punyo nur
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Punyo Nur
1/39
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit hepatitis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
virus hepatitis B. Penyakit ini masih merupakan satu masalah kesehatan karena
prevalensinyacukup tinggi. Prioritas pencegahan terhadap penyakit ini yaitu
melalui pemberian imunisasi hepatitis pada bayi dan anak-anak. Hal ini
dimaksudkan agar mereka terlindungi dari penularan hepatitis B sedini mungkin
dalam hidupnya. Dengan demikian integrasi imunisasi Hepatitis B ke dalam
imunisasi dasar pada kelompok bayi dan anak-anak merupakan langkah yang
sangat diperlukan (Depkes RI, !!"#.
$orld Health %rgani&ation ($H%# tahun !!' telah menetapkan
ke aspadaan universal untuk penyakit hepatitis khususnya pada bayi dan anak-
anak, sebagai penyakit menular hepatitis terus mengalami peningkatan, selain
peningkatan angka kesakitan angka kematian karena penyakit hepatitis pada
bayi dan anak-anak dinilai cukup tinggi. Berdasarkan data didapatkan )! * - )+
* kematian bayi dinegara industri dan * kematian bayi di negara
berkembang disebabkan penyakit hepatitis. Diperkirakan !,+- uta bayi dan
anak balita diberbagai negara setiap tahunnya meninggal karena penyakit
-
7/26/2019 Punyo Nur
2/39
2
hepatitis. Dua pertiga dari kematian ini ter adi pada kelompok usia bayi
( uroso, !!"#.
Di Indonesia penyakit in/eksi yang didapat dicegah dengan vaksin masih
merupakan masalah kesehatan utama. Dari sekitar 0+!.!!! kematian bayi yang
ter adi setiap tahun, diperkirakan )+!.!!! kematian oleh penyakit in/eksi akibat
tidak tercakupnya pemberian hepatitis pada bayi (Depkes RI, !) #.
Departemen 1esehatan Republik Indonesia berker a sama dengan
Programme for Appropriate Technology in Health (P23H# melaksanakan
program imunisasi hepatitis B yang pertama kali diberikan pada bayi umur !-
hari guna meminimalkan dan memutuskan mata rantai a al penularan hepatitis
pada bayi (Depkes RI, !) #.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas 1esehatan 1abupaten %1I
didapatkan 21B disebabkan penyakit hepatitis pada tahun !)) sebesar 4 per
).!!! kelahiran hidup dan pada tahun !) meningkat men adi sebesar ) per
)!!! kelahiran hidup. Data yang diperoleh dari Dinas 1esehatan 1abupaten
%1I didapatkan persentase cakupan 56I desa tahun !) sebesar 47,+ *.
Berdasarkan data didapatkan salah satu Puskesmas 6akupan imunisasi yang
mengalami penurunan yakni Puskesmas 1utaraya. (Dinas 1esehatan 1abupaten
%1I, !) #.
-
7/26/2019 Punyo Nur
3/39
3
Berdasarkan data dari Puskesmas 1utaraya pada tahun !)) dan !)
ter adi penurunan cakupan pemberian imunisasi, berikut cakupan imunisasi di
Puskesmas 1utaraya tahun !))- !) pada tabel ).) berikut ini 8
Tabel 1.1Cakupan Pemberian Imunisasi di Puskesmas Kutara a
Ta!un "#11$"#1"
9enis Imunisasi 3ahun !)) 3ahun !) 3arget
B6: 4",' * 4", 7* "!*
DP3 I 4",' * 4",4 * "!*
DP3 4",) * 4",7+* "!*
DP3 7 4",'0* 4",4)* "!*
Polio ) 4",0+* 4",0+* "!*
Polio 44,7!* 4",+ * "!*
Polio 7 44,)+* 44,+!* "!*
Polio 0 44,'7* 44.4'* "!*
6ampak 44,0+* 44, 4* "!*
Hepatitis B # %#.&'( %#)*+( (
Hepatitis B ) 44, * 44,4!* "!*
Hepatitis B 4"* 4",)+* "!*
Hepatitis B 7 44, * 44, 4* "!*
umber 8 P 3P Puskesmas 1utaraya, !)
Dari tabel diatas terlihat adanya penurunan cakupan pemberian
imunisasi pada pemberian imunisasi hepatitis B !- hari dan belum tercapainya
target pemberian imunisasi yang diharapkan di Puskesmas 1utaraya 1abupaten
%1I.
-
7/26/2019 Punyo Nur
4/39
4
;enurut Budihusodo selaku 1etua perhimpunan Peneliti Hati Indonesia
(PPHI# pemberian imunisasi hepatitis B bagi bayi men adi penting karena
penularan yang sering ter adi adalah melalui alan lahir dari ibu yang menderita
hepatitis B atau Carier dimana proses ini disebut dengan penularan vertikal.
Penularan ini lebih membahayakan karena pada saat de asa nanti, bayi dapat
menderita hepatitis kronik. Dari pengidap hepatitis kronik yang berada di
masyarakat, sekitar "! persen di antaranya mengalami in/eksi pada saat bayi.
5ntuk mencegah penularan ini, setiap bayi di a ibkan mendapat vaksin
hepatitis B pada usia !- hari. Pencegahan hepatitis B se ak dini sangat penting
mengingat penyakit ini tidak memberikan keluhan dan ge ala. 1eadaan ini elas
membahayakan karena anak-anak bisa terlihat sehat, padahal didalam tubuhnya
mengandung
-
7/26/2019 Punyo Nur
5/39
5
/asilitas kesehatan, pendapatan keluarga, dukungan keluarga 8 /aktor penguat
(reinforcing factor # meliputi peran petugas kesehatan, proritas dan komitmen
dari masyarakat dan pemerintah dibidang kesehatan.
