pt nusantara infrastructure tbk dan anak...

52

Upload: trinhanh

Post on 09-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba
Page 2: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba
Page 3: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Mata Uang Indonesia)

Daftar Isi

Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi .................................................................................................................................................... 1 – 2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ................................................................................................................................. 3 - 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ............................... .................................................................................... 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi ............................... .................................................................................................... 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ............................... ............................................................................. 7 – 48

*******************************

Page 4: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 Catatan (Tidak Diaudit) 2009

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2a,2d,2n,3,28 Pihak hubungan istimewa 2c,26 119.109.877 117.123.061 Pihak ketiga 8.226.947.764 97.130.877.251 Investasi jangka pendek 2d,4 25.000.000.000 - Piutang usaha 2f,5 Pihak hubungan istimewa 2c,26 27.824.389.085 - Pihak ketiga 5.183.702.391 38.717.445.569 Piutang lain-lain 2f,6 1.897.982.272 34.982.766.404 Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 5.775.851.434 5.858.152.293 Uang muka dan biaya di bayar di muka 2g 1.696.121.583 186.589.571 Bank yang dibatasi penggunaannya 2d,7 828.869.485 -

JUMLAH ASET LANCAR 76.552.973.891 176.992.954.149

ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 2l,10b 29.867.117.659 15.986.692.323 Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 273.123.828.473 pada tahun 2010 dan sebesar Rp 215.387.429.896 pada tahun 2009 2h,2j,8 1.097.424.119.550 1.045.285.682.556 Properti investasi – setelah dikurangi penyusutan sebesar Rp 2.794.244.024 pada tahun 2010 dan Rp 1.808.040.250 pada tahun 2009 2i,2j,9 16.929.831.441 17.916.035.215 Aset lain-lain 182.260.000 642.638.347

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.144.403.328.650 1.079.831.048.441

JUMLAH ASET 1.220.956.302.541 1.256.824.002.590

Page 5: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 Catatan (Tidak Diaudit) 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha 10 Pihak hubungan istimewa 2c,26 1.343.613.818 - Pihak ketiga 6.801.227.471 4.248.506.633 Hutang lain-lain – pihak ketiga 11 1.620.865.748 1.638.588.730 Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 Hutang pajak 2l,12a 3.002.998.512 1.422.793.459 Pendapatan diterima di muka 2o,13 1.121.026.154 1.484.734.579 Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun : Bank 14 2.181.481.475 4.001.234.563 Hutang sewa pembiayaan 2h 106.263.158 -

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 17.648.702.620 14.307.004.052

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun : Bank 14 850.546.379.868 852.727.861.347 Hutang sewa pembiayaan 2h 88.063.407 - Hutang hubungan istimewa 2c,26 439.606.683 439.606.683 Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2k,2r,15 2.736.698.297 2.470.853.751 Hutang jangka panjang lainnya 5.500.000.000 5.501.440.000

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 859.310.748.255 861.139.761.781

JUMLAH KEWAJIBAN 876.959.450.875 875.446.765.833

HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN 2b,16 39.962.774.834 43.899.774.631 EKUITAS Modal saham – Nilai nominal Rp 35 per saham Modal dasar – 40.514.285.714 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 10.128.571.429 saham 17 354.500.000.015 354.500.000.015 Tambahan modal disetor - bersih 18 6.659.372.521 6.659.372.521 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2m,19 14.554.372.439 14.554.372.439 Defisit (71.679.668.143) (38.236.282.849)

JUMLAH EKUITAS - BERSIH 304.034.076.832 337.477.462.126

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS - BERSIH 1.220.956.302.541 1.256.824.002.590

Page 6: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010 Catatan (Tidak Diaudit) 2009

PENDAPATAN BERSIH 2o,20 86.583.753.399 68.829.091.700

BEBAN USAHA 2h,2o Beban jasa tol Pengumpul jalan tol 21 4.139.218.954 3.632.624.762 Pelayanan pemakai jalan tol 22 1.421.486.821 1.082.445.556 Pemeliharaan aset jalan tol 23 34.222.369.581 23.823.771.120 Umum dan administrasi 24 14.866.946.186 9.947.234.748

Jumlah Beban Usaha 54.650.021.542 38.486.076.186

LABA USAHA 31.933.731.857 30.343.015.514

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2o Penghasilan bunga deposito dan jasa giro 125.770.761 4.309.293.670 Penghasilan iklan 722.050.058 629.048.649 Laba penjualan aset tetap 2h,8 1.250.000 210.000.000 Laba (rugi) selisih kurs – bersih 2n (5.770.164) 44.073.925 Beban bunga - bersih (51.392.619.963) (71.856.340.700 ) Lain-lain - bersih 188.234.176 1.053.219.494

Jumlah Beban Lain-lain – Bersih (50.361.085.132) (65.610.704.962)

RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN (18.427.353.275) (35.267.689.448)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2l,12b Kini (1.900.232.600) (1.002.616.458) Tangguhan 5.721.375.963 12.365.983.017

Jumlah Manfaat Pajak Penghasilan – Bersih 3.821.143.363 11.363.366.559 RUGI SEBELUM HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN (14.606.209.912) (23.904.322.889)

HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN 933.536.126 1.883.734.385

RUGI BERSIH (13.672.673.786) (22.020.588.504) RUGI BERSIH PER SAHAM 2p,25 (1,35) (2,17)

Page 7: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal Saham

Tambahan Modal Disetor - Bersih

Selisih Nilai Transaksi

Restrukturisasi Entitas

Sepengendali

Defisit

Jumlah Ekuitas – Bersih

Saldo 1 Januari 2009 354.500.000.015 6.659.372.521 14.554.372.439 (16.215.694.345 ) 359.498.050.630

Rugi bersih tahun 2009 (Enam Bulan)

- - - (22.020.588.504 ) (22.020.588.504 )

Saldo 30 Juni 2009 354.500.000.015 6.659.372.521 14.554.372.439 (38.236.282.849 ) 337.477.462.126

Saldo 1 Januari 2010 354.500.000.015 6.659.372.521 14.554.372.439 (58.006.994.357 ) 317.706.750.618

Rugi bersih tahun 2010 (Enam Bulan)

- - - (13.672.673.786 ) (13.672.673.786 )

Saldo 30 Juni 2010

(Tidak Diaudit) 354.500.000.015 6.659.372.521 14.554.372.439 (71.679.668.143 ) 304.034.076.832

Page 8: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010 (Tidak Diaudit) 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 91.459.901.150 98.077.540.327 Penurunan piutang lain-lain - 11.166.770.833 Penerimaan restitusi pajak - 9.052.465.942 Pembayaran kas kepada pemasok - (12.848.342.583) Pembayaran pajak penghasilan (1.829.087.624) (1.179.884.293) Kenaikan bank yang dibatasi penggunaannya (3.866.255.075) - Pembayaran untuk karyawan dan operasi lainnya (18.913.042.660) (9.300.697.198) Pembayaran beban bunga dan keuangan (51.961.633.049) (70.779.541.889)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 14.889.882.742 24.188.311.139

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Pencairan Investasi jangka pendek 22.000.000.000 - Hasil penjualan aset tetap 416.666 210.000.000 Perolehan aset tetap (11.582.143.315) (19.671.685.862) Perolehan Investasi jangka pendek (lihat Catatan 4) (25.000.000.000) -

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (14.581.726.649) (19.461.685.862)

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran realisasi transaksi derivatif - (5.319.034.856) Pembayaran hutang lain-lain – jangka panjang (1.440.000) - Pembayaran sewa pembiayaan (30.777.900) - Pembayaran hutang bank (1.090.740.738) (10.963.580.244)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (1.122.958.638) (16.282.615.100)

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (814.802.545) (11.555.989.823)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 9.160.860.186 108.803.990.135

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 8.346.057.641 97.248.000.312

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi uang muka menjadi aset tetap 13.142.881.645 842.346.000 Penambahan aset tetap melalui hutang usaha 3.280.869.581 65.450.000 Penambahan aset tetap melalui Hutang sewa guna usaha 194.326.565 -

Page 9: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Nusantara Infrastructure Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris Abdullah Ashal, S.H., No. 3 tanggal 1 September 1995 dengan nama PT Sawitia Bersama Darma. Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2 17.375.HT.01.01.TH.95 tanggal 28 Desember 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 15, Tambahan No. 1140 tanggal 20 Februari 2001. Berdasarkan Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 23 tanggal 10 Juni 1998, PT Sawitia Bersama Darma merubah namanya menjadi PT Wahana Tradindo Jaya. Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 4 tanggal 6 Februari 2001, nama PT Wahana Tradindo Jaya kemudian diubah menjadi PT Metamedia Technologies. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dinyatakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 56 tanggal 22 Februari 2001, PT Metamedia Technologies merubah statusnya menjadi perusahaan terbuka yang diumumkan dalam Berita Negara No. 6, Tambahan No. 649 tanggal 18 Januari 2002. Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 59 tanggal 21 Juni 2006 di Jakarta, nama PT Metamedia Technologies Tbk berubah menjadi PT Nusantara Infrastructure Tbk dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-19480 HT.01.04.TH.2006 tanggal 4 Juli 2006.

Selanjutnya, Anggaran Dasar Perusahaan kembali mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 12 tanggal 8 April 2009 mengenai perubahan seluruh isi Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-24807.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 5 Juni 2009.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa, perdagangan dan pembangunan yang berhubungan dengan bidang usaha infrastruktur, pertambangan, minyak dan gas bumi. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol di Jakarta dan Makassar. Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada tanggal 2 Januari 2000.

Kantor Pusat Perusahaan terletak di Menara Global Lantai 23, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.27, Jakarta.

b. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

2010 2009

Komisaris Utama (Independen) : John Scott Younger John Scott Younger Komisaris : Drs. Cahyo Winarto Drs. Cahyo Winarto Hartopo Soetoyo Junianto Tri Prijono Direktur Utama : Muhammad Ramdani Basri Muhammad Ramdani Basri Direktur Pengembangan Usaha : Omar Danni Hasan Omar Danni Hasan Direktur Keuangan : Ruswin Nazsir Ruswin Nazsir

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 15 Juni 2010 yang diaktakan oleh Notaris Fathiah Helmi No. 32 tanggal 15 Juni 2010, Junianto Tri Prijono mengundurkan diri sebagai Komisaris Perusahaan dan digantikan oleh Hartopo Soetoyo (lihat Catatan 30).

