rabu, 14 desember 2011 9 juta warga afrika antisipasi ... filememilih gambar merak peta-rung yang...

1
MEMBERSIHKAN POTRET: Seorang anggota partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) membersihkan potret Aung San Suu Kyi di markas partai itu di Yangon, November lalu. Penguasa Myanmar, kemarin, mengesahkan NLD untuk berlaga dalam pemilu sela mendatang. HERYADI K EKERINGAN, hasil panen yang buruk, harga pangan yang melambung tinggi, dan penurunan remitansi kini tengah melanda lima negara Afrika yang berada di wilayah Sahel. Akibatnya, lebih dari 9 juta orang di lima negara negara tersebut diperkirakan terancam dilanda bencana kela- paran mulai tahun depan. Warga yang terancam kela- paran tersebut tinggal di Mau- ritania, Niger, Burkina Faso, Mali, dan Chad. Kelima negara tersebut hanya memiliki sedikit cadangan pangan, bahkan terancam kehabisan. Di sam- ping itu, harga pangan utama akan melonjak hingga 40%. “Situasi pangan di kawasan itu sekali lagi sangat mence- maskan,” ungkap Eric Hazard, Manajer Keadilan Ekonomi Wilayah Oxfam, dalam konfe- rensi pers di Dakar, Senegal, kemarin. “Wilayah di kawasan ini mengalami desit pangan sekitar 2,5 juta ton.” Menurut prediksi lembaga nirlaba yang berkantor pusat di Inggris itu, di beberapa negara, terutama Chad dan Mauritania, produksi sereal anjlok hingga 50%. Namun, menurut Hazard, situasi yang sesungguhnya paling mencemaskan terdapat di Niger. Separuh dari 6 juta penduduk negeri itu dalam kondisi sangat terancam. Di Mali, warga yang teran- cam kekurangan pangan men- capai 2,9 juta orang. Di Mau- ritania, sekitar 700 ribu orang atau lebih dari seperempat total jumlah penduduk negeri itu dilaporkan mengalami keku- rangan pangan yang sangat. Kondisi mengenaskan seru- pa diungkapkan Badan Pangan Dunia (WFP). Menurut badan pangan PBB itu, 5-7 juta orang sangat rentan dengan dampak krisis yang terkait dengan per- ubahan iklim. Mereka berada dalam kondisi yang sangat membutuhkan bantuan. Krisis tersebut menyebabkan sekitar 1 juta anak diperkirakan bakal mengalami kekurangan gizi tahun depan. Remitansi Di tengah terpaan kesulitan pangan tersebut, situasi ber- tambah sulit lantaran remitansi yang biasa diterima warga di kawasan itu dari keluarga me- reka yang bekerja di luar negeri ikut berkurang. Berkurangnya remitansi tersebut dipicu kon- ik di Libia dan Pantai Gading. “Banyak dari orang-orang ini sangat mengandalkan remi- tansi dari keluarga mereka yang bekerja di Libia untuk membeli makanan. Karena situasi Libia yang tengah dilanda perang, banyak keluarga mereka kem- bali tanpa membawa pendapat- an. Itu artinya produksi pangan sangat sedikit dan uang untuk membeli pangan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali,” papar Marietou Diaby, Deputi Kepala Oxfam di Mali. Upaya negara-negara yang berada di wilayah Sahel terse- but terus berjuang untuk mem- beri makan penduduknya juga dipersulit krisis ekonomi dan politik yang melanda negara- negara di kawasan Tanduk Afrika. Diperkirakan, sedikit- nya 13 juta warga yang tinggal di Somalia, Ethiopia, Kenya, dan Djibouti terancam kela- paran. Untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar seperti yang terjadi pada 2005 dan 2010, Oxfam mendesak pemerintahan negara-negara di wilayah Sahel melakukan aksi darurat. Sebagai catatan, bencana kelaparan yang me- landa kawasan itu pada 2010 menimpa 10 juta warga. (Reu- ters/Hde/I-5) [email protected] KOMISI Pemilihan Umum Myanmar telah menyetujui permohonan Partai Liga Nasio- nal untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi untuk kembali terdaftar seba- gai partai politik. Persetujuan yang dilansir harian