rabies

30
RABIES Disusun Oleh : Ary Nahdiyani Amalia

Upload: mila-hp

Post on 05-Dec-2014

25 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rabies

RABIESDisusun Oleh :

Ary Nahdiyani Amalia

Page 2: Rabies

DEFINISI

Infeksi virus pada otak yang menyebabkan iritasi dan peradangan otak dan medulla spinalis

Menurut cara penularannya termasuk golongan zoonosis langsung (direct zoonosis) sedangkan menurut reservoir utamanya rabies digolongkan dalam antropozoonosis.

Rabies dapat ditularkan oleh satwa liar (wild life zoonosis), hewan piaraan (domesticated animal zoonosis) maupun hewan yang hidup dipemukiman manusia (domiciliated zoonosis)

Page 3: Rabies

EPIDEMIOLOGI

Tahun 2000, World Health Organization (WHO) setiap tahun di dunia terdapat sekurang-kurangnya 50.000 orang meninggal karena rabies.

Rabies bisa terjadi disetiap musim atau iklim, dan kepekaan terhadap rabies kelihatannya tidak berkaitan dengan usia, seks atau ras.

Page 4: Rabies

Menurut laporan Depkes RI, kasus gigitan rabies ke manusia mencapai jumlah 20.926 kasus gigitan per tahun pada tahun 2010 yang terlaporkan kepada Dinas-Dinas Kesehatan di seluruh Kabupaten di Indonesia.

Page 5: Rabies

ETIOLOGI

Virus rabies merupakan virus RNA, termasuk dalam familia Rhabdoviridae, genus Lyssa.

Virus berbentuk peluru atau silindris dengan salah satu ujungnya berbentuk kerucut dan pada potongan melintang berbentuk bulat atau elip (lonjong).

Pada suhu 600 C virus mati dalam waktu 1 jam dan dalam penyimpanan kering beku (freezedried) atau pada suhu 40 C dapat tahan selama bebarapa tahun.

Page 6: Rabies

ETIOLOGI

Virus peka terhadap sinar ultraviolet, zat pelarut lemak, alkohol 70 %, yodium, fenol dan klorofrom.

Page 7: Rabies

STRUKTUR DAN KOMPOSISI VIRUS RABIES

Page 8: Rabies

SKEMA PATOGENESIS INFEKSI VIRUS RABIES

Page 9: Rabies

PATOGENESIS Cara penularan melalui gigitan dan non gigitan

Page 10: Rabies

MASA INKUBASI

Masa inkubasi pada manusia yang khas adalah 1-2 bulan tetapi bisa 1 minggu atau selama beberapa tahun (mungkin 6 tahun atau lebih). Biasanya lebih cepat pada anak-anak dari pada dewasa.

Masa inkubasi tergantung dari lamanya pergerakan virus dari luka sampai ke otak : gigitan dikaki masa inkubasi kira-kira 60 hari, gigitan di tangan masa inkubasi 40 hari, gigitan di kepala masa inkubasi kira-kira 30 hari.

Page 11: Rabies

Masa inkubasi tergantung pada : umur pasien, latar belakang genetik, status immun, strain virus yang terlibat, jarak yang harus ditempuh virus dari titik pintu

masuknya ke susunan saraf pusat.

Page 12: Rabies

GEJALA KLINIS RABIES PADA MANUSIA

1. Stadium ProdromalGelisah, demam, malaise, mual, sakit kepala, gatal, merasa seperti terbakar, kedinginan, kondisi tubuh lemah dan rasa nyeri di tenggorokan selama beberapa hari.

2. Stadium SensorisNyeri, rasa panas disertai kesemutan pada tempat bekas luka disusul dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap ransangan sensoris.

Page 13: Rabies

3. Stadium EksitasiTonus otot-otot dan aktifitas simpatik meningkat, hiperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi, dilatasi pupil, hidrofobia, photophobia. Pada stadium ini dapat terjadi apneu, sianosis, kejang dan takikardi, cardiac arrest, tingkah laku penderita tidak rasional kadang-kadang maniakal disertai dengan respons yang berlebihan.

Page 14: Rabies

4. Stadium ParalisSebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi. Kadangkadang ditemukan juga kasus tanpa gejala-gejala eksitasi, melainkan paresis otot-otot yang bersifat progresif. Hal ini karena gangguan sumsum tulang belakang yang memperlihatkan gejala paresis otot-otot pernafasan.

Page 15: Rabies

GEJALA KLINIS RABIES PADA HEWAN

Anjing muda lebih relatif lebih peka dibandingkan hewan dewasa. Masa inkubasi rata-rata 3 s.d 6 minggu dengan variasi yang tinggi. Virus rabies dijumpai pada air liur anjing segera setelah gejala klinis tampak.

Ada tiga bentuk rabies pada hewan yaitu : Furious rabies (bentuk ganas) Dumb rabies (bentuk tenang) Asimtomatik rabies

Page 16: Rabies

BENTUK GANAS (FURIOUS RABIES)

Masa eksitasi panjang, kebanyakan akan mati dalam 2-5 hari setelah tanda-tanda terlihat. Hewan menjadi penakut /galak; Senang bersembunyi di tempat-tempat yang dingin,

gelap dan menyendiri tetapi dapat menjadi agresif; Tidak menurut perintah majikannya; Nafsu makan hilang;

Page 17: Rabies

Air liur meleleh tak terkendali; Hewan akan menyerang benda yang ada

disekitarnya dan memakan barang, benda-bendaasing seperti batu, kayu dsb;

Menyerang dan menggigit barang bergerak apa saja yang dijumpai;

Kejang-kejang disusul dengan kelumpuhan; ekor diantara 2 (dua) paha.