Page 10: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

1. UMUM (lanjutan)

b. Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009

Ketua : John Scott Younger Titus Wahyu Dewanto Anggota : Tavip Santoso Sutirta Budiman

Pamela Lin Hardjosoesilo Widialatina

Gaji, tunjangan dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 1.571.022.000 dan Rp 1.561.243.000 masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Sedangkan Gaji, tunjangan dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada Dewan Komisaris adalah sebesar Rp 190.000.000 dan Rp 210.000.000 masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, jumlah keseluruhan karyawan tetap yang dimiliki oleh Perusahaan

dan Anak Perusahaan masing-masing adalah sebanyak 109 dan 102 orang (tidak diaudit).

c. Struktur Anak Perusahaan

Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, rincian Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:

2010

Anak Perusahaan Persentase

Kepemilikan Bidang Usaha

Tempat

Kedudukan

Tahun Awal Kegiatan

Komersial Jumlah Aset

Kepemilikan Langsung

PT Bosowa Marga Nusantara

98,54 Pengelolaan

Jalan Tol

Makassar

1998

274.203.957.990

PT Bintaro Serpong Damai

88,93

Pengelolaan

Jalan Tol

Tangerang

1999

803.731.189.808

Kepemilikan Tidak Langsung

PT Jalan Tol Seksi Empat

97,41 Pengelolaan

Jalan Tol

Makassar

2006

573.091.548.019

2009

Anak Perusahaan Persentase

Kepemilikan Bidang Usaha

Tempat

Kedudukan

Tahun Awal Kegiatan

Komersial Jumlah Aset

Kepemilikan Langsung

PT Bosowa Marga Nusantara

98,54 Pengelolaan

Jalan Tol

Makassar

1998

614.126.253.911

PT Bintaro Serpong Damai

88,93

Pengelolaan

Jalan Tol

Tangerang

1999

813.756.207.935

Kepemilikan Tidak Langsung

PT Jalan Tol Seksi Empat

97,41 Pengelolaan

Jalan Tol

Makassar

2006

566.452.155.516

Page 11: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

1. UMUM (lanjutan)

d. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 29 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan Surat No. S-1609/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 60.000.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 pada harga penawaran Rp 200 per saham dengan disertai penerbitan 60.000.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma. Waran Seri I tersebut dapat dikonversi menjadi saham pada harga pelaksanaan Rp 200. Masa pelaksanaan Waran adalah sejak tanggal 18 Januari 2002 sampai dengan tanggal 17 Juli 2002. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai dengan batas akhir masa pelaksanaannya, maka Waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Sampai dengan tanggal 17 Juli 2002, tidak ada Waran Seri I yang dikonversikan menjadi saham.

Pada tanggal 18 Juli 2001, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Peraturan No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan“ yang kemudian diubah dengan Lampiran 4 dari Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Jalan Tol“.

Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas

konsolidasi. Laporan keuangan tersebut disajikan dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan

mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan di mana Perusahaan mempunyai persentase kepemilikan di atas 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas ekuitas bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan“ pada neraca konsolidasi.

Page 12: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7, mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

1. perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan

oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2. perusahaan asosiasi (associated company); 3. perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di

Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

4. karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5. perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan

dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

d. Setara Kas Deposito berjangka dan surat berharga yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak

tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban atau pinjaman lainnya serta tidak dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai “Setara kas“.

Kas dan setara kas yang ditempatkan sebagai escrow account sehubungan restrukturisasi hutang bank disajikan

sebagai “Bank Yang Dibatasi Penggunaannya”. e. Aset dan Kewajiban Keuangan

Aset Keuangan

Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang

“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Sesuai dengan PSAK ini, aset keuangan dikelompokan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut dan Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuannya sebagai berikut:

Page 13: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)

Aset Keuangan (lanjutan)

i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan ini disajikan sebagai aset lancar. Perusahaan tidak memiliki akun aset keuangan yang diklasifikasikan pada kelompok ini.

ii. Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Akun piutang usaha, piutang lain-lain dan pinjaman lainnya diklasifikasikan pada kelompok ini.

iii. Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh tempo telah ditetapkan, di mana mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi konsolidasi. b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.

iv. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, di mana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasi.

Page 14: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)

Aset Keuangan (lanjutan)

iv. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya di mana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasi kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba dan rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Manajemen mengklasifikasikan akun investasi jangka pendek sebagai bagian dari kelompok ini.

Kewajiban Keuangan

Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. i. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

ii. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasi sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Manajemen mengklasifikasikan akun-akun kewajiban non-derivatif, hutang usaha, hutang lain-lain, beban dibayar di muka, hutang hubungan istimewa, hutang bank dan hutang jangka panjang lainnya ke dalam kelompok ini.

Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif sejak tanggal 1 Januari 2010 dan penerapan tersebut tidak

memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan secara keseluruhan.

f. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan

Terkait dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2e), pada setiap tanggal neraca konsolidasi, Manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti tersebut, maka:

Page 15: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

f. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan)

i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara indivudual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.

ii. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.

iii. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif tersebut adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan keuangan laba rugi konsolidasi.

Sebelum penerapan PSAK ini, Perusahaan menentukan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.

g. Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode

garis lurus (straight line method).

h. Aset Tetap Pemilikan Langsung Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang

“Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” serta PSAK No. 17 (1994) tentang “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya.

Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset

tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sedangkan aset tetap

yang diperoleh dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dibukukan berdasarkan nilai kesepakatan.

Page 16: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aset Tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa

manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun Aset tetap jalan tol Jalan dan jembatan tol 20-35 tahun Sarana pelengkap 4-10 tahun Bangunan 20 tahun Aset tetap selain jalan tol Bangunan 20 tahun Mesin dan peralatan 5 tahun Kendaraan 4-5 tahun Peralatan kantor 5 tahun

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut diberlakukan secara prospektif.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsoldiasi pada saat terjadinya;

pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.

Jalan tol terdiri dari jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap dan sarana pelengkap jalan tol. Jalan tol

disajikan sebagai aset tetap dan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan jalan tol meliputi biaya konstruksi jalan tol dan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung dengan pembangunan jalan tol yang bersangkutan, termasuk biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol, jalan alternatif dan fasilitas umum yang disyaratkan, dan biaya bunga yang timbul selama masa konstruksi atas pinjaman dana yang digunakan untuk pembangunan jalan tol yang bersangkutan.

Jalan tol dikeluarkan dari neraca konsolidasi jika jalan tol diserahkan (dikuasakan) kepada pihak lain atau jika

Pemerintah mengubah status jalan tol menjadi jalan non tol atau tidak ada manfaat ekonomi yang diharapkan dari penggunaannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan jalan tol diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.

Aset dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian, disajikan sebagai bagian dari aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan.

Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial telah selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Adapun biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan jalan dan fasilitas lainnya yang secara fisik

masih dalam tahap pelaksanaan dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalam penyelesaian. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi sebagai aset jalan tol pada saat proyek selesai dikerjakan.

Page 17: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aset Tetap (lanjutan)

Aset dalam Penyelesaian (lanjutan) Biaya pembangunan jalan meliputi biaya kontraktor, biaya konsultan supervisi, biaya penunjang proyek, bagi hasil

selama masa konstruksi, provisi bank, biaya bunga dan biaya pinjaman lain (lihat Catatan 2q) yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu, serta biaya lainnya yang berkaitan dengan pembangunan jalan.

Sewa Sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) tentang “Sewa”, transaksi sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan apabila sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, jika tidak, akan dikelompokkan sebagai sewa operasi. Situasi yang secara individual ataupun gabungan dalam kondisi normal mengarah pada sewa yang dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan antara lain: 1. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada perusahaan pada akhir masa sewa. 2. Perusahaan mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar

pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan.

3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak memiliki tidak dialihkan. 4. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar

aset sewa. Perusahaan mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi sebesar nilai wajar aset sewa atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Aset sewa tersebut disusutkan berdasarkan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama seperti aset tetap dengan pemilikan langsung (lihat kebijakan akuntansi mengenai aset tetap dengan pemilikan langsung).

i. Properti Investasi

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, properti investasi disajikan sebagai bagian dari aset tetap, dan dinyatakan

sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.13 (Revisi 2007), “Properti Investasi” yang

menggantikan PSAK No.13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi” di mana Perusahaan telah memilih model biaya atas properti investasinya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008 telah direklasifikasi guna menyesuaikan dengan penyajian sehubungan dengan penerapan PSAK ini.

Properti investasi terdiri dari bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan sewa atau kenaikan nilai

atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa; atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.

Page 18: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Properti Investasi (lanjutan) Properti investasi berupa bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)

berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 20 (dua puluh) tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca konsolidasi) pada saat pelepasan atau ketika

properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaannya, yang ditunjukan

dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Sedangkan, transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaannya, yang ditunjukan dengan dimulainya penggunaannya oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

j. Penurunan Nilai Aset PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk

menelaah aset atas setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable

amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.

k. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencadangkan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai

dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan program imbalan pasti ini.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan

kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti pada neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban

imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui serta biaya jasa lalu yang belum diakui.

l. Perpajakan Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46. “Akuntansi Pajak

Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari

perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Page 19: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l. Perpajakan (lanjutan) Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan pada tanggal neraca dan

diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau jika

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan tersebut ditetapkan. Aset pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.

Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar

pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.

m. Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas sepengendali dan tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, kewajiban atau instrumen lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan komparatif disajikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi antara Perusahaan dengan perusahaan lain yang merupakan entitas sepengendali, disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada neraca konsolidasi. Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama; peristiwa kuasi reorganisasi, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi serta pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak ketiga.

n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia untuk periode berjalan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, kurs yang digunakan untuk 1 Dolar Amerika Serikat masing-masing adalah sebesar Rp 9.083 dan Rp 10.225.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan, wewenang penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Pengusahaan jalan tol dilakukan oleh Pemerintah dan/atau badan usaha yang memenuhi persyaratan dan pengguna jalan tol dikenakan kewajiban membayar tol.

Page 20: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

Pendapatan dari hasil pengoperasian jalan tol diakui pada saat penjualan karcis tol dan atau jasa telah diberikan. Pendapatan sewa iklan dan gedung diakui sesuai periode yang telah berjalan dalam periode yang bersangkutan. Penerimaan di muka untuk periode yang belum berjalan diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan disajikan di neraca konsolidasi sebagai kewajiban.