3erkait dengan uraian diatas maka peneliti berkeinginan melihat secara
ilmiah >?akto-/aktor yang berhubungan dengan Perilaku Ibu dalam Pemberian
Imunisasi Hepatitis B !- hari pada bayi di ilayah 1er a Puskesmas 1utaraya
1abupaten %1I tahun !)7
1." ,umusan -asala!
;asalah pada penelitian ini berorientasi pada adanya kesen angan antara
target pemberian imunisasi dari Depkes RI sebesar 4! * dengan kenyataan yang
ada di Puskesmas 1utaraya dengan salah satu imunisasi yang bukan hanya tidak
mencapai target tetapi mengalami penurunan yakni imunisasi hepatitis B !-
hari, untuk lebih elas dapat lihat pada tabel ).) diatas diduga terdapat beberapa
/aktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi pada
bayinya.
1.% Pertan aan Penelitian
Dari uraian yang telah disebutkan pada latar belakang di atas maka
pertanyaan penelitiannya adalah /aktor-/aktor apa sa akah yang berhubungan
-
7/26/2019 Punyo Nur
6/39
6
dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- Hari di $ilayah
1er a Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7 @
1.+ Tu uan Penelitian1.+.1 Tu uan Umum
5ntuk mengetahui /aktor-/aktor yang berhubungan dengan perilaku
ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di $ilayah
Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.
1.+." Tu uan K!usus)# 5ntuk mengetahui distribusi /rekuensi umur, pendidikan, peker aan,
pengetahuan, sikap, tempat melahirkan, dukungan keluarga, peran
petugas kesehatan dan pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi
di $ilayah 1er a Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.# 5ntuk mengetahui hubungan antara umur ibu dengan perilaku ibu dalam
pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di $ilayah
Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.7# 5ntuk mengetahui hubungan antara pendidikan ibu dengan perilaku ibu
dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di $ilayah
Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.0# 5ntuk mengetahui hubungan antara peker aan ibu dengan perilaku
dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di $ilayah
Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.+# 5ntuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku
ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi ilayah
Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.'# 5ntuk mengetahui hubungan antara sikap ibu dengan perlaku pemberian
imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di $ilayah Puskesmas 1utaraya
1abupaten %1I tahun !)7.
-
7/26/2019 Punyo Nur
7/39
7
# 5ntuk mengetahui hubungan tempat melahirkan dengan perilaku ibu
dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di ilayah
Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.4# 5ntuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku ibu
dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di ilayah
Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7."# 5ntuk mengetahui hubungan antara peran petugas kesehatan dengan
perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di
$ilayah Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.
1.* -an/aat Penelitian1.*.1 Bagi Peneliti
ebagai adah mengaplikasikan ilmu kepera atan komunitas dan
kepera atan keluarga khususnya ilmu perilaku kesehatan dan metodologi
riset penelitian serta dapat memberikan acana baru bagi peneliti untuk
melihat /enomena nyata yang ada di lapangan.1.*." Bagi pi!ak Puskesmas Kutara a Kabupaten 0KI
ebagai in/ormasi dan evaluasi pelaksanaan Program Imunisasi dan
P ;. 3emuan pada penelitian ini dapat di adikan indikator bagi petugas
kesehatan Puskesmas untuk meningkatkan Pelayanan kesehatan,
meningkatkan aspek edukati/, yang ditu ukan kepada keluarga melalui
berbagai proses seperti penyuluhan.
1.*.% Bagi ek2la! Tinggi Ilmu Kese!atan iti K!adi a! Palembang
-
7/26/2019 Punyo Nur
8/39
8
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk
dapat meningkatkan ahana keilmuan mahasis a dibidang 1epera atan
komunitas bagi mahasis a Program tudi Ilmu 1epera atan iti 1hadi ah
Palembang khususnya dan mahasis a kesehatan lainnya pada umumnya.
1.' ,uang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini memberi batasan penelitian tentang /aktor-/aktor
yang berhubungan dengan prilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !-hari di $ilayah 1er a Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I. Penelitian
direncanakan pada bulan ;ei sampai dengan 9uni 3ahun !)7.
-
7/26/2019 Punyo Nur
9/39
9
BAB II
TIN3AUAN PU TAKA
".1 K2nsep Dasar Imunisasi".1.1 Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya yang dilakukan dengan cara pemberian
vaksin ke dalam tubuh seorang bayi atau anak betu uan untuk memberikan
kekebalan terhadap penyakit tersebut (Depkes RI, !) #.
1ekebalan manusia dapat digolongkan men adi yaitu kekebalan ba aan
(Congenital immunity # dan kekebalan yang didapat ( aquired
immunity #.
a) 1ekebalan ba aan ( congenital immnity #
1ekebalan ba aan adalah kekebalan yang terdapat pada bayi baru lahir
( Neonatus # sampai kurang lebih berumur + bulan. 1ekebalan ini didapat
dari ibu se aktu bayi masih berada dalam kandungan. Aat ini yang
-
7/26/2019 Punyo Nur
10/39
10
dimiliki ibu melalui alan darah menembus ari-ari ( plasenta #masuk
kedalam tubuh bayi. 1ekebalan ini dapat membuat bayi terhindar dari
beberapa penyakit misalnya di/teria dan campak.
