punyo nur

Upload: 7ul1u5

Post on 02-Mar-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    1/39

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penyakit hepatitis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

    virus hepatitis B. Penyakit ini masih merupakan satu masalah kesehatan karena

    prevalensinyacukup tinggi. Prioritas pencegahan terhadap penyakit ini yaitu

    melalui pemberian imunisasi hepatitis pada bayi dan anak-anak. Hal ini

    dimaksudkan agar mereka terlindungi dari penularan hepatitis B sedini mungkin

    dalam hidupnya. Dengan demikian integrasi imunisasi Hepatitis B ke dalam

    imunisasi dasar pada kelompok bayi dan anak-anak merupakan langkah yang

    sangat diperlukan (Depkes RI, !!"#.

    $orld Health %rgani&ation ($H%# tahun !!' telah menetapkan

    ke aspadaan universal untuk penyakit hepatitis khususnya pada bayi dan anak-

    anak, sebagai penyakit menular hepatitis terus mengalami peningkatan, selain

    peningkatan angka kesakitan angka kematian karena penyakit hepatitis pada

    bayi dan anak-anak dinilai cukup tinggi. Berdasarkan data didapatkan )! * - )+

    * kematian bayi dinegara industri dan * kematian bayi di negara

    berkembang disebabkan penyakit hepatitis. Diperkirakan !,+- uta bayi dan

    anak balita diberbagai negara setiap tahunnya meninggal karena penyakit

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    2/39

    2

    hepatitis. Dua pertiga dari kematian ini ter adi pada kelompok usia bayi

    ( uroso, !!"#.

    Di Indonesia penyakit in/eksi yang didapat dicegah dengan vaksin masih

    merupakan masalah kesehatan utama. Dari sekitar 0+!.!!! kematian bayi yang

    ter adi setiap tahun, diperkirakan )+!.!!! kematian oleh penyakit in/eksi akibat

    tidak tercakupnya pemberian hepatitis pada bayi (Depkes RI, !) #.

    Departemen 1esehatan Republik Indonesia berker a sama dengan

    Programme for Appropriate Technology in Health (P23H# melaksanakan

    program imunisasi hepatitis B yang pertama kali diberikan pada bayi umur !-

    hari guna meminimalkan dan memutuskan mata rantai a al penularan hepatitis

    pada bayi (Depkes RI, !) #.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas 1esehatan 1abupaten %1I

    didapatkan 21B disebabkan penyakit hepatitis pada tahun !)) sebesar 4 per

    ).!!! kelahiran hidup dan pada tahun !) meningkat men adi sebesar ) per

    )!!! kelahiran hidup. Data yang diperoleh dari Dinas 1esehatan 1abupaten

    %1I didapatkan persentase cakupan 56I desa tahun !) sebesar 47,+ *.

    Berdasarkan data didapatkan salah satu Puskesmas 6akupan imunisasi yang

    mengalami penurunan yakni Puskesmas 1utaraya. (Dinas 1esehatan 1abupaten

    %1I, !) #.

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    3/39

    3

    Berdasarkan data dari Puskesmas 1utaraya pada tahun !)) dan !)

    ter adi penurunan cakupan pemberian imunisasi, berikut cakupan imunisasi di

    Puskesmas 1utaraya tahun !))- !) pada tabel ).) berikut ini 8

    Tabel 1.1Cakupan Pemberian Imunisasi di Puskesmas Kutara a

    Ta!un "#11$"#1"

    9enis Imunisasi 3ahun !)) 3ahun !) 3arget

    B6: 4",' * 4", 7* "!*

    DP3 I 4",' * 4",4 * "!*

    DP3 4",) * 4",7+* "!*

    DP3 7 4",'0* 4",4)* "!*

    Polio ) 4",0+* 4",0+* "!*

    Polio 44,7!* 4",+ * "!*

    Polio 7 44,)+* 44,+!* "!*

    Polio 0 44,'7* 44.4'* "!*

    6ampak 44,0+* 44, 4* "!*

    Hepatitis B # %#.&'( %#)*+( (

    Hepatitis B ) 44, * 44,4!* "!*

    Hepatitis B 4"* 4",)+* "!*

    Hepatitis B 7 44, * 44, 4* "!*

    umber 8 P 3P Puskesmas 1utaraya, !)

    Dari tabel diatas terlihat adanya penurunan cakupan pemberian

    imunisasi pada pemberian imunisasi hepatitis B !- hari dan belum tercapainya

    target pemberian imunisasi yang diharapkan di Puskesmas 1utaraya 1abupaten

    %1I.

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    4/39

    4

    ;enurut Budihusodo selaku 1etua perhimpunan Peneliti Hati Indonesia

    (PPHI# pemberian imunisasi hepatitis B bagi bayi men adi penting karena

    penularan yang sering ter adi adalah melalui alan lahir dari ibu yang menderita

    hepatitis B atau Carier dimana proses ini disebut dengan penularan vertikal.

    Penularan ini lebih membahayakan karena pada saat de asa nanti, bayi dapat

    menderita hepatitis kronik. Dari pengidap hepatitis kronik yang berada di

    masyarakat, sekitar "! persen di antaranya mengalami in/eksi pada saat bayi.

    5ntuk mencegah penularan ini, setiap bayi di a ibkan mendapat vaksin

    hepatitis B pada usia !- hari. Pencegahan hepatitis B se ak dini sangat penting

    mengingat penyakit ini tidak memberikan keluhan dan ge ala. 1eadaan ini elas

    membahayakan karena anak-anak bisa terlihat sehat, padahal didalam tubuhnya

    mengandung

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    5/39

    5

    /asilitas kesehatan, pendapatan keluarga, dukungan keluarga 8 /aktor penguat

    (reinforcing factor # meliputi peran petugas kesehatan, proritas dan komitmen

    dari masyarakat dan pemerintah dibidang kesehatan.