Myanmar New Light of Burma itu praktis membuat NLD dapat bersaing memperebutkan kursi parle- men dalam pemilihan sela awal tahun depan. Terkait dengan telah sahnya NLD menjadi partai politik, juru bicara NLD mengatakan Suu Kyi berencana melakukan perjalanan ke ibu kota Myan- mar, Naypyidaw, untuk me- lengkapi proses pendaftaran. Pengesahan tersebut sekali- gus membatalkan aksi peme- rintah Myanmar, tahun lalu. Ketika itu, pemerintah me- nyatakan NLD sebagai partai terlarang setelah memboikot pemilu yang dinilai tidak jujur dan adil. Adapun bagi Suu Kyi, lampu hijau dari Komisi Pemilihan Umum Myanmar sangat ber- arti. Sebab pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu kini berpeluang mendapat kursi di parlemen. Apalagi Suu Kyi juga telah menyatakan diri- nya akan berpartisipasi dalam pemilu tahun depan. Pemberian kelonggaran bagi NLD dan Suu Kyi semakin memperkuat citra positif ter- hadap pemerintah Myanmar. Negara yang akan menjadi Ketua ASEAN pada 2014 itu dinilai cukup aktif dalam mem- buktikan janji reformasi. Hal itu juga diyakini Suu Kyi. Saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton ke tempat tinggalnya, Suu Kyi mengaku optimistis demokrasi akan tiba di Myanmar. “Saya sangat yakin bahwa jika kami bekerja sama... tidak akan kembali ke masa bela- kang dan jalan akan menuju demokrasi,” kata Suu Kyi saat itu. Pada Senin (12/12), peng- urus partai NLD menyatakan memilih gambar merak peta- rung yang tengah menatap bin- tang putih sebagai simbol baru partai. Sebelumnya, logo NLD adalah gambar topi bambu, yang digunakan kelompok pendukung Suu Kyi yang menolak Pemilu 2010. Partai NLD pernah me- menangi Pemilu 1990, tetapi pemerintah Myanmar yang dikuasai rezim militer tidak mengizinkan NLD mengambil alih pemerintahan. Karena itu pada pemilu November 2010, NLD menolak berpartisipasi. (Drd/Bangkok Post/I-5) DIGENDONG: Seorang bocah yang kurus kering digendong neneknya di rumah sakit Distrik Wajir, Kenya. Kemarau dan kebijakan distribusi yang buruk membuat kelaparan menyebar di Afrika Timur itu. Partai Suu Kyi Bisa Ikut Pemilu 9 Juta Warga Afrika Terancam Kelaparan Krisis menyebabkan sekitar 1 juta anak diperkirakan bakal mengalami kekurangan gizi tahun depan. 10 RABU, 14 DESEMBER 2011 I NTER NASIONAL AP/SAYYID ABDUL AZIM AP/KHIN MAUNG WIN MILITER Iran akan menggelar latihan guna meningkatkan kemampuan dalam menutup jalur pelayaran di Selat Hor- muz, selat sempit yang sangat penting bagi lalu lintas minyak dunia. “Kami akan segera meng- gelar latihan militer untuk menutup Selat Hormuz. Jika dunia menginginkan kawasan ini tidak aman, kami akan membuatnya demikian,” ung- kap Parviz Sorouri, anggota Komisi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional parle- men Iran, seperti dikutip kan- tor berita Fars, kemarin. Latihan itu digelar di tengah aksi Israel dan Amerika Serikat yang terus meningkatkan an- caman mereka terhadap ‘Nege- ri para Mullah’. Kedua sekutu tersebut menuduh Iran tengah mengembangkan senjata nuklir dan menyerukan sanksi meski mereka juga memilikinya. Washington berulang kali menyatakan aksi militer me- rupakan opsi utama yang dimiliki Gedung Putih untuk mencegah kemajuan teknologi nuklir Iran. Di lain pihak, Iran telah menegaskan bahwa program nuklirnya ditujukan untuk energi listrik. Teheran juga balik mengancam akan menye- rang 32 pangkalan militer AS yang berada di Timur Tengah. Teheran juga mengancam akan menutup Selat Hormuz jika menjadi sasaran serangan militer kedua sekutu terse- but. Sebagai catatan, selat ini dilayari oleh sekitar 40% perdagangan minyak dunia. Rencana latihan menutup selat tersebut juga diungkap di tengah