b# 1ekebalan didapat)# 1ekebalan pasi/
1ekebalan didapat dengan memasukkan &at anti, misal serum ke
dalam tubuh sehingga tubuh terhindar dari penyakit. Disini tubuh tidak
beker a sendiri untuk membuat &at anti. 6ontoh dari kekebalan enis
ini adalah pada pemberian serum anti tetanus, anti bisa ular, da serum
anti rabies.# 1ekebalan didapat akti/
1ekebalan ini didapat dengan cara 8
a) ecara alamiah ( natural aquired #
1ekebalan ini ter adi bila secara tidak senga a tubuh terin/eksi
oleh kuman dan menderita sakit-sakit ini biasanya ringan dan
men adi sembuh. etelah sembuh, tubuh men adi kebal terhadap
penyakit tersebut. 6ontoh kekebalan yang didapat setelah
menderita sakit adalah sakit di/teri dan polio. 1ekebalan ini adalah
yang terkuat tetapi perlu dipikirkan bah a selain yang dapat
sembuh banyak anak yang men adi cacat atau meninggal.
b# enga a dibuat
1ekebalan enis ini didapat dengan cara memasukkan &at asing
(antigen# ke dalam tubuh. Diharapkan tubuh nantinya akan
-
7/26/2019 Punyo Nur
11/39
11
membuat &an anti sendiri untuk mela an &at asing tersebut. 3ubuh
manusia akan bereaksi lambat terhadap &at asing (antigen# yang
dimasukkan sehingga aktu untuk mendapatkan &at anti adi lebih
lama. 6ara yang la&im digunakan sekarang adalah memberikan
imunisasi dasar terlebih dahulu berturut-turut dengan arak 0-4
minggu kecuali untuk B6: dan 6ampak hanya satu kali
pemberian sa a ($ahidayat, !!"#.
".1." Tu uan dan -an/aat Imunisasia4 Tu uan Imunisasi
5ntuk mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan
oleh abah yang sering ber angkit. ;emberikan kekebalan bayi, anak, ibu
hamil, dan anita usia subur, 1euntungan upaya ini ialah melakukan
tindakan pencegahan, karena mencegah auh lebih baik pada mengobat
(Depkes, !!4#.
b4 -an/aat Imunisasi)# 5ntuk anak 8 mencegah penderitaan yang disebabkan oleh abah
yang sering ber angkit# 5ntuk keluarga 8 menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan
bila anak sakit. ;endorong pembentukan keluarga kecil apabila si
orang tua yakin bah a anaknya akan mengalami masa kanak-kanak
yang sama
-
7/26/2019 Punyo Nur
12/39
12
7# 5ntuk negara 8 ;emperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
bangsa yang kuat dan berakal untuk melan utkan pembangunan
negara, memperbaiki citra bangsa (Depkes, !) #
"." Imunisasi Hepatitis B #$5 !ari".".1 Pengertian
;erupakan upaya pemberian kekebalan secara pasi/ dengan
memberikan vaksin pada bayi baru lahir se ak setelah ) am sampai dengan
usia hari (Depkes RI, !) #
"."." Tu uan
etiap imunisasi yang diberikan pada bayi bertu uan memberikan
kekebalan terhadap enis penyakit tertentu begitu uga dengan pemberian
imunisasi hepatitis B !- hari tu uannya selain memutus mata rantai penularan
penyakit hepatitis pada saat bayi dilahirkan, pemberian imunisasi ini uga
bertu uan membentuk kekebalan sedini mungkin pada bayi terhadap penyakit
hepatitis (Depkes RI, !) #
".".% Indikasi Pemberian
-
7/26/2019 Punyo Nur
13/39
13
/ekti/itas vaksin yang diberikan agar dapat memberikan e/ek positi/
yang diharapkan dalam hal ini imunisasi hepatitis B !- hari tetap harus
memperhatikan keadaan bayi atau dengan kata lain harus diberikan sesuai
indikasi, berikut indikasi pemberian imunisasi hepatitis B !- hari 8
1) Bayi dalam keadaan sehat 8 tidak ke ang, tidak mengalami
gangguan pernapasan, memiliki berat badan lahir normal.
2) 3elah mele ati ) am pertama 1elahiran sampai dengan hari pertama
kelahiran (Depkes RI, !) #
".".+ Cara Pemberian/ekti/itas vaksin sangat tergantung pada dengan cara vaksin
diberikan, berikut cara pemberian imunisasi hepatitis B !- hari 8)# ebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar
suspensi men adi homogen
#
-
7/26/2019 Punyo Nur
14/39
-
7/26/2019 Punyo Nur
15/39
15
Dilihat bentuk respons terhadap stimuli, maka perilaku dapat
dibedakan men adi (dua# =otoatmo o, !!7#, yaknia# Perlaku tertutup ( Covert behavior #2dalah respon seseorang terhadap stimuli dalam bentuk terselubung atau
tertutup ( covert #. Respons atau reaksi terhadap stimuli ini masih terbatas
pada perhatian, persepsi, pengetahuanEkesadaran dan sikap yang ter adi
pada orang yang menerima stimuli tersebut, dan belum dapat diamati
secara elas oleh orang lain. %leh karena itu disebut > Covert behaviour!
atau >unobservable behaviour!"
b# Perilaku terbuka (overt behaviour#2dalah respon seseorang terhadap stimuli dalam bentuk tindakan nyata
atau terbuka. Respon terhadap stimuli tersebut sudah elas dalam bentuk
tindakan atau praktek ( practice #, yang dengan mudah dapat diamati atau
dilihat oleh orang lain disebut overt behaviour .;eskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus
atau rangsangan dari luar organisme, namun dalam memberikan respon sangat
tergantung pada karakteristik atau /aktor-/aktor lain dari orang yang
bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi beberapa
orang,namun respon tiap-tiap orang berbeda. ?aktor yang membedakan respons
terhadap stimulus disebut determinan perilaku (=otoatmod o, !!7#Determinan perlaku dibedakan men adi (dua# (=otoadmod o, !!7#, yakni 8a# Determinan atau /aktor internal, yakni karakeristik orang bersangkutan, yang
bersi/at >giveF atau ba aan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional,
enis kelamin, dan sebagainya.
