pt petrosea tbk. / annual report 2016 · (pertambangan, rekayasa & manajemen konstruksi dan...

245

Upload: dinhphuc

Post on 09-Jun-2019

308 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,
Page 2: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

1PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016

SEKAPUR SIRIHIntro

Perlambatan dalam industri pertambangan terutama batubara masih terus berlanjut pada tahun 2016. Kondisi ini membuat kinerja Perusahaan ikut terdampak. Di tengah tantangan tersebut, Perusahaan tetap memelihara optimisme melalui penekanan pada unit bisnis Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas Bumi. Melalui diversifikasi usaha tersebut, Perusahaan meyakini dapat mempertahankan keberlanjutan bisnisnya. Selain mengoptimalkan peluang bisnis, Perusahaan menjalankan strategi efisiensi untuk menjaga pertumbuhan usaha.

The year 2016 still posed a challenge for the coal mining industry due to continued economic slowdown. Petrosea’s performance was affected. Amid the challenging situation, the Company remained steadfast and was able to take the opportunity to shift its focus to Engineering & Construction Management and Logistic and Support Oil & Gas Services business. Through this diversification in business activities, the Company firmly believes that business sustainability can be maintained.

Page 3: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

32 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

22

34

46

48

52

54

58

60

62

64

65

66

70

76

77

78

79

84

85

194

206

212

216

221

222

223

224

231

232

233

236

242

244

247

256

263

07

08

09

10

06

05

04

02

03

124

135

140

143

9

10

13

14

14

15

148

149

150

151

152

153

164

175

187

188

Laporan Presiden Direktur /Report from the President Director

Laporan Presiden Komisaris /Report from the President Commissioner

Identitas Perusahaan / Company Identity

Sekilas PETROSEA / PETROSEA in Brief

Peta Area Operasional / Operational Area Map

Kegiatan Usaha / Core Business

Jejak Langkah / Milestone

Visi & Misi / Vision & Mission

Nilai-Nilai Utama / Core Values

Budaya Perusahaan / Corporate Culture

Struktur Organisasi / Organization Structure

Profil Direksi / Board of Directors’ Profile

Profil Dewan Komisaris /Board of Commissioners’ Profile

Jumlah Karyawan / Total Employees

Informasi Pemegang Saham / Shareholders Information

Struktur Pemegang Saham /Shareholders Structure

Informasi Entitas Anak, Asosiasi dan Perusahaan Ventura / Subsidiaries, Association and Joint Ventures

Kronologis Pencatatan Saham /Share Listing Chronology

Kronologis Pencatatan Efek Lain /Other Share Listing Chronology

Komite Human Capital / Human Capital Committee

Komite Risiko & Investasi Manajemen / Risk & Investment Management Committee

Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary

Internal Audit / Internal Audit

Sistem Pengendalian Internal / Internal Control System

Manajemen Risiko / Risk Management

Perkara Penting / Significant Events

Kode Etik / Code of Conduct

Budaya Perusahaan / Corporate Culture

Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen / Employees and/or Management Shares Option Programs

Sistem Pelaporan Pelanggaran / Whistleblowing System

Pedoman Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance Guidelines

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Perusahaan di Bidang Lingkungan / Corporate Environmental Responsibility

Tanggung Jawab Perusahaan di Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan & Keselamatan Kerja / Corporate Occupational Health & Safety Responsibility

Tanggung Jawab Perusahaan di Bidang Pengembangan Sosial & Kemasyarakatan /Corporate Social & Community Development Responsibility

Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Konsumen / Corporate Responsibility Towards Customers

Sumber Daya Manusia / Human Capital

Teknologi Informasi & Komunikasi / Information & Communication Technology

Manajemen Aset / Asset Management

Manajemen Mutu / Quality Management

Ringkasan Kinerja 2016 /2016 Performance Summary

Ikhtisar Keuangan /Financial Highlights

Informasi Saham /Shares Information

Aksi Korporasi /Corporate Actions

Suspensi dan/atau Delisting /Suspension and/or Delisting

Peristiwa di Tahun 2016 / Events in 2016

Pendahuluan / Overview

Prinsip Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Principles

Struktur Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance Structure

Implementasi Tata Kelola Perusahaan di 2016 / Good Corporate Governance Implementation in 2016

Rencana Tata Kelola Perusahaan di 2017 / Corporate Governance Plan in 2017

Direksi / Board of Directors

Rapat Umum Pemegang Saham / General Meeting of Shareholders Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Dewan Pengawas Syariah / Sharia Supervisory Board

Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan / Audit & Good Corporate Governance Committee

01 Ikhtisar Utama Highlights

Laporan Manajemen Management Reports

Analisis & Pembahasan Manajemen Management Discussion & Analysis

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Laporan Keuangan Konsolidasian 2016 Consolidated Financial Statements 2016

Referensi Otoritas Jasa Keuangan Cross Reference to Indonesia’s Financial Services Authority

Tinjauan Operasional Pendukung Supporting Operational Review

Profil Perusahaan Company Profile

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

DAFTAR ISITable of Content

Tinjauan Perekonomian & Industri / Economic & Industry Review

Tinjauan Operasional Segmen Bisnis / Business Segment Operational Review

Lembaga/Profesi Penunjang Pasar Modal /Capital Market Supporting Institutions

Penghargaan & Sertifikasi /Awards & Certifications

Tinjauan Keuangan / Financial Review

Kemampuan Membayar Utang /Solvency

Rasio Likuiditas / Liquidity Ratio

Tingkat Kolektibilitas / Collectability

Dividen & Kebijakan Dividen / Dividend & Dividend Policy

Struktur Modal & Kebijakan Modal / Capital Structure & Capital Structure Policy

Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal / Material Commitments For Capital Goods Investment

Perbandingan Target & Hasil 2016 / Target & Actual 2016

Informasi & Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan / Subsequent Material Information & Facts

Prospek Usaha / Business Prospect

Aspek Pemasaran / Marketing Aspects

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi & Restrukturisasi Utang/Modal / Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, & Debt/Capital Restructuring

Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/ atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi / Material Information on Transactions Carrying Conflict of Interests and/or Transactions With Affiliated Parties

Perubahan Kebijakan Akuntansi & Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan / Changes In Accounting Policies & Impacts to Financial Statements

92

96

85

86

106

112

113

113

114

114

115

115

116

116

118

119

119

120Pendapatan / Revenues

Beban Usaha Langsung / Direct Costs

Laba Kotor / Gross Profit

Beban Administrasi / Administration Expenses

Pendapatan & Beban Non Operasional / Non Segment Revenues & Expenses

Rugi Tahun Berjalan, Jumlah Rugi Komprehensif dan Laba/Rugi Per Saham / Losses for the Year, Total Comprehensive Loss and Earnings/Loss per Share

Aset Lancar / Current Assets

Aset Tidak Lancar / Noncurrent Asset

Jumlah aset / Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang / Noncurrent Liabilities

Jumlah Liabilitas / Total Liabilities

Ekuitas / Equity

Informasi Arus Kas / Cash flows Information

Kontrak Pertambangan / Contract Mining

Rekayasa & Manajemen Konstruksi / Engineering & Construction Management

Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas Bumi / Logistic and Support for Oil & Gas Services

106

107

108

108

108

108

109

109

110

110

110

110

111

111

98

101

104

Surat Pernyataan Anggota Direksi & Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 Statement Letter from Members of the Board of Directors & Board of Commissioners regarding the Responsibility of the Annual Report 2016

Page 4: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

54 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

2013.

2014.

2012.

2011.2015.

2016. KESEIMBANGAN YANG BERKESINAMBUNGANBALANCING OUR BUSINESS FOR SUSTAINABILITY

Tema “Keseimbangan yang Berkesinambungan” digambarkan oleh empat gear utama yang melambangkan pilar bisnis Petrosea, serta berbagai gear pendukung yang bergerak bersama untuk mencapai kesuksesan.

The theme “Balancing Our Business For Sustainability” is visualized by four main gears that represent Petrosea’s business pillars, and various supporting gears that move forward together in order to achieve success.

KETANGGUHAN BERSINERGISTRENGTH IN SYNERGY

Melalui keempat nilai-nilai dasarnya (K3L, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Sumber Daya Manusia dan Manajemen Mutu), Petrosea sukses membangun setiap pilar bisnisnya (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya, selain juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Building on its four main values (HSE, CSR, People, and Quality Assurance), Petrosea has successfully strengthened each of its business pillars (Mining, Engineering & Construction Management and POSB) and enhanced its reputation as one of the leading companies in the industry while also contributing towards national economic growth.

BERSAMA KITA BERSELARAS DAN BERPRESTASITOGETHER WE ALIGN AND PERFORM

Kami percaya bahwa prestasi tertinggi hanya mampu diraih melalui kerja sama yang terarah dan seimbang dalam setiap jajaran dan lapisan Perusahaan.

At Petrosea, we believe that paramount performance is only achievable through aligned teamwork throughout the Company.

PERTUMBUHAN BERKELANJUTANSUSTAINABLE GROWTH

Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1972, Petrosea telah berhasil melayani sektor minyak dan gas dengan rekam jejak yang sangat baik dalam mengejar keunggulan. Tiga dekade kemudian, Petrosea menjadi salah satu perusahaan nasional terkemuka di sektor pertambangan. Dengan peningkatan konstan dalam semua bidang, Petrosea memastikan bahwa pertumbuhan berkelanjutan telah tercapai disetiap sisi organisasi.

Since it was first established in 1972, Petrosea had successfully catered for the oil and gas sector with an excellent track record in pursue of excellence. Three decades later, Petrosea is one of the leading national companies in the mining sector. With constant improvement in all areas, Petrosea is making sure that sustainable growth is achieved in every facet of the organization.

KESINAMBUNGAN TEMA Theme Journey

Perlambatan dalam industri pertambangan terutama batubara masih terus berlanjut pada tahun 2016. Kondisi ini membuat kinerja Perusahaan ikut terdampak. Di tengah tantangan tersebut, Perusahaan tetap memelihara optimisme melalui penekanan pada unit bisnis Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas Bumi. Melalui diversifikasi usaha tersebut, Perusahaan meyakini dapat mempertahankan keberlanjutan bisnisnya. Selain mengoptimalkan peluang bisnis, Perusahaan menjalankan strategi efisiensi untuk menjaga pertumbuhan usaha.

The year 2016 still posed a challenge for the coal mining industry due to continued economic slowdown. Petrosea’s performance was affected. Amid the challenging situation, the Company remained steadfast and was able to take the opportunity to shift its focus to Engineering & Construction Management and Logistic and Support Oil & Gas Services business. Through this diversification in business activities, the Company firmly believes that business sustainability can be maintained.

Petrosea mempertahankan pertumbuhan usaha berkesinambungan melalui diversifikasi bisnis yang sehat dan inisiatif-inisiatif yang telah dijalankan sejak tahun 2014. Fokus terhadap strategi yang telah ditentukan dan keberlanjutan implementasinya menjadi kunci ketahanan usaha di tengah tantangan industri pada tahun 2015.

Petrosea maintains sustainable business growth through robust business diversification and initiatives that commenced since 2014. Strong focus on the identified strategies and the continuation of their implementation are keys to our business resiliency amidst industry challenges in 2015.

TERUS MEMBERDAYAKAN PELUANGTAKING OPPORTUNITIES FORWARD

MEMPERTAHANKAN KEBERLANJUTAN MELALUI KETEPATAN DIVERSIFIKASI USAHAMAINTAINING SUSTAINABILITY THROUGHSOUND BUSINESS DIVERSIFICATION

Page 5: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

76 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ringkasan Kinerja 2016 /2016 Performance Highlights

Ikhtisar Keuangan /Financial Highlights

Informasi Saham /Shares Information

9

10

13

14

14

15

Aksi Korporasi /Corporate Actions

Suspensi dan/atau Delisting /Suspension and/or Delisting

Peristiwa di Tahun 2016 /Events in 2016

IKHTISAR UTAMAHighlights

Page 6: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

98 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Di tahun 2016, Petrosea berhasil mencapai rekor keselamatan baru yaitu 41.049.262,46 jam kerja tanpa kecelakaan yang mengakibatkan hari kerja hilang, yang menunjukkan standar tinggi Petrosea terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja.

In 2016 Petrosea achieved a new safety record of 41,049,262.46 man hours LTI Free, a clear indication that the highest safety standards work safety and health have always been our top priority.

RINGKASAN KINERJA 2016 2016 Performance Highlights

Mencatat kenaikan total pendapatan sebesar 1,23% menjadi US$ 209,37 juta dari US$ 206,83 juta di tahun 2015.Posted an increase in total revenues of 1.23% to US$ 209.37 million from US$ 206.83 million in 2015.

Modal kerja yang cukup dengan posisi kas sebesar US$ 66,43 juta, naik 24,01% dari akhir tahun 2015 yang sebesar US$ 53,57 juta.Stronger base for our working capital as well. Our cash position was at US$ 66.43 million, up 24,01% from US$ 53.67 million in 2015.

Segmen bisnis Rekayasa & Manajemen Konstruksi (ECM) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 162,33% dari US$ 26,73 juta menjadi US$ 70,12 juta.Engineering & Construction Management (ECM) segment posted outstanding revenues growth of 162.33% from US$ 26.73 million to US$ 70.12 million.

Sejak Maret 2016 Petrosea Offshore Supply Base (POSB) ditunjuk oleh pemerintah sebagai operator Pusat Logistik Berikat (PLB) di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur.Since March 2016 Petrosea Offshore Supply Base (POSB) was appointed by the government as a Bonded Logistics Center (PLB) operator in Tanjung Batu, Balikpapan, East Kalimantan.

Mencatatkan kenaikan laba operasi sebesar 65,36% yoy dari US$ 9,73 juta menjadi US$ 16,09 juta.Recorded a 65.36% year-on-year increase in operating income from US$ 9.73 million to US$ 16.09 million.

Petrosea Offshore Supply Base (POSB) meraih juara pertama dalam Balikpapan Fire Rescue Challenge (BFRC) 2016.Petrosea offshore supply base (POSB) won first place in the 2016 Balikpapan Fire Rescue Challenge (BFRC).

Total beban langsung Petrosea dapat diturunkan 1,80% yoy dari US$ 177,69 juta menjadi US$ 174,50 juta.Lowered direct costs by 1.80% year-on-year from US$ 177.69 million to US$ 174.50 million.

Berhasil mencapai 41,049,262,46 jam kerja tanpa kecelakaan yang mengakibatkan hari kerja hilang di tahun 2016.Achieved 41.049.262,46 man hours LTI Free in 2016.

A

A

B

E

F

C

D

G

H

B

C

D

E

F

G

H

1,23%

24,01%

65,36%1,80%162,33%

Page 7: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

1110 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha / Trade Account Receivables

Persediaan Bersih / Inventories

Aset Lancar / Current Assets

Aset Tidak Lancar / Noncurrent Assets

Aset Tetap / Property, Plant & Equipments

Jumlah Aset / Total Assets

Utang Bank / Bank Loans

Utang Usaha / Trade Account Payables

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang / Noncurrent Liabilities

Jumlah Liabilitas / Total Liabilities

Jumlah Ekuitas / Total Equity

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt/Mn

US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

Jt US$ / Mn US$

65,37

76,95

5,01

175,50

292,23

279,32

467,73

22,78

39,64

107,51

167,97

275,49

192,24

24,01

5,83

12,44

4,64

(13,54)

(13,46)

(7,51)

(49,39)

25,66

(24,74)

(1,04)

(9,76)

(4,39)

347,97

66,68

40,22

21,03

2,36

2,36

0,00

2,07

0,00

1,008.61

0,0023

7,00

42,92

67,02

1,23

19,66

65,36

(8,14)

(38,30)

(37,66)

266,67

(36,41)

266,67

0,00

(37,30)

(100,00)

(56,47)

(6,91)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian / Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian / Consolidated Statements of Profit (Loss) and Other Comprehensive Income

53,57

49,61

4,42

141,19

284,18

269,47

425,37

32,11

29,85

90,94

156,15

247,09

178,28

66,43

52,50

4,97

147,74

245,69

233,19

393,43

16,25

37,51

68,44

154,53

222,98

170,45

206,83

29,14

9,73

(9,58)

(12,69)

(12,72)

0,03

(12,47)

0,03

1,008.61

(0,0126)

1,62

40,85

50,63

209,37

34,87

16,09

(8,80)

(7,83)

(7,93)

0,11

(7,93)

0,11

1,008.61

(0,0079)

0

17,78

47,13

Pendapatan / Revenues

Laba kotor / Gross Profit

Laba Operasi / Operating Income

(Rugi) Laba Sebelum Pajak / (Loss) Profit Before Tax

(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan / (Loss) Profit For The Year

Pemilik Entitas Induk / Owners of The Company

Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest

Pemilik Entitas Induk / Owners of The Company

Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest

Jumlah Saham Yang Ditempatkan dan Disetor Penuh / Number of Share Issued and Paid Up

(Rugi) Laba per Saham Dasar /Basic (Loss) Earnings per Share

Pembayaran Dividen / Dividend Paid

Pembelanjaan Modal / Capital Expenditure

Penyusutan / Depreciation

(Rugi) Laba yang Dapat Diatribusikan kepada: (Loss) Profit Attributable to:

Jumlah (Rugi) Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Total Comprehensive Income Attributable to:

Keterangan / Description Unit 2014 2015 2016 %Change

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

%

%

Rasio / Ratio

Rasio / Ratio

Rasio / Ratio

Rasio / Ratio

19,16

11,56

1,63

0,99

1,25

0,74

Rasio-rasio / Ratios

14,09

4,70

1,55

0,99

0,77

0,49

16,65

7,68

2,16

0,87

0,90

0,53

Marjin Laba Kotor / Gross Profit Margin

Marjin Laba Operasi / Operating Profit Margin

Rasio Lancar / Current Ratio

Rasio Pinjaman Terhadap Ekuitas / Debt To Equity Ratio

Rasio Perputaran Aset Tetap / Fixed Assets Turnover Ratio

Rasio Perputaran Aset / Assets Turnover Ratio

Keterangan / Description Unit 2014 2015 2016

2014

2015

2016

2016

2014

2015

2016

2016

2014

Jumlah AsetTotal Assets

Jt US$ / Mn US$

2015

275,49

247,09

222,98

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities

Jt US$ / Mn US$

2014 347,97

206,83

209,37

PendapatanRevenues

Jt US$ / Mn US$

66,68

Laba KotorGross Profit

Jt US$ / Mn US$

40,22

9,73

16,09

Laba OperasiOperating Income

Jt US$ / Mn US$

2014 192,24

178,28

170,45

Jumlah EkuitasTotal Equity

Jt US$ / Mn US$

2015

2015

2016

467,73

425,37

393,43

2016

2014

2015 29,14

34,87

Page 8: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

1312 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Kontrak Pertambangan / Contract Mining

Rekayasa & Manajemen Konstruksi /Engineering & Construction Management

Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas / Logistic and Support Oil & Gas Services

Yang Lain / Others

Jumlah / Total

356,76

2,27

26,47

-

385,49

268,51

14,94

29,21

0,82

312,83

312,24

14,74

33,12

-

360,10

294,19

18,15

35,62

-

347,97

54,61

33,49

10,82

1,08

100,00

146,35

26,73

32,94

0,82

206,83

114,33

70,12

22,66

2,26

209,37

Keterangan / Information- Dalam juta dollar / in million US$

Pendapatan Usaha Per Lini BisnisRevenue Per Business Line

Keterangan / Description 201320125 Year

Average 2014 2015 2016 % Portion to Total Revenue

Kontrak Pertambangan /Contract Mining

Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas / Logistic and Support Oil & Gas Services

Yang Lain /Others

Rekayasa & Manajemen Konstruksi / Engineering & Construction Management

54,61% 33,49% 10,82% 1,08%

INFORMASI SAHAM Shares Information

Volume Transaksi Saham Harian /Daily Stock Transaction Volume

Harga Penutupan Saham Harian / Daily Stock Closing Price

25.000.000 1.000

900

800

700

600

500

400

300

200

100

20.000.000

15.000.000

10.000.000

5.000.000

2015 2016

Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun

Jul

Aug Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun

Jul

Aug Sep

Oct

Nov

Dec

Grafik Perdagangan Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2015 - 2016 / Trading of PT Petrosea Tbk’s (PTRO) Shares on The Indonesia Stock Exchange (IDX) Year 2015 - 2016

785

443

290

290

458

480

535

720

760

443

290

271

275

397

474

530

945

795

456

351

570

615

690

955

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.00

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.000

28.856.000

27.897.300

27.297.900

25.350.200

14.008.033

47.033.067

32.861.067

41.659.233

8.952

11.914

7.007

4.727

2.865

7.322

4.881

7.398

8.131.421.333

6.069.689.900

3.191.332.133

2.678.459.700

5.646.574.500

24.861.125.267

18.893.556.233

31.605.357.833

791.754.925.000

446.812.015.000

292.495.450.000

292.495.450.000

461.941.090.000

484.130.400.000

539.603.675.000

726.195.600.000

Tahun /Year

Jumlah Lembar Saham /

Total Share

Kapitalisai Pasar (Rp) / Market Capitalization

(Rp)Volume Transaksi

(Lembar) / Transaction

Volume (Share)

Harga Saham / Share Price Peredaran Saham di Pasar Reguler / Transaction in Regular Market

Frekuensi (x) /Frequency (Times)

Tertinggi /Highest

Nilai (Rp) / Value (Rp)

Terendah /Lowest

Penutupan /Closing

TW 1 / 1Q

TW 2 / 2Q

TW 3 / 3Q

TW 4 / 4Q

TW 1 / 1Q

TW 2 / 2Q

TW 3 / 3Q

TW 4 / 4Q

2015

2016

Kinerja Saham 2015-2016Share Performance 2015-2016

Page 9: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

1514 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

AKSI KORPORASICorporate Actions

Pada tanggal 14 Juni 2016, Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya PT POSB Infrastructure Indonesia, telah mendirikan anak perusahaan baru dan telah memperoleh status badan hukum, dengan nama PT POSB Reksabumi Indonesia, yang bergerak di bidang pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan limbah non B3.

Perusahaan memiliki 4.995 saham atau sebesar 99% dan sisanya sebesar 5 saham atau 1% dimiliki oleh PT POSB Infrastructure Indonesia.

On June 14, 2016, the Company through its subsidiary PT POSB Infrastructure Indonesia has established new subsidiary and has obtained legal status, named PT POSB Reksabumi Indonesia, which engaged in Hazardous Toxic Material (B3) waste management and Non Hazardous Toxic Material (Non-B3).

The Company recorded 4,995 stake or 99% ownership and the balance of 5 shares or 1% was owned by PT POSB Infrastructure Indonesia.

Selama tahun buku 2016, Perusahaan tidak dikenakan suspensi ataupun delisting oleh regulator di Indonesia.

During the fiscal year 2016, the Company is not subject to suspension or delisting by regulators in Indonesia.

SUSPENSI DAN/ATAU DELISTINGSuspension and/or Delisting

PERISTIWA DI TAHUN 2016Events in 2016

Petrosea Mengadakan Perjanjian Sewa Logistik & Jasa Dengan PT Saipem Indonesia

Pada tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan dan PT Saipem Indonesia mengadakan perjanjian untuk sewa logistik dan jasa yang berhubungan scarabeo 7 drilling sebesar Rp 8.920 juta Target penyelesaian kontrak pada tanggal 30 Juni 2017.

Petrosea & PT Anzawara Satria Mengadakan Perjanjian Pemindahan Lapisan Tanah Penutup

Pada tanggal 11 Januari 2016, Perusahaan dan PT Anzawara Satria mengadakan perjanjian pemindahan lapisan tanah penutup di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan senilai Rp 622 milyar dan berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2019. Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup, sewa peralatan bergerak dan personel, dan pengangkutan batubara di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Petrosea & PT Saipem Indonesia Entered Into Rental Of Logistics Base and Related Services

On January 1, 2016, the Company and PT Saipem Indonesia entered into rental of logistics base and related services for scarabeo 7 drilling project amounting to Rp 8,920 million. The target completion of contract dated on June 30, 2017.

Petrosea & PT Anzawara Satria Entered into Overburden Removal Agreement

On January 11, 2016, the Company and PT Anzawara Satria entered into overburden removal agreement in Tanah Bumbu, South Kalimantan amounting to Rp 622 billion and effective for three years until year 2019. The scope encompasses overburden removal, hire of mobile plant and personnel and coal hauling in Tanah Bumbu, South Kalimantan.

Petrosea & BHP Billiton Mengadakan Perjanjian Penyelesaian dan Revisi Nilai Kontrak

Pada tanggal 7 Maret 2016, Perusahaan dan BHP Billiton mengadakan perjanjian penyelesaian dan revisi nilai kontrak menjadi US$ 15 juta. Perusahaan telah menyelesaikan kontrak tersebut.

Pemerintah Menunjuk Petrosea Menjadi Operator Pusat Logistik Berikat

Pada tanggal 10 Maret 2016, pemerintah menunjuk Perusahaan menjadi operator Pusat Logistik Berikat (PLB) yang pertama di Indonesia, serta sekaligus menjadi program percontohan.

Petrosea & BHP Billition Entered into Settlement Agreement and Revised The Value of Contract

On March 7, 2016, the Company and BHP Billition entered into settlement agreement and revised the value of contract amounting to US$ 15 million. The Company has completed this contract.

The Government Appoints Petrosea as a Bonded Logistics Center Operator

On March 10, 2016, the government has appointed the Company as the operator in Bonded Logistics Center (PLB). This will be the first PLB in Indonesia and is the pilot project.

JANUARI / JANUARY

MARET / MARCH

Page 10: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

1716 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Petrosea & ConocoPhillips (Grissik) Ltd., Menandatangani Perjanjian Pengadaan Earthwork, Jalan dan Drainase

Pada tanggal 12 Mei 2016, Perusahaan dan ConocoPhillips (Grissik) Ltd., menandatangani Perjanjian pengadaan earthwork, jalan, dan drainase untuk Proyek Kompresi Suban senilai Rp 40.200 juta di Suban, Sumatera Selatan. Perjanjian ini efektif mulai 5 Juni 2016 yang telah berakhir pada tanggal 29 Desember 2016.

Petrosea & PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua Menandatangani Perjanjian Jasa Pertambangan

Pada tanggal 13 Mei 2016, Perusahaan dan PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua menandatangani perjanjian jasa pertambangan, sewa peralatan dan personel pada area PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua, Salam Baris, Tapin, Kalimantan Selatan dengan volume produksi 28 juta BCM lapisan tanah penutup dan 6,5 juta ton batubara per tahun. Perjanjian ini efektif mulai 6 Juni 2016 untuk jangka waktu empat tahun.

Petrosea & PT Lamurindo menandatangani perjanjian kontrak untuk jasa Pendukung Operasi Shore base

Pada tanggal 24 Mei 2016, Perusahaan dan PT Lamurindo menandatangani perjanjian kontrak untuk jasa pendukung operasi shore base yaitu sewa beberapa fasilitas. Nilai kontrak adalah sebesar Rp 13,3 milyar dengan masa kontrak selasa 36 bulan sampai tahun 2019. Kontrak ini dilakukan melalui fasilitas Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan Timur.

Petrosea & ConocoPhillips (Grissik) Ltd., Entered into a Provision Earthwork, Road and Drainage

On May 12, 2016, the Company and ConocoPhillips (Grissik) Ltd, entered into a provision earthwork, road and drainage for Suban Compression Project agreement amounting to Rp 40,200 million in Suban, Sumatera Selatan. This agreement is effective start at June 5, 2016, which is going to be expired on December 29, 2016.

Petrosea & PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua Entered into Agreement Mining Services

On May 13, 2016, the Company and PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua entered into agreement mining services, rental of heavy equipment and personnel in area PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua, Salam Baris, Tapin, South Kalimantan with production volume 28 million BCM overburden and 6.5 million tons of coal per annum. This agreement effective start at June 6, 2016 for a period of four years.

Petrosea & PT Lamurindo, signed contract for Provision of Shore Base Services.

On May 24, 2016, the Company and PT Lamurindo, signed contract for Provision of Shore Base Services. The total contract value is Rp 13.3 billion with contract duration for 36 months until year 2019. This contract executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan.

Petrosea & PT Newmont Nusa Tenggara, Menandatangani Perjanjian EPCM of Re-Feed Conveyor and Conveyor Extension

Pada tanggal 18 Maret 2016, Perusahaan dan PT Newmont Nusa Tenggara, menandatangani perjanjian EPCM of Re-Feed Conveyor and Conveyor Extension di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat senilai Rp 29.029 juta. Perjanjian ini efektif mulai 5 Juni 2016 dan telah berakhir pada tanggal 30 November 2016.

Petrosea & PT Newmont Nusa Tenggara, Entered Into EPCM of Re-Feed Conveyor and Conveyor Extension

On March 18, 2016, the Company and PT Newmont Nusa Tenggara, entered into EPCM of Re-Feed Conveyor and Conveyor Extension amounting to Rp 29,029 million in Sumbawa Island, West Nusa Tenggara. This agreement is effective start at June 5, 2016, which expired on November 30, 2016.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa Serta Paparan Publik

Pada tanggal 20 April 2016, Petrosea mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa serta Paparan Publik.

The Annual & Extraordinary General Meeting of Shareholders and Public Expose

On April 20, 2016, Petrosea held its Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders and Public Expose.

APRIL / APRIL

MEI / MAY

Page 11: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

1918 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Petrosea & BUT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company Menandatangani Perjanjian Kontrak Jasa Untuk Jasa Pendukung Pangkalan Tepi Pantai

Pada tanggal 25 November 2016, Perusahaan dan BUT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company menandatangani perjanjian kontrak jasa untuk Jasa Pendukung Pangkalan Tepi Pantai untuk pengeboran sumur Parang, di Kalimantan Utara senilai Rp 21.351 juta. Perjanjian ini akan berlangsung 24 bulan dan akan berakhir tanggal 24 November 2018.

Petrosea & BUT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company Signed Services Contract For Provision of Onshore Base Support Services

On November 25, 2016, the Company and BUT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company signed services contract for provision of onshore base support services for Parang well drilling in North Kalimantan. The total contract value is Rp 21,351 million, with 24 months contract duration which is going to be expired on November 24, 2018.

Petrosea & PT Kimco Armindo Telah Menandatangani Perjanjian Jasa Pertambangan Pemindahan Tanah Penutup

Pada tanggal 11 November 2016, Perusahaan dan PT Kimco Armindo telah menandatangani Perjanjian jasa pertambangan pemindahan tanah penutup sebesar Rp 1.566 milyar dengan jangka waktu tiga tahun.

Petrosea & PT Kimco Armindo Signed Overburden Removal Mining Services Agreement

On November 11, 2016, the Company and PT Kimco Armindo signed Overburden removal mining services agreement with amounting to Rp 1,566 billion in duration three years.

NOVEMBER / NOVEMBER

Petrosea & PT Indoasia Cemerlang Menandatangani Amandemen Perjanjian Pemindahan Tanah Tertutup

Pada tanggal 16 September 2016, Perusahaan dan PT Indoasia Cemerlang menandatangani amandemen perjanjian pemindahan tanah tertutup yang mencakup perpanjangan kontrak dan penambahan volume produksi.

Petrosea & PT Indoasia Cemerlang Entered Into Agreement Amendment Overburden Removal

On September 16, 2016, the Company and PT Indoasia Cemerlang entered into agreement amendment overburden removal regarding extention of expiration date of the contract and addition production volume

SEPTEMBER / SEPTEMBER

Petrosea & PT Indonesia Bulk Terminal Menandatangani Perjanjian Pekerjaan Perbaikan Dermaga Ekspor Batubara

Pada tanggal 1 Agustus 2016, Perusahaan dan PT Indonesia Bulk Terminal menandatangani perjanjian pekerjaan perbaikan dermaga ekspor batubara di Pulau Laut, Kalimantan Selatan, senilai Rp 53.231 juta. Perjanjian ini untuk jangka waktu 130 hari terhitung dari tanggal efektif.

Petrosea & PT Indonesia Bulk Terminal Entered Into Agreement Assessment, Repair and Construction of Damaged Coal Export Jetty

On August 1, 2016, the Company and PT Indonesia Bulk Terminal entered into agreement assessment, repair, and construction of damaged coal export jetty in Pulau Laut, South Kalimantan, amounting to Rp 53,231 million. This agreement during 130 days calculated from the commencement date.

AGUSTUS / AUGUST

Page 12: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

2120 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Laporan Presiden Direktur /Report From The President Director

22 34 Laporan Presiden Komisaris /Report From The President Commissioner

LAPORAN MANAJEMENManagement Reports

Page 13: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

2322 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

HANIFA INDRADJAYAPresiden Direktur President Director

LAPORAN PRESIDEN DIREKTURReport From The President Director

Dear Valued Shareholders,

It is my pleasure to report to you that Petrosea’s 2016 performance has shown marked improvements - both financially and operationally, which give credence to the strategy that we have been pursuing over the past two years. We started 2016 with many difficult challenges in various aspects of our business. However, with improvements in operation costs management, diligence in capital planning, a fresh approach to expand or win new businesses, along with our high standard of proficiency and our professionalism, we have proven that we can succeed in the face of adversity.

2016 Performance

Despite the challenges, our achievements in 2016 were indications of change, heralding the pivot Petrosea has made to better ensure improved performance in the future. We are still confident that our efficiency initiatives, business diversification, strategy, and all the hard work that our highly skilled human capital is putting in would provide the foundation upon which we will collectively take Petrosea’s performance forward. Although starting 2016 in the midst of a weakening demand in the Contract Mining segment, we somehow still managed to post an increase in revenue of 1.23% to US$ 209.37 million from US$ 206.83 million in 2015.

Para Pemegang Saham yang Kami Hormati,

Perkenankan saya untuk menyampaikan bahwa kinerja Petrosea pada 2016 telah memperlihatkan perbaikan nyata - baik dari sisi keuangan maupun operasional. Hal ini membuktikan ketepatan strategi yang kami jalankan selama dua tahun terakhir. Kami memulai tahun 2016 dengan tantangan yang cukup berat di berbagai aspek usaha yang kami jalani. Namun, dengan perbaikan dalam manajemen biaya operasional, disiplin perencanaan modal, pendekatan baru demi memperluas atau mendapatkan bisnis baru, serta standar kerja yang tinggi dan profesional, kami berhasil melewati situasi yang sulit.

Kinerja 2016

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pencapaian kami pada 2016 memperlihatkan perubahan yang dilakukan Petrosea untuk memastikan kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Kami percaya berbagai upaya efisiensi, diversifikasi usaha, strategi, serta kerja keras dari seluruh sumber daya manusia kami yang berkompetensi tinggi, telah menyiapkan landasan bagi kami untuk bersama-sama memajukan kinerja Petrosea kedepannya. Meskipun memulai tahun 2016 di tengah permintaan yang melemah pada segmen Kontrak Pertambangan, kami tetap mampu meraih peningkatan pendapatan sebesar 1,23% menjadi US$ 209,37 juta dari US$ 206,83 juta pada 2015.

Kami mendedikasikan upaya untuk mengubah kondisi internal secara luas demi meningkatkan kinerja. Kami juga terus berkomitmen tinggi untuk memenuhi bahkan melebihi ekspektasi seluruh pelanggan kami. Kami siap untuk terus maju dan mencatat perbaikan kinerja yang lebih baik.

We dedicated efforts to turn our internal conditions around that led to improved performance. We continue exhibited our deep commitment to the agreements with our customers. We are ready to move forward and deliver stronger results.

Page 14: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

2524 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

It is also important for me to point out that, in terms of costs, we managed to exert better control over our direct costs by optimizing the competencies of our people, among others our asset management team in maintaining and mobilizing idle assets. By doing so, those assets could be deployed and operated efficiently as the opportunities arise. In total, we lowered our direct costs by 1.80% year-on-year from US$ 177.69 million to US$ 174.50 million. As the result, we recorded a 19.66% year-on-year increase in our gross profits from US$ 29.14 million to US$ 34.87 million.

Efficiency efforts were also directed at operation overheads and indirect expenses. Administration expenses was down 3.25% from US$ 19.41 million to US$ 18.78 million. However, we had to perform asset refurbishment and to make provision for losses in receivables amounted to US$ 11.18 million, which was up by 50.27% from US$ 7.44 million. Overall, we still posted loss before tax of US$ 8.80 million, which was an improvement from US$ 9.58 million in 2015. Our net loss after tax was US$ 7.83 million, also an improvement from 2015 when we recorded a net loss of US$ 12.69 million.

Stronger revenues provided a stronger base for our working capital as well. Our cash position was at US$ 66.43 million, up 24.00% from US$ 53.57 million in 2015. In line with the lower volume in the Contract Mining segment, coupled with some adjustments in our business focus, our capital expenditures also decreased significantly by 75.3% year-on-year from US$ 40.85 million to US$ 17.78 million, with equipment refurbishment accounting for the largest proportion of the spending.

In 2016, our Contract Mining business line recorded a decrease in overburden removal volume of 13.07% from 65.95 million BCM in 2015 to 57.30 million BCM, of which 27.95 million BCM came from the Kideco Jaya Agung project, 7.62 million BCM from the Tabang project, 11.13 million BCM from the Indoasia Cemerlang project, 1.79 million BCM from the Anzawara Satria project and 8.84 million BCM from the Binuang Mitra Bersama project. We had, however, forecast a lower contribution from this segment from

Perlu juga saya sampaikan bahwa dalam hal biaya, kami berhasil menerapkan pengendalian biaya langsung yang lebih baik dengan mengoptimalkan kompetensi karyawan, salah satunya tim manajemen aset dalam memelihara dan memanfaatkan aset idle. Hasilnya, aset digunakan dan dijalankan dengan efisien mengikuti seluruh peluang yang ada. Secara total, kami menurunkan biaya langsung sebesar 1,80% year-on-year dari US$ 177,69 juta menjadi US$ 174,50 juta. Dengan demikian, kami mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 19,66% year-on-year dari US$ 29,14 juta menjadi US$ 34,87 juta.

Upaya efisiensi juga kami kerahkan untuk biaya overhead operasional dan biaya-biaya tidak langsung. Biaya administasi turun 3,25% dari US$ 19,41 juta menjadi US$ 18,78juta, namun kami harus melaksanakan peremajaan aset serta menyisihkan cadangan untuk kerugian penurunan nilai piutang tak tertagih senilai US$ 11,18 juta atau naik sebesar 50,27% dari US$ 7,44 juta pada 2015. Secara keseluruhan, kami masih mencatat kerugian sebelum pajak sebesar US$ 8,80 juta, membaik dari US$ 9,58 juta pada 2015. Rugi bersih setelah pajak senilai US$ 7,83 juta juga merupakan perbaikan dari kerugian bersih sebesar US$ 12,69 juta pada tahun 2015.

Pendapatan yang lebih tinggi memberikan basis yang lebih kuat untuk modal kerja kami. Posisi kas berada pada US$ 66.43 juta, naik 24,00% dari US$ 53,57 juta pada 2015. Sejalan dengan menurunnya volume di segmen Kontrak Pertambangan dan penyesuaian fokus usaha, belanja modal kami juga menurun secara signifikan sebesar 75,3 % year-on-year dari US$ 40,85 juta menjadi US$ 17,78 juta, dengan peremajaan peralatan mengambil porsi belanja modal terbesar.

Pada tahun 2016, lini bisnis Kotrak Pertambangan kami, mencatat penurunan volume pemindahan lapisan tanah penutup sebesar 13,07% dari 65,95 juta BCM pada 2015 menjadi 57,30 juta BCM yang terdiri dari 27,95 juta BCM dari proyek Kideco Jaya Agung, 7,62 juta BCM dari proyek Tabang, 11,13 juta BCM dari proyek Indoasia Cemerlang, 1,79 juta BCM dari proyek Anzawara Satria dan 8,84 million BCM dari proyek Binuang Mitra Bersama. Sebelumnya, kami memang telah memperkirakan kontribusi yang

70.8% to 51.7%. Considering the circumstances, we understood that mine owners had to grapple with lower selling prices, which will not see a rebound to pre-2013 trends.

Consequently, revenue contribution from Contract Mining decreased to US$ 114.33 million compared to US$ 146.35 million in 2015. However, amid a tough year for the industry in general, Petrosea still managed to secure two new contracts in South Kalimantan. By early January 2016 Petrosea signed an agreement with PT Anzawara Satria for overburden removal, mining and coal transporting to port at the Sebamban mining site. This three-year agreement is estimated to bring in Rp 622 billion in revenues. The second contract was signed in mid May 2016 with Binuang Mitra Bersama for overburden removal and coal mining work at the Block Two Binuang, for a four year contract with an estimated revenue of Rp 2,577 billion.

Furthermore, during the reporting year, Contract Mining’s current projects performances are signified by mixed results. In 2016, the Kideco Jaya Agung project coal output decreased by 9.61% to only 6.87million tons, while the volume of overburden removal decreased by 33.37% to 27.95 million BCM due to PT Kideco Jaya Agung’s decision to lower its production output in 2016 coal output from the Tabang project in 2016 reached 5.94 million tons and overburden removal reached 7.62 million BCM. Applying more productive and efficient work methods, the performance of Tabang project managed to exceed its target in both production volume and cost. The Indoasia Cemerlang project in 2016 posted 2.46 million tons of coal output and 11.13 million BCM of overburden removal volume. In mid-2016, PT Indoasia Cemerlang and Petrosea agreed to extend the project for another year until 2017. In 2016, the Anzawara Satria project coal output in 2016 stood at 0.26 million tons and overburden removal volume at 1.79 million BCM. Coal output at the Binuang Mitra Bersama project in 2016 was 1.14 million tons and overburden removal reached 8.84 million BCM.

lebih rendah dari segmen ini, dari 70,8% ke 51,7%. Menimbang situasi saat itu, kami memahami bahwa para pemilik tambang harus menghadapi tantangan harga jual yang lebih rendah yang belum akan kembali ke trend sebelum tahun 2013.

Dengan demikian, kontribusi Kontrak Pertambangan turun menjadi US$ 114,33 juta dibandingkan dengan US$ 146,35 juta pada tahun 2015. Namun demikian, di tengah tahun yang sulit bagi industri secara umum, Petrosea berhasil mendapakan dua kontrak baru di Kalimantan Selatan. Pada awal Januari 2016, Petrosea menandatangani agreement dengan PT Anzawara Satria untuk pemindahan lapisan tanah penutup, penambangan dan pengiriman batubara ke pelabuhan di lokasi tambang Sebamban. Kontrak tiga tahun ini diperkirakan akan menyumbang pendapatan sebesar Rp 622 miliar. Kontrak kedua ditandantangai pada pertengahan Mei 2016 dengan Binuang Mitra Bersama, yang mencakup pemindahan lapisan penutup dan tambang batubara di Binuang Blok Dua selama empat tahun dengan perkiraan pendapatan sebesar Rp 2.577 miliar.

Selanjutnya, dalam masa pelaporan ini, kinerja proyek-proyek Kontrak Pertambangan yang ada memperlihatkan hasil yang beragam. Pada tahun 2016, hasil produksi proyek Kideco Jaya Agung turun 9,61% menjadi 6,87 juta ton, sementara volume pemindahan lapisan tanah penutup turun 33,37% menjadi 27,95 juta BCM, mengikuti keputusan PT Kideco Jaya Agung untuk menurunkan volume produksinya selama tahun 2016. Volume produksi batubara dan pemindahan lapisan penutup di proyek Tabang pada 2016 mencapai 5,94juta ton dan 7,62 juta BCM. Melalui penerapan metode kerja yang lebih produktif dan efisien, kinerja proyek Tabang mampu melampaui target volume produksi dan biaya. Proyek Indoasia Cemerlang, mencatat 2,46 juta ton produksi batubara dan 11,13 juta BCM pemindahan lapisan tanah penutup. Pada pertengahan 2016, PT Indoasia Cemerlang dan Petrosea setuju memperpanjang proyek hingga 2017. Pada 2016, proyek Anzawara Satria memproduksi 0,26 juta ton batubara dan 1,79 juta BCM volume pemindahan lapisan tanah penutup. Sementara itu, produksi batubara proyek Binuang Mitra Bersama pada 2016 adalah 1,14 juta ton batubara dengan 8,84juta BCM volume pemindahan lapisan tanah penutup.

Page 15: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

2726 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

At the same time, our efforts to redeploy idle assets, combined with our efforts to leverage our expertise in mining infrastructures and construction were proven fruitful. As a part of our differentiation strategy, we have succeeded to significantly grow the revenues of our Engineering & Construction Management (ECM) business line, which posted outstanding growth of 162.33% from US$ 26.73 million to US$ 70.12 million. A multi-year contract from our client, PT Freeport Indonesia in Papua and another infrastructure contract from PT Newmont Nusa Tenggara in Sumbawa, contributed to this improvement. This is a testament to our commitment to seek long-term partnerships and our dedication to serve our clients, which have earned us their trust and loyalty.

With PT Freeport Indonesia, we initially entered into an agreement on June 30, 2015. The four-year contract worth US$ 158 million is for a levee construction project located in the east of their mine site. Meanwhile, with PT Newmont Nusa Tenggara, we signed a deal worth nearly Rp 29 billion for ECM and procurement. Under the nine months contract, we performed conveyor reinstallation and length extension to increase its production capacity.

In 2016, ECM also secured a number of other contracts, amongst others with ConocoPhillips (Grissik) Ltd. - we executed an agreement for eight months contract with a value of Rp 40 billion covered engineering, procurement and construction for soil and road work as well as drainage construction for the Compression project in Suban, South Sumatera. We also secured a Rp 53 billion contract with PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) for five months contract covering engineering, procurement and construction works for the assessment, repair and reconstruction of the IBT coal export jetty in Pulau Laut, South Kalimantan. The project was completed one month ahead of schedule.

Our other business line, Logistic and Support Oil & Gas Services also known as Petrosea Logistics & Support Services (PLSS), posted 31.21% lower revenues

Pada saat yang sama, upaya kami menata ulang aset idle, digabungkan dengan upaya memanfaatkan lebih jauh keahlian kami di bidang infrastruktur dan konstruksi pertambangan terbukti berhasil. Sebagai bagian dari strategi diferensiasi, kami mampu menumbuhkan secara signifikan pendapatan dari segmen Rekayasa & Manajemen Konstruksi (ECM), yaitu 162,33% dari US$ 26,73 juta menjadi US$ 70,12 juta. Kontrak untuk beberapa tahun ke depan dari klien kami, yaitu PT Freeport Indonesia di Papua serta kontrak infrastruktur lainnya dengan PT Newmont Nusa Tenggara di Sumbawa turut menyumbang pada peningkatan ini. Inilah bukti komitmen kami terhadap kemitraan jangka panjang dan dedikasi kami untuk memberikan pelayanan terbaik yang memberikan kepercayaan dan kesetiaan para klien kepada Petrosea. Dengan PT Freeport Indonesia, perjanjian sepanjang empat tahun ditandatangani pada 30 Juni 2015. Bernilai US$ 158 juta, perjanjian meliputi proyek pembangunan tanggul yang terletak di area timur lokasi tambang mereka. Sementara itu dengan PT Newmont Nusa Tenggara, kami menandatangani perjanjian senilai hampir Rp 29 miliar untuk ECM dan pengadaan. Dengan kontrak selama sembilan bulan, kami melaksanakan pekerjaan pemasangan ulang dan perpanjangan conveyor untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Pada tahun 2016, ECM juga mendapatkan sejumlah kontrak baru, antara lain dengan ConocoPhillips (Grissik) Ltd. – kami menandatangani kontrak selama delapan bulan senilai Rp 40 miliar untuk rekayasa, pengadaan dan konstruksi pekerjaan tanah dan jalan serta konstruksi drainase pada proyek Compression di Suban, Sumatera Selatan. Kami juga mendapatkan kontrak senilai Rp 53 miliar dengan PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) untuk pekerjaan selama lima bulan yang meliputi rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk penilaian, perbaikan dan rekonstruksi dermaga ekspor batubara IBT di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Proyek ini berhasil diselesaikan satu bulan lebih cepat dari jadwal yang ditentukan sebelumnya.

Lini bisnis kami lainnya, yaitu Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas atau disebut dengan Petrosea Logistics & Support Services (PLSS),

from US$ 32.94 million in 2015 to US$ 22.66 million in 2016, a reflection of the sluggishness in the oil & gas sector. However, the government has been taking necessary measures to improve the overall condition of this sector and we are hopeful that we will see PLSS’ contribution increase in the future.

Given the relatively difficult market condition, PLSS took the initiative to identify other revenue sources to boost value. PLSS initiatives included expanding its services to eastern Indonesia, establishing an entity that will be focusing on waste management and becoming a Bonded Logistics Center (PLB) operator.

Taking the role as a PLB operator was one of PLSS’ strategic steps in 2016. The PLB development was in fact one of the government’s many policies set forth in the Second Economic Package and is aimed at positioning Indonesia as Asia Pacific’s logistics hub. For businesses, the PLB is necessary to support the storage of imported and exported goods in Indonesia. Currently, Petrosea manages its PLB facility in Tanjung Batu, Balikpapan, East Kalimantan. There will be further PLB developments in Marunda, North Jakarta.

In 2016 PLSS was able to secure new and extended contracts. Among them, rental cargo container unit and mobilization with PT Holcim Indonesia – Geocycle to support Santos drilling campaign in the Banyuwangi area, and the use of PLB facilities by oil & gas contractors to support deep-water drilling programs and preparation of next operations in the region. One of the activities was to mobilize and maintain the Hakuryu 10 jackup rig owned by Japan Drilling Indonesia and Scarabeo-7 offshore drilling rig owned by Saipem Indonesia. Throughout the year, as PLB operator, Petrosea has reached 70% target set out by the goverment.

mencatat penurunan pendapatan sebesar 31,21% dari US$ 32,94 juta pada tahun 2015 menjadi US$ 22,66 juta pada tahun 2016, yang mencerminkan kelesuan di sektor minyak & gas. Namun, pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi sektor ini secara keseluruhan yang membuat kami yakin bahwa kontribusi PLSS di masa mendatang akan tumbuh.

Menimbang situasi pasar yang sedang sulit tersebut, PLSS berinisiatif untuk mengidentifikasi sumber pendapatan lain demi meningkatkan nilainya. Inisiatif ini termasuk perluasan layanan ke wilayah Indonesia timur, membentuk entitas usaha yang fokus pada pengelolaan limbah dan menjadi operator Pusat Logistik Berikat (PLB).

Berperan sebagai operator PLB adalah salah satu langkah strategis PLSS pada tahun 2016. Pengembangan PLB adalah satu dari sekian banyak kebijakan pemerintah dalam Paket Kebijakan Ekonomi II yang bertujuan untuk memposisikan Indonesia sebagai pusat logistik di kawasan Asia Pasifik. Untuk dunia usaha, PLB memang dibutuhkan sebagai sarana penyimpanan barang impor dan ekspor di Indonesia. Saat ini, Petrosea dipercaya mengelola PLB di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur. Akan ada rencana pengembangan PLB lainnya di Marunda, Jakarta Utara.

Pada tahun 2016, PLSS berhasil mendapatkan kontrak baru dan memperpanjang kontrak lama, antara lain rental cargo container unit dan mobilisasi dengan PT Holcim Indonesia – Geocycle untuk mendukung kegiatan pengeboran Santos di wilayah Bayuwangi, dan penggunaan fasilitas PLB oleh kontraktor minyak & gas untuk mendukung program pengeboran bawah laut serta persiapan operasional lainnya. Salah satu kegiatannya adalah mobilisasi dan pemeliharaan jackup rig Hakuryu 10 milik Japan Drilling Indonesia dan Scarabeo-7, offshore drilling rig milik Saipem Indonesia. Selama tahun 2016, sebagai operator PLB, Petrosea sudah mencapai 70% dari target yang ditetapkan pemerintah.

Page 16: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

2928 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

PLSS also secured a new contract for shorebase services provisioning with BUT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC), a subsidiary of PT Pertamina Hulu Energi, an upstream subsidiary of state energy company Pertamina, to support offshore drilling activities in Nunukan Block, North Kalimantan. Another contract was for logistics services with ENSCO.

These notable achievements in 2016 are the result of our success in executing the two main tenets of our strategy, namely business diversification and continued efficiency. As part of our diversification efforts, we scaled up our ECM and logistic businesses whilst gradually cutting our reliance on contract mining. Simultaneously, through efficiency efforts we successfully reduced our expenses, making them more in line with our needs.

In addition to our business line performance, I am also very proud of our achievement in HSE. With regards to safety, in 2016 we achieved a new milestone of 41 million man hours LTI Free, a clear indication that work safety, health and environment have always been our top priority. Furthermore, this achievement demonstrated Petrosea’s extensive knowledge and know-how, as well as almost religious adherence to the highest HSE standards.

Another aspect that was proven to be crucial to our strategy’s success was our commitment to treat our clients as partners in achieving long-term mutually beneficial outcomes. We have long moved away from being just another contractor and instead have become a partner that can offer end-to-end solutions to our clients.

Corporate Governance

In terms of corporate governance, Petrosea has shown its continued commitment in applying Good Corporate Governance (GCG) principles. We have established a Code of Conduct that is applicable to the Board of Directors and employees. We also continue to improve our internal control to ensure that our work environment is conducive for our employees

PLSS juga mendapatkan kontrak baru untuk penyediaan layanan shorebase dengan BUT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi yang merupakan anak usaha dari perusahaan energi negara, Pertamina untuk mendukung kegiatan pengeboran lepas pantai di Blok Nunukan, Kalimantan Utara. Selain itu, ada juga kontrak layanan logistik dengan ENSCO.

Pencapaian tersebut adalah hasil dari penerapan dua strategi utama Petrosea, yaitu diversifikasi usaha dan upaya efisiensi yang berkelanjutan. Lini bisnis ECM dan logistik terus diperluas sebagai bagian dari upaya mengurangi ketergantungan kita terhadap Kontrak Pertambangan. Secara bersamaan, melalui upaya efisiensi, kami berhasil menurunkan pengeluaran dan menyesuaikannya dengan kebutuhan Perusahaan.

Di samping kinerja segmen usaha, saya juga sangat bangga terhadap pencapaian kami di bidang K3L. Dalam hal keselamatan, pada 2016 kami mencapai rekor keselamatan baru, yaitu 41 juta jam kerja tanpa kecelakaan yang mengakibatkan hari kerja hilang. Hal ini jelas menandakan bahwa keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan senantiasa menjadi prioritas utama kami. Selain itu, pencapaian ini menunjukkan pengetahuan dan keahlian luas yang dimiliki Petrosea serta ketaatannya dalam mengimplementasikan standar K3L tertinggi.

Aspek lain yang tak kalah penting dalam keberhasilan strategi kami adalah, komitmen untuk menjadikan klien kami sebagai mitra demi mencapai pertumbuhan bersama dalam jangka panjang. Kami telah lama berubah dari hanya sekedar kontraktor menjadi rekan yang dapat memberikan solusi menyeluruh kepada klien kami.

Tata Kelola Perusahaan

Dalam hal tata kelola, Petrosea terus berkomitmen untuk menjalankan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG). Hal ini diwujudkan dalam Panduan Berperilaku yang wajib dipatuhi oleh Direksi dan seluruh karyawan. Kami juga terus meningkatkan kualitas pengawasan internal, yang memungkinkan seluruh jajaran secara konsisten mematuhi aturan

to consistently comply with our rules and regulations. In terms of Good Corporate Governance structure, Petrosea follows the regulations by establishing the Corporate Secretary function as well as committees under the Board of Commissioners, to ensure robust Good Corporate Governance implementation.

Corporate Social Responsibility

We realize that our business has impacts on communities and the environment. As a responsible entity, we comprehensively mitigate all environmental and social impacts as we seek to conserve the environment whilst making sure that our presence has value for the communities. To that end, we carry out integrated CSR programs focusing on education, health, economic empowerment and the environment. Our aim is to develop their productivity and help community members achieve higher living standards.

In line with this commitment, in 2016 we continued our programs in those areas. In education, other than providing training for teachers, repairing school facilities and organizing IT workshops, we also provided skill-specific training to local communities. In health, we organized free health check-ups and treatment events and campaigned for healthy lifestyles. We also supported local businesses through the Joint Business Group (KUBE) Jaya Murni to ensure they grow into a sound and independent business. Our activities and dedication to the communities demonstrate our underlying commitment to grow together with them.

Furthermore, the availability and skills of human capital are critical to our business, across all of our business lines. We are committed to professionally managing our employees from recruitment to career track development.

dan kebijakan yang berlaku. Secara struktur, Petrosea mematuhi regulasi dengan membentuk Sekretaris Perusahaan dan komite-komite dibawah Dewan Komisaris untuk memastikan implementasi Tata Kelola Perusahaan berjalan dengan baik.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Petrosea menyadari bahwa kegiatan usaha yang dijalankannya berdampak terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kami melaksanakan mitigasi penuh terhadap seluruh dampak yang ditimbulkan sebagai wujud komitmen kami terhadap kelestarian lingkungan dan memastikan masyarakat sekitar menerima manfaat dari kehadiran Perusahaan. Untuk itu, kami menjalankan program CSR terintegrasi dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan lingkungan agar masyarakat mampu berkembang menjadi lebih produktif dengan standar hidup yang semakin baik.

Selaras dengan komitmen ini, pada tahun 2016, kami meneruskan program-program di bidang tersebut. Pada bidang pendidikan, selain pelatihan untuk guru, perbaikan fasilitas sekolah dan pelatihan bidang TI, kami juga memberikan pelatihan ketrampilan kepada masyarakat setempat. Pada bidang kesehatan, kami menyediakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis serta terus melakukan kampanye gaya hidup sehat. Kami juga mendukung pengembangan usaha masyarakat melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Jaya Murni agar semakin berkembang dan mandiri. Komitmen dan dedikasi terhadap masyarakat sekitar tersebut, menunjukkan tekad kuat kami untuk tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan masyarakat sekitar.

Selain itu, ketersediaan dan kompetensi sumber daya manusia sangat penting bagi perkembangan usaha kami di seluruh lini bisnis. Kami memiliki komitmen untuk mengelola Karyawan kami secara profesional, dari proses rekrutmen sampai pengembangan jenjang karir.

Page 17: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

3130 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Our policy is to prioritize local hires and tap into the resource pools in our operational areas. We still adhere to this policy and about 60% of our total employees represent local workforce in our various sites. To enhance their knowledge and skills, we conduct training programs regularly.

Subsequently, we also seek to ensure an objective reward for our employees and provide clear career paths that will enhance motivation and create professional convenience among employees. We also maintain close industrial relations through the LKS Bipartite Forum, in which we communicate intensely with our employees.

Changes to the Composition of the Board of Directors

The shareholders have given their approval to the changes of the Board of Directors’ composition. During the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) and Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) which was held on April 20, 2016 in Jakarta, the meetings agreed to accept the resignation of Richard Bruce Ness as President Director due to the completion of his tenure, Ilda Harmyn as Vice President Director and David Edward Adams as Director. The meetings then agreed to appoint Hanifa Indradjaya as President Director and Ilda Harmyn as Director.

Appreciation

Concluding our report, I wish to convey our sincere thanks to our clients for the continued trust and cooperation. The generous trust has been a source of tremendous support during these challenging times and even more so when we turned our performance around in 2016. With the improvements that we have accomplished, we are now bolstered by a strong business foundation which will allow Petrosea to welcome new opportunities in the future with confidence.

I also would like to thank our Board of Commissioners for their support and guidance, which has been instrumental in the implementation of our strategy. To the management and our employees, I express my heartfelt gratitude for their hard work and dedication.

Finally, allow me to convey our appreciation to the shareholders, business partners and all stakeholders for their continued confidence in us.

Kami memiliki kebijakan untuk mengutamakan pekerja lokal di daerah operasi Perusahaan. Kami mempertahankan kebijakan ini, dimana sekitar 60% dari total Karyawan Petrosea mewakili pekerja lokal di berbagai lokasi proyek kami. Sementara itu, untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi, kami mengadakan program pelatihan secara rutin.

Selain pelatihan, kami memastikan pemberian insentif secara obyektif serta jenjang karir yang jelas yang akan meningkatkan motivasi dan menciptakan keyamanan bekerja bagi karyawan. Kami memelihara hubungan industrial yang baik melalui komunikasi intens dengan karyawan di forum LKS Bipartit.

Perubahan Komposisi Direksi

Para pemegang saham, telah menyetujui perubahan komposisi Direksi. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 20 April 2016 di Jakarta, rapat menerima pengunduran diri Richard Bruce Ness sebagai Presiden Direktur yang telah habis masa jabatannya, pengunduran diri Ilda Harmyn sebagai Wakil Presiden Direktur dan pengunduran diri David Edward Adams sebagai Direktur. Rapat kemudian menyetujui pengangkatan Hanifa Indradjaya sebagai Presiden Direktur dan Ilda Harmyn sebagai Direktur.

Apresiasi

Menutup laporan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang diberikan oleh para pelanggan selama ini. Berkat kepercayaan pelanggan tersebut, kami berhasil melalui tahun yang penuh tantangan dan bahkan mencatat perbaikan kinerja di tahun 2016 ini. Dengan perbaikan yang telah kita capai tersebut, kini kami memiliki fondasi usaha yang jauh lebih baik, yang memungkinkan Petrosea untuk menyambut seluruh peluang baru dengan lebih percaya diri.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dan arahan dari Dewan Komisaris sehingga kami dapat mengimplementasikan strategi dengan baik. Kepada manajemen dan karyawan, juga saya ucapkan terima kasih setulus-tulusnya atas kerja keras dan dedikasinya.

Akhir kata, perkenankan saya untuk menyampaikan apresiasi kepada pemegang saham, mitra kerja dan seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaannya selama ini.

HANIFA INDRADJAYAPresiden DirekturPresident Director

Tangerang Selatan, 21 Maret 2017South Tangerang, March 21, 2017

Atas Nama DireksiOn Behalf of the Board of Directors

Page 18: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

3332 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

HANIFA INDRADJAYAPresiden Direktur President Director

ILDA HARMYNDirektur Director

MOCHAMAD KURNIA ARIAWANDirektur Director

DIREKSIBoard of DirectorsDIREKSIBoard of Directors

RUSDIAWANDirektur Director

JOHANES ISPURNAWANDirektur IndependenIndependent Director

Page 19: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

3534 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

LAPORAN PRESIDEN KOMISARISReport From The President Commissioner

RICHARDBRUCE NESSPresiden Komisaris President Commissioner

Dear Shareholders,

Our industry showed hopeful signs of rebound in 2016, as OPEC members agreed to limit their production levels and the global economic growth. We also saw promising developments in the coal sector – with China lowering its production, coupled with stronger demand, coal prices started to increase halfway through the year.

Overall, these conditions made a positive impact upon Indonesia, which posted 5.02% economic growth, up from 4.88% in 2015. Driving this improvement were, amongst others, the implementation of basic infrastructure projects and the growth of domestic

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Pada tahun 2016, industri kita mulai menampakkan tanda-tanda pemulihan, didukung adanya kesepakatan pembatasan produksi para produsen minyak dalam OPEC dan pertumbuhan ekonomi global. Demikian juga dengan harga komoditas batubara yang mulai membaik akibat pembatasan produksi di China, bersamaan dengan tumbuhnya permintaan yang membuat harga terus membaik sejak pertengahan tahun.

Kondisi ini juga berdampak positif terhadap Indonesia, yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02%, dari 4,88% di tahun 2015. Realisasi proyek-proyek infrastruktur dasar dan tumbuhnya konsumsi domestik turut berkontribusi terhadap perbaikan

Petrosea berhasil mengatasi kondisi usaha di sektor energi dan mengantisipasi perbaikan di tahun-tahun mendatang. Kami terus berfokus pada tiga lini bisnis utama, dengan tujuan menciptakan portofolio yang lebih seimbang dan meraih pendapatan melalui diversifikasi usaha. Beradaptasi pada tantangan yang ada, Petrosea bertekad meraih peluang pertumbuhan terbaik sebagai pemain terdepan di bidangnya. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai inti Perusahaan, kami mampu meraih kinerja yang menggembirakan, termasuk menutup tahun dengan 41 juta jam kerja tanpa kecelakaan yang mengakibatkan jam kerja hilang, yang merupakan catatan prestasi yang membanggakan.

Petrosea has successfully overcome the challenges faced in the energy sector and anticipated further improvements of the business conditions in the years ahead. We continued to focus on our three main business lines, with an eye towards a more balanced portfolio and diversified revenue streams. Adapting to the challenges has put Petrosea on a solid footing and positioned the Company to capture growth opportunities as a leading player in our various business segments. The focus by fostering our Company’s core values we yielded outstanding results, including ending the year with 41 million man hours LTI Free, which is an extraordinary achievement.

Page 20: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

3736 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

consumption. The government also continued to make efforts to improve the business environment in the energy and mining sectors, spurring the sectors’ contributions to non-tax revenues.

Ahead of 2016, Petrosea had recognized this trend towards improvement as reflected in the Company’s business performance that is now moving with stronger, more robust fundamentals.

Board of Directors Performance

During 2016, the Board of Directors has appropriately applied the Company’s core values in the day-to-day operations of the Company. All targets of the Company’s contractual obligations were met, customer trust was maintained, and we achieved this performance while posting an outstanding safety record, with 41 million man hours LTI Free by the end of the year.

The achievements clearly reflected the Board of Directors’ success in providing clear direction, its insight in reading opportunities and its capability to manage all operations that far exceeded the mining and construction operational standards of the Company. As shown by our accomplishments in health and safety, Petrosea’s operations have become even more effective, efficient and safe.

Subsequently, business diversification and portfolio balancing strategies continued to progress as expected. Through diversification efforts, in which we sought to optimize our idle assets, Petrosea was able to control its costs, while increasing its sound cash position and at the same time significantly reduce its debt. Throughout the year, our portfolio has become more evenly spread in terms of business segments and geographical presence. As a result, we were ready to tap into emerging opportunities. Our financial performance confirmed this – our total revenues were up 1.23% to US$ 209.37 million after a drop by 40.56% in 2015.

kondisi ekonomi Indonesia tersebut. Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor energi dan pertambangan terhadap penerimaan negara bukan pajak, Pemerintah terus berupaya memperbaiki kondisi usaha di sektor ini.

Sebelum 2016, Petrosea telah mengantisipasi terjadinya perbaikan kondisi usaha, dimana saat ini Perusahaan mampu membukukan perbaikan kinerja serta memiliki fondasi yang lebih kuat.

Kinerja Direksi

Pada tahun 2016, Direksi mampu menerapkan seluruh nilai-nilai inti Perusahaan dalam menjalankan tugasnya. Seluruh kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dapat dipenuhi dan kepercayaan pelanggan terjaga. Terlebih lagi, Petrosea mampu mencapai prestasi ini dengan mencatatkan rekor keselamatan kerja yang membanggakan, dimana per akhir tahun 2016 mencapai 41 juta jam kerja tanpa kecelakaan yang mengakibatkan jam kerja hilang.

Dewan Komisaris memandang pencapaian ini sebagai wujud kemampuan Direksi dalam memberikan arahan dengan jelas, kemampuan mengantisipasi peluang dan mengelola seluruh aspek operasional dengan baik, lebih dari pemenuhan terhadap standar operasional terakreditasi di bidang pertambangan maupun konstruksi yang diadopsi. Pencapaian di bidang keselamatan dan kesehatan kerja ini menunjukkan kegiatan operasional Petrosea berjalan dengan semakin efektif, efisien dan aman.

Lebih dari itu, upaya diversifikasi dan penyeimbangan portofolio bisnis terus menunjukkan perkembangan yang baik. Upaya diversifikasi dengan menekankan pengoptimalan aset yang idle membuat Petrosea mampu mengendalikan biaya sekaligus menjaga posisi kas yang baik untuk mendukung ekspansi di masa mendatang. Portofolio bisnis Petrosea, kini lebih tersebar, baik dari sisi lini bisnis, maupun lokasi geografis. Antisipasi perbaikan kondisi usaha yang telah dirintis sejak beberapa tahun terakhir membuat Petrosea mampu memanfaatkan peluang dan mencatatkan perbaikan kinerja keuangan dengan total pendapatan naik 1,23% menjadi US$ 209,37 juta, dari sebelumnya terkoreksi hingga 40,56% di tahun 2015 lalu.

Contract Mining remained our main contributor, accounting for US$ 114.32 million in revenues, 54.61% of the total. While this figure still represents a 21.88% revenue decline from the previous year, backlog with existing clients continues to grow which lends confidence to long-term sustainability of contract mining going forward.

In the meantime, Engineering & Construction Management (ECM) continued to post rapid growth. Backed by extensive construction experience, ECM’s contribution grew by an outstanding 162.33% to US$ 70.12 million, accounting for 33.49% of the total revenues and a significant portion of the Company’s profitability. Petrosea also managed to secure ECM contracts from long-time customers, such as Freeport in Papua and Newmont in Sumbawa.

On the other hand, the performance of Logistic and Support Oil & Gas Services, which is known as Petrosea Logistics & Support Services (PLSS), reflected the side of the business that has been impacted by a significant decline in offshore oil & gas development in the Makassar Strait. Generating US$ 22.66 million in 2016, this business segment contributed about 10.82% to the company’s top line. Nevertheless, oil & gas development in East Indonesia still continues and Petrosea is shifting PLSS’s focus to that region.

Offsetting the decrease in contract mining revenues, the Board of Directors put in place an efficiency program that lowered direct costs in proportion to the lower revenues. The efficiency initiatives also reduced administrative and indirect expenses. Overall, the Company recorded a net loss of US$ 7.83 million, an improvement from US$ 12.69 million in 2015.

Kontribusi pendapatan dari Kontrak Pertambangan masih tetap mendominasi, yakni sekitar 54,61% atau sebesar US$ 114,32 juta dari total pendapatan. Angka ini masih menunjukkan penurunan pendapatan sebesar 21,88% dari tahun sebelumnya, namun backlog dengan pelanggan yang ada terus bertambah sehingga memberikan keyakinan atas keberlangsungan di kontrak pertambangan ke depannya.

Namun demikian, segmen Rekayasa & Manajemen Konstruksi (ECM) terus tumbuh dengan pesat. Di dukung oleh pengalaman pada kegiatan konstruksi di area pertambangan dan dengan kemampuan mengoptimalkan peralatan yang ada, kontribusi segmen bisnis ECM terus meningkat signifikan sebesar 162,33% menjadi sebesar US$ 70,12 juta, dengan kontribusi 33,49% terhadap total pendapatan. Petrosea berhasil mendapatkan kontrak ECM dari para pelanggan, seperti Freeport di Papua dan Newmont di Sumbawa.

Pada sisi lain, kinerja Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas atau disebut sebagai Petrosea Logistics & Support Services (PLSS) mencerminkan situasi bisnis yang masih belum membaik, yang terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi pengembangan minyak & gas bumi lepas pantai di Selat Makassar. PLSS mencatat pendapatan sebesar US$ 22,66 juta pada tahun 2016, berkontribusi sekitar 10,82% terhadap total pendapatan. Namun demikian, pengembangan minyak & gas bumi di wilayah timur Indonesia masih terus berlanjut, dan oleh karena itu Petrosea mengalihkan fokus PLSS ke wilayah tersebut.

Direksi berhasil menyeimbangkan berkurangnya pendapatan dari segmen kontrak pertambangan batubara dengan program efisiensi yang membuat bebas usaha langsung menurun selaras dengan penurunan pendapatan. Inisiatif efisiensi yang terus dijalankan juga berhasil menurunkan pengeluaran administrasi dan biaya tidak langsung. Secara keseluruhan, Perusahaan mencatat penurunan kerugian bersih menjadi US$ 7,83 juta, yang merupakan perbaikan dari US$ 12,69 juta di tahun 2015.

Page 21: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

3938 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

As Petrosea continued to explore new opportunities, a number of new contracts were signed in 2016. Considering the increase in cash in the Company while significantly reducing its debt, combined with increasing backlog from US$ 634 million at the end of 2015 to US$ 819 million by year end, the Board of Commissioners believes that the Board of Directors has carried out strategies that were appropriate given the business conditions during the year.

We also appreciated the Board of Directors’ dedication to the safety of its employees and their consistency in sustaining business continuity – a decision made based on a strong commitment to maintaining the well being of its employees and the trust of customers as the key to the Company’s resilience.

Oversight

Continuing performance improvement is vital for the long-term success of the Company. The Board of Commissioners consistently performed oversight, review and advisory roles over various strategic measures planned by the Board of Directors. Our goal was to ensure thorough risk mitigation steps for every strategic execution. We also made sure that while the business strategy was carried out, the Company’s principle of servicing customers as our long-term partners was consistently upheld.

Outlook

Moving forwards to 2017, the year generally yields a positive outlook. The global economy is expected to improve in spite of some persistent risks. The economic forecast for the Asia-Pacific region in particular is promising. China’s successful shift in its economic orientation towards its domestic market and rebounds in India and Japan are predicted to drive the region’s economic growth, exceeding global growth. Energy demand, especially for coal, will be stable.

Dengan terus mencari berbagai peluang baru, Petrosea berhasil memperoleh sejumlah kontrak baru yang ditandatangani di sepanjang tahun 2016. Mengingat adanya peningkatan kas di Perusahaan, penurunan yang signifikan dalam utang, serta peningkatan backlog menjadi US$ 819 juta pada akhir tahun dari US$ 634 juta pada akhir tahun 2015, Dewan Komisaris memandang bahwa Direksi telah menjalankan strategi yang sesuai dengan kondisi usaha dan potensi yang ada pada tahun tersebut.

Kami juga melihat dedikasi Direksi dalam memastikan keselamatan karyawan dan secara konsisten memastikan keberlanjutan usaha yang dicapai melalui diversifikasi usaha dengan dasar pertimbangan matang serta komitmen kuat terhadap kepercayaan dari para pelanggan, sebagai kunci ketahanan usaha Petrosea.

Pengawasan Usaha

Peningkatan kinerja yang berkelanjutan sangat penting bagi keberhasilan Perusahaan dalam jangka panjang. Dewan Komisaris secara konsisten memberikan pengawasan, pengkajian dan nasehat terhadap berbagai program strategis yang hendak dilaksanakan oleh Direksi. Kami memastikan bahwa dalam setiap langkah eksekusi program strategis, Direksi telah memastikan langkah mitigasi dengan baik. Kami juga memastikan bahwa dalam menjalankan strategi bisnisnya, prinsip untuk menempatkan pelanggan sebagai mitra jangka panjang dapat dijaga dengan baik.

Pandangan ke Depan

Tahun 2017 diharapkan akan lebih positif. perekonomian global diharapkan akan mulai membaik, sekalipun masih menghadapi beberapa risiko. Kesepakatan pembebasan produksi, keberhasilan China dalam merubah orientasi ekonominya ke pasar domestik serta perbaikan ekonomi India dan Jepang akan membuat perekonomian Asia Pasifik tumbuh lebih tinggi dari perekonomian global. Kebutuhan energi, utamanya batubara, akan stabil.

The Indonesian government remains committed to its development of 35,000 megawatts (MW) of generating capacity – another driving factor for domestic coal consumption. Combined with improved coal demand in the Asia-Pacific market, we believe that these represent a positive direction for the contract mining business.

On the other hand, the government will also move forwards with infrastructure projects, such as roads, seaports, airports, telecommunications, power and large logistic hubs. The projects are also designed to attract a sustainable flow of direct foreign investment. For us, the execution of those projects will create business opportunities that we will need to capitalize on.

The Board of Commisioners agree with the Board of Directors’ view that Petrosea’s business development prospects will be inline with the national and global macro economic developments, and we are confident that we will be able to capture the best opportunities.

In terms of contracts, new negotiations are ongoing. We expect that the Board of Directors can conclude the negotiations and execute the agreements to ensure enhanced performance in the future.

To get the most out of the business opportunities, Petrosea will continue to sharpen its focus on its three core business segments, namely Contract Mining, ECM and PLSS. We believe that all of the efforts combined will ensure that Petrosea stays adaptable to new business conditions and agile in identifying and exploiting new opportunities.

Governance

We at Petrosea believe in the importance of having good corporate governance. To that end, we regularly review and revise our systems, procedures and mechanisms. Our Articles of Association are also revisited from time to time to ensure their conformity to prevailing laws and regulations, as well as to current best practices.

Pemerintah Indonesia bertekad mensukseskan pembangunan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW), yang akan memastikan peningkatan konsumsi batubara domestik. Hal ini, bersamaan dengan meningkatnya permintaan batubara di pasar Asia Pasifik, akan membuat kondisi usaha kontrak pertambangan kembali membaik.

Disisi lain, pemerintah juga berkomitmen untuk melanjutkan program pembangunan infrastruktur dasar berupa pembangunan jalan, pelabuhan, bandara, telekomunikasi dan ketenagalistrikan, termasuk pusat logistik skala besar yang bertujuan untuk menarik investasi asing langsung di masa mendatang. Bagi kami, eksekusi proyek-proyek tersebut akan menciptakan berbagai peluang bagi perkembangan usaha Petrosea kedepannya.

Dewan Komisaris sepakat dengan pandangan Direksi bahwa prospek pengembangan usaha Petrosea akan searah dengan prediksi perbaikan kondisi makro ekonomi global maupun nasional tersebut, dan meyakini, Petrosea akan mampu meraih peluang terbaik.

Dalam hal kontrak, negosiasi kontrak baru tengah berjalan. Kami percaya Direksi akan menuntaskan proses negosiasi dengan menandatangani kontrak baru tersebut demi memastikan perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.

Dalam rangka mengoptimalkan peluang usaha tersebut, Petrosea terus mempertajam fokus usaha pada ke tiga lini usahanya, yaitu Kontrak Pertambangan, ECM dan PLSS. Kami meyakini seluruh upaya yang dijalankan tersebut akan membuat Petrosea mampu beradaptasi terhadap perubahan kondisi usaha serta meraih dan mengeskploitasi peluang yang baru.

Tata Kelola

Petrosea percaya akan pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Oleh karena itu, Perusahaan mengkaji dan memperbaharui sistem, prosedur, dan mekanisme kerja secara berkala, termasuk merevisi Anggaran Dasar agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan praktek tata kelola terkini.

Page 22: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

4140 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

To ensure the Company has robust corporate governance, the Board of Commissioners has three functional committees that undertake oversight and advisory roles over the Board of Directors’ operations. They are the Audit Committee & Good Corporate Governance Committee, the Human Capital Committee (Nomination & Remuneration) and the Risk & Investment Management Committee. We observed that the committees have actively performed their roles through out the year.

With regards to the composition of the Board of Commissioners, the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on April 20, 2016 accepted the resignation of M. Arsjad Rasjid P. M. as President Commissioner, Retina Rosabai as Commissioner and Simon Felix Sembiring as Independent Commissioner. The Annual GMS proceeded to approve my appointment as President Commissioner, Azis Armand as Commissioner and Abdurrachman Kunwibowo as Independent Commissioner. This appointment is effective and the term of office of the Board of Commisioners appointed in the Annual GMS 2015. Therefore, the current composition of the Board of Commissioners is as follows:

Kunwibowo

Advisory

The Board of Commissioners intensifly work and communicate by holding internal joint meetings that are mandatory for all members of the Boards of Directors and Commissioners as a forum to discuss various items that are pertinent to the Company. We have a dynamic meeting agenda that corresponds with current business conditions and strategic issues that require decisions from the participants of the meetings.

To ensure we cover all critical matters in one operational year, we scheduled at least one joint meeting every quarter. In 2016, we held three joint meetings attended by all Directors, Commissioners, and Committees members.

Untuk memastikan penerapan tata kelola Perusahaan yang baik, Dewan Komisaris memiliki tiga komite fungsional yaitu Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan, Komite Risiko & Investasi Manajemen, dan Komite Human Capital (Nominasi & Remunerasi), yang senantiasa menjalankan peran pengawasan dan penasehatan atas jalannya kegiatan operasional yang dijalankan Direksi. Dalam kaitan ini, kami memandang seluruh komite di bawah Dewan Komisaris tersebut telah menjalankan perannya dengan baik sepanjang tahun.

Sehubungan dengan susunan Dewan Komisaris, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 20 April 2016 menerima pengunduran diri M. Arsjad Rasjid P. M. sebagai Presiden Komisaris, Retina Rosabai sebagai Komisaris dan Simon F. Sembiring sebagai Komisaris Independen. RUPST selanjutnya menyetujui penunjukan saya sebagai Presiden Komisaris, Azis Armand sebagai Komisaris dan Abdurrachman Kunwibowo sebagai Komisaris Independen. Penunjukan ini berlaku efektif dan meneruskan masa jabatan Dewan Komisaris yang diangkat pada RUPST 2015. Oleh karena itu, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

KunwibowoM.P. Sibarani

Penasehatan

Dewan Komisaris menjalin kerjasama dan komunikasi secara intens melalui penyelenggaraan rapat internal gabungan secara berkala yang wajib dihadiri oleh seluruh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris. Agenda rapat gabungan akan selalu berubah, tergantung pada situasi dan kondisi usaha yang sedang dihadapi dan permasalahan strategis yang harus dicarikan jalan keluarnya.

Agar seluruh permasalahan dapat diselesaikan di tahun operasional, Petrosea mengagendakan pertemuan gabungan berkala minimal satu kali per tiga bulan. Namun demikian di tahun 2016 ini, kami menyelenggarakan tiga rapat gabungan yang wajib dihadiri oleh seluruh jajaran Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Perusahaan.

RICHARD BRUCE NESSPresiden Komisaris

President Commisioner

Tangerang Selatan, 21 Maret 2017South Tangerang, March 21, 2017

Atas Nama Dewan KomisarisOn Behalf of the Board of Commissioners

Corporate Social Responsibility

Building positive relations with communities is a vital element for sustainable growth. To achieve this, Petrosea actively engages with communities where it operates through Corporate Social Responsibility (CSR) programs. In principle, we wish to empower the communities and help them move towards a better quality of life. Strategically, our CSR commitment has been adopted as our CSR policy that we must always comply with.

Petrosea’s CSR programs focus on four areas, which are education, health, economic empowerment and the environment. We believe that consistent programs will have a positive impact on the society, especially for those around the Company’s operational areas. Further information can be found on these efforts in Petrosea’s Sustainability Report.

Appreciation

We wish to thank the Board of Directors, the management and all Petrosea employees for their hard work and dedication. We would also like to thank the shareholders, clients, partners and all stakeholders for their continued support throughout the year. Finally, to everyone at Petrosea, let’s move forward together and show that with the experience and skills you have built over the past 44 years the Company will remain a leading player in the industry.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Membangun hubungan positif dengan masyarakat amat penting untuk pertumbuhan berkelanjutan. Untuk itu, Petrosea mengadakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dalam usaha memberdayakan masyarakat menuju kualitas hidup yang lebih baik. Komitmen CSR kami telah diformalkan menjadi Kebijakan CSR Perusahaan yang selalu ditaati.

CSR Petrosea terfokus pada empat bidang, yakni pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan lingkungan. Kami percaya bahwa program-program yang dijalankan secara konsisten akan memberikan hasil positif bagi masyarakat terutama di sekitar lokasi operasional Perusahaan. Informasi lebih lengkap bisa didapatkan didalam Laporan Keberlanjutan Petrosea.

Apresiasi

Perkenankan kami untuk mengucapkan terima kasih kepada Direksi, jajaran manajemen dan seluruh karyawan Petrosea atas kerja keras dan dedikasi yang telah diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham, klien, mitra kerja dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan yang diberikan sepanjang tahun ini. Akhir kata, kepada seluruh insan Petrosea, mari kita maju bersama dan tunjukan bahwa dengan pengalaman dan keahlian yang telah dibangun selama 44 tahun, Perusahaan akan tetap menjadi pemain terdepan di industrinya.

Page 23: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

4342 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

RICHARD BRUCE NESSPresiden KomisarisPresident Commissioner

RICHARD HARJANIKomisarisCommissioner

AZIS ARMANDKomisarisCommissioner

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

ABDURRACHMAN KUNWIBOWOKomisaris IndependenIndependent Commissioner

MARINGAN PURBA SIBARANIKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Page 24: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

4544 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Identitas Perusahaan / Company Identity

Sekilas Petrosea / Petrosea in brief

Peta Area Operasional / Operational Area Map

Kegiatan Usaha / Core Business

Jejak Langkah / Milestones

Visi & Misi /Vision & Mission

Nilai-Nilai Utama /Core Values

Budaya Perusahaan /Corporate Culture

Struktur Organisasi /Organization Structure

Profil Direksi /Profile of the Board of Directors

Profil Dewan Komisaris /Profile of the Board of Commissioners

46

48

52

54

58

60

62

64

65

66

70

76

77

78

79

84

85

85

86

Jumlah Karyawan /Total Employees

Informasi Pemegang Saham /Shareholders Information

Struktur Pemegang Saham /Shareholders Structure

Informasi Entitas Anak, Asosiasi & Perusahaan Ventura /Subsidiaries , Associates & Joint Ventures Information

Kronologis Pencatatan Saham /Share Listing Chronology

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya / Other Share Listing Chronology

Lembaga/Profesi Penunjang Pasar Modal / Capital Market Supporting Institutions/Professions

Penghargaan & Sertifikasi /Awards & Certifications

PROFILPERUSAHAANCompany Profile

Page 25: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

4746 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Nama / Name

Nama Perusahaan Sebelumnya / Previous Name

Alamat Kantor / Office Address

Pembentukan / Establishment

Bidang Usaha / Line of Business

Pemegang Saham / Shareholders*

Dasar Hukum Usaha / Business License

PT Petrosea Tbk.

PT Petrosea International Indonesia

Indy Bintaro Office Park, Gedung BJl. Boulevard Bintaro Jaya, Blok B7/A6Sektor VII, CBD Bintaro JayaTangerang Selatan, 15224Telp. : +62 2977 0999Fax. : +62 2977 0988Email : [email protected] : www.petrosea.com

21 Februari 1972February 21, 1972.Menyediakan multi disiplin rekayasa, jasa konstruksi, contracting, jasa pertambangan, penyediaan perbekalan (logistik) dan peralatan untuk mendukung kegiatan / operasi industri minyak & gas bumi, pertambangan dan pengembangan infrastruktur di dalam maupun diluar wilayah Indonesia.

To provide multi-disciplinary engineering, construction services, contracting, mining services, logistics and equipment to support the activities / operations in oil & gas, mining, and infrastructure development industries inside and outside the territory of Indonesia.

PT Indika Energy Tbk. (69,80%)Drs. Lo Kheng Hong (11,44%)Publik / Public (18,76%)

Akta Perusahaan Terbatas No. 75 tanggal 21 Februari 1972 yang dibuat dihadapan Djojo Muljadi S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.Y.A.5/51/17 tanggal 30 November 1972, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Pengadilan Negeri Jakarta No. 3236 tanggal 7 Desember 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 9 Februari 1973, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.96. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan terakhir Anggaran Dasar dinyatakan dalam Akta No. 33 tanggal 20 April 2016, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan perubahan anggaran dasar Perusahaan terbatas dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0007960.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 26 April 2016 dan telah menerima pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0043509 tanggal 26

* As per December 31, 2016

IDENTITAS PERUSAHAANCompany Identity

Modal Dasar / Authorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid Capital

Pencatatan Saham / Share Listing

Kode Ticker /Ticker Code

April 2016 dan Akta No. 35 tanggal 20 April 2016, yang dibuat dihadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., yang telah menerima pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0043538 tanggal 26 April 2016.

Deed of Establishment No. 75 dated February 21, 1972 drawn up before Djojo Muljadi S.H., Notary in Jakarta which had been approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia through its decree No. Y.A.5/51/17 dated November 30, 1972, registered on the Companies Registration of Jakarta District Court No. 3236 dated December 7, 1972, and was published in the State Gazette of The Republic of Indonesia No. 12 dated February 9, 1973, Supplement of the State Gazette of The Republic of Indonesia No. 96. The Company’s Articles of Association have been amended from time to time. The most recent amendment of the Articles of Association is stipulated in Deed No. 33 dated April 20, 2016, made by Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, which has obtained approval for amendment of articles of associations for limited liability company from Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-0007960.AH.01.02.Of 2016 dated April 26, 2016 and has received a notification of the amendment of articles of association from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0043509 dated April 26, 2016 and Deed No. 35 dated April 20, 2016, drawn up before Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., which has obtained a notification for amendment of articles of association from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0043538 dated April 26, 2016.

Rp 201.721.000.000,- terbagi atas 4.034.420.000 sahamRp 201,721,000,000,- consists of 4,034,420,000 shares

Rp 50.430.250.000,- terbagi atas 1.008.605.000 sahamRp 50,430,250,000,- consists of 1,008,605,000 shares

Perusahaan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 21 Mei 1990 dengan kode perdagangan saham PTRO.

The Company was listed and first traded its shares on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) on May 21, 1990, with trading code PTRO.

PTRO

Page 26: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

4948 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

SEKILAS PETROSEAPetrosea in Brief

48 Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

01.

03.

02.

04.44 yrs.

06.

05.Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 21 Mei 1990 dengan kode perdagangan PTRO.

Listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on May 21, 1990 with the trading code of PTRO.

Pada tanggal 10 Maret 2016, PT Petrosea Tbk. diresmikan sebagai salah satu Pusat Logistik Berikat (PLB) oleh Presiden Republik Indonesia.

On March 10, 2016, the President of Republic of Indonesia, inaugurated PT Petrosea Tbk as one of Bonded Logistic Center (PLB).

Memulai perjalanan usaha pada tahun 1972.

Started its journey in 1972.

Rekam jejak selama 44 tahun dalam bidang Keselamatan & rekayasa yang andal.

44 years of proven track-record in safety & engineering excellence.

Petrosea memiliki keunggulan dalam menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port maupun life-of-mine services.

Petrosea is unique in offering integrated pit-to-port and life-of-mine services.

Berdiri dengan nama PT Petrosea International Indonesia, sesuai akta pendirian no. 75 tanggal 21 Februari 1972, yang dibuat di hadapan Djojo Muljadi S.H., notaris di Jakarta.

Established under the name of PT Petrosea International Indonesia, based on deed of establishment No. 75 dated February 21, 1972, made in front of Djojo Muljadi S.H., notary in Jakarta.

Berubah nama menjadi PT Petrosea sesuai akta No. 74 tanggal 15 Maret 1990, yang dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan S.H., L.I.M., notaris di Jakarta.

Changed its name to PT Petrosea based on deed No. 74 dated March 15, 1990, made in front of Amrul Partomuan Pohan S.H., L.I.M., notary in Jakarta.

2016

1972Didukung prestasi perjalanan sejarah dan kehadiran yang solid, PT Petrosea Tbk. (“Petrosea” atau “Perusahaan”) merupakan satu-satunya Perusahaan nasional terkemuka yang menyediakan jasa pertambangan komprehensif termasuk solusi jasa pendukung di sektor industri batubara, minyak & gas bumi di Indonesia. Petrosea memiliki keunggulan dalam menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port maupun life-of-mine services.

Memulai perjalanan usaha pada tahun 1972, di bawah bendera nama PT Petrosea International Indonesia, lalu berganti nama menjadi PT Petrosea Tbk. menyusul Initial Public Offering pada tahun 1990. Petrosea menjadi Perusahaan rekayasa, konstruksi dan pertambangan pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2009 PT Indika Energy Tbk. mengakuisisi dan mengambil alih 98,55% kepemilikan saham Perusahaan. Pada Februari 2012, untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK” – d/h ”Bapepam-LK”) mengenai pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual 28,75% dari total saham yang dikeluarkan kepada publik. Saat ini PT Indika Energy Tbk. merupakan pemegang saham pengendali, dengan 69,80% kepemilikan saham di Perusahaan.Petrosea menawarkan solusi pertambangan yang komprehensif, dengan dukungan layanan bidang rekayasa dan manajemen proyek, termasuk logistik. Petrosea merupakan salah satu kontraktor jasa pertambangan terkemuka serta pemilik perusahaan tambang batubara di Indonesia.

Petrosea memiliki rekam jejak yang sangat baik di bidang keselamatan kerja dan rekayasa, yang didukung keahlian dari dalam maupun luar negeri. Pencapaian ini memposisikan Perusahaan untuk memanfaatkan rencana investasi di bidang infrastruktur di Indonesia dan pembangunan energi jangka menengah berbasis bahan bakar fosil. Perusahaan memperoleh akreditasi sesuai standar yang ditetapkan termasuk sertifikasi ISO 9001:2008 untuk Sistem Manajemen Mutu, OHSAS 18001:2007 untuk Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja dan ISO 14001:2004 untukManajemen Lingkungan.

Established with decades of history and solid presence, PT Petrosea Tbk. (“Petrosea” or “Company”) is distinguished by its status as the sole national Company in Indonesia serving the coal, oil & gas sectors with comprehensive services in mining and support solutions. Petrosea are unique in offering integrated pit-to-port and life-of mine services.

Started its journey in 1972, under the umbrella name of PT Petrosea International Indonesia, then changed its name to PT Petrosea Tbk. following the Initial Public Offering in 1990. Petrosea was the first engineering, construction and mining Company listed on the Indonesia Stock Exchange. In 2009 PT Indika Energy Tbk. acquired and owned 98.55% of the Company’s shares. In February 2012, in compliance with Otoritas Jasa Keuangan (“OJK” - formerly “Bapepam-LK”) concerning the company’s take over requirements, PT Indika Energy Tbk. refloated 28.75% of the total Company’s issued shares to the public. Curently, PT Indika Energy Tbk. is a controlling shareholder holding a total of 69.80% of the Company’s shares. Petrosea offers integrated mining solutions, engineering and project management, including logistics support. Petrosea is primarily positioned as a leading contractor, and mining operator in Indonesia’s coal sector.

Petrosea has a track record of excellence in safety and engineering, built on considerable local and international expertise. This qualifies and positions the Company to capitalise on Indonesia’s extensive investment plans for infrastructure and the medium term development of fossil fuel based energy. The Company holds the accreditation in respected standards including the ISO 9001:2008 Quality Management System, OHSAS 18001:2007 for Health and Safety Management and ISO 14001:2004 for Environmental Management.

Page 27: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

5150 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Faktor penunjang integral bagi kesuksesan Petrosea adalah kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada industri minyak & gas bumi di Indonesia dengan standar internasional melalui Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur. Perusahaan juga memiliki keahlian dalam menyediakan berbagai jasa layanan kontrak logistik dan solusi manajemen pelabuhan berkualitas tinggi untuk sektor energi, sumber daya alam dan industri di Indonesia.

Petrosea memiliki karyawan dengan berbagai latar belakang ilmu dan keterampilan yang unggul, sehingga menjadikan Petrosea sebagai Perusahaan nasional dengan kemampuan internasional. Melalui perpaduan antara sumber daya manusia, mitra dan para pemangku kepentingan yang terpercaya, serta teknologi aplikasi dan proses terkini, Petrosea memiliki kemampuan untuk memberikan hasil terbaik bagi pelanggan dengan menawarkan solusi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan setiap pelanggan.

Petrosea terus mempertahankan layanan dengan standar dan kualitas tinggi melalui penerapan standar keselamatan kerja dan industry best practices di setiap kegiatan usaha.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Tangerang Selatan, dengan kantor perwakilan di Tanjung Batu, Kalimantan Timur dan Timika, Papua.

PT Santan Batubara (SBB) adalah perusahaan milik bersama antara PT Petrosea Tbk. dan PT Harum Energy Tbk. dengan kepemilikan equal. SBB memiliki izin pertambangan sampai dengan tahun 2038 di bawah Coal Contract of Work (CCOW) generasi ketiga, pada area konsesi seluas 24.930 hektar di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia. SBB telah memulai produksi batubara sejak bulan April 2009.

Pada tanggal 1 Januari 2011, Santan Batubara memiliki cadangan batubara sebanyak 17,3 juta ton dan kekayaan batubara sebanyak 61,5 juta ton. SBB memproduksi batubara bituminous dengan kadar abu rendah, sehingga mengurangi biaya pembuangan dan

Integral to our success has been our ability to offer international standard services to the oil & gas industry in Indonesia through Petrosea Offshore Supply Base (POSB), located in Tanjung Batu, Balikpapan, East Kalimantan. The Company also specializes in providing a wide range of high quality logistics contract services and port management solutions for the energy, natural resources and industrial sectors in Indonesia.

Petrosea are pleased of its depth and breadth in key disciplines and skills. Our people help us stand out as a national company with international capabilities. Through a combination of human capital, reliable partners and stakeholders, as well as the latest applicable technology and processes, Petrosea has the ability to generate measurable results for our valued customers, offering customized solutions and services for each and every customer.

Petrosea continuously maintains high standard and quality services by applying safety operating standards and industry best practices throughout all of our activities.

The Company’s Head Office is located in South Tangerang with the representative offices in Tanjung Batu, East Kalimantan and Timika, Papua.

PT Santan Batubara (SBB) is an equally joint venture mining concession between PT Petrosea Tbk. and PT Harum Energy Tbk. (HRUM). SBB holds coal mining rights until 2038 under its third generation Coal Contract of Work (CCOW) at its 24.930 hectare concession area in Kutai Kartanegara, East Kalimantan, Indonesia. SBB commenced its commercial coal production in April 2009.

As of January 1, 2011, Santan Batubara has a reserve of 17.3 Million tons and resource of 61.5 Million tons. SBB produces bituminous coal and has relatively low ash content, thereby reducing disposal costs and providing a more environmentally friendly energy

menjadi sumber energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan batubara peringkat rendah atau sub-bituminous. Kadar hydrogen dan oxygen rendah dari batubara Santan Batubara, sesuai dengan target pelanggan internasional terhadap batubara cleaner-burning, utamanya untuk pembangkit listrik.

Pada tanggal 6 Agustus 2015, Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya PT POSB Infrastructure Indonesia, telah menandatangani Akta Jual Beli Saham dimana Perusahaan membeli kepemilikan saham PT Mahaka Industri Perdana sebanyak 4.100 saham atau sebesar 51,25% saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pemegang saham PT Mahaka Industri Perdana dengan total harga pengalihan saham sebesar US$ 1.078.947.

