putusan give away haji - perkara nomor 23-kppu-l-2010 · c. surat terlapor ii nomor: 001/gbl-give...

54
Halaman 1 dari 54 P U T U S A N Perkara Nomor: 23/KPPU-L/2010 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (selanjutnya disebut Komisi) yang memeriksa dugaan pelanggaran terhadap Pasal 19 Huruf (d) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (selanjutnya disebut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999) terkait Persetujuan Perpanjangan Give Away Haji oleh PT Garuda Indonesia (Persero) kepada PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima untuk Periode Tahun 2009/2010 dan Periode Tahun 2010/2011, yang dilakukan oleh: ------------------------------------------------------------------------- 1. Terlapor I: PT Garuda Indonesia (Persero), yang beralamat di Gedung Garuda Indonesia Jalan Kebon Sirih No. 44 Jakarta 10110; -------------------------------------------- 2. Terlapor II: PT Gaya Bella Diantama, yang beralamat di Jalan Ring Road Selatan, Rukaman Tamantirto Kasihan, Bantul, Yogyakarta;-------------------------------------------- 3. Terlapor III: PT Uskarindo Prima, yang beralamat di Jalan Prof. Dr. Latumenten No. 7R, Jakarta 11320; ----------------------------------------------------------------------------------- telah mengambil Putusan sebagai berikut: -------------------------------------------------------------- Majelis Komisi: -------------------------------------------------------------------------------------------- Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini;------------------ Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan; -------------------------------- Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan;------------------------------------- Setelah membaca tanggapan/pembelaan para Terlapor; -------------------------------------- Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut “BAP”);--------------- TENTANG DUDUK PERKARA 1. Menimbang Komisi telah menerima laporan mengenai adanya dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang berkaitan dengan Persetujuan Perpanjangan Give Away Haji oleh PT Garuda Indonesia (Persero) kepada PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima untuk Periode Tahun 2009/2010 dan Periode Tahun 2010/2011;--------------------------------------------------------------------------------------------- 2. Menimbang bahwa setelah Komisi melakukan penelitian dan klarifikasi, laporan dinyatakan lengkap dan jelas; ---------------------------------------------------------------------- SALINAN

Upload: others

Post on 11-Feb-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 1 dari 54

P U T U S A N

Perkara Nomor: 23/KPPU-L/2010

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (selanjutnya disebut Komisi)

yang memeriksa dugaan pelanggaran terhadap Pasal 19 Huruf (d) Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

(selanjutnya disebut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999) terkait Persetujuan

Perpanjangan Give Away Haji oleh PT Garuda Indonesia (Persero) kepada PT Gaya Bella

Diantama dan PT Uskarindo Prima untuk Periode Tahun 2009/2010 dan Periode Tahun

2010/2011, yang dilakukan oleh: -------------------------------------------------------------------------

1. Terlapor I: PT Garuda Indonesia (Persero), yang beralamat di Gedung Garuda

Indonesia Jalan Kebon Sirih No. 44 Jakarta 10110; --------------------------------------------

2. Terlapor II: PT Gaya Bella Diantama, yang beralamat di Jalan Ring Road Selatan,

Rukaman Tamantirto Kasihan, Bantul, Yogyakarta;--------------------------------------------

3. Terlapor III: PT Uskarindo Prima, yang beralamat di Jalan Prof. Dr. Latumenten No.

7R, Jakarta 11320;-----------------------------------------------------------------------------------

telah mengambil Putusan sebagai berikut: --------------------------------------------------------------

Majelis Komisi: --------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini;------------------ Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan; -------------------------------- Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan;------------------------------------- Setelah membaca tanggapan/pembelaan para Terlapor; -------------------------------------- Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan (selanjutnya disebut “BAP”);---------------

TENTANG DUDUK PERKARA

1. Menimbang Komisi telah menerima laporan mengenai adanya dugaan pelanggaran

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang berkaitan dengan Persetujuan Perpanjangan

Give Away Haji oleh PT Garuda Indonesia (Persero) kepada PT Gaya Bella Diantama

dan PT Uskarindo Prima untuk Periode Tahun 2009/2010 dan Periode Tahun

2010/2011;---------------------------------------------------------------------------------------------

2. Menimbang bahwa setelah Komisi melakukan penelitian dan klarifikasi, laporan

dinyatakan lengkap dan jelas; ----------------------------------------------------------------------

SALINAN

Page 2: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 2 dari 54

3. Menimbang bahwa atas laporan yang lengkap dan jelas tersebut, Rapat Koordinasi

tanggal 17 Maret 2010 menindaklanjuti dan menetapkan laporan tersebut ke tahap

Pemeriksaan Pendahuluan (vide bukti A2); --------------------------------------------------------

4. Menimbang bahwa selanjutnya, Komisi menerbitkan Penetapan KPPU Nomor:

66/KPPU/PEN/III/2010 tanggal 25 Maret 2010 untuk melakukan Pemeriksaan

Pendahuluan Perkara Nomor 23/KPPU-L/2010 terhitung sejak tanggal 25 Maret 2010

sampai dengan tanggal 06 Mei 2010 (vide bukti A2);---------------------------------------------

5. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Pendahuluan, Komisi menerbitkan

Keputusan Nomor: 134/KPPU/KEP/III/2010 tanggal 25 Maret 2010 tentang Penugasan

Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor

23/KPPU-L/2010 (vide bukti A3); -------------------------------------------------------------------

6. Menimbang bahwa untuk membantu Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Pendahuluan,

Sekretariat Komisi menerbitkan Surat Tugas Nomor: 430/SJ/ST/III/2010 tanggal 25 Maret

2010 yang menugaskan staf Sekretariat Komisi membantu Tim Pemeriksa dalam

Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 23/KPPU-L/2010 (vide bukti A4); --------------

7. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa

menemukan adanya bukti awal yang cukup terhadap pelanggaran Pasal 19 huruf d

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (vide bukti A23);--------------------------------------

8. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pendahuluan, Tim Pemeriksa

merekomendasikan kepada Rapat Komisi agar pemeriksaan dilanjutkan ke tahap

Pemeriksaan Lanjutan (vide bukti A23); ---------------------------------------------------------

9. Menimbang bahwa atas dasar rekomendasi Tim Pemeriksa tersebut, Komisi menyetujui

dan menerbitkan Penetapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor:

95/KPPU/PEN/V/2010 tanggal 07 Mei 2010 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara

Nomor 23/KPPU-L/2010, terhitung sejak tanggal 07 Mei 2010 sampai dengan 02

Agustus 2010 (vide bukti A24); -------------------------------------------------------------------

10. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan

Keputusan Nomor: 174/KPPU/KEP/V/2010 tanggal 07 Mei 2010 tentang Penugasan

Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor

23/KPPU-L/2010 (vide bukti A25);------------------------------------------------------------------

11. Menimbang bahwa untuk membantu Tim Pemeriksa dalam Pemeriksaan Lanjutan,

Sekretariat Komisi menerbitkan Surat Tugas Nomor: 664/SJ/ST/V/2010 tanggal 07 Mei

2010 yang menugaskan staf Sekretariat Komisi membantu Tim Pemeriksa dalam

Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 23/KPPU-L/2010 (vide bukti A26);------------------

Page 3: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 3 dari 54

12. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa

merekomendasikan kepada Rapat Komisi agar pemeriksaan dilanjutkan ke tahap

Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan; -------------------------------------------------------------

13. Menimbang atas dasar rekomendasi Tim Pemeriksa tersebut, Komisi menyetujui dan

menerbitkan Keputusan Nomor: 272.1/KPPU/Kep/VIII/2010 tanggal 03 Agustus 2010

tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 23/KPPU-L/2010, terhitung

sejak tanggal 03 Agustus 2010 sampai dengan 17 September 2010 (vide bukti A35);-----

14. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi

menerbitkan Keputusan Nomor: 272.2/KPPU/Kep/VIII/2010 tanggal 03 Agustus 2010

tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa dalam Perpanjangan

Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 23/KPPU-L/2010 (vide bukti A36);-------------------

15. Menimbang bahwa untuk membantu Tim Pemeriksa dalam Perpanjangan Pemeriksaan

Lanjutan, Sekretariat Komisi menerbitkan Surat Tugas Nomor: 1160.2/SJ/ST/VIII/2010

tanggal 03 Agustus 2010 yang menugaskan staf Sekretariat Komisi membantu Tim

Pemeriksa dalam Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 23/KPPU-L/2010

(vide bukti A37);-------------------------------------------------------------------------------------

16. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan, Pemeriksaan Lanjutan, dan

Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah mendengar keterangan para

Terlapor dan keterangan para Saksi (vide bukti B1 s/d B18); ---------------------------------

17. Menimbang bahwa identitas serta keterangan para Terlapor dan para Saksi telah dicatat

dalam BAP yang telah diakui kebenarannya dan ditandatangani oleh para Terlapor, para

Saksi, dan Pemerintah (vide bukti B1 s/d B18); -------------------------------------------------

18. Menimbang bahwa dalam Pemeriksaan Pendahuluan, Pemeriksaan Lanjutan, dan

Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa telah mendapatkan, meneliti dan

menilai sejumlah surat dan atau dokumen, BAP serta bukti-bukti lain yang telah

diperoleh selama pemeriksaan dan penyelidikan; -----------------------------------------------

19. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Lanjutan dan Perpanjangan

Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa membuat Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan

yang pada pokoknya berisi: ------------------------------------------------------------------------

19.1. Fakta-Fakta dalam Pemeriksaan; ----------------------------------------------------

19.1.1. Identitas Terlapor; ------------------------------------------------------------------

19.1.1.1. Terlapor I, PT Garuda Indonesia (Persero), beralamat

di Gedung Garuda Indonesia Jalan Kebon Sirih No. 44

Jakarta 10110, adalah BUMN yang didirikan untuk

mendapatkan keuntungan dan memberikan kontribusi

Page 4: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 4 dari 54

terhadap penerimaan Negara juga memiliki kewajiban

yang terkait dengan kemanfaatan umum (public service

obligation), yaitu dengan melayani rute-rute penerbangan

sesuai kebutuhan masyarakat umum meskipun tidak selalu

menguntungkan secara komersial (vide bukti B3, B18); ----

19.1.1.2. Terlapor II, PT Gaya Bella Diantama, beralamat di Jalan

Ring Road Selatan, Rukaman Tamantirto Kasihan, Bantul,

Yogyakarta, adalah pelaku usaha berdasarkan peraturan

perundang-undangan Republik Indonesia berupa suatu

perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta

Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 156 tanggal 21 Mei

1991 yang dibuat Notaris Teguh Hartanton S.H. serta

dengan Akta Perubahan Terakhir Nomor 11 tanggal 20

Maret 1999 yang dibuat oleh Notaris Ny. Suparyatun, S.H.,

yang melakukan kegiatan usaha antara lain di bidang

industri, perdagangan umum, kontraktor, bidang jasa dan

pengangkutan (vide bukti B4, C9);-----------------------------

19.1.1.3. Terlapor III, PT. Uskarindo Prima, beralamat di Jalan

Prof. Dr. Latumenten No. 7R, Jakarta 11320, adalah pelaku

usaha berdasarkan peraturan perundang-undangan

Republik Indonesia berupa suatu perseroan terbatas yang

didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas

Nomor 16 tanggal 19 Oktober 1987 yang dibuat oleh

Notaris Jacinta Susanti, S.H. yang melakukan kegiatan

usaha antara lain di bidang perdagangan umum,

perdagangan komisi dan keagenan, supplier atau

leveransir, grosir, distributor, dan industri (vide bukti B5,

C8);-----------------------------------------------------------------

19.1.2. Dugaan Pelanggaran Awal; -----------------------------------------------------

19.1.2.1. Adanya dugaan pelanggaran Pasal 19 Huruf (d) Undang-

undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh

Terlapor I dengan memperpanjang kontrak Terlapor II dan

Terlapor III dalam hal Persetujuan Perpanjangan Give

Away Haji untuk periode tahun 2009/2010 dan periode

tahun 2010/2011 (vide bukti L6); -----------------------------------------

Page 5: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 5 dari 54

19.1.3. Latar Belakang Perkara ; ---------------------------------------------------

19.1.3.1. Majelis Komisi Perkara No. 09/KPPU-L/2008 pada

tanggal 24 September 2008 memutuskan Terlapor II dan

Terlapor III terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar

Pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang

Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak

sehat dalam pelaksanaan Tender Give Away Haji Tahun

2007 (vide bukti L6):---------------------------------------------

19.1.3.2. Majelis Komisi perkara tersebut menghukum Terlapor II

untuk membayar denda sebesar Rp 500.000.000,- (lima

ratus juta rupiah) dan Terlapor III sebesar Rp

400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) (vide bukti L6);----

19.1.3.3. Majelis Komisi hanya memberikan saran kepada Terlapor I

untuk menerapkan secara konsisten ketentuan dalam RFP

Pengadaan Give Away Haji pada periode berikutnya (vide

bukti L6); ----------------------------------------------------------

19.1.3.4. Selanjutnya, Terlapor II mengajukan keberatan ke

Pengadilan Negeri (PN) Bantul pada tanggal 4 Nopember

2008, dan Terlapor III mengajukan keberatan ke

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat tanggal 20 Oktober

2008 atas putusan Majelis Komisi perkara No. 09/KPPU-

L/2008 tersebut (vide bukti L6);--------------------------------

19.1.3.5. Pengadilan Negeri Jakarta Barat mengabulkan permohonan

keberatan Terlapor II dan Terlapor III, selanjutnya

membebaskan Terlapor II dan Terlapor III dari sanksi

denda melalui Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat

Nomor: 002/Pdt.P/KPPU/2008/PN.JKT.BAR pada tanggal

23 Maret 2009 (vide bukti L6); ---------------------------------

19.1.3.6. KPPU menyatakan keberatan atas Putusan PN Jakarta

Barat dan mengajukan Kasasi kepada Mahkamah Agung

(MA), dan Majelis Hakim Mahkamah Agung mengabulkan

permohonan Kasasi KPPU dan membatalkan Putusan

Pengadilan Negeri Jakarta Barat melalui Putusan Nomor:

582 K/PDT.SUS/2009 tanggal 28 September 2009 (vide

bukti L6); ----------------------------------------------------------

Page 6: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 6 dari 54

19.1.4. Kronologis Proses Persetujuan Perpanjangan Give Away Haji

Untuk Periode Tahun 2009/2010 dan Periode Tahun 2010/2011; ---

19.1.4.1. Surat undangan Terlapor I kepada Terlapor II dengan

Nomor: GARUDA/IBG-20008/09 tanggal 17 Februari

2009 perihal Klarifikasi dan Negosiasi yang akan

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Februari 2009 jam

14.00 WIB bertempat di Gedung Menara Cardig Lantai

Mezanin Jalan Raya Halim Perdana Kusuma Jakarta (vide

bukti B4, C5); -----------------------------------------------------

19.1.4.2. Surat undangan Terlapor I kepada Terlapor III dengan

Nomor: GARUDA/IBG-20007/09 tanggal 17 Februari

2009 perihal Klarifikasi dan Negosiasi yang akan

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Februari 2009 jam

14.00 WIB bertempat di Gedung Menara Cardig Lantai

Mezanin Jalan Raya Halim Perdana Kusuma Jakarta (vide

bukti B5, C4); -----------------------------------------------------

19.1.4.3. Berdasarkan Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Harga

Perpanjangan Perjanjian Pengadaan Give Away Haji

Tahun 2009/2010 tertanggal 18 Februari 2009, disepakati

beberapa hal sebagai berikut (vide bukti B3, B18, C5); -----

a. Disepakati kontrak perjanjian diperpanjang untuk

kebutuhan Give Away Haji periode tahun 2009 dan

periode tahun 2010 (perpanjangan kontrak 2 tahun).

b. Spesifikasi:

(1) Spesifikasi Give Away Haji (Koper) sama

dengan spesifikasi Give Away Haji tahun 2008

(sebelumnya), kecuali untuk warna akan

disampaikan Terlapor I kepada Terlapor II dan

Terlapor III paling lambat 7 (tujuh) hari

kalender sejak tanggal berita acara ini ditanda-

tangani.