-
7/26/2019 Punyo Nur
16/39
16
b# Determinan atau /aktor eksternal, yakni lingkungan baik lingkungan /isik,
sosial, budaya, ekonomi, politik. ?aktor lingkungan ini sering merupakan
/aktor yang dominan dalam me arnai perlaku seseorang.
;enurut green ()"4!# dalam =otoatmod o ( !!7# perilaku dipengaruhi
oleh 7 (tiga# /aktor utama, yaitu 8
1) ?aktor-/aktor Predisposisi ( Predisposing #actors #
?aktor-/aktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat
pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya.
2) ?aktor-/aktor Pemungkin ( $nabling #actors #7# ?aktor-/aktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau /asilitas
kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah,
tempat pembuangan tin a ketersediaan makanan yang bergi&i dan sebagainya.
3ermasuk uga /asilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Rumas akit,
Poliklinik, Posyandu, Polindes, Pos obat desa, dokter, atau bidan praktek
s asta, dan sebagainya.4) ?aktor-/aktor Penguat ( Reinforcing #actors #
?aktor-/aktor ini meliputi, /aktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh
agama, sikap dan perilaku para petugas, termasuk petugas kesehatan.
3ermasuk uga disini undang-undang, peraturan-peraturan baik dari pusat
-
7/26/2019 Punyo Nur
17/39
17
maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan. 5ntuk berperilaku
sehat masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap
positi/ dan dukungan /asilitas sa a melainkan diperlukan pula perilaku contoh
(acuan# dari para tokoh masyarakat , tokoh agama, dan para petugas termasuk
petugas kesehatan. Disamping itu undang-undang, peraturan-peraturan dan
sebagainya diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut.
ecara lengkap kerangka teori (:reen, )"4!# dapat dilihat pada bagian
berikut ini 8
Bagan ".1
Kerangka Te2ri menurut 7reen 81&9#4 dalam N2t2atm2d 2 8"##%4
?aktor Predisposisi
- Pengetahuan- ikap- 3radisi- 1epercayaan- =ilai- Pendidikan- osial konomi
?aktor pemungkin- 1etersediaan sumber daya
manusia- 1etersediaan sarana dan
prasarana kesehatan- Prioritas dan komitmen
masyarakat atau pemerintahterhadap kesehatan
?aktor Penguat- 3okoh ;asyarakat- 3eman- 1eluarga- Petugas 1esehatan
-asala!Perilaku
-
7/26/2019 Punyo Nur
18/39
18
umber =otoadmo o, !!7
".+ :akt2r$/akt2r ang ber!ubungan dengan Perilaku ibu dalam pemberian
Imunisasi pada ba i
Diadopsi dari teori :reen ()"4!# dalam =otoatmod o ( !! # tentang
/aktor yang berhubungan dengan perilaku, disentasis dari berbagai teori dan
penelitian terkait didapatkan beberapa /aktor yang memeliki keterkaitan dengan
perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi, berikut
pen elasan /aktor-/aktor tersebut 8
".+.1 Umur Ibu
5mur adalah usia, masa per alanan hidup dari a al diahirkan sampai
seseorang masih bisa bertahan untuk hidup (Prima, !!)#. Berdasarkan
puncak produktivitas yakni usia 7+ tahun dapat dikategorikan me adi
de asa muda dan de asa tua (;ic 2rygris dalam iagian )""4#
;enurut mert.B ( !!"# umur tidak memiliki pengaruh terhadap
tindakan seorag cenderung /aktor lain seperti pengetahuan, persepsi, sikap,
norma sub ekti/ yang lebih berpengaruh terhadap tindakan seseorang
edangkan menurut Hulok ()""4# semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
Keterangan :
= Pengaruhlangsung
= Akibatsekun er
-
7/26/2019 Punyo Nur
19/39
19
beker a. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih de asa
akan lebih dipercaya dari orang yang belum cukup tinggi kede asaannya.
".+." Pendidikan Ibu
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mende asakan manusia melalui upaya
penga aran dan pelatihan, proses, cara, dan mendidik (Danin, !!"#
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncankan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat
sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan (=otoarmod o, !!7#
;enurut ar ono ( !!7# menyatakan bah a seseorang dengan
pendidikan tinggi cenderung memiliki pengetahuan serta kualitas tindakan
yang lebih baik dibanding mereka yang memiliki pendidikan rendah.
elama ini kelompok orang sehat kurang memperoleh perhatian dalam
upaya kesehatan masyarakat. Padahal kelompok orang sehat di suatu
komunitas sekitar 4!-4+* dari populasi. 2pabila kelompok ini tidak atau
kurang dibina kesehatannya, maka kelompok ini akan meningkatkan
umlah kelompok atau komunitas orang sakit.%leh sebab itu pendidikan
kesehatan itu pada kelompok ini perlu ditingkatkan atau dibina agar tetap
sehat, atau lebih meningkat lagi, Dera at kesehatan adalah dinamis, oleh
-
7/26/2019 Punyo Nur
20/39
20
sebab itu meskipun seseorang telah dalam kondisi sehat tetapi perlu
ditingkatkan lagi dan dibina melalui pendidikan (=otoatmod o !!7#.