Pada tanggal 10 Maret 2016, PT Petrosea Tbk. diresmikan sebagai salah satu Pusat Logistik Berikat (PLB) tahap pertama oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada acara yang dilaksanakan di kawasan industri Cipta Krida Bahari, Cakung, Jakarta.

PLB merupakan salah satu dari sekian kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II, dimana mewujudkan Indonesia menjadi hub logistik Asia Pasifik. Keberadaan PLB sangat diperlukan bagi pebisnis dalam menunjang kegiatan impor dan ekspor di Indonesia. Pada tanggal 14 Juni 2016, Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya PT POSB Infrastructure Indonesia, telah mendirikan suatu anak perusahaan baru dan telah memperoleh status badan hukum, dengan nama PT POSB Reksabumi Indonesia, yang bergerak di bidang pengelolaan limbah B3 dan limbah non B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Perusahaan memiliki 4.995 saham atau sebesar 99% dan sisanya sebesar 5 saham atau 1% dimiliki oleh PT POSB Infrastructure Indonesia.

source than low rank or sub-bituminous coal. The low hydrogen and oxygen content of Santan Batubara’s coal appeals to international customers seeking a cleaner burning coal, principally for power generation.

On August 6,2015, the Company through one of its subsidiary, PT POSB Infrastructure Indonesia, has signed the Deed of Sale and Purchase of Shares, whereby the Company took the ownership of 4,100 shares of PT Mahaka Industri Perdana or 51.25% shares that has been issued and fully paid by the shareholders of PT Mahaka Industri Perdana, with a total shares transfer of US$ 1,078,947.

On March 10, 2016, the President of Republic of Indonesia, Joko Widodo, inaugurated PT Petrosea Tbk as one of Bonded Logistic Center (PLB) phase one. The event was held at the Industrial District of Cipta Krida Bahari, Cakung, Jakarta.

PLB is one of many government policies included in the Economic Policy Package II, aiming at turning Indonesia into an Asia Pacific logistic hub. The existence of PLB is important for the business world to support export and import materials in Indonesia.

On June 14, 2016, the Company through its subsidiary PT POSB Infrastructure Indonesia has established new subsidiary and has obtained legal status, named PT POSB Reksabumi Indonesia, which engaged in Hazardous Toxic Material (B3) waste management and Non Hazardous Toxic Material (Non-B3) waste management. The Company recorded 4,995 stake or 99% ownership and the balance of 5 shares or 1% owned by PT POSB Infrastructure Indonesia.

Page 28: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

5352 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Kantor Pusat / Head Office

Kantor Balikpapan / Balikpapan Office

Petrosea Offshore Supply Base

Kantor Operasional Pendukung Timika / Timika Support Operational Office

PETA AREA OPERASIONALOperational Area Map

BMB Waste Removal & Coal Production

ANZ Waste Removal & Coal Production

IAC Overburden Removal

Tabang Coal & Overburden Removal

Kideco Waste Removal & Coal Production

SBB Overburden Removal**

PT Binuang Mitra Bersama

PT Anzawara Satria

PT Indoasia Cemerlang

PT Indonesia Pratama

PT Kideco Jaya Agung

PT Santan Batubara

South Kalimantan

South Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

2016 - 2020

2016 - 2018

2015 - 2017

2014 - 2021

2011 - 2018

2009 - 2016

PT Indonesia Bulk Terminal

BHP Billiton Indonesia

PT Freeport Indonesia

Conoco Phillips (Gressik) Ltd.

PT Newmont Nusa Tenggara

PT Indonesia Bulk Terminal

South Kalimantan

Central Kalimantan

Papua

South Sumatera

West Nusa Tenggara

South Kalimantan

2015 - 2016

2015 - 2016

2015 - 2019

2016

2016

2016

IBT Sea Conveyor Repair & Reconstruction

Lampunut North Road Stage 1 Construction

Freeport Levee Stockpile

Earthwork, Road and Drainage for Suban Compression Project

EPCM of Refeed Conveyor and Conveyor Extension

Assesment, Repair & Reconstruction for IBT Coal Export Jetty

Kontrak Pertambangan / Contract Mining

Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas/ Logistic and Support Oil & Gas Services

YearClientCurrent Major Projects * Location

1

2

3

4

5

6

* as per December 31, 2016** Currently under suspension

Rekayasa & Manajemen Konstruksi / Engineering & Construction ManagementYearClient Past Major Projects (For The Last 5 Years) Location

Construction of Coal Haul Road 69km & Bridges Work

ABN Overburden Removal

Indomining Overburden Removal

GBP Overburden Removal

Crane Replacement & Wharf Works

Orica PMC

ABN Workshop Facilities Extension

MUTU Mine Infrastructure Development(Engineering Services)

GBP Power House Repair & Genset Replacement

Kideco Camp & Workshop Construction

MEA Sangkulirang - DFS Mine Infrastructure

Newmont GMD Project Phase III Engineering Services

GMD Replacement Project Phase IV Services

PT Indonesia Pratama (Bayan Group)

PT Adimitra Baratama Nusantara

PT Indomining

PT Gunung Bayan Pratama Coal

PT Indonesia Bulk Terminal

Orica KNI

PT Adimitra Baratama Nusantara

PT Multi Tambangjaya Utama

PT Gunung Bayan Pratama Coal

PT Kideco Jaya Agung

PT Mitra Energi Agung

PT Newmont Nusa Tenggara

PT ABB Sakti Industri

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

South Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

Central Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

West Nusa Tenggara

West Nusa Tenggara

2015

2015

2015

2014

2014

2014

2013

2013

2012

2012

2012

2011

2011

Chevron Indonesia Company

Pearl Oil Mubadala Petroleum

MI Indonesia

Statoil Indonesia Karama As

Contract Services for Storage and Material Handling

Provision of Balikpapan Main Supply Warehouse and Supporting Services

Provision of Facility Rental - Standby Mode

Provision of Offshore Supply Base at Tanjung Batu, Balikpapan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

2009 - On going

2016 - On going

2016 - On going

2016 - On going

Provision of Rental Open Storage and Covered Warehouse Services

Provision of Bonded Logistic Services

Provision of Shore Base Services

KrisEnergy

PT Japan Drilling Indonesia

PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI)

Halliburton

Dowell Anadrill Schlumberger

PT Saipem Indonesia

PT Lamurindo

Liebherr Indonesia Perkasa

Talisman Energy

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

2016 - On going

2016 - On going

2016 - On going

2009 - On going

2016 - On going

2016 - On going

2016 - On going

2016 - On going

2016 - On going

7

8

9

10

11

12

a

b

c

d

e

f

g

hi

i

j

k

l

m

Page 29: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

5554 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Terakhir

Kegiatan usaha Perusahaan adalah menyediakan multi disiplin rekayasa, jasa konstruksi, contracting, jasa pertambangan, penyediaan perbekalan (logistics) dan peralatan untuk mendukung kegiatan sektor minyak & gas, sektor pertambangan dan pengembangan infrastruktur di dalam wilayah Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia.

Kontrak PertambanganDengan pengalaman lebih dari 44 tahun, Petrosea memiliki pengetahuan mendalam mengenai evolusi industri pertambangan di Indonesia, mengaplikasikan teknologi baru, memiliki profesional teknis dan teknik yang kuat dengan ketrampilan yang dapat diperkaya bagi generasi selanjutnya, serta mampu memenuhi dan melebihi kebutuhan pelanggan.

Petrosea menyediakan jasa kontrak pertambangan yang berbeda dari kompetitor, yaitu melalui penyediaan solusi pertambangan yang dapat disesuaikan dengan keperluan setiap proyek serta dilengkapi dengan layanan jasa rekayasa dan konstruksi yang komprehensif. Petrosea menyediakan jasa proyek pertambangan dari pit to port, meliputi:

bendungan tailing dan fasilitas site

optimisasi

Business Activity Based on the Articles of Association

Petrosea business activities are covering multidisciplinary engineering, construction service, contracting, mining, logistics and equipment to support the activity of oil & gas sector, mining sector and infrastructure development, which encompasses the regions of Indonesia and outside of Indonesia.

Contract MiningWith over 44 years of experience in Indonesia, Petrosea has in-depth knowledge of the evolution of Indonesian mining industry, embracing new technologies, having strong technical and engineering professionals with transferrable skill set, and able to meet and exceed the customers’ requirements.

Petrosea differentiates its contract mining services from its competitors by offering an integrated mining solution tailored to the requirements of each project, supported with a wide range of complementary engineering and construction services. Petrosea offers a wide range of project services from pit to port, including:

roads, tailing dams & site utilities

optimization

KEGIATAN USAHACore Business

Rekayasa & Manajemen Konstruksi Petrosea menerapkan metodologi proyek yang mengacu pada standar internasional guna mewujudkan pencapaian yang memuaskan bagi pelanggan. Petrosea menyediakan solusi komprehensif mulai dari konsep awal, rekayasa, dan dukungan bagi investor pelanggan sampai pelaksanaan proyek. Petrosea memanfaatkan teknologi terbaru dengan tenaga profesional in-house guna memberikan solusi terbaik sebagai nilai tambah.Petrosea memiliki pengalaman yang luas di seluruh Indonesia dan hubungan yang kuat dengan konsultan utama, masyarakat dan pemerintah guna mendukung kinerja pelanggan dalam memenuhi tujuan bisnis. Petrosea mengelola specialist engineering center yang meliputi desain dan jasa estimasi. Untuk industri mineral dan infrastruktur, Petrosea menyediakan jasa engineering, procurement, konstruksi dan jasa operasional, termasuk:

Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas Bumi

Lini bisnis Petrosea yang berfokus pada penyediaan pangkalan logistik, dan memberikan solusi logistik terintegrasi serta mendukung layanan terminal, disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pelanggan. Segmen bisnis yang dikenal dengan nama Petrosea Logistics & Support Services (PLSS) ini meliputi Manajemen Pangkalan Logistik, Pusat Logistik Berikat (PLB), layanan logistik & pengiriman barang.

Engineering & Construction ManagementPetrosea delivers international standard methodology in our project execution to achieve an outstanding project outcome for our customers. Petrosea provides comprehensive solutions from initial concept, engineering, and support to the customers’ investors up to the execution of the project. Petrosea utilizes the latest applicable technologies supported by our in-house professionals to provide the best value-added solutions. Petrosea has extensive experience throughout Indonesia and strong relationships with key consultants, community and government, to assist our customers in meeting their business goals. Petrosea operates a specialist-engineering center with dedicated design and estimating services. For the minerals and infrastructure industry, Petrosea provides the full range of engineering, procurement, construction and operations services, including:

Logistic and Support Oil & Gas Services

Petrosea’s business line which focus on providing supply bases, and delivering fully integrated logistics solutions and supporting terminal services, tailored to the customers’ specific needs. The business segment which is known as Petrosea Logistics & Support Services (PLSS) includes shorebase management, Bonded Logistic Centre (PLB), logistic & freight forwarding service.

Studi Kelayakan /FeasibilityStudies

Desain Tambang & Perencanaan /Mine Design & Planning

Rekayasa & Konstruksi /Engineering& Construction

Pemindahan Lapisan Tanah Penutup /OverburdenRemoval

Manajemen Armada /Fleet Management

Produksi & Pengangkutan di Pelabuhan /Production & Loading at port

Rehabilitasi Site /Site Rehabilitation

Seleksi Peralatan /Equipment Selection

Page 30: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

5756 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Petrosea Offshore Supply Base (POSB), salah satu fasilitas Manajemen Pangkalan Logistik yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur memiliki dermaga dengan luas lebih dari 15.000 m2 yang terdiri dari:

Keselamatan, produktivitas dan kinerja pada akhirnya tergantung pada keahlian dan kualitas pengetahuan dan keterampilan karyawan, POSB terus berinvestasi besar dalam pelatihan tenaga kerja kami:

kapal) Secara spesifik POSB di desain untuk menyediakan solusi bagi perusahaan minyak & gas dengan fasilitas sebagai berikut:

masing-masing atau total 31.225 meter persegi, area tubular lebih dari 120.000 meter persegi, fasilitas penyimpanan cairan tertentu.

bersertifikat dari British Standard (BS EN) 12079-1: 2006, International Standard DNV 2,7-1, ISO 1161 dan CSC - Konvensi Internasional untuk wadah yang aman.

pencemaran dengan standar internasional

kantor, akomodasi, kantin, klinik, helipad, kapal cepat dan keamanan yang tinggi.

Petrosea Offshore Supply Base (POSB), a shorebase management facility located in Tanjung Batu, Balikpapan East Kalimantan has a quay measuring over 15,000 m2 consisting of:

Safety, productivity and performance ultimately depends on the depth and quality of knowledge and skills of employees, POSB continually invests heavily in the training of our workforce:

AST)

POSB is specifically designed to provide solutions for the off shore oil & gas majors with:

or total 31,225 sqm, Tubular Area over 120,000 sqm, specific fluids storage facility.

certified and fabricated to full range of British Standard (BS EN) 12079-1:2006, International Standard DNV 2.7-1, ISO 1161 and CSC – International convention for safe containers.

to International standards.

accommodation, canteen, clinics, helipads, speed boats and high security.

Page 31: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

5958 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

1972 Perusahaan didirikan di Jakarta, Indonesia dengan nama PT Petrosea International Indonesia.Incorporated in Jakarta, Indonesia as PT Petrosea International Indonesia.

JEJAK LANGKAH Milestones

19841990

2009

2015

2016

2012

Perusahaan diakuisisi oleh Clough Limited.Acquired by Clough Limited.

Saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan PTRO, dan nama Perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk.Listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (now Indonesia Stock Exchange) as PTRO, with the Company name changed to PT Petrosea Tbk.

Perusahaan diakuisisi oleh PT Indika Energy Tbk. dan pada akhir tahun ini saham Indika Energy Tbk. di Perusahaan mencapai 98,55%.PT Indika Energy Tbk. acquired Company and owned 98.55% of Company’s shares by year end.

Pada bulan Agustus, Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya PT POSB Infrastructure Indonesia mengakuisisi 51,25% saham PT Mahaka Industri Perdana.In August, the Company through one of its subsidiaries PT POSB Infrastructure Indonesia acquired 51.25% stake in PT Mahaka Industri Perdana.

Pada tanggal 10 Maret 2016, Perusahaan diresmikan menjadi operator Pusat Logistik Berikat (PLB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan secara keseluruhan mencapai 41.049.262 jam kerja tanpa mengalami kecelakaan yang mengakibatkan hari kerja hilang.

On March 10, 2016, the Company was officially inaugurated as a Bonded Logistic Center (PLB) located in Tanjung Batu, Balikpapan, East Kalimantan.

On December 31, 2016, the Company successfully achieved the overall safety milestone of 41,049,262 man hours Lost Time Injury (LTI) Free.

Pada bulan Februari, untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) mengenai Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual kembali sahamnya sebesar 28,75% kepada masyarakat. Sehingga pada akhir tahun ini kepemilikan saham PT Indika Energy Tbk. pada Perusahaan adalah sebesar 69,80%.In February, to comply with Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) regulations (previously known as Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) regarding a public company take over, PT Indika Energy Tbk. re-floated 28.75% of its shares to the public. At the end of the year PT Indika Energy Tbk. holds 69.80% share ownership in the Company.

Page 32: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

6160 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Menjadi salah satu perusahaan terkemuka yang menyediakan jasa di sektor pertambangan, minyak & gas serta infrastruktur di Asia Tenggara.To be a leading service provider in mining, oil & gas and infrastructure in Southeast Asia.

VISI & MISIVIsion & Mission

Visi / Vision Menyediakan solusi yang inovatif di sektor pertambangan, minyak & gas serta infrastruktur untuk menciptakan kepuasan bagi seluruh klien dan pemangku kepentingan.To deliver innovative solutions for mining, oil & gas and infrastructure to the satisfaction of all clients and stakeholders.

Misi / Mission

Page 33: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

6362 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Keselamatan, Kesehatan Kerja & lingKunganHealth, Safety & Environment

manajemen mutuQuality Management

Kita memastikan bahwa seluruh karyawan, klien, vendor dan kontraktor berkomitmen untuk melaksanakan proses perencanaan dan persiapan untuk mengidentifikasi serta mengurangi risiko yang dapat mempengaruhi karyawan, kontraktor, tamu, operasional, aset, lingkungan dan masyarakat demi mencapai target “Zero Harm to People, Community & Environment”.

We ensure that our employees, clients, vendors and contractors are committed to the process of planning and preparing to identify and mitigate risks that could affect all employees, contractors, operations, assets, the environment and community in order to achieve our ultimate goal of “Zero Harm to People, Community and Environment”.

Perilaku Utama / Key Behaviors:

Prioritas utama kita adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang kuat untuk menambahkan nilai nyata pada kegiatan operasional mereka. Kita fokus dalam memberikan nilai tambah kepada seluruh pelanggan dengan mengimplementasi Petrosea Quality Management System (PQMS).

Our main priority is to fulfill our client’s needs and build strong relationships to add real value to their operations. We focus on delivering added value to all of our clients by implementing our Petrosea Quality Management System (PQMS).

Perilaku Utama / Key Behaviors:

Bertanggungjawab terhadap K3L diri sendiri dan sekitar /Take responsibility for our own HSE and those around us

Mematuhi standar & prosedur sesuai PQMS secara konsisten /Consistently comply with PQMS standards & procedures

Berani bicara dan berhenti bekerja bila K3L dikompromikan /Speak up and stop work if HSE is compromised

Mengembangkan & menerapkan PQMS sesuai standar internasional /Develop & implement PQMS, aligned to international standards

Mencari & mengimplementasikan perbaikan di masing-masing area /Seek & implement any possible improvements in own areas

Mematuhi standar dan prosedur K3L /Follow HSE standards and procedures

Fokus pada hasil & kualitas yang diberikan kepada klien /Focus on results & quality delivery for our clients

Mengingatkan orang lain terhadap risiko dan kondisi yang berpotensi membahayakan /Remind others of any risks and potentially harmful conditions

Mendukung penuh & berpartisipasi dalam proses audit /Fully support & participate in the audit process

nilai-nilai utamaCore Values

01. 02. sumber daya manusiaPeople

tanggung jawab sosial perusahaanCorporate Social Responsibility

Kita fokus dalam menarik dan mempertahankan orang terbaik dengan tujuan menjadi “perusahaan pilihan” di industri kita. Petrosea mempekerjakan karyawan yang menunjukkan kompetensi (keahlian, pengetahuan, perilaku dan atribusi) untuk memenuhi tujuan Perusahaan.

We focus on attracting and retaining the best people with the aim of becoming the “employer of choice” within our industry. We employ people who demonstrate the competencies (skill, knowledge, attitudes and attributes) required to meet the Company’s business goals.

Perilaku Utama / Key Behaviors:

Mendukung secara aktif pengembangan masyarakat /Actively support community development

Memperlakukan seluruh karyawan & klien dengan profesional serta saling menghormati /Treat all employees & clients with professionalism & respect

Menciptakan program yang efektif untuk memberikan manfaat maksimal bagi karyawan, masyarakat dan lingkungan /Create effective programs to give maximum benefits to the employees, communities and environment

Merangkul keberagaman karyawan sebagai kekuatan bersama /Embrace the diversity of our employees as our strength

Menanamkan budaya belajar & berbagi pengetahuan yang kuat /Embed a strong learning & knowledge sharing culture

Berbuat sesuai ucapan /Walk the talk

Menjaga hubungan yang harmonis antara Perusahaan dan para pemangku kepentingan /Maintain a harmonious relationship between the Company & all stakeholders

Menciptakan lingkungan dimana karyawan dapat berkontribusi, berinovasi & berkembang /Create an environment where employees can contribute, be innovative & develop

Memimpin dengan memberi contoh /Lead by example

Kita memiliki komitmen tinggi pada pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang berhubungan dengan karyawan, masyarakat dan lingkungan. Kita fokus pada empat area, yaitu Pendidikan, Pemberdayaan Ekonomi, Kesehatan dan Lingkungan.

We retain a high level of commitment towards the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs related to the employees, communities and environment. We focus on four areas, which are Education, Health, Economic Empowerment and Environment.

Perilaku Utama / Key Behaviors:

03. 04.

Page 34: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

6564 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

BUDAYA PERUSAHAAN Corporate Culture

Prinsip-prinsip utama dari One Petrosea adalah: The key principles of One Petrosea are:

Kami bertanggung jawab atas perilaku pribadi kami.We accept responsibility for our own actions.

Kami bertanggung jawab atas perilaku orang yang kami

bawahi dan hasil yang dicapai.We are accountable for the actions of the people we manage and the results we achieve.

Kami mengembangkan pengetahuan kami melalui

pendidikan, pelatihan & pengalaman.We expand our knowledge through education, training and experience.

Kami memiliki pendekatan yang sama dalam menjalankan

usaha dalam Grup.We have a unified approach to conducting our business that is seamless throughout the Group.

tanggung jawab pribadiPersonal Responsibility

aKuntabilitasAccountability

manajemen risiKoRisk Management

budaya belajarLearning Culture

satu pendeKatan KonsistenOne Consistent Approach

Kami mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengelola

hasil akhirnya.We identify the hazards, assess the risk, and manage the outcomes.

Corporate Secretary

Presiden Director / CEO

STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

Internal Audit & Quality Assurance

Corporate Health Safety& Environment

Port & Logistics Services (Non-Akta)

Director

Engineering & Construction

Management (Non-Akta) Director

Mining & Asset Management Director

SCM & Corporate Affairs Director

Finance & Corporate Planning Director

Human Capital & General Affairs

Director

Engineering & Construction Management

Petrosea Logistic & Support

Services / POSB

Supply Chain Management

Government Relation &

Permits

Corporate Legal

Mining & Mine Services

Human Capital Operations

ICT

Technical Training

Corporate Coommunications

OD & Learning

External Affairs, CSR & Security

Business Process Improvement

Asset Management

Planning & Technical Services

Finance Operations

Corporate Planning, Risk &

Insurance

Commercial

FinancialControl /Treasury

Investor Relations

64

Page 35: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

6766 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

PROFIL DIREKSIProfile of the Board of Directors

50 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi Presiden Direktur sesuai keputusan RUPST tanggal 20 April 2016.

Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Indonesia Resources sejak Maret 2015 sampai April 2016, Presiden Direktur PT Multi Tambangjaya Utama sejak Mei 2014 sampai Maret 2015, Wakil Presiden Direktur dan Direktur Keuangan PT Indika Indonesia Resources sejak Februari 2013 sampai April 2015 dan Chief of Staff, Office of the CEO di PT Indika Energy Tbk. sejak November 2010 sampai Januari 2013. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Petrosea Tbk. sejak Juli 2009 sampai Oktober 2010 dan Senior Vice President, Corporate Finance di PT Indika Energy Tbk. sejak Februari 2007 sampai Juni 2009.

Beliau pernah berkarir di Fitch Ratings sebagai Associate Director dari 2006 sampai 2007, PT Danareksa (Persero) sebagai Associate Director dari 2003 sampai 2006, PT. Asia Investco & Matra-Barka Group sebagai Partner/Principal sejak 1998 sampai 2003, Merrill Lynch Jakarta sebagai Assistant Vice President sejak 1997 sampai 1998, Sigma Batara sebagai Senior Associate sejak 1993 sampai 1995, dan JP Morgan Singapore sejak 1992 sampai 1993.

Beliau mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1992 dan Master of Business Administration dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1997.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

50 years old, Indonesian citizen. Appointed as President Director based on the AGMS resolution on April 20, 2016.

He previously served as President Director of PT Indika Indonesia Resources from March 2015 until April 2016, President Director of PT Multi Tambangjaya Utama from May 2014 until March 2015, Deputy President Director and Finance Director of PT Indika Indonesia Resources from February 2013 until April 2015 and Chief of Staff, Office of the CEO at PT Indika Energy Tbk. from November 2010 until January 2013. Previously he served as Director of Finance at PT Petrosea Tbk. from July 2009 until October 2010 and Senior Vice President, Corporate Finance at PT Indika Energy Tbk. from February 2007 until June 2009.

He has broad experience in the financial sector and has held various positions, including at Fitch Ratings as Associate Director from 2006 until 2007, PT Danareksa (Persero) as Associate Director from 2003 until 2006, PT. Asia Investco & Matra-Barka Group as Partner/ Principal from 1998 until 2003, Merrill Lynch Jakarta as Assistant Vice President from 1997 until 1998, Sigma Batara as Senior Associate from 1993 until 1995, and JP Morgan Singapore from 1992 until 1993.

He earned his Bachelor’s Degree in Economics from the University of Indonesia in 1992 and Master’s Degree in Business Administration from the University of California, Berkeley, United States in 1997.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

52 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi Direktur sesuai RUPST tanggal 20 April 2016.

Beliau bergabung di PT Petrosea Tbk. sebagai Chief Operating Officer untuk bisnis Kontrak Pertambangan pada tahun 2014. Saat ini beliau juga menjabat beberapa posisi di anak perusahaan yaitu Komisaris PT POSB Infrastructure Indonesia sejak 30 April 2015, Komisaris PT Petrosea Kalimantan sejak 30 April 2015 dan Direktur Utama PT Mahaka Industri Perdana sejak 5 Agustus 2015. Memiliki lebih dari 25 tahun karir profesional di industri pertambangan. Beliau memiliki pengalaman yang luas pada bidang perencanaan tambang, pengoperasian tambang, manajemen kontrak pertambangan, pengembangan inisiatif dan metodologi dari operasi tambang skala besar serta eksplorasi dan pengembangan tambang green field. Pengalamannya mencakup seluruh mata rantai industri pertambangan, mulai dari eksplorasi sampai pemasaran dengan memegang berbagai posisi. Beliau memulai karirnya sebagai Engineer Trainee (Rio Tinto), kemudian sebagai General Manager Mining (Bumi Resources), Direktur Eksekutif (Northstar Pacific Capital), Komisaris (PT Delta Dunia Makmur Tbk.), Chief Executive Officer dan Presiden Direktur (PT Langit Timur Energy dan PT Fajar Bumi Sakti sebagai bagian dari Bakrie Global Ventura).

Beliau lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Insinyur Pertambangan pada tahun 1989.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

52 years old, Indonesia citizen. Appointed as Director based on the AGMS resolution on April 20, 2016.

He joined PT Petrosea Tbk as the Chief Operating Officer for its Mining Contracting business in 2014. Currently he also holds several positions in our subsidiary companies, namely Commissioner of PT POSB Infrastructure Indonesia since April 30, 2014, Commissioner of PT Petrosea Kalimantan since April 30, 2015 and Presiden Director of PT Mahaka Industri Perdana since Agustus 5, 2015. He has more than 25 years of professional carrier in mining industry, he has a wide range of experience in mine planning, mine operations, contract mining management, improvement initiatives and methodology of a large scale mining operation as well as exploration and development of green field mines. His experience covers the whole mining industry value chain from exploration to marketing by holding various roles. He started his career as an Engineer Trainee (Rio Tinto), then into General Manager Mining (Bumi Resources), Executive Director (Northstar Pacific Capital), Commissioner (PT Delta Dunia Makmur Tbk.), Chief Executive Officer and President Director (PT Langit Timur Energy and PT Fajar Bumi Sakti as part of Bakrie Global Ventura).

He graduated from the Bandung Institute of Technology (ITB) as a Mining Engineer in 1989.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

Hanifa Indradjaya

Presiden Direktur /President Director

Ilda Harmyn

Direktur / Director

Page 36: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

6968 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Johanes Ispurnawan

Direktur Independen / Independent Director

48 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi Direktur sesuai keputusan RUPST tanggal 20 April 2015.

Beliau telah menjabat berbagai posisi puncak Human Resources di beberapa perusahaan, seperti Kraft Foods Indonesia, Sari Husada / Danone, Sanofi-Aventis Indonesia, INCO (Vale Indonesia) dan Telkomsel, sebelum bergabung di PT Petrosea Tbk. tahun 2011.

Beliau memperoleh gelar Sarjana Sastra Perancis dari Universitas Indonesia dan gelar S2 dalam bidang Manajemen Strategi – Manajemen Internasional dari Prasetiya Mulya.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

48 years old, Indonesian citizen. Appointed as Director based on the AGMS resolution on April 20, 2015.

He has served in various top positions in the Human Resources in several companies, namely Kraft Foods Indonesia, Sari Husada / Danone, Sanofi-Aventis Indonesia, INCO (Vale Indonesia) and Telkomsel, before joining PT Petrosea Tbk in 2011.

He graduated from the University of Indonesia where he earned a Bachelor’s Degree in French Literature and a postgraduate degree in Strategic Management – International Management from Prasetiya Mulya.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

Mochamad Kurnia Ariawan

Direktur / Director

Rusdiawan

Direktur / Director

45 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi Direktur sesuai keputusan RUPST tanggal 21 Oktober 2010.

Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Head of Human Capital dan General Services di PT Indika Energy Tbk. Dari tahun 2006 sampai dengan 2010. Selama 22 tahun berkarier, beliau telah menduduki berbagai jabatan di bidang manajemen sumber daya manusia.

Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tahun 1995 dan memperoleh gelar Master di bidang Human Resources Management dari Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 2008.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

45 years old, Indonesia citizen. Appointed as Director based on the AGMS resolution on October 21, 2010.

Previously he served as Head of Human Capital and General Services at PT Indika Energy Tbk. from 2006 until 2010. In a career spanning 22 years, he has held management positions in human resources.

He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from Atmajaya University Yogyakarta in 1995 and a Master’s Degree in Human Resources Management from Atmajaya University Jakarta in 2008.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

46 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi Direktur sesuai keputusan RUPST tanggal 6 Mei 2013.

Saat ini beliau juga menjabat beberapa posisi di anak perusahaan, yaitu Direktur Utama PT POSB Reksabumi Indonesia, Direktur Utama PT POSB Infrastructure Indonesia, Direktur Utama PT Petrosea Kalimantan dan Komisaris PT Mahaka Industri Perdana. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri sejak Oktober 2011 sampai dengan Maret 2014, Senior Financial Controller dan Financial Controller di PT Petrosea Tbk., masing-masing dari tahun 2012 hingga tahun 2013 dan dari tahun 2010 hingga tahun 2012, Financial Controller di PT Astra Zeneca Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2010, serta menduduki berbagai jabatan manajerial di PT Shell Indonesia dan Shell Oil Company di USA dari tahun 1999 hingga tahun 2008. Beliau mengawali kariernya sebagai Assistant Manager Audit di Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Aryanto dari tahun 1994 hingga tahun 1997 dan Senior Auditor di PriceWaterhouseCoopers dari tahun 1997 hingga tahun 1999.

Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akutansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1996, memperoleh gelar Master dari IPMI International Business School Jakarta pada tahun 2008, dan Certified Management Accountant, AICMA Australia pada tahun 2010. Sejak tahun 1995-2004, beliau juga menjadi dosen pada fakultas ekonomi di Universitas Indonesia.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

46 years old, Indonesian citizen. Appointed as Director based on the AGMS resolution on May 13, 2016.

Currently he also holds several positions in our subsidiary companies, namely President Director of PT POSB Reksabumi Indonesia, President Director of PT POSB Infrastructure Indonesia, President Director of PT Petrosea Kalimantan and Commissioner of PT Mahaka Industri Perdana. Previously, he served as Director of PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri since October 2011 to March 2014, Senior Financial Controller of Petrosea from 2012 to 2013, Financial Controller of Petrosea from 2010 to 2012, Financial Controller of PT AstraZeneca Indonesia from 2008 to 2010 and served various managerial positions in PT Shell Indonesia and Shell Oil Company in USA from 1999 to 2008. He started his career as Assistant Audit Manager in Public Accountant Company Amir Abadi Jusuf & Aryanto from 1994 to 1997 and Senior Auditor of PricewaterhouseCoopers from 1997 to 1999.

He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from the Economic’s Faculty, University of Indonesia in 1996, a Master’s Degree from IPMI International Business School Jakarta in 2008 and a Certified Management Accountant, AICMA Australia, in 2010. He was a Senior Lecturer at Economy Faculty of University of Indonesia from 1995-2004.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

Page 37: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

7170 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

PROFIL DEWAN KOMISARISProfile of the Board of Commissioners

Richard Bruce Ness

Presiden Komisaris /President Commissioner

67 tahun, warga negara Amerika Serikat. Diangkat menjadi Presiden Komisaris sesuai keputusan RUPST tanggal 20 April 2016.

Saat ini beliau juga menjabat beberapa posisi lainnya, yaitu Komisaris PT Indika Energy Tbk., Komisaris PT Tripatra Engineering dan Komisaris Independen PT Merdeka Copper Gold Tbk. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Petrosea pada Juli 2009, Presiden Direktur Petrosea pada Mei 2010 dan Presiden Komisaris Petrosea pada Oktober 2010. Kemudian beliau kembali menjabat sebagai Presiden Direktur Petrosea pada April 2014.

Beliau memiliki pengalaman selama lebih dari 39 tahun di sektor energi, sumber daya dan pertambangan. Jabatan yang dipegang oleh beliau sebelumnya termasuk Presiden Direktur di sejumlah anak perusahaan Newmont, konsultan pertambangan pada PT Clinton Indonesia dan Wakil Presiden PT Freeport Indonesia. Saat ini juga menjabat sebagai Mining Chairman di American Chamber of Commerce, Indonesia.

Beliau lulus dari Moorhead Technical Institute, Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 1969 dengan gelar di bidang Mechanics dan dari Moorhead State University, Minnesota, Amerika Serikat untuk tambahan pendidikan pasca pendidikan menengah. Beliau menyelesaikan Professional Management Program di Harvard Business School, Massachusetts, Amerika Serikat, pada tahun 1992.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

67 years old, United States citizen. Appointed as President Commissioner based on the AGMS resolution on April 20, 2016.

Currently he also holds several other positions, namely Commissioner of PT Indika Energy Tbk., Commissioner of PT Tripatra Engineering and Independent Commissioner of PT Merdeka Copper Gold Tbk. Previously, he served as Deputy President Director of Petrosea in July 2009, President Director of Petrosea in May 2010 and President Commissioner of Petrosea in October 2010. He served again as President Director of Petrosea in April 2014.

He has been involved in the energy, resources and mining sectors for over 39 years. His previous positions include President Director of various Newmont entities, mining consultant at PT Clinton Indonesia and Vice President of PT Freeport Indonesia. He also currently holds the position of Mining Chairman at the American Chamber of Commerce, Indonesia.

He graduated from Moorhead Technical Institute, Minnesota, United States of America (USA) in 1969 with a degree in Mechanics and later attended Moorhead State University, Minnesota, USA for additional studies in post-secondary education. He completed a program in professional management at Harvard Business School, Massachusetts, USA, in 1992.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

49 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi Komisaris sesuai keputusan RUPST tanggal 20 April 2016.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Petrosea pada 2009 - 2013. Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Indika Energy Tbk. sejak Februari 2007, Direktur PT Kideco Jaya Agung sejak 2016, Komisaris Tripatra sejak April 2016, Komisaris PT Indika Inti Corpindo sejak 2008, Komisaris PT Indika Infrastruktur Investindo sejak 2008, Direktur Utama PT Indika Indonesia Resources pada 2013-2014 dan Direktur Utama PT Indy Properti Indonesia sejak 2015. Beliau Memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman di bidang corporate finance dan investasi; sebelumnya di PT Pemeringkat Efek Indonesia pada 1995-1997 dan di JP Morgan Chase pada 1997-2004.

Beliau mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan Master di bidang Urban Planning dari Univesitas Illionis, Urbana-Champaign, Amerika Serikat pada tahun 1995.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

49 years old, Indonesian citizen. Appointed as Commissioner based on the AGMS resolution on April 20, 2016.

Previously, he held the position as Commissioner of Petrosea in 2009 - 2013. He also serves as Director of PT Indika Energy Tbk. since February 2007, Director of PT Kideco Jaya Agung since 2016, Commisioner of Tripatra since April 2016, Commissioner of PT Indika Inti Corpindo since 2008, Commissioner of PT Indika Infrastruktur Investindo since 2008, President Director of PT Indika Indonesia Resources in 2013-2014 and President Director of PT Indy Properti Indonesia since 2015. He has more than 15 years of experience in corporate finance and investment; previously at PT Pemeringkatan Efek Indonesia in 1995-1997 and at JP Morgan Chase in 1997-2004.

He earned a Bachelor degree in Economics from the University of Indonesia in 1991 and a Master’s degree in Urban Planning from the University of Illinois, Urbana- Champaign, USA in 1995.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

Azis Armand

Komisaris /Commissioner

Page 38: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

7372 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

45 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi Komisaris sesuai keputusan RUPST tanggal 30 April 2014.

Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Business Development Director di PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. pada tahun 2013 hingga 2014, Komisaris pada tahun 2008 hingga 2009 dan Presiden Komisaris pada tahun 2009 hingga 2013 di PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk., Komisaris di PT Truba Jaya Engineering pada tahun 2008 hingga 2013. Pengalaman lain beliau adalah menjabat sebagai Direktur di PT Rimo Catur Lestari Tbk. pada tahun 1994 hingga 2006 dan Direktur di PT Sulawesi Argo Utama pada tahun 2006 hingga 2007.

Beliau lulus di bidang Bisnis dari Madison University di Wisconsin pada tahun 1994.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

45 years old, Indonesian citizen. Appointed as Commissioner based on the AGMS resolution on April 30, 2014.

Previously, he served as Business Development Director of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. from 2013 to 2014, Commissioner from 2008 to 2009 and President Commissioner from 2009 to 2013 of PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk., Commissioner of PT Truba Jaya Engineering from 2008 to 2013. Previous experience also includes Director of PT Rimo Catur Lestari Tbk. from 1994 to 2006 and Director of PT Sulawesi Argo Utama from 2006 to 2007.

He graduated in Business from Madison University, Wisconsin in 1994.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

74 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi Komisaris Independen sesuai keputusan RUPST tanggal 20 April 2015.

Beliau pernah menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dan sebagai Akuntan Publik di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo (member of Arthur Andersen). Selain itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan sampai sekarang menjadi Pengajar Program Pendidikan Akuntan Universitas Trisakti dan Parahyangan. Dalam beberapa tahun terakhir, beliau memimpin Komite Audit di PT Indika Energy Tbk.

Beliau merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akunting.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

74 years old, Indonesian citizen. Appointed as Independent Commissioner based on the AGMS resolution on April 20, 2015.

He served as Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk. and as a Public Accountant at Prasetio Utomo Public Accounting Office (member of Arthur Andersen). He served as Head of the Department of Accounting of the Faculty of Economics at Trisakti University and until now, he is a Lecturer for the Accounting Programs at Trisakti University and Parahyangan University. In the past few years, he headed the Audit Committee of PT Indika Energy Tbk.

He graduated from the Faculty of Economics at the University of Indonesia with a major in Accountancy.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

Richard Harjani

Komisaris /Commissioner

Maringan Purba Sibarani

Komisaris Independen /Independent Commissioner

Page 39: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

7574 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ir. Abdurrachman Kunwibowo

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

60 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi Komisaris Independen sesuai keputusan RUPST tanggal 20 April 2016.

Saat ini beliau juga menjabat beberapa posisi lainnya, yaitu Komisaris di PT Hasnur Citra Terpadu (Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit), Hasnur Group, sejak 2011, Komisaris di PT Energi Bara Lestari (Tambang Batubara), Hasnur Group, sejak 2011 dan Komisaris di PT Hasnur Information Technology (IT), Hasnur Group, sejak 2011.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Darma Henwa Tbk. sejak 2007 sampai 2009. Beliau juga pernah berkarier di PT Pama Persada Nusantara sebagai Direktur Business Development & Operations sejak 2005 sampai 2007, Direktur Business Development & Engineering sejak 2003 sampai 2005, dimana sebelumnya menjabat sebagai General Manager Business Development. Beliau mengawali kariernya di PT United Tractors sebagai Management Trainee pada 1980 dan sebagai Marketing Manager pada 1990.

Beliau memperoleh gelar Sarjana Insinyur Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada 1980.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

60 years old, Indonesian citizen. Appointed as Independent Commissioner based on the AGMS resolution on April 20, 2016.

Currently he also holds several other positions, namely Commissioner at PT Hasnur Citra Terpadu (Palm Oil Plantation and Plant), Hasnur Group, since 2011, Commissioner at PT Energi Bara Lestari (Coal Mine), Hasnur Group, since 2011 and Commissioner at PT Hasnur Information Technology (IT), Hasnur Group, since 2011.

Previously he served as President Director of PT Darma Henwa Tbk. since 2007 until 2009. He also has spent his career at PT Pama Persada Nusantara as Director of Business Development & Operations from 2005 until 2007, Director of Business Development & Engineering from 2003 until 2005, while previously also serving as General Manager of Business Development. He started his career at PT United Tractors as Management Trainee in 1980 and Marketing Manager in 1990.

He earned his Degree in Agricultural Engineering from Bogor Agricultural University in 1980.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

Page 40: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

7776 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Sampai dengan 31 Desember 2016, PT Petrosea Tbk memiliki 2.536 karyawan, menurun 0,04% dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 2.537 karyawan.

As at December 31, 2016, PT Petrosea Tbk had 2,536employees, decreased by 0.04% compared with total 2,537 employees in 2015.

JUMLAH KARYAWAN Total Employees

18 - 25 tahun > 18-25 years

26 - 35 tahun / 26 - 55 years

36 - 45 tahun / 36 - 45 years

46 - 55 tahun / 46 - 55 years

> 55 tahun / > 55 years

2015 2016

Komposisi Karyawan Berdasarkan UsiaEmployee Composition Based on Age

33519

211

1089

883

35217

141

1086

940

2.536Karyawan /Employees

2.537Karyawan /Employees

1.2131.250

Sekolah Dasar (SD) / Elementary School

Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Junior High School

Sekolah Menengah Atas (SMA) / Senior High School

Diploma (D3) / Diploma Degree

Sarjana (S1) / Bachelor Degree

Pasca Sarjana (S2) / Master Degree

Doktor (S3) / Doctor Degree

Lainnya / Others

2015 2016

Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan /Number of Employees Based on Education Level

143170

2432

414110

399367

547516

168161 2.536

Karyawan /Employees

2.537Karyawan /Employees

Per 31 Desember 2016, komposisi kepemilikan saham di PT Petrosea Tbk adalah sebagai berikut:

As at December 31, 2016, the shareholding composition of PT Petrosea Tbk are:

INFORMASI PEMEGANG SAHAMShareholders Information

Pemegang Saham ShareholderNo, Jumlah Saham

Amount of SharesPersentase Kepemilikan

Ownership Percentage

Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Saham / Shareholders above 5% or Over

Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang Memiliki Saham / Shares Ownership by Members of the Board of Directors and Board of Commissioners

Kelompok Pemegang Saham Masyarakat yang Memiliki Kurang Dari 5% Saham /Less than 5% Shares Ownership by Public

PT Indika Energy Tbk.

Lo Kheng Hong Drs.

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Direksi / Board of Directors

Masyarakat (dibawah 5%) / Public (under 5%)

1.

2.

1.

2.

1.

704.014.200

115.351.900

Tidak ada / None

Tidak ada / None

189.238.900

69,80%

11,44%

-

-

18,76%

Total / Total 100,00%

Jumlah Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikan per Akhir Tahun Buku Berdasarkan Klasifikasi / Shareholders and Ownership Percentage based on Classification as at the end of Financial Year

Karyawan / Employee

Yayasan / Foundation

Dana Pensiun / Pension Funds

Asuransi / Insurance

Bank / Bank

Reksadana / Mutual Funds

4

4

5

5

4

1 0,30736%

0,00678%

0,19183%

0,19611%

0,01311%

0,00395%

Jenis / Type Jumlah Pemegang SahamTotal Shareholders

Komposisi (%) Composition (%)

Perorangan Domestik / Domestic Individual

Perusahaan Terbatas / Limited Liability Companies

Perorangan – Asing / Individual - ForeignInvestors

Badan Usaha Asing / Foreign Business Entity

Total / Total

3,019

3,177

39

50

46

24,31188%

100,00000%

70,00963%

0,41446%

4,54490%

Page 41: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

7978 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

PT Indika Energy Tbk.69,80%

PT Indika Mitra Energi63,47%*

Publik / Public18,76%

Drs. Lo Kheng Hong11,44%

Publik / Public36,53%

PT Petrosea Tbk.

STRUKTUR PEMEGANG SAHAMShareholders Structure

INFORMASI ENTITAS ANAK, ASOSIASI & PERUSAHAAN VENTURASubsidiaries, Associates & Joint Ventures

PT Santan Batubara

1998

Akta Pendirian No. 18 tanggal 13 Februari 1998, dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-976 HT.01.01.Th.98 tanggal 18 Februari 1998.

Establishment deed No. 18 dated February 13, 1998, made in the presence of Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notary in Jakarta, Decree of Minister of Justice of Republic of Indonesia No. C2-976 HT.01.01.Th.98 dated February 18, 1998.

Berusaha dalam bidang pertambangan batubara di wilayah Kalimantan Timur dengan kegiatan mengusahakan eksplorasi, eksploitasi, pengembangan, penyimpanan, pengangkutan, pemesanan, penjualan dan pengeksporan batubara, mengimpor semua yang diperlukan untuk kegiatan tersebut dan menjalankan setiap tindakan atau kegiatan yang sah yang dimaksud dalam kegiatan pertambangan batubara.

Coal mining business in East Kalimantan region with activities such as exploration, exploitation, development, storage, cargo, order, coal sales & export, import for all activities and legal activities in coal mining activities.

20.269.735

Pemegang PKP2BCCOW Holder

Deutsche BankBuilding 10th FloorSuite #1002Jl. Imam BonjolNo. 80 Jakarta 10310

Perusahaan / Company

Tahun Pendirian /Year of Establishment

Kegiatan UsahaBusiness Activities

Kepemilikan Ownership

Jumlah Aset / Total Assets (US$)

Status Operasional / Operational Status

Alamat / Address

* Dikendalikan oleh Wiwoho Basuki Tjokronegoro & keluarga sebesar 40,46% dan Agus Lasmono sebesar 59,54%.

* 40.46% controlled by Wiwoho Basuki Tjokronegoro & family and 59.54% controlled by Agus Lasmono.

Page 42: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

8180 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

PT Petrosea Kalimantan

2010

Akta pendirian No. 84 tanggal 13 Agustus 2010 dibuat dihadapan Hangky Wibowo, SH., Notaris di Balikpapan, telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-45382.AH.01.0.Tahun 2010 tanggal 24 September 2010.

Establishment deed No. 84 dated August 13, 2010 made in the presence of Hangky Wibowo SH., Notary in Balikpapan, has obtained the ratification from Minister of Law and Human Rights No. AHU-45382.AH.01.0. of 2010 dated September 24, 2010.

Maksud dan tujuan adalah pembangunan, perdagangan, jasa dalam melaksanakan kegiatan usaha dibidang pembangunan, pembangunan konstruksi gedung, jembatan, jalan, bandara-dermaga, pemborongan bidang pertambangan batubara, pemborongan bidang pertambangan minyak, gas dan panas bumi, pemborongan bidang pertambangan umum, pemborongan pada umumnya (General Contractor), serta distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan, ekspor dan impor, ekspor dan impor perdagangan bahan bakar padat/ batubara, perdagangan besar lokal, grosir, supplier, leveransir dan commission house, juga bidang jasa konstruksi pertambangan, jasa penunjang kegiatan pertambagan, konsultasi bidang pertambangan, sarana penunjang perusahaan pertambangan.

The purposes and objectives are construction, trade, services in conducting business activities in the field of construction, buildings construction, bridges, roads, airports-dock, chartering coal mining, oil, gas and geothermal contracting, general mining sector, general contractor, as well as a distributor, agent and representative of companies, export and import, export and import trade solid fuel / coal, local big trade, wholesalers, suppliers, supplier and commission house, also in construction services of mining, mining supporting service activities, consultancy, mining, mining company supporting facilities.

39.892

Sampai saat ini belum memiliki izin khusus operasionalCurrently do not own special operational permit

Jl. Jend. Sudirman Graha Bintang No. 423, Damai,Kota Balikpapan

Perusahaan / Company

Tahun Pendirian /Year of Establishment

Kegiatan UsahaBusiness Activities

Kepemilikan Ownership

Jumlah Aset / Total Assets (US$)

Status Operasional / Operational Status

Alamat / Address

PT POSB Infrastructure Indonesia

2010

Akta pendirian No. 83 tanggal 13 Agustus 2010 dibuat dihadapan Hangky Wibowo SH., Notaris di Balikpapan, telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-42762.AH.01.01. Tahun 2010 tanggal 30 Agustus 2010.

Establishment deed No. 83 dated August 13, 2010 made in presence of Hangky Wibowo SH., Notary in Balikpapan, has obtained ratification from the Minister of Law and Human Rights No. AHU-42762.AH.01.01. of 2010 dated August 30, 2010.

Maksud dan tujuan adalah pengelolaan pelabuhan khusus dengan melaksanakan kegiatan pengelolaan pelabuhan khusus, mengelola pelabuhan untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan meliputi jasa kegiatan lalu lintas kapal yang terdiri dari pelayanan jasa dermaga untuk tambat, jasa pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air bersih, juga kegiatan bongkar muat barang, yang tidak terbatas pada bahan baku, hasil produksi dan peralatan penunjang produksi tidak terbatas pada kegiatan bongkar muat barang, peti kemas, penimbunan barang, alat bongkar muat dan peralatan pelabuhan; serta jasa-jasa lainnya yang mendukung di bidang pengoperasian dan pengelolaan kepelabuhan.

The purpose and objectives are business in special port management by conducting special port management activities, port management for own interest to support activity of vessel traffics including docks for mooring services, fuel services, and clean water services, also loading and unloading that unlimited to raw material, produces and tools to support equipment unlimited to loading and unloading, containers, stockpiling, loading and unloading equipment and port equipment; as well as other services that support the port operations and management.

1.722.576

Pemegang SIUPBMHolder of SIUPBM

Jl. Jenderal Sudirman Graha Bintang No. 423, Damai,Kota Balikpapan

Perusahaan / Company

Tahun Pendirian /Year of Establishment

Kegiatan UsahaBusiness Activities

Kepemilikan Ownership

Jumlah Aset / Total Assets (US$)

Status Operasional / Operational Status

Alamat / Address

Page 43: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

8382 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

PT Mahaka Industri Perdana

1994

Akta Pendirian No. 14 tanggal 4 Juni 1994, Notaris Jimmy, SH. /Jakarta. Keputusan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, atas Akta tersebut No. C2-11133. HT.01.01.01.TH.94 tanggal 19 Juli 1994

Deed No. 14 dated June 4, 1994, Notary Jimmy, SH./Jakarta. Decree of Minister of Law and Human Rights, on the said Deed No. C2-11133. HT.01.01.01.TH.94 dated July 19, 1994

2015

Diakuisisi oleh PT POSB Infrastructure Indonesia. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 17 tanggal 6 Agustus 2015, Notaris Aryanti Artisari SH., MKn. di Jakarta. Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas Akta tersebut No. AHUAH.01.03-0962141 tanggal 4 September 2015 jo. Akta No. 1 tanggal 1 Juli 2016, Notaris Aulia Taufani SH., di Kabupaten Tangerang. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0012729.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 12 Juli 2016

Acquired by PT POSB Infrastructure Indonesia. Deed of Shareholders Resolution No. 17 dated August 6, 2015, Notary Aryanti Artisari SH., MKn. In Jakarta. Received of Notification on Company Data Amendment from Minister of Law and Human Rights on the said Deed No. AHUAH.01.03-0962141 dated September 4, 2015 jo. Deed No. 1 Dated July 1, 2016, Notary Aulia Taufani SH., in Tangerang Regency. Decree of Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia No. AHU-0012729.AH.01.02.of 2016 dated July 12, 2016.

Maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, percetakan, pertanian, jasa dan pengangkutan.

The purpose and objectives are business in trade, construction, industry, printing, agriculture, services and cargo.

1.038.698

Izin Usaha Pertambangan – Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Mimika No. 540/292/DPE-MML/IUJP/2013 tanggal 22 November 2013Bidang Usaha: Jasa Pengolahan Batu Gamping (Lime Hydrate)Hanya berlaku di wilayah kontrak karya PT Freeport Indonesia

Perusahaan / Company

Tahun Pendirian /Year of Establishment

Kegiatan UsahaBusiness Activities

Kepemilikan Ownership

Jumlah Aset / Total Assets (US$)

Status Operasional / Operational Status

Mining License – Mining and Energy Department of Mimika RegencyNo. 540/292/DPE-MML/IUJP/2013 dated November 22, 2013Core Business: Lime Hydrate Processing ServicesOnly apply in contract of work area of PT Freeport Indonesia

Indy Bintaro Office Park, Gedung B, Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6 Sektor VII, CBD Bintaro Jaya, Kel. Pondok Jaya, Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan 15224

Alamat / Address

PT POSB Reksabumi Indonesia

2016

Akta Pendirian No. 4 tanggal 7 Juni 2016, dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang.Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0028800.AH.01.01.Tahun 2016 tanggal 14 Juni 2016.

Deed No. 4 dated June 7, 2016, made in the presence of Aulia Taufani, S.H., Notary in Tangerang Regency. Decree of Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia No. AHU-0028800.AH.01.01.Of 2016 dated June 14, 2016.

Maksud dan tujuan bergerak dalam bidang jasa, industri, perdagangan dan pembangunan

The purpose and objectives are to engage in services, industry, trade and construction field

PT Petrosea Tbk 4,995 shares or Rp 4,995,000,000 (99.99%)

PT POSB Infrastructure Indonesia 5 shares or Rp 5,000,000 (0.01%)

375.118

Sorong- Papua Barat

non toxic hazardous material (Non B3) at Sorong region-west papua

Indy Bintaro Office Park, Gedung B, Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6 Sektor VII, CBD Bintaro Jaya, Kel. Pondok Jaya, Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan 15224

Perusahaan / Company

Tahun Pendirian /Year of Establishment

Kegiatan UsahaBusiness Activities

Kepemilikan Ownership

Jumlah Aset / Total Assets (US$)

Status Operasional / Operational Status

Alamat / Address

Page 44: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

8584 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

21 Mei 1990 /May 21, 1990

28 November 1994 /November 28, 1994

4 Mei 1998 /May 4, 1998

21 Oktober 2010 /October 21, 2010

9 Maret 2012 /March 9, 2012

Pencatatan saham Perusahaan pertama kali di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan jumlah saham sebanyak 4.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham (IDX: PTRO).

First listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) with a total of 4,500,000 shares offered at Rp 1,000 issue price per share (IDX: PTRO).

Perusahaan melakukan aksi korporasi saham bonus dengan rasio 1:1 sehingga jumlah saham beredar naik menjadi 18.000.000 saham. The Company’s corporate action of bonus shares with a 1:1 ratio was issued, increasing the number of outstanding shares to 18,000,000 shares.

Perusahaan melakukan aksi korporasi pemecahan nilai saham dan diikuti dengan melakukan saham bonus pada tanggal 27 Mei 1998 dengan rasio 9:10 sehingga menaikkan jumlah saham yang ditempatkan menjadi 102.600.000 saham. The Company undertook a stock split, followed with a bonus shares with the ratio of 9:10 on May 27, 1998, thus increasing the number of total shares issued to 102,600,000 shares.

Perusahaan melakukan aksi korporasi pengurangan modal ditempatkan/modal disetor dari hasil buyback yang telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 25 Januari 2006 dengan mengikuti peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”Bapepam- LK”) No. XI.B.2 dan UU No.40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Sehingga modal ditempatkan/ modal disetor Perusahaan setelah dikurangi dengan saham beredar yang diperoleh kembali (Treasury Stock) sejumlah 1.739.500 saham menjadi 100.860.500 saham atau sama dengan Rp 50.430.250.000. The Company deducted its issued capital/paid-up capital from buyback in accordance to the result from the General Meeting of Shareholders on January 25, 2006 and Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (“Bapepam-LK”) regulation No. XI.B.2 and law of Republic of Indonesia No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The issued capital/paid-up capital after deducted with treasury stock with the amount of 1,739,500 shares is 100,860,500 shares or equivalent to Rp 50,430,250,000.

Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 50 per saham, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham. The Company do the stock split changed the par value from Rp 500 to Rp 50 per share, thus increasing the number of issued and paid up capital from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares

9.000.000

18.000.000

102.600.000

100.860.500

1.008.605.000

4.500.000

9.000.000

18.000.000

1.739.500

100.860.500

Rp1.000

Rp 1.000

Rp 500

Rp 500

Rp 50,00

Rp 9.500

-

-

-

-

Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya /Jakarta Stock Exchange & Surabaya Stock Exchange

Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya /Jakarta Stock Exchange & Surabaya Stock Exchange

Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya /Jakarta Stock Exchange & Surabaya Stock Exchange

Bursa Efek Indonesia /Indonesia Stock Exchange

Bursa Efek Indonesia /Indonesia Stock Exchange

Tanggal /Date

Keterangan Kronologis Pencatatan Saham /

Share Listing Chronology’s Description

Jumlah Saham yang di transaksikan /

Number of Shares in Transaction

Jumlah Saham /Number of Shares

Nilai Nominal per Saham (Rp) /

Par Value per Share (Rp)

Harga penawaran per Saham /

Shares price per share

Bursa / Exchange

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM Share Listing Chronology

KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYAOther Securities Listing Chronology

PT Petrosea Tbk. tidak memiliki kronologis pencatatan efek lainnya.

PT Petrosea Tbk. does not have any other securities listing chronologies.

LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Capital Market Supporting Institutions Professions

Jasa /Services

Biaya (Rp) / Fees (Rp)

Periode Penugasan / Assignment Period

Nama & Alamat /Name & Address

PT Bursa Efek Indonesia

Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 4th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

Telp : +62 21 515 0515

Fax : +62 61 5150330

[email protected]

www.idx.co.id

PT Datindo Entrycom

Puri Datindo – Wisma Sudirman

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 34-35

Jakarta 10220, Indonesia

Telp : +62 21 570 9009

Fax : +62 21 570 9026

[email protected]

www.datindo.com

Osman Bing Satrio & Eny

(Member of Deloitte Touche Tohmatsu)

The Plaza Office Tower 32nd Floor

Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30, Jakarta 10350, Indonesia

Telp : +62 21 2992 3100

Fax : +62 21 2992 8200, 8300

[email protected]

www.deloitte.com/id

Bursa Efek

Stock Exchange

Biro Administrasi Efek

Securities Administration

Bureau

Akuntan Publik

Public Accountant

136.977.500

44.000.000

612.000.000

1990

2010

2016

Page 45: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

8786 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Piagam Penghargaan Program Pencegahan & Penanggulangan HIV/AIDS / Prevention & Control Program of HIV/AIDS

Piagam Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan kategori “PLATINUM” untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dari Walikota Balikpapan.

HIV/AIDS Prevention Program Award, “Platinum” category, awarded to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) by the Mayor of Balikpapan.

Piagam Penghargaan Program Pencegahan & Penanggulangan HIV/AIDS / Prevention & Control Program of HIV/AIDS

Piagam Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan kategori “PLATINUM” untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dari Gubernur Kalimantan Timur.

HIV/AIDS Prevention Program Award, “Platinum” category, awarded to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) by the Governor of East Kalimantan.

Penghargaan Pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja / Zero Accident Award Penghargaan pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) proyek Kideco Jaya Agung (KJA) dengan jumlah 7,468,335 Jam Kerja dari Gubernur Kalimantan Timur.

Zero accident award for 7.468.335 man hours given to Kideco Jaya Agung (KJA) project by the Governor of East Kalimantan.

Penghargaan Pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja / Zero Accident Award

Penghargaan pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dengan jumlah 5,590,560 Jam Kerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Zero accident award for 5,590,560 man hours given to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) by the Ministry of Manpower and Transmigration.

Piagam Penghargaan Program Pencegahan & Penanggulangan HIV/AIDS / Prevention & Control Program Of HIV/AIDS

Piagam Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan kategori “EMAS” untuk proyek Kideco Jaya Agung (KJA) dari Gubernur Kalimantan Timur.

HIV/AIDS Prevention Program Award, “GOLD” category, awarded to Kideco Jaya Agung (KJA) project by the Governor of East Kalimantan.

Penghargaan Pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja / Zero Accident Award

Penghargaan pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dengan jumlah 5,590,560 Jam Kerja dari Gubernur Kalimantan Timur.

Zero accident award for 5,590,560 man hours given to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) by the Governor of East Kalimantan.

Penghargaan Pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja / Zero Accident Award

Penghargaan pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) proyek Kideco Jaya Agung (KJA) dengan jumlah 7,873,582 Jam Kerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Zero accident award for 7,873,582 man hours given to Kideco Jaya Agung (KJA) project by the Ministry of Manpower and Transmigration.

Piagam Penghargaan Program Pencegahan & Penanggulangan HIV/AIDS / Prevention & Control Program of HIV/AIDS

Piagam Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan kategori “PLATINUM” untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

HIV/AIDS Prevention Program Award, “Platinum” category, awarded to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) by the Ministry of Manpower and Transmigration.

1

2

5

6

3

4

7

8

7 8

651 2 3

4

PENGHARGAAN & SERTIFIKASIAwards & Certifications

8786 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Page 46: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

8988 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Piagam Penghargaan Program Pencegahan & Penanggulangan HIV/AIDS / Prevention & Control Program of HIV/AIDS

Piagam Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan kategori “GOLD” untuk proyek Kideco Jaya Agung (KJA) dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

HIV/AIDS Prevention Program Award, “Gold” category, awarded to Kideco Jaya Agung project by the Ministry of Manpower and Transmigration.

Penghargaan Pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja / Zero Accident Award

Penghargaan pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) proyek Newmont Nusa Tenggara EPCM of Re-feed Conveyor & Conveyor Extension dari PT Newmont Nusa Tenggara.

Zero Accident award to Newmont Nusa Tenggara EPCM of Re-feed Conveyor & Conveyor Extension project by PT Newmont Nusa Tenggara.

Penghargaan Pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja / Zero Accident Award

Penghargaan pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) proyek Suban Compression dari Conoco Phillips Indonesia dengan jumlah 175,340 Jam Kerja.

Zero accident award for 175,340 man hours awarded to Suban Compression project by Conoco Phillips Indonesia.

ISO 14001:2004

Sertifikasi standar Internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan.

Berlaku sejak 20 Mei 2015 - 20 Mei 2018.

International standard certification for Enviromental Management System.

Valid from May 20, 2015 - May 20, 2018.

OHSAS 18001:2007

Resertifikasi OHSAS 18001:2007 untuk Kantor Pusat & Petrosea Offshore Supply Base (POSB).

Berlaku sejak 19 April 2016 – 18 April 2019. OHSAS 18001:2007 re-certification for the Head Office and Petrosea Offshore Supply Base (POSB).

Valid from April 19, 2016 - April 18, 2019.

Piagam Penghargaan / Award

Penghargaan atas Partisipasi Dalam Evakuasi dan Penyelamatan Korban Bencana Gempa di Aceh yang berdampak di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen tanggal 7 – 20 Desember 2016 dari Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA) Aceh dan SAR Nasional.

Received the award from the Natural Disaster Management Agency (BPPA) Aceh and National SAR for the Participation in Evacuation and Rescue efforts of Earthquake Victims in Aceh that have impacted the Regencies of Pidie, Pidie Jaya and Bireuen on 7 - 20 December 2016.

Penghargaan Pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja / Zero Accident Award

Penghargaan pencapaian Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) untuk proyek Assessment, Repair & Reconstruction of Damage IBT Coal Export Jetty dari PT Indonesia Bulk Terminal.

Zero Accident award to Assessment, Repair & Reconstruction of Damage IBT Coal Export Jetty project by PT Indonesia Bulk Terminal.

ISO 9001:2008

Sertifikasi standar Internasional untuk Sistem Manajemen Mutu.

Berlaku sejak 26 Maret 2015 - 25 Maret 2018.

International standard certification for Quality Management System.

Valid from March 26, 2015 - March 25, 2018.

9

10

11

1

2

12

13

3

1 2 39 10

12

11

13

8988 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Page 47: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

9190 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Tinjauan Perekonomian & Industri / Economic & Industry Review

Tinjauan Operasional Segmen Bisnis / Business Segment Operational Review

92

96

111

111

112

113

113

114

114

115

115

116

116

118

119

119

120

Pendapatan / Revenues

Beban Usaha Langsung / Direct Costs

Laba Kotor / Gross Profit

Beban Administrasi / Administration Expenses

Pendapatan & Beban Non Operasional / Non Segment Revenues & Expenses

Rugi Tahun Berjalan, Jumlah Rugi Komprehensif dan Laba/Rugi Per Saham / Losses for the Year, Total Comprehensive Loss and Earnings/Loss per Share

Aset Lancar / Current Assets

Aset Tidak Lancar / Noncurrent Asset

Jumlah aset / Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang / Noncurrent Liabilities

Jumlah Liabilitas / Total Liabilities

106

107

108

108

108

108

109

109

110

110

110

110

Ekuitas / Equity

Informasi Arus Kas / Cash flows Information

Kemampuan Membayar Utang /Solvency

Rasio Likuiditas / Liquidity Ratio

Tingkat Kolektibilitas / Collectibility

Dividen & Kebijakan Dividen / Dividend & Dividend Policy

Struktur Modal & Kebijakan Modal / Capital Structure & Capital Structure Policy

Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal / Material Commitments For Capital Goods Investment

Perbandingan Target & Hasil 2016 / Target & Actual 2016

Informasi & Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan / Subsequent Material Information & Facts

Prospek Usaha / Business Prospect

Aspek Pemasaran / Marketing Aspects

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi & Restrukturisasi Utang/Modal / Material Information on Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, & Debt/Capital Restructuring

Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/ atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi / Material Information on Transactions Carrying Conflict of Interests and/or Transactions With Affiliated Parties

Perubahan Kebijakan Akuntansi & Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan / Changes In Accounting Policies And Impacts To Financial Statements

ANALISIS & PEMBAHASANMANAJEMENManagement Discussion & Analysis

Tinjauan Keuangan / Financial Review106

Kontrak Pertambangan / Contract Mining

Rekayasa & Manajemen Konstruksi / Engineering & Construction Management

Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas Bumi / Logistic and Support for Oil & Gas Services

98

101

104

Page 48: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

9392 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

TINJAUAN PEREKONOMIAN & INDUSTRIEconomic & Industry Review

Perekonomian global di tahun 2016 masih belum menunjukan tingkat pertumbuhan sebagaimana diharapkan. Lemahnya permintaan barang lintas negara, meningkatnya volatilitas pasar keuangan global dan pelemahan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju menjadi penyebab masih rendahnya pertumbuhan tersebut. Rencana kenaikan suku bunga rujukan The Fed dan risiko perubahan orientasi kebijakan ekonomi Amerika Serikat menjadi salah satu penyebab terjadinya volatilitas pasar keuangan.

Sementara dikawasan Asia, pelemahan tingkat pertumbuhan ekonomi China, Jepang dan India berkontribusi besar terhadap melemahnya arus perdagangan Asia Pasifik. Sekalipun melambat, mulai akhir kuartal III 2016, terjadi perkembangan positif. Stimulus ekonomi yang diberlakukan membuat kondisi ekonomi beberapa negara besar di Asia, seperti China, Jepang dan India membaik.

Hal ini membuat permintaan beberapa produk primer pertambangan maupun perkebunan, seperti batubara, nikel, timah dan CPO mulai meningkat, dan harganya mulai membaik. Pemilu Presiden di Amerika Serikat juga membuat spekulasi mengenai kebijakan ekonomi luar negerinya menjadi lebih jelas.

Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia yang banyak bergantung pada komoditas primer perkebunan maupun pertambangan. Neraca perdagangan luar negeri mulai membaik. Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi usaha di dalam negeri, melalui paket-paket program deregulasi, juga memberi hasil yang positif. Peringkat kemudahan investasi Indonesia naik ke level 91 dari 115 di tahun 2015, demikian juga terjadi perbaikan indeks korupsi, menjadi 88 dari 107 di tahun 2014, disamping adanya kenaikan outlook peringkat utang pemerintah dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings, sehingga kini menjadi Investment Grade.

Pembangunan infrastrukur yang semakin intensif dijalankan sepanjang tahun 2016 berkat pengalihan subsidi BBM dan listrik, yang membuat porsi belanja pemerintah dalam struktur belanja domestik meningkat. Perbaikan infrastrukur dan pembenahan kebijakan makro moneter juga membuat belanja konsumsi domestik juga cenderung meningkat. Selain

In 2016, the global economy did not grow as expected. The weakening demand of good across countries, increased global financial market volatility and sluggish economic growth of developed countries all contributed to this condition. The Fed’s plan of increasing interest rates and the risk of policy changes in the United States’ economic orientation caused the volatility in the financial markets.

Meanwhile, in Asia, sluggish economic growth in China, Japan and India contributed to a weakening trade flow in the Asia Pacific region. However, improvements began at the end of the third quarter in 2016. Implemented economic stimulus’ provided a boost to some of Asia’s largest economies such as China, Japan and India.

This increased the demands for mining and plantation commodities, such as coal, nickel, tin and CPO rose and prices started to gain traction. The presidential election in the United States created a clearer speculation regarding the country’s foreign economy policies.

These conditions heavily influenced Indonesia’s export performance that depended on plantation and mining commodities. Trade balance also started to improve.

The government’s efforts to improve the business environment in the country through deregulation packages created positive market sentiment. Indonesia’s ease of investment rating jumped to 91 from 115 in 2015, while corruption index improved from 88 to 107 in 2014. In addition, the outlook of government bonds from Fitch Ratings, an international rating agency, improved to Investment Grade.

Intensive infrastructure development in 2016 following a fuel and electricity subsidy lift increased the government’s spending share in the domestic budget structure. This increase was also contributed by improvements in monetary and macro economic policies. In addition, the 2016 state budget revision and the preparation of the 2017 state budget under

the leadership of the new Minister of Finance strengthened the trust of the market and consumers.

This overall domestic condition, caused Indonesia’s economy to grow moderately at 5.02% from 4.88% in 2015. This growth was supported by sound macro economy condition indicated by, amongst others, an inflation rate at 3.02% from 3.35%, foreign exchange reserves that stood at US$ 116.4 billion from US$ 105.9 billion and the central bank’s new interest rate approach of seven days repo rate that stood at 4.75%. Meanwhile, the rupiah exchange rate improved to Rp 13,436/US$ from Rp 13,795/US$ at the end of 2015.

Prices of Primary Commodities IncreasedThe prices of various primary commodities, which were also Indonesia’s leading export goods, improved in 2016 following a boost in demand. Improvements could be seen across commodities, such as tin what was up from US$ 14,690/ton to US$ 21,200/ton, nickel up from US$ 8,710/ton to US$ 10,970/ton and CPO rose from US$ 520.6/ton in December 2015 to US$ 711,8/ton in December 2016.

Meanwhile, the coal price trend could be seen from different price references. The Coal Reference Price released by the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) showed that the price stood at US$101.69/ton in December 2016, or increased by 90% from US$53.51/ton inDecember 2015. The Newcastle price index (Australia) showed an even higher jump from US$49.0/ton in December 2015 to US$98.5/ton in December 2016. This trend may continue to increase in the future.

In its presentation to the World Energy Outlook 2016, the International Energy Agency (IEA) stated that the future share of coal in the energy mix would be stable at around 29%. However, in the long term, coal might be outperformed by gas or other sources of renewable energy that are more eco-friendly – provided that the economies of scale is higher than coal.

itu, revisi APBN 2016 dan penyusunan APBN 2017 yang kredibel dibawah kendali Menteri Keuangan yang baru, memperkuat kepercayaan dunia usaha dan kepercayaan konsumen meningkat.

Keseluruhan kondisi domestik tersebut membuat ekonomi Indonesia mampu tumbuh moderat, sekitar 5,02% dari 4,88% di tahun 2015. Pertumbuhan itu juga didukung oleh kondisi makro ekonomi yang baik, seperti inflasi terjaga di angka 3,02% dari 3,35%, cadangan devisa mencapai US$ 116,4 miliar dari US$ 105,9 miliar, dan suku bunga rujukan terbaru, yakni tujuh hari repo rate, stabil di angka 4,75%, sedangkan nilai tukar rupiah menjadi Rp13.436/US$ dari Rp13.795/US$ di akhir tahun 2015.

Harga Komoditas Utama Mulai MeningkatBerbagai komoditas primer andalan ekspor Indonesia, pada tahun 2016 mulai menunjukkan peningkatan harga, sebagai dampak naiknya permintaan. Beberapa produk primer yang mengalami kenaikan adalah timah yang naik dari US$ 14.690/ton menjadi US$ 21.200/ton, nickel yang naik dari US$ 8.710/ton menjadi US$ 10.970/ton dan CPO yang naik dari US$ 520,6/ton Desember 2015 menjadi US$ 711,8/ton di bulan Desember 2016.

Sedangkan untuk batubara, perkembangannya adalah sebagai berikut. Harga Batubara Acuan (HBA) yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menunjukkan bahwa harga berada pada posisi US$101,69/ton pada Desember 2016, naik 90% dari posisi Desember 2015 yang tercatat sebesar US$53,51 per ton. Sementara indeks harga di Newcastle (Australia) justru menunjukan peningkatan yang lebih tinggi, dari sebesar US$49,0/ton pada bulan Desember 2015, menjadi US$98,5/ton pada bulan Desember 2016. Tingkat harga ini berpotensi untuk kembali naik ditahun mendatang.

Dalam pemaparannya di World Energy Outlook 2016, International Energy Agency (IEA) menyebutkan porsi batubara terhadap bauran energi global dimasa mendatang menunjukkan kecenderungan stabil dikisaran 29%. Namun dalam jangka panjang ada kemungkinan disusul oleh kenaikan penggunaan gas atau sumber energi terbarukan lain yang lebih ramah lingkungan, jika skala ekonomisnya telah mengalahkan penggunaan batubara.

Page 49: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

9594 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Selanjutnya, data BP Statistical Review of World Energy 2016 menunjukkan bahwa produksi batubara dunia tahun 2015 adalah sebesar 5.417,6 juta ton turun 4% dari 5.698,4 ton di tahun 2014, sejalan dengan penurunan pertumbuhan ekonomi di tahun 2015. China tetap menjadi produsen terbesar dengan volume mencapai 2.610 juta ton, turun 2,0% dari 2.663,1 juta ton ditahun sebelumnya. India memproduksi sebesar 405.6 juta ton, naik 4,8%, menjadi produsen kedua terbesar didunia. Australia menjadi produsen batubara ketiga terbesar, 392,9 juta ton, turun 4,3%. Sementara Indonesia turun dari produsen terbesar ketiga, menjadi ke-empat dengan produksi 344,4 juta ton, turun 14,4% dari tahun sebelumnya.

Data yang sama menunjukan bahwa China tetap menjadi konsumen utama batubara dengan volume mencapai 2.743,4 juta ton, turun 15,5% dari tahun sebelumnya. India menjadi konsumen terbesar kedua, sebesar 581,7 juta ton, naik 4,8% kemudian disusul Jepang, sebesar 170,6 juta ton atau naik 0,6%. Ketiga negara tersebut memenuhi sebagian batubara dari pasar impor, khusus untuk Jepang bahkan mengimpor seluruh kebutuhan batubara-nya. Konsumsi batubara Indonesia juga meningkat menjadi 114,7 juta ton, naik 16,7%, selaras dengan perkembangan pembangunan proyek pembangkit listrik yang tengah giat dilakukan. Adapun total konsumsi batubara skala global menunjukkan kenaikan sebesar 0,7% menjadi sebesar 5.628,4 juta ton.

Berdasarkan kecenderungan turunnya produksi dan naiknya konsumsi batubara di tahun 2015 tersebut, maka potensi kenaikan harga batubara semakin besar di tahun-tahun mendatang, sebagaimana ditunjukkan di akhir tahun 2016, dimana harga batubara mulai menunjukkan kenaikan.

Dengan memperhatikan data dari BP Statistical Review tersebut, maka pemasok batubara utama di pasar global adalah Australia dan Indonesia. Sehingga peluang kenaikan pendapatan ekspor batubara bagi kedua negara tersebut sangat besar.

Furthermore, data from BP Statistical Review of World Energy 2016 also showed that global coal production in 2015 was 5,417.6 million tons or down by 4% from 5,698.4 tons in 2014, which was aligned with the global economic slump in 2015. China remained as the largest producer with output volume of 2,610 million tons, down 2.0% from 2,663.1 million tons in the preceding year. India produced 405.6 million tons, up 4.8% and became the world’s second largest producer. Australia, the third top producer, recorded output volume of 392.9 million tons or down by 4.3%. Meanwhile, Indonesia became the fourth largest producer – from third place – with production output of 344.4 million tons, or down 14.4% from the year earlier.

The same data also revealed China as the top consumer with a consumption volume of 2,743.4 million tons, representing a decrease of 15.5% from the previous year. India was the second largest consumer with 581.7 million tons consumed or up by 4.8% followed by Japan with 170.6 million tons consumed or up by 0.6%. To meet their domestic demands, these countries had to perform offshore sourcing, with Japan even relying fully on imported coal. In Indonesia, demand also rose by 16.7% to 114.7 million tons in line with power plant projects that were currently underway. Globally, coal consumption peaked by 0.7% to 5,628.4 million tons.

Based on the trend of lower production in contrast to higher consumption in 2015, there is significant potential that coal prices in the future will continue to increase, as the market experienced at the end of 2016.

By reviewing data from the BP Statistical Review, Australia and Indonesia were the two main coal suppliers in the global market. Both countries had significant opportunities to increase revenues from coal export.

Kondisi yang sama juga berlaku untuk harga minyak dunia yang mulai menunjukkan peningkatan harga di kuartal kedua tahun 2016. Kenaikan harga minyak mulai terjadi sejak mulai dilakukannya rencana sidang dicapainya kesepakatan negara-negara yang tergabung dalam OPEC untuk menurunkan volume produksinya. Mengiringi rencana dan keputusan tersebut harga minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) telah naik dari rata-rata sekitar US$ 40 per barel di New York Mercantile Exchange hingga akhir kuartal pertama menjadi rata-rata sekitar US$ 53,33 per barel, di kuartal ke IV sampai akhir tahun 2016. Minyak mentah Brent North Sea juga menunjukkan arah kenaikan, dari rata-rata US$ 40 per barel hingga akhir kuartal I menjadi US$ 54 per barel hingga akhir tahun 2016, di perdagangan London.

Selain potensi perbaikan pasar dari dalam negeri, juga tumbuh optimisme baru, mengingat saat ini pemerintah juga tengah gencar melakukan perbaikan kondisi usaha, termasuk dibidang pertambangan minyak & gas dan mineral. Pemerintah kini tengah berusaha merubah formulasi dan ketentuan bagi hasil dari kegiatan pertambangan minyak & gas, selain melakukan perbaikan peraturan di bidang pertambangan mineral dan batubara.

Dalam jangka menengah dan panjang, situasi tersebut tentu berdampak positif pada sektor pertambangan, migas Indonesia yang memiliki bisnis inti batubara dan migas. Dan tentunya pada akhirnya akan berimbas pula pada perbaikan kinerja Perusahaan, yang merupakan satu diantara beberapa perusahaan penyedia jasa di sektor pertambangan dan migas.

Petrosea terus mengambil langkah-langkah strategis agar dapat menyediakan solusi inovatif terbaik di sektor pertambangan, migas serta infrastruktur bagi para pelanggan.

A similar trend was recognized in global oil prices that started to rebound during the second quarter of 2016. Increase in oil prices began after OPEC countries agreed to lower their production volume. Responding to this plan and agreement, the price of light sweet crude oil or West Texas Intermediate (WTI) increased from an average of US$ 40 per barrel at the New York Mercantile Exchange until the year’s first quarter to an average of US$ 53.33 per barrel in the fourth quarter until end of 2016. Brent North Sea crude oil also rose in the London trading from an average of US$ 40 per barrel until end of first quarter to US$ 54 per barrel until the closing of 2016 in the London exchange.

In Indonesia, aside from domestic market rebound, positive sentiment was also prompted by the government’s initiative to improve the ease of doing business, including in oil & gas, and mineral exploration. The government was looking into ways to reformulate the profit sharing mechanism in oil & gas as well as improving mineral and coal regulations.

In the medium and long term, these developments will have positive impacts to Indonesia’s mining and oil & gas sectors as well as their commodities. Ultimately, it will also affect the Company’s performance as one of the leading mining and oil & gas service providers.

Petrosea continues to take strategic steps to offer the best innovative solutions in the mining, oil & gas, and infrastructure sectors for all of its customers.

Page 50: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

9796 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

TINJAUAN OPERASIONAL SEGMEN BISNISBusiness Segment Operational Review

Dalam rangka mengatasi tantangan kondisi usaha beberapa waktu terakhir dan mengantisipasi perbaikan iklim usaha di masa mendatang, Petrosea melakukan diversifikasi aktivitas bisnis yang dijalankan. Rangkaian upaya diversifikasi tersebut memberi hasil yang menunjukkan tepatnya program perbaikan yang dilakukan, dimana total pendapatan usaha Petrosea di tahun 2016 naik sebesar 1,23% menjadi US$209,37 juta, dibandingkan koreksi sebesar 40,56% menjadi US$206,83 juta ditahun 2015.

Hasil tersebut dikontribusikan oleh dua hal. Pertama, naiknya pendapatan dari aktivitas Rekayasa & Manajemen Konstruksi secara substansial yang membuat porsi pendapatan segmen ini juga meningkat dari 12,92% menjadi sekitar 33,49%. Kenaikan pendapatan pada segmen ini mencapai nilai sebesar US$ 43,39 juta atau peningkatan sebesar 162,33% sehingga pendapatan dari segmen ini menjadi sebesar US$ 70,12 juta. Hal ini mampu mengkompensasi penurunan pendapatan pada segmen Kontrak Pertambangan maupun pendapatan dari Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas.

Kedua, keberhasilan Petrosea dalam menahan laju penurunan pendapatan dari segmen bisnis Kontrak Pertambangan yang merupakan kontributor utama bisnis Perusahaan, dari turun sebesar 50,25% di tahun 2015, menjadi turun sebesar 21,88% atau sebesar US$32,02 juta di tahun 2016. Porsi kontribusi pendapatan segmen bisnis ini juga menurun dari 70,76% menjadi sekitar 54,61%. Sedangkan kontribusi pendapatan dari segmen Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas mengalami penurunan sebesar US$10,28 juta atau sebesar 31,21%.

To address business challenges and conditions that have accumulated in the last few years and to anticipate future opportunities, Petrosea carried out a series of business diversifications. The decision was proven effective and appropriate as shown by the Company’s revenue performance that rose by 1.23% in 2016 to US$ 209.37 million compared to revenue in 2015 which dropped by 40.56% to US$ 206.83 million.

Two aspects contributed to revenue increase. First, substantial growth of revenue from the Engineering & Construction Management segment. This segment’s share to total revenue also improved from 12.92% to around 33.49%. The segment posted a revenue growth in the amount of US$ 43.39 million or a surge of 162.33% to US$ 70.12 million. This result offset revenue decreases in Contract Mining business and Logistics and Support Oil & Gas Services.

The second driver was Petrosea’s success in curbing the decline in the revenue of Contract Mining, which traditionally has been Petrosea’s main business. This segment posted a decrease from 50.25% in 2015 to 21.88% in 2016, or US$32.02 million in 2016. Contract Mining’s contribution to total revenue also decreased from 70.76% to around 54.61%. Meanwhile, revenue contribution from Logistics and Support Oil & Gas Services decreased by US$ 10.28 million or by 31.21%.

Mulai membaiknya harga batubara dan realisasi berbagai proyek infrastruktur membuat Petrosea kembali mencatatkan kinerja keuangan yang semakin baik. Pada tahun 2016, Petrosea mendapatkan dua kontrak baru pemindahan lapisan tanah penutup. Sementara itu, pada segmen Rekayasa & Manajemen Konstruksi, Petrosea mendapatkan beberapa tambahan kontrak baru.

The rebounding coal price and the implementation of various infrastructure projects contributed to Petrosea’s improved financial performance. In 2016, Petrosea secured two new contracts for overburden removal, while in the Engineering & Construction Management segment entered into a number of new contracts.

Kontrak Pertambangan / Mining Contract

Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas / Logistic and Support for Oil & Gas Services

Rekayasa & Manajemen Konstruksi / Engineering & Construction Management

Lainnya / Others

2015 2016

Komposisi Pendapatan Perusahaan (dalam %) /

15,93

70,76

0,3912,92

US$ 206,83Juta

Pendapatan /Revenue

10,82

33,49

54,61

1,08

US$ 209,37 Juta

Pendapatan /Revenue

Page 51: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

9998 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Hingga tahun 2016, volume Kontrak Pertambangan Pemindahan Lapisan Tanah Penutup mengalami koreksi sebesar 13,07% menjadi 57,33 juta BCM, dari sebelumnya 65,95 juta BCM pada tahun 2015.

For the year 2016, the volume of overburden removal contract decreased by 13.07% to 57.33 million BCM from 65.95 million BCM in 2015.

KONTRAK PERTAMBANGANContract Mining

Kinerja Kontrak Pertambangan

Hingga tahun 2016, volume Kontrak Pertambangan Pemindahan Lapisan Tanah Penutup mengalami koreksi 13,07% menjadi 57,33 juta BCM, dari sebelumnya 65,95 juta BCM pada tahun 2015.

Sehingga kontribusi pendapatan dari aktivitas bisnis Kontrak Pertambangan menurun menjadi US$ 114,33 juta dibandingkan tahun 2015 sebesar US$ 146,35 juta. Walaupun kondisi industri pertambangan secara komprehensif mengalami tantangan yang cukup berat, Petrosea berhasil memperoleh dua kontrak tambang baru, di Kalimantan Selatan dengan :

Pada tanggal 11 Januari 2016, Perusahaan dan PT Anzawara Satria mengadakan perjanjian Pemindahan Lapisan Tanah Penutup di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan senilai Rp 622 milyar dan berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2019. Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup, sewa peralatan bergerak dan personel, dan pengangkutan batubara di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Pada tanggal 13 Mei 2016, Perusahaan dan PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua menandatangani perjanjian jasa pertambangan dan sewa peralatan dan personel pada area PT

Contract Mining Performance

Up until 2016, overburden removal contract was corrected by 13.07% to 57.33 million BCM from 65.95 million BCM in 2015.

Consequently, revenue contribution from Contract Mining segment decreased to US$ 114.33 million compared to US$ 146.35 million in 2015. However, Petrosea still managed to secure two new contracts in South Kalimantan amid a tough year for the industry in general:

On January 11, 2016, the Company and PT Anzawara Satria entered into overburden removal agreement in Tanah Bumbu, South Kalimantan amounting to Rp 622 billion and effective for three years until year 2019. The scope encompasses overburden removal, hire of mobile plant and personnel and coal hauling in Tanah Bumbu, South Kalimantan.

On May 13, 2016, the Company and PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua entered into agreement mining services and rental of heavy equipment and personnel in area PT Binuang Mitra Bersama

Binuang Mitra Bersama Blok Dua, Salam Baris, Tapin, Kalimantan Selatan dengan volume produksi 28 juta BCM lapisan tanah penutup dan 6,5 juta ton batubara per tahun. Perjanjian ini efektif mulai 6 Juni 2016 untuk jangka waktu empat tahun.

Untuk mengantisipasi dampak lebih jauh dari harga batubara yang tengah melemah, setidaknya ada tiga strategi yang diterapkan Petrosea.

1. Mengembangkan harga yang kompetitif melalui peningkatan efisiensi terus menerus dan senantiasa berinisiatif melakukan penghematan biaya.

2. Berupaya mendapatkan proyek pertambangan baru dan mempertahankan klien atau pasar yang ada. Kalau pun ada penambahan kapasitas pemindahan lapisan tanah penutup akan dipertimbangkan dari sisi nilai ekonomis dan mitigasi risiko investasi belanja modalnya.

3. Menggunakan mitra strategis atau subkontraktor dalam melakukan penawaran proyek pertambangan yang membutuhkan armada dengan ukuran yang berbeda.

Pencapaian volume Kontrak Pertambangan Pemindahan Lapisan Tanah Penutup sebesar 57,33 juta BCM antara lain diperoleh dari proyek tambang

Berikut kinerja proyek Petrosea yang sedang berjalan di bawah Segmen Kontrak Pertambangan:

Proyek Tambang Kideco

Produksi batubara Proyek Tambang Kideco tahun ini menurun 9,61% menjadi hanya 6,87 juta ton dan volume pengupasan lapisan tanah penutup menurun 33,37% menjadi 27,95 juta BCM. Penurunan volume ini dikarenakan PT Kideco Jaya Agung menurunkan kapasitas produksi batubaranya pada tahun ini. PT Kideco Jaya Agung dengan Petrosea ini telah memasuki tahun ke-enam di tahun 2016 dan kontrak berakhir sampai tanggal 31 Desember 2018.

Blok Dua, Salam Baris, Tapin, South Kalimantan with production volume 28 million BCM overburden and 6.5 million ton coal per annum. This agreement effective start at June 6, 2016 for a period of four years.

Anticipating further impacts of weak commodity prices, Petrosea applies at least three strategies:

1. Emphasizes on efficiency and cost-saving initiatives in order to be able to come up with competitive pricing scheme

2. Exploring and securing potential mining projects whilst maintaining existing clients and market share. Increase in overburden removal capacity will have to be decided based on economical value and capital expenditure risk mitigation.

3. Engaging strategic partners or subcontractors in project bidding that requires different fleet size.

Petrosea posted 57.33 million BCM of Overburden Removal Contract derived from, among others:

The following are Petrosea’s current Contract Mining projects:

Kideco Mine Project

Kideco Mine Project coal output in 2016 dropped by 9.61% to only 6.87 million tons, while the volume of overburden removal decreased by 33.37% to 27.95 million BCM due to the company’s, PT Kideco Jaya Agung, decision to lower its production output in 2016. Petrosea entered the sixth year of contract in 2016. Contract is valid until 31 December 2018.

Page 52: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

101100 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Proyek Tambang Tabang

Total produksi batubara tahun ini sebesar 5,94 juta ton. Sedangkan pengupasan tanah penutup sebesar 7,62 juta BCM. Dengan diterapkannya metode kerja yang produktif dan efisien, kinerja proyek Tabang menunjukkan peningkatan dari yang ditargetkan. Baik itu dari segi produksi maupun produktivitas dan biaya. Kontrak kerja proyek ini hingga tahun 2021.

Proyek Tambang IAC

Proyek ini dimulai pada bulan November tahun 2015. Produksi batubara Proyek Tambang IAC tahun ini sebesar 2,46 juta ton dan volume pengupasan lapisan tanah penutup 11,13 juta BCM. Pada pertengahan tahun ini PT Indo Asia Cemerlang dan PT Petrosea menanda tangani perpanjangan kontrak kerja untuk satu tahun lagi sampai akhir tahun 2017.

Proyek Tambang ANZ

Proyek ini dimulai pada bulan Januari dengan memakai subkontraktor karena menggunakan peralatan kecil. Produksi batubara Proyek Tambang ANZ tahun ini sebesar 0,26 juta ton dan volume pengupasan lapisan tanah penutup 1,79 juta BCM. Lingkup kerja Petrosea meliputi pengupasan tanah penutup, pemuatan dan pengangkutan batubara ke pelabuhan. Kontrak kerja proyek ini sampai Desember 2018

Proyek Tambang BMB

Proyek ini dimulai pada bulan Juni. Produksi batubara Proyek Tambang BMB tahun ini sebesar 1,14 juta ton dan volume pengupasan lapisan tanah penutup 8,84 juta BCM. Lingkup kerja Petrosea meliputi pengupasan tanah penutup dan pemuatan batubara. Kontrak kerja proyek ini sampai April 2020 Tinjauan Tahun 2017

Hingga laporan tahunan ini dibuat, Petrosea sedang melakukan pengembangan bisnis dengan sejumlah perusahaan tambang yang diharapkan bisa terwujud pada tahun 2017 mendatang.

Adanya penambahan-penambahan kegiatan operasional ini tentunya akan berdampak positif pada Petrosea untuk kedepannya. Terutama dari sisi pendapatan Petrosea, proyeksi keuangan, serta terhadap kelangsungan usaha Petrosea.

Tabang Mine Project

Coal output from Tabang Mine in 2016 reached 5.94 million ton and overburdel removal reached 7.62 million BCM. Applying productive and efficient work methods, the performance of Tabang project managed to exceed its target in both production volume and cost. The contract for this project is valid until 2021.

IAC Mine Project

Commenced in November 2015, IAC Mine project in 2016 posted 2.46 million tons of output and 11.13 million BCM of overburden removal volume. Mid 2016, PT Indo Asia Cemerlang and Petrosea agreed to extend the project for another year until 2017.

ANZ Mine Project

Commenced in January, Petrosea has engaged a sub-contractor for this project, as it requires only small equipment. ANZ Mine coal output in 2016 stood at 0.26 million tons and overburden removal volume at 1.79 million BCM. Petrosea’s scope of work covers overburden removal and coal loading and transporting to port. This project continues until 2018.

BMB Mine Project

Commenced in June, coal output of BMB mine in 2016 was 1.14 million tons and overburden removal reached 8.84 million BCM. In this project, Petrosea’s scope of work is overburden removal and coal loading. This project is valid until April 2020.

2017 Outlook

During the reporting of this year’s performance, Petrosea was exploring potential cooperation with a number of mining companies for 2017 projects.

Thriving operational activities will certainly render positive impacts for Petrosea going forward, especially in terms of revenues, financial projection, and business continuity.

Kinerja Rekayasa & Manajemen Konstruksi

Disepanjang tahun 2016 dalam rangka mendukung program pengembangan infrastruktur, Petrosea sebagai salah satu Perusahaan Konstruksi terbesar di Indonesia, melalui lini bisnis Rekayasa, & Manajemen Konstruksi (ECM) telah memberikan kontribusi pendapatan sebesar US$ 70,12 juta, atau meningkat hingga 162,33% dibandingkan pendapatan di tahun 2015.

Peningkatan pendapatan pada segmen ini dikarenakan lini bisnis ECM telah menandatangi sejumlah kontrak baru di tahun 2016. Petrosea juga telah mencatat lebih dari 14,5 juta jam kerja – tanpa kecelakaan (man hours LTI Free) dari bulan Januari 2006 sampai Desember 2016.

ECM akan selalu meningkatkan kinerja yang positif untuk peningkatan pendapatan bisnis dan solid/ bekerjasama/ berkoordinasi dengan tim dalam menjaga kualitas kinerja dan tanpa kecelakaan. ECM selalu menjalankan bisnis kerja sesuai dengan strategi Petrosea yang telah dibentuk. Strategi lini bisnis ECM tidak hanya mencakup dari sektor pertambangan saja tetapi juga pada sektor mineral lain, infrastruktur, pembangkit listrik dan sektor migas.

Performance of Engineering & Construction Management

Petrosea, one of Indonesia’s largest construction companies, support infrastructure development projects through its Engineering and Construction Management (ECM) segment. In 2016, ECM contributed US$ 70.12 million in revenues, increase by 162,33% from 2015 contribution.

The growth of revenues was attributed to several new contracts signed under ECM throughout 2016. In terms of safety, Petrosea recorded over 14.5 million of man hours free lost-time injury LTI Free from January 2006 to December 2016.

ECM is committed to continually improve its performance, augmenting results and strengthening solid teamwork to maintain its Zero LTI achievement. ECM carries out its business activities in line with Petrosea’s outlined strategies. In ECM in particular, this strategy covers not only mining but also other mineral sectors, infrastructure, power, and oil and gas.

REKAYASA & MANAJEMEN KONSTRUKSI Engineering & Construction Management

Lini bisnis Rekayasa & Manajemen Konstruksi Petrosea menunjukkan peningkatan kontribusi pendapatan mencapai hingga 162,33% atau meningkat menjadi US$ 70,12 juta di tahun 2016.

In 2016, revenue contribution from Petrosea’s Engineering & Construction Management business line grew by 162.33% to or increased to US$ 70.12 million.

Page 53: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

103102 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Petrosea merupakan perusahaan besar yang memiliki kompeten dalam bersaing di area bisnis kategori besar atau resiko besar. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan ECM selalu memenuhi persyaratan dalam tahap Prakualifikasi, dan telah menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan proyek dengan zero LTI, tepat waktu, dan selalu memegang teguh akan nilai kepuasan pelanggan/ klien dalam setiap proyek Dalam hal tersebut kami dapat meyakinkan klien – klien kami saat ini, maupun klien baru kami untuk terus bekerja sama dengan Petrosea dalam menyelesaikan proyek-proyek mereka saat ini maupun proyek yang akan datang.

Selain itu dalam hal metode perkiraan biaya, jadwal proyek dan kontrol proyek, Petrosea masih menghasilkan hasil yang lebih baik dikarenakan sampai saat ini masih menggunakan perangkat lunak manajemen proyek berbasis SAP yang disebut Noveco.

Kontrak Rekayasa & Manajemen Konstruksi Petrosea yang berjalan pada tahun 2015 - 2016 antara lain dengan

Papua. Proyek ini di tandatangani pada 30 Juni 2015, merupakan kontrak untuk jasa konstruksi pembangunan tanggul area tambang PT Freeport Indonesia. Nilai kontrak sebesar US$ 158 juta untuk estimasi jangka waktu empat tahun.

terletak di Kalimantan Tengah. Proyek ini ditandatangani pada akhir April 2015 merupakan kontrak untuk konstruksi atas akses jalan ke Proyek Batubara Lampunut, Kalimantan Tengah. Nilai kontrak sebesar US$ 21,5 juta untuk jangka waktu satu tahun. Namun dikarenakan adanya de-scoping/ perubahan pekerjaan dalam kontrak proyek, seperti: Pekerjaan camp, konstruksi saluran air termasuk dinding penahan untuk masuk dan keluarnya air dan demobilisasi maka proyek tersebut selesai dengan nilai kontrak sebesar US$ 15 juta pada tanggal 15 Juli 2016.

