never give up

21
Penerbit Penerbit PT REMAJA ROSDAKARYA PT REMAJA ROSDAKARYA Bandung Bandung

Upload: engkus-kuswandi

Post on 18-Jul-2015

127 views

Category:

Self Improvement


6 download

TRANSCRIPT

Penerbit Penerbit PT REMAJA ROSDAKARYAPT REMAJA ROSDAKARYA Bandung Bandung

RR.AG0205-01-2012

Penulis N. Faqih Syarif H., S.Sos.I., M.Si.Editor Engkus Kuswandi

Desainer sampul Guyun SlametLayout Deni Agus Saputra

Diterbitkan oleh PT REMAJA ROSDAKARYAJln. Ibu Inggit Garnasih No. 40

Bandung 40252Tlp. (022) 5200287Fax. (022) 5202529

e-mail: [email protected]

Anggota IkapiCetakan pertama, Agustus 2012

Hak cipta dilindungi undang-undang pada Penulis

ISBN 978-979-692-119-5

Dicetak olehPT Remaja Rosdakarya Offset - Bandung

Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi | iii

Kata Pengantar

Tidak ada ungkapan kata yang paling baik dan berkah bagi kehidupan ini, kecuali memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT. Shalawat serta

salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat serta umatnya yang tetap istiqomah memperjuangkan dan mengemban risalahnya.

Sobat, takwa mempunyai pupuk dan apabila ramuan yang digunakannya tepat, takwa akan hidup dengan subur. Pupuk yang diperlukan untuk menyuburkan takwa adalah muhasabah dan tobat. Umat Islam harus berani merenung dan melakukan muhasabah (introspeksi) diri. Khalifah Umar bin Khatab pernah berkata: “Berintrospeksi dirilah serta hitunglah (hisablah) dirimu sebelum kamu dihitung(dihisab) oleh Allah”. Mereka yang berani melakukan introspeksi dan kemudian membuat perubahan yang positif pada dirinya, mereka adalah orang-orang yang akan berhasil.

iv | Never Give Up!

Insan yang berhasil adalah mereka yang memiliki sifat amanah. Menurut Imam Qatadah: “Amanah adalah Islam, ibadah yang fardu dan batas-batas agama”. Menurut Imam Al-Alusi, “Amanah adalah tanggung jawab yang berkaitan dengan hak-hak Allah dan hak-hak makhluk, baik dalam bentuk perbuatan, perkataan, ataupun kepercayaan”.

Buku “Never Give Up! Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi” ini, ditulis dalam rangka ikut andil mengemban amanah tersebut. Semoga ini menjadi spiritual motivation bagi umat dan ikut andil juga bagi peningkatan kualitas dan kebangkitan umat.

Buku ini merupakan kumpulan artikel yang pernah diposting di blog penulis di www.faqihsyarif. com. Dikarenakan banyaknya permintaan yang masuk ke email kami agar dibukukan agar tidak hanya bisa di baca di dunia maya, tetapi juga bisa di baca dalam bentuk buku.

Ucapan terima kasih disampakan kepada Mas Jamil Azzaini, Mbak Sofie, Mas Tun Kelana Jaya, Ust. Iksan Abadi, Ust. Ali M. Musthofa, Prof. Dr. H.M. Ali Azis, Prof. Dr. Dedy Mulyana M.A., Prof. Dr. Santoso. S Hamijoyo, Phd. dan para Mentor serta guru-guru kehidupan saya, para murid-murid di Mentor FM Plus dari berbagai kampus di Jawa Timur.

Spesial terima kasih bagi keluarga besar saya, isteri tercinta, Nur Aini dan buah hati kami nan lincah,

Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi | v

Mumtaz dan Ziyadah yang senantiasa memberikan dukungan, inspirasi dan doa untuk terus berkarya dan berprestasi bagi umat.

Thank’s! bagi anda yang membaca buku ini, jangan lupa diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Semoga menjadi amal jariah bagi kita semua. Amin!