    3erkait dengan uraian diatas maka peneliti berkeinginan melihat secara

    ilmiah >?akto-/aktor yang berhubungan dengan Perilaku Ibu dalam Pemberian

    Imunisasi Hepatitis B !- hari pada bayi di ilayah 1er a Puskesmas 1utaraya

    1abupaten %1I tahun !)7

    1." ,umusan -asala!

    ;asalah pada penelitian ini berorientasi pada adanya kesen angan antara

    target pemberian imunisasi dari Depkes RI sebesar 4! * dengan kenyataan yang

    ada di Puskesmas 1utaraya dengan salah satu imunisasi yang bukan hanya tidak

    mencapai target tetapi mengalami penurunan yakni imunisasi hepatitis B !-

    hari, untuk lebih elas dapat lihat pada tabel ).) diatas diduga terdapat beberapa

    /aktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi pada

    bayinya.

    1.% Pertan aan Penelitian

    Dari uraian yang telah disebutkan pada latar belakang di atas maka

    pertanyaan penelitiannya adalah /aktor-/aktor apa sa akah yang berhubungan

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    6/39

    6

    dengan perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- Hari di $ilayah

    1er a Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7 @

    1.+ Tu uan Penelitian1.+.1 Tu uan Umum

    5ntuk mengetahui /aktor-/aktor yang berhubungan dengan perilaku

    ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di $ilayah

    Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.

    1.+." Tu uan K!usus)# 5ntuk mengetahui distribusi /rekuensi umur, pendidikan, peker aan,

    pengetahuan, sikap, tempat melahirkan, dukungan keluarga, peran

    petugas kesehatan dan pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi

    di $ilayah 1er a Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.# 5ntuk mengetahui hubungan antara umur ibu dengan perilaku ibu dalam

    pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di $ilayah

    Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.7# 5ntuk mengetahui hubungan antara pendidikan ibu dengan perilaku ibu

    dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di $ilayah

    Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.0# 5ntuk mengetahui hubungan antara peker aan ibu dengan perilaku

    dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di $ilayah

    Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.+# 5ntuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan perilaku

    ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi ilayah

    Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.'# 5ntuk mengetahui hubungan antara sikap ibu dengan perlaku pemberian

    imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di $ilayah Puskesmas 1utaraya

    1abupaten %1I tahun !)7.

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    7/39

    7

    # 5ntuk mengetahui hubungan tempat melahirkan dengan perilaku ibu

    dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di ilayah

    Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.4# 5ntuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku ibu

    dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di ilayah

    Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7."# 5ntuk mengetahui hubungan antara peran petugas kesehatan dengan

    perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di

    $ilayah Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I tahun !)7.

    1.* -an/aat Penelitian1.*.1 Bagi Peneliti

    ebagai adah mengaplikasikan ilmu kepera atan komunitas dan

    kepera atan keluarga khususnya ilmu perilaku kesehatan dan metodologi

    riset penelitian serta dapat memberikan acana baru bagi peneliti untuk

    melihat /enomena nyata yang ada di lapangan.1.*." Bagi pi!ak Puskesmas Kutara a Kabupaten 0KI

    ebagai in/ormasi dan evaluasi pelaksanaan Program Imunisasi dan

    P ;. 3emuan pada penelitian ini dapat di adikan indikator bagi petugas

    kesehatan Puskesmas untuk meningkatkan Pelayanan kesehatan,

    meningkatkan aspek edukati/, yang ditu ukan kepada keluarga melalui

    berbagai proses seperti penyuluhan.

    1.*.% Bagi ek2la! Tinggi Ilmu Kese!atan iti K!adi a! Palembang

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    8/39

    8

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk

    dapat meningkatkan ahana keilmuan mahasis a dibidang 1epera atan

    komunitas bagi mahasis a Program tudi Ilmu 1epera atan iti 1hadi ah

    Palembang khususnya dan mahasis a kesehatan lainnya pada umumnya.

    1.' ,uang Lingkup Penelitian

    Dalam penelitian ini memberi batasan penelitian tentang /aktor-/aktor

    yang berhubungan dengan prilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !-hari di $ilayah 1er a Puskesmas 1utaraya 1abupaten %1I. Penelitian

    direncanakan pada bulan ;ei sampai dengan 9uni 3ahun !)7.

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    9/39

    9

    BAB II

    TIN3AUAN PU TAKA

    ".1 K2nsep Dasar Imunisasi".1.1 Pengertian Imunisasi

    Imunisasi adalah suatu upaya yang dilakukan dengan cara pemberian

    vaksin ke dalam tubuh seorang bayi atau anak betu uan untuk memberikan

    kekebalan terhadap penyakit tersebut (Depkes RI, !) #.

    1ekebalan manusia dapat digolongkan men adi yaitu kekebalan ba aan

    (Congenital immunity # dan kekebalan yang didapat ( aquired

    immunity #.

    a) 1ekebalan ba aan ( congenital immnity #

    1ekebalan ba aan adalah kekebalan yang terdapat pada bayi baru lahir

    ( Neonatus # sampai kurang lebih berumur + bulan. 1ekebalan ini didapat

    dari ibu se aktu bayi masih berada dalam kandungan. Aat ini yang

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    10/39

    10

    dimiliki ibu melalui alan darah menembus ari-ari ( plasenta #masuk

    kedalam tubuh bayi. 1ekebalan ini dapat membuat bayi terhindar dari

    beberapa penyakit misalnya di/teria dan campak.

