pusat perlindungan varietas tanaman dan perizinan …sakip.pertanian.go.id/admin/file/renstra pvt-pp...

45
RENCANA STRATEGIS PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2010 -2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN

Upload: lekien

Post on 11-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

RENCANA STRATEGIS

PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

DAN PERIZINAN PERTANIAN

TAHUN 2010 -2014

SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN PERTANIAN

Page 2: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

1 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu negara yang dikaruniai kekayaan dan

keberanekaragaman sumber daya alam hayati. Keanekaragaman hayati ini merupakan

sumber daya genetik yang dapat dimanfaatkan untuk merakit varietas unggul yang

sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi sektor pertanian khususnya

pembangunan nasional pada umumnya. Dengan demikian kekayaan dan

keberaneragaman sumberdaya alam tersebut perlu dilestarikan dan dikembangkan.

Di era globalisasi dewasa ini, dimana batas-batas suatu Negara akan menjadi kabur dan

keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin

erat. Globalisasi perekonomian ini merupakan suatu peluang dan sekaligus menjadi

tantangan, karena hal ini akan membuka peluang bagi produk-produk dalam negeri untuk

masuk ke pasar internasional, sebaliknya juga merupakan tantangan bagi produk-produk

dalam negeri untuk berkompetisi dengan masuknya produk-produk dari luar ke dalam

pasar domestik. Dinamika perekonomian nasional dan perekonomian global ini harus

menjadi perhatian serius, mengingat perkembangan global akan sangat menimbulkan

dampak yang nyata atas perekonomian nasional, termasuk sektor pertanian dalam

berbagai aspek, mulai dari aspek pra-produksi, budidaya, panen, pasca panen, distribusi

dan perdagangan.

Untuk mengantisipasi perubahan lingkungan strategis, sektor pertanian harus mampu

meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan, antara lain dengan peningkatan

produktivitas, mutu, dan pengembangan system agribisnis secara terpadu. Peningkatan

produktivitas dan mutu sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pengembangan inovasi di

sector agro-input, terutama dalam memperbaiki potensi genetik varietas tanaman. Oleh

karena itu individu atau badan usaha yang bergerak di bidang pemuliaan tanaman harus

mendapat perhatian sehingga mampu menghasilkan varietas tanaman yang baru, unik,

seragam dan stabil. Salah satu bentuk perhatian adalah memberikan perlindungan hukum

atas kekayaan intelektual dalam menghasilkan varietas tanaman, termasuk dalam

menikmati manfaat ekonomi dan hak-hak pemulia lainnya.

Perlindungan semacam itu akan mendorong semangat dan kretivitas di bidang pemuliaan

tanaman, sehingga dapat dihasilkan penemuan berbagai varietas unggul yang sangat

diperlukan masyarakat. Bertolak dari berbagai kondisi yang dikemukakan diatas, Pusat

Perlindungan Varietas Tanaman selalu berusaha mengoptimalkan perannya sebagai

pengelola perlindungan varietas tanaman, baik dalam mendorong industri perbenihan

yang mampu menghasilkan varietas unggul bermutu serta menjamin terlaksananya Hak

PVT bagi para pemulia atau pemegang hak PVT.

Page 3: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

2 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

Selain aspek varietas tanaman, sarana produksi pertanian (agro-input) lain yang juga

penting dan menentukan produksi pertanian adalah benih/bibit, pupuk, pestisida, obat

hewan, pakan, dan alat/mesin pertanian. Aspek penting dalam penyediaan agro-input

tersebut harus memenuhi criteria mutu dan legalitas. Kualitas sarana produksi yang baik

dan memenuhi persyaratan tertentu akan menentukan kualitas dan kuantitas

/produktivitas produk yang dihasilkan. Aspek legal (legalitas) akan menjamin kepastian

dan ketenangan berusaha/berproduksi bagi para produsennya, dan merupakan

perlindungan konsumen bagi petani yang menggunakan produk tersebut dari praktek-

praktek menyimpang yang dapat merugikan masyarakat/konsumen. Perizinan pertanian

yang mencakup perizinan sarana produksi maupun beberapa produk pertanian bukan

upaya menghambat produksi maupun peredarannya, melainkan untuk mendorong

peningkatan kualitas produk dan mengendalikan pengeluaran dan atau pemasukan suatu

produk yang pada akhirnya kepentingan masyarakat/konsumen dapat dilindungi dari

praktek-praktek bisnis yang dapat merugikan masyarakat/konsumen. Disamping itu,

perizinan pertanian juga akan memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usahanya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal

14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Pusat

Perlindungan Varietas Tanaman dan Pusat Perizinan dan Investasi telah digabung

menjadi Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian. Sehubungan

dengan hal tersebut diatas maka pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan

pertanian perlu diselaraskan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pelayanan.

Oleh karena itu, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian sebagai

instansi yang ditugaskan khusus untuk melayani masyarakat dalam hal perlindungan

varietas tanaman dan perizinan pertanian yang berkualitas internasional, cepat, tepat,

akurat dan akuntabel guna mendukung terwujudnya pertanian tangguh dan dinamis.

1.2 STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal

14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Pusat

Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian adalah unsur pendukung

Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri

Pertanian melalui Sekretaris Jenderal. Struktur Organisasi Pusat Perlindungan Varietas

Tanaman dan Perizinan Pertanian terdiri dari :

1. Bagian Umum;

2. Bidang Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman;

3. Bidang Pelayanan Perizinan Pertanian; dan

4. Bidang Pelayanan Hukum.

Page 4: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

3 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

1. Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan

kerja sama, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat

Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana tersebut di atas, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a) penyiapan penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan;

b) pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyimpanan data serta

pengembangan database varietas tanaman dan perizinan pertanian;

c) penyiapan pelaksanaan kerja sama, urusan dokumentasi, informasi, penerbitan

dan publikasi perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian, serta

penyusunan daftar umum dan berita resmi perlindungan varietas tanaman; dan

d) pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat, rumah tangga, dan

perlengkapan.

Bagian Umum terdiri atas:

a) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Data;

b) Subbagian Kerjasama dan Hubungan Masyarakat; dan

c) Subbagian Tata Usaha

Uraian tugas masing-masing Sub Bagian sebagai berikut:

(1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Data mempuyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, evaluasi, laporan kegiatan,

dan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyimpanan data, serta

Pengembangan database varietas tanaman dan perizinan pertanian.

(2) Subbagian Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas penyiapan

bahan pelaksanaan kerja sama, urusan dokumentasi, informasi, penerbitan dan

publikasi perlindungan vaeritas tanaman dan perizinan pertanian, serta

melakukan penyusunan daftar umum dan berita resmi perlindungan varietas

tanaman.

(3) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,

keuangan, surat menyurat, rumah tangga dan perlengkapan.

Page 5: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

4 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

2. Bidang Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman

Bidang Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman mempunyai tugas melaksanakan

pemberian pelayanan permohonan hak dan pengujian perlindungan varietas

tanaman, serta pendaftaran varietas dan sumber daya genetik tanaman. Dalam

melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bidang Pelayanan Perlindungan

Varietas Tanaman menyelanggarakan fungsi sebagai berikut :

a) pemberian pelayanan permohonan dan pendaftaran konsultan perlindungan

varietas tanaman, serta monitoring keunikan, keseragaman, dan kestabilan

varietas yang dilindungi;

b) pemberian pelayanan pemeriksaan uji substansi, penyusunan panduan

pelaksanaan uji substansi, penyelenggaraan sidang komisi PVT, dan penyediaan

varietas pembanding.

c) pemberian pelayanan pendaftaran varietas tanaman dan sumber daya genetik

tanaman.

Bidang Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman terdiri atas:

a) Sub Bidang Permohonan PVT

b) Sub Bidang Pengujian PVT

c) Subbidang Pendaftaran Varietas dan Sumber Daya Genetik Tanaman

Uraian tugas masing-masing Sub Bidang sebagai berikut:

(1) Subbidang Permohonan Perlindungan Varietas Tanaman mempunyai tugas

melakukan pemberian pelayanan permohonan dan pendaftaran konsultan

perlindungan varietas tanaman, serta monitoring keunikan, keseragaman, dan

kestabilan varietas yang dilindungi.

(2) Subbidang Pengujian Perlindungan Varietas Tanaman mempunyai tugas

melakukan pemberian pelayanan pemeriksaan uji substansi, penyusunan

panduan pelaksanaan uji substansi, penyelenggaraan sidang komisi

perlindungan varietas tanaman, dan penyediaan varietas pembanding.

(3) Subbidang Pendaftaran Varietas dan Sumber Daya Genetik Tanaman

mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan pendaftaran varietas

tanaman dan sumber daya genetik tanaman.

Page 6: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

5 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

3. Bidang Pelayanan Perizinan Pertanian

Bidang Pelayanan Perizinan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penerimaan,

analisis, fasilitasi proses teknis penolakan atau pemberian izin, rekomendasi teknis,

dan pendaftaran di bidang pertanian.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pelayanan Perizinan Pertanian

menyelenggarakan fungsi:

a. penerimaan, penyiapan analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan

penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi, dan pendaftaran di bidang

pupuk, pestisida, dan alat dan mesin pertanian, serta pemantauan dan evaluasi;

b. penerimaan, penyiapan analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan

penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan di

bidang benih tanaman, bahan penelitian, teknis pangan segar asal tumbuhan,

teknis pengalihan saham perkebunan, serta pemantauan dan evaluasi; dan

c. penerimaan, penyiapan analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan

penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan di

bidang ternak bibit, ternak, karkas, daging dan jeroan, pakan ternak, obat

hewan, dan teknis sumber daya genetik ternak, serta pemantauan dan evaluasi.

Bidang Pelayanan Perizinan Pertanian terdiri atas:

a. Subbidang Sarana I;

b. Subbidang Sarana II;

c. Subbidang Sarana III.

Uraian tugas masing-masing Sub Bidang sebagai berikut:

a. Subbidang Sarana I mempunyai tugas melakukan penerimaan, penyiapan

analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan penolakan atau pemberian izin

atau rekomendasi, dan pendaftaran di bidang pupuk, pestisida, dan alat dan

mesin pertanian, serta pemantauan dan evaluasi.

b. Subbidang Sarana II mempunyai tugas melakukan penerimaan, penyiapan

analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan penolakan atau pemberian izin

atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan di bidang benih tanaman, bahan

penelitian, teknis pangan segar asal tumbuhan, teknis pengalihan saham

perkebunan, serta pemantauan dan evaluasi.

c. Subbidang Sarana III mempunyai tugas melakukan penerimaan, penyiapan

analisis, fasilitasi proses teknis permohonan, dan penolakan atau pemberian izin

atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan di bidang bibit, karkas, daging

dan jeroan, pakan ternak, obat hewan, dan teknis sumber daya genetik ternak,

serta pemantauan dan evaluasi.

