puerperium

22
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II PADA NY.´J´ DENGAN NYERI PERUT DI RSUD AA RUANGAN CAMAR I PEKANBARU Disusun Oleh: Suci oktari NIM. P07124209 821 DOSEN PEMBIMBING: Yeni aryeni , SKM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU TINGKAT II KEBIDANAN 2010/2011

Upload: oki-alfin

Post on 15-Jul-2015

209 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 1/22

 

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

TRIMESTER II

PADA NY.´J´ DENGAN NYERI PERUT DI RSUD AA RUANGAN

CAMAR I

PEKANBARU

Disusun Oleh:

Suci oktari

NIM. P07124209 821

DOSEN PEMBIMBING:

Yeni aryeni , SKM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

TINGKAT II KEBIDANAN

2010/2011

Page 2: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 2/22

 

 

KATA PENGANTAR 

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat da

karunia-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah tentang ³nyeri perut pada ibu nifas´

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang ikut membantu dalam penulisa

makalah ini. Dan kepada dosen pembimbing yang telah menjelaskan kriteria yang harus diselesaikan

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan makalah ini, namun penul

menyadari bahwa segala sesuatu itu tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapka

kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah penulis dimasa yang akan datang.

Atas segala saran dan kritikan yang pembaca berikan, penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, April 2011

Penulis

Page 3: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 3/22

 

BAB I 

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masa nifas adalah masa yang dibutuhkan agar genetalia ibu kembali menjadi normal secar

anatomis dab fungsional, yaitu sekita 6 minggu.. Tujuan asuhan pada masa nifasl yaitu untu

menjaga agar ibu sehat selama masa nifas, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko atau tand

  bahya pada masa nifas kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhad

kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu nifas.

Tidak hanya pada masa kehamilan ibu mengalami keluhan, namun pada masa nifas jug

terdapat beberapa keluhan dan gangguan yang mengiringi masa itu. Keluhan pada masa nifas aka

  berakhir sesuai dengan berakhirnya masa nifas tersebut namun terdapat perbedaan pada ibu yan

mengalami nifas yang patologis.

Beberapa keluhan tersebut biasanya dianggap wajar, sehingga tidak perlu penanganan khusu

Kunjungan ulang pada masa nifas sangat perlu dilakukan untuk meminimalisasi keluhan tersebu

Oleh karena itu, seorang bidan harus mengetahui keluhan-keluhan fisiologis yang biasa terjadi pad

ibu nifas,sehingga dapat mengatasi keluhan tersebut dan tidak menjadi keluhan yang patologis.

1.2 Tujuan

1.  Tujuan Umum

Agar mahasiswa kebidanan dapat mengenali setiap perubahan pada ibu nifas serta mamp

mengatasi setiap keluhan fisiologis yang kemungkinan dapat terjadipada masa nifas.

2.  Tujuan Khusus

a.  Memahami perubahan yang terjadi pada ibu nifas

 b.  Memahami keluhan-keluhan fisiologis yang biasa terjadi pada masa nifas

c.  Mampu membantu ibu nifas dalam mengatasi setiap keluhan yang terjadi nifas 

Page 4: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 4/22

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

PUERPERIUM (NIFAS)

2.1 Defenisi

Puerperium ialah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya

ke mba li alat -kandungan yang lamanya 6 minggu.

Masa nifas (puerperium) adalah mass pulih kembali, mulai dari persalinan sejesai sampai

alat-alat kanclungan kembali seperti pre-hamil. Lama mass nifas ini yaitu 6-8 minggu.

 Nifas dibagi dalam 3 periode:

(1)  Puerperium dini yaitu kepulihan di mans ibu telah diperbolehkan berdiri clan berjalan-jalanDalam agama Islam, dianggap telah bersih clan boleh bekerja setelah 40 hari.

(2)  Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-

minggu.

(3)  Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutam

 bile selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurn bisa berminggu-minggu,'bulanan, atau tahunan.

Kejadian yang terpenting dalam nifas ialah involusi dan laktasi.

2.2 Perubahan-perubahan dari psikologis

a) Involusi rahim.

Setelah placenta lahir uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi dan retraksi ototototnya. Nadi yang cepat terdapat pada ibu yang nerveus, yang Danyak kehilangan darah ataumengalarni persalinan yang sulit.

His pengiring (royan) terutama terasa oleh multipara, karena rahimnya berkontraks

dan berelaksasi, yang menimbulkan timbulkan perasaan nyeri. His pengiring terutama terasa waktmenyusukan anaknya. Biasanya setelah 48 jam postpartum tidak seberapa mengganggu lagPrimiparae kurang diganggu oleh his pengiring, karena uterusnya dalam kontraksi dan retrakyang tonis (terus menerus)

Fundus uteri ± 3 jari di bawah pusat. Selama 2 hari berikutnya, besarnya tida

seberapa berkurang, tetapi sesudah 2 hari ini uterus mengecil dengan cepat, sehingga pada ha

ke- 10 tidak teraba lagi dari luar.

