pt golden plantation tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai...

402
Jadwal Tanggal Efektif : 11 Desember 2014 Periode Awal Perdagangan Waran Seri I : 23 Desember 2014 Masa Penawaran : 15 – 17 Desember 2014 Periode Akhir Perdagangan Waran Seri I : Tanggal Penjatahan : 19 Desember 2014 - Pasar Reguler & Negosiasi : 14 Desember 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 22 Desember 2014 - Pasar Tunai : 19 Desember 2017 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 22 Desember 2014 Periode Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 23 Desember 2015 Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I Pada BEI : 23 Desember 2014 Periode Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 20 Desember 2017 Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 21 Desember 2017 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT GOLDEN PLANTATION (“PERSEROAN’) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT GOLDEN PLANTATION Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak Dalam Bidang Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Kelapa Sawit Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Alamat Kantor Pusat: Gedung Alun Graha Jl. Prof. DR. Soepomo, SH, No. 233, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan , Indonesia Telepon: 021- 5790 5353 Faksimili: 021- 5790 3553 PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebesar 800.000.000 (delapan ratus juta) saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang berasal dari portepel, atau sebesar 21,8281% (dua puluh satu koma delapan dua delapan satu persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham, yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Nilai Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham secara keseluruhan adalah sebesar Rp230.400.000.000 (dua ratus tiga puluh miliar emapat ratus juta Rupiah). Perseroan berencana untuk mengalokasikan Sahan Yang Ditawarkan sebesar 80.000.000 (delapan puluh juta) saham atau sebesar 10% (sepuluh persen) dari Saham Yang Ditawarkan akan dialokasikan untuk Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”). Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan juga menerbitkan sebesar 1.000.000.000 (satu miliar) Waran Seri I atau sebanyak 35% (tiga puluh lima persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang menyertai Saham Baru Perseroan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 4 (empat) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 5 (lima) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 (tiga) tahun. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) per Waran Seri I yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 1 (satu) tahun sejak tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, yang berlaku mulai tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan 20 Desember 2017. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Seluruh Saham Baru Perseroan yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham dan saham hasil pelaksanaan Waran Seri I ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya di Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek menjamin secara kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. Penjamin Pelaksana Emisi Efek PT CIMB Securities Indonesia Penjamin Emisi Efek ● PT Buana Capital ● PT Dhanawibawa Arthacemerlang ● PT Equity Securities Indonesia ● PT HD Capital Tbk ● PT Indomitra Securities PT Jasa Utama Capital ● PT Kresna Graha Securindo Tbk ● PT Lautandhana Securindo ● PT Magenta Kapital Indonesia ● PT Makindo Securities ● PT Makinta Securities ● PT Mega Capital Indonesia ● PT MNC Securities ● PT Minna Padi Investama Tbk ● PT NISP Sekuritas ● PT OSO Securities ● PT Panca Global Securities Tbk ● PT Phillip Securities Indonesia ● PT Recapital Securities ● PT Reliance Securities Tbk ● PT Trimegah Securities Tbk ● PT Valbury Asia Securities ● PT Victoria Securities ● PT Yulie Sekurindo Tbk SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO FLUKTUASI HARGA PASAR TERHADAP PRODUK YANG DIHASILKAN PERSEROAN. KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI RISIKO USAHA DAPAT DILIHAT PADA BAB VII PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”). MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN EFEK YANG DITAWARKAN MENJADI TERBATAS ATAU SAHAM-SAHAM TERSEBUT MENJADI KURANG LIKUID. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 15 Desember 2014

Upload: docong

Post on 02-Mar-2019

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

JadwalTanggal Efektif : 11 Desember 2014 Periode Awal Perdagangan Waran Seri I : 23 Desember 2014Masa Penawaran : 15 – 17 Desember 2014 Periode Akhir Perdagangan Waran Seri I :Tanggal Penjatahan : 19 Desember 2014 - Pasar Reguler & Negosiasi : 14 Desember 2017Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 22 Desember 2014 - Pasar Tunai : 19 Desember 2017Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 22 Desember 2014 Periode Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 23 Desember 2015Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I Pada BEI : 23 Desember 2014 Periode Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 20 Desember 2017

Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 21 Desember 2017

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT GOLDEN PLANTATION (“PERSEROAN’) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT GOLDEN PLANTATION TbkKegiatan Usaha Utama:

Bergerak Dalam Bidang Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Kelapa SawitBerkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

Alamat Kantor Pusat:Gedung Alun Graha

Jl. Prof. DR. Soepomo, SH, No. 233, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan , IndonesiaTelepon: 021- 5790 5353 Faksimili: 021- 5790 3553

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAMSebesar 800.000.000 (delapan ratus juta) saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang berasal dari portepel, atau sebesar 21,8281% (dua puluh satu koma delapan dua delapan satu persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham, yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Nilai Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham secara keseluruhan adalah sebesar Rp230.400.000.000 (dua ratus tiga puluh miliar emapat ratus juta Rupiah).Perseroan berencana untuk mengalokasikan Sahan Yang Ditawarkan sebesar 80.000.000 (delapan puluh juta) saham atau sebesar 10% (sepuluh persen) dari Saham Yang Ditawarkan akan dialokasikan untuk Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”).Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan juga menerbitkan sebesar 1.000.000.000 (satu miliar) Waran Seri I atau sebanyak 35% (tiga puluh lima persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang menyertai Saham Baru Perseroan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 4 (empat) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 5 (lima) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 (tiga) tahun.Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) per Waran Seri I yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 1 (satu) tahun sejak tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, yang berlaku mulai tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan 20 Desember 2017. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Seluruh Saham Baru Perseroan yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham dan saham hasil pelaksanaan Waran Seri I ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya di Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek menjamin secara kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

PT CIMB Securities IndonesiaPenjamin Emisi Efek

● PT Buana Capital ● PT Dhanawibawa Arthacemerlang ● PT Equity Securities Indonesia ● PT HD Capital Tbk ● PT Indomitra Securities ● PT Jasa Utama Capital ● PT Kresna Graha Securindo Tbk ● PT Lautandhana Securindo ● PT Magenta Kapital Indonesia

● PT Makindo Securities ● PT Makinta Securities ● PT Mega Capital Indonesia ● PT MNC Securities ● PT Minna Padi Investama Tbk ● PT NISP Sekuritas ● PT OSO Securities ● PT Panca Global Securities Tbk ● PT Phillip Securities Indonesia ● PT Recapital Securities

● PT Reliance Securities Tbk ● PT Trimegah Securities Tbk ● PT Valbury Asia Securities ● PT Victoria Securities ● PT Yulie Sekurindo Tbk

SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA.RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO FLUKTUASI HARGA PASAR TERHADAP PRODUK YANG DIHASILKAN PERSEROAN. KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI RISIKO USAHA DAPAT DILIHAT PADA BAB VII PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”).

MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN EFEK YANG DITAWARKAN MENJADI TERBATAS ATAU SAHAM-SAHAM TERSEBUT MENJADI KURANG LIKUID.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 15 Desember 2014

Page 2: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dengan surat No 007/GP/SPB/X/2014 tanggal 8 Oktober 2014 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal yang dimuat dalam (Lembaran Negara No.64 Tahun 1995 Tambahan Nomor 3608) beserta peraturan pelaksanaannya (“Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995”).

Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, direncanakan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (”BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat dibawah tangan antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 7 Oktober 2014 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan saham di BEI tersebut tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana Saham ini batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM beserta peraturan pelaksanaannya. Dengan Surat Otoritas Jasa Keuangan No. S-527/D.04/2014 tanggal 11 Desember 2014, Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini telah menjadi efektif.

Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini bertanggung jawab sepenuhnya atas semua informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia dan kode etik serta norma dan standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, setiap pihak yang ter-Afiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Hubungan Afiliasi antara Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dapat dilihat pada Bab XVI Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.

PT CIMB Securities Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta para Penjamin Emisi Efek adalah pihak yang tidak ter-Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. Keterangan lebih lanjut mengenai para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek dengan Perseroan dapat dilihat pada Bab XV Penjaminan Emisi Efek.

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

Page 3: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

i

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................................... i

Definisi Dan Singkatan ...........................................................................................................................iii

Daftar Singkatan Nama Entitas Anak, Entitas Asosiasi dan Pemegang Saham Perseroan .................. x

Ringkasan ..............................................................................................................................................xi

I. Penawaran Umum Perdana Saham............................................................................................. 1

II. Rencana Penggunaan Dana Yang Diperoleh Dari Hasil Penawaran Umum Perdana Saham .. 13

III. Keterangan Tentang Rencana Transaksi ................................................................................... 19A. Uraian, Tujuan Dan Manfaat Pelaksanaan Transaksi ......................................................... 19B. Keterangan Mengenai Rencana Transaksi ......................................................................... 19C. Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat ................................................................................. 19D. Keterangan Mengenai Obyek Transaksi ............................................................................. 22E. Keterangan Mengenai Pihak Penjual .................................................................................. 28F. Ringkasan Penilai Independen ........................................................................................... 30G. Pengaruh Rencana Transaksi Pada Kondisi Keuangan Perseroan .................................... 37H. Lain-Lain ............................................................................................................................. 39

IV. Pernyataan Liabilitas .................................................................................................................. 40

V. Ikhtisar Data Keuangan Penting................................................................................................. 46

VI. Analisis Dan Pembahasan Oleh Manajemen ............................................................................. 50

VII. Risiko Usaha .............................................................................................................................. 61A. Risiko Terkait Kegiatan Usaha Perseroan dan Entitas Anak ............................................... 61B. Risiko Terkait Dengan Kepemilikan Saham ........................................................................ 64C. Risiko Terkait Penawaran Umum Perdana Saham ............................................................. 66

VIII. Kejadian dan Transaksi Penting Setelah Tanggal Laporan Auditor Independen........................ 67

IX. Keterangan Tentang Perseroan ................................................................................................. 681. Riwayat Singkat Perseroan ................................................................................................. 682. Perizinan-Perizinan Yang Wajib Dipenuhi Oleh Perseroan dan Entitas Anak Terkait Kegiatan Usaha Utama dan Penunjang Perseroan dan Entitas Anak ................................ 693. Keterangan Tentang Hak Atas Tanah .................................................................................. 704. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ................................................................. 735. Struktur Organisasi ............................................................................................................. 766. Pengurusan dan Pengawasan ............................................................................................ 767. Sumber Daya Manusia ........................................................................................................ 818. Keterangan Tentang Entitas Anak ....................................................................................... 839. Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan Hukum ......................... 9310. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum ..................................................................... 96

Page 4: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

ii

11. Diagram Kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak ............................................................ 9612. Aset Tetap ........................................................................................................................... 9713. Hak Atas Kekayaan Intelektual ........................................................................................... 9714. Transaksi dengan Pihak Berelasi ........................................................................................ 9815. Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga ............................................................................ 9816. Perkara yang Dihadapi Oleh Perseroan, Entitas Anak, Komisaris dan Direksi ................. 109

X. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan ................................................................................. 1101. Umum ................................................................................................................................ 1102. Keunggulan Bersaing ........................................................................................................ 1103. Strategi Usaha .................................................................................................................. 1124. Kegiatan Usaha Utama ..................................................................................................... 1135. Riset dan Pengembangan ................................................................................................. 1196. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan ............................................................................ 1197. Asuransi ............................................................................................................................ 1218. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) ........................ 1249. Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility/CSR) ..................... 12510. Manajemen Risiko ............................................................................................................. 12611. Teknologi Informasi ........................................................................................................... 126

XI. Keterangan Tentang Industri .................................................................................................... 128

XII. Ekuitas...................................................................................................................................... 147

XIII. Kebijakan Dividen..................................................................................................................... 149

XIV. Perpajakan ............................................................................................................................... 150

XV. Penjaminan Emisi Efek ............................................................................................................ 152

XVI. Lembaga dan Profesi Penunjang dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham ........... 154

XVII. Pendapat dari Segi Hukum ...................................................................................................... 159

XVIII. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan beserta Laporan Auditor Independen .............. 183

XIX. Laporan Penilai ........................................................................................................................ 269

XX. Anggaran Dasar ....................................................................................................................... 353

XXI. Persyaratan Pemesanan Pembelian Saham ........................................................................... 372

XXII. Penyebarluasan Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham ............................ 379

Page 5: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

iii

Definisi Dan Singkatan

Di dalam Prospektus ini, kata-kata di bawah ini mempunyai arti sebagai berikut, kecuali bila kalimatnya menyatakan lain:

“Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”

berarti perubahan-perubahan dan/atau penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan terhadap Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

“Afiliasi ” berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 UUPM yaitu:- hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat

kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;- hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris

dari pihak tersebut;- hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau

lebih anggota direksi atau komisaris yang sama;- hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak baik langsung

maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

- hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

- hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

“Agen Penjualan” berarti pihak yang membantu menjual saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham baik yang dilakukan di dalam atau di luar negeri.

“Anggota Bursa” berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat 2 UUPM.

“BAE” berarti Biro Administrasi Efek, salah satu lembaga penunjang pasar modal Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 UUPM yaitu PT Sinartama Gunita, berkedudukan di Jakarta.

“Bank Kustodian” berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

“BAPEPAM DAN LK” atau “BAPEPAM”

berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, bagian dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 184/PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 (sebelas Oktober dua ribu sepuluh) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya per tanggal 31 Desember 2012 fungsi Bapepam dan LK telah beralih menjadi OJK.

“BEI” atau “Bursa Efek” berarti Bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 angka 4 UUPM yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta Selatan, dan merupakan bursa efek di mana saham-saham Perseroan akan dicatatkan.

Page 6: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

iv

“CAGR” berarti Compunded Annual Growth Rate, atau tingkat pertumbuhan majemuk per tahun.

“Daftar Pemegang Saham” berarti Daftar yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek yang memuat keterangan tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.

“Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS)”

berarti Daftar yang memuat nama-nama pemesan saham dan jumlah yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.

“EBITDA” berarti Earning Before, Interest, Tax, Depreciation and Amortization, atau laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi, dihitung dari laba usaha ditambah penyusutan aset tetap dan amortisasi sewa lahan.

“Entitas Anak” berarti perusahaan dimana Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang saham dengan hak suara, Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan Entitas Anak.Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Entitas Anak Perseroan terdiri dari PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Bumiraya Investindo, PT Mitra Jaya Agro Palm, PT Muarabungo Plantation, PT Tandan Abadi Mandiri, PT Tugu Palma Sumatera.

“Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP)”

berarti Formulir hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan saham-saham di pasar perdana.

“Formulir Pemesanan Pembelian Saham atau FPPS”

berarti Formulir asli yang disediakan Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek.

“Harga Penawaran” berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham, yaitu Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah)

“Hari Bank” berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

“Hari Bursa” berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan libur oleh Bursa Efek.

“Hari Kalender” berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa.

“Hari Kerja” berarti hari kerja biasa kecuali hari Sabtu, Minggu dan hari yang oleh Pemerintah ditetapkan sebagai hari libur nasional.

“IUP” berarti Izin Usaha Perkebunan.

Page 7: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

v

“KSEI” berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta, yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif.

“Manajer Penjatahan” berarti pihak yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham Yang Ditawarkan menurut syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.A.7, dalam hal ini PT CIMB Securities Indonesia.

“Masa Penawaran” berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan dimana FPPS dapat diajukan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Para Penjamin Emisi Efek sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan FPPS, kecuali jika Masa Penawaran itu ditutup lebih dini yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

“Masyarakat” berarti Perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia.

“Menkumham” berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu bernama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia atau Menteri Kehakiman Republik Indonesia) atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

“Otoritas Jasa Keuangan” atau “OJK”

berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang peraturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. (UU Nomor: 21 Tahun 2011). Sejak tanggal 31-12-2012 (tiga puluh satu Desember dua ribu dua belas), fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Bapepam dan LK ke OJK, sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor: 21 Tahun 2011, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya

“Pasar Perdana” berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan Perseoran kepada Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang Ditawarkan tersebut dicatatan pada Bursa Efek.

“Pemerintah” berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

“Penawaran Umum Perdana Saham”

berarti Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan serta menurut ketentuan-ketentuan lain yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

“Penitipan Kolektif” berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI.

Page 8: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

vi

“Penjamin Emisi Efek” berarti pihak-pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atas nama Perseroan, menjamin penjualan saham dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum Perdana Saham kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan.

“Penjamin Pelaksana Emisi Efek” atau ”PPEE”

berarti Penjamin Emisi Efek yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan penyelenggaraan, pengendalian dan penjatahan Emisi saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham, dalam hal ini adalah PT CIMB Securities Indonesia.

“Peraturan No. IX.A.2” berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

“Peraturan No. IX.A.7” berarti Peratuan Bapepam-LK No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum Perdana Saham.

“Peraturan No. IX.C.1” berarti Peraturan Bapepam No. IX.C.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan No. IX.C.2” berarti Peraturan Bapepam No. IX.C.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan No. IX.C.3” berarti Peraturan Bapepam No. IX.C.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-43/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Peraturan No. IX.D.1” berarti Peraturan Bapepam No. IX.D.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No Kep-261PM/2003, tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

“Peraturan No. IX.E.2” berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 Lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

“Peraturan No. IX.I.6” berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-45/PM/2004 tanggal 29 November 2004 tentang Direksi dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik.

“Peraturan No. IX.J.1” berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

“Peraturan No. X.K.4” berarti Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham.

Page 9: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

vii

”Perjanjian Pendaftaran Efek”

berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Yang Bersifat Ekuitas dengan KSEI yang bermaterai cukup dan dibuat dibawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan KSEI No.SP-0021/PE/KSEI/1014 tanggal 2 Oktober 2014.

”Perjanjian Penjaminan Emisi Efek” atau ”PPEE”

berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 15 tanggal 6 Oktober 2014 sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali melalui Addendum dan Pernyataan Kembali Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 35 tanggal 4 Desember 2014, dibuat antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dihadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta.

”Pernyataan Efektif” berarti Pernyataan OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif: (i) atas dasar lewatnya waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal diterimanya Pernyataan Pendaftaran oleh OJK secara lengkap atau (ii) atas dasar lewatnya waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan Pernyataan Pendaftaran yang terakhir disampaikan Perseroan kepada OJK, atau (iii) pada tanggal lain berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua OJK yang menyatakan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2 sehingga Perseroan melalui para Penjamin Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Pernyataan Pendaftaran” berarti dokumen yang wajib diajukan kepada OJK oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum Perseroan melakukan penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19 UUPM juncto Peraturan No. IX.C.1, dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.2.

“Perseroan” berarti badan hukum yang melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yang dalam hal ini adalah PT Golden Plantation Tbk, berkedudukan di Jakarta Selatan.

“Perusahaan Target” berarti PT Bailangu Capital Investment (BCI) dan PT Persada Alam Hijau (PAH).

“Prospektus” berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang memuat seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan dan Saham Yang Ditawarkan dalam bentuk dan substansi sesuai dengan Peraturan No. IX.C.2.

“Prospektus Awal” berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham dan memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah dan Harga Penawaran dari Saham Yang Ditawarkan, penjaminan emisi efek atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan.

Page 10: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

viii

“Prospektus Ringkas” berarti pernyataan atau informasi tertulis yang merupakan ringkasan dari Prospektus Awal, yang akan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran nasional yang disusun oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek bersama-sama sesuai dengan Peraturan No. IX.C.3 dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan OJK bahwa Perseroan wajib mengumumkan Prospektus Ringkas sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.2.

”PSAK” berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, dan berlaku umum di Indonesia.

“Rekening Efek” berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan kontrak pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dan perusahaan efek dan/atau Bank Kustodian.

“Rekening Penawaran Umum”

berarti rekening yang dibuka atas nama PPEE untuk menampung dana yang diterima dari investor.

”Rp” berarti Rupiah, mata uang resmi negara Republik Indonesia.

“RUPS” berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

“RUPSLB” berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

“Saham Baru” berarti saham-saham baru yang dikeluarkan dari portepel oleh Perseroan sebesar 800.000.000 (delapan ratus juta) saham dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.

“Saham Yang Ditawarkan” berarti Saham Baru yang akan ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana Saham, yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

“Tanggal Distribusi” berarti tanggal penyerahan Saham Yang Ditawarkan kepada para pembeli Saham Yang Ditawarkan yang harus didistribusikan secara elektronik paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak Tanggal Penjatahan.

“Tanggal Pembayaran” berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu pada Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan, sebagaimana tercantum dalam Prospektus.

“Tanggal Pencatatan” berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi yang akan ditentukan dalam Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

“Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan/Refund”

berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek, yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum Perdana Saham dibatalkan atau ditunda.

Page 11: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

ix

“Tanggal Penjatahan” berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penutupan Masa Penawaran.

“USD” berarti Dollar Amerika Serikat.

“UUPM” berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608 serta Peraturan Pelaksanaannya.

Page 12: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

x

Daftar Singkatan Nama Entitas Anak, Entitas Asosiasi dan Pemegang Saham Perseroan

“ASJ” : PT Airlangga Sawit Jaya“BRI” : PT Bumiraya Investindo”CPO” : PT Charindo Palma Oetama“MJAP” : PT Mitra Jaya Agro Palm“MBP” : PT Muarabungo Plantation“TAM” : PT Tandan Abadi Mandiri“TPS Food” : PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk“TPSum” : PT Tugu Palma Sumatera

Page 13: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

xi

Ringkasan

Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan konsolidasian dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kecuali dinyatakan lain, seluruh pembahasan atas informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini dilakukan pada tingkat konsolidasian.

1. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.01, tanggal 5 Desember 2007 yang dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H, M.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian Perseroan”). Perseroan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 14 Januari 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-01623.AH.01.01.Tahun 2008 dan telah di daftarkan dengan Daftar No. AHU-0002547.AH.01.09. Tahun 2008 dan telah diumumkan dalam BNRI No.21, Tambahan No.2831 tanggal11 Maret 2008.

Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan sehubungan dengan persetujuan perubahan status Perseroan, nilai nominal saham, maksud dan tujuan Perseroan, serta persetujuan PUPS Perseroan dimana Perseroan telah melakukan perubahan atas seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan No. IX.J.1 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.37, tanggal 11 September 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE., M.KN. Notaris di Jakarta Utara yang telah mendapatkan: (i) persetujuan dari Menkumham No.AHU-07898.40.20.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) penerimaan pemberitahuan dari Menkumham No.AHU-06127.40.21.2014 tanggal 12 September 2014 dan didaftarkan dalam: (i) Daftar Perseroan No.AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) Daftar Perseroan No. AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014.

Keterangan Singkat Mengenai Entitas Anak Perseroan

Nama Perusahaan Jenis UsahaPersentase Kepemilikan

Efektif

Tahun Penyertaan

Tahun Operasi

KomersialLokasi Status

Operasional

Langsung1. PT Bumiraya Investindo Agribisnis/

Perkebunan Kelapa Sawit64,95% 2014 1993 Kalimantan

SelatanAktif

BeroperasiTidak Langsung1. PT Charindo Palma Oetama Agribisnis/

Perkebunan Kelapa Sawit99,99% 2010 2006 Kalimantan

BaratAktif

Beroperasi2. PT Airlangga Sawit Jaya Agribisnis/

Perkebunan Kelapa Sawit99,99% 2010 2006 Kalimantan

BaratAktif

Beroperasi3. PT Muarabungo Plantation Agribisnis/

Perkebunan Kelapa Sawit99,99% 2010 2007 Sumatera

SelatanAktif

Beroperasi4. PT Mitra Jaya Agro Palm Agribisnis/

Perkebunan Kelapa Sawit99,99% 2010 2000 Kalimantan

TengahAktif

Beroperasi5. PT Tugu Palma Sumatera Agribisnis/

Perkebunan Kelapa Sawit99,96% 2010 2008 Riau Aktif

Beroperasi6. PT Tandan Abadi Mandiri1) Agribisnis/

Perkebunan Kelapa Sawit99,99% 2012 2006 Jambi Aktif

BeroperasiKeterangan : 1) Kepemilikan melalui MBP dan TPSum

Page 14: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

xii

2. Penawaran Umum Perdana Saham

Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebesar 800.000.000 saham biasa atas nama Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamHarga Penawaran : Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) setiap sahamNilai Emisi Saham : Sebesar Rp230.400.000.000 (dua ratus tiga puluh miliar empat

ratus juta Rupiah)Jumlah Waran : Sebesar 1.000.000.000 waran atau 35% dari total modal

ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran disampaikan.

Harga Pelaksanaan Waran Seri I : Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah)

Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut

KeteranganNilai Nominal Rp100 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)Modal Dasar 11.460.000.000 1.146.000.000.000 Nama Pemegang Saham:TPS Food 2.864.990.000 286.499.000.000 99,9997Stefanus Joko Mogoginta 10.000 1.000.000 0,0003Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.865.000.000 286.500.000.000 100,0000Saham Dalam Portepel 8.595.000.000 859.500.000.000

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) Setiap Saham

KeteranganSebelum Penawaran Umum Perdana Saham Sesudah Penawaran Umum Perdana Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.460.000.000 1.146.000.000.000 11.460.000.000 1.146.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor:TPS Food 2.864.990.000 286.499.000.000 99,9997 2.864.990.000 286.499.000.000 78,1716Stefanus Joko Mogoginta 10.000 1.000.000 0,0003 10.000 1.000.000 0,0003Masyarakat* - - - 800.000.000 80.000.000.000 21,8281Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.865.000.000 286.500.000.000 100,0000 3.665.000.000 366.500.000.000 100,0000Saham Dalam Portepel 8.595.000.000 859.500.000.000 7.795.000.000 779.500.000.000

*dengan asumsi terjual seluruhnya

Perseroan akan mencatatkan sebesar 800.000.000 (delapan ratus juta) Saham Baru Perseroan yang seluruhnya ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini. Jumlah saham yang akan dicatatkan pada BEI adalah seluruh atau 100% (seratus persen) saham Perseroan yang telah dan akan dikeluarkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Keterangan selengkapnya mengenai Penawaran Umum Perdana Saham dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.

Page 15: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

xiii

3. Program Alokasi Saham Kepada Karyawan (Employee Stock Allocation / “ESA”)

Perseroan telah menyetujui adanya Program ESA. Melalui Program ESA, Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan Perseroan dan Entitas Anak untuk memiliki saham Perseroan dengan sukarela pada saat Penawaran Umum. Program ESA memperkenankan karyawan tetap Perseroan yang tercatat dalam data kepegawaian Perseroan dan Entitas Anak untuk diberikan penjatahan pasti di dalam pengalokasian sejumlah Saham Yang Ditawarkan kepada publik.

Program ESA ini dialokasikan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sejumlah 80.000.000 (delapan puluh juta) saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh karyawan Perseroan, maka sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada Masyarakat.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Program ESA, secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) Setiap SahamSebelum Penawaran Umum Perdana Saham

Dan Sebelum Pelaksanaan Program ESASetelah Penawaran Umum Perdana Saham

Dan Setelah Pelaksanaan Program ESA

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.460.000.000 1.146.000.000.000 11.460.000.000 1.146.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor:TPS Food 2.864.990.000 286.499.000.000 99,9997 2.864.990.000 286.499.000.000 78,1716Stefanus Joko Mogoginta 10.000 1.000.000 0,0003 10.000 1.000.000 0,0003Masyarakat* - - - 720.000.000 72.000.000.000 19,6453ESA* - - - 80.000.000 8.000.000.000 2,1828Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.865.000.000 286.500.000.000 100,0000 3.665.000.000 366.500.000.000 100,0000Saham Dalam Portepel 8.595.000.000 859.500.000.000 7.795.000.000 779.500.000.000

*dengan asumsi terjual seluruhnya

Program ESA ini merupakan program pemberian jatah pasti saham yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan kepada Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan yang telah memenuhi kualifikasi dari Perseroan (“Peserta ESA”), berupa penjatahan pasti maksimum 10 % dari Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat.

Karyawan yang dapat berpartisipasi dalam program ESA adalah karyawan Perseroan dan Entitas Anak yang memenuhi ketentuan antara lain sebagai berikut:• Karyawan tetap tercatat pada tanggal 9 Oktober 2014• Karyawan dalam status aktif bekerja pada tanggal 9 Oktober 2014• Karyawan yang tidak dalam status terkena sanksi administratif pada saat implementasi Program

ESA

Sumber pendanaan yang akan digunakan untuk pembiayaan Program ESA berasal dari kas masing-masing karyawan. Pada tanggal 9 Oktober 2014, jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak yang berhak untuk mengikuti Program ESA adalah sekitar 1.177 orang.

Saham yang berasal dari program ESA dikenakan lock-up dengan demikian tidak dapat dialihkan dengan cara apapun selama 18 bulan terhitung sejak tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek. Peserta ESA hanya dapat mentransaksikan saham ESA setelah periode lock-up berakhir. Mengingat pembelian saham ESA sepenuhnya menjadi tanggung jawab Peserta, maka tidak ada hal yang dapat mengakibatkan hilangnya hak atas saham ESA.

Dalam hal karyawan mengundurkan diri pada saat periode lock-up belum berakhir maka saham tersebut akan tetap menjadi milik karyawan.

Page 16: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

xiv

Tujuan dari program ESA adalah agar karyawan Perseroan dan Entitas Anak mempunyai rasa memiliki dan menyelaraskan tujuan karyawan dan tujuan Pemegang Saham, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja korporasi secara keseluruhan, sehingga mendorong peningkatan nilai perusahaan yang dapat dinikmati stakeholders Perseroan dan Entitas Anak.

Pelaksanaan program ESA tersebut akan dilakukan berdasarkan Peraturan No. IX.A.7, yang memperbolehkan alokasi maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah lembar Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat dapat dimiliki oleh karyawan Perseroan. Program ESA tidak berlaku bagi Direksi dan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak.

4. Penerbitan Waran Seri I

Persentase Waran Seri I terhadap keseluruhan jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Perseroan pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan adalah sebanyak 35% (tiga puluh lima persen).

Apabila Waran Seri I yang diperoleh pemegang saham telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham baru dalam Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Waran Seri I, secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) Setiap SahamSetelah Penawaran Umum Perdana Saham

Dan Sebelum Pelaksanaan Waran Seri ISetelah Penawaran Umum Perdana Saham

Dan Setelah Pelaksanaan Waran Seri I

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.460.000.000 1.146.000.000.000 11.460.000.000 1.146.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor:TPS Food 2.864.990.000 286.499.000.000 78,1716 2.864.990.000 286.499.000.000 61,4146Stefanus Joko Mogoginta 10.000 1.000.000 0,0003 10.000 1.000.000 0,0002Masyarakat* 720.000.000 72.000.000.000 19,6453 720.000.000 72.000.000.000 15,4341ESA* 80.000.000 8.000.000.000 2,1828 80.000.000 8.000.000.000 1,7149Masyarakat pemegang Waran

seri I* - - - 1.000.000.000 100.000.000.000 21,4362Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 3.665.000.000 366.500.000.000 100,0000 4.665.000.000 466.500.000.000 100,0000Saham Dalam Portepel 7.795.000.000 779.500.000.000 6.795.000.000 679.500.000.000

*dengan asumsi terjual seluruhnya

5. Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham

Perseroan bermaksud untuk menggunakan keseluruhan dana yang akan diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi dengan biaya emisi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana Saham, untuk:

a. Sekitar 59% (lima puluh sembilan persen) atau Rp130,265 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi Perusahaan Target, dimana sekitar 21% akan digunakan untuk mengakuisisi saham BCI dan sekitar 38% akan digunakan untuk mengakuisisi PAH, berikut adalah keterangan singkat dari rencana akuisisi: - Sekitar 21% atau Rp46,250 miliar dari keseluruhan dana yang akan diperoleh dari Penawaran

Umum Perdana Saham akan digunakan untuk mengakuisisi saham BCI dari PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen.

- Sekitar 38% atau Rp84,015 miliar dari keseluruhan dana yang akan diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham akan digunakan untuk mengakuisisi PAH dari PT Profindo Putra Utama.

b. Sekitar 41% (empat puluh satu persen) atau Rp90,13 miliar akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja Perusahaan Target dalam pengembangan kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit.

Eric Firmansyah
Highlight
Eric Firmansyah
Highlight
Eric Firmansyah
Highlight
Eric Firmansyah
Highlight
Page 17: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

xv

Sedangkan dana yang diperoleh dari Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk tambahan modal kerja Perseroan dan Entitas Anak, seperti biaya umum dan administrasi lainnya.

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa setiap penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham akan mengikuti ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Keterangan lebih lengkap mengenai penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.

6. Keunggulan Bersaing

Keunggulan Bersaing Perseroan yang utama terletak pada faktor-faktor berikut:a. Sistem Manajemen Informasi Perkebunan yang Handalb. Perkebunan Kelapa Sawit yang Muda dengan Potensi Tinggic. Profi Bibit Kelapa Sawit yang Ungguld. Cadangan Lahan yang Besar Keterangan selengkapnya mengenai keunggulan kompetitif Perseroan dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini sub-bab Keunggulan Kompetitif.

7. Strategi Usaha

Perseroan fokus dalam memperbesar usaha dan juga meningkatkan pangsa pasar dan profitabilitas Perseroan. Perseroan percaya akan dapat memenuhi target tersebut dengan strategi di bawah ini: a. Meningkatkan lahan tertanam seluas 5.000 – 8.000 ha setiap tahunnya. b. Menambah kapasitas pabrik pengolahan minyak kelapa sawit c. Melakukan kerjasama strategis dengan mitra bisnisd. Peluang untuk melakukan akuisisie. CSR untuk mengembangkan standar kesejahteraan masyarakat sekitar

Keterangan selengkapnya mengenai strategi usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini sub-bab Strategi Usaha.

8. Kegiatan Usaha Utama Perseroan dan Entitas Anak

Perseroan mulai memasuki bisnis minyak sawit melalui akuisisi PT Bumiraya Investindo (“BRI”) yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Perseroan berupaya mengeksplorasi kesempatan bisnis untuk meningkatkan kinerja dan marjin usaha, termasuk diantaranya terjun ke agribisnis dan perkebunan kelapa sawit.

Untuk pengembangan organik, Perseroan mengoptimalisasi secara internal dalam proses pembibitan, penanaman, perawatan, panen dan penanganan pasca-panen untuk mendapatkan panen yang lebih baik dengan lebih efisien. Sedangkan untuk pengembangan anorganik, BRI telah melakukan akuisisi internal enam perusahaan perkebunan sawit, yaitu PT Mitra Jaya Agro Palm, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarabungo Plantation, PT Tugu Palma Sumatera dan PT Tandan Abadi Mandiri.

Pada tahun 2013, BRI telah menyelesaikan pembangunan sebuah pabrik pengolahan minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) berkapasitas 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam yang sudah mulai beroperasi sejak akhir bulan April 2013. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan tanggal 30 Juni 2014, kapasitas terpakai pabrik pengolahan tersebut adalah 30 ton TBS per jam. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, Perseroan berencana untuk menambah kapasitas pabrik pengolahan CPO tersebut menjadi 45 ton TBS per jam pada tahun 2017.

Pada tanggal 30 Juni 2014, Perseroan memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 49.410,92 hektar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, dan Sumatera, dimana seluas 17.323,60 hektar diantaranya adalah sudah tertanam. Penetrasi akan terus dilakukan dengan mengakuisisi lahan baru dan penanaman.

Page 18: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

xvi

Tabel berikut menyajikan data rinci terkait luas lahan yang dimiliki oleh Entitas Anak per 30 Juni 2014:

Nama Perusahaan Luas Lahan Konsesi (ha)

Luas HGU (ha)

Luas Ilok (ha)

Luas Kadastral (ha)

Luas Plasma(ha) Masa Berlaku Izin

1. BRI 16.961,52 2.803,23 - 2.456,80 3.088,00 20352. CPO 3.621,09 3.621,09 - - - 20453. ASJ 4.037,31 4.037,31 - - - 20454. MBP 4.183,00 - - 4.183,00 - Sedang dalam

pengurusan5. MJAP 4.822,00 - 4.822,00 - - 20156. TPSum 2.086,00 - 2.086,00 - - 20157. TAM 13.700,00 - 13.700,00 - - 2015

Total 49.410,92 10.461,63 29.221,49 6.639,80 3.088,00

Tabel berikut menyajikan data rinci terkait profil umur dari perkebunan yang dimiliki oleh Entitas Anak per 30 Juni 2014:

(dalam Ha)

Nama PerusahaanProfil Umur

Tanaman Belum Menghasilkan (1-3 Tahun)

Tanaman Menghasilkan(> 3 tahun)

1. BRI 2.149,24 5.545,652. CPO 1.113,97 931,893. ASJ 739,84 309,014. MBP 1.216,17 -5. MJAP 2.342,64 2.213,766. TPSum 79,49 -7. TAM 68,74 613,20

Total 7.710,09 9.613,51

Tabel berikut menyajikan data rinci terkait profil area perkebunan berdasarkan area tertanam yang dimiliki oleh Entitas Anak per 30 Juni 2014:

(dalam Ha)Nama Perusahaan Area Tertanam Area Belum Tertanam

1. BRI 7.694,89 9.266,632. CPO 2.045,86 1.575,233. ASJ 1.048,85 2.988,464. MBP 1.216,17 2.966,835. MJAP 4.556,40 265,606. TPSum 79,49 2.006,517. TAM 681,94 13.018,06

Total 17.323,60 32.087,32

Pada tahun 2013, BRI telah menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) berkapasitas 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam yang sudah mulai beroperasi sejak akhir bulan April 2013. Pada tanggal 30 Juni 2014, kapasitas terpakai pabrik pengolahan tersebut adalah 30 ton TBS per jam.

Volume produksi Perseroan dan Entitas Anak untuk 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

(dalam ton)

Keterangan 30 Juni Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010 2009Minyak Sawit Mentah 6.597 7.748 - - - -Tandan Buah Segar 39.944 63.808 48.738 60.227 39.408 35.227Inti Sawit dan Turunannya 1.173 1.213 - - - -Jumlah 47.714 72.769 48.738 60.227 39.408 35.227

Page 19: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

xvii

Volume penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

(dalam ton)

Keterangan 30 Juni Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010 2009Minyak Sawit Mentah 4.930 7.298 - - - -Tandan Buah Segar 10.689 20.405 44.928 58.446 38.668 33.926Inti Sawit dan Turunannya 929 1.037 - - - -Jumlah 16.548 28.740 44.928 58.446 38.668 33.926

Total penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah)

Keterangan 30 Juni Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010 2009Minyak Sawit Mentah 41.868.499.030 54.147.667.416 - - - -Tandan Buah Segar 8.501.110.200 22.548.017.304 58.393.336.454 80.677.360.534 46.168.641.391 40.024.988.774Inti Sawit dan Turunannya 5.047.044.981 3.098.673.241 - - - -Jumlah 55.416.654.211 79.794.357.961 58.393.336.454 80.677.360.534 46.168.641.391 40.024.988.774

Keterangan selengkapnya mengenai kegiatan dan prospek usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini.

9. Risiko Usaha Perseroan

Risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha utama Perseroan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

RISIKO TERKAIT KEGIATAN USAHA UTAMA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK1. Risiko Fluktuasi Harga Pasar terhadap Produk yang Dihasilkan Perseroan2. Risiko Tidak Diperolehnya, Kesulitan dalam Pembaruan dan Pengurangan Luas HGU Lahan

Perkebunan3. Risiko Penghentian Ijin Usaha4. Risiko Iklim5. Risiko Hama dan Penyakit6. Risiko Pengadaan Bibit Unggul7. Resiko Penurunan Produksi8. Risiko Permasalahan dengan Organisasi Lingkungan Hidup, Organisasi Non-Pemerintah dan

Pihak Perorangan9. Risiko Masalah Pencemaran Lingkungan10. Risiko Persaingan11. Risiko Sebagai Induk Perusahaan

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN SAHAM 1. Risiko kondisi di pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi harga atau likuiditas Saham2. Risiko kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di masa depan akan bergantung pada

pendapatan, kondisi keuangan, arus kas, kebutuhan modal kerja dan belanja modal Perseroan di masa mendatang, serta akan dibayar dalam Rupiah

3. Risiko fluktuasi nilai tukar mungkin dapat berdampak negatif dan signifikan pada nilai dari saham dan pembagian dividen

4. Peraturan Indonesia memiliki ketentuan berbeda dengan peraturan dari yurisdiksi lain terkait pelaksanaan dan hak pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan suara pada rapat umum pemegang saham

5. Pemegang saham dapat terkena dilusi akibat pengeluaran saham baru atau sekuritas lainnya yang dikeluarkan Perseroan

6. Hak pemegang saham Perseroan untuk berpartisipasi dalam penawaran di masa mendatang dapat dibatasi, yang akan menyebabkan terjadinya dilusi pada kepemilikan mereka

Page 20: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

xviii

RISIKO TERKAIT PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM1. Saham Perseroan belum pernah diperdagangkan di pasar modal, dan pencatatan saham Perseroan

di BEI belum tentu menjadikan perdagangan yang aktif atau likuid bagi saham Perseroan2. Harga perdagangan saham Perseroan dapat berfluktuasi di masa mendatang

Keterangan selengkapnya mengenai risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VII Prospektus ini.

10. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam Rupiah)

Keterangan 30 Juni2014

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2013 2012 2011

Aset Lancar 83.778.360.719 81.111.137.150 52.258.711.299 395.158.445.422 Aset Tidak Lancar 1.095.731.988.036 1.026.761.825.493 871.375.334.043 596.323.290.464 Jumlah Aset 1.179.510.348.755 1.107.872.962.643 923.634.045.342 991.481.735.886 Liabilitas Jangka Pendek 415.540.684.352 301.491.071.575 75.819.787.566 35.224.765.387 Liabilitas Jangka Panjang 63.638.345.638 112.073.046.138 156.739.108.655 257.652.987.924 Jumlah Liabilitas 479.179.029.990 413.564.117.713 232.558.896.221 292.877.753.311 Ekuitas 700.331.318.765 694.308.844.929 691.075.149.121 698.603.982.575

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam Rupiah)

Keterangan Untuk periode 6 bulan

yang berakhir pada 30 Juni Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

2014 2013 2013 2012 2011Penjualan Neto 55.416.654.211 22.591.672.258 79.794.357.961 58.393.336.454 80.677.360.534 Beban Pokok Penjualan (34.029.115.019) (17.995.478.526) (58.372.516.755) (64.217.035.547) (55.267.940.504)Laba (Rugi) Kotor 21.387.539.192 4.596.193.732 21.421.841.206 (5.823.699.093) 25.409.420.030 Beban Operasi (10.594.399.198) (4.132.818.849) (15.513.040.670) 14.136.190.838 (2.621.937.587)Laba Usaha 10.793.139.994 463.374.883 5.908.800.536 8.312.491.745 22.787.482.443 Laba (Rugi) Setelah Pajak Penghasilan 6.007.260.474 (1.542.133.145) 3.233.695.808 1.673.349.696 13.235.522.177 Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Sebelum Penyesuaian Proforma (55.000.000) (8.180.000) (13.580.000) (1.860.000) (6.360.000)

Rasio Keuangan Konsolidasian

KeteranganUntuk periode 6 bulan yang

berakhir pada 30 JuniPada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember2014 2013 2013 2012 2011 2010 2009

EBITDA (dalam Rupiah) 16.286.366.009 4.506.686.209 13.851.549.121 13.244.694.241 28.636.073.488 7.142.944.231 4.697.482.929

RASIO PERTUMBUHANPenjualan 145,30% 36,65% 36,65% -27,62% 74,74% 15,35% 34,81%

Laba kotor 365,33% -467,84% -467,84% -122,92% 62,84% 41,03% -3,48%

Laba usaha 2229,25% -28,92% -28,92% -63,52% 311,00% 65,87% -50,42%

Laba komprehensif 572,37% 630,11% 630,11% -70,75% 1666,67% -28,46% -99,85%

Jumlah aset 6,83% 9,35% 19,95% -6,84% 85,87% -7,36% 25,29%

Jumlah liabilitas 16,93% 37,86% 77,83% -20,60% 27,55% -22,70% 42,88%

Jumlah ekuitas 0,87% -0,25% 0,47% -1,08% 129,94% 8,97% 10,76%

RASIO USAHALaba kotor / penjualan 38,59% 20.34% 26,85% -9,97% 31,50% 33,80% 27,64%

Laba usaha / penjualan 19,48% 2.05% 7,41% 14,24% 28,25% 12,01% 8,35%

Laba komprehensif / penjualan -0,10% -0,04% -0,02% 0,00% -0,01% 0,00% 0,00%

Laba kotor / aset 1,81% 1,94% 1,93% -0,63% 2,56% 2,93% 1,92%

Laba usaha / aset 0,92% 0,54% 0,53% 0,90% 2,30% 1,04% 0,58%

Laba komprehensif / aset 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 2,48% 0,00%

Laba kotor / ekuitas 3,05% 3,09% 3,09% -0,84% 3,64% 5,14% 3,97%

Laba usaha / ekuitas 1,54% 0,85% 0,85% 1,20% 3,26% 1,82% 1,20%

Laba komprehensif / ekuitas -0,01% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

Page 21: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

xix

KeteranganUntuk periode 6 bulan yang

berakhir pada 30 JuniPada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember2014 2013 2013 2012 2011 2010 2009

RASIO KEUANGANAset lancar / liabilitas jangka pendek (Current Ratio) (x)

0,20 6,77 0,27 0,69 11,22 0,45 3,90

Quick ratio (x) 0,10 6,35 0,21 0,57 11,15 0,26 3,43

Jumlah liabilitas / jumlah ekuitas (x) 0,68 0,47 0,60 0,34 0,42 0,76 1,07

Jumlah liabilitas / jumlah aset (x) 0,41 0,32 0,37 0,25 0,30 0,43 0,52

Debt to Equity ratio (x) 0,68 0,47 0,60 0,34 0,42 0,76 1,07

Keterangan selengkapnya mengenai ikhtisar data keuangan penting Perseroan dapat dilihat pada Bab V Prospektus ini.

11. Kebijakan Dividen Perseroan

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, laba bersih Perseroan dapat dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai dividen setelah penyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkan undang-undang. Pembagian dividen harus disetujui oleh Pemegang Saham melalui keputusan RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi Perseroan.

Manajemen Perseroan, merencanakan kebijakan pembagian dividen kas maksimum 25% (dua puluh lima persen) dari laba bersih Perseroan untuk setiap tahunnya dimulai dari tahun buku 2014 dengan dasar perhitungan bahwa Perseroan akan memberikan keuntungan yang proporsional antara Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan adanya pertumbuhan Perseroan dimasa yang akan datang. Perseroan berencana untuk membagikan dividen setidaknya sekali setahun kecuali diputuskan lain dalam RUPS. Direksi Perseroan akan membayarkan dividen, dengan persetujuan para pemegang saham dalam RUPS. Pembagian dividien akan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan Perseroan.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang merugikan pemegang saham dan tidak ada pelanggaran yang dilakukan Perseroan atas persyaratan dalam perjanjian kredit yang berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan tindakan yang telah atau akan diambil oleh Perseroan.

Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen Perseroan dapat dilihat pada Bab XIII Prospektus ini.

Page 22: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 23: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

1

I. Penawaran Umum Perdana Saham

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebesar 800.000.000 (delapan ratus juta) saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang berasal dari portepel, atau sebesar 21,8281% (dua puluh satu koma delapan dua delapan satu persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham, yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah Penawaran Umum Perdana Saham adalah Rp230.400.000.000 (dua ratus tiga puluh miliar empat ratus juta Rupiah).

Perseroan berencana untuk mengalokasikan Sahan Yang Ditawarkan sebesar 80.000.000 (delapan puluh juta) saham atau sebesar 10% (sepuluh persen) dari Saham Yang Ditawarkan akan dialokasikan untuk Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”).

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebesar 1.000.000.000 (satu miliar) Waran Seri I atau sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang menyertai Saham Baru Perseroan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 4 (empat) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 5 (lima) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 (tiga) tahun.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) per Waran Seri I yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 1 (satu) tahun sejak tanggal pencatatan saham di Bursa Efek, yang berlaku mulai tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan 20 Desember 2017. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi.

Seluruh Saham Baru Perseroan yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham dan saham hasil pelaksanaan Waran Seri I ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya di Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

PT GOLDEN PLANTATION TbkKegiatan Usaha Utama

Bergerak Dalam Bidang Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Kelapa Sawit

Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

Kantor PusatGedung Alun Graha

Jl. Prof. DR. Soepomo, SH, No. 233, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan , IndonesiaTelepon: 021- 5790 5353 Faksimili: 021- 5790 3553

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO FLUKTUASI HARGA PASAR TERHADAP PRODUK YANG DIHASILKAN PERSEROAN.

MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN EFEK YANG DITAWARKAN MENJADI TERBATAS ATAU SAHAM-SAHAM TERSEBUT MENJADI KURANG LIKUID.

Page 24: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

2

Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan. Perseroan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 14 Januari 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-01623.AH.01.01.Tahun 2008 dan telah di daftarkan dengan Daftar No. AHU-0002547.AH.01.09. Tahun 2008 dan telah diumumkan dalam BNRI No.21, Tambahan No.2831 tanggal 11 Maret 2008.

Pada tanggal diterbitkannya Prospektus, Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.37, tanggal 11 September 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE., M.KN. Notaris di Jakarta Utara yang telah mendapatkan: (i) persetujuan dari Menkumham No.AHU-07898.40.20.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) penerimaan pemberitahuan dari Menkumham No.AHU-06127.40.21.2014 tanggal 12 September 2014 dan didaftarkan dalam: (i) Daftar Perseroan No.AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) Daftar Perseroan No. AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014 yang mengubah yakni status Perseroan, nilai nominal saham, maksud dan tujuan Perseroan serta persetujuan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dimana Perseroan telah melakukan perubahan atas seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan No. IX.J.1 Pada saat Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan serta komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut :

KeteranganNilai Nominal Rp100 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 11.460.000.000 1.146.000.000.000 Nama Pemegang Saham:TPS Food 2.864.990.000 286.499.000.000 99,9997Stefanus Joko Mogoginta 10.000 1.000.000 0,0003Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.865.000.000 286.500.000.000 100,0000Saham Dalam Portepel 8.595.000.000 859.500.000.000

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka struktur permodalan dan kepemilikan saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham secara proforma adalah sebagai berikut:

Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) Setiap Saham

KeteranganSebelum Penawaran Umum Perdana Saham Sesudah Penawaran Umum Perdana Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.460.000.000 1.146.000.000.000 11.460.000.000 1.146.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor:TPS Food 2.864.990.000 286.499.000.000 99,9997 2.864.990.000 286.499.000.000 78,1716Stefanus Joko Mogoginta 10.000 1.000.000 0,0003 10.000 1.000.000 0,0003Masyarakat* - - - 800.000.000 80.000.000.000 21,8281Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.865.000.000 286.500.000.000 100,0000 3.665.000.000 366.500.000.000 100,0000Saham Dalam Portepel 8.595.000.000 859.500.000.000 7.795.000.000 779.500.000.000

*dengan asumsi terjual seluruhnya

PROGRAM ALOKASI SAHAM KEPADA KARYAWAN (EMPLOYEE STOCK ALLOCATION / “ESA”)

Perseroan telah menyetujui adanya Program ESA. Melalui Program ESA, Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan Perseroan dan Entitas Anak untuk memiliki saham Perseroan dengan sukarela pada saat Penawaran Umum. Program ESA memperkenankan karyawan tetap Perseroan yang tercatat dalam data kepegawaian Perseroan dan Entitas Anak untuk diberikan penjatahan pasti di dalam pengalokasian sejumlah Saham Yang Ditawarkan kepada publik.

Page 25: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

3

Program ESA ini dialokasikan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sejumlah 80.000.000 (delapan puluh juta) saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh karyawan Perseroan, maka sisa saham tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Program ESA, secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) Setiap SahamSebelum Penawaran Umum Perdana Saham

Dan Sebelum Pelaksanaan Program ESASetelah Penawaran Umum Perdana Saham

Dan Setelah Pelaksanaan Program ESA

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.460.000.000 1.146.000.000.000 11.460.000.000 1.146.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor:TPS Food 2.864.990.000 286.499.000.000 99,9997 2.864.990.000 286.499.000.000 78,1716Stefanus Joko Mogoginta 10.000 1.000.000 0,0003 10.000 1.000.000 0,0003Masyarakat* - - - 720.000.000 72.000.000.000 19,6453ESA* - - - 80.000.000 8.000.000.000 2,1828Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.865.000.000 286.500.000.000 100,0000 3.665.000.000 366.500.000.000 100,0000Saham Dalam Portepel 8.595.000.000 859.500.000.000 7.795.000.000 779.500.000.000

*dengan asumsi terjual seluruhnya

Program ESA ini merupakan program pemberian jatah pasti saham yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan kepada Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan yang telah memenuhi kualifikasi dari Perseroan (“Peserta ESA”), berupa penjatahan pasti maksimum 10 % dari Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat.

Karyawan yang dapat berpartisipasi dalam program ESA adalah karyawan Perseroan dan Entitas Anak yang memenuhi ketentuan antara lain sebagai berikut:• Karyawan tetap tercatat pada tanggal 9 Oktober 2014.• Karyawan dalam status aktif bekerja pada tanggal 9 Oktober 2014• Karyawan yang tidak dalam status terkena sanksi administratif pada saat implementasi Program

ESA

Sumber pendanaan yang akan digunakan untuk pembiayaan Program ESA berasal dari kas masing-masing karyawan. Pada tanggal 9 Oktober 2014, jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak yang berhak untuk mengikuti Program ESA adalah sekitar 1.177 orang.

Saham yang berasa dari program ESA dikenakan lock-up dengan demikian tidak dapat dialihkan dengan cara apapun selama 18 bulan terhitung sejak tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek. Peserta ESA hanya dapat mentransaksikan saham ESA setelah periode lock-up berakhir. Mengingat pembelian saham ESA sepenuhnya menjadi tanggung jawab Peserta ESA, maka tidak ada hal yang dapat mengakibatkan hilangnya hak atas saham ESA.

Dalam hal karyawan mengundurkan diri pada saat periode lock-up belum berakhir maka saham tersebut akan tetap menjadi milik karyawan.

Tujuan dari program ESA adalah agar karyawan Perseroan dan Entitas Anak mempunyai rasa memiliki dan menyelaraskan tujuan karyawan dan tujuan Pemegang Saham, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja korporasi secara keseluruhan, sehingga mendorong peningkatan nilai perusahaan yang dapat dinikmati stakeholders Perseroan dan Entitas Anak.

Pelaksanaan program ESA tersebut akan dilakukan berdasarkan Peraturan No. IX.A.7, yang memperbolehkan alokasi maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah lembar Saham Yang Ditawarkan kepada masyarakat dapat dimiliki oleh karyawan Perseroan. Program ESA tidak berlaku bagi Direksi dan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak.

Page 26: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

4

PENERBITAN WARAN SERI I

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak 1.000.000.000 (satu miliar) Waran Seri I. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang Saham Baru Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT Golden Plantation Tbk No. 16 tanggal 6 Oktober 2014 sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali melalui Addendum Pernyataan Penerbitan Waran Seri I No. 36 tanggal 4 Desember 2014, yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta (“Akta Penerbitan Waran Seri I”).

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 (satu) Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 (satu) saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah), yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan Harga Pelaksanaan Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) per Waran Seri I selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 23 Desember 2015 sampai dengan 20 Desember 2017. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang.

Apabila Waran Seri I yang diperoleh pemegang saham telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham baru dalam Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelaksanaan Waran Seri I, secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) Setiap SahamSetelah Penawaran Umum Perdana Saham

Dan Sebelum Pelaksanaan Waran Seri ISetelah Penawaran Umum Perdana Saham

Dan Setelah Pelaksanaan Waran Seri I

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) %

Modal Dasar 11.460.000.000 1.146.000.000.000 11.460.000.000 1.146.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor:TPS Food 2.864.990.000 286.499.000.000 78,1716 2.864.990.000 286.499.000.000 61,4146Stefanus Joko Mogoginta 10.000 1.000.000 0,0003 10.000 1.000.000 0,0002Masyarakat* 720.000.000 72.000.000.000 19,6453 720.000.000 72.000.000.000 15,4341ESA* 80.000.000 8.000.000.000 2,1828 80.000.000 8.000.000.000 1,7149Masyarakat pemegang Waran

seri I* - - - 1.000.000.000 100.000.000.000 21,4362

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 3.665.000.000 366.500.000.000 100,0000 4.665.000.000 466.500.000.000 100,0000Saham Dalam Portepel 7.795.000.000 779.500.000.000 6.795.000.000 679.500.000.000

*dengan asumsi terjual seluruhnya

Keterangan mengenai Waran Seri I di bawah ini merupakan rangkuman dari Akta Penerbitan Waran Seri I, namun bukan merupakan salinan selengkapnya dari keseluruhan ketentuan dan persyaratan yang tercantum di dalam Akta tersebut. Adapun salinan selengkapnya dapat diperoleh atau dibaca di kantor Perseroan dan kantor Pengelola Administrasi Waran Seri I pada setiap hari dan jam kerja.

A. Definisi

a. Waran Seri I berarti Waran Seri I yang diterbitkan dan dibagikan oleh Perseroan, yang memberikan hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan pemegang saham Perseroan yang berasal dari Saham Yang Ditawarkan/dijual melalui Penawaran umum, untuk membeli Saham hasil Pelaksanaan sesuai dengan Syarat Dan Kondisi serta Penerbitan Waran Seri I dan dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku.

b. Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nama, alamat dan jumlah Waran Seri I serta keterangan lain yang dianggap perlu.

c. Pelaksanaan Waran Seri I berarti pelaksanaan hak membeli Saham baru oleh Pemegang Waran Seri I.

Page 27: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

5

d. Harga Pelaksanaan berarti harga setiap Saham yang harus dibayar pada saat pelaksanaan Waran Seri I dan sebagai harga awal pelaksaan akan ditentukan dalam perubahan Akta Penerbitan Waran Seri I, terhadap harga awal pelaksanaan tersebut dapat terjadi perubahan apabila terjadi penyesuaian harga pelaksanaan sebagaimana disebut dalam Syarat dan Kondisi 13 yang terlampir dalam Akta Penerbitan Waran Seri I.

e. Saham Hasil Pelaksanaan berarti Saham baru yang yang mempunyai hak-hak yang sama dengan hak-hak pemegang Saham Perseroan lainnya, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan KSEI yang berlaku.

B. Hak atas Waran Seri I

Hak atas waran Seri I melekat pada pemegang saham Perseroan yang berasal dari Saham Yang Ditawarkan/ dijual melalui Penawaran Umum dengan ketentuan: setiap pemegang Saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada tanggal penjatahan sebagai pemegang/pemilik dari 4 (empat) saham baru Perseroan, akan memperoleh 5 (lima) Waran Seri I yang diberikan dengan cuma cuma, dimana untuk penerbitan Waran Seri I tersebut apabila hasil pembagiannya terdapat pecahan, maka akan dilakukan pembulatan ke bawah, dengan demikian Waran Seri I yang akan dikeluarkan Perseroan, adalah sejumlah 1.000.000.000 (satu miliar) Waran Seri I yang dapat dilaksanakan dengan Harga Pelaksanaan. Waran Seri I yang diterbitkan adalah Waran Seri I atas nama yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan dapat diperdagangkan di Bursa Efek selama periode perdagangan Waran Seri I. Biro Administrasi Efek selaku Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyimpan dan mengelola Daftar Pemegang Waran Seri I untuk kepentingan Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I.

C. BENTUK WARAN SERI I

Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan adalah Waran Seri I atas nama dan sebagai bukti kepemilikan awal adalah dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) yang kemudian diadministrasikan secara elektronik di KSEI.

Waran Seri I terdaftar dan tercatat serta dapat diperdagangkan di Bursa Efek sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, Perseroan telah menunjuk Biro Administrasi Efek yaitu PT Sinartama Gunita sebagai Pengelola Administrasi Waran Seri I berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I yang bertugas untuk melakukan pencatatan para Pemegang Waran Seri I di dalam buku Daftar Pemegang Waran Seri I.

D. HAK UNTUK MEMBELI SAHAM

Setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan dengan cara melakukan Pelaksanaan Waran Seri I pada Hari Kerja selama Masa Berlaku Pelaksanaan dengan membayar Harga Pelaksanaan atau harga pelaksanaan baru bila terjadi penyesuaian.

E. JANGKA WAKTU WARAN SERI I

Jangka waktu Waran Seri I adalah 3 (tiga) tahun kalender yang dihitung sejak tanggal pencatatan Waran Seri I yang paling awal di Bursa Efek sampai dengan 1 (satu) Hari Kerja sebelum tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) pencatatan Waran Seri I tersebut.

F. PEMBERITAHUAN ATAS PERUBAHAN ISI PERNYATAAN WARAN SERI I

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan dapat mengubah Akta Penerbitan Waran Seri I, kecuali Jangka Waktu Pelaksanaan, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari Waran Seri I.

Page 28: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

6

b. Perseroan wajib mengumumkan setiap perubahan Akta Penerbitan Waran Seri I dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional dan salah satunya beredar di tempat kedudukan Perseroan selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum ditandatanganinya perubahan Akta Penerbitan Waran Seri I dan bilamana selambatnya dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah pengumuman tersebut lebih dari 50% (lima puluh persen) Pemegang Waran Seri I tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis kepada Perseroan, maka Pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut.

c. Setiap perubahan Akta Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang dibuat secara notariil dan perubahan tersebut mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri I dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Akta Penerbitan Waran Seri I dan Syarat dan Kondisi, Peraturan Pasar Modal dan ketentuan KSEI.

G. MASA PERDAGANGAN WARAN SERI I

Masa perdagangan Waran Seri I adalah setiap Hari Bursa, terhitung sejak tanggal pencatatan Waran Seri I pada Bursa Efek sampai dengan 5 (lima) Hari Bursa sebelum tanggal hari ulang tahun ke-3 (tiga) pencatatan Waran Seri I tersebut.

H. MASA BERLAKU PELAKSANAAN

Masa berlaku pelaksanaan adalah setiap Hari Kerja, terhitung 1 (satu) tahun setelah tanggal pencatatan.

Pemegang Waran Seri I memiliki hak untuk menukarkan sebagian atau seluruh Waran Seri I menjadi saham baru. Jika harga pasar saham Perseroan menjadi lebih rendah dari Harga Pelaksanaan, Pemegang Waran Seri I berhak untuk tidak menukarkan Waran Seri I miliknya menjadi saham baru karena secara teoritis, Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan menjadi tidak bernilai. Sesudah melampaui masa berlaku pelaksanaan, setiap Waran Seri I yang belum dilaksanakan menjadi tidak bernilai dan tidak berlaku untuk keperluan apapun dan Perseroan tidak lagi memiliki kewajiban untuk menerbitkan saham baru, serta Pemegang Waran Seri I tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun dari Perseroan.

I. PROSEDUR PELAKSANAAN WARAN SERI I

a. Pada jam kerja yang umumnya berlaku selama Jangka Waktu Pelaksanaan, setiap Pemegang Waran Seri I dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru yang dikeluarkan dari saham portepel yang dipegangnya menjadi Saham Hasil Pelaksanaan berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Akta Penerbitan Waran Seri I.

b. Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan di kantor pusat Pengelola Administrasi Waran Seri I.c. Pada Tanggal Pelaksanaan, para Pemegang Waran Seri I yang bermaksud untuk melaksanakan

Waran Seri I yang dimilikinya menjadi saham baru, wajib untuk menyerahkan Dokumen Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I:i. Formulir Pelaksanaan yang dilekatkan pada setiap Surat Kolektip Waran Seri I dengan

memperhatikan ketentuan KSEI.ii. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan, sebagai bukti telah dibayarnya Harga Pelaksanaan

oleh Pemegang Waran Seri I kepada Perseroan.Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan (selanjutnya akan disebut “Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan”).

d. Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak dapat dibatalkan dan ditarik kembali.

e. Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan selama masa pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Waran Seri I menjadi saham.

f. - Dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen Pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I.

Eric Firmansyah
Highlight
Eric Firmansyah
Highlight
Eric Firmansyah
Highlight
Page 29: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

7

- Pada Hari Kerja berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri I meminta konfirmasi dari bank dimana Perseroan membuka rekening khusus mengenai pembayaran atas Harga Pelaksanaan telah diterima dengan baik (in good funds) dan meminta persetujuan Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan dan Perseroan pada Hari Kerja selanjutnya harus sudah memberikan persetujuan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai hal-hal tersebut di atas.

- Dalam 3 (tiga) Hari Kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran Seri I mengenai diterima atau ditolaknya permohonan untuk melakukan pelaksanaan.

- Selambat-lambatnya 4 (empat) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima persetujuan Perseroan, para Pemegang Waran Seri I dapat menukarkan Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan dengan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I dan Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan.

g. Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan Pelaksanaan Waran, Perseroan membuka rekening khusus dan apabila terjadi perubahan rekening khusus maka Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Syarat dan Kondisi dalam hal pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I.

h. Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri I yang diwakili dalam Surat Kolektif Waran Seri I, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka pemecahan atas sertifikat tersebut menjadi biaya Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan. Pengelola Administrasi Waran Seri I selanjutnya menerbitkan Surat Kolektif Waran Seri I baru atas nama Pemegang Waran Seri I dalam jumlah yang sesuai dengan Waran Seri I yang belum atau tidak dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Syarat dan Kondisi prosedur Pelaksanaan Waran Seri I.

i. Saham Hasil Pelaksanaan yang dimiliki oleh pemegangnya yang sah memiliki hak yang sama dan sederajat dengan saham lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

j. Perseroan berkewajiban untuk menanggung segala biaya sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru dan pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan pada Bursa Efek.

k. Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri I sebagaimana diatur dalam Syarat dan Kondisi Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I, Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai rasio Pelaksanaan Waran Seri I (berikut pernyataan singkat mengenai fakta-fakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut). Pemberitahuan tersebut disampaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan penyesuaian tersebut, penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat dan Kondisi Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I.

l. Setelah Tanggal Jatuh Tempo apabila Waran Seri I tersebut masih belum dilaksanakan maka Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun kepada Perseroan.

J. PEMBAYARAN HARGA PELAKSANAAN

Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I menjadi saham dapat melakukan pembayaran Harga Pelaksanaan dengan cek, bilyet giro, bank transfer, pemindahbukuan ataupun setoran tunai (in good funds) kepada rekening Perseroan.

Dalam hal ini, semua biaya bank yang timbul sehubungan dengan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi tanggungan Pemegang Waran Seri I.

PT Bank CIMB Niaga TbkAtas nama: PT Golden Plantation, Tbk – Penampungan Dana Warrant

Nomor Rekening: 1900100495007

Eric Firmansyah
Highlight
Page 30: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

8

K. PENYESUAIAN HARGA PELAKSANAAN DAN JUMLAH WARAN SERI I

Apabila Perseroan melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan perubahan jumlah modal, Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I, sehingga Waran Seri I dapat mengalami perubahan dimana Harga Pelaksanaan baru dan jumlah Waran Seri I baru dapat menjadi pecahan, dalam hal ini, Perseroan akan melakukan pembulatan ke bawah. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I akan dilakukan sehubungan dengan hal-hal di bawah ini:a. Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena alasan apapun juga termasuk karena

penggabungan, peleburan, pemecahan nilai nominal (stock split) Harga Pelaksanaan baru = harga nominal baru setiap saham x A harga nominal lama setiap saham Jumlah Waran Seri I baru = harga nominal lama setiap saham x B harga nominal baru setiap saham

A = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lamaB = jumlah awal Waran Seri I yang beredarPenyesuaian tersebut mulai berlaku efektif pada saat dimulai perdagangan di Bursa Efek dengan nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas.

b. Perubahan jumlah saham Perseroan sebagai akibat dari pembagian saham bonus atau saham dividen, konversi atau efek lainnya yang dikonversi menjadi saham, penggabungan atau peleburan, maka jumlah Waran tidak mengalami perubahan dan yang berubah hanyalah harga pelaksanaannya saja.

Harga Pelaksanaan baru = A x X (A + B) A = jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus atau

saham dividen.B = jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil pembagian

bonus atau saham dividen atau tambahan saham akibat penggabungan atau peleburan.X = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama

Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai berlaku efektif yang diumumkan di dalam sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal.

c. Pengeluaran saham baru dengan cara penawaran umum terbatas, maka jumlah Waran tidak mengalami perubahan dan yang berubah hanyalah harga pelaksanaannya saja.

Harga Pelaksanaan baru = (C - D) x X CC = Harga pasar saham sebelum pengeluaran pengumuman penawaran umum terbatasX = Harga pelaksanaan Waran Seri I yang lamaD = Harga teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula : (C - F) (G + 1)F = Harga pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right)G = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak

memesan efek terlebih dahulu (right)

Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) hari kerja setela tanggal penjatahan pemesanan saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas

Page 31: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

9

L. STATUS WARAN SERI I

Waran Seri I yang akan diterbitkan merupakan Waran Seri I atas nama yang dapat diperdagangkan selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal pencatatannya di Bursa Efek, Surat Waran Seri I ini akan memiliki nomor urut dan ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama dengan memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Surat Kolektif Waran Seri I adalah surat yang dikeluarkan Perseroan yang membuktikan kepemilikan lebih dari 1 (satu) Waran Seri I yang dimiliki oleh seorang Pemegang Waran Seri I dimana harus disebutkan jumlah Waran Seri I yang bersangkutan.

Pemegang Waran Seri I tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan menerima dividen dalam bentuk apapun, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba, serta hak-hak lain yang terkait dalam saham biasa Perseroan sepanjang Waran Seri I yang dimilikinya belum dilaksanakan menjadi saham.

M. STATUS SAHAM HASIL PELAKSANAAN WARAN SERI I

Saham hasil pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas pelaksanaan Waran Seri I diperlakukan sebagai saham yang disetor penuh dan merupakan bagian dari modal saham Perseroan. Dengan demikian, pemegang saham hasil pelaksanaan yang sah akan memiliki hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham Perseroan lainnya. Pencatatan saham hasil Pelaksanaan Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Saham dilakukan pada Tanggal Pelaksanaan.

N. DAFTAR PEMEGANG WARAN SERI I

Pengelola Administrasi Waran Seri I telah ditunjuk Perseroan untuk melakukan pencatatan Daftar Pemegang Waran Seri I yang didalamnya tercantum nomor Surat Kolektif Waran Seri I, nama dan alamat para Pemegang Waran Seri I serta hal-hal lainya yang dianggap perlu.

Pengelola Administrasi Waran Seri I juga bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I dalam kaitannya dengan transaksi perdagangan Waran Seri I di Bursa Efek yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya Pelaksanaan Waran Seri I untuk kepentingan Perseroan.

O. PENGELOLAAN ADMINISTRASI WARAN SERI I

Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran sebagai berikut:

PT Sinartama GunitaSinarmas Land Plaza, Menara 1 lantai 9

Jl. MH Thamrin No. 51Jakarta 10350

Dalam hal kaitan ini, Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk malaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I sehubungan dengan transaksi perdagangan Waran Seri I di Bursa Efek yang mencakup pengalihan dan pencatatan hasil transaksi termasuk diantaranya Pelaksanaan Waran Seri I demi kepentingan Perseroan.

P. PERALIHAN HAK ATAS WARAN SERI I

Pemegang Waran Seri I dapat mengalihkan hak atas Waran Seri I dengan melakukan jual beli di Bursa Efek, setiap orang dapat memperoleh hak atas Waran Seri I dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Page 32: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

10

Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun warisan akibat kematian dari Pemegang Waran Seri I atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan pengalihan kepemilikan Waran Seri I menurut hukum, dapat mengajukan permohonan pencatatan pengalihan secara tertulis dengan menggunakan formulir pengalihan kepada Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk mendaftarkan diri sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti sehubungan dengan haknya atas Waran Seri I dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri I. Penyerahan dokumen yang masih kurang harus dilengkapi selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sejak tanggal pengajuan permohonan, dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal yang berlaku.

Apabila terjadi pengalihan hak atas Waran Seri I yang dikarenakan hal-hal tersebut di atas yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I oleh beberapa orang dan/atau badan maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang diantara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri I yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran Seri I.

Pengelola Administrasi Waran Seri I hanya dapat melakukan pendaftaran pada Daftar Pemegang Waran Seri I apabila telah menerima dokumen pendukung dengan baik dan disetujui oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal yang berlaku.

Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan oleh Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berdasarkan akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan adanya peralihan hak atas Waran Seri I tersebut semuanya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Peralihan hak atas Waran Seri I harus dicatat dengan baik di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I atau pada Surat Kolektip Waran Seri I yang bersangkutan dan hanya dapat berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan.

Q. PENGGANTIAN SURAT KOLEKTIF WARAN SERI I

Apabila Surat Kolektif Waran Seri I mengalami kerusakan atau karena hal-hal lain yang ditetapkan oleh Perseroan dan oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I dinyatakan tidak dapat dipakai lagi, pemegang Surat Kolektif Waran Seri I yang bersangkutan harus mengajukan permintaan tertulis kepada Perseroan atau kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I.

Perseroan, melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I, akan memberikan penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang sudah tidak dapat dipakai lagi dengan yang baru, dimana Surat Kolektif Waran Seri I yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I untuk kemudian dimusnahkan.

Apabila Surat Kolektif Waran Seri I hilang atau musnah, Surat Kolektif Waran Seri I yang baru akan diterbitkan dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang sah dan dengan memberikan jaminan-jaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I dan diumukan di Bursa Efek dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal.

Perseroan dan atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menentukan dan meminta jaminan-jaminan sehubungan dengan pembuktian dan penggantian kerugian pihak yang mengajukan permintaan penggantian Surat Kolektif Waran Seri I dan hal-hal lain yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan.

Page 33: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

11

Perseroan berkewajiban menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek sehubungan dengan pengeluaran Surat Kolektif Waran Seri I yang hilang atau rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran, penggantian Surat Kolektif Waran Seri I yang hilang atau rusak ditanggung oleh mereka yang mengajukan permohonan penggantian Surat Kolektif Waran Seri I tersebut.

R. PENGGABUNGAN, PELEBURAN DAN LIKUIDASI

Jika selama masa berlaku Pelaksanaan Waran Seri I Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain, maka perusahaan yang menerima penggabungan Perseroan atau perusahaan yang merupakan hasil peleburan dengan Perseroan berkewajiban untuk bertanggung-jawab dan tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan Waran Seri I yang berlaku. Apabila Perseroan melakukan likuidasi atau dibubarkan, kepada Pemegang Waran Seri I yang belum melakukan Pelaksanaan Waran Seri I akan diberikan kesempatan untuk melakukan Pelaksanaan Waran Seri I sampai dengan tanggal yang ditetapkan kemudian oleh Perseroan.

S. HUKUM YANG BERLAKU

Seluruh perjanjian sehubungan dengan Waran Seri I ini berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.

PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan sebesar 800.000.000 (delapan ratus juta) saham baru yang berasal dari portepel atau sebanyak 21,8281% (dua puluh satu koma delapan dua delapan satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Penawaran Umum Perdana Saham.

Jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebelum Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebanyak 2.865.000.000 (dua miliar delapan ratus enam puluh lima juta ) saham. Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek adalah seluruh atau 100% (seratus persen) atau sebesar 3.665.000.000 (tiga miliar enam ratus enam puluh lima juta) saham Perseroan yang telah, dan akan, dikeluarkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham yang terdiri dari sebesar 800.000.000 (delapan ratus juta) Saham Baru dan sebesar 2.865.000.000 (dua miliar delapan ratus enam puluh lima juta) saham lama. Selain itu sebesar 1.000.000.000 (satu miliar) Waran Seri I yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini seluruhnya juga akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Sebagai informasi, dalam 6 (enam) bulan terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan kepada OJK, Perseroan menerbitkan saham untuk kepentingan konversi hutang Perseroan menjadi saham milik TPS Food yang dilakukan oleh Perseroan dengan nilai konversi di bawah Harga Penawaran. Berikut keterangannya:Nama pemegang saham : PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.Harga konversi : konversi dilaksanakan pada nilai nominal saham Perseroan pada saat itu

sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 91/2014Bentuk konversi : Peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan/disetor yang berasal dari

konversi hutang Perseroan menjadi setoran saham milik TPS Food sesuai dengan Sertifikat Obligasi Konversi No. 01, tanggal 30 Juni 2014 senilai Rp284.000.000.000 yang dikonversi menjadi 284.000 saham Perseroan.

Waktu konversi : Akta No. 91/2014, tanggal 27 Agustus 2014Periode pembatasan : 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Efektif dari OJK

Page 34: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

12

PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, PERSEROAN BERENCANA UNTUK MENERBITKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM LAIN DAN/ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN YANG BERLAKU DI BIDANG PASAR MODAL, TERDAPAT PIHAK YANG MEMPEROLEH SAHAM DAN ATAU EFEK BERSIFAT EKUITAS LAIN DARI PERSEROAN DENGAN HARGA DAN ATAU NILAI KONVERSI DAN ATAU HARGA PELAKSANAAN DI BAWAH HARGA PENAWARAN DALAM JANGKA WAKTU 6 (ENAM) BULAN SEBELUM PENYAMPAIAN PERNYATAAN PENDAFTARAN DISAMPAIKAN KEPADA OJK, YAITU SAHAM-SAHAM YANG DIMILIKI OLEH TPS FOOD. SAHAM-SAHAM TERSEBUT TIDAK DAPAT DIJUAL ATAU DIALIHKAN KEPADA PIHAK LAIN DALAM JANGKA WAKTU 8 (DELAPAN) BULAN SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI OJK.

Page 35: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

13

II. Rencana Penggunaan Dana Yang Diperoleh Dari Hasil Penawaran Umum Perdana Saham

Perseroan bermaksud untuk menggunakan keseluruhan dana yang akan diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi dengan biaya emisi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana Saham, untuk :

a. Sekitar 59% (lima puluh sembilan persen) atau Rp130,265 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi Perusahaan Target, yang terdiri atas:

1. Sekitar 21% atau Rp46,250 miliar dari keseluruhan dana yang akan diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham akan digunakan untuk mengakuisisi saham BCI dari PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen.

Pertimbangan Perseroan untuk melakukan rencana akuisisi adalah diharapkan BCI dapat memberikan nilai tambah untuk Perseroan dengan penambahan lahan yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan.

Berkaitan dengan rencana akuisisi ini, Perseroan sebagai Pihak Kedua telah mengikatkan diri dengan PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen, keduanya sebagai Pihak Pertama dan BCI dalam Perjanjian Jual Beli Saham, tanggal 30 April 2014 sebagaimana terakhir diubah dengan Addendum II Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Saham, tanggal 28 November 2014 dengan syarat-syarat pembelian antara lain: a. Telah dilerimanya persetujuan pemegang saham yang berisikan hasil rapat umum

pemegang saham Pihak Pertama dengan isi berupa persetujuan atas Pengalihan Saham pengalihan 77,5% saham milik Pihak Pertama kepada Pihak Kedua (“Pengalihan Saham”);

b. Telah diterimanya salinan akta notaris (atau cover note apabila salinan akta notaris terkait belum selesai) yang berisikan hasil rapat umum pemegang saham BCI dengan isi berupa persetujuan atas Pengalihan Saham;

c. Telah diterimanya surat pemyataan dari BCI bahwa Lahan Perkebunan tidak dalam sengketa, tumpang tindih dengan perizinan pihak lain, bebas dari sitaan, tidak dikenakan suatu beban apapun, tidak sedang dijadikan jaminan suatu hutang dan tidak diperjual belikan kepada pihak lain:

d. Telah diserahkannya surat pernyataan dari Direksi BCI dan Pihak Pertama yang menyatakan bahwa Direksi BCI telah menyelesaikan seluruh kewajibannya terhadap karyawan BCI dan tidak akan ada tuntutan dari karyawan BCI kepada manajemen baru di kemudian hari yang menyangkut pemenuhan hak karyawan BCI sebelum Pengalihan Saham, termasuk namun tidak terbatas pada pembayaran uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pilihan untuk mengangkat kembali karyawan adalah hak dari Pihak Kedua.

e. Telah dilakukannya pengumuman pada surat kabar atas rencana penjualan Saham dan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Telah ditandatanganinya akta perjanjian jual beli Saham.g. Telah diperolehnya Surat Keputusan Hak Guna Usaha untuk Lahan Perkebunan

dikeluarkan atas nama BCI.h. Telah dilakukan konversi seluruh hutang pemegang saham/pihak terafiliasi dengan

pemegang saham kepada BCI, menjadi saham BCIi. Telah dilakukan verifikasi nilai asset berwujud (fixed asset) oleh penilai independen yang

ditunjuk oleh Pihak Kedua (atas tanggungan biaya Pihak Kedua), dimana berdasarkan hasil verifikasi tersebut nilai asset berwujud BCI paling sedikit sama sebagaimana disebutkan di Lampiran yakni Rp52.747.885.318.

Eric Firmansyah
Highlight
Page 36: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

14

Perseroan, PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen sepakat bahwa seluruh Syarat Pembelian di atas harus dipenuhi paling lambat tanggal 31 Desember 2014. Dalam hal seluruh kondisi Prasyarat tidak dapat dilengkapi dan/atau tidak sesuai sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, maka perjanjian ini menjadi batal dengan sendirinya.

- Pembayaran PertamaSebesar Rp2.000.000.000 yang akan dilaksanakan paling lambat satu minggu setelah ditandatanganinya perjanjian

- Pembayaran KeduaSebesar Rp20.000.000.000 yang akan dilaksanakan pada saat perjanjian jual beli saham ditandatangani yang disetorkan di rekening penampungan yang akan dibuka atas nama Pihak Pertama

- Pembayaran KetigaSebesar Rp24.250.000.000 akan dibayarkan pada saat sertifikat HGU atas lahan perkebunan dikeluarkan atas nama BCI bersamaan dengan pencairan dana di rekening penampungan

Berikut adalah keterangan singkat mengenai perusahaan yang akan diakuisisi: a. Nama perusahaan, dan riwayat singkat

PT Bailanggu Capital Investment (“BCI”) , berkedudukan di Jakarta Pusat, adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 13 Maret 2009. BCI telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 22 Juni 2009.

Kegiatan usaha utama BCI adalah bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Saat ini BCI menguasai lahan non-HGU seluas ±20.000 ha di tulung Selapang dan belum memiliki lahan tertanam.

b. Susunan permodalan dan pemegang saham perusahaan

BCI

PT Pangeran Duayu

99,99%

Mohammad Reza Zulkarnaen

0,01%

Caulfield Resources Pte Ltd.

92.5%

Haryanto Sahari

7,5%

Armadale Capital Partners Ltd 59,5%59,5%

Tumbuan Resources Ltd.

21,6%

HSH Resources Ltd

18,9%

M. Reza Zulkarnaen

100%

Sudirman Ail

55%

Meiliana Ail

45%

Haryanto Sahari

100%

c. Ikhtisar data keuangan penting perusahaan

Ikhtisar data keuangan penting berikut ini diambil dari Laporan Keuangan BCI pada tanggal 30 Juni 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta pada tanggal 31 Desember 2013 yang diaudit oleh auditor independen lain disajikan sebagai angka koresponding.

Page 37: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

15

(dalam Rupiah)Keterangan 30 Juni 2014 31 Desember 2013

Aset 67.515.011.346 59.804.285.029Liabilitas 13.689.871.309 34.377.208.154Ekuitas 53.825.140.037 25.427.076.875Rugi Usaha (1.602.229.063) (936.040.566)Jumlah Rugi Komprehensif (1.601.936.838) (930.418.601)

Keterangan tentang Penjual- PT Pangeran Duayu a. Kegiatan usaha pihak penjual : Bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen b. Sifat hubungan afiliasi : Tidak ada hubungan afiliasi- Mohammad Reza Zulkarnaen

2. Sekitar 38% atau Rp84,015 miliar dari keseluruhan dana yang akan diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham akan digunakan untuk mengakuisisi PAH dari PT Profindo Putra Utama.

Pertimbangan Perseroan untuk melakukan rencana akuisisi adalah diharapkan PAH dapat memberikan nilai tambah untuk Perseroan dengan penambahan lahan yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan.

Berkaitan dengan rencana akuisisi ini, PT Profindo Putra Utama dan Fransiscus Suciyanto sebagai Pihak Pertama dan Perseroan dan Stefanus Joko Mogoginta sebagai Pihak Kedua telah menandatangani Perjanjian Pengalihan PAH , tanggal 11 November 2014 dengan syarat-syarat pembelian antara lain: a. Telah diterimanya salinan akta notaris yang berisikan hasil rapat umum pemegang saham

Pihak Pertama dengan isi berupa persetujuan atas pengalihan saham PAH;b. Telah diterimanya salinan akta notaris yang berisikan hasil rapat umum pemegang saham

PAH dengan isi berupa persetujuan atas pengalihan Saham;c. Telah diserahkannya surat pernyataan dari masing-masing karyawan PAH yang

menyatakan bahwa Direksi PAH telah menyelesaikan seluruh kewajibannya terhadap karyawan PAH dan tidak akan ada tuntutan dari karyawan PAH kepada manajemen baru di kemudian hari yang menyangkut pemenuhan hak karyawan PAH sebelum pengalihan Saham, termasuk namun tidak terbatas pada pembayaran uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pilihan untuk mengangkat kembali karyawan adalah hak dari Pihak Kedua.

d. Telah dilakukannya pengumuman pada surat kabar atas rencana penjualan Saham dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Diserahkan seluruh dokumen-dokumen asli terkait dengan PAH f. Telah diterimanya rekomendasi untuk mengurus HGU dari izin lokasinya yang telah habis

masa berlakunya. g. Telah diterimanya persetujuan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“Bank

BNI”) terkait dengan pinjaman kepada PAH atau apabila Bank BNI tidak memberikan persetujuan maka PAH akan membayar lunas sesuai dengan syarat dan ketentuan dari Bank BNI kepada Bank BNI atas tanggungan Pihak Kedua.

h. Telah diterimanya pengakuan hutang dari Koperasi Olak Gedong Melako Intan (“Koperasi OGMI”) sampai dengan bulan Desember 2013 dilakukan sesuai dengan akun terkait dalam pembukuan PAH.

i. Pendampingan komunikasi ke Koperasi OGMI terkait dengan pengalihan Saham. (seluruh kondisi-kondisi diatas untuk selanjutnya disebut sebagai “Kondisi Prasyarat”)

Kondisi Prasyarat dalam jangka waktu sampai dengan tanggal 15 Desember 2014, maka Perjanjian Pengalihan PAH ini menjadi batal dengan sendirinya, kecuali Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan. Saat ini, PAH telah memperoleh persetujuan Bank BNI sehubungan rencana pengambilalihan PAH oleh Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Surat

Page 38: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

16

No. PLM/2/282/R tanggal 2 Desember 2014. perihal Persetujuan Perubahan Pengurus dan Pemegang Saham yang diterbitkan oleh Bank BNI.

Berikut adalah keterangan singkat mengenai perusahaan yang akan diakuisisi: a. Nama perusahaan, dan riwayat singkat

PT Persada Alam Hijau, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan pada tanggal 10 Februari 2006. PAH telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 3 Agustus 2006.

Kegiatan usaha utama PAH adalah bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. PAH memiliki luas perkebunan 1.153 Ha yang saat ini menjadi lahan inti dan 634 Ha lahan koperasi yang telah tertanam. Luasan HGU untuk lahan inti 942,29 Ha, untuk HGU lahan koperasi 469,26 Ha dan sedang dalam proses pengurusan penerbitan HGU untuk lahan seluas 315,54 Ha.

b. Susunan permodalan dan pemegang saham perusahaan

PAH

PT Profindo PutraUtama

99,995%

Fransiscus Suciyanto

0,005%

Fransiscus Suciyanto

99,99%

Giokarnain Gunawan

0,01%

c. Ikhtisar data keuangan penting perusahaan

Ikhtisar data keuangan penting berikut ini diambil dari Laporan Keuangan PAH pada tanggal 30 Juni 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta pada tanggal 31 Desember 2013 yang diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar.

(dalam Rupiah)Keterangan 30 Juni 2014 31 Desember 2013Aset 109.881.683.452 108.497.657.950Liabilitas 117.261.752.965 110.271.532.143Ekuitas (7.380.069.513) (1.773.874.193)Pendapatan Usaha 1.217.540.275 670.881.975Rugi Usaha (4.740.444.058) (3.062.709.003)Total Rugi Komprehensif (5.606.195.320) (3.149.387.715)

Keterangan tentang PenjualPT Profindo Putra Utamaa. Kegiatan usaha pihak penjual : bergerak di bidang pembangunan, perdagangan,

industri, jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak, pertambangan, angkutan darat, pertanian, percetakan, perbengkelan

b. Sifat hubungan afiliasi : Tidak ada hubungan afiliasi

Page 39: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

17

Dalam rencana akuisisi ini, Perseroan memiliki rencana ke depan untuk mengembangkan BCI dan PAH dengan memperluas wilayah perkebunan dan penanaman kelapa sawit. Pengembangan BCI dan PAH akan menggunakan dana yang akan diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham.

Keterangan selengkapnya mengenai rencana akuisisi Perseroan dapat dilihat pada Bab III Prospektus ini.

b. Sekitar 41% (empat puluh satu persen) atau Rp90,13 miliar akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja Perusahaan Target dalam pengembangan kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit, dimana akan digunakan untuk pembelian bibit dan penanaman baru oleh Perusahaan Target.

Mekanisme pengalihan penggunaan dana ke Perusahaan Target adalah dalam bentuk pinjaman pemegang saham, yang mana rincian detail mengenai pinjaman tersebut akan ditentukan kemudian oleh Perseroan. Pinjaman pemegang saham tersebut direncanakan berjangka waktu maksimum 3 tahun. Dalam hal dana sudah dikembalikan kepada Perseroan, dana tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal (capital expenditure).