(2) Terlapor I meminta kepada Terlapor II dan

Terlapor III agar label Give Away Haji

kualitasnya ditingkatkan atau minimal sama

dengan label Give Away Haji tahun 2008.

Page 7: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 7 dari 54

c. Jumlah estimasi kebutuhan Give Away Haji Tahun

2009 diperkirakan masih sama dengan jumlah

kebutuhan Give Away Haji tahun 2008.

d. Apabila ada penambahan/pengurangan akan

diberitahukan secara tertulis kepada Terlapor II dan

Terlapor III.

e. Time Frame distribusi Give Away Haji 2009 ke

Kanwil-Kanwil Departemen Agama paling lambat

tanggal 20 September 2009.

19.1.4.4. Berdasarkan Berita Acara Persetujuan Perpanjangan Give

Away Haji Untuk Periode Tahun 2009/2010 dan Periode

Tahun 2010/2011 pada hari Selasa tanggal 24 Februari

2009, yang menjadi dasar pertimbangan pembahasan

adalah (vide bukti B3, B18, C7-C13); -------------------------

a. Perjanjian Nomor: DS/PERJ/DC-3129/07 tanggal 19

Juli 2007 antara Terlapor I dengan Terlapor II perihal

Perjanjian Pengadaan Give Away Haji Tahun 2007-

2008 dan Tahun 2008-2009 untuk Paket B dan C,

berikut Amandemen Nomor: DS/PERJ/AMAND-

I/DC-3129/07/08.

b. Perjanjian Nomor: DS/PERJ/DC-3130/07 tanggal 19

Juli 2007 antara Terlapor I dengan Terlapor III

perihal Perjanjian Pengadaan Give Away Haji

Tahun 2007-2008 dan Tahun 2008-2009 untuk Paket

A, berikut Amandemen Nomor: DS/PERJ/AMAND-

II/DC-3130/07/08.

c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away

Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan

Perpanjangan Kontrak.

d. Surat Terlapor III Nomor : 363/UP/XII/2008 tanggal

24 Desember 2008.

e. Surat JKTCH Nomor: JKTCH/10004/E/09 tanggal

21 Januari 2009 perihal Perpanjangan Kontrak Give

Away Haji.

Page 8: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 8 dari 54

f. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Harga

Perpanjangan Perjanjian antara Terlapor I dengan

Terlapor II tanggal 18-02-2009.

g. Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Harga

Perpanjangan Perjanjian antara Terlapor I dengan

Terlapor III tanggal 18-02-2009.

19.1.4.5. Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, dengan

memperhatikan hal-hal berikut (vide bukti B3, B18, C22-

C25, C33);---------------------------------------------------------

a. Sesuai dengan ketentuan perpanjangan/roll over

dapat dilakukan maksimum sampai 3 (tiga) kali

perpanjangan dengan pertimbangan antara lain

kualitas barang yang baik, harga tetap atau lebih

rendah dan kinerja supplier yang dinyatakan baik.

b. Hasil assessment terhadap kinerja Terlapor II dan

Terlapor III dinyatakan cukup baik di atas standar

yang ditetapkan Terlapor I.

c. Harga lebih rendah dari harga perjanjian lama ref

Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Harga

Perpanjangan Perjanjian Give Away .

Terlapor II

Embarkasi Harga Lama/Set (Rp)

Harga Negosiasi (Rp)

Solo 135.000 134.350 Makasar 152.000 151.350 Balikpapan 152.000 151.350 Banjarmasin 152.000 151.350

Dengan asumsi jumlah jamaah sama seperti tahun lalu

untuk setiap embarkasi (total 58.296 jamaah) maka

terdapat selisih harga sebesar ± Rp 1.178 Milyar/Tahun.

Terlapor III

Embarkasi Harga Lama/Set (Rp)

Harga Negosiasi (Rp)

Banda Aceh 144.500 143.850 Surabaya 139.750 139.100 Padang 144.500 143.850 Palembang 135.000 134.350 Jakarta 135.000 134.350

Page 9: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 9 dari 54

Dengan asumsi jumlah jamaah sama seperti tahun lalu

untuk setiap embarkasi (total 51.551 jamaah) maka

terdapat selisih harga sebesar ± Rp. 1.266 Milyar/Tahun.

Sehingga dengan dilaksanakan perpanjangan perjanjian

akan didapat selisih sebesar:

Total Anggaran 2009/2010

Realisasi (Perpanjangan)

Selisih

Rp. 35.590.428.00,- Rp. 30.701.364.400,- Rp. 4.889.063.600,-

19.1.4.6. Pada bulan April 2009, Terlapor I melakukan perpanjangan

kontrak Give Away Haji untuk periode tahun 2009/2010

dan periode tahun 2010/2011 dengan Terlapor II dan

Terlapor III; -------------------------------------------------------

19.1.5. Peraturan Pengadaan Yang Terkait; -------------------------------------

19.1.5.1. Pengadaan barang dan jasa di lingkungan Terlapor I

dilaksanakan berdasarkan SK Nomor:

JKTDZ/SKEP/50014/09 Tentang Pedoman dan Tata Cara

Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT Garuda

Indonesia (Persero) (vide bukti B3, B18, C1);----------------

19.1.5.2. Penggunaan SK Nomor: JKTDZ/SKEP/50014/09 tidak

terlepas dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha

Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2008 tanggal 3

September 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan

Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara

(vide bukti C21);--------------------------------------------------

19.1.5.3. Terkait dengan supplier atau rekanan, pada Pasal 9 ayat 2

disebutkan Supplier yang terlibat dalam proses pengadaan

barang/jasa harus memenuhi persyaratan (vide bukti

C17):

a. Memiliki keahlian, pengalaman, dan kemampuan

teknis dan manajemen dalam bidang usahanya;

b. Memiliki sumber daya yang diperlukan dalam

pengadaan barang/jasa;

c. Perusahaan/Badan Usaha diutamakan yang

berbadan hukum;

Page 10: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 10 dari 54

d. Perusahaan/Pengurus perusahaan tidak dalam

proses peradilan dan atau tidak sedang menjalani

sanksi baik pidana maupun perdata;

e. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang

kualifikasi, klasifikasi, dan sertifikasi yang

dimilikinya.

19.1.5.4. Khusus untuk perpanjangan kontrak, Terlapor I

menggunakan pedoman yaitu Manual: Contract Renewal

Work Instruction (WI.PPM-5.2.1-vo). SK Direksi hanya

memuat garis besar pengadaan barang dan jasa di

lingkungan Terlapor I, dan ketentuan-ketentuan rinci yang

terkait dengan proses pengadaan barang/jasa, seperti

halnya spesifikasi barang/jasa, pengelolaan persediaan,

metode pengadaan, kontrak, pengelolaan supplier dan lain

sebagainya diatur dalam Manual Pengadaan Barang/Jasa

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat

Keputusan ini (vide bukti C3);----------------------------------

19.1.5.5. Dalam manual Contract Renewal, Pasal 6 disebutkan when

there is a need to renew contracts, unless the Supplier is a

monopoly, some of the following conditions should be met

to be considered for roll over (vide bukti C3, C17);---------

a. Alignmet with Garuda procurement strategy

b. Very good supplier perfomance

c. Quantity the same or higher (optional)

d. No change in availibility of alternate supplier

(optional).

e. Price the same or lower (optional)

19.1.5.6. Dalam Pasal 8 disebutkan perpanjangan kontrak dapat

dilakukan maksimal sebanyak 3 kali kecuali supplier yang

monopoli;----------------------------------------------------------

19.1.6. Tentang Paket Give Away Haji;-------------------------------------------

19.1.6.1. Paket Give Away Haji merupakan barang complement dari

Terlapor I untuk jemaah haji dari Indonesia yang

dilaksanakan sejak Terlapor I mengangkut jemaah haji

Page 11: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 11 dari 54

khusus dengan sistem kuota (vide bukti B3, B10, B18,

C14-C16, C19, C20); --------------------------------------------

19.1.6.2. Paket Give Away Haji merupakan permintaan dari

Departemen Agama yang biayanya dibebankan kepada

komponen biaya tiket pesawat yang dibayarkan

Departemen Agama kepada Terlapor I (vide bukti B3, B10,

B18, C14-C16, C19, C20); --------------------------------------

19.1.6.3. Dengan menggunakan Give Away Haji, pihak

Departemen Agama menginginkan adanya keseragaman

tas jemaah haji Indonesia dan membantu Terlapor I dalam

mengontrol bagasi jemaah haji Indonesia (vide bukti B3,

B10, B18, C14-C16, C19, C20); -------------------------------

19.1.6.4. Terlapor I menginginkan agar pengadaan paket Give Away

Haji dikembalikan ke Departemen Agama, namun sampai

saat ini permintaan tersebut belum terealisasi (vide bukti

B3, B10, B18);----------------------------------------------------

19.1.6.5. Bahwa Terlapor I adalah perusahaan penerbangan terbesar

yang digunakan oleh Departemen Agama Republik

Indonesia untuk melayani jemaah haji dari Indonesia

dengan sistem kuota (vide bukti B3, B10, B18); -------------

19.1.7. Tentang Negosiasi Harga Penawaran;------------------------------------

19.1.7.1. Bahwa dalam proses negosiasi harga untuk perpanjangan

kontrak Give Away Haji ini, Terlapor I mengundang

Terlapor II dan Terlapor III untuk memberikan harga

penawaran. Terlapor I tidak membuka penawaran baru

dalam perpanjangan kontrak Give Away Haji, dalam hal

negosiasi harga Terlapor I melakukan penilaian sendiri dan

mempertimbangkan faktor-faktor seperti inflasi dan HPS

sebelumnya. Dalam negosiasi harga tersebut, Terlapor II

dan Terlapor III akhirnya menurunkan harga sebesar Rp

650,-/set untuk setiap paket /daerah pengiriman (vide bukti

B3-B5, B18, C6, C25); ------------------------------------------

19.1.7.2. Terlapor I tidak mempertimbangkan bahwa pada Putusan

KPPU Perkara No. 09/KPPU-L/2008, Terlapor II dan

Terlapor III telah dijatuhi sanksi karena terbukti

Page 12: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 12 dari 54

melakukan persekongkolan horizontal dengan cara

melaksanakan pertemuan untuk pengaturan harga

penawaran. Sehingga dari Putusan KPPU Perkara No.

09/KPPU-L/2008 ini diketahui bahwa harga yang

didapatkan oleh Terlapor I pada saat itu bukanlah harga

yang kompetitif melainkan harga yang didapat dari hasil

persekongkolan para pelaku usaha (vide bukti B3, B18); ---

19.1.7.3. Terlapor I juga tidak pernah menerima penawaran harga

dari pemasok atau perusahaan lain sebelum

memperpanjang kontrak dengan Terlapor II dan Terlapor

III (vide bukti B3, B18); -----------------------------------------

19.1.7.4. Berdasarkan keterangan dari PT Seruni Indah, harga bahan

baku pasaran dunia untuk pembuatan paket Give Away

Haji ini sudah turun dari medio tahun 2007-2009 seperti

bahan polyster, kawat, zipper. Maka seharusnya pada saat

negosiasi harga penawaran dilaksanakan, Terlapor I bisa

mendapatkan harga yang lebih baik daripada harga yang

ditawarkan pada tahun 2007 (vide bukti B14, L6); ----------

19.1.7.5. Tetapi karena Terlapor I tidak melakukan survey harga

pasar dan juga tidak menerima penawaran harga dari

pemasok lain maka Terlapor I tidak memiliki pembanding

harga mana yang lebih murah sehingga hal ini

menyebabkan negara cq. Jamaah haji yang menggunakan

paket Give Away Haji ini mengalami kerugian karena

tidak mendapatkan barang dengan harga yang kompetitif

(vide bukti B3, B14, B18, C6, C25, L6); ----------------------

19.1.8. Tentang Pengalihan Pekerjaan Pembuatan Paket Give Away Haji

kepada pihak ke-3;------------------------------------------------------------

19.1.8.1. Terlapor I dalam melaksanakan perpanjangan kontrak ini

berpedoman pada Contract Renewal Work Instruction

dimana kemampuan keuangan perusahaan dan kemampuan

perusahaan untuk mengerjakan pekerjaan sendiri haruslah

dijadikan penilaian (vide bukti B3, B18, C3, C17);----------

19.1.8.2. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Tim Pemeriksa,

diperoleh informasi bahwa tanah dan bangunan yang

Page 13: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 13 dari 54

difungsikan sebagai pabrik oleh Terlapor II yang berlokasi

di Kel. Tamantirto, Kec. Kasihan Bantul Yogyakarta telah

dilelang oleh PT Bank BNI (Persero) Tbk (via SKH Suara

Merdeka, tanggal 1 Desember 2009), sehingga dengan

demikian sebenarnya Terlapor II sudah tidak memiliki

pabrik dan keuangan yang memadai untuk melaksanakan

pekerjaan (vide bukti B14, L6); --------------------------------

19.1.8.3. Berdasarkan keterangan dari PT YKK Indonesia, Tim

Pemeriksa mendapatkan informasi bahwa baik Terlapor II

dan Terlapor III sudah tidak melakukan pemesanan lagi

untuk pengadaan risluiting paket Give Away Haji ini

kepada perusahaan sejak tahun 2008. PT YKK Indonesia

juga menanyakan kepada Terlapor II perihal tidak adanya

pemesanan kembali untuk tahun berikutnya, dan Terlapor

II hanya memberikan jawaban bahwa Terlapor I tidak

mempersyaratkan risluiting dari PT YKK lagi untuk paket

Give Away Haji ini dan bisa menggunakan risluiting

dengan merek yang setara (vide bukti B13, C27-31); -------

19.1.8.4. Bahwa dalam ketentuan SK Nomor:

JKTDZ/SKEP/50014/09 memang tidak diatur secara

khusus penggunaan local content pada pengadaan Give

Away Haji ini. Tetapi pada Peraturan Menteri Negara

Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2008

tanggal 3 September 2008 tentang Pedoman Umum

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha

Milik Negara pada pasal 2 ayat 2 diatur ”pengguna barang

dan jasa harus mengutamakan penggunaan produksi dalam

negeri...” dan pada ayat 3 diatur “dalam rangka mendorong

pertumbuhan industri dalam negeri, pengguna barang dan

jasa dapat memberikan preferensi penggunaan produksi

dalam negeri dengan tetap mengindahkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku” (vide bukti

