pt petrosea tbk. (rugi) laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: total comprehensive...

250

Upload: ngotu

Post on 29-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015 1

Sekapur Sirih Intro

Petrosea mempertahankan pertumbuhan usaha berkesinambungan melalui diversifikasi bisnis yang sehat dan inisiatif-inisiatif yang telah dijalankan sejak tahun 2014. Fokus terhadap strategi yang telah ditentukan dan keberlanjutan implementasinya menjadi kunci ketahanan usaha di tengah tantangan industri pada tahun 2015. Komitmen dan strategi bisnis ini akan terus diperkuat, dipertajam serta dibangun dengan dukungan seluruh lini usaha Perusahaan, yang meliputi sumber daya manusia berkompeten, jasa berkualitas, serta struktur kapital yang kuat – bersama mencatat kinerja berkelanjutan dengan sinergi solid dari Indika Energy Group.

Petrosea maintains sustainable business growth through robust business diversification and initiatives that commenced since 2014. Strong focus on the identified strategies and the continuation of their implementation are keys to our business resiliency amidst industry challenges in 2015.

The commitment and business strategy will be continually reaffirmed, sharpened, and built with the support from the organization as a whole, which includes competent human resources, superior services, and strong capital structure - together in pursuit of lasting performance, furthered by solid synergy with Indika Energy Group.

Mempertahankan KeberlanjutanMelalui Ketepatan Diversifikasi UsahaMaintaining Sustainability through Sound Business Diversification

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 32

24

32

34

42

44

48

50

53

56

58

60

82

83

84

87

89

92

131

134

196

200

206

207

207

207

214

221

224

226

229

234

245

246

222

136

102

80

22

6

46326

104

106

109

121

127

61

62

65

69

71

74

76

77

77

78

79

8

11

13

18

138

139

140

142

146

155

158

162

163

165

167

168

169

175

186

192

Daftar IsiTable of Contents

Laporan Dewan Komisaris /Report From The Board of Commissioners

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Laporan Direksi / Report From The Board of Directors

Direksi / Board of Directors

Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2015 oleh Dewan Komisaris dan Direksi /Statement of Responsibility of 2015 Annual Report by the Board of Commissioners and Board of Directors

Identitas Perusahaan / Company Identity

Sekilas PETROSEA / PETROSEA at a Glance

Bidang Usaha / Core Business

Struktur Organisasi / Organization Structure

Visi & Misi / Vision & Mission

Budaya Perusahaan / Corporate Culture

Tinjauan Umum / General Overview

Tinjauan Segmen Bisnis / Business Segment Review

Kontrak Pertambangan / Contract Mining

Jasa Minyak & Gas Bumi / Oil & Gas Services Rekayasa & Manajemen Proyek / Engineering & Project Management

Tinjauan Kinerja Keuangan / Financial Performance Review

Pembuka / Overview

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan / Responsibility Towards the Environment

Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan & Keselamatan Kerja / Responsibility Towards Occupational, Health & Work Safety

Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Sosial & Kemasyarakatan / Responsibility Towards Social & Community Development

Tanggung Jawab Terhadap Konsumen / Responsibility Towards Customers

Manajemen Aset / Asset Management

Manajemen Mutu / Quality Management

Peta Operasional / Operational Map

Manajemen Risiko / Risk Management

Sumber Daya Manusia / Human Capital

Teknologi Informasi & Komunikasi/ Information & Communication Technology

Kesehatan Keselamatan Kerja & Lingkungan / Health Safety & Environment

Nilai-nilai Utama / Core Values

Profil Dewan Komisaris /Profile of the Board of Commissioners

Profil Direksi / Profile of the Board of Directors

Jumlah Karyawan & Pengembangan Kompetensi / Total Employees & Competency Enhancement

Komposisi Pemegang Saham / Shareholders Composition

Entitas Anak & Asosiasi / Subsidiaries & Associates

Struktur Grup Perusahaan / Corporate Group Structure

Kronologis Pencatatan Saham / Share Listing Chronology

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya / Other Share Listing Chronology

Lembaga Penunjang Pasar Modal /Capital Market Supporting Institutions

Alamat Kantor Pusat, Perwakilan, Anak Perusahaan & Perusahaan Asosiasi / Address of Head Office, Representative, Subsidiaries & Associate Company

Ikhtisar Keuangan /Financial Highlights

Ikhtisar Saham /Share Highlights

Peristiwa Penting 2015 /2015 Event Highlights

Sertifikasi & Penghargaan /Certifications & Awards

Pendahuluan / Overview

Prinsip Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Principles

Struktur, Pedoman & Kebijakan Tata Kelola /Governance Structure, Manual & Policy

Penilaian Penerapan Tata Kelola Perusahaan / Assessment of Corporate Governance Implementation

Rapat Umum Pemegang Saham /General Meeting of Shareholders

Dewan Komisaris / Board of Commissioners

Direksi / Board of Directors

Penilaian Terhadap Dewan Komisaris & Direksi / Assessment of the Board of Commissioners & Directors

Kebijakan Remunerasi Bagi Dewan Komisaris & Direksi / Remuneration Policy for the Board of Commissioners & Board of Directors

Frekuensi dan Kehadiran Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan Rapat Gabungan / Meeting Frequency and Attendance of the Board of Commissioners, Board of Directors and Joint Meeting

Pemegang Saham Utama dan Pengendali, Langsung Maupun Tidak Langsung, Sampai Pemilik Individu / Majority and Controlling Shareholders, Directly or Indirectly, up to the Individual Ownerships

Hubungan Afiliasi Antara Anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali / Affiliated Relations Between Members of Board of Directors, Board of Commissioners, and Majority and/or Controlling Shareholders

Komite Audit / Audit Committee

Komite Human Capital / Human Capital Committee

Komite GCG / GCG Committee

Komite Risiko & Investasi Manajemen / Risk & Investment Management Committee

Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary

Internal Audit / Internal Audit

Auditor Eksternal (Akuntan Publik) / External Auditor (Public Accountant)

Sistem Pengendalian Internal / Internal Control System

Perkara Penting / Litigation

Akses Informasi & Data Perusahaan / Information Access & Company Data

Kode Etik / Code of Conduct

Sistem Whistleblowing / Whistleblowing System

SEKAPUR SIRIH INTRO

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

2

1

4 PERJALANAN KAMI MILESTONES

IKHTISAR UTAMA HIGHLIGHTS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 2015 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 2015

REFERENSI OTORITAS JASA KEUANGANCROSS REFERENCE TO INDONESIA’S FINANCIAL SERVICES AUTHORITY

LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORTS

ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

TINJAUAN OPERASIONAL PENDUKUNG SUPPORTING OPERATIONAL REVIEW

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 54

Perjalanan Kami Our Journey

1972

1984

1990

2015

2009

2012Perusahaan didirikan di Jakarta, Indonesia dengan nama PT Petrosea International Indonesia.Incorporated in Jakarta, Indonesia as PT Petrosea International Indonesia.

Perusahaan diakuisisi oleh Clough Limited.Acquired by Clough Limited.

Saham Perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan PTRO, dan nama Perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk.Listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (now Indonesia Stock Exchange) as PTRO, with the Company name changed to PT Petrosea Tbk.

Pada bulan Agustus, Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya PT POSB Infrastructure Kalimantan mengakuisisi 51,25% saham PT Mahaka Industri Perdana.In August, the Company through one of its subsidiaries PT POSB Infrastructure Kalimantan acquired 51.25% stake in PT Mahaka Industri Perdana.Perusahaan diakuisisi oleh PT Indika Energy Tbk. dan pada akhir tahun ini saham

Indika Energy di Perusahaan mencapai 98,55%.PT Indika Energy Tbk. acquired Company and owned 98.55% of Company’s shares by year end.

Pada bulan Februari, untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) mengenai Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual kembali sahamnya sebesar 28,75% kepada masyarakat. Sehingga pada akhir tahun ini kepemilikan saham PT Indika Energy Tbk. pada Perusahaan adalah sebesar 69,80%.In February, to comply with Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) regulations (previously known as Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/”Bapepam-LK”) regarding a public company take over, PT Indika Energy Tbk. re-floated 28.75% of its shares to the public. At the end of the year PT Indika Energy Tbk. holds 69.80% share ownership in the Company.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 76

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 98

Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha / Trade Account Receivables

Persediaan Bersih / Inventories

Aset Lancar / Current Assets

Aset Tidak Lancar / Noncurrent Assets

Aset Tetap / Property, Plant & Equipments

Jumlah Aset / Total Assets

Utang Bank / Bank Loans

Utang Usaha / Trade Account Payables

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang / Noncurrent Liabilities

Jumlah Liabilitas / Total Liabilities

Jumlah Ekuitas / Total Equity

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt/Mn

US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

57,13

92,60

4,75

188,59

320,65

303,48

509,24

12,50

46,63

121,31

190,77

312,07

197,17

360,10

91,31

63,02

26,99

17,84

17,84

0

17,42

0

1.008,61

0,0177

7

38,83

62,22

65,37

76,95

5,01

175,50

292,23

279,32

467,73

22,78

39,64

107,51

167,97

275,49

192,24

(18,05)

(35,53)

(11,78)

(19,55)

(2,75)

(3,53)

(9,06)

40,96

(24,70)

(15,41)

(7,04)

(10,31)

(7,26)

347,97

66,68

40,22

21,03

2,36

2,36

0

2,07

0

1.008,61

0,0023

7

42,92

67,02

(40,56)

(56,30)

(75,81)

(145,55)

(637,71)

(638,98)

0,00

(702,42)

0,00

0,00

(647,83)

(76,86)

(4,82)

(24,46)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian / Consolidated Statements of Financial Position

%

%

Rasio/Ratio

Rasio/Ratio

Rasio/Ratio

Rasio/Ratio

25,36

17,50

1,55

1,16

1,19

0,71

19,16

11,56

1,63

0,99

1,25

0,74

(26,46)

(59,34)

(4,91)

0,00

(38,40)

(33,78)

Aset Assets

EkuitasEquity

LiabilitasLiabilities

Pendapatan Revenues

Laba KotorGross Profit

Laba OperasiOperating Income

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

Jt US$/Mn US$

2013

2014

2015

509,24

467,73

425,37

2013

2014

2015

360,10

347,97

206,83

Rasio-rasio / Ratios

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian / Consolidated Statements of Comprehensive Income

53,57

49,61

4,42

141,19

284,18

269,47

425,37

32,11

29,85

90,94

156,15

247,09

178,28

206,83

29,14

9,73

(9,58)

(12,69)

(12,72)

0,028

(12,47)

0,028

1.008,61

(0,0126)

1,62

40,85

50,63

14,09

4,70

1,55

0,99

0,77

0,49

Unit 2013 2014 % Change2015Keterangan / Description

2013

2014

2015

312,07

275,49

247,09

2013

2014

2015

197,17

192,24

178,28

2013

2014

2015

91,31

66,68

29,14

2013

2014

2015

63,02

40,22

9,73

Marjin Laba Kotor / Gross Profit Margin

Marjin Laba Operasi / Operating Profit Margin

Rasio Lancar / Current Ratio

Rasio Pinjaman Terhadap Ekuitas / Debt To Equity Ratio

Rasio Perputaran Aset Tetap / Fixed Assets Turnover Ratio

Rasio Perputaran Aset / Assets Turnover Ratio

Unit 2013 2014 % Change2015Keterangan / Description

Pendapatan / Revenues

Laba kotor / Gross Profit

Laba Operasi / Operating Income

(Rugi) Laba Sebelum Pajak / (Loss) Profit Before Tax

(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan / (Loss) Profit For The Year

Pemilik Entitas Induk / Owners of The Company

Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest

Pemilik Entitas Induk / Owners of The Company

Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest

Jumlah Saham Yang Ditempatkan dan Disetor Penuh / Number of Share Issued and Paid Up

(Rugi) Laba per Saham Dasar /Basic (Loss) Earnings per Share

Pembayaran Dividen / Dividend Paid

Pembelanjaan Modal / Capital Expenditure

Penyusutan / Depreciation

(Rugi) Laba yang Dapat Diatribusikan kepada: (Loss) Profit Attributable to:

Jumlah (Rugi) Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: Total Comprehensive Income Attributable to:

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 1110

Kontrak PertambanganContract Mining

Yang LainOthers

Jasa Minyak & Gas BumiOil & Gas Services

Rekayasa & Manajemen ProyekEngineering & Project Management

Pendapatan Usaha per Lini BisnisOperating Revenue per Business Line

Pendapatan Usaha per Lini Bisnis Tahun 2015Operating Revenue per Business Line For 2015

Kontrak Pertambangan / Contract Mining

Jasa Minyak & Gas Bumi / Oil & Gas Services

Rekayasa & Manajemen Proyek /Engineering & Project Management

Yang Lain / Others

Jumlah / Total

356,76

26,47

2,27

-

385,49

233,02

17,92

12,83

-

263,77

268,51

29,21

14,94

0,82

312,83

312,24

33,12

14,74

-

360,10

294,19

35,62

18,15

-

347,97

70,76

15,93

12,92

0,39

100,00

146,35

32,94

26,73

0,82

206,83

Harga Saham & Volume Perdagangan SahamShare Price & Share Trade Volume

Kapitalisasi Saham / Market Capitalization Rp 1.015.329.033.333

Kapitalisasi Saham / Market Capitalization Rp 304.934.911.667

Volume Perdagangan Saham 2014Share Trade Volume 2014

Volume Perdagangan Saham 2015Share Trade Volume 2015

Lembar SahamShares

Lembar SahamShares

Q1 Q1Q2 Q2Q3 Q3Q4 Q4

59.3

21.3

00

28.8

56.0

00

34.5

67.6

00

27.8

97.3

00

19.3

17.6

00

27.2

97.9

00

18.8

44.3

00

25.3

50.2

00

Ikhtisar SahamShares Highlights

Close CloseHigh HighLow Low

Harga Saham 2014Share Price 2014

Harga Saham 2015Share Price 2015

Dalam RupiahIn Rupiah

Dalam RupiahIn Rupiah

Q1 Q1Q2 Q2Q3 Q3Q4 Q4

905

271

290

351

925

1.210

1.150

760

785

945

1.260

443

443

795

1.200

287

290

456

1.3951.275

1.200

1.5401.475

1.315

1.800 1.000

1.000 600

1.400 800

600 400

200 200

Keterangan / Information- Dalam juta dollar / in million US$

Deskripsi / Description 5 Year Average 2011 2012 2013 2014 % Portion2015

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 1312

1.395

1.275

1.200

925

785

443

290

290

1.150

1.260

1.200

905

760

443

290

271

1.540

1.475

1.315

1.210

945

795

456

351

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.00

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.000

1.008.605.000

59.321.300

34.567.600

19.317.600

18.844.300

28.856.000

27.897.300

27.297.900

25.350.200

12.145

9.674

9.070

11.800

8.952

11.914

7.007

4.727

79.181.646.500

46.451.082.000

24.390.610.000

19.254.901.000

8.131.421.333

6.069.689.900

3.191.332.133

2.678.459.700

1.420.452.041.667

1.333.039.608.333

1.245.627.175.000

1.015.329.033.333

855.633.241.667

601.128.580.000

355.365.161.667

304.934.911.667

Tahun /Year

Jumlah Lembar Saham /

Total Share

Kapitalisai Pasar (Rp) /Market Capitalization

(IDR)

Volume Transaksi (Lembar) / Transaction

Volume (Share)

Harga Saham / Share PricePeredaran Saham di Pasar Reguler /

Transaction in Regular Market

Tertinggi /Highest

Frekuensi (Kali) /Frequency (Times)

Nilai (Rp) / Value (IDR)

Terendah /Lowest

Penutupan /Closing

2014

Q1

Q2

Q3

Q4

2015

Q1

Q2

Q3

Q4

Perkembangan Harga Saham Share Price Performance

Peristiwa Penting 2015 2015 Event Highlights

Proyek ABN -15 Juta Jam Kerja LTI Free Pada 31 Januari 2015, Proyek Adimitra Baratama

Nusantara (ABN) mencapai 15 Juta Jam Kerja Tanpa

Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja

Hilang (LTI Free).

Proyek KJA - 5 Juta Jam Kerja LTI Free Pada 28 Januari 2015, Proyek Kideco Jaya Agung (KJA)

mencapai 5 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan

Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang

(LTI Free).

POSB - 4 Juta Jam Kerja LTI Free Pada 23 Januari 2015, POSB telah berhasil mencapai

4 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang

Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free).

Proyek ABN, GBP & KJA Terima Penghargaan HSE

Proyek ABN, GBP dan KJA menerima penghargaan

dari Gubernur Kalimantan Timur atas pencapaian

“Nihil Kecelakaan Kerja” dan “Pencegahan dan

Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja”.

The ABN, GBP and KJA projects received awards from

the Governor of East Kalimatan for their achievement of

“Zero Accidents” and “Prevention and Control of HIV-

AIDS at the Workplace”.

on 31st January 2015, the Adimitra Baratama Nusantara

(ABN) Project successfully achieved the safety milestone

of 15 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.

On 28th January 2015, the Kideco Jaya Agung (KJA)

Project successfully achieved the safety milestone of 5

Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.

On 23rd January 2015, POSB successfully achieved the

safety milestone of 4 Million Man Hours Lost Time Injury

(LTI) Free.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015 13

Januari

Februari

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 1514 Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.14

Tim Tanggap Darurat POSB Meraih Penghargaan BFRC 2015

POSB mewakili Petrosea mengikuti Balikpapan Fire

Rescue Challenge (BFRC) tahun 2015. Acara ini

merupakan bagian dari perayaan tahunan Bulan K3

Nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah

Balikpapan.

Proyek Lampunut

Pada 30 April 2015, Petrosea menandatangani kontrak

kerjasama dengan PT Maruwai Coal (BHP Billiton)

untuk pembangunan infrastruktur dan konstruksi di

Lampunut, Kalimantan Tengah.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa serta Paparan Publik

Pada tanggal 20 April 2015, Petrosea mengadakan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa

serta Paparan Publik.

POSB recently represented Petrosea in the 2015

Balikpapan Fire Rescue Challenge (BFRC). This event

was part of the annual National Health & Safety

Month celebration, organized by the Balikpapan local

government.

On 30th April 2015, Petrosea and PT Maruwai Coal

(BHP Billiton) signed a contract for the development of

infrastructure and construction at Lampunut, Central

Kalimantan.

The Annual & Extraordinary General Meeting of Shareholders and Public Expose

On 20th April 2015 Petrosea held its Annual &

Extraordinary General Meeting of Shareholders and

Public Expose.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015 15

Maret

April

Proyek Levee Stockpile Pada 30 Juni 2015, Petrosea mendapatkan pekerjaan jasa konstruksi untuk pembangunan tanggul di area tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua.

Proyek ABN & KJA -16 Juta & 6 Juta Jam Kerja LTI FreeProyek ABN dan KJA telah mencapai 16 Juta Jam Kerja dan 6 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan

Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free).

Peresmian Kantor Pusat di Bintaro Pada 29 Juni 2015, Petrosea meresmikan kantor pusat

baru yang berlokasi di Indy Bintaro Office Park.

On 30th June 2015, Petrosea signed a services agreement

for the construction of a levee at PT Freeport Indonesia

(PTFI) mine site in Papua.

The ABN and KJA Projects have both achieved the safety milestones of 16 Million Man Hours and 6 Million Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free.

On 29th June 2015, Petrosea inaugurated its new head office located at Indy Bintaro Office Park.

Juni

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 1716 Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.16

Petrosea Mencapai 30 Jam Kerja LTI FreePada 31 October 2015, Petrosea berhasil mengukir

prestasi yang luar biasa, yaitu secara keseluruhan

mencapai safety milestone 30 Juta Jam Kerja Tanpa

Mengalami Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja

Hilang (LTI Free).

Proyek IAC Pada 16 Oktober 2015, Petrosea menandatangani

kontrak kerja dengan PT Indoasia Cemerlang (IAC)

untuk melakukan pemindahan lapisan tanah penutup di

daerah Kintap, Kalimantan Selatan.

POSB - 5 Juta Jam Kerja LTI Free Pada 9 October 2015, POSB berhasil mencapai

5 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang

Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free).

On 31st October 2015, Petrosea achieved the incredible

overall safety milestone of 30 Million Man Hours Lost

Time Injury (LTI) Free.

On 16th October 2015, Petrosea signed a working

contract with PT Indoasia Cemerlang (IAC) for overburden

removal in the Kintap area, South Kalimantan.

On 9th October 2015, POSB successfully achieved the

safety milestone of 5 Million Man Hours Lost Time Injury

(LTI) Free.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015 17

Oktober

Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Kredit Pada 13 November 2015, Petrosea menandatangani perjanjian fasilitas kredit untuk sewa pembiayaan dengan PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia dengan total fasilitas sebesar US$15 Juta.

Perpanjangan Fasilitas Kredit Modal Kerja & Bank Garansi Pada 2 Desember 2015, Petrosea mendapatkan perpanjangan fasilitas kredit modal kerja sebesar US$12,5 Juta dan fasilitas bank garansi sebesar US$10 Juta dari PT Bank ANZ Indonesia.

On 13th November 2015, PT Petrosea Tbk. signed a Financial Lease Facility agreement with PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia for total facility of US$15 Million.

On 2nd December 2015, Petrosea received a US$12.5 million working capital facility extension and a US$10 million bank guarantee facility from PT Bank ANZ Indonesia.

November

December

Proyek KJA - 7 Juta Jam Kerja LTI Free Pada 27 September 2015, proyek KJA berhasil mencapai

7 Juta Jam Kerja Tanpa Mengalami Kecelakaan Yang

Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free).

Penghargaan HSE dari Menaker & Dirjen Minerba – ESDM Pada 10 September 2015, Petrosea menerima

penghargaan Nihil Kecelakaan dan Pengelolaan

Program Pencegahan Penanggulangan HIV/AIDS dari

Menaker serta penghargaan Pengelolaan Keselamatan

Pertambangan dari Dirjen Minerba - ESDM pada 17

September 2015.

On 27th September 2015, the KJA Project successfully

achieved the safety milestone of 7 Million Man Hours

Lost Time Injury (LTI) Free.

On 10th September 2015, Petrosea received awards for

Zero Accident and Management of HIV/AIDS Prevention

& Countermeasure Programs (P2 HIV/AIDS) from the

Ministry of Labor and on the 17th September 2015

received an award for Mining Safety Management from

the Director General of Minerals & Coal, Ministry of

ESDM.

September

Perpindahan Kantor Balikpapan Pada 22 Juni 2015, kantor Petrosea di Balikpapan resmi dipindahkan dari Grha Bintang ke Petrosea Support Facility (PSF) di Tanjung Batu.

POSB Kembali Meraih PROPERDA HIJAU Pada 5 Juni 2015, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali memberikan penghargaan PROPERDA HIJAU yang ketiga kalinya secara berturut-turut kepada POSB.

On 22nd June 2015, Petrosea’s Balikpapan office was officially moved from Grha Bintang to Petrosea Support Facility (PSF) in Tanjung Batu.

On 5th June 2015, the Provincial Government of East Kalimantan presented the third successive GREEN PROPERDA Award to POSB.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 1918

Sertifikasi & PenghargaanCertifications & Awards

ISO 14001:2004 Certification OHSAS 18001:2007 Certification

ISO 9001:2008 Certification

Sertifikasi Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan.

Berlaku sejak 20 Mei 2015 - 20 Mei 2018.

International Standard Certification for Enviromental Management System.

Valid from 20th May 2015 - 20th May 2018.

Sertifikasi Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja.

Berlaku sejak 25 Januari 2013 - 25 Januari 2016.

International Standard Certification for Health & Safety Management System.

Valid from 25th January 2013 - 25th January 2016.

Sertifikasi Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Mutu.

Berlaku sejak 26 Maret 2015 - 25 Maret 2018.

International Standard Certification for Quality Management System.

Valid from 26th March 2015 - 25th March 2018.

Penghargaan Kecelakaan Nihil

Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Kementerian Ketenagakerjaan untuk proyek ABN (14.424.722 Jam Kerja), KJA (4.681.453 Jam Kerja), POSB (3.922.250 Jam Kerja) dan GPB (2.876.958 Jam Kerja). Terhitung sejak 1 Januari 2009 sampai dengan 11 Januari 2015.

Zero Accident award from the Ministry of Manpower for the ABN project (14,424,722 Man Hours), KJA (4,681,453 Man Hours), POSB (3,922,250 Man Hours) and GPB (2,876,958 Man Hours). For the period of 1st January 2009 until 11th January 2015.

Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.18

Penghargaan Program P2-HIV & AIDS - POSB Penghargaan Program P2-HIV & AIDS - ABN

Penghargaan Properda peringkat Hijau untuk POSB atas kinerjanya dalam pengelolaan lingkungan dari Gubernur Kalimantan Timur pada 5 Juni 2015.

PROPERDA (Green rating) award for POSB for its performance in environmental management from the governor of East Kalimantan on 5th June 2015.

Penghargaan untuk kinerja K3L 2014 tanpa kecelakaan dari Mubadala Petroleum Indonesia untuk POSB pada 27 April 2015.

HSE Achievement award in recognition of POSB’s HSE performance in 2014 with no recordable accident from Mubadala Petroluem Indonesia on 27th Apr 2015.

Penghargaan PROPERDA Peringkat Hijau - POSB

Penghargaan Kinerja K3L - POSB

Penghargaan untuk program Pencegahan dan Penanggulangan HIV & AIDS dari Kementerian Ketenagakerjaan dengan kategori Platinum untuk POSB pada 10 September 2015.

Platinum award for POSB’s precaution and prevention program of HIV & AIDS from the Ministry of Manpower on 10th September 2015.

Penghargaan untuk program Pencegahan dan Penanggulangan HIV & AIDS dari Kementerian Ketenagakerjaan dengan kategori Emas untuk proyek ABN pada 10 September 2015.

Gold award for ABN project’s precaution and prevention program of HIV & AIDS from the Ministry of Manpower on 10th September 2015.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015 19

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 2120 Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk.20

Penghargaan Program P2-HIV & AIDS - Proyek KJA

Piagam Penghargaan Kecelakaan Nihil - Proyek ABN

Penghargaan Utama - Proyek KJA

Piagam Penghargaan Kecelakaan Nihil - Proyek KJA

Penghargaan untuk program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS dari Kementerian Ketenagakerjaan dengan kategori Perak untuk proyek KJA pada 10 September 2015.

Silver award for KJA project’s precaution and prevention program of HIV & AIDS from the Ministry of Manpower on 10th September 2015.

Penghargaan Kecelakaan Nihil atas pencapaian 14.424.722 Jam Kerja LTI Free untuk proyek ABN dari Gubernur Kalimantan Timur pada 5 Februari 2015.

Zero Accident award for 14,424,722 Man Hours LTI Free for the ABN project from the Governor of East Kalimantan on 5th February 2015.

Penghargaan Utama kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Kelompok Perusahaan Jasa Pertambangan untuk proyek KJA dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM pada 17 September 2015.

Utama award for the category of Mining Safety Management for Mining Service Companies for the KJA project from the Directorate General of Minerals and Coals, Ministry of ESDM on 17th September 2015.

Penghargaan Kecelakaan Nihil atas pencapaian 4.230.969 Jam Kerja LTI Free untuk proyek KJA dari Gubernur Kalimantan Timur pada 5 Februari 2015.

Zero Accident award for 4,230,969 Man Hours LTI Free for the KJA project from the Governor of East Kalimantan on 5th February 2015.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015 21

Piagam Penghargaan Kecelakaan Nihil - Proyek GBP

Penghargaan Program P2-HIV & AIDS - Proyek KJA

Penghargaan Program P2-HIV & AIDS - Proyek ABN

Penghargaan Prestasi Kinerja Mutu & K3L - Proyek KJA

Penghargaan Kecelakaan Nihil atas pencapaian 2.876.958 Jam Kerja LTI Free untuk proyek GBP dari Gubernur Kalimantan Timur pada 5 Februari 2015.

Zero Accident award for 2,876,958 Man Hours LTI Free for the GBP project from the Governor of East Kalimantan on 5th February 2015.

Penghargaan untuk program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS dari Gubernur Kalimantan Timur dengan kategori Emas untuk proyek KJA pada 5 Februari 2015.

Gold award for KJA project’s precaution and prevention program of HIV & AIDS from the Governor of East Kalimantan on 5th Februari 2015.

Penghargaan untuk program pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS dari Gubernur Kalimantan Timur dengan kategori Emas untuk proyek ABN pada 5 Februari 2015.

Gold award for ABN project’s precaution and prevention program of HIV & AIDS from the Governor of East Kalimantan on 5th Februari 2015.

Penghargaan prestasi Kinerja Mutu & K3L tahun 2014 dengan predikat Emas untuk proyek KJA dari PT Kideco Jaya Agung pada 12 Februari 2015.

Gold award for Quality & HSE Performance for the KJA project from PT Kideco Jaya Agung on 12th February 2015.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 2322

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 2524

Laporan Dewan KomisarisReport From The Board of Commissioners

Dear Esteemed Shareholders,

Reflecting upon 2015, there were a variety of challenges and dynamics in the industry. Prices in the energy and mining sectors continued to fall as the supply surplus persisted while demand weakened. Driving the decline in demand was slower economic growth globally, coupled with a shift toward alternative sources of energy. This certainly affected petroleum and mining business players, who had to strategize to keep their operations efficient.

At the country level, Indonesia’s growth slowed to 4.76% from 5.02% in 2014. In spite of that, as natural resources still played a dominant role in Indonesia’s economy, the energy and mining sectors remained the country’s largest contributors to state revenues generated from non-tax payments. The petroleum and mining sectors contributed IDR78,4 trillion and IDR18.8 trillion to non-tax revenues, respectively. Combined, these sectors accounted for almost half of all total non-tax revenues amounting to IDR253.7 trillion.

Behind these indicators, however, there were many challenges. Oil lifting and coal production were lower than expected and this was on top of lower crude oil and coal prices. Issues related to governance and regulations which affected all businesses and industries also affected these two sectors.

Board of Directors Performance

A number of the above challenges posed considerable difficulties, with some of them being unavoidable. Petrosea nonetheless continued to move forward to try to overcome those challenges and deliver the best services across its business lines.

Responding to these challenges at hand, the Board of Commissioners observed that Petrosea’s Board of Directors took all necessary measures to maintain the Company’s smooth operations given the situation as Petrosea’s total revenues corrected to US$206.83 million. Revenues from mining contracting, Petrosea’s main vehicle of growth, contracted to US$146.35 million.

Pemegang Saham yang Terhormat,

Pada tahun 2015, industri migas dan pertambangan mengalami sejumlah tantangan dan dinamika. Harga komoditas di sektor energi dan pertambangan terus menurun akibat pasokan yang berlebih, sementara permintaan melemah. Penurunan ini disebabkan oleh pertumbuhan perekonomian secara global yang belum menguat, serta pergeseran preferensi yang mengarah ke sumber energi yang lain.

Secara domestik, pertumbuhan Indonesia sendiri menurun ke 4,76% dari 5,02% di tahun 2014. Namun demikian, sumber daya alam masih memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor energi dan pertambangan masih menjadi penyumbang terbesar terhadap penerimaan negara bukan pajak. Sektor migas dan pertambangan memberikan kontribusi sebesar Rp 78,4 triliun dan Rp18,8 triliun terhadap penerimaan negara bukan pajak. Secara total, kedua sektor tersebut menyumbang hampir separuh dari total penerimaan bukan pajak sebesar Rp253,7 triliun.

Namun begitu, banyak tantangan yang terdapat di balik indikator di atas. Hasil produksi minyak dan batubara lebih rendah dari perkiraan, sementara harga minyak mentah dan harga batubara terus turun. Permasalahan tata kelola dan regulasi, yang menyentuh semua bidang usaha dan industri, turut mempengaruhi kinerja kedua sektor ini.

Kinerja Direksi

Sejumlah tantangan di atas cukup berat untuk dilalui. Beberapa di antaranya merupakan tantangan yang tak terhindarkan. Akan tetapi, Petrosea terus berusaha untuk melewati seluruh tantangan ini dan memberikan layanan terbaik di semua lini usahanya.

Merespon tantangan yang ada, Dewan Komisaris melihat bahwa Direksi Petrosea telah mengambil langkah-langkah yang tepat demi menjaga kelancaran operasional Perusahaan, menimbang iklim bisnis yang kurang kondusif. Secara total, pendapatan Petrosea terkoreksi menjadi US$206,83 juta. Pendapatan dari Kontrak Pertambangan, yang selama ini menjadi andalan utama Perusahaan, tercatat sebesar US$146,35 juta.

M. Arsjad Rasjid P. M.Presiden Komisaris President Commissioner

Menanggapi dinamika yang terjadi di sektor energi sepanjang tahun 2015, Petrosea terus memperkuat upayanya untuk mengatasi segenap tantangan yang timbul. Sebagai pemain terdepan di bidangnya, Petrosea mampu bertahan dan tetap berfokus pada tujuan-tujuan Perusahaan.

Petrosea strengthened its efforts to overcome the challenges of 2015 with respect to the dynamics in the energy sector. As a leading Company in the business, Petrosea strove to withstand the challenges and remained focused on its goals.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 2726

The performance of Petrosea Logistics & Support Services (PLSS), a new name for the Company’s oil & gas services, also reflected the challenging business climate, recording US$32.94 million in the year 2015. Engineering & Project Management, however, managed to deliver satisfying growth of 47.27 % to yield US$26.73 million in revenues.

However, the decline in overburden removal revenue as a direct effect of the market slump was partially offset by a 36.83% decline in total direct costs. Continuous efficiency programs also resulted in lower administration costs & greater overhead efficiency. In summary, the Company recorded a net loss of US$12.69 million.

Petrosea continued to look for new opportunities and we are pleased to report that the Company successfully signed new contracts in the third quarter of 2015. In the view of the Board of Commissioners, the Company projection and strategy defined by the Board of Directors were fitting to respond to the industry environment and potential.

We also recognize Petrosea’s consistency in maintaining business sustainability. This was achieved, at least partly, through sound business diversification and continued strong business commitment to the Company’s goals. We believe that this, along with competent human capital and excellent services, constitute the key to Petrosea’s continuity.

Other than the financial outcome, the Board of Commissioners also commends the Board of Directors’ achievement in safety. Given the nature of Petrosea’s business, safety is always our utmost priority. Our health, safety and environmental measures were widely recognized, and on 18th October 2015 Petrosea reached 30 million Man Hours LTI Free. We have also extended our ISO 14001 certification of Environmental Management System. The Board of Commissioners fervently hopes that this good work will continue in the future.

Kinerja Petrosea Logistic & Support Services (PLSS), nama baru untuk jasa migas Petrosea, juga mencerminkan situasi bisnis tersebut dengan pendapatan sebesar US$32,94 juta pada tahun 2015. Namun, Rekayasa & Manajemen Proyek berhasil mencatat pertumbuhan yang memuaskan, yaitu sebesar 47,27% dan mencatat pendapatan sebesar US$26,73 juta.

Berkurangnya pendapatan dari penurunan pekerjaan pengupasan lapisan tanah sebagai dampak langsung dari pelemahan pasar, diimbangi sebagian oleh biaya langsung yang lebih efisien sebesar 36,83%. Inisiatif efisiensi yang terus dijalankan juga berhasil menurunkan pengeluaran administrasi & biaya tidak langsung, sehingga membantu kinerja Perusahaan. Pada akhirnya Perusahaan mencatat kerugian bersih sebesar US$12,69 juta.

Di samping itu, Petrosea terus mencari peluang baru. Upaya ini telah berhasil dan dapat kami laporkan bahwa sejumlah kontrak baru telah ditandatangani di kuartal ketiga 2015. Dalam pandangan Dewan Komisaris, proyeksi dan strategi yang telah dirancang Direksi telah sesuai dengan kondisi maupun potensi lingkungan industri.

Kami juga melihat konsistensi Petrosea dalam mempertahankan keberlanjutan usaha. Hal ini dicapai antara lain melalui diversifikasi bisnis yang didasarkan pada pertimbangan matang serta komitmen kuat terhadap tujuan yang ingin dicapainya. Kami percaya bahwa inilah kunci dari ketahanan usaha Petrosea.

Selain kinerja finansial, Dewan Komisaris juga mengapresiasi pencapaian Direksi di bidang keselamatan. Menimbang kegiatan usaha Petrosea, faktor keselamatan selalu menjadi prioritas utama. Langkah-langkah yang diambil Perusahaan di bidang kesehatan, keselamatan, dan lingkungan telah diakui secara luas. Pada tanggal 18 Oktober 2015, Petrosea mencapai 30 Juta Jam Kerja Tanpa Kecelakaan Yang Menyebabkan Hari Kerja Hilang (LTI Free). Petrosea juga telah memperbarui sertifikasi ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan. Dewan Komisaris berharap bahwa pencapaian baik ini dapat terus berlanjut.

Corporate Governance

Petrosea’s operations is embedded in corporate governance, an element that puts all operational systems, procedures and mechanisms in place.

In line with the corporate governance practices, the Board of Commissioners is assisted by four functions, which are the Audit Committee, Good Corporate Governance Committee, Risk & Investment Management Committee, and Human Capital Committee. In 2015, the committees performed their duties well and assisted the Board of Commissioners carry out its supervisory duties. The committees under the Board of Commissioners were fully accountable for their performance and the output of their activities are included in this annual report.

With regards to the composition of the Board of Commissioners, the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on 20th April 2015 honorably discharged Eddy Junaedy Danu as President Commissioner and Albert Steven Budisusetija as a Commissioner with the highest appreciation for their years of service. The AGMS subsequently approved my appointment as President Commissioner, the appointment of Retina Rosabai, Maringan Purba Sibarani and reappointments of Richard M. Harjani and Simon F. Sembiring as members of the Board of Commissioners. Our appointment was effective as of the conclusion of the Meeting and effective for the next two years.

The composition of the Board of Commissioners for the period 2015-2017 is as follows:

Commissioner

The Board of Commissioners will perform its tasks to the best of our abilities, noting that good corporate governance is important for Petrosea.

Tata Kelola Perusahaan

Kegiatan operasional Petrosea tidak dapat dipisahkan dari tata kelola perusahaan, yang menempatkan semua sistem, prosedur, dan mekanisme yang dibutuhkan Petrosea untuk beroperasi.

Sejalan dengan praktik terbaik tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh empat fungsi yaitu Komite Audit, Komite Tata Kelola Perusahaan, Komite Risiko & Investasi Manajemen, dan Komite Human Capital. Pada tahun 2015, seluruh komite di bawah Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan telah membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasannya. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris juga bertanggung jawab secara penuh terhadap kinerjanya, dan seluruh kegiatan komite tersebut tercakup dalam laporan tahunan ini.

Sehubungan dengan susunan Dewan Komisaris, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 20 April 2015 memberhentikan Eddy Junaedy Danu sebagai Presiden Komisaris dan Albert Steven Budisusetija sebagai Komisaris dengan hormat disertai apresiasi setinggi-tingginya atas jasa mereka. RUPST selanjutnya menyetujui penunjukan saya sebagai Presiden Komisaris, Retina Rosabai dan Maringan Purba Sibarani serta penunjukkan kembali Richard M. Harjani dan Simon F. Sembiring sebagai anggota Dewan Komisaris. Penunjukan ini berlaku efektif sejak ditutupnya RUPST dan akan berlaku selama dua tahun ke depan.

Susunan Dewan Komisaris untuk periode 2015-2017 adalah sebagai berikut:

M. Arsjad Rasjid P.M. , Presiden Komisaris Retina Rosabai, Komisaris Richard M. Harjani, Komisaris Simon F. Sembiring, Komisaris Independen Maringan Purba Sibarani, Komisaris Independen

Dewan Komisaris melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dengan memperhatikan tata kelola perusahaan sebagai unsur penting bagi Petrosea.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 2928

Tata kelola Perusahaan adalah elemen yang memberikan koridor operasional yang jelas, serta kualitas yang membedakan Petrosea di pasar sebagai Perusahaan yang dihormati dan bertanggung jawab. Kini, dengan semakin banyak perusahaan, nasional maupun global, yang menyadari pentingnya memiliki tata kelola perusahaan yang baik, komponen ini menjadi instrumen yang lebih penting lagi untuk membangun kepercayaan pasar dan masyarakat. Oleh sebab itu, Petrosea terus memastikan kepatuhannya terhadap peraturan yang berlaku dan terus berkomitmen untuk meningkatkan praktik-praktik tata kelolanya.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi, Petrosea sadar bahwa aktifitas usahanya berdampak terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, Perusahaan berkomitmen penuh untuk memitigasi seluruh dampak tersebut untuk memastikan bahwa masyarakat setempat menerima manfaatnya serta lingkungannya tetap terjaga. Untuk memastikan hal tersebut, Petrosea telah menciptakan pendekatan pengembangan masyarakat yang terintegrasi dengan fokus terhadap pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan lingkungan sebagai aspek utama dalam membangun masyarakat yang produktif dengan standar hidup yang baik. Seluruh aspek ini juga menghasilkan pertumbuhan yang positif bagi yang lainnya.

Di tahun 2015, Petrosea telah memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan pada empat bidang tersebut. Di bidang pendidikan, Petrosea memberikan pelatihan kepada guru dan memperbaiki fasilitas sekolah, serta memberikan pelatihan TI dan ketrampilan kepada siswa dan masyarakat setempat. Di bidang kesehatan, Petrosea menyediakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, merevitalisasi klinik Posyandu serta mengadakan kampanye kebersihan dan gaya hidup sehat. Selain itu, program pengembangan masyarakat sukses membantu KUBE Jaya Murni untuk menerima pendapatan dan menjadi swasembada.

Melalui usaha yang berkelanjutan ini, Petrosea berharap dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan juga bagi masyarakat sekitar, serta memperkuat hubungan antara Perusahaan dan masyarakat sekitar demi pertumbuhan bersama.

Pandangan ke Depan

Memasuki 2016, pengamat telah memperkirakan bahwa tantangan di tahun 2015 akan berlanjut. Namun, ini bukan alasan untuk pesismis. Berpalingnya masyarakat global dari energi konvensional membuka peluang baru untuk pengembangan energi baru dan terbarukan, yang dimiliki Indonesia dalam jumlah besar. Potensi cadangan panas bumi Indonesia, misalnya, diperkirakan sebagai cadangan terbesar dunia, di samping sumber-sumber alternatif energi lainnya seperti angin, air, surya, dan biomassa yang dapat dikatakan belum tergarap sampai pada saat ini.

Pemerintah Indonesia saat ini bertekad menarik investasi ke dalam negeri untuk memacu proyek-proyek pengembangan infrastruktur dan mengerahkan segenap kemampuannya untuk tujuan ini, melalui paket-paket kebijakan yang memberikan ruang lebih luas untuk berinvestasi. Rencana membangun Pusat Logistik Berikat tengah berjalan dan konsumsi batubara untuk pembangkit listrik diprediksi meningkat dengan adanya proyek 35.000 megawatt (MW) untuk Indonesia.

Fokus pembangunan telah bergeser dari bagian barat Indonesia ke bagian timur. Akan ada lebih banyak kegiatan yang berlangsung di wilayah ini, dimana sektor migas dan pertambangan akan memainkan peran penting. Kami berharap Petrosea mampu memanfaatkan kesempatan dan meraih peluang sebaik mungkin. Negosiasi kontrak baru sedang dilaksanakan, dan diharapkan bisa menjadi landasan bagi kinerja yang lebih baik di tahun yang akan datang. Untuk mengoptimalkan seluruh peluang ini, Petrosea terus menajamkan fokusnya pada masing-masing lini usahanya, yaitu Kontrak Pertambangan, Rekayasa & Manajemen Proyek (EPM) dan Petrosea Logistic & Support Services (PLSS). Dengan demikian, kami berkeyakinan dapat lebih beradaptasi dan mengelola perubahan di pasar serta memperkuat kapabilitas kita di setiap area usaha Perusahaan.

It gives the Company a clear corridor to operate and acts as an element that distinguishes Petrosea in the market as a respectable and responsible business enterprise. As more and more companies nationally and globally realize the importance of robust corporate governance, this component has become an even more important tool for a company to build market trust and beyond that, the trust of society. Therefore, the Company ensures that it always complies with the prevailing regulations and is committed to continually enhancing its corporate governance practices.

Corporate Social Responsibility

As a business that engages in exploration and exploitation, Petrosea realizes that its business activities impact surrounding communities and the environment. The Company is therefore staunchly committed to mitigate any impacts and ensure that local communities enjoy benefits, while preserving the environment. In order to do so, Petrosea has created an integrated community development approach that focuses on education, health, economic development and environment as the key aspects to building a productive society with a good standard of living. Each of these aspects also reinforces the others, for a cycle of positive growth.

In 2015, Petrosea successfully delivered benefits to stakeholders in each of these four areas. In terms of education, Petrosea trained school teachers and improved local school facilities, as well as providing IT and skills training for both children and local residents. With regard to health, Petrosea provided free medical examination and treatment, revitalized Posyando community clinics and campaigned to socialize good hygiene and healthy living. Finally, the Petrosea Livelihood Program successfully helped the Jaya Murni KUBE Joint Cooperative to earn revenue and become self-sustaining.

Through these continuous efforts, Petrosea hopes to make a sustainable difference in the lives of those around it and strengthen harmonious relationships between the Company and local communities towards mutual growth.

Outlook

Going into 2016, experts forecast that the challenges of 2015 will continue next year. However, there are reasons to stay optimistic. Global societies may have started to move away from conventional energy, but this means there are new opportunities in the horizon for new and renewable energy, which Indonesia has in abundance. Indonesia’s geothermal potential, for example, has been recognized as the biggest in the world. This is not to mention other alternative energy sources, such as wind, hydro, solar and biomass that remain largely untapped at the moment.

At government level, the current administration is determined to bring more investment into the country to spur infrastructure development and is doing everything in its power to that end, including providing regulatory leeway by launching policy packages. Plans to establish Bonded Logistical Centers are in motion and consumption of coal by power plants is expected to increase with the 35.000 megawatt (MW) project.

The focus of development has also shifted from west to east. More energy sector activities are expected to take place in the east, with petroleum and mining will certainly playing a part. We expect Petrosea to have the agility to capture these opportunities and make the best use of every possibility. New contract negotiations are ongoing, and will hopefully yield successful outcomes next year.

In order to optimize these opportunies, Petrosea continues to sharpen its focus in each of its three lines of business beneath the Petrosea umbrella, namely Contract Mining, Engineering & Project Management (EPM), and Petrosea Logistic & Support Services (PLSS). By doing so, we believe we can more actively adapt and manage changes in the market as well as honing our capabilities in each different area of business.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 3130

M. Arsjad Rasjid P. M.Presiden Komisaris

President Commissioner

Jakarta, 23 Maret 2016

Atas Nama Dewan KomisarisOn Behalf of the Board of Commissioners

Dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan kembali ke level 5%, kami berharap dapat mengawali 2016 dengan semangat dan harapan baru. Kami yakin Petrosea mampu memperkuat strategi bisnis, terus memperbaiki kualitas dari seluruh aspek organisasi termasuk struktur keuangan, dan memanfaatkan sinergi yang sudah terbangun dengan Indika Energy Group.

Apresiasi

Akhir kata, lepas dari segala tantangan yang ada, Dewan Komisaris yakin bahwa Petrosea akan tetap menjadi pemain terdepan, didukung oleh pengalaman dan keahlian yang telah dibangun selama ini. Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan saya untuk mengucapkan terima kasih kepada Direksi, jajaran manajemen, dan semua karyawan Petrosea atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan. Saya juga ingin berterima kasih kepada para pemegang saham, klien, mitra kerja dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan yang diberikan sepanjang tahun ini.

With economic growth projected to rebound to around 5%, we all hope that we can start 2016 with renewed spirit and hope. We believe that Petrosea can strengthen its business strategy, continually improve all aspects of the organization including capital structure and harness the solid synergy with Indika Energy Group.

Appreciation

In conclusion, in spite of challenges, the Board of Commissioners believes that Petrosea will remain a leading player in the business on the back of its years of experience and expertise, as well as its ability to embrace new opportunities. On behalf of the Board of Commissioners, allow me to thank the Board of Directors, the management and all Petrosea staff for their hard work and dedication. I also thank our shareholders, clients, business partners and stakeholders at large for staying with us throughout the year.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 3332

Dewan KomisarisBoards of Commissioners

M. Arsjad Rasjid P. M.Presiden Komisaris

President Commissioner

Retina RosabaiKomisaris

Commissioner

Simon F. SembiringKomisaris Independen

Independent Commissioner

Richard M. HarjaniKomisaris

Commissioner

Maringan Purba SibaraniKomisaris Independen

Independent Commissioner

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 3534

Richard Bruce NessPresiden DirekturPresident Director

Laporan DireksiReport From The Board of Directors

Kami berhasil melalui tahun yang menantang dan menutupnya dengan sejumlah pencapaian yang menjanjikan. Selain itu, beberapa kontrak baru telah ditandangani, dan proyek-proyek kami berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Kinerja ini mencerminkan posisi Petrosea sebagai Perusahaan jasa yang andal dan terpercaya.

We weathered a challenging period and ended the year with a number of encouraging results. Further, new contracts were signed and we kept our project completion within schedule, reflecting our position as a reliable and leading service company.

Pemegang Saham yang Terhormat,

Sepanjang tahun 2015, Petrosea menghadapi kondisi usaha yang penuh tantangan. Namun, Petrosea tak kehilangan optimisme dan fokus pada masa depan untuk memastikan posisi Perusahaan ketika kondisi pulih dan harga-harga komoditas membaik. Selama tahun 2015, Petrosea konsisten mempertahankan pertumbuhan usaha berkesinambungan melalui diversifikasi bisnis yang sehat dan melakukan penarikan peralatan serta pengurangan tenaga kerja pada beberapa proyek yang sudah tidak layak secara ekonomi. Kami terus mempertajam dan membangun strategi guna memberikan hasil yang lebih baik. Segala upaya perubahan ini didukung seluruh fungsi organisasi Perusahaan, termasuk sumber daya manusia berkompeten, jasa berkualitas, serta struktur kapital yang kuat.

Pada tatanan global, perekonomian China yang melemah menjadi faktor utama penurunan harga-harga komoditas secara dramatis, termasuk Indonesia.

Khususnya pada sektor energi, tantangan masih terasa dan penurunan harga terus terjadi, yang dapat terlihat dari penurunan harga batubara. Menurut Harga Batubara Acuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, harga turun menjadi US$53,51 per ton pada Desember 2015 dari US$63,84 per ton pada awal tahun 2015. Secara global, keputusan OPEC pada akhir tahun 2014 untuk terus berproduksi, sehingga terdapat kelebihan pasokan, menggoncang harga minyak mentah. Oleh karenanya stagnansi harga minyak akan berlanjut di masa mendatang. Selain itu, dampak juga berasal dari China yang menurunkan impor batubara, minyak & gas, seiring dengan keputusan untuk beralih ke energi baru dan terbarukan.

Kinerja 2015

Pendapatan Perusahaan terkoreksi 40,56% dari US$347,97 juta menjadi US$206,83 juta di 2015. Belanja modal tercatat sebesar US$40,85 juta, yang utamanya digunakan unutk penggantian peralatan dan komponen.

Dear Valued Shareholders,

The business environment in which Petrosea operated in 2015 remained fraught with challenges. Nevertheless, Petrosea maintained its optimism and focused on the future to ensure the Company is positioned for the upturn when commodity prices rebound. During 2015, Petrosea consistently aimed to maintain a sustainable business growth through sound business diversification while standing down equipment, and a reduction in work force on projects that are no longer economically viable. We continue to sharpen and enhance our strategy to strengthen results. All these efforts to manage change were supported by the Company’s functional elements, including competent human resources, quality services, as well as strong capital structure.

Globally, a major influence underlying the dramatic decline in commodity prices came from China, which experienced an economic downturn, with the ripples felt by its trade partners including Indonesia.

The energy sector in particular remained under pressure and prices continued to fall, as could be seen from coal prices, which according to price reference from Indonesia Ministry of Mineral and Energy Resources dropped to US$53,51 per ton as of December 2015 from US$63.84 per ton at the beginning of the year. Globally, crude prices slumped after OPEC at the end of 2014 announced that its members would not hold down production, meaning the output surplus would continue. This signaled that crude price stagnancy was to be expected in the near future. Again, China contributed to global decline in demand as it cut coal, oil & gas imports and made the shift toward new and renewable energy.

2015 Performance

The Company’s revenues contracted 40.56% from US$347.97 million in 2014 to US$206.83 million in 2015. We spent US$40.85 million on capital expenditure, mainly on equipment and component replacement.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 3736

Koreksi nilai pendapatan juga tercermin dari perolehan laba kotor, yang terkoreksi dari US$66,68 juta pada tahun 2014 menjadi US$29,14 juta pada tahun 2015. Inisiatif efisiensi mencatat 26,64% penghematan biaya administratif year-on-year (yoy), dan dengan penurunan liabilitas ke US$247,09 juta, kami berhasil memangkas biaya bunga dan finansial sebesar 21,28%.

Berdasarkan segmen, kinerja lini Rekayasa & Manajemen Proyek (EPM) dan Jasa Minyak & Gas Bumi, Petrosea Logistic & Support Services (PLSS) naik 10,97% yoy menjadi US$59,67 juta. Secara terinci, PLSS menghasilkan US$32,94 juta pada tahun 2015, sementara EPM mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 47,27% menjadi US$26,73 juta. Sementara itu, dipengaruhi kondisi sektor batubara di tahun 2015, pendapatan dari segmen Kontrak Pertambangan mencapai US$146,35 juta pada tahun 2015. Volume pengupasan lahan turun 49,72% dari tahun sebelumnya sebesar 131,19 juta bank cubic metre (BCM) menjadi 65,95 juta BCM. Kami melihat dua hal utama yang menyebabkan penurunan ini, yakni penghentian kontrak lebih awal oleh Gunung Bayan Pratama Coal dan Adimitra Baratama Nusantara, serta keputusan menunda kegiatan di lokasi tambang batubara Santan sejak Maret 2014 dalam rangka menjaga nilai cadangan batubara.

Sejumlah proyek kami menunjukkan kemajuan besar, terutama di segmen EPM. Kami berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tambang di proyek Tabang Coal, menyelesaikan mobilisasi peralatan dan memulai pengerjaan kontrak empat tahun untuk konstruksi sipil di Freeport, Papua dan memulai tahap 1 pembangunan jalan Lampunut North Road (LNR) sesuai jadwal dan memperbaiki serta menyelesaikan pembangunan conveyor pemuatan batubara untuk Indonesia Bulk Terminal (IBT) pada akhir 2015, atau satu bulan lebih awal dari yang dijadwalkan.

Petrosea juga menandatangani sejumlah kontrak baru. Pada bulan Juni, EPM menandatangani kontrak dengan Freeport Indonesia senilai US$158 juta untuk jasa konstruksi pembangunan tanggul di area tambang. Pada bulan Juli, PLSS menandatangani kontrak 36 bulan senilai US$10,5 juta untuk mendukung pengembangan blok Muara Bakau. Pada bulan Agustus, kontrak senilai US$33,9 juta ditandatangani dengan Talisman.

The contraction of revenues was also reflected on our gross profit, which was corrected from US$66.68 million in the year 2014 to US$29.14 million in the year 2015. Our efficiency initiative yielded a 26.64% drop in administration expenses year-on-year (yoy), and with lower liabilities of US$247.09 million, we were able to cut interest expenses and financial charges by 21.28%.

By segment, revenues from combined Engineering & Project Management (EPM) and Oil & Gas Services, Petrosea Logistic & Support Services (PLSS) increased 10.97% yoy to US$59.67 million. In detail, PLSS generated US$32.94 million in the year 2015, while EPM registered 47.27% growth to US$26.73 million. Meanwhile, as a result of the coal industry situation in 2015, our revenues from Contract Mining amounted to US$146.35 million in 2015. Total overburden removal declined 49.72% year-on-year from 131.19 million bank cubic meters (BCM) to 65.95 million BCM following early contract termination with Gunung Bayan Pratama Coal and Adimitra Baratama Nusantara, while removal activities at the Santan coal site have been on hold since March 2014 preserving the value of the coal deposit in Santan.

We made significant progress in a number of our operations, especially in EPM. We completed the Tabang Coal haul road project, completed initial mobilization and commencement for a new four years contract for civil works at Freeport in Papua, commenced stage 1 of BHP’s Lampunut North Road (LNR) construction as scheduled, and commenced and completed Indonesia Bulk Terminal (IBT) wharf and coal in-loading sea conveyor repair works by the end of 2015 which was approximately one month ahead of schedule.

Petrosea also signed a number of new contracts. In June, EPM signed a US$158 million contract with Freeport Indonesia for the construction of levees. In July, PLSS signed a 36-month US$10.5 million contract to support development at the Muara Bakau Block. Another contract was signed in August with Talisman for US$33.9 million, while a contract and a letter of agreement were signed in September with SAKA and

Pada bulan September, Petrosea menandatangani kontrak dan surat perjanjian dengan SAKA dan TEPI. Pada bulan Oktober, segmen Kontrak Pertambangan menandatangani kontrak senilai Rp313 juta untuk pengupasan lapisan tanah dengan PT Indoasia Cemerlang (IAC).

Keberhasilan dalam penyelesaian beberapa proyek eksisting dan penandatanganan kontrak merupakan kemajuan penting. Kami percaya bahwa Petrosea akan mampu untuk terus mempertahankan posisinya di industri. Kami terus mengidentifikasikan bisnis-bisnis baru, menyelaraskan tren pasar dan rencana pembangunan nasional pemerintah Indonesia yang hendak mendorong investasi serta proyek infrastruktur berskala besar.

Strategi jangka panjang kami untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas tetap menjadi kekuatan utama kami dalam menghadapi pelemahan ekonomi dunia. Ditengah penurunan pasar, pendekatan praktis ini akan terus memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan memastikan posisi kami untuk mengambil keuntungan dari aset berkualitas kami ketika kondisi ekonomi pulih.

Di samping kinerja operasional dan keuangan, kami dengan bangga melaporkan bahwa Petrosea mampu mempertahankan kinerja keunggulannya di bidang keselamatan. Kami berhasil mencapai 31.609.059 Jam Kerja Tanpa Kecelakaan Yang Mengakibatkan Hari Kerja Hilang (LTI Free). Di tingkat proyek, proyek KJA mencapai 7.833.113,71 Jam Kerja LTI Free pada Desember 2015, sementara Petrosea Offshore Supply Base (POSB) mencapai 5.392.309,18 Jam Kerja LTI Free per Desember 2015. Kami menerima penghargaan “Zero Accident” dari Kementerian Tenaga Kerja dan peringkat Perak dari Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral pada bulan September 2015. Pada bulan Juni, kami menerima penghargaan pemerintah provinsi PROPERDA “HIJAU” untuk yang ketiga kalinya. Sertifikasi ISO 14001 juga telah diperbarui, yang berarti Petrosea senantiasa memiliki Sistem Manajemen Lingkungan yang telah disertifikasi. Hal-hal ini menunjukkan komitmen besar kami terhadap bidang keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, di samping dedikasi memberikan yang terbaik di semua kegiatan usaha Petrosea.

TEPI, respectively. In October, our Contract Mining business signed a total of IDR313 billion of overburden removal contract with PT Indoasia Cemerlang (IAC).

The successful completion of existing projects and signing of new contracts were encouraging progress and gave us hope that Petrosea would continue to maintain its position in the market place. We continue to identify new business avenues, track market trends and the government’s national development plan, which seeks to boost investment as well as large-scale infrastructure projects.

Our long standing imperative of providing quality services to our customers remains our core strength in the current downturn of the world economy. Despite market declines, this practical approach will continue to deliver long term shareholders’ value and ensure we are well positioned to take advantage of our top quality assets when the economy rebounds.

Aside from our operational and financial performance, we are proud to report that Petrosea was able to maintain its record of safety excellence. We achieved 31,609,059 Man Hours Lost Time Injury (LTI) Free. At project level, the KJA project achieved 7,833,113.71 Man Hours LTI Free as of December 2015, and Petrosea Offshore Supply Base (POSB) achieved 5,392,309.18 Man Hours LTI Free as of December 2015. We received a Zero Accident award from the Ministry of Manpower, and Silver recognition from the Ministry of Energy and Mineral Resources in September 2015, and in June we were conferred with our third provincial Green PROPERDA award. Our ISO 140001 certification was also updated, which meant that Petrosea had certified Environment Management Systems in place at all times. This showed our commitment to areas of safety, health, and the enviroment, as we have always aimed to deliver the best operations in any project where Petrosea is involved.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 3938

Tata Kelola Perusahaan

Kegiatan usaha Petrosea dan praktik tata kelola tidak dapat dipisahkan. Tata kelola yang diterapkan Petrosea memberikan struktur dan sistem pengawasan internal yang kuat untuk Perusahaan. Struktur inilah yang menjadi fondasi bagi Petrosea, memastikan konsisten kepatuhan Perusahaan terhadap semua peryaratan terkait peraturan dan kebijakan. Kami menaati semua peraturan perundangan yang berlaku dan kami menjaga komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait secara berkesinambungan.

Untuk melaksanakan komitmen kami terhadap GCG, di tahun 2015 kami juga melakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan agar selaras dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Direksi serta Dewan Komisaris. Perubahan ini disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa yang dilaksanakan pada tanggal 20 April 2015.

Pada hari yang sama, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui perubahan susunan Direksi. RUPST secara resmi menerima pengunduran diri Sudirman Said sebagai Wakil Presiden Direktur. Kami mengucapkan terima kasih atas sumbangsih yang beliau berikan semasa menjabat, dan kami mengharapkan kesuksesan beliau di masa mendatang. Selanjutnya, Direksi menyambut bergabungnya Ilda Harmyn, David Edward Adams, dan Rusdiawan.

Maka, efektif sejak ditutupnya RUPST, susunan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

- Richard Bruce Ness, Presiden Direktur- Ilda Harmyn, Wakil Presiden Direktur- David Edward Adams, Direktur- Mochamad Kurnia Ariawan, Direktur- Johanes Ispurnawan, Direktur Independen- Rusdiawan, Direktur

Corporate Governance

Our operations and corporate governance practices are mutually reliant. The implementation of Petrosea corporate governance has given the Company a solid structure and a strong internal system of controls. It keeps us on the right path and ensures that Petrosea consistently meets regulatory and policy requirements. We comply with all prevailing laws and regulations, and we maintain continuous communications with all relevant parties.

In realizing our GCG commitment, we made changes to the Company’s Articles of Association in 2015 to comply with the Financial Services Authority regulations concerning the Annual General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors. The Extraordinary General Meeting of Shareholders held on 20th April 2015 approved the changes.

On the same day, the Annual General Meeting of Shareholders also approved changes in the structure of the Board of Directors. The meeting formally accepted the resignation of Sudirman Said as Vice President Director. We thank him for his contribution to the Company during his tenure and we wish him continued success in his future endeavors. The Board of Directors also welcomed Ilda Harmyn, David Edward Adams, and Rusdiawan.

Therefore, effective as of the conclusion of the Meeting, the composition of the Board of Directors is as follows:

- Richard Bruce Ness, President Director- Ilda Harmyn, Vice President Director- David Edward Adams, Director- Mochamad Kurnia Ariawan, Director- Johanes Ispurnawan, Independent Director- Rusdiawan, Director

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Kami menyadari bahwa sumbangsih pada masyarakat amat penting bagi keberlanjutan Perusahaan. Program dan kegiatan Tanggung Jawab Sosial (CSR) Perusahaan dirancang untuk membantu masyarakat membangun kehidupan dan masa depan lebih baik. Komitmen CSR kami telah diformalkan menjadi Kebijakan CSR Perusahaan yang senantiasa ditaati. Kami hendak memastikan bahwa kebijakan ini dilaksanakan di semua aspek operasional Petrosea.

Berfokus pada empat bidang, yakni pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan lingkungan, kami terus berupaya memberikan manfaat pada segenap pemangku kepentingan. Tahun lalu, untuk program Pendidikan, kami mengembangkan perpustakaan di dua sekolah dasar Balikpapan Barat, melakukan pelatihan unit kesehatan sekolah dan pertolongan pertama di Batu Sopang, mengadakan pelatihan Pramuka di sekolah dasar Batu Kajang, serta membantu menyediakan komputer untuk siswa-siswi sekolah menengah pertama.

Melalui program Kesehatan, kami merevitalisasi Posyandu, mengadakan kampanye pemberian ASI eksklusif, mendorong cara hidup bersih dan sehat, serta menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan dan perawatan kesehatan tanpa biaya.

Selain itu, kami meneruskan dukungan terhadap KUBE (Kelompok Usaha Bersama), yang terdiri dari beberapa pengusaha kecil untuk membantu mengembangkan usaha mereka. Di luar itu, kami melanjutkan donasi untuk berbagai kebutuhan, antara lain perayaan agama, acara olah raga, dan kegiatan-kegiatan kebudayaan.

Kami yakin atas ikatan erat yang kami miliki dengan para pemangku kepentingan akan berkontribusi terhadap keberhasilan mendatang.

Corporate Social Responsibility

We realize that giving back to the community is vital to the sustainability of the Company. Our Corporate Social Responsibility (CSR) programs and activities are designed to help communities build better lives and, therefore, better future. Our CSR commitment has been taken further and formalized through the Company’s CSR policy. We seek to ensure that the policy is implemented throughout Petrosea’s operations.

Focusing on four areas, namely education, health, economic empowerment, and environment, we consistently strive to bring benefits to all of our stakeholders. Last year, under our Education program, we developed libraries in two elementary schools in West Balikpapan, organized trainings for a school’s health unit and first aid in Batu Sopang, held training for the scout associations in elementary schools in Batu Kajang, as well as assisted to provide computers for junior secondary school students.

Under health programs, we revitalized integrated services units (Posyandu), carried out exclusive breastfeeding campaign, promoted clean and healthy lifestyle, as well as conducted free medical check-up and treatment activities.

Further, we continued supporting a KUBE, a business group consisting of several small enterpreneurs to help them grow their businesses. Other than that, we also helped with donations for various needs, including religious festivities, sports, and cultural celebrations.

We believe the strong bond that we have with our stakeholders will contribute to our future success.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 4140

Human Capital

Tentunya, komitmen kami juga menyentuh sumber daya manusia sebagai komponen terpenting dari perusahaan manapun. Per 31 Desember 2015, Perusahaan memiliki 2.537 karyawan. Kami mempertahankan kebijakan untuk mengutamakan potensi lokal, dan sekitar 60% dari total karyawan Petrosea mewakili berbagai daerah tempat Perusahaan beroperasi. Untuk membangun kemampuan mereka, kami merancang dan melaksanakan program pelatihan. Pada tahun 2015, kami melaksanakan 84.803 jam pelatihan.

Dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, kami menyiapkan sistem rekrutmen untuk mendapatkan insan terbaik. Karyawan unggulan dipertahankan dengan menawarkan skema remunerasi serta jalur karir yang menjanjikan. Kami memiliki hubungan yang erat dengan semua pekerja. Komunikasi berjalan melalui LKS Bipartit, sebuah forum yang efektif dalam menjaga hubungan industrial yang sehat dan positif.

Bergerak Menyambut 2016

Ke depannya, kami akan terus memanfaatkan pengetahuan dan keahlian untuk mengakuisisi proyek-proyek stategis dan menumbuhkan basis pendapatan. Kami tengah menjalani proses negosiasi kontrak baru dan sedang mengembangkan fasilitas baru di Kalimantan untuk mendukung basis POSB.

Menimbang posisi Petrosea di sektor migas dan pertambangan, kami percaya bahwa kedua sektor ini tetap kaya akan peluang. Pemerintah Indonesia sebagai pemilik sektor minyak dan gas, terus berusaha mengoptimalkan produksi komoditas migas. Komitmen ini dapat terlihat antara lain dari rencana pemerintah membangun Pusat Logistik Berikat (PLB) yang menawarkan berbagai kemudahan, termasuk insentif pajak dan bea masuk. Untuk sektor migas, PLB direncanakan berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat berat, komponen peralatan, mesin, dan kelengkapan lain yang dibutuhkan oleh pemain migas. Di sektor batubara, proyek 35.000 MW yang dicanangkan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia diperkirakan akan memacu konsumsi batubara. Tak hanya itu, pemerintah juga menargetkan

Human Capital

Certainly, our commitment also encompasses human capital as the backbone of any company. As of 31st

December 2015, we recorded 2,537 employees. Our policy is to continue hiring local talents and around 60% of our total workforce represented local areas. To advance their skills, we continuously design and implement training programs. In 2015, we delivered a total of 84,803 training hours to our employees.

In terms of human capital management, we set up recruitment system to acquire capable individuals and manage our best talents through competitive remuneration packages as well as promising career paths. We have a solid relationship with our workers and communication has been maintained through the LKS Bipartite. The forum has been effective in keeping positive industrial relations.

Moving Forward to 2016

Going forward, we will continue applying our knowledge and expertise to capture strategic projects and grow our revenue base. We are also in the middle of new contract negotiations and are developing a new facility in Kalimantan to support our current offshore supply base.

In terms of our position in the petroleum and coal sector, we believe that the opportunities in these areas are still significant. The Indonesian government, as the ultimate owner of oil and gas fields, continues to endeavor to optimize the production of petroleum commodities. The government’s commitment can be seen from, among other, the plan to establish Bonded Logistical Centers (PLB) and the resultant incentives, such as tax and import duty discounts. For the oil and gas business, PLBs will be the repository center for heavy equipment, spare parts, machinery and other goods needed by oil and gas players. In coal, the government’s 35.000 MW project to boost the electrification ratio in the country will also spur coal consumption, as will the plan for coal to contribute 30% to the national energy mix by 2025. In the long run, new opportunities will spring from

batubara menyumbang 30% bauran energi pada tahun 2025. Dalam jangka panjang, kami melihat peluang baru akan muncul dari sektor energi baru dan terbarukan. Tren ini tak terelakkan mengingat sifat tidak terbarukan dari sumber-sumber energi konvensional. Kami akan memastikan bahwa Petrosea siap menjalani masa transisi pasar dan meraih kemungkinan-kemungkinan baru. Kami yakin bahwa peluang yang tersedia ini dapat dimanfaatkan oleh Petrosea untuk mengembangkan dan mendiversifkasi usahanya.

Petrosea akan terus menguatkan operasional Perusahaan, memperbaiki layanan, dan melaksanakan strategi finansial yang baik guna meningkatkan kinerja di tahun mendatang. Kami akan memperdalam strategi dan komitmen bisnis, serta melanjutkan inisiatif perbaikan di semua aspek, termasuk sumber daya manusia. Didukung oleh sinergi yang solid dengan Indika Energy Group, kami yakin Petrosea dapat mencapai kinerja baik yang berkelanjutan.

Apresiasi

Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas arahan yang telah diberikan, serta kepada manajemen dan semua karyawan Petrosea atas dedikasi yang diberikan. Saya juga memberikan apresiasi kepada pemegang saham, mitra kerja, dan semua pemangku kepentingan Petrosea atas dukungan yang terus diperlihatkan.

new and renewable energy, an inevitable trajectory considering the non-renewable nature of conventional resources. Petrosea will ensure that it is ready to sail through the transition and stay prepared to take on the new possibilities. We believe that we can use these opportunities to develop and diversify our business.

Petrosea will also continue strengthening its operations and improving services at the same time as implementing robust financial strategies to boost our performance. Our business strategy and commitment will be intensified and we shall continue with our improvement efforts across all aspects including human capital. Along with solid synergy with the Indika Energy Group, we believe Petrosea will be able to deliver sustainable performance.

Appreciation

On behalf of the Board of Directors, I would like to thank the Board of Commissioners for the guidance and to the management and all employees for their dedication. I also extend my appreciation to the shareholders, Petrosea’s business partners, and all stakeholders for the continued support.

Richard Bruce NessPresiden DirekturPresident Director

Jakarta, 23 Maret 2016

Atas Nama DireksiOn Behalf of the Board of Directors

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 4342

DireksiBoards of Directors

Ilda HarmynWakil Presiden DirekturVice President Director

RusdiawanDirekturDirector

Richard Bruce NessPresiden DirekturPresident Director

Mochamad Kurnia AriawanDirekturDirector

Johanes IspurnawanDirektur IndependenIndependent Director

David Edward AdamsDirekturDirector

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 4544

Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2015 Oleh Dewan Komisaris & Direksi Statement of Responsibility of 2015 Annual Report by the Board of Commissioners and Board of Directors

Laporan Tahunan ini disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Petrosea Tbk. pada tanggal 23 Maret 2016.

This Annual Report is approved by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors ofPT Petrosea Tbk. on March 23rd, 2016.

Dewan Komisaris / The Board of Commissioners Direksi / The Board of Directors

M. Arsjad Rasjid P. M.Presiden Komisaris

President Commissioner

Retina RosabaiKomisaris

Commissioner

Simon F. SembiringKomisaris Independen

Independent Commissioner

Richard M. HarjaniKomisaris

Commissioner

Maringan Purba SibaraniKomisaris Independen

Independent Commissioner

Mochamad Kurnia AriawanDirekturDirector

Ilda HarmynWakil Presiden DirekturVice President Director

David Edward AdamsDirekturDirector

Richard Bruce NessPresiden DirekturPresident Director

Johanes IspurnawanDirektur IndependenIndependent Director

RusdiawanDirekturDirector

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 4746

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 4948

Identitas Perusahaan Company Identity

Nama / Name

Bidang Usaha / Type of Business

Kepemilikan / Ownership

Tanggal Pendirian / Date of Establishment

Dasar Hukum / Legal Basis

Modal Dasar / Authorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid Capital

Pencatatan di Bursa / Stock Exchange Listings

Alamat Kantor / Office Address

PT Petrosea Tbk.

Menyediakan multi disiplin rekayasa, jasa konstruksi, contracting, jasa pertambangan, penyediaan perbekalan (logistic) dan peralatan untuk mendukung kegiatan / operasi industri minyak & gas bumi, pertambangan dan pengembangan infrastruktur di dalam maupun diluar wilayah Indonesia.To provide multi-disciplinary engineering, construction services, contracting, mining services, logistics and equipment to support the activities / operations in oil & gas, mining, and infrastructure development industries inside and outside the territory of Indonesia.

PT Indika Energy Tbk. (69,80%)Drs. Lo Kheng Hong (10,60%)Publik (19,60%)PT Indika Energy Tbk. (69.80%)Drs. Lo Kheng Hong (10.60%)Public (19.60%)

21 Februari 197221st February 1972

Akta Perusahaan Terbatas No. 75 tanggal 21 Februari 1972 yang dibuat dihadapan Djojo Muljadi S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal 30 November 1972, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Pengadilan Negeri Jakarta No. 3236 tanggal 7 Desember 1972 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 9 Februari 1973, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 96. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan terakhir Anggaran Dasar dinyatakan dalam Akta No. 28 tanggal 18 Mei 2015, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.

Deed of Establishment No. 75 dated 21st February 1972 drawn up before Djojo Muljadi S.H., Notary in Jakarta which had been approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia through its decree No. Y.A.5/51/17 dated 30th November 1972, registered on the Companies Registration of Jakarta District Court No. 3236 dated 7th December 1972, and was published in the State Gazette of The Republic of Indonesia No. 12 dated 9th February 1973, Supplement of the State Gazette of The Republic of Indonesia No. 96. The Company’s Articles of Association have been amended from time to time. The most recent amendment of the Articles of Association is stipulated in Deed No. 28 dated 18th May 2015, made by Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta.

4.034.420.000 saham biasa, dengan nilai nominal Rp 50 per saham.4,034,420,000 ordinary shares, with a nominal value of IDR 50 per share.

1.008.605.000 saham1,008,605,000 shares

Perusahaan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 21 Mei 1990 dengan kode perdagangan saham PTRO.The Company was listed and first traded its shares on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) on 21st May 1990, with trading code PTRO.

PT Petrosea Tbk.Kantor Pusat / Head OfficeIndy Bintaro Office Park, Building BJl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6Sektor VII, CBD Bintaro JayaTangerang Selatan – 15224IndonesiaPhone : +62 2977-0999Fax. : +62 2977-0988

Website: www.petrosea.com

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 5150

Sekilas PETROSEA PETROSEA at a Glance

Didukung prestasi perjalanan sejarah dan kehadiran yang solid, PT Petrosea Tbk. (“Petrosea” atau “Perusahaan”) merupakan satu-satunya Perusahaan nasional terkemuka yang menyediakan jasa pertambangan komprehensif termasuk solusi jasa pendukung di sektor industri batubara, minyak & gas bumi di Indonesia. Petrosea memiliki keunggulan dalam menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port maupun life-of-mine services.

Memulai perjalanan usaha pada tahun 1972, di bawah bendera nama PT Petrosea International Indonesia, lalu berganti nama menjadi PT Petrosea Tbk. menyusul Initial Public Offering pada tahun 1990. Petrosea menjadi Perusahaan rekayasa, konstruksi dan pertambangan pertama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2009 PT Indika Energy Tbk. mengakuisisi dan mengambil alih 98,55% kepemilikan saham Perusahaan. Pada Februari 2012, untuk mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK” – d/h ”Bapepam-LK”) mengenai pengambilalihan Perusahaan Terbuka, PT Indika Energy Tbk. menjual 28,75% dari total saham yang dikeluarkan kepada masyarakat. Saat ini PT Indika Energy Tbk. merupakan pemegang saham pengendali, dengan 69,80% kepemilikan saham di Perusahaan.Petrosea menawarkan solusi pertambangan yang komprehensif, dengan dukungan layanan bidang rekayasa dan manajemen proyek, termasuk logistik. Petrosea merupakan salah satu kontraktor jasa pertambangan terkemuka serta pemilik Perusahaan tambang batubara di Indonesia.

Petrosea memiliki rekam jejak yang sangat baik di bidang keselamatan kerja dan rekayasa, yang didukung keahlian dari dalam maupun luar negeri. Pencapaian ini memposisikan Perusahaan untuk memanfaatkan rencana investasi di bidang infrastruktur di Indonesia dan pembangunan energi jangka menengah berbasis bahan bakar fosil. Perusahaan memperoleh akreditasi sesuai standar yang ditetapkan termasuk Sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu, OHSAS 18001:2007 untuk Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja dan ISO 14001:2004 untuk Manajemen Lingkungan.

Established with decades of history and solid presence, PT Petrosea Tbk. (“Petrosea” or “Company”) is distinguished by its status as the sole national Company in Indonesia serving the coal, oil & natural gas sectors with comprehensive services in mining and support solutions. Petrosea are unique in offering integrated pit-to-port and life-of mine services.

Started its journey in 1972, under the umbrella name of PT Petrosea International Indonesia, then changed its name to PT Petrosea Tbk. following the Initial Public Offering in 1990. Petrosea was the first engineering, construction and mining Company listed on the Indonesia Stock Exchange. In 2009 PT Indika Energy Tbk. acquired and owned 98.55% of the Company’s shares. In February 2012, in compliance with Otoritas Jasa Keuangan (“OJK” - formerly “Bapepam-LK”) concerning the company’s take over requirements, PT Indika Energy Tbk. refloated 28.75% of the total Company’s issued shares to the public. Curently, PT Indika Energy Tbk. is a controlling shareholder holding a total of 69.80% of the Company’s shares. Petrosea offers integrated mining solutions, engineering and project management, including logistics support. Petrosea is primarily positioned as a leading contractor, and mining operator in Indonesia’s coal sector.

Petrosea has a track record of excellence in safety and engineering, built on considerable local and international expertise. This qualifies and positions the Company to capitalise on Indonesia’s extensive investment plans for infrastructure and the medium term development of fossil fuel based energy. The Company holds the accreditation in respected standards including the ISO 9001 Quality Management System, OHSAS 18001:2007 for Health and Safety Management and ISO 14001:2004 for Environmental Management.

Petrosea memiliki keunggulan dalam menyediakan jasa pertambangan terpadu pit-to-port maupun life-of-mine services

Petrosea is unique in offering integrated pit-to-port and life-of-mine services

Memulai perjalanan usaha pada tahun 1972Started its journey in 1972

Berdiri dengan nama PT Petrosea International Indonesia, sesuai akta pendirian no. 75 tanggal 21 Februari 1972, yang dibuat di hadapan Djojo Muljadi S.H., notaris di Jakarta

Established under the name of PT Petrosea International Indonesia, based on deed of establishment No. 75 dated 21st February 1972, made in front of Djojo Muljadi S.H., notary in Jakarta

Berubah nama menjadi PT Petrosea sesuai akta No. 74 tanggal 15 Maret 1990, yang dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan S.H., L.I.M., notaris di Jakarta

Changed its name to PT Petrosea based on deed No. 74 dated 15th March 1990, made in front of Amrul Partomuan Pohan S.H., L.I.M., notary in Jakarta

Rekam jejak selama 43 tahun dalam bidang Keselamatan & rekayasa yang andal

43 years of proven track-record in safety & engineering excellence

43

ZER

Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 21 Mei 1990 dengan kode perdagangan PTROListed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on 21st May 1990 with the trading code of PTRO

Menerima Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Kementerian Tenaga Kerja pada pertengahan tahun 2015

Received a Zero Accident award from the Ministry of Manpower in mid 2015

tahun

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 5352

Bidang Usaha Core Business

Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Terakhir

Kegiatan usaha Perusahaan adalah menyediakan multi disiplin rekayasa, jasa konstruksi, contracting, jasa pertambangan, penyediaan perbekalan (logistics) dan peralatan untuk mendukung kegiatan / operasi industri minyak, gas bumi, sektor pertambangan dan pengembangan infrastruktur di dalam wilayah Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia.

Jasa

Kontrak PertambanganDengan pengalaman lebih dari 43 tahun, Petrosea memiliki pengetahuan mendalam mengenai evolusi industri pertambangan di Indonesia, mengaplikasikan teknologi baru, memiliki profesional teknis dan teknik yang kuat dengan ketrampilan yang dapat diperkaya bagi generasi selanjutnya, serta mampu memenuhi dan melebihi kebutuhan pelanggan.

Petrosea menyediakan jasa kontrak pertambangan yang berbeda dari kompetitor, yaitu melalui penyediaan solusi pertambangan yang dapat disesuaikan dengan keperluan setiap proyek serta dilengkapi dengan layanan jasa rekayasa dan konstruksi yang komprehensif. Petrosea menyediakan jasa proyek pertambangan dari pit to port, meliputi:

Open pit contract mining services

optimization

Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea menerapkan metodologi proyek yang mengacu pada standar internasional guna mewujudkan pencapaian yang memuaskan bagi pelanggan. Petrosea menyediakan solusi komprehensif mulai dari konsep awal, rekayasa, dan dukungan bagi investor pelanggan sampai pelaksanaan proyek. Petrosea memanfaatkan teknologi terbaru dengan tenaga profesional guna memberikan solusi terbaik sebagai nilai tambah.

Business Activity Based on the Articles of Association

Petrosea business activities are covering multidisciplinary engineering, construction service, contracting, mining, logistics and equipment to support the activity /operations of oil and gas industry, mining sector and infrastructure development, which encompasses the regions of Indonesia and outside of Indonesia.

Services

Contract MiningWith over 43 years of experience in Indonesia, Petrosea has in-depth knowledge of the evolution of Indonesian mining industry, embracing new technologies, having strong technical and engineering professionals with transferrable skill set, and able to meet and exceed the customers’ requirements.

Petrosea differentiates its contract mining services from its competitors by offering an integrated mining solution tailored to the requirements of each project, supported with a wide range of complementary engineering and construction services. Petrosea offers a wide range of project services from pit to port, including:

roads, tailing dams & site utilities

optimization

Engineering & Project Management Petrosea delivers international standard methodology in our project execution to achieve an outstanding project outcome for our customers. Petrosea provides comprehensive solutions from initial concept, engineering, and support to the customers’ investors up to the execution of the project. Petrosea utilizes the latest applicable technologies supported by our in-house professionals to provide the best value-added solutions.

Faktor penunjang integral bagi kesuksesan Petrosea adalah kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada industri minyak & gas bumi di Indonesia dengan standar internasional melalui Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur. Perusahaan juga memiliki keahlian dalam menyediakan berbagai jasa layanan kontrak logistik dan solusi manajemen pelabuhan berkualitas tinggi untuk sektor energi, sumber daya alam dan industri di Indonesia.

Petrosea memiliki karyawan dengan berbagai latar belakang ilmu dan keterampilan yang unggul, sehingga menjadikan Petrosea sebagai Perusahaan nasional dengan kemampuan internasional. Melalui perpaduan antara sumber daya manusia, mitra dan para pemangku kepentingan yang terpercaya, serta teknologi aplikasi dan proses terkini, Petrosea memiliki kemampuan untuk memberikan hasil terbaik bagi pelanggan dengan menawarkan solusi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan setiap pelanggan.

Petrosea terus mempertahankan layanan dengan standar dan kualitas tinggi melalui penerapan standar keselamatan kerja dan di setiap kegiatan usaha.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Tangerang Selatan, dengan kantor perwakilan di Balikpapan dan Tanjung Batu, Kalimantan Timur.

Pada tanggal 6 Agustus 2015, Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya PT POSB Infrastructure Kalimantan, telah menandatangani Akta Jual Beli Saham (AJB) dimana Perusahaan membeli kepemilikan saham PT Mahaka Industri Perdana sebanyak 4.100 saham atau sebesar 51,25% saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dari para pemegang saham PT Mahaka Industri Perdana dengan total harga pengalihan saham sebesar US$1.078.947.

Integral to our success has been our ability to offer international standard services to the oil & gas industry in Indonesia through Petrosea Offshore Supply Base (POSB), located in Tanjung Batu, Balikpapan, East Kalimantan. The Company also specializes in providing a wide range of high quality logistics contract services and port management solutions for the energy, natural resources and industrial sectors in Indonesia.

Petrosea are pleased of its depth and breadth in key disciplines and skills. Our people help us stand out as a national company with international capabilities. Through a combination of human capital, reliable partners and stakeholders, as well as the latest applicable technology and processes, Petrosea has the ability to generate measurable results for our valued customers, offering customized solutions and services for each and every customer.

Petrosea continuously maintains high standard and quality services by applying safety operating standards and industry best practices throughout all of our activities.

The Company’s Head Office is located in South Tangerang with the representative offices in Balikpapan and Tanjung Batu, East Kalimantan.

On 6th August 2015, the Company through one of its subsidiary, PT POSB Infrastructure Kalimantan, has signed the Deed of Sale and Purchase of Shares, whereby the Company took the ownership of 4,100 shares of PT Mahaka Industri Perdana or 51.25% shares that has been issued and fully paid by the shareholders of PT Mahaka Industri Perdana, with a total shares transfer of US$1,078,947.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 5554

Petrosea memiliki pengalaman yang luas di seluruh Indonesia dan hubungan yang kuat dengan konsultan kunci, masyarakat dan pemerintah guna mendukung kinerja pelanggan dalam memenuhi tujuan bisnis. Petrosea mengelola specialist engineering center yang meliputi desain dan jasa estimasi. Untuk industri mineral dan infrastruktur, Petrosea menyediakan jasa engineering, , konstruksi dan jasa operasional, termasuk:

Jasa Minyak & Gas BumiPetrosea Offshore Supply Base (POSB) saat ini beroperasi di Kariangau, Tanjung Batu, Kalimantan Timur. POSB melakukan pendekatan , dan yang terintegrasi dengan kegiatan operasional bisnis , dan telah menjalin hubungan dengan perusahaan minyak & gas serta perusahaan pertambangan yang merupakan bukti kemampuan Petrosea dalam menawarkan berbagai layanan, cost effective dan tepat waktu.

Fasilitas dermaga dapat menangani jetty dengan 195 meter dan 9 meter ditambah dengan craneage luas dan kapasitas penanganan material. Fasilitas ini mampu menerima pengiriman perorangan yang besar, serta pengiriman volume besar. Luas wilayah penyimpanan (lebih dari 100.000 m2) serta area penyimpanan beratap memberikan solusi biaya yang efektif bagi pelanggan untuk penyimpanan aset dan peralatan mereka.

Petrosea has extensive experience throughout Indonesia and strong relationships with key consultants, community and government, to assist our customers in meeting their business goals. Petrosea operates a specialist-engineering center with dedicated design and estimating services. For the minerals and infrastructure industry, Petrosea provides the full range of engineering, procurement, construction and operations services, including:

Oil & Gas Services Petrosea Offshore Supply Base (POSB) currently operates at Kariangau, Tanjung Batu, East Kalimantan. POSB takes a multi-user, multi-functional and integrated approach to the operation of the supply base business and has established relationships with large oil & gas and mining companies, which are a testament to our abilities in offering a range of services, cost effectively and on-time.

The dock facility can accommodate a 195 metre and a 9 meter draft jetty, coupled with extensive craneage and materials handling capacity. This facility is able to receive large individual shipments, as well as large volume bulk materials deliveries. Extensive hardstand storage areas (over 100,000 square meters) as well as undercover storage areas allow our customers to have cost-effective storage solutions for their assets and equipment.

POSB telah melaksanakan sertifikasi bagi seluruh staf operasional berdasarkan standar Australia yang relevan pada tahun 2007, dan memiliki fasilitas kontingensi tumpahan minyak yang didedikasikan untuk memastikan kualitas kepada pelanggan dipenuhi dan dipelihara.

POSB secara spesifik di desain untuk menyediakan solusi bagi perusahaan minyak & gas dengan fasilitas sebagai berikut:

dan dermaga pendaratan RORO, yang dioperasikan dengan sistem kontrol lalu lintas elektronik berkualitas tinggi

, , dan fasilitas penyimpanan cairan yang spesifikMarshalling area dan yang baik

dengan standar internasional

kantor, akomodasi, kantin, klinik, , boat dan sistem keamanan yang berkualitas tinggi

Santan Batubara PT Santan Batubara (SBB) adalah perusahaan milik bersama antara PT Petrosea Tbk. (PTRO) dan PT Harum Energy (HRUM) dengan kepemilikan . SBB memiliki izin pertambangan sampai dengan tahun 2038 di bawah (CCOW) generasi ketiga, pada area konsesi seluas 24,930 hektar di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia. SBB telah memulai produksi batubara sejak bulan April 2009.

Pada tanggal 1 Januari 2011, SBB memiliki cadangan batubara sebanyak 17,3 juta ton dan kekayaan batubara sebanyak 61,5 juta ton. SBB memproduksi batubara bituminous dengan kadar abu rendah, sehingga mengurangi biaya pembuangan dan menjadi sumber energi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan batubara peringkat rendah atau

. Kadar dan oxygen rendah dari batubara SBB, sesuai dengan target pelanggan internasional terhadap batubara , utamanya untuk pembangkit listrik.

POSB has undertaken to have its entire operational staff certified to relevant Australian standards in 2007, and has a dedicated oil spill contingency facility to ensure the object of delivering quality to the customers is met and maintained.

POSB is specifically designed to provide solutions for the off shore oil & gas majors with:

RORO landing berth, operated with high quality electronic traffic control system

storage facility

handling

to International standards

accommodation, canteen, clinics, helipads, speed boats and high security

Santan Batubara PT Santan Batubara (SBB) is an equally joint venture mining concession between PT Petrosea Tbk. and PT Harum Energy Tbk. (HRUM). SBB holds coal mining rights until 2038 under its third generation Coal Contract of Work (CCOW) at its 24.930 hectare concession area in Kutai Kartanegara, East Kalimantan, Indonesia. SBB commenced its commercial coal production in April 2009.

As of 1 January 2011, SBB has a reserve of 17.3 Million tons and resource of 61.5 Million tons. SBB produces bituminous coal and has relatively low ash content, thereby reducing disposal costs and providing a more environmentally friendly energy source than low rank or sub-bituminous coal. The low hydrogen and oxygen content of Santan Batubara’s coal appeals to international customers seeking a cleaner burning coal, principally for power generation.

FeasibilityStudies

Mine Design& Planning

Engineering& Construction

OverburdenRemoval

FleetManagement

Production & Loading at port

Site Rehabilitation

Equipment Selection & Sourcing

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 5756

Fahry R. Noor

Struktur Organisasi Organization Structure

Corporate Secretary Internal Audit & Quality Assurance

Anto Broto

Engineering & Project Management Director /

COO*

David Richard Gilbert

Infrastructure & Logistic Services Director / COO

David Edward Adams

Mining & Mine Services

Edra Emilza

Asset Management

Barita Andi Siregar

Planning & Technical Services

Kripson C. Sihombing

Business Development & Corporate Affairs

Director

Johanes Ispurnawan

Finance Director / Chief Financial Officer

Mochamad Kurnia Ariawan

Human Capital & General Affairs

Director

Rusdiawan

Haryanto Ginting

Wismo Budi Karyawan

Daniel Indra Mulyawan

Bima Budihardjo

Agus Budi Nurwiyoto

Meinar Kusumastuti

Corporate Security

Alif Sasetyo

Other Infrastructure &

Logistics

Engineering & Project

Management

Finance Operations

Firzani

Corporate Planning

Sreecharan N.V.

Cosmo

Ruddy Santoso

Tax

Masruhan H Fadhilah

Financial Control / Treasury

Novan Indrawan

Investor Relations

Anto Broto

Business Process Improvement

Sudarto Unsurlany

Risk, Commercial & Insurance

Lambertus Allard

Human Capital Operations

Yudi Arwin

Employee Industrial

Relations / GA

M Agus Lubdin

Talent Acquisition & Placement

I Wayan Linas

Technical Training

Corporate Communications

Marzuki Asikin

Note* Non-Akta

President Director / CEO

Richard Bruce Ness

Vice President Director / Deputy CEO

Ilda Harmyn

Corporate Health Safety & Environment

Petrosea Logistic &

Support Services / POSB

Strategic Business

Development

Supply Chain Management

External Affairs/ CSR

Corporate Legal

Organization Development

& Learning

ICT

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 5958

Visi & Misi Vision & Mission

Menyediakan Solusi Yang Inovatif Di Sektor Pertambangan, Minyak & Gas Serta Infrastruktur Untuk Menciptakan Kepuasan Bagi Seluruh Klien Dan Pemangku Kepentingan.

To Deliver Innovative Solutions For Mining, Oil & Gas And Infrastructure To The Satisfaction Of All Clients And Stakeholders.

Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka Yang Menyediakan Jasa Di Sektor Pertambangan, Minyak & Gas Serta Infrastruktur Di Asia Tenggara.To Be A Leading Service Provider In Mining, Oil & Gas And Infrastructure In South East Asia.

Visi / Vision

Misi / Mission

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 6160

Budaya Perusahaan Corporate Culture

Nilai-nilai Utama Core Values

O N EPrinsip-prinsip utama dari One Petrosea adalah: The key principles of One Petrosea are:

Tanggung Jawab Pribadi

Kami bertanggung jawab atas perilaku pribadi kami.

Akuntabilitas

Kami bertanggung jawab atas perilaku orang yang kami bawahi dan hasil yang dicapai.

Manajemen Risiko

Kami mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengelola hasil akhirnya.

Budaya Belajar

Kami mengembangkan pengetahuan kami melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman.

Satu Pendekatan Konsisten

Kami memiliki pendekatan yang sama dalam menjalankan usaha dalam Grup.

Personal Responsibility

We accept responsibility for our own actions.

Accountability

We are accountable for the actions of the people we manage and the results we achieve.

Risk Management

We identify the hazards, assess the risk, and manage the outcomes.

Learning Culture

We expand our knowledge through education, training and experience.

One Consistent Approach

We have a unified approach to conducting our business that is seamless throughout the Group.

Nilai-nilai Utama Core Values

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan

Di Petrosea, kami memastikan bahwa seluruh karyawan, klien, dan kontraktor kami berkomitmen untuk melaksanakan proses perencanaan dan persiapan untuk mengidentifikasi serta mengurangi risiko yang dapat mempengaruhi karyawan, kontraktor, tamu, operasional, aset, lingkungan dan masyarakat demi mencapai target “Environment”.

Manajemen Mutu

Prioritas utama dari manajemen mutu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang kuat untuk menambahkan nilai nyata pada kegiatan operasi mereka. Kami fokus dalam memberikan nilai tambah kepada semua pelanggan kami dengan melaksanakan Management System (PQMS).

Sumber Daya Manusia

Di Petrosea kami fokus dalam menarik dan mempertahankan orang-orang terbaik dengan tujuan menjadi “perusahaan pilihan” dalam industri kami. Petrosea mempekerjakan orang-orang yang menunjukkan kompetensi (keahlian, pengetahuan, perilaku dan atribusi) untuk memenuhi tujuan Perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Petrosea memiliki komitmen tinggi pada pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial (CSR) Perusahaan yang berhubungan dengan karyawan, publik dan lingkungan. Petrosea memiliki fokus terhadap empat area dalam melakukan kegiatan CSR-nya, yaitu Pendidikan, Pemberdayaan Ekonomi, Kesehatan dan Lingkungan.

Health, Safety & Environment

At Petrosea, we ensure that our employees, clients, vendors and contractors are committed to the process of planning and preparing to identify and mitigate risks that could affect all employees, contractors, operations, assets, the environment and community in order to achieve our ultimate goal of “Zero Harm to People, Community and Environment”.

Quality Management

Quality Management’s main priority is to fulfill our client’s needs and build strong relationship to add real value to their operations. We focus on delivering value to all of our clients by implementing our Petrosea Quality Management System (PQMS).

People

Petrosea focuses on attracting and retaining the best people with the aim of becoming the “employer of choice” within our industry. Petrosea employs people who demonstrate the competencies (skill, knowledge, attitudes and attributes) required to meet the Company’s business goals.

Corporate Social Responsibility

Petrosea retains a high level of commitment towards the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs and activities that focus in four areas, which are Education, Health, Economic Empowerment and Enviroment.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 6362

Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners

M. Arsjad Rasjid P. M.Presiden Komisaris President Commissioner

Warga negara Indonesia, 46 tahun, diangkat menjadi Komisaris Utama pada tanggal 20 April 2015. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris sejak bulan Mei 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Indika Energy Tbk., dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama dan Group Co-CEO pada 2005-2013. Beliau juga merupakan Komisaris Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak 2010, Komisaris PT Tripatra Engineers & Contractors dan PT Tripatra Engineering pada 2007-2015, Direktur PT Kideco Jaya Agung sejak 2005, dan di beberapa perusahaan lainnya. Di luar Indika Energy Group, beliau adalah Komisaris Utama PT Asuransi Cakrawala Proteksi sejak 2013 dan Komisaris PT Rukun Raharja Tbk. sejak 2014.

Beliau adalah World Economic Forum’s Young Global Leader 2011 dan Asiamoney’s Best Executive in Indonesia 2010. Di luar pekerjaan sehari-hari, beliau juga aktif di Yayasan Indonesia Initiative sebagai Founder dan Board of Advisory, di Yayasan Cinta Anak Bangsa sebagai International Treasurer, dan Indorelawan sebagai Advisor. Beliau mengenyam pendidikan Computer Engineering di University of Southern California, Amerika Serikat, pada 1990 dan lulus dari Pepperdine University, Amerika Serikat, dengan gelar Bachelor of Science in Business Administration pada 1993. Pada 2012-2014, beliau menyelesaikan pendidikan eksekutif di bidang Kepemimpinan dan Kebijakan Publik di Harvard Kennedy School, Politik dan Kebijakan Publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Impact Investing di Said Business School, University of Oxford, serta Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan di Yale University.

Indonesian citizen, 46 years old, was appointed President Commissioner on 20th April 2015. Previously, he was Commissioner of Petrosea since May 2013. He currently serves as Vice President Director of PT Indika Energy Tbk., after previously serving as President Director and Group Co-CEO in 2005-2013. He is President Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since 2010, Commissioner of PT Tripatra Engineers & Contractors and PT Tripatra Engineering in 2007-2015, Director of PT Kideco Jaya Agung since 2005, and many others companies. Outside Indika Energy Group, he is President Commissioner of PT Asuransi Cakrawala Proteksi since 2013 and Commissioner of PT Rukun Raharja Tbk. since 2014.

He is the World Economic Forum’s Young Global Leader 2011 and Asiamoney’s Best Executive in Indonesia 2010. In addition to his daily job, he also active in Yayasan Indonesia Initiative as Founder and Board of Advisory, in Yayasan Cinta Anak Bangsa as International Treasurer, and Indorelawan as Advisor. He studied at University of Southern California, United States, in Computer Engineering in 1990 and graduated from Pepperdine University, United States with Bachelor of Science in Business Administration in 1993. In the period of 2012-2014, he completed executive educations on Leadership and Public Policy at Harvard Kennedy School, Politics and Public Policy at Lee Kuan Yew School of Public Policy, Impact Investing at Said Business School, University of Oxford, and Leadership and Decision Making at Yale University.

Retina RosabaiKomisaris Commissioner

Richard M. HarjaniKomisaris Commissioner

Warga negara Indonesia, 48 tahun, diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 20 April 2015. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Deputy Director dan Head of Investor Relations & Corporate Finance di PT Indika Energy Tbk. Setelah memperoleh gelar Bachelor of Science dari Duquesne University, Pittsburgh, Amerika Serikat, beliau memulai karirnya sebagai akuntan di Amerika Serikat dan auditor di KPMG. Beliau pernah memegang beberapa jabatan finance, sebagai investment analyst di UBS Securities dan Sun Hung Kai Securities, dan sebagai Vice President Corporate Finance di PT Holdiko Perkasa (Salim Group).

Indonesian citizen, 48 years old, was appointed Commissioner on 20th April 2015. Currently she serves as Deputy Director and Head of Investor Relations & Corporate Finance at PT Indika Energy Tbk. After completing her Bachelor of Science degree from the University of Duquesne, Pittsburgh, USA, she started her career as an accountant in the USA and auditor at KPMG. She held several positions in finance, as investment analyst for UBS Securities and Sun Hung Kai Securities, and as VP Corporate Finance in PT Holdiko Perkasa (Salim Group).

Warga negara Indonesia, 44 tahun, diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 30 April 2014. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Advisor to the Board di PT Indika Energy Tbk., dimana sebelumnya pernah bergabung dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2013 hingga 2014 sebagai Business Development Director. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. sejak tahun 2009 hingga tahun 2013, dan menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. Beliau juga Komisaris pada PT Truba Jaya Engineering sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Pengalaman lain beliau adalah menjabat sebagai Direktur pada PT Rimo Catur Lestari Tbk. sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 2006 dan Direktur pada PT Sulawesi Argo Utama pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2007. Beliau lulus di bidang Bisnis dari Madison University di Wisconsin pada tahun 1994.

Indonesian citizen, 44 years old, was appointed Commissioner on 30th April 2014. He currently serves as an Advisor to the Board of PT Indika Energy Tbk. and previously at PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. from 2013 to 2014 as Business Development Director. He was the President Commissioner of PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. from 2009 to 2013 and previously Commissioner of the company from 2008 to 2009. He was also a Commissioner of PT Truba Jaya Engineering from 2008 to 2013. Previous positions include Director of PT Rimo Catur Lestari Tbk. from 1994 to 2006 and Director of PT Argo Main Sulawesi from 2006 to 2007. He studied Business in Madison University, Wisconsin in 1994.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 6564

Simon F. SembiringKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Maringan Purba SibaraniKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Warga negara Indonesia, 67 tahun, diangkat menjadi Komisaris Independen pada tanggal 4 Maret 2009. Beliau bergabung dengan Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (Departemen Pertambangan dan Energi) sebagai Kepala Seksi Pengembangan Penanaman Modal Asing pada tahun 1991, dan diangkat sebagai Direktur Pengembangan Industri Pertambangan pada tahun 1998, serta pada tahun 2001 diangkat menjadi Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tahun 2003, beliau diangkat menjadi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, dan menjadi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi pada tahun 2005. Beliau menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan pensiun sebagai birokrat pada bulan Februari 2009. Beliau aktif sebagai Penasihat Senior untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sampai Oktober 2009. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia pada tahun 1976 dan gelar Ph.D di bidang Ekonomi Mineral dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1991

Indonesian citizen, 67 years old, was appointed Independent Commissioner on 4th March 2009. He joined the Directorate General of Mines and Energy (Department of Mines and Energy) as Head of Section for Foreign Investment Development in 1991, was promoted to Director of Mining Industry Development in 1998 and as Head of Research and Development Agency in 2001 at the Department of Energy and Mineral Resources. In 2003, he was appointed as Director General of Geology and Mineral Resources and became Director General of Mineral, Coal and Geothermal in 2005. He was appointed as Deputy to the Minister of Energy and Mineral Resources for Economic and Finance, until his retirement in February 2009. He remained active as Senior Adviser to Minister of Energy and Mineral Resources until October 2009. He completed a degree in Mining Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia in 1976 and a Ph.D in Mineral Economics from the University of New South Wales, Australia in 1991.

Warga negara Indonesia, 73 tahun, diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 20 April 2015. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dan sebagai Akuntan Publik di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo (member of Arthur Andersen). Selain itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan sampai sekarang menjadi Pengajar Program Pendidikan Akuntan Universitas Trisakti dan Parahyangan. Dalam beberapa tahun terakhir, beliau memimpin Komite Audit di PT Indika Energy Tbk. Beliau merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akunting.

Indonesian citizen, 73 years old, was appointed Independent Commissioner on 20th April 2015. He served as Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk. and as a Public Accountant at Prasetio Utomo Public Accounting Office (member of Arthur Andersen). He served as Head of the Department of Accounting of the Faculty of Economics at Trisakti University and until now, he is a Lecturer for the Accounting Programs at Trisakti University and Parahyangan University. In the past few years, he headed the Audit Committee of PT Indika Energy Tbk. He graduated from the Faculty of Economics at the University of Indonesia with a major in Accountancy.

Profil DireksiProfile of the Board of Directors

Richard Bruce NessPresiden DirekturPresident Director

Warga Negara Amerika, 66 tahun, diangkat menjadi Presiden Direktur pada tanggal 30 April 2014. Beliau telah bergabung dengan posisi yang sama yaitu Presiden Direktur pada Juli 2009 dan kemudian menjabat sebagai Presiden Komisaris Petrosea pada Oktober 2010. Beliau menjabat sebagai Direktur PT Indika Energy Tbk. sejak bulan Mei 2009 dan memiliki pengalaman selama lebih dari 38 tahun di sektor energi, sumber daya dan pertambangan. Jabatan yang dipegang oleh beliau sebelumnya termasuk Presiden Direktur di sejumlah anak perusahaan Newmont, konsultan pertambangan pada PT Clinton Indonesia dan Wakil Presiden PT Freeport Indonesia. Saat ini juga menjabat sebagai Mining Chairman di American Chamber of Commerce, Indonesia.

Beliau lulus dari Moorhead Technical Institute, Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 1969 dengan gelar di bidang Mechanics dan dari Moorhead State University, Minnesota, Amerika Serikat untuk tambahan pendidikan pasca pendidikan menengah. Beliau menyelesaikan professional management program di Harvard Business School, Massachusetts, Amerika Serikat, pada tahun 1992.

United States Citizen, 66 years old, was appointed President Director on 30th April 2014. He has worked for Petrosea since July 2009 as President Director and subsequently as President Commissioner of Petrosea in October 2010. He has served as a Director of PT Indika Energy Tbk. since May 2009. He has been involved in the energy, resources and mining sectors for over 38 years. His previous positions include President Director of various Newmont entities, mining consultant at PT Clinton Indonesia and Vice President of PT Freeport Indonesia. He also currently holds the position of Mining Chairman at the American Chamber of Commerce, Indonesia.