Sedangkan dana yang diperoleh dari Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk tambahan modal kerja Perseroan dan Entitas Anak, seperti biaya umum dan administrasi lainnya.

Rencana waktu pelaksanaan untuk mengakuisisi Perusahaan Target serta belanja modal dan modal kerja Perusahaan Target dalam pengembangan kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit adalah pada akhir tahun 2014 sampai dengan semester 1 tahun 2015.

Dalam hal dana Penawaran Umum tidak langsung terpakai seperti yang telah dijelaskan di atas maka dana akan ditempatkan dalam deposito bank dan/atau lembaga keuangan lainnya sebagaimana Direksi Perseroan memandang hal ini sesuai.

Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham dalam RUPS Tahunan dan melaporkan secara berkala realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK sesuai dengan Peraturan No. X.K.4.

Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana dari rencana semula seperti yang tercantum dalam Prospektus ini, maka rencana penggunaan dana tersebut akan terlebih dahulu dilaporkan kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya serta akan dimintakan persetujuan RUPS terlebih dahulu sesuai dengan Peraturan No. X.K.4.

Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 Tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total perkiraan biaya emisi yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 4,00% dari nilai Penawaran Umum Perdana Saham yang meliputi:

• Biaya jasa untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebesar 1,40% yang terdiri dari biaya jasa penjaminan (underwriting fee) 0,375%; biaya jasa penyelenggaraan (management fee) 0,65%, biaya jasa penjualan (selling fee) 0,375%.

• Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 2,24% yang terdiri dari biaya jasa akuntan publik sekitar 0,22%, biaya jasa konsultan hukum sekitar 1,72%, biaya jasa notaris sekitar 0,13% dan biaya jasa penilai sekitar 0,17%.

• Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 0,05% yaitu biaya jasa Biro Administrasi Efek.• Biaya jasa konsultasi keuangan (financial advisory fee) sekitar 0,36%• Biaya penyelenggaraan Public Expose, biaya percetakan prospektus dan sertifikat, biaya iklan

koran Prospektus Ringkas, biaya kunjungan lokasi dan biaya-biaya yang berhubungan dengan hal-hal tersebut, sebesar 0,27%.

Page 40: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

18

III. Keterangan Tentang Rencana Transaksi

A. URAIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PELAKSANAAN TRANSAKSI

Rencana penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum Saham dipergunakan untuk mengakuisisi 77,50% (tujuh puluh tujuh koma lima persen) kepemilikan saham atas BCI dan untuk mengakuisisi 99,995% (sembilan puluh sembilan koma sembilan sembilan lima persen) kepemilikan saham atas PAH.

Sehubungan dengan rencana transaksi akuisisi kepemilikan saham atas BCI, telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Saham antara Perseroan dengan PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen dan BCI pada tanggal 30 April 2014 sebagaimana terakhir diubah dengan Addendum II Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Saham pada tanggal 28 November 2014 dengan objek perjanjian adalah 77,50% saham BCI seharga Rp46,25 miliar. Selain itu, sehubungan rencana transaksi akuisisi kepemilikan saham atas PAH, telah dibuat dan ditandatangani Perjanjian Pengalihan PT Persada Alam Hijau antara PT Profindo Putra Utama dan Fransiscus Suciyanto dengan Perseroan dan Stefanus Joko Mogoginta pada tanggal 11 November 2014 dengan objek perjanjian adalah 20.000 saham PAH dan pengalihan piutang (Cessie) seharga Rp84.015.766.894 miliar. Dengan demikian, jumlah nilai transaksi atas Rencana Akuisisi adalah sebesar Rp 130.265.766.894. Kedua Perusahaan Target tersebut bukan merupakan perusahaan afiliasi dari Perseroan dan Entitas Anak.

Tujuan yang hendak dicapai Perseroan adalah untuk mendukung rencana ekspansi kegiatan usaha utama Perseroan yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja Perseroan. Manfaat yang akan diperoleh dalam pelaksanaan rencana transaksi akuisisi tersebut adalah diharapkan Perusahaan Target dapat memberikan nilai tambah untuk Perseroan dengan penambahan lahan yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan. Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang terkait dengan pelaksanaan rencana akuisisi.

B. KETERANGAN MENGENAI RENCANA TRANSAKSI

Rencana Transaksi Akuisisi bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 (selanjutnya disebut “Peraturan IX.E.1”).

Sehubungan dengan Rencana Akuisisi tersebut, berdasarkan PPJB BCI dan Perjanjian Pengalihan PAH, nilai transaksi atas Rencana Akuisisi adalah sebesar:

(a) Rp46,250 miliar untuk pengalihan 77,50% saham BCI kepada Perseroan; dan(b) Rp84,015 miliar untuk:

(i) Pengalihan 100% saham yang telah dikeluarkan oleh PAH sebesar Rp4.994.400.934 dengan rincian PT Profindo Putra Utama akan melakukan pengalihan 99,995% saham PAH kepada Perseroan dan Fransiscus Suciyanto akan melakukan pengalihan 0,005% saham PAH kepada Stefanus Joko Mogoginta; dan

(ii) Pengalihan terhadap piutang atas nama PT Citra Pesona Sawit sebesar Rp53.542.799.883 dan piutang atas nama PT Profindo Putra Utama sebesar Rp25.478.566.077 kepada Perseroan

Dengan demikian, jumlah nilai transaksi atas Rencana Akuisisi tersebut diatas adalah sebesar Rp 130,27 miliar. Selanjutnya, berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut “KAP”) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (selanjutnya disebut “AAJMS”) untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, nilai buku ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 700,33 miliar. Dengan demikian, nilai transaksi dari Rencana Akuisisi tersebut tidak melebihi 20,00% nilai ekuitas Perseroan per tanggal 30 Juni 2014 sehingga Rencana Akuisisi bukan merupakan transaksi material, sehingga Perseroan tidak harus memenuhi Peraturan No. IX.E.2.

Page 41: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

19

Berikut ini adalah tabel hubungan kepemilikan saham Perseroan sebelum Akuisisi BCI dan PAH terlaksana :

TAM

TPSumASJ CPO MJAP MBP

GP

99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,96%

99,99%

BRI64,95%

Berikut ini adalah tabel hubungan kepemilikan saham Perseroan setelah Akuisisi BCI dan PAH terlaksana :

TAM

TPSumASJ CPO MJAP MBP

GP

99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,96%

99,99%

BRI64,95%

BCI

77,50%

PAH

99,995%

Dalam rangka pelaksanaan Rencana Akuisisi serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), maka Perseroan menunjuk penilai independen, KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan (“KJPP JKR”) untuk memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi. Berdasarkan laporan pihak penilai independen KJPP JKR yang melakukan analisa atas kewajaran rencana transaksi dengan Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi sebagaimana tertuang dalam laporannya No. JK/FO/141203-001 tanggal 3 Desember 2014, menyatakan bahwa berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dari manajemen Perseroan yang digunakan dalam penyusunan laporan pendapat kewajaran, penelaahan atas dampak keuangan Rencana Akuisisi sebagaimana diungkapkan dalam laporan pendapat kewajaran, KJPP JKR berpendapat bahwa Rencana Akuisisi adalah wajar.

C. PERJANJIAN JUAL BELI SAHAM BERSYARAT

1. Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Saham PT Bailangu Capital Investment, tanggal 30 April 2014 sebagaimana terakhir diubah dengan Addendum II Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Saham, tanggal 28 November 2014, dibuat dibawah tangan antara PT Pangeran Duayu, Mohammad Reza Zulkarnaen, keduanya sebagai Pihak Pertama, Perseroan sebagai Pihak Kedua dan PT Bailangu Capital Investment sebagai BCI (“PPJB BCI”).

Maksud dan Tujuan : Pihak Pertama bersedia dan berjanji untuk menjual dan mengalihkan 77,50% saham milik Pihak Pertama kepada Pihak Kedua (“Pengalihan Saham”) dan PIhak Kedua bersedia dan berjanji untuk membeli dan menerima Pengalihan Saham sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

Objek Perjanjian: : 77,50% saham miliki Pihak Pertama pada BCI. Dengan detail a) 1 lembar saham milik Mohammad Reza Zulkarnaen dan b) 46.499 lembar saham milik PT Pangeran Duayu seluruhnya dialihkan kepada Perseroan.

Page 42: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

20

Harga Transaksi : Rp46.250.000.000 belum termasuk pajakCara Pembayaran : Pembayaran Pertama Sebesar Rp2.000.000.000 yang akan dilaksanakan paling lambat satu

minggu setelah ditandatanganinya perjanjian Pembayaran Kedua Sebesar Rp20.000.000.000 yang akan dilaksanakan pada saat perjanjian

jual beli saham ditandatangani yang disetorkan di rekening penampungan yang akan dibuka atas nama Pihak Pertama

Pembayaran Ketiga Sebesar Rp24.250.000.000 akan dibayarakan pada saat sertifikat HGU

ataas lahan perkebunan dikeluarkan atas nama BCI bersamaan dengan pencairan dana di rekening penampungan

Kondisi Yang Harus Dipenuhi:a. Telah diterimanya persetujuan pemegang saham yang berisikan hasil rapat umum pemegang

saham Pihak Pertama dengan isi berupa persetujuan atas Pengalihan Saham;b. Telah diterimanya salinan akta notaris (atau cover note apabila salinan akta notaris terkait

belum selesai) yang berisikan hasil rapat umum pemegang saham BCI dengan isi berupa persetujuan atas Pengalihan Saham;

c. Telah diterimanya surat pemyataan dari BCI bahwa Lahan Perkebunan tidak dalam sengketa, tumpang tindih dengan perizinan pihak lain, bebas dari sitaan, tidak dikenakan suatu beban apapun, tidak sedang dijadikan jaminan suatu hutang dan tidak diperjual belikan kepada pihak lain:

d. Telah diserahkannya surat pernyataan dari Direksi BCI dan Pihak Pertama yang menyatakan bahwa Direksi BCI telah menyelesaikan seluruh kewajibannya terhadap karyawan BCI dan tidak akan ada tuntutan dari karyawan BCI kepada manajemen baru di kemudian hari yang menyangkut pemenuhan hak karyawan BCI sebelum Pengalihan Saham, termasuk namun tidak terbatas pada pembayaran uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pilihan untuk mengangkat kembali karyawan adalah hak dari Pihak Kedua.

e. Telah dilakukannya pengumuman pada surat kabar atas rencana penjualan Saham dan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Telah ditandatanganinya akta perjanjian jual beli Saham.g. Telah diperolehnya Surat Keputusan Hak Guna Usaha untuk Lahan Perkebunan dikeluarkan

atas nama BCI.h. Telah dilakukan konversi seluruh hutang pemegang saham/pihak terafiliasi dengan pemegang

saham kepada BCI, menjadi saham BCIi. Telah dilakukan verifikasi nilai asset berwujud (fixed asset) oleh penilai independen yang

ditunjuk oleh Pihak Kedua (atas tanggungan biaya Pihak Kedua), dimana berdasarkan hasil venfikasi tersebut nilai asset berwujud BCI paling sedikit sama sebagaimana disebutkan di Lampiran yakni Rp52.747.885.318

Perseroan, PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen sepakat bahwa seluruh Syarat Pembelian di atas harus dipenuhi paling lambat tanggal 31 Desember 2014. Dalam hal seluruh kondisi Prasyarat tidak dilengkapi dan/atau tidak sesuai sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, maka perjanjian ini menjadi batal dengan sendirinya.Penyelesaian Sengketa : Setiap perselisihan atau perbedaaan dalam bentuk apapun yang timbul

antara Para Pihak dalam tingkat pertama akan diselesaikan dalam jangka waktu 30 hari kalender melalui musyawarah dianatara Para Pihak. Apabila sengketa tersebut tidak dapat diselesaikan dalam waktu 30 hari kalender melalui musyawarah maka seluruh sengketa yang timbul akan diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

2. Perjanjian Pengalihan PT Persada Alam Hijau tanggal 11 November 2014 dibuat dibawah tangan antara PT Profindo Putra Utama dan Fransiscus Suciyanto, keduanya sebagai pihak pertama (“Pihak Pertama”), Perseroan dan Stefanus Joko Mogoginta, keduanya sebagai pihak kedua (“Pihak Kedua”) (“Perjanjian Pengalihan PAH”).

Page 43: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

21

Pihak Pertama adalah pemilik yang sah atas 20.000 (dua puluh ribu) lembar saham dalam PAH yang merupakan seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetorkan penuh dalam PAH (“Saham”). Maksud dan Tujuan : Pihak Pertama bersedia dan berjanji untuk mengalihkan Saham milik

Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dan mengalihkan piutang Pihak Pertama (“Cessie”) dan Pihak Kedua bersedia dan berjanji untuk membeli dan menerima pengalihan Saham dan Cessie sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku

Objek Perjanjian : Sehubungan dengan pengalihan 100% Saham dan Cessie tersebut diatas, para pihak setuju untuk menandatangani Akta Jual Beli Saham (“AJB Saham”) dan Cessie paling lambat 15 Desember 2014 selama seluruh persyaratan dapat dipenuhi. Detail pengalihan saham yakni a) 1 lembar saham milik Fransiscus Suciyanto dialihkan kepada Stefanus Joko Mogoginta dan b) 19.999 lembar saham milik PT Profindo Putra Utama dialihkan kepada Perseroan.

Harga Transaksi : Rp84.015.766.894 yang terdiri dari: a. harga 100% (seratus persen) Saham yang dialihkan sebesar

Rp. 4.994.400.934 (empat milyar sembilan ratus sembilan puluh empat juta empat ratus ribu sembilan ratus tiga puluh empat Rupiah); dan

b. Cessie/pengalihan piutang dibawah ini kepada Perseroan: - sebesar Rp. 53.542.799.883 (lima puluh tiga miliar lima ratus

empat puluh dua juta tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu delapan ratus delapan puluh tiga Rupiah) atas nama PT Citra Pesona Sawit.

- sebesar Rp. 25.478.566.077 ( dua puluh lima miliar empat ratus tujuh puluh delapan juta lima ratus enam puluh enam ribu tujuh puluh tujuh Rupiah) atas nama PT Profindo Putra Utama.

Sedangkan untuk hutang PAH kepada pihak ketiga di bawah ini, setelah AJB Saham akan diteruskan dibayar oleh PAH dan Pihak Kedua sesuai dengan syarat dan ketentuan berdasarkan perjanjian dengan kreditur masing-masing:

a. hutang PAH kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BNI”) yang wajib ditanggung dan diselesaikan oleh Pihak Kedua sebesar Rp. 24.781.000.000 (dua puluh empat miliar tujuh ratus delapan puluh satu juta Rupiah) sesuai dengan syarat dan ketentuan dari Bank BNI.

b. hutang leasing kepada PT Astra Sedaya Finance sebesar Rp. 762.412.296 (tujuh ratus enam puluh dua juta empat ratus dua belas ribu dua ratus sembilan puluh enam Rupiah) dan PT BCA Finance sebesar Rp. 440.820.810 (empat ratus empat puluh juta delapan ratus dua puluh ribu delapan ratus sepuluh Rupiah) yang wajib ditanggung dan diselesaikan oleh oleh Pihak Kedua sesuai dengan jadwal pembayaran untuk masing-masing leasing.

Cara Pembayaran : Pembayaran Pertama sebesar Rp. 2.000.000.000 (dua miliar Rupiah) telah dilaksanakan pada tanggal 29 September 2014

Pembayaran Kedua sebesar Rp. 82.015.766.894 (delapan puluh dua miliar lima belas juta tujuh ratus enam puluh enam ribu delapan ratus sembilan puluh empat Rupiah) akan dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama yang dibagi ke dalam rekening-rekening yang telah ditentukan dalam Pasal 3.2.1 Perjanjian Pengalihan PAH

Kondisi Prasyarat : Pembayaran kedua dilakukan pada saat yang bersamaan dengan AJB Saham dan Cessie ditandatangani setelah ketentuan dan syarat dibawah ini terpenuhi:

a. Telah diterimanya salinan akta notaris yang berisikan hasil rapat umum pemegang saham Pihak Pertama dengan isi berupa persetujuan atas pengalihan saham PAH;

Page 44: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

22

b. Telah diterimanya salinan akta notaris yang berisikan hasil rapat umum pemegang saham PAH dengan isi berupa persetujuan atas pengalihan Saham;

c. Telah diserahkannya surat pernyataan dari masing-masing karyawan PAH yang menyatakan bahwa Direksi PAH telah menyelesaikan seluruh kewajibannya terhadap karyawan PAH dan tidak akan ada tuntutan dari karyawan PAH kepada manajemen baru di kemudian hari yang menyangkut pemenuhan hak karyawan PAH sebelum pengalihan Saham, termasuk namun tidak terbatas pada pembayaran uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pilihan untuk mengangkat kembali karyawan adalah hak dari Pihak Kedua.

d. Telah dilakukannya pengumuman pada surat kabar atas rencana penjualan Saham dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Diserahkan seluruh dokumen-dokumen asli terkait dengan PAH f. Telah diterimanya rekomendasi untuk mengurus HGU dari izin

lokasinya yang telah habis masa berlakunya. g. Telah diterimanya persetujuan dari Bank BNI terkait dengan

pinjaman kepada PAH atau apabila Bank BNI tidak memberikan persetujuan maka PAH akan membayar lunas sesuai dengan syarat dan ketentuan dari Bank BNI kepada Bank BNI atas tanggungan Pihak Kedua.

h. Telah diterimanya pengakuan hutang dari Koperasi Olak Gedong Melako Intan (“Koperasi OGMI”) sampai dengan bulan Desember 2013 dilakukan sesuai dengan akun terkait dalam pembukuan PAH.

i. Pendampingan komunikasi ke Koperasi OGMI terkait dengan pengalihan Saham.

(seluruh kondisi-kondisi diatas untuk selanjutnya disebut sebagai “Kondisi Prasyarat”)

Saat ini, PAH telah memperoleh persetujuan Bank BNI sehubungan rencana pengambilalihan PAH oleh Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Surat No. PLM/2/282/R tanggal 2 Desember 2014 perihal Persetujuan Perubahan Pengurus dan Pemegang Saham yang diterbitkan oleh Bank BNI.

Dalam hal Pihak Pertama tidak dapat melengkapi seluruh Kondisi Prasyarat dalam jangka waktu sampai dengan tanggal 15 Desember 2014, maka Perjanjian Pengallihan PAH ini menjadi batal dengan sendirinya, kecuali Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan.

Penyelesaian Sengketa : Para Pihak dengan ini setuju memilih domisili hukum yang umum dan tetap di kantor panitera pengadilan negeri Jakarta Selatan.

D. KETERANGAN MENGENAI OBYEK TRANSAKSI

Yang menjadi obyek transaksi adalah saham dalam PT Bailangu Capital Investment dan PT Persada Alam Hijau.

1. PT Bailangu Capital Investment

Keterangan tentang Perusahaan Target

Perusahaan Target didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 17 tanggal 13 Maret 2009 yang dibuat di hadapan Mala Mukti S.H., LLM, Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusannya No. AHU-27676.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 22 Juni

Page 45: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

23

2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0035925.AH.01.09. Tahun 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 95 tanggal 26 November 2009, Tambahan No. 27714. Anggaran dasar BCI terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 21 tanggal 5 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Mala Mukti, SH, LLM Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-0396440.20.2014 tanggal 12 Juni 2014.

Bidang Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan Target, maksud dan tujuan Perusahaan Target adalah menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertambangan, kontraktor, perdagangan umum, industri, agen perwakilan, bidang jasa eksploitasi hutan, perkebunan dan pengangkutan.

Untuk melaksanakan maksud dan tujuannya tersebut, Perusahaan Target telah melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Menjalankan usaha di bidang pertambangan yang meliputi pertambangan batubara, nikel, timah, emas, perak, pasir besi dan bijih besi serta marmer dan granit;

2. menjalankan dan melaksanakan usaha perkebunan, pertanian dan peternakan serta perikanan/pertambakan;

3. menjalanakan dan melaksanakan usaha pemborongan/kontraktor dalam bidang bangunan, jalan, jembatan dan irigasi baik dalam tahap perencanaannya maupun penyelesaian termasuk pemasangan pipa air ledeng dan listrik;

4. menjalankan dan melaksanakan usaha perindustrian terutama industri pengolahan hasil perkebunan;

5. menjalankan dan melaksanakan usaha eksploitasi hutan;6. menjalankan usaha perkebunan;7. menjalankan dan melaksanakan usaha di bidang transportasi darat termasuk angkutan untuk

barang maupun penumpang, ekspedisi dan pergudangan.

Saat ini BCI menguasai lahan non-HGU seluas ±20.000 ha di tulung Selapang dan belum memiliki lahan tertanam. Saat ini BCI tidak memiliki pabrik pengolahan.

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.21 tanggal 5 Juni 2014 dibuat dihadapan Mala Mukti, SH, LLM, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menkumham No. AHU-0396440.20.2014 tanggal 12 Juni 2014, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan Target adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 60.000 60.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:PT Pangeran Duayu 59.999 59.999.000.000 99,99Mohammad Reza Zulkarnaen 1 1.000.000 0,01Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 60.000 60.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 0 0

Page 46: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

24

Berikut adalah susunan pemegang saham BCI sampai dengan kepemilikan individu:

BCI

PT Pangeran Duayu

99,99%

Mohammad Reza Zulkarnaen

0,01%

Caulfield Resources Pte Ltd.

92.5%

Haryanto Sahari

7,5%

Armadale Capital Partners Ltd 59,5%59,5%

Tumbuan Resources Ltd.

21,6%

HSH Resources Ltd

18,9%

M. Reza Zulkarnaen

100%

Sudirman Ail

55%

Meiliana Ail

45%

Haryanto Sahari

100%

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No.54 tanggal 13 Mei 2013 dibuat dihadapan Mala Mukti SH, LLM, Notaris di Jakarta, susunan terkini anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Target adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris UtamaKomisarisKomisaris

:::

Wim Iskandar ZulkarnaenHaryanto SahariSudirman Ail

DireksiDirektur Utama Direktur Direktur

:::

Sagit Hartono SantosoHaidir Syahbana TambunanSharla Abertie Zulkarnaen

Ikhtisar Data Keuangan Penting.Ikhtisar data keuangan penting berikut ini diambil dari Laporan Keuangan BCI pada tanggal 30 Juni 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta pada tanggal 31 Desember 2013 yang diaudit oleh auditor independen lain disajikan sebagai angka koresponding.

(dalam Rupiah)Keterangan 30 Juni 2014 31 Desember 2013

Aset 67.515.011.346 59.804.285.029Liabilitas 13.689.871.309 34.377.208.154Ekuitas 53.825.140.037 25.427.076.875Rugi Usaha (1.602.229.063) (936.040.566)Jumlah Rugi Komprehensif (1.601.936.838) (930.418.601)

Page 47: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

25

2. PT Persada Alam Hijau

Keterangan tentang Perusahaan Target

Perusahaan Target didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 05 tanggal 10 Februari 2006 yang dibuat di hadapan Linda Hartono S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusannya No. C-13772 HT.01.01.TH.2006 tanggal 3 Agustus 2006 dan telah didaftarkan di Kantor Daftar Perseroan Jakarta Barat No. 1270/BH.09.02/VI/2006, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 11 Juli 2006, Tambahan No. 7531. Anggaran dasar PAH terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 9 tanggal 22 November 2010 yang dibuat di hadapan Mina NG, SH, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh penerimaan pemberitahuan Menkumham berdasarkan No. AHU-0087607.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 2 Desember 2010.

Bidang Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 51 tanggal 17 Juni 2008, dibuat di hadapan Hana Tresna Widjaja, SH, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-49923.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 11 Agustus 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0069531.AH.01.09.Tahun 2008 dan Diumumkan dalam BNRI No. 10, Tambahan No. 1052 tanggal 2 Februari 2010 Perusahaan Target, maksud dan tujuan Perusahaan Target adalah menjalankan usaha-usaha dalam bidang perdagangan, jasa, pembangunan, pengangkutan, percetakan, perbengkelan, perindustrian, pertambangan dan pertanian.

Untuk melaksanakan maksud dan tujuannya tersebut, Perusahaan Target telah melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. dalam bidang perdagangan umum:Perdagangan umum termasuk export, import, intersulair, lokal, levenransir, grossier, supplier, distributor, elektronik, computer, alat-alat berat, alat-alat kesehatan dan keagenan/perwakilan dari badan-badan perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri.

2. dalam bidang jasa: Menjalankan usaha-usaha dalam bidang jasa properti, rumah, usaha jasa konstruksi, jasa pengelolaan dan penyewaan gedung, pengepakan dan pergudangan (bukan Veem), ruko, apartemen, perkantoran, pertokoan, perparkiran dan segala hal yang berkaitan dengan properti secara umum, jasa konsultasi manajemen dan administrasi, penunjang kegiatan angkutan dan perjalanan, jasa persewaan mesin dan peralatannya, ekspedisi, jasa sablon, border spanduk dan reklame dan usaha-usaha dalam bidang jasa lainnya, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

3. dalam bidang pembangunan: Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemborongan pada umumnya (general contractor), antara lain pembangunan kawasan industri (industrial estate), gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan, beserta fasilitas-fasilitas termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan pengurugan, pemerataan, penyiapan, dan pengembangan areal tanah lokasi/ wilayah yang akan dibangun, serta pembangunan gedung-gedung, jalan-jalan, taman-taman, jembatan-jembatan, bendungan-bendungan, pengairan/ irigasi, landasan-landasan, pemasangan instalasi-instalasi listrik, air, gas, telekomunikasi, air conditioner dan dalam bidang teknik sipil, elektro, mesin.

4. dalam bidang pengangkutan :Menjalankan usaha-usaha di bidang pengangkutan, transportasi darat, laut dan udara, ekspedisi dan pergudangan, penyewaan kendaraan bermotor (car rental).

5. dalam bidang percetakan :Menjalankan usaha di bidang percetakan, memperdayakan hasil-hasil dari penerbitan, desain dan cetak grafis, penjilidan, penerbitan buku-buku.

6. dalam bidang perbengkelan :Menjalankan usaha-usaha di bidang perbengkelan, yang meliputi kegiatan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan, serta menjalankan usaha-usaha showroom.

Page 48: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

26

7. dalam bidang perindustrian umum :Meliputi industry kimia, makanan, dan minuman, alat-alat teknik, alat-alat elektronik, garment, manufacturing dan fabrikasi, industry perakitan (assembling) dan perbengkelan.

8. dalam bidang pertambangan :Menjalankan usaha-usaha di bidang pertambangan, yang meliputi pertambangan nikel, batubara, penggalian gambut, gasifikasi batubara dan pembuatan briket batubara, pertambangan timah dan logam yang tidak mengandung bijih besi, pertambangan emas dan perak.

9. dalam bidang pertanian :Menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian, termasuk agro industri, industri pertanian, tanaman perkebunan dan holtikultura, peternakan, perikanan dan perkebunan.

PAH memiliki luas perkebunan 1.153 hektar yang saat ini menjadi lahan inti dan 634 hektar lahan koperasi yang telah tertanam. Luasan HGU untuk lahan inti 942,29 hektar, untuk HGU lahan koperasi 469,26 hektar dan sedang dalam proses pengurusan penerbitan HGU untuk lahan seluas 315,54 hektar. Saat ini PAH tidak memiliki pabrik pengolahan.

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 7 Oktober dibuat dihadapan Sri Hadiningsih Adi Sugijanto, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menkumham No. AHU-AH.01.10-49473 tanggal 19 November 2013, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan Target adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 20.000 20.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:PT Profindo Putra Utama 19.999 19.999.000.000 99,995Fransiscus Suciyanto 1 1.000.000 0,005Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 20.000 20.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 20.000 20.000.000.000

Berikut adalah susunan pemegang saham PAH sampai dengan kepemilikan individu:

PAH

PT Profindo PutraUtama

99,995%

Fransiscus Suciyanto

0,005%

Fransiscus Suciyanto

99,99%

Giokarnain Gunawan

0,01%

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 06/2013, susunan terkini anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Target adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris : Rico Susilo

Page 49: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

27

DireksiDirektur Utama Direktur

::

Giokarnain GunawanHerik

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting berikut ini diambil dari Laporan Keuangan PAH pada tanggal 30 Juni 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta pada tanggal 31 Desember 2013 yang diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar.

(dalam Rupiah)Keterangan 30 Juni 2014 31 Desember 2013

Aset 109.881.683.452 108.497.657.950Liabilitas 117.261.752.965 110.271.532.143Ekuitas (7.380.069.513) (1.773.874.193)Pendapatan Usaha 1.217.540.275 670.881.975Rugi Usaha (4.740.444.058) (3.062.709.003)Total Rugi Komprehensif (5.606.195.320) (3.149.387.715)

Perkara PAH

PAH sedang terlibat dalam perkara bidang perdata sebagai berikut:

No Para Pihak Nomor Perkara & Pengadilan

Perihal Putusan Pertimbangan Hakim

Status

1. Para Penggugat:- Yeni Arianti;- Kadirun;- Hery;- Jumi Astuti;- Semiati;- Sugeng

Dwiatno;- Purwandari;- Martono Somat;- Wiwik Muryani;- Puji Haryati;- Burhan;- Ita Mustikasari;- Darmi;- Zuhelman;- Puati.

Para Tergugat:- PAH (Tergugat

I); dan- Koperasi

Olak Gedang Melako Intan (KOGMI) (Tergugat II).

Turut Tergugat:- Badan

Pertanahan Nasional Kabupaten Tebo

Putusan Pengadilan Negeri Tebo No. 04/Pdt.G/2014/PN.Mrt tertanggal 6 November 2014.

a) Para Penggugat menyatakan bahwa lahan dalam perkara ini telah dikuasai berdasarkan akta jual beli pada tahun 2004;

b) Pada tahun 2008, terdapat alat berat yang sedang melakukan penggusuran pada lahan yang dimiliki oleh Para Penggugat. Para Penggugat menduga bahwa alat berat tersebut adalah milik Para Tergugat;

c) lahan yang dilakukan penggusuran dengan alat berat tersebut telah dilakukan land clearing oleh PAH dan ditanami pohon kelapa sawit yang diserahkan oleh Koperasi Olak Gadang Malako Intan kepada PAH;

d) Para Penggugat merasa sangat dirugikan terhadap atas land clearing dan penanaman pohon kelapa sawit, dikarenakan menurut Para Penggugat, Para Penggugat tidak pernah melakukan penyerahan lahan kepada Para Tergugat;

e) Para Penggugat merasa selalu dihalang-halangi oleh Para Tergugat untuk dapat menguasai lahan;

f) Dalam pokok perkara, Para Penggugat menyatakan lahan yang dipersengkatan tersebut adalah milik Para Penggugat serta sah dan berkekuatan hukum akta jual beli yang dimiliki Para Penggugat ketika memperoleh lahan tersebut.

Perkara ini telah diputus oleh Pengadilan Negeri Tebo. Putusan Negeri Tebo menyatakan antara lain :a) mengabulkan gugatan

Para Penggugat untuk sebagian;

b) menyatakan tanah yang menjadi objek sengketa merupakan milik Para Penggugat secara sah dan akta jual beli Para Penggugat dalam memperoleh tanah tersebut berkekuatan hukum;

c) menghukum Para Tergugat ataupun siapa saja yang mendapat hak dari Para Tergugat untuk menyerahkan objek perkara yang dikuasai oleh Para Tergugat, kepada Para Penggugat dalam keadaan baik, serta

d) menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Para Penggugat, sebesar Rp1.000.000 setiap harinya secara tanggung renteng apabila Para Tergugat lalai melaksanakan isi putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri antara lain:a) G u g a t a n

kabur karena dalam posita g u g a t a n , s e t i a p P e n g g u g a t t i d a k menyebutkan p a n j a n g dan lebar tanah yang dimiliki setiap P e n g g u g a t , lahan yang dikuasi oleh Tergugat I telah memiliki HGU, dan d a l a m gugatan Para P e n g g u g a t t i d a k menyebutkan d i b a g i a n tanah sebelah mana dari sertifikat HGU yang dikuasai Tergugat I dan Tergugat II.

b) Tanah milik P e n g g u g a t yang menjadi o b j e k s e n g k e t a berada diluar peta atau gambar yang d i h a d i r k a n oleh Tergugat I dan Tergugat II berdasarkan izin lokasi p e r k e b u n a n kelapa sawit Tergugat I serta Sertifikat HGU Tergugat I.

Para Tergugat telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Tebo, sebagaimana terdapat dalam Risalah Pernyataan Permohonan Banding No. 04/Pdt.G/2014/PN.Mrt tanggal 19 November 2014 yang dikeluarkan Pengadilan Negeri Tebo.

Page 50: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

28

E. KETERANGAN MENGENAI PIHAK PENJUAL

1. PT Pangeran Duayu

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Pangeran Duayu (“PD”) adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan diatur menurut hukum Indonesia. PD didirikan berdasarkan Akta Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PD No. 161 tanggal 27 Mei 2011, yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H.,LL.M. Notaris di Jakarta dan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 23 Juni 2011 berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-31497.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 23 Juni 2011. Anggaran Dasar PD telah mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan Akta No. 29 tanggal 8 Agustus 2014, Mala Mukti, S.H.,LL.M. Notaris di Jakarta

b. Identitas dan Kegiatan Usaha

PD berdomisili di Jalan Mesjid II No 20 Rt 007 Rw 005, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Indonesia, dengan nomor telp: 021-72781955. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar PD, maksud dan tujuan PD adalah bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta No. 161 tanggal 27 Mei 2011, struktur dan susunan permodalan PD adalah sebagai berikut:

Modal dasar : Rp 10.000.000.000 Modal ditempatkan/disetor : Rp 10.000.000.000

Modal dasar PD terbagi atas 10.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar saham. Susunan pemegang saham PD menjadi sebagai berikut:

No. Nama Pemegang Saham Nominal (Rp) @Rp 1.000.000 Jumlah Saham %

1. Caulfield Resources PTE.LTD 9.250.000.000 9.250 92,5 2. Haryanto Sahari 750.000.000 750 7,5 Jumlah saham yang telah dikeluarkan/diambil bagian 10.000.000.000 10.000 100,00 Saham dalam Portepel - - -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Akta No. 29 tanggal 8 Agustus 2014, Mala Mukti, S.H.,LL.M. Notaris di Jakarta yang pelaporannya telah diterima oleh Menkumham berdasarkan penerimaan pemberitahuan perubahan data PD No. AHU-23303.40.22.2014 tanggal 11 Agustus 2014 dan sampai tanggal Prospektus ini diterbitkan, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi PD adalah sebagai berikut:

Komisaris: Komisaris Utama : Haryanto Sahari Komisaris : Mohammad Reza Zulkarnaen Komisaris : Sudirman Ail

Direksi: Direktur Utama : Sagit Hartono Santoso Direktur : Evalisa

2. Mohammad Reza Zulkarnaen

Pemegang saham individual sejumlah 1 lembar saham BCI dengan nilai nominal Rp1.000.000.

Page 51: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

29

3. PTProfindoPutraUtama(„PPU“)

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Profindo Putra Utama adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan diatur menurut hukum Indonesia. PPU didirikan berdasarkan Akta Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PPU No. 42, tanggal 20 Februari 2002, yang dibuat dihadapan Ilmiawan Dekrit Supatmo, SH, Notaris di Jakarta dan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 22 Maret 2002 berdasarkan Keputusan Menkumham No. C-04787 HT.01.01.TH.2002, tanggal 22 Maret 2002. PPU juga telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasar terhadap Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 20 tanggal 8 Agustus 2008 (“Akta No. 20/2008”) dan telah mendapatkan persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-66132.AH.01.02.Tahun 2008. Anggaran Dasar PPU telah mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 20 tanggal 23 Maret 2009, yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, SH, Notaris di Jakarta.

b. Identitas dan Kegiatan Usaha

PPU berdomisili di Wisma 76 Lantai 23 Jl. Letjend S Parman Kav 76 Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah Kota Administrasi Jakarta Barat 11410, Indonesia, dengan nomor telp: 021-53666888. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar PPU, maksud dan tujuan PPU adalah bergerak di bidang pembangunan, perdagangan, industri, jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak, pertambangan, angkutan darat, pertanian, percetakan, perbengkelan.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta No. 20/2008, struktur dan susunan permodalan PPU adalah sebagai berikut:Modal dasar : Rp1000.000.000Modal ditempatkan/disetor : Rp500.000.000

Modal dasar PPU terbagi atas 1.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 01, tanggal 6 Februari 2013 (“Akta No. 01/2013”), yang dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, SH, Notaris di Jakarta yang pelaporannya telah diterima oleh Menkumham berdasarkan penerimaan pemberitahuan perubahan data PPU No. AHU-AH.01.10-05478, tanggal 19 Februari 2013, Susunan pemegang saham PPU adalah sebagai berikut:

No. Nama Pemegang Saham Nominal (Rp) Jumlah Saham %1. Fransiscus Suciyanto 499.000.000 499 99,992. Giokarnain Gunawan 1.000.000 1 0,01Jumlah saham yang telah dikeluarkan/diambil bagian 500.000.000 500 100,00Saham dalam Portepel 500.000.000 500 -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta No. 01/2013 dan sampai tanggal Prospektus ini diterbitkan, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi PPU adalah sebagai berikut:

Komisaris:Komisaris : Fransiscus Suciyanto

Direksi:Direktur : Giokarnain Gunawan

Page 52: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

30

F. RINGKASAN PENILAI INDEPENDEN

1. Penilaian 77,50% Saham PT Bailangu Capital Investment

Kantor Jasa Penilai Publik (“KJPP”) Jennywati, Kusnanto & rekan (“JKR”) sebagai KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Bapepam-LK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam-LK No. 05/BL/STTD-P/B/2010 (penilai usaha) telah ditugaskan oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 77,50% saham BCI sesuai dengan surat penawaran dan/atau penugasan JKR No. JK/131227-001 tanggal 27 Desember 2013 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan.

Berikut adalah ringkasan laporan penilaian 77,50% saham BCI sebagaimana dituangkan dalam laporannya No. JK/SV/141103-001 tanggal 3 November 2014.

1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Rencana Akuisisi adalah Perseroan selaku pihak pembeli serta PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen selaku pihak penjual.

2. Obyek Penilaian

Obyek penilaian dalam laporan penilaian 77,50% saham BCI adalah nilai pasar wajar 77,50% saham BCI.

3. Maksud dan Tujuan Penilaian

Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 30 Juni 2014.

Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan dan pertimbangan oleh manajemen Perseroan dalam rangka pelaksanaan Rencana Akuisisi serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Penilaian ini dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan No. VIII.C.3 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 (“Peraturan VIII.C.3”) dan Standar Penilaian Indonesia (“SPI”) 2013.

4. Kondisi Pembatas dan Asumsi-asumsi Pokok

Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini.

Penilaian Obyek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen BCI. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja BCI pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. JKR telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja BCI yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang JKR lakukan terhadap target kinerja BCI yang dinilai. JKR bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis BCI dan informasi manajemen BCI terhadap proyeksi laporan keuangan BCI tersebut. JKR juga bertanggung jawab atas laporan penilaian saham BCI dan kesimpulan nilai akhir.

Page 53: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

31

Dalam penugasan penilaian ini, JKR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. JKR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat JKR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini.

Dalam melaksanakan analisa, JKR mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada JKR oleh Perseroan dan BCI atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan JKR tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. JKR juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan BCI bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada JKR menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.

Analisa penilaian Obyek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat JKR secara material. JKR tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian JKR maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang JKR peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan.

Karena hasil dari penilaian JKR sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian JKR. Oleh karena itu, JKR sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, JKR tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisa tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisa transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Obyek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.

Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan penilaian Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan dan BCI berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan BCI.

5. Pendekatan Penilaian yang Digunakan

Penilaian Obyek Penilaian didasarkan pada analisa internal dan eksternal. Analisa internal akan berdasarkan pada data yang disediakan oleh manajemen, analisa historis atas laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif BCI, pengkajian atas kondisi operasi dan manajemen serta sumber daya yang dimiliki BCI. Prospek BCI di masa yang akan datang JKR evaluasi berdasarkan rencana usaha serta proyeksi laporan keuangan yang diberikan oleh manajemen yang telah JKR kaji kewajaran dan konsistensinya. Analisa eksternal didasarkan pada kajian singkat terhadap faktor-faktor eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers) termasuk juga kajian singkat atas prospek dari industri yang bersangkutan.

Page 54: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

32

Dalam mengaplikasikan metode penilaian untuk menentukan indikasi nilai pasar wajar suatu “business interest” perlu beracuan pada laporan keuangan (laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif) yang representatif, oleh karenanya diperlukan penyesuaian terhadap nilai buku laporan posisi keuangan dan normalisasi keuntungan laporan laba rugi komprehensif yang biasanya disusun oleh manajemen berdasarkan nilai historis. Betapapun nilai buku suatu perusahaan yang direfleksikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif adalah nilai perolehan dan tidak mencerminkan nilai ekonomis yang dapat sepenuhnya dijadikan acuan sebagai nilai pasar wajar saat penilaian tersebut.

6. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa atas seluruh data dan informasi yang telah JKR terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat JKR nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp 48,14 miliar.

2. Penilaian 100,00% Saham PT Persada Alam Hijau beserta Utang Pihak Berelasi

JKR sebagai KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Bapepam-LK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam-LK No. 05/BL/STTD-P/B/2010 (penilai usaha) telah ditugaskan oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH sesuai dengan surat penawaran dan/atau penugasan JKR No. JK/131227-001 tanggal 27 Desember 2013 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan.

Berikut adalah ringkasan laporan penilaian 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi sebagaimana dituangkan dalam laporannya No. JK/SV/141103-002 tanggal 3 November 2014.

1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Rencana Akuisisi adalah Perseroan selaku pihak pembeli serta PT Profindo Putra Utama selaku pihak penjual.

2. Obyek Penilaian

Obyek penilaian dalam laporan penilaian 100% saham PAH beserta utang pihak berelasi adalah nilai pasar wajar 100% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH.

3. Maksud dan Tujuan Penilaian

Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 30 Juni 2014.

Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan dan pertimbangan oleh manajemen Perseroan dalam rangka pelaksanaan Rencana Akuisisi serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Penilaian ini dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan VIII.C.3 dan SPI 2013.

4. Kondisi Pembatas dan Asumsi-asumsi Pokok

Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini.

Page 55: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

33

Penilaian Obyek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen PAH. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja PAH pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. JKR telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja PAH yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang JKR lakukan terhadap target kinerja PAH yang dinilai. JKR bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis PAH dan informasi manajemen PAH terhadap proyeksi laporan keuangan PAH tersebut. JKR juga bertanggung jawab atas laporan penilaian saham PAH dan kesimpulan nilai akhir.

Dalam penugasan penilaian ini, JKR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. JKR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat JKR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini.

Dalam melaksanakan analisa, JKR mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada JKR oleh Perseroan dan PAH atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan JKR tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. JKR juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan PAH bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada JKR menjadi tidak lengkap atau menyesatkan.

Analisa penilaian Obyek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat JKR secara material. JKR tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian JKR maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang JKR peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan.

Karena hasil dari penilaian JKR sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian JKR. Oleh karena itu, JKR sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, JKR tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisa tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisa transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Obyek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.

Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan penilaian Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan dan PAH berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan PAH.

Page 56: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

34

5. Pendekatan Penilaian yang Digunakan

Penilaian Obyek Penilaian didasarkan pada analisa internal dan eksternal. Analisa internal akan berdasarkan pada data yang disediakan oleh manajemen, analisa historis atas laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif PAH, pengkajian atas kondisi operasi dan manajemen serta sumber daya yang dimiliki PAH. Prospek PAH di masa yang akan datang JKR evaluasi berdasarkan rencana usaha serta proyeksi laporan keuangan yang diberikan oleh manajemen yang telah JKR kaji kewajaran dan konsistensinya. Analisa eksternal didasarkan pada kajian singkat terhadap faktor-faktor eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers) termasuk juga kajian singkat atas prospek dari industri yang bersangkutan.

Dalam mengaplikasikan metode penilaian untuk menentukan indikasi nilai pasar wajar suatu “business interest” perlu beracuan pada laporan keuangan (laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif) yang representatif, oleh karenanya diperlukan penyesuaian terhadap nilai buku laporan posisi keuangan dan normalisasi keuntungan laporan laba rugi komprehensif yang biasanya disusun oleh manajemen berdasarkan nilai historis. Betapapun nilai buku suatu perusahaan yang direfleksikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif adalah nilai perolehan dan tidak mencerminkan nilai ekonomis yang dapat sepenuhnya dijadikan acuan sebagai nilai pasar wajar saat penilaian tersebut.

6. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa atas seluruh data dan informasi yang telah JKR terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat JKR nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp 86,87 miliar.

3. Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi

JKR sebagai KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Bapepam-LK dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam-LK No. 05/BL/STTD-P/B/2010 (penilai usaha) telah ditugaskan oleh manajemen Perseroan untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas kewajaran Rencana Akuisisi sesuai dengan surat penawaran dan/atau penugasan JKR No. JK/131227-001 tanggal 27 Desember 2013 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan.

Berikut adalah ringkasan laporan pendapat kewajaran atas Rencana Akuisisi sebagaimana dituangkan dalam laporannya No. JK/FO/141203-001 tanggal 3 Desember 2014.

1. Pihak-pihak yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi dalam Rencana Akuisisi adalah Perseroan selaku pihak pembeli BCI dan PAH, PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen selaku pihak penjual BCI serta PT Profindo Putra Utama selaku pihak penjual PAH.

2. Obyek Transaksi

Obyek transaksi dalam Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi adalah rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi atas 77,50% saham BCI dan 99,995% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH.

3. Maksud dan Tujuan Pendapat Kewajaran

Maksud dan tujuan pemberian Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi adalah untuk memberikan gambaran kepada Direksi Perseroan mengenai kewajaran Rencana Akuisisi dari aspek keuangan serta untuk tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Page 57: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

35

4. Kondisi Pembatas dan Asumsi-asumsi Pokok

Analisa Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas, data dan informasi mana telah JKR telaah. Dalam melaksanakan analisa, JKR bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan, informasi atas status hukum Perseroan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada JKR oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum dan JKR tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat JKR secara material. JKR juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada JKR menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Oleh karenanya, JKR tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas Pendapat Kewajaran JKR dikarenakan adanya perubahan data dan informasi tersebut.

Proyeksi laporan keuangan Perseroan sebelum dan setelah Rencana Akuisisi disusun oleh manajemen Perseroan. JKR telah melakukan penelahaan atas proyeksi laporan keuangan tersebut dan proyeksi laporan keuangan tersebut telah menggambarkan kondisi operasi dan kinerja Perseroan. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang perlu JKR lakukan terhadap target kinerja Perseroan.

JKR tidak melakukan inspeksi atas aset tetap atau fasilitas Perseroan, BCI dan PAH. Selain itu, JKR juga tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Rencana Akuisisi. Jasa-jasa yang JKR berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Rencana Akuisisi hanya merupakan pemberian Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit atau perpajakan. JKR tidak melakukan penelitian atas keabsahan Rencana Akuisisi dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan. Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi hanya ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan. Laporan pendapat kewajaran atas Rencana Akuisisi bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan berdasarkan anggaran dasar Perseroan, BCI dan PAH.

Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan Rencana Akuisisi tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, JKR tidak mempunyai kewenangan dan tidak berada dalam posisi untuk mendapatkan dan menganalisa suatu bentuk transaksi-transaksi lainnya di luar Rencana Akuisisi yang ada dan mungkin tersedia untuk Perseroan serta pengaruh dari transaksi-transaksi tersebut terhadap Rencana Akuisisi.

Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan pemerintah terkait dengan Rencana Akuisisi pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan.

Perhitungan dan analisa dalam rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan benar dan JKR bertanggung jawab atas laporan pendapat kewajaran.

Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, JKR menggunakan beberapa asumsi, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan, BCI dan PAH serta semua pihak yang terlibat dalam Rencana Akuisisi. Rencana Akuisisi dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan serta keakuratan informasi mengenai Rencana Akuisisi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.

Page 58: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

36

Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisa dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisa lainnya secara utuh sebagai satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat Kewajaran. Penyusunan Pendapat Kewajaran ini merupakan suatu proses yang rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisa yang tidak lengkap.

JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Akuisisi ini tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini. JKR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat JKR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Perhitungan dan analisa dalam rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan benar dan JKR bertanggung jawab atas laporan pendapat kewajaran.

Kesimpulan Pendapat Kewajaran ini berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki dampak material terhadap Rencana Akuisisi. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada, perubahan kondisi baik secara internal pada Perseroan, BCI dan PAH maupun secara eksternal, yaitu kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan keuangan serta peraturan-peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan terjadi perubahan-perubahan tersebut di atas, maka Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi mungkin berbeda.

5. Pendekatan dan Prosedur Pendapat Kewajaran

Dalam evaluasi Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi ini, JKR telah melakukan analisa melalui pendekatan dan prosedur Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi dari hal-hal sebagai berikut:

I. Analisa atas Rencana Akuisisi;II. Analisa kualitatif dan kuantitatif atas Rencana Akuisisi; danIII. Analisa atas kewajaran Rencana Akuisisi.

6. Kesimpulan

Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dari manajemen Perseroan yang digunakan dalam penyusunan laporan pendapat kewajaran ini, penelaahan atas dampak keuangan Rencana Akuisisi sebagaimana diungkapkan dalam laporan pendapat kewajaran ini, JKR berpendapat bahwa Rencana Akuisisi adalah wajar.

Page 59: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

37

G. PENGARUH RENCANA TRANSAKSI PADA KONDISI KEUANGAN PERSEROAN

Informasi keuangan proforma konsolidasian telah direviu oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm of RSM International) berdasarkan standar yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

Berikut ini adalah ringkasan informasi keuangan pro-forma Konsolidasian Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana Saham dan rencana akuisisi Perusahaan Target:

Proforma Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam Rupiah)

Keterangan Historis Penyesuaian Proforma

30 Juni 2014 Proforma 30 Juni 2014

Aset Lancar Kas dan Setara Kas 13.400.735.617 71.049.692.231 84.450.427.848 Piutang Usaha - Pihak Ketiga 4.454.926.195 142.172.160 4.597.098.355 Aset Keuangan Lancar Lainnya 131.999.544 2.130.978.015 2.262.977.559 Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha - - - Persediaan 42.006.082.100 11.982.720.119 53.988.802.219 Biaya Dibayar di Muka 1.086.215.619 156.093.312 1.242.308.931 Uang Muka 22.698.401.644 - 22.698.401.644 Jumlah Aset Lancar 83.778.360.719 85.461.655.837 169.240.016.556

Aset Tidak LancarAset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 30.736.767.742 37.791.336.427 68.528.104.169 Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 7.440.203.457 - 7.440.203.457 Aset Tetap 297.894.883.314 22.728.793.035 320.623.676.349 Tanaman Perkebunan 665.466.495.018 79.383.933.644 744.850.428.662 Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan 74.255.404.935 46.977.273.321 121.232.678.256 Aset Takberwujud 16.323.580.437 2.542.773.411 18.866.353.848 Aset Pajak Tangguhan 3.282.572.133 8.064.325.621 11.346.897.754 Uang Muka Jangka Panjang 332.081.000 49.073.076 381.154.076 Jumlah Aset Tidak Lancar 1.095.731.988.036 197.537.508.535 1.293.269.496.571 JUMLAH ASET 1.179.510.348.755 282.999.164.372 1.462.509.513.127

(dalam Rupiah)

Keterangan Historis Penyesuaian Proforma

30 Juni 2014 Proforma 30 Juni 2014

LIABILITASLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang Usaha - Pihak Ketiga 23.901.218.249 9.948.463.848 33.849.682.097 Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 62.488.700.529 9.976.155.973 72.464.856.502 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 11.479.288.574 - 11.479.288.574 Utang Pajak 2.757.885.304 51.941.543 2.809.826.847 Beban Akrual 6.355.629.907 999.278.435 7.354.908.342 Uang Muka Penjualan 6.363.611.813 - 6.363.611.813 Utang Bank Jangka Pendek 191.504.000.000 - 191.504.000.000 Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 35.092.801.237 - 35.092.801.237 Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka panjang 75.597.548.739 1.067.217.958 76.664.766.697 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 415.540.684.352 22.043.057.757 437.583.742.109

Page 60: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

38

(dalam Rupiah)

Keterangan Historis Penyesuaian Proforma

30 Juni 2014 Proforma 30 Juni 2014

LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang 28.377.359.297 24.781.000.000 53.158.359.297 Utang Sewa Pembiayaan 4.979.246.337 136.015.148 5.115.261.485 Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 23.072.544.733 - 23.072.544.733 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 5.610.445.488 1.011.712.902 6.622.158.390 Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya - 3.958.472.507 3.958.472.507 Liabilitas Pajak Tangguhan 1.598.749.783 8.331.365.764 9.930.115.547 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 63.638.345.638 38.218.566.321 101.856.911.959 JUMLAH LIABILITAS 479.179.029.990 60.261.624.078 539.440.654.068

EKUITASJumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada

Pemilik Entitas IndukModal Saham 286.500.000.000 80.000.000.000 366.500.000.000 Tambahan Modal Disetor 169.280.298.638 120.000.000.000 289.280.298.638 Saldo Laba (Defisit) (77.160.000) 9.749.086.106 9.671.926.106 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas

Induk 455.703.138.638 209.749.086.106 665.452.224.744

Kepentingan Nonpengendali 244.628.180.127 12.988.454.187 257.616.634.314 JUMLAH EKUITAS 700.331.318.765 222.737.540.293 923.068.859.058 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.179.510.348.755 282.999.164.372 1.462.509.513.127 Proforma Laporan Laba Rugi

(dalam Rupiah)

KeteranganHistoris Penyesuaian Proforma

30 Juni 2014 Proforma 30 Juni 2014PENJUALAN NETO 55.416.654.211 - 55.416.654.211BEBAN POKOK PENJUALAN (34.029.115.019) - (34.029.115.019)LABA KOTOR 21.387.539.192 - 21.387.539.192Beban Umum dan Administrasi (15.637.905.519) - (15.637.905.519)Penghasilan Lainnya 5.484.977.142 9.749.086.106 15.234.063.248Beban Lainnya (441.470.821) - (441.470.821)LABA USAHA 10.793.139.994 9.749.086.106 20.542.226.100Biaya Keuangan Neto (3.465.134.938) - (3.465.134.938)LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7.328.005.056 9.749.086.106 17.077.091.162Beban Pajak Penghasilan (1.320.744.582) - (1.320.744.582)LABA SETELAH PAJAK PENGHASILAN 6.007.260.474 9.749.086.106 15.756.346.580Laba Entitas Anak Sebelum Akuisisi (6.062.260.474) - (6.062.260.474)LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN (55.000.000) 9.749.086.106 9.694.086.106PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - -JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN (55.000.000) 9.749.086.106 9.694.086.106LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA:Pemilik Entitas Induk (55.000.000) 9.749.086.106 9.694.086.106Kepentingan Nonpengendali - - -Jumlah (55.000.000) 9.749.086.106 9.694.086.106JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADAPemilik Entitas Induk (55.000.000) 9.749.086.106 9.694.086.106Kepentingan Nonpengendali - - -Jumlah (55.000.000) 9.749.086.106 9.694.086.106

Page 61: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

39

Informasi keuangan proforma diatas dibuat untuk menggambarkan dampak dari kemungkinan transaksi pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dengan asumsi penawaran umum saham perdana kepada publik tersebut telah terjadi pada tanggal 30 Juni 2014. Informasi keuangan proforma dibuat hanya sebagai ilustrasi dan tidak memberikan gambaran sebenarnya dari posisi keuangan dan kinerja keuangan konsolidasian yang akan dilaporkan yang mencakup kemungkinan transaksi kenyataannya terjadi pada tanggal di atas. Informasi keuangan proforma harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi keuangan historis pada tanggal 30 Juni 2014 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.

H. LAIN-LAIN

Untuk memperoleh informasi sehubungan dengan Rencana Transaksi, Pemegang Saham Perseroan dapat menghubungi Corporate Secretary Perseroan pada setiap hari dan jam kerja Perseroan pada alamat yang tertera pada halaman kulit muka Prospektus ini.

Page 62: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

40

IV. Pernyataan Liabilitas

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm of RSM International) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, Perseroan dan Entitas Anak memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp479.179.029.990 yang terdiri dari Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp415.540.684.352 dan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp63.638.345.638.

Adapun rincian dari jumlah liabilitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah)Uraian JumlahLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang Usaha - Pihak Ketiga 23.901.218.249 Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 62.488.700.529 Liabilitas Imbalan Kerja jangka Pendek 11.479.288.574 Utang Pajak 2.757.885.304Beban Akrual 6.355.629.907 Uang Muka Penjualan 6.363.611.813 Utang Bank Jangka Pendek 191.504.000.000 Bagian Lancar atas Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 35.092.801.237 Bagian Lancar Atas Liabilitas Jangka panjang 75.597.548.739

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 415.540.684.352

LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang 28.377.359.297 Utang Sewa Pembiayaan 4.979.246.337 Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 23.072.544.733 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 5.610.445.488 Liabilitas Pajak Tangguhan 1.598.749.783

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 63.638.345.638

Jumlah Liabilitas 479.179.029.990

Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 30 Juni 2014, rincian utang usaha – pihak ketiga Perseroan adalah sebagai berikut :

(dalam Rupiah)Uraian JumlahPT Sumber Agrindo Sejahtera 3.300.005.000Arifin Muhiddin 2.444.928.364PT Nusa Palapa Gemilang 2.248.657.710PT Ambawang Jaya Raya 1.811.968.050PT London Sumatera Indonesia 1.647.254.198PT Panca Harapan 974.247.768CV Ratu Rosari 899.203.198PT Pundi Abadi Intisari 844.756.000PT Harapan Mat 77 827.165.000PT Berkat Exsa Sentosa Tama 480.326.598Lain-lain (masing-masing di bawah Rp400 juta) 8.422.706.363Total 23.901.218.249

Page 63: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

41

Pada tanggal 30 Juni 2014, analisa rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya adalah sebagai berikut :

(dalam Rupiah)

Uraian Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

Kurang dari 1 tahun 61.543.488.915 11.479.288.5741-5 tahun - -Lebih dari 5 tahun - -Jatuh tempo tidak ditentukan 945.211.614 -Total 62.48.700.529 11.479.288.574

Pada tanggal 31 Juni 2014, utang bank jangka pendek Perseroan didenominasikan di dalam mata uang sebagai berikut:

Uraian JumlahDalam Dollar Amerika SerikatPT Bank Rabobank International Indonesia 191.504.000.000Total 191.504.000.000

PT Bank Rabobank International Indonesia

PT Bumiraya Investindo (”BRI”)Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1862/2013 tanggal 4 Juli 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar USD6,000,000 yang digunakan untuk pembiayaan perkebunan. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 3 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar COF + 4% per tahun.

Berdasarkan adendum perjanjian kredit No. LA/CA/1862/A3/2014 tanggal 2 Mei 2014 dan kemudian adendum perjanijian kredit No. LA/CA/1862/A4/2014 tanggal 27 Juni 2014, fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada 15 Agustus 2014.

Pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 saldo fasilitas ini adalah USD6,000,000 (ekuivalen Rp71.814.000.000) dan USD5,000,000 ekuivalen Rp73.134.000.000).

Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1864/2013 tanggal 25 Oktober 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman belanja modal sebesar USD10,000,000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2014 dan dikenakan bunga sebesar COF + 4% per tahun. Berdasarkan perjanjian kredit No.LA/CA/1864/A1/2013 jatuh tempo fasilitas ini diperpanjang hingga 25 Oktober 2014.

Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1864/2013 tanggal 25 Oktober 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman belanja modal sebesar USD10,000,000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2013 dan dikenakan bunga sebesar COF + 4% per tahun. Berdasarkan amandemen perjanjian kredit No.LA/CA/1864/A1/2013 jatuh tempo fasilitas ini diperpanjang hingga 31 Maret 2014 dan terakhir diubah dengan berdasarkan Perubahan Perjanjian Fasilitas No. LA/CA/1864/A3/2014 jatuh tempo fasilitas ini diperpanjang hingga tanggal 15 Agustus 2014.

Pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 saldo fasilitas ini adalah USD10,000,000 (ekuivalen Rp119.690.000.000) dan USD5,000,000 (ekuivalen Rp60.945.000.000).

Fasilitas ini dijamin oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, entitas induk. Selama periode pinjaman berlaku, BRI tidak diperkenankan menjual aset-aset di luar aktivitas bisnis normal. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.462.020.691 dan Rp5.206.167.853.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, pinjaman ini telah lunas berdasarkan Surat Lunas tanggal 11 September 2014 yang dikeluarkan oleh PT Bank Rabobank International Indonesia.

Page 64: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

42

(dalam Rupiah)Uraian Jumlah1. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 36.164.518.6452. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Kredit investasi – Kebun I 26.538.385.641Kredit Investasi – Kebun II 14.585.907.633Kredit Investasi – Pabrik Kelapa Sawit 15.098.116.690

Jumlah Utang Bank Jangka Panjang 92.386.928.609

Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun:1. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 28.155.159.3482. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 35.854.409.964

Jumlah Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 64.009.569.312

Utang Bank Jangka Panjang – Seteah Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 28.377.359.297

a. LembagaPembiayaanEksporIndonesia(“LPEI”)

PT Airlangga Sawit Jaya (”ASJ”) dan PT Charindo Palma Oetama (”CPO”)

Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal 19 Desember 2012 yang telah yang dibuat dihadapan Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, ASJ dan CPO, keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali qardh wal murabahah dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp100.000.000.000 dari 19 September 2012 sampai dengan 25 November 2015 .Fasilitas ini dikenakan tingkat bagi hasil sebesar 11% per tahun.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman perkebunan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp2.425.209.165, Rp7.008.906.596 dan Rp2.105.929.094.

Pada tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp36.164.518.645, Rp48.928.466.407 dan Rp74.456.361.931.

Jaminan atas fasilitas pinjaman ini adalah sebagai berikut:• Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) seluas 3.621 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada

diatasnya di Kecamatan Air Besar, Kalimantan Barat, atas nama CPO; dan• SHGU seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Desa Jambu

Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok dan Serimbu, Kalimantan Barat, atas nama ASJ.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, pinjaman ini telah lunas berdasarkan Surat No. BS.0193/SYR/07/2014 tanggal 14 Juli 2014 dan Surat No. BS.0200/SYR/07/2014 tanggal 14 Juli 2014 yang dikeluarkan oleh Indonesia Eximbank, fasilitas pembiayaan dari Indonesia Eximbank kepada CPO telah lunas sejak tanggal 10 Juli 2014.

b. PTBankMandiri(Persero)Tbk(“BankMandiri”)

PT Bumiraya Investindo

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 tanggal 9 September 2008 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBCJPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, BRI, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari:• Kredit Investasi – Kebun I• Kredit Investasi – Kebun II

Page 65: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

43

Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya.

Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan.

Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum Menghasilkan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, masing-masing sebesar Rp993.399.761 dan Rp2.246.013.485, Rp2.372.720.244 dan Rp891.154.875.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, BRI memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit.

Pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap masing-masing sebesar Rp2.498.497.737, Rp3.261.077.880, dan Rp830.188.962

Pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp56.222.409.964, Rp65.556.409.964, Rp76.324.409.964, Rp81.153.903.007 dan Rp64.944.483.118 dan dikenakan bunga masingmasing sebesar 11,5% per tahun pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:• Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit milik BRI,• Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI,• Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar, yang terdiri dari:

– Lahan seluas dengan luas 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BRI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas dengan luas 823 Hektar dengan SHGU No. 68, terdaftar atas nama BRI yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas dengan luas 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70, terdaftar atas nama BRI, yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas dengan luas 200 hektar, terdaftar atas nama BRI, yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian interim ini masih dalam pengurusan sertifikat,

– Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU.

• Seluruh persediaan BRI,• Corporate Guarantee dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, entitas induk,• Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga.

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut:• Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar;• Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi

usaha yang wajar;• Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain;• Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain;• Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan;• Melunasi utang kepada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food), entitas induk;

Page 66: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

44

• Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan utang;

• Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham;• Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain;• Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada

Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran utang;• Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang

saham atau pihak-pihak berelasi;• Memberikan hak preferen kepada TPS Food dalam hal penyelesaian utang; dan• Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi.

Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain, selain yang diungkapkan dalam Prospektus ini dan diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang disajikan dalam Prospektus ini.

Berdasarkan perjanjian tanggal 15 Januari 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari TPS Food, entitas induk, berupa fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp50.000.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 17% per tahun dan akan jatuh tempo pada 31 Juli 2014. Saldo pinjaman pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp35.092.801.237 dan Rp27.365.801.237.

Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi pinjaman pihak berelasi ke TPS Food.

Berdasarkan perjanjian tanggal 15 Pebruari 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar Rp29.085.000.000. Fasilitas pinjaman akan jatuh tempo pada 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 10% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian 25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 24 Juli 2014 dengan plafon pinjaman sebesar Rp34.823.400.000.

Berdasarkan perjanjian tanggal 7 Juni 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd, berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar Rp20.712.300.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2014 dandikenakan tingkat bunga sebesar 9,25% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian tanggal 25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 24 Juli 2014.

Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi seluruh pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd.

Pada tanggal 26 Juni 2014, PT Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya PT Charindo Palma Oetama, PT Mitra Jaya Agro Palm, PT Muarabungo Plantation dan PT Tandan Abadi Mandiri, seluruhnya Entitas Anak, sebagai debitur, memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi bank dari RHB Bank Berhad, Cabang Singapura, Rabobank Cabang Hongkong, PT Bank Permata Tbk dan Indonesia Eximbank dengan total fasilitas sebesar USD125,000,000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 Juni 2019 dan dapat diperpanjang hingga 30 Juni 2021. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar screen rate LIBOR per tahun untuk fasilitas non Murabahah dan tingkat bagi hasil sebesar 5,8%- 6% per tahun untuk fasilitas Murabahah.

Pada tanggal 10 dan 11 Juli 2014, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh pencairan fasilitas pinjaman sindikasi bank dari PT Bank Permata Tbk masing-masing sebesar USD27,540,000 (ekuivalen Rp318.059.460.000) dan USD48,960,000 (ekuivalen Rp569.257.920.000). Pencairan yang diperoleh oleh Perseroan, terutama digunakan untuk melunasi liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, utang bank jangka pendek, utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang lain dan utang pihak berelasi non-usaha

Page 67: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

45

Setelah tanggal 30 Juni 2014 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain selain utang usaha dan kewajiban-kewajiban yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan serta kewajiban-kewajiban yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Prospektus ini.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang merugikan pemegang saham dan tidak ada pelanggaran yang dilakukan Perseroan atas persyaratan dalam perjanjian kredit yang berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan tindakan yang telah atau akan diambil oleh Perseroan.

PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN LAIN YANG SIGNIFIKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN, SELAIN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN OPERASIONAL PERSEROAN, SERTA SELAIN DARI YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN PERSEROAN, DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN, SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN, DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI SELURUH LIABILITAS PERSEROAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SEHUBUNGAN DENGAN LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN TERSEBUT DIATAS, MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

Page 68: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

46

V. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Berikut ini adalah ringkasan data keuangan penting yang diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm of RSM International) dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan pengungkapan hal-hal lain mengenai penyajian laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan. Sedangkan laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 telah direviu oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm of RSM International). Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sebelum disajikan kembali diaudit oleh KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry dengan opini wajar tanpa pengecualian. Sedangkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebelum disajikan kembali, tidak diaudit.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam Rupiah)

KeteranganPada tanggal

30 Juni Pada tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010 2009*)ASET LANCARKas dan Setara Kas 13.400.735.617 41.585.005.090 13.949.861.036 390.581.757.230 776.225.105 2.738.001.075 Piutang Usaha - Pihak Ketiga 4.454.926.195 2.411.088.645 8.078.702.536 1.422.894.330 1.822.481.051 2.011.045.588 Aset Keuangan Lancar Lainnya 131.999.544 162.223.008 1.099.518.985 115.679.624 95.664.206 136.670.476 Persediaan 42.006.082.100 16.741.816.676 9.298.500.603 2.465.575.051 2.300.560.474 1.991.324.618 Pajak Dibayar di Muka - 2.930.060.999 272.700.719 - - -Biaya Dibayar di Muka 1.086.215.619 1.412.836.104 1.075.453.699 196.920.136 41.666.082 41.832.191 Uang Muka 22.698.401.644 15.868.106.628 18.483.973.721 375.619.051 285.297.712 9.551.941.551 Jumlah Aset Lancar 83.778.360.719 81.111.137.150 52.258.711.299 395.158.445.422 5.321.894.630 16.470.815.499

ASET TIDAK LANCARAset Keuangan Tidak Lancar Lain-nya 30.736.767.742 37.607.310.974 17.578.345.085 665.996.691 - -Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 7.440.203.457 7.033.047.012 9.667.225.775 804.134.178 697.208.897 2.500.000.000 Investasi pada Entitas Asosiasi - 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 Aset Tetap 297.894.883.314 296.492.093.750 261.441.268.860 38.128.263.566 14.137.529.194 13.067.042.801 Tanaman Perkebunan 665.466.495.018 595.816.041.178 506.552.788.180 373.615.955.220 324.014.562.135 378.077.716.151 Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan 74.255.404.935 63.839.516.631 57.757.923.022 153.478.332.555 143.696.625.271 123.871.691.372 Aset Tak berwujud 16.323.580.437 16.185.300.183 13.377.783.121 - - -Aset Pajak Tangguhan 3.282.572.133 3.113.035.452 - 524.919.771 143.242.035 -Uang Muka Jangka Panjang 332.081.000 1.675.480.313 - 24.105.688.483 40.414.142.466 36.842.501.654 Jumlah Aset Tidak Lancar 1.095.731.988.036 1.026.761.825.493 871.375.334.043 596.323.290.464 528.103.309.998 559.358.951.978

Jumlah Aset 1.179.510.348.755 1.107.872.962.643 923.634.045.342 991.481.735.886 533.425.204.628 575.829.767.477

Page 69: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

47

(dalam Rupiah)

Keterangan Pada tanggal 30 Juni Pada tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010 2009*)LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang Usaha - Pihak Ketiga 23.901.218.249 13.040.386.112 17.548.137.898 2.161.283.485 4.487.008.454 1.321.765.707 Liabilitas Keuangan Jangka Pendek

Lainnya 62.488.700.529 56.422.765.814 994.271.999 808.467.094 822.899.162 685.895.760

Liabilitas Imbalan Kerja jangka Pendek 11.479.288.574 4.370.367.014

3.270.465.780

1.585.343.992 - -

Utang Pajak 2.757.885.304 1.827.653.031 2.120.382.545 5.853.250.830 2.280.461.642 992.961.974 Beban Akrual 6.355.629.907 6.779.401.044 6.957.401.495 3.073.060.171 3.023.733.015 1.222.314.075 Uang Muka Penjualan 6.363.611.813 1.545.335.315 75.834.725 4.772.829 170.694.088 -Utang Bank Jangka Pendek 191.504.000.000 134.079.000.000 - 10.000.000.000 - -Bagian Lancar atas Utang Pihak

Berelasi Non-Usaha 35.092.801.237 27.365.801.237 - - - - Bagian Lancar Aatas Liabilitas

Jangka panjang

75.597.548.739 56.060.362.008

44.853.293.124

11.738.586.986 1.000.000.000 - Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 415.540.684.352 301.491.071.575 75.819.787.566 35.224.765.387 11.784.796.361 4.222.937.516

LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang Bank dan Lembaga Keuangan

Jangka Panjang 28.377.359.297 70.288.980.847 115.601.876.371 70.388.903.007 63.944.483.118 62.268.549.700 Utang Sewa Pembiayaan 4.979.246.337 9.367.152.394 10.630.759.791 1.048.366.004 - Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 23.072.544.733 25.553.417.745 25.369.798.175 184.116.039.830 153.307.920.839 230.173.046.844 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka

Panjang

5.610.445.488 4.756.654.442

3.264.139.952

2.099.679.083 572.968.138 276.550.946 Liabilitas Pajak Tangguhan 1.598.749.783 2.106.840.710 1.872.534.366 - - 81.074.274 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 63.638.345.638 112.073.046.138 156.739.108.655 257.652.987.924 217.825.372.095 292.799.221.764 JUMLAH LIABILITAS 479.179.029.990 413.564.117.713 232.558.896.221 292.877.753.311 229.610.168.456 297.022.159.280

EKUITASEkuitas yang dapat Diatribusikan

kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham 286.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 Proforma Modal yang Timbul dari

Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali - 691.831.004.929

688.583.729.121 696.110.702.575 301.315.396.172 276.307.608.197

Tambahan Modal Disetor 169.629.224.210 - - - - -Defisit (77.160.000) (22.160.000) (8.580.000) (6.720.000) (360.000) -Jumlah Ekuitas yang Dapat

Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 456.052.084.210 694.308.844.929 691.075.149.121 698.603.982.575 303.815.036.172 278.807.608.197

Kepentingan Nonpengendali 244.279.234.555 - - - - -Jumlah Ekuitas 700.331.318.765 694.308.844.929 691.075.149.121 698.603.982.575 303.815.036.172 278.807.608.197 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.179.510.348.755 1.107.872.962.643 923.634.045.342 991.481.735.886 533.425.204.628 575.829.767.477 *) Penyesuaian atas laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan sebelum dan sesudah penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012 ) telah diaudit

Page 70: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

48

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam Rupiah)

Keterangan

Untuk periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

2014 2013 2013 2012 2011 2010**) 2009**)PENJUALAN NETO 55.416.654.211 22.591.672.258 79.794.357.961 58.393.336.454 80.677.360.534 46.168.641.391 40.024.988.774BEBAN POKOK PENJUALAN (34.029.115.019) (17.995.478.526) (58.372.516.755) (64.217.035.547) (55.267.940.504) (30.564.991.167) (28.960.876.336)LABA (RUGI) KOTOR 21.387.539.192 4.596.193.732 21.421.841.206 (5.823.699.093) 25.409.420.030 15.603.650.224 11.064.112.438

Beban umum dan administrasi (15.637.905.519) (4.180.480.892) (10.395.874.349) (7.384.329.612) (7.304.388.059) (8.865.188.877) (4.905.712.512)Penghasilan Lainnya 5.484.977.142 49.252.597 3.224.148.040 21.559.747.025 4.682.952.472 83.699.606 154.187.995Beban Lainnya (441.470.821) (1.590.554) (8.341.314.361) (39.226.575) (502.000) (1.277.697.135) (2.969.988.489)

LABA USAHA 10.793.139.994 463.374.883 5.908.800.536 8.312.491.745 22.787.482.443 5.544.463.818 3.342.599.432

Biaya Keuangan Neto (3.465.134.938) (2.102.531.060) (4.418.318.336) (2.924.546.372) (5.263.299.900) (3.333.745.253) (6.171.188.450)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7.328.005.056 (1.639.156.177) 1.490.482.200 5.387.945.373 17.524.182.543 2.210.718.565 (2.828.589.018)

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (1.320.744.582) 97.023.032 1.743.213.608 (3.714.595.677) (4.288.660.366) (703.290.591) (17.563.272)

LABA (RUGI) SETELAH PAJAK PENGHASILAN 6.007.260.474 (1.542.133.145) 3.233.695.808 1.673.349.696 13.235.522.177 1.507.427.974 (2.846.152.290)

Laba Entitas Anak Sebelum Akuisisi (6.062.260.474) - - - - - -

LABA (RUGI) TAHUN (PERIODE) BERJALAN SETELAH PENYESUAIAN PROFORMA (55.000.000) (1.542.133.145) 3.233.695.808 1.673.349.696 13.235.522.177 1.507.427.974 (2.846.152.290)

EFEK PENYESUAIAN PROFORMA - 1.533.953.145 (3.247.275.808) (1.675.209.696) (13.241.882.177) (1.507.787.974) 2.845.649.100

RUGI TAHUN (PERIODE) BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA - (8.180.000) (13.580.000) (1.860.000) (6.360.000) (360.000) (503.190)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - - - - - -

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN (PERIODE) BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA (55.000.000) (8.180.000) (13.580.000) (1.860.000) (6.360.000) (360.000) (503.190)

RUGI TAHUN (PERIODE) BERJALAN SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk (55.000.000) (8.180.000) (13.580.000) (1.860.000) (6.360.000) (360.000) (503.190)

Kepentingan Nonpengendali - - - - - - -

Jumlah (55.000.000) (8.180.000) (13.580.000) (1.860.000) (6.360.000) (360.000) (503.190)

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk (55.000.000) (8.180.000) (13.580.000) (1.860.000) (6.360.000) (360.000) (503.190)Kepentingan Nonpengendali - - - - - - -Jumlah (55.000.000) (8.180.000) (13.580.000) (1.860.000) (6.360.000) (360.000) (503.190)**) Penyesuaian atas laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Perseroan sebelum dan sesudah penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012 ) telah diaudit

Page 71: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

49

Rasio Keuangan Konsolidasian

KeteranganUntuk periode 6 bulan yang

berakhir pada 30 JuniPada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember2014 2013 2013 2012 2011 2010 2009

EBITDA (dalam Rupiah) 16.286.366.009 4.506.686.209 13.851.549.121 13.244.694.241 28.636.073.488 7.142.944.231 4.697.482.929

RASIO PERTUMBUHAN Penjualan 145,30% 36,65% 36,65% -27,62% 74,74% 15,35% 34,81%Laba kotor 365,33% -467,84% -467,84% -122,92% 62,84% 41,03% -3,48%Laba usaha 2229,25% -28,92% -28,92% -63,52% 311,00% 65,87% -50,42%Laba komprehensif 572,37% 630,11% 630,11% -70,75% 1666,67% -28,46% -99,85%Jumlah aset 6,83% 9,35% 19,95% -6,84% 85,87% -7,36% 25,29%Jumlah liabilitas 16,93% 37,86% 77,83% -20,60% 27,55% -22,70% 42,88%Jumlah ekuitas 0,87% -0,25% 0,47% -1,08% 129,94% 8,97% 10,76%

RASIO USAHALaba kotor / penjualan 38,59% 20.34% 26,85% -9,97% 31,50% 33,80% 27,64%Laba usaha / penjualan 19,48% 2.05% 7,41% 14,24% 28,25% 12,01% 8,35%Laba komprehensif / penjualan -0,10% -0,04% -0,02% 0,00% -0,01% 0,00% 0,00%Laba kotor / aset 1,81% 1,94% 1,93% -0,63% 2,56% 2,93% 1,92%Laba usaha / aset 0,92% 0,54% 0,53% 0,90% 2,30% 1,04% 0,58%Laba komprehensif / aset 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 2,48% 0,00%Laba kotor / ekuitas 3,05% 3,09% 3,09% -0,84% 3,64% 5,14% 3,97%Laba usaha / ekuitas 1,54% 0,85% 0,85% 1,20% 3,26% 1,82% 1,20%Laba komprehensif / ekuitas -0,01% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%

RASIO KEUANGANAset lancar / liabilitas jangka pendek (Current Ratio) (x)

0,20 6,77 0,27 0,69 11,22 0,45 3,90

Quick ratio (x) 0,10 6,35 0,21 0,57 11,15 0,26 3,43Jumlah liabilitas / jumlah ekuitas (x) 0,68 0,47 0,60 0,34 0,42 0,76 1,07Jumlah liabilitas / jumlah aset (x) 0,41 0,32 0,37 0,25 0,30 0,43 0,52Debt to Equity ratio (x) 0,68 0,47 0,60 0,34 0,42 0,76 1,07

Entitas Anak memiliki rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam fasilitas pinjaman sindikasi bank dari RHB Bank Berhad, Cabang Singapura, Rabobank Cabang Hongkong, PT Bank Permata Tbk dan Indonesia Eximbank. Atas fasilitas ini, Entitas Anak harus menjaga rasio Total Net Debt to EBITDA tidak melebihi 5,00 kali, dimana penerapan awal akan dilakukan pada 30 Juni 2017 dan setiap 3 (tiga) bulan setelahnya.

Page 72: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

50

VI. Analisis Dan Pembahasan Oleh Manajemen

Analisis dan Pembahasan Manajemen ini harus dibaca bersama-bersama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting, laporan keuangan konsolidasian Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait, dan informasi keuangan lainnya, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini.Laporan keuangan konsolidasian tersebut telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Informasi keuangan dibawah ini diambil atau bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm of RSM International) dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan pengungkapan hal-hal lain mengenai penyajian laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan. Sedangkan laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 telah direviu oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm of RSM International).

1. Gambaran Umum

Perseroan didirikan pada tanggal 5 Desember 2007 berdasarkan Akta No. 1, dibuat oleh Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan Menkumham No. AHU-01623.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 14 Januari 2008 dan telah dicatat pada Daftar Perseroan No. AHU-0002547.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 14 Januari 2008. Anggaran Perseroan telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.37, tanggal 11 September 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE., M.KN. Notaris di Jakarta Utara yang telah mendapatkan: (i) persetujuan dari Menkumham No.AHU-07898.40.20.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) penerimaan pemberitahuan dari Menkumham No.AHU-06127.40.21.2014 tanggal 12 September 2014 dan didaftarkan dalam: (i) Daftar Perseroan No.AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) Daftar Perseroan No. AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan dan kinerja Perseroan

Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil-hasil operasi konsolidasi Perseroan dan yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil-hasil operasi konsolidasi Perseroan di masa yang akan dating

Hasil dari perkebunan dan pabrik kelapa sawit

Laba bersih dan hasil operasional Perseroan dipengaruhi oleh hasil produksi perkebunan dan pabrik. Hasil produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk kualitas bahan-bahan penanaman, kondisi tanah dan cuaca, kualitas pengelolaan perkebunan dan pengaturan jadwal panen dan pengolahan TBS. Tanaman kelapa sawit hanya akan dipanen bila telah mencapai kematangan, hasil panen yang maksimal baru didapatkan setelah umur pohon 8 tahun sampai dengan 25 tahun.

Pada tanggal 30 Juni 2014, Perseroan dan Entitas Anak memiliki perkebunan kelapa sawit dengan total luas lahan sebesar 49.410,92 hektar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, dan Sumatera, dimana seluas 17.323,60 hektar diantaranya adalah sudah tertanam. Sisanya, yaitu 32.087,32 hektar merupakan cadangan lahan yang memiliki prospek untuk dikembangkan oleh Perseroan dan Entitas Anak. Dari total lahan Area Tertanam, baru 54% yang merupakan tanaman menghasilkan. Dengan demikian, luas area tanaman menghasilkan dan profil usia perkebunan memiliki dampak material terhadap tingkat produksi dan tingkat imbal hasil TBS Perseroan.

Page 73: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

51

Harga Produk Kelapa Sawit

Harga minyak kelapa sawit berfluktuasi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor internasional maupun regional, antara lain permintaan dan penawaran global serta kondisi cuaca, kebijakan perdagangan pemerintah, pergerakan pola konsumsi, ketersediaan dan harga komoditi subtitusi, ketidakstabilan politik, perubahan ekonomi dunia dan keadaan tak terduga lainnya.

Pada tanggal 30 Juni 2014, penjualan minyak sawit mentah Perseroan memberikan kontribusi sebesar 76% dari total penjualan Perseroan dan Entitas Anak, atau sebesar Rp41.868.499.030. Rata-rata harga minyak kelapa sawit berfluktuasi tinggi, seperti harga CPO pada tahun 2008 di pasar Rotterdam berfluktuasi tinggi dengan harga terendah di USD435 per ton pada bulan Oktober 2008 dan harga tertinggi di USD1.395 per ton pada bulan Maret 2008. Pada tanggal 1 Januari 2014 hingga 30 Juni 2014, rata-rata harga CPO per bulan berfluktuasi antara USD830 per ton hingga USD993 per ton. (sumber: Bloomberg)

Untuk menghadapi fluktuasi tersebut, Perseroan memiliki tangki penyimpanan yang cukup untuk menyimpan minyak kelapa sawit pada saat harga tidak optimal untuk dilakukan penjualan. Sedangkan untuk penjualan TBS, Perseroan menjual TBS di perusahaan terdekat yang memiliki pabrik kelapa sawit, sehingga meminimalisasi ongkos pengiriman dan kualitas TBS dapat terjaga. Untuk jangka panjangnya, Perseroan terus berusaha untuk melakukan efisiensi dari biaya investasi tanam sehingga dapat tetap bersaing walaupun di harga minyak kelapa sawit yang sedang rendah.

Risiko Fluktuasi Kurs atau Suku Bunga

Seluruh penjualan Perseroan, meski didominasi oleh mata uang Rupiah, mengacu kepada harga minyak kelapa sawit dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Selain itu, Pada tanggal 26 Juni 2014, PT Bumiraya Investindo, PT Airlangga Sawit Jaya PT Charindo Palma Oetama, PT Mitra Jaya Agro Palm, PT Muarabungo Plantation dan PT Tandan Abadi Mandiri, seluruhnya Entitas Anak, sebagai debitur, memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi bank dari RHB Bank Berhad, Cabang Singapura, Rabobank Cabang Hongkong, PT Bank Permata Tbk dan Indonesia Eximbank dengan total fasilitas sebesar USD125,000,000.

Perseroan juga menghadapi risiko yang diakibatkan dari fluktuasi tingkat suku bunga. Pinjaman bank Perseroan terdiri dari hutang dengan tingkat suku bunga variabel yang berhubungan dengan suku bunga bank yang berlaku. Tingkat suku bunga bank akan dikaji ulang dan disesuaikan secara berkala sesuai dengan suku bunga yang berlaku. Kenaikan pada suku bunga juga akan meningkatkan beban bunga yang berkaitan dengan pinjaman bersuku bunga mengambang dan kenaikan biaya atas hutang yang baru. Fluktuasi suku bunga juga dapat menyebabkan fluktuasi yang signifikan pada nilai wajar pada kewajiban hutang Perseroan.

Dengan demikian, fluktuasi yang terjadi pada nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat terhadap mata uang Rupiah dan fluktuasi suku bunga bank dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan. Perseroan tidak menetapkan kebijakan lindung nilai atas pinjaman dan ikatan dalam mata uang asing, secara tidak langsung Perseroan melakukan natural hedging karena harga minyak kelapa sawit masih dipengaruhi oleh pasar internasional, dengan pelemahan Rupiah atas mata uang Dollar Amerika Serikat, akan meningkatkan harga jual satuan minyak kelapa sawit.

Biaya Pinjaman

Perseroan mengambil pinjaman dalam mata uang asing karena tingkat pembiayaan dalam mata uang asing lebih rendah daripada pembiayaan dalam mata uang Rupiah. Dengan tingkat pembiayaan yang lebih rendah, maka beban keuangan Perseroan akan berkurang signifikan. Perseroan berharap bahwa tingkat nilai tukar saat ini sudah berada pada posisi yang rendah, Perseroan memiliki ekspektasi terjadi penguatan mata uang Rupiah, akan menurunkan cost of loan Perseroan.

Page 74: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

52

Pembiayaan dengan mata uang asing, akan menurunkan cost of loan Perseroan sebesar 5,5%-5,7% bila dibandingkan dengan pinjaman mata uang Rupiah dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; 5,0%-5,2% bila dibandingkan dengan pinjaman mata uang Rupiah dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia; 4,0%-4,2% bila dibandingkan dengan pinjaman mata uang Rupiah dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd; dan 11,0%-11,2% bila dibandingkan dengan pinjaman mata Uang Rupiah dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

3. IkhtisarKebijakanAkuntansiYangSignifikan

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan (sebelumnya Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung.

Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini adalah Rupiah.

Interpretasi atas SAK (ISAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2014 adalah ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”. Penerapan ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.

Prinsip-Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perseroan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.b. Laporan keuangan kosolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 disajikan untuk menggambarkan seolah-olah akuisisi tersebut telah terjadi pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran

dasar atau perjanjian;c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; ataud. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur

setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Page 75: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

53

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perseroan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perseroan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara Perseroan-Perseroan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.

Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham nonpengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.

Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.

Tanaman Perkebunan

Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam.

Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 25 tahun.

Perkebunan Plasma

Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma.

