang ada di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Direktur Umum dan SDM BP- JSTK Naufal Mahfudz dalam perte- muannya dengan Bupati Kepulauan Natuna, Hamid Rizal di Ranai, pada 21 Maret 2019 mengatakan, hingga saat ini jumlah pekerja di Kepulauan Natuna yang terdaftar sebagai peserta BPJSTK mencapai sekitar 1.900 tenaga kerja. “Kami hadir untuk memastikan pelayanan jaminan sosial ketena- gakerjaan yang kami selenggarakan telah dirasakan manfaatnya oleh para pekerja yang ada di Kepulauan Natuna. Tentunya mereka harus dipastikan mendapatkan layanan dan manfaat dari program BPJSTK dengan baik,” kata Naufal dalam keterangan tertulis yang diterima Investor Daily. Menurut dia, melihat potensi kepesertaan dan jumlah pekerja yang telah terdaftar di BPJSTK, tentunya dibutuhkan dukungan semua pihak agar seluruh pekerja di Kepulauan Natuna dapat segera terlindungi oleh program BPJSTK. Pasalnya, lanjut dia, memberikan perlindungan bagi pekerja di Kepu- lauan Natuna menjadi tantangan tersendiri bagi BPJSTK. Dengan jumlah 27 pulau yang berpenghuni dari 154 pulau yang ada, tentunya membutuhkan upaya yang lebih keras dari BPJSTK untuk memberi- kan perlindungan bagi para pekerja di Kepulauan Natuna. Adapun Kabupaten Natuna me- miliki luas wilayah 264 km persegi dan 90% merupakan lautan, memiliki jumlah penduduk sekitar 76.000 jiwa serta jumlah angkatan kerja kurang lebih 37.000 orang. “Sebagai badan hukum publik yang ditunjuk oleh pemerintah, kami senantiasa berupaya memasti- kan perlindungan jaminan sosial ke- tenagakerjaan telah diperoleh oleh pekerja di seluruh wilayah Republik Indonesia, termasuk yang berada di wilayah kepulauan terdepan seperti Kabupaten Natuna. Tidak lain tu- juannya adalah untuk mewujudkan masyarakat pekerja Indonesia yang sejahtera,” pungkas Naufal. Sementara itu, Dewan Pengawas BPJSTK Rekson Silaban yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, pihaknya mendukung langkah manajemen dalam menjalin kerja sama dengan setiap pemerin- tah daerah (Pemda) untuk pening- katan jumlah kepesertaan. “Kerja sama ini sangat dibutuhkan untuk membangun dukungan dan komit- men Pemda dalam memberikan perhatian dan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja di wilayahnya se- hingga masyarakat pekerja Natuna lebih sejahtera,” kata dia. Lindungi SDM PKH Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng BPJSTK melakukan upaya antisipasi atas risiko kerja sumber daya manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH). Hal tersebut tertuang dalam penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan BPJSTK Kantor Wilayah DKI Jakarta, Selasa (19/3). Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kemensos Nur Pujianto menye- butkan, dengan jumlah SDM PKH sebanyak 39.182 orang di seluruh Indonesia, kemungkinan risiko kerja bukanlah hal kecil. Oleh karena itu, pihaknya berupaya memberikan perlindungan jaminan sosial ketena- gakerjaan. Bahkan, Nur mengungkapkan ada beberapa SDM PKH yang gugur saat menjalankan tugas. “Untuk itulah kami berkewajiban memberi jaminan atas hal itu,” kata Nur sep- erti dilansir Antara. Nur mengatakan, pihaknya telah menginisiasi upaya ini sejak tahun 2015 dengan berbagai rencana skenario anggaran. “Baru tahun 2019 ini terlaksana dengan iuran kepesertaan dibayarkan Kemente- rian Sosial,” kata Nur. Dengan hal tersebut, Nur berharap seluruh SDM PKH dapat bekerja lebih ter- jamin atas risiko kecelakaan kerja dan kematian. Adapun SDM PKH yang men- galami kecelakaan kerja akan men- dapatkan santunan Rp 132,6 juta ditambah beasiswa bagi anaknya Rp 12 juta. Sedangkan yang mening- gal bukan karena kecelakaan kerja mendapatkan santunan Rp 24 juta dan santunan beasiswa sebesar Rp 12 juta untuk meringankan beban keluarga. Sementara itu, Deputi Direktur Wilayah BPJSTK Wilayah DKI Jakarta Achmad Hafiz menyambut baik upaya Kemensos. Ahmad men- yampaikan kesiapan pihaknya untuk membantu melayani SDM PKH. “Ini amanah pemerintah, oleh karena itu kami akan menyiapkan pelayanan khusus dalam membantu SDM PKH yang mengalami kecelakaan kerja maupun kematian,” kata Achmad. Ruang lingkup PKS meliputi penyediaan data SDM PKH, pem- biayaan, pelaksanaan, pelaporan, pemantauan dan evaluasi program jaminan sosial ketenagakerjaan. Jangka waktu PKS berlaku selama 10 bulan terhitung sejak tanggal 19 Maret 2019 sampai dengan 31 Desember 2019. (ris) Kajian UU tersebut karena melihat perkembangan fintech yang begitu pesat, namun belum memiliki payung hukum berupa undang-undang untuk melind- ungi konsumen dan juga pelaku fintech itu sendiri. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, saat ini semua usulan dari masyarakat dan pelaku fintech masih dalam kajian di DPR. Menurut dia, terkait kebutuhan mendesak atau tidak pembua- tan UU tersebut akan tergantung dari yang diharapkan oleh publik, bisa berasal dari inisiatif pemerintah atau dari DPR dan semuanya sedang dalam kajian untuk melihat plus dan minusnya. “Tetapi yang pasti kita tidak boleh melewatkan atau ketinggalan kemajuan teknologi ini. Kalau tidak mau tergilas oleh kemajuan teknologi yang sekarang sudah masuk industri 4.0,” ungkap Bambang di Jakarta, Selasa (26/3). Menurut dia, sampai saat ini masih ban- yak aturan atau regulasi yang bisa melind- ungi konsumen, seperti UU perlindungan konsumen dan keuangan. Kemudian ada Peraturan OJK (POJK) Nomor 77 yang juga mengatur fintech lending. Hanya saja, pihaknya sedang mencari manfaat bagi negara dari berbagai transak- si online yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, dalam waktu dekat DPR akan memba- has supaya transaksi yang nilainya besar tersebut bisa ditarik pajaknya, sehingga ada tambahan pemasukan bagi negara. Selain itu, Bambang juga menyebutkan DPR sedang melakukan pembahasan mengenai UU industri keuangan nonbank (IKNB) selain dari fintech. Pembahasan tersebut dilakukan di Komisi XI DPR RI. “Ini semua sudah dalam pembahasan di DPR, kami sedang melakukan penelitian akademisnya dan meminta masukan selu- ruh masyarakat. Apa yang perlu, apakah perlu dibuat regulasi agar tidak merugikan konsumen atau cukup aturan kementerian saja, itu semua dalam kajian di DPR,” papar Bambang. Ekonom senior Institute for Develop- ment of Economics and Finance (Indef) Aviliani menambahkan, DPR memang perlu membuat aturan khusus bagi fintech. Salah satunya, supaya konsumen terlind- ungi dari penyalahgunaan data nasabah yang marak terjadi saat ini. “Memang terkait data ini sangat penting. DPR harus bisa siapkan UU fintech, dan data itu yang utama,” kata dia. Kepala Subbagian Perizinan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Alvin Taulu menyebut, sampai dengan Januari 2019, penyaluran pinjaman yang diberikan dari pelaku fintech mencapai Rp 25,9 triliun. Pinjaman tersebut disalurkan kepada 5,1 juta peminjam (borrower) dengan jumlah transaksi mencapai 17,1 juta transaksi. “Totalnya itu pada Januari sudah Rp 25,9 triliun, Februari masih dihitung, tapi sudah lebih dari Rp 26 triliun pastinya,” kata Alvin. Sementara itu, Deputi Komisioner OJK Sukarela Batunanggar menjelaskan, pen- yaluran tersebut dari 99 fintech yang ter- daftar di OJK. Menurut Sukarela, ada lebih 207 ribu lender atau investor. Penyaluran pinjaman tersebut mayoritas kepada seg- men usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tidak dapat dijangkau oleh perbankan. Sukarela mengaku tidak memiliki tar- get khusus terkait penyaluran pinjaman dari fintech, bagi dia, yang penting adalah fintech bisa terus tumbuh dan tetap sehat. “Kami tidak menargetkan, tapi harapannya bisa tumbuh sehat,” kata dia. Dia juga menyebutkan, OJK mencatat ada 34 fintech yang mendaftar dan akan masuk dalam regulatory sandbox. Dari jum- lah tersebut, terdapat sekitar tujuh bisnis model fintech dan akan disaring fintech yang masuk pengawasan OJK atau masuk ranah Bank Indonesia (BI). “Kami ada mencatat saat ini 34 fintech ada lebih tujuh sampai delapan bisnis modelnya. Rencana bulan depan akan seleksi untuk diuji dalam regulatory sandbox, hasilnya tentunya akan terlihat setelah enam bulan atau nanti ada perpanjangan waktu,” jelas dia. JAKARTA – PT Bank Danamon Tbk dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar 35% dari laba bersih tahun 2018 senilai Rp 3,92 triliun. Laba tersebut tumbuh 6,52% secara tahu- nan (year on year/yoy). Dengan demikian, Bank Danamon akan membayarkan divi- den sekitar Rp 1,37 triliun atau Rp 143,22 per lembar saham. Adapun porsi dividen yang dibagikan Bank Danamon tahun ini sama dengan tahun sebelumnya yakni 35% dari per- olehan laba bersih. “Sedangkan 1% dari laba bersih akan dialokasikan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Sisa dari laba akan dibukukan sebagai laba dita- han,” ungkap