Page 7: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

6 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

4. Bidang Pelayanan Hukum

Bidang Pelayanan Hukum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan penamaan,

pemberian, penolakan permohonan, pembatalan dan pencabutan hak perlindungan

varietas tanaman, serta pelayanan permohonan banding, konsultasi, dan

pertimbangan hukum perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian, dalam

melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bidang Pelayanan Hukum

menyelenggarakan fungsi sebagi berikut :

a. penyiapan pelayanan penamaan varietas, pemberian, dan penolakan hak

perlindungan varietas tanaman, dan penerbitan rekomendasi atau perizinan

pertanian, serta monitoring pembatalan dan pencabutan hak perlindungan

varietas tanaman; dan

b. pemberian pelayanan permohonan banding, konsultasi, pertimbangan hukum

perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian, pelayanan lisensi dan

lisensi wajib, serta pengalihan hak perlindungan varietas tanaman

Bidang Pelayanan Hukum terdiri atas:

a) Sub Bidang Pelayanan Sertifikasi

b) Sub Bidang Pelayanan Pertimbangan Hukum

Uraian tugas masing-masing Sub Bidang sebagai berikut:

(1) Subbidang Sertifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelayanan

penamaan varietas, pemberian, penolakan hak PVT, dan penerbitan

rekomendasi atau perizinan pertanian, serta monitoring pembatalan dan

pencabutan hak perlindungan varietas tanaman.

(2) Subbidang Pertimbangan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan pemberian pelayanan permohonan banding, konsultasi, pertimbangan

hukum perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian, pelayanan

lisensi dan lisensi wajib, serta pengalihan hak perlindungan varietas tanaman.

5. Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa PVT

Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa PVT mempunyai tugas melakukan

kegiatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Page 8: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

7 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

1.3 KONDISI UMUM

Selama periode 2005-2009, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Pusat Perizinan dan

Investasi melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (Pusat PVT) berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

nomor: 401/Kpts/OT.210/6/2002 tanggal 28 Juni 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman merupakan unit organisasi dilingkungan Departemen

Pertanian yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pertanian,

yang secara administratif dibina oleh Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian. Pusat PVT

mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Perlindungan Varietas Tanaman, dan dalam

melaksanakan tugas tersebut, Pusat PVT menyelenggarakan fungsi: (a) penerimaan

pendaftaran hak PVT dan konsultan PVT; (b) pemeriksaan substansi permohonan hak PVT;

(c) pemberian, penolakan permohonan dan pembatalan hak PVT; (d) pelayanan permohonan

banding, konsultasi, dan pertimbangan hukum PVT; (e) pengelolaan data PVT; (f)

pelaksanaan kerjasama dan hubungan masyarakat; (g) pelaksanaan urusan tata usaha Komisi

PVT dan Komisi banding (h) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 299/Kpts/OT.140/7/2005 Tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Pusat Perizinan dan Investasi adalah unsur

penunjang Departemen yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri melalui

Sekretaris Jenderal. Pusat Perizinan dan Investasi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan

perizinan, rekomendasi teknis serta pelayanan investasi di bidang pertanian. Dalam

melaksanakan tugasnya, Pusat Perizinan dan Investasi menyelenggarakan fungsi: (a)

penerimaan permohonan perizinan, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di bidang pertanian;

(b) analisis permohonan perizinan, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di bidang pertanian;

(c) fasilitasi proses teknis permohonan perizinan, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di

bidang pertanian; (d) penolakan atau pemberian izin, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di

bidang pertanian; (e) penyiapan perumusan kebijakan investasi di bidang pertanian; (f)

analisis dan pemberian konsultansi investasi di bidang pertanian; (g) evaluasi dan

pemantauan kegiatan di bidang perizinan dan investasi; (h) pelaksanaan urusan tata usaha

dan rumah tangga Pusat.

Selama periode 2005-2009, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, dan Pusat Perizinan dan

Investasi memperlihatkan kinerja yang cukup menggembirakan. Hasil evaluasi kinerja pada

pada tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut:

Page 9: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

8 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

I. KEGIATAN PUSAT PVT Tahun 2005 – 2010

Sesuai dengan Renstra Pusat PVT dan didukung penganggaran DIPA Pusat PVT , kegiatan

pokok Pusat PVT yang telah dilaksanakan periode tahun 2005- 2010 ini adalah sebagai

berikut :

A. Membangun dan mengembangkan sistem Pelayanan PVT

1. Penyusunan / Penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan, Panduan / Pedoman

a) Inventarisasi permasalahan dalam implementasi, peraturan perundangan tentang

PVT;

b) Menyusun rencana revisi peraturan perundangan dilingkup PVT dalam rangka

penyelesaian masalah implementasi sistem PVT berdasarkan UU No. 29 Tahun

2000;

c) Telah dilakukan pengkajian mengenai UPOV Convension Tahun 1991 dan

keselarasannya dengan UU No. 29 tentang Perlindungan Varietas Tanaman;

d) Review sistem PVT melalui Round Table Discussion tahun ke-10 berlakunya UU

Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman, menghadirkan

pembicara dari MAFF Jepang, Naktuinbouw Netherlands sebagai bench marking

yang diikuti oleh ± 100 peserta dari Balai Penelitian, Perguruan Tinggi dan Swasta;

e) Kerjasama dengan Balai-balai penelitian lingkup Kementan, Perguruan tinggi, LIPI

dan Swasta dalam penyusunan/penyempurnaan panduan pengujian (Technical

Guidelines) untuk 54 spesies tanaman;

f) Sedangkan pada tahun 2004 – 2009 PPVT telah menerbitkan 10 buah peraturan

perundangan dalam bentuk Permentan dan Kepmentan.

2. Peningkatan Kapasitas SDM PVT

a) Pelatihan calon konsultan PVT sejumlah 50 orang peserta bekerjasama dengan

Fakultas Hukum UI, dari evaluasi pelatihan lulus 27 konsultan yang telah

dilantik oleh Mentan dan terdaftar dipusat PVT

b) Pelatihan teknis Uji BUSS untuk pemeriksa PVT, staf pusat PVT dan para

Breeder perusahaan swasta, di dalam negeri (tahun 2006, 2007, 2008, dan 2009

sejumlah 120 orang);

c) Pelatihan ke luar negeri

Page 10: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

9 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

1) PVP training di Belanda untuk 4 peserta dari pusat PVT dan IPB;

2) PVP training di Jepang untuk 5 peserta dari Pusat PVT dan Biro Hukum dan

Humas;

3) DUS Training di belanda untuk 10 pemeriksa PVT;

4) High Level Training for PVP Officials yang didanai oleh MAFF Jepang

pada tanggal 1-10 Maret 2010 yang diikuti oleh Kepala Pusat PVT;

5) Training of Trainers program PVP under UPOV Convention pada tanggal 3-

7 Mei 2010 di kantor UPSTO Alexandria Virgina USA, telah dikirim satu

orang staf Pusat PVT;

6) Pelatihan Fotografi dan pembangunan Image Bank 2010 untuk 11 staf

PPVT;

7) Pendidikan staf PPVT

a. 1 orang tugas belajar dari Badan SDM Pertanian, S2 Bidang Pemuliaan

Tanaman di Unibraw, akan lulus pada tahun 2010;

b. 1 orang tugas belajar dengan biaya dari Kemenkominfo di ITB S2

Jurusan Teknik Komunikasi, akan lulus pada bulan Maret 2011;

c. 2 orang tugas belajar dengan biaya dari Badan SDM Pertanian di

Faperta Unibraw S2 Jurusan Pemuliaan Tanaman mulai bulan

September 2010;

d. 1 orang tugas belajar dengan biaya dari Badan SDM Pertanian di

Fakultas Pertanian UNDIP, S2 Jurusan Agribisnis mulai bulan

September 2010.

3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pelayanan PVT

a) Pemeliharaan database varietas tanaman mencakup varietas yang mendapatkan

sertifikat hak PVT, varietas yang didaftarkan (lokal dan hasil pemuliaan), dan

varietas yang dilepas, untuk tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan

kehutanan. Sistem database ini telah dilengkapi dengan Geographical Information

System (GIS) sampai pada tingkat propinsi;

b) Pengembangan dan pemeliharaan situs website Pusat PVT dengan 2 versi bahasa

(Indonesia dan Inggris) dengan alamat http://ppvt.setjen.Kementan.go.id;

c) Penerbitan majalah semesteran Info PVT sebagai salah satu sarana

penyebarluasan Berita Resmi PVT sejak tahun 2006.

Page 11: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

10 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

B. Operasional pelayanan PPVT

Perkembangan permohonan hak PVT yang masuk dan proses pemberian hak PVT Tahun

2004 s.d Desember 2010 adalah sebagai berikut:

1. Permohonan hak PVT 293 varietas

2. Perlindungan sementara 240 varietas

3. Proses Uji BUSS 196 varietas

4. Penerbitan sertifikat hak PVT 121 Varietas

Secara rinci disajikan pada Tabel dan digambarkan seperti pada Grafik.

Tabel : Jumlah Varietas Per Jenis Kegiatan Per Tahun

No Kegiatan Jumlah Varietas

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1

Permohonan hak PVT

2

5

100

23

39

90

34

2

Perlindungan sementara

-

-

8

101

29

56

46

3

Proses uji BUSS varietas

-

-

1

16

96

31

52

4

Penerbitan sertifikat hak PVT

-

-

-

7

51

33

30

Page 12: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

11 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

GRAFIK PERKEMBANGAN PERMOHONAN HAK PVT KUMULATIF TAHUN 2009 –

2010

Keterangan :

I. Permohonan hak PVT

II. Perlindungan sementara

III. Proses uji BUSS

IV. Penerbitan sertifikat hak PVT

Perkembangan pendaftaran varietas tanaman baik varietas lokal maupun varietas hasil

pemuliaan tanaman sejak tahun 2005 s/d Desember 2010 dapat di gambarkan seperti pada

Tabel dan Grafik.

Tabel Perkembangan Pendaftaran Varietas Tanaman Tahun 2005-2010

No Jenis Tanaman Jenis Varietas Jumlah Varietas

2005 2006 2007 2008 2009 2010

1

Tanaman Pangan Lokal 2 2 13 15 14 5

Hasil Pemuliaan - - 6 5 55 90

2

Tanaman Sayuran Lokal - 1 3 4 3 2

Hasil Pemuliaan - - 4 16 56 79

3 Tanaman Buah Lokal 4 7 53 38 12 37

259

293

194

240

138

196

91

121

0

50

100

150

200

250

300

I II III IV

2009

2010

Page 13: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

12 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

No Jenis Tanaman Jenis Varietas Jumlah Varietas

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Hasil Pemuliaan - - 7 5 35 19

4

Tanaman Hias Lokal - 1 5 - 1 3

Hasil Pemuliaan - 2 - - 57 78

5 Tanaman

Industri/Perkebunan

Lokal - 1 8 7 15 4

Hasil Pemuliaan - - 6 33 27 14

6

Tanaman Rempah

dan Obat

Lokal - - 1 - - 1

Hasil Pemuliaan - 9 6 - 6 -

Jumlah Lokal 6 12 83 64 45 52

Hasil Pemuliaan - 9 29 59 236 280

TOTAL 877

GRAFIK PERKEMBANGAN PENDAFTARAN VARIETAS LOKAL DAN VARIETAS

HASIL PEMULIAAN TAHUN 2005- Desember 2010

Page 14: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

13 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

C. Kegiatan Komisi PVT

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas

Tanaman, Komisi PVT yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pertanian, bertugas

memberikan pertimbangan tentang pengelolaan PVT sesuai kebutuhan dan perkembangan

PVT. Di akhir tahun 2009, terjadi pergantian ketua Komisi PVT dan penambahan anggota

Komisi PVT melalui Kepmentan No. 1111/Kpts./OT.160/3/2010 tentang perubahan kedua

atas Kepmentan No. 444/Kpts./OT.160/7/2004. Komisi PVT telah melakukan tugasnya

sejak akhir tahun 2005. Kinerja yang dihasilkan sampai saat ini adalah :

1. Melakukan 26 kali sidang Komisi;

2. Memberikan rekomendasi pemberian Hak PVT sejumlah 121 varietas dan penolakan

sejumlah 10 varietas;

3. Membahas dan mengesahkan panduan umum sejumlah satu dokumen, Panduan

Prosedural Pengujian (PPP) sejumlah 5 dokumen dan Panduan Pelaksanaan Uji BUSS

(PPU) sejumlah 54 species tanaman.

