puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · web viewpuji syukur...

22
PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP TAWURAN PELAJAR DI INDONESIA Disusun Oleh : BUDI SULISTIONO ( 09001178 ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA i

Upload: others

Post on 19-Nov-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP TAWURAN

PELAJAR DI INDONESIA

Disusun Oleh :

BUDI SULISTIONO

( 09001178 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2012

i

Page 2: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya,

sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan tidak ada hambatan suatu

apapun.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan

makalah ini, dan kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Sistem

Informatika yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah

tersebut. Dalam penulisan makalah tersebut mungkin masih banyak

kekurangan yang perlu diperbaiki, maka kami minta kritik dan saran dari para

pembaca, sehingga untuk kedepanya bisa lebih baik lagi

ii

Page 3: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….…iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................3

A. Pelajar....................................................................................................................3

B. Tawuraan Antar Pelajar..........................................................................................4

C. Penyebab Tawuran Antar Pelajar...........................................................................5

D. Pengertian Bimbingan dan Konseling....................................................................6

E. Upaya Mengatasi Tawuran.....................................................................................6

F. Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Tawuran................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Kesimpulan..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii

Page 4: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siswa/Pelajar adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang

selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia

yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu

komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara

lain: pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan

edukatif/pedagogis.

Maraknya tingkah laku agresif akhir-akhir ini yang dilakukan kelompok

remaja kota merupakan sebuah kajian yang menarik untuk dibahas.

Perkelahian antar pelajar yang pada umumnya masih remaja sangat merugikan

dan perlu upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya

mengurangi. Perkembangan teknologi yang terpusat pada kota-kota besar

mempunyai korelasi yang erat dengan meningkatnya perilaku agresif yang

dilakukan oleh remaja kota.

Beberapa contoh dari berita-berita yang ada mengenai tawuran antar

pelajar. Di Palembang pada tanggal 23 September 2006 terjadi tawuran antar

pelajar yang melibatkan setidaknya lebih dari tiga sekolah, di antaranya adalah

SMK PGRI 2, SMK GAJAH MADA KERTAPATI dan SMKN 4 (harian pagi

Sumatra ekspres Palembang). Di Subang pada tanggal 26 Januari 2006 terjadi

tawuran antara pelajar SMK YPK Purwakarta dan SMK Sukamandi (harian

pikiran rakyat). Di Makasar pada tanggal 19 September 2006 terjadi tawuran

antara pelajar SMA 5 dan SMA 3 (karebosi.com). Tidak hanya pelajar tingkat

sekolah menengah saja yang terlibat tawuran, di Makasar pada tanggal 12 Juli

2006 mahasiswa Universitas Negeri Makasar terlibat tawuran dengan sesama

rekannya disebabkan pro dan kontra atas kenaikan biaya kuliah

(tempointeraktif.com). Sedangkan di Semarang sendiri pada tanggal 27

November 2005 terjadi tawuran antara pelajar SMK 5, SMK 4 dan SMK

1

Page 5: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

Cinde (liputan6.com). Masih banyak kejadian tawuran antar pelajar yang tidak

bisa penulis sebutkan satu per satu di sini.

Melihat fenomena yang ada dilapangan maka perlu diberikan upaya atau

peran yang harus diberikan oleh pendidik terutama bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Pengertian pelajar ?

2. Tawuran antar pelajar ?

3. Penyebab Tawuran antar pelajar ?

4. Pengertian Bimbingan dan Konseling ?

5. Upaya Mengatasi tawuran Pelajar ?

6. Peran Bimbingan Dan Konseling dalam mengatasi tawuran antar

pelajar ?

2

Page 6: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pelajar

Siswa/Pelajar adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang

selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia

yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu

komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara

lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan

edukatif/pedagogis.

Pendekatan sosial, siswa adalah anggota masyarakat yang sedang

disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota

masyarakat, dia berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya,

dan masyarakat yang lebih luas. siswa perlu disiapkan agar pada waktunya

mampu melaksanakan perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan

diri dari masyarakat. Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan

keluarga dan dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam

konteks inilah, siswa melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-

guru, dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah

nilai-nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses

pembelajaran dan pengalaman langsung.

Pendekatan Psikologis, siswa adalah suatu organisme yang sedang tumbuh

dan berkembang. siswa memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat,

inat, kebutuhan, social-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniah.

Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan

pembelajaran di sekolah, sehingga terjadi perkembangan secara menyeluruh

menjadi manusia seutuhnya. Perkembangan menggambarkan perubahan

kualitas dan abilitas dalam diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam

struktur, kapasitas, fungsi, dan efisiensi. Perkembangan itu bersifat

3

Page 7: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

keseluruhan, misalnya perkembangan intelegensi, sosial, emosional, spiritual,

yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

Pendekatan edukatif/paedagogis, pendekatan pendidikan menempatkan

siswa sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka

sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu.