Manajemen Bank Danamon dalam keterangan resminya yang diterima Investor Daily, Selasa (26/3). RUPST Bank Danamon juga menyetujui laporan tahunan 2018, pengesahan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2018, dan penunjukkan akuntan publik dan kantor akuntan publik. RUPST perseroan juga telah menunjuk Jusuf Wibisana selaku akuntan publik; dan Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan sebagai kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2019. Selain menyetujui laporan tahunan dan pembagian dividen, rapat juga menyetu- jui rencana penggabungan usaha antara perseroan dan PT Bank Nusantara Par- ahyangan Tbk (BNP). Perseroan menjadi bank hasil penggabungan, perubahan pada anggaran dasar perseroan pasal empat mengenai permodalan, susunan direksi, dewan komisaris dan dewan pengawas syariah yang berlaku setelah efektif peng- gabungan usaha. Tahun 2018 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 3,92 triliun yang disumbang dari pendapatan bunga bersih (NII) yang sebesar Rp 14,43 triliun, tum- buh 2% (yoy) dan pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang tumbuh 12% (yoy). Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah mengatakan, selain NII dan fee based income, pertumbuhan laba pers- eroan didorong oleh pertumbuhan dua digit di sejumlah segmen kunci, yakni usaha kecil dan menengah (UKM), kredit pemilikan rumah (KPR), enterprise bank- ing, serta pembiayaan kendaraan bermo- tor melalui Adira Finance. (nid) JAKARTA – PT Bank BNI Syariah menyediakan opsi pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) melalui mobile banking, setelah Kemen- terian Agama (Kemenag) pada tahun ini membuka opsi pelunasan haji melalui non-teller. Opsi pelunasan haji tersebut melalui non-teller sesuai dengan Keputusan Di- rektur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 117 2019 yang ditetapkan pada 18 Maret 2018. Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Um- rah menyatakan pelunasan BPIH reguler dibagi dalam dua tahap. Pelunasan tahap pertama mulai 19 Maret sampai dengan 15 April 2019. Sedangkan pelunasan tahap kedua berlangsung antara 30 April hingga 10 Mei 2019. Direktur Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah Dhias Widhiyati mengakui saat ini belum banyak yang melakukan pelunasan menggunakan non-teller atau mobile banking. “Berdasarkan data sampai saat ini, total jemaah yang melakukan pe- lunasan haji baik teller maupun non-teller totalnya 13.046 jemaah,” kata Dhias dalam keterangan tertulis yang diterima Investor Daily, Selasa (26/3). Dengan adanya fitur pelunasan BPIH di BNI mobile banking, diharapkan makin banyak jemaah yang akan melunasi melalui non-teller. Proyeksi sampai akhir periode pelunasan haji kedua atau pada akhir Mei 2019 sebanyak 10% dari jemaah akan menggunakan pilihan channel mobile banking. Dengan opsi pelunasan haji mela- lui mobile banking, Dhias berharap dapat memberikan kemudahan dan alternatif pe- lunasan BPIH dan mengurangi antrean di teller. Adapun BNI Syariah telah ditunjuk menjadi salah satu bank penerima setoran (BPS) BPIH sejak tahun 2010. Ada sekitar 29 ribu calon jemaah haji baik haji reguler maupun haji khusus yang melakukan pe- lunasan pada tahun ini. Dia menjelaskan, jika jemaah ingin mel- akukan pelunasan haji dengan menggu- nakan mobile banking BNI, ada beberapa tahap yang bisa dilakukan. Pertama masuk ke menu produk jasa lain di mobile bank- ing, lalu pilih menu pelunasan haji reguler. Kemudian pilih rekening yang akan dide- bet dan masukkan nomor porsi dan cek kesesuaian data dan password. Langkah terakhir adalah dengan mengunduh struk di menu bukti transfer. (ris) Oleh Nida Sahara JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tengah merancang pembentukan undang-undang (UU) untuk mengatur industri financial technology ( fintech). Pojok Pajak Warga berkonsultasi dengan petugas pajak saat melapokan SPT tahunan wajib pajak melalui layanan e-Filling Pojok Pajak di pusat perbelanjaan Grand Mall Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2019). Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jateng II membuka layanan Pojok Pajak di pusat perbelanjaan untuk memudahkan masyarakat melaporkan wajib pajak sekaligus upaya meningkatkan kepatuhan pelaporan SPT Tahunan dari wajib pajak. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/hp