D. Kegiatan Komisi Banding

Dalam rangka mencapai obyektivitas atas hasil pemeriksaan permohonan hak PVT yang

tidak memenuhi persyaratan Baru, Unik, Seragam, Stabil dan ditolak oleh Pusat PVT,

maka permohonan hak PVT dapat mengajukan banding sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Hingga bulan Juli 2010, Pusat PVT melaksanakan sidang

Banding untuk pertama kalinya terhadap jenis tanaman kacang tanah varietas Garuda Biga

milik Bumi Mekar Tani dengan tanggal permohonan 3 Pebruari 2010 yang ditolak

permohonannya oleh Pusat PVT tanggal 13 November 2009. Setelah melalui 2 kali sidang

Banding, pada tanggal 23 April 2010 Komisi Banding PVT mengabulkan permohonan

banding tersebut dan berdasarkan keputusan Banding tersebut, Kapus PVT mencabut

putusan penolakan hak PVT.

E. Monitoring dan Evaluasi Pemeliharaan/Pemanfaatan hak PVT

Sesuai dengan ketentuan UU No. 29 Tahun 2000 tentang PVT, pemilik hak PVT dapat

memelihara hak PVT sampai target waktu perlindungan apabila memenuhi kewajibannya

yaitu:

1) membayar iuran tahunan; 2) menunjukkan contoh benih dari varietas yang

mendapatkan hak PVT; 3) menggunakan hak PVT-nya di Indonesia; dan 4) tidak ada

Page 15: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

14 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

perubahan performance dari varietas yang bersangkutan. Kegiatan monitoring dan

evaluasi pemeliharaan/pemanfaatan hak PVT dilakukan melalui pengisian formulir

laporan oleh pemegang hak PVT (Form LK1, Form LK2, Form LK3) setahun sekali.

F. Sanggahan/Keberatan terhadap Varietas Yang Dimohonkan

Berdasarkan Pasal 24 UU No.29 Tahun 2000, Pusat PVT mengumumkan permohonan

hak PVT yang telah memenuhi persyaratan. Pengumuman ini dimaksudkan agar

masyarakat luas mengetahui adanya permohonan hak PVT atas suatu varietas. Dengan

pengumuman tersebut masyarakat khususnya pihak yang berkepentingan dengan adanya

permohonan hak PVT tersebut dapat memperoleh kesempatan untuk mengajukan

sanggahan manakala terjadi pelanggaran terhadap hak kepemilikan varietas tersebut.

Sampai saat ini terjadi dua kasus sebagai berikut:

1. Terdapat 6 (enam) varietas yaitu Tomat varietas SL 283, Swadesi, Sakina, Mentimun

varietas Wuku, Paria varietas Hokian dan Kacang Panjang varietas Katrina milik PT.

Benih Citra Asia yang disanggah karena ada kemiripan secara morfologi dengan

varietas milik CV. Adity Sentana Agro Indonesia dan PT. Sang Hyang Seri. Proses uji

lapangan dalam rangka pembuktian sanggahan diselenggarakan bekerjasama dengan

Balai Penelitian Tanaman Sayuran;

2. Tiga varietas yaitu semangka varietas FSM 006, FSM 007 dan Melon varietas FME

004 milik PT. Agri Makmur Pertiwi yang disanggah oleh PT. Bisi Internasional Tbk.

Sampai dengan saat yang ditentukan sebagaimana ketentuan dalam undang-undang

pemohon tidak memberikan penjelasan terhadap pandangan/keberatan yang diajukan

PT. Bisi Internasional atas 3 (tiga) permohonan varietas tersebut, maka berdasarkan

pasal 28 ayat (4) UU No. 29 Tahun 2000, permohonan hak PVT atas varietas

dimaksud ditolak oleh Pusat PVT.

G. Penegakan Hukum PVT

1. Penegakan hukum pelanggaran hak PVT secara nasional ditangani dalam sistem

penanggulangan pelanggaran HKI. Terkait dengan sistem tersebut Presiden RI pada

tahun 2006 telah membentuk Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran HKI

melalui Kepres No. 4 Tahun 2006. Menteri Pertanian sebagai salah satu anggota

Timnas, Sekjen Kementan sebagai anggota Tim Pelaksana Harian, Kapus PVT

Page 16: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

15 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

sebagai anggota Pokja Timnas, dan Kepala Balai PATP sebagai anggota Sekretariat

Timnas;

2. Kegiatan Timnas tersebut mencakup 3 bidang yaitu penanggulangan pelanggaran

yang bersifat preemtif, bersifat preventif dan yang bersifat represif. Kegiatan

penanggulangan pelanggaran hak PVT saat ini terfokus pada kegiatan yang bersifat

preemtif dan preventif.

3. Laporan Timnas Penanggulangan Pelanggaran HKI (PPHKI) lingkup Kementan.

H. Sosialisasi PVT dan Pemanfaatan Varietas yang telah mendapatkan hak

PVT/Terdaftar

Sosialisasi PVT dilakukan dalam rangka penumbuhan kesadaran pentingnya PVT,

penyebaran informasi pelayanan Pusat PVT, dan dalam rangka mendorong pemanfaatan

varietas unggul yang telah mendapat hak PVT/terdaftar di Pusat PVT. Kegiatan sosialisasi

yang telah dilaksanakan tersebut adalah:

1. Seminar/Lokakarya/Pameran yang diselenggarakan oleh Pusat PVT

a) Workshop/Sosialisasi PVT dan pendaftaran varietas, dan pameran varietas unggul

lokal di 5 Propinsi setiap tahun.

b) Seminar nasional PVT setiap tahun sejak tahun 2006, dan tahun 2009 merupakan

seminar nasional PVT ke-4.

c) Seminar dalam bentuk Round Table Discussion dalam rangka Revitalisasi Sistem

Perbenihan Nasional dan Penguatan Sistem PVT. Pada bulan Januari 2010 dan

Review 10 tahun Implementasi UU No. 29 Tahun 2000 pada tanggal 7-8 Juli

2010 di Jakarta yang menghadirkan para beneficiaries.

2. Partisipasi Pusat PVT pada Lokakarya/Seminar/Sosialisasi oleh Pihak Lain

a) Business Awareness Seminar on PVP yang merupakan kerjasama EAPVP Forum

dengan MAFF Jepang dan Singapura pada tanggal 25-26 Februari 2010 di

Singapura;

b) Harmonization TG Meeting on Aglaonema and Capsicum di Tokyo Jepang pada

tanggal 11-12 Maret 2010 diikuti oleh 5 (lima) orang;

c) International Seminar on PVP and Farmer Rights and Interest pada tanggal 21-23

April 2010 di Nanjing China;

Page 17: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

16 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

d) Third East Asia PVP Forum Meeting dan International Seminar on Use of PVP

System by Public Sector yang dilaksanakan di Seoul pada tanggal 29-30 April

2010 dihadiri oleh 4 (empat) delegasi RI;

e) Harmonization TG Meeting on Papaya and Durian di Bangkok Thailand pada

tanggal 19-23 Juli 2010 diikuti oleh 3 (tiga) orang;

f) Menjadi narasumber pada Sosialisasi Persiapan Daerah Menghadapi Era

Perdagangan Bebas di propinsi Maluku Utara, Bangka Belitung dan Gorontalo.

3. Mengikuti/berpartisipasi pada pameran dievent-event Nasional seperti:

a) Pameran Pangan Nasional

b) Agrinex International Expo

c) Pameran Industri berbasis HKI

d) Pekan Flori dan Flora Nasional

e) Publikasi PVT melalui media elektronik dan surat kabar

4. Pemberian Penganugerahan HKI Award Bidang PVT; Pemerintah melalui kompetisi

para peneliti, dosen, dan masyarakat penghasil kekayaan intelektual luar biasa.

Kompetisi ini diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian

Pendidikan yang berkoordinasi dengan Kementerian Negara Research dan Teknologi,

Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.

Program ini memberikan penghargaan kepada para peneliti, dosen, dan masyarakat

yang berprestasi dan mampu menghasilkan kekayaan intelektual yang berdaya guna dan

mampu menggerakkan industri, perekonomian dan penyelesaian masalah yang ada

dimasyarakat.

Khusus bidang varietas tanaman pada tahun 2007 berhasil mendapatkan anugerah HKI

bidang PVT sebanyak 5 orang, dan pada tahun 2009 sebanyak 9 orang. Sedangkan

tahun 2010 diselenggarakan Program Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa

(AKIL) oleh Kementerian Pendidikan Nasional seperti tahun sebelumnya di 2009.

Kategori inovasi dibidang varietas tanaman merupakan salah satu kategori dari 4

kategori yaitu bidang teknologi (dilindungi hak paten), bidang ilmu pengetahuan

(dilindungi hak cipta), dan bidang industri kreatif (dilindungi hak cipta). Dari 15 orang

pemenang AKIL 2010, 9 orang diantaranya termasuk kategori perlindungan varietas

tanaman.

Page 18: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

17 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

II. KEGIATAN PERIZINAN DAN INVESTASI

KINERJA TAHUN 2006

N

O TOPIK / MASALAH OUTPUT KEGIATAN

1. Seminar Bioenergi : Prospek

Bisnis dan Peluang Investasi.

Terlaksananya Seminar Bioenergi di Gran Melia

Hotel pada tanggal 6 Desember 2006 yang dihadiri

sekitar 100 peserta baik instansi pusat maupun daerah

dan pelaku agribisnis.

2. Menghadiri Pameran “Royal Flora

Racaphrunch” di Chiang Mai.

Telah tersebarnya informasi peluang dan potensi

investasi agribisnis melalui penyebaran leaflet, buku

Investment Opportunity Agriculture in Indonesia.

3. Persiapan pembuatan Pedum

Bantuan Bunga Kredit Investasi

Pertanian (Bantuan – BKIP).

Draft awal Pedum BBKIP.