ketegangan AS-Iran soal pesawat mata-mata (drone) Washington yang dijatuhkan Iran. Sumber-sumber militer dan pemerintah Iran mengatakan latihan militer yang digelar setelah insiden jatuhnya drone AS itu bertujuan untuk meng- ingatkan Washington bahwa Iran tidak lagi gentar pada kapal-kapal perang AS. Washington telah mengerah- kan sejumlah kapal perang ke Teluk Persia untuk mencegah penutupan selat yang sangat strategis tersebut. Kekuatan angkatan laut Iran sudah diakui musuh- musuhnya. Menurut laporan Washington Institute for the Near East Policy pada 2008, dalam dua dekade sejak Irak melancarkan perang dengan Iran, kemampuan angkatan laut Iran meningkat pesat. Me- reka bahkan mampu melawan kapal-kapal perang yang lebih besar. (Fars/Hde/I-5) KANADA menjadi negara pertama yang menyatakan me- ngundurkan diri dari Protokol Kyoto. Pengunduran tersebut diduga akan menjadi pukulan berat bagi kesepakatan global dalam mengantisipasi pema- nasan global. Pernyataan itu dikemukakan Menteri Lingkungan Kanada Pater Kent, kemarin, setelah menghadiri pertemuan Perse- rikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim di Durban, Afrika Selatan. “Sebagaimana kami kata- kan, (Protokol) Kyoto bagi Ka- nada adalah masa lalu.... Kami sekarang memohon hak hu- kum kami, yaitu secara resmi menarik diri dari (Protokol) Kyoto,” ucap Kent kepada para wartawan. Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, yang tengah memacu sektor energi, me- ngatakan Kanada merasa keberatan dengan hukuman senilai C$14 miliar (sekitar US$13,6 miliar) pada traktat Kyoto bagi negara-negara yang tidak mengurangi emisi pada 2012. “Memenuhi target (Protokol) Kyoto pada 2012 tersebut akan sebanding dengan pengha- pusan banyak mobil truk, kendaraan lapangan, traktor, ambulans, mobil polisi, dan semua jenis kendaraan di jalan Kanada,” jelas Kent. Para aktivis lingkungan pun bereaksi menanggapi komentar Kent dan Harper. “Ini adalah aib nasional. Perdana Menteri Harper telah meludahi muka masyarakat dunia terkait de- ngan perubahan iklim yang telah menjadi isu hidup dan mati,” kata Graham Saul dari Climate Action Network Ka- nada. Para aktivis lingkungan juga mempertanyakan pernyataan Kent yang tidak menjelaskan secara rinci tentang Protokol Kyoto tidak berjalan baik. Pasalnya saat di Durban, utus- an Kanada itu tidak menyam- paikan keluhannya terkait dengan keberatan Protokol Kyoto. Sebagai negara produsen energi besar, Kanada telah men- jadi pembelot bidang penang- gulangan perubahan iklim. Se- belumnya, Kanada sudah lama mengeluhkan Protokol Kyoto yang mereka nilai tidak dilak- sanakan secara efektif dengan mengabaikan para pembuang emisi atau emiter. Selama ini Kanada dikenal sebagai pemasok minyak dan gas alam terbesar bagi Ame- rika Serikat (AS). Kanada juga tengah memacu meningkatkan produksi minyak mentah dari perusahaan Alberta’s Oil Sand. Namun, Asosiasi Produser Minyak Kanada (CAPP) me- nyatakan bahwa para emiter telah setuju memangkas emisi gas sehingga Kanada sendiri tidak mengalami kerugian. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menyesali keputusan Kanada yang ke- luar dari Protokol Kyoto. (Drd/ Reuters/I-5) SELAT HORMUZ: Satu kapal perang Iran dan sejumlah speedboat terlibat dalam latihan perang di Selat Hormuz, tahun lalu. Iran berencana kembali menggelar latihan untuk menutup selat strategis itu. Antisipasi Serangan Militer Iran Gelar Latihan Kanada Tinggalkan Protokol Kyoto MUNDUR: Menteri Lingkungan Kanada Peter Kent tengah mengumumkan penarikan diri negeri itu secara resmi dari Protokol Kyoto di gedung parlemen negeri itu di Kanada, kemarin. REUTERS/FARS NEWS REUTERS/CHRIS WATTIE