    b# 1ekebalan didapat)# 1ekebalan pasi/

    1ekebalan didapat dengan memasukkan &at anti, misal serum ke

    dalam tubuh sehingga tubuh terhindar dari penyakit. Disini tubuh tidak

    beker a sendiri untuk membuat &at anti. 6ontoh dari kekebalan enis

    ini adalah pada pemberian serum anti tetanus, anti bisa ular, da serum

    anti rabies.# 1ekebalan didapat akti/

    1ekebalan ini didapat dengan cara 8

    a) ecara alamiah ( natural aquired #

    1ekebalan ini ter adi bila secara tidak senga a tubuh terin/eksi

    oleh kuman dan menderita sakit-sakit ini biasanya ringan dan

    men adi sembuh. etelah sembuh, tubuh men adi kebal terhadap

    penyakit tersebut. 6ontoh kekebalan yang didapat setelah

    menderita sakit adalah sakit di/teri dan polio. 1ekebalan ini adalah

    yang terkuat tetapi perlu dipikirkan bah a selain yang dapat

    sembuh banyak anak yang men adi cacat atau meninggal.

    b# enga a dibuat

    1ekebalan enis ini didapat dengan cara memasukkan &at asing

    (antigen# ke dalam tubuh. Diharapkan tubuh nantinya akan

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    11/39

    11

    membuat &an anti sendiri untuk mela an &at asing tersebut. 3ubuh

    manusia akan bereaksi lambat terhadap &at asing (antigen# yang

    dimasukkan sehingga aktu untuk mendapatkan &at anti adi lebih

    lama. 6ara yang la&im digunakan sekarang adalah memberikan

    imunisasi dasar terlebih dahulu berturut-turut dengan arak 0-4

    minggu kecuali untuk B6: dan 6ampak hanya satu kali

    pemberian sa a ($ahidayat, !!"#.

    ".1." Tu uan dan -an/aat Imunisasia4 Tu uan Imunisasi

    5ntuk mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan

    oleh abah yang sering ber angkit. ;emberikan kekebalan bayi, anak, ibu

    hamil, dan anita usia subur, 1euntungan upaya ini ialah melakukan

    tindakan pencegahan, karena mencegah auh lebih baik pada mengobat

    (Depkes, !!4#.

    b4 -an/aat Imunisasi)# 5ntuk anak 8 mencegah penderitaan yang disebabkan oleh abah

    yang sering ber angkit# 5ntuk keluarga 8 menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan

    bila anak sakit. ;endorong pembentukan keluarga kecil apabila si

    orang tua yakin bah a anaknya akan mengalami masa kanak-kanak

    yang sama

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    12/39

    12

    7# 5ntuk negara 8 ;emperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan

    bangsa yang kuat dan berakal untuk melan utkan pembangunan

    negara, memperbaiki citra bangsa (Depkes, !) #

    "." Imunisasi Hepatitis B #$5 !ari".".1 Pengertian

    ;erupakan upaya pemberian kekebalan secara pasi/ dengan

    memberikan vaksin pada bayi baru lahir se ak setelah ) am sampai dengan

    usia hari (Depkes RI, !) #

    "."." Tu uan

    etiap imunisasi yang diberikan pada bayi bertu uan memberikan

    kekebalan terhadap enis penyakit tertentu begitu uga dengan pemberian

    imunisasi hepatitis B !- hari tu uannya selain memutus mata rantai penularan

    penyakit hepatitis pada saat bayi dilahirkan, pemberian imunisasi ini uga

    bertu uan membentuk kekebalan sedini mungkin pada bayi terhadap penyakit

    hepatitis (Depkes RI, !) #

    ".".% Indikasi Pemberian

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    13/39

    13

    /ekti/itas vaksin yang diberikan agar dapat memberikan e/ek positi/

    yang diharapkan dalam hal ini imunisasi hepatitis B !- hari tetap harus

    memperhatikan keadaan bayi atau dengan kata lain harus diberikan sesuai

    indikasi, berikut indikasi pemberian imunisasi hepatitis B !- hari 8

    1) Bayi dalam keadaan sehat 8 tidak ke ang, tidak mengalami

    gangguan pernapasan, memiliki berat badan lahir normal.

    2) 3elah mele ati ) am pertama 1elahiran sampai dengan hari pertama

    kelahiran (Depkes RI, !) #

    ".".+ Cara Pemberian/ekti/itas vaksin sangat tergantung pada dengan cara vaksin

    diberikan, berikut cara pemberian imunisasi hepatitis B !- hari 8)# ebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar

    suspensi men adi homogen

    #

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    14/39

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    15/39

    15

    Dilihat bentuk respons terhadap stimuli, maka perilaku dapat

    dibedakan men adi (dua# =otoatmo o, !!7#, yaknia# Perlaku tertutup ( Covert behavior #2dalah respon seseorang terhadap stimuli dalam bentuk terselubung atau

    tertutup ( covert #. Respons atau reaksi terhadap stimuli ini masih terbatas

    pada perhatian, persepsi, pengetahuanEkesadaran dan sikap yang ter adi

    pada orang yang menerima stimuli tersebut, dan belum dapat diamati

    secara elas oleh orang lain. %leh karena itu disebut > Covert behaviour!

    atau >unobservable behaviour!"

    b# Perilaku terbuka (overt behaviour#2dalah respon seseorang terhadap stimuli dalam bentuk tindakan nyata

    atau terbuka. Respon terhadap stimuli tersebut sudah elas dalam bentuk

    tindakan atau praktek ( practice #, yang dengan mudah dapat diamati atau

    dilihat oleh orang lain disebut overt behaviour .;eskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus

    atau rangsangan dari luar organisme, namun dalam memberikan respon sangat

    tergantung pada karakteristik atau /aktor-/aktor lain dari orang yang

    bersangkutan. Hal ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi beberapa

    orang,namun respon tiap-tiap orang berbeda. ?aktor yang membedakan respons

    terhadap stimulus disebut determinan perilaku (=otoatmod o, !!7#Determinan perlaku dibedakan men adi (dua# (=otoadmod o, !!7#, yakni 8a# Determinan atau /aktor internal, yakni karakeristik orang bersangkutan, yang

    bersi/at >giveF atau ba aan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional,

    enis kelamin, dan sebagainya.

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    16/39

    16

    b# Determinan atau /aktor eksternal, yakni lingkungan baik lingkungan /isik,

    sosial, budaya, ekonomi, politik. ?aktor lingkungan ini sering merupakan

    /aktor yang dominan dalam me arnai perlaku seseorang.

    ;enurut green ()"4!# dalam =otoatmod o ( !!7# perilaku dipengaruhi

    oleh 7 (tiga# /aktor utama, yaitu 8

    1) ?aktor-/aktor Predisposisi ( Predisposing #actors #

    ?aktor-/aktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap

    kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang

    berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat

    pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya.

    2) ?aktor-/aktor Pemungkin ( $nabling #actors #7# ?aktor-/aktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau /asilitas

    kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah,

    tempat pembuangan tin a ketersediaan makanan yang bergi&i dan sebagainya.

    3ermasuk uga /asilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Rumas akit,

    Poliklinik, Posyandu, Polindes, Pos obat desa, dokter, atau bidan praktek

    s asta, dan sebagainya.4) ?aktor-/aktor Penguat ( Reinforcing #actors #

    ?aktor-/aktor ini meliputi, /aktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh

    agama, sikap dan perilaku para petugas, termasuk petugas kesehatan.

    3ermasuk uga disini undang-undang, peraturan-peraturan baik dari pusat

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    17/39

    17

    maupun pemerintah daerah yang terkait dengan kesehatan. 5ntuk berperilaku

    sehat masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap

    positi/ dan dukungan /asilitas sa a melainkan diperlukan pula perilaku contoh

    (acuan# dari para tokoh masyarakat , tokoh agama, dan para petugas termasuk

    petugas kesehatan. Disamping itu undang-undang, peraturan-peraturan dan

    sebagainya diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut.

    ecara lengkap kerangka teori (:reen, )"4!# dapat dilihat pada bagian

    berikut ini 8

    Bagan ".1

    Kerangka Te2ri menurut 7reen 81&9#4 dalam N2t2atm2d 2 8"##%4

    ?aktor Predisposisi

    - Pengetahuan- ikap- 3radisi- 1epercayaan- =ilai- Pendidikan- osial konomi

    ?aktor pemungkin- 1etersediaan sumber daya

    manusia- 1etersediaan sarana dan

    prasarana kesehatan- Prioritas dan komitmen

    masyarakat atau pemerintahterhadap kesehatan

    ?aktor Penguat- 3okoh ;asyarakat- 3eman- 1eluarga- Petugas 1esehatan

    -asala!Perilaku

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    18/39

    18

    umber =otoadmo o, !!7

    ".+ :akt2r$/akt2r ang ber!ubungan dengan Perilaku ibu dalam pemberian

    Imunisasi pada ba i

    Diadopsi dari teori :reen ()"4!# dalam =otoatmod o ( !! # tentang

    /aktor yang berhubungan dengan perilaku, disentasis dari berbagai teori dan

    penelitian terkait didapatkan beberapa /aktor yang memeliki keterkaitan dengan

    perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi, berikut

    pen elasan /aktor-/aktor tersebut 8

    ".+.1 Umur Ibu

    5mur adalah usia, masa per alanan hidup dari a al diahirkan sampai

    seseorang masih bisa bertahan untuk hidup (Prima, !!)#. Berdasarkan

    puncak produktivitas yakni usia 7+ tahun dapat dikategorikan me adi

    de asa muda dan de asa tua (;ic 2rygris dalam iagian )""4#

    ;enurut mert.B ( !!"# umur tidak memiliki pengaruh terhadap

    tindakan seorag cenderung /aktor lain seperti pengetahuan, persepsi, sikap,

    norma sub ekti/ yang lebih berpengaruh terhadap tindakan seseorang

    edangkan menurut Hulok ()""4# semakin cukup umur, tingkat

    kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan

    Keterangan :

    = Pengaruhlangsung

    = Akibatsekun er

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    19/39

    19

    beker a. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih de asa

    akan lebih dipercaya dari orang yang belum cukup tinggi kede asaannya.

    ".+." Pendidikan Ibu

    Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

    atau kelompok orang dalam usaha mende asakan manusia melalui upaya

    penga aran dan pelatihan, proses, cara, dan mendidik (Danin, !!"#

    Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncankan untuk

    mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat

    sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan (=otoarmod o, !!7#

    ;enurut ar ono ( !!7# menyatakan bah a seseorang dengan

    pendidikan tinggi cenderung memiliki pengetahuan serta kualitas tindakan

    yang lebih baik dibanding mereka yang memiliki pendidikan rendah.

    elama ini kelompok orang sehat kurang memperoleh perhatian dalam

    upaya kesehatan masyarakat. Padahal kelompok orang sehat di suatu

    komunitas sekitar 4!-4+* dari populasi. 2pabila kelompok ini tidak atau

    kurang dibina kesehatannya, maka kelompok ini akan meningkatkan

    umlah kelompok atau komunitas orang sakit.%leh sebab itu pendidikan

    kesehatan itu pada kelompok ini perlu ditingkatkan atau dibina agar tetap

    sehat, atau lebih meningkat lagi, Dera at kesehatan adalah dinamis, oleh

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    20/39

    20

    sebab itu meskipun seseorang telah dalam kondisi sehat tetapi perlu

    ditingkatkan lagi dan dibina melalui pendidikan (=otoatmod o !!7#.