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RABU 27 MARET 2019 23 - Indonesia Stock Exchange€¦ · Terdapat 2 (dua) pertanyaan dari peserta Rapat, yaitu dari M.Saman pemegang kuasa dari Investor, 5 Klm x 210 mm Andry Ansjori

RABU 27 MARET 2019

23

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BANTEN Tbk.PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2018Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) dengan ini memberitahukan kepada Para Pemegang Saham Perseroan, bahwa Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2018 (selanjutnya disebut “Rapat”) yaitu pada:Hari/Tanggal : Senin, 25 Maret 2019Waktu : Rapat dibuka pukul 11.36 WIB ditutup pukul 13.45 WIB Tempat : Hotel Le Semar Jl. Bhayangkara No.50, Sumurpecung Kota SerangKehadiran : Dewan Komisaris : a. Bapak Media Warman sebagai Komisaris Independen merangkap Plt

Komisaris Utama b. Ibu Titi Khoiriah sebagai Komisaris Independen Direksi : : a. Bapak Fahmi Bagus Mahesa sebagai Direktur Utama b. Bapak Jaja Jarkasih sebagai Direktur. c. Bapak Bambang Mulyo Atmojo sebagai Direktur. d. Bapak Kemal Idris sebagai Direktur.

Pemegang Saham : 43.329.964.141 saham (67,59%) dari total 64.109.430.357

Pimpinan Rapat : Rapat dipimpin oleh Bpk. dipimpin oleh Bpk. Media Warman selaku Komisaris Independen merangkap Plt Komisaris Utama.

I. MATA ACARA RAPAT : 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan dan

Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2018 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku 2018.

2. Penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019.

3. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

4. Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan.II. PEMENUHAN PROSEDUR HUKUM UNTUK PENYELENGGARAAN RAPAT :. 1. Pemberitahuan rencana diselenggarakannya Rapat kepada Ketua Otoritas Jasa

Keuangan, dengan surat Perseroan Nomor : 052/Dir-BB/I/19 tanggal 17 Januari 2019. 2. Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) PT Bank

Pembangunan Daerah Banten Tbk. tanggal 24 Januari 2019 dalam surat kabar harian, yaitu surat kabar ”Investor Daily”.

3. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. pada tanggal 8 Februari 2019 dalam surat kabar harian, yaitu surat kabar “Investor Daily”.

4. Pemberitahuan perubahan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan, dengan surat Perseroan Nomor: 185/Dir-BB/II/19 tanggal 28 Februari 2019.

5. Pengumuman Perubahan Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (Panggilan Ulang) pada tanggal 1 Maret 2019 dalam surat kabar harian, yaitu surat kabar “Investor Daily”.

III. KESEMPATAN TANYA JAWAB : Sebelum mengambil keputusan, Pimpinan Rapat memberikan kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat disetiap mata acara Rapat. Mata Acara PertamaTerdapat 2 (dua) pertanyaan dari peserta Rapat, yaitu dari M.Saman pemegang kuasa dari Andry Ansjori pemilik 510.084 lembar saham dan PT Banten Global Development pemilik 32.697.547,684 lembar saham.Mata Acara KeduaTidak ada pertanyaan dari peserta Rapat.Mata Acara Ketiga Terdapat 1 (satu) pertanyaan dari peserta Rapat, yaitu dari M.Saman pemegang kuasa dari Andry Ansjori pemilik 510.084 lembar saham.Mata Acara KeempatTerdapat 2 (dua) pertanyaan dari peserta Rapat, yaitu dari M.Saman pemegang kuasa dari