Page 5: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 5/22

 

Setelah 6 minggu tercapai lagi ukurannya yang normal. Sesudah placenta lahir beratny

rahim 1000 gr., seminggu kemudian 500 gr., 2 minggu postpartum 375 gr. dan pada akhi

  puerperium 50 gr. Involusi terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil, karen

cytoplasmanya yang berlebihan dibuang. Involusi disebabkan oleh proses autolysis, pada mana za

 protein dinding rahim dipecah, diabsorpsi dan kemudian dibuang dengan air kencing. 

Sebagai bukti dapat dikemukakan bahwa kadar nitrogen dalam air kencing sangat tinggPelepasan placenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pada stratum spingiosum

 bagian atas.Setelah 2-3 hari tampak bahwa lapisan atas dari stratum spongiosum yang tingga

menjadi nekrotis, sedangkan lapisan yang bawahnya yang berhubungan dengan lapisaotot terpelihara dengan balk. Bagian yang nekrotis dikeluarkan dengan lochia, sedangkan lapisan yang tetap sehat menghasilkan endometrium yang baru.

Epitel baru terjadi dengan proliferasi sel-sel kelenjar, sedangkan stroma baru dibentudari jaringan ikat di antara kelenjar-kelenjar. Epitelisasi slap dalam 10 hari, kecuali pad

tempat placenta di mana epitelisasi memakan waktu tiga minggu.

b) Involusi tempat placenta.

Setelah persalinan, tempat placenta merupakan tempat dengan permukaan kasar, tidak ratdan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini mengecil, pada akhir minggu ke 2

hanya sebesar 3-4 cm. dan pada akhir nifas 1-2 cm.Penyembuhan luka bekas placenta khasekali.Pada permukaan nifas bekas placenta mengandung banyak pembuluh darah besar yan

tersumbat oleh thrombus. Biasanya luka yang demikian sembuh dengan menjadi parut, tetapluka bekas placenta tidak meninggalkan parut. Hal ini disebabkan karena luka ini sembuh denga

cara yang luar biasa, ialah dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru d bawah permukaan luka. Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga dari sisa-sisa kelenja

 pada dasar luka.

c) Perubahan pembuluh darah rahim.

Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh-pembuluh darah yan  besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak

maka arteri harus mengecil lagi dalam nifas. Orang menduga bahwa pembuluh-pembuluh yan besar tersumbat karena perubahan-perubahan pada dindingnya dan diganti oleh pembuluh-pembuluyang lebih kecil.

d) Perubahan pada cervix dan vagina. Beberapa hari setelah persalinan, ostium externum dapat dilalui oleh 2 jari, pinggir

  pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam persalinan. Pada akhir mingg  pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja, dan lingkaran retraksi berhubungan denga

 bagian atas dari canalis cervicallis. Pada cervix terbentuk sel-sel otot barn. Karena hyperplasi indan karena retraksi dari cervix, robekan cervix menjadi sembuh. Walaupun begitu, setela

involusi selesai, ostium externum tidak serupa dengan keadaa nnya sebe lum hamil; padumumnya ostium externum lebih besar dan tetap ada retak-retak dan robekan-robekan pad

 pinggirnya, terutama pada pinggir sampingnya Oleh robekan ke samping ini terbentuk bibir depadan bibir 

  belakang dari cervix.Vagina yang sangat diregang waktu persalinan, lambat lawmencapai ukuran-ukurannya yang normal. Pada minggu ke 3 postpartum rugae mulai nampa

kembali.

e)  Dinding perut dan peritoneum.

Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetapi biasany

Page 6: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 6/22

 

 pulih kembali dalam 6 minggu. Kadang-kadang pada wanita yang asthenis terjadi diastases dari otototot rectus abdominis sehingga sebagian dari dinding perut di garis tengah hanya terdiri dar

 peritoneum, fascia tipis dan kulit. Tempat yang lemah ini menonjol kalau berdiri atau mengejan.

f)  Saluran kencing.

Dinding kandung kencing memperlihatkan oedema clan hyperaemia.Kadang-kadan

oedema dari trigonum, menimbulkan obstruksi dari urethra sehingga terjadi retentio urinaeKandung kencing dalam puerperium kurang sensitif dan kapa si- tasnya, bertambah, sehingg

kandung kencing penuh atau sesudah kencing masih tinggal urine residual. Sisa urine ini clan traum

 pada dinding kandung kencing waktu persalinan memuclahkan terjadinya infeksi. Dilatasi uretedan pyelum, normal kembali dalam waktu 2 minggu. 

g)  Laktasi.

