puisi
DESCRIPTION
repostTRANSCRIPT
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 1/16
Menghubungkan Isi Puisi dengan realtias alam, sosial budaya, dan
masyarakat
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 2/16
A. Konsep Realitas Alam
Realitas didefinisikan sebagai kenyataan.
Alam merupakan segala yang ada di langit dan di bumi
(seperti bumi, bintang, kekuatan); sekeliling; lingkungan
kehidupan; segala sesuatu yang termasuk satulingkungan (golongan, dsb) dan dianggap sebagai satu
keutuhan (KBBI, 2008:34).
Jadi, realitas alam merupakan segala yang ada di
lingkungan kehidupan manusia yang bersifat nyata.
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 3/16
Perubahan sosial budaya terjadi karena
beberapa faktor. Di antaranya:
a. Komunikasi
b. Cara dan pola pikir masyarakat
c. Faktor internal lain seperti perubahan jumlah
penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik ataurevolusi dan
d. Faktor eksternal seperti bencana alam dan
perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh
kebudayaan masyarakat lain.
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 4/16
B. Konsep Sosial dan Budaya
Bagian yang sangat penting dalam struktur sosialadalah sistem kekerabatan. Sistem kekerabatan suatumasyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkanstruktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kehidupan di lingkungan sosial berkenaan denganmasyarakat, dan perlu adanya komunikasi (KBBI,2004:1331).
Sebuah kebudayaan besar biasanya memilikisubkebudayaan (atau biasa disebut subkultur ), yaitusebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaandalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan
induknya.
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 5/16
C. Konsep Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosialsistem sosial, atau kesatuan hidup manusia.
Masyarakat merupakan gejala (fenomena)
sosial yang ada dalam kehidupan ini d iseluruh dunia.Oleh karena itu masyarakat oleh sosiologi dijadikan
sebagai objek kajian atau suatu hal yang dipelajari
terus-menerus.
Karena sifat dari masyarakat itu sangatkompleks, banyak para akhli yang menjelaskan
masyarakat dari sudut pandang yang berbeda-beda
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 6/16
D. Menghubungkan Isi Puisi dengan Realitas Alam, Sosial Budaya, dan Masyarakat
Karya sastra mengacu pada nilai keindahan (estetika)
yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang
dinikmati dengan mata ataupun telinga.
Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi,
manusia menghasilkan berbagai corak karya sastra mulai dari
yang sederhana hingga perwujudan karya sastra yang kompleks
yang bisa tercipta melalui pengalaman seseorang maupun dari
lingkungan atau realitas alam.
1. Menghubungkan Isi Puisi dengan Realitas
Alam
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 7/16
HUTAN Oleh: Sartini Dede Irawati
Hutan,
Tempat bernaung hewan dan tumbuhan,
Segar udara sang pepohonan
Kesejukan menghanyutkanHutan menanti fajar
Dedaunan menutup sinar
Hutan, Ingin engkau daku kunjungi
Ke wilayah bidadari
Kini berdiri aku menghadap hutanKutanam bunga dari taman
Semoga hutan tak akan punah
Meski kini gundul ditebang penjajah
Perhatikan puisi berikut!
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 8/16
Pada puisi Hutan, dapat kita dapat melihat bahwa pengarang
menggunakan bahasa dan kata-kata yang berhubungan dengan alam
dalam puisinya, seperti kata hutan, hewan, segar, pepohonan,
kesejukan, yang biasa digunakan untuk mengungkapkan keindahanalam dalam kehidupan sehari-hari.
Dari kata-kata yang digunakan pengarang, kita bisa
mengetahui bahwa puisi ini berhubungan dengan alam, seperti pada
larik Hutan/Tempat bernaung hewan dan tumbuhan.
Dari larik tersebut, jelas bahwa puisi ini mendeskripsikan bahwa hutan
merupakan tempat hidupnya berbagai jenis hewan, dan tempat
tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan.
Pengarang juga menyampaikan harapannya supaya kita semua
menjaga keindahan alam tersebut agar terus bisa memberikan
manfaatnya kepada kita pada bait terakhir puisinya, Semoga hutan tak
akan punah/Meski kini gundul ditebang penjajah.
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 9/16
Dalam sebuah karya
sastra, misalnya puisi,
seringkali kita
mendapatkan puisiyang berhubungan
dengan nilai-nilai
sosial dan budaya
masyarakat sekarang.
b. Menghubungkan Isi Puisi dengan Sosial Budaya
Aroma Pusara Oleh: Sartini Dede Irawati
Nisan tumbuh di pusara
Indah hiasi tanah sepi
Kembangnya berjatuhan
Tebarkan aroma di atas pusaraTetes kristal kubawa bersama
Di atas pusara kutaburkan
Yaasin Al-fatihah kubacakan
Ringan doa kupersembahkan
Penolong dan bekalmu berkekalan
Isak tangis kutinggalkan
Sebagai tanda kesedihan
Seikat melati kutitipkan
Sebagai aroma perpisahan
Perhatikan puisi berikut!
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 10/16
Pada puisi Aroma Pusara, pengarang mendeskripsikan kegiatan yang
telah lazim dilakukan seseorang ketika mengunjungi pusara.
Pengarang mengungkapkan kegiatan religius yang dilakukan
seseorang di pusara pada bait kedua puisi tersebut, Tetes kristal kubawa
bersama/Di atas pusara kutaburkan/Yaasin Al-fatihah kubacakan/Ringan doa
kupersembahkan. Dari larik puisi pada bait kedua tersebut merupakan suatu
budaya bagi suatu masyarakat.
Pengarang mendeskripsikan budaya tersebut sesuai dengan budaya
yang dilakukan oleh masyarakat . Pengarang menggunakan sudut pandang
orang pertama dalam menciptakan puisi tersebut. Artinya, pengarang sendiriyang langsung melakukan budaya tersebut.
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 11/16
Budaya yang dideskripasikan oleh pengarang
merupakan budaya yang bersifat religius. Kata-katayang digunakan pengarang pun sangat
berhubungan dengan unsur keagamaan.
Dengan demikian, melaui kata-kata yang
digunakan pengarang dapat kita simpulkan bahwa
puisi ini berisi tentang budaya orang yang beragamaIslam dalam aktivitas mereka mengunjungi pusara
seseorang yang telah meninggal dunia.
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 12/16
b. Menghubungkan Isi Puisi dengan Masyarakat
Perhatikan Puisiberikut!
Rayuan Rupiah Oleh: Sartini Dede Irawati
Bicaramu indah bagai melodi
Suaramu merdu bak irama lagu
Hati busuk tertutup wajah luguNamun di tangan membawa belati
Kau bekerja atas gelarmu
Kau berkuasa atas jabatanmu
Kau tertawa di atas derita
Kau bahagia di atas sengsara
Rupiah siapakah di sakumu?
Milikmu hanya seribu
Tapi kau curi ratusan ribu
Rupiah milik masyarakatmu
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 13/16
Pada puisi Rayuan Rupiah, pengarang menggambarkankejamnya kehidupan masyarakat pada zaman modern ini.Mereka yang pekerjaanya terhormat, namun malah membuatorang lain melarat. Mereka itulah para koruptor yang membuat
menderita masyarakat, rakyat, dan negara.
Pengarang mendeskripsikan kekejaman para koruptorpada puisi Rayuan Rupiah. Beliau berusaha menggambarkan
para koruptor itu hanya pengubar janji, hanya indah di hati dansangat busuk hatinya.
Seperti pada larik berikut Bicaramu indah bagai melodi /Suaramu merdu bak irama lagu/Hati busuk tertutup
wajah lugu/Namun di tangan membawa belati. Melalui larik-larik puisi tersebut, pengarang menggambarkan perilaku parapejabat yang ada di negeri ini yang hanya mengubar janji, tapitanpa bukti. Utang Negara bukannya berkurang, melainkanmakin bertambah.
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 14/16
Dalam puisi tersebut, pada larik Kau bekerja atas
gelarmu/Kau berkuasa atas jabatanmu/Kau tertawa di
atas derita/Kau bahagia di atas sengsara.
Hal ini menggambarkan bahwa kebanyakan
pejabat sekarang ini bekerja diatas kekuasaan jabatannya. Mereka bekerja dengan egois tanpa
memikirkan orang lain, masyarakatnya. Tanpa mereka
sadari, bahwa mereka telah memberi kesengsaraan
pada rakyatnya yang membiarkan mereka melarat dantertawa di atas derita masyarakat akan kekuasaan
jabatan mereka.
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 15/16
7/15/2019 puisi
http://slidepdf.com/reader/full/puisi-563383d6effb7 16/16
Menghubungkan dengan Realitas Alam,Sosial dan Budaya, dan Masyarakat
NELAYAN Ketika mentari tenggelam
Pergilah ia ke laut dalam
Di laut dapatkan nafkah
Demi hidup keluarga penuh berkah
“rejeki apakah hari ini?”
“ikan tenggiri”, jawab suami
Istri menumbuk berbagai rempah
Ikan tenggiri dimasak sudah
Inilah hidup para nelayan
Ke laut untuk dapatkan ikan
Bertamasya pun kadang tak sempat
Malam melaut pagi mendarat
Meski rejeki pas-pasan
Namun halal kau dapatkan