4. Analisa Keuangan

3.1. Analisa Laporan Rugi Laba Komprehensif

Tabel berikut menyajikan informasi laporan laba rugi komprehensif Perseroan :

(dalam Rupiah)

Keterangan Untuk periode 6 bulan

yang berakhir pada 30 Juni Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember

2014 2013 2013 2012 2011Penjualan Neto 55.416.654.211 22.591.672.258 79.794.357.961 58.393.336.454 80.677.360.534 Beban Pokok Penjualan (34.029.115.019) (17.995.478.526) (58.372.516.755) (64.217.035.547) (55.267.940.504)Laba (Rugi) Kotor 21.387.539.192 4.596.193.732 21.421.841.206 (5.823.699.093) 25.409.420.030 Beban Operasi (10.594.399.198) (4.132.818.849) (15.513.040.670) 14.136.190.838 (2.621.937.587)Laba Usaha 10.793.139.994 463.374.883 5.908.800.536 8.312.491.745 22.787.482.443 Laba (Rugi) Setelah Pajak Penghasilan 6.007.260.474 (1.542.133.145) 3.233.695.808 1.673.349.696 13.235.522.177 Jumlah Rugi Komprehensif Tahun

Berjalan Sebelum Penyesuaian Proforma (55.000.000) (8.180.000) (13.580.000) (1.860.000) (6.360.000)

Page 76: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

54

a. Penjualan Neto

Pada tanggal 30 Juni 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 30 Juni 2013

Penjualan Neto Perseroan pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp55.416.654.211, dimana terjadi kenaikan sebesar 145,30% atau setara Rp32.824.981.953, dibandingkan Penjualan sebesar Rp 22.591.672.258 pada tahun 2013. Kenaikan Penjualan Perseroan pada Juni 2014 disebabkan karena kenaikan produksi dan harga jual CPO atau minyak sawit mentah. Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012 Penjualan Neto Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp79.794.357.961, dimana terjadi kenaikan sebesar 36,65% atau setara Rp 21.401.021.507 dibandingkan Penjualan sebesar Rp58.393.336.454, pada tahun 2012. Kenaikan Penjualan Neto pada tahun 2013 disebabkan karena CPO mill yang sudah mulai beroperasi pada Kuartal 1 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011 Penjualan Neto Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp58.393.336.454, dimana terjadi penurunan sebesar 27,62% atau setara Rp22.284.024.080 dibandingkan Penjualan sebesar Rp80.677.360.534 pada tahun 2011. Penurunan penjualan neto pada tahun 2012 disebabkan karena kerusakan jalan yang menyebabkan hasil panen TBS tidak bisa keluar dari area perkebunan.

b. Beban Pokok Penjualan

Pada tanggal 30 Juni 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 30 Juni 2013

Beban Pokok Penjualan Perseroan pada 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp34.029.115.019, dimana terjadi kenaikan sebesar 89,10% atau setara Rp16.033.636.493 dibandingkan Beban Pokok Penjualan sebesar Rp17.995.478.526 pada 30 Juni 2013. Kenaikan Beban Pokok Penjualan pada 30 Juni 2014 disebabkan oleh peningkatan penjualan Perseroan serta upaya efisiensi pemakaian bahan baku yang berkelanjutan dari Perseroan, yaitu dengan melakukan perencanaan dini yang terpadu, mulai dari pembelian bahan baku, proses persiapan bahan sampai dengan proses produksi.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Beban Pokok Penjualan Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp58.372.516.755 , dimana terjadi penurunan sebesar 9,10% atau setara Rp5.844.518.792 dibandingkan Beban Pokok Penjualan sebesar Rp64.217.035.547 pada tahun 2012. Kenaikan Beban Pokok Penjualan pada tahun 2013 disebabkan oleh pemeliharaan dan perbaikan, pengangkutan panen dan insentif petani plasma.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Beban Pokok Penjualan Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp64.217.035.547, dimana terjadi kenaikan sebesar 16,19% atau setara Rp8.949.095.043 dibandingkan Beban Pokok Penjualan sebesar Rp55.267.940.504 pada tahun 2011. Kenaikan Beban Pokok Penjualan pada tahun 2012 disebabkan oleh pemeliharaan dan perbaikan, pengangkutan panen dan insentif petani plasma.

c. Laba (Rugi) Kotor

Pada tanggal 30 Juni 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 30 Juni 2013

Laba Kotor Perseroan pada 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp21.387.39.192, dimana terjadi kenaikan sebesar 365,33% atau setara Rp16.791.345.460 dibandingkan Laba Kotor sebesar

Page 77: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

55

Rp4.596.193.732 pada 30 Juni 2013. Kenaikan Laba Kotor pada 30 Juni 2014 disebabkan oleh kenaikan penjualan Perseroan yang lebih besar daripada kenaikan beban pokok penjualannya.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Laba Kotor Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp21.421.841.206, dimana terjadi kenaikan sebesar 467,84% atau setara Rp27.245.540.299 dibandingkan Laba Kotor sebesar -Rp5.823.699.093 pada tahun 2012. Kenaikan Laba Kotor pada tahun 2013 disebabkan oleh kenaikan penjualan Perseroan yang lebih besar daripada kenaikan beban pokok penjualannya.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Laba Kotor Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar -Rp5.823.699.093, dimana terjadi penurunan sebesar 122,92% atau setara Rp31.233.119.123 dibandingkan Laba Kotor sebesar Rp25.409.420.030 pada tahun 2011. Kenaikan Laba Kotor pada tahun 2012 disebabkan oleh kenaikan penjualan Perseroan yang lebih besar daripada kenaikan beban pokok penjualannya.

d. Beban Operasi

Beban operasi terdiri dari beban umum dan administrasi, penghasilan lainnya, dan beban lainnya.

Pada tanggal 30 Juni 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 30 Juni 2013

Beban Operasi Perseroan pada 30 Juni 2014 adalah sebesar –Rp10.594.399.198, dimana terjadi kenaikan sebesar 156,35% atau setara Rp6.461.580.349 dibandingkan Beban Operasi sebesar -Rp4.132.818.849 pada 30 Juni 2013. Kenaikan Beban Operasi pada 30 Juni 2014 disebabkan oleh meningkatnya komponen biaya pengangkutan, penyusutan asset tetap, biaya produksi, biaya gaji dan kesejahteraan karyawan.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Beban Operasi Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar –Rp15.513.040.670, dimana terjadi penurunan sebesar 209,74% atau setara Rp29.649.231.508 dibandingkan Beban Operasi sebesar Rp14.136.190.838 pada tahun 2012. Kenaikan Beban Operasi pada tahun 2013 disebabkan oleh meningkatnya komponen biaya pengangkutan, biaya produksi, biaya gaji dan kesejahteraan karyawan.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Beban Operasi Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp14.136.190.838, dimana terjadi penurunan sebesar 639,15% atau setara Rp16.758.128.425 dibandingkan beban operasi sebesar –Rp2.621.937.587 pada tahun 2011. Kenaikan Beban operasi pada tahun 2012 disebabkan oleh meningkatnya komponen biaya pengangkutan, biaya gaji dan kesejahteraan karyawan.

e. Laba usaha

Pada tanggal 30 Juni 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 30 Juni 2013

Laba Usaha Perseroan pada 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp10.793.139.994, dimana terjadi kenaikan sebesar 2.229,25% atau setara Rp10.329.765.111 dibandingkan Laba Usaha sebesar Rp463.374.883 pada 30 Juni 2013. Kenaikan Laba Usaha pada 30 Juni 2014 disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga dan laba atas selisih kurs.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Laba Usaha Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp5.908.800.536, dimana terjadi penurunan sebesar 28,92% atau setara Rp2.403.691.209 dibandingkan Laba Usaha pada tahun

Page 78: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

56

2012 sebesar Rp8.312.491.745. Kenaikan Laba Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 disebabkan karena kenaikan penjualan Perseroan yang lebih besar daripada kenaikan beban pokok penjualannya serta turunnya biaya penjualan biaya transportasi pada beban operasi sebagai hasil dari perencanaan produksi Perseroan yang lebih baik sehingga pengiriman dapat dilakukan secara efisien.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Laba dari usaha Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp8.312.491.745, dimana terjadi penurunan sebesar 63,52% atau setara Rp14.474.990.698 dibandingkan laba dari usaha sebesar Rp22.787.482.443 pada tahun 2011. Penurunan laba dari usaha pada tahun 2012 disebabkan peningkatan pendapatan bunga dan laba atas selisih kurs.

f. Laba Neto setelah Pajak Penghasilan

Pada tanggal 30 Juni 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 30 Juni 2013

Laba neto setelah pajak penghasilan Perseroan pada 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp6.007.260.474, dimana terjadi kenaikan sebesar 489,54% atau setara Rp7.549.393.619 dibandingkan Laba neto setelah pajak penghasilan sebesar –Rp1.542.133.145 pada 30 Juni 2013. Kenaikan Laba neto setelah pajak penghasilan pada 30 Juni 2014 disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga dan laba atas selisih kurs.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Laba neto setelah pajak penghasilan Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp3.233.695.808, dimana terjadi kenaikan sebesar 93,25% atau setara Rp1.560.346.112 dibandingkan laba neto setelah pajak penghasilan pada tahun 2012 sebesar Rp1.673.349.696. Kenaikan laba neto setelah pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 disebabkan oleh karena kenaikan penjualan Perseroan yang lebih besar daripada kenaikan beban pokok penjualannya serta turunnya biaya penjualan terutama biaya transportasi pada beban operasi sebagai hasil dari perencanaan produksi Perseroan yang lebih baik sehingga pengiriman dapat dilakukan secara efisien.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Laba neto setelah pajak penghasilan Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp1.673.349.696, dimana terjadi penurunan sebesar 87,36% atau setara -Rp11,562,172,481 dibandingkan laba neto setelah pajak penghasilan sebesar Rp13.235.522.177 pada tahun 2011. Penurunan laba neto setelah pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga dan laba atas selisih kurs.

g. Jumlah Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Sebelum Penyesuaian Proforma

Pada tanggal 30 Juni 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 30 Juni 2013

Jumlah rugi komprehensif sebelum penyesuaian proforma Perseroan pada 30 Juni 2014 adalah sebesar –Rp55.000.000, dimana terjadi kenaikan sebesar 572,37% atau setara Rp46.820.000 dibandingkan Jumlah rugi komprehensif sebelum penyesuaian proforma sebesar –Rp8.180.000 pada 30 Juni 2013. Jumlah rugi komprehensif sebelum penyesuaian proforma pada 30 Juni 2014 disebabkan oleh penurunan kinerja operasional Perseroan.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Jumlah rugi komprehensif sebelum penyesuaian proforma Perseroan pada 2013 adalah sebesar –Rp13.580.000, dimana terjadi kenaikan sebesar 630,11% atau setara Rp11.720.000 dibandingkan Jumlah rugi komprehensif sebelum penyesuaian proforma sebesar –Rp1.860.000 pada 2012.

Page 79: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

57

Jumlah rugi komprehensif sebelum penyesuaian proforma pada 2013 disebabkan oleh penurunan kinerja operasional Perseroan.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Jumlah rugi komprehensif sebelum penyesuaian proforma Perseroan pada 2012 adalah sebesar –Rp1.860.000, dimana terjadi kenaikan sebesar 70,75% atau setara Rp6.360.000 dibandingkan Jumlah rugi komprehensif sebelum penyesuaian proforma sebesar –Rp6.360.000 pada 2011. Kenaikan total laba komprehensif tahun berjalan pada tahun 2012 disebabkan disebabkan oleh kenaikan kinerja operasional Perseroan.

3.2. Analisa Perkembangan Posisi Keuangan

Tabel berikut menyajikan informasi perkembangan posisi keuangan Perseroan :

(dalam Rupiah)

Keterangan 30 Juni Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011Aset Lancar 83.778.360.719 81.111.137.150 52.258.711.299 395.158.445.422 Aset Tidak Lancar 1.095.731.988.036 1.026.761.825.493 871.375.334.043 596.323.290.464 Total Aset 1.179.510.348.755 1.107.872.962.643 923.634.045.342 991.481.735.886 Liabilitas Jangka Pendek 415.540.684.352 301.491.071.575 75.819.787.566 35.224.765.387 Liabilitas Jangka Panjang 63.638.345.638 112.073.046.138 156.739.108.655 257.652.987.924 Total Liabilitas 479.179.029.990 413.564.117.713 232.558.896.221 292.877.753.311 Ekuitas 700.331.318.765 694.308.844.929 691.075.149.121 698.603.982.575

a. Aset Lancar

Pada tanggal 30 Juni 2014

Total aset lancar Perseroan pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp83.778.360.719.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Aset Lancar Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp81.111.137.150, dimana terjadi kenaikan sebesar 55,21% atau setara Rp28.852.425.851 dibandingkan Aset Lancar sebesar Rp52.258.711.299 pada tahun 2012. Kenaikan Aset Lancar pada tahun 2013 disebabkan produksi CPO dan kernel yang meningkat yang masih berupa persediaan.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Aset Lancar Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp52.258.711.299, dimana terjadi penurunan sebesar 86,78% atau setara Rp342.899.734.123 dibandingkan Aset Lancar sebesar Rp395.158.445.422 pada tahun 2011. Kenaikan Aset Lancar pada tahun 2012 disebabkan pembelian pupuk dan obat obatan.

b. Aset Tidak Lancar

Pada tanggal 30 Juni 2014

Total aset tidak lancar Perseroan pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp1.095.731.988.036.

Page 80: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

58

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Aset tidak lancar Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.026.761.825.493, dimana terjadi kenaikan sebesar 17,83% atau setara Rp155.386.491.450 dibandingkan Aset tidak lancar sebesar Rp871.375.334.043 pada tahun 2012. Kenaikan Aset tidak lancar pada tahun 2013 disebabkan karena penambahan tanaman perkebunan.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Aset tidak lancar Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp871.375.334.043, dimana terjadi kenaikan sebesar 46,12% atau setara Rp275.052.043.579 dibandingkan Aset tidak lancar sebesar Rp596.323.290.464 pada tahun 2011. Kenaikan Aset tidak lancar pada tahun 2012 disebabkan karena penambahan tanaman perkebunan.

c. Liabilitas Jangka Pendek

Pada tanggal 30 Juni 2014

Total Liabilitas jangka pendek Perseroan pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp415.540.684.352.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp301.491.071.575 dimana terjadi kenaikan sebesar 297,64% atau setara Rp225.671.284.009 dibandingkan Liabilitas jangka pendek sebesar Rp75.819.787.566 pada tahun 2012. Liabilitas jangka pendek pada tahun 2013 disebabkan oleh penambahan hutang jangka pendek yang digunakan untuk ekspansi lahan tertanam.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp75.819.787.566, dimana terjadi kenaikan sebesar 115,25% atau setara Rp40.595.022.179 dibandingkan Liabilitas jangka pendek sebesar Rp35.224.765.387 pada tahun 2011. Kenaikan Liabilitas jangka pendek pada tahun 2012 disebabkan oleh penambahan hutang jangka pendek yang digunakan untuk ekspansi lahan tertanam.

d. Liabilitas Jangka Panjang

Pada tanggal 30 Juni 2014

Total Liabilitas jangka panjang Perseroan pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp63.638.345.638.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp112.073.046.138 dimana terjadi penurunan sebesar 28,50% atau setara Rp44.666.062.517 dibandingkan Liabilitas jangka panjang sebesar Rp156.739.108.655 pada tahun 2012. Penurunan Liabilitas jangka panjang pada tahun 2013 disebabkan karena pembayaran hutang bank jangka panjang.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp156.739.108.655, dimana terjadi Penurunan sebesar 39,17% atau setara Rp100,913.879.269 dibandingkan Liabilitas jangka panjang sebesar Rp257.652.987.924 pada tahun 2011. Penurunan Liabilitas jangka panjang pada tahun 2012 disebabkan pembayaran hutang bank jangka panjang.

Page 81: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

59

e. Ekuitas

Pada tanggal 30 Juni 2014

Total Ekuitas Perseroan pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp700.331.318.765.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2012

Ekuitas Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp694.308.844.929 dimana terjadi kenaikan sebesar 0,47% atau setara Rp3.233.695.808 dibandingkan Ekuitas sebesar Rp691.075.149.121 pada tahun 2012. Kenaikan Ekuitas pada tahun 2013 disebabkan karena kenaikan laba usaha.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2011

Ekuitas Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp691.075.149.121, dimana terjadi Penurunan sebesar 1,08% atau setara Rp7.528.833.454 dibandingkan Ekuitas sebesar Rp698.603.982.575 pada tahun 2011. Penurunan Ekuitas pada tahun 2012 disebabkan karena biaya yang timbul akibat transaksi masuknya Bunge ke BRI.

3.3. Analisa Arus Kas

Tabel berikut menyajikan informasi arus kas Perseroan:

(dalam Rupiah)

Keterangan 30 Juni Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014 2013 2013 2012 2011Arus Kas dari Aktivitas Operasi (10.652.745.927) (25.670.913.022) (13.804.753.928) (52.025.192.154) 12.079.709.983 Arus Kas dari Aktivitas Investasi (63.997.402.837) (48.052.004.112) (84.711.973.906) (199.018.062.135) (59.601.146.271)Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 46.472.602.185 72.712.230.586 125.067.355.037 (139.811.406.839) 441.927.178.727

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Operasi terdiri dari penerimaan dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga, pembayaran karyawan, penerimaan penghasilan bunga, pembayaran pajak, dan pembayaran bunga dan beban keuangan. Penerimaan kas dari pelanggan merupakan sumber utama penerimaan kas Perseroan, sedangkan pembayaran karyawan dan pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga merupakan pengeluaran kas terbesar Perseroan.

Pada tanggal 30 Juni 2014, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan adalah sebesar -Rp10.652.745.927. Penerimaan dari pelanggan tercatat sebesar Rp57.776.897.289, sedangkan pembayaran karyawan mencapai -Rp45.502.097.591. Pada tahun 2013, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan adalah sebesar -Rp13.804.753.928. Penerimaan dari pelanggan tercatat sebesar Rp94.370.731.621, sedangkan pembayaran karyawan mencapai –Rp66.942.257.220. Pada tahun 2012, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan adalah sebesar -Rp52.025.192.154. Penerimaan dari pelanggan tercatat sebesar Rp52.949.651.449, sedangkan pembayaran kas kepada pemasok dan pihak ketiga mencapai –Rp51.611.286.380 dan pembayaran karwayan mencapai –Rp36.308.471.621. Pada tahun 2011, kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi Perseroan adalah sebesar Rp12.079.709.983. Penerimaan dari pelanggan tercatat sebesar Rp81.112.782.401, sedangkan pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga mencapai –Rp38.082.202.506 dan pembayaran karyawan mencapai –Rp22.616.130.058.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Kas dari Aktivitas Investasi terdiri dari pengeluaran untuk hak atas tanah, uang muka jangka panjang, penjualan dan perolehan asset tetap dan piranti lunak, pemeliharaan tanaman perkebunan belum menghasilkan, dan uang muka pembangunan pabrik. Pemeliharaan tanaman perkebunan belum menghasilkan merupakan pengeluaran kas terbesar Perseroan.

Page 82: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

60

Pada tanggal 30 Juni 2014, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan adalah sebesar –Rp63.997.402.837. Pemeliharaan tanaman perkebunan belum menghasilkan tercatat sebesar –Rp47.698.779.192. Pada tahun 2013, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan adalah sebesar –Rp84.711.973.906. Pemeliharaan tanaman perkebunan belum menghasilkan tercatat sebesar –Rp48.947.158.317. Pada tahun 2012, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan adalah sebesar –Rp199.018.062.135. Pemeliharaan tanaman perkebunan belum menghasilkan tercatat sebesar -Rp97.345.446.571. Pada tahun 2011, kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas investasi Perseroan adalah sebesar –Rp59.601.146.271. Pemeliharaan tanaman perkebunan belum menghasilkan tercatat sebesar -Rp22.583.801.686.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan terdiri dari penerimaan dan pembayaran utang bank jangka panjang, pembayaran utang sewa pembiayaan, pembayaran biaya emisi saham pada Entitas Anak, penerimaan (pembayaran) utang bank jangka pendek, penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak-pihak berelasi, penerimaan dari pinjaman pihak ketiga, dan penerimaan dari uang muka pemesanan saham pada Entitas Anak. Penerimaan utang bank jangka pendek merupakan sumber utama penerimaan kas Perseroan, sedangkan utang bank jangka panjang merupakan pengeluaran kas terbesar Perseroan.

Pada tanggal 30 Juni 2014, kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas pendanaan Perseroan adalah sebesar Rp46.472.602.185, terutama dari penerimaan utang bank jangka pendek sebesar Rp61.335.000.000. Pada tahun 2013, kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas pendanaan Perseroan adalah sebesar Rp125.067.355.037, terutama dari penerimaan utang bank jangka pendek sebesar Rp157.748.000.000 dan penerimaan dari pinjaman pihak ketiga sebesar Rp49.797.300.000. Pada tahun 2012, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan adalah sebesar –Rp139.811.406.839, terutama untuk pembayaran kepada pihak-pihak berelasi sebesar Rp233.380.070.637. Pada tahun 2011, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Perseroan adalah sebesar Rp441.927.178.727, terutama berasal dari penerimaan dari uang muka pemesanan saham pada Entitas Anak sebesar Rp381.553.424.226.

Page 83: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

61

VII. Risiko Usaha

Investasi pada saham Perseroan mengandung risiko. Calon investor Perseroan harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut ini, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan dalam Prospektus ini, sebelum membuat keputusan investasi terhadap saham Perseroan. Risiko-risiko yang belum diketahui Perseroan atau yang dianggap tidak material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasi, kinerja keuangan atau prospek usaha. Harga pasar atas saham Perseroan dapat mengalami penurunan akibat risiko-risiko berikut dan investor dapat mengalami kerugian atas seluruh atau sebagian investasinya. Penjelasan mengenai risiko usaha ini berisi pernyataan perkiraan ke depan (“forward looking statements”) yang berhubungan dengan kejadian yang mengandung unsur kejadian di masa yang akan datang dan kinerja keuangan. Secara umum, berinvestasi dalam saham perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia melibatkan risiko-risiko yang biasanya tidak terkait dengan berinvestasi dalam saham perusahaan di negara-negara ekonomi berkembang.

Risiko yang disajikan berikut ini telah disusun berdasarkan bobot risiko yang akan memiliki dampak paling besar hingga dampak yang paling kecil bagi Perseroan.

A. Risiko Terkait Kegiatan Usaha Perseroan dan Entitas Anak

1. Risiko Fluktuasi Harga Pasar terhadap Produk yang Dihasilkan Perseroan

Penetapan harga produk yang dihasilkan oleh Perseroan, terutama untuk produk-produk turunan kelapa sawit, ditentukan berdasarkan harga pasar dunia. Harga pasar dunia ini didasarkan pada perubahan tingkat produksi industri dunia, permintaan dunia dan keadaan perekonomian dunia secara keseluruhan yang selalu berfluktuasi sesuai dengan siklusnya.

Seperti harga komoditas-komoditas lainnya, harga CPO secara historis memiliki volatilitas yang tinggi dan dipengaruhi musim. Harga CPO biasanya mengikuti tren harga minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai. Sejak tahun 2003, harga CPO di MDEX telah berkisar antara titik terendah dengan harga USD346,63 per ton pada bulan Januari 2005 sampai titik tertinggi USD1.248,55 per ton pada bulan Februari 2011. Harga CPO pada tanggal 30 Juni 2014 berjumlah USD867,5 per ton (Sumber: http://www.bappebti.go.id/).

Dengan berfluktuasinya harga pasar dunia akan mempengaruhi juga harga produk Perseroan, dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan.

2. Risiko Tidak Diperolehnya, Kesulitan dalam Pembaruan dan Pengurangan Luas HGU Lahan Perkebunan

Jangka waktu HGU untuk perkebunan Perseroan dan Entitas Anak adalah 20-35 tahun yang dapat diperpanjang dan diperbaharui lagi. Perseroan dan Entitas Anak senantiasa mentaati seluruh peraturan yang terkait dengan kegiatan usaha utama Perseroan dan Entitas Anak dan dalam memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dalam rangka pemberian dan/atau perpanjangan HGU.

Namun, tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada perubahan peraturan terkait yang dapat berpengaruh negatif terhadap kemampuan Perseroan dan Entitas Anak dalam memperoleh HGU baru atau memperpanjang maupun memperbaharui HGU yang telah dimiliki saat ini. Pada tanggal 30 Juni 2014, masa berlaku HGU dari lahan perkebunan Perseroan dan Entitas Anak adalah berkisar antara 21 hingga 35 tahun. Kegagalan Perseroan dan Entitas Anak dalam memperoleh persetujuan pemberian dan/atau perpanjangan HGU dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan dan Entitas Anak.

Page 84: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

62

3. Risiko Penghentian Ijin Usaha

Persyaratan perijinan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan usaha utama. Perseroan telah mempunyai ijin usaha yang dikeluarkan oleh Kementrian Perdagangan dan Perindustrian serta instansi terkait lainnya dan Entitas Anak telah memiliki ijin usaha yang dikeluarkan oleh Bupati yang berwenang. Apabila Perseroan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh ijin dapat dibekukan sementara ataupun dicabut sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha utama perusahaan.

4. Risiko Iklim

Iklim merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Tanaman ini memerlukan sinar matahari dan curah hujan yang cukup. Sebagai contoh, pada tahun 1997 dan 2006, terjadi gejala alam El Nino yang menyebabkan daerah-daerah di Indonesia mengalami kekeringan yang melebihi normal dan pada tahun 1998 dan 2006, terjadi kebakaran besar di Pulau Sumatera sehingga asapnya menghalangi sinar matahari ke permukaan tanah dan menyebabkan tanaman kelapa sawit kesulitan melakukan fotosintesa. Gejala ini menyebabkan tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit menjadi menurun. Faktor-faktor alam seperti ini dapat mempengaruhi produksi perkebunan kelapa sawit Perseroan dan Entitas Anak dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan.

5. Risiko Hama dan Penyakit

Tanaman Perseroan dan Entitas Anak menghadapi ancaman dari berbagai macam hama dan penyakit. Pihak manajemen perkebunan Perseroan dan Entitas Anak telah mengambil langkah-langkah pencegahan dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan yang intensif, meskipun demikian tidak dapat dipastikan bahwa tanaman-tanaman tersebut akan selalu bebas hama atau penyakit. Jika tanaman tersebut terkena hama atau penyakit, hal ini dapat mengurangi produksi dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan.

6. Risiko Pengadaan Bibit Unggul

Bibit yang baik merupakan hal yang sangat penting karena mempengaruhi kualitas tanaman pada saat mulai menghasilkan. Hingga saat ini Perseroan dan Entitas Anak mendapatkan bibit kelapa sawitnya dari beberapa perusahaan pembibitan di Sumatera Utara. Di masa mendatang, tidak ada jaminan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut dapat terus menyediakan bibit. Bila hal ini terjadi, rencana pengembangan perkebunan akan terhambat dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan.

7. Resiko Penurunan Produksi

Usaha perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu aktivitas usaha yang mempunyai resiko cukup tinggi, karena tanaman kelapa sawit yang merupakan salah satu faktor produksi yang menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS), mengalami pertumbuhan yang dipengaruhi antara lain oleh faktor bahan tanaman (kecambah) kelapa sawit, iklim, lahan sebagai media tumbuh tanaman kelapa sawit, tingkat serangan hama penyakit, dan teknik budidaya yang diaplikasikan serta manajemen panen yang diaplikasikan. Jika teknik budidaya tanaman kelapa sawit tidak dilakukan secara benar sesuai dengan norma, tanaman terserang hama penyakit, adanya musim kemarau panjang, maka akan mempengaruhi terhadap penurunan produksi tandan buah segar (TBS). Penurunan produksi TBS yang tidak sesuai dengan perkiraan awal akan berpengaruh terhadap volume TBS yang dijual ke pedagang TBS atau pemilik pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS). Meskipun demikian resiko penurunan produksi dapat diupayakan untuk diminimalisasi dengan cara mencari dan memilih kecambah yang berkualitas baik dan bersertifikat, menerapkan teknik budidaya yang tepat, melakukan pengendalian hama penyakit secara berkala, dan menerapkan manajemen panen yang profesional.

Page 85: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

63

8. Risiko Permasalahan dengan Organisasi Lingkungan Hidup, Organisasi Non-Pemerintah dan Pihak Perorangan

Organisasi-organisasi lingkungan hidup, organisasi non-pemerintah dan individu tertentu terkadang dapat menimbulkan masalah dan mengganggu aktivitas perusahaan-perusahaan perkebunan, misalnya dengan melakukan aksi protes yang dapat mengganggu rencana pemanenan dan produksi. Mereka juga dapat mengajukan atau mengancam untuk mengajukan tuntutan hukum yang dapat mengganggu kegiatan usaha perusahaan perkebunan secara umum.

Beberapa organisasi non-pemerintah dan amal memiliki kehadiran yang berpengaruh di kawasan sekitar perkebunan milik Perseroan. Mereka mendukung berbagai hal seperti perlindungan satwa liar asli dari pembukaan lahan. Walaupun Perseroan secara historis telah memiliki hubungan yang baik dengan organisasi-organisasi tersebut, namun terdapat risiko bahwa organisasi-organisasi tersebut dapat menjadi lebih aktif di kawasan perkebunan Perseroan dan mempengaruhi pihak berwenang yang terkait untuk mengubah peraturan lingkungan hidup yang berlaku saat ini dan memberlakukan standar lingkungan hidup yang lebih ketat atas kegiatan operasional Perseroan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menimbulkan berita negative mengenai Perseroan dan perusahaan perkebunan secara umum. Setiap keterlambatan dalam kegiatan produksi yang disebabkan oleh intervensi dari organisasi lingkungan hidup, non-pemerintah atau individu yang terkait atau aksi lainnya dapat menimbulkan persepsi negative terhadap perusahaan perkebunan secara umum, dan dapat berdampak negative terhadap reputasi Perseroan, serta mengganggu kegiatan operasional Perseroan. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran Perseroan untuk persiapan lahan, sehingga mempengaruhi kinerja operasional Perseroan dan menyebabkan kerugian keuangan.

9. Risiko Masalah Pencemaran Lingkungan

Perkebunan Perseroan dan Entitas Anak memerlukan lingkungan yang bersih dan tidak tercemar. Pada masa-masa mendatang seiring dengan laju perkembangan industri di daerah sekitar perkebunan Perseroan dan Entitas Anak, dapat mencemari lingkungan, seandainya saja tidak melakukan pengolahan limbah sesuai dengan peraturan lingkungan hidup. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat produktivitas perkebunan Perseroan dan Entitas Anak.

Perseroan dan Entitas Anak telah mengolah limbah perkebunan dan fasilitas pengolahannya untuk memastikan tidak ada limbah yang dihasilkannya dapat mencemari lingkungan sekitarnya sesuai dengan peraturan lingkungan hidup yang berlaku di Indonesia. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi perubahan peraturan lingkungan hidup yang dapat mempengaruhi proses pengolahan limbah yang ada.

10. Risiko Persaingan

Lahan perkebunan kelapa sawit Perseroan dan Entitas Anak tergolong cukup muda, berdasarkan data Perseroan pada tanggal 30 Juni 2014, baru 35% dari total luas lahan konsesi Perseroan dan Entitas Anak yang merupakan Area Tertanam. Dari total lahan Area Tertanam, baru 54% yang merupakan tanaman menghasilkan.

Dengan skala perkebunan yang masih muda ini, Perseroan tidak memiliki persaingan langsung dengan perusahaan lain di Indonesia. Perkebunan-perkebunan lain di Indonesia milik Pemerintah maupun milik swasta relatif lebih besar, seperti Sampoerna Agro, Grup Sinar Mas, Grup Raja Garuda Mas, Astra Agro Lestari, Grup Sime Darby, Minamas, Grup London Sumatera dan Tunas Baru Lampung.

Selain itu, industri minyak sawit bersaing dengan minyak-minyak nabati lainnya, termasuk minyak kedelai, rapeseed oil dan sunflower oil. Industri minyak sawit juga bersaing dengan minyak-minyak nabati lainnya dalam segmen biofuel dikarenakan sebagian besar biofuel diproduksi dari minyak-minyak nabati diantaranya yaitu minyak sawit, rapeseed oil dan minyak kedelai. Penurunan harga dari sebagian besar minyak nabati lainnya dapat menyebabkan para produsen biofuel menggunakan minyak-minyak nabati lainnya tersebut sebagai alternatif dari minyak sawit dalam produksi biofuel, yang mengakibatkan penurunan permintaan dan harga minyak sawit.

Page 86: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

64

Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan dapat bersaing secara baik di masa depan dalam menghadapi pesaing yang ada maupun yang potensial atau peningkatan persaingan tersebut terkait dengan kegiatan Perseroan yang dapat berpengaruh kegiatan usaha, prospek, kondisi keuangan dan hasil operasional Perseroan.

11. Risiko Sebagai Induk Perusahaan

Sebagai induk perusahaan, Perusahaan bergantung pada kegiatan, serta pendapatan Entitas Anak Perseroan. Dalam hal bahwa ada penurunan dalam kegiatan dan pendapatan Entitas Anak, akan merugikan pendapatan Perseroan. Meskipun Perseroan tidak mengantisipasi bahwa akan ada penurunan yang signifikan dalam kegiatan dan pendapatan dari Entitas Anak dalam waktu dekat, Perseroan tidak dapat menjamin bahwa tidak akan terjadi penurunan atau Perseroan akan mampu mengurangi dampak dari penurunan tersebut.

B. Risiko Terkait Dengan Kepemilikan Saham

1. Risiko kondisi di pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi harga atau likuiditas Saham

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, sekitar 25% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh akan dimiliki oleh publik. Pasar modal Indonesia tidak begitu likuid dan memiliki standar pelaporan berbeda dibandingkan dengan pasar di Amerika Serikat dan banyak negara lain. Selain itu harga dipasar modal Indonesia biasanya lebih bergejolak dibandingkan pasar lain. Di masa lalu, bursa efek di Indonesia telah mengalami beberapa masalah dimana jika terulang bisa mempengaruhi harga pasar dan likuiditas sekuritas perusahaan Indonesia termasuk Saham. Masalah-masalah ini menyertakan penutupan bursa, default broker, pemogokan dan penundaan settlement. Selain itu badan yang mengatur bursa efek di Indonesia dari waktu ke waktu telah memberlakukan pembatasan pada perdagangan saham tertentu, pembatasan pergerakan harga dan persyaratan margin yang diminta.Tingkat peraturan dan pengawasan terhadap pasar modal di Indonesia dan aktivitas investornya, broker dan pelaku pasar lainnya tidak sama seperti di negara-negara lain. Selain itu, kemampuan untuk menjual dan menyelesaikan perdagangan di BEI dapat juga diberlakukan adanya suatu penundaan. Mengingat hal tersebut pemegang saham mungkin tidak dapat melepaskan sahamnya pada harga atau pada waktu di mana pemegang tersebut ingin melakukannya dalam kondisi likuid atau pasar kurang stabil atau sama sekali.

2. Risiko kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di masa depan akan bergantung pada pendapatan, kondisi keuangan, arus kas, kebutuhan modal kerja dan belanja modal Perseroan di masa mendatang, serta akan dibayar dalam Rupiah

Jumlah pembayaran dividen masa depan Perseroan, jika ada, akan bergantung pada pendapatan masa depan Perseroan, kondisi keuangan, arus kas, kebutuhan modal kerja dan belanja modal. Perseroan mungkin tidak dapat membayar dividen, Direksi tidak dapat merekomendasikan dan RUPS mungkin tidak dapat menyetujui pembayaran dividen. Selain itu mengacu kepada persyaratan hutang jangka panjang, Perseroan membutuhkan persetujuan terlebih dahulu dari kreditur sebelum membuat pembayaran dividen kepada pemegang saham. Perseroan juga dapat mengadakan perjanjian pembiayaan serupa dalam waktu selanjutnya sehingga dapat membatasi kemampuan Perseroan untuk membayar dividen, dan Perseroan mungkin dikenakan biaya atau kewajiban yang akan mengurangi atau menghilangkan kas yang tersedia untuk pembagian dividen. Jika Perseroan tidak membayar dividen tunai pada Saham, investor mungkin tidak menerima pengembalian atas investasi di saham kecuali jika menjual saham pada harga yang lebih tinggi dari harga pada saat pembelian.

3. Risikofluktuasinilaitukarmungkindapatberdampaknegatifdansignifikanpadanilaidarisaham dan pembagian dividen

Saham dalam mata uang dan/akan dikutip dalam Rupiah di BEI. Dividen (jika ada) sehubungan dengan saham akan diumumkan dan dibayar dalam Rupiah dan hasil dari penjualan di pasar saham akan diterima dalam mata uang Rupiah. Jika Pemegang Saham yang ingin menerima dividen atau hasil tersebut dalam mata uang selain Rupiah maka diperlukan untuk mengkonversi ke Rupiah. Fluktuasi

Page 87: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

65

nilai tukar antara Rupiah dengan mata uang asing yang dipilih akan mempengaruhi nilai mata uang asing dari dividen yang diterima dan dari tiap hasil penjualan. Selain daripada itu, aturan devisa dapat dikenakan yang akan mencegah atau membatasi konversi Rupiah ke mata uang asing. Dividen juga dapat dikenakan pajak potongan Indonesia, jika ada.

4. Peraturan Indonesia memiliki ketentuan berbeda dengan peraturan dari yurisdiksi lain terkait pelaksanaan dan hak pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan suara pada rapat umum pemegang saham

Perseroan patuh pada hukum Indonesia dan persyaratan pencatatan yang berlaku di BEI. Penyelenggaraan dan pelaksanaan rapat umum pemegang saham secara khusus diatur oleh hukum Indonesia. Prosedur dan proses pemanggilan sehubungan dengan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham, serta kesiapan pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan suara pada rapat umum mungkin berbeda dari yurisdiksi di luar Indonesia. Misalnya, pemegang saham yang berhak hadir dan memberikan suara pada rapat umum pemegang saham, berdasarkan hukum Indonesia, adalah pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada “Recording Date” berdasarkan pemanggilan rapat umum diumumkan, terlepas dari apakah pemegang saham tersebut mungkin telah melepas saham mereka setelah recording date. Selain daripada itu, investor yang mungkin telah membeli saham mereka setelah recording date (dan sebelum hari rapat umum pemegang saham) tidak berhak hadir dan memberikan suara pada rapat umum. Dengan demikian, calon investor harus mencatat bahwa mereka dapat memperhatikan prosedur dan hak-hak yang berkaitan dengan rapat umum pemegang saham yang mungkin berbeda dari yang biasa lakukan di wilayah yurisdiksi lain.

5. Pemegang saham dapat terkena dilusi akibat pengeluaran saham baru atau sekuritas lainnya yang dikeluarkan Perseroan

Pemegang saham akan mengalami dilusi dalam kepemilikan mereka pada saat penerbitan saham tambahan di masa depan. Dimana dana yang diperoleh melalui penerbitan saham baru atau ekuitas lainnya atau equity linked securities selain secara pro-rata kepada para pemegang saham yang ada, menyebabkan persentase kepemilikan pemegang saham tersebut dapat terdilusi. Selain daripada itu, efek baru yang diterbitkan mungkin memiliki hak, preferensi atau hak istimewa daripada saham yang di oleh pemegang saham saat ini.

6. Hak pemegang saham Perseroan untuk berpartisipasi dalam penawaran di masa mendatang dapat dibatasi, yang akan menyebabkan terjadinya dilusi pada kepemilikan mereka

Berdasarkan Peraturan No. IX.D.1, perusahaan publik harus menawarkan kepada pemegang efek bersifat ekuitas, HMETD untuk memesan dan membayar pada jumlah saham secara proporsional untuk mempertahankan persentase kepemilikannya sebelum penerbitan setiap saham baru. Namun, di masa mendatang ketika Perseroan menawarkan hak untuk membeli atau melakukan pemesanan saham atau mendistribusikan saham kepada pemegang saham, pemegang saham dari yurisdiksi Amerika Serikat atau pemegang dari wilayah lain mungkin tidak dapat menggunakan hak tersebut kecuali terdapat pernyataan pendaftaran di bawah US Securities Act atau undang-undang serupa di negara lain yang efektif sehubungan dengan saham baru atau pengecualian pendaftaran berdasarkan US Securities Act atau undang-undang serupa di negara lain telah tersedia.

Setiap kali Perseroan mengeluarkan HMETD atau menawarkan saham yang serupa, Perseroan akan mengevaluasi biaya dan potensi kewajiban yang terkait dengan, dan kemampuan Perseroan dalam mematuhi peraturan di Amerika Serikat dan peraturan negara lain, untuk setiap pernyataan pendaftaran dan faktor lain yang Perseroan anggap tepat. Namun, Perseroan dapat memilih untuk tidak mengajukan pernyataan registrasi dan / atau dokumen lain yang relevan. Misalnya, jika Perseroan tidak mengajukan pernyataan pendaftaran dan tidak ada pengecualian dari pendaftaran berdasarkan US Securities Act, maka pemegang saham dari Amerika Serikat tidak dapat berpartisipasi atas hak atau penawaran yang serupa dan akan terkena dilusi akibat kepemilikan saham yang dimilikinya. Oleh karena itu, pemegang saham mungkin tidak dapat mempertahankan kepentingan proporsi ekuitas yang dimilikinya dalam Perseroan. Selain itu, Penawaran Umum Perdana Saham saham di Indonesia pada umumnya memungkinkan para peserta untuk membeli saham dengan diskon dengan harga perdagangan terakhir,

Page 88: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

66

ketidakmampuan peserta untuk berpartisipasi dalam penawaran hak tersebut bisa menyebabkan kerugian ekonomi yang material.

C. Risiko Terkait Penawaran Umum Perdana Saham

1. Saham Perseroan belum pernah diperdagangkan di pasar modal, dan pencatatan saham Perseroan di BEI belum tentu menjadikan perdagangan yang aktif atau likuid bagi saham Perseroan

Sebelum Penawaran Umum Perdana Saham, saham Perseroan tidak pernah diperdagangkan di pasar modal, dan pasar modal yang aktif mungkin tidak dapat berkembang atau dipertahankan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Oleh karena itu, Perseroan tidak dapat memprediksi sejauh mana perdagangan saham Perseroan akan meningkat atau likuid. Tidak ada jaminan bahwa perdagangan saham Perseroan akan berkembang, ataupun jika perdagangan saham Perseroan berkembang maka perkembangan tersebut dapat dipertahankan, atau bahwa harga perdagangan saham tidak akan turun di bawah Harga Penawaran. Apabila pasar perdagangan saham tidak dapat berkembang atau dipertahankan, maka akan dapat berdampak negatif dan material terhadap likuiditas dan harga perdagangan saham. Perseroan telah memperoleh persetujuan awal pencatatan saham dari BEI agar saham Perseroan tercatat di BEI, namun demikian pencatatan saham Perseroan tidak menjamin perdagangan saham Perseroan akan meningkat atau likuid. Walaupun saat ini Perseroan bermaksud untuk tetap mencatatkan sahamnya di BEI, tidak terdapat jaminan bahwa saham Perseroan tersebut dapat terus tercatat di BEI.

Harga Penawaran saham Perseroan akan ditentukan setelah proses bookbuilding sesuai dengan kesepakatan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan bukan merupakan indikasi atas harga yang berlaku di pasar perdagangan saham setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Investor mungkin tidak dapat menjual kembali saham Perseroan atau menjual dengan harga yang diinginkan.

2. HargaperdagangansahamPerseroandapatberfluktuasidimasamendatang

Harga perdagangan Saham dapat berfluktuasi di masa mendatang atau transaksi dengan harga jauh di bawah Harga Penawaran ketika menanggapi berbagai faktor, termasuk tetapi tidak terbatas pada:• akuisisi atau divestasi oleh Perseroan, Entitas Anak atau pesaing;• variasi dalam hasil operasi;• pengumuman mengenai informasi material yang dibuat oleh Perseroan atau pesaing;• peraturan pemerintah yang memberikan pengaruh secara material terhadap kegiatan usaha utama

Perseroan dan Entitas Anak;• investor dan analis mengenai persepsi Perseroan dan lingkungan investasi di Asia, termasuk

Indonesia;• perubahan harga yang dilakukan oleh Perseroan atau pesaing;• kedalaman dan likuiditas pasar untuk Saham termasuk likuiditas saham relatif terhadap seluruh

pasar pada saat penawaran;• kapitalisasi pasar yang tidak menjadi indikasi dari valuasi kegiatan usaha utama Perseroan;• pengumuman oleh Perseroan terkait aliansi strategis atau usaha patungan;• perubahan kondisi ekonomi, sosial, politik atau pasar umum di Indonesia dan yang umumnya

mempengaruhi industri perkebunan kelapa sawit Indonesia;• penambahan atau kehilangan key personnel dalam jumlah yang material dari Perseroan atau

Entitas Anak;• potensi atau keterlibatan dalam perkara litigasi oleh Perseroan atau Entitas Anak yang bersifat

material yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha utama atau posisi keuangan; dan• fluktuasi harga pasar saham yang tidak menentu.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA UTAMA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS.

Page 89: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

67

VIII. Kejadian dan Transaksi Penting Setelah Tanggal Laporan Auditor Independen

Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha konsolidasian Perseroan yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini, yang terjadi setelah tanggal laporan auditor independen yang telah diterbitkan kembali tanggal 3 Nopember 2014 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm of RSM International) dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan pengungkapan hal-hal lain mengenai penyajian laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, Penyajian informasi keuangan entitas induk dan tujuan penerbitan laporan keuangan konsolidasian interim Perseroan.

Page 90: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

68

IX. Keterangan Tentang Perseroan Dan Entitas Anak

1. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan. Perseroan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 14 Januari 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-01623.AH.01.01.Tahun 2008 dan telah di-daftarkan dengan Daftar No. AHU-0002547.AH.01.09. Tahun 2008 dan telah diumumkan dalam BNRI No.21, Tambahan No.2831 tanggal 11 Maret 2008.

Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian Perseroan tersebut selanjutnya secara berturut-turut diubah sebagai berikut :

1. Perubahan Pasal 4 mengenai modal dasar dan modal ditempatkan/disetor, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.91, tanggal 27 Agustus 2014, dibuat di hadapan Humberg Lie SH, Notaris di Jakarta Utara (“Akta No. 91/2014”) yang telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Keputusan Mekumham No. AHU-07212.40.20.2014 tanggal 29 Agustus 2014.

2. Perubahan Pasal 3 mengenai maksud dan tujuan Perseroan, Pasal 4 mengenai modal Perseroan, perubahan status dan perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan No. IX.J.1 berdasarkan Akta No.37, tanggal 11 September 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE., M.KN. Notaris di Jakarta Utara yang telah mendapatkan: (i) persetujuan dari Menkumham No.AHU-07898.40.20.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) penerimaan pemberitahuan dari Menkumham No.AHU-06127.40.21.2014 tanggal 12 September 2014 dan didaftarkan dalam: (i) Daftar Perseroan No.AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) Daftar Perseroan No. AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014 (“Akta No. 37/2014”).

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang perkebunan dan pertanian.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

a) Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertanian dan perkebunan;b) Agroindustri;c) Industri pertanian;d) Perkebunan tanaman pangan;e) Kehutananf) Agrobisnis;g) Peternakan unggas;h) Perkebunan tanaman industri;i) Pembenihan tanaman hias;j) Rehabilitasi tanah dan reboisasi;k) Perkebunan karet;l) Ekspor impor perdagangan bahan pertanian dan perkebunan;m) Konsultasi bidang pertanian;n) Industri hulu dan hilir hasil-hasil pertanian, perkebunan dan holtikultura;

Kegiatan usaha utama BRI, CPO, ASJ, MBP, MJAP, TPSum, dan TAM yang merupakan Entitas Anak Perseroan adalah bergerak di bidang perkebunan. Kegiatan usaha utama Perseroan sejalan dengan kegiatan usaha utama Entitas Anak Perseroan tersebut.

Page 91: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

69

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan pada Entitas Anak Perseroan sebagai berikut:

Nama Perusahaan Jenis Usaha

Persentase Kepemilikan

Efektif

Tahun Penyertaan

Tahun Operasi

KomersialLokasi Status

Operasional

Langsung1. BRI Agribisnis/Perkebunan

Kelapa Sawit64,95% 2014 1993 Kalimantan

SelatanAktif Beroperasi

Tidak Langsung1. CPO Agribisnis/Perkebunan

Kelapa Sawit99,99% 2010 2006 Kalimantan

BaratAktif Beroperasi

2. ASJ Agribisnis/Perkebunan Kelapa Sawit

99,99% 2010 2006 Kalimantan Barat

Aktif Beroperasi

3. MBP Agribisnis/Perkebunan Kelapa Sawit

99,99% 2010 2007 Sumatera Selatan

Aktif Beroperasi

4. MJAP Agribisnis/Perkebunan Kelapa Sawit

99,99% 2010 2003 Kalimantan Tengah

Aktif Beroperasi

5. TPSum Agribisnis/Perkebunan Kelapa Sawit

99,96% 2010 2008 Riau Aktif Beroperasi

6. TAM1) Agribisnis/Perkebunan Kelapa Sawit

99,99% 2012 2006 Jambi Aktif Beroperasi

Keterangan : 1) Kepemilikan melalui MBP dan TPSum

2. Perizinan-Perizinan Yang Wajib Dipenuhi Oleh Perseroan dan Entitas Anak Terkait Kegiatan Usaha Utama dan Penunjang Perseroan dan Entitas Anak

Berdasarkan Undang-Undang No. 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, pelaku usaha perkebunan diwajibkan memiliki IUP, IUP untuk Pengolahan (“IUP-P”) atau IUP untuk Budidaya (“IUP-B”). Perseroan dan Entitas anak dalam melaksanakan kegiatan usaha perkebunan, memiliki Izin Usaha Perkebunan yang masih berlaku sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan sebagai berikut:

No. Pemilik Izin No Ijin Tanggal Diterbitkan Dikeluarkan Oleh Masa Berlaku1. BRI IUP No.188.45/178/KUM

Tahun 2007tanggal 31 Januari

2007Bupati Kotabaru selama masih

melakukan pengelolaan

perkebunan secara komersil

IUP-P No.188.45/223/KUM Tahun 2009

tanggal 4 Mei 2009 Bupati Kotabaru selama masih melakukan

pengelolaan perkebunan secara

komersil IUP-B No.188.45/264/

KUM/2010 tanggal 11Mei 2010 Bupati Kotabaru berlaku mulai

tanggal ditetapkanIzin Perluasan

Usaha Perkebunan

No.525/01/Disbun/2012 tanggal 7 Maret 2012 Bupati Kotabaru berlaku mulai tanggal ditetapkan

2. MJAP IUP-B No. 2 Tahun 2013 8 Januari 2013 Bupati Barito Timur

sepanjang melakukan usaha

perkebunan3. TPSum IUP-B No. 498 Tahun 2012 20 Desember 2012 Bupati Indragili

hulutidak diatur

4. TAM IUP No. 01 Tahun 2011 20 Januari 2011 Bupati Sarolangun

sepanjang melaksanakan pembangunan

dan operasional usaha budidaya

perkebunan kelapa sawit

Page 92: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

70

No. Pemilik Izin No Ijin Tanggal Diterbitkan Dikeluarkan Oleh Masa BerlakuIUP No. 02 Tahun 2011 22 April 2011 Bupati

Sarolangunsepanjang

melaksanakan pembangunan

dan operasional usaha budidaya

perkebunan kelapa sawit

5. MBP IUP No. 547/KPTS/IUP/DISBUN/2011

20 April 2011 Bupati Musi Banyuasin

sepanjang melakukan usaha

perkebunan6. ASJ Izin Usaha Kelapa

SawitNo. 20 tahun 2006 3 April 2006 Bupati Landak Izin usaha ini

berlaku selama ada kegiatan di

lapangan7. CPO Izin Usaha Kelapa

SawitNo. 40 Tahun 2006 16 Mei 2006 Bupati Landak Izin usaha ini

berlaku selama ada kegiatan di

lapangan

3. Keterangan Tentang Hak Atas Tanah

Di bawah ini adalah keterangan mengenai bidang-bidang tanah dan bangunan yang dimiliki dan atau dikuasai oleh Entitas Anak:

1) BRI

No. Lokasi

Bukti Kepemilikan/ Penguasaan dan Instansi

Penerbit

Terdaftar Atas Nama

Nomor /Tanggal

Sertipikat

Tanggal Berakhirnya Hak

Luas Tanah (Ha)

DIMILIKI1. Desa Sebanti dan Desa

Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan

HGU/BPN Kab. Kotabaru

BRI HGU No. 68/3 Nopember 2009

30 Desember 2044 823,23

2. Desa Sei Bulan dan Desa Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kabupaten Kotabaru, Prop. Kalimantan Selatan

HGU/BPN Kab. Kotabaru

BRI HGU No. 69/3 Nopember 2009

30 Desember 2044 586

3. Desa Teluk Sirih dan Desa Sei Halim, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kabupaten Kotabaru, Prop. Kalimantan Selatan

HGU/BPN Kab. Kotabaru

BRI HGU 70/3 Nopember 2009

30 Desember 2044 353

4. Desa Sebanti, Desa Gemuruh, Desa Lontar Selatan, Desa Tata Mekar, Desa Lontar Timur, Desa Kampung Baru, dan Desa Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kotab aru, Prop. Kalimantan Selatan

HGU/BPN Kab. Kotabaru

BRI HGU 30/28 Maret 2001

24 September 2035 1.041

Total 2.803,23

Page 93: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

71

No. Lokasi

Bukti Kepemilikan/ Penguasaan dan Instansi

Penerbit

Terdaftar Atas Nama

Nomor /Tanggal

Sertipikat

Tanggal Berakhirnya Hak

Luas Tanah (Ha)

DIKUASAI1. Izin Lokasi Untuk keperluan

Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Terletak di Desa Selaru, Desa Mekarpura, Desa Sungai Pasir, Desa Semisir Kecamatan Pulau Laut Tengah, Desa Semaras, Desa Terangkeh, Desa Sumber Makmur, Desa Sebanti Kecamatan Pulau Laut Barat, Desa Tanjung Lalak Selatan, Desa Tanjung Lalak Utara Jecamatan Pulau Laut Kepulauan, Dan Desa Tanjung Seloka Kecamatan Pulau Laut Selatan

No.188.45/524/KUM/2012 tanggal 21 Desember 2012 dikeluarkan oleh Bupati Kotabaru

BRI berlaku 3 tahun sejak ditetapkan

6.822,492

2. Keputusan Bupati Kotabaru, tentang pemberian izin lokasi untuk keperluan pembanguna perkebunan Kelapa Sawit seluas 1.791 ha terletak di Desa Tata Mekar, Desa Kampung Baru, Desa Tanjung Pelayar, Desa Bandar Raya, Desa Tanjung Sungkai, Desa Bangun Rejo, Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar, Desa Teluk Aru, Desa Tanjung Lalak Selatan, Kecamatan Pulau Laut Kepulaian, Desa Teluk Sirih, Desa Sungai Bulan, Kecamatan Pulau Laut Selatan

No. 188.45/393/KUM/2014, tanggal 9 Juni 2014

BRI berlaku 3 tahun sejak ditetapkan

1.791

3. Sei Bulan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kadastral No. 600/273/BPN-43, tanggal 31 Maret 2009

Peta No. 19-17.10.2009 tanggal 31 Agustus 2009

187,86

4. Teluk Kemuning. Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kadastral No. 600/272/BPN-43, tanggal 31 Maret 2009

Peta No. 18-17.10.2009 tanggal 31 Agustus 2009

325,67

5. Sungai Bulan. Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kadastral No. 600/274/BPN-43, tanggal 31 Maret 2009

Peta No. 20-17.10.2009 tanggal 31 Agustus 2009

222,8

6. Sumbersari, Terangkeh, Subur Makmur, Sebanti. Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kadastral No. 600/415/BPN-43, tanggal 11 Mei 2009

Peta No. 17-17.10.2009, tanggal 31 Agustus 2009

1.722,83

Total 11.072.652

Page 94: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

72

2) CPO

No. Lokasi

Bukti Kepemilikan/

Penguasaan dan Instansi Penerbit

Bukti

Terdaftar Atas Nama

Nomor /Tanggal

Sertipikat

Tanggal Berakhirnya Hak

Luas Tanah (M²)

1. Desa Semuntik, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat

HGU/BPN Kab. Landak

CPO HGU No. 17/17 Februari 2011

17 November 2045

1.644,57 Ha

2. Desa Sepangah, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat

HGU/BPN Kab. Landak

CPO HGU No. 18/17 Februari 2011

17 November 2045

1.114,67 Ha

3. Desa Temoyok, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat

HGU/BPN Kab. Landak

CPO HGU 20/17 Februari 2011

17 November 2045

215.65 Ha

4. Desa Sekendal, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat

HGU/BPN Kab. Landak

CPO HGU 19/17 Februari 2011

17 November 2045

342.91 Ha

5. Desa Nyanyum, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat

HGU/BPN Kab. Landak

CPO HGU 21/17 Februari 2011

17 November 2045

9.57 Ha

6. Desa Semedang, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat

HGU/BPN Kab. Landak

CPO HGU 22/17 Februari 2011

17 November 2045

293.75 Ha

3) ASJ

No. Lokasi

Bukti Kepemilikan/ Penguasaan dan Instansi Penerbit Bukti

Terdaftar Atas Nama

Nomor /Tanggal Sertipikat

Tanggal Berakhirnya Hak

Luas Tanah(Ha)

1. Desa Jambu Tembawang, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat

HGU/BPN Kab. Landak

ASJ HGU No. 11/31 Desember 2010

17 November 2045

2.261,19

2. Desa Engkadik Pade, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat

HGU/BPN Kab. Landak

ASJ HGU No. 12/31 Desember 2010

17 November 2045

222,41

3. Desa Dange Aji, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat

HGU/BPN Kab. Landak

ASJ HGU No. 13/31 Desember 2010

17 November 2045

482,95

4. Desa Temoyok, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat,

HGU/BPN Kab. Landak

ASJ HGU No. 14/31 Desember 2010

17 November 2045

345,15

5. Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat,

HGUBPN Kab. Landak

ASJ HGU No. 15/31 Desember 2010

17 November 2045

546,54

6. Desa Jambu Tembawang, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat

HGU/BPN Kab. Landak

ASJ HGU No. 16/31 Desember 2010

17 November 2045

179,07

4) MJAP

No. Lokasi Status Luas (Ha) Berlaku hingga1. Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito

Timur, Propinsi Kalimantan Tengah Izin Lokasi (Perpanjangan)

4.822 Ha 11 Februari 2015

Page 95: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

73

5) TPSum

No. Lokasi Status Luas (Ha) Berlaku hingga1. Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri

Hulu, Propinsi RiauIzin Lokasi (Perpanjangan dan Revisi)

± 2.086 Ha 20 Desember 2015

6) TAM

No. Lokasi Status Luas (Ha) Berlaku hingga1. Kecamatan Sarolangun, Kecamatan

Pelawan dan Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi

Izin Lokasi (Perpanjangan) 7.500 Ha 27 Juni 2015

2. Kecamatan Cermin Nan Gendang dan Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi

Izin Lokasi (Perpanjangan) 6.200 Ha 27 Juni 2015

4. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan

Tahun 2007

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 10.000 10.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:

Stefanus Joko Mogoginta 1.250 1.250.000.000 50,00Aunur Rofiq 1.250 1.250.000.000 50,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.500 2.500.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 7.500 7.500.000.000

Tahun 2011

Terjadi perubahan susunan pemegang saham sebagai akibat pengalihan seluruh saham Perseroan milik Aunur Rofiq kepada Budhi Istanto Suwito berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 16, tanggal 16 September 2011 yang dibuat di hadapan Mohammad Dalwan Ginting, SH, Notaris di Jakarta.

Sebagai akibat pengalihan saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 10.000 10.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:Stefanus Joko Mogoginta 1.250 1.250.000.000 50,00Budhi Istanto Suwito 1.250 1.250.000.000 50,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.500 2.500.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 7.500 7.500.000.000

Pengalihan saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari RUPS sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 17 tanggal 16 September 2011 dibuat dihadapan Mohammad Dalwan Ginting, SH, Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-30854, tanggal 28 September 2011.

Page 96: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

74

Tahun 2013

Terjadi perubahan susunan pemegang saham sebagai akibat pengalihan sejumlah:

a. 1.249 saham Perseroan milik Budhi Istanto Suwito kepada Stefanus Joko Mogoginta berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 146 tanggal 14 Desember 2012 yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang; dan

b. 1 saham Perseroan milik Budhi Istanto Suwito kepada Yulianni Liyuwardi berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 147, tanggal 14 Desember 2012 yang dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang.

Sebagai akibat pengalihan saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 10.000 10.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:

Stefanus Joko Mogoginta 2.499 2.499.000.000 99,99Yulianni Liyuwardi 1 1.000.000 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.500 2.500.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 7.500 7.500.000.000

Pengalihan saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari RUPS sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 80 tanggal 28 Juni 2013, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-29664, tanggal 18 Juli 2013.

Tahun 2014

Terjadi perubahan susunan pemegang saham sebagai akibat pengalihan sejumlah:

a. 2.498 saham Perseroan milik Stefanus Joko Mogoginta kepada TPS Food berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 133 tanggal 28 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang; dan

b. 1 saham Perseroan milik Yulianni Liyuwardi kepada TPS Food berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 134, tanggal 28 Maret 2014 yang dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang.

Sebagai akibat pengalihan saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 10.000 10.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:

TPS Food 2.499 2.499.000.000 99,9Stefanus Joko Mogoginta 1 1.000.000 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.500 2.500.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 7.500 7.500.000.000

Pengalihan saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari RUPS sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No.132 tanggal 28 Maret 2014 dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.01359.40.22.2014, tanggal 8 April 2014.

Page 97: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

75

Selanjutnya pada tahun 2014, lebih lanjut terjadi peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan/disetor, berdasarkan Akta No.91/2014. Peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan/disetor yang berasal dari konversi hutang Perseroan menjadi setoran saham milik TPS Food sesuai dengan Sertifikat Obligasi Konversi No. 01, tanggal 30 Juni 2014 senilai Rp284.000.000.000 yang dikonversi menjadi 284.000 saham Perseroan.

Sehingga susunan permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal dasar : Rp1.146.000.000.000Modal ditempatkan/disetor : Rp 286.500.000.000

Modal dasar Perseroan terbagi atas 1.146.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham.

Sebagai akibat konversi saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 1.146.000 1.146.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:

TPS Food 286.499 286.499.000.000 99,99997Stefanus Joko Mogoginta 1 1.000.000 0,00003

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 286.500 286.500.000.000 100,00000Saham Dalam Portepel 859.500 859.500.000.000

Konversi saham tersebut telah memperoleh persetujuan dari RUPS sebagaimana tercantum dalam Akta No.91/2014 yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-26829.40.22.2014, tanggal 29 Agustus 2014 dan telah didaftarkan dalam daftar perseroan No.AHU-0086963.40.80.2014 Tanggal 29 Agustus 2014

Pada tahun 2014, lebih lanjut terjadi perubahan nilai nominal saham berdasarkan Akta No.37/2014, sehingga susunan permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal dasar : Rp1.146.000.000.000Modal ditempatkan/disetor : Rp 286.500.000.000

Modal dasar Perseroan terbagi atas 11.460.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.

Sebagai akibat perubahan tersebut, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

(%)

Modal Dasar 11.460.000.000 1.146.000.000.000 Nama Pemegang Saham:TPS Food 2.864.990.000 286.499.000.000 99,9997Stefanus Joko Mogoginta 10.000 1.000.000 0,0003Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.865.000.000 286.500.000.000 100,0000Saham Dalam Portepel 8.595.000.000 859.500.000.000

Page 98: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

76

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Perseroan adalah sebagai berikut:

Direktur

Direktur Utama

SekretarisPerusahaan

Dewan Komisaris

DirekturIndependen

Unit Audit Internal

Komite Audit

6. Pengurusan dan Pengawasan

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan kelima sejak tanggal pengangkatan mereka dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatannya berakhir dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari sedikitnya seorang atau lebih anggota Direksi, dimana salah seorang diangkat sebagai Direktur Utama di bawah pengawasan Dewan Komisaris yang terdiri dari sedikitnya 2 (tiga) orang anggota Dewan Komisaris, dimana salah seorang diangkat sebagai Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Komisaris atau lebih yang dapat merangkap selaku Komisaris Independen.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.37, tanggal 11 September 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE., M.KN. Notaris di Jakarta Utara yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No.AHU-06127.40.21.2014 tanggal 12 September 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama/Komisaris Independen : Koh Bing HockKomisaris : Jaka PrasetyaKomisaris Independen : Anthony Michael Gillbanks

Direksi Direktur Utama : Budhi Istanto SuwitoDirektur : Idris AdlinDirektur Independen : Kanya Lakshmi Sidarta

Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik.

Kompensasi

Dewan Komisaris dan Direksi menerima gaji dan tunjangan yang ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham dan dibayarkan per bulan setiap tahunnya. Dewan Komisaris dan Direksi tidak memperoleh komisi atas kehadiran mereka dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Page 99: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

77

Remunerasi yang diterima oleh Direksi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 masing-masing sebesar Rp1.107.600.000, Rp669.600.000, Rp405.000.000, dan Rp597.500.000.

Pemberian tantiem kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, dan dibayarkan secara tahunan berdasarkan pencapaian target kinerja yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

Berikut adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris Perseroan:

DEWAN KOMISARIS

Koh Bing HockKomisaris Utama / Komisaris Independen

Warga Negara Malaysia, 61 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan antara lain yaitu:Tahun 1974 : Higher National Diploma in Mechanical Engineering from

UTM (University of Technology Malaya), MalaysiaTahun 1978 : First Grade Steam Engineer’s Certificate of Competency,

Malaysia.Tahun 1980 : Systems Analysis and Design Certificate from NCC,

Manchester, United Kingdom.Tahun 2004 : INSEAD Asian Executive Program, Singapore.

Menjabat sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2014. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain yaitu: 1974 – 1981 : Engineer, Sime Darby Plantations Berhad, Malaysia1982 – 1987 : Manager, Sime Darby Plantations Berhad, Malaysia1988 – 1997 : Senior Production Controller, PT. SMART, Tbk1997 – 1998 : Engineering Director, PT. Ukindo 1999 – 2000 : Engineering Consultant.2000 – 2001 : Consultant di PT. Eka Pendawa Sakti (sekarang

PT. Austindo Nusantara Jaya Agri)2001 – 2002 : Director Engineering, PT. Eka Pendawa Sakti (sekarang

PT. Austindo Nusantara Jaya Agri) 2002 – 2005 : Direktur Operasi (Chief Operating Officer), PT. Austindo

Nusantara Jaya Agri2005 – 2013 : Presiden Direktur, PT. Austindo Nusantara Jaya Agri2005 – 2013 : Presiden Direktur, PT. Sahabat Mewah dan Makmur2005 – 2013 : Presiden Direktur, PT. ANJ Agri Siais2005 – 2013 : Presiden Direktur, PT. Kayung Agro Lestari2007 – Juni 2011 : Chief Operating Officer, PT Austindo Nusantara Jaya.2008 – 2010 : Presiden Direktur, PT. ANJ Agri Papua2008 – 2013 : Presiden Direktur, PT Austindo Aufwind New Energy. 2013 – 2018 : Komisaris, PT Austindo Nusantara Jaya Agri

Page 100: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

78

Jaka PrasetyaKomisaris

Warga Negara Singapura, 43 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik pada tahun 1994 dari Institut Teknologi Bandung dan gelar Master of Business Administration pada tahun 1998 dari MIT Sloan School of Management.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014.Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain yaitu: 2014 – saat ini : Managing Director, KKR Singapore2014 – saat ini : Managing Partner of Leafgreen Capital Partners Pte. Ltd,

Managing Director and Head of Principal Investments Asia di Raiffeisen Bank International, senior management positions di United Fiber System and Deutsche Bank

2011 – 2014 : Managing Partner, Leafgreen Capital Partners di Singapura2010 – 2011 : Managing Director, Raiffeisen Bank International di

Singapura2006 – 2010 : CEO, United Fiber System di Singapura2004 – 2006 : Director, Deutsche Bank di Singapura2002 – 2004 : Vice President, Zurich Financial Services di Hong Kong2000 – 2002 : Associate, Merrill Lynch di Hong Kong1998 – 2000 : Associate Director, UBS AG in Hong Kong

Anthony Michael GillbanksKomisaris Independen

Warga Negara Inggris, 55 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science in Agriculture pada tahun 1983 dari University of Western Australia.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014.Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain yaitu: 1997 – 1999 : Anggota dari feasibility study into oil palms in South Sumatra

for Equator Group and CDC. 1999 – 2003 : PT Tolan Tiga (SIPEF Indonesia)2003 – 2007 : PT London Sumatra Indonesia, Head of Technology

Transfer, Anggota Dari research committee for Lonsum’s Bahlias Research Station.

2007 – 2008 : Konsultan: Ramu Agri, Papua New Guinea Konsultan : PT London Sumatra Indonesia2009 – saat ini : Konsultan: PT Sampoerna Triputra2010 – saat ini : Konsultan: Bunge Indonesia

Page 101: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

79

DIREKSI

Budhi Istanto SuwitoDirektur Utama

Warga Negara Indonesia, 45 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi pada tahun 1995 dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2014.Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain yaitu: 1990 – saat ini : Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera2001 – 2002 : Komisaris PT Sriwijaya Panganindo Prima Lestari2002 – saat ini : Presiden Direktur PT Sriwijaya Panganindo Prima Lestari2003 – 2005 : Wakil Direktur Utama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk2003 – 2006 : Komisaris PT Poly Meditra Indonesia2006 – saat ini : Direktur PT Poly Meditra Indonesia2005 – 2011 : Komisaris PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk2011 – saat ini : Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk2014 – saat ini : Direktur Utama PT Golden Plantation Tbk

Idris AdlinDirektur

Warga Negara Indonesia, 55 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Fakultas Pertanian pada tahun 1979 dari Universitas Sumatera Utara, dan Fakultas Pertanian pada tahun 1998 dari Universitas Medan Area.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014.Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain yaitu: 1979 – 2003 : Head of ED & Senior Inspector, PT London Sumatera

Indonesia, Tbk2004 – 2007 : Direktur Utama, Pulau Hijau Grup2008 – 2010 : Direktur, PT Inti Plantations Direktur, PT Anam Koto2008 – saat ini : Presiden Direktur, PT Agrindo Management Services

Page 102: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

80

Kanya Lakshmi SidartaDirektur Independen

Warga Negara Indonesia, berusia 47 Tahun.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi pada tahun 1992 dari Universitas Indonesia dan saat ini dalam pendidikan Magister Business dari Institut Pertanian Bogor.

Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2014.Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain yaitu: 1990 – 1991 : Staff Akunting, PT Citra Sari Makmur1992 – 1994 : Professional Staff, Audit Service & Management Consultant,

RSM AAJ1994 – 1995 : Accounting & Finance Assistant, PT Pentasena Arthasentosa1995 – 1997 : Department Head of Controller, PT Pentasena Arthasentosa1997 – 2002 : Head of Internal Audit, PT Pentasena Arthasentosa2000 – 2002 : Head of Compliance Officer, PT Pentasena Arthasentosa2002 – 2004 : Director Operation, PT Pentasena Arthasentosa2004 – 2005 : Head of Operation, Fund Management Division,

PT Dhanawibawa Securities2005 – 2007 : Head of Corporate Finance & Investor Relations, PT Bakrie

Sumatera Plantations Tbk2007 – 2014 : Head of Financial Controller & Commercial, PT Bakrie

Sumatera Plantations Tbk

Lingkup Kerja Direksi Perseroan

Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi dibawah pengawasan Komisaris yang mempunyai tugas utama mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan masukan kepada Direksi.

Sesuai dengan cakupan kegiatan usaha utama yang dijalankan oleh Perseroan, manajemen Perseroan berpendapat bahwa jumlah anggota dari Dewan Komisaris dan Direksi yang ada pada saat ini telah cukup untuk mengawasi dan memimpin jalannya kegiatan operasional perusahaan.

Penunjukan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik.

Komite Audit

Menunjuk Peraturan No. IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, maka Perseroan perlu untuk menetapkan Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Perseroan No.001/GP-DEKOM/IX/2014 tanggal 15 September 2014. Susunan anggota Komite Audit Perseroan saat ini adalah sebagai berikut:

Ketua : Koh Bing HockAnggota : Lita ChritianaAnggota : Erna Suryani

Tugas utama komite audit adalah membantu Dewan Komisaris dengan memberikan masukan dan usulan atas laporan-laporan dari Direksi, serta memberi masukan atas hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. Antara lain dengan melakukan pemeriksaan berkala untuk meyakini berjalannya tata kelolah yang baik, internal control manajemen dan kewajaran transaksi, serta meyakini bahwa catatan telah dilakukan dengan tepat waktu dan wajar serta pelaporan yang transparan dan benar.

Page 103: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

81

Keterangan singkat mengenai masing-masing Ketua dan Anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:

No. Nama Keterangan1. Koh Bing Hock Warga Negara Malaysia, 61 Tahun. Beliau mengawali karir sebagai Engineer sejak

tahun 1974 sampai dengan 1981 di Sime Darby Plantations Berhad, Malaysia. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 35 Tahun dalam industri perkebunan kelapa sawit. Saat ini beliau aktif menjabat sebagai Komisaris di Perseroan.

2. Lita Chritiana Warga Negara Indonesia, 43 Tahun. Pendidikan terakhir beliau adalah Sarjana Universitas Kristen Duta Wacana dan pekerjaan saat ini adalah wiraswasta.

3 Tirza Erna Suryani Warga Negara Indonesia, 33 Tahun. Beliau mengawali karir sebagai finance and accounting SPV sejak tahun 2004 sampai dengan 2008 di PT Jaya Lestari. Kemudian sebagai asisten manajer operation sejak 2008 sampai dengan 2012 di Sinarmas Mining, dan sebagai kepala departemen Treasury sejak 2012 sampai dengan 2008 di PT Mitra Pinasthika Mustika Rent.

Unit Audit Internal

Perseroan memiliki Unit Audit Internal yang disyaratkan oleh Peraturan No.IX.I.17 dan telah memilki Piagam Unit Audit Internal yang disyaratkan oleh Peraturan No.IX.I.7.

Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)

Sesuai dengan Peraturan No.IX.I.4 tahun 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 002/GP/Dirut/IX/2014 tanggal 15 September 2014, Perseroan telah menunjuk Noor Vito Priyantomo, sebagai Sekretaris Perusahaan.

Bidang tugas Sekretaris Perusahaan, antara lain :• Sebagai penghubung antara Perseroan dengan lembaga regulator pasar modal yakni OJK serta

Bursa Efek Indonesia;• Sebagai pusat informasi bagi para pemegang saham dan seluruh stakeholders yang memerlukan

informasi-informasi penting yang berkaitan dengan kegiatan dan perkembangan Perseroan;• Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan agar tindakan korporat yang dilakukan Direksi

maupun transaksi yang dilakukan oleh korporat sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku di pasar modal, anggaran dasar Perseroan dan peraturan serta perundangan yang berlaku di Republik Indonesia;

• Melaksanakan penyelenggaraan RUPS Perseroan, Rapat Direksi dan Rapat Komisaris dan melakukan penelaahan dari aspek legal atas dokumen transaksi Perseroan.

Keterangan mengenai Sekretaris Perusahaan Perseroan:• Alamat : Jl. Prof. DR. Soepomo, SH, No. 233, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet

Jakarta Selatan , Indonesia• Telepon : 021- 8318775• Faksimili : 021- 8351215

Benturan Kepentingan

Anggaran Dasar Perseroan menjelaskan bahwa apabila Perseroan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan pribadi seorang direktur sehubungan dengan suatu proposal, perjanjian, atau kontrak, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota dari Direksi lainnya yang tidak memiliki benturan kepentingan. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris.

7. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan aset utama Perseroan dan memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan kegiatan usaha utama Perseroan. Menyadari hal tersebut Perseroan berkeyakinan bahwa untuk dapat mencapai misi perusahaan, maka mutlak diperlukan usaha-usaha yang dapat menunjang pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat dicapai pendayagunaan Sumber Daya Manusia secara optimal.

Page 104: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

82

Dalam rangka menunjang pengembangan SDM, Perseroan melakukan program pelatihan internal maupun eksternal yang rutin dilakukan setiap tahun, seperti;a. Pelatihan Kepemimpinan;b. Pelatihan Basic Mentality;c. Workshop mengenai IFRS;d. Pelatihan pemahaman prosedur-prosedur di lapangan; dane. Pengenalan mengenai peraturan-peraturan Bursa dan OJK.

Saat ini Perseroan memiliki 2 orang tenaga kerja asing yang bekerja di Perseroan dan Entitas Anak Perseroan yang berkedudukan di Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:

No Nama TKAKITAS Ijin Mempekerjakan TKA

(IMTA) Jabatan WargaNegara

No. Ijin Masa Berlaku No. Ijin Masa Berlaku1 Casey Tan Khai

Hee2c21JE5305-N 2 April 2015 00082/

MEN/B/IMTA/KEK-2/2013

12 bulan dari tanggal KITAS

Direktur Niaga

Singapura

2. Ahmad Tajuddin Bin Mohd Mustafa

2c11JC6492 9 Juni 2015 24635 12 bulan dari tanggal KITAS

General Manager

Malaysia

Perseroan tidak memiliki karyawan yang memiliki keahlian khusus di bidang tertentu, yang apabila karyawan tersebut tidak ada akan mengganggu kelangsungan kegiatan operasional/usaha Perseroan.

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2014, Perseroan dan Entitas Anak memiliki sejumlah 3.600 karyawan, terdiri dari 1.110 karyawan tetap dan 2.490 karyawan tidak tetap. Berikut adalah tabel komposisi karyawan Perseroan:

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen

Jenjang Manajemen 30 Juni 2014Pada tanggal 31 Desember

2013 2012Perseroan dan Entitas AnakManajer 21 17 29Asisten Manajer 10 15 -Staf 148 120 81Non-staf 3.421 3.372 2.620Total 3.600 3.524 2.730

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan 30 Juni 2014Pada tanggal 31 Desember

2013 2012Perseroan dan Entitas AnakS2 2 1 1S1 119 124 101D3 23 7 8SMA atau Sederajat 575 526 537< SMA 2.881 2.866 2.083Total 3.600 3.524 2.730

Page 105: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

83

Komposisi Karyawan Menurut Usia

Usia 30 Juni 2014Pada tanggal 31 Desember

2013 2012Perseroan dan Entitas Anak>50 197 80 7341 – 50 857 244 10131 – 40 1.485 1.650 1.35721 – 30 874 1.181 842< 21 187 369 357Total 3.600 3.524 2.730

Komposisi Karyawan Menurut Status

Status 30 Juni 2014Pada tanggal 31 Desember

2013 2012Perseroan dan Entitas AnakTetap 1.110 658 471Tidak tetap 2.490 2.866 2.259Total 3.600 3.524 2.730

Fasilitas Dan Kesejahteraan Karyawan

Perseroan berdedikasi untuk mencapai dan mempertahankan standar tertinggi kesehatan dan kesejahteraan bagi karyawan. Sebagai salah satu upaya dalam memberikan kesejahteraan dan melindungi keselamatan karyawan serta memberikan jaminan kepastian bagi karyawan, Perseroan menyediakan sejumlah fasilitas dan program kesejahteraan serta memberikan kepastian bagi karyawan, berupa jaminan kesehatan dengan mengikutkan seluruh karyawan pada program Astek, Askes (Prohealth), dan asuransi swasta lainnya. Disamping jaminan kesehatan, Perseroan juga memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), santunan kematian, Tunjangan Hari Raya (THR), dan hak cuti yang ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perseroan juga menyediakan fasilitas transportasi untuk karyawan level tertentu.

Pemenuhan Kewajiban Upah Minimum

Perseroan dan Entitas Anaknya telah memenuhi kewajiban Upah Minimum Propinsi/Upah Minimum Regional bagi pegawai sebagaimana Surat Keterangan Perseroan dan Surat Keterangan masing-masing Entitas Anak Perseroan. Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anaknya tanggal 30 Juni 2014, besarnya gaji dan kesejahteraan yang dibayarkan kepada karyawan pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp8.955.822.876 dan Upah Minimum Propinsi/Upah Minimum Regional telah dipenuhi yaitu sebesar Rp2.487.729.

8. Keterangan Tentang Entitas Anak

a. PT Bumiraya Investindo (BRI)

Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan menguasai kepemilikan saham BRI secara langsung sebesar 64,95%, dimana Perseroan memilki penyertaan pada BRI sejak tahun 2014. Saat ini BRI merupakan perusahaan yang aktif beroperasi. BRI beralamat di Alun Graha Lt.1 Suite 110, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 233 Rt.007 Rw.001, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, dengan fasilitas usaha berada di Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat.

Riwayat Singkat

BRI, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang anggaran dasarnya dimuat dalam Akta No.14, tanggal 4 Juni 1993, yang dibuat dihadapan Chufran Hamal, SH, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.C2-7853.HT.01.01.TH’93, tanggal 28 Agustus 1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia, tanggal 5 November 1993,

Page 106: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

84

No.5199, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 89. Anggaran dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah dengan Akta No.182, tanggal 30 Juni 2014, yang dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No AHU-06103.40.20.2014 pada tanggal 25 Juli 2014 (“Akta No. 182/2014”).

Bidang Usaha

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BRI, maksud dan tujuan BRI adalah menjalankan usaha dalam bidang perkebunan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, BRI akan menjalankan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

Menjalankan usaha perkebunan termasuk pengolahannya serta memasarkan dan menjual hasil atau hasil tambahan dari hasil usaha tersebut baik didalam maupun diluar negeri, berikut mengimpor bahan baku tambahan, mesin-mesin, alat-alat perlengkapan, suku cadang, dan lain-lain peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang kegiatan produksi dan usaha perkebunan dimaksud.

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 182/2014, struktur permodalan dan susunan pemegang saham BRI adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Saham Seri A Rp1.000.000 per sahamNilai Nominal Saham Seri B Rp5.525.800 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal DasarSaham Seri A 239.990 239.990.000.000Saham Seri B 66.662 368.360.879.600Modal Ditempatkan dan Disetor:Saham Seri APerseroan 199.177 199.177.000.000 64,95Stefanus Joko Mogoginta 146 146.000.000 0,05Bunge Agribusiness Singapore Pte Ltd 40.667 40.667.000.000 13,26Saham Seri BBunge Agribusiness Singapore Pte Ltd 66.662 368.360.879.600 21,74Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 239.990 Saham Seri A

66.662 Saham Seri B 608.350.879.600 100,00

Saham Dalam Portepel 591.650 Saham Seri A0 Saham Seri B 591.649.120.400

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 15 tanggal 9 Januari 2012 dihadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-05122.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 31 Januari 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI adalah sebagai berikut

Komisaris Komisaris Utama : Stefanus Joko MogogintaKomisaris : Cristopher Silva WhiteKomisaris : Sjambiri Lioe Direksi Direktur : Achmad SubchanDirektur : Yulianni LiyuwardiDirektur : Casey Tan Khai Hee

Page 107: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

85

Ikhtisar Data Keuangan Penting

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 30 Juni 2014Pada tanggal 31 Desember dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

2013 2012 2011 2010 2009Aset 1.177.065 1.102.873 918.634 986.481 528.424 568.330Liabilitas 479.172 411.042 230.050 290.370 227.109 292.022Ekuitas 697.893 691.831 688.584 696.111 301.315 276.304Penjualan Neto 55.417 79.794 58.393 80.677 46.169 40.025Beban Usaha 15.583 10.383 7.383 7.298 5.565 4.906Laba (Rugi) Bersih 6.062 3.247 1.675 13.242 2.942 160

b. PT Charindo Palma Oetama (CPO)

Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, Entitas Anak Perseroan yaitu BRI menguasai kepemilikan saham CPO sebesar 99,99%, dimana BRI memilki penyertaan pada CPO sejak tahun 2010. Saat ini CPO merupakan perusahaan yang aktif beroperasi. CPO beralamat di di Alun Graha Lt.1 Suite 110, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 233 Rt.007 Rw.001, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, dengan fasilitas usaha berada di Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat.

Riwayat Singkat

CPO didirikan dengan nama PT Charindo Palma Oetama, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang anggaran dasarnya dimuat dalam akta No.7, tanggal 1 Mei 2006, yang dibuat dihadapan Eddy Dwi Pribadi, S.H., Notaris di Pontianak dan telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan C-15018.HT.01.01.TH.2006, tanggal 22 Mei 2006 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia, tanggal 31 Agustus 2007, No.70, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia nomor 8845. Anggaran dasar CPO telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah dengan Akta No. 38 tanggal 19 Desember 2012 yang dibuat dihadapan Mohammad Dalwin Ginting, SH, Notaris di Bogor sebagaimana telah ditegaskan pada akta No.69, tanggal 31 Januari 2013, yang dibuat dihadapan Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., pada waktu itu Notaris di Kabupaten Bogor dan telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-35227.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 28 Juni 2013.

Bidang Usaha

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar CPO, maksud dan tujuan CPO adalah menjalankan usaha dalam bidang perkebunan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, CPO akan menjalankan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

Menjalankan usaha perkebunan termasuk pengolahannya serta memasarkan dan menjual hasil atau hasil tambahan dari hasil usaha tersebut baik didalam maupun diluar negeri, berikut mengimpor bahan baku tambahan, mesin-mesin, alat-alat perlengkapan, suku cadang, dan lain-lain peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang kegiatan produksi dan usaha perkebunan dimaksud.

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 10 tanggal 15 Desember 2010, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang, struktur permodalan dan susunan pemegang saham CPO adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp500.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 200.000 100.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:BRI 149.999 74.999.500.000 99,99Stefanus Joko Mogoginta 1 500.000 0,01Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 150.000 75.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 50.000 25.000.000.000

Page 108: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

86

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8 tanggal 4 November 2010 yang dibuat dihadapan Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Notaris di Kabupaten Bogor, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-31919 tanggal 14 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi CPO adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris : Stefanus Joko Mogoginta Direksi Direktur : Budhi Istanto Suwito

Ikhtisar Data Keuangan Penting

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 30 Juni 2014Pada tanggal 31 Desember dan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal tersebut2013 2012 2011 2010

Aset 195.232 182.436 164.574 110.747 83.439Liabilitas 120.147 110.810 92.791 37.717 10.053Ekuitas 75.084 71.627 71.784 73.030 73.386Penjualan Bersih - -Beban Usaha 115 181 503 376 600Laba (Rugi) Bersih 3.458 (157) (1.246) (356) (600)

c. PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ)

Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, Entitas Anak Perseroan yaitu BRI menguasai kepemilikan saham ASJ sebesar 99,99%, dimana BRI memilki penyertaan pada ASJ sejak tahun 2010. Saat ini ASJ merupakan perusahaan yang aktif beroperasi. ASJ beralamat di Alun Graha Lt.1 Suite 110, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 233 Rt.007 Rw.001, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, dengan fasilitas usaha berada di Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat.

Riwayat Singkat

ASJ didirikan dengan nama PT Airlangga Sawit Jaya, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang anggaran dasarnya dimuat dalam Akta No. 91, tanggal 31 Juli 2004, yang dibuat dihadapan Eddy Dwi Pribadi, S.H., Notaris di Pontianak dan telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan C-04878.HT.01.01.TH.2006, tanggal 21 Februari 2006. Anggaran dasar ASJ telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah dengan Akta No. 37 tanggal 19 Desember 2012 yang dibuat dihadapan Mohammad Dalwan Ginting, SH, Notaris di Bogor sebagaimana ditegaskan kembali pada Akta Penegasan No.70 tanggal 31 Januari 2013 yang dibuat dihadapan Mohammad Dalwan Ginting, SH, Notaris di Kabupaten Bogor dan telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-18361.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 9 April 2013.

Bidang Usaha

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar ASJ, maksud dan tujuan ASJ adalah menjalankan usaha dalam bidang perkebunan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, ASJ akan menjalankan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

Menjalankan usaha perkebunan termasuk pengolahannya serta memasarkan dan menjual hasil atau hasil tambahan dari hasil usaha tersebut baik didalam maupun diluar negeri, berikut mengimpor bahan baku tambahan, mesin-mesin, alat-alat perlengkapan, suku cadang, dan lain-lain peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang kegiatan produksi dan usaha perkebunan dimaksud.

Page 109: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

87

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 12 tanggal 15 Desember 2010 dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Kota Tangerang Selatan struktur permodalan dan susunan pemegang saham ASJ adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp500.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 200.000 100.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:BRI 109.999 54.999.500.000 99,99Stefanus Joko Mogoginta 1 500.000 0,01Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 110.000 55.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 90.000 45.000.000.000

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 4 November 2010 yang dibuat dihadapan Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Notaris di Kabupaten Bogor, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-31749 tanggal 13 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi ASJ adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris : Stefanus Joko Mogoginta Direksi Direktur : Budhi Istanto Suwito

Ikhtisar Data Keuangan Penting

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 30 Juni 2014Pada tanggal 31 Desember dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut2013 2012 2011 2010

Aset 130.580 122.426 109.666 74.115 60.200Liabilitas 80.343 73.083 60.255 24.015 10.066Ekuitas 50.237 49.343 49.410 50.100 50.134Penjualan Bersih - -Beban Usaha 70 91 233 31 10Laba (Rugi) Bersih 894 (67) (690) (34) (11)

d. PT Muarabungo Plantation (MBP)

Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, Entitas Anak Perseroan yaitu BRI menguasai kepemilikan saham MBP sebesar 99,99%, dimana BRI memilki penyertaan pada MBP sejak tahun 2010. Saat ini MBP merupakan perusahaan yang aktif beroperasi. MBP beralamat di Alun Graha Lt.1 Suite 110, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 233 Rt.007 Rw.001, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, dengan fasilitas usaha berada di Kabupaten Musi banyuasin, Sumatera Selatan.

Riwayat Singkat

MBP didirikan dengan nama PT Muarabungo Plantation berkedudukan di Jakarta Selatan, yang anggaran dasarnya dimuat dalam Akta No. 1, tanggal 5 Juli 2007 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 01 tanggal 9 November 2007, yang dibuat dihadapan Ariani Lakhsmijati Rachim, S.H., Notaris Di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan C-07270.AH.01.01.Tahun 2007, pada tanggal 18 Desember 2007. Anggaran dasar MBP telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah dengan Akta No.35, tanggal 12 Maret 2014, yang dibuat

Page 110: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

88

dihadapan B. Andy Widyanto, S.H., pada waktu itu Notaris di Tangerang Selatan dan telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-05810 Tahun 2014, tanggal 3 April 2014.