4. Persiapan kunjungan Presiden /

CEO Scanoil Swedia terkait

dengan rencana investasi sebesar

US$ 12.000.000.000 untuk

komoditi Jarak Pagar di Propinsi

Riau seluas 100.000 ha.

Materi / Bahan tentang Kebijakan Deptan dalam

menanggapi rencana Investasi Jarak Pagar di Propinsi

Riau.

Page 19: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

18 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

KINERJA TAHUN 2007

NO TOPIK / MASALAH OUTPUT KEGIATAN

1. Menghadiri pembahasan tindak

lanjut kunjungan presiden /CEO

Scanoil dari Swedia terkait dengan

rencana investasi sebesar US$

12.000.000.000 untuk komoditi

Jarak Pagar di Propinsi NTB dan

Kalbar seluas 100.000 ha

1. Scanoil akan menanamkan modalnya di Indonesia.

2. Pihak Scanoil segera melakukan kunjungan ke

daerah (Propinsi Kalbar dan NTB).

2. Menghadiri sidang BIMP- EAGA

and IMT- GT on Srategy Planning

Meeting sidang di Kota Kinibalu,

Sabah Malaysia

Tersusunnya prioritas kegiatan flagship projec yang

akan dilaksanakan pada tahun 2007

3. Penyusunan Pedum Bantuan

Langsung masyarakat untuk

Keringanan Investasi Peranian

Pedum Bantuan Langsung Masyarakat untuk

Keringanan Investasi Pertanian

( BLM- KIP )

4. Penyusunan JUKLAK Bantuan

Langsung masyarakat untuk

Keringanan Investasi Pertanian

(BLM- KIP)

Draf JUKLAK Bantuan Langsung Masyarakat Untuk

Keringanan Investasi Pertanian ( BLM- KIP )

5. Fasilitasi Promosi Investasi Fasilitasi dalam Pameran Agrinex yang telah

diselenggarakan tanggal 9 – 11 Maret 2007.

6. Kerjasama antar lembaga Menghadiri Sidang Working Group Agriculture,

Agro base industry and Environment, IMT-GT

tanggal 21 – 22 Maret 2007 di Bangka Belitung.

Rapat koordinasi dan konsolidasi kerjasama Bilateral

Indonesia- Uni Eropa di Bandung pada tanggal 9 –

12 maret 2007

Menghadiri sidang Bilateral Indonesia – Uni Eropa

di Yogyakarta pada tanggal 22 – 23 Maret 2007.

7. Pendaftaran Pupuk dan Pestisida 1. Memproses pemberian Nomor Pendaftaran Pupuk

Anorganik sebanyak 19 (sembilan belas) buah

dan Pupuk Organik sebanyak 19 (sembilan belas)

buah.

2. Memproses pemberian izin percobaan pestisida

sebanyak 14 (empat belas) buah, izin impor

pestisida sebanyak 10 (sepuluh) buah, izin uji

mutu pestisida sebanyak 28 (dua puluh delapan)

buah dan mengeluarkan sertifikat sebanyak 53

(lima puluh tiga) buah.

3. Memproses pemberian Nomor Pendaftaran

Pupuk Anorganik sebanyak 9 (sembilan) buah

Page 20: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

19 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

dan Pupuk Organik sebanyak 5 (lima) buah.

4. Memproses pemberian izin percobaan pestisida

sebanyak 47 (empat puluh tujuh) buah, izin

impor pestisida sebanyak 41 (empat puluh satu)

buah, izin uji mutu pestisida sebanyak 62 (enam

puluh dua) buah dan mengeluarkan sertifikat

sebanyak 26 (dua puluh enam) buah.

8.

Surat Edaran Setjen No.

141/TU.210/A/2007 perihal

Pelayanan Perizinan

1. Penomoran Surat Izin Pemasukan dan

Pengeluaran Benih Holtikultura dan Tanaman

Pangan dilakukan oleh Eselon I yang

bersangkutan

2. Surat Izin Pemasukan Benih Perkebunan

penomorannya dilakukan di TU Menteri tetapi

untuk cap Surat izin dilakukan oleh Ditjen

Perkebunan

3. Surat Izin untuk penelitian penomorannya ada di

Pusat Perizinan dan Investasi

4. Kop surat yang digunakan untuk surat izin

masing masing Eselon I berbeda

9. Penyusunan Pedoman Pelestarian

dan Pemanfaatan Sumber Daya

Genetik Tanaman

Pedoman pelestarian dan pemanfaatan sumber daya

genetik tanaman

10. Permohan Surat Izin Pemasukan

Benih Holtikultura

1. Penyerahan permohonan izin benih ssebanyak 48

(empat puluh delapan) buah

2. Penyerahan surat izin pemasukan benih sebanyak

21 (dua puluh satu) buah

3. Penyerahan surat penolakan sebanyak 2 (dua)

buah

11. Permohonan Surat Izin

Pengeluaran Benih Holtikultura

1. Penyerahan permohonan izin pengeluaran benih

sebanyak 8 (delapan) buah

2. Penyerahan surat izin pengeluaran benih sebanyak

7 (tujuh) buah

12. Permohonan Surat Izin Pemasukan

Benih tanaman Pangan

1. penyerahan permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 7 (tujuh) buah

2. penyerahan surat izin pemasukan benih sebanyak

4 (empat) buah

13. Permohonan Surat Izin

Pengeluaran Benih Tanaman

Pangan

1. Penyerahan permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 5 (lima) buah

2. penyerahan surat penolakan sebanyak 1 (satu)

buah

Page 21: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

20 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

14. Permohonan Surat Izin Pemasukan

benih Perkebunan

1. Penyerahan permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 3 (tiga) buah

2. Penyerahan surat izin pemasukan benih sebanyak

1 (satu) buah

3. Penyerahan surat penolakan sebanyak 1 (satu)

buah

15. Penyusunan pedoman pemasukan

dan pengeluaran benih

Pedoman pemasukan dan pengeluaran benih

16. Rapat Koordinasi Pembahasan

Draft Pedoman Pemasukan dan

Pengeluaran Benih

1. Perbaikan Draft Pedoman Pemasukan Benih pada

halaman 2 disarankan diletakkan menurut urutan

abjad, dasar hukum agar memasukkan aturan

yang berkaitan dengan perbenihan Tanaman

pangan, hortikultura, dan perkebunan, Halaman

4 point A sampai D agar mencantumkan batasan

jumlah untuk setiap kepentingan perizinan

2. Jumlah dan batasan benih tanaman pangan dan

hortikultura di cantumkan di dalam pedoman.

3. Pada Form 1 Lampiran Permentan Nomor:

38/Permentan/OT.140/8/2006 terdapat tujuan

penggunaan Benih oleh pemohon, untuk tujuan

perdagangan agar membuat surat pernyataan

lokasi penanaman atau tempat distribusi, serta

mencantumkan label perusahaan/produsen.

17. Rapat Evaluasi Pelayanan

Perizinan

1. Dalam pelaksanaan penatausahaan naskah dinas

dimasing-masing unit kerja eselon I mengasu

pada Permentan Nomor:

63/Permentan/OT.140/12/2006

2. Melakukan tindakan pengamanan terhadap

naskah dinas yang bersifat rahasia baik dalam hal

pembuatan, pendistribusian maupaun

penghancuran konsep/draft yang tidak terpakai.

3. Mentaati Edaran Sekretaris Jenderal atas nama

Menteri Pertanian Nomor: 141/TU.210/A/07

tentang Pelayanan Perizinan

4. Meminta kepada Kepala Biro Hukum dan Humas

agar melakukan proses Addendum pada Lampiran

Permentan No. 38/Permentan/OT.140/8/2006

mengenai format yang menyangkut pelimpahan

kewenangan memberi kepada Eselon I agar

megacu pada Permentan Nomor:

63/Permentan/OT.140/12/2006

18. Sosialisasi BLM-KIP Telah dilakukan Sosialisasi BLM-KIP :

1. Wilayah Regional Propinsi Banten, DKI Jakarta

dan Jawa Barat diselenggarakan tanggal 18 Juni

2007 di Hotel Permata Bidakara-Bandung.

2. Wilayah Regional Propinsi NAD, Sumut,

Page 22: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

21 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

Sumbar, Riau dan Kep. Riau diselenggarakan

tanggal 20 Juni 2007 di Hotel Toba International-

Medan.

3. Wilayah Regional Propinsi Jawa Tengah, DIY

Yogyakarta dan Jawa Timur telah

diselenggarakan tanggal 26 Juni 2007 di Hotel

Patra-Semarang.

4. Wilayah Regional Propinsi Sumsel, Jambi, Babel,

Bengkulu dan Lampung telah diselenggarakan

tanggal 28 Juni 2007 di Hotel sandjaya-

Palembang.

19. Sosialisasi Bantuan Langsung

Masyarakat untuk Keriganan

Investasi Pertanian di 5 (lima)

Propinsi dan 2 (dua) Kabupaten

yaitu:

(Kalsel, Bali, Makassar,

Pontianak, Manado, Kab.

Singkawang dan Minahasa)

1. Terselenggaranya Sosialisasi di 5 (lima) Propinsi

dan 2 (dua) Kabupaten.

2. Sosialisasi dihadiri oleh Kepala Dinas lingkup

pertanian baik Propinsi maupun Kabupaten,

Perbankan, Penyuluh, KTNA, tokoh masyarakat,

dll.

20. Memfasilitasi Persiapan Revisi

Permentan tentang Pedoman

Umum BLM-KIP.

Tersusunnya Draft revisi Permentan No.

41/Permentan/OT.140/5/2007 Tentang Pedoman

Umum BLM-KIP.

21. Memfasilitasi Pembahasan Draft

Perjanjian Kerjasama dengan

Perbankan dalam Rangka

mempercepat penyaluran BLM-

KIP.

Terlaksananya pertemuan membahas naskah

perjanjian penyaluran BLM-KIP pada September

2007, yang dihadiri sekitar 80 orang terdiri dari Tim

Pengarah, Tim Pengelola BLM-KIP, BPD seluruh

Indonesia dan Bank Pusat seperti Bank Mandiri,

BSM, BRI, Bank Mandiri, Bank Agro, Bank

Bukopin.

22. Penandatanganan Naskah

Perjanjian Kerjasama untuk

penyaluran BLM-KIP dengan

pihak Perbankan.

Telah ditandatangani MoU dengan 6 Bank Pusat :

BRI, BNI, BSM, Mandiri, Agroniaga, Bukopin dan

25 BPD.

23. 1. Penyaluran BLM-KIP ke

SEKJEN

2. Penyusunan bahan promosi

Investasi

● Jumlah BLM-KIP yang ditransfer ke rekening

usulan perorangan sebesar Rp. 17.879.706.309

(6% dari realisasi) dan yang ditransfer secara

kolektif melalui Bank sebesar Rp.

295.463.256.400 (75,57%) dengan jumlah

nasabah sebanyak 40.387 nasabah.