Page 18: Rabies

Bentuk Diam (Dumb Rabies) Masa eksitasi pendek, paralisa cepat terjadi. Bersembunyi di tempat yang gelap dan sejuk Kejang-kejang berlangsung sangat singkat, bahakan

sering tidak terlihat. Lumpuh, tidak dapat menelan, mulut terbuka. Air liur keluar terus menerus (berlebihan).

Bentuk Asimtomatis: Hewan tidak menunjukkan gejala sakit dan atau

hewan tiba-tiba mati.

Page 19: Rabies

Rabies Pada Kucing mempunyai gejala atau tanda-tanda yang hampir sama dengan gejala pada anjing, seperti : menyembunyikan diri, banyak mengeong, mencakar-cakar lantai dan menjadi agresif.

Page 20: Rabies

DIAGNOSIS

Darah rutin : dapat ditemukan peningkatan leukosit (8000 – 13000/mm) dan penurunan hemoglobin serta hematokrit.

Urinalisis : dapat ditemukan albuminuria dan sedikit leukosit.

Mikrobiologi : Kultur virus rabies dari air liur penderita dalam waktu 2 minggu setelah onset.

Histologi : dapat ditemukan tanda patognomonik berupa badan Negri (badan inklusi dalam sitoplasma eosinofil) pada sel neuron

Page 21: Rabies

Serologi : DFA Testing and RT-PCR melaluii biopsy kulit, Reverse-Transcription Polymerase Chain Reaction (RTPCR) dalam saliva.

Cairan serebrospinal : Rabies Virus–Specific Antibodies dalam serum dan LCS (Rapid fluorescent focus inhibition test/RFFIT), dapat ditemukan monositosis sedangkan protein dan glukosa dalam batas normal.

Page 22: Rabies

PENATALAKSANAAN RABIES

Berikut ini beberapa tips dan langkah-langkah penanganan luka gigitan:

Segera luka dibersihkan, bisa menggunakan sabun/deterjen, dibilas dgn air bersihmengalir 5-10 menit. Lalu dikeringkan dgn kain/tissue bersih dan dapat ditambahkan antiseptik betadin ataupun alkohol 70%.

Page 23: Rabies

Lakukan eksplorasi pada luka. lakukan pembersihan dgn NaCl 0,9%, atau dgn H2O2 3%.

Luka yg ada jangan dijahit, kalau luka terlalu lebar bisa dilakukan penjahitan secara longgar dgn menggunakan benang non absorbable, dan dipasang drain.

Dapat dikombinasikan dgn antibiotik, untuk mencegah adanya infeksi kuman atau bakteri yg lain.

Page 24: Rabies

PENCEGAHAN RABIES

Pencegahan primer Pencegahan sekunder Penceghan tersier

Page 25: Rabies

Pencegahan Primer

Memusnahkan anjing, kucing, kera atau hewan sebangsanya yang masuk tanpa izin ke daerah bebas rabies.Melaksanakan vaksinasi terhadap setiap anjing, kucing dan kera, 70% populasi yang ada dalam jarak minimum 10 km disekitar lokasi kasus.Anjing peliharaan, tidak boleh dibiarkan lepas berkeliaran, harus didaftarkan ke Kantor Kepala Desa/Kelurahan atau Petugas Dinas Peternakan setempat.

Page 26: Rabies

Anjing harus diikat dengan rantai yang panjangnya tidak boleh lebih dari 2 meter. Anjing yang hendak dibawa keluar halaman harus diikat dengan rantai tidak lebih dari 2 meter dan moncongnya harus menggunakan berangus (beronsong).

Menangkap dan melaksanakan observasi hewan tersangka menderita rabies, selama 10 sampai 14 hari, terhadap hewan yang mati selama observasi atau yang dibunuh, maka harus diambil spesimen untuk dikirimkan ke laboratorium terdekat untuk diagnosa.

Page 27: Rabies

Pencegahan Sekunder

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk meminimalkan resiko tertularnya rabies adalah mencuci luka gigitan dengan sabun atau dengan deterjen selama 5-10 menit dibawah air mengalir/diguyur. Kemudian luka diberi alkohol 70% atau Yodium tincture. Setelah itu pergi secepatnya ke Puskesmas atau Dokter yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan

Page 28: Rabies

Pencegahan Tersier

Membatasi atau menghalangi perkembangan ketidakmampuan, kondisi, atau gangguan sehingga tidak berkembang ke tahap lanjut yang membutuhkan perawatan intensif yang mencakup pembatasan terhadap ketidakmampuan dengan menyediakan rehabilitasi.

Page 29: Rabies

PROGNOSIS

Penyakit rabies tidak dapat disembuhkan sehingga prognosisnya jelek.

Tanpa pencegahan, penderita hanya bertahan sekitar 8 hari, sedangkan dengan penangan suportif, penderita dapat bertahan hingga beberapa bulan. Sebelum ditemukan pengobatan, kematian biasanya terjadi dalam 3-10 hari.

Page 30: Rabies