    3erkait dengan keadaan ini penting bagi seorang pera at yang mana peran

    pentingnya adalah sebagai pendidik dan pembimbing untuk

    mengoptimalkan upaya pendidikan kesehatan bagi kelompok ibu yang

    memiliki balita guna meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan

    pengarahan ke arah sikap positi/ dalam pemberian imunisasi pada bayi

    mereka

    Hasil penelitian Dessy ( !!'# yang mendapatkan adanya tingkat

    pendidikan ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian bayi imunisasi pada

    bayi di ilayah ker a Puskemas 1utaraya

    ".+.% Peker aan

    Peker aan adalah sesuatu yang diker akan, kesibukan, mata

    pencaharian, tugas dan ke a iban, dan ber/ungsinya seseorang dalam

    sesuatu (Prima, !!)#

    ;enurut =otoadmod o, ( !!7# yang menyatakan ada kecenderungan

    situasi peker aan akan menimbulkan masalah kesehatan bagi seorang ibu

    maupun anggota keluarganya karena dengan situasi ker a akan ter adi

    kesibukan dalam peker aan sehingga seorang ibu cenderung memiliki

    aktu yang terbatas untuk mera at anggota keluarganya.

    ".+.+ Pengeta!uan Ibu

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    21/39

    21

    Pengetahuan adalah hasil >tahuF, dan ini ter adi setelah orang

    melakukan penginderaan terhadap suatu ob ek tertentu (=otoatmod o,

    !!7#, Penginderaan ter adi melalui panca indera, yakni 8 Indera

    penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba, ebagian besar

    pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

    Pengetahuan atau kogniti/ merupakan domain yang sangat penting

    untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour#, karena dari

    pengalaman dan penelitian ternyata perlaku yang didasari oleh

    pengetahuan. Penelitian Rogers ()" 0# dalam =otoatmod o ( !!7#,

    mengungkapkan bah a sebelum orag menghadapi perilaku baru

    (berperilaku baru#, didalam diri orang tersebut ter adi proses yang

    berurutan, yakni G

    a# A%areness (1esadaran# dimana orang tersebut menyadari dalam arti

    diketahuinya terlebih dahulu terhadap stimulus (ob ek#. b# &nterest (merasa tertarik#, terhadap stimulus atau ob ek tersebut. Disini

    sikap sub ek sudah mulai timbulc# $valuation (menimbag-nimbang#terhadap baik dan tidaknya

    stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah

    baik lagi

    d# Trial , dimana sub'e( mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

    apa yang dikehendaki oleh stimuluse# Adaption , dimana sub ek telah berperilaku baru sesuai dengan

    pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    22/39

    22

    =amun demikian dari penelitian selan utnya, Rogers menyimpulkan

    bah a perubahan perilaku tidak selalu mele ati tahapan-tahapan tersebut

    diatas. 2pabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui

    proses seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap

    yang positi/, maka perlaku tersebut langgeng (long lasting#, ebaliknya

    apabila perilaku ini tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan

    tidak berlangsung lama (=otoatmod o, !!7#

    Pengetahuan yang dicakup didalam domain kogniti/ mempunyai '

    (enam# tingkat (=otoatmod o, !!7#, yaitu 8

    a# 3ahu ( )no% #3ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipela ari

    sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

    mengingat kembali (recall# terhadap suatu yang spesi/ik dari seluruh

    bahan yang dipela ari atau rangsangan yang terlah diterima, oleh sebab

    itu >tahuF ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang lebih

    rendah. 1ata ker a untuk mengukur bah a orang tahu apa yang

    dipela ari antara lain 8 menyebutkan, menguraikan, mende/enisikan,

    menyatakan dan sebagainya. b# ;emahami ( coprehension #

    ;emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk men elaskan

    secara benar tentang ob ek yang diketahui, dan dapat

    menginterprestasikan materi tersebut secara benar. %rang yang telah

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    23/39

    23

    paham terhadap ob ek atau materi harus dapat men elaskan ,

    menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

    terhadap ob ek yang dipela ari.

    c# 2plikasi ( application #

    2plikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

    yang telah dipela ari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya#.

    2plikasi disini dapat diartikan atau penggunaan hukum-hukum,

    rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi

    yang lain

    d# intesis ( *ynthesis #

    2dalah kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian didalam

    suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu

    suatu kemampuan untuk menyusun /ormulasi baru dari /ormulasi-

    /ormulasi yang ada. ;isalnya 8 dapat menyusun, dapat merencanakan,

    dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap

    suatu teori atau rumusan yang telah ada.

    e# valuasi ( $valuation #

    2dalah kemampuan untuk melakukan usti/ikasiEpenilaian terhadap

    ob ek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang

    ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    24/39

    24

    Dalam penelitian ini pengukuran pengetahuan dilakukan sampai

    tingkat aplikasi oleh responden yang dihubungkan dengan perilaku kader

    terhadap pelayanan posyandu. ;enurut =otoatmod o ( !!7# pengukuran

    pengetahuan dapat dilakukan dengan a ancara atau angket yang

    menanyakan isi materi yang ingin diukur dari sub ek penelitian.

    Peniliaian pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan beberapa

    pertanyaan pilihan dimana untuk penilaian, untuk a aban benar diberi

    nilai ) dan a aban salah nilai !, 1ategori penilaian pengetahuan

    dikategorikan terdiri dari 8

    )# Baik 8 =ilai !*# 1urang 8 =ilai ! *

    umber 8 2rikunto, ( !!!#

    ;enurut hasil survey $H% tahun !!! yang mendapatkan sebagaian

    besar, yakini 4+, * ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang

    imunisasi memiliki perilaku yang baik dalam pemberian imunisasi pada

    bayi-balita ( aroso, !!"#

    ".+.* ikap Ibu

    ikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

    seseorang terhadap suatu stimulus atau ob ek. ikap tidak dapat langsung

    dilihat, tetapi hanya dapat dita/sirkan terlebih dahulu dari perilaku yang

    tertutup. ikap secara nyata menun ukkan konotasi adanya kesesuaian

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    25/39

    25

    reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari

    merupakan reaksi yang bersi/at emosional terhadap stimulus sosial.

    eperti dikemukakan =otoatmod o ( !!7#, sikap adalah

    merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

    suatu stimulus atau ob e. ikap belum merupakan suatu tindakan atau

    ektivitas akan tetapi merupakan pencetus suatu tindakan atau perilaku.

    ecara rinci di abarkan dalam diagram diba ah ini

    7ambar "."Pr2ses Terbentukn a ikap

    Sumber : Notoatmodjo (2003)

    Pengukuran sikap seseorang dapat dilakukan dengan

    memberikan pernyataan baik yang bersi/at posit/i maupun negati/, skala

    yang digunakan untuk menentukan penilaian pengkuran sikap ialah skala

    likert.