3erkait dengan keadaan ini penting bagi seorang pera at yang mana peran
pentingnya adalah sebagai pendidik dan pembimbing untuk
mengoptimalkan upaya pendidikan kesehatan bagi kelompok ibu yang
memiliki balita guna meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan
pengarahan ke arah sikap positi/ dalam pemberian imunisasi pada bayi
mereka
Hasil penelitian Dessy ( !!'# yang mendapatkan adanya tingkat
pendidikan ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian bayi imunisasi pada
bayi di ilayah ker a Puskemas 1utaraya
".+.% Peker aan
Peker aan adalah sesuatu yang diker akan, kesibukan, mata
pencaharian, tugas dan ke a iban, dan ber/ungsinya seseorang dalam
sesuatu (Prima, !!)#
;enurut =otoadmod o, ( !!7# yang menyatakan ada kecenderungan
situasi peker aan akan menimbulkan masalah kesehatan bagi seorang ibu
maupun anggota keluarganya karena dengan situasi ker a akan ter adi
kesibukan dalam peker aan sehingga seorang ibu cenderung memiliki
aktu yang terbatas untuk mera at anggota keluarganya.
".+.+ Pengeta!uan Ibu
-
7/26/2019 Punyo Nur
21/39
21
Pengetahuan adalah hasil >tahuF, dan ini ter adi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu ob ek tertentu (=otoatmod o,
!!7#, Penginderaan ter adi melalui panca indera, yakni 8 Indera
penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba, ebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kogniti/ merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour#, karena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perlaku yang didasari oleh
pengetahuan. Penelitian Rogers ()" 0# dalam =otoatmod o ( !!7#,
mengungkapkan bah a sebelum orag menghadapi perilaku baru
(berperilaku baru#, didalam diri orang tersebut ter adi proses yang
berurutan, yakni G
a# A%areness (1esadaran# dimana orang tersebut menyadari dalam arti
diketahuinya terlebih dahulu terhadap stimulus (ob ek#. b# &nterest (merasa tertarik#, terhadap stimulus atau ob ek tersebut. Disini
sikap sub ek sudah mulai timbulc# $valuation (menimbag-nimbang#terhadap baik dan tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah
baik lagi
d# Trial , dimana sub'e( mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
apa yang dikehendaki oleh stimuluse# Adaption , dimana sub ek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
-
7/26/2019 Punyo Nur
22/39
22
=amun demikian dari penelitian selan utnya, Rogers menyimpulkan
bah a perubahan perilaku tidak selalu mele ati tahapan-tahapan tersebut
diatas. 2pabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui
proses seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap
yang positi/, maka perlaku tersebut langgeng (long lasting#, ebaliknya
apabila perilaku ini tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan
tidak berlangsung lama (=otoatmod o, !!7#
Pengetahuan yang dicakup didalam domain kogniti/ mempunyai '
(enam# tingkat (=otoatmod o, !!7#, yaitu 8
a# 3ahu ( )no% #3ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipela ari
sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall# terhadap suatu yang spesi/ik dari seluruh
bahan yang dipela ari atau rangsangan yang terlah diterima, oleh sebab
itu >tahuF ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang lebih
rendah. 1ata ker a untuk mengukur bah a orang tahu apa yang
dipela ari antara lain 8 menyebutkan, menguraikan, mende/enisikan,
menyatakan dan sebagainya. b# ;emahami ( coprehension #
;emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk men elaskan
secara benar tentang ob ek yang diketahui, dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar. %rang yang telah
-
7/26/2019 Punyo Nur
23/39
23
paham terhadap ob ek atau materi harus dapat men elaskan ,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap ob ek yang dipela ari.
c# 2plikasi ( application #
2plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipela ari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya#.
2plikasi disini dapat diartikan atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain
d# intesis ( *ynthesis #
2dalah kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian didalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu
suatu kemampuan untuk menyusun /ormulasi baru dari /ormulasi-
/ormulasi yang ada. ;isalnya 8 dapat menyusun, dapat merencanakan,
dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap
suatu teori atau rumusan yang telah ada.
e# valuasi ( $valuation #
2dalah kemampuan untuk melakukan usti/ikasiEpenilaian terhadap
ob ek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
-
7/26/2019 Punyo Nur
24/39
24
Dalam penelitian ini pengukuran pengetahuan dilakukan sampai
tingkat aplikasi oleh responden yang dihubungkan dengan perilaku kader
terhadap pelayanan posyandu. ;enurut =otoatmod o ( !!7# pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan a ancara atau angket yang
menanyakan isi materi yang ingin diukur dari sub ek penelitian.
Peniliaian pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan beberapa
pertanyaan pilihan dimana untuk penilaian, untuk a aban benar diberi
nilai ) dan a aban salah nilai !, 1ategori penilaian pengetahuan
dikategorikan terdiri dari 8
)# Baik 8 =ilai !*# 1urang 8 =ilai ! *
umber 8 2rikunto, ( !!!#
;enurut hasil survey $H% tahun !!! yang mendapatkan sebagaian
besar, yakini 4+, * ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang
imunisasi memiliki perilaku yang baik dalam pemberian imunisasi pada
bayi-balita ( aroso, !!"#
".+.* ikap Ibu
ikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau ob ek. ikap tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat dita/sirkan terlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup. ikap secara nyata menun ukkan konotasi adanya kesesuaian
-
7/26/2019 Punyo Nur
25/39
25
reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari
merupakan reaksi yang bersi/at emosional terhadap stimulus sosial.
eperti dikemukakan =otoatmod o ( !!7#, sikap adalah
merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau ob e. ikap belum merupakan suatu tindakan atau
ektivitas akan tetapi merupakan pencetus suatu tindakan atau perilaku.
ecara rinci di abarkan dalam diagram diba ah ini
7ambar "."Pr2ses Terbentukn a ikap
Sumber : Notoatmodjo (2003)
Pengukuran sikap seseorang dapat dilakukan dengan
memberikan pernyataan baik yang bersi/at posit/i maupun negati/, skala
yang digunakan untuk menentukan penilaian pengkuran sikap ialah skala
likert.