Masing-masing buah dada terdiri dari 15-24 lobi yang terletak radiair dan terpisah sat

sama lain oleh jArifigan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri pula dari acini. Acini inmenghasilkan air susu. Tiap lobulus mempunyai saluran halus untuk mengalirkan air susu

Saluran-saluran yang halus ini bersatu menjadi satu saluran untuk tiap lobus. Saluran indisebut ductus lactiferosus yang memusat menuju ke puting susu di mana masing-masin

  bermuara. Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dala

keharnflan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan colostrum yandapat dikeluarkan dengan memijat aerola mammae. Colustrum adalah cairan kunindengan B.D. 1.030-1.035 clan reaksinya alkalis. Kalau dilihat di bawah mikroskop tampa

  benda-benda halus yang melayang-layang ialah sel-sel epitel yang telah mengalami clegeneralemak. Cairan colust rum t erdiri dari a lbumin, yang membeku kalau dipanaskan.

Dibandingkan dengan air susu, colustrum lebih banyak mengandung protein da

garam, gulanya sama tetapi lemaknya kurang. Colustrum tidak ada artinya sebagamakanan tetapi mempunyai sifat sebagai laxans.

Ada jugs yang mengemukakan bahwa dalam colostrum terdapat euglobulin yang

mengandung antibodies, maka colostrum bmungkin menambah kekebalan ana

terhadap penyakit.

Sebab-sebab laktasi belum diketahui benar.

Progesteron dan oestrogen yang dihasilkan placenta, merangsang pertumbuha

kelenjar-kelenjar susu, sedangkan progesteron merangsang pertumbuhan salura

kelenjar. Kedua hormon ini mengerem LTH (prolactin). Setelah placenta lahir, makLTH dengan bebas dapat merangsang laktasi.

Lobus posterior hypophyse mengeluarkan oxytocin yang merangsang pengeluaran ai

susu. Pengeluaran air susu adalah refleks yang ditimbulkan oleh rangsan  penghisapan puting susu oleh bayi. Rangsang ini menuju ke hypophyse da

menghasilkan oxytocin yang menyebabkan bush dada mengeluarkan air susunya.

Pads kira-kira hari ke-3 postpartum, bush dada menjadi besar, keras dan nyeri. In

menandai permulaan sekresi air susu dan kalau areola mammae dipijat, keluarlacairan putih dari puting susu.

Air susu warnanya putih kekuning-kuningan, reaksinya alkalis dan B.D.-nya 1.02

 ² 1.036.

Di bawah mikroskop tampak bends-bends yang halus melayanglayang dalam cairasusu yang jernih. Benda-benda ini adalah tetes lemak.

Page 7: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 7/22

 

Susunan ini berbeda dari ibu ke ibu dan pada seorang ibupun berbeda dari waktu kwaktu. Hal-hal yang mempengaruhi susunan air susu ialah diet, gerak badan (mengurang

 protein), serta keadaan jiwa. Banyaknya air susu sangat tergantung pada banyaknya cairayang diminum ibu. juga beberapa obat mempengaruhi banyaknya air susu, misalny

  belladonna dan atropin mengurangi air susu. Berbagai obat yang diminum ibu keludengan air susu seperti opiat, atropin, salicylat, jodid, bromid, timah, air rasa dan jug

alkohol. Air susu dapat juga mengandung zat immun misalnya difteri anti toksin dan typhuagglutinin.

Bagaimana pengaruh menstruasi atau keha milan barn p ada kwalitas dan kwantita

air susu belum jelas, tetapi kalau ibu hamil, lebih balk anak diceraikan demi kepentingan ibuAir susu masih tetap merupakan makanan bayi yang terbaik dan harus dianjurkan kalau tida

ada kontraindikasi.Beberapa keadaan melarang ibu menyusukan anaknya, misalnya:

Suhu badan dalam nifas hendaknya normal dan tiap kenaikan suhu di atas 38°C harus dianggap

sebagai tanda infeksi, kecuali kalau nyata disebabkan oleh hal-hal lain.

       mastitis purulenta.

         penyakit ibu yang dapat menular pada anaknya (Koch pulmonum

hepatitis, d1l.)

       keadaan ibu yang kurang baik (infeksi berat, anaemia berat).

intoksikasi anak.

       anak premature. 

2.3 Perubahan Psikologi Masa Nifas

a.  Peran sebagai ibu

1) Teori Reva Rubin

Penekanan Teori Rubin adalah pada Pencapaian peran ibu. Seorang wanita membutuhkan prose

 belajar melalui serangkaian aktifitas berupa latihan ± latihan, pencapaian peran ibu dimulai selamhamil sampai 6 bulan setelah persalinan.

2)  Teori Rahont T. Marcer 

Penekanan Teori Rohont T. Marcer adalah pada Stress ante partum dan pencapaian peran ibu

Menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran da penguraian yang lengkap tentang diri sendiri. Step tentang psikologi dalam pelaksanaan peran ibu .

y  Antisipatori

Yaitu masa sebelum menjdai ibu, penyesuaian social dan psikologi terhadap peran barunya dengamempelajari apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.

y  Formal

Page 8: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 8/22

 

Yaitu dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu.

y  Informal

Yaitu ibu mampu menemukan jalan yang baik untuk melaksanakan peran ibu.

y  Personal

Yaitu wanita telah mahir dalam melaksanakan perannya.