Upload: trinhtruc

Post on 27-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RABU, 14 DESEMBER 2011 9 Juta Warga Afrika Antisipasi ... filememilih gambar merak peta-rung yang tengah menatap bin-tang putih sebagai simbol baru partai. Sebelumnya, logo NLD adalah

MEMBERSIHKAN POTRET: Seorang anggota partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) membersihkan potret Aung San Suu Kyi di markas partai itu di Yangon, November lalu. Penguasa Myanmar, kemarin, mengesahkan NLD untuk berlaga dalam pemilu sela mendatang.

HERYADI

KEKERINGAN, hasil panen yang buruk, harga pangan yang melambung tinggi,

dan penurunan remitansi kini tengah melanda lima negara Afrika yang berada di wilayah Sahel. Akibatnya, lebih dari 9 juta orang di lima negara negara tersebut diperkirakan terancam dilanda bencana kela-paran mulai tahun depan.

Warga yang terancam kela-

paran tersebut tinggal di Mau-ritania, Niger, Burkina Faso, Mali, dan Chad. Kelima negara tersebut hanya memiliki sedikit cadangan pangan, bahkan terancam kehabisan. Di sam-ping itu, harga pangan utama akan melonjak hingga 40%.

“Situasi pangan di kawasan itu sekali lagi sangat mence-maskan,” ungkap Eric Hazard, Manajer Keadilan Ekonomi Wilayah Oxfam, dalam konfe-rensi pers di Dakar, Senegal, kemarin. “Wilayah di kawasan

ini mengalami defi sit pangan sekitar 2,5 juta ton.”

Menurut prediksi lembaga nirlaba yang berkantor pusat di Inggris itu, di beberapa negara, terutama Chad dan Mauritania, produksi sereal anjlok hingga 50%.

Namun, menurut Hazard, situasi yang sesungguhnya paling mencemaskan terdapat di Niger. Separuh dari 6 juta penduduk negeri itu dalam kondisi sangat terancam.

Di Mali, warga yang teran-

cam kekurangan pangan men-capai 2,9 juta orang. Di Mau-ritania, sekitar 700 ribu orang atau lebih dari seperempat total jumlah penduduk negeri itu dilaporkan mengalami keku-rangan pangan yang sangat.

Kondisi mengenaskan seru-pa diungkapkan Badan Pangan Dunia (WFP). Menurut badan pangan PBB itu, 5-7 juta orang sangat rentan dengan dampak krisis yang terkait dengan per-ubahan iklim. Mereka berada dalam kondisi yang sangat membutuhkan bantuan. Krisis tersebut menyebabkan sekitar 1 juta anak diperkirakan bakal mengalami kekurangan gizi tahun depan.

RemitansiDi tengah terpaan kesulitan

pangan tersebut, situasi ber-tambah sulit lantaran remitansi yang biasa diterima warga di kawasan itu dari keluarga me-reka yang bekerja di luar negeri ikut berkurang. Berkurangnya remitansi tersebut dipicu kon-fl ik di Libia dan Pantai Gading. “Banyak dari orang-orang ini sangat mengandalkan remi-tansi dari keluarga mereka yang bekerja di Libia untuk membeli makanan. Karena situasi Libia yang tengah dilanda perang, banyak keluarga mereka kem-bali tanpa membawa pendapat-an. Itu artinya produksi pangan sangat sedikit dan uang untuk membeli pangan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali,” papar Marietou Diaby, Deputi Kepala Oxfam di Mali.

Upaya negara-negara yang berada di wilayah Sahel terse-but terus berjuang untuk mem-beri makan penduduknya juga dipersulit krisis ekonomi dan politik yang melanda negara-negara di kawasan Tanduk Afrika. Diperkirakan, sedikit-nya 13 juta warga yang tinggal di Somalia, Ethiopia, Kenya, dan Djibouti terancam kela-paran.

Untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar seperti yang terjadi pada 2005 dan 2010, Oxfam mendesak pemerintahan negara-negara di wilayah Sahel melakukan aksi darurat. Sebagai catatan, bencana kelaparan yang me-landa kawasan itu pada 2010 menimpa 10 juta warga. (Reu-ters/Hde/I-5)

[email protected]

KOMISI Pemilihan Umum Myanmar telah menyetujui permohonan Partai Liga Nasio-nal untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi untuk kembali terdaftar seba-gai partai politik. Persetujuan yang dilansir harian Myanmar New Light of Burma itu praktis membuat NLD dapat bersaing memperebutkan kursi parle-men dalam pemilihan sela awal tahun depan.