    !eaksi "ingkah#aku $"erbuka)

    %ika&$"ertutu&)

    Pr'ses%ti(ulus !angsang

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    26/39

    26

    5ntuk pernyataan positi/ (?avorable#

    angat etu u 8 0

    etu u 8 7

    3idak etu u 8

    angat tidak setu u 8 )

    5ntuk pernyataan =egati/

    angat etu u 8 )

    etu u 8

    3idak setu u 8 7

    angat tidak setu u 8 0

    Dalam penentuan kategori sikap digunakan nilai sikap dengan

    rumusan niai rata sebagai berikut 8

    1ategori

    Cn

    =

    ). ikap mendukung 8 =ilai mean

    . 3idak mendukung 8 =ilai J mean umber 8 Hastono ( !!)#

    ;enurut hasil survey kesehatan rumah tangga ( 1R3# Departemen

    1esehatan RI 3ahun !! yang mendapatkan perilaku yang baik dari

    seorang ibu didalam memberikan pera atan imunisasi, baik terkait

    *ilai +ean $,)

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    27/39

    27

    pemberian imunisasi maupun pera atan pasca imunisasi sangat perlu

    didukung oleh adanya sikap yang positi/ terhadap pemberian imunisasi.

    Hasil penelitian yang didapat uga se alan dengan hasil penelitian

    suharto ( !!+# yang mendapatkan ada hubungan antara pemberian imunisasi

    dan pera atan pasca imunisasi pada bayi-balita.

    Hasil penelitian diatas uga se alan dengan algito ()"4 dalam

    ha ari ()"" # yang menyatakan sikap merupakan hal yang penting, karena

    memiliki konsep dasar tententu yang dipilih dan akan mempengaruhi dalam

    tindakan selan tnya. ikap terdiri dari 7 1omponen yaitu komponen

    perceptual, emosional, dan aktiva.

    Begitu uga menurut sar ono sikap dapat diubah dengan menambah

    in/ormasi tentang suatu ob ek melalui suatu /ersuasi/, panutan dari seseorang

    atau tekanan dari seseorang atau kelompok sosial.

    ".+.' Tempat Ibu mela!irkan 8 arana;:asilitas4

    arana kesehatan merupakan salah satu /aktor pemungkin yang

    memiliki peranan dalam suatu pencapaian perilaku, kaitanya dengan perilaku

    pemberian imunisasi pada bayi. alah satu /aktor penting terkait sarana yakni

    tempat ibu melahirkan bayinya, mengingat tempat melahirkan di tenaga

    kesehatan memungkinkan ibu memberikan imunisasi pada bayinya

    dikarenakan tempat-tempat persalinan yang dibantu oleh petugas kesehtan

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    28/39

    28

    salah satu standar kompetensinya adalah pemberian imunisasi hepatitis B !-

    hari.

    Hasil penelitian Kego o ( !!0# mendapatkan adanya hubungan

    antara pemberian imunisasi hepatitis B !- hari dengan tempat bayi

    dilahirkan, cakupan pemberian imunisasi hepatitis b !- hari pada bayi

    didapatkan pada bayi yang dilahirkan di sarana kesehatan dan pada byi yang

    tidak mendapatkan imunisasi hepatitis b !- hari terindenti/ikasi dilahirkan

    di petugas non kesehatan

    ;enurut Kego o ( !!0# mendapatkan adanya hubungan antara

    pemberian imunisasi hepatitis B !- hari dengan tempat bayi dilahirkan,

    cakupan pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi didapatkan pada

    bayi dilahirkan di sarana kesehatan dan pada bayi yang tidak mendapatkan

    imunisasi hepatitis B !- hari teridenti/ikasi dilahirkan di pertugas non

    kesehatan.

    ".+.5 Dukungan Keluarga

    1eluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga

    yang menyangkut kehidupan masyarakat keluarga sebagai suatu kelompok

    dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-

    masalah kesehatan dalam kelompoknya. ;asalah-masalah kesehatan dalam

    keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu anggota keluarga mempunyai

    masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota lainya. Dalam

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    29/39

    29

    memelihara kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya.

    Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien#,

    keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara

    kesehatan para naggotanya. 1eluarga merupakan perantara yang e/ekti/ dan

    mudah untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat, adapun bentuk dukungan

    keluarga dalam proses pemberian imunisasi hepatitis B !- hari ini adalah

    memberikan persetu uan kepada ibu untuk memberikan imunisasi pada bayi,

    mengan urkan dan mengantar kan ibu bersalin disarana kesehatan, anggota

    keluarga mengingatkan ibu bah a bayi baru lahir harus diberikan imunisasi

    hepatitis B !- hari dan lainnya yang bersi/at memberikan dukungan ( //endi,

    )""4#.