3) Teori Jean Ball

Penekanan Toeri Jean Ball adalah Agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu, keseimbanga

  peran fisik antara psikologis. Factor ± factor yang mempengaruhi keseimbangan dalam teori interbentuk 3 elemen, yakni :

1.  Pelayanan maternitas.2.  Pandangan masyarakat terhadap keluarga.

3.  Support terhadap kepribadian wanita.

.

Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi gunmencegah, mendeteksi dan menangani masalah ± masalah yang terjadi.

Kunjungan Waktu Tujuan

16 ± 8 jam setelah

 persalinan

1.  Mencegah perdarahan masa nifas

karena Atonia Uteri.2.  Mendeteksi dan merawat penyebab

lain perdarahan, rujuk bila perdarahan

  berlanjut pada masa nifas karenAtonia Uteri.

3.  Memberikan konseling pada ibu atau

salah satu anggota keluarga,  bagaimana mencegah perdarah

masa nifas.4.  Pemberian ASI awal.

5.  Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

6.  Mencegah bayi tetap sehat dengancara mencegah hipotermi.

26 hari setelah persalinan

1.  Memastikan involusi uterus berjalan

normal, uterus berkontraksi, fundusdibawah umbilicus tidak ada

 perdarahan abnormal, tidak ada bau.2.  Menilai adanya tanda ± tanda demam,

infeksi, perdarahan abnormal, tidak ada bau

3.  Memastikan ibu mendapatkan cukup

Page 9: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 9/22

 

makanan, cairan dan istirahat.

4.  Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda

 ± tanda penyulit.5.  Memberikan konseling pada ibu

mengenai asuhan pada bayi,  perawatan tali pusat menjaga bay

tetap hangat dan merawat bayi sehari ± hari.

32 minggu setelah

 persalinan

1.  Sama seperti kunjungan ke-2.2.  Menanyakan pada ibu tentang

  penyulit ± penyulit yang ibu / bayialami.

46 minggu setelah persalinan

1.  Memberikan konseling untuk program KB secara dini.

b.  Fase yg terjadi pada masa nifas

a.  Fase Dependen (Taking in)

- 1 sampai dengan 2 hari;

- Fokus pada diri Ibu sendiri;

- Ibu tergantung pada orang lain;

- Ibu menceritakan pengalamannya.

 b.  Fase Independen (Taking Hold)

-Perluasan fokus perhatian

- Tertarik melakukan perawatan bayi

- Mudah dimotivasi : Perawatan bayi dan dirinya

c.  Fase Inter Dependen (Letting go)

- Kemandirian meningkat

- Mengenal bayi terpisah

- Penyesuaian Hubungan Keluarga

Page 10: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 10/22

 

 

2.4. Klinik nifas

Kadang-kadang ibu menggigil setelah persalinan selesai, tetapi sekarang jarang kit

lihat lagi, mungkin karena teknik aseptik lebih baik Kita anggap nifas terganggu kalau ad

demam lebih dari 38°C pada 2 hari bertutur-turut pada 10 hari yang pertama postpartumkecuali hari pertama dan suhu harus diambil sekurangkurangnya 4x sehari. Demam ini biasanydisebabkan infeksi nifas.

a)  L o c h i a .

Pada bagian pertama mass nifas biasanya keluar cairan dari vagina yang dinamakanlochia Lochia tidak lain dari pada sekret luka, yang berasal dari luka dalam rahim terutama luka

 placenta. Maka sifat lochia berubah seperti sekret luka berubah menurut tingkat

 penyembuhan luka. Pada 2 hari pertama lochia berupa darah dan disebut lochia rubs, setelah 3-4 hari merupakan darah encer, yang disebut lochia serosa, dan pada hari ke-10 menjadcairan putih atau kekuning-kuningan yang disebut lochia albs. Warn a im disebabkan

karena banyak ieucocyt terdapat di dalamnya. Lochia berbau amis dan lochia yang berbau  busuk menandakan adanya infeksi. Kalau lochia tetap berwarna merah setelah 2 minggu ad

kemungkinan tertinggalnya sisa placenta atau karena involust yang kurang sempurna yangsering disebabkan retroflexio uteri. Urine biasarya berlebihan (polyuria) antara hari ke-2 dan ke-5.