Terkait dengan telah sahnya NLD menjadi partai politik, juru bicara NLD mengatakan Suu Kyi berencana melakukan perjalanan ke ibu kota Myan-mar, Naypyidaw, untuk me-lengkapi proses pendaftaran.

Pengesahan tersebut sekali-gus membatalkan aksi peme-rintah Myanmar, tahun lalu. Ketika itu, pemerintah me-nyatakan NLD sebagai partai terlarang setelah memboikot pemilu yang dinilai tidak jujur dan adil.

Adapun bagi Suu Kyi, lampu hijau dari Komisi Pemilihan Umum Myanmar sangat ber-arti. Sebab pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu kini berpeluang mendapat kursi di parlemen. Apalagi Suu Kyi juga telah menyatakan diri-nya akan berpartisipasi dalam pemilu tahun depan.

Pemberian kelonggaran bagi

NLD dan Suu Kyi semakin memperkuat citra positif ter-hadap pemerintah Myanmar. Negara yang akan menjadi Ketua ASEAN pada 2014 itu dinilai cukup aktif dalam mem-buktikan janji reformasi.

Hal itu juga diyakini Suu Kyi. Saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton ke tempat tinggalnya, Suu Kyi mengaku optimistis demokrasi akan tiba di Myanmar.

“Saya sangat yakin bahwa jika kami bekerja sama... tidak akan kembali ke masa bela-kang dan jalan akan menuju demokrasi,” kata Suu Kyi saat itu.

Pada Senin (12/12), peng-urus partai NLD menyatakan memilih gambar merak peta-rung yang tengah menatap bin-tang putih sebagai simbol baru partai. Sebelumnya, logo NLD adalah gambar topi bambu, yang digunakan kelompok pendukung Suu Kyi yang menolak Pemilu 2010.

Partai NLD pernah me-menangi Pemilu 1990, tetapi pemerintah Myanmar yang dikuasai rezim militer tidak mengizinkan NLD mengambil alih pemerintahan. Karena itu pada pemilu November 2010, NLD menolak berpartisipasi. (Drd/Bangkok Post/I-5)

DIGENDONG: Seorang bocah yang kurus kering digendong neneknya di rumah sakit Distrik Wajir, Kenya. Kemarau dan kebijakan distribusi yang buruk membuat kelaparan menyebar di Afrika Timur itu.

Partai Suu Kyi Bisa Ikut Pemilu

9 Juta Warga Afrika Terancam Kelaparan

Krisis menyebabkan sekitar 1 juta anak diperkirakan bakal mengalami kekurangan gizi tahun depan.

10 RABU, 14 DESEMBER 2011INTERNASIONAL

AP/SAYYID ABDUL AZIM

AP/KHIN MAUNG WIN

MILITER Iran akan menggelar latihan guna meningkatkan kemampuan dalam menutup jalur pelayaran di Selat Hor-muz, selat sempit yang sangat penting bagi lalu lintas minyak dunia.

“Kami akan segera meng-gelar latihan militer untuk menutup Selat Hormuz. Jika dunia menginginkan kawasan ini tidak aman, kami akan membuatnya demikian,” ung-kap Parviz Sorouri, anggota Komisi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional parle-men Iran, seperti dikutip kan-tor berita Fars, kemarin.

Latihan itu digelar di tengah aksi Israel dan Amerika Serikat yang terus meningkatkan an-caman mereka terhadap ‘Nege-ri para Mullah’. Kedua sekutu tersebut menuduh Iran tengah mengembangkan senjata nuklir dan menyerukan sanksi meski

mereka juga memilikinya. Washington berulang kali

menyatakan aksi militer me-rupakan opsi utama yang dimiliki Gedung Putih untuk mencegah kemajuan teknologi nuklir Iran.

Di lain pihak, Iran telah menegaskan bahwa program nuklirnya ditujukan untuk energi listrik. Teheran juga balik mengancam akan menye-rang 32 pangkalan militer AS yang berada di Timur Tengah.

Teheran juga mengancam akan menutup Selat Hormuz jika menjadi sasaran serangan militer kedua sekutu terse-but. Sebagai catatan, selat ini dilayari oleh sekitar 40% perdagang an minyak dunia.