He graduated from Moorhead Technical Institute, Minnesota, United States of America (USA) in 1969 with a degree in Mechanics and later attended Moorhead State University, Minnesota, USA for additional studies in post-secondary education. He completed a program in professional management at Harvard Business School, Massachusetts, USA, in 1992.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 6766

Ilda HarmynWakil Presiden DirekturVice President Director

David Edward AdamsDirekturDirector

Warga negara Indonesia, 51 tahun, diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur pada tanggal 20 April 2015. Beliau bergabung di PT Petrosea Tbk. sebagai Chief Operating Officer untuk bisnis Kontrak Pertambangan pada tahun 2014. Memiliki lebih dari 25 tahun karir profesional di industri pertambangan. Beliau memiliki pengalaman yang luas pada bidang perencanaan tambang, pengoperasian tambang, manajemen kontrak pertambangan, pengembangan inisiatif dan metodologi dari operasi tambang skala besar serta eksplorasi dan pengembangan tambang green field. Pengalamannya mencakup seluruh mata rantai industri pertambangan, mulai dari eksplorasi sampai pemasaran dengan memegang berbagai posisi. Beliau memulai karirnya sebagai Engineer Trainee (Rio Tinto), kemudian sebagai General Manager Mining (Bumi Resources), Direktur Eksekutif (Northstar Pacific Capital), Komisaris (PT Delta Dunia Makmur Tbk.), Chief Executive Officer dan Presiden Direktur (PT Langit Timur Energy dan PT Fajar Bumi Sakti sebagai bagian dari Bakrie Global Ventura). Beliau lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Insinyur Pertambangan pada tahun 1989.

Indonesian citizen, 51 years old, was appointed Vice President Director on 20th April 2015. He joined PT Petrosea Tbk as the Chief Operating Officer for its Mining Contracting business in 2014. He has more than 25 years of professional carrier in mining industry, he has a wide range of experience in mine planning, mine operations, contract mining management, improvement initiatives and methodology of a large scale mining operation as well as exploration and development of green field mines. His experience covers the whole mining industry value chain from exploration to marketing by holding various roles. He started his career as an Engineer Trainee (Rio Tinto), then into General Manager Mining (Bumi Resources), Executive Director (Northstar Pacific Capital), Commissioner (PT Delta Dunia Makmur Tbk.), Chief Executive Officer and President Director (PT Langit Timur Energy and PT Fajar Bumi Sakti as part of Bakrie Global Ventura). He graduated from the Bandung Institute of Technology (ITB) as a Mining Engineer in 1989.

Warga negara Australia, 50 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 20 April 2015. Beliau memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bisnis pertambangan dan kontraktor. Beliau memulai karirnya di Australia, bekerja di berbagai tambang, dan telah bergabung dengan PT Petrosea Tbk. sejak tahun 2000. Beliau sukses membangun dan menjalankan bisnis Petrosea Offshore Supply Base (POSB) sebagai General Manager dan membawahi bisnis jasa minyak & gas bumi PT Petrosea Tbk. sebagai Direktur sejak tahun 2014.

Australian citizen, 50 years old, was appointed Director on 20th April 2015. He has more than 25 years of experience in the mining and contracting business. He started his career in Australia working in various mines. He has been a long standing member of PT Petrosea Tbk. since year 2000. He has successfully set up and run the Petrosea Offshore Base (POSB) business as a General Manager and since 2014 oversaw the oil & gas business of PT Petrosea Tbk. as a Director.

Mochamad Kurnia AriawanDirekturDirector

Johanes IspurnawanDirektur IndependenIndependent Director

Warga negara Indonesia, 45 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 6 Mei 2013. Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri sejak bulan Oktober 2011 sampai dengan Maret 2014. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Senior Financial Controller dan Financial Controller di PT Petrosea Tbk., masing-masing dari tahun 2012 hingga tahun 2013 dan dari tahun 2010 hingga tahun 2012, Financial Controller di PT Astra Zeneca Indonesia dari tahun 2008 hingga tahun 2010, serta menduduki berbagai jabatan manajerial di PT Shell Indonesia dan Shell Oil Company di Amerika Serikat dari tahun 1999 hingga tahun 2008. Beliau mengawali kariernya sebagai Assistant Manager Audit di Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Aryanto dari tahun 1994 hingga tahun 1997 dan Senior Auditor di PriceWaterhouseCoopers dari tahun 1997 hingga tahun 1999. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1996, memperoleh gelar Master dari IPMI International Business School Jakarta pada tahun 2008, dan Certified Management Accountant, AICMA Australia pada tahun 2010. Sejak tahun 1995-2004, beliau juga menjadi dosen pada fakultas ekonomi di Universitas Indonesia.

Indonesian citizen, 45 years old, was appointed Director on 6th May 2013. He also served as Director of PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri since October 2011 to March 2014. Previously, he was Senior Financial Controller of Petrosea from 2012 to 2013, Financial Controller of Petrosea from 2010 to 2012, Financial Controller of PT AstraZeneca Indonesia from 2008 to 2010 and served various managerial positions in PT Shell Indonesia and Shell Oil Company in USA from 1999 to 2008. He started his career as Assistant Audit Manager in Public Accountant Company Amir Abadi Jusuf & Aryanto from 1994 to 1997 and Senior Auditor of PricewaterhouseCoopers from 1997 to 1999. He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from University of Indonesia in 1996, a Master’s Degree from IPMI International Business School Jakarta in 2008 and a Certified Management Accountant, AICMA Australia, in 2010. He was a Senior Lecturer at Economy Faculty of University of Indonesia from 1995-2004.

Warga negara Indonesia, 44 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 21 Oktober 2010. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Head of Human Capital dan General Services di PT Indika Energy Tbk. dari tahun 2006 sampai dengan 2010. Selama 20 tahun berkarier, beliau telah menduduki berbagai jabatan di bidang manajemen sumber daya manusia. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada tahun 1995 dan memperoleh gelar Master di bidang Human Resources Management dari Universitas Atmajaya Jakarta pada tahun 2008.

Indonesian citizen, 44 years old, was appointed Director on 21st October 2010. Previously he served as Head of Human Capital and General Services at PT Indika Energy Tbk. from 2006 until 2010. In a career spanning 20 years, he has held management positions in human resources. He earned a Bachelor’s Degree in Accountancy from Atmajaya University Yogyakarta in 1995 and a Master’s Degree in Human Resources Management from Atmajaya University Jakarta in 2008.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 6968

Warga negara Indonesia, 47 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tanggal 20 April 2015. Beliau telah menjabat berbagai posisi puncak

di beberapa perusahaan, seperti Kraft Foods Indonesia, Sari Husada / Danone, Sanofi-Aventis Indonesia, INCO (Vale Indonesia) dan Telkomsel, sebelum bergabung di PT Petrosea Tbk. tahun 2011. Beliau memperoleh gelar Sarjana Sastra Perancis dari Universitas Indonesia dan gelar S2 dalam bidang Manajemen Strategi – Manajemen Internasional dari Prasetiya Mulya.

Indonesian citizen, 47 years old, was appointed Director on 20th April 2015. He has served in various top positions in the Human Resources in several companies, namely Kraft Foods Indonesia, Sari Husada / Danone, Sanofi-Aventis Indonesia, INCO (Vale Indonesia) and Telkomsel, before joining PT Petrosea Tbk in 2011. He graduated from the University of Indonesia where he earned a Bachelor’s Degree in French Literature and a postgraduate degree in Strategic Management – International Management from Prasetiya Mulya.

Jumlah Karyawan & Pengembangan Kompetensi Total Employees & Competency Development

Pengembangan Kompetensi Karyawan

Berbagai pelatihan dan program diberikan oleh Perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan melatih kepemimpinan karyawan Perusahaan, termasuk di antaranya program pengembangan bagi para talenta muda berbakat Perusahaan. Dilakukan juga kerjasama dengan pihak eksternal untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi keahlian tertentu.

Employee Competency Development

The Company provides various trainings and programs to develop employee competency and leadership, including the development of promising young talents within the Company. Cooperation with external parties is also done for certain training and certification expertise.

RusdiawanDirekturDirector

3.189KaryawanEmployees

2014

2.537KaryawanEmployees

2015

Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat PendidikanNumber of Employees Based on Education Level

Pasca Sarjana (S2) / Master Degree

Sarjana (S1) / Bachelor Degree

Diploma (D3) / Diploma Degree

Sekolah Menengah Atas (SMA) / Senior High School

Sekolah Menengah Pertama (SMP)Junior High School

Sekolah Dasar (SD) / Elementary School

Lainnya / Others

43 41

516

161

1.250

170

32

367

281

78 160

596

190

1.841

3.189KaryawanEmployees

2014

2.537KaryawanEmployees

2015

Jumlah Karyawan Berdasarkan Status KepegawaianNumber of Employees Based on Employment Status

Karyawan Tetap / Permanent Employee

Karyawan Tidak Tetap / Temporary Employee

686

339

1.851

2.850

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 7170

Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition

Struktur Pemegang Saham per 31 Desember 2015Shareholders Structure as of 31st December 2015

PT Indika Energy Tbk.

69,80%

PT Indika Mitra Energi

63,47%*

Publik

19,60%Drs. Lo Kheng Hong

10,60%

Publik

36,53%

*) Dikendalikan oleh Bapak Wiwoho Basuki Tjokronegoro dan keluarga sebesar 40,5% dan Bapak Agus Lasmono sebesar 59,5%

Komposisi 20 Pemegang Saham Terbesar per 31 Desember 201520 Largest Shareholders as of 31st December 2015

Nama / Name Saham / ShareNo. Persentase / Percentage

PT Petrosea Tbk.

PT INDIKA ENERGY Tbk.

DRS.LO KHENG HONG

HAIYANTO

UBS AG SINGAPORE NON-TREATY OMNIBUS ACCOUNT - 2091144090

JPMCB RE STICHTING SHELL PENSIOENFONDS - 2157804025

NT TST CO S/A LSV EMERGING MARKETS SMALL CAP EQUITY FUND, LP

REKSA DANA CIPTA DINAMIKA

JPMCB-SHELL PENSIONS TRUST LTD ATO SHELL CONTRIBUTORY PEN FUND - 2157804578

SSB SD4N S/A GOVERNMENT OF THE PROVINCE OF ALBERTA-2144612349

CREDIT SUISSE AG SINGAPORE TRUST A/C CLIENTS- 2023904000

DARWIN SUTANTO

JPMORGAN CHASE BANK NA RE NON-TREATY CLIENTS - 2157804006

JPMCB-PUBLIC EMPLOYEES RETIREMENT SYSTEM OF OHIO 2157805371

REKSA DANA CIPTA SYARIAH EQUITY -825944000

DANNY WIJAYA CHOI

KARDINATA ALIWARGA

BNYM S/A ENSIGN PEAK ADV, INC.-2039925380

CIPTADANA CAPITAL, PT

DJAMIN ASNAWI

REKSA DANA RENCANA CERDAS 91017.40.00

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Total 20 Pemegang Saham Terbesar

704.014.200

106.916.200

18.034.400

8.576.770

4.909.400

4.198.100

3.764.400

3.622.300

3.415.400

3.413.500

3.329.000

3.136.100

2.928.300

2.692.000

2.612.100

2.300.000

2.134.000

1.994.000

1.990.000

1.909.800

885.889.970

69,80

10,60

1,79

0,85

0,49

0,42

0,37

0,36

0,34

0,34

0,33

0,31

0,29

0,27

0,26

0,23

0,21

0,20

0,20

0,19

87,83

Sepanjang tahun 2015 Perusahaan membukukan 84.803 jam pelatihan, hal ini dilakukan dalam rangka mendukung keberlangsungan dan kemajuan Perusahaan. Petrosea menyelenggarakan berbagai program, untuk memberikan perhatian penuh kepada proses kaderisasi dan pengembangan pimpinan Perusahaan, melalui:

1. Melakukan identifikasi karyawan yang siap dan dapat dikembangkan lebih lanjut

2. Menerapkan performance management yang konsisten untuk mengidentifikasi karyawan yang secara konsisten menunjukkan kinerja yang baik dari tahun ke tahun

3. Mempromosikan karyawan internal untuk mengisi posisi yang lowong

Investasi Pengembangan Kompetensi Karyawan

Penetapan keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan kompetensi terus dilakukan di masing-masing level organisasi. Untuk itu, Petrosea telah mengeluarkan investasi sebesar Rp1.108.274.619 di tahun 2015.

During 2015 the Company recorded a total of 84,803 training hours, which were conducted to support the continuity and progress of the Company’s business. Petrosea held several programs to strongly emphasize on leadership regeneration and development. The programs are as follows:

1. Identifying talents that are ready for further

development

2. Implementing consistent performance management to identify employees with consistent good performances from year to year

3. Promoting internal employees to fill the available positions

Investment in Employees Competency Enhancement

Employee participation in the competency development program must be continuously ensured at each level of the organization. To this end, Petrosea has allocated a total investment of IDR1,108,274,619 in 2015.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 7372

Komposisi Pemagang Saham per 31 Desember 2015Shareholders Composition as of 31st December 2015

Kepemilikan Saham Oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2015Share Ownership by Members of The Board of Commissioners and Directors as of 31st December 2015

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Nama / Name

Pemegang Saham / Shareholder

Jumlah Saham / Amount of Shares

Persentase / Percentage

Jabatan / Position Jumlah Saham / Total Shares Persentase / Percentage

M. Arsjad Rasjid P.M.

Retina Rosabai

Richard M. Harjani

Simon F. Sembiring

Maringan Purba Sibarani

Richard Bruce Ness

Ilda Harmyn

David Edward Adams

Mochamad Kurnia Ariawan

Johanes Ispurnawan

Rusdiawan

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Presiden Direktur / President Director

Wakil Presiden Direktur / Vice President Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

PT Indika Energy Tbk.

Masyarakat / Publik

Total

704.014.200

304.590.800

1.008.605.000

69,80%

30,20%

100,00%

Dewan Komisaris / The Board of Commissioners

Direksi / The Board of Directors

Pemegang Saham yang Memiliki 5% atau Lebih Kepemilikan Saham per 31 Desember 2015Shareholders with 5% or More Shares of Ownership as per 31st December 2015

Pemegang Saham dengan Kepemilikan Saham Masing-Masing Kurang Dari 5%Shareholders With Less Than 5% Shares of Ownership

PT Indika Energy Tbk.

Drs. Lo Kheng Hong

Publik / Public

Total

Perorangan Domestik / Domestic Individual

Karyawan / Employee

Yayasan / Foundation

Dana Pensiun / Pension Funds

Asuransi / Insurance

Bank / Bank

Perseroan Terbatas / Limited Liability Companies

Reksadana / Mutual Funds

Perorangan – Asing / Individual - Foreign

Badan Usaha Asing / Foreign Business Entity

Total

704.014.200

106.916.200

197.674.600

1.008.605.000

663

0

0

0

0

0

112

0

0

38

813

69,801%

10,600%

19,599%

100,000%

0,00007%

0,00000%

0,00000%

0,00000%

0,00000%

0,00000%

0,00001%

0,00000%

0,00000%

0,00000%

0,00008%

Pemegang Saham / Shareholder Jumlah Saham / Amount of Shares Persentase / Percentage

Pemegang Saham / Shareholder Jumlah Saham / Amount of Shares Persentase / Percentage

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 7574

Entitas Anak & Asosiasi Subsidiaries & Associates

Perusahaan / Company

Kegiatan Usaha / Business Activities

Kepemilikan / Ownership

StatusOperasional / Operational

Status

Alamat / Address

Tahun Pendirian / Year of Establishment

PT Santan Batubara

PT Petrosea

Kalimantan

1998

Akta Pendirian No. 18

tanggal 13 Februari

1998, dibuat dihadapan

Poerbaningsih Adi

Warsito, SH., Notaris

di Jakarta, Keputusan

MenKeh Republik

Indonesia No. C2-976

HT.01.01.Th.98 tanggal

18 Februari 1998

2010

Akta pendirian No. 84

tanggal 13 Agustus

2010 dibuat dihadapan

Hangky Wibowo, SH.,

Notaris di Balikpapan,

telah memperoleh

pengesahan Menteri

Hukum dan HAM

RI No. AHU-45382.

AH.01.0.Tahun 2010

tanggal 24 September

2010

Berusaha dalam bidang

pertambangan batubara di

wilayah Kalimantan Timur

dengan kegiatan mengusahakan

eksplorasi, eksploitasi,

pengembangan, penyimpanan,

pengangkutan, pemesanan,

penjualan dan pengeksporan

batubara, mengimpor semua

yang diperlukan untuk kegiatan

tersebut dan menjalankan setiap

tindakan atau kegiatan yang sah

yang dimaksud dalam kegiatan

pertambangan batubara.

Maksud dan tujuan adalah

Pembangunan, Perdagangan,

Jasa dalam melaksanakan

kegiatan usaha dibidang

pembangunan, pembangunan

konstruksi gedung, jembatan,

jalan, bandara-dermaga,

pemborongan bidang

pertambangan batubara,

pemborongan bidang

pertambangan minyak, gas

dan panas bumi, pemborongan

bidang pertambangan umum,

pemborongan pada umumnya

(General Contractor), serta

distributor, agen dan sebagai

perwakilan dari badan-

badan perusahaan, ekspor

dan impor,ekspor dan impor

perdagangan bahan bakar

padat/batubara, perdagangan

besar lokal, grosir, supplier,

leveransir dan commission house,

juga bidang jasa konstruksi

pertambangan, jasa penunjang

kegiatan pertambagan,

konsultasi bidang pertambangan,

sarana penunjang perusahaan

pertambangan.

PT Petrosea Tbk.

99,80%

Santos Ibrahim Noor

0,20%

Pemegang

PKP2B

Deutsche Bank

Building 10th Floor

Suite #1002

Jl. Imam Bonjol

No. 80

Jakarta 10310

Graha Bintang,

Jl. Jend. Sudirman

No. 423, Damai,

Balikpapan Kota,

Balikpapan,

Kalimantan Timur

PT POSB Infrastructure

Kalimantan

PT Mahaka Industri

Perdana

2010

Akta pendirian No. 83

tanggal 13 Agustus

2010 dibuat dihadapan

Hangky Wibowo SH.,

Notaris di Balikpapan,

telah memperoleh

pengesahan Menteri

Hukum dan HAM RI No.

AHU-42762.AH.01.01.

Tahun 2010 tanggal 30

Agustus 2010

1994

Akta Pendirian No. 14

tanggal 4 Juni 1994,

Notaris Jimmy, SH. /

Jakarta. Keputusan dari

Menteri Hukum Dan Hak

Asasi Manusia, atas Akta

tersebut No. C2-11133.

HT.01.01.01.TH.94 tanggal

19 Juli 1994

2015

Diakuisisi oleh PT POSB

Infrastructure Kalimantan.

Akta Pernyataan

Keputusan Pemegang

Saham No. 17 tanggal

6 Agustus 2015, Notaris

Aryanti Artisari SH., MKn.

di Jakarta.

Penerimaan

Pemberitahuan Perubahan

Data Perusahaan dari

Menteri Hukum Dan

Hak Asasi Manusia atas

Akta tersebut No. AHU-

AH.01.03-0962141 tanggal

4 September 2015.

Maksud dan tujuan adalah

pengelolaan pelabuhan khusus

dengan melaksanakan kegiatan

pengelolaan pelabuhan khusus,

mengelola pelabuhan untuk

kepentingan sendiri guna

menunjang kegiatan meliputi

jasa kegiatan lalu lintas kapal

yang terdiri dari pelayanan jasa

dermaga untuk tambat, jasa

pelayanan pengisian bahan

bakar dan pelayanan air bersih,

juga kegiatan bongkar muat

barang, yang tidak terbatas pada

bahan baku, hasil produksi dan

peralatan penunjang produksi

tidak terbatas pada kegiatan

bongkar muat barang, peti

kemas, penimbunan barang, alat

bongkar muat dan peralatan

pelabuhan; serta jasa-jasa lainnya

yang mendukung di bidang

pengoperasian dan pengelolaan

kepelabuhan.

Maksud dan tujuan Perusahaan

adalah berusaha dalam

bidang perdagangan,

pembangunan, perindustrian,

percetakan, pertanian, jasa dan

pengangkutan.

PT Petrosea Tbk.

99,80%

Santos Ibrahim Noor

0,20%

PT Teladan Resources

2.000 saham (25,00%)

Wishnu Wardhana

1.900 saham (23,75%)

PT POSB Infrastructure

Kalimantan

4.100 saham (51,25%)

Pemegang

SIUPBM

Izin Usaha

Pertambangan

– Dinas

Pertambangan

dan Energi

Kabupaten

Mimika

No. 540/292/

DPE-MML/

IUJP/2013

tanggal 22

November 2013

Bidang Usaha:

Jasa Pengolahan

Batu Gamping

(Lime Hydrate)

Hanya berlaku

di wilayah

kontrak karya

PT Freeport

Indonesia

Jl. Tanjung Batu

RT.09 Kariangau,

Balikpapan Barat,

Balikpapan 76134

Gedung Plaza

Abda/Plaza Asia

Lantai 26, Jalan

Jend. Sudirman Kav.

59, Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan

(Berdasarkan NPWP

terakhir)

PT Petrosea Tbk.

50%

PT Harum Energy Tbk.

50%

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 7776

Struktur Perusahaan Corporate Structure

PT Petrosea Tbk.

PT Petrosea Kalimantan

99,80%

PT Mahaka Industri Perdana

51,25%

PT Santan Batubara

50,00%PT POSB Infrastructure

Kalimantan

99,80%

PT Indika Energy Tbk.

69,80% Publik

30,20%

Publik

36,53%PT Indika Mitra Energi

63,47%

Februari 2012 Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 50 per saham, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 100.860.500 lembar saham menjadi 1.008.605.000 lembar saham.

The Company changed the par value from IDR 500 to IDR 50 per share, thus increasing the number of issued and paid up capital from 100,860,500 shares to 1,008,605,000 shares.

50 1.008.605.000

Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology

Tanggal / Date

Tindakan Korporasi / Corporate Action

TambahanModal Disetor /

AdditionalPaid-In Capital

Nominal per Saham (Rp) /

Nominal per Share

(IDR)

Jumlah SahamBeredar / Number of

Outstanding Shares

21 Mei 1990

28 November 1994

4 Mei 1998

2010

Pencatatan saham Perusahaan pertama kali di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan jumlah saham sebanyak 4.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham (IDX: PTRO).

First listed on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) with a total of 4,500,000 shares offered at IDR 1,000 issue price per share (IDX: PTRO).

Perusahaan melakukan aksi korporasi saham bonus dengan rasio 1:1 sehingga jumlah saham beredar naik menjadi 18.000.000 saham.

The Company’s corporate action of bonus shares with a 1:1 ratio was issued, increasing the number of outstanding shares to 18,000,000 shares.

Perusahaan melakukan aksi korporasi pemecahan nilai saham dan diikuti dengan melakukan saham bonus pada tanggal 27 Mei 1998 dengan rasio 9:10 sehingga menaikkan jumlah saham yang ditempatkan menjadi 102.600.000 saham.

The Company undertook a stock split, followed with a bonus shares with the ratio of 9:10 on 27th May 1998, thus increasing the number of total shares issued to 102,600,000 shares.

Perusahaan melakukan aksi korporasi pengurangan modal ditempatkan/modal disetor dari hasil buyback yang telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 25 Januari 2006 dengan mengikuti peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”Bapepam- LK”) No. XI.B.2 dan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Sehingga modal ditempatkan/modal disetor Perusahaan setelah dikurangi dengan saham beredar yang diperoleh kembali (Treasury Stock) sejumlah 1.739.500 saham menjadi 100.860.500 saham atau sama dengan Rp 50.430.250.000.

The Company deducted its issued capital/paid-up capital from buyback in accordance to the result from the General Meeting of Shareholders on 25th January 2006 and Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (“Bapepam-LK”) regulation No. XI.B.2 and law of Republic of Indonesia No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The issued capital/paid-up capital after deducted with treasury stock with the amount of 1,739,500 shares is 100,860,500 shares or equivalent to IDR 50,430,250,000.

50.430.250.000

1.000

500

4.500.000

18.000.000

102.600.000

100.860.500

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya

Selama tahun 2015 Petrosea tidak melakukan pencatatan efek lainnya.

Tidak ada aksi korporasi yang dilakukan setelah Maret 2012 sampai dengan akhir 2015.

No further corporate actions were conducted from March 2012 until end of 2015.

Other Share Listing Chronology

There were no other shares listing by Petrosea during 2015.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 7978

Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions

Bursa Efek Stock Exchange

PT Bursa Efek Indonesia (BEI)Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 4th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190Telp : +62 21 515 0515Fax : +62 61 5150330 [email protected]

Biro Administrasi Efek Securities Administration Bureau

PT Datindo EntrycomPuri Datindo – Wisma SudirmanJl. Jenderal Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220, IndonesiaTelp : +62 21 570 9009 Fax : +62 21 570 9026 [email protected]

Akuntan PublikPublic Accountant

Osman Bing Satrio & Eny (Member of Deloitte Touche Tohmatsu)The Plaza Office Tower 32nd FloorJl. M.H. Thamrin Kav 28-30, Jakarta 10350, IndonesiaTelp : +62 21 2992 3100 Fax : +62 21 2992 8200, 8300 [email protected]/id

Alamat Kantor Pusat, Perwakilan, Anak Perusahaan & Perusahaan AsosiasiAddress of Head Office, Representative, Subsidiaries & Associate Company

PT Petrosea Tbk.

Kantor Pusat / Head Office

Indy Bintaro Office Park, Gedung BJl. Boulevard Bintaro Jaya, Blok B7/A6Sektor VII, CBD Bintaro JayaTangerang Selatan, 15224Telp : +62 2977 0999Fax. : +62 2977 0988Email:[email protected]: www.petrosea.com

Kantor Balikpapan / Balikpapan Office

Petrosea Support FacilityJl. Sultan Hasanuddin RT 01,Kariangau, Balikpapan BaratKalimantan Timur, 76134 - IndonesiaTelp : +62 542 762 299 Fax. : +62 542 760 660

Kantor Timika / Timika Office

Jl. Cendrawasih SP 2 No. 20Timika, Kab. Mimika, Kota Timika,Papua 99910

Petrosea Offshore Supply Base (POSB)

Tanjung Batu, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur 76134, Indonesia PO BOX 115, Balikpapan 76101Telp : +62 542 766 007 Fax. : +62 542 763 951

Anak Perusahaan / Subsidiary Companies

PT POSB Infrastructure Kalimantan

Jl. Tanjung Batu RT 009, Kariangau, Balikpapan BaratBalikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia

PT Petrosea Kalimantan

Grha Bintang Jl. Jend. Sudirman No. 423, Damai, Balikpapan Kota, Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia

PT Mahaka Industri Perdana

Indy Bintaro Office Park, Gedung BJl. Boulevard Bintaro Jaya, Blok B7/A6Sektor VII, CBD Bintaro JayaTangerang Selatan, 15224

Perusahaan Asosiasi / Associate Company

PT Santan Batubara

Deutsche Bank Building, 10th Floor - Suite #1002Jl. Imam Bonjol No. 80, Jakarta Pusat 10310, IndonesiaTelp : +62 21 390 3708 Fax. : +62 21 390 6203

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 8180

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 8382

Tinjauan UmumGeneral Overview

Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang masih cukup berat pada tahun 2015.Indonesia’s economy in 2015 was still facing tough challenges.

Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang masih cukup berat pada tahun 2015. Tantangan itu terutama berasal dari dinamika perekonomian dunia yang sedikit banyak menekan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional.

Kedinamikaan perekonomian dunia antara lain perlambatan pertumbuhan ekonomi global, ketidakpastian normalisasi The Fed, perubahan konstelasi kebijakan ekonomi di negara maju, berlanjutnya ketegangan geopolitik, dan pelemahan harga komoditas dunia.

Situasi tersebut tentu berakibat negatif pada sektor pertambangan dan minyak & gas (migas) Indonesia yang memiliki bisnis inti batubara dan migas. Dan tentunya berimbas pula pada sektor usaha yang terkait erat dengan sektor pertambangan dan migas. PT Petrosea Tbk (Petrosea) merupakan satu diantara penyedia jasa di sektor pertambangan dan migas yang tak luput mengalami konsekuensinya.

Kendati demikian, Petrosea memiliki pandangan positif bahwa keadaan ini akan kembali pulih ke-depannya. Oleh karena itu, Petrosea juga telah mengambil langkah-langkah strategis agar tetap bisa menyediakan solusi inovatif di sektor pertambangan, migas serta infrastruktur untuk menciptakan kepuasan bagi seluruh klien dan pemangku kepentingan.

Mengantisipasi iklim usaha sektor pertambangan yang kurang kondusif di beberapa waktu terakhir, Petrosea melakukan konsolidasi terhadap aktivitas bisnis Perusahaan. Sampai dengan tahun 2015, total pendapatan usaha Petrosea mengalami koreksi 40,56% menjadi US$206,83 juta dibanding 2014 yang tercapai US$347,97 juta. Hal ini terutama disebabkan pendapatan dari aktivitas bisnis Kontrak Pertambangan yang menjadi pilar utama bisnis Petrosea selama ini mengalami penurunan. Sehingga porsinya terhadap total pendapatan usaha pada tahun 2015 menjadi 70,76%, atau turun dibanding porsi pada tahun 2014 yang mencapai 84,54%. Selebihnya pendapatan Petrosea berasal dari jasa Minyak & Gas Bumi serta jasa Rekayasa dan Manajemen Proyek.

Indonesia’s economy in 2015 was still facing tough challenges that mainly came from global economy dynamics, which adversely affected growth and stability of national economy.

There were a number of factors that globally took part, including global economy slowdown, uncertainty of the Fed’s interest rate move, shifts of economic policies in developed countries, strained and persisted geopolitical situation, and the globally widespread low commodity prices.

These situations had negative impacts on Indonesia’s mining and oil and gas sector, which relied on coal, petroleum and gas production as their core business. By extension, adverse impacts were also felt by other business sectors closely associated with mining and oil and gas. PT Petrosea Tbk (Petrosea) as one of the company in mining and oil and gas industry was inevitably affected.

Nevertheless, Petrosea reserved the confidence that this situation would reach a turning point in the future. In view of that, Petrosea has taken strategic measures to continue providing innovative solutions and infrastructure needs of the mining and oil and gas sectors to ensure the satisfaction of all clients and stakeholders.

In anticipation of continued unfavorable business climate in the mining sector, Petrosea consolidated its business activities. For the year 2015, Petrosea’s total segment revenues were corrected by 40.56% to US$206.83 million compared to 2014 position at US$347.97 million. This was mainly due to contracted revenue generated by Contract Mining, Petrosea’s main business pillar. For the year 2015, Contract Mining accounted to 70.76% of total segment revenues, compared to 84.54% in 2014. Oil and Gas Services and Engineering & Project Management contributed to the other Petrosea’s revenue portfolio.

Tinjauan Segmen BisnisBusiness Segment Review

US$ 347,97Juta

2014

US$ 206,83Juta

2015

Pendapatan Usaha per Lini BisnisRevenue Mix

Kontrak Pertambangan /Mining Contract

Jasa Minyak & Gas Bumi / Oil & Gas Services

Rekayasa & Manajemen Proyek / Engineering & Project Management

Yang lain / Others

15,93%

12,92%

10%

5%

85% 70,76%

0,39%

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 8584

Kinerja Kontrak Pertambangan

Hingga tahun 2015, pertumbuhan volume Kontrak Pertambangan Pemindahan Lapisan Tanah Penutup mengalami koreksi 49,72% menjadi 65,95 juta BCM, dari sebelumnya 131,19 juta BCM pada tahun 2014. Sehingga kontribusi pendapatan dari aktivitas bisnis Kontrak Pertambangan menurun menjadi US$146,35 juta dibandingkan tahun 2014 sebesar US$294,19 juta.

Walaupun kondisi industri pertambangan secara komprehensif mengalami tantangan yang cukup berat, Petrosea berhasil memperoleh kontrak tambang baru, dengan menandatangani perjanjian pemindahan lapisan tanah penutup dengan PT Indoasia Cemerlang di area tambang Kintap di Kalimantan Selatan, pada pertengahan Oktober 2015. Perjanjian berlaku selama setahun dengan perkiraan perolehan pendapatan senilai Rp313 milyar.

Kontrak Pertambangan Contract Mining

Contract Mining Performance

For the year 2015, the volume growth of Overburden Removal Contract was corrected by 49.72% to 65.95 million BCM from 131.19 million BCM in 2014. Revenue contribution from Contract Mining business activities decreased to US$146.35 million compared to US$294.19 million in 2014

Despite challenges experienced by the mining industry in general, Petrosea was able to enter into a new mining contract by signing an overburden removal agreement with PT Indoasia Cemerlang for the Kintap mining area in South Kalimantan in-mid October 2015. The agreement is valid for one year and is estimated to generate IDR313 billion in revenue.

Hingga tahun 2015, pertumbuhan volume Kontrak Pertambangan Pemindahan Lapisan Tanah Penutup mengalami koreksi 49,72% menjadi 65,95 juta BCM, dari sebelumnya 131,19 juta BCM pada tahun 2014. For the year 2015, the volume growth of Overburden Removal Contract was corrected by 49.72% to 65.95 million BCM from 131.19 million BCM in 2014.

Untuk mengantisipasi dampak lebih jauh dari harga batubara yang tengah melemah, setidaknya ada tiga strategi yang diterapkan Petrosea. Satu, mengembangkan harga yang kompetitif melalui peningkatan efisiensi terus menerus dan senantiasa berinisiatif melakukan penghematan biaya. Dua, berupaya mendapatkan proyek pertambangan baru dan mempertahankan klien atau pasar yang ada. Kalau pun ada penambahan kapasitas pemindahan lapisan tanah penutup akan dipertimbangkan dari sisi nilai ekonomis dan mitigasi risiko investasi belanja modalnya. Tiga, menggunakan mitra strategis atau subkontraktor dalam melakukan penawaran proyek pertambangan yang membutuhkan armada dengan ukuran yang berbeda.

Pencapaian volume Kontrak Pertambangan Pemindahan Lapisan Tanah Penutup sebesar 65,95 juta BCM antara lain diperoleh dari proyek tambang Kideco yang volumenya tercapai 41,95 juta BCM, dan proyek tambang Tabang sebesar 6,21 juta BCM.

Berikut kinerja proyek Petrosea yang sedang berjalan di bawah Segmen Kontrak Pertambangan:

Proyek Tambang KidecoData kinerjanya yaitu jumlah pencapaian produksi batubara menurun 10,78% menjadi hanya 7,58 juta ton dan volume pengupasan lapisan tanah penutup menurun 6,78% menjadi 41,95 juta BCM. Pada tahun 2015 telah dipasang FMS (Fleet Management System) untuk meningkatkan efisiensi fleet terutama OB dump truck. Proyek PT Kideco Jaya Agung dengan Petrosea ini telah memasuki tahun ke-lima di tahun 2015 dan kontrak berakhir sampai tanggal 31 Desember 2018.

Proyek Tambang TabangSejak mulai beroperasi dan melakukan pengupasan tanah penutup pada tahun 2014, proyek PT Indonesia Pratama dengan Petrosea yang berlokasi di Tabang, Kutai Kartanegara – Kutai Timur, Kalimantan Timur ini mulai berproduksi batubara pada Januari 2015. Total produksi batubara tahun ini sebesar 5,25 juta ton. Sedangkan pengupasan tanah penutup sebesar 6,21 juta BCM. Dengan diterapkannya metode kerja yang produktif dan efisien, kinerja proyek Tabang menunjukkan peningkatan dari yang ditargetkan. Baik itu dari segi produksi maupun produktivitas dan biaya. Proyek ini hingga tahun 2021.

To counter the further impacts of declining coal price, Petrosea implemented the following three strategies. One, enabled competitive pricing through continuous efficiency initiatives and cost-saving efforts. Two, acquiring new mining projects and retaining existing clients or market. Expansion of overburden removal capacity would require thorough economic assessment and capital investment risk mitigation. The third strategy was to engage strategic partners or subcontractors in mining projects bidding that require different size fleets.

Overburden Removal contract volume of 65.95 million BCM was generated by, among others, Kideco contract that reached 41.95 million BCM and Tabang mine contract that reached 6.21 million BCM.

The following section details Petrosea’s projects under Contract Mining business segment:

Kideco Mine ProjectIn terms of performance coal production slowed by 10.78% to 7.58 million tons and overburden removal volume decreased by 6.78% to 41.95 million BCM. In 2015, FMS (Fleet Management System) was installed to improve efficiency of fleets, especially for OB dump truck. The contract between PT Kideco Jaya Agung and Petrosea entered its fifth year in 2015 and contract valid until 31st December 2018.

Tabang Mine ProjectFollowing the operations and overburden removal process commenced in December 2014, the project of PT Indonesia Pratama and Petrosea located in Tabang, Kutai Kertanegara in East Kutai of East Kalimantan Province. Tabang Mining Project produced 6.21 million BCM overvburden and 5.25 million tonne coal in the year 2015. Further, implemented productive and efficient work methods, Tabang project performance has improved and exceeded production, productivity, and cost targets. The contract for this project is valid until 2021.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 8786

Tinjauan Tahun 2016

Hingga laporan tahunan ini dibuat, Petrosea sedang melakukan pengembangan bisnis dengan sejumlah perusahaan tambang yang diharapkan bisa terwujud pada tahun 2016 mendatang.

Pada tanggal 11 Januari 2016, Perusahaan dan PT Anzawara Satria mengadakan perjanjian Pemindahan Lapisan Tanah Penutup di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan senilai Rp622 milyar. Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup dan sewa alat berat di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Adanya penambahan-penambahan kegiatan operasional ini tentunya akan berdampak positif pada Petrosea untuk kedepannya. Terutama dari sisi pendapatan Petrosea, proyeksi keuangan, serta terhadap kelangsungan usaha Petrosea.

2016 Outlook

During the writing of this report, Petrosea is developing businesses with a number of mining companies that are expected to be realized in 2016.

On 11th January 2016, The Company and PT Anzawara Satria entered into overburden removal in Tanah Bumbu, South Kalimantan amounting to IDR622 billion. The scope encompasses overburden removal and plant hire in Tanah Bumbu, South Kalimantan.

New operational activities will be contributing positively for Petrosea’s performance going forward, especially in terms of revenue, financial projection, and business continuity.

Jasa Minyak & Gas Bumi Oil & Gas Services

Segmen bisnis Jasa Minyak & Gas Bumi Petrosea memberikan kontribusi pendapatan pada Perusahaan sebesar US$32,94 juta tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar US$35,62 atau menurun 7,53% dari akhir tahun 2014. Petrosea’s Oil & Gas Services business segment contributed US$32.94 million of revenue in 2015 compared to US$35.62 million in 2014 or decreased by 7.53%.

Kinerja Jasa Minyak & Gas Bumi

Segmen bisnis Jasa Minyak & Gas Bumi Petrosea memberikan kontribusi pendapatan pada Perusahaan sebesar US$32,94 juta tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar US$35,62 atau menurun 7,53% dari akhir tahun 2014. Hal ini terutama dikarenakan penurunan tajam pada harga minyak dunia beberapa waktu terakhir.

Segmen ini bertransformasi nama menjadi Petrosea Logistic and Support Services (PLSS) dan tetap akan mempertahankan fokus pada sektor Minyak dan Gas Bumi melalui Petrosea Offshore Supply Base (POSB) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Selain itu, PLSS juga terus berekspansi guna memperluas basis pelanggan.

Fokus Petrosea terhadap perbaikan terus menerus bisa mempertahankan reputasi POSB sebagai rekan bisnis yang aman, efektif dan dapat diandalkan untuk perusahaan minyak nasional dan internasional.

Oil & Gas Services Performance

Petrosea’s Oil & Gas Services business segment contributed US$32.94 million of revenue in 2015 compared to US$35.62 million in 2014 or decreased by 7.53%. This was mainly due to the continued sharp fall of global oil prices.

The Oil & Gas Services has been transformed into Petrosea Logistics and Support Services (PLSS). The focus on Oil & Gas sector is maintained through Petrosea Offshore Supply Base (POSB) in Balikpapan, East Kalimantan. In addition, PLSS continues to expand its reach to vast customer base.

Petrosea’s focus on continuous improvement successfully maintains the reputation of POSB as a secure, effective, and reliable business partner for oil and gas companies both national and international.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 8988

Di tahun ke-10 beroperasi, POSB berhasil mengamankan sejumlah perpanjangan kontrak.

Selama tahun 2015, Segmen PLSS berhasil mendapatkan kontrak baru, sebagai berikut:

Shorebase dengan Eni Muara Bakau B.V. Kontrak untuk mendukung Eni Muara Bakau B.V. sebagai Operator dari Production Sharing Contract Blok Muara Bakau dengan SKK Migas. Berlaku efektif selama tiga tahun sampai tahun 2018.

Eni East Sepinggan Limited, yaitu Kontrak Penyediaan Jasa-Jasa Shorebase untuk mendukung Eni East Sepinggan Limited sebagai Operator dari Production Sharing Contract Blok East Sepinggan dengan SKK Migas yang berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2018.

pengadaan jasa logistik dengan PT Talisman Energy Indonesia.

kesepakatan dengan PT Pertamina Trans Kontinental pada Juli 2015 untuk pengoperasian kepelabuhanan, logistik dan pengoperasian fasilitas untuk kegiatan pengeboran pada industri migas maupun industri lainnya

Selain berhasil memperoleh sejumlah kontrak PLSS baru pada bulan Maret 2016, Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan telah diresmikan menjadi operator Pusat Logistik Berikat (PLB) yang pertama di Indonesia, serta sekaligus menjadi program percontohan.

Hingga akhir tahun 2015, PLSS tengah menjajaki kontrak baru pula dengan sejumlah perusahaan minyak besar lainnya yang diharapkan akan terwujud pada tahun 2016.

Kinerja Rekayasa & Manajemen Proyek

Bisnis Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea menunjukkan kinerja yang positif selama tahun 2015. Kontribusi pendapatan Segmen ini mencapai hingga 12,92% atau meningkat menjadi US$26,73 juta tahun 2015. Terjadinya peningkatan segmen bisnis ini karena Petrosea memperoleh sejumlah kontrak baru pada tahun 2015. Divisi Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea juga telah mencatat lebih dari 12 Juta Jam Kerja Tanpa Kecelakaan Yang Mengakibatkan Jam Kerja Hilang dari Desember 2005 hingga Desember 2015.

In its 10th year of operations, POSB was able to secure a number of contract extensions.

The following are new contracts secured by PLSS business segment in 2015:

with Eni Muara Bakau B.V. The contract is to support Eni Muara Bakau B.V. as an operator of Production Sharing Contract of Muara Bakau Block with SKK Migas. The contract is effective for three years until 2018.

Sepinggan Limited on the Provision of Shorebase Services, to support Eni East Sepinggan Limited as the Operator of Production Sharing Contract of East Sepinggan Block with SKK Migas, this contract is effective for three years until 2018.

provision of logistics services with PT Talisman Energy Indonesia.

agreement with PT Pertamina Trans Kontinental for port, logistics, and facility operations in oil and gas drilling projects and in other industries in Indonesia.

Apart from acquiring new PLSS contracts, Petrosea Offshore Supply Base (POSB) located at Tanjung Batu, Balikpapan has appointed as the operator in Bonded Logistics Center (PLB) in March 2016. This will be the first PLB in Indonesia and will be the pilot project.

As of the end of 2015, PLSS was also discussing new contracts with a number of major oil and gas players. The ongoing discussion is expected to be realized in 2016.

Engineering & Project Management Performance

Engineering & Project Management business segment posted positive results in 2015. This segment contributed 12.92% to total revenue, or US$26.73 million in 2015. This improvement was driven by new contracts successfully acquired in 2015. The Engineering and Project Management division of Petrosea also recorded 12 Million Man Hours Lost Time Injury Free from December 2005 to December 2015.

Rekayasa & Manajemen Proyek Engineering & Project Management

Bisnis Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea menunjukkan kinerja yang positif selama tahun 2015. Kontribusi pendapatan Segmen ini mencapai hingga 12,92% atau meningkat menjadi US$26,73 juta tahun 2015.

Engineering & Project Management business segment posted positive results in 2015. This segment contributed 12.92% to total revenue, or US$26.73 million in 2015.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 9190

Kinerja positif Bisnis Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea tak lepas dari kejelian Petrosea dalam menentukan langkah strategis di tengah melemahnya sektor pertambangan beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah dalam hal diversifikasi ke layanan komoditas mineral lain, infrastruktur, dan sektor migas, Petrosea senantiasa melakukan penetrasi pasar ke klien baru dan klien yang telah bekerja sama dengan cara dicatatakan sebagai satu diantara calon kontraktor para klien saat tahap pra kualifikasi. Selain itu, untuk meningkatkan proses secara berkelanjutan, divisi Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea juga telah menambahkan perangkat lunak manajemen proyek berbasis SAP yang disebut Noveco. Sehingga dalam hal peramalan dan kontrol proyek menjadi lebih baik.

Kontrak Rekayasa dan Manajemen Proyek Petrosea yang berjalan pada tahun 2015 antara lain dengan PT Indonesia Pratama. Kontrak yang bernilai US$26,89 juta ini merupakan pekerjaan konstruksi jalan pertambangan sepanjang 69 KM dari Pelabuhan Senyiur ke tambang batubara Tabang, Kalimantan Timur. Proyek ini telah mencapai 100% pada tahun 2015.

Kontrak baru yang berhasil diperoleh Petrosea di sepanjang tahun 2015 diantaranya dengan PT Maruwai Coal (anak perusahaan BHP Billiton), PT Indonesia Bulk Terminal (IBT), dan PT Freeport Indonesia. Dengan rincian sebagai berikut:

Coal ditandatangani pada akhir April 2015 merupakan kontrak untuk konstruksi atas akses jalan ke Proyek Batubara Lampunut, Kalimantan Tengah. Nilai kontrak sebesar US$21,5 juta untuk jangka waktu satu tahun. Hingga tahun 2015, perkembangan pelaksanaan konstruksi sesuai jadwal.

Terminal merupakan pekerjaan perbaikan dan konstruksi atas konveyor bongkar muat batubara di IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan. Kontrak ditandatangani pada tanggal 22 Juni 2015 dan berdurasi selama sembilan bulan dengan nilai kontrak sebesar US$7,8 juta. Perkembangan pekerjaan telah berjalan dengan baik dan telah diselesaikan satu bulan lebih cepat selesai dari jadwal yang telah ditetapkan.

yaitu proyek jasa konstruksi untuk pembangunan tanggul sebelah timur area tambang PT Freeport Indonesia di Papua. Kontrak bernilai US$158 juta, ditandatangani pada tanggal 30 Juni 2015. Tahap pertama pekerjaan yang akan dilaksanakan bernilai US$109 juta.

Hingga akhir tahun 2015, divisi Rekayasa & Manajemen Proyek Petrosea sedang menjajaki kontrak baru dengan sejumlah perusahaan yang diharapkan akan terwujud pada tahun 2016.

The satisfactory performance of Petrosea’s Engineering & Project Management was indivisible from Petrosea’s astuteness in identifying strategic measures to mitigate the slowdown that has been characterizing Coal mining sector for the past several years. One of these strategic decisions was to diversify EPM services to other mineral commodity sectors, infrastructure, and oil and gas sector. To penetrate the market and reach new clients, and to maintain existing clients, Petrosea ensures that it always passes clients’ contractor nominations during pre-qualification. In addition, to continuously improve business process, Engineering & Project Management division has also added SAP-based project management software, Noveco, which allows the division to produce better forecast and perform better project control. In 2015, Petrosea’s Engineering & Project Management had a number of ongoing contracts including with PT Indonesia Pratama. The US$26.89 million contract was for the construction of 69 km haul road from Senyiur Port to Tabang coal mine, East Kalimantan. The project was completed 100% in 2015.

New contracts acquired by Petrosea in 2015 were, among others, PT Maruwai Coal (subsidiary of BHP Biliton), PT Indonesia Bulk Terminal, and with PT Freeport Indonesia. The details are as follows:

in late April 2015. The contract was for the construction of access road to Lampunut Coal Project in Central Kalimantan. The US$21.5 million contract is effective for one year and the construction has commenced as scheduled.

into a contract for repair and construction of coal loading conveyor in IBT Terminal Pulau Laut Kalimantan. The contract was signed on 22nd June 2015 and is effective for nine months with the contract value of US$7.8 million. The project progressed seamlessly and is completed one month ahead of schedule.

into a contract for levee construction service in the east mining area of PT Freeport Indonesia in Papua. The contract was signed on 30 June 2015 with a value of US$158 million. The value of the project’s first phase to commence is US$109 million.

Until the end of 2015, Petrosea’s Engineering & Project Management division was discussing new contracts with several companies. The potential contracts are expected to be realized in 2016.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 9392

Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Review

The discussion of the following financial performance refers to the financial and operational data and consolidated financial statements of PT Petrosea Tbk and subsidiaries attached to this annual report. The consolidated financial statements of PT Petrosea Tbk and subsidiaries for the years ended 31st December 2014 and 2015 have been audited by public accounting firm Osman Bing Satrio & Eny.

in December 2015 from US$66.68 million in December 2014.

Administration ExpenseAdministration expense was decreased 26.64% to US$19.41 million in 2015 from US$26.46 million in 2014. The decrease was due to efficiency efforts carried out in 2015, among others efficiency in employee expenses, leases, business trips, and consultant fees.

Profit Before TaxCompared to 2014, profit before tax decreased to a loss of US$9.58 million. This was mainly due to lower volume of overburden removal.

Total Comprehensive IncomeTotal comprehensive income in 2015 was decreased to a loss of US$12,45 million or equal to US$ -0.0126 per share.

Current AssetsCurrent assets of Petrosea as of December 2015 were posted at US$141.19 million, decreased by 19.55% compared to December 2014 position. In the view of Petrosea’s management, the allowance for impairment losses of trade receivables for third party and related parties are adequate.

RevenuesAs of December 2015, Petrosea total revenues decreased by 40.56% to US$206.83 million compared to US$347.97 million in December 2014. The decrease in revenues in 2015 was mainly due to lower volume of overburden removal by around 49.72% compared to the previous year which in line with the commodities prices decreased.

Direct CostsIn 2015 year, Petrosea was able to lower direct cost by 36.83% or to US$177.69 million from US$281.29 million in December 2014. The decrease was due to efficiency in heavy equipment cost of operations by 49.44% to US$52.38 million. This was in line with the decline in overburden removal volume.

Gross ProfitSimilar to revenues, Petrosea Gross profit as of December 2015 was corrected to 56.30%, or to US$29.14 million

Pembahasan atas tinjauan kinerja keuangan berikut ini mengacu pada data keuangan dan operasional serta laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan yang terlampir dalam laporan tahunan ini. Laporan keuangan konsolidasian PT Petrosea Tbk dan anak perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit oleh kantor akuntan publik Osman Bing Satrio & Eny.

kotor tercatat menurun hingga 56,30% atau menjadi US$29,14 juta per Desember 2015 dari sebelumnya US$66,68 juta pada Desember 2014.

Beban AdministrasiBeban administrasi mengalami penurunan sebesar 26,64% menjadi US$19,41 juta pada tahun 2015 dibanding tahun 2014 yang tercatat sebesar US$26,46 juta. Penurunan ini merupakan hasil dari efisiensi yang dilakukan oleh Petrosea sepanjang tahun 2015. Diantaranya penghematan dari beban pegawai, sewa, perjalanan dinas dan biaya konsultan.

Laba Bersih Sebelum PajakDibanding tahun 2014, laba bersih sebelum pajak berkurang menjadi rugi US$9,58 juta. Hal ini diantaranya disebabkan oleh volume pengupasan tanah penutup yang lebih rendah.

Jumlah Laba KomprehensifJumlah laba komprehensif tahun 2015 turun menjadi rugi US$12,45 juta atau setara US$ -0,0126 per lembar saham.

Aset LancarAset lancar Petrosea per Desember 2015 tercatat sebesar US$141,19 juta, turun sebesar 19,55% dibandingkan posisi Desember 2014. Manajemen Petrosea berpendapat bahwa pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang pihak ketiga dan pihak berelasi sudah memadai.

Pendapatan UsahaPada Desember 2015, total pendapatan usaha Petrosea menurun 40,56% menjadi US$206,83 juta dibanding pada Desember 2014 yang mencapai US$347,97 juta. Menurunnya pendapatan usaha Petrosea pada tahun 2015 terutama disebabkan terjadinya penurunan volume pengupasan tanah penutup sekitar 49,72% dibandingkan tahun sebelumnya sejalan dengan harga komoditas yang cenderung turun.

Beban Usaha LangsungPada tahun 2015, Petrosea berhasil menekan beban usaha langsung hingga 36,83%, atau menjadi US$177,69 juta dari sebelumnya US$281,29 juta per Desember 2014. Penurunan tersebut disebabkan karena biaya pengoperasian alat berat dapat ditekan hingga 49,44% menjadi US$52,38 juta. Hal ini sejalan dengan berkurangnya volume pengupasan lapisan tanah penutup.

Laba KotorLaba kotor Petrosea per Desember 2015 juga mengalami koreksi sebagaimana halnya pendapatan usaha. Laba

Laporan Laba Rugi KonsolidasianConsolidated Statements of Profit or Loss

Pendapatan / Revenues

Beban Usaha Langsung / Direct Costs

Laba Kotor / Gross Profit

(Rugi) Laba Sebelum Pajak / (Loss) Profit Before Tax

(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan / Net (Loss) Profit For The Year

360,10

(268,78)

91,31

26,99

17,84

347,97

(281,29)

66,68

21,03

2,36

206,83

(177,69)

29,14

(9,58)

(12,69)

Uraian / Description 2013 2014 2015

Laporan Posisi Keuangan KonsolidasianConsolidated Statements of Financial Position

Aset Lancar / Current Assets

Aset Tidak Lancar / Noncurrent Assets

Total Aset / Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang / Noncurrent Liabilities

Total Liabilitas / Total Liabilities

Ekuitas / Equity

Keterangan / InformationDalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In US$ million, unless otherwise stated.

Keterangan / InformationDalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In US$ million, unless otherwise stated.

188,59

320,65

509,24

121,31

190,77

312,07

197,17

175,50

292,23

467,73

107,51

167,97

275,49

192,24

141,19

284,18

425,37

90,94

156,15

247,09

178,28

Uraian / Description 2013 2014 2015

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 9594

Noncurrent AssetsNoncurrent assets declined from US$292.23 million in 2014 to US$284.18 million in 2015. This was mainly due to accumulated depreciation of property, plant & equipment for the year 2015.

Total AssetsPetrosea total assets as of December 2015 decreased by 9.06% to US$425.37 million from US$467.73 million in December 2014.

Current LiabilitiesPetrosea Current Liabilities in December 2015 decreased to US$90.94 million from December 2014 position of US$107.51 million. This was due to settlement of leased liabilities.

Noncurrent LiabilitiesNoncurrent liabilities of Petrosea as of December 2015 was decreased by 7.04% to US$156.15 million from December 2014 position. The decline in noncurrent liabilities was due to the settlement of lease liabilities.

Total LiabilitiesIn line with the decrease in current and noncurrent liabilities, Petrosea total liabilities as of December 2015 also decreased from US$275.49 million in December 2014 to US$247.09 million in December 2015. Petrosea paid matured finance lease liabilities on schedule.

Equity

Petrosea equity in the year 2015 decreased by 7.26% or by US$13.96 million, from US$192.24 million to US$178.28 million.

Cash Flows

Balance of cash at the end of 2015 was US$53.57 million, the Company with effective cash management continued to hold a strong cash position at the end of the year 2015. Petrosea net cash flows from operating activities were corrected by 49.41% for the year 2015

compared to year 2014 at US$45.99 million. This is in line with a decrease in the Company’s production volume.

Petrosea posted net cash flows used for investing activities amounted to US$41.06 million for the year 2015, compared to US$38.68 million in 2014. This was mainly due to purchase of capital component for heavy equipment and development of oil & gas facilities.

Net cash flows used for Petrosea financing activities also experienced correction by US$27.25 million in the year 2015, from US$43.98 million in year 2014 to US$16.73 million. This was driven by decrease in lease liabilities payment. In addition, proceeds from bank loan also decreased.

Solvability

Financing debts as of December 2015 decreased to US$176.11 million from US$190.60 million in 2014. Financing debts consisted of US$32.11 million short-term working capital loan from PT Bank ANZ Indonesia and Citibank Indonesia, long-term loan amounting to US$115.36 million from PT Indika Energy Tbk, and lease liabilities for heavy equipment acquisition amounted to US$28.64 million. The Company’s balance sheet remained strong with conservative cash flows and ability to meet all debts and liabilities. Debt to equity ratio in 2015 was at 0.99.

Aset Tidak LancarAset tidak lancar mengalami penurunan dari US$292,23 juta pada tahun 2014 menjadi US$284,18 juta pada tahun 2015. Hal ini disebabkan terutama oleh akumulasi penyusutan alat berat untuk tahun 2015.

Total AsetTotal aset Petrosea per Desember 2015 mengalami sedikit penurunan sebesar 9,06% menjadi US$425,37 juta, dari sebelumnya sebesar US$467,73 juta pada bulan Desember 2014.

Liabilitas Jangka PendekLiabilitas jangka pendek Petrosea per Desember 2015 turun menjadi US$90,94 juta dari posisi Desember 2014 sebesar US$107,51 juta. Hal ini terutama disebabkan pembayaran liabilitas sewa pembiayaan.

Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas jangka panjang Petrosea per Desember 2015, tercatat menurun sebesar 7,04% menjadi US$156,15 juta dari posisi akhir Desember 2014. Berkurangnya liabilitas tidak lancar ini antara lain dikarenakan penyelesaian dari liabilitas sewa pembiayaan.

Total LiabilitasSeiring dengan penurunan pada liabilitas jangka pendek dan panjang, total Liabilitas Petrosea per Desember 2015 tentu turut mengalami hal yang serupa. Dari sebelumnya mencapai US$275,49 juta per Desember 2014 turun menjadi US$247,09 juta per Desember 2015. Petrosea selalu membayar hutang pembiayaan yang jatuh tempo sesuai jadwal.

Ekuitas Ekuitas Petrosea per tahun 2015 turun 7,26% atau sebesar US$13,96 juta, dari tahun sebelumnya sebesar US$192,24 juta menjadi US$178,28 juta.

Informasi Arus Kas

Saldo kas pada akhir tahun 2015 adalah US$53,57 juta, Perusahaan melalui kas manajemen yang efektif berhasil mempertahankan posisi kas yang cukup kuat pada akhir tahun 2015. Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Petrosea mengalami koreksi hingga 49,41%

untuk tahun 2015 dibandingkan tahun 2014, sehingga turun menjadi US$45,99 juta. Hal ini sejalan dengan penurunan produksi Perusahaan.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Petrosea tercatat US$41,06 juta ditahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar US$38,68 juta. Hal ini disebabkan pembelian komponen alat berat dan pengembangan fasilitas migas.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan Petrosea juga mengalami penyesuaian sebesar US$27,25 juta di tahun 2015. Dari sebelumnya US$43,98 juta pada tahun 2014 berkurang menjadi US$16,73 juta. Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan yang berkurang nilainya menjadi faktor penyebabnya. Selain itu, penerimaan utang bank juga tercatat turun.

Kemampuan Membayar Hutang

Utang pembiayaan secara total turun menjadi US$176,11 juta per Desember 2015 dari US$190,60 juta pada tahun 2014. Utang pembiayaan ini meliputi US$32,11 juta merupakan fasilitas modal kerja jangka pendek dari PT Bank ANZ Indonesia dan Citibank Indonesia, US$115,36 juta merupakan pinjaman jangka panjang dari PT Indika Energy Tbk, dan liabilitas sewa pembiayaan untuk pembelian alat berat sebesar US$28,64 juta. Neraca Perusahaan tetap kuat, dengan arus kas yang konservatif dan semua utang dan liabilitas dapat diselesaikan dengan baik. Rasio utang pembiayaan terhadap ekuitas pada tahun 2015 menjadi 0,99.

Keterangan / InformationDalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In US$ million, unless otherwise stated.

LikuiditasLiquidity

Aset Lancar / Current Assets

Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities

Rasio Lancar / Current Ratio

141,19

90,94

1,55

188,59

121,31

1,55

175,50

107,51

1,63

Uraian / Description 2013 2014 2015

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 9796

Dividend & Dividend Policy

In General Meeting of Shareholders (GMS) held on 20th April 2015, Petrosea’s shareholders approved cash dividend payout for 2014 amounted to US$1.62 million or US$0.00161 per share. Dividend was paid on 29th May 2015. Data of dividend payout for the last three years are as follows:

Capital Structure & Capital Policy

In order to maximize the company value, Petrosea’s capital structure policy is continually adjusted with the latest development in the economic landscape. Currently, economic situation is challenging and volatile, especially for the oil and gas and mining sectors. Responding to this, Petrosea will thoroughly and meticulously identify the composition of its capital structure and maintain gearing ratio at an optimum level.

Capital Expenditure

Petrosea recorded capital goods investment or capital expenditure amounted to US$40.85 million in 2015, or decreased from US$42.92 million in 2014. Capital expenditure was mainly used to revitalize equipment used in mining services and development of oil & gas facilities.

Subsequent Events Following The Reporting Period

Material information and fact will be identified following the release of Consolidated Financial Statements 31st

December 2015 from Accountant or Independent Auditor.

a. On 11th January 2016, the Company and PT Anzawara Satria entered into overburden removal agreement in Tanah Bumbu, South Kalimantan amounting to IDR622 billion and effective for three years until year 2019. The scope encompasses overburden removal, hire of mobile plant and personnel and coal hauling in Tanah Bumbu, South Kalimantan.

b. On 8th March 2016, the government has officially inaugurated Petrosea Offshore Supply Base (POSB) located at Tanjung Batu, Balikpapan as the operator in Bonded Logistics Center (PLB). This will be the first PLB in Indonesia and is the pilot project.

Business Prospects

The recovery of the world’s economy has not taken place in 2015. On the other hand, prices of commodities in particular coal was slowing down due to less global demands for coal. The decision to reduce coal volume by coal producers will not necessarily boost demands since the market absorption is currently low. This condition will affect Petrosea’s operations as well as its stakeholders.

Most of the external condition is beyond Petrosea’s control. How the subsequent year will unravel and what impacts it will bring to the Company’s performance remains a question, however, one factor that is certainly under Petrosea’s influence is the Company’s sound, robust, and efficient foundation to realize sustainable growth.

In addition, the trend of global coal demands is expected to pick up in the future. IEA, in its explanation in the World Energy Outlook 2015, states that India is projected to rise as the engine of global coal industry in the future. This is indicated by a number of things, including needs of new infrastructure and growth of the middle class. It is predicted that India will be home to 600 million new electricity consumers, which represents a potentially huge push in the energy and development sectors in India.

Dividen & Kebijakan Dividen

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 20 April 2015, pemegang saham Petrosea memberikan persetujuan untuk membagikan dividen tunai untuk tahun 2014 sejumlah US$1,62 juta atau US$0,00161 per lembar saham. Dividen dibayarkan pada tanggal 29 Mei 2015. Pembagian dividen selama tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Struktur Modal & Kebijakan Modal

Arah kebijakan struktur permodalan Petrosea senantiasa beradaptasi dengan kondisi perekonomian terkini guna memaksimalkan nilai perusahaan. Dimana kondisinya saat ini kurang kondusif khususnya bagi sektor migas dan minerba. Menyikapi hal ini, Petrosea tentunya menyikapi dengan cermat dalam menata komposisi dari struktur permodalan dan menjaga level gearing ratio agar optimal.

Investasi Barang Modal

Petrosea membukukan investasi barang modal atau belanja modal sebesar US$40,85 juta pada tahun 2015 turun dibanding tahun 2014 yang sebesar US$42,92 juta. Belanja modal terutama digunakan untuk peremajaan peralatan yang digunakan dalam usaha jasa pertambangan dan pengembangan fasilitas jasa migas.

Informasi & Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Informasi dan Fakta Material baru bisa diketahui setelah ada Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2015 dari Akuntan atau Auditor Independen.

a. Pada tanggal 11 Januari 2016, Perusahaan dan PT Anzawara Satria mengadakan perjanjian Pemindahan Lapisan Tanah Penutup di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan senilai Rp622 milyar dan berlaku efektif selama tiga tahun sampai dengan tahun 2019. Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanah penutup, sewa peralatan bergerak dan personel, dan pengangkutan batubara di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

b. Pada tanggal 8 Maret 2016, pemerintah menetapkan Petrosea Offshore Supply Base (POSB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan menjadi operator Pusat Logistik Berikat PLB yang pertama di Indonesia, serta sekaligus menjadi program percontohan.

Prospek Usaha

Perkembangan perekonomian dunia praktis bisa dikatakan masih belum pulih sepanjang tahun 2015. Di sisi lain, harga komoditas terutama batubara cenderung melemah dikarenakan minimnya permintaan global akan batubara. Sehingga walaupun produsen batubara mengurangi produksinya, tidak serta merta akan meningkatkan permintaan yang memang sedang tidak di-absorb pelaku pasar. Kondisi ini tentu berimbas pada operasional Petrosea dan para pemangku kepentingan.

Penanganan kondisi tersebut tentu berada diluar kendali Petrosea. Sehingga tidak mudah untuk menebak arah ke depan dan akan bagaimana eksesnya pada kinerja Petrosea. Namun, satu hal yang pasti dan berada dalam kendali Petrosea adalah bahwa Petrosea memiliki fundamental yang sehat, kuat, dan efisien untuk terus tumbuh berkelanjutan. Selain itu, terlihat kondisi positif terhadap permintaan dunia akan batubara ke-depannya. Menurut IEA dalam pemaparannya di World Energy Outlook 2015, India diharapkan akan menjadi motor penggerak pada industri batubara dunia di masa mendatang. Kondisi tersebut diantaranya terlihat dari adanya kebutuhan infrastruktur baru dan berkembangnya kelas menengah yang diprediksi akan ada 600 juta konsumen listrik baru di India. Hal ini berarti akan ada kenaikan besar dalam energi yang dibutuhkan untuk bahan bakar pembangunan di India.

2014

2013

2012

Tahun Buku/ Financial Year

Tanggal Dibayarkan/Date Paid

Jumlah Lembar Saham Ditempatkan & Disetor Penuh/

Number of Subsribed & Paid-up Shares

Dividen Tunai per Lembar Saham (IDR)/ Cash Dividend per Share (IDR)

29 Mei 2015 / 29th May 2015

14 Juli 2014 / 14th July 2014

30 Agustus 2013 / 30th August 2013

1.008.605.000 lembar/shares

1.008.605.000 lembar/shares

1.008.605.000 lembar/shares

19,28 (Final)

81,88 (Final)

72,53 (Final)

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 9998

Petrosea also believes that opportunity remains to explore for business development and growth, among others by diversifying business activities and restructuring the Company into separate business entities. However, the company restructuring will have to go through a number of phases – each one depends on market situation, regulatory requirements, and financial capabilities.

Today, Petrosea has acquired a number of new projects across its business segments, namely Mining Contracting, Oil & Gas Services, and Engineering & Project Management.

Going forward, the Engineering & Project Management segment is expected to be the next Petrosea engine of growth as Mining Contracting had done over the years. Moreover, Petrosea is also supported by several subsidiaries that will strengthen their respective business lines.

Marketing Aspects

Petrosea is a multi-disciplinary company engaged in the business of mining, oil and gas, and infrastructure with extensive experience in Indonesia since 1972. Petrosea’s excellence lies in its ability to provide integrated mining services supported by a wide range of capabilities in engineering, construction, and integrated logistics services and the Company’s full commitment to health, safety, and environment as well as quality management and business integrity.

To support and expand its marketing activities, Petrosea is backed by several subsidiaries in mining and energy sectors, including PTP Investments Pte. Ltd, PT Petrosea Kalimantan, and PT POSB Infrastructure Kalimantan. These subsidiaries consistently provide cost-effective, international standard services for all clients.

ESOP & MSOP

In 2015, Petrosea did not exercise employee (ESOP) and management (MSOP) stock option program.

Material Information On Investments, Expansion, Divestment, Acquisition, or Debt / Capital Restructuring

Petrosea is always focused and consistently follows its strategic plan in investment, expansion, divestment, acquisition or restructuring – debt and/or capital.

In 2015, through the subsidiary of PT POSB Infrastruktur Kalimantan, Petrosea acquired 51.25% shares of PT Mahaka Industri Perdana (MIP). The purpose of acquisition was to strengthen Petrosea’s business line. Goodwill resulted from the transaction was US$781 thousand. Meanwhile, MIP revenue and net income from the date of acquisition at 6th August 2015 until 31st December 2015 were US$820 thousand and US$85 thousand, respectively.

Material Transactions With Conflict Of Interests and/or Transaction With Affiliated Parties

Throughout 2015, Petrosea did not engage in material transaction with conflict of interests or transaction with affiliated parties. Petrosea booked transactions with related parties in 2015, recognized under Revenue account, amounted to US$82.66 million consisting of Contract Mining with PT Kideco Jaya Agung amounting to US$82.33 million or 39.80% of total revenue, and transaction in Engineering & Construction segment with PT Tripatra Engineers & Consctructors in the amount of US$336 thousand.

Petrosea juga meyakini bahwa masih ada potensi untuk pengembangan dan menumbuhkan bisnisnya antara lain dengan melakukan strategi diversifikasi usaha dan restrukturisasi perusahaan menjadi entitas bisnis operasi terpisah. Namun dalam melakukan restrukturisasi tentu harus melalui sejumlah tahapan. Dimana tiap tahapnya tergantung pada kondisi pasar, persyaratan peraturan dan kemampuan pendanaan.

Kini Petrosea telah mendapatkan sejumlah proyek baru baik itu pada segmen bisnis Kontrak Pertambangan, jasa Minyak & Gas Bumi maupun segmen jasa Rekayasa & Manajemen Proyek.

Dan kedepannya, segmen jasa Rekayasa & Manajemen Proyek diharapkan akan akan menjadi motor utama berikutnya bisnis Petrosea seperti halnya segmen Kontrak Pertambangan selama ini. Selain itu, Petrosea juga sudah memiliki sejumlah entitas anak yang akan lebih memperkuat lini bisnisnya.

Aspek Pemasaran

Petrosea merupakan perusahaan multi-disiplin dengan ruang lingkup kegiatan di bidang pertambangan, migas, dan infrastruktur yang telah berpengalaman luas di Indonesia sejak tahun 1972. Keunggulan Petrosea adalah pada kemampuan untuk menyediakan jasa pertambangan terpadu, yang didukung oleh kemampuan rekayasa, konstruksi dan jasa logistik yang terintegrasi, serta berkomitmen penuh terhadap penerapan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan, manajemen mutu dan integritas bisnis.

Untuk mendukung dan memperluas usaha pemasarannya, Petrosea didukung oleh beberapa anak perusahaan yang juga bergerak dalam bidang pertambangan dan energi diantaranya PTP Investments Pte. Ltd, PT Petrosea Kalimantan dan PT POSB Infrastructure Kalimantan yang secara konsisten memberikan pelayanan berstandar internasional dan cost effective untuk seluruh kliennya.

ESOP & MSOP

Selama tahun 2015, Petrosea tidak melakukan program kepemilikan saham bagi karyawan (ESOP) dan manajemen (MSOP).

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Hutang / Modal

Petrosea senantiasa fokus dan konsisten pada perencanaan stratregis yang telah dicanangkan, baik dalam hal perencanaan investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi, maupun penyelarasan hutang dan/atau modal.

Pada tahun 2015, Petrosea melalui entitas anak, PT POSB Infrastruktur Kalimantan, juga telah mengakuisisi 51,25% saham dari PT Mahaka Industri Perdana (MIP). Akuisisi dilakukan untuk memperkuat lini bisnis Petrosea. yang timbul dari transaksi akuisisi ini senilai US$781 ribu. Sementara pendapatan dan laba bersih MIP dari tanggal akuisisi yaitu 6 Agustus 2015 hingga tanggal 31 Desember 2015 masing-masingnya mencapai US$820 ribu dan US$85 ribu.

Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi

Pada tahun 2015, Petrosea tidak memiliki transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan atau transaksi afiliasi. Transaksi Petrosea dengan pihak berelasi pada akun Pendapatan selama 2015 sebesar US$82,66 juta yang terdiri dari segmen Kontrak Pertambangan dengan PT Kideco Jaya Agung senilai US$82,33 juta atau 39,80% dari total pendapatan, dan transaksi segmen Rekayasa dan Konstruksi dengan PT Tripatra Engineers & Constructors sejumlah US$336 ribu.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 101100

Keterangan / InformationDalam jutaan US$, kecuali dinyatakan lain / In US$ million, unless otherwise stated.

Transaksi Pendapatan Dengan Pihak Afiliasi Transactions with Affiliated Parties

Pendapatan - Pihak berelasi / Revenue – Related parties

Kontrak Pertambangan / Contract Mining

Jumlah / Total

Persentase terhadap jumlah pendapatan / Percent to total revenue

Rekayasa & Manajemen Proyek / Engineering & Project Management

Jumlah / Total

Persentase terhadap jumlah pendapatan / Percent to total revenue

Jumlah pendapatan dari pihak berelasi / Total revenue from related parties

Persentase pendapatan dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan /Percent of revenue from related parties to total revenue

87,39

3,90

91,30

26,23

0,04

0,02

0,06

0,00

91,36

26,26

(5,79)

(100,00)

(9,82)

750,00

(100,00)

466,67

(9,51)

82,33

-

82,33

39,80

0,34

-

0,34

0,16

82,67

39,97

Uraian / Description 2014 (%) Change2015

Regulatory Amendments

There were no regulatory amendments that had significant impact to the Company’s operational activities and consolidated financial statements.

Accounting Policy Amendments & Its Impacts On The Financial Statements

During the period, Petrosea and subsidiaries have adopted all new and revised standards as well as interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of Association of Indonesian Chartered Accountants that are relevant to the Company’s operations. The accounting period is effective on 1st

January 2015.

There are two key changes to the accounting policies of Petrosea and subsidiaries with respect to the adoption of PSAK 24 (revised 2013):

recognized through other comprehensive income rather than applying corridor approach, where accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees.

rather than being amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested or unvested benefits.

In addition to PSAK 24, the Company has adopted the following new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants, including :

Statements.

Statements

Associates and Joint Ventures.

Presentation

Recognition and Measurement

Disclosures

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan

Pada tahun 2015 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap kegiatan operasi maupun laporan keuangan konsolidasi Petrosea.

Perubahan Kebijakan Akuntansi & Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan

Dalam periode berjalan, Petrosea dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntansi Indonesia yang relevan dengan operasinya. Periode akuntansi efektif dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.

Terdapat dua perubahan utama terhadap kebijakan akuntansi Petrosea dan entitas anak atas penerapan dari PSAK 24 (revisi 2013):

segera melalui penghasilan komprehensif lain dan tidak melalui pendekatan koridor. Dimana akumulasi keuntungan atau kerugian actuarial yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.

diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested untuk jasa unvested.

Selain PSAK 24, Perusahaan juga telah menerapkan standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia, diantaranya :

Keuangan.

Tersendiri

Asosiasi dan Ventura Bersama

Penyajian

Pengakuan dan Pengukuran

Pengungkapan

Entitas Lain

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 103102

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 105104

Peta Area Operasional Operational Area Map

Head Office

Balikpapan Office

Petrosea Offshore Supply Base

Timika Support Operational Office

IAC Overburden Removal

Tabang Coal & Overburden Removal

Kideco Waste Removal & Coal Production

ABN Overburden Removal

SBB Overburden Removal **

PT Indoasia Cemerlang

PT Indonesia Pratama

PT Kideco Jaya Agung

PT Adimitra Baratama Nusantara

PT Santan Batubara

South Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

2015 - 2016

2014 - 2021

2011 - 2018

2009 - 2015

2009 - 2016

PT Indonesia Bulk Terminal

BHP Billiton Indonesia

PT Freeport Indonesia

PT Indonesia Pratama (Bayan Group)

South Kalimantan

Central Kalimantan

Papua

East Kalimantan

2015 - 2016

2015 - 2016

2015 - 2019

2013 - 2015

IBT Sea Conveyor Repair & Reconstruction

Lampunut North Road Stage 1 Construction

Freeport Levee Stockpile

Construction of Coal Haul Road 69 Km & Bridges Work

Petrosea Offshore Supply Base (POSB) Total, ENI, Chevron, Niko Resources,Halliburton, Miswaco & others

East Kalimantan 2009 - On going

Kontrak Pertambangan / Contract Mining

Rekayasa & Manajemen Proyek / Engineering & Project Management

Jasa Minyak & Gas Bumi / Oil & Gas Services

YearClientCurrent Major Projects * Location

6

7

8

9

1

2

3

4

5

10

* as per 31st December 2015** Currently under suspension

YearClient Past Major Projects (For The Last 5 Years) Location

a

b

c

d

e

f

g

h

i

j

k

l

GBP Overburden Removal

Crane Replacement & Wharf Works

Orica PMC

ABN Workshop Facilities Extension

MUTU Mine Infrastructure Development(Engineering Services)

GBP Power House Repair & Genset Replacement

Kideco Camp & Workshop Construction

MEA Sangkulirang - DFS Mine Infrastructure

Newmont GMD Project Phase III Engineering Services

GMD Replacement Project Phase IV Services

Bontang Coal Terminal Expansion (Phase 1 & 2)

PFS Solway Aquila Nickel Development

PT Gunung Bayan Pratama Coal

PT Indonesia Bulk Terminal

Orica KNI

PT Adimitra Baratama Nusantara

PT Multi Tambangjaya Utama

PT Gunung Bayan Pratama Coal

PT Kideco Jaya Agung

PT Mitra Energi Agung

PT Newmont Nusa Tenggara

PT ABB Sakti Industri

PT Indominco Mandiri

Vector Engineering, Inc.

South Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

Central Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

East Kalimantan

West Nusa Tenggara

West Nusa Tenggara

East Kalimantan

North Maluku

2014

2014

2014

2013

2013

2012

2012

2012

2011

2011

2010

2010

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 107106

Manajemen Risiko Risk Management

Petrosea memiliki komitmen untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko yang sehat merupakan bagian integral dari pengelolaan, serta tertanam dalam budaya dan praktek dan disesuaikan dengan proses bisnis organisasi. Perusahaan melakukan pengawasan manajemen risiko dan fokus pada risiko signifikan yang mempengaruhi Perusahaan yang mencakup risiko strategis, operasional, hukum & kepatuhan. Kami yakin melalui pemahaman dan pengelolaan risiko dapat memberikan kepastian yang sangat luas bagi para pemegang saham, karyawan, pengguna jasa kami serta para pemasok, termasuk masyarakat dimana kami beroperasi.

Dewan Komisaris telah mendelegasikan tanggung jawab pengawasan risiko kepada “Komite Risiko & Investasi Manajemen”. Risiko dan rencana mitigasi disampaikan dan didiskusikan dengan Direksi bersama Komite Risiko & Investasi Manajemen secara rutin.

Secara internal, tim manajemen risiko bersama para manajer fungsi serta unit bisnis secara rutin melakukan identifikasi risiko yang berpotensi memiliki dampak pada bisnis. Semua risiko diklasifikasikan berdasarkan probabilitas dan dampaknya terhadap organisasi, dan oleh karena itu matriks risiko dibuat untuk memudahkan pemahaman dan mengkomunikasikan risiko-risiko

Petrosea is committed to ensuring that a sound risk management process is an integral part of management and be embedded in culture and practices and tailored to the business processes of the organization. The management has an oversight for risk management and focus on the significant risk that affects the Company to include strategic, operational, legal & compliance risks. We believe understanding and management of risk allow us to provide greater certainty for our shareholders, employees, our customers and suppliers, and the communities in which we operate.

The Board of Commissioners has delegated the responsibility of overseeing risks to the Risk & Investment Management Committee. The risk and mitigation plans are presented and discussed by the Board of Directors with the Risk & Investment Management Committee on a quarterly basis.

Internally, the risk management team engages with the business and functional leaders on a regular basis in identifying the risks that could potentially have impact on the business. The risks are classified based on its probability and impact to the organization and thereby a risk matrix is developed for easy understanding and communication of risks. The identified risks are analyzed

Risiko-risiko yang teridentifikasi melalui proses manajemen risiko diberikan prioritas dan dimitigasi sesuai dengan probabilitas serta tingkat keparahan risiko. Petrosea mengaplikasikan beberapa strategi mitigasi, melalui pendelegasian wewenang, proses standardisasi dan kajian rencana strategis, serta kajian operasional dan asuransi.Risks identified through our risk management processes are prioritized and depending on the probability and severity the risks are escalated for actions. Petrosea applies a wide variety of risk mitigation strategies, including delegation of authorities, standardized processes and strategic planning reviews, operating reviews and insurance.

tersebut. Selanjutnya, analisa terhadap risiko-risiko yang telah diidentifikasi dilakukan atas faktor penyebab risiko yang terjadi dan tindak lanjut melalui tindakan terencana untuk mitigasi yang diperlukan dan memadai.

Dalam proses pengelolaan risiko, tiga faktor risiko utama yang dipertimbangkan mencakup:

Risiko Strategis

Risiko strategis berhubungan dengan rencana usaha dan strategi Perusahaan, termasuk risiko-risiko yang berhubungan dengan kondisi makro ekonomi global dimana kami beroperasi dan termasuk aktivitas restrukturisasi, ancaman persaingan dan kebijakan eksternal.

Risiko Operasional

Risiko operasional berhubungan dengan risiko-risiko yang timbul dari sistem, proses, karyawan, dan peristiwa eksternal yang mempengaruhi operasional dari bisnis Perusahaan.

Risiko Hukum & Kepatuhan

Risiko hukum dan kepatuhan berhubungan dengan risiko-risiko yang timbul dari proses hukum dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur integritas, termasuk yang berhubungan dengan pelaporan keuangan, lingkungan kesehatan dan keselamatan, serta pemerintah dan peraturan.

Selanjutnya, seluruh risiko akan dievaluasi dan dikelola dalam kerangka kerja seperti yang digambarkan pada diagram di halaman selanjutnya. Dalam pelaksanaan manajemen risiko, para manajer memiliki peran yang sangat signifikan. Manajer tersebut memimpin masing-masing departemen untuk melaksanakan proses manajemen risiko, yang tidak terbatas hanya pada evaluasi risiko, namun juga termasuk rencana tindakan mitigasi risiko.

for the contributing factors and thereby follow the planned action or contingencies to mitigate as deemed necessary and appropriate.

In the process of risk management the three major risk factors considered are as follows:

Strategic Risks

Strategic risk relates to the Company’s future business plans and strategies, including the risks associated with the global macro-environment in which we operate and to include restructuring activity, competitive threats and public policy.

Operational Risks

Operational risks relates to risks arising from systems, processes, people and external events that affect the operations of our businesses.

Legal & Compliance Risks

Legal and compliance risks relate to risks arising from legal proceedings and compliance with integrity policies and procedures, including those relating to financial reporting, environmental health and safety and the government and regulatory actions.

Further, all risks will be assessed and managed within the framework shown in the diagram in the next page. In implementing risk managements, managers takes very significant role. They will lead their department to implement the risk management process, which is not limited only to risk assessment, but also actions plans to mitigate the risk.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 109108

Establishing Context

Risk Identification

Risk Analysis

Risk Evaluation

Risk Treatment

Monitoring & ReviewCommunication & Consultation

Mitigasi Risiko

Risiko-risiko yang teridentifikasi melalui proses manajemen risiko diberikan prioritas dan dimitigasi sesuai dengan probabilitas serta tingkat seriusnya risiko. Seluruh risiko ini didiskusikan dan tanggung jawab ditugaskan kepada manajer bisnis dan fungsional yang meliputi pelaksanaan kajian secara rutin setiap triwulan. Dengan menyesuaikan pada sifat risiko yang terjadi dan pengaruhnya pada bisnis atau fungsi Perusahaan, Petrosea mengaplikasikan beberapa strategi mitigasi, melalui pendelegasian wewenang, proses standardisasi dan kajian rencana strategis, serta kajian operasional dan asuransi.

Efektivitas Manajemen Risiko

Hal penting dalam penilaian tentang efektivitas pengawasan adalah untuk memastikan terdapat pengaturan evaluasi yang memadai dari perencanaan keberlangsungan usaha dan perencanaan pemulihan bencana. Langkah-langkah perbaikan harus diindentifikasi secara selektif, dengan penekanan pada risiko-risiko yang tinggi yang tidak memiliki kecukupan pengawasan. Langkah perbaikan harus dijelaskan dengan rencana tindakan.

Divisi Internal Audit juga melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan regular untuk melakukan penilaian atas efektivitas sistem Manajemen Risiko secara luas di Perusahaan. Pemeriksaan terhadap prosedur mengenai Quality Assurance juga dilakukan untuk memastikan pencatatan risiko yang relevan telah dilaksanakan pada seluruh proyek, dan kajian-kajian dilakukan secara rutin.

Proses manajemen risiko tersebut dapat dilihat di bawah ini:

Risk Mitigation

Risks identified through our risk management processes are prioritized and depending on the probability and severity the risks are escalated for actions. These risks are discussed and responsibilities are assigned to business or functional leaders with quarterly reviews. Depending on the nature of the risk involved and the particular business or function affected, Petrosea applies a wide variety of risk mitigation strategies, including delegation of authorities, standardized processes and strategic planning reviews, operating reviews and insurance.

Risk Management Effectiveness

An important part of evaluating the effectiveness of existing controls is to ensure that there is adequate evaluation of the business continuity planning and disaster recovery planning arrangements in place. Improvements should be selectively identified, with emphasis on high risks with inadequate controls. Improvements should be described with an action plan.

The Internal Audit division also performs regular oversight and audits to assess the effectiveness of Company-wide Risk Management systems. Quality Assurance procedures also check to ensure relevant risk registers are in place for all projects, and that regular updating / reviews are carried out.

The risk management process followed is as shown below:

The Company’s business sustainability depends not on the quality of materials and products, but on customer or client satisfaction. As such, Petrosea’s human capital management is focused on enhancing competency oriented towards mining services.

Supported by extensive abilities and experience, Petrosea is aware that diversification will continuously be conducted and transformed in line with current conditions. As such, Petrosea’s human capital is managed to spearhead the Company’s performance, able to adapt competencies as required. For Petrosea, human capital is a core fundamental to achieve better performance and ensuring robust business sustainability.

Sumber Daya ManusiaHuman Capital

Sebagai Perusahaan jasa pertambangan terpadu, bagi Petrosea, dukungan karyawan yang berkompeten adalah mutlak. Sifat bisnis Perusahaan memerlukan karyawan dengan kemampuan dan pengetahuan multi-disiplin yang handal di bidang pertambangan, infrastruktur, transportasi serta minyak & gas bumi.

For Petrosea, as an integrated mining services company, the support of competent employees is imperative. The nature of the Company’s business requires employees with reliable multidisciplinary abilities and knowledge in the fields of mining, infrastructure, transportation and oil & gas.

Keberlanjutan usaha Petrosea bukan tergantung pada kualitas material produk, namun pada pemenuhan kepuasan pelanggan. Untuk itu, pengelolaan sumber daya manusia di Petrosea difokuskan pada peningkatan kompetensi yang berorientasi pada kualitas pelayanan jasa pertambangan.

Dengan kemampuan dan pengalaman luas yang dimiliki, Petrosea menyadari bahwa diversifikasi akan terus dilaksanakan dan berubah sesuai dengan kondisi terkini. Untuk itu sumber daya manusia Petrosea dikelola untuk menjadi salah satu ujung tombak kinerja Perusahaan, yang mampu beradaptasi secara kompetensi sesuai dengan kebutuhan. Bagi Petrosea, sumber daya manusia adalah fundamental utama untuk melaju menuju pencapaian yang lebih tinggi serta mengokohkan keberlanjutan usaha.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 111110

Kebijakan & Strategi Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia didasarkan pada kebijakan sebagai berikut:

Pengelolaan karyawan yang tepat Yaitu memastikan karyawan memiliki kompetensi

dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas melalui penetapan standar Kompetensi Utama ( ) dan Kompetensi Fungsional ( ) untuk unit kerja yang ada di lingkungan kerja Perusahaan, termasuk menempatkan karyawan pada posisi yang tepat.

Pembentukan budaya belajar dan lingkungan kerja yang kondusif

Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang dapat mendorong karyawan mengembangkan keahlian dan pengetahuannya untuk mencapai tujuan Perusahaan.

Penyusunan program retensi yang efektif

Secara berkesinambungan melakukan upaya-upaya yang efektif agar karyawan, khususnya karyawan yang cakap dapat terus berkarya bersama Perusahaan.

Strategi pengelolaan sumber daya manusia dilakukan untuk memastikan ketersediaan karyawan yang handal, pemberdayaan yang sesuai, pengembangan yang optimal dan peningkatkan kinerja karyawan Perusahaan. Petrosea memandang pengelolaan sumber daya manusia sebagai sebuah investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kinerja Perusahaan di masa mendatang.

Strategi pengelolaan sumber daya manusia diwujudkan melalui:

sejalan dengan strategi bisnis Perusahaan

dengan kondisi Perusahaan, industri terkait serta kinerja karyawan yang bersangkutan

Human Capital Management Policy & Strategy

Human capital management implementation is based on the following policies:

Proper employee management Ensures that employees have the required skills

and competencies needed to carry out their tasks by determining their Core Competency and Functional Competency for each work unit within the Company, including placing employees in their correct positions.

Creating a learning culture and conducive working environment

Creating work environment and atmosphere that will drive employees to develop their skills and knowledge in order to achieve the Company’s goals.

Development of effective retention programs

Continuously conduct effective efforts to ensure that the best employees stay and support the Company.

The human capital management strategy aims to ensure the provision of reliable employees, proper empowerment, optimal development and improvements to the employee’s performance. Petrosea views human capital management as a long term investment that will have a real impact on the Company’s future performance.

The human capital management strategy is implemented through the following:

with the Company’s business strategy

consistent

conditions of the Company, related industries and employee performance

Seleksi & Penempatan Karyawan Yang Tepat

Pemenuhan kebutuhan karyawan di Petrosea dilakukan melalui proses seleksi dan penempatan secara efektif dan efisien untuk memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Perusahaan.

Perusahaan menerapkan standar dan kriteria baik secara kompetensi maupun secara perilaku untuk menyaring dan mendapatkan karyawan yang berkualitas. Standar dan kriteria tersebut dirangkum di dalam position description, meliputi:

keterampilan, sertifikasi dan pengalaman kerja.

rinci.

maupun teknikal.

Proses rekrutmen dilakukan baik melalui seleksi kandidat internal maupun eksternal. Untuk itu, Petrosea telah menerapkan dan mengembangkan , melakukan reorganisasi fungsi rekrutmen serta memperluas jaringan dengan industri atau lembaga pendidikan guna memudahkan dan mempercepat proses perekrutan.

Selama tahun 2015, Petrosea telah merekrut 111 orang karyawan level staff dan 876 orang karyawan di level non-staff yang terdiri dari operator, mekanik dan tenaga pendukung operasional lainnya.

Petrosea juga melakukan proses pemenuhan sumber daya manusia melalui jalur lain seperti

(GDP), yaitu program pengembangan komprehensif yang diperuntukan bagi para lulusan perguruan tinggi terbaik. Salah satu tujuannya adalah untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan Petrosea yang tangguh.

Petrosea merekrut lulusan baru perguruan tinggi dengan berbagai latar belakang pendidikan yang diselaraskan dengan kebutuhan operasional Perusahaan, seperti Teknik atau Operasi Pertambangan, Pemeliharaan Aset, Teknik Sipil-Konstruksi dan Infrastruktur, Rantai Pasokan, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Administrasi.

Proper Employee Selection & Placement

At Petrosea’, the fulfillment of employee requirements are conducted through an efficient and effective selection and placement process to ensure the provision of human capital meets the Company’s business requirements.

The Company implements various standards and criteria based on competencies and attitude to filter and obtain high quality employees. The various standards and criteria are included in the position description, including:

certification and experience

technical

The recruitment process is conducted through a selection of internal and external candidates. Therefore, Petrosea has implemented and developed a talent database, conducted a reorganization of the recruitment function, and expanded its network in the industry or education institutions in order to expedite the requirement process.

During 2015, Petrosea recruited 111 staff level employees and 876 non-staff employees, consisting of operators, mechanics and other operational support personnel.

Petrosea also fulfilled its human capital requirements through its Graduate Development Program (GDP), which is a comprehensive development program for the best university graduates. One of the objectives is to prepare the future leaders of Petrosea.

Petrosea recruited university fresh graduates from various educational backgrounds in line with the Company’s operational requirements, such as Mining Operations and Engineering, Asset Maintenance, Civil Construction and Infrastructure Engineering, Supply Chain, HR, Finance and Administration.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 113112

Selama tahun 2015, sebanyak 32 peserta GDP telah ditempatkan di fungsi-fungsi kerja di dalam Perusahaan.

Pelatihan & Pengembangan Sumber Daya Manusia

Operasional usaha sehari-hari didukung oleh kinerja individu secara keseluruhan guna menjalankan strategi Perusahaan. Untuk itu, strategi pengembangan kompetensi karyawan difokuskan guna memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan sesuai baik dari sisi jumlah maupun waktu. Salah satu media pengembangan kompetensi karyawan adalah melalui program pendidikan dan pelatihan. Selain itu Perusahaan juga menerapkan pengelolaan kinerja yang obyektif dan konsisten untuk memastikan keselarasan antara hasil kinerja individu dengan Perusahaan.

Perusahaan senantiasa berupaya menyediakan kesempatan seluas-luasnya bagi karyawan untuk mengembangkan karir melalui program peningkatan kompetensi, kepemimpinan, dan lainnya.

Sepanjang tahun 2015, Perusahaan telah menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan unit kerja maupun kebutuhan bisnis Perusahaan, sebagai berikut:

Statistik Pelatihan & Pengembangan Training & Development Statistics

Jumlah Workshop Pelatihan & Pengembangan / Number of Training & Development Workshops

Jumlah Peserta / Number of Participants

Jumlah Jam Pelatihan / Total Training Hours

Jumlah Rata-rata Jam Pelatihan per karyawan / Average Training Hours per Employee

366 program

2.238 peserta

84.803 jam

38 jam per karyawan

Data Statistik Pelatihan & Pengembangan / Training & Development Statistics Data

Realisasi 2015 / 2015 Realization

In 2015, 32 GDP participants were successfully placed at various working units within the Company.

Human Capital Training & Development

Day-to-day operations are managed with a focus on individual performance to comprehensively support the Company’s business strategy. Therefore, employee competency development is aimed to ensure the availability of reliable human capital in terms of numbers and in a timely manner. One of the medias used to develop employee competency is through education and training programs. The Company also implements an objective and consistent performance management to ensure harmony between the individual and Company performance results.

The Company always strives to provide opportunities for employees to develop their careers through competency and leadership enhancement programs, and others.

During 2015, the Company conducted various educational and training programs based on with business unit and Company requirements as follows: Minex Optimization

Mine Planning & Minescape Basic

Excel Intermediate

Minex Foundation & Scheduling

Conveyor MHS

Basic Tax for Mining Contractors

Xpac Advance

Basic Accounting for Non Accountants

Mining for Non Miners

Basic Contract & Commercial

Oil & Gas Basic Knowledge

Proper Packaging for Shipping

Healthy Lifestyle

Oil & Gas Basic Knowledge

Heavy Equipment Rate

Procure to Pay (SAP)

Excel Intermediate - Batch 2

Total

6

9

10

3

20

20

6

20

20

20

20

20

20

20

20

20

10

264

144

360

40

120

40

40

144

160

80

40

60

60

80

80

80

80

40

1.728

7

8

10

5

12

26

4

23

16

15

22

21

13

15

15

14

10

234

168

320

40

200

24

47

96

148

64

30

66

63

52

48

60

53

40

1.584

117%

89%

100%

167%

60%

130%

67%

115%

80%

75%

110%

105%

65%

75%

75%

70%

100%

89%

117%

89%

100%

167%

60%

118%

67%

93%

80%

75%

110%

105%

65%

60%

75%

66%

100%

92%

Topik / TopicJumlah Peserta / Total Participants Jumlah Jam / Total Hours

Plan PlanActual Actual% %

Program Pengembangan Karyawan Secara Internal

Selain pengembangan karyawan melalui badan sertifikasi dan pelatihan eksternal, Petrosea juga mulai melakukan pengembangan kompetensi karyawan secara internal dengan menggunakan sumber daya internal baik dari sisi fasilitator maupun materi.

Oleh karena itu, sejak akhir tahun 2014 Perusahaan membentuk (PTC) untuk mendukung hal tersebut di atas dan diterapkan sepenuhnya pada tahun 2015.

Tujuan dibentuknya PTC adalah untuk menumbuhkan budaya belajar mengajar, mendukung efisiensi, serta mendorong karyawan khususnya para fasilitator untuk terus membagi ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh. Berikut adalah beberapa materi pelatihan internal yang sudah dilaksanakan sepanjang tahun 2015:

Internal Employee Development Program

Aside from developing employees through external certification and training institutions, Petrosea also started to conduct an internal employee competency development program using internal resources, both from the facilitator and material aspects.

Therefore, to support this, the Company formed Petrosea Trainers Club (PTC) at the end of 2014, and was fully implemented in 2015.

The purpose of forming PTC was to build a learning culture, support efficiency, and encourage employees specifically those who are facilitators, to continuously share the knowledge that they possess. Several internal training materials were delivered during 2015, as follows:

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 115114

Talent Management

Perusahaan menerapkan program talent management yang bertujuan untuk memfasilitasi karyawan yang teridentifikasi memiliki potensi dan mampu dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung kemajuan usaha Perusahaan. Talent management juga ditujukan untuk mendukung perencanaan kaderisasi pimpinan di dalam Perusahaan.

Program talent management diwujudkan melalui:

1. Identifikasi karyawan yang siap dan dapat dikembangkan lebih lanjut.

2. Penerapan penilaian kinerja yang konsisten untuk memastikan karyawan dengan kinerja terbaik dari tahun ke tahun.

3. Penetapan prioritas bagi karyawan internal untuk mengisi posisi yang lowong.

Penilaian Kinerja

Perusahaan melakukan penilaian kinerja berkala dalam rangka membangun budaya untuk mendefinisikan, mengukur dan mengembangkan kinerja setiap karyawan yang pada akhirnya mendukung Perusahaan dalam pencapaian target.

Proses penilaian kinerja ini dilakukan dengan cara komunikasi dua arah yang dilakukan di awal tahun untuk perencanaan, di tengah tahun untuk review pertama dan akhir tahun untuk review akhir menggunakan Key

(KPI) yang telah ditetapkan di awal tahun.

Hubungan Industrial

Sebagai industri dengan sifat bisnis yang melibatkan banyak pihak, Petrosea senantiasa memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan ketentuan pemerintah, serta kebijakan yang berlaku baik secara internal maupun eksternal. Dengan lokasi operasional yang terletak di berbagai wilayah dengan berbagai macam latar belakang masyarakat, Perusahaan mengutamakan hubungan dan komunikasi yang baik dengan seluruh pihak terkait, termasuk dengan penduduk lokal, karyawan lokal dan pemerintah lokal daerah setempat.

Talent Management

The Company has implemented a talent management program that aims to facilitate employees who have potential and can be developed further to support the Company’s business performance. Talent management also supports the Company’s leadership succession plan.

The talent management program is implemented through the following:

1. Identifying talents that are ready for further development.

2. Setting consistent performance assessments to identify employees with the best performances from year to year.

3. Prioritize internal employees to fill vacant positions.

Performance Management

The Company conducts performance management in order to build a culture of defining, evaluating and developing employee performance which will support the Company to reach its targets.

Performance management was conducted using a two-way communication process in the beginning of the year for planning, in the middle of the year for the first review, and at the end of the year for the final review using Key Performance Indicators (KPI) that were stated at the beginning of the year.

Industrial Relations

As an industry with business characteristics that involve many parties, Petrosea continually strives to ensure the Company’s compliance towards government regulations and stipulations, as well as internal and external policies. With operations located in various areas and a wide range of community backgrounds, the Company prioritizes good relations and communications with all parties, including local communities, local employees and local authorities.

Petrosea saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang berlaku di seluruh wilayah kerja yang mengatur mengenai hubungan kerja antara Perusahaan dengan karyawan yang terdaftar di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain memiliki peraturan sebagai payung hubungan kerja, Petrosea juga percaya bahwa hubungan industrial yang harmonis harus didukung dengan komunikasi yang efektif dan berkesinambungan antara Perusahaan dengan karyawan.

Komunikasi tersebut diperkuat melalui forum Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit yang merupakan forum komunikasi dan konsultasi seputar ketenagakerjaan yang melibatkan perwakilan manajemen dan karyawan. LKS Bipartit berperan besar dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, untuk mendukung kelangsungan kegiatan bisnis demi kebaikan Perusahaan dan karyawan.

Melalui forum ini, Perusahaan dapat melakukan pengawasan secara langsung guna memastikan bahwa hubungan industrial terpelihara dengan baik.Selain itu, Perusahaan juga melakukan beberapa upaya lainnya agar proses komunikasi antara Perusahaan dan karyawan terjalin dengan baik, diantaranya melalui townhall, Safari Ramadhan dan employee engagement

.

Petrosea has in place Company Regulations which are applied at all working areas that regulate relations between the Company and its employees, registered with the Ministry of Manpower and Transmigration. In addition to its main regulations, Petrosea also believes in the importance of creating harmonious industrial relations supported by good communication between management and employees.

This communication is strengthened through the LKS Bipartite forum, which is a communication and consulting forum comprising of representatives from management and employees. LKS Bipartite plays a major role in ensuring harmonious industrial relations to support business continuity for the good of the Company and all employees.

Through this forum, the Company can conduct direct supervision to ensure that industrial relations are maintained properly. Furthermore, the Company also conducts other efforts to ensure that good communication exists, such as townhalls, Safari Ramadhan and the employee engagement survey.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 117116

Employee Engagement Survey

Perusahaan melaksanakan survei secara berkala dengan tujuan mengukur tingkat engagement karyawan terhadap Perusahaan. Selain itu survei ini juga digunakan sebagai indikator utama bagi Perusahaan untuk melakukan langkah-langkah perbaikan demi peningkatan engagement karyawan. Peningkatan engagement karyawan akan memberikan kontribusi besar terhadap keberlanjutan kinerja Perusahaan.

Survei ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner baik secara online maupun offline. Peserta survei ini difokuskan untuk karyawan level staff, baik di kantor pusat maupun operasional.

Terdapat peningkatan dari indeks hasil survei di tahun 2015 ini dibandingkan hasil survei sebelumnya di tahun 2013. Di tahun 2013 indeks yang diperoleh adalah 3,2 dari skala 5, sedangkan di tahun 2015 indeks yang diperoleh adalah 3,65 dari skala 5. Hal ini memperlihatkan bahwa upaya-upaya perbaikan yang dilakukan oleh Perusahaan sejak tahun 2013 menunjukkan hasil yang positif.

Dana Pengembangan Sumber Daya Manusia

Selama 2015, Petrosea telah mengalokasikan dana sebesar Rp1.108.274.619 untuk program pelatihan dan pengembangan karyawan.

Terjadi penurunan biaya yang signifikan dari tahun sebelumnya tanpa mengurangi kualitas dan jumlah program yang dilaksanakan pada tahun 2015. Hal ini dapat dicapai dengan dimulainya upaya pengembangan karyawan secara internal, melalui program pelatihan internal intensif selama 52 minggu dan memaksimalkan peran (PTC).

Employee Engagement Survey

The Company conducts a survey periodically to measure the employee engagement level towards the Company. This survey is also used as a main indicator for the Company to implement various improvements to increase the level of employee engagement. Increasing employee engagement will contribute greatly towards the Company’s performance sustainability.

The survey was conducted using an online and offline questionnaire. The participants of this survey were focused at the staff level, at the head office and operational locations.

There was an increase in the survey index results in 2015 compared to the previous survey results in 2013. In 2013, the index achieved was 3.2 from a scale of 5, and in 2015 the index achieved was 3.65 from a scale of 5. This means that various improvement efforts conducted by the Company since 2013 showed positive results.

Human Capital Development Funding

During 2015, Petrosea allocated funds of IDR1,108,274,619 for employee training and development programs.

There was a significant decrease in cost from the previous year without sacrificing the quality and quantity of the programs in 2015. This was achieved due to the efforts to develop employees internally, through the intensive 52 week training program and to maximize the role of Petrosea Trainers Club (PTC).

Profil Sumber Daya Manusia

Salah satu kekuatan Petrosea adalah sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan dan kemampuan yang beragam yang secara berantai dan bersinergi mendukung pencapaian Perusahaan.

Berikut profil sumber daya manusia Petrosea tahun 2015.

Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Tingkat PendidikanJumlah karyawan Petrosea berdasarkan tingkat pendidikan sebagian besar adalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), yang bekerja sebagai operator dan teknisi mesin. Sedang urutan kedua terbanyak berlatar belakang pendidikan lulusan Sarjana, dengan jumlah 516 karyawan atau 20,34%.

3.189KaryawanEmployees

2014

2.537KaryawanEmployees

2015

Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat PendidikanNumber of Employees Based on Education Level

Pasca Sarjana (S2) / Master Degree

Sarjana (S1) / Bachelor Degree

Diploma (D3) / Diploma Degree

Sekolah Menengah Atas (SMA) / Senior High School

Sekolah Menengah Pertama (SMP)Junior High School

Sekolah Dasar (SD) / Elementary School

Lainnya / Others

43 41

516

161

1.250

170

32

367281

78160

596

190

1.841

Human Capital Profile

One of Petrosea’s strengths is the diversity of its human capital educational backgrounds and abilities, which in sequence and synergistically supports the Company’s achievements.

Petrosea’s human capital profile for 2015 is as follows:

Human Capital Profile Based on Education

The majority of Petrosea’s employees are Senior High School (SMA) graduates, and work as operators or machine technicians. The second-largest group by educational background is University graduates, with a total of 516 employees or 20.34%.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 119118

Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Usia

Pada tahun 2015, mayoritas karyawan Petrosea berusia 31 hingga 40 tahun. Sedang urutan kedua dan ketiga terbanyak adalah kelompok berusia 20 sampai dengan 30 tahun dan kelompok berusia 41 hingga 50 tahun. Sementara kelompok yang berusia 51 sampai dengan 55 tahun ada di urutan keempat.

Human Capital Profile Based on Age

In 2015, the majority of Petrosea employees were aged between 31 and 40 years old. The second-largest group by age was between 20 and 30 as well as 41 and 50 years old. The group between 51 and 55 years old were the fourth-largest group.

3.189KaryawanEmployees

2014

2.537KaryawanEmployees

2015

Jumlah Karyawan Berdasarkan UsiaNumber of Employees Based on Age

> 55 tahun / > 55 years

51 - 55 tahun / 51 - 55 years

41 - 50 tahun / 41 - 50 years

31 - 40 tahun / 31 - 40 years

20 - 30 tahun / < 20 years

< 20 tahun / < 20 years

19105

600669

2316 119

681

1.381

969

1.117

27

Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Status Kepegawaian

Dari jumlah karyawan Petrosea berdasarkan status kepegawaian sebagian besar merupakan karyawan tetap. Namun, dengan kondisi perekonomian yang kurang kondusif beberapa waktu terakhir serta berimbas pada kelangsungan bisnis Perusahaan, Petrosea harus mengambil kebijakan penyesuaian pada jumlah karyawan tetapnya. Sedangkan perkembangan jumlah karyawan tidak tetap Petrosea menunjukkan peningkatan pada tahun 2015.

Human Capital Profile Based on Employment Status

The largest numbers of Petrosea employees are permanent employees. However, in light of the continued economic downturn, and in order to ensure the Company’s business continuity, Petrosea had to adjust the number of their permanent employees. Meanwhile, the number of non-permanent employees increased in 2015.

Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jenis Kelamin

Perusahaan senantiasa berkomitmen memberikan kesempatan yang setara kepada calon karyawan untuk diterima bekerja tanpa membedakan jenis kelamin. Dari sisi jumlah karyawan berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar karyawan Petrosea didominasi oleh Pria. Pada tahun 2015, Perusahaan menerima karyawan wanita sebanyak 26 orang dan dengan total jumlah karyawan wanita sekitar 8,85% dari total karyawan Petrosea. Adapun porsi karyawan pria dan wanita di Petrosea masing-masingnya menjadi sebanyak 92,43% dan 7,57%.

Human Capital Profile Based on Gender

The Company is committed to providing equal opportunities to potential employees regardless of gender. In terms of total gender, the Company’s workforce is dominated by male employees. In 2015, the Company recruited 26 female employees, bringing the proportion of female employees in the workforce to 8.85%. The male and female employee proportion at Petrosea is 92.43% and 7.57%.

3.189KaryawanEmployees

2014

2.537KaryawanEmployees

2015

Jumlah Karyawan Berdasarkan Status KepegawaianNumber of Employees Based on Employment Status

Karyawan Tetap / Permanent Employee

Karyawan Tidak Tetap / Temporary Employee

686

339

2.8501.851

3.189KaryawanEmployees

2014

2.537KaryawanEmployees

2015

Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis KelaminNumber of Employees Based on Gender

Pria / Male

Wanita / Female

192257

2.932 2.345

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 121120

Profil Sumber Daya Manusia Berdasarkan Daerah Asal

Penerimaan karyawan dari lingkungan sekitar tetap menjadi kebijakan sumber daya manusia Petrosea. Pada tahun 2015, Perusahaan mempekerjakan karyawan lokal sebanyak 1.561 orang atau sekitar 61,53% dari keseluruhan karyawan Petrosea. Sedangkan 38,47% lainnya merupakan karyawan non-lokal atau sebanyak 976 orang.

Human Capital Profile Based on Origin

The recruitment of employees from surrounding areas remains a mainstay of Petrosea’s human capital policy. In 2015, Petrosea employed 1,561 local people, or 61.53% of the total workforce. Meanwhile, 38.47% of the workforce was non-local or 976 employees.

3.189KaryawanEmployees

2014

2.537KaryawanEmployees

2015

Jumlah Karyawan Berdasarkan Daerah Asal (Lokal & Non-Lokal)Number of Employees Based on Origin (Local & Non-Local)

Karyawan Lokal / Local Employee

Karyawan Non-Lokal / Non-Local Employee

976

1.358

1.831 1.561

Teknologi Informasi & Komunikasi (ICT) memegang peranan sebagai salah satu penting yang memastikan proses dan mekanisme usaha dan operasional berjalan. Pengelolaan ICT berfokus pada perbaikan proses-proses informasi bisnis dalam pengambilan keputusan dan peningkatan efisiensi. Peran ICT dalam memanfaatkan teknologi lintas chain adalah untuk menghasilkan sinergi dalam aplikasi dan infrastruktur, agar dapat mencapai keunggulan dalam kinerja bisnis pada saat tim manajemen menerapkan inisiatif kebijakan.

Fungsi ICT di Petrosea dijalankan sebagai Service Organization (SSO) di dalam Indika Energy Group. Sebagai penyedia jasa internal, ICT memberikan berbagai layanan yang mencakup analisis, desain, persiapan, pelaksanaan, dukungan dan pemeliharaan yang diperlukan sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati. ICT juga mengadakan kajian rutin terhadap efisiensi dan efektivitas layanannya.

Teknologi Informasi & KomunikasiInformation & Communication Technology

Information & Communication Technology (ICT) plays a role as an important business enabler in ensuring the correct functioning of operational and business processes and mechanisms. ICT management is focused on improving business information processes in decision-making and efficiency enhancement. The role of ICT in taking advantage of technology in the value chain is to create synergy in applications and infrastructure, allowing business performance excellence when management teams implement policy initiatives.

ICT functions at Petrosea are carried out as a Shared Service Organization (SSO) within Indika Energy Group. As an internal service provider, ICT provides services including analysis, design, implementation, support and maintenance in line with a previously set Service Level Agreement (SLA). ICT also routinely carries out testing of its service efficiency and effectiveness.

Di tahun 2015 Petrosea berhasil mengintegrasikan SAP dengan sistem dari salah satu pemasok suku cadang terbesar Perusahaan, yakni Caterpillar (CAT). Pengembangan menghasilkan efisiensi yang sangat signifikan dari sisi waktu maupun biaya dalam proses pembelian suku cadang ke CAT.In 2015, Petrosea successfully integrated SAP into the system of one of the Company’s largest spare parts suppliers – Caterpillar (CAT). This development resulted in significant efficiency savings in the process of spare parts purchases from CAT, both in terms of time and money.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 123122

Atap

Menggambarkan berbagai hal yang diperlukan manajemen untuk mengambil keputusan. Hal ini mencakup pada bagian atas struktur, dan sejalan dengan

(ERP).

Pilar

Menggambarkan bisnis pilar Indika Energy Group yaitu sumber daya energi, jasa energi, dan infrastuktur energi, yang memiliki spesialisasi dan keanekaragaman sistem aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing unit bisnis.

Fondasi

Menggambarkan infrastruktur ICT yang tangguh dan memungkinkan berjalannya bagian pilar dan atap dengan baik. Bagian ini juga mencerminkan visi ICT untuk menciptakan sarana komunikasi dan kolaborasi yang handal.

Roof

Illustrates the aspects needed by management to make decisions, covering the dashboard and portal at the top of the structure, in line with Enterprise Resources Planning (ERP).

Pillars

Illustrates the Indika Energy Group’s business pillars, which are energy resources, energy services and energy infrastructure, each with its own application system in line with the specific needs of each business unit.

Foundation

Illustrates the sufficient ICT infrastructure that allows the pillars and roof to function properly. This section also reflects the ICT vision of creating a reliable means of collaboration and communication.

Kerangka kerja ICT digambarkan dengan jelas dalam “Rumah ICT”.

The ICT work framework is clearly elaborated in “Rumah ICT”, or “ICT House”.

Dashboard & Portals

Resources

Mineral

Resources

Solutions

Contract Mining Solutions

EPC Solutions

O&M Solutions

Logistic Solutions

Power & Gas Solutions

Services Infrastructure

Enterprise Resources Planning - Human Resources Management System - Corporate Wide Initiative

Business Initiatives

Technology - Infrastructure and System StandardizationData Center Centralization - Asset and Licensse Management

Infrastructure & Services

Tata Kelola ICT

Tata kelola ICT dilaksanakan oleh ICT yang bertugas memberikan pengarahan, strategi yang telah disepakati dan pengawasan tingkat tinggi terhadap efisiensi dan efektivitas ICT sebagai SSO, serta kepatuhan kebijakan yang terkait dengan sasaran dan tujuan Perusahaan. ICT memiliki wewenang terhadap penyusunan dan pelaksanaan strategi, pengaturan prinsip dan persetujuan kebijakan, prioritas dan investasi proyek ICT dalam grup, guna memastikan kepatuhan unit-unit bisnis terhadap prinsip, kebijakan dan model operasional ICT.

Di tahun 2015, ICT melakukan beberapa inisiatif perbaikan yang meliputi aspek strategi TI, optimalisasi operasional, juga aspek yang berkaitan dengan kebijakan dan tata kelola TI.

Pada awal tahun 2015 ICT melakukan evaluasi strategi TI melalui proyek OCTOPUS (

). Lingkup dari proyek ini mencakup perencanaan beberapa tahun ke depan sehubungan dengan aspek aplikasi bisnis, pengembangan infrastruktur serta optimalisasi sumber daya agar mampu mengikuti perubahan, tantangan dan arahan dari startegi bisnis Perusahaan.

Pada tahun ini juga terdapat beberapa penyesuaian terhadap kebijakan TI yang berkaitan dengan pengamanan data dan informasi Perusahaan melalui pengaturan penggunaan perangkat TI antara lain pengaturan hak akses, transfer data, dan penggunaan akun pengguna.

Sebagai bagian dari perbaikan yang berkesinambungan, secara periodik ICT menyelenggarakan survei kepuasan pengguna. Tahun ini, survei diadakan pada bulan November dan diikuti oleh lebih dari 50% pengguna yang ada di berbagai lokasi geografis Group di Indonesia.

ICT Governance

ICT governance is carried out by the ICT Steering Committee, which is tasked with guiding previously set strategy and monitoring the efficiency and effectiveness of ICT as an SSO, as well as ensuring compliance with policy and the Company’s goals. The ICT Steering Committee has the authority to formulate and implement strategy and regulate policy principles and provisions including ICT project investment and priorities within the group. This is conducted in order to ensure that each business unit acts in line with ICT operational principles, policies and models.

In 2015, ICT carried out a number of improvements to its IT strategy, operational optimization and also aspects related to IT governance policy.

Early in 2015, ICT evaluated IT strategy through the OCTOPUS (optimization of cost, operations, people and strategy) project. This project covered plans for future years in connection to business applications, infrastructure development and resource optimization, in order to be able to sustain changes and challenges and carry out the Company’s business strategy.

IT policy was, furthermore, brought into line with the Company policy regarding information and data security through regulations on the application of IT equipment, covering access, data transfer and account usage.

As part of continues improvement, ICT periodically carries out user satisfaction surveys. In 2015, the survey was carried out in November, participated by more than 50% of users in various areas across Indonesia where the Group operates.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 125124

Pengembangan Sistem ICT

Di tahun 2015, Petrosea memiliki 24 program pengembangan untuk sistem TI. Ke-24 program tersebut meliputi pengembangan untuk membantu dan meningkatkan efisiensi pekerjaan di beberapa departemen dalam Petrosea yaitu:

Dari 24 program ini, empat merupakan program utama yang memiliki dampak paling besar terhadap operasional Petrosea, yakni:

1 Implementasi sistem AMT (Asset Management Tool), yang memainkan peranan yang sangat penting bagi departemen Asset Management dalam mengelola investasi alat berat di Petrosea.

2. Pengembangan sistem HSE yang sudah beroperasi di Petrosea, yang dilakukan tahun 2015 untuk sistem HSE berkaitan dengan input dari hasil audit berkala mengenai assessment dan legal register.

3. Pengembangan Fleet Management System (FMS)yang terus dikembangkan dari sisi dan reporting untuk mendukung

dari manajemen operasional di lokasi proyek.

4. Pengembangan (PBMS), yang merupakan aplikasi B2B (

) dimana seluruh klien POSB melakukan permintaan material maupun jasa melalui aplikasi ini. Pengembangan besar dilakukan di tahun 2015 untuk mengakomodasi waste management service.

ICT System Development

In 2015, Petrosea had 24 IT system development programs in place. These programs aimed to assist the enhancement of work efficiency in several Petrosea’s departments, namely:

Of these 24 programs, four constituted main programs with the largest impact on Petrosea’s operations, which are:

1. Implementation of the Asset Management Tool (AMT) system. This application plays an important role in the Asset Management department to manage Petrosea’s heavy equipment investments.

2. Development of the HSE system already in place within Petrosea. This development was carried out in 2015 for the HSE system in connection with input from regular audit results relating to non-conformance, risk assessment and legal register.

3. Development of the Fleet Management System (FMS). Since FMS was used at Petrosea’s mining sites, this system has been continually developed in terms of its dashboard and reporting elements in order to support real-time decision-making by the site’s operational management.

4. Development of Petrosea Base Management System (PBMS). This B2B (Business to Business) application allows POSB clients to request materials and services through this application. A major development was carried out in 2015 to accommodate the Company’s waste management service.

Selain pengembangan di sisi sistem TI, pada tahun 2015, Petrosea juga melakukan beberapa program pengembangan di sisi infrastruktur, di antaranya yang utama adalah:

a. untuk semua lokasi proyek, yang dilakukan untuk menjamin keberlangsungan pekerjaan di lokasi proyek dan komunikasi dengan kantor pusat jika terjadi gangguan di salah satu

.

b. Implementasi yang dilakukan untuk mencari solusi yang lebih cost efficient untuk antara kantor pusat dengan lokasi proyek.

c. Pemindahan beberapa server di lokasi proyek ke data center di kantor pusat, yang dilakukan untuk konsolidasi investasi infrastruktur yang lebih efisien dan untuk meningkatkan tingkat ketersediaan layanan infrastruktur di Petrosea.

Implementasi SAP

Petrosea mengimplementasikan SAP sebagai sistem (ERP) yang mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis operasional Perusahaan. Sistem SAP di Petrosea terus dikembangkan untuk mendukung dinamika usaha Perusahaan.

Sepanjang tahun 2015, terdapat 45 program pengembangan yang berkaitan dengan SAP. Pengembangan paling banyak dilakukan di area:

a. (MM Module), yang meliputi pembuatan beberapa laporan untuk monitoring inventory dan , pembuatan untuk mempercepat proses data input dalam jumlah besar, pengembangan bagian service progress dan setup konfigurasi untuk pembukaan lokasi proyek baru.

In addition to the development of IT systems, Petrosea also oversaw several infrastructure development programs in 2015, including the following major developments:

a. Establishment of redundant links at all sites. This was done to guarantee the continuity of operations at sites and communication with the head office in case of network problems.

b. Implementation of video / voice conference. This project aimed to obtain a more cost efficient solution in carrying out video / voice conferences between all Company project sites and offices.

c. Moving of several servers from sites to the data center. This process aimed to consolidate infrastructure investment in a more efficient way in order to enhance Petrosea’s infrastructure service level.

SAP Implementation

Petrosea has implemented SAP as its Enterprise Resources Planning (ERP) system which integrates all operational business functions within the Company. Petrosea’s SAP system is continuously developed to support the Company’s business dynamics.

Throughout 2015, 45 programs were developed in connection with SAP. The areas with the most developments were:

a. Supply Chain Management (MM Module), which covered the formulation of reports for monitoring inventory and expediting process, creation of upload tools to speed up input of large amounts of data, developments in service progress and establishment of configuration for the opening of new sites.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 127126

b. Asset Management ( ), yang mengembangkan antara sistem AMT dengan SAP untuk keperluan , forecasting dan analisa cycle. Pengembangan beberapa laporan untuk memonitor utilisasi alat berat, ketersediaan alat, perawatan berkala, material forcasting untuk suku cadang dan proses warranty claim yang memiliki dampak besar terhadap cost efficiency.

c. Finance & Accounting ( ), yang berhasil mengintergrasikan fungsi pembayaran dengan dari HSBC, pembuatan laporan untuk keperluan analisa biaya yang berkaitan dengan dan moving average price.

Kesuksesan pengembangan SAP paling besar di tahun 2015 adalah dengan berhasil mengintegrasikan SAP dengan sistem dari salah satu pemasok suku cadang terbesar Petrosea yakni Caterpillar (CAT). Pengembangan menghasilkan efisiensi yang sangat signifikan dari sisi waktu maupun biaya dalam proses pembelian suku cadang ke CAT.

b Asset Management (PM Module), which developed data exchange between the AMT system and SAP for budgeting, forecasting and equipment cost life cycle analysis. The development of several reports to monitor heavy equipment use, mechanical availability, regular maintenance, material forecasting for spare parts and warranty claims processes with a major impact on cost efficiency.

c. Finance & Accounting (FI, CO, PS Module), which was able to integrate payment functions with corporate e-banking from HSBC, formulating reports on cost analysis requirements relating to asset refurbishment and moving average price.

The excellent achievement in SAP development in 2015 was the integration of SAP Petrosea into the system of one of the Company’s largest spare parts suppliers, namely Caterpillar (CAT). This development resulted in significant efficiency savings in the process of spare part purchases from CAT, both in terms of time and money.

Kebijakan

Bagi Petrosea yang bergerak di industri berbasis eksplorasi menggunakan mesin besar dan peralatan berat, Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan (K3L) merupakan prioritas tertinggi dan tidak dapat dikompromi. Perusahaan terus berupaya menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari kecelakaan kerja, memastikan keselamatan karyawan terutama di wilayah operasional serta memastikan fungsi dan kelengkapan peralatan kerja yang baik dan aman. Kebijakan K3L Petrosea juga memastikan penggunaan mesin dan alat berat tidak akan membahayakan atau merusak lingkungan sekitar.

Salah satu landasan utama K3L Petrosea adalah prinsip manajemen mutu, yang meliputi proses bisnis, kebijakan, prosedur, tercakup dalam Sistem Manajemen Mutu Petrosea (PQMS).

Selama lebih dari 15 tahun, Petrosea telah mempertahankan sertifikat standar mutu internasional ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007, dan ISO 14001:2004 untuk cakupan usaha:

Policy

As a Company in the exploration-based industry using large vehicles and heavy machinery, Health, Safety & Environment (HSE) is a core and uncompromised priority for Petrosea. The Company constantly strives to create a work environment free from accidents, ensuring employee safety in operational areas and safe and proper functions of machinery and equipment. Petrosea’s HSE policy also ensures that the use of machinery and equipment does not endanger or damage the surrounding environment.

One of the bases of Petrosea’s HSE is the principle of quality management, covering business processes, policies and procedures, included in the Petrosea Quality Management System (PQMS).

For more than 15 years, Petrosea has maintainedinternational standard certifications of ISO 9001:2008, OHSAS 18001:2007 and ISO 14001:2004 for the following business aspects:

Kesehatan Keselamatan Kerja & Lingkungan Health Safety & Environment

Petrosea melaksanakan K3L melalui program pencegahan kecelakaan kerja, manajemen risiko yang bijaksana, pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kepemimpinan dan peningkatan yang berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan fokus pada program pemenuhan sistem pengelolaan K3L.

Petrosea’s HSE is implemented through occupational accident prevention, prudent risk management, compliance with laws and regulations, sustainable leadership and enhancement, protection of the environment, and focusing on HSE management system program.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 129128

jasa rekayasa multidisiplin

jasa pasokan bagi operasi lepas pantai termasuk penanganan kargo

tambang dan infrastruktur

Strategi K3L

Peningkatan dan penerapan K3L di Perusahaan merupakan wujud komitmen manajemen untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan internal dan eksternal, terutama yang berada di wilayah operasional. Implementasi K3L di Petrosea dilaksanakan melalui program berikut ini:

(0), LTIR (0,00), TRIR (0,9), RIR (2,00), MEI (0), SPI (0)

) diidentifikasi, ditinjau/dianalisa dan dikontrol sampai level terendah

dan ketentuan lainnya

berkelanjutan – peningkatan kualitas upaya program K3L dan perilaku keselamatan

keselamatan & kesehatan kerja – 100%

Implementasi K3L

Petrosea secara berkelanjutan memastikan implementasi standar K3L berjalan di seluruh operasional Perusahaan. Secara konsisten Perusahaan memonitor pelaksanaan implementasi dan hasilnya digunakan sebagai sumber data untuk melakukan perbaikan ataupun perubahan yang dibutuhkan agar K3L berjalan dengan optimal.

multidisciplinary engineering service projects

services for offshore operations, including cargo handling

mining and infrastructure sectors

HSE Strategy

Application and enhancement of HSE within the Company serves as form of the management’s commitment to protect internal and external interests, especially at operational areas. Petrosea’s HSE is implemented through the following programs:

Fatality (0), LTIR (0.00),TRIR (0.9), RIR (2.00), MEI (0), SPI (0)

followed up and mitigated to the lowest possible level

provisions

quality enhancement through occupational health and safety measures

HSE Implementation

Petrosea continually ensures that HSE standards are properly implemented in all Company operations. The Company consistently monitors implementation and the results are used as a source of data to develop necessary improvements or amendments.

Tahun 2015, implementasi K3L meliputi:

Sistem Manajemen Lingkungan pada 20 Mei 2015.

memasukan persyaratan dari standar ESDM, SMK3, OHSAS 18001 & ISO 14001, dan Kebijakan K3L Indika Energy.

termasuk dengan peningkatan PHASES.

9 April dan 17 November 2015.

objective, 2015.

meningkatkan kepemimpinan dan budaya K3L.

implementasi di internal dan eksternal.

proyek termasuk kantor pusat, pelatihan tim tanggap darurat dan berpartisipasi dalam

kali untuk setiap proyek dan audit eksternal oleh SGS untuk OHSAS 18001 dan ISO 14001.

Management review dilakukan setiap bulan di setiap proyek dan lini bisnis.

Sepanjang tahun 2015, Petrosea berhasil meraih beberapa pencapaian dalam implementasi K3L. Data yang diperoleh menunjukan peningkatan di beberapa aspek sekaligus menunjukan kinerja aspek lain yang masih harus lebih diperhatikan.

In 2015, HSE implementation covered:

Environment Management System on 20th May 2015.

ESDM, SMK3, OHSAS 18001 & ISO 14001 standards and Indika Energy’s HSE Policy.

including the PHASES database enhancement.

th

April and 17th November 2015.

objectives, targets & programs in 2015.

leadership and culture.

implemented both internally and externally.

including the head office, emergency team training and participation in the Rescue Challenge.

project and external audit by SGS for OHSAS 18001 and ISO 14001.

and business line.

Petrosea recorded several HSE achievements during 2015. The data collection indicated improvements in several aspects, though there was room for improvement in other aspects.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 131130

Number of Fatalities

Lost Time Injury Rate (LTIR)

Total Recordable Injury Rate (TRIR)

Serious Potential Incident (SPI)

Positive Operational Safety Target (POST)

0

0.00

0.90

0

95%

0

0.00

0.90

0

95%

0

0.00

1.92

0

97.9%

0

0.00

0.78

0

98.5%

HSE Performance

HSE Performance

Lagging Indicator

Leading Indicator

Limit

Target

Limit

Target

Actual

Actual

Actual

Actual

2014

2014

2015

2015

Note / CatatanRates = Jumlah kejadian setiap 1 juta jam kerjaLTI = Cedera berakibat hilangnya hari kerjaTRI = Cedera memerlukan penanganan medis, tetapi dapat kembali kerja pada hari yang sama

Note / CatatanPOST = Upaya pengukuran implementasi/pelaksanaan program K3L (HSE)

Penghargaan K3L

Sepanjang tahun 2015, Petrosea berhasil meraih berbagai penghargaan internal dan eksternal sebagai bukti komitmen bisnis Perusahaan. Penghargaan tersebut antara lain:

HSE Recognition

In 2015, Petrosea received a number of internal and external awards, as recognition of the Company’s business commitment. The awards are as follows:

POSB for achieving 4 Million Man Hours LTI Free

KJA Project for achieving 5 Million Man Hours LTI Free

ABN Project for achieving 15 Million Man Hours LTI Free

ABN Project for achieving 16 Million Man Hours LTI Free

KJA Project for achieving 6 Million Man Hours LTI Free

Kariangau Project for achieving 1 Million Man Hours LTI Free

KJA Project for achieving 7 Million Man Hours LTI Free

POSB for achieving 5 Million Man Hours LTI Free

23th January 2015

28th January 2015

30th January 2015

24th May 2015

29th May 2015

29th June 2015

27th September 2015

9th October 2015

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

No. Awards

Internal

Date

Berikut data kegiatan HSE selama tahun 2015: Below is the 2015 HSE activities data:

Zero Accident, Prevention and Control of HIV-AIDS in the Workplace from Governor of East Kalimantan for ABN, KJA & GBP

5th February 20151.

External

Petrosea achieved “GOLD” predicate for QHSE from PT Kideco Jaya Agung

ABN Project won the ERT competition conducted for all ABN contractors

POSB participation in the 2015 Balikpapan Fire Rescue Challengea. The Best Team Performanceb. 1st place for Individual Skillsc. Runner up for Mass Casualty Rescued. Runner up for Water Rescue

POSB received an HSE Achievement Award from Mubada Petroleum Indonesia in recognition of its HSE Performance 2014 with no recordable accidents

Recertification (extended) ISO:14001 Environment Management System

POSB received PROPERDA GREEN category from the Governor of East Kalimantan

POSB achieved PLATINUM award from the Ministry of Manpower for the Preventing & Control HIV AIDS in the workplace program

Zero Accident Award from the Ministry of Manpower a. 14,424,722 Man Hours LTI Free for ABN Projectb. 4,681,453 Man Hours LTI Free for KJA Project c. 3,922,250 Man Hours LTI Free for POSBd. 2,876,958 Man Hours LTI Free for GBP Project

HSE Award for the Prevention program of HIV/AIDS from the Ministry of Manpower a. POSB - Platinum awardb. ABN Project - Gold awardc. Kideco Project - Silver award

Mining Safety Award from the Ministry of Energy and Mineral Resources

12th February 2015

12th February 2015

25th-27th February 2015

27th April 2015

20th May 2015

5th June 2015

3rd July 2015

10th September 2015

10th September 2015

17th September 2015

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Dampak Keuangan

Berikut adalah dampak keuangan dari beberapa program K3L Perusahaan selama tahun 2015:

Pengalokasian dana pengelolaan K3L tidak berdampak signifikan bagi kinerja keuangan Perusahaan.

Financial Impacts

Following are the financial impacts of the Company’s HSE programs throughout 2015:

HSE funds allocation had no significant impact on the Company’s financial performance.

Alokasi Dana / Funds AllocationNo. IDRUSD

Pelatihan & Seminar / Training & Seminars

Biaya Alat Preventif Kebakaran / Fire Prevention Equipment

Biaya Alat Pelindung Diri / Safety Equipment

Biaya Klinik & Medis / Clinic & Medical

Biaya Audit K3L / HSE Audit

Biaya Lisensi & Permit K3L / HSE Permits & Licenses

Biaya lainnya (donasi acara K3L, konsultasi ahli profesional K3L, analisa air, limbah, dsb) / Other costs (HSE events, HSE professional consultancy, water analysis, waste, others)

Jumlah / Total

1

2

3

4

5

6

7

50.836,00

90.513,66

46.732,84

371.068,76

10.713,63

96.700,32

28.760,02

695.325,23

701.282.620,00

1.248.635.939,70

644.679.527,80

5.118.893.544,20

147.794.525,85

1.333.980.914,40

396.744.475,90

9.592.011.547,85

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 133132

Pelaksanaan Manajemen Aset

Kegiatan AMG di Petrosea meliputi pengkajian internal atas sejumlah persoalan dasar monitoring performance secara berkesinambungan, dan sekaligus penerapan standarisasi pemonitoran kerja perawatan alat berat di semua proyek kerja.

Pada tahun 2015, AMG melaksanakan berbagai kegiatan yang telah masuk sebagai rencana usaha, termasuk melaksanakan hasil evaluasi dan tahapan pengembangan lanjutan di 2016. Uraiannya adalah sebagai berikut:

Tindak Lanjut Proses Telaah InternalDi tahun 2015 AMG melaksanakan kajian internal atas sejumlah persoalan dasar monitoring performance sekaligus menerapkan standarisasi monitoring kerja perawatan alat berat di semua proyek kerja dengan tujuan menetapkan acuan pembanding dan memudahkan penentuan kinerja. Hal ini sebagai langkah lanjutan untuk penerapan standar ISO – 55001.

Proyek Supply Chain Transformation (SCT) & Standarisasi Sumber DataUntuk menjaga keberlangsungan proyek Transformasi Rantai Pasokan atau project, di 2015 pelaksanaan koordinasi mingguan terus dilakukan antara seluruh unit kerja terkait di seluruh lokasi kerja, meliputi kantor pusat, kantor Balikpapan dan site. Selain indikator statistik yang membaik, tingkat masalah ketersediaan suku cadang yang menurun menunjukan perencanaan yang terintegrasi menghasilkan manfaat yang dituju.

Asset Management Implementation

The AMG activities in Petrosea cover sustainable internal review on monitoring performance basic issues, and at the same time the implementation of monitoring standardization of heavy equipment work maintenance in all projects.

In 2015, AMG executed several activities included in the business plan, including the implementation of evaluation results and advanced development stages in 2016. The description is as follows:

Follow Up of Internal Review ProcessIn 2015, AMG conducted internal review on monitoring performance basic issues and at the same time implemented standardization for the monitoring of heavy equipment work maintenance in all projects, with the aim to determine comparison reference and facilitate performance determination. This is done as advanced stages of the ISO – 55001 standard implementation.

Supply Chain Transformation (SCT) Project & Data Resources Standardization To maintain the continuity of the Supply Chain Transformation project, weekly coordinations were held in 2015 between all related operating units at all work locations, including the head office, Balikpapan office and project sites. Apart from improved statistics indicators, reduced problems on spare parts availability indicated that the integrated planning has provided the intended results.

Manajemen AsetAsset Management

Asset Management Group (AMG) di Petrosea bertugas mengevaluasi dan melaksanakan proses pengelolaan seluruh aset yang memiliki nilai ekonomis, nilai komersial, dan nilai tukar, demi mendukung tercapainya tujuan Perusahaan.The duties of Petrosea’s Asset management Group (AMG) covers asset management evaluation and implementation, for all assets that have economic, commercial, and exchange rate value. The tasks are aimed to achieve the Company’s goals.

Pencapaian lain adalah tersedianya unit kerja pengolah dan penyedia data di kantor pusat, sehingga dapat memastikan satu sumber data dan satu hasil yang dipergunakan di seluruh unit kerja AMG.

Kantor & Workshop yang TerintegrasiSesuai dengan rencana 2014, pada tahun 2015 AMG memastikan integrasi dengan kantor regional di Kariangau, Balikpapan. Dengan demikian, unit kerja pemeliharaan utama alat berat, pusat pelatihan internal, dan seluruh unit kerja penunjang akan bekerja di lokasi yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas komunikasi.

Melalui fasilitas terintegrasi ini, AMG merencanakan akan mengimplementasikan inisiatif-inisiatif pengembangan perawatan alat berat di tahun 2016.

Kajian Strategi Perawatan & Daur Hidup AsetPada tahun 2015 ini, AMG melanjutkan upaya evaluasi strategi pemeliharaan dan daur hidup aset, dengan tujuan utama memaksimalkan ketersediaan unit (Mechanical Availability – MA), reliabilitas pada manajemen biaya yang optimum. Selain evaluasi strategi, kerjasama yang erat dengan unit kerja (SCM) juga diteruskan untuk meningkatkan efisiensi biaya pemeliharaan asset dengan tetap memperhatikan standar manufaktur (OEM).

Semua upaya tersebut dilaksanakan untuk menjamin aset siap dioperasikan dan memiliki kemampuan daya saing. Hal tersebut penting untuk meningkatkan daya saing operasional Perusahaan di sektor energi dan pertambangan pada era yang penuh tantangan saat ini.

Pengembangan SistemSebagai tindak lanjut di tahun 2015, AMG telah mengimplementasikan AMT sebagai sarana penunjang penting untuk memonitor dan melaksanakan estimasi biaya aset yang lebih akurat dan lebih cepat.

Efisiensi BiayaKesadaran efisiensi yang terus ditanamkan ke seluruh unsur Perusahaan telah menunjukan hasil yang baik. Biaya perawatan alat berat yang dikeluarkan berhasil ditekan di bawah anggaran sehingga mendukung kinerja keuangan AMG. Hal ini berkat kerja keras seluruh tim dalam memperbaiki struktur, tepat dalam implementasi strategi, penuh inisiatif dalam melakukan perawatan alat berat, melakukan pengembangan sistem / laporan, pelatihan, dan cermat dalam pengelolaan anggaran.

Other achievements are the provision of processing operating unit and data provider at the head office, hence can ensure centralized data resources and results, which can be applied in all AMG operating unit.

Integrated Offices & WorkshopsIn accordance with 2014 plan, in 2015 AMG ensured the integration with regional office of Kariangau, Balikpapan. As such, the operating unit of heavy equipment core maintenance, internal training center, and all supporting units will work in an integrated location so as to improve efficiency and communication effectiveness.

Through this integrated facility, AMG plans to implement the initiatives of heavy equipment maintenance development in 2016.

Maintenance Strategy & Assets Life Cycle ReviewIn 2015, AMG continues the evaluation of maintenance strategy and assets life cycle, with the core aims to maximize mechanical availability – MA, and reliability of optimal cost management. In addition to strategy evaluation, close working relationship with Procurement unit (SCM) also continued in order to enhance cost efficiency of assets maintenance by continue taking into account the manufacturing standard (OEM).

These efforts are implemented to guarantee assets operations readiness and have a competitive ability. This is important in order to improve the Company’s operations competitiveness in energy and mining sector in this current challenging period.

System DevelopmentAs a follow up, in 2015 AMG has implemented AMT as the important support to monitor and implement accurate and faster assets cost estimation.

Cost EfficiencyThe efficiency awareness that continuously embedded into the Company’s elements has indicated good results. The heavy equipment maintenance cost is managed to be suppressed under budget hence boosting the AMG financial performance. This was due to the hard work of all teams in the effort to improve structure, accurate in strategy implementation, full of initiatives in executing heavy equipment maintenance, system /reporting development, training, and prudent budget management.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 135134

Petrosea fokus dalam memberikan nilai tambah kepada semua pelanggan dengan melaksanakan

(PQMS). Proses bisnis fundamental terletak di dalam sistem PQMS yang terpadu untuk memenuhi persyaratan dari sisi operasi, kualitas dan Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan (K3L).

Prioritas utama dari Manajemen Mutu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang kuat guna menambah nilai nyata pada kegiatan operasi Petrosea.

Sistem Manajemen Mutu secara rutin ditelaah dan diperbarui oleh para pemilik proses untuk merefleksikan proses bisnis terkini kebutuhan para pelanggan, serta meningkatkan kinerja bisnis internal.

Audit mutu internal terhadap Sistem Manajemen Mutu Petrosea dilaksanakan secara rutin di semua unit bisnis dan beberapa fungsi pendukung. Audit tersebut bertujuan untuk membantu memperkuat pengendalian internal, dan untuk memberikan masukan serta rekomendasi pada lingkungan internal untuk kesatuan tujuan dan sasaran Perusahaan.

Petrosea focuses on delivering value to all of our clients by implementing Petrosea Quality Management System (PQMS). Fundamental business processes reside within this integrated PQMS system to meet the requirements of operations, quality and Health, Safety & Environment (HSE).

Quality Management’s main priority is to fulfill our client’s needs and build strong relationships to add the real value to their operations.

The process owners periodically reviews and revamps the Quality Management System to reflect updated business process toward client’s needs, as well as improving internal business performance.

The internal quality audit on Petrosea Quality Management System is implemented regularly in all business units and several supporting functions. The audit aims to strengthen internal control, and to provide inputs as well as recommendations for internal units to achieve the Company’s objectives and targets.

Prioritas utama dari Manajemen Mutu adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang kuat antara Petrosea, pelanggan dan stakeholders guna menambah nilai nyata pada kegiatan operasi Petrosea. Selama lebih dari 15 tahun Petrosea telah mempertahankan sertifikat standar mutu internasional ISO 9001:2008, untuk cakupan manajemen proyek, operasi usaha tambang, perancangan, konstruksi dan jasa lainnya.Quality Management’s main priority is to fulfill our client’s needs and build strong relationships between Petrosea, clients and stakeholders to add the real value to their operations. In the last 15 years, Petrosea has maintained the international quality standard certificate ISO 9001:2008 for project management, mining operations, design, construction and installation on multidisciplinary engineering project, and other services.

Manajemen MutuQuality Management

Selama lebih dari 15 tahun Petrosea telah mempertahankan sertifikat standar mutu internasional ISO 9001:2008 untuk cakupan manajemen proyek, operasi usaha tambang, perancangan, konstruksi dan instalasi terhadap proyek jasa rekayasa multidisiplin dan jasa-jasa pasokan bagi operasi lepas pantai termasuk penanganan kargo dan jasa logistik pada sektor migas, mineral & tambang, infrastruktur serta industri manufaktur. Sertifikat ISO ini dikeluarkan oleh badan sertifikasi independen. Pada tahun 2015, Petrosea telah mendapatkan resertifikasi ISO 9001:2008 dari Lloyd’s Register Indonesia. Sertifikasi ini berlaku sampai dengan 25 Maret 2018. Audit pengawasan dilakukan sebanyak dua (2) kali setahun oleh PT Lloyd’s Register Indonesia. Tidak ada tindakan korektif material yang dikeluarkan oleh PT Lloyd’s Register Indonesia sejak Petrosea menerima sertifikasi ini kembali di tahun 2015.

Petrosea juga melakukan pengukuran dan pemantauan terhadap tingkat kepuasan pelanggan untuk memastikan efektifitas Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan klien dan dikembangkan sebagai bagian dari upaya peningkatan kegiatan operasional Perusahaan.

For more than 15 years, Petrosea has maintained the international quality standard certificate ISO 9001:2008 for project management, mining operations, design, construction and installation on multidisciplinary engineering project, and suppliers services for offshore operations including cargo handling and logistics services of oil & gas sector, as well as minerals & mining, infrastructure and manufacturing industries. The ISO certificate is issued by independent certification agency. In 2015, Petrosea has received recertification of surveillance ISO 9001:2008 from Lloyd’s Register Indonesia. The validity of this certificate is up to 25th March 2018. PT Lloyd’s Register Indonesia conducts audit twice in a year. There were no material corrective actions by PT Lloyd’s Register Indonesia since Petrosea received recertification in 2015.

Petrosea also implements evaluation and monitoring of customers satisfaction level to ensure the effectiveness of the Company in fulfilling the client’s needs, and to develop as part of the Company’s operations improvements.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 137136

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 139138

Laporan Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Report

Bergerak di industri pertambangan yang sarat dengan ketentuan dan peraturan, Petrosea memahami pentingnya tata kelola perusahaan yang baik yang mampu menjamin kepentingan bisnis yang seimbang dengan kepentingan masyarakat sebagai pemangku kepentingan. Engaged in mining business that heavily ruled with regulation and stipulation, Petrosea understand the importance of good corporate governance that is able to secure balance business interest with the interest of the community as the stakeholders.

Pendahuluan

Bergerak di industri pertambangan yang sarat dengan ketentuan dan peraturan, Petrosea memahami pentingnya tata kelola perusahaan yang baik yang mampu menjamin kepentingan bisnis yang seimbang dengan kepentingan masyarakat sebagai pemangku kepentingan.

Untuk itu Perusahaan memastikan implementasi corporate governance (GCG) dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta dijadikan pedoman pelaksanaan tugas semua elemen Perusahaan.

Petrosea mempunyai komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip GCG dengan berlandaskan pada nilai-nilai pokok yang tertuang pada budaya kerja Perusahaan. Petrosea menerapkan GCG yang terintegrasi dengan pengelolaan kepatuhan, manajemen risiko dan pengendalian internal. Tujuan dari langkah ini adalah agar seluruh elemen Perusahaan memiliki keselarasan visi dan tujuan dalam mengelola tata kelola, risiko dan kepatuhan dalam mendukung kinerja Perusahaan.

Overview

Engaged in the mining business that is full of regulations and stipulations, Petrosea understands the importance of good corporate governance, that enables to secure a balanced business interest with the interest of the community as the stakeholders.

The Company ensures good corporate governance (GCG) implementation is carried out with due observation to the prevailing laws and regulations. GCG is also defined as the guideline in the duties and tasks of all elements within the Company.

Petrosea is committed to implement the GCG principles based on the core values that are stated in the Company’s corporate culture. At Petrosea, the implementation of GCG is integrated with compliance, risk management dan internal control. The purpose is to align the vision and goals of all elements in the Company in conducting governance, managing risk and compliance, which at the end supports Company performance.

Prinsip Tata Kelola Perusahaan

Penerapan GCG di Petrosea bertujuan akhir mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan Perusahaan secara efektif dan cepat. Perusahaan percaya, bahwa penerapan GCG dapat meningkatkan kepercayaan para pemegang saham akan pengelolaan Perusahaan dengan baik dan benar dalam rangka mencapai kinerja yang diinginkan, serta meningkatkan nilai Perusahaan di mata pemangku kepentingan. Implementasi praktik GCG di Petrosea harus berlandaskan lima prinsip yaitu:

Transparansi Pengungkapan informasi yang memadai, jelas, dan

akurat kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan. Prinsip transparansi juga diterapkan dalam proses pengambilan keputusan, untuk menjaga obyektifitas dan profesionalisme, serta kepercayaan masyarakat terhadap Perusahaan.

Akuntabilitas Perusahaan memastikan fungsi, tugas, dan

wewenang berbagai elemen di dalam organisasi berjalan dengan tertib, serta sesuai dengan tugas dan kewajiban untuk mengelola sumber daya Perusahaan.

Tanggung Jawab Seluruh organ dan elemen organisasi menjalankan

tugas sehari-hari dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan, serta dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Bentuk tanggung jawab Perusahaan juga tercermin dalam kontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan, untuk mencapai keberlanjutan usaha jangka panjang.

Independensi Seluruh organ Perusahaan hingga karyawan,

menjalankan tugas dan kegiatannya secara independen dan objektif, mengutamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi maupun kelompok, menghindari konflik kepentingan, dan bebas dari pengaruh oleh pihak manapun.

Good Corporate Governance Principles

The implementation of GCG in Petrosea aims to promote the achievement of the Company’s vision, mission and objectives effectively and promptly. The Company believes GCG implementation will increase the trust from the shareholders towards the Company’s governance, in order to achieve the desired performance, as well as to promote the Company’s value towards its stakeholders. The implementation of GCG practices in Petrosea are based on five principles, as follows:

Transparency The disclosure of adequate, clear and accurate

information to the shareholders and stakeholders. The transparency principle is also implemented in the decision making process to maintain objectivity and profesionalism, as well as to maintain the community’s confidence towards the Company.

Accountability The Company ensures proper management of

functions, tasks and authorities of every element in the organization, and according to the roles and responsibilities in managing Company resources.

Responsibility All organization organs and elements conduct

daily tasks in a responsible manner, and with due observation to the prevailing laws and regulations. The responsibility principle is also reflected in the contribution towards the community and environment, to achieve long-term sustainability.

Independency All Company organs and employees conduct

their roles and responsibilities independently and objectively, prioritizing the Company’s upon personal and group interests, avoiding conflict of interest and free of influences from any party.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 141140

Kewajaran & Kesetaraan Perusahaan berkomitmen memastikan hak serta

kepentingan semua pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas, dapat terpenuhi dengan wajar. Perusahaan juga selalu memberikan perlakuan sama dan setara kepada segenap pemangku kepentingannya.

Struktur, Pedoman & Kebijakan Tata Kelola

Struktur GCG disusun untuk menetapkan mekanisme dan alur pengambilan keputusan, pelaksanaan tugas, pelaporan dan pertanggungjawaban organ-organ Perusahaan dengan mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Petrosea telah menetapkan struktur GCG Perusahaan sebagai berikut:

Struktur tertinggi GCG dipegang oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS merupakan forum pemegang saham untuk meminta pertanggungjawaban atas pengelolaan Perusahaan, serta melaksanakan pengambilan keputusan akan hal yang berkaitan dengan kepentingan usaha Petrosea dengan memperhatikan Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan.

Fairness & Equality The Company is commited to ensure that the rights

and interests of both the majority and minority shareholders are fullfiled fairly. The Company also always conducts equal treatment to all of its stakeholders.

Governance Structure, Manual & Policy

The GCG structure was developed to define the mechanism and flow of decision-making, implementation of duties, reporting and responsibilities of the Company’s organs, with due observation to the prevailing laws and regulations. Petrosea’s GCG structure has been determined as follows:

The highest level in the GCG structure is the General Meeting of Shareholders (GMS). GMS is a shareholders forum to hold the Company’s management accountable, and to exercise the decision making of related Company business interest materials, with regards to the Articles of Association and regulations.

Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Corporate Secretary

Presiden Direktur

Wakil Presiden Direktur

Internal Audit & Quality Assurance

Corporate Health, Safety & Environment

Investasi Manajemen

Perusahaan

RUPS bersama-sama Dewan Komisaris dan Direksi merupakan organ utama GCG, yang dibantu oleh komite di bawah Dewan Komisaris. Organ pendukung lainnya adalah Sekretaris Perusahaan, Internal Audit & Quality Assurance dan Corporate HSE.

Pedoman & Kebijakan Tata Kelola Perusahaan

Pedoman GCG yang digunakan Petrosea dalam pelaksanaan tata kelola akan mencakup:

seperti Whistleblowing System, Kebijakan Manajemen Risiko, Kebijakan CSR, Kebijakan Mutu dan Kebijakan HSE

Kelengkapan dan kemutakhiran GCG manual tersebut akan secara berkala dievaluasi dan dikaji ulang untuk melakukan penyesuaian kebijakan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan peraturan yang berlaku.

The GMS, Board of Commissioners and Board of Directors are the primary organ of GCG, assisted by the committees under the Board of Commissioners. Others supporting organs are Corporate Secretary, Internal Audit & Quality Assurance and Corporate HSE.

Corporate Governance Manual & Policy

The GCG Manual which will be used by Petrosea to implement good governance, will include:

Board of Directors

as the Whistleblowing System, Risk Management Policy, CSR Policy, Quality Policy and HSE Policy

The GCG manual will be updated and evaluated periodicaly to apply adjustments to policies according to the Company’s requirements and prevailing regulations.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 143142

Anggaran Dasar

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

PeraturanPerusahaan

Kebijakan

Keputusan DIreksi

Surat EdaranDireksi

Kode Etik &Pendelegasian Wewenang

KeputusanDewan Komisaris

Standar Prosedur Operasional

Pedoman KerjaKomite

Pedoman

Bagan Pedoman GCG PetroseaPetrosea GCG Manual Scheme

Penilaian Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Petrosea berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG. Untuk itu Perusahaan melakukan evaluasi dan penilaian terhadap jalannya implementasi untuk mengidentifikasi hambatan atau peluang pengembangan, termasuk solusi perbaikan maupun peningkatan lebih lanjut. Petrosea telah melakukan penilaian implementasi GCG untuk tahun 2015 yang dilakukan dengan metode self-assesment, dan belum menggunakan pihak eksternal.

Penilaian GCG Secara InternalPenilaian internal GCG Petrosea tahun 2015 dilakukan di bulan Mei oleh Internal Audit. Penilaian dilakukan berdasarkan pada Pedoman Umum Good Corporate Governance 2006 dari Komite Nasional Kebijakan Governance. Lingkup kerja penilaian penerapan GCG tahun 2015 mencakup kegiatan, laporan dan dokumentasi untuk seluruh unsur GCG Petrosea.

GCG Implementation Assessment

Petrosea is committed to improve the quality of GCG implementation, by conducting evaluation and asssesment to identify obstacles as well as room for changes, including solutions for further improvement. In 2015, Petrosea conducted a self-assessment method to assess the GCG implementation, and has not yet involved external party assessors.

Internal GCG AssessmentInternal Audit conducted an internal assessment of Petrosea’a GCG in May. The assessment was based on the General References of Good Corporate Governance 2006 from the National Committee of Governance Policy. The assessment scopes of 2015 included the activities, reporting and documentation of all Petrosea GCG elements.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penilaian ini adalah:

a. Untuk mendapatkan pandangan awal terhadap praktik GCG di Petrosea

b. Untuk meninjau dan menilai kecukupan serta kesesuaian praktik GCG di Petrosea dengan Pedoman Umum GCG

c. Untuk menyusun rekomendasi perbaikan dan peningkatan praktik GCG di Petrosea

Hasil penilaian praktik GCG tahun 2015 di Petrosea yang mencerminkan tingkat kesesuaian dengan Pedoman Umum GCG 2006 diuraikan sebagai berikut:

The goals of this assessment are:

a. To obtain the initial outlook of the GCG practices in Petrosea

b. To review and assess the sufficiency and conformity of GCG practices in Petrosea with GCG General References

c. To develop improvement recomendation and better practices of GCG in Petrosea

The 2015 GCG assessment result has shown conformity level toward the 2006 GCG General References, as described below:

Pelaksanaan Prinsip GCG Implementationof GCG Principles

Prinsip Transparansi: Diwujudkan melalui pengungkapan informasi yang material dan relevan, yang mudah diakses dan didapatkan oleh pemangku kepentingan melalui Website Perusahaan.

Transparency Principle: Embodied through the disclosure of material and relevant information that is accessible by the stakeholders through the Company official Website.

Prinsip Akuntabilitas: Diimplementasikan dengan penyusunan deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab untuk seluruh organ Perusahaan dan karyawan.

Accountability Principle: Implemented through set of job description and responsibility for the entire Company’s organs and employees.

Prinsip Responsibilitas: Antara lain diwujudkan melalui Corporate Social Responsibility (CSR), berfokus pada pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan.

Responsibility Principle: Embodied through Corporate Social Responsibility (CSR), focusing on education, economic empowerment, health and environment.

Prinsip independensi dan keadilan: Ditunjukkan dengan mengatur fungsi dan tugas yang jelas untuk masing-masing organ sesuai dengan Anggaran Dasar, serta menjaga perilaku yang adil dan sejajar terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan.

Independency Principle: Implemented by defining the function and task of each organs according to the Articles of Association, including to maintain fair treatment and equality towards the community and stakeholders.

Terdapat peluang untuk perbaikan yaitu peningkatan akuntabilitas Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris, melalui pengembangan indikator kinerja Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris, serta mekanisme self-assessment untuk mengukur pencapaian indikator kinerja tersebut.

Room for improvement is available for the Board of Commissioners and Committes under the Board of Commissioners accountability, by improving the performance indicator, and its self-asessment mechanism to measure the achievement of those indicators.

Pengembangan indikator tersebut dapat dimasukkan dalam Board Manual sebagai bagian dari mekanisme evaluasi kinerja Dewan Komisaris.

The improvement indicators shall be included in the Board Manual as part of the evaluation mechanism of the Board of Commissioners’ performance.

Sekretaris Perusahaan agar segera berkoordinasi dengan Indika Energy Group untuk mengembangkan indikator kinerja Dewan Komisaris.

Corporate Secretary to promptly coordinate with the Indika Energy Group to improve performance indicators of the Board of Commissioners.

Area Penilaian Praktik GCG /GCG Assesment Area

Hasil / Result Rekomendasi & Tindak Lanjut /Recommendation & Action

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 145144

Kode Etik dan Perilaku BisnisCode of Conduct and Business Conduct

Organ PerusahaanCompany Organs

Petrosea telah melakukan serangkaian upaya untuk menanamkan integritas sebagai landasan kegiatan operasional, antara lain dengan penetapan Kode Etik, meliputi nilai-nilai Perusahaan dan etika bisnis yang wajib diikuti oleh seluruh karyawan.

Petrosea has implemented several initiatives to foster integrity as basic values of all operations, including the establishment of a Code of Conduct covering corporate values and business conducts that must be followed by all employees.

Dalam rangka mengakomodasi pelaporan pelanggaran etika bisnis, pedoman perilaku, Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, telah ditetapkan mekanisme Whistleblowing System di dalam Kode Etik dan diungkapkan dalam Laporan Tahunan.

In order to accommodate reports of violation on business ethics, Code of Conduct, articles of association and regulations, the Company has established a Whistleblowing System in the Code of Conduct and was disclosed in the Annual Report.

Petrosea telah melakukan serangkaian upaya untuk memastikan peran dan tanggung jawab yang jelas di setiap organ Perusahaan dalam menerapkan GCG secara efektif.

Petrosea has conducted several iniatiatives to ensure a clear roles and responsibilities of every Company organ in implementing GCG effectively.

Peran, tanggung jawab dan keterkaitan di antara organ Perusahaan telah dinyatakan dalan Anggaran Dasar dan diungkapkan dalam Laporan Tahunan.

The roles, responsibilities and alignment amongst Company organs has been described in the Articles of Assocation and disclosed in the Annual Report.

Terdapat peluang perbaikan Whistleblowing System, khususnya pada bagian prosedur pelaporan pelanggaran, penanganan, sosialiasi dan peninjauan mekanismenya secara berkala.

Room for improvements are available for the Whistleblowing System, especially in the reporting procedure, report management, socialization and the periodic review of its mechanism.

Implementasi pernyataan integritas seluruh organ Perusahaan dapat ditingkatkan dengan membuat pernyataan tahunan yang menyatakan bahwa masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki konflik kepentingan dalam setiap pengambilan keputusan, dan bahwa keputusan tersebut tidak dipengaruhi oleh pemberian apapun yang dapat mempengaruhi integritas mereka.

The integrity statement implementation of all Company organs must be improved, by issuing an annual statement, declaring that each member of Board of Commissioners and Directors do not have any conflicts of interest in every decision making process, and the decisions are not affected by any gratification that could affect their integrity.

Pernyataan Konflik Kepentingan juga harus ditanda tangani oleh setingkat General Manager.

The Conflict of Interest Statement must also be signed by General Manager level.

Pernyataan dapat mengacu pada Pendelegasian Wewenang.

The statement will refer to the Delegation of Authority (DoA).

Sekretaris Perusahaan bersama HCGA (Human Capital & General Affairs) harus mengadakan persiapan pengembangan konsep Whistleblowing System dan dilanjutkan dengan sosialisasi.

The Corporate Secretary and Human Capital & General Affairs (HCGA) have to prepare the Whistleblowing System concept, followed by socialization.

Area perbaikan ditemukan pada penetapan Board Manual, meliputi pedoman pelaksanaan tugas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam mencapai visi dan misi Perusahaan.

Room for improvement has been found in the Board Manual, regarding the guidelines for the implementation of the duties of the members of the Board of Commissioners and Directors in achieving the Company’s vision and mission.

Kebijakan dan Pedoman Kerja (Charter) Komite Human Capital telah dibentuk dan disahkan dalam rangka mendukung akuntabilitas komite tersebut.

The Human Capital Committee Charter has been established and validated in order to promote the Committee’s accountabilities.

Hak dan Peran Pemegang Saham / Rights and Roles of Shareholders

Hak dan Peran Pemangku Kepentingan Lainnya /Rights and Roles of Other Stakeholders

Pernyataan Penerapan GCG /Statement of GCG Implementation

Petrosea telah melakukan serangkaian upaya untuk memfasilitasi pelaksanaan peran dan tanggung jawab pemegang saham, berdasarkan prinsip kewajaran dan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta Anggaran Dasar Perusahaan.

Petrosea has conducted initiatives to facilitate the shareholders to exercise their roles and responsibilities, based on the fairness principle and comformity to prevailing regulations, and the Company’s Articles of Association.

Petrosea telah melakukan serangkaian upaya untuk membangun hubungan harmonis dengan pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan prinsip fairness, dengan mengukur kepuasan pelanggan dan memenuhi tanggung jawab sosial.

Petrosea has conducted initiatives to establish harmonious relations with other stakeholders, based on principle of fairness, by measuring the customer satisfaction and fulfiling the social responsibility.

Petrosea telah melakukan serangkaian kegiatan untuk mengungkapkan dengan wajar implementasi GCG, di antaranya melalui pengungkapan struktur dan mekanisme kerja dari organ Perusahaan, serta informasi penting lainnya yang relevan terhadap implementasi GCG. Laporan Tahunan 2015 telah menyediakan bab khusus yang mengungkapkan penerapan praktik GCG di Petrosea.

Petrosea conducted initiatives to exercise a fair disclosure of GCG implementation, among others by disclosing the Company organ’s structure and jobs mechanism, accompanied by other important information relevant to GCG implementation. The 2015 Annual Report has provided a specific chapter to disclose GCG practices implementation in Petrosea.

Komite di bawah Dewan Komisaris telah dibentuk untuk menjalankan tugas membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan fungsi pengawasan.

The committees under the Board of Commissioners have been established to assist the Board of Commissioners in supervisory duties.

Peran dan fungsi Direksi telah ditetapkan, terutama di area manajemen risiko, pengendalian internal, hubungan masyarakat dan tanggung jawab sosial Perusahaan.

Roles and functions of the Board of Directors, especially in risk management, internal control, public relations and corporate social responsibility have been established.

Petrosea telah mengimplementasikan hak dan peran pemegang saham sesuai dengan Pedoman Umum Good Corporate Governance 2006 dari Komite Nasional Kebijakan Governance.

Petrosea has implemented the rights and roles of the shareholders according to the 2006 General References of GCG from the National Committee of Governance Policy.

Terdapat peluang perbaikan dengan menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) dalam mengukur kepuasan pelanggan dan melengkapi survey kepuasan pelanggan yang telah disusun.

Room of improvement is available by setting Standard Operating Procedure (SOP) in measuring customer satisfaction and completing satisfaction index survey.

Terdapat peluang perbaikan yaitu dengan mengungkapkan informasi mengenai tingkat kepatuhan Perusahaan, dalam menerapkan Pedoman Umum GCG yang diadopsi ke dalam GCG Petrosea, dalam hal ini adalah ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). Informasi ini berguna untuk memberikan gambaran kepada pemangku kepentingan mengenai penerapan GCG dalam Perusahaan.

Room for improvement is available by disclosing the Company’s compliance level, in implementing the General References of GCG adopted to Petrosea’s GCG, in which case is ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). This information was helpful to illustrate the Company’s GCG implementation to the stakeholders.

Perlu diungkapkan mekanisme dan kriteria yang digunakan dalam self-assessment untuk menilai kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris.

The mechanism and criteria used in self-assessment to evaluate the performance of each member of the Board of Commissioners and committees under the Board of Commissioners need to be disclosed.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 147146

Internalisasi Praktik GCG /Internalization of GCG Practices

Program internalisasi belum disusun dan ditetapkan.

Internalization program has not yet been prepared and established.

Dengan belum tersedianya pedoman GCG milik Petrosea dapat mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam menerapkan GCG secara sistematis dan berkelanjutan.

The absence of the GCG manual in Petrosea might impact the Company’s capability to implement GCG sistematically and continuously.

Proses persiapan dan penyajian Laporan Tahunan akan terus diperbaiki dibawah koordinasi Sekretaris Perusahaan.

The preparation and presentation of the Company’s Annual Report will be continously improved, coordinated by the Corporate Secretary.

Tingkat kepatuhan akan diungkapkan di Laporan Tahunan apabila diamanatkan oleh KNKG.

The level of compliance will be disclosed when it is mandated by KNKG.

Petrosea harus menetapkan pedoman GCG milik Perusahaan yang menyediakan panduan praktik dan referensi dalam pelaksanaan GCG, yang dapat membantu internalisasi GCG.

Petrosea must establish a GCG manual to provide pratical guidelines and references in implementing GCG, thus also help to internalize GCG.

Hasil self-assessment dari penerapan GCG tahun 2015 digambarkan dengan grafik berikut ini:

The self-assessment results of GCG implementation in 2015 is described in the following graphic:

Good Corporate Governance Principles

Business Ethics and Code of Conduct

Organs of the Company

The Rights and Roles of Shareholders

The Rights and Roles of Stakeholders

Statement of GCG Implementation

General Guidelines on GCG Implementation

Area of GCG Practices Poor Needs Improvement Good

Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi dalam struktur GCG dan merupakan wadah pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya. RUPS memegang wewenang yang tidak dapat didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi sesuai batasan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

General Meeting of Shareholders

The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ in the GCG structure, and constitutes as the forum for shareholders to exercise their rights and authority. GMS holds undelegateable authority for both the Board of Commissioners and Directors, in accordance to the stipulations in the Articles of Association and prevailing regulations.

Keputusan penting yang hanya dapat diambil melalui RUPS yaitu:

1. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.2. Pembelian kembali saham dan peralihannya.3. Penambahan modal.4. Pengurangan modal.5. Penentuan rencana kerja harus mendapat

persetujuan RUPS setelah ditelaah Dewan Komisaris terlebih dahulu.

6. Persetujuan Laporan Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris.

7. Penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan.

8. Pengangkatan, penggantian dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris termasuk mulai berlakunya, penetapan besarnya gaji, tunjangan untuk anggota Direksi dan gaji atau honorarium serta tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris, kewenangan mewakili Perusahaan bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

9. Pengalihan kekayaan Perusahaan atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perusahaan.

10. Permohonan pailit.11. Menggabungkan, melebur atau memisahkan

Perusahaan.12. Pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status

badan hukum Perusahaan.

Terdapat dua jenis RUPS yaitu RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPST wajib diselenggarakan setidaknya satu tahun sekali, sedangkan RUPSLB diselenggarakan di luar RUPST apabila diperlukan, dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 Tahun 2014, tahapan dan ketentuan penyelenggaraan RUPS diuraikan sebagai berikut:

Substantial resolutions only allowed to be taken in GMS are:

1. Changes to the Company’s Articles of Association.2. Shares buy back and its diversion.3. Capital injection.4. Capital reduction.5. A business plan that requires GMS approval,

following the Board of Commissioners review.

6. Approval on the Annual Report, including the ratification of financial statements, and the Board of Commissioners’ supervisory report.

7. Appropriation of net income, including the determining the amount of general reserve.

8. Appointment, replacement and dismissal of the members of the Board of Commissioners and Directors, including effective dates, determination of salary and allowances for members of the Board of Directors, salary and honorarium and allowance for members of the Board of Commissioners, and authority to represent the Company for members of the Board of Commissioners and Directors.

9. Diversion of Company assets, or to set collateral Company assets.

10. Petition for bankruptcy.11. Merge or disseminate the Company.

12. Dissolution, liquidation and expiration of the Company’s legal status.

There are two types of GMS, namely the Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS). AGMS is mandatory to be held at least once a year, while EGMS is held when its neccesary other than AGMS by following the prevailing stipulations and conditions.

In accordance with Regulation from the Financial Services Authority (OJK) No. 32/POJK.04/2014, the stages and stipulation of GMS implementation is as follows:

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 149148

Pemberitahuan RUPS kepada OJK dan Bursa /Notice of GMS to OJK and IDX

Pengumuman RUPS /Announcement of GMS

Panggilan RUPS /GMS invitation

Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS /The announcement of GMS Summary

Penyampaian Risalah RUPS ke OJK dan Bursa /Submission of GMS results to OJK and IDX

Pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS. Notice of GMS is submitted to OJK within at least five working days prior the GMS annoucement

date, without including the announcement date.

yang diungkapkan secara jelas dan rinci. Notice to OJK and IDX convey the information among others (i) meeting date and (ii) meeting

agenda shall be disclosed in details.

selambat lambatnya di hari yang sama dengan panggilan Rapat. When there is adjustment of meeting agenda, the adjustment shall be tendered to OJK at the latest

on the same day of the GMS invitation.

RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan. GMS Announcement for public is published within at least 14 workdays before the GMS invitation

date, without including the announcement and invitation date.

berbahasa Indonesia, situs web Bursa Efek dan situs web resmi Perusahaan. The GMS announcement is mandatory to be published through one daily newspaper in Bahasa

Indonesia circulated nation wide, in IDX website and in the Company official website.

hadir dalam RUPS (ii) ketentuan Pemegang Saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat (iii) tanggal penyelenggaraan dan pemanggilan RUPS.

The announcement is bound to convey information among others (i) definition of shareholders who may attend the GMS (ii) Definition of shareholders who may propose point of agenda in the GMS (iii) date of GMS invitation and implementation.

tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. GMS invitation is delivered within at least 21 working days prior to GMS implementation date,

without including the announcement and invitation date.

berbahasa Indonesia , situ web Bursa Efek dan situs web resmi Perusahaan. The GMS summons is mandatory to be published through one daily newspaper in Bahasa Indonesia

circulated nationwide, in IDX website and in the Company official website.

(ii) mata acara rapat berikut penjelasannya (iii) pemegang saham yang dapat menghadiri rapat (iv) informasi yang menyatakan bahwa bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang

saham sejak dilakukannya pemanggilan rapat melalui permintaan tertulis. The invitation is bound to convey information among others (i) date, time and location of the

meeting (ii) GMS agenda with the details (iii) definition of shareholders who may attend the GMS (iv) information on the availability of material of GMS agenda for shareholders since invitation date, by written request.

pelaksanaan RUPS. GMS Summary is published for public maximum within two working days after the GMS

implementation date.

nasional berbahasa Indonesia , situ web Bursa Efek dan situs web resmi Perusahaan. The GMS summary is mandatory to be published through one daily newspaper in Bahasa Indonesia

circulated nationwide, in IDX website and in the Company official website.

lokasi rapat (ii) BoD dan BoC yang menghadiri Rapat (iii) korum rapat (iv) tanya jawab (v) mekanisme pengambilan keputusan dan pemungutan suara (vi) hasil rapat dan (vii) mekanisme dividen (apabila ada).

The GMS summary is bound to convey information among others (i) date, time and location of the meeting (ii) BoD and BoC who attended GMS (iii) meeting quorum (iv) Q&A (v) mechanism of decision making and voting (vi) GSM results and (vii) dividend mechanism (if any).

RUPS. The result of GMS is submitted to OJK maximum within 30 workdays after GMS implementation.

Tahapan / Stages Ketentuan / ClauseTerkait penyelenggaraan RUPS, pemegang saham memiliki hak dan wewenang sebagai berikut:

a. Meminta Direksi atau Dewan Komisaris untuk mengadakan RUPS, dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

b. Mengajukan usulan mata acara untuk dimasukan dalam acara RUPS, dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

c. Meminta informasi dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris sepanjang informasi tersebut relevan dengan agenda RUPS.

d. Memperoleh bahan-bahan serta informasi yang berkaitan dengan RUPS.

e. Menghadiri atau dengan kuasa dan memberikan suara di RUPS.

Pelaksanaan RUPS 2015

Di tahun 2015, Petrosea mengadakan satu kali RUPS Luar Biasa dan satu kali RUPS Tahunan, yang diadakan pada tanggal yang sama yaitu, Senin, 20 April 2015. Penyelenggaraan RUPS 2015 telah memenuhi ketentuan tahapan sebagai berikut:

In regard to GMS implementation, the shareholders hold the following rights and authority:

a. To require the Board of Directors or Board of Commissioners to organize GMS, with due observation to the prevailing stipulations and conditions.

b. To propose point of agenda to be included in the GMS materials, with due observation to the prevailing stipulations and conditions.

c. To require information from the Board of Directors and/or Board of Commissioners, any relevant information to the GMS agenda.

d. To received materials and information related to GMS.

e. To attend or by proxies and to vote in the GMS.

2015 GMS Implementation

in 2015, Petrosea conducted one EGMS and one AGMS, held on the same date; Monday, 20th April 2015. The 2015 GMS confirmed the following stipulations:

Pemberitahuan RUPS kepada OJK dan BEI /GMS Notice to OJK and IDX

Pengumuman RUPS /GMS Announcement

Panggilan RUPS /GMS Invitation

Petrosea submitted the GMS notice to OJK and IDX on 5th March 2015.

The notice has been completed with list of agenda for EGMS and AGMS.

website Petrosea. The notice has also been reported to IDX Net and OJK e-reporting, and availabe in Petrosea website.

kabar berperedaran nasional yaitu Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily. Pengumuman tersebut juga telah dilaporkan melalui IDX Net dan OJK E-Reporting dan tersedia pada website Petrosea.

The AGMS and EGMS announcement was published on 12th March 2015, in daily newspaper circulated national wide: Bisnis Indonesia and Investor Daily. The announcement has been reported through IDX net and OJK e-Reporting, and available in Petrosea website.

mengusulkan agenda rapat RUPS. The announcement has comprised information of the shareholders who may attend and who may

propose point of agenda in the GMS.

berperedaran nasional yaitu Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily. Panggilan tersebut juga telah dilaporkan melalui IDX Net dan OJK E-Reporting dan tersedia pada website Petrosea.

The EGMS and AGMS invitation was delivered in 27th March 2015, daily newspaper circulated national wide: Bisnis Indonesia and Investor Daily. The invitation has been reported through IDX net and OJK e-Reporting, and available in Petrosea website.

rapat berikut penjelasannya (iii) pemegang saham yang dapat menghadiri rapat (iv) Informasi yang menyatakan bahwa bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham sejak dilakukannya pemanggilan rapat melalui permintaan tertulis.

The invitation had conveyed information among others (i) date, time and location of the meeting (ii) GMS agenda with the details (iii) Definition of Shareholders who may attend the GMS (iv)

information on the availability of material of GMS agenda for shareholders since invitation date, by written request.

Tahapan / Stages Pemenuhan / Compliance

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 151150

Pelaksanaan RUPS /GMS Implementation

Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS /Announcement of GMS Summary

Penyampaian Risalah RUPS ke OJK dan Bursa /Submission of GMS Results to OJK and IDX

Ballroom, Hotel Dharmawangsa, Jl. Brawijaya Raya No.26, Kebayoran Baru, Jakarta 12160. The EGMS was conducted on Monday, 20th April 2015, at 10.20 – 10.50 AM, located in Segara Ballroom,

Hotel Dharmawangsa, Jl. Brawijaya Raya No.26, Kebayoran Baru, Jakarta 12160.

Ballroom, Hotel Dharmawangsa, Jl. Brawijaya Raya No.26, Kebayoran Baru, Jakarta 12160. The AGMS was conducted on Monday, 20th April 2015, at 10.54 AM – 12.07 PM, located in Segara

Ballroom, Hotel Dharmawangsa, Jl. Brawijaya Raya No.26, Kebayoran Baru, Jakarta 12160.

Investor Daily dan Harian Sinar Harapan. Pengumuman ringkasan risalah RUPS telah dilaporkan melalui IDX Net dan OJK E-Reporting dan tersedia pada website Petrosea.

The GMS summary was pubslihed on Wednesday, 22th April 2015, in daily newspaper circulated nationwide: Sinar Harapan and Investor Daily. The summary had also been reported through IDX net and OJK e-Reporting, and available in Petrosea website.

Notaris. Penyampaian risalah RUPS telah dilaporkan melalui IDX Net dan OJK E-Reporting dan tersedia pada website Petrosea.

GMS results have been submitted to OJK and IDX on Wednesday, 22th April 2015 in the Letter of Notary. GMS results have also been reported through IDX Net and OJK e-Reporting, and avaliable on Petrosea website.

Agenda & Hasil RUPSLB 2015

RUPSLB 2015 dihadiri oleh Pemegang Saham atau kuasa mereka yang mewakili 758.110.995 saham atau sekitar 75,16% % dari total 1.008.605.000 saham yang diterbitkan oleh Petrosea. Dengan demikian RUPSLB dinyatakan dan sah untuk pengambilan keputusan dan bersifat mengikat.

RUPSLB 2015 membahas agenda tunggal yaitu Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.

2015 EGMS Agenda & Result

The 2015 EGMS was attended by the shareholders or its proxies that represents 758,110,995 shares or around 75.16% from the total of 1,008,605,000 shares issued by Petrosea. Thus the EGMS was declared quorum and valid to establish legally binding decision.

The 2015 EGMS discussed the sole agenda of the Approval on the Changes of the Company’s Articles of Association.

Hasil Rapat /Results

1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

To approve the amendment of Articles of Association of the Company to be adjusted with the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 32/POJK.04/2014 regarding the planning and implementation of the General Meeting of Shareholders of the Public Company and the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 33 / POJK.04 / 2014 regarding the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Listed Company.

2. Memberi Kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakkan yang diperlukan, termasuk menuangkan dalam akta tersendiri sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tersebut diatas.

To grant the Company’s Board of Directors the authority to do all necessary act related to the amendment of the Company’s Article of Association to be adjusted with the Financial Services Authority Regulation (POJK) as stated previously include to make statement in front of the Notary.

Agenda Tunggal /Sole Agenda

Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan /Approval of the Company’s Articles of Association Changes

Agenda & Hasil RUPST 2015

RUPST 2015 dihadiri oleh Pemegang Saham atau kuasa mereka yang mewakili 758.110.995 saham atau sekitar 75,16% dari total 1.008.605.000 saham yang diterbitkan oleh Petrosea. Dengan demikian RUPST dinyatakan sebagai quorum dan sah untuk pengambilan keputusan dan bersifat mengikat.

RUPS tahunan tahun 2015 membahas lima agenda dengan perincian di dalam tabel berikut:

2015 AGMS Agenda & Result

The 2015 AGMS was attended by shareholders or its proxies that represents 758,110,995 shares or around 75.16% from the total of 1,008,605,000 shares issued by Petrosea. Thus the AGMS was declared quorum and valid to establish legally binding decision.

The 2015 Annual GMS carried five agendas to discuss, with the details in below table:

Quorum Rapat /Meeting Quorum total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat.

Shareholders with approved vote was 744,902,695 shares or as much as 98.257% from the total legitimate shares present in the meeting.

dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat. Shareholders with against vote was 9,792,900 shares or as much as 1.292% from the total legitimate

shares present in the meeting.

total seluruh saham yang sah hadir dalam Rapat. Shareholders with abstain vote was 3,415,400 shares or as much as 0.456% from the total legitimate

shares present in the meeting.

Hasil Rapat /GMS Results

Quorum Rapat /Meeting Quorum

Perusahaan dan tata usaha Perusahaan untuk buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. To accept the management report from the Board of Directors and the supervisory report from the

Board of Commissioners regarding activities and administration of the Company for the financial year ended 31st December 2014.

acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris Perusahaan atas tugas pengawasan dan Direksi Perusahaan atas tugas pengurusan dalam tahun 2014, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2014.

To discharge and release (acquit et de charge) solely to the Board of Commissioners on supervisory duties of the Board of Commissioners and the Board of Directors on their management duties in 2014, so long as the action is reflected in the Financial Statements in 2014.

Accept the Company’s Annual Report for the year ended 31st December 2014.

total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat. Shareholders with approved vote was 757,970,195 shares or as much as 99.981% from the total

legitimate shares present in the meeting.

There are no shareholders with against vote. abstain yaitu sebanyak 140.800 saham atau sebesar 0,019% dari

total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat. Shareholders with abstain vote was 140,800 shares or as much as 0.019% from the total legitimate

shares present in the meeting.

Agenda Pertama /First Agenda

Persetujuan atas laporan tahunan Perusahaan, laporan pertanggungjawaban Direksi Perusahaan dan laporan pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan.The approval of the annual report, statement of accountability of Board of Directors and the supervisory of the Board of Commissioners.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 153152

Hasil Rapat /GMS Results

Hasil Rapat /GMS Results

Quorum Rapat /Meeting Quorum

Mengesahkan laporan posisi keuangan dan laporan perhitungan laba rugi komprehensif Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material sebagaimana diuraikan dalam Laporan No. GA115PTRO HA, tertanggal 5 Maret 2015. To ratify the Company financial statements which include the consolidated statements of financial position and consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended 31st December 2014 as audited by Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny (Deloitte) with Fair Opinion in all material aspect describe on report no. GA115 0115 PTRO HA, dated 5th March 2015.

Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang terakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebagai berikut :To approve the Company fiscal year net profit for the year ended 31st December 2014 to be used as follows:

yang ditempatkan dan disetor penuh atau sebesar US$0,00168 per lembar saham berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal Daftar pemegang Saham yang berhak atas Dividen Final Tahun Buku 2014 (Recording Date).

To be distributed as final dividend to the shareholders in the total amount of US$1,689,750, for the total issued and paid up share capital in the amount of 1,008,605,000 or in the amount of US$0.00168 per share based on Bank Indonesia Middle Rate per Shareholders Register whom entitled to the Final Dividend 2014 (Recording Date).

permodalan Perusahaan. The remaining net profit of the Company for year 2014 will be used as retained earning to

strengthen the capital of the Company.

Schedules of dividend payout for 2014 fiscal year.

total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat. Shareholders with approved vote was 757,970,195 shares or as much as 99.981% from the total

legitimate shares present in the meeting.

There are no shareholders with against vote.

total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat. Shareholders with abstain vote was 140,800 shares or as much as 0.019% from the total legitimate

shares present in the meeting.

Agenda Kedua /Second Agenda

Agenda Ketiga /Third Agenda

Pengesahan laporan keuangan yang memuat laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi serta penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir 31 desember 2014.Ratification of the Company financial statements which include the consolidated statements of financial position and consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended 31st December 2014.

Persetujuan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 desember 2014.Approval of the use of the Company’s profit for the year ended 31st december 2014.

1.

2.

3.

4.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar BiasaAnnual and Extraordinary General Meeting of Shareholders

Pemberitahuan kepada OJK dan BEI perihal hasil keputusan RUPS Tahunan & Luar Biasa serta Pembayaran DividenInformastion to OJK and IDX regarding AGMS and EGMS results, including the dividend payout

Pemberitahuan kepada KSEI dan OJK perihal Pemberitahuan pelaksanaan pembayaran dividen final tahun buku 2014Information to KSEI and OJK, regarding the Notice of Final Dividend Payout for the fiscal year of 2014

Pengumuman BEI Jadwal Pembayaran DividenThe announcement of iDX regarding schedule of dividend payout

No. Kegiatan / Activities Hari & Tanggal /Day & Date

Senin, 20 April 2015 Monday, 20th April 2015

Rabu, 22 April 2015Wednesday, 22nd April 2015

Rabu, 22 April 2015 Wednesday, 22nd April 2015

Rabu, 22 April 2015Wednesday, 22nd April 2015

Hasil Rapat /GMS Results

Quorum Rapat /Meeting Quorum

Memberikan kuasa Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk kantor akuntan publik Perusahaan untuk memeriksa buku-buku Perusahaan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan memberi wewenang kepada Direksi perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya mengenai pengangkatan kantor akuntan publik tersebut.To grant an authority to the Board of Commissioners to appoint the Auditors of the Company to audit for the accounting year ending 31st December 2015 and to authorize the Board of Directors to set their remuneration and any other requirements of this appointment.

Sebanyak 758.110.995 saham atau sebesar 100% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat memutuskan menyetujui usulan keputusan Agenda Rapat Ketiga. Shareholders with approved vote was 758,110,995 shares or 100% from the total legitimate shares present in the meeting.

Agenda Keempat /Fourth Agenda

Penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 desember 2015. Approval of appointment of a certified public accountant for the year ended 31st december 2015.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Iklan jadwal dan tata cara pembayaran dividen tahun buku 2014The Advertisement of schedule and procedure of Dividend payout for the fiscal year of 2014

Penentuan daftar pemegang saham yang berhak atas dividen (recording date)Determination of shareholder register whom entitled for the dividend

Pemberitahuan dari Perusahaan kepada KSEI mengenai kurs tengah dan total dividendInformation from the Company to KSEI regarding middle rate and total dividend

Akhir periode perdagangan yang masih mengandung hak atas Dividen (cum dividend)a. Pasar reguler & negosiasib. Pasar Tunai End of trading period which still carry the rights of Dividend (cum dividend)a. Reguler and negotiation marketb. Cash market

Mulai periode perdagangan tidak mengandung hak atas dividen (ex dividend)a. Pasar reguler dan negosiasib. Pasar tunai Beginning of trading period which has no rights of Dividend (ex dividend)a. Reguler and negotiation marketb. Cash market

Tanggal Pembayaran / Pendistribusian Dividen TunaiDate of Cash Dividend Payout / Distribution

tindakan yang diperlukan untuk itu. To grant the authority to the Board of Directors to determine the procedures of payment and to

conduct all necessary action in relation with the dividend payment.

Perusahaan untuk menetapkan manfaat khusus bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perusahaan. Dalam penetapan manfaat khusus ini, Dewan Komisaris akan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Human Capital Perusahaan.

With regards to the Net Profit, to grant the authority to the Board of Commissioners of the Company to determine the special benefits for the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company. In the special benefits determination, the Board of Commissioners will consider to the recomendation of the Human Capital Commitee of the Company.

Rabu, 22 April 2015Wednesday, 22nd April 2015

Kamis, 30 April 2015Thursday, 30th April 2015

Kamis, 30 April 2015Thursday, 30th April 2015

Senin, 27 April 2015Kamis, 30 April 2015

Monday, 27th April 2015Thursday, 30th April 2015

Selasa,28 April 2015 Senin, 4 Mei 2015

Tuesday, 28th April 2015Monday, 4th May 2015

Jumat, 22 Mei 2015 Friday, 22nd May 2015

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 155154

Quorum Rapat /Meeting Quorum

1. Pemegang saham yang menyatakan setuju sebanyak 748.959.995 saham atau sebesar 99,792% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat.

Shareholders with approved vote was 748,959,995 shares or as much as 99.792% from the total legitimate shares present in the meeting.

2. Pemegang saham yang menyatakan tidak setuju yaitu sebanyak 5.594.800 saham atau sebesar 0,738% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat.

Shareholders with against vote was 5,594,800 shares or as much as 0.738% from the total legitimate shares present in the meeting.

3. Pemegang saham yang menyatakan abstain yaitu sebanyak 3.556.200 saham atau sebesar 0,470% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat.

Shareholders with abstain vote was 3,556,200 shares or as much as 0.470% from the total legitimate shares present in the meeting.

Hasil Rapat /GMS Results

Aprroved the resignation of:

a. Albert Steven Budisusetija sebagai Komisaris Independen dan memberikan ucapan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya atas segala sumbangan tenaga dan pikiran yang telah diberikan selama menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan.

Albert Steven Budisusetija as the Independent Commissioner and give thanks and highest appreciation for all the contribution of labor and thought has been given during his tenure as the Independent Commissioner of the Company.

b. Sudirman Said sebagai Wakil Presiden Direktur Perusahaan dan memberikan ucapan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya atas segala sumbangan tenaga dan pikiran yang telah diberikan selama menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perusahaan.

Sudirman Said as the Vice President Director and give thanks and highest appreciation for all the contribution of labor and thought has been given during his tenure as the Vice President Director of the Company.

Approved to appoint:as President Commissioner

as Commissioneras Commissioner

as Independent Commissioner

as Independent Commissioneras President Directoras Vice President Director

as Directoras Director

as Independent Directoras Director

Untuk masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan selama dua tahun terhitung efektif sejak tanggal ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahuan Perusahaan pada tahun 2017, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi sewaktu-waktu.For two years period of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company effective as of the closing of this Meeting until the closing of Anual General Meeting of Shareholders of the Company in year 2017, without prejudice to the right of the General Meeting to dismiss any of member of the Board of Commissioners and the Board of Directors any time.

Sehingga terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2017, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:Effective as of the closing of this Annual General Meeting of Shareholders until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders in 2017, the Board of Commissioners and the Board of Directors composition shall be as follows:

Agenda Kelima /Fifth Agenda

Persetujuan perubahan susunan Dewan Komisaris & Direksi PerusahaanApproval of the changes to the Board of Commissioners & Board of Directors of the Company.

Quorum Rapat /Meeting Quorum

Board of Commissionersas President Commissioner

as Commissioneras Commissioner

as Independent Commissioner as Independent Commissioner

Board of Directorsas President Directoras Vice President Director

as Directoras Director

as Independent Directoras Director

pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota Direksi Perusahaan. To authorize the Board of Directors to determine the duties and authority of each member of the Board

of Directors.

a. Pemegang saham yang menyatakan setuju sebanyak 714.670.195 saham atau sebesar 94,270% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam Rapat.

Shareholders with approved vote was 714,670,195 shares or as much as 94.270% from the total legitimate shares present in the meeting.

b. Pemegang saham yang menyatakan tidak setuju yaitu sebanyak 43.440.800 saham atau sebesar 5,730% dari total seluruh saham yang sah yang hadir dalam rapat.

Shareholders with against vote was 43.440.800 shares or as much as 5.730% from the total legitimate shares present in the meeting.

c. Tidak ada pemegang pemegang saham yang menyatakan abstain. Shareholders with abstain vote is nil.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan organ utama Perusahaan dengan fungsi pengawasan terhadap jalannya pengelolaan Perusahaan oleh Direksi beserta jajaran manajemen. Pembentukan Dewan Komisaris didasarkan pada UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, POJK No. 33 tahun 2014, dan Akta No. 60 tanggal 20 April 2015 berikut surat penerimaan pemberitahuan perubahan data dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia no. AHU-AH.01.03-0932039 tanggal 13 Mei 2015.

Dewan Komisaris berberwenang memberikan saran dan nasihat kepada Direksi untuk memastikan pengelolaan Perusahaan telah sesuai dengan arah dan tujuan yang ditetapkan. Dewan Komisaris juga berperan mengawasi pelaksanaan GCG di seluruh kegiatan usaha Perusahaan.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners is the Company’s main organ with the supervisory function toward the Company’s management by the Board of Directors and its elements. The establishment of the Board of Commissioners is based on Law No. 40 year of 2007 regarding the Limited Liabilities Company, POJK No. 33 year of 2014 and the Deed No. 60 dated 20th April 2015 including notification receipt for data changes from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0932039 dated 13th May 2015.

The Board of Commissioners is authorized to provide advice and suggestion to the Board of Directors to ensure the Company’s managament is on the right track towards the set direction and goals, The Board of Commissioners’ role also include the supervisory to GCG implementation in every elements of the Company.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 157156

Komposisi Dewan KomisarisKomposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut:

Independensi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Petrosea berkomitmen untuk menjunjung tinggi independensi dalam pelaksanaan tugas. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penandatanganan surat pernyataan pada saat pengangkatan susunan Dewan Komisaris yang baru. Dewan Komisaris menjalankan tugas dengan independen, tanpa membawa kepentingan selain kepentingan Perusahaan, tidak dapat dipengaruhi dan diintervensi dalam membuat keputusan atau penilaian.

Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris diatur dengan Pasal 15 Akta No. 28 tanggal 18 Mei tahun 2015 yang menyatakan:

1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perusahaan maupun usaha Perusahaan, serta memberikan nasihat kepada Direksi.

2. Dewan Komisaris wajib menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.

3. Dalam rangka mendukung tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit, Komite Nominasi & Remunerasi serta komite lainnya sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Composition of the Board of CommissionersComposition of the Board of of Commissioners as of 31st December 2015 is as follows:

Independency of the Board of Commissioners

Petrosea’s Board of Commissioners is committed to uphold the independency in duties implementation. The commitment is embodied through the signing of a statement letter during the appointment of the new composition of the Board of Commissioners. The Board conducts its duty independently, without other interests than the Company’s interest, and is free from any influences or interventions in making decisions and assessments.

Board of Commissioners Roles & Responsibilities

The roles and responsibilities of the Board of Commissioners was stipulated by the article 15 of Deed No. 28 dated 18th May 2015 that stating:

1. The Board of Commissioners supervises on the management policies, its implementation in general, regarding the Company and its business, as well as to provide advice to the Board of Directors.

2. The Board of Commissioners must conduct their roles and responsibilities with goodwill, dedication and prudence.

3. In order to support their roles and responsibilities, the Board of Commissioners must form the Audit Committee, Nomination & Remuneration Committee, and other committees that conform to the capital market regulations.

M. Arsjad Rasjid P.M.

Retina Rosabai

Richard M. Harjani

Simon F. Sembiring

Maringan Purba Sibarani

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Nama / Name Jabatan / Position

4. Dalam hal tidak dibentuk Komite Nominasi & Remunerasi, maka fungsi nominasi dan remunerasi yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan di bidang pasar modal wajib dijalankan oleh Dewan Komisaris.

Program Orientasi Setiap tahun, setelah disahkan melalui RUPS, seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan anggota komite yang ada di dalam susunan yang baru, mendapat program orientasi bersama perusahaan lainnya di dalam Indika Energy Group. Di tahun 2015, Program orientasi dilaksanakan selama tiga hari di bulan Mei, bertempat di R Hotel, Rancamaya, Bogor dan dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen. Materi orientasi adalah sebagai berikut:

Pedoman Kerja Dewan KomisarisPedoman kerja (charter) Dewan Komisaris Petrosea masih dalam proses pembuatan. Namun Perusahaan berkomitmen untuk menyelesaikan dalam waktu segera.

Komisaris Independen

Kriteria Komisaris IndependenKomisaris Independen diangkat dari kalangan umum dengan tujuan mendorong pelaksanaan pengawasan yang obyektif dan memastikan kesetaraan dan kewajaran dalam menjaga kepentingan para pemangku kepentingan.

4. In case the Nomination & Remuneration Committee is not formed, the function must be conducted by the Board of Commissioners to conform with the OJK capital market regulation.

Orientation ProgramEvery year following the ratification in GMS, all members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and the commitee members received an orientation program together with other companies within Indika Energy Group. In 2015, the orientation program was held for three days in May at R Hotel, in Rancamaya, Bogor, and was attended by the entire management. The orientation materials consisted of:

Charter of The Board of CommissionersCharter of the Board of Commissioners is under the development, yet the Company is comitted to finalize it in the near future.

Independent Commissioners

Criteria of the Independent Commissioners Independent Commissioners was appointed from general party with the role to promote the objective supervisory duties and to ensure the fairness and equality in maintaining the stakeholders interests.

Hari 1 / Day 1

Hari 2 / Day 2

Hari 3 / Day 3

- Audit - GCG + COBC - HC - Risk & Investment

Discussion

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 159158

Sesuai dengan Peraturan No. I-A lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 jo. POJK 33 tahun 2014 jo. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015, Petrosea telah memenuhi ketentuan sekurangnya 30% dari jumlah Dewan Komisaris adalah komisaris independen. Dari lima orang anggota Dewan Komisaris Petrosea terdapat dua Komisaris Independen yaitu Simon F. Sembiring dan Maringan Purba Sibarani.

Independensi Komisaris IndependenKomisaris Independen juga berkomitmen menjunjung independensi dalam bertugas, mengutamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi maupun kelompok, dan tidak dapat dipengaruhi dalam mengambil keputusan untuk Perusahaan.

Komisaris Independen juga bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu enam bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen pada periode berikutnya.

Komisaris Independen tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau pemegang saham utama Perusahaan dan tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

Direksi

Direksi merupakan organ utama dalam GCG dan struktur organisasi Perusahaan. Direksi bertanggung jawab terhadap jalannya pengelolaan Perusahaan dan bertugas mewakili Perusahaan dalam perkara di dalam maupun di luar pengadilan. Direksi wajib untuk menjunjung tinggi sikap profesional, obyektif, berpikiran strategis dan mengedepankan kepentingan Perusahaan. Direksi Petrosea ditetapkan dengan dasar hukum UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, POJK No. 33 tahun 2014 dan Akta No. 60 tanggal 20 April 2015, dengan surat penerimaan

As stipulated in the Regulation No. I-A appendix Decree of the Board of Directors of Indonesia Stock Exchange No. Kep-0001/BEI/01-2014 jo. POJK No. 33 year of 2014 jo. POJK No. 55/POJK.04/2015 dated 23rd December 2015; Petrosea has complied with the stipulation of at least 30% of total member of the Board of Commissioners that comprises Independent Commissioners. From five members, there are two Independent Commissioners, which are Simon F. Sembiring and Maringan Purba Sibarani.

Independency of Independent CommissionersIndependent Commissioners has the commitment to uphold independency in its duties, prioritizing the Company’s interest above personal and group interests, and does not take any influence in the decision-making for the Company.

Independent Commissioners may not have worked at or had the authority or responsibility for the planning, leadership, controlling or supervision of the Company activity within the last six months, except in regard to the re-appointment as Independent Commissioner for the next tenure.

Independent Commissioners may not directly or indirectly own shares in the Company, may not have affiliations with the Company, members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors or the ultimate shareholders, nor to have direct and indirect business relations related to the Company’s business activity.

Board of Directors

The Board of Directors is the main organ in the Company’s GCG and organization structure. The Board of Directors is responsible in managing the Company and in representing the Company both in legal and non-legal conditions. The Board of Directors shall up hold the profesionalism, objectivity, strategic thinking and prioritizing the Company’s interest. Petrosea’s Board of Directors was appointed based on Law No. 40 of 2007 regarding the Limited Liabilities Company, POJK No. 33 of 2014 and Deed No. 60 dated 20th April 2015 including notification receipt for data changes from the

pemberitahuan perubahan data dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia no. AHU-AH.01.03-0932039 tanggal 13 Mei 2015.

Komposisi DireksiKomposisi Direksi per 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut:

Independensi DireksiPerusahaan menekankan syarat independensi kepada seluruh anggota Direksi. Dalam bertugas, Direksi Petrosea senantiasa mengutamakan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan pribadi maupun kelompok. Dalam mengambil keputusan Direksi tidak dapat dipengaruhi maupun menerima arahan dari pihak manapun yang dapat mempengaruhi pertimbangan Direksi.

Komitmen independensi Direksi diwujudkan dengan surat pernyataan yang ditandatangani masing-masing Direksi pada saat pengangkatan Direksi.

Tugas & Tanggung Jawab DireksiDireksi Petrosea mempunyai tugas pokok dalam pengelolaan Perusahaan, berupa:

Perusahaan yang efektif dan efisien.

usaha Perusahaan.

pengembangan operasi Perusahaan.

dan jangka panjang Perusahaan.

Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0932039 dated 13rd May 2015

Board of Directors CompositionThe composition of the Board of Directors as of 31st Desember 2015, is as follows:

Independency of Board of Directors The Company emphasizes on the independency requirement on all members of the Board of Directors. In conducting its duties, the Board of Directors strives to uphold the Company’s interest above personal or groups. In decision-making, the Board of Directors shall not be infuenced or intefered by any party, which may impact on the Boards’ consideration.

The independency commitment of the Board of Directors is embodied in the statement letter signed by members of the Board of Directors at the beginning of appointment.

Board of Directors Roles & ResponsibilitiesPetrosea’s Board of Directors has main roles in managing the company, which includes:

management system of the Company.

business plan.

the Company’s operational improvement.

plan.

Richard Bruce Ness

Ilda Harmyn

David Edward Adams

Mochamad Kurnia Ariawan

Johanes Ispurnawan

Rusdiawan

Presiden Direktur / President Director

Wakil Presiden Direktur / Vice President Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

Nama / Name Jabatan / Position

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 161160

kode etik dan etika bisnis Perusahaan.

Perusahaan.

Demi pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan Perusahaan, tugas Direksi dibagi menurut bidang kerja masing-masing, yaitu:

Presiden Direktur Menyusun rencana usaha, mengatur,

mengarahkan dan memimpin jajaran Direksi, serta menjaga pelaksanaan strategi Perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja. Presiden Direktur membawahi area tanggung jawab atas bidang Sekretariat Perusahaan, Internal Audit & Quality Assurance, serta melakukan pengawasan terhadap Corporate HSE.

Wakil Presiden Direktur Membantu Presiden Direktur menyusun rencana

usaha, mengatur, mengarahkan dan memimpin jajaran Direksi, serta menjaga pelaksanaan strategi Perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja. Wakil Presiden Direktur juga bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengawasan bisnis Mining, Asset dan Technical Services. Area tanggung jawab yang berada dibawah Wakil Presiden Direktur adalah Corporate HSE, Mining & Mine Services, Manajemen Aset, dan Techinal Services.

Direktur Keuangan Memimpin, mengarahkan dan mengendalikan

keuangan Perusahaan, pengelolaan risiko dan aspek komersiil, dan menyelaraskan dengan dengan strategi Perusahaan untuk dua tahun periode. Area yang menjadi tanggung jawab Direktur Keuangan adalah Finance Operations, Corporate Planning, COSMO, Pajak, Financial Control, Investor Relations, Treasury, serta Risk & Commercial.

conduct and business conduct throughout the Company.

To achieve effective and efficient implementation of duties toward the Company’s goals, the Board of Directors responsibility is divided according to the respective work fields, as follows:

President Director To prepare business plan, organize, direct and

lead all members of the Board of Directors, as well as to maintain the Company’s strategy implementation to achieve target performance. President Director supervises the responsibility of Corporate Secretary, Internal Audit & Quality Assurance, as well as monitoring the Corporate HSE.

Vice President Director To assist President Director in preparing business

plan, organize, direct and lead all members of the Board of Directors, well as to maintain the Company’s strategy implementation to achieve target performance. Vice President Director also responsible in managing and monitoring mining business, assets and technical services. Vice President Director’s area of responsibility includes the Corporate HSE, Mining & Mine Services, Asset Management, and Technical Services.

Finance Director To lead, direct and control the Company’s

financial, risk management and commercial aspect, and to align with the Company’s strategy for the period of two years. Area of responsibility includes Finance Operations, Corporate Planning, COSMO, Tax, Financial Control, investor Relations, Treasury, as well as Risk & Commercial.

Direktur Infrastructure & Logistic Services Memimpin, mengarahkan dan mengembangkan

usaha Jasa infrastruktur dan Logistik dan menyelaraskan dengan strategi Perusahaan untuk dua tahun periode. Direktur Jasa Infrastruktur & Logistik juga mempunyai area tanggung jawab menyangkut dukungan pelayanan logistik untuk keseluruhan Petrosea (POSB), dan yang terkait dengan infrastruktur dan logistik lainnya.

Direktur Engineering & Project Management

Memimpin, mengelola dan menjalankan Manajemen Proyek dan Teknis, untuk mencapai operasional yang handal dan selaras dengan strategi organisasi untuk kurun waktu dua tahun. Area tanggung jawab mencakup Manajemen Proyek dan Teknis.

Direktur Business Development & Corporate Affairs

Memimpin, mengarahkan dan mengembangkan strategi untuk bisnis baru, memastikan peluang dan pengembangan yang dijalankan selaras dengan strategi organisasi untuk kurun periode dua tahun, termasuk juga memimpin proses pengembangan bisnis terintegrasi serta aspek kepatuhan. Area tanggung jawab Direktur Business Development & Corporate Affairs mencakup Business Development & Relations, Supply Chain Management, External Affairs, Corporate Legal & Compliance dan Corporate Security.

Direktur Human Capital & General Affairs Memimpin, mengarahkan dan menetapkan

kerangka kerja Human Capital melalui kerja sama strategis untuk mendorong pencapaian usaha Perusahaan untuk kurun waktu dua tahun. Yang menjadi area tanggung jawab Direktur Human Capital & General Affairs adalah Human Capital Operation, Industrial Affairs & Employee Relation, Talent Acquisition & Placement, Technical Training, ICT & HCIS serta Corporate Communications.

Infrastructure & Logistic Services Director To lead, direct and develop the infrastructure

and logistic services, and to align with the Company’s strategy for the period of two years. The area of responsibility includes supporting logistic services for Petrosea operations (POSB), and others infrastructure and logistics business.

Engineering & Project Management Director

To lead, manage and implement the engineering & project management, to achieve operation excellence and align with the organization’s strategy for the period of two years. The area of responsibility covers engineering & project management.

Business Development & Corporate Affairs Director

To lead, direct and develop the strategy for new business, ensuring the opportunities and its development is aligned with the organization strategy for the period of two years. The duty also includes leading the intergrated business development and the compliance aspect. The area of responsibility is Business Development & Relations, Supply Chain Management, External Affairs, Corporate Legal & Compliance and Corporate Security.

Human Capital & General Affairs Director To lead, direct and define the framework of

Human Capital through strategic partnership to promote the Company’s performance achievement for the period of two years. The area of responsbility covers Human Capital Operation, Industrial Affairs & Employee Relation, Talent Acquisition & Placement, Technical Training, ICT & HCIS as well as Corporate Communications.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 163162

Direksi, bersama dengan Dewan Komisaris dan Komite, mendapatkan program orientasi Perusahaan. Di tahun 2015, program dilaksanakan selama tiga hari di bulan Mei, bertempat di R Hotel, Rancamaya, Bogor dan dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen. Materi orientasi sama dengan materi orientasi Dewan Komisaris.

Pedoman Kerja DireksiPedoman dan tata tertib kerja (charter) Direksi Petrosea masih dalam proses pembuatan. Namun Perusahaan berkomitmen untuk menyelesaikan dalam waktu secepatnya.

Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris & Direksi

Perusahaan menyadari bahwa perkembangan industri sangat pesat. Pemain yang tidak menyesuaikan diri akan tertinggal dan jatuh. Pengelolaan Perusahaan yang bergerak mengikuti pasar yang terus berevolusi membutuhkan pimpinan yang memiliki kebijakan, pengetahuan, management yang handal, pengalaman yang luas dan beragam. Untuk itu Perusahaan mendukung keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam menyusun jajaran yang kuat dan efektif untuk menjalankan Perusahaan.

Komitmen keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dapat dilihat pada latar belakang pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja, serta industri atau bidang usaha yang pernah dijalani. Informasi ini tersedia dalam profil masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi yang dapat ditemui di bagian Profil Perusahaan di Laporan Tahunan ini.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris & Direksi

Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan secara internal, dengan menggunakan hirarki organisasi untuk jenjang penilaian.

The Board of Directors, with members of the Board of Commissioners and the Commitees received the orientation program. In 2015, the orientation program was held for three days in May at R Hotel, Rancamaya, Bogor and attended by the entire Management. The orientation material is the same as the Board of Commissioners.

Board of Directors CharterThe Board of Directors Charter is still under development. The Company is committed to finalize it in the near future.

Diversity of the Board of Commissioners & Board of Directors

The Company realizes on the vast industry development. The companies unable to adapt will be left behind and failed. The Company’s management follows the continues evolving market hence requires leaderships with wisdom, knowledge, and excellent managerial skill, as well as extensive and varied experiences. Therefore, the Company promotes diversity of the Board of Commissioners and Board of Directors to create a solid and effective composition to manage the Company.

The commitment of diversity in the composition of the Board of Commissioners and Directors is presented through various backgrounds of education, position and experiences, as well as the type of industry or business. This information is provided in the profile of the Board of Commissioners and Directors, available in the Company Profile section of this Annual Report.

Assessment of the Board of Commissioners & Board of Directors

The assesment of the Board of Commissioners and Directors is carried out internally, by exercising organizational hierarchy on the assesment level.

Prosedur PenilaianPerusahaan melaksanakan penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dengan cara:

penyampaian Laporan Pengawasan Dewan Komisaris.

performance management system, yang dilakukan dua kali dalam setahun yaitu dan final review. Penilaian Direksi juga dilakukan melalui penyampaian laporan keuangan yang mengandung hasil kinerja keuangan selama satu tahun, dan dimintakan persetujuannya pada RUPS.

Kriteria PenilaianKriteria yang digunakan dalam penilaian Direksi adalah menggunakan empat perspektif dalam menentukan indikator kinerja, yaitu:

Assessment ProcedureThe assessment procedure for the Board of Commissioners and Board of Directors is as follows:

preparation and submission of the Board of Commissioners Supervisory Report.

management system, that implemented two times a year, in mid-term and final review. The Board of Directors assesment is also implemented through the presentation of financial statements, which conveys the full year performance results, and to be submitted for GMS approval.

Assessment CriteriaThe assessment criteria of the Board of Directors uses four perspectives in defining the performance indicators, as follows:

Keuangan / Financial

Pelanggan / Customer

Operasi / Operations

Pembelajaran & Pertumbuhan /Learning & Growth

Unit Bisnis Laba Bersih / Business Unit NPAT

Indeks Kepuasan Pelanggan / Customer Satisfaction Index

Peningkatan pengembangan bisnis, target backlog, Kepatuhan K3L, dan Opimalisasi Biaya /BD improvement, Backlog Target, HSE Compliance, and Cost Optimization

Kompetensi & Engagement, Keselarasan Organisasi /Competency & Engagement, Organization Alignment

Perpektif / Perspective Key Performance Indicators

Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi

Kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Petrosea ditentukan mengacu pada Pasal 96 (1) Undang Undang Perseroan Terbatas jo. Pasal 11 ayat 13 Akta No. 28 tahun 2015, yang menyatakan bahwa gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) untuk para anggota Direksi dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi.

The Board of Commissioners & Board of Directors Remuneration Policy

The determination of the Board of Commissioners and Board of Directors remuneration policy refers to Article 96 (1) Law of Limited Liabilities Company jo Article 11 clause 13 Deed No. 28 of 2015, which states that the salary, honorarium and other allowance (if any) for members of the Board of Directors, from time to time shall be stipulated by GMS, and its authority can be delegated to the Board of Commissioners in conducting the nomination and remuneration function.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 165164

Prosedur Penetapan RemunerasiDari hasil RUPS Tahunan 2015, sehubungan dengan pencapaian laba bersih tahun buku, RUPS menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menetapkan manfaat khusus bagi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perusahaan. Dalam penetapan manfaat khusus ini, Dewan Komisaris akan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Human Capital Petrosea.

Struktur Remunerasi Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari dua komponen yaitu komponen cash dan komponen non-cash (benefit).

Indikator Penetapan Remunerasi Direksi

Dewan Komisaris melalui Komite Nominasi & Remunerasi menetapkan besaran remunerasi Direksi dengan memperhatikan faktor sebagai berikut:

1. Beban Pekerjaan2. Kesetaraan dengan jabatan sejenis pada anak

perusahaan3. Prestasi kinerja melalui KPI

Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris & Direksi

Selama tahun 2015, jumlah remunerasi yang dialokasikan bagi Dewan Komisaris adalah sebesar Rp3.151.412.570, dan jumlah remunerasi untuk Direksi adalah sebesar Rp29.249.014.290.

Remuneration Determination ProcedureFollowing the 2015 GMS resolutions, related to net income for the fiscal year, the GMS has approved to grant authority to the Board of Commissioners to determine specific benefits for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors. In this instance, the Board of Commissioners will take into account the recomendation from Human Capital Committee.

Remuneration StructureThe remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors consists of two components, namely cash component and non-cash component (benefit).

Indicators to Determine the Board of Directors RemunerationThe Board of Commissioners through Nomination & Remuneration Committee, had determined the remuneration amount for the Board of Directors by taking into account the following factors:

1. Workload2. Equality with similar positions at subsidiaries

3. Performance achievement by KPI

Total Remuneration of Board of Commissioners & Board of DirectorsDuring 2015, the total amount of Board of Commissioners remunaration was IDR3,151,412,570 and the total amount of Board of Directors remuneration was IDR29,249,014,290.

Terdiri dari:Consists of:

Basic SalaryAllowance

Bonuses

Terdiri dari:Consists of:

Health Insurance (including for family member)Annual Leaves for 18 workdays

Operational Transport + Driver

Mobile phones for business communication

Frekuensi Serta Tingkat Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi

Rapat dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisarisselama tahun 2015, Dewan Komisaris Petrosea mengadakan enam kali rapat Dewan Komisaris. Jumlah rapat dan kehadiran Dewan Komisaris selama tahun 2015 diuraikan sebagai berikut:

Frequency & Attendance Of Board of Commissioners & Board of Directors Meetings

Meetings and attendance of the Board of Commissionersduring 2015, the Board of Commissioners has conducted six meetings. The total meeting and attendance of the Board of Commissioners during 2015 is described below:

Eddy Junaedy Danu

M. Arsjad Rasjid P.M.

Richard M. Harjani

Simon F. Sembiring

M. Arsjad Rasjid P.M.

Retina Rosabai

Richard M. Harjani

Simon F. Sembiring

M. P. Sibarani

2

2

2

2

4

4

4

4

4

2

2

2

2

4

4

4

3

4

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

75%

100%

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Nama / Name Jabatan / Position Jumlah Rapat / Number of Meetings

Jumlah Kehadiran / Total Attendance

% Kehadiran / Attendance %

Rapat BoC sebelum RUPS Tahunan - 20 April 2015 /BoC Meeting before AGMS – 20th April 2015

Rapat BoC sesudah RUPS Tahunan - 20 April 2015 /BoC Meeting after AGMS – 20th April 2015

Komponen Cash / Cash Component Komponen Non Cash / Non-Cash Component

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 167166

Rapat & Kehadiran Rapat Direksi

Selama tahun 2015, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 28 kali. Jumlah rapat dan tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi diuraikan dalam tabel sebagai berikut:

Rapat & Tingkat Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi

Selama tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi Petrosea mengadakan tiga kali rapat gabungan, dengan uraian sebagai berikut:

Meetings & Attendance of Board of Directors

During 2015, the Board of Directors has conducted 28 meetings. The total meeting and attendance of the Board of Directors during 2015 is described below:

Joint Meetings & Attendance of Board of Commissioners & Board of Directors

During 2015, the Board of Commissioners and Board of Directors has conducted three joint meetings, as described below:

Richard B. Ness

Johanes Ispurnawan

M. Kurnia Ariawan

David Richard Gilbert

Richard B. Ness

Ilda Harmyn

Johanes Ispurnawan

M. Kurnia Ariawan

David Edward Adams

Rusdiawan

M. Arsjad Rasjid P.M.

Retina Rosabai

Richard M. Harjani

Simon F. Sembiring

M. P. Sibarani

Richard B. Ness

10

10

10

10

18

18

18

18

18

18

3

3

3

3

3

3

9

10

10

2

17

15

16

17

17

18

3

2

3

3

3

3

90%

100%

100%

20%

94%

83%

89%

94%

94%

100%

100%

67%

100%

100%

100%

100%

Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat /

Number of MeetingsJumlah Kehadiran / Total Attendance

% Kehadiran / Attendance %

Rapat BoD sebelum RUPS Tahunan – 20 April 2015 /BoD Meeting before AEGMS - 20th April 2015

Rapat BoD setelah RUPS Tahunan – 20 April 2015 /BoD Meeting after AEGMS - 20th April 2015

Presiden Direktur / President Director

Wakil Presiden Direktur / Vice President Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Presiden Direktur / President Director

Presiden Direktur / President Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat /

Number of MeetingsJumlah Kehadiran / Total Attendance

% Kehadiran / Attendance %

Ilda Harmyn

Johanes Ispurnawan

M. Kurnia Ariawan

David Edward Adams

Rusdiawan

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

100%

100%

100%

100%

100%

Wakil Presiden Direktur / Vice President Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Pemegang Saham Utama & Pengendali Langsung Maupun Tidak Langsung Hingga Pemegang Saham Individu

Major & Controling Shareholders Direct & Indirect To Individual Shareholders

Pemegang Saham Yang Memiliki 5% Atau Lebih Kepemilikan SahamShareholders With 5% Or More Share Ownership

PT Indika Energy Tbk.