    5ntuk menilai ada tidaknya dukungan keluarga diberikan se umlah

    pertanyaan yang terkait dukungan keluarga dalam pemberian imunisasi, untuk

    pernilaiannya adalah sebagai berikut 8

    )# ;endukung 8 nilai rata-rata2) 3idak ;endukung 8 8 nilai rata-rata

    Cn =

    umber 8 Hastomo ( !!)#

    ".+.9 Peran petugas Kese!atan

    ;enurut Bloom ()" 0# dalam notoatmod o ( !!7# status kesehatan

    individu dipengaruhi oleh /aktor lingkungan, perilaku, /aktor genetik dan

    *ilai +ean $,)

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    30/39

    30

    peran petugas kesehatan. Peran petugas kesehatan adalah memberikan

    penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. edangkan menurut green ()"4!#

    dalam notoatmod o ( !!7# mengemukakan salah satu /aktor penting yang

    men adi /aktor pemungkin terbentuknya perlaku adalah adanya sumber daya

    kesehatan termasuk dalam penelitian ini adalah peran petugas kesehatan dan

    keluarga. Peran petugas kesehatan dapat dikur melalui persepsi atau penilaian

    dari pasien sebagai penerima asa pelayanan kesehatan. 3erkait dengan

    program pemberian imunisasi hepatitis b !- hari petugas kesehatan memiliki

    peran penting meliputi aspek pemberian in/ormasi dan motivasi seperti

    memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya imunisasi hepatitis B

    !- hari, mengidenti/ikasi dan mengkoordinasikan cakupan pemberian

    imunisasi dengan unit-unit kesehatan lainnya seperti praktik kesehatan

    mandiri.

    5ntuk menilai ada tidaknya dukungan keluarga diberikan se umlah

    pertanyaan yang terkait dukungan keluarga dalam pemberian imunisasi, untuk

    penilaianya adalah sebagai berikut 8

    )# 2da 8 nilai rata-rata# 3idak 2da 8 J nilai rata-rata

    Dalam penentuan kategori peran petugas kesehatan digunakan dengan

    rumusan nilai rata-rata sebagai berikut 8

    Cn

    =umber 8 Hastono ( !!)#

    =ilai ;ean (C#

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    31/39

    31

    ;enurut e//endi ()""4# peran petugas kesehatan menyangkut

    tanggung a ab dan kemampuan dalam hal mem/asilitasi kebutuhan

    masyarakat terhadap in/ormasi tentang kesehatan, merupakan suatu upaya

    yang mendukung pengembangan perilaku masyarakat dalam memelihara

    kesehatan secara mandiri untuk dan oleh masyarakat

    Hasil survey 3im 1esehatan Depkes RI ( !!7# uga mendapatkan

    pentingnya peranan petugas kesehatan sebagai /asilitator dalam penyampaian

    in/ormasi mengenai imunisasi melalui metode penyuluhan kesehatan yang

    disampaikan oleh petugas kesehatan pada saat ibu datang berkun ung

    memberikan imunisasi pada bayi-baitanya.

    BAB III

    KE,AN7KA K0N EP) DE:INI I 0PE,A I0NAL

    < HIP0TE A PENELITIAN

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    32/39

    32

    %.1 Kerangka K2nsep1erangka konsep dalam suatu penelitian adalah kerangka hubungan antara

    konsep-konsep yang diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan

    (=otoatmod o, !! #. ecara konseptual penelitian ini di dasari teori perilaku

    yang dikemukakan oleh :reen K ()"4!# dalam notoatmod o, ( !!7#

    Berdasarkan tu uan penelitian dan tin auan pustaka maka disusun

    kerangka konsep penelitian sebagai berikut.

    Bagan %.1Kerangka k2nsep Penelitian

    6ariabel Independen 6ariabel Dependen

    %." De/inisi 0perasi2nal

    Tabel %.1De/inisi 0perasi2nal

    Pengukuran6ariabel De/inisi Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur kala