As a leading company in its field, Petrosea is extensively experienced in competing in mega-scale projects or high-risk projects. E&CM demonstrates this expertise by consistently meeting bidding pre-qualification requirements, recording Zero LTI in its projects, delivering timely completion of projects, and putting customers and clients’ satisfaction as its top priority. The way E&CM executes its work has convinced our existing and new clients to continue working with Petrosea in their current and upcoming projects.

Further, by using Noveco, SAP-based software, Petrosea also excels in the deliverables of cost estimate, project timeline, and project control.

In the period of 2015-2016 E&CM entered into contracts with, among others:

on June 30, 2015, the contract outlined the parties’ agreement on an estimated four-year levee construction project to the south of PT Freeport Indonesia mining site. Contract value is US$ 158 million.

Central Kalimantan. The contract, signed at end of April 2015, was for road construction to Lampunut Coal Site in Central Kalimantan. Initially valued at US$ 21.5 million and for a one-year period, the project was completed on July 15, 2016 for a value of US$ 15 million due to de-scoping of project activities, such as: camp works, water channel construction including embankment, and demobilization.

Kontrak baru yang berhasil diperoleh Petrosea di sepanjang tahun 2016 diantaranya dengan ConocoPhillips (Grissik) Ltd, PT Indonesia Bulk Terminal (IBT), dan PT. Newmont Nusa Tenggara. Dengan rincian sebagai berikut:

Ltd, ditandatangani pada 12 Mei 2016, berdurasi selama delapan bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp 40 milyar, merupakan kontrak jasa Rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk pekerjaan tanah, pembangunan jalan dan drainase untuk Proyek Kompresi di Suban, Sumatera Selatan.

Dengan koordinasi yang efektif antara masing-masing pihak pekerja dan kerjasama yang baik dengan klien, pekerjaan dapat selesai lebih cepat dua minggu dari waktu kontrak.

Terminal, ditandatangani pada 1 Agustus 2016, berdurasi selama lima bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp 53 milyar, merupakan kontrak pekerjaan Rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk penilaian, perbaikan dan rekonstruksi kerusakan dermaga ekspor Batubara IBT di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Perkembangan pekerjaan telah berjalan dengan baik dan telah diselesaikan satu bulan lebih cepat selesai dari jadwal yang telah ditetapkan.

Tenggara, ditandatangani pada 18 Maret 2016, berdurasi selama sembilan bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp 29 milyar, merupakan proyek jasa Rekayasa, pengadaan, konstruksi dan Manajemen untuk menginstalasi re-feed konveyor, termasuk menambah panjang konveyor yang sudah ada untuk meningkatkan kapasitas pabrik. Proyek tersebut diselesaikan 20 hari lebih cepat selesai dari jadwal yang telah ditetapkan.

Petrosea also secured a number of contracts in 2016 alone, among others with ConocoPhillips (Grissik) Ltd, PT Indonesia Bulk Terminal (IBT), and PT. Newmont Nusa Tenggara:

executed their agreement on May 12, 2016. The eight month contract with a value of Rp 40 billion, covered engineering, procurement, and construction works for soil works and road and drainage construction for compression Project in Suban, South Sumatera.

Effective coordination of both parties at field and management level resulted in an efficient project that was completed two weeks ahead of completion date.

signed their agreement on August 1, 2016. This five month and Rp 53 billion contract covered engineering, procurement, and construction works for the assessment, repair, and reconstruction of IBT coal export jetty in Pulau Laut, South Kalimantan. The project had commenced and completed one month ahead of schedule.

Nusa Tenggara signed a nine month contract with a value of Rp 29 billion. This was an engineering, procurement, construction, and management project to install re-feed conveyor and extend the length of existing conveyor to increase mill throughput capacity. This project had completed 20 days ahead of schedule.

Page 54: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

105104 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Kinerja Usaha

Selama tahun 2016, sektor migas dan penyedia jasa migas pada khususnya terus terpengaruh oleh penurunan berkelanjutan dalam harga minyak dunia dari US$ 55 per barel pada 31 Maret 2015, minyak mentah Brent jatuh ke level US$ 48 per 30 September 2015 dan US$ 40 pada 31 Maret 2016 (setelah mencapai level terendah dari penurunan saat ini, yaitu US$ 29 per barel pada Januari 2016).

Dampak dari situasi ini sangat terasa pada kegiatan pengeboran lepas pantai di Indonesia serta berdampak secara langsung terhadap bisnis Petrosea Offshore Supply Base (POSB). Meskipun demikian, POSB masih mampu membukukan pendapatan sebesar US$ 22,66 juta tahun 2016, menurun 31,21% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar US$ 32,94 juta.

Mengingat kondisi pasar tersebut, Petrosea Logisitics & Support Services (PLSS) berinisiatif untuk mencari sumber pemasukan lain sebagai nilai tambah, seperti menjadi operator resmi Pusat Logistik Berikat (PLB), memperluas layanan ke sektor Indonesia timur dan tengah berkonsentrasi untuk mengembangkan entitas baru yang fokus pada pengolahan limbah.

Menjadi operator PLB adalah salah satu langkah penting PLSS pada 2016. PLB adalah kebijakan

Business Performance

Over the course of 2016, the oil and gas sector and oilfield services in particular continued to be affected by the ongoing decline in global crude oil prices from US$ 55 per barrel as at March 31, 2015, Brent crude oil prices fell to US$ 48 as at September 30, 2015 and to US$ 40 as at March 31, 2016 (after reaching the lowest level for the current downturn of US$ 29 per barrel in January 2016).

The situation rendered significant impacts on Indonesia oil offshore activities and directly to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) business. Even with such condition POSB was still able to secure revenue of US$ 22.66 million in 2016, or 31.21% lower compare with US$ 32.94 million in 2015.

Given the relatively difficult market condition, Petrosea Logisitics & Support Services (PLSS) took the initiative to identify other revenue sources to boost value, such as becoming an official operator of a Bonded Logistics Center (PLB), expanding its services to the eastern Indonesian region and concentrating on developing an entity that focuses on waste management.

Taking the role as PLB operator was one of the strategic steps taken by PLSS in 2016. The PLB was one of

Industri minyak dan gas secara global telah mengalami penurunan sekitar 18% dalam jumlah rig yang beroperasi di 2016.

Globally, oil and gas industry has suffered a year-on year 18% contraction approximately in the number of operational rigs in 2016.

JASA LOGISTIK & PENDUKUNG KEGIATAN MINYAK & GAS BUMILogistic and Support for Oil & Gas Services

pemerintah yang dituangkan dalam Paket Kebijakan Ekonomi Jilid II dengan tujuan mewujudkan Indonesia sebagai hub logistik di Asia Pasifik. Keberadaan PLB sangat diperlukan dalam menunjang penyimpanan barang impor dan ekspor di Indonesia. Saat ini, Petrosea mengelola PLB Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur. Pengembangan area PLB selanjutnya dilakukan di Marunda, Jakarta.

Dengan menjadi operator PLB, Petrosea sudah mencapai 70% dari target yang ditetapkan pemerintah

Selain sebagai operator PLB, selama tahun 2016, segmen Jasa Logistik & Pendukung Kegiatan Minyak & Gas Bumi Petrosea juga berhasil mengamankan sejumlah perpanjangan kontrak serta mendapatkan kontrak baru, yaitu sebagai berikut:

dengan PT Holcim Indonesia - Geocycle untuk mendukung kegiatan kampanye pengeboran milik Santos Pty Ltd di daerah Banyuwangi.

BUT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC), yang merupakan anak perusahaan Pertamina yang bergerak di sektor hulu migas, untuk mendukung kegiatan pengeboran lepas pantai Nunukan Blok di Kalimantan Utara.

ENSCO.

Lamurindo.

perusahaan kontraktor minyak dan gas bumi sebagai pendukung program pengeboran laut dalam dan persiapan pelaksanaan operasi di wilayah tersebut. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah mobilisasi dan pemeliharaan anjungan pengeboran dan pemeliharaan “Hakuryu 10” untuk Japan Drilling Indonesia dan “Scarabeo 7” untuk Saipem Indonesia.

Ke depannya, Petrosea berkomitmen untuk terus mengembangkan kegiatan pengoperasian kepelabuhanan, logistik dan pengoperasian fasilitas untuk kegiatan pengeboran di industri migas maupun industri lainnya di seluruh wilayah Indonesia.

the government’s policies included in the Economic Package Phase II, aimed at positioning Indonesia as Asia Pacific’s logistics hub. The establishment of PLB is necessary to support the storage of imported and exported goods in Indonesia. Currently, Petrosea manages PLB in Tanjung Batu, Balikpapan, East Kalimantan. Further PLB development is currently being conducted in Marunda, Jakarta.

As a PLB operator, Petrosea has reached 70% target set out by the Government

Aside from being PLB operator, in 2016 PLSS was also able to secure new and extended contracts as follows:

with PT Holcim Indonesia – Geocycle to support the drilling campaign owned by Santos Pty Ltd in the Banyuwangi area.

Provisioning with BUT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company (PHENC), a subsidiary of PT Pertamina Hulu Energi, an upstream subsidiary of state energy company Pertamina, to support offshore drilling activity in Nunukan Block, North Kalimantan

Lamurindo.

gas contractors to support deep-water drilling programs and preparation for operations in the region. One of the activities was to mobilize rig and maintenance equipment, namely “Hakuryu 10” for Japan Drilling Indonesia and “Scarabeo 7” for Saipem Indonesia.

Going forwards, Petrosea is committed to continue developing a wider array of services from port operations, logistics and shore base activities in support of the oil and gas industry and other industries throughout Indonesia.

Page 55: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

107106 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

The following discussion of financial performance refers to financial and operational data as well as the consolidated financial statements of PT Petrosea Tbk subsidiaries attached to this annual report. The consolidated financial statements of PT Petrosea Tbk subsidiaries for years ended December 31, 2016 and 2015 were audited by public accountant firm Osman Bing Satrio & Eny.

Revenues

Petrosea’s total segment revenues in 2016 increased by 1.23% to US$ 209.37 million; outperforming the 40.56% decrease of US$206.83 million in 2015.

This performance reflected successful improvements in two of the Company’s three business segments, namely Contract Mining and Engineering and Construction. In contrast, the Logistics and Oil and Gas Services segment weakened in response to the challenging oil and gas business environment in Indonesia.

Pembahasan atas tinjauan kinerja keuangan berikut ini mengacu pada data keuangan dan operasional serta laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan yang terlampir dalam laporan tahunan ini. Laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 telah diaudit oleh kantor akuntan publik Osman Bing Satrio & Eny.

Pendapatan Usaha

Total pendapatan usaha Petrosea di tahun 2016 mulai meningkat, yakni naik sebesar 1,23% menjadi sebesar US$ 209,37 juta, lebih baik dari penurunan 40,56% sebesar US$206,83 juta di tahun 2015 lalu.

Kinerja pendapatan usaha tersebut mencerminkan adanya perbaikan hasil atas dua segmen usaha utama dari tiga segmen yang dijalankan Perseroan, yakni Segmen Kontrak pertambangan dan Segmen Manajemen Rekayasa & Konstruksi. Sementara untuk segmen Jasa Logistik dan Pendukung Kegiatan Minyak & Gas Bumi masih melemah, selaras dengan kondisi usaha minyak & gas bumi di Indonesia.

TINJAUAN KEUANGAN Financial Review

Ikhtisar Laba Rugi / Income Statements Highlights

347,97

(281,29)

66,68

(26,46)

40,22

(19,19)

21,03

(18,67)

2,36

(0,28)

2,07

206,83

(177,69)

29,14

(19,41)

9,73

(19,32)

(9,58)

(3,11)

(12,69)

0,25

(12,45)

1,23%

(1,80%)

19,66%

(3,25%)

65,36%

28,83%

8,14%

131,25%

38,30%

(101,22%)

37,11%

209,37

(174,50)

34,87

(18,78)

16,09

(24,89)

(8,80)

0,97

(7,83)

(0,00)

(7,83)

Pendapatan Usaha / Segment Revenues

Beban Usaha Langsung / Direct cost

Laba Kotor / Gross Profit

Beban Administrasi / Administration Expenses

Laba Operasional / Operating Income

Pendapatan dan Beban Non Operasional / Revenues and non-operating expenses

Laba / (Rugi) Sebelum Pajak / Profit/(loss) before tax

Beban Pajak / Tax expenses

(Rugi)/Laba Bersih Periode Berjalan / Net (Loss)/Profit of the period

Pendapatan Komprehensif Lain / Other comprehensive income

Jumlah (Rugi)/Laba Komprehensif / Total Comprehensive (Loss)/Profit

Uraian 2014 2015 A (%)2016

- A (%) - pertumbuhan 2015 ke 2016 / growth from 2015 to 2016- Dalam Jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In Million US$, unless otherwise stated

In the Contract Mining segment, in 2016 Petrosea posted lower volume of overburden removal by 13.07%, revenue from this segment decreased by 21.88% or by US$ 32.02 million in 2016. Nevertheless, but the rate of decrease had improved from 50.25% in 2015, or US$ 147.84 million. Increase in coal price starting in the middle of 2016 helped to raise this segment’s performance, although investment interests in the coal sector was still weak and resulted in low mining contract performance. Petrosea expects that price level in 2017 would be maintained, ensuring continuous improvement of this sector.

Lower revenue of Contract Mining was offset by a substantial growth of Engineering and Construction Management segment. With Petrosea’ successful efforts to secure engineering and construction services, revenues from this segment surged by 162.33% in 2016 or US$ 43.39 to US$ 70.12 million.

It is possible that Engineering and Construction Management segment will continue its growth trend, considering that infrastructure development in Indonesia is currently a priority.

Direct Costs

Petrosea was able to reduce direct expenses by 1.80% to US$ 174.50 million from US$ 177.69 million in 2015. The decrease was the result of the Company’s efficiency and heavy equipment use effectiveness, which successfully reduced heavy equipment operations cost by 6.91% from US$ 52.38 million to US$ 48.76 million. Similarly, depreciation decreased by 6.06% to US$ 46,49 million.

Efficiency & effectiveness program also reflect in the decrease of workforce expenses by 5.33% to US$ 31.42 million.

Pada segmen kontrak pertambangan, di tahun 2016 Petrosea mencatatkan penurunan volume pemindahan lapisan tanah penutup sebesar 13,07%, sehingga pendapatan dari segmen ini berkurang sebesar 21,88% atau sebesar US$ 32,02 juta di tahun 2016. Penurunan ini lebih baik dari laju penurunan di tahun 2015, yang sebesar 50,25% atau sebesar US$ 147,84 juta. Naiknya harga komoditas batubara mulai pertengahan tahun 2016 membantu perbaikan kinerja tersebut namun belum sepenuhnya mempengaruhi minat investasi disektor pertambangan batubara, sehingga pendapatan segmen usaha Kontrak pertambangan Petrosea masih menurun. Petrosea berharap harga batubara tetap bertahan di level yang cukup tinggi di tahun 2017, sehingga investasi di sektor ini terus membaik.

Berkurangnya pendapatan dari segmen Kontrak pertambangan tersebut dikompensasi oleh kenaikan substansial dari segmen usaha Manajemen Rekayasa & Konstruksi. Kemampuan Petrosea dalam mendapatkan proyek-proyek rekayasa dan konstruksi membuat pendapatan dari segmen ini meningkat hingga 162,33% di tahun 2016, atau bertambah sebesar US$ 43,39 juta mencapai US$ 70,12 juta.

Kecenderungan naiknya kontribusi pendapatan dari segmen Manajemen Rekayasa & Konstruksi ini berpotensi terus berlangsung di tahun mendatang, mengingat pembangunan infrastruktur di Indonesia kini tengah menjadi prioritas.

Beban Usaha Langsung

Petrosea kembali berhasil menekan beban usaha langsung sebesar 1,80% menjadi US$ 174,50 juta dari sebelumnya US$ 177,69 juta di tahun 2015. Penurunan tersebut adalah hasil pelaksanaan program efisiensi dan peningkatan efektivitas penggunaan alat berat, sehingga biaya pengoperasian alat berat dapat kembali diturunkan sebesar 6,91% dari US$ 52,38 juta menjadi sebesar US$ 48,76 juta. Demikian juga dengan beban penyusutan yang turun 6,06% menjadi sebesar US$ 46,49 juta.

Pelaksanaan program efisiensi & efektivitas juga tercermin pada penurunan biaya tenaga kerja sebesar 5,33% menjadi sebesar US$ 31,42 juta.

Page 56: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

109108 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Gross Profit

On the back of successful management of direct expenses and increase in revenues in 2016, Petrosea posted 19.66% growth of gross profit or by US$5.73 million to US$34.87 million from US$29.14 million in 2015.

Administration Expenses

Administration expenses were reduced by 3.25% to US$18.78 million from US$19.41 million in 2016. Efficiency program substantially reduced professional & legal service, management information, business travel, and office supplies expenses.

Non-Operating Revenues & Expenses

Non-operating revenues and expenses rose by 28.85% from US$19.32 million in 2015. This was due to increase in losses from fixed asset write-off and net loss from jointly controlled entities.

Losses for the Year, Total Comprehensive Loss and Earnings/Loss per Share

Petrosea’s net loss before tax in 2016 decreased by 8.14% to US$8.80 million from US$9.58 million in 2015. Net loss after tax for the year declined by 38.30% to US$7.83 million from US$12.69 million in 2015.

Therefore, net loss after tax per share improved in 2016 by 37.30% to US$ -0.0079 per share from US$-0.0126 per share in 2015.

Laba Kotor

Keberhasilan pengelolaan beban langsung dan naiknya pendapatan pada tahun 2016, membuat Petrosea kembali mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 19,66% atau sebesar US$5,73 juta menjadi sebesar US$34,87 juta dibandingkan US$29,14 juta pada tahun 2015.

Beban Administrasi

Beban administrasi berhasil diturunkan sebesar 3,25% menjadi US$ 18,78 juta dari US$ 19,41 juta di tahun 2015. Penurunan ini merupakan hasil dari efisiensi yang dilakukan oleh Petrosea sepanjang tahun 2016. Program efisiensi yang dijalankan diantaranya berhasil menurunkan secara substansial biaya jasa profesional & hukum, biaya sistem informasi manajemen, biaya perjalanan dinas dan biaya perlengkapan kantor.

Pendapatan & Beban non Operasional

Pendapatan dan beban non operasional naik sebesar 28,85% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar US$ 19,32 juta. Hal ini diantaranya adanya peningkatan kerugian atas penghapusan aset tetap, selain oleh adanya penurunan bagian rugi bersih pengendalian bersama entitas anak usaha.

Rugi Tahun Berjalan, Jumlah Rugi Komprehensif dan Laba/Rugi Per Saham

Rugi bersih sebelum pajak Petrosea di tahun 2016 berkurang sebesar 8,14% menjadi US$8,80 juta dari US$9,58 juta di tahun 2015. Rugi bersih setelah pajak tahun berjalan Petrosea berkurang 38,30% menjadi sebesar US$7,83 juta dari US$12,69 juta di tahun 2015.

Dengan demikian rugi bersih setelah pajak per saham mengalami perbaikan di tahun 2016 sebesar 37,30% menjadi sebesar US$ -0,0079 per lembar saham dari US$-0,0126 per lembar saham di tahun 2015.

Current Assets

As of December 31, 2016, Petrosea posted US$147.74 million of current assets, up 4.64% from US$141.19 million as at December 31, 2015. This was primarily driven by increase in cash & cash equivalent and also third party receivables. Petrosea’s management. The Management believes that the allowance for impairment losses of trade receivables from third parties and related parties are adequate.

Noncurrent Assets

Noncurrent assets decreased by 13.54% to US$245.69 million from US$284.18 million as at December 31, 2015. This was mainly driven by decrease in the value of fixed assets less accumulated depreciation. Petrosea attempted to increase the utilization of heavy equipment, therefore fixed assets did not experience substantial increase.

Decrease in revenues from a jointly controlled entity, i.e. PT Santan Batubara led to decline in investment in jointly controlled entities and affected the Company’s value of Noncurrent Assets.

Aset Lancar

Aset lancar Petrosea per 31 Desember 2016 tercatat sebesar US$147,74 juta, naik 4,64% dari nilai sebesar US$141,19 juta per 31 Desember 2015. Penyebab utama adalah adanya kenaikan pada pos kas & setara kas serta piutang usaha pihak ketiga. Manajemen Petrosea berpendapat bahwa pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pihak ketiga maupun pihak berelasi sudah memadai.

Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar turun 13,54% menjadi US$245,69 juta dari US$284,18 juta per 31 Desember 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh turunnya nilai aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Petrosea berusaha meningkatkan utilisasi alat berat yang ada, sehingga tidak ada penambahan aset tetap secara substansial.

Turunnya pendapatan dari pengendalian bersama entitas anak, yakni PT Santan Batubara membuat pos investasi pada pengendalian bersama entitas menurun, sehingga turut mempengaruhi nilai aset tidak lancar Perusahaan.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian / Consolidated Statements Of Financial Position

175,50

292,23

467,73

107,51

167,97

275,49

192,24

141,19

284,18

425,37

90,94

156,15

247,09

178,28

4,64%

-13,54%

-7,51%

-24,74%

-1,03%

-9,76%

-4,40%

147,74

245,69

393,43

68,44

154,53

222,98

170,45

Aset Lancar / Current Assets

Aset Tidak Lancar / Noncurrent Assets

Total Aset / Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek / Current liabilities

Liabilitas Jangka Panjang / Noncurrent liabilities

Total Liabilitas / Total Liabilities

Ekuitas / Equity

Uraian / Description 2014 2015 A (%)2016

- A (%) - pertumbuhan 2015 ke 2016 / growth from 2015 to 2016- Dalam Jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In Million US$, unless otherwise stated

Page 57: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

111110 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Jumlah Aset

Total aset Petrosea per 31 Desember 2016 mengalami sedikit penurunan sebesar 7,51% menjadi US$393,43 juta dari nilai sebesar US$425,37 juta per 31 Desember 2015.

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas jangka pendek Petrosea per 31 Desember 2016 turun 24,74% menjadi US$68,44 juta dari sebesar US$90,94 juta per 31 Desember 2015. Penyebab utamanya adalah adanya pembayaran atas utang bank dan liabilitas sewa pembiayaan jangka pendek yang jatuh tempo. Petrosea selalu memenuhi komitmennya untuk melunasi utang pembiayaan yang telah jatuh tempo tepat pada waktunya.

Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas jangka panjang Petrosea per 31 Desember 2016, tercatat sedikit menurun, yakni sebesar -1,04% menjadi sebesar US$154,53 juta dari US$156,15 juta per 31 Desember 2015. Penurunan liabilitas jangka panjang ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan liabilitas pajak tangguhan hingga sebesar 18,67% atau sebesar US$3,84 juta sementara kenaikan liabilitas imbalan pasca kerja sebesar 19,15% atau sebesar US$2,04 juta dibandingkan dengan posisi per 31 Desember2015.

Jumlah Liabilitas

Sebagai hasil kombinasi pelunasan utang sewa pembiayaan dan utang bank serta perubahan pos liabilitas jangka panjang tersebut, total Liabilitas Petrosea per 31 Desember 2016 turun 9,76% menjadi sebesar US$222,98 juta dari US$247,09 juta per 31 Desember 2015.

Total Assets

Petrosea’s total assets as at 31 December 2016 slightly decreased by 7.51% to US$393.43 million from US$425.37 million as at December 31, 2015.

Current Liabilities

Petrosea’s Current Liabilities as at 31 December 2016 was down by 24.74% to US$68.44 million from US$90.94 million as at December 31, 2015. This was mainly derived from matured bank loans and finance lease liabilities. Petrosea has been consistently striving to meet its liabilities when due.

Noncurrent Liabilities

Petrosea’s non-current liabilities as at December 31, 2016 slightly decreased by -1.04% to US$154.53 million from US$156.15 million as at December 31, 2015. Decrease in long-term liabilities was mainly caused by decrease in deferred tax by 18.67% or by US$3.84 million, while post-employment benefits rose by 19.15% or by US$2.04 million compared to the position as per December 31, 2015.

Total Liabilities

Based on payment of finance lease and bank loans as well as movement in the non-current liabilities post, Petrosea’s total liabilities as at December 31, 2016 decreased by 9.76% to US$222.98 million from US$247.09 million as at 31 December 2015.

As shown by the table, Petrosea’s equity as at December 31, 2016 was decreased by 4.39% or in the amount of US$7.83 million to US$170.45 million from US$178.28 million as at December 31, 2015. The decrease was mainly due to the Company’s loss for the period that resulted in lower retained earnings.

Sesuai komposisi tabel tersebut, ekuitas Petrosea per 31 Desember 2016 turun 4,39% atau berkurang US$7,83 juta menjadi US$170,45 juta dari US$178,28 juta per 31 Desember 2015. Penurunan terutama disebabkan oleh kerugian tahun berjalan Perusahaan sehingga saldo laba berkurang.

Ekuitas / Equity

Informasi Arus Kas / Cash Flows Information

115,23

90,90

(38,68)

(43,98)

8,25

57,13

65,370

64,09

45,99

(41,06)

(16,73)

(11,80)

65,37

53,574

(8,69%)

16,94%

(69,17%)

68,92%

208,90%

(18,05%)

24,00%

58,52

53,78

(12,66)

(28,26)

12,85

53,57

66,43

Modal disetor / Paid up capital

Saldo Laba ditentukan penggunaannya / Appropriated retained earnings

Saldo Laba tidak ditentukan penggunaannya / Unappropriated retained earnings

Penghasilan Komprehensif lainnya / Other comprehensive income

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk / Equity attributable to owners of the Company

Kepentingan Non-pengendali / Non-controlling interests

Jumlah Ekuitas / Total Equity

Kas Dihasilkan dari Aktivitas Operasi / Cash flows from operating activities

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi / Net cash flows from operating activities

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi / Net cash flows used in investing activities

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan /Net cash flows used in funding activities

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Dan Setara Kas / Net increase (decrease) of cash and cash equivalents

Kas dan Setara Kas Awal Tahun / Cash and cash equivalents at beginning of year

Kas Dan Setara Kas Akhir Tahun / Cash and cash equivalents at end of year

Uraian / Description

Uraian / Description

2014

2014

2015

2015

A (%)

A (%)

2016

2016

- A (%) - pertumbuhan 2015 ke 2016 / growth from 2015 to 2016- Dalam Jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In Million US$, unless otherwise stated

- A (%) - pertumbuhan 2015 ke 2016 / growth from 2015 to 2016- Dalam Jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In Million US$, unless otherwise stated

33,44

1,48

158,05

(0,72)

192,24

0,00

192,24

33,44 1,48

143,74

(0,47)

178,18

0,10

178,28

0,00%

0,00%

(5,52%)

0,00%

(4,46%)

110,00%

(4,39%)

33,44 1,48

135,80

(0,47)

170,24

0,21

170,45

Page 58: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

113112 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Saldo kas pada akhir tahun 2016 adalah US$66,43 juta. Melalui kas manajemen yang prudent, Petrosea berhasil memperkuat posisi kas Perusahaan pada akhir tahun 2016. Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasional Petrosea naik sebesar 16,94% dibandingkan tahun 2015, menjadi senilai US$53,78 juta. Hal ini sejalan dengan naiknya aktivitas Perusahaan pada segmen Manajemen Rekayasa & Konstruksi.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Petrosea tercatat US$12,66 juta atau turun dibandingkan tahun 2015 sebesar US$41,06 juta. Hal ini selaras dengan turunnya belanja aset tetap perusahaan.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan Petrosea mengalami kenaikan sebesar US$11,53 juta di tahun 2016. Kenaikan ini disebabkan oleh pelunasan utang bank dan utang sewa pembiayaan yang jatuh tempo.

Kemampuan Membayar Utang

Kemampuan membayar utang oleh Petrosea, tercermin dari kemampuan manajemen dalam mengelola likuiditas yang diukur melalui rasio lancar dan kemampuan menjaga posisi kas yang juga menunjukkan kemampuan Perusahaan dalam menjaga kualitas tagihan dan periode pembayaran tagihan dimaksud.

Utang pembiayaan secara total turun 15,83% menjadi US$148,23 juta dari US$176,11 juta per 31 Desember 2015. Utang pembiayaan ini meliputi US$16,25 juta merupakan fasilitas modal kerja jangka pendek Citibank Indonesia, US$115,36 juta merupakan pinjaman jangka panjang dari Indo Energy Capital II B.V, dan liabilitas sewa pembiayaan untuk pembelian alat berat sebesar US$16,62 juta.

Kualitas tagihan Perusahaan dapat dijaga dengan baik, dimana mayoritas berada dalam kategori lancar, hanya sebesar 5,26% dengan umur tagihan jatuh tempo lebih dari 365 hari. Seluruh risiko tagihan berkategori macet tersebut telah ditutup oleh penyisihan yang memadai.

Cash balance at the end of 2016 totaled to US$66.43 million. By applying prudent cash management, Petrosea was able to strengthen its cash position as at the end of 2016. Net cash from operating activities grew by 16.94% from 2015 position to US$53.78 million, in line with the Company’s activities in the Engineering and Construction Management segment.

Net cash used in investing activities stood at US$12.66 million down from US$41.06 million in 2015, which corresponded with the Company’s lower spending for fixed assets.

Net cash used in funding activities rose by US$11.53 million in 2016. The growth was mainly derived from payment of matured bank loans and finance lease.

Solvency

Petrosea’s solvency rate was reflected from the management’s ability to manage liquidity and indicated by current ratio as well as cash position; the latter showed the Company’s ability to maintain the quality of account receivables during collection period.

In total, financing liabilities decreased by 15.83% to US$148.23 million from US$176.11 million as per December 31, 2015. Financing liabilities consisted of US$16.25 million working capital loan from Citibank Indonesia, US$115.36 million of long-term loans from Indo Energy Capital II B.V, and finance lease for the purchase of heavy equipment amounted to US$16.62 million.

The Company was able to maintain its collection quality, most of its account receivables were under performing category and only 5.26% that had 365 days overdue. All risks arising from bad debt had been covered by sufficient provisioning.

Dengan terjaganya kualitas tagihan, maka neraca Perusahaan tetap kuat, dengan arus kas yang dijaga secara konservatif sehingga semua liabilitas dapat diselesaikan dengan baik. Rasio pinjaman bersih terhadap modal pada tahun 2016 adalah sebesar 49.95% membaik 28.46% dibandingkan dengan tahun 2015. Rasio ini masih dalam batas kemampuan Perusahaan mengingat besarnya potensi pendapatan dari kontrak pertambangan yang ada maupun dari jasa manajemen rekayasa dan konstruksi.

By maintaining the quality of account receivables, the Company’s balance remained sound and robust; cash flows were maintained using conservative approach, which ensured that all liabilities were met. In 2016, debt to equity ratio stood at 49.95%, improved 28.46% compared to 2015 position. The ratio was well within the Company’s capabilities considering the significant potential revenues from mining contract and from engineering and construction management segments.

Rasio Likuiditas / Liquidity Ratio

175,50

107,51

1,63%

0,01%

0,01%

0,01%

0,59%

141,19

90,94

1,55%

(0,03%)

(0,07%)

(0,06%)

0,58%

4,64%

(24,74%)

39,35%

(33,33%)

(28,57%)

(33,33%)

(1,72%)

147,74

68,44

2,16%

(0,02%)

(0,05%)

(0,04%)

0,57%

Aset Lancar / Current Assets*

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities*

Rasio Lancar / Current Ratio

Rasio laba(rugi) terhadap jumlah aset / Return on asset

Rasio laba(rugi) terhadap ekuitas / Return on equity

Rasio laba(rugi) terhadap pendapatan / Net profit(loss) margin

Rasio liabilitas terhadap jumlah aset / Debt to asset ratio

Uraian / Description 2014 2015 A (%)2016

- A (%) - pertumbuhan 2015 ke 2016 / growth from 2015 to 2016* Dalam Jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In Million US$, unless otherwise stated

- A (%) - pertumbuhan 2015 ke 2016 / growth from 2015 to 2016* Dalam Jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In Million US$, unless otherwise stated

Tingkat Kolektibilitas Piutang / Trade Account Receivable Collectability

76,95

81

4,52

49,61

88

4,17

5,83%

4,55%

(4,32%)

52,50

92

3,99

Total Jumlah Piutang - Bersih / Total Account Receivables-Net*

Rata-rata Periode Pembayaran Piutang (Hari) /Average Payment Period of Account Receivables (Day)

Rata-rata Siklus Penerimaan (Kali) / Average received cycle (Times)

Uraian / Description 2014 2015 A (%)2016

Page 59: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

115114 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

n.a

29 Mei 2015 / May 29, 2015

14 Juli 2014 / July 14, 2014

30 Agustus 2013 / August 30, 2013

Tidak dibagikan

19,28 (Final)

81,88 (Final)

72,53 (Final)

1.008.605.000 lembar/shares

1.008.605.000 lembar/shares

1.008.605.000 lembar/shares

1.008.605.000 lembar/shares

2015

2014

2013

2012

Tahun Buku /Financial Year

Tanggal Dibayarkan /Date Paid

Dividen Tunai per Lembar Saham (Rp ) /

Cash Dividend per Share (Rp )

Jumlah Lembar Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ /

Number of Subsribed and Paid-up Shares

Dividen & Kebijakan Dividen

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 20 April 2016, pemegang saham Petrosea menetapkan tidak adanya pembagian dividen untuk tahun buku 2015, mengingat pada tahun buku tersebut Petrosea mencatatkan rugi bersih. Dengan demikian pembagian Dividen yang terakhir dilakukan adalah dividen tunai untuk tahun buku 2014 sejumlah US$ 1,62 juta atau US$ 0,00161 per lembar saham, sesuai RUPS per tanggal 20 April 2015. Dividen dimaksud telah dibayarkan pada tanggal 29 Mei 2015. Pembagian dividen selama empat tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Dividend & Dividend Policy

In the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on April 20, 2016, the Company’s shareholders decided not to distribute dividends for financial year 2015 considering the net loss position of Petrosea. The last dividend distribution was cash dividends for fiscal year 2014 that amounted to a total of US$ 1.62 million or US$ 0.00161 per share pursuant to AGMS on April 20, 2015. The dividends had been paid as of May 29, 2015. Dividend distribution in last four years is as follows.

Struktur Modal & Kebijakan Modal

Kebijakan struktur permodalan Petrosea senantiasa ditinjau dan dilakukan penyesuaian agar dapat beradaptasi dengan kondisi perekonomian serta kondisi usaha terkini guna memaksimalkan nilai Perusahaan. Mengingat kondisi usaha ini masih belum kondusif maka Petrosea secara cermat telah menata komposisi struktur permodalannya dengan menjaga level gearing ratio agar optimal.

Adapun struktur modal yang ditunjukkan dengan besaran porsi liabilitas terhadap total liabilitas dan ekuitas Petrosea per 31 Desember 2016 adalah sebesar 56,68% atau membaik dari 58,09% dibanding posisi 31 Desember 2015. Sedangkan porsi ekuitas terhadap total liabilitas dan ekuitas pada per 31 Desember 2016 adalah sebesar 43,32%, naik dari 41,91% dibanding posisi per 31 Desember 2015. Sementara rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas (gearing ratio) Petrosea per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015, masing-masing tercatat 49,95% dan 69,60%.

Capital Structure & Capital Policy

Petrosea regularly reviews and adjust its capital structure in order to be consistent with economic developments and current business environment, and eventually maximize the Company’s value. Considering the unfavorable business climate, Petrosea had carefully arranged its capital structure by maintaining optimum level of gearing ratio.

Petrosea’s capital structure, indicated by the share of liabilities in the total liabilities and equity, as at December 31, 2016 was 56.68%, which represented an improvement from 58.09% as at December 31, 2015. Meanwhile, the share of equity in the total liabilities and equity as of December 31, 2016 stood at 43.32%, up from 41.91% from the position as at 31 December 2015. Petrosea’s gearing ratio as at December 31, 2016 and December 31, 2015 was 49.95% and 69.60%, respectively.

Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal

Petrosea membukukan belanja modal sebesar US$17,78 juta pada tahun 2016, kembali turun, 56,47% dari nilai sebesar US$40,85 juta di tahun 2015. Belanja modal terutama digunakan untuk peremajaan peralatan yang digunakan dalam usaha jasa pertambangan, disamping untuk mendukung pengembangan bisnis jasa logistik dan pendukung kegiatan minyak dan gas.

Perbandingan Target & Hasil 2016

Situasi sektor usaha pertambangan dan migas yang masih belum mendukung di tahun 2016 membuat banyak perusahaan melakukan penyesuaian pada target-target yang ingin dicapai pada tahun 2016. Petrosea juga melakukan koreksi pencapaian target operasional di sektor tersebut. Namun pada saat bersamaan, Petrosea mengamati dan memaksimalkan peluang usaha dari perbaikan kondisi usaha di bidang Manajemen Rekayasa & Konstruksi, seiring dengan realisasi tekad Pemerintah untuk memperbaiki ketersediaan infrastruktur dasar di seluruh Wilayah Indonesia.

Pada akhir tahun, pada umumnya Perusahaan berhasil mencapai target-target tersebut.

Material Commitments For Capital Goods Investment

Petrosea posted capital expenditure in the amount of US$17.78 million in 2016, a lower amount by 56.47% from US$40.85 million in 2015. Capital expenditure was mainly used to revamp equipment used in mining services, development of logistics business, and oil and gas services.

Target & Actual 2016

The business climate of mining, oil, and gas sectors were unfavorable in 2016. For many companies including Petrosea this meant adjustment of business targets in 2016. The Company corrected its operational targets in these sectors and at the same time paid closer attention to and maximized business opportunities from a rebound in the Engineering & Construction Management segment following the government’s commitment to improve infrastructure availability across Indonesia.

At the end of the year, in general Company was able to meet those targets

107,51

167,97

275,49

192,24

467,73

143,30%

41,10%

58,90%

90,94

156,15

247,09

178,28

425,37

138,60%

41,91%

58,09%

(24,74%)

(1,04%)

(9,76%)

(4,39%)

(7,51%)

(5,61%)

3,375%

(2,43%)

68,44

154,53

222,98

170,45

393,43

130,82%

43,32%

56,68%

Liabilitas Jangka Pendek / Current liabilities

Liabilitas Jangka Panjang / Noncurrent liabilities

Total Liabilitas / Total liabilities

Ekuitas / Equity

Total Liabilitas + Ekuitas / Total liabilities and equity

Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas / Debt to equity ratio

Rasio Ekuitas Terhadap Total Liabilitas / Equity to total liabilities equity ratio

Rasio Liabilitas Terhadap Total Liabilitas & Ekuitas / Liabilities to total liabilities and equity ratio

Struktur Modal / Capital Structure 2014 2015 A (%)2016

- A (%) - pertumbuhan 2015 ke 2016 / growth from 2015 to 2016- Dalam Jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In Million US$, unless otherwise stated

Page 60: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

117116 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Informasi & Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Tidak ada Informasi dan Fakta Material setelah tanggal Laporan Keuangan Audit Konsolidasi per tanggal 31 Desember 2016.

Prospek Usaha

Pertumbuhan perekonomian dunia di tahun 2016 masih belum pulih seperti pada kondisi pra krisis. Namun demikian beberapa negara besar di Asia, yakni China, India dan Jepang telah menunjukkan tanda-tanda ke arah kestabilan pertumbuhan ekonomi. Dampaknya, permintaan beberapa komoditas primer seperti CPO, Timah, Nikel, dan Batubara dari negara-negara tersebut mulai meningkat, dan membuat harganya kembali merangkak naik.

Khusus untuk batubara, kebijakan China untuk mengurangi produksi dari tambang-tambang bawah tanahnya, mempengaruhi kecukupan pasokan batubara dari dalam negeri. Sementara itu, permintaan batubara dari India juga diperkirakan akan terus naik selaras dengan proyeksi pertumbuhan ekonominya yang diperkirakan kembali naik cukup tinggi di tahun mendatang. Dengan kondisi tersebut, India diberitakan berupaya meningkatkan produksi batubara dalam negeri. Namun demikian, India diperkiraan akan tetap membutuhkan tambahan pasokan batubara dari pasar global.

Selain itu, Studi IEA dalam pemaparannya di World Energy Outlook 2016 juga menunjukkan India diperkirakan akan terus berkembang menjadi motor penggerak kebangkitan industri batubara dunia di masa mendatang. Kondisi tersebut diantaranya didukung oleh perhitungan akan adanya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan baru untuk memenuhi kebutuhan kelas menengah yang diprediksi akan membuat naiknya permintaan 600 juta konsumen listrik di India.

Sementara itu dari dalam negeri, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang sebagian besar mengandalkan PLTU berbahan bakar batubara dalam program Listrik 35.000 MW juga terus berjalan. Beberapa diantaranya akan segera beroperasi di akhir tahun 2016 maupun pada tahun 2017 mendatang.

Subsequent Material Information & Facts

There was no material information and facts subsequent to the date of Consolidated Audited Financial Statements as per December 31, 2016.

Business Prospect

The global economy in 2016 had not recovered to pre-crisis level. However, Asia’s powerhouse such as China, India, and Japan are showing signs of economic growth stability. As the impact, the demand for primary commodities such as CPO, tin, nickel, and coal from those countries has started to improve, affecting price increase at the same time.

For coal in particular, China’s policy to reduce production from the country’s underground mines have an effect on domestic coal supply. Similarly, demand from Indonesia is estimated to increase as Indonesia’s economy is projected to grow in the coming years. India has been reported to increase its domestic coal production, but will still require coal imports.

IEA study revealed in the World Energy Outlook 2016 also showed that India would the locomotors of global coal rise in the future. This projection took into account electricity infrastructure development to meet the middle class demand that is estimated to increase to 600 million consumers in India.

In Indonesia, electricity generation projects that predominantly relying on coal-fired steam power plant or PLTU aimed to make 35,000 MW of electricity available is underway. Some of these generations were slated for operations in 2016 and in the upcoming 2017.

Because of this situation, coal prices in the market have started to turn around in the second quarter of 2016 and are estimated to increase in 2017 and reach higher positions compared to the average price in 2016.

It is likely that this development will prompt Indonesian coal producers to review their production plan for the coming year and start executing their investment plans in order to anticipate growing global and national market demands. This will certainly brings favorable impacts to Petrosea’s Mining Contract business in the future.

In terms of oil, the agreement reached by OPEC member countries to limit their production output at the end of 2016 had sent oil prices on the rise. In Indonesia, the Indonesian government through the Ministry of Energy and Mineral Resources is committed to improve the business climate in the upstream sector to attract investors in oil and gas exploration and exploitation streams. This is also a positive development for Petrosea, in particular its Logistics and Oil and Gas Services segment.

Continuing development projects that were underway since 2016, activities in basic infrastructure such as roads, seaports, electricity services, and other supporting facilities will be the important growth driver of Petrosea’s Engineering and Construction Management business.

Anticipating this potential growth, Petrosea will continue to strengthen its fundaments and stay robust and efficient in seizing available market opportunities to realize sustainable and sound growth.

Seluruh kondisi tersebut membuat harga batubara di pasar yang mulai kuartal ke dua tahun 2016 naik cukup tinggi, diperkirakan akan berada pada level yang lebih tinggi dari rata-rata di tahun 2016 dan berpotensi meningkat di tahun mendatang.

Perkembangan ini diperkirakan membuat para produsen batubara Indonesia meninjau kembali rencana produksinya di tahun mendatang, dan diharapkan mulai merealisasikan rencana investasinya dalam rangka mengantisipasi peningkatan permintaan pasar, baik dari dalam negeri maupun dari pasar global. Kondisi ini tentu akan memberi dampak positif terhadap segmen bisnis Kontrak pertambangan Petrosea ditahun mendatang.

Pada perkembangan lain, kesepakatan pembatasan produksi negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC di akhir tahun 2016 telah membuat harga minyak mentah mulai merangkak naik. Sementara dari dalam negeri, tekad Pemerintah RI, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memperbaik kondisi usaha sektor hulu migas, diharapkan mampu menarik minat investor untuk kembali menanamkan modalnya di bidang eksplorasi maupun ekspoitasi migas. Hal ini juga akan memberi dampak positif terhadap segmen bisnis jasa logistik dan pendukung kegiatan Minyak & Gas.

Sebagaimana terjadi di tahun 2016, pada tahun 2017, realisasi pembangunan berbagai proyek infrastruktur dasar, baik itu sarana pelabuhan, jalan, ketenagalistrikan, maupun sarana pendukung terkait diyakini akan membuat segmen bisnis Manajemen Rekayasa & Konstruksi Petrosea memiliki kesempatan untuk mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik.

Mengantisipasi kondisi tersebut Petrosea terus berupaya meningkatkan kondisi fundamentalnya, agar tetap stabil dan efisien dalam meraih peluang usaha yang tersedia, mampu tumbuh dengan sehat dan berkelanjutan.

Page 61: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

119118 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Petrosea believes that its business diversification strategies have prepared the Company to realize its business development potentials in the future.

In 2016, Petrosea secured a number of new projects under Mining Contract, Engineering and Construction Management, and Logistics and oil and gas services. Petrosea expects the contracts to optimally improve the performance of its business lines, allowing the Company to generate strong achievements equally from the three segments.

Marketing Aspects

A multi-disciplinary company that engages in mining, oil and gas, and infrastructure, Petrosea has extensive experience operating in Indonesia since 1972. Petrosea’s ability to provide pit-to-port end-to-end services supported by integrated engineering, construction, and logistics capabilities define the Company’s excellence. Petrosea is also fully committed to safety, health, and environment, quality management, and business integrity.

Petrosea’s business activities are fully endorsed by its main shareholder, PT Indika Energy Tbk, an Indonesian energy company that provides integrated energy solutions through its investment in energy, services, and infrastructure.

At present, Petrosea is completing and working on a number of projects from leading names in Kalimantan, among others PT Indonesia Pratama and PT Kideco Jaya Agung, as well as in Papua where Petrosea is handling a project of PT Freeport Indonesia. As part of its business endeavors, Petrosea has close relationship with renowned names, such as Total E&P Indonesie, Eni Muara Bakau B.V., and Chevron Indonesia Company.

Petrosea meyakini bahwa strategi-strategi diversifikasi usaha Perusahaan yang telah dijalankan membuat Perusahaan mampu meraih potensi pengembangan usaha terbaik dimasa mendatang.

Di tahun 2016, Petrosea telah mendapatkan sejumlah proyek baru pada segmen bisnis Kontrak Pertambangan, jasa logistik dan pendukung kegiatan Minyak & Gas maupun segmen jasa Manajemen Rekayasa & Konstruksi. Dengan perkembangan terkini tersebut, diharapkan Petrosea dapat mencatatkan perbaikan kinerja diseluruh lini bisnisnya secara optimal. Sehingga pada masa mendatang Petrosea mampu mencatatkan raihan kinerja yang berimbang dari ketiga lini usaha yang dijalankan tersebut.

Aspek Pemasaran

Petrosea merupakan perusahaan multi-disiplin dengan ruang lingkup kegiatan di bidang pertambangan, migas, dan infrastruktur yang telah berpengalaman luas di Indonesia sejak tahun 1972. Keunggulan Petrosea adalah pada kemampuan untuk menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port, yang didukung oleh kemampuan rekayasa, konstruksi dan jasa logistik yang terintegrasi, serta berkomitmen penuh terhadap penerapan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan, manajemen mutu dan integritas bisnis.

Kegiatan usaha Petrosea didukung penuh oleh pemegang saham utamanya, PT Indika Energy Tbk, yang merupakan perusahaan energi di Indonesia yang menyediakan solusi energi terpadu melalui investasinya di bidang sumberdaya energi, jasa dan infrastruktur.

Saat ini Petrosea sedang menyelesaikan dan masih mengerjakan beberapa proyek dari perusahaan-perusahaan ternama yang berlokasi di Kalimantan diantaranya dengan PT Indonesia Pratama, PT Kideco Jaya Agung, maupun di Papua, yakni melalui Proyek di kawasan PT Freeport Indonesia. Dalam rangka memperlancar usahanya, Petrosea menjalin kerjasama erat dengan perusahaan-perusahaan ternama seperti Total E&P Indonesie, Eni Muara Bakau B.V., dan Chevron Indonesia Company.

Material Information On Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, & Debt/Capital Restructuring

To maintain its reputation, the Company consistently focuses on implementing all of its strategic plan including in investment, expansion, divestment, acquisition or restructuring, and in adjusting its debt and/or capital position.

For the purpose of investment, in 2016 Petrosea realized spending for operational activities in the amount of US$17.78 million. Further, to restructure its obligations, the Company paid in part its matured short-term obligations of capital working loan in the amount of US$12.5 million. In the same period, the Company received a long-term loan to finance the lease of heavy equipment required for operational activities.

Material Information on Transactions Carrying Conflict of Interests and/or Transactions With Affiliated Parties

In 2016, Petrosea did not engage in any material transactions carrying conflict of interests or transactions with affiliated parties.

In 2016 Petrosea entered into transactions with related parties, which were recognized under Revenues account, for a total of US$54.23 million comprising: Contract Mining with PT Kideco Jaya Agung in the amount of US$53.79 million or 25.69% of the total revenues and transaction in the Engineering and Construction Management segment with PT Tripatra Engineers and Constructors in the amount of US$442 thousand.

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi & Restrukturisasi Utang/Modal

Dalam rangka menjaga reputasinya, Petrosea senantiasa fokus dalam menjalankan seluruh rencana stratregis yang telah dicanangkan, baik dalam bidang investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi, maupun dalam melakukan program penyelarasan utang dan atau modal.

Dalam rangka investasi, pada tahun 2016, Petrosea telah merealisasikan belanja investasi untuk mendukung kegiatan operasional dengan nilai mencapai US$17,78 juta. Sementara dalam rangka restrukturisasi kewajibannya, pada tahun 2016 Petrosea telah melunasi sebagian kewajiban jangka pendek untuk modal kerja yang telah jatuh tempo sebesar US$12,5 juta, dan pada periode yang sama menerima pinjaman jangka panjang untuk membiayai sewa beli alat berat dalam rangka mendukung kegiatan operasional.

Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan/Atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi

Pada tahun 2016, Petrosea tidak memiliki transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan atau transaksi afiliasi.

Transaksi Petrosea dengan pihak berelasi pada akun Pendapatan selama 2016 sebesar US$54,23 juta yang terdiri dari segmen Kontrak Pertambangan dengan PT Kideco Jaya Agung senilai US$53,79 juta atau 25,69% dari total pendapatan, dan transaksi segmen Manajemen Rekayasa dan Konstruksi dengan PT Tripatra Engineers and Constructors sejumlah US$442 ribu.

Page 62: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

121120 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Transaksi Pendapatan Dengan Pihak Afiliasi / Transactions with Affiliated Parties

87,39

3,90

91,29

26,23%

0,04

0,02

0,06

0,02%

91,35

26,25%

82,33

-

82,33

39,80%

0,34

0,00 0,34

0,16%

82,67

39,97%

-34,66%

0,00%

(-34,66%)

(-35,45%)

29,41%

0,00%

29,41%

31,25%

34,40%

(35,20%)

53,79

-

53,79

25,69%

0,44

0,00

0,44

0,21%

54,23

25,90%

Pendapatan - Pihak Berelasi / Transacions-Related Parties

Kontrak Pertambangan / Mining Contract

Jumlah / Total

Persentase Terhadap Pendapatan / Percentage to Revenues

Rekayasa & Manajemen Proyek / Engineering & Project Management

Jumlah / Total

Persentase Terhadap Pendapatan / Percentage to Revenues

Jumlah Pendapatan dari pihak berelasi / Total revenues from related parties

Persentase pendapatan berelasi terhadap total pendapatan /Per cent of transactions with related parties to total revenues

Uraian / Description 2014 2015 A (%)2016

Perubahan Kebijakan Akuntansi & Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan

Dalam tahun berjalan, Group telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2016.

Changes In Accounting Policies & Impacts To Financial Statements

In the current year, the Group adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2016.

- A (%) - pertumbuhan 2015 ke 2016 / growth from 2015 to 2016- Dalam Jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In Million US$, unless otherwise stated

Page 63: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

123122 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Sumber Daya Manusia /Human Capital

Teknologi Informasi & Komunikasi / Information & Communication Technology

124

135

140

143

Manajemen Aset /Asset Management

Manajemen Mutu /Quality Management

TINJAUAN OPERASIONAL PENDUKUNGSupporting Operational Review

Page 64: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

125124 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

As a company that is engaged in integrated mining services, it is imperative that Petrosea has competent Human Capital (HC). Aside from the quality of materials, employees that are service oriented and dedicated to customer satisfaction play a vital role in business continuity. This is especially important as Petrosea’s business demands having people with a broad scope of knowledge in mining, infrastructure, transportation, and oil & gas.

In addition, human capital must also serve as the forefront of the Company and adaptable to changes. Petrosea has extensive expertise in its field, built throughout a long process, but business dynamics and conditions are always evolving. On account to this, human capital is one of Petrosea’s most important components in order to move forward, deliver stronger results, and strengthen business sustainability. Petrosea’s human capital management is founded upon this acknowledgement toward its role.

Bergerak di usaha jasa pertambangan terpadu, dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten mutlak dibutuhkan. Keberlanjutan usaha tidak ditentukan hanya oleh mutu bahan produk, tetapi juga sumber daya manusia yang berorientasi pada pelayanan dan kepuasan pelanggan. Terlebih, Petrosea menyadari bahwa sifat usaha Perusahaan menuntut adanya sumber daya manusia handal dengan pengetahuan di bidang-bidang pertambangan, infrastruktur, transportasi, dan minyak & gas bumi.

Selain itu, sumber daya manusia juga harus mampu menjadi ujung tombak Perusahaan dan dapat beradaptasi sesuai tuntutan zaman. Petrosea telah memiliki pengalaman yang luas di bidangnya dan kemampuan ini dibangun melalui proses yang tidak singkat. Namun begitu, dinamika dan kondisi usaha senantiasa mengalami perubahan. Dalam hal inilah, sumber daya manusia menjadi salah satu modal utama bagi Petrosea untuk bergerak meraih pencapaian yang lebih baik dan memperkuat kelanjutan usaha. Dengan dasar pemikiran ini pengelolaan sumber daya manusia di Petrosea dijalankan.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Capital

Sumber daya manusia Petrosea dikelola untuk mampu menjadi salah satu ujung tombak kinerja Perusahaan, yang mampu beradaptasi secara kompetensi sesuai dengan kebutuhan. Bagi Petrosea, sumber daya manusia adalah fundamental utama untuk melaju menuju pencapaian yang lebih tinggi serta mengokohkan keberlanjutan usaha. Strategi pengelolaan sumber daya manusia dilakukan untuk memastikan ketersediaan karyawan yang handal, pemberdayaan yang sesuai, pengembangan yang optimal dan peningkatan kinerja Perusahaan.

The management of Petrosea’s human capital becomes a spearhead of the Company’s performance, which is able to adapt competencies in line with the requirement. For Petrosea, human capital is a core fundamental to achieve better performance and ensuring robust business sustainability of the Company. Human capital management strategy aims to ensure the provision of reliable employees, proper empowerment, optimal development and improvements of the Company performance.

Kebijakan & Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia didasarkan pada kebijakan sebagai berikut:

Penetapan standar kompetensi yang sesuai

Petrosea menerapkan standar kompetensi utama (Core Competency) dan kompetensi fungsional (Functional Competency) di semua unit kerja untuk memastikan karyawan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tepat dalam pelaksanaan tugasnya. Penerapan standar juga membantu untuk menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai.

efektif & efisien Hal ini bertujuan agar karyawan yang ada di

Petrosea sesuai dengan kebutuhan, baik dari segi kecakapan, nilal-nilai inti Perusahaan dan motivasi kerja yang tinggi. Termasuk akurasi waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

Pembentukan budaya belajar & lingkungan kerja yang kondusif

Petrosea berkomitmen menghadirkan lingkungan dan suasana kerja yang selalu mendorong pembelajaran dan pengembangan diri karyawan. Bertambahnya keahlian dan pengetahuan akan memungkinkan karyawan berkontribusi lebih besar terhadap pencapaian tujuan Perusahaan.

Pengembangan progam retensi yang efektif Secara berkesinambungan, Petrosea melakukan

langkah efektif untuk memastikan karyawan yang handal dan cakap terus berkarya bersama Perusahaan.

Bagi Petrosea, pengelolaan sumber daya manusia adalah bentuk investasi jangka panjang. Strategi pengelolaan sumber daya manusia bertujuan memastikan Perusahaan selalu memiliki sumber daya manusia yang handal, pengembangan keterampilan yang optimal, peningkatan kinerja yang berkesinambungan, dan upaya pemberdayaan yang sesuai. Semua upaya ini diyakini akan memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan kinerja Perusahaan di masa yang akan datang.

Human Capital Management Policy & Strategy

Human capital management is based on the following polices:

Implementation of core competency standards

Petrosea applies Core Competency and Functional Competency standards in all units to ensure that employees are equipped with the right skills and capabilities to perform their work. Standard implementation also helps to identify the right employee for the job.

Implementation of effective & eficient employee recruitment system

This is aimed at ensuring that Petrosea’s current employees are according to our needs, in terms of skills, Company core values and high work motivation. Including accurate timing which is adjusted to the business requirements.

environment Petrosea is committed to creating work

environment that encourages learning and personal development. Employees with improved skills and knowledge will be able to contribute more to the Company’s target achievements.

Petrosea continuously takes effective measures to make sure that reliable, skilled employees continue to grow their career with Petrosea.

Petrosea views human capital management as a long-term investment. Human capital management strategy seeks to ensure that the reliable human capital are consistently available, optimum skills development programs, continuous performance enhancement activities, and appropriate empowerment efforts. Petrosea believes that these human resource initiatives will generate significant impacts on its future growth.

Page 65: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

127126 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Strategi pengelolaan sumber daya manusia diwujudkan melalui:

sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

kondisi perusahaan, industri terkait serta kinerja karyawan yang bersangkutan.

Seleksi & Penempatan Karyawan yang Tepat

Untuk memenuhi kebutuhan karyawan, Petrosea melakukan proses seleksi dan penempatan karyawan yang efektif agar sumber daya manusia yang dijaring adalah individu-individu yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Perusahaan.

Untuk memastikan Perusahaan mendapatkan tenaga kerja berkualitas, Petrosea menerapkan standar kompetensi dan perilaku sebagai kriteria seleksi dan disebutkan dalam deskripsi pekerjaan. Standar itu meliputi:

keterampilan, sertifikasi dan pengalaman kerja.

rinci

teknis

Selanjutnya, proses rekrutmen berlaku baik untuk kandidat internal maupun eksternal. Untuk memastikan proses ini berjalan efisien, Petrosea telah melakukan langkah-langkah pengembangan, antara lain pembuatan talent database, menata ulang fungsi rekrutmen, mempererat kerja sama dengan lembaga pendidikan, memperluas jaringan dengan industri.

Pada tahun 2016, Petrosea merekrut 133 karyawan staff dan 751 karyawan non-staff, yang terdiri dari operator, mekanik dan tenaga pendukung operasional lainnya.

Petrosea’s human capital management consists of:

line with Company’s business strategy.

assessment.

Petrosea’s financial capacity, peer companies, and employee performance.

Effective Employee Selection & Placement

To meet its demand for employees, Petrosea applies effective selection and placement process. The Company is in the interest of ensuring that potential candidates are talented individuals in line with the Company’s needs.

To that end, Petrosea uses certain selection criteria, consisting of competence and behavioral components. The criteria as elaborated in job description are:

professional experience

technical competence

Prospective internal and external candidates have to follow the next steps in recruitment process. Petrosea has taken a number of measures to ensure that this process goes smoothly, such as development talent database, recruitment function restructuring, closer cooperation with education institutions and expansion of its industry network.

In 2016, Petrosea recruited a total of 133 staff employees and 751 non-staff employees, consisting of operators, mechanics and other operational positions.

Pelatihan & Pengembangan Sumber Daya Manusia

Perusahaan selalu menyediakan kesempatan seluas mungkin bagi semua karyawan untuk mengembangkan karier dan kompetensi, baik kompetensi dari segi kepemimpinan, pengetahuan manajerial, pekerjaan teknis, dan kompetensi lainnya. Aspek pengembangan sangat penting mengingat kegiatan usaha sehari-hari bergantung pada kinerja individu yang menjalankan strategi Petrosea.

Sebab itulah, Petrosea menerapkan strategi pengembangan keahlian karyawan dalam rangka memastikan sumber daya manusia yang handal selalu tersedia secara mencukupi dari segi jumlah, mutu dan waktu ketersediaan. Salah satu wujud strategi ini adalah penyediaan program pelatihan dan pendidikan internal dan eksternal yang berkesinambungan untuk para karyawan.

Sepanjang tahun 2016, Perusahaan telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang kerja dan kebutuhan bisnis perusahaan, sebagai berikut:

Human Capital Training & Development

Petrosea is committed to providing career and competency development opportunities to all employees, which include leadership, managerial, or technical skills development. Considering that the Company’s day-to-day operations and strategy execution depend on the performance of its individuals, competency-building indispensable.

Petrosea provides capacity building programs for employees, which would ensure skilled employees are always available sufficiently in terms of number, quality and timeliness. Petrosea does this by organizing internal and external and more importantly continuous training programs for the employees.

In 2016, the Company organized a number of education and training programs according to scope of work and Petrosea’s business needs as follows:

Statistik Pelatihan & Pengembangan /Training & Development Statistics

Jumlah Program Pelatihan & Workshop /Number of Training & Development Workshops

Peserta / Participants

Jumlah Jam Pelatihan / Training Hours

Rata-rata Jam Pelatihan per pegawai / Average Training Hours per Employee

362 program

2.433 peserta

60.512 jam

25 jam per pegawai

Data Statistik Pelatihan & Pengembangan / Training & Development Statistics Data

Realisasi 2016 /2016 Realization

Untuk melengkapi program pengembangan eksternal, seperti sertifikasi dan program dari balai pelatihan di luar Perusahaan, pada akhir tahun 2014 Petrosea membentuk Petrosea Trainers Club (PTC). Fasilitator dan materi yang disajikan dalam PTC menggunakan sumber daya internal sehingga dapat dipastikan keselarasannya dengan kebutuhan karyawan serta Perusahaan.

At the end of 2014, Petrosea established Petrosea Trainers Club (PTC) to complement existing external programs, such as certification or other activities from training houses outside the Company. PTC is supported by internal facilitators and uses internal learning materials, which would sharpen training programs’ suitability with Petrosea’s needs.

Page 66: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

129128 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

PTC mulai berjalan penuh pada tahun 2015. Selain memberikan tambahan keahlian dan kompetensi, PTC juga bertujuan menumbuhkan budaya belajar dan mengajar serta mendukung efisiensi. Bagi para fasilitator, mereka didorong berbagi ilmu dan pengetahuan kepada rekan-rekan karyawan.

Berikut adalah beberapa materi pelatihan internal yang sudah dilaksanakan sepanjang tahun 2016:

Other than enhancing skills and competence, PTC that started its full operations in 2015 also seeks to nurture learning and teaching culture as well as to further efficiency, as facilitators are encouraged to share their knowledge to their colleagues and subordinates.

The following table shows training topics delivered by PTC in 2016:

20

20

20

20

10

20

20

20

20

35

10

20

20

20

20

20

20

335

80

80

80

80

40

80

80

80

80

140

40

80

80

80

80

80

80

1340

16

14

15

12

8

17

19

10

14

27

13

6

17

14

6

12

17

237

64

56

57

46

30

63

74

40

56

108

52

24

68

56

24

48

68

934

80%

70%

75%

60%

80%

85%

95%

50%

70%

77%

130%

30%

85%

70%

30%

60%

85%

71%

80%

70%

71%

58%

75%

79%

93%

50%

70%

77%

130%

30%

85%

70%

30%

60%

85%

70%

Topik / TopicTotal jam / Total HoursJumlah Partisipan /

Total Participants

Rencana /Plan

Rencana /Plan

Aktual /Actual

Aktual /Actual % %

First Aid Awareness

Basic Cataloguing

Heavy Equipment Rate_ BATCH 2

First Aid Awareness_ BATCH 2

Excel Intermediate

All Aspects of Shorbase Management

Export & Import (PLB Overview)

System Maintenance Planning for Non Maintenance

Risk Identification & Analysis

First Aid Awareness (Advance)

Excel Intermediate

Basic Conveyor System

Basic Safety Awareness

Behavior Based Safety

Basic Environment

Risk Modelling Decision

Sistem Manajemen K3

Total

Program Pengelolaan Karyawan

Petrosea berkomitmen untuk selalu mengapresiasi kinerja para karyawan yang unggul dan berbakat. Salah satu wujud dari komitmen ini adalah program pengelolaan karyawan atau Talent Management melalui kegiatan berikut:

1. Identifikasi talent yang siap dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Talent Management Part of Petrosea’s commitment is to recognize performance excellence of its employees. This commitment is implemented through the following Talent Management activities:

1. Identify talents who are ready and have the necessary potential for further development.

2. Memprioritaskan karyawan yang sudah ada untuk mengisi posisi kosong.

3. Menerapkan penilaian kinerja yang konsisten untuk memastikan peningkatan kinerja terbaik dari tahun ke tahun.

Secara umum, Talent Management membantu perencanaan kaderisasi pemimpin Perusahaan. Dengan adanya sistem kaderisasi yang baik, Petrosea akan selalu siap dengan adanya calon-calon pemimpin masa depan yang unggul dan berkualitas. Talent Management memfasilitasi karyawan yang diketahui memiliki potensi dan kemampuan untuk dibina lebih lanjut dan mendukung pertumbuhan Perusahaan.

Penilaian Kinerja

Secara berkala, Petrosea melakukan penilaian kinerja untuk mengukur pencapaian target karyawan dan target usaha pada tingkat Perusahaan. Melalui penilaian kinerja, Petrosea mengukur, mendefinisikan dan memetakan tingkat kinerja yang dapat juga memberikan gambaran mengenai hambatan dan hal-hal yang sudah berjalan dengan baik.

Penilaian kinerja berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tengah dan akhir tahun. Penilaian dilaksanakan melalui diskusi langsung mengenai Key Performance Indicators yang ditetapkan pada awal tahun.

Hubungan Industrial

Petrosea senantiasa berkomitmen untuk menjalin hubungan dan komunikasi yang erat dengan semua pihak terkait, termasuk penduduk, karyawan dan pemerintah setempat. Hal ini penting mengingat Petrosea bergerak di bidang usaha yang melibatkan banyak pihak, selain dari lokasi operasional Petrosea yang tersebar di beberapa wilayah dengan karakteristik masyarakat yang berbeda-beda.

Dalam membangun hubungan dengan pihak-pihak ini, Petrosea juga selalu memastikan kepatuhannya terhadap semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan internalnya. Saat ini, telah ada peraturan Perusahaan yang berlaku untuk semua wilayah kerja dan mengatur hubungan kerja Petrosea dengan karyawan yang terdaftar pada Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

2. Prioritize existing talents to fill vacant positions.

3. Apply consistent performance assessment to ensure performance improvement from year to year.

In general, Talent Management supports leadership succession process in the Company. By having robust succession system, quality and competent future leaders will always be available in Petrosea. Talent Management facilitates employees with superior talent and performance to move further in supporting the Company’s growth.

Performance Assessment

Every certain period, Petrosea conducts performance assessment to measure target achievement of employees and the Company’s. Through performance assessment, Petrosea measures, defines and maps performance level, which could inform the management of barriers and best practices.

Performance appraisal takes place two times a year – mid and end of year – and comprises a face-to-face discussion on Key Performance Indicators identified at the beginning of the year.

Industrial Relations

Petrosea is committed to have close relationship and good communications with all parties concerned, including local residents, employees and local government. It is an important aspect for the Company to maintain as a business entity that involves many different groups and located in different locations that have different characteristics.

Petrosea also makes sure that its relationship with the different parties conforms to applicable laws, regulations, and the Company’s internal policies. The Company also has a regulation applicable company-wide that stipulates Petrosea’s relationship with its workers who are registered with the Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia.

Page 67: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

131130 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Tak hanya tunduk pada peraturan, Petrosea juga meyakini pentingnya berkomunikasi secara langsung dan berkesinambungan dengan para karyawan. Petrosea menjalankan beberapa program komunikasi, seperti townhall, safari ramadhan dan sosialisasi nilai-nilai Perusahaan. Selain itu, telah dibentuk Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit sebagai forum komunikasi dan konsultasi yang diisi oleh perwakilan Perusahaan dan karyawan, LKS Bipartit berperan penting menjaga kelanggengan hubungan kerja yang harmonis.

Sosialisasi Core Values

Dalam perjalanannya, Petrosea telah menghadapi berbagai tantangan usaha yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal, seperti kondisi pasar dan harga komoditas yang belum optimal. Akan tetapi, hingga saat ini, Petrosea senantiasa mampu menunjukkan kualitasnya sebagai perusahaan terdepan di industri. Hal ini antara lain dimungkinkan oleh adanya semangat dan komitmen untuk terus memajukan Perusahaan di tengah situasi yang sulit sekalipun.

Semangat dan komitmen inilah yang tercermin dari Nilai-Nilai Petrosea yaitu Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan, Manajemen Mutu, Sumber Daya Manusia dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Nilai-nilai itu harus terus ditanamkan dan disebarluaskan sebagai landasan budaya kerja.

Untuk itu, dari bulan Oktober hingga Desember 2016, Petrosea telah mengkomunikasikan kembali nilai-nilai Perusahaan ke semua kantor dan lokasi proyek. Petrosea yakin, kampanye nilai-nilai perusahaan akan turut menunjang pencapaian visi dan misi Petrosea.

Dana Pengembangan Sumber Daya Manusia

Selama 2016, Petrosea telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1.086.047.300 untuk program pelatihan dan pengembangan karyawan.

Aside from complying with all regulations, Petrosea also believes in building direct and continuous communication with employees. Petrosea has been consistently conducting communications programs, such as town hall, ramadhan safari and core values campaign. In addition, the Company has established a Bipartite Coordination Forum (LKS) as a communication and consultation forum. LKS comprises representatives of the Company and employees and plays an important role in keeping harmonious relationship between the two parties.

Core Values Campaign

Throughout its operations, Petrosea has faced many internal and external challenges, such as unfavorable market condition and low commodity prices. Nevertheless, until today, Petrosea has been able to demonstrate its quality as a leading player in the industry. Many factors contribute to this achievement, including the perseverance and commitment to push the Company forward even under a difficult situation.

Petrosea’s core values embody that spirit and commitment which are Occupational Health Safety & Environment, Quality Management, Human Resource, and Corporate Social Responsibility. It is important that these values are internalized and widely campaigned the foundation of the Company’s work culture.

To that end, from October to December 2016, Petrosea has been recirculating these core values to all offices and project sites. The Company believes that core values campaign will contribute positively to the Company’s vision and mission attainment.

Development Funds for Human Capital

In 2016, Petrosea allocated Rp1,086,047,300 for employees’ training and development programs.

Terjadi penurunan biaya dari tahun sebelumnya tanpa mengurangi kualitas dan jumlah program yang dilaksanakan pada tahun 2016. Hal ini dimungkinkan melalui upaya pengembangan karyawan secara internal selama 52 minggu dengan memaksimalkan peran Petrosea Trainers Club (PTC).

Profil Sumber Daya Manusia Salah satu kekuatan Petrosea adalah sumber daya manusia yang mempunyai latar belakang pendidikan dan kemampuan yang beragam yang secara berantai dan bersinergi mendukung pencapaian Perusahaan.

Berikut profil sumber daya manusia Petrosea tahun 2016.

Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat PendidikanBerdasarkan tingkat pendidikan, karyawan berlatar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bekerja sebagai operator dan teknisi mesin menempati komponen terbesar karyawan Petrosea, diikuti dengan karyawan berlatar belakang pendidikan Sarjana dengan jumlah 547 karyawan atau 21,57%.

Although the amount is lower compared to previous year’s budget, but the quality and number of programs implemented in 2016 were uncompromised. This was due to employee internal training programs that were held for a total 52 weeks by maximizing the role of Petrosea Trainers Club (PTC).

Human Capital Profile

One of Petrosea’s strengths is the diversity of its human resource. Their different backgrounds and expertise are synergized to support the Company in achieving its goals.

The following section presents our employee profile in 2016.

Human Capital Profile Based on Education Level

By education level, high school graduates working as operators and mechanics occupying the largest component of Petrosea’s employees. This is followed by employees with undergraduate education that account for 547 employees or 21.57%.

1.2131.250

Sekolah Dasar (SD) / Elementary School

Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Junior High School

Sekolah Menengah Atas (SMA) / Senior High School

Diploma (D3) / Diploma Degree

Sarjana (S1) / Bachelor Degree

Pasca Sarjana (S2) / Master Degree

Doktor (S3) / Doctor Degree

Lainnya / Others

2015 2016

Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan /Number of Employees Based on Education Level

143170

2432

414110

399367

547516

168161 2.536

Karyawan /Employees

2.537Karyawan /Employees

Page 68: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

133132 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan UsiaPada tahun 2016, mayoritas karyawan Petrosea berusia 26 hingga 35 tahun. Karyawan terbanyak kedua dan ketiga adalah kelompok berusia 36 sampai dengan 45 tahun dan kelompok berusia 46 hingga 55 tahun, dan yang terkecil adalah kelompok usia 18 sampai dengan 25 tahun.

Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Status

Pada tahun 2016, Perusahaan meneruskan kebijakan menerima karyawan dari lingkungan operasional. Berdasarkan status kepegawaian, mayoritas karyawan Petrosea adalah karyawan tetap. Akan tetapi, mengingat situasi perekonomian yang tidak kondusif, Petrosea mengambil langkah penyesuaian jumlah karyawan tetap dan jumlah karyawan tidak tetap meningkat pada tahun 2016.

Human Capital Profile Based on AgeThe majority of Petrosea’s employees in 2016 were individuals aged 26 to 35 years old. The second and third largest components were individuals in the age bracket of 36 to 45 and 46 to 55, respectively, while individuals aged 18 to 25 made up the smallest group of employees by age.

Human Capital Profile Based on Employment StatusThe Company continued its policy of hiring local talents from areas surrounding its operational sites in 2016. By employment status, most of Petrosea’s employees are permanent staff members. However, due to difficult economic situation, Petrosea had to adjust the number of permanent employees, while the number of non-permanent employees increased in 2016.

18 - 25 tahun > 18-25 years

26 - 35 tahun / 26 - 55 years

36 - 45 tahun / 36 - 45 years

46 - 55 tahun / 46 - 55 years

> 55 tahun / > 55 years

2015 2016

Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia /Number of Employees Based on Age

33519

211

1089

883

35217

141

1086

940

2.536Karyawan /Employees

2.537Karyawan /Employees

Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenis KelaminPerusahaan senantiasa berkomitmen memberikan kesempatan kerja setara kepada calon karyawan tanpa membedakan jenis kelamin. Dari sisi karyawan berdasarkan jenis kelamin, karyawan Petrosea didominasi oleh Pria. Pada tahun 2016, Perusahaan menerima karyawan wanita sebanyak 30 orang dengan total jumlah karyawan wanita sekitar 1,18% dari total karyawan Petrosea sehingga perbandingan angka karyawan pria dan wanita di Petrosea masing-masing menjadi sebesar 92,43% dan 7,57%.

Human Capital Profile Based on Gender

Petrosea is committed to provide job opportunities indiscriminately to competent candidates. By gender, Petrosea’s workforce is dominated by male employees. In 2016, the Company accepted 30 female employees. In total, they accounted for around 1.18% of the total employee so that the composition of male and female employees in Petrosea is 92.43% and 7.57%, respectively.

2015 2016

Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian /Number of Employees Based on Employment Status

1.851

686

1.691

845

Karyawan Tetap / Permanent Employee

Karyawan Tidak Tetap / Temporary Employee2.536

Karyawan /Employees

2.537Karyawan /Employees

Pria / Male

Wanita / Female

2015 2016

Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin /Number of Employees Based on Gender

2.345 2.344

192 192

2.537Karyawan /Employees

2.536Karyawan /Employees

Page 69: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

135134 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Daerah AsalMengutamakan memberikan lapangan pekerjaan pada warga sekitar, pada tahun 2016 Petrosea memiliki 1.659 karyawan setempat atau 65,42% dari total karyawan Petrosea. Petrosea mempekerjakan karyawan nonlokal untuk posisi tertentu sebanyak 877 orang atau 34,58%.

Human Capital Profile Based on Origin

Prioritizing local employees, Petrosea in 2016 managed a total of 1,659 local people, or 65.42% of the total employee. Petrosea hired foreign nationals for certain positions and in total they accounted for 877 people or 34.58%.

Karyawan Lokal / Local Employee

Karyawan Non-Lokal / Non-Local Employee

2015 2016

Jumlah Karyawan Berdasarkan Daerah Asal / Number of Employees Based on Origin

1.561 1.659

976 877

2.537Karyawan /Employees

2.536Karyawan /Employees

Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) semakin berperan besar sebagai business enabler, terutama dalam hal perbaikan proses informasi bisnis berkaitan dengan pengambilan keputusan dan peningkatan efisiensi. Hasilnya, melalui implementasi sistem ICT yang handal, Perusahaan mampu memastikan proses dan mekanisme usaha berjalan dengan lancar. Dalam hal pemanfaatan teknologi lintas value chain, ICT memastikan sinergi aplikasi dan infrastruktur agar dapat mencapai keunggulan dalam kinerja bisnis pada saat tim manajemen menerapkan inisiatif kebijakan.

Di Petrosea, ICT dijalankan terintegrasi dengan Indika Energy Group sebagai induk usaha dan ditempatkan sebagia Shared Service Organization (SSO). Sebagai penyedia jasa internal, ICT memberikan berbagai layanan yang mencakup analisis, desain, persiapan, pelaksanaan, dukungan dan pemeliharaan yang diperlukan sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati. ICT juga mengadakan kajian rutin terhadap efisiensi dan efektivitas layanan ICT.

TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASIInformation & Communication Technology

The role of Information communication and technology (ICT) as business enabler continues to increase, especially in terms of business information process enhancement with respect to decision making and efficiency improvement. As the result, by having reliable system, the Company is able to ensure that its business process as a whole and business mechanisms are running as expected. In terms of utilizing tecknology cross value chain, ICT ensures IT application and infrastructure are synergized in order to deliver business excellence during policy implementation by the management team.

At Petrosea, ICT is a function integrated with Indika Energy Group as parent company. ICT is developed as Shared Servie Organization (SSO), an internal service provider that offers analysis, design, preparation, implementation, support and maintenance services as per agreed Service Level Agreement (SLA). ICT also regularly reviews its service efficiency and effectiveness.

Sebagai business enabler, Teknologi Informasi & Komunikasi harus mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan Perusahaan yang berkembang dari waktu ke waktu. Pada tahun 2016, Petrosea melakukan sejumlah perbaikan sistem dan infrastruktur, termasuk pembuatan Data Warehouse Platform untuk pelaporan yang lebih fleksibel, tepat waktu dan transparan.

As business enabler, Information & Communication Technology must be able to accommodate the Company’s growing needs. In 2016, Petrosea carried out a number of system and infrastructure enhancements, including Data Warehouse Platform for a more flexible, timely, and transparent reporting.

Page 70: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

137136 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Kerangka kerja ICT digambarkan dengan jelas dalam “Rumah ICT”:

ICT framework is illustrated as “ICT Structure”:

Atap

Menggambarkan berbagai hal yang diperlukan manajemen untuk mengambil keputusan. Hal ini mencakup “dashboard & portal” pada bagian atas struktur dan sejalan dengan Enterprise Resources Planning (ERP).

Pilar

Menggambarkan bisnis pilar Perusahaan yaitu sumber daya energi, jasa energi, dan infrastuktur energi, yang memiliki spesialisasi dan keanekaragaman sistem aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing unit bisnis.

Fondasi

Menggambarkan infrastruktur ICT yang tangguh dan memungkinkan berjalannya bagian pilar dan atap dengan baik. Bagian ini juga mencerminkan visi ICT untuk menciptakan sarana komunikasi dan kolaborasi yang handal.

Roof

Refers to decision making proces by the management. This includes “dashboard & portal” at the top of the structure, referring to Enterprise Resources Planning (ERP).

Pillars

Refers to the Company’s business pillars in energy resources, energy services, and energy infrastructure. With different specific needs for each business stream, IT applications are tailored to their unique characteristics.

Foundation

Refers to reliable ICT infrastructure that allows the pillars and the roof to be in sync. Foundation also reflects ICT vision of providing reliable means of communication and collaboration.

Dashboard & Portal /Dashboard & Portals

Inisiatif Usaha / Business Initiatives

Infrastruktur & Jasa / Infrastructure & Services

Logistic SolutionsPower & Gas Solutions

Contract Mining SolutionsEPC SolutionsO&M Solutions

MineralResourcesSolutions

Infrastruktur /Infrastructure

Sumber Daya /Resources

Jasa / Services

Enterprise Resources Planning - Human capital Management System - Corporate Wide Initiative

Technology - Infrastructure and System StandardizationData Center Centralization - Asset and Licensse Management

TATA KELOLA ICT

Petrosea telah membentuk Steering Committee ICT dengan tugas memastikan kesesuaian sistem dengan sasaran dan tujuan Perusahaan, mengarahkan implementasi strategi yang sudah disetujui, dan memberikan pengawasan terhadap efisiensi dan efektivitasi ICT sebagai SSO. Di tingkat strategis, Steering Committee berwenang menyusun dan melaksanakan strategi, memprioritaskan dan membuat keputusan investasi ICT di dalam grup, dan menata prinsip dan persetujuan kebijakan. Pada prinsipnya, hal-hal ini diharapkan dapat memastikan kepatuhan unit bisnis terhadap norma, kebijakan dan model operasional ICT.

Menjelang awal tahun 2016, rencana-rencana perbaikan maupun inisiatif baru dikumpulkan dari semua lini bisnis Petrosea dan juga dari internal ICT. Semua rencana dipilah berdasarkan tingkat keselarasannya dengan visi dan misi Perusahaan dan induk perusahaan sebagai pengelola departemen ICT serta prioritas yang sekiranya berdampak signifikan pada kinerja usaha Perusahaan. Inisiatif-inisiatif ini kemudian disetujui bersama dan ditetapkan menjadi Roadmap 2016.

Di tahun 2016, ICT melakukan beberapa inisiatif standarisasi sistem yaitu optimalisasi teknologi untuk efisiensi dan meningkatkan kualitas sistem keamanan.

PENGEMBANGAN SISTEM ICT

Di tahun 2016, Petrosea memiliki 17 inisiatif pengembangan untuk sistem teknologi informasi diluar dari SAP. Ke-17 inisiatif tersebut meliputi pengembangan untuk membantu dan meningkatkan efisiensi pekerjaan di hampir semua departemen dalam Petrosea.

Dari 17 inisiatif ini, 3 inisiatif merupakan program utama yang memiliki dampak paling besar untuk operasional Petrosea, yakni:

1. Sistem pendukung untuk Kawasan Pusat Logistik Berikat di Tanjung Batu, Kalimantan – Inisiatif ini dilakukan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada agar bisa mendukung bisnis baru Petrosea sebagai perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menjadi operator Pusat Logistik Berikat.

ICT GOVERNANCE

Petrosea has established ICT Steering Committee tasked to ensure system’s alignment with Company’s goals and objectives, direct implementation of agreed strategy and provide oversight on efficiency and effectiveness of ICT as SSO. At strategic level, Steering Committee has the competence to formulate and execute strategies, prioritize and decide ICT investment group-wide and manage IT principles and policy approval. Fundamentally, the tasks of ICT Steering Committee are expected to ensure compliance of business units with norms, policies and ICT operational model.

At the start of 2016, plans for improvement or new initiatives were collected from all lines of Petrosea’s business and ICT’s organization. The plans and proposals were considered based on their relevance with the Company’s vision and mission as well as the parent company’s as ICT department manager, and based on the significance of their impact to the Company’s business performance. These initiatives were approved and adopted in ICT Roadmap 2016.

In 2016, ICT carried out several initiatives to standardize systems which are optimize the technology for better efficiency and enhance security system quality.

ICT SYSTEM DEVELOPMENT

There were 17 information technology development initiatives other than SAP in 2016. The initiatives included programs to step up work process efficiency in nearly all departments in Petrosea.

Three of the most significant initiatives that had major impact on Petrosea’s operations are:

1. Supporting system for Tanjung Batu Bonded Logistics Center in Kalimantan – the initiative was taken to develop existing system as the enabler of Petrosea’s business as the company appointed by the government as operator in Tanjung Batu PLB.

Page 71: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

139138 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

2. Pengembangan aplikasi Petrosea Online Business Opportunity System (PROBOS) dibangun untuk mendata semua prospek proyek yang pernah dijalankan oleh Petrosea, proses persetujuan prospek dan status prospek yang kemudian berlanjut ke tahap berikutnya, baik itu tahap tender maupun saat proyek dimenangkan oleh Petrosea. Aplikasi ini terintegrasi dengan sistem ERP Petrosea yaitu SAP.

3. Implementasi aplikasi pelatihan dan survei dari departemen Human Capital yang merupakan bagian dari pengembangan Human Capital Service System (HCSS) telah diterapkan ke semua site Petrosea. Aplikasi ini sebelumnya sudah dijalankan di kantor pusat Perusahaan. Tahun ini, aplikasi ini juga di implementasikan ke seluruh site untuk mendukung survei suku cadang dari Departemen Supply Chain Management.

Selain pengembangan di sisi sistem teknologi informasi, di tahun 2016, Petrosea juga melakukan beberapa program pengembangan di sisi infrastruktur, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sentralisasi Service Desk Call Center untuk tujuan efisiensi, Call Center ini disentralisasi di tahun 2016.

2. Penggabungan Single Wi-Fi SSID (Service Set Identifier) dengan tujuan memudahkan karyawan dari area manapun untuk melakukan akses terhadap sistem email maupun internet.

3. Implementasi 180-Days Email Auto-Archiving – Program ini dilakukan untuk mengamankan transaksi dan rekam email yang beredar dalam perusahaan agar terpusat di dalam server dan tidak terpecah-pecah di masing-masing komputer karyawan yang melakukan proses pengarsipan email sendiri. Program ini juga mengoptimalisasikan penggunaan high-end hardware untuk email yang aktif, sedangkan email yang tidak aktif menggunakan middle-end hardware agar lebih efisien secara biaya.

2. The development of the Petrosea Online Business Opportunity System (PROBOS) application was designed to create a database for prospects of all projects under Petrosea, prospect approval processes and status of prospects that moved to the tender level or when the project was won by Petrosea. The application is integrated with Petrosea’s ERP system, SAP.

3. The training and survey implementation that was implemented by the Human Capital Department, was part of the development of the Human Capital Service System (HCSS), already implemented at all Petrosea sites. This application was previously implemented in the Company’s head office. In 2016, it was implemented at all sites to support the spare parts survey by the Supply Chain Management Department.

Other than system development, Petrosea in 2016 also carried out infrastructure development, including the following key projects:

1. Service Center Call Desk Centralization for efficiency purpose it was centralized in 2016.

2. Integration of Single Wi-Fi SSID (Service Set Identifier) to facilited employees in all area on accessing the email and internet system.

3. 180-Days Email Auto-Archiving – This program secures email transaction and history in the Company, centralizing them in a server instead of employee’s individual computers that ran the archiving proces. This program also optimizes the use of high-end hardware for active email while directing inactive email to use middle-end hardware so as to be cost efficient.

IMPLEMENTASI SAP

Petrosea mengimplementasikan SAP sebagai sistem utama dari berbagai macam tranksaksi bisnis di Petrosea. Petrosea rutin dan aktif melakukan berbagai pengembangan dalam sistem SAP agar sistem selalu dapat mengimbangi perkembangan kebutuhan Perusahaan.

Sepanjang tahun 2016, terdapat 37 program pengembangan yang berkaitan dengan SAP, namun pengembangan terbesar dilakukan di area berikut:

a. New Data Warehouse Platform – Implementasi inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan satu platform yang memberikan fleksibilitas tinggi kepada penggunanya dalam hal akses data transaksi SAP untuk kebutuhan masing-masing. Hal ini membantu proses analisis dan pengambilan keputusan.

b. Asset Management (PM Module) – Dari sisi modul PM, pengembangan-pengembangan yang dilakukan ditargetkan untuk mempercepat sistem pelaporan di departemen Asset Management mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh alat-alat berat yang mereka kelola, utilisasi, jadwal perawatan, dan dampak biaya.

c. Supply Chain Management (MM Module) – Departemen SCM pada tahun 2016 banyak melakukan perbaikan di sisi proses logistik, khususnya di delivery, shipment dan goods receive proses. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelayakan material-material yang dipesan untuk keperluan proyek.

Kesuksesan pengembangan SAP paling besar di tahun 2016 adalah dengan pembuatan Data Warehouse Platform. Platform ini memberikan pengguna keleluasaan membuat laporan yang sesuai dengan kebutuhannya. Platform ini juga menjamin kecepatan penarikan data yang besar sehingga bisa membantu proses analisis dari segi ketepatan waktu.

SAP IMPLEMENTATION

Petrosea implements SAP as the backbone system of various business transactions in the Company. Petrosea regularly carries out SAP development and enhancement to make sure the system is able to accommodate the Company’s evolving needs.

In 2016, there were a total of 37 SAP development programs, the biggest development is done in the following areas:

a. New Data Warehouse Platform – the purpose of this initiative is to provide a single platform that will offer users high fleixibility in terms of SAP transactions data access suitable to their needs. This flexbility helps in analysis and decision-making process.

b. Asset Management (PM Module) – for PM module, enhancements were targeted to accelerate Asset Management Department’s reporting system on heavy equipment activities, utilization level, maintenance schedule, and cost impact.

c. Supply Chain Management (MM Module) – enhancements in SCM Department were focused on logistics process, especially on delivery, shipment and goods receive process to ensure the suitability of materials ordered for Petrosea’s projects.

A highlight of SAP’s developmetn in 2016 was Data Warehouse Platform construction that provides the users flexibility to generate report as they need. The platform also enables quick process when dealing with data, including big data, ensuring that analysis process can be done in timely manner.

Page 72: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

141140 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

MANAJEMEN ASETAsset Management

Tindak Lanjut Proses Telaah Internal

Sebagai tindak lanjut pengembangan manajemen aset, Asset Management Group (AMG) telah menerapkan standardisasi pemantauan kerja perawatan alat berat di semua proyek lokasi, menetapkan acuan pembanding dan melaksanakan telaah atas hasil yang dicapai untuk meningkatkan acuan pembanding. Hal ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengimplementasikan standar dunia ISO – 55001.

Efisiensi Biaya

Melanjutkan tren pencapaian di tahun sebelumnya, kinerja keuangan AMG membaik sebagaimana ditunjukkan oleh penyerapan biaya perawatan alat berat yang nilainya di bawah anggaran. Hal ini dicapai melalui kerja keras semua anggota tim yang mengimplementasikan strategi dan upaya efisiensi perawatan alat berat, berbagai inisiatif dan inovasi, pengembangan sistem pelaporan yang lebih komprehensif dan pelatihan serta pengelolaan anggaran yang lebih baik. Tidak kalah penting adalah kerja sama erat seluruh anggota tim AMG, baik di kantor pusat maupun di lapangan. Memahami pentingnya efisiensi biaya, tim bekerja sungguh-sungguh menjalankan strategi sesuai tujuan.

Follow up Internal Assessment Process

Following up asset management implementation, Asset Management Group (AMG) has standardized monitoring system on the performance of heavy equipment at all project sites, defined assessment benchmark and reviewed assessment results to set the next benchmark level. This is part of a sustainable step to implement world standard ISO – 55001.

Cost Efficiency

Building upon previous year’s achievement, AMG financial results in 2016 continued to improve. This was reflected from the actual maintenance cost spending that was below budget. It also evidenced a team achievement, where all team members worked hard to implement strategy and efficiency efforts in maintaining heavy equipment, strategy & innovation, developing more comprehensive systems/reporting, improving training, and enhancing budget management. The solid teamwork across AMG teams in the office and in the field was equally important to this result. The teams understood that cost efficiency is vital and were dedicated to cost efficiency strategy.

Pada tahun 2016, Asset Management Group aktif melaksanakan berbagai inisiatif, antara lain efisiensi biaya, perawatan aset dan pengembangan prasarana. Grup ini juga telah berhasil membangun kerja tim yang solid, sebagaimana terlihat dari pencapaian efisiensi biaya yang optimal.

In 2016, Asset Management Group worked on different initiatives concerning cost efficiency, asset maintenance, and infrastructure development. This group successfully built a solid teamwork, as shown by its excellent cost efficiency achievement.

Efisiensi biaya sendiri adalah proses berkelanjutan yang harus terus dijalankan. Efisiensi biaya bertujuan memastikan operasional AMG yang efektif, memenuhi kebutuhan unit bisnis, serta menjaga dan meningkatkan daya saing operasional Perusahaan di sektor energi dan pertambangan pada era yang penuh tantangan saat ini.

Kajian Strategi Perawatan & Daur Hidup Aset

Sejalan dengan efisiensi biaya, AMG tetap konsisten dengan kegiatan evaluasi strategi pemeliharaan dan daur hidup aset. Hal ini dilakukan dengan tujuan utama memaksimalkan ketersediaan unit (Mechanical Availability – MA) dan reliabilitas, pada manajemen biaya yang optimum.

Selain evaluasi strategi, kerjasama yang erat dengan unit kerja Supply Chain Management (SCM) juga tetap diteruskan. Hal ini ditunjukkan dengan: indikator statistik yang membaik, penurunan masalah ketersediaan suku cadang, serta pencapaian perencanaan perawatan yang terintegrasi. Kerjasama erat ini pada akhirnya mendukung peningkatan efisiensi biaya pemeliharaan asset dengan tetap memperhatikan standar manufaktur (OEM).

Kantor & Workshop yang Terintegrasi

Setelah unit kerja regional diintegrasikan di bawah Petrosea Support Facility (PSF) di Kariangau, Balikpapan. Pada tahun 2015 dan 2016, AMG melanjutkan program ini dengan upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas operasional.

AMG meningkatkan fungsi PSF dengan melaksanakan proses penambahan sarana dan prasarana, termasuk perbaikan infrastruktur bengkel perawatan dan peremajaan gabion-jetty, pergudangan, dan pengadaan alat bantu kerja. Selain itu, menggunakan sumber daya PSF, AMG memulai pelaksanaan inisiatif perencanaan suku cadang alat berat.

Pengembangan PSF akan dilanjutkan pada tahun 2017 dengan fokus pada peningkatan infrastruktur dan cakupan peremajaan suku cadang.

Cost efficiency is essentially a continuous process that needs to be consistently implemented. It aims to ensure effective AMG operations, meet the needs of business units and maintain and increase Company’s competitiveness in energy and mining sector at current challenging atmosphere at these days.

Asset Life Cycle & Maintenance Strategy Review

In line with cost efficiency, AMG consistently evaluated maintenance strategy and asset life cycle cost. The primary objective is to maximize asset availability (Mechanical Availability – MA) and reliability at optimum cost.

Aside from strategy evaluation, strong collaboration with Supply Chain Management (SCM) also continued, as shown by: improved statistics indicators, decreased rate of spare part unavailability incidence, and integrated planned maintenance was implemented. This strong collaboration eventually led to the improvement of asset maintenance cost efficiency without waiving manufactur standard (OEM).

Integrated Office & Workshop

Following the integration of regional team under Petrosea Support Facility (PSF) at Kariangau, Balikpapan. In 2015 and 2016, AMG continued this development to improve the efficiency and operational effectiveness.

AMG enhanced PSF function by adding support infrastructures, including workshop improvement and of gabion-jetty, warehouse and supporting tools. In addition, using PSF resources, AMG started the initiative to refurbish a number of heavy equipment parts/components.

PSF development will continue in 2017, focusing on infrastructure enhancement and expansion of the scope of heavy equipment spare part refurbishment.

Page 73: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

143142 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Pengembangan Sistem & Standardisasi Sumber Data

Pada tahun 2016, AMG menjaga implementasi sistem perawatan yang terintegrasi (Computerised Maintenance Management System – CMMS). Dengan SAP sebagai sistem utama Perusahaan dan AMT sebagai sistem pendukung estimasi biaya perawatan, kebutuhan sumber data yang terintegrasi dapat dicapai.

Dengan data yang berasal dari satu sumber terpadu dan digunakan di semua unit kerja AMG, operasional pekerjaan unit kerja pengolah dan penyedia data di Kantor Pusat dapat bekerja lebih lancar dan efisien.

System Development & Data Source Standardization

In 2016, AMG continued to maintain the implementation of Computerized Maintenance Management System (CMMS). With SAP as the Company’s main system and AMT as maintenance cost estimation supporting system, the requirement of integrated source of data can be achieved.

This environment strongly supported the operation of the working units responsible to process and to provide data at Head Office, ensuring smooth and efficient work now that single and integrated data source is used across all AMG functions.

Memberikan nilai tambah kepada pelanggan adalah aspek penting yang diyakini Petrosea dan dapat memberikan keunggulan kompetitif di pasar dan menjaga loyalitas serta kepercayaan pelanggan. Petrosea berupaya menciptakan nilai tambah melalui beragam cara, termasuk dengan membangun dan menjalankan sistem manajemen mutu yang terpadu di bawah Petrosea Quality Management System (PQMS).

Proses bisnis fundamental terletak di dalam sistem PQMS untuk memenuhi persyaratan dari sisi operasi, kualitas & Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan (K3L). Prioritas utama Manajemen Mutu adalah memenuhi kebutuhan pelanggan guna memberikan dampak nyata pada kegiatan Petrosea.

PQMS dikelola secara berkesinambungan; untuk memastikan kesesuaiannya dengan berbagai perkembangan terkini, termasuk perubahan tuntutan pelanggan, para pemilik proses bisnis rutin menelaah dan memperbarui sistem. Upaya ini tidak hanya memastikan mutu kerja sistem, tetapi juga meningkatkan kinerja bisnis internal.

