puffer fish 2

2
Kelompok 3 – B Andi Lia F 230110120092 Nadhilah N 230110120093 Yulia A 230110120094 Zhafira U. 230110120095 Esti Lestiani 230110120096 Arvilia H 230110120097 Linda M 230110120098 Asri Ulfah L 230110120099 Firdausi N 230110120100 Irfan H 230110120101 Puffer Fish Sebagian besar ikan aman untuk dikonsumsi namun ada beberapa jenis ikan yang secara alami mengandung racun, baik kaena seluruh tubuhnya mengandung racun maupun bagian tertentu saja. Racun yang dikandung ikan tersebut dapat menyebabkan keracunan atau mengakibatkan kematian bagi yang mengkonsumsinya. Ikan yang secara alami beracun lebih dikenal dengan sebutan biotoksin, berbeda dengan ikan yang menjadi beracun karena terkontaminasi bahan kimia atau polutan. Salah satu contoh biotoksin adalah Puffer Fish. Puffer Fish atau ikan buntal termasuk kedalam famili tetraodontidae. Puffer fish memiliki daging yang sangat elastis namun mengandung toxin yang tedapat pada empedu, hati, saluran pencernaan, telur dan ovari yang disebut tetrodotoxin (TTX). Toxin ini digunakan sebagai alat pertahanan diri (menghindari pemangsaan) di dalam tubuh buntal. Toxin ini sangat mematikan bagi manusia dan tidak dapat dihilangkan ataupun dirusak dengan proses pemanasan. Namun beberapa bagian tubuh dari ikan buntal aman dimakan dalam keadaan mentah maupun dimasak. Tetapi bila pada saat pengolahan terkontaminasi oleh bagian organ dalam yang pecah, daging menjadi sangat beracun dan mematikan. Racun tetrodotoxin yang 20 kali lipat lebih mematikan daripada sianida. Dosis mematikan racun ikan buntal bagi manusia diperkirakan 2 mg TTX. Tingkat toksisitas dari racun ini adalah musiman, oleh karena itu ikan ini disajikan di Jepang hanya dari bulan Oktober hingga Maret. Tetradotoksin adalah racun yang tahan panas (kecuali dalam suasana alkali) dan merupakan racun non- protein yang larut dalam air. Tetradotoksin adalah molekul organik, kecil, heterosiklik yang bekerja langsung pada pompa

Upload: arvilia-humsari

Post on 19-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

puffer fish

TRANSCRIPT

Page 1: Puffer Fish 2

Kelompok 3 – BAndi Lia F 230110120092 Nadhilah N 230110120093 Yulia A 230110120094Zhafira U. 230110120095 Esti Lestiani 230110120096 Arvilia H 230110120097Linda M 230110120098 Asri Ulfah L 230110120099 Firdausi N 230110120100Irfan H 230110120101

Puffer FishSebagian besar ikan aman untuk dikonsumsi namun ada beberapa jenis ikan yang

secara alami mengandung racun, baik kaena seluruh tubuhnya mengandung racun maupun bagian tertentu saja. Racun yang dikandung ikan tersebut dapat menyebabkan keracunan atau mengakibatkan kematian bagi yang mengkonsumsinya. Ikan yang secara alami beracun lebih dikenal dengan sebutan biotoksin, berbeda dengan ikan yang menjadi beracun karena terkontaminasi bahan kimia atau polutan. Salah satu contoh biotoksin adalah Puffer Fish.

Puffer Fish atau ikan buntal termasuk kedalam famili tetraodontidae. Puffer fish memiliki daging yang sangat elastis namun mengandung toxin yang tedapat pada empedu, hati, saluran pencernaan, telur dan ovari yang disebut tetrodotoxin (TTX). Toxin ini digunakan sebagai alat pertahanan diri (menghindari pemangsaan) di dalam tubuh buntal. Toxin ini sangat mematikan bagi manusia dan tidak dapat dihilangkan ataupun dirusak dengan proses pemanasan. Namun beberapa bagian tubuh dari ikan buntal aman dimakan dalam keadaan mentah maupun dimasak. Tetapi bila pada saat pengolahan terkontaminasi oleh bagian organ dalam yang pecah, daging menjadi sangat beracun dan mematikan. Racun tetrodotoxin yang 20 kali lipat lebih mematikan daripada sianida. Dosis mematikan racun ikan buntal bagi manusia diperkirakan 2 mg TTX.

Tingkat toksisitas dari racun ini adalah musiman, oleh karena itu ikan ini disajikan di Jepang hanya dari bulan Oktober hingga Maret. Tetradotoksin adalah racun yang tahan panas (kecuali dalam suasana alkali) dan merupakan racun non-protein yang larut dalam air. Tetradotoksin adalah molekul organik, kecil, heterosiklik yang bekerja langsung pada pompa natrium aktif di jaringan saraf. Racun ini menghambat difusi natrium melalui pompa natrium, sehingga mencegah depolarisasi dan terbentuknya aksi potensial dari sel saraf. Racun ini bekerja pada sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (contoh saraf otonom, motorik dan sensorik); racun ini merangsang kemoreseptor serta mendepresi pusat pernafasan dan pusat vasomotor di medulla oblongata.

Puffer fish poissoning adalah keracunan yang diakibatkan karena mengkonsumsi ikan buntal (Puffer fish). Racun ini sangat mematikan dan akan bereaksi pada korbannya hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. Gejala keracunan TTX ini, akan diawali oleh rasa mual, muntah2, mati rasa dalam rongga mulut, selanjutnya mucul gangguan fungsi saraf yang ditandai dengan rasa gatal di bibir, kaki dan tangan. Gejala selanjutnya adalah terjadinya kelumpuhan dan kematian akibat sulit bernafas dan serangan jantung. Gejala tersebut timbul selama 10 menit pertama hingga 30 menit dan setelah itu akan menimbulkan kematian.

Dari pemeriksaan fisik dapat ditemukan hilangnya fungsi saraf sensorik dan motorik, ascending paralysis (paralisis bertahap dimulai dari tungkai bawah lalu naik ke bagian tubuh lain. dan depresi pernafasan), sianosis disertai gagal nafas, hipotensi dan disfungsi otot jantung, gangguan irama jantung, terutama bradikardia, blok atrioventrikular, dan bundle-branch block, gangguan saluran pencernaan tidak terlalu menonjol, hanya muntah dan nyeri abdomen.