Drs. Lo Kheng Hong

Publik / Public

Total

704.014.200

106.916.200

197.674.600

1.008.605.000

69,80%

10,60%

19,60%

100,00%

Pemegang Saham Dengan Kepemilikan Saham Masing-Masing Kurang Dari 5%Shareholders With Less Than 5% Share Ownership

Perorangan Domestik / Domestic Individual

Karyawan / Employee

Yayasan / Foundation

Dana Pensiun / Pension Funds

Asuransi / Insurance

Bank / Bank

Perseroan Terbatas / Limited Liability Companies

Reksadana / Mutual Funds

Perorangan – Asing / Individual - Foreign

Badan Usaha Asing / Foreign Business Entity

Total

237.198.193

68.400

1.934.800

3.454.000

154.000

39.800

708.601.242

8.416.200

3.466.200

50.272.165

1.008.605.000

23,02%

0,01%

0,19%

0,34%

0,02%

0,004%

70,25%

0,83 %

0,34%

4,98%

100,00%

Pemegang Saham / Shareholder

Jumlah Saham / Amount of Shares

Persentase /Percentage

Pemegang Saham / Shareholder

Jumlah Saham / Amount of Shares

Persentase /Percentage

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 169168

Hubungan Afiliasi Antara Anggota Dewan Komisaris, Direksi & Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali

Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali diuraikan dalam tabel berikut:

Affiliations Between The Board Of Commissioners, Board of Directors & Majority and/or Controlling Shareholders

Affiliations between members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Majority and/or Controlling shareholders, is described in below table:

M. Arsjad Rasjid P.M.

Retina Rosabai

Richard M. Harjani

Simon F. Sembiring

M.P Sibarani

Richard B. Ness

Ilda Harmyn

Johanes Ispurnawan

Mochamad Kurnia Ariawan

David Edwards Adams

Rusdiawan

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Presiden Direktur / President Director

Wakil Presiden Direktur /Vice President Director

Direktur Independen / Independent Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Komite AuditAudit Committe

Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasan terhadap hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, pengendalian internal, pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Pembentukan Komite Audit berpedoman pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembantukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, serta Piagam Komite Audit yang disusun melalui Keputusan Dewan Komisaris No. PTP/RES/BoC/V/2013-0012 pada 21 Mei 2013.

Komposisi Komite AuditKomite Audit Petrosea untuk tahun buku 2015, terdiri dari seorang Ketua dan dua orang anggota, yang berasal dari Komisaris Independen dan pihak luar Perusahaan, dengan komposisi sebagai berikut:

The Audit Committee was established to assist the Board of Commissioners in supervisory functions, related to financial information, internal control, risk management and compliance to prevailing laws and regulations. The establishment of the Audit Committee was based on OJK Regulation No. 55/POJK.04/2015 regarding the Establishment and Work Guideline of Audit Committee, and the Audit Committee Charter that was published through the Decree of the Board of Commissioners No. PTP/RES/BoC/V/2013-0012 dated 21st March 2013

Audit Committee CompositionPetrosea’s Audit Committee for 2015 consists of a chairman and two members, who were selected from the Independent Commissioners and professionals from outside the Company. The composition is as follows:

Maringan Purba SibaraniKetuaChairman

Warga negara Indonesia, 73 tahun, diangkat menjadi ketua Komite Audit dan Komisaris Independen pada tanggal 20 April 2015. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dan sebagai Akuntan Publik di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo (member of Arthur Andersen). Selain itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan sampai sekarang menjadi Pengajar Program Pendidikan Akuntan Universitas Trisakti dan Parahyangan. Dalam beberapa tahun terakhir, beliau memimpin Komite Audit di PT Indika Energy Tbk. Beliau merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akunting.

Indonesian citizen, 72 years old, was appointed chairman of the Audit Committee and Independent Commissioner on 20th April 2015.

He served as Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk. and as a Public Accountant at Prasetio Utomo Public Accounting Office (member of Arthur Andersen). He served as Head of the Department of Accounting of the Faculty of Economics at Trisakti University and until now, he is a Lecturer for the Accounting Programs at Trisakti University and Parahyangan University. In the past few years, he headed the Audit Committee of PT Indika Energy Tbk.

He graduated from the Faculty of Economics at the University of Indonesia with a major in Accountancy.

Nama / Name Jabatan / Position

Hubungan afiliasi dengan

anggota Komisaris Perusahaan

lainnya / Affiliation with member of BoC

from other companies

Hubungan afiliasi dengan anggota

Direksi Perusahaan / Affiliation with member of BoD

Hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali /

Affiliation with Major and/

or Controlling Shareholder

Hubungan keluarga dengan Dewan

Komisaris, anggota Direksi dan/atau Komite lainnya /

Kinship with member of BoC,

BoD, and/or Committees

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 171170

Eddy Junaedy DanuAnggotaMember

Warga Indonesia, 65 tahun, diangkat sebagai anggota Komite Audit pada April 2015.

Beliau juga menjabat sebagai Direktur Independen PT Indika Energy Tbk. sejak Mei 2014. Beliau bergabung dengan Indika Energy sebagai Direktur di tahun 2009. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Petrosea Tbk. sejak April 2014, PT Indika Multi Energi Internasional sejak Mei 2014 dan PT Indika Infrastruktur Investindo sejak Mei 2014. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Petrosea Tbk. pada tahun 2013-2014, PT Indika Infrastruktur Investindo pada tahun 2013-2014 dan PT Cirebon Electric Power tahun 2013-2014. Beliau telah mengabdi pada Tripatra selama lebih dari 35 tahun, dimana sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Tripatra dan Executive Director for Marketing and Operational. Memiliki lebih dari 36 tahun pengalaman di bidang engineering dan project management dan telah menjabat sebagai project engineer dan project manager untuk berbagai projek minyak dan gas EPC berskala besar.

Mendapatkan gelar Insinyur Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973 dan Master di bidang International Business dari Prasetiya Mulya Business School pada tahun 1998.

Indonesia citizen, 65 years old, was appointed member of the Audit Committee in April 2015.

He also serves as Independent Director of PT Indika Energy Tbk. since May 2014. Bapak Eddy Junaedy Danu initially joined PT Indika Energy Tbk. as Director in 2009. He also holds other positions such as President Commissioner at PT Petrosea Tbk. since April 2014, PT Indika Multi Energi Internasional since May 2014 and PT Indika Infrastruktur Investindo since May 2014. Previously, he held positions such as President Director of Petrosea in 2013-2014, PT Indika Infrastruktur Investindo in 2013-2014 and PT Cirebon Electric Power in 2013-2014. He had been with Tripatra for more than 35 years, where previously he also held positions such as Commissioner of Tripatra and Executive Director for Marketing and Operational. Has more than 36 years experiences in engineering and project management and has served as Project Engineer and Project Manager for various large-scale oil and gas EPC projects.

He graduated with a degree in Electrical Engineering from Bandung Institute of Technology (ITB) in 1973 and a Master in International Business from Prasetiya Mulya Business School in 1998.

Rajiv KrishnaAnggotaMember

Warna negara India, 57 tahun, diangkat sebagai anggota Komite Audit pada April 2015.

Beliau juga menjabat sebagai Kepala Audit Internal PT Indika Energy Tbk. sejak tahun 2013. Sebelum menjabat posisi ini, beliau adalah Direktur Pyramid Glass Company, Alexandria, Mesir, unit dari Grup Kedaung, Indonesia, suatu grup perusahaan dimana beliau merangkap sebagai Kepala Audit Internal selama 13 tahun. Pengalaman profesionalnya antara lain sebagai financial controller di grup mayapada dan grup Kasogi Internasional (Ganda Wangsa Utama), Surabaya.

Beliau meraih gelar Sarjana Bisnis (Honors) dari St. Xavier’s College, Calcutta University dan menjadi associate member di Institute of Chartered Accountants di India sejak tahun 1996.

Indian citizen, 57 years old, was appointed member of the Audit Committee in April 2015.

He also serves as Head of Internal Audit of PT Indika Energy Tbk. since 2013. Prior to this, he was a Director of Pyramid Glass Company, Alexandria, Egypt, a unit of Kedaung Group, Indonesia, where he concurrently held the position of Group Head of Internal Audit for 13 years. His previous professional experience includes Financial Controller at Mayapada Group and also Group Financial Controller at Kasogi International (Ganda Wangsa Utama) in Surabaya.

He is a Bachelor of Commerce (Honors) graduate from St. Xavier’s College, Calcutta University and is an associate member of the Institute of Chartered Accountants of India since 1986.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 173172

Independensi Komite AuditSeluruh anggota Komite Audit telah menjalankan tugasnya untuk bekerja secara independen dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun.

Tugas dan Tanggung JawabDalam Piagam Komite Audit, tugas Komite Audit dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan diatur sebagai berikut:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik dan/atau pihak otoritas, seperti laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan.

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan auditor atas jasa yang diberikannya.

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan auditor yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee.

e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal.

f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perusahaan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris.

g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perusahaan.

h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan.

i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan.

Audit Committee IndependencyAll members of the Audit Committee are capable of conducting their duty independently and free from interference from any party.

Roles and ResponsibilitiesThe role of the Audit Committee in to assist the Board of Commissioners’ supervisory duties, stipulated in the Audit Committee Charter as follows:

a. To review financial information for publication to the public and/or the regulators, such as financial statements, projections, and other reports related to the Company’s financial information.

b. To review the Company’s compliance toward laws and regulations related to the Company’s business activities.

c. To provide independent opinions in the event of a dispute between management and the auditor regarding the provided service.

d. To provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the appointment of the auditor based on independency, scope of work and fee.

e. To review the audit result by internal audit and monitor the follow-up by the Board of Directors upon the internal audit findings.

f. To review the implementation activities of risk management by the Board of Directors, upon unavailability of the Company’s risk monitoring under the Board of Commissioners.

g. To analize complaints regarding the accounting process and financial reporting of the Company.

h. To analize and provide advice to the Board of Commissioners in regards to potential conflicts of interest.

i. To maintain secrecy upon the Company’s documents, data and information.

Untuk menjalankan tugas dengan optimal, Komite Audit dibekali dengan wewenang sebagai berikut:

a. Mengakses dokumen, data dan informasi Perusahaan tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya yang diperlukan.

b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi internal audit, manajemen risiko dan auditor terkait dengan tugas dan tanggung jawab Komite Audit.

c. Melibatkan pihak independen di luar Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika ada).

d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2015Komite Audit melakukan peninjauan dan evaluasi secara berkesinambungan atas aktivitas divisi internal audit Perusahaan selama tahun 2015. Di awal tahun 2015, Komite telah menyetujui Perencanaan Audit untuk tahun 2015 dan mengawasi perkembangan penugasan audit dengan perencanaan yang telah disetujui tersebut. Dalam setiap rapat Komite Audit, Internal Audit secara terpisah melaporkan hasil penugasan audit, perkembangan penugasan dengan perencanaan audit, serta tindak lanjut dari temuan audit.

Komite Audit juga melakukan peninjauan atas kinerja auditor eksternal Perusahaan (Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, anggota firma Deloitte Touche Tohmatsu). Pada tahun 2015, Komite Audit juga melakukan pertemuan dengan perwakilan auditor eksternal untuk mendiskusikan ruang lingkup dan pelaksanaan audit, serta hasil audit laporan keuangan.

To conduct their duties optimaly, the Audit Committee is granted authority as follows:

a. To access the Company documents, data and information regarding employees, funds, assests and other resources necessary.

b. To communicate directly with employees, including the Board of Directors and those who carry out the internal audit function, risk management function and the auditor related to the duties and responsibilities of the Audit Committee.

c. To involve an independent party outside the Audit Committee if necessary to assist the implementation of duties (if any).

d. To implement other authorities given by the Board of Commisisoners.

Audit Committee 2015 Activity ReportThe Audit Committee has continously reviewed and evaluated the activities of the Internal Audit Division during 2015. In the beginning of 2015, the Committee approved the Audit Plan 2015, and monitors the implementation of audit asignments according to the plan. In the Commitee meetings, internal audit presents separated reports of audit implementation, the implementation progress and follow up from audit findings.

The Audit Committee also reviews the performance of the external auditor (Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny, member of Deloitte Touche Tohmatsu). In 2015, the Audit Committee met the external auditor representatives to discuss the audit scope and implementation, as well as the audit result of financial statements.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 175174

Simon F. Sembiring

M. Hari Santoso

Deddy Hariyanto

Rajiv Krishna

M.P. Sibarani

Eddy Junaedy Danu

Rajiv Krishna

2

2

2

2

3

3

3

2

2

2

2

3

3

3

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat /

Number of MeetingsJumlah Kehadiran / Total Attendance

% Kehadiran / Attendance %

Sebelum RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 /Before AGMS & EGMS - 20th April 2015

Setelah RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015/After AGMS & EGMS - 20th April 2015

Selama tahun 2015, Komite juga telah menelaah Laporan Keuangan Perusahaan setiap kuartal. Beberapa aspek laporan keuangan yang didiskusikan yaitu: 1. Konsistensi penerapan kebijakan akuntansi 2. Perubahan atas standar, kebijakan, dan praktik

akuntansi (jika ada)3. Perlakuan akuntansi yang membutuhkan penilaian

elemen yang signifikan4. Dampak transaksi luar biasa (jika ada)5. Kejelasan pengungkapan6. Dampak penyesuaian audit7. Asumsi keberlangsungan 8. Kepatuhan kepada persyaratan dan relugasi bursa

efek

Rapat dan Tingkat Kehadiran Selama tahun 2015 Komite Audit telah mengadakan lima rapat komite, dengan uraian sebagai berikut:

During 2015, the Committee also analyzed the quarterly financial statements of the Company. Several aspects from the financial statements discussed were:

1. Consistency of accounting policy implementation2. Changes on accounting standard, policy and

practice (if any)3. Accounting treatment that requires assessment of

significant elements4. Impact of extraordinary transaction (if any)5. Clarity of Disclodure6. Impact on audit adjustment7. Continuity assumption8. Compliance to the stock exchange requirements

and regulations

Meeting and Attendance LevelIn 2015, the Audit Committee has conducted five committee meetings, with details as follows:

Fungsi nominasi & remunerasi di Petrosea dilaksanakan oleh Komite Human Capital (HC), yang memiliki tanggung jawab penuh untuk menyiapkan kebijakan nominasi & remunerasi, menyetujui dan mengevaluasi penunjukan, kinerja dan target, kompensasi serta rencana Perusahaan bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

Rencana Perusahaan yang dimaksud adalah dalam kaitannya dengan sasaran kerja, rencana suksesi, manajemen tenaga kerja, tata kelola SDM, kebijakan dan program Perusahaan yang berdampak pada seluruh elemen Perusahaan.

Komite HC bekerja dan bertanggungjawab secara independen kepada Dewan Komisaris sesuai dengan penetapan tanggung jawab utama serta rencana kerja komite yang diatur dalam Piagam Komite HC (

) yang disahkan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. PTP/RES/BoC/V/2013-0002 pada 07 Mei 2015.

Keanggotaan Komite HCKomite HC terdiri dari tiga atau lebih anggota yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris, dengan salah satu anggota diangkat menjadi Ketua, dan satu anggota lainnya diangkat sebagai Sekretaris Komite. Komite HC terdiri setidaknya satu atau lebih anggota Dewan Komisaris.

Ketua Komite HC merupakan pihak independen sedangkan untuk anggota dapat juga ditunjuk pihak independen atau eksekutif yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia. Anggota Komite HC diangkat untuk jangka waktu tidak lebih dari masa pengangkatan Dewan Komisaris yang menunjuk mereka dan dapat diangkat kembali. Tata tertib keanggotaan Komite HC diatur dalam Piagam Komite HC.

Untuk tahun buku 2015, profil Komite HC, berikut dengan riyawat hidup singkat adalah sebagai berikut:

The Human Capital Committee (HC) carries out the function of nomination and remuneration in Petrosea. The HC Committee is responsible for the preparation of nomination and remuneration policy, to approve and evaluate the appointment, performance and target, compensation including the Company plan for the Board of Commissioners and Board of Directors.

The Company plan is related to job objectives, succession planning, human capital management, human capital governance, and the Company programs & policies that impact all elements of the Company.

The HC Committee works and responsible independently to the Board of Commissioners, according to the main responsibility and the Committee work plan, as regulated in the HC Committee Charter, and approved by the Regulation of Board of Commissioners No. PTP/RES/BoC/V/2013-0002 dated 7th May 2015.

HC Committee CompositionThe HC Committee consists of three or more members appointed by the Board of Commissioners, with a member as Chairman, and another one as Secretary of the Committee. The HC Committee members consist of at least one or more members of the Board of Commissioners.

The HC Committee Chairman is an independent party, whereas members can be assigned from an independent or executive party who holds a managerial position under the HC Director. Members of the HC Committee serve for a period of no longer than the tenure of the Board of Commissioners who appoints them and can be re-assigned. Memberships procedure of HC Committee are stipulated in the HC Committee Charter.

The HC Committee profiles for 2015, and the curriculumn vitaes are described below:

Komite Human CapitalHuman Capital Committee

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 177176

Simon F. SembiringKetuaChairman

Warga negara Indonesia, 67 tahun, diangkat menjadi ketua Komite Human Capital pada April 2015 dan menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tanggal 4 Maret 2009.

Beliau bergabung dengan Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (Departemen Pertambangan dan Energi) sebagai Kepala Seksi Pengembangan Penanaman Modal Asing pada tahun 1991, dan diangkat sebagai Direktur Pengembangan Industri Pertambangan pada tahun 1998, serta pada tahun 2001 diangkat menjadi Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tahun 2003, beliau diangkat menjadi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, dan menjadi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi pada tahun 2005. Beliau menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan pensiun sebagai birokrat pada bulan Februari 2009. Beliau aktif sebagai Penasihat Senior untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sampai Oktober 2009.

Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia pada tahun 1976 dan gelar Ph.D di bidang Ekonomi Mineral dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1991.

Indonesian citizen, 67 years old, was appointed chairman of the Human Capital Committee in April 2015 and was appointed Independent Commissioner on 4th March 2009.

He joined the Directorate General of Mines and Energy (Department of Mines and Energy) as Head of Section for Foreign Investment Development in 1991, was promoted to Director of Mining Industry Development in 1998 and as Head of Research and Development Agency in 2001 at the Department of Energy and Mineral Resources. In 2003, he was appointed as Director General of Geology and Mineral Resources and became Director General of Mineral, Coal and Geothermal in 2005. He was appointed as Deputy to the Minister of Energy and Mineral Resources for Economic and Finance, until his retirement in February 2009. He remained active as Senior Adviser to Minister of Energy and Mineral Resources until October 2009.

He completed a degree in Mining Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia in 1976 and a Ph.D in Mineral Economics from the University of New South Wales, Australia in 1991.

M. Arsjad Rasjid P.M.AnggotaMember

Warga negara Indonesia, 46 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Human Capital dan Presiden Komisaris pada tanggal 20 April 2015.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris PT Petrosea Tbk. sejak bulan Mei 2013. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT Indika Energy Tbk., dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama dan Group Co-CEO pada 2005-2013. Beliau juga merupakan Komisaris Utama PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak 2010, Komisaris PT Tripatra Engineers & Contractors dan PT Tripatra Engineering pada 2007-2015, Direktur PT Kideco Jaya Agung sejak 2005, dan di beberapa perusahaan lainnya. Di luar Indika Energy Group, beliau adalah Komisaris Utama PT Asuransi Cakrawala Proteksi sejak 2013 dan Komisaris PT Rukun Raharja Tbk. sejak 2014.

Beliau adalah World Economic Forum’s Young Global Leader 2011 dan Asiamoney’s Best Executive in Indonesia 2010. Di luar pekerjaan sehari-hari, beliau juga aktif di Yayasan Indonesia Initiative sebagai Founder dan Board of Advisory, di Yayasan Cinta Anak Bangsa sebagai International Treasurer, dan Indorelawan sebagai Advisor.

Beliau mengenyam pendidikan Computer Engineering di University of Southern California, Amerika Serikat, pada 1990 dan lulus dari Pepperdine University, Amerika Serikat, dengan gelar Bachelor of Science in Business Administration pada 1993. Pada 2012-2014, beliau menyelesaikan pendidikan eksekutif di bidang Kepemimpinan dan Kebijakan Publik di Harvard Kennedy School, Politik dan Kebijakan Publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Impact Investing di Said Business School, University of Oxford, serta Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan di Yale University.

Indonesian citizen, 46 years old, was appointed member of the Human Capital Committee and President Commissioner on 20th April 2015.

Previously, he served as Commissioner of PT Petrosea Tbk. since May 2013. He currently serves as Vice President Director of PT Indika Energy Tbk., after previously serving as President Director and Group Co-CEO in 2005-2013. He is President Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. since 2010, Commissioner of PT Tripatra Engineers & Contractors and PT Tripatra Engineering in 2007-2015, Director of PT Kideco Jaya Agung since 2005, and many others companies. Outside Indika Energy Group, he is President Commissioner of PT Asuransi Cakrawala Proteksi since 2013 and Commissioner of PT Rukun Raharja Tbk. since 2014.

He is the World Economic Forum’s Young Global Leader 2011 and Asiamoney’s Best Executive in Indonesia 2010. In addition to his daily job, he also active in Yayasan Indonesia Initiative as Founder and Board of Advisory, in Yayasan Cinta Anak Bangsa as International Treasurer, and Indorelawan as Advisor.

He studied at University of Southern California, United States, in Computer Engineering in 1990 and graduated from Pepperdine University, United States with Bachelor of Science in Business Administration in 1993. In the period of 2012-2014, he completed executive educations on Leadership and Public Policy at Harvard Kennedy School, Politics and Public Policy at Lee Kuan Yew School of Public Policy, Impact Investing at Said Business School, University of Oxford, and Leadership and Decision Making at Yale University.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 179178

Dayan HadipranowoAnggotaMember

Warga negara Indonesia, 44 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Human Capital pada April 2015.

Beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Human Capital PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2013 dan sebagai Head of Human Capital & Services di PT Indika Energy Tbk. sejak 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur HR di Coca-Cola Amatil Indonesia. Pernah menjabat sebagai Country HR Manager Indonesia di DHL Express dan HR Manager di SEA.

Beliau memperoleh gelar Sarjana Sosiologi dari Universitas Indonesia pada tahun 1994, kemudian meraih gelar Master of Commerce dengan Spesialisasi di Sumber Daya Manusia dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1999.

Indonesian citizen, 44 years old, was appointed member of the Human Capital Committee in April 2015.

Was also appointed as a member of the Human Capital Committee at PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. in 2013 and currently serves as Head of Human Capital & Services at PT Indika Energy Tbk. since 2011. Previously, he was HR Director at CocaCola Amatil Indonesia. He also served as Country HR Manager Indonesia at DHL Express and HR Manager at SEA.

He received a Bachelor degree in Sociology from the University of Indonesia in 1994, then earned a Master of Commerce degree with Advanced Specialization in Human Resources from the University of New South Wales, Australia in 1999.

Keanggotaan Komite HC yang akan berakhir atau diakhiri sebelum selesainya periode tugas harus disampaikan tujuh hari kalender sebelumnya, dengan alasan-alasan sebagai berikut:

1. Mengundurkan diri dengan mengirimkan pengunduran diri tertulis.

2. Dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga.3. Ditetapkan sebagai tersangka di pengadilan dalam

kasus pidana atau perdata.4. Menurut keputusan Dewan Komisaris, dianggap

tidak lagi mandiri atau independen, oleh karena itu tidak lagi layak untuk menjalankan fungsi dan tugas sebagai anggota Komite HC.

5. Menurut keputusan Dewan Komisaris, dianggap memiliki konflik kepentingan dengan kepentingan Perusahaan karena memiliki kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pesaing usaha.

Independensi Komite HCPiagam Komite HC mengatur bahwa anggota Komite HC harus bertindak secara independen, melakukan tugas secara independen dengan mengutamakan kepentingan Perusahaan diatas kepentingan pribadi maupun kelompok. Komite HC juga berkomitmen untuk bebas dari pengaruh pihak manapun yang memiliki konflik kepentingan, dan tidak dapat dipengaruhi dalam membuat keputusan. Hampir seluruh anggota Komite HC telah menyatakan penuh independensi mereka melalui Surat Pernyataan yang ditanda tangani pada saat pengangkatan.

Tugas, Wewenang & Tanggung Jawab Komite HC

Tugas utama Komite HC sebagaimana diatur dalam Piagam Komite HC adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris berkaitan dengan hal-hal berikut:

1. Dalam hal nominasi Dewan Komisaris dan Direksi. Komposisi atau susunan, kebijakan, kriteria serta proses pemilihan, serta kebijakan untuk manajemen kinerja.

2. Dalam hal remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Kebijakan, struktur dan nominal, pelaksanaan proses manajemen kinerja yang berkaitan dengan pemberian insentif.

The HC Committee memberships that will be completed or terminated prior to the completion date, must be given seven calendar days notice in advance, due to the following reasons:

1. Resignation by submitting a written notice.

2. Declared bancrupt by the a commercial court.3. Declared as a suspect by the court related to civil

and criminal suit.4. Stipulated by the Board of Commissioners as unable

to hold independency hence will not be suitable to conduct functions and duties as a member of the HC Committee.

5. Stipulated by the Board of Commissioners to have a conflict of interest with the Company, because of direct and indirect interests with competitors.

HC Committee IndepencencyThe HC Committee Charter states that HC Committee members must conduct their duties independently by prioritizing the Company’s above personal and group interests. The HC Committee is comitted to be free of influences from any party that has conflict of interests and cannot be intefered in the decision-making. Most of the HC Committee members have stated independency by signing a Statement Letter at the beginning of their assignment.

HC Committee Roles, Authorities & Responsibilities The main role of the HC Committee as stated in the HC Committee Charter is to provide recommendations to the Board of Commissioners related to the following matters:

1. In terms of the Board of Commissioners and Board of Directors nominations. Composition, policy, criteria and selection process, and the performance management policy.

2. In terms of the Board of Commissioners and Board of Directors remuneration. Policy, structure and amount, implementation of performance management that related to the provision of incentives.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 181180

3. Dalam hal pengembangan dan perencanaan suksesi. Program pengembangan kompetensi, dan rencana suksesi.

4. Dalam hal peningkatan keterlibatan (engagement) karyawan. Pemantauan rencana dan implementasi tindakan lanjutan dari survei.

Wewenang dan tanggung jawab Komite HC, meliputi bidang dan aspek:

1 Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaana. Komite HC berwenang menetapkan kebijakan

umum di bidang sumber daya manusia, yang meliputi prosedur pengangkatan, deskripsi pekerjaan, prosedur rekrutmen, evaluasi, promosi, seleksi, periode jabatan dan jumlah orang yang relevan untuk menjadi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

b. Komite HC berwenang mencalonkan dan merekomendasikan penggantian, pengangkatan kembali atau pemberhentian anggota Direksi kepada Dewan Komisaris. Pengangkatan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur harus disetujui oleh pemegang saham Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar. Untuk Direksi lainnya, Komite HC mencalonkan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk ditinjau, yang kemudian diteruskan lebih lanjut kepada Direksi. Atas persetujuan Direksi, maka Direksi bisa menunjuk pihak yang direkomendasikan.

2. Kompensasia. Menetapkan filosofi, prinsip-prinsip dan

praktik pengembangan dan pelaksanaan kompensasi, manfaat dan penghasilan lainnya.

b. Komite HC harus meninjau dan menentukan gaji dasar dan semua elemen lain dari kompensasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi.

c. Komite HC harus mengkaji dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris, pedoman kepemilikan saham dan program retensi, termasuk yang berkaitan dengan insentif dan/atau rencana kompensasi berbasis ekuitas.

3. In terms of development and succesion planning. Competency development program and succesion plan.

4. In terms of employee engagement improvements. Monitoring the plan and implementing follow ups of the survey.

The authorities and responsibilities of the HC Committee cover the following areas and aspects:

1. Appointment of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directorsa. The HC Committee is authorized to define

general policies for human capital affairs, covering appointment procedures, job descriptions, recruitment procedures, evaluations, promotions, selections, tenure and number of relevant persons to become members of the Board of Commissioners and Board of Directors.

b. The HC Committee is authorized to propose and recommend replacements, re-appointments or dismissals of members of the Board of Directors and Board of Commissioners. The appointment of the President Director and Vice President Director requires the approval of shareholders in accordance with the Articles of Association. The HC Committee must propose and provide recommendations for the rest of the Board of Directors members, to be reviewed by the Board of Commissioners, and to be followed up further by the Board of Directors. On its approval, the Board of Directors can appoint the recommended individual.

2. Compensationa. To determine philosophies, principles, and

practices of compensation and development, benefits and other compensations.

b. The HC Committee must review and determine the basic salary and other compensation elements for the Board of Commissioners and Board of Directors.

c. The HC Committee must review and recommend to the Board of Commissioners, the guideline of share ownership and retention program, including the relation with incentive and/or equity-base compensation plan.

d. Setelah penerbitan pedoman yang disebutkan di atas, Komite HC akan meninjau dan menentukan rekomendasi lebih lanjut untuk Dewan Komisaris. Misalnya untuk semua karyawan yang memenuhi syarat melalui program opsi saham, program performance share dan rencana serta kompensasi sejenis yang melibatkan ekuitas Perusahaan.

e. Komite HC berwenang untuk mengusulkan penerbitan saham Perseroan sebagai implementasi dari program kompensasi dan manfaat.

f. Komite HC harus juga mengkaji dan mendiskusikan dengan Dewan Komisaris praktik kompensasi yang diusulkan, hubungan antara risiko, manajemen risiko, dan tujuan kompensasi menurut Perusahaan, termasuk menghindari praktek-praktek kompensasi yang akan mendorong risiko berlebih. Untuk itu Komite HC menerima laporan setiap tahunnya dari Komite Risiko & Investasi Manajemen, untuk menentukan apakah kebijakan kompensasi dapat mendorong pengambilan risiko yang berlebihan. Komite HC wajib membuat laporan berkala dan semua klasifikasi tersebut harus diserahkan pada Dewan Komisaris.

g. Mengkaji dan menyetujui rencana kompensasi, insentif, ekuitas, pensiun dan manfaat bagi karyawan termasuk apabila terdapat perubahan signifikan terhadap rencana tersebut.

h. Memberikan rekomendasi dalam bentuk laporan pertemuan komite kompensasi kepada Dewan Komisaris.

3. Target & Evaluasi Kinerjaa. Komite HC mengkaji dan menetapkan

tujuan dan sasaran kinerja tahunan ataupun periode lainnya dari Perusahaan yang terkait dengan kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi, untuk mengevaluasi apakah target kinerja individu telah dicapai sebagai dasar menentukan kompensasi berdasar kinerja.

d. Following the guidelines publication, the HC Committee will review and determine further recommendations to the Board of Commissioners. For instance the reward for all employees that qualified to receive the share option program, performance share program and plan, and other similar compensation that related to the Company’s equity.

e. The HC Committee is authorized to propose issuance of shares as the implementation of the compensation and benefit program.

f. The HC Committee must review and discuss with the Board of Commissioners regarding the proposal of compensation practice, relations between risks, risk management, and purpose of compensation according to the Company. That includes avoiding compensation practices, which will drive excessive risks. To that end, the HC Committee receives reports from Risk & Investment Management Committee annually, to determine if the compensation policy would encourage excessive risk taking. The HC Committee must create periodic reports, and all the clarifications are to be submitted to the Board of Commissioners.

g. To review and approve compensation, incentive, equity, pension and benefit plan for the employees including if there are any significant changes towards the plan.

h. To provide recommendations in the form of compensation committee meeting report to the Board of Commissioners.

3. Target & Performance Evaluationa. The HC Committee reviews and determines the

annual or other periodicals for the Company performance objectives and targets, related to compensation for the Board of Commissioners and Board of Directors, to evaluate the achievement of individual performance target as the basis for the determination of performance-based compensation.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 183182

Target dan tujuan kinerja tahunan atau periode lainnya yang ditetapkan oleh Komite HC harus konsisten dengan tujuan Perusahaan pada strategi bisnis, kepemimpinan dan kepentingan Perusahaan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

b. Komite HC harus betemu setiap tahunnya dengan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur sehubungan dengan evaluasi kinerja. Komite HC dapat mendelegasikan kepada Ketua Komite dan/atau pihak lain yang ditunjuk oleh Komite HC untuk memberikan umpan balik atas kinerja Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur. Dalam menentukan komponen insentif jangka panjang untuk Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur, Komite HC akan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain: kinerja Perusahaan, kinerja individu selama periode dievaluasi, status kepemilikan saham, sasaran kinerja, serta nilai insentif Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur di perusahaan sejenis, insentif yang diterima Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur sebelumnya dan hal-hal lain yang dianggap sesuai.

4. Rencana Suksesi Uraian mengenai suksesi Direksi akan dibahas

khusus di bagian bawah pembahasan sub-bab ini.

5. Tingkat Engagement Karyawana. Komite HC harus memastikan bahwa survei

kepada karyawan dilakukan secara berkala. Komite HC akan mempelajari hasilnya untuk kemudian memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris sebagai tindak lanjut hasil survei.

b. Komite HC harus memastikan bahwa karyawan di semua tingkat organisasi terlibat dalam survei.

6. Kepatuhan Terhadap Hukum, Peraturan, & Kebijakan

Komite HC harus memastikan Perusahaan mematuhi hukum, peraturan dan kebijakan di Indonesia termasuk praktek wajar yang berlaku di Indonesia saat ini.

The annual or other periodicals performance target and objectives set by the HC Committee must have consistency with the Company objectives related to business strategy, leadership and other Company’s interests, determined by the Board of Commissioners.

b. The HC Committee must conduct an annual meeting with the President Director and Vice President Director, related to the performance evaluation. The HC Committee may delegate to the Chairman and other party appointed by the HC committee to provide feedback regarding the performance of the President Director and Vice President Director. In determining the component of long term incentive for the President Director and Vice President Director, the HC Committee will consider several factors among others such as the Company’s performance, individual performance during the evaluation period, share ownership status, performance objective, and the incentive amount for the President Director and Vice President Director in similar industries, the incentive of the previous President Director and Vice President Director, and other suitable matters.

4. Succession Plan The description of Board of Directors’ succession is

further discussed at the end of this sub chapter.

5. Employee Engagement Levela. The HC Committee must ensure that a survey

is conducted for all employees periodically. The HC Committee will follow up the results for further recommendations to the Board of Commissioners.

b. The HC Committee must ensure all employees in the organisation are involved in the survey.

6. Compliance to Laws, Regulations & Policies

The HC Committee must ensure the Company’s compliance with the laws, regulations and policies in Indonesia, including prevailing fair practices in Indonesia.

7. Peraturan Hukum Lain Komite HC harus memenuhi peraturan hukum

lainnya yang berlaku terkait ketenagakerjaan.

8. Otoritas lainnya

Pelaksanaan Kegiatan Komite HC Tahun 2015Sepanjang tahun 2015, Komite HC melaksanakan tugas memberikan rekomendasi dan tinjauan melalui empat kali rapat, dengan pembahasan:

a. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai komposisi dan nominasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk masa bakti 2015-2016.

b. Komposisi dan nominasi disetujui oleh Dewan Komisaris, diteruskan kepada pemegang saham, dan disahkan dalam RUPS tahun 2015.

a. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris remunerasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk masa bakti 2015-2016.

b. Berdasarkan RUPS, besaran remunerasi dipercayakan kepada Dewan Komisaris untuk mengatur.

perencanaan suksesi:a. Meninjau rencana suksesi bagi Direksi dan

tindak lanjut terhadap rencana pengembangan bagi calon penerus Direksi.

engagement karyawan:a. Meninjau tindak lanjut terhadap action plans

untuk meningkatkan keterlibatan karyawan.b. Mengusulkan agar hasil assessment terhadap

Direksi ditindaklanjuti untuk pengembangan masing-masing anggota Direksi dan anggota manajemen satu tingkat di bawahnya.

7. Other Legal Regulations The HC Committee must comply with other

regulations related to manpower.

8. Other Authorities

Implementation of HC Committee Program 2015During 2015, the HC Committee has provided recommendations and reviews through four meetings, with descriptions as follows:

a. Submitted the proposal to the Board of Commissioners regarding the composition and remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors for the tenure of 2015-2016.

b. The approved composition and remuneration by the Board of Commissioners, which was approved at the GMS in 2015.

a. Submitted the proposal to the Board of Commissioners regarding the remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors for the tenure of 2015-2016.

b. Based on the GMS, the remuneration amount is entrusted and set by the Board of Commissioners.

planning:a. Review the Board of Directors succession plan,

and the follow up on the development plan for the Board of Directors’ successors.

a. Review follow up on action plans to improve employee engagement.

b. Propose that the Board of Directors assessment results are followed up to develop each member and management executives one level below.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 185184

a. Mengusulkan agar jumlah karyawan disesuaikan dengan tingkat penurunan kegiatan.

b. Mengusulkan agar dijadikan alat untuk menyusun strategi dan meninjau pencapaiannya dan mengusulkan agar proses manajemen perubahannya dikelola dengan baik agar menjadi bahasa yang dimengerti dan dihayati oleh pengurus.

c. Mengusulkan agar komposisi remunerasi secara umum dirubah, dengan membesarkan komponen remunerasi yang dikaitkan dengan pencapaian kinerja, misalnya bentuk insentif.

d. Mengusulkan agar pengembangan Standar Kompetensi Teknis dan Kepemimpinan ditindaklanjuti.

Frekuensi & Tingkat Kehadiran Rapat Komite HC Tahun 2015Selama tahun 2015 Komite HC mengadakan empat kali rapat komite, dengan uraian sebagai berikut:

a. Propose that the total number of employees are aligned with declining activity rates.

b. Propose that the Balanced Score Card is used as a tool to set the strategy and progress of achievement review, and to propose that the change management process is maintained so that the Balanced Score Card can be easily understood and implemented by the officers in charge.

c. Propose that the general remuneration composition is adjusted, by increasing the component related to performance achievement, through incentives for example.

d. Submitted the proposal on further development of Technical and Leadership Competence Standard.

Meeting Frequency & Attendance Rate of HC Committee 2015In 2015, HC Committee conducted 4 meetings, described as follows:

Eddy J. Danu

Wishnu Wardhana

M. Arsjad Rasjid P.M.

Sriyanto

Dayan Hadipranowo

Simon F. Sembiring

M. Arsjad Rasjid P.M.

Dayan Hadipranowo

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Nama / Name Jabatan / Position Jumlah Rapat / Number of Meetings

Jumlah Kehadiran / Total Attendance

% Kehadiran / Attendance %

Sebelum RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 /Before AGMS & EGMS - 20th April 2015

Setelah RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 /After AGMS & EGMS - 20th April 2015

Pedoman Kerja Komite HC Pedoman kerja atau Piagam Komite HC disahkan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. PTP/RES/BoC/V/2013-0002 pada 7 Mei 2015. Piagam ini berisi pedoman dan acuan yang dapat digunakan oleh Komite HC dalam menjalankan tugas. Piagam Komite HC antara lain berisi:

employee engagement

Rencana Suksesi Direksi Piagam Komite HC telah mengatur mengenai tata cara suksesi Direksi. Pergantian pimpinan Perusahaan ini membutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai fungsi di dalam Perusahaan. Tata cara pergantian pimpinan diuraikan sebagai berikut:

a. Seleksi dan pencalonan Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur dilakukan melalui Komite HC, yang mengkoordinasikan seluruh tahap proses hingga ke tahap pengajuan kepada Rapat Umum Pemegang Saham serta keputusannya.

b. Seleksi dan pencalonan jajaran Direktur dilakukan melalui fungsi Human Capital Perusahaan. Human Capital kemudian melaporkan hasilnya kepada Komite HC disertai dengan rencana pengembangan yang jelas dan status proses seleksi. Komite HC mencalonkan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk ditinjau, yang kemudian diteruskan lebih lanjut kepada Direksi. Atas persetujuan Direksi, maka Direksi bisa menunjuk pihak yang direkomendasikan.

HC Committee CharterThe HC Committee Charter was ratified through the Decree of Board of Commissioners No. PTP/RES/BoC/V/2013-0002 dated 7th May 2015. The charter conveys guideline and reference for the Committee in conducting duties. The HC Committee Charter consists of:

evaluation

Board of Directors Succesion Plan The HC Committee Charter has defined procedures for the Board of Directors succesion. The succesion of Company leaders must be supported by various functions within the Company. The procedure for Company leader succesion is as follows:

a. Selection and candidacy of the President Director and Vice President Director is conducted through the HC Committee, which coordinates all stages and process up to the submisssion stage to the General Meeting of Shareholders and its conclusion.

b. Selection and candidacy of Directors is conducted through the Company’s Human Capital function. Human Capital then submits the result to the HC Committee complete with the development plan and selection process status. The HC Committee nominates and provides recommendations for the Board of Commissioners to review, then further delegated to the Board of Directors. Upon approval by the Board of Directors, the recommended party may be appointed.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 187186

Komite Risiko & Investasi ManajemenRisk & Invesment Management Committee

Untuk memastikan keputusan yang diambil manajemen telah selaras dengan strategi dan rencana risiko Perusahaan, Petrosea membentuk sebuah komite bernama Komite Risiko & Investasi Manajemen (RIMC). Pembentukan RIMC juga dimaksudkan sebagai penerapan GCG yang merujuk pada Pedoman Umum GCG dari KNKG sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja dan daya saing Petrosea.

RIMC telah memliki piagam komite (charter) sejak 6 November 2014 yang mengatur hal-hal berikut:

a. Tujuan pembentukan komiteb. Keanggotaanc. Tata tertib rapat komited. Tugas dan kewenangan

Piagam ini dikaji setiap tahun oleh RIMC untuk menentukan penyesuaian isi piagam dengan kondisi yang berlaku, dan peningkatan kualitas kerja RIMC kedepannya.

Keanggotaan RIMCKeanggotaan RIMC ditetapkan pada rapat Dewan Komisaris dengan hasil susunan anggota RIMC untuk periode tahun 2015 adalah:

To assure the alignment of management decision with the Company’s strategy and risk plan, Petrosea established the Risk & Invesment Management Committee (RIMC). The formation of RIMC is also part of the the GCG implementation that refers to the GCG General Guidelines from KNKG. This is done in order to enhance Petrosea’s performance and competitiveness.

Since 6th Novermber 2014, the RIMC had a committee charter to govern the following matters:

a. The objectives of committee establishmentb. Membershipc. Meeting rulesd. Duties and authorities

The charter is reviewed annually by RIMC to define adaptation to recent conditions, and to enhance the quality of the RIMC function in the future.

RIMC Membership RIMC membership was determined during the Board of Commissioners meeting, with the composition for 2015 as follows:

Retina RosabaiKetuaChairman

Warga negara Indonesia, 48 tahun, diangkat menjadi ketua Komite Risiko & Investasi Manajemen dan Komisaris pada tanggal 20 April 2015.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Deputy Director dan Head of Investor Relations & Corporate Finance di PT Indika Energy Tbk. Setelah memperoleh gelar Bachelor of Science dari Duquesne University, Pittsburgh, Amerika Serikat, beliau memulai karirnya sebagai akuntan di Amerika Serikat dan auditor di KPMG. Beliau pernah memegang beberapa jabatan finance, sebagai investment analyst di UBS Securities dan Sun Hung Kai Securities, dan sebagai Vice President Corporate Finance di PT Holdiko Perkasa (Salim Group).

Indonesian citizen, 48 years old, was appointed chairman of the Risk & Investment Management Committee and Commissioner on 20th April 2015.

Currently she serves as Deputy Director and Head of Investor Relations & Corporate Finance at PT Indika Energy Tbk. After completing her Bachelor of Science degree from the University of Duquesne, Pittsburgh, USA, she started her career as an accountant in the USA and auditor at KPMG. She held several positions in finance, as investment analyst for UBS Securities and Sun Hung Kai Securities, and as VP Corporate Finance in PT Holdiko Perkasa (Salim Group).

Azis ArmandAnggotaMember

Warga negara Indonesia, 48 tahun, diangkat sebagai anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada April 2015. Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Petrosea Tbk. sejak 2009-2013.

Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Indika Energy Tbk. sejak Februari 2007, dimana sejak Maret 2008 sampai dengan Mei 2013 beliau menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi PT Indika Energy Tbk. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Indika Inti Corpindo sejak 2008, Komisaris PT Indika Infrastruktur Investindo sejak 2008, Direktur Utama PT Indika Indonesia Resources pada 2013-2014 dan Direktur Utama PT Indy Properti Indonesia sejak 2015. Di luar Indika Energy Group, beliau adalah Komisaris Utama PT Cakrabuana Ventura Indonesia sejak 2015 dan Komisaris di PT Majoris Asset Management sejak 2015.

Memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman di bidang Corporate Finance dan Investasi; sebelumnya di PT Pemeringkat Efek Indonesia pada 1995-1997 dan di JP Morgan Chase pada 1997-2004.

Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan Master in Urban Planning dari Univesitas Illionis, Urbana-Champaign, Amerika Serikat pada tahun 1995.

Indonesian citizen, 48 years old, was appointed member of the Risk & Investment Management Committee in April 2015. Previously, he also held position as Commissioner of PT Petrosea Tbk. in 2009-2013.

He also serves as Director of PT Indika Energy Tbk. since February 2007, whilst from March 2008 to May 2013, he held position as Unaffiliated Director of PT Indika Energy Tbk. He also holds positions as Commissioner of PT Indika Inti Corpindo since 2008, Commissioner of PT Indika Infrastruktur Investindo since 2008, President Director of PT Indika Indonesia Resources in 2013-2014 and President Director of PT Indy Properti Indonesia since 2015. Outside Indika Energy Group, he also holds positions as President Commissioner of PT Cakrabuana Ventura Indonesia since 2015 and Commissioner of PT Majoris Asset Management since 2015.

He has more than 15 years of experience in Corporate Finance and Investment; previously at PT Pemeringkatan Efek Indonesia in 1995-1997 and at JP Morgan Chase in 1997-2004.

He earned a Bachelor degree in Economics from the University of Indonesia in 1991 and a Master degree in Urban Planning from the University of Illinois, Urbana-Champaign, USA in 1995.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 189188

Burhan SutantoAnggotaMember

Warga negara Indonesia, 44 tahun, diangkat sebagai anggota Komite Risiko & Investasi Manajemen pada April 2015.

Beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Investasi & Risiko PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2012. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Danone Vietnam sejak tahun 2009 dan Direktur Keuangan PT Aqua Golden Missisippi Tbk, Direktur Analisis & Perencanaan Bisnis Danone Aqua dan Direktur Keuangan PT IBSA. Beliau memulai karirnya sebagai auditor senior di Arthur Anderson.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Akutansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1994. Pada tahun 2002, meraih sertifikat dari Institute of Certified Management Accountant di Australia.

Indonesian citizen, 44 years old, was appointed member of the Risk & Investment Management Committee in April 2015.

He was also appointed as a member of the Risk and Investment Committee at PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk. in 2012. Previously, he held positions as Finance Director of Danone Vietnam since 2009 and Finance Director of PT Aqua Golden Mississippi Tbk, Director of Business Analysis & Planning of Danone Aqua and Finance Director of PT IBSA. He began his career as a Senior Auditor at Arthur Anderson.

He earned a Bachelor of Economics degree, majoring in Accountancy, from Trisakti University in 1994. In 2002, he earned certification from the Institute of Certified Management Accountants at Australia.

Independensi RIMCSeluruh anggota RIMC telah menyatakan independensinya secara penuh dalam melaksanakan tugas. Komitmen ini telah tercantum dalam Piagam Komite dan diwujudkan dalam surat penyataan independensi yang ditandatangani oleh hampir seluruh anggota RIMC pada saat pengangkatan.

Tugas & Tanggung Jawab RIMCTugas dan tanggung jawab RIMC antara lain adalah:

risiko Perusahaan telah memadai dan berjalan dengan efektif di seluruh elemen bisnis Perusahaan.

dimiliki Perusahaan kepada Dewan Komisaris.

mitigasi seluruh risiko telah disiapkan.

RIMC IndependencyAll members of RIMC have declared their complete independency in conducting their duties. The commitment is stated in the Committee Charter and embodied in a Statement Letter signed by RIMC members during their appointment.

RIMC Roles & ResponsibilitiesThe roles and responsibilities of RIMC are amongst others:

implementation of risk management strategy and process in all business elements of the Company.

Company’s risks to the Board of Commissioners.

of mitigation plan for all risks.

baru dan investasinya. RIMC diperbolehkan memberikan rekomendasi terhadap sebuah proposal, sedangkan kewenangan keputusan mengacu pada Pedoman Delegation of Authority PTP-GOV-STD-G-001 poin 1.

risiko.

Pelaksanaan Kegiatan RIMC Tahun 2015Pelaksanaan tugas RIMC pada tahun 2015 dilakukan melalui beberapa pertemuan untuk membahas dan mengkaji hal sebagai berikut:

and its investments. RIMC is allowed to provide recommendation regarding a proposal, while the authorization must follow the guideline in Delegation of Authority PTP-GOV-STD-G-001 point 1.

RIMC Program Implementation 2015The implementation of RIMC duties in 2015 was conducted through meetings to discuss and review the following matters:

Pra Lelang /Pre- Auction

Persetujuan Lelang /

Auction Approval

Persetujuan

Perjanjian /

Agreement

Kajian terhadap keseluruhan

strategi, risiko utama dan peluang

risiko, teknis dan manajemen

proyek

Review on overall strategy, main

risk and risk opportunities, techical

and project management

Kesesuaian secara strategis dengan

Perusahaan, profitabilitas dan

cash flow, kajian risiko utama dan

rencana pelaksanaan, teknis dan

manajemen proyek

Strategic alignment with the

Company, profitability and cash

flows, main risk assesment and its

implementation plan, techinal and

project management

Kajian risiko utama dan rencana

pelaksanaan, teknis dan manajemen

proyek

Main risk assessment and

implementation plan, techical and

project management

terkait/ Bid Manager

General Manager

of related unit/ Bid

Manager

Unit terkait/ Tender

Manager

General Manager

related unit/Bid

Manager

terkait/ PIC Negosiasi

Kontrak

General Manager

related unit /PIC in

Contract Negotiation

Rapat telah dilaksanakan

dengan jadwal dua kali

seminggu

Meetings has been held

twice weekly

Rapat telah dilaksanakan

dengan jadwal dua kali

seminggu

Meetings has been held

twice weekly

Rapat telah dilaksanakan

Meeting has been held

Agenda Rapat / Meeting Agenda Topik / Topics Hadirin /

Attendee Status / Status

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 191190

Risk Appetite /

Risk Appetite

Pengkajian risiko

per kuartal /

Quarterly Risk

Assessment

Pengkajian risiko

Pendanaan /

Assesment on

Funding RIsk

Kajian terhadap atribut yang

mempengaruhi pengambilan

keputusan, misalnya kriteria

penilaian risiko

Assessment on attribute that

impacting decision making, such as

criteria of risk assessment

Validasi risiko utama, kepemilikan

risiko, rencana dan kegiatan mitigasi

risiko, emergency risk, kinerja

program manajemen risiko

Main risk validation, risk

ownership, risk mitigation plan and

activities, emergency risk, and risk

management performance

Kajian dari strategi terkini

menyangkut ketahanan risiko,

pendekatan terhadap potensi

kerugian keuangan, serta asuransi

Assesment of the latest strategy,

regarding: risk resillience, approach

on potential financial loss, and

insurance

RIMC

RIMC

RIMC

Telah dilaksanakan

Has beeen implemented

Merupakan rapat

setiap kuartal dan telah

dilaksanakan

Has been implemented as

quarterly meeting

Telah dilaksanakan

Has been implemented

Bisnis baru &

investasi /

New business &

investment

Kajian kebijakan investasi

menyangkut Strategi, Keunggulan

kompetitif, profitabilitas dan cash

flow, risiko utama dan peluang

risiko, dan kapabilitas serta rencana

pelaksanaan

Assessment of investment policy,

regarding strategy, competitive

advantages, profitability

and cash flow, main risk and

risk opportunities, as well as

implementation capability and plan

Unit terkait/ Pembuat

Proposal

General Manager

related unit/ Proposal

Owner

Merupakan rapat tahunan

dan telah dilaksanakan

Has been implemented as

annual meeting

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat RIMC Tahun 2015Selama tahun 2015 RIMC telah mengadakan empat kali rapat komite, dengan uraian sebagai berikut:

Meeting Frequency and Attendance Rate 2015

During 2015, RIMC held four committee meetings, with descriptions as follows:

Wishnu Wardhana

M. Arsjad Rasjid P.M.

Burhan Sutanto

Kamen Palatov

Subbiah Sukumaran

Retina Rosabai

Azis Armand

Burhan Sutanto

3

3

3

3

3

2

2

2

2

3

3

3

2

2

2

2

67%

100%

100%

100%

67%

100%

100%

100%

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat /

Number of MeetingsJumlah Kehadiran / Total Attendance

% Kehadiran / Attendance %

Sebelum RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 /Before AGMS & EGMS - 20 April 2015

Setelah RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 /After AGMS & EGMS - 20 April 2015

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 193192

Komite Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Committee

Petrosea membentuk Komite Tata Kelola Perusahaan untuk membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan GCG Perusahaan telah memenuhi seluruh ketentuan, peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku, serta memastikan penerapan dan penegakan GCG di lingkungan kerja Petrosea. Komite GCG bekerja dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris.

Komite GCG telah memiliki piagam komite sebagai pedoman pelaksanaan tugas sehari-hari. Piagam digunakan sebagai acuan untuk memperjelas peranan, struktur organisasi, tanggung jawab dan ekspektasi hasil kerja Komite GCG. Piagam juga mengatur mekanisme kerja dan arahan pencapaian program kerja Komite GCG. Piagam Komite GCG ditetapkan pada 20 Desember 2010. Piagam Komite GCG ditinjau dan dimutakhirkan secara berkala untuk menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi dan memenuhi kebutuhan Perusahaan dan peningkatan kualitas kerja GCG kedepannya.

Keanggotaan Komite GCGSusunan keanggotaan Komite GCG tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Petrosea established the Good Corporate Governance Committee to assist the Board of Commissioners in supervisory duties to ensure conformity of the Company’s GCG with all stipulations, prevailing laws and regulations, and to ascertain the implementation and enforcement of GCG in Petrosea. The GCG Committee works is responsible to the Board of Commissioners.

The GCG Committee has a committee charter, as a guideline in implementing daily duties. The charter is utilized as reference to clarify roles of the committee, organization structure, responsibility and expected results. The charter also regulates job mechanism and direction of achievement for the Committee’s programs. The charter was established on 20th December 2010. The GCG Committee charter is reviewed and updated periodically to adapt to recent conditions and the Company’s requirements, as well as for GCG implementation quality enhancement.

GCG Committee MembershipThe composition of the GCG Committee for 2015 is as follows:

Richard M. HarjaniKetuaChairman

Warga negara Indonesia, 44 tahun, diangkat menjadi ketua Komite Tata Kelola Perusahaan pada April 2015 dan diangkat menjadi Komisaris pada tanggal 30 April 2014.

Beliau saat ini juga menjabat sebagai Advisor to the Board di PT Indika Energy Tbk., dimana sebelumnya pernah bergabung dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. sejak tahun 2013 hingga 2014 sebagai Business Development Director. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. sejak tahun 2009 hingga tahun 2013, dan menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. Beliau juga Komisaris pada PT Truba Jaya Engineering sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Pengalaman lain beliau adalah menjabat sebagai Direktur pada PT Rimo Catur Lestari Tbk. sejak tahun 1994 sampai dengan tahun 2006 dan Direktur pada PT Sulawesi Argo Utama pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2007.

Beliau lulus di bidang Bisnis dari Madison University di Wisconsin pada tahun 1994.

Indonesian citizen, 44 years old, was appointed chairman of the Good Corporate Governance Committee in April 2015 and was appointed Commissioner on 30th April, 2014.

He currently serves as an Advisor to the Board of PT Indika Energy Tbk. and previously at PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. from 2013 to 2014 as Business Development Director. He was the President Commissioner of PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. from 2009 to 2013 and previously Commissioner of the company from 2008 to 2009. He was also a Commissioner of PT Truba Jaya Engineering from 2008 to 2013. Previous positions include Director of PT Rimo Catur Lestari Tbk. from 1994 to 2006 and Director of PT Argo Main Sulawesi from 2006 to 2007.

He studied Business in Madison University, Wisconsin in 1994.

Simon F. SembiringKetuaChairman

Warga negara Indonesia, 67 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Tata Kelola Perusahaan pada April 2015 dan diangkat menjadi Komisaris Independen pada tanggal 4 Maret 2009.

Beliau bergabung dengan Direktorat Jenderal Pertambangan Umum (Departemen Pertambangan dan Energi) sebagai Kepala Seksi Pengembangan Penanaman Modal Asing pada tahun 1991, dan diangkat sebagai Direktur Pengembangan Industri Pertambangan pada tahun 1998, serta pada tahun 2001 diangkat menjadi Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada tahun 2003, beliau diangkat menjadi Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, dan menjadi Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi pada tahun 2005. Beliau menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi dan Keuangan, dan pensiun sebagai birokrat pada bulan Februari 2009. Beliau aktif sebagai Penasihat Senior untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sampai Oktober 2009.

Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia pada tahun 1976 dan gelar Ph.D di bidang Ekonomi Mineral dari Universitas New South Wales, Australia pada tahun 1991.

Indonesian citizen, 67 years old, was appointed member of the Good Corporate Governance Committee in April 2015 and was appointed Independent Commissioner on 4th March 2009.

He joined the Directorate General of Mines and Energy (Department of Mining and Energy) as Head of Section for Foreign Investment Development in 1991, was promoted to Director of Mining Industry Development in 1998 and as Head of Research and Development Agency in 2001 at the Department of Energy and Mineral Resources. In 2003, he was appointed as Director General of Geology and Mineral Resources and became Director General of Mineral, Coal and Geothermal in 2005. He was appointed as Deputy to the Minister of Energy and Mineral Resources for Economic and Finance, until his retirement in February 2009. He remained active as Senior Adviser to Minister of Energy and Mineral Resources until October 2009.

He completed a degree in Mining Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia in 1976 and a Ph.D in Mineral Economics from the University of New South Wales, Australia in 1991.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 195194

Dian ParamitaAnggotaMember

Warga negara Indonesia, 41 tahun, diangkat menjadi anggota Komite Tata Kelola Perusahaan pada April 2015.

Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan di PT Indika Energy Tbk. sejak tahun 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Divisi legal PT Indika Energy Tbk. dan sebagai anggota komite tata kelola perusahaan di PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Legal PT Bentoel Internasional Investama Tbk pada tahun 2011 sampai dengan 2013 dan mitra di firma hukum Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono sejak tahun 1997 sampai dengan 2011.

Beliau lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1997 dan meraih gelar Master Hukum dari Washington College of Law American University, Amerika Serikat pada tahun 2001.

Indonesian citizen, 41 years old, was appointed member of the Good Corporate Governance Committee in April 2015.

She also serves as the Corporate Secretary of PT Indika Energy Tbk. since 2013. Currently, she also serves as Head of Legal of the Company and as a member of good corporate governance committee at PT Mitra Bahtera Segara Sejati Tbk. Previously, she held positions as Head of Legal of PT Bentoel Internasional Investama Tbk in 2011 up to 2013 and Partner at Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono Law Firm in 1997 up to 2011.

She graduated from the Faculty of Law at the University of Indonesia in 1997 and earned her Master of Law from Washington College of Law American University, USA in 2001.

Independensi Komite GCGSeluruh anggota Komite GCG telah menyatakan independensinya secara penuh dalam melaksanakan tugas. Komitmen ini telah tercantum dalam piagam Komite dan diwujudkan dalam surat penyataan independensi yang ditandatangani oleh hampir seluruh anggota komite GCG pada saat pengangkatan.

Tugas & Tanggung Jawab Komite GCGTugas utama Komite GCG adalah membantu Dewan Komisaris dalam memastikan penegakan GCG di Perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Komite GCG antara lain adalah:

a. Memastikan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap Perusahaan.

b. Memastikan pelaksanaan keputusan dan arahan RUPS, serta keputusan-keputusan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

Independency of GCG CommitteeAll members of GCG Committee have declared full independency in conducting duties. The commitment has been manifested through the signing of Statement Letter by most of GCG commitee members during the appointment.

GCG Committee Roles & ResponsibilityThe main responsibility of GCG Committee is to assist the Board of Commissioners in assuring GCG enforcement in the Company. The committee’s roles and responsibilities are amongst others:

a. To assure compliance with prevailing laws and regulations towards the Company.

b. To assure the implementation of GMS resolutions and directions, as well as the Board of Commissioners and Board of Directors’ decrees.

c. Melakukan terhadap praktik terbaik GCG di tingkat korporasi yang dilaksanakan perusahaan dalam industri sejenis, serta terhadap Prinsip GCG yang dirumuskan oleh instansi atau badan yang berwenang dan mempunyai keahlian sesuai bidang industri Perusahaan.

d. Mengawasi penerapan program tanggung jawab sosial dan lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sebagai wujud komitmen Petrosea untuk tumbuh bersama masyarakat.

e. Memberikan usaha terbaiknya untuk menjadikan Petrosea sebagai penerapan GCG di industrinya.

Frekuensi & Tingkat Kehadiran Rapat Komite GCG Tahun 2015Rapat Komite GCG diselenggarakan paling sedikit empat kali dalam setahun, setiap kuartal tahun fiskal Perusahaan. Salah satu rapat mengagendakan dan memutuskan Laporan Tahunan Komite GCG kepada Dewan Komisaris. Keputusan rapat yang sah adalah yang dihadiri oleh sedikitnya dua pertiga anggota Komite, dan keputusan tanpa rapat yang ditandatangani oleh semua anggota termasuk Ketua Komite GCG.

Tingkat kehadiran rapat Komite GCG selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

c. To conduct benchmarking on GCG best practices in a corporate level within similar industries, and on GCG Principles established by authorized institutions with suitable expertise to the Company’s business.

d. To supervise the implementation of social and environmental responsibility, so as to be aligned with the need of local communities, as the manifestation of the Company’s commitment to grow together with community.

e. To provide its best effort to support Petrosea in becoming a role model in GCG implementation within the industry.

GCG Committee Meeting Frequency & Attendance in 2015The GCG committee held at least four meetings each year, in every quarter of the Company’s fiscal year. One of the meetings discussed and concluded the Annual Report of the GCG Committee to the Board of Commissioners. The meeting resolution will be valid by the attendance of two thirds of the Committee members, and by the resolutions that have been signed by all members including the GCG Committee Chairman.

The attendance of GCG Committee meetings in 2015 is as follows:

Arief T. Surowidjojo

Richard M. Harjani

Dian Paramita

Richard M. Harjani

Simon F. Sembiring

Dian Paramita

2

2

2

2

2

2

1

2

2

1

1

2

50%

100%

100%

50%

50%

100%

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Ketua / Chairman

Anggota / Member

Anggota / Member

Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat /

Number of MeetingsJumlah Kehadiran / Total Attendance

% Kehadiran / Attendance %

Sebelum RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 /Before AGMS & EGMS - 20th April 2015

Setelah RUPS Tahunan dan Luar Biasa 20 April 2015 /After AGMS & EGMS - 20th April 2015

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 197196

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Sesuai Peraturan No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Petrosea telah membentuk Sekretaris Perusahaan sejak tahun 1990. Salah satu tugas Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi dalam hal keterbukaan informasi dan meningkatkan hubungan Perusahaan dengan masyarakat, investor dan pemangku kepentingan lainnya.

Sesuai Peraturan No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Petrosea telah membentuk Sekretaris Perusahaan sejak tahun 1990. Salah satu tugas Sekretaris Perusahaan adalah membantu Direksi dalam hal keterbukaan informasi dan meningkatkan hubungan Perusahaan dengan masyarakat, investor dan pemangku kepentingan lainnya.

Pursuant to the Regulation No. IX.I.4 regarding the Establishment of Corporate Secretary, Petrosea has formed the Corporate Secretary since 1990. One of the Corporate Secretary duties is to assist the Board of Directors on the disclosure of the Company’s information and to enhance the relationship between the Company and public, investor and other stakeholders.

Pursuant to the Regulation No. IX.I.4 regarding the Establishment of Corporate Secretary, Petrosea has formed the Corporate Secretary since 1990. One of the Corporate Secretary duties is to assist the Board of Directors on the disclosure of the Company’s information and to enhance the relationship between the Company and public, investor and other stakeholders.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No, PTP/RES/BoD/VIII/2014-0006 tanggal 1 September 2014, Anto Broto diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan. Profil Anto Broto diuraikan di bawah ini.

Warga Negara Indonesia, 44 tahun, diangkat menjadi Sekretaris Perusahaan pada bulan September 2014. Sebelumnya berkarya di PT Indika Energy Tbk. sejak 2009, dengan posisi terakhir sebagai Investor Relations Senior Manager. Direktur di PT Tavesco International dan Vice President Finance di PT Tason Holdings sejak 2005 sampai 2009. Vice President Finance & Administration PT Calmusindo Energy Services sejak 2003 sampai 2005. Mengawali karirnya di PT Syahrir Securities dari tahun 1995 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan. Selama karirnya juga memperoleh beberapa lisensi di bidang pasar modal.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi & Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1995.

Anto Broto was appointed as Corporate Secretary based on Board of Director’s decree No, PTP/RES/BoD/VIII/2014-0006 dated 1st September 2014. He’s profile as informed below.

Indonesian Citizen, 44 years old, was appointed Corporate Secretary in September 2014. Previously worked in PT Indika Energy Tbk since 2009 with last position as Investor Relations Senior Manager. As Director in PT Tavesco International and Vice President of Finance in PT Tason Holding from 2005 to 2009, and Vice President of Finance and Administration in PT Calmusindo Energy Services from 2003 to 2005. Began his career in PT Syahrir Securities in 1995 with last position as Finance Director. He also owns several stock market licences.

Finished his Bachelor of Economy & Accounting in 1995 from University of Indonesia.

Anto BrotoSekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris PerusahaanTugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan Petrosea antara lain:

peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

investor atas setiap informasi yang dibutuhkan terkait dengan kondisi Perusahaan.

untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

Otoritas Jasa keuangan (OJK) dan masyarakat Pasar Modal.

dan afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemagang Saham, beserta para keluarganya, mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan keuangan, serta peranan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan Perusahaan.

kepemilikan 5% atau lebih.

hasil rapat.

Komisaris dan Direktur baru.

Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perusahaan diberikan akses terhadap informasi material dan relevan terkait dengan Perusahaan. Sekretaris Perusahaan juga harus mempunyai dan memahami peraturan perundang-undangan terbaru di bidang pasar modal khususnya yang terkait dengan keterbukaan.

Pelaksanaan Tugas Tahun 2015Kegiatan Sekretaris Perusahaan selama 2015 adalah sebagai berikut:

patuh terhadap peraturan pasar modal, dan mengikuti perkembangan peraturan baru untuk selanjutnya memastikan bahwa Perusahaan mengimplementasikan peraturan-peraturan tersebut

Duties and Responsibilities of Corporate SecretaryThe duties and responsibilities of Corporate Secretary in Petrosea among others are:

particulary the regulation related to capital market.

information needed in relation with the Company conditions.

in regard to Law No. 8 of 1995 regarding the capital market regulations and its implementations.

Service Authority (OJK) and the capital market communities.

affiliations among the Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders, as well as their families, including share ownership, business and financial relations, and other roles that may cause conflict of interest with the Company.

ownership or more.

prepare the minutes of meeting.

Commissioners and Directors.

In implementing its duties, the Corporate Secretary is granted access to material and relevant information related to the Company. The Corporate Secretary also must follow and has comprehensive understanding on the latest capital market regulations, particulary relevant to the transparency matters.

2015 Duties ImplementationIn 2015, the Corporate Secretary activities comprise of:

in compliance with the capital market regulations, and to follow the development of new regulation and ensuring the Company’s implementation of the new regulation

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 199198

Laporan Keuangan dan satu Laporan Tahunan dan melaporkannya kepada OJK & BEI.

Modal (OJK & BEI) maupun lembaga-lembaga penunjang lainnya seperti KSEI dan BAE.

Perusahaan antara lain dalam bentuk siaran pers, website, korespondensi dan melayani setiap kebutuhan informasi terkait kondisi Perusahaan.

Umum Pemegang Saham.

tahunan.

website Perusahaan sesuai dengan peraturan OJK terbaru.

Whistleblowing System, , , Kode Etik Buku

Panduan Berperilaku Karyawan yang disesuaikan dengan KNKG dan revisi .

dan rapat komite-komite dan menyusun notulensi hasil rapat.

Program Peningkatan Kompetensi Tugas sekretaris Perusahaan erat kaitannya dengan informasi dan perkembangan kondisi di luar Perusahaan. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan luas dan wawasan yang terbuka, demi tetap dapat mengikuti perubahan maupun situasi terkini di industri maupun di bidang pasar modal. Perusahaan mendukung peningkatan kompetensi untuk Sekretaris Perusahaan, melalui berbagai program pelatihan. Untuk tahun 2015 pelatihan yang telah diikuti oleh Anto Broto diuraikan dalam tabel dibawah ini.

and one Annual Report for submission to OJK & IDX.

Market regulators (OJK & IDX) and other supporting institutions, such as KSEI and BAE.

among others through press releases, website, correspondences and provided information related to the Company conditions.

of Shareholders.

expose.

of association and corporate website in accordance with the latest OJK regulation.

System, Board Manual, GCG Manual, Code of Conduct, Employee’s Manual, that conforms to the KNKG and revision of Delegation of Authority.

Board of Commissioners and committee meetings and prepared the minutes of meeting.

Competency Improvement ProgramThe Corporate Secretary duties are highly relevant to external information and developments. To that end, broad knowledge and open-minded insight is required, in order to follow the changes or the latest situation in the capital market industry. The Company promotes the improvement of Corporate Secretary competency, through a series of training program. In 2015, Anto Broto has joined several trainings as stated in below table.

3 Maret / 3rd March Workshop “Code Ethics for BoC &

BoD”

KNKG dan Indonesia Corporate

Secretary Association (ICSA)

KNKG and Indonesia Corporate

Secretary Association (ICSA)

SCTV Tower, Jakarta

Program / ProgramsTanggal / Date Penyelenggara / Institution Tempat / Venue

16 Juni / 16th June

30 Juli / 30th July

11 Agustus / 11st August

24-25 November /24th-25th November

Seminar Corporate Secretary,

bertema “Peran dan Kompetensi

Corporate Secretary Emiten

dalam Pelaksanaan Peraturan &

Perundangan Pasar Modal”

Seminar for Corporate Secretary

themed “Role and Competency

of Public Companies’ Corporate

Secretary in the Implementation

of Capital Market Laws and

Regulations”

Seminar bertema “Globalisasi

Ekonomi dan Dampaknya terhadap

Ekonomi Indonesia”

Seminar themed “Economy

Globalization and its Impact to

Indonesian Economy”

Penyampaian Konsep Perubahan

Peraturan II-A tentang Perdagangan

Efek Bersifat Ekuitas terkait

Penyesuaian Fraksi Harga

Explanation on Changes of

Regulation II-A Concept regarding

Equity Securities Trading related to

Price Fraction Adjustment

1st Indonesian Conference on

Governanve and Sustainability

Bursa Efek Indonesia & ICSA

Indonesia Stock Exchange &

Indonesia Corporate Secretary

Association (ICSA)

Bursa Efek Indonesia

Indonesia Stock Exchange

Bursa Efek Indonesia

Indonesia Stock Exchange

KNKG, IICG, OJK

Plaza Bapindo, Jakarta

Ritz Carlton Pacific Place,

Jakarta

Gedung Bursa Efek

Indonesia, Jakarta

IDX Building Jakarta

Balai Kartini Convention

Center, Jakarta

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 201200

Internal AuditInternal Audit

Internal Audit adalah fungsi pelaksana kegiatan assurance dan konsultasi yang obyektif dan independen terhadap jalannya pelaksanaan pengelolaan risiko, pengendalian internal dan proses GCG Perusahaan. Fungsi Internal Audit adalah menciptakan nilai tambah Perusahaan dan meningkatkan efektifitas kegiatan operasional.

Internal Audit Petrosea berkomitmen membantu seluruh elemen Perusahaan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan menyediakan analisis, penilaian, rekomendasi, nasihat dan informasi mengenai kegiatan operasional mereka, serta mendorong pengendalian biaya yang efektif.

Di Petrosea, pelaksanaan audit harus melibatkan penilaian risiko pada setiap tahapan audit yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan tindak lanjut. Internal Audit Petrosea juga harus memperhatikan hal-hal yang menjadi perhatian manajemen. Proses Internal Audit secara substantial akan terkait pada dua proses pengendalian internal untuk mendukung tujuan audit dan ruang lingkup audit, yaitu kajian dari divisi terkait terhadap suatu fungsi / kegiatan, dan kajian self-assessment dari fungsi / kegiatan terkait.

Piagam Audit InternalInternal Audit Petrosea dimaksudkan untuk mendukung Perusahaan mencapai tujuannya melalui pendekatan yang disusun sistematis dan teliti, menyeluruh ke organisasi Perusahaan. Untuk itu Internal Audit telah memiliki Piagam ( ) yang berfungsi sebagai panduan dan pedoman kerja komite. Piagam Internal Audit Petrosea ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. PTO-IA-CHRT-G-0001. Hal yang diatur dalam Piagam Audit Internal yaitu:

Internal Audit is the executive function that conducts independent and objective assurances and consultations towards the implementation of risk management, internal control and GCG processes within the Company. The Internal Audit function also delivers added value to the Company and improves operational effectiveness.

Petrosea’s Internal Audit is committed to assist all elements of the Company in conducting duties and responsibilities by providing analisyst, assessment, recommendations, advice and information regarding units operations activity, as well as promoting effective cost control.

At Petrosea, audit implementation must include risk assesment in every auditing stage, which also encompasses planning, implementation, reporting and follow-ups. Petrosea internal audit also must take into account all matters that significant to the Management. Internal Audit process substantially relates to two processes of internal control to promote audit objectives and audit scopes, namely the assessment from related divisions on a certain function/program, and self assessment from the function it self.

Internal Audit CharterPetrosea internal audit is intended to support the Company to achieve its goals through sistematic and thorough approach toward the entire organization of the Company. To that end, internal audit has formulated the Charter as the guideline and manual of the committee.The Internal Audit Charter Petrosea is established by the Joint Decree of Board of Commissioners and Directors No. PTO-IA-CHRT-G-0001. The Internal Audit Charter organizes the following matters:

Profil Kepala Internal AuditPengangkatan Haryanto Ginting sebagai Kepala Internal Audit berdasarkan persetujuan Direksi No. PTP/RES/BoD/X/2014-0011 dan telah disampaikan dalam rapat Komite Audit. Profil Haryanto Ginting diuraikan di bawah ini.

Tugas pokok dan tanggung jawab Kepala Internal Auditantara lain adalah:

a. Mengembangkan rencana audit tahunan berdasarkan pada penilaian risiko Perusahaan dan menyampaikannya kepada Komite Audit dan Presiden Direktur untuk disetujui

b. Menetapkan tujuan dan ruang lingkup audit individual

Head of Internal Audit ProfileThe appointment of Haryanto Ginting as Head of Internal Audit was based on the approval of the Board of Directors No. PTP/RES/BoD/X/2014-0011 and has been submitted in the Audit Committee meeting. The profile of Haryanto Ginting is as described below.

The roles and responsibilities of Head of Internal Audit among others are:

a. To develop the annual audit plan based on the Company’s risk assesment and submit the plan to the Audit Commitee and President Director for approval

b. To determine the objectives and scope of individual audit

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No, PTP/RES/BoD/X/2014-0011 tanggal 16 Oktober 2014, Haryanto Ginting diangkat sebagai Kepala Internal Audit. Profil Haryanto Ginting diuraikan di bawah ini.

Haryanto Ginting diangkat sebagai Kepala Internal Audit Petrosea sejak Oktober 2014. Beliau bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2008 sebagai Senior Internal Auditor dan kemudian diangkat menjadi SAP Project Manager dari tahun 2013 sampai 2014. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau memulai karier sebagai auditor di sebuah kantor akuntan publik. Beliau lalu melanjutkan karier di bidang internal audit, controller, dan finance & accounting pada beberapa perusahaan kontraktor minyak & gas serta organisasi nirlaba.

Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1998 dan juga merupakan pemegang Sertifikat Internal Auditor dari The Institute of Internal Auditors sejak tahun 2012.

Haryanto Ginting was appointed as Head of Internal Audit based on Board of Director’s decree No, PTP/RES/BoD/X/2014-0011 dated 16th Oktober 2014. He’s profile as informed below.

Indonesian citizen, 41 years old, was appointed Head of Internal Audit Petrosea since October 2014. He joined the Company in 2008 as Senior Internal Auditor then promoted as SAP project Manager from 2013 to 2014. Prior to joining the Company, he began his carreer as auditor in public accountant firm. He then continued his carreer in internal audit, controller, and finance & accounting in several oil and gas contractors, including in several non-profit organizations.

He obtained his Bachelor in Economy from the University of Indonesia in 1998 and also holds the Internal Audit Certification from the Institute of Internal Auditors since 2012.

Haryanto GintingKepala Audit InternalHead of Internal Audit

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 203202

c. Mengelola dan memantau sumber daya Audit Internal untuk memastikan kajian audit dilakukan dengan tepat waktu, dalam ruang lingkup yang memadai, sumber daya yang memadai, metodologi yang tepat dan pelaporan yang efektif

d. Mendistribusikan laporan hasil audit kepada Komite Audit dan manajemen disertai rekomendasi dan saran untuk meningkatkan pengendalian internal secara keseluruhan

e. Sebagai penghubung dengan auditor eksternal untuk mendorong cakupan audit yang efektif dan efisien

f. Melaksanakan tindak lanjut dari rekomendasi audit secara teratur untuk memastikan penerapan tindak lanjut tersebut

g. Melaporkan proses pelaksanaan audit dibandingkan dengan rencana awal kepada Komite Audit

Struktur & Kedudukan Internal AuditStruktur Internal Audit dipimpin oleh Kepala Internal Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Internal Audit juga memiliki garis kerja sama dengan Komite Audit untuk mengkoordinasikan pelaksanaan audit, hasil dan tindak lanjutnya.

c. To manage and monitor the Internal Audit resources to assure the assessment is conducted timely, within adequate scope, with correct methodology and effective reporting

d. To distribute audit report to the Audit Committee and management, complete with recommendation and advice to improve the overall internal control

e. Liase with the external auditor to drive effective and efficient scope of audit

f. To carry out regular follow-up on the audit recommendations to ensure implementation of the recommendations

g. To report the audit implementation process and its comparison to the plan, to the Audit Committee

Structure & Position of Internal AuditInternal Audit structure is chaired by Head of Internal Audit that has direct responsibility to the President Director. Internal Audit also has working alignment with the Audit Committee to coordinate audit implementation, result and the follow-ups.

Head of Internal Audit & Quality Assurance

Senior Internal Auditor

Haryanto Ginting

Aris Fadillah

Internal AuditorInternal Auditor

Riani Nurainah LisnasariM. Faisal Erlantara

Keanggotaan & Kualifikasi Internal Audit Penyusunan anggota Internal Audit dilakukan dengan mengacu pada Standar untuk Praktek Profesional Internal Audit dari The Institute of Internal Auditors (IIA), termasuk Kode Etik dari IIA. Seluruh anggota Internal Audit memastikan pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar dan kode etik dari IIA.

Untuk meningkatkan mutu hasil audit, Petrosea juga telah menetapkan kualifikasi yang harus dimiliki oleh anggota Internal Audit, yaitu:

kemandirian, fairness, dan obyektivitas dalam menjalankan tugasnya

teknik audit dan ilmu lain yang relevan dengan tugasnya

pasar modal dan peraturan lain yang relevan

berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan secara efektif

risiko perusahaan dengan baik

meningkatkan pengetahuan profesional, keahlian dan keterampilan yang mendukung pelaksanaan tugas

Susunan keanggotaan Internal Audit tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Internal Audit Membership & QualificationsThe composition of Internal Audit members refers to the Standard of Internal Audit Professional Practices from The Institute of Internal Auditors (IIA), including Code of Conduct from IIA. All members of Internal Audit must assure the conformity of audit implementation to the standard and code of conduct from IIA.

To improve the quality of audit results, Petrosea also determined the required qualifications of Internal Audit members, as follows:

independency, fairness and objectivity in implementing the duty

technique and other relevant skills

regulations and other relevant regulations

interaction and communication both verbally and in writing

governance and management

knowledge, skill and expertise that promote the duty implementation

The composition of Internal Audit in 2015 is as follows:

Kepala / Head

Anggota / Member

Anggota / Member

Anggota / Member

Pendidikan: S1 Akuntansi Jabatan: Head of Internal Audit & Quality Assurance Sertifikasi: CIA Education : Bachelor of AccountingPosition: Head of Internal Audit & Quality AssuranceCertification : CIA

Pendidikan: S1 Hukum Jabatan: Senior Internal Auditor Education : Bachelor of LawPosition : Senior internal Auditor

Pendidikan: S1 Akuntansi Jabatan: Internal Auditor Education : Bachelor of AccountingPosition : Internal Auditor

Pendidikan: S1 Akuntansi Jabatan: Internal Auditor Sertifikasi: CIA Education : Bachelor of AccountingPosition : Internal AuditorCertification : CIA

Haryanto Ginting

Aris Fadillah

Muhammad Faisal Erlantara

Riani Nurainah Lisnasari

Nama / NameJabatan /Position

Latar Belakang Pendidikan/Jabatan /Sertifikasi Education Background/Position/Certification

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 205204

Lingkup Kerja & Kewenangan Internal Audit Internal Audit dilaksanakan terhadap proses manajemen risiko Perusahaan, proses pengendalian internal serta proses GCG seluruh aspek komersial, operasional dan keuangan Perusahaan. Penetapan lingkup audit tersebut bertujuan untuk memastikan hal-hal berikut:

a. Risiko telah diidentifikasi dan dikelola secara tepat.b. Manajemen keuangan yang jelas dan informasi

operasional dapat tersedia dengan akurat, terpercaya dan tepat waktu.

c. Aktifitas karyawan telah sesuai dengan perundang-undangan, kebijakan, standar dan prosedur yang berlaku.

d. Sumber daya diperoleh secara ekonomis, digunakan secara efisien dan dilindungi dengan baik.

e. Pencapaian program, rencana dan tujuan Perusahaan.

f. Peningkatan kualitas dan sistem terus menerus dilakukan di proses pengendalian seluruh elemen organisasi Perusahaan.

g. Pemahaman dan penanganan yang benar terhadap masalah terkait dengan legislasi atau peraturan yang berdampak signifikan terhadap Perusahaan.

Untuk memaksimalkan mutu audit, berikut wewenang yang dimilki Internal Audit:

a. Mengadakan pertemuan informal dengan Ketua Komite Audit.

b. Melakukan audit dan review terhadap semua unsur Perusahaan (termasuk anak perusahaan dan Unit Usaha Operasi Bersama).

c. Berkomunikasi dengan semua jajaran manajemen dan staf terkait.

d. Memiliki akses penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap semua fungsi, aktivitas, operasional, catatan, file data, program komputer, barang dan personil di seluruh unsur organisasi.

Independensi Internal AuditKegiatan Internal Audit dilaksanakan dengan independen, dan auditor internal bertindak secara objektif dalam melaksanakan tugas. Kegiatan Internal Audit terus dijaga agar tetap bebas dari campur tangan

Internal Audit Scope of Work & AuthorityInternal Audit is conducted towards the Company’s risk management process, internal control, and GCG process covering all commercial, operational and financial aspects. The audit scope determination is to ensure the following matters:

a. Appropriately managed and identified the risks.b. Clear financial management and operational

information is available in an accurate, reliable and timely manner.

c. Employee activity has conformed to prevailing laws and regulations, policy, standard and procedure.

d. Resources has been obtained economically, utilized efficiently and well protected.

e. Achievement of Company’s programs, plan and objectives.

f. Enhancement of control process quality and system throughout the elements of the Company.

g. Proper understanding and treatment toward affairs related to laws and regulations that may have signifcant impact to the Company.

In order to enhance audit quality, the authority granted to Internal Audit are as follows:

a. Organize informal meeting with the Chairman of Audit Committee.

b. Conduct audit and review on all elements of Petrosea (including subsidiaries and Joint Operations Units).

c. Communicate with all management and staff.

d. Hold full, free and unlimited access to all functions, activities, operations, records, files, data, computer programs, goods and personnel in the entire organization.

Internal Audit IndependencyInternal Audit activities are implemented independently, and the internal auditor shall implement their duties objectively. Internal Audit activities must be kept from interference from other parties, especially in determining

dari pihak lain, terutama dalam menentukan lingkup audit, pelaksanaan, dan mengkomunikasikan hasil audit. Jajaran Internal Audit berkomitmen untuk menjunjung tinggi sikap tidak memihak dan menghindari konflik kepentingan.

Internal Audit juga berkomitmen menerapkan kebijaksanaan untuk menjamin kerahasiaan atas seluruh temuan dan pencatatan hasil audit untuk memastikan kemurnian dan akuntabilitas hasil audit.

Pelaksanaan Kegiatan Internal Audit Tahun 2015Divisi Internal Audit menyusun Rencana Audit Tahunan dengan pendekatan audit berbasis risiko. Sebelum dilaksanakan, rencana tahunan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Direktur dan Ketua Komite Audit.

Terdapat dua tipe audit yang dilaksanakan, yaitu audit rutin (terencana) dan audit khusus (tidak terencana). Berdasarkan Rencana Audit tahun 2015, delapan audit yang direncanakan telah dilaksanakan pada tahun 2015.

Pada periode yang sama terdapat pula empat audit khusus pada proyek / fungsi / proses bisnis Perusahaan yang dianggap penting saat itu. Semua audit khusus tersebut dilaksanakan dan dilaporkan kepada manajemen dengan tepat waktu. Secara keseluruhan, pada tahun 2015, divisi internal audit telah melaksanakan 12 audit.

Pengangkatan & Pemberhentian Kepala Internal AuditInternal Audit dipimpin oleh Kepala Internal Audit yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur dengan persetujuan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dapat mengusulkan penggantian Kepala Internal Audit, jika dia tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor, dan/atau gagal atau tidak mampu untuk melakukan tugasnya di Divisi Internal Audit, sebagaimana diatur dalam piagam Internal Audit. Auditor divisi Internal Audit melapor dan bertanggung jawab langsung ke Kepala Internal Audit.

the audit scopes, implementation and in communicating the audit results. Internal Audit is committed to uphold independency and avoidance to conflict of interest.

Internal Audit is also committed to implement policy of discrecy upon all audit findings and records to ensure purity and accountability of audit results.

2015 Internal Audit Program ImplementationInternal Audit Division composes the Annual Audit Plan with risk-based audit approach. Prior to the implementation, the President Director and Chairman of Audit Committee must approve the plan.

There are two types of audit implementation, namely routine audit (well planned) and specific audit (unplanned). Based on 2015 Audit Plan, eight audit plans have been implemented.

In the same period, there are four specific audits on projects / functions / business process that considered significant to the Company. All specific audits has been carried out and timely reported to management. Overall, in 2015 Internal Audit has conducted 12 audits.

Head of Internal Audit Appointment & Dismissal

Internal Audit is led by the Head of Internal Audit that is appointed and dismissed by the President Director, following approval from the Board of Commissioners. The Board of Commissioners may propose the replacement of Head of Internal Audit, if he/she is unqualified or unable to carry out duties in Internal Audit Division, as stipulated in Internal Audit charter. All internal auditors report and are responsible directly to Head of Internal Audit.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 207206

Auditor EksternalExternal Auditor

Sistem Pengendalian InternalInternal Control System

Selain oleh Internal Audit, kegiatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap jalannya proses operasional di Petrosea juga dilakukan oleh auditor eksternal yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk oleh Perusahaan. KAP yang memeriksa Laporan Keuangan Petrosea tahun buku 2015 ditetapkan melalui RUPS berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Penggunaan KAP sebagi auditor eksternal juga sebagai wujud prinsip GCG yaitu transparansi dan akuntabilitas.

Penunjukan Kantor Akuntan PublikMekanisme penunjukan KAP telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku yaitu melalui RUPS. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil audit, KAP yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Perusahaan. Sesuai keputusan RUPS Petrosea, Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan Surat Keputusan No. PTP/RES/BoC/X/2015-0003 untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2015.

Periode Audit Penunjukan ini merupakan periode ke empat dari KAP Osman Bing Satrio & Eny untuk melakukan audit Laporan Keuangan Petrosea. Tidak terdapat jasa lain yang diberikan oleh KAP Osman Bing Satrio & Eny selain jasa Audit Keuangan.

Imbal Jasa & Lingkup AuditImbalan jasa kepada KAP Osman Bing Satrio & Eny untuk jasa audit Laporan Keuangan tahun buku 2015 ditetapkan sebesar Rp673.200.000, sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen) dan pajak lainnya yang terkait. Imbalan jasa tersebut sudah termasuk out of pocket expenses (OPE) dimana di dalamnya termasuk biaya untuk kunjungan kantor Petrosea atau lokasi operasional yang berada di Indonesia.

In addition to Internal Audit, operational activities in Petrosea are also supervised and audited by an external auditor, which is a public accountant firm appointed by the Company. The auditor of Petrosea’s 2015 Financial Stetements is stipulated through the GMS based on recommendation from the Board of Commissioners and Audit Committee. The appointment of Public Accountant Firm as external auditor also represents the GCG principles implementation, namely transparency and accountability.

Appointment of Public Accountant FirmThe appointment mechanism for external auditor has conformed to the prevailing laws and regulations, which was through the GMS resolution. In order to assure independency and audit result quality, the appointed external Auditor may not have conflict of interest with Petrosea. In accordance with GMS resolutions, the Board of Commissioners has appointed Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny by the Decree No. PTP/RES/BoC/X/2015-0003, to conduct audit on the Financial Statements of the fixcal year of 2015.

Audit PeriodThis is the fourth period of appointment for Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny to conduct audit on Petrosea Financial Statements. The Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny did not provide any other services than financial audit service.

Audit Fee & ScopeThe audit fee for Public Accountant Firm Osman Bing Satrio & Eny for audit service of Financial Statements of 2015 fiscal year was amounted to IDR673,200,000 include 10% of VAT. The audit fee is already covering out of pocket expenses, which contains visiting expenses to Petrosea office or operarional sites throughout Indonesia.

Kantor Akuntan Publik /Public Accountant Firm

Osman Bing Satrio & Eny

Alamat / AddressAccounting Office

Osman Bing Satrio & Eny, The Plaza Office Tower 32nd Floor, Jl. M.H. Thamrin Kav 28 – 30, Jakarta

Pengendalian internal merupakan sebuah proses yang dipengaruhi oleh Direksi, manajemen, dan pihak lainnya untuk memberikan keyakinan memadai terkait pencapaian tujuan berikut ini:

undang yang berlaku

Evaluasi Pelaksanaan Pengendalian InternalInternal Audit melakukan identifikasi dan evaluasi atas Pengendalian Internal Perusahaan berdasarkan standar dan pedoman dari The International Professional Practices Framework (IPPF), yang dikembangkan oleh The Institute of Internal Auditor (The IIA).

Internal Audit hanya dapat memberikan masukan atas perbaikan potensial yang dapat dilakukan. Hasil dari evaluasi internal audit memberikan referensi pada manajemen untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian internal untuk menentukan tindakan perbaikan, pembaharuan sistem atau kebijakan yang diperlukan untuk memungkinkan manajemen menjalankan kegiatan operasi Perusahaan secara lebih efektif.

Perkara Penting

Pada tanggal 31 Desember 2015, Petrosea tidak mempunyai perkara / gugatan yang material.

Akses Informasi & Data Perusahaan

Sebagai wujud prinsip transparansi, Petrosea melaksanakan keterbukaan informasi, dengan menyediakan akses bagi masyarakat, investor dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi Perusahaan. Penyediaan informasi Perusahaan dilakukan melalui:

Internal control is a process influenced by the Board of Directors, management, and other party to provide adequate assurance related to the following objectives achievement:

regulations

Internal Control Implementation EvaluationInternal Audit had identified and evaluate the Company Internal Control process, based on the Standard and Manual from The International Professional Practices Framework (IPPF), developed by The Institute of Internal Auditor (IIA).

Internal Audit may only provide inputs upon the potential improvements. The evaluation result will provide reference to the management in evaluating the effectiveness of internal control, in order to determine improvement actions, system update or policy that required to enable the management in executing effective operational activities.

Litigation

As of 31st December 2015, Petrosea is not involved in any material litigation / lawsuit.

Access to Information & Company Data

As the manifestation of transparency principle, Petrosea has implemented disclosure of information, by providing access for public, investors and other stakeholders to gain latest information regarding the Company’s condition. The Company’s information is provided through:

Alamat / AddressNama / Name

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 209208

1. Website & Email Petrosea senantiasa memutakhirkan informasi yang

tersedia dalam website Perusahaan. Masyarakat luas bebas mengakses seluruh informasi yang tersedia di website Perusahaan. Website Perusahaan juga menyediakan informasi kontak yang dapat dihubungi masyarakat luas.

2. Fungsi Investor Relations Investor Relations berperan untuk meningkatkan

kredibilitas Perusahaan dan menjadi jembatan komunikasi antara Petrosea dan investor, calon investor, analis, fund manager dan masyarakat pasar modal pada umumnya. Tugas Investor Relations adalah menyediakan informasi dan pemahaman yang baik akan kinerja Petrosea, yang dapat mendorong keputusan berinvestasi serta mengkomunikasikan masukan yang muncul dari investor kepada Perusahaan.

3. Pemberitahuan Bentuk lain penyediaan informasi bagi masyarakat

adalah melalui penerbitan siaran pers. Selama tahun 2015 daftar siaran pers yang pernah dirilis adalah sebagai berikut:

1. Website & Email Petrosea strives to provide updated information on

the Company’s website. The community at large has free access to all information on the Company’s website. Public can also contact the Company through contact information available in the in website.

2. Investor Relations Function Investor Relations takes important role to enhance

the Company’s credibility, and bridging the communication between Petrosea dan investors, potential investors, analysts, fund managers and capital market communities in general. Investor Relations is responsible to provide information and good understanding of Petrosea’s performance, which will be able to drive investment as well as to communicate the inputs and advice from investors to the Company

3. Announcement Information for public is also available through

publication of press releases. In 2015 list of published press releases were as follows:

Website / Website

Email untuk Sekretaris Perusahaan & Investor Relations / Email for Corporate Secretary & Investor Relations

Email untuk Umum & Bisnis / Email for General & Business

Email Informasi Karir / Email for Career Information

www.petrosea.com

[email protected]@petrosea.com

[email protected]

[email protected]

12 Maret 2015

27 Maret 2015

22 April 2015

29 April 2015

25 Juni 2015

Bisnis Indonesia & Investor Daily

Bisnis Indonesia & Investor Daily

Investor Daily & Sinar Harapan

Investor Daily & Sinar Harapan

Investor Daily & Bisnis Indonesia

Pemberitahuan RUPST dan RUPSLB tahun 2015Announcement of AGMS and EGMS 2015

Panggilan RUPST dan RUPSLB 2015Invitation of AGMS and EGMS 2015

Pengumuman ringkasan risalah RUPST dan RUPSLB 2015Announcement of Minutes Summary of AGMS and EGMS 2015

Ralat ringkasan risalah RUPST dan RUPSLB tahun 2015Correction of Minutes Summary of AGMS and EGMS 2015

Pemberitahuan perpindahan alamat kantor Perusahaan dari Gedung Wisma Anugraha menjadi Indy Bintaro Office Park, Gedung B efektif pada hari Senin tanggal 29 Juni 2015Announcement of new office addres of Company from Wisma Anugraha Building to Indy Bintaro Office Park, B Building effective on Monday dated 29th June 2015

1

2

3

4.

Mengenai / Subject Publikasi / PublicationTanggal /DateNo.

4. Korespondensi dengan OJK & BEI Sebagai kepatuhan dan perwujudan komitmen

keterbukaan informasi, Petrosea memenuhi seluruh ketentuan pelaporan kepada OJK dan BEI. Sehingga segala informasi mengenai Petrosea yang disampaikan kepada OJK dan BEI tersedia di website OJK dan BEI.

Daftar penyampaian informasi dan korespondensi dengan OJK dan BEI selama tahun 2015 adalah berikut:

4. Correspondency with OJK & IDX As a compliance and commitment of disclosure

of information, Petrosea strives to meet all reporting regulations to OJK and IDX. Hence every information provided for OJK and IDX are also available in OJK website and IDX.

The list of information submission and correspondency with OJK and IDX in 2015, is as follows:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Desember 2014Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st December 2014

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Januari 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st January 2015

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 28 Februari 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 28th February 2015

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Maret 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st March 2015

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 30 April 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 30th April 2015

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Mei 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st May 2015

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 30 Juni 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 30th June 2015

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Juli 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st July 2015

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Agustus 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st August 2015

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 30 September 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 30th September 2015

8 Januari 2015

13 Februari 2015

25 Maret 2015

28 April 2015

25 Mei 2015

11 Juni 2015

8 Juli 2015

7 Agustus 2015

11 September 2015

6 Oktober 2015

- IDX Net- PTRO Website

- IDX Net- PTRO Website

- IDX Net- PTRO Website

- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

Laporan / Report Tanggal / Dated Perihal / Regarding Publikasi / PublicationNo.

Informasi Bulanan / Monthly Information

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 211210

11.

12.

13.

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Monthly Report of Securities Holder Registration

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang EfekMonthly Report of Securities Holder Registration

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Oktober 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st October 2015

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 30 November 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 30th November 2015

Laporan bulanan registrasi pemegang efek yang berakhir pada 31 Desember 2015Monthly Report of Securities Holder Registration ended in 31st December 2015

6 November 2015

8 Desember 2015

7 Januari 2016

- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

1.

2.

Pengakhiran lebih awal kontrak pengupasan lapisan tanah antara Perusahaan dan PT Gunung Bayan PratamacoalEarly Termination of stripping between Company and PT Gunung Bayan Pratamacoal

Rencana Pemberitahuan RUPST dan RUPSLB Announcement Plan of AGMS and EGMS

4 Maret 2015

5 Maret 2015

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publikDisclosure of Information promptly published for public

Rencana Pemberitahuan RUPST dan RUPSLB 2015Announcement Plan of 2015 AGMS and EGMS

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014Financial Statements for the fiscal year ended in 31st December 2014

Iklan Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014Advertisement of Financial Statements for the fiscal year ended in 31st December 2014

Laporan Tahunan 20142014 Annual Report

Laporan Keuangan Interim yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015Interim Financial Statements for the fiscal year ended in 31st March 2915

Laporan Keuangan per 30 juni 2015 tidak diaudit Unaudited Financial Statements as of 30th June 2015

Iklan Laporan Keuangan per 30 Juni 2015 Advertisement of Financial Statements as of 30th June 2015

Laporan Keuangan Interim yang berakhir 30 September 2015Interim Financial Statements ended in 30th September 2015

26 Maret 2015

27 Maret 2015

27 Maret 2015

30 April 2015

31 Juli 2015

31 Juli 2015

30 Oktober 2015

Laporan Keuangan 2014Financial Statements 2014

Iklan Laporan Keuangan 2014Advertisement of Financial Statements 2014

Laporan Tahunan (AR)Annual Report

Laporan Keuangan Q1 2015Financial Statements Q1 2015

Laporan Keuangan Q2 2015Financial Statements Q2 2015

Iklan Laporan Keuangan Advertisement of Financial Statements

Laporan Keuangan Q3 2015Financial Statements Q3 2015

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

12 Maret 2015

16 Maret 2015

27 Maret 2015

27 Maret 2015

27 Maret 2015

15 April 2015

22 April 2015

22 April 2015

22 April 2015

22 April 2015

29 April 2015

1 Juni 2015

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- IDX Net

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting - PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting - PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting - PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting - PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting - PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting - PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting - PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting - PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net - OJK e-Reporting

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

Penyampaian bukti iklan pemberitahuan RUPST dan RUPSLB 2015Subbmission of advertisement Proof of AGMS and EGMS 2015

Penjelasan volatilitasExplanation of Volatility

Penyampaian rencana paparan publikSubmission of Public Expose plan

Penyampaian iklan panggilan RUPST dan RUPSLB 2015Submission of invitation advertisement of AGMS and EGMS 2015

Penyampaian iklan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2014Submission of advertisement of financial statements as of 31 December 2014

Penyampaian materi paparan public Submission of Public Expose material

Penyampaian bukti iklan pengumuman ringkasan risalah RUPST dan RUPSLB 2015Submission of advertisement of Minutes Summary of AGMS and EGMS 2015

Penyampaian hasil RUPST dan RUPSLB 2015Submission of AGMS and EGMS 2015 resolutions

Penyampaian hasil paparan public 2015Submission of Public Expose results

Pemberitahuan jadwal pelaksanaan pembayaran dividen final tahun buku 2014Notice on final dividend payout schedule for year 2014

Penyampaian bukti iklan ralatSubmission of correction advertisement

Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publikDisclosure of Information promptly published for public

Informasi Berkala / Periodic Information

Informasi Insidentil / Incidental Information

Penyampaian bukti iklan pemberitahuan RUPST dan RUPSLB di Bisnis Indonesia dan Investor Daily Subbmission of advertisement Proof of AGMS and EGMS 2015 in Bisnis Indonesia and Investor Daily

Permintaan penjelasan volatilias harga sahamRequest of explanation on share price volatility

Penyampaian rencana paparan public Submission of Public Expose plan

Penyampaian bukti iklan panggilan RUPST dan RUPSLB 2015 di Bisnis Indonesia dan Investor Daily Submission of invitation advertisement on AGMS and EGMS 2015 in Bisnis Indonesia and Investor Daily

Penyampaian iklan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2014Submission of advertisement of financial statement as of 31st December 2014

Panyampaian materi paparan public Submission of Public Expose material

Penyampaian bukti iklan pengumuman risalah RUPST dan RUPSLB 2015 di Investor Daily dan Sinar HarapanSubmission of advertisement of minutes summary of AGMS and EGMS 2015 in Investor Daily and Sinar Harapan

Penyampaian hasil RUPST dan RUPSLB 2015 berdasarkan surat keterangan notarisSubmission of AGMS and EGMS 2015 resolutions based on letter of notary

Penyampaian hasil paparan public 2015Submission of Public Expose 2015 results

Pemberitahuan pelaksanaan pembayaran dividen final tahun buku 2014Notice on final Dividend payout schedule for year 2014

Penyampaian bukti iklan ralat ringkasan risalah RUPST dan RUPSLB di Investor Daily dan Sinar HarapanSubmission of correction advertisement of AGMS and EGMS 2015 Minutes Summary in Investor Daily and Sinar Harapan

Pengakhiran lebih awal kontrak pengupasan lapisan tanah antar Perusahaan dan PT Adimitra Baratama NusantaraEarly Termination of stripping between Company and PT Adimitra Baratama Nusantara

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 213212

25 Juni 2015

7 Agustus 2015

20 Agustus 2015

17 September 2015

28 Oktober 2015

15.

16.

17.

18.

19.

Pemberitahuan perpindahan alamat kantor Perusahaan dari Gedung Wisma Anugraha menjadi Indy Bintaro Office Park, Gedung B efektif pada hari Senin tanggal 29 Juni 2015Notice of Moving Address of Company Office from Wisma Anugraha to Indy Bintaro Office Park, Building B, effective as of Monday, 29th June 2015

Perusahaan melalui salah satu anak perusahaannya, PT POSB Infrastruktur Kalimantan, telah menandatangani Akta Jual Beli Saham, dimana PT POSB Infrastructure Kalimantan membeli kepemilikan saham PT Mahaka Industri Perdana sebanyak 4.100 saham atau sebesar 51,25% saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dari para pemegang saham PT Mahaka Industri Perdana dengan total pengalihan saham sebesar USD 1.078.947Company through one subsidiary PT POSB Infrastructure Kalimantan, signed the Share Trading Deed to buy 4,100 shares of PT Mahaka Inudstri Perdana or 51.25% from total issued and fully paid shares, with total value of USD1,078,947

Penjelasan lebih lanjut atas keterbukaan informasi tanggal:a. 1 Juni 2015 mengenai:

kontrak lebih awal.

lebih awal terhadap operasional Perusahaan.

b. 7 Agustus 2015 mengenai:

transaksi penjualan saham.

atas transaksi tersebut.Further explanation of disclosure on information dated:a. 1st June 2015 regarding:

Company operationb. 7th August 2015, regarding

the share trading

Permintaan penjelasan volatilias harga sahamRequest of explanation on share prices volatility

Perusahaan telah menandatangani perjanjian pemindahan lapisan tanah penutup dengan PT Indoasia Cemerlang, perjanjian tersebut berlaku selama 11 bulan dengan perkiraan nilai perjanjian sebesar IDR 313.418.000 dan akan dimulai pada kuartal 4 tahun 2015 iniCompany has signed overburden removal agreement with PT Indoasia Cemerlang, which is valid for 11 months with expected value at Rp313,418,000 and will be commending in the Q4 2015

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website- Investor Daily- Bisnis Indonesia

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting- PTRO Website

- OJK

- IDX Net - PTRO Website

- IDX- OJK- IDX Net- OJK e-Reporting - PTRO Website

Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada public Disclosure of Information promptly published for public

Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publikDisclosure of Information promptly published for public

Penjelasan lebih lanjut atas konfirmasi keterbukaan informasiFurther explanation of the disclosure of information

Penjelasan volatilitasExplanation on volatility

Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publikDisclosure of Information promptly published for public

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 215214

Bagi Petrosea, karyawan dengan kompetensi dan tinggi, harus juga mempunyai kualitas pribadi

berupa kejujuran, integritas dan loyalitas, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta mendukung keberlanjutan usaha. Untuk itu Perusahaan menyusun dan mengembangkan pedoman perilaku yang terdiri dari Kode Etik dan Kebijakan Bisnis. Dengan penerapan pedoman perilaku, diharapkan profesionalisme dapat ditingkatkan dalam jajaran manajemen dan segenap karyawan Petrosea termasuk anak perusahaan.