Petrosea believes in the importance of creating added value for customers. Added value has the role of defining the Company’s competitive market advantage and is critical in maintaining customers’ trust and loyalty. Petrosea focuses on delivering value through various means, including developing and running an integrated quality management system under Petrosea Quality Management System (PQMS).

Fundamental business processes reside within the integrated PQMS to meet the requirements of operations, quality & Health, Safety & Environment (HSE). The first priority for quality management is to meet customers’ needs and generate meaningful impacts on Petrosea’s activities.

PQMS is managed in a continuous manner, to ensure that the system is compatible at all times with latest developments, including changes in customers’ demands, business process owners regularly review and update the system. This efforts not only ensure the quality of work system but also to the internal business performance.

MANAJEMEN MUTUQuality Management

Nilai tambah adalah salah satu aspek penting untuk menjaga kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Petrosea mewujudkan nilai itu melalui pelaksaaan manajemen mutu berstandar tinggi. Pada tahun 2016, Petrosea melakukan sosialisasi kembali atas empat nilai inti perusahaan yang salah satunya adalah Manajemen Mutu - suatu langkah yang menegaskan komitmen Petrosea terhadap kegiatan operasional yang baik dan kepuasan pelanggan.

Added value is one of the most important aspects with respect to maintaining customers’ trust and loyalty. Petrosea brings this value forward by implementing high standard quality management system. In 2016, Petrosea resocialized Petrosea’s four core values which include Quality Managament - a step that affirms Petrosea’s commitment to robust operational activities and customer satisfaction.

Page 74: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

145144 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Pengembangan & Kegiatan 2016Pada tahun 2016, Petrosea melakukan sosialisasi kembali atas empat Nilai Inti Perusahaan, salah satunya adalah Manajemen Mutu yang meliputi butir-butir berikut:

1. Mematuhi standar & prosedur sesuai PQMS secara konsisten

2. Fokus pada hasil & kualitas yang diberikan kepada klien.

3. Mengembangkan & menerapkan PQMS sesuai standar internasional.

4. Mendukung penuh & berpartisipasi dalam proses audit.

5. Mengidentifikasi & mengimplementasikan perbaikan di masing-masing area.

Selain itu, melanjutkan agenda rutin pada tahun-tahun terdahulu, Petrosea melaksanakan audit mutu internal di semua unit bisnis dan beberapa unit pendukung. Audit bertujuan untuk menguatkan pengendalian internal, mengidentifikasi masukan, dan memberikan rekomendasi perbaikan sistem.

Tahun 2016, Petrosea mencatatkan tahun ke-16 dalam mempertahankan sertifikasi standar mutu internasional ISO 9001:2008. Standar ini mencakup berbagai bidang kegiatan operasional secara luas, yaitu:

dan instalasi terhadap proyek jasa rekayasa multidisiplin

termasuk penanganan kargo dan jasa logistik pada sektor migas, infrastruktur tambang & mineral serta industri manufaktur.

Dikeluarkan oleh badan sertifikasi independen, sertifikasi ulang ISO 9001:2008 dilakukan pada tahun 2015 dan berlaku hingga 25 Maret 2018. Audit pengawasan dilakukan sebanyak dua kali setahun oleh PT Lloyd’s Register Indonesia sebagai lembaga yang menerbitkan sertifikat. Tidak ada tindakan korektif material yang dikeluarkan oleh PT Lloyd’s Register Indonesia sejak Petrosea menerima sertifikasi ini kembali di tahun 2015.

Developments & Activities in 2016In 2016, Petrosea resocialized Petrosea’s four Core Values, which include Quality Management. The core values of Quality Management are:

1. Comply to the standard and procedure according to PQMS consistently.

2. Focus on the output and quality delivered to clients.

3. Develop & implement the PQMS international-standard.

4. Full support & participation in audit process.

5. Identify & implement the improvement in each area.

In addition, Petrosea also conducted quality internal audit across all business units and several supporting units. Part of the Company’s routine agenda, audit aims to strengthens internal control, identifies input and provides system improvement recommendations.

2016 also marked Petrosea’s 16th year of maintaining an international quality standard certificate, the ISO 9001:2008. This standard covers a broad range of operational activities, namely:

installation of multidisciplinary engineering projects

handling and logistic services in the fields of oil & gas, minerals & mining infrastructure and industrial manufacturing.

Issued by an independent certification agency, Petrosea’s ISO 9001:2008 was re-certified in 2015. The certificate is valid until March 25, 2018. Surveillance audit is conducted twice a year by PT Lloyd’s Register Indonesia as the issuing agency. There were no material corrective actions identified by PT Lloyd’s Register Indonesia since Petrosea received recertification in 2015.

Di samping audit dan sertifikasi mutu, Petrosea juga mengukur dan memantau tingkat kepuasan pelanggan yang telah dijadikan bagian dari upaya peningkatan kegiatan operasional. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa Petrosea senantiasa memberikan layanan yang efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Other than quality audit and certification, Petrosea also measures and monitors the level of customer satisfaction as a part of operational improvement agenda. This activity aims to ensure that Petrosea consistently delivers effective services for all customers.

Page 75: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

147146 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Pendahuluan / Overview

Prinsip Tata Kelola Perusahaan /Good Corporate Governance Principles

Struktur Tata Kelola Perusahaan /Corporate Governance Structure

Implementasi Tata Kelola Perusahaan di 2016 / Good Corporate Governance Implementation in 2016

Rencana Tata Kelola Perusahaan di 2017 / Corporate Governance Plan in 2017

Direksi / Board of Directors

Rapat Umum Pemegang Saham / General Meeting of Shareholders

Dewan Komisaris /Board of Commissioners

Dewan Pengawas Syariah /Sharia Supervisory Board

Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan / Audit & Good Corporate Governance Committee

Komite Human Capital /Human Capital Committee

Komite Risiko & Investasi Manajemen /Risk & Investment Management Committee

148

149

150

151

152

153

164

175

187

188

194

206

212

216

221

222

223

224

231

232

233

236

Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary

Internal Audit / Internal Audit

Sistem Pengendalian Internal / Internal Control System

Manajemen Risiko / Risk Management

Perkara Penting / Significant Events

Kode Etik / Code of Conduct

Budaya Perusahaan / Corporate Culture

Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/atau Manajemen / Employees and/or Management Shares Option Programs

Sistem Pelaporan Pelanggaran / Whistleblowing System

Pedoman Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance Guidelines

TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance

Page 76: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

149148 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

PENDAHULUAN Overview

Implementasi Tata Kelola Perusahaan di seluruh kegiatan usaha Petrosea dan dalam hubungannya dengan pemangku kepentingan selalu menjadi bagian penting serta tidak terpisahkan dari operasional Perusahaan. Praktek terbaik Tata Kelola Perusahaan menjadi fondasi bagi Petrosea dalam mengarahkan organisasi guna mencapai tujuan dan sasaran yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Perusahaan menyadari pentingnya penerapan praktik terbaik Tata Kelola Perusahaan, dan meyakini bahwa suksesnya penerapan dalam Perusahaan dapat menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Petrosea terus melakukan pengawasan dan meningkatkan proses implementasinya serta menjaga hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan.

The implementation of Good Corporate Governance in all business activities and in relation with the stakeholders has become an important and integral part of Petrosea’s operations. Good Corporate Governance best practices become a foundation for Petrosea in directing the organization and achieving the corporate targets and aims in ways that are measurable, and accountable.

Realizing the significance of Good Corporate Governance best practices and believing that the success of the implementation within Petrosea can become one of the deciding factors in achieving the Company’s long-term success, Petrosea then consistently supervises the supervision and improves the implementation of Good Corporate Governance, as well as maintains relationship with the stakeholders.

PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance Principles

Perusahaan menerapkan praktik terbaik Tata Kelola Perusahaan (GCG) berdasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

TransparansiYaitu pengungkapan informasi yang memadai, jelas, dan akurat kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan. Prinsip transparansi juga diterapkan dalam proses pengambilan keputusan, untuk menjaga obyektifitas dan profesionalisme, serta kepercayaan masyarakat pada Perusahaan.

AkuntabilitasPerusahaan memastikan fungsi, tugas, dan wewenang berbagai elemen di dalam organisasi berjalan dengan tertib, serta sesuai dengan tugas dan kewajiban untuk mengelola sumber-sumber daya Perusahaan.

ResponsibilitasSeluruh organ dan elemen organisasi menjalankan tugas sehari-hari dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan, serta dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Bentuk tanggung jawab Perusahaan juga tercermin dalam kontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan, untuk mencapai keberlanjutan usaha jangka panjang.

IndependensiSeluruh organ Perusahaan hingga karyawan, menjalankan tugas dan kegiatannya secara independen dan objektif, mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi maupun kelompok, menghindari konflik kepentingan, dan bebas dari pengaruh oleh pihak manapun.

Perusahaan berkomitmen memastikan hak serta kepentingan semua pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas, dapat terpenuhi dengan wajar. Perusahaan juga selalu memberikan perlakuan sama dan setara kepada segenap pemangku kepentingannya.

The Company implements Good Corporate Governance (GCG) best practices with due observance to the following principles:

TransparencyThe disclosure of adequate, clear and accurate information to the shareholders and stakeholders. The transparency principle is also implemented in the decision making process to maintain objectivity and profesionalism, as well as to maintain the community’s confidence towards the Company.

AccountabilityThe Company ensures proper management of functions, tasks and authorities of every element in the organization, and according to the roles and responsibilities in managing Company resources.

ResponsibilityAll organization organs and elements conduct daily tasks in a responsible manner, and with due observation to the prevailing laws and regulations. The responsibility principle is also reflected in the contribution towards the community and environment, to achieve long-term sustainability.

IndependenceAll Company organs and employees conduct their roles and responsibilities independently and objectively, prioritizing the Company’s upon personal and group interests, avoiding conflict of interest and free of influences from any party.

Fairness and EqualityThe Company is commited to ensure that the rights and interests of both the majority and minority shareholders are fullfiled fairly. The Company also always conducts equal treatment to all of its stakeholders.

Page 77: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

151150 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Petrosea telah menyusun struktur Tata Kelola Perusahaan untuk menetapkan mekanisme dan alur pengambilan keputusan, pelaksanaan tugas, pelaporan dan pertanggungjawaban organ-organ Perusahaan dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Berikut struktur Tata Kelola Perusahaan Petrosea:

Petrosea has in place the Good Corporate Governance structure that was developed to define the mechanism and flow of decision-making, implementation of duties, reporting and responsibilities of the Company’s organs, with due observation to the prevailing laws and regulations. The following is Petrosea’s GCG structure:

Pemegang Saham / Shareholders

Dewan Komisaris /Board of Commissioners

Presiden Direktur / President Director

Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary

Internal Audit & Quality Assurance

Corporate Health, Safety & Environment

• Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan / Audit & Good Corporate Governance Commitee

• Komite Risiko & Investasi Manajemen / Risk & Investment Management Commitee

• Komite Human Capital / Human Capital Commitee

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Structure

Selama tahun 2016, Petrosea berupaya untuk menerapkan tata kelola dengan lebih baik lagi dan melaksanakan berbagai program untuk penanaman pemahaman mengenai Tata Kelola Perusahaan secara berkelanjutan. Petrosea telah menyempurnakan dokumen-dokumen pendukung Tata Kelola Perusahaan, antara lain Pedoman Tata Kelola Perusahaan (GCG Manual), Board Manual, dan penerapan panduan karyawan yang berlandaskan pada aturan Indika Energy Group, yang telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris dan Direksi. Sedangkan untuk penyempurnaan Whistleblowing System masih dalam proses finalisasi.

Petrosea carried out several programs throughout 2016 to enhance better implementation and to embed sustainable understanding on Good Corporate Governance. Petrosea has refined the Good Corporate Governance supporting documents, among them are GCG Manual, Board Manual, and application of code of conduct for employees, which was founded upon the Indika Energy Group stipulations, and has been approved by the Board of Commissioners and Board of Directors. Meanwhile, the improvement of Whistleblowing System is still in finalization process.

IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN DI 2016Corporate Governance Implementation in 2016

Page 78: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

153152 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Petrosea memiliki komitmen untuk terus menyempurnakan implementasi Tata Kelola Perusahaan di lingkungan perusahaan, oleh karena itu telah mencanangkan rencana pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di tahun 2017 sebagai berikut:

undangan yang berlaku khususnya pada Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia dan pasar modal lainnya serta peraturan yang menyangkut pada kegiatan usaha Petrosea.

Perusahaan, Whistleblowing System dan Kode Etik Perusahaan.

Petrosea is committed to continuously refine the Good Corporate Governance implementation within the organization, hence has presented Good Corporate Governance implementation plan in 2017, as follows:

in particularly Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia and other capital market regulators, including regulations in relation with the Company’s business activity.

for Whistleblowing System and Code of Conduct of the Company.

RENCANA TATA KELOLA PERUSAHAAN DI 2017 Corporate Governance Plan in 2017

Pernyataan Kepemilikan Pedoman atau Piagam Direksi

Perusahaan telah memiliki Piagam direksi (Charter) yang disebut Board Manual, efektif sejak 5 September 2016. Piagam Direksi ini disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014, serta GCG Assessment Report No. 0061-01 (IA) yang dilakukan oleh Unit Audit Internal Perusahaan pada tanggal 29 Mei 2015.

Board Manual disusun sebagai pedoman kerja bagi Direksi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal, transparan, dan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Penunjukkan, Kriteria & Komposisi

Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Usulan dari pemegang saham mengenai pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi yang diberikan kepada RUPS setelah melalui proses nominasi harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketentuan Anggaran Dasar dan Board Manual.

Statement Regarding the Establishment of the Board of Directors Charter

The Company has in place the Board of Directors Charter which is known as Board Manual, effective as of September 5, 2016. Board Manual is prepared based on Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 33/POJK.04/2014 on the Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies dated December 8, 2014, and GCG Assessment Report No. 0061-01 (IA), which has been conducted by the Company’s Internal Audit Unit on May 29, 2015. The Board Manual is prepared as working guidelines for the Board of Directors in carrying out its duties and responsibilities in an optimum and transparent manner, and in accordance with the prevailing laws and regulations.

Appointment, Criteria and Composition

Members of the Board of Directors shall be appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders (GMS). Any proposal from the Shareholders on the appointment, dismissal and/or removal of members of the Board of Directors to the GMS following nomination process shall take into consideration the prevailing laws and regulations, stipulations of the Articles of Association and Board Manual.

DIREKSIBoard Of Directors

Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

The Board of Directors is an organ of the Company that has the authority and responsibility to manage it for the best interests of the Company, according to the Company’s purposes and objectives, as well as represent the Company, both in and out of the courts of law, in accordance with the Company’s Articles of Association.

Page 79: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

155154 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

In addition, all members of the Board of Directors shall fulfill the following requirements:

1. Has the commitment to continuously in compliance with and all prevailing laws and regulations, in particular capital market regulations.

2. Within a period of five years prior to his/her appointment and during office:a. Has never been declared as bankrupt.b. Has never served as a member of the Board

of Directors and/or member of the Board of Commissioners who has been pleaded guilty of causing a company to be declared bankrupt.

c. Has never been punished for committing any crime which causes financial harm to the state and/or other crime related to financial sector.

d. Has never served as a member of the Board of Directors and/or member of the Board of Commissioners, which during his/her office:

Board of Directors and/or member of the Board of Commissioners has once been rejected by the GMS, or he/she has once failed to present his/her accountability report as a member of the Board of Directors and/or member of the Board of Commissioners to the GMS.

license, approval, or registration from the OJK to fail to present its annual report and/or financial report to OJK.

3. During the term as member of the Company’s Board of Directors shall have the commitment to comply with all prevailing rules and regulations in Indonesia, in particular the Capital Market rules and regulations, including but not limited to the POJK 33 rules.

4. Has the knowledge and/or expertise required by the Company.

Selain itu, seluruh anggota Direksi Perusahaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Memiliki komitmen untuk senantiasa mematuhi setiap dan seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya ketentuan di bidang pasar modal.

2. Dalam lima tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:a. Tidak pernah dinyatakan pailit.b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah dan menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit.

c. Tidak pernah dihukum karena tindakan pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.

d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:

tahunan.

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS.

memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

3. Dalam menjabat sebagai anggota Direksi Perusahaan harus berkomitmen untuk senantiasa mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, khususnya ketentuan dan peraturan di bidang Pasar Modal, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan POJK 33.

4. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perusahaan.

Rangkap JabatanAnggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap baik sebagai anggota Direksi, Dewan Komisaris maupun komite-komite pada perusahaan terbuka lainnya dari sebagaimana yang telah ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya ketentuan dan peraturan di bidang pasar modal.

Masa JabatanMasa jabatan anggota Direksi adalah terhitung sejak tanggal pelaksanaan RUPS yang mengangkatnya, dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang kedua setelah tanggal pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasannya. Setelah masa jabatannya berakhir, Anggota Direksi dapat diangkat kembali oleh RUPS dengan tetap mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang Pasar Modal.

KomposisiJumlah anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan, dengan ketentuan paling sedikit tiga orang anggota Direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai Presiden Direktur dan/atau satu orang diantaranya dapat diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur dan/atau satu orang atau lebih diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur.

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 20 April 2016, susunan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Concurrent PositionAny members of the Board of Directors are not allowed to assume concurrent post as member of the Board of Directors, Board of Commissioners or committees in other public companies as has been stipulated by the prevailing laws and regulations, in particular the capital market rules and regulations.

Term of OfficeMembers of the Board of Directors terms of office is effective as of the appointment date of the GMS, and completed as of the closing of the second Annual GMS following his/her appointment, by not eliminating the GMS rights to terminate the members at anytime prior to the completion of his/her tenures by informing the background. After the completion of its tenure, members of the Board of Directors can be reappointed by the GMS by following the prevailing laws and regulations, in particular the Capital Market regulations.

CompositionThe numbers of the Board of directors members are stipulated by the GMS following with the Company’s requirements, shall at least consist of three members of Borad of Directors, one of them appointed as President Director and/or one member or more shall be appointed as Vice President Director and/or one member or more shall be appointed as Director.

Pursuant to the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders on April 20, 2016, the following is the Board of Directors composition:

Hanifa Indradjaya

Ilda Harmyn

Mochamad Kurnia Ariawan

Johanes Ispurnawan

Rusdiawan

Presiden Direktur / President Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

Nama / Name Jabatan / Position

Page 80: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

157156 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Tugas & Tanggung Jawab

Berdasarkan Piagam Direksi, tugas dan kewajiban Direksi adalah sebagai berikut:

1. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahaan.

2. Memelihara, menjaga dan mengurus kekayaan Perusahaan.

3. Menyiapkan struktur organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian tugasnya.

4. Menetapkan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi.

5. Mengembangkan dan memimpin penerapan pedoman tata kelola perusahaan yang baik.

6. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan kemudian menyampaikannya kepada Dewan Komisaris guna mendapatkan persetujuan dan pengesahan.

7. Menyiapkan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris selambatnya 30 hari sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang guna mendapatkan persetujuan pengesahan.

8. Membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan tata kelola.

9. Menetapkan kebijakan tentang Sistem Pengendalian Internal yang efefktif untuk mengamankan investasi, kegiatan usaha dan aset Perusahaan.

10. Menyusun sistem akuntansi sesuai Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian internal, terutama pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan.

11. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perusahaan untuk menghasilkan penyelenggaraan pembukuan yang tertib, kecukupan modal kerja dengan biaya modal yang efisien, struktur neraca yang baik dan kokoh, penyajian laporan dan analisa keuangan tepat waktu dan akurat serta prinsip-prinsip lain sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu Perusahaan.

Duties & Responsibilities

Pursuant to the Board of Directors Charter, the roles and responsibilities of the Board of Directors are as follows:

1. To lead and manage the Company in accordance with the Company’s purpose and objectives and to always strive to improve the Company’s efficiency and effectiveness.

2. To maintain, keep and manage the Company’s assets.

3. To prepare the Company’s organization structure completed with the detailed duties.

4. To stipulate division of duties and authorities of members of the Board of Directors.

5. To develop and lead the implementation of good corporate governance.

6. To formulate the Company Long Term Plan (SBP) and to further submit to the Board of Commissioners for the approval and ratification.

7. To prepare the Company Work and Budget Plan (ABP) and to submit it to the Board of Commissioners at the latest 30 days prior to the commencement of next fiscal year in order to obtain ratification approval.

8. To develop and implement the integrated corporate risk management programs as part of the corporate governance implementation.

9. To stipulate policy on effective Internal Control System to secure the Company’s investments, business activities, and assets.

10. To formulate accounting system in accordance with the Financial Accounting Standard and based on the internal control principles, in particular the division of management functions, listing, filing and monitoring.

11. To establish and maintain the Company’s bookkeeping and administration for an orderly bookkeeping, adequacy of working capital with efficient capital expenditures, good and sound balance sheet structure, timely presentation of financial statements and analysis, and other principles in accordance with the prevailing rules of the Company.

12. Menyampaikan Laporan Keuangan, laporan berkala lainnya kepada Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

13. Menyiapkan dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada OJK selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat sejak tahun buku berakhir atau pada tanggal pemanggilan RUPS Tahunan Perusahaan, mana yang lebih dahulu.

14. Memastikan tersedianya Laporan Tahunan kepada Pemegang Saham Perusahaan paling lambat pada akhir bulan keempat sejak tahun buku berakhir atau pada tanggal pemanggilan RUPS Tahunan Perusahaan, mana yang lebih dahulu.

15. Menyelenggarakan RUPS Tahunan selambat-lambatnya bulan keenam setelah tahun buku berakhir.

16. Memanggil dan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan/atau RUPS Luar Biasa menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

17. Memiliki fungsi Sekretaris Perusahaan.18. Membuat, menyimpan dan memelihara dokumen

perusahaan, di tempat kedudukan Perusahaan, antara lain daftar pemegang saham, risalah RUPS, risalah rapat Dewan Komisaris dan risalah rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perusahaan serta dokumen Perusahaan lainnya.

19. Mengungkapkan informasi penting terkait Perusahaan dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan kepada Pemegang Saham atau pihak lain, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif.

20. Mengadakan rapat Direksi sekurang-kurangnya satu kali setiap satu bulan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

21. Menjaga kerahasiaan data dan/atau informasi Perusahaan.

22. Memastikan Perusahaan melakukan tanggung jawab sosialnya.

23. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan untuk menjalankan tugasnya sebagai Direksi Perusahaan secara profesional.

12. To submit the Financial Statements, other periodical reports to the Shareholders in accordance with the prevailing laws and regulations.

13. To prepare and submit the Annual Report to OJK at the latest at the end of the fourth months following the completion of fiscal year or on the invitation date of the Company’s AGMS, whichever is earlier.

14. To ensure the availability of Annual Report to the Shareholders of the Company at the latest at the end of the fourth months following the completion of fiscal year or on the invitation date of the Company’s AGMS, whichever is earlier.

15. To convene the Annual GMS at the latest on the sixth month following the completion of the fiscal year.

16. To invite and convene the Annual GMS and/or Extraordinary GMS according to the procedures and schedules in accordance with the Company’s Articles of Association and prevailing laws and regulations.

17. To establish the Corporate Secretary function.18. To prepare, filing and maintain the company’s

documents, in the Company’s domicile, among them are the shareholders register, GMS minutes of meeting, minutes of meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors, Annual Reports, and the Company’s financial documents as well as other Company’s documents.

19. Important information disclosure related to the Company in the Annual Report and Financial Statements to the Shareholders and other parties, in accordance with the prevailing laws and regulations in a timely manner, accurate, clear and objectives.

20. To convene the Board of Directors’ meetings at least one a month in accordance with the prevailing laws and regulations.

21. To maintain the Company’s data confidentiality and/or information.

22. To ensure the implementation of corporate social responsibility by the Company.

23. To enhance competence and knowledge continuously for a professional implementation of duties as the Board of Directors of the Company.

Page 81: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

159158 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

24. Menginformasikan kepada Sekretaris Perusahaan mengenai kepemilikan saham di Perusahaan, termasuk setiap perubahannya untuk dilaporkan kepada regulator sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

25. Menginformasikan kepada Sekretaris Perusahaan setiap dan seluruh jabatan pada perusahaan lain, termasuk perusahaan terbuka lainnya, termasuk jabatan dalam komite-komite yang ada di bawah Dewan Komisaris perusahaan terbuka lainnya, bila ada.

26. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan, dan/atau keputusan RUPS Perusahaan.

Pembagian Tugas Direksi

Direksi mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi merupakan tanggung jawab bersama.

Berikut adalah lingkup dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi Perusahaan:

24. To inform the Corporate Secretary regarding shares ownership in the Company, including every amendment and to be reported to the regulators in accordance with the prevailing laws and regulations.

25. To inform the Corporate Secretary regarding every and all position in other companies, including in other public companies, including the positions of committees under the Board of Commissioners in other public companies, if any.

26. To implement other obligations to support the implementation of duties and responsibilities, as long as it does not have any contradictory with the prevailing laws and regulations, the Company’s Articles of Association, and/or the Company’s GMS resolutions.

Segregration of Duties of the Board of Directors

The Board of Directors takes the decision in accordance with the division of duties and authorities, however the duties implementation of each member is a collective responsibility.

The following illustrates individual scope and responsibilities of member of the Board of Directors:

Hanifa Indradjaya Presiden Direktur /President Director

Menyusun rencana usaha, mengatur, mengarahkan dan memimpin jajaran Direksi, serta menjaga pelaksanaan strategi Perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja. Presiden Direktur membawahi area tanggung jawab atas bidang Sekretariat Perusahaan, Internal Audit & Quality Assurance, serta melakukan pengawasan terhadap Corporate HSE.

To prepare business plan, organize, direct and lead all members of the Board of Directors, as well as to maintain the Company’s strategy implementation to achieve target performance. President Director supervises the responsibility of Corporate Secretary, Internal Audit & Quality Assurance, as well as monitoring the Corporate HSE.

Nama / Name Ruang Lingkup Tugas / Scopes of DutiesJabatan / Position

Ilda Harmyn

Mochamad Kurnia Ariawan

Johanes Ispurnawan

Rusdiawan

Direktur /Director

Direktur /Director

Direktur Independen /Independent Director

Direktur /Director

Memimpin, mengarahkan dan menetapkan kerangka kerja Mining & Asset Management melalui kerja sama strategis untuk mendorong pencapaian usaha Perusahaan untuk kurun waktu dua tahun. Yang menjadi area tanggung jawab Direktur Mining & Asset Management adalah Client Management dan perkembangan unit bisnis. Secara fungsional area tanggung jawab termasuk pengembangan usaha, operasional pertambangan, keunggulan operasional dan pengelolaan armada tambang.

To lead, direct and define the framework of Mining & Asset Management through strategic partnership to promote the Company’s performance achievement for the period of two years. The area of responsbility of the Mining & Asset Management Director includes client management and business unit growth. Functionally, his area of responsibility includes business development, mining operations, operational excellence and mine fleet management.

Memimpin, mengarahkan dan mengendalikan keuangan Perusahaan, pengelolaan risiko dan aspek komersial serta menyelaraskan dengan strategi Perusahaan untuk dua tahun periode. Area yang menjadi tanggung jawab Direktur Finance & Corporate Planning mencakup finance operations, corporate planning, cosmo, perpajakan, financial control, investor relations, treasury serta risk & commercial.

To lead, direct and control the Company’s financial, risk management and commercial aspect, and to align with the Company’s strategy for the period of two years. The area of responsibility of Finance & Corporate Planning Director includes finance operations, corporate planning, cosmo, tax, financial control, investor relations, treasury and risk & commercial.

Memimpin, mengarahkan dan mengembangkan strategi untuk bisnis baru, memastikan peluang dan pengembangan yang dijalankan selaras dengan strategi organisasi untuk kurun periode dua tahun, termasuk juga memimpin proses pengembangan bisnis terintegrasi serta aspek kepatuhan. Area tanggung jawab Direktur Supply Chain Management & Corporate Affairs mencakup supply chain management, goverment relations & permits, corporate legal dan compliance.

To lead, direct and develop the strategy for new business, ensuring the opportunities and its development is aligned with the organization strategy for the period of two years. The duty also includes leading the intergrated business development and the compliance aspect. The area of responsibility of the Supply Chain Management & Corporate Affairs Director includes supply chain management, goverment relations & permits, corporate legal and compliance.

Memimpin, mengarahkan dan menetapkan kerangka kerja Human Capital melalui kerja sama strategis untuk mendorong pencapaian usaha Perusahaan untuk kurun waktu dua tahun. Yang menjadi area tanggung jawab Direktur Human Capital & General Affairs mencakup human capital operations, human capital operations, ICT, corporate communications, organizational development & learning, serta external affairs, CSR dan security

To lead, direct and define the framework of Human Capital through strategic partnership to promote the Company’s performance achievement for the period of two years. The area of responsbility of the Human Capital & General Affairs Director includes human capital operations, human capital operations, ICT, corporate communications, organizational development & learning, as well as external affairs, CSR and security

Prosedur, Dasar Penetapan, Struktur & Remunerasi Direksi

Prosedur & Dasar PenetapanKebijakan remunerasi Direksi Petrosea mengacu pada Pasal 96 (1) Undang Undang Perseroan Terbatas jo. Pasal 11 ayat 13 Akta No. 28 tahun 2015, yang menyatakan bahwa gaji, uang jasa dan tunjangan

Procedures, Stipulation Basis, Structure & Remuneration of Board of Directors

Procedures & Stipulation BasisThe Board of Directors remuneration policy refers to Article 96 (1) Law of Limited Liabilities Company jo Article 11 clause 13 Deed No. 28 of 2015, which states that the salary, honorarium and other allowance (if

Page 82: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

161160 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

lainnya (jika ada) untuk para anggota Direksi dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi.

Prosedur penentuan remunerasi Direksi dilakukan melalui RUPS, yang akan memberikan persetujuan dan selanjutnya memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan manfaat khusus bagi anggota Direksi Perusahaan. Dalam penetapan manfaat khusus ini, Dewan Komisaris akan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Human Capital Perusahaan.

Struktur Remunerasi DireksiRemunerasi Direksi terdiri dari dua komponen yaitu komponen kas dan non-kas (benefit), yang dijabarkan berikut ini:

a. Komponen Kas, terdiri dari:

b. Komponen Non Kas, terdiri dari:

keluarga)

komunikasi bisnis

Jumlah Remunerasi DireksiPada tahun 2016 total remunerasi yang ditentukan bagi anggota Direksi adalah sebesar US$ 1.596.000.

Kebijakan & Frekuensi Rapat Direksi, Rapat Bersama Dewan Komisaris & Kehadiran

KebijakanRapat Direksi diselenggarakan secara berkala sekurang-kurangnya satu kali setiap bulannya. Direksi juga wajib mengadakan rapat bersama Dewan Komisaris secara berkala paling sedikit satu kali dalam setiap empat bulan.

any) for members of the Board of Directors, from time to time shall be stipulated by GMS, and its authority can be delegated to the Board of Commissioners in conducting the nomination and remuneration function.

The procedure of Board of Directors remuneration stipulation is conducted through the GMS, which will approve and further to grant authority to the Board of Commissioners to determine specific benefits for the members of the Board of Directors. In this instance, the Board of Commissioners will take into account the recomendation from Human Capital Committee of the Company.

Remuneration Structure of the Board of DirectorsThe remuneration of the Board of Directors consists of two components, namely cash and non-cash components (benefits), as illustrated below:

a. Cash Component, consists of:

b. Non-Cash Component, consists of:

member)

Total Remuneration of the Board of DirectorsIn 2016, total remuneration for the Board of Directors was US$ 1,596,000.

Policy & Frequency of Board of Directors Meetings, Joint Meetings with the Board of Commissioners & Attendance

PolicyThe Board of Directors Meeting is convened at a minimum once every month. The Board of Directors is also required to hold a periodic joint meeting with the Board of Commissioners, minimum once every four months.

Direksi dapat mengadakan rapat di luar jadwal tersebut bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara; dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya di bidang Pasar Modal.

Frekuensi & Kehadiran RapatSepanjang tahun 2016, Perusahaan menyelenggarakan 32 kali Rapat Direksi. Frekuensi dan kehadiran anggota Direksi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Meeting of the Board of Directors may be held outside of the above schedule whenever is necessary by one or more member of the Board of Directors, or by written request from one or more member of the Board of Commissioners or by written request from one or more shareholders which collectively representing 1/10 (one per ten) or more from total shares with legitimate voting rights; with due observance to the prevailing laws and regulations in particular the Capital Market regulations.

Meetings Frequency & AttendanceThe Company convened 32 Board of Directors meetings during 2016. The following table illustrates the frequency and attendance:

Hanifa Indradjaya

Ilda Harmyn

Mochamad Kurnia Ariawan

Johanes Ispurnawan

Rusdiawan

* Setelah RUPS tanggal 20 April 2016. Daftar hadir sebelum tanggal 20 April 2016 jumlah rapat adalah 8. Dengan jumlah kehadiran dari Rapat Direksi sebelum tanggal 20 April 2016, Richard Bruce Ness sebagai Presiden Direktur (8 atau 100%), Ilda Harmyn sebagai Wakil Presiden Direktur (7 atau 88%), Johanes Ispurnawan sebagai Direktur Independen (5 atau 63%), Mochamad Kurnia Ariawan sebagai Direktur (6 atau 75%), David Edward Adams sebagai Direktur (7 atau 88%) dan Rusdiawan sebagai Direktur (6 atau 75%).

After GMS dated April 20, 2016. Attendance list prior to April 20, 2016, the total meeting was 8. With total attendance for the Board of Directors prior to April 20, 2016, Richard Bruce Ness as President Director (8 or 100%), Ilda Harmyn as Vice President Director (7 or 88%), Johanes Ispurnawan as Independent DIrector (5 or 63%), Mochamad Kurnia Ariawan as Director (6 or 75%), David Edward Adams as Director (7 or 88%) and Rusdiawan as Director (6 or75%).

24

24

24

24

24

22

23

24

20

21

92%

96%

100%

83%

88%

Nama / Name Jabatan / Position Jumlah RapatTotal Meeting

Jumlah KehadiranTotal Attendance

% Kehadiran % Attendance

Presiden Direktur / President Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

Daftar Kehadiran Rapat Regular Direksi * /Attendance List of BOD Regular Meetings

Page 83: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

163162 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Rapat Gabungan antara Direksi & Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2016, Direksi menyelenggarakan tiga rapat gabungan dengan Dewan Komisaris. Frekuensi dan kehadiran anggota Direksi dalam rapat gabungan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Board of Directors & Board of Commissioners Joint Meetings

The Board of Directors held three joint meetings during 2016. The following table illustrates the frequency and attendance of members of the Board of Directors in the joint meetings:

* Setelah RUPS tanggal 20 April 2016. Daftar hadir sebelum tanggal 20 April 2016 jumlah rapat adalah satu. Dengan jumlah kehadiran dari Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris sebelum tanggal 20 April 2016, Dewan Komisaris M.Arsjad Rasjid P.M. sebagai Presiden Komisaris (satu atau 100%), Retina Rosabai sebagai Komisaris (satu atau 100%), Richard Harjani sebagai Komisaris (satu atau 100%), Simon F. Sembiring sebagai Komisaris Independen (nol atau 0%) dan M.P. Sibarani sebagai Komisaris Independen (satu atau 100%) dan Direksi Richard Bruce Ness sebagai Presiden Direktur (satu atau 100%), Ilda Harmyn sebagai wakil Presiden Direktur (satu atau 100%), Johanes Ispurnawan sebagai Direktur Independen (satu atau 100%), Mochamad Kurnia Ariawan sebagai Direktur (satu atau 100%). David Edward Adams sebagai Direktur (satu atau 100%) dan Rusdiawan sebagai Direktur (satu atau 100%).

After GMS dated April 20, 2016. Attendance list prior to April 20, 2016, the total meeting was one. With total attendance for Joint Meeting between the Board of Directors and the Board of Commissioners prior to April 20, 2016, the Board of Commissioners M.Arsjad Rasjid P.M. as President Commissioner (one or 100%), Retina Rosabai as Commissioner (one or 100%), Richard Harjani as Commissioner (one or 100%), Simon F. Sembiring as Independent Commissioner (zero or 0%) and M.P. Sibarani as Independent Commissioner (one or 100%) and the Board of Directors Richard Bruce Ness as President Director(one or 100%), Ilda Harmyn as Vice President Director (one or 100%), Johanes Ispurnawan as Independent Director (one or 100%), Mochamad Kurnia Ariawan as Director (one or 100%). David Edward Adams as Director (one or100%) and Rusdiawan as Director (one or 100%).

Penilaian Terhadap Kinerja Komite yang Mendukung Pelaksanaan Tugas Direksi

Petrosea tidak memiliki Komite di bawah Direksi.

Performance Assessment of the Committee that Supports the Board of Directors

Petrosea has not established any committees under the Board of Directors.

Richard B. Ness

Azis Armand

Richard Harjani

Abdurrachman Kunwibowo

M.P. Sibarani

Hanifa Indradjaya

Ilda Harmyn

Mochamad Kurnia Ariawan

Johanes Ispurnawan

Rusdiawan

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Nama / Name Jabatan / Position Jumlah RapatTotal Meeting

Jumlah KehadiranTotal Attendance

% Kehadiran % Attendance

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Presiden Direktur / President Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

Daftar Kehadiran Rapat Gabungan antara Direksi & Dewan Komisaris* /Attendance List of Joint Meeting Board of Director & Board of Commisioner*

Page 84: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

165164 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Kebijakan

Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Perusahaan didasarkan pada Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

Berikut adalah keputusan penting yang hanya dapat diambil melalui RUPS:

1. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.2. Pembelian kembali saham dan peralihannya.3. Penambahan modal.4. Pengurangan modal.5. Penentuan rencana kerja harus mendapat

persetujuan RUPS setelah ditelaah Dewan Komisaris terlebih dahulu.

6. Persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris.

7. Penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan.

8. Pengangkatan, penggantian dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris termasuk mulai berlakunya, penetapan besarnya gaji, tunjangan untuk anggota Direksi dan gaji atau honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris, kewenangan mewakili Perusahaan bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Policy

The Company’s General Meeting of Shareholders (GMS) is held referring to OJK Regulation No. 32/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning the Plan and Convention of General Meeting of Shareholders for Public Companies.

The following are substantial resolutions only allowed to be taken in GMS:

1. Changes to the Company’s Articles of Association.2. Shares buy back and its diversion.3. Capital injection.4. Capital reduction.5. A business plan that requires GMS approval,

following the Board of Commissioners review.

6. Approval on the Annual Report, including the ratification of financial statements, and the Board of Commissioners’ supervisory report.

7. Appropriation of net income, including the including determination of general reserve amount.

8. Appointment, replacement and dismissal of the members of the Board of Commissioners and Directors, including effective dates, determination of salary and allowances for members of the Board of Directors, salary and honorarium and allowance for members of the Board of Commissioners, and authority to represent the Company for members of the Board of Commissioners and Directors.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM General Meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham adalah merupakan forum bagi pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya. Rapat Umum Pemegang Saham memiliki wewenang yang tidak dapat didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sesuai batasan yang diatur dalam Anggaran Dasar & peraturan perundang-undangan.

The General Meeting of Shareholders constitutes as the forum for shareholders to exercise their rights and authority. The General Meeting of Shareholders holds untransferrable authority for both the Board of Commissioners or Directors, in accordance to the stipulations in the Articles of Association & prevailing regulations.

9. Pengalihan kekayaan Perusahaan atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perusahaan.

10. Permohonan pailit.11. Menggabungkan, melebur atau memisahkan

Perusahaan.12. Pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status

badan hukum Perusahaan.

Selanjutnya sesuai POJK 32 diatas, tahapan dan ketentuan penyelenggaraan RUPS meliputi hal-hal berikut:

9. Diversion of Company assets, or to set collateral Company assets.

10. Petition for bankruptcy.11. Merge or disseminate the Company.

12. Dissolution, liquidation and expiration of the Company’s legal status.

Furthermore, in accordance with the POJK 32 as stated above, the following are stages and stipulations of GMS conventions:

Pemberitahuan RUPS kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia /Notice of GMS to OJK and IDX

Pengumuman RUPS /Announcement of GMS

Panggilan RUPS /GMS invitation

Pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS. Notice of GMS is submitted to OJK within at least five working days prior the GMS announcement date,

without including the announcement date.

diungkapkan secara jelas dan rinci. Notice to OJK and IDX convey the information among others (i) meeting date and (ii) meeting agenda shall

be disclosed in details.

selambat lambatnya di hari yang sama dengan panggilan Rapat. When there is adjustment of meeting agenda, the adjustment shall be tendered to OJK at the latest on

the same day of the GMS invitation.

dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan. The GMS Announcement for public is published within at least 14 workdays before the GMS invitation date,

without including the announcement and invitation date.

Indonesia, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perusahaan. The GMS announcement is mandatory to be published through one daily newspaper in Bahasa Indonesia

circulated nation wide, in IDX website and in the Company’s website.

dalam RUPS (ii) ketentuan Pemegang Saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat (iii) tanggal penyelenggaraan dan pemanggilan RUPS.

The announcement is bound to convey information among others (i) definition of Shareholders who may attend the GMS (ii) definition of Shareholders who may propose point of agenda in the GMS (iii) date of GMS invitation and implementation.

memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. The GMS invitation is delivered within at least 21 working days prior to GMS implementation date, without

including the announcement and invitation date.

Indonesia, situ web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perusahaan. The GMS invitation is mandatory to be published through one daily newspaper in Bahasa Indonesia

circulated nationwide, in IDX website and in the Company’s website.

acara rapat berikut penjelasannya (iii) pemegang saham yang dapat menghadiri rapat (iv) informasi yang menyatakan bahwa bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham sejak dilakukannya pemanggilan rapat melalui permintaan tertulis.

The invitation is bound to convey information among others (i) date, time and location of the meeting (ii) GMS agenda with the details (iii) definition of shareholders who may attend the GMS (iv) information on the availability of material of GMS agenda for shareholders since invitation date, by written request.

Tahapan / Stages Ketentuan / Stipulations

Page 85: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

167166 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Penyampaian Risalah RUPS ke OJK dan Bursa /Submission of GMS results to OJK and IDX

Hasil Risalah RUPS disampaikan kepada OJK maksimal 30 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPS. The resolution of GMS is submitted to OJK maximum within 30 workdays after GMS implementation.

Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS /The announcement of GMS Summary

pelaksanaan RUPS. The GMS Summary is published for public maximum within two working days after the GMS

implementation date.

berbahasa Indonesia, situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perusahaan. The GMS summary is mandatory to be published through one daily newspaper in Bahasa Indonesia

circulated nationwide, in IDX website and in the Company’s website.

rapat (ii) Direksi dan Dewan Komisaris yang menghadiri Rapat (iii) korum rapat (iv) tanya jawab (v) mekanisme pengambilan keputusan dan pemungutan suara (vi) hasil rapat dan (vii) mekanisme dividen (apabila ada).

The GMS summary is bound to convey information among others (i) date, time and location of the meeting (ii) the Board of Directors and the Board of Commissioners who attended GMS (iii) meeting quorum (iv) Q&A (v) mechanism of decision making and voting (vi) GSM results and (vii) dividend mechanism (if any).

Hak Pemegang Saham

Sehubungan dengan penyelenggaraan RUPS, Perusahaan menjunjung tinggi hak dan wewenang yang dimiliki oleh pemegang saham, sebagai berikut:

a. Meminta Direksi atau Dewan Komisaris untuk mengadakan RUPS, dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

b. Mengajukan usulan mata acara untuk dimasukan dalam acara RUPS, dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

c. Meminta informasi dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang informasi tersebut relevan dengan agenda RUPS.

d. Memperoleh bahan-bahan serta informasi yang berkaitan dengan RUPS.

e. Menghadiri atau dengan kuasa dan memberikan suara di RUPS.

Penyelenggaraan RUPS

Berdasarkan Undang-undang Perusahaan Terbatas (UUPT), Anggaran Dasar (AD) Perusahaan serta POJK 32/POJK.04/2014, terdapat dua jenis RUPS yaitu RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPST harus diselenggarakan dalam jangka waktu tidak lebih dari enam bulan setelah tahun buku berakhir, sedangkan RUPSLB dapat diselenggarakan setiap saat bila diperlukan dan memenuhi peraturan dan persyaratan yang berlaku.

Shareholders’ Rights

Based on the GMS convention, the Company highly upholds the shareholders rights and authority, as follows:

a. To require the Board of Directors or Board of Commissioners to organize GMS, with due observation to the prevailing stipulations and conditions.

b. To propose point of agenda to be included in the GMS materials, with due observation to the prevailing stipulations and conditions.

c. To require information from the Board of Directors and/or Board of Commissioners, any relevant information to the GMS agenda.

d. To received materials and information related to GMS.

e. To attend or by proxies and to vote in the GMS.

GMS Conventions

Based on the Company Law, Article of Association (AOA) as well as POJK 32/POJK.04/2014, there are two types of GMS which are the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders. The AGMS must be implemented at the latest six months after end of financial year, meanwhile the EGMS can be held anytime as necessary and in accordance with the prevailing laws and regulations.

Selama 2016, Perusahaan mengadakan satu kali RUPS Tahunan bersamaan dengan RUPS Luar Biasa pada tanggal 20 April 2016. Rincian mata acara, hasil dan realisasi kami jabarkan di bawah ini, termasuk hasil dan realisasi RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa di tahun 2015 untuk tahun buku 2014, yang diselenggarakan tanggal 20 April 2015.

Hasil & Realisasi RUPS Tahun 2015

Berdasarkan SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, Perusahaan menyampaikan hasil RUPS Tahun 2015 untuk tahun buku 2014 yang diselenggarakan pada tanggal 20 April 2015, dan telah sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan dan tercantum dalam panggilan RUPS Tahunan. Berikut ringkasan hasil dan realisasinya:

During 2016, the Company held one Annual GMS and at the same times the Extraordinary GMS on April 20, 2016. The detailed of agenda, results and realization is illustrated in below tables, including results and realization of Annual GMS and Extraordinary GMS conducted in 2015 for financial year 2014, which was held on April 20, 2015.

2015 GMS Resolutions & Realizations

Based on SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016 regarding The Formulation and Contents of The Annual Report of Issuers or Public Companies, the Company reported the resolutions of 2015 AGMS, which have been convened on April 20, 2015 and in conformity with the determined agenda as stated in the call of meeting. The resolutions are as follows:

Keputusan RUPS Tahunan 20 April 2015Resolutions of Annual GMS April 20, 2015

Realisasi RUPS Tahunan 20 April 2015 Realizations of Annual GMS April 20, 2015

RUPS Tahunan telah Menyetujui:The Annual GMS has Approved the following:

Perusahaan telah merealisasikan:The Company has realized the following:

Keputusan Mata Acara 1 / Resolution of Agenda 1

Persetujuan atas Laporan Tahunan Perusahaan, laporan pertanggung jawaban Direksi Perusahaan dan laporan pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan.The approval of the Annual Report, statement of accountability of Board of Directors and the supervisory of the Board of Commissioners.

Keputusan Mata Acara 2 / Resolution of Agenda 2

Pengesahan laporan keuangan yang memuat laporan posisi keuangan konsolidasi, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014.Ratification of the Company financial statements, which include the consolidated statements of financial position and consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014.

Keputusan Mata Acara 3 / Resolution of Agenda 3

Persetujuan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014.Approval of the use of the Company’s profit for the year ended December 31, 2014.

Laporan Tahunan telah disampalkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Rabu, 22 April 2015.The Annual Report has been submitted to the Financial Services Authority (OJK) and Bursa Efek Indonesia (BEI) on Wednesday, April 22, 2015.

Laporan Keuangan telah disampalkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat, 27 Maret 2015.The financial statements has been submitted to the Financial Services Authority (OJK) and Bursa Efek Indonesia (BEI) on Friday, March 27, 2015.

Petrosea telah mengumumkan Jadwal dan Tata cara Pembaglan Dividen Tunai Tahun Buku 2014 kepada KSEI dan BEI pada tanggal 22 April 2015 dan telah melakukan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham pada tanggal 22 Mei 2015.Petrosea has announced the Schedule and Procedures of the Cash Dividend Payout Fiscal Year 2014 to KSEI and BEI on April 22, 2015 and has conducted cash dividend payout to the shareholders on May 22, 2015.

Page 86: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

169168 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Keputusan Mata Acara 4 / Resolution of Agenda 4

Penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015.Approval of appointment of a certified public accountant for the year ended December 31, 2015.

Keputusan Mata Acara 5 / Resolution of Agenda 5 Persetujuan perubahan susunan Dewan Komisaris & Direksi PerusahaanApproval of the changes to the Company’s Board of Commissioners & Board of Directors.

Hasil RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tersebut di atas telah direalisasikan oleh Perusahaan secara keseluruhan pada tahun 2015 / The Company has realized the Annual GMS and Extraordinary GMS results as stated above in its entirety in 2015

Keputusan mata acara tunggal / sole agenda resolutionPersetujuan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan /Approval of the Company’s Articles of Association changes

Kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan telah diberikan untuk menunjuk kantor akuntan publik untuk memeriksa buku-buku Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan Direksi Perusahaan telah diberikan wewenang untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya mengenai pengangkatan kantor akuntan publik tersebut.To authority has been granted to the Board of Commissioners to appoint the Auditors of the Company to audit for the accounting year ending December 31, 2015 and the Board of Directors had been authorized to set the remuneration and any other requirements of this appointment.

Kuorum telah tercapai dan keputusan telah direalisasikan pada tahun buku 2015.Quorum was reached and the resolution has been realized during fiscal year 2015.

Kuorum telah tercapai dan keputusan telah direalisasikan pada tahun buku 2015.Quorum was reached and the resolution has been realized during fiscal year 2015.

Keputusan RUPS Luar Biasa 20 April 2015Resolutions of Extraordinary GMS April 20, 2015

Realisasi RUPS Luar Biasa 20 April 2015 Realizations of Extraordinary GMS April 20, 2015

RUPS Luar Biasa telah menyetujui:The Extraordinary GMS has approved the following:

Perusahaan telah merealisasikan:The Company has realized the following:

Pelaksanaan RUPS Tahunan 2016

RUPS Tahunan untuk tahun buku 2015 diselenggarakan pada hari Senin, 20 April 2016, pukul 10.51 WIB – 12.02 WIB bertempat di Gedung Balai Kartini, Ruang Mawar, Conference Lantai 2, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 37, Jakarta 12950.

RUPST dihadiri hampir seluruh anggota Dewan Komisaris*, Direksi**, seluruh para Pemegang Saham atau kuasa para Pemegang Saham Perusahaan yang sah berjumlah 837.470.835 saham atau sama dengan 83,03% dari jumlah seluruh 1.008.605.000 saham yang mempunyai hak suara yang sah.

2016 Annual GMS Implementation

The Company convened the Annual GMS for the financial year 2015 on Monday, April 20, 2016, at 10.51 to 12.02 a.m. at Balai Kartini Building, Mawar Room, Conference, floor 2, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 37, Jakarta 12950.

The AGMS was attended by almost all members of the Board of Commissioners*, the Board of Directors**, all Shareholders and its Proxies, which in total represented by 837,470,835 shares or 83.03% of the total 1,008,605,000 issued shares of the Company with legitimate voting rights.

* Kecuali Simon F. Sembiring selaku Komisaris Independen yang berhalangan hadir

** Kecuali David Edward Adams selaku Direktur yang berhalangan hadir

* Except Simon F. Sembiring as Independent Commisioner is unavailable to attend** Except David Edward Adams as Director is unavailable to attend

RUPST telah diselenggarakan dengan mata acara, hasil dan realisasi berikut:

The AGMS was held with the following agenda, results and realizations:

0 3.494.300 833.976.535 837.470.835 = 100%

Persetujuan atas laporan tahunan Perusahaan, laporan pertanggungjawaban Direksi Perusahaan dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan.

1. Menerima baik laporan pengurusan Direksi dan pengawasan Dewan Komisaris mengenai jalannya Perusahaan dan tata usaha Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

2. Memberikan pembebasan sepenuhnya (acquid et de charge) kepada Dewan Komisaris Perusahaan atas tugas pengawasan dan Direksi Perusahaan atas tugas pengurusan dalam tahun 2015, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2015.

3. Menerima Laporan Tahunan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

Telah selesai direalisasikan.

To accept the management report from The Board of Directors & the supervisory report from The Board of Commissioner regarding activities and administration of the Company.

1. To accept the management report from The Board of Directors & the supervisory report from The Board of Commissioner regarding activities and administration of the Company for the financial year ended December 31, 2015.

2. To discharge and release (acquit et de charge) solely to The Board of Commissioners on supervisory duties of The Board of Commissioners & The Board of Directors on their management duties in 2014, so long as the action is reflected in the Financial Statements in 2015.

3. Accept the Company’s Annual Report for the year ended December 31, 2015.

Realized.

Mata Acara 1 / Agenda 1

Kuorum / Quorum

Keputusan Rapat / Resolutions

Realisasi / Realization

Tidak Setuju / Against Setuju / In Favor Total Suara Setuju /Total Approving Vote

Abstain

0 3.494.300 833.976.535 837.470.835 = 100%

Pengesahan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015.

1. Mengesahkan laporan posisi keuangan konsolidasian, laporan rugi laba dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material sebagaimana diuraikan dalam Laporan No. GA 1160179 PTRO HA tertanggal 15 Maret 2016.

Ratification of the consolidated financial statement of the Company for the financial year ended December 31, 2015.

1. Ratified the statement of financial position & statement of comprehensive income of the Company for the year ended December 31, 2015 as audited by Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny with fair opinion in all material aspect describe on report no. No. GA 116 0179 PTRO HA, dated March 15, 2016.

Mata Acara 2 / Agenda 2

Kuorum / Quorum

Keputusan Rapat / Resolutions

Tidak Setuju / Against Setuju / In Favor Total Suara Setuju /Total Approving Vote

Abstain

Page 87: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

171170 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

2. Menyetujui penyajian kembali laporan keuangan Perusahaan tahun yang berakhir 31 Desember 2014 sebagaimana yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) sebagaimana termuat dalam laporannya No.GA 1160179 PTRO HA tertanggal 15 Maret 2016.

Telah direalisasikan.

2. Ratified the restatement of financial position and statement of comprehensive income of the Company for the year ended December 31, 2014 as audited by Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny with fair opinion in all material aspect describe on report no. No. GA 116 0179 PTRO HA, dated March 15, 2016.

Realized.

Realisasi / Realization

0 0 837.470.835 837.470.835 = 100%

Persetujuan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015.

Menyetujui tidak ada penetapan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

Telah direalisasikan.

The approval for the use of the Company’s net profit for the financial year ended December 31, 2015.

Approved that there is no stipulation for the usage of net profit of the Company for financial year ended December 31, 2015.

Realized.

Mata Acara 3 / Agenda 3

Kuorum / Quorum

Keputusan Rapat / Resolutions

Realisasi / Realization

Tidak Setuju / Against Setuju / In Favor Total Suara Setuju /Total Approving Vote

Abstain

9.508.300 3.494.300 824.468.235 827.962.535 = 98,86%

Penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2016.

Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Perusahaan untuk memeriksa buku-buku Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan memberi wewenang kepada Direksi Perusahaan untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya mengenai pengangkatan Kantor Akuntan Publik tersebut.

The appointment for the public accountant to conduct an audit for the Company’s financial statement for the financial year ended December 31, 2016.

Approved to authorize the Board of Commisioners to appoint the Auditors of the Company to audit for the accounting year ending December 31, 2016 and to authorize the Board of Directors to set their remuneration and any other requirements for the appointment of the Public Accountant.

Mata Acara 4 / Agenda 4

Kuorum / Quorum

Keputusan Rapat / Resolutions

Menyetujui untuk : Approved to :

Tidak Setuju / Against Setuju / In Favor Total Suara Setuju /Total Approving Vote

Abstain

Telah direalisasikan. Realized.

Realisasi / Realization

25.468.600 0 812.002.235 812.002.235 = 96,96%

Persetujuan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

1. Menyetujui pengunduran diri:

2. Menyetujui untuk mengangkat:

terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan ini dengan meneruskan masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris yang diangkat pada RUPS Tahunan tahun 2015, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi sewaktu-waktu.

3. Menyetujui untuk mengangkat Abdurrachman Kunwibowo sebagai Komisaris Independen Perusahaan, untuk masa jabatan anggota Dewan Komisaris selama dua tahun terhitung efektif sejak tanggal ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan Perusahaan pada tahun 2018, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu.

Approval of the changes to the composition of the Company’s Board of Commissioners & Board of Directors.

1. Approved the resignation of:

2. Approved and appointed:

as of the closing of this Annual GMS with period of the remaining tenure of the Board of Directors and Board of Commissioners which was appointed at the Annual GMS in 2015, without prejudice to the right of the GMS to dismiss any of member of the Board of Commissioners & Board of Directors at any time.

3. Approved and appointed Abdurrachman Kunwibowo as Independent Commissioner, for two years period of the Board of Commissioners of the Company effective as of the closing of this Meeting until the closing of the Company’s Annual GMS in the year 2018, without prejudice to the right of the GMS to dismiss any of member of the Board of Commissioners at any time.

Mata Acara 5 / Agenda 5

Kuorum / Quorum

Keputusan Rapat / Resolutions

Tidak Setuju / Against Setuju / In Favor Total Suara Setuju /Total Approving Vote

Abstain

Menyetujui : Approved :

Page 88: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

173172 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Richard Bruce Ness

Azis Armand

Richard Harjani

Abdurrachman Kunwibowo

M.P. Sibarani

Hanifa Indradjaya

Ilda Harmyn

Mochamad Kurnia Ariawan

Johanes Ispurnawan

Rusdiawan

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Presiden Direktur / President Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Direksi / Board of Directors

Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menentukan pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi Perusahaan.

Telah direalisasikan.

To give power of attorney & to authorize the Board of Commissioners of the Company to determine the duties & authorities of the Company’s Board of Directors.

Realized.

Realisasi / Realization

Pelaksanaan RUPS Luar Biasa 2016

Perusahaan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa pada hari yang sama, Senin, 20 April 2016, pukul 10.25 WIB – 10.50 WIB bertempat di Gedung Balai Kartini, Ruang Mawar, Conference Lantai 2, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 37, Jakarta 12950.

RUPSLB dihadiri hampir seluruh anggota Dewan Komisaris*, Direksi**, seluruh para Pemegang Saham atau kuasa para Pemegang Saham Perusahaan yang sah berjumlah 837.470.835 saham atau sama dengan 83,03% dari jumlah seluruh 1.008.605.000 saham yang mempunyai hak suara yang sah.

RUPSLB telah diselenggarakan dengan mata acara, hasil dan realisasi berikut:

Sehingga terhitung sejak ditutupnya RUPS Tahunan ini, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

2016 Extraordinary GMS Implementation

The Company convened the Extraordinary GMS on the same day, Monday, April 20, 2016, at 10.25 to 10.50 am at Balai Kartini Building, Mawar Room, Conference Lantai 2, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 37, Jakarta 12950.

The EGMS was attended by almost all members of the Board of Commissioners*, the Board of Directors**, all Shareholders and its Proxies, which in total represented by 837,470,835 shares or 83.03% of the total 1,008,605,000 issued shares of the Company with legitimate voting rights.

The EGMS was held with the following agenda, results and realizations:

Effective as of the closing of this Annual GMS, the Board of Commissioners and Board of Directors composition are as follows:

* Kecuali Simon F. Sembiring selaku Komisaris Independen yang berhalangan hadir

** Kecuali David Edward Adams selaku Direktur yang berhalangan hadir

* Except Simon F. Sembiring as Independent Commisioner is unavailable to attend

** Except David Edward Adams as Director is unavailable to attend

0 3.415.400 834.055.435 837.470.835 = 100%

Perubahan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perusahaan perihal tempat kedudukan Perusahaan.

1. Menyetujui Perubahan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perusahaan tentang perubahan Tempat Kedudukan Perusahaan, semula Jakarta Selatan menjadi Tangerang Selatan, sehingga Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perusahaan menjadi berbunyi sebagai berikut: (1) Perusahaan Terbatas ini bernama “PT PETROSEA Tbk” (selanjutnya dalam anggaran dasar cukup disingkat dengan “Perusahaan”), berkedudukan di Tangerang Selatan.

2. Memberi kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan, termasuk menuangkan dalam akta tersendiri sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar Perusahaan tersebut diatas.

Telah direalisasikan.

To amend Article 1 paragraph (1) of the Company’s Articles of Associations regarding the Company’s domicile.

1. To approve the amendment of Article 1 paragraph (1) of Articles of Association of the Company regarding the change of Domicile, from South Jakarta to become South Tangerang the Article 1 paragraph (1) of Articles of Association of the Company shall be read as follows: (1) The Company shall be called “ PT Petrosea Tbk.” (hereafter in these Articles of Associations shall be referred to as the “Company”), domiciled in South Tangerang.

2. To give the Company’s Board of Director the authority to do all necessary act including to drawn up into a deed in relation with the amendment of Article 1 paragraph (1) of the Company’s Articles of Association.

Realized.

Mata Acara 1 / Agenda 1

Kuorum / Quorum

Keputusan Rapat / Resolutions

Realisasi / Realization

Tidak Setuju / Against Setuju / In Favor Total Suara Setuju /Total Approving Vote

Abstain

Menyetujui untuk : Approved to :

9.508.300 3.415.400 824.547.135 827.962.535 = 98,86%

Penyesuaian Pasal 4 Anggaran Dasar Perusahaan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

1. Menyetujui Penyesuaian Pasal 4 ayat (3) dengan ayat (11) Anggaran Dasar Perusahaan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/PJOK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

To adjust Article 4 of the Company’s Articles of Associations in comply with Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2015 regarding Capital Increase at Public Company by Using Pre-emptive Rights.

1. To approve the adjustment of Article 4 paragraph (3) until paragraph (11) of the Articles of Association of the Company with the OJK Regulation No. 32 / POJK.04 / 2015 regarding Company Capital Increase by Providing Pre-emptive Rights.

Mata Acara 2 / Agenda 2

Kuorum / Quorum

Keputusan Rapat / Resolutions

Tidak Setuju / Against Setuju / In Favor Total Suara Setuju /Total Approving Vote

Abstain

Menyetujui : Approved to :

Page 89: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

175174 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

2. Memberi kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan, termasuk menuangkan dalam akta tersendiri sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut diatas.

Telah direalisasikan.

2. To give the Company’s Board of Directors the authority to conduct all necessary acts, including to drawn up into a deed in relations to the amendment of Company’s Articles of Association.

Realized.

Realisasi / Realization

22.053.200 3.415.400 812.002.235 815.417.635 = 97,37%

Perubahan Pasal 12 ayat (5) Anggaran Dasar Perusahaan perihal pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang direksi.

1. Menyetujui perubahan Pasal 12 ayat (5) Anggaran Dasar Perusahaan sehingga berbunyi menjadi sebagai berikut:

Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut dapat didelegasikan oleh RUPS kepada Dewan Komisaris. Apabila RUPS tidak menetapkan dan tidak mendelegasikan kewenangan tersebut kepada Dewan Komisaris, maka hal tersebut ditetapkan oleh Direksi. Susunan organisasi Perusahaan harus terlebih dahulu disetujui oleh Dewan Komisaris.

2. Memberi kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan, termasuk menuangkan dalam akta tersendiri sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut diatas.

Telah direalisasikan.

To amend Article 12 paragraph (5) of the Company’s Articles of Associations regarding duties, responsibilities and authorities of the board of directors.

1. To approve the amendment of Article 12 paragraph (5) of Articles of Association of the Company to become as follows:

The division of duties and authority of each member of the Board of Directors determined by the GMS and such authority may be delegated by the General Meeting of Shareholders to the Board of Commissioners. If the GMS is not set and not delegate this authority to the Board of Commissioners, then it is determined by the Board of Directors. The organizational structure of the Company must first be approved by the Board of Commissioners.

2. To give the Company’s Board of Director the authority to do all necessary act including to drawn up into a deed in relation with the amendment of Article 1 paragraph 1 of the Company’s Articles of Association.

Realized.

Mata Acara 3 / Agenda 3

Kuorum / Quorum

Keputusan Rapat / Resolutions

Realisasi / Realization

Tidak Setuju / Against Setuju / In Favor Total Suara Setuju /Total Approving Vote

Abstain

Menyetujui : Approved to :

Pernyataan Kepemilikan Pedoman atau Piagam Dewan Komisaris

Perusahaan telah memiliki Piagam Dewan Komisaris yang disebut Board Manual, efektif sejak 5 September 2016. Board Manual disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik pada tanggal 8 Desember 2014, serta GCG Assessment Report No. 0061-01 (IA) yang dilakukan oleh Audit Internal Perusahaan pada tanggal 29 Mei 2015.

Board Manual ini disusun sebagai pedoman kerja bagi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi Perusahaan secara optimal, transparan dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Penunjukkan, Kriteria & Komposisi

Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Usulan dari Pemegang Saham mengenai pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris yang diberikan kepada RUPS setelah melalui proses nominasi harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketentuan Anggaran Dasar dan Board Manual.

Statement Regarding the Establishment of the Board of Commissioners Charter

The Company has in place the Board of Commissioners Charter which is known as Board Manual, effective as of September 5, 2016. The Board Manual is prepared based on Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 33/POJK.04/2014 on the Board of Directors and Board of Commissioners of issuers or Public Companies dated December 8, 2014, and GCG Assessment Report No. 0061-01 (IA), which has been conducted by the Company’s Internal Audit on May 29, 2015. The Board Manual is prepared as the working guidelines for the Board of Commissioners in carrying out its duties and responsibilities to supervise and give advice to the Board of Directors of the Company in an optimum and transparent manner and in accordance with the prevailing rules and regulations.

Appointment, Criteria & Composition

Members of the Board of Commissioners must be appointed and dismissed by the GMS. Any proposal from the shareholders on the appointment, dismissal and/or removal of members of the Board of Commissioners to the GMS following a nomination process must take into consideration the prevailing laws and regulations, stipulations of the Articles of Association and Board Manual.

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memberi nasihat kepada Direksi.

The Board of Commissioners is an organ of the Company that carries out supervisory duties in general and/or in particular, in accordance to the Company’s articles of association and prevailing laws and regulations, as well as to provide advisory to the Board of Directors.

Page 90: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

177176 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Di samping itu, seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:1. Memiliki komitmen untuk senantiasa mematuhi

setiap dan seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya ketentuan di bidang pasar modal.

2. Dalam lima tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:a. Tidak pernah dinyatakan pailit.b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah dan menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit.

c. Tidak pernah dihukum karena tindakan pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.

d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:

RUPS tahunan.

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS.

memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

3. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perusahaan.

In addition, all members of the Board of Commissioners must fulfill the following requirements:

1. Has the commitment to continuously comply with and all prevailing laws and regulations, in particular capital market regulations.

2. Within a period of five years prior to his/her appointment and during office:a. Has never been declared as bankrupt.b. Has never served as a member of the Board

of Directors and/or member of the Board of Commissioners who has been pleaded guilty of causing a company to be declared bankrupt.

c. Has never been punished for committing any crime which causes financial harm to the state and/or other crime related to financial sector.

d. Has never served as a member of the Board of Directors and/or member of the Board of Commissioners, which during his/her office:

Board of Directors and/or member of the Board of Commissioners has once been rejected by the GMS, or he/she has failed to present his/her accountability report as a member of the Board of Directors and/or member of the Board of Commissioners to the GMS.

license, approval, or registration to fail to present its annual report and/or financial report to the OJK.

3. Has the knowledge and/or expertise required by the Company.

Persyaratan Komisaris IndependenSelain persyaratan yang sudah disebutkan di atas, berikut adalah persyaratan khusus untuk Komisaris Independen:

1. Tidak bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu enam bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perusahaan.

2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan.

3. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham utama Perusahaan.

4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya di bidang Pasar Modal, Perusahaan harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari seluruh Anggota Dewan Komisaris. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Board Manual, Komisaris Independen juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang berlaku.

Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap baik sebagai Anggota Direksi, Dewan Komisaris maupun komite-komite pada perusahaan terbuka lainnya kecuali sebagaimana yang telah ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya ketentuan di bidang pasar modal.

Independent Commissioner RequirementsBesides the requirements mentioned above, the following are the specific requirements for the Independent Commissioners:

1. Is not working or has the authority and responsibility to plan, direct, control or supervise the activities of the Company within the last six months, unless such individual is to be reappointed as the Company’s Independent Commissioner for the subsequent period.

2. Does not hold any direct or indirect shares of the Company.

3. Does not have any affiliation with the Company, any member of the Board of Commissioners, member of the Board of Directors, or principal shareholder of the Company.

4. Does not have any business relationship, both directly and indirectly related to the Company’s activities.

In accordance to the prevailing laws and regulations, in particularly Capital Market regulations, the Company shall appoint Independent Commissioner for at least 30% from total members of the Board of Commissioners. Subsequent to the requirements as stipulated in the Board Manual, Independent Commissioner shall fulfill the requirements as stipulated in the prevailing capital market laws and regulations.

Concurrent Position Any members of the Board of Commissioners are not allowed to assume concurrent post as member of the Board of Directors, Board of Commissioners or committees in other public companies as has been stipulated by the prevailing laws and regulations, in particular the capital market rules and regulations.

Page 91: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

179178 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Dewan Komisaris berfungsi sebagai organ Perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi terkait mengenai jalannya pengelolaan Perusahaan.

Duties & ResponsibilitiesThe Board of Commissioners functions is the Company’s organ responsible to collectivelly provide supervision and advisory to the Board of Directors on the management of the Company.

Masa JabatanMasa jabatan masing-masing Anggota Dewan Komisaris adalah terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang kedua setelah pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan Anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir. Setelah masa jabatannya berakhir, Anggota Dewan Komisaris dapat diangkat kembali oleh RUPS dengan tetap mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang Pasar Modal.

KomposisiJumlah Anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS disesuaikan dengan kebutuhan Perusahaan, dengan ketentuan paling sedikit terdiri dari tiga orang dan sebanyak-banyaknya tujuh Anggota Dewan Komisaris, diantaranya diangkat sebagai Presiden komisaris dan sedikitnya dua orang Anggota Dewan Komisaris dan sebanyak-banyaknya enam orang Anggota Dewan Komisaris.

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 20 April 2016, susunan Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

Term of OfficeMembers of the Board of Commissioners terms of office is effective as of the appointment date of the GMS, and completed as of the closing of the second Annual GMS following his/her appointment, by not eliminating the GMS rights to terminate the members at anytime prior to the completion of his/her tenures by informing the background. After the completion of its tenure, members of the Board of Commissioners can be reappointed by the GMS by following the prevailing laws and regulations, in particular the Capital Market regulations.

CompositionThe total members of the Board of Commissioners are stipulated by the GMS following the Company’s requirements, shall at least consist of three members and as much as seven members. A President Commissioner shall be appointed from anyone among the member and at least two members of the Board of Commissioners, and as much as six members of the Board of Commissioners.

Based on to the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders on April 20, 2016, the following is the Board of Commissioners’ composition:

Richard B. Ness

Azis Armand

Richard Harjani

Abdurrachman Kunwibowo

M. P. Sibarani

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

1. Melakukan pengawasan untuk kepentingan Perusahaan terhadap tindakan pengurusan yang dilakukan Direksi, baik mengenai Perusahaan maupun terhadap kegiatan usaha Perusahaan, termasuk tugas-tugas yang secara khusus diberikan kepadanya sesuai dengan keputusan RUPS, keputusan Dewan Komisaris dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Meneliti, menelaah dan menyetujui laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi dan memastikan bahwa dalam laporan tahunan Perusahaan telah memuat informasi mengenai identitas, pekerjaan, tanggung jawab utama serta jabatan anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan di perusahaan-perusahaan lain bila ada, termasuk rapat-rapat yang telah dilakukan Dewan Komisaris dalam satu tahun buku (baik rapat Dewan Komisaris maupun rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi), serta honorarium, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dari Perusahaan.

3. Mengkaji, menelaah, memberikan saran dan persetujuan atas usulan Rencana Jangka Panjang Perusahaan yang disampaikan oleh Direksi paling lambat 30 hari sebelum periode lima tahun periode berikutnya dimulai.

4. Mengkaji, menelaah, memberikan saran dan persetujuan atas usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disampaikan oleh Direksi paling lambat 30 hari sebelum tahun buku berikutnya dimulai.

5. Mengawasi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang dan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan serta menyampaikan hasil penilaian dan pendapatnya kepada RUPS.

6. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan dan memberikan pendapat dan saran kepada Direksi, sesuai dengan tugas pengawasannya, atas setiap persoalan yang dianggap penting dalam pengurusan Perusahaan, termasuk hal-hal penting yang diperkiraan akan berdampak besar pada usaha dan kinerja Perusahaan, secara tepat waktu dan relevan.

1. To supervise for the interest of the Company on the management by the Board of Directors, both in relations with the Company or its business activities, including specific duties provided to the members in accordance with the GMS resolutions, decree of the Board of Commissioners and/or prevailing laws and regulations.

2. To research, review and approve the annual report prepared by the Board of Directors and ensure the disclosure of information, such as the Board of Commissioners identities, work, main responsibilities and concurrent posts in other companies (if any), including the Board of Commissioners meetings in one fiscal year (both regular meetings and joint meetings with the Board of Directors), and honorarium, facilities, and/or other benefits granted from the Company to members of the Board of Commissioners.

3. To review, analyse, provide advice and approval on the Company’s long term plan submitted by the Board of Directors at the latest 30 days prior to the next five year period.

4. To review, analyse, provide advice and approval on the corporate work and budget plan submitted by the Board of Directors at the latest 30 days prior to the commencement of the next fiscal year.

5. To supervise implementation of the Company’s long term plan and work & budget plan, as well as submit the assessment results and opinions to the the GMS.

6. To be updated on the Company’s progress and to provide opinions and advices to the Board of Directors, in accordance with its supervisory duties, on matters considered significant in the Company’s management, including significant issues that may significantly impact the Company’s performance, in timely manner and relevant.

Page 92: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

181180 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

7. Memantau efektivitas praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik yang diterapkan di Perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan sesuai dengan tata nilai Perusahaan. Hasil pelaksanaan penilaian dan evaluasi tersebut dilaporkan kepada RUPS.

8. Menyampaikan kepada Direksi atas saran, harapan, permasalahan dan keluhan yang disampaikan oleh pemangku kepentingan kepada Dewan Komisaris, untuk ditindaklanjuti.

9. Membentuk Komite Audit serta komite lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.

10. Melaksanakan fungsi nominasi dan remunerasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk menentukan sistem nominasi, evaluasi kinerja dan remunerasi yang transparan bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Evaluasi kinerja dilakukan secara periodik, sesuai dengan Key Performance Indicator (KPI) yang disetujui oleh Dewan Komisaris. Untuk fungsi nominasi dan remunerasi, Dewan Komisaris membentuk Komite Human Capital sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris Perusahaan dan dilaporkan kepada RUPS.

11. Meneliti dan menelaah laporan-laporan dari Komite-Komite Dewan Komisaris Perusahaan.

12. Mengadakan rapat Dewan Komisaris sekurang-kurangnya satu kali setiap dua bulan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13. Menjaga kerahasiaan data dan/atau informasi Perusahaan.

14. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang telah lampau kepada RUPS, disertai dengan saran.

15. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan untuk menjalankan tugasnya sebagai Dewan Komisaris secara professional.

16. Menginformasikan kepada Sekretaris Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya di Perusahaan, termasuk setiap perubahannya untuk dilaporkan kepada regulator sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

7. To monitor the efectiveness of good corporate governance best practices implemented by the Company, as well as to provide advisory to the Board of Directors consistently and in accordance with the corporate values. The results of assessment and evaluation are reported to the GMS.

8. To inform the Board of Directors on the recommendation, expectation, issues and complaints submitted by the stakeholders to the Board of Commissioners, to be followed up.

9. To establish the Audit Committee and other committees in accordance with the prevailing capital market laws and regulations.

10. To implement nomination and remuneration function pursuant to the prevailing laws and regulations, including to determine nomination system, performance evaluation and transparent remuneration for members of the Board of Commissioners and Board of Directors. Periodic performance assessment is conducted, according to the Key Performance Indicators (KPI) approved by the Board of Commissioners. For the nomination and remuneration function, the Board of Commissioners establish the Human Capital Committee in accordance with the prevailing laws and regulations, which has been appointed and terminated by the Company’s Board of Commissioners and reported to the GMS.

11. To research and review the reports from the Board of Commissioners’ Committees.

12. To convene the Board of Commissioners meetings at least one every two months in accordance with prevailing laws and regulations.

13. To maintain the Company’s data confidentiallity and/or information.

14. To provide supervisory duty report implemented during previous fiscal year to the GMS, included with the recommendations.

15. To continuously enhance competence and knowledge in implementing professional duties as the Board of Commissioners.

16. To inform the Corporate Secretary regarding share ownership in the Company, including every amendment to be reported to the regulators in accordance with prevailing laws and regulations.

17. Menginformasikan kepada Sekretaris Perusahaan setiap dan seluruh jabatan pada perusahaan lain, termasuk perusahaan terbuka lainnya, termasuk jabatan dalam komite-komite yang ada di bawah Dewan Komisaris perusahaan terbuka lainnya, bila ada.

18. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perusahaan, dan/atau keputusan RUPS Perusahaan.

Komisaris Tahun 2016Selama 2016, tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan Dewan Komisaris mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

1. Telah melaksanakan rapat Dewan Komisaris paling kurang satu kali dalam dua bulan.

2. Telah mengadakan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala paling kurang satu kali dalam empat bulan.

3. Telah menyetujui perubahan nama dan susunan pada anggota Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan.

4. Telah menyetujui pengangkatan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2016.

5. Telah menyetujui pendirian anak perusahaan baru.

6. Telah menyetujui perubahan susunan Komite Human Capital.

7. Telah menyetujui tugas dan tanggung jawab masing-masing Direksi.

8. Telah mereview seluruh proposal proyek.9. Telah menyetujui pembuatan Board Manual dan

GCG Manual.

Prosedur, Dasar Penetapan, Struktur & Remunerasi Dewan Komisaris

Prosedur & Dasar PenetapanKebijakan remunerasi Dewan Komisaris Petrosea mengacu pada Pasal 96 (1) Undang Undang Perusahaan Terbatas jo. Pasal 14 ayat 8 Akta No. 28 tahun 2015, yang menyatakan bahwa gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) untuk para anggota Dewan Komisaris dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi.

17. To inform the Corporate Secretary regarding every and all position as in other companies, including in other public companies, including the positions of committees under the Board of Commissioners in other public companies, if any.

18. To implement other obligations to support the implementation of supervisory and advisory, as long as it does not have any contradictory with the prevailing laws and regulations, the Company’s Articles of Association, and/or the Company’s GMS resolutions.

Implementation of the Board of Commissioners Duties & Responsibilities of in 2016During 2016, the following are the Board of Commissioners activities conducted as part of its duties and responsibilities:

1. Conducted the Board of Commissioners meeting at least once every two months.

2. Has conducted joint meetings between the Board of Commissioners and Board of Directors periodically at least once every four months.

3. Has approved the changed of name and composition of members of the Audit Committee & Good Corporate Governance.

4. Has approved the appointment of the Public Accountant Firm for financial year 2016.

5. Has approved the establishment of a new subsidiary.

6. Has approved the change in the composition of the Human Capital Committee.

7. Has approved the duties and responsibilities of each Director.

8. Has reviewed all project proposals.9. Has approved the development of the Board

Manual and GCG Manual.

Procedures, Stipulation, Structure & Remuneration of the Board of Commissioners

Procedures & Stipulation BasisThe Board of Commissioners remuneration policy refers to Article 96 (1) Law of Limited Liabilities Company jo. Article 14 clause 8 Deed No. 28 of 2015, which states that the salary, honorarium and other allowance (if any) for members of the Board of Commissioners, from time to time shall be stipulated by GMS, and its authority can be delegated to the Board of Commissioners in conducting the nomination and remuneration function.

Page 93: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

183182 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Prosedur penentuan remunerasi Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS, yang akan memberikan persetujuan dan selanjutnya memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan manfaat khusus bagi anggota Dewan Komisaris Perusahaan. Dalam penetapan manfaat khusus ini, Dewan Komisaris akan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Human Capital Petrosea yang menjalankan fungsi nominasi & remunerasi.

Struktur Remunerasi Dewan Komisaris

Remunerasi Dewan Komisaris terdiri dari dua komponen yaitu komponen kas dan komponen non kas (benefit), yang dijabarkan berikut ini:

a. Komponen Kas, terdiri dari:

b. Komponen Non kas, terdiri dari:

anggota keluarga)

komunikasi bisnis

Pada tahun 2016 total remunerasi yang ditentukan bagi anggota Dewan Komisaris adalah sebesar US$ 342 ribu.

Kebijakan & Frekuensi Rapat Dewan Komisaris, Rapat Bersama Direksi & Tingkat Kehadiran

Kebijakan Umum1. Sesuai ketentuan perundang-undangan

yang berlaku, Dewan Komisaris wajib untuk mengadakan Rapat Dewan Komisaris paling sedikit setiap dua bulan sekali.

2. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama (gabungan) dengan Direksi sedikitnya sekali setiap empat bulan.

3. Dewan Komisaris dapat juga meminta diselenggarakannya rapat-rapat di luar jadwal yang

The procedure of Board of Commissioners remuneration stipulation is conducted through the GMS, which will approve and further to grant authority to the Board of Commissioners to determine specific benefits for the members of the Board of Directors. In this instance, the Board of Commissioners will take into account the recomendation from Human Capital Committee which perform the function of the nomination & remuneration.

Remuneration Structure of the Board of Commissioners

The remuneration of Board of Commissioners consists of two components, namely cash component and non-cash component (benefit), as illustrated below:

a. Cash Component, consists of:

b. Non-Cash Component, consists of:

members)

Total Remuneration of the Board of CommissionersIn 2016, the total remuneration for the Board of Commissioners was US$ 342 thousand.

Board of Commissioners’ Meeting Policy & Frequency, Joint Meetings with the Board of Directors & Attendance

General Policy1. Pursuant to the prevailing laws and regulations,

the Board of Commissioners must hold a meeting of the Board of Commissioners at least twice a month.

2. The Board of Commissioners must hold a joint meeting with the Board of Directors at least once every four months.

3. The Board of Commissioners also can request meetings subsequent to the determined

telah ditentukan sebelumnya dengan ketentuan:a. Permintaan seorang atau lebih Anggota

Dewan Komisaris.b. Permintaan tertulis dari seorang atau lebih

anggota Direksi.c. Permintaan tertulis dari satu atau lebih

pemegang saham yang bersama-sama mewakili satu per sepuluh (1/10) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Rapat bersama (gabungan) Dewan Komisaris dengan komite yang ditunjuk Dewan Komisaris akan dianggap sebagai rapat Dewan Komisaris.

Sepanjang tahun 2016, Perusahaan menyelenggarakan delapan kali Rapat Dewan Komisaris dan tiga rapat gabungan dengan Direksi.

Frekuensi dan kehadiran anggota Dewan Komisaris dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

schedules with the following stipulations:a. Requests from one or more members of the

Board of Commissioners.b. Written requests from one or more members

of the Board of Directors.c. Written requests from one or more

shareholders that collectively representing one tenth (1/10) or more of the total issued shares with legitimate voting rights, by continuously taking into account the prevailing laws and regulations.

4. The Board of Commissioners joint meeting with committees appointed by the Board of Commissioners will be considered as the Board of Commissioners meeting.

Board of Commissioners Meetings Frequency & Attendance

The Company conducted a total of eight Board of Commissioners meetings and three joint meetings with The Board of Directors during 2016.

The following table illustrates the frequency and attendance of the Board of Commissioners meetings:

Daftar Kehadiran Rapat Regular Dewan Komisaris / Attendance List of Board of Commissioners Regular Meetings*

Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat /

Number of MeetingsJumlah Kehadiran /

Total Attendance% Kehadiran / Attendance %

* Setelah RUPS tanggal 20 April 2016. Daftar hadir sebelum tanggal 20 April 2016 jumlah rapat adalah tiga. Dengan jumlah kehadiran dari rapat Dewan Komisaris sebelum tanggal 20 April 2016, M. Arsjad Rasjid P. M. sebagai Presiden Komisaris(tiga atau 100%), Retina Rosabai sebagai Komisaris (dua atau 67%), Richard Harjani sebagai Komisaris (tiga atau 100%), Simon F. Sembiring sebagai Komisaris Independen (dua atau 675%),dan M.P. Sibarani sebagai Komisaris Independen (tiga atau 100%).

After GMS dated April 20, 2016. Attendance list prior to April 20, 2016, the total meeting was three. With total attendance for the Board of Commissioners prior to April 20, 2016, M. Arsjad Rasjid P. M. as President Commissioner (three or 100%), Retina Rosabai as Commissioner (two or 67%), Richard Harjani as Commissioner (three or 100%), Simon F. Sembiring as Independent Commissioner (two or 675%) dan M.P. Sibarani as Independent Commissioner (three or 100%).

Richard Bruce Ness

Azis Armand

Richard Harjani

Abdurrachman Kunwibowo

M.P. Sibarani

8

8

8

8

8

8

8

8

8

8

100%

100%

100%

100%

100%

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Page 94: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

185184 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Daftar Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi / Attendance List of Board of Commissioner & Board of Director joint meetings*

Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat /

Number of MeetingsJumlah Kehadiran /

Total Attendance% Kehadiran / Attendance %

* Setelah RUPS tanggal 20 April 2016. Daftar hadir sebelum tanggal 20 April 2016 jumlah rapat adalah satu. Dengan jumlah kehadiran dari rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebelum tanggal 20 April 2016, Dewan Komisaris M.Arsjad Rasjid P. M. sebagai Presiden Komisaris (satu atau 100%), Retina Rosabai sebagai Komisaris (nol atau 0%), Richard Harjani sebagai Komisaris (satu atau 100%), Simon F. Sembiring sebagai Komisaris Independen (nol atau 0%) dan M.P. Sibarani sebagai Komisaris Independen (satu atau 100%) dan Direksi Richard Bruce Ness sebagai Presiden Direktur (satu atau 100%), Ilda Harmyn sebagai Wakil Presiden Direktur (satu atau 100%), Johanes Ispurnawan sebagai Direktur Independen (nol atau 0%), Mochamad Kurnia Ariawan sebagai Direktur (satu atau 100%). David Edward Adams sebagai Direktur (satu atau 100%) dan Rusdiawan sebagai Direktur (satu atau 100%).

After GMS dated April 20, 2016. Attendance list prior to April 20, 2016, the total meeting was one. With total attendance for Joint Meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors prior to April 20, 2016, the Board of Commissioners M.Arsjad Rasjid P. M. as President Commissioner (one or 100%), Retina Rosabai as Commissioner (zero or 0%), Richard Harjani as Commissioner (one or 100%), Simon F. Sembiring as Independent Commissioner (zero or 0%) and M.P. Sibarani as Independent Commissioner (one or 100%) and the Board of Directors Richard Bruce Ness as President Director (one or 100%), Ilda Harmyn as Vice President Director (one or 100%), Johanes Ispurnawan as Independent Director (zero or 0%), Mochamad Kurnia Ariawan as Director (one or 100%). David Edward Adams as Director (one or100%) and Rusdiawan as Director (one or 100%).

Kebijakan Penilaian Kinerja Anggota Direksi & Dewan Komisaris dan Pelaksanaannya

KebijakanKebijakan penilaian kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan pada Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi, dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik dimana Komite Human Capital Perusahaan melakukan evaluasi atas Key Performance Indicators (KPI) dari Direksi dan Dewan Komisaris.

jawab dan wewenang sesuai dengan Piagam Dewan Komisaris, Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan/atau berdasarkan keputusan RUPS.

Policy for Performance Assessment of the Board of Directors & Board of Commissioners and its Implementation

PolicyThe policy of performance assessment for members of the Board of Directors and Board of Commissioners refers to OJK Regulation No. 34/POJK.04/2014 on Nomination and Remuneration Committee for Issuer or Public Company, where in the Company’s Human Capital Committee conducts the evaluation of the Key Performance Indicators (KPI) of the Board of Directors and Board of Commissioners.

Performance Assessment Criteria of the Board of Commissioners

its duties, responsibilities and authorities with due observance to the Board of Commissioners Charter, the Company’s Articles of Association, prevailing laws and regulations, and/or pursuant to the resolution of the GMS

Richard Bruce Ness

Azis Armand

Richard Harjani

Abdurrachman Kunwibowo

M.P. Sibarani

Hanifa Indradjaya

Ilda Harmyn

Mochamad Kurnia Ariawan

Johanes Ispurnawan

Rusdiawan

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Presiden Direktur / President Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

atas jalannya pengurusan dan kegiatan usaha Perusahaan.

menghadiri Rapat Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan perudang-undangan yang berlaku.

penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik secara berkesinambungan.

Komisaris yang bekerja secara efektif dan memenuhi ketentuan yang berlaku.

KomisarisPenilaian kinerja Dewan Komisaris merupakan salah satu agenda rapat Komite Human Capital yang menentukan keputusan remunerasi yang diberikan. Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi oleh pemegang saham melalui RUPS Tahunan. Evaluasi kinerja didasarkan pada keselarasan kinerja dengan visi dan misi Perusahaan serta implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Kriteria Penilaian Kinerja Direksi

Dewan Komisaris melalui Komite Human Capital yang menjalankan fungsi nominasi & remunerasi menetapkan besaran remunerasi Direksi dengan memperhatikan faktor sebagai berikut:

1. Beban Pekerjaan2. Kesetaraan dengan jabatan sejenis pada anak

perusahaan3. Prestasi kinerja melalui KPI

Penilaian bagi Key Performance Indicator Direksi & Pihak yang Melakukan Penilaian Penilaian kinerja Direksi merupakan salah satu agenda rapat Komite Human Capital yang menentukan keputusan remunerasi yang diberikan. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan pemegang saham melalui mekanisme RUPS Tahunan. Evaluasi kinerja didasarkan pada pencapaian target yang telah ditetapkan, keselarasan kinerja dengan visi dan misi Perusahaan serta implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik.

supervision on the management of the Company.

attend the Board of Commissioners Meetings in accordance with the prevailing laws.

ensure the continuous implementation of Good Corporate Governance.

committees to work effectively and in observance to the prevailing rules.

KPI Assessors for the Board of Commissioners

The Board of Commissioners’ assessment is included in the meeting agenda of the Human Capital Committee that stipulates the remuneration package. The performance assessment of the Board of Commissioners is evaluated by shareholders through the Annual GMS. The performance assessment is founded upon the performance alignment with the Company’s vision and mission and Good Corporate Governance implementation.

Performance Assessment Criteria of the Board of DirectorsThe Board of Commissioners through Human Capital Committee which perform the function of nomination & remuneration amount for the Board of Directors by taking into account the following factors:

1. Workload2. Equality with similar positions at subsidiaries

3. Performance achievement by KPI

Assessment of the Board of Directors’ Key Performance Indicator & the AssessorThe Board of Directors’ assessment is included in the meeting agenda of the Human Capital Committee that stipulates the remuneration package. The Board of Commissioners and shareholders evaluate the performance the Board of Directors through the mechanism of Annual GMS. The performance assessment is founded upon the set target achievement, performance alignment with the Company’s vision and mission and Good Corporate Governance implementation.

Page 95: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

187186 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Penilaian Kinerja Komite Pendukung Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris

Berdasarkan Board Manual dalam menjalankan tugas pengawasan dan fungsi advisory, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan, Komite Nominasi & Remunerasi (Human Capital), serta Komite lainnya sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Dalam hal tidak dibentuk Komite Nominasi & Remunerasi maka fungsi nominasi dan remunerasi yang diatur dalam peraturan otoritas di bidang pasar modal wajib dijalankan oleh Dewan Komisaris.

Komite-komite yang dibentuk mempunyai tugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasannya, antara lain namun tidak terbatas pada aspek sistem pengendalian internal, fungsi nominasi dan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan, penerapan manajemen risiko dan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Setiap komite Dewan Komisaris dilengkapi dengan Piagam Komite yang mencakup antara lain, namun tidak terbatas pada pedoman pelaksanaan kewenangan, tugas dan tanggung jawab pengawasan masing-masing Komite. Pembentukan dan piagam komite-komite Dewan Komisaris tersebut disahkan melalui Keputusan Dewan Komisaris. Setiap komite yang dibentuk Dewan Komisaris wajib mempersiapkan program kerja komite per tahun.

Selama tahun 2016, penilaian kinerja komite Perusahaan telah dilaksanakan dengan baik mengacu pada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan tujuan Perusahaan. Informasi terinci lebih lanjut mengenai Komite Dewan Komisaris dapat dilihat berikut.

Performance Assessment of the Committees that Support the Board of Commissioners

Based on the Board Manual, in implementing its oversight and advisory roles, the Board of Commissioners must establish committees in accordance with the prevailing laws and capital market regulations. The committees include the Audit & Good Corporate Governance Committee, and Nomination & Remuneration Committee (Human Capital), and other Committees in accordance to the requirements regulated in the capital market regulations. In the event of no formation of the nomination and remuneration committee, the function of this committee that regulated by the capital market authorities then will become the guidance for the Board of Commissioners.

The established committees have the duties to assist the Board of Commissioners in conducting supervisory functions, however not limited to the internal control system aspect, nomination and remuneration functions for the Board of Dirctors and Board of Commissioners of the Company, risk management application and good corporate governance implementation.

Every Board of Commissioners committee is established with the Committee Charter that covers amongst others but not limited to the guidelines for authority, oversight duties and responsibilities of each committee. The committees’ charters are ratified by the Board of Commissioners Decree. The committees must also prepare annual work programs.

Throughout 2016, the performance evaluation of these committees has been carried out properly and in accordance with the Good Corporate Governance principles and the Company’s goals. The following are detailed information on the Board of Commissoiners’ committees.

DEWAN PENGAWAS SYARIAH Sharia Supervisory Board

Perusahaan tidak mempunyai Dewan Pengawas Syariah.

The Company does not have Sharia Supervisory Board.

Page 96: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

189188 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Dasar Hukum

Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 Tentang Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.

POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik.

POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan dibentuk oleh Dewan Komisaris sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris Pengganti Rapat Dewan Komisaris PT Petrosea Tbk No. PTP/RES/BOC/V/2016-0002 tanggal 12 Mei 2016.

Legal References

Exchange No. KEP-305/BEJ/07-2004 dated July 19, 2004 regarding Law Number I-A on the Registration of Shares and Equity Securities in addition Shares Issued by the Listed Company.

No.33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company or Public Company.

No.55/POJK.04/2015 dated December 23, 2015 regarding the Establishment and Implementation Guidance of the Audit Committee.

The Board of Commissioners through the Circular Resolution of the Board of Commissioners In Lieu of a Meeting of the Board of Commissioners of PT Petrosea Tbk No. PTP/RES/BOC/V/2016-0002 dated May 12, 2016 on establishment the Audit & Good Corporate Governance Committee.

KOMITE AUDIT & TATA KELOLA PERUSAHAANAudit & Good Corporate Governance Committee

Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris, serta membantu tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris, terutama terkait dengan penelaahan atas informasi keuangan Perusahaan & pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal, penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tata kelola perusahaan yang baik.

The Audit & Good Corporate Governance Committee is established by and responsible to the Board of Commissioners in assisting the performance of duties and functions of the Board of Commissioners, especially in relation to the review of the Company’s financial information & audit by the internal auditors, compliance with the prevailing laws and regulations as well as good corporate governance.

Piagam Komite

Perusahaan telah memiliki Piagam Komite Audit yang telah diperbaharui pada 21 Mei 2013 dan Piagam komite Tata Kelola Perusahaan tertanggal 29 November 2010. Piagam Komite ini disusun sebagai panduan bagi Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan untuk membantu tugas Dewan Komisaris Perusahaan dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan Perusahaan.

Komposisi & Profil

Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan paling sedikit terdiri dari satu Komisaris Independen dan paling sedikit dua anggota non-eksekutif yang tidak memiliki afiliasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham dan hubungan usaha dengan Perusahaan. Paling sedikit satu anggota wajib memiliki keahlian dalam bidang akuntansi atau finansial.

Sampai dengan 31 Desember 2016, komposisi dan profil Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Committee Charter

The Company has the Audit Committee Charter which was last updated on May 21, 2013 and Good Corporate Governance Charter dated November 29, 2010, respectively. The Charters were developed as guidance for the Company’s Audit & Good Corporate Governance Committee to assist the Company’s Board of Commissioners in implementing supervisory duties and functions.

Composition & Profiles

The Audit & Good Corporate Governance Committee shall consist of at least one independent Commissioner and at least two other non-executive members who have no affiliation with Board of Commissioners, Board of Directors, Shareholders and business relationship with the Company. At least one member must have accounting or related financial expertise. As per December 31, 2016, the composition and profiles of the Company’s Audit & Good Corporate Governance Committee are as follows:

Maringan Purba Sibarani

Ketua Chairman

Diangkat kembali menjadi Ketua Komite Audit pada 12 Mei 2016.

Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris pada halaman 73 dalam Laporan Tahunan ini.

Re-appointed as Chairman of the Audit Committee on May 12, 2016.

Please review his profile in the Board of Commissioners’ Profile section on page 73 of this Annual Report.

Page 97: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

191190 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Richard Harjani

AnggotaMember

Diangkat menjadi Anggota Komite Audit pada 12 Mei 2016.

Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris pada halaman 72 dalam Laporan Tahunan ini.

Appointed as Member of the Audit Committee on May 12, 2016.

Please review his profile in the Board of Commissioners’ Profile section on page 72 of this Annual Report.

Tonyadi Halim

AnggotaMember

54 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi anggota Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan pada 12 Mei 2016.

Beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan di PT Indika Energy Tbk. dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak 2016. Beliau pernah menjabat sebagai Senior Vice President Tax di PT Indika Energy Tbk. dari 2010 sampai dengan Maret 2016, Komite Audit PT Indika Energy Tbk. dari 2008 sampai dengan 2009, Direktur Keuangan PT Petrokimia Nusantara Interindo dari 2001 sampai dengan 2002, Komisaris PT Cikarang Listindo dari 2000 sampai 2005, Direktur PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. dari 2000 sampai 2003, Komisaris PT Banten West Java dari 1999 sampai 2004, Direktur Keuangan PT Polyprima Karyareksa dari 1999 sampai 2009, Direktur Keuangan PT Polypet Karyapersada dari 1999 sampai 2004, Direktur Keuangan PT Indika Era Mandiri dari 1996 sampai 1998.

Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada pada tahun 1986. Melanjutkan pendidikannya di Program Extension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan memperoleh gelar di bidang Marketing Management pada tahun 1988 dan juga memperoleh gelar Magister Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada tahun 2010. Memperoleh gelar Chartered Accountant (CA) dari Ikatan Akuntan Indonesia di tahun 2015.

54 years old, Indonesian citizen. Appointed as member of the Audit & Good Corporate Governance Committee on May 12, 2016.

He also serves as member of the Audit & Good Corporate Governance Committee at PT Indika Energy Tbk. and PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since 2016. He served as Senior Vice President Tax of PT Indika Energy Tbk. from 2010 until March 2016, member of the Audit Committee at PT Indika Energy Tbk. from 2008 until 2009, Finance Director at PT Petrokimia Nusantara Interindo from 2001 until 2002, Commissioner at PT Cikarang Listindo from 2000 until 2005, Director at PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. from 2000 until 2003, Commissioner at PT Banten West Java from 1999 until 2004, Finance Director at PT Polyprima Karyareksa from 1999 until 2009, Finance Director at PT Polypet Karyapersada from 1999 until 2004 and Finance Director at PT Indika Era Mandiri from 1996 until 1998.

He earned his Accounting Degree from Gajah Mada University in 1986, Marketing Management Degree from University of Indonesia in 1988 and Master of Business Law from Gajah Mada University in 2010

Membership & Term of Office

The Audit & Good Corporate Governance Committee membership and requirements shall be in accordance with the prevailing OJK and BEI regulations as amended from time to time. The Audit & Good Corporate Governance Committee Chairman shall be an Independent Commissioner and appointed by the Board of Commissioners. A member of the Audit & Good Corporate Governance Committee shall at least have accounting and finance experience and has served as senior executive (chief of executive, finance director, or other senior position) in charge with finance supervision.

Members of the Committee will be appointed for a term of two years, no longer than the term of appointment of the Board of Commissioners and the reappointment is only for one more term.

Committee Independence

In implementing its functions, the Audit & Good Corporate Governance Committee shall provide independent opinion and input and free from any interests. The objective is to ensure that the references generated and used in the the Company’s policy formulation is accountable.

Keanggotaan & Masa Jabatan

Keanggotaan Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan dan persyaratannya harus sesuai dengan peraturan OJK dan BEl yang berlaku sebagaimana diperbaharui dari waktu ke waktu. Ketua Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan adalah seorang Komisaris lndependen dan ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Setidaknya seorang anggota Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan harus mempunyai pengalaman dalam bidang akuntansi dan keuangan serta telah bertugas sebagai pejabat senior (kepala eksekutif, direktur keuangan, atau posisi senior lainnya) dengan tanggung jawab pengawasan keuangan.

Masa jabatan anggota Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan adalah selama dua tahun, tidak boleh melebihi periode jabatan Dewan Komisaris dan hanya dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya.

Independensi Komite

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan dituntut untuk dapat memberikan pandangan dan masukan yang bersifat independen dan bebas dari berbagai macam kepentingan yang menyertainya. Hal tersebut bertujuan agar referensi yang dihasilkan dan digunakan dalam proses perumusan kebijakan Perusahaan bersifat akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 98: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

193192 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

All members of the Committee are capable in conducting their duty independently and free from interference from any party.

Policy, Frequencies & Attendance of Meetings

PolicyThe Audit & Good Corporate Governance Committee meetings shall be organized at least once in every three months or if required by the Board of Commissioners. Information on meeting agenda, venues and meeting materials are submitted prior to the Meetings.

The meeting’s quorum is a minimum 2/3 from the total member. In the event that the quorum is not met, the meeting must be postponed. The decision is made upon the approval of more than ½ of the total member of the Committee.

Meetings Frequency & Attendance*During 2016, the Audit & Good Corporate Governance Committee convened five times meetings, with the following frequency and members’ attendance:

Trainings and Workshops

In the fiscal year of 2016, the member of the Committee did not attend any education and/or training.

Duties & Responsibilities

Based on the Audit Committee & Good Corporate Governance Charters, Audit Committee acts independently in performing its duties and responsibilities, among others:

Seluruh anggota Komite telah menjalankan tugasnya untuk bekerja secara independen dan tidak dipengaruhi oleh pihak manapun.

Kebijakan, Frekuensi & Kehadiran Rapat

KebijakanRapat Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan diselenggarakan setidaknya satu kali dalam tiga bulan atau apabila diperlukan oleh Dewan Komisaris. lnformasi mengenai agenda rapat, tempat dan materi rapat disampaikan sebelum hari diadakannya Rapat.

Kuorum semua rapat adalah minimal 2/3 dari jumlah anggota komite. Apabila kuorum tidak terpenuhi, rapat harus ditunda. Keputusan dibuat apabila disetujui oleh lebih dari ½ jumlah anggota Komite.

Frekuensi & Kehadiran Rapat*Selama 2016, Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan melaksanakan lima kali rapat dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Pelatihan & Workshop

Anggota komite tidak mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan dalam tahun buku 2016.

Tugas & Tanggung Jawab

Berdasarkan Piagam Komite Audit & Piagam Tata Kelola Perusahaan , Komite bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, antara lain meliputi:

M.P. Sibarani

Richard Harjani

Tonyadi Halim

3

3

3

3

3

3

100

100

100

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat /

Number of MeetingsJumlah Kehadiran /

Total Attendance% / %

* Setelah RUPS tanggal 20 April 2016. Pada tanggal 16 Mei 2016, Perusahaan telah melakukan keterbukaan informasi kepada OJK dan BEI perihal penyampaian Perubahan Susunan Komite Audit dan Perubahan Nama dari Komite Audit menjadi Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan. Daftar hadir sebelum tanggal 20 April 2016 jumlah rapat adalah dua. Dengan jumlah kehadiran dari Rapat Komite Audit sebelum tanggal 20 April 2016 adalah M.P. Sibarani sebagai Ketua (dua atau 100%), Eddy Junaedy Danu sebagai Anggota (dua atau 100%), Rajiv Khrisna sebagai Anggota (dua atau 100%), dan Komite Tata Kelola Perusahaan sebelum tanggal 20 April 2016 adalah Richard Harjani sebagai Ketua (dua atau 100%), Simon F. Sembiring sebagai Anggota (dua atau 100%), Dian Paramita W. sebagai Anggota (dua atau 100%).

After GMS dated April 20, 2016. On May 16, 2016, the Company has disclosed an information to OJK and IDX regarding the Change of Audit Committee Composition and the Change of Name from Audit Committee to Audit & Good Corporate Governance Committee. Attendance list prior to April 20, 2016, the total meeting was two with total attendance for the Audit Committee Meeting prior to April 20, 2016, M.P. Sibarani as Chairman (two or 100%), Eddy Junaedy Danu as Member (two or 100%), Rajiv Khrisna as Member (two or 100%), and Good Corporate Governance Committee prior to April 20, 2016, Richard Harjani as Chairman (two or 100%), Simon F. Sembiring as Member (two or 100%), Dian Paramita W. as Member (two or 100%).

pengendalian internal dan prosedur-prosedur untuk mengidentifikasikan dan pengelolaan dari risiko serta kesempatan.

eksternal dalam hal kajian pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan operasional dan memperoleh laporan mengenai temuan-temuan yang signifikan serta rekomendasi, termasuk tanggapan manajemen

mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris.

dari fungsi Audit Internal.

dan menyiapkan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan penunjukkan dan pemberhentian.

undangan yang berlaku dan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan .

Kegiatan

Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan melakukan peninjauan dan evaluasi secara berkesinambungan atas aktivitas unit Internal Audit & Corporate Secretary Perusahaan selama tahun 2016. Di akhir tahun 2015, Komite telah menyetujui Perencanaan Audit untuk tahun 2016 dan mengawasi perkembangan penugasan audit dengan perencanaan yang telah disetujui tersebut. Dalam setiap rapat Komite Audit, Internal Audit secara terpisah melaporkan hasil penugasan audit, perkembangan penugasan dengan perencanaan audit, serta tindak lanjut dari temuan audit.

Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan juga melakukan peninjauan atas kinerja auditor eksternal Perusahaan (Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, anggota firma Deloitte Touche Tohmatsu). Pada tahun 2016, Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan juga melakukan pertemuan dengan perwakilan auditor eksternal untuk mendiskusikan ruang lingkup dan pelaksanaan audit, serta hasil audit laporan keuangan serta penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tata kelola perusahaan yang baik.

system of internal control and the procedures for the identification and management of risks and opportunities.

auditors’ review of internal control over financial and operational reporting, and obtain reports on significant findings and recommendations, together with management’s responses.

from the Board of Commissioner.

Audit.

program of the Internal Audit function.

annually and make recommendations to the Board of Commissioners in relation to their appointment and termination.

and implement Good Corporate Governance principles.

Activities

The Audit & Good Corporate Governance Committee has continuously reviewed and evaluated the activities of the Internal Audit Unit & Corporate Secretary during 2016. By the end of 2015, the Committee has approved the Audit Plan of 2016 and monitors the implementation of audit asignments according to the plan. In the Commitee meetings, internal audit presents separated reports of audit implementation, the implementation progress and follow up of audit findings.

The Audit & Good Corporate Governance Committee also reviews the performance of the external auditor (Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny, member of Deloitte Touche Tohmatsu). In 2016, the Audit & Good Corporate Governance Committee has met the external auditor representatives to discuss the audit scope and implementation, as well as the audit result of financial statements and compliance for prevailing laws and regulations as well as good corporate governance..

Page 99: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

195194 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Dasar Hukum

POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik.

POJK.04/2014 tanggal 23 Desember 2015 tentang Komite Nominasi & Remunerasi emiten atau Perusahaan publik.

Komite Human Capital (HC) bekerja dan bertanggungjawab secara independen kepada Dewan Komisaris sesuai dengan penetapan tanggung jawab utama serta rencana kerja komite yang diatur dalam Piagam Komite HC yang disahkan melalui Keputusan Dewan Komisaris Pengganti Rapat Dewan Komisaris PT Petrosea TbkNo. PTP/RES/BoC/V/2013-0002 pada 07 Mei 2015.

Piagam Komite

Perusahaan telah memiliki Piagam Komite HC, efektif sejak 7 Mei 2015. Semua kegiatan Komite HC wajib mematuhi peraturan sejak tanggal yang sudah ditetapkan.

Legal References

No.33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 regarding the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company or Public Company.

No. 34/POJK.04/2014 dated December 23, 2015 regarding the Nomination & Remuneration Committee of Issuers or Public Companies.

The Human Captail (HC) Committee works and responsible independently to the Board of Commissioners, according to the main responsibility and the Committee’s work plan, as regulated in the HC Committee Charter, and approved by the Circular Resolution of the Board of Commissioners In Lieu Of A Meeting of the Board of Commissioners of PT Petrosea Tbk No. PTP/ RES/BoC/V/2013-0002 dated May 7, 2015.

Committee Charter

The Company has in place the HC Committee Charter, effective as of May 7, 2015. All activities of the HC Committee shall comply to the rules by the set date.

KOMITE HUMAN CAPITALHuman Capital Committee

Komite Human Capital melaksanakan fungsi Nominasi & Remunerasi di Petrosea, yang memiliki tanggung jawab penuh untuk menyiapkan kebijakan nominasi & remunerasi, menyetujui dan mengevaluasi penunjukan, kinerja & target, kompensasi serta rencana Perusahaan bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

The function of Nomination & Remuneration in Petrosea is carried out by the Human Capital Committee. The Committee is responsible for the preparation of nomination & remuneration policy, to approve and evaluate the appointment, performance & target, compensation including the Company’s plan for the Board of Commissioners and Board of Directors.

Piagam Komite HC dibuat sebagai pedoman kerja agar anggota Komite dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh pihak yang berkepentingan.

Komposisi & Profil

Komite Human Capital paling kurang terdiri dari tiga orang anggota, dengan ketentuan satu orang Ketua merupakan Komisaris Independen dan anggota lainnya yang dapat berasal dari anggota Dewan Komisaris, pihak yang berasal dari luar emiten atau perusahaan publik yang bersangkutan atau pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia.

Sampai dengan 31 Desember 2016, komposisi dan profil Komite HC Perusahaan adalah sebagai berikut.

The Charter of HC is made as a guideline so that the HC Committee can perform their duties and responsibilities efficiently, effectively, transparently, in accordance with applicable laws so that it can be accountable and accepted by interested parties.

Composition & Profiles

Human Capital Committee consists of not less than three members, which consist, of one as a Chairman who is an Independent Commissioner and other members may derive from a person outside the issuer or public company or a person hold managerial position below a Director who in charge human capital.

As per December 31, 2016, the following are the composition and profiles of the Company’s HC Committee:

Abdurrachman Kunwibowo

Ketua / Chairman

Diangkat menjadi Ketua Komite Human Capital pada 12 Mei 2016.

Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris pada halaman 74 dalam Laporan Tahunan ini.

Appointed as Chairman of the Human Capital Committee on May 12, 2016.

Please review his profile in the Board of Commissioners’ Profile section on page 74 of this Annual Report.

Page 100: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

197196 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

M. Arsjad Rasjid P.M.

AnggotaMember

47 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi anggota Komite Human Capital pada tanggal 12 Mei 2016.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris PT Petrosea Tbk. pada 2013-2015. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. sejak April 2016, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama dan Group Co-CEO pada 2005-2013 dan Wakil Direktur Utama dan Group CFO pada 2013-2016. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak November 2010.

Beliau juga menjabat beberapa posisi penting lainnya seperti Komisaris PT Tripatra Engineers & Contractors dan PT Tripatra Engineering pada 2007-2015 dan sejak 2016, serta Direktur PT Kideco Jaya Agung sejak 2005. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Asuransi Cakrawala Proteksi sejak 2013, Komisaris PT Rukun Raharja Tbk. sejak 2014. dan pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Petrosea Tbk. pada 2015-2016 dan Komisaris pada 2013-2015.

Beliau adalah World Economic Forum’s Young Global Leader 2011 dan Asiamoney’s Best Executive in Indonesia 2010. Di luar pekerjaan sehari-hari, beliau juga aktif di Yayasan Indonesia Initiative sebagai Founder dan Board of Advisory, di Yayasan Cinta Anak Bangsa sebagai International Treasurer, dan Indorelawan sebagai Advisor.

Beliau mengenyam pendidikan Computer Engineering di University of Southern California, Amerika Serikat, pada 1990 dan lulus dari Pepperdine University, Amerika Serikat, dengan gelar Bachelor of Science in Business Administration pada 1993. Pada 2012, beliau menyelesaikan pendidikan eksekutif di bidang Kepemimpinan dan Kebijakan Publik di Harvard Kennedy School, Politik dan Kebijakan Publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy. Pada 2013, Impact Investing di Said Business School, University of Oxford. Pada 2014, Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan di Yale University. Dan terakhir pada 2016, beliau menyelesaikan pendidikan INSEAD Executive Education – International Directors Programme di Singapura dan Perancis.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

47 years old, Indonesian citizen. Appointed as member of the Human Capital Committee on April 20, 2015.

Previously, he served as President Commissioner and Commissioner of PT Petrosea Tbk. since 2013-2015. He also serves as President Director of PT Indika Energy Tbk. since April 2016, after previously serving as President Director and Group Co-CEO in 2005-2013 and Vice President Director and Group CFO in 2013-2016. He currently serves as President Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since November 2010.

He also holds multiple key board positions such as Commissioner of PT Tripatra Engineers & Contractors and PT Tripatra Engineering, in 2007-2015 and 2016-now, and Director of PT Kideco Jaya Agung, since 2005. He also serves as President Commissioner of PT Asuransi Cakrawala Proteksi, since 2013, Commissioner of PT Rukun Raharja Tbk., since 2014, and served as President Commissioner of PT Petrosea Tbk. in 2015-2016 and Commissioner in 2013-2015.

He is World Economic Forum’s Young Global Leader 2011 and was awarded 2010 Best Executive in Indonesia from Asiamoney. In addition to his daily job, he is active in Yayasan Indonesia Initiative as Founder and Board of Advisory, in Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) as International Treasurer, and Indorelawan as Advisor.

He studied at University of Southern California, United States, in Computer Engineering in 1990 and graduated from Pepperdine University, California, United States with Bachelor’s degree in Business Administration in 1993. In 2012, he completed Executive Education on Global Leadership and Public Policy for the 21st Century program at Harvard Kennedy School, USA, and at NUS Lee Kuan Yew School of Public Policy in Singapore. In 2013, the Executive Education on Impacting Investing at Said Business School, University of Oxford, UK. In 2014, the Master Class on Leadership and Decision Making in the 21st Century at Yale University, USA. And lastly in 2016, he completed the INSEAD Executive Education – International Directors Programme in Singapore and France.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

Page 101: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

199198 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Dayan Hadipranowo

AnggotaMember

45 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi anggota Komite Human Capital pada 12 Mei 2016.

Beliau juga menjabat Presiden Direktur di PT Solaris Power Indonesia sejak Mei 2016, Komisaris PT Tripatra Engineering and PT Tripatra Engineers & Constructors (Tripatra) sejak April 2015, Komite Human Capital PT Tripatra Engineering and PT Tripatra Engineers & Constructors (Tripatra) sejak November 2015, dan Komite Human Capital PT Petrosea Tbk. sejak tahun 2013.

Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Head of Human Capital & Services di PT Indika Energy Tbk pada tahun 2013 - 2016, Anggota Komite Good Corporate Governance PT Tripatra Engineering and PT Tripatra Engineers & Constructors (Tripatra) pada tahun 2015 - 2016, dan Komisaris di PT Indy Properti Indonesia pada tahun 2014 - 2016. Sebelum bergabung dengan Grup Indika Energy, beliau menduduki berbagai posisi di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia di PT Sony Electronics Indonesia, PT Coca-Cola Indonesia, PT Omes Services Indonesia (Schlumberger), PT Birotika Semesta (DHL Express), dan PT Coca-Cola Amatil Indonesia

Beliau mendapatkan gelar Sarjana Sosiologi dari Universitas Indonesia pada tahun 1994, kemudian meraih gelar Master of Commerce dengan Spesialisasi di Sumber Daya Manusia dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1999.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

45 years old, Indonesian citizen. Appointed as member of the Human Capital Committee on May 12, 2016.

He also serves as President Director at PT Solaris Power Indonesia since May 2016, Commissioner of PT Tripatra Engineering and PT Tripatra Engineers & Constructors (Tripatra) since April 2015, Human Capital Committee of PT Tripatra Engineering and PT Tripatra Engineers & Constructors (Tripatra) since November 2015, and as a Human Capital Committee of PT Petrosea Tbk since 2013.

Previously, He served as Head of Human Capital & Services at PT Indika Energy Tbk. in 2011 - 2016, Good Corporate Governance Committee of PT Tripatra Engineering and PT Tripatra Engineers & Constructors (Tripatra) in 2015 - 2016, , and Commissioner of Indy Property Indonesia in 2014 - 2016.

Prior to joining Indika Energy Group, he hold various position in Human Resource Management in PT Sony Electronics Indonesia, PT Coca-Cola Indonesia, PT Omes Services Indonesia (Schlumberger), PT Birotika Semesta (DHL Express), dan PT Coca-Cola Amatil Indonesia .

He received a Bachelor degree in Sociology from the University of Indonesia in 1994, then earned a Master of Commerce degree with Advanced Specialization in Human Resources from the University of New South Wales, Australia in 1999.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016

Richard Bruce Ness

Anggota / Member

Diangkat menjadi Anggota Komite Human Capital pada 12 Mei 2016.

Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris pada halaman 70 dalam Laporan Tahunan ini.

Appointed as Member of the Human Capital Committee on May 12, 2016.

Please review his profile in the Board of Commissioners’ Profile section on page 70 of this Annual Report.

Page 102: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

201200 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

66 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi anggota Komite Human Capital pada 12 Mei 2016.

Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Petrosea pada Mei 2013 dan Presiden Komisaris Petrosea pada April 2014. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Independen PT Indika Energy Tbk. sejak Mei 2014. Beliau bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur sejak tahun 2009 berdasarkan Akta Nomor 123 tertanggal 28 Mei 2009. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Tripatra Engineers And Constructors, perusahaan EPC di bidang minyak dan gas bumi (sejak April 2016), Komisaris Utama PT Indika Multi Energi International, Komisaris Utama PT Indika Infrastruktur Investindo, Komisaris PT Indika Inti Corpindo, Komisaris PT Cirebon Electric Power dan PT Cirebon Energi Prasarana, pengembang pembangkit listrik sebesar 660 MW dan 1.000 MW di Cirebon, anggota Komite Risiko & Investasi di beberapa perusahaan didalam grup Indika Energi termasuk PT Mitra Bahtera Segara Sejati. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Cirebon Electric Power (2011-2014).

Sebelum bergabung dengan PT Indika Energi Tbk. beliau telah berkarir di PT Tripatra dengan jabatan terakhir sebagai Executive Director for Marketing and Operation dan memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman sebagai Project Manager maupun Project Director dalam bidang engineering, manajemen proyek dan konstruksi untuk pembangunan fasilitas produksi migas dan energi yang berskala besar serta dengan kompleksitas engineering yang tinggi.

Beliau mendapatkan gelar Insinyur Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973 dan Master di bidang International Business dari Prasetya Mulya Business School pada tahun 1998.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

66 years old, Indonesian citizen. Appointed as member of the Human Capital Committee on May 12, 2016.

Previously, he served as President Director of Petrosea in May 2013 and President Commissioner of Petrosea in April 2014. He also served as Independent Director of PT Indika Energy Tbk. since May 2014. He joined PT Indika Energy Tbk as Director in 2009 as recorded in Deed Number 123 dated May 28, 2009 . Currently he is also the President Commissioner of PT Tripatra Engineers And Constructors, an EPC company in oil and gas (since April 2016), President Commissioner of PT Indika Multi Energy International and PT PT Indika Infrastruktur Investindo, Commissioner of PT Indika Inti Corpindo, Commissioner PT Cirebon Electric Power and PT Cirebon Energi Prasarana, developers of 600 MW and 1.000 MW power plants in Cirebon, member of Risk and Investment Committee in Indika

Eddy Junaedy Danu

AnggotaMember

Energy group of companies, including in PT Mitra Bahtera Segara Sejati. Previously he held position as Vice President Director of PT Cirebon Electric Power (2011-2014).

Before joining Indika Energy, he had been with Tripatra and held position as Executive Director of Marketing and Operation and has more than 35 years of experiences as Project Engineer and Project Director in engineering, project management and construction for the development of various large scale oil/gas projects, with high engineering complexity.

He earned a degree in Electrical Engineering from Bandung Institute of Technology in 1973 and a Master in International Business from Prasetya Mulya Business School in 1998.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

Keanggotaan & Masa Jabatan

Komite HC terdiri dari tiga atau lebih anggota yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris, salah satu anggota ditunjuk sebagai Ketua Komite dan satu anggota lainnya dapat ditunjuk sebagai Sekretaris Komite.

Anggota Komite HC terdiri dari setidaknya satu atau lebih anggota Dewan Komisaris, namun apabila diperlukan dapat menunjuk profesional independen dari luar Perusahaan yang memiliki pengalaman mengenai nominasi, kompensasi, dan remunerasi serta sumber daya manusia.

Keanggotaan Komite HC akan berakhir atau berakhir sebelum masa jabatannya dengan pemberitahuan tujuh hari kalender sebelumnya dikarenakan salah satu hal dan sebab lainnya sebagai berikut:

a. Mengundurkan diri dengan mengirimkan pengunduran diri tertulis.

b. Dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga.c. Ditetapkan sebagai tersangka di Pengadilan

dalam kasus Pidana atau Perdata.

Membership & Term of Office

The HC Committee shall consist of three or more members appointed by the Board of Commissioners, one of the members shall be appointed as the Chairman of the Committee and one other member shall be appointed as the Secretary of the Committee.

The members of HC Committee shall comprise at least one or more the member of the Board of Commissioners, but if necessary may also appoint an independent professionals from outside of the Company which having nomination, compensation, and remuneration principal expertise and human capital expertise.

The membership of HC Committee shall terminate or be terminated prior to his/her appointment period with the prior notification of seven calendar days due to one or more of the following reasons, namely:

a. Withdraw but submitting a written resignation.

b. Declared bankrupt by the Commercial Court.c. Named as suspect in a Criminal or Civil Court

proceedings.

Page 103: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

203202 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

d. Menurut keputusan Dewan Komisaris, dianggap tidak lagi mandiri atau independen, oleh karena itu tidak lagi layak untuk menjalankan fungsi dan tugas sebagai anggota Komite HC.

e. Menurut keputusan Dewan Komisaris, dianggap memiliki konflik kepentingan dengan kepentingan Perusahaan karena memiliki kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pesaing usaha.

Independensi Komite

Komite HC memiliki tugas, wewenang dan independen dalam menjalankan tugas dan wewenangnya tersebut sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan serta hukum dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Piagam Komite HC mengatur bahwa anggota Komite HC harus bertindak secara independen, melakukan tugas secara independen dengan mengutamakan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan pribadi maupun kelompok. Komite HC juga berkomitmen untuk bebas dari pengaruh pihak manapun yang memiliki konflik kepentingan, dan tidak dapat dipengaruhi dalam membuat keputusan. Hampir seluruh anggota Komite HC telah menyatakan penuh independensi mereka melalui Surat Pernyataan yang ditanda tangani pada saat pengangkatan.

Kebijakan, Frekuensi & Kehadiran Rapat Komite

KebijakanKecuali dipersyaratkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan, mayoritas anggota Komite hadir dan mencapai quorum dalam rapat Komite HC, dan tindakan mayoritas anggota yang hadir dalam rapat dimana terdapat quorum maka dipertimbangkan sebagai tindakan Komite HC.

Komite HC dapat mengundang pihak manajemen (Presiden Direktur, Direktur Keuangan, Sekretaris Perusahaan, dan lainnya) atau pihak-pihak lain untuk menghadiri rapat dengan undangan dan menyediakan informasi sebagaimana diperlukan.

d. According to the decision of the Company’s Board of Commissioners is no longer free, independent, and therefore no longer eligible to run the function and duties as the member of the HC Committee.

e. According to the decision of the Company’s Board of Commissioners have a conflict of interest with the Company’s group interest because they have interest, either directly or indirectly with the competitor.

Committee Independence

The HC Committee implements an independent duties and authorities in accordance with the Company’s Articles of Association, as well as prevailing laws and regulations. The HC Committee Charter stated that HC Committee members must conduct their duties independently by prioritizing the Company’s above personal and group interests. The HC Committee is comitted to be free of influences from any party that has conflict of interests and cannot be interfered in the decision-making. Most of the HC Committee members have stated independency by signing a Statement Letter at the beginning of their assignment.

Policy, Frequencies & Attendance of Committee Meetings

PolicyExcept as otherwise required by the Articles of Association of the Company, a majority of the members of the Committee shall constitute a quorum for the meeting of HC Committee and the act of a majority of the members present at any meeting at which there is a quorum is considered as the act of the HC Committee.

The HC Committee may invite members of management (President Director, Finance Director, Corporate Secretary, and others) or other parties to attend the meetings by invitation and to provide information as necessary.

Dalam hal satu atau lebih anggota Komite HC tidak dapat hadir dikarenakan alasan apapun, anggota yang tidak hadir dapat memberikan kuasa kepada salah satu anggota Komite HC.

Frekuensi & Kehadiran Rapat*Selama 2016, Komite HC melaksanakan enam kali rapat, dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Pelatihan & Workshop

Anggota Komite Human Capital tidak mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan dalam tahun buku 2016.

Tugas & Tanggung Jawab

Komite memiliki tanggung jawab utama untuk:

Eksekutif Senior dan Eksekutif Perusahaan (tergantung persetujuan pemegang saham Perusahaan).

kompensasi Eksekutif Senior dan Eksekutif Perusahaan, rencana dan praktik-praktik untuk memastikan kompensasi yang adil dan bersaing bagi Eksekutif Senior, Eksekutif dan karyawan utama lainnya.

In the event one or more of the members of the HC Committee is unable to attend due to any reason whatsoever, the absent member can provide a proxy to any other members of the HC Committee.

Meetings Frequency & Attendance*During 2016, the HC Committee conducted six meetings, with the following frequency and attendance:

Trainings & Workshops

In the fiscal year of 2016, the member of the Human Capital Committee did not attend any education and/or training.

Duties & Responsibilities

Main Responsibility The Commitees’ main responsibilities are:

Company’s Senior Executive (subject to the approval of the Company’s shareholders) and Executive.

Senior Executive and Executive compensation policies, plans and practices to ensure the fair and competitive compensation of the Senior Executive, Executives and other key employees of the Company.

Abdurrachman Kunwibowo

M. Arsjad Rasjid P. M.

Dayan Hadipranowo

Richard Bruce Ness

Eddy Junaedy Danu

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

100

75

100

100

100

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat /

Number of MeetingsJumlah Kehadiran /

Total Attendance%

* Setelah RUPS tanggal 20 April 2016.Daftar hadir sebelum tanggal 20 April 2016 jumlah rapat adalah 2. Dengan jumlah kehadiran dari Rapat Komite Human Capital sebelum tanggal 20 April 2016 adalah Simon F. Sembiring sebagai Ketua (2 atau 100%), M, Arsjad Rasjid P.M. sebagai Anggota (1 atau 50%), Dayan Hadipranowo sebagai Anggota (2 atau 100%).

After GMS dated April 20, 2016. Attendance list prior to April 20, 2016, the total meeting was 2. With total attendance for the Human Capital Meeting prior to April 20, 2016, Simon F. Sembiring as Chairman (2 or 100%), M. Arsjad Rasjid P.M. as Member (1 or 50%), Dayan Hadipranowo as Member (2 or 100%)

Page 104: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

205204 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

annual or other periodic performance goals in relation to the performance target of the Senior Executive and Executives.

succession plans and practices.

regulations and policies in relation to Human Capital.

engagement levels in the Company.

Activities

During the year 2016, the Human Capital Committee has reviewed and provided recommendations through five meetings, with descriptions as follows:

Related to nomination:a Proposed to the Board of Commissioners

regarding the composition and remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors for the tenure of 2016-2017.

b. The approved composition and remuneration by the Board of Commissioners was later approved by shareholders at the GMS on April 20, 2016.

Related to remuneration:

a. Proposed to the Board of Commissioners regarding the remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors for the tenure of 2016-2017.

b. Based on the GMS, the remuneration amount is entrusted and set by the Board of Commissioners.

c. Evaluated and approved BOD’s proposal on Car Ownership Program which resulted in lower operational expense.

jangka pendek, tahunan atau secara periodik sehubungan dengan target kinerja para Eksekutif Senior dan para Eksekutif.

Eksekutif Senior.

perundang-undangan yang berhubungan dengan Human Capital.

karyawan di Perusahaan.

Kegiatan

Sepanjang tahun 2016, Komite HC telah melakukan tinjauan dan memberikan rekomendasi melalui lima rapat, dengan pembahasan sebagai berikut:

Berkenaan dengan nominasi:a. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai

komposisi dan nominasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk masa bakti 2016-2017.

b. Komposisi dan nominasi disetujui oleh Dewan Komisaris, diteruskan kepada pemegang saham, dan disahkan dalam RUPS pada tanggal 20 April 2016.

Berkenaan dengan remunerasi:

a. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris remunerasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk masa bakti 2016-2017.

b. Berdasarkan RUPS, besaran remunerasi dipercayakan kepada Dewan Komisaris.

c. Mengevaluasi dan menyetujui usulan Direksi untuk meluncurkan Car Ownership Program bagi Direksi dengan pembiayaan keseluruhan yang lebih kecil.

Berkenaan dengan pengembangan dan perencanaan suksesi:

a. Melanjutkan pengawasan terhadap perencanaan suksesi dan pelaksanaan program pengembangan di tingkat Direksi dan Divisi.

b. Melanjutkan pemantauan terhadap hasil kerja Divisi Human Capital dalam hal Talent Management dan Leadership.

Berkenaan dengan perbaikan tingkat keterlibatan (engagement) karyawan:

a. Meninjau tindak lanjut terhadap rencana hasil survey engagement untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan produktifitas.

Berkenaan dengan hal-hal lainnya:

a. Mengusulkan agar jumlah Karyawan disesuaikan dengan tingkat penurunan kegiatan.

b. Memantau pelaksanaan penggunaan Balance Score Card sebagai alat untuk menyusun strategi dan meninjau pencapaiannya.

c. Mengusulkan agar pengembangan Standar Kompetensi Teknis dan Kepemimpinan ditindaklanjuti.

d. Mengusulkan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat di tempat operasi yang merupakan bentuk nyata kontribusi Perusahaan kepada pengembangan kualitas tenaga kerja.

Related to the development plan and succession planning:

a. Continue to review the implementation of succession planning and the follow up of development plan for the Board of Directors and Division level.

b. Continue to monitor Human Capital Division work plan outcome in Talent Management and Leadership.

Related to employee engagement improvement:

a. Review follow up actions from the survey result in order to improve employee engagement and productivity.

Related to other matters:

a. Propose to adjust number of employees in line with declining activities.

b. Monitor the usage of Balanced Score Card as a tool to cascade strategy into actions and progress of achievement review.

c. Suggested to follow up the implementation of Technical and Leadership Competency Standards.

d. Suggested to improve competency development of the community where the Company operates as a real contribution to the betterment of workforce quality.

Page 105: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

207206 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

KOMITE RISIKO & INVESTASI MANAJEMENRisk & Invesment Management Committee

Komite Risiko & Investasi Manajemen (RIMC) telah memiliki piagam komite (charter) yang mengatur hal-hal berikut:

a. Tujuan pembentukan komiteb. Keanggotaanc. Tata tertib rapat Komited. Tugas dan kewenangan

Piagam ini dikaji setiap tahun untuk menentukan penyesuaian isi piagam dengan kondisi yang berlaku dan peningkatan kualitas kerja komite kedepannya.

Tujuan Komite:

tepat dan prosesnya telah beroperasi dengan efektif di seluruh lini usaha.

kepada Dewan Komisaris.

mitigasi risiko yang sesuai telah ada.

dan investasi baru.

The Risk & Invesment Management Committee (RIMC) had a committee charter to govern the following matters:

a. The objectives of committee establishmentb. Membershipc. Meeting rulesd. Duties and authorities

The charter is reviewed annually to define adaptation to recent conditions and to enhance the quality of the committee function in the future.

Committee objectives:

processes are operating effectively throughtout the business.

Commissioners.

risk mitigation plans are in place.

investments.

Untuk memastikan keputusan yang diambil manajemen telah selaras dengan strategi dan manajemen risiko Perusahaan, Petrosea membentuk Komite Risiko & Investasi Manajemen. Pembentukan Komite ini juga dimaksudkan sebagai penerapan Tata Kelola Perusahaan yang merujuk pada Pedoman Umum Tata Kelola Perusahaan dari KNKG sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja dan daya saing Perusahaan.

To assure the alignment of management decision with the Company’s strategy and risk management, Petrosea established the Risk & Invesment Management Committee. The formation of the Committe is also part of the the Good Corporate Governance implementation that refers to the Good Corporate Governance General Guidelines from KNKG. This is done in order to enhance the Company’s performance and competitiveness.

Piagam Komite

Perusahaan telah memiliki Piagam Komite RIMC, efektif sejak 6 November 2014. Semua kegiatan Komite wajib mematuhi peraturan sejak tanggal yang sudah ditetapkan.

Piagam Komite RIMC dibuat sebagai pedoman kerja anggota Komite untuk dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien, efektif, transparan, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh pihak yang berkepentingan.

Komposisi & Profil

Sampai dengan 31 Desember 2016, komposisi dan profil Komite RIMC Perusahaan adalah sebagai berikut:

Committee Charter

The Company has in place the RIMC Committee Charter, effective as of November 6, 2014. All activities of the Committee shall abide by the rules of the date that has been set.

The RIMC Charter is made as a guideline to perform their duties and responsibilities efficiently, effectively, transparently, in accordance with applicable laws so that it can be accountable and accepted by interested parties.

Composition & Profiles

As per December 31, 2016, the following are the composition and profiles of the Company’s RIMC Committee:

Richard Bruce Ness

Ketua / Chairman

Diangkat menjadi Ketua Komite Risiko & Investasi Manajemen pada 12 Mei 2016.

Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris pada halaman 70 dalam Laporan Tahunan ini.

Appointed as Chairman of the Risk & Investment Management Committee on May 12, 2016.

Please review his profile in the Board of Commissioners’ Profile section on page 70 of this Annual Report.

Page 106: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

209208 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Azis Armand

Anggota / Member

Diangkat menjadi Anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada 12 Mei 2016.

Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris pada halaman 71 dalam Laporan Tahunan ini.

Appointed as Member of the Risk & Investment Management Committee on May 12, 2016.

Please review his profile in the Board of Commissioners’ Profile section on page 71 of this Annual Report.

Abdurrachman Kunwibowo

Anggota / Member

Diangkat menjadi Anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada 12 Mei 2016.

Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris pada halaman 74 dalam Laporan Tahunan ini.

Appointed as Member of the Risk & Investment Management Committee on May 12, 2016.

Please review his profile in the Board of Commissioners’ Profile section on page 74 of this Annual Report.

Widjaja Sumarjadi

Anggota / Member

59 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada 12 Mei 2016.

Saat ini Beliau menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Tripatra sejak 2010. Beliau telah berkarir di PT Tripatra sejak tahun 1982 sebagai Construction Engineer.

Beliau memperoleh gelar insyinyur dari Universitas Trisakti pada 1982 dan memperoleh gelar Master di bidang Manajemen International dari Universitas Indonesia.

Selama tahun 2016, beliau mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi, yaitu BoC & BoD Indika Energy Group Induction pada tanggal 23 Mei 2016.

59 years old, Indonesian citizen. Appointed as member of the Risk & Investment Management on May 12, 2016.

He currently serves as Vice President Director of PT Tripatra since 2010. He served as Construction Engineering at PT Tripatra since 1982.

He earned his degree in structural engineering at Trisakti University in 1982 and earned his Master in International Management at University of Indonesia.

During 2016, he participated in competence enhancement trainings, namely the BoC & BoD Indika Energy Group Induction on May 23, 2016.

Kamen Palatov

Anggota / Member

41 tahun, warga negara Bulgaria. Diangkat menjadi anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada 12 Mei 2016.

Saat ini Beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Risiko dan Manajemen Investasi di PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak 2014. Bergabung di PT Indika Energy Tbk. sejak 2011, dengan jabatan terakhir sebagai Head of Strategy & Business Development, di mana sebelumnya menjabat sebagai Head of Corporate Investment. Sebelumnya beliau memegang jabatan di McKinsey & Co. (2006-2010), Bear Stearns (2005), dan The Northern Trust Company (1998-2004).

Beliau menimba ilmu di Franklin and Marshall College, Pennsylvania dan University of North Carolina at Chapel Hill, Amerika Serikat, serta mendapatkan gelar MBA double degree dari HEC School of Management, Paris / The Chinese University of Hong Kong.

41 years old, Bulgarian citizen. Appointed as member of the Risk & Investment Management on May 12, 2016.

Currently, he also serves as a member of the Risk and Investment Committee of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since 2014. He has been with PT Indika Energy Tbk. since 2011, with his latest position as Head of Strategy & Business Development, having previously held the position of Head of Corporate Investment. His previous experiences include McKinsey &Co. (2006-2010), Bear Stearns (2005), and The Northern Trust Company (1998-2004).

He studied at Franklin and Marshall College, Pennsylvania, USA, and at the University of North Carolina at Chapel Hill, and earned an MBA double degree from HEC School of Management, Paris / The Chinese University of Hong Kong.

Page 107: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

211210 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Keanggotaan

Keanggotaan RIMC terdiri dari perorangan berikut:

sebagai ketua

Independensi

Seluruh anggota komite telah menyatakan independensinya secara penuh dalam melaksanakan tugasnya. Komitmen ini telah tercantum dalam Piagam Komite dan diwujudkan dalam surat penyataan independensi yang ditandatangani oleh anggota komite pada saat pengangkatan.

Frekuensi & Kehadiran Rapat*

Selama 2016, Komite RIMC melaksanakan sembilan kali rapat, dengan frekuensi dan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Membership

Membership of the RIMC Committee shall comprise of the following individuals:

appointed as the chairman

Independency

All members of committee have declared their complete independency in conducting their duties. The commitment is stated in the Committee Charter and embodied in a Statement Letter signed by the member of committee during their appointment.

Meetings Frequency & Attendance*

During 2016, the RIMC Committee convened nine meetings, with the following frequency and members’ attendance:

Richard Bruce Ness

Azis Armand

Abdurrachman Kunwibowo

Widjaja Sudarmaji

Kamen Palatov

6

6

6

6

6

6

6

6

4

4

100

100

100

67

67

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat /

Number of MeetingsJumlah Kehadiran /

Total Attendance% / %

* Setelah RUPS tanggal 20 April 2016.Daftar hadir sebelum tanggal 20 April 2016 jumlah rapat adalah tiga. Dengan jumlah kehadiran dari Rapat RIMC sebelum tanggal 20 April 2016 adalah Retina Rosabai sebagai Ketua (tiga atau 100%), Azis Armand sebagai Anggota (tiga atau 100%), Burhan Sutanto sebagai Anggota (tiga atau 100%).

After GMS dated April 20, 2016. Attendance list prior to April 20, 2016, the total meeting was three. With total attendance for the RIMC Meeting prior to April 20, 2016, Retina Rosabai as Chairman (three or 100%), Azis Armand as Member (three or 100%), Burhan Sutanto as Member (three or 100%)

Tugas & Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab komite antara lain adalah:

risiko Perusahaan telah memadai dan berjalan dengan efektif di seluruh elemen bisnis Perusahaan.

dimiliki Perusahaan kepada Dewan Komisaris.

mitigasi seluruh risiko telah disiapkan.

baru dan investasinya. RIMC diperbolehkan memberikan rekomendasi terhadap sebuah proposal, sedangkan kewenangan keputusan mengacu pada Pedoman Delegation of Authority.

risiko.

Kegiatan

Pelaksanaan tugas RIMC pada tahun 2016 dilakukan melalui sembilan kali rapat untuk membahas dan mengkaji hal sebagai berikut:

1. Komite Risiko & Investasi Manajemen telah melakukan kajian terhadap keseluruhan strategi, risiko HSE, keberlanjutan bisnis jangka panjang, keberlanjutan bisnis jangka pendek, kelangsungan usaha dari setiap lini usaha dan risiko terkait lainnya.

2. Komite Risiko & Investasi Manajemen telah melakukan review dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk setiap proyek baru, belanja modal, setiap kemitraan dan kontrak.

Roles & Responsibilities

The roles and responsibilities of committe such as:

implementation of risk management strategy and process in all business elements of the Company.

risks to the Board of Commissioners.

of mitigation plan for all risks.

and its investments. RIMC is allowed to provide recommendation regarding a proposal, while the authorization must follow the guideline in Delegation of Authority.

Activities

The implementation of Risk & Investment Management Committee duties in 2016 was conducted through nine meetings and to discuss and review the following matters:

1. Risk & Investment Management Committee has conducted a review on the overall strategy of the Company, risk profile on HSE, long term business sustainability, short term business sustainability, business sustainability for each of business line and other related risks.

2. Risk & Investment Management Committee has conducted a review and give the recommendation to the Board of Commissioners on the new project, capital expenditure, any partnership and contract.

Page 108: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

213212 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary

Dasar Hukum

1. Peraturan Pencatatan Bursa Efek Indonesia No. 1.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

Profil Sekretaris Perusahaan

Berdasarkan Keputusan Direksi Pengganti Rapat Direksi PT Petrosea Tbk No, PTP/RES/BoD/VIII/2014-0006 tanggal 19 Agustus 2014 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 September 2014, Anto Broto diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan. Profil beliau dapat dilihat di bawah ini.

Legal References

1. Listing Regulation of Bursa Efek Indonesia No. 1.A on Share Listing and Equity Securities Issued by the Listed Companies.

2. Financial Services Authority Regulation No. 35/POJK.04/2014 on the Corporate Secretary of Issuers or Public Companies.

Corporate Secretary Profile

Based on the Circular Resolution of the Board of Directors In Lieu Of A Meeting of the Board of Directors of PT Petrosea Tbk No, PTP/RES/BoD/VIII/2014-0006 dated August 19, 2014 and effective since September 1, 2014, the Company appointed Antro Broto as the Corporate Secretary. Below is his profile:

Sekretaris Perusahaan memiliki tujuan dan fungsi strategis untuk mendukung terciptanya tata kelola perusahaan yang baik dan secara konsisten & berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif bagi segenap pemangku kepentingan. Salah satu tugas Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi dalam hal keterbukaan informasi dan meningkatkan hubungan Perusahaan dengan masyarakat, investor dan pemangku kepentingan lainnya.

The Corporate Secretary holds strategic purposes and functions to enhance the good corporate governance and consistently & sustainably through the effective communication program for all stakeholders. One of the Corporate Secretary duties is to assist the Board of Directors on the disclosure of the Company’s information and to enhance the relationship between the Company and public, investor and other stakeholders.

Anto Broto

Sekretaris Perusahaan /Corporate Secretary

Pengembangan Profesi

Guna memperkaya kompetensi Sekretaris Perusahaan dan memperluas pengetahuan serta mengikuti perkembangan pasar modal terkini, Sekretaris Perusahaan telah mengikuti pelatihan, seminar dan workshop selama tahun 2016, yaitu sebagai berikut:

Professional Development

In a commitment to enhance competency and expanding knowledge as well as following current development of capital market, during 2016 the Corporate Secretary was participating in the following trainings, seminars and workshops as follows:

45 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat menjadi Sekretaris Perusahaan pada bulan September 2014 berdasarkan Surat Keputusan Direksi pengganti Rapat Direksi PT Petrosea Tbk No. PTP/RES/BoD/VIII/2014-0006 tanggal 1 September 2014. Sebelumnya berkarya di PT Indika Energy Tbk. sejak 2009, dengan posisi terakhir sebagai Investor Relations Senior Manager. Direktur di PT Tavesco International dan Vice President Finance di PT Tason Holdings sejak 2005 sampai 2009. Vice President Finance & Administration di PT Calmusindo Energy Services sejak 2003 sampai 2005. Mengawali karirnya di PT Syahrir Securities dari tahun 1995 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan. Selama karirnya juga memperoleh beberapa lisensi di bidang pasar modal. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi & Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1995.

45 years old, Indonesian citizen, was appointed Corporate Secretary in September 2014 based on Circular Resolution of the Board of Directors in Lieu of the Board of Directors Meeting No. PTP/RES/BoD/VIII/2014-0006 dated September 1, 2014. Previously worked at PT Indika Energy Tbk. since 2009 with his last position as Investor Relations Senior Manager. His previous experiences includes Director at PT Tavesco International, Vice President of Finance at PT Tason Holding from 2005 to 2009 and Vice President of Finance and Administration at PT Calmusindo Energy Services from 2003 to 2005. He began his career at PT Syahrir Securities in 1995 with last position as Finance Director. He also owns several stock market licences. He earned his Bachelor’s degree in Economics & Accounting in 1995 from University of Indonesia.

Page 109: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

215214 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Tugas & Tanggung Jawab

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi dan memiliki tugas antara lain sebagai berikut:

peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

investor atas setiap informasi yang dibutuhkan terkait dengan kondisi Perusahaan.

untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

Otoritas Jasa keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan masyarakat Pasar Modal.

dan afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham, beserta para keluarganya, mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan keuangan, serta peranan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan Perusahaan.

Duties & Responsibilities

Corporate Secretary is responsible to the Board of Directors and holds the following duties:

particulary the regulation related to capital market.

with any information needed in relation with the Company conditions.

Directors in regard to Law No. 8 of 1995 regarding the capital market regulations and its implementations.

Service Authority, Indonesian Stock Exchange, and the capital market communities.

and affiliations among the Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders, as well as their families, including share ownership, business and financial relations, and other roles that may cause conflict of interest with the Company.

29 November 2016 /November 29, 2016

29 November 2016 /November 29, 2016

16 November 2016 /November 16, 2016

17 Oktober 2016 /October 17, 2016

20 Januari 2016 / Januari 20, 2016

1.

2.

3.

4.

5.

Indika Energy Group

ICSA, Nasoetion & Atyanto Law Firm

OJK

KPPU & ICSA

Indika Energy Group

Update Peraturan Pasar Modal Khususnya POJK No. 31/POJK.04/2014 / Update Capital Market Regulations particularly POJK No. 31/POJK.04/2014

Material Transaksi, Afiliasi dan Benturan Kepentingan-Pendekatan Studi Kasus / Material Transaction, Affiliate and Conflict of Interest – Case Study

Keterbukaan Informasi bagi Emiten atau Perusahaan Publik / Disclosure of Information for Issuers or Public Company

Sosialisasi Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, how to comply the competition Law & Regulation / Legal Socialization for Business Competition in Indonesia, how to comply the competition Law & Regulation

Sharing session – POJK 31 mengenai Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik / Sharing session – POJK 31 regarding Disclosure of Information or Material Fact by Issuers or Public Company

Tanggal / DateNo. Pelatihan / WorkshopPenyelenggara /

Institution kepemilikan 5% atau lebih.

notulensi hasil rapat.

RUPS.

anggota dewan Komisaris dan Direksi baru.

Kegiatan

Berdasarkan laporan tahunan Sekretaris Perusahaan tahun 2016 kepada Dewan Komisaris, Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan serta Direksi PT Petrosea Tbk, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas antara lain:

1. Telah menyelenggarakan, mempersiapkan, mendokumentasikan dan pelaporan terkait dengan RUPS sebagaimana dimaksud dalam peraturan pasar modal.

2. Telah menyelenggarakan, mempersiapkan bahan rapat, mendokumentasikan dan menindaklanjuti setiap keputusan (jika ada) dari rapat Direksi, Dewan Komisaris, Komite-komite dan rapat gabungan.

3. Telah melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan instansi terkait sehubungan dengan informasi yang perlu diketahui oleh publik yang dapat diakses melalui situs resmi Perusahaan maupun surat dan/atau situs resmi OJK dan BEI.

4. Telah menyampaikan kepada OJK dan BEI serta instansi terkait perihal laporan terkait peraturan pasar modal.

5. Telah melaksanakan monitoring penerapan Tata Kelola Perusahaan dan membuat serta memperbaharui kebijakan-kebijakan Tata Kelola Perusahaan .

ownership or more.

prepare the minutes of meeting.

Commissioners and Directors.

Activities

Based on Corporate Secretary annual report 2016 to the Board of Commissioners, Audit & Good Corporate Governance Committee and the Board of Directors of PT Petrosea Tbk, Corporate Secretary has conducted its duties, among others:

1. Has organized, prepared, documented and reported in relation with GMS as mentioned in the capital market regulations.

2. Has organized, prepared meetings materials, documented and followed up every decisions (if any) for meetings of the Board of Directors, Board of Commissioners, all Committees and joint meetings.

3. Has conducted disclosure of information to the public and relevant institution in relation with a need to know information for public which can be accessed in the Company’s official website, letters and/or official website of OJK and IDX.

4. Has conveyed to OJK and IDX and relevant institution regarding reports in relation with capital market regulations.

5. Has conducted monitoring for Good Corporate Governance implementation, created and renewed Good Corporate Governance policies.

Page 110: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

217216 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

UNIT AUDIT INTERNAL Internal Audit Unit

Dasar Hukum

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Piagam Audit Internal

Perusahaan telah memiliki Piagam Internal Audit (Charter) yang berfungsi sebagai panduan dan pedoman kerja komite. Piagam Internal Audit Petrosea ditetapkan melalui Keputusan Dewan Komisaris No.PTP/RES/BOC/V/2013-0012 tanggal 21 Mei 2013.

Hal yang diatur dalam Piagam Unit Audit Internal yaitu:

Profil Kepala Kepala Internal Audit

Perusahaan mengangkat Haryanto Ginting sebagai Kepala Internal Audit berdasarkan persetujuan Direksi No. PTP/RES/BOD/X/2014-0011 tanggal 16 Oktober 2014. Berikut ringkasan profil beliau.

Legal References

Regulation of the Financial Services Authority No.56/POJK.04/2015 dated December 23, 2015 on the Establishment and Guidelines of the Internal Audit Unit Charter.

Internal Audit Charter

The Company has the Internal Audit Charter, as the guideline and manual of the committee. The Internal Audit Charter is established by the Circular Resolutions of The Board of Commissioners No.PTP/RES/BOC/V/2013-0012 dated May 21, 2013.

The Internal Audit Unit Charter organizes the following matters:

Head of Internal Audit Profile

The Internal Audit is led by Haryanto Ginting. His appointment as the Company’s Head of Internal Audit was based on the Board of Directors Decree No. PTP/RES/BOD/X/2014-0011 dated October 16, 2014. Below is the profile.

Perusahaan membentuk Unit Audit Internal sebagai sebuah unit yang memiliki tujuan memantau sekaligus memeriksa secara internal atas kelancaran dan keefektifan performa pengendalian internal yang dilakukan oleh manajemen guna mengikuti perkembangan bisnis yang semakin kompleks.

The Company establishes the Internal Audit Unit that aims to internally monitor and audit on the proper and effective performance of internal control conducted by the management in order to follow increasingly complex business development.

Audit Internal /Internal Audit

Haryanto Ginting

42 tahun, warga negara Indonesia. Diangkat sebagai Kepala Internal Audit Petrosea sejak Oktober 2014 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No, PTP/RES/BOD/X/2014-0011 tanggal 16 Oktober 2014. Beliau bergabung dengan PT Petrosea Tbk pada tahun 2008 sebagai Senior Internal Auditor dan kemudian diangkat menjadi SAP Project Manager dari tahun 2013 sampai 2014. Sebelum bergabung dengan PT Petrosea Tbk, beliau memulai karier sebagai auditor di sebuah kantor akuntan publik. Beliau lalu melanjutkan karier di bidang internal audit, controller, dan finance & accounting pada beberapa perusahaan kontraktor minyak dan gas serta organisasi nirlaba.

Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998 dan juga merupakan pemegang Sertifikat Internal Auditor dari The Institute of Internal Auditors sejak tahun 2012.

42 years old, Indonesian citizen. Appointed as Head of Internal Audit Petrosea since October 2014 based on Board of Director’s decree No, PTP/RES/BOD/X/2014-0011 dated October 16, 2014. He joined PT Petrosea Tbk in 2008 as Senior Internal Auditor then promoted as SAP project Manager from 2013 to 2014. Prior to joining PT Petrosea Tbk, he began his carreer as auditor in public accountant firm. He then continued his carreer in internal audit, controller and finance & accounting in several oil and gas contractors, and non-profit organization.

He obtained his Bachelor in Economy from the University of Indonesia in 1998 and also holds the Internal Audit Certification from the Institute of Internal Auditors since 2012.

Kualifikasi Unit Audit Internal

Seluruh personel Unit Audit Internal Perusahaan telah memenuhi kualifikasi yang sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015. Penyusunan anggota Internal Audit dilakukan dengan mengacu pada Standar untuk Praktek Profesional Internal Audit dari The Institute of Internal Auditors (IIA), termasuk Kode Etik dari IIA. Seluruh anggota Internal Audit memastikan pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar dan kode etik dari IIA, yaitu sebagai berikut:

Internal Audit Qualifications

All personnel of Internal Audit Unit has met the qualifications as stipulated in the Financial Services Authority Regulation No. 56/POJK.04/2015. The composition of Internal Audit members refers to the Standard of Internal Audit Professional Practices from The Institute of Internal Auditors (IIA), including Code of Conduct from IIA. All members of Internal Audit must assure the conformity of audit implementation to the standard and code of conduct from IIA, as follows:

Page 111: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

219218 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Struktur & Komposisi Unit Audit Internal

Struktur Unit Audit Internal dipimpin oleh Kepala Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Unit Audit Internal juga memiliki garis kerja sama dengan Komite Audit untuk mengkoordinasikan pelaksanaan audit, hasil dan tindak lanjutnya.

Saat ini Unit Audit Internal didukung oleh tim yang berkualitas dan kompetensinya telah sesuai dengan persyaratan dalam Piagam Audit Internal.

Pada 31 Desember 2016, komposisi Unit Audit Internal berjumlah enam orang dengan struktur dan kedudukan sebagai berikut:

Structure & Composition of Internal Audit Unit

Internal Audit Unit structure is chaired by Head of Internal Audit and has direct responsibility to the President Director. Internal Audit Unit also has working alignment with the Audit Committee to coordinate audit implementation, result and the follow-ups.

Currently Internal Audit Unit is supported by personnel with qualifications and competencies in accordance with the requirements of Internal Audit Charter.

As of December 31, 2016, the following is composition of the Internal Audit Unit totaling six members with the following structure and position:

Haryanto Ginting

Aris Fadillah

Muhammad Faisal Erlantara

Riani Nurainah Lisnasari

Fajar Hadisantosa

Haras Ilyasa

Pendidikan: S1 AkuntansiJabatan: Head of Internal Audit & Quality AssuranceSertifikasi: CIAEducation : Bachelor of AccountingPosition: Head of Internal Audit & Quality AssuranceCertification : Certified Internal Auditor

Pendidikan: S1 HukumJabatan: Senior Internal AuditorEducation : Bachelor of LawPosition : Senior internal Auditor

Pendidikan: S1 AkuntansiJabatan: Internal AuditorEducation : Bachelor of AccountingPosition : Internal Auditor

Pendidikan: S1 AkuntansiJabatan: Internal AuditorSertifikasi: CIA, CFEEducation : Bachelor of AccountingPosition : Internal AuditorCertification : Certified Internal Auditor, Certified Fraud Examiner

Pendidikan: S2 Teknik LingkunganJabatan: Management System & Quality Assurance Officer Education : Master of Environmental EngineeringPosition : Quality Assurance Superintendent

Pendidikan: D3 – Manajemen PemasaranJabatan: Management System & Quality Assurance OfficerEducation : Diploma of Marketing ManagementPosition : Management System & Quality Assurance Officer

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Nama / Name Jabatan / Position Latar Belakang Pendidikan/Jabatan /Sertifikasi / Education Background/Position/Certification

Pelatihan

Berikut adalah pelatihan yang diikuti oleh anggota Unit Audit Internal selama 2016:

Trainings

The following are trainings participated by the personnel of Internal Audit Unit in 2016:

Struktur dan Kedudukan Divisi Unit Audit Internal Internal Audit Unit Division Structure and Position

Senior Internal AuditorCompilance Auditor & Forensic Accounting

Investigator

Head of Internal Audit & Quality Assurance

Quality Assurance Superintendent Internal Auditor

Management System & Quality Assurance

Officer

Nama Pelatihan / TrainingsNo. Tanggal / DateDiselenggarakan /

Organized

PPA FEUI

ACFE Indonesia

The IIA Indonesia

February – June 2016

February 2016

September 2016

Certified Internal Auditor Review Course

Certified Fraud Examiner Exam Review Course

Konferensi Nasional Audit Internal

1

2

3

Lingkup Kerja & Kewenangan Unit Audit Internal

Kegiatan Audit Internal dilaksanakan terhadap proses manajemen risiko Perusahaan, proses pengendalian internal serta proses Tata Kelola Perusahaan seluruh aspek komersial, operasional dan keuangan Perusahaan. Penetapan lingkup audit tersebut bertujuan untuk memastikan hal-hal berikut:

tepat.

operasional dapat tersedia dengan akurat, terpercaya dan tepat waktu.

Internal Audit Unit Scope of Work & Authority

Internal Audit’s activity is conducted towards the Company’s risk management process, internal control, and Good Corporate Governance process covering all commercial, operational and financial aspects. The audit scope determination is to ensure the following matters:

information is available in an accurate, reliable and timely manner.

Page 112: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

221220 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

perundang-undangan, kebijakan, standar dan prosedur yang berlaku.

digunakan secara efisien dan dilindungi dengan baik.

Perusahaan.

dilakukan di proses pengendalian seluruh elemen organisasi Perusahaan.

terhadap masalah terkait dengan legislasi atau peraturan yang berdampak signifikan terhadap Perusahaan.

Kegiatan

Divisi Unit Audit Internal menyusun rencana audit tahunan dengan pendekatan audit berbasis risiko. Sebelum dilaksanakan, rencana tahunan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Direktur Utama dan Ketua Komite Audit & Tata Kelola Perusahaan.

Terdapat dua tipe audit yang dilaksanakan, yaitu audit rutin (terencana) dan audit khusus (tidak terencana). Berdasarkan rencana audit tahun 2016, 12 audit yang direncanakan telah dilaksanakan pada tahun 2016.

Pada periode yang sama terdapat pula dua audit khusus pada proyek/fungsi/proses bisnis perusahaan yang dianggap penting saat itu. Semua audit khusus tersebut dilaksanakan dan dilaporkan kepada manajemen dengan tepat waktu. Secara keseluruhan, pada tahun 2016, divisi audit internal telah melaksanakan 14 audit.

laws and regulations, policy, standard and procedure.

utilized efficiently and well protected.

objectives.

system throughout the elements of the Company.

affairs related to laws and regulations that may have signifcant impact to the Company.

Activities

Internal Audit Unit division prepares the annual audit plan with risk-based audit approach. Prior to the implementation, approval from the President Director and Chairman of the Audit & Good Corporate Governance Committee must be obtained.

There are two types of audits performed, i.e. routine audits (planned) and special audit (unplanned). Based Audit Plan for 2016, 12 planned audits have been conducted in 2016.

In the same period there are also two special audits on projects / functions / business proces that was considered important at the time. All special audits have been carried out and reported to management in a timely manner. Overall, in 2016, the internal audit division has conducted 14 audits.

Sistem pengendalian internal Perusahaan merupakan proses yang dilaksanakan oleh Direksi, manajemen, dan pihak lainnya untuk memberikan keyakinan memadai terkait pencapaian tujuan berikut ini:

undangan yang berlaku

Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian Internal

Audit Internal melakukan identifikasi dan evaluasi atas pengendalian internal Perusahaan berdasarkan standar dan pedoman dari The International Professional Practices Framework (IPPF), yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditor (The IIA).

Audit Internal hanya dapat memberikan masukan atas perbaikan potensial yang dapat dilakukan. Hasil dari evaluasi Audit Internal memberikan referensi pada manajemen untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal, agar dapat menentukan tindakan perbaikan, pembaruan sistem atau kebijakan yang diperlukan untuk memungkinkan manajemen menjalankan kegiatan operasi Perusahaan secara lebih efektif.

The Company’s internal control system is a process implemented by the Board of Directors, management, and other party to provide reasonable assurance related to the following objectives achievement:

Internal Control Implementation Evaluation

Internal Audit identified and evaluate the Company Internal Control process based on the Standard and Manual from The International Professional Practices Framework (IPPF), developed by The Institute of Internal Auditor (IIA).

Internal Audit may only provide inputs upon the potential improvements. The evaluation result will provide reference to the management in evaluating the effectiveness of internal control, in order to determine improvement actions, system update or policy that required to enable the management in executing effective operational activities.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Internal Control System

Sistem pengendalian internal dirancang untuk mengelola dan mengendalikan risiko dengan baik. Oleh karena itu Perusahaan menerapkan sistem pengendalian internal untuk mencapai tujuan tersebut.

Internal control system is designed to properly manage and control risks. Hence, the Company implements internal control system to achieve this objective.

Page 113: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

223222 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

MANAJEMEN RISIKO Risk Management

Pihak manajemen terus melakukan pengawasan manajemen risiko dan fokus pada risiko signifikan yang dapat mempengaruhi Perusahaan, termasuk strategi, operasional, hukum dan kepatuhan. Kami percaya bahwa pemahaman atas manajemen risiko memungkinkan kita untuk memberikan kepastian yang lebih baik bagi para pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, dan masyarakat di mana kami beroperasi.

Evaluasi Atas Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Risiko Evaluasi efektivitas pengendalian yang ada adalah untuk memastikan adanya rencana yang memadai untuk kelangsungan bisnis & rencana pemulihan atas bencana telah tersedia. Setiap perbaikan akan secara selektif diidentifikasi, dengan penekanan pada risiko tinggi dengan pengendalian yang kurang memadai. Perbaikan harus dijelaskan dengan rencana kerja.

Unit Audit Internal juga melakukan audit untuk menilai secara lebih luas efektivitas sistem manajemen risiko Perusahaan. Prosedur quality assurance juga melakukan pemeriksaan untuk memastikan setiap risiko terdaftar tersedia di setiap proyek, dan pembaruan secara rutin dilakukan.

The management oversees risk management and focuses on the significant risk that affects the Company to include strategic, operational, legal & compliance risks. We believe understanding and management of risk allows us to provide greater certainty for our shareholders, employees, our customers & suppliers, and the communities in which we operate.

Evaluation on Effectiveness of Risk Management

Evaluating the effectiveness of existing controls is to ensure that there is adequate of the business continuity planning and disaster recovery planning arrangements in place. Improvements are be selectively identified, with emphasis on high risks with inadequate controls. Improvements should be described with an action plan.

The Internal Audit unit also performs regular audits to assess the effectiveness of Company-wide risk management systems. Quality assurance procedures also check to ensure relevant risk registers are in place for all projects, and that regular updating/reviews are carried out.

Perusahaan berkomitmen untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko yang efektif dan optimal merupakan bagian yang tak terpisahkan dari manajemen dan tertanam dalam praktik & budaya serta disesuaikan dengan proses bisnis organisasi.

Company is committed to ensuring that a sound risk management process is an integral part of management & be embedded in culture and practices and tailored to the business processes of the organization.

PERKARA PENTING Significant Events

Perkara Litigasi

Selama tahun 2016, Perusahaan, anak perusahaan, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi, tidak terlibat dalam perkara litigasi atau tuntutan hukum yang bersifat material

Litigation Case

During 2016, The Company, its subsidiaries, including the Board of Commissioners and the Board of Directors are not involved in any material litigation or lawsuit.

Page 114: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

225224 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

KODE ETIK Code Of Conduct

Perusahaan telah menyusun dan mengembangkan pedoman perilaku yang terdiri dari Kode Etik dan Kebijakan Bisnis. Dengan penerapan pedoman perilaku, diharapkan profesionalisme dapat ditingkatkan dalam jajaran manajemen dan segenap karyawan Petrosea termasuk anak perusahaan.

Kode Etik Petrosea mengatur pedoman karyawan untuk berperilaku dalam lingkungan kerja, mendorong penegakan peraturan Perusahaan dan mendukung pencapaian kinerja karyawan dan organisasi. Kode Etik berlaku tanpa pengecualian bagi seluruh pimpinan dan karyawan Petrosea termasuk anak perusahaannya.

Pokok-Pokok Kode Etik

Kode Etik Petrosea mengatur hal-hal sebagai berikut:

1. Kerahasiaan & Kekayaan Intelektual Karyawan Petrosea harus menjaga informasi

yang bersifat rahasia bagi Petrosea dan bagi para klien Petrosea. Klausula-klausula tentang kerahasiaan dan kekayaan intelektual tercantum di dalam semua kontrak hubungan kerja dan dimasukkan ke dalam semua kontrak dengan para kontraktor, konsultan serta pihak-pihak lain yang menyediakan jasa kepada Petrosea. Seluruh informasi rahasia harus dikembalikan kepada Perusahaan setelah putusnya hubungan kerja.

2. Benturan Kepentingan Seluruh karyawan dilarang terlibat dalam

berbagai kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan pibadi dan kepentingan Perusahaan. Tidak pula

The Company has prepared and developed behaviour guidelines that consist of Code of Conduct and Business Policy. Through its implementation, the Company expects to improve professionalism throughout management and employees including the subsidiaries.

Petrosea’s Code of Conduct organizes the employees’ guideline in conducting behavior at work place, promoting enforcement in the Company regulations and to drive performance achievement of invidual and organisation. The Code of Conduct applies without exception to all management and employees as well as the subsidiaries.

Code of Conduct Principals

Petrosea’s Code of Conduct regulates the following:

1. Discretion & Intellectual Property Petrosea’s employees must protect classified

information of the Company and its clients. The discretion and intellectual property clauses are mentioned in every agreement and contract with contractors, consultants and other service providers. All classified information must be returned to the Company prior to the agreement termination or expiration.

2. Conflict of Interest All employees are prohibited to be involved in

activity with possible conflict of interest between personal and Company interests. It is also prohibited to conduct business transactions with

Perusahaan telah memiliki Kode Etik sebagai landasan budaya Perusahaan yang dipahami oleh semua karyawan.

The Company’s Code of Conduct underpins the corporate culture, and understood by all employees.

diizinkan untuk melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan yang memiliki kepentingan dengan karyawan, baik karyawan sebagai pemilik langsung atau pemilik tidak langsung, atau suami/istri atau keluarga inti dari karyawan yang bersangkutan adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Jika ada benturan kepentingan atau potensi benturan kepentingan, karyawan harus memberitahu Presiden Direktur atau salah satu anggota Direksi tentang situasi yang memiliki atau dapat menimbulkan benturan kepentingan. Presiden Direktur dan anggota Direktur memastikan masalah akan diperiksa dengan benar.

3. Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Petrosea dan seluruh karyawannya harus tunduk

kepada hukum Indonesia. Semua karyawan juga diminta untuk memahami ranah hukum di tempat menjalankan pekerjaannya. Bila diperlukan dapat meminta saran dari tenaga profesional, yang diupayakan melalui penasehat hukum Perusahaan. Bila saran dari pihak luar memang diperlukan, maka hal itu harus dikoordinir melalui penasehat hukum Perusahaan.

Berikut ini adalah aspek-aspek hukum yang lazim ditemui di Indonesia dalam menjalankan kegiatan:

4. Kepatuhan Terhadap Kebijakan & Prosedur Petrosea

Semua karyawan Petrosea harus memahami dan mematuhi seluruh kebijakan dan prosedur Petrosea. Ini mencakup Panduan Berperilaku, Kode Etik, Delegation of Authority, dan Prinsip & Kebijakan tentang pembuatan kontrak.

entities that have interest with the employee, both as direct and indirect owner, or any employee spouses or core family that constitutes as the owner of the business. When there is conflict of interest or its possibility, employee’s must inform the President Director or one of members of the Board of Directors regarding the situation. The President Director and members of the Board of Directors will assure the affair will be closely investigated.

Petrosea and all its employees must comply with Indonesian laws. All employees are required to understand legal matters in their workplace. Employees can seek professional advice when necessary through Company’s legal advisor. When advice is required from external parties, it must be coordinated through the legal advisor.

This following are the legal aspects that regulary apply in Indonesia:

4. Compliance to Petrosea Policies & Procedure

All Petrosea employees must understand and comply with Petrosea policies and procedures. This includes Behaviour Guideline, Code of Conduct, Delegation of Authority as well as the principle and policy of contract issuance.

Page 115: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

227226 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

5. Kesehatan & Keselamatan Kerja Petrosea memberikan perhatian yang setara

antara kesehatan dan keselamatan untuk seluruh aktivitas dan mendorong suatu budaya di mana semua karyawan bersedia untuk berhenti atau menunda pekerjaan bila pengendalian manajemen risiko tidak berjalan sebagaimana mestinya.

6. Lingkungan Petrosea percaya bahwa keunggulan dalam

memelihara lingkungan merupakan hal penting bagi keberhasilan bisnis dan sejalan dengan menyeimbangkan kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk kemajuan yang berkesinambungan. Semua karyawan wajib memastikan bahwa semua kegiatan akan dilakukan dengan pertimbangan upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat di tempat kita bekerja.

7. Diskriminasi & Perilaku Yang Bertentangan Dengan Undang-Undang

Diskriminasi, pelecehan dan perilaku merendahkan yang bertentangan dengan undang-undang dalam bentuk apapun terhadap orang atau kelompok manapun dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir.

Perekrutan dan pemberian kesempatan kerja kepada seluruh staf dan upah karyawan akan dilakukan sesuai dengan prosedur Petrosea. Nepotisme atau pengaruh yang tidak adil dalam bentuk apapun dalam proses perekrutan akan dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir.

9. Peluang Kerja Sama Petrosea menghargai peluang yang sama di

tempat kerja. Setiap karyawan akan diperlakukan dengan penuh perhatian, rasa hormat, integritas dan kepercayaan. Petrosea secara aktif mendukung Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk perkembangan tenaga kerja nasional, daerah dan lokal. Semua karyawan asing wajib bekerja keras untuk memajukan dan melatih tenaga nasional.

5. Occupational Health & Safety Petrosea provides equal attention towards all

health and safety activities and promotes the culture that drive employees to cease or delay work should the risk management control not be applied properly.

6. Environment The Company believes that excellence in

maintaining the environment is an important advantage for business achievement, and aligns with balancing economic, social and environmental requirements for sustainable growth. All employees must ensure that all activities are implemented with consideration of initiatives to reduce impact to environment and community in our workplace.

Discrimination, harassment, and demeaning conduct against the law in any kind or form towards individuals or groups will be treated as an intolerable conduct.

Recruitment and work opportunity for all employees, as well as salary will be managed under Petrosea’s procedures. Nepotism and unfair influence in any kind or form In the recruitment process will be treated as an intolerable conduct.

9. Cooperation Opportunity Petrosea values equal opportunity at the

workplace. Every employee will be treated with respect, integrity and trust. Petrosea actively promotes Indonesia’s Government policy to develop local, regional and national labour. All expatriate employees must work steadfastly to enhance and improve the local workforce.

10. Adat Istiadat & Tradisi Petrosea secara aktif mendukung pelestarian

kebudayaan, tradisi dan adat-istiadat Indonesia. Semua karyawan harus menghormati tradisi dan adat-istiadat di lingkungan tempat mereka bekerja. Petrosea juga menerapkan aturan berpakaian yang menganjurkan karyawan untuk mengenakan Batik tradisional setiap hari Jumat.

11. Stimulus Keuangan Dari sudut pandang Perusahaan, penawaran,

permintaan pembayaran atau penerimaan suap, imbalan, komisi secara diam-diam atau pembayaran yang serupa dengan itu dalam bentuk apapun dianggap sebagai praktek yang tidak dapat ditolerir.

12. Disiplin Keuangan Semua karyawan diharapkan mengurus urusan

keuangan Perusahaan dengan perhatian dan waspada. Permintaan uang muka dalam hal apapun dihindari apabila mungkin. Tidak ada karyawan yang menerima uang atau sejenisnya atas nama Perusahaan kecuali harus disertai pemberian wewenang untuk penerimaan uang tersebut. Semua pembayaran atau pengembalian uang kepada kasir Perusahaan dengan tanda bukti atau kuitansi. Dalam hal penjualan aset atau pengembalian uang / pembayaran dari Vendor atau hal-hal serupa, setiap tindakan tersebut harus langsung ditujukan ke rekening bank Perusahaan.

13. Penipuan Penipuan dalam bentuk apapun dianggap sebagai

perilaku yang tidak dapat ditolerir dan bisa dikenai tindakan pendisiplinan.

14. Hadiah & Jamuan Hadiah tidak boleh diberikan, diminta, atau

diterima oleh seluruh karyawan. Pemberian tiket perjalanan, akomodasi, bingkisan dan jamuan, termasuk makan mewah akan dianggap sebagai hadiah dan oleh karena itu diatur oleh peraturan. Apabila pemberian hadiah dianggap perlu, pemberian hadiah tersebut harus mendapatkan izin tertulis dari Presiden Direktur atau anggota Direksi lain. Bila penerimaan hadiah dianggap

10. Custom & Tradition Petrosea actively promotes preservation of

Indonesia’s cultures, traditions and customs. All employees must respect the traditions and local customs in their working environment. Petrosea also promotes nationalism by encouraging the employees to wear Batik every Friday.

11. Financial Stimulation From the Company’s point of view, the offers,

requests of payment, bribes, fees, hidden commissions or any similar acts in any form will be treated as an intolerable conduct.

12. Financial Disciplinary Every employee is expected to manage the

Company financial affairs with full attention and alertness. Requests of down payment shall be avoided if possible. None of the employees are allowed to receive cash or similar to cash in the name of the Company, unless equipped with authorization to receive such funds. All payments or refunds shall be managed by the Company and provided with receipt. In term of sales on assets or refunds from vendor or similar acts, every transaction must be directed to the Company’s bank accounts.

13. Fraud Fraud in any form will be treated as an intolerable

conduct and will be treated with the dicipline.

14. Gifts & Invitations Gifts are prohibited, cannot be requested

or received by any employee. Trip fares, accomodation, presents and dines invitation, including fancy dining will be accepted as gift, and therefore is regulated. When gift giving is necessary, it will require written approval from the President Director or other members of the Board of Directors. When gift acceptance is considered necessary, it shall be received

Page 116: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

229228 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

perlu, maka hal itu harus diterima atas nama Perusahaan dan diserahkan kepada Manajer Human Capital dan Manajer Organization Development yang akan memasukkannya ke dalam daftar bingkisan Perusahaan dan akan menjadi kebijaksanaan Direksi.

15. Alkohol & Narkoba Perusahaan melarang siapapun memasuki

lingkungan kerja Petrosea bila ia sedang berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba. Penggunaan, kepemilikan atau pemakaian narkoba dilarang keras dan mempunyai sanksi tinggi. Petrosea juga telah menerapkan kebijakan dilarang merokok di seluruh lingkungan kerja Petrosea, kecuali tempat merokok yang telah disediakan.

16. Pekerjaan Di Luar Perusahaan Pekerjaan di luar Perusahaan sebaiknya tidak

dilakukan bila komitmennya mempengaruhi pelaksanaan kontrak kerja dengan Petrosea. Pekerjaan di luar Perusahaan tidak boleh dilakukan bila hal itu:

benturan kepentingan.

yang diperoleh melalui hubungan kerja Anda dengan Petrosea.

daya Perusahaan.

Catatan untuk seluruh karyawan asing dan tanggungan mereka dilarang bekerja untuk pihak luar Perusahaan karena adanya pembatasan dari izin kerja.

17. Perdagangan Saham & Insider Tradings Semua karyawan Petrosea didorong untuk ikut

memiliki saham-saham Perusahaan dengan mengikuti peraturan yang berlaku. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan hukum negara melarang siapapun memperdagangkan saham atau efek lain milik Perusahaan jika orang itu memiliki informasi yang secara umum tidak tersedia bagi kalangan investasi dan jika secara umum tersedia akan mempengaruhi pasar.

under the Company name and delivered to the HC Manager and Organization Development Manager, which will be included into the Company’s gift list and managed under the policy of the Board of Directors.

15. Alcohol & Drugs The Company prohibits any individual to enter

Petrosea’s workplace under the influence of alcohol or drugs. Usage, ownership of drugs is highly prohibited and carries strong punishment. Petrosea also has applied a no smoking policy at all work place location, except at designated smoking areas.

16. Work Outside The Company Any job outside of the Company shall be

avoided when its commitment will influence the employement in Petrosea. Outside work is not allowed when:

from employment in Petrosea.

resources.

Note for all expatriates and their dependants are not allowed to work outside of the Company due to work permit limitations.

17. Share Tradings & Insider Tradings All Petrosea employees are encouraged to own

the company shares by following the applicable regulations. The regulations of Financial Service Authority (OJK) and State Law prohibited anyone to trade any shares or other securitires trading based on insider information that is unavailable to the public and the information will possibly influence the market.

18. Penyandangan Dana Wewenang untuk menyetujui pengaturan

penyandangan dana ada pada Presiden Direktur melalui Delegation of Authority. Setiap usulan menyangkut pengaturan penyandangan dana harus disetujui sesuai dengan Delegation of Authority Petrosea. Permohonan penyandang dana dari mitra bisnis Petrosea tidak dianjurkan, dan hal lain mengenai penyandangan dana harus dengan izin dari Presiden Direktur.

19. Pemakaian Sumber Daya Perusahaan Pemakaian sumber daya Perusahaan secara tidak

resmi (dana, properti, persediaan, atau peralatan) untuk kepentingan pribadi tidak diijinkan atau dapat dianggap sebagai pencurian. Semua karyawan harus menghindari mengambil uang muka dan harus segera membayar kembali apabila melakukan pengambilan uang muka tersebut.

20. Korupsi Ketentuan-ketentuan berikut ini akan dimasukkan

ke dalam semua sub-kontrak dengan semua vendor:

memadai berdasarkan sub-kontraktor, konsultan, vendor dan pemasok berjanji untuk:a. Tidak ikut serta dalam praktek-praktek

korupsi apa pun yang berkaitan dengan proyek.

b. Memastikan bahwa para pejabat dan karyawan tidak ikut serta dalam praktek korupsi

c. Mengambil langkah-langkah yang masuk akal untuk memastikan bahwa subkontraktor, pemasok dan konsultan tidak ikut serta dalam praktek korupsi.

yang terkait dengan anti korupsi yang disebutkan di dalam kontrak utama akan disampaikan kepada sub-kontraktor, konsultan, vendor dan pemasok.

mengatur tentang pemutusan kontrak atau ganti rugi lain jika terjadi tindakan korupsi yang dilakukan oleh pihak lain yang menandatangani kontrak.

21. Pelaporan Tentang Perilaku Yang Tidak Etis Petrosea mendukung dilakukannya pelaporan

hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian

18. Funding The authority to approve fund disbursement

is held by the President Director through the Delegation of Authority. Every proposal regarding funding must obtain approval from the Delegation of Authority. The request of funds from Petrosea’s partners is not recommended, and other matters pertaining to the fund allocation must obtain the President Director’s approval.

19. Use of Company Resources Unofficial use of Company resources (funds,

property, inventory or equipment) for personal interests is prohibited and will be treated as theft. All employees must avoid receiveing down payments and must immediately return it.

20. Corruption The following stipulation shall be included in

every sub-contract with all vendors:

guarantee shall require sub-contractors, consultants, vendors and suppliers to agree upon:a. Not to participate in any corruption

practices related to the project.

b. To assure none of its management and employees are involved in corruptions.

c. To take precaution actions to ensure subcontractors, suppliers, and consultants are not involved in corruption practices.

related to anti corruption mentioned in the main contract will be informed to subcontractors, consultants, vendors, and suppliers.

termination or compensation when the signing party conducts a corrupt act.

21. Unethical Conduct Reporting Petrosea promotes the reporting of any conducts

that may cause financial or non-financial loss to

Page 117: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

231230 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

finansial atau non-finansial pada Petrosea atau menyebabkan tercorengnya nama baik Petrosea. Semua karyawan diminta untuk segera melaporkan situasi yang berhubungan dengan pelanggaran akan isi dari Panduan Berperilaku ini. Dalam situasi normal, pelanggaran terhadap Panduan Berperilaku sebaiknya dilaporkan kepada atasan atau manajer langsung atau kepada Presiden Direktur atau kepada anggota Direksi.

22. Urusan Pribadi Petrosea bertekad untuk melindungi privasi para

pegawainya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Penyebarluasan Kode EtikPerusahaan melakukan sosialisasi kode etik melalui intranet Perusahaan dan media lainnya. Kode etik terutama disosialisasikan kepada seluruh Karyawan baru saat kegiatan induction yang diadakan pada minggu pertama karyawan baru mulai bekerja. Kode etik dibagikan kepada seluruh Karyawan baru untuk dibaca dan dipahami. Kemudian karyawan diminta untuk menandatangani pernyataan bahwa karyawan memahaminya. Kode etik dapat diakses juga melalui intranet (Petrosea-Net).

Perusahaan juga melakukan sosialisasi Peraturan Perusahaan (PP) pada saat perubahan PP atau berlakunya PP periode baru. Bagi Karyawan baru, sosialisasi PP juga diberikan pada kegiatan induction. Seluruh Karyawan mendapatkan buku Peraturan Perusahaan untuk dibaca dan dipahami. Karyawan diminta untuk menandatangani bukti penerimaan buku Peraturan Perusahaan. Saat ini yang berlaku adalah PP Periode 2014-2016. Peraturan Perusahaan juga dapat diakses melalui intranet (Petrosea-Net).

Penegakan Kode Etik Seluruh karyawan Petrosea wajib mematuhi Kode Etik. Pelanggaran terhadap Kode Etik, etika bisnis yang berlaku atau undang undang, akan dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir dan akan dikenai tindakan pendisiplinan. Hal ini juga bisa mengakibatkan pemberian hukuman, peringatan resmi, penurunan jabatan atau pemutusan hubungan kerja.

Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa standar ini dilaksanakan di seluruh kegiatan operasional Petrosea. Standar ini dikaji ulang setiap tiga tahun.

Petrosea, or any harm to the Company’s name. All employees are requested to immediately report any situation related to violation of the Code of Conduct. In normal situations, the violation against the code of conduct must be reported to the direct supervisor or manager or to the President Director or member of the Board of Directors.

22. PrivacyPetrosea is committed to protecting the privacy of its employees in accordance with relevant legislations.

Dissemination of the Code of ConductThe Company conducts socialization of the Code of Conduct through the Company’s intranet and other media. The Code of Conduct is mainly socialized to new recruits along in the induction program held during the first week of new employment. New employees must read and understand the essence of the Code of Conduct, then to sign a statement that indicates the employees’ comprehension. The Code of conduct can also be accessed through the intranet (Petreosea-Net).

The Company also has socialized the Company Regulations for every change in the regulations or re-establishment of new regulations. To the new employee, the regulations are also disseminated within the induction program. All employees received the regulation manual for them to read and understand. The employee is also required to sign a receipt of regulation manual. Currently the Company applies the regulation for the period of 2014-2016. The Company’s regulation is also availabe through the intranet (Petrosea-Net).

Enforcement of Code of Conduct All Petrosea employees shall comply with the code of conduct. Any violation to code of conduct, business conduct or any regulation will be treated as intolerable conduct and will receive disciplinary action. The violation also may cause penalty, official warning, demotion and or termination of employment

The Board of Directors is responsible to ensure this standard is applied in the entire Petrosea operations. The standard is reviewed every three years.

BUDAYA PERUSAHAANCorporate Culture

Perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan dan mensosialisasikan budaya Perusahaan yang sesuai dengan karakter bisnis yang dikembangkan. Sebagai Perusahaan yang bergerak dalam bisnis pertambangan dan konstruksi, Perusahan merasa perlu untuk memastikan semua karyawannya telah menjalankan prinsip-prinsip utama yang membentuk budaya Perusahaan.

The Company has taken efforts to develop and socialize its Company culture according to the character of its businesses. As a Company involved in the mining & construction business, we find it necessary to insure that all employees consistently follow and implement its key principles that form the Company’s culture.

Prinsip-prinsip utama dari One Petrosea adalah: The key principles of One Petrosea are:

Kami bertanggung jawab atas perilaku pribadi kami.We accept responsibility for our own actions.

Kami bertanggung jawab atas perilaku orang yang kami

bawahi dan hasil yang dicapai.We are accountable for the actions of the people we manage and the results we achieve.

Kami mengembangkan pengetahuan kami melalui

pendidikan, pelatihan & pengalaman.We expand our knowledge through education, training and experience.

Kami memiliki pendekatan yang sama dalam menjalankan

usaha dalam Grup.We have a unified approach to conducting our business that is seamless throughout the Group.

Tanggung Jawab PribadiPersonal Responsibility

AkuntabilitasAccountability

Manajemen RisikoRisk Management

Budaya BelajarLearning Culture

Satu Pendekatan KonsistenOne Consistent Approach

Kami mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengelola

hasil akhirnya.We identify the hazards, assess the risk, and manage the outcomes.

Page 118: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

233232 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMENEmployees and/or Management Shares Option Programs

Hingga Laporan Tahunan ini disusun, Perusahaan belum memiliki program opsi kepemilikan saham oleh manajemen dan/atau karyawan.

By the time this Annual Report is publish, the Company does not have a management and/or employee stock option program.

SISTEM PELAPORAN PELANGGARANWhistleblowing System

Perusahaan memiliki panduan berperilaku yang mendukung dilakukannya pelaporan hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian finansial atau non-finansial pada Perusahaan atau menyebabkan tercorengnya nama baik Perusahaan. Semua karyawan diminta untuk segera melaporkan situasi yang berhubungan dengan pelanggaran, termasuk pelanggaran terhadap panduan berperilaku, hukum, kebijakan & prosedur Perusahaan.

The Company has in place the behaviour guidelines to support the reporting on matters that may cause financial and non-financial losses to the Company, or may tarnish the Company’s name and image. All employees are also required to report any situation related to violations, including violations towards the behavior guidelines, laws and regulations, policies & procedures.

Cara Penyampaian Laporan Pelanggaran

Pelanggaran dapat segera dilaporkan kepada atasan langsung atau kepada unit Audit Internal.

Perlindungan Bagi Pelapor

Dalam menjalankan fungsi pengaduan atas tindakan pelanggaran Kode Etik di lingkungan kerja, Perusahaan menetapkan prosedur perlindungan terhadap pelapor dengan cara menjamin kerahasiaan identitas pelapor terkait potensi ancaman yang dapat timbul terhadap pelapor. Komitmen Perlindungan tersebut dilakukan oleh Perusahaan selain sebagai upaya dalam mendukung kepatuhan seluruh elemen terhadap regulasi yang berlaku yang dapat menciptakan keteraturan usaha, juga dapat meningkatkan partisipasi pengawasan dari seluruh karyawan.

Penanganan Pengaduan

Unit Audit Internal akan melakukan peninjauan atas kecukupan data dan informasi yang dilaporkan. Data dan informasi yang memadai akan ditindaklanjuti dengan proses investigasi. Pegawai yang melaporkan informasi pelanggaran akan mendapatkan perlindungan atas kerahasiaan identitas pelapor serta perlindungan dari ancaman.

Violations may be reported to immediate supervisor or to the Internal Audit unit.

In performing whistleblowing function on the Code of Conduct violation at working environment, the Company protects whistleblowers by ensuring the confidentiality of a whistleblower’s identity against any potential threat. The Company’s commitment on the effort, in addition to supporting compliance of all elements with the prevailing regulations and in turn creates orderly business, shall improve all employees’ participation in monitoring activity.

Reports Handling

Internal Audit unit will review the sufficiency of data and information, to be followed by an investigation process. Th employees who report the act of violations will receive protection and discretion of identity, and protection from any possible threat.

Page 119: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

235234 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Pihak yang Mengelola Pengaduan

Mekanisme penanganan pengaduan atas pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perusahaan dimulai dengan melakukan proses investigasi atas laporan yang masuk oleh unit Audit Internal. Langkah-langkah investigasi dimulai dengan melakukan pemanggilan terhadap pihak terlapor terkait pelanggaran-pelanggaran yang diadukan, serta menggali informasi lebih dalam atas latar belakang terjadinya pelanggaran.

Hasil investigasi dan rekomendasi terkait dituangkan dalam sebuah laporan audit tertulis dan akan dilaporkan kepada Direksi dan pihak terkait lainnya.

Hasil dari Penanganan Pengaduan

Selama tahun 2016, Perusahaan tidak menerima laporan yang kemudian ditangani oleh Audit Internal.

Reports Handler

The mechanism of whistleblowing management in the Company’s environment is conducted by performing investigation on any incoming reports by the Internal Audit unit. The investigation steps begin by first calling the reported individual regarding the violation, as well as collecting further information on the background of violation.

The investigation results and related recommendations may be comprised in audit report and submitted to the Board of Directors and other related parties.

Whistleblowing Results

During 2016, the Company had received no reports, which have been handled by the Internal Audit .

Page 120: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

237236 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance Guidelines

Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka Good Corporate Governance Guidelines for Public Companies

Penerapan di PT Petrosea Tbk / The implementation in PT Petrosea Tbk

1.1 Perusahaan terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi dan kepentingan pemegang saham.

Public company has technical procedures for opened or closed voting that promote independency and shareholders’ interest.

1.2 Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris perusahaan terbuka hadir dalam RUPS tahunan.

All members of the Board of Directors and the Board of Commissioners are present at Annual GMS.

1.3 Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs resmi perusahaan terbuka paling sedikit selama satu tahun.

Summary of GMS minutes is available on the public company’s website by no less than one year.

2.1 Perusahaan terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor.

Public company has a communication policy with shareholders or investors.

2.2 Perusahaan terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi perusahaan terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam situs resmi Perusahaan.

Public company discloses its communication policy with shareholders or investors in the Company’s official website.

maupun secara tertutup diatur di dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

mekanisme pengambilan suara merupakan bagian dari tata tertib rapat yang diinformasikan kepada para pemegang saham di awal rapat.

regulated under the Company’s Articles of Association.

to the shareholders at the beginning of the General Meeting of Shareholders.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini,hampir semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris menghadiri RUPS Tahunan 2015 dan 2016The Company has complied with this recommendation almost all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners were present at the Annual GMS year 2015 and 2016.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini.The Company has complied with this recommendation.

Perusahaan akan menyusun suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham dan investor sebagaimana direkomendasikan.The Company will prepare a communication policy with shareholders or investors as recommended.

Perusahaan akan menyusun suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham dan investor sebagaimana direkomendasikan.The Company will prepare a communication policy with shareholders or investors as recommended.

A. HUBUNGAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN PEMEGANG SAHAM DALAM MENJAMIN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM /

RELATIONSHIP OF THE PUBLIC COMPANY WITH THE SHAREHOLDERS IN ENSURING THE SHAREHOLDERS’ RIGHTS

Prinsip 1 / Principle 1Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Improving the Value of General Meeting of Shareholders (GMS)

Prinsip 2 / Principle 2Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau InvestorImproving Communication Quality of Public Company with Shareholders or Investors

3.1 Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi perusahaan terbuka.

Determination of number of the Board of Commissioners members shall consider the condition of the public company.

3.2 Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

Determination of composition of the Board of Commissioners members considers the variety of expertise, knowledge and experiences required.

4.1 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners has self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners.

4.2 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui laporan tahunan perusahaan terbuka.

Self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners is disclosed in annual report of public company.

4.3 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

The Board of Commissioners has a policy with respect to the resignation of the Board of Commissioners members if such member involved in financial crime.

4.4 Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi & remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses nominasi anggota direksi.

The Board of Commissioners or Committee that conducts nomination & remuneration function shall arrange succession policy in nomination process of the Board of Directors members.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Anggaran Dasar Perusahaan.The Company has complied with this recommendation in accordance with the provision regulated in the Company’s Articles of Association .

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengacu kepada peraturan yang terkait. The Company has complied with this recommendation by referring to the relevant regulations.

Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris diserahkan ke Komite Human Capital Perusahaan dan dievaluasi oleh pemegang saham melalui RUPS.Self assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners is handed over to the Human Capital Committee of the Company and evaluated by the shareholders through GMS.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini.The Company has complied with this recommendation.

Perusahaan belum memenuhi rekomendasi ini.The Company has not complied with this recommendation.

Kebijakan suksesi dan nominasi anggota Direksi saat ini sedang dalam proses penyusunan dan persetujuan.Policy of succession and nomination of member of the Board of Directors is currently in preparation and approval process.

B. FUNGSI & PERAN DEWAN KOMISARIS

FUNCTION & ROLE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Prinsip 3 / Principle 3Memperkuat Keanggotaan & Komposisi Dewan KomisarisStrengthening the Membership & Composition of the Board of Commissioners

Prinsip 4 / Principle 4Memperkuat Keanggotaan & Komposisi Dewan KomisarisStrengthening the Membership & Composition of the Board of Commissioners

Page 121: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

239238 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

5.1 Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi perusahaan terbuka serta efektivitas dalam pengambilan keputusan.

Determination of number of the Board of Directors members considers the condition of the public company and the effectiveness of decision-making.

5.2 Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

Determination of composition of the Board of Directors members considers the variety of expertise, knowledge and experience required.

5.3 Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.

Member of the Board of Directors who is liable for accounting or finance has accounting expertise and/or knowledge.

6.1 Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi.

The BOD has self-assessment policy to assess performance of BOD.

6.2 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan perusahaan terbuka.

Self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors is disclosed in the annual report of the public company.

6.3 Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

The Board of Directors has a policy related to resignation of the Board of Directors members if involved in financial crime.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Anggaran Dasar Perusahaan. The Company has complied with this recommendation in accordance with the provision regulated in the Company’s Articles of Association.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengacu kepada peraturan yang terkait. The Company has complied with this recommendation by referring to the relevant regulations.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini.The Company has complied with this recommendation.

Mekanisme penilaian sendiri Direksi dilakukan melalui metode perbandingan antara target dan pencapaian Perusahaan secara aktual, sesuai dengan bidang tanggung jawab masing-masing anggota Direksi.Mechanism for self assessment of the Board of Directors is conducted by comparing the targets against the actual achievements of the Company, in accordance with area of responsibility for each member of the Board of Directors.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini.The Company has complied with this recommendation.

Perusahaan belum memenuhi rekomendasi ini.The Company has not complied with this recommendation.

C. FUNGSI & PERAN DIREKSI

FUNCTION & ROLE OF THE BOARD OF DIRECTORS

Prinsip 5 / Principle 5Memperkuat Keanggotaan & Komposisi DireksiStrengthening the Membership & Composition of the Board of Directors

Prinsip 6 / Principle 6Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab DireksiImproving the Quality of Job & Responsibility Performance of Board of Directors

7.1 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.

Public company has a policy to prevent insider trading.

7.2 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan anti-korupsi dan anti-fraud.

Public company has anti-corruption and anti-fraud policy.