Investor, 5 Klm x 210 mm

Andry Ansjori pemilik 510.084 lembar saham dan PT Banten Global Development pemilik 32.697.547,684 lembar saham

IV. MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN :Keputusan Rapat dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka dilakukan pemungutan suara, dengan cara menghitung jumlah saham yang tidak setuju, abstain dan setuju. Pemegang Saham yang menyatakan tidak setuju dan abstain dipersilahkan untuk mengangkat tangan serta mengisi form voting yang sebelumnya telah dibagikan, sedangkan sisanya yang tidak mengangkat tangan, dianggap menyatakan setuju. Setelah itu, Notaris akan melakukan penghitungan suara.Sesuai dengan POJK No. 32, Pemegang Saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat namun tidak mengeluarkan suara atau abstain dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.Yang berhak mengeluarkan suara dalam Rapat hanyalah Pemegang Saham yang sah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 28 Februari 2019 Jam 16.00 WIB.

V. KEPUTUSAN RAPAT RAPAT :Bahwa dalam pemungutan suara dalam RUPS Tahunan untuk mata acara pertama, mata acara kedua, mata acara ketiga dan mata acara keempat Rapat sebagaimana telah dikemukakan,seluruhmya disetujui secara musyawarah untuk mufakat. Hasil Rapat untuk :Mata Acara Pertama, Rapat memutuskan :

1. Menerima dengan baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Direksi dan mengesahkan Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material” sebagaimana dinyatakan dalam laporannya No. 00123/3.0357/AU.1/07/0111/1/ III/2019 tanggal 15 Maret 2019.

2. Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquet et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Mata Acara Rapat Kedua, Rapat memutuskan :Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan sebagai Akuntan Publik Perseroan, untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut dan persyaratan lain penunjukkannya sebagaimana telah dikemukakan diatas.Mata Acara Rapat Ketiga, Rapat memutuskan :Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah gaji atau honorarium dan tujangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan hasil RUPS tanggal 11 April 2018. Berdasarkan pertimbangan Komite Remunerasi dan Nominasi, gaji atau honorarium dan tunjangan tersebut masih relevan, sehingga untuk tahun 2019 masih bisa dipakai sebagai acuan.Mata Acara Keempat, Rapat memutuskan :

1. Memberhentikan dengan hormat Bpk. Agus Ruswendi sebagai Komisaris Utama Perseroan bagaimana surat pengunduran dirinya tertanggal 2 Januari 2019.

2. Memberhentikan dengan hormat Bpk. Bambang Mulyo Atmojo sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan dan menunjuk Bpk. Kemal Idris selaku Direktur Operasional Perseroan merangkap Direktur Kepatuhan Perseroan sampai RUPS berikutnya.

3. Menunjuk Bpk. Media Warman sebagai Plt Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen sampai RUPS berikutnya, dan Rapat memutuskan guna memenuhi ketentuan Pasal 23 ayat 1 POJK 55/POJK.03/2016 jo Pasal 18 ayat 1 Anggaran Dasar, Perseroan akan segera melakukan RUPS.

Serang, 27 Maret 2019PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BANTEN Tbk.

DIREKSI

JAKARTA – Badan Penyelengga-ra Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) memastikan perlindun-gan jaminan sosial ketenagakerjaan didapatkan oleh seluruh pekerja In-donesia, tak terkecuali bagi pekerja yang ada di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

Direktur Umum dan SDM BP-JSTK Naufal Mahfudz dalam perte-muannya dengan Bupati Kepulauan Natuna, Hamid Rizal di Ranai, pada 21 Maret 2019 mengatakan, hingga saat ini jumlah pekerja di Kepulauan Natuna yang terdaftar sebagai peserta BPJSTK mencapai sekitar 1.900 tenaga kerja.

“Kami hadir untuk memastikan pelayanan jaminan sosial ketena-gakerjaan yang kami selenggarakan telah dirasakan manfaatnya oleh para pekerja yang ada di Kepulauan Natuna. Tentunya mereka harus dipastikan mendapatkan layanan dan manfaat dari program BPJSTK dengan baik,” kata Naufal dalam keterangan tertulis yang diterima Investor Daily.

Menurut dia, melihat potensi kepesertaan dan jumlah pekerja yang telah terdaftar di BPJSTK, tentunya dibutuhkan dukungan semua pihak agar seluruh pekerja di Kepulauan Natuna dapat segera terlindungi oleh program BPJSTK.

Pasalnya, lanjut dia, memberikan perlindungan bagi pekerja di Kepu-

lauan Natuna menjadi tantangan tersendiri bagi BPJSTK. Dengan jumlah 27 pulau yang berpenghuni dari 154 pulau yang ada, tentunya membutuhkan upaya yang lebih keras dari BPJSTK untuk memberi-kan perlindungan bagi para pekerja di Kepulauan Natuna.

Adapun Kabupaten Natuna me-miliki luas wilayah 264 km persegi dan 90% merupakan lautan, memiliki jumlah penduduk sekitar 76.000 jiwa serta jumlah angkatan kerja kurang lebih 37.000 orang.

“Sebagai badan hukum publik yang ditunjuk oleh pemerintah, kami senantiasa berupaya memasti-kan perlindungan jaminan sosial ke-tenagakerjaan telah diperoleh oleh pekerja di seluruh wilayah Republik Indonesia, termasuk yang berada di wilayah kepulauan terdepan seperti Kabupaten Natuna. Tidak lain tu-juannya adalah untuk mewujudkan masyarakat pekerja Indonesia yang sejahtera,” pungkas Naufal.

Sementara itu, Dewan Pengawas BPJSTK Rekson Silaban yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, pihaknya mendukung langkah manajemen dalam menjalin kerja sama dengan setiap pemerin-tah daerah (Pemda) untuk pening-katan jumlah kepesertaan. “Kerja sama ini sangat dibutuhkan untuk membangun dukungan dan komit-men Pemda dalam memberikan

perhatian dan perlindungan jaminan sosial tenaga kerja di wilayahnya se-hingga masyarakat pekerja Natuna lebih sejahtera,” kata dia.

Lindungi SDM PKHSebelumnya, Kementerian Sosial

(Kemensos) menggandeng BPJSTK melakukan upaya antisipasi atas risiko kerja sumber daya manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH). Hal tersebut tertuang dalam penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan BPJSTK Kantor Wilayah DKI Jakarta, Selasa (19/3).

Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kemensos Nur Pujianto menye-butkan, dengan jumlah SDM PKH sebanyak 39.182 orang di seluruh Indonesia, kemungkinan risiko kerja bukanlah hal kecil. Oleh karena itu, pihaknya berupaya memberikan perlindungan jaminan sosial ketena-gakerjaan.

Bahkan, Nur mengungkapkan ada beberapa SDM PKH yang gugur saat menjalankan tugas. “Untuk itulah kami berkewajiban memberi jaminan atas hal itu,” kata Nur sep-erti dilansir Antara.

Nur mengatakan, pihaknya telah menginisiasi upaya ini sejak tahun 2015 dengan berbagai rencana skenario anggaran. “Baru tahun

2019 ini terlaksana dengan iuran kepesertaan dibayarkan Kemente-rian Sosial,” kata Nur. Dengan hal tersebut, Nur berharap seluruh SDM PKH dapat bekerja lebih ter-jamin atas risiko kecelakaan kerja dan kematian.

Adapun SDM PKH yang men-galami kecelakaan kerja akan men-dapatkan santunan Rp 132,6 juta ditambah beasiswa bagi anaknya Rp 12 juta. Sedangkan yang mening-gal bukan karena kecelakaan kerja mendapatkan santunan Rp 24 juta dan santunan beasiswa sebesar Rp 12 juta untuk meringankan beban keluarga.

Sementara itu, Deputi Direktur Wilayah BPJSTK Wilayah DKI Jakarta Achmad Hafiz menyambut baik upaya Kemensos. Ahmad men-yampaikan kesiapan pihaknya untuk membantu melayani SDM PKH. “Ini amanah pemerintah, oleh karena itu kami akan menyiapkan pelayanan khusus dalam membantu SDM PKH yang mengalami kecelakaan kerja maupun kematian,” kata Achmad.

Ruang lingkup PKS meliputi penyediaan data SDM PKH, pem-biayaan, pelaksanaan, pelaporan, pemantauan dan evaluasi program jaminan sosial ketenagakerjaan. Jangka waktu PKS berlaku selama 10 bulan terhitung sejak tanggal 19 Maret 2019 sampai dengan 31 Desember 2019. (ris)

Kajian UU tersebut karena melihat perkembangan fintech yang begitu pesat, namun belum memiliki payung hukum berupa undang-undang untuk melind-ungi konsumen dan juga pelaku fintech itu sendiri.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, saat ini semua usulan dari masyarakat dan pelaku fintech masih dalam kajian di DPR. Menurut dia, terkait kebutuhan mendesak atau tidak pembua-tan UU tersebut akan tergantung dari yang diharapkan oleh publik, bisa berasal dari inisiatif pemerintah atau dari DPR dan semuanya sedang dalam kajian untuk melihat plus dan minusnya.