Kode Etik Petrosea mengatur pedoman karyawan untuk berperilaku dalam lingkungan kerja, mendorong penegakan peraturan Perusahaan dan mendukung pencapaian kinerja karyawan dan organisasi. Kode Etik berlaku tanpa pengecualian bagi seluruh pimpinan dan karyawan Petrosea termasuk anak perusahaannya.

Kode Etik Petrosea mengatur hal-hal sebagai berikut:

1. Kerahasiaan & Kekayaan Intelektual Karyawan Petrosea harus menjaga informasi yang

bersifat rahasia bagi Petrosea dan bagi para klien Petrosea. Klausula-klausula tentang kerahasiaan dan kekayaan intelektual tercantum di dalam semua kontrak hubungan kerja dan dimasukkan ke dalam semua kontrak dengan para kontraktor, konsultan serta pihak-pihak lain yang menyediakan jasa kepada Petrosea. Seluruh informasi rahasia harus dikembalikan kepada Perusahaan setelah putusnya hubungan kerja.

2. Benturan Kepentingan Seluruh karyawan dilarang terlibat dalam berbagai

kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan pibadi dan kepentingan Perusahaan. Tidak pula diizinkan untuk melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan yang memiliki kepentingan dengan karyawan, baik karyawan sebagai pemilik langsung atau pemilik tidak langsung, atau suami / istri / pasangan atau keluarga inti dari karyawan yang bersangkutan adalah pemilik dari perusahaan tersebut.

Jika ada benturan kepentingan atau potensi benturan kepentingan, karyawan harus

For Petrosea, employees with compentency and high skill must be also complemented with personal quality in the form of honesty, integrity and loyality, in order to implement duty and promote business sustainability. To that end, the Company prepares and develops behaviour guidelines that consist of Code of Conduct and Business Policy. Through its implementation, the Company expects to improve professionalism throughout management and employees including in Subsidiaries.

Petrosea’s Code of Conduct organizes the employees’ guideline in conducting behavior at work place, promoting enforcement in the Company regulations and to drive performance achievement of invidual and organisation. The Code of Conduct applies without exception to all management and employees as well as the subsidiaries.

Petrosea’s Code of Conduct regulates the following:

1. Discretion & Intellectual Property Petrosea’s employees must protect classified

information of the Company and its clients. The discretion and intellectual property clauses are mentioned in every agreement and contract with contractors, consultants and other service providers. All classified information must be returned to the Company prior to the agreement termination/expiration.

2. Conflict of Interest All employees are prohibited to be involved in

activity with possible conflict of interest between personal and Company interests. It is also prohibited to conduct business transactions with entities that have interest with the employee, both as direct and indirect owner, or any employee spouses or core family that constitutes as the owner of the business.

When there is conflict of interest or its possibility, employee’s must inform the President Director or

memberitahu Presiden Direktur atau salah satu anggota Direksi tentang situasi yang memiliki atau dapat menimbulkan benturan kepentingan. Presiden Direktur dan anggota Direktur memastikan masalah akan diperiksa dengan benar.

3. Kepatuhan Terhadap Undang-Undang Petrosea dan seluruh karyawannya harus tunduk

kepada hukum Indonesia. Semua karyawan juga diminta untuk memahami ranah hukum di tempat menjalankan pekerjaannya. Bila diperlukan dapat meminta saran dari tenaga profesional, yang diupayakan melalui Penasehat Hukum Petrosea. Bila saran dari pihak luar memang diperlukan, maka hal itu harus dikoordinir melalui Penasehat Hukum Petrosea.

Berikut ini adalah aspek-aspek hukum yang lazim ditemui di Indonesia dalam menjalankan kegiatan:

4. Kepatuhan Terhadap Kebijakan & Prosedur Petrosea

Semua karyawan Petrosea harus memahami dan mematuhi seluruh kebijakan dan prosedur Petrosea. Ini mencakup Panduan Berperilaku, Kode Etik, Pedoman Pelimpahan Wewenang, dan Prinsip & Kebijakan tentang pembuatan kontrak.

5. Kesehatan & Keselamatan Kerja Petrosea memberikan perhatian yang setara antara

kesehatan dan keselamatan untuk seluruh aktivitas dan mendorong suatu budaya di mana semua karyawan bersedia untuk berhenti atau menunda pekerjaan bila pengendalian manajemen risiko tidak berjalan sebagaimana mestinya.

one of members of the Board of Directors regarding the situation. The President Director and members of the Board of Directors will assure the affair will be closely investigated.

3. Compliance to Law Petrosea and all its employees must comply with

Indonesian laws. All employees are required to understand legal matters in their workplace. Employees can seek professional advice when necessary through Petrosea’s Legal Advisor. When advice is required from external parties, it must be coordinated through the Legal Advisor.

This following are the legal aspects that regulary apply in Indonesia:

4. Compliance to Petrosea Policies & Procedure All Petrosea employees must understand and

comply with Petrosea policies and procedures. This includes Behaviour Guideline, Code of Conduct, Delegation of Authority as well as the principle and policy of contract issuance.

5. Occupational Health & Safety Petrosea provides give equal attention towards

all health and safety activities and promotes the culture that drive employees to cease or delay work should the risk management control not be applied properly.

Kode EtikCode Of Conduct

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 217216

6. Lingkungan Petrosea percaya bahwa keunggulan dalam

memelihara lingkungan merupakan hal penting bagi keberhasilan bisnis dan sejalan dengan menyeimbangkan kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk kemajuan yang berkesinambungan. Semua karyawan wajib memastikan bahwa semua kegiatan akan dilakukan dengan pertimbangan upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat di tempat kita bekerja.

7. Diskriminasi & Perilaku Yang Bertentangan Dengan Undang-Undang

Diskriminasi, pelecehan dan perilaku merendahkan yang bertentangan dengan undang-undang dalam bentuk apapun terhadap orang atau kelompok manapun dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir.

8. Praktek Kepegawaian Perekrutan dan pemberian kesempatan kerja

kepada seluruh staf dan upah karyawan akan dilakukan sesuai dengan prosedur Petrosea. Nepotisme atau pengaruh yang tidak adil dalam bentuk apapun dalam proses perekrutan akan dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir.

9. Peluang Kerja Sama Petrosea menghargai peluang yang sama di tempat

kerja. Setiap karyawan akan diperlakukan dengan penuh perhatian, rasa hormat, integritas dan kepercayaan. Petrosea secara aktif mendukung Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk perkembangan tenaga kerja nasional, daerah, dan lokal. Semua karyawan asing wajib bekerja keras untuk memajukan dan melatih tenaga nasional.

10. Adat Istiadat & Tradisi Petrosea secara aktif mendukung pelestarian

kebudayaan, tradisi dan adat-istiadat Indonesia. Semua karyawan harus menghormati tradisi dan adat-istiadat di lingkungan tempat mereka bekerja. Petrosea juga menerapkan aturan berpakaian yang menganjurkan karyawan untuk mengenakan Batik tradisional setiap hari Jumat.

6. Environment The Company believes that excellence in

maintaining the environment is an important advantage for business achievement, and aligns with balancing economic, social and environmental requirements for sustainable growth. All employees must ensure that all activities are implemented with consideration of initiatives to reduce impact to environment and community in our workplace.

7. Discrimination & Conducts Against the Law Discrimination, harassment, and demeaning

conduct against the law in any kind or form towards individuals or groups will be treated as an intolerable conduct.

8. Manpower Practices Recruitment and work opportunity for all

employees, as well as salary will be managed under Petrosea’s procedures. Nepotism and unfair influence in any kind or form In the recruitment process will be treated as an intolerable conduct.

9. Cooperation Opportunity Petrosea values equal opportunity at the workplace.

Every employee will be treated with respect, integrity and trust. Petrosea actively promotes Indonesia’s Government policy to develope local, regional and national labour. All expatriate employees must work steadfastly to enhance and improve the local workforce.

10. Custom & Tradition Petrosea actively promotes preservation of

Indonesia’s cultures, traditions and customs. All employees must respect the traditions and local customs in their working environment. Petrosea also promotes nationalism by encouraging the employees to wear Batik every Friday.

11. Stimulus Keuangan Dari sudut pandang Perusahaan, penawaran,

permintaan pembayaran atau penerimaan suap, imbalan, komisi secara diam-diam atau pembayaran yang serupa dengan itu dalam bentuk apapun dianggap sebagai praktek yang tidak dapat ditolerir.

12. Disiplin Keuangan Semua karyawan diharapkan mengurus urusan

keuangan Perusahaan dengan perhatian dan waspada. Permintaan uang muka dalam hal apapun dihindari apabila mungkin. Tidak ada karyawan yang menerima uang atau sejenisnya atas nama Perusahaan kecuali harus disertai pemberian wewenang untuk penerimaan uang tersebut. Semua pembayaran atau pengembalian uang kepada kasir Perusahaan dengan tanda bukti atau kuitansi. Dalam hal penjualan aset atau pengembalian uang / pembayaran dari Vendor atau hal-hal serupa, setiap tindakan tersebut harus langsung ditujukan ke rekening bank Perusahaan.

13. Penipuan Penipuan dalam bentuk apapun dianggap sebagai

perilaku yang tidak dapat ditolerir dan bisa dikenai tindakan pendisiplinan.

14. Hadiah & Jamuan Hadiah tidak boleh diberikan, diminta, atau

diterima oleh seluruh karyawan. Pemberian tiket perjalanan, akomodasi, bingkisan dan jamuan, termasuk makan mewah akan dianggap sebagai hadiah dan oleh karena itu diatur oleh peraturan. Apabila pemberian hadiah dianggap perlu, pemberian hadiah tersebut harus mendapatkan izin tertulis dari Presiden Direktur atau anggota Direksi lain. Bila penerimaan hadiah dianggap perlu, maka hal itu harus diterima atas nama Perusahaan dan diserahkan kepada Manajer Human Capital dan Manajer Pengembangan Organisasi yang akan memasukkannya ke dalam daftar bingkisan Perusahaan dan akan menjadi kebijaksanaan Direksi.

11. Financial Stimulation From the Company’s point of view, the offers,

requests of payment, bribes, fees, hidden commissions or any similar acts in any form will be treated as an intolerable conduct.

12. Financial Disciplinary Every employee is expected to manage the Company

financial affairs with full attention and alertness. Requests of downpayment shall be avoided if possible. None of the employees are allowed to receive cash or similar to cash in the name of the Company, unless equipped with authorization to receive such funds. All payments or refunds shall be managed by the Company and provided with receipt. In term of sales on assets or refunds from vendor or similar acts, every transaction must be directed to the Company’s bank accounts.

13. Fraud Fraud in any form will be treated as an intolerable

conduct and will be treated with the dicipline.

14. Gifts & Invitations Gifts are prohibited, cannot be requested or

received by any employee. Trip fares, accomodation, presents and dines invitation, including fancy dining will be accepted as gift, and therefore is regulated. When gift giving is necessary, it will require written approval from the President Director or other members of the Board of Directors. When gift acceptance is considered necessary, it shall be received under the Company name and delivered to the HC Manager and Organization Development Manager, which will be included into the Company’s gift list and managed under the policy of the Board of Directors.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 219218

15. Alkohol & Narkoba Perusahaan melarang siapapun memasuki

lingkungan kerja Petrosea bila ia sedang berada di bawah pengaruh alkohol atau narkoba. Penggunaan, kepemilikan atau pemakaian narkoba dilarang keras dan mempunyai sanksi tinggi. Petrosea juga telah menerapkan kebijakan dilarang merokok di seluruh lingkungan kerja Petrosea, kecuali tempat merokok yang telah disediakan.

16. Pekerjaan Di Luar Perusahaan Pekerjaan di luar Perusahaan sebaiknya tidak

dilakukan bila komitmennya mempengaruhi pelaksanaan kontrak kerja dengan Petrosea. Pekerjaan di luar Perusahaan tidak boleh dilakukan bila hal itu:

benturan kepentingan

yang diperoleh melalui hubungan kerja Anda dengan Petrosea.

daya Perusahaan

Catatan untuk seluruh karyawan asing dan tanggungan mereka dilarang bekerja untuk pihak luar Perusahaan karena adanya pembatasan dari izin kerja.

17. Perdagangan Saham & Insider Tradings Semua karyawan Petrosea didorong untuk ikut

memiliki saham-saham Perusahaan dengan mengikuti peraturan yang berlaku. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan hukum negara melarang siapapun memperdagangkan saham atau efek lain milik Perusahaan jika orang itu memiliki informasi yang secara umum tidak tersedia bagi kalangan investasi dan jika secara umum tersedia akan mempengaruhi pasar.

18. Penyandangan Dana Wewenang untuk menyetujui pengaturan

penyandangan dana ada pada Presiden Direktur melalui Pelimpahan Wewenang. Setiap usulan menyangkut pengaturan penyandangan dana harus disetujui sesuai dengan Pelimpahan Wewenang Petrosea. Permohonan penyandang

15. Alcohol & Drugs The Company prohibits any individual to enter

Petrosea’s workplace under the influence of alcohol or drugs. Usage, ownership of drugs is highly prohibited and carries strong punishment. Petrosea also has applied a no smoking policy at all workplace location, except at designated smoking areas.

16. Work Outside The Company Any job outside of the Company shall be

avoided when its commitment will influence the employement in Petrosea. Outside work is not allowed when:

from employment in Petrosea

resources

All expatriates and their dependants are not allowed to work outside of the Company due to work permit limitations.

17. Share Tradings & Insider Tradings All Petrosea employees are encouraged to own

the company shares by following the applicable regulations. The regulations of Financial Service Authority and State Law prohibited anyone to trade any shares or other securitires trading based on insider information that is unavailable to the public and the information will possibly influence the market.

18. Funding The authority to approve fund disbursement is held

by the President Director through the Delegation of Authority. Every proposal regarding funding must obtain approval from the Delegation of Authority. The request of funds from Petrosea’s partners is not recommended, and other matters pertaining to the

dana dari mitra bisnis Petrosea tidak dianjurkan, dan hal lain mengenai penyandangan dana harus dengan izin dari Presiden Direktur.

19. Pemakaian Sumber Daya Perusahaan Pemakaian sumber daya Perusahaan secara tidak

resmi (dana, properti, persediaan, atau peralatan) untuk kepentingan pribadi tidak diijinkan atau dapat dianggap sebagai pencurian. Semua karyawan harus menghindari mengambil uang muka dan harus segera membayar kembali apabila melakukan pengambilan uang muka tersebut.

20. Korupsi Ketentuan-ketentuan berikut ini akan dimasukkan

ke dalam semua sub-kontrak dengan semua vendor:

Jaminan Anti Korupsi yang memadai berdasarkan sub-kontraktor, konsultan, vendor dan pemasok berjanji untuk:

a. Tidak ikut serta dalam praktek-praktek korupsi apa pun yang berkaitan dengan proyek.

b. Memastikan bahwa para pejabat dan karyawan tidak ikut serta dalam praktek korupsi

c. Mengambil langkah-langkah yang masuk akal untuk memastikan bahwa sub-kontraktor, pemasok dan konsultan tidak ikut serta dalam praktek korupsi.

Kewajiban Timbal Balik: Setiap kewajiban yang terkait dengan anti korupsi yang disebutkan di dalam kontrak utama akan disampaikan kepada sub-kontraktor, konsultan, vendor dan pemasok.

Perbaikan/Upaya Hukum: Kontrak harus mengatur tentang pemutusan kontrak atau ganti rugi lain jika terjadi tindakan korupsi yang dilakukan oleh pihak lain menandatangani kontrak.

fund allocation must obtain the President Director’s approval.

19. Use of Company Resources Unofficial use of Company resources (funds,

property, inventory or equipment) for personal interests is prohibited and will be treated as theft. All employees must avoid receiveing down payments and must immediately return it.

20. Corruption The following stipulation shall be included in every

sub-contract with all vendors:

Guarantee: Adequate anti corruption guarantee shall require sub-contractors, consultants, vendors and suppliers to agree upon:

a. Not to participate in any corruption practices related to the project.

b. To assure none of its management and employees are involved in corruptions.

c. To take precaution actions to ensure sub-contractors, suppliers, and consultants are not involved in corruption practices.

Reciprocal Obligation: Every obligation related to anti corruption mentioned in the main contract will be informed to sub-contractors, consultants, vendors, and suppliers.

Legal Affairs: Contracts must contain termination or compensation when the signing party conducts a corrupt act.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 221220

21. Pelaporan Tentang Perilaku Yang Tidak Etis Petrosea mendukung dilakukannya pelaporan

hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian finansial atau non-finansial pada Petrosea atau menyebabkan tercorengnya nama baik Petrosea. Semua karyawan diminta untuk segera melaporkan situasi yang berhubungan dengan pelanggaran akan isi dari Panduan Berperilaku ini. Dalam situasi normal, pelanggaran terhadap Panduan Berperilaku sebaiknya dilaporkan kepada atasan atau manajer langsung atau kepada Presiden Direktur atau kepada anggota Direksi.

Penyebarluasan Kode EtikPerusahaan melakukan sosialisasi kode etik melalui intranet Perusahaan dan media lainnya. Kode etik terutama disosialisasikan kepada seluruh Karyawan baru saat kegiatan yang diadakan pada minggu pertama karyawan baru mulai bekerja. Kode etik dibagikan kepada seluruh Karyawan baru untuk dibaca dan dipahami. Kemudian karyawan diminta untuk menandatangani pernyataan bahwa karyawan memahaminya. Kode etik dapat diakses juga melalui intranet (Petrosea-Net).

Perusahaan juga melakukan sosialisasi Peraturan Perusahaan (PP) saat perubahan PP atau berlakunya PP periode baru. Bagi Karyawan baru, sosialisasi PP juga diberikan pada kegiatan . Seluruh Karyawan mendapatkan buku Peraturan Perusahaan untuk dibaca dan dipahami. Karyawan diminta untuk menandatangani bukti penerimaan buku Peraturan Perusahaan. Saat ini yang berlaku adalah PP Periode 2014-2016. Peraturan Perusahaan juga dapat diakses melalui intranet (Petrosea-Net).

Penegakan Kode Etik & Sanksi Pelanggaran

Seluruh karyawan Petrosea wajib mematuhi Kode Etik. Pelanggaran terhadap Kode Etik, etika bisnis yang berlaku atau undang-undang, akan dianggap sebagai perilaku yang tidak dapat ditolerir dan akan dikenai tindakan pendisiplinan. Hal ini juga bisa mengakibatkan pemberian hukuman, peringatan resmi, penurunan jabatan atau pemutusan hubungan kerja.

21. Unethical Conduct Reporting Petrosea promotes the reporting of any conducts

that may cause financial or non-financial loss to Petrosea, or any harm to the Company’s name. All employees are requested to immediately report any situation related to violation of the Code of Conduct. In normal situations, the violation againts the code of conduct must be reported to the direct supervisor or manager or to the President Director or member of the Board of Directors.

Dissemination of the Code of ConductThe Company conducts socialization of the Code of Conduct through the Company’s intranet and other media. The Code of Conduct is mainly socialized to new recruits along in the induction program held during the first week of new employment. New employees must read and understand the essence of the Code of Conduct, then to sign a statement that indicates the employees’ comprehension. The Code of conduct can also be accessed through the intranet (Petreosea-Net).

The Company also has socialized the Company Regulations for every change in the regulations or re-establishment of new regulations. To the new employee, the regulations are also disseminated within the induction program. All employees received the regulation manual for them to read and understand. The employee is also required to sign a receipt of regulation manual. Currently the Company applies the regulation for the period of 2014-2016. The Company’s regulation is also availabe through the intranet (Petrosea-Net).

Enforcement of Code of Conduct & Sanction for ViolationsAll Petrosea employees shall comply with the code of conduct. Any violation to code of conduct, business conduct or any regulation will be treated as intolerable conduct and will receive disciplinary action. The violation also may cause penalty, official warning, demotion and or termination of employment

Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Standar ini dilaksanakan di seluruh kegiatan operasional Petrosea. Standar ini dikaji ulang setiap tiga tahun.

Sistem Whistleblowing

Perusahaan memiliki panduan berperilaku yang mendukung dilakukannya pelaporan hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian finansial atau non-finansial pada Perusahaan atau menyebabkan tercorengnya nama baik Perusahaan. Semua karyawan diminta untuk segera melaporkan situasi yang berhubungan dengan pelanggaran, termasuk pelanggaran terhadap panduan berperilaku, hukum, kebijakan dan prosedur Perusahaan.

Penanganan Pelaporan & Perlindungan PelaporPelanggaran dapat segera dilaporkan kepada atasan langsung atau kepada Divisi Audit Internal. Divisi Audit Internal akan melakukan peninjauan atas kecukupan data dan informasi yang dilaporkan. Data dan informasi yang memadai akan ditindaklanjuti dengan proses investigasi. Pegawai yang melaporkan informasi pelanggaran akan mendapatkan perlindungan atas kerahasiaan identitas pelapor serta perlindungan dari ancaman.

Hasil investigasi dan rekomendasi terkait dapat dituangkan dalam sebuah laporan audit tertulis dan akan dilaporkan kepada dewan direksi dan pihak lainnya.

Pelaporan Whistleblowing Tahun 2015Di tahun 2015 ini, Divisi Internal Audit tidak menerima laporan pelanggaran.

Pada kuartal ketiga tahun 2015, Perusahaan mulai merancang mekanisme whistleblowing system secara lebih formal. Perusahaan berharap dapat mengimplementasikan sistem tersebut pada tahun 2016.

The Board of Directors is responsible to ensure this standard is applied in the entire Petrosea operations. The standard is reviewed every three years

Whistleblowing System

The Company has in place the behaviour guidelines to support the reporting on matters that may cause financial and non-financial loss to the Company, or may tarnish the Company’s name and image. All employees are also required to report any situation related to violations, including violations towards the behavior guidelines, laws and regulations, policies and procedures.

Whistleblower Report Handling & ProtectionViolations must be reported to the direct supervisor and/or to the Internal Audit Division. Internal Audit will review the sufficiency of data and information, to be followed by an investigation process. Th employees who report the act of violations will receive protection and discretion of identity, and protection from any possible threat.

The investigation results and related recommendations may be comprised in audit report and submitted to the Board of Directors and other management.

Whistleblowing Report in 2015In 2015, the Internal Audit Division did not receive any violation reports.

In the third quarter of 2015, the Company formally started to design the Whistleblowing System. Petrosea aims to implement the system in 2016.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 223222

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 225224

Komitmen Perusahaan diwujudkan melalui pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dengan pendekatan konsep operasional yang berkelanjutan. Perusahaan meyakini dengan hubungan timbal balik yang harmonis dan keseimbangan manfaat serta hubungan yang harmonis, pertumbuhan Perusahaan akan dapat dicapai serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Sebagai pelaku industri yang terkait dengan eksplorasi dan transportasi, Petrosea menyadari bahwa kegiatan usahanya membawa dampak nyata terhadap kehidupan sosial dan lingkungan sekitar. Namun Perusahaan memegang teguh komitmen bahwa pertumbuhan dan pencapaian kinerja harus diimbangi dengan manfaat yang diterima oleh masyarakat dan lingkungan di sekeliling tempat Perusahaan.

Komitmen Perusahaan diwujudkan melalui pelaksanaan program CSR dengan pendekatan konsep operasional yang berkelanjutan. Perusahaan meyakini dengan hubungan timbal balik yang harmonis dan keseimbangan manfaat, pertumbuhan Perusahaan akan dapat dicapai sehingga mendorong perbaikan kualitas sosial masyarakat yang berkelanjutan.

Di tahun 2015, fokus CSR Petrosea adalah pelaksanaan program pengembangan masyarakat melalui bidang pendidikan dan kesehatan. Berbagai program yang bersinergi dengan grup usaha juga dilakukan untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, terutama untuk masyarakat yang berada paling dekat dengan area operasional Perusahaan.

This commitment is realized through Corporate Social Responsibility (CSR) programs, which implementation is founded upon the concept of sustainable operations. The Company believes that mutual relationship and balance of benefits as well as amicable relations will enable the Company to achieve its growth goals as well as added value for all stakeholders.

Engaging in exploration and transportation industries, Petrosea is aware that its business activities may generate substantial social and environmental impacts. However, the Company is strongly committed that its growth and business performance must also take into account the benefits it brings to the society and environment.

This commitment is realized through the implementation of CSR. Adopting sustainable operations approach, the Company believes that a mutual, harmonious relationship that gives benefits to all parties involved will ensure the Company’s growth whilst promoting sustainable social improvements.

In 2015, Petrosea focused its CSR implementation on community empowerment programs, specifically in education and health. Various programs in synergy with business groups were also delivered to advance independency and welfare, especially for communities located close to Company’s operational areas.

PembukaOverview

Petrosea memegang teguh komitmen bahwa pertumbuhan dan pencapaian kinerja harus diimbangi dengan manfaat yang diterima oleh lingkungan, karyawan, masyarakat dan konsumen.

Petrosea is firmly committed to balance the performance growth and achievements with the benefits enjoyed by the environment, employees, community, and consumers.

Program pelaksanaan CSR Perusahaan disalurkan sesuai dengan peraturan dari OJK, yaitu:

A. Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards the Environment B. Tanggung Jawab Ketenagakerjaan,

Kesehatan, & Keselamatan Kerja Responsibility Towards Employment & Workplace

Health & Safety

C. Tanggung Jawab Pengembangan Sosial & Kemasyarakatan

Responsibility Towards Social & Community Development

D. Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Responsibility Towards Customers

The Company’s CSR implementation also observes OJK regulation that defines the following:

B DCA

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 227226

Dalam praktek bisnisnya, Perusahaan menyadari kegiatan utama Perusahaan yang dilakukan berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam. Operasional usaha Petrosea kebanyakan dilakukan di alam terbuka, sehingga Perusahaan menyadari bahwa dampak terhadap lingkungan tak dapat dihindari. Untuk itu Petrosea berkomitmen bahwa operasional usaha harus tetap berjalan dengan memperhatikan kepentingan lingkungan, dan berkontribusi dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup sekitarnya.

Upaya terpadu yang dilakukan Perusahaan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.

Kebijakan Tanggung Jawab Lingkungan

Kebijakan tanggung jawab lingkungan adalah komitmen untuk menjalankan usahanya secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk upaya pelestarian lingkungan. Perusahaan harus dapat mengatur, mengolah dan memanfaatkan lingkungan sebaik-baiknya untuk tidak hanya untuk keuntungan dan peningkatan usaha Perusahaan, namun juga bagi lingkungan dan dampak sosial di masa yang akan datang. Perusahaan juga menanamkan kesadaran tanggung jawab terhadap lingkungan kepada seluruh karyawan dan elemen Perusahaan.

Kebijakan tersebut didasarkan pada beberapa ketentuan peraturan dan perundang-undangan yaitu:

Perseroan Terbatas jo. Peraturan Pemerintah

Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

Minyak dan Gas Bumi

Pertambangan Mineral dan Batubara jo. PP No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

With regards to its business practices, the Company is fully aware that its core activities are around the use of natural resources. Given Petrosea’s business operations that mainly take place in outdoor, open area, the Company realizes that environmental impacts are inevitable. To address this issue, Petrosea is committed to ensure that its business operations are always in line with environmental interests and that the Company contributes to efforts to preserve environmental functions.

To that end, the Company pursues integrated environmental preservation efforts. This includes environmental arrangement, usage, development, sustainment, recovery, oversight, and control.

Environmental Policies

Environmental policies reflect the commitment to ethical business conduct, to have business operations within legal corridor, and to contribute to environmental sustainability. The Company must be able to arrange, process, and utilize what nature provides to the best of its ability; not only to pursue business profits and expansion, but also to realize positive environmental and social impacts in the future. The Company consistently promotes this awareness to all employees and elements in the organization.

In terms of legal framework, Company’s policies refer to the following laws and regulations:

j.o. Government Regulation

Environmental Responsibility and Limited Liability Company.

j.o. Government Regulation No. 23 of 2010 on Mineral and Coal Mining Business Activity Implementation

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards The Environment

Ringkasan Program

Beberapa program dan kegiatan yang telah dilakukan di tahun 2015 antara lain:

dan menggalakan praktik ramah lingkungan, dengan mengadopsi paperless atau pengurangan penggunaan kertas. Berawal di tahun 2014 dan terus bergulir di tahun 2015, Perusahaan melakukan pengembangan sistem integrasi

(B2B) dengan beberapa mitra kerja yang bertujuan untuk menciptakan paperless & otomatisasi e-Transaction dari proses e-PO sampai e-Invoice.

yang ketiga, yaitu ISO 14001 – 2004 Sistem Pengelolaan Lingkungan. Sertifikasi ini telah dipertahankan Perusahaan sejak tahun 2009.

yang berdampak ke lingkungan, baik major maupun minor. Pencatatan Major Environment Impact (MEI) adalah ‘0’ dan Environment Impact

(EIR) juga tercatat ‘0’.Environment

(EPI) 100% dari target 90% yang ditetapkan.

PROPERDA kategori Hijau.

Dampak Lingkungan

Petrosea terus menjaga akuntabilitasnya sebagai suatu Perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan hasil alam. Hal ini merupakan bukti komitmen Perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Petrosea senantiasa melakukan manajemen dan pengawasan lingkungan, terutama pada wilayah operasional bisnisnya. Perusahaan melakukan identifikasi dampak lingkungan sebelum beraktifitas agar segala aspek dan masalah yang berpotensi memberikan dampak pada lingkungan dapat diidentifikasi.

Program Overview

The programs and activities carried out in 2015 are, among others:

Petrosea has adopted paperless policy and sought to reduce paper use. This initiative originally started in 2014 and continued in 2015. The Company developed an integrated Business to Business (B2B) system with several business partners, introducing paperless and automated e-Transaction process, from e-Po to e-Invoice.

th May 2015, Petrosea acquired its third ISO certificate, ISO 14001 2004 for Environmental Management System. The Company has been consistently retained this certificate since first obtained in 2009.

with major or minor environmental impacts. Both Major Environment Impact (MEI) and Environment Impact Rate (EIR) logs stated ‘0’.

Performance Indicator (EPI), exceeding the 90% target.

category.

Environmental Impacts

Petrosea continued to maintain its accountability as a Company that processes natural resources. This illustrates the Company’s commitment to environmental sustainability. Petrosea has also been consistent in exercising environmental management and oversight, in particular over its business areas. Prior to commencing a business activity, the Company would assess and identify possible environmental impacts.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 229228

Perusahaan berupaya meminimalisir keluhan akan dampak lingkungan, maupun terhadap aktivitas bisnis Perusahaan. Petrosea percaya bahwa keunggulan dalam memelihara lingkungan akan berdampak positif terhadap keberlanjutan bisnis. Perusahaan memastikan bahawa seluruh pegawai menjalankan aktifitas kegiatan berlandaskan pertimbangan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat di tempat bekerja.

Sertifikasi

Berkat keteguhan komitmen Perusahaan dalam tanggung jawab terhadap lingkungan, di tahun 2015 Petrosea kembali memperoleh sertifikasi sesuai standar yang ditetapkan termasuk Sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu, OHSAS 18001:2007 untuk Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja dan ISO 14001:2004 untuk Manajemen Lingkungan.

The Company also seeks to minimize grievances relating to environmental impacts and business activities. Petrosea believes that environmental sustainability commitment generates positive business impacts. The Company also ensures that all employees, in their day-to-day activities, are always aware to minimize negative environmental and social impacts.

Certification

As the result of Petrosea’s strong commitment to the environment, in 2015 the Company successfully retained a number of certifications, including ISO 9001 for Quality Management System, OHSAS 18001:2007 for Occupational Health & Safety Management, and ISO 14001:2004 for Environmental Management.

Perusahaan memastikan perlindungan bagi karyawan yang bekerja di Petrosea agar dapat berkarya dengan optimal. Perlindungan tersebut meliputi ketenagakerjaan dan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) dan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari fokus strategis Perusahaan. Petrosea terus meningkatkan penerapan tanggung jawab ketenagakerjaan dan K3 dalam rangka memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi karyawan, dan diharapkan dapat berdampak positif bagi produktivitas kerja.

Kebijakan

Pelaksanaan tanggung jawab lingkungan Perusahaan adalah bagian dari pengendalian risiko terhadap seluruh kegiatan operasional Petrosea. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas penerapan ketentuan ketenagakerjaan dan K3 terutama terhadap perilaku kerja yang sehat dan aman. Dalam aktifitas operasional, Perusahaan melakukan pengawasan untuk menekan serendah-rendahnya angka kecelakaan, penyakit akibat kerja, dan hilangnya jam kerja akibat kelalaian.

Dalam penerapannya, Perusahaan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Tanggung Jawab Pribadi Setiap individu bertanggung jawab untuk

selalu berada dalam keadaan sehat ketika melakukan pekerjaan, tidak dalam kondisi sakit atau dibawah pengaruh alkohol dan obat-obat terlarang, serta mematuhi undang-undang K3L, peraturan dan standar yang berlaku, sistem manajemen Petrosea dan persyaratan HSE yang ditetapkan oleh klien selama melaksanaan pekerjaan atau kegiatan untuk kepentingan Perusahaan, pemangku kepentingan dan diri sendiri.

Akuntabilitas Pada semua tingkatan dalam organisasi, kami

bertanggung jawab untuk meyakinkan seluruh karyawan, rekan kerja, dan kontraktor untuk mencapai peningkatan secara berkesinambungan dalam upaya mengedepankan kinerja K3L, sesuai dengan undang-undang lingkungan,

The Company ensures that it provides safe working environment for all employees of Petrosea to enable them to work optimally. The Company applies employment and Occupational Health & Safety (OHS), which is an inseparable part of the Company’s strategic focus. Petrosea continually improves its employment and OHS implementation policies to create convenient work environment that is expected to positively impact work productivity.

Policy

The implementation of Company’s environmental responsibility is part of Petrosea’s overall operational risk control efforts. Various efforts are raised to improve the quality of employment and OHS policy application, especially in terms of healthy and safe work conduct. The Company carries out supervision in its operational activities to minimize incident rate, work-related illnesses, and lost of man-hours due to accidents.

The Company applies the following principles:

Personal Responsibility Every individual is personally responsible to be

fit to perform work, not under the influence of alcohol or any illegal substances and must comply with current HSE regulations and standards, Petrosea’s Management System and HSE requirements from our clients when performing work or activities for the benefit of the Company, its stakeholders and ourselves..

Accountability At all levels in our organization, we are

accountable for ensuring all employees, colleagues, and contractors continuously improve our HSE performance, in compliance with applicable environmental legislations,

Tanggung Jawab Kesehatan & Keselamatan Kerja Responsibility Towards Occupational Health & Safety

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 231230

peraturan dan standar, serta mencapai tujuan dan target tahunan yang telah ditetapkan oleh Komite Eksekutif K3L Perusahaan.

Manajemen Risiko Sebagai suatu kesatuan bisnis, kami menerapkan

prinsip-prinsip manajemen risiko dengan menyediakan kecukupan waktu dan tenaga kerja untuk secara efektif melakukan pengendalian dalam menghapus dan meminimalisir risiko kecelakaan, cidera, penyakit, kerugian finansial dan dampak terhadap lingkungan.

Budaya Belajar Kami selalu mengutamakan keterbukaan

komunikasi dan kebiasaan belajar secara terus menerus yang didasarkan pada kebutuhan karyawan, penyelidikan menyeluruh, pelatihan yang berkesinambungan serta informasi tentang segala masalah yang berkaitan dengan K3L. Perkembangan organisasi dan pribadi diperoleh melalui proses pembelajaran secara terus menerus, menjaga sikap waspada serta saling membagi pengalaman dan pengetahuan.

Pendekatan yang Konsisten Kami menerapkan hukum dan persyaratan

lainnya, standar dan prosedur Petrosea serta mengimplementasikannya secara konsisten untuk mencapai tujuan K3L dan target yang ditentukan diseluruh lokasi operasional Perusahaan.

Ringkasan Program

Petrosea memberikan perlindungan kepada setiap karyawannya, berupa kepastian hukum mengenai ketenagakerjaan, serta dalam setiap aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Sebagai ujung tombak operasional Perusahaan, karyawan telah menjadi aset penting bagi Petrosea dan telah mendapatkan prioritas pengelolaan yang maksimal. Petrosea memastikan hubungan industrial berjalan dengan semestinya dan tetap mengutamakan keseimbangan kepentingan karyawan dan Perusahaan. Berbagai standar nasional dan internasional mengenai kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja, secara disiplin dan konsisten diterapkan ke setiap operasional usaha.

regulations and standards, and achieve objectives and targets established annually by the Company’s Executive HSE Committee.

Risk Management As an integral part of our business, we apply

sound risk management principles by providing sufficient time and resources to effectively control, minimize and eliminate the risk of accident, injury, illness, financial loss and impact towards to environment.

Learning Culture We actively promote open communication and

continuous learning based on employee needs, comprehensive investigation, and the provision of ongoing training and information on HSE matters. Organizational and personal growth is achieved through continual education, collective vigilance and shared knowledge and experience.

Consistent Approach We implement legal and other requirements,

Petrosea standards and procedures, and apply them consistently to achieve our HSE objectives and targets across all operations.

Program Overview

Petrosea provides employment safeguards in the form of legal certainty on employment and health and safety assurance. As the front line of Company’s business, employees are part of Petrosea’s vital assets and are managed optimally. Petrosea also ensures that healthy industrial relations is in place and meets the interests of both Company and employees. Various national and international OHS standards are also implemented with discipline and consistency across the organization’s operations.

Di tahun 2015 beberapa program dan kegiatan tanggung jawab ketenagakerjaan dan K3 yang telah dijalankan antara lain meliputi:

kesehatan telah dijalankan sehingga angka kejadian sakit telah berkurang dari tahun ke tahun. Pemeriksaan kesehatan untuk karyawan telah dilakukan secara berkala dan didapatkan lima besar penemuan medis, dari masalah dental, berat badan, myopia atau gangguan penglihatan.

In 2015, employment and OHS programs and activities include:

to reduced illnesses. Based on regular check ups for employees provided by the Company, the top five health problems were identified – from dental, body weight, to myopia.

Hasil Diagnosa Rata-Rata TahunanAverage Yearly Diagnose Results

200

250

100

150

50

0

2012 2013 2014

89

48

60

34

13

91

40

50

35

17

85

43

54

31

18

200

250

100

150

50

0Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

127104

83 6688

69 67 8356 72

3561

32

35

1526

27

33

1329

44

31

1134

33

34

10

35

35

33

11

31

34

291130

36

30

1618

38

43

14

45

40

54

18

37

37

61

16

29

31

44

21

34

29

42

13

34

Hasil Diagnosa Rata-Rata Bulanan 2015Monthly Average Diagnose Results 2015

Respiratory Infection Digestive Disorder Muscle Joint Blood Vessel Head Area

Berdasarkan kunjungan klinik Petrosea / Based on Petrosea’s clinic visit

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 233232

HSE yang sangat baik yaitu LTIR 0,0 sejak kecelakaan berakibat LTI yang terakhir yang terjadi pada bulan Mei 2013, sementara TRIR mencapai 0,78 yang merupakan angka terendah sejak 10 tahun terakhir. Petrosea juga meraih berbagai pencapaian HSE baik dari Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Lingkungan Hidup, maupun Kementerian ESDM. Hal tersebut sebagai bukti dari hasil implementasi dan peningkatan program program dan budaya HSE yang maksimal yang telah diberikan di seluruh Petrosea.

Lost Time Injury Rate (LTIR)

performance of 0.0 LTIR since the last accident occurred and led to LTI in May 2013. TRIR at 0.78 was also the lowest rate in the last 10 years. Petrosea also received various HSE recognitions from Ministry of Manpower, Ministry of Environment, and the Ministry of Energy and Mineral Resources. These recognitions were the testament to Petrosea’s successful implementation of HSE programs and culture across Petrosea.

0,40

0,50

0,20

0,30

0,10

0

2012 2013 2014

0,24 0,23 0,0

Yearly LTIR Results

0,40

0,50

0,20

0,30

0,10

00,0

Feb

0,0

Agu

0,0

Des

0,0

Mar

0,0

Jul

0,0

Nov

0,0

Apr

0,0

Mei

0,0

Sep

0,0

Jan

0,0

Jun

0,0

Okt

(12-months rolling in 2015)

Total Recordable Injury Rate (TRIR)

2,00

3,00

2,50

1,00

1,50

0,50

0,00 1,64

Feb

0,96

Agu

0,78

Des

1,50

Mar

1,08

Jul

0,75

Nov

1,50

Apr

1,30

Mei

1,01

Sep

1,78

Jan

1,12

Jun

0,08

Okt

(12-months rolling in 2015)

TRIR = ∑ Total Recordable Injury / Man Hours x 1,000,000

LTIR = ∑ Total Lost Time Injury / Man Hours x 1,000,000Actual

TRIR

Limit

Limit

2,00

3,00

2,50

1,00

1,50

0,50

0,00 1,39

2013

1,92

0,90,9

1,3

2014

1,03

2012

Yearly TRIR Results

Severity Rate (SR)

8

10

4

6

2

0 1,39 0,01,03

Yearly SR Results

2012 2013 2014

LTI = Lost Time Injury RDI = Restricted Duties Injury MTI = Medical Treatment Injury FAI = First Aid Injury

2015

Non

Recordable

Recordable

ABN

LTI

RDI

MTI

FAI 3 5 1 1 1 5

1 1

1

2 7

1

0

6 1 3 2 28

3

KJATBG

Mining

TBG

Haul

Road

TBG

Camp

& WS

Timika

Camp

& WS

Lampunut IBT LeveeStockpile

PSF

Temp.

Office

POSB Kariangau

Asset

Main

WS

JKT BPN Total

Jumlah Rekapitulasi Kecelakaan Karyawan Total Recapitulation of Employee Incidents

8,00

10,00

4,00

6,00

2,00

0,000,0

Feb

0,0

Agu

0,0

Des

0,0

Mar

0,0

Jul

0,0

Nov

0,0

Apr

0,0

Mei

0,0

Sep

0,0

Jan

0,0

Jun

0,0

Okt

(12-months rolling in 2015)

SR = ∑ day(s) lost of LTI / Man Hours x 3,000,000SR Limit

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 235234

Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Sosial & Kemasyarakatan Responsibility Towards Social & Community Development

Sesuai dengan sifat bisnisnya, Perusahaan mempunyai hubungan dan interaksi intens dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Petrosea juga memegang komitmen bahwa kemajuan Perusahaan harus juga membawa manfaat bagi masyarakat. Untuk itu Petrosea secara konsisten berkontribusi melalui pengembangan sosial dan kemasyarakatan.

Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dirancang dan dilaksanakan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Petrosea berupaya untuk memberikan kontribusi yang konstruktif untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kemampuan secara mandiri, agar mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hubungan yang baik dan harmonis dengan masyaraat juga dipandang dapat membantu meminimalisir potensi konflik serta gangguan keamanan dan sosial di wilayah Perusahaan beroperasi.

Kebijakan

Petrosea merancang program pelaksanaan tanggung jawab pengembangan sosial dan kemasyarakatan dengan menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Tanggung Jawab Pribadi Setiap karyawan Perusahaan terlibat secara aktif

dalam membantu mengembangkan masyarakat di sekitar tempat tinggal dan tempat kerja, serta berkewajiban untuk menjaga hubungan yang harmonis dan berperan sebagai jembatan komunikasi antara Perusahaan dengan para pemangku kepentingan.

Akuntabilitas Program pemberdayaan dan pengembangan

masyarakat dirancang dan dilaksanakan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Pemantauan dilakukan di setiap tahapan yang sudah dirancang untuk memastikan semua program kemasyarakatan tepat sasaran sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, lingkungan dan karyawan.

Given the nature of its business, the Company has to closely interact and engage surrounding communities. The Company has made it as a commitment that the Company’s growth must also benefit the people. Therefore, Petrosea consistently contributes through social and community development.

Community development and empowerment are designed and implemented effectively, efficiently, and sustainably. Petrosea seeks to provide constructive contribution in community empowerment – promoting independency and welfare improvement. Amicable and harmonious relationship with the community is important to minimize conflict potential as well as security and social disruptions around operational areas.

Policy

Petrosea designs social and community development plan by observing the following principles:

Personal Responsibility Each employee is expected to be actively involved

in efforts of community development around their residence and at the workplace. Employees are also required to maintain harmonious relationship and bridge the Company’s communications with stakeholders.

Accountability Community empowerment and development

is designed and implemented effectively, efficiently, and sustainably. Monitoring process is applied in each program phase to ensure that all community programs reach the right target and contribute the greatest benefit to the community, environment, and employees.

Manajemen Risiko Perusahaan berupaya untuk hidup berdampingan

secara harmonis dengan masyarakat sekitar dan menjadi anggota masyarakat yang baik (corporate citizenship) dan berpartisipasi aktif dalam pengembangan masyarakat. Dengan demikian, komunikasi dapat terjalin dengan baik, pengharapan masyarakat dikelola dengan baik, dan potensi konflik diantisipasi dan diminimalisasi.

Budaya Belajar Petrosea secara aktif mendukung berbagai

organisasi dan kegiatan masyarakat di Indonesia dalam rangka peningkatan taraf hidup, lingkungan dan masyarakat di mana Perusahaan beroperasi, dengan memberikan prioritas pada pendidikan, lingkungan, kesehatan dan keselamatan. Pelatihan, lokakarya dan seminar akan terus digiatkan sehingga Petrosea bisa menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial.

Satu Pendekatan Konsisten Semua program pemberdayaan masyarakat

dirancang dan diimplementasikan berdasarkan prinsip-prinsip kemitraan, azas saling menghormati serta mengedepankan nilai-nilai etika dan kemanusiaan. Petrosea tidak mengambil alih tugas pemerintah, tetapi berusaha menyelaraskan program-programnya dengan perencanaan pemerintah, serta bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mengimplementasikan berbagai program CSR.

Ringkasan Program

Di tahun 2015 program tanggung jawab pengembangan sosial dan kemasyarakatan Petrosea difokuskan pada pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan kesehatan. Melalui program ini Perusahaan memperluas kontribusi CSR kepada masyarakat untuk membangun sebuah komunitas sosial yang cerdas dan sehat, yang pada akhirnya mempunyai peluang untuk mendukung kemajuan usaha Perusahaan.

Risk Management The Company seeks to co-exist with surrounding

communities as a good corporate citizen. The Company also seeks to actively participate in community development. That way, the Company is able to build open communications, manage community expectations, and anticipate as well as minimize conflict potential.

Learning Culture Petrosea actively supports various community

organizations and activities in Indonesia to advance the quality of life, environment, and communities where the Company operates, by focusing on education, environment, health, and safety. Training, workshops & seminars will continuously be conducted to ensure Petrosea becomes a leading Company in social responsibility implementation.

One Consistent Approach All community empowerment programs are

designed and implemented based on the principles of partnership, mutual respect, ethics, and humanities. Far from trying to replace the government’s role, Petrosea endeavors to align its programs with government’s programs and work with different parties to implement CSR programs.

Program Overview

In 2015, Petrosea’s social and community development programs were focused on education, economic empowerment, and health. Through these programs, the Company worked to expand CSR contribution to the people by growing smart and healthy communities, which in turn will have the opportunity to support the Company’s business advancement.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 237236

Bidang Pendidikan

a. Program Pengembangan Perpustakaan Sekolah

Perusahaan berkomitmen mendukung pengembangan dunia pendidikan di Indonesia melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk itu Petrosea senantiasa berupaya untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan anak bangsa di berbagai daerah di mana Petrosea beroperasi demi mencapai masa depan yang lebih baik. Program pengembangan yang dijalankan Perusahaan memiliki potensi dan kontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Berawal di tahun 2012, Petrosea memulai kepedulian untuk mendukung menyiapkan sarana dan prasarana belajar-mengajar. Perusahaan membantu pengembangan perpustakaan sekolah sebagai program unggulan dalam bidang pendidikan. Petrosea meyakini bahwa perbaikan anak didik dan bibit bangsa dimulai dengan perubahan kebiasaan yang konstruktif dan edukatif seperti membaca. Bagi anak-anak didik, perpustakaan berfungsi sebagai tempat menimba pengetahuan dan ilmu, dan memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas dan kecerdasan anak didik.

Petrosea berkomitmen bahwa program pengembangan perpustakaan harus berkelanjutan untuk mendapatkan hasil maksimal. Oleh karenanya Petrosea terus melakukan pendampingan hingga perpustakaan-perpustakaan yang dibina dapat diteruskan pengelolaanya dengan baik. Atas dasar tersebut, hingga tahun 2015 ini Petrosea meneruskan pendampingan sebagai kelanjutan program pengembangan perpustakaan dan tidak menutup kemungkinan program ini akan terus bergulir di tahun 2016, jika dipandang masih diperlukan pendampingan kepada pengelolaan perpustakaan.

Tahun 2015, Petrosea melanjutkan program pengembangan perpustakaan yang diberi nama “Duta Cerdas” di SD 008 dan SD 017 di Balikpapan

Education

a. School Library Development Program

The Company is committed to support education development in Indonesia through the provision of education facilities and infrastructure. To that end, Petrosea continually works to improve access to education for students in Petrosea’s operational areas and help them to realize better future. The Company’s development programs have the potential and substantially contribute to improve the quality of higher education in Indonesia.

In 2012, Petrosea started to focus on education facilities and infrastructure, in particular school library, which has become the Company’s leading program in education. Petrosea believes that knowledge and learning improvements start from changing habits and introducing constructive as well as educational activities, such as reading. For students, a library is where they can gain knowledge and information, and this contributes significantly to the quality and performance of students.

Petrosea is committed to ensure the library development program a sustainable program in order to generate optimum results. Therefore, Petrosea also provides post-implementation program assistance until the management of the library can be transferred and continued by library administrators. Relating to that, until 2015, Petrosea conducted assistance activities – continuing library construction phase. If necessary, assistance may continue in 2016.

In 2015, Petrosea’s library development program, called “Duta Cerdas” (Smart Ambassador) was implemented in public elementary schools SD 008

Barat sebagai kelanjutan program di tahun 2014. Fokus pengembangan bukan hanya kepada sarana dan prasarana perpustakaan saja tetapi juga memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pengelola perpustakaan. Kehadiran perpustakaan dirasakan sangat perlu sebagai sarana penunjang pendidikan.

b. Program Pelatian Kreatifitas Guru Program ini dilatar belakangi oleh keprihatinan

terhadap kondisi dan kebiasaan guru yang sangat jarang mengunjungi perpustakaan dalam rangka mempersiapkan pengajaran. Program ini terkait erat dengan Program Pengembangan Perpusatakan Sekolah, dan telah dapat mengajak 20 orang guru untuk ikut serta dalam pelatihan. Program ini telah ditetapkan sebagai program berkelanjutan yang akan diteruskan pada tahun 2016.

c. Program Pelatihan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) & First Aid

Disamping pengembangan perpustakaan, Petrosea juga memberikan pelatihan manajemen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaaan di Sekolah Menengah Umum I (SMU I) di Batu Sopang. Sekolah ini dipilih sebagai target penerima manfaat dari kegiatan CSR Petrosea dikarenakan letak sekolah ini diwilayah ring I Petrosea beroperasi di Kideco Jaya Agung. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu pemecahan masalah yang dihadapi sekolah dalam melaksanakan program UKS, serta meningkatkan kualitas dan cakupan UKS termasuk kader UKS.

d. Program Pelatihan Pramuka Petrosea mendukung pengenalan dasar – dasar

organisasi bagi siswa sekolah dasar. Murid-murid memerlukan pembekalan keterampilan, pengetahuan, motivasi dan kerjasama tim yang akan berguna di kehidupan mereka kelak. Untuk itu Petrosea memberikan dukungan pada pelatihan kegiatan Pramuka di Sekolah Dasar 003 dan 004 Batu Kajang dengan tujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dan memupuk keberanian dan kemandirian pada anak–anak. Pelatihan juga diberikan dengan menekankan kedisiplinan dan pentingnya kerjasama antar anggota, memahami peran dan fungsi pemimpin serta menjadi anggota tim yang baik untuk mendukung pencapaian tujuan tim.

and SD 017 in West Balikpapan. This was a next-step phase after the library was set up in 2014. The focus of this program was not only on the library’s facilities, but also the capacity and skills of administrators. For these schools, having a library was important to support teaching and learning process.

b. Creativity Training Program for Teachers This program started with a concern towards

teachers’ conditions and how they rarely used library resources when preparing for a class. This program is linked with the Library Development Program and until today has reached 20 teachers. The program has been determined as an on-going program that will be continued in 2016.

c. School-Based Clinics (UKS) & First Aid Training

Aside from the library, Petrosea also provides management training for school-based clinics (UKS) and first aid. Last year, this program was conducted in public high school SMU I in Batu Sopang. The school was identified as a beneficiary of Petrosea CSR as it is located within Petrosea’s Ring I zone in Kideco Jaya Agung. This training was expected to help solve problems encountered by the school in implementing UKS, improve UKS quality, and expand UKS coverage, including the number of UKS cadres.

d. Scouts Training Program Petrosea views that basic organizational skill for

elementary students as an important knowledge. Students need to be equipped with skills, knowledge, motivation, and team work that will be useful for them later in life. To this purpose, Petrosea provides scouts training for students in public elementary schools SD 003 and 004 Batu Kajang, aiming to provide basic knowledge and skills, build courage, and the sense of independency among the young children. Training also included the value of discipline and teamwork, role and function of a leader, and what it meant to be a good team member that supported the team’s efforts.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 239238

e. Program Pengembangan Teknologi Informasi

Di tempat yang sama Petrosea juga memberikan pelatihan dan pengenalan komputer di Sekolah Menengah Pertama 02 Batu Kajang. Tujuan dari pelatihan ini adalah mewujudkan bibit-bibit unggul untuk menjadi profesional di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Perusahaan berkomitmen agar generasi muda terutama yang tinggal di sekitar wilayah operasional Petrosea mempunyai kemampuan mengoperasikan komputer dasar seperti Microsoft Word, Excel maupun PowerPoint. Salah satu proyek existing yang menyelenggarakan program ini adalah proyek Kideco Jaya Agung yang terletak di Batu Kajang.

Di tahun 2015, Perusahaan juga memulai program yang sama di wilayah Tabang Kalimantan Timur, Perusahaan tengah melakukan pengumpulan data baik data primer maupun data sekunder sebagai bagian dari untuk menentukan program dan menentukan masyarakat penerima manfaat. Namun demikian, Perusahaan sudah menyiapkan stimulus berupa 18 unit komputer kepada masyarakat dan akan dilanjutkan dengan pemberian dan pelatihan komputer di tahun 2016.

f. Program Pelatihan & Pengembangan Ketrampilan

Pola umum di Kecamatan Tabang dan Kembang Janggut dalam konteks implementasi CSR adalah adanya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) baik di tingkat desa maupun kecamatan. Hal inilah yang dijadikan acuan dalam penentuan program CSR beberapa Perusahaan. Aktivitas Musrenbang ini biasanya dilaksanakan pada akhir tahun. Tujuannya untuk monitoring

program di tahun berjalan dan penyusunan program di tahun yang akan datang.

Khusus di bidang pelatihan ketrampilan, berdasarkan hasil Musrenbang tingkat desa untuk selanjutnya di presentasikan dan didiskusikan di Musrenbang tingkat kecamatan.

e. Information Technology Development Program

Carried out in the same location, Petrosea also gave computer training and introduction to public secondary school SMP 02 Batu Kajang. The purpose of this program was to grow new talents who would one day become an information and communications technology professional. The Company is determined to see the youth, especially those who live around Petrosea’s operational areas, to be able to operate basic computer programs e.g. Microsoft Word, Excel, and PowerPoint. One of the existing projects that are engaged with this program is Kideco Jaya Agung project in Batu Kajang.

In 2015, the Company replicated the program in Tabang, East Kalimantan. The Company was in the phase of primary and secondary data collection as part of the needs assessment to define the program and target the beneficiaries. However, the Company already provided 18 computer units for the community with training programs to start in 2016.

f. Training & Capacity Building Program

The Tabang and Kembang Janggut Sub-Districts have a consultative CSR mechanism called Development Planning Discussion (Musrenbang) at village and sub-district level. The Company refers to the result of this discussion for its CSR programs. Musrenbang is typically held at the end of a year to monitor and evaluate activities during the year as well as to develop programs for the subsequent year.

The requirements identified in the village level Musrenbang are presented and discussed in the sub-district Musrenbang.

Adapun beberapa program yang menjadi catatan antara lain :

untuk anak sekolah

Petrosea diundang untuk hadir dalam Musrenbang ini. Tahun depan Petrosea memilih pelatihan menjahit dan budidaya perikanan sebagai tindak lanjut Musrenbang 2015.

Bidang Kesehatan

a. Pemeriksaan & Pengobatan Gratis Aspek kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan

dari upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melihat pentingnya peranan kesehatan ditengah masyarakat lokal, Petrosea menempatkan aspek ini sebagai salah satu dari program CSR Petrosea. Di tahun 2015, fokus kegiatan CSR adalah bidang kesehatan melalui program pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis.

In terms of capacity building, the requirements were:

Petrosea was invited to attend this Musrenbang. Next year Petrosea will choose sewing and fishery cultivation training as a follow up to Musrenbang 2015.

Health

a. Free Medical Check-Ups & Treatment Health is an inseparable component of a community’s

basic life quality. Realizing its importance, Petrosea places health as one of the Company’s CSR focus. In 2015, health CSR programs were carried out through free medical check-ups and treatment.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 241240

Bulan Januari 2015, Petrosea mengerjakan proyek tambang di wilayah kecamatan Tabang Kabupaten Kutai Kartanegera. Sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat sekitar, Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi masyarakat desa Umag Dian, Kutai Kartanegara. Kegiatan ini dilaksanakan di Polindes Desa Umaq Dian, dengan sekitar 50 penduduk dari berbagai usia yang mengikuti kegiatan ini. Penyakit yang dikeluhkan rata-rata adalah ISPA dan lelah sebagai dampak bekerja di kebun atau ladang.

Sebelum kegiatan pemeriksaan dilakukan, tim HSE Petrosea terlebih dahulu memberikan sosialisasi mengenai kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja ( ) serta gambaran mengenai kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa Petrosea juga memiliki perhatian terhadap aspek kesehatan dan keselamatan baik di lingkungan internal maupun eksternal. Selain Tim HSE, Tirta Medica Center (TMC) sebagai subcontractor Petrosea juga terlibat aktif dalam kegiatan CSR ini. TMC proaktif dalam perencanaan awal hingga implementasi program. Program CSR bidang kesehatan ini merupakan hasil dari pemetaan sosial dan dalam pelaksanaannya Petrosea berkolaborasi dengan klien PT Indonesia Pratama (Bayan Group). Bentuk kolaborasinya adalah penyediaan tenaga dokter, paramedis dan obat-obatan.

Secara umum, Desa Umaq Dian merupakan wilayah prioritas dari proyek Petrosea. Desa ini berlokasi sekitar +40km dari kantor. Jumlah penduduk desa ini adalah 391 jiwa dan 108 kepala keluarga. Medan yang harus dilalui cukup terjal, berliku, melewati sungai, gunung dan perkebunan sawit.

Masyarakat dan tim Community Development PT Indonesia Pratama berharap agar kegiatan ini menjadi kegiatan kolaborasi yang rutin karena manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat berharap kegiatan ini dilaksanakan rutin dilakukan dua sampai tiga bulan sekali oleh PT Indonesia Pratama. Saat ini telah tersedia

In January 2015, Petrosea carried out health program for communities in the Tabang sub-district of Kutai Kartanegara District, where one of Petrosea’s projects is located. A free medical check-up and treatment was provided for residents of Umaq Dian village, Kutai Kartanegara. Specifically, this activity took place in Umaq Dian Village Health Center and covered around 50 residents from various age groups. Most patients had acute respiratory problems and muscle fatique due to long hours of hard labor to manage lands.

Prior to the check-up, Petrosea’s HSE team explained about the Company’s health, safety and corporate social responsibility policies. The purpose was to communicate to the community regarding Petrosea’s concern towards health and safety both in Company’s internal and external environment. Apart from the HSE team, Tirta Medical Center (TMC) as Petrosea’s subcontractor, was also actively involved in this CSR activity. The TMC was proactive in the initial planning to the program implementation. This healthcare CSR program is the result of social mapping and in its implementation, with Petrosea collaborating with PT Indonesia Pratama (Bayan Group). The collaboration was done through the provision of medical staff, paramedics and medicines.

In general, the Umaq Dian village was a priority area. Located within around 40 km from operations area, this village had a population of only 391 and 108 head of families. The topography that led to this village was steep and winding, going through river, mountain, and palm plantations.

The community immediately felt the benefit of this activity. Village residents and PT Indonesia Pratama Community Development team hope that this can be a regular collaboration organized every two to three months by PT Indonesia Pratama. Currently two doctors are available to ensure effective and efficient treatment and consultation. This program

dua orang dokter sehingga konsultasi pasien lebih efektif dan efisien. Manfaat dari program pemeriksaan dan pengobatan juga dirasakan oleh desa sekitar seperti Desa Muara Pedohon, Desa Bilatalang dan ada beberapa dari Desa Umaq Tukung.

b. Program Revitalisasi Posyandu Sejak tahun 2014, Petrosea memperluas program

CSR di bidang kesehatan melalui program Revitalisasi Posyandu yang dinamakan Program Tepian Sehat (TEPAT). Program ini dilatarbelakangi kondisi Posyandu di tepian Somber banyak yg tidak memiliki tempat sendiri selain itu banyak sarana yang kurang memadai untuk bisa menyelenggrakan kegiatan. Program Revitalisasi Posyandu juga merupakan bentuk dukungan terhadap program kesehatan ibu dan anak dari Pemerintah.

Pada tahun 2015, Program ini dititik beratkan pada kegiatan pelatihan kader Posyandu. Persiapan juga melibatkan koordinasi dengan Ketua PKK dan Kepala Puskesmas setempat. Tahapan persiapan kegiatan ini meliputi:

Perusahaan juga melakukan pendampingan, monitoring dan konsultasi atas penerapan hasil pelatihan kader posyandu yang dilakukan di tahun 2014. Petrosea ingin meyakinkan bahwa kader Posyandu terlatih akan dapat mendorong kualitas pelayanan dan kegiatan posyandu. Fungsi pemantauan tersebut dilengkapi kegiatan penyuluhan, agar lebih banyak masyarakat memahami pentingnya kesehatan dan kebutuhan gizi yang baik.

also benefitted residents from nearby villge, such as Muara Pedohon, Bilatalang, and Umaq Tukung.

b. Posyandu Revitalization Program In 2014, Petrosea started to expand its health

CSR program and added a revitalization program for integrated service centers, or Posyandu. This program, called Tepian Sehat (TEPAT), started with a concern towards the condition of Posyandu units of Somber, many of which lack the facilities to carry out its activities. The Posyandu Revitalization Program also supported the government’s mother and children program.

In 2015, this program focused on training Posyandu field cadres. This preparation involved coordination with leaders of the family development group (PKK) and head of community health center, Puskesmas. The preparatory phase included:

The Company also provided mentoring, monitoring, and consultation assistance for the implementation of 2014 training results. Through this program, Petrosea aimed to demonstrate that skilled Posyandu cadres would be able to improve the quality of Posyandu service and activities. Monitoring activity was complemented with extension programs, reaching to more community members to understand the importance of health and nutrition.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 243242

Tahun 2015, monitoring dan konsultasi ini dilakukan di Posyandu di wilayah Kariangau Balikpapan Barat dimana POSB beroperasi dan di desa Samurangau, desa Legai dan desa Batukajang Kecamatan Batu Sopang dimana Petrosea beroperasi di proyek Kideco Jaya Agung. Di sisi lain, Perusahaan terus berusaha meningkatan pelayanan yang diberikan Posyandu dan dapat terus berjalan dengan rutin.

c. Program Kampanye ASI Eksklusif Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor

33 Tahun 2012 Tentang Pemberian ASI Ekslusif, Perusahaan mendukung mensukseskan program ASI eksklusif, dengan melibatkan peran serta dari pihak Puskesmas atau institusi kesehatan lainnya. Kegiatan ini diawali dengan survei penduduk mengenai pemahaman tentang ASI eksklusif. Survey dilakukan di 12 rukun tetangga di lokasi proyek dengan 55 orang responden. Tujuan survei adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif, demi menetapkan pendekatan, lingkup dan metode kampanye yang akan dilakukan.

Kegiatan selanjutnya berupa (FGD) yang diadakan dengan sekretariat

Forum Kelurahan Siaga. Salah satu unit operasional Perusahaan yaitu POSB bekerjasama dengan Puskesmas Kariangau melaksanakan FGD tentang Pemberian ASI eksklusif, yang diikuti oleh 264 peserta ibu hamil, menyusui dan keluarga. Melalui program ini, diharapkan dapat diimplementasikan oleh seluruh ibu hamil dan menyusui, serta para suami yang juga berperan sangat penting untuk mendorong kaum ibu memberikan ASI eksklusif untuk buah hatinya.

Untuk mendukung kegiatan di atas, Perusahaan juga mengadakan Training of Trainer (ToT) bagi kader ASI eksklusif. Tahapan kegiatan ini meliputi seleksi peserta ToT, menetapkan trainer, menetapkan silabus dan pelaksanaan kegiatan. Training diberikan oleh tenaga ahli medis terdiri dari satu dokter dan satu bidan, serta tiga nara sumber. Perusahaan berhasil menyusun dua silabus dengan judul “Mengapa Harus ASI”. ToT kader ASI eksklusif berjalan lancar, dengan diikuti oleh 15 peserta.

In 2015, monitoring and consultation activities were conducted in Posyandu in Karingau, West Balikpapan, where POSB operates, and in Samurangau Village, Legal Village, and Batukajang Village of Sopang Sub-District, where Petrosea operates its Kideco Jaya Agung project. On the other hand, the Company has continually strived to improve the Posyandu service quality.

c. Exclusive Breastfeeding Campaign In line with Government Regulation Number 33

of 2012 regarding Exclusive Breastfeeding, the Company supported this program by engaging Puskesmas and other health units. The activity started with field community survey on exclusive breastfeeding. Conducted in 12 neighborhoods unit in project locations and received 55 respondents, the survey was to assess respondents’ knowledge on the importance of exclusive breastfeeding as basis to determine a campaign approach, scope, and method.

The next phase was a Focus Group Discussion (FGD) organized with Kelurahan Siaga Forum. One of the Company’s operational units, POSB, collaborated with Kariangau Puskesmas to organize this FGD where 264 pregnant and lactating mothers as well as families participated. The goal of this program was to have pregnant and lactating mothers implement exclusive breastfeeding with support from their husbands, who are important actors in the support system to enable mothers to breastfeed their infants exclusively.

To support this activity, the Company also organized a Training of Trainer (ToT) for exclusive breastfeeding cadres. The phases of ToT were participant targeting, trainer recruitment, syllabus development, and implementation. The training was delivered by medical expert consisted of one doctor, one midwife, and three resource persons. The Company developed two syllabuses titled “Why Breastfeeding”. The ToT was carried out successfully with 15 participants.

d. Program Kampanye Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS)

Kampanye perilaku hidup sehat yang dilakukan Perusahaan adalah untuk mendorong tumbuhnya kesadaran akan pentingnya kebiasaan yang sehat misalnya kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun yang disebut dengan kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Petrosea terus melakukan edukasi dan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar perilaku CTPS menjadi kebiasaan sehari-hari untuk mencegah masalah kesehatan seperti diare dan penyakit lainnya. Dalam program ini Perusahaan mengandeng kader PKK setempat untuk turut memberikan penyuluhan.

e. Senam Bersama Petrosea berupaya untuk meningkatkan

pengembangan masyarakat sekitar, serta lebih mempererat hubungan dengan pihak Perusahaan yang telah berjalan baik. Perusahaan telah mengadakan berbagai macam program, salah satunya yaitu program senam yang rutin dilakukan setiap minggu, serta memfasilitasi sekaligus sebagai kegiatan senam bersama di kecamatan Batu Sopang. Kegiatan ini dilakukan satu minggu satu kali diikuti oleh masyarakat umum di wilayah Batu Sopang. Petrosea berhadap melalui program ini, dalam pelaksaannya dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif bagi seluruh masyarakat setempat dan Perusahaan.

d. Clean & Healthy Lifestyle (PHBS) Campaign Program

Healthy lifestyle campaign that the Company launched was aimed to raise awareness about the importance of healthy habits, such as proper hand washing using soap, or the Hand Washing Campaign (CTPS). Petrosea consistently educates and disseminates clean and healthy lifestyle (PHBS) so that CTPS can become a part of every day lives and prevent other diseases such as diarrhea. For this program, the Company engaged local PKK facilitators to provide consultation.

e. Group Exercise In its efforts to improve community development

and to foster relationship with various elements, the Company conducted a variety of programs. One of these programs is a weekly group exercise that also facilitates and coordinates exercise with residents of Batu Sopang sub-district. Organized weekly, the activity was open for public in Batu Sopang. Through this activity, Petrosea hopes to provide effective means of communications and to bring the local residents together with the Company.

Data Implementasi CTPS CTPS Implementation Data

Wilayah / Area

Jumlah Lokasi / Number of Locations

Jumlah Peserta / Number of Participants

Penyelenggara / Organizer

Kelurahan Karingau, Kecamatan Balikpapan BaratKaringau Village, West Kalimantan Sub-District

13 Rukun Tetangga / 13 Neighborhood Units

420 Orang / 420 People

Unit Kerja POSB / POSB Work Unit

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 245244

Bidang Pemberdayaan Ekonomi

Kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat tahun 2015 diwujudkan melalui , yang memberikan fokus untuk memfasilitasi pembentukan Koperasi Usaha Bersama (KUBE) sekaligus menyediakan bimbingan dan konsultasi mengenai pengelolaan koperasi. Perusahaan membantu pengurus koperasi dalam hal sosialisasi dasar-dasar koperasi, rapat pendirian koperasi dan memfasilitasi pengurusan Akta Pendirian Koperasi. Melanjutkan program di tahun sebelumnya, sejak tahun 2013 Petrosea terus melakukan pendampingan untuk memerkuat Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Jaya Murni yang memproduksi tempe. Pendampingan intensif diberikan dalam bentuk pelatihan dasar-dasar organisasi dan bimbingan konsultasi pelaksanaan kerja. Sampai bulan Desember 2015, omset tercatat sebesar Rp2,5 juta per bulan.

Pendampingan juga dilakukan pada Koperasi Sukamaju dan KUBE Sumber Bahagia I, serta KUBE Harapan Bersama. Tercatat hingga bulan Desember 2015, aset Koperasi Sukamaju mencapai Rp45.798.650 dan aset KUBE Sumber Bahagia tercatat Rp130.891.000. Sementara aset KUBE Harapan Bersama sebesar Rp38.200.000.

Donasi & Bantuan Rutin

Petrosea juga berkontribusi terhadap berbagai kegiatan kemasyarakatan termasuk perayaan hari besar keagamaan maupun nasional, serta kegiatan olah raga, sosial, budaya, dan kemasyarakatan lainnya, dalam bentuk donasi dan bantuan material. Perusahaan juga turut memberikan perhatian dan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah yang terjadi di sekitar wilayah operasional. Seperti kegiatan pasca bencana dalam bentuk penyediaan bahan kebutuhan dasar yang diperlukan para korban musibah.

Economic Empowerment

Economic empowerment in 2015 was implemented through a Livelihood Program, which focused on facilitating the establishment of Cooperative for Joint Businesses (KUBE) and providing mentoring as well as consultation on koperasi management. The Company assisted in capacity building of koperasi management in terms of basics, establishment meeting, and helped to process Koperasi Establishment Deed.

From 2013 Petrosea has also been assisting a joint business group, Jaya Murni KUBE that produces soya-bean cake. Continuing the roll out of this program, the Company provided intensive assistance and train Jaya Murni in the basics of organizational skills as well as business operations. By December 2015, the monthly turnover reached IDR2.5 million per month.

The Company also assisted the Sukamaju Koperasi, Sumber Bahagia I KUBE, and Harapan Bersama KUBE. As of December 2015, the assets of Sukamaju Koperasi reached IDR45,798,650 and assets of Sumber Bahagia KUBE amounted to IDR130,891,000. Meanwhile, the assets of Harapan Bersama KUBE was in the amount of IDR38,200,000.

Donations & Regular Assistance

Petrosea contributed donations and facilities to various community activities, including religious and national celebrations, as well as sports, social, cultural, and other communal events. The Company also has commitment to provide aid for disaster victims around operational areas. Post-disaster recovery activities and relief provision to meet the victims’ basic needs are part of the Petrosea’s commitment.

Kebijakan

Perusahaan terus berupaya melakukan perbaikan dan pengembangan ditengah persaingan bisnis yang ketat, yaitu dengan mengutamakan kepuasan konsumen, melalui peningkatan kualitas pelayanan secara berkesinambungan. Perusahaan juga menerapkan mutu dan standar internasional dalam operasional untuk menjaga loyalitas konsumen.

Perusahaan meyakini, kepuasan konsumen adalah kunci untuk mempertahankan kemajuan usaha dan hal ini harus dipahami oleh jajaran manajemen dan seluruh karyawan melalui partisipasi dan komitmen penuh dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Hubungan dengan konsumen terus dijaga, untuk memberikan keyakinan kepada konsumen mengenai upaya-upaya yang dilakukan Perusahaan dalam meningkatkan pelayanannya. Upaya tersebut diwujudkan antara lain dengan penyediaan call center, survei pelanggan dan acara temu pelanggan. Dari hasil survei dan diskusi dalam forum temu pelanggan, Petrosea dapat memperoleh data mengenai perbaikan dan peningkatan yang dapat dilakukan oleh Perusahaan demi meraih kemajuan di masa depan.

Policy

The Company implements continuous enhancement and development amidst intensive business competition including by focusing on consumer satisfaction. Service quality is continuously enhanced and the Company also applies international quality and operational standards to always maintain customer loyalty.

The Company believes that consumer satisfaction is key to sustain business growth. This particular message is important for the management and all employees to understand and manifested through daily practices and commitment.

Consumer relations are also very important to be maintained to provide assurance to consumers about the Company’s efforts to improve services. To that end, the Company has set up a call center, conducts consumer survey, and organizes consumer gathering. Survey result and discussion in gathering forums provide insight for Petrosea about necessary improvement and enhancement that are important to ensure business growth in the future.

Tanggung Jawab Terhadap KonsumenResponsibility Towards Customers

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 247246

PT PETROSEA TbkDAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN-TAHUNYANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014/AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 ANDJANUARY 1, 2014/ DECEMBER 31, 2013 ANDFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/AND INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKDAFTAR ISI

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESTABLE OF CONTENTS

Halaman/Pages

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN –Pada 31 Desember 2015, 2014, dan 1 Januari2014/31 Desember 2013 dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015dan 2014

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS –As of December 31, 2015, 2014, andJanuary 1, 2014/ December 31, 2013 and forthe years ended December 31, 2015 and 2014

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan PenghasilanKomprehensif Lain Konsolidasian 3

Consolidated Statements of Profit or Loss andOther Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to Consolidated Financial Statements

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/ DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/31 DESEMBER 2013 DECEMBER 31, 2013

1 Januari 2014 *)/31 Desember

2013 *)/31 Desember/ 31 Desember/ January 1, 2014 *)/

Catatan/ December 31, December 31, December 31,Notes 2015 2014 *) 2013 *)

US$ '000 US$ '000 US$ '000

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 5 53.574 65.370 57.125 Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 1.454 1.375 1.375 Other financial assetsPiutang usaha 6 Trade accounts receivable

Pihak berelasi - setelah dikurangicadangan kerugian penurunan nilai Related parties - net of allowancesebesar nihil tahun 2015, for impairment losses ofUS$ 1.300 ribu tahun 2014 nil in 2015, US$ 1,300 thousanddan nihil tahun 2013 32 8.118 7.849 26.611 in 2014 and nil in 2013

Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowancecadangan kerugian penurunan nilai for impairment losses ofsebesar US$ 625 ribu tahun 2015, US$ 625 thousand in 2015,US$ 167 ribu tahun 2014 dan US$ 167 thousand in 2014 andUS$ 1.157 ribu tahun 2013 41.494 69.098 65.985 US$ 1,157 thousand in 2013

Piutang lain-lain 7 Other accounts receivablePihak berelasi 32 311 353 486 Related partiesPihak ketiga 1.313 486 569 Third parties

Persediaan 8 4.416 5.012 4.745 InventoriesPajak dibayar dimuka 9 12.906 12.246 13.750 Prepaid taxesKlaim pengembalian pajak 10 11.903 8.788 13.318 Claims for tax refundBeban dibayar dimuka 11 2.914 3.333 2.086 Prepaid expensesAset lancar lainnya 12 2.784 1.593 2.539 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 141.187 175.503 188.589 Total Curent Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSInvestasi pada pengendalian Investment in jointly controlled

bersama entitas 13 7.991 9.453 16.067 entitiesAset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment - net

akumulasi penyusutan sebesar of accumulated depreciation ofUS$ 284.821 ribu tahun 2015, US$ 284,821 thousand in 2015,US$ 245.870 ribu tahun 2014 dan US$ 245,870 thousand in 2014 andUS$ 199.900 ribu tahun 2013 14 269.468 279.315 303.479 US$ 199,900 thousand in 2013

Goodwill 15 781 - - GoodwillAset tidak berwujud 16 2.073 2.132 1.107 Intangible assetsAset tidak lancar lainnya 12 3.868 1.329 - Other noncurrent assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 284.181 292.229 320.653 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 425.368 467.732 509.242 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidatedyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integraldari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

1

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/ DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/31 DESEMBER 2013 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2013 (Continued)

1 Januari 2014 *)/31 Desember

2013 *)/31 Desember/ 31 Desember/ January 1, 2014 *)/

Catatan/ December 31, December 31, December 31,Notes 2015 2014 *) 2013 *)

US$ '000 US$ '000 US$ '000LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang bank 17 32.109 22.782 12.500 Bank loansUtang usaha 18 Trade accounts payable

Pihak berelasi 32 767 220 1.844 Related partiesPihak ketiga 29.079 39.419 44.783 Third parties

Utang lain-lain Other payablesPihak berelasi 32 1.316 1.316 1.316 Related partyPihak ketiga 3.468 4.778 5.204 Third parties

Utang dividen 22 229 305 266 Dividends payableUtang pajak 19 817 697 889 Taxes payableBeban masih harus dibayar 20 2.213 2.783 2.928 Accrued expensesLiabilitas jangka panjang yang akan Current maturities of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities:Utang jangka panjang - pihak berelasi 32 1.869 3.582 3.582 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan 21 19.074 31.632 47.993 Finance lease liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 90.941 107.514 121.305 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESLiabilitas jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - net of currentdalam satu tahun: maturity:Utang jangka panjang - pihak berelasi 32 115.363 115.363 115.363 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan 21 9.568 20.820 51.795 Finance lease liabilities

Liabilitas imbalan pasca kerja 30 10.650 11.749 10.531 Employee benefits obligationLiabilitas pajak tangguhan - bersih 28 20.569 20.042 13.077 Deferred tax liabilities - net

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 156.150 167.974 190.766 Total Noncurrent Liabilities

Jumlah Liabilitas 247.091 275.488 312.071 Total Liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Rp 50 Capital stock - Rp 50 par value

per saham per shareModal dasar - 4.034.420.000 saham Authorized - 4,034,420,000 sharesModal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid-up -1.008.605.000 saham 22 33.438 33.438 33.438 1,008,605,000 shares

Penghasilan komprehensif lain (470) (716) (433) Other comprehensive incomeSaldo laba 22 Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 1.475 1.475 1.475 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 143.736 158.047 162.691 Unappropriated

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Equity attributable to owners of thepemilik Entitas Induk 178.179 192.244 197.171 Company

Kepentingan non-pengendali 98 - - Non-controlling interests

Jumlah Ekuitas 178.277 192.244 197.171 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 425.368 467.732 509.242 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidatedyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integraldari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

2

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSSLAIN KONSOLIDASIAN AND OTHER COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DECEMBER 31, 2015 AND 2014

Catatan/2015 Notes 2014 *)

US$ '000 US$ '000

PENDAPATAN 206.834 23 347.968 REVENUES

BEBAN USAHA LANGSUNG (177.691) 24 (281.292) DIRECT COSTS

LABA KOTOR 29.143 66.676 GROSS PROFIT

Beban administrasi (19.409) 25 (26.456) Administration expensesBagian rugi bersih pengendalian Share in jointly controlled entities'

bersama entitas (1.421) 13 (3.921) net lossPenghasilan bunga 969 1.881 Interest incomeBeban bunga dan keuangan (9.665) 26 (12.278) Interest expenses and finance chargesKerugian dan keuntungan lain-lain - bersih (7.441) 27 (3.759) Other gains and losses - netBeban pajak final (1.757) (1.114) Final tax expense

Jumlah (38.724) (45.647) Total

(RUGI) LABA SEBELUM PAJAK (9.581) 21.029 (LOSS) PROFIT BEFORE TAX

BEBAN PAJAK - BERSIH (3.110) 28 (18.673) TAX EXPENSE - NET

(RUGI) LABA BERSIH TAHUN BERJALAN (12.691) 2.356 (LOSS) PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME:Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified

ke laba rugi: subsequently to profit or loss:Pengukuran kembali atas program Remeasurement of defined benefit

imbalan pasti 400 30 (374) obligationsBeban pajak penghasilan (100) 28 93 Income tax expensePengukuran kembali atas liabilitas Remeasurements of defiined benefit

imbalan pasti - setelah pajak 300 (281) obligations - net of taxBagian penghasilan komprehensif lain Share in other comprehensive

atas pengendalian bersama entitas (41) 13 - income in jointly controlled entity

259 (281)Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that may be reclassified

ke laba rugi: subsequently to profit or loss:Selisih kurs penjabaran laporan Exchange differences on translating

keuangan dalam mata uang asing (13) (2) foreign currency

Jumlah penghasilan komprehensif lain Total other comprehensive incometahun berjalan - setelah pajak 246 (283) for the year - net of tax

JUMLAH (RUGI) LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS)TAHUN BERJALAN (12.445) 2.073 INCOME FOR THE YEAR

(RUGI) LABA YANG DAPATDIATRIBUSIKAN KEPADA: (LOSS) PROFIT ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk (12.719) 2.356 Owners of the CompanyKepentingan non-pengendali 28 - Non-controlling Interest

Jumlah (Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan (12.691) 2.356 (Loss) Profit for the Year

JUMLAH (RUGI) LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS) INCOMEYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk (12.473) 2.073 Owners of the CompanyKepentingan non-pengendali 28 - Non-controlling Interest

Jumlah (Rugi) Laba Komprehensif (12.445) 2.073 Total Comprehensive (Loss) Income

Rata-rata tertimbang jumlah Weighted average number ofsaham biasa beredar 1.008.605.000 1.008.605.000 outstanding common shares

(Rugi) laba per saham dasar (dalam US$ penuh) (0,0126) 29 0,0023 Basic (loss) earnings per share (in full US$)

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidatedyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integraldari laporan keuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

3

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014

Ekuitas yangdapat

Selisih diatribusikanPengukuran penjabaran kepada entitas

kembali imbalan laporan induk/ KepentinganModal pasca kerja/ keuangan/ Equity Non- Jumlahdisetor/ Remeasurement Foreign currency Ditentukan Tidak ditentukan attributable to pengendali/ ekuitas/

Catatan/ Paid-up of employee translation penggunaannya/ penggunaannya/ owners of the Non-controlling TotalNotes capital stock benefits adjustment Appropriated Unappropriated Company interest equity

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000Saldo per 1 Januari 2014 Balance as of January 1, 2014

(sebelum penyesuaian) 33.438 - (31) 1.475 162.694 197.576 - 197.576 (before restatement)

Penyesuaian sehubungan dengan Adjustment in relation to the adoption ofpenerapan standar akuntansi baru 38 - (402) - - (3) (405) - (405) new accounting standards

Saldo per 1 Januari 2014*) 33.438 (402) (31) 1.475 162.691 197.171 - 197.171 Balance as of January 1, 2014*)

Laba bersih tahun berjalan *) - - - - 2.356 2.356 - 2.356 Profit for the year *)

Penghasilan komprehensif lain: *) Other comprehensive income: *)Keuntungan atau kerugian aktuaria Actuarial gain or loss on defined atas kewajiban manfaat pasti - (281) - - - (281) - (281) benefit obligationbenefit obligationSelisih kurs penjabaran laporan Exchange differences keuangan dalam mata uang asing - - (2) - - (2) - (2) on translating foreign currency

Jumlah laba komprehensif *) - (281) (2) - 2.356 2.073 - 2.073 Total comprehensive income *)

Dividen 22 - - - - (7.000) (7.000) - (7.000) Dividends

33.438 (683) (33) 1.475 158.047 192.244 - 192.244

Rugi bersih tahun berjalan - - - - (12.691) (12.719) 28 (12.691) Loss for the year

Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:Bagian penghasilan komprehensif lain Share in other comprehensive atas entitas asosiasi - (41) - - - (41) - (41) income of associatesKeuntungan atau kerugian aktuaria Actuarial gain or loss on defined atas kewajiban manfaat pasti - 300 - - - 300 - 300 benefit obligationSelisih kurs penjabaran laporan Exchange differences on keuangan dalam mata uang asing - - (13) - - (13) - (13) translating foreign operations

Jumlah (rugi) laba komprehensif - 259 (13) - (12.691) (12.473) 28 (12.445) Total comprehensive (loss) income

Kepentingan non pengendali yang Additional non-controlling interesttimbul dari akuisisi PT Mahaka arising from acquisition ofIndustri Perdana - - - - - - 70 70 PT Mahaka Industri Perdana

Dividen 22 - - - - (1.620) (1.620) - (1.620) Dividends

Saldo per 31 Desember 2015 33.438 (424) (46) 1.475 143.736 178.179 98 178.277 Balance as of December 31, 2015

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian See accompanying notes to consolidatedmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan financial statements which are an integralkeuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

Penghasilan komprehensif lain/

Saldo per 31 Desember 2014 *) Balance as of December 31, 2014 *)

Saldo laba/Retained earnings

Other comprehensive income

4

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DECEMBER 31, 2015 AND 2014

2015 2014US$ '000 US$ '000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 225.496 366.723 Cash received from customersPembayaran kas kepada pemasok (121.554) (198.044) Cash paid to suppliersPembayaran kas kepada karyawan (39.853) (53.453) Cash paid to employees

Kas dihasilkan dari aktivitas operasi 64.089 115.226 Cash generated from operations activities

Penerimaan pengembalian pajak 4.718 3.316 Receipt of tax refundsPenerimaan bunga 1.258 1.553 Interest receivedPembayaran penalti pajak dan lainnya (541) (1.936) Payment of other taxes and penaltiesPembayaran bunga dan beban keuangan (11.353) (11.938) Payment of interest and finance chargesPembayaran pajak penghasilan badan (12.184) (15.318) Payment of income taxes

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 45.987 90.903 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESProceeds from sale of property, plant and

Hasil penjualan aset tetap 59 27 equipmentPerolehan aset tidak berwujud (259) (1.420) Acquisitions of intangible assetsAkuisisi entitas anak (994) - Acquisitions of subsidiaryPembelian aset tetap (39.863) (38.928) Acquisitions of property, plant and equipmentHasil penjualan investasi pada pengendalian Proceeds from sale of an investment in a jointly

bersama entitas - 1.644 controlled entity

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (41.057) (38.677) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPenerimaan utang bank 51.997 10.246 Proceeds from bank loanPenerimaan dari transaksi jual dan sewa-balik 7.128 - Proceeds from sale and leaseback transactionPembayaran dividen (1.696) (6.650) Dividends paidPembayaran utang bank (42.737) - Payment of bank loanPembayaran liabilitas sewa pembiayaan (31.418) (47.577) Payment of finance lease liabilities

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (16.726) (43.981) Net Cash Used in Financing Activities

(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH NET (DECREASE) INCREASE IN CASHKAS DAN SETARA KAS (11.796) 8.245 AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNINGKAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 65.370 57.125 OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 53.574 65.370 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang See accompanying notes to consolidatedmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan financial statements which are an integralkeuangan konsolidasian. part of the consolidated financial statements.

5

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Petrosea Tbk ("Perusahaan") didirikanberdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, LLMNo. 75, Notaris di Jakarta tertanggal 21 Pebruari1972, berdasarkan ketentuan Undang-UndangPenanaman Modal Asing tahun 1967. Aktapendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakimandalam surat keputusan No. Y.A.5/51/17 tanggal30 Nopember 1972 dan diumumkan dalam BeritaNegara No. 96 tanggal 7 Desember 1972.Anggaran dasar Perusahaan telah mengalamibeberapa kali perubahan, perubahan terakhiranggaran dasar Perusahaan berdasarkan AktaNotaris No. 28 tertanggal 18 Mei 2015 yang dibuatoleh Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris diJakarta, mengenai perubahan beberapa pasaldalam anggaran dasar Perusahaan untukdisesuaikan peraturan Otoritas Jasa Keuangan(OJK). Perubahan tersebut telah disetujui keMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0932780 tanggal 19 Mei 2015.

PT Petrosea Tbk (the Company) wasestablished under Notarial Deed No. 75,dated February 21, 1972, of Djojo Muljadi,LLM, Public Notary in Jakarta, within theframework of the Foreign Capital InvestmentLaw of 1967. The deed of establishment wasapproved by the Minister of Justice in hisdecision letter No.Y.A.5/51/17, datedNovember 30, 1972, and was published inState Gazette No. 96, dated December 7,1972. The articles of association have beenamended several times, most recently byNotarial Deed No. 28, dated May 18, 2015 ofAryanti Artisari, S.H., M.Kn., Public notary inJakarta, concerning the change in severalarticle of the Company’s article of associationto conform with the Indonesia FinanceService Authority (OJK) regulations. Theamendment was approved by the Minister ofLaw and Human Rights of the Republic ofIndonesia under his decision letter No. AHU-AH.01.03-0932780 dated May 19, 2015.

Kantor pusat Perusahaan berada di Jl. BoulevardBintaro Jaya Blok B7/A6 Sektor VII, CBD BintaroJaya, Tangerang Selatan dan memiliki kantorpendukung di Tanjung Batu dan Jl. SultanHasanuddin RT. 01 Kariangau, Balikpapan Barat,Kalimantan Timur.

The Company’s head office is located atJl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6 SektorVII, CBD Bintaro Jaya, South Tangerang andits support offices are located in TanjungBatu and Jl. Sultan Hasanuddin RT. 01Kariangau, Balikpapan Barat, EastKalimantan.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasarPerusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaanterutama meliputi bidang rekayasa, konstruksi,pertambangan dan jasa lainnya. Perusahaanmulai beroperasi secara komersial padatahun 1972.

In accordance with article 3 of the Company’sarticles of association, the scope of itsactivities is mainly to engage in engineering,construction, mining and other services. TheCompany started its commercial operationsin 1972.

Perusahaan dan entitas anak (“Grup”)mempunyai 2.537 karyawan (termasuk 686karyawan tidak tetap) dan 3.189 karyawan(termasuk 339 karyawan tidak tetap) masing-masing pada 31 Desember 2015 dan 2014.

The Company and its subsidiaries (the“Group”) had total number of employees of2,537 (including 686 non-permanentemployees) and 3,189 (including 339 non-permanent employees) as of December 31,2015 and 2014, respectively.

Berdasarkan surat No. 31/V/PMDN/2009 dariBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)tanggal 23 Juni 2009, status Perusahaan berubahmenjadi penanaman modal dalam negeri efektifmulai tanggal tersebut. Sejak tanggal 6 Juli 2009,Perusahaan tergabung dalam kelompok usahaPT Indika Energy Tbk (Catatan 22).

Based on letter No. 31/V/PMDN/2009 ofInvestment Coordinating Board (BKPM)dated June 23, 2009, the Company’s statusis changed to a domestic capital investmenteffective from such date. Starting July 6,2009, the Company is one of the group ofcompanies owned by PT Indika Energy Tbk(Note 22).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

7

Susunan pengurus Perusahaan berdasarkanAkta Notaris No. 60 tanggal 20 April 2015,dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn.,Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:

The Company’s management based onNotarial Deed No. 60, dated April 20, 2015 ofAryanti Artisari, S.H., M.Kn., Public notary inJakarta, consists of the following:

Presiden Komisaris : M. Arsjad Rasjid P.M. � President CommissionerKomisaris Independen : Simon Felix Sembiring � Independent Commissioners

Maringan Purba SibaraniKomisaris : Retina Rosabai � Commissioners

Richard M. Harjani

Presiden Direktur : Richard Bruce Ness � President DirectorWakil Presiden Direktur : Ilda Harmyn � Vice President DirectorDirektur Independen : Johanes Ispurnawan � Independent DirectorDirektur : Mochamad Kurnia Ariawan � Directors

David Edward AdamsRusdiawan

Komite Audit Audit CommitteeKetua : Maringan Purba Sibarani � ChairmanAnggota : Eddy Junaedy Danu � Members

Rajiv Khrisna

b. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan b. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan secara langsung dan tidaklangsung memiliki lebih dari 50% saham entitasanak berikut:

The Company has direct and indirectownership interest of more than 50% in thefollowing subsidiaries:

Persentase Tahun OperasiKepemilikan/ Komersial/

Entitas Anak/ Domisili/ Jenis Usaha/ Percentage of Start of CommercialSubsidiary Domicile Nature of Business Ownership Operations

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Kepemilikan langsung/ Direct ownership

PTP Investments Pte. Ltd. (PTPI) Singapura/ Investasi/Investment 100% Tidak aktif/Dormant 738 897Singapore

PT Petrosea Kalimantan (PTPK) Balikpapan Perdagangan dan jasa 99,80% Dalam tahap pengembangan/ 39 42kontraktor/Trading and Under development stagecontractor

PT POSB Infrastructure Balikpapan Pengelolaan pelabuhan 99,80% 2015 1.651 182 Kalimantan (PTPIK) khusus/Special port

management

Kepemilikan tidak langsung melalui entitas anak/ Indirect ownership through subsidiary

PT Mahaka Industri Perdana (MIP) melalui/ through PTPIK Jakarta Perdagangan dan jasa/ 51,25% 1994 669 690

Trading and service

Elimination

Jumlah Aset Sebelum

31 December/December 31,

Eliminasi/Total Assets Before

Pada tanggal 6 Agustus 2015, Perusahaanmelalui entitas anak, PTPIK, telah mengakuisisi51,25% saham dari MIP, yang berdomisili diJakarta. Akuisisi dilakukan untuk memperkuatlini bisnis Perusahaan. Goodwill yang timbuldari transaksi akuisisi ini sebesar US$ 781 ribu.

On August 6, 2015, the Company through itssubsidiary, PTPIK, has acquired 51.25%shares of MIP, a company domiciled inJakarta. Acquisition is done to strengthen theCompany’s business lines. Goodwill arisingfrom the acquisition amounted to US$ 781thousand.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

8

c. Penawaran Umum Efek Group c. Public Offering of Shares of the Group

Pada tanggal 21 Mei 1990, Perusahaanmemperoleh pernyataan efektif untukmelakukan penawaran umum perdana atas 4,5juta saham dari 13,5 juta saham yangditempatkan dengan nilai nominal Rp 1.000 persaham. Selanjutnya, Perusahaan menerbitkansaham bonus dengan perbandingan 1:1 padabulan Nopember 1994, saham bonus denganperbandingan 9:10 pada bulan Maret 1998 danmelakukan pemecahan saham pada tahun1998, sehingga jumlah saham diterbitkanmeningkat menjadi 102,6 juta saham dengannilai nominal Rp 500 per saham.

On May 21, 1990, the Company obtained aneffective statement to offer 4.5 million of the13.5 million issued shares to the public inInitial Public Offering with a par value ofRp 1,000 per share. Since then, a 1:1 sharebonus in November 1994, a 9:10 sharebonus in March 1998 and a stock split in 1998have resulted in an increase of issued sharesto 102.6 million with a par value of Rp 500 pershare.

Pada tahun 2009, Perusahaan mengurangijumlah saham beredar melalui pembeliankembali saham sebanyak 1.739.500 lembar.

In 2009, the Company reduced its issuedcapital stock by 1,739,500 shares through theshare buyback.

Pada bulan Pebruari 2012, Perusahaanmelakukan pemecahan nilai nominal sahamdari semula sebesar Rp 500 menjadi sebesarRp 50 per saham, sehingga jumlah modalditempatkan dan disetor meningkat dari100.860.500 lembar saham menjadi1.008.605.000 lembar saham.

In February 2012, the Company changed thepar value from Rp 500 to Rp 50 per share,thus increasing the number of issued andpaid-up capital stocks from 100,860,500shares to 1,008,605,000 shares.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,seluruh saham Perusahaan, masing-masingsebanyak 1.008.605.000 saham, tercatat diBursa Efek Indonesia (BEI) (Catatan 22).

As of December 31, 2015 and 2014, all theCompany’s shares of 1,008,605,000 sharesare listed on the Indonesia Stock Exchange(IDX) (Note 22).

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANBARU DAN REVISI (”PSAK”) DAN INTERPRETASISTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (”ISAK”)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISEDSTATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTINGSTANDARDS (“PSAK”) ANDINTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahunberjalan

a. Standards effective in the current year

Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkansemua standar baru dan revisi serta interpretasiyang dikeluarkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yangrelevan dengan operasinya dan efektif untukperiode akuntansi yang dimulai pada tanggal1 Januari 2015.

In the current year, the Group adopted thefollowing new and revised standards andinterpretations issued by the FinancialAccounting Standard Board of the IndonesianInstitute of Accountants that are relevant to itsoperations and effective for accounting periodbeginning on January 1, 2015.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

9

• PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian LaporanKeuangan

• PSAK 1 (revised 2013), Presentation ofFinancial Statements

Amandemen terhadap PSAK 1memperkenalkan terminologi baru untuklaporan laba rugi komprehensif.Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1,laporan laba rugi komprehensif telah diubahnamanya menjadi “laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain”.Amandemen terhadap PSAK 1mempertahankan opsi untuk menyajikanlaba rugi dan penghasilan komprehensif lainbaik sebagai suatu laporan tunggal ataudisajikan dalam dua laporan terpisah tetapiberturut-turut. Namun, amandementerhadap PSAK 1, mengharuskan tambahanpengungkapan dalam bagian penghasilankomprehensif lain dimana pos-pos daripenghasilan komprehensif laindikelompokkan menjadi dua kategori: (1)tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke labarugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjutke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

The amendments to PSAK 1 introducenew terminology for the statement ofcomprehensive income. Under theamendments to PSAK 1, the statementof comprehensive income is renamed asa “statement of profit or loss and othercomprehensive income”. Theamendments to PSAK 1 retain the optionto present profit or loss and othercomprehensive income in either a singlestatement or in two separate butconsecutive statements. However, theamendments to PSAK 1, requireadditional disclosures to be made in theother comprehensive income sectionsuch that items of other comprehensiveincome are grouped into two categories:(1) items that will not be reclassifiedsubsequently to profit or loss; and (2)items that may be reclassifiedsubsequently to profit or loss whenspecific conditions are met.

Amandemen ini telah diterapkan secararetrospektif, dan oleh karena itu penyajianpos penghasilan komprehensif lain telahdimodifikasi untuk mencerminkanperubahan tersebut.

The amendments have been appliedretrospectively, and hence thepresentation of items of othercomprehensive income has beenmodified to reflect the changes.

Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadapGrup mengenai jika laporan posisi keuanganpada posisi awal periode terdekatsebelumnya (laporan posisi keuanganketiga) dan catatan terkait harus disajikan.Amandemen menjelaskan bahwa laporanposisi keuangan ketiga diharuskan jika a)suatu entitas menerapkan kebijakanakuntansi secara retrospektif, atau penyajiankembali retrospektif atau reklasifikasi daripos-pos dalam laporan keuangannya, dan b)penerapan penyajian kembali retrospektifatau reklasifikasi mempunyai pengaruhmaterial atas informasi dalam laporan posisikeuangan ketiga. Amandemen menjelaskanbahwa catatan terkait tidak perlu disajikandalam laporan posisi keuangan ketiga.

Also relevant to the Group is theamendment to PSAK 1 regarding whena statement of financial position as of thebeginning of the preceding period (thirdstatement of financial position) and therelated notes are required to bepresented. The amendments specify thata third statement of financial position isrequired when a) an entity applies anaccounting policy retrospectively, ormakes a retrospective restatement orreclassification of items in its financialstatements, and b) the retrospectiveapplication, restatement orreclassification has a material effect onthe information in the third statement offinancial position. The amendmentsspecify that related notes are notrequired to accompany the thirdstatement of financial position.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

10

Dalam tahun berjalan, Grup telahmenerapkan PSAK 24 (revisi 2013), ImbalanKerja, yang menghasilkan pengaruh materialpada informasi dalam laporan posisikeuangan konsolidasian pada tanggal1 Januari 2014/31 Desember 2013. Sesuaidengan amandemen terhadap PSAK 1,Grup telah menyajikan laporan posisikeuangan konsolidasian ketiga pada tanggal1 Januari 2014/31 Desember 2013 tanpacatatan yang terkait kecuali persyaratanpengungkapan dari PSAK 25, KebijakanAkuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansidan Kesalahan sebagaimana dirinci dibawah ini (Catatan 38).

In the current year, the Group hasapplied PSAK 24 (revised 2013),Employee Benefit, which has resulted inmaterial effects on the information in theconsolidated statement of financialposition as of January 1, 2014/December 31, 2013. In accordance withthe amendments to PSAK 1, the Grouphas presented a third consolidatedstatement of financial position as ofJanuary 1, 2014/December 31, 2013without the related notes except for thedisclosure requirements of PSAK 25,Accounting Policies, Changes inAccounting Estimates and Errors asdetailed below (Note 38).

• PSAK 4 (revisi 2013), Laporan KeuanganTersendiri

• PSAK 4 (revised 2013), SeparateFinancial Statements

PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan KeuanganKonsolidasian dan Laporan KeuanganTersendiri” telah diubah namanya menjadiPSAK 4 (revisi 2013), “Laporan KeuanganTersendiri” yang menjadi suatu standar yangmengatur laporan keuangan tersendiri.Panduan yang telah ada untuk laporankeuangan tersendiri tetap tidak diubah.

PSAK 4 (revised 2009), “Consolidatedand Separate Financial Statements” hasbeen renamed PSAK 4 (revised 2013),“Separate Financial Statements” whichcontinues to be a standard dealing solelywith separate financial statements. Theexisting guidance for separate financialstatements remains unchanged.

Penerapan PSAK 4 tidak mempunyaipengaruh material atas pengungkapan ataujumlah-jumlah yang diakui dalam laporankeuangan konsolidasian.

The application of PSAK 4 has had nomaterial impact on the disclosures or onthe amounts recognized in theconsolidated financial statements.

• PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada EntitasAsosiasi dan Ventura Bersama

• PSAK 15 (revised 2013), Investments inAssociates and Joint Ventures

PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi padaEntitas Asosiasi” telah diubah namanyamenjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasipada Entitas Asosiasi dan VenturaBersama”. Ruang lingkup standar revisidiperluas untuk mencakup entitas yangmerupakan investor dengan pengendalianbersama atau pengaruh signifikan atasinvestee.

PSAK 15 (revised 2009), “Investments inAssociates” has been renamed PSAK 15(revised 2013), “Investments inAssociates and Joint Ventures”. Thescope of the revised standard wasexpanded to cover entities that areinvestors with joint control of, orsignificant influence over, an investee.

Penerapan PSAK 15 tidak mempunyaipengaruh material atas pengungkapan ataujumlah-jumlah yang diakui dalam laporankeuangan konsolidasian.

The application of PSAK 15 has had nomaterial impact on the disclosures or onthe amounts recognized in theconsolidated financial statements.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

11

• PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja • PSAK 24 (revised 2013), EmployeeBenefits

Amandemen terhadap PSAK 24 atasakuntansi program imbalan pasti danpesangon. Perubahan paling signifikanterkait akuntansi atas perubahan dalamkewajiban manfaat pasti dan aset program.Amandemen mensyaratkan pengakuanperubahan dalam kewajiban imbalan pastidan nilai wajar aset program ketikaamandemen terjadi, dan karenanyamenghapus pendekatan koridor yangdiijinkan berdasarkan PSAK 24 versisebelumnya dan mempercepat pengakuanbiaya jasa lalu. Amandemen tersebutmensyaratkan seluruh keuntungan dankerugian aktuaria diakui segera melaluipenghasilan komprehensif lain agar supayaaset atau liabilitas pensiun bersih diakuidalam laporan posisi keuangankonsolidasian mencerminkan jumlahkeseluruhan dari defisit atau surplusprogram. Selanjutnya, biaya bunga dan imbalhasil aset program yang digunakan dalamPSAK 24 versi sebelumnya digantikandengan nilai ”bunga neto” berdasarkanPSAK 24 (Revisi 2013) yang dihitung denganmengalikan tingkat diskonto dengan liabilitasatau aset imbalan pasti neto.

The amendments to PSAK 24 changethe accounting for defined benefit plansand termination benefits. The mostsignificant change relates to theaccounting for changes in definedbenefit obligations and plan assets. Theamendments require the recognition ofchanges in defined benefit obligationsand in fair value of plan assets when theyoccur, and hence eliminate the ’corridorapproach’ permitted under the previousversion of PSAK 24 and accelerate therecognition of past service costs. Theamendments require all actuarial gainsand losses to be recognised immediatelythrough other comprehensive income inorder for the net pension asset or liabilityrecognised in the consolidatedstatement of financial position to reflectthe full value of the plan deficit or surplus.Furthermore, the interest cost andexpected return on plan assets used inthe previous version of PSAK 24 arereplaced with a “net interest” amountunder PSAK 24 (revised 2013) which iscalculated by applying the discount rateto the net defined benefit liability orasset.

Perubahan ini berdampak pada jumlah yangdiakui dalam laba rugi dan penghasilankomprehensif lain tahun-tahun sebelumnya.Selanjutnya PSAK 24 (revisi 2013),memperkenalkan perubahan tertentu dalampenyajian biaya manfaat pensiun termasukpengungkapan yang lebih luas.

These changes have had an impact onthe amounts recognized in profit or lossand other comprehensive income in prioryears. In addition, PSAK 24 (revised2013) introduces certain changes in thepresentation of the defined benefit costincluding more extensive disclosures.

Ketentuan transisi yang spesifik berlakuuntuk penerapan pertama kali atas PSAK 24(revisi 2013). Grup menerapkan ketentuantransisi yang relevan dan menyajikankembali jumlah-jumlah komparatif atas dasarretrospektif (Catatan 38).

Specific transitional provisions areapplicable to first-time application ofPSAK 24 (revised 2013). The Group hasapplied the relevant transitionalprovisions and restated the comparativeamounts on a retrospective basis(Note 38).

• PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan • • PSAK 46 (revised 2014), Income Taxes

Amandemen terhadap PSAK 46: (1)menghilangkan pengaturan tentang pajakfinal yang sebelumnya termasuk dalamruang lingkup standar, dan (2) menetapkanpraduga yang dapat dibantah bahwa jumlahtercatat properti investasi yang diukurmenggunakan model nilai wajar dalamPSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkansepenuhnya melalui penjualan.