Pendapatan usaha lainnya merupakan pendapatan yang berasal dari sewa bangunan yang diakui sesuai dengan masa manfaatnya. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

p. Rugi Bersih per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba per Saham“, rugi bersih per saham dihitung dengan membagi rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan.

q. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

r. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Page 21: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Pihak hubungan istimewa (lihat catatan 26) Bank BPR Syariah Dana Moneter 19.109.877 17.123.061

Deposito Berjangka BPR Syariah Dana Moneter 100.000.000 100.000.000

Sub – jumlah 119.109.877 117.123.061

Pihak ketiga Kas Rupiah 789.026.305 60.911.739

Bank Rupiah PT Bank Mega Tbk 4.115.925.120 1.769.145.906 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 366.292.324 4.373.973.856 PT Bank CIMB Niaga Tbk 171.949.546 22.965.732 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 24.713.084 41.414.816 PT Bank Central Asia Tbk 23.728.806 26.135.498 PT Bank Victoria International Tbk 4.351.666 57.857.907.818 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.230.293 11.475.501 Citibank, N.A. 1.219.196 1.204.851 PT Bank Mega Syariah - 8.323.947 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk - 2.360.532

Dolar Amerika Serikat PT Bank Pan Indonesia Tbk ($AS 13.337,36 pada tahun 2010 dan

$AS 32.405,35 pada tahun 2009) 121.143.241 331.344.704 PT Bank CIMB Niaga Tbk ($AS 701,11 pada tahun 2010 dan $AS 821,52 pada tahun 2009) 6.368.182 8.400.042

Deposito berjangka PT Bank Mega Tbk 2.600.000.000 - PT Bank Bukopin Tbk - 32.600.000.000

Penempatan jangka pendek - 15.312.309

Sub – jumlah 8.226.947.764 97.130.877.251

Jumlah 8.346.057.641 97.248.000.312

Tingkat bunga deposito dan penempatan jangka pendek berkisar antara 6% per tahun pada tahun 2010 dan 6,25% - 15% per tahun pada tahun 2009.

Pada tanggal 30 Juni 2010, penempatan dana dalam deposito merupakan deposito berjangka hari (breakable) yang jatuh tempo di berbagai tanggal pada bulan Juli 2010.

Pada tanggal 30 Juni 2009, penempatan jangka pendek merupakan penempatan dana pada PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Page 22: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

4. INVESTASI JANGKA PENDEK

Berdasarkan perjanjian No.93/OPR-MI/SAM/III/2010 tanggal 22 Maret 2010, Perusahaan menunjuk PT Samuel Assets Management (SAM) sebagai pengelola dana Perusahaan sebesar Rp 25.000.000.000, yang akan diinvestasikan sebagian atau seluruhnya dalam bentuk tunai, deposito, obligasi, reksadana, surat hutang, rekening saham, mata uang asing, REPO, obligasi konversi, waran, opsi dan kontrak derivatif.

Perusahaan sebagai pemilik dana dapat melakukan penarikan seluruh atau sebagian dana yang telah diinvestasikan tersebut dengan memberikan instruksi tertulis minimal dalam jangka waktu 7 hari kepada SAM sebelum hari penarikan atas dana investasi tersebut.

5. PIUTANG USAHA

a. Jumlah piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Pihak Hubungan Istimewa: PT Semen Bosowa Maros 27.824.389.085 -

Pihak Ketiga: PT Ciwandan Jaya Lines 3.551.744.057 2.980.500.000

PT FBRT Corporindo 933.479.167 1.260.979.167 PT Tanjung Bukit Makmur 698.479.167 200.979.167 PT Jaya Logam - 2.447.801.500 PT Mitra Muda Padaelo - 2.019.028.000 PT Cipta Mandiri Selaras - 1.831.106.000 PT Panaikang Jaya Perkasa - 1.617.913.278 CV Surya Mas - 1.520.165.000 UD Cahaya Solo - 1.359.635.000 CV Wijaya - 1.345.777.030 PT Pratama Inti Jaya - 1.148.977.650 CV Makmur Perkasa - 973.133.600 PT Vita Samudra - 966.204.999 CV Sinar Matra - 678.464.000 Toko Setia - 570.149.200 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000.000) - 17.796.663.978

Sub - Jumlah 5.183.702.391 38.717.445.569

Jumlah 33.008.091.476 38.717.445.569

b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Lewat jatuh tempo Kurang dari 30 hari 250.000.000 247.500.000 31 – 60 hari 250.000.000 247.500.000 61 – 90 hari 250.000.000 247.500.000 Lebih dari 90 hari 32.258.091.476 37.974.945.569

Jumlah 33.008.091.476 38.717.445.569

Page 23: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah dan manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas akun piutang usaha

ini. 6. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari : 2010 (Tidak Diaudit) 2009

PT Nusantara Global Capital (lihat Catatan 27b) - 27.833.229.167 Lain – lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000.000) 1.897.982.272 7.149.537.237

Jumlah 1.897.982.272 34.982.766.404

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai. 7. BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

Akun ini merupakan rekening escrow PT Bumi Serpong Damai, PT Bosowa Marga Nusantara dan PT Jalan Tol Seksi Empat, Anak Perusahaan, pada PT Bank Mega Tbk (Bank Mega), sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh Anak Perusahaan dari Bank Mega yang digunakan untuk menampung pendapatan tol harian dan digunakan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi pinjaman Anak Perusahaan dari Bank Mega (lihat Catatan 14).

8. ASET TETAP

Akun ini terdiri dari:

2010 (Tidak Diaudit) (Enam Bulan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan

Aset tetap jalan tol

Jalan dan jembatan tol 1.117.201.577.277 24.842.844.060 - 151.397.289.286 1.293.441.710.623 Sarana pelengkap 54.015.233.062 51.950.000 - - 54.067.183.062 Bangunan 11.883.551.757 - - - 11.883.551.757Aset dalam penyelesaian 151.397.289.286 2.962.427.246 - (151.397.289.286) 2.962.427.246

Sub-jumlah 1.334.497.651.382 27.857.221.306 - - 1.362.354.872.688

Aset tetap selain jalan tol Bangunan 1.035.873.363 - - - 1.035.873.363 Mesin dan peralatan 2.153.714.520 - - - 2.153.714.520 Kendaraan 1.048.273.655 - - - 1.048.273.655 Peralatan kantor 3.616.762.997 62.999.800 4.549.000 - 3.675.213.797

Sub-jumlah 7.854.624.535 62.999.800 4.549.000 - 7.913.075.335

Sewa Guna Usaha Kendaraan - 280.000.000 - - 280.000.000

Sub-jumlah - 280.000.000 - - 280.000.000Jumlah 1.342.352.275.917 28.200.221.106 4.549.000 - 1.370.547.948.023

Page 24: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

8. ASET TETAP (lanjutan) 2010 (Tidak Diaudit) (Enam Bulan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Akumulasi Penyusutan

Aset tetap jalan tol Jalan dan jembatan tol 222.225.568.863 28.544.767.000 - - 250.770.335.863 Sarana pelengkap 10.376.510.094 2.622.866.693 - - 12.999.376.787 Bangunan 2.523.312.042 525.002.439 - - 3.048.314.481

Sub-jumlah 235.125.391.000 31.692.636.132 - - 266.818.027.132 Aset tetap selain jalan tol

Bangunan 389.300.678 27.513.731 - - 416.814.409 Mesin dan peralatan 2.123.744.213 10.486.966 - - 2.134.231.179 Kendaraan 1.035.063.760 4.989.895 - - 1.040.053.655 Peralatan kantor 2.474.770.376 226.119.950 1.743.783 - 2.699.146.543

Sub-jumlah 6.022.879.026 269.110.542 1.743.783 - 6.290.245.785

Sewa Guna Usaha Kendaraan - 15.555.556 - - 15.555.556

Sub-jumlah - 15.555.556 - - 15.555.556

Jumlah 241.148.270.026 31.977.302.230 1.743.783 - 273.123.828.473

Nilai Buku Bersih 1.101.204.005.891 1.097.424.119.550

2009 (Enam Bulan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Biaya Perolehan

Aset tetap jalan tol

Jalan dan jembatan tol 1.060.239.000.185 1.579.720.000 - (4.038.517.364) 1.057.780.202.821 Sarana pelengkap 51.699.412.062 3.900.000 - 4.324.233.296 56.027.545.358 Bangunan 11.683.551.757 - - - 11.683.551.757Aset dalam penyelesaian 108.881.729.601 18.826.327.112 - (285.715.932) 127.422.340.781

Sub-jumlah 1.232.503.693.605 20.409.947.112 - - 1.252.913.640.717

Aset tetap selain jalan tol Bangunan 1.035.873.363 - - - 1.035.873.363 Mesin dan peralatan 2.153.714.521 - - - 2.153.714.521 Kendaraan 1.562.342.775 - 514.069.120 - 1.048.273.655 Peralatan kantor 3.352.075.446 169.534.750 - - 3.521.610.196

Sub-jumlah 8.104.006.105 169.534.750 514.069.120 - 7.759.471.735Jumlah 1.240.607.699.710 20.579.481.862 514.069.120 - 1.260.673.112.452

Akumulasi Penyusutan

Aset tetap jalan tol Jalan dan jembatan tol 180.222.773.227 19.719.183.171 - (3.815.841.141) 196.126.115.257 Sarana pelengkap 5.339.926.526 2.390.668.687 - 3.815.841.141 11.546.436.354 Bangunan 1.479.973.825 520.002.441 - - 1.999.976.266

Sub-jumlah 187.042.673.578 22.629.854.299 - - 209.672.527.877 Aset tetap selain jalan tol

Bangunan 334.273.217 27.513.731 - - 361.786.948 Mesin dan peralatan 2.101.332.779 11.226.550 - - 2.112.559.329 Kendaraan 1.514.629.130 17.251.875 514.069.120 - 1.017.811.885 Peralatan kantor 1.977.653.311 245.090.546 - - 2.222.743.857

Sub-jumlah 5.927.888.437 301.082.702 514.069.120 - 5.714.902.019

Jumlah 192.970.562.015 22.930.937.000 514.069.120 - 215.387.429.896

Nilai Buku Bersih 1.047.637.137.695 1.045.285.682.556

Page 25: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

8. ASET TETAP (lanjutan)

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Harga jual 1.250.000 210.000.000 Nilai buku - -

Laba penjualan aset tetap 1.250.000 210.000.000

Alokasi pembebanan penyusutan aset tetap untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Beban jasa tol Beban pengumpul jalan tol (lihat Catatan 21) 818.552.115 818.552.115 Beban pelayanan pemakai jalan tol (lihat Catatan 22) 98.985.987 98.985.987 Beban pemeliharaan aset jalan tol (lihat Catatan 23) 30.626.189.358 30.626.189.385 Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 24) 433.574.770 425.991.826

Jumlah 31.977.302.230 22.930.937.000

Pada tahun 2008, PT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan, melakukan kegiatan konstruksi untuk penambahan lajur Jalan Tol Pondok Aren-Serpong. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, tingkat presentase penyelesaian proyek terhadap estimasi keseluruhan nilai proyek masing-masing adalah sekitar 100% dan 78%. Pada tanggal 15 Januari 2010, proyek penambahan lajur jalan tol Pondok Aren – Serpong telah selesai. Aset dalam penyelesaian sehubungan dengan proyek tersebut direklasifikasi sebagai Jalan dan Jembatan Tol.