Sidoarjo, 20 Agustus 2012

Spiritual Motivator

N. Faqih Syarif H

vi | Never Give Up!

Kata Pengantar — iiiDaftar Isi — vi

1. Bersihkan Hati dan Raih Kemenangan Sejati — 12. Membangun Percaya diri agar Tidak Minder — 73. Hidup yang Produktif — 154. Bagaimana agar Bisa Lebih Produktif — 215. Tips Memaksimalkan Potensi — 256. Tips Mencapai Pengetahuan yang Menakjubkan

— 297. Waktu adalah Nyawa Bagi Kita — 358. Tips Mengatur Waktu — 419. Membuka Jendela Pikiran Kita — 4710. Ayo Buat Proposal Hidup Anda! — 5311. Teguh Keyakinan dan Fokus — 63

Daftar Isi

Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi | vii

12. Make Your Goal Setting — 6913. Dare to Dream — 7514. Rencanakan, lalu Bertindak dan Berkarya — 8115. Bersyukurlah dan Berkaryalah — 8716. Membangun Mental Entrepreneur Ikhlas,

Syukur, dan Sabar — 9517. Don’t Give Up dalam Belajar — 10118. Bila Anda Jatuh, Bangunlah — 10519. Kecerdasan Menghadapi dan Mengatasi

Kesulitan — 11120. Cara Gampang Menikmati Musibah — 11721. Bagaimana Membangun Rasa Percaya Diri — 12122. Menebar Epos (Energi Positif) Meraih Kemuliaan

Hidup — 12523. Menebar Kasih dengan Memberi — 13124. Membuka Usaha dengan Modal Sedekah — 13525. Menjadi Pengusaha Muda yang Sukses, Why

Not? — 13926. Salah Satu Kunci Kesuksesan Hidup Adalah

Memiliki Karakter Terbaik — 14527. Apakah Kebahagiaan itu? — 15128. Agar Doa Didengar dan Dikabulkan oleh

Allah — 15729. Hal-Hal Penyebab Tidak Terkabulnya Doa — 16330. Empat Kecerdasan Orang yang Bertaqwa — 167

viii | Never Give Up!

31. Menyambut Hidayah Allah dan Pentingnya Pendidikan Anak — 171

32. Apalah Artinya Dunia tanpa Iman dan Amal Shaleh — 177

33. Hijrah dari Sistem Jahiliah ke Sistem Islam — 18134. Cinta Sejati Seorang Ibu terhadap

Keluarganya — 19135. Belajarlah dari Kehidupan Semut! — 20136. Niat yang Baik, Caranya pun Harus Benar! — 20737. Bukti Cinta kepada Allah — 21338. Bangun Motivasi Diri untuk Berkarya bagi

Kemajuan Umat — 22139. Bila Waktu Telah Berakhir — 227

Profil Penulis — 233Daftar Pustaka — 238

Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi | 1

Bersihkan

Hati dan Raih

Kemenangan

Sejati

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan

beriman), dan dia ingat nama Rabbnya, lalu dia mengerjakan Sholat.”

[QS. Al-A’laa: 14-15]

2 | Never Give Up!

Sobat, bulan Ramadhan kini telah meninggalkan kita, dan Syawal adalah bulan kemenangan untuk senantiasa menuju peningkatan amal serta

membersihkan hati dengan keimanan dan taat kepada Allah serta membersihkannya dari akhlak yang rendah dan hina, itulah penjelasan Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan ayat; “Qad aflaha man zakkaha” yang saya kutip menjadi lead tulisan ini. Semoga kita juga mampu menjaga spirit Ramadhan, mewarnai dan menjiwai 11 bulan yang lainnya, sehingga suasana keimanan kita kepada-Nya senantiasa ada dan menyatu pada diri kita. amin ya rabbal ’alamin.