The amendments to PSAK 46: (1)remove references to final tax which waspreviously scoped in the standard; and(2) establish a rebuttable presumptionthat the carrying amount of aninvestment property measured using thefair value model in PSAK 13, InvestmentProperty will be recovered entirelythrough sale.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

12

Berdasarkan amandemen tersebut, kecualipraduga yang dapat dibantah, pengukuranliabilitas pajak tangguhan atau aset pajaktangguhan yang disyaratkan untukmencerminkan konsekuensi pajak daripemulihan jumlah tercatat properti investasimelalui penjualan. Praduga penjualan inidapat dibantah jika properti investasi dapatdisusutkan dan investasi properti dimilikidalam model bisnis yang bertujuan untukmengonsumsi secara substantial seluruhmanfaat ekonomis atas investasi properti dariwaktu ke waktu, dari pada melalui penjualan.

Under the amendments, unless thepresumption is rebutted, themeasurement of the deferred tax liabilityor deferred tax asset is required to reflectthe tax consequences of recovering thecarrying amount of the investmentproperty through sale. The “sale”presumption is rebutted if the investmentproperty is depreciable and theinvestment property is held within abusiness model whose objective is toconsume substantially all of theeconomic benefits embodied in theinvestment property over time, ratherthan through sale.

Penerapan PSAK 46 tidak mempunyaipengaruh material atas pengungkapan ataujumlah-jumlah yang diakui dalam laporankeuangan konsolidasian, selain reklasifikasiatas pajak final (Catatan 38).

The application of PSAK 46 has had nomaterial impact on the disclosures or onthe amounts recognized in theconsolidated financial statements,except on the reclassification of final tax(Note 38).

• PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset • • PSAK 48 (revised 2014), Impairment ofAssets

•PSAK 48 telah diubah untuk memasukkanpersyaratan dari PSAK 68, Pengukuran NilaiWajar.

PSAK 48 has been amended toincorporate the requirements ofPSAK 68, Fair Value Measurement.

Penerapan PSAK 48 tidak mempunyaipengaruh material atas pengungkapan ataujumlah-jumlah yang diakui dalam laporankeuangan konsolidasian.

The application of PSAK 48 has had nomaterial impact on the disclosures or onthe amounts recognized in theconsolidated financial statements.

• PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan:Penyajian

• • PSAK 50 (revised 2014), FinancialInstruments: Presentation

Amandemen terhadap PSAK 50mengklarifikasi penerapan tentangpersyaratan saling hapus. Secara khusus,amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari“saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakansecara hukum untuk melakukan salinghapus” dan “realisasi dan penyelesaiansecara simultan”. Amandemen tersebut jugamengklarifikasi bahwa pajak penghasilanyang terkait dengan distribusi kepadapemegang instrumen ekuitas dan biayatransaksi dicatat sesuai denganPSAK 46 (revisi 2014).

The amendments to PSAK 50 clarifyexisting application issues relating to theoffsetting requirements. Specifically, theamendments clarify the meaning of“currently has a legal enforceable right ofset-off” and “simultaneous realizationand settlement.” The amendments alsoclarify that income tax on distributions toholders of an equity instrument andtransaction costs of an equity transactionshould be accounted for in accordancewith PSAK 46 (revised 2014).

Amandemen ini mengharuskan penerapansecara retrospektif. Grup tidak mempunyaiperjanjian saling hapus, penerapanamandemen tidak mempunyai pengaruhmaterial atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangankonsolidasian.

The amendments require retrospectiveapplication. As the Group does not haveany offsetting arrangements in place, theapplication of the amendments has hadno material impact on the disclosures oron the amounts recognized in theconsolidated financial statements.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

13

• PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran

• PSAK 55 (revised 2014), FinancialInstruments: Recognition andMeasurement

Amandemen terhadap PSAK 55 memberikanpanduan persyaratan untuk menghentikanakuntansi lindung nilai ketika derivatifditetapkan sebagai instrumen lindung nilaidinovasi berdasarkan keadaan tertentu.Amandemen tersebut juga mengklarifikasibahwa setiap perubahan nilai wajar derivatifyang ditetapkan sebagai suatu instrumenlindung nilai akibat dari novasi termasukdalam penilaian dan pengukuran dariefektivitas lindung nilai. Selanjutnya,amandemen tersebut mengklarifikasiakuntansi dari derivatif melekat dalam halreklasifikasi aset keuangan keluar darikategori nilai wajar melalui laba rugi – lihatpembahasan dalam ISAK 26.

The amendments to PSAK 55 providerelief from the requirement todiscontinue hedge accounting when aderivative designated as a hedginginstrument is novated under certaincircumstances. The amendments alsoclarify that any change to the fair valueof the derivative designated as a hedginginstrument arising from the novationshould be included in the assessmentand measurement of hedgeeffectiveness. Further, the amendmentsclarify the accounting for embeddedderivatives in the case of areclassification of a financial asset out ofthe “fair value through profit or loss”category – see discussion in ISAK 26.

Standar ini juga diubah untuk memasukkanpersyaratan dari PSAK 68, Pengukuran NilaiWajar.

This standard is also amended toincorporate the requirements ofPSAK 68, Fair Value Measurement.

Penerapan PSAK 55 tidak mempunyaipengaruh material atas pengungkapan ataujumlah-jumlah yang diakui dalam laporankeuangan konsolidasian

The application of PSAK 55 has had nomaterial impact on the disclosures or onthe amounts recognized in theconsolidated financial statements.

• PSAK 60 (revisi 2014), Instrumen Keuangan:Pengungkapan

• PSAK 60 (revised 2014), FinancialInstruments: Disclosures

Amandemen terhadap PSAK 60menambahkan persyaratan pengungkapantransaksi termasuk pengalihan asetkeuangan. Amandemen ini dimaksudkanuntuk memberikan transparansi yang lebihbesar terkait eksposur risiko jika asetkeuangan dialihkan tetapi entitas yangmengalihkan tetap memilih keterlibatanberkelanjutan atas aset tersebut.Amandemen tersebut juga mensyaratkanpengungkapan jika aset keuangan dialihkantidak merata sepanjang periode. Selanjutnya,entitas disyaratkan untuk mengungkapkantentang hak saling hapus dan pengaturanterkait (sebagai contoh persyaratanpenyerahan jaminan) untuk instrumenkeuangan berdasarkan perjanjianmenyelesaikan secara neto yang dapatdipaksakan dan perjanjian serupa.

The amendments to PSAK 60 increasethe disclosure requirements fortransactions involving transfers offinancial assets. These amendments areintended to provide greater transparencyaround risk exposures when a financialasset is transferred but the transferorretains some level of continuingexposure in the asset. The amendmentsalso require disclosures where transfersof financial assets are not evenlydistributed throughout the period.Further, entities are required to discloseinformation about rights of offset andrelated arrangements (such as collateralposting requirements) for financialinstruments under an enforceablemaster netting agreement or similararrangement.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

14

Amandemen ini diterapkan secararetrospektif. Grup tidak mempunyaipengaturan saling hapus, penerapanamandemen tidak mempunyai pengaruhmaterial atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangankonsolidasian.

The amendments have been appliedretrospectively. As the Group does nothave any offsetting arrangements inplace, the application of theamendments has had no material impacton the disclosures or the amountsrecognized in consolidated financialstatements.

• PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian • PSAK 65, Consolidated FinancialStatements

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4(Revisi 2009), Laporan KeuanganKonsolidasian dan Tersendiri, yangmengatur laporan keuangan konsolidasian,dan ISAK 7, Konsolidasian – EntitasBertujuan Khusus.

PSAK 65 replaces the part of PSAK 4(Revised 2009), Consolidated andSeparate Financial Statements, thatdeals with consolidated financialstatements, and ISAK 7, Consolidation –Special Purpose Entities.

Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satudasar untuk konsolidasian bagi seluruhentitas, dan dasarnya adalah pengendalian.

Under PSAK 65, there is only one basisfor consolidation for all entities, and thatbasis is control.

Definisi pengendalian yang lebih tegas dandiperluas termasuk tiga elemen: (a)kekuasaan atas investee; (b) eksposur atauhak atas imbal hasil variabel dariketerlibatannya dengan investee; dan (c)kemampuan untuk menggunakankekuasaannya atas investee untukmempengaruhi jumlah imbal hasil investor.Sebelumnya, definisi pengendalian adalahkekuasaan untuk mengatur kebijakankeuangan dan operasional suatu entitasuntuk memperoleh manfaat dari aktivitasentitas tersebut.

A more robust definition of control hasbeen developed that includes threeelements: (a) power over an investee; (b)exposure, or rights, to variable returnsfrom its involvement with the investee;and (c) ability to use its power over theinvestee to affect the amount of theinvestor’s returns. Previously, controlwas defined as the power to govern thefinancial and operating policies of anentity so as to obtain benefits from itsactivities.

PSAK 65 juga menambahkan pedomanpenerapan untuk membantu dalam penilaianapakah investor mengendalikan investeedalam skenario yang kompleks.

PSAK 65 also adds an applicationguidance to assist in assessing whetheran investor controls an investee incomplex scenarios.

PSAK 65 mensyaratkan investor menilaikembali apakah investor tersebutmempunyai pengendalian atas investeepada saat ketentuan transisi, danmensyaratkan penerapan pernyataan inisecara retrospektif.

PSAK 65 requires investors to reassesswhether or not they have control over theinvestees on transition, and requiresretrospective application.

Penerapan PSAK 65 tidak mempunyaipengaruh material atas pengungkapan ataujumlah-jumlah yang diakui dalam laporankeuangan konsolidasian.

The application of PSAK 65 has had nomaterial impact on the disclosures or onthe amounts recognized in theconsolidated financial statements.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

15

• PSAK 66, Pengaturan Bersama • PSAK 66, Joint Arrangements

PSAK 66 menggantikan PSAK 12, BagianPartisipasi dalam Ventura Bersama.

PSAK 66 replaces PSAK 12, Interest inJoint Ventures.

PSAK 66 mengatur bagaimana suatupengaturan bersama harus diklasifikasikandimana dua atau lebih pihak mempunyaipengendalian bersama. BerdasarkanPSAK 66, pengaturan bersamadiklasifikasikan sebagai operasi bersamaatau ventura bersama, tergantung pada hakdan kewajiban dari pihak-pihak dalampengaturan bersama denganmempertimbangkan struktur dan bentukhukum pengaturan, persyaratan yangdisetujui oleh para pihak dalam pengaturankontraktual dan, jika relevan, fakta dankeadaan lain. Sebaliknya berdasarkanPSAK 12, terdapat tiga jenis pengaturanbersama: pengendalian bersama entitas,pengendalian bersama aset danpengendalian bersama operasi. Klasifikasipengaturan bersama berdasarkan PSAK 12adalah terutama ditentukan berdasarkanbentuk hukum dari perjanjian.

PSAK 66 deals with how a jointarrangement should be classified wheretwo or more parties have joint control.Under PSAK 66, joint arrangements areclassified as joint operations or jointventures, depending on the rights andobligations of the parties to the jointarrangements by considering thestructure, the legal form of thearrangements, the contractual termsagreed by parties to the arrangement,and, when relevant, other facts andcircumstances. In contrast, underPSAK 12, there are three types of jointarrangements: jointly controlled entities,jointly controlled assets and jointlycontrolled operations. The classificationof joint arrangements under PSAK 12was primarily determined based on thelegal form of the arrangement.

Pilihan kebijakan akuntansi metodekonsolidasi proposional yang ada untukpengendalian bersama entitas telahdihapuskan. Ventura bersama berdasarkanPSAK 66 disyaratkan untuk dicatat denganmenggunakan akuntansi metode ekuitas.

The existing policy choice ofproportionate consolidation for jointlycontrolled entities has been eliminated.Joint ventures under PSAK 66 arerequired to be accounted for using theequity method of accounting.

Penerapan PSAK 66 tidak mempunyaipengaruh material atas pengungkapan ataujumlah-jumlah yang diakui dalam laporankeuangan konsolidasian.

The application of PSAK 66 has nomaterial impact on the disclosures or onthe amounts recognized in theconsolidated financial statements.

• PSAK 67, Pengungkapan Kepentingandalam Entitas Lain

• PSAK 67, Disclosures of Interests inOther Entities

PSAK 67 adalah standar pengungkapan barudan berlaku untuk entitas yang mempunyaikepentingan dalam entitas anak, pengaturanbersama, entitas asosiasi atau entitasterstruktur yang tidak dikonsolidasi.

PSAK 67 is a new disclosure standardand is applicable to entities that haveinterests in subsidiaries, jointarrangements, associates orunconsolidated structured entities.

Pada umumnya, penerapan PSAK 67,memberikan tambahan pengungkapan yanglebih luas atas laporan keuangankonsolidasian lihat Catatan 1b dan 13.

In general, the application of PSAK 67,has resulted in more extensivedisclosures in the consolidated financialstatements as stated in Notes 1band 13.

• PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar • PSAK 68, Fair Value Measurements

PSAK 68 menetapkan acuan tunggal ataspengukuran nilai wajar dan pengungkapanatas pengukuran nilai wajar. Standar tersebuttidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkanpada nilai wajar.

PSAK 68 establishes a single source ofguidance for fair value measurementsand disclosures about fair valuemeasurements. The standard does notchange the requirements regardingwhich items should be measured ordisclosed at fair value.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

16

PSAK 68 mendefiniskan nilai wajar,menetapkan suatu kerangka dasar ataspengukuran nilai wajar, dan mensyaratkanpengungkapan tentang pengukuran nilaiwajar.

PSAK 68 defines fair value, establishesa framework for measuring fair value,and requires disclosure about fair valuemeasurements.

Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; Standartersebut berlaku baik pada pos-posinstrumen keuangan dan pos-pos instrumennon-keuangan ketika PSAK lainmensyaratkan atau mengijinkan pengukurannilai wajar dan pengungkapan ataspengukuran nilai wajar, kecuali kondisitertentu.

The scope of PSAK 68 is broad; itapplies to both financial instrument itemsand non-financial instrument items forwhich other PSAK require or permit fairvalue measurements and disclosuresabout fair value measurements, exceptin specified circumstances.

PSAK 68 mengharuskan penerapan secaraprospektif sejak 1 Januari 2015.

PSAK 68 requires prospectiveapplication from January 1, 2015.

Selain itu, ketentuan transisi khususdiberikan kepada entitas sehingga entitastidak perlu menerapkan persyaratanpengungkapan yang ditetapkan dalamstandar ini dalam informasi komparatif yangdisediakan untuk periode sebelumpenerapan awal dari standar. Sesuai denganketentuan transisi ini, Grup tidak membuatpengungkapan baru yang disyaratkan olehPSAK 68. Selain pengungkapan tambahan,penerapan PSAK 68 tidak berdampakmaterial atas jumlah yang diakui dalamlaporan keuangan konsolidasian.

In addition, specific transitionalprovisions were given to entities suchthat they need not apply the disclosurerequirements set out in this standard incomparative information provided forperiods before the initial application ofthis standard. In accordance with thesetransitional provisions, the Group hasnot made any new disclosures requiredby PSAK. Other than the additionaldisclosures, the application of PSAK 68has not had any material impact on theamounts recognized in the consolidatedfinancial statements.

• ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat • ISAK 26, Reassessment of EmbeddedDerivatives

Amandemen terhadap ISAK 26mengklarifikasi akuntansi derivatif melekatdalam hal reklasifikasi aset keuangan keluardari kategori nilai wajar melalui laba rugi.

The amendments to ISAK 26 clarify theaccounting for embedded derivatives inthe case of a reclassification of afinancial asset out of the “fair valuethrough profit or loss” category.

Penerapan amandemen ISAK 26 tidakmemiliki pengaruh yang material terhadapjumlah yang diungkapkan dalam laporankeuangan konsolidasian Grup.

The application of this amendment toISAK 26 has not had any material impacton the amounts recognized in theconsolidated financial statements of theGroup.

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapibelum diterapkan

b. Standards and interpretations issued notyet adopted

Standar dan penyesuaian standar berikut efektifuntuk periode yang dimulai pada atau setelah1 Januari 2016, dengan penerapan dinidiperkenankan yaitu:

Standard and improvements to standardseffective for periods beginning on or afterJanuary 1, 2016, with early applicationpermitted as are follows:

Standar Standard• PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk. • PSAK 110 (revised 2015): Accounting

for Sukuk,

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

17

Penyesuaian Improvements• PSAK 5: Segmen Operasi, • PSAK 5: Operating Segments,• PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak

Berelasi,• PSAK 7: Related Party Disclosures,

• PSAK 13: Properti Investasi, • PSAK 13: Investment Property,• PSAK 16: Aset Tetap, • PSAK 16: Property, Plant and

Equipment,• PSAK 19: PSAK Aset Takberwujud, • PSAK 19: Intangible Assets,• PSAK 22: Kombinasi Bisnis, • PSAK 22: Business Combination,• PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan

Estimasi Akuntansi dan Kesalahan,• PSAK 25: Accounting Policies, Changes

in Accounting Estimates and Errors,• PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham dan • PSAK 53: Share-based Payments, and• PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar. • PSAK 68: Fair Value Measurement.

Amandemen standar dan interpretasi berikutefektif untuk periode yang dimulai pada atausetelah 1 Januari 2016, dengan penerapansecara retrospektif yaitu:

Amendments to standards and interpretationwhich are effective for periods beginning onor after January 1, 2016, with retrospectiveapplication are as follows:

• PSAK 4: Laporan KeuanganTersendiri tentang Metode Ekuitas dalamLaporan Keuangan Tersendiri,

• PSAK 4: Separate Financial Statementsabout Equity Method in SeparateFinancial Statements,

• PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasidan Ventura Bersama tentang EntitasInvestasi: Penerapan PengecualianKonsolidasi,

• PSAK 15: Investment in Associates andJoint Venture about Investment Entities:Applying the Consolidation Exception,

• PSAK 24: Imbalan Kerja tentang ProgramImbalan Pasti: Iuran Pekerja,

• PSAK 24: Employee Benefits aboutDefined Benefit Plans: EmployeeContributions,

• PSAK 65: Laporan KeuanganKonsolidasian tentang Entitas Investasi:Penerapan Pengecualian Konsolidasi,

• PSAK 65: Consolidation FinancialStatements about Investment Entities:Applying the Consolidation Exception,

• PSAK 67: Pengungkapan KepentinganDalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan

• PSAK 67: Disclosures of Interest inOther Entities about Investment Entities:Applying the ConsolidationException, and

• ISAK 30: Pungutan. • ISAK 30: Levies.

Amandemen standar berikut efektif untuk periodeyang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016,yang diterapkan secara prospektif yaitu:

The amendments to standards effective forperiods beginning on or after January 1,2016, with amendments to be appliedprospectively are as follows:

• PSAK 16: Aset Tetap tentang KlarifikasiMetode yang Diterima untuk Penyusutan danAmortisasi,

• PSAK 16: Property, Plant andEquipment about Clarification ofAcceptable Methods of Depreciationand Amortization,

• PSAK 19: Aset Takberwujudtentang Klarifikasi Metode yang Diterimauntuk Penyusutan dan Amortisasi dan

• PSAK 19: Intangible Asset aboutClarification of Acceptable Methods ofDepreciation and Amortization, and

• PSAK 66: Pengaturan Bersamatentang Akuntansi Akuisisi Kepentingandalam Operasi Bersama.

• PSAK 66: Joint Arrangements aboutAccounting for Acquisitions of Interestsin Joint Operation.

Amandemen standar dan interpretasi berikutefektif untuk periode yang dimulai pada atausetelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dinidiperkenankan yaitu amandemen PSAK 1:Penyajian Laporan Keuangan tentang PrakarsaPengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atasRuang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.

Amendments to standard and interpretationeffective for periods beginning on or afterJanuary 1, 2017, with early applicationpermitted are amendments to PSAK 1:Presentation of Financial Statements aboutDisclosure Initiative and ISAK 31, ScopeInterpretation of PSAK 13: InvestmentProperty.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

18

Standar dan amandemen standar berikut efektifuntuk periode yang dimulai pada atau setelahtanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dinidiperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur danamandemen PSAK 16: Aset Tetap tentangAgrikultur: Tanaman Produktif.

Standard and amendment to standardeffective for periods beginning on or afterJanuary 1, 2018, with early applicationpermitted are PSAK 69: Agriculture andamendments to PSAK 16: Property, Plantand Equipment about Agriculture: BearerPlants.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporankeuangan konsolidasian, dampak dari standardan interpretasi tersebut terhadap laporankeuangan konsolidasian tidak dapat diketahuiatau diestimasi oleh manajemen.

As of the issuance date of the consolidatedfinancial statements, the effect of adoption ofthese standards and interpretations on theconsolidated financial statements is notknown nor reasonably estimable bymanagement.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

�� Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusunsesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia.

The consolidated financial statements of theGroup have been prepared in accordancewith Indonesian Financial AccountingStandards. These consolidated financialstatements are not intended to present thefinancial position, financial performance andcash flows in accordance with accountingprinciples and reporting practices generallyaccepted in other countries and jurisdictions.

�� Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuklaporan arus kas konsolidasian, disusunmenggunakan dasar akrual. Dasarpengukurannya menggunakan biaya historis,kecuali beberapa akun tertentu yangmenggunakan dasar pengukuran lainsebagaimana diuraikan dalam kebijakanakuntansi masing-masing akun tersebut. Matauang penyajian yang digunakan untukpenyusunan laporan keuangan konsolidasianadalah mata uang Dollar Amerika Serikat (US$).

The consolidated financial statements,except for the consolidated statements ofcash flows, are prepared under the accrualbasis of accounting. The measurement basisused is historical cost, except for certainaccounts which are measured on the basesdescribed in the related accounting policiesfor those accounts. The presentationcurrency used in the preparation of theconsolidated financial statements is the U.S.Dollar (US$).

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilaiwajar dari imbalan yang diberikan dalampertukaran barang dan jasa.

Historical cost is generally based on the fairvalue of the consideration given in exchangefor goods and services.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

19

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untukmenjual suatu aset atau harga yang akan dibayaruntuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatutransaksi teratur antara pelaku pasar padatanggal pengukuran, terlepas apakah hargatersebut dapat diobservasi secara langsung ataudiestimasi menggunakan teknik penilaian lain.Dalam mengestimasi nilai wajar aset atauliabilitas, Grup memperhitungkan karakteristikaset atau liabilitas, jika pelaku pasarmemperhitungkan karakteristik tersebut ketikamenentukan harga aset atau liabilitas padatanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuanpengukuran dan/atau pengungkapan dalamlaporan keuangan konsolidasian ditentukanberdasarkan basis tersebut, kecuali untuktransaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30,dan pengukuran yang memiliki beberapakemiripan dengan nilai wajar tetapi bukanmerupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi netodalam PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.

Fair value is the price that would be receivedto sell an asset or paid to transfer a liability inan orderly transaction between marketparticipants at the measurement date,regardless of whether that price is directlyobservable or estimated using anothervaluation technique. In estimating the fairvalue of an asset or a liability, the Grouptakes into account the characteristics theasset or a liability if market participants wouldtake those characteristics into account whenpricing the asset or liability at themeasurement date. Fair value formeasurement and/or disclosure purposes inthese consolidated financial statements isdetermined on such a basis, except for,leasing transactions that are within the scopeof PSAK 30, and measurements that havesome similarities to fair value but are not fairvalue, such as net realizable value inPSAK 14 or value in use in PSAK 48.

Selain itu, untuk tujuan pelaporan keuangan,pengukuran nilai wajar dikategorikan ke Level 1,2 atau 3 berdasarkan tingkat input untukpengukuran nilai wajar yang dapat diobservasidan signifikansi input pada pengukuran nilai wajarsecara keseluruhan, yang digambarkan sebagaiberikut:

In addition, for financial reporting purposes,fair value measurements are categorized intoLevel 1, 2 or 3 based on the degree to whichthe inputs to the fair value measurements areobservable and the significance of the inputsto the fair value measurement in its entirety,which are described as follows:

Input Level 1 adalah harga kuotasian (tanpapenyesuaian) di pasar aktif untuk aset atauliabilitas yang identik yang dapat diaksesentitas pada tanggal pengukuran;

Level 1 inputs are quoted prices(unadjusted) in active markets foridentical assets or liabilities that theentity can access at the measurementdate;

Input Level 2 adalah input, selain hargakuotasian yang termasuk dalam Level 1,yang dapat diobservasi untuk aset atauliabilitas, baik secara langsung maupun tidaklangsung; dan

Level 2 inputs are inputs, other thanquoted prices included within Level 1,which are observable for the asset orliability, either directly or indirectly; and

Input Level 3 adalah input yang tidak dapatdiobservasi untuk aset atau liabilitas.

Level 3 inputs are unobservable inputsfor the asset or liability.

Laporan arus kas konsolidasian disusun denganmenggunakan metode langsung denganmengelompokkan arus kas dalam aktivitasoperasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flowsare prepared using the direct method withclassifications of cash flows into operating,investing and financing activities.

�� Dasar Konsolidasian c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasianmenggabungkan laporan keuangan Perusahaandan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaandan entitas anak (termasuk entitas terstruktur).Pengendalian tercapai dimana Perusahaanmemiliki kekuasaan atas investee; eksposur atauhak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannyadengan investee; dan kemampuan untukmenggunakan kekuasaannya atas investee untukmempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

The consolidated financial statementsincorporate the financial statements of theCompany and entities (including structuredentities) controlled by the Company and itssubsidiaries. Control is achieved where theCompany has the power over the investee; isexposed, or has rights, to variable returnsfrom its involvement with the investee; andhas the ability to use its power to affect itsreturns.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

20

Perusahaan menilai kembali apakah entitastersebut adalah investee jika fakta dan keadaanyang mengindikasikan adanya perubahanterhadap satu atau lebih dari tiga elemenpengendalian yang disebutkan di atas.

The Company reassesses whether or not itcontrols an investee if facts andcircumstances indicate that there arechanges to one or more of the three elementsof control listed above.

Ketika Perusahaan memiliki kurang dari haksuara mayoritas di-investee, ia memilikikekuasaan atas investee ketika hak suarainvestor cukup untuk memberinya kemampuanpraktis untuk mengarahkan aktivitas relevansecara sepihak. Perusahaan mempertimbangkanseluruh fakta dan keadaan yang relevan dalammenilai apakah hak suara Perusahaan cukupuntuk memberikan Perusahaan kekuasaan,termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suaraPerusahaan relatif terhadap ukuran danpenyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain;(ii) hak suara potensial yang dimiliki olehPerusahaan, pemegang suara lain atau pihaklain; (iii) hak yang timbul dari pengaturankontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaantambahan apapun mengindikasikan bahwaPerusahaan memiliki, atau tidak memiliki,kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitasyang relevan pada saat keputusan perlu dibuat,termasuk pola suara pemilikan dalam RUPSsebelumnya.

When the Company has less than a majorityof the voting rights of an investee, it haspower over the investee when the votingrights are sufficient to give it the practicalability to direct the relevant activities of theinvestee unilaterally. The Companyconsiders all relevant facts andcircumstances in assessing whether or notthe Company’s voting rights in an investeeare sufficient to give it power, including (i) thesize of the Company’s holding of voting rightsrelative to the size and dispersion of holdingof the other vote holders; (ii) potential votingrights held by the Company, other voteholders or other parties; (iii) rights arisingfrom other contractual arrangements; and(iv) any additional facts and circumstancesthat indicate that the Company has, or doesnot have, the current ability to direct therelevant activities at the time that decisionsneed to be made, including voting patterns atprevious shareholders’ meetings.

Konsolidasi entitas anak dimulai ketikaPerusahaan memperoleh pengendalian atasentitas anak dan akan dihentikan ketikaPerusahaan kehilangan pengendalian padaentitas anak. Secara khusus, pendapatan danbeban entitas anak diakuisisi atau dijual selamatahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugikonsolidasian dan penghasilan komprehensif laindari tanggal diperolehnya pengendalianPerusahaan sampai tanggal ketika Perusahaanberhenti untuk mengendalikan entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins whenthe Company obtains control over thesubsidiary and ceases when the Companyloses control of the subsidiary. Specifically,income and expense of a subsidiary acquiredor disposed of during the year are included inthe consolidated statement of profit or lossand other comprehensive income from thedate the Company gains control until the datewhen the Company ceases to control thesubsidiary.

Laba rugi dan setiap komponen penghasilankomprehensif lain diatribusikan kepada pemilikentitas induk dan untuk kepentingannonpengendali. Perusahaan jugamengatribusikan total laba komprehensif entitasanak kepada pemilik entitas induk dankepentingan nonpengendali meskipun haltersebut mengakibatkan kepentingannonpengendali memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of othercomprehensive income are attributed to theowners of the Company and to the non-controlling interest. Total comprehensiveincome of subsidiaries is attributed to theowners of the Company and the non-controlling interest even if this results in thenon-controlling interest having a deficitbalance.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukanterhadap laporan keuangan entitas anak agarkebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakanakuntansi Grup.

When necessary, adjustment are made to thefinancial statements of subsidiaries to bringtheir accounting policies in line with theGroup’s accounting policies.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

21

Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompokusaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kasyang berkaitan dengan transaksi dalam kelompokusaha dieliminasi secara penuh pada saatkonsolidasian.

All intragroup assets and liabilities, equity,income, expenses and cash flows relating totransactions between members of the Groupare eliminated in full on consolidation.

Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anakyang tidak mengakibatkan kehilanganpengendalian Grup atas entitas anak dicatatsebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat darikepemilikan Grup dan kepentingannonpengendali disesuaikan untuk mencerminkanperubahan kepentingan relatifnya dalam entitasanak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingannonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajarimbalan yang dibayar atau diterima diakui secaralangsung dalam ekuitas dan diatribusikan denganpemilik entitas induk.

Changes in the Group’s ownership interest insubsidiaries that do not result in the Grouplosing control over the subsidiaries areaccounted for as equity transactions. Thecarrying amounts of the Group’s interest andthe non-controlling interest are adjusted toreflect the changes in their relative interest inthe subsidiaries. Any difference between theamount by which the non-controlling interestare adjusted and the fair value of theconsideration paid or received is recognizeddirectly in equity and attributed to owners ofthe Company.

Ketika Grup kehilangan pengendalian padaentitas anak, keuntungan atau kerugian diakuidalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaanantara (i) agregat nilai wajar pembayaran yangditerima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retainedinterest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dariaset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitasanak dan setiap kepentingan nonpengendali.Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalampenghasilan komprehensif lain yang terkaitdengan entitas anak yang dicatat seolah-olahGrup telah melepaskan secara langsung asetatau liabilitas terkait entitas anak (yaitudireklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer kekategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/ diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku).Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anakterdahulu pada tanggal hilangnya pengendaliandianggap sebagai nilai wajar pada saatpengakuan awal untuk akuntansi berikutnyadalam PSAK 55, Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku,biaya perolehan pada saat pengakuan awal dariinvestasi pada entitas asosiasi atau venturabersama.

When the Group losses control of asubsidiary, a gain or loss is recognized inprofit or loss and is calculated as thedifference between (i) the aggregate of thefair value of the consideration received andthe fair value of any retained interest and (ii)the previous carrying amount of the assets(including goodwill), and liabilities of thesubsidiary and any non-controlling interest.All amounts previously recognized in othercomprehensive income in relation to thatsubsidiary are accounted for as if the Grouphad directly disposed of the related assets orliabilities of the subsidiary (i.e. reclassified toprofit or loss or transferred to anothercategory of equity as specified/permitted byapplicable accounting standards). The fairvalue of any investment retained in theformer subsidiary at the date when control islost is regarded as the fair value on initialrecognition for subsequent accounting underPSAK 55, Financial Instruments: Recognitionand Measurement or, when applicable, thecost on initial recognition of an investment inan associate or a jointly controlled entity.

�� Kombinasi Bisnis d. Business Combinations

Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakanmetode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalamsuatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar,yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilaiwajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yangdialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui olehGrup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yangdiakuisisi dan kepentingan ekuitas yangditerbitkan oleh Grup dalam pertukaranpengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugipada saat terjadinya.

Acquisitions of businesses are accounted forusing the acquisition method. Theconsideration transferred in a businesscombination is measured at fair value, whichis calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred bythe Group, liabilities incurred by the Group tothe former owners of the acquiree, and theequity interests issued by the Group inexchange for control of the acquiree.Acquisition related costs are recognized inprofit or loss as incurred.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

22

Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yangdiperoleh dan liabilitas yang diambilalih diakuipada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitastertentu yang diukur sesuai dengan standar yangrelevan.

At the acquisition date, the identifiable assetsacquired and the liabilities assumed arerecognized at their fair value except forcertain assets and liabilities that aremeasured in accordance with the relevantstandards.

Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilaigabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlahsetiap kepentingan non-pengendali pada pihakdiakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisikepentingan ekuitas yang sebelumnya dimilikioleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jikaada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasiyang diperoleh dan liabilitas yang diambilalihpada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaiankembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yangdiperoleh dan liabilitas yang diambilalih padatanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yangdialihkan, jumlah dari setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajarpada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yangsebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi padapihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakuisegera dalam laba rugi sebagai pembeliandengan diskon.

Goodwill is measured as the excess of thesum of the consideration transferred, theamount of any non-controlling interests in theacquiree, and the fair value of the acquirer’spreviously held equity interest in the acquire(if any) over the net of the acquisition-dateamounts of the identifiable assets acquiredand the liabilities assumed. If, after thereassessment, the net of the acquisition-dateamounts of the identifiable assets acquiredand liabilities assumed exceeds the sum ofthe consideration transferred, the amount ofany non-controlling interests in the acquireeand the fair value of the acquirer’s previouslyheld interest in the acquiree (if any), theexcess is recognized immediately in profit orloss as a bargain purchase option.

Kepentingan non-pengendali yang menyajikanbagian kepemilikan dan memberikan mereka hakatas bagian proposional dari aset neto entitasdalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukurbaik pada nilai wajar ataupun pada bagianproporsional kepemilikan kepentingannonpengendali atas aset neto teridentifikasi daripihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukurandilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan non-pengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau,jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yangditentukan oleh standar akuntansi lain.

Non-controlling interests that are presentownership interests and entitle their holdersto a proportionate share of the entity’s netassets in the event of liquidation may beinitially measured either at fair value or at thenon-controlling interests’ proportionate shareof the acquiree’s identifiable net assets. Thechoice of measurement basis is made on atransaction-by-transaction basis. Other typesof non-controlling interests are measured atfair value or, when applicable, on the basisspecified in another accounting standard.

Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalamsuatu kombinasi bisnis termasuk aset atauliabilitas yang berasal dari pengaturan imbalankontinjen (contingent considerationarrangement), imbalan kontinjen tersebut diukurpada nilai wajar pada tanggal akuisisi dantermasuk sebagai bagian dari imbalan yangdialihkan dalam suatu kombinasi bisnis.

When the consideration transferred by theGroup in a business combination includesassets or liabilities resulting from a contingentconsideration arrangement, the contingentconsideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of theconsideration transferred in a businesscombination.

Perubahan dalam nilai wajar atas imbalankontinjen yang memenuhi syarat sebagaipenyesuaian periode pengukuran disesuaikansecara retrospektif, dengan penyesuaian terkaitterhadap goodwill. Penyesuaian periodepengukuran adalah penyesuaian yang berasaldari informasi tambahan yang diperoleh selamaperiode pengukuran (yang tidak melebihi satutahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-faktadan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.

Changes in the fair value of the contingentconsideration that qualify as measurementperiod adjustments are adjustedretrospectively, with correspondingadjustments against goodwill. Measurementperiod adjustments are adjustments thatarise from additional information obtainedduring the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisitiondate) about facts and circumstances thatexisted at the acquisition date.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

23

Akuntansi selanjutnya atas perubahan dalam nilaiwajar dari imbalan kontinjen yang tidak memenuhisyarat sebagai penyesuaian periode pengukurantergantung pada bagaimana imbalan kontinjentersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yangdiklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukurkembali pada tanggal setelah tanggal pelaporandan penyelesaian selanjutnya dicatat dalamekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikansebagai aset atau liabilitas diukur kembali setelahtanggal pelaporan sesuai dengan standarakuntansi yang relevan dengan mengakuikeuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugiatau dalam penghasilan komprehensif lain.

The subsequent accounting for changes inthe fair value of the contingent considerationthat do not qualify as measurement periodadjustments depends on how the contingentconsideration is classified. Contingentconsideration that is classified as equity is notremeasured at subsequent reporting datesand its subsequent settlement is accountedfor within equity. Contingent considerationthat is classified as an asset or liability isremeasured subsequent to reporting dates inaccordance with the relevant accountingstandards, as appropriate, with thecorresponding gain or loss being recognizedin profit or loss or in other comprehensiveincome.

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secarabertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihakterakuisisi diukur kembali ke nilai wajar padatanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiandihasilkan, jika ada, diakui dalam laba rugi.Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelumtanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakuidalam penghasilan komprehensif laindireklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuantersebut akan sesuai jika kepemilikan tersebutdilepas/dijual.

When a business combination is achieved instages, the Group’s previously held equityinterest in the acquiree is remeasured to fairvalue at the acquisition date and the resultinggain or loss, if any, is recognized in profit orloss. Amounts arising from interests in theacquiree prior to the acquisition date thathave previously been recognized in othercomprehensive income are reclassified toprofit or loss where such treatment would beappropriate if that interests were disposed of.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belumselesai pada akhir periode pelaporan saatkombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlahsementara untuk pos-pos yang prosesakuntansinya belum selesai dalam laporankeuangannya. Selama periode pengukuran, pihakpengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitastambahan yang diakui, untuk mencerminkaninformasi baru yang diperoleh tentang fakta dankeadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jikadiketahui, akan berdampak pada jumlah yangdiakui pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for a businesscombination is incomplete by the end of thereporting period in which the combinationoccurs, the Group reports provisionalamounts for the items for which theaccounting is incomplete. Those provisionalamounts are adjusted during themeasurement period, or additional assets orliabilities are recognized, to reflect newinformation obtained about facts andcircumstances that existed as of theacquisition date that, if known, would haveaffected the amount recognized as of thatdate.

�� Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangandalam Mata Uang Asing

e. Foreign Currency Transactions andTranslation

Dalam penyusunan laporan keuangan setiapentitas individual grup, transaksi dalam matauang asing selain mata uang fungsional entitas(mata uang asing) diakui pada kurs yang berlakupada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perodepelaporan, pos moneter dalam valuta asingdijabarkan kembali pada kurs yang berlaku padatanggal tersebut. Pos nonmoneter diukur dalambiaya historis dalam valuta asing yang tidakdijabarkan kembali.

In preparing the financial statements of eachindividual group entity, transactions incurrencies other than the entity’s functionalcurrency (foreign currencies) are recognizedat the rates of exchange prevailing at thedates of the transactions. At the end of eachreporting period, monetary itemsdenominated in foreign currencies areretranslated at the rates prevailing at thatdate. Nonmonetary items that are measuredin terms of historical cost in a foreigncurrency are not retranslated.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

24

Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam labarugi pada periode saat terjadinya kecuali untuk:

Exchange differences on monetary items arerecognized in profit or loss in the period inwhich they arise except for:

Selisih kurs atas pinjaman valuta asing yangberkaitan dengan aset dalam konstruksiuntuk penggunaan yang produktif di masadepan, termasuk dalam biaya perolehan asettersebut ketika dianggap sebagaipenyesuaian atas biaya bunga atas pinjamanvaluta asing.

Exchange differences on foreigncurrency borrowing relating to assetsunder construction for future productiveuse, which are included in the cost ofthose assets when they are regarded asan adjustment to interest costs on thoseforeign currency borrowing.

Selisih kurs atas transaksi yang ditetapkanuntuk tujuan lindung nilai risiko valuta asingtertentu.

Exchange differences on transactionentered into in order to hedge certainforeign currency risks.

Selisih kurs atas pos moneter piutang atauutang pada kegiatan dalam valuta asing yangpenyelesaiannya tidak direncanakan atautidak mungkin terjadi (membentuk bagiandari investasi bersih dalam kegiatan usahaluar negeri), yang pada awalnya diakui padapenghasilan komprehensif lain dandireklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi padapembayaran kembali pos moneter.

Exchange differences on monetaryitems receivable from or payable to aforeign currency operation for whichsettlement is neither planned nor likelyto occur (therefore forming part of thenet investment in the foreign operation),which are recognized initially in othercomprehensive income and reclassifiedfrom equity to profit or loss on repaymentof the monetary items.

Untuk tujuan penyajian laporan keuangankonsolidasian, aset dan liabilitas dari PTPK danPTPIK dijabarkan ke dalam U.S. Dollar denganmenggunakan kurs yang berlaku pada akhirperiode pelaporan. Pos penghasilan dan bebandijabarkan menggunakan kurs rata-rata untukperiode tersebut, kecuali kurs berfluktuasi secarasignifikan selama periode tersebut, dalam hal inikurs yang berlaku pada tanggal transaksi yangdigunakan. Selisih kurs yang timbul diakui dalampenghasilan komprehensif lain dan diakumulasidalam ekuitas (dan diatribusikan padakepentingan nonpengendali).

For the purposes of presenting theseconsolidated financial statements, the assetsand liabilities of PTPK and PTPIK aretranslated into U.S. Dollar using exchangerates prevailing at the end of each reportingperiod. Income and expense items aretranslated at the average exchange rates forthe period, unless exchange rates fluctuatesignificantly during that period, in which casethe exchange rates at the dates of thetransactions are used. Exchange differencesarising, if any, are recognized in othercomprehensive income and accumulated inequity (and attributed to non-controllinginterests as appropriate).

�� Transaksi Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitasyang terkait dengan Grup (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that isrelated to the Group (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga terdekatmempunyai relasi dengan entitas pelaporjika orang tersebut:

a. A person or a close member of thatperson’s family is related to the reportingentity if that person:

i. memiliki pengendalian ataupengendalian bersama entitas pelapor;

i. has control or joint control over thereporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitaspelapor; atau

ii. has significant influence over thereporting entity; or

iii. personil manajemen kunci entitaspelapor atau entitas induk dari entitaspelapor.

iii. is a member of the keymanagement personnel of thereporting entity or of a parent of thereporting entity.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

25

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelaporjika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the reporting entityif any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalahanggota dari kelompok usaha yangsama (artinya entitas induk, entitasanak, dan entitas anak berikutnya terkaitdengan entitas lain).

i. The entity, and the reporting entityare members of the same group(which means that each parent,subsidiary and fellow subsidiary isrelated to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atauventura bersama dari entitas lain (atauentitas asosiasi atau ventura bersamayang merupakan anggota suatukelompok usaha, yang mana entitas laintersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or jointventure of the other entity (or anassociate or joint venture of amember of a group of which theother entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah venturabersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. Both entities are joint ventures ofthe same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersamadari entitas ketiga dan entitas yang lainadalah entitas asosiasi dari entitasketiga.

iv. One entity is a joint venture of athird entity and the other entity is anassociate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu programimbalan pasca kerja untuk imbalan kerjadari salah satu entitas pelapor atauentitas yang terkait dengan entitaspelapor. Jika entitas pelapor adalahentitas yang menyelenggarakanprogram tersebut, maka entitas sponsorjuga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employmentbenefit plan for the benefit ofemployees of either the reportingentity, or an entity related to thereporting entity. If the reportingentity in itself such a plan, thesponsoring employers are alsorelated to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan ataudikendalikan bersama oleh orang yangdiidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointlycontrolled by a person identified in(a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atasentitas atau personil manajemen kuncientitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) hassignificant influence over the entityor is a member of the keymanagement personnel of the entity(or a parent of the entity).

Seluruh transaksi signifikan yang dilakukandengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukandengan kondisi dan persyaratan yang samadengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkanpada laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with relatedparties, whether or not made at similar termsand conditions as those done with thirdparties, are disclosed in the consolidatedfinancial statements.

�� Aset Keuangan g. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikanpengakuannya pada tanggal diperdagangkandimana pembelian dan penjualan aset keuanganberdasarkan kontrak yang mensyaratkanpenyerahan aset keuangan dalam kurun waktuyang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yangberlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajarditambah biaya transaksi, kecuali untuk asetkeuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilaiwajar.

All financial assets are recognized andderecognized on trade date where thepurchase or sale of a financial asset is undera contract whose terms require delivery of thefinancial asset within the timeframeestablished by the market concerned, andare initially measured at fair value plustransaction costs, except for those financialassets classified as at fair value through profitor loss, which are initially measured at fairvalue.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

26

Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagaipinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s financial assets are classified asloans and receivables.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas, kecuali kas, piutangpelanggan dan piutang lain-lain denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidakmempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasisebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”.Pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukurpada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektifdikurangi penurunan nilai.

Cash and cash equivalents, except cash onhand, receivable from customers and otherreceivables that have fixed or determinablepayments that are not quoted in an activemarket are classified as “loans andreceivables”. Loans and receivables aremeasured at amortized cost using theeffective interest method less impairment.

Bunga diakui dengan menggunakan metode sukubunga efektif, kecuali piutang jangka pendekdimana pengakuan bunga tidak material.

Interest is recognized by applying theeffective interest method, except for short-term receivables when the recognition ofinterest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method

Metode suku bunga efektif adalah metode yangdigunakan untuk menghitung biaya perolehandiamortisasi dari instrumen keuangan dan metodeuntuk mengalokasikan pendapatan bunga selamaperiode yang relevan. Suku bunga efektif adalahsuku bunga yang secara tepat mendiskontokanestimasi penerimaan kas di masa datang(mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yangdibayarkan dan diterima oleh para pihak dalamkontrak yang merupakan bagian yang takterpisahkan dari suku bunga efektif, biayatransaksi dan premium dan diskonto lainnya)selama perkiraan umur instrumen keuangan,atau, jika lebih tepat, digunakan periode yanglebih singkat untuk memperoleh nilai tercatatbersih dari aset keuangan pada saat pengakuanawal.

The effective interest method is a method ofcalculating the amortized cost of a financialinstrument and of allocating interest incomeover the relevant period. The effectiveinterest rate is the rate that exactly discountsestimated future cash receipts (including allfees and points paid or received that form anintegral part of the effective interest rate,transaction costs and other premiums ordiscounts) through the expected life of thefinancial instrument, or where appropriate, ashorter period to the net carrying amount oninitial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bungaefektif untuk instrumen keuangan selain dariinstrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interestbasis for financial instruments other thanthose financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Aset keuangan, dievaluasi terhadap indikatorpenurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Asetkeuangan diturunkan nilainya bila terdapat buktiobyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwayang terjadi setelah pengakuan awal asetkeuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebutberdampak pada estimasi arus kas masa depanatas aset keuangan yang dapat diestimasi secarahandal.

Financial assets, are assessed for indicatorsof impairment at each reporting date.Financial assets are impaired when there isobjective evidence that, as a result of one ormore events that occurred after the initialrecognition of the financial asset, theestimated future cash flows of the investmenthave been affected.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

27

Bukti obyektif penurunan nilai atas pinjaman yangdiberikan dan piutang termasuk sebagai berikut:

Objective evidence of impairment on loansand receivables could include:

• kesulitan keuangan signifikan yang dialamipenerbit atau pihak peminjam; atau

• significant financial difficulty of the issueror counterparty; or

• pelanggaran kontrak, seperti terjadinyawanprestasi atau tunggakan pembayaranpokok atau bunga; atau

• default or delinquency in interest orprincipal payments; or

• terdapat kemungkinan bahwa pihakpeminjam akan dinyatakan pailit ataumelakukan reorganisasi keuangan.

• it becoming probable that the borrowerwill enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, sepertipiutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkansecara individual akan dievaluasi penurunannilainya secara kolektif. Bukti obyektif daripenurunan nilai portofolio piutang dapat termasukpengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutangdi masa lalu, peningkatan keterlambatanpenerimaan pembayaran piutang dari rata-rataperiode kredit, dan juga pengamatan atasperubahan kondisi ekonomi nasional atau lokalyang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, suchas receivables, assets that are assessed notto be impaired individually are, in addition,assessed for impairment on a collectivebasis. Objective evidence of impairment for aportfolio of receivables could include theCompany’s past experiences of collectingpayments, an increase in the number ofdelayed payments in the portfolio past theaverage credit period, as well as observablechanges in national or local economicconditions that correlate with default onreceivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biayaperolehan diamortisasi, jumlah kerugianpenurunan nilai merupakan selisih antara nilaitercatat aset keuangan dengan nilai kini dariestimasi arus kas masa datang yangdidiskontokan menggunakan tingkat suku bungaefektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortized cost,the amount of the impairment is thedifference between the asset’s carryingamount and the present value of estimatedfuture cash flows, discounted at the financialasset’s original effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangidengan kerugian penurunan nilai secara langsungatas aset keuangan, kecuali piutang yang nilaitercatatnya dikurangi melalui penggunaan akuncadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih,piutang tersebut dihapuskan melalui akuncadangan piutang. Pemulihan kemudian darijumlah yang sebelumnya telah dihapuskandikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahannilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalamlaba rugi.

The carrying amount of the financial asset isreduced by the impairment loss directly for allfinancial assets with the exception ofreceivables, where the carrying amount isreduced through the use of an allowanceaccount. When a receivable is considereduncollectible, it is written off against theallowance account. Subsequent recoveriesof amounts previously written off are creditedagainst the allowance account. Changes inthe carrying amount of the allowance accountare recognized in profit or loss.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunannilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkansecara obyektif dengan sebuah peristiwa yangterjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui,kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakuidipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatatinvestasi pada tanggal pemulihan penurunan nilaitidak melebihi biaya perolehan diamortisasisebelum pengakuan kerugian penurunan nilaidilakukan.

If, in a subsequent period, the amount of theimpairment loss decreases and the decreasecan be related objectively to an eventoccurring after the impairment wasrecognized, the previously recognizedimpairment loss is reversed through profit orloss to the extent that the carrying amount ofthe investment at the date the impairment isreversed does not exceed what theamortized cost would have been had theimpairment not been recognized.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

28

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Grup menghentikan pengakuan aset keuanganjika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kasyang berasal dari aset berakhir, atau Grupmentransfer aset keuangan dan secarasubstansial mentransfer seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset kepada entitaslain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidakmemiliki secara substansial atas seluruh risikodan manfaat kepemilikan serta masihmengendalikan aset yang ditransfer, maka Grupmengakui keterlibatan berkelanjutan atas asetyang ditransfer dan liabilitas terkait sebesarjumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grupmemiliki secara substansial seluruh risiko danmanfaat kepemilikan aset keuangan yangditransfer, Grup masih mengakui aset keuangandan juga mengakui pinjaman yang dijaminsebesar pinjaman yang diterima.

The Group derecognizes a financial assetonly when the contractual rights to the cashflows from the asset expire, or when theGroup transfers the financial asset andsubstantially all the risks and rewards ofownership of the asset to another entity. If theGroup neither transfers nor retainssubstantially all the risks and rewards ofownership and continues to control thetransferred asset, the Group recognizes itsretained interest in the asset and anassociated liability for amounts it may have topay. If the Group retains substantially all therisks and rewards of ownership of atransferred financial asset, the Groupcontinues to recognize the financial assetand also recognize a collateralized borrowingfor the proceeds received.

� Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas h. Financial Liabilities and EquityInstruments

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yangditerbitkan oleh Grup diklasifikasi sebagailiabilitas keuangan atau ekuitas sesuai dengansubstansi perjanjian kontraktual dan definisiliabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instrumentsissued by the Group are classified as eitherfinancial liabilities or as equity in accordancewith the substance of the contractualarrangements and the definitions of afinancial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Equity instruments

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yangmemberikan hak residual atas aset Grup setelahdikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumenekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dicatatsebesar hasil penerimaan bersih setelahdikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract thatevidences a residual interest in the assets ofthe Company after deducting all of itsliabilities. Equity instruments issued by theCompany are recorded at the proceedsreceived, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan pada biaya perolehandiamortisasi

Financial liabilities at amortized cost

Liabilitas keuangan meliputi utang usaha danlainnya, utang bank dan pinjaman lainnya, padaawalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangibiaya transaksi, dan selanjutnya diukur padabiaya perolehan diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif.

Financial liabilities, which include trade andother payables, bank loan and otherborrowings, are initially measured at fairvalue, net of transaction costs, andsubsequently measured at amortized costusing the effective interest method.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

29

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities

Grup menghentikan pengakuan liabilitaskeuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telahdilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisihantara jumlah tercatat liabilitas keuangan yangdihentikan pengakuannya dan imbalan yangdibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

The Group derecognizes financial liabilitieswhen, and only when, the Group’s obligationsare discharged, cancelled or expires. Thedifference between the carrying amount ofthe financial liability derecognized and theconsideration paid and payable is recognizedin profit or loss.

� Saling hapus antar Aset Keuangan danLiabilitas Keuangan

i. Netting of Financial Assets and FinancialLiabilities

Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapusdan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisikeuangan konsolidasian jika hanya jika:

The Group only offsets financial assets andliabilities and presents the net amount in theconsolidated statement of financial positionwhere it:

• saat ini memiliki hak yang berkekuatanhukum untuk melakukan saling hapus atasjumlah yang telah diakui tersebut; dan

• currently has a legal enforceable right toset off the recognized amount; and

• berniat untuk menyelesaikan secara netoatau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

• intends either to settle on a net basis, orto realize the asset and settle the liabilitysimultaneously.

�� Kas dan Setara Kas j. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setarakas terdiri dari kas, bank dan semua investasiyang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan ataukurang dari tanggal perolehannya dan yang tidakdijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cashand cash equivalents consist of cash on handand in banks and all unrestricted investmentswith maturities of three months or less fromthe date of placement.

�� Aset Keuangan Lainnya k. Other Financial Assets

Rekening bank yang dibatasi penggunaannyadengan jangka waktu penempatan kurang darisatu tahun sejak tanggal penempatan disajikansebagai aset keuangan lainnya.

Restricted cash in bank with maturities of lessthan one year from the date of placement arepresented as other financial assets.

� Investasi pada Ventura bersama l. Investment in Joint Ventures

Ventura bersama adalah pengaturan bersamayang para pihaknya memiliki pengendalianbersama atas pengaturan memiliki hak atas asetneto dari pengaturan tersebut. Pengendalianbersama adalah persetujuan kontraktual untukberbagi pengendalian atas suatu pengaturan,yang ada hanya ketika keputusan tentangaktivitas relevan mensyaratkan persetujuandengan suara bulat dari seluruh pihak yangberbagi pengendalian.

A joint venture is a joint arrangement wherebythe parties that have joint control of thearrangements have rights to the net assets ofthe joint arrangement. Joint control is thecontractually agreed sharing of control of anarrangement, which exists only whendecisions about the relevant activities requireunanimous consent of the parties sharingcontrol.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

30

Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitasventura bersama digabungkan dalam laporankeuangan konsolidasian dicatat denganmenggunakan metode ekuitas, kecuali ketikainvestasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untukdijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset TidakLancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasiyang Dihentikan. Dengan metode ekuitas,investasi pada entitas ventura bersama diakui dilaporan posisi keuangan konsolidasian sebesarbiaya perolehan dan selanjutnya disesuaikanuntuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grupatas laba rugi dan penghasilan komprehensif laindari entitas ventura bersama yang terjadi setelahperolehan. Ketika bagian Grup atas kerugianentitas ventura bersama melebihi kepentinganGrup pada entitas ventura bersama (yangmencakup semua kepentingan jangka panjang,yang secara substansi, membentuk bagian dariinvestasi bersih Grup dalam entitas venturabersama). Grup menghentikan pengakuanbagiannya atas kerugian selanjutnya. Kerugianselanjutnya diakui hanya apabila Grupmempunyai kewajiban bersifat hukum ataukonstruktif atau melakukan pembayaran atasnama entitas ventura bersama.

The results of operations and assets andliabilities of joint ventures is incorporated inthese consolidated financial statements usingthe equity method of accounting, except whenthe investment is classified as held for sale, inwhich case, it is accounted for in accordancewith PSAK 58, Non-current Assets Held forSale and Discontinued Operations. Under theequity method, an investment in a jointventure is initially recognized in theconsolidated statement of financial position atcost and adjusted thereafter to recognize theGroup’s share of the profit or loss and othercomprehensive income of the joint venture.When the Group’s share of losses of a jointventure exceeds the Group’s interest in thatjoint venture (which includes any long-terminterests that, in substance, form part of theGroup’s net investment in the joint venture)the Group discontinues recognizing it’s shareof further losses. Additional losses arerecognized only to the extent that the Grouphas incurred legal or constructive obligationsor made payments on behalf of the jointventure.

Investasi pada entitas ventura bersama dicatatdengan menggunakan metode ekuitas daritanggal pada saat investee menjadi entitasventura bersama. Setiap kelebihan biayaperolehan investasi atas bagian Grup atas nilaiwajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitasdan liabilitas kontinjen dari entitas venturabersama yang diakui pada tanggal akuisisi, diakuisebagai goodwill. Goodwill termasuk dalamjumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilaisebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihandari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dariaset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitaskontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudahpengujian kembali segera diakui di dalam labarugi pada periode di mana investasinya diperoleh.

An investmet in a joint venture is accountedfor using the equity method from the date onwhich the investee becomes a joint venture.Any excess of the cost of acquisition over theGroup’s share of the net fair value ofidentifiable assets, liabilities and contingentliabilities of the a joint venture recognized atthe date of acquisition, is recognized asgoodwill, which is included within the carryingamount of the investment. Any excess of theGroup’s share of the net fair value of theidentifiable assets, liabilities and contingentliabilities over the cost of acquisition, afterreassessment, is recognized immediately inprofit or loss in the period in which theinvestment is acquired.

Persyaratan dalam PSAK 55, InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran,diterapkan untuk menentukan apakah perlu untukmengakui setiap penurunan nilai sehubungandengan investasi pada entitas ventura bersama.Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa(termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuaidengan PSAK 48, Penurunan Nilai Aset, sebagaisuatu aset tunggal dengan membandingkanantara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggiantara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biayapelepasan) dengan jumlah tercatatnya. Rugipenurunan nilai yang diakui pada keadaantersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yangmembentuk bagian dari nilai tercatat investasipada entitas asosiasi. Setiap pembalikan daripenurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48sepanjang jumlah terpulihkan dari investasitersebut kemudian meningkat.

The requirements of PSAK 55, FinancialInstruments: Recognition and Measurement,are applied to determine whether it isnecessary to recognize any impairment losswith respect to the Group’s investment in jointventure. When necessary, the entire carryingamount of the investment (including goodwill)is tested for impairment in accordance withPSAK 48, Impairment of Assets, as a singleasset by comparing its recoverable amount(higher of value in use and fair value lesscosts to sell) with its carrying amount. Anyimpairment loss recognized forms part of thecarrying amount of the investment. Anyreversal of that impairment loss is recognizedin accordance with PSAK 48 to the extent thatthe recoverable amount of the investmentsubsequently increases.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

31

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitasdari tanggal ketika investasinya berhenti menjadiinvestasi pada ventura bersama atau ketikainvestasi diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual.Ketika Grup mempertahankan kepentingandalam ventura bersama terdahulu dan sisakepentingan adalah aset keuangan, Grupmengukur setiap sisa kepentingan pada nilaiwajar pada tanggal tersebut dan nilai wajardianggap sebagai nilai wajarnya pada saatpengakuan awal sesuai dengan PSAK 55. Selisihantara jumlah tercatat ventura bersama padatanggal metode ekuitas dihentikanpenggunaannya, dan nilai wajar setiap investasiyang tersisa dan setiap hasil dari pelepasanbagian kepentingan dalam ventura bersamatermasuk dalam penentuan keuntungan ataukerugian pelepasan dari ventura bersama.Selanjutnya, Grup mencatat seluruh jumlah yangsebelumnya telah diakui dalam penghasilankomprehensif lain yang terkait dengan entitasasosiasi atau ventura bersama tersebut denganmenggunakan dasar perlakuan yang samadengan yang disyaratkan jika ventura bersamatelah melepaskan secara langsung aset danliabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jikakeuntungan atau kerugian yang sebelumnyadiakui dalam penghasilan komprehensif lain olehventura bersama akan direklasifikasi ke laba rugipada saat pelepasan dari aset atau liabilitasterkait, Grup mereklasifikasi laba rugi dari ekuitaske laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi)ventura bersama ketika metode ekuitasdihentikan penggunaannya.

The Group discontinues the use of the equitymethod from the date when the investmentceases to be a joint venture, or when theinvestment is classified as held for sale.When the Group retains an interest in theformer joint venture and the retained interestis a financial asset, the Group measures anyretained investment at fair value at that dateand the fair value is regarded as its fair valueon initial recognition in accordance withPSAK 55. The difference between thecarrying amount of joint venture at the datethe equity method was discontinued, and thefair value of any retained interest and anyproceeds from disposing of a part interest injoint venture is included in the determinationof the gain or loss on disposal of the jointventure. In addition, the Group accounts forall amounts previously recognized in othercomprehensive income in relation to that jointventure on the same basis as would berequired if that joint venture had directlydisposed of the related assets or liabilities.Therefore, if a gain or loss previouslyrecognized in other comprehensive incomeby that joint venture would be reclassified toprofit or loss on the disposal of the relatedassets or liabilities, the Group reclassifies thegain or loss from equity to profit or loss (as areclassification adjustment) when the equitymethod is discontinued.

Grup melanjutkan penerapan metode ekuitas jikainvestasi pada ventura bersama menjadi investasipada entitas asosiasi. Tidak terdapat pengukurankembali ke nilai wajar pada saat perubahankepentingan.

The Group continues to use the equitymethod when an investment in a joint venturebecomes an investmet in an associate. Thereis no remeasurement to fair value upon suchchanges in ownership interests.

Jika Grup mengurangi bagian kepemilikan padaventura bersama tetapi Grup tetap menerapkanmetode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke laba rugiproporsi keuntungan yang telah diakuisebelumnya dalam penghasilan komprehensiflain yang terkait dengan pengurangan bagiankepemilikan (jika keuntungan atau kerugiantersebut akan direklasifikasi ke laba rugi ataspelepasan aset atau liabilitas yang terkait).

When the Group reduces its ownershipinterest in a joint venture but the Groupcontinues to use the equity method, theGroup reclassifies to profit or loss theproportion of the gain that had previouslybeen recognized in other comprehensiveincome relating to that reduction in ownershipinterest (if that gain or loss would bereclassified to profit or loss on the disposal ofthe related assets or liabilities).

Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitasasosiasi atau ventura bersama dari Grup,keuntungan dan kerugian yang timbul daritransaksi dengan entitas asosiasi atau venturabersama diakui dalam laporan keuangankonsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikandalam entitas asosiasi atau ventura bersamayang tidak terkait dengan Grup.

When a Group entity transacts with anassociate or a joint venture of the Group,profits and losses resulting from thetransactions with the associate or jointventure are recognized in the Group’sconsolidated financial statements only to theextent of its interest in the associate or jointventure that are not related to the Group.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

32

�� Kepemilikan dalam Operasi Bersama m. Interest in Joint Operations

Operasi bersama adalah pengaturan bersamayang mengatur bahwa para pihak yang memilikipengendalian bersama atas pengaturan memilikihak atas aset dan kewajiban terhadap liabilitasterkait dengan pengaturan tersebut.Pengendalian bersama adalah persetujuankontraktual untuk berbagi pengendalian atassuatu pengaturan yang ada hanya ketikakeputusan mengenai aktivitas relevanmensyaratkan suara bulat dari seluruh pihak yangberbagi pengendalian.

A joint operation is a joint arrangementwhereby the parties that have joint control ofthe arrangement have rights to the assets,and obligations for the liabilities, relating tothe arrangement. Joint control is thecontractually agreed sharing of control of anarrangement, which exists only whendecisions about the relevant activities requireunanimous consent of the parties sharingcontrol.

Ketika entitas Grup melakukan kegiatanberdasarkan operasi bersama, Grup sebagaioperator bersama mengakui hal berikut terkaitdengan kepentingannya dalam operasi bersama:

When a group entity undertakes its activitiesunder joint operations, the Group as a jointoperator recognises in relation to its interestin a joint operation:

• Aset, mencakup bagiannya atas setiap asetyang dimiliki bersama.

• Its assets, including its share of anyassets held jointly.

• Liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitasyang terjadi bersama.

• Its liabilities, including its share of anyliabilities incurred jointly.

• Pendapatan dari penjualan bagiannya atasouput yang dihasilkan dari operasi bersama.

• Its revenue from the sale of its share ofthe output arising from the jointoperation.

• Bagiannya atas pendapatan dari penjualanoutput oleh operasi bersama; dan

• Its share of the revenue from the sale ofthe output by the joint operation;and

• Beban, mencakup bagiannya atas setiapbeban yang terjadi secara bersama-sama.

• Its expenses, including its share of anyexpenses incurred jointly.

Grup mencatat aset, liabilitas, pendapatan danbeban terkait dengan kepentingannya dalamoperasi bersama sesuai dengan PSAK yangdapat diterapkan untuk aset, liabilitas,pendapatan dan beban tertentu.

The Group accounts for the assets, liabilities,revenues and expenses relating to its interestin a joint operation in accordance with thePSAKs applicable to the particular assets,liabilities, revenues and expenses.

Ketika entitas Grup melakukan transaksi denganoperasi bersama yang entitas Grup tersebutbertindak sebagai salah satu operatorbersamanya (seperti penjualan atau kontribusiaset), Grup melakukan transaksi dengan pihaklain dalam operasi bersama dan, dengandemikian, operator bersama mengakuikeuntungan dan kerugian yang dihasilkan daritransaksi diakui di dalam laporan keuangankonsolidasian Grup tersebut hanya sebataskepentingan para pihak lain dalam operasibersama

When a group entity transacts with a jointoperation in which a group entity is a jointoperator (such as a sale or contribution ofassets), the Group is considered to beconducting the transaction with the otherparties to the joint operation, and gains andlosses resulting from the transactions arerecognised in the Group’s consolidatedfinancial statements only to the extent ofother parties’ interests in the joint operation.

Ketika entitas Grup melakukan transaksi denganoperasi bersama yang entiitas tersebut bertindaksebagai salah satu operator bersamanya (sepertipembelian aset), Grup tidak mengakui bagiankeuntungan dan kerugiannya sampai Grupmenjual kembali aset tersebut kepada pihakketiga.

When a group entity transacts with a jointoperation in which a group entity is a jointoperator (such as a purchase of assets), theGroup does not recognise its share of thegains and losses until it resells those assetsto a third party.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

33

�� Persediaan n. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biayaperolehan atau nilai realisasi bersih, mana yanglebih rendah. Biaya perolehan ditentukan denganmetode rata-rata tertimbang. Penyisihan untukpersediaan usang dan yang pergerakannyalambat ditentukan berdasarkan estimasipenggunaan masing-masing jenis persediaanpada masa mendatang.

Inventories are stated at cost or net realizablevalue, whichever is lower. Cost is determinedusing the weighted average method. Theprovision for obsolete and slow movinginventories is determined on the basis ofestimated future usage of individual inventoryitems.

�� Beban Dibayar Dimuka o. Prepaid Expenses

Beban dibayar dimuka diamortisasi selamamanfaat masing-masing biaya denganmenggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over theirbeneficial periods using the straight-linemethod.

�� Aset Tetap - Pemilikan Langsung p. Property, Plant and Equipment - DirectAcquisitions

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalamproduksi atau penyediaan barang atau jasa atauuntuk tujuan administratif dicatat berdasarkanbiaya perolehan setelah dikurangi akumulasipenyusutan dan akumulasi kerugian penurunannilai.

Property, plant and equipment held for use inthe production or supply of goods or services,or for administrative purposes, are stated atcost, less accumulated depreciation and anyaccumulated impairment losses.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan biayaperolehan aset dikurangi nilai residu denganmenggunakan metode garis lurus berdasarkantaksiran masa manfaat ekonomis aset tetapsebagai berikut:

Depreciation is recognized so as to write-offthe cost of assets less residual values usingthe straight-line method based on theirestimated useful lives of the assets asfollows:

Tahun/Years

Gedung dan perbaikan gedung 8 - 20 Buildings and improvementsAlat berat, peralatan dan kendaraan 4 - 12 Plant, equipment and vehiclesPerabotan dan perlengkapan 4 - 5 Furniture and fixtures

Beberapa komponen dari alat berat, peralatandan kendaraan disusutkan atas dasarpenggunaan jam kerja selama taksiran umuroperasi komponen tersebut.

Certain components of plant, equipment, andvehicles are depreciated using hourlyutilization basis over the estimated totalcomponents operating life.

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkantaksiran masa manfaat ekonomis yang samadengan aset yang dimiliki sendiri.

Assets held under finance leases aredepreciated over their expected useful liveson the same basis as owned assets.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metodepenyusutan direview setiap akhir tahun danpengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebutberlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual valuesand depreciation method are reviewed ateach year end, with the effect of any changesin estimate accounted for on a prospectivebasis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehandan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

34

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankanpada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biayalain yang terjadi selanjutnya yang timbul untukmenambah, mengganti atau memperbaiki asettetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jikadan hanya jika besar kemungkinan manfaatekonomis di masa depan berkenaan dengan asettersebut akan mengalir ke entitas dan biayaperolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs ischarged to profit or loss as incurred. Othercosts incurred subsequently to add to,replace part of, or service an item of property,plant and equipment, are recognized as assetif, and only if it is probable that futureeconomic benefits associated with the itemwill flow to the entity and the cost of the itemcan be measured reliably.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atauyang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan darikelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugiandari penjualan aset tetap tersebut dibukukandalam laba rugi.

When assets are retired or otherwisedisposed of, their carrying amounts areremoved from the accounts and any resultinggain or loss is reflected in profit or loss.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesarbiaya perolehan. Biaya perolehan tersebuttermasuk biaya pinjaman yang terjadi selamamasa pembangunan yang timbul dari utang yangdigunakan untuk pembangunan aset tersebut.Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan kemasing-masing aset tetap yang bersangkutanpada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at costwhich includes borrowing costs duringconstruction on debts incurred to finance theconstruction. Construction in progress istransferred to the respective property, plantand equipment account when completed andready for use.

�� Goodwill q. Goodwill

Goodwill timbul atas akuisisi dari suatu bisnisyang dicatat pada biaya perolehan yangditetapkan pada tanggal akuisisi dari bisnistersebut (lihat Catatan 3d diatas) dikurangiakumulasi penurunan nilai, jika ada.

Goodwill arising on an acquisition of abusiness is carried at cost as established atthe date of acquisition of the business (seeNote 3d above) less accumulated impairmentlosses, if any.

Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwilldialokasikan pada setiap unit penghasil kas dariGrup (atau kelompok unit penghasil kas) yangdiperkirakan memberikan manfaat dari sinergikombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kasyang telah memperoleh alokasi goodwill diujipenurunan nilainya setiap tahun, atau lebih seringjika terdapat indikasi bahwa unit penghasil kastersebut mungkin mengalami penurunan nilai.Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kaskurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunannilai dialokasikan pertama kali untuk mengurangijumlah tercatat atas setiap goodwill yangdialokasikan pada unit penghasil kas dankemudian ke aset lain dari unit penghasil kassecara prorata berdasarkan jumlah tercatat darisetiap aset dalam unit penghasil kas tersebut.Setiap kerugian penurunan nilai goodwill diakuisecara langsung dalam laba rugi pada laporanlaba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian. Rugi penurunan nilai yang diakuiatas goodwill tidak dapat dibalik pada periodeberikutnya.

For the purpose of impairment testing,goodwill is allocated to each of the Group’scash-generating units (or group of cash-generating units) expected to benefit from thesynergies of the combination. A cash-generating unit to which goodwill has beenallocated is tested for impairment annually, ormore frequently when there is an indicationthat the unit may be impaired. If therecoverable amount of the cash-generatingunit is less than its carrying amount, theimpairment loss is allocated first to reducethe carrying amount of any goodwill allocatedto the unit and then to the other assets of theunit pro-rata on the basis of the carryingamount of each asset in the unit. Anyimpairment loss for goodwill is recognizeddirectly in profit or loss in the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income. An impairment lossrecognized for goodwill is not reversed insubsequent periods.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

35

Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan,jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwilltermasuk dalam penentuan laba rugi ataspelepasan.

On disposal of the relevant cash-generatingunit, the attributable amount of goodwill isincluded in the determination of the profit orloss on disposal.

Kebijakan Grup atas goodwill yang timbul dariakuisisi ventura bersama dijelaskan padaCatatan 3l.

The Group’s policy for goodwill arising on theacquisition of a joint venture is described inNote 3l.

�� Aset Tidak Berwujud r. Intangible Assets

Aset takberwujud diamortisasi selama 4 tahundengan menggunakan metode garis lurus.

Intangible assets is amortized over 4 yearsusing the straight-line method.

Estimasi masa manfaat dan metode amortisasiditelaah pada setiap akhir periode laporankeuangan dan pengaruh perubahan estimasidiperhitungkan secara prospektif.

The estimated useful life and amortizationmethod are reviewed at the end of eachannual reporting period, with the effect of anychanges in estimate being accounted for ona prospective basis.

�� Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecualiGoodwill

s. Impairment of Non-financial AssetsExcept Goodwill

Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilaitercatat aset non-keuangan untuk menentukanapakah terdapat indikasi bahwa aset tersebuttelah mengalami penurunan nilai. Jika terdapatindikasi tersebut, nilai yang dapat diperolehkembali dari aset diestimasi untuk menentukantingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bilatidak memungkinkan untuk mengestimasi nilaiyang dapat diperoleh kembali atas suatu asetindividu, Grup mengestimasi nilai yang dapatdiperoleh kembali dari unit penghasil kas atasaset.

At reporting dates, the Group reviews thecarrying amount of non-financial assets todetermine whether there is any indication thatthose assets have suffered an impairmentloss. If any such indication exists, therecoverable amount of the asset is estimatedin order to determine the extent of theimpairment loss (if any). Where it is notpossible to estimate the recoverable amountof an individual asset, the Group estimatesthe recoverable amount of the cashgenerating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembaliadalah nilai tertinggi antara harga jual neto ataunilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasiarus kas masa depan didiskontokan ke nilai kinimenggunakan tingkat diskonto sebelum pajakyang menggambarkan penilaian pasar kini darinilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yangmana estimasi arus kas masa depan belumdisesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higherof fair value less cost to sell and value in use.In assessing value in use, the estimatedfuture cash flows are discounted to theirpresent value using a pre-tax discount ratethat reflects current market assessments ofthe time value of money and the risks specificto the asset for which the estimates of futurecash flows have not been adjusted.

Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dariaset non-keuangan (unit penghasil kas) kurangdari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unitpenghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilaiyang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunannilai diakui langsung ke laba rugi.

If the recoverable amount of the non-financialasset (cash generating unit) is less than itscarrying amount, the carrying amount of theasset (cash generating unit) is reduced to itsrecoverable amount and an impairment lossis recognized immediately against earnings.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai asetkeuangan dijelaskan dalam Catatan 3g,penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalamCatatan 3p.

Accounting policy for impairment of financialassets is discussed in Note 3g, whileimpairment for goodwill is discussed inNote 3p.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

36

�� Sewa t. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaanjika sewa tersebut mengalihkan secarasubstantial seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya,yang tidak memenuhi kriteria tersebut,diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leaseswhenever the terms of the lease transfersubstantially all the risks and rewards ofownership to the lessee. All other leases areclassified as operating leases.

Sebagai Lessee As Lessee

Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awalmasa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grupyang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebihrendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewaminimum. Kewajiban kepada lessor disajikan didalam laporan posisi keuangan konsolidasiansebagai liabilitas sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are initiallyrecognized as assets of the Group at theirfair value at the inception of the lease or, iflower, at the present value of the minimumlease payments. The corresponding liabilityto the lessor is included in the consolidatedstatements of financial position as a financelease obligations.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antarabagian yang merupakan beban keuangan danbagian yang merupakan pengurangan dariliabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkatbunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas.Rental kontinjen dibebankan pada periodeterjadinya.

Lease payments are apportioned betweenfinance charges and reduction of the leaseobligation so as to achieve a constant rate ofinterest on the remaining balance of theliability. Contingent rentals are recognized asexpenses in the periods in which they areincurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai bebandengan dasar garis lurus selama masa sewa,kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapatlebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asetyang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakuisebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized asan expense on a straight-line basis over thelease term, except where another systematicbasis is more representative of the timepattern in which economic benefits from theleased asset are consumed. Contingentrentals arising under operating leases arerecognized as an expense in the period inwhich they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi,insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagaipengurangan dari biaya sewa dengan dasar garislurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yanglebih mencerminkan pola waktu dari manfaatyang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives arereceived to enter into operating leases, suchincentives are recognized as a liability. Theaggregate benefit of incentives is recognizedas a reduction of rental expense on astraight-line basis, except where anothersystematic basis is more representative ofthe time pattern in which economic benefitsfrom the leased asset are consumed.

Jual dan Sewa-balik Sale and Leaseback

Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dansewa balik diperlakukan sebagai berikut:

Assets sold under a sale and leasebacktransaction are accounted for as follows:

Jika transaksi jual dan sewa-balik menghasilkansewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualandari nilai tercatat aset ditangguhkan dandiamortisasi selama masa sewa.

If the sale and leaseback transaction resultsin a finance lease, any excess of salesproceeds over the carrying amount of theasset is deferred and amortized over thelease term.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

37

Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakansewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebutterjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harusdiakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar,maka laba atau rugi harus diakui segera, kecualirugi tersebut dikompensasikan denganpembayaran sewa di masa depan yang lebihrendah dari harga pasar, maka rugi tersebutharus ditangguhkan dan diamortisasi secaraproporsional dengan pembayaran sewa selamaperkiraan periode penggunaan aset. Jika hargajual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajartersebut ditangguhkan dan diamortisasi selamaperkiraan periode penggunaan aset.

If the sale and leaseback transaction resultsin an operating lease, and it is clear that thetransaction is established at fair value, anyprofit or loss is recognized immediately. If thesale price is below fair value, any profit orloss is recognized immediately except that, ifthe loss is compensated for by future leasepayments at below market price, it shall bedeferred and amortized in proportion to thelease payments over the period for which theasset is expected to be used. If the sale priceis above fair value, the excess over fair valueis deferred and amortized over the period forwhich the asset is expected to be used.

Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset padasaat transaksi jual dan sewa-balik lebih rendahdaripada nilai tercatatnya, rugi sebesar selisihantara nilai tercatat dan nilai wajar harus diakuisegera.

For operating leases, if the fair value at thetime of a sale and leaseback transaction isless than the carrying amount of the asset, aloss equal to the amount of the differencebetween the carrying amount and fair valueis recognized immediately.

Untuk sewa pembiayaan, penyesuaian seperti diatas tidak diperlukan kecuali jika telah terjadipenurunan nilai. Dalam hal ini, jumlah tercatatberkurang menjadi jumlah yang dapat dipulihkan.

For finance leases, no such adjustment isnecessary unless there has been animpairment in value, in which case thecarrying amount is reduced to recoverableamount.

�� Provisi u. Provisions

Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini(baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagaiakibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besarGrup diharuskan menyelesaikan kewajiban danestimasi andal mengenai jumlah kewajibantersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Grouphas a present obligation (legal orconstructive) as a result of a past event, it isprobable that the Group will be required tosettle the obligation, and a reliable estimatecan be made of the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakanestimasi terbaik dari pertimbangan yangdiperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kinipada akhir periode pelaporan, denganmempertimbangkan risiko dan ketidakpastianyang meliputi kewajibannya. Apabila suatuprovisi diukur menggunakan arus kas yangdiperkirakan untuk menyelesaikan kewajibankini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dariarus kas.

The amount recognized as a provision is thebest estimate of the consideration required tosettle the present obligation at the end of thereporting period, taking into account the risksand uncertainties surrounding the obligation.Where a provision is measured using thecash flows estimated to settle the presentobligation, its carrying amount is the presentvalue of those cash flows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomiuntuk penyelesaian provisi yang diharapkandapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakuisebagai aset apabila terdapat kepastian bahwapenggantian akan diterima dan jumlah piutangdapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefitsrequired to settle a provision are expected tobe recovered from a third party, a receivableis recognized as an asset if it is virtuallycertain that reimbursement will be receivedand the amount of the receivable can bemeasured reliably.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

38

�� Pengakuan Pendapatan dan Beban v. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan jasa Service revenue

Pendapatan jasa mencakup penerimaan daripemberian jasa penambangan, jasa konstruksipertambangan dimana penagihannyaberdasarkan biaya aktual ditambah marjinkeuntungan tertentu, penerimaan dari sewaperalatan, gudang dan fasilitas lainnya, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan kepada pelanggan.Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.

Service revenue includes fees from miningservices, mining construction serviceswherein billing is based on cost plus certainprofit margin, revenue from rental ofequipment, warehouse and other facilities,and other services provided to clients.Service revenue is recognized when theservice is rendered.

Pendapatan dividen Dividend revenue

Pendapatan dividen dari investasi diakui ketikahak pemegang saham untuk menerimapembayaran ditetapkan.

Dividend revenue from investments isrecognized when the shareholders’ rights toreceive payment has been established.

Pendapatan bunga Interest revenue

Pendapatan bunga di akru berdasarkan waktuterjadinya dengan acuan jumlah pokok terutangdan tingkat bunga yang berlaku.

Interest revenue is accrued on time basis, byreference to the principal outstanding and atthe applicable interest rate.

Beban Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.

�� Imbalan Pasca Kerja w. Employee Benefits

Imbalan Pasca Kerja Post-employment benefits

Grup memberikan imbalan pasca kerja imbalanpasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidakterdapat pendanaan yang disisihkan oleh Grupsehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

The Group provides defined post-employment benefits to its employees inaccordance with Labor Law No. 13/2003. Nofunding of benefits has been made by theGroup to this benefit plan.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakanmetode Projected Unit Credit, dengan penilaianaktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periodepelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiridari keuntungan dan kerugian aktuarial,perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dandari imbal hasil atas aset program (tidak termasukbunga), yang tercermin langsung dalam laporanposisi keuangan konsolidasian yang dibebankanatau dikreditkan dalam penghasilan komprehensiflain periode terjadinya. Pengukuran kembalidiakui dalam penghasilan komprehensif laintercermin dalam komponen lain di ekuitas dantidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa laludiakui dalam laba rugi pada periode amandemenprogram. Bunga neto dihitung denganmengalikan tingkat diskonto pada awal periodeimbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalanpasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikansebagai berikut:

The cost of providing post-employmentbenefits is determined using the ProjectedUnit Credit Method, with actuarial valuationsbeing carried out at the end of each annualreporting period. Remeasurement,comprising actuarial gains and losses, theeffect of the changes to the asset ceiling (ifapplicable) and the return on plan assets(excluding interest), is reflected immediatelyin the consolidated statement of financialposition with a charge or credit recognised inother comprehensive income in the period inwhich they occur. Remeasurementrecognised in other comprehensive income isreflected in other components of equity andwill not be reclassified to profit or loss. Pastservice cost is recognised in profit or loss inthe period of a plan amendment. Net interestis calculated by applying the discount rate atthe beginning of the period to the net definedbenefit liability or asset. Defined benefit costsare categorised as follows:

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

39

• Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biayajasa lalu serta keuntungan dan kerugiankurtailmen dan penyelesaian)

• Service cost (including current servicecost, past service cost, as well as gainsand losses on curtailments andsettlements).

• Beban atau pendapatan bunga neto • Net interest expense or income.• Pengukuran kembali • Remeasurement.

Grup menyajikan dua komponen pertama daribiaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dankerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasalalu.

The Group presents the first two componentsof defined benefit costs in profit or loss.Curtailment gains and losses are accountedfor as past service costs.

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui padalaporan posisi keuangan konsolidasianmerupakan defisit aktual dalam program imbalanpasti Grup.

The retirement benefit obligation recognisedin the consolidated statement of financialposition represents the actual deficit in theGroup’s defined benefit plans.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term benefits

Perhitungan imbalan kerja jangka panjangditentukan dengan menggunakan metodeProjected Unit Credit. Biaya jasa lalu dankeuntungan atau kerugian aktuarial diakuilangsung pada tahun yang bersangkutan.

The cost of providing long-term benefits isdetermined using the Projected Unit CreditMethod. Past service cost and actuarial gainsor losses are recognized immediately in profitor loss.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalankerja jangka panjang lainnya di laporan posisikeuangan konsolidasian merupakan nilai kinikewajiban imbalan kerja pasti.

The long-term employee benefits obligationrecognized in the consolidated statements offinancial position represents the presentvalue of the defined benefit obligation.

�� Pajak Penghasilan x. Income Tax

Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajakuntuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda darilaba sebelum pajak seperti yang dilaporkandalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain karena pos pendapatan ataubeban yang dikenakan pajak atau dikurangkanpada tahun berbeda dan pos-pos yang tidakpernah dikenakan pajak atau tidak dapatdikurangkan.

The tax currently payable is based on taxableprofit to the year. Taxable profit differs fromprofit before tax as reported in theconsolidated statement of profit or loss andother comprehensive income because ofitems of income or expense that are taxableor deductible in other years and items that arenever taxable or deductible.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan labakena pajak dalam periode yang bersangkutanyang dihitung berdasarkan tarif pajak yangberlaku.

Current tax expense is determined based onthe taxable income for the period computedusing prevailing tax rates.

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporerantara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalamlaporan keuangan konsolidasian dengan dasarpengenaan pajak yang digunakan dalamperhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajaktangguhan umumnya diakui untuk seluruhperbedaan temporer kena pajak. Aset pajaktangguhan umumnya diakui untuk seluruhperbedaan temporer yang dapat dikurangkansepanjang kemungkinan besar bahwa laba kenapajak akan tersedia sehingga perbedaantemporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitaspajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan

Deferred tax is recognized on temporarydifferences between the carrying amounts ofassets and liabilities in the consolidatedfinancial statements and the correspondingtax bases used in the computation of taxableprofit. Deferred tax liabilities are generallyrecognized for all taxable temporarydifferences. Deferred tax assets are generallyrecognized for all deductible temporarydifferences to the extent that is probable thattaxable profits will be available against whichthose deductible temporary differences canbe utilized. Such deferred tax assets and

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

40

temporer timbul dari pengakuan awal (bukankombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatutransaksi yang tidak mempengaruhi laba kenapajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitaspajak tangguhan tidak diakui jika perbedaantemporer timbul dari pengakuan awal goodwill.

liabilities are not recognized if the temporarydifferences arises from the initial recognition(other than in a business combination) ofassets and liabilities in a transaction thataffects neither the taxable profit nor theaccounting profit. In addition, deferred taxliabilities are not recognized if the temporarydifferences arises from the initial recognitionof goodwill.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur denganmenggunakan tarif pajak yang diekspektasikanberlaku dalam periode ketika liabilitasdiselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarifpajak (dan peraturan pajak) yang telah berlakuatau secara substantif telah berlaku pada akhirperiode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities aremeasured at the tax rates that are expectedto apply in the period in which the liability issettled or the asset realized, based on the taxrates (and tax laws) that have been enacted,or substantively enacted, by the end of thereporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhanmencerminkan konsekuensi pajak yang sesuaidengan cara Grup ekspektasikan, pada akhirperiode pelaporan, untuk memulihkan ataumenyelesaikan jumlah tercatat aset danliabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets andliabilities reflects the consequences thatwould follow from the manner in which theGroup expects, at the end of the reportingperiod, to recover or settle the carryingamount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaahulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangijumlah tercatatnya jika kemungkinan besar labakena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yangmemadai untuk mengkompensasikan sebagianatau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset isreviewed at the end of each reporting periodand reduced to the extent that it is no longerprobable that sufficient taxable profits will beavailable to allow all or part of the asset tobe recovered.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagaibeban atau penghasilan dalam laba atau rugi,kecuali sepanjang pajak penghasilan yangberasal dari transaksi atau kejadian yang diakui,diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatankomprehensif lain maupun secara langsung diekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui diluar laba atau rugi atau yang timbul dari akuntansiawal kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis,pengaruh pajak termasuk dalam akuntansikombinasi bisnis.

Current and deferred tax are recognized asan expense or income in profit or loss, exceptwhen they relate to items that are recognizedoutside of profit or loss (whether in othercomprehensive income or directly in equity),in which case the tax is also recognizedoutside of profit or loss, or where they arisefrom the initial accounting for a businesscombination. In the case of a businesscombination, the tax effect is included in theaccounting for the business combination.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapusketika entitas memiliki hak yang dapatdipaksakan secara hukum untuk melakukansaling hapus aset pajak kini terhadap liabilitaspajak kini dan ketika aset pajak tangguhan danliabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajakpenghasilan yang dikenakan oleh otoritasperpajakan yang sama atas entitas kena pajakyang sama atau entitas kena pajak yang berbedayang memiliki intensi untuk memulihkan aset danliabilitas pajak kini dengan dasar neto, ataumerealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitassecara bersamaan, pada setiap periode masadepan dimana jumlah signifikan atas aset atauliabilitas pajak tangguhan diharapkan untukdiselesaikan atau dipulihkan.

Deferred tax assets and liabilities are offsetwhen there is legally enforceable right to setoff current tax assets against current taxliabilities and when they relate to incometaxes levied by the same taxation authorityon either the same taxable entity or differenttaxable entities when there is an intention tosettle its current tax assets and current taxliabilities on a net basis, or to realize theassets and settle the liabilitiessimultaneously, in each future period in whichsignificant amounts of deferred tax liabilitiesor assets are expected to be settled orrecovered.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

41

�� Laba per Saham y. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagilaba diatribusikan kepada pemilik Perusahaandengan jumlah rata-rata tertimbang saham yangberedar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed bydividing profit attributable to the owners of theCompany by the weighted average number ofshares outstanding during the year.

�� Informasi Segmen z. Segment Information

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkanlaporan internal mengenai komponen dari Grupyang secara regular ditelaah oleh “pengambilkeputusan operasional” dalam rangkamengalokasikan sumber daya dan menilai kinerjasegmen operasi.

Operating segments are identified on thebasis of internal reports about components ofthe Group that are regularly reviewed by thechief operating decision maker in order toallocate resources to the segments and toassess their performance.

Segmen operasi adalah suatu komponen darientitas:

An operating segment is a component of anentity:

a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yangmana memperoleh pendapatan danmenimbulkan beban (termasuk pendapatandan beban terkait dengan transaksi dengankomponen lain dari entitas yang sama);

a) that engages in business activities whichit may earn revenue and incur expenses(including revenue and expensesrelating to the transaction with othercomponents of the same entity);

b) hasil operasinya ditelaah secara regular olehpengambil keputusan operasional untukmembuat keputusan tentang sumber dayayang dialokasikan pada segmen tersebutdan menilai kinerjanya; dan

b) whose operating results are reviewedregularly by the entity’s chief operatingdecision maker to make decision aboutresources to be allocated to thesegments and assess its performance;and

c) tersedia informasi keuangan yang dapatdipisahkan.

c) for which discrete financial information isavailable.

Informasi yang digunakan oleh pengambilkeputusan operasional dalam rangkamenghasilkan sumber daya dan menilai kinerjasegmen operasi terfokus pada kategori dari setiapproduk.

Information reported to the chief operatingdecision maker for the purpose of resourceallocation and assessment of its performanceis more specifically focused on the categoryof each product.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DANESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS ANDESTIMATES

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yangdijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untukmembuat penilaian, estimasi dan asumsi tentangjumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersediadari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkaitdidasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnyamungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group accountingpolicies, which are described in Note 3, thedirectors are required to make judgments,estimates and assumptions about the carryingamounts of assets and liabilities that are notreadily apparent from other sources. Theestimates and associated assumptions are basedon historical experience and other factors that areconsidered to be relevant. Actual results maydiffer from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secaraberkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalamperiode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisihanya mempengaruhi periode itu, atau pada perioderevisi dan periode masa depan jika revisimempengaruhi kedua periode saat ini dan masadepan.

The estimates and underlying assumptions arereviewed on an ongoing basis. Revisions toaccounting estimates are recognized in the periodwhich the estimate is revised if the revision affectsonly that period, or in the period of the revision andfuture periods if the revision affects both currentand future periods.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

42

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan KebijakanAkuntansi

Critical Judgments in Applying AccountingPolicies

Dalam membuat suatu proses penerapan kebijakanakuntansi yang dijelaskan pada Catatan 3,manajemen tidak membuat pertimbangan kritikal yangmempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah yangdiakui dalam laporan keuangan konsolidasian, bagiandari estimasi yang dibahas dibawah ini.

In the process of applying the accounting policiesdescribed in Note 3, management has not madeany critical judgement that has significant impacton the amounts recognized in the consolidatedfinancial statements, apart from those involvingestimates, which are dealt with below.

Sumber Utama Estimasi Ketidakpastian Key Sources of Uncertainty Estimation

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumberestimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhirperiode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yangmengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlahtercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahundepan dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and otherkey sources of uncertainty estimation at the end ofthe reporting period, that have a significant risk ofcausing a material adjustment to the carryingamounts of assets and liabilities within the nextfinancial year are discussed below:

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikandan Piutang

Impairment Loss on Loans and Receivables

Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikandan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalammenentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatatdalam laba rugi, manajemen membuat penilaian,apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telahterjadi. Manajemen juga membuat penilaian atasmetodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlahdan waktu arus kas masa depan yang direview secaraberkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasikerugian dan kerugian aktualnya.

The Group assesses its loans and receivables forimpairment at each reporting date. In determiningwhether an impairment loss should be recorded inprofit or loss, management makes judgment as towhether there is an objective evidence that lossevent has occurred. Management also makesjudgment as to the methodology and assumptionsfor estimating the amount and timing of futurecash flows which are reviewed regularly to reduceany difference between loss estimate and actualloss.

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline in Value of Inventories

Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaanberdasarkan estimasi persediaan yang digunakanpada masa mendatang. Walaupun asumsi yangdigunakan dalam mengestimasi penyisihanpenurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar,namun perubahan signifikan atas asumsi ini akanberdampak material terhadap penyisihan penurunannilai persediaan, yang pada akhirnya akanmempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatatpersediaan diungkapkan dalam Catatan 8.

The Group provides allowance for decline in valueof inventories based on estimated future usage ofsuch inventories. While it is believed that theassumptions used in the estimation of theallowance for decline in value of inventories areappropriate and reasonable, significant changesin these assumptions may materially affect theassessment of the allowance for decline in valueof inventories, which ultimately will impact theresult of the Group’s operations. The carryingamount of inventories is disclosed in Note 8.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Property, Plant andEquipment

Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukanberdasarkan kegunaan yang diharapkan dari asettersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasiteknis internal dan pengalaman atas aset sejenis.Masa manfaat setiap aset direview secara periodikdan disesuaikan apabila prakiraan berbeda denganestimasi sebelumnya karena keausan, keusanganteknis dan komersial, hukum atau keterbatasanlainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat

The useful life of each item of the Group’sproperty, plant and equipment are estimatedbased on the period over which the asset isexpected to be available for use. Such estimationis based on internal technical evaluation andexperience with similar assets. The estimateduseful life of each asset is reviewed periodicallyand updated if expectations differ from previousestimates due to physical wear and tear, technical

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

43

kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatangdapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahanatas jumlah serta periode pencatatan biaya yangdiakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkandi atas.

or commercial obsolescence and legal or otherlimits on the use of the asset. It is possible,however, that future results of operations could bematerially affected by changes in the amounts andtiming of recorded expenses brought about bychanges in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapatmempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakuidan nilai tercatat aset tersebut.

A change in the estimated useful life of any itemof property, plant and equipment would affect therecorded depreciation expense and the carryingamounts of these assets.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalamCatatan 14.

The carrying amounts of property, plant andequipment are disclosed in Note 14.

Penurunan Nilai Goodwill Impairment of Goodwill

Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainyamengharuskan estimasi nilai pakai unit penghasil kasdimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakaimengharuskan manajemen untuk mengestimasi aruskas masa depan yang diharapkan timbul dari unitpenghasil kas yang menggunakan tingkatpertumbuhan yang tepat dan tingkat diskonto yangsesuai untuk perhitungan nilai kini. Dimana aktual aruskas masa depan kurang dari yang diharapkan,kerugian penurunan nilai material mungkin timbul.

Determining whether goodwill is impaired requiresan estimation of the value in use of the cash-generating units to which goodwill has beenallocated. The value in use calculation requiresthe management to estimate the future cash flowsexpected to arise from the cash-generating unitusing an appropriate growth rate and a suitablediscount rate in order to calculate present value.Where the actual future cash flows are less thanexpected, a material impairment loss may arise.

Nilai tercatat goodwill pada akhir periode pelaporanadalah sebesar US$ 781 ribu dan tidak ada rugipenurunan nilai yang diakui pada tahun 2015.

The carrying amount of goodwill at the end of thereporting period was US$ 781 thousand and noimpairment loss was recognized in 2015.

Penurunan Nilai Aset Bukan Keuangan Impairment of Non Financial Assets

Aset berwujud dan tidak berwujud, dilakukan ujipenurunan nilai ketika terdapat indikasi penurunannilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasimengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkandari penggunaan aset (unit penghasil kas) danpenjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yangsesuai untuk menentukan nilai sekarang.

Tangible and intangible assets, are reviewed forimpairment whenever impairment indicators arepresent. Determining the value in use of assetsrequires the estimation of cash flows expected tobe generated from the continued use and ultimatedisposition of such assets (cash generating unit)and a suitable discount rate in order to calculatethe present value.

Walaupun asumsi yang digunakan dalammengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalamlaporan keuangan konsolidasian dianggap telahsesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atasasumsi ini akan berdampak material terhadappenentuan jumlah yang dapat dipulihkan danakibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akanberdampak terhadap hasil usaha.

While it is believed that the assumptions used inthe estimation of the value in use of assetsreflected in the consolidated financial statementsare appropriate and reasonable, significantchanges in these assumptions may materiallyaffect the assessment of recoverable values andany resulting impairment loss could have amaterial adverse impact on the results ofoperations.

Nilai tercatat aset non keuangan yang dilakukan ujipenurunan nilai telah diungkapkan dalam Catatan 13,14 dan 16 atas laporan keuangan konsolidasian.

The carrying amount of non financial assets, onwhich impairment analysis are applied, weredescribed in Notes 13, 14 and 16 to theconsolidated financial statements.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

44

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Kas 47 179 Cash on handBank Cash in banks

Rupiah RupiahThe Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Limited (HSBC) 497 477 Banking Corporation Limited (HSBC)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 417 1.055 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Panin Tbk 211 - PT Bank Panin TbkCitibank, Jakarta 154 3.198 Citibank, JakartaPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 25 164 (Persero) TbkStandard Chartered Bank 8 277 Standard Chartered BankPT Bank CIMB Niaga Tbk 7 - PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank ANZ Indonesia 6 - PT Bank ANZ IndonesiaPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 2 3 (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk - 8 PT Bank Central Asia Tbk

Dollar Amerika Serikat U.S. DollarPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 25.503 15.757 PT Bank Mandiri (Persero) TbkCitibank, Jakarta 16.593 19.934 Citibank, JakartaThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 345 1.302 Corporation Limited (HSBC)PT Bank ANZ Indonesia 247 157 PT Bank ANZ IndonesiaPT Bank Panin Tbk 26 - PT Bank Panin TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 12 12 PT Bank Internasional Indonesia TbkStandard Chartered Bank 9 9 Standard Chartered BankUBS AG, Singapura 4 4 UBS AG, SingaporePT Bank CIMB Niaga Tbk 4 - PT Bank CIMB Niaga Tbk

Euro EuroThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 7 8 Corporation Limited (HSBC)Citibank, Jakarta 2 2 Citibank, Jakarta

Dollar Australia Australian DollarThe Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC) 25 28 Corporation Limited (HSBC)

Jumlah 44.104 42.395 Sub total

Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.799 15.796 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank ANZ Indonesia 1.812 - PT Bank ANZ IndonesiaPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 1.812 - (Persero) TbkDollar Amerika Serikat U.S. Dollar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 7.000 PT Bank Mandiri (Persero) TbkJumlah 9.423 22.796 Sub total

Jumlah 53.574 65.370 Total

Tingkat suku bunga deposito berjangka Annual interest rates on timeper tahun: deposits:

Rupiah 7,25%-8.70% 8,00% - 11,00% RupiahDollar Amerika Serikat - 2,00% - 2,50% U.S. Dollar

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihakberelasi.

There are no balance of cash and cashequivalents held by related parties.

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yangdijadikan jaminan atas pinjaman Perusahaan.

There are no balance of cash and cashequivalents used as the guarantees of theCompany’s loans.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

45

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

a. Berdasarkan pelanggan a. By debtorPihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32):

PT Kideco Jaya Agung 6.331 7.362 PT Kideco Jaya AgungPT Santan Batubara 1.787 1.787 PT Santan Batubara

Jumlah 8.118 9.149 TotalCadangan kerugian penurunan nilai - (1.300) Allowance for impairment losses

Bersih 8.118 7.849 Net

Pihak ketiga: Third parties:PT Indonesia Pratama 12.728 14.397 PT Indonesia PratamaPT Freeport Indonesia 8.944 - PT Freeport IndonesiaPT Gunung Bayan Pratama Coal 5.894 13.236 PT Gunung Bayan Pratama CoalPT Indoasia Cemerlang 2.603 - PT Indoasia CemerlangPT M.I. Indonesia 1.130 1.396 PT M.I. IndonesiaTotal E&P Indonesie 1.096 1.127 Total E&P IndonesieBUT Eni Muara Bakau B.V. 1.094 800 BUT Eni Muara Bakau B.V.BHP Billiton-PT. Maruwai Coal 1.030 - BHP Billiton-PT. Maruwai CoalPT Halliburton Indonesia 942 1.000 PT Halliburton IndonesiaPT Indonesia Bulk Terminal 803 - PT Indonesia Bulk TerminalBUT Chevron Indonesia Company 797 1.371 BUT Chevron Indonesia CompanyPT Technip Indonesia (Bangka) 766 - PT Technip Indonesia (Bangka)BUT Niko Resources Limited 713 - BUT Niko Resources LimitedPT Prasadha Pamunah Limbah PT Prasadha Pamunah Limbah

Industri 674 772 IndustriEni Bukat Limited 650 662 Eni Bukat LimitedPT Baroid Indonesia 592 - PT Baroid IndonesiaPT Adimitra Baratama Nusantara - 22.902 PT Adimitra Baratama NusantaraPT Indomining - 7.860 PT IndominingLain-lain (masing-masing dibawah Others (below US$ 500

US$ 500 ribu) 1.663 3.742 thousand each)

Jumlah 42.119 69.265 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (625) (167) Allowance for impairment losses

Bersih 41.494 69.098 NetJumlah 49.612 76.947 Total

b. Berdasarkan umur b. By age categoryBelum jatuh tempo 32.937 52.876 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due

Dibawah 30 hari 1.232 14.202 Under 30 days31 - 60 hari 1.000 4.780 31 - 60 days61 - 90 hari 90 2.400 61 - 90 days91 - 120 hari 337 1.266 91 - 120 days121 - 180 hari 60 289 121 - 180 days181 - 365 hari 6.762 578 181 - 365 days> 365 hari 7.819 2.023 > 365 days

Jumlah 50.237 78.414 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (625) (1.467) Allowance for impairment losses

Bersih 49.612 76.947 Net

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

46

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

c. Berdasarkan mata uang c. By currencyMata uang fungsional Functional currency

Dollar Amerika Serikat 45.783 78.381 U.S. DollarMata uang lain Other currency

Rupiah 4.454 33 RupiahJumlah 50.237 78.414 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (625) (1.467) Allowance for impairment lossesBersih 49.612 76.947 Net

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalahsebagai berikut:

Movement in the allowance for impairmentlosses are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Mutasi cadangan kerugian Changes in the allowance forpenurunan nilai: impairment losses:

Saldo awal 1.467 1.157 Beginning balancePenambahan (Catatan 27) 7.299 1.467 Additions (Note 27)Penghapusan (6.354) (1.157) Write-offPemulihan (Catatan 27) (1.787) - Reversal (Note 27)

Saldo akhir 625 1.467 Ending balance

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaanmenghapus piutang usaha PT Gunung BayanPratama Coal dan PT Indonesia Pratama masing-masing sebesar US$ 6.172 ribu dan US$ 182 ribusesuai dengan termination and settlement agreement(Catatan 34).

At December 31, 2015, the Company haswritten-off receivables from PT Gunung BayanPratama Coal and PT Indonesia Pratamaamounting to US$ 6,172 thousand and US$ 182thousand, respectively in accordance withtermination and settlement agreement (Note 34).

Cadangan kerugian penurunan nilai piutang usahadiakui berdasarkan jumlah estimasi yang tidakterpulihkan yang ditentukan dengan analisis posisikeuangan kini pihak rekanan.

Allowance for impairment losses on tradereceivables are recognized based on an analysisof the counterparty’s current financial position.

Termasuk dalam cadangan kerugian penurunan nilaiadalah piutang usaha yang diturunkan nilainya secaraindividual masing-masing sebesar US$ 625 ribu danUS$ 1.467 ribu pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014. Seluruh piutang usaha yang diturunkan nilainyasecara individu mempunyai umur piutang lebih dari365 hari, dan manajemen menilai bahwa rendahkemungkinan tertagihnya atas piutang tersebut.Perusahaan tidak memiliki jaminan atau pendukungkredit lainnya untuk menutupi risiko kredit atas piutangtersebut.

Included in the allowance for impairment lossesare individually impaired trade receivablesamounting to US$ 625 thousand and US$ 1,467thousand at December 31, 2015 and 2014,respectively. All of individually impaired tradereceivables balances had outstanding days ofmore than 365 days, and managementconsidered that the chance of recovery of theseamounts is low. The Company does not hold anycollateral or other credit enhancements to coverits credit risks over these balances.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

47

Umur piutang usaha yang sudah jatuh tempo tapinilainya tidak diturunkan adalah sebagai berikut:

Age of trade accounts receivable that are pastdue but not impaired are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Dibawah 30 hari 1.232 14.202 Under 30 days31 - 60 hari 1.000 4.780 31 - 60 days61 - 90 hari 90 2.400 61 - 90 days91 - 120 hari 337 1.266 91 - 120 days121 - 180 hari 60 289 121 - 180 days181-365 hari 6.762 578 181 - 365 days> 365 days 7.194 556 > 365 days

Jumlah 16.675 24.071 Total

Manajemen berpendapat bahwa pencadangankerugian penurunan nilai atas piutang pihak ketiga danpihak berelasi adalah cukup.

Management believes that the allowance forimpairment losses of trade receivables from thirdparties and related parties are adequate.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutangusaha masing-masing sebesar US$ 14.870 ribu danUS$ 7.080 ribu digunakan sebagai jaminan atasfasilitas pinjaman bank (Catatan 17).

As of December 31, 2015 and 2014, tradeaccounts receivable amounting to US$ 14,870thousand and US$ 7,080 thousand, respectively,are used as collateral for the bank loan facilities(Note 17).

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutangusaha kepada PT Indonesia Pratama, pihak ketiga,masing-masing sebesar US$ 1.109 ribu dan US$ 842ribu merupakan piutang retensi yang berasal dari jasakonstruksi pertambangan (Catatan 34).

As of December 31, 2015 and 2014, tradeaccounts receivable from PT Indonesia Pratama,a third party, amounting to US$ 1,109 thousandand US$ 842 thousand, respectively, representretention receivable arising from miningconstruction services (Note 34).

7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Pihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32):PT Indika Energy Tbk 311 314 PT Indika Energy TbkLain-lain (masing-masing Others (each less than US$ 100

kurang dari US$ 100 ribu) - 39 thousand)

Jumlah 311 353 Total

Pihak ketiga 1.313 486 Third parties

Jumlah 1.624 839 Total

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugianpenurunan nilai atas piutang lain-lain adalah tidakperlu karena manajemen berpendapat seluruh piutangdapat ditagih.