Sebagian jalan tol kerjasama operasi senilai Rp 458.062.000 berada di atas ruas tanah yang disewa dari PT Kereta Api

Indonesia (Persero) (lihat Catatan 27i). Aset tetap Anak Perusahaan kecuali perlengkapan dan peralatan kantor telah diasuransikan melalui PT Asuransi

Bosowa Periskop, pihak hubungan istimewa, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Takaful Indonesia, dan PT Asuransi Tri Pakarta terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 354.915.082.944 dan Rp 354.300.082.944, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas risiko tersebut.

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

Page 26: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

9. PROPERTI INVESTASI Akun ini terdiri dari : (Tidak Diaudit) 2010 (Enam Bulan) Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan Bangunan 19.724.075.465 - - 19.724.075.465

Akumulasi Penyusutan Bangunan 2.301.142.137 493.101.887 - 2.794.244.024

Nilai Buku 17.422.933.328 16.929.831.441 2009 (Enam Bulan) Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan Bangunan 19.724.075.465 - - 19.724.075.465

Akumulasi Penyusutan Bangunan 1.314.938.364 493.101.886 - 1.808.040.250

Nilai Buku 18.409.137.101 17.916.035.215

Properti investasi merupakan unit office space yang terletak di gedung Menara Karya, Kuningan, Jakarta dengan luas keseluruhan 1.221,08 m2 dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik atas satuan unit rumah susun non-hunian atas nama Perusahaan. Office space tersebut disewakan kepada pihak ketiga. Beban penyusutan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 dibebankan pada beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp 493.101.886 (lihat Catatan 24). Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, seluruh properti investasi ini digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14a). Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, properti investasi Perusahaan telah diasuransikan melalui PT Asuransi Umum Mega dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar $AS 2.212.000. Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

10. HUTANG USAHA

a. Rincian hutang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut :

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Pihak hubungan istimewa PT Otto Rental 1.343.613.818 -

Page 27: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

10. HUTANG USAHA (lanjutan)

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Pihak ketiga PT Synergy Pancasakti 3.768.463.896 - PT Hoptec Indonesia 353.970.578 878.970.578 PT Menara Indra Utama 320.650.000 320.650.000 PT Citra Paramula Sejati 96.447.815 674.020.000 PT Harfiah Graha Perkasa - 465.075.790 Lain-lain 2.261.695.182 1.909.790.265

Sub-jumlah 6.801.227.471 4.248.506.633

Jumlah 8.154.034.339 4.248.506.633

b. Jumlah hutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut :

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari - - 31 – 60 hari - - Lebih dari 60 hari 8.154.034.339 4.248.506.633

Jumlah 8.154.034.339 4.248.506.633

11. HUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari hutang kepada: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

PT Jasa Marga (Persero) Tbk 492.397.386 200.000.000 PT Perkasa Adiguna Sembada 314.192.806 - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100.000.000) 814.275.556 1.438.588.730

Jumlah 1.620.865.748 1.638.588.730

12. PERPAJAKAN

a. Hutang Pajak Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut:

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Pajak penghasilan Pasal 4 Ayat 2 4.417.491 5.645.000 Pasal 21 101.779.462 116.459.843 Pasal 23 996.568.959 298.072.158 Pasal 25 384.879.752 - Pasal 29 1.515.352.848 1.002.616.458

Jumlah 3.002.998.512 1.422.793.459

Page 28: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

12. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Penghasilan Badan

Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi (18.427.353.275) (35.267.689.448)

Dikurangi: Rugi sebelum manfaat (beban) pajak

penghasilan – Anak Perusahaan (15.516.564.703) (41.894.381.162)

Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak Penghasilan – Perusahaan (2.910.788.572) 6.626.691.714

Beda temporer: Penyusutan aset tetap 489.072.141 (1.818.148) Imbalan kerja karyawan 13.488.767 45.908.505 Beda permanen: Pajak 747.116.400 670.630.960 Gaji dan tunjangan 284.495.529 153.905.139 Jamuan dan sumbangan - 50.104.994 Penghasilan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final (1.528.021.682) (5.896.672.058) Lain-lain 13.059.887 493.101.886

Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) periode berjalan – Perusahaan (2.891.577.530) 2.141.852.992

Akumulasi rugi fiskal awal tahun (60.106.952) (1.100.937.436) Penyesuaian - 260.706.415

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan setelah dikurangi kompensasi rugi fiskal

(akumulasi rugi fiskal – akhir periode) (2.951.684.482) 1.301.621.971 Perhitungan beban pajak penghasilan kini dan taksiran hutang pajak penghasilan untuk enam bulan yang berakhir

pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Page 29: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

12. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Beban pajak penghasilan periode berjalan Perusahaan - 182.226.940 Anak Perusahaan (1.900.232.600) 820.389.518

Beban pajak penghasilan kini berdasarkan laporan konsolidasi – periode berjalan (1.900.232.600) 1.002.616.458

Dikurangi Pajak penghasilan dibayar di muka : Perusahaan - - Anak Perusahaan 384.879.752 -

Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 384.879.752 -

Taksiran hutang pajak penghasilan (1.515.352.848) 1.002.616.458

Perusahaan tidak terhutang pajak penghasilan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 karena Perusahaan masih berada dalam posisi rugi fiskal. Anak Perusahaan telah menerima: - Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-5.0002/WPJ.15/KP.0203/2009 tanggal 29 Januari 2009,

tentang pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai masa Februari sampai dengan Mei 2008. Pengembalian kelebihan pembayaran yang diterima adalah sebesar Rp 5.208.391.515.

- Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP-5.0014/WPJ.15/KP.0203/2009 tanggal 16 Juni 2009,

mengenai pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai masa pajak Agustus 2008 sebesar Rp 3.844.074.427.

Pada tanggal 2 September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang “Pajak Penghasilan” telah diubah untuk ke empat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Perusahaan Rugi fiskal 722.894.383 (336.040.861) Penyusutan aset tetap 122.268.035 (509.081) Imbalan kerja karyawan 3.372.192 12.854.381 Dampak penyesuaian perubahan tarif pajak penghasilan - (16.715.544)

Sub-jumlah manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan 845.162.418 (340.411.105)

Page 30: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

12. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Anak Perusahaan Rugi fiskal 5.313.540.639 12.780.362.866 Imbalan kerja karyawan 34.357.322 52.252.520 Penyusutan aset tetap (471.684.416) 2.058.761.259 Dampak penyesuaian perubahan tarif pajak penghasilan - (2.184.982.523)

Sub-jumlah manfaat pajak penghasilan tangguhan - Bersih 4.876.213.545 12.706.394.122

Jumlah manfaat pajak Penghasilan tangguhan - Bersih 5.721.375.963 12.365.983.017 Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan adalah sebagai berikut : 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Perusahaan Kini - (182.226.940) Tangguhan 845.162.418 (340.411.105)

Sub-jumlah 845.162.418 (522.638.045)

Anak Perusahaan Kini (1.900.232.600) (820.389.518) Tangguhan 4.876.213.545 12.706.394.122

Sub-jumlah 2.975.980.945 11.886.004.604

Konsolidasi

Kini (1.900.232.600) (1.002.616.458) Tangguhan 5.721.375.963 12.365.983.017

Jumlah - bersih 3.821.143.363 11.363.366.559

Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Aset Pajak Tangguhan Perusahaan

Akumulasi rugi fiskal 737.921.121 - Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 198.662.172 67.638.112 Aset tetap (3.552.691) 3.113.408

Sub-jumlah 933.030.602 70.751.520

Page 31: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

12. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Anak Perusahaan Akumulasi rugi fiskal 28.597.698.931 16.057.133.233 Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan 607.608.998 550.075.326 Selisih penilaian kembali aset tetap - (1.023.635.107) Aset tetap (271.220.873) 332.367.351

Sub-jumlah 28.934.087.056 15.915.940.803

Jumlah aset pajak tangguhan 29.867.117.658 15.986.692.323

Perusahaan dan Anak Perusahaan memperhitungkan kerugian fiskal sebagai aset pajak tangguhan karena terdapat keyakinan bahwa rugi fiskal kumulatif tersebut akan dapat dipulihkan pada masa mendatang.

Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak efektif dari rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi (18.427.353.275 ) (35.267.689.448) Beban pajak penghasilan dengan tarif efektif yang berlaku 4.606.838.319 10.068.169.861 Beda permanen : Pengaruh pajak atas beda permanen (785.694.956) 1.082.580.472 Dampak penyesuaian perubahan tarif pajak Penghasilan - 212.616.226

Jumlah manfaat pajak penghasilan 3.821.143.363 11.363.366.559

Page 32: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

13. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, akun ini merupakan pendapatan yang diterima di muka dari pihak ketiga atas

sewa lahan milik PT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan, seperti untuk pemasangan papan iklan dan pemanfaatan komersial lainnya.

14. HUTANG BANK Akun ini terdiri dari hutang kepada : 2010 (Tidak Diaudit) 2009

PT Bank Mega Tbk 816.678.478.623 819.198.231.710 PT Bank Syariah Mega Indonesia 36.049.382.720 37.530.864.200

Sub jumlah 852.727.861.343 856.729.095.910 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.181.481.475 4.001.234.563

Bagian jangka panjang 850.546.379.868 852.727.861.347

a. PT Bank Mega Tbk

Perusahaan

Pada tanggal 19 Juli 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Term Loan dari PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) untuk pembiayaan pembelian office space di gedung Menara Karya dengan maksimal kredit sebesar Rp 14.000.000.000 dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun. Pinjaman ini mempunyai masa tenggang (grace period) selama 1 (satu) tahun dan dibayar dengan angsuran bulanan serta akan berakhir pada bulan Agustus 2017.

Jaminan atas pinjaman ini adalah office space di gedung Menara Karya tersebut dan buy back guarantee dari PT Karyadeka Pancamurni, pihak ketiga (lihat Catatan 9). Perjanjian hutang antara Perusahaan dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, di antaranya untuk :

1. Menarik modal 2. Memberikan pinjaman 3. Mengubah struktur permodalan, mengubah Anggaran Dasar dan pengurus Perusahaan 4. Membagi dividen 5. Melakukan penyertaan modal, pengambilalihan saham atau melakukan investasi pada perusahaan lain ,

termasuk tidak terbatas pada, Anak Perusahaan dan afiliasinya 6. Bertindak sebagai penjamin atas kewajiban pembayaran pihak lain atau menyebabkan dijaminkannya barang

jaminan kepada pihak lain

Pada tanggal 12 Agustus 2009, Bank Mega memberikan persetujuan tertulis kepada Perusahaan mengenai pencabutan pembatasan untuk : 1. merubah struktur permodalan, anggaran dasar pengurus Perusahaan. 2. melakukan penyertaan modal dan pengambilalihan saham.