Hal ini disebabkan karena kelebihan cairan sebagai akibat retensi air dalam kehamilan dansekarang dikeluarkan. Diuresis mencapai 3 l it e r s e har i. Kadang-kadang reduksi posit ip

  bukan karena adanya glucose tetapi olel, laktose ialah gula air susu yang rupa-rupanvdiabsorpsi dalam kelenjar susu. juga mungkin terdapat acetonuria terutania setelah partus yang suli

d an lama, disebabkan pemecahan karbohydrat yang hebat sekali karena kegiat

an otot-otot shim dankarena kelaparan. Darah ddam nifas juga meinperlihatkan kelainan-kelainan misal nya leucocy

  bertambah pada hari pertarna nifas, kadang-kadang sampai 30.000/mm 3 ; kemudian berangsurangsur kurang lagi  hingga kira-kira pada akhir minggu pertama normal kembali. Sering terdapa

anaemia dalam nifa. macam-macam lochia :

y  Lochia sanguinolenta : berwarna merah kuning berisi darah dan lendir; hari ke 3-7 pasca

 persalinan.y  Lochia serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada, hari ke 7-14 pasc

 persalinan.y  Lochia albicans : cairan putih, setelah 2 minggu.y 

Lochia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.y  Lochiostar : Iochia tidak lancar keluarnya

Page 11: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 11/22

 

2.5. Perawatan dalam Nifas

Pengawasan kala IV yang  sebetulnya jam pertamaa dari nifas telah dilakuka

secara singkat rneliputi:

       Pemeriksaan placenta supaya tidak ada bagian-bagian placenta yang tertinggal.

       Pengawasan tingginya fundus uteri

       Pengawasan perdarahan dari Vagina

       Pengawasan konsistensi rahim

       Pengawasan keadaan umum ibu

Kalau placenta ternyata tidak lengkap, maka cavum uteri harus diperiksa dengan tanga

dan sisa placenta dikeluarkan. Kalau kontraksi rahim kurang baik, dilakukan massage dadiberi 10 U pitocin dan 0,2 mg,methergin intramuscular. Kalau per lu dilanjutkan dengan 0,2 m

methergin intravenosa dan pitoc in in fus ia lah pemberian infus g lucose 5% 500 cc di mantelah dicampurkan 5-20 U pitocin.

Kalau pasien berdarah juga, sedangkan kontraksi rahim baik, maka harus dilakuka

 pemeriksaan in speculo, karena perdarahan dengan uterus yang keras biasanya disebabkan oleluka-luka jalan lahir, terutama robekan cervix. Luka yang berdarah kemudian dijahit. Setelah kala I

selesai dan perineum dimana perlu dijahit, maka biasanya penderita dibersihkan dan diberi Tverband dengan maksud supaya fundus uteri tidak naik sehingga kalau ada perdaraha

maka perdarahan tampak keluar dari vagina. Vulva biasanya ditutup dengan kain haid yansteril. Kain pada vulva mengabsorpsi lochia, menghalangi ibu memegang alai kemaluan luarny

dan mencegah kontaminasi dari luar ke dalam tetapi juga dari dalam keluar, karena oranyang tidak memakai kain akan mengotori tempat-tempat di mana la duduk dan tidur.

Setelah segalanya selesai maka penting sekali ibu ruendapat istirahat yang cukupkarena istirahat ini memulihkan kembali kekuatan fisik dan mentalnya dan jugmempercepat penyembuhan. Pada umumnya dari sudut kedokteran tidak dianggap perlu memakagurita, tetapi karena banyak penderita merasa lebih enak memakainya, maka kita tidak melarangnya.

  Gurita itu hanya perlu:

        penderita yg perutnya longgar 

      

Penderita yg tekanan abdominalnya sangat menurun setelah persalinan,misalnya pada hydramnion, kehamilan kembar 

        penderita dengan vitium cordis

Dalam hal ini pemakaian gurita adalah untuk mencegah shock. Penggunaan gurita ta  perlu lama, kira-kiraseminggu sudah cukup. His pengiring terutama dirasakan olemultiparae dan perlu diberi analgetika seperti aspirin, codein, dll., supaya pasien dapat beristirahadengan baik.

  Early ambulation :

Page 12: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 12/22

 

 Yang dimaksud dengan early ambulation ialah: kebijaksanaan untuk selekas mungki

membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbing nya selekas mungki  berjalan. Sekarang tidak dianggap perlu lagi menahan penderita terlentang di tempat tidurny

selama 7 ²14 hari setelah melahirkan. penderita sudah diperbolehkan bangun dari tempat. tidudalam 24-48 jam. PostpartumKeuntungan dari early ambulation ialah :

       penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat dengan early ambulation.

       faal usus dan kandung kencing lebih baik.

       early ambulation memungkinkan kita mengajar ibu memelihara anaknya;memandikan, mengganti pakalan, member' makanan dll. selama ibu masih

di rumah sakit.

       lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (sosial ekonomis).

Menurut penelitian-penelitian yang seksama early ambulation tidak mempunya

 pengaruh yang buruk; tidak menyebabkan perdarahan yang abnormal, tidak mempengaruh

  penyembuhan luka epislotomi atau luka di perut, tidak memperbesar kemungkinan prolapatau retroflexio. Early ambulation tentu tidak dibenarkan pads penderita dengan penyulit, misalnya anaemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru,demam dll. Lagi pula penambahan kegiatan denga

early ambulation harus berangsur-angsur, jadi bukan maksudnya ibu segera setelah bangudibenarkan mencucl, masak, dll.