● Telah tersusun sebanyak 6 booklet Pertanian

meliputi :

1. Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kedelai dan

Jeruk)

2. Perkebunan (Coklat dan Karet)

3. Peternakan (Kambing dan Itik)

Page 23: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

22 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

KINERJA TAHUN 2008

NO TOPIK / MASALAH OUTPUT KEGIATAN

1. Izin Pendaftaran Pupuk dan

Pestisida

1. Memproses pemberian nomor Pendaftaran

Pupuk sebanyak 30 (tiga puluh) produk.

2. Memproses Izin Percobaan Pestisida sebanyak

52 (lima puluh dua) produk.

3. Memproses Surat Rekomendasi Impor Pestisida

sebanyak 22 (dua puluh dua) surat.

4. Memproses konsep label pestisida sebanyak 11

(sebelas) produk

5. Memproses Surat Uji Mutu Pupuk sebanyak 22

(dua puluh dua) surat.

6. Memproses Surat Uji Efektivitas Pupuk

sebanyak 19 (sembilan belas) surat.

2. Permohonan surat izin pemasukan

dan pengeluaran benih Hortikultura

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 46.

2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih

sebanyak 58 (lima puluh enam)

3. Permohonan surat Izin pemasukan

benih Tanaman Pangan

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 8 (delapan)

2. Penyerahan Surat Izin pemasukan benih

sebanyak 9 (sembilan)

4. Permohonan surat Izin pengeluaran

benih Tanaman Pangan

1. Proses permohonan izin pengeluaran benih

sebanyak 3 (tiga)

2. Penyerahan Surat Izin pengeluaran benih

sebanyak 3 (tiga)

5. Permohonan surat izin pemasukan

benih perkebunan

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 13 (tiga belas)

2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih

sebanyak 9 (sembilan)

6. Permohonan surat izin pemasukan

benih untuk penelitian

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 5 (lima)

2. Penyerahan Surat izin pemasukan benih

sebanyak 3 (tiga)

7. Permohonan surat izin pengeluaran

benih untuk penelitian

1. Proses permohonan izin pengeluaran benih

sebanyak 1 (satu)

2. Penyerahan surat izin pengeluaran benih

sebanyak 2 (dua)

Page 24: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

23 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

8. Permohonan surat izin pemasukan

benih untuk SDG

Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 1 (satu)

9. Permohonan surat izin pemasukan

benih rumput untuk reklamasi lahan

tambang

Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 1 (satu)

10. Surat Persetujuan Pemasukan (SPP)

Karkas, Daging dan Jeroan dari Luar

Negeri.

1. Penerimaan Permohonan SPP sebanyak 53

(lima puluh tiga) surat.

2. Penyerahan SPP sebanyak 25 (dua puluh lima)

surat.

3. Surat Permohonan SPP yang masih dalam

proses sebanyak 17 (tujuh belas) surat.

11. Rekomendasi Bidang Usaha

Perkebunan

1. Penerimaan Permohonan Rekomendasi Bidang

Usaha Perkebunan sebanyak 3 (tiga) surat.

2. Penyerahan Rekomendasi Bidang Usaha

Perkebunan sebanyak 2 (dua) surat.

3. Surat Permohonan Rekomendasi yang masih

dalam proses sebanyak 1 (satu) surat.

12. Sosialisasi Permentan Nomor:

07/Permentan/OT.140//2008 tentang

Pemasukan dan Pengeluaran Benih,

Bibit Ternak dan Ternak Potong

Prosedur pemasukan dan pengeluaran benih, bibit

ternak dan ternak potong

13. Fasilitasi pembahasan revisi

Sensitive List (SL) dan Temporary

Exclusive List (TEL)

Telah dilakukan rapat koordinasi dengan Ditjen

teknis terkait lingkup Deptan untuk membahas

usulan revisi SL dan TEL dalam rangka kerjasama

ASEAN pada tanggal 28 Maret 2008.

14. Penyempurnaan usulan Deptan

tentang usulan tambahan / perubahan

lampiran PP No. I tahun 2007

Usulan tambahan / perubahan lampiran Peraturan

Pemerintah No. I tahun 2007 tentang Fasilitas

Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di

bidang-bidang Usaha Tertutup dan/atau Daerah

daerah Tertentu.

15. Rapat koordinasi pembahasan usulan

rencana perubahan lampiran Perpres

111 tentang ”Bidang Usaha Tertutup

dan Terbuka dengan Persyaratan”

Daftar usulan Deptan mengenai Lampiran Perpres

111 yang telah disesuaikan dengan prinsip dasar

dan dasar pertimbangan sebagaimana tertuang

dalam Perpres 76/2007 tentang ”Kriteria Bidang

Usaha yang Tertutup dan Terbuka dengan

Persyaratan di Bidang Penanaman Modal”

16. Rencana penyusunan kebijakan

”Peningkatan produksi pangan

melalui peningkatan investasi”

Masukan dari Eselon I terkait mengenai rencana

penyusunan kebijakan ”Peningkatan produksi

pangan melalui peningkatan investasi”

Page 25: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

24 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

17. Partisipasi dalam Sulteng Expo di

Jakarta Convetion Center pada

tanggal 18 – 22 Juni 2008.

Ikut berperan aktif dalam mengikuti Sulteng Expo

bersama dengan Unit Eselon II lingkup Setjen

Deptan dan Unit Eselon I terkait.

18. Fasilitasi rencana investasi :

- Daewoo Logistic dari Korea

Selatan

- Sorin Group dari Korea

Selatan

● Informasi potensi dan peluang investasi jagung

diarahkan pengembangannya ke kawasan

Sulawesi dan Papua khususnya ke Kab. Merauke

untuk mendukun program MIFEE (Merauke

Integrated Food and Energy Estate).

● Informasi potensi dan peluang investasi jagung

diarahkan pengembangannya ke Kawasan Timur

Indonesia dan ubi kayu ke Lampung

19. Menindaklanjuti permintaan

investor dari Timur Tengah atas

komoditas padi basmati

Terinformasinya kemungkinan pengembangan

padi basmati khususnya untuk luar pulau Jawa

seperti NAD, Sumut, Sulsel dan Merauke

20. Menghadiri Sosialisasi peluang

ekspor produk pertanian (nara

sumber Atase Pertanian pada KBRI

Tokyo, Roma, Brussels dan

Washington DC)

Terinformasikannya peluang ekspor produk

pertanian khususnya ke negara Jepang, Itali,

Belgia dan USA.

21. Fasilitasi calon Investor dari Dubai

(Timur Tengah)

Menginformasikan peluang dan potensi investasi

sektor pertanian khususnya untuk pengembangan

kawasan di Merauke (MIFEE)

22. Fasilitasi Tentang Food Estate 1. Draft pedoman pengembangan kawasan usaha

tanaman pangan (Food Estate)

2. Draft rancangan permentan tentang pedoman

perizinan tanaman pangan

3. c. Rancangan PP tentang usaha budidaya

tanaman pangan

23. Fasilitasi koordinasi untuk

menyambut kunjungan investor dari

Saudi (Umar Al-Qaidi)

Bahan kesiapan Indonesia dalam rangka

menyambut calon investor dari Al-Qaidi yang

berupa : Lokasi, Kesiapan Daerah, Calon Partner,

dll

24. Koordinasi dalam rangka

pengembangan System Pelayanan

Informasi dan Perizinan secara

elektronik (SPIPISE) bersama

dengan BKPM.

1. Identifikasi proses perizinan penanaman modal

di Indonesia

2. Untuk sektor pertanian sebagai uji coba untuk

proses perizinan penanaman modal dengan

menggunakan SPIPISE adalah perizinan di

sektor perkebunan

25. Koordinasi dalam rangka pertemuan

Negara-negara anggota ”World

Islamic Economic Forum” (WIEF)

yang akan diselenggarakan di

Indonesia pada bulan Maret 2009.

Daftar potensi dan peluang investasi di 15 propinsi

yaitu : DKI, Jawa Barat, Banten, DIY, Jawa

Timur, Bali, Sumbar, Kepri, Sumsel, Kaltim,

Sulut, Sulsel, Sulteng, Sultra, Papua.

Page 26: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

25 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

KINERJA TAHUN 2009

NO TOPIK / MASALAH OUTPUT KEGIATAN

1. Izin Pendaftaran Pupuk dan

Pestisida

1. Memproses pemberian nomor Pendaftaran

Pupuk sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) produk.

2. Memproses Izin Percobaan Pestisida sebanyak

33 (tiga puluh tiga) produk.

3. Memproses surat uji mutu pestisida sebanyak

15 (lima belas) surat

4. Memproses Surat Rekomendasi Impor Pestisida

sebanyak 32 (tiga puluh dua) surat.

5. Memproses konsep label pestisida sebanyak 51

(lima puluh satu) produk

6. Memproses Surat Uji Mutu Pupuk sebanyak 20

(dua pluh) surat.

7. Memproses Surat Uji Efektivitas Pupuk

sebanyak 16 (enam belas) surat.

8. Memproses sertifikat pestisida sebanyak 140

(seratus empat puluh) produk

9. Memproses segel pestisida sebanyak 31 (tiga

puluh satu) produk

10. Memproses surat keterangan pestisida sebanyak

20 (dua puluh) surat

11. Memproses surat keterangan pupuk sebanyak 5

(lima) surat

2. Permohonan surat izin pemasukan

benih Hortikultura

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 35 (tiga puluh lima) surat

2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih

sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) surat

3. Permohonan surat izin pengeluaran

benih Hortikultura

1. Proses permohonan izin pengeluaran benih

sebanyak 14 (empat belas) surat

2. Penyerahan surat izin pengeluaran benih

sebanyak 9 (sembilan) surat

4. Permohonan surat Izin pemasukan

benih Tanaman Pangan

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 14 (empat belas) surat

2. Penyerahan Surat Izin pemasukan benih

sebanyak 8 (delapan) surat

5. Permohonan surat Izin pengeluaran

benih Tanaman Pangan

1. Proses permohonan izin pengeluaran benih

sebanyak 4 (empat) surat

2. Penyerahan Surat Izin pengeluaran benih

sebanyak 3 (tiga) surat

Page 27: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

26 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

6. Permohonan surat izin pemasukan

benih perkebunan

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 19 (sembilan belas) surat

2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih

sebanyak 8 (delapan) surat

7. Permohonan surat izin pemasukan

benih untuk penelitian

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 3 (tiga) surat

2. Penyerahan Surat izin pemasukan benih

sebanyak 7 (tujuh) surat

8. Permohonan surat izin pengeluaran

benih untuk penelitian

Proses permohonan izin pengeluaran benih

sebanyak 5 (lima) surat

9. Permohonan surat izin pemasukan

benih untuk SDG

Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 2 (dua) surat

10. Permohonan surat izin pemasukan

ternak potong

1. Proses permohonan izin pemasukan ternak

potong sebanyak 17 (tujuh belas) surat

2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan ternak

potong sebanyak 11 (sebelas) surat

11. Permohonan surat izin pemasukan

benih rumput untuk pakan ternak

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

rumput untuk pakan ternak sebanyak 1 (satu)

surat

2. Penyerahan surat izin pemasukan benih rumput

untuk pakan ternak sebanyak 1 (satu) surat

12. Surat Persetujuan Pemasukan (SPP)

Karkas, Daging dan Jeroan dari Luar

Negeri.