    Pemberian ImunisasiHepatitis B !- hari pada

    bayi

    :akt2r penguat- Dukungan keluarga- Peran petugas kesehatan

    :akt2r Pend2r2ng- 3empat bayi dilahirkan

    :akt2r predisp2sisi- 1arakteristik ibu (umur,

    pendidikan, dan peker aan- Pengetahuan- ikap

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    33/39

    33

    0perasi2nal Ukur5mur ibu ;asa se ak ibu

    lahir sampaiulang tahun

    terakhir

    $a ancara 1uisioner ).De asa tua 7+ tahun.De asa ;uda

    J 7+ tahun

    (;ic 2rygis dalam

    siagian, !!+#

    %rdinal

    Pendidikan

    Ibu

    Pendidikan

    /ormal tertinggi

    yang pernahditempuh dan

    beri a&ah

    $a ancara 1uisioner ).Pendikan 3inggi ;2

    .Pendidikan rendah

    J ;2(Depdiknas, !!)#

    %rdinal

    Peker aan Ibu 2ktivitasEkegia

    tan ibu di

    dalam dan

    diluar rumah

    yang

    menghasilkan

    uang

    $a ancara 1uisioner ).Beker a.3idak Beker a

    %rdinal

    Pengetahuan

    ibu

    egala sesuatu

    yang diketahui

    dan dipahami

    ibu pemberian

    imunisasi

    hepatitis B !-

    hari

    1uisioner 1uisioner ).Baik ! *

    .1urang baik J ! *

    (2rikunto, !!!#

    %rdinal

    ikap ibu uatu responatau reaksi ibu

    terhadap

    pemberian

    imunisasi

    $a ancara 1uisioner ).;endukung ;ean

    .3idak ;endukung

    J mean

    (Hastono, !!)#

    %rdinal

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    34/39

    34

    hepatitis B !-

    hari

    3empat bayidilahirkan

    2dalah tempatdimana seorang

    bayi dilahirkan

    $a ancara 1uisioner ).Petugas 1esehatan.=on 1esehatan

    %rdinal

    Dukungan

    keluarga

    Dorongan yang

    diberikan

    anggota

    keluarga

    lainnya kepada

    ibu untuk

    pemberian

    imunisasi

    hepatitis pada

    bayi

    $a ancara 1uisioner ).;endukung ;ean

    .3idak ;endukung

    J mean

    (Hastono, !!)#

    %rdinal

    Peran petugas

    kesehatan

    5paya petugas

    kesehatan

    untuk

    memberikan

    penyuluhan

    kesehatan

    tentang

    imunisasi

    $a ancara 1uisioner ).2da ;ean

    .3idak 2da

    J mean

    (Hastono, !!)#

    %rdinal

    Pemberian

    imunisasi

    hepatitis pada

    bayi

    3indakan ibu

    dalam upaya

    memberikan

    imunisasi

    hepatitiskepada bayinya

    sesuai standar

    $a ancara 1uisioner ).;emberikan.3idak ;emberikan

    %rdinal

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    35/39

    35

    %.% Hip2tesa Penelitian)# 2da hubungan antara umur ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian

    imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya 1abupaten

    %1I tahun !)7.# 2da hubungan antara pendidikan ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian

    imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya 1abupaten

    %1I tahun !)7.7# 2da hubungan antara peker aan ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian

    imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya 1abupaten%1I tahun !)7.

    0# 2da hubungan antara Pengetahuan ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian

    imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya 1abupaten

    %1I tahun !)7.+# 2da hubungan antara sikap ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian

    imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya 1abupaten

    %1I tahun !)7.'# 2da hubungan antara tempat melahirkan dengan perilaku ibu dalam

    pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya

    1abupaten %1I tahun !)7.# 2da hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu dalam

    pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya

    1abupaten %1I tahun !)7.4# 2da hubungan antara peran petugas kesehatan dengan perilaku ibu dalam

    pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi di Puskesmas 1utaraya

    1abupaten %1I tahun !)7.

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    36/39

    36

    BAB I6

    -ET0DE PENELITIAN

    +.1 Disain Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode urvey 2nalitik dengan pendekatan

    cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempela ari dinamika hubungan

    antara variabel bebas (umur, pendidikan, peker aan, pengetahuan, sikap, sarana

    kesehatan, dukungan keluarga, dan peran petugas kesehatan dan variabel terikat

    (Perilaku ibu dalam pemberian imunisasi hepatitis B !- hari pada bayi# dengan

    cara pendekatan, oberservasi dan atau pengumpulan data sekaligus pada suatu

    saat (=otoatmod o, !! #

    +." P2pulasi dan ampel

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    37/39

    37

    +.".1 P2pulasi

    Populasi peneltian adalah ibu-ibu yang memiliki bayi berusia !-)

    bulan yang terdapat di $ilayah ker a Puskesms 1utaraya 1abupaten %1I

    tahun !)7 ber umlah 40 orang

    +."." ampel

    ampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan tehnik

    total sampling yaitu populasi yang dipilih secara keseluruhan sebagai

    sampel.

    +.% L2kasi Penelitian dan =aktu Penelitian+.%.1 L2kasi Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di $ilayah 1er a Puskesmas 1utaraya

    1abupaten %1I tahun !)7

    +.%." =aktu PenelitianPenelitian direncanakan pada bulan ;ei-9uni !)7.

    +.+ Pengumpulan data

    Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder.

    +.+.1 Data Primer

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    38/39

    38

    Pengumpulan data primer disini dengan menga ukan pertanyaan

    berupa kuesioner yang sudah disiapkan peneliti ditu ukan pada ibu-ibu

    bayi usia !-) bulan untuk diketahuinya umur, Pendidikan, Peker aan,

    Pengetahuan, ikap, sarana 1esehatan, dukungan keluarga dan peran

    petugas kesehatan dan perilaku ibu mereka dalam memberikan imunisasi

    hepatitis B !- hari pada anaknya.

    +.+." Data ekunder

    Data sekunder ini diambil melalui data yang ada, berupa data

    geogra/i, demogra/i data program Puskesmas 1utaraya, data cakupan

    imunisasi.

    +.* Peng2la!an data

    Kangkah-langkah dalam pengolahan data yaitu (2li, !)!#

    )# diting1egiatan diting maksudnya untuk meneliti kembali apakah lembaran

    kuesioner sudah cukup baik dan dapat diproses lebih lanut# 6oding

    6oding adalah usaha untuk mengklaripikasikasn hasil yang sudah ada

    menurut macamnya ke bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode.

    Data yang didapat dari setiap variabel penelitian disesuaikan dengan hasil

    ukur untuk diberikan pengkodean7# ntri Data

    ;aksudnya disni data dimasukkan ke dalam tabulasi atau ke /ile komputer 0# 3abulasi data

  • 7/26/2019 Punyo Nur

    39/39

    39

    3abulasi data adalah membuat tabel yang berisikan data yang telah diberi

    kode sesuai analisis yang dibutuhkan, Kangkah yang dilakukan adalah dengan

    mengelompokkan data sesuai variabel penelitian yang didapat kuesioner

    penelitian+# 6leaning Data

    Data yang telah masuk diperiksa kembali sesuai dengan kriteria dan cleaning

    bertu uan untuk membersihkan data dari kesalahan

    +.' Teknik Analisis Data

    +.'.1 Analisa Uni>ariat

    Pada analisa ini semua data yang terkumpul disa ikan dalam

    bentuk tabel distribusi /rekuensi gunanya untuk mendapatkan gambaran

    distribusi responden atau variabel yang diteliti (2li, !)!#.

    4.6.2 Analisa Bi>ariat

    2nalisa data bertu uan untuk melihat hubungan variabel

    independen dan dependen, dilakukan tabulasi silang dan u i statistik

    dengan menggunakan rumus chi-sMuare dengan dera at kepercayaan "+ *

    bila p-