Rencana latihan menutup selat tersebut juga diungkap di tengah ketegangan AS-Iran soal pesawat mata-mata (drone) Washington yang dijatuhkan

Iran. Sumber-sumber militer dan

pemerintah Iran mengatakan latihan militer yang digelar setelah insiden jatuhnya drone AS itu bertujuan untuk meng-ingatkan Washington bahwa Iran tidak lagi gentar pada kapal-kapal perang AS.

Washington telah mengerah-kan sejumlah kapal perang ke Teluk Persia untuk mencegah penutupan selat yang sangat strategis tersebut.

Kekuatan angkatan laut Iran sudah diakui musuh-musuhnya. Menurut laporan Washington Institute for the Near East Policy pada 2008, dalam dua dekade sejak Irak melancarkan perang dengan Iran, kemampuan angkatan laut Iran meningkat pesat. Me-reka bahkan mampu melawan kapal-kapal perang yang lebih besar. (Fars/Hde/I-5)

KANADA menjadi negara pertama yang menyatakan me-ngundurkan diri dari Protokol Kyoto. Pengunduran tersebut diduga akan menjadi pukulan berat bagi kesepakatan global dalam mengantisipasi pema-nasan global.

Pernyataan itu dikemukakan Menteri Lingkungan Kanada Pater Kent, kemarin, setelah menghadiri pertemuan Perse-rikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim di Durban, Afrika Selatan.

“Sebagaimana kami kata-kan, (Protokol) Kyoto bagi Ka-nada adalah masa lalu.... Kami sekarang memohon hak hu-kum kami, yaitu secara resmi menarik diri dari (Protokol) Kyoto,” ucap Kent kepada para wartawan.

Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, yang te ngah memacu sektor energi, me-ngatakan Kanada merasa keberatan dengan hukuman senilai C$14 miliar (sekitar US$13,6 miliar) pada traktat

Kyoto bagi negara-negara yang tidak mengurangi emisi pada 2012.

“Memenuhi target (Protokol) Kyoto pada 2012 tersebut akan sebanding dengan pengha-pusan banyak mobil truk, kendaraan lapangan, traktor, ambulans, mobil polisi, dan semua jenis kendaraan di jalan Kanada,” jelas Kent.

Para aktivis lingkungan pun bereaksi menanggapi komentar Kent dan Harper. “Ini adalah aib nasional. Perdana Menteri Harper telah meludahi muka masyarakat dunia terkait de-ngan perubahan iklim yang telah menjadi isu hidup dan mati,” kata Graham Saul dari Climate Action Network Ka-nada.

Para aktivis lingkungan juga mempertanyakan pernyataan Kent yang tidak menjelaskan secara rinci tentang Protokol Kyoto tidak berjalan baik. Pasalnya saat di Durban, utus-an Kanada itu tidak menyam-paikan keluhannya terkait

dengan keberatan Protokol Kyoto.

Sebagai negara produsen energi besar, Kanada telah men-jadi pembelot bidang penang-gulangan perubahan iklim. Se-belumnya, Kanada sudah lama mengeluhkan Protokol Kyoto yang mereka nilai tidak dilak-sanakan secara efektif dengan mengabaikan para pembuang emisi atau emiter.

Selama ini Kanada dikenal sebagai pemasok minyak dan gas alam terbesar bagi Ame-rika Serikat (AS). Kanada juga tengah memacu meningkatkan produksi minyak mentah dari perusahaan Alberta’s Oil Sand.

Namun, Asosiasi Produser Minyak Kanada (CAPP) me-nyatakan bahwa para emiter telah setuju memangkas emisi gas sehingga Kanada sendiri tidak mengalami kerugian.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China menyesali keputusan Kanada yang ke-luar dari Protokol Kyoto. (Drd/Reuters/I-5)

SELAT HORMUZ: Satu kapal perang Iran dan sejumlah speedboat terlibat dalam latihan perang di Selat Hormuz, tahun lalu. Iran berencana kembali menggelar latihan untuk menutup selat strategis itu.

Antisipasi SeranganMiliter Iran Gelar Latihan

Kanada Tinggalkan Protokol Kyoto

MUNDUR: Menteri Lingkungan Kanada Peter Kent tengah mengumumkan penarikan diri negeri itu secara resmi dari Protokol Kyoto di gedung parlemen negeri itu di Kanada, kemarin.

REUTERS/FARS NEWS

REUTERS/CHRIS WATTIE