Management believes that the allowance forimpairment losses is not necessary since all suchreceivables are collectible.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

48

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Suku cadang dan bahan pembantu 4.658 5.065 Spare parts and suppliesMinyak pelumas 265 341 LubricantsBahan bakar 146 259 Fuel

Jumlah 5.069 5.665 TotalPenyisihan persediaan usang (653) (653) Allowance for stock obsolescence

Bersih 4.416 5.012 Net

Mutasi penyisihan persediaan Changes in the allowance forusang stock obsolescenceSaldo awal 653 3.894 Beginning balancePenghapusan - (3.241) Write-off

Saldo akhir 653 653 Ending Balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihanpersediaan usang tersebut adalah cukup.

Management believes that the allowance for stockobsolescence of inventories is adequate.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruhpersediaan, gedung dan peralatan telah diasuransikankepada sebuah konsorsium yang dipimpin olehPT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia,sementara alat berat diasuransikan kepadakonsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi AstraBuana terhadap semua risiko (Catatan 14).Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungantersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugianatas persediaan yang diasuransikan.

As of December 31, 2015 and 2014, inventories,buildings and equipment were insured through aconsortium led by PT Asuransi CakrawalaProteksi Indonesia, while heavy equipment wereinsured through a consortium led by PT AsuransiAstra Buana against all risks (Note 14).Management believes that the insurancecoverage is adequate to cover possible losses onthe inventories insured.

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember2015 dan 2014, jumlah persediaan yang diakuisebagai biaya masing-masing sebesar US$ 53.694ribu dan US$ 92.300 ribu.

For the years ended December 31, 2015 and2014, total inventories recognized as costsamounted to US$ 53,694 thousand andUS$ 92,300 thousand, respectively.

9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 9. PREPAID TAXES

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Pajak penghasilan badan (Catatan 28) Corporate income tax (Note 28)2015 10.427 - 20152014 - 10.453 2014

Pajak pertambahan nilai - bersih 2.479 1.793 Value added tax - net

Jumlah 12.906 12.246 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

49

10. KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 10. CLAIMS FOR TAX REFUND

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Pajak penghasilan badan (Catatan 28) Corporate income tax (Note 28)2014 10.453 - 20142013 - 7.487 2013

Pajak penghasilan pasal 26 (Catatan 28) 1.450 1.301 Income taxes article 26 (Note 28)

Jumlah 11.903 8.788 Total

11. BEBAN DIBAYAR DIMUKA 11. PREPAID EXPENSES

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Asuransi 884 1.056 InsuranceSewa 719 1.306 RentLain-lain 1.311 971 Others

Jumlah 2.914 3.333 Total

12. ASET LAINNYA 12. OTHER ASSETS

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Lancar CurrentUang muka 2.034 806 AdvancesDeposit 741 725 DepositsLain-lain 9 62 Others

Jumlah 2.784 1.593 Total

Tidak lancar NoncurrentBiaya tangguhan proyek 3.116 582 Deferred project costsUang muka 752 747 Advances

Jumlah 3.868 1.329 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

50

13. INVESTASI PADA PENGENDALIAN BERSAMAENTITAS

13. INVESTMENTS IN JOINTLY CONTROLLEDENTITIES

PersentaseTempat kepemilikan/ 31 Desember/ 31 Desember/

kedudukan/ Percentage of December 31, December 31,Domicile Ownership 2015 2014

% US$ ’000 US$ ’000

PT Santan Batubara (SB) Kalimantan 50 PT Santan Batubara (SB)Saldo awal 9.453 13.450 Beginning balanceBagian rugi bersih (1.421) (3.997) Share in net lossBagian bersih penghasilan Share in net

komprehensif lain (41) - comprehensive income

Saldo akhir 7.991 9.453 Ending balance

PT Tirta Kencana PT Tirta KencanaCahaya Mandiri (TKCM) Tangerang 47 Cahaya Mandiri (TKCM)Saldo awal - 2.617 Beginning balanceBagian laba bersih - 76 Share in net income

Nilai buku - 2.693 Ending balancePenjualan investasi - (2.693) Sale of investment

Saldo akhir - - Ending balance

Jumlah 7.991 9.453 Total

Pada tahun 1998, Perusahaan membeli 50%kepemilikan di SB, perusahaan yang berkedudukan diJakarta dengan lokasi proyek di Kalimantan, danbergerak di bidang eksplorasi, pertambangan,pengolahan dan penjualan batubara, dengan hargaperolehan sebesar US$ 100 ribu. Pada tahun 2009,SB memulai operasi komersial.

In 1998, the Company purchased a 50% interestin SB, a company domiciled in Jakarta withproject location in Kalimantan, and is engaged inexploring, mining, treating and selling coal, at acost of US$ 100 thousand. In 2009, SB startedits commercial operations.

Sejak tahun 2004, Perusahaan mempunyai 47%kepemilikan di TKCM, sebuah perusahaan yangbergerak di bidang pengolahan air bersih.

Since 2004, the Company held a 47% interest inTKCM, a company engaged in the watertreatment industry.

Pada tanggal 24 Maret 2014, Perusahaan telahmelepaskan kepemilikan seluruh sahamnya dalamTKCM kepada PT Tanah Alam Makmur, denganmenandatangani Akta Jual Beli Saham dengan nilaijual beli sebesar Rp 21.870 juta (ekuivalen denganUS$ 2.693 ribu). Hasil penjualan tersebut, terdiri dariuang muka yang diterima pada tahun 2012 sebesarUS$ 25 ribu dan pada tahun 2013 sebesarRp 2,5 miliar serta pembayaran tunai pada tahun 2014sebesar Rp 19,1 miliar (ekuivalen dengan US$ 1.644ribu), akan digunakan Perusahaan untuk pembiayaanmodal kerja Perusahaan. Kerugian yang dicatatkandari divestasi pada saham TKCM tersebut sebesarRp 1.184 juta, setara dengan US$ 102 ribu(Catatan 27).

On March 24, 2014, the Company has signed thedeed of Sale and Purchase Agreement totransfer all of its shares in TKCM to PT TanahAlam Makmur, with value of Rp 21,870 million(equivalent to US$ 2,693 thousand). Theproceeds from the sale, which consists ofadvances received in 2012 amounting to US$ 25thousand and 2013 amounting to Rp 2.5 billionand cash payment in 2014 amounting to Rp 19.1billion (equivalent to US$ 1,644 thousand), shallbe used to finance the Company’s workingcapital requirements. Loss recognized fromdivestment of TKCM shares amounted toRp 1,184 million, equivalent to US$ 102thousand (Note 27).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

51

Ringkasan informasi keuangan dari SB adalahsebagai berikut:

Summarized financial information of SB is set outbelow:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Aset lancar 10.541 15.606 Current assetsAset tidak lancar 12.770 13.089 Noncurrent assetsJumlah Aset 23.311 28.695 Total Assets

Liabilitas jangka pendek 6.287 8.287 Current liabilitiesLiabilitas jangka panjang 1.043 1.503 Noncurrent liabilitiesEkuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners

kepada pemilik entitas induk 15.981 18.905 of the CompanyJumlah liabilitas dan ekuitas 23.311 28.695 Total liabilities and equity

Pendapatan 246 32.321 RevenueBeban (3.087) (40.153) ExpensesRugi tahun berjalan (2.841) (7.832) Loss for the year

Penghasilan komprehensif lain (82) - Other comprehensive income

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan (2.923) (7.832) for the year

14. ASET TETAP 14. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2015 Additions Deductions Reclassifications 2015US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 734 - - 2.337 3.071 LandGedung dan perbaikan gedung 36.334 - - 997 37.331 Buildings and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 161.091 - 4.205 (1.080) 155.806 vehiclesPerabotan dan perlengkapan 6.652 - 18 1.111 7.745 Furniture and fixturesAset dalam penyelesaian 10.759 31.362 - (12.658) 29.463 Construction in progress

Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 309.401 - 7.527 17.537 319.411 Heavy equipment and vehiclesAset dalam penyelesaian 214 9.492 - (8.244) 1.462 Construction in progress

Jumlah 525.185 40.854 11.750 - 554.289 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Gedung dan perbaikan gedung 24.386 2.309 - - 26.695 Buildings and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 70.612 17.860 4.205 (1.694) 82.573 vehiclesPerabotan dan perlengkapan 3.873 1.076 10 - 4.939 Furniture and fixtures

Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 146.999 29.388 7.467 1.694 170.614 Heavy equipment and vehicles

Jumlah 245.870 50.633 11.682 - 284.821 Total

Jumlah Tercatat Bersih 279.315 269.468 Net Carrying Amount

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

52

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31,

2014 Additions Deductions Reclassifications 2014US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

Biaya perolehan: At cost:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 734 - - - 734 LandGedung dan perbaikan gedung 33.714 - - 2.620 36.334 Buildings and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 150.021 - 8.862 19.932 161.091 vehiclesPerabotan dan perlengkapan 5.688 - - 964 6.652 Furniture and fixturesAset dalam penyelesaian 8.011 26.264 - (23.516) 10.759 Construction in progress

Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 303.284 - 12.250 18.367 309.401 Heavy equipment and vehiclesAset dalam penyelesaian 1.927 16.654 - (18.367) 214 Construction in progress

Jumlah 503.379 42.918 21.112 - 525.185 Total

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Pemilikan langsung Direct acquisitions

Gedung dan perbaikan gedung 20.673 4.443 - (730) 24.386 Buildings and improvementsAlat berat, peralatan Plant, equipment and dan kendaraan 57.804 21.593 8.795 10 70.612 vehiclesPerabotan dan perlengkapan 2.141 1.012 - 720 3.873 Furniture and fixtures

Aset sewaan Leased assetsAlat berat dan kendaraan 119.282 39.967 12.250 - 146.999 Heavy equipment and vehicles

Jumlah 199.900 67.015 21.045 - 245.870 Total

Jumlah Tercatat Bersih 303.479 279.315 Net Carrying Amount

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember2015 dan 2014, penambahan nilai tercatat bersih asetsewa pembiayaan, yang berasal dari Perusahaan,masing-masing sebesar nihil dan US$ 12.320 ribu.

For the years ended December 31, 2015 and2014, the additional net carrying amounts ofleased assets, held under finance lease of theCompany, amounted to nil and US$ 12,320thousand, respectively.

Efektif 1 Januari 2014, Perusahaan mengubahestimasi umur masa manfaat komponen pada alatberat, peralatan dan kendaraan sebagai hasil daripemeriksaan sisa umur manfaat aset tersebut.Perubahan ini mengakibatkan kenaikan bersih padabeban penyusutan sebesar US$ 6.349 ribu pada tahun2014.

Effective January 1, 2014, the Company changedthe estimated useful lives of some components ofits plant, heavy equipment and vehicles, as aresult of the review of remaining useful lives ofsuch assets. These changes resulted to a netincrease in depreciation expense amountingUS$ 6,349 thousand in 2014.

Pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: Disposal of property, plant and equipment is asfollows:

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Nilai tercatat: Net carrying amounts:Aset tetap 68 67 Property, plant and equipment

Nilai realisasi atas pelepasan: Proceeds from disposal of:Aset tetap 59 27 Property, plant and equipment

Kerugian pelepasan aset tetap Loss on disposal of property, plant(Catatan 27) (9) (40) and equipment (Note 27)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

53

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense was allocated to thefollowing:

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Pemilikan langsung: Direct acquisitions:Beban usaha langsung (Catatan 24) 22.320 26.895 Direct costs (Note 24)Beban administrasi (Catatan 25) 312 153 Administration expenses (Note 25)

Aset sewaan: Leased assets:Beban usaha langsung (Catatan 24) 27.168 39.945 Direct costs (Note 24)Beban administrasi (Catatan 25) - 22 Administration expenses (Note 25)

Aset dalam peyelesaian: Construction in progress:Bangunan 833 - Building

Jumlah 50.633 67.015 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015, beban penyusutansebesar US$ 833 ribu dikapitalisasi ke aset dalampenyelesaian. Beban penyusutan ini terkait denganpemakaian alat berat Perusahaan untuk pengerjaanbangunan dalam proses.

At December 31, 2015, depreciation expenseamounting to US$ 833 thousand was capitalizedto construction in progress. The depreciationexpenses were related to the use of theCompany’s heavy equipment in the buildingconstruction process.

Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan, alatberat, peralatan dan kendaraan Perusahaan yangmasih belum selesai pada tanggal pelaporan, sebagaiberikut:

Construction in progress mainly representsbuilding, plant, equipment and vehicles of theCompany which have not been completed at thereporting date as follows:

Persentase Estimasi tahunPenyelesaian/ Akumulasi Biaya/ Penyelesaian/Percentage of Accumulated Estimated Year ofCompletion Costs Completion

US$ ’000Bangunan Building

Dermaga, gudang dan lain-lain 52% 27.551 2018 Jetty, warehouse and others

Alat berat dan kendaraan Heavy equipment and vehiclesAlat berat lainnya 62% 3.374 2018 Other heavy equipment

Jumlah 30.925 Total

31 Desember/December 31, 2015

Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akanmenghambat penyelesaian aset dalam penyelesaiantersebut.

Management does not foresee any events thatmay occur that would prevent completion of suchconstruction in progress.

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah di NusaTenggara Barat, Balikpapan, Kabupaten PaserKalimantan Timur dan Timika seluas 189.792 meterpersegi dengan Hak Guna Bangunan selama 20 tahundan 30 tahun masing-masing sampai tahun 2028,2029 dan 2030. Manajemen berpendapat bahwa tidakterdapat kesulitan untuk memperpanjang hak tersebutkarena hak tersebut diperoleh secara sah dandidukung oleh bukti kepemilikan yang memadai.

The Company owns several pieces of land locatedin West Nusa Tenggara, Balikpapan, KabupatenPaser East Kalimantan and Timika measuring189,792 square meters with “Building Use Rights”for a period of 20 and 30 years, until 2028, 2029and 2030, respectively. Management believesthat there will be no difficulty in the extension ofthe landrights since they were acquired legally andsupported by sufficient evidence of ownership.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

54

Aset tetap termasuk aset yang telah habis disusutkantetapi masih digunakan dengan harga perolehanmasing-masing sebesar US$ 4.023 ribu danUS$ 4.103 ribu pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014.

Property, plant and equipment includes assetswith acquisition cost of US$ 4,023 thousand andUS$ 4,103 thousand that are fully depreciated butstill in use as of December 31, 2015 and 2014,respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2015, beberapa alat beratPerusahaan dengan nilai tercatat sebesarUS$ 6.101 ribu dan tanah di Timika dan Sumbawadengan nilai tercatat sebesar US$ 387 ribu digunakansebagai jaminan atas fasilitas bank yang diperoleh dariPT Bank ANZ Indonesia (Catatan 17). BerdasarkanPerjanjian Fasilitas Kredit dengan PT Bank ANZIndonesia, sebagian tanah tersebut secarakeseluruhan bernilai sebesar Rp 20 miliar pada saattanggal perjanjian.

As of December 31, 2015, certain heavyequipment of the Company with a carryingamount of US$ 6,101 thousand and land at Timikaand Sumbawa with carrying amount of US$ 387thousand are used as collateral for bank facilitiesobtained from PT Bank ANZ Indonesia (Note 17).Based on the Credit Facility Agreement withPT Bank ANZ Indonesia, the pieces of land werevalued at an aggregate amount of Rp 20 billion asof the date of the agreement.

Pada tahun 2015, Perusahaan melakukan perjanjianjual dan sewa balik atas alat berat dengan perusahaanpembiayaan selama 4 sampai 5 tahun (Catatan 21).

In 2015, the Company entered into sale andleaseback agreements for its heavy equipmentwith a financing company for a period of 4 to 5years (Note 21).

Setelah mengevaluasi syarat dan substansi dariperjanjian jual dan sewa balik selama periodeberjalan, manajemen Perusahaan menetapkan bahwasecara substansial semua risiko dan manfaat darikepemilikan alat berat tersebut berada pada penjualdan mengklasifikasikan transaksi ini sebagai sewapembiayaan.

After an evaluation of the terms and substance ofthe sale and leaseback arrangement during theperiod, the Company’s management hasdetermined that all the risks and rewardsincidental to ownership of the heavy equipmentstill rest with the seller-lessee and classified thetransactions as finance lease.

Aset sewaan digunakan sebagai jaminan atas liabilitassewa pembiayaan (Catatan 21).

Leased assets are used as collateral for the leaseliabilities (Note 21).

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruhpersediaan, gedung dan peralatan telah diasuransikankepada sebuah konsorsium yang dipimpin olehPT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia,sementara alat berat diasuransikan kepadakonsorsium yang dipimpin oleh PT Asuransi AstraBuana terhadap semua risiko dengan jumlahpertanggungan masing-masing sebesar US$ 507.936ribu dan US$ 524.045 ribu. Manajemen berpendapatbahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untukmenutupi kemungkinan kerugian atas aset yangdiasuransikan.

As of December 31, 2015 and 2014, inventories,buildings and equipment were insured through aconsortium led by PT Asuransi CakrawalaProteksi Indonesia, while heavy equipment wereinsured through a consortium led by PT AsuransiAstra Buana against all risks for US$ 507,936thousand and US$ 524,045 thousand,respectively. Management believes that theinsurance coverage is adequate to cover possiblelosses on the assets insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada perbedaanyang signifikan antara nilai tercatat aset tetapPerusahaan dengan nilai wajarnya.

The management believes that the carryingamounts of the Company’s property, plant andequipment is not significantly different with theirfair values.

15. GOODWILL 15. GOODWILL

Akun ini merupakan selisih antara nilai perolehan atasakuisisi MIP sebesar US$ 1.079 ribu dan kepemilikannon-pengendali sebesar US$ 283 ribu dengan nilaiwajar aset teridentifikasi yang diperoleh sebesarUS$ 581 ribu (Catatan 31).

This account represents excess of purchase priceof acquisition of MIP amounting to US$ 1,079thousand and non-controling interest amountingto US$ 283 thousand over the fair value of theidentifiable assets acquired amounting toUS$ 581 thousand (Note 31).

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

55

Berdasarkan penilaian manajemen atas nilaiterpulihkan dari goodwill, tidak ada penurunan padanilai goodwill. Sehingga, manajemen tidakmemberikan pencadangan atas kerugian penurunannilai pada 31 Desember 2015.

Based on management’s assessment ofrecoverable amount of goodwill, there is nodecline in the value of goodwill. Therefore, themanagement does not provide any allowance forimpairment losses as of December 31, 2015.

16. ASET TIDAK BERWUJUD 16. INTANGIBLE ASSETS

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Reklasifikasi/ December 31,

2015 Additions Reclassifications 2015US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

Biaya perolehan: At cost:Perangkat lunak komputer 3.160 - 340 3.500 Computer softwareAset tidak berwujud Intangible assets from the

berasal dari akuisisi MIP acquisition of MIP(Catatan 31) - 222 - 222 (Note 31)

Aset tidak berwujud Intangible assets underdalam pengembangan 81 259 (340) - development

Jumlah 3.241 481 - 3.722 Total

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization:Perangkat lunak komputer 1.109 519 - 1.628 Computer softwareAset tidak berwujud Intangible assets from

berasal dari akuisisi MIP - 21 - 21 the acquisition of MIP

Jumlah 1.109 540 - 1.649 Total

Jumlah Tercatat Bersih 2.132 2.073 Net Carrying Amount

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Reklasifikasi/ December 31,

2014 Additions Reclassifications 2014US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

Biaya perolehan: At cost:Perangkat lunak komputer 957 - 2.203 3.160 Computer softwareAset tidak berwujud dalam Intangible assets under

pengembangan 864 1.420 (2.203) 81 development

Jumlah 1.821 1.420 - 3.241 Total

Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization:Perangkat lunak komputer 714 395 - 1.109 Computer software

Jumlah Tercatat Bersih 1.107 2.132 Net Carrying Amount

Aset tidak berwujud ini diamortisasi selama estimasimasa manfaat selama 4 tahun.

The intangible asset is amortized over itsestimated useful life of 4 years.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

56

Beban amortisasi dialokasikan sebagai berikut: Amortization expense was allocated to thefollowing:

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Beban administrasi (Catatan 25) 532 373 Administration expenses (Note 25)Beban usaha langsung (Catatan 24) 8 22 Direct costs (Note 24)

Jumlah 540 395 Total

17. UTANG BANK 17. BANK LOANS

Fasilitas kas Tingkat bungamaksimum/ Tanggal per tahun/ 31 Desember/ 31 Desember/Maximum Tanggal perjanjian/ jatuh tempo/ Interest rate December 31, December 31,

cash facility Agreement date Maturity date per annum 2015 2014US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

PT Bank Anz Indonesia 12.500 13 Mei/May 13 , 2011 30 September/ LIBOR + 2,5% - 12.500September 30 , 2015 12.515 -

15 Januari/January 15 , 2016Citibank, N.A. Indonesia (Citibank)

Penarikan pertama/ First withdrawal 29 Oktober/October 29, 2012 28 April/April 28 , 2015 LIBOR + 2,5% - 5.193Penarikan kedua/ Second withdrawal 10 Juni/June 10, 2015 - 5.089Penarikan Ketujuh/ Seventh withdrawal 16 Pebruari/February 16 , 2016 5.400 -Penarikan kedelapan/ Eighth withdrawal 18 Maret/March 18 , 2016 3.154 -Penarikan kesembilan/ Ninth withdrawal 26 April/April 26 , 2016 1.686 -Penarikan kesepuluh/ Tenth withdrawal 4 Pebruari/February 4 , 2016 7.849 -Penarikan kesepuluh/ Tenth withdrawal 27 Mei/May 27 , 2016 799 -Penarikan kesebelas/ Eleventh withdrawal 17 Juni/June 17 , 2016 706 -

Jumlah/Total 32.109 22.782

CreditorKreditur/

20.000

PT Bank ANZ Indonesia PT Bank ANZ Indonesia

Pada tanggal 23 April 2010, Perusahaan danPT Bank ANZ Indonesia menandatangani PerjanjianFasilitas Kredit dimana Perusahaan diberikan fasilitasbank garansi sebesar US$ 10 juta.

On April 23, 2010, the Company andPT Bank ANZ Indonesia entered into a CreditFacility Agreement whereby the Company wasgranted a bank guarantee facility amounting toUS$ 10 million.

Pada tanggal 13 Mei 2011, Perusahaan dan PT BankANZ Indonesia menyetujui untuk merubah fasilitaspinjaman. Sesuai dengan perjanjian ini, jumlahmaksimum fasilitas pinjaman menjadi sebesarUS$ 22,5 juta, terdiri dari fasilitas bank garansisebesar US$ 10 juta dan fasilitas modal kerja sebesarUS$ 12,5 juta, dengan tingkat bunga LIBOR ditambah2,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangkawaktu satu tahun dan dapat diperpanjang kembaliatas kesepakatan kedua belah pihak. Pada tanggal2 Desember 2015, Perusahaan dan PT Bank ANZIndonesia menyetujui untuk memperpanjang fasilitaspinjaman sampai dengan 30 September 2016.Perjanjian juga mengharuskan Perusahaan untukmempertahankan rasio keuangan tertentu yangdihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasianPerusahaan.

On May 13, 2011, the Company and PT Bank ANZIndonesia agreed to amend the credit facilityagreement. Under the amended agreement, thebank loan facilities have maximum amount ofUS$ 22.5 million, consisting of bank guarantees ofUS$ 10 million and working capital loan ofUS$ 12.5 million, with interest rate of LIBOR plus2.5% per annum and will mature within one yearand extendable upon the agreement of bothparties. On December 2, 2015, the Company andPT Bank ANZ Indonesia agreed to extend thecredit facility until September 30, 2016. Theagreements also require the Company to maintaincertain financial ratios computed based on the theCompany’s consolidated financial statements.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

57

Setiap keterlambatan pembayaran pokok pinjamandan bunga yang sudah jatuh tempo akan dikenakanbunga sebesar LIBOR ditambah 2,5% per tahundiatas suku bunga yang telah ditetapkan.

Any overdue principal and interest shall carryinterest at LIBOR plus 2.5% per annum above thestipulated interest rate.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,Perusahaan mempunyai saldo pinjaman modal kerjadari PT Bank ANZ Indonesia masing-masing sebesarUS$12,5 juta dan saldo bank garansi yang terpakaimasing-masing sebesar US$ 4.301 ribu danUS$ 3.667 ribu.

As of December 31, 2015 and 2014, the Companyhas balance of working capital loan from PT BankANZ Indonesia amounting to US$ 12.5 million,respectively and used balance of bank guaranteesamounting to US$ 4,301 thousand and US$ 3,667thousand, respectively.

Pinjaman diatas dijamin dengan sejumlah piutangusaha dan aset tetap Perusahaan dan Letter ofAwareness dari PT Indika Energy Tbk, pihak berelasi(Catatan 6, 14 dan 32).

These loans are collateralized by certain tradeaccounts receivable and property, plant andequipment of the Company and Letter ofAwareness from PT Indika Energy Tbk, a relatedparty (Notes 6, 14 and 32).

Perjanjian sehubungan dengan fasilitas pinjamandi atas mencakup persyaratan tertentu, antara lain,Perusahaan tidak akan melakukan tindakan sebagaiberikut tanpa persetujuan tertulis dari bank:

The agreement relating to the above loan facilitiescontain certain covenants, among other things,the Company shall not perform the followingactions without prior written approval from thebank:

• untuk setiap perubahan komposisi pemegangsaham PT Indika Energy Tbk sebagai pemegangsaham terbanyak dan pengawas Perusahaan(langsung atau tidak langsung) padaPerusahaan; dan

• any change in the shareholders compositionof PT Indika Energy Tbk as a majorityshareholder and the Company controller(directly or indirectly) in the Company; and

• setiap merger atau konsolidasi denganperusahaan lain.

• any merger or consolidation with any othercompany.

Sebagai tambahan, Perusahaan akanmemberitahukan kepada bank untuk:

In addition, the Company shall notify the bank of:

• setiap perubahan pada pemegang sahamPT Indika Energy Tbk jika PT Indika Energy Tbkmemegang kurang dari 51% atas modal yangdikeluarkan dan ditempatkan oleh Perusahaan; dan

• any change of PT Indika Energy Tbkshareholding, should PT Indika Energy Tbkhold less than 51% of the issued and paid upcapital of the Company; and

• pembayaran dividen. • dividend payment.

Citibank, N.A. Indonesia (Citibank) Citibank, N.A. Indonesia (Citibank)

Pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaanmemperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek dariCitibank untuk membiayai kebutuhan modal kerjaPerusahaan. Fasilitas kredit maksimum sebesarUS$ 12,5 juta dengan tingkat bunga LIBOR ditambah4% per tahun.

On August 12, 2009, the Company obtained short-term loan facilities from Citibank to finance theCompany’s general working capital requirement.The facilities maximum credit is US$ 12.5 millionwith interest rate of LIBOR plus 4% per annum.

Pada tanggal 29 Oktober 2012, Perusahaan danCitibank menyetujui untuk mengubah fasilitaspinjaman dengan menambah jumlah maksimumfasilitas pinjaman menjadi sebesar US$ 20 jutadengan tingkat bunga LIBOR ditambah 3,5% pertahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktuenam bulan dari tanggal penarikan.

On October 29, 2012, the Company and Citibankagreed to amend the credit facility agreement byincreasing the maximum amount of credit facilityto US$ 20 million, with interest rate of LIBOR plus3.5% per annum and will mature within six monthfrom the withdrawal date.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

58

Pada tanggal 11 September 2014, Perusahaan danCitibank menyetujui untuk mengubah tingkat sukubunga fasilitas pinjaman menjadi tingkat bunga LIBORditambah 2,5% per tahun.

On September 11, 2014, the Company andCitibank agreed to amend the interest rate ofcredit facility become interest rate of LIBOR plus2.5% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,Perusahaan mempunyai saldo pinjaman modal kerjadari Citibank, masing-masing sebesar US$ 19.594ribu dan US$ 10.282 ribu.

As of December 31, 2015 and 2014, the Companyhas outstanding balance of working capital loanfrom Citibank, amounting to US$ 19,594 thousandand US$ 10,282 thousand, respectively.

Beban bunga atas utang bank untuk tahun-tahun yangberakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masingsebesar US$ 1.005 ribu dan US$ 377 ribu(Catatan 26).

The interest expense of bank loans incurred forthe years ended December 31, 2015 and 2014amounted to US$ 1,005 thousand and US$ 377thousand, respectively (Note 26).

18. UTANG USAHA 18. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

a. Berdasarkan Pemasok a. By CreditorPihak berelasi (Catatan 32): Related parties (Note 32):

PT Indika Energy Tbk 585 177 PT Indika Energy TbkPT Indy Property 137 - PT Indy PropertyLain-lain (masing-masing Others (each less than

kurang dari US$ 100 ribu) 45 43 US$ 100 thousand)

Jumlah 767 220 Total

Pihak ketiga: Third parties:Pemasok dalam negeri 29.010 39.105 Local suppliersPemasok luar negeri 69 314 Foreign suppliers

Jumlah 29.079 39.419 Total

Jumlah 29.846 39.639 Total

b. Berdasarkan Umur b. By Age CategoryBelum jatuh tempo 26.967 35.592 Not yet dueSudah jatuh tempo Past due

Dibawah 30 hari 1.538 2.535 Under 30 days31 - 60 hari 96 383 31 - 60 days61 - 90 hari 204 235 61 - 90 days91 - 120 hari 60 124 91 - 120 days> 120 hari 981 770 > 120 days

Jumlah 29.846 39.639 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

59

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

c. Berdasarkan Mata Uang c. By CurrencyMata uang fungsional Functional currency

Dollar Amerika Serikat 20.825 34.299 U.S. DollarMata uang lain Other currencies

Rupiah 9.016 4.693 RupiahDollar Singapura 5 49 Singapore DollarEuro - 598 Euro

Jumlah 29.846 39.639 Total

19. UTANG PAJAK 19. TAXES PAYABLE

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Pajak penghasilan badan Corporate income taxEntitas anak 30 - Subsidiary

Pajak penghasilan Income taxesPasal 4 (2) 60 26 Article 4 (2)Pasal 15 5 2 Article 15Pasal 21 658 487 Article 21Pasal 23 39 142 Article 23Pasal 26 25 40 Article 26

Jumlah 817 697 Total

20. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 20. ACCRUED EXPENSES

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Gaji dan bonus 1.203 919 Salaries and bonusPajak kendaraan 713 1.265 Vehicle taxCuti tahunan 297 599 Annual leave

Jumlah 2.213 2.783 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

60

21. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN 21. FINANCE LEASE LIABILITIES

Pembayaran minimum sewa pembiayaan dan nilai kiniminimum sewa pembiayaan berdasarkan perjanjiansewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015dan 2014, adalah sebagai berikut:

The minimum lease payments and present value ofminimum lease payments based on the leaseagreements as of December 31, 2015 and 2014are as follows:

���(5(0%(4� ���(5(0%(4� ���(5(0%(4� ���(5(0%(4�

���������� ���������� ���������� ����������

�� � �� �

#!��� #!��� #!��� #!���

$� ,1&,$1�/,$%,/,6$5�5(9$ $� �;��7(��$6(�

%(4'$5$4.$1�-$67+�6(032�

",'$.�/(%,+�'$4,�5$67�6$+71 ����� ���� ��� ��� � �26�/$6(4�6+$1�21(�;($4

�(%,+�'$4,�5$67�6$+71�'$1 �$6(4�6+$1�21(�;($4�$1'�126

.74$1*�'$4,�/,0$�6$+71 � ����� ��� ���� /$6(4�6+$1�),8(�;($45

!7%� -70/$+ ����� ����� ����� ����� !7%� 626$/

�,.74$1*,��%,$;$�.(7$1*$1�0$5$

'(3$1 ����� ������ � � �(55��)7674(�),1$1&(�&+$4*(5

�,.74$1*,��%(%$1�5(9$�3(0%,$;$$1

%(/70�',$0246,5$5, ��� � ����� ��� � ����� �(55��71$0246,<('�/($5(�)((5

�,6$0%$+��%71*$�0$5,+

+$475�',%$;$4 � � � �� �''��$&&47('�,16(4(56

�,/$,�.,1,�3(0%$;$4$1 �4(5(16�8$/7(�2)�0,1,070

0,1,070�5(9$ ������ ������ ���� � ��� �� /($5(�3$;0(165

�$*,$1�;$1*�-$67+�6(032�'$/$0

9$.67�5$67�6$+71 ���� � ������� �744(16�0$674,6,(5

�,$%,/,6$5�5(9$�3(0%,$;$$1 �21*� 6(40�),1$1&(�/($5(

-$1*.$�3$1-$1*�� ��(45,+ ����� ���� /,$%,/,6,(5�� ��(6

%� ,1&,$1�/,$%,/,6$5�5(9$�%(4'$5$4.$1�/(5524� %� �;��(5524�

�"��,657%,5+,�#����($5(�$1'��,1$1&( �"��,657%,5+,�#����($5(�$1'��,1$1&(

�1'21(5,$ ����� ���� �1'21(5,$

�"��,64$��,1$56+,.$��756,.$��,1$1&( �� � ����� �"��,64$��,1$56+,.$��756,.$��,1$1&(

�"��4,:��1'21(5,$��,1$1&( ��� ��� �"��4,:��1'21(5,$��,1$1&(

�"��$6(43,//$4��,1$1&(��1'21(5,$ ���� ��� � �"��$6(43,//$4��,1$1&(��1'21(5,$

�"�"2;26$��564$��,1$1&,$/�!(48,&(5 �� �� �"�"2;26$��564$��,1$1&,$/�!(48,&(5

!7%� -70/$+ ����� ����� !7%� 626$/

�,.74$1*,��%(%$1�5(9$�3(0%,$;$$1

;$1*�%(/70�',$0246,5$5, ��� � ����� �(55��71$0246,<('�/($5(�)((5

�,6$0%$+��%71*$�0$5,+�+$475�',%$;$4 � �� �''��$&&47('�,16(4(56

�70/$+ ���� � ��� �� "26$/

� � ������������������� � ������������������

�,/$,�.,1,�3(0%$;$4$1

0,1,070�5(9$�3(0%,$;$$1�

����������������

�(0%$;$4$1�0,1,070

5(9$�3(0%,$;$$1�

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

61

Perusahaan membeli sebagian alat berat operasinyamelalui sewa pembiayaan. Utang sewa pembiayaanini dijamin dengan aset sewa yang bersangkutan(Catatan 14). Jangka waktu sewa adalah 4 sampai 5tahun.

The Company purchases some of its heavyequipment through finance leases. The leaseliabilities are secured by the related leased assets(Note 14). The leases have terms of 4 to 5 years.

Liabilitas sewa pembiayaan yang didenominasi dalammata uang selain mata uang fungsional Grup adalahsebagai berikut:

Lease liabilities denominated in currency other thanthe respective functional currency of the Group areas follows:

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Rupiah 183 271 Rupiah

PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (MUFJ) PT Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia(MUFJ)

Pada tanggal 18 April 2012, Perusahaan dan MUFJmenandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untukSewa Pembiayaan dimana Perusahaan diberikanfasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 25 juta.Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar 3,40%ditambah tingkat bunga SIBOR. Sejak Januari 2014,tingkat suku bunga diubah menjadi sebesar 3,40%ditambah tingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersediauntuk 6 (enam) bulan.

On April 18, 2012, the Company and MUFJ enteredinto a Finance Lease Facility Agreement, wherebythe Company was granted a finance lease facilityamounting to US$ 25 million. The interest rate onthis facility is 3.40% plus SIBOR. Starting January2014, the interest rate is changed to 3.40% plusLIBOR. The facility is available for 6 (six) months.

Pada tanggal 1 September 2015, Perusahaan danMUFJ menandatangani perjanjian Fasilitas Kredituntuk Sewa Pembiayaan (penjualan danpenyewaguna usaha kembali dengan hak opsi)dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewapembiayaan dengan opsi pembiayaan maksimal danuang jaminan masing-masing sebesar US$ 15 jutadan US$ 1.389 ribu. Jangka waktu sewa guna usahaselama 5 (lima) tahun. Pada tanggal 31 Desember2015, Perusahaan telah menggunakan fasilitassebesar US$ 7.128 ribu.

On September 1, 2015, the Company and MUFJentered into a Finance Lease Facility Agreement(with option sale and leaseback), whereby theCompany was granted a finance lease facility withoption maximum financing and security depositamounting to US$ 15 million and US$ 1,389thousand, respectively. The lease have term of 5(five) years. As of December 31, 2015, theCompany has used the facility amounting toUS$ 7,128 thousand.

Tingkat suku bunga fasilitas ini adalah sebesar3,125% ditambah tingkat bunga LIBOR (3 bulan) pertahun dengan klausal 3 bulan akan dikaji atau tingkatbunga tetap yang setara dengan tingkat bunga LIBOR(3 bulan) terbaru ditambah dengan 3,125% per tahununtuk jangka waktu 5 tahun.

The interest rate on this facility is 3.125% plusLIBOR (3 months) per annum, with clause for 3months review or fixed interest rate equivalent tothe latest LIBOR (3 months) plus 3.125% perannum for 5 years term.

PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF)

Pada tanggal 10 Juni 2011, Perusahaan dan MPMFmenandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit untukSewa Pembiayaan, dimana Perusahaan diberikanfasilitas kredit sewa pembiayaan sebesar US$ 45 juta.Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah 3% ditambahtingkat bunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk enambulan.

On June 10, 2011, the Company and MPMFentered into a Finance Lease Facility Agreement,whereby the Company was granted a finance leasefacility amounting to US$ 45 million. The interestrate on this facility is 3% plus LIBOR. This facility isavailable for six months.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

62

Pada tanggal 24 Januari 2012, Perusahaan danMPMF menyetujui untuk memperpanjang PerjanjianFasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan dimanaPerusahaan diberikan tambahan fasilitas kredit sewapembiayaan sebesar US$ 75 juta. Tingkat suku bungafasilitas ini adalah sebesar 3,125% ditambah tingkatbunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 24 (duapuluh empat) bulan sampai dengan 24 Januari 2014.

On January 24, 2012, the Company and MPMFagreed to amend the above Finance Lease FacilityAgreement, whereby the Company was granted anadditional finance lease facility amounting toUS$ 75 million. The interest rate on this facility is3.125% plus LIBOR. The facility is available for 24(twenty four) months until January 24, 2014.

Pada tanggal 8 Agustus 2012, Perusahaan dan MPMFmenyetujui untuk melakukan perubahan didalamPerjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan iniyaitu dengan memasukkan nama Oversea-ChineseBanking Corporation Limited dan PT Bank OCBCNISP, Tbk sebagai tambahan pihak kreditur, yangsemula hanya PT Bank ANZ Indonesia dan juga TheTrust Company (Asia) Limited sebagai pihak agenfasillitas kredit.

On August 8, 2012, the Company and MPMFagreed to amend this Finance Lease FacilityAgreement by adding Oversea-Chinese BankingCorporation Limited and PT Bank OCBC NISP, Tbkas the additional creditors, which originally onlyPT Bank ANZ Indonesia and also The TrustCompany (Asia) Limited as the facility agent.

PT Orix Indonesia Finance PT Orix Indonesia Finance

Pada tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan dan PT OrixIndonesia Finance menandatangani PerjanjianFasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan, dimanaPerusahaan diberikan fasilitas kredit sewapembiayaan sebesar US$ 15 juta. Tingkat suku bungafasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambah tingkatbunga SIBOR. Sejak Januari 2014, tingkat suku bungadiubah menjadi sebesar 3,50% ditambah tingkatbunga LIBOR. Fasilitas ini tersedia untuk 12 (duabelas) bulan.

On June 28, 2012, the Company and PT OrixIndonesia Finance entered into a Finance LeaseFacility Agreement, whereby the Company wasgranted a finance lease facility amounting toUS$ 15 million. The interest rate on this facility is3.50% plus SIBOR. Starting January 2014, theinterest rate is changed to 3.50% plus LIBOR. Thefacility is available for 12 (twelve) months.

PT Caterpillar Finance Indonesia PT Caterpillar Finance Indonesia

Pada tanggal 3 Maret 2005, Perusahaan danPT Caterpillar Finance Indonesia menandatanganiPerjanjian Fasilitas Kredit untuk Sewa Pembiayaan,dimana Perusahaan diberikan fasilitas kredit sewapembiayaan sebesar US$ 50 juta. Fasilitas ini tersediasampai dengan tanggal 20 Agustus 2013. Tingkat sukubunga fasilitas ini adalah sebesar 3,50% ditambahtingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR dan 3,75% ditambahtingkat bunga 3 (tiga) bulan LIBOR.

On March 3, 2005, the Company and PT CaterpillarFinance Indonesia entered into a Finance LeaseFacility Agreement, whereby the Company wasgranted a finance lease facility amounting toUS$ 50 million. This facility is available untilAugust 20, 2013. The interest rate on this facility is3.50% plus interest rate of 3 (three) months LIBORand 3.75% plus interest rate of 3 (three) monthsLIBOR.

Syarat dan ketentuan atas perjanjian sewapembiayaan adalah sebagai berikut:

Significant general terms and conditions of thefinance leases are as follows:

i. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjual,meminjamkan, melakukan sewa kembali, ataumelepaskan atau, menghentikan pengendalianlangsung atas, aset sewaan;

i. The Company is prohibited to sell, lend,sublease, or otherwise dispose of or, cease toexercise direct control over, the leased assets;

ii. Perusahaan tidak diperbolehkan menggunakanaset sewaan sebagai jaminan, termasuk jaminandeposito, atau garansi kepada lessor lainnya; dan

ii. The Company is prohibited to providesecurities/collateral, including security deposit,or guarantee to other lessors over the leasedassets; and

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

63

iii. Untuk liabilitas sewa guna usaha pembiayaandengan MPMF, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan rasio keuangan tertentu yangdihitung berdasarkan laporan keuangankonsolidasian.

iii. For lease liability from MPMF, the Company isrequired to maintain certain financial ratioscomputed based on the consolidated financialstatements.

PT Toyota Astra Financial Services (TAF) PT Toyota Astra Financial Services (TAF)

Pada tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan dan TAFmenandatangani perjanjian fasilitas pembiayaankendaraan dimana Perusahaan diberikan fasilitaskredit sewa pembiayaan sebesar Rp 1,8 milyar (atausetara dengan US$ 150 ribu). Fasilitas ini berlakusampai dengan tanggal 1 Oktober 2017. Tingkatbunga fasilitas adalah 5,5% per tahun.

On October 1, 2014, the Company and TAFentered into a consumer finance facility agreementwherein the Company was granted a finance leasefacility for vehicles amounting to Rp 1.8 billion (orequivalent to US$ 150 thousand). The facility isavailable until October 1, 2017. The interest rate onthis facility is 5.5% per annum.

Pada tanggal 4 Nopember 2014, Perusahaan dan TAFmenandatangani perjanjian fasilitas pembiayaankendaraan dimana Perusahaan diberikan fasilitaskredit sewa pembiayaan sebesar Rp 1,8 milyar (atausetara dengan US$ 148 ribu). Fasilitas ini berlakusampai dengan tanggal 4 Nopember 2017. Tingkatbunga fasilitas adalah 5,5% per tahun.

On November 4, 2014, the Company and TAFentered into a consumer finance facility agreementwherein the Company was granted a finance leasefacility amounting to Rp 1.8 billion (or equivalentwith US$ 148 thousand). The facility is availableuntil November 4, 2017. The interest rate on thisfacility is 5.5% per annum.

Beban bunga sewa pembiayaan untuk tahun-tahunyang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar US$ 1.549 ribu dan US$ 2.786 ribu(Catatan 26).

The finance lease interest expense incurred for theyears ended December 31, 2015 and 2014amounted to US$ 1,549 thousand and US$ 2,786thousand, respectively (Note 26).

22. MODAL SAHAM, CADANGAN UMUM DANDIVIDEN

22. CAPITAL STOCK, GENERAL RESERVE ANDDIVIDENDS

Modal Saham Capital Stock

Komposisi pemegang saham Perusahaan padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkandaftar pemegang saham dari PT Datindo Entrycom,Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagaiberikut:

The composition of the Company’s stockholdersas of December 31, 2015 and 2014, based on thelist of stockholders provided by PT DatindoEntrycom, the Company’s Bureau of SecuritiesAdministration is as follows:

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/

Number of Percentage of Total Paid-upNama Pemegang Saham Shares Ownership Capital

% US$ ’000

PT Indika Energy Tbk 704.014.200 69,80 23.340 PT Indika Energy TbkLo Kheng Hong 106.916.200 10,60 3.545 Lo Kheng HongMasyarakat (masing-masing dibaw ah 5%) 197.674.600 19,60 6.553 Public (each below 5%)

Jumlah 1.008.605.000 100,00 33.438 Total

31 Desember/December 31, 2015

Name of Stockholders

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

64

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/

Number of Percentage of Total Paid-upNama Pemegang Saham Shares Ownership Capital Name of Stockholders

% US$ ’000

PT Indika Energy Tbk 704.014.200 69,80 23.340 PT Indika Energy TbkLo Kheng Hong 102.973.200 10,21 3.414 Lo Kheng HongMasyarakat (masing-masing dibaw ah 5%) 201.617.600 19,99 6.684 Public (each below 5%)

Jumlah 1.008.605.000 100,00 33.438 Total

31 Desember/December 31, 2014

Cadangan Umum General Reserve

Pada bulan Juni 1999, Perusahaan membentukcadangan umum sejumlah Rp 10.260.000.000 (setaradengan US$ 1.475 ribu) sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1995 tentangPerseroan Terbatas yang kemudian telah diubahdengan Undang-Undang No. 40/2007 dan diterbitkanpada bulan Agustus 2007, yang mengharuskandibentuknya cadangan umum sekurang-kurangnya20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

In June 1999, the Company established a generalreserve amounting to Rp 10,260,000,000(equivalent to US$ 1,475 thousand) in accordancewith the Limited Liability Company Law of theRepublic of Indonesia No. 1/1995, which wasamended by Law No. 40/2007 introduced inAugust 2007 which requires the establishment ofa general reserve amounting to at least 20% of theCompany’s issued and paid-up share capital.

Dividen Dividends

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal20 April 2015, pemegang saham menyetujuipembagian dividen tunai untuk tahun buku 2014sebesar US$ 1.620.816 atau US$ 0,00161 per lembarsaham. Dividen dibayar pada tanggal 29 Mei 2015.

Based on the General Meeting of Shareholdersdated April 20, 2015, the Company’s stockholdersapproved the distribution of cash dividends for2014 amounting to US$ 1,620,816 orUS$ 0.00161 per share. Dividends were paid onMay 29, 2015.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal30 April 2014, pemegang saham menyetujuipembagian dividen tunai untuk tahun buku 2013sebesar US$ 7.000.000 atau US$ 0,00694 per lembarsaham. Dividen dibayar pada tanggal 14 Juli 2014.

Based on the General Meeting of Shareholdersdated April 30, 2014, the Company’s stockholdersapproved the distribution of cash dividends for2013 amounting to US$ 7,000,000 orUS$ 0.00694 per share. Dividends were paid onJuly 14, 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, utangdividen masing-masing sebesar US$ 229 ribu danUS$ 305 ribu.

At December 31, 2015 and 2014, dividendspayable amounted to US$ 229 thousand andUS$ 305 thousand, respectively.

23. PENDAPATAN 23. REVENUES

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Penambangan 146.348 294.191 MiningJasa 32.939 35.623 ServicesRekayasa dan konstruksi 26.727 18.154 Engineering and constructionLain-lain 820 - Others

Jumlah 206.834 347.968 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

65

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014, jumlah pendapatanyang berasal dari jasa konstruksi masing-masingsebesar US$ 20.738 ribu dan US$ 17.655 ribu.

For the years ended December 31, 2015 and2014, revenues derived from construction serviceamounted to US$ 20,738 thousand andUS$ 17,655 thousand, respectively.

Rincian pendapatan dari pihak berelasi adalahsebagai berikut:

Details of revenues from related parties are asfollows:

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Penambangan MiningPT Kideco Jaya Agung 82.327 87.393 PT Kideco Jaya AgungPT Santan Batubara - 3.903 PT Santan Batubara

Jumlah 82.327 91.296 Total

Rekayasa dan konstruksi Engineering and constructionPT Tripatra Engineers and Constructors 336 36 PT Tripatra Engineers and ConstructorsPT Multi Tambangjaya Utama - 23 PT Multi Tambangjaya Utama

Jumlah 336 59 Total

Jumlah pendapatan dari pihak berelasi 82.663 91.355 Total revenues from related parties

Rincian pelanggan dengan transaksi lebih dari 10%total nilai pendapatan konsolidasian:

Details of customers having transactions of morethan 10% of total consolidated revenues:

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Pihak berelasi (Catatan 32) Related parties (Note 32)PT Kideco Jaya Agung 82.327 87.393 PT Kideco Jaya AgungPT Santan Batubara - 3.903 PT Santan Batubara

Pihak ketiga Third partiesPT Adimitra Baratama Nusantara 38.876 97.705 PT Adimitra Baratama NusantaraPT Indonesia Pratama 25.722 18.212 PT Indonesia PratamaPT Indomining 4.347 50.816 PT IndominingPT Gunung Bayan Pratama Coal - 53.421 PT Gunung Bayan Pratama Coal

Jumlah 151.272 311.450 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

66

24. BEBAN USAHA LANGSUNG 24. DIRECT COSTS

2015 2014 *)US$ ’000 US$ ’000

Operasi alat berat dan peralatan 52.380 103.597 Operations of plant and equipmentPenyusutan (Catatan 14) 49.488 66.840 Depreciation (Note 14)Gaji, upah dan biaya pegawai 33.189 43.513 Salaries, wages and related costsSewa alat berat, kendaraan dan lain-lain 22.196 31.780 Rental of plant, vehicle and othersSubkontraktor 6.162 12.247 SubcontractorsMaterial 4.580 9.773 MaterialsSistem informasi manajemen 1.104 3.015 Management information systemAmortisasi (Catatan 16) 8 22 Amortization (Note 16)Beban usaha langsung lain 8.584 10.505 Other direct costs

Jumlah 177.691 281.292 Total

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

Sampai dengan tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2015, tidak ada transaksi denganpemasok yang berjumlah lebih dari 10% dari jumlahpendapatan. Sampai dengan tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2014, transaksi denganpemasok PT Solaris Prima Energy berjumlah lebih dari10% dari jumlah pendapatan, yaitu sebesarUS$ 39.452 ribu.

For the year ended December 31, 2015 therewere no transactions with supplier that constitutedmore than 10% of the total revenues. For the yearended December 31, 2014, transactions withsupplier PT Solaris Prima Energy aggregating toUS$ 39,452 thousand constituted more than 10%of the total revenues.

25. BEBAN ADMINISTRASI 25. ADMINISTRATION EXPENSES

2015 2014 *)US$ ’000 US$ ’000

Gaji dan upah 13.013 16.462 Salaries and wagesJasa hukum dan profesional 1.971 2.582 Legal and professional feesSewa gedung, kendaraan dan peralatan 1.528 2.096 Office, vehicle and equipment rentalSistem informasi manajemen 755 943 Management information systemPerjalanan 548 995 TravelAmortisasi (Catatan 16) 532 373 Amortization (Note 16)Penyusutan (Catatan 14) 312 175 Depreciation (Note 14)Perlengkapan kantor 237 304 Office suppliesKomunikasi 118 160 CommunicationAsuransi 108 269 InsuranceBeban lain-lain (masing- Other expenses

masing kurang dari US$ 100 ribu) 287 2.097 (each less than US$ 100 thousand)

Jumlah 19.409 26.456 Total

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

67

26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 26. INTEREST EXPENSES AND FINANCECHARGES

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Beban bunga pinjaman jangka panjang Interest expense on long-term loandari pihak berelasi (Catatan 32) 6.118 8.266 from a related party (Note 32)

Beban bunga sewa pembiayaan Finance lease interest expenses(Catatan 21) 1.549 2.786 (Note 21)

Beban bunga utang bank (Catatan 17) 1.005 377 Bank loan interest expenses (Note 17)Lain-lain 993 849 Others

Jumlah 9.665 12.278 Total

27. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN -BERSIH

27. OTHER GAINS AND LOSSES – NET

2015 2014*)US$ ’000 US$ ’000

Kerugian penurunan nilai dan pemulihan Provision for impairment lossespiutang tak tertagih - bersih (Catatan 6) (5.512) (1.467) and reversal on receivables - net (Note 6)

Kerugian kurs mata uang asing - bersih (2.295) (185) Loss on foreign exchange - netDenda pajak (542) (2.016) Tax penaltiesKerugian atas penjualan investasi pada

pengendalian bersama entitas Loss on sale of investment in jointly(Catatan 13) - (102) controlled entity (Note 13)

Kerugian pelepasan aset tetap Loss on disposal of property, plant(Catatan 14) (9) (40) and equipment (Note 14)

Lain-lain - bersih 917 51 Others - net

Jumlah (7.441) (3.759) Total

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

28. PAJAK PENGHASILAN 28. INCOME TAX

Beban pajak terdiri dari: Tax expense consists of the following:

2015 2014 *)US$ ’000 US$ ’000

Pajak kini Current taxPerseroan - 2.498 ParentEntitas anak 32 - Subsidiary

Penyesuaian atas pajak penghasilan Adjustment recognised in the currentkini atas pajak penghasilan badan year in relation to the current taxtahun sebelumnya 2.651 9.117 of prior years corporate income tax

Pajak tangguhan 427 7.058 Deferred tax

Jumlah 3.110 18.673 Total

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

68

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara (rugi) laba sebelum pajak menurutlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainkonsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagaiberikut:

Reconciliation between (loss) profit before tax perconsolidated statements of profit or loss and othercomprehensive income and taxable income is asfollows:

2015 2014 *)US$ ’000 US$ ’000

(Rugi) laba sebelum pajak menurut laporan (Loss) profit before tax per consolidatedlaba rugi dan penghasilan komprehensif statements of profit or loss and otherlain konsolidasian (9.581) 21.029 comprehensive income

Perbedaan temporer: Temporary differences:Penyisihan (pembayaran) imbalan Provision (payment) for post-

pasca kerja - bersih (699) 844 employment benefits - netPenyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses in

piutang tak tertagih (843) 310 accounts receivablePenyisihan (pembayaran) cuti dan bonus (311) 160 Provision (payment) for leaves and bonusPenyisihan (pembayaran) pajak Provision (payment) of vehicle

kendaraan - bersih (552) 53 tax - netPerbedaan amortisasi komersial Difference between commercial

dan fiskal (545) (247) and fiscal amortization(Penghapusan) penyisihan persediaan (Write-off) provisions for stock

usang - (3.241) obsolescencePerbedaan penyusutan komersial Difference between commercial

dan fiskal (4.878) (26.113) and fiscal depreciationLain-lain 923 - Others

Jumlah (6.905) (28.234) Total

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan Nondeductible expensesmenurut fiskal: (nontaxable income):Kesejahteraan karyawan 4.726 4.417 Employee welfareBagian rugi bersih pengendalian Share in jointly controlled

bersama entitas 1.421 3.921 entities’s net lossDenda pajak 542 2.016 Tax penaltiesPenghapusan piutang usaha - 1.157 Write-off of trade accounts receivableKerugian bersih kerjasama operasi Net loss of joint operations

yang telah dikenakan pajak final - 2 already subject to final taxRugi sebelum pajak entitas anak 298 - Loss before tax subsidiariesBiaya terkait aset sewaan 5.919 (309) Expenses in relation with leased assetsPenghasilan kena pajak final - bersih (2.409) (2.395) Income subject to final tax - netBeban pajak final 1.757 1.114 Final tax expensesBeban yang tidak dapat dikurangkan

lainnya (965) 7.272 Other non-deductible expenses

Jumlah 11.289 17.195 Total

Laba kena pajak - tidak final (5.197) 9.990 Non-final taxable income

Beban pajak kini - 2.498 Current tax expense

Dikurangi pembayaran pajak di muka Less prepaid income taxesTahun berjalan: Current year:

Pasal 22 173 320 Article 22Pasal 23 10.245 12.631 Article 23Pasal 25 9 - Article 25

Jumlah 10.427 12.951 TotalKelebihan bayar pajak penghasilan badan Overpayment of corporate income tax

(Catatan 9) 10.427 10.453 (Note 9)

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

69

Pajak final merupakan pajak penghasilan badan atasjasa konstruksi yang diberikan oleh Perusahaan.Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RepublikIndonesia No. 153/PMK.03/2009 tanggal 29 September2009, penghasilan dari usaha Jasa Konstruksidikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.

The final tax represents the corporate income taxfor the construction services rendered by theCompany. In accordance with the Regulation ofthe Minister of Finance of the Republic ofIndonesia No. 153/PMK.03/2009 datedSeptember 29, 2009, the revenue arising fromconstruction service is subject to final tax.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhanPerusahaan adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s deferred tax assetsand liabilities are as follows:

Dikreditkan(dibebankan)

ke penghasilanDikreditkan komprehensif

(dibebankan) ke lain/laba rugi Credited

Saldo per tahun berjalan/ (charged) to Saldo per1 Januari 2015/ Credited (charged) other 31 Desember 2015/

Balance at to profit or loss comprehensive Balance atJanuary 1, 2015 for the year income December 31, 2015

US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

Kompensasi kerugian - 1.300 - 1.300 Tax loss compensationPiutang usaha 367 (211) - 156 Trade accounts receivablePersediaan 164 - - 164 InventoriesLiabilitas imbalan Post-employment

pasca kerja 2.936 (174) (100) 2.662 benefits obligationBeban masih harus dibayar 680 (216) - 464 Accrued expensesAset tetap dan liabilitas Property, plant and equipment

sew a pembiayaan (24.121) (989) - (25.110) and finance leaseAset tidak berw ujud (68) (137) - (205) Intangible assets

Jumlah (20.042) (427) (100) (20.569) Total

Dikreditkan(dibebankan)

ke penghasilanDikreditkan komprehensif

(dibebankan) ke lain/laba rugi Credited

Saldo per tahun berjalan/ (charged) to Saldo per1 Januari 2014 *)/ Credited (charged) other 31 Desember 2014 *)/

Balance at to profit or loss comprehensive Balance atJanuary 1, 2014 *) for the year income December 31, 2014 *)

US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

Piutang usaha 289 78 - 367 Trade accounts receivablePersediaan 974 (810) - 164 InventoriesLiabilitas imbalan Post-employment

pasca kerja 2.632 211 93 2.936 benefits obligationBeban masih harus dibayar 627 53 - 680 Accrued expensesAset tetap dan liabilitas Property, plant and equipment

sew a pembiayaan (17.593) (6.528) - (24.121) and finance leaseAset tidak berw ujud (6) (62) - (68) Intangible assets

Jumlah (13.077) (7.058) 93 (20.042) Total

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

70

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalianlaba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yangberlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense andthe amounts computed by applying the effectivetax rates to profit before tax is as follows:

2015 2014 *)US$ ’000 US$ ’000

(Rugi) laba sebelum pajak menurut laporan (Loss) profit before tax per consolidatedlaba rugi komprehensif konsolidasian (9.581) 21.029 statements of comprehensive income

Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif (2.395) 5.257 Income tax at effective tax rate

Pengaruh pajak atas manfaat (beban) yang Tax effect of nontaxable incometidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: (nondeductible expenses):Kesejahteraan karyawan 1.182 1.104 Employee welfareBagian rugi bersih pengendalian Share in jointly controlled entities’s

bersama entitas 355 980 net lossDenda pajak 135 504 Tax penaltiesPenghapusan piutang usaha - 289 Writte-off of trade accounts receivableKerugian bersih kerjasama operasi yang Net loss of joint operations already

telah dikenakan pajak final - 1 subject to final taxRugi sebelum pajak entitas anak 74 - Loss before tax subsidiariesBiaya terkait aset sewaan 1.480 (77) Expenses in relation with leased assetsPenghasilan kena pajak final - bersih (602) (599) Income subject to final tax - netBeban pajak entitas anak 32 - Tax expense of subsidiaryPenyesuaian atas pajak penghasilan Adjustment recognised in the current

kini atas pajak penghasilan badan year in relation to the current taxtahun sebelumnya 2.651 9.117 of prior years corporate income tax

Beban pajak final 439 279 Tax expense finalBeban yang tidak dapat dikurangkan lainnya (241) 1.818 Other nondeductible expenses

Beban pajak penghasilan 3.110 18.673 Income tax expense

Surat Ketetapan Pajak Tax Assessment Letters

Pada tanggal 29 Januari 2014 Perusahaan telahmenerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar untukPajak Pertambahan Nilai bulan Oktober, Nopemberdan Desember tahun 2011 dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 11.568.571.180,Rp 17.500.249.487 dan Rp 9.656.468.024 dari jumlahmasing-masing yang diajukan sebesarRp 11.569.238.802, Rp 17.603.372.697 danRp 10.322.424.094. Selisih antara jumlah yangdiajukan dan jumlah di Surat Ketetapan Pajak diakuisebagai beban pada laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun2014. Restitusi kelebihan pajak sebesarRp 38.574.004.531, setelah dikurangi dengan dendapajak, diterima oleh Perusahaan pada tanggal10 Maret 2014.

On January 29, 2014, the Company receivedOverpayment Tax Assessment Letter for October,November and December 2011 Value Added Tax,amounting to Rp 11,568,571,180,Rp 17,500,249,487, and Rp 9,656,468,024,respectively, from total claims ofRp 11,569,238,802, Rp 17,603,372,697 andRp 10,322,424,094, respectively. The differencebetween the recorded claim and the amount in theTax Assessment Letter was recorded as expenseon the 2014 consolidated statements of profit orloss and other comprehensive income. Therefund of this overpayment of Rp 38,574,004,531,after deducting with tax penalty, was received onMarch 10, 2014.

Perusahaan mencatat kelebihan pembayaran PajakPenghasilan Badan Perusahaan tahun 2012 sebesarUS$ 7.863 ribu. Pada tanggal 10 Maret 2014,Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan PajakKurang Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2012sebesar US$ 1.224 ribu (termasuk denda sebesarUS$ 282 ribu). Pembayaran pajak kurang bayar initelah dilakukan oleh Perusahaan pada 2 April 2014.

The Company recorded a tax overpayment for2012 Corporate Income Tax amounting toUS$ 7,863 thousand. On March 10, 2014, theCompany received Underpayment TaxAssessment Letter for 2012 Corporate IncomeTax, amounting to US$ 1,224 thousand (includingtax penalty amounting to US$ 282 thousand).Payment for such underpayment tax assessmentletter was made on April 2, 2014.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

71

Pada tanggal 11 Maret 2014, Perusahaan telahmenerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untukpajak penghasilan pasal 21, pajak penghasilanpasal 23, pajak penghasilan pasal 23/26 final, pajakpenghasilan pasal 4(2), pajak penghasilan finalpasal 15, dan Pajak Pertambahan Nilai untuk DalamNegeri untuk tahun 2012 beserta denda pajak, masing-masing sebesar Rp 1.072.274.536, Rp 1.265.764.993,Rp 2.213.292.648, Rp 87.066.263, Rp 1.825.738 danRp 11.691.202.153. Pembayaran pajak kurang bayar inidengan total Rp 16.331.426.331 telah dilakukan olehPerusahaan pada 7 April 2014.

On March 11, 2014, the Company receivedseveral underpayment tax assessment letters forincome tax article 21, income tax article 23, finalincome tax article 23/26, income tax article 4(2),final income tax article 15 and VAT for Domesticfor year 2012 and their related tax penalties, eachamounting to Rp 1,072,274,536, Rp 1,265,764,993,Rp 2,213,292,648, Rp 87,066,263, Rp 1,825,738and Rp 11,691,202,153, respectively. Theseunderpayment taxes for a total amount ofRp 16,331,426,331 were all paid by the Companyon April 7, 2014.

Pada tanggal 27 Nopember 2014, Perusahaanmelakukan pembetulan dan pembayaran kekuranganuntuk Pajak Penghasilan Badan Perusahaan 2010sebesar US$ 111.344. Atas pembetulan ini,Perusahaan dikenakan denda bunga sebesarUS$ 95.757. Pembayaran denda bunga ini telahdilakukan oleh Perusahaan pada 16 Desember 2014.

On November 27, 2014, the Company madecorrection and paid underpayment for 2010Corporate Income Tax, amounting toUS$ 111,344. For this correction, the Companywas charged with interest penalty, amounting toUS$ 95,757. The interest penalty payment waspaid by the Company on December 16, 2014.

Pada tanggal 27 Nopember 2014, Perusahaanmelakukan pembetulan dan pembayaran kekuranganuntuk Pajak Penghasilan Badan Perusahaan 2011sebesar US$ 201.154. Atas pembetulan ini,Perusahaan dikenakan denda bunga sebesarUS$ 124.715. Pembayaran denda bunga ini telahdilakukan oleh Perusahaan pada 16 Desember 2014.

On November 27, 2014, the Company madecorrection and paid underpayment for 2011Corporate Income Tax amounting toUS$ 201,154. For this correction, the Companywas charged with interest penalty, amounting toUS$ 124,715. The interest penalty payment waspaid by the Company on December 16, 2014.

Pada tanggal 2 Pebruari 2015, Perusahaan menerimaSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas PajakPertambahan Nilai tahun 2010 sebesarRp 1.448.644.006. Pembayaran pajak kurang bayarini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 24 Pebruari2015.

On February 2, 2015, the Company receivedUnderpayment Tax Assesment Letter for 2010Value Added Tax, amounting toRp 1,448,644,006. Payment for suchunderpayment tax assessment letter was made onFebruary 24, 2015.

Pada tanggal 23 April 2015, Perusahaan menerimaSurat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas PajakPenghasilan Badan Tahun 2013 sebesarUS$ 4.718.363 atas permohonan pengembaliansebesar US$ 7.487.227 (Catatan 10). Perusahaantelah menerima pengembalian atas kelebihan pajaktersebut pada tanggal 26 Mei 2015. Selisih antarapengembalian pajak yang diterima dengan jumlahyang sebelumnya dicatat, dibebankan pada laba rugi.

On April 23, 2015, the Company received anOverpayment Tax Assessment Letter for 2013Corporate Income Tax amounting toUS$ 4,718,363, as compared to recorded claimtax for refund of US$ 7,487,227 (Note 10). TheCompany received the tax refund on May 26,2015. The difference on the tax refund receivedand the amount initially recorded as claims aredirectly charged to profit or loss.

Pada tanggal 28 Juli 2015, Perusahaan menerimaSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas PajakPenghasilan pasal 26 tahun 2011 sebesarRp 5.801.600.000. Pembayaran pajak kurang bayarini telah dilakukan oleh Perusahaan pada 25 Agustus2015. Pada tanggal 26 Oktober 2015, Perusahaantelah mengajukan permohonan banding yangdisampaikan ke Pengadilan Pajak. Sampai dengantanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian,proses banding masih berlangsung.

On July 28, 2015, the Company receivedUnderpayment Tax Assessment Letter forWithholding tax art 26 year 2011, amounting toRp 5,801,600,000. Payment for suchunderpayment tax assessment letter was made onAugust 25, 2015. On October 26, 2015, theCompany requested for an appeal to the TaxCourt, for the objection decision. As of theissuance date of the consolidated financialstatements, the appeal is still on-going.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

72

Surat Ketetapan Pajak untuk Kerjasama Operasi(Catatan 10)

Tax Assessment Letters for Joint Operations(Note 10)

Bagian PerusahaanKerjasama atas pajak kurang

operasi/ Pajak kurang bayar/ 31 Desember/ 31 Desember/Joint Jenis pajak/ Tahun fiskal/ bayar/Tax Company's portion December 31, December 31,

operations Tax type Fiscal year underpayment Tax underpayment 2015 2014Rp ’000.000 Rp ’000.000 US$ ’000 US$ ’000

PC JO Pajak Penghasilan 26/Income Tax art. 26 2005 12.505 6.253 540 540

PC JO Pajak Penghasilan 26/Income Tax art. 26 2006 14.226 7.113 615 615

PC JO Pajak Penghasilan 26/Income Tax art. 26 2007 3.371 1.686 146 146

PC JO Pajak Penghasilan 26/Income Tax art. 26 2005-2006 3.852 1.926 149 -

Jumlah/Total 16.978 1.450 1.301

Setara dengan/Equivalent in

Pada tahun 2013, PC JO telah membayar kurangbayar pajak penghasilan 26 tahun 2005 - 2007 danmengajukan surat keberatan atas Surat KetetapanPajak penghasilan 26 di atas.

In 2013, PC JO had paid the underpayment ofincome tax article 26 for the years 2005 - 2007 andfiled the objection letter on the Tax AssessmentLetters on the income tax article 26 above.

Pada tanggal 15 Januari 2015, PC JO menerima SuratKeputusan atas keberatan untuk kurang bayar pajakpenghasilan pasal 26 tahun 2005-2006, yangmenyatakan penolakan keberatan PC JO danmenambahkan jumlah pajak yang masih harusdibayar PC JO sebesar Rp 3.852.071.401. Pajaktersebut sudah dibayarkan pada tanggal 8 April 2015.Pada tanggal 10 April 2015, Perusahaan telahmengajukan permohonan banding yang disampaikanke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggalpenerbitan laporan keuangan konsolidasian, prosesbanding masih berlangsung.

On January 15, 2015, PC JO received DecisionLetter on objection on underpayment of incometax article 26 for the years 2005-2006, stating therejection of the PC JO’s objection and increasedthe tax underpayment amounting toRp 3,852,071,401. This underpayment has beenpaid on April 8, 2015. On April 10, 2015, theCompany requested for an appeal to the TaxCourt, for the objection decision. As of theissuance date of the consolidated financialstatements, the appeal is still on-going.

29. LABA (RUGI) PER SAHAM 29. EARNINGS (LOSS) PER SHARE

Perhitungan laba bersih per saham adalahberdasarkan data sebagai berikut:

The computation of basic (loss) earnings pershare are based on the following data:

2015 2014 *)US$ ’000 US$ ’000

Laba EarningsLaba (rugi) untuk perhitungan laba Earnings (loss) for computation

(rugi) per saham dasar (12.719) 2.356 of basic earnings (loss) per share

Jumlah saham Number of shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average number ofbiasa beredar (lembar) 1.008.605.000 1.008.605.000 outstanding ordinary shares (shares)

(Rugi) laba bersih per saham Basic (loss) earnings per share(dalam US$ penuh) (0,0126) 0,0023 (in full US$)

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

73

Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi sahambiasa dilusian pada tahun 2015 dan 2014.

The Company has no dilutive potential ordinaryshares in 2015 and 2014.

30. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 30. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31, December 31,

2015 2014 *) 2013 *)US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

Imbalan pasca kerja 8.424 9.253 8.357 Post-employment benefitsCuti berimbalan jangka panjang 2.226 2.496 2.174 Long service leave

Liabilitas bersih 10.650 11.749 10.531 Net liability

Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan Undang-UndangKetenagakerjaan No. 13/2003

Post-Employment Benefits under Labor LawNo. 13/2003

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untukkaryawan sesuai dengan undang-undang yangberlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalanpasca kerja tersebut masing-masing adalah 1.836karyawan dan 2.583 karyawan pada 31 Desember2015 dan 2014.

The Company provides post-employment benefitsfor its qualifying employees in accordance withLabor Law. The number of employees entitled tothe benefits are 1,836 and 2,583 at December 31,2015 and 2014, respectively.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam labarugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasianadalah:

Amounts recognized in the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income with respect to these post-employment benefits are as follows:

2015 2014 *)US$ ’000 US$ ’000

Biaya jasa: Service cost:Biaya jasa kini 1.699 2.108 Current service costBiaya jasa lalu (1.572) (1.309) Past service costBeban bunga 622 712 Interest expenseKomponen dari biaya imbalan pasca kerja Components of post-employment benefit costs

yang diakui dalam laba rugi 749 1.511 recognised in profit or lossPengukuran kembali liabilitas imbalan Remeasurement on the net post-employment

pasca kerja - neto benefit liability:Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul Actuarial gains and losses arising fromnet loss

dari perubahan asumsi keuangan (565) 409 changes in financial assumptionsKeuntungan dan kerugian aktuarial yang tmbul Actuarial gains and losses arising from

dari penyesuaian atas pengalaman 165 (35) experience adjustmentsKomponen beban imbalan pasca kerja

yang diakui dalam penghasilan Components of post-employment benefit costskomprehensif lain (400) 374 recognised in other comprehensive income

Jumlah 349 1.885 Total

Dari biaya tahun berjalan, US$ 749 ribu danUS$ 1.511 ribu termasuk dalam beban usahalangsung dan beban administrasi masing-masingtahun 2015 dan 2014.

Of the expense for the year, US$ 749 thousandand US$ 1,511 thousand were included in directcost and administration expenses in 2015 and2014, respectively.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

74

Liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan yangtermasuk dalam laporan posisi keuangankonsolidasian adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidatedstatement of financial position of the Company’sobligation in respect of these post-employmentbenefits are as follows:

31/12/2015 31/12/2014 *) 1/1/2014 *)US$ ’ 000 US$ ’ 000 US$ ’ 000

Nilai kini kewajiban 8.424 9.253 8.357 Present value of funded obligations

*) Disajikan kembali – Catatan 38 *) As restated – Note 38

Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja adalahsebagai berikut:

Movements in the present value of the post-employment benefit obligation were as follows:

31/12/2015 31/12/2014 *)US$ ’ 000 US$ ’ 000

Kewajiban imbalan pasca kerja - awal 9.253 8.357 Opening post-employment benefit obligationBiaya jasa kini 1.699 2.108 Current service costBiaya bunga 622 712 Interest costPengukuran kembali (keuntungan/kerugian): Remeasurement (gains)/losses:

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang Actuarial gains and losses arising fromtimbul dari perubahan asumsi keuangan (565) 409 changes in financial assumptions

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang Actuarial gains and losses arising fromtimbul dari penyesuaian atas pengalaman 165 (35) experience adjustments

Biaya jasa lalu, termasuk kerugian Past service cost, including losses/(gains)(keuntungan) dari kurtailmen (1.572) (1.309) on curtailments

Selisih kurs atas program dalam valuta asing (895) (209) Exchange differences on foreign plansPembayaran manfaat (283) (780) Benefits paid

Kewajiban imbalan pasca kerja - akhir 8.424 9.253 Closing post-employment benefit obligation

Biaya sehubungan dengan imbalan pasca kerjadihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuarisindependen. Asumsi utama yang digunakan dalammenentukan penilaian aktuarial adalah sebagaiberikut:

The cost of providing post-employment benefits iscalculated by PT Padma Radya Aktuaria, anindependent actuary. The actuarial valuation wascarried out using the following key assumptions:

2015 2014

Tingkat diskonto 9,00% per tahun/per annum 8,25% per tahun/per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 8,00% per tahun/per annum 8,00% per tahun/per annum Future salary increment rateTingkat pengunduran diri 7,00% 7,00% Resignation rateTingkat cacat dari tabel mortalitas 10,00% 10,00% Disability rate from mortality tableUsia pensiun dini 45 45 Early retirement ageUsia pensiun normal 55 55 Normal retirement age

Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagaiberikut:

The history of experience adjustments is asfollows:

2015 2014 *) 2013 *)US$ ’ 000 US$ ’ 000 US$ ’ 000

Nilai kini kewajiban tidak didanai 8.424 9.253 8.357 Present value of unfunded obligations

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

75

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuankewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto.Analisis sensitivitas di bawah ini ditentukanberdasarkan perubahan asumsi yang mungkin terjadipada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsilain konstan.

Significant actuarial assumptions for thedetermination of the defined benefit obligation isthe discount rate. The sensitivity analysis belowhave been determined based on reasonablypossible changes of the respective assumptionsoccurring at the end of the reporting period, whileholding all other assumptions constant.

• Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah)1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurangsebesar US$ 651 ribu (meningkat sebesarUS$ 741 ribu).

• If the discount rate is 1% higher (lower), thedefined benefit obligation would decrease byUS$ 651 thousand (increase by US$ 741thousand).

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkintidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalamkewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahanasumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lainkarena beberapa asumsi tersebut mungkinberkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may notbe representative of the actual change in thedefined benefit obligation as it is unlikely that thechange in assumptions would occur in isolation ofone another as some of the assumptions may becorrelated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas diatas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitungdengan menggunakan metode projected unit creditpada akhir periode pelaporan, yang sama denganyang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaatpasti yang diakui dalam laporan posisi keuangankonsolidasian.

Furthermore, in presenting the above sensitivityanalysis, the present value of the defined benefitobligation has been calculated using the projectedunit credit method at the end of the reportingperiod, which is the same as that applied incalculating the defined benefit obligationrecognised in the consolidated statement offinancial position.

Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yangdigunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas daritahun sebelumnya.

There was no change in the methods andassumptions used in preparing the sensitivityanalysis from prior years.

Cuti Berimbalan Jangka Panjang Long Service Leave

Perusahaan juga memberikan cuti berimbalan jangkapanjang untuk karyawan. Jumlah karyawan yangberhak atas cuti berimbalan jangka panjang tersebutmasing-masing adalah 1.830 karyawan dan 2.573karyawan pada 31 Desember 2015 dan 2014.

The Company also provides long service leavebenefits for its qualifying employees. The numberof employees entitled to the benefits are 1,830employees and 2,573 employees atDecember 31, 2015 and 2014, respectively.

Beban cuti berimbalan jangka panjang yang diakuidalam laba rugi adalah sebagai berikut:

Amounts recognized in the profit or loss withrespect to these long service leave benefits areas follows:

US$ ’000 US$ ’000

Biaya jasa kini 591 757 Current service costsBiaya bunga 151 190 Interest costsEfek dari pengurangan karyawan (387) (437) Effect of curtailmentKerugian aktuarial bersih (171) 78 Net actuarial losses

Jumlah 184 588 Total

2015 2014

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

76

Mutasi atas nilai kini kewajiban cuti berimbalan jangkapanjang adalah sebagai berikut:

Movement in the present value of long serviceleave benefits obligation are as follow:

31 Desember/ 31 Desember/

US$ ’000 US$ ’000Saldo awal nilai kini kewajiban Beginning balance of present value

tidak didanai 2.496 2.174 of long-service leave benefitsBiaya jasa kini 591 757 Current service costBiaya bunga 151 190 Interest costs(Keuntungan) kerugian aktuarial bersih (171) 78 Net actuarial (gains) lossesEfek dari pengurangan karyawan (387) (437) Effect of curtailmentPembayaran manfaat (210) (207) Benefits paymentKeuntungan selisih kurs (244) (59) Gain on foreign exchangeSaldo akhir nilai kini kewajiban Ending balance of present value of

cuti berimbalan jangka panjang 2.226 2.496 long-service leave benefits

December 31, 2015 December 31, 2014

Jumlah liabilitas yang disajikan di laporan posisikeuangan konsolidasian yang timbul dari liabilitasPerusahaan sehubungan cuti berimbalan jangkapanjang adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidatedstatements of financial position arising from theCompany’s obligation with respect to these longservice leave benefits are as follows:

31 Desember/ 31 Desember/

US$ ’000 US$ ’000Present value of long-service

Nilai kini kewajiban tidak didanai 2.226 2.496 leave benefits

December 31, 2015 December 31, 2014

Biaya sehubungan dengan cuti berimbalan jangkapanjang dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria,aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakandalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagaiberikut:

The cost of providing long service leave benefitsis calculated by PT Padma Radya Aktuaria, anindependent actuary. The actuarial valuation wascarried out using the following key assumptions:

2015

9,00% 8,25%per tahun/per annum per tahun/per annum

8,00% 8,00%per tahun/per annum per tahun/per annum

Tingkat pengunduran diri 7,00% 7,00% Resignation rateTingkat cacat dari tabel mortalitas 10,00% 10,00% Disability rate from mortality tableUsia pensiun dini 45 45 Early retirement ageUsia pensiun normal 55 55 Normal retirement age

2014

Tingkat kenaikan gaji

Tingkat diskonto Discount rate

Future salary increment rate

Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagaiberikut:

The history of experience adjustments is asfollows:

US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000Present value of unfunded

Nilai kini kewajiban tidak didanai 2.226 2.496 2.174 2.725 2.000 obligations

Nilai atas penyesuaian Value of experiencepengalaman 14 14 25 8 260 adjustment

Persentase penyesuaian pengalaman Percentage of experienceterhadap nilai kini kewajiban adjustment to present valuetidak didanai 0,63% 0,56% 1,15% 0,29% 13,00% of unfunded obligations

2013 2012 20112015 2014

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

77

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan cutiberimbalan jangka panjang adalah tingkat diskonto.Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukanberdasarkan perubahan asumsi yang mungkin terjadipada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsilain konstan.

Significant actuarial assumptions for thedetermination of the long-service leave is discountrate. The sensitivity analyses below have beendetermined based on reasonably possiblechanges of the respective assumptions occurringat the end of the reporting period, while holding allother assumptions constant.

• Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah)1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurangsebesar US$ 110 ribu (meningkat sebesarUS$ 100 ribu).

• If the discount rate is 1% higher (lower), thelong-service leave obligation would decreaseby US$ 110 thousand (increase by US$ 100thousand).

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkintidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam cutiberimbalan jangka panjang mengingat bahwaperubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satusama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkinberkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may notbe representative of the actual change in the long-service leave obligation as it is unlikely that thechange in assumptions would occur in isolation ofone another as some of the assumptions may becorrelated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas diatas, nilai kini cuti berimbalan jangka panjang dihitungdengan menggunakan metode projected unit creditpada akhir periode pelaporan, yang sama denganyang diterapkan dalam menghitung cuti berimbalanjangka panjang yang diakui dalam laporan posisikeuangan konsolidasian.

Furthermore, in presenting the above sensitivityanalysis, the present value of the long-serviceleave obligation has been calculated using theprojected unit credit method at the end of thereporting period, which is the same as that appliedin calculating the long-service leave obligationrecognised in the consolidated statement offinancial position.

Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yangdigunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas daritahun sebelumnya.

There was no change in the methods andassumptions used in preparing the sensitivityanalysis from prior years.

31. AKUISISI ENTITAS ANAK 31. ACQUISITION OF A SUBSIDIARY

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1b, padabulan Agustus 2015, PTPIK, entitas anak, membeli51,25% atau sebanyak 4.100 saham MIP denganbiaya perolehan US$ 1.079 ribu yang memberikanpengendalian PTPIK atas kebijakan keuangan danoperasi dari MIP.

As described in Note 1b, in August 2015, PTPIK,subsidiary, acquired 51.25% equity ownership or4,100 shares of MIP at acquisition cost ofUS$ 1,079 thousand which provided PTPIKcontrol over MIP.

Kepentingan non-pengendali sebesar 48,75% diakuipada tanggal akuisisi diukur dari nilai wajarkepentingan nonpengendali sejumlah US$ 283 ribu.

The non-controlling interest 48.75% recognized atacquisition date was measured by reference tothe fair value of the non-controlling interest whichamounted to US$ 283 thousand.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

78

Pada saat tanggal akuisisi MIP, nilai wajar aset yangdiperoleh dan liabilitas diasumsikan sebagai berikut:

As of date of the acquisition of MIP, the fair valueof assets acquired and liabilities assumed are asfollows:

US$ ’000

Aset lancar 331 Current assetsAset tidak lancar 58 Noncurrent assetsAset tidak berwujud 222 Intangible assetLiabilitas jangka pendek (293) Current liabilitiesLiabilitas jangka panjang (20) Noncurrent liabilitiesNilai wajar aset bersih yang diakuisisi 298 Fair value of net assets acquired

Goodwill dan arus kas keluar bersih yang timbul dariakuisisi adalah sebagai berikut:

Goodwill and net cash outflow arising from suchacquisition are as follows:

US$ ’000

Imbalan yang dialihkan 1.079 Consideration transferredDitambah: Kepentingan nonpengendali 283 Add: Non-controlling interestDikurangi: Nilai wajar aset bersih teridentifikasi Less: Fair value of identifiable net assets

yang diperoleh 581 acquiredGoodwill yang timbul dari akuisisi (Catatan 15) 781 Goodwill arising from acquisition (Note 15)

Biaya akuisisi 1.079 Acquisition costDikurangi: Kas dan setara kas yang diperoleh 85 Less: Cash and cash equivalents acquiredArus kas keluar bersih pada saat akuisisi 994 Net cash outflow on acquisition

Goodwill yang timbul dalam kombinasi bisnis karenabiaya perolehan kombinasi termasuk suatupengendalian utama. Selanjutnya, imbalan yangdibayar untuk kombinasi secara efektif tidak termasukjumlah yang terkait dengan sinergi yang diharapkan,pertumbuhan pendapatan, pengembangan pasaryang akan datang, kumpulan tenaga kerja dan aset takberwujud tertentu. Manfaat ini diakui terpisah darigoodwill karena manfaat tersebut memenuhi kriteriapengakuan untuk aset tak berwujud yang dapatdiidentifikasi sebesar US$ 222 ribu.

Goodwill arose in the business combinationbecause the cost of the combination included acontrol premium. In addition, the considerationpaid for the combination effectively not includedamounts in relation to the benefit of epectedsynergies, revenue growth, future marketdevelopment, assembled workforce and certainintangible assets. These benefits are recognizedseparately from goodwill because they meet therecognition criteria for identifiable intangibleassets amounting to US$ 222 thousand.

Entitas anak ini memberikan kontribusi penjualanbersih sebesar US$ 820 ribu dan laba bersih sebesarUS$ 85 ribu terhadap hasil konsolidasian tahun 2015.

This subsidiary contributed US$ 820 thousand ofnet sales and US$ 85 thousand of net income tothe consolidated results in 2015.

32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 32. NATURE OF RELATIONSHIP ANDTRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Pihak Berelasi Nature of Relationship

a. PT Indika Energy Tbk adalah pemegang sahamutama dari Perusahaan.

a. PT Indika Energy Tbk is the Company’smajority stockholder.

b. PT Santan Batubara (SB) adalah entitas dimanaPerusahaan memiliki pengendalian bersama.

b. PT Santan Batubara (SB) is entity wherein theCompany has joint control.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

79

c. Indo Integrated Energy II B.V., Indo EnergyCapital II B.V, Indika Capital Resources Limited(Indika Capital), Tripatra Singapore Pte. Ltd,PT Indika Indonesia Resources, PT TripatraEngineers and Constructors, PT Indika Logistic &Support Services, PT Multi Tambangjaya Utama,dan PT Indy Property mempunyai pemegangsaham utama yang sama dengan Perusahaan.

d.c. Indo Integrated Energy II B.V., Indo EnergyCapital II B.V, Indika Capital ResourcesLimited (Indika Capital), Tripatra SingaporePte. Ltd, PT Indika Indonesia Resources,PT Tripatra Engineers and Constructors,PT Indika Logistic & Support Services,PT Multi Tambangjaya Utama, and PT IndyProperty have the same majority stockholderas the Company.

d. PT Kideco Jaya Agung adalah entitas asosiasidari PT Indika Energy Tbk.

e.d. PT Kideco Jaya Agung is an associate ofPT Indika Energy Tbk.

Transaksi-transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi: Transactions with Related Parties:

a. Pengendalian bersama entitas a. Jointly controlled entities

Perusahaan memberikan jasa pemindahan tanahpenutup, penambangan batubara dan rekayasadan konstruksi kepada SB. Pendapatan yangberasal dari jasa ini masing-masing sebesar nihildan US$ 3.903 ribu untuk tahun-tahun yangberakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 atausebesar 0% dan 1,12% terhadap jumlahpendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldopiutang yang berasal dari transaksi ini dicatatsebagai piutang usaha kepada pihak berelasi(Catatan 6). Persentase saldo piutang usahaterhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,42%dan 0,38%.

The Company provides overburden removal,coal mining and engineering and constructionservices to SB. Revenue from such servicesamounted to nil and US$ 3,903 thousand forthe years ended December 31, 2015 and2014 or 0% and 1.12% of total revenues,respectively. At reporting dates, theoutstanding receivables from suchtransactions were recorded as trade accountsreceivable from related parties (Note 6).Percentage of this outstanding tradeaccounts receivable to total assets as ofDecember 31, 2015 and 2014 are 0.42% and0.38%, respectively.

Sejak Juli 2012, Perusahaan menerima uangmuka sebesar US$ 1.500 ribu dari SB yangdibayarkan dalam 5 kali cicilan bulanan dalamjumlah yang sama. Uang muka ini adalah untukpembangunan infrastruktur fasilitas pendukungUskap dimana sampai dengan tanggal penerbitanlaporan keuangan, proses pembangunan masihbelum selesai. Pada tanggal pelaporan, saldoutang yang berasal dari transaksi ini dicatatsebagai utang lain-lain kepada pihak berelasisebesar US$ 1.316 ribu.

Starting in July 2012, the Company receivesadvance payment amounting to a total ofUS$ 1,500 thousand which was paid in 5equal monthly installments by SB. Suchpayment is for the construction of Uskapinfrastructure support facilities which havebeen not completed yet at the reporting date.At reporting dates, the outstanding payablefrom such transaction was recorded as otherpayables to a related party amounting toUS$ 1,316 thousand.

b. Indo Energy Capital II B.V b. Indo Energy Capital II B.V

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Utang jangka panjang dari Long-term loan fromIndo Energy Capital II B.V 115.363 115.363 Indo Energy Capital II B.V

Bunga masih harus dibayar -jangka pendek 1.869 3.582 Accrued interest - current

Jumlah - bersih 117.232 118.945 Total - net

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

80

Pada tanggal 1 April 2013, Perusahaanmenandatangani Memorandum of Agreementdengan Indika Capital Resources Limited (ICRL),dimana ICRL setuju untuk menyediakan fasilitaspinjaman kepada Perusahaan dalam jumlahpokok sebesar US$ 140.000.000. Dana iniberasal dari Indo Energy Capital II B.V sesuaidengan Intercompany Loan Agreement antaraIndo Energy Capital II B.V dengan ICRL padatanggal 24 Januari 2013. Penarikan pinjamansebesar US$ 115.362.500 oleh Perusahaandigunakan untuk pelunasan dipercepat ataskewajiban pokok dan harga penebusan daripinjaman Indo Integrated Energy II B.V. Fasilitasini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Januari2023 dan tingkat bunga adalah 7,165%.

On April 1, 2013, the Company signed aMemorandum of Agreement with IndikaCapital Resources Limited (ICRL) wherebyICRL agreed to make available to theCompany a loan facility with a principalamount of US$ 140,000,000. These fundswere obtained from Indo Energy Capital II B.Vbased on Intercompany Loan Agreementbetween Indo Energy Capital II B.V and ICRLon January 24, 2013. The drawdownamounting to US$ 115,362,500 was used bythe Company for early settlement of theprincipal obligation and the redemption priceof the loan from Indo Integreted Energy II B.V.The facility’s maturity date is January 24,2023 and the interest rate is 7.165%.

Pada tanggal 10 September 2015, Perusahaanmenandatangani amendemen IntercompanyLoan Agreement untuk mengubah tingkat bungamenjadi 6,454% yang berlaku efektif sejaktanggal 24 Januari 2013. Kelebihan pembayaranbunga yang telah dibayarkan oleh Perusahaanakan di offset dengan pembayaran bungaberikutnya.

On September 10, 2015, the Companysigned an Amendment to Intercompany LoanAgreement to adjust the interest rate to6.454% effective on January 24, 2013. Theexcess interest payment made by theCompany will be offset to the next interestpayments.

Beban bunga yang timbul dari pinjaman diatasmasing-masing sebesar US$ 6.118 ribu danUS$ 8.266 ribu untuk tahun-tahun yang berakhirpada 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 26).

Interest expenses arising from the loan aboveamounted to US$ 6,118 thousand andUS$ 8,266 thousand for the years endedDecember 31, 2015 and 2014, respectively(Note 26).

Saldo pinjaman jangka panjang dari pihakberelasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 adalah masing-masing sebesarUS$ 117.232 ribu dan US$ 118.945 ribu.Persentase saldo pinjaman jangka panjang daripihak berelasi terhadap total liabilitas padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 47,44% dan 43,18%.

The outstanding balance of long-term loanfrom a related party as of December 31, 2015and 2014 are US$ 117,232 thousand andUS$ 118,945 thousand, respectively.Percentage of long-term loan from a relatedparty to total liabilities as of December 31,2015 and 2014 are 47.44% and 43.18%,respectively.

c. PT Kideco Jaya Agung c.c. PT Kideco Jaya Agungd.

Mulai 1 Januari 2011 Perusahaan memberikanjasa pemindahan tanah penutup danpenambangan batubara dan jasa konstruksikepada PT Kideco Jaya Agung.

e. Starting January 1, 2011, the Companyprovided waste removal and coal productionservices and construction services toPT Kideco Jaya Agung.

Pendapatan yang berasal dari jasa ini masing-masing sebesar US$ 82.327 ribu dan US$ 87.393ribu masing-masing untuk tahun-tahun yangberakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 atausebesar 39,80% dan 25,12% dari jumlahpendapatan. Pada tanggal pelaporan, saldopiutang yang berasal dari transaksi ini dicatatsebagai piutang usaha kepada pihak-pihakberelasi (Catatan 6). Persentase saldo piutangusaha dan piutang yang belum ditagih terhadapjumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 masing-masing sebesar 1,65% dan 1,57%.

Revenue from such services for the yearsended December 31, 2015 and 2014amounted to US$ 82,327 thousand andUS$ 87,393 thousand, respectively, or39.80% and 25.12% of total revenues.At reporting dates, the outstandingreceivables from such transaction wererecorded as trade accounts receivable fromrelated parties (Note 6). Percentage of thisoutstanding trade accounts receivable andunbilled receivable to total assets as ofDecember 31, 2015 and 2014 are 1.65% and1.57%, respectively.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

81

d. PT Multi Tambangjaya Utama (MTU) d. PT Multi Tambangjaya Utama (MTU)

Sejak Juli 2012, Perusahaan memberikan jasarekayasa kepada MTU. Pendapatan yang berasaldari jasa ini masing-masing sebesar nihil danUS$ 23 ribu untuk tahun-tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 ataumasing-masing sebesar 0% dan 0,01% terhadapjumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan,tidak ada saldo piutang yang berasal daritransaksi ini.

Starting July 2012, the Company providedengineering services to MTU. Revenue fromsuch services for the years endedDecember 31, 2015 and 2014 amounted tonil thousand and US$ 23 thousand or 0% and0.01% of total revenues. At reporting dates,there are no outstanding receivables fromsuch transactions.

e. Tripatra Singapore Pte. Ltd. (TRIS) f.e. Tripatra Singapore Pte. Ltd. (TRIS)

Pada tanggal 31 Agustus 2012, Perusahaanmenandatangani perjanjian sewa menyewaruangan kantor di Singapura dengan TRIS.Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewaruangan kantor seluas 2.936 kaki persegi yangterletak di Suntec Tower, Singapura. Perjanjian iniberlaku 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal1 September 2012 sampai dengan 1 September2015. Atas sewa ruangan ini, Perusahaandiwajibkan menyerahkan uang deposit sebesarSG$ 97.500. Beban sewa yang berasal daritransaksi ini masing-masing sebesar US$ 284ribu dan US$ 309 ribu untuk tahun-tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014. Pada tanggal pelaporan, saldo utang yangberasal dari transaksi ini dicatat sebagai utangusaha kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 18).Persentase saldo utang usaha terhadap jumlahliabilitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 masing-masing sebesar 0,09% dan 0,02%.

On August 31, 2012, the Company enteredinto a lease agreement of office room inSingapore with TRIS. Based on thisagreement, the Company rented office roomof 2,936 square feet located at Suntec Tower,Singapore. This agreement is valid for 3(three) years from September 1, 2012 untilSeptember 1, 2015. For this lease, theCompany is required to pay cash deposit ofSG$ 97,500. Rent expense from suchtransaction for the years endedDecember 31, 2015 and 2014 amounted toUS$ 284 thousand and US$ 309 thousand,respectively. At reporting dates, theoutstanding payable from such transactionwas recorded as trade accounts payable torelated parties (Note 18). Percentage of tradeaccounts payable to total liabilities as ofDecember 31, 2015 and 2014 are 0.09% and0.02%, respectively.

Pada tanggal 1 September 2015, Perusahaandan TRIS menyetujui untuk memperpanjangsewa ruangan kantor di Singapura sampaidengan 1 September 2018.

On September 1, 2015, the Company andTRIS agreed to extend a lease of office roomin Singapore until September 1, 2018.

f. PT Indika Energy Tbk f. PT Indika Energy Tbk

Pada tanggal 31 Oktober 2013, Perusahaanmenandatangani Perjanjian Pemberian Jasadengan PT Indika Energy Tbk (IE). Berdasarkanperjanjian ini, IE akan menyediakan layanan jasainformasi komunikasi dan teknologi kepadaPerusahaan. Perjanjian ini berlaku efektif sejakawal tahun 2013 dan akan berlaku sampaidengan adanya kesepakatan di antara para pihakuntuk mengakhiri perjanjian. Beban yang berasaldari transaksi ini, disajikan sebagai biaya usahalangsung dan beban administrasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesarUS$ 1.859 ribu dan US$ 1.242 ribu. Pada tanggalpelaporan, saldo utang yang berasal daritransaksi ini dicatat sebagai utang usaha kepadapihak-pihak berelasi (Catatan 18). Persentasesaldo utang usaha terhadap total liabilitas padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalahmasing-masing sebesar 0,23% dan 0,06%.

On October 31, 2013, the Company enteredinto a Service Level Agreement withPT Indika Energy Tbk (IE). Based on thisagreement, IE will provide informationcommunications and technology services tothe Company. This agreement is valid frombeginning of the year of 2013 and shallcontinue until the parties agree to terminatethis agreement. Expenses from suchtransactions, which were presented as directcosts and administration expense for theyears ended December 31, 2015 and 2014amounted to US$ 1,859 thousand andUS$ 1,242 thousand, respectively. Atreporting dates, the outstanding payablesfrom such transaction were recorded as tradeaccounts payable to related parties (Note 18).Percentage of trade accounts payable to totalliabilities as of December 31, 2015 and 2014are 0.23% and 0.06%, respectively.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

82

g. PT Indy Property g. PT Indy Property

Pada tanggal 16 Pebruari 2015, Perusahaanmenandatangani kerjasama sewa bangunandengan PT Indy Property dengan jangka waktusewa selama 20 tahun. Berdasarkan Perjanjian,Perusahaan menyewa bangunan yang berlokasidi Bintaro. Perusahaan menyewa ruangperkantoran seluas 5.931m2 dengan biaya rentalperbulan dan biaya pelayanan perbulan masingmasing sebesar US$ 15/m2 dan Rp 85.000/m2.Beban yang berasal dari transaksi ini, disajikansebagai beban administrasi untuk tahun-tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015sebesar US$ 339 ribu.

On February 16, 2015, the Company enteredinto building lease agreement with PT IndyProperty with a lease term 20 years. Basedon this agreement, the Company will rentbuilding in Bintaro area. The Company willlease office building with total area of 5,931m2

and monthly rental charge and monthlyservice charge amounting to US$ 15/m2 andRp 85,000/m2, respectively. Expense fromsuch transactions, were presented asadministration expense for the year endedDecember 31, 2015 amounting to US$ 339thousand.

h. Tripatra Engineers and Constructors (TPEC) h. Tripatra Engineers and Constructors (TPEC)

Sejak Mei 2013, Perusahaan memberikan jasarekayasa kepada TPEC. Pendapatan yangberasal dari jasa ini masing-masing sebesar nihildan US$ 36 ribu untuk tahun-tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 ataumasing-masing sebesar 0% dan 0,01% terhadapjumlah pendapatan. Pada tanggal pelaporan,Perusahaan tidak mempunyai saldo piutang yangberasal dari transaksi ini.

Starting May 2013, the Company providedengineering services to TPEC. Revenue fromsuch services for the years endedDecember 31, 2015 and 2014 amounted tonil thousand and US$ 36 thousand or 0% and0.01% of total revenues. At reporting dates,the Company did not have any outstandingreceivables from such transactions.

i. PT Indika Logistic & Support Services (ILSS) i. PT Indika Logistic & Support Services (ILSS)

Pada 23 Juni 2014, Perusahaan menandatanganiPerjanjian Kerjasama Kepelabuhan untukPangkalan Pelayanan Logistik Lepas Pantaidengan PT Indika Logistic & Support Services(ILSS). Berdasarkan perjanjian ini, ILSS akanmenyediakan jasa kepelabuhan termasuk tempatuntuk pengusahaan kegiatan kepelabuhan di ataslahan kepada Perusahaan, sedangkanPerusahaan akan membangun danmenggunakan pangkalan logistik serta terminal diatas lahan ILSS. Perjanjian ini berlaku efektifselama 20 tahun sejak tanggal 23 Juni 2014sampai dengan tanggal 23 Juni 2034.Kompensasi yang akan dibayarkan olehPerusahaan kepada ILSS adalah US$ 500 ribuper tahun untuk 3 tahun pertama dan akandievaluasi kembali pada tahun 2017. Beban yangberasal dari transaksi ini masing-masing sebesarUS$ 556 ribu dan US$ 278 ribu untuk tahun-tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015dan 2014 disajikan sebagai beban usahalangsung. Pada tanggal pelaporan, tidak adasaldo utang yang berasal dari transaksi ini.

On June 23, 2014, the Company entered intoa Port and Offshore Logistic Supply BaseAgreement with PT Indika Logistic & SupportServices (ILSS). Based on this agreement,ILSS will provide port services including areafor such port services to the Company, whilethe Company will build and use logistic supplybase on ILSS’s land. This agreement is validfor 20 years from June 23, 2014 until June 23,2034. Compensation that will be paid by theCompany to ILSS is US$ 500 thousand peryear for the first three years and will be re-evaluated on year 2017. Expense from suchtransaction amounting to US$ 556 thousandand US$ 278 thousand for the years endedDecember 31, 2015 and 2014, respectively,were presented as direct cost. At reportingdates, there are no outstanding payable fromsuch transaction.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

83

j. Remunerasi kepada Komisaris dan Direksi j. Commissioners and Directors’ remuneration

Remunerasi Komisaris dan Direksi (semuanyaimbalan jangka pendek) untuk tahun-tahun yangberakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014adalah sebagai berikut:

Commissioners and Directors’ remuneration(all short-term benefits) for the years endedDecember 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Komisaris 228 554 CommissionersDireksi 2.120 2.678 Directors

Jumlah 2.348 3.232 Total

Sebagai persentase terhadap totalbiaya karyawan 5,13% 5,38% As a percentage of total employee costs

Beberapa Komisaris dan Direksi mendapatkantambahan tunjangan lainnya, seperti perumahandan penggunaan kendaraan dinas yang tidaktermasuk dalam remunerasi di atas.

Certain Commissioners and Directors areentitled to other benefits, such as housingand the use of the Company’s vehicles whichare not included in the above remuneration.

33. PELAPORAN SEGMEN 33. SEGMENT REPORTING

Grup menggolongkan segmen usaha dalam tigasegmen utama yaitu Pertambangan, PenyediaanJasa, Rekayasa dan Konstruksi.

The Group is organised into three principalbusiness segments of Mining, Services,Engineering and Construction.

Segmen Pertambangan meliputi kontrakpertambangan secara menyeluruh mulai daripengupasan lapisan tanah penutup, pengeboran,peledakan, pengangkutan, penggalian, jasapenambangan dan kerja sama pertambangan.

The Mining segment covers comprehensivemining contract including overburdenstripping, drilling, blasting, lifting, hauling, mineservice and mine partnering.

Segmen Jasa meliputi penyediaan fasilitas pangkalanlogistik, dan jasa pengolahan air bersih.

The Services segment covers supply basefacilities and water treatment plant services.

Segmen Rekayasa dan Konstruksi menyediakanlayanan multidisiplin yang menyeluruh di bidang jasarekayasa, pengadaan dan konstruksi untuk minyakdan gas bumi (daratan dan lepas pantai), infrastruktur,industri dan manufaktur serta utilitas. Segmen ini jugatermasuk penyediaan jasa tenaga kerja terlatih sertapenyewaan alat berat dan peralatan.

The Engineering and Construction segmentprovides a comprehensive range of multi-disciplinary engineering, procurement andconstruction services to oil and gas (onshore andoffshore), infrastructure, industrial andmanufacturing and utilities sectors. The segmentalso includes supply of skilled trade personnel andequipment hire services.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 - Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013

AND FOR THE YEARS ENDEDDECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

84

31/12/2015 31/12/2014 *) 31/12/2015 31/12/2014 *) 31/12/2015 31/12/2014 *) 31/12/2015 31/12/2014 *) 31/12/2015 31/12/2014 *)US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

Pendapatan dan beban Revenue and expendituresPendapatan usaha 146.348 294.191 32.939 35.623 26.727 18.154 820 - 206.834 347.968 Segment revenues

Hasil segmen 2.617 35.721 10.019 9.561 (2.192) (5.337) (710) 275 9.734 40.220 Segment results

Penghasilan bunga - - - - - - 969 1.881 969 1.881 Interest incomeInterest expenses and

Beban bunga dan keuangan (9.352) (11.577) (367) (193) (13) (17) 67 (491) (9.665) (12.278) finance chargesKeuntungan dan kerugian lain-lain - bersih (5.035) (1.415) (454) (53) 981 (167) (2.933) (2.124) (7.441) (3.759) Other gains and losses - netBagian (rugi) laba bersih pengendalian Share in jointly controlled entties’s

bersama entitas (1.421) (3.997) - 76 - - - - (1.421) (3.921) net (loss) incomeBeban pajak f inal - - (1.581) (1.002) (176) (112) - - (1.757) (1.114) Final tax expenseBeban pajak penghasilan (2.201) (15.814) (495) (2.742) (402) (117) (12) - (3.110) (18.673) Income tax expense

(Rugi) Laba bersih tahun berjalan (15.392) 2.918 7.122 5.647 (1.802) (5.750) (2.619) (459) (12.691) 2.356 (Loss) profit for the year

Informasi lainnya: Other information:Aset tetap - bersih 227.799 246.378 18.841 30.083 22.146 1.227 682 1.627 269.468 279.315 Property, plant and equipment - netAset lainnya 110.309 140.156 24.828 22.684 20.146 21.483 617 4.094 155.900 188.417 Other assets

Jumlah aset 338.108 386.534 43.669 52.767 42.292 22.710 1.299 5.721 425.368 467.732 Total assets

Jumlah liabilitas 229.911 256.513 9.515 10.616 6.411 7.153 1.254 1.206 247.091 275.488 Total liabilities

Pengeluaran barang modal (termasuk aset Capital expenditure (includetidak berw ujud) 29.247 30.590 6.583 11.021 5.341 616 164 2.111 41.335 44.338 intangible assets)

Pendapatan (beban) non kas: Noncash income (expenses):Penyusutan (42.803) (61.207) (3.540) (5.335) (4.161) (326) (129) (147) (50.633) (67.015) DepreciationAmortisasi (8) (23) - - - - (532) (372) (540) (395) AmortizationBeban non-kas lainnya (2.698) (3.642) (400) (563) (451) (356) (298) - (3.847) (4.561) Other noncash expenses

Consolidated AmountPertambangan/ Jumlah Konsolidasi/Jasa/ Engineering and Tidak Dialokasikan/

UnallocatedMining Services Construction

Rekayasa dan Konstruksi/

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

85

34. KOMITMEN, KEWAJIBAN BERSYARAT DANKONTRAK YANG SIGNIFIKAN

34. COMMITMENTS, CONTINGENCIES ANDSIGNIFICANT CONTRACTS

a. Perusahaan mempunyai komitmen sewa operasiyang tidak dapat dibatalkan atas tanah danbangunan sebagai berikut:

a. The Company has commitments under non-cancellable operating leases for land andbuildings as follows:

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Jatuh tempo: Due:Kurang dari 1 tahun 2.015 1.210 Less than 1 yearDalam 1 - 2 tahun 3.828 54 Within 1 - 2 yearsDalam 2 - 5 tahun 3.328 - Within 2 - 5 years> 5 tahun 254 - > 5 years

Jumlah 9.425 1.264 Total

b. Pada tanggal 26 Juli 2012, jumlah fasilitas bankgaransi dari HSBC, Jakarta ditingkatkan menjadisebesar US$ 15 juta dari awalnya sebesar US$ 9juta, untuk mendukung rencana Perusahaanuntuk mendapatkan pertumbuhan yang kuatdengan perolehan proyek baru.

b. On July 26, 2012, the amount of bankguarantee facility from HSBC, Jakarta isincreased to US$ 15 million from thebeginning of US$ 9 million, to support theCompany’s plan to pursue substantial growthby securing new projects.