7.3 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.

Public company has policies concerning selection and capability improvement of supplies and vendors.

7.4 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.

Public company has a policy concerning the fulfillment of creditor’s right.

7.5 Perusahaan terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing. Public company has a policy of whistleblowing system.

7.6 Perusahaan memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.

Public company has long-term incentive policy for the Board of Directors and employees.

8.1 Perusahaan terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain situs resmi sebagai media keterbukaan informasi.

Public company takes benefit from the application of a broader information technology other than website as an information disclosure media.

8.2 Laporan tahunan perusahaan terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham perusahaan terbuka paling sedikit 5%, selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham perusahaan terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.

Annual report of public company discloses beneficial owner in share ownership of public company of at least 5%, other than disclosure of beneficial owner in share ownership of public company through major and controlling shareholders.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini yang tercantum dalam Kode Etik Perusahaan.The Company has complied with this recommendation in the Company’s Code of Ethics.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini yang tercantum dalam Kode Etik Perusahaan.The Company has complied with this recommendation in the Company’s Code of Ethics.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini.The Company has complied with this recommendation.

Hak-hak kreditur diatur di dalam perjanjian antara Perusahaan dengan kreditur terkait.Creditor’s rights is stipulated under the agreement between the Company and the respective creditor.

Perusahaan telah memiliki sistem whistle blowing sebagaimana telah diungkapkan di dalam laporan tahunan Perusahaan. The Company has established a whistle blowing policy as disclosed in the Company’s annual report.

Perusahaan tidak memiliki suatu kebijakan insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan berupa pinjaman pembelian rumah tanpa bunga.The Company doesnot have this requirement by having the policy on housing loan facility without interest for the Board of Directors and employees.

Perusahaan belum memenuhi rekomendasi ini karena saat ini Perusahaan merasa keterbukaan informasi melalui situs resmi Perusahaan sudah mencukupi.The Company has not complied yet with this recommendation because the Company consider that disclosure of information through the company’s official website is sofficient enough.

Perusahaan telah memenuhi rekomendasi ini dengan mengungkapkan struktur pemegang saham utama dan pengendali di dalam laporan tahunan.The Company has complied with this recommendation by disclosing the structure of majority and controlling shareholders in the annual report.

D. PARTISIPASI PEMANGKU KEPENTINGAN

STAKEHOLDERS PARTICIPATION

Prinsip 7 / Principle 7Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku KepentinganImproving Good Corporate Governance Aspect through Participation of Stakeholders

E. KETERBUKAAN INFORMASI

DISCLOSURE OF INFORMATION

Prinsip 8 / Principle 8Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan InformasiImproving the Implementation of Information Disclosure

Page 122: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

241240 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Perusahaan di Bidang Lingkungan / Corporate Environmental Responsibility

Tanggung Jawab Perusahaan di Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan & Keselamatan Kerja / Corporate Occupational Health & Safety Responsibility

242

244

247

256

263

Tanggung Jawab Perusahaan di Bidang Pengembangan Sosial & Kemasyarakatan /Corporate Social & Community Development Responsibility

Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Konsumen / Corporate Responsibility Towards Customers

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Page 123: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

243242 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Bergerak di bidang jasa konstruksi untuk pertambangan, minyak & gas bumi dan infrastruktur, kegiatan usaha Petrosea memberikan dampak lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat sekitar. Menyadari hal ini, Perusahaan berkomitmen untuk menyelaraskan kinerja usaha dengan pemberian manfaat untuk masyarakat dan lingkungan sebagai bagian dari pemangku kepentingan Petrosea.

Komitmen ini dilaksanakan melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang mengedepankan perhatian pada aspek sosial kemasyarakatan, keberlanjutan lingkungan dan perlindungan karyawan dan konsumen. Perusahaan percaya bahwa komitmen ini adalah kunci menjalin hubungan yang baik dengan semua pemangku kepentingan. Hal ini, pada akhirnya turut menunjang kelanjutan usaha Perusahaan. CSR juga sejalan dengan konsep triple bottomline yang merangkum pencapaian kinerja dalam tiga lini, yaitu capaian bisnis, capaian kemasyaratakan, dan capaian lingkungan. Di tengah masa yang diwarnai berbagai peristiwa sosial dan lingkungan, Perusahaan dengan bangga dapat memberikan upaya lebih untuk menjaga keseimbangan bumi.

Fokus Petrosea pada tahun 2016 pada bidang pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan tanggap darurat bencana. Petrosea juga melaksanakan berbagai program yang bersinergi dengan grup usaha juga untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, terutama untuk kelompok sasaran yang berada paling dekat dengan wilayah usaha Petrosea.

Engaged in construction services for the mining, oil & gas and infrastructure sector, the Company’s business activities have environmental and social impacts. Aware of how its business affects others, the Company is committed to align its business performance with social and environmental benefits for Petrosea’s stakeholders.

To realize this commitment, the Company implements Corporate Social Responsibility (CSR) programs that emphasize social-community aspects, environmental sustainability and employee and consumer protection. The Company believes that this commitment is key to building a close relationship with all stakeholders, which will in turn support the Company’s continuity. CSR is also in line with the triple bottomline concept that outlines three areas of a company’s performance, namely business, social, and environmental performance. In an era where social and environmental incidents take place frequently around the world, the Company is proud to be able to contribute to maintain the earth’s sustainability.

In 2016 Petrosea focused on education, health, entrepreneurship and emergency response. Petrosea also conducted programs with its business units to improve the communities’ welfare and self-resilience, especially those living nearby Petrosea’s operational areas.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Perusahaan berkomitmen untuk menyelaraskan kinerja usaha dengan pemberian manfaat untuk masyarakat dan lingkungan sebagai bagian dari pemangku kepentingan Petrosea.

The Company is committed to align its business performance with social and environmental benefits for Petrosea’s stakeholders

Kebijakan

Di Petrosea, tanggung jawab sosial perusahaan diterapkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

Program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dipantau di setiap tahapan yang sudah dirancang untuk memastikan efektivitas dan efisiensinya sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, lingkungan, dan karyawan.

Prinsip kemitraan, asas saling menghormati, dan nilai kemanusiaan adalah landasan implementasi program kemasyarakatan Perusahaan. Petrosea menyelaraskan kegiatannya dengan perencanaan pemerintah dan bermitra dengan berbagai pihak agar manfat CSR dapat menyentuh sebanyak mungkin penerima.

Mengantisipasi dan meminimalisasi potensi konflik, Perusahaan berupaya hidup berdampingan secara harmonis dengan masyarakat sekitar dan menjadi anggota masyarakat yang baik (good corporate citizen).

Perusahaan membangun keterlibatan aktif karyawan dalam upaya pengembangan masyarakat setempat. Karyawan pun memiliki kewajiban menjaga hubungan harmonis dengan pemangku kepentingan.

Petrosea secara aktif mendukung berbagai organisasi dan kegiatan masyarakat di Indonesia dalam rangka peningkatan taraf hidup, lingkungan dan masyarakat di mana perusahaan beroperasi, dengan memberikan prioritas pada pendidikan, lingkungan, kesehatan dan keselamatan. Pelatihan, lokakarya dan seminar akan terus digiatkan sehingga Petrosea bisa menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial.

Policy

At Petrosea, corporate social responsibility is implemented based on the following principles:

All phases of community empowerment and development programs are monitored to ensure that all community programs reach the right target and contribute the greatest benefit to the community, environment, and employees.

All community empowerment programs are designed and implemented based on the principles of partnership, mutual respect, and humanities. Petrosea endeavors to align its programs with government’s programs and work with different parties to implement CSR programs and reach as many benificiares as possible.

To anticipate and minimize conflict potential, the Company seeks to co-exist with surrounding communities and act as a good corporate citizen.

The Company builds active involvement of employees in development programs for local communities. Employees are also responsible to maintain harmonious relationship with all stakeholders.

Petrosea actively supports various community organizations and activities in Indonesia to advance the quality of life, environment, and communities where Company operates. To that end, the Company focuses on education, environment, health, and safety. Training, workshops, and seminars will be continued to drive Petrosea to be the leading company in social responsibility implementation.

Page 124: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

245244 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Kegiatan usaha Petrosea secara umum selalu berkaitan dengan pengolahan dan pengusahaan sumber daya alam. Petrosea menyadari bahwa dampak lingkungan adalah risiko inheren yang harus diantisipasi, terutama mengingat banyak kegiatan usaha berlangsung di alam terbuka. Sebab itulah, Petrosea melaksanakan upaya terpadu untuk memastikan bahwa kegiatan usahanya berjalan tetap dalam koridor berkelanjutan.

Pemanfaatan sumber daya alam tetap dapat dilaksanakan dengan cara-cara lestari. Selain itu, untuk mengembalikan manfaat lingkungan yang telah didapatkan Petrosea selama ini, Perusahaan memiliki kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.

Kebijakan Tanggung Jawab Lingkungan

Perusahaan memiliki kebijakan untuk menjalankan usaha secara etis. Lingkungan tidak hanya dimanfaatkan sebagai sarana pencapaian kinerja usaha, tetapi juga harus dipelihara dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Daya dukung, jasa, dan mutu lingkungan adalah hal-hal yang penting bagi keberlangsungan kehidupan. Perusahaan berkomitmen menjaga aspek ini dan berupaya menumbuhkan kesadaran serupa di kalangan karyawan dan mitra kerja.

Dalam hal peraturan perundang-undangan, Perusahaan mengacu pada peraturan berikut:

Perseroan Terbatas jo. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan Perseroan Terbatas.

Minyak & Gas Bumi

Pertambangan Mineral & Batubara jo. PP No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral & Batubara

Petrosea’s business activities in general are related with natural resources exploration and exploitation. The Company realizes that environmental impact is an inherent risk, especially considering that most its business activities take place in open sites. Therefore, Petrosea implements integrated efforts to ensure that its operations stay within sustainability corridor.

Use of natural resources can employ sustainable practices. In addition, to return environmental benefits that Petrosea has been receiving, the Company has developed policies on environmental utilization, arrangement, development, maintenance, restoration, evaluation and control.

Policy for Environment Responsibility

The Company is commited to ethical business operations. Environment is not only utilized to support business target achievements; it must also be preserved and conserved for future generation. Carrying capacity, environmental services, and environmenta quality are important to sustain humanity. The Company is committed to safeguard these aspects and to foster the same awareness among employees and business partners.

Dalam hal peraturan perundang-undangan, Perusahaan mengacu pada peraturan berikut:

j.o. Government Regulation Law No. 47 of 2012 on Corporate Social & Environmental Responsibility and Limited Liability Company.

Government Regulation No. 23 of 2010 on Mineral & Coal Mining Business Activity Implementation

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAANDI BIDANG LINGKUNGAN Corporate Environmental Responsibility

Ringkasan Program

Program dan kegiatan di bidang lingkungan yang dilakukan pada 2016 meliputi:

paperless) untuk mengurangi penggunaan kertas. Untuk menunjang program ini, Perusahaan sudah mengembangkan sistem integrasi business to business (B2B) dengan beberapa mitra kerja. Sistem ini memungkinkan penerbitan dokumen transaksi bisnis secara elektronik. Inisiatif paperless mulai dilaksanakan pertama kali pada tahun 2014.

100%.

penurunan 23% dari tahun 2015.

perubahan ISO 14001:2004 ke ISO 14001:2015.

paling rendah.

peraturan perundang-undangan terkait perlindungan lingkungan.

kaitan untuk menjaga lingkungan.

lingkungan.objective target dan program

angka dampak lingkungan serius adalah 0,0.

regular ke seluruh lokasi operasional termasuk kantor pusat.

Dampak Lingkungan

Identifikasi dan penilaian dampak lingkungan senantiasa dilakukan Petrosea sebelum memulai suatu operasi usaha. Tujuan kegiatan ini adalah mengantisipasi potensi risiko dan masalah serta langkah-langkah mitigasinya. Hal ini mencerminkan komitmen Perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, Petrosea juga selalu berupaya menekan dampak negatif lingkungan dari kegiatan bisnisnya. Petrosea memastikan semua kegiatan lapangan

Program Highlights Environmental programs and activities in 2016 cover the following:

further support this program, the Company has developed business-to-business integrated system with several business partners. This system enables transaction documents to be issued electronically. Paperless initiative started in 2014.

achievement.

23% from 2015.

to the changes from ISO 14001:2004 to ISO 14001:2015.

level.

related to protection to the environment is 100%.

area related to environmental.

environmental.

environmental impact in the number of 0.0.

regularly in all operational location including head office.

Environmental Impacts

Prior to commencing an operation, Petrosea would conduct environmental impact assessment. The purpose of this activity is to anticipate risk potential, problems, and mitigation steps. This reflects the Company’s commitment to environmental sustainability.

In addition, Petrosea also focuses on minimizing adverse environmental impacts from its business activities. Petrosea ensures that all field operations

Page 125: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

247246 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan lingkungan. Melalui kegiatan sosialisasi terus menerus, karyawan juga diharapkan mampu menjalankan kegiatannya berlandaskan pertimbangan untuk menurunkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.

Sertifikasi

Melalui komitmen teguh Perusahaan terhadap lingkungan, Petrosea berhasil mempertahankan sertifikasi berstandar internasional yaitu ISO 14001:2004 Sistem Pengelolaan Lingkungan.

are carried out with due observance to environmental regulations. The Company also socializes this policy continously with employees, so that the same principle of lowering negative impacts towards the environment and community is shared across the organization. Certification

Strongly committed to the environment, Petrosea was able to maintain its international accreditation, which is ISO 14001:2004 for Environmental Management.

1.

2.

3.

4.

Penanganan limbah / Waste management

Pengukuran sampel air / Water sample measurement

Perizinan lingkungan / Environmental license

Kegiatan CSR / CSR activities

618.410.106,82

156.984.903,00

415.058.700,00

53.785.000,00

61.841,01

15.698,49

41.505,87

5.378,50

Total

Alokasi Dana / Budget AllocationNo. Rp US$

Dampak Keuangan /Financial Impact

1.244.238.709,82124.423,87

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN DI BIDANG KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA

Corporate Occupational, Health & Work Safety Responsibility

Karyawan adalah tulang punggung Perusahaan. Dalam menghargai kerja keras yang telah diberikan karyawan, Perusahaan berkomitmen memenuhi tanggung jawabnya di bidang ketenagakerjaan, kesehatan & keselamatan kerja (K3).

Esensi Kegiatan K3 Perusahaan adalah memberikan perlindungan memadai kepada seluruh karyawan dan pemangku kepentingan dari peristiwa kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja. Nilai penting K3 terlihat dari kebijakan Perusahaan menjadikan K3 bagian dari fokus strategisnya. Berbagai program pun dijalankan untuk memastikan mutu aspek K3 selalu dijaga pada tingkat standar yang terbaik. Perusahaan percaya lingkungan kerja yang sehat dan aman akan berdampak positif terhadap produktivitas kerja.

Employees are the Company’s backbone. Petrosea appreciates the hard work and dedication of all employees and is committed to fulfill all of its obligations in employment and occupational health and safety (OHS).

Essentially, the Company’s OHS activities provide adequate protection for employees and stakeholders from work accidents or work-related illnesses. The value of OHS can be seen by the Company’s regulations that include OHS as part of its strategic focus. Various programs are conducted to ensure that the quality of OHS is maintained at the best standard possible. The Company believes that a healthy and safe working environment positively impacts work productivity.

Kebijakan

Kebijakan K3 Perusahaan berlaku luas di seluruh departemen dan lokasi kerja Petrosea dan meliputi kegiatan audit, peninjauan, serta evaluasi yang berkesinambungan untuk mempertahankan standar K3 Petrosea. Kebijakan K3 dituangkan dalam Peta Strategi K3 yang dirumuskan Perusahaan untuk periode 2016-2020. Secara konkret, K3 memiliki tujuan terukur yaitu menekan angka kecelakaan, penyakit akibat kerja, dan hilangnya jam kerja akibat kecelakaan hingga serendah-rendahnya.

Policy

The Company’s OHS policy is applicable organization-wide, within all departments and operational areas of the Company. It covers audit, inspection and continuous evaluation activities to maintain the Company’s OHS standards. OHS policy is outlined in OHS Strategy Map for 2016-2020. OHS also has measurable goals to lower the rate of incidents, rate of work-related illnesses and lost time injuries to the lowest level possible.

Page 126: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

249248 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Perusahaan juga menerapkan dua prinsip berikut dalam implementasi K3:

Untuk menjadikan K3 sebagai bagian dari perilaku sehari-hari, Perusahaan mengadakan berbagai program pelatihan, komunikasi dan pembelajaran mengenai K3 untuk para karyawan. Melalui proses belajar dan pembenahan yang terus menerus, Perusahaan terus menumbuhkan sikap saling menjaga dan berbagai pengetahuan.

Standar dan prosedur K3 secara konsisten dilaksanakan oleh Perusahaan untuk memenuhi target K3 yang sudah ditetapkan. Target ini antara lain adalah mencapai nol peristiwa fatalitas dan nol kecelakaan yang berakibat hilangnya jam kerja serta pencapaian indeks kinerja lingkungan

Ringkasan Program

Perlindungan bidang ketenagakerjaan dan K3 senantiasa menjadi prioritas Perusahaan. Karyawan adalah aset penting dan merupakan ujung tombak operasional usaha. Standar keselamatan nasional dan internasional diterapkan secara ketat oleh Perusahaan dan berlaku di semua wilayah usaha.

Petrosea juga menjaga Keselamatan Operasional (KO) dengan melakukan pemeliharaan dan pengamanan sarana dan prasarana, instalasi serta peralatan kerja. Tenaga teknis harus memenuhi standar kompetensi tertentu dan kajian teknis dievaluasi dan dilaporkan. Secara keseluruhan, peningkatan berkelanjutan kinerja KO bertujuan mencegah kerusakan aset dan peralatan, terhentinya produksi dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan operasional yang aman, efisien, serta produktif.

Kebijakan yang dimiliki Petrosea kemudian diturunkan menjadi strategi konkret yang menunjang pelaksanaan. Untuk itu, Petrosea telah menetapkan Corporate Strategy Map dan mengidentifikasi high compliance terhadap standar HSE 2016 – 2020. Target kepatuhan diperinci untuk setiap tahun dalam HSE Objective and Target (HSE OTP).

Two principles are embedded to the Company’s OHS implementation:

To make OHS part of everyday behavior, the Company carries out various training, communications and learning programs on OHS for all employees. Learning and improvement process that takes place on a continuous cycle helps foster awareness to protect the safety of others and knowledge sharing.

The OHS standards and procedures that the Company consistently implements aim to meet all OHS targets. These targets are amongst others zero fatalities and zero lost time as well as environmental performance index.

Program Highlights

Employment protection and OHS are the Company’s prorities. Employees are important assets and stand at the forefront of business operations. National and international safety standards are implemented robustly by the Company and are applicable in all sites.

Petrosea also maintains operational safety by maintaining and safekeeping all facilities and infrastructures, installation as well as work equipment. Technical personnel must meet certain competency standards and technical reviews must be evaluated and reported. Overall, the ultimate goal of improving operational safety performance is to prevent asset and equipment damage, loss production time and to create a condusive environment for operational activities that are safe, efficient and productive.

Petrosea’s policy is translated into concrete strategies that support implementation phase. Petrosea has established the Corporate Strategy Map and identified high compliance of the 2016 - 2020 HSE standard. Compliance targets are detailed for each year and incorporated in the HSE Objective and Target (HSE OTP).

Pada 2016, program dan capaian K3 yang dilaksanakan meliputi:

Bipartit yang diadakan secara rutin. Hal ini adalah bagian dari upaya Perusahaan membangun hubungan industrial yang baik. Komunikasi terbuka memungkinkan Perusahaan memahami kebutuhan karyawan dengan memadai dan menjawab setiap permasalahan yang timbul.

berkontribusi menurunkan angka kejadian sakit. Karyawan juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis secara berkala. Masalah medis yang muncul dalam pemeriksaan ini didata dengan lengkap agar dapat ditindaklanjuti sesuai dengan diagnosis yang diberika petugas kesehatan. Perusahaan juga menjalankan program pencegahan dan pengandalian HIV/AIDS. Atas pelaksanaan program yang baik, Perusahaan mendapatkan penghargaan kategori Platinum baik dari Gubernur Kalimantan Timur maupun Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi.

Compliance of HSE Standard 2016 – 2020.

memonitor kemajuan pemenuhannya.

seluruh risiko ke tingkat terendah. Hal ini dicapai dengan melakukan pembahasan penilaian risiko secara menyeluruh setiap tahun dilengkapi dengan kajian ulang bulanan di seluruh lini operasi, termasuk di kantor pusat.

kinerja yang memuaskan pada tahun 2016. LTIR dan fatalitas berada pada tingkat 0, sementara TRIR berada pada posisi 0,63 atau lebih rendah dari posisi 0,78 pada 2015. RIR juga berada pada posisi yang rendah dari batasan 2,0 yang ditetapkan, yaitu 1,36. Apresiasi pencapaian K3 dari beberapa kementerian membuktikan mutu pelaksanan K3 di Perusahaan.

In 2016, the following OHS programs and achievements were implemented:

forum meetings. This is part of the Company’s efforts to build close industrial relations. Open communications enable the Company to sufficiently understand employees’ needs and to address any problems that may arise.

illnesses. Employees also joined regular free medical check-ups. Medical problems found from this process were recorded comprehensively to help identify follow-up action according to diagnosis made by health personnel. The Company also conducted HIV/AIDS prevention and control program. This program earned a “Platinum” category appreciation award from the Governor of East Kalimantan and the Ministy of Manpower & Transmigration.

HSE Standard 2016 - 2020 program.

monitored fulfillment progress.

lowest level possible. To this end, Petrosea held annual comprehensive risk assessment meetings and monthly risk reviews at all operational levels, including at the head office.

satisfying performance in 2016. There were 0 LTIR and fatality, while TRIR stood at 0.65 or lower than 0.78 in 2015. RIR stood at 1.40, below lowest threshold of 2.0. Appreciation was given by several ministries for the quality of OHS implementation in the Company.

Page 127: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

251250 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

di bidang K3 melalui program kepemimpinan dan pengembangan perilaku bidang K3 serta pencapaian tingkat pelatihan 100%.

2016 dan 15 Desember 2016, membahas peraturan perundang-undangan terkait dan tingkat pemenuhannya.

sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja.

mengimplementasikannya dalam dua kali setahun di seluruh proyek termasuk operasional kantor pusat.

Target 2016 adalah 95%.

scorecard K3 sebesar 100%. Score card K3 mengukur keterlibatan seluruh pengawas dalam memenuhi tanggung jawab pelaksanaan program-program K3.

menyesuaikan dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan dalam rangka membangun rasa kepemilikan terhadap K3.

terhadap pelanggaran K3 sebagai bentuk peningkatan edukasi K3.

Nasional sebagai penyelenggara di Balikpapan.

database K3 agar dapat memberikan dukungan yang memadai terhadap peningkatan program-program K3.

thorugh leadership and behavior development programs and meeting 100% training target.

15, 2016, discussing regulations and compliance level.

Health & Safety Management.

out audits two times per year across all projects, including operations at the head office.

(POST). 2016 target was 95%.

scorecard measured involvement of supervisors and above to meet their OHS responsibilities.

in order to be align with the prevailing laws and regulations as well as build a sense of ownership towards OHS.

against OHS violations as part of OHS education.

an organizer in Balikpapan.

to provide better support for the improvement of OHS programs.

Dampak Keuangan

Komitmen Perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab ketenagakerjaan dan K3 tercermin dari alokasi dana pengembangan K3 pada tahun 2016 sebesar Rp 6,93 miliar. Pengalokasian dana tidak memiliki dampak signifikan terhadap kinerja keuangan Perusahaan.

Financial Impacts

The Company’s commitment to meet its employment and OHS responsibilities was reflected by the OHS development budget allocation amounting to Rp 6.93 billion. The allocation of funds had no significant impact on the Company’s financial performance.

Jumlah Fatalitas / Number of Fatalities

Lost Time Injury Rate (LTIR)

Total Recordable Injury Rate (TRIR)

Recordable Incident Rate (RIR)(LTI, RDI, MTI, Recordable non-Injury)

Major Environmental Incident (MEI)

0

0,0

0,9

2,0

0

0

0,0

0,9

3,0

0

0

0,0

1,44

2,0

0

0

0,0

0,78

1,07

0

0

0,0

1,92

2,64

0

0

0,00

0,63

1,36

0

Performa / Performance

Lagging Indicator LimitLimit LimitActualActual Actual

20152015 2016

Catatan / NotesRates : Jumlah kejadian setiap 1 juta jam kerja / Total incident for every 1 million man hoursLTI : Cedera berakibat hilangnya hari kerja / Loss of man hours due to injuryTRI : Cedera memerlukan penanganan medis, tetapi dapat kembali kerja pada hari yang sama / Injuries that require medical attention but the injured is able to resume work on the same day

Kinerja K3L 2016 /HSE Performance 2016

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Pelatihan & seminar / Training & seminar

Alat preventif kebakaran / Fire prevention equipment

Alat pelindung diri / Protective personal equipment

Klinik & medis / Clinic & medical

Audit K3 / OHS audit

Lisensi & permit K3L / HSE permits & licenses

Biaya lainnya (donasi, konsultasi ahli professional, analisa air & limbah, dll) / Other costs (donations, professional consultancy, water & waste analysis, etc)

351.697.000,00

752.003.985,00

632.921.068,00

3.773.382.260,00

102.250.000,00

37.532.760,00

1.281.676.502,99

26.460,50

56.106,68

48.312,32

284.861,32

7.644,74

2.816,37

95.570,94

Total

Alokasi Dana / Budget AllocationNo. Rp US$

6.931.463.575,99521.772,87

Positive Operational Safety Target (POST)

Leading Indicator

95%95% 95%98.5%97.9% 98.9%

LimitLimit LimitActualActual Actual

Page 128: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

253252 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Upaya Petrosea sepanjang tahun 2016 membuahkan berbagai apresiasi internal dan eksternal. Apresiasi yang diberikan adalah cermin pengakuan terhadap komitmen kuat Petrosea terhadap K3L.

Through its efforts throughout in 2016, Petrosea’s operations received various internal and external appreciations. These appreciations are evidence of acknowledgement towards Petrosea’s strong HSE commitment.

No.

Internal

Tanggal / Date

1.

2.

3.

4.

Penghargaan / Awards

SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT FOR COMPLETED PROJECT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) oleh proyek IBT Repair & Reconstruction Damage Inloading Conveyor dengan jumlah 109.917 Jam Kerja (sampai proyek berakhir).

109,917 man hours zero accident award for the IBT Repair & Reconstruction Damage Inloading Conveyor project (until project completed).

PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Kideco Jaya Agung dengan jumlah 8.000.000 Jam Kerja.

8,000,000 man hours zero accident award for the Kideco Jaya Agung project.

PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Lampunut dengan jumlah 500.000 Jam Kerja.

500,000 man hours zero accident award for the Petrosea Lampunut project.

PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Tabang dengan jumlah 1.000.000 Jam Kerja.

1,000,000 man hours zero accident award for the Tabang project.

17 Januari 2016January 17, 2016

21 Januari 2016January 21, 2016

11 Maret 2016March 11, 2016

25 Mei 2016May 25, 2016

5. PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk seluruh 29 proyek Engineering & Construction Management (ECM) dengan jumlah 13.000.000 Jam Kerja.

13,000,000 man hours zero accident award for a total of 29 ECM projects combined.

April 2016April 2016

6. PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dengan jumlah 6.000.000 Jam Kerja.

6,000,000 man hours zero accident award for Petrosea Offshore Supply Base (POSB).

4 Juni 2016June 4, 2016

7. PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Levee Stockpile dengan jumlah 500.000 Jam Kerja.

500,000 man hours zero accident award for the the Levee Stockpile project.

15 Juni 2016June 15, 2016

9.

10.

11.

8.

12.

SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT COMPLETED PROJECT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Lampunut dengan jumlah 817.280 Jam Kerja (sampai proyek berakhir).

817,280 man hours zero accident award for the Lampunut project (until project completed).

SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT COMPLETED PROJECT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Monoethylene Glycol Storage Facility dengan jumlah 58.888 Jam Kerja (sampai proyek berakhir).

58,888 man hours zero accident award for the Monoethylene Glycol Storage Facility Project (until project completed).

PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk seluruh 33 proyek Engineering & Construction Management (ECM) dengan jumlah 14.000.000 Jam Kerja.

14,000,000 man hours zero accident award for a total of 33 EPM projects combined.

PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Kideco Jaya Agung dengan jumlah 9.000.000 Jam Kerja.

9,000,000 man hours zero accident award for the Kideco Jaya Agung project.

PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Indoasia Cemerlang dengan jumlah 500.000 Jam Kerja.

500,000 man hours zero accident award for the Indoasia Cemerlang project.

26 Juni 2016June 26, 2016

30 Agustus 2016August 30, 2016

September 2016September 2016

22 Juni 2016June 22, 2016

4 Oktober 2016October 4, 2016

13.

14.

PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Levee Stockpile dengan jumlah 1.000.000 Jam Kerja.

1,000,000 man hours zero accident award for the Levee Stockpile project.

SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT COMPLETED PROJECT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Newmont Nusa Tenggara EPCM of Re-Feed Conveyor & Conveyor Extension dengan jumlah 78.295 Jam Kerja (sampai proyek berakhir).

78,295 man hours zero accident award for the Newmont Nusa Tenggara EPCM of Re-Feed Conveyor & Conveyor Extension project (until project completed).

26 Oktober 2016October 26, 2016

8 November 2016November 8, 2016

15. PROJECT SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Kideco Jaya Agung dengan jumlah 10.000.000 Jam Kerja.

10,000,000 man hours zero accident award for the Kideco Jaya Agung project.

25 November 2016November 25, 2016

Page 129: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

255254 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

16.

17.

SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT COMPLETED PROJECT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Assessment, Repair & Reconstruction of Damage IBT Coal Export Jetty dengan jumlah 56.753 Jam Kerja (sampai proyek berakhir)

56,753 man hours zero accident award for the Assessment, Repair & Reconstruction of Damage IBT Coal Export Jetty Project (until project completed).

SAFETY MILESTONE ACHIEVEMENT COMPLETED PROJECT

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Provision of Earthwork, Road and Drainage for Suban Compression dengan jumlah 175.340 Jam Kerja (sampai proyek berakhir).

175,340 man hours zero accident award for the Provision of Earthwork, Road and Drainage for Suban Compression Project (until project completed).

3 Desember 2016December 3, 2016

5 Desember 2016December 5, 2016

1.

2.

3.

PREVENTION & CONTROL PROGRAM OF HIV/AIDS

Piagam Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan kategori “PLATINUM” untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dari Walikota Balikpapan.

HIV/AIDS Prevention Program Award, “Platinum” category, awarded to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) from Mayor of Balikpapan.

PREVENTION & CONTROL PROGRAM OF HIV/AIDS

Piagam Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan kategori “PLATINUM” untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dari Gubernur Kalimantan Timur.

HIV/AIDS Prevention Program Award, “Platinum” category, awarded to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) from Governor of East Kalimantan.

PREVENTION & CONTROL PROGRAM OF HIV/AIDS

Piagam Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan kategori “EMAS” untuk proyek Kideco Jaya Agung dari Gubernur Kalimantan Timur.

HIV/AIDS Prevention Program Award, “GOLD” category, awarded to Petrosea Kideco Jaya Agung from Governor of East Kalimantan.

12 Januari 2016January 12, 2016

10 Februari 2016February 10, 2016

10 Februari 2016February 10, 2016

Eksternal / External

4. ZERO ACCIDENT AWARD

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dengan jumlah 5.590.560 Jam Kerja orang dari Gubernur Kalimantan Timur.

5,590,560 man hours zero accident award given to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) by East Kalimantan Governor.

10 Februari 2016February 10, 2016

5. ZERO ACCIDENT AWARD

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Kideco Jaya Agung dengan jumlah 7.468.335 Jam Kerja orang dari Gubernur Kalimantan Timur.

7,468,335 man hours zero accident award given to Kideco Jaya Agung project by the Governor of East Kalimantan.

10 Februari 2016February 10, 2016

6. OHSAS 18001:2007 CERTIFICATION

Resertifikasi OHSAS 18001:2007 untuk kantor pusat & Petrosea Offshore Supply Base (POSB) untuk periode 19 April 2016 – 18 April 2019.

OHSAS 18001:2007 re-certification for the head office & Petrosea Offshore Supply Base (POSB), valid from April 19, 2016 until April 18, 2019.

19 April 2016April 19, 2016

7. ZERO ACCIDENT AWARD

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dengan jumlah 5.590.560 Jam Kerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

5,590,560 man hours zero accident award given to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) by the Ministry of Manpower and Transmigration.

16 Mei 2016May 16, 2016

10.

11.

PREVENTION & CONTROL PROGRAM OF HIV/AIDS

Piagam Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan kategori “GOLD” untuk proyek Kideco Jaya Agung dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

HIV/AIDS Prevention Program Award, “Gold” category, awarded to the Kideco Jaya Agung project by the Ministry of Manpower and Transmigration.

ZERO ACCIDENT AWARD

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Newmont Nusa Tenggara EPCM of Re-feed Conveyor & Conveyor Extension dari PT Newmont Nusa Tenggara.

Zero Accident appreciation awarded to Newmont Nusa Tenggara EPCM of Re-feed Conveyor & Conveyor Extension project by PT Newmont Nusa Tenggara.

18 Mei 2016May 18, 2016

November 2016November 2016

9. PREVENTION & CONTROL PROGRAM OF HIV/AIDS

Piagam Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dengan kategori “PLATINUM” untuk Petrosea Offshore Supply Base (POSB) dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

HIV/AIDS Prevention Program Award, “Platinum” category, awarded to Petrosea Offshore Supply Base (POSB) by the Ministry of Manpower and Transmigration.

18 Mei 2016May 18, 2016

8. ZERO ACCIDENT AWARD

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) untuk proyek Kideco Jaya Agung dengan jumlah 7.873.582 Jam Kerja orang dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

7,873,582 man hours zero accident award given to Kideco Jaya Agung project by the Ministry of Manpower and Transmigration.

16 Mei 2016May 16, 2016

12.

13.

14.

SAFETY CERTIFICATE

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) proyek Suban Compression dari Conoco Phillips Indonesia dengan jumlah 175.340 Jam Kerja orang.

175,340 man hours zero accident appreciation awarded to Suban Compression project by Conoco Phillips Indonesia.

SAFETY AWARD

Penghargaan atas Partisipasi Dalam Evakuasi dan Penyelamatan Korban Bencana Gempa di Aceh yang berdampak di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen tanggal 7 – 20 Desember 2016 dari Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA) Aceh dan SAR Nasional.

Received the award from the Natural Disaster Management Agency (BPPA) Aceh and National SAR for the Participation in Evacuation and Rescue efforts of Earthquake Victims in Aceh that have impacted the Regencies of Pidie, Pidie Jaya and Bireuen on 7 - 20 December 2016.

ZERO ACCIDENT AWARD

Penghargaan pencapaian nihil kecelakaan kerja (zero accident) proyek Assessment, Repair & Reconstruction of Damage IBT Coal Export Jetty dari PT Indonesia Bulk Terminal.

Zero accident appreciation awarded to Assessment, Repair & Reconstruction of Damage IBT Coal Export Jetty project by PT Indonesia Bulk Terminal.

Desember 2016December 2016

30 Desember 2016December 30, 2016

Desember 2016December 2016

Page 130: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

257256 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN DI BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL & KEMASYARAKATANCorporate Social & Community Development Responsibility

Kegiatan usaha Petrosea memiliki kaitan erat dengan masyarakat. Petrosea berkomitmen memastikan kehadirannya membawa manfaat bagi penduduk sekitar dan bahwa kemajuan Perusahaan juga dapat dirasakan oleh masyarakat. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan.

Untuk itu, Perusahaan telah merancang program pemberdayaan yang berkelanjutan untuk melatih kemandirian masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Perusahaan juga memperhatikan kondisi kesehatan dan pendidikan masyarakat serta bertekad untuk hadir melalui program tanggap bencana. Melalui hubungan harmonis yang terbangun, Petrosea mampu mempertahankan kelanjutan usaha dan bertumbuh kembang bersama masyarakat.

Kebijakan

Program pelaksanaan tanggung jawab pengembangan sosial dan kemasyarakatan diterapkan berdasarkan prinsip berikut:

Program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dipantau di setiap tahapan yang sudah dirancang untuk memastikan efektivitas dan efisiensinya sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, lingkungan dan karyawan.

Prinsip kemitraan, asas saling menghormati dan nilai kemanusiaan adalah landasan implementasi program kemasyarakatan Perusahaan. Petrosea menyelaraskan kegiatannya dengan rencana pemerintah dan bermitra dengan berbagai pihak agar manfat CSR dapat menyentuh sebanyak mungkin kepada penerima.

Mengantisipasi dan meminimalisasi potensi konflik, Perusahaan berupaya hidup berdampingan secara harmonis dengan masyarakat sekitar dan menjadi anggota masyarakat yang baik.

Petrosea’s business activities are closely linked with the communities. Petrosea is committed to ensure that its presence benefits local residents and that its growth is also moves the communities forward. Petrosea realizes this by implementing social and community development programs.

To that end, the Company has designed sustainable empowerment programs to nurtures the communities’ self-resiliency and to improve their living quality. The Company also observes health and education conditions and is dedicated to help communities affected by disasters. By building a close, harmonious relationship, Petrosea has been able to maintain business continuity and to grow together with the people.

Policy

Social and community development programs adhere to the following principles:

All phases of community empowerment and development programs are monitored to ensure that all community programs reach the right target and contribute the greatest benefit to the community, environment and employees.

All community empowerment programs are designed and implemented based on the principles of partnership, mutual respect and humanities. Petrosea endeavors to align its programs with government’s programs and work with different parties to implement CSR programs and reach as many benificiares as possible.

To anticipate and minimize conflict potential, the Company seeks to co-exist with surrounding communities and act as a good corporate citizen.

Perusahaan membangun keterlibatan aktif karyawan dalam upaya pengembangan masyarakat setempat. Karyawan pun memiliki kewajiban menjaga hubungan harmonis dengan pemangku kepentingan.

Petrosea secara aktif mendukung berbagai organisasi dan kegiatan masyarakat di Indonesia dalam rangka peningkatan taraf hidup, lingkungan dan masyarakat di mana Perusahaan beroperasi, dengan memberikan prioritas pada pendidikan, lingkungan, kesehatan dan keselamatan. Pelatihan, lokakarya dan seminar akan terus digiatkan sehingga Petrosea bisa menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial.

Ringkasan Program

Sepanjang tahun 2016, Petrosea memfokuskan pengembangan sosialnya pada bidang kesehatan, pendidikan, dan pembedayaan ekonomi. Melalui program-program ini, Perusahaan hendak berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang sehat, memiliki kompetensi, dan memiliki kemandirian ekonomi.

Bidang Pendidikan

a. Program Pengembangan Perpustakaan Sekolah

Dukungan terhadap dunia pendidikan di Indonesia dapat dilakukan melalui berbagai cara. Petrosea memfokuskan dukungannya pada sarana dan prasarana pendidikan, khususnya perpustakaan untuk membina minat baca siswa.

Program perpustakaan dari Perusahaan dimulai pada tahun 2012. Perpustakaan dipilih sebagai sarana belajar yang luas manfaatnya. Kebiasaan membaca harus diperkenalkan sejak dini. Perpustakaan menjadi tempat anak-anak menimba pengetahuan dan ilmu untuk kemudian mencapai prestasi-prestasi lain di masa mendatang.

The Company builds active involvement of employees in development programs for local communities. Employees are also responsible to maintain harmonious relationship with all stakeholders.

Petrosea actively supports various community organizations and activities in Indonesia to advance the quality of life, environment and communities where Company operates. To that end, the Company focuses on education, environment, health and safety. Training, workshops and seminars will be continued to drive Petrosea to be the leading Company in social responsibility implementation.

Program Highlights

In 2016, Petrosea focuses on health, education, and economic empowerment programs. Through these programs, the Company seek to contribute to bringing about a healthy, competent, and economically independent communities.

Education

a. School Library Development Program There are many ways to support Indonesia’s

education sector. Petrosea focuses its support on education facilities and infrastructure especially library to foster students’ reading interests.

The Company’s library development program started in 2012. Libary was chosen as it could bring so much benefits to the students and schools. Further, it is important to introduce library to children since early, as the place to learn and expand their knowldege horizon, and excell in the future.

Page 131: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

259258 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Komitmen Petrosea adalah memastikan program pengembangan perpustakaan harus berjalan berkelanjutan untuk mendapatkan hasil maksimal. Sebab itulah, Petrosea terus melakukan pendampingan hingga perpustakaan-perpustakaan yang dibina dapat diteruskan pengelolaanya dengan baik.

Pada tahun 2016, kegiatan Petrosea untuk program ini adalah donasi 56 judul buku untuk perpustakaan di SD 015 Balikpapan Barat. Sampai dengan 30 Oktober 2016, Petrosea telah melakukan serah terima donasi dengan pihak sekolah. Selain peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan, Perusahaan juga memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pengelola perpustakaan.

b. Pengembangan Sekolah Sehat Program pengembangan sekolah sehat dilakukan

di SMU 1 Batu Kajang dengan mengambil tema “Memanfaatkan sampah menjadi pupuk kompos”. Tujuan program ini adalah untuk mendidik siswa agar mampu mengelola sampah dengan baik. Disamping lingkungan sekolah menjadi bersih, juga mempunyai nilai ekonomis. Karena tumbuhan dilingkungan sekolah tidak perlu dibelikan pupuk tetapi cukup memanfaatkan pupuk kompos dari sampah yang dikelola sendiri oleh siswa.

Petrosea memahami bahwa pendidikan kepemimpinan sangat penting untuk mempersiapkan generasi kedepan agar mampu meneruskan estafet kepemimpinan masa kini. Pengembangan pramuka menjadi salah satu alternatif untuk mencetak pemimpin-pemimpin handal dimasa mendatang. Pemimpin yang bukan saja piwai mengelola organisasi, tetapi juga pemimpin yang mempunyai etika dan menjujung tinggi moralitas serta bertenggang rasa tinggi terhadap sesama. Pemahaman ini membawa Petrosea untuk memberikan pelatihan kepada Kwartir Ranting Batu Sopang. Tak kurang dari 200 siswa dan pembina berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Petrosea’s commitment is to ensure its library development program runs continuously in order to generate the greatest benefits. To that end, Petrosea continues to work with schools to improve the libraries and their management.

In 2016, Petrosea donated 56 titles of book to library unit of SD 015 in West Balikpapan. As of 30 October 2016, Petrosea has completed the donation handover to the school. Other than improving library’s facilities, the Company also provided knowledge and skills programs to expand library management skills.

b. Healthy School Development The healthy school development program was

conducted at SMU 1, Batu Kajang with the theme of “Utilizing waste as compost fertilizer”. The goal of this program is to teach the students how to properly manage waste. Besides cleaning up the environment surrounding the school, this activity also has economic value, because the surrounding plants use the compost fertilizer made by the students themselves.

Petrosea understands that the leadership education is extremely important to prepare the next generation of leaders. The development of Pramuka is one alternative to create great future leaders, that not only great at running organizations, but also leaders to who have a strong ethics and morals, as well as high tolerance towards each other. Based on this understanding, Petrosea provided training for Kwartir Ranting Batu Sopang, where as many as 200 students and mentor participated in this activity.

Bidang Kesehatan

a. Pembinaan Kader Posyandu Pembinaan kader Posyandu dilakukan melalui

dua pendekatan, yang pertama adalah program kampanye ASI Eksklusif melanjutkan program yang sudah dijalankan pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2016 Perusahaan melaksanakan pelatihan kader ASI Eksklusif angkatan kedua. Dilaksanakan pada 3 Juni 2016, program ini melatih 13 kader posyandu. Total, sebanyak 24 kader sudah mengikuti pelatihan ASI Eksklusif sejak 2015.

Program kedua adalah kelas memasak makanan tambahan bagi Kader. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2016 untuk 25 kader di Posyandu Kelurahan Margomulyo dan 24 kader Posyandu Kelurahan Karingau.

Tahun 2015, pengembangan Posyandu di ring

satu proyek Kideco Jaya Agung telah berhasil meningkatkan keterampilan para kader di Posyandu Melati Putih, Posyandu Asih dan Posyandu Merpati. Sementara untuk tahun 2016 fokus kegiatan di ketiga Posyandu ini adalah meningkatkan kesadaran para Ibu menyusui dan mempunyai anak balita untuk hadir di kegiatan Posyandu. Dengan demikian diharapkan derajat angka kesehatan bayi dan balita juga meningkat.

b. Promosi Kesehatan Melalui Senam Aerobic Bersama.

Banyak cara alternatif untuk menyampaikan pesan kesehatan. Salah satunya adalah dengan mengadakan senam aerobic bersama di proyek Kideco jaya Agung. Senam Aerobic ini dilaksanakan setiap minggu sekali dan melibatkan pihak Kecamatan, Koramil, Polsek, Desa dan masyarakat sekitar. Tak kurang 40 sampai 60 orang mengikuti kegiatan ini disetiap minggunya.

c. Pemeriksaan & Pengobatan Gratis. Di proyek Tabang, Petrosea melakukan

pemeriksaan dan pengobatan gratis di desa Bulug Sen dan Umag Dian. Kegiatan ini menjadi

Health

a. Posyandu Volunteer Staff Training Development for volunteer staff members in

the Integrated Health Clinic (Posyandu) was delivered through two programs. The first program was Exclusive Breastmilk campaign, continuing previous years’ program. In 2016, the Company trained the second batch of this campaign’s promoters. Held on 3 June 2016, this program trained 13 Posyandu volunteers. In total , 24 volunteers have been trained in Breastmilk campaign since 2015.

The second program was complementary feeding menu cooking class. Held in April 2016, the program trained 25 volunteers from Posandu in Margomulyo Village and 24 volunteers from Karingau Village.

In 2015, the development of the local health facilities located in immediate surrounding area of the Kideco Jaya Agung project successfully enhances the skills of the cadres at Posyandu Melati Putih, Posyandu Asih and Posyandu Merpati. Meanwhile, in 2016 the focus of these activities at the three local health facilities was to increase awareness of mothers who are breastfeeding and have toddlers to attend activities at the Posyandu. Therefore, it is hoped that the number of healthy babies and toddlers are increase.

b. Promoting a Healthy Lifestyle Through Aerobics

There are many ways to promote a healthy lifestyle. One way is by conduction aerobics at Kideco Jaya Agung project. This activity is conducted once a week and involve various parties from Kecamatan, Koramil, Polsek, Desa and the surrounding community. As many as 40 to 60 people participate in this activity each week.

c. Free Health Checkups & Medication At the Tabang project, Petrosea conducts free

health checkups and medication at Desa Bulug Sen and Umag Dian. This is a featured activity

Page 132: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

261260 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

program kegiatan unggulan di proyek Tabang bekerja sama dengan PT Indonesia Pratama selaku pemilik konsesi tambang. Dari assesment yang dilakukan, akses masyarakat untuk menuju kesehatan sangat sulit dan jauh. Masyarakat harus menempuh perjalanan hampir dua jam untuk mendapatkan akses kesehatan di Puskesmas. Jalan yang dilalui juga masih sulit. Selama tahun 2016, Pemeriksaan dan pengobatan gratis telah dilakukan sebanyak tujuh kali. Tak kurang sekitar 40 – 60 orang mendapatkan layanan kesehatan dari program ini pada setiap kegiatan dilakukan. Dari kegiatan ini, ditemukan tujuh besar penyakit di masyakarat. Ketujuh penyakit ini adalah dermatitis (gangguan kulit), ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), hipertensi (tekanan darah tinggi), gastritis (gangguan lambung), diarhea (diare), myalgia (nyeri otot), diabetes (penyakit gula).

d. Program Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Kampanye perilaku hidup sehat yang dilakukan Perusahaan adalah untuk mendorong tumbuhnya kesadaran akan pentingnya kebiasaan yang sehat dengan fokus pada kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Cara sederhana ini telah terbukti efektif mencegah kejadian penyakit yang disebabkan oleh rendahnya sanitasi, seperti diare. Kampanye CTPS pada tahun 2016 dilaksanakan pada bulan September di 14 Posyandu Kelurahan Karingau, Balikpapan. Dalam kampanye itu, Perusahaan membagikan 14 poster dan 400 sticker yang mengkomunikasikan cara mencuci tangan dengan benar serta manfaat CTPS.

e. ASI Eksklusif Award Mengapresiasi upaya para ibu memberikan ASI

eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, Perusahaan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Balikpapan menyerahkan Sertifikasi ‘lulus’ ASI Eksklusif kepada 58 bayi. Acara penyerahan penghargaan dilaksanakan pada 19 November 2016.

at the Tabang project in coordination with PT Indonesia Pratama as the mine concession owner. From the assessment conducted previously it was found that community access to health facilities was very difficult and far. They had to travel almost two hours to the nearest Puskemas. During 2016, free health checkups and medication was conducted seven times. Around 40 to 60 people was received healthcare. From this activity, seven diseases were found in the local community. The seven diseases were dermatitis (skin disorder), ISPA (infection in the upper respiratory system), hypertension (high blood pressure), gastritis (gastric disorder), diarrhea, myalgia (muscle spasm) and diabetes (high blood sugar).

d. Program Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Clean and healthy lifestyle (PHBS) campaign conducted by the Company is aimed to promote awareness on healthy habits and focusing specifically on Hand Washing using Soap (CTPS) movement. This simple method has been proven effective to prevent diseases caused by poor hygiene, such as diarrhea. CTPS campaign in 2016 took place in September. Petrosea’s team visited 14 Posyandu in Karingau Villages in Balikpapan and distributed 14 CTPS posters and stickers containing hand washing guideline and CTPS benefits.

To appreciate mothers who successfully provided exclusive breastmilk for the first six months of life, the Company and Balikpapan city administration awarded Exclusive Breastmilk Certificate to 58 infants. The event took place on 19 November 2016.

f. Dukungan dana untuk Program Makanan Tambahan (PMT)

Program makanan tambahan dibutuhkan untuk meningkatkan mutu gizi balita. Pada tahun 2016, Perusahaan memutuskan memberikan dukungan dana untuk meningkatkan pelayanan posyandu. Dana sudah diserahkan untuk menjangkau 186 balita di empat Posyandu di wilayah Tepian Somber, Kelurahan Margomulyo. Total dana yang diserahkan adalah Rp 3.519.000 dan diserahkan dalam dua tahap pada bulan April dan September.

Bidang Pemberdayaan Ekonomi

a. Pada tahun 2016, kegiatan pemberdayaan ekonomi berfokus pada dua agenda, yaitu pelatihan untuk nelayan dan pelatihan penyegaran untuk pengurus kelompok usaha mengenai administrasi keuangan.

Program pelatihan untuk nelayan mengangkat tema Pelatihan Keselamatan Kerja di Ruang Terbatas. Dilaksanakan pada tanggal 22-24 September 2016, sebanyak 5 orang anggota kelompok Nelayan Sumber Bahagia mengikuti kegiatan ini. Melalui pelatihan, diharapkan anggota dapat menambah keterampilan, membuka kesempatan kerja lain dan meningkatkan pendapatannya.

Pelatihan administrasi untuk pengurus kelompok usaha diikuti oleh 11 orang dari 5 kelompok usaha dan dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2016. Program ini adalah bagian dari pendampingan untuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

b. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat juga menyentuh masyakarat di desa Legai dan Samurangau di proyek Kideco Jaya Agung. Kegiatan blasting dalam rangka meningkatkan produksi menjadi keharusan. Untuk mendukung kegiatan blasting ini diperlukan bottom plug. Kebutuhan bottom plug ini sekitar 3000 buah per bulan. Bottom plug ini berbahan dasar piring plastik dan pipa pvc. Harga perbuah Rp 18.000. Dengan demikian nilai rata – rata dalam sebulan adalah Rp 54.000.000. Sekitar 12 orang terlibat

d. Funding support for Complementary Meal Program (CMP)

Complementary meal program is needed to improve infants’ nutrition intake. In 2016, the Company decided to provide funding support to improve Posyandu’s services. Funding was channeled to reach 186 infants in four Posyandu units in Tepian Somber, Margomulyo Village. In total, the Company channeld Rp3,519,000 in two phases in April and September.

Economic Empowerment

a. In 2016, economic empowerment activities focused on two agenda, namely training for fishermen and refreshment training on financial administration for management of business groups.

Training program for fishermen highlighted Work Safety in Restricted Space. Held on 22-24 September 2016, 5 members of Sumber Bahagia Fishermen’s group attended this training. This program hoped to improve the skills of fishermen, opened more job opportunities and increased their income.

Administration training for management of business groups was attended by 11 people representing 5 business groups. Held on 24 July 2016, the program was part of the Company’s assistance for KUBE or Joint Business Group.

b. Economic empowerment programs were also conducted at Desa Legai and Samurangau at Kideco Jaya Agung project. Blasting activities in order to increase production is a must, and to support this blasting activity bottom plugs are required. Each month around 12 people from the surrounding community produce about 3.000 bottom plugs made from plastic plates and pvc pipes worth Rp 18,000 each. Therefore, on average they produce around Rp 54,000,000 a month. In 2017, Petrosea will provide assistance

Page 133: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

263262 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

dalam kegiatan ini. Di tahun 2017 Petrosea akan memberikan pendampingan untuk menjadikan kelompok usaha ini mempunyai badan hukum koperasi.

Kontribusi Lainnya

Di samping program-program berkelanjutan di atas, Petrosea juga berkontribusi terhadap berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti perayaan hari besar keagamaan maupun nasional dan kegiatan olah raga, sosial dan budaya. Perusahaan juga turut memberikan perhatian kepada masyarakat yang terkena musibah yang terjadi di sekitar wilayah operasional.

in order to convert this local business as Koperasi legal entity.

Other Contributions

Other than the programs above, Petrosea also contributed to various activities, such as religious and national celebration days, spors, social and cultural events. The Company’s aid service also includes those affected by disasters, in particular communities around operational areas.

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAANTERHADAP KONSUMENCorporate Responsibility Towards Customers

Kebijakan

Kepuasan konsumen adalah kunci kemajuan dan kelangsungan usaha Perusahaan. Semangat memberikan pelayanan dan produk bermutu terbaik kepada konsumen pun dikomunikasikan secara rutin baik pada tingkat manajemen dan karyawan. Untuk menjaga loyalitas konsumen, Perusahaan menerapkan mutu dan standar internasional.

Untuk menjaga hubungan dengan konsumen, Petrosea selalu mensosialisasikan berbagai program yang dimilikinya untuk karyawan. Call center, survei pelanggan, dan temu pelanggan adalah beberapa kegiatan rutin yang diselenggarakan sebagai sarana membangun hubungan dan mengukur kinerja Perusahaan.

Perusahaan juga selalu berkomitmen memenuhi berbagai kewajiban yang telah disepakati terhadap konsumen. Bentuk pertanggungjawaban lainnya dapat dilihat dari transparansi pengungkapan informasi Perusahaan yang dapat diakses oleh masyarakat luas melalui situs Petrosea. Laporan keuangan triwulanan dan tahunan, laporan keberlanjutan, laporan tahunan, dan berbagai berita seputar perkembangan Perusahaan disajikan secara lengkap dalam rangka memberikan konsumen kenyamanan dalam bermitra dengan Petrosea.

Policy

Consumer satisfaction is key to Company’s business growth and continuity. The dedication to deliver the best services and high quality products to consumers is communicated to the management and employees. To maintain consumers’ loyalty, the Company also applies international quality standards.

In building close relationship with consumers, Petrosea consistently communicates various programs it has for employees. Call Center, customer survey, and customer meet are some of the regular forums held to build relationship and measure Company’s performance.

The Company is also commited to fulfill its obligations to consumers. The Company exercises its accountability through transparent information disclosure that is accessible by the public on Company’s website. The Company provides quarterly and annual financial report, sustainabilty report, annual report, and news on Company’s developments to provide assurance and convenience for customers in partnering with Petrosea.

Page 134: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

265264 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI & DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016 Statement Letter from Members of the Board of Directors & Board of Commissioners regarding the Responsibility of the Annual Report 2016

Page 135: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

269268 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Petrosea Tbk. tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Tangerang Selatan, 21 Maret 2017

Direksi / The Board of Directors

MOCHAMAD KURNIA ARIAWANDirektur Director

ILDA HARMYNDirektur Director

HANIFA INDRADJAYAPresiden Direktur President Director

JOHANES ISPURNAWANDirektur IndependenIndependent Director

RUSDIAWANDirektur Director

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI & ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016 PT PETROSEA Tbk. Statement Letter from Members of the Board of Directors & Board of Commissioners regarding the Responsibility of the PT Petrosea Tbk. Annual Report 2016

RICHARD BRUCE NESSPresiden Komisaris

President Commissioner

AZIS ARMANDKomisaris

Commissioner

Dewan Komisaris / The Board of Commissioners

ABDURRACHMAN KUNWIBOWO Komisaris Independen

Independent Commissioner

RICHARD HARJANIKomisaris

Commissioner

MARINGAN PURBA SIBARANIKomisaris Independen

Independent Commissioner

We, the undersigned states that all the information in the PT Petrosea Tbk. annual report 2016 is complete and are fully responsible for the content accuracy of the Company’s annual report.

This statement letter is made truthfully.

South Tangerang, March 21, 2017

Page 136: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

273272 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN 2016Consolidated Financial Statements 2016

Page 137: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK/ AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2016 AND 2015 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

Page 138: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN –

Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – For the years ended December 31, 2016 and 2015

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Konsolidasian

3 Consolidated Statements of Profit or Loss and

Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to Consolidated Financial Statements

Page 139: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,
Page 140: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,
Page 141: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,
Page 142: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DECEMBER 31, 2016 AND 2015

31 Desember/ 31 Desember/December 31, Catatan/ December 31,

2016 Notes 2015US$ '000 US$ '000

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 66.425 5 53.574 Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 1.375 1.454 Other financial assetsPiutang usaha 6 Trade accounts receivable

Pihak berelasi 6.534 32 8.118 Related partiesPihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance

cadangan kerugian penurunan nilai for impairment losses ofsebesar US$ 847 ribu pada 31 US$ 847 thousand at December 31,Desember 2016 dan US$ 625 ribu 2016 and US$ 625 thousandpada 31 Desember 2015 45.965 41.494 at December 31, 2015

Piutang lain-lain 7 Other accounts receivablePihak berelasi 315 32 311 Related parties Pihak ketiga 306 1.313 Third parties

Persediaan - bersih 4.974 8 4.416 Inventories - netPajak dibayar dimuka 5.905 9 12.906 Prepaid taxesKlaim pengembalian pajak 11.157 10 11.903 Claims for tax refundBeban dibayar dimuka 3.259 11 2.914 Prepaid expensesAset lancar lainnya 1.521 12 2.784 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 147.736 141.187 Total Curent Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSInvestasi pada pengendalian Investment in a jointly controlled

bersama entitas 5.798 13 7.991 entityAset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment - net

akumulasi penyusutan sebesar of accumulated depreciation ofUS$ 297.965 ribu pada 31 Desember US$ 297,965 thousand at December 31,2016 dan US$ 284.821 ribu pada 2016 and US$ 284,821 thousand at31 Desember 2015 233.189 14 269.468 December 31, 2015

Goodwill 781 15 781 GoodwillAset tidak berwujud - bersih 1.764 16 2.073 Intangible assets - netAset tidak lancar lainnya 4.157 12 3.868 Other noncurrent assets Jumlah Aset Tidak Lancar 245.689 284.181 Total Noncurrent Assets JUMLAH ASET 393.425 425.368 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

1

Page 143: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2016 DAN 2015 - Lanjutan DECEMBER 31, 2016 AND 2015 - Continued

31 Desember/ 31 Desember/December 31, Catatan/ December 31,

2016 Notes 2015US$ '000 US$ '000

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang usaha 17 Trade accounts payable

Pihak berelasi 305 32 767 Related partiesPihak ketiga 37.208 29.079 Third parties

Utang lain-lain Other payablesPihak berelasi 1.316 32 1.316 Related partyPihak ketiga 99 3.468 Third parties

Utang dividen 227 22 229 Dividends payableUtang pajak 636 18 817 Taxes payableBeban masih harus dibayar 2.311 19 2.213 Accrued expenses Utang bank 16.254 20 32.109 Bank loansLiabilitas jangka panjang yang Current maturities of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities:Utang jangka panjang - pihak berelasi 3.226 32 1.869 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan 6.860 21 19.074 Finance lease liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 68.442 90.941 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESLiabilitas jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - net of currentdalam satu tahun: maturity:Utang jangka panjang - pihak berelasi 115.363 32 115.363 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan 9.759 21 9.568 Finance lease liabilities

Liabilitas imbalan pasca kerja 12.685 30 10.650 Employee benefits obligationLiabilitas pajak tangguhan - bersih 16.727 28 20.569 Deferred tax liabilities - net

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 154.534 156.150 Total Noncurrent Liabilities

Jumlah Liabilitas 222.976 247.091 Total Liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Rp 50 Capital stock - Rp 50 par value

per saham per share Modal dasar - 4.034.420.000 saham Authorized - 4,034,420,000 sharesModal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid-up -1.008.605.000 saham 33.438 22 33.438 1,008,605,000 shares

Penghasilan komprehensif lain (473) (470) Other comprehensive incomeSaldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 1.475 22 1.475 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 135.802 143.736 Unappropriated

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Equity attributable to owners of thepemilik Entitas Induk 170.242 178.179 Company

Kepentingan non-pengendali 207 98 Non-controlling interests

Jumlah Ekuitas 170.449 178.277 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 393.425 425.368 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

2

Page 144: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSSLAIN KONSOLIDASIAN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DECEMBER 31, 2016 AND 2015

Catatan/2016 Notes 2015

US$ '000 US$ '000

PENDAPATAN 209.370 23,32 206.834 REVENUES BEBAN USAHA LANGSUNG (174.501) 24,32 (177.691) DIRECT COSTS

LABA KOTOR 34.869 29.143 GROSS PROFIT

Beban administrasi (18.778) 25,32 (19.409) Administration expensesBagian rugi bersih pengendalian Share in jointly controlled entity's

bersama entitas (2.208) 13 (1.421) net lossPenghasilan bunga 639 969 Interest incomeBeban bunga dan keuangan (9.514) 26 (9.665) Interest expenses and finance chargesKerugian dan keuntungan lain-lain - bersih (11.176) 27 (7.441) Other gains and losses - netBeban pajak final (2.629) (1.757) Final tax expense

Jumlah (43.666) (38.724) Total

RUGI SEBELUM PAJAK (8.797) (9.581) LOSS BEFORE TAX MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX BENEFIT

PENGHASILAN - BERSIH 972 28 (3.110) (EXPENSE) - NET

RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN (7.825) (12.691) LOSS FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME:Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified

ke laba rugi: subsequently to profit or loss:Pengukuran kembali atas program Remeasurement of defined benefits

imbalan pasti (19) 30 400 obligationManfaat (beban) pajak penghasilan 5 28 (100) Income tax benefit (expense)Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurements of defined benefits

imbalan pasti - setelah pajak (14) 300 obligation - net of taxBagian penghasilan komprehensif lain Share in other comprehensive

atas pengendalian bersama entitas 15 13 (41) income of jointly controlled entity

Sub jumlah 1 259 Subtotal

Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that may be reclassifiedke laba rugi: subsequently to profit or loss:Selisih kurs penjabaran laporan Exchange differences on foreign

keuangan dalam mata uang asing (4) (13) currency translation adjustment

Jumlah (rugi) penghasilan komprehensif Total other comprehensive (loss) income lain tahun berjalan - setelah pajak (3) 246 for the year - net of tax

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE LOSSTAHUN BERJALAN (7.828) (12.445) FOR THE YEAR

RUGI YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: LOSS ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk (7.934) (12.719) Owners of the CompanyKepentingan non-pengendali 109 28 Non-controlling interest

Jumlah rugi bersih tahun berjalan (7.825) (12.691) Loss for the year

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE LOSSYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk (7.937) (12.473) Owners of the CompanyKepentingan non-pengendali 109 28 Non-controlling interest

Jumlah Rugi Komprehensif (7.828) (12.445) Total Comprehensive Loss

Rugi per saham dasar / dilusian Basic / diluted loss per share(dalam US$ penuh) (0,0079) 29 (0,0126) (in full US$)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral dari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

3

Page 145: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2016 AND 2015

Ekuitas yangdapat

Selisih diatribusikanPengukuran penjabaran kepada entitas

kembali imbalan laporan induk/ KepentinganModal pasca kerja/ keuangan/ Equity Non- Jumlah

disetor/ Remeasurement Foreign currency Ditentukan Tidak ditentukan attributable to pengendali/ ekuitas/Catatan/ Paid-up of defined translation penggunaannya/ penggunaannya/ owners of the Non-controlling Total Notes capital stock benefits obligation adjustment Appropriated Unappropriated Company interest equity

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

33.438 (683) (33) 1.475 158.047 192.244 - 192.244

Rugi bersih tahun berjalan - - - - (12.691) (12.719) 28 (12.691) Loss for the year

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:Bagian penghasilan komprehensif lain Share in other comprehensive atas pengendalian bersama entitas - (41) - - - (41) - (41) income of jointly controlled entityPengukuran kembali atas liabilitas Remeasurements of defined imbalan pasti - setelah pajak - 300 - - - 300 - 300 benefits obligation - net of taxSelisih kurs penjabaran laporan Exchange differences on foreign keuangan dalam mata uang asing - - (13) - - (13) - (13) currency translation adjustment

Jumlah rugi komprehensif - 259 (13) - (12.691) (12.473) 28 (12.445) Total comprehensive loss

Kepentingan non-pengendali yang Additional non-controlling interesttimbul dari akuisisi PT Mahaka arising from acquisition of Industri Perdana - - - - - - 70 70 PT Mahaka Industri Perdana

Dividen 22 - - - - (1.620) (1.620) - (1.620) Dividends

Saldo per 31 Desember 2015 33.438 (424) (46) 1.475 143.736 178.179 98 178.277 Balance as of December 31, 2015

Rugi bersih tahun berjalan - - - - (7.934) (7.934) 109 (7.825) Loss for the year

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:Bagian penghasilan komprehensif Share in other comprehensive lain atas pengendalian income of jointly controlled bersama entitas - 15 - - - 15 - 15 entityPengukuran kembali atas liabilitas Remeasurements of defined imbalan pasti - setelah pajak - (14) - - - (14) - (14) benefits obligation - net of taxSelisih kurs penjabaran laporan Exchange differences on foreign keuangan dalam mata uang asing - - (4) - - (4) - (4) currency translation adjustment

Jumlah rugi komprehensif - 1 (4) - (7.934) (7.937) 109 (7.828) Total comprehensive loss

Saldo per 31 Desember 2016 33.438 (423) (50) 1.475 135.802 170.242 207 170.449 Balance as of December 31, 2016

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidated merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan financial statements which are an integral keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

Penghasilan komprehensif lain/

Saldo per 1 Januari 2015 Balance as of January 1, 2015

Saldo laba/Retained earnings

Other comprehensive income

4

Page 146: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DECEMBER 31, 2016 AND 2015

2016 2015US$ '000 US$ '000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 206.483 225.496 Cash received from customersPembayaran kas kepada pemasok (105.383) (121.554) Cash paid to suppliers Pembayaran kas kepada karyawan (42.584) (39.853) Cash paid to employees

Kas dihasilkan dari operasi 58.516 64.089 Cash generated from operations

Penerimaan pengembalian pajak 7.736 4.718 Receipt of tax refundsPenerimaan bunga 657 1.258 Interest receivedPembayaran penalti pajak dan lainnya - (541) Payment of other taxes and penaltiesPembayaran pajak penghasilan (4.861) (12.184) Payment of income taxes Pembayaran bunga dan beban keuangan (8.271) (11.353) Payment of interest and finance charges

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 53.777 45.987 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESProceeds from sale of property, plant and

Hasil penjualan aset tetap 55 59 equipmentPerolehan aset tidak berwujud - (259) Acquisitions of intangible assetsAkuisisi entitas anak - (994) Acquisitions of subsidiaryPembelian aset tetap (12.718) (39.863) Acquisitions of property, plant and equipment

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (12.663) (41.057) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan utang bank 155.475 51.997 Proceeds from bank loanPenerimaan dari transaksi jual dan sewa-balik 7.678 7.128 Proceeds from sale and leaseback transactionPembayaran dividen - (1.696) Dividends paidPembayaran liabilitas sewa pembiayaan (20.172) (31.418) Payment of finance lease liabilities Pembayaran utang bank (171.244) (42.737) Payment of bank loans

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (28.263) (16.726) Net Cash Used in Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN CASH KAS DAN SETARA KAS 12.851 (11.796) AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNINGKAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 53.574 65.370 OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 66.425 53.574 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang See accompanying notes to consolidated merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan financial statements which are an integral keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

5

Page 147: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED

6

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Petrosea Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, LLM No. 75, Notaris di Jakarta tertanggal 21 Pebruari 1972, berdasarkan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal Asing tahun 1967. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 Nopember 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 96 tanggal 7 Desember 1972. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir anggaran dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 33 dan 35 tertanggal 20 April 2016 yang dibuat oleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan tempat kedudukan Perusahaan dan pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang Direksi, serta perubahan beberapa ayat pada pasal 4 dalam anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perubahan tersebut telah disetujui ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0007960.AH.01.02 Tahun 2016 dan AHU-AH.01.03-0043538 tanggal 26 April 2016.

PT Petrosea Tbk (the Company) was established under Notarial Deed No. 75, dated February 21, 1972, of Djojo Muljadi, LLM, Public Notary in Jakarta, within the framework of the Foreign Capital Investment Law of 1967. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decision letter No.Y.A.5/51/17, dated November 30, 1972, and was published in State Gazette No. 96, dated December 7, 1972. The articles of association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 33 and 35, dated April 20, 2016 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Public notary in Jakarta, concerning the change of office address of the Company and the duties, responsibilities and authority of the Board of Directors, and several paragraph in article 4 in accordance with Financial Service Authority regulation. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under his decision letter No. AHU-0007960.AH.01.02 Year 2016 and AHU-AH.01.03-0043538 dated April 26, 2016.

Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6 Sektor VII, CBD Bintaro Jaya, Tangerang Selatan dan memiliki kantor pendukung di Tanjung Batu dan Jl. Sultan Hasanuddin RT. 01 Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.

The Company's head office is located at Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6 Sektor VII, CBD Bintaro Jaya, South Tangerang and its support offices are located in Tanjung Batu and Jl. Sultan Hasanuddin RT. 01 Kariangau, Balikpapan Barat, East Kalimantan.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang rekayasa, konstruksi, pertambangan dan jasa lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972.

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is mainly to engage in engineering, construction, mining and other services. The Company started its commercial operations in 1972.

Perusahaan dan entitas anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) mempunyai 2.536 karyawan (termasuk 845 karyawan tidak tetap) dan 2.537 karyawan (termasuk 686 karyawan tidak tetap) masing-masing pada 31 Desember 2016 dan 2015.

The Company and its subsidiaries (collectively referred to the “Group”) had total number of employees of 2,536 (including 845 non-permanent employees) and 2,537 (including 686 non-permanent employees) as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

Berdasarkan surat No. 31/V/PMDN/2009 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tanggal 23 Juni 2009, status Perusahaan berubah menjadi penanaman modal dalam negeri efektif mulai tanggal tersebut. Sejak tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT Indika Energy Tbk (Catatan 22).

Based on letter No. 31/V/PMDN/2009 of Investment Coordinating Board (BKPM) dated June 23, 2009, the Company’s status is changed to a domestic capital investment effective from such date. Starting July 6, 2009, the Company is one of the group of companies owned by PT Indika Energy Tbk (Note 22).

Page 148: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

7

Susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 34 tanggal 20 April 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:

The Company’s management based on Notarial Deed No. 34, dated April 20, 2016 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Public notary in Jakarta, consists of the following:

Presiden Komisaris : Richard Bruce Ness : President CommissionerKomisaris Independen : Maringan Purba Sibarani : Independent Commissioners

Abdurrachman Kun WibowoKomisaris : Azis Armand : Commissioners

Richard Harjani

Presiden Direktur : Hanifa Indradjaja : President DirectorDirektur : Ilda Harmyn : Directors

Mochamad Kurnia AriawanRusdiawan

Direktur Independen : Johanes Ispurnawan : Independent Director

Komite Audit Audit CommitteeKetua : Maringan Purba Sibarani : ChairmanAnggota : Richard Harjani : Members

Tonyadi Halim

b. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan b. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan secara langsung dan tidak langsung memiliki lebih dari 50% saham entitas anak berikut:

The Company has direct and indirect ownership interest of more than 50% in the following subsidiaries:

Persentase Tahun Operasi

Kepemilikan/ Komersial/Entitas Anak/ Domisili/ Jenis Usaha/ Percentage of Start of CommercialSubsidiary Domicile Nature of Business Ownership Operations

2016 2015 2016 2015US$ '000 US$ '000

Kepemilikan langsung/ Direct ownership

PTP Investments Pte. Ltd. (PTPI) Singapura/ Investasi/Investment 100% 100% Tidak aktif/Dormant 708 738 Singapore

PT Petrosea Kalimantan (PTPK) Balikpapan Perdagangan dan jasa 99,80% 99,80% Dalam tahap pengembangan/ 40 39 kontraktor/Trading and Under development stagecontractor

PT POSB Infrastructure Balikpapan Pengelolaan pelabuhan 99,80% 99,80% 2015 1.717 1.651 Indonesia (PTPII) and its khusus/Special port subsidiary/dan entitas anak management

PT POSB Reksabumi Indonesia Tangeran Selatan/ Jasa pengelolaan limbah/ 99,90% - Dalam tahap pengembangan/ 375 - (PTPRI) South Tangerang Waste management service Under development stage

Kepemilikan tidak langsung melalui entitas anak/ Indirect ownership through subsidiary PT Mahaka Industri Perdana (MIP) melalui/ through PTPII Jakarta Perdagangan dan jasa/ 51,25% 51,25% 1994 1.039 669

Trading and service

Elimination

Jumlah Aset Sebelum

31 December/December 31,

Eliminasi/Total Assets Before

31 December/December 31,

Pada tanggal 6 Agustus 2015, Perusahaan melalui entitas anak, PTPII, telah mengakuisisi 51,25% saham dari MIP, yang berdomisili di Jakarta. Akuisisi dilakukan untuk memperkuat lini bisnis Perusahaan. Goodwill yang timbul dari transaksi akuisisi ini sebesar US$ 781 ribu.

On August 6, 2015, the Company through its subsidiary, PTPII, has acquired 51.25% shares of MIP, a company domiciled in Jakarta. Acquisition is done to strengthen the Company’s business lines. Goodwill arising from the acquisition amounted to US$ 781 thousand.

Page 149: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

8

Pada tanggal 14 Juni 2016, Perusahaan mendirikan entitas anak baru, PTPRI dengan kepemilikan saham sebesar 99,9% saham dan sisanya sebesar 0,1% dimiliki oleh PTPII.

On June 14, 2016, the Company established a new subsidiary, PTPRI, with 99.9% ownership interest and the remaining 0.1% was owned by PTPII.

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan c. Public Offering of Shares of the Company

Pada tanggal 21 Mei 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana atas 4.500.000 saham dari 13.500.000 saham yang ditempatkan dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, Perusahaan menerbitkan saham bonus dengan perbandingan 1:1 pada bulan Nopember 1994, saham bonus dengan perbandingan 9:10 pada bulan Maret 1998 dan melakukan pemecahan saham pada tahun 1998, sehingga jumlah saham diterbitkan meningkat menjadi 102.600.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

On May 21, 1990, the Company obtained an effective statement to offer 4,500,000 of the 13,500,000 issued shares to the public in Initial Public Offering with a par value of Rp 1,000 per share. Since then, a 1:1 share bonus in November 1994, a 9:10 share bonus in March 1998 and a stock split in 1998 have resulted in an increase of issued shares to 102.600.000 with a par value of Rp 500 per share.

Pada tahun 2009, Perusahaan mengurangi jumlah saham beredar melalui pembelian kembali saham sebanyak 1.739.500 lembar.

In 2009, the Company reduced its issued capital stock by 1,739,500 shares through the share buyback.

Pada bulan Pebruari 2012, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 50 per saham, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham.

In February 2012, the Company changed the par value from Rp 500 to Rp 50 per share, thus increasing the number of issued and paid-up capital stocks from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh saham Perusahaan, masing-masing sebanyak 1.008.605.000 saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Catatan 22).

As of December 31, 2016 and 2015, all of the Company’s 1,008,605,000 shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) (Note 22).

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (”PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (”ISAK”)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

berjalan a. Standards and amendments effective in

the current period Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan standar baru dan sejumlah amandemen PSAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada 1 Januari 2016.

In the current year, the Group has applied a new standard and a number of amendments to PSAK issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2016.

Page 150: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

9

Penerapan amandemen standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan konsolidasian pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya:

The appllication of the following amendments to standards have not resulted to material impact to disclosures or on the amounts recognized in the current and prior year consolidated financial statements:

x Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan

Tersendiri x Amendments to PSAK 4, Separate

Financial Statements x Amandemen PSAK 5: Segmen Operasi x Amandments to PSAK 5, Operating

Segments x Amandemen PSAK 7: Pengungkapan Pihak-

Pihak berelasi x Amendments to PSAK 7, Related Party

Disclosures x Amandemen PSAK 15: Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama x Amendments to PSAK 15, Investment in

Associates and Joint Venture x Amandemen PSAK 16: Aset Tetap x Amendments to PSAK 16, Property,

Plant and Equipment x Amandemen PSAK 19: Aset Tak Berwujud x Amendments to PSAK 19, Intangible

Assets x Amandemen PSAK 22: Kombinasi Bisnis x Amendments to PSAK 22, Business

Combination x Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja

x Amandemen PSAK 25: Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi, Akuntansi dan Kesalahan

x Amendments to PSAK 24, Employee Benefits

x Amendments to PSAK 25, Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

x Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian

x Amendments to PSAK 65, Consolidated Financial Statements

x Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama x Amendments to PSAK 66, Joint Arrangements

x Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas

x Amendments to PSAK 67, Disclosure of Interest in Other Entities

x Amandemen PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar

x Amendments to PSAK 68, Fair Value Measurement

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi

belum diterapkan b. Standards and interpretations issued not

yet adopted Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are the following:

x PSAK 1: Penyajian Laporan

Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan x PSAK 1: Presentation of Financial

Statements about Disclosure Initiative Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are:

x Amandemen PSAK 16: Aset Tetap x Amendments to PSAK 16: Property,

Plant and Equipment Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, the effect of adoption of these standards, amendments and interpretations on the consolidated financial statements is not known nor reasonably estimable by management.

Page 151: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

10

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements of the Group have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali properti dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.

The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain properties and financial instruments that are measured at revalued amounts or fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below.

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai jika Perusahaan memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities (including structured entities) controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns.

Perusahaan menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas.

The Company reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control listed above.

Page 152: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

11

Ketika Perusahaan memiliki hak suara kurang dari mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perusahaan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Perusahaan cukup untuk memberikan Perusahaan kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Perusahaan relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perusahaan, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Perusahaan memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelumnya.

When the Company has less than a majority of the voting rights of an investee, it has power over the investee when the voting rights are sufficient to give it the practical ability to direct the relevant activities of the investee unilaterally. The Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether or not the Company’s voting rights in an investee are sufficient to give it power, including (i) the size of the Company’s holding of voting rights relative to the size and dispersion of holding of the other vote holders; (ii) potential voting rights held by the Company, other vote holders or other parties; (iii) rights arising from other contractual arrangements; and (iv) any additional facts and circumstances that indicate that the Company has, or does not have, the current ability to direct the relevant activities at the time that decisions need to be made, including voting patterns at previous shareholders’ meetings.

Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Perusahaan kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain dari tanggal diperolehnya pengendalian Perusahaan sampai tanggal ketika Perusahaan berhenti untuk mengendalikan entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary. Specifically, income and expense of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date when the Company ceases to control the subsidiary.

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan nonpengendali. Perusahaan juga mengatribusikan total laba komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interest. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and the non-controlling interest even if this results in the non-controlling interest having a deficit balance.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup.

When necessary, adjustments are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Group’s accounting policies.

Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian.

All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.

Page 153: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

12

Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian Grup atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari kepemilikan Grup dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk.

Changes in the Group’s ownership interest in subsidiaries that do not result in the Group losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interest and the non-controlling interest are adjusted to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interest are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.

Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/ diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.

When the Group losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary (i.e. reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as specified/ permitted by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.

d. Kombinasi Bisnis d. Business Combinations

Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition related costs are recognized in profit or loss as incurred.

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.

At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.

Page 154: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

13

Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan non-pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon.

Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree, and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquire (if any) over the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed. If, after the reassessment, the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and liabilities assumed exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held interest in the acquiree (if any), the excess is recognized immediately in profit or loss as a bargain purchase option.

Kepentingan non-pengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proposional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan non-pengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain.

Non-controlling interests that are present ownership interests and entitle their holders to a proportionate share of the entity’s net assets in the event of liquidation may be initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. The choice of measurement basis is made on a transaction-by-transaction basis. Other types of non-controlling interests are measured at fair value or, when applicable, on the basis specified in another accounting standard.

Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis.

When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination.

Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which can not exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.

Page 155: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

14

Akuntansi berikutnya untuk perubahan nilai wajar dari imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal setelah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi.

The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates at fair value, with changes in fair value recognized in profit or loss.

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian dihasilkan, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikan tersebut dilepas/dijual.

When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.

e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

e. Foreign Currency Transactions and Translation

Laporan keuangan individu masing-masing entitas Grup diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian dari Grup disajikan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The individual financial statements of each Group entity are measured and presented in the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). The consolidated financial statements of the Group are presented in U.S. Dollar, which is the functional currency of the Company.

Page 156: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

15

Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual grup, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos non moneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali.

In preparing the financial statements of each individual group entity, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.

Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.

Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise.

Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas dari PTPK, PTPRI dan PTPII dijabarkan ke dalam U.S. Dollar dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pos penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut, kecuali kurs berfluktuasi secara signifikan selama periode tersebut, dalam hal ini kurs yang berlaku pada tanggal transaksi yang digunakan. Selisih kurs yang timbul diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam ekuitas (dan diatribusikan pada kepentingan non-pengendali).

For the purpose of presenting these consolidated financial statements, the assets and liabilities of PTPK, PTPRI and PTPII are translated into U.S. Dollar using exchange rates prevailing at the end of each reporting period. Income and expense items are translated at the average exchange rates for the period, unless exchange rates fluctuate significantly during that period, in which case the exchange rates at the dates of the transactions are used. Exchange differences arising, if any, are recognized in other comprehensive income and accumulated in equity (and attributed to non-controlling interests as appropriate).

Goodwill dan penyesuaian nilai wajar aset teridentifkasi yang diperoleh dan liabilitas yang dialihkan melalui akuisisi dari kegiatan usaha luar negeri diperlakukan sebagai aset dan liabilitas dari kegiatan usaha luar negeri dan dijabarkan pada kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Selisih kurs yang timbul diakui pada penghasilan komprehensif lain.

Goodwill and fair value adjustments to identifiable assets acquired and liabilities assumed through acquisition of a foreign operation are treated as assets and liabilities of the foreign operation and translated at the rate of exchange prevailing at the end of each reporting period. Exchange differences arising are recognized in other comprehensive income.

f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama entitas pelapor; i. has control or joint control over the

reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

Page 157: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

16

iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor

jika memenuhi salah satu hal berikut: b. An entity is related to the reporting entity

if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

i. The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of

the same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu program

imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau

dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)

(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).

viii. Entitas, atau anggota dari kelompok

yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

viii. The entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.

Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian (Catatan 32).

Significant transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements (Notes 32).

Page 158: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

17

g. Aset Keuangan g. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s financial assets are classified as loans and receivables.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas, kecuali kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Cash and cash equivalents, except cash on hand, receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment.

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Page 159: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

18

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Financial assets are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Bukti obyektif penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang termasuk sebagai berikut:

Objective evidence of impairment on loans and receivables could include:

x kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

x significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

x pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

x default or delinquency in interest or principal payments; or

x terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

x it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.

Page 160: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

19

Jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Group transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognize a collateralized borrowing for the proceeds received.

Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.

On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.

Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.

Page 161: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

20

h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

h. Financial Liabilities and Equity Instruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangements and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities at amortized cost

Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, utang bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities, which include trade and other payables, bank loans and other borrowings, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

i. Saling hapus antar Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan i. Netting of Financial Assets and Financial

Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika hanya jika:

The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the consolidated statement of financial position where it:

x saat ini memiliki hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

x currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and

x berniat untuk menyelesaikan secara neto

atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

x intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

Page 162: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

21

j. Kas dan Setara Kas j. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

k. Aset Keuangan Lainnya k. Other Financial Assets

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya dengan jangka waktu penempatan kurang dari satu tahun sejak tanggal penempatan disajikan sebagai aset keuangan lainnya.

Restricted cash in bank with maturities of less than one year from the date of placement are presented as other financial assets.

l. Investasi pada Ventura bersama l. Investment in Joint Ventures

Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan tersebut. Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan tentang aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.

A joint venture is a joint arrangement whereby the parties that have joint control of the arrangements have rights to the net assets of the joint arrangement. Joint control is the contractually agreed sharing of control of an arrangement, which exists only when decisions about the relevant activities require unanimous consent of the parties sharing control.

Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas ventura bersama digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dengan metode ekuitas, investasi pada entitas ventura bersama diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari entitas ventura bersama yang terjadi setelah perolehan. Ketika bagian Grup atas kerugian entitas ventura bersama melebihi kepentingan Grup pada entitas ventura bersama (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, yang secara substansi, membentuk bagian dari investasi bersih Grup dalam entitas ventura bersama). Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas kerugian selanjutnya. Kerugian selanjutnya diakui hanya apabila Grup mempunyai kewajiban bersifat hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas ventura bersama.

The results of operations and assets and liabilities of joint ventures is incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting, except when the investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with PSAK 58, Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Under the equity method, an investment in a joint venture is initially recognized in the consolidated statement of financial position at cost and adjusted thereafter to recognize the Group’s share of the profit or loss and other comprehensive income of the joint venture. When the Group’s share of losses of a joint venture exceeds the Group’s interest in that joint venture (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Group’s net investment in the joint venture) the Group discontinues recognizing it’s share of further losses. Additional losses are recognized only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the joint venture.

Page 163: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

22

Investasi pada entitas ventura bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dari tanggal pada saat investee menjadi entitas ventura bersama. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas ventura bersama yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi pada periode di mana investasinya diperoleh.

An investmet in a joint venture is accounted for using the equity method from the date on which the investee becomes a joint venture. Any excess of the cost of acquisition over the Group’s share of the net fair value of identifiable assets, liabilities and contingent liabilities of the a joint venture recognized at the date of acquisition, is recognized as goodwill, which is included within the carrying amount of the investment. Any excess of the Group’s share of the net fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities over the cost of acquisition, after reassessment, is recognized immediately in profit or loss in the period in which the investment is acquired.

Persyaratan dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas ventura bersama. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48, Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.

The requirements of PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement, are applied to determine whether it is necessary to recognize any impairment loss with respect to the Group’s investment in joint venture. When necessary, the entire carrying amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in accordance with PSAK 48, Impairment of Assets, as a single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any impairment loss recognized forms part of the carrying amount of the investment. Any reversal of that impairment loss is recognized in accordance with PSAK 48 to the extent that the recoverable amount of the investment subsequently increases.

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas dari tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada ventura bersama atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. Ketika Grup mempertahankan kepentingan dalam ventura bersama terdahulu dan sisa kepentingan adalah aset keuangan, Grup mengukur setiap sisa kepentingan pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat ventura bersama pada tanggal metode ekuitas dihentikan penggunaannya, dan nilai wajar setiap investasi yang tersisa dan setiap hasil dari pelepasan bagian kepentingan dalam ventura bersama termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan dari ventura bersama. Selanjutnya, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut dengan menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika ventura bersama

The Group discontinues the use of the equity method from the date when the investment ceases to be a joint venture, or when the investment is classified as held for sale. When the Group retains an interest in the former joint venture and the retained interest is a financial asset, the Group measures any retained investment at fair value at that date and the fair value is regarded as its fair value on initial recognition in accordance with PSAK 55. The difference between the carrying amount of joint venture at the date the equity method was discontinued, and the fair value of any retained interest and any proceeds from disposing a part of interest in joint venture is included in the determination of the gain or loss on disposal of the joint venture. In addition, the Group accounts for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that joint venture on the same basis as would be required if that joint venture had directly disposed of the related assets or liabilities. Therefore, if a gain or loss previously

Page 164: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

23

telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh ventura bersama akan direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan dari aset atau liabilitas terkait, Grup mereklasifikasi laba rugi dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) ventura bersama ketika metode ekuitas dihentikan penggunaannya.

recognized in other comprehensive income by that joint venture would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities, the Group reclassifies the gain or loss from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment) when the equity method is discontinued.

Grup melanjutkan penerapan metode ekuitas jika investasi pada ventura bersama menjadi investasi pada entitas asosiasi. Tidak terdapat pengukuran kembali ke nilai wajar pada saat perubahan kepentingan.

The Group continues to use the equity method when an investment in a joint venture becomes an investment in an associate. There is no remeasurement to fair value upon such changes in ownership interests.

Jika Grup mengurangi bagian kepemilikan pada ventura bersama tetapi Grup tetap menerapkan metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan bagian kepemilikan (jika keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait).

When the Group reduces its ownership interest in a joint venture but the Group continues to use the equity method, the Group reclassifies to profit or loss the proportion of the gain that had previously been recognized in other comprehensive income relating to that reduction in ownership interest (if that gain or loss would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities).

Ketika Grup melakukan transaksi dengan ventura bersama dari Grup, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan ventura bersama diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam ventura bersama yang tidak terkait dengan Grup.

When a Group entity transacts with a joint venture of the Group, profits and losses resulting from the transactions with the joint venture are recognized in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of its interest in the joint venture that are not related to the Group.

m. Kepemilikan dalam Operasi Bersama m. Interest in Joint Operations

Operasi bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset dan kewajiban terhadap liabilitas terkait dengan pengaturan tersebut. Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.

A joint operation is a joint arrangement whereby the parties that have joint control of the arrangement have rights to the assets, and obligations for the liabilities, relating to the arrangement. Joint control is the contractually agreed sharing of control of an arrangement, which exists only when decisions about the relevant activities require unanimous consent of the parties sharing control.

Ketika entitas Grup melakukan kegiatan berdasarkan operasi bersama, Grup sebagai operator bersama mengakui hal berikut terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama:

When a group entity undertakes its activities under joint operations, the Group as a joint operator recognises in relation to its interest in a joint operation:

x Aset, mencakup bagiannya atas setiap aset

yang dimiliki bersama. x Its assets, including its share of any

assets held jointly. x Liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas

yang terjadi bersama. x Its liabilities, including its share of any

liabilities incurred jointly.

Page 165: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

24

x Pendapatan dari penjualan bagiannya atas ouput yang dihasilkan dari operasi bersama.

x Its revenue from the sale of its share of the output arising from the joint operation.

x Bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh operasi bersama; dan

x Its share of the revenue from the sale of the output by the joint operation;and

x Beban, mencakup bagiannya atas setiap beban yang terjadi secara bersama-sama.

x Its expenses, including its share of any expenses incurred jointly.

Grup mencatat aset, liabilitas, pendapatan dan beban terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama sesuai dengan PSAK yang dapat diterapkan untuk aset, liabilitas, pendapatan dan beban tertentu.

The Group accounts for the assets, liabilities, revenues and expenses relating to its interest in a joint operation in accordance with the PSAKs applicable to the particular assets, liabilities, revenues and expenses.

Ketika entitas Grup melakukan transaksi dengan operasi bersama yang entitas Grup tersebut bertindak sebagai salah satu operator bersamanya (seperti penjualan atau kontribusi aset), Grup melakukan transaksi dengan pihak lain dalam operasi bersama dan, dengan demikian, operator bersama mengakui keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian Grup tersebut hanya sebatas kepentingan para pihak lain dalam operasi bersama

When a group entity transacts with a joint operation in which a group entity is a joint operator (such as a sale or contribution of assets), the Group is considered to be conducting the transaction with the other parties to the joint operation, and gains and losses resulting from the transactions are recognised in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of other parties’ interests in the joint operation.

Ketika entitas Grup melakukan transaksi dengan operasi bersama yang entitas tersebut bertindak sebagai salah satu operator bersamanya (seperti pembelian aset), Grup tidak mengakui bagian keuntungan dan kerugiannya sampai Grup menjual kembali aset tersebut kepada pihak ketiga.

When a group entity transacts with a joint operation in which a group entity is a joint operator (such as a purchase of assets), the Group does not recognise its share of the gains and losses until it resells those assets to a third party.

n. Persediaan n. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk persediaan usang dan yang pergerakannya lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. The provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage of individual inventory items.

o. Beban Dibayar Dimuka o. Prepaid Expenses

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

p. Aset Tetap - Pemilikan Langsung p. Property, Plant and Equipment - Direct

Acquisitions

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Page 166: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

25

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/ Years

Gedung dan perbaikan gedung 8 - 20 Buildings and improvements Alat berat, peralatan dan kendaraan 4 - 12 Plant, equipment and vehicles Perabotan dan perlengkapan 4 - 5 Furniture and fixtures

Beberapa komponen dari alat berat, peralatan dan kendaraan disusutkan atas dasar penggunaan jam kerja selama taksiran umur operasi komponen tersebut.

Certain components of plant, equipment, and vehicles are depreciated using hourly utilization basis over their estimated operating life.

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri.

Asset held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying amounts are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.

q. Goodwill q. Goodwill

Goodwill timbul atas akuisisi dari suatu bisnis yang dicatat pada biaya perolehan yang ditetapkan pada tanggal akuisisi dari bisnis tersebut (lihat Catatan 3d diatas) dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada.

Goodwill arising on an acquisition of a business is carried at cost as established at the date of acquisition of the business (see Note 3d above) less accumulated impairment losses, if any.

Page 167: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

26

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup (atau kelompok unit penghasil kas) yang diperkirakan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering jika terdapat indikasi bahwa unit penghasil kas tersebut mungkin mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama kali untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit penghasil kas dan kemudian ke aset lain dari unit penghasil kas secara prorata berdasarkan jumlah tercatat dari setiap aset dalam unit penghasil kas tersebut. Setiap kerugian penurunan nilai goodwill diakui secara langsung dalam laba rugi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each of the Group’s cash-generating units (or group of cash-generating units) expected to benefit from the synergies of the combination. A cash-generating unit to which goodwill has been allocated is tested for impairment annually, or more frequently when there is an indication that the unit may be impaired. If the recoverable amount of the cash-generating unit is less than its carrying amount, the impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit pro-rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. Any impairment loss for goodwill is recognized directly in profit or loss in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. An impairment loss recognized for goodwill is not reversed in subsequent periods.

Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba rugi atas pelepasan.

On disposal of the relevant cash-generating unit, the attributable amount of goodwill is included in the determination of the profit or loss on disposal.

Kebijakan Grup atas goodwill yang timbul dari akuisisi ventura bersama dijelaskan pada Catatan 3l.

The Group’s policy for goodwill arising on the acquisition of a joint venture is described in Note 3l.

r. Aset Tak Berwujud r. Intangible Assets

Aset tak berwujud diamortisasi selama 4 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

Intangible assets is amortized over 4 years using the straight-line method.

Estimasi masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode laporan keuangan dan pengaruh perubahan estimasi diperhitungkan secara prospektif.

The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each annual reporting period, with the effect of any changes in estimate being accounted for on a prospective basis.

s. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali

Goodwill s. Impairment of Non-financial Assets

Except Goodwill

Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At reporting dates, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Page 168: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

27

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g, penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam Catatan 3q.

Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g, while impairment for goodwill is discussed in Note 3q.

t. Sewa t. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Sebagai lessee As lessee

Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Group at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a finance lease obligations.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Page 169: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

28

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

Jual dan sewa-balik Sale and leaseback

Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa balik diperlakukan sebagai berikut:

Assets sold under a sale and leaseback transaction are accounted for as follows:

Jika transaksi jual dan sewa-balik menghasilkan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat aset ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

If the sale and leaseback transaction results in a finance lease, any excess of sales proceeds over the carrying amount of the asset is deferred and amortized over the lease term.

Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama perkiraan periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama perkiraan periode penggunaan aset.

If the sale and leaseback transaction results in an operating lease, and it is clear that the transaction is established at fair value, any profit or loss is recognized immediately. If the sale price is below fair value, any profit or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated for by future lease payments at below market price, it shall be deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.

Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dan sewa-balik lebih rendah daripada nilai tercatatnya, rugi sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar harus diakui segera.

For operating leases, if the fair value at the time of a sale and leaseback transaction is less than the carrying amount of the asset, a loss equal to the amount of the difference between the carrying amount and fair value is recognized immediately.

Untuk sewa pembiayaan, penyesuaian seperti di atas tidak diperlukan kecuali jika telah terjadi penurunan nilai. Dalam hal ini, jumlah tercatat berkurang menjadi jumlah yang dapat dipulihkan.

For finance leases, no such adjustment is necessary unless there has been an impairment in value, in which case the carrying amount is reduced to recoverable amount.

u. Provisi u. Provisions

Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Page 170: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

29

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

v. Pengakuan Pendapatan dan Beban v. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan jasa Service revenue

Pendapatan jasa mencakup penerimaan dari pemberian jasa penambangan, jasa konstruksi pertambangan dimana penagihannya berdasarkan biaya aktual ditambah marjin keuntungan tertentu, dan penerimaan dari sewa peralatan, gudang dan fasilitas lainnya, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.