Selain itu, pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada Perusahaan mengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

Page 33: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

14. HUTANG BANK (lanjutan)

a. PT Bank Mega Tbk (lanjutan)

Anak Perusahaan

PT Bintaro Serpong Damai (BSD)

Pada tanggal 28 Januari 2008, BSD mendapatkan fasilitas kredit Term Loan dari Bank Mega untuk pembiayaan kembali proyek jalan tol dengan maksimal kredit sebesar Rp 230.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun untuk jangka waktu 8 tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah seluruh tagihan jalan tol Serpong-Pondok Aren dan gadai seluruh saham Perusahaan di BSD. Pada tanggal 24 September 2008, BSD dan Bank Mega menyetujui perubahan dan/atau tambahan dalam perjanjian pinjaman sebagai berikut: 1. Menambah fasilitas pinjaman baru sebesar $AS 21.447.721,18 (setara Rp 200.000.000.000) dengan tingkat

bunga sebesar 9% per tahun dengan jangka waktu selama 8 tahun. Fasilitas tambahan ini harus dilakukan swap minimal sebesar 60% dari pinjaman yang diperoleh dalam mata uang asing hingga fasilitas tambahan dilunasi. Pencairan fasilitas tambahan ini dilakukan pada tanggal 25 September 2008. Dengan adanya perubahan ini, maka komposisi pinjaman menjadi :

- Term loan 1 sebesar Rp 230.000.000.000 dan, - Term loan 2 sebesar $AS 21.447.721,18 (setara Rp 200.000.000.000). 2. Merubah tingkat bunga term loan 1 menjadi sebesar 15% 3. Menambah jaminan pinjaman dengan hak pengelolaan jalan tol Serpong – Pondok Aren Berdasarkan Surat No. 001/CRB-2/09 tanggal 5 Januari 2009 mengenai Perubahan Fasilitas Kredit, Bank Mega dan BSD menyetujui perubahan perjanjian pinjaman dengan merubah fasilitas pinjaman term loan 2 dari semula $AS 21.447.221,18 menjadi sebesar Rp 200.000.000.000. Perjanjian hutang antara BSD dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan BSD memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, di antaranya untuk : 1. Melakukan penarikan modal 2. Melakukan perubahan usaha 3. Pailit, penundaan kewajiban pembayaran hutang, pembubaran, penggabungan, pengambilalihan usaha dan

peleburan usaha 4. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain 5. Merubah struktur permodalan, anggaran dasar dan pemegang saham 6. Membagi dividen kepada pemegang saham Berdasarkan Surat No. 069/CRBD/09 tanggal 28 Agustus 2009 mengenai Persetujuan Restrukturisasi Kredit, Bank Mega dan BSD menyetujui perubahan kondisi fasilitas kredit sebagai berikut: - Memberikan grace period mulai bulan September 2009 hingga Desember 2012. - Merubah jangka waktu fasilitas kredit term loan 1 dan term loan 2 masing-masing menjadi 11 tahun.

Page 34: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

14. HUTANG BANK (lanjutan)

a. PT Bank Mega Tbk (lanjutan)

Anak Perusahaan

PT Bintaro Serpong Damai (BSD)

- Merubah tingkat suku bunga fasilitas kredit term loan 1 dan term loan 2 masing-masing menjadi 14% per tahun mulai 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010. Dengan pengaturan pembayaran bunga sebesar : • 12% per tahun dibayarkan pada 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010 dan, • 2% per tahun ditangguhkan dan akan dibayarkan mulai September 2010 hingga September 2013.

- Suku bunga setelah tanggal 31 Agustus 2010 akan mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku di Bank Mega. Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada BSD mengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham. PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) Pada tanggal 26 Februari 2007, BMN mendapatkan fasilitas kredit Term Loan dari Bank Mega untuk pelunasan fasilitas kredit pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan maksimal kredit sebesar Rp 45.700.000.000 dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun. Pinjaman ini mempunyai masa tenggang (grace period) selama 3 (tiga) bulan dan dibayar dengan angsuran setiap triwulan serta akan berakhir pada bulan September 2013. Pada tanggal 15 Juni 2007, BMN dan Bank Mega menyetujui perubahan dan/atau tambahan dalam perjanjian pinjaman sebagai berikut: a. Perubahan mengenai definisi perjanjian jaminan b. Mengubah dan menambah ketentutan mengenai jaminan c. Menambah ketentuan mengenai kejadian pelanggaran Jaminan atas pinjaman ini adalah hasil tagihan jalan tol seksi I dan II, seluruh tagihan yang telah ada dan yang akan ada, saham BMN yang dimilki oleh Perusahaan, seluruh hasil penerimaan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE), Anak Perusahaan, yang akan ada atas penerimaan jalan tol (tol fee) seksi IV Makassar, seluruh tagihan JTSE yang telah ada dan yang akan ada, saham-saham JTSE yang dimiliki masing-masing oleh BMN dan PT Bosowa Investama, pihak hubungan istimewa, serta jaminan lain sebagaimana yang akan diminta oleh Bank Mega dari waktu ke waktu. Perjanjian hutang antara BMN dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan BMN memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, diantaranya untuk : 1. Penarikan modal 2. Perubahan usaha 3. Pailit, penundaan kewajiban pembayaran hutang, pembubaran, penggabungan, pengambilalihan usaha dan

peleburan usaha 4. Memberikan pinjaman 5. Menggadaikan dan mengalihkan saham

Page 35: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

14. HUTANG BANK (lanjutan)

a. PT Bank Mega Tbk (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan) PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (lanjutan) Berdasarkan Surat No. 070/CRBD/09 tanggal 28 Agustus 2009 mengenai Persetujuan Restrukturisasi Kredit, Bank Mega dan BMN menyetujui perubahan kondisi fasilitas kredit sebagai berikut: - Memberikan grace period mulai bulan September 2009 hingga Desember 2012. - Merubah Jangka waktu fasilitas kredit Term loan menjadi 10 tahun. - Merubah tingkat suku bunga fasilitas kredit term loan menjadi 14% per tahun mulai 1 September 2009 hingga

31 Agustus 2010. Dengan pengaturan pembayaran bunga sebesar: • 12% per tahun dibayarkan pada 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010 dan, • 2% per tahun ditangguhkan dan akan dibayarkan mulai September 2010 hingga September 2013.

- Suku bunga setelah tanggal 31 Agustus 2010 akan mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku di Bank Mega.

Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada BMN mengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham. PT Jalan Tol Seksi Empat Pada tanggal 15 Juni 2007, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) mendapat fasilitas kredit dari Bank Mega yang terdiri dari term loan dalam jumlah pokok tidak lebih dari Rp 280.000.000.000 di mana terdiri dari term loan sebesar Rp 245.000.000.000 dan Interest During Construction (IDC) sebesar Rp 35.000.000.000, serta Surat Keterangan Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) maksimal sebesar Rp 200.000.000 sub-limit dengan fasilitas term loan. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Makassar Seksi IV dan pengadaan bahan baku di mana dikenakan tingkat suku bunga 14% per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah 11 (sebelas) tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 2 (dua) tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah seluruh hasil penerimaan jalan tol seksi I dan II Makassar, seluruh tagihan BMN yang telah ada dan akan ada, saham BMN yang dimiliki oleh Perusahaan, seluruh hasil penerimaan JTSE yang akan ada atas penerimaan jalan tol (toll fee) seksi IV Makassar, seluruh tagihan JTSE yang telah ada dan yang akan ada, saham saham JTSE yang dimiliki masing masing oleh BMN dan PT Bosowa Investama, pihak hubungan istimewa, dan jaminan lain sebagaimana akan diminta oleh Bank Mega dari waktu ke waktu. Berdasarkan Perubahan I Perjanjian Kredit yang dinyatakan dalam Akta No. 19 tanggal 10 Desember 2007 dari Notaris Mahmud Said, S.H., Bank Mega menyetujui peningkatan pagu fasilitas Term Loan sebesar Rp 70.000.000.000 sehingga maksimum kredit menjadi sebesar Rp 350.000.000.000 yang terdiri dari: • Term loan sebesar Rp 306.000.000.000; dan • IDC sebesar Rp 44.000.000.000

Page 36: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

14. HUTANG BANK (lanjutan)

a. PT Bank Mega Tbk (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan) PT Jalan Tol Seksi Empat (lanjutan) Selanjutnya, berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit No.467/CRB-2/08 tanggal 2 Juli 2008 dari Bank Mega, JTSE mendapat persetujuan pengalihan sisa plafon IDC sebesar Rp 28.505.595.380 menjadi term loan, sehingga rincian pinjaman menjadi sebagai berikut: • Term loan sebesar Rp 334.505.595.380; dan • IDC sebesar Rp 15.494.404.620

Perjanjian hutang antara JTSE dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan JTSE memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, di antaranya untuk: 1. Penarikan modal 2. Perubahan anggaran dasar, struktur modal, pemegang saham dan pengurus 3. Perubahan usaha 4. Pailit, penundaan kewajiban pembayaran utang, pembubaran, penggabungan, pengambilalihan usaha dan

peleburan usaha 5. Memberikan pinjaman 6. Menggadaikan dan mengalihkan saham 7. Membagi dividen kepada pemegang saham

Berdasarkan Surat No. 68/CRBD/09 tanggal 28 Agustus 2009 mengenai Persetujuan Restrukturisasi Kredit, Bank Mega dan JTSE menyetujui perubahan kondisi fasilitas kredit sebagai berikut: - Memperpanjang grace period mulai bulan September 2009 hingga Desember 2012. - Merubah jangka waktu fasilitas kredit term loan menjadi 13 tahun. - Merubah tingkat suku bunga fasilitas kredit term loan menjadi 14% per tahun mulai 1 September 2009 hingga

31 Agustus 2010. Dengan pengaturan pembayaran bunga sebesar: • 12% per tahun dibayarkan pada 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010 dan, • 2% per tahun ditangguhkan dan akan dibayarkan mulai September 2010 hingga September 2013.

- Suku bunga setelah tanggal 31 Agustus 2010 akan mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku di Bank Mega.

Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada JTSE mengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

b. PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) PT Bintaro Serpong Damai (BSD) Pada tanggal 28 Januari 2008, BSD memperoleh fasilitas pinjaman Al-Musyarakah dari BSMI dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000. Pinjaman ini dikenai nisbah bagi hasil sebesar 13,25% dari pendapatan kotor BSD dengan jangka waktu maksimal 8 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan kembali proyek jalan tol dan dijamin dengan seluruh tagihan pendapatan jalan tol Serpong Pondok Aren serta gadai atas seluruh saham milik Perusahaan di BSD. Pencairan atas fasilitas kredit ini dilakukan pada tanggal 1 Februari 2008.