  Diet :

Diet harus sangat mendapat perhatian dalam nifas karena makanan yang baimempercepat penyembuhan ibu lagi pula sangat mempengaruhi susunan air susu.

  Suhu:

Harus diawasi terutama dalam minggu pertama dari masa nifas karena kenaikan suhu adalatanda pertama infeksi.

  Mictie:

Tiap penderita disuruh kencing 6 jam postpartum. Kalau dalam 8 jam postpartum belum

dapat kencing atau sekali kencing belum melebihi 100 cc, maka dilakukan kateterisas

akan tetapi kalau ternyata bahwa kandung kencing penuh, tidak usah menunggu sekitar 8 jam

untuk kateterisasi. Jika penderita sesudahnva belum dapat kencing atau banyaknya kencing belur

memuaskan kateterisasi dilakukan Saban 8 jam. Sebagai sebab-sebab retentio urinae postpartum

dikemukakan :

      

tekanan intra abdominal berkurang.

       otot-otot perut masih lemah.

       oedema dari urethra.

       Dinding kandung kencing kurang sensitif.

  Defekasi :

Jika penderita hari ketiga belurn juga buang , air besar, maka diberi clysma air sabuatau glycerine.

Page 13: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 13/22

 

  Putting susu: 

Pitting susu harus diperhatikarr kebersifiannya dan rhagade (luka pecah) harus seger

dioba.ti, karena kerusakar ,

puting susu merupakan. poste d'entree dan dapat menimbulka

mastitis.

Air susu yang menjadi kering nierupakan, kerak dan dapat inerangsang kuht sehingg

timbul eczema; maka sebaiknya puting susu dibersihkan dengan air yang telah dimasak tiap kali

Rhagade diobati dengan salep penicillin, lanolin dll.

  Datangnya haid kembali: 

Ibu yang tidak menyusukan anaknya , haidnya datang lebih cepat dari ibu yang menyusuka

anaknya. Pada ibu golongan pertama biasanya haid dating 8 rringgu setelah persalinan

 pada ibu golongan kedua haid seringkaN tidak dating seiama is menyusukan anakriya, tetapkebanyakan haid lagi pada bulan ke empat. Anietiorrhoe waktu laktasi d isebabkan kar en

terhalangnya ovulasi, mungkin karena hormon LTH. Tidak adanya ovulasi dalam masa laktamenimbulkan infertilitas maka memang ada benarnya kalau ibu-ibu dinasehatkan untu

menyusukan anaknya selama mungkin, supaya tidak lekas hamil lagi walaupun usaha intidak memberi jaminan yang mutlak.

  Lamanya perawatan di rumah sakit :

Lamanya perawatan di rumah sakit bagi ibu-ibu yang bersalin di Indonesia Beringditentukan oleh keadaan, ialah keadaan sosial ekonomi dan kekurangan tempattidur. Maka pada umumnya ibu-ibu dengan persalinan biasa tidak lama tinggal di rumah

sakit, kira-kira antara 3-5 hari. Tetapi di luar negeripun ada kecenderungan untuk lebih cepatmemulangkan ibu-ibu yang persalinannya normal. Hal ini disebabkan karena early

ambulation dan kemungkinan infeksi di rumah sakit, yang mendorong kita untuk secepat mungkin memulangkan anak dan ibu yang sehat. Karena itu ada rumah sakit

yang sudah mengijinkan ibu dan anaknya   pulang pada hari ke-3. Di Indonesia pemulangan dengan cepat ini harus diimbangi dengan pengawasan ibu dan anak di

rumahnya, supaya hash-hash di rumah sakit kekal hendakhya. Hubungan yang agak lama antara kits dan ibu dipergunakan untuk health education (pendidikan kesehatan).

  Follow up :

Enam minggu setelah persalinan ibu hendaknya memeriksakan diri kembali.

Keadaan umum, tensi, air kencing, keadaan dinding perut dan buah dada diperiksa

dan kemudian dilakukan pemeriksaan dalam yang teliti. Kalau ada kelainan, segera

diobati.

  Keluarga berencana (postpartum program)

Masa postpartum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan

kontrasepsi, oleh karena pada saat ini motivasi paling tinggi. Oleh karena pil dapat

mempengaruhi sekresi air susu, biasanya ditawarkan IUD, injectable atau sterilisasi

Page 14: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 14/22

 

 

BAB III

TINJAUAN KASUS

FORMAT PENDOKUMENTASIA

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny´j´

RS/PUSKESMAS/RB : AFIYAH

 NOMOR R M :

Pj. Ruangan :

PENGKAJIAN

ANC 

Tgl/ Pukul masuk dirawat : 4 april 2011

Tgl/ Pukul Pengkajian : 4 april 2011

Dokter yang merawat :

BIDAN : sri febrianis,Amd.Keb 

Mahasiswa : suci oktari

Cara masuk :IRJ

A.