1. Penerimaan Permohonan SPP sebanyak 48

(empat puluh delapan) surat.

2. Penyerahan SPP sebanyak 13 (tiga belas) surat.

3. Penyerahan Surat Penolakan sebanyak 1 (satu)

surat

4. Surat Permohonan SPP yang masih dalam

proses sebanyak 30 (tiga puluh) surat.

13. Rekomendasi Bidang Usaha

Perkebunan

1. Penerimaan Permohonan Rekomendasi Bidang

Usaha Perkebunan sebanyak 3 (tiga) surat.

2. Surat Permohonan Rekomendasi yang masih

dalam proses sebanyak 3 (tiga) surat.

14. Koordinasi dalam rangka persiapan

pertemuan Negara-negara anggota

”World Islamic Economic Forum”

(WIEF) yang akan diselenggarakan

di Indonesia pada tanggal 1-4 Maret

2009.

Telah teridentifikasi 5 program usulan proyek

untuk sektor pertanian dari 5 propinsi yaitu Kaltim,

Jabar, Papua, Sulsel dan Sultra yang terekap di

DPD.

Page 28: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

27 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

15. Technical meeting persiapan

pelaksanaan WIEF

1. Laporan dari masing-masing penanggung

jawab kegiatan

2. Persiapan kunjungan tamu WIEF ke PT. Sang

Hyang Sri, Sukamandi, BB. Padi Sukamandi

dan PT. Alamakmur Sembada (Rice Milling

termodern di Asia tenggara)

16. Menghadiri rapat Interdep mengenai

Tindak lanjut ASEAN

Comprehensive Investment

Agreement (ACIA)

Tersusunnya Schedule of Reservation khususnya

sektor pertanian sebagai posisi Indonesia pada

ASEAN Comprehensive Investment Agreement

(ACIA)

17. Menghadiri persiapan Eco Products

International fair (EPIF) 2010

Terinformasinya kegiatan EPIF 2010 dengan tema

”Green Productivity to Ehance Competitiveness”

yang akan diselenggarakan di Jakarta 4 – 7 Maret

2010

18. Rapat Pembahasan substansi perdata

kompensasi dan foreign judgement

produk rekayasa genetik tanggal 8

juni 2009

Hukum secara administrasi terhadap kerusakan

produk rekayasa genetik sesuai PP 21 tahun 2008

hanya sebatas merawat kerusakan perbaikan. Tidak

ada sanksi yang kuat untuk menuntut pelakunya.

19. 1. Soropadan Expo IV tanggal 25 –

30 Juni 2009 di Soropadan, Jawa

Tengah

2. Pameran Flora dan Flori tanggal

24 – 26 Juni 2009 di Tangerang,

Banten

3. Menghadiri Sidang IMT-GT WG

AAF tanggal 29 Juni - 2 Juli

2009 di Bukit Tinggi

Tersebar luasnya informasi peluang dan potensi

investasi sektor pertanian, prosedur dan

persyaratan perizinan sektor pertanian.

Usulan kerjasama proyek/proposal bidang

pertanian (Tanaman pangan, peternakan dan

perkebunan)

20. Kerjasama Internasional 1. Presentasi Misi Dagang dari Rusia

2. Terbuka peluang pasar produk perkebunan

Indonesia di Rusia

21. Fasilitasi Revisi Permen Agraria No.

2 tahun 1999

Draft usulan Deptan untuk revisi Permen Agraria

No. 2 Tahun 1999

22. Promosi Coklat Indonesia di Italia Indonesia ikut berpartisipasi Event Internasional

Chocolate Exhibition Eurochocolate 2009 di Italia,

tanggal 16 – 25 Oktober 2009

Page 29: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

28 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

23. Gelar Potensi Investasi Sektor

Pertanian di Jakarta Convention

Center pada tanggal 9 Oktober 2009

Tersebarluasnya informasi potensi dan peluang

investasi sektor pertanian baik hulu, on-farm

maupun hilirnya yang dimiliki oleh daerah-daerah

potensial serta berbagai kebijakan investasi,

peraturan dan insentif-insentif yang diberikan oleh

daerah khususnya sektor pertanian khususnya

untuk propinsi Bengkulu, Sumatera Selatan,

Kalimantan Barat dan Sulawesi Tenggara.

24. Menghadiri Sidang AMAF ke 31

dan AMAF +3 ke 9 di Brunai

Darussalam pada tanggal 6 s/d 12

November 2009

Mengakselerasikan program-program pertanian,

riset dan kerjasama pelatihan di bidang pertanian

25. Business Mission ke Kuwait dan

Bahrain tanggal 30 Oktober – 5

November 2009

- Promosi potensi investasi bidang pertanian

dengan Kuwait Chamber Commerce and

Industry

- Pelaku usaha Kuwait tertarik kerjasama dalam

memproduksi produk halal, produk makanan

organik dan pengembangan Sapi Perah dan Sapi

Potong

26. Business meeting di Hongkong pada

tanggal 30 Nopember – 2 desember

2009

Tersebarluasnya informasi potensi dan peluang

investasi, dan berbagai kebijakan dan regulasi di

bidang investasi

Page 30: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

29 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

KINERJA TAHUN 2010

NO TOPIK / MASALAH OUTPUT KEGIATAN

1. Izin Pendaftaran Pupuk

1. Memproses pemberian nomor Pendaftaran Pupuk

sebanyak 31 (tiga puluh satu)produk.

2. Memproses Surat Uji Mutu Pupuk sebanyak 22

(dua puluh dua) surat.

3. Memproses Surat Uji Efektivitas Pupuk sebanyak

24 (dua puluh empat) surat.

4. Memproses surat keterangan pupuk sebanyak 28

(dua puluh delapan) surat

5. Memproses surat rekomendasi impor pupuk

sebanyak 3 (tiga) surat

2. Perizinan Pestisida

1. Memproses surat uji mutu pestisida sebanyak 17

(tujuh belas) surat

2. Memproses Surat Rekomendasi Impor Pestisida

sebanyak 36 (tiga puluh enam) surat.

3. Memproses konsep label pestisida sebanyak 2

(dua) produk

4. Memproses sertifikat pestisida sebanyak 71

(tujuh puluh satu) produk

5. Memproses segel pestisida sebanyak 7 (tujuh)

produk

6. Memproses surat keterangan pestisida sebanyak

22 (dua puluh dua) surat

7. Memproses izin percobaan pestisida sebanyak 32

(tiga puluh dua) surat

3. Permohonan surat izin pemasukan

benih Hortikultura

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 43 (empat puluh tiga) surat

2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih sebanyak

26 (dua puluh enam) surat

4. Permohonan surat izin pengeluaran

benih Hortikultura

1. Proses permohonan izin pengeluaran benih

sebanyak 30 (tiga puluh) surat

2. Penyerahan surat izin pengeluaran benih

sebanyak 38 (tiga puluh delapan) surat

5. Permohonan surat Izin pemasukan

benih Tanaman Pangan

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 3 (tiga) surat

2. Penyerahan Surat Izin pemasukan benih sebanyak

6 (enam) surat

6. Permohonan surat Izin pengeluaran

benih Tanaman Pangan

1. Proses permohonan izin pengeluaran benih

sebanyak 5 (lima) surat

2. Penyerahan Surat Izin pengeluaran benih

sebanyak 4 (empat) surat

Page 31: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

30 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

7. Permohonan surat izin pemasukan

benih perkebunan

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 19 (sembilan belas) surat

2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan benih sebanyak

1 (satu) surat

8. Permohonan surat izin pengeluaran

benih perkebunan

Penyerahan Surat Izin Penyerahan benih sebanyak 1

(satu) surat

9. Permohonan surat izin pemasukan

benih Litbang

1. Proses permohonan izin pemasukan benih

sebanyak 5 (lima) surat

2. Penyerahan Surat izin pemasukan benih sebanyak

5 (lima) surat

10. Permohonan surat izin pengeluaran

benih Litbang

Penyerahan Surat Izin pengeluaran benih sebanyak

1 (satu) surat

11. Permohonan surat izin pemasukan

ternak potong

1. Proses permohonan izin pemasukan ternak

potong sebanyak 19 (sembilan belas) surat

2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan ternak potong

sebanyak 14 (empat belas) surat

12. Permohonan pendaftaran pakan

ternak

1. Proses permohonan pendaftaran pakan ternak

sebanyak 4 (empat) surat

2. Penyerahan Surat Izin Pemasukan pakan ternak

sebanyak 31 (tiga puluh satu) surat

13. Permohonan surat izin usaha obat

hewan

Penyerahan surat izin usaha obat hewan sebanyak 1

(satu) surat

14. Surat Persetujuan Pemasukan (SPP)

Karkas, Daging dan Jeroan dari Luar

Negeri.

1. Penerimaan Permohonan SPP sebanyak 59 (lima

puluh sembilan) surat.

2. Penyerahan SPP sebanyak 36 (tiga puluh enam)

surat.

3. Surat Permohonan SPP yang masih dalam proses

sebanyak 23 (dua puluh tiga) surat.

15. Finalisasi Revisi Perpres No. 111

Tahun 2007

Surat Mentan ke Kemenko Perekonomian tentang

Usulan Revisi Perpres No. 111 Tahun 2007

16. Konsolidasi dan Perkembangan

WGAFFC Indonesia - Australia

Perkembangan Kerjasama Indonesia – Australia

(WGAFFC)

17. Pameran Agro Food Expo 2010 di

Jakarta Convention Center tanggal

27 – 30 Mei 2010

Tersebarluasnya data dan informasi potensi dan

peluang investasi serta berbagai kebijakan, regulasi

di bidang investasi kepada masyarakat luas dan

diharapkan informasi tersebut dapat dijadikan acuan

untuk pengambilan keputusan untuk berbisnis /

berinvestasi

Page 32: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

31 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

18. Gelar potensi Investasi sektor

pertanian di jakarta Convention

Center pada tanggal 27 Mei 2010

Tersebarluasnya informasi potensi dan peluang

investasi sektor pertanian baik hulu, on-farm

maupun hilirnya yang dimiliki oleh daerah-daerah

potensial serta berbagai kebijakan investasi,

peraturan dan insentif-insentif yang diberikan oleh

daerah khususnya sektor pertanian khususnya untuk

Propinsi Nangroe Aceh Darussalam, Kalimantan

Timur, Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten

Merauke

19. Penyiapan Draft Reservation List

Asean Comprehensive Investment

Agreement (ACIA) di Sahira Butik

Hotel tanggal 29 – 30 Mei 2010

Draft Reservation List ACIA posisi Kementerian

Pertanian

20. Rapat Koordinasi Pemasukan Benih

Padi Hibrindo R-1 tanggal 22 Juni

2010

Kesepakatan bahwa tidak ada dispensasi untuk

benih padi yang sudah dilepas lebih dari 3 tahun

karena persediaan dalam benih cukup

21. Menghadiri pertemuan Coordinating

Committee in Investment (CCI) ke

49 kantor Sekretariat ASEAN terkait

dengan penyusunan Reservation List

ASEAN Comprehensive Investment

Agreement (ACIA)

Draft Reservation List ACIA posisi Indonesia belum

dapat dibahas pada pertemuan tersebut karena

belum mendapatkan persetujuan dari masing-masing

Kementerian teknis terkait

22. Rapat Koordinasi Hambatan Industri

dan perdagangan yang disampaikan

Kadin kepada Menko Perekonomian

(Surat No. S-1171/ SES.M.EKON/

05/ 2010 tanggal 25 Mei 2010

perihal ”Rapat Koordinasi Tim

Penganganan Hambatan Industri dan

Perdagangan”)

Tanggapan Kementerian Pertanian tentang

Hambatan Industri dan Perdagangan terkait sektor

Pertanian

Page 33: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

32 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

1.4 POTENSI PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

1. Kondisi Saat ini

Aspek Administrasi

1. Kapasitas SDM yang melakukan uji BUSS dan pemeriksaan hasilnya belum

dievaluasi sesuai dengan standar kompetensinya.

