pulpektomi_siska
DESCRIPTION
Konservasi GigiTRANSCRIPT
TELAAH KASUS
Pulpektomi Devitalisasi Gigi 4.7.
Nama : Vania Amanda
BP : 0910342033
Preseptor : drg. Deli Mona, Sp.KG
Tanda Tangan :
A. Data Pasien
Nama Pasien : Siska Yunita
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 16 tahun
Alamat : Parak Salai
No. RekamMedik :
Elemen Gigi : 4.7
B. Pemeriksaan Subjektif
1. Chief Complaint :
Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kanan bawah berlubang.
2. Present Illness :
Pasien mengeluhkan gigi sudah lama berlubang dan dibiarkan, pasien merasakan
sakit saat ada makanan yang masuk kedalam lubang dan tetap sakit disaat
makanan sudah dihilangkan. Kadang sakit timbul secara tiba-tiba dan sudah
berlangsung kurang lebih 2 bulan. Pasien pernah meminum obat penghilang rasa
sakit, namun rasa sakit timbul lagi.
3. Past Dental History :
Pasien belum pernah ke dokter gigi atau ke klinik gigi.
4. Past Medical History :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik dan keturunan.
5. Family History :
Ibu pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi. Ayah pasien tidak riwayat
penyakit sistemik maupun alergi.
6. Social History :
Pasien seorang pelajar SMA.
Odontogram :
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Keterangan:
Gigi 18 :
Gigi 17 :
Gigi 16 :
Gigi 15 :
Gigi 14 :
Gigi 13 :
Gigi 12 :
Gigi 11 :
Gigi 21 :
Gigi 22 :
Gigi 23 :
Gigi 24 :
Gigi 25 :
Gigi 26 :
Gigi 27 :
Gigi 28 :
Gigi 38 :
Gigi 37 :
Gigi 36 :
Gigi 35 :
Gigi 34 :
Gigi 33 :
Gigi 32 :
Gigi 31 :
Gigi 41 :
Gigi 42 :
Gigi 43 :
Gigi 44 :
Gigi 45 :
Gigi 46 :
Gigi 47 :
Gigi 48 :
C. Pemeriksaaan objektif :
Elemen gigi : 4.7
Sondasi ( )
Perkusi ( )
Palpasi ( )
Termal ( )
Tekan ( )
D. Diagnosa : Pulpitis Irreversibel pada gigi 4.7 dengan karies site.size 1.3
E. Rencana Perawatan :
1) Pulpektomi non vital (sebelumnya didevitalisasi)
F. Prognosis : Baik , karena :
2) Pasien kooperatif
G. Alat dan Bahan :
Alat Bahan
Diagnostic setScalpel & Blade no.15Bur diamondPenggarisEndometer Jarum millerJarum Ekstirpasi ProtapperSpreader PluggerLentuloSpuit yang dibengkokkan untuk irigasi
Anastesi lokalPaper pointKapas steril Larutan NaOClLarutan H2O2EugenolBahan Devitalisasi Medikamen ChKMMedikamen TKFEDTAGutap percaEndometasonCaviton
H. Penatalaksanaan
Kunjungan 1 :
1) Informed consent
2) Rontgen foto periapikal gigi 4.7
3) Lakukan devitalisasi dengan cara :
a. Letakkan bahan devitek pada cotton pelet
b. Ambil cotton pelet lain, celupkan ke eugenol
c. Tekankan cotton pelet yang telah diberi eugenol dengan cotton pelet yang
diberi bahan devitek
d. Tutup dengan kapas steril
e. Tutup dengan tambalan sementara
f. Resepkan analgetik
g. Biarkan 5-7 hari
Kunjungan 2 :
1) Tentukan panjang kerja pada rontgen foto
2) Isolasi daerah kerja
3) Buka tambalan sementara, bersihkan kavitas hingga kering
4) Cek perkusi dan vitalitas pulpa. Jika masih vital, lakukan devitek kembali. Jika
sudah non vital, lanjutkan tahap pekerjaan preparasi kamar pulpa.
5) Preparasi kamar pulpa :
a) Buat outline pada email
b) Buka kavitas dengan menggunakan bur bundar pada outline sampai terbuka atap
pulpa , bersihkan debris
c) Preparasi akses menggunakan bur silindris/ bur endo akses sampai menemukan
orifis
d) Bersihkan seluruh jaringan yang terinfeksi pada kamar pulpa dengan
menggunakan ektirpasi yang diputar > 360° agar pulpa melilit dan ditarik keluar
e) Irigasi dengan larutan NaOCl
f) Keringkan dengan cotton pelet/ semprotan udara
6) Mengukur panjang kerja :
a) Masukkan file ukuran paling kecil (08 atau 10) ke dalam saluran akar, tekan file
sampai terasa ada konstriksi dan pasang stop karet
b) Keluarkan file
c) Ukur panjang kerja pada file yang telah dimasukkan dengan penggaris
7) Irigasi dengan NaOCl
8) Keringkan dengan paper point
9) Medikamen dengan kapas yang diberi uap ChKM
10) Tutup dengan kapas steril
11) Tutup dengan tambalan sementara
12) Biarkan selama 7 hari
Kunjungan 3 :
1) Bongkar tambalan sementara dengan bur diamond
2) Cek isi pulpa/ sisa debris. Jika masih ada debris, lakukan ektirpasi sambil diirigasi
NaOCl, H2O2 dan diakhiri NaOCl.
3) Keringkan dengan paper point.