Page 37: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

14. HUTANG BANK (lanjutan)

b. PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) PT Bintaro Serpong Damai (BSD) Perjanjian hutang antara BSD dan BSMI memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan BSD memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BSMI, di antaranya untuk: 1. Memperoleh pinjaman dan/atau pembiayaan dari pihak lain 2. Mengubah struktur permodalan dan anggaran dasar 3. Membagi dividen 4. Melakukan peggabungan usaha, pengambilalihan usaha dan peleburan usaha

Jumlah beban bunga dan bagi hasil yang dibayarkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 50.062.092.309 dan Rp 70.435.972.553.

15. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan

kerja karyawan berdasarkan perhitungan internal manajemen sedangkan pada tanggal 30 Juni 2009 berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Rileos Pratama yang dalam laporannya bertanggal 3 September 2009 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

2010 (Tidak Diaudit) 2009

Umur pensiun normal 55 tahun 55 tahun Kenaikan upah dan gaji 10% 10% Tingkat bunga diskonto 11% 13% Perubahan pada kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Saldo awal penyisihan 2.598.583.245 2.170.472.504 Beban selama periode berjalan

Beban pengumpul jalan tol (lihat Catatan 21) 48.523.982 79.650.018 Beban pelayanan pemakai jalan tol (lihat Catatan 22) 17.409.109 30.454.418 Beban pemeliharaan aset jalan tol (lihat Catatan 23) 5.708.704 9.370.590 Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 24) 79.276.257 64.649.686 Pembayaran selama periode berjalan (12.803.000) -

Saldo akhir kewajiban 2.736.698.297 2.470.853.751

16. HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN

Akun ini seluruhnya merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih PT Bosowa Marga Nusantara dan PT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan yang dikonsolidasi.

Page 38: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

17. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo (Biro Administrasi Efek), adalah sebagai berikut:

2010 (Tidak Diaudit)

Jumlah Saham Ditempatkan Persentase Pemegang Saham dan Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

PT Bosowa Trading Internasional 6.121.792.762 60,44% 214.262.746.670 PT Jasa Investindo 733.333.500 7,24% 25.666.672.500 UBS AG, Singapura 515.933.000 5,09% 18.057.655.000 PT Panin Life Tbk 484.257.000 4,78% 16.948.995.000 Credit Suisse AG, Singapura 454.000.000 4,48% 15.890.000.000 PT Galang Nusantara 197.041.500 1,95% 6.896.452.500 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 1.622.213.667 16,02% 56.777.478.345 Jumlah 10.128.571.429 100,00% 354.500.000.015

2009

Jumlah Saham Ditempatkan Persentase Pemegang Saham dan Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

PT Bosowa Trading Internasional 5.718.929.762 56,46% 200.162.541.670 PT Panin Life Tbk 892.857.000 8,82% 31.249.995.000 PT Bosowa Utama 623.131.447 6,15% 21.809.600.645 UBS AG, Singapura 415.933.214 4,11% 14.557.662.490 PT Galang Nusantara 285.375.000 2,82% 9.988.125.000 Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 2.192.345.006 21,64% 76.732.075.210 Jumlah 10.128.571.429 100,00% 354.500.000.015

Pada tanggal 30 Juni 2010 (tidak diaudit) dan 2009 tidak terdapat Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 Juni 2010 yang diaktakan oleh Notaris Fathiah Helmi, SH., No. 33 tanggal 15 Juni, para pemegang saham menyetujui perubahan saham menjadi dua seri saham yaitu Saham Seri A dan Saham Seri B.

Page 39: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Akun ini terdiri dari : 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Pengeluaran 60.000.000 saham Perusahaan pada penawaran umum perdana tahun 2001 6.000.000.000 6.000.000.000 Tambahan modal disetor – agio saham 1.958.166.045 1.958.166.045 Biaya emisi saham (1.298.793.524 ) (1.298.793.524 )

Jumlah 6.659.372.521 6.659.372.521 19. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

Pada bulan April 2006, PT Nusantara Konstruksi Indonesia (NKI) mengakuisisi PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) dari PT Tuju Wali-Wali dan PT Bosowa Utama, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, pada harga pembelian sebesar Rp 30.825.000.000 dengan nilai buku sebesar Rp 3.239.013.689.

Pada bulan yang sama, NKI mengakuisisi PT Bintaro Serpong Damai (BSD) dari PT Bosowa Trading Internasional, pihak hubungan istimewa, pada harga pembelian sebesar Rp 280.000.000.000 dengan nilai buku sebesar Rp 322.140.358.750.

Berdasarkan Akta Penggabungan NKI ke dalam Perusahaan No. 14 tanggal 14 September 2006, dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., NKI telah melakukan penggabungan usaha dengan Perusahaan.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sebesar Rp 14.554.372.439 dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada neraca konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

PT Bosowa Marga Nusantara (27.585.986.311) (27.585.986.311) PT Bintaro Serpong Damai 42.140.358.750 42.140.358.750

Jumlah 14.554.372.439 14.554.372.439 20. PENDAPATAN BERSIH

Akun ini terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Pendapatan usaha jalan tol : Ruas Serpong – Pondok Aren (Bersih) 46.151.692.249 38.034.528.500

Ruas Tallo – Bandara Hasanuddin (Makassar) 21.339.707.500 16.044.393.400

Ruas Pelabuhan Soekarno Hatta – Pettarani (Makassar) 17.592.353.650 13.100.169.800

Sub Jumlah 85.083.753.399 67.179.091.700 Pendapatan usaha lainnya : Sewa gedung (lihat Catatan 9) 1.500.000.000 1.650.000.000

Jumlah 86.583.753.399 68.829.091.700

Page 40: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

20. PENDAPATAN BERSIH (lanjutan)

Rincian pendapatan berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Pihak ketiga 86.583.753.399 68.829.091.700 Pihak hubungan istimewa - -

Jumlah 86.583.753.399 68.829.091.700

Pendapatan jalan tol dihitung dari jumlah kendaraan yang lewat dikalikan dengan tarif menurut golongan kendaraan. Tarif tol yang ditetapkan didasarkan pada:

- Undang-undang No. 38 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-undang No. 13 Tahun 1980 tentang Jalan. - Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 Tahun 2005 sebagai pengganti PP No. 8 Tahun 1990 dan PP No. 40 Tahun

2001.

Undang-undang dan PP tersebut merupakan landasan hukum perhitungan/penyesuaian tarif tol yang kemudian ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Berdasarkan PP No. 15 Tahun 2005, Pasal 66 Ayat (1) dinyatakan: "Tarif dihitung berdasarkan kemampuan bayar pengguna jalan tol, besar keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakan investasi unsur-unsur kelayakan investasi" dan Pasal 66 Ayat (2): "Besar keuntungan biaya operasi kendaraan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dihitung berdasarkan pada selisih biaya operasi kendaraan dan nilai waktu pada jalan tol dengan lintas alternatif jalan umum yang ada".

Rincian tarif tol terjauh adalah sebagai berikut:

No Ruas Golongan I II III IV V

1. Serpong – Pondok Aren 4.000 7.500 9.000 11.000 13.500 2. Ramp Tallo Barat (Makassar) 2.000 2.500 2.500 2.500 3.000 3. Ujung pandang tahap I

(Makassar)

2.500

3.000

4.000

5.000

6.000 4. Ramp Parangloe (Makassar) 3.000 4.500 6.500 8.000 9.500 5. Biringkanaya (Makassar) 6.000 9.000 12.500 15.500 18.500

Tidak terdapat pendapatan kepada satu pihak tertentu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasi masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

Page 41: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

21. BEBAN PENGUMPUL JALAN TOL Akun ini terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Gaji dan tunjangan 1.875.757.821 1.658.414.268 Bahan bakar, sewa, listrik dan air 1.178.260.774 1.031.254.506 Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 8) 818.552.115 700.385.803 Administrasi dan perlengkapan tol 174.683.712 141.099.343 Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 15) 48.523.982 79.650.018 Pemeliharaan aset tetap 43.440.550 21.820.823

Jumlah 4.139.218.954 3.632.624.762 22. BEBAN PELAYANAN PEMAKAI JALAN TOL Akun ini terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Gaji dan tunjangan 729.651.099 613.548.704 Bahan bakar, sewa, listrik dan air 513.575.000 321.072.200 Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 8) 98.985.987 70.661.826 Pemeliharaan aset tetap 37.210.625 42.569.409 Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 15) 17.409.109 30.454.418 Lainnya 24.655.000 4.138.999

Jumlah 1.421.486.821 1.082.445.556 23. BEBAN PEMELIHARAAN ASET JALAN TOL Akun ini terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 8) 30.626.189.358 21.733.897.545 Pemeliharaan aset tetap 2.727.328.091 1.491.223.720 Gaji dan tunjangan 447.477.422 319.378.584 Bahan bakar, sewa, listrik dan air 415.666.066 269.900.680 Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 15) 5.708.704 9.370.590

Jumlah 34.222.369.581 23.823.771.120

Page 42: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Gaji dan kesejahteraan karyawan 6.406.877.410 4.938.137.836 Pajak dan iuran 2.568.310.903 776.827.195 Jasa profesional 1.548.273.833 680.459.650 Sewa 668.463.969 376.837.500 Penyusutan aset tetap dan investasi properti Aset tetap (lihat Catatan 8) 433.574.770 425.991.827 Investasi properti (lihat Catatan 9) 493.101.887 493.101.886 Transportasi dan perjalanan dinas 311.805.787 236.089.521 Utilitas 193.534.807 149.707.662 Akomodasi, rapat dan keanggotaan 185.907.350 213.887.047 Kantor 140.245.070 163.861.072 Pencatatan saham 116.000.000 116.000.000 Representasi dan sumbangan 98.900.000 543.841.366 Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 15) 79.276.257 180.906.221 Perbaikan dan pemeliharaan 43.884.167 40.559.054 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100.000.000) 1.447.821.234 611.026.911

Jumlah 14.656.701.186 9.947.234.748 25. RUGI BERSIH PER SAHAM Perhitungan rugi bersih per saham adalah sebagai berikut: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Rugi bersih (13.672.673.786) (22.020.588.504) Jumlah rata-rata tertimbang saham 10.128.571.429 10.128.571.429

Rugi bersih per saham (1,35) (2,17)

Page 43: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa. Rincian saldo akun yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai

berikut: 2010 (Tidak Diaudit) 2009

Kas dan setara kas Bank BPR Syariah Dana Moneter 19.109.877 17.123.061 Deposito BPR Syariah Dana Moneter 100.000.000 100.000.000

Jumlah 119.109.877 117.123.061

Piutang Usaha PT Semen Bosowa Maros 27.824.389.085 -

Hutang Usaha PT Otto Rental 1.343.613.818 -

Hutang hubungan istimewa PT Semen Bosowa Maros 289.596.023 289.596.023 PT Bosowa Llyod 50.152.129 50.152.129 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100.000.000) 99.858.531 99.858.531

Jumlah 439.606.683 439.606.683

Hutang kepada pihak hubungan istimewa merupakan transaksi pemberian pinjaman modal kerja kepada Anak

Perusahaan dan pembayaran biaya yang dilakukan terlebih dahulu oleh pihak hubungan istimewa. Hutang tersebut diberikan tanpa bunga, tanpa jaminan dan tanpa jangka waktu pengembalian tertentu.