Sobat, Allah menjadikan syarat tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) sebagai kunci meraih keberuntungan dan kebahagiaan. Sebaliknya Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa menegaskan bahwa menodai jiwa dengan kekufuran, kesyirikan, dosa-dosa, dan akhlak yang tercela adalah kunci menuju kecelakaan dan kesengsaraan di dunia maupun di akhirat. Silahkan baca al-Qur’an surat Asy-Syams ayat 7-10 yang sebelumnya didahului oleh sumpah Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa dengan beragam makhluk-Nya sebanyak sebelas kali. Hal ini menunjukkan betapa sangat pentingnya tazkiyatun nafs. Hamba yang selamat dari kemurkaan dan siksaan Allah di hari kiamat adalah hamba-Nya yang datang dengan hati yang bersih dan suci (bi qalbin salim). Bahkan Allah menyediakan surga ’Adn yang tinggi bagi hamba-Nya yang telah tersucikan jiwanya.

Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi | 3

”Dan barang siapa datang kepada Rabb-nya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal sholeh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), yaitu surga ’Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari) kekafiran dan kemaksiatan”. (QS. Thaha: 75-76).

Sobat, kegelisahan adalah salah satu diantara sekian banyak keadaan psikologis yang ada di dalam diri manusia. Diantara penyebab muncul kegelisahan adalah karena kesedihan mengingat masa lalu dan ketakutan menghadapi masa depan. Seseorang yang tidak bisa keluar dari jebakan masa lalu yang membuatnya sedih, cenderung menjadi gelisah. Bayang-bayang masa lalu yang menyedihkan berputar-putar di benaknya dan celakanya dia selalu berusaha “menyaksikannya” kembali. Akibatnya, kesedihan yang berujung pada kegelisahan selalu melingkupinya. Lebih tragis lagi, orang yang gelisah karena takut menghadapi masa depan. Kekhawatiran akan suramnya masa depan, membuatnya selalu gelisah.

Rasa takut berlebihan yang mengakibatkan kegelisahan, sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari upaya setan menghembuskan rasa was-was di dalam hati kita. Rasa was-was yang berakhir pada keputusasaan. Dan harus diingat bahwa setan tidak akan pernah berhenti membuat tipu daya terhadap kita. Dia adalah musuh kita yang nyata. Allah berfirman:

4 | Never Give Up!

”... dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al-Baqarah: 168).

Sobat, bagi orang yang berpikir sehat, masa lalu bisa menjadi titik tolak bagi langkah kaki kehidupan kita, bahkan lompatan ke arah perbaikan diri dalam hidupnya. Bila masa lalu itu menyakitkan atau menyedihkan, akan disimpan atau dikuburnya di ruang gelap dasar hatinya. Dia sadar meratapi masa lalu tidak akan mampu mengembalikan apa-apa kecuali akan menambah kesedihan. Masa lalu yang suram adalah mimpi buruk, sekarang saatnya dia bangun dari tidur dan siap menyongsong hari yang cerah. Di atas segalanya, dia masih punya Allah azza wa jalla, Tuhan yang menjadi sandaran hidupnya. Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa adalah ”backing” utama hidupnya.

Begitu juga bayangan tentang masa depan. Menggelisahkan semua keburukan yang mungkin terjadi di masa depan tentu tidak pada tempatnya. Karena itu, biarkan hari esok dan masa depan datang. Jangan pernah menanyakan tentang kabar beritanya, jangan pula menanti serangan petakanya. Lebih baik kita membuat proposal hidup kita yang kita tujukan kepada-Nya dan menyibukkan diri mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin bisa digunakan sebagai bekal masa depan. Mengapa harus panik dan gelisah hanya mendengar kabar akan terjadi “kiamat” pada 2012, misalnya. Padahal kita tidak ada yang tahu kepastian datangnya hari kiamat kecuali Allah azza wa jalla.

Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi | 5

Keberuntungan dan musibah masa lalu, juga keberuntungan dan musibah di masa yang akan datang, terjadi karena kehendak Allah. Kalau tidak terjadi, itu juga karena Allah tidak menghendaki. Oleh karena itu, yang paling baik adalah berpikir positif, bahwa yang telah kita alami dan akan kita alami nanti pasti ada hikmahnya, yang bisa kita petik untuk kebaikan hidup kita selanjutnya. Yang penting pada lingkaran di mana itu kita mampu mengendalikan dan ada andil kita (mukhayyar), maka sikap kita adalah terus memperbanyak amal shaleh karena akan berlaku hisab Allah.

Sedangkan pada lingkaran musayyar di mana kita dikuasai dan di luar kendali kita sama sekali, maka sikap kita adalah mengimani baik dan buruknya, dengan penuh kesabaran dan tawakkal serta tidak usah bingung karena tidak berlaku hisab Allah. Seperti kita dilahirkan di dunia, kulit kita hitam atau putih, hidung kita mancung ke dalam atau ke luar. Kita tidak akan dihisab dan ditanya kenapa hidungmu mancung ke dalam (alias pesek), tapi Allah akan bertanya dan menghisab kita bagaimana kita menggunakan organ tubuh yang diberikan oleh Allah kepada kita pada lingkaran mukhayyar di atas, untuk beramal shaleh atau beramal salah dan kemaksiatan?

Sobat, untuk mengatasi dan menghilangkan rasa takut, gelisah, gundah-gulana, khawatir dan was-was dari hati kita adalah dengan jalan memohon perlindungan kepada Allah azza wa jalla. Kita terus rajin belajar dan

6 | Never Give Up!

memahami ajaran Islam, terus menjalin komunikasi dengan Allah melalui dzikir dan shalat, untuk memproteksi diri kita dari kemungkinan-kemungkinan diserang oleh perasaan was-was melankolis seperti di atas. Selain itu ada upaya lain, yakni dengan meningkatkan kesabaran dan ketakwaan. Kesabaran adalah benteng pertahanan hati, sedangkan ketakwaan adalah kekuatan pendobrak.

Allah azza wa jalla memerintahkan agar kita sebagai orang-orang beriman senantiasa bersabar dalam menghadapi segala tantangan hidup. Dia juga menyuruh kita bertakwa agar memperoleh keberuntungan dan kemenangan serta kesuksesan. Allah telah berjanji bahwa Dia akan memberikan jalan keluar dari semua kesulitan hidup kepada kita jika kita bertakwa dan bertawakal.

Bahkan, Dia juga berjanji akan memberikan rezeki dari arah yang sama sekali tidak kita duga sebelumnya dan mencukupkan semua kebutuhan kita. Ini adalah janji Allah, dan janji Allah lah yang pasti benar, sepanjang “syarat-syaratnya” kita penuhi. Ayo bersihkan hati, raih kemenangan sejati dengan taat kepada syariat-Nya dan istikamah memperjuangkannya!

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H. Minal ’aidzin wal faizin mohon maaf lahir dan batin.

Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi | 7

Membangun

Percaya diri

agar Tidak

Minder

“… dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya

tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir”

[QS. Yusuf: 87]

8 | Never Give Up!

”Kekuranganku adalah kelebihanku”

Sobat, beberapa waktu lalu saya ditelepon salah seorang keponakanku, ”Om, apakah ada acara dalam dua minggu ke depan? Bisa antar kami

1 kelas liburan dan perpisahan kelas di Jatim Park Batu Malang?. Karena pihak sekolah tidak ada yang mendampingi, ada raker kepala sekolah dan para guru. Pembina OSIS minta ada salah satu wali murid yang mendampingi kami.”

”Alhamdulillah, Om lagi kosong”, sahut saya.