!eaksi "ingkah#aku $"erbuka)
%ika&$"ertutu&)
Pr'ses%ti(ulus !angsang
-
7/26/2019 Punyo Nur
26/39
26
5ntuk pernyataan positi/ (?avorable#
angat etu u 8 0
etu u 8 7
3idak etu u 8
angat tidak setu u 8 )
5ntuk pernyataan =egati/
angat etu u 8 )
etu u 8
3idak setu u 8 7
angat tidak setu u 8 0
Dalam penentuan kategori sikap digunakan nilai sikap dengan
rumusan niai rata sebagai berikut 8
1ategori
Cn
=
). ikap mendukung 8 =ilai mean
. 3idak mendukung 8 =ilai J mean umber 8 Hastono ( !!)#
;enurut hasil survey kesehatan rumah tangga ( 1R3# Departemen
1esehatan RI 3ahun !! yang mendapatkan perilaku yang baik dari
seorang ibu didalam memberikan pera atan imunisasi, baik terkait
*ilai +ean $,)
-
7/26/2019 Punyo Nur
27/39
27
pemberian imunisasi maupun pera atan pasca imunisasi sangat perlu
didukung oleh adanya sikap yang positi/ terhadap pemberian imunisasi.
Hasil penelitian yang didapat uga se alan dengan hasil penelitian
suharto ( !!+# yang mendapatkan ada hubungan antara pemberian imunisasi
dan pera atan pasca imunisasi pada bayi-balita.
Hasil penelitian diatas uga se alan dengan algito ()"4 dalam
ha ari ()"" # yang menyatakan sikap merupakan hal yang penting, karena
memiliki konsep dasar tententu yang dipilih dan akan mempengaruhi dalam
tindakan selan tnya. ikap terdiri dari 7 1omponen yaitu komponen
perceptual, emosional, dan aktiva.
Begitu uga menurut sar ono sikap dapat diubah dengan menambah
in/ormasi tentang suatu ob ek melalui suatu /ersuasi/, panutan dari seseorang
atau tekanan dari seseorang atau kelompok sosial.
".+.' Tempat Ibu mela!irkan 8 arana;:asilitas4
arana kesehatan merupakan salah satu /aktor pemungkin yang
memiliki peranan dalam suatu pencapaian perilaku, kaitanya dengan perilaku
pemberian imunisasi pada bayi. alah satu /aktor penting terkait sarana yakni
tempat ibu melahirkan bayinya, mengingat tempat melahirkan di tenaga
kesehatan memungkinkan ibu memberikan imunisasi pada bayinya
dikarenakan tempat-tempat persalinan yang dibantu oleh petugas kesehtan
-
7/26/2019 Punyo Nur
28/39
28
salah satu standar kompetensinya adalah pemberian imunisasi hepatitis B !-
hari.
Hasil penelitian Kego o ( !!0# mendapatkan adanya hubungan
antara pemberian imunisasi hepatitis B !- hari dengan tempat bayi
dilahirkan, cakupan pemberian imunisasi hepatitis b !- hari pada bayi
didapatkan pada bayi yang dilahirkan di sarana kesehatan dan pada byi yang
tidak mendapatkan imunisasi hepatitis b !- hari terindenti/ikasi dilahirkan
di petugas non kesehatan
;enurut Kego o ( !!0# mendapatkan adanya hubungan antara
pemberian imunisasi hepatitis B !- hari dengan tempat bayi dilahirkan,
cakupan pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi didapatkan pada
bayi dilahirkan di sarana kesehatan dan pada bayi yang tidak mendapatkan
imunisasi hepatitis B !- hari teridenti/ikasi dilahirkan di pertugas non
kesehatan.
".+.5 Dukungan Keluarga
1eluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga
yang menyangkut kehidupan masyarakat keluarga sebagai suatu kelompok
dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-
masalah kesehatan dalam kelompoknya. ;asalah-masalah kesehatan dalam
keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu anggota keluarga mempunyai
masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota lainya. Dalam
-
7/26/2019 Punyo Nur
29/39
29
memelihara kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya.
Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien#,
keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara
kesehatan para naggotanya. 1eluarga merupakan perantara yang e/ekti/ dan
mudah untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat, adapun bentuk dukungan
keluarga dalam proses pemberian imunisasi hepatitis B !- hari ini adalah
memberikan persetu uan kepada ibu untuk memberikan imunisasi pada bayi,
mengan urkan dan mengantar kan ibu bersalin disarana kesehatan, anggota
keluarga mengingatkan ibu bah a bayi baru lahir harus diberikan imunisasi
hepatitis B !- hari dan lainnya yang bersi/at memberikan dukungan ( //endi,
)""4#.
5ntuk menilai ada tidaknya dukungan keluarga diberikan se umlah
pertanyaan yang terkait dukungan keluarga dalam pemberian imunisasi, untuk
pernilaiannya adalah sebagai berikut 8
)# ;endukung 8 nilai rata-rata2) 3idak ;endukung 8 8 nilai rata-rata
Cn =
umber 8 Hastomo ( !!)#
".+.9 Peran petugas Kese!atan
;enurut Bloom ()" 0# dalam notoatmod o ( !!7# status kesehatan
individu dipengaruhi oleh /aktor lingkungan, perilaku, /aktor genetik dan
*ilai +ean $,)
-
7/26/2019 Punyo Nur
30/39
30
peran petugas kesehatan. Peran petugas kesehatan adalah memberikan
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. edangkan menurut green ()"4!#
dalam notoatmod o ( !!7# mengemukakan salah satu /aktor penting yang
men adi /aktor pemungkin terbentuknya perlaku adalah adanya sumber daya
kesehatan termasuk dalam penelitian ini adalah peran petugas kesehatan dan
keluarga. Peran petugas kesehatan dapat dikur melalui persepsi atau penilaian
dari pasien sebagai penerima asa pelayanan kesehatan. 3erkait dengan
program pemberian imunisasi hepatitis b !- hari petugas kesehatan memiliki
peran penting meliputi aspek pemberian in/ormasi dan motivasi seperti
memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya imunisasi hepatitis B
!- hari, mengidenti/ikasi dan mengkoordinasikan cakupan pemberian
imunisasi dengan unit-unit kesehatan lainnya seperti praktik kesehatan
mandiri.
5ntuk menilai ada tidaknya dukungan keluarga diberikan se umlah
pertanyaan yang terkait dukungan keluarga dalam pemberian imunisasi, untuk
penilaianya adalah sebagai berikut 8
)# 2da 8 nilai rata-rata# 3idak 2da 8 J nilai rata-rata
Dalam penentuan kategori peran petugas kesehatan digunakan dengan
rumusan nilai rata-rata sebagai berikut 8
Cn
=umber 8 Hastono ( !!)#
=ilai ;ean (C#
-
7/26/2019 Punyo Nur
31/39
31
;enurut e//endi ()""4# peran petugas kesehatan menyangkut
tanggung a ab dan kemampuan dalam hal mem/asilitasi kebutuhan
masyarakat terhadap in/ormasi tentang kesehatan, merupakan suatu upaya
yang mendukung pengembangan perilaku masyarakat dalam memelihara
kesehatan secara mandiri untuk dan oleh masyarakat
Hasil survey 3im 1esehatan Depkes RI ( !!7# uga mendapatkan
pentingnya peranan petugas kesehatan sebagai /asilitator dalam penyampaian
in/ormasi mengenai imunisasi melalui metode penyuluhan kesehatan yang
disampaikan oleh petugas kesehatan pada saat ibu datang berkun ung
memberikan imunisasi pada bayi-baitanya.
BAB III
KE,AN7KA K0N EP) DE:INI I 0PE,A I0NAL
< HIP0TE A PENELITIAN
-
7/26/2019 Punyo Nur
32/39
32
%.1 Kerangka K2nsep1erangka konsep dalam suatu penelitian adalah kerangka hubungan antara
konsep-konsep yang diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
(=otoatmod o, !! #. ecara konseptual penelitian ini di dasari teori perilaku
yang dikemukakan oleh :reen K ()"4!# dalam notoatmod o, ( !!7#
Berdasarkan tu uan penelitian dan tin auan pustaka maka disusun
kerangka konsep penelitian sebagai berikut.
Bagan %.1Kerangka k2nsep Penelitian
6ariabel Independen 6ariabel Dependen
%." De/inisi 0perasi2nal
Tabel %.1De/inisi 0perasi2nal
Pengukuran6ariabel De/inisi Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur kala
Pemberian ImunisasiHepatitis B !- hari pada
bayi
:akt2r penguat- Dukungan keluarga- Peran petugas kesehatan
:akt2r Pend2r2ng- 3empat bayi dilahirkan
:akt2r predisp2sisi- 1arakteristik ibu (umur,
pendidikan, dan peker aan- Pengetahuan- ikap
-
7/26/2019 Punyo Nur
33/39
33
0perasi2nal Ukur5mur ibu ;asa se ak ibu
lahir sampaiulang tahun
terakhir
$a ancara 1uisioner ).De asa tua 7+ tahun.De asa ;uda
J 7+ tahun
(;ic 2rygis dalam
siagian, !!+#
%rdinal
Pendidikan
Ibu
Pendidikan
/ormal tertinggi
yang pernahditempuh dan
beri a&ah
$a ancara 1uisioner ).Pendikan 3inggi ;2
.Pendidikan rendah
J ;2(Depdiknas, !!)#
%rdinal
Peker aan Ibu 2ktivitasEkegia
tan ibu di
dalam dan
diluar rumah
yang
menghasilkan
uang
$a ancara 1uisioner ).Beker a.3idak Beker a
%rdinal
Pengetahuan
ibu
egala sesuatu
yang diketahui
dan dipahami
ibu pemberian
imunisasi
hepatitis B !-
hari
1uisioner 1uisioner ).Baik ! *
.1urang baik J ! *
(2rikunto, !!!#
%rdinal
ikap ibu uatu responatau reaksi ibu
terhadap
pemberian
imunisasi
$a ancara 1uisioner ).;endukung ;ean
.3idak ;endukung
J mean
(Hastono, !!)#
%rdinal
-
7/26/2019 Punyo Nur
34/39
34
hepatitis B !-
hari
3empat bayidilahirkan
2dalah tempatdimana seorang
bayi dilahirkan
$a ancara 1uisioner ).Petugas 1esehatan.=on 1esehatan
%rdinal
Dukungan
keluarga
Dorongan yang
diberikan
anggota
keluarga
lainnya kepada
ibu untuk
pemberian
imunisasi
hepatitis pada
bayi
$a ancara 1uisioner ).;endukung ;ean
.3idak ;endukung
J mean
(Hastono, !!)#
%rdinal
Peran petugas
kesehatan
5paya petugas
kesehatan
untuk
memberikan
penyuluhan
kesehatan
tentang
imunisasi
$a ancara 1uisioner ).2da ;ean
.3idak 2da
J mean
(Hastono, !!)#
%rdinal
Pemberian
imunisasi
hepatitis pada
bayi
3indakan ibu
dalam upaya
memberikan
imunisasi
hepatitiskepada bayinya
sesuai standar
$a ancara 1uisioner ).;emberikan.3idak ;emberikan
%rdinal
-
7/26/2019 Punyo Nur
35/39
35
%.% Hip2tesa Penelitian)# 2da hubungan antara umur ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian
imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya 1abupaten
%1I tahun !)7.# 2da hubungan antara pendidikan ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian
imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya 1abupaten
%1I tahun !)7.7# 2da hubungan antara peker aan ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian
imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya 1abupaten%1I tahun !)7.