Sifat transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut:

Pihak Hubungan Istimewa Sifat Transaksi

BPR Syariah Dana Moneter Jasa perbankan PT Bosowa Llyod Hutang piutang antar perusahaan PT Semen Bosowa Maros Pembelian semen dan hutang piutang antar perusahaan PT Asuransi Bosowa Periskop Jasa asuransi PT Otto Rental Sewa kendaraan operasional

Seluruh pihak-pihak hubungan istimewa tersebut memiliki kesamaan pemegang saham dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Page 44: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

27. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI

Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian penting dengan pihak-pihak sebagai berikut: Perusahaan a. Berdasarkan Perjanjian No.001/NI SBM/Dist/2006 tanggal 8 Oktober 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian

kerjasama dengan PT Semen Bosowa Maros (SBM), pihak hubungan istimewa, sehubungan dengan pendistribusian serta pemasaran semen merk Bosowa untuk seluruh wilayah pemasaran, baik dalam negeri maupun luar negeri dengan jumlah tiap bulannya kurang lebih 40.000 ton untuk wilayah pemasaran dalam negeri dan 30.000 ton untuk wilayah pemasaran luar negeri.

Laba penjualan untuk wilayah dalam negeri adalah sebesar Rp 5.000 per ton sedangkan untuk wilayah luar negeri adalah sebesar $AS 0,50 per ton. Beban operasional karyawan SBM akan ditanggung oleh Perusahaan sebesar Rp 100 per ton penjualan yang diakumulasi setiap bulannya.

Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal 15 Oktober 2006 sampai dengan tanggal 14 Oktober 2007 dan dapat diperpanjang kembali selama 1 tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 15 Oktober 2007. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, dan perpanjangan terakhir dengan adendum II tertanggal 29 Oktober 2009 yang berlaku sampai dengan 14 Oktober 2010.

b. Pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pemberian pinjaman kepada

PT Nusantara Global Capital, pihak ketiga, dengan jumlah maksimum Rp 50 miliar untuk modal kerja perusahaan tersebut dalam rangka pembelian semen dari PT Semen Bosowa Maros, pihak hubungan istimewa. Pinjaman ini dikenakan bunga 22% per tahun. Piutang ini seluruhnya telah dilunasi pada tanggal 11 Agustus 2009.

c. Pada tanggal 24 September 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bosowa Mining (BM)

dan PT Bosowa Resources (BR), pihak hubungan istimewa, sehubungan dengan pembelian material dasar semen untuk dipasarkan baik di wilayah pemasaran dalam negeri maupun luar negeri dengan jumlah dan harga yang telah disepakati oleh Perusahaan, BM dan BR. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal 25 September 2009 sampai dengan tanggal 24 September 2010 dan dapat diperpanjang kembali selama 1 tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan para pihak.

d. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan dan PT Bosowa Investama (BI), pihak hubungan istimewa, mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) saham PT Margautama Nusantara (MUN) sebesar 99,97% kepemilikan BI di MUN dengan nilai pengalihan sebesar Rp 245.000.000.000 (lihat Catatan 30). Transaksi ini akan dilaksanakan jika Perusahaan dan atau BI telah memenuhi syarat-syarat pendahuluan sebagai berikut:

1. Perusahaan dan BI telah memperoleh seluruh persetujuan yang diperlukan berdasarkan ketentuan Anggaran

Dasar masing-masing untuk penandatanganan dan pelaksanaan PPJB saham dan Akta Jual Beli saham. 2. Seluruh syarat-syarat berdasarkan ketentuan hukum dan/ atau peraturan perundang-undangan yang berlaku

sehubungan dengan pengalihan dan penjualan saham dan pelaksanaan ketentuan lainnya sebagaimana dimaksud dalam PPJB saham telah dipenuhi.

3. Perusahaan telah melaksanakan seluruh ketentuan Pasar Modal yang diatur dalam Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Kep-413/BL/2009 tanggal 25 November 2009 perihal Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, yang tidak terbatas pada: (i) menunjuk pihak independen, (ii) melakukan pengumuman transaksi material, (iii) menyediakan data tentang transaksi material kepada pemegang saham dan menyampaikan kepada BAPEPAM-LK, dan (iv) memperoleh persetujuan dari RUPS Perusahaan yang dilaksanakan selambat-lambatnya pada akhir bulan Juli 2010, dengan keputusan antara lain menyetujui jual beli saham MUN yang dimiliki oleh BI.

Page 45: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

27. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

Anak Perusahaan PT Bintaro Serpong Damai (BSD) e. Anak Perusahaan mengadakan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk

(Jasa Marga), sebagai pemegang hak Jalan Tol Pondok Aren-Serpong, sebagaimana dinyatakan dalam Akta No.183 tanggal 19 Desember 1996 dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Dalam perjanjian ini, Jasa Marga menunjuk dan memberi wewenang kepada BSD sebagai pengembang tunggal untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama Jasa Marga serta menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh BSD selama 27 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, BSD wajib membayar kepada Jasa Marga sejumlah persentase tertentu dari hasil jalan tol setiap bulannya. Untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, bagi hasil yang telah dibayarkan kepada Jasa Marga adalah masing-masing sebesar Rp 1.883.750.365 dan Rp 1.200.000.000. Jasa Marga telah memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.S543/MK.16/1996 tanggal 25 Oktober 1996 untuk mengadakan Perjanjian tersebut. Pada akhir masa penyelenggaraan jalan tol, 28 Februari 2023, Perusahaan akan menyerahkan seluruh jalan tol tersebut kepada Jasa Marga. Jalan Tol Pondok Aren – Serpong mulai beroperasi pada tanggal 2 Februari 1999.

f. Pada tanggal 19 Mei 1998, BSD dan Jasa Marga mengadakan Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan

Tol Pondok Aren-Serpong. Berdasarkan perjanjian tersebut, BSD menyerahkan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol kepada Jasa Marga dan sehubungan dengan itu BSD akan menerima pembagian pendapatan jalan tol. Untuk kapasitas dibawah 120.000 kendaraan per hari, tarif pembagiannya adalah sebagai berikut:

Periode perjanjian Tarif pembagian Di bawah 10 tahun 81,75% 10 – 15 tahun 77,75% 16 – 20 tahun 72,75% Di atas 20 tahun 69,75% Pembagian pendapatan jalan tol untuk kapasitas di atas 120.000 kendaraan adalah sebesar 50% setelah dikurangi

biaya operasi dan pemeliharaan sebesar 18,25%. Perjanjian ini berlaku sampai dengan berakhirnya kerjasama penyelenggaraan jalan tol. g. Sesuai dengan keputusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No. 06.465/IX/BANI/Ktd tanggal 4 September

2006, pengoperasian gerbang Tol Pondok Aren Barat dan pemeliharaan jalan tol Pondok Aren – Serpong dilakukan oleh BSD, berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2006.

Jalan Tol Pondok Aren - Serpong yang dibangun dan dioperasikan oleh BSD merupakan bagian dari Jalan Tol

Jakarta - Serpong, sedangkan pembangunan Jalan Tol Pondok Aren-Ulujami (Kebayoran Lama, Jakarta) yang merupakan lanjutan dari Jalan Tol Pondok Aren - Serpong dilaksanakan oleh Jasa Marga.

h. Berdasarkan Surat Permohonan Arbitrase No. 070/R&A Srt.G/I/06 tanggal 18 Januari 2006 yang telah didaftarkan di

Sekretariat Badan Arbitrase Nasional Indonesia No. 217/I/ARB Bani/2006 tanggal 23 Januari 2006, BSD telah mengajukan permohonan arbitrase ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia untuk membatalkan Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol Pondok Aren Serpong No. 004/SPK DIR/1998 serta menuntut ganti kerugian sebesar Rp 2.100.000.000. Hasil dari perkara arbitrase tersebut sudah diputuskan dalam surat Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No. 217/I/ARB BANI/2006 tanggal 31 Agustus 2006.

Page 46: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

27. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan) PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (lanjutan) h. Berdasarkan keputusan di atas, BSD dan Jasa Marga sepakat untuk merubah lingkup pengoperasian menjadi

sebagai berikut : Jasa Marga : a. Pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji (Pondok Aren Timur) b. Pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan tol, serta pengamanan aset BSD : a. Pengoperasian gerbang tol Pondok Aren Barat b. Pemeliharaan jalan tol Pondok Aren-Serpong

Selain itu, BSD dan Jasa Marga ditetapkan untuk menunjuk konsultan penilai independen untuk melakukan penghitungan ulang atas Bagi Hasil pengelolaan Jalan Tol Pondok Aren.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, hasil konsultan penilai independen tersebut masih dalam proses.

i. Pada tanggal 17 April 1997, BSD dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) mengadakan perjanjian sewa tanah

milik KAI seluas 39.597.404,50 m2 selama 5 tahun dari tanggal 17 April 1997 sampai dengan tanggal 17 April 2002. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Berdasarkan addendum perpanjangan perjanjian sewa tanah tanggal 23 Maret 2007, kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang jangka waktu sewa sampai dengan tanggal 16 Oktober 2011. Beban sewa yang dibayarkan kepada KAI masing-masing sebesar Rp 175.085.960 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009.

PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) j. Dalam Keputusannya No. 276/KPTS/1994 tanggal 26 Agustus 1994, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia

telah memberikan izin kepada Jasa Marga untuk menyelenggarakan tol Makasar (dahulu Ujung Pandang) dalam ikatan usaha patungan dengan BMN.

Berdasarkan Akta No. 322 tanggal 29 Agustus 1994 dari Notaris Mestariany Habie, S.H., BMN mengoperasikan jalan tol selama 30 (tiga puluh) tahun untuk tahap pertama sedangkan tahap kedua akan diatur kemudian dengan ketentuan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sejak dioperasikannya jalan tol, baik sebagian atau seluruhnya.

BMN setuju bahwa setelah berakhirnya masa penyelenggaraan jalan tol, maka jalan tol dan fasilitas yang berada dalam daerah milik jalan langsung dengan serta merta kembali kepada Jasa Marga. Jasa Marga berhak untuk mengoperasikan dan memelihara jalan tol tanpa wajib menyerahkannya atau membayarkannya kepada BMN.