Pada tanggal 23 Januari 2015, Perusahaan danHSBC, Jakarta menyetujui untuk memperpanjangfasilitas sampai dengan 31 Oktober 2015.

On January 23, 2015, the Company andHSBC, Jakarta agreed to extend the facilityuntil October 31, 2015.

Pada tanggal 10 Agustus 2015, Perusahaan danHSBC, Jakarta menyetujui untuk memperpanjangfasilitas sampai dengan 30 Juni 2018.

On August 10, 2015, the Company and HSBC,Jakarta agreed to extend the facility untilJune 30, 2018.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,Perusahaan mempunyai saldo bank garansi yangterpakai dari HSBC, Jakarta masing-masingsebesar US$ 895 ribu dan US$ 1.259 ribu.

As of December 31, 2015 and 2014, theCompany had outstanding used balance ofbank guarantees from HSBC, Jakartaamounting to US$ 895 thousand andUS$ 1,259 thousand, respectively.

Fasilitas diatas mensyaratkan Perusahaan untukmempertahankan persyaratan tertentu.

The facility above requires the Company tomaintain certain covenants.

c. Pada tanggal 29 Desember 2014, PT BankMandiri (Persero) Tbk setuju untuk memberikanFasilitas Non Cash Loan dengan tujuan untukmendukung pelaksanaan proyek minyak dan gas.Fasilitas Non Cash maksimum sebesar US$ 30juta yang dapat dipergunakan dalam pembukaanbank garansi, pembukaan Jaminan FasilitasKredit (SBLC), pembukaan Fasilitas Kredit impormaupun Surat Kredit Berdokumen dalam Negri(SKBDN) baik dalam mata uang Dollar AmerikaSerikat ataupun dalam Rupiah.

c. On December 29, 2014, PT Bank Mandiri(Persero) Tbk agreed to provide the Non CashLoan Facility with the aim to support oil andgas projects. Non-Cash Facility of up toUS$ 30 million can be used in the bankguarantee opening, Standby Letter of Credit(SBLC) opening, opening of Letter of Creditimport and Letter Credit Local (SKBDN) bothdenominated in US Dollar or in Rupiah.

Pada tanggal 29 Desember 2015, PT BankMandiri (Persero) Tbk memberikan FasilitasTreasury Line dengan limit US$ 5 juta kepadaPerusahaan. Fasilitas ini tanpa jaminan, denganjangka waktu 1 tahun sampai dengan29 Desember 2016.

On December 29, 2015, PT Bank Mandiri(Persero) Tbk provides Treasury Line facilitywith a limit of US$ 5 million to the Company.This facility has no colateral and have maturityof 1 years to December 29, 2016.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

86

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,Perusahaan mempunyai saldo bank garansi yangterpakai dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbkmasing-masing sebesar US$ 1.141 ribu danUS$ 1.565 ribu.

As of December 31, 2015 and 2014, theCompany had outstanding used balance ofbank guarantees from PT Bank Mandiri(Persero) Tbk amounting to US$ 1,141thousand and US$ 1,565 thousand,repectively.

d. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,Perusahaan mempunyai beberapa fasilitas bankgaransi yang terpakai dalam rangka operasiPerusahaan masing-masing sebesar US$ 20.133ribu dan US$ 4.926 ribu. Pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014, bank garansitersebut dikeluarkan untuk Total E&P Indonesie,Anadarko Indonesia Nunukan Company, EniMuara Bakau B.V., Chevron Indonesia Company,Salamander Energy Pte Ltd., Niko ResourcesLtd., ExxonMobil Cepu Limited, Pearloil (Sebuku)Limited, PT Saka Indonesia Sesulu, PT IndonesiaBulk Terminal, Direktorat Jendral Bea dan Cukaidan Krisenergy Kutaei B.V.

d. As of December 31, 2015 and 2014, theCompany had various outstanding used bankguarantee facilities for the Company’soperations amounting to US$ 20,133thousand and US$ 4,926 thousand,respectively. As of December 31, 2015 and2014, the bank guarantess were outstandingto Total E&P Indonesie, Anadarko IndonesiaNunukan Company, Eni Muara Bakau B.V.,Chevron Indonesia Company, SalamanderEnergy Pte Ltd., Niko Resources Ltd.,ExxonMobil Cepu Limited, Pearloil (Sebuku)Limited, PT Saka Indonesia Sesulu andPT Indonesia Bulk Terminal, DirektoratJendral Bea dan Cukai and Krisenergy KutaeiB.V.

e. Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaanmengadakan Subkontrak Pengupasan Tanahdengan PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP)di lokasi tambang di daerah Muara Pahu,Kalimantan Timur. Berdasarkan subkontrak ini,Perusahaan menyediakan tenaga kerja,peralatan dan fasilitas untuk pembukaan lahan,penggalian lapisan atas tanah dan materialbuangan, dan pengangkutan material buangan.Perusahaan juga diharuskan untuk memenuhitingkat produksi minimum tertentu untuk aktivitastersebut.

e. On January 1, 2005, the Company enteredinto an Overburden Subcontract agreementwith PT Gunung Bayan Pratama Coal (GBP)at its mine sites in Muara Pahu districts, EastKalimantan. Under this subcontract, theCompany provides labour, equipment andfacilities for land clearing, overburden and topsoil removal, and overburden hauling. TheCompany is also required to meet certainminimum production requirements for theseactivities.

Pada tanggal 29 Oktober 2008, Perusahaanmengadakan kontrak baru untuk pekerjaanpengupasan tanah serupa dengan GBP senilaiUS$ 315 juta. Perjanjian ini berlaku untuk limatahun yang dimulai tanggal 1 Januari 2009,setelah pekerjaan berdasarkan perjanjianterdahulu selesai.

On October 29, 2008, the Company enteredinto a new agreement for a new scope ofsimilar overburden work with GBP forUS$ 315 million. This agreement will beeffective for five years starting January 1,2009, upon completion of the previousagreement.

Pada tanggal 26 Maret 2012, perjanjian tersebuttelah direvisi, yang mencakup antara lain,memperpanjang kontrak jasa pertambangansampai dengan 31 Desember 2017 dan untukmeningkatkan volume produksi pengupasantanah sampai dengan 55 juta BCM per tahun,mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun2017.

On March 26, 2012, the agreement wasamended, which include among others, toextend the mining service contract untilDecember 31, 2017 and to increase theoverburden production volume to 55 millionBCM per year starting from 2012 until 2017.

Pada bulan Oktober 2012, sehubungan denganharga batubara yang rendah, target volumeproduksi pengupasan tanah diturunkan menjadi36 juta BCM per tahun mulai dari tahun 2013sampai dengan harga batubara membaik.

In October 2012, due to the low coal prices,the target overburden production volume wasdecreased to 36 million BCM per year startingfrom 2013 until the coal prices improve.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

87

Pada bulan Juli 2014, GBP meminta kepadaPerusahaan untuk mengurangi jumlah fleet yangberoperasi di site untuk periode Juli sampaiDesember 2014.

In July, GBP request to the Company toreduce the number of fleet operating on site forJuly to December 2014.

Pada tanggal 5 Nopember 2014, GBPmengeluarkan surat kepada Perusahaanmengenai terbatasnya ketersediaan cadanganekonomi Perusahaan yang akan habis pada akhir2014 di lokasi Perusahaan beroperasi, sehinggasulit untuk melanjutkan operasi dan GBP jugatidak dapat memenuhi jumlah volume sesuaidengan perjanjian. Selanjutnya kedua pihakberkomitmen melanjutkan diskusi untukmencapai kesepakatan penyelesaian.

On November 5, 2014, GBP issued a letter tothe Company regarding limited availability ofeconomic reserves, that will be exhausted bythe end of 2014, in the area in which theCompany operates, thus, making it difficult tocontinue the operations and GBP alsoinformed that it will be unable to comply withthe volumes under the agreement. Bothparties are committed to continue discussionto achieve an amicable settlement.

Pada tanggal 3 Maret 2015, Perusahaan telahmemperoleh pemberitahuan dari GBP untukmengakhiri lebih awal kontrak pengupasanlapisan tanah antara Perusahaan dan GBP (“OBKontrak”) sebelum berakhirnya jangka waktu OBKontrak yang akan berakhir pada 31 Desember2017.

On March 3, 2015, the Company has receivednotification from GBP to early terminate theOverburden Removal Contract between theCompany and GBP (“OB Contract”) prior tothe expiration of the OB Contract onDecember 31, 2017.

Perusahaan dan GBP telah sepakat melanjutkandiskusi dengan itikad baik untuk mencapaipenyelesaian dalam pengakhiran kontrak OB ini.Pada tanggal 28 Desember 2015, pengakhirandari perjanjian telah disepakati danditandatangani oleh kedua belah pihak.

The Company and GBP are committed tocontinue discussion with good faith to attainthe settlement of the OB Contract termination.On December 28, 2015, terminationagreement has been reached and signed byboth parties.

f. Pada tanggal 16 Januari 2009, Perusahaanmengadakan perjanjian Pengupasan TanahTertutup dan Pertambangan Batubara di BlokSantan - Separi Kalimantan Timur senilaiUS$ 250 juta dengan PT Santan Batubara (SB),sebuah proyek kerjasama 50/50 antaraPerusahaan dan PT Harum Energy (Catatan 13).Lingkup perjanjian mencakup pemindahan tanahpenutup dan penambangan batubara di BlokSantan - Separi Kalimantan Timur. Perjanjian iniberlaku untuk lima tahun sejak tanggal 6 Maret2009.

f. On January 16, 2009, the Company enteredinto Overburden Removal and Coal Recoveryand Loading of Santan - Separi Mine Site EastKalimantan agreement amounting to US$ 250million with PT Santan Batubara (SB), a 50/50joint venture between the Company andPT Harum Energy (Note 13). The scopeencompasses overburden removal and coalmining at Santan - Separi block in EastKalimantan. This agreement is effective forfive years starting on March 6, 2009.

Pada tanggal 16 Pebruari 2011, kontrak direvisimelalui Addendum No. 1 yang meningkatkanjumlah yang harus ditambang dari 99 juta BCMpengupasan tanah dan 9,5 juta ton batubaraselama periode kontrak awal 5 tahun menjadi 155juta BCM pengupasan tanah dan 14,8 juta tonbatubara dalam masa 7 tahun.

On February 16, 2011, the contract wasamended under Addendum No. 1 whichincreased the total quantities to be mined from99 million BCM of overburden and 9.5 millionton of coal over the initial contract period of 5years to 155 million BCM of overburden and14.8 million tonnes of coal over a 7 yearperiod.

Pada tanggal 2 Maret 2012, perjanjian tersebuttelah direvisi yang mencakup antara lain,Perluasan dan Perpanjangan Kontrak JasaPertambangan di area pertambangan Separi danUskap dimana Perusahaan juga akanmenyediakan jasa pertambangan untuk pitUskap.

On March 2, 2012, the agreement wasamended, which include among others, theContract Expansion and Extension of MiningServices at Separi and Uskap mining area, inwhich the Company will also provide miningservice for Uskap pit.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

88

Perusahaan dan SB menandatangani PerjanjianPenyewaan Alat Berat di lokasi Separi danUskap, Kalimantan Timur. Perjanjian ini dimulaipada tanggal 1 September 2012.

The Company and SB entered into RentalAgreement of Heavy Equipment at Separi andUskap site, East Kalimantan, commmencingon September 1, 2012.

Sejak Maret 2014 aktivitas pengupasan tanahpenutup di lokasi Santan telah ditangguhkan. SBmengevaluasi sejumlah alternatif untukmempertahankan nilai maksimum di SB, karenakualitas cadangan batubaranya yang tinggi.Aktivitas akan mulai aktif kembali pada saat hargabatubara membaik.

Starting March 2014, the overburden removalactivity at Santan site has been suspended.SB is evaluating alternatives for conservingmaximum value in SB, as the coal quality inthis deposit is high. The activity will berecommence once coal prices improve.

Berdasarkan perjanjian Expanded and RestatedContract for Mining tertanggal 2 Maret 2012antara Perusahaan dan Santan Batubara (SB),Perusahaan diminta melakukan beberapapekerjaan untuk melakukan pengupasan tanahpenutup di wilayah tambang SB yang berlokasi diKalimantan. Dalam hal terjadinya keterlambatan,gangguan atau penghentian untuk sebagian atauseluruh pekerjaan yang disebabkan oleh SB ataupihak ketiga, termasuk, namun tidak terbataspada kegagalan untuk mengkompensasi pemiliktanah secara tepat waktu atau jika terjadipenurunan produktivitas peralatan akibatpermasalahan di luar kendali Perusahaan tetapidalam kendali SB, kedua belah pihak harusbertemu dan bernegosiasi dengan itikad baikuntuk menentukan apabila terdapat biayatambahan ke Perusahaan jika keterlambatan,gangguan atau penghentian tersebutmempengaruhi biaya dan pengeluaranPerusahaan. Pada tahun 2013, terdapatgangguan atas pekerjaan Perusahaan sesuaidengan surat yang diterima dari SBNo. 032/PTSB/II/2013 tertanggal 27 Pebruari2013.

Based on the Expanded and RestatedContract for Mining dated March 2, 2012between the Company and SB, the Companyis to perform certain works to undertake theoverburden removal at the coal mine ownedby SB in Kalimantan. In the event of any delay,disruption or stoppage to any part of or theentire works caused by SB or a third party,including, but not limited to the failure tocompensate land owners in a timely or ifequipment productivities are negativelyaffected due to issues beyond the Company’sreasonable control but within SB’s reasonablecontrol, both parties shall meet and negotiatein good faith to establish should there be anyadditional charge due to the Company if suchdelay, disruption or stoppage commerciallyaffect its costs and expenses. In 2013, therewas disruption in the works of the Companythrough the letter No. 032/PTSB/II/2013 datedFebruary 27, 2013 received from SB.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporankeuangan konsolidasian, Perusahaan dan SBdalam diskusi dan belum menentukan adatidaknya biaya tambahan tersebut sehinggabelum tersedia dasar yang andal untuk besarnyabiaya tambahan.

As of the issuance date of the consolidatedfinancial statements, the Company and SB arein discussions and are yet to establish if therewill be any additional charge due to theCompany.

g. Pada tanggal 19 Agustus 2009, Perusahaan danPT Adimitra Baratama Nusantara (ABN)menandatangani Perjanjian Pengupasan TanahTertutup dan Pengangkutan Batubara senilaiUS$ 200 juta di lokasi ABN di Sanga–Sanga,Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulaitanggal 19 Agustus 2009 untuk jangka waktu limatahun.

g. On August 19, 2009, the Company andPT Adimitra Baratama Nusantara (ABN)entered into Overburden Removal and CoalLoading Agreement amounting to US$ 200million at Sanga-Sanga Mine Site, EastKalimantan. This agreement is effective forfive years starting on August 19, 2009.

Pada tanggal 25 Agustus 2011, perjanjiantersebut telah direvisi, yang mencakup, antaralain, peningkatan target jumlah produksi batubaradan pengupasan tanah dari 14 juta ton batubaradan 126 juta BCM pengupasan tanah selama limatahun menjadi 41,25 juta ton batubara dan 565,8juta BCM selama sembilan tahun, serta tanggalberakhirnya kontrak dari tanggal 18 Agustus 2014menjadi tanggal 31 Desember 2018.

On August 25, 2011, the agreement wasamended, which include among others, theincrease in target for coal and overburdenproduction volume from 14 million ton coal and126 million BCM overburden for five yearsperiod to 41.25 million ton coal and 565.8million BCM for nine years period, and theexpiration date of the contract from August 18,2014 to December 31, 2018.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

89

Perusahaan dan ABN menandatanganiPerjanjian Penyewaan Alat Berat dan Personal dilokasi ABN, Sanga-Sanga, Kalimantan Timur.Perjanjian ini dimulai pada tanggal 1 Januari2012.

The Company and ABN entered into RentalAgreement of Heavy Equipments andPersonnel at ABN Site, Sanga-Sanga, EastKalimantan, commencing on January 1, 2012.

Pada tanggal 2 September 2013, PerjanjianPengupasan Tanah Tertutup telah direvisibeberapa pasal diantaranya jaminan pembayarandan rise and fall untuk periode 1 September 2013sampai dengan 31 Desember 2014.

On September 2, 2013, certain clauses in theOverburden Removal Agreement wereamended, which among others, includepayment of security deposits and rise and fallfor period September 1, 2013 untilDecember 31, 2014.

Pada tanggal 9 September 2013, PerjanjianPenyewaan Alat Berat dan Personal di lokasiABN direvisi atas pasal rise and fall untuk periode1 September 2013 sampai dengan 31 Desember2014.

On September 9, 2013, such RentalAgreement of Heavy Equipments andPersonnel at ABN site was amendedregarding rise and fall clause for periodSeptember 1, 2013 until December 31, 2014.

Pada tanggal 23 Desember 2013, PerjanjianPengupasan Tanah Tertutup direvisi mengenaijasa drill and blast untuk tahun 2014. Sehubungandengan masalah dengan komunitas setempat,aktivitas drill and blast dibatalkan pada bulan Juli2014.

On December 23, 2013, the OverburdenRemoval Agreement was amended regardingdrill and blast service for year 2014. Due tocommunity issues, drill and blast activitieswere cancelled in July 2014.

Pada tanggal 2 Januari 2014, PerjanjianPengupasan Tanah Tertutup dan PerjanjianPenyewaan Alat Berat dan Personal di lokasi ABNdirevisi atas pasal rate khusus untuk Pit 7.

On January 2, 2014, the Overburden RemovalAgreement and Rental Agreement of HeavyEquipments and Personnel at ABN site wereamended regarding rate for Pit 7 clause.

Pada tanggal 27 Maret 2014, PerjanjianPengupasan Tanah tertutup dan PerjanjianPenyewaan Alat Berat dan Personal di lokasi ABNdirevisi atas pasal rate khusus untuk Pit Sari.

On March 27, 2014 the Overburden RemovalAgreement and Rental Agreement of HeavyEquipments and Personnel at ABN site wereamended regarding rate for Pit Sari clause.

Sehubungan dengan kondisi pasar batubaraglobal, pada tanggal 3 Oktober 2014, ABNmeminta kepada Perusahaan untuk mengurangikapasitas produksi dengan mengurangi jumlahdigger yang beroperasi di lokasi.

Due to the global coal market conditions, onOctober 3, 2014, ABN request to the Companyto reduce the production capacity by reducingthe number of diggers operating on site.

Pada tanggal 25 Nopember 2014, kedua belahpihak mencapai kesepakatan untuk mengurangikapasitas produksi dan tambahan diskon hargapada seluruh area.

On November 25, 2014, both parties reachedan agreement to reduce production capacityand additional discount on rates for all areas.

Pada tanggal 29 Mei 2015, Perusahaan telahmemperoleh pemberitahuan dari ABN untukmengakhiri lebih awal Kontrak PengupasanLapisan Tanah pada tanggal 31 Mei 2015,sebelum berakhirnya jangka waktu OB Kontrakyang mana akan berakhir pada 31 Desember2018.

On May 29, 2015, the Company has receivednotification from ABN to early terminate theOverburden Removal Contract on May 31,2015, prior to the expiration of the OB Contractwhich is going to be expired on December 31,2018.

Pada tanggal 27 Juli 2015, pengakhiran dariperjanjian sudah disepakati dan ditanda tanganioleh kedua belah pihak.

On July 27, 2015, the termination agreementhas been agreed and signed by both parties.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

90

h. Pada tanggal 22 Oktober 2010, Perusahaan danPT Kideco Jaya Agung, pihak berelasi,menandatangani Perjanjian Pengupasan TanahTertutup dan Pertambangan Batubara senilaiUS$ 216 juta di SM Popor, Area Suara,Kalimantan Timur. Perjanjian ini efektif mulai1 Januari 2011 untuk jangka waktu lima tahun(Catatan 32).

h. On October 22, 2010, the Company andPT Kideco Jaya Agung, a related party,entered into a Waste Removal & CoalProduction Agreement amounting to US$ 216million at SM Popor, Suara Area, EastKalimantan. This agreement is effective forfive years commencing on January 1, 2011(Note 32).

Pada tanggal 10 Mei 2013, Perusahaan danPT Kideco Jaya Agung menandatanganiPerjanjian Sewa Alat Berat di wilayah SM Popor,Tambang Pasir, Kalimantan Timur.

On May 10, 2013, the Company andPT Kideco Jaya Agung entered into RentalAgreement of Heavy Equipments at SM PoporArea, Tambang Pasir, East Kalimantan.

Pada tanggal 28 Oktober 2013, kontrak direvisimelalui Addendum No. 2 yang meningkatkanjumlah pengupasan tanah yang harus ditambanguntuk tahun 2014 dan 2015 menjadi masingmasing 35 juta BCM dengan target volume 44 jutaBCM.

On October 28, 2013, the contract wasamended under Addendum No. 2 whichincreased the total quantities to be mined in2014 and 2015 to 35 million BCM ofoverburden, respectively with a targetedvolume of 44 million BCM.

Pada tanggal 31 Desember 2014, PerjanjianPemindahan Tanah Tertutup dan PertambanganBatubara direvisi melalui Addendum No. 3 yangmencakup antara lain mengenai perpanjangantanggal berakhirnya kontrak dari tanggal31 Desember 2015 menjadi tanggal31 Desember 2018 dan perubahan tarif untuktahun 2015.

On December 31, 2014, the Waste Removal &Coal Production Agreement was amendedunder Addendum No. 3, which include amongothers, the extention of expiration date of thecontract from December 31, 2015 toDecember 31, 2018 and regarding changes ofrate for year 2015.

i. Pada tanggal 27 Juni 2014, Perusahaan danPT Indonesia Pratama menandatanganiPerjanjian Jasa Pengupasan Tanah Tertutup,Pertambangan Batubara, Penyewaan alat Berat,dan Transportasi Batubara di lokasi Tabang,Kutai Kartanegara - Kutai Timur, KalimantanTimur. Perjanjian ini berlaku mulai 1 Oktober 2014untuk jangka waktu tujuh tahun dengan totalvolume pengupasan tanah sebesar 71,8 jutaBCM dan total batubara sebesar 65,5 juta ton.

i. On June 27, 2014, the Company andPT Indonesia Pratama entered into Open PitOverburden Mining Services, EquipmentRental Agreement, and Coal TransportationAgreement at Tabang site, KutaiKartanegara – East Kutai, East Kalimantan.This agreement is effective for seven yearsstarting on October 1, 2014 with totaloverburden volume of 71.8 million BCM and65.5 million tonnes of coal.

Pada tanggal 30 Juni 2014, PerjanjianPenyewaan Alat Berat direvisi dengan AddendumNo. 1 yang mencakup tentang manajemenproyek, perencanaan tambang, survei,pengawasan, keamanan site, material, peralatan,pemeliharaan peralatan, tenaga kerja,transportasi, pelayanan kesehatan, barangkonsumsi, kesehatan dan keselamatan kerja,lingkungan dan infrastruktur site.

On June 30, 2014, the Equipment RentalAgreement was amended under AddendumNo. 1 regarding project management, mineplanning, surveying, supervision, site security,materials, equipment, equipmentmaintenance, labour, transportation, medicalservices, consumables, occupational healthand safety, environmental, and siteinfrastructure.

j. Pada tanggal 16 Oktober 2015, Perusahaan danPT Indoasia Cemerlang telah menandatanganikerjasama Pemindahan Lapisan Tanah Penutupdi area tambang Kintap di Kalimantan Selatan.Nilai kontrak adalah Rp 313 miliar untuk jangkawaktu setahun.

j. On October 16, 2015, the Company andPT Indoasia Cemerlang have entered intoOverburden Removal Agreement at a siteadjacent to Kintap in South Kalimantan. Thecontract value is Rp 313 billion for a period ofone year.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

91

k. Pada tanggal 25 Juni 2001, Perusahaanmenandatangani perjanjian sewa menyewa tanahmilik Pertamina di Tanjung Batu, Balikpapan,dengan Pertamina UP V Balikpapan.Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyewaaset yang berupa tanah seluas 89 ha, bangunandermaga dan gudang yang terletak di TanjungBatu, Balikpapan. Perjanjian ini berlaku 15 tahunterhitung mulai tanggal 1 Pebruari 2001 sampaidengan 1 Pebruari 2016.

k. On June 25, 2001, the Company entered intoa lease agreement of Pertamina’s land inTanjung Batu, Balikpapan, with Pertamina UPV Balikpapan. Based on this agreement, theCompany rents an 89 ha land area, Jetty andwarehouse located at Tanjung Batu,Balikpapan. This agreement is valid for 15years from February 1, 2001 until February 1,2016.

Perusahaan telah menerima surat dari Pertaminatanggal 1 Pebruari 2016, dimana Pertamina padaprinsipnya setuju untuk melakukan perjanjian baruuntuk memperpanjang sewa lahan Tanjung Batuyang akan berakhir pada 1 Pebruari 2021.

The Company has received a letter fromPertamina dated February 1, 2016, whereinPertamina has in principle agreed to enter intoa new agreement to extend Tanjung Batu landrental in the due course which is up for expiryon February 1, 2021.

l. Pada tanggal 9 Maret 2015, Perusahaan dan EniMuara Bakau B.V. menandatangani PerjanjianKontrak Sewa Gudang dan Jasa-Jasa OperasiShore Base. Kontrak ini untuk mendukung EniMuara Bakau B.V. sebagai Operator dariProduction Sharing Contract Blok Muara Bakaudengan SKK Migas dan kontrak ini dilakukanmelalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas PantaiPetrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu,Kalimantan Timur. Perkiraan nilai kontrak adalahUS$ 10 juta dan berlaku efektif selama tiga tahunsampai dengan tahun 2018.

l. On March 9, 2015, the Company and EniMuara Bakau B.V. entered into Storage Rentaland Shore Base Services Contract. Thiscontract is to support Eni Muara Bakau B.V. asan operator of Production Sharing Contract ofMuara Bakau Block with SKK Migas and thiscontract will be executed through PetroseaOffshore Supply Base (POSB) facility atTanjung Batu, East Kalimantan. Estimatedvalue of the contract is US$ 10 million andeffective for three years until year 2018.

m. Pada tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan dan EniEast Sepinggan Limited menandatanganiPerjanjian Kontrak Penyediaan Jasa-JasaShorebase. Kontrak ini untuk mendukung EniEast Sepinggan Limited sebagai Operator dariProduction Sharing Contract Blok East Sepinggandengan SKK Migas dan kontrak ini dilakukanmelalui fasilitas Pangkalan Logistik Lepas PantaiPetrosea (POSB) yang berada di Tanjung Batu,Kalimantan Timur. Perkiraan nilai kontrak adalahUS$ 5 juta dan berlaku efektif selama tiga tahunsampai dengan tahun 2018.

m. On June 30, 2015, the Company and Eni EastSepinggan Limited entered into Provision ofShorebase Services Contract. This contract isto support Eni East Sepinggan Limited as anoperator of Production Sharing Contract ofEast Sepinggan Block with SKK Migas andthis contract will be executed throughPetrosea Offshore Supply Base (POSB)facility at Tanjung Batu, East Kalimantan.Estimated value of the contract is US$ 5million and effective for three years until year2018.

n. Pada tanggal 15 April 2013, Perusahaan danPT Indonesia Pratama menandatanganiPerjanjian Pekerjaan Konstruksi JalanPertambangan sepanjang 69 KM dari PelabuhanSenyiur ke Tambang Batubara Tabang,Kalimantan Timur. Proyek ini bernilaiUS$ 23,5 juta.

n. On April 15, 2013, the Company andPT Indonesia Pratama entered into anAgreement for Construction of The Haul Road69 KM from Senyiur Port to Tabang Coal Mine,East Kalimantan. The contract value isUS$ 23.5 million.

Pada tanggal 28 Mei 2013, Perjanjian ini diubahdengan Addendum No. 1, yang mencakuptambahan pekerjaan Rekayasa, Pengadaan danKonstruksi (EPC) jembatan untuk jalanpertambangan dari Pelabuhan Senyiur keTambang Batubara Tabang dengan nilai sebesarUS$ 3,39 juta.

On May 28, 2013, the agreement wasamended under Addendum No. 1, whichinclude additional work for EngineeringProcurement and Constructions (EPC) of thebridge for the coal haul road from Senyiur Portto Tabang Coal Mine with the value amountingto US$ 3.39 million.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

92

Pada 31 Desember 2015 dan 2014, saldo uangmuka dari PT Indonesia Pratama untuk kontrakkonstruksi ini adalah masing-masing sebesarUS$ 471 ribu dan US$ 1.005 ribu.

As of December 31, 2015 and 2014, balanceof down payment from PT Indonesia Pratamafor this construction contract amounted toUS$ 471 thousand and US$ 1,005 thousand,respectively.

Pada tanggal 28 Desember 2015, Perusahaantelah menyelesaikan kontrak ini, perjanjianpembayaran telah disepakati dan ditandatanganioleh kedua belah pihak.

On December 28, 2015, the Company hascompleted the contract, settlement agreementhas been reached and signed by both parties.

o. Pada tanggal 22 April 2013, Perusahaan danPT Indonesia Bulk Terminal menandatanganiPerjanjian Pekerjaan Penggantian Crane danPekerjaan Dermaga di IBT Terminal Pulau LautKalimantan. Lingkup pekerjaan atas proyek iniadalah pengiriman serta penggantian crane danbeberapa pekerjaan konstruksi, proyek ini bernilaiUS$ 7 juta. Pada tanggal 22 Maret 2014Perusahaan telah menyelesaikan kontrak.

o. On April 22, 2013, the Company andPT Indonesia Bulk Terminal entered into aCrane Replacement and Wharft WorkAgreement at IBT Terminal Pulau LautKalimantan with a project value ofUS$ 7 million. The scope of work consists offreight and delivery to site of the crane andsome other constructions works. On March 22,2014, the Company has completed thecontract.

p. Pada tanggal 22 Juni 2015, Perusahaan danPT Indonesia Bulk Terminal menandatanganiPerjanjian Pekerjaan Perbaikan dan Konstruksiatas Konveyor Bongkar Muat Batubara di IBTTerminal Pulau Laut Kalimantan, proyek inibernilai US$ 7,8 juta. Pada tanggal 10 Desember2015, Perusahaan telah menyelesaikan kontraklebih cepat dari jadwal.

p. On June 22, 2015 the Company andPT Indonesia Bulk Terminal have signed anagreement for the repair and construction of adamaged inloading coal sea conveyor at IBTTerminal Pulau Laut Kalimantan with a projectvalue of US$ 7.8 million. On December 10,2015, the Company has completed thecontract earlier from schedule.

q. Pada tanggal 23 Juli 2013, Perusahaan danChevron Indonesia Company menandatanganiPerjanjian Kontrak Sewa dan Operasi ShoreBase. Kontrak ini untuk mendukung pelaksanaanProyek Laut Dalam Indonesia (IDD) dan kontrakini di lakukan melalui fasilitas Pangkalan LogistikLepas Pantai Petrosea (POSB) yang berada diTanjung Batu, Kalimantan timur. Perkiraan nilaikontrak adalah US$ 27 juta dan berlaku efektifselama lima tahun sampai dengan tahun 2018.

q. On July 23, 2013, the Company and ChevronIndonesia Company entered into Shore BaseLease and Operation Contract. This contractis to support Indonesia Deep waterDevelopment (IDD) Project and this contractwill be executed through Petrosea OffshoreSupply Base (POSB) facility at Tanjung Batu,East Kalimantan. Estimated value of thecontract is US$ 27 million and effective for fiveyears until year 2018.

r. Pada tanggal 30 April 2015, Perusahaan danPT Maruwai Coal (BHP Billiton) telahmenandatangani kontrak untuk konstruksi atasakses jalan ke Proyek Batubara Lampunut,Kalimantan Tengah. Nilai kontrak adalahUS$ 21,5 juta untuk jangka waktu satu tahun.

r. On April 30, 2015, the Company andPT Maruwai Coal (BHP Billiton) have signed acontract for the construction of an access roadto the Lampunut Coal Project in CentralKalimantan. The contract value is US$ 21.5million for a period one year.

s. Pada tanggal 30 Juni 2015, Perusahaan danPT Freeport Indonesia telah menandatanganikontrak kerjasama jasa konstruksi untukpembangunan tanggul di area tambangPT Freeport Indonesia di Papua. Nilai kontrakadalah US$ 158 juta dan berlaku efektif selamaempat tahun sampai dengan tahun 2019. Tahappertama pekerjaan yang akan dilaksanakanbernilai US$ 109 juta.

s. On June 30, 2015, the Company andPT Freeport Indonesia have signed aConstruction Service Agreement to providePT Freeport Indonesia in Papua withassistance in the construction of levees. Thecontract has a value of up to US$ 158 millionand effective for four years until year 2019.The first stage of the works to be undertakenis for US$ 109 million.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

93

35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATAUANG SELAIN MATA UANG NON-FUNGSIONAL

35. MONETARY ASSETS AND LIABILITIESDENOMINATED IN NONFUNCTIONALCURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grupmempunyai aset dan liabilitas moneter dalam matauang selain mata uang Dollar Amerika Serikat sebagaiberikut:

At December 31, 2015 and 2014, the Group hadmonetary assets and liabilities in currencies otherthan U.S. Dollar currency as follows:

Mata uang lain Setara dengan US$ Mata uang lain Setara dengan US$ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/ (dalam ribuan)/

Other currencies Equivalent in US$ Other currencies Equivalent in US$(in thousand) (in thousand) (in thousand) (in thousand)

Aset AssetsKas dan setara kas Cash and cash equivalents

Rupiah 148.903.230 10.794 263.154.717 21.154 RupiahDollar Australia 34 26 34 28 Australian DollarEuro 8 9 8 10 Euro

Piutang usaha - bersih Trade accounts receivable - netRupiah 61.442.930 4.454 410.520 33 Rupiah

Piutang lain-lain Other accounts receivableRupiah - - 5.063.080 407 Rupiah

Pajak dibayar dimuka Prepaid taxesRupiah 34.197.805 2.479 22.304.920 1.793 Rupiah

Klaim pengembalian pajak Claims for tax refundRupiah 17.947.295 1.301 16.184.440 1.301 Rupiah

Aset lainnya Other assetsRupiah 23.534.270 1.706 3.000.782 241 RupiahDollar Australia 93 69 - - Australian DollarDollar Singapura 42 57 98 74 Singapore Dollar

Jumlah Aset 20.895 25.041 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesUtang usaha Trade accounts payable

Rupiah 124.375.720 9.016 58.380.920 4.693 RupiahDollar Singapura 7 5 65 49 Singapore DollarEuro - - 492 598 Euro

Utang pajak Taxes payableRupiah 11.270.515 817 8.670.680 697 Rupiah

Biaya yang masihharus dibayar Accrued expensesRupiah 18.609.455 1.349 18.784.400 1.510 Rupiah

Utang lain-lain Other payablesRupiah 497.204 36 136.840 11 Rupiah

Utang dividen Dividends payableRupiah 3.159.055 229 3.794.200 305 Rupiah

Liabilitas sew a pembiayaan Leased liabilitiesRupiah 2.524.485 183 3.371.240 271 Rupiah

Liabilitas imbalan pasca kerja Employee benefits obligationRupiah 145.757.570 10.566 143.557.214 11.542 Rupiah

Jumlah Liabilitas 22.201 19.676 Total Liabilities

(Liabilitas) Aset Moneter Bersih (1.306) 5.365 Net Monetary (Liabilities) Assets

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

31 Desember/December 31, 2015 31 Desember/December 31, 2014 *)

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

94

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurskonversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yangberlaku pada tanggal 15 Maret 2016 adalah sebagaiberikut:

The conversion rates used by the Company atDecember 31, 2015 and 2014 and the prevailingrates at March 15, 2016 are as follows:

15 Maret/ 31 Desember/ 31 Desember/March 15, December 31, December 31,

Mata Uang 2016 2015 2014 CurrencyUS$ US$ US$

Rupiah (Rp) 1.000 0,0764 0,0725 0,0804 Rupiah (Rp) 1,000Dollar Australia (AU$) 1 0,7487 0,7296 0,8214 Australian Dollar (AU$) 1Dollar Singapura (SG$) 1 0,7256 0,7069 0,7574 Singapore Dollar (SG$) 1Euro (EUR) 1 1,1110 1,0924 1,2165 Euro (EUR) 1

36. KATEGORI DAN KELAS INSTRUMEN KEUANGAN 36. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIALINSTRUMENTS

Liabilitas padaPinjaman yang biaya perolehandiberikan dan diamortisasi/

piutang/ Liabilities atLoans and amortizedreceivables cost

US$’000 US$’00031 Desember 2015 December 31, 2015

Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 53.574 - Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 1.454 - Other financial assetsPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 8.118 - Related partiesPihak ketiga 41.494 - Third parties

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak berelasi 311 - Related partiesPihak ketiga 1.313 - Third parties

Liabilitas Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang bank - 32.109 Bank loansUtang usaha Trade accounts payable

Pihak berelasi - 767 Related partiesPihak ketiga - 29.079 Third parties

Utang lain-lain Other payablesPihak berelasi - 1.316 Related partyPihak ketiga - 3.468 Third parties

Utang dividen - 229 Dividends payableBeban masih harus dibayar - 2.213 Accrued expensesLiabilitas jangka panjang yang akan Current maturity of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities:Utang jangka panjang pihak berelasi - 1.869 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan - 19.074 Finance lease liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Noncurrent Financial LiabilitiesLiabilitas jangka panjang setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam Long-term liabilities - net of currentsatu tahun: maturity:Utang jangka panjang - pihak berelasi - 115.363 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan - 9.568 Finance lease liabilities

Jumlah 106.264 215.055 Total

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

95

Liabilitas padaPinjaman yang biaya perolehandiberikan dan diamortisasi/

piutang/ Liabilities atLoans and amortizedreceivables cost

US$’000 US$’00031 Desember 2014 December 31, 2014

Aset Keuangan Lancar Current Financial AssetsKas dan setara kas 65.370 - Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 1.375 - Other financial assetsPiutang usaha Trade accounts receivable

Pihak berelasi 7.849 - Related partiesPihak ketiga 69.098 - Third parties

Piutang lain-lain Other accounts receivablePihak berelasi 353 - Related partiesPihak ketiga 486 - Third parties

Liabilitas Jangka Pendek Current Financial LiabilitiesUtang bank - 22.782 Bank loansUtang usaha Trade accounts payable

Pihak berelasi - 220 Related partiesPihak ketiga - 39.419 Third parties

Utang lain-lain Other payablesPihak berelasi - 1.316 Related partyPihak ketiga - 4.778 Third parties

Utang dividen - 305 Dividends payableBeban masih harus dibayar - 2.783 Accrued expensesLiabilitas jangka panjang yang akan Current maturity of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun: liabilities:Utang jangka panjang pihak berelasi - 3.582 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan - 31.632 Finance ease liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Noncurrent Financial LiabilitiesLiabilitas jangka panjang setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam Long-term liabilities - net of currentsatu tahun: maturity:Utang jangka panjang - pihak berelasi - 115.363 Long-term loan - related partyLiabilitas sewa pembiayaan - 20.820 Finance ease liabilities

Jumlah 144.531 243.000 Total

37. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKOKEUANGAN DAN RISIKO MODAL

37. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISKAND CAPITAL RISK MANAGEMENTS

a. Manajemen risiko modal a. Capital risk management

Grup mengelola modalnya untuk memastikanmereka dapat mempertahankan kelangsunganusaha disamping memaksimalkan pengembaliankepada pemegang saham melalui optimalisasisaldo liabilitas dan ekuitas.

The Group manages its capital to ensure that itwill be able to continue as a going concernwhile maximizing the return to stakeholdersthrough the optimization of debt and equitybalance.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

96

Struktur modal Grup terdiri dari utang termasukutang bank, utang jangka panjang dari pihakberelasi, dan liabilitas sewa pembiayaan yangdiungkapkan dalam catatan atas laporankeuangan konsolidasian, kas dan setara kas danmodal tersedia bagi para pemegang saham dariPerusahaan, terdiri dari modal saham dan labaditahan sebagaimana diungkapkan dalamCatatan 22 atas laporan keuangan konsolidasian.

The capital structure of the Group consists ofdebt, which includes bank loans, long-termrelated party loan and lease liabilities disclosedin the notes to consolidated financialstatements, cash and cash equivalents andequity attributable to the owner of theCompany, comprising issued capital andretained earnings as disclosed in Note 22 to theconsolidated financial statements.

Dewan Direksi Grup secara berkala melakukanreview struktur permodalan Grup. Sebagai bagiandari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkanbiaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Board of Directors of the Group periodicallyreviews the Group’s capital structure. As part ofthis review, the Board of Directors considersthe cost of capital and related risk.

Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2015dan 2014 adalah sebagai berikut:

The gearing ratio as of December 31, 2015 and2014 are as follows:

2015 2014 *)US$ ’000 US$ ’000

Pinjaman: Debt:Utang bank 32.109 22.782 Bank loansUtang jangka panjang dari Long-term loan from

pihak berelasi 117.232 118.945 a related partyLiabilitas sewa pembiayaan 28.642 52.452 Finance lease liabilities

Jumlah pinjaman 177.983 194.179 Total debt

Kas dan setara kas 53.574 65.370 Cash and cash equivalents

Pinjaman - bersih 124.409 128.809 Net debtModal 178.179 192.244 Equity

Rasio pinjaman bersihterhadap modal 70% 67% Net debt to equity ratio

*) Disajikan kembali (Catatan 38) *) As restated (Note 38)

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risikokeuangan

b. Financial risk management objectives andpolicies

Tujuan dan kebijakan manajemen risikokeuangan Grup adalah untuk memastikan bahwasumber daya keuangan yang memadai tersediauntuk operasi dan pengembangan bisnis, sertauntuk mengelola risiko mata uang asing, tingkatbunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasidengan pedoman yang telah ditentukan olehDewan Direksi.

The Group’s overall financial risk managementand policies seek to ensure that adequatefinancial resources are available for operationand development of its business, whilemanaging the exposure to foreign exchangerisk, interest rate risk, credit and liquidity risks.The Group operates within defined guidelinesthat are approved by the Board.

Dewan Komisaris Grup telah membentuk KomiteManajemen Risiko yang bertugas membantuDewan Komisaris Grup menetapkan kebijakandan prosedur pengelolaan risiko Grup, sertamemastikan bahwa telah dilakukan penilaianyang mendalam terhadap semua transaksi dantindakan yang dilakukan oleh Grup yangberpotensi mengandung risiko serta memberikanrekomendasi mengenai tindakan yang perludiambil untuk mengurangi risiko tersebut.

The Board of Commissioners of the Group hasappointed a Risk Management Committee toassist the Board of Commissioners indetermining the policy and procedures of theGroup’s risk management and to ensure that alltransactions and acts taken by the Group withrisk, have been reviewed profoundly and alsoto give recommendation on the action taken toreduce the risk.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

97

i. Manajemen risiko mata uang asing i. Foreign exchange risk managementGrup menghadapi risiko fluktuasi nilai tukarmata uang asing. Meskipun mata uangfungsional Grup adalah Dollar AmerikaSerikat, ada beberapa transaksi yangmenggunakan mata uang selain DolarAmerika Serikat, terutama Rupiah khususnyabiaya operasional.

The Group is exposed to the effect of foreigncurrency exchange rate fluctuation. Althoughthe functional currency of the Group is theU.S. Dollar, there are transactionsdenominated in currency other than U.S.Dollar, mainly in Rupiah particularly theoperating expenses.

Grup memegang kas dan setara kas dalammata selain Dollar Amerika Serikat untukmodal kerja.

The Group also holds cash and cashequivalents denominated in currencies otherthan the U.S. Dollar for working capitalpurposes.

Grup mengelola eksposur terhadap matauang selain Dollar Amerika Serikat, terutamaRupiah dengan mencocokkan, sebisamungkin, penerimaan dan pembayaran dalammasing-masing individu mata uang. Jumlaheksposur mata uang bersih Grup padatanggal pelaporan diungkapkan dalamCatatan 35.

The Group manages exposure to foreigncurrency risk, especially Rupiah bymatching, as far as possible, receipts andpayments in each individual currency. TheGroup’s net open foreign currency exposureas of reporting date is disclosed in Note 35.

Sensitivitas Grup terhadap peningkatan danpenurunan pada tahun 2015 dan 2014masing-masing sebesar 4% dan 7% dalamDollar Amerika Serikat terhadap mata uangRupiah yang relevan adalah peningkatan ataupenurunan masing-masing sebesarUS$ 0.14 ribu dan US$ 488 ribu pada labarugi setelah pajak tahun 2015 dan 2014. 4%adalah tingkat sensitivitas yang digunakanketika melaporkan secara internal risiko matauang asing kepada para karyawan kunci, danmerupakan penilaian manajemen terhadapperubahan yang mungkin terjadi pada nilaitukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanyamencakup item mata uang asing moneteryang ada dan menyesuaikan translasinyapada akhir periode untuk perubahan 4%dalam nilai tukar mata uang asing.

The Group’s sensitivity in 2015 and 2014 to4% and 7%, respectively, increase anddecrease in the US Dollar against Rupiahwould result in US$ 0.14 thousand andUS$ 488 thousand in 2015 and 2014,respectively, increase or decrease in profit orloss, net of tax. 4% is the sensitivity rate usedwhen reporting foreign currency riskinternally to key management personnel andrepresents management’s assessment ofthe reasonably possible change in foreignexchange rates. The sensitivity analysisincludes only outstanding foreign currencydenominated monetary items and adjuststheir translation at period end for a 4%change in foreign currency exchange rates.

ii. Manajemen risiko tingkat suku bunga ii. Interest rate risk management

Eksposur risiko tingkat bunga berhubungandengan jumlah aset atau liabilitas dimanapergerakan pada tingkat suku bunga dapatmempengaruhi laba setelah pajak. Risikopada pendapatan bunga bersifat terbataskarena Grup hanya bermaksud untuk menjagasaldo kas yang cukup untuk memenuhikebutuhan operasional. Dalam beban bunga,keseimbangan optimal antara utang dengantingkat bunga tetap dan mengambangditetapkan di muka. Grup memiliki kebijakandalam memperoleh pembiayaan yang akanmemberikan kombinasi yang sesuai tingkatsuku bunga mengambang dan tingkat bungatetap. Persetujuan dari Dewan Direksi danKomisaris harus diperoleh sebelum Grupmenggunakan instrumen keuangan tersebutuntuk mengelola eksposur risiko suku bunga.

The interest rate risk exposure relates to theamount of assets or liabilities which aresubject to a risk that a movement in interestrates will adversely affect the income aftertax. The risk on interest income is limited asthe Group only intends to keep sufficientcash balances to meet operational needs.On interest expenses, the optimum balancebetween fixed and floating interest debt isconsidered upfront. The Group has a policyof obtaining financing that would provide anappropriate mix of floating and fix interestrate. Approvals from the Board of Directorsand Commissioners must be obtained beforecommitting the Group to any of theinstruments to manage the interest rate riskexposure.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

98

Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis

Analisis sensitivitas di bawah ini telahditentukan berdasarkan paparan suku bungauntuk instrumen non-derivatif pada akhirperiode pelaporan. Untuk liabilitas tingkatbunga mengambang, analisis tersebutdisusun dengan asumsi jumlah liabilitasterutang pada akhir periode pelaporan ituterutang sepanjang tahun. Kenaikan ataupenurunan pada tahun 2015 dan 2014masing-masing sebesar 0,50% digunakanketika melaporkan risiko suku bunga secarainternal kepada karyawan kunci danmerupakan penilaian manajemen terhadapperubahan yang mungkin terjadi pada sukubunga.

The sensitivity analysis below have beendetermined based on the exposure to interestrates for non-derivative instruments at theend of the reporting period. For floating rateliabilities, the analysis is prepared assumingthe amount of the liability outstanding at theend of the reporting period was outstandingfor the whole year. A 0.50% increase ordecrease is used in 2015 and 2014,respectively, when reporting interest rate riskinternally to key management personnel andrepresents management’s assessment of thereasonably possible change in interest rates.

Jika suku bunga telah lebih tinggi/rendah0,50% dan semua variabel lainnya tetapkonstan, maka laba sebelum pajak Grup untuktahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015dan 2014 masing-masing akan turun/naiksebesar US$ 452 ribu dan US$ 520 ribu. Halini terutama disebabkan oleh eksposur Grupterhadap suku bunga atas pinjamannyadengan suku bunga variabel.

If interest rates had been 0.50% higher/lowerand all other variables were held constant,income before tax of the Group for the yearsended December 31, 2015 and 2014 woulddecrease/increase by US$ 452 thousand andUS$ 520 thousand, respectively. This ismainly attributable to the Group exposures tointerest rates on its variable rate borrowings.

Eksposur risiko tingkat bunga Grup pada asetkeuangan dan liabilitas keuangan dijelaskandalam tabel risiko likuiditas.

The Group exposures to interest rates onfinancial assets and financial liabilities aredetailed in the liquidity risk table.

iii. Manajemen risiko kredit iii. Credit risk management

Risiko kredit merujuk pada risiko rekanangagal dalam memenuhi liabilitaskontraktualnya yang mengakibatkan kerugianbagi Grup.

Credit risk refers to the risk that acounterparty will default on its contractualobligation resulting in a loss to the Group.

Risiko kredit Grup terutama melekat pada kasdan setara kas, piutang usaha dan piutanglain-lain dan piutang yang belum tertagih.Grup menempatkan kas dan setara kas padainstitusi keuangan yang terpercaya,sedangkan piutang usaha dan piutang lain-lain diberikan kepada pihak-pihak yang layakdan terpercaya.

The Group’s credit risk is primarilyattributable to its cash and cash equivalents,trade and other accounts receivable andunbilled trade accounts receivable. TheGroup places its cash and cash equivalentswith reputable financial institutions, whiletrade and other accounts receivable areentered with respected and credit worthyparties.

Nilai tercatat aset keuangan pada laporankeuangan konsolidasian dikurangi denganpenyisihan untuk kerugian mencerminkaneksposur Grup terhadap risiko kredit.

The carrying amount of financial assetsrecorded in the consolidated financialstatements, net of any allowance forimpairment losses, represents the Group’sexposure to credit risk.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

99

Pelanggan Grup terkonsentrasi pada industripertambangan, minyak dan gas di Indonesia.Untuk tahun-tahun yang berakhir31 Desember 2015 dan 2014, empatpelanggan memiliki kontribusi 72,71% dan83,15% masing-masing dari jumlahpendapatan. Manajemen berkeyakinanbahwa risiko kredit terbatas karena tidakpernah ada kegagalan kredit dari pelanggan-pelanggan tersebut.

The Group’s customer base is concentratedin the mining, oil and gas industry inIndonesia. For the years endedDecember 31, 2015 and 2014, fourcustomers accounted for 72.71% and83.15%, respectively of the total revenues.Management believes that the credit risk islimited because there has been no creditdefault from such customers.

iv. Manajemen risiko likuiditas iv. Liquidity risk management

Tanggung jawab utama untuk manajemenrisiko likuiditas bertumpu pada dewan direksiyang telah membangun kerangka manajemenrisiko likuiditas yang sesuai untuk manajemenlikuiditas dan pendanaan jangka pendek,menengah dan jangka panjang. Grupmengelola risiko likuiditas dengan menjagakecukupan simpanan, fasilitas bank danfasilitas simpan pinjam dengan terus menerusmemonitor perkiraan dan arus kas aktual danmenyesuaikan profil jatuh tempo aset danliabilitas keuangan.

The ultimate responsibility for liquidity riskmanagement rests with the board ofdirectors, which has built an appropriateliquidity risk management framework for themanagement of the Group’s short, mediumand long-term funding and liquiditymanagement requirements. The Groupmanages liquidity risk by maintainingadequate reserves, banking facilities andreserve borrowing facilities by continuouslymonitoring forecast and actual cash flowsand matching the maturity profiles of financialassets and liabilities.

Grup menjaga kecukupan dana untukmembiayai kebutuhan modal kerja, dimanadana tersebut ditempatkan dalam bentuk kasdan setara kas.

The Group maintains sufficient funds tofinance its ongoing working capitalrequirements, whereas the funds are placedin cash and cash equivalents.

Tabel berikut merinci sisa jangka kontrakGrup untuk liabilitas keuangan non-derivatifdengan periode pembayaran yang disepakati.Tabel telah disusun berdasarkan arus kas takterdiskonto dari liabilitas keuanganberdasarkan tanggal terawal dimana Grupdapat diminta untuk membayar. Tabelmencakup arus kas pembayaran bunga danpokok. Sepanjang arus bunga tingkatmengambang, jumlah tidak didiskontokanberasal dari kurva suku bunga pada akhirperiode pelaporan. Jatuh tempo kontrakdidasarkan pada tanggal yang paling awal dimana Grup dapat diminta untuk membayar.

The following tables detail the Group’sremaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreedrepayment periods. The tables have beendrawn up based on the undiscounted cashflows of financial liabilities based on theearliest date on which the Group can berequired to pay. The tables include bothinterest and principal cash flows. To theextent that interest flows are floating rate, theundiscounted amount is derived from interestrate curves at the end of the reporting period.The contractual maturity is based on theearliest date on which the Group may berequired to pay.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

100

% US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’00031 Desember 2015 December 31, 2015Tanpa bunga Non-interest bearing

Utang usaha - 26.967 1.838 1.041 - - 29.846 Trade accounts payableUtang lain-lain - 3.468 - 1.316 - - 4.784 Other payablesBeban masih harus dibayar - - - 2.213 - - 2.213 Accrued expenses

Instrumen suku bunga variabel Variable interest rate instrumentsLiabilitas sew a pembiayaan 3,48 - 19.295 11.104 - 30.399 Lease liabilitiesUtang bank 2,78 - - 32.109 - - 32.109 Bank loans

Instrumen suku bunga tetap Fixed interest rate instrumentsPinjaman jangka panjang Long-term loan fromdari pihak berelasi 6,46 - - 1.869 115.363 - 117.232 a related party

30.435 21.133 38.548 126.467 - 216.583

Jumlah/Total

1-5 tahun/1-5 years

Lebih dari5 tahun/

More than5 years

1-3 bulan/1-3

months

Kurangdari 1bulan/

Less than1 month

3 bulansampai 1

tahun/3 monthsto 1 year

Tingkatbunga rata-

ratatertimbang

efektif/Weightedaverageeffective

interest rate

% US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’00031 Desember 2014 December 31, 2014Tanpa bunga Non-interest bearing

Utang usaha - 35.592 3.153 894 - - 39.639 Trade accounts payableUtang lain-lain - 717 2.978 2.399 - - 6.094 Other payablesBeban masih harus dibayar - 61 - 2.722 - - 2.783 Accrued expenses

Instrumen suku bunga variabel Variable interest rate instrumentsLiabilitas sew a pembiayaan 3,48 - 9.278 23.666 22.606 - 55.550 Lease liabilitiesUtang bank 2,78 - - 23.111 - - 23.111 Bank loans

Instrumen suku bunga tetap Fixed interest rate instrumentsPinjaman jangka panjang Long-term loan fromdari pihak berelasi 7,17 - 4.133 4.133 33.063 144.293 185.622 a related party

36.370 19.542 56.925 55.669 144.293 312.799

Jumlah/Total

1-5 tahun/1-5 years

Lebih dari5 tahun/

More than5 years

1-3 bulan/1-3

months

Kurangdari 1bulan/

Less than1 month

3 bulansampai 1

tahun/3 monthsto 1 year

Tingkatbunga rata-

ratatertimbang

efektif/Weightedaverageeffective

interest rate

Tabel berikut merinci estimasi jatuh tempoinstrumen keuangan non-derivatif Grup. Tabeltersebut telah disusun berdasarkan jatuhtempo kontrak terdiskonto dari aset keuangantermasuk bunga yang akan diperoleh dari asettersebut. Dimasukkannya aset keuangan non-derivatif diperlukan dalam rangka untukmemahami manajemen risiko likuiditas Grupdimana likuiditas dikelola atas dasar aset danliabilitas bersih.

The following table details the Group’sexpected maturity for its non-derivativefinancial assets. The table has been drawnup based on the undiscounted contractualmaturities of the financial assets includinginterest that will be earned on those assets.The inclusion of information on non-derivative financial assets is necessary inorder to understand the Group’s liquidity riskmanagement as the liquidity is managed ona net asset and liability basis.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

101

% US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

31 Desember 2015 December 31, 2015Tanpa bunga Non-interest bearing

Kas - 47 - - - 47 Cash on handPiutang usaha - 27.553 11.587 10.472 - 49.612 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - - 311 1.313 - 1.624 Other accounts receivable

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instrumentsBank 0,40 44.119 - - - 44.119 Cash in banks

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instrumentsDeposito berjangka 8,20 - 9.425 - - 9.425 Time depositsAset keuangan lainnya 0,40 - - 2.036 - 2.036 Other f inancial assets

71.719 21.323 13.821 - 106.863

31 Desember 2014 December 31, 2014Tanpa bunga Non-interest bearing

Kas - 179 - - - 179 Cash on handPiutang usaha - 52.876 21.382 2.689 - 76.947 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - - 414 425 - 839 Other accounts receivable

Instrumen tingkat bunga variabel Variable interest rate instrumentsBank 0,40 42.409 - - - 42.409 Cash in banks

Instrumen tingkat bunga tetap Fixed interest rate instrumentsDeposito berjangka 7,52 - 23.225 - - 23.225 Time depositsAset keuangan lainnya 0,40 - - 1.430 - 1.430 Other f inancial assets

95.464 45.021 4.544 - 145.029

1-3 bulan/1-3

months

Kurangdari 1bulan/

Less than1 month

3 bulansampai 1

tahun/3 monthsto 1 year

Tingkatbunga rata-

ratatertimbang

efektif/Weightedaverageeffective

interest rateJumlah/Total

1-5 tahun/1-5 years

Jumlah yang termasuk di atas untukinstrumen suku bunga baik untuk variabelnon-derivatif aset keuangan maupunkewajiban dapat berubah jika perubahantingkat suku bunga variabel berbeda denganestimasi suku bunga yang ditentukan padaakhir periode pelaporan.

The amounts included above for variableinterest rate instruments for both non-derivative financial assets and liabilities issubject to change if changes in variableinterest rates differ to those estimates ofinterest rates determined at the end of thereporting period.

c. Nilai wajar instrumen keuangan c. Fair value of financial instruments

Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini,manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat asetdan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biayaperolehan diamortisasi dalam laporan keuangankonsolidasian mendekati nilai wajarnya karenabersifat jangka pendek atau memakai suku bungapasar:

Except as detailed in the following table,management considers that the carryingamounts of financial assets and financialliabilities recorded at amortized cost in theconsolidated financial statements approximatetheir fair values because of their short-termmaturities or they carry market interest rate:

2015Nilai tercatat/ Nilai wajar/

Carrying amount Fair valueUS$ ’000 US$ ’000

Pinjaman jangka panjang Long-term loan fromdari pihak berelasi 117.232 117.966 a related party

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

102

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkanuntuk tujuan pengukuran nilai wajar

Valuation techniques and assumptions applied forthe purposes of measuring fair value

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuanganditentukan sebagai berikut:

The fair values of financial assets and financialliabilities are determined as follows:

• Nilai wajar aset keuangan dan liabilitaskeuangan dengan syarat dan kondisi standardan diperdagangkan di pasar aktif ditentukandengan mengacu pada harga pasar.

• The fair values of financial assets andfinancial liabilities with standard terms andconditions and traded on active liquid marketsare determined with reference to quotedmarket prices.

• Nilai wajar instrumen derivatif dihitungmenggunakan harga kuotasian. Bila hargatersebut tidak tersedia, analisis arus kasdiskonto dilakukan dengan menggunakankurva hasil yang berlaku selama instrumenuntuk non-opsional derivatif, dan model hargaopsi untuk derivatif opsional. Kontrak valutaberjangka mata uang asing diukur denganmenggunakan kurs kuotasi dan kurva yieldyang berasal dari suku bunga kuotasimencocokkan jatuh tempo kontrak. Swapsuku bunga diukur pada nilai kini dari arus kasmasa depan yang diestimasi dandidiskontokan berdasarkan kurva imbal hasilyang berasal dari suku bunga kuotasi.

• The fair values of derivative instruments arecalculated using quoted prices. Where suchprices are not available, a discounted cashflow analysis is performed using theapplicable yield curve for the duration of theinstruments for non-optional derivatives, andoption pricing models for optional derivatives.Foreign currency forward contracts aremeasured using quoted forward exchangerates and yield curves derived from quotedinterest rates matching maturities of thecontracts. Interest rate swaps are measuredat the present value of future cash flowsestimated and discounted based on theapplicable yield curves derived from quotedinterest rates.

• Nilai wajar aset keuangan dan liabilitaskeuangan lainnya (tidak termasuk yangdijelaskan di atas) ditentukan sesuai denganmodel penentuan harga yang berlaku umumberdasarkan analisis discounted cash flowmenggunakan harga dari transaksi pasaryang dapat diamati saat ini dan kutipan dealeruntuk instrumen sejenis.

• The fair values of other financial assets andfinancial liabilities (excluding those describedabove) are determined in accordance withgenerally accepted pricing models based ondiscounted cash flow analysis using pricesfrom observable current market transactionsand dealer quotes for similar instruments.

Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisikeuangan konsolidasian

Fair value measurement hierarchy of the Group’sassets and liabilities

Tabel berikut ini merangkum nilai tercatat dan nilaiwajar aset dan liabilitas, yang dianalisis antarakeduanya serta nilai wajar didasarkan pada:

The following tables summarize the carryingamounts and fair values of the assets andliabilities, analyzed among those whose fair valueis based on:

• Level 1 pengukuran nilai wajar adalah yangberasal dari harga kuotasian (tanpapenyesuaian) di pasar aktif untuk aset atauliabilitas yang identik;

• Level 1 fair value measurements are thosederived from quoted prices (unadjusted) inactive markets for identical assets orliabilities;

• Level 2 pengukuran nilai wajar adalah yangberasal dari input selain harga kuotasian yangtermasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasiuntuk aset atau liabilitas, baik secara langsung(misalnya harga) atau secara tidak langsung(misalnya deviasi dari harga); dan

• Level 2 fair value measurements are thosederived from inputs other than quoted pricesincluded within Level 1 that are observable forthe asset or liability, either directly (i.e. asprices) or indirectly (i.e. derived from prices);and

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

103

• Level 3 pengukuran nilai wajar adalah yangberasal dari teknik penilaian yang mencakupinput untuk aset atau liabilitas yang bukanberdasarkan data pasar yang dapat diobservasi(input yang tidak dapat diobservasi).

• Level 3 fair value measurements are thosederived from valuation techniques that includeinputs for the asset or liability that are notbased on observable market data(unobservable inputs).

Nilai wajar seluruh asset keuangan dan liabilitaskeuangan Grup diukur menggunakan input level 3yang mencakup input untuk asset dan liabilitaskeuangan yang bukan berdasarkan data pasar yangdapat diobservasi.

The fair value of the Group’s financial assets andliabilities are measured using input level 3 whichinclude inputs for the financial assets or liabilitythat are not based on observable market data.

38. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 38. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS

Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2 atas laporankeuangan konsolidasi, Grup menyajikan kembali danmereklasifikasi laporan posisi keuangan konsolidasiantanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain konsolidasiankonsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember2014 karena penerapan PSAK 24 (revisi 2013)Imbalan Kerja dan PSAK 46 (revisi 2014) PajakPenghasilan.

As described in Note 2 to the consolidatedfinancial statements, the Group restated andreclassified the consolidated financial position asof December 31, 2014 and January 1,2014/December 31, 2013 and consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income for the year endedDecember 31, 2014 due to adoption of PSAK 24(revised 2013) Employee Benefits and PSAK 46(revised 2014) Income Taxes.

Ikhtisar dari laporan posisi keuangan konsolidasiantanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 sebelum dan sesudah penyajiankembali dan reklasifikasi adalah sebagai berikut:

The following is the summary of the accounts inthe consolidated statements of financial positionas of December 31, 2014 and January 1,2014/December 31, 2013 before and afterrestatements and reclassification:

Dilaporkan Penerapansebelumny a/ PSAK 24 (rev isi 2013)/ DisajikanAs previously Implementation of kembali/

reported PSAK 24 (revised 2013) As restatedUS$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

AKUN-AKUN LAPORAN POSISI CONSOLIDATED STATEMENTS OFKEUANGAN KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION ACCOUNTS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIESLiabilitas imbalan kerja 10.973 776 11.749 Employ ee benef its obligationLiabilitas pajak tangguhan - bersih 20.235 (193) 20.042 Def erred tax liabilities - net

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 167.391 583 167.974 Total noncurrent liabilities

Jumlah Liabilitas 274.905 583 275.488 Total Liabilities

EKUITAS EQUITYPenghasilan komprehensif lain (33) (683) (716) Other comprehensiv e income

Saldo laba Retained earningsTidak ditentukan penggunaanny a 157.947 100 158.047 Unappropriated

Ekuitas y ang dapat diatribusikan Equity attributable to owners ofkepada pemilik entitas induk 192.827 (583) 192.244 the Company

Jumlah Ekuitas 192.827 (583) 192.244 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 467.732 - 467.732 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

31 Desember 2014/December 31, 2014

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

104

Dilaporkan Penerapansebelumnya/ PSAK 24 (revisi 2013)/ DisajikanAs previously Implementation of kembali/

reported PSAK 24 (revised 2013) As restatedUS$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

AKUN-AKUN LAPORAN POSISI CONSOLIDATED STATEMENTS OFKEUANGAN KONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION ACCOUNTS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIESLiabilitas imbalan kerja 9.991 540 10.531 Employee benefits obligationLiabilitas pajak tangguhan - bersih 13.212 (135) 13.077 Deferred tax liabilities - net

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 190.361 405 190.766 Total noncurrent liabilities

Jumlah Liabilitas 311.666 405 312.071 Total Liabilities

EKUITAS EQUITYPenghasilan komprehensif lain (31) (402) (433) Other comprehensive income

Saldo laba Retained earningsTidak ditentukan penggunaannya 162.694 (3) 162.691 Unappropriated

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners ofkepada pemilik entitas induk 197.576 (405) 197.171 the Company

Jumlah Ekuitas 197.576 (405) 197.171 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 509.242 - 509.242 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

1 Januari 2014/31 Desember 2013/January 1, 2014/December 31, 2013

Ikhtisar dari laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain konsolidasian untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2014 sebelum dan sesudahpenyajian kembali dan reklasifikasi adalah sebagaiberikut:

The following are the summary of the classes oftransactions in the consolidated statements ofprofit or loss and other comprehensive income forthe year ended December 31, 2014 before andafter restatements and reclassification:

Dilaporkan Penerapan Penerapansebelumnya/ PSAK 24 (revisi 2013)/ PSAK 46 (revisi 2013)/ Disajikan

As previously Implementation of Implementation of kembali/reported PSAK 24 (revise 2013) PSAK 46 (revise 2013) As restatedUS$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

BEBAN USAHA LANGSUNG (281.377) 85 - (281.292) DIRECT COSTS

LABA KOTOR 66.591 85 - 66.676 GROSS PROFIT

Beban administrasi (26.488) 32 - (26.456) Administration expenseKerugian dan keuntungan lain-lain - bersih (3.780) 21 - (3.759) Other gains and losses - netBeban pajak final - - (1.114) (1.114) Final tax expense

Jumlah (44.586) 53 (1.114) (45.647) Total

(RUGI) LABA SEBELUM PAJAK 22.005 138 (1.114) 21.029 (LOSS) PROFIT BEFORE TAX

BEBAN PAJAK - BERSIH (19.752) (35) 1.114 (18.673) TAXES EXPENSE - NET

(RUGI) LABA TAHUN BERJALAN 2.253 103 - 2.356 (LOSS) PROFIT FOR THE YEAR

31 Desember 2014/December 31, 2014

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

105

Dilaporkan Penerapan Penerapansebelumnya/ PSAK 24 (revisi 2013)/ PSAK 46 (revisi 2013)/ Disajikan

As previously Implementation of Implementation of kembali/reported PSAK 24 (revise 2013) PSAK 46 (revise 2013) As restatedUS$ ’000 US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

LABA KOMPREHENSIF LAIN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME:Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified

ke laba rugi: subsequently to profit or loss:Keuntungan atau kerugian aktuaria Actuarial gain or loss on defined

atas kewajiban manfaat pasti - (374) - (374) benefit obligationBeban pajak penghasilan - 93 - 93 Income tax expense

Jumlah laba komprehensif lain Total other comprehensive incometahun berjalan - setelah pajak (2) (281) (283) for the year - net of tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMETAHUN BERJALAN 2.251 (178) - 2.073 FOR THE YEAR

LABA (RUGI) YANG DAPATDIATRIBUSI KEPADA: (LOSS) PROFIT ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk 2.253 103 - 2.356 Owner of the Company

Jumlah Laba Bersih Tahun Berjalan 2.253 103 - 2.356 (Loss) Profit for the Year

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS) INCOMEDAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:Pemilik Entitas Induk 2.251 (178) - 2.073 Owner of the Company

Jumlah Penghasilan Komprehensif 2.251 (178) - 2.073 Total Comprehensive Income

Laba per saham dasar (dala US$ penuh) 0,0022 0,0001 - 0,0023 Basic earnings per share (in full US$)

31 Desember 2014/December 31, 2014

39. REKLASIFIKASI AKUN 39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun tertentu pada laporan keuangankonsolidasian tahun 2014 direklas untukmenyesuaikan dengan penyajian laporan keuangankonsolidasian tahun 2015.

Certain accounts in the 2014 consolidatedfinancial statements were reclassified to conformwith the 2015 consolidated financial statementspresentation.

Sebelum Setelahreklasif ikasi/ reklasif ikasi/

Before Reklasif ikasi/ Afterreclassification reclassification reclassification

US$ ’000 US$ ’000 US$ ’000

Pada tanggal 31 Desember 2014: As of December 31, 2014:Aset lancar Current assetsAset lancar lainnya 2.922 (1.329) 1.593 Other current assets

Aset tidak lancar Noncurrent assetsAset tidak lancar lainnya - 1.329 1.329 Other noncurrent assets

40. KONDISI EKONOMI 40. CURRENT ECONOMIC CONDITION

Kondisi ekonomi global di tahun 2015 belummengalami peningkatan dalam beberapa kuartalterakhir, bahkan kondisi yang ada sedikit memburuk.Harga-harga komoditas terutama batubara tetaprendah. Dengan demikian terdapat resiko yangsedang berlangsung, bahwa harga yang rendah dapatmempengaruhi operasi Grup dan pelanggan.

The global economic conditions in 2015 has notimproved in the last few quarters, but insteadconditions have become slightly worse.Commodity prices especially coal remain weak.As such there is an ongoing risk, that these lowprices may adversely affect the Group and itscustomers operations.

PT PETROSEA Tbk DAN ENTITAS ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIANPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014,DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 – Lanjutan

PT PETROSEA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESNOTES TO CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015, 2014

AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2015 AND 2014 - Continued

106

Penyelesaian kondisi ekonomi tersebut tergantungkepada penyelesaian krisis - suatu tindakan yangberada diluar kendali Grup. Oleh karena itu, tidaklahmungkin untuk menentukan dampak masa depankondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatanPerusahaan atau pengaruh krisis terhadap investor,pelanggan, dan pemasok Grup.

Recovery of the economic condition is dependenton resolution of the economic crisis, which arebeyond the Group’s control. It is not possible todetermine the future effect of this economiccondition to the Group’s liquidity and earnings,including the effect to its investors, customers andsuppliers.

Manajemen menyakini bahwa Grup memiliki sumberdaya yang cukup untuk melanjutkan operasinya dimasa depan sehingga laporan keuangankonsolidasian tetap dapat disajikan denganmempertahankan asumsi kelangsungan usaha.

The management believes that the Group hasadequate resources to continue their operations forthe foreseeable future. Accordingly, the Groupcontinue to adopt the going concern basis inpreparing the consolidated financial statements.

41. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITASINVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS

41. SUPPLEMENTAL DISCLOSURES ON NONCASHINVESTING AND FINANCING ACTIVITIES

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember2015 dan 2014, Perusahaan melakukan aktivitasinvestasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhikas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporanarus kas konsolidasian dengan rincian sebagaiberikut:

For the years ended December 31, 2015 and2014, the Company has investment and financingactivities that did not affect cash and cashequivalents and hence not included in theconsolidated statements of cash flows with thedetail as follows:

2015 2014US$ ’000 US$ ’000

Increase in liabilities for purchase ofPenambahan aset tetap melalui utang 991 3.692 property, plant and equipmentPenambahan aset pembiayaan melalui Increase in leased assets through

liabilitas sewa pembiayaan - 298 lease liabilities

42. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 42. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD

a. Pada tanggal 11 Januari 2016, Perusahaan danPT Anzawara Satria mengadakan perjanjianPemindahan Lapisan Tanah Penutup di TanahBumbu, Kalimantan Selatan senilai Rp 622milyar dan berlaku efektif selama tiga tahunsampai dengan tahun 2019. Lingkup perjanjianmencakup pemindahan tanah penutup, sewaperalatan bergerak dan personel, danpengangkutan batubara di Tanah Bumbu,Kalimantan Selatan.

a. On January 11, 2016, the Company andPT Anzawara Satria entered into overburdenremoval agreement in Tanah Bumbu, SouthKalimantan amounting to Rp 622 billion andeffective for three years until year 2019. Thescope encompasses overburden removal, hireof mobile plant and personnel and coal haulingin Tanah Bumbu, South Kalimantan.

b. Pada tanggal 8 Maret 2016, pemerintahmenetapkan Petrosea Offshore Supply Base(POSB) yang berlokasi di Tanjung Batu,Balikpapan menjadi operator Pusat LogistikBerikat PLB yang pertama di Indonesia, sertasekaligus menjadi program percontohan.

b. On March 8, 2016, the government hasofficially inaugurated Petrosea OffshoreSupply Base (POSB) located at Tanjung Batu,Balikpapan as the operator in BondedLogistics Center (PLB). This will be the firstPLB in Indonesia and is the pilot project.

43. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DANPERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

43. MANAGEMENT’S RESPONSIBILITY ANDAPPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangankonsolidasian dari halaman 1 sampai 106 merupakantanggung jawab manajemen, dan telah disetujui olehDireksi untuk diterbitkan pada tanggal 15 Maret 2016.

The preparation and fair presentation of theconsolidated financial statements on pages 1 to106 were the responsibilities of the management,and were approved by the Directors and authorizedfor issue on March 15, 2016.

*********

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 249248

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 329328

1

1

88

8

2

3

4

Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris

The Annual Report shall be presented in appropriate Indonesian language and is suggested to also be presented in English language

Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Information of the company’s income shall be presented in comparison for 3 (three) fiscal years or since the commencement of the company’s business in the event of the company’s activity are less than 3 (three) years

Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca

The Annual Report shall be on high quality printed result with readable and easy type of fonts

Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas

The Annual Report shall present clear description of the company identity

Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan

The Annual Report shall be presented in the company’s website

Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di:

1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman

Name of the company and the annual report financial year shall be presented on:

1. Front Cover;2. Side Cover;3. Back Cover; and4. Every page

Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya

To cover the latest and previous years of annual reports

Informasi memuat antara lain:

1. Penjualan/pendapatan usaha; 2. Laba (rugi):

a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan

b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;

3. Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain: a. Diatribusikan kepada pemilik entitas

induk; danb. Diatribusikan kepada kepentingan

nonpengendali;4. Laba (rugi) per saham.

Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba (rugi) dan penghasilan komprehensif lain secara total.

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / Remarks

Umum / General

Ikhtisar Data Keuangan Penting / Key Financial Highlights

Referensi Otoritas Jasa KeuanganCross Reference to Indonesia’s Financial Services Authority

2

-888

3 9

4 11-12

Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Information of the company’s financial position in comparison for 3 (three) fiscal years or since the commencement of the company’s business in the event of the company’s activity are less than 3 (three) years

Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun

Financial ratio in comparison for 3 (three) fiscal years or since the commencement of the company’s business in the event of the company’s activity are less than 3 (three) years

Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik

Share price information in tables and charts

Information contains the following:

1. Income;2. Profit (loss):

a. Attributable to equity holders of the parent entity; and

b. Attributable to non controlling interest;3. Total comprehensive profit (loss):

a. Attributable to equity holders of the parent entity; and

b. Attributable to non controlling interest;4. Earning (loss) per share.

Note: If the company does not have subsidiaries, the profit (loss) and other comprehensive income is presented in total.

Informasi memuat antara lain:

1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 2. Jumlah aset; 3. Jumlah liabilitas; dan 4. Jumlah ekuitas.

Information contains the following:

1. Total investment on associates;2. Total assets’3. Total liabilities; and4. Total equity.

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan

Information covers 5 (five) financial ratios, which are generally applied and relevant to the the company’s industry

1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah, dan

penutupan; dan d. Volume perdagangan.

2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham

untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir

1. The table forms contain the following information:a. Total outstanding shares;b. Market capitalization;c. The highest, lowest, and closing share

prices; andd. Share volume.

2. The chart forms contain at least closing prices and share volume.

For every quarter in 2 (two) the latest fiscal years

Halaman / Page

Halaman / Page

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 331330

5 -

1

24

26

27

27

Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir

Information on outstanding bonds, sukuk or convertion bonds, in 2 (two) latest fiscal years

Laporan Dewan Komisaris

The Board of Commissioners’ Report

Informasi memuat:

1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding);

2. Tingkat bunga/imbalan; 3. Tanggal jatuh tempo; dan 4. Peringkat obligasi/sukuk.

Information contains:

1. Total outstanding bonds/sukuk/convertion bonds;

2. Interest rate;3. Maturity date; and4. Bonds/sukuk rating.

Memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya;

2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya;

3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan

4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya.

Contains the following:

1. The Board of Directors assessment on the company’s management and its valuation basis;

2. View of the the company’s business prospects established by the Board of Directors and its valuation basis;

3. Performance asssessment of committees of the Board of Commissioners;

4. Changes of the Board of Commissioners’ composition (if any) and its backgrounds.

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi / Report from the Board of Commissioners and Board of Directors

3 44-45

1 48-49

2 50-52

3 53-55

4 56

Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris

Signatures of member of the Board of Directors and member of the Board of Commissioners

Nama dan alamat lengkap perusahaan

Name and complete address of the company

Riwayat singkat perusahaan

Company in brief

Bidang usaha

Core business

Struktur Organisasi

Organization structure

Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran

tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris

bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;

3. Ditandatangani seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan

4. 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

Contains the following:1. Signatures are presented on specific page;2. The Board of Commissioners and Board of

Directors’ Statements of full responsibility on the accuracy of the annual report;

3. Signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors by stating the names and positions; and

4. Written explanation in specific letter from the concern members in the event of members of the Board of Commissioners and Board of Directors that do not sign the annual report, or written explanation in specific letter from other members in the event no written explanation from the concern members.

Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website

Information contains among others name and address, post code, telephone no., fax, email and website

Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada) Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan

Contain among others: date/year of establishment, name, and change of company name (if any)Note: To disclose information if there are no changes in the company name

Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran

dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.

Description include:1. Company’s business activity based on latest

articles of association;2. Business activity; and3. Products and/or services.

Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi

In the form of diagram, contains name and position of at least up to one down under the board of directors

Profil Perusahaan / Company Profile

2

35-37

4038-

38

Laporan Direksi

The Board of Directors’ Report

Memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;

2. Analisis tentang prospek usaha; 3. Penerapan tata kelola perusahaan; 4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang

berada di bawah Direksi (jika ada); dan 5. Perubahan komposisi anggota Direksi dan

alasan perubahannya (jika ada).

Contains the following:

1. The company’s performance analysis, which covering among others strategic policy, comparison between results and targets, and challenges faced by the company;

2. Business prospects analysis;3. Corporate governance implementation;4. Performance asssessment of committees of the

Board of Directors; and5. Changes of the Board of Directors’ composition

(if any) and its backgrounds.

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 333332

5

5959-

60-61

6 62 -64

7 65-68

Visi, Misi dan Budaya Perusahaan

Vision, Mission and Corporate Culture

Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris

Profiles of the Board of Commissioners’ members

Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris

Profiles of the Board of Commissioners’ members

Mencakup:

1. Visi perusahaan; 2. Misi perusahaan; dan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah

disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris;4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan

(corporate culture) yang dimiliki perusahaan

Includes:

1. Vision;2. Mission; and3. Statement on vision and mission approval from

the Board of Directors/Board of Commisisoners 4. Company’s corporate culture statement

Informasi memuat antara lain:

1. Nama; 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan

atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Domisili;5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga

Pendidikan); 6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan

Periode Menjabat); dan 7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan

Komisaris di Perusahaan.

Includes:

1. Name;2. Position (include position in the company or

other institutions);3. Age;4. Domicile;5. Education (Study Field and Education

Institution);6. Work experience (Position, Agency, and Position

Period); and7. Resume of appointment as member of the

Board of Commissioners in the Company.

Informasi memuat antara lain:

1. Nama; 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan

atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Domisili;5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga

Pendidikan); 6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan

Periode Menjabat); dan 7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan

Komisaris di Perusahaan.

Includes:

1. Name;2. Position (include position in the company or

other institutions);3. Age;4. Domicile;5. Education (Study Field and Education

Institution);6. Work experience (Position, Agency, and Position

Period); and7. Resume of appointment as member of the

Board of Commissioners in the Company.

8

69

69

69

70

9

71

71-73

10 74-75

Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)

Total Employees (2 years comparative) and competency development description (such as: education and training aspects)

Komposisi Pemegang saham

Shareholders Composition

Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi

Subsidiaries and/or associates

Informasi memuat antara lain:

1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;

2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;

3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;

4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan; dan

5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.

Includes:

1. Total employees based on organization level;2. Total employees based on education;3. Total employees based on employment status;4. Description and employees competency

development data that are implemented with equal opportunity to all employees; and

5. Cost of employees competency development

Mencakup antara lain:

1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya;

2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:a. Nama pemegang saham yang memiliki

5% atau lebih saham;b. Nama Komisaris dan Direktur yang

memiliki saham; danc. Kelompok pemegang saham masyarakat

dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%;

Includes:

1. Details of the largest 20 shareholders and its ownership percentage;

2. Details of shareholders and its ownership percentage, covers:a. Shareholders with 5% of more

ownerships;b. Commissioners and Directors with

ownerhsips;c. Group of shareholders with ownerships

of less than 5%

Informasi memuat antara lain:

1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi; 2. Persentase kepemilikan saham; 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak

dan/atau entitas asosiasi; dan 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/

atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).

Includes:

1. Name of subsidiaries and/or associates;2. Ownerships percentage;3. Description of business activity of subsidiaries

and/or associates; and4. Description of operation status of subsidiaries

and/or associates (has been operating or not yet operating)

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 335334

11 76

12 77

13 77

14 78

15 18-21

Struktur grup perusahaan

Corporate Group Structure

Kronologis pencatatan saham

Shares Listing Chronology

Kronologis pencatatan efek lainnya

Other securities listing chronology

Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal

Name and address of capital market supporting institutions and/or professions

Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional

Awards received at the latest fiscal year and/or valid certificates at the latest fiscal year, in the national and international scales

16 79

17 207-212

1 83-91

2 92-100

93-9493-94

9492

94

Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)

Name and address of subsidiaries and or branch offices or representative office (if any)

Informasi pada Website Perusahaan

Tinjauan operasi per segmen usaha

Business Segment Review

Uraian atas kinerja keuangan perusahaan

Company Financial Performance Review

Memuat informasi antara lain:

1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas

anak/cabang/perwakilan, agar diungkapkan

Includes:

1. Name and address of subsidiaries; and2. Name and address of branch offices/

representatives.Note: To disclose if the company does not have

subsidiaries/branches/representatives

Meliputi paling kurang:1. Informasi pemegang saham sampai dengan

pemilik akhir individu;2. Struktur grup perusahaan (jika ada);3. Analisis kinerja keuangan;4. Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir);

dan5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi.

Includes at least:1. Shareholders information up to individual

ownerships;2. Corporate group structure (if any);3. Financial performance analysis;4. Annual financial statements (last 5 years); and5. Profiles of the Board of Commissioners and

Board of Directors.

Memuat uraian mengenai:

1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:

a. Produksi; b. Peningkatan/penurunan kapasitas

produksi; c. Penjualan/pendapatan usaha; dand. Profitabilitas.

Includes analysis on:

1. Elaboration on each business segment.2. Performance of each business segment, among

others:a. Production;b. Increase/Decrease of production capacity;c. Sales/income; andd. Profitability.

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:

1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka

panjang dan total liabilitas; 3. Ekuitas; 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba

(rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan

5. Arus kas.

Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan / Management Discussion and Analysis on the Company Performance

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV).

Corporate group structure in diagram that illustrates subsidiaries, associates, joint ventures, and special purpose vehicle (SPV)

Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham; 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang

menyebabkan perubahan jumlah saham; 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan

sampai dengan akhir tahun buku; dan 4. Nama bursa dimana saham perusahaan

dicatatkan.

Includes:1. Share listing chronology;2. Corporate action that are affecting total shares;3. Changes in total shares from initial listing up to

the end of fiscal year; and4. Name of stock exchange where the share is listed.

Mencakup antara lain:

1. Kronologis pencatatan efek lainnya; 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang

menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya; 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal

pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan 5. Peringkat efek.

Includes:

1. Other securities listing chronology;2. Corporate action that are affecting total other

securities;3. Changes in total other securities from initial listing

up to the end of fiscal year; 4. Name of stock exchange where the other

securities is listed; and5. Securities rating.

Informasi memuat antara lain:

1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat; 2. Tahun perolehan; 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat;

dan 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).

Includes:

1. Name of awards and/or certificates;2. Year of granted;3. Organizers that grants the awards and/or

certificates; and4. Validity (for certificates).

Informasi memuat antara lain:

1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan;

2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.

Includes:

1. Name and address of Share Registrar;2. Name and address of Public Accountant Firm; and3. Name and address of rating company.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 337336

3 95

4 96

5 98

Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan

Discussion and analysis on solvability and level of the company receivables collactibility, by presenting relevant ratio calculation in line with the company’s type of industry

Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)

Discussion on capital structure, and capital structure policy

Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir

Discussion on material commitments for capital goods investment at the last fiscal year

The financial performance analysis that includes comparison of current and previous year financial performance and the background of increasing/decreasing (in both narration and tables), among others include:

1. Current assets, non current assets, and total assets;

2. Current liabilities, non current liabilities, and total liabilities;

3. Equity;4. Sales/income, expenses and profit (loss), other

comprehensive income, and total profit (loss) and other comprehensive income; and

5. Cash flows.

Penjelasan tentang:

1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan

2. Tingkat kolektibilitas piutang.

Explanation on:

1. Solvability, both short term and long term; and2. Level of receivables collactibility.

Penjelasan atas:

1. Struktur modal (capital structure); dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal

(capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut.

Explanation on:

1. Capital structure; and2. Capital structure policies and basis of policy

establishment.

Penjelasan tentang:

1. Tujuan dari ikatan tersebut; 2. Sumber dana yang diharapkan untuk

memenuhi ikatan-ikatan tersebut; 3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan 4. Langkah-langkah yang direncanakan

perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan

Explanation on:

1. Objectives of the commitments;2. Sources of funds expected to meet the

commiments;3. Denomination currencies; and4. The company’s plan on the measures to

mitigate related foreign currencies risk.

Note: To disclose if the company does not have commitments on capital goods investment in the last fiscal year.

6 96

7 -

8 96

9 97

10 98

Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir

Discussion on capital goods investment realized at the latest fiscal year

Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan

Information on comparison of initital targets at the beginning of fiscal year with results, and future targets or projections on income, profits, capital structure, or other significant target for the company

Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan

Information and material facts following the date of accounting report (Subsequent events)

Uraian tentang prospek usaha perusahaan

Business Prospects

Uraian tentang aspek pemasaran

Marketing Aspects

Penjelasan tentang:

1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan

pada tahun buku terakhir.

Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan

Explanation on:

1. Type of capital goods investments;2. The objectives of capital goods investments;3. Value of capital goods investments realized at

the latest fiscal year.

Note: To disclose if there are no realization on capital goods investment.

Informasi memuat antara lain:

1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan

2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang.

Includes:

1. Comparison of initital targets at the beginning of fiscal year with results (realization); and

2. Future targets or projections

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.

Description of significant events following the date of accounting report including its impact on business risk and performance in the future

Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya

Description on business prospects related to the general industry and economy including quantitative supporting data from the liable resources

Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar

Description on marketing aspects of the company’s products and/or services, among others marketing strategy and market shares

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 339338

11 96

12 99

13 -

Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir

Description on dividend policy and total cash dividend per share and total dividend per year that are published or disbursed during last 2 (two) fiscal years

Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP)

Program of shares ownership by employees and/or managmenet by the company (ESOP/MSOP)

Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)

Realization of initial public offering proceeds (in the event of the company is obligated to submit the report)

Memuat uraian mengenai:

1. Kebijakan pembagian dividen; 2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham; 4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen

kas untuk masing-masing tahun.

Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasanya.

Covers the following:

1. Dividend payout policy;2. Total dividend disbursement;3. Total cash dividend per share;4. Payout ratio; and5. Announcement date and cash dividend payout for each year.

Note: To disclose if there are no dividend disbursement and its reasons.

Memuat uraian mengenai:

1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen

yang berhak; dan 4. Harga exercise.

Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.

Covers the following:

1. Total ESOP/MSOP shares and its realization;2. Tenor;3. Requirements for entitled employees and/or

management; and4. Exercise prices.

Note: To disclose if does not have the program.

Memuat uraian mengenai:

1. Total perolehan dana; 2. Rencana penggunaan dana; 3. Rincian penggunaan dana; 4. Saldo dana; dan 5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan

penggunaan dana (jika ada).

Covers the following:

1. Total proceeds;2. Proceeds utilization plan;3. Proceeds utilization details;4. Proceeds balance; and5. The date of GMS resolution on the change of

proceeds utilization (if any).

14 99

15 100

16 100

17 -

Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi

Material transaction information with conflict of interest and/or transaction with related parties

Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan

Description on the changes in laws and regulations that are impacted the company

Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir

Description on the changes in accounting policy implemented by the company at the last fiscal year

Informasi Kelangsungan Usaha

Business Continuity Information

Memuat uraian mengenai:

1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;

2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku

terakhir; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan

mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan

Covers the following:

1. Name of transacting parties and the nature of realated parties;

2. Description of the transaction fairness; 3. Transaction brackground;4. Transaction realization at the last fiscal year;5. Company policy related with transaction review

mechanism; and6. Compliance to relevant regulations and

provisions.

Note: To disclose if there are no transactions.

Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang uandangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.

Descriptions include among others: changes in laws and regulations and its impact to the companyNote: To disclose if there are no changes in the laws and regulations that have significant impacts

Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan

Descriptions include among others: changes in accounting policy, reasons and impacts toward financial statementsNote: To disclose if there are no changes in accounting policies

Pengungkapan informasi mengenai:

1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir.

2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan

3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.

Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku.

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 341340

1

156-157157

157

2

157157

3

159-161

157

162

Uraian Dewan Komisaris

Description on the Board of Commissioners

Informasi mengenai Komisaris Independen

Information on Independent Commissioner

Uraian Direksi

Description on the Board of Directors

Disclosures on:

1. Significant issues on the company business continuity at the last fiscal year;

2. Management assessment on point 1; and3. Assumption implemented by the management

in conducting the assessment.

Note: if there are no issues that potentially have significant influences to the company’s business continuity at the last fiscal year, to disclose the basis of management assumption in ensuring that there are no issues that potentially have significant influences to the company’s business continuity at the last fiscal year.

Uraian memuat antara lain:

1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan

kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan

3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).

Covers the following:

1. Board of Commissioners responsibilities;2. Training programs for competency enhancement

or orientation programs for new commissioner; and

3. Board Charter disclosures (Board of Commissioners work guidelines and procedures)

Meliputi antara lain:

1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan 2. Pernyataan tentang independensi masing-

masing Komisaris Independen.

Covers the following:

1. Assignment criteria of Independent Commissioners; and

2. Independency statement of each Independent Commissioner.

Uraian memuat antara lain:

1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;

2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru;

3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi)

Covers the following:

1. Duties and responsibilities of each member of the Board of Directors;

2. Training programs for competency enhancement or orientation programs for new director; and

3. Board Charter disclosures (Board of Directors work guidelines and procedures)

Good Corporate Governance

4

162-163

163

5

163

164

164

164

164

6 165-167

Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi

Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi

Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi

Meeting frequency and attendance of the Board of Commissioners meeting, the Board of Directors meeting, and joint meeting of the Boards

Mencakup antara lain:

1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi;

2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan

3. Pihak yang melakukan assessment.

Covers the following:

1. Assessment procedures on the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors;

2. Assessment criteria on the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors;

3. Assessors.

Mencakup antara lain:

1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris;

2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi;

3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris;

4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan

5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.

Covers the following:

1. Disclosure on remuneration determination procedure of the Board of Commissioners;

2. Disclosure on remuneration determination procedure of the Board of Directors;

3. Remuneration structure with type and total short term amounts, post-employment, and/or other long term for each member of the Board of Commissioners;

4. Remuneration structure with type and total short term amounts, post-employment, and/or other long term for each member of the Board of Directors;

5. Disclosure on indicators to determine the Board of Directors’ remuneration.

Informasi memuat antara lain:

1. Tanggal Rapat;2. Peserta Rapat; dan3. Agenda Rapat.

untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.

Information includes:

1. Meeting dates;2. Meeting participants; and3. Meeting agenda.

for each meeting of the Board of Commissioners, Board of Directors, and joint meeting.

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 343342

7 167

8 168

9

169-171169-171

172172173

174

Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu

Information on ultimate and controlling shareholders, both direct or indirect up to the individual ownerships

Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali

Disclosure on affiliates relations between member of the Board of Directors, Board of Commissioners, and Ultimate and/or controlling Shareholders

Komite Audit

Audit Committee

Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah

In schemes and diagrams, except SOEs that are under government ownerships

Mencakup antara lain:

1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya;

2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris

3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali;

4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan

5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.

Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan.

Covers the following:

1. Affiliates relations between members of the Board of Directors with other fellow members;

2. Affiliates relations between members of the Board of Directors with members of the Board of Commissioners;

3. Affiliates relations between members of the Board of Directors with ultimate and/or controlling Shareholders;

4. Affiliates relations between members of the Board of Commissioners with other fellow members;

5. Affiliates relations between members of the Board of Commissioners with ultimate and/or controlling Shareholders.

Note: To disclose if there are no affiliates relations

Mencakup antara lain:

1. Nama dan jabatan anggota komite audit; 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja

anggota komite audit; 3. Independensi anggota komite audit; 4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite

audit; dan 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

komite audit.

Includes the following:

1. Name and position of audit committee members;

2. Education qualifications and work experience of audit committee members;

3. Independency of audit committee members;4. Duties and responsibilities;5. Brief report of audit committee activity; and6. Meeting frequency and attendance of audit

committee.

10

175-178

179

179-183183-184

184

11 186-195

12

196

197

198

Komite/Fungsi Nominasi dan/atau Remunerasi

Nomination and/or Remuneration Committee/Functions

Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan

Other committees under the Board of Commissioners formed by the company

Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan

Description of duties and functions of Corporate Secretary

Mencakup antara lain:

1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi;

2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi;

3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi

dan/atau remunerasi; dan 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

komite nominasi dan/atau remunerasi.

Includes the following:

1. Name, position, and brief profiles of member of nomination and/or remuneration committee;

2. Independency of member of nomination and/or remuneration committee;

3. Duties and responsibilities;4. Description of activity implementation of

nomination and/or remuneration committee; and

5. Meeting frequency and attendance of nomination and/or remuneration committee.

Mencakup antara lain:

1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;

2. Independensi anggota komite lain; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran

komite lain.

Includes the following:

1. Name, position, and brief profiles of member of other committees;

2. Independency of member of other committees;3. Duties and responsibilities;4. Description of activity implementation of other

committees; and5. Meeting frequency and attendance of other

committees.

Mencakup antara lain:

1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan;

2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan

3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan.

Includes the following:

1. Name and brief profiles of corporate secretary;2. Description of corporate secretary duties; and3. Training programs for competency

enhancement of corporate secretary.

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 345344

13 146-155

14

201203

203202

205

205

15 206

Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya

Description on General Meeting of Shareholders (GMS) of previous year

Uraian mengenai unit audit internal

Description on internal audit unit

Akuntan Publik

Public Accountant (Eksternal Auditor)

16 106-108

17 207

18

226227

228

Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan

Description on risk management of the company

Uraian mengenai sistem pengendalian intern

Description on internal control system

Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup

Description on corporate social responsibility related to environmental

Mencakup antara lain:

1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan;

2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko;

3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan

4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.

Includes the following:

1. Explanation on risk management system implemented by the company;

2. Explanation on risk management system effectiveness evaluation;

3. Explanation on risks faced by the company; and4. Risk mitigation.

Mencakup antara lain:

1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional;

2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO – internal control framework); dan

3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern.

Includes the following:

1. Brief explanation on internal control system, among others on financial and operational control;

2. Explanation on internal control system alignment with international standard framework (COSO – internal control framework); and

3. Explanation on internal control system effectiveness evaluation.

Mencakup antara lain informasi tentang:

1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; terkait program lingkungan hidup yang

berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain

3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.

Includes the following:

1. Management policy;2. Activities; related to the environmental program that are

linked to the company operations activity, such as material usage and environmentally friendly and recycled energy, the company waste management system, and so forth

3. Environmental certifications

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

Mencakup antara lain:

1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 2. Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang

belum direalisasikan.

Includes the following:

1. Previous year GMS resolutions;2. Fiscal year GMS resolutions; and3. Background information on any unrealized GMS

resolutions.

Mencakup antara lain:

1. Nama ketua unit audit internal; 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit

internal; 3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur

perusahaan; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit

internal; dan 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua

unit audit internal.

Includes the following:

1. Name of internal audit unit head;2. Total employees (internal auditors) in internal

audit unit;3. Certification on internal audit profession;4. Internal audit unit composition in the company’s

structure;5. Brief report on internal audit unit activity

implementation; and6. The parties responsible to appoint/terminate the

internal audit unit head.

Informasi memuat antara lain:

1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;

2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir;

3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan

4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir.

Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan.

Includes the following:

1. Name and year of public accountant that audits the annual financial statements in the last 5 years;

2. Name and year of Public Accountant Firm that audits the annual financial statements in the last 5 years;

3. The amount of fee for each service provided by public accountant at the last fiscal year; and

4. Other services provided by the accountant apart from the audit service of annual financial statements at the last fiscal year.

Note: to disclose if there are no other services rendered

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 347346

19

229230

22 207

20

234235-244235-244

21 245

Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja

Description on corporate social responsibility related to occupational, health and safety

Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan

Significant litigation currently faced by the company, subsidiaries, and members of the Board of Commissioners and Board of Directors that served the position at the annual report period

Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan

Description on corporate social responsibility related to social and community development

Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen

Description on corporate social responsibility related to responsibility to consumers

Mencakup antara lain informasi tentang:

1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan

terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.

Includes the following:

1. Management policy;2. Activities;

related to occupational, health, and safety practices, such as gender equality and work opportunity, work safety and facility, employees turnover level, work incident level, and so forth.

Mencakup antara lain:

1. Pokok perkara/gugatan; 2. Status penyelesaian perkara/gugatan; 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada

Entitas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi).

Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan

Mencakup antara lain informasi tentang:

1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan 3. Biaya yang dikeluarkan

terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.

Includes the following:

1. Management policy;2. Activities;

related to social and community development, such as recruitment of local manpower, community empowerment near the company’s location, improvement of social facility and infrastructure, other donations, and so forth.

Mencakup antara lain:

1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan

terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.

Includes the following:

1. Management policy;2. Activities;

related to product responsibility, such as consumers health and safety, product informations, facility, total and handling of consumers claims, and so forth.

23 207-212

24

214-220220

220220

60-61

25 221

Akses informasi dan data perusahaan

Information Access and company data

Bahasan mengenai kode etik

Discussion on code of conduct

Pengungkapan mengenai whistleblowing system

Disclosure on whistleblowing system

Includes the following:

1. The principal litigation/claims;2. Settlement status of litigation/claims;3. Impact to the company’s condition; and4. Administration sanctions charged to

the company, members of the Board of Commissioners

and Board of Directors, by relevant authorities (capital market, banking and others) at the last fiscal year (or a statement of no administration sanctions being charged)

Note: To disclose in the event of no litigation

Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya

Description on access information and company data to the public, such as through website (in Indonesian and English languages), mass media, mailing lists, bulletins, analyst meetings, and others

Memuat uraian antara lain:

1. Isi kode etik; 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi

seluruh level organisasi; 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran kode

etik; dan 5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan

(corporate culture) yang dimiliki perusahaan.

Includes the following:

1. Code of conduct contents;2. Disclosure of code of conduct application in all

level of organization;3. Code of conduct dissemination;4. Discipline effort and sanctions on code of

conduct violations; and5. Corporate culture statements

Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:

1. Penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi whistleblower; 3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses

pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya.

Includes the following mechanism of whistleblowing system:

1. Violations report submission;2. Whistleblowers protection;3. Claims handling;4. Claims managers; and5. Total claims registered and processed at the last

fiscal year including its follow up measures.

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 349348

1

3

4

2

5

Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan

Board of Directors and/or Board of Commissioners’ Statements regarding the Responsibility for the Financial Statements

Deskripsi Auditor Independen di Opini

Independent Auditor Description in the Opinion

Laporan keuangan yang lengkap

Comprehensive financial statements

Opini auditor independen atas laporan keuangan

Independent auditor opinion on financial statements

Perbandingan tingkat profitabilitas

Profitability level comparison

Informasi Keuangan / Financial Information 6

7

8

Laporan Arus Kas

Statements of Cash Flows

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

Summary of Accounting Policies

Pengungkapan transaksi pihak berelasi

Disclosure of related parties transactions

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

1-23456-106

Di Laporan KeuanganKonsolidasian

3

Di Laporan KeuanganKonsolidasian

5, 19

Di Laporan KeuanganKonsolidasian

1818-19

383812, 13, 94, 95, 101

Di Laporan KeuanganKonsolidasian

34,78

79-83

79-83

Di Laporan KeuanganKonsolidasian

Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan

Conformity with related regulations regarding the Financial Statements Responsibility

Deskripsi memuat tentang:

1. Nama & tanda tangan; 2. Tanggal Laporan Audit; dan 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.

Description contains the following:1. Name & signatures;2. Audit Report date; and3. License of Public Accountant Firm and license of

Public Accountant

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:

1. Laporan posisi keuangan (neraca); 2. Laporan laba rugi komprehensif; 3. Laporan perubahan ekuitas; 4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan; dan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode

komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).

Comprehensively covers the financial statements elements:

1. Statements of financial position;2. Statements of comprehensive income and other

comprehensive income;3. Statements of changes in equity;4. Statements of cash flows;5. Notes to financial statements;6. Comparative information on previous periods;

and7. Statements of financial position at the

beginning of previous periods upon the application of retrospective accounting policy by the entity or representation of financial statements postings, or reclasifications of postings in the financial statements (if relevant).

Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya

Comparison of current profit (loss) with previous years

Memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan;

2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi;

3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan

4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Conformity to the following provisions:

1. Grouping into three category of activities of operations, investment, and financing;

2. Direct method application in the statements of cash flows from operations activity;

3. Separation of presentation between cash in and or cash out during current year in the operation, investment and financing activities;

4. Disclosure of non cash transaction shall be stated in the notes to financial statements.

Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan

keuangan; 3. Pengakuan pendapatan dan beban; 4. Imbalan kerja; dan 5. Instrumen Keuangan.

Including at least:1. Compliance statement to SAK;2. Basis of measurement and formulation of

financial statements;3. Recognition of income and expense;4. Employee benefits; and5. Financial instrument.

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:

1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;

2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan

3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.

The disclosures includes:

1. Name of related parties, and the nature and relationship with related parties;

2. Transaction values and its percentage to total income and expense; and

3. Total balance and its percentage to total assets or liabilities.

PT Petrosea Tbk. / Annual Report 2015Laporan Tahunan 2015 / PT Petrosea Tbk. 351350

9

10

Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan

Disclosure related to taxes

Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap

Disclosure related to fixed assets

11

13

12

Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi

Disclosure related to operations segments

Penerbitan laporan keuangan

Financial statements publication

Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan

Disclosure related to Financial Instruments

No. No.Kriteria / Criteria Kriteria / CriteriaPenjelasan / Remarks Penjelasan / RemarksHalaman /

PageHalaman /

Page

39-40

Di Laporan KeuanganKonsolidasian

33, 34, 51

Di Laporan KeuanganKonsolidasian

Hal-hal yang harus diungkapkan:

1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini;

2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi;

3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;

4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan

5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

The disclosures shall includes:

1. Fiscal reconciliation and current tax expense calculation;

2. Explanation of relationship between tax expenses (income) and accounting profit;

3. Statement that Taxable Income as a result of reconciliation is use as the basis in completing the Annual corporate income tax return;

4. The details of deferred tax assets and liabilities recognized in the financial position statements for every presentation period, and total deffered tax expenses (income) recognized in the income statements if the total are not visible from the total deferred tax assets or liabilities recognized in the financial position statements; and

5. Disclosure of availability or un-availability of tax disputes.

Hal-hal yang harus diungkapkan:

1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang

dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan

dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan

4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.

The disclosures shall includes:

1. Used depreciation method;2. Description on accounting policies selected

between revaluation model and cost model;3. Significant methods and assumptions used

in estimation of fixed assets fair value (for revaluation model) or disclosure of fixed assets fair value (for cost model); and

4. Reconciliation of gross total recorded and accumulation of fixed assets depreciation at the beginning and end of period by presenting: addition, deduction and reclassification.

41, 83, 84

Di Laporan KeuanganKonsolidasian

106

Di Laporan KeuanganKonsolidasian

12, 13, 21,26, 30, 94, 95, 101

Di Laporan KeuanganKonsolidasian

Hal-hal yang harus diungkapkan:

1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;

2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;

3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan

4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.

The disclosures shall includes:

1. General information covering used factors to identify reported segments;

2. Information on segment’s reported profit loss, assets, and liabilities;

3. Reconciliation of segment’s total revenues, segment’s reported profit loss, segment’s assets, segment’s liabilities, and segment’s other material elements to related total in entity; and

4. Disclosure of entity level, which covers information on products and/or services, geographic areas and main customers.

Hal-hal yang diungkapkan antara lain:

1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan

2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.

The disclosures includes:

1. Date of financial statements authorized for publication; and

2. Parties responsible to authorize the financial statements.

Hal-hal yang harus diungkapkan:

1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan;

2. Klasifikasi instrumen keuangan; 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; 4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; 5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen

keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan

6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.

The disclosures shall includes:

1. Accounting requirements, conditions and policies for every financial instuments group;

2. Financial instrument classification;3. Fair value of every financial instrument group;4. Risk management objectives and policies;5. Explanation on risks related to financial

instrument: market risk, credit risk and liquidity risk; and

6. Risk analysis related to financial instrument in quantitative way.