1. BIODATA :

  Nama klien / ibu : Ny. ´J´ Nama Suami : Tn. M´

Umur : 23 thn Umur : 28 thn

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SLTA Pendidikan : SMK 

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswast

Alamat : Jl. kandis no. 514 Alamat : Jl. kandis no. 14

  No. Telp/ Hp : - No. Telp/ Hp : -

Penanggung jawab

  Nama : Tn. ´M´ Alamat : Jl. kandis no. 14

Page 15: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 15/22

 

Umur : 28 th

Pekerjaan : Wirawasta No. Telp/ Hp : -

Hubungan dengan klien : Suami

ALASAN KUNJUNGAN / DIRAWAT/ KELUHAN UTAMA :

Ibu mengeluh nyeri perut dan perut terasa bulat keras

2. Form ini digunakan pada pasien baru dengan postpartum

3 Riwayat perkawinan :

Perkawinan ke : I Lama Perkawinan : 1 Tahun

Usia saat kawin : 22 Tahun

4 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

 N

O

Tgl.

tahun

 partus

Usia

kehamil

an

Tempat

 partus

Jenis

 partusPenolong Nifas

Anak 

JK/BB

Keadaan

Anak 

Skg

1 Hamil

Sekarang

Page 16: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 16/22

 

5 Riwayat persalinan sekarang

Tempat melahirkan : RS

Penolong persalinan : Bidan

Jenis peralinan : spontan

Selaput ketuban : pecah spontan

lamanya persalinan:

kala 1 : 8 jam kala II: 15 menit kala III : 15 menit.

Riwayat kelahiran bayi :

Tanggal : 4 april 2011

BB : 3100 gr 

Jenis kelamin : laki-laki

6 Riwayat penyakit/ operasi yang lalu : ( jenis penyakit/operasi, dimana, dan kapan) :

Tidak ada

7 Riwayat yang berhubungan dengan masalah kesehatan reproduksi

Tidak ada

8 Riwayat penyakit keluarga ( Ayah, ibu, adik, paman, bibi) yang pernah menderita sakit

Tidak ada

9 Genogram

Page 17: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 17/22

 

10 Riwayat keluarga berencana

Metode KB yang pernah dipakai dan lamanya: Belum pernah

Komplikasi/masalah : Tidak dikaji

11 Pola makan / minum/ Eliminasi/ Istirahat/ Psikologi

Makan : 3 kali/hari

Minum : 7-9 gelas/hari

Jenis makanan/minuman yang sering dikonsumsi :

 Nasi, lauk pauk, sayuran, buahan, susu, dan air putih.

Pola Eliminasi : BAK :6-7 kali/hari

: BAB : 1 kali/hari

Kelainan/masalah yang ditemukan pada pola eliminasi:

Tidak ada

Pola Istirahat : Tidur : 8 jam/hari

Psikososial : Penerimaan klien terhadap persalinan ini : merasa senang dan bahagia

dengan kehamilannya.

Sosial Support dari : Suami, Orang tua, Mertua, Keluarga lain

Masalah/gangguan yang ditemukan pada pola istirahat & psikologi:

Tidak ada

B

1

DATA OBYEKTIF

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum :

Kesadaran : Kompos mentis

Sikap tubuh : Lordosis

Tanda-tanda Vital : TD : 110/70 mmHg P: 20 x/mnt N : 82x/mnt S : 36,70C

 

Page 18: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 18/22

 

Turgor : Baik 

BB sekarang : 60 kg BB sebelum hamil : 47 kg

TB : 150 cm LILA : 25 cm

Rambut/kepala : Bersih, tidak rontok 

Mata : sklera : Tidak ikterus (putih)

Konjungtiva : Tidak pucat (merah muda)

Penglihatan : Jelas

Alat Bantu : Tidak ada

Muka : Tidak tampak kelainan

Gigi : Tidak ada kelainan

Telinga : Tidak tampak kelainan

Leher : Tidak tampak kelainan

Payudara : Simetris

Puting Susu : Menonjol

Areola mammae : Hiperpigmentasi

Jantung : Tidak dikaji

Paru-paru : Tidak dikaji

Abdomen

- Hepar/lien : Tidak dilakukan

- Bekas operasi : Tidak ada

- TFU : 1 jari dibawah pusat

Eksternitas : Tidak tampak cacat- Refleks patella : ka/ki = +/+

- Akral : Normal

Anogenetalia

- Perenium : utuh

- Lokhia : rubra

Page 19: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 19/22

 

 

2 Pemeriksaan penunjang

Hb : 10,8 grm CT/BT : - / - Ht : -

Urine : protein: - Reduksi : -

CTG : - USG : -

Ro : -

3 Hal-hal lain yang masih perlu dikaji, tetapi tidak tercantum pada format

4 Kesimpulan/diagnosis atau masalah

 Ny´J´ denganG1P1A0H1  post partum 6 jam, K/U ibu dan bayi baik dan ibu mengeluh

nyeri perut dan perut terasa bulat dan keras.