B. Tawuraan Antar Pelajar

Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai

perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang

manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian

yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut

dilakukan oleh orang yang sedang belajar.

Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2

jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

1. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang

“mengharuskan” mereka untuk berkelahi.

2. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di

dalam suatu organisasi tertentu atau geng.

Tindakan yuridis yang dilakukan oleh kepolisisan terhadap para pelajar

yang melakukan tindakankriminal dapat diterima. Karena hal itu bermanfaat

untuk menciptakan rasa aman dan rasa terlindungipada masyarakat dari tindak

kekerasan dan kekejaman mereka. Akan tetapi masih banyak pula

parapendidik, orang tua, dan sebagian besar anggota masyarakat termasuk

pers, menginginkan tindakanyuridis hendaknya didasari kearifan dengan

mempertimbangkan latar belakang filisofis, sosiologis, danpsikologis yang

telah menumbuhkan kerawanan perilaku menyimpang para pelajar.

Memahami latar belakang itu tidak berarti memanjakan atau mencari-cari

dalih untuk melindungipara remaja, melainkan bertujuan menemukan usaha

preventif yang terintegrasi dan terprogram.Sehingga kasus-kasus kenakalan

remaja salah satunya perkelahian antar pelajar ini tidak hanyadipecahkan

secara yuridis belaka. Salah satu latar belakang ialah memahami eksistensi

4

Page 8: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

pelajar danbagaimana keadaan atau peranan bimbingan dan konseling di

sekolah.Makna eksistensi pelajar merujuk kepada pandangan humanistisk

terhadap anak, yaitu anak adalah makhluk kesatuan yang bermakna dan

sebagai subjek yang memiliki potensi untuk berkembang. Yaitusubjek yang

dapat mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap keputusan dan

perbuatannya.

C. Penyebab Tawuran Antar Pelajar

Ada dua faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal di sini

adalah faktor yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru

oleh remaja dalam menanggapi miliu di sekitarnya dan semua pengaruh dari

luar. Perilaku merupakan reaksi ketidakmampuan dalam melakukan adaptasi

terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan faktor eksternal adalah sebagai

berikut:

1. faktor keluarga

a. baik buruknya rumah tangga atau berantakan dan tidaknya sebuah rumah

tangga.

b. perlindungan lebih yang diberikan orang tua.

c. penolakan orang tua, ada pasangan suami istri yang tidak pernah bisa

memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu.

d. pengaruh buruk dari orang tua, tingkah laku kriminal dan tindakan

asusila.

2. Faktor lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan bisa berupa bangunan

sekolah yang tidak memenuhi persyaratan, tanpa halaman bermain yang

cukup luas, tanpa ruangan olah raga, minimnya fasilitas ruang belajar,

jumlah murid di dalam kelas yang terlalu banyak dan padat, ventilasi dan

sanitasi yang buruk dan lain sebagainya.

3. faktor miliu/lingkungan

Lingkungan sekitar yang tidak selalu baik dan menguntungkan bagi

pendidikan dan perkembangan remaja.

5

Page 9: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

D. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Miller (1961) menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan

terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang

dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk

melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini

termasuk madarasah), keluarga, dan masyarakat.

Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang

diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki

pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari

setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya

sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri,

dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).

Menurut Cavanagh, konseling merupakan “a relationship between a

trained helper and a person seeking help in which both the skills of the helper

and the atmosphere that he or she creates help people learn to relate with

themselves and others in more growth-producing ways.” [Hubungan antara

seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di

mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong

orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan

terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways)]

Menurut Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974, konseling

merupakan interaksi yang(a)terjadi antara dua orang individu ,masing-masing

disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam suasana yang profesional

(c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-

perubahan dalam tingkah laku klien

E. Upaya Mengatasi Tawuran

1. Dengan memandang masa remaja merupakan periode storm and drang

period (topan dan badai) dimana gejala emosi dan tekanan jiwa, sehingga

perilaku mereka mudah menyimpang. Maka pelajar sendiri perlu mengisi

6

Page 10: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, Seperti

Mengikuti kegiatan kursus, berolahraga, mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler, dll.

2. Lingkungan keluarga juga dapat melakukan pencegahan terjadinya

tawuran, dengan cara:

a. Mengasuh anak dengan baik.