Perjanjian kontrak kerjasama tersebut berlaku untuk tol seksi I, II dan III. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, pekerjaan tol seksi III belum berjalan. Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor JL. 01.03-Mn/518 tanggal 21 September 2005, dan pengumuman pemenang tender investasi jalan tol dari Departemen Pekerjaan Umum nomor JL.01.03-PB/69 tanggal 27 September 2005, ditetapkan bahwa pemenang tender investasi jalan tol ruas Makassar seksi IV adalah BMN. Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang jalan dan Peraturan Pemerintah No. 25 tentang jalan tol, Pemerintah telah menyerahkan sebagian wewenang jalan tol kepada Departemen Pekerjaan Umum diwakili oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berkaitan dengan pengaturan, pengusahaan dan pengawasan yang sebelumnya dikelola oleh Jasa Marga.

Page 47: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

27. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (lanjutan)

j. Atas hal tersebut di atas, Anak Perusahaan diwajibkan untuk mengganti Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP)

menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, PPJT tersebut masih dalam tahap proses penggantian.

PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) k. JTSE, Anak Perusahaan, mengadakan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dengan Departemen Pekerjaan Umum

Republik Indonesia (DPU), sebagai pemegang hak Jalan Tol Ruas Makassar Seksi IV, dengan Surat Perjanjian bernomor 190/PPJT/V/Mn/2006 tanggal 29 Mei 2006. Dalam perjanjian ini, DPU menunjuk dan memberikan kepada JTSE, hak untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama pemerintah dan menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh JTSE dengan masa konsesi selama 35 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, JTSE wajib melaksanakan pemeliharaan dan menyediakan asuransi sebagai perlindungan aset jalan tol. Selain hal tersebut JTSE selama masa konsesi dapat memanfaatkan ruang milik jalan tol untuk penempatan iklan, utilitas dan/atau bangunan utilitas. Pada akhir masa pengusahaan jalan tol, JTSE akan menyerahkan jalan tol tersebut kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

28. ASET DALAM MATA UANG ASING

Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada masing-masing tanggal neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

2010 2009

Mata Uang Setara Mata Uang Mata Uang Setara mata Uang Asing Rupiah Asing Rupiah

Aset Kas dan setara kas $AS 14.038,47 127.511.423 $AS 33.226,87 339.744.746 29. INFORMASI SEGMEN

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder (lihat Catatan 2q).

Page 48: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Informasi konsolidasi menurut segmen usaha sebagai segmen primer adalah sebagai berikut:

2010 (Enam Bulan) (Tidak diaudit)

Jasa Distribusi

Semen Jasa Pengelola Jalan

Tol Eliminasi Konsolidasi

Segmen usaha Pendapatan 1.500.000.000 85.083.753.399 - 86.583.753.399

Beban segmen 7.144.628.316 50.295.148.227 (3.000.000.001) 54.439.776.542

Laba (rugi) usaha (5.644.628.316) 34.578.360.172 3.000.000.001 31.933.731.857

Penghasilan lain-lain (7.477.351.327) (10.018.007.702) 19.812.093.283 2.316.734.254Beban lain-lain (1.395.856.560) (51.281.962.826) - (52.677.819.386)

Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan (14.517.836.203) (26.721.610.356) 22.812.093.284 (18.427.353.275)

Manfaat pajak penghasilan 845.162.418 2.975.980.945 - 3.821.143.363

Rugi sebelum hak pemegang saham minoritas atas rugi bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan (13.672.673.785) (23.745.629.411) 22.812.093.284 (14.606.209.912)

Hak pemegang saham minoritas atas rugi bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan - 933.536.126 - 933.536.127

Rugi bersih (13.672.673.785) (22.812.093.285) 22.812.093.284 (13.672.673.786)

Informasi lainnya Aset segmen 543.435.054.353 1.651.026.695.817 (973.505.447.630) 1.220.956.302.541 Kewajiban segmen 239.400.977.521 1.021.516.876.845 (383.958.403.491) 876.959.450.875 Perolehan aset tetap 14.168.800 28.186.052.306 - 28.200.221.106 Beban penyusutan 131.936.970 31.845.365.260 - 31.977.302.230

2009 (Enam Bulan)

Jasa Distribusi

Semen Jasa Pengelola Jalan

Tol Eliminasi Konsolidasi

Segmen usaha Pendapatan 1.650.000.000 67.179.091.700 - 68.829.091.700

Beban segmen 5.471.889.165 37.375.048.053 (3.422.175.000) 39.424.762.218

Laba (rugi) usaha (3.821.889.165) 29.804.043.647 3.422.175.000 29.404.329.482

Penghasilan lain-lain (14.224.210.479) 997.679.353 24.702.467.173 11.475.936.047Beban lain-lain (3.451.850.815) (72.696.104.162) - (76.147.954.977)

Page 49: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2009 (Enam Bulan)

Jasa Distribusi

Semen Jasa Pengelola Jalan

Tol Eliminasi Konsolidasi

Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan (21.497.950.459) (41.894.381.162) 28.124.642.173 (35.267.689.448)

Manfaat (beban) pajak penghasilan (522.638.045) 11.886.004.604 - 11.363.366.559

Rugi sebelum hak pemegang saham minoritas atas rugi bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan (22.020.588.504) (30.008.376.558) 28.124.642.173 (23.904.322.889)

Hak pemegang saham minoritas atas rugi bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan - 1.883.734.385 - 1.883.734.385

Rugi bersih (22.020.588.504) (28.124.642.173) 28.124.642.173 (22.020.588.504)

Informasi lainnya Aset segmen 711.380.847.582 1.427.882.461.846 (882.439.306.838) 1.256.824.002.590 Kewajiban segmen 373.903.385.453 893.390.093.035 (391.846.712.655) 875.446.765.833 Perolehan aset tetap 119.750.250 20.459.731.612 - 20.579.481.862 Beban penyusutan 117.879.180 22.813.057.820 - 22.930.937.000

Informasi konsolidasi menurut segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut:

2010 (Enam Bulan) (Tidak diaudit)

Jabotabek Makassar Eliminasi Konsolidasi

Pendapatan 47.651.692.249 38.932.061.150 - 86.583.753.399Aset segmen 1.347.166.244.161 847.295.506.009 (973.505.447.630) 1.220.956.302.540

2009 (Enam Bulan)

Jabotabek Makassar Eliminasi Konsolidasi

Pendapatan 39.684.528.500 29.144.563.200 - 68.829.091.700Aset segmen 1.525.137.055.516 614.126.253.911 (882.439.306.837) 1.256.824.002.590

30. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

a. Pada tanggal 9 Juli 2010, Perusahaan telah menerima persetujuan dari Menkumham atas akta No. 32 tanggal

15 Juni 2010. b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 15 Juni 2010 yang diaktakan oleh

Notaris Fathiah Helmi, SH., No. 10 tanggal 9 Juli 2010, pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal Saham Seri B dengan cara menggabungkan dua Saham Seri B menjadi satu Saham Seri B (Reverse Stock Split) yaitu Saham Seri B dengan nilai nominal Rp 35,00 menjadi Rp 70,00. Perusahaan telah menerima persetujuan dari Menkumham atas akta No. 10 tanggal 9 Juli 2010, pada tanggal 14 Juli 2010.

c. Pada tanggal 14 Juli 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan Surat No. S-6435/BL/2010 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 8.508.000.000 Saham Seri B kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 70 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 88 per saham .

Page 50: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

30. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)

d. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 14 Juli 2010 yang diaktakan oleh Notaris Fathiah Helmi, SH., No. 13 tanggal 14 Juli 2010, pemegang saham menyetujui untuk melakukan : • Penambahan modal ditempatkan dan disetor melalui Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak

Memesan Efek Terlebih Dahulu. • Rencana akuisisi Perusahaan, yaitu pengambilalihan saham PT Bosowa Investama (BI), pihak hubungan

istimewa, dalam PT Margautama Nusantara (MUN). • Rencana akuisisi yang akan dilakukan MUN yaitu pengambilalihan saham PT Bangun Tjipta Sarana, pihak

ketiga, dalam PT Jakarta Lingkar Baratsatu, dengan catatan akuisisi dilakukan setelah Perusahaan telah melakukan pengambilalihan saham BI dalam MUN.

31. REVISI DAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK ini menetapkan dasar-dasar bagi

penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

b. PSAK No. 2 (Revisi 2009) tentang “Laporan Arus Kas”. PSAK ini memberikan pengaturan atas informasi mengenai

perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

c. PSAK No. 4 (Revisi 2009) tentang “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK ini akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

d. PSAK No. 5 (Revisi 2009) tentang “Segmen Operasi”. Berdasarkan PSAK ini, Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.

e. PSAK No. 15 (Revisi 2009) tentang “Investasi Pada Entitas Asosiasi”. PSAK ini akan diterapkan untuk akuntansi

investasi dalam entitas asosiasi, menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

f. PSAK No. 25 (Revisi 2009) tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. PSAK ini

menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

g. PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang “Penurunan Nilai Aset”. PSAK ini menetapkan prosedur-prosedur yang

diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

h. PSAK No. 57 (Revisi 2009) tentang “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK ini bertujuan untuk

mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

Page 51: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

30 Juni 2010 (Tidak Diaudit) dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

31. REVISI DAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) i. PSAK No. 58 (Revisi 2009) tentang “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

PSAK ini bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

Manajemen sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan.

32. REKLASIFIKASI AKUN

Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010. Rincian reklasifikasi akun tersebut adalah sebagai berikut:

Dari Akun Ke Akun Jumlah Alasan

Beban penyusutan Jalan Tol Kerjasama Operasi

Beban pemeliharaan aset Jalan Tol

10.979.242.783

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban penyusutan Jalan Tol Kerjasama Operasi

Beban pengumpul tol

12.930.231

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban penyusutan Jalan Tol Kerjasama Operasi

Beban pelayanan pemakai Jalan Tol

605.903

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban gaji dan kesejahteraan karyawan

Beban umum dan administrasi

842.538.239

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban umum dan administrasi Beban pengumpul tol

871.829.672

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban umum dan administrasi

Beban pelayanan pemakai Jalan Tol

148.688.213

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

Beban umum dan administrasi

Beban pemeliharaan aset Jalan Tol

1.354.284.060

Untuk menyesuaikan dengan sifat akun dan transaksi

33. TANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 26 Juli 2010.

Page 52: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK …akses.ksei.co.id/.../09/TW2/META/META_LKTT_Juni_2010.pdf · 2012-08-06 · Beban masih harus dibayar 1.471.226.284 1.511.146.088 ... Laba