Service revenue includes fees from mining services, mining construction services wherein billing is based on cost plus certain profit margin, and revenue from rental of equipment, warehouse and other facilities, and other services provided to clients. Service revenue is recognized when the service is rendered.

Pendapatan dividen Dividend revenue

Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.

Pendapatan bunga Interest revenue

Pendapatan bunga di akru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang berlaku.

Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.

Beban Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.

w. Imbalan Pasca Kerja w. Employee Benefits

Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Defined post-employement benefits

Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang- Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Grup sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

The Group provides defined post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding of benefits has been made by the Group to this benefit plan.

Page 171: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

30

Biaya penyediaan imbalan pasca kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit, dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected as a separate item under other comprehensive income in equity and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows:

x Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya

jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)

x Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements).

x Beban atau pendapatan bunga neto x Net interest expense or income. x Pengukuran kembali x Remeasurement.

Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.

The Group presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan defisit aktual dalam program imbalan pasti Grup.

The retirement benefit obligation recognised in the consolidated statement of financial position represents the actual deficit in the Group’s defined benefit plans.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term benefits

Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial diakui langsung pada tahun yang bersangkutan.

The cost of providing long-term benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains or losses are recognized immediately in profit or loss.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini kewajiban imbalan kerja jangka panjang.

The long-term employee benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position represents the present value of the long-term employee benefits obligation.

Page 172: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

31

x. Pajak Penghasilan x. Income Tax

Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

The tax currently payable is based on taxable profit for the year. Taxable profit differs from profit before tax as reported in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income because of items of income or expense that are taxable or deductible in other years and items that are never taxable or deductible.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates.

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill.

Deferred tax is recognized on temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements and the corresponding tax bases used in the computation of taxable profit. Deferred tax liabilities are generally recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are generally recognized for all deductible temporary differences to the extent that is probable that taxable profits will be available against which those deductible temporary differences can be utilized. Such deferred tax assets and liabilities are not recognized if the temporary differences arise from the initial recognition (other than in a business combination) of assets and liabilities in a transaction that affects neither the taxable profit nor the accounting profit. In addition, deferred tax liabilities are not recognized if the temporary differences arise from the initial recognition of goodwill.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Page 173: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

32

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi atau yang timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda yang memiliki intensi untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities when there is an intention to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.

y. Laba per Saham y. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing profit attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

z. Informasi Segmen z. Segment Information

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular ditelaah oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performance.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang

mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a) that engages in business activities which may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b) hasil operasinya ditelaah secara regular oleh

pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

b) whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c) tersedia informasi keuangan yang dapat

dipisahkan. c) for which discrete financial information is

available.

Page 174: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

33

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN

ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN 4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND

ESTIMATES Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam penarapan kebijakan akuntansi, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manejemen tidak membuat pertimbangan kritis atas pengaruh signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian sebagaimana di bawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgements that has a significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimate, which are dealt with below.

Sumber Utama Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Uncertainty Estimation

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and other key sources of uncertainty estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

Page 175: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

34

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Impairment Loss on Loans and Receivables

Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 5, 6 dan 7.

The Group assesses its loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Notes 5, 6 and 7.

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline in Value of Inventories Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 8.

The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 8.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Property, Plant and

Equipment Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Group’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. However, it is possible that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan perubahan nilai tercatat aset tersebut.

A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and change in the carrying amounts of these assets.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 14.

The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 14.

Page 176: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

35

Penurunan Nilai Goodwill Impairment of Goodwill Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya mengharuskan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi arus kas masa depan yang diharapkan timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang tepat dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini. Dimana aktual arus kas masa depan kurang dari yang diharapkan, kerugian penurunan nilai material mungkin timbul.

Determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cash-generating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value. Where the actual future cash flows are less than expected, a material impairment loss may arise.

Nilai tercatat goodwill pada akhir periode pelaporan adalah sebesar US$ 781 ribu dan tidak ada rugi penurunan nilai yang diakui pada tahun 2016 dan 2015.

The carrying amount of goodwill at the end of the reporting period was US$ 781 thousand and no impairment loss was recognized in 2016 and 2015.

Penurunan Nilai Aset Bukan Keuangan Impairment of Non Financial Assets Aset berwujud dan tidak berwujud, dilakukan uji penurunan nilai ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang.

Tangible and intangible assets, are reviewed for impairment whenever impairment indicators are present. Determining the value in use of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets (cash generating unit) and a suitable discount rate in order to calculate the present value.

Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.

While it is believed that the assumptions used in the estimation of the value in use of assets reflected in the consolidated financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material adverse impact on the results of operations.

Nilai tercatat aset non keuangan yang dilakukan uji penurunan nilai telah diungkapkan dalam Catatan 13, 14 dan 16 atas laporan keuangan konsolidasian.

The carrying amount of non financial assets, on which impairment analysis are applied, were described in Notes 13, 14 and 16 to the consolidated financial statements.

Page 177: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

36

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Kas 44 47 Cash on handBank Cash in banks

Rupiah RupiahCitibank N.A. 9.933 154 Citibank N.A.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.343 417 PT Bank Mandiri (Persero) TbkThe Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Limited (HSBC) 634 497 Banking Corporation Limited (HSBC)PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 343 25 (Persero) TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 317 2 (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 48 7 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Panin Tbk 8 211 PT Bank Panin TbkPT Bank ANZ Indonesia 4 6 PT Bank ANZ IndonesiaStandard Chartered Bank 1 8 Standard Chartered Bank

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 26.529 25.503 PT Bank Mandiri (Persero) TbkCitibank N.A. 19.068 16.593 Citibank N.A.The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 258 345 Corporation Limited (HSBC)PT Bank ANZ Indonesia 30 247 PT Bank ANZ IndonesiaPT Bank Panin Tbk 7 26 PT Bank Panin TbkUBS AG, Singapura 4 4 UBS AG, SingaporePT Bank CIMB Niaga Tbk 4 4 PT Bank CIMB Niaga TbkStandard Chartered Bank 2 9 Standard Chartered BankPT Bank Internasional Indonesia Tbk - 12 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Euro EuroThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 7 7 Corporation Limited (HSBC)Citibank N.A. 2 2 Citibank N.A.

Dollar Australia Australian DollarThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 24 25 Corporation Limited (HSBC)

Sub jumlah 58.566 44.104 Subtotal

Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk 7.815 1.812 (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 5.799 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank ANZ Indonesia - 1.812 PT Bank ANZ Indonesia

Jumlah 7.815 9.423 Sub totalJumlah 66.425 53.574 Total

Tingkat suku bunga deposito berjangka Annual interest rates on time per tahun: deposits:

Rupiah 6,75% 7,25%-8,70% Rupiah

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi.

There are no balance of cash and cash equivalents held by related parties.

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dijadikan jaminan atas pinjaman Perusahaan.

There are no balance of cash and cash equivalents used as the collateral for the Company’s loans.

Page 178: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

37

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

a. Berdasarkan pelanggan a. By debtorPihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32):

PT Kideco Jaya Agung 4.269 6.331 PT Kideco Jaya AgungPT Santan Batubara 1.787 1.787 PT Santan BatubaraPT Tripatra Engineers and Constructors 478 - PT Tripatra Engineers and Constructors

Jumlah 6.534 8.118 Total

Pihak ketiga: Third parties:PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua 13.460 - PT Binuang Mitra Bersama Blok DuaPT Freeport Indonesia 10.175 8.944 PT Freeport IndonesiaPT Indoasia Cemerlang 7.942 2.603 PT Indoasia CemerlangPT Indonesia Pratama 4.981 12.728 PT Indonesia PratamaPT Anzawara Satria 1.387 - PT Anzawara SatriaBUT Eni Muara Bakau B.V. 964 1.094 BUT Eni Muara Bakau B.V.Eni Bukat Limited 909 650 Eni Bukat LimitedBUT Niko Resources Limited 713 713 BUT Niko Resources LimitedBUT Chevron Indonesia Company 645 797 BUT Chevron Indonesia CompanyConoco Philips (Grissik) Ltd 622 - Conoco Philips (Grissik) LtdBUT Chevron Rapak Ltd 584 - BUT Chevron Rapak LtdPT Indonesia Bulk Terminal 533 803 PT Indonesia Bulk TerminalBUT Pertamina Hulu Energi BUT Pertamina Hulu Energi

Nunukan Company 522 - Nunukan CompanyPT M.I. Indonesia 508 1.130 PT M.I. IndonesiaPT Prasadha Pamunah Limbah PT Prasadha Pamunah Limbah

Industri 410 674 IndustriPT Baroid Indonesia 377 592 PT Baroid IndonesiaPT Halliburton Indonesia 79 942 PT Halliburton IndonesiaPT Technip Indonesia (Bangka) 65 766 PT Technip Indonesia (Bangka)BHP Billiton-PT. Maruwai Coal - 1.030 BHP Billiton-PT. Maruwai CoalTotal E&P Indonesie - 1.096 Total E&P IndonesiePT Gunung Bayan Pratama Coal - 5.894 PT Gunung Bayan Pratama CoalLain-lain (masing-masing dibawah Others (each less than

US$ 500 ribu) 1.936 1.663 US$ 500 thousand)

Jumlah 46.812 42.119 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (847) (625) Allowance for impairment losses

Bersih 45.965 41.494 NetJumlah 52.499 49.612 Total

b. Berdasarkan umur b. By age category Belum jatuh tempo 42.794 32.937 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due

Dibawah 30 hari 3.100 1.232 Under 30 days31 - 60 hari 4.063 1.000 31 - 60 days61 - 90 hari 21 90 61 - 90 days91 - 120 hari 2 337 91 - 120 days121 - 180 hari 85 60 121 - 180 days181 - 365 hari 518 6.762 181 - 365 days> 365 hari 2.763 7.819 > 365 days

Jumlah 53.346 50.237 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (847) (625) Allowance for impairment losses

Bersih 52.499 49.612 Net

Page 179: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

38

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

c. Berdasarkan mata uang c. By currencyMata uang fungsional Functional currency

Dollar Amerika Serikat 21.240 45.783 U.S. DollarMata uang lain Other currency

Rupiah 32.106 4.454 RupiahJumlah 53.346 50.237 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (847) (625) Allowance for impairment lossesBersih 52.499 49.612 Net

Jangka waktu rata-rata kredit pendapatan adalah 30 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada piutang usaha.

The average credit period on revenues is 30 days. No interest is charged on trade receivables.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements in the allowance for impairment losses are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Saldo awal 625 1.467 Beginning balancePenambahan (Catatan 27) 393 7.299 Additions (Note 27)Penghapusan (171) (6.354) Write-offPemulihan (Catatan 27) - (1.787) Reversal (Note 27)

Saldo akhir 847 625 Ending balance

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan menghapus piutang usaha PT Gunung Bayan Pratama Coal dan PT Indonesia Pratama masing-masing sebesar US$ 6.172 ribu dan US$ 182 ribu sesuai dengan termination and settlement agreement (Catatan 34).

At December 31, 2015, the Company has written-off receivables from PT Gunung Bayan Pratama Coal and PT Indonesia Pratama amounting to US$ 6,172 thousand and US$ 182 thousand, respectively, in accordance with termination and settlement agreement (Note 34).

Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha diakui berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan analisis posisi keuangan kini pihak rekanan.

Allowance for impairment losses on trade accounts receivable is recognized based on an analysis of the counterparty’s current financial position.

Termasuk dalam cadangan kerugian penurunan nilai adalah piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar US$ 847 ribu dan US$ 625 ribu pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Seluruh piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individu mempunyai umur piutang lebih dari 365 hari, dan manajemen menilai bahwa rendah kemungkinan tertagihnya atas piutang tersebut. Perusahaan tidak memiliki jaminan atau pendukung kredit lainnya untuk menutupi risiko kredit atas piutang tersebut.

Included in the allowance for impairment losses are individually impaired trade accounts receivables amounting to US$ 847 thousand and US$ 625 thousand at December 31, 2016 and 2015, respectively. All of individually impaired trade accounts receivable balances had outstanding days of more than 365 days, and management considered that the chance of recovery of these amounts is low. The Company does not hold any collateral or other credit enhancements to cover its credit risks over these balances.

Page 180: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

39

Umur piutang usaha yang sudah jatuh tempo tapi nilainya tidak diturunkan adalah sebagai berikut:

Age of trade accounts receivable that are past due but not impaired are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Dibawah 30 hari 3.100 1.232 Under 30 days31 - 60 hari 4.063 1.000 31 - 60 days61 - 90 hari 21 90 61 - 90 days91 - 120 hari 2 337 91 - 120 days121 - 180 hari 85 60 121 - 180 days181-365 hari 518 6.762 181 - 365 days> 365 days 1.916 7.194 > 365 days

Jumlah 9.705 16.675 Total

Manajemen berpendapat bahwa pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha dari pihak ketiga adalah cukup. Tidak diadakan cadangan kerugian penurunan nilai atas pihak berelasikarena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Management believes that the allowance for impairment losses on trade accounts receivable from third parties is adequate. No allowance for impairment loss was provided on receivables from related parties as management believes that all such receivables are collectible.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, piutang usaha masing-masing sebesar nihil dan US$ 14.870 ribu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman bank (Catatan 20).

At December 31, 2016 and 2015, trade accounts receivable amounting to nil and US$ 14,870 thousand, respectively, are used as collateral for the bank loan facilities (Note 20).

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, piutang usaha kepada PT Indonesia Pratama, pihak ketiga, masing-masing sebesar nihil dan US$ 1.109 ribu merupakan piutang retensi yang berasal dari jasa konstruksi pertambangan (Catatan 34).

At December 31, 2016 and 2015, trade accounts receivable from PT Indonesia Pratama, a third party, amounting to nil and US$ 1,109 thousand, respectively, represent retention receivable arising from mining construction services (Note 34).

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Pihak berelasi (Catatan 32): Related party (Note 32):PT Indika Energy Tbk 315 311 PT Indika Energy Tbk

Pihak ketiga 306 1.313 Third parties

Jumlah 621 1.624 Total

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain tidak diperlukan, karena manajemen berpendapat seluruh piutang dapat ditagih seluruhnya.

Management believes that the allowance for impairment losses on other accounts receivable is not necessary since all such receivables are fully collectible.

Page 181: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

40

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Suku cadang dan bahan pembantu 6.628 4.658 Spare parts and suppliesMinyak pelumas 332 265 LubricantsBahan bakar 242 146 Fuel

Jumlah 7.202 5.069 TotalPenyisihan persediaan usang (2.228) (653) Allowance for stock obsolescence

Bersih 4.974 4.416 Net

Mutasi penyisihan persediaan Changes in the allowance for usang stock obsolescenceSaldo awal 653 653 Beginning balance Penambahan (catatan 27) 1.575 - Additions (Note 27)

Saldo akhir 2.228 653 Ending Balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang tersebut adalah cukup.

Management believes that the allowance for stock obsolescence on inventories is adequate.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh persediaan, gedung dan perbaikan gedung, peralatan, kendaraan dan alat berat, serta perlengkapan telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (Catatan 14). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang diasuransikan.

At December 31, 2016 and 2015, inventories, buildings and improvements, equipment, vehicles and heavy equipment, and fixtures were insured through a consortium led by PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (Note 14). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah biaya persediaan yang diakui sebagai beban masing-masing sebesar US$ 45.302 ribu dan US$ 53.694 ribu.

For the years ended December 31, 2016 and 2015, total cost of inventories recognized as expense amounted to US$ 45,302 thousand and US$ 53,694 thousand, respectively.

Tidak terdapat saldo persediaan yang dijadikan jaminan atas pinjaman perusahaan.

There are no balance of inventories used as the collateral for the Company’s loans.

9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 9. PREPAID TAXES

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Pajak penghasilan badan (Catatan 28) Corporate income tax (Note 28)2016 2.232 - 20162015 - 10.427 2015

Pajak pertambahan nilai - bersih 3.673 2.479 Value added tax - net

Jumlah 5.905 12.906 Total

Page 182: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

41

10. KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 10. CLAIMS FOR TAX REFUND

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Pajak penghasilan badan (Catatan 28) Corporate income tax (Note 28)2015 10.427 - 20152014 - 10.453 2014

Pajak penghasilan pasal 26 (Catatan 28) 730 1.450 Income article 26 (Note 28)

Jumlah 11.157 11.903 Total

11. BEBAN DIBAYAR DIMUKA 11. PREPAID EXPENSES

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Asuransi 1.574 884 InsuranceSewa 590 719 RentLain-lain 1.095 1.311 Others

Jumlah 3.259 2.914 Total

12. ASET LAINNYA 12. OTHER ASSETS

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Lancar CurrentUang muka 761 2.034 AdvancesDeposit 724 741 DepositsLain-lain 36 9 Others

Jumlah 1.521 2.784 Total

Tidak lancar NoncurrentBiaya tangguhan proyek 3.169 3.116 Deferred project costsUang muka 988 752 Advances

Jumlah 4.157 3.868 Total

Page 183: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

42

13. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS

13. INVESTMENTS IN A JOINTLY CONTROLLED ENTITY

PersentaseTempat kepemilikan/ 31 Desember/ 31 Desember/

kedudukan/ Percentage of December 31, December 31,Domicile Ownership 2016 2015

% US$ '000 US$ '000

PT Santan Batubara (SB) Kalimantan 50 PT Santan Batubara (SB)Saldo awal 7.991 9.453 Beginning balanceBagian rugi tahun Share in loss for the

berjalan (2.208) (1.421) yearBagian penghasilan Share in other

komprehensif lain 15 (41) comprehensive income

Saldo akhir 5.798 7.991 Ending balance

Pada tahun 1998, Perusahaan membeli 50% kepemilikan di SB, perusahaan yang berkedudukan di Jakarta dengan lokasi proyek di Kalimantan, dan bergerak di bidang eksplorasi, pertambangan, pengolahan dan penjualan batubara, dengan harga perolehan sebesar US$ 100 ribu. Pada tahun 2009, SB memulai operasi komersial.

In 1998, the Company purchased a 50% ownership interest in SB, a company domiciled in Jakarta with project location in Kalimantan, and is engaged in exploring, mining, treating and selling coal, at a cost of US$ 100 thousand. In 2009, SB started its commercial operations.

Ringkasan informasi keuangan dari SB adalah sebagai berikut:

Summarized financial information of SB is set out below:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Aset lancar 7.800 10.541 Current assetsAset tidak lancar 12.469 12.770 Noncurrent assetsJumlah Aset 20.269 23.311 Total Assets

Liabilitas jangka pendek 7.192 6.287 Current liabilitiesLiabilitas jangka panjang 1.482 1.043 Noncurrent liabilitiesEkuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners

kepada pemilik entitas induk 11.595 15.981 of the CompanyJumlah liabilitas dan ekuitas 20.269 23.311 Total liabilities and equity

Pendapatan - 246 RevenueBeban (4.416) (3.087) ExpensesRugi tahun berjalan (4.416) (2.841) Loss for the year

Penghasilan (rugi) komprehensif lain 30 (82) Other comprehensive income (loss)

Jumlah rugi komprehensif Total comprehensive loss tahun berjalan (4.386) (2.923) for the year

Page 184: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

43

Rekonsiliasi ringkasan informasi keuangan diatas dicatat dengan nilai tercatat kepemilikan dalam pengendalian bersama entitas yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

Reconciliation of the above summarized financial information to the carrying amount of the interest in the jointly controlled entity recognized in the consolidated financial statements:

2016 2015

US$ '000 US$ '000

Aset bersih dari pengendalian bersama entitas 11.595 15.981 Net assets of the jointly controlled entity

Proporsi kepemilikan Grup pada Proportion of the Group's ownership pengendalian entitas bersama 50% 50% interest in the jointly controlled entity

Jumlah aset 5.798 7.991 Total assets

14. ASET TETAP 14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2016 Additions Deductions Reclassifications 2016US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 3.071 - - 180 3.251 LandGedung dan perbaikan gedung 37.331 - 1.131 2.523 38.723 Buildings and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 155.806 - 31.806 (11.255) 112.745 vehicles Perabotan dan perlengkapan 7.745 - - 21 7.766 Furniture and fixturesAset dalam penyelesaian 29.463 11.550 - (8.955) 32.058 Construction in progress

Aset sewaan Leased assetsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 319.411 - 7.981 24.214 335.644 vehicles Aset dalam penyelesaian 1.462 6.233 - (6.728) 967 Construction in progress

Jumlah 554.289 17.783 40.918 - 531.154 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Gedung dan perbaikan gedung 26.695 2.516 19 - 29.192 Buildings and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 82.573 19.831 26.326 (9.539) 66.539 vehicles Perabotan dan perlengkapan 4.939 1.085 - - 6.024 Furniture and fixtures

Aset sewaan Leased assetsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 170.614 23.696 7.639 9.539 196.210 vehicles

Jumlah 284.821 47.128 33.984 - 297.965 Total

Jumlah Tercatat Bersih 269.468 233.189 Net Carrying Amount

Page 185: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

44

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2015 Additions Deductions Reclassifications 2015US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 734 - - 2.337 3.071 LandGedung dan perbaikan gedung 36.334 - - 997 37.331 Buildings and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 161.091 - 4.205 (1.080) 155.806 vehicles Perabotan dan perlengkapan 6.652 - 18 1.111 7.745 Furniture and fixturesAset dalam penyelesaian 10.759 31.362 - (12.658) 29.463 Construction in progress

Aset sewaan Leased assetsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 309.401 - 7.527 17.537 319.411 vehicles Aset dalam penyelesaian 214 9.492 - (8.244) 1.462 Construction in progress

Jumlah 525.185 40.854 11.750 - 554.289 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Gedung dan perbaikan gedung 24.386 2.309 - - 26.695 Buildings and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 70.612 17.860 4.205 (1.694) 82.573 vehicles Perabotan dan perlengkapan 3.873 1.076 10 - 4.939 Furniture and fixtures

Aset sewaan Leased assetsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 146.999 29.388 7.467 1.694 170.614 vehicles

Jumlah 245.870 50.633 11.682 - 284.821 Total

Jumlah Tercatat Bersih 279.315 269.468 Net Carrying Amount

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015, penambahan nilai tercatat bersih aset sewa pembiayaan, yang berasal dari Perusahaan, sebesar nihil.

For the years ended December 31, 2016 and 2015, the additional net carrying amounts of leased assets held under finance lease of the Company amounted nil.

Pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: Disposal of property, plant and equipment is as

follows:

2016 2015US$ '000 US$ '000

Nilai tercatat: Net carrying amounts:Aset tetap 6.934 68 Property, plant and equipment

Nilai realisasi atas pelepasan: Proceeds from disposal of:Aset tetap 55 59 Property, plant and equipment

Kerugian pelepasan aset tetap Loss on disposal of property, plant (Catatan 27) (6.879) (9) and equipment (Note 27)

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated to the following:

2016 2015

US$ '000 US$ '000Pemilikan langsung: Direct acquisitions:

Beban usaha langsung (Catatan 24) 22.166 22.320 Direct costs (Note 24)Beban administrasi (Catatan 25) 639 312 Administration expenses (Note 25)

Aset sewaan: Leased assets:Beban usaha langsung (Catatan 24) 24.323 27.168 Direct costs (Note 24)

Aset dalam peyelesaian: Construction in progress:Bangunan - 833 Building

Jumlah 47.128 50.633 Total

Page 186: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

45

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, beban penyusutan sebesar US$ 833 ribu dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian. Beban penyusutan ini terkait dengan pemakaian alat berat Perusahaan untuk pengerjaan bangunan dalam proses.

For the year ended December 31, 2015, depreciation expense amounting to US$ 833 thousand was capitalized to construction in progress. The depreciation expenses were related to the use of the Company’s heavy equipment in the building construction process.

Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan, alat berat, peralatan dan kendaraan Perusahaan yang masih belum selesai pada tanggal pelaporan, sebagai berikut:

Construction in progress mainly represents building, plant, equipment and vehicles of the Company which have not been completed at the reporting date as follows:

Persentase Estimasi tahunPenyelesaian/ Akumulasi Biaya/ Penyelesaian/Percentage of Accumulated Estimated Year ofCompletion Costs Completion

US$ '000Bangunan Buildings

Dermaga, gudang dan lain-lain 53% 27.695 2018 Jetty, warehouse and others

Alat berat dan kendaraan Heavy equipment and vehiclesAlat berat lainnya 74% 5.330 2018 Other heavy equipment

Jumlah 33.025 Total

31 Desember/December 31, 2016

Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.

Management does not foresee any events that may occur that would prevent completion of such construction in progress.

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah di Nusa Tenggara Barat, Balikpapan, Kabupaten Paser Kalimantan Timur dan Timika seluas 189.792 meter persegi dengan Hak Guna Bangunan selama 20 tahun dan 30 tahun masing-masing sampai tahun 2028, 2029, 2030 dan 2043. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kesulitan untuk memperpanjang hak tersebut karena hak tersebut diperoleh secara sah dan didukung oleh bukti kepemilikan yang memadai.

The Company owns several pieces of land located in West Nusa Tenggara, Balikpapan, Kabupaten Paser East Kalimantan and Timika measuring 189,792 square meters with “Building Use Rights” for a period of 20 and 30 years, until 2028, 2029 2030 and 2043, respectively. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since they were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Aset tetap termasuk aset yang telah habis disusutkan tetapi masih digunakan dengan harga perolehan masing-masing sebesar US$ 8.806 ribu dan US$ 4.023 ribu pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Property, plant and equipment includes assets with acquisition cost of US$ 8,806 thousand and US$ 4,023 thousand that are fully depreciated but still in use as of December 31, 2016 and 2015, respectively.

Page 187: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

46

Pada tahun 2016 dan 2015, Perusahaan melakukan perjanjian jual dan sewa balik atas alat berat dengan perusahaan pembiayaan selama 4 sampai 5 tahun (Catatan 21).

In 2016 and 2015, the Company entered into sale and leaseback agreements for its heavy equipment with a financing company for a period of 4 to 5 years (Note 21).

Setelah mengevaluasi syarat dan substansi dari perjanjian jual dan sewa balik selama periode berjalan, manajemen Perusahaan menetapkan bahwa secara substansial semua risiko dan manfaat dari kepemilikan alat berat tersebut berada pada penjual dan mengklasifikasikan transaksi ini sebagai sewa pembiayaan.

After an evaluation of the terms and substance of the sale and leaseback arrangement during the period, the Company’s management has determined that all the risks and rewards incidental to ownership of the heavy equipment still rest with the seller-lessee and classified the transactions as finance lease.

Aset sewaan digunakan sebagai jaminan atas liabilitas sewa pembiayaan (Catatan 21).

Leased assets are used as collateral for the lease liabilities (Note 21).

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh persediaan, gedung dan perbaikan gedung, peralatan, kendaraan dan alat berat, serta perlengkapan telah diasuransikan kepada sebuah konsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia terhadap semua risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 504.528 ribu dan US$ 507.936 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang diasuransikan.

At December 31, 2016 and 2015, inventories, buildings and improvements, equipment, vehicles and heavy equipment, and fixtures were insured through a consortium led by PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia against all risks for US$ 504,528 thousand and US$ 507,936 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai tercatat aset tetap Perusahaan dengan nilai wajarnya.

The management believes that the carrying amounts of the Company’s property, plant and equipment is not significantly different with their fair values.

15. GOODWILL 15. GOODWILL Akun ini merupakan selisih antara nilai perolehan atas akuisisi MIP sebesar US$ 1.079 ribu dan kepemilikan non-pengendali sebesar US$ 283 ribu dengan nilai wajar aset teridentifikasi yang diperoleh sebesar US$ 581 ribu (Catatan 31).

This account represents excess of purchase price of acquisition of MIP amounting to US$ 1,079 thousand and non-controling interest amounting to US$ 283 thousand over the fair value of the identifiable assets acquired amounting to US$ 581 thousand (Note 31).

Berdasarkan penilaian manajemen atas nilai terpulihkan dari goodwill, tidak ada penurunan pada nilai goodwill. Sehingga, manajemen tidak memberikan pencadangan atas kerugian penurunan nilai pada 31 Desember 2016 dan 2015.

Based on management’s assessment of recoverable amount of goodwill, there is no decline in the value of goodwill. Therefore, the management does not provide any allowance for impairment losses as of December 31, 2016 and 2015.

Page 188: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

47

16. ASET TIDAK BERWUJUD 16. INTANGIBLE ASSETS

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Reklasifikasi/ December 31,

2016 Additions Reclassifications 2016US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan: At cost:Perangkat lunak komputer 3.500 - 367 3.867 Computer softwareAset tidak berwujud Intangible assets from the

berasal dari akuisisi MIP 222 - - 222 acquisition of MIPAset tidak berwujud Intangible assets under

dalam pengembangan - 367 (367) - development

Jumlah 3.722 367 - 4.089 Total

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization:Perangkat lunak komputer 1.628 626 - 2.254 Computer softwareAset tidak berwujud Intangible assets from

berasal dari akuisisi MIP 21 50 - 71 the acquisition of MIP

Jumlah 1.649 676 - 2.325 Total

Jumlah Tercatat Bersih 2.073 1.764 Net Carrying Amount

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Reklasifikasi/ December 31,

2015 Additions Reclassifications 2015US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Biaya perolehan: At cost:Perangkat lunak komputer 3.160 - 340 3.500 Computer softwareAset tidak berwujud Intangible assets from the

berasal dari akuisisi MIP acquisition of MIP(Catatan 31) - 222 - 222 (Note 31)

Aset tidak berwujud Intangible assets under dalam pengembangan 81 259 (340) - development

Jumlah 3.241 481 - 3.722 Total

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization:Perangkat lunak komputer 1.109 519 - 1.628 Computer softwareAset tidak berwujud Intangible assets from

berasal dari akuisisi MIP - 21 - 21 the acquisition of MIP

Jumlah 1.109 540 - 1.649 Total

Jumlah Tercatat Bersih 2.132 2.073 Net Carrying Amount

Aset tidak berwujud ini diamortisasi selama estimasi masa manfaat selama 4 tahun.

The intangible asset is amortized over its estimated useful life of 4 years.

Beban amortisasi dialokasikan sebagai berikut: Amortization expense was allocated to the

following:

2016 2015US$ '000 US$ '000

Beban administrasi (Catatan 25) 551 532 Administration expenses (Note 25)Beban usaha langsung (Catatan 24) 125 8 Direct costs (Note 24)

Jumlah 676 540 Total

Page 189: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

48

17. UTANG USAHA 17. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

a. Berdasarkan Pemasok a. By CreditorPihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32):

PT Indika Energy Tbk 174 585 PT Indika Energy TbkPT Indy Property 5 137 PT Indy PropertyLain-lain (masing-masing Others (each less than

kurang dari US$ 100 ribu) 126 45 US$ 100 thousand)

Jumlah 305 767 Total

Pihak ketiga: Third parties:Pemasok dalam negeri 36.850 29.010 Local suppliersPemasok luar negeri 358 69 Foreign suppliers

Jumlah 37.208 29.079 Total

Jumlah 37.513 29.846 Total

b. Berdasarkan Umur b. By Age CategoryBelum jatuh tempo 35.076 26.967 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due

Dibawah 30 hari 1.681 1.538 Under 30 days31 - 60 hari 232 96 31 - 60 days61 - 90 hari 186 204 61 - 90 days91 - 120 hari 28 60 91 - 120 days> 120 hari 310 981 > 120 days

Jumlah 37.513 29.846 Total

c. Berdasarkan Mata Uang c. By CurrencyMata uang fungsional Functional currency

Dollar Amerika Serikat 1.461 20.825 U.S. DollarMata uang lain Other currencies

Rupiah 35.978 9.016 RupiahDollar Australia 66 - Australian DollarDollar Singapura 5 5 Singapore Dollar Euro 3 - Euro

Jumlah 37.513 29.846 Total

Page 190: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

49

18. UTANG PAJAK 18. TAXES PAYABLE

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Pajak penghasilan badan Corporate income taxEntitas anak 90 30 Subsidiary

Pajak penghasilan Income taxesPasal 4 (2) 86 60 Article 4 (2)Pasal 15 1 5 Article 15Pasal 21 393 658 Article 21Pasal 23 46 39 Article 23Pasal 26 20 25 Article 26

Jumlah 636 817 Total

19. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 19. ACCRUED EXPENSES

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Gaji dan bonus 976 1.203 Salaries and bonusPajak kendaraan 861 713 Vehicle taxCuti tahunan 474 297 Annual leave

Jumlah 2.311 2.213 Total

20. UTANG BANK 20. BANK LOANS

Fasilitas kas Tingkat bungamaksimum/ Tanggal per tahun/ 31 Desember/ 31 Desember/Maximum Tanggal perjanjian/ jatuh tempo/ Interest rate December 31, December 31,

cash facility Agreement date Maturity date per annum 2016 2015US$ '000 US$ '000 US$ '000

PT Bank Anz Indonesia 12.500 13 Mei/May 13 , 2011 15 Januari/January 15 , 2016 LIBOR + 2,5% - 12.515 Citibank, N.A. Indonesia (Citibank)

Penarikan Ketujuh/ Seventh withdrawal 20.000 29 Oktober/October 29, 2012 16 Pebruari/February 16 , 2016 LIBOR + 2,5% - 5.400 Penarikan kedelapan/ Eighth withdrawal 18 Maret/March 18 , 2016 - 3.154 Penarikan kesembilan/ Ninth withdrawal 26 April/April 26 , 2016 - 1.686 Penarikan kesepuluh/ Tenth withdrawal 4 Pebruari/February 4 , 2016 - 7.849 Penarikan kesepuluh/ Tenth withdrawal 27 Mei/May 27 , 2016 - 799 Penarikan kesebelas/ Eleventh withdrawal 17 Juni/June 17 , 2016 - 706 Penarikan keduabelas/ Twelfth withdrawal 25 Januari/January 25, 2017 628 - Penarikan ketigabelas/ Thirteenth withdrawal 25 Januari/January 25, 2017 590 - Penarikan keempatbelas/ Fourteenth withdrawal 10 Pebruari/February 10, 2017 5.227 - Penarikan kelimabelas/ Fifteenth withdrawal 10 Pebruari/February 10, 2017 5.516 - Penarikan keenambelas/ Sixteenth withdrawal 22 Pebruari/February 22, 2017 1.242 - Penarikan ketujuhbelas/ Seventeenth withdrawal 23 Juni/June 23, 2017 3.051 -

Jumlah/Total 16.254 32.109

CreditorKreditur/

Page 191: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

50

PT Bank ANZ Indonesia PT Bank ANZ Indonesia Pada tanggal 23 April 2010, Perusahaan dan PT Bank ANZ Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dimana Perusahaan diberikan fasilitas bank garansi sebesar US$ 10 juta.

On April 23, 2010, the Company and PT Bank ANZ Indonesia entered into a Credit Facility Agreement whereby the Company was granted a bank guarantee facility amounting to US$ 10 million.

Pada tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan PT Bank ANZ Indonesia menyetujui untuk merubah fasilitas pinjaman. Sesuai dengan perjanjian ini, jumlah maksimum fasilitas pinjaman menjadi sebesar US$ 22,5 juta, terdiri dari fasilitas bank garansi sebesar US$ 10 juta dan fasilitas modal kerja sebesar US$ 12,5 juta, dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 2,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang kembali atas kesepakatan kedua belah pihak. Pada tanggal 2 Desember 2015, Perusahaan dan PT Bank ANZ Indonesia menyetujui untuk memperpanjang fasilitas pinjaman sampai dengan 30 September 2016. Perjanjian juga mengharuskan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

On May 13, 2011, the Company and PT Bank ANZ Indonesia agreed to amend the credit facility agreement. Under the amended agreement, the bank loan facilities have maximum amount of US$ 22.5 million, consisting of bank guarantees of US$ 10 million and working capital loan of US$ 12.5 million, with interest rate of LIBOR plus 2.5% per annum and will mature within one year and extendable upon the agreement of both parties. On December 2, 2015, the Company and PT Bank ANZ Indonesia agreed to extend the credit facility until September 30, 2016. The agreements also require the Company to maintain certain financial ratios computed based on the Company’s consolidated financial statements.

Setiap keterlambatan pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang sudah jatuh tempo akan dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah 2,5% per tahun diatas suku bunga yang telah ditetapkan.

Any overdue principal and interest shall carry interest at LIBOR plus 2.5% per annum above the stipulated interest rate.

Pinjaman diatas dijamin dengan sejumlah piutang usaha dan aset tetap Perusahaan dan Letter of Awareness dari PT Indika Energy Tbk, pihak berelasi (Catatan 6, 14 dan 32).

These loans are collateralized by certain trade accounts receivable and property, plant and equipment of the Company and Letter of Awareness from PT Indika Energy Tbk, a related party (Notes 6, 14 and 32).

Pada tanggal 21 April 2016, Perusahaan dan PT Bank ANZ Indonesia sepakat untuk mengubah perjanjian fasilitas kredit. Pinjaman akan dibayar secara penuh selambat-lambatnya tanggal 30 September 2016. Perusahaan telah membayar lunas pokok pinjaman dan bunga pada tanggal 30 September 2016.

On April 21, 2016, the Company and PT Bank ANZ Indonesia agreed to amend the credit facility agreement. The loan will be repaid in full at the latest by September 30, 2016. The Company has fully paid the principal and interest on September 30, 2016.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mempunyai saldo pinjaman modal kerja dari PT Bank ANZ Indonesia masing-masing sebesar nihil dan US$12,5 juta dan saldo bank garansi yang terpakai masing-masing sebesar US$ 1.375 ribu dan US$ 4.301 ribu.

At December 31, 2016 and 2015, the Company has balance of working capital loan from PT Bank ANZ Indonesia amounting to nil and US$ 12.5 million, respectively and used balance of bank guarantees amounting to US$ 1,375 thousand and US$ 4,301 thousand, respectively.

Pada tanggal 29 Desember 2016, Perusahaan menerima surat dari PT Bank ANZ Indonesia yang menyatakan bahwa semua kewajiban Perusahaan telah diselesaikan.

On December 29, 2016, the Company has received letter from PT Bank ANZ Indonesia stating that all of its obligations has been fully settled.

Page 192: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

51

Citibank, N.A. Indonesia (Citibank) Citibank, N.A. Indonesia (Citibank) Pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dari Citibank untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan. Fasilitas kredit maksimum sebesar US$ 12,5 juta dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 4% per tahun.

On August 12, 2009, the Company obtained short-term loan facilities from Citibank to finance the Company’s general working capital requirement. The facilities maximum credit is US$ 12.5 million with interest rate of LIBOR plus 4% per annum.

Pada tanggal 29 Oktober 2012, Perusahaan dan Citibank menyetujui untuk mengubah fasilitas pinjaman dengan menambah jumlah maksimum fasilitas pinjaman menjadi sebesar US$ 20 juta dengan tingkat bunga LIBOR ditambah 3,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu enam bulan dari tanggal penarikan.

On October 29, 2012, the Company and Citibank agreed to amend the credit facility agreement by increasing the maximum amount of credit facility to US$ 20 million, with interest rate of LIBOR plus 3.5% per annum and will mature within six month from the withdrawal date.

Pada tanggal 11 September 2014, Perusahaan dan Citibank menyetujui untuk mengubah tingkat suku bunga fasilitas pinjaman menjadi tingkat bunga LIBOR ditambah 2,5% per tahun.

On September 11, 2014, the Company and Citibank agreed to amend the interest rate of credit facility become interest rate of LIBOR plus 2.5% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mempunyai saldo pinjaman modal kerja dari Citibank, masing-masing sebesar US$ 16.254 ribu dan US$ 19.594 ribu.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company has outstanding balance of working capital loan from Citibank, amounting to US$ 16,254 thousand and US$ 19,594 thousand, respectively.

Beban bunga atas utang bank untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar US$ 543 ribu dan US$ 1.005 ribu (Catatan 26).

The interest expense of bank loans incurred for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to US$ 543 thousand and US$ 1,005 thousand, respectively (Note 26).

Page 193: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

52

21. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN 21. FINANCE LEASE LIABILITIES Pembayaran minimum sewa pembiayaan dan nilai kini minimum sewa pembiayaan berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut:

The minimum lease payments and present value of minimum lease payments based on the lease agreements as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31, December 31, December 31,

2016 2015 2016 2015

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

a. Rincian liabil itas sewa a. By Due Date:berdasarkan jatuh tempo:Tidak lebih dari satu tahun 7.363 19.295 6.845 19.031 Not later than one yearLebih dari satu tahun dan Later than one year and not

kurang dari l ima tahun 10.476 11.104 9.844 10.152 later than five years

Sub jumlah 17.839 30.399 16.689 29.183 Subtotal

Dikurangi: biaya keuangan masadepan (1.150) (1.217) - - Less: future finance charges

Dikurangi: beban sewa pembiayaan belum diamortisasi (85) (584) (85) (584) Less: unamortized lease fees

Ditambah: bunga masihharus dibayar - - 15 43 Add: accrued interest

Nilai kini pembayaran Present value of minimum minimum sewa 16.604 28.598 16.619 28.642 lease payments

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (6.860) (19.074) Current maturities

Liabilitas sewa pembiayaan Long-term finance lease jangka panjang - bersih 9.759 9.568 l iabil ities - net

b. Rincian liabil itas sewa berdasarkan lessor: b. By Lessor:PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance

Indonesia 14.121 13.982 IndonesiaPT Orix Indonesia Finance 1.491 4.198 PT Orix Indonesia FinancePT Caterpil lar Finance Indonesia 1.006 1.677 PT Caterpil lar Finance IndonesiaPT Toyota Astra Financial Services 71 183 PT Toyota Astra Financial ServicesPT Mitra Pinasthika Mustika Finance - 9.143 PT Mitra Pinasthika Mustika Finance

Jumlah 16.689 29.183 SubtotalDikurangi: beban sewa pembiayaan

yang belum diamortisasi (85) (584) Less: unamortized lease feesDitambah: bunga masih harus dibayar 15 43 Add: accrued interest

Jumlah 16.619 28.642 Total

minimum lease paymentsMinimum lease payments

Nilai kini pembayaranminimum sewa pembiayaan/

Present value ofPembayaran minimum

sewa pembiayaan/

Perusahaan membeli sebagian alat berat operasinya melalui sewa pembiayaan. Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa yang bersangkutan (Catatan 14). Jangka waktu sewa adalah 4 sampai 5 tahun.

The Company purchased some of its heavy equipment through finance lease. The lease liabilities are secured by the related leased assets (Note 14). The leases have terms of 4 to 5 years.

Page 194: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

53

Liabilitas sewa pembiayaan yang didenominasi dalam mata uang selain mata uang fungsional Grup adalah sebagai berikut:

Lease liabilities denominated in currency other than the respective functional currency of the Group are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Rupiah 71 183 Rupiah

PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (MUFJ) PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia

(MUFJ)

Pada tanggal 18 April 2012, Perusahaan dan MUFJ menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 25 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,40% ditambah tingkat bunga SIBOR. Sejak Januari 2014, tingkat suku bunga diubah menjadi sebesar 3,40% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 6 (enam) bulan.

On April 18, 2012, the Company and MUFJ entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 25 million. The interest rate on this facility is 3.40% plus SIBOR. Starting January 2014, the interest rate is changed to 3.40% plus LIBOR. The facility is available for 6 (six) months.

Pada tanggal 1 September 2015, Perusahaan dan MUFJ menandatangani perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan (penjualan dan penyewa pembiayaan kembali dengan hak opsi) dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan dengan opsi pembiayaan maksimal dan uang jaminan masing-masing sebesar US$ 15 juta dan US$ 1.389 ribu. Jangka waktu sewa pembiayaan selama 5 (lima) tahun. Tingkat bunga atas fasilitas ini adalah 3,125% ditambah tingkat bunga SIBOR 3 (tiga) bulan.

On September 1, 2015, the Company and MUFJ entered into a Finance Lease Facility Agreement (with sale and leaseback option), whereby the Company was granted a finance lease facility with maximum financing option and security deposit amounting to US$ 15 million and US$ 1,389 thousand, respectively. The lease has a term of 5 (five) years. The interest rate on this facility is 3.125% plus interest rate of 3 (three) months SIBOR.

PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF)

Pada tanggal 10 Juni 2011, Perusahaan dan MPMF menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan, dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 45 juta. Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah 3% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 6 bulan.

On June 10, 2011, the Company and MPMF entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 45 million. The interest rate on this facility is 3% plus LIBOR. This facility is available for 6 months.

Pada tanggal 24 Januari 2012, Perusahaan dan MPMF menyetujui untuk memperpanjang Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikan tambahan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 75 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,125% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 24 (dua puluh empat) bulan sampai dengan 24 Januari 2014.

On January 24, 2012, the Company and MPMF agreed to amend the above Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted an additional finance lease facility amounting to US$ 75 million. The interest rate on this facility is 3.125% plus LIBOR. The facility is available for 24 (twenty four) months until January 24, 2014.

Page 195: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

54

Pada tanggal 8 Agustus 2012, Perusahaan dan MPMF menyetujui untuk melakukan perubahan didalam Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan ini yaitu dengan memasukkan nama Overseas-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank OCBC NISP, Tbk sebagai tambahan pihak kreditur, yang semula hanya termasuk PT Bank ANZ Indonesia dan juga The Trust Company (Asia) Limited sebagai pihak agen fasillitas kredit.

On August 8, 2012, the Company and MPMF agreed to amend this Finance Lease Facility Agreement by adding Overseas-Chinese Banking Corporation Limited and PT Bank OCBC NISP, Tbk as the additional creditors, which originally include only PT Bank ANZ Indonesia and also The Trust Company (Asia) Limited as the facility agents.

Fasilitas kredit ini telah dilunasi oleh perusahaan pada tanggal 15 Desember 2016.

This finance lease facility has been fully paid by the Company on December 15, 2016.

PT Orix Indonesia Finance PT Orix Indonesia Finance

Pada tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan dan PT Orix Indonesia Finance menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan, dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 15 juta. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga SIBOR. Sejak Januari 2014, tingkat suku bunga diubah menjadi sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 12 (dua belas) bulan.

On June 28, 2012, the Company and PT Orix Indonesia Finance entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 15 million. The interest rate on this facility is 3.50% plus SIBOR. Starting January 2014, the interest rate is changed to 3.50% plus LIBOR. The facility is available for 12 (twelve) months.

Jangka waktu dari liabilitas sewa pembiayaan dibawah perjanjian ini adalah selama 5 tahun.

The lease liability’s term under the agreement is 5 years.

PT Caterpillar Finance Indonesia PT Caterpillar Finance Indonesia

Pada tanggal 3 Maret 2005, Perusahaan dan PT Caterpillar Finance Indonesia menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan, dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 50 juta. Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 20 Agustus 2013. Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR dan 3,75% ditambah tingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR.

On March 3, 2005, the Company and PT Caterpillar Finance Indonesia entered into a Finance Lease Facility Agreement, whereby the Company was granted a finance lease facility amounting to US$ 50 million. This facility is available until August 20, 2013. The interest rate on this facility is 3.50% plus interest rate of 3 (three) months LIBOR and 3.75% plus interest rate of 3 (three) months LIBOR.

Jangka waktu dari liabilitas sewa pembiayaan dibawah perjanjian ini adalah selama 5 tahun.

The lease liability’s term under the agreement is 5 years.

PT Toyota Astra Financial Services (TAF) PT Toyota Astra Financial Services (TAF) Pada tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan dan TAF menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan kendaraan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar Rp 1,8 milyar (atau setara dengan US$ 150 ribu). Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Oktober 2017. Tingkat bunga fasilitas adalah 5,5% per tahun.

On October 1, 2014, the Company and TAF entered into a consumer finance facility agreement wherein the Company was granted a finance lease facility for vehicles amounting to Rp 1.8 billion (or equivalent to US$ 150 thousand). The facility is available until October 1, 2017. The interest rate on this facility is 5.5% per annum.

Pada tanggal 4 Nopember 2014, Perusahaan dan TAF menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan kendaraan dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar Rp 1,8 milyar (atau setara dengan US$ 148 ribu). Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 4 Nopember 2017. Tingkat bunga fasilitas adalah 5,5% per tahun.

On November 4, 2014, the Company and TAF entered into a consumer finance facility agreement wherein the Company was granted a finance lease facility amounting to Rp 1.8 billion (or equivalent to US$ 148 thousand). The facility is available until November 4, 2017. The interest rate on this facility is 5.5% per annum.

Page 196: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

55

Beban bunga sewa pembiayaan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar US$ 718 ribu dan US$ 1.549 ribu (Catatan 26).

The finance lease interest expense incurred for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to US$ 718 thousand and US$ 1,549 thousand, respectively (Note 26).

Syarat dan ketentuan atas perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

Significant general terms and conditions of the finance leases are as follows:

i. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjual,

meminjamkan, melakukan sewa kembali, atau melepaskan atau, menghentikan pengendalian langsung atas, aset sewaan;

i. The Company is prohibited to sell, lend, sublease, or otherwise dispose of or, cease to exercise direct control over, the leased assets;

ii. Perusahaan tidak diperbolehkan menggunakan

aset sewaan sebagai jaminan, termasuk jaminan deposito, atau garansi kepada lessor lainnya; dan

ii. The Company is prohibited to provide securities/collateral, including security deposit, or guarantee to other lessors over the leased assets; and

iii. Untuk liabilitas sewa guna usaha pembiayaan

dengan MPMF, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasian.

iii. For lease liability from MPMF, the Company is required to maintain certain financial ratios computed based on the consolidated financial statements.

22. MODAL SAHAM, CADANGAN UMUM DAN

DIVIDEN 22. CAPITAL STOCK, GENERAL RESERVE AND

DIVIDENDS Modal Saham Capital Stock

Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan daftar pemegang saham dari PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2016 and 2015, based on the list of stockholders provided by PT Datindo Entrycom, the Company's Bureau of Securities Administration is as follows:

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/

Number of Percentage of Total Paid-upNama Pemegang Saham Shares Ownership Capital

% US$ '000

PT Indika Energy Tbk 704.014.200 69,80 23.340 PT Indika Energy TbkLo Kheng Hong 115.351.900 11,44 3.824 Lo Kheng HongMasyarakat (masing-masing dibaw ah 5%) 189.238.900 18,76 6.274 Public (each below 5%)

Jumlah 1.008.605.000 100,00 33.438 Total

31 Desember/December 31, 2016

Name of Stockholders

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/

Number of Percentage of Total Paid-upNama Pemegang Saham Shares Ownership Capital

% US$ '000

PT Indika Energy Tbk 704.014.200 69,80 23.340 PT Indika Energy TbkLo Kheng Hong 106.916.200 10,60 3.545 Lo Kheng HongMasyarakat (masing-masing dibaw ah 5%) 197.674.600 19,60 6.553 Public (each below 5%)

Jumlah 1.008.605.000 100,00 33.438 Total

31 Desember/December 31, 2015

Name of Stockholders

Page 197: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

56

Cadangan Umum General Reserve

Perusahaan membentuk cadangan umum sejumlah Rp 10.260.000.000 (setara dengan US$ 1.475 ribu).

The Company established a general reserve amounting to Rp 10,260,000,000 (equivalent to US$ 1,475 thousand).

Dividen Dividends Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 20 April 2015, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2014 sebesar US$ 1.620.516 atau US$ 0,00161 per lembar saham. Dividen dibayar pada tanggal 29 Mei 2015.

Based on the General Meeting of Shareholders dated April 20, 2015, the Company’s stockholders approved the distribution of cash dividends for 2013 amounting to US$ 1,620,516 or US$ 0.00161 per share. Dividends were paid on May 29, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, utang dividen masing-masing sebesar US$ 227 ribu dan US$ 229 ribu.

As of December 31, 2016 and 2015, dividends payable amounted to US$ 227 thousand and US$ 229 thousand, respectively.

23. PENDAPATAN 23. REVENUES

2016 2015

US$ '000 US$ '000

Penambangan 114.324 146.348 MiningRekayasa dan konstruksi 70.124 26.727 Engineering and constructionJasa 22.660 32.939 ServicesLain-lain 2.262 820 Others

Jumlah 209.370 206.834 Total

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah pendapatan yang berasal dari jasa konstruksi masing-masing sebesar US$ 64.676 ribu dan US$ 20.738 ribu.

For the years ended December 31, 2016 and 2015, revenues derived from construction service amounted to US$ 64,676 thousand and US$ 20,738 thousand, respectively.

Rincian pendapatan dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Details of revenues from related parties are as follows:

2016 2015

US$ '000 US$ '000Penambangan Mining

PT Kideco Jaya Agung 53.789 82.327 PT Kideco Jaya Agung

Rekayasa dan konstruksi Engineering and constructionPT Tripatra Engineers and Constructors 442 336 PT Tripatra Engineers and Constructors

Jumlah pendapatan dari pihak berelasi 54.231 82.663 Total revenues from related parties

Page 198: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

57

Rincian pelanggan dengan transaksi lebih dari 10% total nilai pendapatan konsolidasian:

Details of customers having transactions of more than 10% of total consolidated revenues:

2016 2015US$ '000 US$ '000

Pihak berelasi (Catatan 32) Related parties (Note 32)PT Kideco Jaya Agung 53.789 82.327 PT Kideco Jaya Agung

Pihak ketiga Third partiesPT Freeport Indonesia 54.501 5.990 PT Freeport IndonesiaPT Indonesia Pratama 22.009 25.722 PT Indonesia PratamaPT Adimitra Baratama Nusantara - 38.786 PT Adimitra Baratama Nusantara

Jumlah 130.299 152.825 Total

24. BEBAN USAHA LANGSUNG 24. DIRECT COSTS

2016 2015

US$ '000 US$ '000

Operasi alat berat dan peralatan 48.763 52.380 Operations of plant and equipmentPenyusutan (Catatan 14) 46.489 49.488 Depreciation (Note 14)Gaji, upah dan biaya pegawai 31.420 33.189 Salaries, wages and related costsSewa alat berat, kendaraan dan lain-lain 23.194 22.196 Rental of plant, vehicle and othersSubkontraktor 11.697 6.162 Subcontractors Material 5.049 4.580 MaterialsSistem informasi manajemen Management information system

(Catatan 32) 863 1.104 (Note 32)Amortisasi (Catatan 16) 125 8 Amortization (Note 16)Beban lain-lain 6.901 8.584 Other expenses

Jumlah 174.501 177.691 Total

Sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada transaksi dengan pemasok yang berjumlah lebih dari 10% dari jumlah pendapatan.

For the year ended December 31, 2016 and 2015 there were no transactions with suppliers that constituted more than 10% of the total revenues.

25. BEBAN ADMINISTRASI 25. ADMINISTRATION EXPENSES

2016 2015US$ '000 US$ '000

Gaji dan upah 13.130 13.013 Salaries and wagesSewa gedung, kendaraan dan peralatan Office, vehicle and equipment rental

(Catatan 32) 2.387 1.528 (Note 32)Penyusutan (Catatan 14) 639 312 Depreciation (Note 14)Amortisasi (Catatan 16) 551 532 Amortization (Note 16)Jasa hukum dan profesional 490 1.971 Legal and professional feesSistem informasi manajemen Management information system

(Catatan 32) 478 755 (Note 32)Perjalanan 423 548 TravelPerlengkapan kantor 221 237 Office suppliesKomunikasi 113 118 CommunicationAsuransi 73 108 InsuranceBeban lain-lain (masing- Other expenses

masing kurang dari US$ 100 ribu) 273 287 (each less than US$ 100 thousand)

Jumlah 18.778 19.409 Total

Page 199: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

58

26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 26. INTEREST EXPENSES AND FINANCE CHARGES

2016 2015

US$ '000 US$ '000

Beban bunga pinjaman jangka panjang Interest expense on long-term loandari pihak berelasi (Catatan 32) 7.446 6.118 from a related party (Note 32)

Beban bunga pada sewa pembiayaan Interest expense on finance lease (Catatan 21) 718 1.549 liabilities (Note 21)

Beban bunga pada utang bank Interest expense on bank loan (Catatan 20) 543 1.005 (Note 20)

Lain-lain 807 993 Others

Jumlah 9.514 9.665 Total

27. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN -

BERSIH 27. OTHER GAINS AND LOSSES – NET

2016 2015

US$ '000 US$ '000Kerugian pelepasan aset tetap Loss on disposal of property, plant

(Catatan 14) (6.879) (9) and equipment (Note 14)Penyisihan persediaan usang Provision for inventory obsolescence

(Catatan 8) (1.575) - (Note 8)Kerugian kurs mata uang asing - bersih (1.217) (2.295) Loss on foreign exchange - netDenda pajak (712) (542) Tax penaltiesKerugian penurunan nilai piutang tak Provision for impairment losses

tertagih - setelah dikurangi on receivables - net ofpemulihan (Catatan 6) (393) (5.512) reversal (Note 6)

Lain-lain - bersih (400) 917 Others - net

Jumlah (11.176) (7.441) Total

28. PAJAK PENGHASILAN 28. INCOME TAX (Manfaat) beban pajak terdiri dari: Tax (benefit) expense consists of the following:

2016 2015US$ '000 US$ '000

Pajak kini Current taxEntitas anak 131 32 Subsidiary

Penyesuaian atas pajak penghasilan Adjustment recognised in the current kini atas pajak penghasilan badan year in relation to the current tax tahun sebelumnya 2.734 2.651 of prior years' corporate income tax

Pajak tangguhan (3.837) 427 Deferred tax

(Manfaat) beban pajak - bersih (972) 3.110 Tax (benefit) expense - net

Page 200: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

59

Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Reconciliation between loss before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and fiscal losses is as follows:

2016 2015

US$ '000 US$ '000Rugi sebelum pajak menurut laporan Loss before tax per consolidated

laba rugi dan penghasilan komprehensif statements of profit or loss and otherlain konsolidasian (8.797) (9.581) comprehensive income

Perbedaan temporer: Temporary differences:Penyisihan (pembayaran) imbalan Provision (payment) for post-

pasca kerja - bersih 2.016 (699) employment benefits - netPenyisihan persediaan usang 1.575 - Provisions for stock obsolencePenyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses on

piutang tak tertagih 222 (843) trade accounts receivablePenyisihan (pembayaran) pajak Provision (payment) of vehicle

kendaraan - bersih 148 (552) tax - netPenyisihan (pembayaran) cuti dan bonus 42 (311) Provision (payment) for leaves and bonusPerbedaan amortisasi komersial Difference between commercial

dan fiskal (367) (545) and fiscal amortizationPerbedaan penyusutan komersial Difference between commercial

dan fiskal (10.098) (4.878) and fiscal depreciation Lain-lain - 923 Others

Jumlah (6.462) (6.905) Total

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan Nondeductible expensesmenurut fiskal: (nontaxable income):Biaya terkait aset sewaan 6.966 5.919 Expenses in relation with leased assetsKesejahteraan karyawan 4.312 4.726 Employee welfareBeban pajak final 2.629 1.757 Final tax expensesBagian rugi bersih pengendalian Share in jointly controlled

bersama entitas 2.208 1.421 entity's net loss Denda pajak 712 541 Tax penaltiesRugi (laba) sebelum pajak entitas anak (343) 298 Loss (Income) before tax of subsidiariesPenghasilan kena pajak final - bersih (22.403) (2.409) Income subject to final tax - netBeban yang tidak dapat dikurangkan

lainnya (633) (964) Other nondeductible expenses

Jumlah (6.552) 11.289 Total

Rugi fiskal Fiscal lossessebelum kompensasi kerugian fiskal (21.811) (5.197) before fiscal carryforward

Rugi fiskal: Fiscal losses:(5.197) - 2015

Akumulasi rugi fiskal (27.008) (5.197) Accumulated Fiscal Loss

Beban pajak kini - - Current tax expense

Dikurangi pembayaran pajak di muka Less prepaid income taxesTahun berjalan: Current year:

Pasal 22 45 173 Article 22Pasal 23 2.187 10.245 Article 23Pasal 25 - 9 Article 25

Jumlah 2.232 10.427 TotalKelebihan bayar pajak penghasilan badan Overpayment of corporate income tax

(Catatan 9) 2.232 10.427 (Note 9)

2015

Page 201: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

60

Pajak final merupakan pajak penghasilan badan atas jasa konstruksi yang diberikan oleh Perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 153/PMK.03/2009 tanggal 29 September 2009, penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.

The final tax represents the final tax for the construction services rendered by the Company. In accordance with the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 153/PMK.03/2009 dated September 29, 2009, the revenue arising from construction service is subject to final tax.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities are as follows:

Dikreditkan

(dibebankan)ke penghasilan

Dikreditkan komprehensif(dibebankan) ke lain/

laba rugi Creditedtahun berjalan/ (charged) to

Credited (charged) other1 Januari 2016/ to profit or loss comprehensive 31 Desember 2016/January 1, 2016 for the year income December 31, 2016

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Kompensasi kerugian 1.300 5.452 - 6.752 Tax loss compensationPiutang usaha 156 56 - 212 Trade accounts receivablePersediaan 164 393 - 557 InventoriesLiabilitas imbalan Employee benefits

pasca kerja 2.662 504 5 3.171 obligationBeban masih harus dibayar 464 49 - 513 Accrued expenses Aset tetap dan liabilitas Property, plant and equipment

sew a pembiayaan (25.110) (2.525) - (27.635) and finance leaseAset tidak berw ujud (205) (92) - (297) Intangible assets

Bersih (20.569) 3.837 5 (16.727) Net

Dikreditkan

(dibebankan)ke penghasilan

Dikreditkan komprehensif(dibebankan) ke lain/

laba rugi Creditedtahun berjalan/ (charged) to

Credited (charged) other1 Januari 2015/ to profit or loss comprehensive 31 Desember 2015/January 1, 2015 for the year income December 31, 2015

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Kompensasi kerugian - 1.300 - 1.300 Tax loss compensationPiutang usaha 367 (211) - 156 Trade accounts receivablePersediaan 164 - - 164 InventoriesLiabilitas imbalan Employee benefits

pasca kerja 2.936 (174) (100) 2.662 obligationBeban masih harus dibayar 680 (216) - 464 Accrued expenses Aset tetap dan liabilitas Property, plant and equipment

sew a pembiayaan (24.121) (989) - (25.110) and finance leaseAset tidak berw ujud (68) (137) - (205) Intangible assets

Bersih (20.042) (427) (100) (20.569) Net

Page 202: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

61

Rugi fiskal dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi. Manajemen memperkirakan bahwa akumulasi kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal masa mendatang masing-masing sebesar US$ 27.008 ribu dan US$ 5.197 ribu pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Oleh karena itu, aset pajak tangguhan yang diakui atas rugi fiskal masing-masing sebesar US$ 6.752 ribu dan US$ 1.300 ribu pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

The fiscal loss can be utilized against the taxable income for a period of five years subsequent to the year the fiscal loss was incurred. Management believes that probable future taxable profits will be available to utilize accumulated fiscal losses amounting to US$ 27,008 thousand and US$ 5,197 thousand as of December 31, 2016 and 2015, respectively. Hence, deferred tax asset of US$ 6,752 thousand and US$ 1,300 thousand as of December 31, 2016 and 2015, respectively, was recognized on such fiscal losses.

Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak bersih dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the net tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rates to loss before tax is as follows:

2016 2015

US$ '000 US$ '000Laba sebelum pajak menurut laporan Loss before tax per consolidated

laba rugi dan penghasilan statements of profit or loss andkomprehensif lain konsolidasian (8.797) (9.581) other comprehensive income

Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif (2.199) (2.395) Income tax at effective tax rate

Pengaruh pajak atas manfaat (beban) yang Tax effect of nontaxable income tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: (nondeductible expenses):Penyesuaian atas pajak penghasilan Adjustment recognised in the current

kini atas pajak penghasilan badan year in relation to the current tax tahun sebelumnya 2.734 2.651 of prior years corporate income tax

Beban terkait aset sewaan 1.742 1.480 Expense in relation with leased assetsKesejahteraan karyawan 1.078 1.182 Employee welfareBeban pajak final 657 439 Final tax expensesBagian rugi bersih pengendalian Share in jointly controlled entity's

bersama entitas 552 355 net loss Denda pajak 178 135 Tax penaltiesBeban pajak entitas anak 131 32 Tax expense of subsidiaryRugi (laba) sebelum pajak entitas anak (86) 74 Loss (income) before tax of subsidiariesPenghasilan kena pajak final - bersih (5.601) (602) Income subject to final tax - netBeban yang tidak dapat dikurangkan lainnya (158) (241) Other nondeductible expenses

(Manfaat) beban pajak (972) 3.110 Income (benefit) tax expense

Surat Ketetapan Pajak Tax Assessment Letters Pada tanggal 2 Pebruari 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai tahun 2010 sebesar Rp 1.448.644 ribu. Pembayaran pajak kurang bayar ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 24 Pebruari 2015.

On February 2, 2015, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter for 2010 Value Added Tax, amounting to Rp 1,448,644 thousand. Payment for such underpayment tax assessment letter was made on February 24, 2015.

Pada tanggal 23 April 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Penghasilan Badan Tahun 2013 sebesar US$ 4.718 ribu atas permohonan pengembalian sebesar US$ 7.487 ribu. Perusahaan telah menerima pengembalian atas kelebihan pajak tersebut pada tanggal 26 Mei 2015. Selisih antara pengembalian pajak yang diterima dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, dibebankan pada laba rugi.

On April 23, 2015, the Company received an Overpayment Tax Assessment Letter for 2013 Corporate Income Tax amounting to US$ 4,718 thousand, as compared to recorded tax claim for tax refund of US$ 7,487 thousand. The Company received the tax refund on May 26, 2015. The difference on the tax refund received and the amount initially recorded as claims are directly charged to profit or loss.

Page 203: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

62

Pada tanggal 28 Juli 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan pasal 26 tahun 2011 sebesar Rp 5.801.600 ribu (atau setara dengan US$ 418 ribu) Pembayaran pajak kurang bayar ini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 25 Agustus 2015. Pada tanggal 25 Nopember 2015, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding yang disampaikan ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, proses banding masih berlangsung.

On July 28, 2015, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter for Withholding tax article 26 year 2011, amounting to Rp 5,801,600 thousand (or equivalent to US$ 418 thousand). Payment for such underpayment tax assessment letter was made on August 25, 2015. On November 25, 2015, the Company requested for an appeal to the Tax Court, for the objection decision. As of the issuance date of the consolidated financial statements, the appeal is still on-going.

Pada tanggal 8 April 2016, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Penghasilan tahun 2014 sebesar US$ 7.719 ribu atas permohonan pengembalian sebesar US$ 10.453 ribu (Catatan 10). Perusahaan telah menerima pengembalian atas kelebihan pajak teresebut pada tanggal sebesar Rp 102.152.000 ribu (setara dengan US$ 7.736 ribu). Selisih antara pengembalian pajak yang diterima dengan jumlah yang sebelumnya dicatat dibebankan pada laba rugi.

On April 8, 2016, the Company received an Overpayment Tax Assessment Letter for 2014 Corporate Income Tax amounting to US$ 7,719 thousand as compared to recorded claim for tax refund of US$ 10,453 thousand (Note 10). The Company received the tax refund on May 10, 2016 amounting to Rp 102,152,000 thousand (or equivalent to US$ 7,736 thousand). The difference on the tax refund received and the amount initially recorded as claims are directly charged to profit or loss.

Surat Ketetapan Pajak untuk Kerjasama Operasi (Catatan 10)

Tax Assessment Letters for Joint Operations (Note 10)

Kerjasama Pengembalianoperasi/ Pajak kurang kelebihan bayar 31 Desember/ 31 Desember/

Joint Jenis pajak/ Tahun fiskal/ bayar/Tax pajak/Refund December 31, December 31,operations Tax type Fiscal year underpayment overpayment of tax 2016 2015

Rp '000.000 Rp '000.000 US$ '000 US$ '000PC JO Pajak Penghasilan 26/

Income Tax art. 26 2005 12.505 5.996 393 540PC JO Pajak Penghasilan 26/

Income Tax art. 26 2006 14.226 6.762 288 615PC JO Pajak Penghasilan 26/

Income Tax art. 26 2007 3.371 2.052 49 146PC JO Pajak Penghasilan 26/

Income Tax art. 26 2005-2006 3.852 - - 149

Jumlah/Total 14.810 730 1.450

Setara dengan/Equivalent in

Company portion Bagian perusahaan/

Pada tahun 2013, PC JO telah membayar kurang bayar pajak penghasilan 26 tahun 2005 - 2007 dan mengajukan surat keberatan atas Surat Ketetapan Pajak tersebut.

In 2013, PC JO had paid the underpayment of income tax article 26 for the years 2005 - 2007 and filed the objection letter on such Tax Assessment Letters.

Page 204: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

63

Pada tanggal 15 Januari 2015, PC JO menerima Surat Keputusan atas keberatan untuk kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 tahun 2005-2006, yang menyatakan penolakan keberatan PC JO dan menambahkan jumlah pajak yang masih harus dibayar PC JO sebesar Rp 3.852.071 ribu. Pajak tersebut sudah dibayarkan pada tanggal 8 April 2015. Pada tanggal 10 April 2015, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding yang disampaikan ke Pengadilan Pajak.

On January 15, 2015, PC JO received Decision Letter on objection on underpayment of income tax article 26 for the years 2005-2006, stating the rejection of the PC JO’s objection and increased the tax underpayment amounting to Rp 3,852,071 thousand. This underpayment has been paid on April 8, 2015. On April 10, 2015, the Company requested for an appeal to the Tax Court, for the objection decision.

Pada bulan Januari 2017, Perusahaan menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak yang diterbitkan tanggal 30 Nopember 2016 mengenai persetujuan sebagian Permohonan banding sebesar Rp 14.809.439 ribu. Selisih antara jumlah yang dicatat dengan Surat Keputusan Pajak dibebankan pada laba rugi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menerima kelebihan bayar tersebut.

In January 2017, the Company has received Tax Decision Letter on approval in part of appeal dated issued on November 30, 2016 amounting to Rp 14,809,439 thousand. The differences on amount recorded and Tax Decision Letter are directly charged to profit or loss. As of the issuance date of the consolidated financial statements, the Company has not received tax overpayment yet.

29. RUGI PER SAHAM 29. LOSS PER SHARE

Perhitungan rugi bersih per saham adalah berdasarkan data sebagai berikut:

The computation of basic loss per share are based on the following data:

2016 2015

US$ '000 US$ '000

Laba EarningsRugi untuk perhitungan rugi Loss for computation of basic

per saham dasar (7.934) (12.719) loss per share

Jumlah saham Number of shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number ofbiasa beredar 1.008.605.000 1.008.605.000 outstanding ordinary shares

Rugi per saham dasar / dilusian Basic / diluted loss per share (dalam US$ penuh) (0,0079) (0,0126) (in full US$)

Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa dilusian pada tahun 2016 dan 2015.

The Company has no potential dilutive ordinary shares in 2016 and 2015.

30. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 30. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Imbalan pasca kerja 10.303 8.424 Post-employment benefits Cuti berimbalan jangka panjang 2.382 2.226 Long service leave

Liabilitas bersih 12.685 10.650 Net liabilities

Page 205: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

64

Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003

Post-Employment Benefits under Labor Law No. 13/2003

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 1.695 karyawan dan 1.836 karyawan pada 31 Desember 2016 dan 2015.

The Company provides post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law. The number of employees entitled to the benefits are 1,695 and 1,836 at December 31, 2016 and 2015, respectively.

Risiko Tingkat Bunga Interest Risk Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program; namun, sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.

A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability; however, this will be partially offset by an increase in the return on the plan’s debt investments.

Risiko Harapan Hidup Longevity Risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta program akan meningkatkan liabilitas program.

The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the best estimate of the mortality of plan participants both during and after their employment. An increase in the life expectancy of the plan participants will increase the plan’s liability.

Risiko Gaji Salary Risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah:

Amounts recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income with respect to these post-employment benefits are as follows:

2016 2015

US$ '000 US$ '000Biaya jasa: Service cost:

Biaya jasa kini 1.541 1.699 Current service costsBiaya jasa lalu (382) (1.572) Past service costsBeban bunga 733 622 Interest expenseKomponen dari biaya imbalan pasca kerja Components of post-employment benefit costs

yang diakui dalam laba rugi 1.892 749 recognised in profit or lossPengukuran kembali liabilitas imbalan Remeasurement on the net post-employment

pasca kerja - neto benefit liability:Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul Actuarial gains and losses arising from

dari perubahan asumsi keuangan 412 (565) changes in financial assumptionsKeuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul Actuarial gains and losses arising from

dari penyesuaian atas pengalaman (393) 165 experience adjustmentsKomponen beban imbalan pasca kerja

yang diakui dalam penghasilan Components of post-employment benefit costs komprehensif lain 19 (400) recognised in other comprehensive income

Jumlah 1.911 349 Total

Page 206: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

65

Dari biaya tahun berjalan, US$ 1.892 ribu dan US$ 749 ribu termasuk dalam beban usaha langsung dan beban administrasi masing-masing tahun 2016 dan 2015.

Of the expense for the year, US$ 1,892 thousand and US$ 749 thousand were included in direct costs and administration expenses in 2016 and 2015, respectively.

Liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statement of financial position of the Company’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ ' 000 US$ ' 000

Nilai kini kewajiban 10.303 8.424 Present value of funded obligations

Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of the post-employment benefit obligation were as follows:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ ' 000 US$ ' 000

Kewajiban imbalan pasca kerja - awal 8.424 9.253 Opening post-employment benefit obligationBiaya jasa kini 1.541 1.699 Current service costsBiaya bunga 733 622 Interest costsPengukuran kembali (keuntungan) kerugian: Remeasurement (gains) losses:

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang Actuarial gains and losses arising from timbul dari perubahan asumsi keuangan 412 (565) changes in financial assumptions

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang Actuarial gains and losses arising from timbul dari penyesuaian atas pengalaman (393) 165 experience adjustments

Biaya jasa lalu, termasuk keuntungan dan Past service cost, including gains and losseskerugian dari kurtailmen (382) (1.572) on curtailments

Selisih kurs atas program dalam valuta asing 218 (895) Exchange differences on foreign plansPembayaran manfaat (250) (283) Benefits paid

Kewajiban imbalan pasca kerja - akhir 10.303 8.424 Closing post-employment benefit obligation

Biaya sehubungan dengan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2016 2015

Tingkat diskonto 8,50% per tahun/per annum 9,00% per tahun/per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 8,00% per tahun/per annum 8,00% per tahun/per annum Future salary increment rateTingkat pengunduran diri 7,00% 7,00% Resignation rateTingkat cacat dari tabel mortalitas 5,00% 5,00% Disability rate from mortality tableUsia pensiun dini 45 45 Early retirement ageUsia pensiun normal 55 55 Normal retirement ageTingkat mortalitas TMI III TMI III Mortality Rate

Page 207: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

66

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan tingkat kenaikan upah. Analisis sensitivitas di bawah ini ditentukan berdasarkan perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Significant actuarial assumptions for the determination of the defined benefit obligation is the discount rate and salary increment rate. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.

x Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah)

1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang sebesar US$ 784 ribu (meningkat sebesar US$ 893 ribu).

x Jika tingkat upah lebih tinggi (lebih rendah) 1%, kewajiban imbalan pasti akan meningkat sebesar US$ 929 ribu (berkurang sebesar US$ 829 ribu).

x If the discount rate is 1% higher (lower), the defined benefits obligation would decrease by US$ 784 thousand (increase by US$ 893 thousand).

x If the salary rate is 1% higher (lower), the defined benefits obligation would increase by US$ 929 thousand (decrease by US$ 829 thousand).

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefits obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefits obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefits obligation recognised in the consolidated statement of financial position.

Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.

There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.

Cuti Berimbalan Jangka Panjang Long Service Leave Perusahaan juga memberikan cuti berimbalan jangka panjang untuk karyawan. Jumlah karyawan yang berhak atas cuti berimbalan jangka panjang tersebut masing-masing adalah 1.690 karyawan dan 1.830 karyawan pada 31 Desember 2016 dan 2015.

The Company also provides long service leave benefits for its qualifying employees. The number of employees entitled to the benefits are 1,690 employees and 1,830 employees at December 31, 2016 and 2015, respectively.

Beban cuti berimbalan jangka panjang yang diakui dalam laba rugi adalah sebagai berikut:

Amounts recognized in the profit or loss with respect to these long service leave benefits are as follows:

2016 2015

US$ '000 US$ '000

Biaya jasa kini 500 591 Current service costsBiaya bunga 179 151 Interest costsEfek dari pengurangan karyawan (103) (387) Effect of curtailmentKeuntungan aktuarial bersih (148) (171) Net actuarial gains

Jumlah 428 184 Total

Page 208: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

67

Mutasi atas nilai kini kewajiban cuti berimbalan jangka panjang adalah sebagai berikut:

Movement in the present value of long service leave benefits obligation are as follow:

31 Desember/ 31 Desember/

US$ '000 US$ '000Saldo awal nilai kini kewajiban Beginning balance of present value

tidak didanai 2.226 2.496 of long-service leave benefitsBiaya jasa kini 500 591 Current service costsBiaya bunga 179 151 Interest costsKeuntungan aktuarial bersih (148) (171) Net actuarial gainsEfek dari pengurangan karyawan (103) (387) Effect of curtailment Pembayaran manfaat (331) (210) Benefits payment(Keuntungan) kerugian selisih kurs 59 (244) (Gain) loss on foreign exchangeSaldo akhir nilai kini kewajiban Ending balance of present value of

cuti berimbalan jangka panjang 2.382 2.226 long-service leave benefits

December 31, 2016 December 31, 2015

Jumlah liabilitas yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitas Perusahaan sehubungan cuti berimbalan jangka panjang adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company’s obligation with respect to these long service leave benefits are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

US$ '000 US$ '000Present value of long-service

Nilai kini kewajiban tidak didanai 2.382 2.226 leave benefits

December 31, 2016 December 31, 2015

Biaya sehubungan dengan cuti berimbalan jangka panjang dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing long service leave benefits is calculated by PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2016 2015

Tingkat diskonto 8,50% per tahun/per annum 9,00% per tahun/per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 8,00% per tahun/per annum 8,00% per tahun/per annum Future salary increment rateTingkat pengunduran diri 7,00% 7,00% Resignation rateTingkat cacat dari tabel mortalitas 5,00% 5,00% Disability rate from mortality tableUsia pensiun dini 45 45 Early retirement ageUsia pensiun normal 55 55 Normal retirement ageTingkat mortalitas TMI III TMI III Mortality rate Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan cuti berimbalan jangka panjang adalah tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Significant actuarial assumptions for the determination of the long-service leave is discount rate and salary increment rate. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.

x Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah)

1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang sebesar US$ 43 ribu (meningkat sebesar US$ 47 ribu).

x If the discount rate is 1% higher (lower), the long-service leave obligation would decrease by US$ 43 thousand (increase by US$ 47 thousand).

Page 209: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

68

x Jika tingkat upah lebih tinggi (lebih rendah) 1%, kewajiban imbalan pasti akan meingkat sebesar US$ 52 ribu (berkurang sebesar US$ 48 ribu).

x If the discount rate is 1% higher (lower), the long-service leave obligation would increase by US$ 52 thousand (decrease by US$ 48 thousand).

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam cuti berimbalan jangka panjang mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the long-service leave obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini cuti berimbalan jangka panjang dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung cuti berimbalan jangka panjang yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the long-service leave obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the long-service leave obligation recognised in the consolidated statement of financial position.

Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.

There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.

Durasi rata-rata dari kewajiban imbalan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 12,36 dan 9,94 tahun.

The average duration of the benefit obligation at December 31, 2016 and 2015 are 12.36 and 9.94 years, respectively.

31. AKUISISI ENTITAS ANAK 31. ACQUISITION OF A SUBSIDIARY Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1b, pada bulan Agustus 2015, PTPII, entitas anak, membeli 51,25% atau sebanyak 4.100 saham MIP dengan biaya perolehan US$ 1.079 ribu yang memberikan pengendalian PTPII atas kebijakan keuangan dan operasi dari MIP.

As described in Note 1b, in August 2015, PTPII, subsidiary, acquired 51.25% equity ownership or 4,100 shares of MIP at acquisition cost of US$ 1,079 thousand which provided PTPII control over MIP.

Kepentingan non-pengendali sebesar 48,75% diakui pada tanggal akuisisi diukur dari nilai wajar kepentingan nonpengendali sejumlah US$ 283 ribu.

The non-controlling interest 48.75% recognized at acquisition date was measured by reference to the fair value of the non-controlling interest which amounted to US$ 283 thousand.

Pada saat tanggal akuisisi MIP, nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas diasumsikan sebagai berikut:

As of date of the acquisition of MIP, the fair value of assets acquired and liabilities assumed are as follows:

US$ '000

Aset lancar 331 Current assetsAset tidak lancar 58 Noncurrent assetsAset tidak berwujud 222 Intangible assetsLiabilitas jangka pendek (293) Current liabilitiesLiabilitas jangka panjang (20) Noncurrent liabilitiesNilai wajar aset bersih yang diakuisisi 298 Fair value of net assets acquired

Page 210: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

69

Goodwill dan arus kas keluar bersih yang timbul dari akuisisi adalah sebagai berikut:

Goodwill and net cash outflow arising from such acquisition are as follows:

US$ '000

Imbalan yang dialihkan 1.079 Consideration transferredDitambah: Kepentingan nonpengendali 283 Add: Non-controlling interestDikurangi: Nilai wajar aset bersih teridentifikasi Less: Fair value of identifiable net assets

yang diperoleh 581 acquiredGoodwill yang timbul dari akuisisi (Catatan 15) 781 Goodwill arising from acquisition (Note 15)

Biaya akuisisi 1.079 Acquisition cost Dikurangi: Kas dan setara kas yang diperoleh 85 Less: Cash and cash equivalents acquiredArus kas keluar bersih pada saat akuisisi 994 Net cash outflow on acquisition

Goodwill yang timbul dalam kombinasi bisnis karena biaya perolehan kombinasi termasuk suatu pengendalian utama. Selanjutnya, imbalan yang dibayar untuk kombinasi secara efektif tidak termasuk jumlah yang terkait dengan sinergi yang diharapkan, pertumbuhan pendapatan, pengembangan pasar yang akan datang, kumpulan tenaga kerja dan aset tak berwujud tertentu. Manfaat ini diakui terpisah dari goodwill karena manfaat tersebut memenuhi kriteria pengakuan untuk aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi sebesar US$ 222 ribu.

Goodwill arose in the business combination because the cost of the combination included a control premium. In addition, the consideration paid for the combination effectively not included amounts in relation to the benefit of expected synergies, revenue growth, future market development, assembled workforce and certain intangible assets. These benefits are recognized separately from goodwill because they meet the recognition criteria for identifiable intangible assets amounting to US$ 222 thousand.

Entitas anak ini memberikan kontribusi penjualan bersih masing-masing sebesar US$ 2.262 dan US$ 820 ribu dan laba bersih sebesar US$ 234 dan US$ 85 ribu terhadap hasil konsolidasian tahun 2016 dan 2015.

This subsidiary contributed US$ 2,262 and US$ 820 thousand of net sales and US$ 234 and US$ 85 thousand of net income to the consolidated results in 2016 and 2015, respectively.

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship a. PT Indika Energy Tbk adalah pemegang saham

utama dari Perusahaan. a. PT Indika Energy Tbk is the Company's

majority stockholder.

b. PT Santan Batubara (SB) adalah entitas dimana Perusahaan memiliki pengendalian bersama.

b. PT Santan Batubara (SB) is entity wherein the Company has joint control.

c. Indo Integrated Energy II B.V., Indo Energy

Capital II B.V, Indika Capital Resources Limited (Indika Capital), PT Tripatra Engineering, Tripatra Singapore Pte. Ltd, PT Indika Indonesia Resources, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Indika Logistic & Support Services, dan PT Indy Property mempunyai pemegang saham utama yang sama dengan Perusahaan.

d. c. Indo Integrated Energy II B.V., Indo Energy Capital II B.V, Indika Capital Resources Limited (Indika Capital), PT Tripatra Engineering, Tripatra Singapore Pte. Ltd, PT Indika Indonesia Resources, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Indika Logistic & Support Services, and PT Indy Property have the same majority stockholder as the Company.

d. PT Kideco Jaya Agung adalah entitas asosiasi

dari PT Indika Energy Tbk. e. d. PT Kideco Jaya Agung is an associate of

PT Indika Energy Tbk.

Page 211: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

70

Transaksi-transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi: Transactions with Related Parties: a. Pengendalian bersama entitas a. Jointly controlled entity

Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup, penambangan batubara dan rekayasa dan konstruksi kepada SB. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar nihil untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015. Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 0,45% dan 0,42%.

The Company provides overburden removal, coal mining and engineering and construction services to SB. Revenue from such services amounted to nil for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively. At reporting dates, the outstanding receivables from such transactions were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable to total assets as of December 31, 2016 and 2015 are 0.45% and 0.42%, respectively.

Sejak Juli 2012, Perusahaan menerima uang muka sebesar US$ 1.500 ribu dari SB yang dibayarkan dalam 5 kali cicilan bulanan dalam jumlah yang sama. Uang muka ini adalah untuk pembangunan infrastruktur fasilitas pendukung Uskap dimana sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, proses pembangunan masih belum selesai. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang lain-lain kepada pihak berelasi sebesar US$ 1.316 ribu.

Starting in July 2012, the Company received advance payment amounting to a total of US$ 1,500 thousand which was paid in 5 equal monthly installments by SB. Such payment is for the construction of Uskap infrastructure support facilities which have not been completed yet at the reporting date. At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as other payables to a related party amounting to US$ 1,316 thousand.

b. PT Kideco Jaya Agung (KJA) c. b. PT Kideco Jaya Agung (KJA)

d. Mulai 1 Januari 2011 Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara dan jasa konstruksi kepada KJA.

e. Starting January 1, 2011, the Company provided waste removal and coal production services and construction services to KJA.

Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 53.789 ribu dan US$ 82.327 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 atau sebesar 25,69% dan 39,80% dari jumlah pendapatan (Catatan 23). Pada tanggal pelaporan, saldo piutang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutang usaha dan piutang yang belum ditagih terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 1,09% dan 1,49%.

Revenue from such services for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to US$ 53,789 thousand and US$ 82,327 thousand, respectively, or 25.69% and 39.80% of total revenues (Notes 23). At reporting dates, the outstanding receivables from such transaction were recorded as trade accounts receivable from related parties (Note 6). Percentage of this outstanding trade accounts receivable and unbilled receivable to total assets as of December 31, 2016 and 2015 are 1.09% and 1.49%, respectively.

Page 212: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

71

c. PT Tripatra Engineers and Constructors (TPEC) c. PT Tripatra Engineers and Constructors (TPEC)

Sejak Mei 2013, Perusahaan memberikan jasa rekayasa kepada TPEC. Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 442 ribu dan US$ 336 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 atau masing-masing sebesar 0,21% dan 0,16% terhadap jumlah pendapatan (Catatan 23). Pada tanggal pelaporan, Perusahaan mempunyai saldo piutang yang berasal dari transaksi ini sebesar US$ 478 ribu.

Starting May 2013, the Company provided engineering services to TPEC. Revenue from such services for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to US$ 442 thousand and US$ 336 thousand or 0.21% and 0.16% of total revenues, respectively (Notes 23). At reporting dates, the Company has outstanding receivables from such transactions amounting to US$ 478 thousand.

d. PT Indika Energy Tbk (IE) d. PT Indika Energy Tbk (IE)

Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Jasa dengan IE. Berdasarkan perjanjian ini, IE akan menyediakan layanan jasa informasi komunikasi dan teknologi kepada Perusahaan. Perjanjian ini berlaku efektif sejak awal tahun 2013 dan akan berlaku sampai dengan adanya kesepakatan di antara para pihak untuk mengakhiri perjanjian. Beban yang berasal dari transaksi ini, disajikan sebagai biaya usaha langsung dan beban administrasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar US$ 1.341 ribu dan US$ 1.859 ribu (Catatan 24 dan 25). Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 17). Persentase saldo utang usaha terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar 0,08% dan 0,24%.

On October 31, 2013, the Company entered into a Service Level Agreement with IE. Based on this agreement, IE will provide information communications and technology services to the Company. This agreement is valid from beginning of the year 2013 and shall continue until the parties agree to terminate this agreement. Expenses from such transactions, which were presented as direct costs and administration expense for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to US$ 1,341 thousand and US$ 1,859 thousand, respectively (Notes 24 and 25). At reporting dates, the outstanding payables from such transactions were recorded as trade accounts payable to related parties (Note 17). Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2016 and 2015 are 0.08% and 0.24%, respectively.

e. PT Indy Property Indonesia (IPI) e. PT Indy Property Indonesia (IPI)

Pada tanggal 16 Pebruari 2015, Perusahaan menandatangani kerjasama sewa bangunan dengan IPI dengan jangka waktu sewa selama 20 tahun. Berdasarkan Perjanjian, Perusahaan menyewa bangunan yang berlokasi di Bintaro. Perusahaan menyewa ruang perkantoran seluas 5.931m2 dengan biaya rental perbulan dan biaya pelayanan perbulan masing-masing sebesar US$ 15/m2 dan Rp 85.000/m2. Beban yang berasal dari transaksi ini, disajikan sebagai bagian dari beban sewa gedung, kendaraan dan peralatan pada beban administrasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar US$ 506 ribu dan US$ 339 ribu (Catatan 25).

On February 16, 2015, the Company entered into building lease agreement with IPI with a lease term 20 years. Based on this agreement, the Company will rent building in Bintaro area. The Company will lease office building with total area of 5,931m2 and monthly rental charge and monthly service charge amounting to US$ 15/m2 and Rp 85,000/m2, respectively. Expense from such transactions, were presented as part of office, vehicle and equipment rental on administration expense for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounting to US$ 506 thousand and US$ 339 thousand, respectively (Notes 25).

Page 213: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

72

f. Tripatra Singapore Pte. Ltd. (TRIS) f. f. Tripatra Singapore Pte. Ltd. (TRIS)

Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor di Singapura dengan TRIS. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewa ruangan kantor seluas 2.936 kaki persegi yang terletak di Suntec Tower, Singapura. Perjanjian ini berlaku 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 1 September 2012 sampai dengan 1 September 2015.

On August 31, 2012, the Company entered into a lease agreement of office room in Singapore with TRIS. Based on this agreement, the Company rented office room of 2,936 square feet located at Suntec Tower, Singapore. This agreement is valid for 3 (three) years from September 1, 2012 until September 1, 2015.

Pada tanggal 1 September 2015, Perusahaan dan TRIS menyetujui untuk memperpanjang sewa ruangan kantor di Singapura sampai dengan 1 September 2018.

On September 1, 2015, the Company and TRIS agreed to extend a lease of office room in Singapore until September 1, 2018.

Atas sewa ruangan ini, Perusahaan diwajibkan menyerahkan uang deposit sebesar SG$ 97.500. Beban sewa yang berasal dari transaksi ini masing-masing sebesar US$ 94 ribu dan US$ 284 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai beban administrasi pada laporan keuangan konsolidasian (Catatan 25). Pada tanggal pelaporan, saldo utang yang berasal dari transaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 17). Persentase saldo utang usaha terhadap jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 0,04% dan 0,09%.

For this lease, the Company is required to pay cash deposit of SG$ 97,500. Rent expense from such transaction for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to US$ 94 thousand and US$ 284 thousand, respectively, which were presented as administration expense in the consolidated financial statements (Notes 25). At reporting dates, the outstanding payable from such transaction was recorded as trade accounts payable to related parties (Note 17). Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2016 and 2015 are 0.04% and 0.09%, respectively.

g. Indo Energy Capital II B.V g. Indo Energy Capital II B.V

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Utang jangka panjang dari Long-term loan from Indo Energy Capital II B.V 115.363 115.363 Indo Energy Capital II B.V

Bunga masih harus dibayar - jangka pendek 3.226 1.869 Accrued interest - current

Jumlah 118.589 117.232 Total

Pada tanggal 1 April 2013, Perusahaan menandatangani Memorandum of Agreement dengan Indika Capital Resources Limited (ICRL), dimana ICRL setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada Perusahaan dalam jumlah pokok sebesar US$ 140.000 ribu. Dana ini berasal dari Indo Energy Capital II B.V sesuai dengan Intercompany Loan Agreement antara Indo Energy Capital II B.V dengan ICRL pada tanggal 24 Januari 2013. Penarikan pinjaman sebesar US$ 115.363 ribu oleh Perusahaan digunakan untuk pelunasan dipercepat atas kewajiban pokok dan harga penebusan dari pinjaman Indo Integrated Energy II B.V. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Januari 2023 dan tingkat bunga adalah 7,165%.

On April 1, 2013, the Company signed a Memorandum of Agreement with Indika Capital Resources Limited (ICRL) whereby ICRL agreed to make available to the Company a loan facility with a principal amount of US$ 140,000 thousand. These funds were obtained from Indo Energy Capital II B.V based on Intercompany Loan Agreement between Indo Energy Capital II B.V and ICRL on January 24, 2013. The drawdown amounting to US$ 115,363 thousand was used by the Company for early settlement of the principal obligation and the redemption price of the loan from Indo Integreted Energy II B.V. The facility’s maturity date is January 24, 2023 and the interest rate is 7.165%.

Page 214: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

73

Pada tanggal 10 September 2015, Perusahaan menandatangani amendemen Intercompany Loan Agreement untuk mengubah tingkat bunga menjadi 6,454% yang berlaku efektif sejak tanggal 24 Januari 2013. Kelebihan pembayaran bunga yang telah dibayarkan oleh Perusahaan akan di offset dengan pembayaran bunga berikutnya.

On September 10, 2015, the Company signed an Amendment to Intercompany Loan Agreement to adjust the interest rate to 6.454% effective on January 24, 2013. The excess interest payment made by the Company will be offset to the next interest payments.

Beban bunga yang timbul dari pinjaman diatas masing-masing sebesar US$ 7.446 ribu dan US$ 6.118 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai beban administrasi pada laporan keuangan konsolidasian (Catatan 26).

Interest expenses arising from the loan above amounted to US$ 7,446 thousand and US$ 6,118 thousand for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively, which presented as administration expense in the consolidated financial statements (Note 26).

Saldo pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar US$ 118.589 ribu dan US$ 117.232 ribu. Persentase saldo pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 53,18% dan 47,44%.

The outstanding balance of long-term loan from a related party as of December 31, 2016 and 2015 are US$ 118,589 thousand and US$ 117,232 thousand, respectively. Percentage of long-term loan from a related party to total liabilities as of December 31, 2016 and 2015 are 53.18% and 47.44%, respectively.

h. PT Indika Logistic & Support Services (ILSS) h. PT Indika Logistic & Support Services (ILSS) Pada 23 Juni 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Kepelabuhan untuk Pangkalan Pelayanan Logistik Lepas Pantai dengan ILSS. Berdasarkan perjanjian ini, ILSS akan menyediakan jasa kepelabuhan termasuk tempat untuk pengusahaan kegiatan kepelabuhan di atas lahan kepada Perusahaan, sedangkan Perusahaan akan membangun dan menggunakan pangkalan logistik serta terminal di atas lahan ILSS. Perjanjian ini berlaku efektif selama 20 tahun sejak tanggal 23 Juni 2014 sampai dengan tanggal 23 Juni 2034. Kompensasi yang akan dibayarkan oleh Perusahaan kepada ILSS adalah US$ 500 ribu per tahun untuk tiga tahun pertama dan akan dievaluasi kembali pada tahun 2017. Beban yang berasal dari transaksi ini masing-masing sebesar US$ 756 ribu dan US$ 556 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan sebagai beban usaha langsung. Pada tanggal pelaporan, tidak ada saldo utang yang berasal dari transaksi ini.

On June 23, 2014, the Company entered into a Port and Offshore Logistic Supply Base Agreement with ILSS. Based on this agreement, ILSS will provide port services including area for such port services to the Company, while the Company will build and use logistic supply base on ILSS’s land. This agreement is valid for 20 years from June 23, 2014 until June 23, 2034. Compensation that will be paid by the Company to ILSS is US$ 500 thousand per year for the first three years and will be re-evaluated on year 2017. Expense from such transaction amounting to US$ 756 thousand and US$ 556 thousand for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively, were presented as direct costs. At reporting dates, there are no outstanding payable from such transaction.

i. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) j. i. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS)

Pada tanggal 21 Nopember 2016, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa kapal lepas pantai dengan MBSS dengan jangka waktu 4 bulan dan opsi memperpanjang 2 bulan. Sewa per bulan sebesar US$ 36 ribu. Beban yang berasal dari transaksi ini, disajikan sebagai beban usaha langsung. Persentase saldo utang usaha terhadap total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar 0,02%.

On November 21, 2016, the Company entered into time charter party for offshore service vessels agreement with MBSS with a period of 4 months and extended option of 2 months. Charter hires amounted to US$ 36 thousand per month. Expense from such transactions, were presented as direct costs. Percentage of trade accounts payable to total liabilities as of December 31, 2016 is 0.02%.

Page 215: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

74

j. Remunerasi kepada Komisaris dan Direksi j. Commissioners and Directors’ remuneration

Remunerasi Komisaris dan Direksi (semuanya imbalan jangka pendek) untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Commissioners and Directors’ remuneration (all short-term benefits) for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows:

2016 2015

US$ '000 US$ '000

Komisaris 342 228 CommissionersDireksi 1.596 2.120 Directors

Jumlah 1.938 2.348 Total

Sebagai persentase terhadap totalbiaya karyawan 4,36% 5,13% As a percentage of total employee costs

Beberapa Komisaris dan Direksi mendapatkan tambahan tunjangan lainnya, seperti perumahan dan penggunaan kendaraan dinas yang tidak termasuk dalam remunerasi di atas.

Certain Commissioners and Directors are entitled to other benefits, such as housing and the use of the Company’s vehicles which are not included in the above remuneration.