Bidang Usaha

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar MBP, maksud dan tujuan MBP adalah berusaha dalam bidang perkebunan, perdagangan umum, pembangunan, jasa, perindustrian, pertambangan, pengangkutan, perbengkelan, percetakan dan pertanian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, MBP akan menjalankan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

a. Perkebunan yang meliputi usaha perkebunan kelapa sawit;b. Perdagangan umum yang meliputi; menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan, impor dan

ekspor, grosir, leveransir, supplier, distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan;

c. Pembangunan yang meliputi pemborongan pada umumnya (general contractor), menjalankan usaha-usaha dibidang pembangunan, bertindak sebagai pengembang, pengembang wilayah pemukiman, pembangunan konstruksi gedung, rumah, jembatan, jalan, bandara, dermaga, pemasangan instalasiinstalasi, pembangunan sarana pra sarana jaringan telekomunikasi;

d. Jasa yang meliputi menjalankan usaha-usaha dibidang jasa yang meliputi jasa kecuali bidang hukum dan pajak, jasa telekomunikasi umum;

e. Perindustrian yang meliputi mendirikan pabrik yang berkaitan dengan perminyakan dan gas;f. Pertambangan yang meliputi menjalankan usaha-usaha dibidang pertambangan umum, yaitu

pertambangan emas, batubara, pasir laut, pasir darat, kapur, penggalian, pengolahan dan memasarkan hasil-hasilnya;

g. Pengangkutan darat yang meliputi menjalankan usaha-usaha dibidang transportasi, angkutan darat (pipa), ekspedisi dan pergudangan, transportasi penumpang, transportasi pengangkutan;

h. Perbengkelan yang meliputi perbaikan, pemeliharaan dan perawatan kendaraan bermotor.i. Percetakan yang meliputi pencetakan majalah-majalah dan tabloid (media massa), memperdayakan

hasil-hasil dari penerbitan, penjilidan, kartonage dan pengepakan, pencetakan buku-buku, fotocopy, reproduksi dan design grafis;

j. Pertanian yang meliputi menjalankan usaha-usaha dibidang pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan darat / laut dan pertambakan.

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 14 tanggal 15 Desember 2010, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan Menkumham dengan keputusan No AHU-AH.01.10-05810, struktur permodalan dan susunan pemegang saham MBP adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 20.000 20.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:

BRI 19.999 19.999.000.000 99,99Stefanus Joko Mogoginta 1 1.000.000 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 20.000 20.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel - -

Page 111: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

89

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 07 tanggal 4 November 2010 yang dibuat dihadapan Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Notaris di Kabupaten Bogor, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-31702 tanggal 10 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi MBP adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris : Stefanus Joko Mogoginta Direksi Direktur : Budhi Istanto Suwito

Ikhtisar Data Keuangan Penting

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan30 Juni 2014 Pada tanggal 31 Desember dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut2013 2012 2011 2010

Aset 138.280 116.577 100.906 41.846 30.794Liabilitas 121.597 99.196 83.099 23.683 12.497Ekuitas 16.683 17.381 17.807 18.163 18.297Penjualan Bersih - - - - -Beban Usaha 686 352 223 137 2Laba (Rugi) Bersih (698) (426) (356) (134) (2)

e. PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP)

Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, Entitas Anak Perseroan yaitu BRI menguasai kepemilikan saham MJAP sebesar 99,99%, dimana BRI memilki penyertaan pada MJAP sejak tahun 2010. Saat ini MJAP merupakan perusahaan yang aktif beroperasi. MJAP beralamat di Alun Graha Lt.1 suite 110, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 233 Rt.007 Rw.001, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, dengan fasilitas usaha beralamat di Desa Bambulung, Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur.

Riwayat Singkat

MJAP didirikan dengan nama PT Mitra Jaya Agro Palm berkedudukan di Jakarta Selatan, yang anggaran dasarnya dimuat dalam akta No.5, tanggal 3 Juni 1996, yang dibuat dihadapan Maria Kristiana Soeharyo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.C-20474.AH.01.01.Tahun 2003, tanggal 29 Agustus 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia, tanggal 30 September 2003, No.78, Tambahan Berita Negara nomor 9349. Anggaran dasar MJAP telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 36, tanggal 12 Maret 2014 yang dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-00245.40.21.2014 tanggal 8 April 2014.

Bidang Usaha

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar MJAP, maksud dan tujuan MJAP adalah bergerak dalam bidang usaha agrobisnis, perdagangan dan transportasi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, MJAP akan menjalankan kegiatan usaha utama sebagai berikut:a. Menjalankan usaha dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan mengolah hasil-hasilnya menjadi

minyak sawit;b. Menjalankan usaha dalam perdagangan pada umumnya termasuk impor, ekspor, antar pulau dan

lokal serta interinsulair dan supplier (penyalur) yang berkaitan dengan usaha diatas;c. Menjalankan usaha dibidang pengangkutan dari hasil-hasil perkebunan tersebut.

Page 112: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

90

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 19 tanggal 15 Desember 2010, dibuat dihadapan Benediktus Andy widyanto, SH, Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-05819 tanggal 24 Februari 2011, struktur permodalan dan susunan pemegang saham MJAP adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 100.000 100.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:BRI 39.999 39.999.000.000 99,99Stefanus Joko Mogoginta 1 1.000.000 0,01Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 40.000 40.000.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 60.000 60.000.000.000

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 29 tanggal 28 Maret 2013 yang dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-13882 susunan Direksi dan Dewan Komisaris MJAP yang terkini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris : Stefanus Joko Mogoginta Direksi Direktur : Achmad Subchan

Ikhtisar Data Keuangan Penting

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 30 Juni 2014Pada tanggal 31 Desember dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut2013 2012 2011 2010

Aset 232.122 229.959 221.663 204.357 187.472Liabilitas 200.931 198.860 189.938 164.054 147.992Ekuitas 31.192 31.099 31.725 40.302 39.480Penjualan Bersih 8.501 9.765 6.534 8.491 2.135Beban Usaha 202 190 146 363 149Laba (Rugi) Bersih 93 (626) (8.577) 822 (520)

f. PT Tugu Palma Sumatera (TPSum)

Sampai dengan saat Prospektus Ringkas ini diterbitkan, Entitas Anak Perseroan yaitu BRI menguasai kepemilikan saham TPSum sebesar 99,96%, dimana BRI memilki penyertaan pada TPSum sejak tahun 2010. Saat ini TPSum merupakan perusahaan yang aktif beroperasi. TPSum beralamat di Alun Graha Lt.1 Suite 110 Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 233 Rt.007 Rw.001, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Riwayat Singkat

TPSum didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 24 tanggal 27 Februari 2008 yang dibuat dihadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-12400.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 12 Maret 2008 dan telah didaftarkan pada daftar Perseroan dibawah nomor AHU-0018367.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 12 Maret 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.53 tanggal 1 Juli 2008, Tambahan Berita Negara No. 10314 (“Akta No. 24/2008”) dan sejak pendirian sampai dengan saat ini Anggaran Dasar TPSum belum pernah mengalami perubahan.

Page 113: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

91

Bidang Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Akta Pendirian TPSum sebagaimana tercantum dalam Akta No. 24/2008, maksud dan tujuan TPSum adalah berusaha dalam bidang perkebunan dan pertanian.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, TPSum dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: (i) menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertanian dan perkebunan, (ii) agroindustri, (iii) industri pertanian, (iv) perkebunan tanaman pangan, (v) kehutanan, (vi) agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian), (vii) peternakan unggas, (viii) perkebunan tanaman industri, (ix) pembenihan tanaman hias, (x) rehabilitasi tanah dan reboisasi, (xi) perkebunan karet, (xii) ekspor - impor dan perdagangan bahan pertanian dan perkebunan, (xiii) konsultasi bidang pertanian, (xiv) industri hulu dan hilir hasil-hasil pertanian, perkebunan dan holtikultura.

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 83 tanggal 12 Desember 2012, dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Jakarta dan telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-01255 tanggal 21 Januari 2013 (“Akta No. 83/2012”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham TPSum adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 10.000 10.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:

BRI 2.499 2.499.000.000 99,96Stefanus Joko Mogoginta 1 1.000.000 0,04

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.500 2.500.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 7.500 7.500.000.000

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan (“Akta No. 83/2012”), susunan Dewan Komisaris dan Direksi TPSum adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris : Budhi Istanto Suwito Direksi Direktur : Achmad Subchan

Ikhtisar Data Keuangan Penting

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 30 Juni 2014Pada tanggal 31 Desember dan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut2013 2012 2011 2010

Aset 20.296 18.888 14.290 11.174 10.703Liabilitas 20.159 18.670 13.923 10.602 10.000Ekuitas 137 218 367 571 703Penjualan Bersih 0 -Beban Usaha 67 39 203 131 301Laba (Rugi) Bersih (82) (149) (204) (132) (301)

Page 114: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

92

g. PT Tandan Abadi Mandiri (TAM)

Sampai dengan saat Prospektus Ringkas ini diterbitkan, Entitas Anak BRI yaitu MBP menguasai kepemilikan saham TAM sebesar 99,99%, dimana MBP memilki penyertaan pada TAM sejak tahun 2012. Saat ini TAM merupakan perusahaan yang aktif beroperasi. TAM beralamat di di Wisma 76 Lantai 23, Jalan Letjen S Parman Kav.76, Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Riwayat Singkat

TAM didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 08 tanggal 15 Mei 2006 yang dibuat di hadapan Linda Hartono S.H., Notaris di Kabupaten Tanggerang, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusannya No. C-2761HT.01.01.TH.2006 tanggal 3 agustus 2006 dan telah didaftarkan pada kantor pendaftaran perusahaan Jakarta Barat dengan Nomor Pendaftaran 1670/BH.09.02/VIII/2006 tertanggal 24 Agustus 2006, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 26 September 2006, Tambahan No. 10245. Anggaran dasar TAM terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 37 tanggal 10 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Kota Tangerang Selatan, yang telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-36497.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 5 Juli 2013.

Bidang Usaha

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar TAM sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di Luar Rapat Perseroan Terbatas No. 5 tanggal 23 Februari 2011, dibuat di hadapan Mina Ng, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-20036.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 20 April 2011, maksud dan tujuan TAM adalah bergerak dalam bidang perdagangan, perindustrian dan pertanian.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, TAM dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

(i) dalam bidang perdagangan:

a. menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan;b. export-import dan perdagangan hasil perkebunan;c. export-import dan perdagangan alat pertanian dan perkebunan;d. export-import dan perdagangan crude palm oil (minyak nabati);e. export-import dan perdagangan kelapa sawit;f. export-import dan perdagangan bahan pertanian dan perkebunan;g. export-import dan perdagangan hasil pertanian;h. export-import dan perdagangan pupuk organik, pupuk non-organik dan penyubur tanaman

lainnya; dani. export-import dan perdagangan minyak kelapa sawit kernel (palm kernel oil).

(ii) dalam bidang perindustrian:

a. industri pengolahan pupuk organik/non organik;b. industri pengolahan crude palm oil (minyak nabati);c. industri pengolahan kelapa sawit;d. industri hulu dan hilir hasil-hasil pertanian, perkebunan dan holtikultura; dane. industri pada umumnya.

(iii) dalam bidang pertanian:

a. menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian;b. agroindustri;c. industri pertanian;

Page 115: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

93

d. agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian);e. perkebunan kelapa sawit;f. perkebunan kelapa sawit; dang. perkebunan tanaman industri bahan bakar minyak nabati.

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 3 Oktober 2012, yang dibuat dihadapan Antonius Wahono Prawirodirdjo S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHUAH.01.10-37094 tanggal 15 Oktober 2012 (“Akta No. 01/2012”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham TAM adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000 per saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal Dasar 50.000 50.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:MBP 12.499 12.499.000.000 99,99TPSum 1 1.000.000 0,01Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 12.500 12.500.000.000 100,00Saham Dalam Portepel 37.500 37.500.000.000

Pengurusan dan Pengawasan

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 01/2012, susunan Komisaris dan Direksi TAM adalah sebagai berikut:

Komisaris Komisaris : Stefanus Joko Mogoginta Direksi Direktur : Budhi Istanto Suwito

Ikhtisar Data Keuangan Penting

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 30 Juni 2014

Pada tanggal 31 Desember dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

2013 2012 2011 (Tidak Diaudit) 2010

Aset 26.672 15.013 11.153 9.144 -Liabilitas 23.852 11.671 7.640 15.764 -Ekuitas 2.820 3.341 3.512 (6.620) -Beban Usaha 467 (171) 7 4.124 -Laba (Rugi) Bersih (521) (171) (7) (4.132) -

9. Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan Hukum

PTTigaPilarSejahteraFoodTbk(“TPSFood”)

Sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, TPS Food menguasai kepemilikan saham Perseroan sebesar 99,99%.

Riwayat Singkat

TPS Food, berkedudukan di Jakarta, adalah sebuah perseroan terbuka yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. TPS Food didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.143, tanggal 26 Januari 1990 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, SH, Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian TPS

Page 116: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

94

Food”). TPS Food telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 14 Januari 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menkumham C2-1827. HT.01.01.-TH-91 tanggal 31 Mei 1991 dan akta tersebut telah didaftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat masing-masing di bawah No. 981/1991 tertanggal 10 Juni 1991 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991.

Pada tanggal 14 Mei 1997, TPS Food telah memperoleh pernyataan efektif sehubungan dengan penawaran umum perdana berdasarkan Surat Bapepam No. S-919/PM/1997. Saham-saham TPS Food telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 11 Juni 1997.

Anggaran Dasar TPS Food telah disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-85499.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 13 November 2008.

Anggaran Dasar TPS Food terakhir kali diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 147, tanggal 25 April 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Humberg Lies SH, SE, Mkn, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham sesuai dengan Surat Persetujuan Menkumham No. AHU-32578.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 17 Juni 2013 (“Akta No.147/2013”).

Bidang Usaha

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Akta No.147/2013, kegiatan usaha utama TPS Food ialah melakukan usaha dalam bidang perdagangan, perindustrian, perkebunan pertanian, ketenagalistrikan dan jasa.

Untuk mencapai maksud dan tujuan yang dimaksud tersebut TPS Food dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :Kegiatan usaha utama, yaitu :a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum secara impor, expor, lokal serta antar

pulau (interinsulair) baik untuk perhitungan sendiri maupun secara komisi atas perhitungan pihak lain, demikian pula usaha-usaha perdagangan sebagai leveransir (supplier), grosir, waralaba, distributor, agen dan perwakilan dan dari badan-badan perusahaan lain dari segala macam barang perdagangan;

b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang perindustrian antara lain pengolahan kelapa sawit, pengolahan beras, industri makanan dan minuman;

c. Menjalankan usaha dalam bidang perkebunan antara lain kelapa sawit;d. Menjalankan usaha dalam bidang pertanian antara lain padi dan sayur-sayuran;

Kegiatan usaha penunjang, yaitu :a. Menjalankan usaha kegiatan pembangkitan, transmisi dan pendistribusian energi listrik untuk

kepentingan sendiri dan umum. b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa penelitian dan pengembangan, jasa pelatihan dan pendidikan

dan jasa konsultasi manajemen untuk menunjang kegiatan usaha tersebut di atas, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak

Page 117: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

95

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Pemegang SahamNilai Nominal Rp500 per saham dan Rp200 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)

Persentase (%)

Modal DasarSaham Seri A – Nilai Nominal Rp500 135.000.000 67.500.000.000Saham Seri B – Nilai Nominal Rp200 4.652.500.000 930.500.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:Saham Seri AMasyarakat (kepemilikan di bawah 5%) – Nilai Nominal Rp500 135.000.000 67.500.000.000 12,0924Saham Seri BPT Permata Handrawina Sakti 296.189.000 59.237.800.000 10,6123Primanex Pte. Ltd. 212.000.000 42.400.000.000 7,5958PT Tiga Pilar Corpora 475.443.817 95.088.763.400 17,0349Primanex Limited 212.190.517 42.438.103.400 7,6027JPMorgan Chase Bank Na Re Non-Treaty Client -2157804006 300.275.155 60.055.031.000 10,7587Morgan Stanely & Co. LLC-Client Account 209.820.700 41.964.140.000 7,5178Throphy Investors II Ltd 146.693.750 29.338.750.000 5,2560Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) – Nilai Nominal Rp200 938.387.061 187.677.412.200 33,6219Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 2.926.000.000 625.700.000.000 100,00%Saham dalam Portepel – Seri A - -Saham dalam Portepel – Seri B 1.726.500.000 -

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.101, tanggal 30 Agustus 2013 dibuat dihadapan Humberg Lie SH, SE, Mkn Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi TPS Food adalah sebagai berikut :

Komisaris Komisaris Utama : Anton ApriyantonoWakil Komisaris Utama : Kang Hongkie WidjajaKomisaris : Hengky KoestantoKomisaris Independen : Bondan Haryo WinarnoKomisaris Independen : Haryadi

Direksi Direktur Utama : Stefanus Joko Mogoginta Direktur : Budhi Istanto SuwitoDirektur : Achmad SubchanDirektur : Jo Tjong Seng

Page 118: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

96

10. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum

Berikut adalah hubungan kepemilikan, pengurusan dan pengawasan Perseroan dengan Pemegang Saham dan Entitas Anak:

Nama Perseroan BRI ASJ CPO MJAP TAM TPSum MBP TPS FoodStefanus Joko Mogoginta - KU K K K K - K DUBudhi Istanto Suwito DU - D D D D K D DAchmad Subchan - DU - - - - D - D

Jo Tjong Seng - - - - - - - - DAnton Apriyantono - - - - - - - - KUKang Hongkie Widjaja - - - - - - - - WKU

Hengky Koestanto - - - - - - - - K

Haryadi - - - - - - - - KI

Bondan Haryo Winarno - - - - - - - - KI

Yulianni Liyuwardi - D - - - - - - -

Casey Tan Khai - D - - - - - - -

Sjambiri Lioe - K - - - - - - -

Michael David Goettl - K - - - - - - -

Idris Adlin D - - - - - - - -

Kanya Lakshmi Sidarta DI - - - - - - - -

Koh Bing Hock KU - - - - - - - -

Gillbanks Anthony Michael KI - - - - - - - -

Jaka Prasetya K - - - - - - - -

Keterangan:KU : Komisaris UtamaWKU : Wakil Komisaris UtamaKI : Komisaris IndependenK : KomisarisDU : Direktur UtamaD : DirekturDI : Direktur Independen

11. Diagram Kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak

Berikut adalah diagram kepemilikan Perseroan:

Perseroan

PT. Bumiraya Investindo ("BRI")

PT. Mitra Jaya Agro Palm

("MJAP")

PT. Charindo Palma Oetama ("CPO")

PT. Muarabungo Plantation ("MBP")

PT. Tugu Palma Sumatera ("TPSum")

PT. Airlangga Sawit Jaya

("ASJ")

64,95%

99,99% 99,99% 99,96% 99,99% 99,99%

99,99%

PT Tandan Abadi Mandiri ("TAM”)

Stefanus Joko Mogoginta

99,9% 0,01%

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

0,01%

Page 119: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

97

12. Aset Tetap

Perseroan melalui Entitas Anak memiliki atau menguasai beberapa aset tetap dan bergerak sampai dengan tanggal 30 Juni 2014, dengan ringkasan sebagai berikut:

No. Jenis Aset Nilai Aset(Rp) Status Jangka Waktu Penguasaan Lokasi

1. Tanah* 120.642.910.977 Milik Sendiri

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan

2. Bangunan 38.014.234.844 Milik Sendiri

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan

3. Prasarana Umum 10.153.448.614 Milik Sendiri

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan

4. Mesin dan Alat Berat 9.757.986.462 Milik Sendiri

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan

5. Pabrik 92.241.757.145 Milik Sendiri

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan

6. Kendaraan 2.623.698.420 Milik Sendiri

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan

7. Peralatan dan Perabot Kantor 5.570.808.666 Milik Sendiri

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan

8.Mesin dan Alat Berat – sewa pembiayaan

32.020.996.010 Sewa Pembiayaan

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan

9.Kendaraan – sewa pembiayaan

8.462.101.340 Sewa Pembiayaan

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan

10.Bangunan yang masih dalam penyelesaian

6.747.674.592 Milik Sendiri

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan

11. Proyek dalam pengembangan 518.875.941 Dalam

Proses

Sampai dengan umur ekonomis/masa manfaat aset tersebut habis, kecuali ditentukan lain

Kalimantan Selatan

*) Detail mengenai Aset Tanah terdapat dalam sub-bab Keterangan Tentang Hak Atas Tanah

13. Hak Atas Kekayaan Intelektual

No. HAKI Tanggal Pendaftaran1. Sebuah logo berupa gambar pohon di dalam segi tiga dengan kombinasi warna

hijau dan kuning, sebagai logo perusahaan ASJ12 Mei 2008

Page 120: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

98

14. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Tabel berikut menunjukkan sifat transaksi dan hubungan dengan pihak berelasi:

No.Nama, Tanggal

dan Pihak Perjanjian

Nilai Kontrak Periode Berlaku Deskripsi Ringkas Penggunaan Dana

1. Perjanjian Kerjasama Ketenagakerjaan tanggal 30 Juni 2012 antara BRI dan MJAP, ASJ, CPO, MBP, TPSum

MJAP, ASJ, CPO, MBP, TPSum akan membayar beban gaji tenaga kerja/atau karyawan BRI yang jasanya digunakannya

- Para pihak berkerja sama untuk memakai tenaga kerja BRI bersama dalam kegiatan operasional MJAP, ASJ, CPO, MBP, TPSum. Jumlah yang digunakan oleh MJAP, ASJ, CPO, MBP, TPSum adalah sesuai dengan kebutuhan operasional MJAP, ASJ, CPO, MBP, TPSum yang akan disepakati dari waktu ke waktu.

Untuk membayar beban gaji tenaga kerja/atau karyawan BRI yang jasanya digunakannya

2. Perjanjian Kerjasama Kemitraan tanggal 5 Oktober 2012 antara TAM dan BRI

TAM akan membayar beban gaji tenaga kerja/atau karyawan BRI yang jasanya digunakan oleh TAM

- BRI dan TAM berkerja sama untuk memakai tenaga kerja BRI dalam kegiatan operasional TAM. Jumlah yang digunakan oleh TAM adalah sesuai dengan kebutuhan operasional TAM yang akan disepakati dari waktu ke waktu.

Untuk membayar beban gaji tenaga kerja/atau karyawan BRI yang jasanya digunakan oleh TAM

3 Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha dengan TPSum

Rp107.065.281 - Beban antar Perusahaan yang tidak dikenakan bunga

Digunakan untuk kegiatan operasional Entitas Anak yaitu TPSum

4. Utang Pihak Berelasi Non usaha PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Rp35.092.801.237 - Pinjaman dengan bunga dengan jatuh tempo, Obligasi Wajib Konversi

Digunakan untuk membiayai kegiatan operasional kebun

15. Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga

No. Nama, Tanggal dan Pihak Perjanjian Nilai Kontrak Periode Berlaku Deskripsi Ringkas1. PT Permata Birama Sakti Plaza

Mutiara Lease Agreement No.PLZ.MUT/MGT/AGR/156/1701, tanggal 15 Mei 2012 yang terakhir kali diubah dengan Addendum No. PLZ.MUT/MGT/ADD/1701/001, tanggal 23 Mei 2012 antara PT Permata Birama Sakti dan BRI

Biaya sewa :Rp92.500/m2/bulanBiaya Servis Charge: Rp90.000/m2/bulan

20 Juni 2012 sampai dengan 19 Juni 2015

PT Permata Birama Sakti sepakat untuk menyewakan ruang kantor seluas 570m2 kepada BRI untuk digunakan sebagai kantor BRI.

2. Perjanjian Lease No.0004572/1/10/04/2012, tanggal 13 April 2012 antara BRI dan PT Dipo Star Finance

Rp915.000.000 25 Juni 2012 - 25 April 2016

PT Dipo Star Finance dan BRI sepakat untuk melakukan sewa guna usaha atas 3 unit kendaraan BRI

3. Perjanjian Lease No.0004787/1/10/07/2012, tanggal 6 Juli 2012 antara BRI dan PT Dipo Star Finance

Rp1.535.000.000 3 Oktober 2012 - 3 Agustus 2015

PT Dipo Star Finance dan BRI sepakat untuk melakukan sewa guna usaha atas 3 unit kendaraan BRI

Page 121: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

99

No. Nama, Tanggal dan Pihak Perjanjian Nilai Kontrak Periode Berlaku Deskripsi Ringkas4. Perjanjian Kerjasamana Koperasi

Perkebunan No.001/SPK-KOPBUN/SS/PT-BRI/I/2010 tentang Pembangunan Pengelolaan Budidaya Tanaman Kelapa Sawit Melalui Kemitraan Di Wilayah Kecamatan Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Kepulauan Dan Pulau Laut Barat Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan, antara Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera dan BRI

Tidak diatur Sampai dengan Koperasi dan/atau para anggotanya melunasi kredit berikut bunganya dan/atau kurang lebih selama 12 tahun dan selanjutnya sampai dengan perkebunan tidak menghasilkan Tandan Buah Segar lagi dan/atau kurang lebih selama 25 tahun, dimana kerjasama tersebut bersifat kemitraan

• Pembangunan perkebunan inti dan pabrik pengolahan tandan buah buah segar, perusahaan inti akan mengunakan dana yang akan disediakan atau diusahakannya sendiri;

• Untuk pembangunan perkebunan plasma dan prasarana perkebunan plasma seluruhnya akan dibiayai dengan pinjaman yang akan diberikan dan/atau disalurkan oleh Bank.

5. Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 25, tanggal 16 April 2010, No.RCO.BJM/096/PK-KI/2010 antara Koperasi Sipatuo selaku (Debitur) dan PT Bank Mandiri Tbk selaku (Kreditur) dan BRI selaku (Penjamin) dibuat di hadapan B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro SH (Perjanjian KI Mandiri I)

Fasilitas Kredit: Rp105.016.607.000

Bunga : 14,5%

8 tahun sejak pencarian kredit pertama, temasuk grace periode 2 tahun

Penggantian biaya pembangunan dan pemeliharaan lanjutan kebun kelapa sawit kemitraan seluas ±2.750Ha untuk anggota Debitur di Kabupaten Pulau Laut, Provinsi Kalimantan Selatan dengan luasan minimal 2 Ha dan maksimal 4 Ha per tani peserta.

Agunan:a. Tanah dan kebun kelapa

sawit yang dibiayai seluas ±2.750Ha yang akan disertifikasi menjadi Sertifikat Hak Milik atas nama Petani perserta anggota Debitur, setelah Sertifikat Hak Milik terbit harus diserahkan ke Bank untuk kemudian dilakukan pengikatan secara hak tanggungan

b. Corporate Guarantee BRI

Page 122: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

100

No. Nama, Tanggal dan Pihak Perjanjian Nilai Kontrak Periode Berlaku Deskripsi Ringkas6. Akta Perjanjian Kredit Investasi No. 26,

tanggal 16 April 2010, No.RCO.BJM/097/PK-KI/2010 antara Koperasi Sipatuo selaku (Debitur) dan PT Bank Mandiri Tbk selaku(Kreditur) dan BRI selaku (Penjamin) dibuat di hadapan B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro SH (Perjanjian KI Mandiri II)

Fasilitas Kredit: Rp10.880.825.000

Bunga : 14,5%

12 tahun sejak pencarian kredit pertama, temasuk grace periode 4 tahun

Penggantian biaya pembangunan dan pemeliharaan lanjutan kebun kelapa sawit kemitraan seluas ±250Ha untuk anggota Debitur di Kabupaten Pulau Laut, Provinsi Kalimantan Selatan dengan luasan minimal 2 Ha dan maksimal 4 Ha per tani peserta.

Agunan:a. Tanah dan kebun kelapa

sawit yang dibiayai seluas ±2.750Ha yang akan disertififkasi menjadi Sertifikat Hak Milik atas nama Petani perserta anggota Debitur, setelah Sertifikat Hak Milik terbit harus diserahkan ke Bank untuk kemudian dilakukan pengikatan secara hak tanggungan

b. Corporate Guarantee BRI

7. Perjanjian Lease No. 0004752/1/10/06/2012 tanggal 25 Juni 2012 antara PT Dipostar Finance dengan ASJ

Rp915.000.000 3 September 2012 - 3 Juli 2015

PT Dipostar Finance dan ASJ sepakat untuk melakukan sewa guna usaha atas 3 unit kendaraan ASJ

8. Perjanjian Lease No. L14J00060E tanggal 15 Januari 2014 antara PT ORIX Indonesia Finance dengan TAM

- - • PT ORIX Indonesia Finance dan TAM sepakat untuk melakukan sewa guna usaha atas peralatan;

• Angsuran sewa guna usaha harus dibayar oleh TAM kepada PT ORIX Indonesia Finance tanpa diharuskan adanya pemberitahuan atau penagihan terlebih dahulu dengan cara apapun dari PT ORIX Indonesia Finance kepada TAM;

• Bilamana TAM telah melunasi semua kewajiban pembayarannya berdasarkan Perjanjian ini dan tidak melakukan cidera janji berdasarkan Perjanjian ini, maka pada akhir masa sewa guna usaha, TAM mempunyai hak opsi untuk membeli peralatan atau dapat memperpanjang masa sewa guna usaha.

Page 123: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

101

No. Nama, Tanggal dan Pihak Perjanjian Nilai Kontrak Periode Berlaku Deskripsi Ringkas9. Perjanjian Lease No.

0003743/1/10/04/2011 tanggal 1 April 2011 antara PT Dipo Star Finance dan MJAP

- - • PT Dipo Star Finance dan MJAP sepakat untuk melakukan sewa guna usaha atas barang;

• MJAP akan membayar kepada PT Dipo Star Finance, sejumlah uang sebagai deposito jaminan pada waktu penandatanganan perjanjian ini atau dibayar secara mengangsur bersama dengan pembayaran angsuran uang sewa;

• PT Dipo Star Finance bertanggung jawab dan tidak memikul resiko atas cacat yang terlihat maupun yang tersembunyi, kerusakan, ketidaklengkapan, perbedaan spesifikasi maupun keterlambatan dalam penyerahan barang oleh pemasok kepada MJAP.

10. Perjanjian Lease No. 0005019/1/10/10/2012 tanggal 19 Oktober 2012 antara PT Dipo Star Finance dan MJAP

Biaya sewa Lease secara keseluruhan sebesar Rp614.000.000

36 bulan dari 19 Oktober 2012

• PT Dipo Star Finance dan MJAP sepakat untuk melakukan sewa guna usaha atas barang;

• MJAP akan membayar kepada PT Dipo Star Finance, sejumlah uang sebagai deposito jaminan pada waktu penandatanganan perjanjian ini atau dibayar secara mengangsur bersama dengan pembayaran angsuran uang sewa atau deposito jaminan itu akan dibayarkan sebagian pada waktu penandatanganan perjanjian ini;

• PT Dipo Star Finance bertanggung jawab dan tidak memikul resiko atas cacat yang terlihat maupun yang tersembunyi, kerusakan, ketidaklengkapan, perbedaan spesifikasi maupun keterlambatan dalam penyerahan barang oleh pemasok kepada MJAP.

Page 124: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

102

No. Nama, Tanggal dan Pihak Perjanjian Nilai Kontrak Periode Berlaku Deskripsi Ringkas11. Perjanjian Lease No. L12J-02894E

tanggal 20 Februari 2013 antara PT ORIX Indonesia Finance dan MJAP

- - • PT ORIX Indonesia Finance dan MJAP sepakat untuk melakukan sewa guna usaha atas Barang;

• MJAP menegaskan bahwa MJAP memilih sendiri pemasok dan peralatan serta mengurus sendiri penyerahan peralatan tanpa campur tangan PT ORIX Indonesia;

• MJAP bertanggung jawab sepenuhnya dan akan membebaskan PT ORIX Indonesia sepenuhnya dari setiap dan semua kewajiban dan tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas atas kerugian, pengaduan, tuntutan pihak ketiga atau keputusan pengadilan dari perjanjian, sehubungan dengan penggunaan, pengoperasian atau pengembalian peralatan kepada pemasok.

12. Perjanjian Lease No. L13J03545A tanggal 17 Februari 2014 antara PT ORIX Indonesia Finance dan MJAP

- • PT ORIX Indonesia Finance dan MJAP sepakat untuk melakukan sewa guna usaha atas kendaraan;

• MJAP menerima dan menanggung segala resiko kehilangan dan/atau kerusakan kendaraan atau suatu bagian daripadanya, yang timbul karena apapun, sejak permulaan masa sewa guna usaha;

• MJAP tidak diperkenankan memindahkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian ini kepada pihak lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari PT ORIX Indonesia Finance terlebih dahulu.

13. Perjanjian Lease No. L13J00366E tanggal 28 Juli 2013 antara PT ORIX Indonesia Finance dan MJAP

Rp 112.142.250 - • Pembiayaan sewa guna usaha dengan hak opsi atas peralatan antara PT ORIX Indonesia Finance dan MJAP;

• MJAP wajib membayar angsuran sewa guna usaha tanpa diharuskan adanya pemberitahuan atau penagihan terlebih dahulu dengan cara apapun dari PT ORIX Indonesia Finance kepada MJAP sesuai dengan jadwal pembayaran.

Page 125: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

103

No. Nama, Tanggal dan Pihak Perjanjian Nilai Kontrak Periode Berlaku Deskripsi Ringkas14. Berita Acara terkait MOU komposisi pola

mitra 60% - 40% tanggal 31 Oktober 2011 antara TPSum dan Masyarakat (Koperasi Unit Desa) Kabupaten Indragiri Hulu

Komposisi pola mitra 60% masuk kebun inti dan 40% masuk kebun plasma.

Berita Acara ini ditandatangani oleh Camat Seberida, perwakilan TPSum dan Kepala Desa Paya Rumbai.

15. Berita Acara Rapat Sosialiasi Pembangunan Kebun Kelapa Sawit dengan pola bagi hasil 60% untuk inti dan 40% untuk pemilik lahan antara TAM dan Masyarakat (Koperasi Unit Desa) Kabupaten Sarolangun tertanggal 5 April 2013

Berita acara terhadap tanah yang menjadi kebun inti sebanyak 60% (dalam bentuk hak guna usaha) dan 40% untuk kebun masyarakat (akan dibuatkan sertifikat hak milik).

16. Surat Pernyataan Direksi MJAP No. 13 tertanggal 12 Juli 2012 terkait pernyataan kesanggupan MJAP dalam usaha budidaya perkebunan kelapa sawit

Pernyataan kesanggupan MJAP untuk melaksanakan usaha budidaya perkebunan kelapa sawit, tidak mengalihkan areal yang dimohon pelepasan kawasan hutan untuk usaha budidaya perkebunan kelapa sawit kepada pihak lain dalam bentuk apapun tanpa persetujuan Menteri Kehutanan, membangun kebun untuk masyarakat di sekitar lokasi dengan luas paling sedikit 20% dari total luas kawasan hutan yang dilepas atau sebagaimana yang disyaratkan oleh ketentuan dan peraturan

17. Perjanjian Kerjasama Pola Kemitraan Inti Plasma tanggal 10 Juli 2008 antara MBP dan koperasi desa Lumpatan, kelurahan Kayuara, Searsan Jaya, Soak Baru, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin.

Tidak ditentukan 65 tahun Perjanjian kerjasama pembangunan dan pengelolaan area kebun plasma dengan pola kemitraan 60 : 40 untuk MBP : Koperasi.

18. Perjanjian Kerjasama Pola Kemitraan Inti Plasma tanggal 10 Juli 2008 antara MBP dan Koperasi Desa Sindang Marga, Tebing Bulang, Gajah Mati, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin.

Tidak ditentukan 65 tahun Perjanjian kerjasama pembangunan dan pengelolaan area kebun plasma dengan pola kemitraan 60 : 40 untuk MBP : Koperasi.

19. Perjanjian Kerjasama antara Koperasi Serba Usaha "Pade Jaya" ("Koperasi") dan ASJ pada tanggal 4 Januari 2008 ("Perjanjian Plasma ASJ")

Sebagai kompensasi atas penyerahan lahan, maka anggota Koperasi berhak atas bagian dari penghasilan yang diperoleh dari hasil usaha perkebunan yang diperoleh oleh ASJ yakni sebesar 20% dari hasil panen kelapa sawit.

60 tahun ASJ bermaksud untuk melaksanakan usaha perkebunan kelapa sawit melalui kerjasama dengan Koperasi yang menaungi masyarakat setempat sebagai anggotanya yang secara bersama-sama menyerahkan lahannya kepada ASJ.

ASJ sepakat untuk menunjuk Koperasi sebagai mitra dalam melaksanakan usaha perkebunan dengan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan;

Page 126: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

104

No. Nama, Tanggal dan Pihak Perjanjian Nilai Kontrak Periode Berlaku Deskripsi Ringkas20. Perjanjian Land Clearing Lahan Seluas

1000 Hektar antara ASJ dengan PT Kharisma Dewa Agung No. 013-AGRO/DIR/ASJ/IX/2014-LC tanggal 3 September 2014 ("Perjanjian Land Clearing")

Rp23.889.800.000 Jangka waktu p e l a k s a n a a n pekerjaan dimulai dari tanggal 3 September 2014 sampai dengan 25 Desember 2014

ASJ akan membuka lahan di areal perkebunannya untuk lahan seluas 1000 hektar (+/-) ("Pekerjaan").

PT Kharisma Dewa Agung merupakan pihak yang akan melakukan Pekerjaan untuk ASJ

21. Perjanjian Kerjasama antara Koperasi Dait Jaya dan CPO tanggal 4 Januari 2008 ("Perjanjian Kerjasama")

Sebagai kompensasi atas penyerahan lahan, Koperasi Dait Jaya berhak atas bagian hasil koperasi yang akan diberikan oleh CPO dengan ketentuan kegiatan perkebunan telah memasuki tahun ke-5 dengan kebun telah menghasilkan berat rata-rata 5kg per tandan.

60 tahun CPO menunjuk Koperasi Dait Jaya untuk melaksanakan usaha perkebunan dengan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dan Koperasi Dait Jaya menerima penunjukan tersebut dan bersedia menjadi mitra CPO

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melalui Entitas Anak telah melakukan sejumlah transaksi dengan Entitas Anak dan pihak ketiga sebagaimana dirinci dibawah ini, dan diperkirakan Perseroan akan melakukan transaksi-transaksi serupa di masa yang akan datang.

1. Perjanjian Kredit tanggal 26 Juni 2014 antara BRI, ASJ, CPO, MJAP, MBP dan TAM (“Debitur”), Cooperatieve Centrale Raiffeisen-Boerenleenbank B.A (Robobank International), cabang Hong Kong, PT Bank Permata Tbk, Indonesia Eximbank, RHB Bank Berhad, Cabang Singapura (“Pengatur Utama”), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( Indonesia Eximbank) (“Murabaha Bank”), PT Bank Permata Tbk (“Agen dan Agen Jaminan”) dan PT Bank Permata Tbk, Rabobank International, cabang Hong Kong, dan RHB Bank Berhad, cabang Singapura (“Kreditur”)

Fasilitas Kredit : Fasilitas Kredit A sejumlah US$64.000.000Fasilitas kredit B sejumlah US$25.000.000.

Tujuan Penggunaan Fasilitas Kredit

: membiayai penanaman, infrastruktur dan seluruh aktivitas lainnya terkait dengan perkebunan, membayar hutang yang ada.

Bunga : suku bunga yang dipergunakan untuk tiap fasilitas adalah persentase per tahun dari nilai rata-rata margin dan LIBOR.

Jatuh Tempo : Jatuh tempo Fasilitas A adalah 30 Juni 2019 yang dapat diperpanjang sesuai tanggal yang disepakati dalam perjanjian dan jatuh tempo Fasilitas B adalah hari terakhir dari periode bunga (sebagaimana diatur dalam perjanjian).

Page 127: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

105

Agunan : a) Jaminan fidusia atas asuransi yang diberikan oleh BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP dan TAM kepada Agen Jaminan;

b) Jaminan fidusia atas piutang yang diberikan oleh BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, TAM.

c) Jaminan fidusia atas aset berwujud milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM.

d) Akta pemberian hak tanggungan yang diberikan oleh BRI kepada Agen Jaminan dengan peringkat kedua untuk tanah di Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan.

e) Akta pemberian hak tanggungan yang diberikan oleh ASJ kepada Agen Jaminan dengan peringkat kedua untuk tanah di Air Besar.

f) Akta pemberian hak tanggungan yang diberikan oleh CPO kepada Agen Jaminan untuk tanah di Air Besar dan Kuala Behe.

g) Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang diberikan oleh MBP kepada Agen Jaminan untuk tanah di Serasan Jaya.

h) Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang diberikan oleh MJAP untuk tanah yang berlokasi di Bambulung, Kumpang Besi, Ketab, Muara Pantau.

i) Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang diberikan oleh TAM untuk tanah yang berlokasi di Penaruh, Pulau Aru, Pelawan, Pulo, dan Sungai Abang.

j) Gadai atas rekening bank milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM.k) Surat kuasa untuk pengelolaan rekening yang diberikan oleh BRI,

ASJ, CPO, MBP, MJAP dan TAM.l) Gadai saham atas saham ASJ, CPO, MBP. MJAP yang dimiliki BRI.m) Gadai atas saham TAM yang dimiliki oleh MBP.n) Kuasa untuk memilih (Power of Attorney to Vote) terkait gadai atas

saham.o) Kuasa untuk menjual terkait gadai atas saham.

Page 128: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

106

Pembatasan : • Debitur tidak diperkenankan untuk ikut dalam satu transaksi atau beberapa transaksi untuk menjual, menyewakan atau menghapus aset-asetnya.

• Debitur tidak diperkenankan untuk menjadi kreditor selain hutang yang diizinkan berdasarkan perjanjian;

• Debitur dilarang untuk memberikan jaminan atas kewajiban pihak lain• Debitur dilarang untuk mendapatkan hutang baru.• Debitur dilarang untuk menjaminkan asetnya.• Tidak ada dari BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP dan TAM yang dapat

membayar atau memberikan deviden atau pembayaran lain atau yang terkait atas sahamnya; atau menurunkan, mengembalikan, memberi, membayar kembali membatalkan atau mengembalikan sahamnya;

• Ketentuan diatas tidak berlaku untuk pembayaran deviden atas BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP dan TAM:a. jika, pada tanggal pembayaran yang ditentukan, rasio dari Total

Net Debt pada tanggal yang sesuai terhadap EBITDA untuk periode yang sesuai, berahir pada tanggal yang sesuai adalah lebih kecil dari 2,5:1;

b. sejauh yang dimungkinkan untuk keperluan kepatuhan atas hukum yang berlaku kepada BRI termasuk listing seluruhnya atau sebagian dari saham BRI untuk diperdagangkan atau setiap perdagangan atau pengeluaran untuk penawaran umum atau setiap kondisi sejenis terkait BRI di setiap jurisdiksi yang tidak menyebabkan perubahan pengendalian, selama (i) tidak ada Cidera Janji yang terus berlangsung pada waktu itu atau dapat diperkirakan akan berlangsung sampai saat pembayaran deviden dan (ii) pembayaran deviden harus melakukan pemberitahuan terlebh dahulu kepada Kreditur 45 hari sebelum pembayaran dilakukan dan hasil pembayaran tersebut harus di berikan ke pada Agen 3 hari setelah pembayaran.

Pilihan Hukum : Hukum Negara Singapura

Pilihan Jurisdiksi : SIAC Rules

2. Perjanjian Kredit tanggal 26 Juni 2014 antara BRI (“Debitur”), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) (“Murabaha Bank”)

Fasilitas Kredit : Fasilitas Kredit sejumlah US$36,000,000.

Tujuan Penggunaan Fasilitas Kredit

: Membiayai penanaman, infrastruktur dan seluruh aktivitas lainnya terkait dengan perkebunan, membayar hutang yang ada.

Bunga : Tidak terdapat bunga

Jatuh Tempo : Jatuh tempo adalah 30 Juni 2020 (atau 30 Juni 2021 jika diperpanjang)

Page 129: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

107

Agunan : • Jaminan fidusia atas asuransi yang diberikan oleh BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP dan TAM kepada Agen Jaminan;

• Jaminan fidusia atas piutang yang diberikan oleh BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, TAM.

• Jaminan fidusia atas aset berwujud milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM.

• Akta pemberian hak tanggungan yang diberikan oleh BRI kepada Agen Jaminan dengan peringkat kedua untuk tanah di Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan.

• Akta pemberian hak tanggungan yang diberikan oleh ASJ kepada Agen Jaminan dengan peringkat kedua untuk tanah di Air Besar.

• Akta pemberian hak tanggungan yang diberikan oleh CHO kepada Agen Jaminan untuk tanah di Air Besar dan Kuala Behe.

• Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang diberikan oleh MBP kepada Agen Jaminan untuk tanah di Serasan Jaya.

• Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang diberikan oleh MJAP untuk tanah yang berlokasi di Bambulung, Kumpang Besi, Ketab, Muara Pantau.

• Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan yang diberikan oleh TAM untuk tanah yang berlokasi di Penaruh, Pulau Aru, Pelawan, Pulo, dan Sungai Abang.

• Gadai atas rekening bank milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP, dan TAM.• Surat kuasa untuk pengelolaan rekening yang diberikan oleh BRI, ASJ,

CPO, MBP, MJAP dan TAM.• Gadai saham atas saham ASJ, CPO, MBP. MJAP yang dimiliki BRI.• Gadai atas saham TAM yang dimiliki oleh MBP.• Kuasa untuk memilih (Power of Attorney to Vote) terkait gadai atas

saham.• Kuasa untuk menjual terkait gadai atas saham.

Jaminan Lainnya

: Tidak tersedia.

Kewajiban Yang Harus Dilaksanakan oleh BRI

: • BRI diharuskan untuk memberikan laporan keuangan yang diaudit setiap tahun kepada Agen Jaminan;

• BRI diharuskan untuk memberikan laporan audit pemeriksa independen atas asetnya dalam jangka waktu 60 hari sejak akhir tahun calendar setiap tahunnya.

• BRI harus mengirimkan kepada Agen Jaminan laporan tengah tahunnya tidak kurang dari 60 hari setelah akhir dari tiap tengah tahun.

• BRI diharuskan memastikan bahwa ia akan diaudit oleh akuntan publik yang termasuk dalam kategori 4 besar.

Pembatasan : • Debitur tidak diperkenankan untuk ikut dalam satu transaksi atau beberapa transaksi untuk menjual, menyewakan atau menghapus aset-asetnya.

• Debitur tidak diperkenankan untuk menjadi kreditor selain hutang yang diizinkan berdasarkan perjanjian;

• Debitur dilarang untuk memberikan jaminan atas kewajiban pihak lain• Debitur dilarang untuk mendapatkan hutang baru.• Debitur dilarang untuk menjaminkan asetnya.

Page 130: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

108

Kejadian Kelalaian

: • Kelalaian dalam pelunasan;• Pembatasan keuangan sebagaimana disyaratkan;• Cross default • Kepailitan• Penghentian kegiatan usaha BRI.

Ketentuan Penting Lainnya

: Debitur diharuskan untuk menaati seluruh ketentuan hukum yang berlaku dan memastikan akan mengembangkan perkebunan miliknya.

Pengakhiran : Apabila salah satu dari beberapa kejadian kelalaian terjadi atau apabila hutang telah dibayar lunas.

Pilihan Hukum : Hukum Singapura

Pilihan Jurisdiksi

: SIAC Rules

3. Perjanjian Kerja No. 002/TAM-JKT/X/2013-LC tanggal 23 Oktober 2013 antara TAM (“Pihak Pertama”) dan PT Berkat Exsa Sentosa Tama (“Pihak Kedua”) (“Perjanjian Kerja No. 02”)

Latar Belakang Perjanjian

: Penunjukan Pihak Kedua oleh Pihak Pertama untuk melakukan pekerjaan Land Clearing di areal perkebunan Pihak Pertama seluas + 1.000 Ha.

Ruang Lingkup Perjanjian

: Ruang lingkup pekerjaan meliputi kegiatan imas tumbang, pembersihan lahan/ imas tumbang dengan mekanis, kegiatan perun (stacking), kegiatan pembuatan jalan dan parit, pembuatan jalan timbun dan kegiatan pembuatan jembatan

Harga Pekerjaan

: Rp 8.581.980.000

Pembayaran : Pembayaran harga total borongan dilakukan 1 bulan sekali sebesar 95% dari jumlah ilia pekerjaan yang telah dikerjakan dan harga yang dibayarkan adalah sesuai dengan berita acara pemeriksaan dan spesifikasi teknis. Retensi sebesar 5% akan dibayarkan pada bukan berikutnya setelah pemeriksaan ulang di lapangan.Pembayaran dilakukan setelah pelaksanaan berita acara pemeriksaan pekerjaan (BAPP) disetujui bersama Pihak Pertama dan Pihak Kedua dan pelaksanaan pembayaran kepada Pihak kedua dilakukan 30 hari setelah tagihan lengkap diterima, dengan melampirkan BPAPP yang telah disetujui,kwitansi bermaterai cukup dan faktur pajak standar.

Jaminan Lainnya

: Tidak diatur

Pembatasan : Pihak Kedua tetap berkewajiban dan bertanggung jawab dengan beban biayanya sendiri untuk memperbaiki dan mengerjakan sebagian dan/atau seluruh pekerjaan yang ditolak oleh Pihak Pertama karena tidak memenuhi ketentuan yang terdapat dalam rencana kerja dan persyaratan teknis.

Page 131: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

109

Kejadian Kelalaian

: Dalam hal keterlambatan disebabkan oleh kurangnya kegiatan di lapangan oleh Pihak Kedua untuk dapat menyelesaikan pekerjaan ini maka Pihak Pertama akan memberikan surat peringatan pertama setelah 2 minggu keterlambatan dan bilamana dalam waktu 1 minggu tidak ada tanggapan dari Pihak Kedua maka akan dikeluarkan surat peringatan kedua yang jika dalam 1 minggu tidak ada tanggapan baik dari Pihak Kedua, maka Pihak Pertama berhak memutuskan perjanjian dan menghentikan seluruh pekerjaan yang dilaksanakan Pihak Kedua tanpa memberi ganti rugi apapun

Pilihan Hukum : Hukum Negara Republik Indonesia

Pilihan Forum : Pengadilan Negeri Jambi

Manfaat dan dampak bagi Perseroan dan/atau Entitas Anak dari perjanjian-perjanjian di atas antara lain utuk menunjang kegiatan operasional dan meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan dan/atau Entitas Anak.

16. Perkara yang Dihadapi Oleh Perseroan, Entitas Anak, Komisaris dan Direksi

Pada saat ini baik Perseroan maupun masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak terdapat atau terlibat dimuka pengadilan negeri, pengadilan niaga, pengadilan pajak, pengadilan hubungan industrial maupun BadanArbitrase Nasional atau sengketa lainnya, atau klaim yang mungkin timbul, yang secara material dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan.

Terdapat perkara yang berkaitan dengan salah satu Entitas Anak yaitu adanya keberatan dari MBP terhadap Putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (“KPPU”) Perkara No. 01/KPPU-M/ 2014 tanggal 2 April 2014 yang menyatakan bahwa MBP dikenakan denda sebesar Rp1.249.000.000 karena melanggar Pasal 29 dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat juncto Pasal 5 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Pratik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Berdasarkan ketentuan yang berlaku tersebut diatas, KPPU berpandangan pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai asset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada KPPU paling lama 30 hari kerja sejak tanggal berlaku efektif secara yuridis pengambilalihan saham perusahaan dimaksud. Pada kasus ini, MBP berkewajiban melakukan pelaporan selambat-lambatnya tanggal 28 November 2012 setelah pengambilalihan TAM. Akan tetapi, pelaporan baru dilakukan oleh MBP pada 22 Maret 2013 kepada KPPU, dimana MBP telah terlambat selama 76 hari kerja dari batas waktu pelaporan.

KPPU berkesimpulan bahwa MBP telah melakukan pelanggaran terkait dengan keterlambatan pelaporan tersebut sehingga dikenakan hukuman denda sebesar Rp1.249.000.000. Saat ini, MBP telah mengajukan memori kasasi atas Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menolak keberatan dari MBP atas Putusan KPPU tersebut. Berdasarkan Surat Pernyataan MBP, perkara ini tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha baik terhadap MBP maupun Perseroan.

Seluruh informasi mengenai hal ini telah diungkapkan dalam Prospektus.

Page 132: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

110

X. Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan dan Entitas Anak

1. Umum

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk pembangunan selanjutnya pada investasi di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya. Luasnya wilayah Indonesia memungkinkan untuk perluasan lahan dan pada sisi lain berupa tersedianya pasar ekspor yang luas, terlebih lagi setelah Cina tergabung dalam WTO yang merupakan alternatif pasar baru, yang dapat menjadi tujuan ekspor selain pasar yang sudah ada seperti Amerika, Eropa, India, Pakistan dan seterusnya.

Peranan sektor swasta sangat diperlukan dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional dengan berlandaskan pada ekonomi kerakyatan sebagai upaya pemerataan pembangunan khususnya meningkatan kesejahteraan rakyat dalam rangka pengentasan garis kemiskinan terutama bagi masyarakat pedesaan yang bergerak dalam bidang perkebunan, khusus petani, yang terkelompok dalam unit-unit koperasi pedesaan.

PT Golden Plantation Tbk melalui entitas anak-nya, yaitu PT Bumiraya Investindo adalah perusahaan yang bergerak di Perkebunan Kelapa Sawit. Adapun entitas anak yang melakukan pengembangan kebun kelapa sawit terdiri dari PT Charindo Palma Oetama yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Air Besar dan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat, PT Airlangga Sawit Jaya yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat, PT Muarabungo Plantation yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan, PT Tandan Abadi Mandiri yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi, PT Bumiraya Investindo yang berlokasi Wilayah Kecamatan Pulau Laut Barat, Pulau Laut Kepulauan dan Pulau Laut Selatan, Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan PT Mitra Jaya Agro Palm yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, Propinsi Kalimantan Tengah.

2. Keunggulan Bersaing

Perseroan memiliki beberapa keunggulan kompetitif di sektor kegiatan agribisnis, selain keunggulan manajemen dan tim Perseroan di setiap sektor dengan dukungan TPS Academy yaitu departemen khusus dalam penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia. TPS Academy yang didirikan Perseroan mampu menyediakan program pengembangan dan pelatihan yang mendorong karyawan Perseroan untuk tumbuh secara pribadi dan profesional. Program-program itu berfokus pada mencari SDM yang baik, mengembangkan pengetahuan, dan membangun kultur disiplin: manusia yang disiplin, pemikiran yang disiplin dan tindakan yang disiplin. a. Sistem Manajemen Informasi Perkebunan yang Handal

Perseroan memiliki Sistem Manajemen Informasi (SIM) untuk mendukung kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit yang dirintis sejak tahun 2010. Sistem ini telah beroperasi penuh sejak tahun 2012 dengan target akan meningkatkan kemudahan pengontrolan dan pengawasan terhadap setiap perkebunan dan pelaporan informasi yang lebih jelas dan mendetail. SIM tersebut terdiri dari 2 aspek utama: Geographical Information System, yang menyediakan data spasial, koordinat geografis, peta tematik dan integrasi data dan Operational Software yang menyediakan sistem manajemen blok, status aktifitas blok, analisa produksi dan bagan-bagan. SIM akan mendukung setiap aktifitas perkebunan dalam hal pengawasan, pengumpulan data dan pengolahan data yang terintegrasi dengan sistem pembukuan sehingga akan semakin mempermudah konsolidasi laporan untuk kepentingan manajemen.

Page 133: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

111

b. Perkebunan Kelapa Sawit yang Muda dengan Potensi Tinggi

Perseroan memiliki profil usia perkebunan yang relatif muda dan persediaan lahan dalam jumah besar untuk mendukung peningkatan produksi yang berkelanjutan. Rata-rata usia pohon kelapa sawit ditanam yang dimiliki oleh Perseroan masih berusia muda dan berumur 7-8 tahun yang mana TBS (Tandan Buah Segar) baru secara produktif menghasilkan pada umur 8-15 tahun. Secara rata-rata yield produktivitas TBS di lahan tertanam menghasilkan (mature planted area) Perseroan adalah 22 MT/ha pada tahun 2014.

Tabel berikut menyajikan data rinci terkait profil umur dari perkebunan yang dimiliki oleh Entitas Anak per 30 Juni 2014:

(dalam Ha)

Nama PerusahaanProfilUmur

Tanaman Belum Menghasilkan (1-3 Tahun)

Tanaman Menghasilkan(> 3 tahun)

1. BRI 2.149,24 5.545,652. CPO 1.113,97 931,893. ASJ 739,84 309,014. MBP 1.216,17 -5. MJAP 2.342,64 2.213,766. TPSum 79,49 -7. TAM 68,74 613,20

Total 7.710,09 9.613,51

c. ProfilBibitKelapaSawityangUnggul

Pembibitan kelapa sawit merupakan langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan penanaman di lapangan. Sedangkan kualitas bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat produktivitas dan mutu minyak sawit yang dihasilkan. Oleh karena itu pengadaan benih/kecambah kelapa sawit yang akan digunakan sebagai bahan pembibitan tanaman kelapa sawit harus berkualitas tinggi dan memiliki potensi genetik yang tinggi pula..

Untuk memenuhi kebutuhan bibit kelapa sawit Perseroan dan Entitas Anak telah menyiapkan kebun bibit sendiri, dimana bibit/kecambah berasal dari PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) Medan dan Socfin.

Berikut adalah profil bibit yang digunakan oleh Perseroan Entitas Anak:

ProfilBibitNama Bibit Potensi Produksi Potensi Minyak Umur Berbuah

1. DxP Lonsum 32,0 ton/ha/tahun 9,0 ton/ha 12 Bulan2. DxP Socfin 30,0 ton/ha/tahun 8,5 ton/ha 6-9 Bulan3. ASD Costa Rica 30,0 ton/ha/tahun 7,5 ton/ha 18 Bulan

d. Cadangan Lahan yang Besar

Pada tanggal 30 Juni 2014, Perseroan dan Entitas Anak memiliki perkebunan kelapa sawit dengan total luas lahan sebesar 49.410,92 hektar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, dan Sumatera, dimana seluas 17.323,60 hektar diantaranya adalah sudah tertanam. Sisanya, yaitu 32.087,32 hektar merupakan cadangan lahan yang memiliki prospek untuk dikembangkan oleh Perseroan dan Entitas Anak. Penetrasi akan terus dilakukan dengan mengakuisisi lahan baru dan penanaman.

Page 134: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

112

Tabel berikut menyajikan data rinci terkait profil area perkebunan berdasarkan area tertanam yang dimiliki oleh Entitas Anak per 30 Juni 2014 :

(dalam Ha)Nama Perusahaan Area Tertanam Area Belum Tertanam

1. BRI 7.694,89 9.266,632. CPO 2.045,86 1.575,233. ASJ 1.048,85 2.988,464. MBP 1.216,17 2.966,835. MJAP 4.556,40 265,606. TPSum 79,49 2.006,517. TAM 681,94 13.018,06

Total 17.323,60 32.087,32

3. Strategi Usaha

Kompetisi usaha yang semakin ketat menuntut Perseroan untuk selalu sigap dalam menjawab tantangan dan memenangkan kompetisi pasar, oleh sebab itu perseroan berupaya menciptakan produk yang berkualitas dan bersaing di pasar melalui kreativitas dan inovasi secara berkesinambungan.

Strategi pertumbuhan usaha Perseroan adalah mendayagunakan keunggulan bersaing yang dimiliki, dengan strategi utama sebagai berikut:

a. Meningkatkan lahan tertanam seluas 5.000 – 8.000 ha setiap tahunnya

Perseroan akan terus mengembangkan lahan perkebunan kelapa sawit yang dimilikinya dengan memanfaatkan lahan cadangan yang dimilikinya saat ini, yang pada tanggal 30 Juni 2014 adalah seluas 32.087,32 hektar atau sebesar 65% dari total lahan konsesi Perseroan dan Entitas Anak. Perseroan merencanakan untuk meningkatkan lahan tertanamnya dengan penambahan seluas 5.000-8.000 hektar lahan tertanam setiap tahunnya.

b. Menambah kapasitas pabrik pengolahan minyak kelapa sawit

Perseroan berencana untuk meningkatkan kapabilitas pabril pengolahan minyak kelapa sawit dengan menyelesaikan kegiatan peningkatan kapasitas pabrik pengolahannya yang ada saat ini yang berlokasi di BRI. Peningkatan ini direncanakan dari 30 ton TBS per jam menjadi 45 ton TBS per jam. Dalam jangka panjang, Perseroan akan menambah jumlah pabrik pengolahan minyak kelapa sawit.

c. Melakukan kerjasama strategis dengan mitra bisnis

Perseroan terbuka dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan kelapa sawit lainnya. Salah satu kerjasama strategis dengan mitra bisnis Perseroan adalah dengan Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd. melalui penyertaan kepemilikan saham di BRI. Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd. melakukan fungsinya sebagai pihak komersial yang membantu Perseroan memastikan produk-produk Perseroan diserap penuh oleh pasar dan juga Bunge melakukan penjualan secara ekspor atau global pada saat volume telah besar, dimana fungsi tersebut memang merupakan kekuatan Bunge yang telah teruji.

d. Peluang untuk melakukan akuisisi

Secara rutin, Perseroan akan menguji peluang akuisisi untuk memperoleh cadangan lahan baru dan mengembangkan operasi perkebunan di area yang memiliki karakteristik tanah yang sesuai untuk penanaman, terutama perkebunan yang berlokasi dekat dengan perkebunan Perseroan dan Entitas Anak untuk menjamin terintegrasinya operasi perkebunan secara keseluruhan. Di masa yang akan datang, Perseroan akan terus berupaya untuk memperluas lahan yang dimilikinya guna mencapai skala ekonomis yang lebih baik.

Page 135: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

113

e. CSR untuk mengembangkan standar kesejahteraan masyarakat sekitar

Perseroan senantiasa melakukan program-program sosial dan kemasyarakatan sebagai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan pelestarian lingkungan hidup di sekitar perkebunan Perseroan dan Entitas Anak. Dengan berkembangnya masyarakat di sekitar perkebunan Perseroan dan Entitas Anak, akan mendorong perkembangan dalam bisnis Perseroan dan Entitas Anak juga, karena banyaknya SDM Perseroan yang berasal dari masyarakat sekitar. Selain itu, Perseroan juga ikut berkontribusi dalam memperbaiki infrastruktur di sekitar perkebunan Perseroan dan Entitas Anak, seperti memperbaiki dan menambah jalan aspal dan pembangunan tempat ibadah.

4. Kegiatan Usaha Utama

Perseroan mulai memasuki bisnis minyak sawit melalui akuisisi PT Bumiraya Investindo (“BRI”) yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Perseroan berupaya mengeksplorasi kesempatan bisnis untuk meningkatkan kinerja dan marjin usaha, termasuk diantaranya terjun ke agribisnis dan perkebunan kelapa sawit.

Untuk pengembangan organik, Perseroan mengoptimalisasi secara internal dalam proses pembibitan, penanaman, perawatan, panen dan penanganan pasca-panen untuk mendapatkan panen yang lebih baik dengan lebih efisien. Sedangkan untuk pengembangan anorganik, BRI telah melakukan akuisisi internal enam perusahaan perkebunan sawit, yaitu PT Mitra Jaya Agro Palm, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Charindo Palma Oetama, PT Muarabungo Plantation, PT Tugu Palma Sumatera dan PT Tandan Abadi Mandiri.

Pada tahun 2013, BRI telah menyelesaikan pembangunan sebuah pabrik pengolahan minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) berkapasitas 30 ton tandan buah segar (TBS) per jam yang sudah mulai beroperasi sejak akhir bulan April 2013. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan tanggal 30 Juni 2014, kapasitas terpakai pabrik pengolahan tersebut adalah 30 ton TBS per jam. Untuk meningkatkan kapasitas produksi, Perseroan berencana untuk menambah kapasitas pabrik pengolahan CPO tersebut menjadi 45 ton TBS per jam pada tahun 2017.

Di tahun 2013, Perseroan memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 49.410,92 hektar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, dan Sumatera, dimana seluas 17.323,60 hektar diantaranya adalah sudah tertanam. Penetrasi akan terus dilakukan dengan mengakuisisi lahan baru dan penanaman.

Sepanjang tahun 2013, BRI mencatat Penjualan Minyak Sawit Mentah yang semula belum ada pada tahun 2012, sebesar Rp54.148 juta. Demikian juga dengan Penjualan Inti Sawit dan Turunannya, yang semula belum ada pada tahun 2012, pada tahun 2013 adalah sebesar Rp3.099 juta. Sedangkan Penjualan Tandan Buah Segar mengalami penurunan sebesar Rp35.845 juta atau sebesar 61,39%, dari Rp58.393 juta pada tahun 2012 menjadi Rp22.548 juta pada tahun 2013, dan pada tanggal 30 Juni 2014 menjadi Rp8.501 juta. Hal ini dikarenakan mulai beroperasinya Pabrik Kelapa Sawit BRI yang pertama di tahun 2013 sehingga sejumlah 75% panen Tandan Buah Segar digunakan kembali untuk produksi Minyak Sawit Mentah, Inti Sawit dan Turunannya.

Page 136: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

114

Berikut keterangan mengenai masing-masing perkebunan yang dimiliki Perseroan :

1. PTBumirayaInvestindo(“BRI”)

BRI berlokasi di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pada tanggal 30 Juni 2014, BRI memiliki lahan tertanam seluas 7.694,89 ha dan 5.217,32 Ha merupakan Tanaman Menghasilkan.

Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit seluas ± 8.613ha milik BRI mempunyai dua izin lokasi. Izin pertama sesuai dengan Keputusan Bupati Kotabaru, yang dituangkan dalam Surat Keputusan No.188.45/524/KUM/2012, tanggal 21 Desember 2012 seluas ± 6.822,49 ha. Dan izin kedua sesuai Keputusan Bupati Kotabaru No. No. 188.45/393/KUM/2014, tanggal 9 Juni 2014, seluas 1.791 ha.

Jadwal penanaman tanaman kelapa sawit (pengembangan) BRI dilakukan selama 2 tahun seluas 5.000 ha dibangun pada tahun tanam (TT) 2014 seluas 2.000 ha dan tahun tanam (TT) 2015 seluas 3.000 ha.

2. PTCharindoPalmaOetama(“CPO”)

CPO berlokasi di Wilayah Kecamatan Air Besar dan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat dengan lahan konsesi seluas 3.621,09 hektar dimana seluruhnya sudah HGU. Pada tanggal 30 Juni 2014, CPO memiliki lahan tertanam seluas 2.045,86 hektar dengan tanaman menghasilkan seluas 931,89 hektar . Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit CPO, sesuai Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Pemberian Hak Guna Usaha atas nama PT.Charindo Palma Oetama atas tanah di Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat seluas 3.621,09 hektar.

3. PTAirlanggaSawitJaya(“ASJ”)

ASJ berlokasi di Wilayah Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat dengan lahan konsesi seluas 4.037,31 hektar dimana seluruhnya sudah HGU. Pada tanggal 30 Juni 2014, ASJ memiliki lahan tertanam seluas 1.048,85 hektar degan tanaman menghasilkan seluas 309,01 hektar. Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit ASJ, sesuai Surat Keputusan Kepala Badan Pertanamahn Nasional tentang Pemberian Hak Guna Usaha atas nama ASJ atas tanah di Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat seluas 4.037,31 ha.

Page 137: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

115

4. PTMuarabungoPlantation(“MBP”)

MBP berlokasi di Wilayah Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Pada tanggal 30 Juni 2014, MBP sedang dalam pengurusan untuk ijin tanahnya, dimana MBP memiliki luas Kadastral sebesar 4.183,00 hektar yang terdiri dari 1.216,17 hektar lahan tertanam.

Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit MBP, sesuai dengan Revisi Ijin Usaha Perkebunan PT Muara Bungo Plantation melalui Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor: 547/KPTS/IUP/DISBUN/2011 tanggal 29 April 2011 tentang Ijin Usaha Perkebunan kelapa sawit menjadi seluas 7.850 ha ( inti 3.925 dan plasma 3.925 ha) yang berlokasi di Desa Kelurahan Balai Agung, Soak Baru, Sesaran Jaya, Kayuara dan Desa Lumpatan, Lumpatan II, Bailangu, Bailangu Timur Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan. Saat ini MBP memiliki lahan tertanam seluas 1.216,00 hektar.

5. PTMitraJayaAgroPalm(“MJAP”)

MJAP berlokasi di Wilayah Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, Propinsi Kalimantan Tengah. MJAP telah memperoleh ijin lokasi seluas 4.822 hektar dengan lahan tertanam seluas 4.556,40 hektar dan tanaman menghasilkan seluas 1.454,20.

Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit milik PT Mitra Jaya Agro Palm pada awalnya mempunyai izin lokasi seluas ± 15.750 ha berdasarkan keputusan Bupati Barito Timur Nomor 334 Tahun 2007 tanggal 8 Desember 2007 tentang perpanjangan Ijin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT Mitra Jaya Agro Palm. Kemudian berdasarkan Keputusan Bupati Barito Timur No.02 Tahun 2012, tanggal 2 Januari 2012 tentang perpanjangan ijin Lokasi untuk Usaha Perkebunan Kelapa Sawit PT Mitra Jaya Agro Palm yang terletak di Kec. Pematang Karau Kab Barito Timur Kalimantan Tengah menjadi seluas ±4.822 ha.

6. PTTuguPalmaSumatera(“TPSum”)

TPSum berlokasi di Indragiri Hulu, Riau dan telah memperoleh ijin lokasi di lahan seluas 2.086 hektar, dimana pada tanggal 30 Juni 2014, seluas 79,49 hektar merupakan lahan tertanam dan 2.006,51 hektar merupakan lahan belum tertanam.

7. PTTandanAbadiMandiri(“TAM”)

TAM berlokasi di Wilayah Kecamatan Pelawan dan Kecamatan Bathin VIII, Propinsi Jambi dan telah memperoleh ijin lokasi di lahan 13.700 hektar dengan lahan tertanam seluas 681,94 hektar. Areal pencadangan Perkebunan Kelapa Sawit TAM seluas 13.700 ha, sesuai dengan Keputusan Bupati Sarolangun No.339 Tahun 2014 tentang Pemberian Izin Lokasi untuk Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan dengan Masyarakat PT Tandan Abadi Mandiri, tanggal 27 Juni 2014 6.200 ha yang terletak Kecamatan Sarolangun, Pelawan dan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, dan Keputusan Bupati Sarolangun No. 05/2011 tanggal 5 April 2012 tentang pemberian izin lokasi untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit pola kemitraan dengan masyarakat seluas 7.500 ha yang terletak di Desa Batu Penyambung, Pulau Buayo, Rantau Gedang, Muara Latih dan Tanjung Gagak Kecamatan Bathin VIII Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.

Page 138: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

116

Tabel berikut menyajikan data rinci terkait luas lahan yang dimiliki oleh Entitas Anak per 30 Juni 2014:

Nama Perusahaan

Luas Lahan Konsesi

(ha)

Luas HGU (ha)

Luas Ilok (ha)

Luas Kadastral

(ha)

Luas Plasma(ha) Masa Berlaku Izin

1. BRI 16.961,52 2.803,23 - 2.456,80 3.088,00 20352. CPO 3.621,09 3.621,09 - - - 20453. ASJ 4.037,31 4.037,31 - - - 20454. MBP 4.183,00 - - 4.183,00 - Sedang dalam

pengurusan5. MJAP 4.822,00 - 4.822,00 - - 20156. TPSum 2.086,00 - 2.086,00 - - 20157. TAM 13.700,00 - 13.700,00 - - 2015

Total 49.410,92 10.461,63 29.221,49 6.639,80 3.088,00

Perseroan telah dan dalam proses memperoleh Hak Guna Usaha untuk seluruh lahan yang dimiliki Perseroan, dimana sekitar 54% dari total lahan tertanam telah menghasilkan. Adapun saat ini Perseroan dan Entitas Anak sedang dalam proses pengurusan untuk mendapatkan Hak Guna Usaha seluas 6.639,8 Ha di Kalimantan Selatan dan Musi Banyuasin.

Perseroan dan Entitas Anak senantiasa mentaati seluruh peraturan yang terkait dengan kegiatan usaha utama Perseroan dan Entitas Anak dan dalam memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dalam rangka pemberian dan/atau perpanjangan HGU. Meskipun Perseroan tidak melihat adanya kesulitan untuk memperpanjang kepemilikan lahan, Perseroan tidak dapat mengantisipasi berapa lama waktu yang diperlukan atau apakah Perseroan akan bisa memperpanjang sertipikat kepemlkan yang habis masa berlakunya.

Hasil panen kelapa sawit didistribusikan langsung ke pabrik-pabrik pengolahan di sekitar perkebunan sedangkan minyak kelapa sawit mentah dan biji kelapa sawit akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan trading dan konsumen industri.

Volume produksi Perseroan dan Entitas Anak untuk 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut: (dalam ton)

Keterangan 30 Juni2014

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2013 2012 2011 2010 2009

Minyak Sawit Mentah 6.597 7.748 - - - -Tandan Buah Segar 39.944 63.808 48.738 60.227 39.408 35.227Inti Sawit dan Turunannya 1.173 1.213 - - - -Jumlah 47.714 72.769 48.738 60.227 39.408 35.227

Volume penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut: (dalam ton)

Keterangan 30 Juni2014

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2013 2012 2011 2010 2009

Minyak Sawit Mentah 4.930 7.298 - - - -Tandan Buah Segar 10.689 20.405 44.928 58.446 38.668 33.926Inti Sawit dan Turunannya 929 1.037 - - - -Jumlah 16.548 28.740 44.928 58.446 38.668 33.926 Total penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah)

Keterangan 30 Juni2014

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2013 2012 2011 2010 2009

Minyak Sawit Mentah 41.868.499.030 54.147.667.416 - - - -Tandan Buah Segar 8.501.110.200 22.548.017.304 58.393.336.454 80.677.360.534 46.168.641.391 40.024.988.774Inti Sawit dan Turunannya 5.047.044.981 3.098.673.241 - - - -

Jumlah 55.416.654.211 79.794.357.961 58.393.336.454 80.677.360.534 46.168.641.391 40.024.988.774

Page 139: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

117

Proses Produksi

Diagram di bawah ini menyajikan ringkasan proses produksi minyak kelapa sawit dan inti sawit serta turunannya:

FBB

Fertiliser

Steriliser

Thresher

Pressing Machine

Centrifuge

Palm Kernel

CPO

Customers

Waste

Plantation Palm Oil Mill Products End User

FBB

Fertiliser

Steriliser

Thresher

Pressing Machine

Centrifuge

Palm Kernel

CPO

Customers

Waste

Plantation Palm Oil Mill Products End User

Proses yang paling awal dalam kegiatan usaha kelapa sawit adalah penanaman bibit. Bibit kelapa sawit setelah melalui proses pemeliharaan dan seleksi, selanjutnya ditanam di lapangan. Sebelum ditanam, terlebih dahulu dilakukan kegiatan land clearing dan pengolahan tanah pada areal yang akan ditanami. Selanjutnya adalah pemeliharaan tanaman sampai tanaman tersebut menghasilkan. Kegiatan utama yang dilakukan dalam masa pemeliharaan adalah kegiatan pemberantasan gulma, pemupukan dan pengendalian hama/penyakit. Setelah berumur 3 tahun tanaman tersebut dapat dikategorikan tanaman menghasilkan, dimana produknya disebut TBS (Tandan Buah Segar) atau FFB (Fresh Fruit Bunch).

Proses produksi dimulai dari penerimaan hasil panen TBS yang sudah memenuhi kriteria kematangan buah oleh stasiun timbang. Setelah TBS ditimbang, kemudian diletakkan pada loading ramp untuk dilakukan pemisahan mutu (sortasi). TBS yang telah dipilah berdasarkan kualitas mutunya diangkut ke stasiun sterilisasi (sterilizer), untuk disterilisasi dengan uap pada ruang tertutup yang bertekanan untuk memudahkan pemisahan buah dari tandan.

Tandan yang telah direbus, dibawa ke stasiun penebah (tresher). Pada stasiun ini tandan dipisahkan dari berondolannya. Buah yang telah terlepas kemudian dicerna dan dipadatkan menggunakan penekan ulir (screw press) untuk memisahkan minyak dari inti dan serat kelapa sawit. Minyak yang dihasilkan kemudian diproses lebih lanjut di penyulingan untuk menghasilkan CPO yang bebas dari limbah.

Program Perkebunan Plasma

Program Perkebunan Plasma merupakan kebijakan pemerintah Indonesia berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Sebagai perusahaan yang kegiatan usaha utamanya merupakan perkebunan, Perseroan dan Entitas Anak tentu berkewajiban untuk melatih dan mengawasi Plasma dan membeli hasil perkebunan milik Plasma.

Perseroan berpartisipasi dalam Program Plasma sesuai dengan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia termasuk Pemerintah Daerah setempat. Perseroan membantu mengembangkan perkebunan rakyat dan membeli hasil panen kelapa sawit dari perkebunan-perkebunan ini. Program ini adalah salah satu kontribusi Perseroan untuk kesejahteraan komunitas-komunitas lokal di sekitar area usaha Perseroan.

Pemasaran dan Distribusi

Pada saat ini Perseroan dan Entitas Anak berkebijakan untuk melakukan pemasaran dan distribusi di pasar domestik, antara lain ke wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Palembang, dan Medan. TBS, minyak kelapa sawit, dan inti sawit dijual kepada para pedagang dan pengolah sawit dan umumnya melakukan penjualan tersebut dengan kesepakatan dalam negosiasi, kontrak jangka panjang maupun basis spot dan menegosiaikan waktu pengiriman pada saat penjualan.

Page 140: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

118

Saat ini seluruh produk Perseroan dan Entitas anak menggunakan sistem Franco, dimana biaya pengiriman ditanggung oleh pengirim dan distribusi produk Perseroan dan Entitas Anak menggunakan transporter eksternal. Setiap produk yang tidak memenuhi kriteria standard yang telah disepakati akan dikenakan claim hingga batas waktu tertentu, dan jika melebihi batas waktu tersebut barang akan dikembalikan (tidak diterima).

Pada tanggal 30 Juni 2014, tabel berikut menunjukkan 3 konsumen terbesar dari Perseroan dan Entitas Anak:

(dalam Rupiah)

Keterangan 30 Juni2014

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2013 2012 2011 2010 2009

PT Agro Palindo Sakti 2.480.154.700 - - - - -PT Alam Tri Abadi 1.611.580.035 1.059.098.935 741.015.225 552.659.735 - -PT Sinar Mas Agro Resources

& Technology Tbk 191.730.603 509.400.000 - 563.899.344 1.822.481.051 115.428.340Jumlah 4.283.465.338 1.568.498.935 741.015.225 1.116.559.079 1.822.481.051 115.428.340

Persaingan Usaha

Lahan perkebunan kelapa sawit Perseroan dan Entitas Anak tergolong cukup muda, berdasarkan data Perseroan pada tanggal 30 Juni 2014, baru 35% dari total luas lahan konsesi Perseroan dan Entitas Anak yang merupakan Area Tertanam. Dari total lahan Area Tertanam, baru 54% yang merupakan tanaman menghasilkan.

Dengan skala perkebunan yang masih muda ini, Perseroan tidak memiliki persaingan langsung dengan perusahaan lain di Indonesia. Perkebunan-perkebunan lain di Indonesia milik Pemerintah maupun milik swasta relatif lebih besar, seperti Sampoerna Agro, Grup Sinar Mas, Grup Raja Garuda Mas, Astra Agro Lestari, Grup Sime Darby, Minamas, Grup London Sumatera dan Tunas Baru Lampung.

Prospek Usaha

Perkebunan kelapa sawit dan pengolahan industrinya menjadi industri penting untuk perekonomian. Ekspor minyak sawit merupakan penghasil devisa penting dan memberikan kesempatan kerja bagi jutaan rakyat Indonesia. Hampir 70 persen dari perkebunan kelapa sawit di Indonesia terletak di Sumatera, sisanya - sekitar 30 persen - sebagian besar ditemukan di pulau Kalimantan.

Menurut data dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini sekitar delapan juta hektar; dua kali lebih banyak dibanding pada tahun 2000 yaitu sekitar empat juta hektar lahan di Indonesia digunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020.

Perusahaan Indonesia yang bergerak di kelapa sawit berencana investasi besar untuk memperluas kapasitas penyulingan minyak sawit. Hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan dari sumber daya alam di Indonesia. Indonesia lebih berfokus terutama pada ekspor minyak sawit mentah (dan komoditas mentah lainnya) namun saat ini telah merubah prioritasnya kepada produk olahan yang lebih tinggi.

Peningkatan harga minyak bumi akan mendorong peningkatan harga minyak kelapa sawit yang mungkin akan membawa dampak positif bagi performa keuangan Perseroan.

Perseroan selalu melakukan usaha-usaha untuk mengembangkan bisnisnya secara organik maupun anorganik. Selanjutnya Perseroan berencana melakukan penanaman kelapa sawit sekitar 7.000-8.000 hektar per tahun untuk jangka waktu 5 tahun ke depan sehingga diharapkan dapat memiliki lahan tertanam lebih dari 44.000 hektar lahan tertanam pada tahun 2015. Perseroan juga berencana untuk mengakuisisi perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan kapasitas produksi dan juga pendapatan.

Page 141: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

119

Dengan kerjasama strategis yang dilakukan Perseroan melalui BRI dengan Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd (“Bunge”), diharapkan akan mendorong pertumbuhan Perseroan di sektor agribisnis.

5. Riset dan Pengembangan

Perseroan memiliki divisi penelitian dan pengembangan yang diarahkan pada pengembangan produk baru dan perbaikan proses produksi, yang pada akhirnya dapat menghemat biaya produksi. Perseroan terus melakukan investasi dalam pengembangan dan penyempurnaan produk guna memenuhi perubahan selera dan kebutuhan konsumen, tim lapangan Perseroan senantiasa mengevaluasi kondisi pasar untuk memahami selera konsumen dengan lebih baik. Selain itu, juga bertindak sebagai pengawas mutu produksi serta penentu standar kualitas produk dan proses produksi. Fungsi penelitian dan pengembangan Perseroan antara lain, meneliti kegemaran konsumen terbaru, mengembangkan produk baru dan melakukan evaluasi terhadap teknologi yang digunakan oleh Perseroan. Sebagai sarana penelitian, divisi ini juga dilengkapi dengan laboratorium untuk melaksanakan test produksi dan kualitas produk.

Biaya rata-rata per tahun yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk penelitian dan pengembangan adalah sekitar Rp2 miliar dan tidak dibebankan kepada harga pokok penjualan, melainkan dibebankan terhadap beban usaha.

Pengembangan bisnis yang inovatif yang telah dipelopori dan dijalankan secara sinergi oleh 3 departemen:• Departemen Research and Development (R&D): Bertanggung jawab untuk memperkuat produk-

produk yang ada dan menghadirkan inovasi produk baru• Departemen Business Development: Bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menganalisa

produk baru dari sisi kualitas dan bisnis untuk memastikan produk dapat diterima konsumen

6. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan

Perseroan menganggap bahwa penerapan praktik-praktik yang memperhatikan lingkungan dan penerapan standar lingkungan yang tinggi merupakan aset yang berharga dan keunggulan kompetitif Perseroan. Hal tersebut dapat mengurangi dampak kegiatan usaha utama Perseroan terhadap lingkungan secara signifikan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan serta mengurangi risiko timbulnya kewajiban atas peraturan dan perundang-undangan perlindungan lingkungan hidup. Perseroan tunduk terhadap berbagai peraturan lingkungan hidup dan komitmen tertentu yang harus dipenuhi kepada Pemerintah berdasarkan persyaratan atas ijin-ijin yang dimiliki Perseroan.

Setiap kegiatan yang memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan harus dianalisa untuk menentukan dampaknya terhadap lingkungan. Proses analisa ini dikenal sebagai AMDAL dan terdiri dari penyiapan Laporan AMDAL, UKL, dan UPL. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (“PP 27 Tahun 2012”) mengatur ketentuan-ketentuan umum atas kegiatan usaha utama yang memerlukan AMDAL dan mekanisme penyusunan, evaluasi dan persetujuan AMDAL. Kegiatan-kegiatan yang tidak memerlukan AMDAL diharuskan untuk menyiapkan UKL dan UPL.

Perseroan dan Anak Perusahaan berusaha untuk mematuhi aturan pemerintah mengenai bahan-bahan buangan dan pengolahan limbah. sesuai dengan PP 27 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Dan Surat Pernyataan Kesanggupan Penglolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup serta Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisi Mengenai Dampak Lingkungan. Secara umum, kegiatan Entitas Anak tidak tercantum dalam Daftar Kegiatan Wajib AMDAL dan tidak terdapat pada lokasi kawasan hutan lindung sebagaimana penjelasan pasal 5 ayat 2 UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Pasal 151 ayat 6 serta Pasal 152 ayat 5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

Page 142: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

120

Untuk memenuhi ketentuan tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Perseroan dan Entitas Anak telah memperoleh perizinan-perizinan sebagai berikut :- BRI telah memperoleh Surat Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten

Kotabaru No. 660/28/BLHD/2010 tanggal 15 November 2010 yang menyetujui Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup Kegiatan Perkebunan dan Pengolahan Kelapa Sawit di Kecamatan Pulau Laut Barat, Kecamatan Pulau Laut Selatan dan Kecamatan Pulau Laut Kepulauan. Selain itu BRI juga telah memperoleh Keputusan Bupati Kotabaru No.188.45/775/KUM/2013 tentang Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun, dikeluarkan oleh Bupati Kotabaru; dan Keputusan Bupati Kotabaru No.188.45/319/KUM/2014 tentang Izin Pelaksanaan Pengkajian Pemanfaaran Air Limbah ke Tanah Untuk Aplikasi Pada Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit, dikeluarkan oleh Bupati Kotabaru.

- ASJ telah memperoleh persetujuan Dokumen ANDAL RKL dan RPL Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kabupaten Landak No. 660.1/22/TAMBEN.LH-D tanggal 20 Maret 2007. ASJ juga telah memperoleh persetujuan KA-ANDAL Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kabupaten Landak selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL No. 660.1/77/Tamben.LH-D tanggal 5 Desember 2007. Selain itu, ASJ juga telah memperoleh Surat Kelayakan Lingkungan Kegiatan Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Landak No. 660.1/106/HK-2007 tanggal 22 Mei 2007.

- CPO telah memperoleh Surat Persetujuan Dokumen ANDAL RKL dan RPL Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit No. 660.1/23/TAMBEN.LH-D tanggal 20 Maret 2007 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup Kabupaten Landak. Selain itu, CPO juga telah memperoleh Surat Keputusan Bupati Landak tengan Kelayakan Lingkungan Kegiatan Perkebunan dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit No. 660.1/117/HK-2007 tanggal 25 Maret 2007.

- TPSum telah memperoleh Rekomendasi atas UKL-UPL Rencana Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hulu No. 660/BLH-AMDAL/IV/2014/09 tanggal 1 April 2014. Selain itu, TPSum juga telah memperoleh Izin Lingkungan atas Rencana Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hulu No. 10 Tahun 2014 tanggal 1 April 2014.

Saat ini, Perseroan melalui BRI memiliki sebuah pabrik pengolahan kelapa sawit. Limbah cair adalah polutan utama yang timbul sebagai konsekuensi kegiatan pengolahan Perseroan. Limbah cair tersebut dihasikan dari proses pengoahan TBS menjadi minyak kelapa sawit, sedangkan untuk limbah padat berupa janjang kelapa sawit. Sistem pengolahan limbah cair di BRI melalui serangkaian kolam pengolahan yang menggunakan bakteri untuk menguraikan limbah cair dan untuk limbah padat, BRI telah melakukan pemanfaatan tandan kosong yang diaplikasikan sebagai kompos di kebun dan cangkang sebagai bahan bakar boiler di pabrik. Sesuai dengan UKL/UPL BRI, BRI telah melakukan pemantauan kualitas air limbah di kolam pengolahan terakhir oleh Balai Riset dan Standarisasi Industri Banjarbaru, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL) Banjarbaru dan Sucofindo.

Sebagaian besar ijin lingkungan dikeluarkan oleh Regional Environmental Management Board dibawah masing-masing pemerintah daerah. Ijin-ijin tersebut akan terus berlaku selama Perseroan masih melakukan kegiatan usahanya. Bagaimanapun juga, Perseroan diwajibkan untuk menyerahkan laporan secara berkala kepada pihak berwenang yang bersangkutan mengenai dampak dari implementasi pengawasan dan pengelolaan lingkungan.

Page 143: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

121

7. Asuransi

Perseroan dan Entitas Anak telah memiliki asuransi seluruh barang bergerak, kendaraan bermotor, seluruh risiko industry dan growing trees dengan perincian sebagai berikut:

BRI

No. Tipe Asuransi No. Polis Nama

Penanggung Obyek Asuransi Jangka Waktu Nilai Pertanggungan

1. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM112014420001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit Cummins Power Generation S 3.8 Tahun 2012 di Lontar, Kotabaru, Jakarta Selatan

9 November 2012sampai9 November 2015

Rp 126.720.000,00

2. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor

DV212198570001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

2 unit Mitsubishi Strada Triton DC HDX di Lontar, Kotabaru, Jakarta Selatan

20 November 2012sampai20 November 2015

Rp 606.000.000,00

3. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM112013290001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

3 unit New Holland Tractor TD 90-4 WD Tahun 2012 di Lontar, Kotabaru, Jakarta Selatan

15 Oktober 2012sampai15 Oktober 2015

Rp 1.059.630.000,00

4. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM112010630001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

2 unit New Holland Tractor TD 90-4 WD Tahun 2012 di Desa Lontar Selatan, Lontar Timur, Sebanti, Sepagar, Tata Mekar, Kalimantan

7 Agustus 2012sampai7 Agustus 2015

Rp 706.420.000,00

5. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM113005370001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 Komatsu Hydrolic Excavator PC 2601 Komatsu Bulldozer Tahun 2013

di Lontar, Desa Sebanti, Kalimantan Selatan

4 Juni 2013sampai4 Juni 2016

Rp 3.775.280.000,00

6. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM113006630001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit JCB Telscopic Handler Model 531-70 Tahun 2012 di Lontar, Kotabaru, Kalimantan Selatan

22 Juli 2013sampai22 Juli 2016

Rp 808.500.000,00

7. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM113007840001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit Komatsu Buldozer D85E-S81 unit Komatsu Hydralic ExcavatorTahun 2013

di Lontar, Kotabaru, Kalimantan Selatan

22 Mei 2013sampai22 Mei 2016

Rp 3.833.280.000,00

8. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM113002500001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

4 unit Cummins Power Generation & Accessories Tahun 2012 di Lontar, Kotabaru, Kalimantan Selatan

14 Maret 2013sampai14 Maret 2016

Rp 1.232.481.250,00

9. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM112013320001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit Bomag Single Drum Compactors Model BW211D-40Tahun 2012 di Lontar, Kotabaru, Kalimantan Selatan

16 Oktober 2012sampai16 Oktober 2015

Rp 739.200.000,00

10. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM113003890001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 Cummins Power Generation & 1 Accessoreis PararelTahun 2013 di Lontar, Kotabaru, Kalimantan Selatan

18 April 2013sampai18 April 2016

Rp 831.586.250,00

Page 144: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

122

No. Tipe Asuransi No. Polis Nama

Penanggung Obyek Asuransi Jangka Waktu Nilai Pertanggungan

11. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

DV212198570001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

2 unit Mitsubishi Strada Triton DC HDX Tahun 2012 di Lontar, Kotabaru, Kalimantan Selatan

20 November 2012sampai20 November 2015

Rp 606.000.000,00

12. Polis Growing Trees

Cover Note No. 235/IX/2014/SB

PT. Asuransi Central Asia

Perkebunan Kelapa Sawit di Jl. PT IBT Rt. 03/Rw. 02, Desa Kampung Baru, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru, Kalimantan Selatan

08 September 2014sampai08 September 2015

Rp 66.938.297.068,00

CPO

No. Tipe Asuransi No. Polis Nama Penanggung Obyek Asuransi Jangka Waktu Nilai Pertanggungan

1. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

TMD/AORF/12-A0392497

PT. Asuransi MSIG Indonesia

Harga PertanggunganResiko sendiri per kejadianTJH - IIIPerlengkapan Tambahan (Dump Truck)

untuk :1 unit Mitsubishi Colt DSL FE 74 HDVTahun 2012

di Gedung Alun Graha Suite 101Jl. DR. Supomo No. 233Tebet, Jakarta Selatan

1 Oktober 2012sampai1 Oktober 2015

Rp 307.000.000,00Rp 200.000,00Rp 5.000.000,00Rp 37.000.000,00

2. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

DV212168680001-00

PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit Ranger DC 4X4 2.5 lTahun 2012 di Desa Semantik, Kec. Air Besar, Kab. Landak, Pontianak, Kalimantan Barat

30 Agustus 2012sampai30 Agustus 2015

Rp 311.000.000,00

3. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM112015110001-00

PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit New Holland Tractor TD 90-4WD Tahun 2012 di Desa Semantik, Kec. Air Besar, Kab. Landak, Kalimantan Barat

26 Nopember 2012sampai26 Nopember 2015

Rp 353.210.000,00

4.Polis Growing Trees

Cover Note No. 236/UX/2014/SB

PT. Asuransi Central Asia

Perkebunan Kelapa Sawit seluas 932 Ha di Desa Semuntik, Kecamatan Air Besar, Ngabang, Kalimantan Barat

08 September 2014sampai08 September 2015

Rp 75.240.427.798,00

ASJ

No. Tipe Asuransi No. Polis Nama Penanggung Obyek Asuransi Jangka Waktu Nilai

Pertanggungan1. Polis Asuransi

Seluruh Barang Bergerak

DM112006260001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit Komatsu Bulldozer D85E-SS-21 unit Komatsu Excavator PC200-8

di Desa Jambu Tembawang, Kec. Air Besar Kab. Landak, Kalimantan Barat

8 Mei 2012sampai8 Mei 2015

Rp 3.587.540.000,00

Page 145: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

123

2. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM112008670001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

3 unit New Holland Tractor TD 90-2 WD Tahun 2012 di Desa Jambu Tembawang, Kec. Air Besar Kab. Landak, Kalimantan Barat

2 Juli 2012sampai2 Juli 2015

Rp 1.026.168.000,00

3. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM112011650001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

2 unit New Holland Tractor TD 90-4 WD Tahun 2012 di Desa Jambu Tembawang, Kec. Air Besar Kab. Landak, Kalimantan Barat

17 September 2012sampai17 September 2015

Rp 706.420.000,00

4. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM112015140001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

2 unit JCB Backhoe Loader Model 3CK-SW Tahun 2012 di Desa Jambu Tembawang, Kec. Air Besar Kab. Landak, Kalimantan Barat

26 Nopember 2012sampai26 Nopember 2015

Rp 808.500.000,00

5. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

DV213004410001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit Mitsubishi Strada Triton HDX DC Tahun 2012 di Desa Jambu Tembawang, Kec. Air Besar Kab. Landak, Kalimantan Barat

14 Januari 2013sampai14 Januari 2016

Rp 297.000.000,00

6. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

DM113006890001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit Cummins Power Generation S 38 G6/C55D Tahun 2013 di Desa Jambu Tembawang, Kec. Air Besar Kab. Landak, Kalimantan Barat

30 Juli 2013sampai30 Juli 2016

Rp 124.602.500,00

7. Polis Growing Trees

Cover Note No. 234/IX/2014/SB

PT. Asuransi Central Asia

Perkebunan Kelapa Sawit seluas 309 Hadi Desa Semuntik, Kecamatan Air Besar, Ngabang, Kalimantan Barat

08 September 2014sampai08 September 2015

Rp 40.073.344.073,00

MBP

No. Tipe Asuransi No. Polis Nama Penanggung Obyek Asuransi Jangka Waktu Nilai

Pertanggungan1. Polis Asuransi

Seluruh Barang Bergerak

DM112066980001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

2 unit New Holland TD90-4WDTahun 2012 di Griya Pramuka No. B 10, Kayuara Sekayu, Musi Banyuasin

29 Mei 2012sampai29 Mei 2015

Rp 689.689.000,00

2. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

DV21267170001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

Jeep Ranger DC 4X4 2.5 L Base TDI MT Tahun 2012 di Griya Pramuka No. B 10, Kayuara Sekayu, Musi Banyuasin, Palembang

30 Agustus 2012sampai30 Agustus 2015

Rp 309.500.000,00

3. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

DM113001510001-00 PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 Unit Cummins Power Generation Tahun 2012 di Griya Pramuka No. B 10, Kayuara Sekayu, Musi Banyuasin, Palembang

14 Februari 2013sampai14 Februari 2016

Rp 122.705.000,00

Page 146: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

124

No. Tipe Asuransi No. Polis Nama Penanggung Obyek Asuransi Jangka Waktu Nilai

Pertanggungan4. Polis Asuransi

Seluruh Risiko Industri

01-HVC-00118-000-11-2012

PT. Asuransi Raksa Pratikara

Lokasi proyek dimanapun di Indonesia di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, kecuali di lokasi lepas pantai, Bangka dan Belitung (keseluruhan)

31 Oktober 2012sampai31 Oktober 2015

Rp 1.254.000.000,00

MJAP

No. Tipe Asuransi No. Polis Nama Penanggung Obyek Asuransi Jangka Waktu Nilai

Pertanggungan1. Polis Asuransi

Kendaraan Bermotor Indonesia

TMD/AORF/12-A0390497

PT. Asuransi MSIG Indonesia

2 unit Mitsubishi Colt Diesel FE74HDV Tahun 2012 di Gedung Alun Graha Suite 101Jl. DR. Supomo No. 233Tebet, Jakarta Selatan

17 Desember 2012sampai17 Desember 2015

Rp 614.000.000,00

2. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM113006570001-00

PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit Cummins Power Generation S 38 G6/C55D5 Tahun 2013

18 Juli 2013sampai18 Juli 2016

Rp 124.602.500,00

3. Polis Asuransi Seluruh Barang Bergerak

DM113001900001-00

PT. Asuransi MSIG Indonesia

1 unit Holland Tractor TD 90-4WD di Kec. Pematang Karau Kab. Barito Timur Kalimantan Tengah

25 Februari 2013sampai25 Februari 2016

Rp 358.787.000,00

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan perusahaan-perusahaan asuransi (penanggung) tersebut di atas. Nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang terjadi atas sarana dan prasarana yang dipertanggungkan.

Perseroan berkeyakinan bahwa asuransi atas aset-aset material Perseroan adalah memadai untuk mengganti obyek yang diasuransikan atau menutup risiko yang dipertanggungkan Perseroan serta tidak berada dalam keadaan cidera janji (default) dan tidak pernah memperoleh peringatan dan/atau teguran sehubungan dengan polis atau bagian dari polis asuransi yang ditutup oleh Perseroan sebagaimana diungkapkan di atas.

8. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG)

Penerapan tata kelola perusahaan dilaksanakan oleh Perseroan berdasarkan nilai transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab dan keadilan. Komitmen tersebut juga tercermin dari upaya Perseroan dalam menjaga kepercayaan dan melindungi kepentingan pemegang saham secara berkesinambungan. Perseroan menyediakan informasi yang akurat pada khalayak tentang segala aktivitas yang dilakukan Perseroan.

Dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan, manajemen telah menyempurnakan visi dan misi perusahaan dalam upaya mencapai Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai dengan anggaran dasar, dimana pengurusan perusahaan dilakukan sepenuhnya oleh Direksi dan pengawasannya dilakukan oleh Komisaris yang juga berfungsi sebagai penasihat Direksi. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur korporasi terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Setiap bagian mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya demi kepentingan Perseroan.

Perseroan juga telah memiliki Bagian Internal Audit yang telah berjalan dan berfungsi dengan baik dalam memberikan masukan-masukan rekomendasi dan indikasi-indikasi yang sangat berguna bagi jalannya Perseroan. Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal, Perseroan menyusun Piagam Audit Internal yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perseroan pada tahun 2014.

Page 147: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

125

Sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Perseroan juga memiliki Sekretaris Perusahaan yang antara lain bertugas untuk bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dan Direksi mengikuti prosedur yang mengatur kegiatan kerja masing-masing maupun interaksi diantara keduanya, menjadi penghubung Perseroan dengan OJK (dahulu Bapepam dan LK), Bursa dan berbagai lembaga terkait, menyiapkan laporan pertanggung jawaban tugasnya kepada Direksi, mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, mengadministrasikan dokumen Perseroan antara lain Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi, Daftar Pemegang Saham dan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga, serta membantu Direksi merancang dan mengkoordinasikan perencanaan pelaksanaan restrukturisasi Perseroan.

9. Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility/CSR)

Keberlangsungan bisnis Perseroan selama ini tak bisa dipisahkan dari peran serta dan dukungan masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar Perseroan. Perseroan terus berupaya agar eksistensi Perseroan beserta anak usahanya, hari demi hari sepanjang tahun, semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat yang juga sebagai pemangku kepentingan. Untuk semakin meningkatkan kontribusi Perseroan dalam pembangunan berkelanjutan, Perseroan melaksanakan program Tanggungjawab Sosial (“Corporate Social Responsibility/CSR”).

Perseroan melaksanakan program CSR yang secara garis besar terdiri dari lima aktivitas yakni Pendidikan, Pemberdayaan Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keselamatan Kerja, dan Pelestarian Lingkungan Hidup . Berikut ini adalah program – program yang telah dijalankan oleh Perseroan pada ke lima aktivitas tersebut selama 3 tahun terakhir:

• Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur Desa Sekitar- Dalam prinsip kesejahteraan, pembangunan infrastruktur, khususnya jalan sebagai akses

social, ekonomi dan budaya, akan memberikan dampak pada kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan. Dalam proses perbaikan jalan dan jembatan, yang dilakukan di bulan September 2013, Perseroan melibatkan semua pihak, baik dari unsur masyarakat sekitar maupun perusahaan dan beberapa pihak terkait. Unsur keterlibatan :

- Menggunakan tenaga kerja lokal.- Memanfaatkan Sumber Daya Lokal (dengan membeli batu, pasir dan tanah dari masyarakat

local).• Realisasi Program CSR:

- Masyarakat di Pulau Laut selain mengandalkan bertani dan berladang, mereka juga memiliki tradisi memelihara ternak secara bersama di suatu lahan desa yang cukup luas, seperti masyarakat Desa Lontar yang memelihara kerbau mereka di lahan penggembalaan yang dibuat berpagar di sekelilingnya. Pagar tersebut sangat vital dalam menjaga agar ternak tersebut tetap berada dalam lahan atau kandang tersebut. Peran Perseroan dalam hal ini adalah menyumbangkan kawat berduri yang merupakan elemen utama pagar kandang ternak tersebut.

- Pagar kandang tersebut harus diperbaiki secara berkala demi memastikan keamanan ternak kerbau masyarakat yang dipelihara di dalamnya. Bantuan kawat untuk kandang kerbau seluas 200 Ha untuk masyarakat desa Lontar, kecamatan Pulau Laut Barat diserahkan pada Februari 2013.

- Bantuan Pembangunan Masjid senilai Rp50 Juta, kepada masyarakat Teluk Sirih, Pulau Laut Selatan, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan pada April 2013. Kehadiran perseroan di tengah masyarakat, memberikan dukungan berkaitan dengan kehidupan rohani masyarakat, dalam rangka membangun keimanan, membantu masyarakat desa Teluk Sirih dan Teluk Kemuning, juga mewujudkan keinginan mereka untuk membangun sebuah Masjid yang akan menjadi pusat kegiatan agama masyarakat setempat.

- Pengerasan jalan sepanjang 2 Km di desa Bangunrejo, kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Tengah. Kegiatan pengerasan jalan di Desa Bangunrejo, sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab social Perseroan kepada masyarakat local. Dampak positif dari aktifitas ini bisa dirasakan oleh masyarakat desa, sehingga aktifitas social, ekonomi dan budaya bisa berjalan dengan baik. Perbaikan jalan Desa sepanjang 3 Km di Desa Bandaraya Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan dimana jalan

Page 148: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

126

desa Bandaraya ini juga merupakan jalan utama bagi masyarakat desa tersebut untuk beraktifitas, sehingga kondisi jalan yang rusak akan sangat menghambat kegiatan ekonomi dan social masyarakat. Dengan membantu memperbaiki jalan Desa Bandaraya, Perseroan dapat membantu memperlancar kegiatan masyarakat setempat.

- Perbaikan jalan Desa sepanjang 6 Km di desa Selaru kecamatan Pulau Laut tengah Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan. Jalan desa selaru ini selain penting buat desa tersebut, juga penting bagi desa desa yang lain, karena menjadi salah satu alternative jalan penghubung dari desa desa tersebut menuju ke kabupaten Kota Baru. Namun karena pengaruh hujan yang terus menerus turun, jalan tersebut rusak dan tidak bisa dilalui. Melihat kebutuhan ini, maka Perseroan mengambil kesempatan untuk membantu dengan mengadakan perbaikan jalan tersebut.

- Sosialisasi Pembangunan Perekonomian Perdesaan, Desa Baru, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi pada 13 September 2013. Tujuannya adalah membangun wawasan masyarakat mengenai cara cara mengembangkan perekonomian pedesaan dimana akan juga mendorong kemajuan masyarakat di segala bidang. Sosialisasi seperti ini diadakan secara berkala sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

10. Manajemen Risiko

Beberapa manajemen risiko yang dijalan oleh Perseroan meliputi manajemen risiko terhadap ketergantungan penyediaan dan fluktuasi harga bahan baku, manajemen risiko persaingan usaha, manajemen risiko kebiasaan dan selera makan, manajemen risiko produk tercemar, manajemen risiko kebakaran, manajemen risiko produk kadaluarsa, manajemen risiko pemogokan tenaga kerja, manajemen risiko kondisi perekonomian, manajemen risiko kebijakan pemerintah, manajemen risiko kehilangan sertifikasi halal, dan manajemen risiko sebagai induk perusahaan.

Manajemen risiko terhadap ketergantungan penyediaan dan fluktuasi harga bahan baku dijalankan dengan menerapkan kebijakan tingkat persediaan dan pemesanan bahan baku yang disesuaikan dengan kebutuhan produksi serta demand level masing-masing produk serta dengan menjaga hubungan baik dengan supplier.

Manajemen risiko pemogokan tenaga kerja dijalankan dengan selalu menyelenggarakan program-program yang melibatkan partisipasi karyawan, menentukan tingkat kompensasi yang mengikuti upah minimum regional yang berlaku setiap tahunnya dan mendirikan koperasi yang diperuntukkan bagi karyawan.

Manajemen risiko kondisi perekonomian dan manajemen risiko kebijakan pemerintah dijalankan dengan penyesuaian produk-produk Perseroan sesuai dengan kondisi perekonomian saat itu. Hal ini dilakukan dengan kegiatan riset yang tanggap sehingga Perseroan dapat menyesuaikan strategi untuk produk-produk Perseroan dengan kondisi pasar saat itu.

Manajemen risiko sebagai induk perusahaan dijalankan dengan sistem pengendalian internal dan sistem pengendalian manajemen yang memantau dan memonitor aktivitas operasi dan kinerja seluruh Anak Perusahaan Perseroan sehingga selaras dengan target pencapaian yang telah dirumuskan oleh manajemen Perseroan.

11. Teknologi Informasi

Perseroan mengedepankan teknologi informasi sebagai akselerator bisnis yang akan terus memberikan dukungan vital yang diperlukan untuk mencapai objektif-objektif bisnis oleh semua unit bisnis. Departemen Information Technology (IT) mempunyai misi untuk menyediakan lingkungan teknologi informasi yang menyediakan lingkungan kerja yang lancar untuk semua pegawai dan pemegang saham.

Departemen ini bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada Perseroan, mengelola infrastruktur yang aman dan terpercaya, merespon kepada kebutuhan para staf dan pemegang saham dan mempromosi kontrol terhadap pengeluaran.

Page 149: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

127

Pencapaian-pencapaian penting Departemen IT pada 2013 termasuk:• Impelentasi aplikasi-aplikasi enterprise, termasuk IFS HR, dan pengelolaan modul• Mengembangkan dan memperkenalkan sistem Business Intelligence baru• Mengembangkan sistem absensi bersama Departemen SDM• Mengembangkan Management Information System (MIS) yang melayani Divisi Agribisnis.• Implementasi Enterprise Resource Planning (SAP) untuk Divisi Agribisnis.

Page 150: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

128

XI. Keterangan Tentang Industri

Keterangan tentang industri dibawah ini merupakan ulasan atas industri kelapa sawit yang diambil dari berbagai narasumber sesuai dengan kutipan di masing-masing paragraf.

1. Makro Ekonomi Indonesia

1.1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2014 melambat dipengaruhi oleh kontraksi pertumbuhan ekspor, khususnya komoditas berbasis sumber daya alam. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2014 tercatat 5,12% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2014 sebesar 5,22% (yoy) dan sedikit lebih rendah perkiraan Bank Indonesia sebelumnya (Tabel 1.1). Perlambatan tersebut disebabkan oleh masih lemahnya kinerja ekspor komoditas sumber daya alam, seperti batu bara, CPO, dan mineral mentah. Dari sisi permintaan domestik, perlambatan pertumbuhan ekonomi terutama bersumber dari terkontraksinya belanja pemerintah, akibat penangguhan bantuan sosial dan melambatnya kegiatan investasi nonbangunan. Namun, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2014 masih mendapat dukungan dari kinerja konsumsi rumah tangga yang cukup kuat dan investasi bangun. Sementara itu, impor yang menurun akibat moderasi permintaan domestik membantu mengurangi tekanan eksternal akibat penurunan ekspor.

Tabel 1.1. Pertumbuhan EKonomi Sisi Permintaan% Y-o-Y, Tahun Dasar 2000

Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan

Komponen2013 2013 2014

I II III IV I IIKonsumsi Rumah Tanga 5,24 5,15 5,48 5,25 5,28 5,61 5,59Konsumsi Pemerintah 0,44 2,17 8,91 6,45 4,87 3,58 -0,71Pembentukan Modal Tetap Domestim Bruto 5,54 4,47 4,54 4,37 4,71 5,14 4,53Ekspor Barang dan Jasa 3,58 4,82 5,25 7,4 5,3 -0,44 -1,04Impor Baran dan Jasa -0,03 0,69 5,09 -0,6 1,21 -0,73 -5,02PDB 6,03 5,76 5,63 5,72 5,78 5,22 5,12

Sumber : Biro Pusat Statistik

Kontraksi ekspor pada triwulan II 2014 didorong oleh melambatnya permintaan dari negara berkembang dan penerapan UU minerba. Ekspor kembali mengalami kontraksi sebesar -1,04% (yoy), lebih besar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar -0,44% (yoy). Sebagian ekspor barang tambang masih terhenti akibat kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah, sementara ekspor komoditas batu bara dan CPO menghadapi pelemahan permintaan Hingga bulan Juni 2014, belum terdapat realisasi ekspor tembaga, bauksit, dan nikel. Selain itu, kinerja ekspor semakin tertahan oleh permintaan dunia untuk komoditas ekspor CPO dan batubara yang melemah . Ekspor CPO melambat seiring permintaan dari Tiongkok yang menurun. Faktor permintaan yang melemah dari Tiongkok dan India juga menekan kinerja ekspor batubara sepanjang triwulan II 2014. Namun demikian, ekspor riil manufaktur, seperti TPT, alas kaki, dan alat listrik, tumbuh meningkat pada bulan Juni 2014 seiring pertumbuhan ekonomi negara maju yang membaik (Grafik 1.1). Ekspor komoditas manufaktur lainnya, seperti logam dasar khusus untuk tembaga dan nikel juga mencatat kenaikan. Sementara itu, ekspor pertanian tumbuh meningkat didorong oleh ekspor komoditas utama seperti ikan dan rempah yang meningkat.

Page 151: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

129

Grafik 1.1. Ekspor Nonmigas Riil

Dari sisi domestik, perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2014 bersumber dari kontraksi konsumsi pemerintah. Pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan II 2014 tercatat sebesar -0,71 (yoy), lebih rendah dari triwulan I 2014 sebesar 3,58% (yoy) dan perkiraan Bank Indonesia sebelumnya. Berdasarkan komponennya, kontraksi konsumsi pemerintah disebabkan penangguhan penyaluran dana bantuan sosial (Bansos) dalam rangka pemberdayaan masyarakat sehingga komponen belanja barang dalam PDB menjadi lebih rendah.

Selain konsumsi pemerintah, perlambatan ekonomi disebabkan oleh kinerja investasi yang kembali melambat, khususnya investasi nonbangunan. Secara keseluruhan, investasi mengalami perlambatan dari 5,14% (yoy) pada triwulan I 2014 menjadi 4,53% (yoy) pada triwulan II 2014. Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh pertumbuhan negatif investasi nonbangunan, khususnya investasi alat angkutan luar negeri yang masih mengalami kontraksi sejalan dengan kinerja ekspor tambang yang belum membaik. Kondisi ini terindikasi dari data impor barang modal dalam bentuk kendaraan dan peralatan terkait alat angkut yang menurun. Penjualan alat berat domestic turun disebabkan oleh kinerja sektor pertambangan yang masih terkontraksi (Grafik 1.2). Di tengah perlambatan investasi nonbangunan, investasi bangunan pada triwulan II 2014 tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan investasi bangunan ini terindikasi dari peningkatan penjualan semen dan impor barang konstruksi (Grafik 1.3). Kondisi tersebut turut didukung oleh optimisme sektor konstruksi yang lebih baik dibandingkan kondisi di awal tahun.

Grafik 1.2. Investasi Nonbangunan dan Penjualan Alat Berat Grafik 1.3. Indikator Investasi Bangunan

Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2014 masih mendapat dukungan dari kinerja konsumsi rumah tangga yang cukup kuat. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2014 tercatat 5,59% (yoy), sedikit lebih rendah dari triwulan I 2014 yang tumbuh 5,61% (yoy). Hal ini antara lain ditopang oleh belanja terkait aktivitas Pemilu, sebagaimana tercermin pada membaiknya kinerja industri makanan minuman dan industry kertas. Beberapa lembaga survei juga mencatatkan adanya optimisme masyarakat yang tetap kuat sejalan dengan peningkatan keyakinan konsumen selama triwulan II 2014 (Grafik 1.4). Selain itu, daya beli konsumen yang terjaga seiring tren penurunan inflasi selama triwulan berjalan juga menopang stabilitas konsumsi rumah tangga. Indikator lain yang dapat menggambarkan kuatnya konsumsi rumah tangga adalah penjualan motor yang meningkat sebagai efek Hari Raya Idul Fitri (Grafik 1.5).

Page 152: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

130

Grafik 1.4. Indeks Keyakinan Konsumen Grafik 1.5. Penjualan Motor

Di tengah kontraksi ekspor, kontraksi impor yang lebih besar akibat moderasi permintaan domestik dapat mengurangi tekanan eksternal dalam menopang pertumbuhan ekonomi. Impor kembali mengalami kontraksi yang lebih besar pada triwulan II 2014 menjadi -5,02% (yoy) dari -0,73% (yoy) pada triwulan I 2014. Kontraksi impor tersebut terjadi seiring melambatnya ekspor dan investasi nonbangunan. Berdasarkan kelompoknya, kontraksi yang semakin dalam terjadi pada kelompok impor bahan baku dan barang konsumsi (Grafik 1.6). Sementara itu, kontraksi impor barang modal, meskipun mengecil, masih berlangsung akibat kontraksi pada impor alat angkut.

Grafik 1.6. Impor Nonmigas Riil

Secara sektoral, pertumbuhan sektor tradables pada triwulan II 2014 relatif stabil dibandingkan dengan triwulan I 2014 (Tabel 1.2). Sektor pertambangan tetap terkontraksi akibat ekspor mineral yang masih terhenti dan permintaan ekspor batubara yang melemah. Sektor industri dapat tumbuh stabil ditopang oleh peningkatan kinerja subsektor industri makanan minuman dan kertas yang merespon peningkatan aktivitas pemilu. Sementara itu, sektor pertanian tumbuh meningkat sesuai proyeksi didorong oleh kinerja subsektor perkebunan dan peternakan yang meningkat. Pada sektor nontradables, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR), sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor Listrik, Gas dan Air Bersih (LGA) tumbuh melambat. Perlambatan sektor PHR terutama terjadi pada subsektor perdagangan terkait dengan kinerja ekspor dan impor yang menurun. Sektor pengangkutan termoderasi karena kinerja angkutan laut yang turun terkait infrastruktur yang kurang mendukung. Di sisi lain, sektor nontradables lainnya yaitu sektor bangunan, sektor keuangan, persewaan, dan jasa, serta sektor jasa-jasa tumbuh meningkat.

Page 153: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

131

Tabel 1.2. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha

% Y-o-Y, Tahun Dasar 2000Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha

Sektor2013

20132014

I II III IV I IIPertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 3,70 3,30 3,30 3,80 3,54 3,22 3,39 Pertambangan & Penggalian 0,10 -0,60 2,00 3,90 1,34 -0,26 -0,15Industri Pengolahan 6,00 6,00 5,00 5,30 5,56 5,13 5,04 Listrik, Gas & Air Bersih 7,90 4,00 3,80 6,60 5,58 6,13 5,77 Konstruksi 6,80 6,60 6,20 6,70 6,57 6,54 6,59 Perdagangan, Hotel & Restoran 6,50 6,40 6,10 4,80 5,93 4,79 4,53 Pengangkutan & Komunikasi 9,60 10,90 9,90 10,30 10,19 10,21 9,53 Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan 8,20 7,70 7,60 6,80 7,56 6,16 6,18 Jasa-jasa 6,50 4,48 5,60 5,30 5,46 5,71 5,68 PDB 6,00 5,83 5,62 5,70 5,78 5,22 5,12

Sumber : Biro Pusat Statistik

Secara regional, perlambatan ekonomi pada triwulan II 2014 berasal dari melambatnya ekonomi di Jawa dan beberapa daerah basis produksi komoditas tambang dan perkebunan, seperti Sumatera dan Kalimantan. Perlambatan ekonomi Jawa dan Sumatera sejalan dengan melemahnya kinerja sektor pertanian. Namun, perkembangan sektor industri pengolahan yang meningkat seiring dengan membaiknya kinerja ekspor manufaktur dan membaiknya kinerja sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR), dapat menahan perlambatan ekonomi Jawa dan Sumatera lebih lanjut. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) mengalami perbaikan terutama didorong oleh sektor industri pengolahan di Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua). Namun demikian, kinerja di sektor tambang masih lemah terutama dipengaruhi oleh menurunnya permintaan batubara. Beberapa daerah yang merupakan basis produksi tambang seperti Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Riau, dan Sulawesi Tengah tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya (disajikan pada Gambar 1.1 dibawah ini)

Gambar 1.1. Peta Pertumbuhan Ekonomi Daerah Triwulan II 2014

Sumber : SEKI, Bank Indonesia

1.2. Nilai Tukar Rupiah

Rupiah mengalami tekanan depresiasi dengan volatilitas yang terjaga. Pada triwulan II 2014, rupiah secara point-to-point melemah 4,18% (qtq) ke level Rp11.855 per dolar AS, sedangkan secara rata-rata

Page 154: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

132

rupiah masih mencatat penguatan sebesar 1,76% ke level Rp11.629 per dolar AS (Grafik 1.7 dan 1.8). Tekanan terhadap rupiah dipengaruhi oleh permintaan korporasi yang cenderung meningkat sesuai dengan pola musimannya untuk pembayaran ULN dan repatriasi dividen/kupon. Selain itu, faktor sentimen terkait dengan perilaku investor yang menunggu hasil Pemilihan Umum Presiden serta kondisi eksternal, seperti krisis geopolitik Ukraina dan konflik Irak, berdampak pada pergerakan rupiah (Grafik 1.9). Tekanan rupiah pada triwulan II 2014 tercermin pada indikatorindikator eksternal. Yield obligasi, CDS & VIX Index, serta spread positif dari NDF-onshore spot rate sebagai cerminan tekanan nilai tukar tampak meningkat. Namun, di tengah berbagai tekanan tersebut, volatilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga. Volatilitas nilai tukar pada triwulan II 2014 tercatat menurun dibandingkan dengan volatilitas pada triwulan sebelumnya.

Pada bulan Juli 2014, rupiah mencatat penguatan, ditopang oleh pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden yang lancar dan aman. Rupiah secara rata-rata menguat 1,8% (mtm) ke level Rp11.682 per dolar AS atau secara point-to-point menguat 2,4% dan ditutup di level Rp11.578 per dolar AS. Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya.

Grafiik 1.7. Nilai Tukar Rupiah Grafiik 1.8. Nilai Kawasan

Grafiik 1.9. VIX & CDS Grafiik 1.10. Selisih Bid-Ask Rupiah

Sumber : SEKI, Bank Indonesia

1.3. Inflasi

Inflasi terjaga dan berada dalam tren yang menurun sehingga mendukung prospek pencapaian sasaran inflasi 2014 yakni 4,5±1%. Inflasi triwulan II 2014 tercatat 6,70% (yoy), menurun dibandingkan 7,32% (yoy) pada triwulan sebelumnya (Grafik 1.11). Inflasi yang terkendali berlanjut di bulan Juli 2014, tercatat sebesar 0,93% (mtm) atau 4,53% (yoy), cukup rendah bila dibandingkan pola musiman Lebaran dalam tiga tahun terakhir. Penurunan tersebut ditopang oleh menurunnya tekanan inflasi volatile food dan terjaganya inflasi inti. Inflasi volatile food menurun seiring dengan pasokan yang membaik terkait dengan datangnya musim panen. Sementara itu, terjaganya inflasi inti ditopang olehmoderasi permintaan domestik, minimalnya tekanan harga global, serta ekspektasi inflasi yang tetap terjaga.

Page 155: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

133

Tren penurunan tekanan inflasi pada triwulan II 2014 antara lain ditopang oleh menurunnya tekanan inflasi volatile food. Deflasi kelompok volatile food pada triwulan II 2014 menurunkan inflasi volatile food secara tahunan menjadi 6,74% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi triwulan I 2014 sebesar 7,25% (yoy) (Grafik 1.11). Deflasi tersebut terutama didukung oleh melimpahnya pasokan seiring dengan datangnya musim panen beberapa komoditas, seperti beras dan cabai. Namun demikian, kenaikan harga beberapa komoditas lainnya seperti daging ayam dan telur ayam menahan deflasi kelompok volatile food lebih dalam. Inflasi volatile food pada bulan Juli 2014 cukup terkendali.

Inflasi volatile food pada bulan Juli 2014 cukup terkendali. Inflasi volatile food pada Juli 2014 lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Grafik 1.12) disebabkan permintaan yang meningkat menjelang lebaran. Hal ini tercermin dari kenaikan beberapa harga bahan pangan. Komoditas penyumbang inflasi terbesar dari kelompok ini adalah aneka bumbu, daging sapi, aneka sayur, beras, dan subkelompok ikan segar. Dampak kenaikan permintaan musiman terlihat pada tekanan harga bawang merah meskipun pasokan di pasar memadai seiring berlangsungnya panen di beberapa daerah sentra produksi. Sementara itu, kenaikan harga beras terjadi baik di Jawa maupun luar Jawa seiring dengan berkurangnya pasokan akibat berlangsungnya masa tanam padi. Di sisi lain, kondisi cuaca yang tidak kondusif dan berkurangnya aktivitas nelayan menjelang lebaran memengaruhi produksi ikan segar sehingga mendorong tingginya inflasi di subkelompok ikan segar. Meskipun meningkat, perkembangan inflasi volatile food pada lebaran kali ini relatif terkendali karena didukung oleh kecukupan pasokan di pasar.

Grafiik 1.11. Perkembangan Inflasi Tahunan Grafiik 1.12. Pola Inflasi/Deflasi Volatile Food

Sumber : SEKI, Bank Indonesia

Prospek inflasi pada tahun 2014 dan 2015 diperkirakan akan berada dalam kisaran targetnya 4,5% ± 1% dan 4% ± 1%. Terkendalinya tekanan inflasi tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi makroekonomi yang ditempuh selama ini, termasuk koordinasi dengan Pemerintah. Selain itu, penurunan inflasi juga didukung termoderasinya permintaan domestik dan harga komoditas global yang cenderung masih lemah.

Tekanan inflasi pada tahun 2014 diperkirakan akan terkendali seiring dengan harga komoditas global yang masih lemah, permintaan domestik yang moderat, dan ekspektasi yang terjaga. Harga komoditas global diperkirkaan lebih rendah sebagaimana tercermin dari indeks harga imported inflation (IHIM). Sementara itu, harga future untuk 4 komoditas lainnya dengan bobot yang besar yakni minyak dunia, gandum,kelapa sawit, dan kedelai mengalami koreksi ke bawah dibandingkan pantauan sebelumnya sehingga secara komposit pergerakan harga komoditas global mengalami koreksi ke bawah. Sementara itu, tekanan permintaan terindikasi masih moderat, tercermin dari beberapa indikator aantar lain indeks keyakinan konsumen, retail sales, kapasitas utilisisasi, estimasi output gap dan ekspektasi inflasi yang terjaga. Namun, terdapat tekanan terhadap inflasi yang berasal dari pengendalian BBM bersubsidi mulai Agustus 2014. Selain itu, inflasi 2014 juga menghadapi risiko yang berasal dari potensi tekanan penyesuaian administered prices seperti tarif listrik dan peningkatan harga pangan

Page 156: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

134

Inflasi tahun 2015 diprakirakan akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi domestik, dampak kebijakan stabilisasi sejak pertengahan tahun 2013 menyebabkan tekanan inflasi dari sisi permintaan diprakirakan relatif moderat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang masih tumbuh dibawah tingkat potensialnya dan masih rendahnya kapasitas utilisasi ditengah konsumsi rumah tangga yang meningkat. Ekspektasi inflasi diperkirakan juga tetap terjaga dengan dukungan kebijakan dan koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah. Tekanan inflasi dari sisi eksternal diprakirakan tidak terlalu besar. Hal tersebut didukung oleh perkiraan terbatasnya peningkatan harga-harga komoditas internasional yang sejalan dengan laju perbaikan perekonomian dunia yang berlangsung secara gradual.

Tekanan inflasi inti tahun 2015 diprakirakan moderat.Tekanan inflasi inti dari sisi eksternal relatif terjaga, terutama terkait dengan peningkatan harga komoditas internasional yang terbatas. Sementara itu, tekanan inflasi dari sisi nilai tukar diperkirakan relatif rendah seiring dengan tren depresiasi yang lebih terbatas di tahun 2015. Dari sisi domestik, meningkatnya permintaan domestik diprakirakan masih dapat direspons oleh sisi penawaran. Dengan kondisi tersebut, tekanan inflasi dari sisi permintaan diprakirakan relatif minimal. Selain itu, ekspektasi inflasi juga terindikasi relatif terjaga seiring dengan bauran kebijakan dan koordinasi yang ditempuh oleh Pemerintah dan Bank Indonesia.

Inflasi dari kelompok volatile food pada tahun 2015 diprakirakan lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Inflasi volatile food yang lebih rendah tersebut terkait dengan asumsi tidak adanya kebijakan penyesuaian harga barang yang bersifat strategis di tahun tersebut. Selain itu, perkiraan tersebut sejalan dengan adanya asumsi peningkatan produksi dan distribusi bahan makanan dan tata niaga yang lebih baik dalam periode mendatang.

Inflasi kelompok administered prices 2015 diperkirakan kembali menurun dan berada pada kisaran rata-rata historisnya Namun, mengingat masih besarnya beban Pemerintah untuk subsidi, tidak tertutup kemungkinan adanya penyesuaian lebih lanjut terhadap harga-harga barang dan jasa yang diatur oleh Pemerintah.

1.4. Prospek Perekonomian

Bank Indonesia memperkirakan perekonomian masih akan mengalami penyesuaian didukung dengan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga. Pertumbuhan ekonomi 2014 diperkirakan mencapai 5,1-5,5%, tidak berubah dari proyeksi sebelumnya, namun cenderung mendekati batas bawahnya. Hal tersebut disebabkan oleh pertumbuhan PDB dunia yang tidak sekuat prakiraan sebelumnya dan penghematan anggaran APBNP 2014. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih lemah mengakibatkan kinerja ekspor yang tidak sekuat perkiraan sebelumnya, sementara penghematan anggaran pemerintah mendorong melambatnya konsumsi pemerintah. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi diperkirakan kembali membaik pada kisaran 5,4-5,8%, tidak berubah dari proyeksi semula. Perbaikan itu seiring dengan perkiraan kondisi ekonomi global yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Sejalan dengan hal tersebut, kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan juga diprakirakan akan meningkat.

Sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014, inflasi diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan inflasi 2013 dan berada dalam kisaran sasaran inflasi 2014 sebesar 4,5+1%. Pada tahun 2015, kebijakan moneter yang terukur dan didukung koordinasi dengan kebijakan Pemerintah diperkirakan dapat kembali mendorong inflasi menurun di kisaran 4,0+1%.

Penyesuaian ekonomi diharapkan dapat mendorong defisit transaksi berjalan dan pertumbuhan kredit 2014 ke level yang sehat. Sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan kredit diperkirakan tetap berada pada kisaran 15-17% pada tahun 2014, sehingga konsisten dengan upaya mengarahkan ekonomi menjadi lebih sehat dan seimbang. Sementara itu, defisit transaksi berjalan diperkirakan tetap dapat ditekan menuju ke sekitar 3,0% dari PDB. Peningkatan defisit pada triwulan II 2014 tersebut antara lain dipengaruhi peningkatan impor menjelang puasa dan hari raya serta repatriasi pendapatan dan pembayaran bunga. Ke depan, defisit transaksi berjalan diperkirakan membaik di triwulan-triwulan berikutnya, seiring dengan terus meningkatnya ekspor manufaktur dan kembali dimulainya ekspor mineral, serta tren melambatnya impor nonmigas.

Page 157: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

135

2. Industri Perkebunan Kelapa Sawit

2.1. Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan salah satu minyak paling banyak diproduksi dan dikonsumsi di dunia. Produksi minyak yang efisien dan sangat stabil ini digunakan untuk berbagai makanan, kosmetik produk kebersihan, dan dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar biodiesel. Kebanyakan minyak sawit diproduksi di Asia, Afrika dan Amerika Selatan karena pohon-pohon membutuhkan suhu yang hangat, sinar matahari dan banyak hujan untuk memaksimalkan produksinya.

Produksi kelapa sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara bersama-sama mencapai sekitar 85 sampai 90 persen dari total produksi minyak sawit global. Indonesia saat ini merupakan produsen dan eksportir terbesar minyak sawit di seluruh dunia.

Dalam waktu jangka panjang, permintaan minyak sawit global menunjukkan tren meningkat sebagaimana pertumbuhannya populasi, hal tersebut juga mendukung peningkatan konsumsi produk-produk yang berbasis minyak kelapa sawit. Pada diagram dibawah ini dapat dilihat estimasi produksi kepala sawit di dunia sampai dengan akhir tahun 2013

Berikut merupakan proyeksi produksi kelapa sawit dunia dimana Indonesia mememiliki posisi petama di dunia untuk estimasi 2014.

Grafik 2.1. Proyeksi Produksi Kelapa Sawit Dunia Estimasi 2014

Sumber : Index Mundi

Beberapa industri Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebagai pemain di bidang industri kelapa sawit selama 15 tahun terakhir. Pertumbuhan ini terlihat dalam jumlah produksi dan ekspor negara serta luasan areal lahan perkebunannya. Didorong oleh meningkatnya permintaan global dan hasil yang lebih tinggi, budidaya kelapa sawit telah diperluas secara signifikan oleh petani dan pengusaha Indonesia.

Mayoritas produksi minyak sawit Indonesia diekspor. Berikut merupakan negara-negara tujuan ekspor yang paling penting bagi Indonesia yaitu Cina, India, Malaysia, Singapura dan Belanda.

Page 158: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

136

Tabel 2.1. Produksi Minyak Sawit

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013¹Produksi (juta Mt) 16.8 19.2 19.4 21.8 23.5 26.5 28.0Export (juta Mt) n.a 14.2 15.5 15.6 16.5 18.1 21.0Export (dalam Miliar $USD) n.a 15.6 10.0 16.4 20.2 21.6 20.0Sumber : FAO (Food and Agricultutre Organization of the United Nations , GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) dan Kementrian Pertanian

Perkebunan kelapa sawit dan pengolahan industrinya menjadi industri penting untuk perekonomian: ekspor minyak sawit merupakan penghasil devisa penting dan memberikan kesempatan kerja bagi jutaan rakyat Indonesia. Hampir 70 persen dari perkebunan kelapa sawit di Indonesia terletak di Sumatera di mana industri dimulai pada masa kolonial Belanda. Sisanya - sekitar 30 persen - sebagian besar ditemukan di pulau Kalimantan.

Menurut data dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini sekitar delapan juta hektar; dua kali lebih banyak dibanding pada tahun 2000 yaitu sekitar empat juta hektar lahan di Indonesia digunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020.

Perusahaan Indonesia yang bergerak di kelapa sawit berencana investasi besar untuk memperluas kapasitas penyulingan minyak sawit. Hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan dari sumber daya alam di Indonesia. Indonesia lebih berfokus terutama pada ekspor minyak sawit mentah (dan komoditas mentah lainnya) namun saat ini telah merubah prioritasnya kepada produk olahan yang lebih tinggi . Untuk memacu pertumbuhan industri hilir, pajak ekspor produk minyak sawit olahan telah menurun dari 25 persen menjadi 10 persen pada 2012. Pajak ekspor untuk minyak sawit mentah (CPO) berkisar antara 7,5 dan 22,5 persen bergantung pada harga minyak sawit internasional .

2.2. Konsumsi Kelapa Sawit

Pada tahun 2013, permintaan CPO dunia mencapai 55,6 juta ton . Uni Eropa, Tiongkok, India dan Indonesia masing-masing mengonsumsi lebih dari 10% pasokan minyak sawit dunia pada tahun 2013. Indonesia nyaris mengalahkan India sebagai konsumen terbesar, terutama disebabkan oleh produksi biodiesel dan oleokimia lokal, yang sebagian besar akhirnya diekspor. Pertumbuhan permintaan Tiongkok melambat setelah 2006, karena impor kedelai untuk dilumatkan (sebagai pengganti impor minyak nabati secara langsung) menyumbang sebagian besar pertumbuhan permintaan minyak nabati secara total, tetapi penggunaan minyak sawit meningkat kembali pada tahun 2013.

Minyak sawit digunakan secara luas di bidang pangan untuk menggoreng, memanggang dan sebagai lemak penganan manis. Penggunaan minyak sawit untuk biodiesel mulai mencuat sejak tahun 2000 dan saat ini mewakili 15% permintaan minyak sawit dunia dan pangsa tersebut siap meningkat seiring dengan mandat penggunaan biodiesel. Di antara negara-negara produsen kelapa sawit, Indonesia sedang dalam proses menerapkan mandat B10 (yang berarti bahan bakar transportasi diesel akan mengandung 10% biodiesel); Malaysia tengah bergerak menuju mandat B5 secara nasional, dan akan meningkat menjadi B7 pada tahun 2015. Kolombia menerapkan mandat B10 dan Thailand menerapkan mandat B7.

Semua negara tersebut menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku produksi biodiesel mereka. Di Uni Eropa, pasar terbesar biodiesel dunia, mandat biodiesel sebagian dipenuhi melalui penggunaan biodiesel sawit. Kuantitas mandat tersebut meningkat bukan hanya seiring dengan peningkatan permintaan akan bahan bakar diesel, tetapi juga porsi biodiesel dalam bahan bakar diesel yang semakin tinggi.

Page 159: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

137

Pada Grafik 2.2. dibawah ini, selama 2008-2013 konsumsi kelapa sawit terus meningkat. Pertumbuhan tertinggi adalah pada tahun 2013 dimana konsumsi CPO di Indonesia mencapai 24,55%. Sementara untuk estimasi konsumsi sampai dengan akhir tahun di 2014, di proyeksikan konsumsi CPO mencapai angka 11.220 ribu MT. (Sumber : Index Mundi).

Grafik 2.2. Konsumsi Kelapa Sawit(dalam ribu MT)

Sumber : Index Mundi, Diolah

2.3. Produksi Minyak Nabati Dunia

Kenaikan pangsa CPO di pasar minyak didukung oleh keunggulan harga dibandingkan minyak lainnya, yang menjadikan CPO pengganti yang menarik bagi minyak lain dalam penggunaan pangan (terutama untuk menggoreng dan memanggang) dan penggunaan non-pangan (terutama bahan bakar hayati dan oleokimia). Keunggulan harga tersebut merupakan faktor yang sangat penting untuk mencapai kemajuan pesat di pasar Tiongkok dan India.

Dalam produksi minyak nabati dunia, CPO menempati posisi pertama dibandingkan dengan jenis minyak nabati yang lainnya. Kemudian minya kedelai menempati urutan penghasil minyak nabati ke dua setelah CPO. Pada Grafik 2.3 dan Grafik 2.4 dapat dilihar bahwa kenaikan CPO dan minyak nabati lainnya dari tahun 2012/2013 ke 2013/2014 mengalami komposisi kenaikan yang tidak terlalu berbeda. Dimana pada periode tersebut CPO tetap berada pada urutan pertama yatitu 30,00% dari minyak nabati dunia pada tahun 2014. (Sumber Index : Mundi)

Grafik 2.3 Komposisi Produksi 17 Penghasil Minyak Nabati di Dunia Tahun 2012/2013

Palm Oil29.90%

Rape Oil13.00%

Sun Oil 7.30%

PKO&CNO5.10%

Soya Oil 22.60%

Others/An.Fats

22.10%

Page 160: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

138

Grafik 2.4 Komposisi Produksi 17 Penghasil Minyak Nabati di Dunia Tahun 2013/2014

Palm Oil30.00%

Rape Oil12.60%

Sun Oil 7.60%

PKO&CNO5.00%

Soya Oil 22.70%

Others/An.Fats

22.10%

“The Oil World Supply and demand Forecast for the Year 2020” memperkirakan hasil panen minyak sawit per hektare akan melampaui produktivitas minyak kedelai. Pada 2020, jumlah produksi minyak sawit atau CPO sebesar 78 juta ton. Disusul dengan minyak kedelai berjumlah 53,2 juta, minyak bunga matahari sebesar 18,3 juta ton dan minyak kanola 31,5 juta ton. Sisanya berasal dari 13 jenis minyak lain yang berjumlah 55 juta ton seperti minyak inti sawit, minyak kelapa, minyak kacang tanah, dan minyak zaitun.

Produksi CPO dunia yang mencapai 78 juta ton ini disokong dua produsen utama yaitu Indonesia berjumlah 42 juta ton dan Malaysia sebanyak 23 juta ton. Berikutnya ada Nigeria yang sebesar 1,3 juta ton, Kolombia berjumlah 1,6 juta ton, Thailand berjumlah 2,8 juta ton, dan lainnya berjumlah 7,3 juta ton. (Sumber : Oil World)

Minyak dan lemak yang berbeda-beda tersebut saling menggantikan satu sama lain dalam berbagai kegunaan akhir. Untuk keperluan memasak rumah tangga di iklim panas, olein sawit RBD bersaing secara langsung dengan minyak kedelai, canola dan bunga matahari. Di iklim yang lebih dingin, olein sawit RBD yang memiliki temperatur lebur relatif lebih tinggi merupakan pesaing tiga minyak nabati tersebut dalam pasar utama sebagai berikut: industri pangan, katering dan penggunaan non-pangan, seperti oleokimia, biodiesel dan pakan ternak.

Produk sawit RBD menarik bagi konsumen di iklim yang lebih dingin, karena secara kimiawi produk-produk tersebut lebih stabil dibandingkan minyak nabati utama lainnya, yang membutuhkan hidrogenasi parsial agar tetap stabil dari waktu ke waktu. Tetapi proses hidrogenasi tersebut menghasilkan lemak-trans, yang menghadapi pembatasan hukum lebih ketat dari pemerintah yang mengkhawatirkan akibat buruk konsumsi lemak-trans terhadap kesehatan.

Berbeda dengan minyak sawit, tanaman benih minyak tahunan seperti sesawi dan kedelai ditanam ulang setiap tahun dan dipanen selama periode tertentu yang singkat dalam tahun berjalan. Akibatnya, sejumlah besar tonase harus disimpan, dan pengolahan benih minyak tahunan terjadi lama setelah panen dan dilakukan di lokasi yang terletak berkilo-kilometer jauhnya. Hal ini mungkin dilakukan karena benih minyak tahunan lambat membusuk.

2.4. Produksi Minyak Sawit

Selam periode 2008-2014 areal perkebunan kelapa sawit tersebat di 22 provinsi yakni di seluruh provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan, Provinsi Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tengah , Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Papua dan Papua Barat. Dari ke 22 Provinsi tersebut, provinisi Riau merupakan provinsi areal perkebunan kelapa sawit yang terluas di Indonesia yakni 2, 14 juta hektar pada tahun 2012 atau 21,12 persen dari total luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Menurut status pengusahaannya, sebagian besar perkebunan kelapa sawit pada tahun 2012 diusahakan oleh perkebunan besar swasta yakni 51,92 persen atau 5,26 juta hektar, sementara perkebunan rakyat mengusahakan 40,83 persen atau 4,14 juta hektar atau hanya 7,25 persen atau 0,73 hektar yang diusahakan oleh perkebunan Negara. Pada tahun 2013 perkebunan kelapa sawit yang diusahakan oleh perkebunan swasta diperkirakan sebesar 50.70 persen atau 5,37 juta hektar, sementara perkebunan rakyat mengusahakan 41,71 persen atau 4,42 juta hektar dan hanya 7,59 persen atau 0,80 juta hektar yang di usahakan oleh perkebunan besar Negara. (BPS, 2013)

Page 161: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

139

Pada Grafik 2.3. dibawah ini, selama 2009-2013 dapat dilihat bahwa produksi CPO terus bertahap meningkat. Terdapat lonjakan tertinggi pada tahun 2011 dimana produksi mencapai 26.200 ribu MT. Sementara untuk estimasi konsumsi sampai dengan akhir tahun di 2014, di proyeksikan produksi CPO mencapai angka 33.500 ribu MT. (Sumber : Index Mundi).

Grafik 2.5 Produksi Minyak Sawit

(dalam ribu MT)

Sumber : Index Mundi, Diolah

2.5. Ekspor dan Impor Kelapa Sawit

Perkembangan produksi CPO meningkat sejalan dengan luas areal yakni sekitar 3,38 s.d. 10,25 persen dari tahub 2008 s.d 2014. Pada tahun 2008 produksi CPO sebesar 19,40 juta ton, meningkat menjadi 26,02 juta ton pada tahun 2012. Tahun 2013 diperkirakan produksi minyak sawit akan meningkat 3,38 persen menjadi sebesar 26,90 juta ton di tahun 2014 meningkat 4,19 persen menjadi 28,02 juta ton.

Provinsi yang memproduksi CPO terbesar pada tahun 2012 adalah provinsi Riau sebesar 6,38 juta ton atau sekitar 24,54 persen dari total produksi Indonesia. Pada tahun 2013 Provinsi Riau diperkirakan tetap menjadi produsen CPO terbesar Indonesia yang mencapai sekitar 24,17 persen.

Berdasarkan status pengusahaanya, pada tahun 2012 sebesar 56,45 persen dari produksi minyak sawit atau 14,68 juta ton minyak sawit berasal dari perkebunan besar swasta 35,35 persen atau 9,20 juta ton dari perkebunan rakyat dan 8,20 persen atau 2,14 juta ton berasal dari perkebunan besar Negara. Pada tahun 2013 diperkirakan sebesar 15,01 juta ton CPO berasal dari perkebunan swasta, 9,50 juta ton (35.34 persen) dari perkebunan rakyat dan 2,38 juta ton (8,84 persen) berasal dari perkebuan besar Negara.

Association (Gapki) di Indonesia Palm Oil mengharapkan bahwa ekspor Indonesia dari minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya minyak sawit akan meningkat antara 10 dan 15 persen menjadi 11.290.000 ton pada paruh kedua 2014 dari 9.820.000 ton pada semester pertama ini tahun. Jika tercapai, maka total ekspor CPO (dan turunannya) dari ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2014 akan menjadi 21.110.000 ton. Dengan asumsi harga rata-rata CPO sebesar USD $ 895 per ton, ekspor tersebut dapat bernilai USD $ 18890000000 total.

Secara tradisional, ekspor CPO meningkat pada semester kedua tahun ini akibat permintaan global yang lebih tinggi di tengah beberapa hari besar keagamaan (Ramadhan, Idul Fitri dan Natal) serta Tahun Baru. Dengan demikian, ekspor CPO pada semester kedua tahun ini biasanya mencapai sekitar 70 persen dari total ekspor CPO dalam setahun.

Page 162: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

140

Gapki mengatakan bahwa ekspor CPO Indonesia sudah mulai tumbuh Mei 2014 setelah terjun jauh di bulan sebelumnya. Pada bulan April, hanya 1,38 juta ton CPO diekspor. Namun, ini pulih Mei menjadi 1,7 juta ton (a 23 persen pertumbuhan titik bulan ke bulan) terutama karena permintaan lebih tinggi dari negara-negara Muslim seperti Bangladesh dan Pakistan (menjelang bulan suci Ramadhan). Permintaan CPO Indonesia dari kedua negara tersebut melonjak 336 persen (mtm) Mei meskipun dari segi volume tetap sederhana dibandingkan dengan ekspor CPO ke China atau India.

Peningkatan permintaan untuk CPO Indonesia pada semester kedua tahun 2014 dapat tumbuh lebih lanjut jika siklus El Nino baru muncul akhir tahun ini. Sejak Maret 2014, spekulasi tentang penyebaran siklus baru. Fenomena cuaca ini dapat menghasilkan tingkat produksi CPO turun sebesar 5 sampai 10 persen (sehingga positif mempengaruhi harga CPO).

Kinerja sektor ekspor CPO Indonesia juga dipengaruhi oleh konsumsi CPO dalam negeri negara itu, khususnya dalam konteks program biofuel pemerintah. Pemerintah Indonesia menaikkan jumlah wajib minyak sawit (metil ester asam lemak) dicampur dalam biodiesel dari 7,5 persen menjadi 10 persen pada tahun 2013 (untuk pembangkit listrik yang menggunakan biodiesel, jumlah wajib telah dinaikkan menjadi 20 persen). Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) menyatakan bahwa jumlah wajib akan meningkat lagi menjadi 20 persen pada periode 2016-2020. Namun, program biofuel belum berfungsi secara optimal belum. Tahun ini, program ini diperkirakan membutuhkan sekitar 2,5 juta ton CPO, naik dari 1 juta ton pada 2013 mendatang Jika program ini akan berkembang, maka akan mengurangi ekspor CPO dari Indonesia.

Grafik 2.6 Export Kelapa Sawit

(dalam ribu MT)

Sumber : Index Mundi

Ekspor CPO 2014 diperkirakan menghadapi permintaan yang lemah, sementara anjloknya ekspor pada April 2014 sesuai faktor musiman sebagai bulan lowest season. Namun penurunan tersebut lebih dalam karena gangguan ekspor utamanya kenaikan bea keluar CPO. Dengan memperhatikan tren dan pola musiman ekspor CPO serta faktor permintaan, level ekspor CPO akan kembali meningkat setelah April 2014. Namun pertumbuhan keseluruhan tahun relative stagnan, atau hanya tumbuh 1%. Informasi liaison perusahaan CPO berorientasi ekspor mengonfirmasi lemahnya ekspor tersebut.

Page 163: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

141

Dalam jangka panjang kinerja ekspor CPO memiliki prospek yang baik. Pertumbuhan permintaan dunia akan lebih didorong oleh permintaan biofuel seiring program energi hijau melalui peningkatan kandungan biodiesel dalam BBM. Indonesia, didukung potensi pemanfaatan lahan dan peningkatan produktivitas, masih akan mendominasi pasar ekspor ke depan. Ekspor CPO pada April 2014 menurun tajam dan terjadi ke semua Negara tujuan (Grafik 2.7). Ekspor terendah CPO selalu terjadi pada bulan April sesuai factor musiman historis. Namun penurunannya lebih dalam diduga karena gangguangangguan proses ekspor. Tendensi simpangan musiman semakin membesar terutama pada bulan April (lowest season), berimpikasi pada volatilitas pertumbuhan ekspor yang membesar (Grafik 2.8). Pola musiman ekspor CPO tersebut bukan disebabkan oleh pola produksi. Hal ini terindikasi dari lowest season produksi CPO pada bulan Desember dan lowest season ekspor manufaktur pada bulan Februari. Ditengarai pola musiman ekspor CPO terkait dengan permasalahan logistik pada proses ekspor. Dalam hal ini, utamanya disebabkan kenaikan bea keluar CPO per 1 April 2014 menjadi sebesar 13,5% dari sebelumnya 10,5%.

Grafik 2.7 Eksport CPO Grafik 2.8 Volatilitas Eksport CPO

Grafik 2.9 Produksi CPO Indonesia

Sumber : SEKI, Bank Indonesia

Produksi CPO lebih banyak ditujukan untuk ekspor dengan pasar yang semakin terdiversifikasi (Grafik 2.10). Rata-rata produksi CPO sejak 2011 sebesar 12,1% yoy. Namun, pertumbuhan ekspor CPO lebih rendah pada periode yang sama karena penggunaan domestik yang semakin meningkat. Sementara itu, pasar ekspor CPO semakin terdiversifikasi. Pasar CPO utama ke negara Emerging masih didominasi Tiongkok dan India, dengan peningkatan pangsa Afrika dan Asia lainnya (Grafik 2.11).

Page 164: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

142

Grafik 2.11 Pangsa Pasar CPO Afrika dan Asia lainnya

Sumber : SEKI, Bank Indonesia

Grafik 2.12 Produksi Global Palm Oil Grafik 2.13 Konsumsi Global CPO

Sumber : SEKI, Bank Indonesia

Indonesia merupakan produsen CPO terbesar dunia disusul Malaysia (Grafik 2.12). Pertumbuhan produksi Indonesia tergolong tinggi dan lebih stabil disbanding produsen utama lainnya. Masih bertumbuhnya lahan tanam dan masih besarnya gap lahan tanam dengan yang telah dapat dipanen mencerminkan potensi peningkatan produksi yang masih besar (Grafik 2.13). Lokasi utama produksi CPO di Sumatera dan Kalimantan. Indonesia disusul Malaysia juga tercatat sebagai eksportir terbesar. Ke depan, Indonesia masih terus mendominasi ekspor CPO dunia. Dari sisi konsumsi, konsumen utama CPO yaitu India, Tiongkok, EU, dan Indonesia (Grafik 2.14). Tiga negara pertama tersebut juga tercatat sebagai importir terbesar baik saat ini maupun ke depannya; sekaligus masih menjadi pasar ekspor Indonesia.

Page 165: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

143

Grafik 2.14. Luas Area Kelapa Sawit

Sumber : SEKI, Bank Indonesia

Sementara untuk Total volume Impor minyak kelapa sawit pada tahun 2007 hingga 2010 mengalami kenaikan yang cukup tinggi berturut-turut sebesar 200 persen pada tahun 2008, untuk import sampai dengan akhir tahun di 2013, di proyeksikan import CPO mencapai angka 40 ribu MT. (Sumber : Index Mundi).

Page 166: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

144

Grafik 2.15 Import Kelapa Sawit

(dalam ribu MT)

Sumber : Index Mundi

2.6. Biodiesel

Permintaan CPO ke depan akan didorong oleh kebutuhan biofuel (Grafik 2.16). Semakin tingginya permintaan biofuel terkait program energi hijau tercermin pada pangsa penggunaan CPO untuk biodiesel di berbagai negara yang meningkat. Tren penggunaan biodiesel juga terjadi Indonesia dengan peningkatan penggunaan dalam BBM secara bertahap hingga 25% pada 2025. Pertumbuhan permintaan CPO dunia ke depan cenderung lebih rendah dari pertumbuhan saat ini (Grafik 2.17). Permintaan juga akan didominasi negara berkembang.

Grafik 2.16. Kebutuhan biofuel Grafik 2.17 . Permintaan negara berkembang

Page 167: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

145

US Departement of Agriculture (USDA) memperkirakan produksi CPO Indonesia tumbuh stabil pada 2014 di kisaran 8% (yoy). Namun dengan mempertimbangkan El Nino, Oil World memperkirakan pertumbuhan produksi CPO yang lebih rendah sebesar 5,6%. Rilis terbaru Biro Cuaca Australia memprakirakan tingkat kemungkinan El Nino yang semakin besar mencapai 70% atau dalam status Alert. Sementara itu, GAPKI memprediksi volume ekspor CPO 2014 stagnan atau tidak bertumbuh, karena lemahnya permintaan dan faktor kebijakan negara pengimpor; maupun kebijakan mandatory biofuel dalam negeri.

Dengan memperhatikan tren dan pola musiman ekspor CPO serta factor permintaan ke depan, level ekspor CPO akan kembali meningkat setelah April 2014. Namun ekspor keseluruhan tahun 2014 relatif stagnan, hanya tumbuh sebesar 1%. Informasi liaison mengonfirmasi lemahnya pasar ekspor. Perusahaan CPO yang berorientasi ekspor memperkirakan penjualan 2014 tertahan karena lemahnya permintaan Tiongkok, India, dan Pakistan. Sebaliknya, perusahaan CPO yang berorientasi domestik memperkirakan penjualan yang meningkat.

2.7. Tinjauan terhadap Isu Lingkungan Hidup

Pemerintah Indonesia menandatangani moratorium hutan primer dua tahun yang mulai berlaku pada tanggal 20 Mei 2011 dan berakhir Mei 2013 Setelah berakhirnya, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono memperpanjang moratorium dua tahun. Moratorium ini berarti berhenti sementara untuk pemberian izin baru untuk pembukaan hutan hujan dan lahan gambut di negara ini. Dalam pertukaran Indonesia menerima paket Rp 1 miliar dari Norwegia. Pada beberapa kesempatan media internasional telah melaporkan bahwa moratorium telah dilanggar oleh perusahaan Indonesia. Ia telah berhasil, namun, dalam membatasi - meskipun sementara - ekspansi perkebunan sawit di Indonesia. Skeptis moratorium menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaannya pemerintah telah dikonsesikan sekitar sembilan juta hektar untuk tanaman baru. Selain itu, perusahaan sawit besar memiliki bank tanah yang luas yang banyak hanya setengah ditanam, artinya masih ada banyak ruang untuk ekspansi.

Page 168: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

146

3. Posisi Perseroan di dalam Industri Kelapa Sawit

Grafik 3.1. Total Aset terhadap Pesaing (dalam Miliar Rupiah) Grafik 3.2. Total Land Bank terhadap Pesaing (dalam ribu Ha)

18,167

30,494

8,478

6,552

4,9361,180

AALI

SIMP

LONSUM

BWPT

SGRO

GP

235

577

172

190

407

32AALI

SIMP

LONSUM

BWPT

SGRO

GP

Grafik 3.3. Perbandingan FFB Yield , OER(%), KER(%)

20.7 22.4

16.715.9

13.8

2222.3 22.8 22.9 23.1

20.722

4.60 5.103.80 3.70

2.904.00

0

5

10

15

20

25

AALI SIMP LONSUM BWPT SGRO GP

FFB Yield OER(%) KER(%)

Sumber : Bloomberg dan Data Perseroan

Berdasarkan Grafik 3.1 , Grafik 3.2 dan Grafik 3.3. dapat dilihat bahwa dari segi total aset dan total land bank, Perseroan masih berada pada tahap berkembang dan akan terus memperluas lahan tertanamnya. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, lahan cadangan perseroan luas sebesar 49.410,92 hektar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, dan Sumatera, dimana seluas 17.323,60 hektar diantaranya adalah sudah tertanam. Sisanya, yaitu 32.087,32 hektar merupakan cadangan lahan yang memiliki prospek untuk dikembangkan oleh Perseroan dan Entitas Anak. Dengan luas kondisi lahan dan total aset yang masih berasa di bawah posisi competitor tidak menjadikan Perseroan menurunkan kualitas daripada hasil produksinya. Hal tersebut dapat dilihat pada Grafik 3.3. yaitu perbandingan dimana berdasarkan historis pencapaiannya, perseroan dapat memanfaatkan utilitasi aset dan lahan yang dimilikinya yang tercermin pada nisbah FFB Yield, OER(%) dan KER(%).

Page 169: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

147

XII. Ekuitas

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah diaudit oleh KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (member firm of RSM International) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, tabel berikut ini menyajikan posisi ekuitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 30 Juni 2014 serta 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 2010, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian auditan perseroan pada tanggal 30 Juni 2014 serta 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 2010, dan untuk yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.

(dalam Rupiah)

KeteranganPada tanggal

30 Juni Pada tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010 2009EKUITASEkuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham 286.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000

Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

-

691.831.004.929

688.583.729.121 696.110.702.575

301.315.396.172

276.307.608.197

Tambahan Modal Disetor 169.629.244.210 - - - - -

Defisit (77.160.000) (22.160.000) (8.580.000) (6.720.000) (360.000) -Total Ekuitas

yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 456.052.084.210

694.308.844.929 691.075.149.121 698.603.982.575 303.815.036.172 278.807.608.197

Kepentingan Non Pengendali 244.628.180.127 - - - - -

Jumlah Ekuitas 700.331.318.765 694.308.844.929 691.075.149.121 698.603.982.575 303.815.036.172 278.807.608.197

Selain yang telah disebutkan di atas, setelah tanggal Laporan Keuangan 30 Juni 2014 hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perubahan struktur modal yang terjadi.

Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan sehubungan dengan persetujuan perubahan status Perseroan, nilai nominal saham, maksud dan tujuan Perseroan, serta persetujuan PUPS Perseroan dimana Perseroan telah melakukan perubahan atas seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan No. IX.J.1 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.37, tanggal 11 September 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE., M.KN. Notaris di Jakarta Utara yang telah mendapatkan: (i) persetujuan dari Menkumham No.AHU-07898.40.20.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) penerimaan pemberitahuan dari Menkumham No.AHU-06127.40.21.2014 tanggal 12 September 2014 dan didaftarkan dalam: (i) Daftar Perseroan No.AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) Daftar Perseroan No. AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014

Tabel Proforma Ekuitas

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebesar 800.000.000 (delapan ratus juta) saham biasa atas nama yang merupakan saham baru yang berasal dari portepel, atau sebesar 21,8281% (dua puluh satu koma delapan dua delapan satu persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham, yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai Nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Page 170: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

148

Bersamaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan juga menerbitkan sebanyak 1.000.000.000 (satu miliar) Waran Seri I atau sebanyak 35% (tiga puluh lima persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh saat Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan, yang menyertai Saham Baru Perseroan.

Di bawah ini disajikan posisi ekuitas proforma Perseroan pada tanggal 30 Juni 2014 setelah memperhitungkan dampak dari dilakukannya Penawaran Umum Perdana Saham dan Pelaksanaan Waran Seri I ini:

(dalam Rupiah)

Uraian Modal saham

Proforma Modal yang Timbul

dari Transaksi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali

Tambahan Modal Disetor Defisit

Total Ekuitas yang Dapat

Diatribusikan Kepada Pemilik

Entitas Induk

Kepentingan Non Pengendali Jumlah Ekuitas

Posisi ekuitas menurut laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2014 286.500.000.000

- 169.629.244.210 (77.160.000) 456.052.084.210

244.628.180.127 700.331.318.765

Perubahan ekuitas setelah tanggal 30 Juni 2014 jika diasumsikan telah terjadi pada tanggal tersebut :

Saham sejumlah 800.000.000 saham biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga penawaran Rp288 per saham 80.000.000.000 - 150.400.000.000 - - - 230.400.000.000

Pelaksanaan 1.000.000.000 Waran Seri I dengan nilai nominal Rp100 per saham dan Harga Pelaksanaan Rp288 per Waran Seri I 100.000.000.000 - 188.000.000.000 - - - 288.000.000.000

Proforma Ekuitas pada tanggal 30 Juni 2014 setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan Pelaksanaan Waran Seri I

466.500.000.000

-

508.029.244.210

(77.160.000)

456.052.084.210

244.628.180.127

1.218.731.318.765

Page 171: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

149

XIII. Kebijakan Dividen

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, laba bersih Perseroan dapat dibagikan kepada Pemegang Saham sebagai dividen setelah penyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkan undang-undang. Pembagian dividen harus disetujui oleh Pemegang Saham melalui keputusan RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi Perseroan.

Manajemen Perseroan, merencanakan kebijakan pembagian dividen kas maksimum 25% (dua puluh lima persen) dari laba bersih Perseroan untuk setiap tahunnya dimulai dari tahun buku 2014 dengan dasar perhitungan bahwa Perseroan akan memberikan keuntungan yang proporsional antara Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan adanya pertumbuhan Perseroan dimasa yang akan datang.

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, pembagian dividen final setiap tahunnya dilakukan berdasarkan keputusan para pemegang saham pada RUPS tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Perseroan berencana untuk membagikan dividen setidaknya sekali setahun kecuali diputuskan lain dalam RUPS. Direksi Perseroan akan membayarkan dividen, dengan persetujuan para pemegang saham dalam RUPS. Pembagian dividien akan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan Perseroan.

Dividen adalah dalam bentuk kas, kecuali diputuskan lain dalam RUPS. Pembagian dividen kas akan dibayarkan dalam mata uang Rupiah. Pemegang saham Perseroan pada suatu tanggal tertentu sesuai peraturan yang berlaku, berhak memperoleh jumlah dividen kas secara penuh, tetapi tetap mengacu pada peraturan perpajakan Indonesia yang berlaku. Direksi dapat mengubah kebijakan dividen setiap saat, dengan persetujuan rapat umum pemegang saham.

Kebijakan dividen Perseroan adalah dengan rumusan sebagai berikut:• Laba bersih setelah sampai dengan Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah) setelah Pajak : 10% sampai 15%• Laba bersih di atas Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah) setelah Pajak : 15% sampai 25%

Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum Perdana Saham ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang merugikan pemegang saham dan tidak ada pelanggaran yang dilakukan Perseroan atas persyaratan dalam perjanjian kredit yang berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan tindakan yang telah atau akan diambil oleh Perseroan.

Page 172: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

150

XIV. Perpajakan

A. Perpajakan Untuk Pemegang Saham

Sesuai dengan Undang-Undang No.7 tahun 1983 yang diubah terakhir oleh Undang-Undang No.36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak dikenakan Pajak Penghasilan jika semua kondisi di bawah ini dipenuhi:1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan2. Bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima

dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25,0% dari jumlah modal yang disetor.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang Bidang-bidang Penanaman Modal Tertentu yang Memberikan Penghasilan kepada Dana Pensiun yang Tidak Termasuk sebagai Obyek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai obyek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman modal antara lain dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1994 juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.14 tahun 1997 tentang Pajak Penghasilan Atas penghasilan Dari Transaksi Penjualan Saham Di Bursa Efek telah ditetapkan sebagai berikut:

1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di bursa efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% (nol koma satu persen) dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final, pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara bursa efek melalui Perantara Pedagang Efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham;

3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh perusahaan atas nama masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di bursa efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas, maka perhitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2008.

Peraturan Pemerintah ataspenghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek di atas juga berlaku untuk dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan republik Indonesia.

Pajak Penghasilan atas dividen saham akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2010).

Page 173: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

151

Dividen yang diterima atau diperoleh pemegang saham Wajib Pajak Dalam Negeri selain dari pihak-pihak yang memenuhi syarat di atas dan bentuk usaha tetap dari Wajib Pajak luar negeri dikenakan Pajak Penghasilan sesuai pasal 23 Undang-Undang No.36 tahun 2008. Perusahaan yang membayar dividen harus memotong pajak penghasilan pasal 23 sebesar 15% (lima belas) persen dari jumlah bruto sesuai dengan pasal 23 Undang-Undang Pajak Penghasilan. Pemotongan pajak penghasilan pasal 23 merupakan kredit pajak untuk pajak penghasilan tahunan yang terhutang oleh pemegang saham Wajib Pajak Dalam Negeri dan bentuk usaha tetap.

Besarnya tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat 2c, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final. Penetapan mengenai besarnya tarif tersebut berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (2d) diatur dengan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2010 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Negeri.

Berdasarkan Pasal 26 ayat 1, dividen yang dibayar atau terhutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% (dua puluh persen) dari nilai par (dalam hal dividen saham). Kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi surat edaran Dirjen pajak No.SE-03/PJ. 101/1996 tanggal 29 maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat Domisili asli yang diterbitkan Kantor Pajak negara asal. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum pada sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku.

Calon pembeli saham dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini diharapkan untuk berkonsultasi dangan konsultan pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang timbul dari pembelian, pemilikan maupun penjualan saham yang dibeli melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini.

B. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Oleh Perseroan

Sebagai Wajib Pajak secara umum Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.

Page 174: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

152

XV. Penjaminan Emisi Efek

1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek

Sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang dinyatakan dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No.15 tanggal 6 Oktober 2014, sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali melalui Addendum dan Pernyataan Kembali Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 35 tanggal 4 Desember 2014, yang seluruhnya dibuat dihadapan Humberg Lie, SH, Se, MKn, Notaris di Jakarta, para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini secara sendiri-sendiri menyetujui untuk menawarkan dan menjual saham baru yang dikeluarkan dari portepel kepada Masyarakat sebesar bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini yaitu sebesar 800.000.000 (delapan ratus juta) saham biasa atas nama baru (saham baru).

Perjanjian Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada dikemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Efek.

Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7. Penjamin Emisi Efek menyatakan menjamin secara kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perdana Saham ini.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjaminan emisi dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut:

No. Nama Para Penjamin Emisi Efek Porsi PenjaminanSaham Rupiah Persentase

Penjamin Pelaksana Emisi Efek:1. PT CIMB Securities Indonesia 762.400.000 219.571.200.000 95,30%

Sub Total 762.400.000 219.571.200.000 95,30%Para Penjamin Emisi Efek

1. PT Buana Capital 200.000 57.600.000 0,03%2. PT Dhanawibawa Artha Cemerlang 3.000.000 864.000.000 0,38%3. PT Equity Securities Indonesia 200.000 57.600.000 0,03%4. PT HD Capital Tbk 500.000 144.000.000 0,06%5. PT Indomitra Securities 3.000.000 864.000.000 0,38%6. PT Jasa Utama Capital 500.000 144.000.000 0,06%7. PT Kresna Graha Securindo Tbk 2.000.000 576.000.000 0,25%8. PT Lautandhana Securindo 3.000.000 864.000.000 0,38%9. PT Magenta Kapital Indonesia 2.000.000 576.000.000 0,25%10. PT Makindo Securities 500.000 144.000.000 0,06%11. PT Makinta Securities 500.000 144.000.000 0,06%12. PT Mega Capital Indonesia 3.000.000 864.000.000 0,38%13. PT Minna Padi Investama Tbk 1.000.000 288.000.000 0,13%14. PT MNC Securities 200.000 57.600.000 0,03%15. PT NISP Sekuritas 1.000.000 288.000.000 0,13%16. PT OSO Securities 500.000 144.000.000 0,06%17. PT Panca Global Securities 1.000.000 288.000.000 0,13%18. PT Philip Securities Indonesia 2.000.000 576.000.000 0,25%19. PT Recapital Securities 3.000.000 864.000.000 0,38%20. PT Reliance Securities 3.000.000 864.000.000 0,38%21. PT Trimegah Securities Tbk 3.000.000 864.000.000 0,38%22. PT Valbury Asia Securities 3.000.000 864.000.000 0,38%23. PT Victoria Securities 1.000.000 288.000.000 0,13%24. PT Yulie Sekurindo Tbk 500.000 144.000.000 0,06%

Sub Total 37.600.000 10.828.800.000 4,70%Total 800.000.000 230.400.000.000 100,00%

Page 175: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

153

Berdasarkan UU Pasar Modal, yang dimaksud dengan pihak yang memiliki Afiliasi adalah sebagai berikut: a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal

maupun vertikal;b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau

komisaris yang sama;d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak baik langsung maupun tidak langsung,

mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung,

oleh pihak yang sama; atau; f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama

PT CIMB Securities Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana disebutkan di atas.

2. Penentuan Harga Penawaran Pada Pasar Perdana

Harga Penawaran untuk Saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal (bookbuilding) yang dilakukan sejak tanggal 24 November 2014 sampai dengan 3 Desember 2014.

Berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek berada pada kisaran harga Rp250 - Rp300. Dengan mempertimbangkan hasil penawaran awal tersebut diatas maka berdasarkan kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp288. Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:- Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan;- Permintaan investor; - Permintaan dari calon investor yang berkualitas atau Quality Institutional Buyer (QIB);- Kinerja Keuangan Perseroan;- Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha dan

keterangan mengenai industri Perseroan di Indonesia;- Penilaian terhadap direksi dan manajemen, operasi atau kinerja Perseroan, baik di masa lampau

maupun pada saat ini, serta prospek usaha dan prospek pendapatan di masa mendatang;- Status dari perkembangan terakhir Perseroan;- Faktor-faktor di atas dalam kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian

untuk beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan;- Penilaian berdasarkan rasio perbandingan P/E dari beberapa perusahaan publik yang tercatat di

Bursa Efek regional yang dapat dijadikan perbandingan; dan - Mempertimbangkan Kinerja Saham di Pasar Sekunder.

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, harga Saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di Bursa dimana Saham tersebut dicatatkan.

Page 176: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

154

XVI. Lembaga dan Profesi Penunjang dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebagai berikut:

Kantor AkuntanPublik : KAPAryanto,AmirJusuf,Mawar&Saptoto(memberfirmofRSMInternational)Plaza ASIA Lantai 10-11Jl. Jend. Sudirman Kav. 59Jakarta 12190

No. STTD : 336/PM/STTD-AP/2003 Tanggal STTD : 27 Juni 2003 Asosiasi profesi : Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)No. keanggotaan asosiasi profesi

: 1064

Standar profesi : Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPISurat penunjukan kerja : No. 0230714/DWD/104.EL tanggal 14 Juli 2014

Tugas pokok akuntan publik adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Riwayat/Pengalaman KAP dalam pekerjaan di Pasar Modal diantaranya sebagai berikut: 1. Penawaran Umum Obligasi PT Pupuk Indonesia (Persero) (tahun

2014)2. Penawaran Umum Perdana Saham PT Link Net Tbk (tahun 2014)3. Penawaran Umum Perdana Saham PT Bali Towerindo Sentra Tbk

(tahun 2014)4. Penawaran Umum Perdana Saham PT Siloam International Hospitals

Tbk (tahun 2013)5. Penawaran Umum Perdana Saham PT Asuransi Mitra Maparya Tbk

(tahun 2013)6. Penawaran Umum Perdana Saham PT Nusa Raya Cipta Tbk (tahun

2013)7. Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah PT Tiga Pilar Sejahtera

Food Tbk (tahun 2013)8. Penawaran Umum Perdana Saham PT Multipolar Technology Tbk

(tahun 2013)9. Penawaran Umum Perdana Saham PT Bank Nationalnobu Tbk

(tahun 2013)10. Penawaran Umum Perdana Saham PT Steel Pipe Industry of

Indonesia Tbk (tahun 2013)11. Penawaran Umum Perdana Saham PT Pelayaran Nasional Bina

Buana Raya Tbk (tahun 2012)

Page 177: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

155

12. Penawaran Umum Perdana Saham PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (tahun 2012)

13. Penawaran Umum Perdana Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk Tbk (tahun 2012)

14. Penawaran Umum Terbatas Saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (tahun 2012)

Konsultan Hukum : Hadiputranto, Hadinoto & PartnersThe Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 21st Fl. SudirmanCentral Business DistrictJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190, IndonesiaTelp. (021) 5155090Faks. (021) 5154840

No. STTD : N0.179/STTD-KH/PM/1998 Tanggal STTD : 21 April 1998No. Anggota HKHPM : 98037Pedoman Kerja : Kode Etik dan Standar Profesi Konsultan

Hukum Pasar Modal Surat Penunjukan : Surat Penunjukan Sebagai Konsultan Hukum

tanggal 2 Juni 2014

Tugas utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah melakukan pemeriksaan dari segi hukum secara independen, sesuai dengan norma atau Standar Profesi dan kode etik konsultan hukum dan memberikan laporan pemeriksaan dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan yang disampaikan oleh Perseroan kepada Konsultan Hukum. Hasil pemeriksaan Konsultan Hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum yang merupakan penjelasan atas Perseroan dan menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri.

Profesi Penunjang Pasar Modal dengan ini menyatakan bahwa tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana ditentukan dalam UUPM.

Riwayat/pengalaman pekerjaan di Pasar Modal diantaranya sebagai berikut: 20141. Mewakili PT Intermedia Capital Tbk. perusahaan induk (holding

company) dari PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) atas Penawaran Umum Perdana PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia;

2. Mewakili PT Capitalinc Investment Tbk, perusahaan induk untuk minyak dan gas, untuk Penawaran Umum Terbatas IV yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

20131. Mewakili PT Siloam International Hospitals Tbk atas Penawaran

Umum Perdana PT Siloam International Hospitals Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia;

2. Mewakili PT Electronic City IndonesiaTbk atas Penawaran Umum Perdana PT Electronic City Indonesia Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia;

Page 178: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

156

3. Mewakili PT Astra Otoparts Tbk atas Penawaran Umum Terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia;

4. Mewakili PT Apexindo Pratama Duta Tbk atas pencatatan kembali saham-saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk di Bursa Efek Indonesia.

20121. Mewakili PT Express Transindo Utama atas Penawaran Umum

Perdana PT Express Transindo Utama yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

20111. Mewakili PT Visi Media Asia Tbk., perusahaan induk dari

PT Cakrawala Andalas Televisi dan PT Lativi Mediakarya atas Penawaran Umum Perdana PT Visi Media Asia Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia;

2. Mewakili PT Bank CIMB Niaga Tbk atas Penawaran Umum Terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia;

3. Mewakili PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, atas Penawaran Umum Terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia;

4. Mewakili PT Darma Henwa Tbk atas Penawaran Umum Terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia;

5. Mewakili PT Bank Danamon Indonesia Tbk atas Penawaran Umum Terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Penilai : Kantor Jasa Penilai Publik Suwendho Rinaldy & RekanRasuna Office Park WO 01-02, Rasuna EpicentrumJl. H.R. Rasuna Said - KuninganJakarta 12960, IndonesiaTelp: (021) 837-08026 Fax: (021) 351-9544

No. STTD : 02/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 31 Mei 2006 atas nama Ocky Rinaldy, MAPPI (Cert.)

No Assosiasi MAPPI : 95-S-00654Pedoman Kerja : Peraturan No.VIII.C.4 dan Standar Penilaian

Indonesia Tahun 2013 (SPI 2013)Surat Penunjukan : 140815.005/SRR/SPN-A/BRI/OR tanggal 15

Agustus 2014

Tugas utama dari Penilai dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini sesuai dengan Peraturan Pasar Modal dan Standar Profesi yang berlaku, meliputi pemeriksaan secara langsung pada lokasi-lokasi usaha Perseroan dan Entitas Anak serta melakukan penilaian atas aset tetap yang dimiliki dan atau dikuasai Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 30 Juni 2013 yang berupa perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kepala sawit yang terdiri dari tanaman, bibit, tanah, bangunan dan sarana pelengkap lainnya, mesin-mesin dan peralatannya, alat berat, peralatan kantor dan rumah tanggal, serta kendaraan bermotor yang terletak diberbagai wilayah di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk mengungkapkan Nilai Pasar, Penilai mengacu pada Peraturan No.VIII.C.4 dan Standar Penilaian Indonesia Tahun 2013 (SPI 2013).

Riwayat/pengalaman pekerjaan di Pasar Modal diantaranya sebagai berikut: Penilaian Properti PT Blue Bird Tbk Tahun 2014, Penilaian Properti PT Intiland Development Tbk tahun 2014, Penilaian Saham dan Pendapat kewajaran PT Bumi Resources Tbk Tahun 2014, Penilaian Pendapat Kewajaran PT Link Net Tbk Tahun 2014, Penilaian Properti dan Penilaian

Page 179: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

157

Saham PT Apexindo Energi Investama tahun 2014, Penilaian Pendapat Kewajaran PT Bank Permata tahun 2014, Penilaian Saham PT Bumi Resources Tbk Tahun 2013, Penilaian Saham PT Bumi Resources Tbk Tahun 2013, Penilaian Properti PT Blue Bird Tbk Tahun 2013, Penilaian Tagihan dan Hak Opsi PT Nusa Raya Cipta Tbk Tahun 2013, Penilaian Properti PT Saratoga Investama Tbk, Penilaian Properti dan Penilaian Saham PT Modernland Realty Tbk Tahun 2013, Penilaian Properti PT Astra Graphia Tbk Tahun 2013, Penilaian Properti PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Tahun 2013, Penilaian Saham dan Pendapat Kewajaran PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk Tahun 2012, Penilaian Saham dan Pendapat Kewajaran PT Samindo Resources Tbk Tahun 2012, Pendapat Kewajaran PT Intiland Development Tbk Tahun 2012, Penilaian Saham dan Pendapat Kewajaran PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk Tahun 2011, Penilaian Saham dan Pendapat Kewajaran PT Modernland Realty Tbk Tahun 2011.

Notaris : Humberg Lie S.H., S.E., M.Kn

Jl. Raya Pluit Selatan Raya 103Jakarta Utara 14450Tel: (021) 66697316, 66697315, 66697272Fax: (021) 6678527

No. STTD : No.04/BL/STTD-N/2006 tanggal 27 Juni 2006No. Assosiasi INI : 011.005.003.120179Pedoman Kerja : Standar Profesional Notaris sesuai dengan

Undang-undang Jabatan Notaris dan Kode EtikSurat Penunjukan : Surat No. 069a/GP/SP/VI/2014 tanggal 2 Juni

2014

Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam Penawaran Umum Perdana Saham antara lain adalah menyiapkan dan membuatkan akta-akta sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, antara lain perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Efek.

Riwayat/pengalaman pekerjaan di Pasar Modal diantaranya sebagai berikut:1. Penawaran Umum Perdana Saham PT Magna Finance Tbk. (tahun

2014)2. Penawaran Umum Perdana Saham PT Intermedia Capital Tbk. (tahun

2013)3. Penawaran Umum Perdana Saham PT Electronic City Indonesia Tbk

(tahun 2013)4. Penawaran Umum Perdana Saham PT Victoria Investama Tbk (tahun

2013)5. Penawaran Umum Perdana Saham PT Cipaganti Citra Graha Tbk

(tahun 2013)6. Penawaran Perdana Obligasi Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (2013)7. Penawaran Umum Perdana Saham PT SMR Utama Tbk (2013)8. Penawaran Umum Perdana Saham PT Saratoga Investama Sedaya

Tbk (2013)9. Penawaran Umum Perdana Saham PT Nirvana Development Tbk

(2012)10. Penawaran Umum Perdana Saham PT Pasifik Agro Sentosa Tbk

(2012)11. Penawaran Umum Perdana Saham PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk

(2012)

Page 180: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

158

12. Penawaran Umum Perdana Saham PT Gading Development Tbk (2012)

13. Penawaran Umum Terbatas PT Sugih Energy Tbk (2012)14. Penawaran Umum Perdana Saham PT Visi Media Asia Tbk (2011)15. Penawaran Umum Perdana Saham PT SMR Utama Tbk (2011)

Biro Administrasi Efek : PT Sinartama Gunita Sinarmas Land Plaza, Menara 1 lantai 9Jl. MH Thamrin No. 51Jakarta 10350

No Assosiasi : Assosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI)Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dari BAPEPAM dan LKSurat Penunjukan : PNW-HRG-006/SG-MRK/IX/2014 tanggal

11 September 2014

Ruang lingkup tugas Biro Administrasi Efek (BAE) dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah memperoleh persetujuan dari Penjamin Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, serta melakukan administrasi pemesanan dan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Penjamin Pelaksana Emisi bersama-sama dengan BAE, memiliki hak untuk menolak pemesanan yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan sesuai dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS), apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana Saham sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana definisi hubungan Afiliasi dalam UU PM.