Penuh kasih saying

Penanaman disiplin yang baik

Ajarkan membedakan yang baik dan buruk

Mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung

jawab

Mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik

atau mencapai prestasi tertentu.

b. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat:

Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.

c. Meluangkan waktu untuk kebersamaan

Orang tua menjadi contoh yang baik dengan tidak menunjukan

perilaku agresif, seperti: memukul, menghina dan mencemooh.

d. Memperkuat kehidupan beragama

Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan

memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

e. Melakukan pembatasan dalam menonton adegan film yang terdapat

tindakan kekerasannya dan melakukan pemilahan permainan video

game yang cocok dengan usianya.

f. Orang tua menciptakan suasana demokratis dalam keluarga, sehingga

anak memiliki keterampilan social yang baik. Karena kegagalan

remaja dalam menguasai keterampilan sosial akan menyebabkan ia

sulit meyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sehingga timbul

rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku

normatif (misalnya, asosial ataupun anti-sosial).Bahkan lebih ekstrem

7

Page 11: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

biasa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja,

tindakan kriminal, tindakan kekerasan, dsb.

g. Sekolah juga memiliki peran dalam mengatasi pencegahan tawuran,

diantaranya:

1. Menyelenggarakan kurikulum Pendidikan yang baik adalah yang

bias mengembangkan secara seimbang tiga potensi, yaitu berpikir,

berestetika, dan berkeyakinan kepada Tuhan.

2. Pendirian suatu sekolah baru perlu dipersyaratkan adanya ruang

untuk kegiatan olahraga, karena tempat tersebut perlu untuk

penyaluran agresivitas remaja.

3. Sekolah yang siswanya terlibat tawuran perlu menjalin komunikasi

dan koordinasi yang terpadu untuk bersama-sama mengembangkan

pola penanggulangan dan penanganan kasus. Ada baiknya

diadakan pertandingan atau acara kesenian bersama di antara

sekolah-sekolah yang secara “tradisional bermusuhan” itu.

4. LSM dan Aparat Kepolisian LSM disini dapat melakukan kegiatan

penyuluhan di sekolah-sekolah mengenai dampak dan upaya yang

perlu dilakukan agar dapat menanggulangi tawuran. Aparat

kepolisian juga memiliki andil dalam menngulangi tawuran dengan

cara menempatkan petugas di daerah rawan dan melakukan razia

terhadap siswa yang membawa senjata tajam.

F. Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Mengatasi Tawuran

Bimbingan dan konseling yang merupakan wadah pemberian bantuan kepada

invidu atau kelompok agar individu atau kelompok dapat mengatasi

permasalahanya sendiri maka perlu memberikan layanan bimbingan dan

konseling dengan sebaik mungkin.

Hal yang dilakukan untuk mengatasi tawuran pelajar yaitu :

a. Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar

b. Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar.

Seperti hadirnya seorang  guru, orangtua, dan teman sebaya yang dapat

mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik

8

Page 12: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

c. Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang

mencari jati diri

d. Memfasilitasi para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau

dilingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang

bermanfaat  diwaktu luangnya. Contohnya  : membentuk ikatan remaja

masjid atau karangtaruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat,

mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler

disekolahnya.

Kartini kartono pun menawarkan beberapa cara untuk mengurangi tawuran

remaja, diantaranya :

a. Banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri dan

melakukan koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan

tidak menuntun

b. Memberikan kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara

yang baik dan sehat

c. Memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan

kebutuhan remaja zaman sekarang serta kaitannya dengan perkembangan

bakat dan potensi remaja.

9

Page 13: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Siswa/Pelajar adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang

selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia

yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu

komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara

lain: pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan

edukatif/pedagogis.

Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2

jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

1. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang

“mengharuskan” mereka untuk berkelahi.

2. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada

di dalam suatu organisasi tertentu atau geng.

Ada dua faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang

diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki

pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari

setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya

sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan

sendiri, dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).

Hal yang dilakukan terutama bimbingan dan konseling untuk mengatasi

tawuran pelajar yaitu :

a. Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar

b. Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para pelajar.

Seperti hadirnya seorang  guru, orangtua, dan teman sebaya yang dapat

mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik

10

Page 14: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

c. Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang

mencari jati diri

d. Memfasilitasi para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau

dilingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang

bermanfaat  diwaktu luangnya. Contohnya  : membentuk ikatan remaja

masjid atau karangtaruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat,

mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler

disekolahnya.

11

Page 15: Puji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat ...€¦  · Web viewPuji syukur kehadarat ilahi yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah

DAFTAR PUSTAKA

http://www.rpp-silabus.com/2012/06/pengertian-siswa-dan-istilahnya.html

http://theworldofguidanceandcounseling.blogspot.com/2012/04/pengertian-bimbingan-dan-konseling.html

http://bkspanpas.blogspot.com/2012/03/penyebab-terjadinya-tawuran-pelajar.html

http://www.scribd.com/doc/56434313/PENGERTIAN-PELAJAR

12