Kemudian saya coba mengusulkan kepada Ifah (keponakan), agar tidak sekedar wisata ramai-ramai tapi ada nuansa sosialnya, soalnya masih ada waktu 2 minggu sebelum liburan. Usulan saya tersebut adalah berupaya untuk mengumpulkan dana sosial melalui penjualan Bazar saat pembagian raport dan menggali donatur spontanitas ke wali murid, hasilnya diberikan ke Panti Asuhan dan Sekolah Luar Biasa saat kegiatan wisata. Jadi, kegiatan tersebut merupakan wisata kita wisata sosial dengan mengunjungi Panti Asuhan, Sekolah Luar Biasa dan kemudian melakukan outbound di Jatim Park Batu, Malang Jawa Timur., usul saya padanya. Ternyata, usul saya diterima oleh anak-anak bahkan ada beberapa wali murid sangat mendukung sekali dan memberikan sumbangan dana yang cukup besar untuk kegiatan tersebut.

Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi | 9

Saat kami berkunjung ke Panti Asuhan dan SLB di daerah Gedangan Sidoarjo (sebelum ke Jatim Park), ada peristiwa menarik dan cukup membuka mata hati dan pikiran anak-anak kelas 1-3 SMU Negeri 9 yang rata-rata mereka memiliki orang tua yang berkecukupan dan dimanjakan dengan uang serta kekayaan orang tua mereka.

Kedatangan kami disambut dengan penuh keceriaan. Mereka mengadakan acara sambutan para tamu dengan menampilkan berbagai atraksi. Acara tersebut dibuka dengan duet MC yang luar biasa, dimana yang satu buta dan yang satunya tuna rungu. Suara mereka begitu wibawa dan kompak, padahal mereka mengalami cacat fisik.

Kemudian acara tersebut diawali dengan membaca lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh siswa SLB yang tuna netra, kemudian parade seni drama tari dan puisi yang dilakukan oleh anak-anak SLB. Ada yang buntung kakinya, tuna netra, tuna rungu, dan bisu. Begitu meriah sekali sambutan mereka kepada kami.

Ada penggalan puisi yang membuat anak-anak SMU Negeri 9 meneteskan air mata.

Diantara kami memang ada yang buta tapi kami tidak ingin buta mata hati kami,

Diantara kami memang ada yang buntung tangan dan kaki kami tapi kami tidak ingin buntung mental kami,

10 | Never Give Up!

Diantara kami memang ada yang bisu tapi kami tidak ingin bisu untuk menyuarakan kebenaran,

Diantara kami memang ada yang tuli tapi kami tidak ingin tuli terhadap nasehat dan ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Kami yakin, dengan kekurangan kami ini bukan berarti Allah ingin membebani kami, bukan berarti Allah tidak sayang pada kami.

Tapi yang kami rasakan bahwa Allah sangat menyayangi kami.

Sobat, bagi anak-anak yang memiliki kekurangan secara fisik tentu sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang sekitarnya, terutama dukungan kedua orang tua untuk menumbuhkan rasa percaya diri, penerimaan dirinya secara utuh dan adaptasi secara normal, dan pengembangan dirinya. Kebanyakan kita menganggap anak-anak tersebut perlu dikasihani, padahal bukan rasa iba yang dibutuhkan oleh anak-anak yang memiliki kekurangan secara fisik, melainkan penerimaan secara utuh terhadap kekurangan yang dimilikinya.

Seorang manajer sebuah Perusahaan Penanaman Modal Asing di negeri ini, sebut aja namanya Mas Dudi yang mengalami penyakit epilepsi sejak kecil sampai dewasa pun sering kambuh. Ketika ditanya oleh Bunda Neno Warisman pada saat acara bagimu bunda di TVRI, Apa kunci sukses dia? Beliau menjawab, dengan tanpa dia sadari keluar air matanya yang begitu deras melewati pipinya, ”Pada saat saya masih anak-anak, setiap kenaikan kelas atau ujian nilai saya tidak

Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi | 11

lebih dari angka lima bahkan seperti not lagu Do, Re, Mi kedua orang tua saya pun malu punya anak seperti saya. Karena anak-anak yang kena epilepsi akut biasanya mengalami keterbelakangan mental”, cerita Mas Dudi. ”Tapi saya bersyukur Bunda, mempunyai seorang kakek yang rela pensiun dini jadi kepala sekolah untuk mengajari saya dengan penuh kasih sayang. Sejak SD sampai lulus SMU”.