C1, C21); ----------------------------------------------------------

19.1.8.5. Tindakan Terlapor II dan Terlapor III yang tidak

melakukan pemesanan kembali pada PT YKK Indonesia

Page 14: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 14 dari 54

mengindikasikan kedua perusahaan ini telah mengalihkan

pekerjaan paket Give Away Haji kepada pihak ke-3 baik

untuk mengerjakan sebagian barang ataupun

keseluruhannya. Hal ini juga diperkuat dengan adanya

fakta bahwa pabrik milik Terlapor II sudah dilelang oleh

PT Bank BNI (Persero) Tbk, sehingga Terlapor II notabene

tidak memiliki kemampuan keuangan yang cukup dan

tempat usaha/pabrik guna melakukan pengerjaan paket

Give Away Haji ini (vide bukti B13, C27-31, L6); ---------

19.1.8.6. Bahwa dikarenakan dalam aturan yang dimiliki oleh

Terlapor I yaitu: Contract Renewal Work Instruction tidak

dijelaskan secara rinci adanya klausul mengenai

penggunaan local content dan larangan untuk mengalihkan

pekerjaan kepada pihak ketiga, telah membuka kesempatan

bagi Terlapor II dan III dapat mengalihkan pekerjaan

tersebut baik sebagian ataupun seluruhnya kepada pihak

ke-3 (vide bukti C3, C8, C9, C17);-----------------------------

19.2. Fakta Lain ---------------------------------------------------------------------------------

19.2.1. Terlapor I pernah dipanggil sebagai Saksi dalam penanganan perkara

KPPU Nomor 09/KPPU-L/2008, tetapi menurut Terlapor I pihaknya

tidak mengikuti proses hukum yang terkait dengan perkara tersebut

(vide bukti B3, B18);-----------------------------------------------------------

19.2.2. Dalam perpanjangan kontrak Give Away Haji, Terlapor I melakukan

assesment/penilaian dari aspek produk dan pengiriman, dan tidak

mempertimbangkan hasil putusan KPPU dan putusan kasasi MA serta

Tentang Pedoman dan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di

Lingkungan PT Garuda Indonesia (Persero) (vide bukti B3, B18, C1,

C3, C17, C24, L6); -------------------------------------------------------------

19.2.3. Menurut Terlapor I, pihaknya tidak akan memperpanjang kontrak Give

Away Haji dengan Terlapor II dan Terlapor III apabila mengetahui

hasil putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dan MA (vide bukti B3,

B18); -----------------------------------------------------------------------------

19.2.4. Perpanjangan kontrak Give Away Haji merupakan inisiatif dari

Terlapor I, sedangkan Terlapor II dan Terlapor III mengikuti prosedur

yang dilakukan oleh Terlapor I (vide bukti B3, B18); ---------------------

Page 15: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 15 dari 54

19.2.5. Bahwa Terlapor II dan Terlapor III pernah menyampaikan kepada

Terlapor I (salah satunya kepada Narko Krisbudianto), terkait

dikabulkannya permohonan keberatan mereka atas putusan bersalah

KPPU oleh PN Jakarta Barat (vide bukti B4, B5); -------------------------

19.2.6. Bahwa Terlapor I tidak mempertimbangkan bunyi Pasal 9 ayat 2 huruf

d SK Nomor: JKTDZ/SKEP/50014/09, yang isinya menyatakan

perusahaan yang bisa menjadi rekanan/supplier adalah

Perusahaan/Pengurus perusahaan tidak dalam proses peradilan dan

atau tidak sedang menjalani sanksi baik pidana maupun perdata,

dalam perpanjangan kontrak Give Away Haji dengan Terlapor II dan

Terlapor III (vide bukti C1); --------------------------------------------------

19.2.7. Bahwa pada saat proses perpanjangan kontrak ini dilaksanakan, baik

Terlapor II dan Terlapor III tidak beritikad menyampaikan kepada

Terlapor I tentang proses hukum yang sedang dijalani oleh kedua

perusahaan di MA terkait Putusan KPPU Nomor 09/KPPU-L/2008; ---

19.2.8. Bahwa Terlapor I tidak melakukan proses due diligence secara

menyeluruh terutama pada aspek hukum dan kemampuan keuangan

perusahaan dari Terlapor II dan Terlapor III yang berakibat pada

dirugikannya negara karena telah mendapatkan barang yaitu paket

Give Away Haji dengan harga yang tidak kompetitif; --------------------

19.3. Analisis; ------------------------------------------------------------------------------------

Berdasarkan fakta-fakta yang didapat selama Pemeriksaan Lanjutan dan

Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, Tim Pemeriksa menilai sebagai berikut: ---

19.3.1. Tentang Perpanjangan Kontrak; ------------------------------------------

19.3.1.1. Bahwa landasan hukum Terlapor I pengadaan Give Away

Haji dan perpanjangan kontrak adalah SK Nomor

JKTDZ/SKEP/50014/09 dan Manual:Contract Renewal

Work Instruction; -------------------------------------------------

19.3.1.2. Bahwa Terlapor I melakukan negosiasi harga terhadap

harga kontrak tahun sebelumnya untuk memenuhi

persyaratan dari ketentuan untuk melakukan penunjukan

langsung berdasarkan Procurement Manual (PM) Terlapor

I; --------------------------------------------------------------------

19.3.1.3. Bahwa berdasarkan hasil Proses Asessment Performance,

menurut Terlapor I, performance dari Terlapor II dan

Page 16: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 16 dari 54

Terlapor III menunjukkan hasil yang baik dimana

penilaiannya mencakup kualitas, harga, waktu, service dan

inovatif dari para supplier. Proses ini tidak mencakup

survey menyeluruh terhadap Terlapor II dan Terlapor III

yakni apakah kedua perusahaan sedang menghadapi proses

hukum di peradilan atau tidak dan perhitungan kemampuan

keuangan perusahaan bersangkutan untuk menjadi rekanan

Terlapor I; ---------------------------------------------------------

19.3.1.4. Bahwa berdasarkan bunyi Pasal 9 ayat 2 huruf d SK

Nomor: JKTDZ/SKEP/50014/09, rekanan/supplier yang

dalam proses hukum dan atau sedang menjalani sanksi

pidana maupun perdata tidak boleh terlibat dalam proses

pengadaan barang/jasa, Terlapor I sepatutnya

mempertimbangkan hal tersebut dan mengklarifikasi dalam

proses negosiasi perpanjangan kontrak padahal Terlapor I

pernah di panggil sebagai Saksi perkara KPPU Nomor

09/KPPU-L/2008. Bahkan Terlapor II dan Terlapor III

telah menyampaikan hasil putusan PN Jakarta Barat

kepada Telapor I, serta Terlapor II dan Terlapor III

mengetahui bahwa KPPU mengajukan keberatan Kasasi

kepada MA sebelum kontrak baru;-----------------------------

19.3.1.5. Bahwa Terlapor I memperpanjang kontrak dengan

Terlapor II dan Terlapor III pada bulan April 2009, padahal

putusan Kasasi MA belum keluar, dan baru diputus MA

pada tanggal 24 September 2009, sehingga pada saat

perpanjangan kontrak dilakukan Terlapor II dan Terlapor

III sedang dalam proses hukum;--------------------------------

19.3.1.6. Bahwa dalam melakukan negosiasi harga, Terlapor I

diduga tidak memperhitungkan harga pasar, padahal

apabila Terlapor I mempertimbangkan proses hukum yang

tengah dijalani oleh Terlapor II dan Terlapor III, maka

Terlapor I dapat memberikan kesempatan kepada pelaku

usaha lain untuk memberikan harga yang lebih bersaing

dari harga yang disepakati oleh Terlapor I dengan Terlapor

II dan Terlapor III; -----------------------------------------------

Page 17: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 17 dari 54

19.3.1.7. Bahwa berdasarkan penjelasan dari pelaku usaha lain,

diketahui selama kurun waktu tahun 2007 hingga tahun

2009 terjadi penurunan harga bahan baku untuk pembuatan

Give Away Haji ini seperti harga baja; -----------------------

19.3.1.8. Bahwa berdasarkan penjelasan dari pelaku usaha lain,

biaya produksi satu set Give Away Haji yang terdiri dari

Tas Koper, Tas Jinjing, dan Tas Pasport adalah sebesar Rp.

119.889,00 per set dan harga ini sudah termasuk biaya

kirim;---------------------------------------------------------------

19.3.1.9. Bahwa berdasarkan penjelasan dari pelaku usaha lain,

penurunan harga 1 (satu) set Give Away Haji yang terdiri

dari Tas Koper, Tas Jinjing, dan Tas Paspor bisa mencapai

Rp. 5.000,00 per set. Ini sangat jauh dibandingkan

penurunan harga yang disepakati pada perpanjangan yaitu

Rp. 650,00; --------------------------------------------------------

19.3.1.10. Bahwa harga yang disepakati antara Terlapor I dengan

Terlapor II dan Terlapor III belum termasuk dalam

kategori harga yang menguntungkan karena dengan

keuntungan sebesar 10% dari harga yang ditawarkan

pelaku usaha lain, maka Terlapor I masih bisa membeli

paket Give Away Haji sebesar Rp. 131.877,90,-; -----------

19.3.1.11. Bahwa Terlapor I dapat memperoleh harga satu set Give

Away Haji sebesar Rp. 131.877,90 apabila proses yang

digunakan dalam menentukan rekanan adalah proses

tender;--------------------------------------------------------------

19.3.1.12. Bahwa apabila dengan asumsi harga Give Away Haji

untuk semua embarkasi sebesar Rp. 131.877,90,- dan

dengan asumsi jumlah jamaah sama seperti tahun lalu

untuk setiap embarkasi total sebanyak 109.847 jamaah,

maka terdapat penghematan harga sebesar Rp.

864.290.519,-/tahun apabila proses yang digunakan dalam

menentukan rekanan oleh Terlapor I menggunakan proses

tender;--------------------------------------------------------------

19.3.1.13. Bahwa terdapat pelaku usaha lain (terdaftar sebagai

rekanan Terlapor I) yang telah memberikan jasa Give

Page 18: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 18 dari 54

Away Haji kepada Terlapor I sebelum tahun 2008,

sehingga terdapat pelaku usaha lain yang memenuhi

standar kualitas untuk produk barang dalam paket Give

Away Haji; -------------------------------------------------------

19.3.1.14. Bahwa dengan demikian proses penunjukan langsung oleh

Terlapor I tidaklah sesuai dengan persyaratan sebagaimana

diatur dalam SK Nomor: JKTDZ/SKEP/50014/09;----------

19.3.2. Tentang Putusan KPPU No. 09/KPPU-L/2008;-------------------------

19.3.2.1. Bahwa berdasarkan Putusan PN Jakarta Barat, Terlapor II

dan Terlapor III dinyatakan tidak bersalah atas Putusan

KPPU Nomor : 09/KPPU-L/2008 pada tanggal 23 Maret

2009, dan pihak KPPU menyatakan keberatan Kasasi

kepada MA; -------------------------------------------------------

19.3.2.2. Bahwa setelah keluarnya putusan tersebut, Terlapor II dan

Terlapor III menyampaikan hasilnya kepada Terlapor I,

dan pada bulan April 2009 Terlapor I melakukan

perpanjangan kontrak (Amandemen) dari kontrak

sebelumnya untuk pengadaan Give Away Haji untuk

periode 2009/2010 dan 2010/2011; ----------------------------

19.3.2.3. Bahwa setelah perpanjangan kontrak dilakukan oleh

Terlapor I dengan Terlapor II dan Terlapor III, pada

tanggal 28 September 2009 Mahkamah Agung

mengabulkan permohonan kasasi KPPU dalam perkara

Keberatan terhadap Putusan PN Jakarta Barat yang telah

membatalkan Putusan KPPU dimana menyatakan Terlapor

II dan Terlapor III tidak bersalah dalam Perkara KPPU

Nomor : 09/KPPU-L/2008; -------------------------------------

19.3.2.4. Bahwa Terlapor I seharusnya mengetahui dan

mempertimbangkan Putusan KPPU yang menyatakan

Terlapor II dan Terlapor III telah melakukan

persekongkolan dalam memenangkan Tender Give Away

Haji Tahun 2007, dan menunggu kepastian hukum

terhadap Terlapor II dan Terlapor III, sebelum melanjutkan

perpanjangan kontrak (Amandemen) untuk pengadaan

Give Away Haji untuk periode 2009/2010 dan 2010/2011

Page 19: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 19 dari 54

serta selayaknya membuka proses tender agar diperoleh

penawaran dari pelaku usaha lain yang memiliki

kompetensi yang sama dengan Terlapor II dan Terlapor III;

19.3.3. Tentang Dugaan Pelanggaran UU No. 5 Tahun 1999;-----------------

Sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 19 huruf (d) UU No.5

Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha

Tidak Sehat (“UU No.5/1999”), yakni sebagai berikut:

“Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik

sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan

usaha tidak sehat berupa:

d. Melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha

tertentu”.

Beberapa unsur dalam Pasal 19 huruf (d) UU No.5 Tahun 1999 dapat

diuraikan sebagai berikut

19.3.3.1. Pasar Bersangkutan; -------------------------------------------

a. Bahwa yang dimaksud pasar bersangkutan

berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1999 adalah pasar yang berkaitan

dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu

oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang

sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan

atau jasa tersebut;------------------------------------------

b. Pasar bersangkutan dalam putusan ini adalah

pengadaan Give Away Haji untuk periode

2009/2010 dan 2010/2011 oleh Terlapor I;-------------

--------------

19.3.3.2. Unsur Pelaku Usaha ; ------------------------------------------

a. Bahwa yang dimaksud pelaku usaha berdasarkan

Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun

1999 adalah setiap orang perorangan atau badan

usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan

badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau

melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara

Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-

Page 20: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 20 dari 54

sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai

kegiatan usaha dalam bidang ekonomi;-----------------

b. Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam laporan

ini adalah Terlapor I. sebagaimana dalam akta

pendirian perusahaan tersebut;---------------------------

c. Bahwa dengan demikian maka unsur pelaku usaha

terpenuhi;----------------------------------------------------

19.3.3.3. Unsur Melakukan Praktek Diskriminasi Terhadap

Pelaku Usaha Tertentu;----------------------------------------

a. Bahwa yang dimaksud dengan praktek diskriminasi

adalah tindakan, sikap dan perlakuan yang berbeda

terhadap pelaku usaha tertentu untuk mendapatkan

kesempatan yang sama dengan pelaku usaha lain

pada pasar bersangkutan yang sama;--------------------

b. Bahwa Terlapor I adalah perusahaan penerbangan

terbesar yang digunakan oleh Departemen Agama

Republik Indonesia untuk melayani jemaah haji dari

Indonesia;----------------------------------------------------

c. Bahwa Terlapor I memperpanjang kontrak Terlapor

II dan Terlapor III sebagai perusahaan rekanan

pemasok Give Away Haji dengan beberapa

pertimbangan sebagai berikut:

(1) Terlapor II dan Terlapor III adalah perusahaan

pemasok Give Away Haji pada tahun

sebelumnya;-----------------------------------------

(2) Terlapor II dan Terlapor III adalah perusahaan

yang terdaftar sebagai rekanan Terlapor I;------

(3) Terlapor II dan Terlapor III bersedia

menyediakan Give Away Haji dengan harga

yang lebih murah dari tahun sebelumnya;-------

d. Bahwa Terlapor I dalam melaksanakan pengadaan

menggunakan acuan Peraturan Menteri Negara

BUMN No. Per-05/MBU/2008 dan SK Nomor:

JKTDZ/SKEP/50014/09 Tentang Pedoman dan Tata

Page 21: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 21 dari 54

Cara Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT

Garuda Indonesia (Persero);------------------------------

e. Bahwa persyaratan untuk menjadi rekanan atau

supplier di Terlapor I harus memenuhi persyaratan

sebagaimana diatur pada Pasal 9, tetapi pada saat

perpanjangan kontrak Give Away Haji, Terlapor II

dan Terlapor III sedang dalam proses

hukum/peradilan terkait dengan perkara KPPU

Nomor 09/KPPU-L/2008, namun Terlapor I tetap

melakukan perpanjangan kontrak dengan Terlapor II

dan Terlapor III tanpa melakukan klarifikasi ataupun

pengecekan ke pengadilan atas proses hukum yang

dijalani oleh Terlapor II dan Terlapor III;---------------

f. Bahwa atas negosiasi penurunan harga yang

dilaksanakan antara Terlapor I dengan Terlapor II

dan Terlapor III sebesar Rp. 650,-/set belum

merupakan harga yang efisien, karena Terlapor I

belum melaksanakan survey pasar dan tidak

menerima pertimbangan harga dari pelaku usaha lain

yang kompeten untuk menyediakan paket;-------------

g. Bahwa dalam PM tercantum klausul tidak boleh

mengalihkan pekerjaan kepada pihak lain, dan

diduga Terlapor II mengalihkan ke pihak lain dalam

proses pengerjaan paket ini karena didapatkan

informasi pabrik dan aset perusahaan yang dimiliki

oleh perusahaan telah dilelang oleh BNI sehingga

perusahaan yang bersangkutan tidak kompeten untuk

pengerjaannya;---------------------------------------------

h. Bahwa atas hal ini, Terlapor I mengaku tidak tahu

menahu bila pabrik dan aset perusahaan milik

Terlapor II telah disita untuk dilelang. Tetapi

ketidaktahuan ini tidak melepaskan kelalaian dari

Terlapor I untuk melakukan pengecekan kembali atas

kemampuan keuangan perusahaan bersangkutan dan

Page 22: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 22 dari 54

Terlapor I tidak melakukan survey secara periodik

kepada suppliernya;----------------------------------------

i. Bahwa Terlapor I memiliki kesempatan untuk

mendapatkan harga Give Away Haji yang lebih

kompetitif yaitu sebesar Rp. 131.877,90,- apabila

tidak melakukan perpanjangan kontrak dengan

Terlapor II dan Terlapor III;------------------------------

j. Bahwa dengan perpanjangan kontrak yang tidak

memenuhi ketentuan internalnya, Terlapor I diduga

telah menutup kesempatan kepada pelaku usaha

tertentu yang menjadi pesaing Terlapor II dan

Terlapor III seperti PT Seruni Indah, PT Graha

Cendana Abadi Mitra, PT Huda Rachma Grupindo,

PT Damai Columbus International, CV Penta, PT

Patria Nusantara Perkasa, dan Koperasi Karyawan

SBU Garuda Cargo (KOKARGO) untuk menjadi

supplier Paket Give Away Haji tahun 2009/2010 dan

2010/2011;--------------------------------------------------

k. Bahwa tindakan Terlapor I sebagaimana diuraikan

diatas dapat diduga sebagai tindakan diskriminasi

karena Terlapor I telah mengistimewakan Terlapor II

dan Terlapor III serta tidak memberikan kesempatan

kepada perusahaan lain untuk mendapatkan

pekerjaan pengadaan Give Away Haji untuk periode

2009/2010 dan 2010/2011 dari Terlapor I;-------------

l. Bahwa dengan demikian unsur praktek diskriminasi

terpenuhi;----------------------------------------------------

19.3.3.4. Unsur Persaingan Usaha tidak sehat;-----------------------

a. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 6

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, persaingan

usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku

usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau

pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan

dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau

menghambat persaingan usaha;--------------------------

Page 23: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 23 dari 54

b. Bahwa tindakan Terlapor I memperpanjang kontrak

dengan Terlapor II dan Terlapor III diduga

melanggar ketentuan SK Nomor:

JKTDZ/SKEP/50014/09;---------------------------------

c. Bahwa tindakan Terlapor I yang memperpanjang

kontrak Terlapor II dan Terlapor III sebagai

pelaksana pengadaan Give Away Haji untuk periode

2009/2010 dan 2010/2011 diduga sebagai tindakan

menghambat persaingan karena menutup kesempatan

perusahaan lain untuk ikut melaksanakan pengadaan

Give Away Haji untuk periode 2009/2010 dan

2010/2011;--------------------------------------------------

d. Bahwa dengan demikian, tindakan perpanjangan

kontrak yang dilakukan oleh Terlapor I dengan

Terlapor II dan Terlapor III merupakan tindakan

persaingan usaha tidak sehat sehingga unsur

persaingan usaha tidak sehat terpenuhi;-----------------

20. Menimbang bahwa Tim Pemeriksa Lanjutan telah menyampaikan Laporan Hasil

Pemeriksaan Lanjutan kepada Komisi untuk dilaksanakan Sidang Majelis Komisi;-------

21. Menimbang bahwa selanjutnya, Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha Nomor: 156/KPPU/Pen/IX/2010 tanggal 16 September 2010, untuk

melaksanakan Sidang Majelis Komisi terhitung sejak tanggal 17 September 2010 sampai

dengan 28 Oktober 2010 (vide bukti A53); ------------------------------------------------------

22. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Sidang Majelis Komisi, Komisi menerbitkan

Keputusan Nomor: 334/KPPU/Kep/IX/2010 tanggal 16 September 2010 tentang

Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi

Perkara Nomor 23/KPPU-L/2010 (vide bukti A54);--------------------------------------------

23. Menimbang bahwa untuk membantu Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi,

maka Sekretariat Komisi menerbitkan Surat Tugas Nomor: 1398/SJ/ST/IX/2010, Surat

Tugas Nomor: 1399/SJ/ST/IX/2010, dan Surat Tugas Nomor: 1400/SJ/ST/IX/2010

tanggal 16 September 2010 (vide bukti A55, A56, A57);--------------------------------------

24. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan

Lanjutan kepada para Terlapor;--------------------------------------------------------------------

Page 24: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 24 dari 54

25. Menimbang bahwa dalam Sidang Majelis Komisi pada tanggal 18 Oktober 2010,

Terlapor I: PT. Garuda Indonesia (Persero) menyampaikan pembelaannya yang pada

pokoknya berbunyi sebagai berikut (vide bukti C40): ------------------------------------------

25.1. Bahwa Terlapor I sudah memperlihatkan itikad baiknya untuk melakukan

perubahan perilaku dalam perkara aquo sesuai dengan aturan Pasal 37 Perkom 1

Tahun 2006 tentang Tata Cara Penanganan Perkara. Upaya untuk melakukan

perubahan perilaku ini sudah Terlapor I sampaikan melalui surat No.

GARUDA/JKTDI-20055/10 tanggal 3 Mei 2010, sedangkan surat No.

GARUDA/JKTDI-20055/10 tanggal 3 Mei 2010 dikirimkan pada saat

pemeriksaan pendahuluan masih berlangsung. Maka dengan adanya

penyampaian surat tersebut maka Terlapor I sudah beritikad untuk melakukan

perubahan perilaku dan seharusnya Pemeriksaan Lanjutan tidak perlu dilakukan;

25.2. Bahwa persetujuan perpanjangan Give Away Haji oleh Terlapor I kepada PT

Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima untuk periode Tahun 2009/2010

dan 2010/2011 yang menjadi obyek perkara aquo adalah pengadaan barang/jasa

yang berkaitan dengan kepentingan umum. Pengadaan Give Away Haji ini

adalah untuk melaksanakan tugas yang telah dibebankan oleh Departemen

Agama RI kepada Terlapor I sebagaimana tertera di dalam Surat

No.GARUDA/DZ-2174/06 tanggal 20 Juni 2006. Berdasarkan hal tersebut,

dapat diketahui bahwa pengadaan Give Away Haji ini adalah pengadaan yang

berkaitan dengan kepentingan umum, yaitu jamaah haji Indonesia; ----------------

25.3. Bahwa Pengadaan Give Away Haji oleh Terlapor I juga merupakan salah satu

pelaksanaan dari ketentuan Pasal 66 ayat (1) Undang-undang Nomor 19 Tahun

2003 yang menyatakan: “Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus

kepada BUMN untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan

tetap memperhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMN” ; -----------------------

25.4. Bahwa dalam perkara aquo, tujuan menjaga kepentingan umum bisa terganggu

apabila Tim Pemeriksa KPPU bersikeras untuk membatalkan Persetujuan

Perpanjangan Give Away Haji oleh Terlapor I kepada PT Gaya Bella Diantama

dan PT Uskarindo Prima untuk periode tahun 2009/2010 dan 2010/2011

mengingat yang menjadi objek perkara perkara aquo adalah pengadaan

barang/jasa yang berkaitan dengan kepentingan umum;------------------------------

25.5. Bahwa mengingat tindakan Terlapor I dalam perkara aquo pada dasarnya

dilakukan untuk kepentingan umum dan dalam rangka melaksanakan ketentuan

Undang-undang antara lain Undang-undang No. 13 Tahun 2008 tentang

Page 25: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 25 dari 54

Penyelenggaraan Ibadah Haji sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang

No. 34 tahun 2009 dan Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN,

maka jelas dengan berdasarkan Pasal 50 huruf (a) Undang-undang No. 5 Tahun

1999, maka tindakan Terlapor I dikecualikan dari ketentuan Undang-undang

tersebut dan sudah semestinya Terlapor I dibebaskan dari tuduhan Pasal 19

huruf (d) Undang-undang tersebut;------------------------------------------------------

25.6. Bahwa terkait dengan pemenuhan unsur Pasal 19 huruf (d) mengenai tindakan

diskriminasi yang dilakukan oleh Terlapor I tidak pernah terbukti karena

semenjak pemeriksaan hingga proses pemeriksaan dokumen (inzage) pada

tanggal 8 Oktober 2010, Tim Pemeriksa KPPU sama sekali tidak pernah

memberitahukan dan menyatakan siapa pelaku usaha tertentu yang menerima

perlakuan diskriminasi dari Terlapor I; -------------------------------------------------

25.7. Bahwa ketidakjelasan siapa pelaku usaha tertentu yang menerima perlakuan

diskriminasi dari Terlapor I mengakibatkan dugaan pelanggaran yang

dituduhkan kepada Terlapor I menjadi tidak jelas dan kabur sehingga

seharusnya Terlapor I haruslah dibebaskan dari segala tuduhan dalam perkara

aquo;-----------------------------------------------------------------------------------------

25.8. Bahwa tuduhan melanggar ketentuan Pasal 19 huruf (d) Undang-undang No. 5

Tahun 1999 yang disampaikan oleh Tim Pemeriksa KPPU kepada Terlapor I

dalam perkara aquo dengan mendasarkan pada asumsi;------------------------------

25.8.1. Dasar perhitungan harga Rp. 131.877,90;-----------------------------------

25.8.2. Bahwa PT Garuda Indonesia (Persero) dirugikan dengan perpanjangan

tersebut; --------------------------------------------------------------------------

Asumsi KPPU tersebut tidak didukung oleh perhitungan yang memiliki dasar

yang benar dan akurat. Di dalam setiap pemeriksaan, Tim Pemeriksa KPPU

sama sekali tidak pernah memberikan atau memperlihatikan bukti-bukti yang

menjadi dasar perhitungan yang dijadikan dasar asumsi tersebut, sehingga

dengan demikian asumsi yang dijadikan dasar tuduhan tersebut adalah tidak

berdasar dan tidak benar, dan sekaligus membuat tuduhan yang dituduhkan

kepada Terlapor I adalah juga tidak berdasar dan tidak benar; ----------------------

25.9. Bahwa terkait dengan angka 3 huruf l dari LHPL perkara aquo, seharusnya Tim

Pemeriksa KPPU dapat menjelaskan dasar perhitungan harga Give Away Haji

sebesar Rp. 131.877,90 sebagai harga yang wajar diterima oleh Terlapor I,

padahal Terlapor I tidak pernah menerima surat penawaran baik secara lisan

Page 26: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 26 dari 54

maupun tertulis dari pihak manapun berkaitan dengan harga sebesar Rp.

131.877,90 tersebut; -----------------------------------------------------------------------

25.10. Bahwa penggunaan local content sebagaimana disampaikan pada LHPL Huruf

F halaman 9-10 dalam perkara aquo adalah tidak relevan dengan tuduhan. Tidak

relevan karena objek pengadaan dalam perkara aquo adalah Tas Haji (Give

Away), sehingga apabila bahan baku tas (seperti polyester, kawat dan zipper,

dll) tersebut dibeli oleh pihak Terlapor II dan/atau Terlapor III selaku vendor

dari pihak ke-3, maka hal itu tidak dapat ditafsirkan sebagai pengalihan kepada

pihak ke-3. Karena di dalam kontrak pengadaan antara Terlapor I dengan

Vendor (Terlapor II dan Terlapor III) juga telah diatur mengenai pengalihan

pekerjaan kepada pihak ke-3 serta batasan-batasannya. Terlebih lagi Tim

Pemeriksa KPPU menggunakan dasar Peraturan Menteri Negara (Permen)

BUMN No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan

Pengadaan Barang dan Jasa BUMN di dalam melakukan analisanya yang terkait

dengan sinergi BUMN, untuk mempersalahkan Terlapor I terkait dengan

persoalan local content, adalah tidak tepat, karena perpanjangan yang dilakukan

oleh Terlapor I bukanlah cakupan dari Permen tersebut; -----------------------------

25.11. Bahwa berkaitan dengan isi LHPL Angka 3 Huruf H yang menyatakan bahwa

pabrik dan aset milik Terlapor II telah disita dan dilelang, Terlapor I

menyatakan sudah melakukan due diligence atau kunjungan ke lokasi pabrik

Terlapor II dan II, dan dari hasil due diligence tersebut Terlapor I melihat bahwa

pabrik-pabrik tersebut masih beroperasi. Hal ini juga pernah disampaikan oleh

Terlapor I secara langsung kepada Tim Pemeriksa KPPU maupun secara tertulis

melalui surat Terlapor I No. GARUDA/JKTDI-20080/10 tanggal 17 September

2010;-----------------------------------------------------------------------------------------

25.12. Bahwa atas penjelasan diatas maka Terlapor I berharap Tim Pemeriksa KPPU

dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya dan membebaskan Terlapor I

dari segala tuduhan dalam perkara aquo;-----------------------------------------------

26. Menimbang bahwa dalam Sidang Majelis Komisi pada tanggal 18 Oktober 2010,

Terlapor II: PT. Gaya Bella Diantama menyampaikan pembelaannya yang pada

pokoknya berbunyi sebagai berikut (vide bukti C41): ------------------------------------------

26.1. Bahwa adanya Surat dari PT Gaya Bella Diantama No. 01/GBL-GIVE AWAY

HAJI/I/2009 tanggal 8 Januari 2009 kepada PT Garuda Indonesia (Persero)

adalah sah menurut hukum, karena surat tersebut bersifat umum dalam rangka

penawaran kerja yang lazim dilakukan oleh perusahaan-perusahaan jasa pada

Page 27: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 27 dari 54

umumnya serta tidak ada unsur pemaksaan kehendak, intimidasi, ataupun janji

gratifikasi, dan lain sebagainya ;---------------------------------------------------------

26.2. Bahwa Terlapor II tidak dalam posisi menentukan atau hanya pada posisi pasif

karena sifat surat No. 01/GBL-GIVE AWAY HAJI/I/2009 tanggal 8 Januari

2009 hanya berisi penawaran biasa, dengan konsekuensi bisa dikabulkan atau

tidak dikabulkan oleh PT Garuda Indonesia (Persero); -------------------------------

26.3. Bahwa karena Terlapor II hanya melakukan sebuah penawaran biasa, maka

kriteria dan dasar hukum perpanjangan kontrak kerja oleh PT Garuda Indonesia

(Persero) kepada Terlapor II adalah hak mutlak PT Garuda Indonesia (Persero),

dengan pertimbangan-pertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan; --------

26.4. Bahwa tentang adanya harga Rp. 119.889,00 per set yang dijelaskan oleh PT

Seruni Indah dalam hal ini PT Gaya Bella Diantama tidak mempunyai untuk

memperbandingkannya, hal tersebut juga merupakan hak mutlak PT Garuda

Indonesia (Persero). Namun perlu ditelaah lebih lanjut apakah benar harga

tersebut sudah pernah ditawarkan kepada PT Garuda Indonesia (Persero)

sebelum diadakan perpanjangan kontrak atau muncul setelah ada laporan; -------

26.5. Bahwa berdasarkan ketentuan SK No. JKTDZ/SKEP/50014/09 dan Contract

Renewal Work Instruction tidak dijelaskan secara rinci klausul mengenai

penggunaan local content dan larangan untuk mengalihkan pekerjaan kepada

pihak ketiga, sehingga keterangan dari pihak PT YKK Indonesia tidak ada

relevansinya dengan perkara aquo dan harus dikesampingkan; ---------------------

26.6. Bahwa pada saat perpanjangan kontrak Give Away Haji Periode Tahun

2009/2010 dan Periode Tahun 2010/2011 yang dilakukan pada bulan April

2009, meski dikatakan sedang ada proses hukum, tetapi belum ada Putusan

Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht van

gewijsde) sehingga perpanjangan kontrak tersebut sah menurut hukum dan

mengikat para pihak yang membuatnya;------------------------------------------------

26.7. Bahwa mengenai keterangan terjadinya penurunan harga dan bahan baku hanya

berdasarkan suatu penjelasan dari pelaku usaha lain (bahkan dimungkinkan dari

keterangan pelapor) dan bukan berdasarkan fakta dan bukti otentik sehingga

keterangan tersebut tidak obyektif serta patut untuk dikesampingkan; -------------

26.8. Bahwa tuduhan terhadap Terlapor II sudah tidak memiliki pabrik dan keuangan

yang memadai karena asetnya telah dilelang oleh PT BNI (Persero) Tbk adalah

tidak benar karena sudah ada pembicaraan permasalahan internal

penyelesaiannya, dan fakta membuktikan bahwa Terlapor II telah diaudit dan

Page 28: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 28 dari 54

dilakukan due diligence oleh Kantor Akuntan Publik “Hadori Sugiarto Adi dan

Rekan” yang ditandatangani pada tanggal 8 September 2010. Dan pembuktian

tersebut diatas oleh KPPU tidaklah sempurna karena selama pemeriksaan aquo

tidak pernah dilakukan pemeriksaan setempat (plaatsonderzoek);------------------

26.9. Bahwa karena proyek Give Away Haji ini menyangkut kepentingan nasional

yang bersifat massal dan sensitif maka Terlapor I tentunya tidak akan main-

main dalam menunjuk suppliernya dengan coba-coba untuk supplier yang belum

pernah/terbiasa menanganai Give Away Haji tersebut; ------------------------------

26.10. Bahwa atas penjelasan diatas maka Terlapor II berharap Majelis Komisi KPPU

dapat menerima dan mengabulkan pendapat dan pembelaan Terlapor II untuk

seluruhnya, menyatakan menolak laporan perkara aquo atau setidak-tidaknya

tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk verklaard), dan menyatakan Terlapor II

tidak terbukti atau turut serta melakukan pelanggaran dalam perkara aquo; ------

27. Menimbang bahwa dalam Sidang Majelis Komisi pada tanggal 18 Oktober 2010,

Terlapor III: PT. Uskarindo Prima menyampaikan pembelaannya yang pada pokoknya

berbunyi sebagai berikut (vide bukti C42):-------------------------------------------------------

27.1. Bahwa pada Bagian III Fakta-fakta Huruf A Latar Belakang dari LHPL, ada 1

(satu) fakta hukum yang tidak dimasukkan, yaitu pada saat ini Terlapor III telah

mengajukan Peninjauan Kembali terhadap Putusan Kasasi MA No.

582K/PDT.SUS/2009, sebagaimana ternyata dalam Surat Penyerahan Jawaban

Permohonan Peninjauan Kembali No. 002/PDT/P/KPPU/2010/ PN JKT Bar

tertanggal 24 Agustus 2010;--------------------------------------------------------------

27.2. Bahwa pada Bagian III Huruf E, Angka 2, halaman 8 dan 9 dari LHPL, memang

benar KPPU telah mengeluarkan Putusan atas Perkara No. 09/KPPU-L/2008,

namun perlu kami tegaskan bahwa saat ini Terlapor III telah mengajukan

Permohonan PK ke MA RI dan apabila MA mengabulkan Peninjauan Kembali

dari Terlapor III maka seluruh isi pada Bagian III Huruf E, Angka 2, halaman 8

dan 9 dari LHPL dianggap tidak ada dan seluruh isi keputusan yang

mendasarkan pada hal ini haruslah dianggap tidak ada; ------------------------------

27.3. Bahwa Bagian IV Huruf A Angka 7 dari LHPL, Tim Pemeriksa menyatakan

bahwa pelaku usaha lain memberikan penjelasan kurun waktu 2007-2009 terjadi

penurunan harga bahan baku, namum dalam proses inzage yang kami lakukan

tidak ada bukti materiil atau data penunjang yang menegaskan bahwa memang

ada penurunan harga bahan baku, yang kami dapatkan hanyalah keterangan PT

Seruni Indah dalam pemeriksaan di KPPU. Mengingat kami tidak dapat

Page 29: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 29 dari 54

melakukan pemeriksaan silang terhadap saksi tersebut dan Tim Pemeriksa

menganggap pendapat dari PT Seruni Indah sebagai suatu kebenaran maka kami

mensomir Tim Pemeriksa untuk menunjukkan bukti-bukti yang valid yang

menggambarkan adanya penurunan harga bahan baku; ------------------------------

27.4. Bahwa dalam angka 7 dari LHPL, menurut Tim Pemeriksa berdasarkan

informasi dari pelaku usaha lain biaya produksi 1 (satu) set Give Away Haji

adalah sebesar Rp. 119.889,00, sekali lagi mengingat kami tidak dapat

melakukan pemeriksaan silang pertanyaan kami apakah Tim Pemeriksa telah

memeriksa dan memverifikasi kebenaran informasi tersebut dan kami mensomir

Tim Pemeriksa untuk menunjukkan hasil verifikasi secara independen terhadap

informasi harga dari pelaku usaha tersebut; --------------------------------------------

27.5. Bahwa Terlapor III mengakui telah menerima perpanjangan kontrak dari

Terlapor I dengan pengurangan harga barang per paket sebesar Rp. 650,00 dari

harga yang ditentukan dalam kontrak sebelumnya, harga di sebut terjadi setelah

negosiasi dengan Terlapor I, Terlapor III dapat memberikan penurunan dari

harga sebelumnya dikarenakan perpanjangan kontrak 2 tahun sehingga Terlapor

III berani mengurangi margin keuntungan yang seharusnya diperoleh,

mengingat berdasarkan harga bahan baku yang ditawarkan oleh pemasok harga

bahan baku untuk tahun 2009 dan 2010 cenderung stabil; ---------------------------

27.6. Bahwa Terlapor III adalah supplier dari Terlapor I sehingga ketentuan internal

yang berlaku di Terlapor I belum tentu diketahui oleh Terlapor III dan tidak ada

kewajiban dari Terlapor III untuk mengetahuinya, Terlapor III memiliki

kewajiban untuk mematuhi segala ketentuan dalam proses pengadaan yang

diberitahukan kepada Terlapor III oleh Terlapor I;------------------------------------

27.7. Bahwa berkaitan dengan diskriminasi, Terlapor III menegaskan kami tidak

memiliki kewenangan apapun untuk melakukan diskriminasi mengingat

penentuan supplier adalah kewenangan sepenuhnya dari Terlapor I;---------------

27.8. Bahwa kami sadari pembelaan ini hanya berdasarkan bukti-bukti tertulis dan

keterangan saksi-saksi belaka dan kami selaku kuasa hukum Terlapor III tidak

mendapatkan kesempatan untuk mengkonfrontasi secara langsung pernyataan-

pernyataan ataupun informasi yang diserahkan oleh saksi-saksi dalam

pemeriksaan perkara ini, oleh karena itu dalam pemeriksaan perkara ini kami

mohon Majelis Komisi yang menangani perkara ini untuk memeriksa kebenaran

material dari semua pernyataan dan informasi yang diberikan oleh saksi pelaku

usaha lain dalam pemeriksaan perkara aquo; ------------------------------------------

Page 30: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 30 dari 54

27.9. Bahwa atas penjelasan diatas maka Terlapor III berharap Majelis Komisi KPPU

menyatakan secara keseluruhan dugaan adanya tindakan diskriminasi yang

dilakukan oleh Terlapor III dalam perkara aquo yang dibuat oleh dan diantara

Terlapor III dan Terlapor I dan menyatakan Terlapor III tidak terbukti

melanggar Pasal 19 huruf (d) Undang-undang No. 5 tahun 1999; ------------------

28. Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi menilai telah mempunyai bukti dan

penilaian yang cukup untuk mengambil Putusan; -----------------------------------------------

TENTANG HUKUM

1. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan, pembelaan para

Terlapor, surat, dokumen dan alat bukti lainnya, Majelis Komisi menilai dan

berpendapat sebagai berikut: -----------------------------------------------------------------------

1.1. Tentang Identitas Terlapor-------------------------------------------------------------

1.1.1. Bahwa Terlapor I: PT Garuda Indonesia (Persero) sebagaimana

telah diuraikan dalam butir 19.1.1.1. bagian Tentang Duduk Perkara

yang dalam prakteknya telah mengadakan proses Perpanjangan Give

Away Haji kepada PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima

untuk Periode Tahun 2009/2010 dan Periode Tahun 2010/2011; --------

1.1.2. Bahwa terkait uraian pada butir 1.1.1 bagian Tentang Hukum diatas,

Majelis Komisi menambahkan lebih lanjut bahwa Terlapor I

merupakan pelaku usaha berbentuk badan hukum perseroan terbatas

yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik

Indonesia dengan Akta Notaris Raden Kardiman, Nomor 137 tanggal

31 Maret 1950, dengan akta perubahan terakhir yang diterbitkan oleh

Notaris Sutjipto, S.H., Nomor 50 tanggal 7 Agustus 2008 dan

melakukan kegiatan usaha antara lain jasa angkutan udara niaga

berjadwal, jasa angkutan udara niaga tidak berjadwal, reparasi dan

pemeliharaan pesawat udara; -------------------------------------------------

1.1.3. Bahwa dengan demikian Majelis Komisi berpendapat Terlapor I

merupakan subyek hukum yang memenuhi persyaratan untuk

dijadikan Terlapor dalam perkara aquo;-------------------------------------

1.1.4. Bahwa Terlapor II: PT Gaya Bella Diantama sebagaimana telah

diuraikan dalam butir 19.1.1.2. bagian Tentang Duduk Perkara yang

dalam prakteknya telah mengikuti dan melaksanakan Perpanjangan

Give Away Haji kepada PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo

Page 31: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 31 dari 54

Prima untuk Periode Tahun 2009/2010 dan Periode Tahun 2010/2011,

merupakan subyek hukum yang memenuhi persyaratan untuk

dijadikan Terlapor dalam perkara aquo;-------------------------------------

1.1.5. Bahwa Terlapor III: PT. Uskarindo Prima sebagaimana telah

diuraikan dalam butir 19.1.1.3. bagian Tentang Duduk Perkara yang

dalam prakteknya telah mengikuti dan melaksanakan Perpanjangan

Give Away Haji kepada PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo

Prima untuk Periode Tahun 2009/2010 dan Periode Tahun 2010/2011,

merupakan subyek hukum yang memenuhi persyaratan untuk

dijadikan Terlapor dalam perkara aquo;-------------------------------------

1.1.6. Bahwa berdasarkan fakta diatas, Majelis Komisi menyimpulkan

para Terlapor adalah pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999;----------------------------------------

1.2. Tentang Aspek Formil;-------------------------------------------------------------------

1.2.1. Selanjutnya sebelum menilai dan menyimpulkan pokok perkara (aspek

materiil) Majelis Komisi terlebih dahulu menilai aspek formil yang

ditanggapi oleh Terlapor I yaitu tentang perubahan perilaku; -------------

1.2.1.1. Bahwa dalam pendapat atau pembelaannya, Terlapor I

menyatakan pada saat pemeriksaan pendahuluan mereka

tidak pernah diberikan hak untuk mendapatkan kesempatan

merubah perilaku sebagaimana aturan Pasal 37 Perkom 1

Tahun 2006 tentang Tata Cara Penanganan Perkara; --------

1.2.1.2. Bahwa kemudian Terlapor I berinisiatif mengirimkan Surat

kepada Tim Pemeriksa KPPU melalui surat No.

GARUDA/JKTDI-20055/10 tanggal 3 Mei 2010,

sedangkan surat No. GARUDA/JKTDI-20055/10 tanggal 3

Mei 2010 dikirimkan pada saat pemeriksaan pendahuluan

masih berlangsung. Dengan adanya penyampaian surat

tersebut maka Terlapor I sudah beritikad untuk melakukan

perubahan perilaku dan seharusnya Pemeriksaan Lanjutan

tidak perlu dilakukan; --------------------------------------------

1.2.2. Atas pendapat atau pembelaan yang disampaikan oleh Terlapor I,

Majelis Komisi terlebih dahulu melihat isi Pasal 4 dan Pasal 37

Peraturan Komisi No. 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penanganan

Perkara di KPPU yang berbunyi; ----------------------------------------------

Page 32: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 32 dari 54

Pasal 4:

(1) Tim Pemeriksa Pendahuluan mempunyai tugas mendapatkan

pengakuan Terlapor berkaitan dengan dugaan pelanggaran

yang dituduhkan dan/atau mendapatkan bukti awal yang cukup

mengenai dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor

serta merekomendasikan kepada Komisi untuk menetapkan

perlu atau tidaknya dilakukan Pemeriksaan Lanjutan;------------

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1), Tim Pemeriksa Pendahuluan mempunyai wewenang:

a. Melakukan penyelidikan dan/atau pemeriksaan; ----------

b. Memanggil, menghadirkan dan meminta keterangan

Terlapor dan apabila diperlukan dapat memanggil

pihak lain;------------------------------------------------------

c. Mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen

dan alat bukti lain guna penyelidikan dan/atau

pemeriksaan;---------------------------------------------------

d. Menerima pernyataan kesediaan Terlapor untuk

mengakhiri dan/atau kegiatan yang diduga melanggar

dan merekomendasikan Komisi untuk tidak melakukan

Pemeriksaan Lanjutan secara bersyarat. ------------------

Pasal 37:

(1) Komisi dapat menetapkan tidak perlu dilakukan Pemeriksaan

Lanjutan meskipun terdapat dugaan pelanggaran, apabila

Terlapor menyatakan bersedia melakukan perubahan perilaku;-

(2) Perubahan perilaku sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

dapat dilakukan dengan membatalkan perjanjian dan/atau

menghentikan kegiatan dan/atau menghentikan penyalahgunaan

posisi dominan yang diduga melanggar dan/atau membayar

kerugian akibat dari pelanggaran yang dilakukan; ----------------

(3) Pelaksanaan perubahan perilaku sebagaimana dimaksud dalam

ayat (2) dilakukan paling lama 60 (enam puluh) hari dan dapat

diperpanjang sesuai dengan penetapan Komisi.--------------------

1.2.3. Bahwa Majelis Komisi telah membaca Berita Acara Pemeriksaan

(BAP) Pendahuluan, yang isinya terdapat pertanyaan Tim Pemeriksa

Page 33: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 33 dari 54

mengenai tanggapan Para Terlapor atas Salinan Laporan Dugaan

Pelanggaran yang telah disampaikan;-----------------------------------------

1.2.4. Bahwa dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Pendahuluan, Majelis

Komisi tidak menemukan adanya pernyataan Para Terlapor yang

mengakui kesalahannya sebagaimana yang dituduhkan dalam Salinan

Laporan Dugaan Pelanggaran;-------------------------------------------------

1.2.5. Bahwa dengan tidak diakuinya dugaan pelanggaran oleh Para

Terlapor, maka Majelis Komisi menilai tindakan Tim Pemeriksa yang

tidak menawarkan perubahan perilaku kepada Para Terlapor telah tepat

sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 dan Pasal 37 Peraturan Komisi

No. 1 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penanganan Perkara di KPPU; ----

1.2.6. Selanjutnya sebelum menilai dan menyimpulkan pokok perkara (aspek

materiil) Majelis Komisi terlebih dahulu menilai aspek formil yang

ditanggapi oleh Terlapor I yaitu Perkara No. 23/KPPU-L/2010

merupakan pengecualian Pasal 50 huruf (a) Undang-undang No. 5

Tahun 1999, karena; ---------------------------------------------------------------------------------

1.2.6.1. Terlapor I menyatakan dalam pembelaannya bahwa

Perpanjangan Give Away Haji ini dilaksanakan pada

dasarnya untuk kepentingan umum dan dalam rangka

melaksanakan ketentuan Undang-undang antara lain

Undang-undang No. 13 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Ibadah Haji sebagaimana telah diubah

dengan Undang-undang No. 34 tahun 2009, Terlapor I

melaksanakan Pengadaan Give Away Haji ini adalah

untuk melaksanakan tugas yang telah dibebankan oleh

Departemen Agama RI kepada Terlapor I sebagaimana

tertera di dalam Surat No. GARUDA/DZ-2174/06 tanggal

20 Juni 2006. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui

bahwa pengadaan Give Away Haji ini adalah pengadaan

yang berkaitan dengan kepentingan umum, yaitu jamaah

haji Indonesia; ----------------------------------------------------

1.2.6.2. Bahwa pengadaan Give Away Haji oleh Terlapor I juga

merupakan salah satu pelaksanaan dari ketentuan Pasal 66

ayat (1) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 yang

menyatakan: “Pemerintah dapat memberikan penugasan

Page 34: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 34 dari 54

khusus kepada BUMN untuk menyelenggarakan fungsi

kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud

dan tujuan kegiatan BUMN”; ----------------------------------

1.2.7. LHPL pada Bab IV Analisa huruf A Tentang Perpanjangan Kontrak

dan huruf B Tentang Putusan KPPU No. 09/KPPU-L/2008,

menyatakan sebagai berikut; --------------------------------------------------

1.2.7.1. Bahwa landasan hukum Terlapor I pengadaan Give Away

Haji dan perpanjangan kontrak adalah SK Nomor

JKTDZ/SKEP/50014/09 dan Procurement Manual (PM):

Contract Renewal Work Instruction; --------------------------

1.2.7.2. Bahwa Terlapor I melakukan negosiasi harga terhadap

harga kontrak tahun sebelumnya untuk memenuhi

persyaratan dari ketentuan untuk melakukan penunjukan

langsung berdasarkan Procurement Manual (PM) Terlapor

I; --------------------------------------------------------------------

1.2.7.3. Bahwa berdasarkan hasil Proses Asessment Performance,

menurut Terlapor I, performance dari Terlapor II dan

Terlapor III menunjukkan hasil yang baik dimana

penilaiannya mencakup kualitas, harga, waktu, service dan

inovatif dari para supplier. Proses ini tidak mencakup

survey menyeluruh terhadap Terlapor II dan Terlapor III

yakni apakah kedua perusahaan sedang menghadapi proses

hukum di peradilan atau tidak dan perhitungan kemampuan

keuangan perusahaan bersangkutan untuk menjadi rekanan

Terlapor I; ---------------------------------------------------------

1.2.7.4. Bahwa berdasarkan bunyi Pasal 9 ayat 2 huruf d SK

Nomor: JKTDZ/SKEP/50014/09, rekanan/supplier yang

dalam proses hukum dan atau sedang menjalani sanksi

pidana maupun perdata tidak boleh terlibat dalam proses

pengadaan barang/jasa, Terlapor I sepatutnya

mempertimbangkan hal tersebut dan mengklarifikasi dalam

proses negosiasi perpanjangan kontrak padahal Terlapor I

pernah di panggil sebagai Saksi perkara KPPU Nomor

09/KPPU-L/2008. Bahkan Terlapor II dan Terlapor III

telah menyampaikan hasil putusan PN Jakarta Barat

Page 35: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 35 dari 54

kepada Telapor I, serta Terlapor II dan Terlapor III

mengetahui bahwa KPPU mengajukan keberatan Kasasi

kepada MA sebelum kontrak baru;-----------------------------

1.2.7.5. Bahwa Terlapor I seharusnya mengetahui dan

mempertimbangkan Putusan KPPU yang menyatakan

Terlapor II dan Terlapor III telah melakukan

persekongkolan dalam memenangkan Tender Give Away

Haji Tahun 2007, dan menunggu kepastian hukum

terhadap Terlapor II dan Terlapor III, sebelum melanjutkan

perpanjangan kontrak (Amandemen) untuk pengadaan

Give Away Haji untuk periode 2009/2010 dan 2010/2011

serta selayaknya membuka proses tender agar diperoleh

penawaran dari pelaku usaha lain yang memiliki

kompetensi yang sama dengan Terlapor II dan Terlapor III;

1.2.8. Untuk menilai apakah Perkara No. 23/KPPU-L/2010 termasuk ruang

lingkup yang dikecualikan dari Pasal 50 huruf (a) atau tidak, Majelis

Komisi melihat peraturan perundang-undangan yang terkait dan

kontrak kerja antara Terlapor I dengan Departemen Agama Republik

Indonesia sebagai berikut; ---------------------------------------------------------

1.2.8.1. Berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2008 Pasal 1 butir

13 dinyatakan “Transportasi adalah pengangkutan yang

disediakan bagi Jemaah Haji selama Penyelenggaraan Ibadah

Haji ”;--------------------------------------------------------------------

1.2.8.2. Berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2008 Pasal 33

dinyatakan:

1) Pelayanan Transportasi Jemaah Haji ke Arab Saudi dan pemulangannya ke tempat embarkasi asal di Indonesia menjadi tanggung jawab Menteri dan berkoordinasi dengan menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang perhubungan.

2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

1.2.8.3. Berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2008 Pasal 34

dinyatakan “Penunjukan pelaksana Transportasi Jemaah Haji

dilakukan oleh Menteri dengan memperhatikan aspek

keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi”;-----------

Page 36: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 36 dari 54

1.2.8.4. Berdasarkan Undang-undang No. 19 Tahun 2003 Pasal 66 ayat

1 dinyatakan “Pemerintah dapat memberikan penugasan

khusus kepada BUMN untuk menyelenggarakan fungsi

kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan

tujuan kegiatan BUMN”; ---------------------------------------------

1.2.8.5. Bahwa dalam pendelegasian tugas untuk transportasi

pengangkutan Jemaah Haji Indonesia didasarkan pada

Kontrak Kerja Transportasi Udara Jemaah Haji Indonesia

Tahun 1430 H antara Departemen Agama Republik

Indonesia dan PT Garuda Indonesia (Persero) Nomor:

D/327/2009 dan Nomor: DS/PERJ/DZ-3230 yang

dijabarkan dalam:

Pasal 1:

1) Pihak Pertama memberi tugas kepada Pihak Kedua

untuk melaksanakan pengangkutan jemaah haji

Indonesia Tahun 1430 H;-----------------------------------

2) Pihak Kedua menerima tugas dari Pihak Pertama

untuk melaksanakan pengangkutan jemaah haji

Indonesia Tahun 1430 H;-----------------------------------

Pasal 2:

(1) Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh

Pihak Kedua meliputi :

a) Pengangkutan jemaah haji dan petugas haji

dari embarkasi Banda Aceh, Padang,

Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan,

dan Makassar ke Jeddah pergi-pulang; ---------

b) Pengangkutan jemaah haji dan petugas haji

dari embarkasi Medan, Jakarta (terdiri dari

jemaah haji DKI Jakarta, Banten dan

Lampung) dan sebagian dari embarkasi

Surabaya (Provinsi Jawa Timur); ----------------

c) Pengangkutan jemaah haji dan petugas haji

sebagaimana tersebut dalam ayat (1) huruf (b)

Pasal ini diberangkatkan ke Madinah dan

dipulangkan melalui Jeddah untuk Gelombang

Page 37: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 37 dari 54

I serta diberangkatkan ke Jeddah dan

dipulangkan melalui Madinah untuk

Gelombang II.

1.2.9. Bahwa Majelis Komisi berpendapat berdasarkan Undang-undang No.

13 Tahun 2008 dan Kontrak Kerja Transportasi Udara Jemaah Haji

Indonesia Tahun 1430 H antara Departemen Agama Republik

Indonesia dan PT Garuda Indonesia (Persero) Nomor: D/327/2009 dan

Nomor: DS/PERJ/DZ-3230, dijelaskan mengenai pendelegasian tugas

dari Menteri Agama RI kepada Terlapor I hanya mencakup

pelaksanaan pengangkutan jemaah haji Indonesia; ------------------------

1.2.10. Bahwa berdasarkan uraian 25.1 – 25.5 pada bagian Tentang Duduk

Perkara yang pada pokoknya menyatakan proses Perpanjangan Give

Away Haji termasuk dalam ruang lingkup Pasal 50 huruf (a) UU No.

5 Tahun 1999 sehingga dikecualikan. Atas hal tersebut Majelis Komisi

menilai sebagai berikut; -------------------------------------------------------

1.2.10.1. Bahwa berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2008

dan Kontrak Kerja Transportasi Udara Jemaah Haji

Indonesia Tahun 1430 H antara Departemen Agama

Republik Indonesia dan PT Garuda Indonesia (Persero)

Nomor: D/327/2009 dan Nomor: DS/PERJ/DZ-3230,

dijelaskan mengenai pendelegasian tugas dari Menteri

Agama RI kepada Terlapor I hanya mencakup pelaksanaan

pengangkutan jemaah haji Indonesia;--------------------------

1.2.10.2. Bahwa mengacu pada LHPL butir 19.1.6.2 bagian Tentang

Duduk Perkara, dijelaskan biaya pembuatan Paket Give

Away Haji dibebankan pada komponen biaya pelayanan

transportasi yang dibayarkan Departemen Agama kepada

Terlapor I, meskipun pengadaan Give Away Haji

termasuk dalam komponen biaya pelayanan transportasi

sebagaimana seperti yang dijelaskan pada butir 1.2.10.1; --

1.2.10.3. Bahwa Majelis Komisi berpendapat, berdasarkan Pedoman

Pelaksanaan Ketentuan Pasal 50 huruf (a) harus dilihat

apakah perbuatan yang dilaksanakan oleh Terlapor I yakni

dalam pemberian Paket Give Away Haji ini adalah

Page 38: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 38 dari 54

perbuatan yang secara tegas mendapat delegasi dari

peraturan perundang-undangan; --------------------------------

1.2.10.4. Bahwa Majelis Komisi menilai pengadaan Give Away

Haji tidak termasuk atau diluar penyelenggaraan

transportasi haji sebagaimana termaktub dalam Undang-

undang Nomor 13 Tahun 2008; --------------------------------

1.2.10.5. Bahwa dengan demikian Majelis Komisi berpendapat

pengadaan Give Away Haji tidak termasuk dalam

pengecualian Pasal 50 huruf (a); -------------------------------

1.3. Tentang Aspek Materiil; -----------------------------------------------------------------

1.3.1. Tentang Pasar Bersangkutan; ----------------------------------------------

1.3.1.1. Bahwa dalam LHPL dinyatakan pasar bersangkutan pada

perkara ini adalah pengadaan Give Away Haji untuk

periode 2009/2010 dan 2010/2011 oleh Terlapor I;----------

1.3.1.2. Bahwa dalam pendapat atau pembelaannya, Terlapor I,

Terlapor II, dan Terlapor III tidak memberikan pembelaan

terkait dengan pasar bersangkutan;-----------------------------

1.3.1.3. Bahwa terkait dengan pasar bersangkutan dalam perkara

ini, Majelis Komisi menyatakan sebagai berikut; ------------

a. Bahwa sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1

Angka 10 Undang-undang No. 5 Tahun 1999, Pasar

Bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan

jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh

pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang sama

atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau

jasa tersebut; -----------------------------------------------

b. Bahwa Pengadaan Give Away Haji ini berdasarkan

perjanjian antara Terlapor I dengan Terlapor II dan

III meliputi pengadaan tas koper besar, tas

jinjing/tangan, dan tas pasport bagi jamaah haji; ------

c. Bahwa mengenai Spesifikasi dan paket Give Away

Haji telah diuraikan pada butir 19.1.4 dan 19.1.6

bagian tentang Duduk Perkara; --------------------------

1.3.1.4. Bahwa dengan demikian Majelis Komisi sependapat

dengan LHPL yang menyatakan pasar bersangkutan pada

Page 39: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 39 dari 54

perkara ini pengadaan Give Away Haji untuk periode

2009/2010 dan 2010/2011 oleh Terlapor I; -------------------

1.3.2. Tentang Persetujuan Perpanjangan Pengadaan Give Away Haji

Untuk Periode Tahun 2009/2010 dan Periode Tahun 2010/2011; ---

1.3.2.1. Bahwa LHPL menyatakan proses persetujuan

perpanjangan Give Away Haji ini sesuai uraian yang

dijelaskan pada butir 19.1.4 dan 19.3.1 Bagian Tentang

Duduk Perkara; --------------------------------------------------

1.3.2.2. Bahwa dalam pembelaannya Terlapor I, menyatakan Tim

Pemeriksa KPPU sama sekali tidak pernah

memberitahukan dan menyatakan siapa pelaku usaha

tertentu yang menerima perlakuan diskriminasi dari

Terlapor I sehingga mengakibatkan dugaan pelanggaran

yang dituduhkan kepada Terlapor I menjadi tidak jelas dan

kabur; --------------------------------------------------------------

1.3.2.3. Bahwa dalam pembelaannya Terlapor II, menyatakan

proses persetujuan perpanjangan ini bermula ketika PT

Gaya Bella Diantama mengirimkan surat No. 01/GBL-

GIVE AWAY HAJI/I/2009 tanggal 8 Januari 2009 kepada

PT Garuda Indonesia (Persero) yang menawarkan

kerjasama lanjutan;-----------------------------------------------

1.3.2.4. Selanjutnya Terlapor II menyatakan perusahaan tidak

dalam posisi menentukan atau hanya pada posisi pasif

karena sifat surat No. 01/GBL-GIVE AWAY HAJI/I/2009

tanggal 8 Januari 2009 hanya berisi penawaran biasa,

dengan konsekuensi bisa dikabulkan atau tidak dikabulkan

oleh PT Garuda Indonesia (Persero) dan perpanjangan

kontrak kerja oleh PT Garuda Indonesia (Persero) kepada

Terlapor II adalah hak mutlak PT Garuda Indonesia

(Persero), dengan pertimbangan-pertimbangan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Pada saat perpanjangan kontrak

Give Away Haji Periode Tahun 2009/2010 dan Periode

Tahun 2010/2011 yang dilakukan pada bulan April 2009,

meski dikatakan sedang ada proses hukum, tetapi belum

ada Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan

Page 40: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 40 dari 54

hukum tetap (inkracht van gewijsde) sehingga

perpanjangan kontrak tersebut sah menurut hukum dan

mengikat para pihak yang membuatnya; ----------------------

1.3.2.5. Bahwa dalam pembelaannya Terlapor III, menyatakan

perusahaan adalah supplier dari Terlapor I sehingga

ketentuan internal yang berlaku di Terlapor I belum tentu

diketahui oleh Terlapor III dan tidak ada kewajiban dari

Terlapor III untuk mengetahuinya, Terlapor III memiliki

kewajiban untuk mematuhi segala ketentuan dalam proses

pengadaan yang diberitahukan kepada Terlapor III oleh

Terlapor I; ---------------------------------------------------------

1.3.2.6. Selanjutnya Terlapor III menyatakan berkaitan dengan

diskriminasi, perusahaan tidak memiliki kewenangan

apapun untuk melakukan diskriminasi mengingat

penentuan supplier adalah kewenangan sepenuhnya dari

Terlapor I; ---------------------------------------------------------

Bahwa Majelis Komisi menilai proses Perpanjangan Give

Away Haji ini didasarkan pada peraturan internal Terlapor

I yaitu SK Nomor JKTDZ/SKEP/50014/09 dan

Procurement Manual: Contract Renewal Work Instruction;

1.3.2.7. Bahwa pada saat proses perpanjangan kontrak ini

dilaksanakan, Terlapor II dan Terlapor III mengetahui

sedang berada dalam proses peradilan atas keberatan

terhadap Putusan KPPU No. 09/KPPU-L/2008 tentang

dugaan pelanggaran pasal 22 Undang-undang Nomor 5

Tahun 1999 dalam Pengadaan Give Away Haji Tahun

Anggaran 2007 (1428 H) di PT. Garuda Indonesia (Persero)

Jakarta;----------------------------------------------------------------

1.3.2.8. Bahwa dalam pelaksanaan perpanjangan pengadaan Give

Away Haji, Terlapor I tidak melakukan pengecekan dan

klarifikasi lebih lanjut sesuai aturan internal pengadaan

Terlapor I, yaitu mengecek apakah Terlapor II dan

Terlapor III sedang atau tidak tersangkut proses hukum

sebagaimana dituangkan dalam SK Nomor

JKTDZ/SKEP/50014/09 Pasal 9 ayat 2 huruf d yaitu

Page 41: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 41 dari 54

“Supplier yang terlibat dalam proses pengadaan

barang/jasa harus memenuhi persyaratan...”

Perusahaan/Pengurus perusahaan tidak dalam proses

peradilan dan atau tidak sedang menjalani sanksi baik

pidana maupun perdata;----------------------------------------

1.3.2.9. Bahwa jika pengecekan dan klarifikasi dilaksanakan, maka

Terlapor I dapat mengetahui lebih awal bilamana Terlapor

II dan Terlapor III sedang menjalani proses hukum di

peradilan, dan seharusnya proses perpanjangan tidak

dilaksanakan. Terlapor I seharusnya dapat membuka

penawaran tender kembali untuk mengundang perusahaan-

perusahaan yang potensial guna menyediakan Paket Give

Away Haji dengan harga yang lebih kompetitif; ------------

1.3.2.10. Bahwa Majelis Komisi berpendapat dengan perpanjangan

kontrak yang tidak memenuhi peraturan internalnya,

berarti Terlapor I telah menutup kesempatan kepada

pesaing potensial Terlapor II dan Terlapor III untuk

menjadi supplier Paket Give Away Haji tahun 2009/2010

dan 2010/2011; ---------------------------------------------------

1.3.2.11. Bahwa Majelis Komisi menilai walaupun pada saat

perpanjangan kontrak Give Away Haji Periode Tahun

2009/2010 dan Periode Tahun 2010/2011 yang dilakukan

pada bulan April 2009, Terlapor II dan Terlapor III sedang

menghadapi proses hukum yang belum memiliki kekuatan

hukum tetap, seharusnya Terlapor II dan Terlapor III tidak

mengikuti proses perpanjangan kontrak dalam pekerjaan

pengadaan Give Away Haji; -----------------------------------

1.3.2.12. Bahwa Majelis Komisi sependapat dengan LHPL yang

menyatakan Terlapor I telah menyalahi prosedur internal

perusahaan dalam melaksanakan perpanjangan kontrak

karena tidak mengecek dan mengklarifikasi kembali proses

hukum yang dijalani oleh Terlapor II dan Terlapor III; -----

1.3.2.13. Bahwa dengan demikian Majelis Komisi

menyimpulkan perpanjangan kontrak yang dilakukan

oleh Terlapor I telah menyalahi ketentuan internalnya

Page 42: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 42 dari 54

sehingga Terlapor I telah menutup kesempatan kepada

pesaing potensial Terlapor II dan Terlapor III untuk

menjadi supplier Paket Give Away Haji tahun

2009/2010 dan 2010/2011; -------------------------------------

1.3.3. Tentang Harga Paket Give Away Haji; -----------------------------------

1.3.3.1. Bahwa LHPL menyatakan negosiasi harga penawaran ini

sesuai uraian yang dijelaskan pada butir 19.1.7 dan 19.3.1

bagian Tentang Duduk Perkara; --------------------------------

1.3.3.2. Bahwa dalam pembelaannya Terlapor I, menyatakan: dasar

perhitungan harga Rp. 131.877,90/paket tidak didukung

oleh perhitungan yang memiliki dasar yang benar dan

akurat, seharusnya Tim Pemeriksa KPPU dapat

menjelaskan dasar perhitungan harga Give Away Haji

sebesar Rp. 131.877,90 sebagai harga yang wajar diterima

oleh Terlapor I. Terlapor I juga tidak pernah menerima

surat penawaran baik secara lisan maupun tertulis dari

pihak manapun berkaitan dengan harga sebesar Rp.

131.877,90 tersebut dari pihak manapun; ---------------------

1.3.3.3. Bahwa dalam pembelaannya Terlapor II, menyatakan

tentang adanya harga Rp. 119.889,00 per set yang

dijelaskan oleh PT Seruni Indah dalam hal ini PT Gaya

Bella Diantama tidak mempunyai hak untuk

memperbandingkannya, hal tersebut juga merupakan hak

mutlak PT Garuda Indonesia (Persero); -----------------------

1.3.3.4. Bahwa dalam pembelaannya Terlapor III, menyatakan

tentang adanya biaya produksi 1 (satu) set Give Away

Haji harga Rp. 119.889,00 per set yang dijelaskan oleh

pelaku usaha lain, Terlapor III mempertanyakan kebenaran

informasi tersebut;------------------------------------------------

1.3.3.5. Selanjutnya Terlapor III menyatakan mengakui telah

menerima perpanjangan kontrak dari Terlapor I dengan

pengurangan harga barang per paket sebesar Rp. 650,00

dari harga yang ditentukan dalam kontrak sebelumnya,

Terlapor III dapat memberikan penurunan dari harga

sebelumnya dikarenakan perpanjangan kontrak 2 tahun

Page 43: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 43 dari 54

sehingga Terlapor III berani mengurangi margin

keuntungan yang seharusnya diperoleh, mengingat

berdasarkan harga bahan baku yang ditawarkan oleh

pemasok harga bahan baku untuk tahun 2009 dan 2010

cenderung stabil;--------------------------------------------------

1.3.3.6. Bahwa untuk menilai tentang harga paket Give Away

Haji, Majelis Komisi memperhatikan beberapa hal sebagai

berikut;-------------------------------------------------------------

1.3.3.6.1. Paket Give Away Haji merupakan

permintaan dari Departemen Agama yang

biayanya dibebankan kepada komponen

biaya pelayanan transportasi jemaah haji

yang dibayarkan Departemen Agama kepada

Terlapor I; ----------------------------------------

1.3.3.6.2. Dengan menggunakan Give Away Haji,

pihak Departemen Agama menginginkan

adanya keseragaman tas jemaah haji

Indonesia dan membantu Terlapor I dalam

mengontrol bagasi jemaah haji Indonesia; ---

1.3.3.7. Bahwa dengan demikian Majelis Komisi berpendapat

produk paket Give Away Haji adalah produk yang hanya

dibuat khusus (custom made) kepada Terlapor I dan bukan

merupakan produk yang tersedia bebas di pasar (ready

made) sehingga tidak ada harga pasar (market price) untuk

produk paket Give Away Haji dan salah satu cara untuk

mendapatkan harga pasar untuk produk paket Give Away

Haji adalah dengan melalui mekanisme tender; --------------

1.3.3.8. Bahwa pada butir 19.3.1.13 dan 19.3.3.3 butir j bagian

Tentang Duduk Perkara dijelaskan tentang adanya pesaing

potensial dari Terlapor II dan Terlapor III yang telah

memberikan jasa Give Away Haji kepada Terlapor I

sebelum tahun 2008, sehingga terdapat pesaing potensial

dari Terlapor II dan Terlapor III yang dapat memenuhi

standar kualitas untuk produk barang dalam paket Give

Away Haji; -------------------------------------------------------

Page 44: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 44 dari 54

1.3.3.9. Bahwa berdasarkan keterangan dari pesaing potensial dari

Terlapor II dan Terlapor III, harga bahan baku pasaran

dunia untuk pembuatan paket Give Away Haji ini sudah

turun dari medio tahun 2007-2009 seperti bahan polyster,

kawat, zipper. Maka seharusnya pada saat negosiasi harga

penawaran dilaksanakan, Terlapor I bisa mendapatkan

harga yang lebih baik daripada harga yang ditawarkan pada

tahun 2007; --------------------------------------------------------

1.3.3.10. Bahwa dengan demikian Majelis Komisi berpendapat

pesaing potensial dari Terlapor II dan Terlapor III adalah

pihak yang memiliki pengalaman sebagai pemasok paket

Give Away Haji sebelum tahun 2008 dan pernah bersaing

dengan Terlapor II dan Terlapor III, sehingga pesaing

potensial dari Terlapor II dan Terlapor III merupakan pihak

yang memiliki kompetensi untuk memberikan informasi

tentang harga paket Give Away Haji;-------------------------

1.3.3.11. Bahwa dengan demikian Majelis Komisi

menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut; ------------

1.3.3.11.1. Bahwa spesifikasi khusus yang dimiliki

produk paket Give Away Haji

menyebabkan barang tersebut tidak

tersedia bebas di pasar sehingga tidak

adanya harga pasar untuk produk paket

Give Away Haji, maka cara terbaik

untuk mendapatkan harga pasar untuk

produk paket Give Away Haji adalah

melalui mekanisme tender; ------------------

1.3.3.11.2. Bahwa Terlapor I tidak melakukan

pengadaan paket Give Away Haji melalui

mekanisme tender sehingga tidak ada

perusahaan yang dapat memasukkan

harga paket Give Away Haji yang lebih

baik kepada Terlapor I; ----------------------

1.3.3.11.3. Bahwa pesaing potensial dari Terlapor II

dan Terlapor III adalah pihak yang

Page 45: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 45 dari 54

memiliki pengalaman sebagai pemasok

Give Away Haji sehingga memiliki

kompetensi untuk memberikan informasi

tentang harga paket Give Away Haji;-----

1.3.4. Tentang Pengalihan Pekerjaan Pembuatan Paket Give Away Haji

kepada pihak ke-3;------------------------------------------------------------

1.3.4.1. Bahwa LHPL, menyatakan pengalihan pekerjaan

pembuatan Paket Give Away Haji kepada pihak ke-3 ini

sesuai uraian yang dijelaskan pada butir 19.1.8 Bagian

Tentang Duduk Perkara;-----------------------------------------

1.3.4.2. Bahwa dalam pembelaannya Terlapor I, menyatakan

penggunaan local content sebagaimana disampaikan pada

LHPL Huruf F halaman 9-10 dalam perkara aquo adalah

tidak relevan dengan tuduhan. Tidak relevan karena objek

pengadaan dalam perkara aquo adalah Tas Haji (Give

Away), sehingga apabila bahan baku tas (seperti polyester,

kawat dan zipper, dll) tersebut dibeli oleh pihak Terlapor II

dan/atau Terlapor III selaku vendor dari pihak ke-3, maka

hal itu tidak dapat ditafsirkan sebagai pengalihan kepada

pihak ke-3. Karena di dalam kontrak pengadaan antara

Terlapor I dengan Vendor (Terlapor II dan Terlapor III)

juga telah diatur mengenai pengalihan pekerjaan kepada

pihak ke-3 serta batasan-batasannya. Terlebih lagi Tim

Pemeriksa KPPU menggunakan dasar Peraturan Menteri

Negara (Permen) BUMN No. PER-05/MBU/2008 tentang

Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa

BUMN di dalam melakukan analisanya yang terkait

dengan sinergi BUMN, untuk mempersalahkan Terlapor I

terkait dengan persoalan local content, adalah tidak tepat,

karena perpanjangan yang dilakukan oleh Terlapor I

bukanlah cakupan dari Permen tersebut; ----------------------

1.3.4.3. Selanjutnya, Terlapor I juga menyatakan sudah melakukan

due diligence atau kunjungan ke lokasi pabrik Terlapor II

dan III, dan dari hasil due diligence tersebut Terlapor I

melihat bahwa pabrik-pabrik tersebut masih beroperasi; ---

Page 46: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 46 dari 54

1.3.4.4. Bahwa dalam pembelaannya Terlapor II, menyatakan

tuduhan terhadap Terlapor II yang sudah tidak memiliki

pabrik dan keuangan yang memadai karena asetnya telah

dilelang oleh PT BNI (Persero) Tbk adalah tidak benar

karena sudah ada pembicaraan permasalahan internal

penyelesaiannya, dan fakta membuktikan bahwa Terlapor

II telah diaudit dan dilakukan due diligence oleh Kantor

Akuntan Publik “Hadori Sugiarto Adi dan Rekan” yang

ditandatangani pada tanggal 8 September 2010. Dan

pembuktian tersebut diatas oleh KPPU tidaklah sempurna

karena selama pemeriksaan aquo tidak pernah dilakukan

pemeriksaan setempat (plaatsonderzoek); --------------------

1.3.4.5. Bahwa dalam pembelaannya Terlapor III, tidak

memberikan pembelaan terkait pengalihan pekerjaan

kepada pihak ke-3; -----------------------------------------------

1.3.4.6. Bahwa Majelis Komisi menilai permasalahan local content

dalam perkara ini tidak relevan dengan masalah persaingan

dalam perkara aquo; ---------------------------------------------

1.3.4.7. Bahwa dengan demikian Majelis Komisi

menyimpulkan masalah local content tidak perlu

dipertimbangkan; -----------------------------------------------

1.3.5. Tentang Kelebihan Pembayaran Paket Give Away Haji Jemaah

Haji Indonesia; ----------------------------------------------------------------

1.3.5.1. Bahwa berdasarkan dokumen Proposal Tarif Haji PT

Garuda Indonesia (Persero) Tahun 2009 – 1430 H yang

disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan

PANJA BPIH Komisi VIII – DPR RI, Majelis Komisi

menemukan bahwa paket Give Away Haji termasuk dalam

biaya pelayanan transportasi yang dikenakan biaya

sejumlah USD 19.98; --------------------------------------------

1.3.5.2. Bahwa berdasarkan Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi

Harga Perpanjangan Perjanjian Give Away antara

Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor III, Majelis Komisi

mendapatkan harga paket Give Away Haji sebagai

berikut:

Page 47: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 47 dari 54

Terlapor II

Embarkasi Harga (Rp) Solo 134.350 Makasar 151.350 Balikpapan 151.350 Banjarmasin 151.350

Terlapor III

Embarkasi Harga (Rp) Banda Aceh 143.850 Surabaya 139.100 Padang 143.850 Palembang 134.350 Jakarta 134.350

1.3.5.3. Bahwa Majelis Komisi berpendapat dengan menggunakan

rata-rata kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar USD

terhadap Rupiah pada tahun 2009 sejumlah Rp. 10.398,35,-

(Sepuluh ribu tiga ratus sembilan puluh delapan rupiah dan

tiga puluh lima sen) dan dikalikan USD 19.98 (Sembilan

belas dan sembilan puluh delapan dollar amerika) maka

didapat harga paket Give Away Haji yang dibebankan

kepada setiap jemaah haji Indonesia sejumlah

Rp. 207.759,03 (Dua ratus tujuh ribu tujuh ratus lima puluh

sembilan rupiah dan nol tiga sen); -----------------------------

1.3.5.4. Bahwa apabila diambil harga rata-rata untuk paket Give

Away Haji untuk seluruh embarkasi yang dilayani oleh

Terlapor II, maka didapat harga rata-rata sejumlah

Rp. 147.100,00 (Seratus empat puluh tujuh ribu seratus

rupiah) per paket Give Away Haji. sedangkan untuk

seluruh embarkasi yang dilayani oleh Terlapor III maka

didapat harga rata-rata sejumlah Rp. 139.100,00 (Seratus

tiga puluh sembilan ribu seratus rupiah);----------------------

1.3.5.5. Bahwa apabila beban biaya yang dibebankan kepada setiap

jemaah haji Indonesia dikurangi dengan harga rata-rata

yang harus dibayarkan Terlapor I kepada Terlapor II dan

Terlapor III, maka terdapat selisih harga sejumlah Rp.

60.659,03,- (Enam puluh ribu enam ratus lima puluh

sembilan rupiah nol tiga sen) untuk embarkasi yang

dilayani oleh Terlapor II, dan sejumlah Rp. 68.659,03,-

Page 48: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 48 dari 54

(Enam puluh delapan ribu enam ratus lima puluh sembilan

rupiah dan nol tiga sen) untuk embarkasi yang dilayani

oleh Terlapor III; -------------------------------------------------

1.3.5.6. Bahwa berdasarkan butir 19.1.4.5 bagian Tentang Duduk

Perkara, dengan asumsi jumlah jamaah sama seperti tahun

lalu untuk setiap embarkasi yang dilayani oleh Terlapor II

(total 58.296 jamaah) dan Terlapor III (total 51.551

jamaah) maka terdapat selisih sejumlah Rp.

7.075.620.468.41,- (Tujuh milyar tujuh puluh lima juta

enam ratus dua puluh ribu empat ratus enam puluh delapan

rupiah dan empat puluh satu sen), yang merupakan

kelebihan jumlah pembayaran yang didapat Terlapor I

melalui pengadaan paket Give Away Haji; ------------------

1.3.5.7. Bahwa dengan demikian Majelis Komisi berpendapat

terdapat kelebihan pembayaran yang diterima oleh

Terlapor I dari Kementerian Agama sebesar Rp.

7.075.620.468.41,- (Tujuh milyar tujuh puluh lima juta

enam ratus dua puluh ribu empat ratus enam puluh delapan

rupiah dan empat puluh satu sen);------------------------------

1.3.5.8. Bahwa Majelis Komisi berpendapat uang kelebihan

pembayaran tersebut seharusnya dikembalikan kepada

jemaah haji melalui Kementerian Agama Republik

Indonesia;----------------------------------------------------------

2. Menimbang bahwa Pasal 19 huruf (d) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999

menyatakan “Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik

sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya

praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat berupa:

d. Melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu”.

3. Menimbang bahwa untuk membuktikan terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran Pasal

19 huruf (d) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi

mempertimbangkan unsur-unsur dalam Pasal 19 huruf (d) Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1999 sebagai berikut: -----------------------------------------------------------------------

3.1. Pelaku usaha; -----------------------------------------------------------------------------

3.1.1. Bahwa yang dimaksud pelaku usaha dalam Pasal 1 angka 5 Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah orang perorangan atau badan

Page 49: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 49 dari 54

usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum

yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam

wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun

bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai

kegiatan usaha dalam bidang ekonomi; -------------------------------------

3.1.2. Bahwa yang dimaksud pelaku usaha dalam perkara ini adalah

Terlapor, sebagaimana diuraikan dalam butir 1.1. bagian Tentang

Hukum; --------------------------------------------------------------------------

3.1.3. Bahwa Terlapor I merupakan perusahaan yang memiliki kewenangan

berdasarkan pendelegasian dari Kementerian Agama RI untuk

menyelenggarakan transportasi atau angkutan jamaah haji di

Indonesia;------------------------------------------------------------------------

3.1.4. Bahwa dengan demikian, berdasarkan uraian pada butir 1.1 Bagian

Tentang Hukum, maka unsur Pelaku Usaha terpenuhi; ------------------

3.2. Melakukan Praktek Diskriminasi Terhadap Pelaku Usaha Tertentu: --------

3.2.1. Pelaku Usaha Tertentu-------------------------------------------------------

3.2.1.1. Bahwa berdasarkan definisi pasar bersangkutan

sebagaimana diuraikan dalam butir 1.3.1.dan butir 1.3.3.8

bagian Tentang Hukum, perusahaan pesaing potensial para

Terlapor II dan Terlapor III adalah perusahaan yang telah

memberikan jasa Give Away Haji kepada Terlapor I

sebelum Tahun 2008, pada saat itu perusahaan pesaing

potensial Terlapor II dan Terlapor III mampu memenuhi

standar kualitas untuk produk barang dalam paket Give

Away Haji; -------------------------------------------------------

3.2.1.2. Bahwa dengan demikian pelaku usaha tertentu adalah

perusahaan pesaing potensial Terlapor II dan Terlapor III

dalam pengadaan Give Away Haji untuk periode

2009/2010 dan 2010/2011; --------------------------------------

3.2.1.3. Bahwa dengan demikian, unsur Pelaku Usaha Tertentu

terpenuhi;---------------------------------------------------------

3.2.2. Praktek Diskriminasi---------------------------------------------------------

1.1.1.1. Bahwa berdasarkan Putusan KPPU Perkara Nomor

07/KPPU-L/2004 tentang Perkara Divestasi Very Large

Crude Carrier (VLCC) yang telah mempunyai kekuatan

Page 50: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 50 dari 54

hukum tetap, yang dimaksud dengan praktek diskriminasi

adalah tindakan, sikap, dan perlakuan yang berbeda

terhadap pelaku usaha untuk mendapatkan kesempatan

yang sama. Dengan demikian praktek diskriminasi tidak

selalu berarti tindakan, sikap, dan perlakuan yang berbeda,

tetapi juga berupa tindakan, sikap, dan perlakuan yang

seharusnya; --------------------------------------------------------

1.1.1.2. Bahwa Terlapor I dalam memperpanjang kontrak Terlapor

II dan Terlapor III sebagai perusahaan rekanan pemasok

Give Away Haji menggunakan acuan peraturan internal

Terlapor I yaitu SK Nomor JKTDZ/SKEP/50014/09

Tentang Pedoman dan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di

Lingkungan PT Garuda Indonesia (Persero) Pasal 9 ayat 2

dan Procurement Manual: Contract Renewal Work

Instruction; --------------------------------------------------------

1.1.1.3. Bahwa persyaratan untuk menjadi rekanan atau supplier

Terlapor I harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur

pada SK Nomor JKTDZ/SKEP/50014/09 Tentang

Pedoman dan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di

Lingkungan PT Garuda Indonesia (Persero) Pasal 9 ayat 2,

tetapi pada saat perpanjangan kontrak Give Away Haji,

Terlapor II dan Terlapor III sedang dalam proses hukum

atau peradilan terkait dengan perkara KPPU Nomor

09/KPPU-L/2008, namun Terlapor I tetap melakukan

perpanjangan kontrak dengan Terlapor II dan Terlapor III

tanpa melakukan klarifikasi ataupun pengecekan ke

pengadilan atas proses hukum yang dijalani oleh Terlapor

II dan Terlapor III; -----------------------------------------------

1.1.1.4. Bahwa Terlapor I memiliki kesempatan untuk

mendapatkan harga Give Away Haji yang lebih kompetitif

apabila tidak melakukan perpanjangan kontrak dengan

Terlapor II dan Terlapor III yakni dengan membuka

penawaran tender kembali untuk mengundang perusahaan-

perusahaan yang potensial guna menyediakan Paket Give

Away Haji; -------------------------------------------------------

Page 51: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 51 dari 54

1.1.1.5. Bahwa tindakan Terlapor I sebagaimana diuraikan diatas

merupakan tindakan diskriminasi karena Terlapor I telah

mengistimewakan Terlapor II dan Terlapor III dengan

tidak memberikan kesempatan kepada pesaing potensial

Terlapor II dan Terlapor III untuk mendapatkan pekerjaan

pengadaan Give Away Haji untuk periode 2009/2010 dan

2010/2011 dari Terlapor I; --------------------------------------

1.1.1.6. Bahwa dengan demikian unsur Melakukan Praktek

Diskriminasi terpenuhi;-----------------------------------------

1.2. Mengakibatkan Terjadinya Praktek Monopoli dan/atau Persaingan usaha

tidak sehat; --------------------------------------------------------------------------------

1.2.1. Bahwa yang dimaksud persaingan usaha tidak sehat menurut Pasal 1

angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah: “persaingan

antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan/atau

pemasaran barang dan/atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur

atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha”; -------------

1.2.2. Bahwa tindakan Terlapor I memperpanjang kontrak dengan Terlapor II

dan Terlapor III merupakan pelanggaran ketentuan SK Nomor:

JKTDZ/SKEP/50014/09 Tentang Pedoman dan Tata Cara Pengadaan

Barang/Jasa di Lingkungan PT Garuda Indonesia (Persero) dan

Procurement Manual: Contract Renewal Work Instruction; --------------

1.2.3. Bahwa tindakan Terlapor I yang memperpanjang kontrak dengan

Terlapor II dan Terlapor III sebagai pelaksana pengadaan Give Away

Haji untuk periode 2009/2010 dan 2010/2011 merupakan tindakan

melawan hukum dan menghambat persaingan karena menutup

kesempatan pesaing potensial Terlapor II dan Terlapor III untuk ikut

melaksanakan pengadaan Give Away Haji untuk periode 2009/2010

dan 2010/2011; -----------------------------------------------------------------

1.2.4. Bahwa dengan demikian, maka unsur persaingan usaha tidak sehat

terpenuhi; -----------------------------------------------------------------------

2. Menimbang sebelum memutuskan, Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut: ------------------------------------------------------------------------------------------------

2.1. Bahwa Majelis Komisi memperhatikan laporan di berbagai media massa yang

menyatakan adanya kerusakan tas jemaah haji untuk beberapa embarkasi haji; --

Page 52: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 52 dari 54

2.2. Bahwa Majelis Komisi memperhatikan dalam pelaksanaan dan pendistribusian

paket Give Away Haji ini, pihak Kementerian Agama RI tidak melakukan

pengawasan sebagaimana mestinya. Semua pelaksanaan diserahkan sepenuhnya

kepada Terlapor I tanpa ada evaluasi secara berkala untuk perbaikan pelayanan

pemberian Give Away Haji ini kepada para jamaah haji; ---------------------------

3. Menimbang bahwa sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e

Undang-undang No. 5 Tahun 1999, Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi

untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada:--------------------------------------------

3.1. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) untuk melakukan perbaikan

dalam pelaksanaan pengadaan Give Away Haji ini dengan memperhatikan

peraturan internalnya. PT Garuda Indonesia (Persero) dalam melaksanakan

tender harus menjunjung tinggi asas keadilan, profesionalitas, dan akuntabilitas

dengan prinsip nirlaba karena pengadaan ini semata-mata adalah demi jamaah

haji Indonesia agar mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya;------------------------

3.2. Kementerian Agama Republik Indonesia agar lebih memperhatikan kontrol dan

pengawasan terhadap pengadaan Give Away Haji baik dari segi harga, kualitas

maupun pendistribusian kepada para jamaah haji Indonesia; -----------------------

4. Menimbang bahwa perkara ini tidak dalam ruang lingkup kegiatan dan atau perbuatan

dan atau perjanjian yang dikecualikan sebagaimana dimaksud Pasal 50 huruf a Undang-

undang No. 5 Tahun 1999; -------------------------------------------------------------------------

5. Menimbang bahwa berdasarkan fakta serta kesimpulan di atas, dan dengan mengingat

Pasal 43 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: -----------------

MEMUTUSKAN

1. Menyatakan Terlapor I: PT Garuda Indonesia (Persero), Terlapor II: PT. Gaya

Bella Diantama, dan Terlapor III: PT. Uskarindo Prima terbukti secara sah dan

meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf (d) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999

tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;------------

2. Menghukum Terlapor I: PT. Garuda Indonesia (Persero) untuk membayar denda

sebesar Rp. 1.000.000.000,- (Satu miliar rupiah) yang harus disetorkan ke Kas

Negara sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan

Usaha, Sekretariat Jenderal Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank

pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di

Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------------------------------------

Page 53: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 53 dari 54

3. Menghukum Terlapor II: PT. Gaya Bella Diantama, untuk membayar denda

sebesar Rp. 1.000.000.000,- (Satu miliar rupiah), yang harus disetorkan ke Kas

Negara sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan

Usaha, Sekretariat Jenderal Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank

pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di

Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------------------------------------

4. Menghukum Terlapor III: PT. Uskarindo Prima untuk membayar denda sebesar

Rp. 1.000.000.000,- (Satu miliar rupiah), yang harus disetorkan ke Kas Negara

sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha,

Sekretariat Jenderal Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank pemerintah

dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang

Persaingan Usaha); --------------------------------------------------------------------------------

5. Menghukum Terlapor II: PT. Gaya Bella Diantama dan Terlapor III: PT.

Uskarindo Prima untuk tidak mengikuti tender di lingkungan PT Garuda

Indonesia (Persero) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak Putusan ini

berkekuatan hukum tetap; -----------------------------------------------------------------------

6. Memerintahkan kepada Terlapor I: PT. Garuda Indonesia (Persero) untuk

mengembalikan kelebihan jumlah pembayaran biaya transportasi khususnya

komponen Give Away Haji kepada jemaah haji Indonesia sejumlah Rp.

7.075.620.468.41,- (Tujuh milyar tujuh puluh lima juta enam ratus dua puluh ribu

empat ratus enam puluh delapan rupiah dan empat puluh satu sen) melalui

Kementerian Agama RI;--------------------------------------------------------------------------

Demikian putusan ini ditetapkan dalam Rapat Musyawarah Majelis Komisi pada hari Rabu,

tanggal 27 Oktober 2010 dan dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk

umum pada hari Rabu, tanggal 27 Oktober 2010 oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Erwin

Syahril, S.H. sebagai Ketua Majelis Komisi, Prof. Dr Ir H. Ahmad Ramadhan Siregar, MS,

M.Sc dan Ir. M. Nawir Messi masing-masing sebagai Anggota Majelis Komisi, dibantu oleh

Aru Armando, S.H. dan Anderson Situmeang, S.E masing-masing sebagai Panitera. ------------

Ketua Majelis,

Erwin Syahril, S.H.

Page 54: PUTUSAN GIVE AWAY HAJI - Perkara Nomor 23-KPPU-L-2010 · c. Surat Terlapor II Nomor: 001/GBL-Give Away Haji/I/09 tanggal 8 Januari 2009 perihal Permohonan Perpanjangan Kontrak. d

Halaman 54 dari 54

Anggota Majelis,

Ir. M. Nawir Messi, M.Sc.

Anggota Majelis,

Prof. Dr Ir H. Ahmad Ramadhan Siregar, MS

Panitera,

Aru Armando, S.H.

Anderson Situmeang, S.E