33. PELAPORAN SEGMEN 33. SEGMENT REPORTING Grup menggolongkan segmen usaha dalam tiga segmen utama yaitu Pertambangan, Penyediaan Jasa, dan Rekayasa dan Konstruksi.

The Group is organised into three principal business segments of Mining, Services, and Engineering and Construction.

Segmen Pertambangan meliputi kontrak pertambangan secara menyeluruh mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, pengeboran, peledakan, pengangkutan, penggalian, jasa penambangan dan kerja sama pertambangan.

The Mining segment covers comprehensive mining contract including overburden stripping, drilling, blasting, lifting, hauling, mine services and mine partnering.

Segmen Jasa meliputi penyediaan fasilitas pangkalan logistik, dan jasa pengolahan air bersih.

The Services segment covers supply base facilities and water treatment plant services.

Segmen Rekayasa dan Konstruksi menyediakan layanan multidisiplin yang menyeluruh di bidang jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk minyak dan gas bumi (daratan dan lepas pantai), infrastruktur, industri dan manufaktur serta utilitas. Segmen ini juga termasuk penyediaan jasa tenaga kerja terlatih serta penyewaan alat berat dan peralatan.

The Engineering and Construction segment provides a comprehensive range of multi-disciplinary engineering, procurement and construction services to oil and gas (onshore and offshore), infrastructure, industrial and manufacturing and utilities sectors. The segment also includes supply of skilled trade personnel and equipment hire services.

Page 216: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

75

31/12/2016 31/12/2015 31/12/2016 31/12/2015 31/12/2016 31/12/2015 31/12/2016 31/12/2015 31/12/2016 31/12/2015US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Pendapatan dan beban Revenue and expendituresPendapatan usaha 114.324 146.348 22.660 32.939 70.124 26.727 2.262 820 209.370 206.834 Segment revenues

Hasil segmen 2.298 2.617 162 10.019 20.225 (2.192) (6.594) (710) 16.091 9.734 Segment results

Penghasilan bunga - - - - - - 639 969 639 969 Interest incomeInterest expenses and

Beban bunga dan keuangan (6.163) (9.352) (365) (367) (2.286) (13) (700) 67 (9.514) (9.665) f inance chargesKeuntungan dan kerugian lain-lain - bersih (6.873) (5.035) (393) (454) - 981 (3.910) (2.933) (11.176) (7.441) Other gains and losses - netBagian (rugi) laba bersih pengendalian Share in jointly controlled entity

bersama entitas (2.208) (1.421) - - - - - (2.208) (1.421) net (loss) incomeBeban pajak f inal - - (614) (1.581) (2.015) (176) - - (2.629) (1.757) Final tax expenseManfaat (beban) pajak penghasilan 798 (2.201) 158 (495) - (402) 16 (12) 972 (3.110) Income tax benefit (expense)

Rugi bersih tahun berjalan (12.148) (15.392) (1.052) 7.122 15.924 (1.802) (10.549) (2.619) (7.825) (12.691) Loss for the year

Informasi lainnya: Other information:Aset tetap - bersih 177.654 227.799 21.484 18.841 31.642 22.146 2.409 682 233.189 269.468 Property, plant and equipment - netAset lainnya 87.496 110.309 17.342 24.828 53.668 20.146 1.730 617 160.236 155.900 Other assets

Jumlah aset 265.150 338.108 38.826 43.669 85.310 42.292 4.139 1.299 393.425 425.368 Total assets

Jumlah liabilitas 181.503 229.911 9.888 9.515 30.599 6.411 986 1.254 222.976 247.091 Total liabilities

Pengeluaran barang modal (termasuk aset Capital expenditure (includetidak berw ujud) 14.024 29.247 2.138 6.583 1.923 5.341 65 164 18.150 41.335 intangible assets)

Pendapatan (beban) non kas: Noncash income (expenses):Penyusutan (35.904) (42.803) (4.342) (3.540) (6.395) (4.161) (487) (129) (47.128) (50.633) DepreciationAmortisasi (88) (8) - - - - (588) (532) (676) (540) AmortizationBeban non-kas lainnya (1.328) (2.698) (672) (400) (859) (451) (486) (298) (3.345) (3.847) Other noncash expenses

Consolidated AmountPertambangan/ Jumlah Konsolidasi/Jasa/ Engineering and Tidak Dialokasikan/

UnallocatedMining Services Construction

Rekayasa dan Konstruksi/

Page 217: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

76

34. KOMITMEN, KEWAJIBAN BERSYARAT DAN KONTRAK YANG SIGNIFIKAN

34. COMMITMENTS, CONTINGENCIES AND SIGNIFICANT CONTRACTS

a. Perusahaan mempunyai komitmen sewa operasi

yang tidak dapat dibatalkan atas tanah dan bangunan sebagai berikut:

a. The Company has commitments under non-cancellable operating leases for land and buildings as follows:

2016 2015

US$ '000 US$ '000Jatuh tempo: Due:

Kurang dari 1 tahun 2.054 2.015 Less than 1 yearDalam 1 - 2 tahun 3.270 3.828 Within 1 - 2 yearsDalam 2 - 5 tahun 1.790 3.328 Within 2 - 5 years> 5 tahun - 254 > 5 years

Jumlah 7.114 9.425 Total

b. Pada tanggal 26 Juli 2012, jumlah fasilitas bank garansi dari HSBC, Jakarta ditingkatkan menjadi sebesar US$ 15 juta dari awalnya sebesar US$ 9 juta, untuk mendukung rencana Perusahaan untuk mendapatkan pertumbuhan yang kuat dengan perolehan proyek baru.

b. On July 26, 2012, the amount of bank guarantee facility from HSBC, Jakarta is increased to US$ 15 million from the beginning of US$ 9 million, to support the Company’s plan to pursue substantial growth by securing new projects.

Pada tanggal 10 Agustus 2015, Perusahaan dan HSBC, Jakarta menyetujui untuk memperpanjang fasilitas sampai dengan 30 Juni 2018.

On August 10, 2015, the Company and HSBC, Jakarta agreed to extend the facility until June 30, 2018.

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mempunyai saldo bank garansi yang terpakai dari HSBC, Jakarta masing-masing sebesar US$ 11.681 ribu dan US$ 14.105 ribu.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company had outstanding used balance of bank guarantees from HSBC, Jakarta amounting to US$ 11,681 thousand and US$ 14,105 thousand, respectively.

Fasilitas diatas mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan persyaratan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah mempertahankan persyaratan tersebut.

The facility above requires the Company to maintain certain covenants. As of December 31, 2016 and 2015, the Company has complied with these covenants.

c. Pada tanggal 29 Desember 2014, PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk setuju untuk memberikan Fasilitas Non Cash Loan dengan tujuan untuk mendukung pelaksanaan proyek minyak dan gas. Fasilitas Non Cash maksimum sebesar US$ 30 juta yang dapat dipergunakan dalam pembukaan bank garansi, pembukaan Jaminan Fasilitas Kredit (SBLC), pembukaan Fasilitas Kredit impor maupun Surat Kredit Berdokumen dalam Negri (SKBDN) baik dalam mata uang Dollar Amerika Serikat ataupun dalam Rupiah.

c. On December 29, 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to provide the Non Cash Loan Facility with the aim to support oil and gas projects. Non-Cash Facility of up to US$ 30 million can be used in the bank guarantee opening, Standby Letter of Credit (SBLC) opening, opening of Letter of Credit import and Letter Credit Local (SKBDN) both denominated in U.S. Dollar or in Rupiah.

Pada tanggal 29 Desember 2016, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memberikan Fasilitas Treasury Line dengan limit US$ 5 juta kepada Perusahaan. Fasilitas ini tanpa jaminan, dengan jangka waktu 1 tahun sampai dengan 29 Desember 2017.

On December 29, 2016, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk provides Treasury Line facility with a limit of US$ 5 million to the Company. This facility has no collateral and have maturity of 1 year until December 29, 2017.

Page 218: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

77

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mempunyai saldo bank garansi yang terpakai dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masing-masing sebesar US$ 4.042 ribu dan US$ 1.141 ribu.

As of December 31, 2016 and 2015, the Company had outstanding used balance of bank guarantees from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to US$ 4,042 thousand and US$ 1,141 thousand, repectively.

d. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,

Perusahaan mempunyai beberapa fasilitas bank garansi yang terpakai dalam rangka operasi Perusahaan masing-masing sebesar US$ 17.098 ribu dan US$ 20.133 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, bank garansi tersebut dikeluarkan untuk Total E&P Indonesie, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., ExxonMobil Cepu Limited, Pearloil (Sebuku) Limited, PT Saka Indonesia Sesulu, PT Indonesia Bulk Terminal, Direktorat Jendral Bea dan Cukai dan Krisenergy Kutaei B.V.

d. As of December 31, 2016 and 2015, the Company had various outstanding used bank guarantee facilities for the Company’s operations amounting to US$ 17,098 thousand and US$ 20,133 thousand, respectively. As of December 31, 2016 and 2015, the bank guarantess were outstanding to Total E&P Indonesie, Anadarko Indonesia Nunukan Company, Eni Muara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company, Salamander Energy Pte Ltd., Niko Resources Ltd., ExxonMobil Cepu Limited, Pearloil (Sebuku) Limited, PT Saka Indonesia Sesulu and PT Indonesia Bulk Terminal, Direktorat Jendral Bea dan Cukai and Krisenergy Kutaei B.V.

e. Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan

mengadakan Subkontrak Pengupasan Tanah dengan PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) di lokasi tambang di daerah Muara Pahu, Kalimantan Timur. Berdasarkan subkontrak ini, Perusahaan menyediakan tenaga kerja, peralatan dan fasilitas untuk pembukaan lahan, penggalian lapisan atas tanah dan material buangan, dan pengangkutan material buangan. Perusahaan juga diharuskan untuk memenuhi tingkat produksi minimum tertentu untuk aktivitas tersebut.

e. On January 1, 2005, the Company entered into an Overburden Subcontract agreement with PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP) at its mine sites in Muara Pahu districts, East Kalimantan. Under this subcontract, the Company provides labour, equipment and facilities for land clearing, overburden and top soil removal, and overburden hauling. The Company is also required to meet certain minimum production requirements for these activities.

Perusahaan dan GBP telah sepakat melanjutkan diskusi dengan itikad baik untuk mencapai penyelesaian dalam pengakhiran kontrak Pengupasan Tanah ini. Pada tanggal 28 Desember 2015, pengakhiran dari perjanjian telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

The Company and GBP are committed to continue discussion with good faith to attain the settlement of the Overburden Contract termination. On December 28, 2015, termination agreement has been reached and signed by both parties.

f. Pada tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan

mengadakan perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur senilai US$ 250 juta dengan PT Santan Batubara (SB), sebuah proyek kerjasama 50/50 antara Perusahaan dan PT Harum Energy (Catatan 13). Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup dan penambangan batubara di Blok Santan - Separi Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku untuk lima tahun sejak tanggal 6 Maret 2009.

f. On January 16, 2009, the Company entered into Overburden Removal and Coal Recovery and Loading of Santan - Separi Mine Site East Kalimantan agreement amounting to US$ 250 million with PT Santan Batubara (SB), a 50/50 joint venture between the Company and PT Harum Energy (Note 13). The scope encompasses overburden removal and coal mining at Santan - Separi block in East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on March 6, 2009.

Page 219: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

78

Pada tanggal 16 Pebruari 2011, kontrak direvisi melalui Adendum No. 1 yang meningkatkan jumlah yang harus ditambang dari 99 juta BCM pengupasan tanah dan 9,5 juta ton batubara selama periode kontrak awal 5 tahun menjadi 155 juta BCM pengupasan tanah dan 14,8 juta ton batubara dalam masa 7 tahun.

On February 16, 2011, the contract was amended under Addendum No. 1 which increased the total quantities to be mined from 99 million BCM of overburden and 9.5 million ton of coal over the initial contract period of 5 years to 155 million BCM of overburden and 14.8 million tonnes of coal over a 7 year period.

Pada tanggal 2 Maret 2012, perjanjian tersebut telah direvisi yang mencakup antara lain, Perluasan dan Perpanjangan Kontrak Jasa Pertambangan di area pertambangan Separi dan Uskap dimana Perusahaan juga akan menyediakan jasa pertambangan untuk pit Uskap.

On March 2, 2012, the agreement was amended, which include among others, the Contract Expansion and Extension of Mining Services at Separi and Uskap mining area, in which the Company will also provide mining service for Uskap pit.

Perusahaan dan SB menandatangani Perjanjian Penyewaan Alat Berat di lokasi Separi dan Uskap, Kalimantan Timur. Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 September 2012.

The Company and SB entered into Rental Agreement of Heavy Equipment at Separi and Uskap site, East Kalimantan, commmencing on September 1, 2012.

Sejak Maret 2014 aktivitas pengupasan tanah penutup di lokasi Santan telah ditangguhkan. SB mengevaluasi sejumlah alternatif untuk mempertahankan nilai maksimum di SB, karena kualitas cadangan batubaranya yang tinggi. Aktivitas akan mulai aktif kembali pada saat harga batubara membaik.

Starting March 2014, the overburden removal activity at Santan site has been suspended. SB is evaluating alternatives for conserving maximum value in SB, as the coal quality in this deposit is high. The activity will be recommence once coal prices improve.

Berdasarkan perjanjian Expanded and Restated Contract for Mining tertanggal 2 Maret 2012 antara Perusahaan dan SB, Perusahaan diminta melakukan beberapa pekerjaan untuk melakukan pengupasan tanah penutup di wilayah tambang SB yang berlokasi di Kalimantan. Dalam hal terjadinya keterlambatan, gangguan atau penghentian untuk sebagian atau seluruh pekerjaan yang disebabkan oleh SB atau pihak ketiga, termasuk, namun tidak terbatas pada kegagalan untuk mengkompensasi pemilik tanah secara tepat waktu atau jika terjadi penurunan produktivitas peralatan akibat permasalahan di luar kendali Perusahaan tetapi dalam kendali SB, kedua belah pihak harus bertemu dan bernegosiasi dengan itikad baik untuk menentukan apabila terdapat biaya tambahan ke Perusahaan jika keterlambatan, gangguan atau penghentian tersebut mempengaruhi biaya dan pengeluaran Perusahaan. Pada tahun 2013, terdapat gangguan atas pekerjaan Perusahaan sesuai dengan surat yang diterima dari SB No. 032/PTSB/II/2013 tertanggal 27 Pebruari 2013.

Based on the Expanded and Restated Contract for Mining dated March 2, 2012 between the Company and SB, the Company is to perform certain works to undertake the overburden removal at the coal mine owned by SB in Kalimantan. In the event of any delay, disruption or stoppage to any part of or the entire works caused by SB or a third party, including, but not limited to the failure to compensate land owners in a timely or if equipment productivities are negatively affected due to issues beyond the Company’s reasonable control but within SB’s reasonable control, both parties shall meet and negotiate in good faith to establish should there be any additional charge due to the Company if such delay, disruption or stoppage commercially affect its costs and expenses. In 2013, there was disruption in the works of the Company through the letter No. 032/PTSB/II/2013 dated February 27, 2013 received from SB.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan SB dalam diskusi dan belum menentukan ada tidaknya biaya tambahan tersebut sehingga belum tersedia dasar yang andal untuk besarnya biaya tambahan.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, the Company and SB are in discussions and are yet to establish if there will be any additional charge due to the Company.

Page 220: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

79

g. Pada tanggal 19 Agustus 2009, Perusahaan dan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) menandatangani Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Pengangkutan Batubara senilai US$ 200 juta di lokasi ABN di Sanga–Sanga, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai tanggal 19 Agustus 2009 untuk jangka waktu lima tahun.

g. On August 19, 2009, the Company and PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) entered into Overburden Removal and Coal Loading Agreement amounting to US$ 200 million at Sanga-Sanga Mine Site, East Kalimantan. This agreement is effective for five years starting on August 19, 2009.

Pada tanggal 29 Mei 2015, Perusahaan telah memperoleh pemberitahuan dari ABN untuk mengakhiri lebih awal Kontrak Pengupasan Lapisan Tanah pada tanggal 31 Mei 2015, sebelum berakhirnya jangka waktu Kontrak Pengupasan Tanah yang mana akan berakhir pada 31 Desember 2018.

On May 29, 2015, the Company has received notification from ABN to early terminate the Overburden Removal Contract on May 31, 2015, prior to the expiration of the Overburden Removal Contract which is going to expire on December 31, 2018.

Pada tanggal 27 Juli 2015, pengakhiran dari perjanjian sudah disepakati dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak.

On July 27, 2015, the termination agreement has been agreed and signed by both parties.

h. Pada tanggal 22 Oktober 2010, Perusahaan dan

PT Kideco Jaya Agung, pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Pengupasan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara senilai US$ 216 juta di SM Popor, Area Suara, Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai 1 Januari 2011 untuk jangka waktu lima tahun (Catatan 32).

h. On October 22, 2010, the Company and PT Kideco Jaya Agung, a related party, entered into a Waste Removal & Coal Production Agreement amounting to US$ 216 million at SM Popor, Suara Area, East Kalimantan. This agreement is effective for five years commencing on January 1, 2011 (Note 32).

Pada tanggal 10 Mei 2013, Perusahaan dan PT Kideco Jaya Agung menandatangani Perjanjian Sewa Alat Berat di wilayah SM Popor, Tambang Pasir, Kalimantan Timur.

On May 10, 2013, the Company and PT Kideco Jaya Agung entered into Rental Agreement of Heavy Equipments at SM Popor Area, Tambang Pasir, East Kalimantan.

Pada tanggal 28 Oktober 2013, kontrak direvisi melalui Adendum No. 2 yang meningkatkan jumlah pengupasan tanah yang harus ditambang untuk tahun 2014 dan 2015 menjadi masing masing 35 juta BCM dengan target volume 44 juta BCM.

On October 28, 2013, the contract was amended under Addendum No. 2 which increased the total quantities to be mined in 2014 and 2015 to 35 million BCM of overburden with a targeted volume of 44 million BCM.

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perjanjian Pemindahan Tanah Tertutup dan Pertambangan Batubara direvisi melalui Adendum No. 3 yang mencakup antara lain mengenai perpanjangan tanggal berakhirnya kontrak dari tanggal 31 Desember 2015 menjadi tanggal 31 Desember 2018 dan perubahan tarif untuk tahun 2015.

On December 31, 2014, the Waste Removal & Coal Production Agreement was amended under Addendum No. 3, which include among others, the extention of expiration date of the contract from December 31, 2015 to December 31, 2018 and regarding changes of rate for year 2015.

Pada tanggal 7 Desember 2016, perjanjian Pemindahan Lapisan Tanah Tertutup di revisi melalui Adendum No. 4 yang mencakup antara lain mengenai perubahan harga untuk pemindahan lapisan tanah tertutup. Pada tanggal tersebut, perjanjian Sewa Alat juga direvisi melalui Adendum No. 1 yang mencakup antara lain mengenai perubahan harga untuk sewa alat berat.

On December 7, 2016, the Waste Removal and Coal Production agreement was amended under Addendum No. 4, which include among others, price changes for waste removal. On that date, production the Equipment Rental agreement was also amended under Addendum No. 1, which include among others, changes on rate for equipment rental.

Page 221: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

80

i. Pada tanggal 27 Juni 2014, Perusahaan dan PT Indonesia Pratama menandatangani Perjanjian Jasa Pengupasan Tanah Tertutup, Pertambangan Batubara, Penyewaan alat Berat, dan Transportasi Batubara di lokasi Tabang, Kutai Kartanegara - Kutai Timur, Kalimantan Timur. Perjanjian ini berlaku mulai 1 Oktober 2014 untuk jangka waktu tujuh tahun dengan total volume pengupasan tanah sebesar 71,8 juta BCM dan total batubara sebesar 65,5 juta ton.

i. On June 27, 2014, the Company and PT Indonesia Pratama entered into Open Pit Overburden Mining Services, Equipment Rental Agreement, and Coal Transportation Agreement at Tabang site, Kutai Kartanegara – East Kutai, East Kalimantan. This agreement is effective for seven years starting on October 1, 2014 with total overburden volume of 71.8 million BCM and 65.5 million tonnes of coal.

Pada tanggal 30 Juni 2014, Perjanjian Penyewaan Alat Berat direvisi dengan Adendum No. 1 yang mencakup tentang manajemen proyek, perencanaan tambang, survei, pengawasan, keamanan site, material, peralatan, pemeliharaan peralatan, tenaga kerja, transportasi, pelayanan kesehatan, barang konsumsi, kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan dan infrastruktur site.

On June 30, 2014, the Equipment Rental Agreement was amended under Addendum No. 1 regarding project management, mine planning, surveying, supervision, site security, materials, equipment, equipment maintenance, labour, transportation, medical services, consumables, occupational health and safety, environmental, and site infrastructure.

j. Pada tanggal 16 Oktober 2015, Perusahaan dan

PT Indoasia Cemerlang telah menandatangani kerjasama Pemindahan Lapisan Tanah Penutup di area tambang Kintap di Kalimantan Selatan. Nilai kontrak adalah Rp 313 miliar untuk jangka waktu setahun.

j. On October 16, 2015, the Company and PT Indoasia Cemerlang have entered into Overburden Removal Agreement at a site adjacent to Kintap in South Kalimantan. The contract value is Rp 313 billion for a period of one year.

Pada tanggal 16 September 2016, Perjanjian Pemindahan Tanah Penutup direvisi dengan Adendum No. 1 yang mencakup tentang perpanjangan jangka waktu perjanjian dan revisi atas nilai Indeks Kenaikan dan Penurunan Harga.

On September 16, 2015, the Overburden Removal Agreement was amended under Addendum No.1, which include among others, the extension time of contract and revision on the Rise and Fall index value.

k. Pada tanggal 25 Juni 2001, Perusahaan

menandatangani perjanjian sewa menyewa tanah milik Pertamina di Tanjung Batu, Balikpapan, dengan Pertamina UP V Balikpapan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewa aset yang berupa tanah seluas 89 ha, bangunan dermaga dan gudang yang terletak di Tanjung Batu, Balikpapan. Perjanjian ini berlaku 15 tahun terhitung mulai tanggal 1 Pebruari 2001 sampai dengan 1 Pebruari 2016.

k. On June 25, 2001, the Company entered into a lease agreement of Pertamina’s land in Tanjung Batu, Balikpapan, with Pertamina UP V Balikpapan. Based on this agreement, the Company rents an 89 ha land area, Jetty and warehouse located at Tanjung Batu, Balikpapan. This agreement is valid for 15 years from February 1, 2001 until February 1, 2016.

Perusahaan telah menerima surat dari Pertamina tanggal 1 Pebruari 2016, dimana Pertamina pada prinsipnya setuju untuk melakukan perjanjian baru untuk memperpanjang sewa lahan Tanjung Batu yang akan berakhir pada 1 Pebruari 2021.

The Company received a letter from Pertamina dated February 1, 2016, wherein Pertamina has agreed to enter into a new agreement to extend Tanjung Batu land rental in due course which is up for expiry on February 1, 2021.

Page 222: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

81

l. Pada tanggal 9 Maret 2015, Perusahaan dan Eni Muara Bakau B.V. menandatangani Perjanjian Kontrak Sewa Gudang dan Jasa-Jasa Operasi Shore Base. Kontrak ini untuk mendukung Eni Muara Bakau B.V. sebagai Operator dari Kontrak Bagi Hasil Blok Muara Bakau dengan SKK Migas dan kontrak ini dilakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan Timur. Perkiraan nilai kontrak adalah US$ 10 juta dan berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2018.

l. On March 9, 2015, the Company and Eni Muara Bakau B.V. entered into Storage Rental and Shore Base Services Contract. This contract is to support Eni Muara Bakau B.V. as an operator of Production Sharing Contract of Muara Bakau Block with SKK Migas and this contract will be executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan. Estimated value of the contract is US$ 10 million and effective for three years until year 2018.

m. Pada tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan dan Eni

East Sepinggan Limited menandatangani Perjanjian Kontrak Penyediaan Jasa-Jasa Shorebase. Kontrak ini untuk mendukung Eni East Sepinggan Limited sebagai Operator dari Kontrak Bagi Hasil Blok East Sepinggan dengan SKK Migas dan kontrak ini dilakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan Timur. Perkiraan nilai kontrak adalah US$ 5 juta dan berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2018.

m. On June 30, 2015, the Company and Eni East Sepinggan Limited entered into Provision of Shorebase Services Contract. This contract is to support Eni East Sepinggan Limited as an operator of Production Sharing Contract of East Sepinggan Block with SKK Migas and this contract will be executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan. Estimated value of the contract is US$ 5 million and effective for three years until year 2018.

n. Pada tanggal 15 April 2013, Perusahaan dan

PT Indonesia Pratama menandatangani Perjanjian Pekerjaan Konstruksi Jalan Pertambangan sepanjang 69 KM dari Pelabuhan Senyiur ke Tambang Batubara Tabang, Kalimantan Timur. Proyek ini bernilai US$ 23,5 juta.

n. On April 15, 2013, the Company and PT Indonesia Pratama entered into an Agreement for Construction of The Haul Road 69 KM from Senyiur Port to Tabang Coal Mine, East Kalimantan. The contract value is US$ 23.5 million.

Pada tanggal 28 Mei 2013, Perjanjian ini diubah dengan Adendum No. 1, yang mencakup tambahan pekerjaan Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi (EPC) jembatan untuk jalan pertambangan dari Pelabuhan Senyiur ke Tambang Batubara Tabang dengan nilai sebesar US$ 3,39 juta.

On May 28, 2013, the agreement was amended under Addendum No. 1, which include additional work for Engineering Procurement and Constructions (EPC) of the bridge for the coal haul road from Senyiur Port to Tabang Coal Mine with the value amounting to US$ 3.39 million.

Pada 31 Desember 2015, saldo uang muka dari PT Indonesia Pratama untuk kontrak konstruksi ini adalah sebesar US$ 471 ribu.

As of December 31, 2015, balance of down payment from PT Indonesia Pratama for this construction contract amounted to US$ 471 thousand.

Pada tanggal 28 Desember 2015, Perusahaan telah menyelesaikan kontrak ini, perjanjian pembayaran telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

On December 28, 2015, the Company has completed the contract, settlement agreement has been reached and signed by both parties.

o. Pada tanggal 22 Juni 2015, Perusahaan dan

PT Indonesia Bulk Terminal menandatangani Perjanjian Pekerjaan Perbaikan dan Konstruksi atas Konveyor Bongkar Muat Batubara di IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan, proyek ini bernilai US$ 7,8 juta. Pada tanggal 10 Desember 2015, Perusahaan telah menyelesaikan kontrak lebih cepat dari jadwal.

o. On June 22, 2015 the Company and PT Indonesia Bulk Terminal have signed an agreement for the repair and construction of a damaged inloading coal sea conveyor at IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan with a project value of US$ 7.8 million. On December 10, 2015, the Company has completed the contract earlier than scheduled.

Page 223: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

82

p. Pada tanggal 23 Juli 2013, Perusahaan dan Chevron Indonesia Company menandatangani Perjanjian Kontrak Sewa dan Operasi Shore Base. Kontrak ini untuk mendukung pelaksanaan Proyek Laut Dalam Indonesia (IDD) dan kontrak ini di lakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan timur. Perkiraan nilai kontrak adalah US$ 27 juta dan berlaku efektif selama lima tahun sampai dengan tahun 2018.

p. On July 23, 2013, the Company and Chevron Indonesia Company entered into Shore Base Lease and Operation Contract. This contract is to support Indonesia Deep water Development (IDD) Project and this contract will be executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan. Estimated value of the contract is US$ 27 million and effective for five years until year 2018.

q. Pada tanggal 30 April 2015, Perusahaan dan

PT Maruwai Coal (BHP Billiton) telah menandatangani kontrak untuk konstruksi atas akses jalan ke Proyek Batubara Lampunut, Kalimantan Tengah. Nilai kontrak adalah US$ 21,5 juta untuk jangka waktu satu tahun.

q. On April 30, 2015, the Company and PT Maruwai Coal (BHP Billiton) have signed a contract for the construction of an access road to the Lampunut Coal Project in Central Kalimantan. The contract value is US$ 21.5 million for a period one year.

Pada tanggal 7 Maret 2016, Perusahaan dan BHP Biliton mengadakan perjanjian penyelesaian dan revisi nilai kontrak menjadi US$ 15 juta. Perusahaan telah menyelesaikan kontrak tersebut.

On March 7, 2016, the Company and BHP Biliton entered into settlement agreement and revised the value of contract amounting to US$ 15 million. The Company has completed this contract.

r. Pada tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan dan

PT Freeport Indonesia telah menandatangani kontrak kerjasama jasa konstruksi untuk pembangunan tanggul di area tambang PT Freeport Indonesia di Papua. Nilai kontrak adalah US$ 158 juta dan berlaku efektif selama empat tahun sampai dengan tahun 2019. Tahap pertama pekerjaan yang akan dilaksanakan bernilai US$ 109 juta.

r. On June 30, 2015, the Company and PT Freeport Indonesia have signed a Construction Service Agreement to provide PT Freeport Indonesia in Papua with assistance in the construction of levees. The contract has a value of up to US$ 158 million and effective for four years until year 2019. The first stage of the works to be undertaken is for US$ 109 million.

s. Pada tanggal 11 Januari 2016, Perusahaan dan PT Anzawara Satria mengadakan perjanjian Pemindahan Lapisan Tanah Penutup di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan senilai Rp 622 milyar dan berlaku untuk jangka waktu tiga tahun. Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup, sewa peralatan bergerak dan personel, dan pengangkutan batubara di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

s. On January 11, 2016, the Company and PT Anzawara Satria entered into overburden removal agreement in Tanah Bumbu, South Kalimantan amounting to Rp 622 billion for a period of three years. The scope encompasses overburden removal, hire of mobile plant and personnel and coal hauling at Tanah Bumbu, South Kalimantan.

t. Pada tanggal 8 Maret 2016, Pemerintah

menunjuk Perusahaan menjadi operator Pusat Logistik Berikat PLB yang merupakan tahap pertama di Indonesia.

t. On March 8, 2016 the Government has appointed the Company as the operator in Bonded Logistic center (PLB).This is the part of the first stage PLB in Indonesia.

u. Pada tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan dan

PT Saipem Indonesia mengadakan kontrak sewa pangkalan logistik dan jasa terkait untuk project Scarbeo 7 drilling dengan nilai sebesar Rp 8,9 milyar. Target penyelesaian kontrak adalah pada tanggal 30 Juni 2017. Kontrak ini dilakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan Timur.

u. On January 1, 2016, the Company and PT Saipem Indonesia entered into rental of logistics base and related services contract for Scarabeo 7 drilling project amounting to Rp 8.9 billion. The target completion of the contract is dated on June 30, 2017. This contract executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan.

Page 224: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

83

v. Pada tanggal 18 Maret 2016, Perusahaan dan PT Newmont Nusa Tenggara menandatangani Perjanjian Pekerjaan EPCM of Re-Feed Conveyor and Conveyor Extension di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Nilai kontrak sebesar Rp 29 milyar untuk jangka waktu sembilan bulan.

v. On March 18, 2016, the Company and PT Newmont Nusa Tenggara entered into EPCM of Re-Feed Conveyor and Conveyor Extension Agreement at Sumbawa Island, West Nusa Tenggara. The contract value is Rp 29 billion for a period of nine months.

w. Pada tanggal 12 Mei 2016, Perusahaan dan

Conoco Phillips (Grissik) Ltd., menandatangani Perjanjian pengadaan earthwork, jalan, dan drainase untuk Proyek Kompresi Suban di Sumatera Selatan. Nilai kontrak sebesar Rp 40 milyar untuk jangka waktu delapan bulan.

w. On May 12, 2016, the Company and Conoco Phillips (Grissik) Ltd entered into a Provision of Earthwork Road and Drainage for Suban Compression Project at South Sumatera. The contract value is Rp 40 billion for a period of eight months.

x. Pada tanggal 13 Mei 2016, Perusahaan dan

PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua menandatangani perjanjian jasa pertambangan dan sewa peralatan dan personel pada area PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua, Salam Baris, Tapin, Kalimantan Selatan dengan volume produksi 28 juta BCM lapisantanah penutup dan 6,5 juta ton batubara per tahun. Perjanjian ini efektif mulai 6 Juni 2016 untuk jangka waktu empat tahun.

x. On May 13, 2016, the Company and PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua entered into agreement for mining services and rental of heavy equipment and personnel in PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua, Salam Baris, Tapin, South Kalimantan with production volume of 28 million BCM overburden and 6.5 million ton coal per annum. This agreement is effective on June 6, 2016 for a period of four years.

y. Pada tanggal 1 Agustus 2016, Perusahaan dan

PT Indonesia Bulk Terminal menandatangani perjanjian pekerjaan perbaikan dermaga ekspor batubara di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Nilai kontrak sebesar Rp 53 milyar untuk jangka waktu lima bulan.

y. On August 1, 2016, the Company and PT Indonesia Bulk Terminal entered into agreement for assessment, repair, and construction of damaged coal export jetty in Pulau Laut, Kalimantan Selatan. The contract value is Rp 53 billion for a period of five months.

z. Pada tanggal 25 Nopember 2016, Perusahaan

dan BUT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company menandatangani perjanjian kontrak jasa untuk jasa Pendukung Pangkalan tepi Pantai untuk pengeboran sumur Parang di Kalimantan Utara. Nilai kontrak adalah sebesar Rp 21,3 milyar dengan masa kontrak selama 24 bulan sampai tahun 2018. Kontrak ini dilakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan Timur dan fasilitas di Tarakan, Kalimantan Utara.

z. On November 25, 2016, the Company and BUT Pertamina Hulu Energi Nunukan Company, signed services contract for Provision of Onshore Base Support Services for Parang well drilling in North Kalimantan. The total contract value is Rp 21.3 billion with contract duration for 24 months until year 2018. This contract executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan and Tarakan facility, North Kalimantan.

aa. Pada 11 Nopember 2016, Perusahaan dan

PT Kimco Armindo telah menandatangani Perjanjian jasa pertambangan pemindahan tanah penutup sebesar Rp 1.566 milyar dengan jangka waktu 3 tahun.

aa. On November 11, 2016, the Company and PT Kimco Armindo entered into Overburden Removal Mining Services Agreement amounting to Rp 1,566 billion with a duration of 3 years.

ab. Pada tanggal 24 Mei 2016, Perusahaan dan

PT Lamurindo menandatangani perjanjian kontrak untuk jasa Pendukung Operasi Shore base yaitu sewa beberapa fasilitas. Nilai kontrak adalah sebesar Rp 13,3 milyar dengan masa kontrak selama 36 bulan sampai tahun 2019. Kontrak ini dilakukan melalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu, Kalimantan Timur.

ab. On May 24, 2016, the Company and PT Lamurindo, signed contract for Provision of Shore Base Services. The total contract value is Rp 13.3 billion with contract duration for 36 months until year 2019. This contract executed through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) facility at Tanjung Batu, East Kalimantan.

Page 225: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

84

35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG SELAIN MATA UANG NON-FUNGSIONAL

35. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN NONFUNCTIONAL CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain mata uang Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:

At December 31, 2016 and 2015, the Group had monetary assets and liabilities in currencies other than U.S. Dollar as follows:

Mata uang lain Setara dengan US$ Mata uang lain Setara dengan US$ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/

Other currencies Equivalent in US$ Other currencies Equivalent in US$(in thousand) (in thousand) (in thousand) (in thousand)

Aset AssetsKas dan setara kas Cash and cash equivalents

Rupiah 275.303.640 20.490 148.903.230 10.794 RupiahDollar Australia 17 24 34 26 Australian DollarEuro 9 9 8 9 Euro

Piutang usaha - bersih Trade accounts receivable - netRupiah 431.376.216 32.106 61.442.930 4.454 Rupiah

Piutang lain-lain Other accounts receivableRupiah 5.455.016 406 - - Rupiah

Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes Rupiah 49.350.428 3.673 34.297.805 2.479 Rupiah

Klaim pengembalian pajak Claims for tax refundRupiah 9.808.280 730 17.947.295 1.301 Rupiah

Aset lainnya Other assetsRupiah 3.506.796 261 23.534.270 1.706 RupiahDollar Singapura 97 67 93 69 Singapore DollarDollar Australia 20 27 42 57 Australian Dollar

Jumlah Aset 57.793 20.895 Total Assets

Liabilitas Liabilities Utang usaha Trade accounts payable

Rupiah 483.400.408 35.978 124.375.720 9.016 RupiahDollar Australia 48 66 7 5 Australian DollarDollar Singapura 7 5 - - Singapore DollarEuro 3 3 - - Euro

Utang pajak Taxes payable Rupiah 8.545.296 636 11.270.515 817 Rupiah

Biaya yang masih harus dibayar Accrued expensesRupiah 17.130.900 1.275 18.609.455 1.349 Rupiah

Utang lain-lain Other payablesRupiah 19.011.940 1.415 497.204 36 Rupiah

Utang dividen Dividends payableRupiah 3.049.972 227 3.159.055 229 Rupiah

Liabilitas sew a pembiayaan Finance lease liabilitiesRupiah 953.956 71 2.524.485 183 Rupiah

Liabilitas imbalan pasca kerja Employee benefits obligation Rupiah 169.616.064 12.624 145.757.570 10.566 Rupiah

Jumlah Liabilitas 52.300 22.201 Total Liabilities

Aset (Liabilitas) Moneter Bersih 5.493 (1.306) Net Monetary Assets (Liabilities)

31 Desember/December 31, 2016 31 Desember/December 31, 2015

Page 226: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

85

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 7 Maret 2017 adalah sebagai berikut:

The conversion rates used by the Group at December 31, 2016 and 2015 and the prevailing rates at March 7, 2017 are as follows:

7 Maret, 31 Desember/ 31 Desember/

March 7, 2017 December 31, December 31,Mata Uang 2016 2015 Currency

US$ US$ US$Rupiah (Rp) 1.000 0,0749 0,0744 0,0725 Rupiah (Rp) 1,000Dollar Australia (AU$) 1 0,7596 0,7238 0,7296 Australian Dollar (AU$) 1Dollar Singapura (SG$) 1 0,7083 0,6921 0,7069 Singapore Dollar (SG$) 1Euro (EUR) 1 1,0584 1,0540 1,0924 Euro (EUR) 1

36. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN 36. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL

INSTRUMENTS

Liabilitas padaPinjaman yang biaya perolehandiberikan dan diamortisasi/

piutang/ Liabilities at Loans and amortizedreceivables cost

US$'000 US$'00031 Desember 2016 December 31, 2016

Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 66.381 - Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 1.375 - Other financial assetsPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 6.534 - Related partiesPihak ketiga 45.965 - Third parties

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak berelasi 315 - Related partiesPihak ketiga 306 - Third parties

Aset lainnya 724 - Other assets

Liabilitas Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang usaha Trade accounts payable

Pihak berelasi - 305 Related partiesPihak ketiga - 37.208 Third parties

Utang lain-lain Other payablesPihak berelasi - 1.316 Related partyPihak ketiga - 99 Third parties

Utang dividen - 227 Dividends payableUtang bank - 16.254 Bank loansBeban masih harus dibayar - 2.311 Accrued expensesLiabilitas jangka panjang yang akan Current maturity of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities:Utang jangka panjang pihak berelasi - 3.226 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan - 6.860 Finance lease liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Noncurrent Financial LiabilitiesLiabilitas jangka panjang setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam Long-term liabilities - net of current satu tahun: maturity:Utang jangka panjang - pihak berelasi - 115.363 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan - 9.759 Finance lease liabilities

Jumlah 121.600 192.928 Total

Page 227: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

86

Liabilitas padaPinjaman yang biaya perolehandiberikan dan diamortisasi/

piutang/ Liabilities at Loans and amortizedreceivables cost

US$'000 US$'00031 Desember 2015 December 31, 2015

Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 53.574 - Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 1.454 - Other financial assetsPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 8.118 - Related partiesPihak ketiga 41.494 - Third parties

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak berelasi 311 - Related partiesPihak ketiga 1.313 - Third parties

Aset lainnya 741 - Other assets

Liabilitas Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang usaha Trade accounts payable

Pihak berelasi - 767 Related partiesPihak ketiga - 29.079 Third parties

Utang lain-lain Other payablesPihak berelasi - 1.316 Related partyPihak ketiga - 3.468 Third parties

Utang dividen - 229 Dividends payableUtang bank - 32.109 Bank loansBeban masih harus dibayar - 2.213 Accrued expensesLiabilitas jangka panjang yang akan Current maturity of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities:Utang jangka panjang pihak berelasi - 1.869 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan - 19.074 Finance lease liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Noncurrent Financial LiabilitiesLiabilitas jangka panjang setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam Long-term liabilities - net of current satu tahun: maturity:Utang jangka panjang - pihak berelasi - 115.363 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan - 9.568 Finance lease liabilities

Jumlah 107.005 215.055 Total

37. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

37. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENTS

a. Manajemen risiko modal a. Capital risk management

Grup mengelola modalnya untuk memastikan mereka dapat mempertahankan kelangsungan usaha disamping memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo liabilitas dan ekuitas.

The Group manages its capital to ensure that it will be able to continue as a going concern while maximizing the return to stakeholders through the optimization of debt and equity balance.

Page 228: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

87

Struktur modal Grup terdiri dari utang termasuk utang bank, utang jangka panjang dari pihak berelasi, dan liabilitas sewa pembiayaan yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian, kas dan setara kas dan modal tersedia bagi para pemegang saham dari Perusahaan, terdiri dari modal saham dan laba ditahan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 22 atas laporan keuangan konsolidasian.

The capital structure of the Group consists of debt, which includes bank loans, long-term related party loan and finance lease liabilities disclosed in the notes to consolidated financial statements, cash and cash equivalents and equity attributable to the owner of the Company, comprising issued capital and retained earnings as disclosed in Note 22 to the consolidated financial statements.

Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Board of Directors of the Group periodically reviews the Group's capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risk.

Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The gearing ratio as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2016 2015US$ '000 US$ '000

Pinjaman: Debt:Utang bank 16.254 32.109 Bank loansUtang jangka panjang dari Long-term loan from

pihak berelasi 118.589 117.232 a related partyLiabilitas sewa pembiayaan 16.619 28.642 Finance lease liabilities

Jumlah pinjaman 151.462 177.983 Total debt

Kas dan setara kas 66.425 53.574 Cash and cash equivalents

Pinjaman - bersih 85.037 124.409 Net debtModal 170.242 178.179 Equity

Rasio pinjaman bersih terhadap modal 50% 70% Net debt to equity ratio

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

b. Financial risk management objectives and policies

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

The Group’s overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for the operation and development of its business, while managing the exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity risks. The Group operates within defined guidelines that are approved by the Board of Directors.

Dewan Komisaris Grup telah membentuk Komite Manajemen Risiko yang bertugas membantu Dewan Komisaris Grup menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko Grup, serta memastikan bahwa telah dilakukan penilaian yang mendalam terhadap semua transaksi dan tindakan yang dilakukan oleh Grup yang berpotensi mengandung risiko serta memberikan rekomendasi mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko tersebut.

The Board of Commissioners of the Group has appointed a Risk Management Committee to assist the Board of Commissioners in determining the policies and procedures of the Group’s risk management and to ensure that all transactions and acts taken by the Group with risk, have been reviewed profoundly and also to give recommendation on the action taken to reduce the risk.

Page 229: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

88

i. Manajemen risiko mata uang asing i. Foreign exchange risk management Grup menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Meskipun mata uang fungsional Grup adalah Dollar Amerika Serikat, ada beberapa transaksi yang menggunakan mata uang selain Dolar Amerika Serikat, terutama Rupiah khususnya biaya operasional. Risiko fluktuasi terhadap dolar Australia, dolar Singapura dan Euro adalah tidak material.

The Group is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuations. Although the functional currency of the Group is the U.S. Dollar, there are transactions denominated in currency other than U.S. Dollar, mainly in Rupiah particularly the operating expenses. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations on Australian dollar, Singapore dollar and Euro is immaterial.

Grup memegang kas dan setara kas dalam mata selain Dollar Amerika Serikat untuk modal kerja.

The Group also holds cash and cash equivalents denominated in currencies other than the U.S. Dollar for working capital purposes.

Grup mengelola eksposur terhadap mata uang selain Dollar Amerika Serikat, terutama Rupiah dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 35.

The Group manages exposure to foreign currency risk, especially Rupiah by matching, as far as possible, receipts and payments in each individual currency. The Group’s net open foreign currency exposure as of reporting date is disclosed in Note 35.

Sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 4% dalam Dollar Amerika Serikat terhadap mata uang Rupiah yang relevan adalah peningkatan atau penurunan masing-masing sebesar US$ 256 ribu dan US$ 0,14 ribu pada rugi setelah pajak tahun 2016 dan 2015. 4% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode untuk perubahan 4% dalam nilai tukar mata uang asing.

The Group’s sensitivity in 2016 and 2015 to 4%, respectively, increase and decrease in the US Dollar against Rupiah would result in US$ 256 thousand and US$ 0.14 thousand in 2016 and 2015, respectively, increase or decrease in loss before tax, net of tax. 4% is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at period end for a 4% change in foreign currency exchange rates.

ii. Manajemen risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk management

Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Grup hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.

The interest rate risk exposure relates to the amount of assets or liabilities which are subject to a risk that a movement in interest rates will adversely affect the income after tax. The risk on interest income is limited as the Group only intends to keep sufficient cash balances to meet operational needs. On interest expenses, the optimum balance between fixed and floating interest debt is considered upfront. The Group has a policy of obtaining financing that would provide an appropriate mix of floating and fix interest rate. Approvals from the Board of Directors and Commissioners must be obtained before committing the Group to any of the instruments to manage the interest rate risk exposure.

Page 230: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

89

Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan berdasarkan paparan suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk liabilitas tingkat bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah liabilitas terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar 0,70% dan 0,50% digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.

The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instruments at the end of the reporting period. For floating rate liabilities, the analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 0.70% and 0.50% increase or decrease is used in 2016 and 2015, when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in interest rates.

Jika suku bunga pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing telah lebih tinggi/rendah 0,70% dan 0,50% dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka rugi sebelum pajak Grup untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing akan turun/naik sebesar US$ 398 ribu dan US$ 452 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur Grup terhadap suku bunga atas pinjamannya dengan suku bunga variabel.

If interest rates in 2016 and 2015 had been 0.70% and 0.50% higher/lower, respectively, and all other variables were held constant, loss before tax of the Group for the years ended December 31, 2016 and 2015 would decrease/increase by US$ 398 thousand and US$ 452 thousand, respectively. This is mainly attributable to the Group exposures to interest rates on its variable rate borrowings.

Eksposur risiko tingkat bunga Grup pada aset keuangan dan liabilitas keuangan dijelaskan dalam tabel risiko likuiditas.

The Group exposures to interest rates on financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk table.

iii. Manajemen risiko kredit iii. Credit risk management

Risiko kredit merujuk pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Grup.

Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in a loss to the Group.

Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, piutang yang belum tertagih dan deposit. Grup menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya, sedangkan piutang usaha dan piutang lain-lain diberikan kepada pihak-pihak yang layak dan terpercaya.

The Group’s credit risk is primarily attributable to its cash and cash equivalents, trade and other accounts receivable, unbilled trade accounts receivable and deposits. The Group places its cash and cash equivalents with reputable financial institutions, while trade and other accounts receivable are entered with respected and credit worthy parties.

Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit.

The carrying amount of financial assets recorded in the consolidated financial statements, net of any allowance for impairment losses, represents the Group’s exposure to credit risk.

Page 231: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

90

Pelanggan Grup terkonsentrasi pada industri pertambangan, minyak dan gas di Indonesia. Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, empat pelanggan memiliki kontribusi 65,46% dan 72,71% masing-masing dari jumlah pendapatan. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko kredit terbatas karena tidak pernah ada kegagalan kredit dari pelanggan-pelanggan tersebut.

The Group’s customer base is concentrated in the mining, oil and gas industry in Indonesia. For the years ended December 31, 2016 and 2015, four customers accounted for 65.46% and 72.71%, respectively of the total revenues. Management believes that the credit risk is limited because there has been no credit default from such customers.

iv. Manajemen risiko likuiditas iv. Liquidity risk management Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas bertumpu pada dewan direksi yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Grup mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan menyesuaikan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the board of directors, which has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Group’s short, medium and long-term funding and liquidity management requirements. The Group manages liquidity risk by maintaining adequate reserves, banking facilities and reserve borrowing facilities by continuously monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.

Grup menjaga kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja, dimana dana tersebut ditempatkan dalam bentuk kas dan setara kas.

The Group maintains sufficient funds to finance its ongoing working capital requirements, whereas the funds are placed in cash and cash equivalents.

Tabel berikut merinci sisa jangka kontrak Grup untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal dimana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas pembayaran bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang, jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal yang paling awal di mana Grup dapat diminta untuk membayar.

The following tables detail the Group’s remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The tables have been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The tables include both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay.

Page 232: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

91

% US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '00031 Desember 2016 December 31, 2016Tanpa bunga Non-interest bearing

Utang usaha - 35.282 2.099 132 - - 37.513 Trade accounts payableUtang lain-lain - 99 - 1.316 - - 1.415 Other payablesBeban masih harus dibayar - - - 2.311 - - 2.311 Accrued expenses

Instrumen suku bunga variabel Variable interest rate instrumentsLiabilitas sew a pembiayaan 4,03 - - 7.363 10.476 - 17.839 Lease liabilitiesUtang bank 2,78 - 13.295 3.093 - - 16.388 Bank loans

Instrumen suku bunga tetap Fixed interest rate instrumentsPinjaman jangka panjang Long-term loan from dari pihak berelasi 6,46 3.726 - 3.726 33.536 122.815 163.803 a related party

39.107 15.394 17.941 44.012 122.815 239.269

31 Desember 2015 December 31, 2015Tanpa bunga Non-interest bearing

Utang usaha - 26.967 1.838 1.041 - - 29.846 Trade accounts payableUtang lain-lain - 3.468 - 1.316 - - 4.784 Other payablesBeban masih harus dibayar - - - 2.213 - - 2.213 Accrued expenses

Instrumen suku bunga variabel Variable interest rate instrumentsLiabilitas sew a pembiayaan 3,48 - 19.295 - 11.104 - 30.399 Lease liabilitiesUtang bank 2,78 - - 32.109 - - 32.109 Bank loans

Instrumen suku bunga tetap Fixed interest rate instrumentsPinjaman jangka panjang Long-term loan from dari pihak berelasi 6,46 - - 1.869 115.363 - 117.232 a related party

30.435 21.133 38.548 126.467 - 216.583

1-3 bulan/1-3

months

Kurang dari 1 bulan/

Less than 1 month

3 bulan sampai 1

tahun/3 months to 1 year

Tingkat bunga rata-

rata tertimbang

efektif/Weighted average effective

interest rateJumlah/Total

1-5 tahun/1-5 years

Lebih dari5 tahun/

More than5 years

Tabel berikut merinci estimasi jatuh tempo instrumen keuangan non-derivatif Grup. Tabel tersebut telah disusun berdasarkan jatuh tempo kontrak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Dimasukkannya aset keuangan non-derivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Grup dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.

The following table details the Group's expected maturity for its non-derivative financial assets. The table has been drawn up based on the undiscounted contractual maturities of the financial assets including interest that will be earned on those assets. The inclusion of information on non-derivative financial assets is necessary in order to understand the Group's liquidity risk management as the liquidity is managed on a net asset and liability basis.

Page 233: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

92

% US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

31 Desember 2016 December 31, 2016Tanpa bunga Non-interest bearing

Kas - 44 - - - 44 Cash on handPiutang usaha - 42.794 9.705 - - 52.499 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - - 621 - - 621 Other accounts receivable

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instrumentsBank 1-1,5 58.615 - - - 58.615 Cash in banks

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instrumentsDeposito berjangka 6,75 - 7.947 - - 7.947 Time depositsAset keuangan lainnya 0,40 - - 1.430 - 1.430 Other f inancial assets

101.453 18.273 1.430 - 121.156

31 Desember 2015 December 31, 2015Tanpa bunga Non-interest bearing

Kas - 47 - - - 47 Cash on handPiutang usaha - 27.553 22.059 - - 49.612 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - - 1.624 - - 1.624 Other accounts receivable

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instrumentsBank 0,40 44.119 - - - 44.119 Cash in banks

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instrumentsDeposito berjangka 8,20 - 9.425 - - 9.425 Time depositsAset keuangan lainnya 0,40 - - 2.036 - 2.036 Other f inancial assets

71.719 33.108 2.036 - 106.863

1-3 bulan/1-3

months

Kurang dari 1 bulan/

Less than 1 month

3 bulan sampai 1

tahun/3 months to 1 year

Tingkat bunga rata-

rata tertimbang

efektif/Weighted average effective

interest rateJumlah/Total

1-5 tahun/1-5 years

Jumlah yang termasuk di atas untuk instrumen suku bunga baik untuk variabel non-derivatif aset keuangan maupun kewajiban dapat berubah jika perubahan tingkat suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.

The amounts included above for variable interest rate instruments for both non-derivative financial assets and liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.

c. Nilai wajar instrumen keuangan c. Fair value of financial instruments

Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau memakai suku bunga pasar:

Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values because of their short-term maturities or they carry market interest rate:

2016

Nilai tercatat/ Nilai wajar/Carrying amount Fair value

US$ '000 US$ '000

Pinjaman jangka panjang Long-term loan from dari pihak berelasi 115.363 118.425 a related party

Page 234: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

93

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar

Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value

Nilai wajar pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.

The fair values of the long-term loan from a related party is determined in accordance with generally accepted pricing models based on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.

Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian

Fair value measurement hierarchy of the Group’s assets and liabilities

Tabel berikut ini merangkum nilai tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas, yang dianalisis antara keduanya serta nilai wajar didasarkan pada:

The following tables summarize the carrying amounts and fair values of the assets and liabilities, analyzed among those whose fair value is based on:

x Level 1 pengukuran nilai wajar adalah yang

berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

x Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;

x Level 2 pengukuran nilai wajar adalah yang

berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga); dan

x Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and

x Level 3 pengukuran nilai wajar adalah yang

berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

x Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

Nilai wajar pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi diukur menggunakan input level 3 yang mencakup input untuk asset dan liabilitas keuangan yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi.

The fair value of the Group’s long term loan from a related party is measured using input level 3 which include inputs for the financial assets or liability that are not based on observable market data.

38. KONDISI EKONOMI 38. CURRENT ECONOMIC CONDITION Kondisi ekonomi global di tahun 2016 mengalami peningkatan dalam beberapa kuartal terakhir. Harga-harga komoditas terutama batubara mengalami pemulihan di kuartal keempat 2016 dari harga rendah di awal 2016. Dengan demikian terdapat resiko yang sedang berlangsung, bahwa harga yang berfluktuasi dapat mempengaruhi operasi Grup dan pelanggan.

The global economic conditions in 2016 has improved in the last few quarters. Commodity prices especially coal witnessed a recovary in fourth quarter 2016 from their low price in early 2016. As such there is an ongoing risk of fluctuating commodity prices that may adversely affect the Group and its customers operations.

Penyelesaian kondisi ekonomi tersebut tergantung kepada penyelesaian krisis, suatu tindakan yang berada diluar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan atau pengaruh krisis terhadap investor, pelanggan, dan pemasok Grup.

Changing of the economic condition is dependent on resolution of the economic crisis, which are beyond the Group’s control. It is not possible to determine the future effect of this economic condition to the Group’s liquidity and earnings, including the effect to its investors, customers and suppliers.

Page 235: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2016 AND 2015 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

94

Manajemen menyakini bahwa Grup memiliki sumber daya yang cukup untuk melanjutkan operasinya di masa depan sehingga laporan keuangan konsolidasian tetap dapat disajikan dengan mempertahankan asumsi kelangsungan usaha.

The management believes that the Group has adequate resources to continue their operations for the foreseeable future. Accordingly, the Group continue to adopt the going concern basis in preparing the consolidated financial statements.

39. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS

39. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASH INVESTING AND FINANCING ACTIVITIES

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015, Grup melakukan aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:

For the years ended December 31, 2016 and 2015, the Group has investment and financing activities that did not affect cash and cash equivalents and hence not included in the consolidated statements of cash flows with the detail as follows:

2016 2015

US$ '000 US$ '000Increase in liabilities for purchase of

Penambahan aset tetap melalui utang 6.056 991 property, plant and equipmentPenambahan aset tidak berwujud melalui Acquisition intangible assets through

reklasifikasi biaya dimuka 367 - reclassification of prepaid expense

40. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN

PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

40. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai 94 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 7 Maret 2017.

The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 1 to 94 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 7, 2017.

*********

Page 236: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

275274 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

REFERENSI OTORITASJASA KEUANGANCross Reference to Indonesia’sFinancial Services Authority

Page 237: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

373372 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

CHECKLIST ISI LAPORAN TAHUNAN The Annual Report Contents Checklist

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

Checklist Isi Laporan Tahunan Berdasarkan Surat Edaran OJK No. 30 Tahun 2016 (“SEOJK 30/2016”).

Checklist of the Annual Report Contents Pursuant to the Circular Letter of OJK No. 30/2016 (“SEOJK 30/2016”).

a. Laporan Tahunan paling sedikit memuat informasi mengenai:1. Ikhtisar data keuangan

penting;2. Informasi saham (jika ada);3. Laporan Direksi;4. Laporan Dewan Komisaris;

5. Profil Emiten atau PerusahaanPublik;

6. Analisis dan pembahasan manajemen

7. Tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik;

8. Tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik;

9. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan

10. Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan;

b. Laporan Tahunan dapat menyajikan informasi berupa gambar, grafik, tabel, dan/atau diagram dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas, sehingga mudah dibaca dan dipahami;

Ikhtisar Data Keuangan Penting memuat informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika Emiten atau Perusahaan Publik tersebut menjalankan kegiatan usahanya kurang dari 3 (tiga) tahun, paling sedikit memuat:1. Pendapatan/penjualan;2. Laba bruto;3. Laba (rugi);4. Jumlah laba (rugi) yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;

5. Total laba (rugi) komprehensif;6. Jumlah laba (rugi) komprehensif

yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;

a. The Annual Report shall at least includes the following information:1. Highlights of key financial

data;2. Shares information (if any);3. Board of directors’ report;4. Board of

commissioners’report;5. Profile of issuers or

publiccompanies;6. Management discussion

and analysis7. Corporate governance of

issuers or public companies;8. Environmental and social

responsibility of issuers or public companies;

9. Audited annual financial statements; and

10. Letter of statements of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners regarding the responsibility on the Annual Report;

b. The Annual Report shall present information such as pictures, graphs, tables and/or diagrams completed with titles and/or clear description, for easy reading and understanding;

Key Financial Data Highlights containing the financial information in comparison for 3 (three) financial years or since the commencement of business if the Issuers or Public Companies has been running its business activities for less than 3 (three) years, at least shall includes:1. Revenue/sales;2. Gross profit;3. Profit (loss);4. Total profit (loss) attributable to

equity holders of the parent entity and attributable to non controlling interest;

5. Total comprehensive profit (loss);6. Total comprehensive profit (loss)

attributable to equity holders of the parent entity and attributable to non controlling interest;

Poin 1a & 1b SEOJK 30/2016

Poin 2a SEOJK 30/2016

Ketentuan Umum / General Stipulation

Ikhtisar Data Keuangan Penting / Key Financial Data Highlights

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

7. Laba (rugi) per saham;8. Jumlah aset;9. Jumlah liabilitas;10. Jumlah ekuitas;11. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah

aset;12. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;13. Rasio laba (rugi) terhadap

pendapatan/penjualan;14. Rasio lancar;15. Rasio liabilitas terhadap ekuitas;16. Rasio liabilitas terhadap jumlah

aset; dan17. Informasi dan rasio keuangan

Informasi saham (jika ada) paling sedikit memuat:1. Saham yang telah diterbitkan

untuk setiap masa triwulan (jika ada) yang disajikan dalam bentuk perbandingan selama 2 (dua) tahun buku terakhir, paling sedikit meliputi:a. Jumlah saham yang

beredar;b. Kapitalisasi pasar

berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;

c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan

d. Volume perdagangan pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;

Jumlah saham beredar diungkapkan Perusahaan Terbuka yang sahamnya tercatat maupun tidak tercatat di Bursa Efek; sementara kapitalisasi pasar dan harga saham tertinggi hanya diungkapkan jika Emiten merupakan Perusahaan Terbuka dan sahamnya tercatat di Bursa Efek;

2. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan perubahan nilai nominal saham, informasi saham ditambahkan penjelasan paling sedikit mengenai:a. Tanggal pelaksanaan aksi

korporasi;b. Rasio pemecahan saham

(stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan perubahan nilai nominal saham;

7. profit (loss) per share;8. total assets;9. Total liabilities;10. Total equity;11. Return on assets (roa);

12. Return on equity (roe);13. Return on revenue/sales ratio;

14. Current ratio;15. Debt to equity;16. Debt to total assets; and

17. Financial information and ratio

Shares information (if any) at least includes:1. Outstanding shared for every

quarter (if any) in comparison for 2 (two) financial years, at least covering:

a. Total outstanding shares;

b. Market capitalization based on the prices where the shares are listed at the stock exchange;

c. The highest, lowest, and closing share prices based on the prices where the shares are listed at the stock exchange; and

d. Trading volume where the shares are listed at the stock exchange;

The Public Companies shall disclose the total outstanding shares that are listed or not listed at the Stock Exchange; while market capitalization and highest share prices are only disclosed if the Issuers are Public Companies and its shares are listed at the Stock Exchange;

2. In the event of corporate actions, such as stock split, reverse stock, share dividend, share bonus, and changes of share nominal value, the share information shall add at least on:

a. Date of corporate actions;

b. Ratio of stock split, reverse stock, share dividend, share bonus, and changes of share nominal value;

Poin 2b SEOJK 30/2016

Informasi Saham / Shares Information

Patuh /Comply

Page 238: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

375374 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

c. Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan

d. Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi;

3. Jika terjadi suspension dan/atau (delisting) dalam tahun buku, Perusahaan Publik menjelaskan alasannya; dan

4. Dalam hal suspension dan/atau delisting masih berlangsung hingga akhir periode Laporan Tahunan, Perusahaan Publik menjelaskan tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan suspension atau delisting tersebut;

Laporan Direksi paling sedikit memuat:

1. Uraian singkat mengenai kinerja Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit meliputi:a. strategi dan kebijakan

strategis Emiten atau Perusahaan Publik;

b. perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan; dan

c. kendala yang dihadapi Emiten atau Perusahaan Publik;

2. Gambaran tentang prospek usaha;3. Penerapan tata kelola Emiten atau

Perusahaan Publik; dan4. Perubahan komposisi anggota

Direksi dan alasan perubahannya (jika ada);

Laporan Dewan Komisaris paling sedikit memuat:1. Penilaian terhadap kinerja Direksi

mengenai pengelolaan Emiten atau Perusahaan Publik;

2. Pengawasan terhadap implementasi strategi Emiten atau Perusahaan Publik;

3. Pandangan atas prospek usaha Emiten atau Perusahaan Publik yang disusun oleh Direksi;

4. Pandangan atas penerapan tata kelola Emiten atau Perusahaan Publik;

5. Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada);

6. Frekuensi dan cara pemberian nasihat kepada anggota Direksi;

c. Total outstanding shares before and after the corporate actions; and

d. Share prices before and and after the corporate actions;

3. In the event of suspension and/or (delisting) within the financial year, the Public Companies shall disclose the background; and

4) In the event of continued suspension and/or delisting up to the end of Annual Report period, the Public Companies shall explain the follow up actions in settling the said suspension or delisting;

The Board of Directors’ Report at least includes:1. Brief analysis on the Issuers or

Public Companies performance, at least including:a. Strategy and strategic

policy of Issuers or Public Companies;

b. Comparison on results achievement and targets;

c. Challenges faced by the Issuers or Public Companies;

2. Business prospects;3. Corporate governance of Issuers

or Public Companies;4. Changes of the composition of

members of the Board of Directors and the reasons of the changes (if any);

The Board of Commissioners’ Report at least includes:1. Performance assessment of

the Board of Directors on the management of Issuers or Public Companies;

2. Supervisory on the strategy implementation of Issuers or Public Companies;

3. View on business prospects of Issuers or Public Companies developed by the Board of Directors;

4. View on the corporate governance implementation of Issuers or Public Companies;

5. Changes of the composition of members of the Board of Commissioners and the reasons of the changes (if any);

6. Frequency and advisory to members of the Board of Directors;

Poin 2c SEOJK 30/2016

Poin 2d SEOJK 30/2016

Laporan Direksi / Board of Directors’ Report

Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Profil Emiten atau Perusahaan Publik / Profile of Issuers or Public Companies

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

Profil Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit memuat:1. Nama Emiten atau Perusahaan

Publik termasuk apabila terdapat perubahan nama, alasan perubahan, dan tanggal efektif perubahan nama pada tahun buku;

2. Akses terhadap Perusahaan Publik termasuk kantor cabang atau kantor perwakilan yang memungkinkan masyarakat memperoleh informasi mengenai Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi:a. Alamat; b. Nomor telepon; c. Nomor faksimile; d. Alamat surat elektronik; dan e. Alamat Situs Web;

3. Riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik;

4. Visi dan misi Emiten atau Perusahaan Publik;

5. Kegiatan usaha menurut anggaran dasar terakhir, kegiatan usaha yang dijalankan pada tahun buku, serta jenis barang dan/atau jasa yang dihasilkan;

6. Struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik dalam bentuk bagan, paling sedikit sampai dengan struktur 1 (satu) tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan;

7. Profil Direksi, paling sedikit memuat: a. Nama dan jabatan yang

sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

b. Foto terbaruc. Usiad. Kewarganegaraane. Riwayat pendidikanf. Riwayat jabatan, meliputi

informasi: 1. Dasar hukum

penunjukan sebagai anggota Direksi pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;

2. Rangkap jabatan, baik sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan

3. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;

Profil Umum /General Profile

Profil Direksi /Board of Directors’ Profile

The profile of Issuers or Public Companies at least covering:1. Name of Issuers or Public

Companies including if there are changes of name, reason of changes, and effective date of the changes on financial year;

2. Access to Public Companies including branch offices or representative offices that allows public to obtain information on Issuers or Public Companies, includes:

a. Address;b. Telephone number;c. Faximile number;d. Email address; ande. Website address

3. Brief history of Issuers or Public Companies;

4. Vision and mission of Issuers or Public Companies;

5. Business activity based on the latest articles of association, business activity carried out during financial year, as well as type of products and/or services;

6. Organization structure of Issuers or Public Companies in diagram, at least up to the structure of 1 (one) under the Board of Directors, including names and positions;

7. Board of Directors’ Profile, at least includes:a. Name and position

according to duties and responsibilities

b. Latest photographyc. Aged. Citizenshipe. Educational backgroundf. Professional background,

including information on:1. Legal appointment

basis as member of the Board of Directors in the said Issuers or Public Companies;

2. Concurrent post, both as member of the Board of Directors, member of the Board of Commissioners, and/or member of committee as well as other positions (if any); and

3. Work experience with the terms inside or outside Issuers or Public Companies;

Poin 2eSEOJK 30/2016

Poin 2.e.7 SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Page 239: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

377376 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

g. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Direksi dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada); dan

h. Hubungan Afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris, dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terafiliasi;

8. Profil Dewan Komisaris, paling sedikit memuat: a. Nama;b. Foto terbaru;c. Usia;d. Kewarganegaraan;e. Riwayat pendidikan;f. Riwayat jabatan, meliputi

informasi:1. Dasar hukum

penunjukan sebagai anggota Dewan Komisaris yang bukan merupakan Komisaris Independen pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;

2. Dasar hukum penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris yang merupakan Komisaris Independen pada Emiten atau Perusahaan Publik yang bersangkutan;

3. Rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan

4. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;

g. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti anggota Dewan Komisaris dalam meningkatkan kompetensi dalam tahun buku (jika ada);

h. Hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham utama (jika ada) meliputi nama pihak yang terafiliasi; dan

g. Education and/or trainings participated by members of the Board of Directors for competency improvement during financial year (if any); and

h. Affiliates with other members of the Board of Directors; members of the Board of Commissioners, and ultimate shareholders (if any), including the names of affiliates;

8. Board of Directors’ Profile, at least includes:a. Name; b. Latest photography;c. Age;d. Citizenship;e. Educational background;f. Professional background,

including information on:1. Legal appointment

basis as member of the Board of Commissioners that are not Independent Commissioner in the said Issuers or Public Companies;

2. Legal reference of the first appointment as member of the Board of Commissioners that are as Independent Commissioner in the said Issuers or Public Companies;

3. Concurrent post, both as member of the Board of C o m m i s s i o n e r s , member of the Board of Directors, and/or member of committee as well as other positions (if any); and

4. Work experience with the terms inside or outside Issuers or Public Companies;

g. Education and/or trainings participated by members of the Board of Commissioners for competency improvement during financial year (if any); and

h. Affiliates with other members of the Board of Commissioners, and ultimate shareholders (if any), including the names of affiliates;

Profil Dewan Komisaris /Board of Commissioners’ Profile

Poin 2.e.8SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

i. Pernyataan independensi Komisaris Independen dalam hal Komisaris Independen telah menjabat lebih dari 2 (dua) periode (jika ada);

9. Dalam hal terdapat perubahan susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan, susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang terakhir dan sebelumnya;

10. Jumlah karyawan dan deskripsi sebaran tingkat pendidikan dan usia karyawan dalam tahun buku;

11. Nama pemegang saham dan persentase kepemilikan pada akhir tahun buku, yang terdiri dari:a. Pemegang saham yang

memiliki 5% (lima persen) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik;

b. Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik;

c. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing

12. Jumlah pemegang saham dan persentase kepemilikan per akhir tahun buku berdasarkan klasifikasi:a. Kepemilikan institusi lokal; b. Kepemilikan institusi asing; c. Kepemilikan individu lokal;

dan d. Kepemilikan individu asing;

13. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau bagan;

14. Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, total aset, dan status operasi Emiten atau Perusahaan Publik tersebut (jika ada); Untuk entitas anak, ditambahkan informasi mengenai alamat entitas anak tersebut;

i. Independence statement of the Independent Commissioner in the event that the Independent Commissioner has already been serving for more than 2 (two) periods (if any);

9. in the event of changes of the composition of members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners that took place after the ending of financial year until the end of submission period of the Annual Report, the composition that has to be stated in the Annual Report are the latest and previous composition of members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners;

10. Total employees and description on education and age levels in the financial year;

11. Name of shareholders and percentage of ownership at the end of financial year, which consists of:a. Shareholders with 5% (five

percent) or more shares of the Issuers or Public Companies;

b. Members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners that have ownership in the Issuers or Public Companies;

c. Group of public shareholders, namely each shareholders group

12. Total shareholders and ownership percentage as of the ending of financial year based on classification:a. Local institutional ownership;b. Foreign institutional

ownership;c. Local individual ownership;

andd. Foreign individual ownership;

13. Information on ultimate and controlling shareholders of the Issuers or Public Companies, both directly or indirectly, up to the individual ownerships, presented in diagram or bagan;

14. Name of subsidiaries, associates, joint ventures where the Issuers or Public Companies has joint control entity, including ownership percentage, business line, total assets, and operating status of the Issuers or Public Companies (if any); For Subsidiaries, to add the address information;

Perubahan susunan BOD dan BOC /Changes of the composition of BOD and BOC

Karyawan /Employees

Kepemilikan Saham & Anak Perusahaan /Company Share Ownership & Subsidiaries

Poin 2.e.9SEOJK 30/2016

Poin 2.e.10 SEOJK 30/2016

Poin 2.e.11SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Page 240: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

379378 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

15. Kronologi pencatatan saham, jumlah saham, nilai nominal, dan harga penawaran dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham Emiten atau Perusahaan Publik dicatatkan (jika ada);

16. Kronologi pencatatan Efek lainnya selain Efek sebagaimana dimaksud pada angka 15), yang paling sedikit memuat nama Efek, tahun penerbitan, tanggal jatuh tempo, nilai penawaran, dan peringkat Efek (jika ada);

17. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal;

18. Dalam hal terdapat profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, komisi (fee), dan periode penugasan; dan

19. Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima Emiten atau Perusahaan Publik baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada), yang memuat:a. Nama penghargaan dan/atau

sertifikasi;b. Badan atau lembaga yang

memberikan; danc. Masa berlaku penghargaan

dan/atau sertifikasi (jika ada);”

Analisis dan pembahasan manajemen memuat analisis dan pembahasan mengenai laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling sedikit memuat:

1. Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai:a. Produksi, yang meliputi

proses, kapasitas, dan perkembangannya;

b. Pendapatan/penjualan; dan c. Profitabilitas;

15. Share listing chronology, total shares, nominal value, and offering price from the beginning of listing to the ending of financial year including the name of stock exchange where the shares of the Issuers or Public Companies are listed (if any);

16. Other Securities listing chronology other than Securities stated on point 15), which at least includes the Securities name, year of issuance, maturity date, offering values, and Securities rating (if any);

17. Name and address of capital market institution and/or supporting professions;

18. If the capital market supporting professions are available with periodical fees to the Issuers or Public Companies, please state the information on services, fees, and assignment period; and

19. Awards and/or certifications received by the Issuers or Public Companies of national and international scales in the ending of fiscal year (if any), which covers:

a. Name of awards and/or certifications;

b. Agency or institution that grants the awards; and

c. Validity for the awards and/or certificates (if any);

Management discussion and analysis covers the analysis and discussion on financial statements and other key information with emphasize on material changes in fiscal year, which covers at least:

1. Operational review per business segment according to the industrial types of the Issuers or Public Companies, at least regarding:a. Production, which covers

the process, capacity, and development;

b. Revenues/sales; andc. Profitability;

Poin 2.e.19SEOJK 30/2016

Poin 2.f SEOJK 30/2016

Poin 2.f.1SEOJK 30/2016

Penghargaan /Awards

Tinjauan Operasi per Segmen Operasi /Operational Review per business segment

Analisis dan Pembahasan Manajemen / General Stipulation

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

2. Kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, paling sedikit mengenai:a. Aset lancar, aset tidak lancar,

dan total aset; b. Liabilitas jangka pendek,

liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas

c. Ekuitasd. Pendapa t an /pen jua l an ,

beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan

e. Arus kas;

3. Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;

4. Tingkat kolektibilitas piutang Emiten atau Perusahaan Publik dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;

5. Struktur modal (capital structure) dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure) tersebut disertai dasar penentuan kebijakan dimaksud;

6. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan paling sedikit meliputi:a. Tujuan dari ikatan tersebut;

b. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut;

c. Mata uang yang menjadi denominasi; dan

d. Langkah yang direncanakan Emiten atau Perusahaan Publik untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait;

7. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan dalam tahun buku terakhir, paling sedikit meliputi:a. Jenis investasi barang

modal; b. Tujuan investasi barang

modal; danc. Nilai investasi barang modal

yang dikeluarkan;8. Informasi dan fakta material yang

terjadi setelah tanggal laporan akuntan (jika ada);

2. Comprehensive financial performance that covers financial performance in comparison of 2 (two) ended fiscal years, explanation on the changes and its impact, at least regarding:

a. Current assets, non current assets, and total assets;

b. Current liabilities, non current liabilities, and total liabilities;

c. Equity;d. Revenues/sales, expenses,

profit (loss), other comprehensive income, and total comprehensive profit (loss); and

e. Cash flows;

3. Solvency by presenting the relevant ratio calculation;

4. Collectability receivables level of the Issuers or Public Companies by presenting the relevant ratio calculation;

5. Capital structure and management policy on capital structure including determination of policy;

6. Discussion on material commitments for capital investment with at least the following explanation:a. objectives of the

commitments; b. Sources of fund expected to

meet the commitment;

c. Currencies of denomination; and

d. Steps planned by the Issuers or Public Companies to protect foreign currency risk;

7. discussion on capital investment realized at the end of fiscal year, at least covering:

a. Capital investment types;

b. Capital investment objectives; and

c. Capital investment value spent;

8. Material information and subsequent events (if any);

Poin 2.f.2SEOJK 30/2016

Poin 2.f.3-4 SEOJK 30/2016

Poin 2.f.5SEOJK 30/2016

Poin 2.f.6-8SEOJK 30/2016

Kinerja Keuangan Komprehensif /Comprehensive financial performance

Solvensi & Kolektibilitas /Solvency and Collectability

Struktur Modal /Capital structure

Barang Modal /Capital goods

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Page 241: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

381380 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

9. Prospek usaha dari Emiten atau Perusahaan Publik dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya;

10. Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai: a) pendapatan/penjualan; b) laba (rugi); c) struktur modal (capital structure); atau d) hal lainnya yang dianggap penting bagi Emiten atau Perusahaan Publik;

11. Target/proyeksi yang ingin dicapai Emiten atau Perusahaan Publik untuk 1 (satu) tahun mendatang, mengenai:a. Pendapatan/penjualan; b. Laba (rugi); c. struktur modal (capital

structure); d. Kebijakan dividen; atau e. Hal lainnya yang dianggap

penting bagi Emiten atau Perusahaan Publik;

12. Aspek pemasaran atas barang dan/atau jasa Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai strategi pemasaran dan pangsa pasar;

13. Uraian mengenai dividen selama 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling sedikit: a. Kebijakan dividen; b. Tanggal pembayaran dividen

kas dan/atau tanggal distribusi dividen non kas;

c. Jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas); dan

d. Jumlah dividen per tahun yang dibayar;

14. Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum, dengan ketentuan:a. Dalam hal selama tahun

buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan

b. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, maka Emiten menjelaskan perubahan tersebut;

15. Informasi material (jika ada), antara lain mengenai investasi, ekspansi,

9. Business prospects of the Issuers or Public Companies related with the industry condition, general economy and international market including quantitative supporting data from the trusted resources;

10 Comparison between target/projection of beginning of fiscal year with realization, regarding: a) revenue/sales; b) profit (loss); c) capital structure; or d) other issues considered important by the Issuers or Public Companies;

11. Target/projection to be achieved by the Issuers or Public Companies for the next 1 (one) year, regarding:

a. Revenue/sales;b. Profit/loss;c. Capital structure;d. Dividend policy; ore. Other issues considered

important by the Issuers of Public Companies;

12. Marketing aspects on goods and/or services of the Issuers or Public Companies, at least on marketing strategy and market share;

13. Dividend information for 2 (two) ended fiscal years, at least on:a. Dividend policy;b. Date of cash dividend payout

and/or date of non cash dividend payout;

c. Total dividend per share (cash and/or non cash); and

d. Total dividend payout per year;

14. Realization of the use of Public Offering proceeds, with the stipulation:a. If during fiscal year, the

Issuers has the obligation to submit the realization of proceeds, then the realization in cumulative shall be disclosed up to the end of fiscal year; and

b. If there are changes in the use of the proceeds as regulated in the Financial Services Authority on the Realization of Public Offering Proceeds Usage Report, the Issuers are required to explain the changes;

15. Material information (if any), among others on investment,

Lain-lain /Others

Poin 2.f.9-17SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Direksi /Board of Directors

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi Afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku, antara lain memuat: a) tanggal, nilai, dan objek transaksi; b) nama pihak yang melakukan transaksi; c) sifat hubungan Afiliasi (jika ada); d) penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan e) pemenuhan ketentuan terkait;

16. Perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Emiten atau Perusahaan Publik dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan

17. Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada);

1. Direksi, mencakup antara lain:

a. Tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;

b. Pernyataan bahwa Direksi memiliki pedoman atau piagam (charter) Direksi;

c. Prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya remunerasi masing-masing anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja Emiten atau Perusahaan Publik;

d. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat bersama Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut;

e. Informasi mengenai keputusan RUPS 1 (satu) tahun sebelumnya, meliputi: (1) keputusan RUPS yang direalisasikan pada tahun buku; dan (2) alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan;

f. Informasi mengenai keputusan RUPS pada tahun buku, meliputi: (1) keputusan RUPS yang direalisasikan pada tahun buku; dan (2) alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan

g. Penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung pelaksanaan tugas Direksi;

expansion, divestment, merger, acquisition, debt/capital restructuring, affiliates transaction, and transaction with conflict of interest, implemented during fiscal year, among others covering: a) transaction date, value, and object; b) name of the party conducted the transaction; c) affiliates nature (if any); d) explanation on transaction fairness; and e) fulfillment of related rules;

16. Changes on the laws and regulations that significantly impacted the Issuers or Public Companies and its impact to the financial statements (if any); and

17. Changes of accounting policy, background and its impact to the financial statements (if any);

1. Board of Directors, covering among others:a. Duties and responsibilities

of each member of the Board of Directors;

b. Statement of the establishment of Board of Directors Charter;

c. Procedures, stipulation basis, structure, and amount of remuneration of each member of the Board of Directors, as well as relations between remuneration and the performance of Issuers or Public Companies;

d. Policy and implementation of the Board of Directors’ meeting frequency, including joint meetings with the Board of Commissioners, and attendance level of members of the Board of Directors;

e. Information on the GMS resolutions of the previous 1 (one) year, covering: (1) GMS resolutions that has been realized during fiscal year; and (2) background reasons of the unrealized resolutions;

f. Information on the GMS resolutions of the fiscal year, covering: (1) GMS resolutions that has been realized during fiscal year; and (2) background reasons of the unrealized resolutions;

g. Performance assessment of the committee that supporting the Board of Directors’ duties;

Tata Kelola Emiten atau Perusahaan Publik / General Stipulation

Poin 2.9.1SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Page 242: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

383382 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

2. Dewan Komisaris, mencakup antara lain:a. Tugas dan tanggung jawab

Dewan Komisaris;b. Pernyataan bahwa Dewan

Komisaris memiliki pedoman atau piagam (charter) Dewan Komisaris;

c. Prosedur, dasar penetapan, struktur, dan besarnya remunerasi masing-masing anggota Dewan Komisaris;

d. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat bersama Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut;

e. Kebijakan Emiten atau Perusahaan Publik tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan pelaksanaannya, paling sedikit meliputi: (1) prosedur pelaksanaan penilaian kinerja; (2) kriteria yang digunakan; dan (3) pihak yang melakukan penilaian;

f. Penilaian terhadap kinerja komite yang mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; dan (notes : masuk dalam laporan Dewan Komisaris)

g. Dalam hal Dewan Komisaris tidak membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi, dimuat informasi paling sedikit mengenai: (1) alasan tidak dibentuknya komite; dan (2) prosedur nominasi dan remunerasi yang dilakukan dalam tahun buku;

3. Komite Audit, mencakup antara lain:a. Nama dan jabatannya dalam

keanggotaan komite;b. Usia;c. Kewarganegaraan;d. Riwayat pendidikan;e. Riwayat jabatan, meliputi

informasi: 1. Dasar hukum

penunjukan sebagai anggota komite;

2. Rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan

2. Board of Commissioners, covering among others:a. Duties and responsibilities of

the Board of Commissioners;b. Statement of the

establishment of Board of Commissioners Charter;

c. Procedures, stipulation basis, structure, and amount of remuneration of each member of the Board of Commissioners;

d. Policy and implementation of the Board of Commissioners ‘meeting frequency, including joint meetings with the Board of Directors, and attendance level of members of the Board of Directors;

e). The Issuers or Public Companies policy on performance assessment of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners and its implementation, at least covering: (1) performance assessment procedures; (2) criteria; and (3) the assessors;

f. Performance assessment of committee that supporting the Board of Commissioners’ duties; and (notes: included in the Board of Commissioners’ report)

g. If the Board of Commissioners does not established the Nomination and Remuneration Committee, the following at least to be informed: (1) background reason to not establish the committee; and (2) nomination and remuneration procedures carried out during fiscal year;

3. Audit Committee, covering at least:

a. Name and position in the committee membership;

b. Age;c. Citizenship;d. Educational background;e. Professional background,

covering information:1. Legal reference of

the appointment as committee’s member;

2. Concurrent post, as members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, and/or members of the committee as well as other position (if any); and

Dewan Komisaris /Board of Commissioners

KomiteAudit /Audit Committee

Poin 2.9.2SEOJK 30/2016

Poin 2.9.4SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

3. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;

f. Periode dan masa jabatan anggota Komite Audit;

g. Pernyataan independensi Komite Audit;

h. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;

i. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan

j. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam pedoman atau piagam (charter) Komite Audit;

4. Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti Komite Nominasi dan Remunerasi, mencakup antara lain:a. Nama dan jabatannya dalam

keanggotaan komite; b. Usia; c. Kewarganegaraan; d. Riwayat pendidikan;e. Riwayat jabatan, meliputi

informasi: 1. Dasar hukum

penunjukan sebagai anggota komite;

2. Rangkap jabatan, baik sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau anggota komite serta jabatan lainnya (jika ada); dan

3. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;

f. Periode dan masa jabatan anggota komite;

g. Uraian tugas dan tanggung jawab;

h. Pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam (charter) komite;

3. work experience and period inside or outside the Issuers or Public Companies;

f. Period and term of office of member of Audit Committee;

g. Independence statement of Audit Committee;

h. Policy and implementation of Audit Committee’s meeting frequency and level of attendance of member of Audit Committee;

i. Education and/or training participated in fiscal year (if any); and

j. Implementation of Audit Committee’s activity during fiscal year in accordance with the Audit Committee Charter;

4. Other committees established by the Issuers or Public Companies in order to support the function and duties of the Board of Directors and/or Board of Commissioners, such as Nomination and Remuneration Committee:a. Name and its position in the

committee membership;b. Age;c. Citizenship;d. Educational background;e. Professional background,

including information on:1. Legal reference of

appointment as committee’s member;

2. Concurrent post, both as members of the Board of C o m m i s s i o n e r s , members of the Board of Directors, and/or members of the committee as well as other position (if any); and

3. Work experience and its period both inside and outside of Issuers or Public Companies;

f. Period and terms of office of committee’s members;

g. Duties and responsibilities;

h. Statement of the establishment of committee charter;

Komite lain yang dimiliki Emiten /Other Committees

Poin 2.9.5SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Page 243: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

385384 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

i. Pernyataan independensi komite;

j. Kebijakan dan pelaksanaan tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut;

k. Pendidikan dan/atau pelatihan yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan

l. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;

6. Sekretaris Perusahaan, mencakup antara lain:a. Nama; b. Domisili; c. Riwayat jabatan, meliputi

informasi:1. Dasar hukum

penunjukan sebagai Sekretaris Perusahaan; dan

2. Pengalaman kerja beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;

d. Riwayat pendidikan;e. Pendidikan dan/atau

pelatihan yang diikuti dalam tahun buku; dan

f. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada tahun buku;

7. Unit Audit Internal, mencakup antara lain:a. Nama kepala Unit Audit

Internal; b. Riwayat jabatan, meliputi

informasi:1. Pengalaman kerja

beserta periode waktunya baik di dalam maupun di luar Emiten atau Perusahaan Publik;

2. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada);

c. Dasar hukum penunjukan sebagai kepala Unit Audit Internal; dan

d. Pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti dalam tahun buku;

e. Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal;

i. Committee independence statements;

j. Policy and implementation of committee’s meeting frequency and level of attendance of committee’s members;

k. Education and/or trainings participated in the fiscal year (if any); and

l. Brief implementation of committee’s activities during fiscal year;

6. Corporate Secretary, covering among others:a. Name; b. Domicile; c. Professional background,

covering information on:1. Legal reference of

appointment as corporate secretary; and

2. Work experience and its period both inside and outside of Issuers or Public Companies;

d. Educational background;e. Education and/or trainings

participated in the fiscal year; and

f. Brief implementation of Corporate Secretary duties during fiscal year;

7. Internal Audit Unit, covering among others:a. Name of Head of Internal

Audit Unit;b. Professional background,

covering information on:1. Legal reference of

appointment as head of Internal Audit Unit; and

2. Work experience and its period both inside and outside of Issuers or Public Companies;

c. Qualifications or certifications as internal audit profession (if any);

d. Education and/or trainings participated in the fiscal year; and

e. Structure and composition of Internal Audit Unit;

Sekretaris Perusahaan /Corporate Secretary

Unit Audit Internal /Internal Audit Unit

Poin 2.9.6SEOJK 30/2016

Poin 2.9.7SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

f. Uraian tugas dan tanggung jawab;

g. Pernyataan bahwa telah memiliki pedoman atau piagam (charter) Unit Audit Internal; dan

h. Uraian singkat pelaksanaan tugas Unit Audit Internal pada tahun buku;

8. Uraian mengenai sistem pengendalian internal (internal control) yang diterapkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai:a. Pengendalian keuangan dan

operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan p e r u n d a n g - u n d a n g a n lainnya; dan

b. Tinjauan atas efektivitas sistem pengendalian internal;

9. Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik, paling sedikit mengenai:a. Gambaran umum mengenai

sistem manajemen risiko Emiten atau Perusahaan Publik;

b. Jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan

c. Tinjauan atas efektivitas sistem manajemen risiko Emiten atau Perusahaan Publik;

10. Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris (jika ada), antara lain meliputi: a. Pokok perkara/gugatan;b. Status penyelesaian perkara/

gugatan; danc. Pengaruhnya terhadap

kondisi Emiten atau Perusahaan Publik

f. Duties and responsibilities;

g. Statement of the establishment of IAU charter;

h. Brief implementation of Internal Audit Unit duties during fiscal year;

8. Internal control system implemented by Issuers of Public Companies, at least covering:

a. Financial and operations control, as well as compliance with other laws and regulations; and

b. effectiveness of internal control system;

9. Risk management system implemented by the Issuers or Public Companies, at least on:

a. General view on risk management system of Issuers or Public Companies;

b. Type of risks and its mitigation; and

c. Effectiveness of risk management system of the Issuers or Public Companies;

10. Significant litigation faced by the the Issuers or Public Companies, subsidiaries, members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners (if any), among others covering:a. Principal case/lawsuits;b. Settlement status of cases/

lawsuits; andc. Impact on the condition

of the Issuers or Public Companies

Sistem Pengendalian Internal /Internal Control System

Sistem Manajemen Risiko /Risk Management System

Perkara penting yang tengah dihadapi /Significant Litigation

Poin 2.9.8SEOJK 30/2016

Poin 2.9.9SEOJK 30/2016

Poin 2.9.10SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Page 244: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

387386 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

11. Informasi mengenai kode etik Emiten atau Perusahaan Publik meliputi:a. pokok-pokok kode etik;b. bentuk sosialisasi kode etik

dan upaya penegakannya; dan

c. pernyataan bahwa kode etik berlaku bagi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Emiten atau Perusahaan Publik;

13. Informasi mengenai budaya perusahaan (corporate culture) atau nilai-nilai perusahaan (jika ada);

14. Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik (jika ada), antara lain mengenai:a. Jumlah saham dan/atau

opsi;b. Jangka waktu pelaksanaan;c. Persyaratan karyawan dan/

atau manajemen yang berhak; dan

d. Harga pelaksanaan;

15. Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik (jika ada), antara lain meliputi:a. Cara penyampaian laporan

pelanggaran;b. Perlindungan bagi pelapor;c. Penanganan pengaduan;d. Pihak yang mengelola

pengaduan; dane. Hasil dari penanganan

pengaduan, paling sedikit meliputi: 1. Jumlah pengaduan

yang masuk dan diproses dalam tahun buku; dan

2. Tindak lanjut pengaduan;

16. Penerapan atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka bagi Emiten yang menerbitkan Efek Bersifat Ekuitas atau Perusahaan Publik, meliputi:a. Pernyataan mengenai

rekomendasi yang telah dilaksanakan; dan/atau

b. Penjelasan atas rekomendasi yang belum dilaksanakan, disertai alasan dan alternatif pelaksanaannya (jika ada);

11. Information on code of conduct of the Issuers or Public Companies covering:a. Principals of code of

conduct;b. Dissemination of code of

conduct and enforcement measures; and

c. Statement of the application of code of conduct for members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners, and employees of the Issuers or Public Companies;

13. Information on corporate culture or corporate values (if any);

14. Shares ownership program for employees and/or management implemented by the Issuers or Public Companies (if any), among others on:

a. Total shares and/or option;

b. Implementation period;c. Requirements for the

employees and/or management that have the rights; and

d. Execution price;

15. whistleblowing system at the Issuers or Public Companies (if any), among other covering:

a. Whistleblowing submission mechanisms;

b. Whistleblower protection;c. Whistleblowing handling;d. W h i s t l e b l o w i n g

management;e. Result of whistleblowing

handling, at least covering:

1. Total whistleblowing received and processed during fiscal year; and

2. Whistleblowing follow up ;

16. Implementation on Corporate Governance Guidelines of the Issuers or Public Companies that issued Sequrities Equity, covering:

a. Statement on implemented recommendation; and/or

b. Explanation on recommendation that has not been implemented, with the reasons and implementation alternatives (if any);

Kode Etik /Code of Conduct

Budaya Perusahaan / Corporate Culture

ProgramESOP /ESOP Program

Whistle Blowing /Whistle Blowing

Penerapan GCG /GCG Implementation

Poin 2.9.12SEOJK 30/2016

Poin 2.9.13SEOJK 30/2016

Poin 2.9.14SEOJK 30/2016

Poin 2.9.15SEOJK 30/2016

Poin 2.9.16SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Tidak Patuh /Not Comply

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

1. Informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan Emiten atau Perusahaan Publik meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:a. Lingkungan hidup, antara

lain:1. Sistem pengolahan

limbah Emiten atau Perusahaan Publik;

2. M e k a n i s m e pengaduan masalah lingkungan; dan

3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki;

b. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, antara lain: 1. Kesetaraan gender dan

kesempatan kerja; 2. Sarana dan

keselamatan kerja; 3. Tingkat perpindahan

(turnover) karyawan; 4. Tingkat kecelakaan

kerja; 5. Pendidikan dan/atau

pelatihan; 6. Remunerasi; dan 7. M e k a n i s m e

pengaduan masalah ketenagakerjaan;

c. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, antara lain:

1. Penggunaan tenaga kerja lokal;

2. P e m b e r d a y a a n masyarakat sekitar Emiten atau Perusahaan Publik antara lain melalui penggunaan bahan baku yang dihasilkan oleh masyarakat atau pemberian edukasi;

3. Perbaikan sarana dan prasarana sosial;

4. Bentuk donasi lainnya; dan

5. Komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi di Emiten atau Perusahaan Publik, serta pelatihan mengenai anti korupsi (jika ada);

1. Information on social and environmental responsibility of the Issuers or Public Companies covering the policy, programs, and allocated costs, among others related to the following aspects:a. Environmental, among

others are:1. Waste management

system of the Issuers or Public Companies;

2. Complaint mechanism on environment; and

3. Environmental certifications;

b. Employment, occupational health & safety, among others:1. Gender equality and

work opportunitites;2. Work facility and

safety;3. Employees turnover;

4. Work accident level;

5. Education and/or trainings;

6. Remuneration; and7. Complaint mechanism

on employment;

c. Social and community development, among others: 1. Local manpower

usage;2. C o m m u n i t y

empowerment around the Issuers or Public Companies among others through the utilization of raw material produced by the communities or education provision;

3. Improvement of social facility and infrastructure;

4. Other forms of donation; and

5. Communication on policy and procedures of anti corruption at the Issuers or Public Companies, as well as training on anti corruption (if any);

Poin 2.h SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

CSR (Tanggung Jawab Sosial) / Corporate Social Responsibility

Page 245: PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016 · (Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Konstruksi dan POSB) serta meningkatkan reputasi sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya,

389388 PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2016Laporan Tahunan 2016 / PT Petrosea Tbk.

Ketentuan Stipulations

Muatan Laporan /

Report Contents

Sub Muatan /

Sub Contents

Dasar Hukum /

Legal References

Patuh/Tidak Patuh /

Comply/ Not Comply

d. Tanggung jawab barang dan/atau jasa, antara lain: 1. Kesehatan dan keselamatan

konsumen; 2. Informasi barang dan/atau

jasa; dan 3. Sarana, jumlah, dan

penanggulangan atas pengaduan konsumen.

Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyajikan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada angka 1) pada laporan tersendiri seperti laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau laporan keberlanjutan (sustainability report), Emiten atau Perusahaan Publik dikecualikan untuk mengungkapkan informasi mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam Laporan Tahunan; dan

Laporan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan bersamaan dengan penyampaian Laporan Tahunan;

1. Laporan keuangan tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas laporan keuangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang¬undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan atau peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai laporan berkala Perusahaan Efek dalam hal Emiten merupakan Perusahaan Efek;

1. Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan disusun sesuai dengan format Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.

d. Responsibility on goods and/or services, among others:1. Health and safety of

consumers;2. Information on goods and/or

services; and3. Facility, total, and resolving

of consumers complaint.

In the event of the Issures or Public Companies presented the above point 1 in a separate report such as social and environmental report of sustainability report, the Issuers or Public Companies are exempted to disclose the social and environmental information in the Annual Report; and

The report is submitted to the Financial Services Aurhotrity along with the submission of the Annual Report;

1. The Annual financial statemnens stated in the Annual Report is developed with due observance to the Fnancial Accounting Standard in Indonesia and has been audited by the Accountant. The financial statements cover the accountability of financial statements as regulated in the Capital Market laws and regulations that regulated the responsibilities of the Board of Directors on the financial statements or Capital Market laws and regulations that regulates the periodical report of Securities Companies in the event of Issuers as the Securities Companies;

1. Statement letter of members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners on the responsibility of the Annual Report developed in accordance with the format of Statement Letter of Members of the Board of Directors and Members of the Board of Commissioners on the Responsibility on the Annual Report as stated in the Enclosure that serves as one part of the Circular Letter of the Financial Services Authority.

Poin 2.i SEOJK 30/2016

Poin 2.j SEOJK 30/2016

Patuh /Comply

Patuh /Comply

Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit / Audited Financial Statements

Surat Pernyataan BoD dan BoC / BoD and BoC Statement Letter

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank