sustainability in harmony laporan keberlanjutan pt petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis...

44
Laporan Keberlanjutan PT Petrosea Tbk. 2009 Keberlanjutan dalam Harmoni printed on 100% recycled paper Soy Ink Laporan Keberlanjutan PT Petrosea Tbk. 2009

Upload: hacong

Post on 10-Mar-2019

262 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Laporan Keberlanjutan PT Petrosea Tbk. 2009

Keberlanjutan dalam Harmoni

PE

TRO

SE

A 2009 S

US

TAIN

AB

ILITY

RE

PO

RT

printed on100% recycled paperSoy Ink

printed on100% recycled paperSoy Ink

Laporan Keberlanjutan PT Petrosea Tbk. 2009

Sustainability Report PT Petrosea Tbk. 2009

Sustainability in HarmonySustainability Report PT Petrosea Tbk. 2009

Page 2: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi
Page 3: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

SAMBUTAN PRESIDEN DIREKTUR

KEBERLANJUTAN DALAM HARMONI

SEKILAS MENGENAI LAPORAN KEBERLANJUTAN

PETROSEA DAN TANTANGAN BISNIS ENERGI INDONESIA

SERTIFIKASI DAN PENGHARGAAN

GAMBARAN BISNIS

MANAJEMEN PETROSEA

MELEBIHI APA YANG DIINGINKAN KONSUMEN

MEMBANGUN BUDAYA NIHIL KECELAKAAN

KINERJA EKONOMI

KINERJA SOSIAL

KINERJA LINGKUNGAN

KONTRIBUSI NYATA DEMI KEBAIKAN MASA DEPAN INDONESIA

REFERENSI SILANG DENGAN INDIKATOR GRI DAN SUPLEMEN SEKTOR TAMBANG

P. 2

P. 3

P. 4

P. 6

P. 8

P. 9

P. 13

P. 15

P. 17

P. 17

P. 19

P. 30

P. 36

P. 37

Daftar Isi

Page 4: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Kepada Para Pemangku Kepentingan, 2009 merupakan tahun yang signifikan dalam sejarah bisnis Petrosea. Akuisisi kepemilikan saham Clough Australia oleh PT Indika Energy Tbk, menjadi salah satu langkah penting dalam perjalanan bisnis Petrosea. Berbagai tindakan manajemen dilakukan sepanjang tahun ini untuk membangun dasar yang kuat di tahun-tahun mendatang, termasuk bidang Corporate Social Responsibility (CSR).

Di tahun 2009, Perusahaan mengalami perjalanan bisnis yang cukup berat, ditandai dengan penurunan pendapatan usaha sebesar 17 persen dan penurunan laba bersih sebesar 10 persen. Namun di satu sisi, usaha Petrosea yang bergerak di bidang energi, khususnya pada lini pertambangan, berhasil menambah nilai proyek yang sedang berjalan sebesar 76 persen. Perpanjangan kontrak baru dengan PT Gunung Bayan Pratama Coal dan kontrak baru dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) adalah beberapa kesuksesan yang dicetak oleh lini pertambangan. Kesuksesan ini diikuti oleh lini bisnis Penyediaan Logistik (Petrosea Offshore Supply Base - POSB), yang mendapatkan proyek dari kontrak dengan beberapa perusahaan migas internasional. Sementara lini bisnis rekayasa dan kontruksi Petrosea melakukan rekstrukturisasi usaha dan organisasinya, serta berhasil membukukan proyek di Kaltim Nitrat Indonesia (KNI) Amonium Nitrat.

Perusahaan memandang dengan disahkannya Undang-Undang Mineral dan Batubara, membuka peluang untuk Petrosea memperluas proyek dan memperpanjang proyek yang ada baik itu di lini pertambangan, lini rekayasa dan konstruksi dan lini pangkalan logistik Petrosea. Sebagai bagian dari Indika Energy, Petrosea yakin dapat meraih keberhasilan dan mempertahankan reputasi, pengalaman dan jejaring baik itu secara nasional maupun internasional, yang digabungkan dengan keunggulan, kemampuan, dan jaringan Indika Energy. Untuk meraih target tersebut, tentu saja dibutuhkan investasi dalam hal sumber daya manusia, teknologi serta manajemen yang unggul.

Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor energi, kami sadar lingkungan tempat beroperasi memegang peranan penting dalam perjalanan bisnis kami. Perubahan dalam manajemen Petrosea di tahun 2009, tidak mengurangi komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan dan masyarakat. Tahun ini merupakan tahun yang sangat bermakna. Selain adanya akuisisi kepemilikan saham oleh PT Indika Energy Tbk, untuk pertama kalinya Perusahaan memberikan laporan keberlanjutannya sebagai bagian penting dari komitmen Petrosea.

Richard Bruce Ness - Presiden Direktur

Lingkungan, Ekonomi dan Masyarakat menjadi tiga pilar dalam konsep keberlanjutan Petrosea. Berbagai tindakan telah dirumuskan dan ditanamkan mulai dari kebijakan di tingkat Direksi sampai pada kegiatan operasional sehari-hari. Berkaitan dengan Pilar Lingkungan, Petrosea telah dan akan terus melaksanakan praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi kendaraan, pengolahan limbah dengan benar dan aman, pelestarian orangutan menjadi program besar Petrosea di tahun ini. Keberhasilan Petrosea meraih Sertifikat ISO 9001:2008, OHSAS 18001, dan ISO 14001:2004, serta Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja dan Manajemen Sistem dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk kelima kalinya, merupakan bukti komitmen Perusahaan akan prinsip keberlanjutan.

Pada Pilar Ekonomi, Petrosea terus menjaga komitmen untuk melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik melalui transparansi yang diterapkan dalam praktek bisnisnya. Petrosea meyakini seluruh keberhasilan yang kami raih adalah hasil kerja keras dan kebersamaan para karyawan. Untuk itu, kebijakan dan program yang mengembangkan kemampuan terbaik karyawan kami terus dipertahankan. Untuk masyarakat sekitar, kemandirian ekonomi dan pendidikan menjadi prioritas Petrosea di tahun ini. Program seperti pelatihan menjahit bagi para ibu rumah tangga serta pemberian komputer rekondisi untuk pelatihan komputer para guru mewarnai aktivitas tanggung jawab sosial Petrosea di tahun 2009.

Laporan Keberlanjutan Petrosea ini diharapkan akan terus menjadi sarana untuk mengkomunikasikan komitmen Petrosea serta menjadi alat ukur yang tepat atas seluruh usaha dan komitmen Petrosea terhadap keberlanjutan di Indonesia di tahun selanjutnya. (1.1)

SAMBUTANPRESIDEN DIREKTUR

2PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 5: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Program lingkungan seperti uji emisi dan pengolahan limbah menjadi prioritas kami

Richard Bruce Ness - Presiden Direktur

Lingkungan serta masyarakat yang tinggal di sekitar tempat kami beroperasi adalah dua pemangku kepentingan utama Petrosea. Komitmen Petrosea terhadap keberlanjutan dengan jelas dinyatakan dalam prinsip zero harm to employee, community and environment. Keberlanjutan dalam Harmoni menjadi konsep kami dalam menjaga lingkungan dan merangkul masyarakat di sekitar area operasi dan menjadi prioritas dalam praktek bisnis Perusahaan. Bagi Petrosea, ini adalah tantangan sekaligus peluang untuk berperan serta demi kelestarian lingkungan dan kemandirian masyarakat sekitar.

Praktek bisnis yang ramah lingkungan serta berkembang bersama masyarakat sekitar adalah strategi Petrosea dalam menjawab tantangan keberlanjutan. Strategi ini menjadi panduan kami tanpa melupakan kondisi eksternal seperti perubahan iklim, kondisi politik, ekonomi makro maupun mikro, faktor sosial, dan teknologi baik di tingkat global maupun nasional. Sebagai perusahaan jasa kontraktor pertambangan, limbah dan polusi udara adalah dampak utama lingkungan yang timbul. Program uji emisi dan pengolahan limbah menjadi prioritas kami berkaitan dengan dampak perubahan iklim yang menjadi isu hangat sepanjang tahun 2009. Menjadi harapan Perusahaan untuk melihat masyarakat sekitar berkembang dan tetap maju, terutama ketika suatu saat kami menutup area operasi dan meninggalkan masyarakat sekitar yang menjadi pemangku kepentingan terdekat. Petrosea yakin dengan seluruh komitmen, strategi, dan tindakan dilakukan, Perusahaan mampu tumbuh selaras bersama dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. (1.2)

Tabel 1. Target dan Pencapaian Petrosea menyangkut Konsep Keberlanjutan 2009 (1.2)

Tabel 2. Target Jangka Menengah Petrosea (1.2)

Target 2009

Target Jangka Menengah (3 – 5 tahun)

Menciptakan mata pencaharian bagi masyarakat setempat.

Berperan serta dalam peningkatan penggunaan teknologi untuk pendidikan serta mendukung unsur ramah lingkungan

Pemantapan Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS)Petrosea Green House Gas Emissions Trading Pilot ProjectPemasangan alat ukur pemakaian emisi, energi, dan air

Pemantapan Pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (EMS)Petrosea Green House Gas Emissions Trading Pilot ProjectPemasangan alat ukur pemakaian emisi, energi, dan air

Perbaikan fasilitas kesehatan bagi karyawan dan keluarganya

Partisipasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemanasan global dan perubahan iklim

Partisipasi dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemanasan global dan perubahan iklim

Kesejahteraan Karyawan

Berperan serta dalam mengurangi gas emisi rumah kaca.

Membangun kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan dalam lingkup karyawan Petrosea

Pelatihan menjahit yang diadakan selama dua minggu, pemberian 3 unit mesin jahit dan 1 mesin obras di daerah Sukamaju, Kutai Kartanegara. Setelah beberapa bulan berlalu, peserta pelatihan mulai mendapatkan pesanan menjahit.

Menyalurkan 72 CPU, 74 monitor dan 42 keyboard layak pakai dan direkondisi oleh ICT Watch. Telah dibangun laboratorium komputer sehat yang menggunakan komputer layak pakai tersebut.

Melakukan uji emisi sekali setahun pada setiap kendaraan operasional dan mesin.

Menyelenggarakan sebanyak 112 pelatihan yang mencakup pengelolaan limbah, pengelolaan udara, air dan tanah serta akibat yang ditimbulkan.

Mampu memenuhi kebutuhan sendiri,Kemandirian dalam hal finansial,Meningkatkan kepercayaan diri

Memahami Teknologi dan penggunaannya, Akses pendidikan bagi daerah terbelakang,Ramah lingkungan

Penurunan kadar penggunaan karbon, Kesadaran akan lingkungan dan konsekuensinya

Penurunan kadar penggunaan karbon, Kesadaran akan lingkungan dan konsekuensinya

Pencapaian Pelajaran yang dipetik

Target 2010

KeberlanJuTan dalaM HarMonI

3 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 6: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

SeKIlaS MengenaI laPoran KeberlanJuTanLaporan Keberlanjutan ini merupakan salah satu komitmen Petrosea sebagai perusahaan yang bergerak di dunia tambang, rekayasa dan konstruksi di Indonesia untuk melengkapi informasi pada laporan tahunan kami dan status Petrosea sebagai perusahaan terbuka yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

Adapun Laporan Keberlanjutan 2009 ini merupakan laporan yang pertama kalinya diterbitkan oleh Petrosea, sehingga tidak ada pernyataan ulang dalam pelaporan dan perubahan baik itu menyangkut batasan maupun metode pelaporan. (3.2, 3.10, 3.11) Laporan ini disusun berdasarkan kinerja kami pada periode Januari-Desember 2009 dan akan dipublikasikan setiap tahun. (3.1, 3.3) Perusahaan berharap laporan ini menjadi titik awal untuk lebih mengembangkan dan memajukan komitmen kami terhadap lingkungan dan masyarakat di lokasi kami beroperasi.

Tujuan PelaporanPenulisan laporan ini dilakukan untuk mengkomunikasikan kepada pihak–pihak yang berkepentingan dalam bisnis Petrosea dan kepada publik luas mengenai komitmen kami pada tata kelola perusahaan yang baik, kelestarian lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Tiga hal tersebut menjadi pilar utama Perusahaan dalam menjalankan bisnis di Indonesia.

Laporan ini ditulis dengan menggunakan prinsip reliabilitas, akuntabilitas, dan kelengkapan baik itu meliputi kegiatan yang telah dilaksanakan, kebijakan yang telah dirumuskan, serta kebijakan yang akan dilaksanakan di masa mendatang. Petrosea yakin laporan ini dapat memberikan gambaran jelas mengenai kegiatan-kegiatan selama tahun 2009. (2.8)

Pendekatan Sistem PelaporanPenulisan laporan dilakukan berdasarkan kinerja Petrosea selama 2009 yang diukur dari Indeks Global Reporting Initiatives (GRI) versi 3.0. Pengukuran indeks GRI meliputi aspek bisnis, sumber daya manusia, sosial, lingkungan, dan ekonomi. Laporan ini juga diperiksa oleh pihak ketiga yang berasal dari luar manajemen Petrosea. Penulisan Laporan Keberlanjutan Petrosea mengedepankan prinsip materialitas, yang memprioritaskan pengungkapan suatu informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terkait dengan pemangku kepentingan maupun yang berdampak ekonomi, sosial dan lingkungan. (3.5) Berikut adalah tahapan penulisan Laporan Keberlanjutan Petrosea: (3.5) Data dikumpulkan berdasarkan aktivitas dan kebijakan yang dilakukan pada tahun 2009; Data dikumpulkan dengan persetujuan dan pengawasan dari tiap pimpinan divisi; Tim editorial mengumpulkan dan menganalisa data, serta menyusunnya menjadi suatu laporan; Proses edit laporan yang dilakukan oleh Pimpinan Editor; Laporan yang telah diedit diberikan kembali kepada kontributor kepada setiap divisi; Revisi final usai; dan Laporan diserahkan kepada auditor eksternal yang memiliki wewenang untuk melakukan audit laporan.

Laporan ini menyangkut: (3.5)1. Kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan sesuai dengan apa yang tertulis dalam indikator GRI versi 3.0 2. Perubahan yang terjadi pada tahun 20093. Kegiatan operasional sesuai yang disyaratkan dalam indikator GRI versi 3.04. Kegiatan operasional yang memenuhi peraturan atau hukum yang berlaku5. Indikator tambahan GRI versi 3.06. Indikator dalam GRI khusus untuk tambang dan mineral (RG & MMS)

Data yang disebutkan dalam laporan ini meliputi data keuangan yang bersumber dari laporan keuangan Petrosea yang telah diaudit, serta data kinerja pengelolaan limbah yang dinilai secara kuantitatif dengan menggunakan alat ukur. (3.9)

Penilaian LaporanLaporan yang tertulis dinilai oleh auditor eksternal. Adapun aspek yang akan dinilai dalam pelaporan ini adalah: 1. Evaluasi akan ketepatan laporan2. Analisa kesenjangan yang berhubungan dengan ruang lingkup GRI versi 3.03. Penilaian yang mencakup sistem nilai dan persentase yang berkaitan dengan persyaratan GRI versi 3.0

4PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 7: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Petunjuk Dasar LaporanAdapun yang menjadi petunjuk dasar laporan ini adalah Global Reporting Initiative (GRI) versi 3.0 dan Sustainability Reporting Guidelines & Mining Metals Sector Supplement (RG& MMS) yang diterbitkan pada 12 Januari 2009. (3.5, 3.13) Informasi mengenai kebutuhan pemangku kepentingan yang diperlukan dalam penulisan laporan, diperoleh dari pemerintah pusat maupun lokal, lembaga swadaya masyarakat, media massa, serta tokoh terkemuka di masyarakat. (3.5)

Ruang Lingkup Laporan (3.6)Laporan ini memberikan informasi yang meliputi kinerja keuangan, lingkungan, dan sosial masyarakat, perkembangan bisnis, kegiatan operasional sampai pada perubahan kepemilikan Petrosea yang terjadi pada tahun 2009. (3.7) Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seluruh informasi tersebut ditulis berdasarkan GRI versi 3.0 dan RG & MMS versi 6.0. Laporan ini melibatkan perusahaan di Indonesia, seluruh anak perusahaan dan lini bisnis Petrosea, serta klien yang memiliki dampak keuangan terhadap Perusahaan dan masyarakat sekitar area operasi. (3.6) Laporan ini tidak menjelaskan mengenai kinerja keuangan, lingkungan, masyarakat, ataupun data lainnya yang ada pada portofolio Perusahaan yakni PT Santan Batu Bara dan PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM). (3.7)

Verifikasi IndependenLaporan ini telah melalui proses verfikasi yang dilakukan oleh National Centre for Sustainability Reporting (NCSR), yang merupakan lembaga internasional yang khusus menangani sertifikasi dan verifikasi laporan lingkungan, sosial, dan ekonomi. NCSR merupakan lembaga yang didirikan oleh lima organisasi independen terkemuka yakni Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen (IAI-KAM), Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Forum For Corporate Governance in Indonesia (FCGI), Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), dan Indonesian Netherlands Association (INA). NCSR merupakan organisasi non profit yang bertujuan untuk memajukan laporan keberlanjutan berdasarkan standar GRI dan merupakan Organizational Stakeholder dari GRI sejak 2007. Salah satu program peningkatan kapasitas sumber daya manusia adalah melalui pelatihan sertifikasi yang dikembangkan oleh NCSR dan saat ini sedang dalam proses sertifikasi GRI. NCSR juga melaksanakan Assurance Laporan Keberlanjutan berdasarkan standar Accountability AA1000APS. (3.13)

Masukan, kritik, ataupun saran mengenai data dan informasi yang kami sampaikan, dapat dialamatkan kepada: (3.4)

Corporate CommunicationsPT Petrosea TbkWisma Anugraha

Jl. Taman Kemang No. 32BKemang, Jakarta 12730 – Indonesia

P +62 21 718 3255F +62 21 718 3266

E [email protected]

5 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 8: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Bukan hal yang mudah bagi

Petrosea untuk menjadi salah

satu perusahaan terkemuka sekaligus

perusahaan terbuka pertama

di bidang rekayasa dan konstruksi,

pertambangan dan jasa di Indonesia. Melalui komitmen dan kerja keras tim, Petrosea

berhasil menjadi salah satu pemain dalam dunia energi

Indonesia.

PeTroSea dan TanTangan bISnIS energI IndoneSIaBisnis KamiPetrosea ingin berperan dalam mewujudkan dunia pertambangan Indonesia yang lebih baik. Peran penting tersebut kami wujudkan dalam visi untuk menjadi perusahaan multidisiplin dalam bidang rekayasa, konstruksi, dan pertambangan dengan kapabilitas standar internasional. Visi ini kami capai dengan memberikan solusi yang menyeluruh melalui pelayanan yang efisien, memberikan tingkat keuntungan dan pengembalian investasi yang terus meningkat dengan standar kapabilitas internasional yang terpadu.(4.8)

Sebagai perusahaan yang memiliki visi untuk menjadi perusahaan dengan kapabilitas standar internasional yang diwujudkan melalui misi memberikan solusi menyeluruh melalui pelayanan yang efisien, memberikan tingkat keuntungan dan pengembalian investasi yang terus meningkat dengan standar kapabilitas internasional yang terpadu, kami juga berkomitmen akan kemajuan dunia tambang Indonesia. (4.8) Standar internasional tersebut juga menjadi panduan untuk mengembangkan kinerja di bidang lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. (4.8) Berbagai standar internasional seperti konvensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan keputusan pemerintah menjadi acuan kami dalam mengembangkan konsep keberlanjutan dalam Perusahaan. Partisipasi Petrosea dalam berbagai

pameran dan organisasi internasional merupakan langkah nyata kami dalam mengambil peran untuk memajukan dunia tambang Indonesia. (4.13) Saat ini, Petrosea merupakan anggota tetap Indonesian-Australian Business Council (IABC) dan Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo). (4.13) Bergabung dengan asosiasi tersebut, maka Petrosea juga mematuhi kode etik ataupun peraturan yang berlaku pada IABC dan Aspindo. (4.12) Pada tahun 2009, Petrosea juga aktif berpartisipasi dalam beberapa pameran antara lain Indogas, Coaltrans Asia, dan OzMine. (4.13)

Tumbuh kembang bersama masyarakat Mewujudkan visi sebagai perusahaan multidisiplin dalam dunia energi dengan standar internasional menjadi tantangan bisnis tersendiri bagi kami. Namun, kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal yang berkelanjutan juga menjadi prioritas yang sama pentingnya dengan tantangan bisnis yang kami hadapi. Perusahaan menyadari konsep keberlanjutan tidak bisa dicapai hanya dalam kurun waktu yang pendek. Inilah yang menjadi dasar mengapa Petrosea merumuskan rencana strategis dalam jangka waktu menengah (5 tahun) yang berkaitan dengan lingkungan. Tabel di bawah ini merupakan rencana Petrosea untuk membangun bisnis yang ramah lingkungan selama lima tahun ke depan.

Tabel 3. Rencana Strategis Petrosea Berkaitan dengan Lingkungan (2008-2012)

2008

ISO 14001

2009 2010 2011 2012

Membangun kesadaran & Pengetahuan akan Lingkungan

Indikator Lingkungan Petrosea

Mengkomunikasikan Lingkungan

Pembukuan Lingkungan

Studi Awal Bioremediation

Energi Hijau Pilihan

Pelaksanaan Program Pengurangan, Penggunaan

Kembali dan Daur Ulang

Manajemen Sistem informasi Lingkungan

6PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 9: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Menjalin komunikasi dua arah dengan mengolah umpan balik yang dihasilkan merupakan strategi kami untuk menjadi warga yang berperan nyata dalam masyarakat. Petrosea memaknai pemangku kepentingan sebagai pihak yang merasakan keberadaan perusahaan. (4.15) Masyarakat lokal, karyawan, klien, pemegang saham dan pemerintah lokal adalah pemangku kepentingan Petrosea yang didentifikasi berdasarkan adanya kehadiran kami di suatu lokasi. Skema berikut ini merupakan komposisi pemangku kepentingan Petrosea: (4.14)

Ada berbagai forum komunikasi yang digunakan untuk para pemangku kepentingan. Mulai dari forum resmi seperti pertemuan dengan tokoh adat ataupun tokoh masyarakat, perwakilan dari pemerintah lokal, client gathering sampai dengan komunikasi sehari-hari, baik itu melalui alat komunikasi ataupun pertemuan informal telah dilakukan. (4.16) Jumlah pertemuan dengan para pemangku kepentingan sengaja tidak kami batasi dan diselenggarakan berdasarkan kebutuhan. Ini dilakukan untuk memaksimalkan komunikasi perusahaan dengan para pemangku kepentingan. Topik permasalahan yang didiskusikan dengan para pihak berkepentingan meliputi bagaimana Perusahaan dapat berperan serta dalam setiap kebutuhan para pemangku kepentingan dan dampak yang mereka rasakan atas praktek bisnis perusahaan. (4.17)

Tabel 5. Kegiatan Petrosea berkaitan dengan pihak–pihak yang berkepentingan terhadap bisnis Petrosea (4.14)

PE

TR

OS

EA

KLI

EN

PE

ME

GA

NG

S

AH

AM P

EM

ER

INTA

HD

AE

RA

H

MA

SYA

RA

KA

TLO

KA

L

KA

RYA

WA

N

Pihak-pihak berkepentingan yang terlibat

Pendekatan Komunikasi Frekuensi Hasil yang diperolehno

Masyarakat dan tokoh lokal yang tinggal di sekitar lokasi proyek

Karyawan

Klien

Pemerintah daerah

Pemegang Saham

Forum masyarakat

Forum LKS Bipartit Sundowner, Townhall

Meet & Greet

Pertemuan dengan klien

Pertemuan informal dengan pemerintah daerah

RUPS dan pertemuan informasl

Sekali sebulan & berdasarkan

kebutuhan

Berdasarkan kebutuhanTriwulan

Berdasarkan kebutuhan

Berdasarkan kebutuhan

Setahun sekali dan berdasarkan

kebutuhan

Sosialisasi akan program kewirausahaan untuk ibu rumah tangga, bantuan kesehatan, infrastruktur dalam suasana kekeluargaan.

Terciptanya hubungan industrial yang baik antara karyawan dengan manajemen Petrosea

Memperoleh informasi mengenai kebutuhan klien dan umpan balik atas jasa yang disediakan Petrosea

Terciptanya hubungan baik dengan pemerintah daerah dalam rangka sosialisasi program kewirausahaan untuk ibu rumah tangga

Terciptanya komunikasi yang baik antara perusahaan dengan pemegang saham khususnya dalam hal arah strategi bisnis perusahaan

1

2

3

4

5

Tabel 4 Skema Pemangku Kepentingan Petrosea

7 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 10: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

SerTIFIKaSI dan PengHargaan buaH ManIS darI KerJa KeraS TIM PeTroSea

Berkat kerja keras dan semangat tim, Petrosea mengalami kemajuan yang berarti dalam kegiatan operasionalnya dibandingkan dengan tahun 2008. Kemajuan Ini terlihat dari beberapa penghargaan dan sertifikasi yang berhasil diraih Petrosea selama tahun 2009: (2.10)• ISO 9001: 2008 – Komitmen Standar Kualitas yang diaudit oleh auditor eksternal SGS.• ISO 14001: 2004 – StandarKomitmen Sistem Manajemen Lingkungan yang diaudit oleh auditor eksternal SGS.• OHSAS 18001: Kantor Pusat Petrosea di Jakarta dan Tanjung Batu diaudit oleh SGS untuk Sistem Manajemen Keselamatan. Petrosea

direkomendasikan untuk OHSAS 18001 sertifikasi standar untuk Kesehatan dan Keselamatan. • Penghargaan untuk Nihil Kecelakaan dan Sistem Manajemen Kesehatan, Keselamatan, Kerja, dan Lingkungan (K3L) – 14 Oktober 2009, diserahkan

oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk Proyek Petrosea di Sanga-Sanga, Kalimantan Timur untuk 2.113.590 jam kerja dan POSB di Tanjung Batu untuk 5.369.399 jam kerja.

Pada tahun 2009 kami telah mengajukan sistem komunikasi internal yang diterapkan dalam perusahaan dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan berupa pelatihan wiraswasta bagi para ibu rumah tangga di daerah Sukamaju, Kutai Kartanegara Kalimantan Timur dalam International Public Relations Association (IPRA) Awards. Penghargaan ini diumumkan hasilnya pada tahun 2010. Kami memandang keikutsertaan Petrosea dalam kompetisi tersebut dapat menjadi tolok ukur dan juga evaluasi program-program yang telah dijalankan. (2.10)

ISO 9001: 2008 – Standar Komitmen Sistem Manajemen Kualitas

ISO 14001: 2004 – Standar Komitmen Sistem Manajemen Lingkungan

OHSAS 18001 - Standar komitmen Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan

Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja dan Manajemen Sistem dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Penghargaan IPRA Awards untuk CSR dan Internal Relations dari International Public Relations Associations

8PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 11: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

gaMbaran bISnIS

PeMegang SaHaM uTaMa PT PeTroSea TbK

98,55%(IdX: IndY)

50%PeMegang SaHaM PT SanTan baTubara

47%PeMegang SaHaM PT TIrTa Kencana

caHaYa MandIrI baTubara

PorToFolIo PT PeTroSea TbK

Memulai bisnis pada tahun 1972, PT Petrosea Tbk yang berpusat di Jakarta adalah perusahaan kontraktor pertambangan nasional yang saat ini mempunyai usaha yang tersebar di lima wilayah di Indonesia meliputi Kalimantan Timur, Halmahera, Sulawesi, Sumbawa dan Tangerang.(2.1, 2.4 2.5) Pada tahun 2009, wilayah operasi kami meliputi Bontang, Santan, Sanga-Sanga, Gunung Bayan, dan Balikpapan. Layanan jasa Petrosea meliputi keahlian rekayasa dan konstruksi, pertambangan, dan jasa. Reputasi Perusahaan terletak pada kemampuan dalam menyelesaikan proyek dengan tingkat kesulitan dan resiko tinggi dengan tepat waktu (2.2) Juli 2009 merupakan momentum yang bersejarah bagi perjalanan bisnis kami. Terjadi peralihan 81,95% saham dari Clough Australia ke Indika Energy Group, di mana sisa kepemilikan saham menjadi milik publik. Dengan 2.557 pegawai dengan layanan jasa pada bidang pertambangan, jasa, rekayasa dan konstruksi, serta layanan pangkalan logistik, Petrosea yakin dapat membangun sinergi dalam Indika Energy Group (2.6, 2.8 2.9) Sebagai perusahaan kontraktor pertama yang menjadi perusahaan terbuka sejak tahun 1990, akuisisi saham tersebut menjadi langkah baru bagi Perusahaan. Selain lini bisnis yang telah disebutkan sebelumnya, Petrosea juga memiliki 50% saham pada PT Santan Batubara dan 47% saham di PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri, seperti yang digambarkan pada tabel di bawah ini: (3.8)

Pada tahun 2009, sebagian besar bisnis kami masih didominasi oleh bisnis pertambangan, seperti yang terlihat dalam diagram ini:

Tabel 7. Gambaran Bisnis Petrosea 2009 (2.7)

Tabel 5. Komposisi Kepemilikan Saham Petrosea Tahun 2009 (2.6)

Pertambangan Jasa Rekayasa & Konstruksi Lainnya

80%

8%12%

0%

9 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 12: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

PerTaMbangan

Berpengalaman dalam penambangan, pemrosesan, dan infrastruktur, kami yakin mampu berperan dalam pasar pertambangan. Armada pertambangan kami lengkap dan terus menerus ditingkatkan untuk memberikan pelayanan yang efisien dan efektif. Saat ini operasi lini pertambangan kami meliputi proyek Tambang Batu Bara Gunung Bayan, Tambang Batu Bara Sanga-Sanga, Santan Batubara, serta Adimitra Baratama Nusantara. Untuk proyek tambang batu bara Sanga-Sanga, kami telah menyelesaikan kontrak pada September 2009 dan memulai proyek ABN dengan klien PT Adimitra Baratama Nusantara yang terletak di Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. (2.9)

LINI BISNIS10PT Petrosea Tbk

Laporan Keberlanjutan 2009

Page 13: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

PangKalan logISTIK lePaS PanTaIPoSb (PeTroSea oFFSHore SuPPlY baSe)

reKaYaSa & KonSTruKSI

Tahun 2009 merupakan tahun konsolidasi bagi lini bisnis Rekayasa dan Konstruksi. Hal tersebut ditandai dengan selesainya proyek-proyek sebelumnya sekaligus penataan kembali tim kerja guna membidik proyek selanjutnya. Beberapa proyek yang berhasil diraih oleh lini bisnis ini terpaksa ditunda atau bahkan dibatalkan akibat krisis ekonomi global yang berdampak negatif bagi keseluruhan pasar dalam negeri. Pada tahun 2009, lini bisnis Rekayasa dan Konstruksi berhasil mendapatkan kontrak konsultasi manajemen proyek (PMC) dengan PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) untuk fasilitas Amonium Nitrat PT KNI di Kalimantan Timur dan beberapa studi lainnya.

Pangkalan Logistik Lepas Pantai Petrosea atau Petrosea Offshore Supply Base (POSB) menawarkan layanan menyeluruh dan berkualitas dalam pengadaan dukungan logistik lepas pantai bagi pengeboran eksplorasi dan produksi di Selat Makassar dan sekitarnya. Kualitas ini telah terbukti mampu memperluas daftar klien kami secara signifikan dalam 12 bulan belakangan yang saat ini meliputi, Total Indonesie, ENI Bukat, Chevron, ExxonMobil. Selain itu, beberapa kerjasama turut tercipta melalui kerjasama dengan operator lain seperti ENI Bukat, Marathon, StatoilHydro, Talisman Energy, ConocoPhillips Indonesia dan Anadarko.

LINI BISNIS11 PT Petrosea Tbk

Laporan Keberlanjutan 2009

Page 14: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

INVESTASI

PengolaHan aIr berSIH

SanTan baTu bara

Pada 11 Juni 2004, melalui kepemilikan 47% saham di PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM), Petrosea menandatangani kontrak proyek berskema ROT (Rehabilitasi, Operasi, dan Transfer) selama 15 tahun masa kontrak dengan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (PDAM TKR). PDAM TKR merupakan perusahaan daerah milik Pemda Kabupaten Tangerang.

Ada dua tahapan penting yang terjadi tahun 2009 pada TKCM :• Pelunasan fasilitas bank berupa hutang jangka

panjang berdurasi 5 tahun yang dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan tahapannya setelah mendapat bantuan dana dari pemegang sahamnya.

• Hasil menggembirakan dari proses arbitrase diperoleh melalui Majelis BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia) yang memutuskan bahwa keabsahan persyaratan yang ada di kontrak Kesepakatan Kerjasama dengan PDAM TKR telah dipertegas kembali tanpa perubahan. Hal ini dapat memberikan modal untuk lebih menjaga kerjasama dan hubungan yang lebih baik dengan pelanggannya yaitu PDAM (2.9)

Beroperasi dengan cakupan wilayah seluas 24.930 Ha yang terbagi dalam empat wilayah yakni Separi, Birawa, Uskap dan Santan, PT Santan Batubara merupakan perusahaan yang dimiliki oleh dua perusahaan yakni, PT Petrosea Tbk dan PT Harum Energy. Kepemilikan saham yang dimiliki atas PT Santan Batubara oleh kedua perusahaan ini meliputi masing-masing 50% kepemilikan saham.

Pada tanggal 19 Februari 1998, PT Santan Batubara yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, telah menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) dengan Pemerintah untuk meneliti, mengeksplorasi dan mengembangkan sumber batubara di konsesi pertambangan. Berdasarkan studi terakhir oleh konsultan dan evaluasi perusahaan, terdapat cadangan sebesar 487,42 juta ton batu bara di wilayah operasi perusahaan beserta cadangan yang bisa ditambang sebesar 53,53 juta ton batu bara. PT Santan Batubara yang memulai produksi pertamanya pada bulan Maret 2009, berhasil memproduksi 1,25 juta ton batu bara di tahun pertamanya. Saat ini PT Santan Batubara memiliki beberapa klien utama, di antaranya MSJ, Glencore, Bhatia, Bulk Trading dan Nobel. Meraih produksi sebesar 3 juta ton per tahun dari tahun 2011 hingga 2014 merupakan target menantang yang akan dihadapi PT Santan Batubara. Berpijak dari kapasitas produksi yang semakin meningkat dan adanya ekspansi awal mencakup wilayah Uskap dan Birawa, PT Santan Batubara juga akan meningkatkan penjualan pada pihak ketiga. Dengan disusunnya berbagai strategi tersebut diharapkan PT Santan Batubara akan semakin berkembang dan berperan dalam bisnis tambang Indonesia

12PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 15: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Perjalanan bisnis yang panjang dan berbagai keberhasilan yang telah Petrosea raih di dunia energi Indonesia tidak lepas dari peran serta manajemen kami yang solid dan memiliki komitmen tinggi pada eksistensi Petrosea di Indonesia. Profesionalisme dan kerja keras menjadi prinsip manajemen dalam menjalankan roda bisnis Petrosea.

ManaJeMen PeTroSea

Tim Kami Lini bisnis yang kami operasikan sampai dengan tahun 2009 telah melibatkan 2.557 pegawai. (LA1) Kegiatan eksplorasi tambang ini dijalankan dengan sistem yang profesional serta dilakukan oleh tim manajemen yang ahli dan profesional. Secara organisasi, kegiatan operasional Petrosea dibagi menjadi tiga divisi yakni Divisi Pertambangan, Air, Rekayasa dan Konstruksi, serta Pangkalan Logistik Petrosea (POSB). Sedangkan untuk mendukung kegiatan operasional, Petrosea terdiri dari tujuh divisi yang terdiri dari Divisi Audit Internal, Manajemen Resiko dan Pengawasan, Pemasaran dan Pengembangan Bisnis, Sumber Daya Manusia dan Sekretaris Perusahaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Hubungan Eksternal. Petrosea memiliki kantor perwakilan yang berada di Balikpapan yang juga merupakan lokasi POSB. (2.3)

Berikut susunan dari tim manajemen Petrosea (2.3)

13 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 16: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Pada bulan Juli 2009 kami mengalami perubahan kepemilikan dengan terjadinya proses akuisisi dari Clough Australia oleh Indika Energy Group. Indika Energy Group mengharapkan akuisisi ini dapat memperkuat posisi Petrosea di Indonesia untuk menjadi yang terdepan di dunia pertambangan Indonesia. Tidak hanya itu, kami juga berharap akuisisi ini akan membawa dampak positif bagi keberlangsungan lingkungan dan masyarakat baik di tingkat lokal maupun nasional. (2.6, 2.9)

a. Dewan Komisaris(2.9, 4.1) c.Tim Manajemen Petrosea

b. Dewan Direksi(2.9, 4.1)

2008 – Juni 2009

2008 – Juni 2009

Juni - desember 2009 Juni - desember 2009

Juni - desember 2009

Presiden Komisaris Presiden Direktur

Presiden Direktur

Komisaris Wakil Presiden Direktur

Kepala Pemasaran & Pengembangan Bisnis

Wakil Presiden Direktur

Komisaris Direktur SDM danSektretaris Perusahaan

Manajemen Resiko & Pengawasan

Direktur

Komisaris Independen Direktur Keuangan

GM Bisnis Air

Direktur

Komisaris Independen Direktur Sumber Daya

GM Lini Rekayasa & Konstruksi

Sekretaris Perusahaan

Komisaris IndependenDirektur Hubungan

Eksternal

GM Pertambangan

Direktur

Komisaris Independen Kepala Internal Audit

GM POSB

Direktur

Firdaus A. Siddik

Micky P. Hehuwat

Andrew Walsh

N/A

N/A

Matthew Robson

John Smith

Hendrick U. Ibrahim

N/A

N/A

John Karamoy

Neil Whitaker

N/A

N/A

Pandri Prabono Moelyo Micky P. Hehuwat

Micky P. Hehuwat

Wadyono Suliantoro W. Richard B. Ness

N/A

Richard B. Ness

Anies Baswedan Paulus Lucas

Frank Mason

Sudirman Said(Merangkap Direktur SDM)

Azis Armand Sudirman Said

TG Shankar

Hendrick U. Ibrahim

Sriyanto SIP Hendrick Ibrahim

Greg Anderson

Paulus Lucas Gandhaya

Simon F. Sembiring Hanifa Indradjaya

Daniel Mulyawan

Neil Whitaker

Barry T. Davies Iman Shofi

Dave Adams

Hanifa Indradjaya

Wakil Presiden DirekturRichard Bruce Ness

Manajemen Resiko & PengawasanTG Shankar

Pemasaran & Pengembangan BisnisTBA

Kepala Audit InternalImam Shofi

Direktur Sumber DayaPaulus Lucas

Direktur KeuanganHanifa Indradjaya

Direktur Human Capital &

Corporate SecretarySudirman Said

GMRekayasa & KonstruksiFrank Mason

GMBisnis Air

Daniel Mulyawan

GMPertambanganGreg Anderson

GMPOSB

Dave Adams

Direktur Hubungan Eksternal

Hendrick Ibrahim

DEWAN KOMISARIS

Presiden DirekturMicky Hehuwat

14PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 17: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

 

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

5Kinerja yang aman dan teliti

Jasa/produk/peralatan beroperasi sesuai dengan harapan klien

Kinerja yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan

Kinerja yang ramah lingkungan

Fabrikasi/konstruksi/pemasangan beroperasi sesuai dengan harapan klien

Pengadaan/pengiriman material yang tepat waktu

Kinerja yang menepati jadwal waktu pelaksanaan

Pencatatan kontrak yang jelas dan transparan

Penyediaan dokumen data proyek yang lengkap

Survei Umpan Balik Klien untuk Lini POSB

PT.BAROID INDONESIA

PT.MI SWACO INDONESIA

PT.TOTAL E&P INDONESIE

PT.ENI BUKAT Limited

PT.SEA DRILL

PT.EXXON

Perjalanan bisnis yang panjang dan berbagai keberhasilan yang telah Petrosea raih di dunia energi Indonesia tidak lepas dari peran serta manajemen kami yang solid dan memiliki komitmen tinggi pada eksistensi Petrosea di Indonesia.

MelebIHI aPa Yang dIIngInKan KonSuMen Menjalin hubungan baik dengan klien seraya memegang teguh prinsip bisnis dan selalu berusaha memberikan pelayanan berkelas dunia bagi klien menjadi prinsip utama kami. Membangun hubungan baik dan mempertahankan hubungan baik tersebut merupakan tujuan Petrosea, ketika kami memberikan pelayanan terbaik bagi klien. Keluhan, saran maupun masukan kami artikan sebagai bentuk perhatian klien akan kemajuan perusahaan dan akan segera ditindaklanjuti. Prinsip kami ini membuahkan hasil yang manis, dengan dibukanya beberapa proyek baru pada tahun 2009.

Isu kesehatan dan keamanan dari jasa yang Petrosea sediakan merupakan prioritas dalam kegiatan operasional. Kesehatan dan keamanan tersebut dievaluasi melalui kinerja K3L kami yang bersandar pada dua hal, yakni Tingkat Frekuensi Resiko Kecelakaan dan Total Tingkat Frekuensi Resiko Kecelakaan Serius. Penilaian ini disajikan melalui laporan K3L yang dikeluarkan setiap bulan. Laporan ini menilai seluruh jenis layanan jasa Petrosea, yakni rekayasa dan konstruksi, pertambangan, dan pangkalan logistik, baik itu yang berada di kantor pusat maupun lokasi proyek (PR1) . Untuk prosedur yang kami gunakan dalam menilai keselamatan dan keamanan yang kami nilai dalam setiap lini bisnis, Petrosea menggunakan manajemen K3L, ISO 9001: 2008 mengenai Komitmen Standar Kualitas, ISO 14001:2004 mengenai standar lingkungan, serta OHSAS 18001 Sistem Manajemen Keselamatan. (PR3) Dengan komitmen yang tinggi akan keselamatan dan keamanan jasa yang kami berikan, maka sepanjang tahun 2009 tidak ada insiden ketidakpatuhan terhadap prosedur yang dapat berakibat pada kualitas keselamatan dan keamanan jasa yang diberikan. Ini ditunjukkan dengan keberhasilan Petrosea meraih penghargaan K3L dari Kementerian Tenaga Kerja atas proyek di Sanga-Sanga dan Tanjung Batu, serta perpanjangan proyek. (PR2) Berkaitan dengan label dalam kemasan, jasa yang kami sediakan tidak memproduksi barang dalam kemasan tertentu. Karena itu tidak ada keluhan mengenai kemasan label dalam bisnis Petrosea. (PR4) Namun, Petrosea berkomitmen tinggi untuk memberikan pelayanan berstandar internasional kepada seluruh

klien dan sepanjang tahun 2009 tidak ditemui adanya keluhan yang melibatkan kesehatan, keselamatan, dan produk klien.

Customer Relationship Management (CRM) adalah sistem yang kami gunakan untuk membangun hubungan yang erat dengan klien yang masuk prioritas pertama dan kedua. Direksi merupakan pihak yang selalu mengawasi pelaksanaan layanan terbaik kami kepada klien. Usaha kami dalam mempertahankan hubungan dengan klien antara lain dengan mengadakan client gathering serta pertemuan rutin.

Komunikasi tidak hanya dilakukan melalui forum resmi saja, namun juga melalui komunikasi sehari-hari baik itu melalui telepon, surat elektronik, ataupun faks. Customer Satisfaction merupakan cara kami untuk

mengevaluasi kinerja pelayanan perusahaan kepada klien. Untuk tahun 2009, Petrosea melakukan survei kepuasan pelanggan khusus di lini pangkalan logistik (Petrosea Offshore Supply Base – POSB) dengan klien yang terdiri dari ExxonMobil Indonesia, PT Baroid Indonesia, PT Mi Swaco Indonesia, PT Total E&P Indonesie, PT Eni Bukat Limited, dan PT Sea Drill. Survei kepuasan pelanggan tahun 2009 tersebut meliputi beberapa aspek pelayanan Petrosea yakni (PR5): 1. Kinerja yang aman dan teliti2. Jasa/produk/peralatan beroperasi sesuai dengan harapan klien3. Kinerja yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan4. Kinerja yang ramah lingkungan5. Fabrikasi/konstruksi/pemasangan beroperasi sesuai dengan

harapan klien6. Pengadaan/pengiriman material yang tepat waktu 7. Kinerja yang menepati jadwal waktu pelaksanaan8. Pencatatan kontrak yang jelas dan transparan9. Penyediaan dokumen data proyek yang lengkap

Adapun hasil yang diperoleh Petrosea pada tahun 2009 cukup memuaskan. Berikut diagram hasil survei kepuasan pelanggan di tahun 2009:

Tabel 11. Survei Umpan Balik Klien pada Lini POSB (PR5)

15 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 18: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

 

0

1

2

3

4Kinerja yang aman dan teliti

Jasa/produk/peralatan beroperasi sesuai dengan harapan klien

Kinerja yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan

Kinerja yang ramah lingkungan

Fabrikasi/konstruksi/pemasangan beroperasi sesuai dengan harapan klienPengadaan/pengiriman material yang tepat waktu

Kinerja yang menepati jadwal waktu pelaksanaan

Pencatatan kontrak yang jelas dan transparan

Penyediaan dokumen data proyek yang lengkap

Survei Umpan Balik klien Mengenai Pengeboran Laut untuk Lini POSB

Selain CRM yang diterapkan dalam membangun komunikasi dengan klien, layanan yang berkualitas adalah reputasi yang selama ini telah dibangun dan dipertahankan. Kami percaya reputasi menjadi modal kuat perusahaan dalam berhubungan dengan klien. Kepuasan klien dipastikan melalui manajemen mutu yang dilaksanakan. Pada tahun 2009 dilakukan pembaruan dari versi ISO 9001:2000 ke versi terbaru yakni ISO 9001:2008. Pembaruan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap keinginan dan kebutuhan klien serta pihak berkepentingan lainnya.

Petrosea terus memberikan pemahaman dan partisipasi aktif di semua lini terhadap sistem manajemen mutu. Pemahaman yang dibangun terhadap pentingnya dukungan kualitas manajemen mutu kepada setiap tahapan implementasi proyek mulai dari permulaan, perencanaan, eksekusi hingga penutupan proyek. Hal ini akan memberikan wawasan positif dan proaktif bagi seluruh karyawan di seluruh lini bisnis untuk mensukseskan pengerjaan proyek-proyek Petrosea sekarang dan yang akan datang, dan tentunya meningkatkan kepuasan klien.

Program perbaikan yang telah kami lakukan tersebut telah menyentuh dan melibatkan tiga sisi penting infrastruktur perusahaan yaitu sumber daya manusia, proses dan teknologi. Proses internal audit dilaksanakan terhadap kegiatan baik dari kantor pusat maupun dari proyek-proyek Petrosea. Penggunaan teknologi berbasis data jaringan untuk mengelola hasil internal kualitas audit telah menjadi standar kami. Klien Petrosea tidak hanya berasal dari perusahaan pertambangan nasional, namun juga termasuk perusahaan tambang multinasional, dan dikarenakan basis bisnis Petrosea yang berfokus pada jasa, maka tidak ada program komunikasi pemasaran yang berhubungan dengan hukum dan dijalankan berkaitan dengan bisnis Petrosea. (PR6, (PR7))

Tabel 12. Survei Umpan Balik Klien untuk Pengeboran Laut di Lini POSB (PR5)

16PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 19: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Prinsip kami, menjadi perusahaan dengan layanan kelas dunia dan terkemuka di Indonesia juga mencakup kinerja ekonomi yang baik, bersih dan melandaskan seluruh keputusan strateginya terhadap peraturan yang berlaku di Indonesia.

MeMbangun budaYa nIHIl KecelaKaan

TIGA PILAR DASAR PETROSEAPetrosea meyakini dalam menjawab tantangan untuk berperan dalam mewujudkan keberlanjutan bagi generasi masa depan, ada tiga pilar utama yang perlu kami jaga dan pastikan perkembangannya. Tiga pilar tersebut adalah Lingkungan, Ekonomi, dan Sosial. Peluang dan resiko yang berkaitan dengan tiga pilar tersebut diidentifikasi melalui standar dan prinsip yang berlaku di Indonesia dan internasional, misalnya program Langit Biru dan AMDAL yang diterapkan oleh Pemerintah, tidak mempekerjakan anak dibawah umur sesuai dengan konvensi ILO dab melestarikan satwa langka yang ditetapkan oleh Serikat Antar Bangsa bagi Konservasi Alam/International Union for Conservation of Nature (IUCN). Kami mengambil peluang untuk ikut serta mengurangi pemanasan global di masa mendatang dengan menyusun program Green House Gas Emissions, dan melestarikan satwa langka yang hidup di area lokasi proyek Perusahaan. Langkah strategis ini diambil melalui pertimbangan bisnis Perusahaan yang memiliki resiko untuk menyumbang polusi yang berkaitan dengan pemanasan global. Kami mengukur peran aktif Perusahaan dalam masyarakat melalui kinerja tiga komponen tersebut serta melaksanakan fungsi pengawasan dimulai dari jajaran manajemen tertinggi, yakni Direksi Petrosea. Direksi menilai tiga kinerja tersebut sekaligus menilai keselarasan antara program dengan target ataupun visi dan misi yang diyakini oleh Petrosea. Rapat reguler menjadi media bagi Direksi melaksanakan pengawasan tersebut. (4.9) Kinerja lingkungan, sosial, ekonomi dibahas dalam rapat-rapat dengan Dewan Komisaris yang diadakan 4 kali selama tahun anggaran berjalan, sedangkan Komite Audit hanya memeriksa kinerja finansial. (4.10)

KINERjA EKONOMIPRAKTIK TATA KELOLA yANG BERSIHBerikut merupakan kinerja keuangan Petrosea selama tahun 2009: (EC1)

2008(dalam Juta uSd)

2009(dalam Juta uSd)

Penjualan Bersih (Pendapatan)

Harga Pokok Penjualan

Laba Sebelum Pajak

Laba Kotor

Pajak

Biaya Operasional

Laba Bersih

Laba Usaha

Laba yang Ditahan

Pendapatan Lain-Lain

Jumlah Aset

Pengeluaran untuk Pemerintah

Pembayaran kepada pemilik modal: 1. Pembagian deviden kepada

Pemilik Modal

2. Pembayaran kepada kreditur

205,8

175,1

5

30,7

-3,3

19,8

1,8

10,9

45,4

-6

178,2

4,830

Tidak ada pembagian

deviden

9,560

171,8

116,6

4,6

55,2

-2,9

15,7

1,6

39,5

46,6

-35,4

194,5

4,918

Rp 143

14,773

Khusus untuk tahun 2009, Petrosea telah menanamkan investasi sebesar Rp. 70.000.000,- khusus untuk bantuan kepada masyarakat yang berupa donasi. (EC1) Berkaitan dengan ekonomi masyarakat lokal, kami masih dalam proses untuk memberdayakan masyarakat sekitar melalui program kewirausahaan yang dimulai pada tahun 2009.

Sebagai perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang pertambangan, Petrosea tidak memiliki lahan atau menyewa untuk

kegiatan eksplorasi energi. Karena itu Petrosea tidak memiliki pengeluaran yang berkaitan dengan penggunaan lahan. (EC1) Adapun lahan yang kami gunakan adalah untuk program pelestarian orangutan, di mana kami juga bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaannya. Untuk tahun 2009 belum terdapat perhitungan pasti dan tengah dipertimbangkan untuk menghitung mengenai investasi yang telah kami keluarkan berkaitan dengan lingkungan di masa mendatang. (EN30) Perubahan iklim yang mewarnai pemberitaan di media massa dan menjadi topik utama baik di tingkat global dan nasional, menjadi resiko dan peluang yang Petrosea hadapi. Menyikapi isu global tersebut, kami semakin menguatkan komitmen dalam menjalankan praktek bisnis yang ramah lingkungan dan menyusun beberapa program. Pengelolaan limbah yang aman, membangun kesadaran lingkungan di antara karyawan, serta program uji emisi merupakan peluang yang terciptakan berkaitan dengan perubahan iklim. Petrosea belum memiliki cadangan dana yang dapat digunakan untuk mengganti kerugian dialami Perusahaan akibat perubahan cuaca. (EC2)

Sejak menjadi perusahaan rekayasa dan konstruksi pertama di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 20 tahun lalu, Petrosea selalu memegang teguh prinsip tata kelola perusahaan yang baik yaitu prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, kesetaraan dan kewajaran, termasuk mengenai kinerja keuangan seperti yang telah dijelaskan dalam laporan keuangan Petrosea 2009 yang telah diaudit. Laporan hasil audit dari komite audit yang menunjukkan hasil yang memuaskan, juga meliputi kinerja sosial dan lingkungan, dikarenakan Petrosea belum memisahkan pelaporan keuangan khusus untuk aspek sosial dan lingkungan. Untuk memastikan kinerja sosial dan lingkungan tetap berjalan dengan baik, jajaran top manajemen mulai dari level manajer dan Dewan Direksi terlibat melalui pertemuan yang diadakan secara teratur. (4.5) Kami menempatkan prinsip ini ke dalam nilai budaya perusahaan dan menerapkannya dalam praktek bisnis sehari-hari. Prinsip keterbukaan dijalankan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menjadi forum bagi publik menyampaikan opininya terhadap Direksi. Sedangkan untuk karyawan, LKS Bipartit menjadi wadah komunikasi bagi karyawan untuk memberikan masukan, saran ataupun kritik kepada manajemen. (4.4)

17 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 20: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Dalam menjalankan prinsip tata kelola yang baik, Petrosea berkomitmen untuk bersikap netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan, tidak menerima bantuan dari pihak manapun termasuk pemerintah (EC4), memberikan informasi yang akurat dan transparan, tepat waktu, menyiapkan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris untuk memastikan profesionalisme dan tanggung jawab tetap terjaga, serta berusaha untuk selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini kami lakukan juga bukan hanya semata untuk menjalankan prinsip tata kelola yang baik, tetapi juga untuk menjaga agar bisnis yang kami jalankan tidak terbentur dengan konflik kepentingan pihak tertentu.

Tidak hanya dari segi tata kelola keuangan yang transparan, Petrosea juga selalu berusaha untuk meminimalisasi resiko yang ditimbulkan dari operasi perusahaan, baik itu yang terkait dengan aspek keuangan dan bisnis, maupun aspek sosial dan lingkungan. Pengendalian resiko ini dilakukan melalui pengawasan komite audit serta pengawasan dari Direktur Sumber Daya Manusia dan Sekretaris Perusahaan. (4.11)

STRUKTUR PERTANGGUNGJAWABANPraktek tata kelola perusahaan yang baik dilakukan Petrosea dalam tiga tingkat, yakni jajaran Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit yang bertugas untuk memastikan Perusahaan berhasil menghindari konflik kepentingan. (4.6) Berdasarkan hasil Rapat Pemegang Saham (RUPS) yang dilangsungkan pada Juni 2009, diputuskan Direksi merupakan jajaran manajemen tertinggi yang menjalankan bisnis Perusahaan. (4.2) RUPS juga menjadi sarana untuk memilih Dewan Komisaris dan Direksi yang berkualitas dan berpengalaman, dengan memperhatikan reputasi dan visi yang dimiliki setiap kandidat khususnya berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. (4.7) Seluruh Dewan Komisaris dan Direksi Petrosea menyadari pentingnya mematuhi dan melaksanakan seluruh prinsip tata kelola perusahaan yang baik, sebagaimana yang telah diakui dan dilaksanakan di seluruh dunia. Adanya empat Komisaris Independen sebagai bagian dari proses akuisisi Petrosea oleh Indika Energy Group merupakan tindak lanjut dari komitmen kami akan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Komisaris Independen tersebut terdiri dari orang yang tidak memiliki hubungan finansial dengan Petrosea. (4.3)

Berdasarkan hasil dari Komite Audit, para anggota komite menyatakan puas akan kinerja Petrosea selama tahun 2009. Kinerja Petrosea tidak hanya dinilai dari Komite Audit saja, namun juga oleh akuntan publik untuk menilai dari aspek keuangan, dan juga melaporkan kinerja kami setiap tahun kepada publik melalui RUPS dan Public Expose media massa serta siaran pers. (4.10)

Mendukung Upaya Pemerintahan yang BersihSebagai bagian dari masyarakat, menjadi keinginan Petrosea untuk terciptanya pemerintahan yang bersih di Indonesia. Oleh karena itu, Petrosea mendukung kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah demi mewujudkan Indonesia yang taat dan bersih. Upaya ini dinyatakan dalam

peran aktif yang diambil Perusahaan dalam pengambilan keputusan masyarakat lokal, dimana Petrosea memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan keputusan masyarakat lokal. Tentu saja, rekomendasi yang diberikan berdasarkan fakta dan pengamatan yang akurat dalam kehidupan masyarakat lokal. (SO5) Sebagai bagian dari komitmen kami akan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, kami juga merumuskan kebijakan yang ketat akan praktek korupsi yang memiliki peluang untuk terjadi dalam praktek bisnis Petrosea. (SO4) Prinsip integritas adalah salah satu prinsip yang ditanamkan mulai dari Direksi sampai dengan karyawan, meskipun belum ada pelatihan yang khusus membahas isu korupsi bagi karyawan, Petrosea tengah merencanakan untuk menyiapkan pelatihan khusus tentang korupsi yang nantinya dapat dievaluasi jumlah pelatihan beserta efektivitas pelatihan tersebut. (SO3) Sanksi yang cukup keras sampai pada pemecatan karyawan akan kami berikan terhadap karyawan yang terbukti melakukan praktek korupsi di lingkungan perusahaan. Berkat komitmen bersama antara manajemen dan karyawan mengenai korupsi, maka pada tahun 2009 tidak ada karyawan yang terbukti melakukan praktek korupsi atau pun diberhentikan karena praktek korupsi. (SO4)

Lini bisnis yang dimiliki Petrosea saat ini yaitu jasa kontraktor pertambangan, jasa konstruksi dan rekayasa serta jasa logistik lepas pantai, mempunyai resiko bisnis yang juga berhubungan dengan resiko korupsi. Untuk mencegah korupsi, langkah-langkah pencegahan yang terpadu sudah dilakukan manajemen. Ini dimulai dari adanya kebijakan yang cukup jelas tercantum dalam Code of Conduct perusahaan dan kebijakan mengenai Praktek Bisnis dan Pengadaan. Proses manajemen resiko yang cukup baik dan pengawasan yang reguler dan menyeluruh seperti yang dilakukan oleh divisi Internal Audit juga merupakan langkah lanjut dari pencegahan korupsi di lini bisnis Petrosea. Adapun langkah analisis resiko korupsi yang dilakukan masih bersifat kualitatif dan belum memiliki perhitungan yang pasti dan terukur, divisi legal sedang dalam merumuskan hasil analisis resiko korupsi tersebut sehingga dapat digunakan untuk tahun berikutnya.(SO2)

Prinsip ketidakberpihakan menjadi salah satu kode etik yang Petrosea pegang dalam menjalankan bisnis. Sebagai salah satu perusahaan terbuka, Petrosea berkomitmen untuk tidak memberikan donasi terhadap pihak manapun kecuali untuk tujuan amal atau tanggung jawab sosial perusahaan. Kamipun mempunyai kebijaksanaan untuk tidak memberi sumbangan kepada partai politik apapun sebagai wujud tata kelola perusahaan yang baik.(SO6) Petrosea juga mendukung agar seluruh karyawan yang bergabung dalam Petrosea untuk menjadi warga negara yang taat, terutama dalam membayar kewajiban untuk negara. Petrosea mendorong agar seluruh karyawan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan memfasilitasi karyawan untuk memudahkan mengurus NPWP yang diwajibkan Pemerintah Indonesia. Pada tahun 2009, tidak ada tindakan hukum dan denda yang dialami Perusahaan berkaitan dengan persaingan usaha, tindakan monopoli, atau pelanggaran peraturan perundangan lainnya. (SO7, SO8)

18PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 21: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

“Membangun sumber daya manusia yang berkualitas merupakan titik awal untuk

membangun perusahaan yang kuat. Ini adalah prinsip Petrosea dalam membangun sumber

daya manusia. Kami berupaya untuk merekrut, mengembangkan, dan mensejahterakan

karyawan, yang merupakan aset berharga bagi Petrosea.“

KINERjA SOSIALKARyAWAN SEBAGAI ASET BERHARGA – TITIK AWAL KEKUATAN PERUSAHAAN

Menjadi perusahaan terpilih dengan memperhatikan kesejahteraan sumber daya manusia menjadi visi Petrosea dalam mengembangkan sumber daya manusia. Strategi “The Dynamic Human Resources Cycles of Attract – Motivate – Retain (Siklus Dinamis Sumber Daya Manusia dalam Menarik – Memotivasi – Mempertahankan)” adalah salah satu cara Petrosea untuk mencapai visi Perusahaan dan masih akan terus dilaksanakan. Renumerasi yang kompetitif, iklim kerja yang mendukung, pengembangan karyawan melalui berbagai macam pelatihan, persamaan gender dalam kesempatan kerja, serta penilaian yang adil dan transparan adalah tiga hal penting dalam manajemen sumber daya manusia Petrosea.

Petrosea memulai langkah dalam menghargai aset berharganya dengan memberikan kebijakan remunerasi yang adil dan kompetitif bagi setiap karyawan. Kebijakan ini dilakukan dengan memperhatikan faktor posisi, personal, dan kinerja. Kami percaya tiga faktor ini mampu menilai kinerja dan kontribusi karyawan secara lebih adil, yang pada akhirnya akan memacu prestasi karyawan. Kami yakin kestabilan bisnis Perusahaan juga dipengaruhi oleh rendahnya tingkat perputaran karyawan dari Perusahaan, khususnya untuk karyawan yang berkualitas. Departemen SDM kami terlibat dalam survei penghasilan yang dilakukan McDermott dan Watson Wyatt, dengan tujuan memastikan posisi penggajian Petrosea tetap kompetitif dan menjaring karyawan baru dengan menawarkan remunerasi menarik dan kompetitif.

Menciptakan Iklim Kerja yang Kondusif Kesejahteraan karyawan menjadi salah satu isu utama yang terus dikembangkan pelaksanaannya. Kami memulainya dengan tidak hanya melengkapi dengan fasilitas akomodasi dan transportasi bagi karyawan yang bekerja di wilayah proyek, namun juga fasilitas keselamatan dan kesehatan karyawan. Saat ini masih belum diputuskan untuk memberikan dana pensiun bagi karyawan, namun berbagai kewajiban yang berkaitan dengan sumber daya manusia sudah dipenuhi oleh Perusahaan seperti renumerasi yang kompetitif, insentif, dan tunjangan hari raya (THR),

dan program fasilitas kesehatan bagi karyawan. (EC3) Jamsostek adalah salah satu layanan dari pemerintah yang kami manfaatkan bagi karyawan tetap maupun kontrak di bawah Petrosea. Perusahaan juga memiliki kebijakan yang menetapkan tidak ada perbedaan manfaat ataupun fasilitas yang diperoleh baik itu karyawan tetap maupun kontrak (LA3) Bersamaan dengan Jamsostek, Petrosea juga percaya akan perlunya memberikan pengetahuan akan keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja. Untuk itu, kami melakukan edukasi melalui majalah internal “PetroSpective” serta memberikan bantuan kesehatan bagi karyawan kami yang sakit. Khusus untuk program kesehatan bagi karyawan, Perusahaan menyelenggarakan pelatihan teratur tentang kesehatan dan keselamatan serta manajemen lelah kepada karyawan dan memberikan fasilitas olahraga untuk menjaga kebugaran fisik para karyawan. Misalnya saja, penyakit flu babi yang sempat menjadi isu penting di tahun 2009. Petrosea melakukan pelatihan dan sosialisasi melalui media internal perusahaan mengenai bagaimana mencegah penyakit flu babi. (LA8)

Untuk tahun mendatang, Petrosea terus meningkatkan komitmen yang tinggi bagi karyawan. Melalui manajemen, Petrosea saat ini tengah menyusun kebijakan untuk memberikan manfaat kepada keluarga karyawan tetap terutama dalam bidang jaminan kesehatan. Kami berharap kebijakan tersebut sudah terlaksana pada pertengahan tahun 2010. (LA3)

Petrosea mencoba untuk memberikan wadah komunikasi bagi karyawan di luar pekerjaan. Kami percaya forum ini berkontribusi penting dalam menciptakan suasana kekeluargaan bagi karyawan kami. Family Day merupakan salah satu forum dimana karyawan Petrosea berkesempatan untuk membangun suasana yang nyaman satu sama lain. Khusus untuk tahun 2009, acara ini tidak diadakan karena adanya proses akuisisi. Perhatian kami akan kesejahteraan karyawan tidak hanya berhenti pada langkah–langkah di atas, namun kami terus mencoba untuk meningkatkan komitmen terhadap karyawan kami.

19 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 22: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Pegawai asing tetap Pegawai tetap lokal Pegawaikontrak lokal

Buruh lokal Subkontraktor Perusahaan Asosisasi

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Pegawai asing tetap Pegawai kontrak lokalPegawai tetap lokal

Buruh lokal Perusahaan AsosiasiSubkontraktor

Komposisi Karyawan Berdasarkan

Band 2009

67

428

95

1104

Band IV

Band I I I

Band I I

2010

Keberagaman menjadi salah satu ciri Petrosea dalam bidang sumber daya manusia. Karyawan kami berasal dari latar belakang budaya, pendidikan, sosial yang beraneka ragam. Kami percaya hal ini memperkaya perusahaan dalam menjalankan praktek bisnis. Berikut merupakan data komposisi karyawan selama tahun 2009: (LA13)

Table 13. Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian per 31 Desember 2009 (LA13)

Table 14. Komposisi Karyawan Berdasarkan Band Tahun 2009 (LA13)

20PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 23: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Laki-Laki Perempuan

71.52

69.92

28.4830.08

2008

2009

Komposisi Karyawan

Berdasarkan

Jenis Kelamin

Tahun 2008 - 2009

S2 S1 Diploma SMU SMP SD

64%

7%3% 1%

19%

6%

Komposisi Karyawan BerdasarkanTingkat Pendidikan

Tahun 2009

S2

<20 tahun

SMP

26 - 30 tahun 31 - 35 tahun

Diploma

20 - 25 tahun

S1

36 - 40 tahun

SD

> 45 tahun

Laki - Laki

Laki - Laki

Perempuan

Perempuan

SMU

41 - 45 tahun

Th

<20 tahun 20-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun

36-40 tahun 41-45 thaun >45 tahun

Komposisi Turn Over Karyawan Petrosea Tahun

2009 Berrdasarkan Umur

13.14 %

10.46 %

9.92 %

1.34 %

18.50 %

25.20 %

21.45 %

Perempuan Laki-Laki

98,62%

4.13%

Komposisi Turn Over Karyawan

Protesea Berdasarkan

Jenis Kelamin

Komposisi pada badan pengelola Petrosea, atau yang bisa kami sebut dengan top manajemen selama tahun 2009 dijabat oleh laki-laki dengan usia produktif antara 30 tahun sampai dengan 45 tahun ke atas. Ada lima orang pekerja asing yang menduduki posisi top manajemen dan sisanya adalah karyawan lokal dengan berbagai macam latar belakang pendidikan dan pengalaman yang profesional di bidangnya masing-masing.(LA13)

Table 15. Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009 (LA13)

Table 17. Komposisi Turn Over Karyawan Petrosea Tahun 2009 Berdasarkan Usia (LA2, LA13)

Table 16. Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2009 – 2008 (LA13)

Table 18. Komposisi Turn Over Karyawan Petrosea Tahun 2009 Berdasarkan Jenis Kelamin (LA2, LA13)

21 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 24: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Proyek Topik Pelatihan Internal Eksternal

Pelatihan ISO 14001 √

- Pelatihan Liebherr Electrical

- Pemadam Kebakaran untuk Tim Darurat

- Pelatihan Ruang Terbatas untuk Penyedia Layanan yang baru

- Sosialisasi SOP and JSA untuk kru Dowell dan Baroid

Pelatihan Manajemen Limbah Berbahaya √

- Pelatihan Manajemen Limbah

- Pelatihan LOTO

- Sosialisasi Respon Darurat / Kesiapan

- Sosialisasi Mobil Pemadam Kebakaran

- Pelatihan Pemadaman Api Tingkat Lanjut

- Pelatihan Petugas Pendaratan Helikopter

- Pelatihan Dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

- Pelatihan Kebersihan

- Pelatihan Ledakan / Tumpahan Minyak

Pelatihan ISO 9001 √

Pelaksanaan Pelatihan Rakit Penolong

Pelatihan Pemadaman Api Tingkat Lanjut √

Pelatihan Kesehatan & Kebersihan serta Pelatihan Dasar P3K √

- Praktek Pemadaman Api

- Pemasangan Listrik

- Respon Darurat Tim

- Soft skill untuk mempresentasikan pertemuan toolbox

Pelatihan TapRoot di Balikpapan √

Pelatihan JSA, Pelatihan Kesehatan dan Kebersihan, Pelatihan P3K Tingkat Dasar √

- Pelatihan sertifikasi Migas baru

- Pelatihan P3K Tingkat Dasar

Pelatihan Manajemen Limbah & Kesadaran ISO 14001 √

Pelatihan Sertifikasi Rigger √

Pelatihan Liebherr √

- Penilaian Kompetensi Operator Tanaman & Pelatihan Kompetensi Operator Tanaman (diselenggarakan secara regular)

- Penilaian Resiko & Pelatihan JSA

Pelatihan P3K √

Pelatihan Mengoperasikan Manitou Type MHT 860L √

- Pelatihan POM

- Pelatihan ISO 9001:2008

Pelatihan POM & POP √

Pelatihan Penyesuaian untuk Transmisi Allison & Test Ketahanan √

Pelatihan Mengoperasikan Sistem Mesin Bor & Pencegahan Api √

Pelatihan Penyegaran & Peningkatan Keterampilan untuk operator (reguler) √

Pelatihan untuk Spotter √

- Pelatihan untuk Alat Pemadam Api Portabel

- Pelatihan Pengelolahan keletihan

- Pelatihan Berkendaraan dengan Aman

ABN Pelatihan Pencegahan Lelah √

Pelatihan P3K (dilaksanakan secara reguler) √

Kepemimpinan K3L untuk para Supervisor √

Pelatihan TapRoot di Balikpapan √

Pelatihan Dasar Penghubungan Listrik Motor √

- Pelatihan Sistem Jaringan Data Resiko Bahaya dan Sistem Penilaian Resiko

- Pelatihan Penggunaan Gondola

- Pengembangan Pelatihan JHA untuk Subkontraktor

Pelatihan Kemampuan Negosiasi √

Pelatihan Petunjuk Instruksi FM200

- Pelatihan Manajemen dan Pengawasan Limbah Berbahaya

Pelatihan Dasar P3K √

Pelatihan Audit Internal untuk Integrasi OHSAS & ISO 14001 √

Pelatihan PHASES (database ) √

Pelatihan P3K untuk Departemen Pertambangan √

Pelatihan P3K; LOTO, JSA dan Rigging , Program Pelatihan Pencegahan Lelah √

Santan

Sanga-sanga

Bontang

Jakarta (Kantor Pusat)

Pelatihan ISO 14001 untuk Auditor Internal √

Tanjung Batu

GBP

PENGEMBANGAN KARyAWAN – KEMAJUAN PERUSAHAAN Sebagai bentuk perhatian kami akan pengembangan karyawan, Petrosea mengadakan pelatihan dan seminar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Kurang lebih 256 jenis pelatihan yang ditujukan untuk 3200 peserta telah kami laksanakan di tahun 2009. Untuk tahun 2010, kami berupaya untuk menyelenggarakan 160 jenis pelatihan untuk meningkatkan kompetensi personel yang meliputi kompetensi inti, kompetensi manajerial, dan kompetensi teknis. Untuk jajaran manajemen dan Direksi, kami menyelenggarakan lokakarya yang dinamakan Leadership Management Workshop yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan manajemen Petrosea. Petrosea juga menyelenggarakan program pelatihan untuk keterampilan manajemen untuk mengembangkan karir, misalnya pelatihan soft skills. Petrosea belum memiliki program pengembangan keahlian ataupun pelatihan yang secara khusus ditujukan khusus untuk karyawan yang akan memasuki masa pensiun. (LA11)

Untuk program pelatihan, Petrosea tidak membedakan jenis pelatihan berdasarkan kategori karyawan. Pelatihan diadakan berdasarkan masalah yang akan dibahas saja. Untuk tahun 2009, Petrosea belum menghitung pelatihan yang telah dilakukan berdasarkan jam kerja dan mempertimbangkan untuk melakukannya di tahun mendatang. (LA10) Adapun program pengembangan yang telah dilakukan dapat dilihat lebih lanjut pada Tabel 19.

Table 19. Jumlah Pelatihan 2009 (LA8)

22PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 25: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Kami percaya apa yang diraih saat ini adalah berkat kerja keras dari setiap karyawan kami dan kami sangat menghargai kerja keras setiap karyawan. Untuk menjaga transparansi dan keadilan dalam menilai kinerja karyawan, kami menerapkan sistem Balanced Scorecard di tahun 2009. Untuk tahun 2009, seluruh karyawan Petrosea menerima penilaian kinerja dan perkembangan karir dari pelaksanaan sistem Balanced Scorecard yang diterapkan. (LA12) Perusahaan yakin sistem tersebut merupakan bentuk yang paling sesuai untuk menilai kinerja karyawan sekaligus memberikan gambaran jelas bagi karyawan atas apa yang akan mereka kerjakan dan apa yang telah mereka hasilkan. Karyawan kami dinilai dari dua dimensi, yakni dimensi pencapaian indikasi kerja dan dimensi kompetensi. Dimensi pencapaian indikasi kerja ditetapkan dalam Key Performance Indicator, sedangkan kompetensi dinilai dalam keahlian dan kemampuan yang tercermin dalam perilaku kerja. Kami selalu berusaha untuk memberikan penilaian dan pengembangan karir bagi seluruh karyawan. (LA12) Pengembangan kompetensi yang melibatkan konsultan Tower Watson ini telah dilakukan mulai Desember 2009 dan diharapkan akan selesai pada Maret 2010.

Untuk jajaran manajemen, kami menerapkan program penilaian yang disebut umpan balik 360o⁰. Program ini menerapkan penilaian dan pemberian umpan balik yang konstruktif terkait hasil penilaian yang dilakukan terhadap anggota manajemen. Petrosea juga mengembangkan sistem komunikasi internal dengan pengembangan intranet, yang memudahkan karyawan dan atasannya untuk berkomunikasi tanpa mengenal jarak. Intranet ini juga tercipta dengan tujuan mempererat hubungan komunikasi yang transparan dan dua arah, antara manajemen dan karyawan. Serangkaian survei untuk mengukur kepuasan karyawan pada setiap acara yang digelar untuk menilai efektivitas program kami. Seiring dengan prinsip memberikan yang terbaik bagi setiap karyawan, maka pada tahun 2009 ini kami mampu mempertahankan kepuasan dan komunikasi yang baik antara karyawan dan manajemen. Ini ditunjukkan melalui tidak adanya konflik ataupun pemogokan kerja karyawan. (MM4)

Menghargai Hak Asasi Manusia merupakan kode etik yang mengikat dalam setiap kebijakan dan kegiatan Petrosea. Kami menerapkan kode etik ini dalam perekrutan, penempatan, penilaian, serta hubungan bisnis yang kami laksanakan baik itu dengan pemasok maupun karyawan. Top manajemen terlibat dalam merumuskan kebijakan sekaligus mengawasi jalannya persamaan dan penghargaan HAM di Petrosea.

UU No. 13/2003 yang melarang adanya tenaga kerja anak-anak menjadi dasar utama kami untuk menjawab pertanyaan mengapa kami tidak mempekerjakan anak di bawah umur. Kebijakan ini juga dirumuskan berdasarkan konvensi ILO (International Labour Organizations) No. 29 mengenai tenaga kerja di bawah umur. (HR6) Menghormati hak karyawan serta menghargai kebebasan mengemukakan pendapat adalah dua prinsip awal yang kami kemukakan ketika menjalin hubunan kerja dengan karyawan. Hubungan antara perusahaan dan pegawai diatur untuk kepentingan kedua belah pihak, sehingga sama sekali tidak ada paksaan dalam bekerja. Semua peraturan ini tertuang dalam Perjanjian Kerja (kontrak) yang selalu disosialisasikan sebelum kontrak kerja tersebut ditandatangani kedua belah pihak. (HR7)

Bagi pegawai Petrosea yang berstatus pegawai semi-permanen atau kontrak, penyelenggaraan hak dan kewajiban diatur melalui kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang dibuat berdasarkan UU Ketenagakerjaan. Ketentuan yang ada sekarang bersifat umum dan bila terjadi perubahan struktur organisasi maka kami akan menempatkan pegawai ke divisi lain. Jika terjadi pengurangan pegawai maka teknis

pelaksanaannya diatur melalui mekanisme tertentu. Petrosea berkewajiban memberitahukan setiap perubahan struktur organisasi kepada pegawai dengan memberikan masa transisi tertentu. Lamanya masa transisi diatur berdasarkan surat keputusan yang diterbitkan Direksi dan disesuaikan dengan kondisi yang terjadi. (LA5)

Petrosea selalu memegang teguh Hak Asasi Manusia (HAM), terutama dalam menjalin hubungan dengan berbagai pihak seperti klien, masyarakat dan karyawan. Prinsip HAM juga menjadi dasar Petrosea dalam perjanjian kontrak proyek dengan klien dan pemasok, meskipun tidak mencantumkan adanya klausul HAM secara eksplisit dalam perjanjian. Prinsip saling menghormati HAM tersebut kami lakukan untuk mencegah adanya kasus mengenai pelanggaran HAM di kemudian hari. (HR1, HR2) Pelatihan untuk karyawan mengenai isu HAM belum dibahas secara khusus, namun edukasi dan informasi mengenai HAM diberikan melalui media internal perusahaan. (HR3) Khusus untuk personel keamanan, Petrosea bekerjasama dengan pihak ketiga yang terpercaya akan reputasinya. Petrosea yakin pihak keamanan tersebut mampu menjalankan tugasnya dengan tetap menghormati prinsip HAM yang berlaku. (HR8) Pada tahun 2009, Petrosea tidak menghadapi konflik yang berkaitan dengan isu diskriminasi ataupun HAM. (HR4) Sedangkan berkaitan dengan hak asasi manusia terhadap pemasok ataupun kontraktor, Petrosea tidak memasok bahan tertentu dikarenakan usaha Petrosea yang bergerak di bidang jasa dan posisi Petrosea sebagai kontraktor bagi perusahaan migas dan tambang.

MENILAI SECARA ADIL DAN TRANSPARAN

KOMITMEN TINGGI HAK ASASI MANUSIA

23 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 26: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

50%

4%10%

36%

Baik

Puas

Memuaskan

Baik sekali

Informasi yang Diperoleh

Karyawan pada pertemuan

Town Hall

37%

6%

16%41%

Yakin

Biasa saja

Sangat yakin

Yakin sekali

Keyakinan Karyawan akan

Kemampuan dari Kapasitas

Petrosea untuk Berkembang

52%

7% 11%

30%

Yakin

Biasa saja

Sangat yakin

Yakin sekali

Keyakinan Karyawan akan

Pemahaman Mengenai Rencana

Masa Depan Melalului Pertemuan

Town Hall

41%

31% 1%

27%

Yakin Biasa saja

Sangat yakin

Yakin sekali

Keyakinan Karyawan akan

Efektivitas Pertemuan Meet & Greet

sebagai Forum Komunikasi

Manajemen dan Karyawan

Kami berupaya sekuat tenaga untuk menciptakan sumber daya yang mampu memenuhi tantangan yang Petrosea hadapi. Petrosea Graduate Engineering Development Program hadir sebagai upaya kami menciptakan sumber daya berkualitas. Graduate Engineering Development Program diciptakan untuk merekrut, mengembangkan, dan menunjuk lulusan yang “tepat” untuk tugas yang “benar” melalui serangkaian seleksi, pelatihan dan evaluasi reguler untuk pengembangan yang profesional. Hingga pada tahun 2009, telah hadir lima insinyur yang berbakat yang tersebar baik di wilayah proyek maupun di kantor pusat di Jakarta.

Petrosea percaya salah satu kekuatan untuk menjalin kerjasama yang kuat adalah membangun keharmonisan komunikasi serta adil antara tim manajemen dengan karyawan. Tidak hanya kerjasama yang kuat, Petrosea juga memberikan ruang bagi karyawan untuk berserikat dan menyampaikan opini ataupun pendapat pada pihak manajemen. (HR5) Sebagai bagian dari kebijakan berorganisasi, Petrosea mendukung adanya keberadaan LKS Bipartite. LKS merupakan salah satu media bagi karyawan kami untuk menyampaikan opini akan perkembangan dan kemajuan Petrosea, baik dari segi bisnis maupun dari hubungan kerja. Sebagai bagian dari program pengembangan, LKS Bipartit Petrosea telah menambah jumlah anggotanya di seluruh proyek Petrosea menjadi 28 orang atau 1,09% dari seluruh karyawan Petrosea. (LA6) Petrosea tidak memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB), maka dari itu tidak ada pegawai Petrosea yang tercakup dalam PKB. (LA4) LKS Bipartite Petrosea ini untuk pertama kalinya mengadakan lokakarya pada bulan Desember 2009 di Balikpapan. Lokakarya tersebut dihadiri oleh 27 orang yang mewakili manajemen dan karyawan. Keberadaan LKS Bipartit Petrosea dihargai dan diharapkan akan memberikan keharmonisan antara karyawan dan perusahaan. Untuk saat ini, isu Keselamatan Kesehatan Kerja (K3L) tidak tercantum dengan jelas di perjanjian LKS Bipartite, karena lembaga tersebut lebih berkaitan dengan menjaga keharmonisan hubungan industrial. (LA6, LA9)

Telah menjadi salah satu komitmen Petrosea untuk menjaga komunikasi antara manajemen dan karyawan, serta di antara para karyawan itu sendiri. Townhall meeting khusus untuk kantor pusat di Jakarta dan Meet & Greet untuk setiap proyek yang ada di lokasi, serta komunikasi melalui media internal seperti PetNet, Berita Kita dan PetroSpective. (HR5) Untuk di tahun 2009, kami telah mendirikan ruang kelas khusus untuk Akademi Petrosea Akademi tersebut merupakan salah satu sarana komunikasi internal dengan para karyawan. Untuk menilai dan mengawasi sejauh mana efektivitas seluruh program komunikasi internal Petrosea kepada karyawan, Divisi Corporate Communication teratur mengadakan survei yang menunjukkan opini karyawan akan program komunikasi internal Petrosea. Berikut beberapa diagram yang menggambarkan pendapat para karyawan mengenai program-program komunikasi internal Perusahaan :

Hal utama yang dirumuskan dalam kebijakan sumber daya manusia kami adalah persamaan kesempatan bagi setiap orang yang bergabung bersama kami untuk mengembangkan kemampuannya demi kemajuan Perusahaan. Kami memandang seluruh karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang bersama, tanpa harus melihat identitas yang melekat pada setiap karyawan. Bukan hanya memberikan kesempatan yang sama untuk berkembang, kami juga menetapkan standar remunerasi yang sama untuk karyawan lelaki maupun perempuan dan menilai kinerja berdasarkan penilaian kerja sesuai dengan sistem manajemen yang kami terapkan. Berkaitan dengan rasio renumerasi antara karyawan pria dan wanita, Petrosea belum melakukan perbandingan renumerasi antara karyawan pria dan wanita, dan tengah merencanakan untuk melaksanakan perbandingan ini di tahun mendatang. (LA14)

Maka dari itu, Petrosea membuka pintu lebar bagi karyawan perempuan untuk terlibat dan berkontribusi dalam lingkup pekerjaan yang mayoritas dikerjakan oleh karyawan laki-laki. Tujuh perempuan lokal yang menjadi operator mesin berat Petrosea, adalah wujud nyata perspektif kami akan persamaan kesempatan bagi seluruh karyawan. Program ini akan menjadi program berkelanjutan kami. Perwakilan Petrosea akan merekrut kembali 6-7 perempuan pada periode berikutnya untuk diberikan pelatihan selama satu tahun yang diharapkan akan menjadi pegawai tetap. Dalam hal remunerasi karyawan, kami menerapkan persamaan antara upah minimum regional, sesuai dengan daerah di mana kami beroperasi. (EC5, HR4) Saat ini kami belum memiliki penghitungan rasio upah karyawan lokal dan non lokal. Demikian pula mengenai karyawan lokal yang masuk dalam tim manajemen di setiap lokasi proyek. Untuk ke depannya, Petrosea akan melakukan beberapa perkembangan mengenai karyawan lokal dan non lokal, baik dari segi rasio upah maupun susunan tim manajemen. (EC7)

KANDIDAT yANG “TEPAT” UNTUK TUGAS yANG “BENAR”

MENCIPTAKAN KEHARMONISAN DEMI KERJASAMA yANG KUAT

PERSAMAAN KESEMPATAN DALAM LINGKUNGAN KERJA

Tabel 21. Keyakinan Karyawan akan Kapabilitas Perusahaan dan Efektivitas Meet & Greet

Tabel 20. Kepuasan Karyawan akan Informasi pada Pertemuan Townhall dan Informasi Rencana Masa Depan Petrosea

24PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 27: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

0.61 0,530,64 0,66 0,68

0,12 0,12 0,12 0,13 0,13 0,130,13

2,812,74

2,56

2,85 2,83

2,20 2,242,30

2,14

1,90

1,71

1,73

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Ju l-09 Agust-09 Sep-09 Okt-09 Nop-09 Des-09

LTIFR

TRIFR (MTI+RDI+LTI) LTIFR : Lost Time Injury Frequent Rate (Tingkat Frekuensi Resiko Kecelakaan Serius)

TRFIR : Total Recordable Frequent Injury Rate (Total Tingkat Frekuensi Resiko Kecelakaan Serius)

0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Agust-09 Sep-09 Okt-09 Nov-09 Des-09

2.81 2.742.56

2.85 2.83

2.20 2.24 2.302.14

1.901.71 1.73

0.61 0.530.64 0.66 0.68

0.12 0.12 0.12 0.13 0.13 0.13 0.13

Statistik K3L Protesea Tahun 2009

Saat Petrosea melaksanakan manajemen mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3L), maka kami sudah berada pada proses pelaksanaan proyek berkelas dunia. Manajemen K3L terintegrasi pada seluruh tahapan proses manajemen proyek, yang meyakinkan bahwa semua isu K3L dipertimbangkan pada setiap dan seluruh tahap proses pembuatan keputusan.

Nihil Bahaya merupakan prinsip utama yang dijalankan dalam seluruh tahap proses operasional maupun proses pembuatan keputusan. Kami menggunakan teknologi yang terbaik didukung dengan pelatihan bagi karyawan untuk menghasilkan layanan yang aman dan bermutu tinggi. Sistem K3L yang Perusahaan bangun didasarkan pada sebelas elemen kunci. Langkah yang kami tempuh di tahun 2009 berkaitan dengan keselamatan dan kemanan yakni pelaksanaan basis data dua piranti lunak, PHASES HSE Information Management dan HRAS Risk Management. Kedua basis data tersebut telah dikembangkan secara internal dan telah disalurkan ke seluruh area operasi kami. Kami juga melaksanakan program audit internal K3L dengan tingkat akuntabilitas yang tinggi dan penuh dedikasi untuk kemajuan seluruh lini bisnis.

Peningkatan kinerja Tim K3L kami ditunjukkan dengan turunnya Tingkat Frekuensi Resiko Kecelakaan Serius/Lost Time Injury Frequency Rate (LTFIR) yang turun secara signifikan dari 0,52 di tahun 2008 menjadi 0,13 pada tahun ini. (LA7) Kemajuan akan penerapan K3L juga tercermin dari penurunan Total Tingkat Frekuensi Resiko Kecelakaan Serius/Total Recordable Injury Freqency Rate (TRIFR) dari 2,81 pada tahun 2008 menjadi 1,73 pada tahun ini. (LA7)

Keselamatan dan keamanan kerja kami definisikan tidak hanya berpusat pada tingkat resiko kecelakaan serius saja, namun juga mengatasi faktor-faktor tidak langsung yang dapat menyebabkan resiko kecelakaan menjadi tinggi. Kelelahan dan keseimbangan kerja menjadi salah satu isu penting bagi kami. Sebagai contoh dari kebijakan kami yang mendukung terciptanya keseimbangan kerja di Petrosea adalah penyediaan ruang istirahat yang bersih dan dilengkapi dengan alat pendingin ruangan bagi supir kendaraan dinas Petrosea. Fasilitas ini kami sediakan untuk mengatasi kelelahan para supir tersebut.

Dengan seluruh upaya yang telah kami laksanakan untuk meningkatkan sistem manajemen K3L, tidak ada kecelakaan ataupun masalah serius yang terjadi selama tahun 2009.

KESEHATAN & KESELAMATANNIHIL KECELAKAAN UNTUK KEBERHASILAN BISNIS

Table 22. Statistik K3L Petrosea 2009 (LA7)

25 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 28: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

“Besar harapan kami untuk dapat menjadi warga yang baik di tengah masyarakat lokal, dan

mengambil peran dalam keseharian masyarakat setempat.“

Petrosea mendefinisikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai komitmen akan perkembangan masyarakat sekitar, praktek bisnis yang anti korupsi, mematuhi peraturan pemerintah yang berlaku, serta menangani keluhan dengan baik. Komitmen Petrosea akan tanggung jawab sosial perusahaan semakin ditingkatkan dengan dibentuknya divisi Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan demikian, fungsi CSR ditangani secara khusus oleh karyawan penuh waktu. Jika sebelumnya kegiatan CSR di sekitar lokasi proyek Petrosea hanya bersifat donasi dan dilakukan sebagai tugas tambahan, kini kegiatan CSR direncanakan lebih baik dan dilaksanakan secara lebih efektif, efisien dan tepat sasaran.

Kunjungan atau survei ke berbagai wilayah operasi atau proyek yang dikelola Petrosea telah dilakukan untuk memetakan kondisi sebenarnya dan menemukan berbagai hal yang dibutuhkan masyarakat. Hasil survei ini kemudian akan dijadikan dasar rancangan program tanggung jawab sosial perusahaan. Petrosea juga tidak menutup kemungkinan dan selalu membuka kesempatan bagi masyarakat lokal sebagai pemangku kepentingan untuk memberikan umpan balik atas seluruh program dan kegiatan yang kami lakukan.

MENGHARGAI MASyARAKAT DI LOKASI OPERASI

Berkaitan dengan penilaian dampak operasi Perusahaan terhadap lingkungan sekitar, Petrosea belum memiliki program yang spesifik. Program yang kami rumuskan masih berkisar pada menjawab permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat lokal. Untuk ke depannya, Perusahaan berencana untuk menyusun program khusus yang menilai dengan dampak operasi terhadap masyarakat sekitar. Kebijakan dan prosedur berkaitan dengan menjaga tanaman, air, dan lingkungan alam di sekitar area operasi dilakukan dengan cara menjaga agar limbah dalam tempat pembuangan sampah dikelola dengan baik sehingga tidak mencemari tanah, air dan tanaman. Kualitas udara juga kami jaga, salah satunya dengan memperlambat laju kendaraan ketika memasuki pemukiman penduduk, menyiram jalan untuk mengurangi debu, dan mendidik operator alat berat agar mengendalikan mesin dengan baik dan tepat. (SO1)

Secara umum Petrosea membagi kegiatan pengembangan masyarakat menjadi dua kategori. Kategori pertama adalah yang berskala kecil dan lebih bersifat bantuan seketika. Kategori kedua adalah berskala lebih besar dan efeknya lebih terlihat dalam jangka panjang.

26PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 29: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Sanga-SangaGunung Bayan

SantanBalikpapan

37%

22%14%

27%

Melihat masyarakat lokal menjadi masyarakat mandiri dan turut ambil bagian dalam proses pembentukannya menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami. Untuk itulah kami menempatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal menjadi prioritas kami pada tahun 2009.

Merekrut penduduk lokal menjadi bagian dari Petrosea merupakan langkah awal kami dan merupakan bentuk keinginan kami agar penduduk lokal memberikan kontribusi bagi kemajuan ekonomi di sekitar lingkungan di mana kami beroperasi. Sampai dengan tahun 2009, Petrosea belum melakukan pendataan mengenai jumlah karyawan lokal dan pendatang di tiap lokasi dan akan mulai menerapkan pendataan pada tahun depan. (LA1) Hingga pada tahun 2009 tercatat ada 441 penduduk lokal yang telah menjadi karyawan dari 2.057 total karyawan Petrosea atau sekitar 21.43% dari total seluruh karyawan Petrosea. Tabel 23 menunjukkan komposisi penduduk lokal yang menjadi karyawan Petrosea di setiap lokasi proyek: (LA1)

Di Gunung Bayan, Petrosea melakukan berbagai penyuluhan antara lain mengenai pola hidup sehat dan pemberantasan penyakit menular seperti demam berdarah, malaria, cikungunya dan lain-lain. Pengasapan juga dilakukan di desa-desa di mana banyak terdapat kasus penyakit yang disebabkan nyamuk. Petrosea juga berpartisipasi dalam kegiatan donor darah yang dilaksanakan di klinik GBPC. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Petrosea memberikan bantuan sarana air bersih untuk warga sekitar di Gunung Bayan.

Di tahun 2010, kami masih memprioritaskan masyarakat lokal untuk mengambil peran dalam mengembangkan bisnis kami di wilayah operasi proyek, seperti yang kami akan lakukan di kabupaten Kampung Baru dan Kariangau. Kebijakan ini dirumuskan berkaitan dengan mayoritas masyarakat lokal adalah transmigran dan tidak terdapat suku asli di lokasi kami beroperasi. Kami berharap ini dapat meningkatkan pemberdayaan bagi masyarakat lokal dan mempertahankan hubungan industrial yang baik. Sehingga pada tahun 2009, tidak ditemukan adanya insiden pelanggaran hak penduduk setempat. (HR9) Khusus untuk kegiatan pertambangan skala kecil (artisanal and small-scale mining), Petrosea menyadari keberadaan kegiatan tersebut namun belum melakukan atau pun mengambil kebijakan berkaitan dengan pertambangan skala kecil. (MM8). Kami juga berusaha untuk menggunakan jasa pemasok lokal untuk memenuhi kebutuhan di site kami. Walaupun begitu, hingga saat ini kami belum menghitung rasio pemasok lokal yang kami gunakan. (EC6).

MEMBANGUN KEMANDIRIAN MELALUI PEMBERDAyAAN MASyARAKAT LOKAL

KESEHATAN U N T U K MASyARAKAT LOKAL

Tabel 23. Komposisi Karyawan Per Daerah Operasi Petrosea terhadap Karyawan Non-Lokal Tahun 2009

Berkaitan dengan remunerasi, kami tidak menerapkan adanya pembedaan remunerasi antara karyawan lokal dan non-lokal. Tidak hanya berhenti pada kebijakan rekrutmen lokal, kami juga terus menggiatkan ekonomi di daerah sekitar kami beroperasi. Berikut merupakan kegiatan CSR Petrosea selama tahun 2009:

27 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 30: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Pendidikan menjadi salah satu fokus program Petrosea pada tahun 2009. Sadar akan pentingnya teknologi dalam mengenyam pendidikan, Petrosea mengadakan program untuk menyediakan komputer layak pakai untuk disalurkan bagi pihak yang membutuhkan. (SO1) Pemilihan komputer layak pakai tersebut menjadi program utama Petrosea dengan pertimbangan tidak hanya menitikberatkan pada aspek pendidikan saja, namun juga teknologi yang ramah lingkungan. Dengan komputer yang didaur ulang dan dapat dipakai kembali, Petrosea yakin ini adalah salah satu cara untuk mengurangi limbah teknologi. Dalam pelaksanaannya, program pemberian komputer layak pakai tersebut tidak semata-mata diberikan begitu saja kepada pihak yang membutuhkan. Kami juga menyusun mekanisme pemberian bantuan dan seleksi penerima bantuan. Mekanisme tersebut kami bahas secara mendalam untuk memastikan bantuan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para penerima bantuan.

Untuk tahap distribusi, Petrosea bekerjasama dengan ICT Watch, sebuah organisasi nirlaba yang akan merekondisi komputer-komputer donasi tersebut sehingga siap pakai. Kerjasama tersebut kami lakukan, sebagai bentuk keseriusan kami agar komputer tersebut dapat digunakan secara maksimal oleh penerima bantuan. Bantuan tersebut kini sudah dimanfaatkan menjadi Laboratorium Komputer & Internet Sehat yang akan meningkatkan kualitas guru-guru. (SO1)

Spontanitas karyawan dalam membantu masyarakat korban bencana alam telah banyak dilakukan, antara lain bantuan untuk korban gempa di Tasik/Cianjur dan Padang serta bencana jebolnya bendungan Situ Gintung. Untuk tahun 2009, Petrosea memberikan sumbangan sebesar Rp. 70.000.000 yang meliputi sumbangan beasiswa untuk 12 mahasiswa korban Situ Gintung sebesar Rp. 20.000.000, donasi untuk korban gempa di Cianjur sebesar Rp. 25.000.000 dan donasi untuk korban gempa di Padang Sumatera Barat sebesar Rp. 25.000.000. (EC1)

Bantuan rutin ke berbagai pihak juga terus berlangsung di semua lokasi proyek. Di antaranya bantuan partisipasi dalam peringatan hari besar nasional dan keagamaan, maupun kegiatan olah raga. Petrosea terlibat dalam renovasi Taman Kanak-Kanak Kenanga di Balikpapan dengan memberikan bantuan berupa material, dana dan keahlian. Bantuan transportasi untuk anak-anak sekolah di Gunung Bayan di Kalimantan Timur juga masih dilakukan. Petrosea juga membantu pembangunan Gedung Pertemuan di Kariangau. (EC8)

LABORATORIUM KOMPUTER DAN INTERNET SEHAT

DONASI DAN BANTUAN RUTIN

28PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 31: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Bertolak dari prinsip kami melaksanakan CSR, kami berfokus bagaimana memberdayakan sekaligus membangun kemandirian masyarakat lokal di mana Petrosea beroperasi. Kewirausahaan menjadi salah satu solusi untuk mewujudkan fokus tersebut. (SO1) Pada tahun 2009, Petrosea membangun semangat kewirausahaan (enterpreneurship) bagi masyarakat lokal, dengan fokus prioritas ibu-ibu rumah tangga.

Santan, salah satu lokasi operasi Petrosea, menjadi tempat penyelenggaraan program kewirausahaan tersebut. Petrosea memberikan pelatihan kewirausahaan, koperasi dan kursus menjahit untuk ibu rumah tangga. (EC9) Petrosea berharap program ini mampu mengembangkan kemampuan para ibu rumah tangga sehingga mereka mampu meningkatkan kemampuan ekonomi di keluarga khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

Petrosea senantiasa memantau perkembangan ibu-ibu rumah tangga dalam mengembangkan usaha yang kami fasilitasi tersebut. Kini mereka sudah memiliki keahlian menjahit dan mulai menerima pesanan jahitan baju seragam. Usaha menjahit ini akan dijadikan Badan Usaha Milik Desa dan telah memiliki modal 3 buah mesin jahit dan 1 mesin obras bantuan dari Petrosea.

Warga masyarakat khususnya, para ibu rumah tangga yang menjadi peserta pelatihan menjahit Petrosea, mengakui kalau program ini tidak hanya memberdayakan mereka secara ekonomi saja namun juga memberikan dampak sosial yang baik. Seperti yang dikemukakan oleh Ibu Samrotul Ilmi, yang mengaku kalau berkat program ini ia belajar bersosialisasi dan mengenal nilai baru yang penting bagi kemajuan, yakni kebersamaan. Program pelatihan ini juga menghapus ketakutan awal beberapa peserta, di antaranya Ibu Jeli yang pada awalnya merasa tidak mampu menjahit dengan baik. “Puji Syukur kepada yang di Atas, karena dengan adanya program ini, saya menjadi tahu bagaimana menjahit, ungkap ibu Jeli.

Program ini tidak hanya mendapat sambutan baik dari para peserta, namun juga dari pejabat pemerintah setempat, seperti yang dikemukakan oleh Bapak Tupon-Kepala Desa Sukamaju, yang senang dengan program pelatihan menjahit dan berharap program ini mampu meningkatkan pendapatan penduduk desa tersebut.

SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN BAGI MASyARAKAT LOKAL

Petrosea akan terus melanjutkan program-program yang selama ini sudah berjalan dan memodifikasi program. Misalnya pelatihan kewirausahaan dan menjahit untuk anak putus sekolah (tingkat SMU). Selain itu, Petrosea juga akan merealisasikan sejumlah program baru dengan fokus pada pendidikan dan kesehatan. Program CSR dan langkah kami dalam membangun kesadaran karyawan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan dikomunikasikan melalui media internal PetroSpective dan intranet.

RENCANA CSR 2010

29 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 32: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

“Kami terus berupaya mengurangi dampak

operasi kami terhadap lingkungan dan masyarakat.“

2012201120102009

Tambang dan Studi rekayasa & konstruksi

Identifikasi Kesenjangan

jakarta & POSB

Sertifikasi ISO 14001

HORISON 1 HORISON 2 HORISON 3

Pelaksanaan EMS

Pelaksanaan EMS yang konsisten

Audit internal

Skor Audit internal >80%

EMS berada di posisi yang seharusnya

Pertimbangan akan sertifikasi ISO 14001

Pra

ktek

Lin

gku

ngan

yan

g B

aik

KINERjA LINGKUNGAN PERTAMBANGAN yANG BERKELANJUTAN: MENyELAMATKAN LINGKUNGAN DEMI GENERASI MASA DEPAN

Menjaga akuntabilitas demi visi keberlanjutan di masa depan Petrosea terus menjaga akuntabilitasnya sebagai suatu perusahaan yang mengambil peran dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Audit ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004 yang dilakukan oleh auditor eksternal di bulan November menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Selain menggunakan jasa pihak ketiga, kami juga terus melakukan pengawasan pelaksanaan sistem ISO dan OHSAS melalui tim K3L kami. Petrosea juga mengadakan 112 program pengembangan karyawan, baik yang bersifat eksternal maupun internal, seperti pelatihan, penilaian, seminar dan lokakarya. Program pengembangan karyawan tersebut, kami laksanakan setiap bulan di setiap lokasi proyek kami.

Petrosea berencana untuk membangun Sistem Manajemen Lingkungan (Environmental Management System – EMS) yang akan diselesaikan dalam kurun waktu empat tahun ke depan. Untuk mencapai hal tersebut, manajemen kami telah menyusun langkah yang perlu diambil dalam kurun waktu empat tahun mendatang. Tabel di bawah ini merupakan langkah–langkah yang telah dan akan kami ambil untuk mewujudkan praktek lingkungan yang baik dalam kurun waktu 2009 hingga 2012.

Menjaga lingkungan dalam keseharian praktek bisnis, kami lakukan berdasarkan hasil studi AMDAL yang ada. Kami berusaha untuk selalu mematuhi AMDAL dan berkomitmen untuk tetap menjaga kelestarian margasatwa dan keseimbangan lingkungan di sekitar lokasi kami beroperasi. Kajian mengenai efek rumah kaca, kompos, uji emisi untuk seluruh proyek, penanaman, pengembangan pengelolaan limbah yang berkelanjutan adalah lima isu pokok yang menjadi prioritas Petrosea untuk ke depannya.

Tabel 24. Rencana Petrosea berkaitan dengan Sistem Manajemen Lingkungan

30PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 33: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Energi dan air juga menjadi perhatian khusus kami. Untuk penggunaan energi, kami menitikberatkan pada konsumsi listrik dan penggunaan bahan bakar baik itu di kantor pusat dan di lokasi proyek. Kami belum memiliki perhitungan yang detil dan akurat berkaitan dengan jumlah energi langsung dan tidak langsung yang digunakan dalam praktek bisnis Perusahaan. Divisi Lingkungan sedang dalam proses mengajukan peralatan dan teknologi yang dapat mengukur konsumsi air dan energi, yang kiranya dapat digunakan di tahun mendatang. (EN3,EN4, EN5)

Kami berupaya untuk melakukan pengurangan konsumsi listrik dalam kegiatan produksi harian dan fasilitas rumah bagi karyawan kami, namun upaya ini belum terukur, dan manajemen sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi teknologi maupun peralatan untuk dapat mengukur efektivitas upaya Perusahaan dalam mengurangi energi yang digunakan oleh karyawan. (EN6) Demikian pula halnya dengan penggunaan air. Kami terus mendorong karyawan untuk menggunakan air secara efektif. (EN7) Untuk lebih memastikan efisiensi yang kami lakukan menjadi lebih terukur, saat ini kami tengah merencanakan untuk menyediakan peralatan/teknologi yang dapat mengukur penggunaan energi listrik dan air untuk di masa mendatang. Berkaitan dengan sumber air yang dipengaruhi, air yang diambil untuk kegiatan perusahaan, asal penggunaan air untuk kegiatan operasional, jumlah pengunaan air, dan jumlah air yang didaur ulang, saat ini belum dilaksanakan secara terukur. (EN8,EN9, EN10, EN21) Untuk ke depannya, Petrosea tengah merencanakan untuk melakukan pengukuran yang lebih jelas dan terukur.

Kebijakan menghemat energi tidak hanya kami terapkan di area operasi kami saja, namun juga di lokasi kantor pusat kami di Jakarta. Kebijakan tersebut kami rumuskan ke dalam Tujuan, Target, dan Program (TTP) yang berkaitan dengan penghematan energi dan kertas. TTP tersebut dimonitor setiap enam bulan melalui audit internal dan eksternal. Audit eksternal dilakukan melalui sertifikasi yang diperoleh dari SGS untuk ISO 14001. Program penghematan energi kami lakukan yakni dengan mengeluarkan kebijakan mematikan alat penyejuk ruangan (air conditioner) setelah jam 7 sore, di mana jam tersebut merupakan waktu resmi berakhirnya jam kerja di kantor pusat. Lift yang merupakan sarana penting di kantor, diaktifkan hanya ketika jam kerja resmi berlangsung yakni di pagi sampai jam 2 sore. (EN7) Kebijakan-kebijakan tersebut ke depannya akan dievaluasi efektifitasnya. Adapun teknologi atau peralatan yang akan diperlukan, sedang dalam proses pertimbangan oleh manajemen. Diharapkan pengukuran ini dapat tersedia di tahun mendatang. (EN6) Inisiatif penyediaan energi yang dapat diperbaharui hingga saat ini masih kami pertimbangkan. (EN6)

Penghematan kertas kami terapkan dengan menggunakan kertas daur ulang ketika mencetak dokumen dari alat pencetak (printer). Penggunaan kertas sudah dibagi dan digolongkan baik kertas yang dapat digunakan

lagi, dengan menggunakan kertas di kedua sisi. Penghematan dengan menggunakan kertas daur ulang ini cukup signifikan. Walaupun begitu kami belum melakukan penghitungan persentasi jumlah kertas yang dihemat. (EN2) Metode lainnya adalah mengurangi penggunaan kertas, dengan memaksimalkan penggunaan perangkat alat elektronik (soft copy). Penggunaan kertas selalu dimonitor dan diukur bagi setiap pengguna komputer atau pengguna alat untuk mencetak dokumen. Dengan demikian akan diketahui setiap orang dalam penggunaan kertas baik untuk mencetak dokumen, melakukan pegiriman/penerimaan faks. Pemberitahuan akan dilakukan, seperti dalam HSE committee meeting yang selalu diselenggarakan sebulan sekali. (EN7)

Kami menyadari kendaraan sebagai salah satu penyumbang polusi di bumi. Maka dari itu, Petrosea juga secara aktif mendorong para karyawannya untuk mengikuti konsep “Bike to Work” untuk menghemat bahan bakar yang dikeluarkan sekaligus mengurangi polusi udara. Dukungan Petrosea ini dinyatakan dengan adanya penyediaan lahan parkir untuk sepeda dan

fasilitas kamar mandi di kantor pusat. Dengan pertimbangan fokus bisnis perusahaan yang bergerak di bidang layanan jasa,

maka Petrosea tidak memiliki isu dampak lingkungan yang berkaitan dengan pemindahan produk.

Namun dalam kegiatan operasional dalam divisi Pertambangan dan POSB tetap

berpotensi menimbulkan kebisingan dan gangguan kualitas udara.(EN29)

Petrosea yang memfokuskan lini bisnisnya akan jasa, kontruksi dan rekayasa di bidang energi tidak memproduksi maupun menggunakan materi yang berkaitan dengan pertambangan. (EN1, EN2,EN26, EN 27) Oleh karena itu, kami tidak memiliki kebijakan

berkaitan dengan penggunaan materi ataupun keberlanjutan

materi di masa mendatang. (MM11) Namun, kami memiliki komitmen

untuk menyediakan jasa yang ramah lingkungan dan mendukung klien kami

untuk menggunakan materi dalam kegiatan pertambangan dengan efektif dan mengelolanya

dengan efisien. (EN26)

Sebagai perusahaan yang memiliki beberapa lokasi proyek yang terpisah, Petrosea menyadari transportasi menjadi bagian penting dalam kegiatan operasional. Petrosea juga memahami bahwa transportasi berperan dalam isu lingkungan. Maka dari itu, kami juga melakukan efisiensi dalam hal penggunaan transportasi. Kami mengubah sistem pertemuan reguler kami yang biasanya diadakan di kantor pusat Jakarta, yang kemudian kami pindahkan di Balikpapan. Kebijakan lainnya adalah menggunakan teknologi video conference setiap minggu untuk pertemuan yang sifatnya besar. Hal ini kami lakukan dengan pertimbangan besarnya jumlah karyawan kami yang berada di lokasi proyek di Kalimantan dibanding dengan jumlah karyawan kami yang berada di Jakarta. Dengan demikian, kami melakukan tindakan yang mengurangi pengunaan alat transportasi. (EN29)

EFISIENSI PENGGUNAAN MATERI, ENERGI, DAN AIR DI SETIAP LINI OPERASI BISNIS

31 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 34: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAyATI

Keanekaragaman hayati menjadi salah satu isu penting pada praktek bisnis kami. Pembicaraan mengenai melestarikan keanekaragaman hayati tersebut sudah berlangsung pada tahun 2009, dan masih dalam tahap pemetaan. (EN12) Sedangkan untuk pemantapan pelaksanaan dimulai pada tahun 2010. Tidak ada area yang dilindungi yang menjadi area operasional kami (EN11) . Walau begitu kami menyadari lokasi kami beroperasi dihuni berbagai macam tumbuhan dan hewan, yang di antaranya terdaftar menjadi spesies yang dilindungi oleh Serikat Antar Bangsa bagi Konservasi Alam/International Union for Conservation of Nature (IUCN). Jenis binatang tersebut termasuk dalam daftar genting (spesies yang menghadapi resiko kepunahan yang tinggi). (EN15) Spesies tersebut adalah orangutan. (EN13)

Rehabilitasi lahan pada daerah operasi Santan-Kalimantan Timur dengan luas area 40.000 m² menjadi salah satu kebijakan kami untuk menjaga kelestarian spesies tersebut. (MM2) Bekerjasama dengan klien PT Santan Batubara, Petrosea tengah menjajaki penanaman 10.000 bibit pohon jenis buah-buahan yang ditujukan untuk rehabilitasi orangutan. (EN12, EN14) Areal seluas 40. 000 m² kami sediakan untuk mendukung penanaman bibit pohon tersebut. Areal ini akan diperluas jika program ini nantinya dianggap berhasil. Sedangkan untuk lahan pangkalan logistik (POSB), Petrosea telah melakukan pengukuran keanekaragaman hayati yang tertuang dalam Rencana Kelola Lingkungan/upaya Pemantauan Lingkungan (RKL/PKL). (EN11,EN25, MM1) Untuk lebih memaksimalkan manfaat dari program yang kami jalankan, Petrosea juga menjalin kerjasama dengan Borneo Orangutan Survival (BOSF) Samboja Lestari. (EN14) BOSF adalah salah satu lembaga non-profit terpercaya yang bergerak dalam pelestarian orangutan di Kalimantan, sedangkan Samboja Lestari merupakan nama hutan hujan buatan yang diciptakan oleh lembaga ini. Kami percaya

dengan adanya kerjasama dengan BOSF, maka program yang kami rancang untuk kelestarian orangutan akan bermanfaat bagi kelangsungan hidup orangutan.

Untuk pemantauannya, pada daerah Santan dipantau oleh klien yang tertuang dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Rencana Kelola Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan (RKL/PKL). Sedangkan untuk lahan pangkalan logistik Petrosea (POSB), sampai saat ini masih dalam kategori normal, yang berarti tidak ditemukannya adanya dampak berbahaya bagi keanekaragaman hayati yang ada di lahan POSB. (EN25) Program-program tersebut merupakan bentuk dari komitmen Petrosea untuk memperbaiki dan mendukung kelestarian hutan yang hidup di daerah operasi kami. (EN12) Kerjasama yang kami jalin dengan klien merupakan bentuk komitmen kami untuk mengajak pihak-pihak yang berkepentingan untuk berperan aktif dalam pelestarian lingkungan.

Pada tahun 2009 sebagai kontraktor pertambangan dan migas, kami tidak memiliki wewenang akan kepemilikian lahan dan juga tidak menggunakan lahan milik penduduk setempat. (MM5) Namun, sepanjang kami mengerjakan proyek, kami berhasil menjaga komunikasi yang baik dengan komunitas lokal. Sehingga pada tahun ini kami tidak menghadapi konflik dengan masyarakat setempat, baik itu berkaitan dengan lahan maupun sumberdaya. (MM6) Dikarenakan tidak adanya konflik yang terjadi, maka tidak ada pula penanganan khusus yang diambil oleh manajemen. (MM7) Berbicara mengenai perpindahan penduduk, sepanjang tahun ini tidak ada peristiwa yang menyebabkan adanya perpindahan penduduk. (MM9) Sebagaimana yang telah disebutkan, Petrosea tidak memiliki wewenang untuk melakukan penutupan lahan tambang dikarenakan posisi bisnis sebagai penyedia layanan jasa. (MM10)

32PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 35: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

MENGOLAH EMISI, LIMBAH, DAN POLUSI AIR

MENGURANGI DAMPAK EMISI DAN POLUSI AIR

Kesadaran Petrosea akan emisi, limbah, dan polusi air yang dihasilkan dalam kegiatan operasional, membuat kami menaruh perhatian yang cukup tinggi akan ketiga hal tersebut. Kami tidak akan berhenti untuk melakukan inovasi demi meminimalkan dampak emisi, limbah dan polusi air yang kami dihasilkan. Edukasi mengenai emisi, limbah dan polusi air kepada seluruh karyawan menjadi aktivitas yang terus berlanjut sampai sekarang melalui intranet dan majalah internal. Sepanjang tahun 2009, Petrosea berhasil mempertahankan komitmen untuk mengelola limbah secara aman. Untuk emisi dan polusi air, kami tengah mempertimbangkan kebijakan untuk merumuskan metode, alat ataupun teknologi untuk menilai kinerja kami di tahun mendatang.

Selama tahun 2009, Program Uji Emisi (Emission Test Program) dan Program Kesadaran Lingkungan (Environmental Awareness) menjadi program utama Petrosea berkaitan dengan dampak yang dihasilkan dalam kegiatan pertambangan. Program Uji Emisi merupakan salah satu kebijakan yang tercantum dalam Kebijakan K3L Petrosea. Selain berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009, PP MENLH No. 04/2009, serta Perda DKI Jakarta No. 02/2005, program ini kami laksanakan sebagai dukungan kami terhadap Program Langit Biru yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia. Program ini kami harapkan dapat membantu penurunan dan pencapaian dalam pengurangan emisi gas rumah kaca, yang juga merupakan tujuan utama dari Program Langit Biru.

Hasil yang ingin kami capai dalam pelaksanaan program ini adalah perbaikan kelanjutan. Program uji emisi tersebut dilaksanakan di Jakarta untuk seluruh kendaraan karyawan dan di salah satu lokasi proyek Petrosea, yakni POSB Tanjung Batu. Apabila salah satu kendaraan/unit tidak lolos uji emisi, maka akan dilakukan perbaikan untuk mencapai emisi yang sesuai dengan standar Pemerintah Indonesia. Uji emisi ini kami selenggarakan tanpa membebankan biaya uji emisi kepada karyawan.

Khusus berkaitan dengan isu efek rumah kaca, Petrosea sedang menyusun “Petrosea Green House Gas Emissions Trading Pilot Project”. Proyek ini menekankan pada bagaimana peran Petrosea dalam pasar karbon internasional dengan tujuan mengurangi efek rumah kaca di masa depan. Program Green House Gas Emissions tersebut disusun dalam 3 tahapan yakni: (EN18)1. Tahun pertama (tahun 2010) akan dilakukan studi, proses pemetaan

untuk data-data yang diperlukan, penyusunan prosedur, bagaimana proses tersebut dilakukan, dan pengembangan terus menerus.

2. Tahun kedua (tahun 2011) akan dilakukan road show untuk pengenalan dan bagaimana mengimplementasikan sistem yang telah dibangun pada tahun pertama.

3. Tahun ketiga (tahun 2013) diharapkan telah terbangun sistem yang terpadu dari segi lini dan terutama dalam efisiensi, pengurangan gas rumah kaca, inovasi teknologi.

Pelaksanaan tes emisi tersebut dimulai sejak tahun 2008 dan akan terus dilanjutkan dengan jadwal setahun sekali. Sampai dengan tahun ini, kami belum memiliki alat ukur yang spesifik untuk mengukur jumlah pemakaian emisi, energi dan air. Kami tengah mempertimbangkan untuk memakai peralatan khusus di masa yang akan datang. (EN16, EN17, EN18,

EN19, EN20) Kami juga menjalin kerjasama dengan Astra Indonesia dalam penyelenggaran Program Uji Emisi ini. Adapun yang menjadi pertimbangan kami menjalin kerjasama dikarenakan kesamaan visi lingkungan yang dimiliki oleh Astra Indonesia. Astra Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang juga peduli akan perbaikan dan pelestarian lingkungan terutama berkaitan dengan pengurangan emisi, ozon, gas rumah kaca, NOx/SOx dan jenis emisi udara lainnya. (EN19, EN20) Untuk di masa mendatang, kami tidak menutup kemungkinan program uji emisi ini akan dijalankan dan diterapkan di seluruh area operasional Petrosea.

Petrosea memulai Program Kesadaran Lingkungan, pada tahun 2008. Program ini pertama kali dilakukan untuk mengenalkan pengetahuan dan topik yang berhubungan dengan lingkungan sekitar Petrosea yang sedang berkembang terutama isu lingkungan di area operasi kami. Seiring dengan perkembangan yang ada, program ini diharapkan dapat diteruskan dalam lingkungan keseharian para karyawan.

Adapun isu yang menjadi prioritas dalam Program Kesadaran Lingkungan adalah:1. Dampak lingkungan akibat aktivitas manusia baik langsung maupun

tidak langsung;2. Pengolahan sampah (waste management);3. Pengelolaan lingkungan spesifik (misalnya pencemaran udara, air,

tanah) dan akibat yang ditimbulkan;4. Peraturan pemerintah dalam menjaga lingkungan; 5. Membangun kesadaran di lingkungan karyawan bahwa Petrosea

harus memiliki komitmen dan bertanggungjawab berkaitan dengan isu lingkungan.

Isu-isu tersebut menjadi prioritas dalam program ini, bukan hanya karena adanya Peraturan Pemerintah yang berlaku, namun juga dikarenakan komitmen kami yang dirumuskan dalam kebijakan Perusahaan. Departemen K3L menjadi pelaksana utama dan penanggungjawab dari program ini, dan kemudian diteruskan ke departemen terkait. Adapun metode komunikasi yang kami pakai yakni pertemuan komite K3L, pertemuan tool box, pertemuan bulanan dan lainnya.

33 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 36: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

0 2 4 6 8 10 12 14

Sampah Organik

Sampak Non Organik

Sampah Padat Berbahaya

Sampah Besi Tua

Sampah Total Indonesie

1

1

5

8

14

Jumlah Tempat Pembuangan Sampah (per Unit)

MENGOLAH LIMBAH DENGAN BIJAK

Merujuk pada PP No. 18/1999 mengenai pengelolaan limbah, sebagian limbah kami merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3). Berdasarkan peraturan tersebut, dalam proses operasinya Petrosea telah memastikan limbah yang dihasilkan tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat setempat. Untuk itu, Petrosea melakukan upaya untuk mengurangi limbah. Mempertimbangkan area bisnis Petrosea yang bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan dan migas, maka tidak ada penanganan mengenai limbah overburden, rock, tailings, dan endapan dan beserta resikonya masing-masing. (MM3) Upaya yang kami lakukan sebagai kontraktor yakni dengan menyediakan fasilitas tempat pembakaran sampah, pengolahaan pembuangan air dan pengelolaan limbah khusus untuk klien di Tanjung Batu untuk Lini POSB. Monitoring akan kualitas emisi dan uji coba di laboratorium independen telah kami lakukan untuk memastikan tempat pembakaran sampah tersebut aman dan berkualitas. Uji coba yang dilakukan juga melibatkan tim dari Kementerian Lingkungan Hidup sebagai pihak ketiga yang mengawasi jalannya uji coba.

Adapun metode yang dilaksanakan menyangkut pengolahan limbah meliputi: (EN22)1. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasi Petrosea, kami bagi menjadi lima bagian

besar yakni limbah organik, non-organik, zat padat berbahaya, besi tua, dan limbah yang dihasilkan oleh Total Indonesie.

2. Proses pengolahan limbah dimulai dari pemisahan limbah ke dalam setiap jenis tempat sampah yang sudah dikategorikan sesuai dengan matriks limbah Petrosea.

3. Limbah organik kemudian dipisahkan untuk dibuat menjadi kompos atau ditimbun di tempat pembuangan akhir (TPA). Limbah yang berbahaya ditempatkan pada area khusus sesuai dengan standar peraturan Indonesia mengenai penyimpanan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

4. Limbah B3 yang dikategorikan dapat dibakar dipilah dan dibakar di dalam tempat pembakaran sampah. Limbah B3 seperti minyak diserahkan ke pihak ketiga untuk diproses lebih lanjut dengan mengikuti peraturan Pemerintah yang berlaku.

5. Sedangkan Limbah non-organik dipisahkan sesuai dengan jenisnya dan dikumpulkan untuk diserahkan ke pihak ketiga untuk proses daur ulang.

Limbah yang tidak dapat didaur ulang seperti kertas, plastik, kain dibakar dalam tempat pembakaran sampah. (EN23) Sepanjang tahun 2009, Petrosea tidak menerima adanya keluhan tumpahan minyak dalam pengolahan limbah yang kami lakukan Diagram-diagram berikut merupakan limbah yang kami hasilkan selama tahun 2009:

Tabel 25. Jumlah Tempat Pembuangan Sampah periode November - Desember 2009 (EN22, EN23)

34PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 37: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

0 200 400 600 800 1000

Kertas dan Papan Nama

Plastik

Jenis Limbah (dalam satuan Kg)

Kaleng

Besi tua

Sampah Organik

Sampah Logam

Kaca

Zat Padat Terkontaminasi

Karbon

Kaleng yang Terkontaminasi

Lumpur yang Tercemar

Sampah Pengobatan

Penggunaan Drum

Jenis Limbah Zat Padat Berbahaya (dalam satuan Kg)

0 100 200 300 400 500 600

1

0

2

3

4

5

Limbah Minyak Zat kimia

Jenis Limbah Zat Cair Berbahaya (dalam satuan Liter)

Limbah tersebut pada tahap selanjutnya dipisah menjadi dua bagian besar yakni Limbah Berbahaya dan Limbah Tidak Berbahaya. Diagram dibawah ini menunjukkan berapa banyak Limbah Tidak Berbahaya yang kami hasilkan dalam periode November – Desember 2009. Untuk tahun 2009, Petrosea masih dalam pertimbangan untuk mengajukan penghitungan detil akan tumpahan limbah yang terjadi pada tahun 2009, sehingga untuk tahun ini Petrosea belum memiliki data menyangkut jumlah tumpahan limbah dan biaya yang dikeluarkan menyangkut tumpahan tersebut. (EN23)

Untuk Limbah Berbahaya mengalami proses pemisahan, dan kemudian dibagi menjadi dua bagian yakni Limbah Zat Padat Berbahaya dan Limbah Zat Cair Berbahaya. Berikut jenis dan jumlah dari kedua limbah berbahaya yang kami hasilkan pada periode November–Desember 2009:

Tabel 26. Jumlah Limbah Tidak Berbahaya Periode November-Desember 2009 (EN22, EN24)

Table 27. Jumlah Limbah Zat Padat & Cair Berbahaya Periode November-Desember 2009 (EN22, EN24)

35 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 38: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

INOVASI TIADA HENTI UNTUK PELESTARIAN LINGKUNGAN

KELUHAN AKAN DAMPAK LINGKUNGAN DAN AKTIVITAS BISNIS PETROSEA

KONTRIBUSI NYATA DEMI MASA DEPAN INDONESIA

Dalam upaya Petrosea menjaga kelestarian lingkungan, kami mendorong seluruh karyawan untuk menciptakan ide yang kreatif untuk melakukan terobosan inovasi. Kami mengadakan program Innovation Challenge yang ditujukan bagi seluruh karyawan. Program ini ditanggapi dengan antusias oleh karyawan kami. Tim K3L Jakarta memenangkan lomba ini pada bulan April 2009 dengan ide penggunaan kain majun. Adapun penggunaan majun sebagai kain lap di bengkel operasi kami, dirancang lebih efisien, lebih tipis dan lebih ramah lingkungan dari kain lap biasa. Ide ini telah kami terapkan dalam kegiatan operasional di setiap wilayah operasi kami.

Keluhan akan dampak lingkungan, maupun terhadap aktivitas bisnis, kami sikapi dari tiga pihak yakni Pemerintah, masyarakat lokal, dan pengguna jasa kami. Seiring dengan komitmen kami untuk menjaga lingkungan, kami berusaha untuk memberikan upaya terbaik untuk keseimbangan alam dan masyarakat. Selama tahun 2009 kami tidak menerima keluhan mengenai dampak lingkungan atas kegiatan operasi Petrosea. (EN26) Karena kami adalah perusahaan jasa, maka tidak ada produk dan materi kemasan yang dikembalikan (EN27) ataupun adanya dampak terhadap lingkungan akibat transportasi produk. (EN29)

Untuk keluhan akan aktivitas bisnis kami, berkat komitmen dan profesionalisme yang kami junjung tinggi di tahun ini Petrosea tidak mengalami kehilangan data pelanggan dan tidak menerima keluhan, sanksi, denda ataupun tuntutan dari para pemangku kepentingan dalam perusahaan kami. (EN28, PR7, PR8, PR9) Adanya kontrak baru dan perpanjangan kontrak baru di beberapa lini bisnis Petrosea, merupakan bukti masih kuatnya kepercayaan klien akan jasa yang kami sediakan. Kami berharap kinerja ini akan terus dapat kami pertahankan di tahun-tahun mendatang.

Berawal dari komitmen Perusahaan dalam mengembangkan bisnis sekaligus menjaga lingkungan, Petrosea telah mengambil berbagai tindakan untuk mewujudkan komitmen tersebut. Tindakan yang meliputi kebijakan, kewaspadaan yang tinggi, serta kegiatan yang berkaitan langsung dengan tiga komponen utama dalam bisnis kami yakni ekonomi, lingkungan, dan masyarakat akan terus dilaksanakan dan tidak berhenti untuk berinovasi. Kami percaya bahwa setiap tindakan yang telah kami ambil akan mendukung keberlanjutan lingkungan dan dunia tambang Indonesia.

36PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 39: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

REFERENSI SILANG DENGAN INDIKATOR GRI DAN SUPLEMEN SEKTOR TAMBANGHalaman

1.1 Kata Sambutan 21.2 Dampak Utama, Resiko dan Peluang 3

2.1 Nama Organisasi 92.2 Merek, produk, dan/atau jasa 92.3 Struktur Organisasi 13 - 142.4 Lokasi Kantor Pusat 92.5 Jumlah dan wilayah operasional organisasi 92.6 Kepemilikan dan status hukum 9, 142.7 Luas Lingkup Pasar 92.8 Skala Pelaporan 42.9 Perubahan yang terjdi selama tahun pelaporan 14

2.10 Penghargaan yang diperoleh 8

3.1 Periode pelaporan 43.2 Tanggalditerbitkan laporan sebelumnya 43.3 Siklus pelaporan 43.4 Kontak Perusahaan berkaitan dengan laporan 53.5 Proses merumuskan laporan 43.6 Ruang Lingkup Pelaporan 53.7 Pernyataan keterbatasan ruang lingkup laporan 53.8 Dasar pelaporan 93.9 Teknik Pengukuran Data 4

3.10 Penjelasan dampak pernyataan kembali 43.11 Perubahan signifikan dibandingkan laporan sebelumnya 43.12 Tabel lokasi pengungkapan 373.13 Kebijakan jaminan laporan dari pihak eskternal 5

4.1 Struktur kepemimpinan dalam organisasi 144.2 Indikasi pemimpin tertinggi Perusahaan 184.3 Anggota independen 184.4 Mekanisme rekomendasi 174.5 Kompensasi dan Kinerja 174.6 Proses pengelolaan konflik kepentingan 184.7 Kualifikasi dewan 184.8 Nilai dan prinsip ekonomi, sosial, dan lingkungan 64.9 Prosedur monitoring kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan 17

4.10 Proses evaluasi kinerja sosial, ekonomi, dan lingkungan pada tingkat direksi 174.11 Pendekatan pencegahan resiko perusahaan 184.12 Prinsip eksternal berkaitan dengan ekonomi, sosial dan Lingkungan 64.13 Keanggotaan dalam organisasi 64.14 Daftar pemangku kepentingan perusahaan 74.15 Dasar identifikasi pemangku kepentingan 74.16 Pendekatan keterlibatan kepada pemangku kepentingan 74.17 Hasil dalam keterlibatan pemangku kepentingan 7

STRATEGI DAN ANALISIS

PROFIL ORGANISASI

PARAMETER LAPORANProfil Laporan

TATA KELOLA, KETERLIBATAN, DAN KOMITMEN

37 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 40: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

REFERENSI SILANG DENGAN INDIKATOR GRI DAN SUPLEMEN SEKTOR TAMBANG

EC1 Perolehan dan distribusi kinerja ekonomi 17EC2 Dampak finansial terhadap perubahan iklim 17EC3 Dana pensiun karyawan dan manfaat lain 19EC4 Bantuan finansial dari pemerintah 18EC5 Rasio standar upah minimum 24EC6 Rasio pemasok lokal 27EC7 Rasio karyawan lokal 24EC8 Dampak pembangunan infrastruktur 28EC9 Dampak ekonomi tidak langsung 29

EN1 Penggunaan Material 31EN2 Presentase material yang didaur ulang 31

EN3 Konsumsi energi langsung 31EN4 Konsumsi energi tidak langsung 31EN5 Penghematan Energi 31EN6 Insiatif penyediaan energi yang dapat diperbaharui 31EN7 Kebijakan mengurangi energi tidak langsung 31

EN8 Pemakaian air 31EN9 Sumber air yang terkena dampak 31EN10 Jumlah air daur ulang 31

EN11 Area yang di lindungi dalam lokasi operasional 32EN12 Dampak operasi terhadap keanekaragaman hayati 32EN13 Habitat yang dilindungi 32EN14 Praktek mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati 32EN15 Jumlah habitat yang terdaftar dalam IUCN di lokasi operasional 32

EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca langsung dan tidak langsung 33EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung yang relevan 33EN18 Inisiatif yang tercapai untuk mengurangi emisi gas rumah kaca 33EN19 Pengurangan emisi ozon 33EN20 Nox, Sox, dan jenis emisi udara lainnya 33EN21 Kualitas pembuangan air 31EN22 Tipe limbah dan metode pembuangan 34EN23 Total jumlah yang tumpah dan biaya 35EN24 Limbah berbahaya yang ditransportasikan 35EN25 Keanekaragaman hayati 32EN26 Inisiatif mengurangi dampak lingkungan 36EN27 Presentase produk yang terjual dan materi kemasan yang dikembalikan per kategori 36EN28 Nilai moneterakibat pelanggaran peraturan dan hukum lingkungan hidup 36EN29 Dampak signifikan terhadap lingkungan akibat transportasi produk 36EN30 Biaya dan investasi perlindungan lingkungan 17

INDIKATOR KINERJA LINGKUNGANMateri

Energi

Pengunaan Air

Keanekaragaman Hayati

Emisi, Limbah Cair dan Limbah Padat

INDIKATOR KINERJA EKONOMI

38PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 41: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

REFERENSI SILANG DENGAN INDIKATOR GRI DAN SUPLEMEN SEKTOR TAMBANG

LA1 Jumlahkaryawan 13LA2 Tingkat perputaran karyawan 21LA3 Kompensasi bagi karyawan tetap 19LA4 Perjanjian Kerja Bersama 24LA5 Pemberitahuan minimum tentang perubahan operasional 23LA6 Komite keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja 24LA7 Tingkat kecelakaan kerja 25LA8 Program pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan 22LA9 Kesepakatan dan keselamatan kerja 24LA10 Rata-rata jam pelatihan 22LA11 Program persiapan pensiun karyawan 22LA12 Penilaian kinerja dan pengembangan karir 23LA13 Keanekaragaman karyawan 20 - 21LA14 Rasio renumerasi karyawan pria dan wanita 24

HR1 Perjanjian dan investasi menyangkut HAM 23HR2 Presentase pemasok dan kontraktor menyangkut HAM 23HR3 Pelatihan karyawan tentang HAM 23HR4 Kasus diskriminasi 23HR5 Hak berserikat dan berorganisasi 24HR6 Pekerja di bawah umur 23HR7 Pekerja paksa 23HR8 Tenaga keamanan yang terlatih HAM 23HR9 Pelanggaran hak penduduk asli 27

SO1 Dampak program pada komunitas 28SO2 Hubungan bisnis dan risiko korupsi 18SO3 Pelatihan anti korupsi 18SO4 Pencegahan tindakan korupsi 18SO5 Partisipasi dalam pembuatan kebijakan public 18SO6 Sumbangan untuk partai politik 18SO7 Hukuman akibat pelanggaran persaingan usaha 18SO8 Hukuman atau denda pelanggaran peraturan perundangan 18

PR1 Perputaran dan keamanan produk 15PR2 Pelanggaran peraturan dampak produk 15PR3 Informasi kandungan produk 15PR4 Pelanggaran penyediaan produk 15PR5 Tingkat kepuasan pelanggan 15PR6 Kelayakan komunikasi pemasaran 16PR7 Pelanggaran komunikasi pemasaran 16PR8 Pengaduan tentang pelanggaran privatisasi pelanggan 36PR9 Denda pelanggaran pengadaan dan penggunaan produk 36

INDIKATOR KINERJA SOSIAL Tenaga Kerja

Hak Asasi Manusia

Masyarakat Sekitar

Tanggung Jawab Produk

39 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 42: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

REFERENSI SILANG DENGAN INDIKATOR GRI DAN SUPLEMEN SEKTOR TAMBANG

MM1 Lahan yang direhabilitasi 32MM2 Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati 32MM3 Total limbah padat 34MM4 Jumlah pemogokan lebih dari seminggu 23MM5 Perjanjian dengan penduduk asli 32MM6 Perselisihan dengan penduduk asli 32MM7 Mekanisme penyelesaian pertikaian dengan penduduk asli 32MM8 Jumlah pertambangan skala kecil di sekitar perusahaan 27MM9 Dampak operasi pengalokasian penduduk 32MM10 Rencana penutupan tambang 32MM11 Menjaga keberadaan material 31

SUPLEMEN SEKTOR TAMBANG DAN LOGAM

40PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 43: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

TIM EDITOR:

PT Petrosea Tbk

Anang R Noor

Harry Nuriman, CSRS

Qisma Communications

Teks:

Rizka T Laksmi

Nancy Ravenska

Desain & Layout:

Dimas A Kadir

41 PT Petrosea TbkLaporan Keberlanjutan 2009

Page 44: Sustainability in Harmony Laporan Keberlanjutan PT Petrosea … · 2013-01-03 · praktek bisnis yang ramah lingkungan. Program-program seperti pelatihan mengenai uji emisi, uji emisi

Menara Jamsostek BldTower A, 20th Floor, Suite 2002Jl. Jenderal Gatot Subroto 38Jakarta 12710INDONESIA

Phone: +6221 52902177Fax: +6221 52902178E-mail: [email protected]: www.nscr-id.org

Laporan Pihak Ketiga terhadap Pemeriksaan Tingkat Aplikasi GRI Report No: NCSR - 021010 Kepada Yth: Dewan Direksi PT Petrosea, Tbk Kami telah memeriksa tingkat aplikasi Pedoman GRI dari Laporan Keberlanjutan 2009 PT Petrosea Tbk (Pelapor)untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2009 untuk mengindikasikan bahwa laporan ini didasarkan GRI dan mendeklarasikan tingkat dimana Pelapor telah mengaplikasikan Kerangka Pelaporan GRI melalui sistem “Tingkat Aplikasi”. Menurut GRI ada tiga tingkat didalam sistem. Yang berurutan adalah C,B dan A. Kriteria pelaporan harus mengukur sejauh mana aplikasi atau lingkup dari Kerangka Pelaporan GRI. Tingkat aplikasi bertujuan untuk menunjuk arahan dari Kerangka Pelaporan GRI. Hal ini tidak bertujuan sebagai pengganti atau kesamaan dengan external assurance. Deklarasi suatu Tingkat Aplikasi mengkomunikasikan dengan jelas elemen yang telah diaplikasikan dari Kerangka Pelaporan GRI dan telah diaplikasikan dalam persiapan laporan. Menurut pendapat kami, Laporan Keberlanjutan 2009 dari PT Petrosea Tbk memenuhi kriteria “B level” dari sistem aplikasi Indeks GRI. Indeks GRI yang telah diaplikasikan didalam Laporan Keberlanjutan GRI dipresentasikan didalam Kertas Kerja dan berada didalam tabulasi “Level” serta “Rev”. Asesmen kami terhadap tingkat Aplikasi GRI tidak mewakili pandangan kami terhadap nilai dan kualitas dari laporan dan isinya; ini adalah sekedar statement dimana Kerangka Pelaporan GRI telah digunakan.. Jakarta, 15 Oktober 2010 National Center for Sustainability Reporting Ali Darwin, Ak,MSc Executive Director