efisiensi pengiriman produk pt klm dengan …

114
EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN PENINGKATAN KAPASITAS TRUK MENGGUNAKAN PENDEKATAN DMAIC Oleh Retno Tyas Indarti NIM:004201405057 Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri 2018

Upload: others

Post on 31-Dec-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM

DENGAN PENINGKATAN KAPASITAS TRUK

MENGGUNAKAN PENDEKATAN DMAIC

Oleh

Retno Tyas Indarti

NIM:004201405057

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademik

Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu

pada Fakultas Teknik

Program Studi Teknik Industri

2018

Page 2: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul “Efisiensi Pengiriman Produk PT KLM Dengan

Peningkatan Kapasitas Truk Menggunakan Pendekatan DMAIC”

yang disusun dan diajukan oleh Retno Tyas Indarti sebagai salah

satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata Satu (S1)

pada Fakultas Teknik telah ditinjau dan dianggap memenuhi

persyaratan sebuah skripsi. Oleh karena itu, Saya merekomendasikan

skripsi ini untuk maju sidang.

Cikarang, Indonesia, 19 Maret 2018

Ir Andira Taslim, MT

Page 3: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Efisiensi Pengiriman

Produk PT KLM Dengan Peningkatan Kapasitas Truk

Menggunakan Pendekatan DMAIC” adalah hasil dari pekerjaan

saya dan seluruh ide, pendapat atau materi dari sumber lain telah

dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan

ini tidak sesuai dengan kenyataan maka saya bersedia menanggung

sanksi yang akan dikenakan pada saya.

Cikarang, 19 Maret 2018

Retno Tyas Indarti

Page 4: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM

DENGAN PENINGKATAN KAPASITAS TRUK

MENGGUNAKAN PENDEKATAN DMAIC

Oleh

Retno Tyas Indarti

ID No. 004201405057

Disetujui Oleh

Ir Andira Taslim, MT Burhan Primanintyo BSc, M.Eng

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ir Andira Taslim, MT

Ketua Program Studi Teknik Industri

Page 5: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

iv

ABSTRAK

Shock Absorber merupakan salah satu spare part kendaraan motor yang

mempunyai tingkat penjualan tinggi untuk menunjang perusahaan penyedia

kendaraan bermotor. PT KLM merupakan perusahaan pemasok shock absorber

kendaraan bermotor untuk perusahaan milik asing di Indonesia yang disebut PT

NOP. Pada penelitian ini ditemukan ketidakefisienan pengiriman produk, hal ini

terlihat dari belum dioptimalkan utilisasi kapasitas muat truk dan volume truk.

Saat ini utilisasi kapasitas muatan truk baru terpakai 42% yaitu dari total kapasitas

muat truk 15 ton baru terpakai 6,3 ton. Sedangkan berdasarkan utilisasi kapasitas

volume yang terpakai 48% yaitu dari total volume truk sebesar 38,9 m3 baru

terpakai 18,6 m3. Selain utilisasi kapasitas muatan truk yang belum optimal,

ditemukan juga tingginya frekuensi ritase pengiriman yang berdampak juga pada

tingginya overtime dan keterlambatan pengiriman produk dikarenakan

keterlambatan kedatangan truk balikan dari customer. Berdasarkan permasalahan

tersebut penulis merencanakan solusi untuk melakukan efisiensi ritase pengiriman

ke PT NOP dengan peningkatan kapasitas peti truk di Departemen PPIC

Warehouse Delivery PT KLM. Metode yang digunakan untuk pemecahan

permasalahan tersebut adalah dengan melakukan modifikasi double decker troli

shock absorber tipe front fork dengan pendekatan DMAIC. Dengan perbaikan

dalam penelitian ini maka berhasil meningkatkan utilisasi kapasitas muatan truk

sebesar 19% dan utilisasi volume truk sebesar 22%.

Kata kunci: shock absorber, troli, truk, pengiriman, modifikasi, DMAIC,

Page 6: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya

penulis dapat menyelesaikan laporan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat

dalam rangka memenuhi salah satu syarat sarjana di President University. Penulis

sangat menyadari bahwasannya laporan ini masih perlu disempurnakan lagi. Oleh

karena itu, penyusun menantikan saran dan kritik dari semua pihak demi

kesempurnaan laporan ini. Laporan ini tidak dapat diselesaikan oleh penulis tanpa

adanya dukungan yang sangat besar dari segala pihak Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua beserta keluarga yang selalu memberikan segala dukungan

dan doa yang tiada henti.

2. Bapak Burhan Primanintyo, sebagai dosen pembimbing skripsi yang selalu

meluangkan waktu dan selalu memberikan arahan kepada penulis dalam

penyusunan laporan skripsi ini.

3. Ibu Ir. Andira Taslim, MT, sebagai pembimbing dan sekaligus kepala Program

Studi Teknik Industri di President University yang juga selalu membimbing

dan mendukung atas penyelesaiannya laporan ini.

4. Bapak Dwi Surono & Bapak Sutoyo selaku pembimbing lapangan di

perusahaan dan Rekan-rekan di perusahaan khususnya Departemen PPIC

Warehouse Delivery yang selalu bersedia memberikan data dalam mendukung

laporan skripsi ini..

5. Sahabat terdekat, Atika, Lutfi, Nofrita dan Rikki yang selalu memberikan

dukungan dan semangat dalam mengerjakan laporan skripsi ini.

6. Teman-teman seperjuangan Teknik Industri angkatan tahun ajaran 2014 di

President University, yang selalu memberikan motivasi terhadap penulis,

sehingga penulis termotivasi dalam menyusun laporan skripsi ini

Page 7: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR ISTILAH ............................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

1.4. Batasan Masalah.................................................................................. 3

1.5. Asumsi ................................................................................................ 4

1.6. Sistematikan Penulisan ....................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5

2.1. Kapasitas ............................................................................................ 5

2.1.1 Definisi Kapasitas ................................................................... 5

2.1.2 Pemanfaatan Kapasitas ........................................................... 5

2.2. Transportasi ........................................................................................ 6

2.3.1 Sistem Transportasi ................................................................ 6

2.3.2 Metode Transportasi ............................................................... 6

2.3. Konsep Dasar Lean ............................................................................ 7

2.4. DMAIC Sebagai Aplikasi Lean Six Sigma ........................................ 8

2.5. Konsep Cost Reduction ...................................................................... 9

2.6. Shock Absorber .................................................................................. 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 12

3.1. Kerangka Metode Penelitian .............................................................. 12

3.1.1 Pengamatan Awal ................................................................... 13

Page 8: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

vii

3.1.2 Identifikasi Masalah ............................................................... 13

3.1.3 Studi Literatur ......................................................................... 14

3.1.4 Pengumpulan Data ................................................................. 15

3.1.5 Pengolahan Dan Analisa Data ................................................ 17

3.1.6 Interpretasi Hasil .................................................................... 22

3.1.7 Simpulan dan Saran ................................................................ 22

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA ............................................. 23

4.1. Pengumpulan Data ............................................................................. 23

4.1.1 Proses Produksi PT. KLM ...................................................... 23

4.1.2 Deskripsi Pengiriman (Delivery) PT. KLM ke Customer ...... 25

4.1.3 Data Nama Customer Plant & Jarak Ritase ........................... 26

4.1.4 Data Permintaan Kanban Pengiriman Harian Dari PT NOP . 27

4.1.5 Tipe Truk Untuk Pengiriman Produk PT KLM ..................... 28

4.1.6 Data Total Ritase Periode Januari – Agustus 2017 ................ 28

4.1.7 Jarak Tempuh Truk Pengiriman Periode Januari – Agustus

2017 ........................................................................................ 28

4.1.8 Biaya Sewa Truk Pengiriman PT KLM ke PT NOP .............. 29

4.1.9 Biaya Konsumsi BBM Truk Pengiriman Periode Januari –

Agustus 2017 .......................................................................... 31

4.1.10 Utilisasi Kapasitas Truk Pengiriman di PT KLM .................. 32

4.1.11 Penyusunan Troli Pada Bak Truk Pengiriman ....................... 33

4.1.12 Overtime Man Power PPIC Warehouse Delivery Tinggi ...... 34

4.1.13 Proses Loading (Troli Dinaikan Ke Truk) Pengiriman .......... 36

4.1.14 Keterlambatan Kedatangan Truk ............................................ 38

4.2. Pengolahan & Analisa Data ............................................................... 38

4.2.1 Define ..................................................................................... 39

4.2.1.1 Problem Statement .......................................................... 39

4.2.2 Measure .................................................................................. 40

4.2.2.1 Peningkatan Kapasitas Bak Truk .................................... 41

4.2.2.2 Cost Reduction Biaya Sewa Truk Logistic Partner ........ 43

4.2.3 Analyze ................................................................................... 47

4.2.3.1 Fishbone Diagram (Cause-effect Diagram) .................. 47

Page 9: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

viii

4.2.4 Improve ................................................................................... 51

4.2.4.1 Modifikasi Stopper Troli Shock Absorber Tipe Front

Fork ............................................................................... 54

4.2.4.2 Penyusunan Troli Di Dalam Bak Truk ......................... 61

4.2.4.3 Pemilihan Jenis Truk Berdasarkan Jumlah Permintaan

Kanban Pengiriman ....................................................... 71

4.2.4.4 Perbaikan Alur Kerja Penyusunan Troli Double Decker

Kedalam Bak Truk ........................................................ 73

4.2.5 Control .................................................................................... 74

4.3. Interpretasi Hasil ................................................................................ 74

4.3.1 Peningkatan Utilisasi Kapasitas Muat Truk ........................... 74

4.3.2 Penurunan Jumlah & Biaya Ritase Pengiriman Produk ke PT

NOP ........................................................................................ 77

4.3.3 Perbandingan Target Dengan Hasil Improvement ................. 82

4.3.4 Penurunan Rata-Rata Waktu Proses Persiapan Pengiriman ... 84

4.3.5 Penurunan Overtime Man Power Departemen PPIC

Warehouse Delivery ............................................................... 84

4.3.6 Perubahan Flow Process Diagram Pengiriman Produk di PT

KLM ....................................................................................... 86

4.3.7 Voice of Customer Berdasarkan Perubahan Dengan Adanya

Perbaikan Proses Pengiriman Produk di PT KLM ................. 87

4.3.8 Standarisasi Penyusunan Troli Truk Pengiriman Produk ....... 98

BAB V SIMPULAN & SARAN........................................................................... 90

5.1 Simpulan............................................................................................. 90

5.2 Saran ................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 92

LAMPIRAN .......................................................................................................... 94

Lampiran 1 Desain 2D Stopper Troli .......................................................... 95

Lampiran 2 Desain 3D Stopper Troli .......................................................... 96

Lampiran 3 Gambar Troli Shock Absorber ................................................. 97

Lampiran 4 Gambar Truk Setelah Improvement ......................................... 98

Page 10: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Waktu Rata-Rata Proses Pengiriman Produk PT KLM Sampai Dengan

Ke Customer ......................................................................................... 26

Tabel 4.2 Nama Plant, Lokasi dan Jarak Customer PT KLM ............................. 27

Tabel 4.3 Permintaan Kanban Harian PT NOP ke PT KLM Periode Januari –

Agustus 2017 ........................................................................................ 27

Tabel 4.4 Tipe Truk yang Disewa Oleh PT KLM ............................................... 28

Tabel 4.5 Total Jumlah Ritase Truk pengiriman Januari – Agustus 2017............ 28

Tabel 4.6 Jarak Tempuh Truk Pengiriman Januari – Agustus 2017 ..................... 29

Tabel 4.7 Total Biaya Sewa Truk Pengiriman Januari – Agustus 2017 .............. 30

Tabel 4.8 Biaya Konsumsi BBM Januari – Agustus 2017 .................................. 32

Tabel 4.9 Kondisi Sekarang Kapasitas Truk Pengiriman PT KLM ................... 32

Tabel 4.10 Luas Area Bak Truk yang Terpakai Pada Masing-Masing Truk ........ 34

Tabel 4.11 Biaya Overtime (Lembur) Man Power PPIC Delivery Periode Januari

– Agustus 2017 ..................................................................................... 35

Tabel 4.12 Rincian Detail Ritase Truk Pengiriman ke Masing-Masing Plant ..... 36

Tabel 4.13 Frekuensi Keterlambatan Truk Balikan dari Customer ...................... 38

Tabel 4.14 Pareto Problem Ketidakefisienan Pengiriman Produk Pada

Departemen PPIC Warehouse Delivery ............................................. 40

Tabel 4.15 Detail Dimensi dan Volume Truk dan Troli ....................................... 41

Tabel 4.16 Detail Berat Troli dan Truk ................................................................. 42

Tabel 4.17 Detail Utilisasi Volume Truk yang Terpakai ...................................... 42

Tabel 4.18 Detail Utilisasi Kapasitas Muatan Truk yang Terpakai ...................... 42

Tabel 4.19 Target Jumlah Troli Setelah Improvement .......................................... 43

Tabel 4.20 Kondisi Saat Ini Untuk Jumlah Ritase dan Jumlah Troli .................... 44

Tabel 4.21 Kondisi Yang Diharapkan Setelah Dilakukan Improvement

Penyusunan Double Decker ............................................................... 45

Tabel 4.22 Rencana Target Pengurangan Ritase Pengiriman Truk ke PT NOP ... 45

Tabel 4.23 Stratifikasi Penyebab Utama Masalah Terjadinya Utilisasi Kapasitas

Truk Belum Maksimal. ...................................................................... 51

Tabel 4.24 Gann Chart Planning Improvement .................................................... 52

Page 11: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

x

Tabel 4.25 Rencana Perbaikan dengan Metode 5W+1H ...................................... 53

Tabel 4.26 Kegiatan Trial dan Hasil Perbaikan Modifikasi Stopper Troli Front

Fork .................................................................................................... 56

Tabel 4.27 Bill of Material Desain Akhir Stopper Troli Shock Absorber ............ 60

Tabel 4.28 Daftar Biaya Pembuatan Modifikasi Troli Front Fork ....................... 60

Tabel 4.29 Perbandingan Ukuran Dalam Truk Dengan Ukuran Masing-Masing

Troli .................................................................................................... 62

Tabel 4.30 Komposisi Bak Truk Sebelum dan Setelah Improvement Troli Susun

Double Decker ...................................................................................... 69

Tabel 4.31 Hasil Uji Coba Desain Penyusunan Troli Dalam Bak Truk ............... 70

Tabel 4.32 Penentuan Jenis Truk Pengiriman Berdasarkan Rata-rata Permintaan

Kanban Harian Dari PT NOP ............................................................... 72

Tabel 4.33 Peningkatan Jumlah Troli dan Produk Diangkut Truk Pengiriman .... 75

Tabel 4.34 Peningkatan Utilisasi Kapasitas Beban Terpakai Truk Pengiriman ... 76

Tabel 4.35 Peningkatan Utilisasi Kapasitas Beban Terpakai Truk Pengiriman ... 76

Tabel 4.36 Permintaan PO dan Forecast Periode September – Desember 2017 dari

Customer ............................................................................................ 78

Tabel 4.37 Permintaan Perhari Pada Masing-masing Plant Periode September –

Desember 2017 ................................................................................... 78

Tabel 4.38 Jumlah Ritase Periode September - Desember 2017 .......................... 79

Tabel 4.39 Biaya Sewa Truk Periode September – Desember 2017 .................... 80

Tabel 4.40 Jarak yang Ditempuh Truk Untuk Tiap Tujuan Customer Plant ........ 80

Tabel 4.41 Biaya Konsumsi BBM Setelah Improvement Periode September –

Desember 2017 ..................................................................................... 81

Tabel 4.42 Perbandingan Sebelum, Target dan Setelah Perbaikan ....................... 83

Tabel 4.43 Waktu Rata-rata Setelah Improvement Proses Pengiriman Produk PT

KLM Sampai Dengan ke Customer ................................................... 84

Tabel 4.44 Biaya Overtime (Lembur) man power PPIC Warehouse Delivery

Periode September – Desember 2017 ................................................ 86

Page 12: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lean Enterprise ................................................................................. 8

Gambar 2.2 Roadmap DMAIC ............................................................................. 9

Gambar 2.3 Tipe Shock Absorber ......................................................................... 11

Gambar 2.4 Komponen-Komponen Shock Absorber............................................ 11

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 12

Gambar 3.2 Proses Tahapan Pengamatan Awal Dalam Penelitian ....................... 13

Gambar 3.3 Kerangka Tahapan Proses Identifikasi Masalah Dalam Penelitian ... 14

Gambar 3.4 Kerangka Penelitian Dalam Tahapan Pengelolaan & Analisa Data . 18

Gambar 4.1 Urutan Proses Raw Material - Finish Good Shock Absorber ........... 23

Gambar 4.2 Output (produk akhir) PT KLM ........................................................ 24

Gambar 4.3 Customer PT KLM yang Tersebar Dalam Enam Plant .................... 24

Gambar 4.4 Flow Process Pengiriman Produk PT KLM ..................................... 25

Gambar 4.5 Grafik Kenaikan Harga Sewa Truk Pengiriman Periode

2014 – 2017 ..................................................................................... 30

Gambar 4.6 Penyusunan Troli Pada Bak Truk Tampak Atas dan Tampak Samping

Untuk Truk Fuso Dengan Ukuran Panjang Bak Truk 7.500 mm (Truk

Fuso) ................................................................................................... 33

Gambar 4.7 Penyusunan Troli Pada Bak Truk Tampak Atas dan Tampak Samping

Untuk Truk Fuso Dengan Ukuran Panjang Bak Truk 9.500 mm (Truk

Built)................................................................................................... 33

Gambar 4.8 Grafik Overtime Operator PPIC Warehouse Delivery Periode Januari

– Agustus 2017 ................................................................................... 35

Gambar 4.9 Kapasitas Truk Pengangkut Barang Dalam Satu Ritase .................. 39

Gambar 4.10 Diagram Pareto Problem Ketidakefisienan Pengiriman Produk ..... 41

Gambar 4.11 Grafik Target Penurunan Jumlsh Ritase & Cost Ritase. ................. 47

Gambar 4.12 Fishbone Diagram (Cause-effect Diagram) ................................... 50

Gambar 4.13 Perencanaan Modifikasi Troli Shock Absorber ............................... 54

Gambar 4.14 Desain Tipe A Untuk Modifikasi Stopper Troli Front Fork ........... 55

Gambar 4.15 Desain Tipe B Untuk Modifikasi Stopper Troli Front Fork ........... 55

Gambar 4.16 Desain tipe C Untuk Modifikasi Stopper Troli Front Fork ............ 55

Page 13: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

xii

Gambar 4.17 Desain Tipe D Untuk Modifikasi Stopper Troli Front Fork ........... 55

Gambar 4.18 Desain Troli Sebelum dan Setelah Adanya Modifikasi Penambahan

Panjang Stopper ............................................................................... 58

Gambar 4.19 Stopper Sebelum dan Sesudah Dilakukan Modifikasi Penambahan

Panjang ............................................................................................. 58

Gambar 4.20 Desain Akhir Produk Modifikasi Stopper Troli Shock Absorber ... 59

Gambar 4.21 Struktur Produk Desain Manufacturing Modifikasi Troli Shock

Absorber ............................................................................................. 59

Gambar 4.22 Posisi Permukaan Masing-Masing Troli Pada Bak Truk ................ 61

Gambar 4.23 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Panjang Truk Fuso .. 64

Gambar 4.24 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Panjang Truk Built .. 65

Gambar 4.25 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Lebar Truk Fuso ...... 67

Gambar 4.26 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Lebar Truk Built ...... 68

Gambar 4.27 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Tinggi Truk Fuso ..... 68

Gambar 4.28 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Tinggi Truk Built .... 68

Gambar 4.29 Penataan Troli Dalam Area Truk Fuso Maupun Truk Built Setelah

Dilakukan Perbaikan ....................................................................... 71

Gambar 4.30 Proses Loading Troli ke Truk Sebelum Proses Pengiriman Produk

ke PT NOP ....................................................................................... 73

Gambar 4.31 Proses Unloading (Penurunan) Troli di Warehouse Receiving

Customer .......................................................................................... 73

Gambar 4.32 Penyusunan Troli Dalam Bak Truk Tampak Atas Setelah

Improvement 3D View ..................................................................... 75

Gambar 4.33 Grafik Perbandingan Sebelum Dan Setelah Improvement Untuk

Utilisasi Truk Pengiriman ................................................................ 82

Gambar 4. 34 Grafik Jumlah, Biaya Sewa dan Biaya Pembelian BBM periode

Januari – Desember 2017 ................................................................. 83

Gambar 4.35 Grafik Sebelum, Target dan Setelah Perbaikan Periode 2017 ....... 83

Gambar 4.36 Grafik Overtime Operator PPIC Warehouse Delivery Periode

Januari – Desember 2017 ................................................................. 86

Gambar 4.37 Flow Process Diagram Pengiriman Produk Setelah Improvement 87

Page 14: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

xiii

Gambar 4.38 Voice of Customer Dengan Adanya Improvement Optimalisasi

Kapasitas Truk Pengiriman Dengan Modifikasi Troli Susun Double

Decker ............................................................................................88

Gambar 4.39 Standarisasi Penyusunan Troli Truk Pengiriman di PT KLM ......89

Page 15: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

xiv

DAFTAR ISTILAH

Shock Absorber : Peredam kejut

Spare Part : Suku cadang atau Barang

Finish Good : Barang hasil produksi

Supplier : Pemasok barang

Customer : Pelanggan

Purchase Order

(PO)

: Dokumen yang dikirimkan ke Pemasok untuk

memasokan barang atau jasa yang dibutuhkan

Forecast : Ramalan, dalam skripsi ini adalah ramalan perkiraan

permintaan dari pelanggan.

Improvement : Perbaikan yang dilakukan suatu pelaku (perusahaan)

untuk kemajuan perusahaan

Waste : Sebuah kegiatan yang menyerap atau memboroskan

sumber daya seperti pengeluaran biaya ataupun waktu

tambahan tetapi tidak menambahkan nilai apapun

dalam kegiatan tersebut

Voice of Customer : Informasi yang diperoleh dari customer/ pelanggan

Utilisasi : Pemanfaatan kapasitas

Efisiensi : Melakukan sesuatu dengan biaya serendah mungkin

Efektif : Sesuatu yang akan menciptakan nilai tertinggi bagi

pelanggan

Optimal : Nilai efektif yang dapat dicapai

Ritase : Perhitungan satu kali truk melakukan pengiriman

(supplier-customer-supplier)

Cost Down : Penurunan biaya

Troli : Kereta atau rak untuk tempat barang

Plant : Pabrik atau Lokasi tempat produksi barang

Page 16: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

iv

ABSTRAK

Shock Absorber merupakan salah satu spare part kendaraan motor yang

mempunyai tingkat penjualan tinggi untuk menunjang perusahaan penyedia

kendaraan bermotor. PT KLM merupakan perusahaan pemasok shock absorber

kendaraan bermotor untuk perusahaan milik asing di Indonesia yang disebut PT

NOP. Pada penelitian ini ditemukan ketidakefisienan pengiriman produk, hal ini

terlihat dari belum dioptimalkan utilisasi kapasitas muat truk dan volume truk.

Saat ini utilisasi kapasitas muatan truk baru terpakai 42% yaitu dari total kapasitas

muat truk 15 ton baru terpakai 6,3 ton. Sedangkan berdasarkan utilisasi kapasitas

volume yang terpakai 48% yaitu dari total volume truk sebesar 38,9 m3 baru

terpakai 18,6 m3. Selain utilisasi kapasitas muatan truk yang belum optimal,

ditemukan juga tingginya frekuensi ritase pengiriman yang berdampak juga pada

tingginya overtime dan keterlambatan pengiriman produk dikarenakan

keterlambatan kedatangan truk balikan dari customer. Berdasarkan permasalahan

tersebut penulis merencanakan solusi untuk melakukan efisiensi ritase pengiriman

ke PT NOP dengan peningkatan kapasitas peti truk di Departemen PPIC

Warehouse Delivery PT KLM. Metode yang digunakan untuk pemecahan

permasalahan tersebut adalah dengan melakukan modifikasi double decker troli

shock absorber tipe front fork dengan pendekatan DMAIC. Dengan perbaikan

dalam penelitian ini maka berhasil meningkatkan utilisasi kapasitas muatan truk

sebesar 19% dan utilisasi volume truk sebesar 22%.

Kata kunci: shock absorber, troli, truk, pengiriman, modifikasi, DMAIC,

Page 17: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan pangsa pasar penjualan kendaraan bermotor. Penjualan

kendaraan bermotor di Indonesia sendiri dari tahun ke tahun menunjukkan tren

yang terus meningkat. Hal ini dapat terlihat dari semakin meningkatnya pengguna

kendaraan bermotor di jalan raya setiap harinya. Setiap lapisan masyarakat

setidaknya memiliki satu unit kendaraan bermotor dalam satu rumah.

Dengan tingginya jumlah pengguna kendaraan bermotor, menuntut produsen

otomotif dan manufaktur untuk memberikan pelayanan terbaik. Produsen otomotif

dan manufaktur selalu berupaya berinovasi untuk memberikan kepuasan dan

kenyamanan dalam setiap produk yang dihasilkan. Tidak terkecuali pada salah

satu perusahaan komponen sepeda motor tempat pelaksanaan penelitian yaitu PT

KLM. PT KLM merupakan perusahaan manufaktur milik swasta Jepang yang

memproduksi shock absorber untuk kendaraan bermotor. PT KLM merupakan

perusahaan pemasok shock absorber ke perusahaan sepeda motor milik swasta

Jepang yang beroperasi di Indonesia.

Persaingan yang semakin tinggi memaksa setiap perusahaan untuk dapat

memenuhi permintaan dengan cepat dan tepat dengan cara menjalankan

operasionalnya secara lebih efisien, baik dari sisi biaya, waktu, maupun proses.

Untuk dapat bersaing dengan kompetitor maka perusahaan dituntut untuk dapat

mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya dan

memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan terbaik menjadi nilai tambah bagi

pelanggan untuk mempertahankan pasokan dari produsen. Pengiriman produk

dalam jumlah dan waktu yang tepat, serta harga yang kompetitif merupakan hal

yang sangat penting yang harus dilakukan perusahaan untuk meneruskan /

mempertahankan bisnisnya dengan customer. Saat ini PT KLM melakukan

Page 18: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

2

pengiriman produk ke masing-masing customer. Main Customer PT KLM adalah

PT NOP.

PT NOP sendiri merupakan perusahaan yang memproduksi sepeda motor. PT

NOP memiliki 6 plant yang tersebar di Jakarta, Bekasi dan Karawang. Selama

pelaksanaan penelitian, telah ditemukan ketidakefisienan pengiriman produk di

PT KLM. Ketidakefisienan ini terlihat dari data rekapitulasi Departemen PPIC

Warehouse Delivery bahwa ritase pengiriman ke customer masih cukup tinggi

yaitu 611 ritase setiap bulannya jika dibandingkan dengan ritase komponen spare

part supplier lain yang supply ke PT NOP. Rata-rata supplier lain mencapai ritase

400 hingga 500 ritase dalam sebulan untuk demand dan tipe part yang mirip.

Dengan adanya ritase pengiriman produk yang tinggi inilah berdampak pada

tingginya biaya operasional perusahaan khususnya biaya sewa truk dan biaya

pembelian BBM.

Selain itu, dampak dari tingginya ritase pengiriman juga mempengaruhi tingginya

angka jam kerja overtime operator PPIC warehouse delivery, hal ini terlihat dari

jumlah jam kerja overitme yang mencapai hingga 360 jam setiap bulannya pada

periode Januari sampai September untuk loading truk dan persiapan pengiriman

produk. Rata-rata overtime dilakukan oleh 6 orang setiap harinya.

Ketidakefeisienan juga terlihat dari frekuensi keterlambatan pengiriman produk

tiba di customer.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Departemen PPIC Warehouse Delivery

bahwa setidaknya masih ditemukan adanya keterlambatan pengiriman produk

yang dikarenakan belum tersedianya truk pengiriman produk. Berdasarkan latar

belakang tersebut maka dilakukan penelitian efisiensi pengiriman produk dengan

peningkatan kapasitas truk. Dengan adanya penelitian ini diharapkan perusahaan

mampu menemukan penyebab dan mengurangi ketidakefisien khususnya dalam

proses pengiriman produk dari PT KLM ke pelanggan.

Page 19: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan – permasalahan yang akan

diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja yang menjadi penyebab ketidakefisienan pengiriman produk di PT

KLM?

2. Bagaimana meningkatkan kapasitas truk untuk pengiriman produk PT

KLM?

3. Berapakah cost reduction dengan adanya improvement peningkatan

kapasitas truk yang diterapkan PT KLM?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penyebab ketidakefisienan pengiriman produk di PT

KLM.

2. Untuk mengetahui peningkatan kapasitas truk untuk pengiriman produk PT

KLM.

3. Untuk mengetahui biaya cost reduction dengan adanya improvement

peningkatan kapasitas truk yang diterapkan PT KLM.

1.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari pentimpangan – penyimpangan yang terlalu jauh dari pokok

permasalahan, maka dalam penelitian ini dibuat batasan masalah agar lebih mudah

dalam menganalisa dan memecahkan masalah. Adapun batasan – batasan masalah

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya dilakukan untuk aktivitas delivery dari area warehouse

OEM PT KLM sampai dengan pelanggan yang disebut PT NOP.

2. Penelitian ini berlangsung mulai bulan Agustus 2017 dan akan berakhir di

Bulan Desember 2017.

3. Truk pengiriman produk PT KLM merupakan truk outsource.

4. Truk beroperasi dengan single customer /destination.

5. Komposisi demand dari customer tetap.

Page 20: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

4

1.5 Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Truk yang digunakan untuk pengiriman produk dalam keadaan baik.

2. Rata-rata permintaan kanban harian dari PT.NOP sama.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Pada Bab ini terdiri dari latar belakang skripsi, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan masalah, asumsi dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini menjelaskan tentang teori yang mendasari penulis memilih

judul tugas akhir yang terdiri dari teori kapasitas, transportasi, DMAIC,

teori cost reduction, pengertian shock absorber dan lain-lain.

BAB III Metodologi Penelitian

Pada bab ini menjelaskan tentang sumber data yang diperoleh penulis

dalam melakukan penelitian dan kerangka penelitian yang berisi alur

penelitian dari awal hingga akhir penelitian.

BAB IV Pengolahan Data & Analisis

Pada bab ini menjelaskan tentang data observasi,analisis data dan

pembahasan tentang hasil analisa serta interpretasi hasil. Pada bab ini

penulis menggunakan metode pendekatan DMAIC.

BAB V Simpulan & Saran

Berisi simpulan tentang hasil analisis yang telah dilakukan beserta

pembahasannya, dan saran yang dapat diberikan kepada pembaca dan para

manajer perusahaan dalam melaksanakan proses kerja distribusi logistik.

Page 21: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kapasitas

2.1.1 Definisi Kapasitas

Pengertian kapasitas berdasarkan McNair, C.J (1994) yang dirangkum oleh Maria

Du mendefinisikan kapasitas sebagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

yang siap untuk digunakan yang dapat menggambarkan potensi keuntungan yang

akan didapatkan oleh perusahaan pada masa mendatang. McNair C.J dan

Vangermeersch (1998) mendefinisikan kapasitas sebagai kemampuan dari suatu

organisasi atau perusahaan untuk menciptakan nilai dimana kemampuan tersebut

didapatkan dari berbagai jenis sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

Definisi kapasitas menurut Hilton, Maher dan Selto (2003) adalah kapasitas

merupakan ukuran dari kemampuan proses produksi dalam mengubah sumber

daya yang dimiliki menjadi suatu produk atau jasa yang akan digunakan oleh

konsumen.

2.1.2 Pemanfaatan Kapasitas

Menurut F Robert Jacobs & Richard B Chase (2015,hal 136) Istilah kapasitas

(capacity) menyiratkan tingkat output yang dapat dicapai, misalnya 480 mobil per

hari, tetapi tidak menyebutkan apa pun mengenai berapa lama tingkat tersebut

dapat dipertahankan. Oleh karena itu, kita tidak tahu apakah 480 mobil per hari

adalah produksi maksimum satu hari atau rata-rata dalam enam bulan. Untuk

menghindari masalah ini, digunakan konsep tingkat pengoperasian terbaik (best

operating level). Tingkat pengoperasian terbaik adalah tingkat kapasitas yang

menjadi tujuan pendesainan suatu proses, dan merupakan volume output untuk

meminimalkan biaya unit rata-rata. Penentuan nilai minimal ini tidak mudah

karena melibatkan trade off yang kompleks antara alokasi biaya overhead tetap

dengan biaya lembur, pemakaian perlengkapan, tingkat kecacatan dan biaya

lainnya. Tingkat pemanfaatan kapasitas (capacity utilization rate) merupakan

Page 22: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

2

ukuran yang penting yang menunjukkan seberapa dekat suatu perusahaan dengan

tingkat pengoperasian terbaiknya

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘

(2-1)

Tingkat pemanfaatan kapasitas dinyatakan dalam persentase dan mengharuskan

pembilang dan penyebut diukur dalam unit dan periode waktu yang sama.

2.2 Transportasi

2.2.1 Sistem Transportasi

Menurut Akhmad Syarifudin (2011, hal 12) Sistem transportasi adalah sebuah

sistem yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam pengaturan dan pelaksanaan

pendistribusian produk dari pabrik ke gudang atau saluran distribusi lainnya.

Persoalan transportasi membahas masalah pendistribusian suatu komoditas atau

produk dari sejumlah sumber supply kepada sejumlah tujuan (Destination

demand) dengan tujuan meminimalkan ongkos penngiriman yang terjadi. Ciri-ciri

khusus persoalan transportasi ini adalah:

1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu.

2. Kuantitas komoditas atau barang didistribusikan dari setiap sumber dan

yang diminta setiap tujuan, besarnya tertentu.

3. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan,

besarnya sesuai dengan permintaan dan kapasitas sumber.

4. Ongkos pengangkutan komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan,

besarnya tertentu.

2.2.2 Metode Transportasi

Menurut Dwijanto (2008, hal 61) Metode transportasi adalah suatu metode yang

digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan

produk yang sama atau sejenis ke tempat tujuan secara optimal. Distribusi ini

dilakukan sedemikian rupa sehingga permintaan dari beberapa tempat tujuan

dapat dipenuhi dari beberapa tempat asal yang masing-masing dapat memiliki

permintaan atau kapasitas yang berbeda-beda. Dengan menggunakan metode

transportasi dapat diperoleh suatu alokasi distribusi barang yang dapat

Page 23: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

3

meminimalkan total biaya transportasi. Suatu perusahaan memerlukan

pengelolaan data dan analisis kuantitatif yang akurat, cepat serta praktis dalam

penggunaannya. Dalam perhitungan secara manual membutuhkan waktu yang

lebih lama sementara pertimbangan efisiensi waktu dalam perusahaan sangat

diperhatikan.

2.3 Konsep Dasar Lean

Menurut Rudi Indra Wijaya (2010, hal 7) Lean adalah suatu upaya terus-menerus

untuk menghilangkan pemborosan (waste) dan meningkatkan nilai tambah (value

added) produk (barang dan atau jasa) agar memberikan nilai kepada pelanggan

(customer value). Tujuan Lean adalah meningkatkan terus-menerus customer

value melalui peningkatan terus-menerus rasio antara nilai tambah terhadap waste

(the value-to-waste ratio).

APICS dictionary mendefinisikan Lean sebagai suatu filosofi bisnis yang

berlandaskan pada minimisasi penggunaan sumber-sumber daya (termasuk waktu)

dalam berbagai aktivitas perusahaan. Lean berfokus pada identifikasi dan

eliminasi aktivitas – aktivitas tidak bernilai tambah (non-value adding activities)

dalam desain, produksi (untuk bidang manufaktur) atau bidang operasi (untuk

bidang jasa) dan supply chain management yang berkaitan langsung dengan

pelanggan.

Lean dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan sistemik dan sistematik untuk

mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan (waste) atau aktivitas –

aktivitas yang tidak bernilai tambah (non-value-added activities) melalui

peningkatan terus – menerus secara radikal (radical continues improvement)

dengan cara mengalirkan produk (material, work inprocess, output) dan informasi

menggunakan sistem tarik (pull system) dari customer internal maupun eksternal

untuk mengejar keunggulan dan kesempurnaan. Pada prakteknya nanti, jika Lean

ini berhasil diterapkan pada keseluruhan perusahaan maka perusahaan tersebut

bisa dikatagorikan sebagai Lean Enterprise, bila diterapkan pada manufaktur

maka bisa disebut sebagai Lean Manufacturing, dan lain sebagainya.

Page 24: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

4

Gambar 2.1 Lean Enterprise

Sumber : (Rudi Indra Wijaya,2010)

2.4 DMAIC Sebagai Aplikasi Lean Six Sigma

Lean Six Sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah

dan peningkatan proses melalui fase DMAIC (Define, Measure, Analyze,

Improve, Control). DMAIC merupakan jantung analisis Lean six sigma yang

menjamin voice of costumer berjalan dalam keseluruhan proses sehingga produk

yang dihasilkan memuaskan pelanggan.

a. Define adalah fase mendefinisikan secara formal sasaran peningkatan proses

yang konsisten dengan permintaan atau kebutuhan pelanggan dan strategi

perusahaan.

b. Measure adalah fase mengukur kinerja proses pada saat sekarang (baseline

measurements) agar dapat dibandingkan dengan target yang ditetapkan.

Lakukan pemetaan proses dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan

indikator kinerja kunci (key performance indicators = KPIs).

c. Analyze adalah fase menganalisis hubungan sebab-akibat berbagai faktor yang

dipelajari untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang perlu dikendalikan.

d. Improve adalah fase mengoptimalkan proses menggunakan analisis-analisis

seperti Design of Experiments (DOE), dan lain-lain, untuk mengetahui dan

mengendalikan kondisi optimum proses.

Page 25: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

5

e. Control adalah fase melakukan pengendalian terhadap proses secara terus-

menerus untuk meningkatkan kapabilitas proses menuju target.

Gambar 2.2 Roadmap DMAIC

Sumber : Rudi Indra Wijaya (2010, hal 17)

2.5 Konsep Cost Reduction

Usaha mengatur aktivitas yang berhubungan dengan proses produksi dapat

mengurangi biaya produksi dengan mengeliminasi biaya yang seharusnya tidak

perlu terjadi. Hal inilah yang dimaksud dengan usaha melakukan cost reduction.

Cost reduction memfokuskan pengurangan biaya pada penyebab timbulnya

pemborosan yaitu kualitas. Pengurangan biaya hanya merupakan hasil dari quality

improvement yang dilaksanakan untuk menghasilkan produk jika di dalam proses

pembuatan produk, perusahaan mampu melaksanakan peningkatan kualitas secara

berkelanjutan, biaya pembuatan produk akan berkurang sebagai hasil dari

peningkatan kualitas tersebut. Oleh karena itu, dalam strategi cost reduction

pengurangan biaya terjadi sebagai hasil dari peningkatan bertahap terhadap

kualitas, keandalan dan kecepatan.

Terkadang pengertian cost reduction disamakan dengan cost cutting. Cost

reduction adalah manajemen biaya (cost management). Cost management

mengatur proses-proses dari pengembangan produksi dan penjualan produk atau

jasa yang berkualitas baik dengan biaya rendah. Pada umumnya manajer mencoba

Page 26: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

6

mengurangi biaya hanya dengan berhemat, misalnya dengan memecat karyawan,

restrukturisasi dan menekan pemasok. Saat ini tuntutan konsumen makin

meningkat, mereka bukan saja menghendaki produk dengan harga yang murah

tetapi juga yang memiliki kualitas yang baik dan pemenuhan kebutuhan yang

tepat pada waktu tersebut tidak akan tercapai (Imai 1999,hal 42).

Cara terbaik dalam mengurangi biaya adalah mengeliminasi kelebihan

penggunaan sumber daya dalam proses produksi. Aktivitas-aktivitas yang

dilakukan dalam usaha mengurangi biaya khususnya biaya produksi adalah :

1. Meningkatkan kualitas proses kerja sehingga dapat mengurangi kesalahan.

2. Meningkatkan produktivitas

3. Mengurangi tingkat persediaan

4. Memperpendek atau mengeliminasi lini produksi

5. Mengurangi gangguan pada mesin atau mesin yang berhenti selama proses

produksi agar tidak menimbulkan kelebihan Work In Process

6. Mengurangi tempat atau ruang

7. Mempersingkat waktu tempuh produksi.

Jadi tujuan perusahaan melakukan cost reduction bukan hanya untuk mencapai

standar yang ditetapkan tapi juga untuk mengurangi biaya secara bertahap di

bawah standar agar terdapat efisiensi usaha, sehingga biaya yang dikeluarkan

dapat diminimumkan dan laba yang diperoleh maksimal. Disamping itu kualitas

produk tetap dipertahankan sehingga kualitasnya tidak menurun dan tidak

mempengaruhi penjualan produk tersebut.

2.8 Shock Absorber

Menurut Vikram K Kinra & Alan Wolfenden (1992) dalam Wikipedia Bahasa

Indonesia shock absorber atau dalam Bahasa Indonesia disebut peredam kejut

adalah sebuah alat mekanik yang didesain untuk meredam hentakan yang

disebabkan oleh energi kinetik. Dalam kendaraan, alat ini berfungsi untuk

mengurangi efek dari kasarnya permukaan jalan. Kontrol gerakan berlebih pada

suspensi tanpa peredam kejut diredam secara paksa oleh per yang kaku, yang

dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam berkendara. Peredam kejut

diperkenankan menggunakan per yang lembut yang mengontrol gerakan suspensi

Page 27: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

7

dalam merespon gundukan atau lubang. Dan juga, berhubungan dengan

pelambatan efek fisik dalam ban itu sendiri, mengurangi gerakan naik turun per.

Untuk detail tipe shock absorber dan komponen-komponen shock absorber

dijelaskan pada Gambar 2.3 & 2.4

Gambar 2.3 Tipe Shock Absorber

Sumber : http://www.mpm-motor.co.id

Gambar 2.4 Komponen-Komponen Shock Absorber

Sumber : http://www.mpm-motor.co.id

Page 28: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Metode Penelitian

Untuk melakukan penelitian skripsi ini, penulis terlebih dahulu merancang

kerangka metode penelitian untuk memudahkan penulis dalam melaksanakan

penelitian. Berikut ini merupakan kerangka metodologi penelitian dalam

menganalisa permasalahan dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

Mulai

Pengamatan Awal

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Pengolahan & Analisa Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Page 29: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

2

3.1.1 Pengamatan Awal

Pengamatan awal ini merupakan tahapan awal sebelum melakukan identifikasi

masalah dalam perusahaan. Tahapan ini diperlukan untuk mendapatkan informasi-

informasi yang mendukung penelitian seperti melakukan pengamatan objek yang

akan dilakukan penelitian yaitu Departemen PPIC Warehouse Delivery,

mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas di Departemen

PPIC Warehouse Delivery, melakukan observasi langsung di Departemen

Warehouse Delivery, mengumpulkan permasalahan yang menjadi kendala dalam

kelancaran aktivitas pengiriman produk di PT KLM. Adapun detail kerangka

penelitian pada tahapan pengamatan awal terlampir dalam Gambar 3.2

Gambar 3.2 Proses Tahapan Pengamatan Awal Dalam Penelitian

3.1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan tahapan dalam menentukan objek permasalahan.

Setelah dilakukan pengamatan awal di bagian Warehouse Delivery PT KLM

hingga bagian Warehouse Receiving PT NOP, khususnya pada kegiatan

operational pelaksanaan, permasalahan ditemukan yaitu ketidakefisienan

Pengamatan awal

A) Mengamati objek penelitian di Departemen warehouse

delivery

B) Mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan

objek penelitian

1) mengumpulkan data jumlah ritase pengiriman produk

2) mengumpulkan data waktu proses tahapan mulai

penerimaan produk sampai dengan pengiriman produk

C) Melakukan observasi langsung di area Departemen PPIC

warehouse delivery

D) Mengumpulkan informasi permasalahan yang menjadi

kendala kelancaran pengiriman produk

Page 30: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

3

pengiriman produk PT KLM ke customer. Ketidakefisienan ini terlihat dari data

yang penulis peroleh dari Departmen PPIC Warehouse Delivery adalah utilisasi

kapasitas truk pengiriman produk baru dimanfaatkan 42% dari kapasitas muatan

maksimal truk, tingginya jumlah ritase pengiriman produk di PT KLM periode

Januari sampai Agustus 2017, tingginya jam kerja overtime operator delivery dan

masih ditemukannya keterlambatan waktu kedatangan pengiriman produk di

customer. Adapun kerangka dalam tahapan identifikasi masalah dalam penelitian

ini terlampir dalam Gambar 3.3

Gambar 3.3 Kerangka Tahapan Proses Identifikasi Masalah Dalam

Penelitian

3.1.3 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendukung proses identifikasi masalah terkait

kurang optimalnya kapasitas truk dalam ritase pengiriman shock absorber yang

dilakukan oleh PT KLM ke PT NOP. Studi literatur dilakukan dengan mencari

Identifikasi masalah

Ketidakefisian pengiriman produk di PT KLM ke customer

A) Tingginya ritase pengiriman produk di PT KLM

B) Utilisasi kapasitas bak truk pengiriman produk ke PT NOP

belum optimal

C) Tingginya jam kerja over time operator Departmen PPIC

Warehuse Delivery

D) Keterlambatan waktu kedatangan truk saat pengiriman

produk ke masing-masing plant PT NOP

Page 31: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

4

informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam perancangan

ini. Pencarian informasi ini dilakukan dengan melalui internet, perputakaan,

sehingga diperoleh referensi yang dapat digunakan untuk mendukung pembahasan

perancangan penelitian ini.

3.1.4 Pengumpulan Data

Pada tahapan ini telah dikumpulkan data-data tentang kondisi awal dan proses

pengiriman barang dari Warehouse Delivery PT KLM sampai ke Warehouse

Receiving PT NOP. Data yang dikumpulkan meliputi sebagai berikut

1. Proses Produksi PT KLM

Merupakan proses produksi dan segala sesuatu yang merupakan aktivitas

dalam perusahaan dengan hasil berupa output. Departemen produksi

melakukan proses produksi dari tahapan casting hingga berakhir pada

proses assembly untuk produk shock absorber.

2. Output

Merupakan hasil dari serangkaian aktivitas yang dilakukan di PT KLM.

Departemen produksi menghasilkan output berupa produk shock absorber.

Sedangkan untuk departemen lain seperti Quality Assurance, Finance

Accounting dan departemen lainnya berupa report maupun rekapitulasi

laporan yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan di PT KLM.

3. Customer

Merupakan tahapan akhir dari bisnis proses PT KLM. Adapun PT KLM

mempunyai customer yaitu PT NOP yang terbagi dalam 6 plant. Masing-

masing plant berada di lokasi Jakarta, Bekasi & Karawang.

4. Deskripsi Pengiriman (Delivery) PT KLM ke Customer. Pada tahapan ini

telah dijelaskan urutan proses persiapan pengiriman hingga barang

(produk) diterima oleh masing-masing customer plant..

5. Data nama customer plant dan jarak ritase. Jumlah customer plant ada 6

dan didetailkan jarak tempuh masing-masing plant per ritase pengiriman

produk.

6. Data permintaan kanban pengiriman harian PT NOP. Kanban dikirimkan

oleh bagian Procurement Delivery masing-masing plant PT NOP melalui

Page 32: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

5

portal web PT NOP. Penerima informasi kanban pengiriman harian adalah

staf administrasi PPIC Warehouse Delivery yang kemudian informasi

tersebut diteruskan ke bagian produksi PT KLM dalam forum meeting

harian pagi.

7. Tipe truk untuk pengiriman produk PT KLM yang digunakan adalah tipe

truk fuso dan tipe truk built.

8. Data total ritase periode Januari – Agustus 2017. Data total ritase yang

diperoleh berdasarkan rekapitulasi ritase pengiriman yang dilakukan oleh

Departemen PPIC Warehouse Delivery.

9. Jarak tempuh truk pengiriman periode Januari – Agustus 2017. Untuk

masing-masing jarak tempuh dari PT KLM ke masing-masing plant PT

NOP diperoleh data dari browsing internet dengan menggunakan google

map.

10. Biaya Sewa truk pengiriman PT KLM ke PT NOP. PT KLM

menggunakan logistic partner dalam melakukan pengiriman produk ke PT

NOP. Adapun logistic partner yang bekerja sama dengan PT KLM adalah

PT DEF yang menyewakan truk fuso dan PT GHI yang menyewakan truk

built yang mana masing-masing memiliki kebijakan harga sewa masing-

masing.

11. Biaya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) truk pengiriman periode

Januari – Agustus 2017. Biaya konsumsi BBM untuk truk ekpedisi

diperoleh dari perhitungan per 1 km truk ekpedisi menghabiskan 0,24 liter

bahan bakar jenis solar. Untuk harga BBM solar periode Januari – Agustus

2017 adalah RP 5.150 / liter. Sehingga diperoleh perhitungan dengan

persamaan (3-2)

Harga BBM per 1 km = Harga 1 L BBM x konsumsi BBM per 1 km (3-2)

12. Kapasitas truk yang terpakai untuk pengiriman di PT KLM. Kapasitas truk

yang terpakai saat ini diperoleh dari perhitungan berat masing-masing troli

dikalikan jumlah masing-masing troli sehingga diperoleh beban yang

terpakai, detail terdapat pada persamaan (3-3)

Page 33: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

6

Beban truk yang terpakai = (jumlah troli x berat troli) (3-3)

13. Penyusunan troli pada bak truk pengiriman. Penyusunan troli ini

menjelaskan lay out atau tata letak masing-masing jenis troli dalam bak

truk pengiriman baik truk tipe fuso maupun truk tipe built.

14. Overtime man power PPIC Warehouse Delivery tinggi. Hal ini terlihat dari

rekapitulasi jam kerja overtime di Departemen PPIC Warehouse Delivery

yang mencapai 300 hingga 400 jam perbulannya. Angka tersebut masih

tinggi jika dibandingkan dengan Departemen PPIC lainnya.

15. Proses loading troli dinaikan ke truk pengiriman. Proses yang dimaksud

disini adalah proses menaikkan troli kedalam truk dengan menggunakan

bantuan forklift. Perhitungan waktu standar proses loading troli dalam satu

shift dengan menggunakan rumus waktu standar pada persamaan (3-4)

(3-4)

Keterangan :

Total jam kerja shift 1 = dalam menit......................I

Troli yang dinaikkan shift 1 = dalam pcs................II

% Jam kerja efektif = dalam %..........................III

% jam kerja kosong = dalam %..........................IV

% Indeks kinerja = dalam %..........................V

% Total allowance = dalam%.........................VI

16. Keterlambatan kedatangan truk balikan dari customer. Data ini diperoleh

dari rekapitulasi kedatangan truk oleh team security PT KLM.

3.1.5 Pengolahan dan Analisa Data

Pada tahapan ini dilakukan pengolahan dan analisa data yang bertujuan untuk

menemukan penyelesaian tentang kebutuhan-kebutuhan PT KLM yang belum

optimal dalam hal pengiriman shock absorber tipe front fork . Hal ini terlihat dari

masih ada ruang kosong yang belum terpakai pada peti truk yaitu masih ada

setengah dari tinggi truk yang belum dioptimalkan. Penggalian ide ini dilakukan

Page 34: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

7

Pengolahan & Analisa Data

Define

Tools yang dilakukan dalam tahap define adalah

A) Problem statement

Measure

Tools yang digunakan dalam tahap measure adalah

A) Peningkatan kapasitas truk

B) Cost reduction biaya sewa truk logistic partner

Analyze

Tools yang dilakukan dalam tahap analyze adalah

A) Cause effect diagram

B) Stratifikasi penyebab utama permasalahan

Improve

Tools yang dilakukan dalam tahap improve adalah

A) Gann chart

B) Tabel 5W+1H

C) Tahapan desain modifikasi stopper troli

D) Penyusunan troli dalam truk

E) Pemilihan jenis truk berdasarkan jumlah permintaan kanban pengiriman

Control

A)Pengecekan rutin kondisi troli setelah dilakukan improvement

B) Sosialisai improvement pengiriman produk

C) Melakukan training ke operator forklift sesuai stanfar safety perusahaan

Interpretasi Hasil

A) Peningkatan kapasitas muat truk

B)Penurunan jumlah & biaya ritase pengiriman produk ke PT NOP

C)Perbandingan target dengan hasil perbaikan

D)Penurunan rata-rata waktu proses persiapan pengiriman

E)Penurunan jumlah man power & overtime operator PPIC warehouse

Departemen

F)Perubahan flow process diagram Proses Delivery

G) Voice of Customer berdasarkan perubahan dengan adanya perbaikan

proses pengiriman produk di PT KLM

H) Standarisasi penyusunan troli pada truk pengiriman produk

dengan mengumpulkan informasi dari wawancara manajemen dan operator di

Departemen Warehouse Finish Good Delivery PT KLM, konsultasi dengan dosen

dan pencarian literatur. Selain itu, juga berdasarkan pengetahuan yang diperoleh

selama bangku perkuliahan untuk mengembangkan ide-ide yang terlihat mungkin

untuk dikerjakan. Adapun detail kerangka penelitian dalam tahapan pengolahan &

analisa data terlampir pada dibawah ini

A

Page 35: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

8

Pengolahan & Analisa Data

Define

Tools yang dilakukan dalam tahap define adalah

A) Problem statement

Measure

Tools yang digunakan dalam tahap measure adalah

A) Peningkatan kapasitas truk

B) Cost reduction biaya sewa truk logistic partner

Analyze

Tools yang dilakukan dalam tahap analyze adalah

A) Cause effect diagram

B) Stratifikasi penyebab utama permasalahan

Improve

Tools yang dilakukan dalam tahap improve adalah

A) Gann chart

B) Tabel 5W+1H

C) Tahapan desain modifikasi stopper troli

D) Penyusunan troli dalam truk

E) Pemilihan jenis truk berdasarkan jumlah permintaan kanban pengiriman

Control

A)Pengecekan rutin kondisi troli setelah dilakukan improvement

B) Sosialisai improvement pengiriman produk

C) Melakukan training ke operator forklift sesuai stanfar safety perusahaan

Interpretasi Hasil

A) Peningkatan kapasitas muat truk

B)Penurunan jumlah & biaya ritase pengiriman produk ke PT NOP

C)Perbandingan target dengan hasil perbaikan

D)Penurunan rata-rata waktu proses persiapan pengiriman

E)Penurunan jumlah man power & overtime operator PPIC warehouse

Departemen

F)Perubahan flow process diagram Proses Delivery

G) Voice of Customer berdasarkan perubahan dengan adanya perbaikan

proses pengiriman produk di PT KLM

H) Standarisasi penyusunan troli pada truk pengiriman produk

Gambar 3.4 Kerangka Penelitian Dalam Tahapan Pengelolaan & Analisa Data

Berdasarkan penjelasan pada Gambar 3.4 maka dapat jelaskan dalam tahapan

pada pengolahan dan analisa data sebagai berikut:

1. Tahap define, pada tahap ini telah ditentukan permasalahan dalam

penelitan. Adapun sub bab dalam tahapan define ini adalah :

a) Problem statement yang diperoleh dari pengumpulan informasi dari

Departemen PPIC Warehouse Delivery yang menjadi problem yang

memilki pengaruh besar terhadap bisnis proses PT KLM.

2. Tahap measure, pada tahap ini telah ditentukan tujuan yang ingin dicapai

berdasarkan data yang terukur. Pada tahap measure ini telah dilakukan

berbagai tahapan diantaranya adalah

a) Membuat diagram pareto masalah yang menjadi ketidakefisienan

pengiriman produk dari PT KLM ke customer, tujuannya adalah untuk

memfokuskan masalah yang menjadi prioritas untuk dilakukan

perbaikan.

b) Melakukan perhitungan peningkatan kapasitas truk sebagai usaha

untuk mengurangi ritase pengiriman sebagai tujuan dari penelitian ini

untuk mengurangi ketidakefisienan proses pengiriman di PT KLM.

Dalam tahapan perhitungan ini direncanakan menambah kapasitas

muat truk dengan cara menumpuk troli (stack up) susun double

decker saat dalam pengiriman, karena saat ini dalam penyimpanan di

A

A

Page 36: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

9

PPIC Warehouse Delivery troli sudah ditumpuk, hanya saja saat akan

proses persiapan pengiriman troli harus diturunkan.

c) Cost reduction biaya sewa truk logistik PT KLM, dari segi finansial

sendiri perusahaan memiliki target untuk penurunan total biaya

penyewaan truk. Maka dari itu penelitian ini fokus pada perbaikan

sebagai usaha meminimalkan ketidakefisienan proses pengiriman

produk.

3. Tahap Analyze, pada tahap ini telah dilakukan analisa faktor penyebab dari

permasalahan dan menentukan akar penyebab permasalahan. Adapun tools

yang digunakan untuk mencari penyebab adalah penjelasan dalam cause-

effect diagram (fishbone diagram). Setelah menentukan penyebab pada

masing-masing faktor maka dilakukan stratifikasi penyebab masalah dan

menentukan tindakan perbaikannya.

4. Tahap Improve, pada tahap ini dilakukan rencana perbaikan terhadap akar

penyebab permasalahan dengan harapan dapat menyelesaikan

permasalahan pada penelitian. Perencanaan improvement dijabarkan dalam

gann chart agar memberikan batas waktu pada masing-masing tahapan.

Kemudian dilanjutkan membuat rencana tindakan improvement dengan

menggunakan tabel 5W+1H. Setelah menentukan perbaikan maka

dituangkan dalam flow chart diagram perbaikan modifikasi stopper troli

front fork. Setelah pembuatan flow chart diagram dilanjutkan modifikasi

stopper troli front fork untuk pengembangan desain yang sudah ada.

Adapun tahapan dalam modifikasi stopper dijabarkan sebagai berikut :

a) Tahapan desain modifikasi stopper troli shock absorber tipe front fork

o Perencanaan modifikasi stopper

o Proses Pengujian dan pengetesan produk

o Implementasi produk dengan desain industri

o Desain manufacturing

b) Penyusunan troli dalam bak truk. Pada tahapan ini telah dilaksanakan

penyusunan lay out penataan troli pada bak truk. Tahapan dalam

proses ini adalah sebagai berikut

Page 37: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

10

o Penyusunan berdasarkan desain posisi troli berdasarkan jenis

barang. Untuk troli yang digunakan untuk pengiriman terdiri dari

troli shock absorber tipe front fork, troli shock absorber tipe rear

cushion dan troli shock absorber tipe steering stem. Penataan troli

difokuskan dengan memanfaatkan luas area bak truk. Masing-

masing jenis troli dihitung luas areanya kemudian dilakukan

penyusunan troli. Adapun tiga langkah uji joba penataan troli

adalah sebagai berikut :

-Dengan memperhatikan panjang (P) truk kemudian dibagi Luas

area (A) bak truk kedalam tiga jenis troli. Dengan detail persamaan

(3-5)

A masing-masing troli = (P area truk/3 jenis troli)xL truk (3-5)

-Dengan memperhatikan lebar truk kemudian luas area bak truk

dibagi kedalam tiga jenis troli. Dengan detail persamaan (3-6)

A masing-masing troli = (L area truk/3 jenis troli)xP truk (3-6)

-Dengan memperhatikan tinggi troli kemudian penataan dilakukan

berdasarkan troli front fork yang mampu untuk disusun double

decker dan membagi luas area alas bak truk ke dalam tiga jenis

troli.

o Pelaksanaan Uji Coba Desain Penyusunan troli dalam bak truk.

Pada tahap ini dilakukan percobaan langsung di bak truk

pengiriman dan diperoleh hasil uji coba yang terbaik lay out

penyusunan troli pada bak truk.

c) Waktu dan alur kerja penyusunan troli

d) Pelaksanaan uji coba penataan troli dalam truk dengan memanfaatkan

luas bak truk dibandingkan dengan luas masing-masing troli.

5. Tahap Control, pada tahap ini merupakan penentuan hal-hal yang perlu

dilakukan pengontrolan agar improvement dapat berjalan sesuai tujuan

yang ditargetkan pada awal penelitian.

Page 38: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

11

3.1.6 Interpretasi Hasil

Pada tahapan ini merupakan perbandingan hasil yang diperoleh dengan sebelum

dan target dalam perbaikan. Adapun detail dijelaskan data sebagai berikut

- Peningkatan kapasitas muat truk, menampilkan data hasil perbaikan

dengan meningkatnya kapasitas muatan truk.

- Penurunan jumlah & biaya ritase pengiriman produk ke PT NOP,

menampilkan data jumlah pengiriman dan biaya ritase pengiriman setelah

dilakukan perbaikan dan membandingkan dengan data sebelum dilakukan

perbaikan.

- Perbandingan target dan hasil improvement baik dari segi jumlah ritase,

biaya sewa truk , biaya konsumsi bahan bakar .

- Perubahan waktu pada tahapan proses pengiriman produk. Setelah

dilakukan perbaikan pada optimalisasi kapasitas truk maka terjadi

perubahan waktu dan tahapan proses pengiriman produk.

- Perubahan flow process diagram delivery dengan adanya perbaikan pada

proses pengiriman produk

- Voice of Customer terhadap dampak positif adanya improvement

optimalisasi kapasitas truk pengiriman produk dari PT KLM Ke PT NOP.

Voice of Customer ini berupa komentar dari senior manajer PT NOP

Departemen Warehouse Receiving.

- Standarisasi penyusunan troli pada truk pengiriman setelah dilaksanakan

improvement.

3.1.7 Simpulan dan Saran

Bagian terakhir penelitian berisi simpulan yang menjawab tujuan dari penelitian

berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan serta saran

yang disampaikan untuk implementasi bagi pihak yang tertarik dalam bidang

pengembangan troli perusahaan manufaktur.

Page 39: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

1

Mulai

Raw Material

Pembuatan spring /spiral

(coiling)

Pengecatan spring (spring

painting)

Perakitan spring dan

komponen lain (assembly

process)

Final Inspection

Selesai

Mulai

Raw Material

Pencetakan mould bottom

case (casting process)

Penghalusan hasil cetakan

mould (buffing process)

Pelapisan hasil cetakan

(case machining process)

Pengecatan dengan

aluminium cairan (painting

AL process)

Proses perakitan bottom

case dengan komponen

(assembly process)

Penggabungan part hasil

rakitan (joint assy process)

Final Inspection

Selesai

BAB IV

PENGOLAHAN DATA & ANALISIS

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Proses Produksi

a) Alur Proses Produksi

Aktivitas proses produksi dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan Jumat

setiap minggunya. Proses produksi dilakukan setelah dilakukan perencanaan

produksi oleh Bagian PPIC Planner. Proses produksi di PT. KLM terbagi menjadi

3 shift per harinya. Proses produksi untuk shock absorber terlampir dalam alur

proses produksi pada Gambar 4.3

Gambar 4.1 Urutan Proses Raw Material - Finish Good Shock Absorber

Mulai

Raw Material

Pemotongan raw material

(cutting)

Penyambungan raw

material dengan pencairan

logam (welding)

Pembuatan under bracket

comp

Final Inspection

Selesai

Pengecatan under bracket

comp (steering stem)

Page 40: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

2

b) Output

Produk yang dihasilkan oleh PT KLM adalah peredam kejut dalam bahasa asing

disebut shock absorber untuk kendaraan bermotor baik untuk motor maupun

mobil. Shock Absorber yang diproduksi PT KLM terbagi dalam 3 produk

1. Peredam kejut depan (front fork)

2. Peredam kejut belakang (rear cushion)

3. Steering stem

Output inilah yang akan diteruskan untuk dikirim ke semua customer. Output

produk disimpan sementara di Warehouse Delivery (gudang pengiriman).

Penyimpanan Finish Good Delivery (produk jadi) di area Warehouse Delivery

paling lama 1 hari dari produk selesai proses. Dibawah ini merupakan produk

akhir atau output produksi dari PT KLM :

Gambar 4.2 Output (produk akhir) PT KLM

c) Customer

Customer PT KLM adalah PT NOP. PT NOP merupakan perusahaan manufaktur

perakitan sepeda motor yang terkenal di Indonesia. PT KLM dalam

pengirimannya menggunakan jasa logistic partner sebagai penyedia mobil atau

truk untuk transportasi. Jalur pengiriman produk PT KLM ke PT NOP.

Gambar 4.3 Customer PT KLM yang Tersebar Dalam Enam Plant

PT. KLM

PT. NOP (Plant 1)

PT. NOP (Plant 2) PT. NOP (Plant 3) PT. NOP (Plant 3A) PT. NOP (Plant 4) PT. NOP (Plant 5)

Page 41: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

3

4.1.2 Deskripsi Pengiriman (Delivery) PT. KLM ke Customer

Proses pengiriman produk PT KLM dimulai dengan proses input, proses dan

berakhir di output. Proses input produk secara administrasi dengan menggunakan

aplikasi ERP dan juga menerima aliran finish part shock absorber dari seksi

assembly. Sedangkan tahapan proses pada pengiriman adalah proses persiapan

sampai dengan pengiriman produk ke Customer. Sedangkan untuk tahapan output

adalah proses pengeluaran produk sampai ke Warehouse Receiving masing-

masing Plant PT NOP. Detail flow process delivery dan waktu pada masing-

masing tahapan terlampir sebagai berikut pada Gambar 4.4

Gambar 4.4 Flow Process Pengiriman Produk PT KLM

Flow Process Pengiriman Produk

OutputProcessInput

Mulai

Menerima finish part dari

assembly

Selesai

Menumpuk troli untuk

storage

Menurunkan troli

Mengangkut troli dalam forklift

Menaikkan (loading) troli ke

dalam truk pengiriman

Menyusun troli dalam truk

Mengirimkan troli beserta

produk menggunakan truk

Finish part

Menurunkan troli (unloading)

dari truk saat penerimaan di

customer

Checklist surat jalan

Page 42: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

4

Tabel 4.1 Waktu Rata-Rata Proses Pengiriman Produk PT KLM Sampai

Dengan Ke Customer

No Keterangan Tahapan Proses Delivery (Pengiriman) Rata-rata Waktu

Aktivitas

1 Input Menerima finish part dari seksi assembly 3 menit

2

Proses

Menumpuk troli untuk storage 8 - 24 jam

3 Menurunkan troli sebelum loading ke truk 5 menit

4 Mengangkut Troli dengan forklift 8 menit

5 Menaikkan Troli (loading) ke truk 7 menit

6 Menyusun troli di truk 7 menit

7 Mengiriman troli beserta produk dengan

truk 2 jam

8 Output Menurunkan troli dengan forklift di

customer plant 20 menit

4.1.3 Data Nama Customer Plant & Jarak Ritase

Saat ini PT KLM memasok shock absorber ke PT NOP. PT NOP mempunyai

beberapa plant yang tersebar dalam beberapa lokasi di DKI Jakarta dan provinsi

Jawa Barat. Pengiriman PT KLM dilaksanakan setiap hari Senin hingga hari

Jumat. Pada pembahasan kali ini penulis mencantumkan data nama customer

plant beserta jarak dari PT KLM ke masing-masing plant PT NOP disertai

kelengkapan detail total jarak ritase untuk pengiriman produk. Ritase adalah

perhitungan satu kali truk melakukan pengiriman dari PT KLM menuju PT NOP

hingga truk kembali lagi PT KLM. Untuk menghitung total jarak per ritase pada

masing-masing plant, digunakan rumus per ritase pengiriman. Adapun

perhitungan per ritase pada masing-masing plant adalah sebagai berikut

Jarak per ritase = jarak PT KLM ke masing-masing plant x 2 (4 -1)

Dengan perhitungan tersebut maka diperoleh data total jarak ritase dari PT KLM

ke masing-masing plant PT NOP. Dengan perhitungan jarak tersebut maka

memudahkan logistic partner untuk menyesuaikan biaya sewa dan juga untuk

menghitung biaya bahan bakar minyak. Adapun hasil perhitungan terlampir pada

Tabel 4.2

Page 43: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

5

Tabel 4.2 Nama Plant, Lokasi dan Jarak Customer PT KLM

No Nama Plant Customer Lokasi Jarak (km) Total jarak per

ritase (km)

1 PT. NOP Plant 1 Sunter 43,9 87,8

2 PT. NOP Plant 2 Pegangsaan 39,4 78,8

3 PT. NOP Plant 3 Cibitung 11,5 23

4 PT. NOP Plant 3A Cibitung 11,5 23

5 PT. NOP Plant 4 Karawang 50,2 100,4

6 PT. NOP Plant 5 Karawang 50 100

4.1.4 Data Permintaan Kanban Pengiriman Harian dari PT NOP

Pengiriman produk ke masing-masing plant sudah terjadwalkan berdasarkan

kanban permintaan harian. Kanban berasal dari bahasa Jepang yang artinya sign

board. Kanban ini adalah satu tool yang dipakai untuk menjalankan just in time.

Kanban merupakan sistem scheduling yang mentrigger untuk memproduksi

barang dan seberapa banyak yang akan diproduksi. PT KLM menerima

permintaan pengiriman kanban harian dari PT NOP setiap sehari sebelum jadwal

pengiriman. Hal ini dimaksudkan agar PT KLM dapat mempersiapkan jumlah

part dan jenis part yang akan dikirim. Adapun rata-rata kanban harian pada

masing-masing plant PT NOP sebagai berikut:

Tabel 4.3 Permintaan Kanban Harian PT NOP ke PT KLM Periode Januari –

Agustus 2017

No Nama Plant

Customer

Lokasi

Rata-rata

demand /

hari (set)

Jumlah

FF (pcs)

Jumlah

RC

(pcs)

Jumlah

ST

(pcs)

1 PT. NOP Plant 1 Sunter 950 set 1.900 1.900 950

2 PT. NOP Plant 2 Pegangsaan 1.284 set 2.568 2.568 1.284

3 PT. NOP Plant 3 Cibitung 5.759 set 11.518 11.518 5.759

4 PT. NOP Plant 3A Cibitung 2.452 set 4.904 4.904 2.452

5 PT. NOP Plant 4 Karawang 3.559 set 7.118 7.118 3.559

6 PT. NOP Plant 5 Karawang 512 set 1.024 1.024 512

Keterangan : 1 set motor terdiri dari 1 front fork kanan, 1 front fork kiri, 1

steering stem dan 2 pcs rear cushion.

Page 44: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

6

4.1.5 Tipe Truk Untuk Pengiriman Produk PT KLM

Pengiriman barang ke PT NOP menggunakan jasa logistic partner. Logistic

partner yang dimaksudkan adalah PT KLM menggunakan jasa penyewaan truk

pengiriman. Jasa penyewaan truk yang digunakan dari PT DEF untuk penyewaan

truk fuso dan PT GHI untuk truk built. Pihak DEF dan GHI inilah yang

menyediakan armada pengiriman beserta sopir. Adapun saat ini PT KLM

menggunakan 2 tipe truk untuk pengiriman. Detail truk yang digunakan terlampir

dalam Tabel 4.4

Tabel 4.4 Tipe Truk yang Disewa Oleh PT KLM

No Tipe Truk Load Dimensi [mm]

L W H

1 Fuso Tronton & Wing Box (A) 15 ton 7.500 2.360 2.220

2 Built up Wing Box (B) 20 ton 9.500 2.360 2.220

4.1.6 Data Total Ritase Periode Januari – Agustus 2017

Setiap bulannya Departemen PPIC Warehouse Delivery melakukan rekapitulasi

total ritase pada masing-masing plant. Data total ritase ini digunakan untuk

menghitung frekuensi ritase pengiriman produk PT KLM sebagai dasar untuk

menghitung biaya penyewaan truk. Saat ini biaya penyewaan truk dihitung per

satu kali ritase pengiriman. Adapun detail total ritase pengiriman produk dari PT

KLM ke PT NOP periode Januari hingga Agustus 2017 terlampir pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Total Jumlah Ritase Truk pengiriman Januari – Agustus 2017

Nama Customer Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Total Rata-

rata

NOP 1 63 40 44 36 60 34 63 66 406 51

NOP 2 63 60 66 36 60 34 63 66 448 56

NOP 3 273 240 264 180 260 170 273 286 1.946 244

NOP 3a 105 100 88 72 100 68 105 110 748 94

NOP 4 147 140 132 108 140 102 147 154 1.070 134

NOP 5 42 40 22 18 40 17 42 44 265 34

Total Ritase per

Bulan 693 620 616 450 660 425 693 726 4.883 611

4.1.7 Jarak Tempuh Truk Pengiriman Periode Januari – Agustus 2017

Berdasarkan informasi yang diperoleh pada Tabel 4.2 dan 4.5, maka dilakukan

rekapitulasi total jarak tempuh pada masing-masing plant untuk truk pengiriman

Page 45: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

7

periode Januari sampai Agustus 2017. Perhitungan total jarak tempuh pada

masing-masing plant dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut

Jarak tempuh = Total ritase x (Jarak PT KLM ke PT NOP x 2) (4 – 2)

Dengan menggunakan perhitungan tersebut maka diperoleh hasil perhitungan

untuk jarak tempuh per bulan untuk periode Januari sampai dengan Agustus 2017

terlampir pada Tabel 4.6 dibawah ini

Tabel 4.6 Jarak Tempuh Truk Pengiriman Januari – Agustus 2017

Nama

Customer

Jarak KLM

- NOP (km)

Jan

(km)

Feb

(km)

Mar

(km) Apr (km)

Mei

(km)

PT. NOP 1 43,9 5.531,4 3.512,0 3.863,2 3.160,8 5.268,0

PT. NOP 2 39,4 4.964,4 4.728,0 5.200,8 2.836,8 4.728,0

PT. NOP 3 11,5 6.279,0 5.520,0 6.072,0 4.140,0 5.980,0

PT. NOP 3a 11,5 2.415,0 2.300,0 2.024,0 1.656,0 2.300,0

PT. NOP 4 50,2 14.758,8 14.056,0 13.252,8 10.843,2 14.056,0

PT. NOP 5 50 4.200,0 4.000,0 2.200,0 1.800,0 4.000,0

Total jarak per bulan (km) 38.148,6 34.116,0 32.612,8 24.436,8 36.332,0

Nama

Customer

Jarak KLM

- NOP (km)

Jun

(km) Jul (km)

Agust

(km)

Total

(km)

Rata-

rata

(km)

PT. NOP 1 43,9 2.985,2 5.531,4 5.794,8 35.646,8 4.455,9

PT. NOP 2 39,4 2.679,2 4.964,4 5.200,8 35.302,4 4.412,8

PT. NOP 3 11,5 3.910,0 6.279,0 6.578,0 44.758,0 5.594,8

PT. NOP 3a 11,5 1.564,0 2.415,0 2.530,0 17.204,0 2.150,5

PT. NOP 4 50,2 10.240,8 14.758,8 15.461,6 107.428,0 13.428,5

PT. NOP 5 50 1.700,0 4.200,0 4.400,0 26.500,0 3.312,5

Total jarak per bulan (km) 23.079,2 38.148,6 39.965,2 266.839,2 33.354,9

4.1.8 Biaya Sewa Truk Pengiriman PT KLM ke PT NOP

Biaya sewa truk pengiriman PT KLM ke PT NOP setiap plant memiliki tarif

masing-masing. Tarif sewa juga mempertimbangkan jarak tempuh truk dan lokasi

tujuan. Berdasarkan data yang diperoleh dari PPIC Warehouse Delivery PT KLM

untuk biaya sewa pada masing-masing tipe truk yang setiap tahunnya mengalami

kenaikan. Kenaikan harga sewa tidak bisa dihindari, dikarenakan kenaikan harga

sewa ini mengikuti kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) dan kenaikan

harga BBM. Adapun detail rekapitulasi kenaikan harga sewa telah direkapitulasi

dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017. Pengambilan sample data kenaikan

Page 46: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

8

harga sewa truk diambil pada customer plant PT NOP 3 dan PT NOP 3A. Detail

harga terlampir pada Gambar 4.5 dibawah ini

Gambar 4.5 Grafik Kenaikan Harga Sewa Truk Pengiriman Periode 2014 - 2017

Berikut ini merupakan data biaya sewa masing-masing plant yang telah

direkapitulasi per bulan periode Januari sampai dengan Agustus 2017.

Perhitungan biaya sewa adalah sebagai berikut

Biaya sewa truk = biaya sewa truk per tujuan plant x total ritase (4 – 3)

Biaya sewa truk pengiriman sudah termasuk dalam upah dan biaya operasional

masing-masing sopir truk. Untuk detail biaya sewa truk untuk tujuan masing-

masing plant customer terlampir pada Tabel 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.7 Total Biaya Sewa Truk Pengiriman Januari – Agustus 2017

Nama

Customer Biaya Sewa Jan (Rp) Feb (Rp) Mar (Rp) Apr (Rp)

PT. NOP 1 Rp774.500 48.793.500 30.980.000 34.078.000 27.882.000

PT. NOP 2 Rp891.600 56.170.800 53.496.000 58.845.600 32.097.600

PT. NOP 3 Rp517.400 141.250.200 124.176.000 136.593.600 93.132.000

PT. NOP

3a Rp629.500 66.097.500 62.950.000 55.396.000 45.324.000

PT. NOP 4 Rp919.100 135.107.700 128.674.000 121.321.200 99.262.800

PT. NOP 5 Rp775.100 32.554.200 31.004.000 17.052.200 13.951.800

Total biaya sewa truk per

Bulan (Rp) 479.973.900 431.280.000 423.286.600 311.650.200

495.500

557.500 588.000 629.500

422.500 478.000

515.000 517.400

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

2014 2015 2016

Truk Built Plant NOP 3A Truk Fuso Plant NOP 3

2017

Page 47: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

9

Nama

Customer Mei (Rp) Jun (Rp) Jul (Rp) Agust (Rp)

Rata-rata

(Rp)

PT. NOP 1 46.470.000 26.333.000 48.793.500 51.117.000 39.305.875

PT. NOP 2 53.496.000 30.314.400 56.170.800 58.845.600 49.929.600

PT. NOP 3 134.524.000 87.958.000 141.250.200 147.976.400 125.857.550

PT. NOP

3a 62.950.000 42.806.000 66.097.500 69.245.000 58.858.250

PT. NOP 4 128.674.000 93.748.200 135.107.700 141.541.400 122.929.625

PT. NOP 5 31.004.000 13.176.700 32.554.200 34.104.400 25.675.188

Total biaya

sewa truk

per Bulan

457.118.000 294.336.300 479.973.900 502.829.800 422.556.088

4.1.9 Biaya Konsumsi BBM Truk Pengiriman Periode Januari – Agustus

2017

Saat ini PT KLM menyewa truk pengiriman dengan membayar biaya sewa truk

dan untuk biaya pembelian bahan bakar minyak sudah termasuk dalam biaya

sewa. Namun pada penelitian ini telah dilakukan pengumpulan data untuk

konsumsi BBM PT KLM berdasarkan jumlah total ritase per bulan yang telah

digunakan oleh PT KLM. Perhitungan BBM ini digunakan untuk mengukur

seberapa besar penggunaan BBM khususnya solar dalam pengiriman produk dari

PT KLM ke masing-massing customer plant. Adapun detail konsumsi BBM truk

pengiriman PT KLM periode Januari – Agustus 2017. Perhitungan biaya

konsumsi truk pengiriman berdasarkan informasi yang diperoleh dari data

rekapitulasi jarak tempuh dan dari Departemen PPIC Warehouse Delivery.

Adapun perhitungan biaya konsumsi BBM truk pengiriman adalah sebagai berikut

Konsumsi BBM solar per 1 km truk ekspedisi adalah 0,24 liter

Biaya konsumsi BBM solar per 1 km adalah = 0,24 liter x harga solar (4 – 4)

= 0,24 x Rp 5.150,-

= Rp 1.236 ,-

Maka perhitungan konsumsi BBM per bulan

= Total jarak tempuh perbulan x biaya konsumsi BBM per 1 km (4 – 5)

Berikut detail perhitungan biaya konsumsi BBM truk pengiriman per bulan untuk

periode Januari samapai dengan Agustus 2017 terlampir pada Tabel 4.9 dibawah

ini

Page 48: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

10

Tabel 4.8 Biaya Konsumsi BBM Januari – Agustus 2017

Nama

Customer Jan (Rp) Feb (Rp) Mar (Rp) Apr (Rp) Mei (Rp)

PT. NOP 1 6.836.810 4.340.832 4.774.915 3.906.749 6.511.248

PT. NOP 2 6.135.998 5.843.808 6.428.189 3.506.285 5.843.808

PT. NOP 3 7.760.844 6.822.720 7.504.992 5.117.040 7.391.280

PT. NOP 3a 2.984.940 2.842.800 2.501.664 2.046.816 2.842.800

PT. NOP 4 18.241.877 17.373.216 16.380.461 13.402.195 17.373.216

PT. NOP 5 5.191.200 4.944.000 2.719.200 2.224.800 4.944.000

Total biaya

pembelian BBM 47.151.670 42.167.376 40.309.421 30.203.885 44.906.352

Nama

Customer Jun (Rp) Jul (Rp)

Agust

(Rp) Total (Rp)

Rata-rata

(Rp)

PT. NOP 1 3.689.707 6.836.810 7.162.373 44.059.445 5.507.431

PT. NOP 2 3.311.491 6.135.998 6.428.189 43.633.766 5.454.221

PT. NOP 3 4.832.760 7.760.844 8.130.408 55.320.888 6.915.111

PT. NOP 3a 1.933.104 2.984.940 3.127.080 21.264.144 2.658.018

PT. NOP 4 12.657.629 18.241.877 19.110.538 132.781.008 16.597.626

PT. NOP 5 2.101.200 5.191.200 5.438.400 32.754.000 4.094.250

Total biaya

pembelian BBM 28.525.891 47.151.670 49.396.987 329.813.251 41.226.656

4.1.10 Utilisasi Kapasitas Truk Pengiriman di PT KLM

Saat ini PT KLM menggunakan masing-masing tipe truk untuk menampung shock

absorber front fork, rear cushion and steering stem. Kapasitas truk yang terpakai

pada masing-masing tipe truk PT KLM masih belum maksimal. Hal ini terlihat

dari kapasitas truk yang terpakai rata-rata hanya 42% dari kapasitas maksimal

beban truk. Adapun kapasitas masing-masing tipe truk terlampir dalam Tabel 4.9

Tabel 4.9 Kondisi Sekarang Kapasitas Truk Pengiriman PT KLM

Jenis

Truk

Jenis

Troli

Jumlah

troli

(pcs)

Berat

per

troli

isi

(kg)

Berat

per

jenis

troli

(kg)

Berat

Total

Troli

(kg)

Kapasit

as Truk

(kg)

Sisa

Kapasit

as (kg)

Utilisasi

Fuso

FF 10 340 3.400

6.370

15.000

8.630 42% RC 6 215 1.290

ST 4 420 1.680

Built

FF 12 340 4.080

7.480

20.000

12.520 37% RC 8 215 1.720

ST 4 420 1.680

Page 49: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

11

4.1.11 Penyusunan Troli Pada Bak Truk Pengiriman

Penyusunan troli pada bak truk pengiriman menyesuaikan dengan kebutuhan

permintaan lot produksi customer. Adapun lot produksi customer adalah 400 set.

400 set terdiri dari 400 pcs front fork right , 400 pcs front fork left, 800 pcs rear

cushion dan 400 pcs steering stem. Namun dalam aktual pengirimannya, PPIC

Warehouse Delivery menambahkan beberapa jumlah troli dengan tujuan mengisi

area yang kosong pada area bak truk. Saat ini penyusunan troli untuk masing-

masing type truk terlampir pada pada Gambar 4.6 & 4.7

Gambar 4.6 Penyusunan Troli Pada Bak Truk Tampak Atas dan Tampak Samping

Untuk Truk Fuso Dengan Ukuran Panjang Bak Truk 7.500 mm (Truk Fuso)

Gambar 4.7 Penyusunan Troli Pada Bak Truk Tampak Atas dan Tampak Samping

Untuk Truk Fuso Dengan Ukuran Panjang Bak Truk 9.500 mm (Truk Built)

Berdasarkan informasi diatas telah dilakukan perhitungan area yang terpakai pada

masing-masing truk. Untuk detail kapasitas area yang terpakai adalah sebagai

berikut pada Tabel 4.11

Page 50: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

12

Tabel 4.10 Luas Area Bak Truk yang Terpakai Pada Masing-Masing Truk

N

o Truk

Tipe

Troli PxL (m)

Demand

per ritase

(pcs)

Area

yang

terpakai

(m2)

Total

Area

yang

terpakai

(m2)

Total

area

truk

(m2)

Utilisas

i alas

bak

truk

1 Fuso

FF 0,95x0,8 10 7,60

15,31

17,7 86% RC 0,93x0,83 6 4,63

ST 1,1x0,7 4 3,08

2 Built

up

FF 0,95x0,8 12 9,12

18,38

22,4 82% RC 0,93x0,83 8 6,18

ST 1,1x0,7 4 3,08

4.1.12 Overtime Man Power PPIC Delivery Warehouse Tinggi

Saat ini Departemen PPIC Warehouse Delivery memiliki 15 man power yang

dialokasikan pada 3 shift adapun detail sebagai berikut :

Shift 1 sebanyak 6 man power = 1 orang admin pembuatan surat jalan

1 operator petugas change location

1 operator scan barcode finish good

2 operator bertugas loading troli ke truk

1 operator stecker & forklift

Shift 2 sebanyak 4 man power = 1 operator change location & scan barcode

3 operator loading truk

Shift 3 sebanyak 5 man power = 1 admin pembuat surat jalan

3 operator loading truk

1 operator forklift & stecker

Pada periode Januari hingga Agustus 2017 PPIC Warehouse Delivery tercatat

masih tinggi untuk overtime hariannya. Hal ini terlihat dalam rekapan overtime

pada Departemen PPIC Warehouse Delivery. Untuk menghitung overtime pada

man power area Departemen PPIC Warehouse Delivery berikut detailnya

PPIC Warehose Delivery menugaskan 6 man power untuk overtime setiap harinya

periode Januari – Agustus 2017.

Upah minimum regional kota Bekasi per Januari 2017 = Rp 3.601.650

Upah per harinya adalah =𝑈𝑝𝑎ℎ 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑅𝑒𝑔𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

22 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 (4-6)

= Rp 3.601.650/22 hari

Page 51: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

13

= Rp 163.711,36/hari

Upah per jamnya adalah = 𝑈𝑝𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

8 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 (4-7)

= Rp 163.711,36/8 jam

= Rp 20.463,92/jam

Upah overtime 3 jam = (Upah per jam x 3)+ uang makan overtime (4-8)

= (Rp 20.463,92x3) + Rp 11.000,-

= Rp 61.391,76 + Rp 11.000,-

= Rp 72.391,76

Upah 6 man power/hari = Rp 72.391,76 x 6 man power

= Rp 434.350,56

Sedangkan untuk upah overtime 6 operator per bulan diperoleh sebagai berikut

Total biaya overtime PPC WH = Upah overtime 6 man power per hari x jumlah

hari kerja (4-9)

Detail upah over time periode Januari hingga Agustus 2017 terlampir dalam Tabel

4.11 dan grafik overtime terlampir pada Gambar 4.8

Tabel 4.11 Biaya Overtime (Lembur) Man Power PPIC Delivery Periode Januari –

Agustus 2017

Gambar 4.8 Grafik Overtime Operator PPIC Warehouse Delivery Periode Januari –

Agustus 2017

9.5

55

.71

2

8.6

87

.01

1

9.1

21

.36

2

7.8

18

.31

0

8.6

87

.01

1

6.0

80

.90

8

9.1

21

.36

2

9.5

55

.71

2 396 360 378

324 360

252 378 396

-

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

-

100

200

300

400

500

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust

Grafik Overtime PPIC Warehouse Delivery Periode Jan -

Agust 2017

Upah 6 operator PPIC WH/ Bulan Total jam overtime/ bulan

Periode Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust

Jumlah Hari 22 20 21 18 20 14 21 22

Total jam

overtime/ bulan 396 360 378 324 360 252 378 396

Upah 6 operator

PPIC WH/ 9.555.712 8.687.011 9.121.362 7.818.310 8.687.011 6.080.908 9.121.362 9.555.712

Page 52: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

14

Berdasarkan informasi pada uraian diatas maka dapat dihitung persentase

overtime per hari. Adapun perhitungan persentase overtime per hari per man

power adalah sebagai berikut

% Overtime = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑒

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑥100% (4-10)

= (3 jam/ 8 jam) x 100%

= 38%

Maka dapat dikatakan bahwa Departemen PPIC Warehouse Delivery overtime

masih diangka 38% dari total jam kerja setiap harinya.

4.1.13 Proses Loading (Troli Dinaikan Ke Truk) Pengiriman

Proses pengiriman mulai dari penurunan troli saat proses penyimpanan hingga

troli dinaikkan ke dalam truk. Untuk menurunkan troli dari tumpukan saat

penyimpanan, PPIC Warehouse Delivery menggunakan hand lift stecker elektrik

untuk menurunkan troli. Kemuadin troli akan diangkut oleh forklift untuk

dilakukan proses loading ke truk. Adapun waktu standar yang digunakan oleh

pekerja forklift saat loading adalah sebagai berikut

Total jam kerja dalam sehari : 8 jam = 480 menit

Rata-rata pengiriman produk pada shift 1 adalah 4 ritase. Untuk detail lengkap

ritase terlampir pada Tabel 4.12

Tabel 4.12 Rincian Detail Ritase Truk Pengiriman ke Masing-Masing Plant

No

Nama Plant Jumlah troli

Total

Troli Waktu Tipe

Truk

Pukul

05:00

Pukul

08:00

Pukul

11:00

Pukul

14:00

Ritase Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4

1 PLANT NOP 1 Fuso 20 19

0 39

2 PLANT NOP 2 Built 24 24 15 0 63

3 PLANT NOP 3

Fuso 20 20 20 20 80

4 Fuso 20 20 20 20 80

5 PLANT NOP 3a Built 24 24 24 21 93

6 PLANT NOP 4 Built 24 24 24 24 96

7 PLANT NOP 5 Fuso 20 3 0 0 23

Total Troli 474

Dari data tersebut maka diperoleh jumlah troli yang dinaikkan oleh forklift per

shift 1 adalah 474 pcs. Persentase jam kerja efektif diperoleh dari

Page 53: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

15

Jam kerja efektif = (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 – 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡 )

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 (4 -11)

= (8 jam – (Kyuke pagi+Istirahat siang+kyuke sore))/ 8 jam

= (480 menit – (15 menit+45 menit+10 menit))/ 480 menit

= (480 menit – 70 menit) / 480 menit

= 410 menit/ 480 menit

= 0,854

Persentase (%) jam kerja efektif = 85%

Persentase waktu kosong = % jam kerja - % jam jam kerja efektif (4– 12)

= 100% - 85%

= 15%

Indeks kinerja ditentukan 110% dari bagian personalia Departemen HRD

Total waktu allowance ditentukan 15 % dari bagian personalia Departemen HRD

Maka untuk menghitung waktu standar loading truk adalah

Total jam kerja shift 1 = 480 menit..................I

Troli yang dinaikkan shift 1 = 474 pcs.............II

% Jam kerja efektif = 85%...........................III

% jam kerja kosong = 15%...........................IV

% Indeks kinerja = 110%..........................V

% Total allowance = 15%..............................VI

Rumus yang digunakan

Waktu Standar =𝐼 𝑥 𝐼𝐼𝐼 𝑥 𝑉

𝐼𝐼 (1 + 𝑉𝐼) (4-13)

Maka diperoleh = 480 x 0,85 x 1,1

474

= 1,088 menit/ troli

Maka jika dihitung Untuk loading truk Fuso

Waktu standar loading per troli=Waktu standar x jumlah troli dalam 1 truk(4-14)

=1,088 menit/troli x 20 troli

= 21,772 menit = 22 menit

Untuk loading truk built

Waktu standar loading per troli=1,088 menit/troli x 24 troli (4-14)

=26,11 menit = 27 menit

(1+0,15)

Page 54: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

16

4.1.14 Keterlambatan Kedatangan Truk

Proses pengiriman produk ke PT NOP diatur dalam kanban harian. Adapun

kanban harian ini dibagi jam kedatangan untuk masing-masing customer. Dalam

aktualnya masih sering ditemukan keterlambatan kedatangan truk balikan dari

customer. Keterlambatan ini mengakibatkan mundurnya proses loading truk dan

mundurnya pengiriman produk dari jadwal yang sudah ditentukan. Beberapa

penyebab dari keterlambatan truk balikan dari customer ini diantaranya kepadatan

jalur transportasi dan juga panjangnya proses antrian penurunan produk di area

PPIC warehouse receiving customer. Keterlambatan pengiriman yang dimaksud

adalah mundur dari jam kedatangan di masing-masing customer. Adapun detail

keterlambatan kedatangan truk balikan dari customer terlampir dalam Tabel 4.13

Tabel 4.13 Frekuensi Keterlambatan Truk Balikan dari Customer

No Nama

Plant

Tipe

Truk Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Total

1 NOP 1 Fuso 4 12 4 2 7 29

2 NOP 2 Built 8 9 9 13 8 11 58

3 NOP 3

Fuso 10 15 18 7 15 19 84

4 Fuso 9 9 18

5 NOP 3a Built 12 19 14 15 17 12 89

6 NOP 4 Built 16 9 2 13 5 45

7 NOP 5 Fuso 8 1 11 9 10 9 48

Total 371

Berdasarkan informasi pada tabel diatas maka dapat dilakukan perhitungan bahwa

% Keterlambatan truk pengiriman =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛 𝑥 100%

(4-15)

= (371/ 4.883) x 100%

= 20%

4.2 Pengolahan & Analisa Data

Berdasarkan tema yang dibuat maka selanjutnya adalah menentukan metode yang

akan diterapkan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Penelitian ini

menggunakan fase DMAIC yang merupakan aplikasi metode Lean. Adapun

tahapan yang dilakukan diuraikan sebagai berikut:

Page 55: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

17

4.2.1 Define

Define merupakan langkah awal dalam melakukan analisis, hal pertama yang

dilakukan dalam tahap ini adalah mengidentifikasi hal-hal yang dianggap menjadi

problem dalam aktivitas pekerjaan di PT. KLM. Pada tahap define ini merupakan

tahapan menentukan masalah yang akan dilakukan penelitian (problem

statement), detail problem statement dijelaskan sebagai berikut:

4.2.1.1 Problem statement

Berdasarkan informasi pada sub bab pengumpulan diatas diperoleh beberapa

problem yang terjadi pada ketidakefisien pengiriman produk pada PT KLM

khsususnya pada Departemen PPIC Warehouse Delivery. Adapun detail problem

sebagai berikut :

1. Saat ini kapasitas truk yang terpakai untuk pengiriman masih setengah dari

kapasitas maksimal beban truk pengiriman. Hal inilah yang berdampak pada

tingginya frekuensi ritase pengiriman ke customer. Dengan tingginya

frekuensi ritase pengiriman maka berbanding lurus dengan biaya yang

dikeluarkan perusahaan untuk transportasi pengiriman barang. Dalam

penelitian ini ditemukan permasalahan yang dihadapi oleh PT. KLM adalah

belum optimalnya kapasitas truk untuk pengiriman ke pelanggan.

Ketidakoptimalan kapasitas truk ini terlihat pada saat satu kali ritase

pengiriman hanya memuat satu layer atau 1 tingkat saja. Adapun utilisasi

kapasitas muatan truk baru terpakai 42% ( kapasitas yang terpakai 6,3 ton

dari 15,000 ton kapasitas maksimal angkut truk) dibawah ini merupakan

Gambar 4.10 kapasitas truk pengangkut barang dalam satu kali ritase

pengiriman

Gambar 4.9 Kapasitas Truk Pengangkut Barang Dalam Satu Ritase

Page 56: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

18

2. Overtime man power PPIC Warehouse Delivery masih tinggi. Setidaknya 6

man power masih ada overtime 3 jam setiap harinya. Hal ini dikarenakan

frekuensi loading truk yang masih tinggi sebanding dengan tingginya ritase

pengiriman.

3. Keterlambatan pengiriman produk masih sering dijumpai dikarenakan

antrian panjang unloading produk di customer dan padatnya jalur

transportasi karena efek pembangunan jalan dibeberapa jalan Jakarta-

Cikampek.

4.2.2 Measure

Berdasarkan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini maka langkah

selanjutnya merupakan pelaksanaan tahap measure. Tahapan measure yang

dimaksud disini adalah Penentuan ukuran target dari rencana improvement.

Namun sebelum melakukan target improvement terlebih dahulu dilakukan

pengukuran tingkat prioritas fokus penyelesaian masalah pada masing masing-

masing problem terkait ketidakefisienan proses pengiriman produk PT KLM.

Adapun untuk mengukur tingkat prioritas fokus masalah, dalam penelitian ini

dibuat diagram pareto. Detail Tabel dan diagram pareto terlampir pada Tabel 4.14

Dan Gambar 4.10 dibawah ini

Tabel 4.14 Pareto Problem Ketidakefisienan Pengiriman Produk Pada Departemen

PPIC Delivery Warehouse

No Keterangan Persentase Kumulatif Persentase

1 Utilisasi kapasitas truk belum optimal 42% 42%

2 Overtime operator Produksi tinggi 38% 80%

3 Keterlambatan pengiriman produk 20% 100%

Berdasarkan informasi Tabel 4.14 diatas maka langkah selanjutnya adalah

membuat diagram pareto terkait problem ketidakefisienan pengiriman produk di

PT KLM. Detail diagram pareto terlampir pada Gambar 4.11

Page 57: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

19

Gambar 4.10 Diagram Pareto Problem Ketidakefisienan Pengiriman Produk

Berdasarkan informasi pada diagram pareto adalah “utilisasi kapasitas truk belum

optimal” menjadi faktor utama penyebab ketidakefisienan pengiriman produk PT

KLM ke PT NOP, yaitu sebesar 42%. Selanjutnya sesuai dengan prinsip pareto

bahwa fokus penyelesaian masalah adalah pada 20% penyebab masalah yang

dapat menyelesaikan 80% permasalahan yang ada. Untuk itu dalam penelitian ini

difokuskan penyelesaian masalah pada faktor penyebab utama ketidakefisienan

pengiriman produk PT KLM yaitu, “ utilisasi kapasitas truk belum optimal”.

Adapun target perbaikan ketidakefisienan pengiriman produk di PT KLM sebagai

berikut:

4.2.2.1 Peningkatan Kapasitas Bak Truk

Berdasarkan informasi yang dikemukakan pada awal bab ini bahwa penggunaan

kapasitas bak truk hanya sebesar 37 - 42% dari total kapasitas beban truk. Adapun

rencana optimalisasi kapasitas truk dengan memanfaatkan kapasitas yang masih

kosong pada bak truk. Detail pengukuran adalah sebagai berikut

Tabel 4.15 Detail Dimensi dan Volume Truk dan Troli

Keterangan Satuan Truk

Fuso

Truk

Built Troli FF Troli RC Troli ST

Panjang m 7,50 9,50 0,95 0,93 1,10

Lebar m 2,36 2,36 0,80 0,83 0,70

Tinggi m 2,22 2,22 1,05 1,30 1,50

Volume m3 39,29 49,77 0,80 1,00 1,16

Keterangan : Persamaan Volume = Panjang x Lebar x Tinggi (4-16)

42% 38%

20%

42%

80% 100%

0%20%40%60%80%100%120%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

Utilisasi kapasitas truk

belum optimal

Overtime operator

Produksi tinggi

Keterlambatan

pengiriman produk

Diagram Pareto Problem Ketidakefisienan Pengiriman Produk

Persentase Kumulatif Persentase

Page 58: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

20

Tabel 4.16 Detail Berat Troli dan Truk

Keterangan Satuan FF RC ST

Kapasitas

Muat Truk

Fuso (kg)

Kapasitas

Muat Truk

Built (kg)

Berat per part kg 1,2 0,6 1,8

15.000 20.000

Jumlah part per troli pcs 100 200 100

Total berat part kg 120 120 180

Berat troli kosong kg 220 95 240

Total Berat troli isi kg 340 215 420

Keterangan : Total Berat troli isi = Total berat part + berat troli kosong (4-17 )

Tabel 4.17 Detail Utilisasi Volume Truk yang Terpakai

Jenis

Truk

Tipe

Troli

Jumlah

troli

(pcs)

Vper

troli

(m3)

V Total

per tipe

troli

(m3)

V

Total

troli

(m3)

V

Truk

(m3)

Sisa

Volu

me

(m3)

Utilisa

si

Fuso

FF 10 0,80 8,0

18,60 39,29 20,69 47% RC 6 1,00 6,0

ST 4 1,16 4,6

Built

FF 12 0,80 9,6

22,20 49,77 27,1 45% RC 8 1,00 8,0

ST 4 1,16 4,6

Keterangan : Persamaan Utilisasi 𝑉 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖

𝑉 𝑇𝑟𝑢𝑘 𝑥 100%= (4-18 )

Tabel 4.18 Detail Utilisasi Kapasitas Muatan Truk yang Terpakai

Jenis

Truk

Jenis

Troli

Jumlah

troli

(pcs)

Berat

per

troli

isi

(kg)

Berat

per

jenis

troli

(kg)

Berat

Total

Troli

(kg)

Kapasit

as Truk

(kg)

Sisa

Kapasit

as (kg)

Utilisa

si

Fuso

FF 10 340 3.400

6.370

15.000

8.630 42% RC 6 215 1.290

ST 4 420 1.680

Built

FF 12 340 4.080

7.480

20.000

12.520 37% RC 8 215 1.720

ST 4 420 1.680

Keterangan :Persamaan Utilisasi = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑇𝑟𝑜𝑙𝑖

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑘 𝑥 100% (4-19)

Page 59: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

21

Berdasarkan ketiga informasi tersebut telah diputuskan untuk melakukan rencana

peningkatan kapasitas truk dengan menumpuk troli susun double decker untuk

diterapkan pada troli shock absorber front fork, hal ini dikarenakan tinggi troli

front fork masih mencukupi untuk disusun double decker menyesuaikan tinggi

pada truk. Target penyusunan truk berdasarkan double decker maka rinciannya

sebagai berikut

Tabel 4.19 Target Jumlah Troli Setelah Improvement

Item

Jumlah

Troli

saat ini

(pcs)

Target

Jumlah

Troli

(pcs)

Berat

per

troli

isi

(kg)

Berat

Total

Troli

(kg)

Berat

Total

Troli

(kg)

Kapas

itas

Truk

(kg)

Sisa

Kapasit

as (kg)

Utilisa

si

Fuso

10 20 340 6.800

9.770 15.000 5.230 65% 6 6 215 1.290

4 4 420 1.680

Built

up

12 24 340 8.160

11.560 20.000 8.440 58% 8 8 215 1.720

4 4 420 1.680

4.2.2.2 Cost Reduction Biaya Sewa Truk Logistic Partner

Setiap tahunnya biaya sewa truk mengalami kenaikan harga. Hal ini dipengaruhi

oleh kenaikan BBM dan kenaikan Upah Minimum Karyawan (UMK). Kenaikan

harga sewa truk tidak dapat dihindari setiap tahunnya. Atas dasar pemikiran

tersebut, maka penelitian ini difokuskan pada improvement peningkatan kapasitas

truk untuk Cost Reduction (CR). Cost reduction adalah pengurangan biaya yang

terjadi sebagai hasil dari peningkatan bertahap terhadap kualitas, keandalan dan

kecepatan. Adapun CR telah disetujui oleh Manajemen Top PT KLM untuk

menentukan target penurunan cost berdasarkan perhitungan kemampuan cost

reduction yang dilakukan oleh Departemen PPIC Warehouse Delivery. Dalam

menentukan target tujuan penelitian telah dilakukan pengukuran berdasarkan

potensial stack up ( troli yang dapat ditumpuk dalam satu truk) per hari dikalikan

dengan 22 hari kerja. Untuk detail perhitungan penulis lampirkan dalam Tabel

4.20

Page 60: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

22

Tabel 4.20 Kondisi Saat Ini Untuk Jumlah Ritase dan Jumlah Troli

Keterangan : Tabel warna abu-abu menunjukkan ritase pengiriman

menggunakan truk built dan warna putih menunjukan ritase

pengiriman menggunakan truk fuso

Seperti yang sudah dijelaskan pada Tabel 4.19 sebelumnya bahwa troli akan

ditambah jumlahnya dua kali dari kondisi saat ini. Troli yang ditambahkan hanya

troli shock absorber front fork. Untuk troli shoock absorber tipe rear cushion dan

steering stem tidak ditumpuk (susun double decker) karena jika ditumpuk maka

tidak sesuai dengan tinggi truk. Detail perhitungan jumlah ritase berdasarkan rata-

rata kanban untuk kondisi yang diharapkan setelah perbaikan dapat dilihat dalam

Tabel 4.21

Qty

Produk

(set)

Qty

Troli

Qty

Produk

(set)

Qty

Troli

Qty

Produk

(set)

Qty

Troli

Qty

Produk

(set)

Qty

Troli

Qty

Produk

(set)

Qty

Troli

Qty

Produk

(set)

Qty

TroliTotal set

Total

Troli

Jumlah

ritase

500 10 450 9 950 19

600 6 350 4 950 10

400 4 550 6 950 10

600 12 600 12 84 1 1.284 25

800 8 484 5 1.284 13

400 4 400 4 484 5 1.284 13

500 10 500 10 500 10 500 10 500 10 500 10 3.000 60

600 6 600 6 600 6 600 6 600 6 600 6 3.600 36

400 4 400 4 400 4 400 4 400 4 400 4 2.400 24

500 10 500 10 500 10 500 10 500 10 259 6 2.759 56

600 6 600 6 600 6 359 4 2.159 22

400 4 400 4 400 4 600 6 1.000 10 559 7 3.359 35

600 12 600 12 600 12 600 12 52 2 2.452 50

800 8 800 8 800 8 52 1 2.452 25

400 4 400 4 400 4 800 8 452 5 2.452 25

600 12 600 12 600 12 600 12 600 12 559 12 3.559 72

800 8 800 8 800 8 800 8 359 4 3.559 36

400 4 400 4 400 4 400 4 400 4 400 4 2.400 24

- -

- -

800 8 359 4 1.159 12

500 10 12 1 512 11

512 6 512 6

400 4 112 2 512 6

Total Ritase dalam sehari 32

Customer

Name

2.452

PT.

NOP 1

PT.

NOP 2

PT.

NOP 3

PT.

NOP

3A

5.759

2

2

3

12

5

Permintaan

kanban

Rit ke6Rit ke5Rit ke 4Rit ke3Rit ke 2Rit ke 1

950

1.284

PT.

NOP 5 512

PT.

NOP 4 3.559 8

Page 61: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

23

Tabel 4.21 Kondisi Yang Diharapkan Setelah Dilakukan Improvement Penyusunan

Double Decker

Dengan hasil perhitungan jumlah ritase berdasarkan rata-rata kanban maka

dijabarkan jumlah pengurangan ritase terlampir dalam Tabel 4.22 dibawah ini

Tabel 4. 22 Rencana Target Pengurangan Ritase Pengiriman Truk ke PT NOP

Tipe Truk PT NOP

Jumlah ritase

saat ini (pcs) Target (pcs) Balance (pcs)

Truk Fuso Plant 1,3 & 5 16 13 3

Truk Built Plant 2,3A & 4 16 10 6

Rencana Pengurangan ritase 32 23 9

Rencana pengurangan ritase berdasarkan masing-masing tipe truk pada masing-

masing customer plant. Untuk truk fuso ditargetkan berkurang 3 rit di plant 3,

sedangkan untuk plant 1 dan 5 tetap sama tidak ada pengurangan dikarenakan

kapasitas truk menyesuaikan rata-rata kanban pada semua plant. Sedangkan untuk

truk built ditargetkan pengurangan 1 rit di plant 2, 2 rit di plant 3A dan 3 rit di

plant 4. Target pengurangan diukur berdasarkan potensial perbaikan utilisasi

kapasitas truk (dengan susun double decker pada troli shock absorber).

Perhitungan potential stack up ( kereta yang bisa ditumpuk dalam 1 truk ) per hari

Qty

Produk

(set)

Qty

Troli

Qty

Produk

(set)

Qty

Troli

Qty

Produk

(set)

Qty

Troli

Qty

Produk

(set)

Qty

Troli

Qty

Produk

(set)

Qty

Troli

Qty

Produk

(set)

Qty

TroliTotal set

Total

Troli

Jumlah

ritase

950 19 950 19

600 6 350 4 950 10

400 4 550 6 950 10

1.200 24 84 2 1.284 26

800 8 484 5 1.284 13

400 4 984 10 1.384 14

1.000 20 1.000 20 1.000 20 1.000 20 1.000 20 759 16 5.759 116

600 6 600 6 600 6 600 6 600 6 600 6 3.600 36

400 4 400 4 400 4 400 4 400 4 400 4 2.400 24

- - - -

1.559 16 600 6 2.159 22

400 4 1.400 14 1.559 16 3.359 34

1.200 24 1.200 24 52 2 2.452 50

800 8 800 8 852 9 2.452 25

400 4 400 4 1.652 17 2.452 25

1.200 24 1.200 24 1.159 24 3.559 72

800 8 800 8 800 8 1.159 12 3.559 36

400 4 400 4 400 4 1.200 12 1.159 12 3.559 36

512 11 512 11

512 6 512 6

400 4 112 2 512 6

Total Ritase dalam sehari 23

Rit ke5 Rit ke6

PT.

NOP 1 950

Customer

Name

Permintaan

kanban

Rit ke 1 Rit ke 2 Rit ke3 Rit ke 4

2

PT.

NOP 2 1.284 2

PT.

NOP 3 5.759 9

PT.

NOP

3A

2.452 3

PT.

NOP 4 3.559 5

PT.

NOP 5 512 2

Page 62: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

24

dikalikan dengan rata-rata kerja perbulan periode Januari – Agustus 2017 adalah

20 hari kerja, sehingga didapat cost down :

Ritase pengiriman sebesar = 9 rit per hari x 20 hari kerja (4-20)

= 180 rit

Biaya cost down berdasarkan = 3 rit plant 3 + 1 rit plant2 + 2 rit di plant 3A + 3

pengurangan ritase per plant rit plant 4 (4-21)

=(3xRp517.400)+(1xRp891.600)+(2xRp629.500)+

(3x919.100)

=Rp 6.460.100

Biaya ritase pengiriman per = Rp. 6.460.100 per hari x 20 hari kerja

hari rata-rata tahun 2017 = Rp. 129.202.000

Berdasarkan informasi pada tabel diatas maka kondisi saat ini untuk jumlah ritase

menggunakan truk fuso yang awalnya 16 rit diharapkan setelah dilakukan

improvement dapat berkurang menjadi 13 rit, kemudian untuk truk built yang

awalnya 16 rit menjadi 10 rit. Dengan adanya pengurangan ritase pengiriman,

maka target penurunan ritase dan biaya pengiriman menjadi :

1. Jumlah Ritase pengiriman per bulan

= Rata-rata ritase tahun 2017 – Cost Down ritase 20 hari kerja (4-22)

= 611 - 180

= 431 rit

2. Persentase penurunan jumlah ritase

=(Cost Down ritase 20 hari kerja/ Rata-rata ritase tahun 2017) x 100% (4-23)

=(180/611) x 100%

=29%

3. Target cost ritase per bulan

=Rata-rata cost ritase tahun 2017 - cost down 20 hari kerja (4-24)

= Rp.422.556.088 - Rp. 129.202.000

= Rp. 293.354.088

4.Persentase penurunan cost ritase

=𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑑𝑜𝑤𝑛 20 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2017𝑥 100% (4-25)

=( Rp. 129.202.000/Rp.422.556.088) x 100%

=31%

Page 63: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

25

Berdasarkan informasi pada keempat uraian diatas maka berikut dibawah ini

penulis tampilkan grafik pada Gambar 4.12

Gambar 4.11 Grafik Target Penurunan Jumlsh Ritase & Cost Ritase.

Pada Gambar 4.11 maka dapat dilihat bahwa penulis menargetkan penurunan

jumlah pada ritase sebesar 29 % dari jumlah ritase pengiriman saat ini. Dengan

adanya penurunan ritase pengiriman maka ditargetkan terjadi penurunan cost

ritase (biaya pengiriman) sebesar 31%.

4.2.3 Analyze

Pada tahap ini penulis melakukan analisa penyebab dan rencana tindakan metode

penataan troli yang dapat muat maksimal berdasarkan dimensi masing-masing

troli. Dalam tahapan analisa ini telah dilakukan penentuan penyebab masalah dan

solusi yang diharapkan untuk menyelesaikan permasalahan ketidakefisienan

proses pengiriman produk di PT KLM. Adapun tools yang digunakan untuk

menemukan penyebab permasalahan dan rencana perbaikan adalah sebagai

berikut

4.2.3.1 Fishbone Diagram (Cause Effect diagram)

Faktor Metode (Method) menjadi faktor pertama dalam analisa penyebab masalah.

Hal ini dikarenakan ditemukannya beberapa waste (pemborosan) process. Adapun

detailnya adalah sebagai berikut

Waste process loading truk saat troli akan dilakukan pengiriman ke

customer, penyebabnya dipengaruhi oleh

- Proses loading truk lama

Page 64: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

26

- Proses loading truk membutuhkan waktu hingga 1 jam dalam sekali

ritase

- Proses loading troli ke truk dilakukan dengan double handling.

- Proses double handling yang dimaksud adalah proses storage setelah

truk diterima dari seksi produksi dengan troli susun bertingkat dan saat

akan dilakukan loading troli ke truk untuk pengiriman, maka troli

diturunkan.

• Waste area yaitu kapasitas area peti truk belum optimal penyusunan

trolinya, hal ini disebabkan oleh

- Kapasitas area baru terpakai 40%

- Setengah dari area peti truk kosong

- Peti truk hanya dimanfaatkan untuk satu tumpukan (troli)

- Troli belum bisa ditumpuk saat pengiriman

Faktor Manusia (Man) menjadi faktor kedua dalam penyebab problem dalam

penelitian ini. Hal ini melibatkan operator forklift dan juga operator PPIC

Warehouse Delivery. Adapun detail penyebabnya adalah sebagai berikut :

Operator PPIC Warehouse Delivery sering mengeluh sakit otot perut saat

melakukan loading truk, hal ini disebabkan oleh

- Proses loading truk berkali-kali dalam sehari

- Proses dorong troli berkali-kali dalam sekali kanban harian

- Operator forklift cepat lelah, hal ini disebabkan oleh

- Frekuensi proses loading masih tinggi

- Operator forklift melakukan pekerjaan berulang-ulang dalam sekali

kanban

- Operator proses loading truk berkali-kali

Faktor Material menjadi faktor ketiga dalam penyebab problem pada penelitian

ini. Adapun detail penyebab masalahnya adalah sebagai berikut:

Troli belum bisa ditumpuk di peti truk, hal ini disebabkan oleh

- Ukuran stopper troli belum mampu ditumpuk saat proses

pengiriman berlangsung

- Ukuran stopper beresiko jatuh saat terjadi pengiriman

Page 65: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

27

- Ukuran stopper belum mampu menahan beban troli saat goncangan

dalam proses pengiriman

- Ukuran stopper pada troli kecil

Faktor Mesin (Machine) menjadi faktor keempat sebagai penyebab problem

dalam penelitian ini. Adapun mesin yang digunakan adalah truk ekspedisi dan

forklift. Adapun detail penyebab adalah sebagai berikut :

Biaya konsumsi BBM untuk forklift tinggi, hal ini disebabkan oleh

- Proses loading troli ke truk frekuensi perharinya tinggi

- Forklift double process handling

- Forklift menurunkan troli lalu menaikkan troli ke truk saat akan

dilakukan pengiriman

- Frekuensi pengoperasian forklift berkali-kali saat loading ke truk.

Biaya konsumsi BBM untuk truk tinggi , hal ini disebabkan oleh

- Rata-rata ritase pengiriman ke customer dalam kurun waktu

sebulan adalah sebanyak 611 rit

- Truk hanya mampu membawa maksimal troli sebanyak 20 pcs

- Tingginya ritase pengiriman

Faktor lingkungan (Environment) menjadi faktor kelima sebagai penyebab

problem dalam penelitian ini. Adapun detail penyebabnya adalah sebagai berikut:

Pencemaran lingkungan karena tingginya CO2, hal ini disebabkan oleh

- Tingginya penggunaan BBM

- Tingginya ritase pengiriman produk ke customer

- Frekuensi truk untuk bolak-balik melakukan pengiriman barang

dari PT KLM ke NOP maupun sebaliknya masih tinggi.

Dari kelima faktor tersebut, digambarkan pada fishbone diagram (cause effect

diagram) pada Gambar 4.12

Page 66: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

28

Kap

asi

tas

tru

k

bel

um

op

tim

al

Ma

chin

e

Ma

teri

al

Man

Met

hod

Ter

jad

iny

a

Pro

ble

m

Del

iver

y

Lo

ad

ing

tru

k h

ing

ga

1 j

am

Ka

pa

sita

s a

rea

pet

i tr

uk

bel

um

op

tim

al

Tro

li b

elu

m b

isa

dit

um

pu

k s

aa

t

pen

gir

ima

n

Wa

ste

pro

ses

loa

din

g

tru

k

1/2

are

a p

eti

tru

k

ma

sih

ko

son

g

Op

era

tor

men

gel

uh

sak

it o

tot

per

ut

Pro

ses

do

ron

g t

roli

ber

ka

li-k

ali

da

lam

sek

ali

ka

nb

an

ha

ria

n

Op

era

tor

fork

lift

cep

at

lela

h

Fre

ku

ensi

pro

ses

loa

din

g t

ruk

tin

gg

i

Tro

li b

elu

m b

isa

dit

um

pu

k d

i p

eti

tru

k

Uk

ura

n s

top

per

tro

li b

elu

m

ma

mp

u d

itu

mp

uk

sa

at

pen

gir

ima

n

Uk

ura

n s

top

per

ber

esik

o

jatu

h s

aa

t p

eng

irim

an

Bia

ya

ko

nsu

msi

BB

M u

ntu

k

fork

lift

tin

gg

i

Pro

ses

loa

din

g t

roli

ke

tru

k

frek

uen

si t

ing

gi

per

ha

rin

ya

Bia

ya

ko

nsu

msi

BB

M

tru

k t

ing

gi

Ra

ta-r

ata

rita

se d

ala

m

seb

ula

n 7

71

rit

Fo

rkli

ft d

ou

ble

pro

cess

ha

nd

lin

g

Pro

ses

sto

rag

e

dit

um

pu

k s

eda

ng

ka

n

pro

ses

loa

din

g k

e

tru

k t

ida

k d

itu

mp

uk

Pro

ses

loa

din

g t

roli

ke

tru

k l

am

a

Pro

ses

loa

din

g k

eret

a

do

ub

le h

an

dli

ng

Tru

k h

an

ya

dim

an

faa

tka

n

satu

tu

mp

uk

an

tro

li (

lay

er)

Ka

pa

sita

s a

rea

tru

k b

aru

ter

pa

ka

i

50

%

Pro

ses

loa

din

g t

ruk

ber

ka

li-k

ali

da

lam

seh

ari

Op

era

tor

mel

ak

uk

an

pek

erja

an

ber

ula

ng-

ula

ng

da

lam

sek

ali

ka

nb

an

Op

era

tor

pro

ses

loa

din

g

tru

k b

erk

ali

-ka

li

Uk

ura

n s

top

per

bel

um

ma

mp

u

men

ah

an

beb

an

tro

li s

aa

t

go

nca

ng

an

da

lam

pen

gir

ima

n

Uk

ura

n s

top

per

pa

da

tro

li

kec

il

Tru

k h

an

ya

ma

mp

u m

emb

aw

a

ma

ksi

ma

l 2

0 t

roli

Tin

gg

iny

a r

ita

se

pen

gir

ima

n

Fo

rkli

ft m

enu

run

ka

n t

roli

lalu

men

aik

an

tro

li k

e tr

uk

satu

-sa

tu

Fre

ku

ensi

pen

go

per

asi

an

fork

lift

ber

ka

li-k

ali

sa

at

loa

din

g t

ruk

En

vir

on

men

t

Pen

cem

ara

n

lin

gk

un

ga

n k

are

na

tin

gg

i C

O2

Tin

gg

iny

a

pen

gg

un

aa

n B

BM

Tin

gg

iny

a r

ita

se

del

iver

y

Fre

ku

ensi

tru

k b

ola

k-

ba

lik

da

ri K

LM

ke

NO

P t

ing

gi

Gambar 4.12 Fishbone Diagram (Cause-effect Diagram)

Page 67: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

29

Selanjutnya dari hasil brainstorming (sumbang saran) untuk penentuan stratifikasi

kategori penyebab utama masalah “kapasitas truk belum optimal” (bagian kotak

yang diwarnai merah pada diagram sebab atau akar masalah).

Tabel 4.23 Stratifikasi Penyebab Utama Masalah Terjadinya Utilisasi Kapasitas

Truk Belum Maksimal.

Stratifikasi Masalah Utama Penyebab masalah

Environment 1 Pencemaran lingkungan

karena CO2 tinggi

Frekuensi truk bolak-balik

pengiriman dari KLM ke NOP tinggi

Machine

1 Biaya konsumsi forklift

tinggi

Frekuensi pengoperasian forklift

berkali-kali saat loading truk

2 Biaya konsumsi BBM

untuk truk tinggi Tingginya ritase pengiriman

Material 1 Troli belum bisa ditumpuk

di peti truk Ukuran stopper pada troli kecil

Man

1 Operator cepat lelah Operator proses loading truk berkali-

kali

2 Operator mengeluh sakit

otot perut

Proses dorong troli berkali-kali

dalam sekali kanban harian

Method

1 Waste process loading truk

Proses storage ditumpuk sedangkan

proses loading ke truk tidak

ditumpuk

2 Kapasitas area peti truk

belum optimal

Troli belum bisa ditumpuk saat

pengiriman

Berdasarkan Tabel 4.23 di atas, selanjutnya dilakukan pembelajaran lebih dalam

pada penyebab ketidakoptimalan kapasitas truk pengiriman agar dapat lebih fokus

melakukan perbaikan (improve).

4.2.4 Improve

Setelah melakukan penentuan penyebab problem ketidakoptimalan kapasitas truk

pengiriman barang ke PT. NOP, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah

membuat rencana perbaikan. Rencana Perbaikan atau Improvement Planning

dijelaskan pada gann chart improvement pada Tabel 4.24

Page 68: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

30

NO. ACTIVITY Jul-17 Agust-17 Sep-17 Okt-17 Nop-17 Des-17 Jan-18 Feb-18 STATUS

1 Pengumpulan Data DONE

2 Define DONE

3 Measure DONE

4 Analisa DONE

5 Imprvement PROGRESS

6 Control PROGRESS

: PLANNING

Tabel 4.24 Gann Chart Planning Improvement

Berdasarkan pada Tabel 4.24 gann chart merupakan penjelasan jadwal pada

masing-masing tahapan penelitian. Define merupakan tahapan uraian masalah –

masalah yang menjadi temuan dalam penelitian pada Departemen PPIC

Warehouse Delivery. Setelah tahapan define maka dilanjutkan dengan tahapan

measure, pada tahapan measure ini dilakukan penggalian informasi dari

Departemen PPIC dan juga manajemen terkait penetapan target atau tujuan dari

dilakukannya perbaikan dari temuan permasalahan pareto. Setelah melakukan

tahapan measure maka dilanjutkan pada tahapan analyze, pada tahapan ini

dilakukan penggalian akar penyebab utama masalah untuk difokuskan sebagai

tindakan perbaikan. Kemudian setelah dilakukan tahapan analisa maka

dilanjutkan pada tahapan improvement (perbaikan), pada tahapan ini dilakukan

perbaikan untuk mencapai target yang telah disepakati dengan manajemen dan

Departemen PPIC. Setelah dilakukan improvement maka dilanjutkan pelaksanaan

tahapan control, tahapan control disini adalah melakukan pengawasan dan

pengamatan tindakan pencegahan yang dapat berpotensi menjadi penghambat

kelancaran tindakan perbaikan. Setelah membuat gann chart rencana perbaikan,

langkah selanjutnya adalah membuat action plan dengan bantuan tabel 5W+1H.

Adapun perbaikan 5W+1H terlampir pada halaman berikutnya pada Tabel 4.25

Page 69: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

31

Tab

el

4.

Usu

lan

Pe

rbai

kan

(Im

pro

ve

me

nt)

Ke

tid

ako

pti

mal

an k

apas

itas

tru

k p

en

gir

iman

Fak

tor

Do

min

anP

en

yeb

ab m

asal

ahW

hat

(P

erb

aik

an)

Wh

y (T

uju

an P

erb

aik

an)

Wh

ere

(A

rea

Pe

rbai

kan

)H

ow

(C

ara)

Wh

o (

PIC

)W

he

n (

Wak

tu)

Env

iron

men

t

Fre

kuen

si t

ruk

bola

k-ba

lik

peng

irim

an d

ari K

LM

ke

NO

P t

ingg

i

Men

gura

ngi f

reku

ensi

tru

k

bola

k-ba

lik p

er k

anba

n

hari

an d

ari P

T K

LM

ke

PT

NO

P

Unt

uk m

engu

rang

i

kons

umsi

BB

M y

ang

tingg

i

& p

ence

mar

an C

O2

PP

IC D

eliv

ery

Men

amba

h qu

antit

y tr

oli d

idal

am t

ruk

sesu

ai d

enga

n ba

tas

tole

rans

i day

a

(ton

ase)

PP

IC d

eliv

ery

dan

penu

lis

Per

iode

Agu

stus

-

Okt

ober

201

7

Fre

kuen

si p

engo

pera

sian

fork

lift

berk

ali-

kali

saat

load

ing

truk

Men

gura

ngi f

reku

ensi

peng

oper

asia

n fo

rklif

t

deng

an m

engu

rang

i pro

ses

load

ing

truk

Unt

uk m

engu

rang

i

kons

umsi

BB

M y

ang

tingg

i

& p

ence

mar

an C

O2

PP

IC D

eliv

ery

Men

ghila

ngka

n pr

oses

pen

urun

an t

roli

saat

aka

n lo

adin

g tr

uk s

ehin

gga

men

ghila

ngka

n do

uble

han

dlin

g (w

aste

pros

es &

tim

e)

PP

IC d

eliv

ery

dan

penu

lis

Per

iode

Jul

i -

Agu

stus

201

7

Tin

ggin

ya r

itase

peng

irim

an

Men

gura

ngi q

uant

ity r

itase

dala

m s

ekal

i pen

giri

man

kanb

an h

aria

n

Unt

uk m

engu

rang

i bia

ya

sew

a tr

uk d

an k

onsu

msi

BB

M (

Cos

t re

duct

ion)

PP

IC D

eliv

ery

Men

amba

h qu

antit

y tr

oli d

idal

am t

ruk

sesu

ai d

enga

n ba

tas

tole

rans

i day

a

(ton

ase)

PP

IC d

eliv

ery

dan

penu

lis

Per

iode

Agu

stus

-

Okt

ober

201

7

Mat

eria

lT

roli

belu

m b

isa

ditu

mpu

k

di p

eti t

ruk

Mem

buat

sus

unan

tro

li

dapa

t di

tum

puk

saat

peng

irim

an

Men

ingk

atka

n ka

pasi

tas

truk

den

gan

tuju

an

men

gopt

imal

kan

rita

se

peng

irim

an

PP

IC D

eliv

ery

Mel

akuk

an m

odif

ikas

i sto

pper

pad

a

trol

i fro

nt f

ork

untu

k di

susu

n

bert

umpu

k

PP

IC d

eliv

ery

dan

penu

lis

Per

iode

Agu

stus

-

Okt

ober

201

7

Ope

rato

r ce

pat

lela

h

Men

gura

ngi l

oadi

ng t

ruk

deng

an m

engo

ptim

alka

n

kapa

sita

s ba

k tr

uk

men

gura

ngi r

esik

o op

erat

or

cepa

t le

lah

akib

at t

ingg

inya

frek

uens

i loa

ding

PP

IC D

eliv

ery

Men

gura

ngi p

rose

s lo

adin

g tr

oli

deng

an o

ptim

alka

n ka

pasi

tas

mua

tan

truk

PP

IC d

eliv

ery

dan

penu

lis

Per

iode

Agu

stus

-

Okt

ober

201

7

Ope

rato

r m

enge

luh

saki

t

otot

per

ut

Men

gura

ngi a

ktiv

itas

doro

ng t

roli

saat

load

ing

truk

Unt

uk m

engu

rang

i res

iko

saki

t ot

ot p

erut

PP

C D

eliv

ery

Men

gura

ngi p

rose

s lo

adin

g tr

oli

deng

an o

ptim

alka

n ka

pasi

tas

mua

tan

truk

+ m

embe

rika

n sa

buk

hita

m

PP

IC d

eliv

ery

dan

penu

lis

Per

iode

Agu

stus

-

Okt

ober

201

7

Was

te p

rose

s lo

adin

g tr

uk

Men

ghila

ngka

n pr

oses

penu

runa

n tr

oli s

aat

load

ing

truk

Men

ghila

ngka

n do

uble

hand

ling

saat

load

ing

truk

P

PC

Del

iver

y

Mel

akuk

an m

odif

ikas

i sto

pper

pad

a

trol

i fro

nt f

ork

untu

k da

pat

disu

sun

tum

puk

saat

ber

ada

dida

lam

bak

tru

k

PP

IC d

eliv

ery

dan

penu

lis

Per

iode

Agu

stus

-

Okt

ober

201

7

Kap

asita

s ar

ea p

eti t

ruk

belu

m o

ptim

al

Men

amba

h ka

pasi

tas

mua

t

truk

saa

t ri

tase

Men

ingk

atka

n ka

pasi

tas

truk

den

gan

tuju

an

men

gopt

imal

kan

rita

se

peng

irim

an

PP

C D

eliv

ery

Men

amba

h qu

antit

y tr

oli d

idal

am t

ruk

sesu

ai d

enga

n ba

tas

tole

rans

i day

a

(ton

ase)

PP

IC d

eliv

ery

dan

penu

lis

Per

iode

Agu

stus

-

Okt

ober

201

7

Mac

hine

Man

Met

hod

Tabel 4.25 Rencana Perbaikan dengan Metode 5W+1H

Page 70: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

32

4.2.4.1Modifikasi Stopper Troli Shock Absorber Tipe Front Fork

1.Perencanaan Modifikasi Stopper Troli

Berdasarkan analisa kondisi saat ini bahwa stopper troli shock absorber tipe

front fork belum difungsikan secara optimal. Hal ini terlihat saat proses

penyimpanan di area PPIC Warehouse Delivery troli ditumpuk sebagai usaha

untuk menghemat space area penyimpanan, namun saat akan proses loading

pengiriman ke truk ekspedisi troli harus diturunkan terlebih dahulu lalu

kemudian diangkut satu-persatu dengan forklift. Berdasarkan hal tersebut

maka dilakukan perencanaan modifikasi troli shock absorber tipe front fork

terutama pada bagian stopper troli agar dapat difungsikan untuk susun double

decker baik saat proses penyimpanan maupun saat di dalam truk pengiriman.

Dengan susun double decker diharapkan dapat membantu mengurangi

pemborosan proses dan waktu loading truk untuk pengiriman produk. Adapun

perencanaan produk terlampir dalam Gambar 4.13 dibawah ini

Gambar 4.13 Perencanaan Modifikasi Troli Shock Absorber

2.Penambahan Panjang Stopper Troli

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kebutuhan pelanggan dan metrik

maka langkah selanjutnya adalah pengembangan desain produk. Sesuai

informasi diawal bahwa dalam penelitian ini dilakukan pengembangan desain

Page 71: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

33

untuk stopper troli shock absorber tipe front fork. Adapun usulan desain

sebagai berikut

Desain A =

Gambar 4.14 Desain Tipe A Untuk Modifikasi Stopper Troli Front Fork

Desain B =

Gambar 4.15 Desain Tipe B Untuk Modifikasi Stopper Troli Front Fork

Desain C =

Gambar 4.16 Desain tipe C Untuk Modifikasi Stopper Troli Front Fork

Desain D =

Gambar 4.17 Desain Tipe D Untuk Modifikasi Stopper Troli Front Fork

Page 72: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

34

Proses Pengujian dan Pengetesan Stopper

Setelah dilakukan penilaian maka dilanjutkan pada tahapan implementasi

produk. Adapun pelaksanaan hasil trial atau uji coba terhadap produk yang

telah disepakati terlampir pada Tabel 4.26

Tabel 4.26 Kegiatan Trial dan Hasil Perbaikan Modifikasi Stopper Troli Front

Fork

Waktu 08-Sep-17

Trial

Menambah stopper dengan

panjang sisi stopper sebesar 5

cm dengan ketebalan besi 3

mm

Penambahan 5 cm pada panjang

stopper menyesuaikan ukuran

handle troli yang ukuran dimensi

5cmx5cm

Gambar

Hasil

Troli atas jatuh sehingga

beberapa shock absorber

front fork NG

Saat loading ke truk diangkat oleh

garpu forklift troli meleset miring

Keputusan NOT OK NOT OK

Waktu 14-Sep-17

Trial Menambah ukuran sambungan stopper dari 5cm menjadi 8cm

Gambar

Hasil

Troli susun double decker saat dibawa forklift tidak jatuh namun

saat didalam bak truk, troli jatuh saat gonjangan keras saat truk

melewati jalanan tidak rata & berlubang

Keputusan NOT OK

tebal besi hollow 3mm 5 cm

10 cm 5 cm

10 cm

tampak bawah tampak depan dan samping

tebal besi hollow 3mm 5 cm

8 cm 5 cm 8 cm

3 cm

8 cm

10 cm

Page 73: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

35

Waktu 10-Okt-17

Trial

Trial dengan menambah

ukuran stopper menyesuaikan

panjang dan lebar permukaan

stopper yaitu 10 cm

Membuat tambahan stopper dengan

ukuran sisi-sisi kubus 10cmx10cm

Gambar

Hasil

Troli susun double decker

saat loading dari forlift ke

truk tidak terjatuh, produk

aman

Troli susun double decker saat

proses pengiriman tidak jatuh dan

tidak bergesekan dengan kereta lain

Keputusan OK OK

Waktu 18-Okt-17

Trial Membuat tambahan stopper dengan ukuran sisi-sisi kubus

15cmx15cm

Gambar

Hasil

Stopper pada troli dengan ukuran panjang 15 cm beresiko

menyentuh produk bagian atas pada troli bawah karena ukuran

stopper melebihi ukuran roda troli sehingga proses unloading

(penurunan) troli di area warehouse receiving waktu lama

Keputusan NOT OK

Berdasarkan informasi pada tabel diatas maka perbaikan troli dengan susun

double decker yang dilakukan adalah dengan memodifikasi stopper troli front

fork. Konsep double decker adalah penumpukan susun bertingkat dengan jenis

troli sama. Untuk troli rear cushion dan troli steering stem tidak dilakukan

susun double decker dikarenakan tinggi troli (kereta) yang tidak mencukupi

untuk susun bertingkat (double decker).

Implemetasi Modifikasi Troli dengan Desain Industri

Berdasarkan hasil pengujian produk maka terpilihlah desain penambahan

panjang stopper pada troli shock absorber tipe front fork adalah dengan

tebal besi hollow 3mm 5 cm

10 cm 5 cm 10 cm

5 cm

10 cm

10 cm

tebal besi hollow 3mm 5 cm

10 cm 5 cm 15 cm

10 cm

10 cm

tampak bawah

10 cm

tampak depan dan samping

Page 74: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

36

5 CM `10 CM 10 CM

menambahkan panjang stopper sebesar 10 cm dari kaki troli. dengan Detail

improvement desain troli terlampir pada Gambar 4. 18 dibawah ini

Gambar 4.18 Desain Troli Sebelum dan Setelah Adanya Modifikasi Penambahan

Panjang Stopper

Berikut dibawah ini merupakan Gambar 4.19 stopper sebelum dan sesudah

dilakukan modifikasi penambahan panjang pada masing-masing permukaan

stopper troli.

Gambar 4.19 Stopper Sebelum dan Sesudah Dilakukan Modifikasi Penambahan

Panjang

Page 75: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

37

Level 0

Level 1

Level 2

Level 3

Troli shock absorber

Kaki troli (4)Rak shock

absorber (1)

handle troli (4)

Stopper troli (4)

Potongan besi hollowukuran

10cmx10cmx5cm (4)

Roda Troli (4)

Potongan besi trapesium

ukuran 10cmx10cmx

5cm (4)

Berdasarkan gambar diatas, jika troli dilakukan penumpukan maka handle troli

pada tumpukan bawah akan masuk kedalam stopper troli yang sudah ditambah

panjangnya. Adapun gambar akhirnya terlampir dalam Gambar 4.20

Gambar 4.20 Desain Akhir Produk Modifikasi Stopper Troli Shock Absorber

Design Manufacturing

Setelah melakukan trial dan menghasilkan keputusan yang disetujui oleh

manajemen maka langkah selanjutnya adalah melakukan desain

manufacturing. Adapun desain manufacturing terlebih dahulu membuat

struktur produk dan juga bill of material produk akhir. Setelah itu dilanjutkan

dengan tahapan menghitung jumlah kebutuhan troli yang akan dimodifikasi

dan merencanakan anggaran biaya. Dibawah ini merupakan struktur produk

untuk modifikasi produk troli shock absorber

Gambar 4.21 Struktur Produk Desain Manufacturing Modifikasi Troli Shock

Absorber

Stopper troli

Tambahan

stopper hasilnya

pegangan troli dapat masuk ke

stopper troli

Handle troli

Page 76: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

38

Setelah dibuat struktur produk, maka langkah selanjutnya adalah membuat bill

of material pada produk yang telah disepakati. Adapun bill of material produk

akhir dari stopper troli terlampir pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.27 Bill of Material Desain Akhir Stopper Troli Shock Absorber

No Qty Nama Bahan Ukuran Keputusan

1 4 Besi hollow tebal 3mm 10x10x5 cm Beli

4 1 Cat besi warna hijau tosca merk jotun 80 ml Beli

5 1 Thinner 40 ml Beli

6 1 Filler tig kawat las argon stainless 300x Ø3mm Beli

Setelah ditentukan bill of material maka langkah selanjutnya adalah membuat

perkiraan biaya pembuatan modifikasi stopper troli shock absorber. Adapun

detail anggaran biaya terlampir dalam Tabel 4.28 dibawah ini.

Tabel 4.28 Daftar Biaya Pembuatan Modifikasi Troli Front Fork

Keterangan: Biaya pada Tabel 4.28 merupakan biaya material, biaya jasa

produksi dan biaya tenaga kerja. Adapun pembuatan modifikasi troli ini

dikerjakan oleh subcont dikarenakan keterbatasan alat di PT KLM. Keputusan

menggunakan jasa subcont dinilai lebih ekonomis jika dibandingkan dikerjakan

Kebutuhan biaya modifikasi troli untuk 400 troli (1600 stopper troli +allowance 20 pcs stopper troli)

No Nama barang Qty Harga satuan Total harga

1 Besi hollow 600mx10cmx10cm tebal 3 mm 27 batang 425.000 Rp11.475.000

2 Cat jotun untuk besi 2 pail 1.085.000 Rp2.170.000

3Jasa Cutting besi hollow menjadi potongan

10cmx10cm1620 pcs 14000/m2 Rp2.268.000

4 Jasa Cat stopper troli 1620 pcs 45000/m2 Rp7.290.000

5Jasa Las pemasangan tambahan stopper ke

stopper troli1620 pcs 175000/m2 Rp28.350.000

6 Thinner Jotun no 10 1 pail 325.000 Rp325.000

7 Upah tenaga kerja 4 orang selama 10 hari 100.000 Rp4.000.000

8 Transportasi 12 x kirim troli 50.000 Rp600.000

Rp56.478.000Total Biaya modifikasi stopper troli front fork

Page 77: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

39

di inhouse (PT KLM). Kebutuhan troli yang akan dimodifikasi adalah

sebanyak 400 pcs.

4.2.4.2Penyusunan Troli Didalam Bak Truk

Susunan truk saat ini untuk truk fuso dan truk built masing-masing disusun

dengan satu layer. Dengan penumpukan satu layer maka masih ada kekosongan

pada kapasitas area truk pada bagian atas troli hingga atap bak truk. Maka

dilakukan rencana susunan troli dengan konsep double decker. Proses

penyusunan troli ini dilakukan dengan trial langsung di lapangan. Sesuai

permintaan dari customer, untuk improvement ini penyusunan troli harus

disesuaikan dengan ukuran lot atau set produk. Jumlah front fork untuk proses

satu unit motor kebutuhannya adalah front fork kanan 1 pcs, front fork kiri 1

pcs, 2 pcs rear cushion dan 1 pcs steering stem, sehingga sebagai contoh untuk

memproduksi 100 unit motor maka dibutuhkan 2 troli front fork, 1 troli rear

cushion dan 1 troli steering stem. Dibawah ini merupakan beberapa model

penyusunan yang telah di trial di area Warehouse Delivery PT KLM adapun

detailnya sebagai berikut

Desain Posisi Troli Berdasarkan Jenis Barang

Dalam penelitian ini hanya terdapat 3 barang, shock absorber front fork, shock

absorber rear cushion dan shock absorber steering stem. Posisi untuk ketiga

troli dapat diubah berdasarkan lebar maupun panjang mengikuti panjang

maupun lebar truk. Adapun detail posisi masing-masing troli dalam gambar

dibawah ini

Gambar 4.22 Posisi Permukaan Masing-Masing Troli Pada Bak Truk

Page 78: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

40

Posisi permukaan troli dengan 2 kemungkinan di dalam truk untuk produk

shock absorber dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Posisi troli dengan sisi PxL menempel pada lantai dasar bak truk, dan

sisi PxT menempel pada dinding bak truk baik kanan atau kiri.

b) Posisi troli dengan sisi LxP menempel pada lantai dasar bak truk, dan

sisi LxT menempel pada dinding bak truk baik kanan atau kiri.

Berdasarkan penjelasan pada uraian diatas maka dilakukan berbagai tahapan

penataan troli agar lebih optimal dari penataan sebelumnya yaitu pembuatan

perbandingan ukuran dalam bak truk dan ukuran masing-masing troli,detail

perbandingan dapat dilihat pada Tabel 4.29

Tabel 4.29 Perbandingan Ukuran Dalam Truk Dengan Ukuran Masing-Masing

Troli

No Keterangan Ukuran Troli

FF (m)

Troli

RC

(m)

Troli

ST (m)

Bak Truk

Fuso area

dalam(m)

Bak

Truk

Built

area

dalam

(m)

1 Dimensi

Panjang 0,95 0,93 1,1 7,5 9,5

Lebar 0,8 0,83 0,7 2,36 2,36

Tinggi 1,05 1,3 1,5 2,22 2,22

2 Kapasitas Kapasitas

(m3)

0,80 1,00 1,16 39,29 49,77

Dengan membandingkan baik ukuran panjang, lebar dan tinggi antara bak truk

dengan masing-masing troli dapat terlihat penyusunan posisi troli dengan

pertimbangan sisi kanan dan kiri, sisi atas dan bawah bisa terisi penuh, atau

setidaknya susunan paling sedikit meninggalkan rongga sisa didalam bak truk

maka susunan yang telah penulis lakukan trial adalah sebagai berikut :

1) Dengan memperhatikan faktor utama yaitu panjang truk, maka:

Perbandingan panjang truk dengan panjang masing-masing troli diperoleh

Area masing-masing troli = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑟𝑢𝑘

3 (4-21)

Kapasitas daya tampung optimal masing-masing truk

Truk Fuso = 7,5 / 3

Page 79: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

41

= 2,5 m untuk masing-masing jenis troli

Sehingga dapat diketahui

Luas area truk untuk troli FF =P bagian truk untuk troli FFxL Truk (4-22)

= 2,5 x 2,36

= 5,9 m2

Jumlah maksimal troli FF= 𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝐹𝐹

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝐹𝐹 (4-23)

= 5,9/ (PxL )troli FF

= 5,9/ (0,95*0,8)

=7,76 pcs troli

= 7 pcs troli FF

Karena imrovement dari penelitian ini adalah double decker untuk susunan

truk maka jumlah troli menjadi 2 kali, sehingga total front fork adalah 14

pcs

Luas area truk untuk troli RC =P bagian truk untuk troli RCxL Truk(4-24)

= 2,5 x 2,36

= 5,9 m2

Jumlah maksimal troli RC=𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑅𝐶

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑅𝐶 (4-25)

= 5,9/ (PxL )troli RC

= 5,9/ (0,93*0,83)

=7,64 pcs troli

= 7 pcs troli RC

Luas area truk untuk troli ST = P bagian truk untuk troli STxL Truk(4-26)

= 2,5 x 2,36

= 5,9 m2

Jumlah maksimal troli ST= 𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑆𝑇

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑆𝑇 (4-27)

= 5,9/ (PxL )troli ST

= 5,9/ (1,1*0,7)

= 7,66 pcs troli

= 7 pcs troli ST

Dari ketiga tipe tersebut masih ada sisa 0,76+0,64+0,66 = 2,06 m sehingga

masih ada sisa area kosong dalam bak truk untuk memudahkan

Page 80: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

42

memasukkan troli maupun saat menurunkan troli. Maka, diperoleh

susunan jumlah troli untuk truk fuso sebanyak 28 pcs troli yang terdiri dari

14 troli FF, 7 troli RC dan 7 troli ST. Adapun sketsa Gambar 4.23 sebagai

berikut

Gambar 4.23 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Panjang Truk

Fuso

Truk Built = 9,5/ 3

= 3,16 m untuk masing-masing jenis troli

Sehingga dapat diketahui

Luas area truk untuk troli FF = P bagian truk untuk troli FFxL Truk(4-28)

= 3,16 x 2,36

= 7,45 m2

Jumlah maksimal troli FF=𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝐹𝐹

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝐹𝐹 (4-29)

= 7,45/ (PxL )troli FF

= 7,45/ (0,95*0,8)

= 9,81 pcs troli

= 9 pcs troli FF

Karena imrovement dari penelitian ini adalah double decker untuk susunan

truk maka jumlah troli menjadi 2 kali , sehingga total front fork adalah 18

pcs

Luas area truk untuk troli RC =P bagian truk untuk troli RCxL Truk(4-30)

= 3,16 x 2,36

= 7,45 m2

Jumlah maksimal troli RC= 𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑅𝐶

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑅𝐶 (4-31)

= 7,45/ (PxL )troli RC

= 7,45/ (0,93*0,83)

= 9,65 pcs troli

Page 81: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

43

= 9 pcs troli RC

Luas area truk untuk troli ST = P bagian truk untuk troli STxL Truk(4-31)

= 3,16 x 2,36

= 7,45 m2

Jumlah maksimal troli ST= 𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑆𝑇

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑆𝑇 (4-32)

= 7,45/ (PxL )troli ST

=7,45/ (1,1*0,7)

=9,67 pcs troli

= 9 pcs troli ST

Dari ketiga tipe tersebut masih ada sisa 0,81+0,65+0,67 = 2,13 m sehingga

masih ada area bak truk yang kosong untuk memudahkan memasukkan

troli maupun saat menurunkan troli. Maka diperoleh susunan jumlah troli

untuk truk fuso sebanyak 36 pcs troli yang terdiri dari 18 troli FF, 9 troli

RC dan 9 troli ST. Adapun sketsa gambar sebagai berikut

Gambar 4.24 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Panjang Truk

Built

2) Dengan perhatian kedua yaitu lebar truk maka:

𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑡𝑟𝑢𝑘

3 (4-33)

=2,36/3 jenis troli

=0,78 m untuk masing masing troli

Sehingga dapat diketahui

Luas area truk untuk troli FF = P TrukxL bagian truk untuk troli FF(4-34)

= 7,5 x 0,78

= 5,85 m2

Jumlah maksimal troli FF= 𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝐹𝐹

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝐹𝐹 (4-35)

= 5,85/ (PxL )troli FF

Page 82: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

44

= 5,85/ (0,95x0,8)

=7,69pcs troli

=7 pcs troli FF

Karena imrovement dari penelitian ini adalah double decker untuk susunan

truk maka jumlah troli menjadi 2 kali , sehingga total front fork adalah 14

pcs

Luas area untuk troli RC =P Truk xL bagian truk untuk troli RC (4-36)

= 7,5 x 0,78

= 5,85 m2

Jumlah maksimal troli RC=𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑅𝐶

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑅𝐶 (4-37)

= 5,85/ (PxL )troli RC

= 5,85/ (0,93x0,83)

=7,57 pcs troli

= 7 pcs troli RC

Luas area truk untuk troli ST = P TrukxL bagian truk untuk troli ST(4-38)

= 7,5 x 0,78

= 5,85 m2

Jumlah maksimal troli ST= 𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑆𝑇

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑆𝑇 (4-39)

= 5,85/ (PxL )troli ST

= 5,85/ (1,1x0,7)

= 7,59 pcs troli

= 7 pcs troli ST

Dari perhitungan pada fokus lebar truk maka hasil yang diperoleh sama

dengan perhitungan pada penyusunan panjang truk, maka diperoleh

susunan jumlah troli untuk truk fuso sebanyak 28 pcs troli yang terdiri dari

14 troli FF, 7 troli RC dan 7 troli ST. Dari ketiga tipe tersebut masih ada

sisa 0,69+0,57+0,59 = 1,85 m sehingga masih ada sisa area kosong dalam

bak truk untuk memudahkan memasukkan troli maupun saat menurunkan

troli Susunan troli yaitu menggunakan masing-masing lebar troli

menghadap dinding lebar truk. Adapun sketsa gambar sebagai berikut

Page 83: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

45

Gambar 4.25 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Lebar Truk Fuso

4. Truk Built = 2,36 / 3

= 0,78 m untuk masing-masing jenis troli

Sehingga dapat diketahui

Luas area truk untuk troli FF =P Truk xL bagian truk untuk troli FF(4-40)

= 9,5 x 0,78

= 7,41m2

Jumlah maksimal troli FF= 𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝐹𝐹

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝐹𝐹 (4-41)

= 7,41/ (PxL )troli FF

= 7,41/ (0,95x0,8)

= 9,75 pcs troli

= 9 pcs troli

Karena imrovement dari penelitian ini adalah double decker untuk susunan

truk maka jumlah troli menjadi 2 kali , sehingga total front fork adalah 18

pcs

Luas area truk untuk troli RC =P TrukxL bagian truk untuk troli RC(4-42)

= 9,5x 0,78

= 7,41 m2

Jumlah maksimal troli RC= 𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑅𝐶

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑅𝐶 (4-43)

= 7,41/ (PxL )troli RC

= 7,41/ (0,93x0,83)

= 9,59 pcs troli

= 9 pcs troli RC

Luas area truk untuk troli ST =P Truk xL bagian truk untuk troli ST(4-44)

= 9,5 x 0,78

= 7,41 m2

Jumlah maksimal troli ST= 𝐴 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑢𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑆𝑇

𝐴 𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖 𝑆𝑇 (4-45)

= 7,41/ (PxL )troli ST

Page 84: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

46

=7,41/ (1,1x0,7)

=9,62 pcs troli

= 9 pcs troli ST

Sehingga diperoleh susunan jumlah troli untuk truk fuso sebanyak 38 pcs

troli yang terdiri dari 18 troli FF, 9 troli RC dan 9 troli ST. Dari ketiga tipe

tersebut masih ada sisa 0,75+0,59+0,62 = 1,96 m sehingga masih ada sisa

area kosong dalam bak truk untuk memudahkan memasukkan troli

maupun saat menurunkan troli Adapun sketsa gambar sebagai berikut

Gambar 4.26 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Lebar Truk Built

3) Dengan perhatian ketiga adalah tinggi truk, maka

Sesuai informasi diawal bahwa untuk troli yang dapat ditumpuk adalah

hanya troli shock absorber tipe front fork, sedangkan untuk kedua tipe troli

lainnya tingginya tidak dapat ditumpuk pada bak truk. Sehingga penulis

melakukan perencanaan penyusunan berdasarkan tinggi troli. Susunannya

dari kepala truk hingga badan belakang truk adalah troli front fork,

steering stem dan rear cushion. Penataan penulis bagi menjadi 3 bagian

sesuai dengan jumlah troli yang telah diuraikan sebelumnya. Detail

Gambar 4.27 & Gambar 4.28 tampak samping badan truk sebagai berikut

Gambar 4.27 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Tinggi Truk

Fuso

Gambar 4.28 Susunan Troli Berdasarkan Pembagian Area Tinggi Truk

Built

Page 85: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

47

Keterangan : = Troli front fork

= Troli rear cushion

= Troli steering stem

Adapun hasil penyusunan truk berdasarkan trial yang dilakukan dengan

adanya troli susun double decker terlampir pada tabel 4.30

Tabel 4.30 Komposisi Bak Truk Sebelum dan Setelah Improvement Troli

Susun Double Decker

No Type

Truk Nama

Sebelum

improvement

Setelah

improvement Balance

(pcs) Jumlah troli

(pcs)

Jumlah troli

(pcs)

1 Truk

Fuso

Troli Front Fork 10 14 4

Troli Rear Cushion 6 7 1

Troli Steering Stem 4 7 3

2 Truk

Built

Troli Front Fork 12 18 6

Troli Rear Cushion 8 9 1

Troli Steering Stem 4 9 5

Dengan adanya improvement ini maka jumlah troli yang dapat disusun

untuk truk fuso sebesar 28 troli sedangkan untuk truk built dapat disusun

troli sebanyak 36 pcs. Dengan adanya pertambahan jumlah troli yang

dapat ditampung pada masing-masing troli maka diharapkan berbanding

lurus dengan penurunan ritase pengiriman ke customer (PT NOP).

Pelaksanaan Uji Coba Desain Penyusunan Troli Lalam Bak Truk

Setelah dilakukan pembuatan desain untuk rencana penyusunan troli pada

truk. Pelaksanaan uji coba penyusuna troli pada truk dilaksanakan pada

periode September sampai dengan Oktober 2017. Pelaksanaan ini

dilakukan oleh operator forklift dan operator loading truk, adapun hasil uji

coba telah dirangkum pada Tabel 4.31

Page 86: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

48

Tabel 4. 31 Hasil Uji Coba Desain Penyusunan Troli Dalam Bak Truk

No Deskripsi Hasil uji coba Keputusan

1

Penataan berdasarkan

panjang truk dengan

menyusun troli front fork

double decker paling

depan dilanjutkan troli

rear cushion dan troli

steering stem

Dengan posisi front fork sejajar

3 pcs untuk memenuhi lebar

truk, saat dilakukan penataan

didalam truk sulit dikarenakan

permukaan dinding truk

bergelombang, troli beresiko

bergesekan dan menimbulkan

cacat produk, selain itu operator

forklift mengalami kesulitan

saat menurunkan troli.

NOT OK

2

Penataan berdasarkan

lebar truk dengan

membagi lebar truk

menjadi 3 bagian untuk

masing-masing jenis troli

Dengan posisi masing-masing

jenis troli disusun berdasarkan

lebar truk, secara penataan lebih

rapi, hanya saja dengan posisi

seperti ini maka truk akan berat

sebelah pada bak truk yang

dimuat oleh troli front fork

double decker.

NOT OK

3

Penataan berdasarkan

tinggi truk dengan

memanfaatkan tinggi truk

untuk troli front fork

disusun double decker,

sedangkan troli rear

cushion dan steering stem

tetap dalam 1 layer (tidak

disusun double decker

dengan alasan jika

ditumpuk maka melebihi

tinggi truk

Dengan posisi troli front fork

ditumpuk di area depan ,

kemudian dilanjutkan dengan

troli steering stem diposiskan

memnuhi lebar truk (3 pcs

posisi searah badan truk) ,

kemudian dilanjutkan troli rear

cushion kemudian di bagian

belakang diakhiri dengan troli

steering stem

OK

Berdasarkan hasil uji coba maka penataan berdasarkan tinggi troli pada truk

maka dapat dilanjutkan untuk dilakukan perbaikan. Dalam memutuskan

model susunan troli ini, pihak Departemen Environment Health System (EHS)

ikut berpartisipasi, salah satunya adalah menjaminkan bahwa penataan troli

double decker aman digunakan oleh operator dan customer. Setelah dilakukan

diskusi bersama dan uji coba maka diperoleh hasil :

X

X

Page 87: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

49

- Troli front fork untuk posisi paling depan (dekat kepala truk) harus

diletakkan 2 pcs dengan panjang troli menghadap atau sejajar badan truk,

hal ini sebagai pengunci troli – troli dibelakangnya agar tidak bergesekan

saat terjadi goncangan dalam perjalanan

- Posisi penataan troli front fork dapat dibuat 2 pcs pada lebar truk dan

ditambahkan 1 pcs troli steering stem dengan posisi lebar troli menghadap

dinding depan (kepala ) truk.

- Setelah meletakkan troli front fork pada area depan badan truk maka

dilanjutkan dengan troli steering stem dengan posisi lebar troli steering stem

menghadap kepala truk. Hal ini dikarenakan troli steering stem lebih tinggi

daripada troli rear cushion sehingga dijadikan penopang untuk menghindari

jika terjadi resiko saat jalan bergelombang dalam perjalanan.

- Troli rear cushion diletakkan pada area setelah troli steering stem

dikarenakan troli rear cushion memiliki tinggi troli lebih pendek.

Pada Gambar 4.29 dibawah ini merupakan realisasi dari hasil perbaikan troli

pada area truk fuso maupun truk built.

Gambar 4.29 Penataan Troli Dalam Area Truk Fuso Maupun Truk Built

Setelah Dilakukan Perbaikan

4.2.4.3Pemilihan Jenis Truk Berdasarkan Jumlah Permintaan Kanban

Pengiriman

Setelah dilakukan modifikasi stopper troli untuk meningkatkan utilitas

kapasitas truk pengiriman, maka langkah selanjutnya yang penulis lakukan

adalah menentukan jenis truk yang digunakan untuk masing-masing customer

plant berdasarkan rata-rata kebutuhan permintaan kanban harian. Penentuan

jenis truk ini memiliki syarat bahwa satu tujuan customer plant satu jenis truk

Truk Fuso

Truk Fuso

Truk Built

Truk Fuso

Page 88: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

50

& vendor logistic partner. Syarat tersebut merupakan syarat permintaan dari

customer dan manajemen untuk meminimalkan resiko tertukar informasi saat

koordinasi pengiriman dan meminimalkan variasi truk pengiriman. Berikut

penjelasan rincian perhitungan penentuan jenis truk pada Tabel 4.30

Tabel 4.30 Penentuan Jenis Truk Pengiriman Berdasarkan Rata-rata

Permintaan Kanban Harian Dari PT NOP

Plant

Customer

Keterangan Jenis Truk

Selisih biaya Truk Fuso Truk Built

PT NOP 1

Rata-rata Kanban 950 set

Perencanaan ritase 2 2

Biaya per ritase Rp774.500 Rp961.300

Total Biaya Rp1.549.000 Rp1.922.600 Rp373.600

Keputusan Ya Tidak

PT NOP 2

Rata-rata Kanban 1284 set

Perencanaan ritase 2 2

Biaya per ritase Rp775.000 Rp891.600

Total Biaya Rp1.550.000 Rp1.783.200 Rp233.200

Keputusan Ya Tidak

PT NOP 3

Rata-rata Kanban 5.759 set

Perencanaan ritase 9 7

Biaya per ritase Rp517.400 Rp629.500

Total Biaya Rp4.656.600 Rp4.406.500 Rp250.100

Keputusan Tidak Ya

PT NOP 3A

Rata-rata Kanban 2.452 set

Perencanaan ritase 4 3

Biaya per ritase Rp 517.400 Rp629.500

Total Biaya Rp2.069.600 Rp1.888.500 Rp181.100

Keputusan Tidak Ya

PT NOP 4

Rata-rata Kanban 3.559 set

Perencanaan ritase 6 4

Biaya per ritase Rp775.100 Rp919.100

Total Biaya Rp4.650.600 Rp3.676.400 Rp974.200

Keputusan Tidak Ya

PT NOP 5

Rata-rata Kanban 512 set

Perencanaan ritase 1 1

Biaya per ritase Rp775.100 Rp919.100 Rp144.000

Total Biaya Rp775.100 Rp919.100

Keputusan Ya Tidak

Berdasarkan informasi pada Tabel 4.30 diatas setelah dilakukan perhitungan rata-

rata kebutuhan kanban harian untuk pengiriman ke PT NOP maka ditetapkan

untuk pengiriman ke PT NOP plant 1,2 & 5 menggunakan truk fuso dari vendor

Page 89: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

51

PT DEF dan untuk pengiriman ke PT NOP plant 3,3A dan 4 menggunakan truk

built dari vendor PT GHI.

4.2.4.4 Perbaikan Alur Kerja Penyusunan Troli Double Decker Kedalam

Bak Truk

Setelah melakukan penyusunan pada truk, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan realisasi ataupun uji coba loading troli dari lokasi penyim panan

ke area persiapan pengiriman produk. Dengan adanya perbaikan ini maka

mengurangi salah satu aktivitas yang dilakukan oleh operator forklift dan operator

loading yaitu menurunkan troli dari lokasi penyimpanan. Adapun troli yang

dimaksud adalah troli front fork. Detail laporan uji coba proses persiapan

(loading) pengiriman produk hingga unloading (penurunan troli) di customer

terlampir dalam report dibawah ini.

Gambar 4.30 Proses Loading Troli ke Truk Sebelum Proses Pengiriman Produk

ke PT NOP

Gambar 4. 31 Proses Unloading (Penurunan) Troli di Warehouse Receiving

Customer

Page 90: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

52

4.2.5 Control

Setelah ada perbaikan yang diberikan pada tahap improve, maka langkah

selanjutnya adalah pengimplentasian dan pengendalian dari proses perbaikan yang

diharapkan. Langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam tahap pengendalian

(control) ini adalah:

1. Melakukan pengecekan rutin terkait kondisi troli atau kereta khususnya troli

front fork setiap seminggu sekali agar troli dapat terkontrol kelayakan

penggunaan pengiriman.

2. Sosialisasi mengenai improvement pengiriman produk dengan troli susun

double decker ke semua operator Departemen PPIC Warehouse Delivery.

Sosialisasi dimaksudkan agar semua operator Departemen PPIC Warehouse

Delivery mengetahui cara kerja atau instruksi kerja terbaru dalam menaikkan

dan menurunkan troli dari dan ke truk pengiriman.

3. Melakukan training ke operator forklift tentang cara menaikkan dan

menurunkan troli front fork double decker secara aman sesuai dengan standar

safety perusahaan untuk menghindari resiko troli terjatuh

4.3 Interpretasi Hasil

Setelah melaksanakan tindakan perbaikan tersebut, tahap selanjutnya yang

dilakukan adalah melakukan interpretasi hasil terhadap tindakan perbaikan. Hasil

yang diperoleh saat ini berdasarkan aktual data yang diperoleh periode September

- Desember 2017 adalah sebagai berikut

4.3.1 Peningkatan Utilisasi Kapasitas Muat Truk

Dengan adanya improvement ini tujuan dari Perusahaan adalah untuk mengurangi

ketidakefisienan pengiriman produk, dan usaha yang telah dilakukan adalah

meningkatkan kapasitas truk pengiriman. Jika dibandingkan antara sebelum dan

sesudah perbaikan maka terjadi perbedaan penyusunan troli dalam bak truk.

Adapun detail perbaikan lay out penyusunan troli adalah sebagai berikut

Page 91: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

53

Gambar 4.32 Penyusunan Troli Dalam Bak Truk Tampak Atas Setelah

Improvement 3D View

Keterangan gambar : Troli front fork

Troli rear cushion

Troli steering stem

Pada Gambar 4.32 bahwa penyusunan menyesuaikan jumlah lot produksi di

customer. Adapun lot adalah 400 set (Front fork 400 pcs, rear cushion 800 pcs

dan steering stem 400 pcs). Berdasarkan kebutuhan tersebut, penulis dan

Departemen PPIC Warehouse Delivery menyusun truk berdasarkan kebutuhan lot

produksi customer kemudian disusun berdasarkan space bak truk. Jika melihat

masing-masing kapasitas truk maka terlampir data detail jumlah produk

Tabel 4.33 Peningkatan Jumlah Troli dan Produk yang Diangkut Truk Pengiriman

Jenis

Truk

Tipe

Troli

Jumlah

troli

sebelum

(pcs)

Jumlah

troli

setelah

(pcs)

Persentase

kenaikan

Jumlah

part

(set)

Jumlah

part

(set)

Persentase

kenaikan

Fuso

FF 10 14 40% 500 700 40%

RC 6 7 17% 600 700 17%

ST 4 7 75% 400 700 75%

Built

FF 12 18 50% 600 900 50%

RC 8 9 13% 800 900 13%

ST 4 9 125% 400 900 125%

Truk Built

Truk Fuso

Truk Fuso

Truk Fuso

Page 92: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

54

Berdasarkan penjelasan jumlah troli yang diangkut dalam truk, maka berbanding

lurus dengan peningkatan utilisasi kapasitas beban muat truk dan volume truk

yang terpakai dengan adanya improvement. Untuk detail peningkatan utilisasi

terlampir dalam Tabel 4.34 dan Tabel 4.35 sebagai berikut

Tabel 4.34 Peningkatan Utilisasi Kapasitas Beban yang Terpakai Truk Pengiriman

Jenis

Truk

Jenis

Troli

Jumla

h troli

(pcs)

Berat

per

troli isi

(kg)

Berat per

jenis troli

(kg)

Kapasitas

terpakai

(kg)

Kapasitas

Truk (kg) Utilitasi

Fuso

FF 14 340 4.760

9.205 15.000 61% RC 7 215 1.505

ST 7 420 2.940

Built

FF 18 340 6.120

11.835 20.000 59% RC 9 215 1.935

ST 9 420 3.780

Tabel 4.35 Peningkatan Utilisasi Kapasitas Beban yang Terpakai Truk Pengiriman

Jenis

Truk

Tipe

Troli

Jumlah

troli

(pcs)

Volume

per

troli

(m3)

Volume

total

per tipe

troli

(m3)

Volume

total

troli

(m3)

Volume

Truk

(m3)

Utilitasi

Fuso

FF 14 0,80 11,2

26,3 38,9 67% RC 7 1,00 7,0

ST 7 1,16 8,1

Built

FF 18 0,80 14,4

33,8 49,3 69% RC 9 1,00 9,0

ST 9 1,16 10,4

Dengan adanya peningkatan jumlah troli tersebut kapasitas muatan truk

bertambah dari semula untuk truk built 7.980 kg menjadi 11.835 kg , kemudian

untuk truk fuso dari semula 6. 206 kg menjadi 9.205 kg. Jika dibandingkan

dengan target awal troli susun double decker dimana semula target kapasitas

muatan truk untuk truk built adalah 13 ton namun aktualnya adalah 11,2 ton . Hal

tersebut dilakukan dikarenakan susunan truk menyesuaikan jumlah lot yang

satuan set (unit motor). Jika disesuaikan dengan target awal maka troli yang

dikirim tidak set, dimana jumlah troli front fork lebih banyak. Sedangkan untuk

truk fuso sendiri mengalami perbedaan kapasitas muatan antara target dengan

aktual setelah improvement, dimana semula target kapasitas muatan truk fuso

Page 93: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

55

48% 67% 45% 69%

42%

61%

37%

59%

0%

20%

40%

60%

80%

Sebelum Improvement Setelah improvement

Grafik Peningkatan Utilisasi Kapasitas dan Volume Truk

Utilisasi Volume Truk Fuso Utilisasi Volume Truk Built

Utilisasi Kapasitas Truk Fuso Utilisasi Kapasitas Truk Built

adalah 10,7 ton namun aktualnya hanya 9,2 ton. Perbedaan itu dikarenakan

menyesuaikan jumlah kebutuhan proses produksi unit motor dimana 1 unit motor

terdiri dari 2 pcs front fork, 2 pcs rear cushion dan 1 pcs steering stem. Untuk

detail perbandingan pemanfaatan (utilisasi) kapasitas bak truk sebelum dan

setelah perbaikan dibawah ini adalah grafik sebelum dan setelah adanya perbaikan

dengan modifikasi stopper troli untuk penyusunan troli double decker shock

absorber tipe front fork terlampir pada Gambar 4.33

Gambar 4.33 Grafik Perbandingan Sebelum Dan Setelah Improvement Untuk

Utilisasi Truk Pengiriman

4.3.2 Penurunan Jumlah & Biaya Ritase Pengiriman Produk ke PT NOP

Berdasarkan informasi diperoleh dari Departemen PPIC Warehouse Delivery

dengan adanya improvement ini memberikan dampak positif terhadap penurunan

jumlah ritase pengiriman produk ke customer. Dengan adanya penurunan ritase

inilah maka terjadi penurunan biaya sewa truk ke logistic partner PT KLM.

Berikut dibawah ini merupakan data permintaan pengiriman dari customer

periode September sampai Desember 2017 yang penulis peroleh dari supplier

meeting dengan customer pada tanggal 24 Juli 2017. Untuk detail permintaan

masing-masing plant, penulis peroleh jumlah permintaan sebagai berikut

Jumlah permintaan part per plant = % Permintaan per plant x Total permintaan

perbulan (4-46)

Berdasarkan perhitungan tersebut maka diperoleh jumlah permintaan pada

masing-masing plant terlampir pada Tabel 4.36

Page 94: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

56

Tabel 4.36 Permintaan PO dan Forecast Periode September – Desember 2017 dari

Customer

Nama

Plant

Periode

Bulan Sept Okt Nov Des Total

Rata-

rata

Demand

(set)

321.888

346.513

349.393

216.995

1.234.789

308.697

Jumlah

hari

kerja

21 20 22 18 81 81

NOP 1 7% 21.062 22.674 22.862 14.199 80.797 20.200

NOP 2 9% 28.464 30.641 30.896 19.188 109.189 27.298

NOP 3 40% 127.722 137.493 138.636 86.101 489.952 122.488

NOP 3a 17% 54.369 58.528 59.014 36.652 208.563 52.141

NOP 4 25% 78.920 84.958 85.664 53.203 302.744 75.686

NOP 5 4% 11.352 12.220 12.322 7.652 43.546 10.887

Berdasarkan data permintaan PO dan Forecast diatas maka dilakukan perhitungan

rencana jumlah ritase per harinya. Perhitungan ritase diperoleh dari :

Jumlah ritase per hari untuk masing-masing plant

= (Jumlah permintaan masing-masing plant per bulan / hari kerja)

Kapasitas jumlah barang jenis truk*

*Kapasitas jumlah barang untuk Truk Fuso 700 set dan untuk Truk Built 900 set

Dengan menggunakan perhitungan tersebut maka diperoleh hasil perhitungan

sebagaimana terlampir pada Tabel 4.37 dibawah ini

Tabel 4.37 Permintaan Perhari Pada Masing-masing Plant Periode September –

Desember 2017

Nama Customer Sept

(set)

Okt

(set)

Nov

(set)

Des

(set)

Total

(set)

Rata-

rata (set)

PT. NOP 1 1.003 1.134 1.039 789 3.965 992

PT. NOP 2 1.355 1.532 1.404 1.066 5.358 1.340

PT. NOP 3 6.082 6.875 6.302 4.783 24.042 6.011

PT. NOP 3a 2.589 2.926 2.682 2.036 10.235 2.559

PT. NOP 4 3.758 4.248 3.894 2.956 14.856 3.714

PT. NOP 5 541 611 560 425 2.137 535

Permintaan per hari 15.328 17.326 15.882 12.055 60.593 15.149

(4-47)

Page 95: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

57

Dengan diperolehnya jumlah permintaan barang per harinya maka dilanjutkan

perhitungan jumlah ritase untuk pengiriman pada masing-masing plant per

harinya. Adapun perhitungan jumlah ritase penulis peroleh dari

Jumlah ritase per bulan =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔−𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑟𝑢𝑘∗𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 (4-48)

*Kapasitas maksimal untuk jenis truk fuso adalah 700 set dan untuk truk built 900

set

Maka berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh total jumlah ritase pengiriman

produk per bulan untuk masing – masing plant yang terlampir pada Tabel 4.38

dibawah ini

Tabel 4.38 Jumlah Ritase Periode September - Desember 2017

Nama Customer Sept Okt Nov Des Total Rata-rata

PT. NOP 1 42 40 44 36 162 41

PT. NOP 2 42 60 66 36 204 51

PT. NOP 3 147 160 176 108 591 148

PT. NOP 3a 63 80 66 54 263 66

PT. NOP 4 105 100 110 72 387 97

PT. NOP 5 21 20 22 18 81 21

Total Ritase per Bulan 420 460 484 324 1.688 422

Berdasarkan Tabel 4.38 Diatas rata-rata jumlah ritase pengiriman produk periode

September sampai dengan Desember 2017 mengalami penurunan dari semula

rata-rata periode Januari – Agustus 2017 sebesar 611 dengan adanya improvement

ini menjadi 422 ritase. Jika dibandingkan dengan biaya penyewaan truk periode

September sampai dengan Desember 2017 terjadi penurunan biaya sewa truk

pengiriman. Perhitungan total biaya sewa perbulan penulis peroleh dari

Total biaya sewa per bulan = Biaya sewa truk per plant x total jumlah ritase per

plant (4-49)