2. Sistem database varietas tanaman dan perizinan online belum dapat diakses

secara optimal;

3. Sistem Informasi Manajemen PVT dan Perizinan pertanian belum optimal

4. Belum tersosialisasinya sistem PVT dan PP

5. Belum diterapkannya sistem jaminan mutu pelayanan PVTPP

Aspek Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman

a. Permohonan hak PVT

(1) Peningkatan penerimaan permohonan hak PVT telah berkembang cukup

signifikan pada 3 tahun terakhir ini. Namun demikian sebagian besar

berasal dari perusahaan benih swasta besar yang umumnya perusahaan

multi nasional.

(2) Permohonan hak PVT dari balai penelitian di lingkup Badan Litbang

Pertanian maupun institusi penelitian milik pemerintah masih sangat

terbatas.

b. Pengujian BUSS

(1) Pelayanan Uji BUSS (baru, unik, seragam, stabil) menggunakan sistem

breeder testing memerlukan kemampuan pelaksanaan pengujian yang

standar. Sementara itu tingkat kemampuan dari pelaksana belum merata

sesuai dengan standar.

(2) Panduan uji BUSS dalam rangka pemberian hak PVT belum lengkap dan

sempuna

c. Pendaftaran varietas dan SDG

(1) Perkembangan pendaftaran varietas lokal dan varietas hasil pemuliaan

telah meningkat dengan cukup signifikan, tetapi belum banyak

dimanfaatkan sebagai varietas asal untuk pembuatan Varietas Turunan

Esensial

(2) Pelayanan permohonan hak PVT maupun pendaftaran varietas tanaman

belum berjalan secara ”on-line”.

Page 34: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

33 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

Aspek Pelayanan Perizinan Pertanian

1. Perizinan pupuk, pestisida dan alsin pertanian

(1) Masih terdapat pupuk dan pestisida yang sudah habis masa berlaku izinnya

tetapi masih beredar di pasaran.

(2) Terdapat peredaran pupuk dan pestisida di pasaran yang tidak memiliki

izin pendaftaran.

(3) Masih terdapat pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran tetapi

mutunya tidak sesuai lagi dengan standar mutu saat izin dikeluarkan.

(4) Masih terdapat pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran tetapi tidak

sesuai dengan label.

(5) Peredaran alat dan mesin pertanian di masyarakat belum melalui sistem

yang mampu menjamin kualitas sebagaimana yang diharapkan dan belum

melaui pendaftaran di Kementerian Pertanian sebagai penanggungjawab

utama pembangunan pertanian secara umum.

2. Perizinan benih dan bibit tanaman, bahan penelitian, teknis pangan segar asal

tumbuhan, dan teknis pengalihan saham

(1) Terjadi penyalahgunaan izin pemasukan benih dan bibit tanaman (izin

untuk penelitian ternyata di tingkat lapang dikomersilkan).

(2) Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan belum sepenuhnya dilaksanakan

oleh Pusat PVTPP

(3) Pemberian rekomendasi kepemilikan saham usaha pertanian dari PMDN

ke PMA belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Pusat PVTPP

(4) Koordinasi antara instansi pusat dan daerah dalam hal perizinan belum

berjalan secara optimal.

c. Perizinan bibit ternak, obat hewan, ternak potong, pakan ternak, karkas, daging

dan jeroan

(1) Tidak seragamnya prosedur pemasukan ternak dan bahan asal ternak

(2) Koordinasi antara instansi pusat dan daerah belum optimal yang

menyebabkan penyalahgunaan surat persetujuan pemasukan.

(3) Pendaftaran obat hewan belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Pusat

PVTPP.

(4) Hasil bahan asal hewan belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Pusat

PVTPP.

(5) Belum ada permentan tentang SDG ternak.

Page 35: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

34 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

d. Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan

(1) Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan, dilakukan terhadap produk

pertanian yang belum diolah, baik yang berasal dari produksi domestik

maupun impor.

(2) Pendaftaran pangan segar di berikan kepada pelaku usaha yang ingin

mengedarkan produk pertanian yang berasal dari pemasukan (impor)

kepada masyarakat luas.

(3) Untuk menjamin dipenuhinya syarat mutu dan keamanan produk pangan

segar yang beredar tersebut, perlu dilakukan monitoring, evauasi dan

pelaporan terhadap pelaku usaha yang telah mendapatkan nomor

pendaftaran seta melakukan koordinasi antara pusat maupun daerah.

e. Perizinan sumberdaya genetik tanaman dan pemasukan agensia hayati

(1) Perizinan sumber daya genetik tanaman dan pemasukan agensia hayati

dimaksudkan untuk memberikan jaminan keamanan sumberdaya genetik

dan plasma nutfah nasional dan ketenteraman kepada masyarakat luas

pelaku usaha yang akan melakukan kegiatan tersebut.

(2) Untuk mendukung itu semua, perlu dilakukan koordinasi antara pusat dan

daerah serta melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap

pelaku usaha yang melakukan kegiatan tersebut.

Aspek Pelayanan Hukum

a. Pertimbangan Hukum

(1) Peraturan Perundang-undangan bidang PVT belum banyak dipahami

masyarakat;

(2) Masyarakat masih banyak yang belum bisa membedakan antara Undang-

Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman

dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya

Tanaman;

(3) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas

Tanaman belum selaras dengan peraturan perundang-undangan terkait

(peraturan perbenihan);

(4) Sistem Penegakan Hukum dalam pelanggaran hak PVT belum

terkoordinasi dengan maksimal;

b. Sertifikasi Hak PVT

(1) Pemberian nama varietas tanaman yang diajukan ke PPVTPP masih

banyak belum sesuai dengan persyaratan yang ditentukan;

(2) Pemegang Hak PVT masih banyak yang belum melakukan kewajiban

dengan tepat waktu;

(3) Varietas yang telah dilindungi belum semuanya dilakukan monitoring;

Page 36: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

35 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

2. Kondisi yang Diharapkan

Aspek Administrasi

1. Meningkatnya Kapasitas SDM yang melakukan uji BUSS dan hasil

pemeriksaan sesuai dengan standar kompetensi.

2. Tersedianya Sistem database varietas tanaman dan perizinan online yang

optimal;

3. Tersedianya Sistem Informasi Manajemen PVT dan Perizinan pertanian yang

optimal

4. Meningkatnya pemahaman sistem PVTPP oleh stakeholder

5. Penerapan sistem jaminan mutu pelayanan PVTPP

Aspek Pelayanan Perlindungan Varietas 1. Meningkatnya permohonan hak PVT dari pemulia perorangan, petani dan

perusahaan benih;

2. Meningkatnya permohonan hak PVT dari balai penelitian di lingkup Badan

Litbang Pertanian, dari perguruan tinggi, maupun dari institusi penelitian

diluar Badan Litbang Pertanian;

3. Meningkatnya pemahaman pemohon yang menggunakan metoda breeder

testing terhadap panduan pelaksanaan uji BUSS.

4. Tersedianya Panduan uji BUSS lengkap dan sempuna dalam rangka

pemberian hak PVT.

5. Tersedianya informasi tentang varietas lokal dan varietas hasil pemuliaan

yang sudah terdaftar di Pusat PVTPP yang dapat digunakan sebagai varietas

asal untuk perakitan varietas turunan esensial.

6. Terwujudnya elayanan permohonan hak PVT maupun pendaftaran varietas

tanaman secara ”on-line”.

Aspek Pelayanan Perizinan Pertanian a. Perizinan pupuk, pestisida dan alsin pertanian

(1) Pupuk dan pestisida beredar di pasaran yang masa berlaku izinnya sudah

habis harus diperpanjang.

(2) Pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran harus memiliki izin

pendaftaran.

(3) Pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran, mutunya harus sesuai

dengan standar mutu saat izin dikeluarkan.

(4) Pupuk dan pestisida yang beredar di pasaran harus sesuai dengan label.

Page 37: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

36 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

(5) Peredaran alat dan mesin pertanian di masyarakat harus melalui sistem

yang mampu menjamin kualitas sebagaimana yang diharapkan dan

melalui pendaftaran di Kementerian Pertanian sebagai penanggungjawab

utama pembangunan pertanian secara umum.

b. Perizinan benih dan bibit tanaman, bahan penelitian, teknis pangan segar asal

tumbuhan, dan teknis pengalihan saham

(2) Izin pemasukan benih dan bibit tanaman sesuai dengan penggunaannya.

(3) Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan sepenuhnya dilaksanakan oleh

Pusat PVTPP.

(4) Pemberian rekomendasi dalam rangka pengalihan kepemilikan saham

usaha pertanian dari PMDN ke PMA dilaksanakan melalui Pusat PVTPP

(5) Koordinasi antara instansi pusat dan daerah dalam hal perizinan berjalan

lebih optimal.

c. Perizinan bibit ternak, obat hewan, ternak potong, pakan ternak, karkas, daging

dan jeroan

(1) Seragamnya prosedur pemasukan ternak dan bahan asal ternak

(2) Koordinasi antara instansi pusat dan daerah lebih optimal.

(3) Pendaftaran obat hewan sepenuhnya dilaksanakan oleh Pusat PVTPP.

(4) Izin pemasukan hasil bahan asal hewan sepenuhnya dilaksanakan oleh

Pusat PVTPP.

(5) Tersedianya permentan tentang SDG ternak.

d. Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan

(1) Pendaftaran pangan segar asal tumbuhan, dilakukan terhadap produk

pertanian yang belum diolah, baik yang berasal dari produksi domestik

maupun impor.

(2) Pendaftaran pangan segar di berikan kepada pelaku usaha yang ingin

mengedarkan produk pertanian yang berasal dari pemasukan (impor)

kepada masyarakat luas.