5 PENATALAKSANAAN

- Membina hubungan baik dengan klien 

- Menginformasikan tentang hasil pemeriksaan

- Mendiskusikan tentang keluhan mules dan perut terasa membulat 

y  Beritahu ibu keluhan yang dialaminya merupakan hal yang biasa terjadi

 pada ibu nifas

y  Jelaskan pada ibu bahwa itu merupakan kontraksi rahim ibu agar dapat

kembali seperti sebelum hamil dan cara masase yang baik yaitu melingkar. 

y  Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya masa nifas 

  keluar darah dari kemaluan 

  sakit kepala yang hebat 

   bengkak pada muka, tangan dan kaki 

   pandangan berkunang-kunang 

y  Mendiskusikan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang seimbang 

y  Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan tambahan dan posisi

yang benar. 

Diskusikan kepada ibu tentang metode KB yang akan digunakan. 

Page 20: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 20/22

 

BAB IV

PEMBAHASAN

Pembahasan yang dimaksud dalam bab ini adalah menguraikan secara seksama antara

konsep teori dengan kenyataan yang ditemukan dilapangan. Setelah dilakukan manajemen

kebidanan pada Ny.´J´ pada masa kehamilan di RSUD Arifin achmad di ruang Camar I. Maka

  banyak kesamaan antara yang ditemukan dilahan praktek dengan teori yang ada. Namun saya

  juga menemukan adanya beberapa kesenjangan terhadap teori yang saya pelajari dan dapat

dijelaskan kedalam langkah-langkah manajemen sebagai berikut:

4.1 Pengkajian

Dari hasil yang saya peroleh dilapangan, pemeriksaan yang dilakukan tidak lengkap.

Hal tersebut dikarenakan kurangnya kelengkapan alat yang diperlukan. Data-data yang

ditemukan sesuai dengan konsep teori yang ada,seperti:

j  Keadaan umum baik, tanda-tanda vital dalam batas normal

TD :110/70 mmHg P:20 x/menit N : 82 x/menit S : 36,7o

C.

j  Adanya hiperpigmentasi pada bagian mammae.

j  TFU pada 6 jam post partum yaitu 2 jari dibawah pusat.

A.  Identifikasi Diagnosa/masalah

Secara teori pada kasus ini diagnosa yang ditegakkan adalah G1P1A0H1 postpartum 6 jam

keadaan umum ibu dan bayi baik dan inu mengeluh nyeri perut dan perut terasa bulat dankeras.

Secara teori perencanaan yang dibuat sesuai diagnosa atau masalah yang ditemukan pada

saat pengkajian. Pada kasus ini perencanaan dilakukan sesuai dengan masalah yang

ditemukan dan berdasarkan referensi yang ada.

B.  Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Yang mana

  perencanaan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dialami ibu. Dalam

 pelaksanaan juga tidak dilakukan intervensi yang tidak diperlukan oleh ibu.

C.  Evaluasi

Setelah dilakukan pemeriksaan dengan penerapan manajemen kebidanan yang baik 

terhadap Ny. j sehingga penatalaksanaan berjalan dengan lancar dan ibu mengerti terhadap

 penjelasan yang diberikan bidan.

Page 21: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 21/22

 

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Banyak sekali perubahan perubahan yang terjadi pada ibu nifas diantaranya pada rahim,

vagina, payudara, dan psikologis ibu pada tubuh ibu. Setiap perubahan itu dapatmenimbulkan keluhan ± keluhan dan ketidaknyamanan pada ibu. Oleh karena itu, para ibu

tersebut harus tau bahwa ketidaknyamanan yang terjadi itu adalah suatu hal wajar yang

dialami oleh setiap ibu hamil dan juga tau cara ± cara yang tepat untuk mengurangi

ketidaknyamanannya tersebut.

Untuk membantu seorang ibu melalui masa nifas yang sehat, bidan harus :

1.  Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama

kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obstetri.

2.  Memelihara peningkatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi dengan

memberikan pendidikan, suplemen immunisasi.

3.  Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusui, melalui masa nifas yang normal,

serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologi dan sosial.

3.2 Saran

Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah ilmu pengetahuan

kepada pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada pembaca semua agar sudi kiranya

memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Page 22: PUERPERIUM

5/13/2018 PUERPERIUM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/puerperium-55a752c29b919 22/22

 

DAFTAR PUSTAKA 

 BukuAcuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatus/ Editor; Abdul Baris

Saifudin, Goerge Adriaansz, Gulardi Hanifa Wiknjosastro, Djoko Waspodo Jakarta : Yayasan

Bina Pustaka 2006

  Ilmu Kebidanan/ editor ketua, Hanafi Wikjosastro editor, Abdul Bari Saifudin, Trijadmo

Rachimhadli.- Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo 2006

Manuaba,Ida Bagus Gde,1998. Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga  berencana

untuk pendidikan bidan, Jakarta:EGC