Adapun detail biaya sewa truk periode September – Desember 2017 terlampir

dalam Tabel 4.39 dibawah ini

Page 96: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

58

Tabel 4.39 Biaya Sewa Truk Periode September – Desember 2017

Nama

Customer Biaya Sewa Sept Okt Nov

PT. NOP 1 Rp774.500 Rp32.529.000 Rp30.980.000 Rp34.078.000

PT. NOP 2 Rp775.000 Rp32.550.000 Rp46.500.000 Rp51.150.000

PT. NOP 3 Rp629.500 Rp92.536.500 Rp100.720.000 Rp110.792.000

PT. NOP 3a Rp629.500 Rp39.658.500 Rp50.360.000 Rp41.547.000

PT. NOP 4 Rp919.100 Rp96.505.500 Rp91.910.000 Rp101.101.000

PT. NOP 5 Rp775.100 Rp16.277.100 Rp15.502.000 Rp17.052.200

Total biaya sewa truk per

Bulan Rp310.056.600 Rp335.972.000 Rp355.720.200

Nama

Customer Biaya Sewa Des Total Rata-rata

PT. NOP 1 Rp774.500 Rp27.882.000 Rp125.469.000 Rp31.367.250

PT. NOP 2 Rp775.000 Rp27.900.000 Rp158.100.000 Rp39.525.000

PT. NOP 3 Rp629.500 Rp67.986.000 Rp372.034.500 Rp93.008.625

PT. NOP 3a Rp629.500 Rp33.993.000 Rp165.558.500 Rp41.389.625

PT. NOP 4 Rp919.100 Rp66.175.200 Rp355.691.700 Rp88.922.925

PT. NOP 5 Rp775.100 Rp13.951.800 Rp62.783.100 Rp15.695.775

Total biaya sewa truk per

Bulan Rp237.888.000 Rp1.239.636.800 Rp309.909.200

Dengan adanya penurunan jumlah ritase pada truk pengiriman, maka konsumsi

penurunan BBM untuk keperluan pengiriman produk juga berkurang. Sebelum

melakukan perhitungan penurunan BBM, maka dilakukan perhitungan data jarak

yang ditempuh berdasarkan jumlah ritase pengiriman perbulan. Sehingga

diperoleh data jumlah km yang ditempuh untuk tujuan masing-masing plant

adalah sebagai berikut :

Jarak km yang ditempuh tujuan = Jumlah ritase x jarak tempuh tiap plant

masing-masing plant per bulan (4-50)

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 4.40 Jarak yang Ditempuh Truk Untuk Tiap Tujuan Customer Plant

Nama

Customer

Jarak

KLM

-

NOP

(km)

Sept

(km)

Okt

(km)

Nov

(km)

Des

(km)

Total

(km)

Rata-

rata

(km)

PT. NOP 1 43,9 3.687,6 3.512,0 3.863,2 3.160,8 14.223,6 3.555,9

PT. NOP 2 39,4 3.309,6 4.728,0 5.200,8 2.836,8 16.075,2 4.018,8

Page 97: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

59

Nama

Customer

Jarak

KLM

-

NOP

(km)

Sept

(km)

Okt

(km)

Nov

(km)

Des

(km)

Total

(km)

Rata-

rata

(km)

PT. NOP 3 11,5 3.381,0 3.680,0 4.048,0 2.484,0 13.593,0 3.398,3

PT. NOP 3a 11,5 1.449,0 1.840,0 1.518,0 1.242,0 6.049,0 1.512,3

PT. NOP 4 50,2 10.542,0 10.040,0 11.044,0 7.228,8 38.854,8 9.713,7

PT. NOP 5 50 2.100,0 2.000,0 2.200,0 1.800,0 8.100,0 2.025,0

Total jarak per bulan 24.469,2 25.800,0 27.874,0 18.752,4 96.895,6 24.223,9

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa untuk jumlah liter yang dikonsumsi untuk

truk per 1 km adalah 0,24L yang setara dengan Rp 1,236 maka diperoleh

perhitungan total biaya BBM per bulan

Total BBM per bulan = Biaya BBM per km x Jarak tempuh km per bulan (4-51)

Berdasarkan perhitungan tersebut maka terlampir data pembelian BBM periode

September sampai dengan Desember 2017. Adapun detail data terlampir pada

Tabel 4.41

Tabel 4.41 Biaya Konsumsi BBM Setelah Improvement Periode September –

Desember 2017

Nama

Customer

Biaya Konsumsi

BBM/ km Sept Okt Nov

PT. NOP 1 Rp1.236 Rp4.557.874 Rp4.340.832 Rp4.774.915

PT. NOP 2 Rp1.236 Rp4.090.666 Rp5.843.808 Rp6.428.189

PT. NOP 3 Rp1.236 Rp4.178.916 Rp4.548.480 Rp5.003.328

PT. NOP 3a Rp1.236 Rp1.790.964 Rp2.274.240 Rp1.876.248

PT. NOP 4 Rp1.236 Rp13.029.912 Rp12.409.440 Rp13.650.384

PT. NOP 5 Rp1.236 Rp2.595.600 Rp2.472.000 Rp2.719.200

Total biaya pembelian BBM (harga

solar Rp 5,150/ liter) Rp30.243.931 Rp31.888.800 Rp34.452.264

Nama

Customer

Biaya Konsumsi

BBM/ km Des Total Rata-rata

PT. NOP 1 Rp1.236 Rp3.906.749 Rp17.580.370 Rp4.395.092

PT. NOP 2 Rp1.236 Rp3.506.285 Rp19.868.947 Rp4.967.237

PT. NOP 3 Rp1.236 Rp3.070.224 Rp16.800.948 Rp4.200.237

PT. NOP 3a Rp1.236 Rp1.535.112 Rp7.476.564 Rp1.869.141

PT. NOP 4 Rp1.236 Rp8.934.797 Rp48.024.533 Rp12.006.133

PT. NOP 5 Rp1.236 Rp2.224.800 Rp10.011.600 Rp2.502.900

Total biaya pembelian BBM (harga

solar Rp 5,150/ liter) Rp23.177.966 Rp119.762.962 Rp29.940.740

Page 98: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

60

Setelah melakukan rekapan penurunan jumlah ritase, biaya sewa truk dan

pembelian BBM. Penulis membuat grafik ketiga kategori tersebut. Adapun detail

grafik terdapat pada Gambar 4.34 terlampir sebagai berikut

Gambar 4.34 Grafik Jumlah, Biaya Sewa dan Biaya Pembelian BBM periode

Januari – Desember 2017

Berdasarkan informasi pada grafik diatas bahwa tren periode September –

Desember 2017 terjadi penurunan baik dari jumlah ritase dan biaya ritase ( baik

sewa maupun pembelian BBM).

4.3.3 Perbandingan Target Dengan Hasil Improvement

Dengan adanya perbaikan efisiensi pengiriman produk pada PT KLM dengan

optimalisasi kapasitas truk maka penulis membuat perbandingan sebelum, target

dan setelah dilakukan perbaikan. Berikut dibawah ini merupakan hasil

perbandingan sebelum, target dan setelah dilakukan perbaikan. Data yand

ditampilkan adalah data jumlah ritase, biaya sewa truk, biaya pembelian BBM dan

juga emisi gas karbondioksida. Adapun detail terlampir pada Tabel 4.42 dan

Gambar 4.35

47

9,9

7

43

1,2

8

42

3,2

9

31

1,6

5

45

7,1

2

29

4,3

4

47

9,9

7

50

2,8

3

31

0,0

6

33

5,9

7

35

5,7

2

23

7,8

9

47,15 42,17 40,31 30,20 44,91 28,53 47,15 49,40 30,24 31,89 34,45 23,18

693 620 616

450

660

425

693 726

420 460 484

324

0

100

200

300

400

500

600

700

800

0,00

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des

Grafik Jumlah ritase & Cost Ritase Periode Januari -

Desember 2017

Biaya Sewa (juta) Biaya BBM (juta) Jumlah ritase

Setelah Improvement

improvement

Truk Fuso

Truk Built

Truk Fuso

Sebelum Improvement

Page 99: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

61

Tabel 4.42 Perbandingan Sebelum, Target dan Setelah Perbaikan

Keterangan

Satuan

Perbaikan

Sebelum Target Setelah

Jumlah ritase Rit 611 Penurunan

29% 431

Penurunan

31% 422

Biaya Sewa

Truk Juta 422,56

Penurunan

31% 293,35

Penurunan

27% 309,91

Biaya BBM Juta 41,23 Penurunan

29% 29,27

Penurunan

27% 29,94

Gambar 4.35 Grafik Perbandingan Sebelum, Target dan Setelah Perbaikan periode

2017

Berdasarkan data pada Tabel 4.40 dan Gambar 4.36 Dengan adanya improvement

(perbaikan) ini maka terlah terjadi penurunan sebesar 31% untuk jumlah ritase

dan untuk biaya sewa truk 27% ,sedangkan untuk pembelian BBM terjadi

penurunan sebesar 27%. Jika dilihat berdasarkan target perbaikan angka ini sudah

sesuai target yaitu target awal sebesar 29% untuk jumlah ritase. Sedangkan untuk

biaya sewa truk dan konsumsi BBM masih belum sesuai dengan target. Hal ini

dikarenakan terjadi perubahan rencana susunan utilitas kapasitas truk sesuai

request dari customer yaitu pengiriman harus dikirim dengan jumlah yang sama

untuk kebutuhan proses unit motor baik produk front fork, rear cushion maupun

steering stem. Selain itu periode masih dalam tahapan improvement sehingga

masih pada tahapan percobaan pengiriman produk dengan troli susun double

decker. Tahapan improvement ini kami kembangkan berdasarkan masing-masing

41,23

29,27 29,94

422,56

293,35

309,91

611

431

422

-

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

700,00

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sebelum Perbaikan Target Perbaikan Setelah perbaikan

Grafik Perbandingan Sebelum, Target dan setelah Perbaikan

periode 2017

Biaya BBM Biaya Sewa Truk Jumlah ritase

Setelah perbaikan terjadi

penurunan sebesar 27-31%

dari sebelum perbaikan

Page 100: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

62

cusotmer plant dan membutuhkan ijin dari pihak manajemen customer, sehingga

beberapa plant pada periode September – Oktober masih belum merata

diberlakukan penumpukan troli susun double decker saat pengiriman. Namun

mulai memasuki periode Oktober sampai dengan Desember sudah diberlakukan

troli susun double decker untuk semua customer plant.

4.3.4 Penurunan Rata-Rata Waktu Proses Persiapan Pengiriman

Setelah dilakukannya perbaikan maka terjadi penurunan waktu pada beberapa

tahapan dalam proses penerimaan barang dari Departemen Produksi hingga

penurunan troli di Warehouse Receiving Customer. Adapun detail waktu yang

berkurang terlampir dalam rincian Tabel 4.43 dibawah ini

Tabel 4.43 Waktu Rata-rata Setelah Improvement Proses Pengiriman Produk PT

KLM Sampai Dengan ke Customer

N

o Keterangan

Tahapan Proses Delivery

(Pengiriman)

Rata-rata Waktu Aktivitas

Sebelum

Improvement

Setelah

Improvement

1 Input Menerima finish part dari

seksi assembly 3 menit 3 menit

2 Proses Menumpuk troli untuk

storage 8 - 24 jam 8 - 24 jam

3

Menurunkan troli sebelum

loading ke truk 5 menit -

4 Mengangkut Troli dengan

forklift 8 menit 6 menit

5 Menaikkan Troli (loading) ke

truk 7 menit 5 menit

6

Menyusun troli di truk 7 menit 9 menit

7 Mengiriman troli beserta

produk dengan truk 2 jam 2 jam

8 Output Menurunkan troli dengan

forklift di customer plant 20 menit 10 menit

4.3.5 Penurunan Over Time Man Power Departemen PPIC Warehouse

Delivery

Dengan turunnya ritase pengiriman maka dilanjutkan review kembali untuk

kebutuhan man power. Perubahan jumlah man power di Departemen PPIC karena

efek penurunan ritase pengiriman adalah sebagai berikut

1 operator bertugas sebagai admin surat jalan & scan finish good.

Page 101: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

63

1 operator change location

1 operator stecker & forklift

1 operator loading troli + 1 supir truk

Untuk supir truk tidak masuk dalam biaya operasional PT KLM dikarenakan

biaya supir truk sudah termasuk dalam biaya sewa truk. Berdasarkan uraian diatas

maka telah terjadi penurunan man power sebanyak 2 orang. Selain terjadi

penurunan jumlah man power, dengan adanya improvement ini maka terjadi

penurunan overtime operator PPIC Warehouse Delivery. Adapun informasi yang

diperoleh dari bagian Departemen PPIC Warehouse Delivery sebagai berikut :

Berdasarkan informasi yang dijelaskan pada tabel sebelumnya untuk jumlah ritase

per hari, bahwa untuk jumlah ritase pengiriman per hari yang melebihi 4 ritase

hanya plant 3 dan plant 4 sehingga dari pihak PPC menyediakan 2 operator untuk

membantu loading pada shift 2 untuk 2 plant tersebut, sehingga detail over time

diperoleh sebagai berikut :

Upah minimum regional kota Bekasi per Januari 2017 = Rp 3.601.650

Upah per harinya adalah =𝑈𝑝𝑎ℎ 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑅𝑒𝑔𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

22 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 (4-52)

= Rp 3.601.650/22 hari

= Rp 163.711,36/hari

Upah per jamnya adalah = 𝑈𝑝𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

8 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 (4-53)

= Rp 163.711,36/8 jam

= Rp 20.463,92/jam

Upah lembur 3 jam = (Upah per jam x 3)+ uang makan lembur (4-54)

= (Rp 20.463,92x3) + Rp 11.000,-

= Rp 61.391,76 + Rp 11.000,-

= Rp 72.391,76

Upah 2 man power/hari = Rp 72.391,76 x 3 man power

= Rp 144.783,52

Detail upah periode September hingga Desember 2017 terlampir dalam Tabel

4.42 dan Gambar 4.44 Grafik overtime

Page 102: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

64

Tabel 4.44 Biaya Overtime (Lembur) man power PPIC Warehouse Delivery Periode

September – Desember 2017

Periode Bulan Sept Okt Nov Des

Jumlah Hari 21 20 22 18

Total jam overtime/ bulan 126 120 132 108

Upah 6 operator PPIC WH/ Bulan 3.040.454 2.895.670 3.185.237 2.606.103

Berdasarkan informasi pada tabel tersebut maka diperoleh penurunan overtime

jam kerja dan biaya overtime. Dibawah ini merupakan grafik yang ditampilkan

periode Januari sampai dengan Desember 2017

Gambar 4.36 Grafik Overtime Operator PPIC Warehouse Delivery Periode Januari

– Desember 2017

4.3.6 Perubahan Flow Process Diagram Pengiriman Produk di PT KLM

Dengan adanya perbaikan terhadap ketidakefisienan pengiriman produk di PT

KLM terjadi perubahan proses pada pos kerja persiapan pengiriman produk.

Perubahan terjadi pada hilangnya proses penurunan troli front fork di lokasi

penyimpanan sebelum dilakukan loading truk. Adapun perubahan proses tersebut

penulis lampirkan dalam flow process diagram pengiriman produk di PT KLM

setelah improvement sebagai berikut :

9.5

55

.71

2

8.6

87

.01

1

9.1

21

.36

2

7.8

18

.31

0

8.6

87

.01

1

6.0

80

.90

8

9.1

21

.36

2

9.5

55

.71

2

3.0

40

.45

4

2.8

95

.67

0

3.1

85

.23

7

2.6

06

.10

3

396 360 378

324 360

252

378 396

126 120

132 108

-

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

-

50

100

150

200

250

300

350

400

450

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des

Grafik Overtime PPIC Warehouse Delivery Periode Jan -

Desember 2017

Upah 6 operator PPIC WH/ Bulan Total jam overtime/ bulan

Page 103: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

65

Flow Process Pengiriman Produk

OutputProcessInput

Menurunkan troli (unloading)

dari truk saat penerimaan di

customer

Selesai

Menyusun troli dalam truk

Menaikkan (loading) troli ke

dalam truk pengiriman

Mengangkut troli dalam forklift

Finish part

Checklist surat jalan

Mulai

Menerima finish part dari

assembly

Menumpuk troli untuk

storage

Mengirimkan troli beserta

produk menggunakan truk

Gambar 4.37 Flow Process Diagram Pengiriman Produk Setelah Improvement

4.3.7 Voice of Customer Berdasarkan Perubahan Dengan Adanya

Perbaikan Proses Pengiriman Produk di PT KLM

Dengan adanya perbaikan pada proses pengiriman produk di PT KLM terntu hal

ini akan memberikan dampak yang positif terhadap customer yaitu PT NOP.

Berikut dibawah ini merupakan salah satu komentar yang dikeluarkan oleh Senior

Manajer PPIC Warehouse Receiving PT NOP. Tanggapan ataupun komentar yang

disampaikan berisi informasi positif terhadap hasil improvement di jalur delivery

produk PT KLM dan PT NOP. Adapun komentar beliau sebagai berikut yang

mewakili voice of customer pada perbaikan proses pengiriman produk ini

Page 104: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

66

"Ucapan terimakasih karena adanya improvement antar

perusahaan yang saling menguntungkan terutama di jalur

supply chain"

"Adanya kepastian, kestabilan komposisi yang berimbang

antara beberapa part, sehingga PT NOP dapat

mengoptimalkan inventory"

"Improvement ini bukan hanya bertujuan saving cost, tetapi

juga cara pandang kita terhadap carbon footprint yaitu

bagaimana kita semua bertanggungjawab terhadap emisi

carbon yang kita lepaskan dari proses-proses yang kita

lakukan dan ini juga selaras dengan target Green Company"PT. NOP

Gambar 4.38 Voice of Customer Dengan Adanya Improvement Peningkatan

Kapasitas Truk Pengiriman Dengan Modifikasi Troli Susun Double Decker

4.3.9 Standarisasi Penyusunan Troli Truk Pengiriman Produk

Setelah dilakukan kesepakatan lay out untuk penempatan troli maka langkah

selanjutnya adalah membuat standar penyusunan troli. Standarisasi ini dibuat

untuk menjadi acuan dari masing-masing operator PPIC Warehouse Delivery

dalam menyusun troli dalam truk. Standarisasi ini disetujui oleh Department Head

PPIC Warehouse. Kemudian standarisisai ini disampaikan melalui sosialisasi

penyusunan troli. Adapun pihak – pihak yang terlibat dalam penyusunan troli

adalah

1. Operator PPIC Warehouse Delivery sebagai man power yang bertugas

melakukan loading troli dan menyusun troli di dalam area bak truk.

2. Sopir Logistic Partner sebagai man power yang bertugas melakukan

unloading troli dan loading troli kosong saat di Warehouse Receiving

Customer.

3. Koordinator lapangan logistic partner selaku pengawas dan koordinator

sopir saat proses unloading di area Warehouse Receiving masing-masing

plant.

4. Kepala seksi PPIC Warehouse Delivery sebagai pengawas dan pengontrol

proses loading dan unloading troli saat proses pengiriman produk

berlangsung. Adapun detail standarisasi terlampir pada Gambar 4.39

Page 105: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

67

Gambar 4.39 Standarisasi Penyusunan Troli Pada Truk Pengiriman di PT KLM

Page 106: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

1

BAB V

SIMPULAN & SARAN

5.1 Simpulan

1. Dengan adanya penelitian ini maka dapat diketahui bahwa ketidakefisienan

pengiriman produk di PT KLM disebabkan belum dioptimalkannya utilisasi

kapasitas bak truk pengiriman. Hal ini terlihat dari utilisasi pada masing-

masing tipe truk pengiriman. Untuk utilisasi kapasitas beban muatan pada

Truk Fuso baru terpakai 42% dan untuk Truk Built terpakai 37%. Sedangkan

utilisasi volume Truk Fuso yang terpakai adalah 48% dan Truk Built 45%.

2. Dengan adanya penelitian ini maka terjadi peningkatan kapasitas truk.

Adapun peningkatan kapasitas truk dapat dilakukan dengan melakukan

improvement modifikasi stopper troli tipe shock absorber front fork.

Peningkatan kapasitas truk yang dimaksud adalah dengan memanfaatkan

penyusunan troli dalam pengiriman dengan susunan double decker

(bertumpuk). Dengan adanya improvement tersebut maka berdampak pada

meningkatnya utilisasi kapasitas muat truk. Peningkatan utilisasi pada truk

tipe fuso sebesar 19-20% dan pada truk tipe built sebesar 22-23%.

3. Dengan meningkatnya utilisasi kapasitas produk pada truk pengiriman maka

berdampak positif pada penurunan ritase pengiriman. Dengan turunnya ritase

pengiriman maka berbanding lurus dengan biaya operasional baik biaya

penyewaan truk dan pembelian BBM. Untuk biaya penyewaan truk

mengalami cost reduction sebesar sebesar rata-rata 27% atau sebesar Rp

112.646.888 rata-rata perbulan sedangkan untuk pembelian BBM turun

sebesar 27% atau sebesar Rp 11.285.916 rata-rata perbulan.

5.2 Saran

1. Dengan adanya improvement penambahan stopper pada troli shock absorber

front fork diharapkan untuk selalu melakukan pengontrolan dan pengecekan

kondisi stopper.

Page 107: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

2

2. Dengan adanya perubahan pengoperasian forklift untuk angkut troli double

decker, diharapkan operator yang mengoperasikan forklift adalah operator

yang sudah cukup lama berpengalaman mengoperasikan dan memiliki ijin

mengoperasikan forklift. Dikarenakan pengangkutan troli susun double

decker ini membutuhkan ketelitian dan tingkat keamanan yang tinggi.

Page 108: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

1

LAMPIRAN

Page 109: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

2

Lampiran 1. Drawing 2D Stopper Troli

Page 110: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

3

Lampiran 2. Drawing 3D Stopper Troli

Page 111: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

4

Lampiran 3. Gambar Troli Shock Absorber

TROLI SHOCK ABSORBER

FRONT FORK

DETAIL DIMENSI

PANJANG : 950 MM

LEBAR : 800 MM

TINGGI :1.050 MM

BERAT ISI : 340MM

TROLI SHOCK ABSORBER

REAR CUSHION

DETAIL DIMENSI

PANJANG : 930 MM

LEBAR : 830 MM

TINGGI :1.300 MM

BERAT ISI : 215 MM

TROLI SHOCK ABSORBER

STEERING STEM

DETAIL DIMENSI

PANJANG :1.100 MM

LEBAR : 700 MM

TINGGI :1.500 MM

BERAT ISI : 420 MM

Page 112: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

5

Lampiran 4. Troli Shock Absorber Front Fork Susun Double Decker di Truk

Page 113: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

1

DAFTAR PUSTAKA

APICS Dictionary 2005

Cooper, D.R. and Emory, C.W, Metode Penelitian Bisnis, Jilid I, Edisi

Kelima, Penerbit Erlangga.Jakarta, 1995.

Dwijanto., Program Linear Berbantu Komputer: Lindo, Lingo, Solver. UNNES

PRESS, Semarang,2008.

Ernawati, Ella., Proses Pemuatan Barang ke Dalam Container (Stuffing) Pada CV

Manggala Java Art di Klaten. Surakarta. Tugas Akhir. Bisnis International

Fakultas Ekonomi., Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2011.

Gaspersz, Vincent., Lean Six Sigma For Manufacturing and Service Industries

Strategi Dramatik Reduksi Cacat/Kesalahan, Biaya, Inventori, and Lead

Time dalam Waktu Kurang dari 6 bulan. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.2007.

Hilton, Maher, and Selto. Edisi 2. Cost Management: Strategies for Business

Decisions.2003

Imai, Masaaki. Gemba Kaizen,Pendekatan akal sehat Berbiaya rendah pada

Manajemen.Penerjemah: Kristianto Jahja. PPM, Jakarta,1999.

Jacobs, F Robert., Chase, Richard B., Manajemen Operasi dan Rantai Pasokan

Edisi 14. Salemba Empat,Jakarta, 2015.

McNair, C.J & Vangermeersch, Richard., Total Capacity Management Optimizing

at The Operational, Tactical, and Strategic Levels. IMA Foundation for

Applied Research, Inc. 1998

Ohno, Taiichi Toyota Production System: Beyond Large Scale Production,

Productivity Press.1988

Wilson, Lonnie., How To Implement Lean Manufacturing, McGraw-Hill, New

York, 2010

.

Syarifudin, Akhmad., Optimalisasi Masalah Transportasi dan Aplikasinya

dengan Program Solver di Bagian Distribusi PT. Nyonya Meneer

Semarang. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas

Negeri Semarang, Semarang. 2011.

Schroeder, Roger G., Manajemen Operasi Pengambilan Keputusan dalam Suatu

Fungsi Operasi Edisi Ketiga. Erlangga.Jakarta.1997.

Page 114: EFISIENSI PENGIRIMAN PRODUK PT KLM DENGAN …

2

Wijaya, Rudi Indra., Analisis Proyek Implementasi Modernisasi 3G Radio Radio

Access Network Dengan Metode Lean-Six Sigma (Studi Kasus: PT. Nokia

Siemens Networks).Fakultas Teknik Elektro. Universitas Indonesia,Jakarta.

2010.

WEBSITE

https://id.wikipedia.org/wiki/Peredam_kejut. Didownload pada 29 Januari 2018

pukul 21:00 WIB

http://www.mpm-motor.co.id. Didownload pada 29 Januari 2018 pukul 21:18

WIB