(3) Untuk menjamin dipenuhinya syarat mutu dan keamanan produk pangan

segar yang beredar tersebut, perlu dilakukan monitoring, evauasi dan

pelaporan terhadap pelaku usaha yang telah mendapatkan nomor

pendaftaran seta melakukan koordinasi antara pusat maupun daerah.

e. Perizinan sumberdaya genetik tanaman dan pemasukan agensia hayati

(1) Perizinan sumber daya genetik tanaman dan pemasukan agensia hayati

dimaksudkan untuk memberikan jaminan keamanan sumberdaya genetic

dan plasma nutfah nasional dan ketenteraman kepada masyarakat luas

pelaku usaha yang akan melakukan kegiatan tersebut.

(2) Untuk mendukung itu semua, perlu dilakukan koordinasi antara pusat dan

daerah serta melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap

pelaku usaha yang melakukan kegiatan tersebut.

Page 38: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

37 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

Aspek pelayanan hukum a. Pertimbangan Hukum

(1) Meningkatkan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan bidang PVT

kepada masyarakat dan stakeholders;

(2) Masyarakat memahami tentang Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000

tentang Perlindungan Varietas Tanaman dan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;

(3) Terwujudnya keselarasan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000

tentang Perlindungan Varietas Tanaman dengan peraturan perundang-

undangan terkait (peraturan perbenihan);

(4) Terkoordinasi sistem Penegakan Hukum dalam pelanggaran HKI

dengan Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan

Intelektual (TIMNAS PPHKI);

b. Sertifikasi Hak PVT

(1) Pemberian nama varietas tanaman yang diajukan oleh pemohon sesuai

dengan persyaratan yang ditentukan;

(2) Meningkatnya kesadaran Pemegang Hak PVT akan kewajibannya

(3) Terpantaunya semua varietas yang telah dilindungi

Page 39: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

38 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1 VISI

”Menjadi institusi pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian

yang berkualitas internasional, cepat, tepat, akurat dan akuntabel guna mendukung

terwujudnya pertanian tangguh dan dinamis”.

2.2 MISI

1. Menyiapkan perangkat pelayanan meliputi Program dan Data, SDM,

Ketatausahaan, serta Kerjasama dan Kehumasan.

2. Memberikan Pelayanan Perlindungan dan Pendaftaran Varietas Tanaman.

3. Memberikan Pelayanan Perizinan Pertanian.

4. Memberikan Pelayanan Pertimbangan hukum Perlindungan Varietas Tanaman dan

Perizinan Pertanian

2.3 TUJUAN

Sesuai dengan visi dan misi, tujuan yang ingin dicapai Pusat Perlindungan Varietas

Tanaman dan Perizinan Pertanian adalah :

1. Meningkatkan kualitas Perencanaan, Pelaporan, Ketatausahaan, Pengelolaan

database, kerja sama dan penyebarluasan Informasi.

2. Meningkatkan pelayanan perlindungan dan pendaftaran varietas dan SDG

tanaman guna mendorong percepatan perakitan dan komersialisasi varietas

unggul yang berdaya saing.

3. Memberikan pelayanan perizinan pertanian yang mudah, cepat, tepat, akurat, dan

akuntable.

4. Mewujudkan kepastian hukum PVT dan PP.

Page 40: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

39 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

2.4 SASARAN

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut :

1. Tercapainya peningkatan kualitas Perencanaan, Pelaporan, Ketatausahaan,

kehumasan, dan kerja sama.

Indikator : Tersedianya fasilitas pelayanan perkantoran

2. Tercapainya peningkatan pelayanan perlindungan dan pendaftaran varietas dan

SDG tanaman guna mendorong percepatan perakitan dan komersialisasi varietas

unggul yang berdaya saing

Indikator : Jumlah permohonan hak PVT dan pendaftaran varietas dan SDG

tanaman.

3. Terwujudnya pelayanan perizinan pertanian yang cepat, tepat, akurat, dan

akuntable.

Indikator : Jumlah dokumen pendaftaran dan perizinan pertanian.

4. Terciptanya perlindungan hukum PVT dan PP.

Indikator : Jumlah pelayanan perlindungan hukum dan administrasi perlindungan

varietas tanaman dan perizinan pertanian.

Page 41: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

40 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

III. KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan

sumberdaya yang dimiliki Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

serta kondisi lingkungan strategis yang terjadi, maka ditetapkan strategi pencapaian tujuan

dan sasaran yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan sebagai

berikut :

3.1 KEBIJAKAN

Dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, dengan memperhatikan kondisi

sumberdaya yang dimiliki, maka kebijakan yang ditempuh Pusat Perlindungan

Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian adalah :

a. Bidang Administrasi

1. Penyusunan dan penerapan sistem akreditasi sarana Uji BUSS &

penyimpanan benih.

2. Penyusunan dan penerapan sistem sertifikasi kompetensi personal pelaksana

Uji BUSS / pemeriksa PVT

3. Menyusun dan menerapkan pelayanan sistem ”online” baik untuk pelayanan

perlindungan varietas tanaman maupun pelayanan perizinan pertanian

b. Bidang Perlindungan Varietas Tanaman

1. Penyusunan standar kompetensi personal pelaksana Uji BUSS/ pemeriksa

PVT, dan standar sarana Uji BUSS & penyimpanan benih dalam rangka

penyetaran kemampuan Uji BUSS dengan model Breeder Testing.

2. Melakukan kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

dan Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan UJI BUSS

3. Menerapkan pelayanan permohonan hak PVT serta pendaftaran varietas dan

Sumber Daya Genetik secara pro aktif kepada instansi pemerintah, BUMN,

dan swasta.

c. Bidang Perizinan

1. Melakukan penetapan batas waktu pelayanan.

2. Menerapkan sistem pelayanan terpadu

d. Bidang Hukum

1. Penyelarasan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 dengan Peraturan

perundang-undangan yang terkait. (bidang perbenihan, Sumber Daya

Genetik, dan lain-lain)

Page 42: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

41 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

2. Revisi Keputusan/Peraturan Menteri Pertanian terkait pelayanan PVT dan

Perizinan Pertanian.

3. Menyusun sistem penegakan hukum dan melakukan sosialisasi Perlindungan

Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

4. Melakukan koordinasi dengan Tim Nasional Penanggulangan pelanggaran

HKI

5. Memberikan pelayanan advokasi/penyelesaian permasalahan Perlindungan

Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

3.2 STRATEGI

Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pusat Perlindungan

Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian maka ditempuh strategi sebagai berikut :

1. Peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia melalui pendidikan dan

pelatihan.

2. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi guna pengembangan sistem

pelayanan PVT dan PP.

3. Pengembangan database dan sistem informasi manajemen, serta penyebaran

informasi PVTdan PP;

4. Meningkatkan kerjasama antar instansi pemerintah/ swasta/ lembaga terkait, baik

didalam negeri maupun luar negeri ;

5. Meningkatkan Pelayanan Uji BUSS Perlindungan Varietas Tanaman melalui

sistem akreditasi personal dan sarana pengujian.

6. Meningkatkan pelayanan permohonan hak PVT, serta pendaftaran varietas (lokal

maupun hasil pemuliaan) dan sumber daya genetik

7. Melakukan sosialisasi peraturan perizinan pertanian dalam rangka meningkatkan

kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya mengedarkan sarana dan

produk pertanian yang berkualitas dan legal.

8. Menyiapkan sistem dan prosedur perizinan yang mudah.

9. Menyiapkan peraturan perundang-undangan bidang PVT dan PP.

10. Memberikan perlindungan hukum atas kekayaan intelektual dalam menghasilkan

varietas tanaman.

Page 43: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

42 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

3.3 PROGAM DAN KEGIATAN

Berdasarkan kebijakan tersebut diatas, maka Program Kerja Pusat Perlindungan

Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Tahun 2010 – 2014 yaitu :

a. Pengembangan pelayanan administrasi PVT dan PP

1. Pengelolaan administrasi kepegawaian, kearsipan, keuangan dan

perlengkapan.

2. Indikator kinerja :

3. Pengembangan Jabatan fungsional Pemeriksa PVT.

4. Peningkatan keterampilan dan kompetensi SDM.

5. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen, database on line, dan website.

6. Penyelengaraan perpustakaan dan dokumentasi.

7. Pembudayaan dan pemasyarakatan bidang PVT dan PP.

8. Kerjasama antar instansi pemerintah/ swasta/lembaga terkait

9. Pengadaan sarana kerja.

10. Penyusunan program dan rencana kerja.

11. Monitoring, Evaluasi dan pelaporan.

b. Pengembangan pelayanan PVT

1. Pelayanan Permohonan Hak PVT.

2. Pelayanan Pendaftaran Konsultan PVT.

3. Pelaksanaan Simulasi Uji BUSS.

4. Loka karya Simulasi Uji BUSS.

5. Penyusunan dan penyempurnaan panduan pelaksanaan Uji BUSS.

6. Pelaksanaan pemeriksaan Uji BUSS

7. Pelaksanaan Sidang Komisi PVT.

8. Pelayanan Pendaftaran Varietas dan SDG Tanaman.

9. Pelaksanaan Monitoring Keunikan, Keseragaman, dan kestabilan varietas

yang sudah mendapat hak PVT.

c. Pengembangan pelayanan perizinan pertanian

1. Pengembangan sistem pelayanan perizinan pupuk, pestisida, alsintan, benih

tanaman, bahan penelitian, teknis pangan segar asal tumbuhan, bibit ternak

dan ternak potong, SDG ternak dan tanaman, obat hewan, pakan ternak,

karkas, daging dan jeroan

2. Pelayanan perizinan pengalihan saham usaha pertanian (PMA dan PMDN)

3. Pelayanan pemberian, penolakan dan rekomendasi izin sarana pertanian

4. Penyusunan panduan pelaksanaan perizinan pertanian

5. Penyelenggaraan temu teknis perizinan pertanian

6. Kerjasama ekuivalensi perizinan

7. Bimbingan penerapan manajemen mutu pelayanan perizinan pertanian

8. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan perizinan pertanian

Page 44: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

43 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

d. Pengembangan pelayanan hukum PVT dan PP

1. Pelayanan penamaan varietas tanaman.

2. Pelayanan pemberian, penolakan, pembatalan, dan pencabutan hak PVT.

3. Monitoring pemeliharaan hak PVT.

4. Pelayanan pertimbangan dan konsultasi hukum

5. Penyusunan/penyempurnaan peraturan perundang-undangan PVT dan PP.

6. Pelayanan permohonan Banding PVT

7. Pelayanan Advokasi

8. Pembinaan dan pengembangan hak atas kekayaan intelektual.

9. Pelayanan lisensi, linsensi wajib dan pengalihan hak PVT

3.4 PEMBIAYAAN

Untuk periode 2010-2014, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan

Pertanian memperoleh alokasi pendanaan sebesar Rp.102.830.000.000,- (seratus dua

milyar delapan ratus tiga puluh juta rupiah) yang berasal dari APBN.

Program, kegiatan, indikator dan kebutuhan pendanaan yang akan dilaksanakan Pusat

Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian selama periode 2010-2014

digambarkan secara lebih lengkap pada tabel lampiran 1.

Page 45: PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA PVT-PP 2010.pdf · penolakan atau pemberian izin atau rekomendasi pengeluaran dan pemasukan

44 Rencana Strategis Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian tahun 2010-2014

LAMPIRAN