“Tetapi yang pasti kita tidak boleh melewatkan atau ketinggalan kemajuan teknologi ini. Kalau tidak mau tergilas oleh kemajuan teknologi yang sekarang sudah masuk industri 4.0,” ungkap Bambang di Jakarta, Selasa (26/3).

Menurut dia, sampai saat ini masih ban-yak aturan atau regulasi yang bisa melind-ungi konsumen, seperti UU perlindungan konsumen dan keuangan. Kemudian ada Peraturan OJK (POJK) Nomor 77 yang juga mengatur fintech lending.

Hanya saja, pihaknya sedang mencari manfaat bagi negara dari berbagai transak-si online yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, dalam waktu dekat DPR akan memba-has supaya transaksi yang nilainya besar tersebut bisa ditarik pajaknya, sehingga ada tambahan pemasukan bagi negara.

Selain itu, Bambang juga menyebutkan DPR sedang melakukan pembahasan mengenai UU industri keuangan nonbank (IKNB) selain dari fintech. Pembahasan tersebut dilakukan di Komisi XI DPR RI. “Ini semua sudah dalam pembahasan di DPR, kami sedang melakukan penelitian akademisnya dan meminta masukan selu-ruh masyarakat. Apa yang perlu, apakah perlu dibuat regulasi agar tidak merugikan konsumen atau cukup aturan kementerian saja, itu semua dalam kajian di DPR,” papar Bambang.

Ekonom senior Institute for Develop-

ment of Economics and Finance (Indef) Aviliani menambahkan, DPR memang perlu membuat aturan khusus bagi fintech. Salah satunya, supaya konsumen terlind-ungi dari penyalahgunaan data nasabah yang marak terjadi saat ini. “Memang terkait data ini sangat penting. DPR harus bisa siapkan UU fintech, dan data itu yang utama,” kata dia.

Kepala Subbagian Perizinan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Alvin Taulu menyebut, sampai dengan Januari 2019, penyaluran pinjaman yang diberikan dari pelaku fintech mencapai Rp 25,9 triliun. Pinjaman tersebut disalurkan kepada 5,1 juta peminjam (borrower) dengan jumlah transaksi mencapai 17,1 juta transaksi. “Totalnya itu pada Januari sudah Rp 25,9 triliun, Februari masih dihitung, tapi sudah lebih dari Rp 26 triliun pastinya,” kata Alvin.

Sementara itu, Deputi Komisioner OJK Sukarela Batunanggar menjelaskan, pen-yaluran tersebut dari 99 fintech yang ter-daftar di OJK. Menurut Sukarela, ada lebih 207 ribu lender atau investor. Penyaluran pinjaman tersebut mayoritas kepada seg-men usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tidak dapat dijangkau oleh perbankan.

Sukarela mengaku tidak memiliki tar-get khusus terkait penyaluran pinjaman dari fintech, bagi dia, yang penting adalah fintech bisa terus tumbuh dan tetap sehat. “Kami tidak menargetkan, tapi harapannya bisa tumbuh sehat,” kata dia.

Dia juga menyebutkan, OJK mencatat ada 34 fintech yang mendaftar dan akan masuk dalam regulatory sandbox. Dari jum-lah tersebut, terdapat sekitar tujuh bisnis model fintech dan akan disaring fintech yang masuk pengawasan OJK atau masuk ranah Bank Indonesia (BI). “Kami ada mencatat saat ini 34 fintech ada lebih tujuh sampai delapan bisnis modelnya. Rencana bulan depan akan seleksi untuk diuji dalam regulatory sandbox, hasilnya tentunya akan terlihat setelah enam bulan atau nanti ada perpanjangan waktu,” jelas dia.

JAKARTA – PT Bank Danamon Tbk dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar 35% dari laba bersih tahun 2018 senilai Rp 3,92 triliun. Laba tersebut tumbuh 6,52% secara tahu-nan (year on year/yoy). Dengan demikian, Bank Danamon akan membayarkan divi-den sekitar Rp 1,37 triliun atau Rp 143,22 per lembar saham.

Adapun porsi dividen yang dibagikan Bank Danamon tahun ini sama dengan tahun sebelumnya yakni 35% dari per-olehan laba bersih. “Sedangkan 1% dari laba bersih akan dialokasikan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Sisa dari laba akan dibukukan sebagai laba dita-han,” ungkap Manajemen Bank Danamon dalam keterangan resminya yang diterima Investor Daily, Selasa (26/3).