4) Medikamen dengan kapas yang diberi uap TKF
5) Tutup dengan kapas steril
6) Tutup dengan tambalan sementara
7) Biarkan selama 7 hari
Kunjungan 4 :
1) Bongkar tambalan sementara dengan bur diamond
2) Keluarkan cotton pelet
3) Cek simtom. Jika tidak ada keluhan, lanjutkan dengan preparasi saluran akar
4) Bersihkan saluran akar dengan cairan irigasi
5) Preparasi Saluran Akar : dengan metode Crown Down Protaper:
a. Telusuri saluran akar pertama kali menggunakan File no.10 dan 15 sebagai
panduan sampai tingkat yang dapat diterima saluran akar
b. Gunakan S1 dengan gerakan menyikat (brushing motion), perlebar saluran
akar tanpa memperdalam penetrasi yang telah dibentuk dari File 15 (panduan
awal) untuk memastikan ujung (tip) S1 tidak terblokir
c. Bila perlu, gunakan SX dengan gerakan menyikat untuk merelokasi orifis dan
membentuk straight line access (jangan gunakan SX lebih dalam dari S1)
d. Gunakan hand File stainless steel 10 dan 15 lebih dalam pada saluran akar dan
tentukan panjang kerja
e. Setelah ditentukan panjang kerja dengan menggunakan File stainless steel,
gunakan S1 untuk mencapai panjang kerja dengan gerakan menyikat
f. Saat S1 mencapai panjang kerja, gunakan S2 untuk mencapai panjang kerja
dengan gerakan menyikat
g. Saat S2 mencapai panjang kerja, gunakan F1 untuk mencapai panjang kerja
i. PERHATIAN : jangan gunakan gerakan menyikat saat Finishing File. Saat
Finishing File mencapai panjang kerja, segera tarik file!
h. Ukur diameter foramen dengan file stainless steel. Jika diameter foramen lebih
besar dari 20, gunakan file F2, F3, F4 atau F5 untuk mencapai panjang kerja
sesuai dengan diameter apikal yang sebenarnya.
i. PERHATIAN : jangan gunakan gerakan menyikat saat Finishing File. Saat
Finishing File mencapai panjang kerja, segera tarik file!
NB : - Irigasi setiap pergantian instrumen(NaOCl, H2O2, diakhiri NaOCl)
- Lakukan rekapitulasi dengan kfile ukuran kecil setiap pergantian file
- File dilumasi dengan EDTA sebelum tahapan preparasi selanjutnya
6) Medikamen dengan kapas yang diberi uap ChKM
7) Tutup dengan kapas steril
8) Tutup dengan tambalan sementara
9) Biarkan selama 7 hari
Kunjungan 5 :
1) Cek perkusi. Jika tidak ada keluhan (-) , lanjutkan ke tahap selanjutnya.
2) Bongkar tambalan sementara dengan bur diamond
3) Keluarkan cotton pellet dan cotton pellet yang diberi uap ChKM pada kunjungan
sebelumnya dari kamar pulpa
4) Irigasi dengan NaOCL dan H2O2, akhiri dengan NaOCl
5) Keringkan dengan paper point
6) Selanjutnya aplikasikan medikamen uap TKF
7) Tutup dengan cotton pellet kering
8) Tutup dengan caviton
9) Biarkan selama 7 hari
Kunjungan 6 :
1) Cek perkusi. Jika tidak ada keluhan, lakukan tahap selanjutnya
2) Bongkar tambalan sementara dengan bur diamond
3) Keluarkan cotton pellet dan cotton pellet yang diberi uap TKF pada kunjungan
sebelumnya dari kamar pulpa
4) Irigasi dengan NaOCL dan H2O2 akhiri dengan NaOCl
5) Keringkan dengan paper point
6) Medikamen dengan kapas yang diberi uap ChKM
7) Tutup dengan kapas steril8) Tutup dengan tambalan sementara
9) Biarkan selama 7 hari
Kunjungan 7 :
1) Cek perkusi. Jika tidak ada keluhan, lakukan tahap selanjutnya
2) Bongkar tambalan sementara dengan bur diamond
3) Keluarkan cotton pellet dan cotton pellet yang diberi uap TKF pada kunjungan
sebelumnya dari kamar pulpa
4) Irigasi dengan NaOCL dan H2O2 akhiri dengan NaOCl
5) Keringkan dengan paper point sampai benar-benar kering dengan cara mengecek
paper point terakhir
6) Cek dengan paper point. Jika yang tercium bau obat, berarti saluran akar sudah
steril dan bisa dilakukan obturasi
7) Lakukan pengepasan gutta perca sesuai Finishing File terakhir yang digunakan,
tandai di sepanjang panjang kerja untuk masing-masing akar mesial dan akar distal.
8) Masukkan paper point ukuran Finishing File terakhir sebagai trial sebelum obturasi
9) Lakukan rontgen foto (trial)
Kunjungan 8 :
1) Jika hasil rontgen foto trial telah pas, lanjutkan dengan obturasi
2) Aduk pasta sealer (Endometason)
3) Aplikasikan pasta sealer pada dinding saluran akar dengan menggunakan lentulo
4) Masukkan gutta perca sesuai nomer Finishing File terakhir yang digunakan yang
telah ditandai di sepanjang panjang kerja untuk masing-masing akar mesial dan
akar distal.
5) Biarkan selama 7 hari
Kunjungan 9 :
1) Cek kembali perkusi. Pastikan tidak ada keluhan.
2) Lakukan rontgen foto kembali sebagai rontgen kontrol
3) Biarkan selama 2 minggu
Kunjungan 10 :
Cek perkusi kembali, apabila sudah tidak ada keluhan, dapat dilakukan restorasi pasca endodontik