0# 2da hubungan antara Pengetahuan ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian
imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya 1abupaten
%1I tahun !)7.+# 2da hubungan antara sikap ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian
imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya 1abupaten
%1I tahun !)7.'# 2da hubungan antara tempat melahirkan dengan perilaku ibu dalam
pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya
1abupaten %1I tahun !)7.# 2da hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu dalam
pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya
1abupaten %1I tahun !)7.4# 2da hubungan antara peran petugas kesehatan dengan perilaku ibu dalam
pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya
1abupaten %1I tahun !)7.
-
7/26/2019 Punyo Nur
36/39
36
BAB I6
-ET0DE PENELITIAN
+.1 Disain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode urvey 2nalitik dengan pendekatan
cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempela ari dinamika hubungan
antara variabel bebas (umur, pendidikan, peker aan, pengetahuan, sikap, sarana
kesehatan, dukungan keluarga, dan peran petugas kesehatan dan variabel terikat
(Perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi# dengan
cara pendekatan, oberservasi dan atau pengumpulan data sekaligus pada suatu
saat (=otoatmod o, !! #
+." P2pulasi dan ampel
-
7/26/2019 Punyo Nur
37/39
37
+.".1 P2pulasi
Populasi peneltian adalah ibu-ibu yang memiliki bayi berusia !-)
bulan yang terdapat di $ilayah ker a Puskesms 1utaraya 1abupaten %1I
tahun !)7 ber umlah 40 orang
+."." ampel
ampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan tehnik
total sampling yaitu populasi yang dipilih secara keseluruhan sebagai
sampel.
+.% L2kasi Penelitian dan =aktu Penelitian+.%.1 L2kasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di $ilayah 1er a Puskesmas 1utaraya
1abupaten %1I tahun !)7
+.%." =aktu PenelitianPenelitian direncanakan pada bulan ;ei-9uni !)7.
+.+ Pengumpulan data
Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder.
+.+.1 Data Primer
-
7/26/2019 Punyo Nur
38/39
38
Pengumpulan data primer disini dengan menga ukan pertanyaan
berupa kuesioner yang sudah disiapkan peneliti ditu ukan pada ibu-ibu
bayi usia !-) bulan untuk diketahuinya umur, Pendidikan, Peker aan,
Pengetahuan, ikap, sarana 1esehatan, dukungan keluarga dan peran
petugas kesehatan dan perilaku ibu mereka dalam memberikan imunisasi
hepatitis B !- hari pada anaknya.
+.+." Data ekunder
Data sekunder ini diambil melalui data yang ada, berupa data
geogra/i, demogra/i data program Puskesmas 1utaraya, data cakupan
imunisasi.
+.* Peng2la!an data
Kangkah-langkah dalam pengolahan data yaitu (2li, !)!#
)# diting1egiatan diting maksudnya untuk meneliti kembali apakah lembaran
kuesioner sudah cukup baik dan dapat diproses lebih lanut# 6oding
6oding adalah usaha untuk mengklaripikasikasn hasil yang sudah ada
menurut macamnya ke bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode.
Data yang didapat dari setiap variabel penelitian disesuaikan dengan hasil
ukur untuk diberikan pengkodean7# ntri Data
;aksudnya disni data dimasukkan ke dalam tabulasi atau ke /ile komputer 0# 3abulasi data
-
7/26/2019 Punyo Nur
39/39
39
3abulasi data adalah membuat tabel yang berisikan data yang telah diberi
kode sesuai analisis yang dibutuhkan, Kangkah yang dilakukan adalah dengan
mengelompokkan data sesuai variabel penelitian yang didapat kuesioner
penelitian+# 6leaning Data
Data yang telah masuk diperiksa kembali sesuai dengan kriteria dan cleaning
bertu uan untuk membersihkan data dari kesalahan
+.' Teknik Analisis Data
+.'.1 Analisa Uni>ariat
Pada analisa ini semua data yang terkumpul disa ikan dalam
bentuk tabel distribusi /rekuensi gunanya untuk mendapatkan gambaran
distribusi responden atau variabel yang diteliti (2li, !)!#.
4.6.2 Analisa Bi>ariat
2nalisa data bertu uan untuk melihat hubungan variabel
independen dan dependen, dilakukan tabulasi silang dan u i statistik
dengan menggunakan rumus chi-sMuare dengan dera at kepercayaan "+ *
bila p-