RUPST Bank Danamon juga menyetujui laporan tahunan 2018, pengesahan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2018, dan penunjukkan akuntan publik dan kantor akuntan publik. RUPST perseroan juga telah menunjuk Jusuf Wibisana selaku akuntan publik; dan Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan sebagai kantor akuntan

publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2019.

Selain menyetujui laporan tahunan dan pembagian dividen, rapat juga menyetu-jui rencana penggabungan usaha antara perseroan dan PT Bank Nusantara Par-ahyangan Tbk (BNP). Perseroan menjadi bank hasil penggabungan, perubahan pada anggaran dasar perseroan pasal empat mengenai permodalan, susunan direksi, dewan komisaris dan dewan pengawas syariah yang berlaku setelah efektif peng-gabungan usaha.

Tahun 2018 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 3,92 triliun yang disumbang dari pendapatan bunga bersih (NII) yang sebesar Rp 14,43 triliun, tum-buh 2% (yoy) dan pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang tumbuh 12% (yoy).

Direktur Utama Bank Danamon Sng Seow Wah mengatakan, selain NII dan fee based income, pertumbuhan laba pers-eroan didorong oleh pertumbuhan dua digit di sejumlah segmen kunci, yakni usaha kecil dan menengah (UKM), kredit pemilikan rumah (KPR), enterprise bank-ing, serta pembiayaan kendaraan bermo-tor melalui Adira Finance. (nid)

JAKAR TA – PT Bank BNI Syariah menyediakan opsi pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) melalui mobile banking, setelah Kemen-terian Agama (Kemenag) pada tahun ini membuka opsi pelunasan haji melalui non-teller.

Opsi pelunasan haji tersebut melalui non-teller sesuai dengan Keputusan Di-rektur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 117 2019 yang ditetapkan pada 18 Maret 2018. Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Um-rah menyatakan pelunasan BPIH reguler dibagi dalam dua tahap. Pelunasan tahap pertama mulai 19 Maret sampai dengan 15 April 2019. Sedangkan pelunasan tahap kedua berlangsung antara 30 April hingga 10 Mei 2019.

Direktur Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah Dhias Widhiyati mengakui saat ini belum banyak yang melakukan pelunasan menggunakan non-teller atau mobile banking. “Berdasarkan data sampai saat ini, total jemaah yang melakukan pe-lunasan haji baik teller maupun non-teller totalnya 13.046 jemaah,” kata Dhias dalam keterangan tertulis yang diterima Investor Daily, Selasa (26/3).

Dengan adanya fitur pelunasan BPIH di BNI mobile banking, diharapkan makin banyak jemaah yang akan melunasi melalui non-teller. Proyeksi sampai akhir periode pelunasan haji kedua atau pada akhir Mei 2019 sebanyak 10% dari jemaah akan menggunakan pilihan channel mobile banking.

Dengan opsi pelunasan haji mela-lui mobile banking, Dhias berharap dapat memberikan kemudahan dan alternatif pe-lunasan BPIH dan mengurangi antrean di teller. Adapun BNI Syariah telah ditunjuk menjadi salah satu bank penerima setoran (BPS) BPIH sejak tahun 2010. Ada sekitar 29 ribu calon jemaah haji baik haji reguler maupun haji khusus yang melakukan pe-lunasan pada tahun ini.

Dia menjelaskan, jika jemaah ingin mel-akukan pelunasan haji dengan menggu-nakan mobile banking BNI, ada beberapa tahap yang bisa dilakukan. Pertama masuk ke menu produk jasa lain di mobile bank-ing, lalu pilih menu pelunasan haji reguler. Kemudian pilih rekening yang akan dide-bet dan masukkan nomor porsi dan cek kesesuaian data dan password. Langkah terakhir adalah dengan mengunduh struk di menu bukti transfer. (ris)

Oleh Nida Sahara

JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) tengah merancang pembentukan undang-undang (UU) untuk mengatur industri financial technology (fintech).

Pojok PajakWarga berkonsultasi dengan petugas pajak saat melapokan SPT tahunan wajib pajak melalui layanan e-Filling Pojok Pajak di pusat perbelanjaan Grand Mall Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2019). Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jateng II membuka layanan Pojok Pajak di pusat perbelanjaan untuk memudahkan masyarakat melaporkan wajib pajak sekaligus upaya meningkatkan kepatuhan pelaporan SPT Tahunan dari wajib pajak.

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/hp