Usaha keras almarhum kakek menyadarkan kedua orang tua saya untuk tetap memperlakukan anaknya sebagai anak normal. Setiap mau tidur beliau senantiasa mencium kening saya dan membisikkan ke telinga saya, “Kamu anak hebat, Kamu anak sholeh, Kakek yakin, Kamu pasti bisa!”, lanjut Mas Dudi. “Ada satu kalimat yang sampai hari ini masih saya ingat yang sering dikatakan kepada saya; Fokuslah pada kelebihan kamu, jangan fokus pada kelemahanmu”.

Sobat, semoga kisah di atas mampu menjadi inspirasi bagi kita untuk tidak menyerah dalam kehidupan ini, berusaha sekuat tenaga mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada kita dan berusaha setiap hari menorehkan sebuah prestasi yang menjadikan-Nya ridho dan layak mencintai serta menolong kita.

Berikut ini ada beberapa tips agar tidak minder:1. Selalu berpikir positif mengenai dirisendiri. Upayakan

agar selalu melihat kelebihan serta kekuatan yang dimiliki. Fokuslah pada kelebihan kita jangan fokus pada kelemahan kita.

12 | Never Give Up!

2. Yakinlah bahwa diri kita memiliki kelebihan. Kita adalah spesial, kita adalah juara, kita pasti bisa. Allah menciptakan kita masing-masing adalah benar-benar spesial. Meyakini bahwa diri kita lebih hebat dari yang kita duga. Jika kita selalu berpikir tentang kelebihan daripada kekurangan, maka kita akan lebih percaya diri jika berhadapan dengan orang yang juga memiliki kelebihan.

3. Yakin bahwa setiap orang sudah cukup sibuk dengan dirinya masing-masing. Sehingga tidak ada waktu bagi mereka untuk memperhatikan kita secara detail. Maka jangan takut berbuat salah atau gagal, karena orang lain belum tentu memperhatikan kesalahan atau kegagalan kita tersebut.Yang terpenting adalah belajar dari kesalahan dan kegagalan untuk senantiasa terus bangkit lagi.

4. Perluas wawasan dan pergaulan. Selalu belajar dan mengupdate berbagai informasi dari mana saja agar tidak ketinggalan informasi dan pengetahuan. Perluas juga pergaulan. Sering bergaul dengan orang-orang yang selalu berpikir positif, optimis dan bervalensi tinggi bisa membawa kita lebih percaya diri dan ikut mengalami perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

5. Memiliki teladan yang positif yang bisa kita jadikan teladan dari sisi kepercayaan dirinya. Karena upaya memperbaiki diri, dapat dilakukan dengan dua hal, yaitu pengalaman pribadi dan mencontoh atau

Melejitkan Potensi Diri dan Semangat Berprestasi | 13

mempelajari orang-orang yang sudah sukses dalam bidang apapun yang ingin kita tekuni.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran yang berharga dari penggalan kisah di atas untuk tetap optimis menjalani kehidupan ini. Tidaklah penting di mana kita bertempat tinggal. Karena yang terpenting adalah mengubah hidup kita dengan selalu memperbaiki diri dan berada pada jalan yang benar, yaitu jalan yang sesuai dengan petunjuk dan ajaran-Allah SWT.

Sobat, Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa tidak pernah mendzalimi dan berpaling dari kita, sebab kitalah yang berpaling dan mendzalimi diri kita sendiri. Ketaatan yang kita lakukan akan menyelamatkan kehidupan kita di dunia dan akhirat. Sungguh, Allah adalah dzat yang menguasai dan merajai alam.