Page 181: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

XVII. Pendapat dari Segi Hukum

159

Page 182: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 183: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Hadiputranto, Hadinoto & Partners is a member of Baker & McKenzie International, a Swiss Verein.

Hadiputranto, Hadinoto & Partners

The Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 21st Floor Sudirman Central Business District Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia

Tel: +62 21 2960 8888 Fax: +62 21 2960 8999 www.hhp.co.id

5 Desember 2014 Kepada Yth. PT GOLDEN PLANTATION TBK

Jl Prof Dr. Supomo SH No. 233 Gedung AlunGraha Tebet, Jakarta Selatan 12870 U.p.: Direksi

Perihal: PENDAPAT DARI SEGI HUKUM DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

PERDANA SAHAM PT GOLDEN PLANTATION TBK

Dengan hormat,

Untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, kami kantor konsultan hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners, dalam hal ini diwakili oleh Rambun Tjajo, SH, yang telah memiliki Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 179/STTD-KH/PM/1998, tanggal 21 April 1998, atas nama Rambun Tjajo, SH, dan telah terdaftar dalam Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal dengan Nomor 98037, selaku Konsultan Hukum yang bebas dan mandiri, telah ditunjuk oleh PT Golden Plantation Tbk. (“Perseroan”) berdasarkan Surat Penunjukkan tanggal 2 Juni 2014 untuk melakukan Uji Tuntas dan mempersiapkan Laporan Uji Tuntas (“LUT”) serta memberikan Pendapat Dari Segi Hukum atas Perseroan (“Pendapat Hukum”), sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (“PUPS”).

Pendapat Hukum ini menggantikan Pendapat Dari Segi Hukum yang telah diberikan sebelumnya, sebagaimana dimuat dalam surat kami No. Ref.: RT/BDH/ 498144-v1 tanggal 18 November 2014.

A. URAIAN TRANSAKSI

Perseroan, melalui PUPS, berencana untuk melakukan Penawaran Umum atas saham biasa atas nama Perseroan yang akan diterbitkan dan ditawarkan kepada masyarakat sejumlah 800.000.000 saham biasa atas nama yang mewakili 21,8281% dari modal ditempatkan dan dikeluarkan Perseroan setelah PUPS, yang merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham, dengan harga penawaran Rp288 setiap saham yang dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek (sebagaimana didefinisikan dibawah ini). Nilai saham yang ditawarkan dalam PUPS secara keseluruhan adalah sebesar Rp230.400.000.000. Dalam rangka PUPS ini, seluruh saham Perseroan akan dicatatkan pada BEI.

No. Ref.:RT/BDH/ 502201-v1

Page 184: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

Perseroan berencana untuk mengalokasikan saham yang ditawarkan dalam PUPS sejumlah 80.000.000 saham atau 10% dari saham yang ditawarkan akan dialokasikan untuk Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA) yang diperuntukkan kepada karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan (“Program ESA”).

Dalam rangka PUPS, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sejumlah 1.000.000.000 Waran Seri I atau 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran dalam rangka PUPS disampaikan, yang menyertai saham baru Perseroan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru Perseroan yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan pada tanggal penjatahan.

Sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan pasar modal yang berlaku, dalam rangka PUPS, Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut:

1. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-0021/PE/KSEI/1014 tanggal 2 Oktober 2014, antara Perseroan dan KSEI (“Perjanjian Pendaftaran

Efek”);

2. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek tanggal 7 Oktober 2014, antara Perseroan dan BEI (“Perjanjian Pendahuluan Pencatatan”);

3. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 15 tanggal 6 Oktober 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, antara Perseroan dan PT CIMB Securities Indonesia (“Penjamin Pelaksana Emisi Efek”) sebagaimana diubah dengan Akta Addendum dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 35 tanggal 4 Desember 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, antara Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan PT Buana Capital, PT Dhanawibawa Artha Cemerlang, PT Equity Securities Indonesia, PT HD Capital Tbk, PT Indomitra Securities, PT Jasa Utama Capital, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, PT Lautandhana Securindo, PT Magenta Kapital Indonesia, PT Makindo Securities, PT Makinta Securities, PT Mega Capital Indonesia, PT Minna Padi Investama Tbk, PT MNC Securities, PT NISP Securities, PT Panca Global Securities, PT Phillip Securities Indonesia, PT OSO Securities, PT Reliance Securities, PT Trimegah Securities Tbk, PT Valbury Asia Securities, PT Victoria Securities Indonesia, PT Yulie Sekurindo Tbk (secara bersama-sama, “Para Penjamin Emisi Efek”) (“Perjanjian Penjaminan Emisi

Efek”);

4. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 17 tanggal 6 Oktober 2014 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 37 tanggal 4 Desember 2014, keduanya dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, antara Perseroan dan PT Sinartama Gunita (“Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham”);

5. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Dalam Rangka Penawaran Umum Perseroan No. 18 tanggal 6 Oktober 2014 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Dalam Rangka Penawaran Umum Perseroan No. 38 tanggal 4 Desember 2014, keduanya dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, antara Perseroan dan PT Sinartama Gunita (“Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran

Seri I”); dan

162

Page 185: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

6. Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Dalam Rangka Penawaran Umum Perseroan No. 16, tanggal 6 Oktober 2014 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Dalam Rangka Penawaran Umum Perseroan No. 36 tanggal 4 Desember 2014, keduanya dibuat dihadapan Notaris Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara (“Pernyataan Penerbitan

Waran Seri I”).

Perseroan merencanakan untuk menggunakan dana yang akan diperoleh dari hasil PUPS ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi dengan perincian sebagai berikut:

(a) Sekitar 59% atau Rp130,27 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi Perusahaan Target (“Rencana Akuisisi”) dimana sekitar 21% akan digunakan untuk mengakuisisi saham BCI dan sekitar 38% akan digunakan untuk mengakuisisi saham PAH. Berikut adalah keterangan singkat dari Rencana Akuisisi:

- sekitar 21% atau Rp46,250 miliar dari keseluruhan dana yang akan diperoleh dari PUPS akan digunakan untuk mengakuisisi saham BCI dari PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen; dan

- sekitar 38% atau Rp84,015 miliar dari keseluruhan dana yang akan diperoleh dari PUPS akan digunakan untuk mengakuisisi saham PAH dari PT Profindo Putra Utama.

(b) Sekitar 41% atau Rp90,13 miliar akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja Perusahaan Target dalam pengembangan kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit.

Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk tambahan modal kerja Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan, seperti biaya umum dan administrasi lainnya.

Dengan tetap memperhatikan ruang lingkup, pembatasan dan asumsi yang akan disebutkan di bawah, Pendapat Hukum ini dapat diubah, ditambah berdasarkan dokumen-dokumen tambahan dari Perseroan dan keterangan-keterangan Perseroan yang kami peroleh, setelah tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini sampai dengan dinyatakan efektifnya pernyataan pendaftaran atas dokumen PUPS oleh OJK.

B. DEFINISI

Selain dari istilah yang telah didefinisikan di bawah ini, istilah-istilah lain yang dipakai, namun tidak diatur dalam Pendapat Hukum ini memiliki arti yang sama dengan istilah-istilah sebagaimana didefinisikan di dalam LUT:

“Anggaran Dasar” berarti anggaran dasar suatu PT yang didirikan berdasarkan Hukum Indonesia.

“Anak Perusahaan Perseroan” berarti perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum PT berdasarkan Hukum Indonesia yang saham-sahamnya dimiliki baik langsung maupun tidak langsung oleh Perseroan dimana kepemilikan Perseroan pada perusahaan-perusahaan

163

Page 186: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

tersebut lebih dari 50% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dalam perusahaan-perusahaan tersebut dan laporan keuangannya dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Republik Indonesia, yang dalam hal ini meliputi: BRI, MJAP, CPO, TPSum, ASJ, MBP, dan TAM.

“ASJ” berarti PT Airlangga Sawit Jaya.

“BCI” berarti PT Bailangu Capital Investment.

“BEI” berarti PT Bursa Efek Indonesia.

“BRI” berarti PT Bumiraya Investindo.

“CPO” berarti PT Charindo Palma Oetama.

“Dewan Komisaris” berarti Dewan Komisaris dari suatu PT.

“Direksi” berarti Direksi dari suatu PT.

“HAKI” berarti hak atas kekayaan intelektual.

“HKHPM” berarti Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal.

“Hukum Indonesia” berarti hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara sah di Republik Indonesia sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum.

“KPPU” berarti Komisi Pengawas Persaingan Usaha.

“KSEI” berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

“LUT” berarti Laporan Uji Tuntas atas Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan serta Perusahaan Target yang memuat hasil Uji Tuntas HHP, yang disusun dengan memperhatikan ketentuan Standar HKHPM dan ketentuan Hukum Indonesia yang relevan terhadap pelaksanaan Uji Tuntas.

“Menkumham” berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia).

“MJAP” berarti PT Mitra Jaya Agro Palm.

“MBP” berarti PT Muarabungo Plantation.

“OJK” berarti Otoritas Jasa Keuangan (dahulu dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Republik Indonesia atau Bapepam-LK) yang didirikan berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

“PAH” berarti PT Persada Alam Hijau.

“Permentan No. 98/2013” berarti Peraturan Menteri Pertanian No. 98/Permentan/OT.140/9/2013 tanggal 30 September 2013, tentang Pedoman Perizinan Perusahaan Perkebunan.

“Peraturan No. IX.J.1” berarti Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-179/BL/2008, tanggal 14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok Anggaran

164

Page 187: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

“Perjanjian Material” berarti perjanjian-perjanjian yang mengikat Perseroan,Anak Perusahaan Perseroan, dan/atau Perusahaan Target dengan Pihak Terafiliasi dan/atau pihak ketiga yang bersifat material terhadap pelaksanaan kegiatan usaha utama dari Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, dan/atau Perusahaan Target sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus dan LUT.

“Perizinan Material” berarti perizinan operasional dan perizinan lingkungan hidup yang bersifat material terhadap kelangsungan kegiatan usaha utama dari Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, dan/atau Perusahaan Target.

“Periode Uji Tuntas” berarti periode terhitung sejak tanggal pendiriannya Perseroan sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum ini.

“PT” berarti Perseroan Terbatas.

"Perusahaan Target" berarti BCI dan PAH.

“Standar HKHPM” berarti Standar Pemeriksaan Hukum dan Standar Pendapat Hukum yang dikeluarkan oleh HKHPM berdasarkan Keputusan HKHPM No. 01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana diubah dengan Keputusan HKHPM No. KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 dan Keputusan HKHPM No. 01/KEP-HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014.

“Surat Pernyataan” berarti Surat Pernyataan yang ditandatangani Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan tanggal 15 September 2014, Surat Pernyataan BCI tanggal 22 September 2014, dan Surat Pernyataan PAH tanggal 3 Desember 2014 sehubungan dengan hal-hal yang kami periksa dalam LUT.

“TAM” berarti PT Tandan Abadi Mandiri.

“TPSum” berarti PT Tugu Palma Sumatera.

“Tanggal Pendapat Hukum” berarti tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini, yaitu tanggal 5 Desember 2014.

“Uji Tuntas” berarti uji tuntas dari segi hukum atas Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan serta Perusahaan Target yang dilaksanakan oleh HHP sehubungan dengan rencana pelaksanaan transaksi Penawaran Umum oleh Perseroan, dengan memperhatikan Ruang Lingkup, Pembatasan dan Asumsi dari LUT.

“UUPT” berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

“UUTK” berarti Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

“UU WLTK” berarti Undang-Undang No. 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan.

“WLTK” berarti Wajib Lapor Tenaga Kerja.

165

Page 188: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

C. RUANG LINGKUP, PEMBATASAN, DAN ASUMSI

Pendapat Hukum ini mempunyai ruang lingkup dan pembatasan-pembatasan sebagai berikut:

1. Pendapat Hukum ini disusun khusus atas keadaan Perseroan selama Periode Uji Tuntas;

2. Pendapat Hukum ini disusun berdasarkan pemeriksaan atas dokumen-dokumen asli, turunan, salinan dan fotokopi yang kami peroleh dari Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, dan Perusahaan Target serta pernyataan dan keterangan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh anggota Direksi, Komisaris, wakil dan/atau pegawai dari masing-masing Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, dan Perusahaan Target yang hasilnya termuat dalam LUT, yang menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum ini;

3. Pendapat Hukum ini disusun dalam kerangka Hukum Indonesia dan karenanya tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi hukum negara lain; dan

4. Seluruh ruang lingkup dan pembatasan sebagaimana dimuat dalam LUT menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ruang lingkup dan pembatasan dalam Pendapat Hukum ini.

Dengan memperhatikan Ruang Lingkup dan Pembatasan di atas, dalam menyusun Pendapat Hukum ini, kami berasumsi bahwa:

1. semua tanda tangan adalah asli dan ditandatangani oleh pihak yang berwenang, semua dokumen yang diperlihatkan atau diserahkan kepada kami sebagai asli adalah otentik, dan bahwa salinan atau fotokopi dari tanda tangan dan dokumen yang diberikan kepada kami adalah sama dengan dokumen aslinya;

2. bahwa Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, dan Perusahaan Target telah memberikan kepada kami seluruh dokumen dan informasi yang relevan dengan pelaksanaan Uji Tuntas dan penyusunan Pendapat Hukum (“Informasi Uji Tuntas”) dan tidak ada dokumen dan informasi lainnya yang relevan yang tidak atau belum diberikan atau diberitahukan kepada kami sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum;

3. bahwa seluruh Informasi Uji Tuntas beserta dengan seluruh fakta yang dinyatakan dalam Informasi Uji Tuntas tersebut, yang telah menjadi dasar penyusunan LUT dan Pendapat Hukum ini, adalah benar, akurat, lengkap, tidak menyesatkan, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, belum diubah dan masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, serta tidak ada hal-hal lain yang berkaitan yang disembunyikan dengan sengaja maupun tidak;

4. bahwa dokumen asli masih ada dan belum diubah, dibatalkan maupun digantikan oleh dokumen atau perjanjian atau tindakan lain yang tidak kami ketahui;

5. bahwa dokumen-dokumen tersebut mengatur kewajiban yang mengikat para pihak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah ditandatangani oleh Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, atau Perusahaan Target untuk kepentingannya masing-masing;

166

Page 189: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

6. bahwa untuk setiap dokumen dimana pihaknya berbentuk perusahaan selain dari Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, dan Perusahaan Target, pihak tersebut masih tetap berdiri dan mempunyai kewenangan dan memperoleh perizinan/persetujuan korporat dan pihak yang berwenang yang diperlukan untuk menandatangani perjanjian tersebut dan perjanjian tersebut telah ditandatangani dengan benar untuk keuntungan/kepentingan pihak tersebut dan bahwa para pihak tidak dalam keadaan pailit atau keadaan lain pada saat penandatanganan perjanjian tersebut;

7. bahwa setiap pihak yang mengadakan perjanjian dengan Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, dan Perusahaan Target dan/atau para pejabat Pemerintah yang mengeluarkan perizinan Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, dan/atau Perusahaan Target, melakukan pendaftaran atau pencatatan untuk kepentingan Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, dan/atau Perusahaan Target mempunyai kewenangan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan tersebut secara sah dan mengikat berdasarkan Hukum Indonesia;

8. dokumen, informasi beserta dengan pernyataan dan keterangan tertulis (termasuk turunan dan salinannya) atau lisan yang diberikan oleh pejabat pemerintah, badan peradilan dan pihak ketiga lainnya terkait dengan pelaksanaan Uji Tuntas adalah benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya;

9. pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan tertulis atau lisan yang diberikan oleh anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pegawai Perseroan, Pemegang Saham Utama Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan, dan Perusahaan Target sehubungan dengan pelaksanaan Uji Tuntas dan penyusunan Pendapat Hukum adalah benar, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya; dan

10. perolehan saham-saham dalam Perseroan maupun Anak Perusahaan Perseroan dan Perusahaan Target sejak pendirian sampai dengan saat ini telah didasarkan pada itikad baik.

D. PENDAPAT HUKUM

Pendapat Dari Segi Hukum ini dibuat berdasarkan keadaan Perseroan selama Periode Uji Tuntas. Setelah memeriksa dan meneliti Dokumen LUT sebagaimana dirinci lebih lanjut dalam LUT, serta memperhatikan asumsi dan kualifikasi yang telah disebutkan di atas, dengan ini kami memberikan Pendapat Dari Segi Hukum sebagai berikut:

I. PUPS

1. Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.1, tanggal 5 Desember 2007 yang dibuat di hadapan Syarifah Chozie, SH, Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian Perseroan”). Perseroan telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 14 Januari 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No.AHU-01623.AH.01.01.Tahun 2008 dan telah di daftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0002547.AH.01.09. Tahun 2008 dan telah diumumkan dalam BNRI No.21, Tambahan No.2831 tanggal 11 Maret 2008.

167

Page 190: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta Pendirian Perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan Anggaran Dasar terakhir dilakukan sehubungan dengan persetujuan perubahan status Perseroan menjadi perseroan terbuka, nilai nominal saham, maksud dan tujuan Perseroan serta persetujuan PUPS dimana Perseroan telah melakukan perubahan atas seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan No. IX.J.1 berdasarkan Akta No.37, tanggal 11 September 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara yang telah mendapatkan: (i) persetujuan dari Menkumham No.AHU-07898.40.20.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) penerimaan pemberitahuan dari Menkumham No.AHU-06127.40.21.2014 tanggal 12 September 2014 dan didaftarkan dalam: (i) Daftar Perseroan No.AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) Daftar Perseroan No. AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014 (“Akta

No.37/2014”).

Berdasarkan ketentuan UUPT, perubahan mengenai status Perseroan sebagai perseroan terbuka berlaku sejak dilaksanakannya PUPS. Apabila Perseroan tidak melakukan PUPS, maka Perseroan harus mengubah kembali Anggaran Dasarnya dalam jangka waktu 6 bulan setelah tanggal persetujuan Menkumham sebagaimana diatur dalam UUPT.

Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta Pendirian Perseroan beserta seluruh perubahannya telah sah dan berlaku sesuai dengan Hukum Indonesia, termasuk Peraturan No. IX.J.1.

Anggaran Dasar Anak Perusahaan Perseroan sebagaimana dimuat dalam akta pendirian Anak Perusahaan Perseroan beserta seluruh perubahannya telah sah dan berlaku sesuai dengan Hukum Indonesia. Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, salah satu Anak Perusahaan Perseroan, yaitu TPSum tidak pernah melakukan perubahan Anggaran Dasar.

2. Berdasarkan Akta No.37/2014, susunan permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal dasar : Rp1.146.000.000.000

Modal ditempatkan/disetor : Rp 286.500.000.000

Modal dasar Perseroan terbagi atas 11.460.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta No.37/2014 tersebut adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % 1. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2.864.990.000 286.499.000.000 99,99 2. Stefanus Joko Mokoginta 10.000 1.000.000 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh

2.865.000.000 286.500.000.000 100,00

Saham dalam portepel 8.595.000.000 859.500.000.000

168

Page 191: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

Setiap perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan telah memperoleh semua persetujuan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Hukum Indonesia.

Setiap perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham Anak Perusahaan Perseroan telah sesuai dengan Anggaran Dasar Anak Perusahaan Perseroan dan telah memperoleh semua persetujuan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Hukum Indonesia kecuali, terdapat beberapa Anak Perusahaan Perseroan yaitu BRI ASJ, CPO dan MBP yang sebagian dokumen pengalihan sahamnya, dan ASJ dan CPO yang sebagian dokumen peningkatan permodalannya tidak lengkap sebagaimana telah diungkapkan dalam LUT.

Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, beberapa Anak Perusahaan Perseroan, yaitu TPSum dan MJAP tidak pernah melakukan perubahan struktur permodalan.

3. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan Akta No.37/2014 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama/Komisaris : Koh Bing Hock

Independen

Komisaris Independen : Gillbanks Anthony Michael

Komisaris : Jaka Prasetya

Direksi

Direktur Utama : Budhi Istanto Suwito

Direktur : Idris Adlin

Direktur Independen : Kanya Lakshmi Sidarta

Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan di atas adalah sah dan berlaku sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Hukum Indonesia. Penunjukan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.6 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-45/PM/2004 tanggal 29 Nopember 2004 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik.

Perseroan telah memiliki Direktur Independen sebagai pemenuhan persyaratan Peraturan BEI No. I-A Lampiran Keputusan Direksi BEI No.Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 (“Peraturan BEI No. I-A”) tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

Perseroan telah mengangkat komisaris independen dan memiliki komite audit sebagaimana dipersyaratkan oleh Peraturan BEI No. I-A dan Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

169

Page 192: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) berdasarkan Surat Keputusan Direksi tentang Penunjukan Corporate Secretary No.002/GP/DIRUT/IX/2014 tanggal 15 September 2014 sesuai dengan Peraturan BEI No. I-A dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan.

Perseroan telah memiliki Piagam Unit Audit Internal tanggal 15 September 2014 dan mengangkat Kepala Unit Audit Internal sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

4. Maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang perkebunan dan pertanian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama antara lain menjalankan usaha dalam bidang pertanian dan perkebunan, agroindustri, industri pertanian dan Perseroan saat ini menyelenggarakan kegiatan dibidang perkebunan kelapa sawit melalui Anak Perusahaan Perseroan. Kegiatan usaha utama tersebut termasuk dalam lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar Perseroan terkini dan telah sesuai dengan Hukum Indonesia.

Pengungkapan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha utama Perseroan sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Peraturan No. IX.J.1 namun demikian, kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama Perseroan belum diuraikan secara rinci dalam Anggaran Dasar sebagaimana di persyaratkan dalam Peraturan No. IX.J.1.

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha masing-masing Anak Perusahaan Perseroan termasuk ke dalam ruang lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar terkini dari masing-masing Anak Perusahaan Perseroan dan telah sesuai dengan Hukum Indonesia.

5. Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan telah memperoleh Perizinan Material yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha utamanya sebagaimana disyaratkan dalam Hukum Indonesia, dan Perizinan Material tersebut diberikan oleh pihak yang berwenang dan masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, namun terdapat perizinan lingkungan hidup yang saat ini masih dalam proses pengurusan oleh beberapa Anak Perusahaan Perseroan yaitu TAM, MBP, dan MJAP. Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, BRI sedang melakukan proses studi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk untuk sebagian lahannya seluas ±6.822,492 Ha yang terkait dengan Surat Pemberian Izin Lokasi No.188.45/524/KUM/2012 tanggal 21 Desember 2012 yang diterbitkan oleh Bupati Kotabaru.

6. Perseroan memiliki penyertaan saham secara langsung dalam Anak Perusahaan Perseroan sejumlah 199.177 saham seri A dengan nilai nominal keseluruhan adalah Rp199.177.000.000 yang merupakan 64,95% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh BRI.

170

Page 193: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

Perseroan memiliki penyertaan saham tidak langsung pada beberapa Anak Perusahaan Perseroan melalui BRI sebagai berikut:

(a) sejumlah 109.999 saham dengan nominal keseluruhan adalah Rp54.999.500.000 yang merupakan 99,99% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh ASJ.

(b) sejumlah 39.999 saham dengan nominal keseluruhan adalah Rp39.999.000.000 yang merupakan 99,99% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh MJAP.

(c) sejumlah 2.499 saham dengan nominal keseluruhan adalah Rp2.499.000.000 yang merupakan 99,96% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh TPSum.

TPSum memiliki penyertaan saham secara langsung sejumlah 1 saham dengan nominal keseluruhan adalah Rp1.000.000 yang merupakan 0,01% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh TAM.

(d) sejumlah 149.999 saham dengan nominal keseluruhan adalah Rp74.999.500.000 yang merupakan 99,99% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh CPO.

(e) sejumlah 19.999 saham dengan nominal keseluruhan adalah Rp19.999.000.000 yang merupakan 99,99% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh MBP.

MBP memiliki penyertaan saham secara langsung sejumlah 12.499 saham dengan nominal keseluruhan adalah Rp12.499.000.000 yang merupakan 99,99% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh TAM.

Penyertaan saham yang dilakukan oleh Perseroan pada Anak Perusahaan Perseroan sebagaimana disebutkan di atas telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, kami belum menerima bukti pengumuman ringkasan pengambilalihan ASJ, CPO, MJAP, TPsum, dan MBP oleh BRI dalam 1 surat kabar harian berperedaran nasional sebagaimana diwajibkan dalam UUPT. UUPT tidak mengatur secara tegas mengenai sanksi tidak dipenuhinya kewajiban pengumuman ringkasan pengambilalihan tersebut namun demikian, pihak-pihak yang berkepentingan seperti kreditor dapat melakukan tuntutan penyelesaian hak mereka atas terjadinya transaksi pengambilalihan tersebut.

7. Aset-aset Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan yang bersifat material terhadap kegiatan usaha Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan berupa bidang-bidang tanah dengan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”) yang dimiliki oleh BRI, ASJ dan CPO serta hak atas kekayaan intelektual ASJ berupa Hak Cipta, dan kendaraan serta alat-alat berat yang dimiliki BRI, ASJ, CPO, TAM, MBP dan MJAP telah dimiliki secara sah, tidak dalam sengketa dan aset-aset tersebut tidak sedang dibebankan dengan hak jaminan/agunan untuk menjamin kewajiban kepada pihak ketiga, kecuali pembebanan hak tanggungan beberapa HGU Anak Perusahaan

171

Page 194: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

Perseroan dan gadai atas saham-saham Anak Perusahaan Perseroan sehubungan dengan perjanjian-perjanjian kredit sebagaimana yang telah diungkapkan dalam LUT.

Beberapa Anak Perusahaan Perseroan yaitu BRI, MJAP, TPSum dan TAM menguasai tanah berdasarkan izin lokasi.

8. Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, Perseroan tidak terikat dalam perjanjian kredit namun beberapa Anak Perusahaan terikat dalam perjanjian kredit yaitu BRI, ASJ, CPO, MJAP, MBP dan TAM. Tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian kredit dengan kreditor Anak Perusahaan Perseroan tersebut yang dapat menghambat pelaksanaan PUPS dan rencana penggunaan dana dan/atau dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik.

9. Seluruh Perjanjian Material masih berlaku dan mengikat Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan serta tidak bertentangan dengan Anggaran Dasarnya dan ketentuan Hukum Indonesia.

10. Untuk melaksanakan PUPS ini, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan atas rencana pelaksanaan PUPS termasuk Program ESA sebagaimana dinyatakan dalam Akta No.37/2014 dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan No. 14 tanggal 6 Oktober 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara.

11. Dalam rangka PUPS, Perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut:

(a) Perjanjian Pendaftaran Efek;

(b) Perjanjian Pendahuluan Pencatatan;

(c) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek;

(d) Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham;

(e) Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I; dan

(f) Pernyataan Penerbitan Waran Seri I.

Perjanjian-perjanjian yang dibuat dalam rangka PUPS tersebut di atas sah dan mengikat Perseroan dengan jangka waktu yang masih berlaku serta dibuat sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan Hukum Indonesia di bidang pasar modal.

12. Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, Perseroan tidak menutup perjanjian asuransi karena Perseroan hanya memiliki aset berupa penyertaan saham pada Anak Perusahaan Perseroan. Berdasarkan keterangan Anak Perusahaan Perseroan, Anak Perusahaan Perseroan (kecuali TAM dan TPSum yang tidak memiliki aset material sehingga tidak melakukan penutupan asuransi) telah menutup asuransi atas aset-asetnya yang bernilai material dan bahwa jangka waktu asuransi tersebut masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum. Berdasarkan Surat Pernyataan Anak Perusahaan Perseroan, asuransi yang dimiliki oleh Anak Perusahaan Perseroan tersebut cukup untuk menutup seluruh kerugian yang mungkin dapat terjadi apabila aset tersebut mengalami kerusakan atau musnah.

172

Page 195: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

13. Berdasarkan pemeriksaan kami, Perseroan memiliki tenaga kerja kurang dari 10 orang. Anak Perusahaan Perseroan telah mentaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan terkait dengan pemenuhan telah dimilikinya peraturan perusahaan dan pembayaran upah minimum serta telah dilakukannya pelaporan WLTK sesuai dengan Hukum Indonesia di bidang ketenagakerjaan, kecuali BRI, ASJ, CPO, MBP, TAM dan TPSum yang belum memiliki peraturan perusahaan. Berdasarkan ketentuan UUTK, perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10 orang, wajib membuat peraturan perusahaan yang akan berlaku setelah mendapatkan pengesahan dari menteri atau pejabat berwenang yang ditunjuk. Adapun kewajiban membuat peraturan perusahaan tidak berlaku bagi perusahaan yang telah memiliki perjanjian kerja bersama. Perusahaan yang tidak mematuhi ketentuan di atas dapat dikenakan sanksi pidana denda sebesar paling sedikit Rp5.000.000 dan paling banyak Rp50.000.000.

Sampai dengan tanggal Pendapat Hukum, pelaporan WLTK untuk ASJ dan CPO telah habis masa berlakunya sedangkan pelaporan WLTK untuk Perseroan sedang dalam proses pengurusan. Berdasarkan ketentuan UU WLTK, pengusaha atau pengurus wajib melakukan pelaporan ketenagakerjaan sebagaimana dimaksudkan dalam UU WLTK secara tertulis kepada menteri atau pejabat berwenang dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 hari setelah mendirikan, menjalankan kembali atau memindahkan perusahaan. Sebagai konsekuensi hukum, pengusaha atau pengurus yang tidak memenuhi kewajiban melakukan pelaporan WLTK diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp1.000.000.

14. Berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-fakta dan dokumen-dokumen yang relevan serta Surat Pernyataan dari Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan, Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan saat ini tidak terlibat perkara perdata maupun pidana dan/atau perselisihan/tuntutan di pengadilan dan/atau badan arbitrase manapun di Indonesia atau di luar negeri atau dalam perselisihan administratif dengan badan pemerintah termasuk perselisihan yang terkait dengan kewajiban pajak atau perselisihan yang terkait dengan masalah perburuhan kecuali adanya perkara yang berkaitan dengan adanya keberatan dari MBP terhadap Putusan KPPU Perkara No. 01/KPPU-M/ 2014 yang ditetapkan pada tanggal 2 April 2014 yang menyatakan bahwa MBP dikenakan denda sebesar Rp1.249.000.000 karena melanggar Pasal 29 dari Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat juncto Pasal 5 Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Pratik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Berdasarkan ketentuan yang berlaku tersebut diatas, KPPU berpandangan pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai asset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis kepada KPPU paling lama 30 hari kerja sejak tanggal berlaku efektif secara yuridis pengambilalihan saham perusahaan dimaksud. Pada kasus ini, MBP berkewajiban melakukan pelaporan selambat-lambatnya tanggal 28 November 2012 setelah pengambilalihan TAM. Akan tetapi, pelaporan baru dilakukan oleh MBP pada

173

Page 196: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

tanggal 22 Maret 2013 kepada KPPU, dimana MBP telah terlambat selama 76 hari kerja dari batas waktu pelaporan.

KPPU berkesimpulan bahwa MBP telah melakukan pelanggaran terkait dengan keterlambatan pelaporan tersebut sehingga dikenakan hukuman denda sebesar Rp1.249.000.000. MBP kemudian mengajukan memori kasasi atas Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menolak keberatan dari MBP atas Putusan KPPU tersebut. Saat ini, berkas perkara kasasi tersebut telah terdaftar di Mahkamah Agung. Berdasarkan Surat Pernyataan MBP, perkara ini tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha baik terhadap MBP maupun Perseroan.

15. Berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-fakta dan dokumen-dokumen yang relevan serta Surat Pernyataan dari masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan, anggota Direksi dan Komisaris dari Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan saat ini tidak terlibat perkara perdata maupun pidana dan/atau perselisihan/tuntutan di pengadilan dan/atau badan arbitrase manapun di Indonesia atau di luar negeri atau dalam perselisihan administratif dengan badan pemerintah termasuk perselisihan yang terkait dengan kewajiban pajak atau perselisihan yang terkait dengan masalah perburuhan.

II. RENCANA AKUISISI

1. Sebagian dana hasil PUPS akan dipergunakan untuk mengambilalih 77,5% kepemilikan saham dalam BCI dari PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen dan 99,995% kepemilikan saham dalam PAH dari PT Profindo Putra Utama.

2. PT Pangeran Duayu dan Mohammad Reza Zulkarnaen sebagai pihak pertama, Perseroan sebagai pihak kedua, dan BCI telah menandatangani Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Saham BCI pada tanggal 30 April 2014 sebagaimana diubah dengan Addendum 1 Perjanjian Pendahuluan Jual beli Saham BCI tanggal 3 Oktober 2014 dan Addendum 2 Perjanjian Pendahuluan Jual beli Saham BCI tanggal 28 November 2014.

3. Sehubungan dengan pengambilalihan PAH, PT Profindo Putra Utama dan Fransiscus Suciyanto sebagai pihak pertama, dan Perseroan dan Stefanus Joko Mogoginta sebagai pihak kedua telah menandatangani Perjanjian Pengalihan PAH pada tanggal 11 November 2014. Dalam perjanjian tersebut, pihak pertama akan menjual dan mengalihkan (a) 20.000 saham PAH yang merupakan seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh PAH; dan (b) piutang atas nama PT Citra Pesona Sawit sebesar Rp53.542.799.883 dan piutang atas nama PT Profindo Putra Utama sebesar Rp25.478.566.077. Sehubungan dengan pengalihan saham PAH tersebut, PT Profindo Putra Utama akan menjual 19.999 saham yang mewakili 99,995% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh PAH kepada Perseroan, dan Fransiscus Suciyanto akan menjual 1 saham yang mewakili 0,005% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh PAH kepada Stefanus Joko Mogoginta.

174

Page 197: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

4. Berdasarkan keterangan dalam Prospektus, nilai transaksi atas Rencana Akusisi adalah sebesar Rp130,27 miliar. Selanjutnya, berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, nilai buku ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp700,33 miliar. Dengan demikian, nilai transaksi dari Rencana Akuisisi tersebut tidak melebihi 20% nilai ekuitas Perseroan per tanggal 30 Juni 2014 sehingga Rencana Akuisisi bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Rencana Akuisisi bukan merupakan transaksi afiliasi dan berdasarkan keterangan dalam Prospektus, Rencana Akuisisi juga bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

5. BCI

(a) Salah satu Perusahaan Target yaitu BCI, berkedudukan di Jakarta Pusat, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. BCI didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.17, tanggal 13 Maret 2009 yang dibuat di hadapan Mala Mukti, SH, LLM, Notaris di Jakarta. BCI telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 22 Juni 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-27676.AH.01.01.Tahun 2009 dan telah di daftarkan dengan Daftar Perseroan No. AHU-0035925.AH.01.09. Tahun 2009 dan telah diumumkan dalam BNRI No.95, Tambahan No.27714 tanggal 26 November 2009.

Anggaran Dasar BCI terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 21, tanggal 5 Juni 2014, dibuat di hadapan Mala Mukti, SH, LLM, Notaris di Jakarta (“Akta No.21/2014”) yang telah mendapatkan persetujuan Menkumham No. AHU-0396440.20.2014 tanggal 12 Juni 2014, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No AHU-03964.40.20.2014 tanggal 12 Juni 2014.

Anggaran Dasar BCI sebagaimana dimuat dalam akta pendirian BCI beserta seluruh perubahannya telah sah dan berlaku sesuai dengan Hukum Indonesia.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran BCI, maksud dan tujuan BCI adalah antara lain bergerak di bidang perkebunan.

Berdasarkan Akta No.21/2014, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam BCI adalah sebagai berikut:

175

Page 198: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

Keterangan

Nilai Nominal Rp1.000.000 per Saham Jumlah

Saham Nilai Nominal

(Rp) %

1. PT Pangeran Duayu 59.999 59.999.000.000 99,99 2. Mohammad Reza Zulkarnaen 1 1.000.000 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh

60.000 60.000.000.000 100,00

Saham dalam portepel 0 0

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No.54, tanggal 13 Mei 2013 dibuat dihadapan Mala Mukti SH, LLM, Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCI adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama

Komisaris

Komisaris

:

:

:

Wim Iskandar Zulkarnaen

Haryanto Sahari

Sudirman Ail

Direksi:

Direktur Utama

Direktur

Direktur

:

:

:

Sagit Hartono Santoso

Haidir Syahbana Tambunan

Sharla Abertie Zulkarnaen

Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris BCI di atas adalah sah dan berlaku sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar BCI dan Hukum Indonesia.

(b) Kegiatan usaha utama BCI adalah bergerak di bidang perkebunan. Kegiatan usaha BCI tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar terkini BCI dan telah sesuai dengan Hukum Indonesia.

(c) BCI telah memperoleh Perizinan Material yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha utamanya sebagaimana disyaratkan dalam Hukum Indonesia dan Perizinan Material tersebut masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum.

(d) Berdasarkan pemeriksaan kami, BCI sedang melakukan permohonan HGU atas tanah di Desa Sungai Jeruju, Sungai Lumpur, Sungai Ketupak, Kuala Sungi Jeruju, Ulak Kedondong, Kecamatan Cengal serta Desa Rantau Lurus, Simpang Tiga Abadi, Simpang Tiga Mak,ur, Kuala Dua Belas, Kecamatan Tulung, Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir atas nama BCI seluas 9.100,86 Ha. Permohonan HGU ini sedang dalam tahap pengurusan yang dibuktikan dengan surat Badan Pertanahan Nasional RI No. 2146/14.3-300/V/2013 tanggal 24 Mei 2013.

176

Page 199: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, BCI memiliki alat-alat berat material dan BCI tidak memiliki penyertaan saham pada perusahaan lain.

(e) Seluruh Perjanjian Material masih berlaku dan mengikat BCI serta tidak bertentangan dengan Anggaran Dasarnya dan ketentuan Hukum Indonesia.

(f) Tidak terdapat Perjanjian Material yang mewajibkan BCI untuk memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari pihak ketiga sehubungan dengan rencana pengambilalihan BCI.

(g) Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, BCI tidak memiliki perjanjian asuransi.

(h) BCI telah mentaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan sesuai dengan Hukum Indonesia di bidang ketenagakerjaan

(i) Berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-fakta dan dokumen-dokumen yang relevan serta Surat Pernyataan dari BCI, BCI saat ini tidak terlibat perkara perdata maupun pidana dan/atau perselisihan/tuntutan di pengadilan dan/atau badan arbitrase manapun di Indonesia atau di luar negeri atau dalam perselisihan administratif dengan badan pemerintah termasuk perselisihan yang terkait dengan kewajiban pajak atau perselisihan yang terkait dengan masalah perburuhan atau diajukan untuk kepailitan oleh pihak ketiga yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha BCI.

Berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-fakta dan dokumen-dokumen yang relevan serta Surat Pernyataan dari masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris BCI, anggota Direksi dan Komisaris dari BCI saat ini tidak terlibat perkara perdata maupun pidana dan/atau perselisihan/tuntutan di pengadilan dan/atau badan arbitrase manapun di Indonesia atau di luar negeri atau dalam perselisihan administratif dengan badan pemerintah termasuk perselisihan yang terkait dengan kewajiban pajak atau perselisihan yang terkait dengan masalah perburuhan.

6. PAH

(a) Salah satu Perusahaan Target yaitu PAH, berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur menurut Hukum Indonesia. PAH didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 05 tanggal 10 Februari 2006, dibuat di hadapan Linda Hartono, SH, Notaris di Kabupaten Tangerang. PAH telah sah menjadi badan hukum sejak tanggal 3 Agustus 2006 berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. C-13772 HT.01.01.TH.2006, telah didaftarkan di Kantor Daftar Perusahaan Jakarta Barat No. 1270/BH.09.02/VI/2006 tanggal 20 Juni 2006, dan telah diumumkan dalam BNRI No.55, Tambahan No. 7531 tanggal 11 Juli 2006.

Anggaran Dasar PAH terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 9 tanggal 22 November 2010 yang dibuat di hadapan Mina NG, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta (“Akta No.9/2010”) yang telah

177

Page 200: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Menkumham No. AHU-AH.01.10-31005 tanggal 2 Desember 2010.

Anggaran Dasar PAH sebagaimana dimuat dalam akta pendirian PAH beserta seluruh perubahannya telah sah dan berlaku sesuai dengan Hukum Indonesia.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran PAH, maksud dan tujuan PAH adalah antara lain bergerak di bidang pertanian.

Berdasarkan Akta No.9/2010 dan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 06 tanggal 7 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Sri Hadiningsih Adi Sugijanto, SH, Notaris di Jakarta, (“Akta No.06/2013”) yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-49473 tanggal 19 November 2013, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam PAH adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp1.000.000 per Saham Jumlah

Saham Nilai Nominal

(Rp) %

1. PT Profindo Putra Utama 19.999 19.999.000.000 99,995 2. Fransiscus Suciyanto 1 1.000.000 0,005 Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh

20.000 20.000.000.000 100,000

Saham dalam portepel 20.000 20.000.000.000

Berdasarkan Akta No.06/2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi PAH adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris : Rico Susilo

Direksi:

Direktur Utama

Direktur

:: Giokarnain Gunawan

Herik

Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris PAH di atas adalah sah dan berlaku sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar PAH dan Hukum Indonesia.

(b) Kegiatan usaha utama PAH adalah bergerak di bidang pertanian termasuk agro industri, industri pertanian, tanaman perkebunan dan holtikultura. Kegiatan usaha PAH tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup usaha sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Dasar terkini PAH dan telah sesuai dengan Hukum Indonesia.

(c) Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, izin usaha perkebunan PAH telah habis masa berlakunya. Walaupun izin usaha perkebunan tersebut telah habis masa berlakunya, PAH memiliki dasar hukum untuk tetap dapat melakukan

178

Page 201: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

kegiatan usahanya, sepanjang PAH melakukan kegiatan usaha sesuai dengan baku teknis dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam Permentan No. 98/2013.

Hal ini juga sejalan dengan keterangan dari Pemerintah Kabupaten Tebo, berdasarkan Surat Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Tebo No. 005/452/Disbun/2014 tanggal 27 Oktober 2014, yang menyebutkan bahwa izin usaha perkebunan PAH tetap berlaku selama PAH masih melaksanakan kegiatan usahanya.

(d) Berdasarkan pemeriksaan kami, PAH memiliki sebidang tanah dengan hak atas tanah dalam bentuk HGU yang terletak di Kelurahan Sungai Bengkal Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo Propinsi Jambi dengan luas 942,29 Ha, dan PAH juga memiliki alat-alat berat material. PAH juga telah memperoleh rekomendasi izin lokasi untuk pengurusan HGU seluas 315,54 Ha yang berlokasi di Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo berdasarkan Surat No. 525/1226/Disbun/2014 tanggal 4 Desember 2014 yang diterbitkan oleh Bupati Tebo.

Sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum, PAH tidak memiliki penyertan saham pada perusahaan lain.

(e) Seluruh Perjanjian Material masih berlaku dan mengikat PAH serta tidak bertentangan dengan Anggaran Dasarnya dan ketentuan Hukum Indonesia.

(f) Tidak terdapat Perjanjian Material yang mewajibkan PAH untuk memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari pihak ketiga sehubungan dengan rencana pengambilalihan PAH.

(g) PAH telah menutup asuransi atas aset-asetnya yang bernilai material dan bahwa jangka waktu asuransi tersebut masih berlaku sampai dengan Tanggal Pendapat Hukum.

(h) PAH telah mentaati ketentuan yang berlaku sehubungan dengan aspek ketenagakerjaan sesuai dengan Hukum Indonesia di bidang ketenagakerjaan.

(i) Berdasarkan pemeriksaan kami atas fakta-fakta dan dokumen-dokumen yang relevan serta Surat Pernyataan PAH, PAH saat ini tidak terlibat perkara perdata maupun pidana dan/atau perselisihan/tuntutan di pengadilan dan/atau badan arbitrase manapun di Indonesia atau di luar negeri atau dalam perselisihan administratif dengan badan pemerintah termasuk perselisihan yang terkait dengan kewajiban pajak atau perselisihan yang terkait dengan masalah perburuhan kecuali adanya perkara sebagaimana dijelaskan dibawah ini.

Terdapat beberapa individu yang mengajukan gugatan terhadap PAH selaku tergugat I dan Koperasi Olak Gedang Melako Intan (KOGMI) selaku tergugat II pada tanggal 7 April 2014 di Pengadilan Negeri Tebo. Dalam perkara ini, Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tebo juga terlibat sebagai turut tergugat. Para penggugat menyatakan bahwa lahan dalam perkara ini telah

179

Page 202: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

dikuasai mereka berdasarkan beberapa akta jual beli pada tahun 2004. Para penggugat berkeberatan atas penggusuran lahan yang dimiliki para penggugat untuk kepentingan land clearing dan penanaman pohon kelapa sawit yang dilakukan oleh PAH pada tahun 2008. Para penggugat merasa dirugikan terhadap land clearing dan penanaman pohon kelapa sawit tersebut dikarenakan para penggugat tidak pernah melakukan penyerahan lahan kepada PAH maupun Koperasi Olak Gedang Melako Intan (KOGMI) selaku para tergugat.

Para penggugat menganggap bahwa para tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dan meminta kepada majelis hakim untuk menyatakan lahan yang dipersengkatan tersebut adalah milik para penggugat serta sah dan berkekuatan hukum akta jual beli yang dimiliki para penggugat ketika memperoleh lahan tersebut. Para penggugat juga meminta majelis hakim untuk mengenakan uang paksa (dwangsom) senilai Rp10.000.000 per hari apabila para tergugat lalai melaksanakan isi putusan. Para tergugat dalam jawabannya antara lain menyatakan bahwa para penggugat tidak dapat menunjukkan secara terperinci mengenai kepemilikan lahan yang disengketakan dan gugatan tersebut kurang pihak. Dalam pertimbangan hakim disebutkan antara lain bahwa tanah milik penggugat yang menjadi objek sengketa berada diluar peta atau gambar yang dihadirkan oleh para tergugat berdasarkan dokumen izin lokasi perkebunan kelapa sawit tergugat I serta sertifikat HGU atas nama tergugat I.

Majelis hakim kemudian mengabulkan gugatan para penggugat untuk sebagian dengan memutuskan bahwa tanah yang menjadi objek sengketa merupakan milik para penggugat secara sah dan akta jual beli para penggugat dalam memperoleh tanah tersebut berkekuatan hukum, menyatakan perbuatan tergugat I dan tergugat II serta turut tergugat sebagai perbuatan melawan hukum, menghukum para tergugat ataupun siapa saja yang mendapat hak dari para tergugat untuk menyerahkan objek perkara yang dikuasai oleh para tergugat kepada para penggugat dalam keadaan baik, dan menghukum tergugat I dan tergugat II untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada para penggugat sebesar Rp1.000.000 setiap harinya secara tanggung renteng apabila para tergugat lalai melaksanakan isi putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Para tergugat telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Tebo tersebut sebagaimana terdapat dalam Risalah Pernyataan Permohonan Banding No. 04/Pdt.G/2014/PN.Mrt tanggal 19 November 2014 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Tebo.

180

Page 203: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

502201-v1

Demikianlah Pendapat Hukum ini kami persiapkan dalam kapasitas kami sebagai konsultan hukum yang bebas dan mandiri, dengan penuh kejujuran dan tidak berpihak serta terlepas dari kepentingan pribadi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap usaha Perseroan, dan kami bertanggung jawab atas isi Pendapat Hukum ini.

Hormat kami, HADIPUTRANTO, HADINOTO & PARTNERS

Rambun Tjajo, S.H. STTD: No. 179/STTD-KH/PM/1998 Tembusan: Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan

181

Page 204: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 205: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

XVIII. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan beserta Laporan Auditor Independen

183

Page 206: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 207: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan
Page 208: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 209: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan
Page 210: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan
Page 211: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan
Page 212: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan
Page 213: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan
Page 214: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan
Page 215: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan interim consolidated financial statements Draft Final/November 18, 2014 Paraf/ sign:

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN INTERIM FINANCIAL POSITION Pada Tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan As of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012 and 2011, serta 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2011, and January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

1 Januari 2011/

31 Desember

2010/

January 1, 2011/

Catatan/ 30 Juni/June 30, December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

ASET Note Rp Rp Rp Rp Rp ASSETS

Aset Lancar Current Assets

Kas dan Setara Kas 3, 32, 33 13,400,735,617 41,585,005,090 13,949,861,036 390,581,757,230 776,225,105 Cash and Cash Equivalent

Piutang Usaha - Pihak Ketiga 4, 33 4,454,926,195 2,411,088,645 8,078,702,536 1,422,894,330 1,822,481,051 Trade Receivables - Third Parties

Piutang Lain-lainAset Keuangan Lancar Lainnya 33 131,999,544 162,223,008 1,099,518,985 115,679,624 95,664,206 Other Current Financial Assets

Persediaan Persediaan 5 42,006,082,100 16,741,816,676 9,298,500,603 2,465,575,051 2,300,560,474 Inventories

Pajak Dibayar di Muka 13.b -- 2,930,060,999 272,700,719 -- -- Prepaid Taxes

Biaya Dibayar di Muka 1,086,215,619 1,412,836,104 1,075,453,699 196,920,136 41,666,082 Prepaid Expenses

Uang Muka 6 22,698,401,644 15,868,106,628 18,483,973,721 375,619,051 285,297,712 Advances

Jumlah Aset Lancar 83,778,360,719 81,111,137,150 52,258,711,299 395,158,445,422 5,321,894,630 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-Current Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 7, 33 30,736,767,742 37,607,310,974 17,578,345,085 665,996,691 -- Other Non-Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 8, 33 7,440,203,457 7,033,047,012 9,667,225,775 804,134,178 697,208,897 Due from Related Parties Non-Trade

Investasi pada Entitas Asosiasi 8 -- 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 Investment in Associate

Aset Tetap 9 297,894,883,314 296,492,093,750 261,441,268,860 38,128,263,566 14,137,529,194 Property, Plant and Equipment

Tanaman Perkebunan 10 665,466,495,018 595,816,041,178 506,552,788,180 373,615,955,220 324,014,562,135 Plantations

Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan 11 74,255,404,935 63,839,516,631 57,757,923,022 153,478,332,555 143,696,625,271 Deferred Landrights Costs

Aset Takberwujud 12 16,323,580,437 16,185,300,183 13,377,783,121 -- -- Intangible Asset

Aset Pajak Tangguhan 13.d 3,282,572,133 3,113,035,452 -- 524,919,771 143,242,035 Deferred Tax Assets

Uang Muka Jangka Panjang 6 332,081,000 1,675,480,313 -- 24,105,688,483 40,414,142,466 Long - Term Advances

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,095,731,988,036 1,026,761,825,493 871,375,334,043 596,323,290,464 528,103,309,998 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 1,179,510,348,755 1,107,872,962,643 923,634,045,342 991,481,735,886 533,425,204,628 TOTAL ASSETS

31 Desember/December 31,

193

Page 216: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan interim consolidated financial statements Draft Final/November 18, 2014 Paraf/ sign:

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF KONSOLIDASIAN INTERIM FINANCIAL POSITION (Lanjutan) (Continued) Pada Tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan As of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012 and 2011, serta 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 2011, and January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

1 Januari 2011/

31 Desember

2010/

January 1, 2011/

LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan/ 30 Juni/June 30, December 31, LIABILITIES AND EQUITY

2014 2013 2012 2011 2010

Note Rp Rp Rp Rp Rp

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities

Utang Usaha - Pihak Ketiga 14, 33 23,901,218,249 13,040,386,112 17,548,137,898 2,161,283,485 4,487,008,454 Trade Payables - Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 16, 33 62,488,700,529 56,422,765,814 994,271,999 808,467,094 822,899,162 Other Short-Term Financial Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 33 11,479,288,574 4,370,367,014 3,270,465,780 1,585,343,992 -- Current Employee Benefits Liabilities

Utang Pajak 13.c 2,757,885,304 1,827,653,031 2,120,382,545 5,853,250,830 2,280,461,642 Taxes Payable

Beban Akrual 15, 33 6,355,629,907 6,779,401,044 6,957,401,495 3,073,060,171 3,023,733,015 Accrued Expenses

Uang Muka Penjualan 6,363,611,813 1,545,335,315 75,834,725 4,772,829 170,694,088 Sales Advances

Utang Bank Jangka Pendek 17, 32, 33 191,504,000,000 134,079,000,000 -- 10,000,000,000 -- Short-Term Bank Loans

Bagian Lancar atas Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 8, 33 35,092,801,237 27,365,801,237 -- -- -- Current Portion of Due to Related Parties Non-Trade

Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka panjang 18, 19, 33 75,597,548,739 56,060,362,008 44,853,293,124 11,738,586,986 1,000,000,000 Current Portion of Long-Term Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 415,540,684,352 301,491,071,575 75,819,787,566 35,224,765,387 11,784,796,361 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang 18, 33 28,377,359,297 70,288,980,847 115,601,876,371 70,388,903,007 63,944,483,118 Long-Term Bank Loans and Financial Institution

Utang Sewa Pembiayaan 19, 33 4,979,246,337 9,367,152,394 10,630,759,791 1,048,366,004 -- Finance Lease Obligation

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 8, 33 23,072,544,733 25,553,417,745 25,369,798,175 184,116,039,830 153,307,920,839 Due to Related Parties Non-Trade

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 20 5,610,445,488 4,756,654,442 3,264,139,952 2,099,679,083 572,968,138 Long - Term Employees Benefits Obigation

Liabilitas Pajak Tangguhan 13.d 1,598,749,783 2,106,840,710 1,872,534,366 -- -- Deferred Tax Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 63,638,345,638 112,073,046,138 156,739,108,655 257,652,987,924 217,825,372,095 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 479,179,029,990 413,564,117,713 232,558,896,221 292,877,753,311 229,610,168,456 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to Owners

Kepada Pemilik Entitas Induk of the Parent Entity

Modal Saham Capital Stock

Nilai Nominal Rp1.000.000 Par Value Rp1,000,000

Modal Dasar 1.146.000 lembar saham pada 30 Juni 2014 Authorized 1,146,000 shares as of June 30, 2014

dan 10.000 lembar saham pada 31 Desember 2013, 2012 and 10,000 shares as of December 31, 2013, 2012

dan 2011 serta 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 and 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -

286.500 saham pada 30 Juni 2014, 286,500 shares as of June 30, 2014,

2.500 saham 31 Desember 2013, 2012 2,500 shares December 31, 2013, 2012

dan 2011 serta 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 21 286,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 and 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010

Proforma Ekuitas yang Timbul dari Proforma Equity Arising from

Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transactions between

Entitas Sepengendali -- 691,831,004,929 688,583,729,121 696,110,702,575 301,315,396,172 Entities under Common Control

Tambahan Modal Disetor 22 169,629,244,210 -- -- -- -- Additional Paid-in Capital

Defisit (77,160,000) (22,160,000) (8,580,000) (6,720,000) (360,000) Deficits

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Total Equity Attributable to Owners

kepada Pemilik Entitas Induk 456,052,084,210 694,308,844,929 691,075,149,121 698,603,982,575 303,815,036,172 of the Parent Entity

Kepentingan Nonpengendali 23 244,279,234,555 -- -- -- -- Non-Controlling Interest

Jumlah Ekuitas 700,331,318,765 694,308,844,929 691,075,149,121 698,603,982,575 303,815,036,172 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1,179,510,348,755 1,107,872,962,643 923,634,045,342 991,481,735,886 533,425,204,628 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

31 Desember/December 31,

194

Page 217: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan interim consolidated financial statements Draft Final/November 18, 2014 Paraf/ sign:

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INCOME AND OTHER COMPREHENSIVE INTERIM INCOME Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended 30 Juni 2014 dan 2013, dan June 30, 2014 and 2013, and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 December 31, 2013, 2012 and 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Catatan/

2014 2013 2013 2012 2011

Note Rp Rp Rp Rp Rp

PENJUALAN NETO 24 55,416,654,211 22,591,672,258 79,794,357,961 58,393,336,454 80,677,360,534 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 25 (34,029,115,019) (17,995,478,526) (58,372,516,755) (64,217,035,547) (55,267,940,504) COST OF GOODS SOLD

LABA (RUGI) KOTOR 21,387,539,192 4,596,193,732 21,421,841,206 (5,823,699,093) 25,409,420,030 GROSS PROFIT (LOSS)

Beban Umum dan Administrasi 26 (15,637,905,519) (4,180,480,892) (10,395,874,349) (7,384,329,612) (7,304,388,059) General and Administrative Expenses

Penghasilan Lainnya 28 5,484,977,142 49,252,597 3,224,148,040 21,559,747,025 4,682,952,472 Other Income

Beban Lainnya 28 (441,470,821) (1,590,554) (8,341,314,361) (39,226,575) (502,000) Other Expenses

LABA USAHA 10,793,139,994 463,374,884 5,908,800,536 8,312,491,745 22,787,482,443 OPERATING INCOME

Biaya Keuangan Neto 27 (3,465,134,938) (2,102,531,060) (4,418,318,336) (2,924,546,372) (5,263,299,900) Finance Cost - Net

LABA (RUGI) SEBELUM INCOME (LOSS) BEFORE

PAJAK PENGHASILAN 7,328,005,056 (1,639,156,177) 1,490,482,200 5,387,945,373 17,524,182,543 INCOME TAX

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 13.a (1,320,744,582) 97,023,032 1,743,213,608 (3,714,595,677) (4,288,660,366) Income Tax Benefit (Expenses)

LABA (RUGI) SETELAH INCOME (LOSS) AFTER

PAJAK PENGHASILAN 6,007,260,474 (1,542,133,145) 3,233,695,808 1,673,349,696 13,235,522,177 INCOME TAX

Laba Entitas Anak Sebelum Akuisisi (6,062,260,474) -- -- -- -- Pre Acquisition Income of Subsidiaries

LABA (RUGI) TAHUN INCOME (LOSS) FOR

(PERIODE) BERJALAN SETELAH THE YEAR (PERIOD) AFTER

PENYESUAIAN PROFORMA (55,000,000) (1,542,133,145) 3,233,695,808 1,673,349,696 13,235,522,177 PROFORMA ADJUSTMENT

EFEK PENYESUAIAN PROFORMA -- 1,533,953,145 (3,247,275,808) (1,675,209,696) (13,241,882,177) EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENT

RUGI TAHUN (PERIODE) LOSS FOR THE YEAR (PERIOD)

BERJALAN SEBELUM BEFORE PROFORMA

PENYESUAIAN PROFORMA -- (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) ADJUSTMENT

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -- -- -- -- -- OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN TOTAL OF COMPREHENSIVE LOSS

(PERIODE) BERJALAN SEBELUM BEFORE PROFORMA ADJUSTMENT

PENYESUAIAN PROFORMA (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) FOR THE YEAR (PERIOD)

RUGI TAHUN (PERIODE) BERJALAN LOSS FOR THE YEAR (PERIOD)

SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA BEFORE PROFORMA ADJUSTMENT

YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) Owners of the Parent Entity

Kepentingan Nonpengendali -- -- -- -- -- Non-Controlling Interest

Jumlah (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) Total

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TOTAL OF COMPREHENSIVE LOSS

YANG DAPAT SEBELUM BEFORE PROFORMA

PENYESUAIAN PROFORMA ADJUSTMENT

DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) Owners of the Parent Entity

Kepentingan Nonpengendali -- -- -- -- -- Non-Controlling Interest

Jumlah (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) Total

RUGI PER SAHAM LOSS PER SHARE

Dasar, Rugi yang Diatribusikan kepada Basic, Loss Attributable to

Pemegang Saham Biasa Entitas Induk 29 (192) (3,272) (5,432) (744) (2,544) Common Stockholders of the Parent entity

(6 bulan/months ) (1 tahun/year )

195

Page 218: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan interim consolidated financial statements

Draft Final/November 18, 2014 Paraf/ sign

PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2014 dan 2013, dan For the 6 (Six) Months Periods Ended June 30, 2014 and 2013, and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 For the Years Ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Kepentingan Jumlah Ekuitas/

Nonpengendali/ Total Equity

Non-Controlling

Interest

Catatan/ Modal Saham/ Proforma Defisit/ Jumlah/

Capital Stock Selisih Nilai Cadangan Jumlah/ Ekuitas yang Deficits Total

Transaksi Setoran Total Timbul dari

Restrukturisasi Modal Transaksi

Entitas yang Timbul Restrukturisasi

Sepengendali/ dari Obligasi Entitas

Difference Wajib Konversi/ Sepengendali/

in Value from Reserves Proforma Equity

Restructuring for Capital Arising from

Transactions Arising from Restructuring

between the Mandatory Transactions

Entities Under Convertible between

Common Control Bonds Entities under

Common Control

Note Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 1 JANUARI 2011 2,500,000,000 -- -- -- 301,315,396,172 (360,000) 303,815,036,172 -- 303,815,036,172 BALANCE AS OF JANUARY 1, 2011

Penyesuaian Efek Proforma Ekuitas Entitas Anak -- -- -- -- 13,241,882,177 -- 13,241,882,177 -- 13,241,882,177 Proforma Equity Adjustment of Subsidiaries

Difference Arising from Transactions

Penerimaan Uang Muka Pemesanan Saham Advance for Subscription Stock

pada Entitas Anak -- -- -- -- 381,553,424,226 -- 381,553,424,226 -- 381,553,424,226 In Subsidiary

Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Loss for the Year

Sebelum Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- (6,360,000) (6,360,000) -- (6,360,000) Before Proforma Adjustment

SALDO PER 31 DESEMBER 2011 2,500,000,000 -- -- -- 696,110,702,575 (6,720,000) 698,603,982,575 -- 698,603,982,575 BALANCE AS OF SEPTEMBER 30, 2011

Penyesuaian Efek Proforma Ekuitas Entitas Anak -- -- -- -- 1,675,209,696 -- 1,675,209,696 -- 1,675,209,696 Proforma Equity Adjustment of Subsidiaries

Biaya Emisi Penerbitan Saham pada Entitas Issuance Cost of Issuance Stocks

Anak -- -- -- -- (9,202,183,150) -- (9,202,183,150) -- (9,202,183,150) in Subsidiary

Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Loss for the Year

Sebelum Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- (1,860,000) (1,860,000) -- (1,860,000) Before Proforma Adjustment

SALDO PER 31 DESEMBER 2012 2,500,000,000 -- -- -- 688,583,729,121 (8,580,000) 691,075,149,121 -- 691,075,149,121 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012

Penyesuaian Efek Proforma Ekuitas Entitas Anak -- -- -- -- (1,533,953,145) -- (1,533,953,145) -- (1,533,953,145) Proforma Equity Adjustment of Subsidiaries

Rugi Komprehensif Periode Berjalan Total Comprehensive Loss for the Period

Sebelum Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- (8,180,000) (8,180,000) -- (8,180,000) Before Proforma Adjustment

SALDO PER 30 JUNI 2013 2,500,000,000 -- -- -- 687,049,775,976 (16,760,000) 689,533,015,976 -- 689,533,015,976 BALANCE AS OF JUNE 30, 2013

Equity Atributable to Owners of the Parent Entity

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/

196

Page 219: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan interim consolidated financial statements

Draft Final/November 18, 2014 Paraf/ sign

PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK PT GOLDEN PLANTATION Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (Lanjutan) (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada 30 Juni 2014 dan 2013, dan For the 6 (Six) Months Periods Ended June 30, 2014 and 2013, and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 For the Years Ended December 31, 2013, 2012 and 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Kepentingan Jumlah Ekuitas/

Nonpengendali/ Total Equity

Non-Controlling

Interest

Catatan/ Modal Saham/ Proforma Defisit/ Jumlah/

Capital Stock Selisih Nilai Cadangan Jumlah/ Ekuitas yang Deficits Total

Transaksi Setoran Total Timbul dari

Restrukturisasi Modal Transaksi

Entitas yang Timbul Restrukturisasi

Sepengendali/ dari Obligasi Entitas

Difference Wajib Konversi/ Sepengendali/

in Value from Reserves Proforma Equity

Restructuring for Capital Arising from

Transactions Arising from Restructuring

between the Mandatory Transactions

Entities Under Convertible between

Common Control Bonds Entities under

Common Control

Note Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Equity Atributable to Owners of the Parent Entity

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/

SALDO PER 31 DESEMBER 2012 2,500,000,000 -- -- -- 688,583,729,121 (8,580,000) 691,075,149,121 -- 691,075,149,121 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012

Penyesuaian Efek Proforma Ekuitas Entitas Anak -- -- -- -- 3,247,275,808 -- 3,247,275,808 -- 3,247,275,808 Proforma Equity Adjustment of Subsidiaries

Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Total Comprehensive Loss for the Period

Sebelum Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- (13,580,000) (13,580,000) -- (13,580,000) Before Proforma Adjustment

SALDO PER 31 DESEMBER 2013 2,500,000,000 -- -- -- 691,831,004,929 (22,160,000) 694,308,844,929 -- 694,308,844,929 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013

Pembalikan Proforma Ekuitas Entitas Anak -- -- -- -- (691,831,004,929) -- (691,831,004,929) -- (691,831,004,929) Reversal of Proforma Equity of Subsidiaries

Akusisi Entitas Anak 22 -- 169,629,244,210 -- 169,629,244,210 -- -- 169,629,244,210 244,279,234,555 413,908,478,765 Acquisition of Subsidiary

Cadangan Setoran Modal yang Timbul dari 22 Reserve Capital Arising from

Obligasi Wajib Konversi -- -- 284,000,000,000 284,000,000,000 -- -- 284,000,000,000 -- 284,000,000,000 Mandatory Convertible Bonds

Reklasifikasi Sebagai Modal Saham 21 284,000,000,000 -- (284,000,000,000) (284,000,000,000) -- -- -- -- -- Reclassification as Capital Stock

Rugi Komprehensif Periode Berjalan Total Comprehensive Loss for the Period

Sebelum Penyesuaian Proforma -- -- -- -- -- (55,000,000) (55,000,000) -- (55,000,000) Before Proforma Adjustment

SALDO PER 30 JUNI 2014 286,500,000,000 169,629,244,210 -- 169,629,244,210 -- (77,160,000) 456,052,084,210 244,279,234,555 700,331,318,765 BALANCE AS OF JUNE 30, 2014

197

Page 220: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian interim secara keseluruhan interim consolidated financial statements Draft Final/November 18, 2014 Paraf/sign:

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF INTERIM CASH FLOWS Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended 30 Juni 2014 dan 2013, dan June 30, 2014 and 2013, and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 December 31, 2013, 2012 and 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Catatan/

2014 2013 2013 2012 2011

Note Rp Rp Rp Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari Pelanggan 4, 24 57,776,897,289 24,670,138,672 94,370,731,621 52,949,651,449 81,112,782,401 Cash Received from Customers

Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga 14, 15 (8,124,840,091) (14,778,454,894) (18,286,703,232) (51,611,286,380) (38,082,202,506) Payments to Suppliers and Third Parties

Pembayaran Karyawan 25, 26 (45,502,097,591) (27,617,941,874) (66,942,257,220) (36,308,471,621) (22,616,130,058) Payments to Employees

Penerimaan Penghasilan Bunga 27 141,780,820 76,363,252 152,653,155 3,270,420,434 700,788,751 Interest Income Received

Pembayaran Pajak 13 (2,031,346,023) (254,386,588) (2,449,283,920) (7,101,630,182) (927,606,900) Payment of Taxes

Pembayaran Bunga dan Beban Keuangan 27 (12,913,140,330) (7,766,631,590) (20,649,894,332) (13,223,875,854) (8,107,921,705) Payments for Interest and Finance Charges

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (10,652,745,927) (25,670,913,022) (13,804,753,928) (52,025,192,154) 12,079,709,983 Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Pengeluaran untuk Hak Atas Tanah 10, 11 (10,415,888,304) (2,642,543,855) (6,628,359,059) (29,943,036,065) (11,023,182,980) Payments for Landrights

Uang Muka Jangka Panjang 6 -- -- -- (40,572,651,248) (5,105,688,233) Long-term Advances

Aset Tetap dan Piranti Lunak 9, 12 Acquisition of Property, Plant and Equipment and Software

Penjualan -- -- 68,471,000 -- -- Selling

Perolehan (5,882,735,341) (18,113,387,538) (28,408,293,667) (18,656,928,251) (20,888,473,372) Purchasing

Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Maintenance of

Belum Menghasilkan 10 (47,698,779,192) (27,296,072,719) (48,947,158,317) (97,345,446,571) (22,583,801,686) Immature Plantations

Akuisisi Entitas Anak 31 -- -- -- (12,500,000,000) -- Additional Investment in Subsidiary

Uang Muka Pembangunan Pabrik 6 -- -- (796,633,863) -- -- Advances for Mills Construction

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (63,997,402,837) (48,052,004,112) (84,711,973,906) (199,018,062,135) (59,601,146,271) Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Utang Bank - Jangka Panjang 18 Long-term Bank Loans

Penerimaan -- -- -- 80,838,335,811 15,059,707,059 Proceeds

Pembayaran (22,097,947,762) (17,997,947,762) (36,295,895,524) (10,998,973,880) -- Payment

Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan 19 (5,841,820,595) (4,226,075,166) (12,282,925,344) (3,893,657,301) (480,225,614) Payments of Obligations Under Finance Lease

Pembayaran Biaya Emisi Saham pada Entitas Anak -- -- -- (9,202,183,150) -- Payment of Stock Issuance Cost in Subsidiary

Utang Bank Jangka Pendek 17 Short-term Bank Loan

Penerimaan 61,335,000,000 -- 157,748,000,000 -- 10,000,000,000 Proceeds

Pembayaran -- -- (39,961,000,000) (10,000,000,000) -- Payment

Pihak-Pihak Berelasi 8 Related Parties

Penerimaan 10,268,286,987 47,885,852,781 6,061,875,905 46,825,142,318 35,868,496,942 Proceeds

Pembayaran (2,929,316,445) (2,746,899,267) -- (233,380,070,637) (74,223,886) Payment

Penerimaan dari Pinjaman Pihak Ketiga 16 5,738,400,000 49,797,300,000 49,797,300,000 -- -- Cash Received from Third Party's Loan

Penerimaan dari Uang Muka Pemesanan Saham Cash Received from Advances for Subscription

pada Entitas Anak -- -- -- -- 381,553,424,226 of Stocks in Subsidiary

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in)

Aktivitas Pendanaan 46,472,602,185 72,712,230,586 125,067,355,037 (139,811,406,839) 441,927,178,727 Financing Activities

PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN

KAS DAN SETARA KAS (28,177,546,579) (1,010,686,548) 26,550,627,202 (390,854,661,128) 394,405,742,439 CASH AND CASH EQUIVALENT

DAMPAK SELISIH KURS ATAS EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE ON

KAS DAN SETARA KAS (6,722,894) 78,604,484 1,084,516,852 14,222,764,934 (4,600,210,314) CASH AND CASH EQUIVALENT

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENT

AWAL PERIODE/ TAHUN 41,585,005,090 13,949,861,036 13,949,861,036 390,581,757,230 776,225,105 AT BEGINNING OF THE PERIOD/ YEAR

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENT

AKHIR PERIODE/ TAHUN 3 13,400,735,617 13,017,778,972 41,585,005,090 13,949,861,036 390,581,757,230 AT END OF THE PERIOD/ YEAR

(6 bulan/months ) (1 tahun/year )

198

Page 221: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM FINANCIAL STATEMENTS Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf/sign:

1. Umum 1. General

1.a Pendirian Perusahaan PT Golden Plantation (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 5 Desember 2007 berdasarkan Akta No. 1, dibuat oleh Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik lndonesia No. AHU-01623.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 14 Januari 2008 dan telah dicatat pada Daftar Perseroan No. AHU-0002547.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 14 Januari 2008. Anggaran Perusahaan telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Akta No. 37 tanggal 11 September 2014 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan yang semula sebesar Rp1.000.000 per saham menjadi Rp100 per saham dan persetujuan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Golden Plantation Tbk, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta Utara dan telah memperoleh pengesahan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik lndonesia No. AHU-07898.40.20.2014 tanggal 12 September 2014.

1.a The Company’s Establishment PT Golden Plantation (“the Company”) was established on December 5, 2007 based on the Deed No. 1 which was made in the presence of Syarifah Chozie, S.H., M.H., a notary in Jakarta. The Deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rigths of Republic Indonesia in his decree No. AHU-01623.AH.01.01.Tahun 2008 dated January 14, 2008 and registered in Company List No. AHU-0002547.AH.01.09.Tahun 2008 dated January 14, 2008. The Company’s articles of association has been amended several times, and the latest Deed No. 37 dated September 11, 2014 and regarding change in nominal value of share which previously amounting to Rp1,000,000 per shares to Rp100 per shares and approval change in the Company’s name to PT Golden Plantation Tbk, which was made in the presence of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., a notary in North Jakarta and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic Indonesia in his decree No. AHU-07898.40.20.2014 dated 12 September 2014.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha meliputi usaha dalam bidang perkebunan dan pertanian.

In accordance with Article 3 of the Company’s articles of association, its scope of business activities is plantation and agriculture.

Perusahaan berkantor di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 233 Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

The Company’s office is located at Alun Graha Building, Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., No. 233 Menteng Dalam Village, Tebet District, South Jakarta.

Perusahaan merupakan entitas anak dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

The Company is a subsidiary of PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

1.b Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas manajemen entitas-entitas anak sebagai berikut:

1.b The Structure of Subsidiaries The Company owns, either directly or indirectly, more than 50% shares in subsidiaries and/or has control over management of subsidiaries are as follows:

Jumlah Aset/

Total Assets

Tahun Operasi Percentage of

Komersial/ Ownership

Start of 30 Juni/June 30, 30 Juni/June 30,

Domisili/ Jenis Usaha/ Commercial 2014 2014

Domicile Activities Operation % Rp

Pemilikan Langsung/ Direct Ownership

PT Bumiraya Investindo Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 1993 64.95 1,117,471,323,992

Palm Oil PlantationsPemilikan tidak Langsung/ Indirect Ownership

Melalui/ Through PT Bumi Raya Investindo:

PT Charindo Palma Oetama Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2006 99.99 195,237,399,215

Palm Oil Plantations

Persentase

Kepemilikan/

Entitas Anak/

Subsidiary

199

Page 222: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Jumlah Aset/

Total Assets

Tahun Operasi Percentage of

Komersial/ Ownership

Start of 30 Juni/June 30, 30 Juni/June 30,

Domisili/ Jenis Usaha/ Commercial 2014 2014

Domicile Activities Operation % Rp

Persentase

Kepemilikan/

Entitas Anak/

Subsidiary

PT Muarobungo Plantation Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ -- 99.99 138,280,467,232

Palm Oil Plantations

PT Airlangga Sawit Jaya Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2006 99.99 130,530,640,134

Palm Oil Plantations

PT Mitra Jaya Agro Palm Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2000 99.99 232,639,852,605

Palm Oil Plantations

PT Tugu Palma Sumatera Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ -- 99.96 20,295,694,590

Palm Oil Plantations

Pemilikan tidak Langsung/ Indirect Ownership

Melalui/ Through PT Muarobungo Plantation:

PT Tandan Abadi Mandiri Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ -- 100.00 26,671,771,828

Palm Oil Plantations

Pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan secara efektif mengakuisisi 64,95% kepemilikan di PT Bumiraya Investindo (BRI) dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), entitas induk, dengan nilai akuisisi sebesar Rp284.000.000.000 Oleh karena Perusahaan adalah entitas anak dari TPSF, maka transaksi akuisisi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali" (lihat Catatan 2.c). Selisih bersih antara harga perolehan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi sebesar Rp169.629.244.210. BRI merupakan entitas induk dari PT Charindo Palma Oetama, PT Muara Bungo Plantation, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Mitra Jaya Agro Palma, PT Tugu Palma Sumatera dan PT Tandan Abadi Mandiri.

On June 30, 2014, the Company effectively acquired 64.95% ownership in PT Bumiraya Investindo (BRI) from PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), parent entity, at the acquisition cost of Rp284,000,000,000 Because the Company is the subsidiary of TPSF, so the acquisition transactions were recorded in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2012) “Business Combination for Entities Under Common Control” (see Note 2.c). Net difference between the purchase price and the proportionate of stocks on net book value of assets of the subsidiary acquired amounted to Rp169,629,244,210. BRI is the parent entity of PT Charindo Palma Oetama, PT Muara Bungo Plantation, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Mitra Jaya Agro Palma, PT Tugu Palma Sumatera and PT Tandan Abadi Mandiri.

Atas pengalihan saham dan bisnis BRI dari TPSF ke Perusahaan, Perusahaan menerbitkan obligasi wajib konversi sebesar Rp284.000.000.0000.

Due to the diversion of shares and business of BRI from TPSF to the Company, the Company publish the mandatory convertible bond amounting to Rp284,000,000,000.

1.c Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta No. 01, tahun 2007 yang dibuat di hadapan Syarifah Chozieh, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Akta No. 17, tahun 2011 yang dibuat di hadapan Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., notaris di Bogor, Akta No. 145, tahun 2012 yang dibuat di hadapan notaris B. Andy Widyanto, S.H., notaris di Tangerang, Akta No. 80, tahun 2013 yang dibuat di hadapan notaris B. Andy Widyanto, S.H., notaris di Tangerang dan Akta No. 132, tahun 2014 yang dibuat di hadapan B. Andy Widyanto, S.H., notaris di Tangerang, susunan Dewan Komisaris dan Direksi

1.c Board of Commissioners, Director and Employees Based on the Deed No. 01, in 2007 which has made in the presence of Syarifah Chozieh, S.H., M.H., a notary in Jakarta, Deed No. 17, in 2011 which has made in the presence of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp. N., a notary in Bogor, Deed No.145, in 2012 which has made in the presence of B. Andi Widyanto, S.H., a notary in Tangerang, Deed No. 80, in 2013 which has made in the presence of B. Andi Widyanto, S.H., a notary in Tangerang and Deed No. 132, in 2014 which has made in the presence of B. Andy Widyanto, S.H., a notary in Tangerang, the

200

Page 223: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Perusahaan pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

composition of Board of Commissioner and Director as of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010 are as follows:

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember 2010/

January 1, 2011/

2014 2013 2012 2011 December 31, 2010

Dewan Komisaris Board of Commissioner

Komisaris Stefanus Joko Mogoginta Stefanus Joko Mogoginta Stefanus Joko Mogoginta Stefanus Joko Mogoginta Stefanus Joko Mogoginta Commissioner

Direksi Director

Direktur Yulianni Liyuwardi Yulianni Liyuwardi Yulianni Liyuwardi Budhi Istanto Suwito Aunur Rofiq Director

31 Desember/

December 31,

Pada tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) adalah masing-masing sebesar 179, 152, 110, 112 dan 269 orang (tidak diaudit).

As of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010 the Company and subsidiaries (“Group”) have 179, 152, 110, 112 and 269 permanent employees, respectively (unaudited).

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 2. Summary of Accounting Policies

2.a Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan (sebelumnya Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten/ Perusahaan Publik” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

2.a Compliance with Financial Accounting Standards (FAS) The Group’s consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements and the Interpretations as issued by Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and Regulation of Finance Services Authority (formerly Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers/ Public Company” as set forth in decree No. KEP-347/BL/2012 regarding the amendment to Regulation No. VIII.G.7 and other accounting policies which prevailing in the Capital Market.

2.b Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

2.b Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared on a going concern assumption and using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows. The basis of measurement in the preparation of these interim consolidated financial statements is the historical cost concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode langsung.

The consolidated statements of cash flows have been presented by classifying the activities into operating, investing and financing. The cash flows from operating activities were prepared using the direct method.

Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan

The functional currency of the Group is Indonesian Rupiah. Transactions are recorded using the functional currency. The reporting currency used in

201

Page 224: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

keuangan konsolidasian interim ini adalah Rupiah. the preparation of these interim consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah.

Interpretasi atas SAK (ISAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2014 adalah ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.

Interpretation on accounting standard (ISAK) for the first time for the financial year beginning January 1, 2014 is ISAK No. 27 “Transfer of Assets from Customers” and ISAK No. 28 “Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments”.

Penerapan ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.

Implementation of ISAK No. 27 “Transfer of Assets from Customers” and ISAK No. 28 “Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments” with an effective date January 1, 2014 not relevant and did not result in changes to the Group’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current period or prior financial years.

2.c Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.b. Laporan keuangan kosolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 disajikan untuk menggambarkan seolah-olah akuisisi tersebut telah terjadi pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010.

2.c Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.b. The consolidated financial statement for the years ended December 31, 2013, 2012, 2011 and financial position as of January 1, 2011/ December 31, 2010 have been presented to reflect that as if the such acquisition had been since January 1, 2011/ December 31, 2010.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara

sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan

operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:

a. power over more than half of the voting rights by

virtue of an agreement with other investors; b. power to govern the financial and operating

policies of the entity under a statute or an agreement;

c. power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

d. power to cast the majority of votes in the meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.

The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan

The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group have been eliminated in the consolidated financial

202

Page 225: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.

statements to reflect the financial position and results of operations of the Group as one business entity.

Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham nonpengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.

The non-controlling interest in the net income (loss) and equity of a subsidiary is stated as a proportion of the non-controlling shareholders in the net income (loss) and equity of subsidiary.

Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.

Non-controlling interest balance reflects the portion of profit or loss and net assets of subsidiaries that are not attributable directly or indirectly to the parent entity, that presented in the consolidated statements of comprehensive income and within equity in the consolidated statement of financial position, separately from the attributable to parent entity.

2.d Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.

2.d Cash and Cash Equivalent Cash consist of cash on hand and in banks, are not used as collateral and not restricted.

Setara kas merupakan deposito berjangka dengan jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash equivalent consists of time deposits with maturities of not more than or equal to three (3) months from the date of placement and are not restricted.

2.e Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama.

2.e Inventories Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value (NRV). Acquisition cost includes all costs to acquire the inventories and bringing them to their intended location and condition. NRV is the estimated fair selling price of inventory less the estimated cost to complete and cost to sell. Cost is determined using the First-In First-Out method.

Persediaan bibitan akan direklas ke tanaman belum menghasilkan ketika bibit tanaman ditanam pada tanah perkebunan.

Nurseries will be reclassified to immature plants when grown in soil seeds plantation crops.

Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.

An allowance for obsolete inventories is provided based on the periodic review of the condition of the inventories.

2.f Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

2.f Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefitted by using straight-line method.

2.g Perkebunan Plasma Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam

2.g Plasma Plantations Development of plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from bank or by self-financing. Costs incurred during the

203

Page 226: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

development phase up to the handover of the plasma plantation to plasma farmers are capitalized. The accumulated development costs are presented net of loans received, as assets or liabilities in the consolidated statements of financial position.

Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma.

The difference between the accumulated development costs and the conversion value (the amount agreed between the bank and the plasma farmers) is charged to the consolidated statements of comprehensive income when the land is handed over to plasma farmers.

2.h Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.

2.h Lease The determination of whether an arrangement is a lease agreement or lease agreement containing the substance of the agreement based on the inception date and whether the fulfillment of the agreement depends on the use of an asset and the agreement

provides a right to use the asset.

Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Grup sebagai Lessee Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki Grup.

Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Leases are classified as finance leases if the lease substantially transferred all the risks and benefits related to ownership of the asset. Leases are classified as operating leases if the lease did not substantially transfer all the risks and benefits related to ownership of the asset. Group as Lessee At the beginning of the lease term, the Group recognizes finance leases as assets and liabilities in the consolidated statements of financial position at fair value of the leased property or the present value of the minimum lease payments, if the present value is lower than the fair value. The valuation of a lease is determined at the initial contract. The discount rate used in calculating the present value of the minimum lease payments is the implicit interest rate of the lease, if practicable. If not, the discount rate used is the level of the lessee's incremental borrowing rate applied. Initial direct costs of the lessee are capitalized and recognized as an asset. Leased asset depreciation policy is consistent with the policy for the property and equipment owned by Group. Under an operating lease, the Group recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.

204

Page 227: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

2.i Aset Tetap Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan tidak didepresiasi.

2.i Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment are recorded based on cost model which stated at cost less their accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, except for land which are carried at cost and are not depreciated.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, biaya pinjaman dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property, plant and equipment is acquisition cost, borrowing cost and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the asset as follows:

Tahun/Years

Bangunan 10 – 20 Buildings Prasarana Umum 8 Infrastructures Mesin dan Alat Berat 4 – 20 Machinery and Heavy Equipment Pabrik 20 Mills Kendaraan 4 – 8 Vehicles Peralatan dan Perabot Kantor 4 – 8 Office Furniture and Fixtures

Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukkan di dalam nilai tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Grup dan dapat diukur secara andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount and recognized as a separate asset, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of replaced parts is written-off.

Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.

All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of comprehensive income during the financial period in which they are incurred.

Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya serta akumulai penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

When property, plant and equipment are retired or otherwise disposed-off, their acquisition cost and related accumulated depreciation and accumulated impairment value, if any, are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income.

Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan.

Construction in progress is presented as part of property, plant and equipment. All incurred expenditures, including borrowing cost used for construction of such assets during the construction period, are capitalized. Construction in progress is transferred to the appropriate plant and equipment account when the construction is completed or ready for its intended use.

Grup melakukan penelaahan berkala atas nilai residu, umur manfaat serta metode penyusutan dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The Group periodically review the asset’s residual values, useful lives and depreciation method and adjusted if different from prior estimations.

205

Page 228: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

2.j Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam.

2.j Plantations Immature plantations is recognized at cost which consist of cost of preparation, planting, manuring and upkeeping, including borrowing cost used to finance the development of immature plantations and other indirect cost which are measured in proportion to the area wide of the fields.

Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 25 tahun.

Once the plantations have matured, accumulations of cost are reclassified to matured plantations. Matured plantations are depreciated using the straight-line method according to its estimated useful life of 25 years.

2.k Biaya Pinjaman

Biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman bank dan lembaga keuangan dan pinjaman lainnya yang diperoleh untuk membiayai pengembangan tanaman perkebunan belum menghasilkan dan pembangunan mesin dikapitalisasi ke masing-masing tanaman perkebunan dan aset tetap. Biaya tersebut merupakan beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan selisih kurs yang diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi dihentikan pada saat tanaman perkebunan belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan dan mesin siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.

2.k Borrowing Cost Borrowing costs incurred on bank loan and financial institutions and other loan obtained to finance development of immature plantation and building machinery are capitalized to the respective plantion and property and equipments. This cost is interest expense calculated with effective interest method and foreign exchanges differences that they are regarded as an adjustment to interest cost. Capitalization ceases upon the immature plantation become mature plantation and the machinery is ready for their intended use.

2.l Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan

Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan hak tanah ditangguhkan hingga hak tersebut diperoleh.

2.l Deferred Landrights Costs All costs related to acquisition of landrights is deferred until the right is obtained.

2.m Aset Takberwujud

Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.

2.m Intangible Assets Costs incurred for the purchase of computer software and the related cost to renew the program are deferred and amortized using the straight-line method over their useful lives.

Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh.

Goodwill arising in a business combination is recognized as an asset on the date that the control is acquired.

Goodwill merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan dan yang diperoleh pada tanggal akuisisi.

Goodwill is the excess of the fair value acquisition cost of net assets of the Company on the date of acquisition.

Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi akumulasi. Penurunan kerugian pada Goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan atau kerugian atas divestasi entitas termasuk nilai tercatat Goodwill terkait dengan entitas yang dijual dijual.

Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed. Gains or losses on the disposal of an entity include the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.

206

Page 229: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan mengujian penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari kombinasi bisnis di mana Goodwill timbul.

Goodwill is allocated to cash-generating units for the purpose of impairment testing. The allocation is made to those cash-generating units or groups of cash-generating units that are expected to benefits from the business combination which resulted the goodwill.

2.n Investasi pada Entitas Asosiasi

Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana investor (yaitu Perusahaan atau entitas anak, mana yang bertindak sebagai investor) mempunyai pengaruh yang signifikan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada jika investor memiliki 20% atau lebih hak suara investee, baik langsung maupun tidak langsung.

2.n Investment in Associates An associate is an entity in which the investor (i.e., the Company or subsidiary, which acts as an investor) has a significant influence to participate in decision making on financial and operational policies of the investee, but does not control or jointly control those policies. Significant influence is presumed to exist if the investor owns 20% or more of the voting rights of the investee, either directly or indirectly.

Investasi pada entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Nilai tercatat tersebut ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian laba atau rugi setelah tanggal perolehan sesuai dengan persentase pemilikan, dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas).

Investment in associate are initially recognized at cost. The carrying amount is increased or decreased by the share in the profit or loss of the investee after the date of acquisition in proportion with the percentage of ownership and reduced by dividends received (equity method).

Nilai tercatat tersebut juga disesuaikan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas entitas asosiasi yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi. Penyesuaian tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain investor.

The carrying amount is also adjusted if there is a change in the investor's proportionate interest in the investee arising from the investee’s other comprehensive income. Those changes are recognized in other comprehensive income of the investor.

2.o Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Grup dalam suatu periode akuntansi.

2.o Employmee Benefits Short-term employee benefits Short-term employee benefits are wages, salaries and social security contribution. Short-term employee benefits is recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Group during an accounting period.

Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen dan penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif

Post-employment Benefits Post-employment benefits are unfunded defined-benefits plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefits reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service cost, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the

207

Page 230: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok

pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau

b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara suka rela.

Termination benefits is recognized if and only if, the Group is committed to either: a. Terminate the employment of an employee or

group of employees before the normal retirement date; or

b. Provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.

2.p Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.

2.p Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control The restructuring transactions between entities under common control, such as transfers of assets, liabilities, shares or other ownership instruments by re-organizing entities within the same group, do not represent changes of ownership in terms of economic substance and thus do not result in a gain or loss for the group companies as a whole or for the individual entity in the group.

Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Since restructuring transactions between entities under common control do not result in changes in economic substance of ownership in transferred assets, shares, liabilities or other ownership instruments, the transferred assets or liabilities (in legal form) are recorded at book value in a manner similar to business combination transactions using the pooling of interest method.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan goodwill. Selisih tersebut dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor sebagai unsur ekuitas.

The difference between transfer price and book value is not a goodwill.The difference is recorded as "Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control" and presented as a component of equity.

Pengakuan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengedali diakui jika dan hanya jika hubungan sepengendali para pihak yang bertransaksi tidak bersifat sementara.

Recognition of difference in value from restructuring transactions between entities under common contro recognized only and if only the relation of under common control who has transaction is not temporary relation.

2.q Pengakuan Pendapatan dan Beban

Grup mengakui pendapatan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari penjualan diakui saat barang telah diserahkan kepada pembeli. Beban produksi kebun terdiri dari beban langsung dan tidak langsung. Beban tidak langsung adalah beban yang tidak dapat dialokasikan ke kegiatan tertentu.

2.q Revenue and Expense Recognition The Group recognize revenue using the accrual method. Revenue from sales are recognized when goods have been delivered to the customer. Plantation production costs consist of direct and indirect costs. Indirect cost is an expense which could not be traced to specific activities.

208

Page 231: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Selama tanaman belum menghasilkan, maka seluruh biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman tersebut dikapitalisasikan ke nilai tanaman tersebut. Jika Grup telah mempunyai area tanaman menghasilkan, maka bagian atas beban produksi kebun dibebankan sesuai dengan proporsi luas areanya. Setelah status tanaman menghasilkan, maka semua biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan tanaman menjadi beban produksi.

During immature plantations, all expenses related to plantation cultivation are capitalized to immature plantations value. If the Group have matured plantations area, the portion of plantation production cost are charged to the area width proportionally. After all plantations have matured, all expenses related to plantation cultivation are charged as production cost.

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when incurred.

2.r Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

2.r Income Tax All temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using the balance sheet method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred tax.

Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, Grup: 1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum

untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan

2. aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.

The deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if, and only if, the Group: 1. has a legally enforceable right to set-off current

tax asset against current tax liability; and

2. the deferred tax asset and the deferred tax liability relate to income taxes levied by the same tax authority on the same taxable entity.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.

Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realized or the deferred income tax liability is settled.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.

Deferred tax assets relating to the carryforward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, if an objection submitted, when the result of the decision for the objection determined, or if appealed, when the result of the decision on appeal from tax court is determined.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Grup: 1. Memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum

untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan

Current income tax is recognized based on taxable income for the year which is determined in accordance with the current income tax regulations.

The Group offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Group: 1. Has legally enforceable right to set-off the

recognized amounts; and

209

Page 232: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

2. Bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

2. Intends to settle on a net basis or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.

2.s Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Mata uang selain mata uang fungsional adalah mata uang asing. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.

2.s Transaction and Balances in Foreign Currencies The Group’s functional currency is Rupiah. Currency other than the functional currency is a foreign currency. Transactions involving foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time the transactions are made.

Pada tanggal laporan keuangan, pos moneter dalam mata uang asing disesuaikan menggunakan kurs penutup yang berlaku, yaitu:

At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were adjusted to reflect the exchange rates prevailing at the time, with the following conversion rates:

30 Juni/

June 30,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

USD 1 (Dolar Amerika) 11,969 12,189 9,670 9,068 8,991 US Dollar (USD) 1

31 Desember/

December 31,

Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun (periode) yang bersangkutan.

The resulting gains or losses on foreign currencies are credited or charged to the current year (period) of consolidated statement of comprehensive income.

Sedangkan pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.

Whereas the non-monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were measured using the exchange rate on transaction date and monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were measured at fair value using the exchange rate on the date of fair value measurement.

Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun (periode) yang bersangkutan.

The resulting gains or losses on foreign currencies are credited or charged to the current year (period) of consolidated statement of comprehensive income.

2.t Instrumen Keuangan Aset Keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

2.t Financial Instruments Financial Assets The Group classify its financial assets in the following categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose of financial assets’ acquisition. Management recognizes financial assets’ classification at initial acquisition.

(i) Aset keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola

(i) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading. Financial assets are classified in this category when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking.

210

Page 233: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(ii) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal

ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada FVTPL;

b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

(iii) Held-to-Maturity (HTM) Investments

HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:

a. Investments which from initial recognition

were designated as financial assets measured at FVTPL;

b. Investments which were designated as available-for-sale financial assets; and

c. Investments that meet the definition of loans and receivables.

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok HTM atau aset keuangan yang diukur pada FVTPL.

(iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS Financial assets are non-derivative financial assets that held during a certain period with intention to sell in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or those that are not classified as loans and receivables, HTM investments or financial assets at FVTPL.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan AFS diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan AFS mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada

At initial recognition, AFS financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized at the consolidated statements of changes in equity, except for impairment loss and foreign exchange, until AFS financial assets are derecognized. If AFS financial assets are impaired, the cumulative profit or loss previously recognized in the consolidated statements of changes in equity is

211

Page 234: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

bagian laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that are classified as AFS financial assets are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial Liabilities and Equity Instruments Classification as debt or equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Group’s are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definition of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Equity Instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL; dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at FVTPL; and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

(i) Financial Liabilities at FVTPL Financial liabilities at FVTPL are the financial liabilities that are designated for trading. Financial liabilities are classified for trading if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except when designated and effective as hedging instruments.

Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

At initial recognition, financial liabilities are measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortized cost using effective interest rate method.

(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

(ii) Financial Liabilities Measured at Amortized Cost Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are categorized and measured using amortized cost.

212

Page 235: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial assets, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The carrying amount of the financial assets is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written-off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written-off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian periode berjalan.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to current period consolidated profit or loss.

213

Page 236: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through the consolidated statements of comprehensive income to the extent that the carrying amount of the investment on the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in the current period of profit or loss are not reversed through the consolidated statements of comprehensive income. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

The Group derecognize a financial assets only when the contractual rights to the cash flows from the assets expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred assets, the Group recognize its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

The Group derecognize financial liabilities if and only if the Group’s obligations have been discharged, cancelled or expire.

Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan

Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

214

Page 237: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi ketika terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount present in the consolidated statement of financial position when there is a legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

Estimasi Nilai Wajar Fair Value Determination Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau pengungkapan.

The fair value of financial assets and liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut: a. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar

aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);

b. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga) (Tingkat 2); dan

c. input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: a. quoted prices (unadjusted) in active markets for

identical assets or liabilities (Level 1); b. inputs other than quoted prices included within

Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2); and

c. inputs for the asset or liability that are not

based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Grup adalah harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price, instrumen ini termasuk Tingkat 1.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the current bid price, while financial liabilities use ask price, these instruments are included in Level 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar instrumen yang dapat diobservasi, instrumen ini termasuk Tingkat 2.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.

215

Page 238: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrumen ini termasuk pada Tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham.

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities.

2.u Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas Perusahaan pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas

Perusahaan pelapor; atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan

pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.

2.u Related Party Transactions A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (referred to as the “reporting entity”). a. A person or a close member of that person’s

family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the

reporting entity; (ii) has significant influence over the

reporting entity; or (iii) is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor

adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain);

(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya);

(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

(iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga;

(v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor;

(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); atau

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are

members of the same group (which means that each parent, subsidiaries and fellow subsidiary are related to the others);

(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

(iii) Both entities are joint ventures of the

same third party; (iv) One entity is a joint venture of a third

entity and the other entity is an associate of the third entity;

(v) The entity is a post-employment benefits

plan for the benefits of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;

(vi) The entity is controlled or jointly

controlled by a person identified in (a); or

216

Page 239: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).

(vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

2.v Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi periode berjalan.

Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya.

2.v Impairment of Non-Financial Assets The amount of recoverable assets shall be estimated at the time of the events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. An impairment loss is recognized in the current period.

The impairment loss which was recognized in prior periods is reversed if and only if there is a change in the estimates used to determine the assets recoverable amount since the last impairment loss was recognized. Recoverable amount can be recognized only by reversing an amount which has been recognized. This increase is a reversal of an impairment loss. Total assets increased due to the reversal of an impairment loss, should not exceed the carrying amount if the asset does not experience an impairment loss in the previous period.

2.w Informasi segmen 2.w Segment information Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segments and making strategic decisions.

2.x Kombinasi Bisnis Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi.

Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi.

2.x Business Combination The Company accounts for each business combination by applying the acquisition method.

The consideration transferred for an acquisition is measured at the aggregate of the fair values of assets given-up, liabilities assumed, and equity instruments issued by the Company. Acquisition-related costs are recognized in the profit or loss as incurred.

Perusahaan mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:

The Company recognizes the identifiable assets acquired and liabilities assumed at their fair value on acquisition date, except if:

· Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

· Deferred tax assets or liabilities that are related to assets acquired and liabilities assumed in business combination are recognized and measured in accordance with PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”.

217

Page 240: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

· Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.

· Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.

· Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

· Liabilities (or assets, if any) related to employee benefits arrangement from the acquiree are recognized and measured in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.

· Liabilities or equity instruments related to the replacement of an acquiree’s share-based payment awards are measured in accordance with PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”.

· Non-current assets (or disposal groups) acquired that are classified as held for sale in accordance with PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” are measured in accordance with that standard.

2.y Laba (Rugi) per Saham 2.y Earnings (Loss) per Share Laba (rugi) per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam perode yang bersangkutan.

Basic earnings (loss) per share (EPS) is computed by dividing income (loss) attributable to owners with the weighted-average number of outstanding common shares in the respective period.

LPS dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagi seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.

Diluted EPS is calculated by considering other issued financial instruments with potential dilution effect to all common shares outstanding during the reporting period.

2.z Instrumen Keuangan Majemuk 2.z Compound Financial Instruments Instrumen keuangan majemuk yang diterbitkan oleh Perusahaan adalah obligasi wajib konversi dimana jumlah saham yang akan diterbitkan tidak akan berubah sesuai dengan perubahan nilai wajarnya. Pengakuan awal komponen liabilitas dari instrumen keuangan majemuk menggunakan nilai wajar dari liabilitas sejenis yang tidak mempunyai opsi konversi ke ekuitas. Pengakuan awal komponen ekuitas diakui dari selisih antara nilai wajar keseluruhan dari instrumen keuangan majemuk dengan nilai wajar komponen liabilitas. Biaya transaksi yang terkait dialokasikan secara proporsional ke masing-masing komponen kewajiban dan komponen ekuitas.

Setelah pengakuan awal, komponen liabilitas dari instrumen keuangan majemuk diukur berdasarkan biaya amortisasi dengan metode suku bunga efektif. Komponen ekuitas dari instrumen keuangan majemuk tidak diukur kembali setelah pengakuan awal.

Compound financial instruments issued by the Company is mandatory that the number of shares to be issued does not vary with changes in their fair value.

The liability component of a compound financial instrument is recognized initially at the fair value of a similar liability that does not have an equity conversion option. The equity component is recognized initially at the difference between the fair value of the compound financial instrument as a whole and the fair value of the liability component. Any directly attributable transaction costs are allocated to the liability and equity components in proportion to their initial carrying amounts.

Subsequent to initial recognition, the liability component of a compound financial instrument is measured at amortized cost using the effective interest method. The equity component of a compound instrument is not re-measured subsequent to initial recognition.

218

Page 241: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

2.aa Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting

2.aa Sources of Estimation Uncertainty and Significant Accounting Judgement

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir tahun pelaporan.

The preparation of the consolidated financial statements in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards requires the management to make assumptions and estimates that could affect the carrying amounts of certain assets and liabilities at end of reporting year.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya.

In the preparation of these interim consolidated financial statements, accounting assumptions have been made in the process of applying accounting policies that may affect the carrying amounts of assets and liabilties in the consolidated financial statements. In addition, there are accounting assumptions about the sources of estimation uncertainty at end of reporting year that could materially affect the carrying amounts of assets and liabilities in the subsequent reporting year.

Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.

The management periodically reviews them to ensure that the assumptions and estimates have been made based on all relevant information available on the date in which the consolidated financial statements have been prepared. Because there is inherent uncertainty in making estimates, the value of assets and liabilities to be reported in the future might differ from those estimates.

Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian interim, yaitu sebagai berikut:

At the reporting date, the management has made significant assumptions and estimates which have the most significant impact to the carrying amount recognized in the interim consolidated financial statements are as follows:

Estimasi Pajak Tangguhan Deferred Tax Estimation Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan

Management considerations are needed to determine the amount of deferred tax recognized in the profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is performed only if it is probable that the asset will be recovered in the form of economic benefits to be received in future periods, in which the temporary differences and tax losses can still be used. Management also considers the future estimated taxable income and strategic tax planning in order to evaluate its deferred tax assets in accordance with applicable tax laws and its updates. As a result, related to its inherent nature, it is likely that the calculation of deferred taxes is related to a complex pattern where assessment requires a judgment and is not expected to provide an accurate calculation. Estimated deferred tax is presented in Note 13.d.

219

Page 242: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 13.d.

Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Tanaman Perkebunan

Estimated Useful Lives of Property and Equipment and Plantations

Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman perkebunan berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin di masa depan dan kondisi tanah. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap dan tanaman perkebunan disajikan dalam Catatan 9 dan 10.

The management makes a periodic review of the useful lives of property, equipment and plantations based on several factors such as physical and technical conditions and development of technology in the future and land condition. The results of future operations will be materially influenced by the change in estimate as caused by changes in the factors mentioned above. Changes in estimated useful life of property and equipment and plantations, if any, are prospectively treated in accordance with PSAK No. 25 (Revised 2010), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. Book value of property and equipment and plantation presented in Notes 9 and 10.

Imbalan Pascakerja Post-employment Benefits Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja

The present value of post-employment benefits liability depends on several factors that are determined on an actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) include the discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post-employment benefits.

Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

The Group determines the appropriate discount rate at the end of the reporting period by the interest rate used to determine the present value of future cash outflows expected to settle an estimated liability. In determining the appropriate level of interest rates, the Group considers the interest rate of government bonds denominated in Rupiah that have a similar period to the corresponding period of the liability.

Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 20.

Another key assumption is partly determined by current market conditions during the period in which the post-employment benefits liability is resolved. Changes in the employee benefits assumption will impact recognition of actuarial gains or losses at the end of the reporting period. Information regarding the number of assumptions and post-employment benefits liabilities and expenses disclosed in Note 20.

220

Page 243: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 33.

When the fair value of financial assets and liabilities recorded in the consolidated statements of financial position is not available in an active market, it is determined using valuation techniques including the use of mathematical models. Input for this model is derived from observable market data through the data available. When observable market data is not available, management judgment is required to determine the fair value. The fair value of financial instruments is presented in Note 33.

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalent

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Kas 134,721,621 71,667,926 232,404,759 497,497,850 123,929,697 Cash on Hand

Bank Cash in Banks

Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 5,011,141,693 17,769,345,314 7,066,204,039 2,623,456,975 355,538,937 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1,191,109,774 312,838,658 525,461,854 76,003,861 -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 230,697,652 -- -- -- 111,778,350 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Rabobank International Indonesia 174,395,000 174,565,000 -- -- -- PT Bank Rabobank International Indonesia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 146,790,566 108,573,023 213,797,552 4,470,730,088 173,476,199 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank UOB Buana Tbk 5,225,171 -- -- 939,158,212 -- PT Bank UOB Buana Tbk

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk -- -- -- 4,385,611,216 -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) 139,361,821 182,934,822 290,471,682 10,667,739 11,501,922 Others (below Rp100 million each)

Dolar AS US Dollar

PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank UOB Buana Tbk

(2014: USD501,424; 2012: USD136,753; (2014: USD501,424; 2012: USD136,753;

2011: USD538) 6,001,540,505 -- 2,708,924,983 4,874,322 -- 2011: USD538)

PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia

(2014: USD23,941; 2013: USD1,864,947) 286,550,308 22,882,900,917 -- -- -- (2014: USD23,941; 2013: USD1,864,947)

PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia

(2014: USD1,079; 2013: USD1,132; (2014: USD1,079; 2013: USD1,132;

2012: USD1,108,441; 2011:USD41,638,041) 12,909,883 13,892,585 526,951,855 377,573,756,967 -- 2012: USD1,108,441; 2011:USD41,638,041)

Lain-lain 66,291,623 68,286,845 297,311,112 -- -- Others

Sub Jumlah Bank 13,266,013,996 41,513,337,164 11,629,123,077 390,084,259,380 652,295,408 Subtotal Cash in Banks

Deposito Berjangka Time Deposit

Dolar AS US Dollar

PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia

(2012: USD1,515,000) -- -- 2,088,333,200 -- -- (2012: USD1,515,000)

Jumlah Kas dan Setara Kas 13,400,735,617 41,585,005,090 13,949,861,036 390,581,757,230 776,225,105 Total Cash and Cash Equivalent

December 31,

31 Desember/

Suku bunga kontraktual dan periode yang berlaku untuk deposito berjangka pada 31 Desember 2012 adalah sebesar 2,75% dengan jatuh tempo 1 bulan.

Contractual interest rate and the period for time deposit at December 31, 2012 amounted to 2.75% with a maturity of 1 month.

221

Page 244: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

4. Piutang Usaha – Pihak Ketiga 4. Trade Receivables – Third Parties

Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables to third parties are as follows:

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

PT Agro Palindo Sakti 2,480,154,700 -- -- -- -- PT Agro Palindo Sakti

PT Alam Tri Abadi 1,611,580,035 1,059,098,935 741,015,225 552,659,735 -- PT Alam Tri Abadi

PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk 191,730,603 509,400,000 -- 563,899,344 1,822,481,051 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk

PT Agro Tunggal Jaya Mandiri -- -- 4,124,119,969 -- -- PT Agro Tunggal Jaya Mandiri

Koperasi Tani Pemuda Jaya -- -- 1,567,430,808 -- -- Koperasi Tani Pemuda Jaya

PT Buana Karya Bhakti -- -- 1,335,675,928 -- -- PT Buana Karya Bhakti

Lain-Lain 171,460,857 842,589,710 310,460,606 306,335,251 -- Others

Jumlah 4,454,926,195 2,411,088,645 8,078,702,536 1,422,894,330 1,822,481,051 Total

31 Desember/

December 31,

Seluruh piutang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.

All trade receivables denominated in Rupiah.

Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibility piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun/ periode, manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih, maka tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang.

Based on review of the collectability of individual receivables at the end of the year/ period, the management believes that all trade receivables are fully collectible, and therefore, provision for impairment in value of receivables is not provided.

Seluruh piutang usaha milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijaminkan atas pinjaman bank dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18).

All trade receivables of PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, are pledged as collateral against the loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 18).

5. Persediaan 5. Inventories

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Persediaan Bibitan 21,706,093,643 7,000,488,572 -- -- -- Nurseries

Crude Palm Oil dan Kernel 10,734,658,364 2,139,376,367 -- -- -- Crude Palm Oil and Kernel

Pupuk, Obat-obatan dan Polybag 5,307,092,476 4,737,474,772 8,769,276,871 2,191,541,859 2,099,549,266 Fertilizer, Chemical and Polybag

Suku Cadang 1,197,214,701 955,351,118 114,212,602 43,425,495 83,245,763 Spare Parts

Tandan Buah Segar 995,339,601 563,620,247 -- -- -- Fresh Fruit Bunchs

Bahan Bakar dan Pelumas 739,107,392 700,320,601 389,230,404 226,498,153 113,893,933 Fuel and Lubricant

Lain-lain 1,326,575,923 645,184,999 25,780,726 4,109,544 3,871,512 Others

Jumlah 42,006,082,100 16,741,816,676 9,298,500,603 2,465,575,051 2,300,560,474 Total

31 Desember/

December 31,

Seluruh persediaan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijaminkan atas pinjaman bank dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18). Manajemen tidak mengasuransikan persediaan Grup terhadap segala bentuk kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.

All inventories of the PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, serve as collateral for a bank loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 18). Management doesn’t insure the Group’s inventory to cover possible losses of the insured assets.

222

Page 245: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Manajemen berpendapat bahwa tidak ada penurunan nilai terhadap nilai tercatat persediaan tercatat, sehingga tidak perlu untuk menyisihkan cadangan penurunan nilai persediaan yang usang.

The management believes that there is no impairment in the carrying value of inventories and thus, it is not necessary to provide decline in value of allowance for inventory obsolescence.

6. Uang Muka 6. Advances

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Uang Muka Jangka Pendek Short -Term Advances

Pembelian 18,120,009,298 13,583,641,844 7,426,533,475 -- -- Purchase

Biaya Operasional 2,386,439,421 1,590,592,614 10,405,032,281 290,813,716 190,258,712 Operational Expense

Uang Muka Investasi 2,000,000,000 -- -- -- -- Advance for Investment

Lain-lain 191,952,925 693,872,170 652,407,965 84,805,335 95,039,000 Others

Jumlah 22,698,401,644 15,868,106,628 18,483,973,721 375,619,051 285,297,712 Total

Uang Muka Jangka Panjang Long -Term Advances

Project dalam Pengembangan -- 796,633,863 -- 5,105,688,483 16,255,343,580 Project Development

Pembangunan Pabrik -- -- -- 19,000,000,000 24,103,464,000 Mill Construction

Lain-lain 332,081,000 878,846,450 -- -- 55,334,886 Others

Jumlah 332,081,000 1,675,480,313 -- 24,105,688,483 40,414,142,466 Total

31 Desember/

December 31,

Uang muka pembelian merupakan pembayaran di muka untuk pembelian bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya.

Purchase advance represents advanced payment to supplier for purchase of plant seeds and other supporting inventories.

Uang biaya operasional merupakan pembayaran di muka kepada kontraktor sehubungan dengan pembangunan sarana dan prasarana di area perkebunan.

Operational expense is payment to contractors for infrastructure projects in the plantation area.

Berdasarkan adendum Surat perjanjian pendahuluan jual beli Saham tanggal 3 Oktober 2014 yang sebelumnya ditandatangani pada 30 April 2014, PT Pangeran Duayu sepakat untuk menjual 77,5% kepemilikian sahamnya di PT Bailangu Capital Investment (BCI) kepada Perusahaan dengan nilai pengalihan sebesar Rp46.250.000.000. Pembayaran pertama sebesar Rp2.000.000 dilakukan pada saat ditandatangani perjanjian pendahuluan, sebesar Rp20.000.000.000 dilakukan pada saat ditandatanganinya surat perjanjian jual beli dan sebesar Rp24.250.000.000 dilakukan saat sertifikat hak guna usaha diterbitkan atas nama BCI. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2014, uang muka yang telah dibayar sebesar Rp2.000.000.000.

Based on amandement pre sale and purchase of shares Agreements dated October 3, 2014 that previously signed on April 30, 2014, PT Pangeran Duayu agree to sell 77.5% share ownership in PT Bailangu Capital Investment to the Company with the selling price of Rp46,250,000,000. The first payment of Rp2,000,000 paid when the pre sale and purchase agreement signed, Rp20,000,000,000 paid when the sales and purchase agreement signed and Rp24,250,000,000 paid when the land cultivation rights certificate obtained under the name of BCI. Until June 30, 2014, the advanced payment amounted to Rp2,000,000,000.

Uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak.

Mill construction advances pertain to advanced payments for development of palm oil processing mill owned by PT Bumiraya Investindo, a subsidiary .

Uang muka pengembangan proyek perkebunan terutama merupakan biaya pengembangan dan pematangan tanah perkebunan.

Advances for development of plantation project represent the cost of development and improvement of the plantation land.

223

Page 246: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

7. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 7. Other Non-Current Financial Assets

Akun ini merupakan piutang Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera (program petani plasma) atas pengembangan dan pemeliharaan area plasma di PT Bumiraya Investindo, entitas anak.

This account represents receivables from Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera (plasma farmer program) for the development and maintenance of the plasma plantation area in PT Bumiraya Investindo, a subsidiary.

Seluruh aset keuangan tidak lancar lainnya didenominasi dalam mata uang Rupiah.

All other non-current financial assets denominated in Rupiah.

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang.

Management believes that all receivable is collectible that it is not necessary to provide allowance for impairment in value of receivable.

8. Saldo dan Transaksi dengan 8. Transactions and Balances with Pihak Berelasi Related Parties

Dalam kegiatan bisnis normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:

On the normal course of business, the Group conduct transactions with related parties as follows:

30 Juni/ 1 Januari 2011/ 30 Juni/ 1 Jan 2011/

June 30, 31 Desember June 30, 31 Des

2010/ 2010/

January 1, 2011/ Jan 1, 2011/

December 31, Dec 31,

2014 2013 2012 2011 2010 2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp % % % % %

Aset/ Assets

Piutang Pihak Berelasi Non-usaha/

Due from Related Parties Non-Trade

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 6,635,929,279 6,228,772,834 8,862,971,597 -- -- 0.56 0.53 0.75 -- --

PT Patra Power Nusantara 697,208,897 697,208,897 697,208,897 697,208,897 697,208,897 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06

PT Tugu Palma Sejahtera 107,065,281 107,065,281 107,045,281 106,925,281 -- 0.01 0.01 0.01 0.01 --

Jumlah/ Total 7,440,203,457 7,033,047,012 9,667,225,775 804,134,178 697,208,897 0.63 0.60 0.82 0.07 0.06

Investasi pada Entitas Asosiasi/

Investment in Associate

PT Midland Pilar Agrostar -- 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 -- 0.42 0.42 0.42 0.42

Liabilitas/ Liability

Liabilitas Jangka Pendek/

Current Liabilities

Utang Pihak Berelasi Non-usaha/

Due to Related Parties Non-Trade

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 35,092,801,237 27,365,801,237 -- -- -- 7.32 5.71 -- -- --

Liabilitas Jangka Panjang/

Non-Current Liabilities

Utang Pihak Berelasi Non-usaha/

Due to Related Parties Non-Trade

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk -- -- -- 51,144,724,324 5,442,776,894 -- -- -- 10.67 1.14

PT Tiga Pilar Sejahtera 23,050,384,733 23,031,257,745 22,856,888,175 111,407,813,536 109,240,923,676 4.81 4.81 4.77 23.25 22.80

Stefanus Joko Mogoginta 22,160,000 2,522,160,000 2,508,910,000 2,507,410,000 2,501,410,000 0.00 0.53 0.52 0.52 0.52

PT Poly Meditra Indonesia -- -- -- 19,056,091,970 35,311,435,550 -- -- -- 3.98 7.37

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)/ -- -- 4,000,000 -- 811,374,719 -- -- 0.00 -- 0.17

Others (below Rp1 billion each)

Jumlah/ Total 58,165,345,970 52,919,218,982 25,369,798,175 184,116,039,830 153,307,920,839 12.14 11.04 5.29 38.42 31.99

Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas

Percentage to Total Assets/Liabilities

31 Desember/

December 31,

31 Desember/

December 31,

Seluruh piutang dan utang pihak berelasi non-usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.

All due from and due to related parties non-trade denominated in Rupiah.

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak berelasi non-usaha dapat tertagih, maka tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang.

The management believes that all due from related parties non-trade are fully collectible, and therefore, provision for impairment in value of receivables is not provided.

224

Page 247: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Berdasarkan perjanjian tanggal 15 Januari 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), entitas induk, berupa fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp50.000.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 17% per tahun dan akan jatuh tempo pada 31 Juli 2014. Saldo pinjaman pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp35.092.801.237 dan Rp27.365.801.237.

Based on the agreement dated January 15, 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtained term loan facilities of Rp50,000,000,000 from PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), parent entity, with interest rate of 17% per annum and will be due on July 31, 2014. The outstanding balance of loan as of June 30, 2014 and December 31, 2013 are Rp35,092,801,237 and Rp27,365,801,237, respectively.

Tidak terdapat jaminan yang diberikan Perusahaan atas pinjaman yang diperoleh dari pihak berelasi.

There is no guarantee provided by the Company for the loan obtained from related parties.

Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi pinjaman pihak berelasi ke TPSF sebesar Rp35.092.801.237 (lihat Catatan 37).

Dated July 10, 2014, BRI has fully paid the related party loan to TPSF amounted to Rp35,092,801,237 (see Note 37).

Pada tanggal 26 Maret 2014, Perusahaan melepaskan kepemilikan saham PT Midland Pilar Agrostar dengan harga pengalihan sebesar Rp5.000.000.000. Atas pengalihan tersebut tidak terdapat laba (rugi) pelepasan saham.

Dated on March 26, 2014, the Company sell the share ownership of PT Midland Pilar Agrostar with the selling price of Rp5,000,000,000. There is no gain (loss) on disposal of investment in shares.

Pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, beban imbalan kerja jangka pendek yang dibayarkan kepada manajemen kunci dilakukan oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), entitas induk, dan beban tersebut dicatat di TPSF.

As of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012 and 2011, post-employment benefits expenses paid to key management done by PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), parent entity, and these expenses recorded in TPSF.

Hubungan dan sifat transaksi kepada pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

The relationship and nature of transactions with related parties are as follows:

No Pihak Yang Berelasi/ Sifat Pihak Berelasi/ Sifat Transaksi/

Related Party Relationship Nature of Transactions

1 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Entitas Induk/ Pinjaman dengan bunga dengan jatuh tempo, Obligasi Wajib Konversi

Parent Entity dan Beban antar Perusahaan tanpa jatuh tempo dan tidak dikenakan bunga/

Interest bearing loan with maturity date, Mandatory Convertible Bonds

and Intercompany charges without maturity date and zero interest bearing

2 PT Patra Power Nusantara Dalam Pengendalian yang Sama/ Pinjaman yang tidak dikenakan bunga dan tidak memiliki jatuh tempo/

Under Common Control Zero interest bearing Loan and have no maturity date

3 PT Poly Meditra Indonesia Dalam Pengendalian yang Sama/ Pinjaman yang tidak dikenakan bunga dan tidak memiliki jatuh tempo/

Under Common Control Zero interest bearing Loan with no maturity date

4 PT Tugu Palma Sejahtera Dalam Pengendalian yang Sama/ Beban antar Perusahaan yang tidak dikenakan bunga/

Under Common Control Intercompnay charges without maturity date and zero interest bearing

5 PT Tiga Pilar Sejahtera Dalam Pengendalian yang Sama/ Pinjaman yang tidak dikenakan bunga dan tidak memiliki jatuh tempo/

Under Common Control Zero interest bearing Loan with no maturity date

6 Stefanus Joko Mogoginta Pemegang Saham Utama/ Pinjaman yang tidak dikenakan bunga dan tidak memiliki jatuh tempo/

Primary Stockholder Zero interest bearing Loan with no maturity date

7 PT Midland Pilar Agrostar Dalam Pengendalian yang Sama/ Investasi pada entitas asosiasi/

Under Common Control Investment in associate

8 Dewan Komisarid dan Direksi/ Manajemen Kunci/ Beban Imbalan Kerja/

Board of Commisioner and Director Key Management Post - employement benefits expense

225

Page 248: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

9. Aset Tetap 9. Property, Plant and Equipment

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 30 Juni/

Koreksi/

January 1, Addition Deduction Reclassification/ June 30,

Correction

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition Costs

Pemilikan Langsung: Direct Ownership:

Tanah 120,642,910,977 -- -- -- 120,642,910,977 Land

Bangunan 5,955,822,274 3,300,000,000 -- 28,758,412,570 38,014,234,844 Buildings

Prasarana Umum 8,896,659,925 -- -- 1,256,788,689 10,153,448,614 Infrastructures

Mesin dan Alat Berat 9,478,153,172 279,833,290 -- -- 9,757,986,462 Machinery and Heavy Equipment

Pabrik 38,218,261,989 -- -- 54,023,495,156 92,241,757,145 Mills

Kendaraan 2,508,798,420 296,200,000 -- (181,300,000) 2,623,698,420 Vehicles

Peralatan dan Perabot Kantor 5,215,468,566 371,444,500 -- (16,104,400) 5,570,808,666 Office Furniture and Fixtures

Sub Jumlah 190,916,075,323 4,247,477,790 -- 83,841,292,015 279,004,845,128 Subtotal

Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:

Mesin dan Alat Berat 31,304,594,329 876,927,481 -- (160,525,800) 32,020,996,010 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 8,161,601,340 300,500,000 -- - 8,462,101,340 Vehicles

Sub Jumlah 39,466,195,669 1,177,427,481 -- (160,525,800) 40,483,097,350 Subtotal

2014

Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress

Bangunan 13,186,574,344 1,496,977,297 -- (7,935,877,049) 6,747,674,592 Buildings

Proyek dalam Pengembangan 76,703,940,907 -- -- (76,185,064,966) 518,875,941 Project in Progress

Jumlah 320,272,786,243 6,921,882,568 -- (440,175,800) 326,754,493,011 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung: Direct Ownership:

Bangunan 3,203,880,036 883,291,921 -- (308,914,237) 3,778,257,720 Buildings

Prasarana Umum 3,176,351,002 335,387,327 -- 905,706,258 4,417,444,587 Infrastructures

Mesin dan Alat Berat 5,200,984,209 184,676,765 -- (750,341,511) 4,635,319,463 Machinery and Heavy Equipment

Pabrik 1,191,158,177 794,040,509 -- -- 1,985,198,686 Mills

Kendaraan 1,752,445,497 81,836,401 -- (132,118,211) 1,702,163,687 Vehicles

Peralatan dan Perabot Kantor 1,991,217,670 548,774,080 -- 43,716,413 2,583,708,163 Office Furniture and Fixtures

Sub Jumlah 16,516,036,591 2,828,007,003 -- (241,951,288) 19,102,092,306 Subtotal

Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:

Mesin dan Alat Berat 3,426,813,679 1,419,912,367 -- (53,647,945) 4,793,078,101 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 3,837,842,223 1,126,597,067 -- -- 4,964,439,290 Vehicles

Sub Jumlah 7,264,655,902 2,546,509,434 -- (53,647,945) 9,757,517,391 Subtotal

Jumlah 23,780,692,493 5,374,516,437 -- (295,599,233) 28,859,609,697 Total

Nilai Tercatat 296,492,093,750 297,894,883,314 Carrying Value297,894,655,152

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/

January 1, Addition Deduction Reclassification December 31,

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition Costs

Pemilikan Langsung: Direct Ownership:

Tanah 119.791.910.977 851.000.000 -- -- 120.642.910.977 Land

Bangunan 5.955.822.274 -- -- -- 5.955.822.274 Buildings

Prasarana Umum 8.894.509.925 2.150.000 -- -- 8.896.659.925 Infrastructures

Mesin dan Alat Berat 6.949.284.566 2.551.468.606 22.600.000 -- 9.478.153.172 Machinery and Heavy Equipment

Pabrik -- -- -- 38.218.261.989 38.218.261.989 Mills

Kendaraan 2.821.938.420 118.800.000 431.940.000 2.508.798.420 Vehicles

Peralatan dan Perabot Kantor 3.425.063.094 1.673.025.472 -- 117.380.000 5.215.468.566 Office Furniture and Fixtures

Sub Jumlah 147.838.529.256 5.196.444.078 454.540.000 38.335.641.989 190.916.075.323 Subtotal

2013

226

Page 249: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/

January 1, Addition Deduction Reclassification December 31,

Rp Rp Rp Rp Rp

2013

Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:

Mesin dan Alat Berat 20.790.483.333 10.514.110.996 -- -- 31.304.594.329 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 7.531.313.000 630.288.340 -- -- 8.161.601.340 Vehicles

Sub Jumlah 28.321.796.333 11.144.399.336 -- -- 39.466.195.669 Subtotal

Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress

Bangunan 822.554.827 12.364.019.517 -- -- 13.186.574.344 Buildings

Proyek dalam Pengembangan 100.415.278.323 14.624.304.573 -- (38.335.641.989) 76.703.940.907 Project in Progress

Jumlah 277.398.158.739 43.329.167.504 454.540.000 -- 320.272.786.243 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung: Direct Ownership:

Bangunan 2.813.035.066 390.844.970 -- -- 3.203.880.036 Buildings

Prasarana Umum 2.664.361.774 511.989.228 -- -- 3.176.351.002 Infrastructures

Mesin dan Alat Berat 5.092.209.535 247.139.673 21.150.000 (117.214.999) 5.200.984.209 Machinery and Heavy Equipment

Pabrik -- 1.191.158.177 -- -- 1.191.158.177 Mills

Kendaraan 1.807.692.856 375.727.974 430.975.333 -- 1.752.445.497 Vehicles

Peralatan dan Perabot Kantor 992.444.169 881.558.502 -- 117.214.999 1.991.217.670 Office Furniture and Fixtures

Sub Jumlah 13.369.743.400 3.598.418.524 452.125.333 -- 16.516.036.591 Subtotal

Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:

Mesin dan Alat Berat 1.859.165.158 1.567.648.521 -- -- 3.426.813.679 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 727.981.321 3.109.860.902 -- -- 3.837.842.223 Vehicles

Sub Jumlah 2.587.146.479 4.677.509.423 -- -- 7.264.655.902 Subtotal

Jumlah 15.956.889.879 8.275.927.947 452.125.333 -- 23.780.692.493 Total

Nilai Tercatat 261.441.268.860 296.492.093.750 Carrying Value296.491.865.588

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember/

January 1, Addition Deduction Reclassification December 31,

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition Costs

Pemilikan Langsung: Direct Ownership:

Tanah -- 10,953,804,334 -- 108,838,106,643 119,791,910,977 Land

Bangunan 5,462,464,274 437,358,000 -- 56,000,000 5,955,822,274 Buildings

Prasarana Umum 7,541,647,245 1,069,462,680 -- 283,400,000 8,894,509,925 Infrastructures

Mesin dan Alat Berat 6,595,070,269 1,497,942,339 1,475,460,542 331,732,500 6,949,284,566 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 3,158,790,538 84,400,000 418,252,118 (3,000,000) 2,821,938,420 Vehicles

Peralatan dan Perabot Kantor 1,285,046,694 2,219,398,900 -- (79,382,500) 3,425,063,094 Office Furniture and Fixtures

Sub Jumlah 24,043,019,020 16,262,366,253 1,893,712,660 109,426,856,643 147,838,529,256 Subtotal

Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:

Mesin dan Alat Berat 1,558,978,604 19,469,654,729 -- (238,150,000) 20,790,483,333 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 583,200,000 7,242,713,000 -- (294,600,000) 7,531,313,000 Vehicles

Sub Jumlah 2,142,178,604 26,712,367,729 -- (532,750,000) 28,321,796,333 Subtotal

Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress

Bangunan 267,984,640 610,570,187 -- (56,000,000) 822,554,827 Buildings

Proyek dalam Pengembangan 24,790,871,049 75,624,407,274 -- -- 100,415,278,323 Construction in Progress

Jumlah 51,244,053,313 119,209,711,443 1,893,712,660 108,838,106,643 277,398,158,739 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung: Direct Ownership:

Bangunan 2,421,423,175 391,611,891 -- -- 2,813,035,066 Buildings

Prasarana Umum 2,235,011,610 431,738,914 -- (2,388,750) 2,664,361,774 Infrastructures

Mesin dan Alat Berat 5,412,460,016 633,169,468 1,437,796,584 484,376,635 5,092,209,535 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 2,193,882,686 328,821,142 315,979,299 (399,031,673) 1,807,692,856 Vehicles

Peralatan dan Perabot Kantor 774,939,397 308,675,466 -- (91,170,694) 992,444,169 Office Furniture and Fixtures

Sub Jumlah 13,037,716,884 2,094,016,881 1,753,775,883 (8,214,482) 13,369,743,400 Subtotal

Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:

Mesin dan Alat Berat 10,032,863 1,837,442,813 -- 11,689,482 1,859,165,158 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 68,040,000 663,416,321 -- (3,475,000) 727,981,321 Vehicles

Sub Jumlah 78,072,863 2,500,859,134 -- 8,214,482 2,587,146,479 Subtotal

Jumlah 13,115,789,747 4,594,876,015 1,753,775,883 -- 15,956,889,879 Total

Nilai Tercatat 38,128,263,566 261,441,268,860 Carrying Value261,441,040,698

2012

227

Page 250: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember

January 1, Addition Deduction Reclassification December 31,

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition Costs

Pemilikan Langsung: Direct Ownership:

Bangunan 5,247,980,664 133,652,860 -- 80,830,750 5,462,464,274 Buildings

Prasarana Umum 7,331,197,245 210,450,000 -- -- 7,541,647,245 Infrastructures

Mesin dan Alat Berat 6,096,730,619 248,105,000 -- 250,234,650 6,595,070,269 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 3,201,495,188 207,530,000 -- (250,234,650) 3,158,790,538 Vehicles

Peralatan dan Perabot Kantor 1,071,353,044 213,693,650 -- -- 1,285,046,694 Office Furniture and Fixtures

Sub Jumlah 22,948,756,760 1,013,431,510 -- 80,830,750 24,043,019,020 Subtotal

Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:

Mesin dan Alat Berat -- 1,558,978,604 -- -- 1,558,978,604 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan -- 583,200,000 -- -- 583,200,000 Vehicles

Sub Jumlah -- 2,142,178,604 -- -- 2,142,178,604 Subtotal

Aset dalam Penyelesaian Construction in Progress

Bangunan 268,527,390 80,288,000 -- (80,830,750) 267,984,640 Buildings

Proyek dalam Pengembangan 2,433,478,411 22,357,392,638 -- -- 24,790,871,049 Construction in Progress

Jumlah 25,650,762,561 25,593,290,752 -- -- 51,244,053,313 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung: Direct Ownership:

Bangunan 2,096,199,075 325,224,100 -- -- 2,421,423,175 Buildings

Prasarana Umum 1,860,304,073 374,707,537 -- -- 2,235,011,610 Infrastructures

Mesin dan Alat Berat 5,072,575,672 267,284,532 -- 72,599,812 5,412,460,016 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 1,866,307,989 400,174,509 -- (72,599,812) 2,193,882,686 Vehicles

Peralatan dan Perabot Kantor 617,846,558 157,092,839 -- -- 774,939,397 Office Furniture and Fixtures

Sub Jumlah 11,513,233,367 1,524,483,517 -- -- 13,037,716,884 Subtotal

2011

Aset Sewa Pembiayaan: Assets under Finance Lease:

Mesin dan Alat Berat -- 10,032,863 -- -- 10,032,863 Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan -- 68,040,000 -- -- 68,040,000 Vehicles

Sub Jumlah -- 78,072,863 -- -- 78,072,863 Subtotal

Jumlah 11,513,233,367 1,602,556,380 -- -- 13,115,789,747 Total

Nilai Tercatat 14,137,529,194 38,128,263,566 Carrying Value

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expense is allocated as follows:

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Beban Pokok Penjualan 3,112,268,662 1,668,417,339 4,084,332,853 3,092,144,661 354,485,152 Cost of Goods Sold

Kapitalisasi ke Tanaman Perkebunan Capitalized to Immature

Belum Menghasilkan (lihat Catatan 10) 1,958,212,092 1,664,481,395 3,775,122,435 1,303,130,952 277,682,527 Plantation (see Note 10)

Beban Umum dan Administrasi (lihat Catatan 26) 304,035,683 229,584,033 416,472,659 199,600,402 970,388,701 General and Administrative Expenses (see Note 26)

Jumlah 5,374,516,437 3,562,482,767 8,275,927,947 4,594,876,015 1,602,556,380 Total

(6 bulan/months ) (1 tahun/year )

Tanah Grup terdiri dari: Group’s land consist of: 1. Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-

70, seluruhnya terdaftar atas nama PT Bumiraya Investindo (BRI), dengan luas 2.803 hektar dan berlokasi di Kotabaru-Kalimantan Selatan. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035-2044.

1. Land Cultivion Rights (SHGU) Nos. 30 and 68-70, all registered on PT Bumiraya Investindo (BRI)’s name, with an area of 2,803 hectares located in Kotabaru-South Kalimantan. Each SHGU are valid until 2035-2044.

2. SHGU No. 11-16, seluruhnya terdaftar atas nama PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), dengan luas 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai 17 Nopember 2045.

2. SHGU Nos. 11-16, all registered on PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ)’s name, with an area of 4,037 hectares located in Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Each SHGU are valid until November 17, 2045.

3. Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17-22 atas

nama PT Charindo Palma Oetama (CPO) dengan luas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berlaku sampai 17 Nopember 2045.

3. SHGU Nos. 17-22, all registered on PT Charindo Palma Oetama (CPO)’s name, with an area of 3,622 hectares located in District of Air Besar, that spread in Sub-district of Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Each SHGU are valid until November 17, 2045.

228

Page 251: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui sertifikat pada saat habis masa berlakunya.

Management considers that there will be no difficulties in obtaining renewals of certificates upon expiry date.

Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI dijadikan jaminan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 18) dan SHGU No. 17-22 milik CPO serta SHGU No. 11-16 milik ASJ dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 18).

Land Cultivation Rights (SHGU) Nos. 30 and 68-70 of BRI are pledged as collateral for a loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 18) and SHGU Nos. 17-22 of CPO and SHGU Nos. 11-16 of ASJ are pledged as the collateral for long-term loan obtained from Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (see Note 18).

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke pabrik kelapa sawit adalah sebesar Rp2.498.497.737, Rp3.261.077.880 dan Rp830.188.962 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (lihat Catatan 18). Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan telah direklasifikasi ke tanah sebesar Rp108.838.106.643 pada 31 Desember 2012 (lihat Catatan 11). Aset tetap Grup berupa pabrik, mesin, alat berat dan kendaraan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp121.852.362.500 pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 serta Rp23.726.829.000 pada 31 Desember 2012.

Borrowing costs are capitalized to the palm oil mill is Rp2,498,497,737, Rp3,261,077,880 and Rp830,188,962 for the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011, respectively (see Note 18). Deferred Cost of Landrights has been reclassified to the land of Rp108,838,106,643 at December 31, 2012 (see Note 11). The Group’s property, plant and equipment such as mills, machineries, heavy equipment and vehicle are insured from fire, earthquake and other risks with a total coverage of Rp121,852,362,500 for June 30, 2014 and December 31, 2013, and Rp23,726,829,000 for December 31, 2012, respectively.

Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami.

Management believes that insurance covarege is adequate to cover possible losses from insured assets.

Mesin, peralatan, alat berat dan kendaraan milik BRI dijaminkan atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18).

Machinery, equipment, heavy equipment and vehicle of BRI are pledged as collateral for a loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 18).

Jumlah bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah:

Total gross property and equipment that have been fully depreciated and still in use is:

30 Juni/ 1 January 2011/

June 30 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Mesin dan Alat Berat 2,484,680,000 2,484,680,000 2,484,680,000 2,484,680,000 -- Machinery and Heavy Equipment

Kendaraan 1,169,963,636 1,169,963,636 1,169,963,636 1,169,963,636 -- Vehicles

Perabot dan Peralatan Kantor 851,550,004 489,426,545 345,373,545 345,373,545 -- Office Furniture and Fixtures

Jumlah 4,506,193,640 4,144,070,181 4,000,017,181 4,000,017,181 -- Total

31 Desember/

December 31

Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 30 Juni 2014.

The management considers that there are no indication of changes in circumstances that resulted in the impairment of property, plant and equipment as of June 30, 2014.

229

Page 252: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

10. Tanaman Perkebunan 10. Plantations

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ 30 Juni/

January 1, Addition Deduction June 30,

Rp Rp Rp Rp

Kelapa Sawit Palm Trees

Biaya Perolehan 616,871,419,234 72,370,634,793 -- 689,242,054,027 Acquisition Cost

Akumulasi Amortisasi 21,055,378,056 2,720,180,953 -- 23,775,559,009 Accumulated Amortization

Nilai Tercatat 595,816,041,178 665,466,495,018 Carrying Value

2014

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember/

January 1, Addition Deduction December 31,

Rp Rp Rp Rp

Kelapa Sawit Palm Trees

Biaya Perolehan 523,323,325,887 93,548,093,347 -- 616,871,419,234 Acquisition Cost

Akumulasi Amortisasi 16,770,537,707 4,284,840,349 -- 21,055,378,056 Accumulated Amortization

Nilai Tercatat 506,552,788,180 595,816,041,178 Carrying Value

2013

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember/

January 1, Addition Deduction December 31,

Rp Rp Rp Rp

Kelapa Sawit Palm Trees

Biaya Perolehan 385,673,890,833 137,649,435,054 -- 523,323,325,887 Acquisition Cost

Akumulasi Amortisasi 12,057,935,613 4,712,602,094 -- 16,770,537,707 Accumulated Amortization

Nilai Tercatat 373,615,955,220 506,552,788,180 Carrying Value

2012

1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember/

January 1, Addition Deduction December 31,

Rp Rp Rp Rp

Kelapa Sawit Palm Trees

Biaya Perolehan 331,194,295,404 54,479,595,429 -- 385,673,890,833 Acquisition Cost

Akumulasi Amortisasi 7,179,733,269 4,878,202,344 -- 12,057,935,613 Accumulated Amortization

Nilai Tercatat 324,014,562,135 373,615,955,220 Carrying Value

2011

Beban amortisasi tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan (lihat Catatan 25).

Amortization of matured plantations are charged to cost of goods sold (see Note 25).

Seluruh tanaman perkebunan PT Charindo Palma Oetama dan PT Airlangga Sawit Jaya dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 18).

All plantation of PT Charindo Palma Oetama and PT Airlangga Sawit Jaya being used as guarantee obtained from Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (see Note 18).

Seluruh tanaman perkebunan PT Bumiraya Investindo dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Persero Tbk (lihat Catatan 18).

All plantation of PT Bumiraya Investindo being used as guarantee obtained from PT Bank Mandiri Persero Tbk (see Note 18).

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp9.306.224.572, Rp18.043.281.894, Rp4.478.649.338 dan Rp891.154.875 masing-masing untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (lihat Catatan 8, 16, 17 dan 18).

Borrowing costs that were capitalized to immature plantations amounted to Rp9,306,224,572, Rp18.043.281.894, Rp4,478,649,338 and Rp891,154,875 for the 6 (six) month period ended June 30, 2014 and for the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011, respectively (see Notes 8, 16, 17 and 18).

230

Page 253: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Beban depresiasi aset tetap yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp1.958.212.092 dan Rp1.664.481.395 dan Rp3.775.122.435, Rp1.303.130.952 dan Rp277.682.527 masing-masing untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan 2013 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 (lihat Catatan 9).

Depreciation of property and equipment is capitalized to immature plantation is amounted to Rp1,958,212,092 and Rp1,664,481,395 and Rp3,775,122,435, Rp1,303,130,952 and Rp277,682,527 for the 6 (six) months periods ended June 30, 2014 and 2013 and for years ended December 31, 2013, 2012 and 2011, respectively (see Note 9).

Pada tahun 2012, penambahan tanaman perkebunan dari entitas yang diakuisisi sebesar Rp739.018.704 (lihat Catatan 31).

In 2012, the addition of plantation from acquired entity amounting to Rp739,018,704 (see Note 31).

Tidak terdapat persediaan bibitan yang direklasifikasi

ke tanaman belum menghasilkan pada tanggal 30 Juni

2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/

31 Desember 2010.

There is no nursery which reclassified to immature plantation on June 30, 2014, December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010.

Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:

The details of movements in the plantations are as follows:

30 Juni/

June 30,

2014 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp

Tanaman Menghasilkan Mature Plantations

Saldo Awal 119,989,975,571 94,252,041,897 94,252,041,897 93,342,196,092 Beginning Balance

Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan Reclassification from

Belum Menghasilkan 8,363,563,025 25,737,933,674 -- 909,845,805 Immature Plantations

Jumlah 128,353,538,596 119,989,975,571 94,252,041,897 94,252,041,897 Total

Akumulasi Penyusutan (23,775,559,009) (21,055,378,056) (16,770,537,707) (12,057,935,613) Accumulated Amortization

Saldo Akhir 104,577,979,587 98,934,597,515 77,481,504,190 82,194,106,284 Ending Balance

Tanaman Belum Menghasilkan Immature Plantations

Saldo Awal 496,881,443,663 429,071,283,990 291,421,848,936 237,852,099,312 Beginning Balance

Kapitalisasi Biaya 72,370,634,793 93,548,093,347 137,649,435,054 54,479,595,429 Cost Capitalization

Reklasifikasi ke Tanaman Perkebunan Reclassification to

Menghasilkan (8,363,563,025) (25,737,933,674) -- (909,845,805) Mature Plantations

Saldo Akhir 560,888,515,431 496,881,443,663 429,071,283,990 291,421,848,936 Ending Balance

Jumlah Tanaman Perkebunan 665,466,495,018 595,816,041,178 506,552,788,180 373,615,955,220 Total Plantations

31 Desember/

December 31,

Luas area yang sudah ditanam adalah sebagai berikut: Details of the mature plantations based on the planted area are as follows:

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

(Dalam Ha)/ (Dalam Ha)/ (Dalam Ha)/ (Dalam Ha)/ (Dalam Ha)/

(In Hectares) (In Hectares) (In Hectares) (In Hectares) (In Hectares)

Tanaman Perkebunan Menghasilkan 5,144 5,118 3,218 3,218 3,192 Matured Plantations

Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan 8,749 8,600 9,587 5,607 5,607 Immature Plantations

Jumlah 13,893 13,718 12,805 8,825 8,799 Total

31 Desember/

December 31,

Tanaman perkebunan PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, telah diasuransikan terhadap gempa bumi dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp110.000.000.000 pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.

The plantation of PT Mitra Jaya Agro Palm, a subsidiary, are insured from earthquake and other risks with a total coverage of Rp110,000,000,000 as of June 30, 2014 and December 31, 2013.

231

Page 254: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Rincian status hukum tanah atas tanah perkebunan adalah sebagai berikut:

The details of legal status of land of plantation is as follows:

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

(Dalam Ha)/ (Dalam Ha)/ (Dalam Ha)/ (Dalam Ha)/ (Dalam Ha)/

(In Hectares) (In Hectares) (In Hectares) (In Hectares) (In Hectares)

Surat Hak Guna Usaha 10,462 10,462 10,462 8,825 8,799 Land Cultivation Rights

Kadastral 3,431 3,256 2,343 -- -- Cadastral

Jumlah 13,893 13,718 12,805 8,825 8,799 Total

31 Desember/

December 31,

Rincian tanaman menghasilkan berdasarkan lokasi penanaman adalah sebagai berikut:

The details of plantation based on area is as follows:

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Desa Sebanti RT.000 RW.000 Sebanti - Desa Sebanti RT.000 RW.000 Sebanti -

Pulau Laut Barat Kota Baru 69,031,806,467 69,059,955,282 46,175,741,371 49,099,442,733 51,278,898,540 Pulau Laut Barat Kota Baru

Desa Ketap, Ketap, Pematang Karau, Desa Ketap, Ketap, Pematang Karau,

Barito Timur, Kalimantan Tengah 35,546,173,120 29,874,642,233 31,305,762,819 33,094,663,551 34,883,564,283 Barito Timur, Kalimantan Tengah

Jumlah 104,577,979,587 98,934,597,515 77,481,504,190 82,194,106,284 86,162,462,823 Total

31 Desember/

December 31,

11. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan 11. Deferred Landrights Costs

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30 31 Desember 2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

PT Muarabungo Plantation 47,464,918,000 46,466,873,000 44,172,369,500 35,151,903,000 28,686,250,000 PT Muarabungo Plantation

PT Tugu Palma Sumatra 11,354,991,522 11,357,682,776 11,335,491,522 10,720,675,911 10,270,175,911 PT Tugu Palma Sumatra

PT Bumiraya Investindo 7,393,919,863 3,752,478,855 -- 17,763,273,734 18,027,546,010 PT Bumiraya Investindo

PT Tandan Abadi Mandiri 6,344,295,000 2,217,057,000 2,212,807,000 -- -- PT Tandan Abadi Mandiri

PT Mitra Jaya Agro Palm 1,369,000,000 19,000,000 19,000,000 29,994,872,500 27,876,195,000 PT Mitra Jaya Agro Palm

PT Airlangga Sawit Jaya 282,897,850 4,758,000 3,030,000 28,741,135,628 29,547,772,737 PT Airlangga Sawit Jaya

PT Charindo Palma Oetama 45,382,700 21,667,000 15,225,000 31,106,471,782 29,288,685,613 PT Charindo Palma Oetama

Jumlah 74,255,404,935 63,839,516,631 57,757,923,022 153,478,332,555 143,696,625,271 Total

31 Desember/

December 31,

Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Grup sehubungan dengan perolehan hak atas tanah sampai dengan hak tersebut diperoleh.

This account represent all cost paid of the Group related to acquisition of landrights until the right is obtained.

PT Muarabungo Plantation, PT Tugu Palma Sumatera, PT Tandan Abadi Mandiri dan PT Mitra Jaya Agro Palm sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.

PT Muarabungo Plantation, PT Tugu Palma Sumatera, PT Tandan Abadi Mandiri dan PT Mitra Jaya Agro Palm are in the process of obtaining Land Cultivation Rights.

Lahan dengan luas 200 hektar, terdaftar atas nama PT Bumiraya Investindo, yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian interim ini masih dalam pengurusan sertifikat (lihat Catatan 18).

Land with an area of 200 hectares registered on PT Bumiraya Investindo which up to completion date of these interim consolidated financial statements are still under certification process (see Note 18).

232

Page 255: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU milik PT Bumiraya Investindo dijadikan jaminan atas pinjaman bank dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 18).

Evidence of land ownerships which status are still location permits of which will be processed to SHGU owned by PT Bumiraya Investindo secured for bank loan of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 18).

Pada tahun 2012, Biaya hak atas tanah ditangguhkan direklasifikasi ke akun aset tetap sebesar Rp108.838.106.643 (lihat Catatan 9).

In 2012, reclassified deferred land right cost to property, plant and equipment amounting to Rp108,838,106,643 (see Note 9).

12. Aset Takberwujud 12. Intangible Assets

1 Januari/ Penambahan/ 30 Juni/

January 1, Addition June 30,

Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Goodwill 8,980,274,094 -- 8,980,274,094 Goodwill

Piranti Lunak 7,205,026,089 138,280,254 7,343,306,343 Software

Nilai Tercatat 16,185,300,183 138,280,254 16,323,580,437 Carrying Value

2014

1 Januari/ Penambahan/ 31 Desember/

January 1, Addition December 31,

Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Goodwill 8,980,274,094 -- 8,980,274,094 Goodwill

Piranti Lunak 4,397,509,027 2,807,517,062 7,205,026,089 Software

Nilai Tercatat 13,377,783,121 2,807,517,062 16,185,300,183 Carrying Value

2013

1 Januari/ Penambahan/ 31 Desember/

January 1, Addition December 31,

Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Goodwill -- 8,980,274,094 8,980,274,094 Goodwill

Piranti Lunak -- 4,397,509,027 4,397,509,027 Software

Nilai Tercatat -- 13,377,783,121 13,377,783,121 Carrying Value

2012

Goodwill pada 31 Desember 2012 merupakan selisih nilai akuisisi dan nilai aset bersih terkait akuisisi PT Tandan Abadi Mandiri, entitas anak (lihat Catatan 31).

Goodwill as of December 31, 2012 represents the excess of the value of acquisition and the value of net assets related to the acquisition of PT Tandan Abadi Mandiri, a subsidiary (see Note 31).

Berdasarkan penelaahan setiap tahun yang dilakukan oleh manajemen atas goodwill, manajemen berpendapat bahwa pada tanggal 30 Juni 2014 tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang menimbulkan goodwill tersebut.

Based on every year management reviewed of goodwill, management has conclusion that there is no indication of impairment value on June 30, 2014 of the cash generating unit or group of cash generating unit from the entity where the goodwill belongs.

233

Page 256: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

13. Perpajakan 13. Taxation

a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan a. Income Tax Benefits (Expenses)

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Kini (1,998,372,190) (74,829,000) (1,135,515,500) (1,317,141,540) (4,670,338,102) Current

Tangguhan 677,627,608 171,852,032 2,878,729,108 (2,397,454,137) 381,677,736 Deferred

(Manfaat) Beban Pajak Penghasilan - Bersih (1,320,744,582) 97,023,032 1,743,213,608 (3,714,595,677) (4,288,660,366) Income Tax Benefits (Expense) - Net

(6 bulan/months ) (1 tahun/year )

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit (loss) before income tax as presented in the interim consolidated statements of comprehensive income and the estimated fiscal loss of the Company are as follows:

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Income (Loss) before Income Tax

Menurut Laporan Laba Rugi as shown in the Interim Consolidated

Komprehensif Konsolidasian Interim 7,328,005,056 (1,639,156,177) 1,490,482,200 5,387,945,373 17,524,182,543 Statements of Comprehensive Income

Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Anak - Bersih (7,383,005,056) 1,630,976,177 (1,504,062,200) (5,389,805,373) (17,530,542,543) Income (Loss) before Loss Tax of Subsidiaries - Net

Rugi Perusahaan sebelum Loss before Income Tax of

Pajak Penghasilan (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) the Company

Rugi Fiskal Perusahaan (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) Company's Fiscal Loss

Perhitungan Taksiran Beban Pajak Kini Calculation of Estimated Current Income Tax

Perhitungan Taksiran Beban Pajak Kini -- -- -- -- -- Current Income Tax Expense

Taksiran Beban Pajak Kini Perusahaan -- -- -- -- --the Company's Estimated Current Income Tax Expenses

Taksiran Beban Pajak Kini - Tax Expense Estimated Current Income

Entitas Anak (1,998,372,190) (74,829,000) (1,135,515,500) (1,317,141,540) (4,670,338,102) Tax Expense - Subsidiaries

Taksiran Beban Pajak Kini - Estimated Current Income Tax Expense -

Konsolidasian (1,998,372,190) (74,829,000) (1,135,515,500) (1,317,141,540) (4,670,338,102) Consolidated

(6 bulan/months ) (1 tahun/year )

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2013, 2012, 2011 dan 2010 ke Kantor Pelayanan Pajak. Taksiran rugi fiskal Perusahaan tahun 2013, 2012, 2011 dan 2010 berbeda dengan yang dilaporkan Perusahaan dalam SPT tahun 2013, 2012, 2011 dan 2010. Perbedaan tersebut, karena Perusahaan berkeyakinan bahwa rugi fiskal tersebut tidak dapat dipulihkan di masa depan.

As of issuance date of these financial statements, the Company has reported the Annual Tax Return (SPT) in 2013, 2012, 2011 and 2010 to the Tax Office. Estimated fiscal loss of the Company for the years 2013, 2012, 2011 and 2010 were different with the SPT submitted by the Company to the tax office for the years 2013, 2012, 2011 and 2010. The difference because managament believed that the fiscal loss can not be recoved in the future.

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan manfaat (beban) pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense calculated with applicable income tax rate and income tax benefits (expense) as is as follows:

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Income (Loss) before Income Tax

Menurut Laporan Laba Rugi as shown in the Interim Consolidated

Komprehensif Konsolidasian Interim 7,328,005,056 (1,639,156,177) 1,490,482,200 5,387,945,373 17,524,182,543 Statements of Comprehensive Income

Bagian Laba (Rugi) Bersih Entitas Anak - Bersih (7,383,005,056) 1,630,976,177 (1,504,062,200) (5,389,805,373) (17,530,542,543) Income (Loss) before Loss Tax of Subsidiaries - Net

Rugi Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) Loss before Income Tax of the Company

Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku (13,750,000) (2,045,000) (3,395,000) (465,000) (1,590,000) Income Tax at Applicable Rate

Rugi Fiskal yang Tidak Dikompensasi 13,750,000 2,045,000 3,395,000 465,000 1,590,000 Uncompensated Tax Loss

Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Perusahaan -- -- -- -- -- Total Tax Benfits (Expense) of the Company

Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Entitas Anak (1,320,744,582) 97,023,032 1,743,213,608 (3,714,595,677) (4,288,660,366) Income Tax Benefits (Expense) of Subsidiaries

Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian (1,320,744,582) 97,023,032 1,743,213,608 (3,714,595,677) (4,288,660,366) Consolidated Income Tax Expenses

(6 bulan/months ) (1 tahun/year )

234

Page 257: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

b. Pajak Dibayar di Muka b. Prepaid Tax

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Entitas Anak Subsidiaries

PPh 28 (A) -- 1,253,662,118 -- -- -- Income Tax Article 28 (A)

Pajak Pertambahan Nilai -- 1,676,398,881 272,700,719 -- -- Value Added Tax

Jumlah -- 2,930,060,999 272,700,719 -- -- Total

31 Desember/

December 31,

PT Bumiraya Investindo, entitas anak, membebankan piutang pajak penghasilan pasal 28.a sebesar Rp1.253.662.118 untuk menyesuaikan dengan SPT tahun 2013.

PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, expenses prepaid income tax article 28.a amounted to Rp1,253,662,118 to adjust with SPT year 2013.

c. Utang Pajak c. Taxes Payable

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Entitas Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan: Income Tax:

Pasal 4 (2) 6,268,388 -- 44,838,116 50,949,824 11,900,313 Article 4 (2)

Pasal 21 575,740,714 91,626,701 183,021,520 177,351,885 9,984,031 Article 21

Pasal 22 -- 439,986 -- -- -- Article 22

Pasal 23 72,256,430 198,770,440 334,150,142 -- -- Article 23

Pasal 26 38,549,439 38,549,439 -- -- -- Article 26

Pasal 29 1,998,372,190 1,498,266,465 1,558,372,767 5,624,949,121 2,258,577,298 Article 29

Pajak Pertambahan Nilai 66,698,143 -- -- -- -- Value Added Tax

Jumlah 2,757,885,304 1,827,653,031 2,120,382,545 5,853,250,830 2,280,461,642 Total

31 Desember/

December 31,

d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan d. Deferred Tax Assets (Liabilities)

31 Desember 2012/ Dibebankan 31 Desember 2013/ Dibebankan Koreksi/ 30 Juni 2014/

December 31, 2012 (Dikreditkan) pada December 31, 2013 (Dikreditkan) pada Correction June 30, 2014

Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi

komprehensif komprehensif

Konsolidasian/ Konsolidasian/

Charged Charged

(Credited) to (Credited) to

Consolidated Consolidated

Statements of Statements of

Comprehensive Income Comprehensive Income

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Entitas Anak Subsidiaries

Liabilitas Imbalan Kerja Post-Employment Benefit

Jangka Panjang 816,034,988 373,128,623 1,189,163,611 213,447,762 -- 1,402,611,373 Obligations

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Accumulated Depreciation Property,

Tanaman Perkebunan (2,688,569,354) (607,434,967) (3,296,004,321) (299,194,261) 848,879,635 (2,746,318,947) Plant and Equipment and Plantation

Rugi Fiskal - Neto -- 3,113,035,452 3,113,035,452 (85,505,528) -- 3,027,529,924 Fiscal Loss - Net

Jumlah (1,872,534,366) 2,878,729,108 1,006,194,742 (171,252,027) 848,879,635 1,683,822,350 Total

Liabilitas Pajak Tangguhan (1,872,534,366) (234,306,344) (2,106,840,710) (85,746,499) 593,837,426 (1,598,749,783) Deferred Tax Liabilities

Aset Pajak Tangguhan -- 3,113,035,452 3,113,035,452 (85,505,528) 255,042,209 3,282,572,133 Deferred Tax Assets

235

Page 258: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

31 Desember 2010/ Dibebankan 31 Desember 2011/ Dibebankan 31 Desember 2012/

December 31, 2010 (Dikreditkan) pada December 31, 2011 (Dikreditkan) pada December 31, 2012

Laporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi

Komprehensif Komprehensif

Konsolidasian/ Konsolidasian/

Charged Charged

(Credited) to (Credited) to

Consolidated Consolidated

Statements of Statements of

Comprehensive Income Comprehensive Income

Rp Rp Rp Rp Rp

Entitas Anak Subsidiaries

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 143,242,035 381,677,736 524,919,771 291,115,217 816,034,988 Post-Employment Benefit Obligations

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Aset Tetap dan Tanaman Perkebunan -- -- -- (2,688,569,354) (2,688,569,354) Property, Plant and Equipment and Plantation

Jumlah 143,242,035 381,677,736 524,919,771 (2,397,454,137) (1,872,534,366) Total

Liabilitas Pajak Tangguhan -- -- -- (1,872,534,366) (1,872,534,366) Deferred Tax Liabilities

Aset Pajak Tangguhan 143,242,035 381,677,736 524,919,771 -- -- Deferred Tax Assets

14. Utang Usaha – Pihak Ketiga 14. Trade Payables – Third Parties

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

PT Sumber Agrindo Sejahtera 3,300,005,000 -- -- -- -- PT Sumber Agrindo Sejahtera

Arifin Muhiddin 2,444,928,364 2,444,928,364 -- -- -- Arifin Muhiddin

PT Nusa Palapa Gemilang 2,248,657,710 1,783,764,550 -- -- -- PT Nusa Palapa Gemilang

PT Ambawang Jaya Raya 1,811,968,050 -- 855,612,073 -- -- PT Ambawang Jaya Raya

PT London Sumatera Indonesia 1,647,254,198 -- -- -- -- PT London Sumatera Indonesia

PT Panca Harapan 974,247,768 939,736,410 -- -- -- PT Panca Harapan

CV Ratu Rosari 899,203,198 1,860,887,343 4,587,177,844 -- -- CV Ratu Rosari

PT Pundi Abadi Intisari 844,756,000 -- -- -- -- PT Pundi Abadi Intisari

PT Harapan Mat 77 827,165,000 -- -- -- -- PT Harapan Mat 77

PT Berkat Exsa Sentosa Tama 480,326,598 -- -- -- -- PT Berkat Exsa Sentosa Tama

PT Saprotan Utama -- 4,107,100,000 3,023,325,000 -- -- PT Saprotan Utama

PT Mama Mega Mandiri -- 1,903,969,445 1,430,547,662 -- -- PT Mama Mega Mandiri

PT Lancarjaya Mitra -- -- 1,214,755,091 -- -- PT Lancarjaya Mitra

PT Sinar Kapuas Permai -- -- 1,064,321,947 -- -- PT Sinar Kapuas Permai

PT Sentana Adidaya Pratama -- -- 713,139,950 500,000,000 2,374,702,000 PT Sentana Adidaya Pratama

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp400 juta) 8,422,706,363 -- 4,659,258,331 1,661,283,485 2,112,306,454 Others (below Rp400 million each)

Jumlah 23,901,218,249 13,040,386,112 17,548,137,898 2,161,283,485 4,487,008,454 Total

December 31,

31 Desember/

Seluruh utang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.

All trade payables denominated in Rupiah.

Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha.

There is no collateral and interest in regards with the trade payables.

236

Page 259: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

15. Beban Akrual 15. Accrued Expenses

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Operasional 4,185,624,939 5,787,156,051 6,080,524,874 2,737,324,796 535,793,508 Operational

Bunga 2,170,004,968 992,244,993 876,876,621 335,735,375 1,149,475,024 Interest

Gaji dan Upah -- -- -- -- 1,338,464,483 Salaries and Wages

Lain - lain -- -- -- -- -- Others

Jumlah 6,355,629,907 6,779,401,044 6,957,401,495 3,073,060,171 3,023,733,015 Total

31 Desember/

December 31,

16. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 16. Other Short-Term Financial Liabilities

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Bunge Agribusiness Singapore Ltd. Bunge Agribusiness Singapore Ltd.

Pokok 55,535,700,000 49,797,300,000 -- -- -- Principal

Bunga 6,007,788,915 3,582,193,960 -- -- -- Interest

Lain-lain 945,211,614 3,043,271,854 994,271,999 808,467,094 822,899,162 Others

Jumlah 62,488,700,529 56,422,765,814 994,271,999 808,467,094 822,899,162 Total

31 Desember/

December 31,

Berdasarkan perjanjian tanggal 15 Pebruari 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar Rp29.085.000.000. Fasilitas pinjaman akan jatuh tempo pada 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 10% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian 25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 24 Juli 2014 dengan plafon pinjaman sebesar Rp34.823.400.000.

Berdasarkan perjanjian tanggal 7 Juni 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd, berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar Rp20.712.300.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 9,25% per tahun. Berdasarkan adendum perjanjian tanggal 25 Juni 2014, fasilitas ini akan jatuh tempo pada 24 Juli 2014.

Based on the agreement dated February 15, 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtained plantation loan term facilities from Bunge Agribusiness Singapore Ltd. amounted to Rp29,085,000,000. This loan facilities will be due on May 16, 2014 and bears an interest rate of 10% per annum. Based the addendum dated June 25, 2014, this facility will be due on July 24, 2014 with the credit limit amounted to Rp34,823,400,000.

Based on the agreement dated June 7, 2013, BRI obtained term loan facilities from Bunge Agribusiness Singapore Ltd. for plantation amounted to Rp20,712,300,000. This loan facilities will be due on May 16, 2014 and bears an interest rate of 9.25% per annum. Based on the addendum dated June 25, 2014, this facility will be due on July 24, 2014.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp2.425.594.955 dan Rp3.582.193.960 masing-masing untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 (lihat Catatan 10).

Borrowing costs that were capitalized to immature plantations amounted to Rp2,425,594,955 and Rp3,582,193,960 for the 6 (six) month period ended June 30, 2014 and for the year ended December 31, 2013, respectively (see Note 10).

237

Page 260: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi seluruh pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd sebesar Rp61.543.488.916 (lihat Catatan 37).

Dated July 10, 2014, BRI has fully paid Bunge Agribusiness Singapore Ltd loan amounted to Rp61,543,488,916 (see Note 37).

17. Utang Bank Jangka Pendek 17. Short-Term Bank Loans

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

a. PT Rabobank International Indonesia 191,504,000,000 134,079,000,000 -- -- -- a. PT Rabobank International Indonesia

b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk -- -- -- 10,000,000,000 -- b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

Jumlah 191,504,000,000 134,079,000,000 -- 10,000,000,000 -- Total

31 Desember/

December 31,

a. PT Bank Rabobank International Indonesia a. PT Bank Rabobank International Indonesia Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1862/2013 tanggal 4 Juli 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar USD6,000,000 yang digunakan untuk pembiayaan perkebunan. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 3 Mei 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar COF + 4% per tahun.

Based on the credit agreement No. LA/CA/1862/2013 dated July 4, 2013, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtain the short-term loan facility agreement amounted to USD6,000,000 used for plantation programme. This facility will be due on May 3, 2014 and bears an interest rate of COF + 4% per annum.

Berdasarkan adendum perjanjian kredit No. LA/CA/1862/A3/2014 tanggal 2 Mei 2014 dan kemudian adendum perjanijian kredit No. LA/CA/1862/A4/2014 tanggal 27 Juni 2014, fasilitas ini diperpanjang, sehingga memiliki jatuh tempo pada 15 Agustus 2014.

Based on addendum of credit agreement No.LA/CA/1862/A3/2014 dated May 2, 2014 and then addendum credit agreement No. LA/CA/1862/A4/2014 dated June 27, 2014, this facility extended thus has the maturity date on August 15, 2014.

Pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 saldo fasilitas ini adalah USD6,000,000 (ekuivalen Rp71.814.000.000) dan USD5,000,000 (ekuivalen Rp73.134.000.000).

As of June 30, 2014 and December 31, 2013, the outstanding balance for this facility amounting to USD6,000,000 (equivalent Rp71,814,000,000) and USD5,000,000 (equivalent Rp73,134,000,000), respectively.

Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1864/2013 tanggal 25 Oktober 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman belanja modal sebesar USD10,000,000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 31 Desember 2014 dan dikenakan bunga sebesar COF + 4% per tahun.

Based on the credit agreement No. LA/CA/1864/2013 dated October 25, 2013, BRI obtain the capital expenditure loan facility amounted to USD10,000,000. This facility will be due on December 31, 2014 and bears an interest rate of COF rate + 4% per annum.

Berdasarkan perjanjian kredit No.LA/CA/1864/A3/2014 jatuh tempo fasilitas ini diperpanjang hingga 15 Agustus 2014.

Based on the addendum of credit agreement No.LA/CA/1864/A3/2014, maturity date of this facility extended until August 15, 2014.

Pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 saldo fasilitas ini adalah USD10,000,000 (ekuivalen Rp119.690.000.000) dan USD5,000,000 (ekuivalen Rp60.945.000.000).

As of June 30, 2014 and December 31, 2013, the outstanding balance of this facility amounting to USD10,000,000 (equivalent Rp119,690,000,000) and USD5,000,000 (equivalent Rp60,945,000,000), respectively.

Fasilitas ini dijamin oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, entitas induk.

This facility is secured by PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, parent entity.

238

Page 261: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Selama periode pinjaman berlaku, BRI tidak diperkenankan menjual aset-aset di luar aktivitas bisnis normal.

During the loan facilities period, BRI can not sell the BRI’s assets behind the normal activity business.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.462.020.691 dan Rp5.206.167.853 (lihat Catatan 10).

Borrowing costs that were capitalized to immature plantations as of June 30, 2014 and December 31, 2013 amounted to Rp3,462,020,691 and Rp5,206,167,853, respectively (see Note 10).

Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh BRI.

There are no restrictive financial ratios which are required to be maintained by BRI.

Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi utang bank jangka pendek ke PT Bank Rabobank International Indonesia sebesar USD16,000,000 (ekuivalen Rp191.504.000.000) (lihat Catatan 37).

Dated July 10, 2014, BRI has fully paid the short-term bank loan of PT Bank Rabobank International Indonesia amounted to USD16,000,000 (equivalent Rp191,504,000,000) (see Note 37).

b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk b. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk

Berdasarkan perjanjian kredit No. 03/BMI/MSY/XII/2011 tanggal 21 Desember 2011, PT Mitra Jaya Agro Palm memperoleh fasilitas pinjaman berupa pembiayaan Al Musyarakah. Fasilitas ini dikenakan tingkat bagi hasil sebesar 9,5% per tahun dan akan jatuh tempo pada 21 Januari 2012.

Based on the Amendment of Loan Agreement No. 03/BMI/MSY/XII/2011 on December 21, 2011, PT Mitra Jaya Agro Palm obtained Al Musyarakah financing facility. This facility bears a sharing rate of 9.5% per annum and will be due on January 21, 2012.

Pada 31 Desember 2011, saldo utang bank ini adalah Rp10.000.000.000.

As of December 31, 2011, balance of this bank loan is Rp10,000,000,000.

Fasilitas ini telah dilunasi pada 21 Pebruari 2012. This facility has been fully paid in February 21, 2012.

18. Utang Bank dan Lembaga Keuangan 18. Long-Term Bank Loans and Jangka Panjang Lain Financial Institutions

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

1. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 36,164,518,645 48,928,466,407 74,456,361,931 -- -- 1. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Kredit Investasi - Kebun I 26,538,385,641 30,538,385,641 34,538,385,641 37,538,385,641 38,538,385,642 Investment Loan - Plantation I

Kredit Investasi - Kebun II 14,585,907,633 17,085,907,633 19,385,907,633 17,493,000,000 10,494,000,000 Investment Loan - Plantation II

Kredit Investasi - Pabrik Kelapa Sawit 15,098,116,690 17,932,116,690 17,530,799,424 21,040,707,059 12,980,000,000 Investment Loan - Palm Oil Mill

Kredit Investasi - IDC - Pabrik Kelapa Sawit -- -- 4,869,317,266 5,441,810,307 2,932,097,476 Investment Loan - IDC - Palm Oil Mill

Jumlah Utang Bank Jangka Panjang 92,386,928,609 114,484,876,371 150,780,771,895 81,513,903,007 64,944,483,118 Total Long-term Bank Loans

Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Less

Satu Tahun: Current Maturities:

1. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 28,155,159,348 25,527,895,524 25,527,895,524 -- -- 1. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 35,854,409,964 18,668,000,000 9,651,000,000 11,125,000,000 1,000,000,000 2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 64,009,569,312 44,195,895,524 35,178,895,524 11,125,000,000 1,000,000,000 Total Current Maturities

Utang Bank Jangka Panjang - Long-Term

Setelah Dikurangi Jatuh Tempo Bank Loans - net of

dalam Satu Tahun 28,377,359,297 70,288,980,847 115,601,876,371 70,388,903,007 63,944,483,118 Current Maturities

31 Desember/

December 31,

239

Page 262: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

a. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal 19 Desember 2012 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, S.H., notaris di Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan PT Charindo Palma Oetama (CPO), keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali qardh wal murabahah dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp100.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun 3 bulan. Fasilitas ini dikenakan tingkat bagi hasil sebesar 11% per tahun.

a. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Based on investment financing agreement on the basis of Murabahah Principle Nos. 62 and 72 dated December 19, 2012 which have been legally validated by Yualita Widyadhari, S.H., a notary in Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) and PT Charindo Palma Oetama (CPO), subsidiaries, obtained a refinancing facility qardh wal murabahah with total facility amounting to Rp100,000,000,000 for a period of 3 years and 3 months. This facility bears a sharing rate of 11% per annum.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman perkebunan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp2.425.209.165, Rp7.008.906.596 dan Rp2.105.929.094 (lihat Catatan 10).

Borrowing cost capitalized to plantation for the 6 (six) month period ended June 30, 2014 and for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp2,425,209,165, Rp7,008,906,596 and Rp2,105,929,094, respectively (see Note 10).

Pada tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013 dan 2012, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp36.164.518.645, Rp48.928.466.407 dan Rp74.456.361.931.

As of June 30, 2014, December 31, 2013 and 2012, the outstanding balance of this facility amounting to Rp36,164,518,645, Rp48,928,466,407 and Rp74,456,361,931, respectively.

Jaminan atas fasilitas pinjaman ini adalah sebagai berikut: § Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) seluas 3.622

hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar, Kalimantan Barat, atas nama CPO (lihat Catatan 9); dan

§ SHGU seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok dan Serimbu, Kalimantan Barat, atas nama ASJ (lihat Catatan 9).

The collaterals for the loan facility are as follows:

§ Land Cultivation Rights of 3,622 hectares including infrastructures thereon located in District of Air Besar, West Kalimantan, registered under the name of CPO (see Note 9); and

§ Land Cultivation Rights of 4,037 hectares including infrastructures thereon located in Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok and Serimbu, West Kalimantan, registered under the name of of ASJ (see Note 9).

Pada tanggal 10 Juli 2014, CPO dan ASJ melunasi utang bank jangka panjang ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebesar Rp36.164.518.645 (lihat Catatan 37).

Dated July 10, 2014, CPO and ASJ has fully paid the long-term bank loan of Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia amounted to Rp36,164,518,645 (see Note 37).

Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh CPO dan ASJ.

There are no restrictive financial ratios which are required to be maintained by CPO and ASJ.

b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) c. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari:

Based on the Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 and Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 dated September 9, 2008, all made in the presence of Sri Ismiyati, S.H., a notary in Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtained Investment Credit facility consisting of the following:

240

Page 263: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

§ Kredit Investasi – Kebun I

§ Kredit Investasi – Kebun II

§ Investment Credit – Kebun I § Investment Credit – Kebun II

Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya.

All Investment Credit facilities are used to refinance palm oil plantation, take over all credit facilities granted to BRI from previous creditors and development of plantation area of 1,000 hectares along with its infrastructures.

Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan.

Investment Credit – Kebun I facility has credit limit amounting to Rp38,684,000,000 with payment period of eight (8) years and six (6) months including grace period of 30 months.

Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan.

Investment Credit – Kebun II facility has a credit limit amounting to Rp24,373,000,000 with a payment period of eight (8) years and six (6) months including the grace period of 42 months.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum Menghasilkan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, masing-masing sebesar Rp993.399.761 dan Rp2.246.013.485, Rp2.372.720.244 dan Rp891.154.875.

Borrowing cost that capitilized to immature plantation for the 6 (six) month period ended June 30, 2014 and for the years ended December 31, 2013, 2012 and 2011 amounted to Rp993,399,761 and Rp2,246,013,485, Rp2,372,720,244 and Rp891,154,875, respectively.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, BRI memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit.

Based on the Deed of Investment Credit Agreement (Construction of Palm Oil Mill) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 dated October 8, 2009 made in the presence of Sri Ismiyati, S.H., a notary in Jakarta, BRI obtained a credit facility of Investment Credit-Palm Oil Mill which will be used for the construction of palm oil mill.

Pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap masing-masing sebesar Rp2.498.497.737, Rp3.261.077.880, dan Rp830.188.962 (lihat Catatan 9).

As of December 31, 2013, 2012 and 2011, capitalized of borrowing cost to property, plant and equipment amounted Rp2,498,497,737, Rp3,261,077,880 and Rp830,188,962 (see Note 9).

Pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp56.222.409.964, Rp65.556.409.964, Rp76.324.409.964, Rp81.153.903.007 dan Rp64.944.483.118 dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 11,5% per tahun pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010.

As of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011 total outstanding balance of Investment Credit Facilities amounted to Rp56,222,409,964, Rp65,556,409,964, Rp76,324,409,964, Rp81,153,903,007 and Rp64,944,483,118, bearing annual interest rate of 11.5% per annum on June 30, 2014, December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010, respectively.

241

Page 264: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: § Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung

lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit milik BRI (lihat Catatan 9),

§ Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 9),

§ Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 9 dan 11), yang terdiri dari: – Lahan seluas dengan luas 1.041 hektar dengan

Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BRI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas dengan luas 823 Hektar dengan SHGU No. 68, terdaftar atas nama BRI yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas dengan luas 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70, terdaftar atas nama BRI, yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas dengan luas 200 hektar, terdaftar atas nama BRI, yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian interim ini masih dalam pengurusan sertifikat,

– Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU.

§ Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 5), § Corporate Guarantee dari PT Tiga Pilar Sejahtera

Food Tbk, entitas induk, § Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga

(lihat Catatan 4).

The collaterals for the abovementioned loan facilities are as follows: § Machinery and equipment, heavy equipment and

other infrastructures of Palm Oil Mill owned by BRI (see Note 9),

§ Existing and future vehicles of BRI (see Note 9),

§ The whole palm oil plantation with an area of 3,300 hectares (see Notes 9 and 11), consisting of the following: – Land with an area of 1,041 hectares with Land

Cultivation Right (SHGU) No. 30, registered on BRI name and located in Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur, Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru and Tanjung Pelayar Villages, Pulau Laut Barat District, Kotabaru – South Kalimantan,

– Land with an area of 823 hectares with SHGU

No. 68, registered on BRI name located in Sebanti and Sumbersari Vilage, Pulau Laut Barat District, Kotabaru – South Kalimantan,

– Land with an area of 939 hectares with SHGU Nos

69 and 70, registered on BRI, located in Teluk Sirih Village, Sei Bulan Village, Sei Bahrim Village and Tanjung Serudung Village, Pulau Laut Selatan District, Kotabaru-South Kalimantan,

– Land with an area of 200 hectares registered on

BRI which up to completion date of these interim consolidated financial statements are still under certification process,

– Evidence of land ownerships which status are still location permits of which will be processed to SHGU.

§ All inventories of the BRI (see Note 5), § Corporate Guarantee from PT Tiga Pilar Sejahtera

Food Tbk, parent entity, § All trade receivables of BRI to third parties (see Note

4).

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: § Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain,

kecuali dalam transaksi usaha yang wajar; § Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga

dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar;

§ Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain;

§ Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain;

During the loan facilities’ period, BRI is restricted to perform the following matters: § Obtain other credit or loan facility, except for

transactions conducted in the normal course of business;

§ Grant new loan to third parties and related parties, except for transactions conducted in the normal business course;

§ Perform new investment or finance other companies; § Act as guarantor or pledge assets to other parties;

242

Page 265: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

§ Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan;

§ Melunasi utang kepada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), entitas induk;

§ Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan utang;

§ Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham;

§ Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain;

§ Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran utang;

§ Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihak-pihak berelasi;

§ Memberikan hak preferen kepada TPSF dalam hal penyelesaian utang; dan

§ Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi.

§ Hand-over assets being pledged as collateral except traded inventory;

§ Repay liabilities to PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), parent entity;

§ Sell, transfer or dispose portion or all assets which may affect the ability to settle the outstanding facility;

§ Change the management and stockholders’ composition;

§ Perform merger, acquisition, consolidation or acquire or obtain other company’s shares;

§ Apply for and/or order other parties to apply

bankruptcy to the Court or postponement of debt repayments;

§ Repay interest of loan or repays the principal of loan

to stockholders or related parties;

§ Grant preferred right to TPSF with regard to loan settlement; and

§ Take out of profit or capital for private interest and beyond the normal course of business.

Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi utang bank jangka panjang ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp92.386.928.609 (lihat Catatan 37).

Dated July 10, 2014, BRI has paid the short-term bank loan to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to Rp92,386,928,609 (see Note 37).

Atas pinjaman ini tidak terdapat pembatasan-pembatasan atas rasio keuangan tertentu yang harus dipenuhi oleh BRI.

There are no restrictive financial ratios which are required to be maintained by BRI.

19. Utang Sewa Pembiayaan 19. Obligations under Finance Lease

Grup memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan kendaraan dan alat berat dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut:

The Group obtained several leasing facilities for the acquisition of vehicles and heavy equipment from certain financing companies as follows:

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

PT ORIX Indonesia Finance 14,411,706,877 18,140,391,175 15,223,803,758 359,592,380 -- PT ORIX Indonesia Finance

PT Dipo Star Finance 1,650,104,659 2,399,794,814 4,015,840,846 1,302,360,610 -- PT Dipo Star Finance

PT Surya Artha Nusantara Finance 505,414,228 691,432,889 1,065,512,787 -- -- PT Surya Artha Nusantara Finance

Jumlah 16,567,225,764 21,231,618,878 20,305,157,391 1,661,952,990 -- Total40610316794 40610316794 0

31 Desember/

December 31,

243

Page 266: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The future minimum lease payments based on lease agreements as of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010, respectively, are as follows:

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Tahun Year

2012 -- -- -- 929,012,794 -- 2012

2013 -- -- 9,702,911,600 803,244,886 -- 2013

2014 6,840,037,662 13,453,305,530 9,427,185,600 453,750,579 -- 2014

2015 9,066,144,500 8,651,176,500 4,494,605,398 -- -- 2015

2016 2,286,850,500 1,856,602,500 -- -- -- 2016

2017 63,126,500 -- -- -- -- 2017

Jumlah 18,256,159,162 23,961,084,530 23,624,702,598 2,186,008,259 -- Total

Dikurangi : Bagian Bunga 1,688,933,398 2,729,465,652 3,319,545,207 524,055,269 -- Less: Interest Portion

Nilai Tunai Pembayaran Minimum 16,567,225,764 21,231,618,878 20,305,157,391 1,661,952,990 -- Minimum Value of Cash Payment

Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 11,587,979,427 11,864,466,484 9,674,397,600 613,586,986 -- Current Maturities

Utang sewa pembiayaan - bersih Obligations under finance lease

setelah dikurang jatuh tempo satu tahun 4,979,246,337 9,367,152,394 10,630,759,791 1,048,366,004 -- - net of current maturities1.18124E+11 1.18124E+11 0

31 Desember/

December 31,

a. PT ORIX Indonesia Finance (Orix) a. PT ORIX Indonesia Finance (Orix)

Pada kurun waktu 2014, 2013, 2012 dan 2011, Grup memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix masing-masing sebesar Rp1.079.272.800, Rp33.041.904.750, Rp17.101.260.000 dan Rp1.449.746.100, untuk pembiayaan kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga antara 5,25% - 7%.

In the period 2014, 2013, 2012 and 2011, the Group obtained financing facility from Orix amounted to Rp1,079,272,800, Rp33,041,904,750, Rp17,101,260,000 and Rp1,449,746,100 to finance vehicles and heavy equipment. Finance lease agreements have payment period of 36 months and bears interest rate between 5.25% - 7%.

Saldo terutang pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp14.376.788.704, Rp18.140.391.175, Rp15.223.803.758 dan Rp359.592.380.

The outstanding balance as of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012 and 2011 amounting to Rp14,376,788,704, Rp18,140,391,175, Rp15,223,803,758 and Rp359,592,380, respectively.

b. PT Dipo Star Finance b. PT Dipo Star Finance Pada kurun waktu 2013, 2012 dan 2011, Grup memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Dipo Star Finance masing-masing sebesar Rp4.187.472.000, Rp4.765.830.700 dan Rp438.543.000, untuk pembiayaan kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan bunga sebesar 4,6%.

In the period 2013, 2012 and 2011, the Group obtained financing facility from PT Dipo Star Finance amounted to Rp4,187,472,000, Rp4,765,830,700 and Rp438,543,000 for vehicles and heavy equipment. Finance lease agreements have payment period of 36 months and bears an interest rate of 4.6%.

Saldo terutang pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp1.685.022.855, Rp2.399.794.814, Rp4.015.840.846 dan Rp1.302.360.610.

The outstanding balance as of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012 and 2011 amounting to Rp1,685,022,855, Rp2,399,794,814, Rp4,015,840,846 and Rp1,302,360,610, respectively.

c. PT Surya Artha Nusantara Finance c. PT Surya Artha Nusantara Finance Pada kurun waktu 2013 dan 2012, Grup memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Surya Artha Nusantara Finance sebesar Rp1.128.600.000, untuk pembiayaan

In the period 2013 and 2012, the Group obtained financing facility from PT Surya Artha Nusantara Finance amounting to Rp1,128,600,000 for vehicles

244

Page 267: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan tingkat bunga sebesar 4,8% per tahun.

and heavy equipment. Finance lease agreements have payment period of 36 months and bears an interest rate of 4.8%.

Saldo terutang pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013 and 2012 masing-masing sebesar Rp505.414.205, Rp691.432.889 dan Rp1.065.512.787.

The outstanding balance as of June 30, 2014, December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp505,414,205, Rp691,432,889 and Rp1,065,512,787, respectively.

20. Liabilitas Imbalan 20. Long-Term Employee Kerja Jangka Panjang Benefits Obligations

Imbalan pascakerja program imbalan pasti Post-employment defined benefits plan benefits Grup mengakui liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas imbalan pascakerja Grup 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 5 Agustus 2014, 24 Maret 2014, 21 Maret 2013, 9 April 2012 dan 14 Maret 2011.

The Group recognized post-employment benefits liability based on the existing Labor Law. The balance of the Group’s estimated liability on post-employment benefits as of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010 were calculated by PT Dian Artha Tama, independent actuary, in its reports dated August 5, 2014, March 24, 2014, March 21, 2013, April 9, 2012 and March 14, 2011, respectively.

Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Post-employment benefits obligation recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:

30 Juni/

June 30,

2014 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 4,322,301,134 3,615,894,120 4,517,105,645 3,059,953,258 Present Value of Defined Benefits Obligation

Kerugian (Keuntungan) Aktuarial yang belum diakui 1,288,144,354 1,140,760,322 (1,252,965,693) (960,274,175) Unrecognized Actuarial Loss (Gain)

Jumlah 5,610,445,488 4,756,654,442 3,264,139,952 2,099,679,083 Total

31 Desember/

December 31,

Rincian beban imbalan pascakerja untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2014 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The details of post employement benefits expenses for 6 (six) months period ended June 30, 2014 and the years ended December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010 are as follows:

2014 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp

Biaya Jasa Kini 1,098,066,492 1,171,635,827 915,040,851 763,093,175 Current Service Cost

Biaya Bunga 136,330,868 225,855,282 183,597,196 63,912,608 Interest Expense

Biaya Jasa Lalu -- 15,691,190 -- 702,261,780 Amortization of Non-vested Past Service Cost

Kerugian Aktuaria (39,272,727) 79,322,191 65,822,822 38,272,382 Actuarial Loss

Beban Imbalan Kerja 1,195,124,633 1,492,504,490 1,164,460,869 1,567,539,945 Total Employee Benefits Expense

(6 bulan/months ) (1 tahun/year )

Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: The mutation of the post-employment benefits obligation are as follows:

30 Juni

June 30,

2014 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal Tahun 4,756,654,442 3,264,139,952 2,099,679,083 572,968,138 Beginning Balance

Beban Imbalan Kerja yang Diakui pada Tahun Berjalan 1,195,124,633 1,492,514,490 1,164,460,869 1,567,539,945 Employee Benefits Expense Recognized in the Current Year

Pembayaran Imbalan Kerja (341,333,587) -- -- (40,829,000) Payment in The Current Year

Saldo Akhir Tahun 5,610,445,488 4,756,654,442 3,264,139,952 2,099,679,083 Ending Balance

31 Desember/

December 31,

245

Page 268: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Rekonsiliasi perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Reconciliation of changes in present value of defined benefits obligations are as follows:

30 Juni/

June 30,

2014 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Present Value Define Benefits Plan

pada 1 Januari 3,615,894,120 4,517,105,645 3,059,953,258 1,065,210,138 as of January 1

Biaya Bunga 136,330,868 225,855,282 183,597,196 63,912,608 Interest Cost

Biaya Jasa Kini 1,098,066,492 1,171,635,827 915,040,851 763,093,175 Current Service Cost

Biaya Jasa Lalu - Vested -- 15,691,190 -- 702,261,780 Past Service - Vested

Pembayaran Imbalan (341,333,587) -- -- (40,829,000) Benefit Payment

(Keuntungan) Kerugian Aktuarial (186,656,759) (2,314,393,824) 358,514,340 506,304,557 Actuarial (Gain) Loss

Saldo Akhir 4,322,301,134 3,615,894,120 4,517,105,645 3,059,953,258 Ending Balance

31 Desember/

December 31,

Rincian liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut: The detail of defined benefits pension plans follow:

30 Juni/

June 30,

2014 2013 2012 2011 2010 2009

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 4,322,301,134 3,615,894,120 4,517,105,645 3,059,953,258 1,065,210,138 619,653,652 Present Value of Defined Benefits Obigation

Aset Program -- -- -- -- -- -- Asset Program

Defisit 4,322,301,134 3,615,894,120 4,517,105,645 3,059,953,258 1,065,210,138 619,653,652 Deficits

31 Desember/

December 31,

Penyesuaian yang Timbul 345,076,979 891,833,384 20,096,225 (29,651,287) 23,938,509 (243,042,352) Experience Adjustment on Obligations

atas Kewajiban

Penyesuaian yang Timbul atas -- -- -- -- -- -- Experience Adjusments on Assets

Nilai Wajar Aset Program

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan pascakerja pada tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The actuarial assumptions used in the calculation of post-employement benefits obligation as of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010, are as follows:

Usia Pensiun Normal 55 Tahun/Years Normal Pension Age Estimasi Kenaikan Gaji 8% (2013: 8%; 2012: 6%; 2011: 8%; 2010: 8%) Estimated Salary Increase Tingkat Diskonto 8.5% (2013: 8.5%; 2012: 5%; 2011: 6%; 2010: 8%) Discount Rate Tingka Mortalita Commissioners Standard Ordinary (CSO)- 1980 Mortality Rate Tingkat Pengunduran Diri Usia/Age 18-44 : 5% per tahun/annually Resignation Rate Usia/Age 45-54 : 0% per tahun/annually 21. Modal Saham 21. Capital Stock

Pemegang Saham Jumlah Saham

Ditempatkan dan

Persentase

Kepemilikan

Jumlah Stockholders

Ditempatkan dan Kepemilikan/ Modal Saham/

Disetor Penuh/ Percentage of Total Capital Stock

Number of Shares Ownership

Issued and Fully

Paid (%) Rp

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 286,499 99.99 286,499,000,000 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Stefanus Joko Mogoginta 1 0.01 1,000,000 Stefanus Joko Mogoginta

Jumlah 286,500 100 286,500,000,000 Total

30 Juni 2014/June 30, 2014

246

Page 269: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Pemegang Saham Jumlah Saham

Ditempatkan dan

Persentase

Kepemilikan

Jumlah Stockholders

Ditempatkan dan Kepemilikan/ Modal Saham/

Disetor Penuh/ Percentage of Total Capital Stock

Number of Shares Ownership

Issued and Fully

Paid (%) Rp

Stefanus Joko Mogoginta 2,499 99.96 2,499,000,000 Stefanus Joko Mogoginta

Yulianni Liyuardi 1 0.04 1,000,000 Yulianni Liyuardi

Jumlah 2,500 100 2,500,000,000 Total

31 Desember 2013/December 31, 2013 dan/ and 31 Desember 2012/December 31, 2012

Pemegang Saham Jumlah Saham

Ditempatkan dan

Persentase

Kepemilikan

Jumlah Stockholders

Ditempatkan dan Kepemilikan/ Modal Saham/

Disetor Penuh/ Percentage of Total Capital Stock

Number of Shares Ownership

Issued and Fully

Paid (%) Rp

Stefanus Joko Mogoginta 1,250 50.00 1,250,000,000 Stefanus Joko Mogoginta

Budhi Istanto Suwito 1,250 50.00 1,250,000,000 Budhi Istanto Suwito

Jumlah 2,500 100.00 2,500,000,000 Total

31 Desember 2011/December 31, 2011

Pemegang Saham Jumlah Saham

Ditempatkan dan

Persentase

Kepemilikan

Jumlah Stockholders

Ditempatkan dan Kepemilikan/ Modal Saham/

Disetor Penuh/ Percentage of Total Capital Stock

Number of Shares Ownership

Issued and Fully

Paid (%) Rp

Stefanus Joko Mogoginta 1,250 50.00 1,250,000,000 Stefanus Joko Mogoginta

Aunur Rofiq 1,250 50.00 1,250,000,000 Aunur Rofiq

Jumlah 2,500 100.00 2,500,000,000 Total

1 Januari 2011/January 1, 2011 /31 Desember, 2010/December 31, 2010

Berdasarkan akta No.17 tanggal 16 September 2011 yang dibuat di hadapan Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., notaris di Bogor, Aunur Rofiq mengalihkan 1.250 sahamnya kepada Budhi Istanto Suwito.

Based on notarial deed No.17 dated on September 16, 2011, in presence of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., a Notary in Bogor, Aunur Rofiq sold 1,250 of his shares to Budhi Istanto Suwito.

Berdasarkan akta No.145 tanggal 14 September 2012 yang dibuat di hadapan Notaris B. Andy Widyanto, S.H., notaris di Tangerang. Budhi Iswanto Suwito mengalihkan 1.249 sahamnya kepada Stefanus Joko Mogoginta dan 1 saham kepada Yulianni Liyuwardi.

Based on notarial deed No.145 dated on September 14, 2012, in presence of B. Andy Widyanto, S.H., a notary in Tangerang Selatan. Budhi Iswanto Suwito sold 1,249 of his shares to Stefanus Joko Mogoginta and 1 shares to Yulianni Liyuwardi.

Berdasarkan akta No.132 tanggal 28 Maret 2014 yang dibuat di hadapan Notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H., notaris di Tangerang. Yulianni Liyuardi mengalihkan 1 lembar sahamnya kepada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Based on notarial deed No.132 dated on March 28, 2014, in presence of Bendiktus Andy Widyanto, S.H., a notary in Tangerang. Yulianni Liyuardi sold 1 of her share to PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Berdasarkan akta No.134 tanggal 28 Maret 2014 yang dibuat di hadapan Notaris Benediktus Andy Widyanto, S.H.,

Based on notarial deed No.134 dated on March 28, 2014, in presence of Bendiktus Andy Widyanto, S.H., a notary in

247

Page 270: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

notaris di Tangerang. Stefanus Joko Mogoginta mengalihkan 2.500 lembar sahamnya kepada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Tangerang. Stefanus Joko Mogoginta sold 2,500 of his shares to PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

Berdasarkan Akta No. 208 tanggal 30 Juni 2014 ditegaskan kembali dalam akta No. 91 tanggal 27 Agustus 2014 dan yang dibuat di hadapan Humberg Lie.S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan meningkatkan modal disetor sebesar Rp284.000.000.000 melalui konversi seluruh obligasi wajib konversi yang dimiliki oleh TPSF, entitas induk (lihat Catatan 22), penambahan modal disetor ini telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-07212.40.2014 tanggal 29 Agustus 2014.

Based on the Deed No. 208 dated June 30, 2014 and have been reaffirmed in deed No. 91 dated August 27, 2014 made in presence of Humberg Lie.S.H., S.E., M.Kn., a notary in Jakarta, the Company increase the issued capital amounting to Rp284,000,000,000 through conversion of all the mandatory convertible bond which owned by TPSF, parent entity (see Note 22), the additional of issued capital was approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia in his letter No. AHU-07212.40.2014 dated August 29, 2014.

22. Tambahan Modal Disetor 22. Additional Paid-in Capital

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember

2010/

January 1, 2011/

December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Cadangan Setoran Modal yang Timbul dari Reverse Capital Arising from

Obligasi Wajib Konversi -- -- -- -- -- Mandatory Convertible Bonds

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Difference in Value from Restructuring Transactions

Entitas Sepengendali 169.629.244.210 -- -- -- -- Between Entities Under Common Control

Jumlah 169.629.244.210 -- -- -- -- Total

December 31,

31 Desember/

Cadangan Setoran Modal yang Timbul dari Obligasi Wajib Konversi

Reserves for Capital Arising from the Mandatory Convertible Bonds

Dalam rangka akuisisi PT Bumiraya Investindo dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), entitas induk, Perusahaan menerbitkan obligasi wajib konversi dengan nilai nominal Rp1.000.000, tanpa bunga dan akan jatuh tempo pada tahun 2017 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp284.000.000.000. Berdasarkan Akta No. 208 tanggal 30 Juni 2014 ditegaskan kembali dalam akta No. 91 tanggal 27 Agustus 2014 dan yang dibuat di hadapan Humberg Lie.S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan mengkonversi obligasi wajib konversi ini menjadi 284.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.0000. Konversi obligasi wajib konversi menjadi modal ini telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-07212.40.2014 tanggal 29 Agustus 2014 (lihat Catatan 21).

In relation with acquisition of PT Bumi Raya Investindo from PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), parent entity, the Company issued mandatory convertible bond with par value Rp1,000,000, zero interest bearing and will be due on 2017 with total value amounting to Rp284,000,000,000. Based on the Deed No. 208 dated June 30, 2014 and have been reaffirmed in deed No. 91 dated August 27, 2014 made in presence of Humberg Lie.S.H., S.E., M.Kn., a notary in Jakarta, the Company conversed the mandatory convertible bond amounting to 284,000 shares with nominal Rp1,000,000. The convertion of this mandatory convertible bond to equity was approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia in his letter No. AHU-07212.40.2014 dated August 29, 2014 (see Note 21).

248

Page 271: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Difference in Value From Restructuring Transaction

Between Entities Under Common Control Akun ini merupakan selisih perolehan saham PT Bumiraya Investindo, entitas anak, sebesar 190.462 saham dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF), entitas induk, dengan nilai perolehan Rp284.000.000.000. Nilai aset bersih entitas anak yang diakuisisi adalah sebesar Rp453.629.244.210, selisih antara nilai perolehan dan nilai aset bersih yang diperoleh sebesar Rp169.629.244.210 dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, yang dicatat sebagai komponen tambahan modal disetor.

This balance represents difference of the acquisition of

PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, amounting to

190,462 shares from PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

(TPSF), parent entity, with the acquisition cost of

Rp284,000,000,000. The acquired net asset value of

subsidiary amounting to Rp453,629,244,210, The

difference between the acquisition cost and the net assets

acquired amounting to Rp169,629,244,210 recorded as

difference in value from restructuring transaction between

entities under common control as a part of additional paid in

capital.

23. Kepentingan Nonpengendali 23. Non-controlling Interest

Berikut adalah rekonsiliasi kepentingan nonpengendali pada 30 Juni 2014:

Below is a reconciliation of non-controlling interest as of June 30, 2014:

1 Januari / Penambahan Penambahan Pengurangan 30 Juni/

January 1, dari Laba dari akuisisi/ dari Perolehan June 30,

Komprehensif Additional Hak

Tahun Berjalan/ from Nonpengendali/

Additional acquisition Deduction

from from

Comprehensive acquired of

Income Noncontrolling

for the Year Interest

Rp Rp Rp Rp Rp

PT Bumiraya Investindo -- -- 244,279,234,555 -- 244,279,234,555 PT Bumiraya Investindo

Jumlah -- 244,279,234,555 Total

2014

24. Penjualan 24. Sales

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Pabrik Plant

Minyak Sawit Mentah 41,868,499,030 6,651,832,781 54,147,667,416 -- -- Crude Palm Oil

Tandan Buah Segar 8,501,110,200 15,922,981,977 22,548,017,304 58,393,336,454 80,677,360,534 Fresh Fruit Bunches

Inti Sawit dan turunannya 5,047,044,981 16,857,500 3,098,673,241 -- -- Palm Kernel and its derivatives

Jumlah 55,416,654,211 22,591,672,258 79,794,357,961 58,393,336,454 80,677,360,534 Total

( 6 bulan/months ) ( 1 tahun/year )

Seluruh penjualan Grup merupakan penjualan kepada pihak ketiga.

All the Group’s sales represent sales to third parties.

Penjualan dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 serta tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Sales with net sales amount exceeding 10% of total net sales pertain for 6 (six) months period ended June 30, 2014 and 2013 and for the years ended December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010 are as follows:

249

Page 272: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

2014 2013 2013 2012 2011 2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp % % % % %

PT Binasawit Abadi Pratama 34,579,974,377 -- -- 6,447,625,548 -- 62..4 -- -- -- --

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 12,335,569,633 6,014,735,466 52,079,750,843 -- 33,867,678,703 22 26.6 65.3 11.0 42.0

PT Alam Tri Abadi 8,129,610,200 2,642,071,480 8,524,250,160 6,534,402,650 -- 14.7 11.7 10.7 11.2 --

PT Agrotunggal Jayamandiri -- 12,026,796,239 12,026,796,239 41,267,391,439 -- -- 52.2 15.1 70.7 --

Percentage to Total Sales

Persentase terhadap Jumlah Penjualan/

(1 tahun/year)( 6 bulan/months ) ( 1 tahun/year ) ( 6 bulan/months )

25. Beban Pokok Penjualan 25. Cost of Good Sold

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Tandan Buah Segar Fresh Fruit Bunch

Pemeliharaan Kebun 15,164,685,465 3,043,220,355 16,130,683,438 24,690,333,394 4,863,425,286 Maintenance Plantation

Pengangkutan dan Panen 4,891,790,845 4,130,875,006 18,711,322,661 14,748,019,141 19,478,762,767 Harvest and Freight

Beban Tidak Langsung 643,056,694 407,599,736 842,897,276 6,245,261,372 6,059,720,194 Indirect Cost

Upah Langsung 9,924,282,864 7,655,497,148 10,415,088,726 13,650,801,268 16,781,352,248 Direct Labor

Amortisasi Tanaman Perkebunan Amortization of Plantation

(lihat Catatan 10) 2,720,180,953 2,552,909,689 4,284,840,349 4,712,602,094 4,878,202,344 (see Note 10)

Beban Insentif Petani Plasma -- -- -- 170,018,278 3,206,477,665 Plasma Incentive

Tandan Buah Segar yang Dihasilkan Fresh Fruit Bunch Produced

pada Tahun (Periode) 33,343,996,821 17,790,101,934 50,384,832,450 64,217,035,547 55,267,940,504 in Year (Period)

Persediaan Awal 563,620,247 -- -- -- -- Beginning Balance

Pembelian 1,516,516,911 703,200,960 703,200,960 -- -- Purchases

Persediaan Akhir (995,339,601) (33,425,204) (563,620,247) -- -- Ending Balance

Tandan Buah Segar Siap untuk Digunakan Fresh Fruit Bunch Ready for Used

untuk Produksi dan Dijual 34,428,794,378 18,459,877,690 50,524,413,163 64,217,035,547 55,267,940,504 for Production and Sales

Beban Pokok Penjualan Tandan Buah Segar 7,841,977,322 16,139,514,245 24,233,107,146 -- -- Cost of good Sold Fresh Fruit Bunch Sales

Tandan Buah Segar yang Digunakan Fresh Fruit Bunch Used

untuk Produksi 26,586,817,056 2,320,363,445 26,291,306,017 64,217,035,547 55,267,940,504 for Production

Minyak Sawit Mentah dan Inti Sawit Crude Palm Oil and Palm Kernel

dan Turunannya and Its Derivatives

Upah Langsung 972,346,752 251,834,388 941,095,776 -- -- Direct Labor

Beban Depresiasi 2,469,009,379 1,260,817,603 3,241,435,577 -- -- Depreciation Expenses

Beban Produksi Tidak Langsung 4,754,246,507 273,030,477 5,804,948,606 -- -- Indirect Production Cost

Beban Pokok Produksi 34,782,419,694 4,106,045,914 36,278,785,976 64,217,035,547 55,267,940,504 Cost of Goods Manufactured

Persediaan Awal 2,139,376,367 -- -- -- -- Beginning Balance

Persediaan Akhir (10,734,658,364) (2,250,081,633) (2,139,376,367) -- -- Ending Balance

Beban Pokok Penjualan Minyak Mentah Cost of Goods Sold for Crude Palm Oil

dan Inti Sawit dan Turunannya 26,187,137,697 1,855,964,281 34,139,409,609 64,217,035,547 55,267,940,504 and Palm Kernel and its Derivatives

Jumlah Beban Pokok Penjualan 34,029,115,019 17,995,478,526 58,372,516,755 64,217,035,547 55,267,940,504 Total Cost of Goods Sold

( 6 bulan/months ) ( 1 tahun/year )

Tidak terdapat pembelian dengan nilai beli melebihi 10% dari jumlah pembelian untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir 30 Juni 2014 dan 2013 serta tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010.

There is no sales with purchases amount exceeding 10% of total purchases for 6 (six) months period ended June 30, 2014 and 2013 and for the years ended December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010.

26. Beban Umum dan Administrasi 26. General and Administrative Expenses

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Gaji dan Kesejahteraan 8,955,822,876 1,894,768,027 4,857,437,446 3,029,245,362 3,561,984,945 Salaries and Allowances

Sewa 904,794,809 489,631,151 1,789,196,550 847,159,330 -- Rental

Pajak 810,557,801 400,811,270 400,811,270 228,980,678 -- Tax

Perjalanan Dinas 793,051,619 387,004,555 769,343,069 1,362,257,660 995,851,867 Travel on Duty

Penyusutan Aset Tetap (lihat Catatan 9) 304,035,683 229,584,033 416,472,659 199,600,402 970,388,701 Depreciation of Property and Equipment (see Note 9)

Hukum dan Konsultan 174,907,200 373,431,500 1,162,639,437 1,022,361,108 840,140,900 Legal and Consultancy

Lain-lain 3,694,735,531 405,250,356 999,973,918 694,725,072 936,021,646 Others

Jumlah 15,637,905,519 4,180,480,892 10,395,874,349 7,384,329,612 7,304,388,059 Total

( 6 bulan/months ) ( 1 tahun/year )

250

Page 273: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

27. Biaya Keuangan – Neto 27. Finance Cost – Net

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Penghasilan Bunga (141,780,820) (76,363,253) (152,323,155) (3,271,906,306) (700,444,851) Interest Income

Beban Bunga 3,558,877,767 2,155,819,091 4,482,326,517 5,650,810,767 5,925,571,390 Interest Expenses

Biaya Administrasi Bank 48,037,991 23,075,222 88,314,974 545,641,911 38,173,361 Bank Charges

Jumlah Biaya Keuangan - Neto 3,465,134,938 2,102,531,060 4,418,318,336 2,924,546,372 5,263,299,900 Total Finance Cost - Net

(1 tahun/year )( 6 bulan/months )

28. Penghasilan (Beban) Lain-lain 28. Other Income (Expenses)

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Lainnya Other Income

Laba Selisih Kurs -- 49,058,757 -- 14,178,918,015 4,634,346,224 Gain on Foreign Exchange

Lain-lain 5,484,977,142 193,840 3,224,148,040 7,380,829,010 48,606,248 Others

Jumlah Penghasilan lainnya 5,484,977,142 49,252,597 3,224,148,040 21,559,747,025 4,682,952,472 Total Other Income

Beban Lainnya Other Expenses

Rugi Selisih Kurs -- -- (8,341,314,361) -- -- Loss on Foreign Exchange

Lain-lain (441,470,821) (1,590,554) -- (39,226,575) (502,000) Others

Jumlah Beban lainnya (441,470,821) (1,590,554) (8,341,314,361) (39,226,575) (502,000) Total Other Expenses

( 1 tahun/year)( 6 bulan/months)

29. Laba per Saham 29. Earnings per Share

Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut: Earnings per share calculation is as follows:

2014 2013 2013 2012 2011

Rugi Tahun (Periode) Berjalan Loss for the Year (Period) Before

Sebelum Penyesuaian Proforma yang dapat Proforma Adjustment Attributable to

Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rp) (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) Owner of the Parent Entity (Rp)

Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar 286,500 2,500 2,500 2,500 2,500 Weighted Average of Outstanding Shares

Rugi per Saham Dasar (Rp) (192) (3,272) (5,432) (744) (2,544) Basic Loss per Shares (Rp)

6 (bulan/months ) 1 (tahun/year )

30. Informasi Segmen 30. Segment Information

Pembuat keputusan dalam operasional adalah Direksi. Direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Grup untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Direksi mempertimbangkan bisnis dari sudut pandang imbal hasil dari modal yang diinvestasikan. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Grup mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen dalam hal perkebunan kelapa sawit.

The chief operating decision-maker is the Director. The Director reviews the Group’s internal reporting in order to assess performance and allocate resources. Management has determined the operating segment based on these reports. The Director considers the business from the return of invested capital perspectives. Total assets are managed centrally and are not allocated. The Group operates and manages the business in a single segment which is plantation.

251

Page 274: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

31. Kombinasi Bisnis 31. Business Combination

Akuisisi PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) Acquisition of PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham TAM No. 1 dan Akta Jual Beli saham No. 2 dan No. 3 semuanya tertanggal 3 Oktober 2012 dibuat dihadapan Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo, entitas anak, mengakuisisi seluruh kepemilikan saham di TAM melalui 99,99% kepemilikan langsung PT Muarabungo Plantation dari PT Selaras Mitra Lestari, pihak ketiga dan 0,01% kepemilikan tidak langsung PT Tugu Palma Sumatera dari PT Unggul Sawit Investindo, pihak ketiga, dengan jumlah keseluruhan nilai transaksi sebesar Rp12.500.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis.

Based on the Deed of General Meeting of Stockholders’ TAM No. 1 and Deed of Sale and Purchase of Shares Nos 2 and 3 all dated October 3, 2012, made in presence of Anthony Wahono Prawirodirdjo, S.H., a notary in Jakarta, PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, acquirethe entire of ownership in TAM through 99.99% direct ownership of PT Muarobungo Plantation from PT Selaras Mitra Lestari and 0.01% indirect ownership of PT Tugu Palma Sumatera from PT Unggul Sawit Investindo, third party, with total acquisition cost of Rp12,500,000,000. This transaction is a business combination.

Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:

The following table summarizes the number of identifiable assets and liabilities acquired on the date of acquisition were:

Nilai Wajar/

Fair Value

Rp

Kas dan Bank 1,350,150 Cash on Hand and Cash in Bank

Tanaman Perkebunan 739,018,704 Plantations

Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Neto 2,779,357,052 Deferred Landright cost - Net

Jumlah Aset Neto 3,519,725,906 Total Net Assets

Porsi Kepemilikan yang Diperoleh 100% Proportion Acquired

Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto 3,519,725,906 Share of Fair Value of Net Assets

Goodwill 8,980,274,094 Goodwill

Jumlah Nilai Pengalihan 12,500,000,000 Total Purchase Consideration

Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp8.980.274.094 (lihat Catatan 12) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.

Goodwill arising from the acquisition amounted to Rp8,980,274,094 (See Note 12) which is a subsidiary business results that support and synergy with the core business of the Group.

BRI melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali.

BRI through the acquisition of a subsidiary 100% so there is no non-controlling balance.

Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Expenditure related to acquisition expenses are not charged to business combination because of not material and have been charged to the statement of comprehensive income for the year.

Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan TAM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup.

In connection with the acquisition, the financial statements from the date of acquisition TAM consolidated into the financial statements of the Group.

Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan TAM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil.

Total revenue and income before income tax TAM from the date of acquisition are included in the consolidated statements of comprehensive income for the year ended December 31, 2012 amounted to nil.

252

Page 275: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari TAM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 seolah-olah TAM telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar nihil.

Operating revenues and earnings for the period from TAM for the year ended December 31, 2012 as if TAM has been consolidated from the date January 1, 2012 amounted to nil.

32. Aset dan Liabilitas Moneter 32. Monetary Asset and Liability Dalam Mata Uang Asing Denominated in Foreign Currencies

Mata Uang Asing/ Ekuivalen/ Ekuivalen/ Mata Uang Asing/ Ekuivalen

Foreign Currency Equivalent Foreign Currency Equivalent Foreign Currency Equivalent

USD Rupiah USD Rupiah USD Rupiah

Aset Asset

Kas dan Setara Kas 531,982 6,367,292,319 1,884,082 22,965,080,347 581,336 5,621,519,120 Cash and Cash Equivalent

Liabilitas Liability

Utang Bank Jangka Pendek 16,000,000 191,504,000,000 11,000,000 134,079,000,000 -- -- Short-term Bank Loans

Aset (Liabilitas) Neto (15,468,018) (185,136,707,681) (9,115,918) (111,113,919,653) 581,336 5,621,519,120 Net Assets (Liabilities)

June 30, 2014 December 31, 2013 December 31, 2012

Mata Uang Asing/

30 Juni 2014/ 31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/

33. Instrumen Keuangan dan 33. Financial Instruments and Manajemen Risiko Keuangan Financial Risks Management

a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan: yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang dan risiko bunga dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: § Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak

membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.

§ Risiko likuiditas: Grup menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga Grup dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan.

§ Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas dan pinjaman.

§ Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.

a. Factors and Policies of Financial Risk Management In its operating, investing and financing activities, the Group are exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk, currency risk and interest risk and it defines those risks as follows: § Credit risk: possibility that a customer will not pay

the whole or part of a receivable or will not pay in a timely manner and hence, the Group will incur loss.

§ Liquidity risk: the Group defines liquidity risk from

the collectibility of the accounts receivable as mentioned above, therefore, the Group will encounter difficulty to meet obligations related to financial liabilities.

§ Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in the foreign exchange rates. The Group’s financial instrument that potentially contain foreign exchange rate risk are cash and cash equivalent and loans.

§ Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group did not have interest rate risk mainly because it does not have a loan with a floating interest rate.

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Dewan Direksi telah menyetujui beberapa

In order to effectively manage those risks, the Directors approved some strategies for the

253

Page 276: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.

management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group is exposed to.

Kebijakan manajemen Grup untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut: § Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk

meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih; § Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban

keuangan; § Membuat perencanaan keuangan yang berimbang,

sehingga dapat memenuhi liabilitas keuangan; dan § Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan

dikelola di pusat.

The Group’s policy to manage the abovementioned risks are as follows: § Receive collateral from customers to minimize the

uncollectible debt risk; § Minimize interest rate and finance charges; § Perform steady financial plan to meet the financial

liability requirement; and § All financial risk management’s activities are carried

out and monitored at the head office.

Risiko Kredit Grup mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direktur. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Pada saat tanggal pelaporan, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.

Credit Risk The Group controls credit risk by setting a guaranteed payment policy such as property, plant and equipment, whereby each new customer must obtain approval from the Director. As part of the process in approval or rejection, the customer’s reputation and track record are taken into consideration. At the reporting date, there are no significant concentrations of credit risk.

Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

The following table analyzes the financial assets based on maturity:

Belum Jatuh 0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Jumlah/Total

Tempo/

Not Yet

Overdue

Rp Rp Rp Rp Rp

Pinjaman yang Diberikan Loans and Receivables

dan Piutang

Kas dan Setara Kas 13,400,735,617 -- -- -- 13,400,735,617 Cash and Cash Equivalent

Piutang Usaha - Pihak Ketiga -- 4,008,707,462 439,230,603 6,988,130 4,454,926,195 Trade Receivables - Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 131,999,544 -- -- -- 131,999,544 Other Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 30,736,767,742 -- -- -- 30,736,767,742 Other Non-Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 7,440,203,457 -- -- -- 7,440,203,457 Due from Related Parties Non-Trade

Jumlah 51,709,706,360 4,008,707,462 439,230,603 6,988,130 56,164,632,555 Total

30 Juni/June 30, 2014

Belum Jatuh 0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Jumlah/Total

Tempo/

Not Yet

Overdue

Rp Rp Rp Rp Rp

Pinjaman yang Diberikan Loans and Receivables

dan Piutang

Kas dan Setara Kas 41,585,005,090 -- -- -- 41,585,005,090 Cash and Cash Equivalent

Piutang Usaha - Pihak Ketiga -- 406,689,451 672,719,173 1,331,680,021 2,411,088,645 Trade Receivables - Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 162,223,008 -- -- -- 162,223,008 Other Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 37,607,310,974 -- -- -- 37,607,310,974 Other Non-Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 7,033,047,012 -- -- -- 7,033,047,012 Due from Related Parties Non-Trade

Jumlah 86,387,586,084 406,689,451 672,719,173 1,331,680,021 88,798,674,729 Total

31 Desember/December 31 , 2013

254

Page 277: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Belum Jatuh 0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Jumlah/Total

Tempo/

Not Yet

Overdue

Rp Rp Rp Rp Rp

Pinjaman yang Diberikan Loans and Receivables

dan Piutang

Kas dan Setara Kas 13,949,861,036 -- -- -- 13,949,861,036 Cash and Cash Equivalent

Piutang Usaha - Pihak Ketiga 5,549,686,424 2,219,992,226 -- 309,023,886 8,078,702,536 Trade Receivables - Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 1,099,518,985 -- -- -- 1,099,518,985 Other Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 17,578,345,085 -- -- -- 17,578,345,085 Other Non-Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 9,667,225,775 -- -- -- 9,667,225,775 Due from Related Parties Non-Trade

Jumlah 47,844,637,305 2,219,992,226 -- 309,023,886 50,373,653,417 Total

31 Desember/December 31 , 2012

Belum Jatuh 0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Jumlah/Total

Tempo/

Not Yet

Overdue

Rp Rp Rp Rp Rp

Pinjaman yang Diberikan Loans and Receivables

dan Piutang

Kas dan Setara Kas 390,581,757,230 -- -- -- 390,581,757,230 Cash and Cash Equivalent

Piutang Usaha - Pihak Ketiga -- 1,050,494,241 372,400,089 -- 1,422,894,330 Trade Receivables - Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 115,679,624 -- -- -- 115,679,624 Other Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 665,996,691 -- -- -- 665,996,691 Other Non-Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 804,134,178 -- -- -- 804,134,178 Due from Related Parties Non-Trade

Jumlah 392,167,567,723 1,050,494,241 372,400,089 -- 393,590,462,053 Total

31 Desember/December 31 , 2011

Belum Jatuh 0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Jumlah/Total

Tempo/

Not Yet

Overdue

Rp Rp Rp Rp Rp

Pinjaman yang Diberikan Loans and Receivables

dan Piutang

Kas dan Setara Kas 776,225,105 -- -- -- 776,225,105 Cash and Cash Equivalent

Piutang Usaha - Pihak Ketiga 1,822,481,051 -- -- -- 1,822,481,051 Trade Receivables - Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 95,664,206 -- -- -- 95,664,206 Other Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 697,208,897 -- -- -- 697,208,897 Due from Related Parties Non-Trade

Jumlah 3,391,579,259 -- -- -- 3,391,579,259 Total

1 Januari/January 1, 2011/31 Desember/December 31 , 2010

Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup.

Liquidity Risk Currently, the Group expect to pay all liabilities at the maturity. In order to meet the cash commitments, the Group expect its operating activities to generate sufficient cash inflows.

Grup mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan.

The Group manage its liquidity risk by monitoring actual cash flow projections continuously and supervising the maturity of its financial liabilities.

255

Page 278: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

The following table analyzes the financial liabilities based on maturity:

Jatuh tempo Jumlah/

Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 tahun/ tidak ditentukan/ Total

1 tahun/ 1 - 5 years More than 5 Maturity not

Less than 1 year years determined

Rp Rp Rp Rp Rp

Diukur dengan Biaya Perolehan Measured at Amortized Cost

Diamortisasi

Utang Usaha - Pihak Ketiga 23,901,218,249 -- -- -- 23,901,218,249 Trade Payables - Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 61,543,488,915 -- -- 945,211,614 62,488,700,529 Other Short-Term Financial Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 11,479,288,574 -- -- -- 11,479,288,574 Current Employee Benefits Liabilities

Beban Akrual 6,355,629,907 -- -- -- 6,355,629,907 Accrued Expenses

Pinjaman Bank Jangka Pendek 191,504,000,000 -- -- -- 191,504,000,000 Short-Term Bank Loans

Utang Bank Jangka Panjang 28,377,359,297 64,009,569,312 -- -- 92,386,928,609 Long-Term Bank Loans

Utang Sewa Pembiayaan 11,587,979,427 4,979,246,337 -- -- 16,567,225,764 Obligations under Finance Lease

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 35,092,801,237 -- -- 23,072,544,733 58,165,345,970 Due to Related Parties Non-Trade

Jumlah 369,841,765,606 68,988,815,649 -- 24,017,756,347 462,848,337,602 Total

30 Juni 2014/ June 30, 2014

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

Jatuh tempo Jumlah/

Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 tahun/ tidak ditentukan/ Total

1 tahun/ 1 - 5 years More than 5 Maturity not

Less than 1 year years determined

Rp Rp Rp Rp Rp

Diukur dengan Biaya Perolehan Measured at Amortized Cost

Diamortisasi

Utang Usaha - Pihak Ketiga 13,040,386,112 -- -- -- 13,040,386,112 Trade Payables - Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 53,379,493,960 -- -- 3,043,271,854 56,422,765,814 Other Short-Term Financial Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 4,370,367,014 -- -- -- 4,370,367,014 Current Employee Benefits Liabilities

Beban Akrual 6,779,401,044 -- -- -- 6,779,401,044 Accrued Expenses

Pinjaman Bank Jangka Pendek 134,079,000,000 -- -- -- 134,079,000,000 Short-Term Bank Loans

Utang Bank Jangka Panjang 44,195,895,524 70,288,980,847 -- -- 114,484,876,371 Long-Term Bank Loans

Utang Sewa Pembiayaan 11,864,466,484 9,367,152,394 -- -- 21,231,618,878 Obligations under Finance Lease

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 27,365,801,237 -- -- 25,553,417,745 52,919,218,982 Due to Related Parties Non-Trade

Jumlah 295,074,811,375 79,656,133,241 -- 28,596,689,599 403,327,634,215 Total

31 Desember 2013/December 31, 2013

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

Jatuh tempo Jumlah/

Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 tahun/ tidak ditentukan/ Total

1 tahun/ 1 - 5 years More than 5 Maturity not

Less than 1 year years determined

Rp Rp Rp Rp Rp

Diukur dengan biaya perolehan Measured at Amortized Cost

Diamortisasi

Utang Usaha - Pihak Ketiga 17,548,137,898 -- -- -- 17,548,137,898 Trade Payables - Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya -- -- -- 994,271,999 994,271,999 Other Short-Term Financial Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 3,270,465,780 -- -- -- 3,270,465,780 Current Employee Benefits Liabilities

Beban Akrual 6,957,401,495 -- -- -- 6,957,401,495 Accrued Expenses

Utang Bank Jangka Panjang 35,178,895,524 115,601,876,371 -- -- 150,780,771,895 Long-Term Bank Loans

Utang Sewa Pembiayaan 9,674,397,600 10,630,759,791 -- -- 20,305,157,391 Obligations under Finance Lease

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- 25,369,798,175 25,369,798,175 Due to Related Parties Non-Trade

Jumlah 72,629,298,297 126,232,636,162 -- 26,364,070,174 225,226,004,633 Total

31 Desember 2012/December 31, 2012

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

Jatuh Tempo Jumlah/

Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ Tidak Ditentukan/ Total

1 Tahun/ 1 - 5 years More Than 5 Maturity not

Less than 1 year Years Determined

Rp Rp Rp Rp Rp

Diukur dengan biaya perolehan Measured at Amortized costDiamortisasi

Utang Usaha - Pihak Ketiga 2,161,283,485 -- -- -- 2,161,283,485 Trade Payables - Third Parties

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya -- -- -- 808,467,094 808,467,094 Other Short-Term Financial Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 1,585,343,992 -- -- -- 1,585,343,992 Current Employee Benefits Liabilities

Beban Akrual 3,073,060,171 -- -- -- 3,073,060,171 Accrued Expenses

Utang Bank Jangka Pendek 10,000,000,000 -- -- -- 10,000,000,000 Short-Term Bank Loan

Utang Bank Jangka Panjang 11,125,000,000 70,388,903,007 -- -- 81,513,903,007 Long-Term Bank Loans

Utang Sewa Pembiayaan 613,586,986 1,048,366,004 -- -- 1,661,952,990 Obligations under Finance Lease

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- 184,116,039,830 184,116,039,830 Due to Related Parties Non-Trade

Jumlah 28,558,274,634 71,437,269,011 -- 184,924,506,924 284,920,050,569 Total

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

31 Desember 2011/December 31, 2011

256

Page 279: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Jatuh Tempo Jumlah/

Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ Tidak Ditentukan/ Total

1 Tahun/ 1 - 5 years More Than 5 Maturity not

Less than 1 year Years Determined

Rp Rp Rp Rp Rp

Diukur dengan biaya perolehan Measured at Amortized costDiamortisasi

Utang Usaha 4,487,008,454 -- -- -- 4,487,008,454 Trade Payables

Liabilitas Keuangan Lancar Lainnya -- -- -- 822,899,162 822,899,162 Other Short-Term Financial Liabilities

Beban Akrual 3,023,733,015 -- -- -- 3,023,733,015 Accrued Expenses

Utang Bank Jangka Panjang 1,000,000,000 63,944,483,118 -- -- 64,944,483,118 Long-Term Bank Loans

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha -- -- -- 153,307,920,839 153,307,920,839 Due to Related Parties Non-Trade

Jumlah 8,510,741,469 63,944,483,118 -- 154,130,820,001 226,586,044,588 Total

1 Januari2011 /January 1, 2011 /31 Desember 2010/December 31, 2010

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

Risiko Suku Bunga Grup terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Grup memiliki pinjaman jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga tetap. Pada saat ini, Grup menerapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan: § Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman,

sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko.

§ Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap.

Interest Rate Risk The Group’s exposure to interest rate risk is primarily related to financial liabilities. The Group have long-term loans to banks that use fixed interest rate. At this time, the Group adopted certain policies or arrangements to manage interest rate risk as follows: § Being selective in offering loan rates, in order to

obtain loans with favorable interest rates without increasing exposure to loans with high risks.

§ Control interest expense by making a combination of debt and long-term loans with fixed rates.

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga:

The following table analyzes the financial liabilities by type of interest:

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30 31 Desember 2010/

January 1, 2011/

2014 2013 2012 2011 December 31, 2010

Jumlah/ Total Jumlah/ Total Jumlah/ Total Jumlah/ Total Jumlah/ Total

Rp Rp Rp Rp Rp

Tanpa Bunga 65,753,893,077 52,786,843,769 54,140,075,347 191,744,194,572 161,641,561,470 Non-interest Bearing

Bunga Mengambang 191,504,000,000 134,079,000,000 -- -- -- Floating Rate

Bunga Tetap 205,590,444,525 216,461,790,446 171,085,929,286 93,175,855,997 64,944,483,118 Fixed Rate

Jumlah 462,848,337,602 403,327,634,215 225,226,004,633 284,920,050,569 226,586,044,588 Total

31 Desember/

December 31,

Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terdiri dari kas dan setara kas dan pinjaman bank PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 28).

Foreign Currency Risks Currency exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. The Group's financial instruments that potentially have exchange rate risk consist of cash and cash equivalent and loan from bank PT Bank Rabobank International Indonesia (see Note 28).

b. Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada, 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011:

b. Fair Value Estimation The schedule below presents the carrying amount of the respective categories of financial assets and liabilities as of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011:

257

Page 280: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan Financial Assets

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and Receivable

Kas dan Setara Kas 13,400,735,617 13,400,735,617 41,585,005,090 41,585,005,090 13,949,861,036 13,949,861,036 Cash and Cash Equivalent

Piutang Usaha 4,454,926,195 4,454,926,195 2,411,088,645 2,411,088,645 8,078,702,536 8,078,702,536 Trade Accounts Receivable

Aset Keuangan Lancar Lainnya 131,999,544 131,999,544 162,223,008 162,223,008 1,099,518,985 1,099,518,985 Other Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 7,440,203,457 7,440,203,457 7,033,047,012 7,033,047,012 9,667,225,775 9,667,225,775 Due from Related Parties Non-trade

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 30,736,767,742 30,736,767,742 37,607,310,974 37,607,310,974 17,578,345,085 17,578,345,085 Other Non-Current Financial Assets

Jumlah Aset Keuangan 56,164,632,555 56,164,632,555 88,798,674,729 88,798,674,729 50,373,653,417 50,373,653,417 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Measured at amortized cost

Utang Usaha - Pihak Ketiga 23,901,218,249 23,901,218,249 13,040,386,112 13,040,386,112 17,548,137,898 17,548,137,898 Trade Accounts Payable - Third Parties

Beban Akrual 6,355,629,907 6,355,629,907 6,779,401,044 6,779,401,044 6,957,401,495 6,957,401,495 Accrued Expenses

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 62,488,700,529 62,488,700,529 56,422,765,814 56,422,765,814 994,271,999 994,271,999 Other Current Financial Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 11,479,288,574 11,479,288,574 4,370,367,014 4,370,367,014 3,270,465,780 3,270,465,780 Short-Term Post-Employment Benefits Liability

Utang Bank Jangka Pendek 191,504,000,000 191,504,000,000 134,079,000,000 134,079,000,000 -- -- Short-Term Bank Loans

Utang Pihak Berelasi Non-usaha 58,165,345,970 58,165,345,970 52,919,218,982 52,919,218,982 25,369,798,175 25,369,798,175 Due to Related Parties Non-trade

Utang Sewa Pembiayaan 16,567,225,764 16,567,225,764 21,231,618,878 21,231,618,878 20,305,157,391 20,305,157,391 Obligation Under Finance Lease

Utang Bank Jangka Panjang 92,386,928,609 92,386,928,609 114,484,876,371 114,484,876,371 150,780,771,895 150,780,771,895 Long-Term Bank Loans

Jumlah Liabilitas Keuangan 462,848,337,602 462,848,337,602 403,327,634,215 403,327,634,215 225,226,004,633 225,226,004,633 Total Financial Liabilities

30 Juni/ June 30, 2014 31 Desember/ December 31, 2013 31 Desember/ December 31 , 2012

Pada tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013 dan 2012 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar.

As of June 30, 2014, December 31, 2013 and 2012, management considers that the carrying amount of financial assets and liabilities recorded at amortized cost in the statements of financial position approximate their fair value for both short-term and those which maturities were not determined, and bank loans and financial lease interest rate assuming it is equal with the market discount rate.

34. Pengelolaan Permodalan 34. Capital Management

30 Juni/ 1 Januari 2011/

June 30, 31 Desember 2010/

January 1, 2011/

2014 2013 2012 2011 December 31, 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Liabilitas Neto: Net Liabilities:

Jumlah Liabilitas 479,179,029,990 413,564,117,713 232,558,896,221 292,877,753,311 229,610,168,456 Total Liabilities

Dikurangi : Kas dan Setara Kas (13,400,735,617) (41,585,005,090) (13,949,861,036) (390,581,757,230) (776,225,105) Less: Cash and Cash Equivalent

Liabilitas Neto 465,778,294,373 371,979,112,623 218,609,035,185 (97,704,003,919) 228,833,943,351 Net Liabilities

Jumlah Ekuitas 700,331,318,765 694,308,844,929 691,075,149,121 698,603,982,575 303,815,036,172 Total Equity

Dikurangi: Less:

Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Proforma Capital Arising from Transaction

Restrukturisasi Entitas Sepengendali -- (691,831,004,929) (688,583,729,121) (696,110,702,575) (301,315,396,172) Restructuring Under Common Control

Tambahan Modal Disetor (169,629,244,210) -- -- -- -- Additional Paid in Capital

Kepentingan Nonpengendali (244,279,234,555) -- -- -- -- Non Controlling Interest

Jumlah (413,908,478,765) (691,831,004,929) (688,583,729,121) (696,110,702,575) (301,315,396,172) Total

Jumlah Ekuitas yang Disesuaikan 286,422,840,000 2,477,840,000 2,491,420,000 2,493,280,000 2,499,640,000 Total of Adjusted Equity

Rasio Liabilitas Neto terhadap Ekuitas Disesuaikan 1.6 150.1 87.7 (39.2) 91.5 Net Liability Ratio to Adjusted Equity

31 Desember/

December 31,

Tujuan utama Grup dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Grup.

Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

The Group’s main objective in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain its future business growth and maximizing the stockholder’s value. The Group manages its capital structure and makes some necessary modification by considering changes in economic conditions and its strategic objectives.

In order to maintain and manage the capital structure, the Company may issue new shares, obtain new loans or repay loans.

258

Page 281: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

35. Transaksi Non-kas 35. Non-cash Transactions

Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:

The following are investing and financing activities that did not affect cash flows is as follows:

· Pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp9.306.224.572, Rp18.043.281.894, Rp4.478.649.338 dan Rp891.154.875.

· As of June 30, 2014, December 31, 2013, 2012, and 2011 addition of plantations in subsidiaries through borrowing cost capitalization amounted to Rp9,306,224,572, Rp18,043,281,894, Rp4,478,649,338 and Rp891,154,875, respectively.

· Pada 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp2.498.497.737, Rp3.261.077.880 dan Rp830.188.964.

· As of December 31, 2013, 2012 and 2011 addition of property and equipment in subsidiaries through borrowing cost capitalization amounted to Rp2,498,497,737, Rp3,261,077,880 and Rp830,188,964, respectively.

· Pada 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 2010, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui penambahan sewa pembiayaan adalah sebesar Rp1.177.427.481, Rp11.144.399.336, Rp26.712.367.729 dan Rp2.142.178.604.

· As of December 31, 2013, addition of property and equipment in subsidiaries through additional of financial lease amounted to Rp1,177,427,481, Rp11,144,399,336, Rp26,712,367,729 and Rp2,142,178,604, respectively.

· Pada 30 Juni 2014 penambahan uang muka investasi melalui utang pihak berelasi adalah sebesar Rp2.000.000.000.

· As of June 30, 2014, addition of advance for investment through due to related party amounted to Rp2,000,000,000.

· Pada 30 Juni 2014 pelepasan investasi pada entitas asosiasi adalah sebesar Rp5.000.000.000 melalui pihak berelasi.

· As of June 30, 2014, disposal of investment in associate amounted to Rp5,000,000,000 through related parties.

· Pada 30 Juni 2014, akuisisi entitas anak melalui obligasi wajib konversi adalah sebesar Rp284.000.000.000 dan obligasi tersebut telah dikonversi menjadi modal disetor.

· As of June 30, 2014, acquisition of a subsidiary through mandatory convertible bonds amounted to Rp284,000,000,000 and the bonds were converted into shares.

36. Ikatan dan Perjanjian Penting 36. Commitments and Significant Agreements

· Pada tanggal 26 Juni 2014, PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Muaraungo Plantation (MBP) dan PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak, sebagai debitur, memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi bank dari RHB Bank Berhad, Cabang Singapura, Rabobank Cabang Hongkong, PT Bank Permata Tbk dan Indonesia Eximbank dengan total fasilitas sebesar USD125,000,000, yang terdiri atas pinjaman jangka panjang berupa Fasilitas A dan Fasilitas Murabahah sebesar USD100,000,000, serta Revolving loan berupa Fasilitas B sebesar USD25,000,000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 Juni 2019 dan dapat diperpanjang hingga 30 Juni 2021. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar

· On June 26, 2014, PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Muaraungo Plantation (MBP) and PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) as debtor, obtain bank loan sindicate facility of RHB Bank Berhad, Singapore Branch, Rabobank International Hongkong Branch, PT Bank Permata Tbk and Indonesia Eximbank with total facility amounting to USD125,000,000, the consists of long-term loans such as Murabahah Facility A and Facility amounting to USD100,000,000, and Revolving loan Facility B amounting to USD25,000,000. This facility will be due on June 30, 2019 and extendable until June 30, 2021. This facility bears an interest rate of LIBOR+6% per annum for non Murabahah facility, and sharing rate of 6.10% per annum for Murabahah facility. Loan B

259

Page 282: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

LIBOR+6% per tahun untuk fasilitas non Murabahah dan tingkat bagi hasil sebesar 6,10% per tahun untuk fasilitas Murabahah. Pinjaman fasilitas B dikenakan tingkat bunga sebesar LIBOR+5,80% per tahun. Atas fasilitas ini PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Muarobungo Plantation (MBP), dan PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), seluruhnya entitas anak, harus menjaga rasio Total Net Debt to EBITDA tidak melebihi 5,00 kali, penerapan awal akan dilakukan pada 30 Juni 2017 dan setiap 3 (tiga) bulan setelahnya.

facility bears interest rate of LIBOR+5.80% per annum. For this facility, PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Muarabungo Plantation (MBP) and PT Tandan Abadi Mandiri (TAM), must maintain a ratio Total Net Debt to EBITDA should not exceed 5.00 times, first application will be date on Juni 30, 2017, and every three (3) months later.

· Jaminan atas fasilitas pinjaman sindikasi bank adalah sebagai berikut: - Jaminan fidusia atas piutang, aset berwujud dan

asuransi yang diberikan oleh PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) dan PT Tandan Abadi Mandiri(TAM);

- Tanah perkebunan milik BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP dan TAM;

- Gadai saham atas saham ASJ, CPO, MBP. MJAP yang dimiliki BRI; dan

- Gadai atas saham TAM yang dimiliki oleh MBP.

· The guarantee of bank loan sindicate facility is as follows: - The fiduciary security on receivable, tangible asset

and insurance given by PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) and PT Tandan Abadi Mandiri(TAM);

- Plantation of BRI, ASJ, CPO, MBP, MJAP and TAM;

- Fiduciary on shares of ASJ, CPO, MBP and MJAP owned by BRI; and

- Fiduciary on shares of TAM owned by MBP.

· Berdasarkan surat perjanjian kerjasama tanggal 7 Januari 2010, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, mengadakan kerjasama dengan petani plasma (yang diwakili oleh Koperasi Sipatuo) terkait pengelolaan lahan perkebunan seluas 3000 hektar yang berlokasi di Pulau laut Selatan, kalimantan Selatan. Di dalam perjanjian tersebut BRI memiliki hak memperoleh jasa manajemen sebesar 5% atas pengelolaan tanaman belum menghasilkan dan menerima seluruh penjualan tandan buah segar (TBS) plasma dengan harga sesuai dengan surat keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia. Kerjasama ini memiliki jangka waktu sampai dengan 25 tahun.

· Based on partnership agreement dated January 7, 2010, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, enter partnership with plasma’s farmers (represented by Koperasi Sipatuo) related to management of plantation of 3000 hectare located in Pulau Laut Selatan, South Borneo. On that agreement BRI has rights to receive management fee of 5% for immature plantation management and receive all sales of fresh fruit bunches (TBS) from plasma at a price in accordance with the decree of the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia This partnership will be valid until 25 years.

· Berdasarkan nota kesepahaman tanggal 31 Oktober 2011 antara PT Tugu Palma Sumatera dan masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu yang diwakili oleh Camat Seberida dan Kepala Desa Paya Rumbai, kedua pihak setuju untuk melakukan kemitraan dimana lahan komposisi perkebunan yang dialihkan sebesar 60% adalah alokasi perkebunan inti dan sebesar 40% adalah perkebunan plasma.

· Based on memorandum of understanding dated October 31, 2011 between PT Tugu Palma Sumatera and society of Kabupaten Indragiri Hulu who represented by Camat Seberida and Kepala Desa Paya Rumbai, both parties agreed to held partnership where the composition of plantation transferred for 60% for nucleus plantation and 40% for plasma plantation.

· Berdasarkan Berita Acara Rapat Sosialisasi Pembangunan Kebun Kelapa Sawit tanggal 5 April 2013 antara PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) dan masyarakat

· Based on Socialization Meetings Event News in Developing Plantations dated April 5, 2013 between PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) and society of Kabupaten

260

Page 283: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Kabupaten Sarolangun, kedua pihak setuju untuk mengalokasikan 40% dari lahan yang dialihkan sebagai lahan kebun untuk masyarakat.

Sarolangun, both parties agreed to allocated 40% of transferred plantation as plantation for society.

· Berdasarkan Surat Pernyataan Direksi PT Mitra Jaya Abadi Prima No. 13 tanggal 12 Juli 2012 antara TAM dan masyarakat Kabupaten Sarolangun, kedua pihak setuju untuk mengalokasikan 40% dari lahan yang dialihkan sebagai lahan kebun untuk masyarakat.

· Based on Statement of Boad Director PT Mitra Jaya Abadi Prima No.13 dated July 12, 2012 between TAM and society of Kabupaten Sarolangun, both parties agreed to allocated 40% of transferred plantation as plantation for society.

37. Kejadian Setelah Tanggal Pelaporan 37. Subsequent Events

· Pada tanggal 10 dan 11 Juli 2014, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh pencairan fasilitas pinjaman sindikasi bank dari PT Bank Permata Tbk masing-masing sebesar USD27,540,000 (ekuivalen Rp318.059.460.000) dan USD48,960,000 (ekuivalen Rp569.257.920.000). Pencairan yang diperoleh oleh Grup, terutama digunakan untuk melunasi liabilitas keuangan jangka pendek lainnya (lihat Catatan 16), utang bank jangka pendek (lihat Catatan 17), utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang lain (lihat Catatan 18) dan utang pihak berelasi non-usaha (lihat Catatan 8).

· Dated July 10 and 11, 2014, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, has obtained drawdown of bank loan sindicate facility from PT Bank Permata Tbk amounted to USD27,540,000 (equivalent to Rp318,059,460,000) and USD48,960,000 (equivalent to Rp569,257,920,000), respectively.The drawdown which obtained by Group, used for fully paid of other short-term financial liabilities (see Note 16), short-term bank loans (see Note 17), long-term bank loans and financial institutions (see Note 18) and due to related parties non-trade (see Note 8).

· Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi seluruh pinjaman dari Bunge Agribusiness Singapore Ltd sebesar Rp61.543.488.916 (lihat Catatan 16).

· Dated July 10, 2014, BRI has fully paid Bunge Agribusiness Singapore Ltd loan amounted to Rp61,543,488,916 (see Note 16).

· Pada tanggal 11 Juli 2014, BRI melunasi utang bank jangka pendek ke PT Bank Rabobank International Indonesia sebesar USD16,000,000 (ekuivalen Rp191.504.000.000) pada 30 Juni 2014 (lihat Catatan 17).

· Dated July 11, 2014, BRI has fully paid the short-term bank loan of PT Bank Rabobank International Indonesia amounted to USD16,000,000 (equivalent Rp191,504,000,000) as of June 30, 2014 (see Note 17).

· Pada tanggal 11 Juli 2014, PT Charindo Palma Oetama dan PT Airlangga Sawit Jaya melunasi utang bank jangka panjang ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebesar Rp36.164.518.645 (lihat Catatan 18).

· Dated July 11, 2014, PT Charindo Palma Oetama and PT Airlangga Sawit Jaya has fully paid the long-term bank loan of Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia amounted to Rp36,164,518,645 (see Note 18).

· Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi pinjaman pihak berelasi ke PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk sebesar Rp35.092.801.237 (lihat Catatan 8).

· Dated July 10, 2014, BRI has fully paid the related party loan to PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk amounted to Rp35,092,801,237 (see Note 8).

· Pada tanggal 10 Juli 2014, BRI melunasi pinjaman pihak berelasi ke PT Tiga Pilar Sejahtera sebesar Rp22.976.588.218 (lihat Catatan 8).

· Dated July 10, 2014, BRI has fully paid the related party loan to PT Tiga Pilar Sejahtera Food sebesar Rp22,976,588,218 (see Note 8).

· Pada tanggal 11 Juli 2014, BRI melunasi utang bank jangka panjang ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp92.386.928.609 (lihat Catatan 18).

· Dated July 11, 2014, BRI has paid the short-term bank loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to Rp92,386,928,609 (see Note 18).

· Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 37, tanggal 11 September 2014 yang dibuat

· Based on the Deed of Stockholders Decision No. 37 dated September 11, 2014 which was made in the

261

Page 284: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

di hadapan Humberg Lie, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pergantian Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sehingga terhitung sejak tanggal 11 September 2014 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi sebagai berikut:

presence of Humberg Lie, S.H., M.Kn., a notary in Jakarta, stockholders approved the change of Board of Commissioner and Director of the Company so that the composition of Board of Commissioner and Directors since September 11, 2014 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioner

Komisaris Utama Koh Bing Hock* President Commissioner

Komisaris Independen Gillbanks Anthony Michael Commissioner

Komisaris Jaka Prasetya Independent Commissioner

* Merangkap Komisaris Independen * also as Independent Commissioner

Direksi Director

Direktur Utama Budhi Istanto Suwito President Director

Direktur Tidak Terafiliasi Idris Adlin Unafiliated Director

Direktur Tidak Terafiliasi Kanya Lakshmi Sidarta Unafiliated Director

· Pada tanggal 26 September 2014, Perusahaan membayar uang muka atas akuisisi PT Persada Alam Hijau senilai Rp2.000.000.000 melalui utang pihak berelasi non usaha ke PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, entitas induk.

· Dated September 26, 2014, the Company has paid the advance of acquisition of PT Persada Alam Hijau amounting to Rp2,000,000,000 through due to related party-non trade to PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, parent entity.

38. Standar Akuntansi Baru yang 38. New Accounting Standard Belum Berlaku Tahun Buku 2014 not Yet Effective for Year 2014

Beberapa PSAK dan ISAK baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. Standar yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:

The following new PSAKs and ISAK are effective on 1 January 2014 to the Group's consolidated financial statements. The new standards that will become effective for the annual period beginning of January 2015 are:

- PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan

tersendiri” - PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas

asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalam

entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar” - PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” - PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” - PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:

Penyajian” - PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan” - ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian kembali derivatif

melekat”

- PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of financial statements”

- PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate financial statements”

- PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investment in associates and joint ventures”

- PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee benefits” - PSAK No. 65 “Consolidated financial statements” - PSAK No. 66 “Joint arrangements” - PSAK No. 67 “Disclosure of interests in other entities” - PSAK No. 68 “Fair value measurement” - PSAK No. 46 (Revised 2014) “Income Tax” - PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets” - PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instrument:

Presentation” - PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instrument:

Recognition and Measurement” - PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instrument:

Disclosures” - ISAK No. 26 (Revised 2014) “Revaluation of embedded

derivative”

262

Page 285: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN INTERIM (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011, serta December 31, 2013, 2012 and 2011,and 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 January 1, 2011/ December 31, 2010 (Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

Draft Final/November 18, 2014 Paraf:/sign

Penerapan dini atas standar tersebut tidak diperkenankan. Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian interim ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari standar baru tersebut.

Early adoption of these standards is not permitted. As at the authorisation date of this consolidated interim of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these standards.

39. Tujuan Laporan Keuangan 39. The Purpose of the Interim Konsolidasian Interim Consolidated Financial Statement

Laporan keuangan interim diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam dokumen Prospektus sehubungan dengan rencana penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia serta ditunjukkan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain.

The interim consolidated financial statement is published with the purpose to be included in the prospectus documents in relation with the initial public offering plans in the Indonesia Stock Exchange and are not intended and shall not be used for any other purpose.

40. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan 40. Reissuance of the Interim Konsolidasian Interim Consolidated Financial Statements

Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham dan berdasarkan Penelaahan atas Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan, Perusahaan telah menerbitkan kembali Laporan Keuangan Konsolidasian interim untuk periode 6 (Enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 dengan perubahan pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim, laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim, laporan perubahan ekuitas konsolidasian interim, laporan arus kas konsolidasian interim dan tambahan lampiran laporan keuangan tersendiri entitas induk dan tambahan penyajian dan pengungkapan pada Catatan 1.a, 1.b, 1.c, 2.a, 2.p, 8, 10, 12, 13.b, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 31, 34, 36, 37, 38 dan 40 atas Laporan Keuangan Konsolidasian interim terdahulu.

For the purpose of the Initial Public Offering and based on review of the Registration Statement from the Indonesian Financial Services Authority, the Company has reissued the interim consolidated financial statements for the six (6) months period ended June 30, 2014 and 2013 and for the years ended December 31, 2013, 2012, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010 and with additional presentation and disclosures in Notes 1.a, 1.b, 1.c, 2.a, 2.p, 8, 10, 12, 13.b, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 31, 34, 36, 37, 38 and 40 to the previous interim consolidated statements of financial position, interim consolidated statements of comprehensive income, interim consolidated statements of changes in equity, interim consolidated statements of cash flows and supplemental information of the separate financial statements of the Parent Entity.

41. Tanggung Jawab Manajemen atas 41. Management Responsibility for Penerbitan Kembali Laporan Keuangan Reissuance of the Interim Consolidated Konsolidasian Interim Financial Statements Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penerbitan kembali laporan keuangan konsolidasian interim yang telah diotorisasi untuk terbit kembali oleh Direksi pada tanggal 3 Nopember 2014.

The management of the Company is responsible for the reissuance of the interim consolidated financial statements which was authorized to be reissued by Director on November 3, 2014.

263

Page 286: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Lampiran I Appendix I

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk

(Entitas Induk) (Parent) LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM INTERIM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

Pada Tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, As of June 30, 2014, December 31, 2013,

2012 dan 2011 2012 and 2011

(Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

D/November 18, 2014 Paraf:

30 Juni/

June 30,

2014 2013 2012 2011 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Bank -- -- 330,000 690,000 1,050,000 Cash on Hand and in Bank

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 445,000,000 2,477,840,000 2,491,090,000 2,492,590,000 2,498,590,000 Due from Related Parties Non-Trade

Investasi Saham pada Entitas Asosiasi -- 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 Investment in Associate

Investasi Saham pada Entitas Anak 284,000,000,000 -- -- -- -- Investment in Subsidiary

Uang Muka Jangka Panjang 2,000,000,000 -- -- -- -- Long - Term Advances

Jumlah Aset Tidak Lancar 286,445,000,000 7,477,840,000 7,491,090,000 7,492,590,000 7,498,590,000 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 286,445,000,000 7,477,840,000 7,491,420,000 7,493,280,000 7,499,640,000 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITY

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 22,160,000 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 Due to Related Parties Non-Trade

Jumlah Liabilitas 22,160,000 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal Saham Capital Stock

Nilai Nominal Rp1.000.000 Par Value Rp1,000,000

Modal Dasar 1.146.000 lembar saham pada Authorized 1,146,000 shares as of

30 Juni 2014 dan 10.000 lembar saham pada June 30, 2014 and 10,000 shares as of

31 Desember 2013, 2012 dan 2011 serta December 31, 2013, 2012 and 2011

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 and January 1, 2011/ December 31, 2010

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid -

286.500 saham pada 30 Juni 2014, 286,500 shares as of June 30, 2014,

2.500 saham 31 Desember 2013, 2012 2,500 shares December 31, 2013, 2012

dan 2011 serta 1 Januari 2011/ and 2011 and January 1, 2011/

31 Desember 2010 286,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 December 31, 2010

Defisit (77,160,000) (22,160,000) (8,580,000) (6,720,000) (360,000) Deficits

Jumlah Ekuitas 286,422,840,000 2,477,840,000 2,491,420,000 2,493,280,000 2,499,640,000 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 286,445,000,000 7,477,840,000 7,491,420,000 7,493,280,000 7,499,640,000 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

31 Desember/

December 31,

264

Page 287: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Lampiran II Appendix II

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk

(Entitas Induk) (Parent) LAPORAN LABA RUGI DAN PENDAPATAN INTERIM STATEMENTS OF COMPREHENSIVE

KOMPREHENSIF LAIN INTERIM INCOME AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended

30 Juni 2014 dan 2013, dan June 30, 2014 and 2013, and

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended,

31 Desember 2013, 2012 dan 2011 December 31, 2013, 2012 and 2011

(Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

D/November 18, 2014 Paraf:

f

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

Beban Umum dan Administrasi (55,000,000) (8,000,000) (13,250,000) (1,500,000) (6,000,000) General and Administrative Expenses

RUGI USAHA (55,000,000) (8,000,000) (13,250,000) (1,500,000) (6,000,000) OPERATING LOSS

Biaya Keuangan Neto -- (180,000) (330,000) (360,000) (360,000) Finance Cost - Net

RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) LOSS BEFORE INCOME TAX

Beban Pajak Penghasilan -- -- -- -- -- Income Tax Expenses

RUGI PERIODE/ TAHUN BERJALAN (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) LOSS FOR THE PERIOD/ YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -- -- -- -- -- OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF PERIODE/ TOTAL OF COMPREHENSIVE LOSS

TAHUN BERJALAN (55,000,000) (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) FOR THE PERIOD/ YEAR

(6 bulan/months ) (1 tahun/year )

265

Page 288: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Lampiran III Appendix III

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk

(Entitas Induk) (Parent) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS NTERIM STATEMENTS OF CHANGES

INTERIM IN EQUITY

Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended

30 Juni 2014 dan 2013, dan June 30, 2014 and 2013, and

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended,

31 Desember 2013, 2012 dan 2011 December 31, 2013, 2012 and 2011

(Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

D/November 18, 2014 Paraf:

Modal Saham/ Cadangan Defisit/ Jumlah Ekuitas/

Capital Stock Setoran Deficits Total Equity

Modal

yang Timbul

dari Obligasi

Wajib Konversi/

Reserves

for Capital

Arising from

the Mandatory

Convertible

Bonds

Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 1 JANUARI 2011 2,500,000,000 -- (360,000) 2,499,640,000 BALANCE AS OF JANUARY 1, 2011

Rugi Komprehensif Tahun Berjalan -- -- (6,360,000) (6,360,000) Total Comprehensive Loss for the Year

SALDO PER 31 DESEMBER 2011 2,500,000,000 -- (6,720,000) 2,493,280,000 BALANCE AS OF SEPTEMBER 30, 2011

Rugi Komprehensif Tahun Berjalan -- -- (1,860,000) (1,860,000) Total Comprehensive Loss for the Year

SALDO PER 31 DESEMBER 2012 2,500,000,000 -- (8,580,000) 2,491,420,000 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012

Rugi Komprehensif Periode Berjalan -- -- (8,180,000) (8,180,000) Total Comprehensive Loss for the Period

SALDO PER 30 JUNI 2013 2,500,000,000 -- (16,760,000) 2,483,240,000 BALANCE AS OF JUNE 30, 2013

SALDO PER 31 DESEMBER 2012 2,500,000,000 -- (8,580,000) 2,491,420,000 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012

Rugi Komprehensif Tahun Berjalan -- -- (13,580,000) (13,580,000) Total Comprehensive Loss for the Period

SALDO PER 31 DESEMBER 2013 2,500,000,000 -- (22,160,000) 2,477,840,000 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013

Cadangan Setoran Modal yang Timbul dari Reserve Capital Arising from

Obligasi Wajib Konversi -- 284,000,000,000 -- 284,000,000,000 Mandatory Convertible Bonds

Reklasifikasi Sebagai Modal Saham 284,000,000,000 (284,000,000,000) -- -- Reclassification as Capital Stock

Rugi Komprehensif Periode Berjalan -- -- (55,000,000) (55,000,000) Total Comprehensive Loss for the Period

SALDO PER 30 JUNI 2014 286,500,000,000 -- (77,160,000) 286,422,840,000 BALANCE AS OF JUNE 30, 2014

266

Page 289: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Lampiran IV Appendix IV

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk

(Entitas Induk) (Parent) LAPORAN ARUS KAS INTERIM INTERIM STATEMENTS OF CASH FLOWS

Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended

30 Juni 2014 dan 2013, dan June 30, 2014 and 2013, and

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended,

31 Desember 2013, 2012 dan 2011 December 31, 2013, 2012 and 2011

(Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

D/November 18, 2014 Paraf:

June 30, June 30, December 31, December 31, December 31,

2014 2013 2013 2012 2011

Rp Rp Rp Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga -- (8,180,000) (13,580,000) (1,860,000) (6,360,000) Payments to Suppliers and Third Parties

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan dari Pihak-Pihak Berelasi -- 8,000,000 13,250,000 1,500,000 6,000,000 Cash Received from Related Parties

PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK -- (180,000) (330,000) (360,000) (360,000) NET DECREASE IN CASH ON HAND AND IN BANK

SALDO KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANK

AWAL PERIODE/ TAHUN -- 330,000 330,000 690,000 1,050,000 AT BEGINNING OF THE PERIOD/ YEAR

SALDO KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANK

AKHIR PERIODE/ TAHUN -- 150,000 -- 330,000 690,000 AT END OF THE PERIOD/ YEAR

(6 bulan/months ) (1 tahun/year )

267

Page 290: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Lampiran V Appendix V

PT GOLDEN PLANTATION Tbk PT GOLDEN PLANTATION Tbk

(Entitas Induk) (Parent) PENGUNGKAPAN LAINNYA OTHER DISCLOSURES

Untuk Periode 6 (Enam) Bulan yang Berakhir pada For the 6 (Six) Months Periods Ended

Tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) dan June 30, 2014 and 2013 (Unaudited) and

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For The Years Ended

Tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 December 31, 2013, 2012 and 2011

(Dalam Rupiah Penuh) (In Full Rupiah)

D/November 18, 2014 Paraf:

1. Laporan Keuangan Tersendiri 1. Separate Financial Statements

Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif,

laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas Entitas Induk

adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi

tambahan atas laporan keuangan konsolidasian interim.

Statements of financial position, comprehensive income,

changes in equity and cash flows of the parent is a separate

financial statements which represents additional information to

the interim consolidated financial statements.

2. Daftar Investasi pada Entitas Anak 2. Schedule of Investment in Subsidiaries

Percentage of

Ownership

30 Juni/June 30,

Domisili/ Jenis Usaha/ 2014

Domicile Activities % Rp

PT Bumiraya Investindo Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 64.95 284,000,000,000

Palm Oil Plantations

Entitas Anak/

Subsidiary

Persentase

Jumlah/ Total

Kepemilikan/

3. Metode Pencatatan Investasi 3. Method of Investment Recording

Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam

laporan keuangan entitas induk dicatat menggunakan metode

biaya perolehan.

Investment in subsidiary mentioned in the financial statements

of parent entity is recorded using cost method.

268

Page 291: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

XIX. Laporan Penilai

269

Page 292: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 293: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

SUWENDHO RINALDY & REKAN KANTOR JASA PENILAI PUBLIK Nomor Izin Usaha KJPP: 2.09.0059 Penilai Properti dan Bisnis

Rasuna Office Park WO 01-02 Rasuna Epicentrum

Jl. H.R. Rasuna Said - Kuningan Jakarta Selatan 12960

T (021) 8370-8026 / 3800-834 / 9390-3953 7168-5051 / 7970913 / 799-4521

F (021) 351-9544 / 9390-3952 / 797-3350 E [email protected]

Kantor Perwakilan: Bandung, Surabaya

No. : 141103.012/SRR/SR-A/BRI/OR 3 November 2014 Kepada Yth. PT BUMIRAYA INVESTINDO Plaza Mutiara Lt. 11 Suite 1101 Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.1.2 No. 1 & 2 Jakarta 12950 U.p. : Direksi Hal : Ringkasan Penilaian Properti Dengan hormat, Sehubungan dengan penugasan yang diberikan kepada kami, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy & Rekan (“SRR” atau “kami”), oleh manajemen PT Bumiraya Investindo (“Perseroan”) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar dari aset-aset milik/atas nama Perseroan dan entitas-entitas anak Perseroan yang berupa perkebunan kelapa sawit yang terdiri dari tanaman kelapa sawit, tanah, bangunan, sarana pelengkap lainnya, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, kendaraan bermotor, pabrik kelapa sawit (PKS), dan aset non operasional (“Obyek Penilaian”) sesuai dengan surat penawaran kami No. 140815.005/SRR/SPN-A/BRI/OR tanggal 15 Agustus 2014 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan, maka dengan ini kami sebagai KJPP resmi dengan Izin Usaha No. 2.09.0059 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1056/KM.1/2009 tanggal 20 Agustus 2009 yang terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) dengan Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam dan LK No. 02/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 31 Mei 2006 (Penilai Properti dan Penilai Usaha) menyatakan bahwa kami telah melakukan penilaian atas Obyek Penilaian dengan tujuan untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014.

271

Page 294: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

REVISI LAPORAN PENILAIAN Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan laporan penilaian Obyek Penilaian No. 140915.001/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014, namun, sehubungan dengan adanya perbaikan, penjelasan, dan pengungkapan yang masih perlu ditambahkan ke dalam laporan penilaian Obyek Penilaian, maka dengan ini kami menerbitkan perbaikan atas laporan penilaian Obyek Penilaian untuk menambahkan perbaikan, penjelasan, dan pengungkapan tersebut, dengan ringkasan perubahan utama sebagai berikut: 1. Laporan Penilaian Perkebunan Kelapa Sawit Perseroan

- Penambahan pengungkapan tentang dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan rincian mengenai luas wilayah Izin Usaha Perkebunan (IUP) Perseroan.

- Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan. - Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang

digunakan sebagai data pembanding tanah. - Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk

masing-masing dokumen kepemilikan tanah. - Penambahan luas tanah non Hak Guna Usaha (HGU) seluas 1.791,00 ha

berdasarkan dokumen terkini yang kami terima berupa izin lokasi No. 188.45/393/KUM/2014 tanggal 9 Juni 2014.

- Penambahan luas tanah non HGU seluas 2.456,80 ha berdasarkan dokumen

terkini yang kami terima berupa peta kadastral No. 600/273/BPN-43 tanggal 31 Maret 2009.

Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit Perseroan yang dihasilkan menjadi Rp 661.330.000.000,00, atau turun sebesar 1,23% dari kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit Perseroan sebagaimana tercantum dalam laporan penilaian perkebunan kelapa sawit Perseroan No. 140915.003/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014, yaitu Rp 669.556.000.000,00.

2. Laporan Penilaian Perkebunan Kelapa Sawit Pt Charindo Palma Oetama (“CPO”)

- Penambahan pengungkapan tentang dokumen AMDAL dan rincian mengenai luas wilayah IUP CPO.

- Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan.

272

Page 295: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

- Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang digunakan sebagai data pembanding tanah.

- Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk

masing-masing dokumen kepemilikan tanah.

- Koreksi penilaian tanah non HGU yang merupakan aset non operasional seluas 5.157,91 ha, berdasarkan data legal terkini tidak masuk dalam penilaian.

Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit CPO yang dihasilkan menjadi Rp 238.018.000.000,00, atau turun sebesar 5,49% dari kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit CPO sebagaimana tercantum dalam laporan penilaian perkebunan kelapa sawit CPO No. 140915.005/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014, yaitu Rp 251.869.000.000,00.

3. Laporan Penilaian Perkebunan Kelapa Sawit PT Airlangga Sawit Jaya (“ASJ”)

- Penambahan pengungkapan tentang dokumen AMDAL dan rincian mengenai

luas wilayah IUP ASJ. - Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan. - Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang

digunakan sebagai data pembanding tanah. - Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk

masing-masing dokumen kepemilikan tanah. - Koreksi penilaian tanah non HGU yang merupakan aset non operasional seluas

1.241,69 ha, berdasarkan data legal terkini tidak masuk kedalam penilaian. Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit ASJ yang dihasilkan menjadi Rp 115.879.000.000,00, atau turun sebesar 5,80% dari kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit ASJ sebagaimana tercantum dalam laporan penilaian perkebunan kelapa sawit ASJ No. 140912.006/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 12 September 2014, yaitu Rp 123.016.000.000,00.

4. Laporan Penilaian Perkebunan Kelapa Sawit PT Muara Bungo Plantation (“MBP”) - Penambahan pengungkapan tentang dokumen AMDAL dan rincian mengenai

luas wilayah IUP MBP. - Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan.

273

Page 296: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

- Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang digunakan sebagai data pembanding tanah.

- Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk

masing-masing dokumen kepemilikan tanah. - Koreksi penilaian tanah izin lokasi seluas 7.850,00 ha menjadi tanah kadastral

seluas 4.183,00 ha sesuai dengan peta kadastral No. 08-04.09-2012 tanggal 18 Januari 2012.

Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit MBP yang dihasilkan menjadi Rp 62.182.900.000,00, atau naik sebesar 5,51% dari kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit MBP sebagaimana tercantum dalam laporan penilaian perkebunan kelapa sawit MBP No. 140915.007/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014, yaitu Rp 58.937.900.000,00.

5. Laporan Penilaian Perkebunan Kelapa Sawit PT Mitra Jaya Agro Palm (“MJAP”) - Penambahan pengungkapan tentang dokumen AMDAL dan rincian mengenai

luas wilayah IUP MJAP. - Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan. - Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang

digunakan sebagai data pembanding tanah. - Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk

masing-masing dokumen kepemilikan tanah. - Koreksi luas tanah seluas 6.873,15 ha menjadi seluas 4.822,00 ha sesuai dengan

Keputusan Bupati Barito Timur No. 43 Tahun 2014 Tentang Perpanjangan Izin Lokasi Untuk Usaha Perkebunan Kelapa Sawit MJAP, dalam penilaian ini sesuai dengan informasi dari manajemen luas tanah yang dinilai adalah seluas 4.556,40 ha.

Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit MJAP yang dihasilkan menjadi Rp 274.285.000.000,00, atau turun sebesar 5,49% dari kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit MJAP sebagaimana tercantum dalam laporan penilaian perkebunan kelapa sawit MJAP No. 140915.008/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014, yaitu Rp 290.217.000.000,00.

6. Laporan Penilaian Perkebunan Kelapa Sawit PT Tugu Palma Sumatera (“TPSUM”) - Penambahan pengungkapan tentang dokumen AMDAL dan rincian mengenai

luas wilayah IUP TPSUM.

274

Page 297: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

- Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan. - Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang

digunakan sebagai data pembanding tanah. - Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk

masing-masing dokumen kepemilikan tanah. - Koreksi luas tanah yang dinilai menjadi seluas 79,49 ha yang merupakan bagian

dari tanah yang dikuasai oleh TPSUM seluas 2.086,00 ha. Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit TPSUM yang dihasilkan menjadi Rp 2.401.900.000,00, atau turun sebesar 69,67% dari kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit TPSUM sebagaimana tercantum dalam laporan penilaian perkebunan kelapa sawit TPSUM No. 140915.007/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014, yaitu Rp 7.918.900.000,00.

7. Laporan Penilaian Perkebunan Kelapa Sawit PT Tandan Abadi Mandiri (“TAM”) - Penambahan pengungkapan tentang dokumen AMDAL dan rincian mengenai

luas wilayah IUP TAM. - Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan. - Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang

digunakan sebagai data pembanding tanah. - Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk

masing-masing dokumen kepemilikan tanah. - Koreksi luas tanah dari semula seluas 14.000,00 ha menjadi seluas 13.700,00 ha

sesuai dengan data legal terkini, namun dalam penilaian ini luas tanah TAM yang dinilai adalah seluas 681,94 ha.

Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit TAM yang dihasilkan menjadi Rp 42.703.000.000,00, atau turun sebesar 51,72% dari kesimpulan nilai pasar perkebunan kelapa sawit TAM sebagaimana tercantum dalam laporan penilaian perkebunan kelapa sawit TAM No. 140915.010/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014, yaitu Rp 88.440.000.000,00.

Secara keseluruhan Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kesimpulan nilai pasar Obyek Penilaian yang dihasilkan menjadi Rp 1.396.799.800.000,00, atau turun sebesar 6,25% dari kesimpulan nilai pasar Obyek Penilaian sebagaimana tercantum dalam laporan penilaian Obyek Penilaian

275

Page 298: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

No. 140915.001/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014, yaitu Rp 1.489.954.800.000,00. OBYEK PENILAIAN Obyek yang dinilai dalam penilaian ini adalah Obyek Penilaian, yaitu perkebunan kelapa sawit milik/atas nama Perseroan dan entitas-entitas anak Perseroan dengan perincian sebagai berikut: 1. Perkebunan kelapa sawit (tanaman menghasilkan kelapa sawit (TM) seluas

5.545,65 ha, tanaman belum menghasilkan kelapa sawit (TBM) seluas 2.149,24 ha, bibit kelapa sawit, tanah HGU seluas 2.803,23 ha, tanah kadastral seluas 2.456,80 ha, tanah izin lokasi seluas 2.434,86 ha, bangunan, sarana pelengkap lainnya, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan kendaraan bermotor) dan PKS milik/atas nama Perseroan yang berlokasi di Desa Sei Bahim, Desa Sei Bulan, Desa Tanjung Serudung, Desa Teluk Sirih, Desa Tata Mekar, Desa Tanjung Pelayar, Desa Kampung Baru, Desa Lontar Selatan, Desa Lontar Timur, Desa Gemuruh, Desa Sebanti, dan Desa Sumber Sari, Kecamatan Pulau Laut Selatan dan Kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan,

2. Perkebunan kelapa sawit (TM seluas 931,89 ha, TBM seluas 1.113,97 ha, tanah HGU seluas 2.045,86 ha, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan kendaraan bermotor) dan aset non operasional yang berupa tanah HGU seluas 1.575,23 ha milik/atas nama CPO yang berlokasi di Desa Semuntik, Desa Sepangah, Desa Sekendal, Desa Temoyok, Desa Nyanyum, dan Desa Semedang, Kecamatan Air Besar dan Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat,

3. Perkebunan kelapa sawit (TM seluas 309,01 ha, TBM seluas 739,84 ha, tanah HGU seluas 1.048,85 ha, bangunan, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan kendaraan bermotor) dan aset non operasional yang berupa tanah HGU seluas 2.988,46 ha milik/atas nama ASJ yang berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Desa Engkadik Pade, Desa Dange Aji, Desa Temoyok, dan Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat,

4. Perkebunan kelapa sawit (TBM seluas 1.216,17 ha, bibit kelapa sawit, tanah kadastral seluas 4.183,00 ha, bangunan, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan kendaraan bermotor) milik/atas nama MBP yang berlokasi di Desa Kelurahan Balai Agung, Desa Kayuara, Desa Lumpatan I, Desa Lumpatan II, Desa Rantau Sialan, Desa Sindang Marga, Desa Gajah Mati, dan Desa Tebing Bulan, Kecamatan Sekayu dan Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan,

5. Perkebunan kelapa sawit (TM seluas 2.213,76 ha, TBM seluas 2.342,64 ha, tanah seluas 4.556,40 ha, bangunan, sarana pelengkap lainnya, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan kendaraan bermotor) milik/atas nama

276

Page 299: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

MJAP yang berlokasi di Desa Bambulung, Desa Kupang Bersih, Desa Ketab, dan Desa Muara Plantau, Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, Propinsi Kalimantan Tengah,

6. Perkebunan kelapa sawit (TBM seluas 79,46 ha, tanah seluas 79,49 ha, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, dan aset dalam penyelesaian [aset under construction]) milik/atas nama TPSUM yang berlokasi di Desa Paya Rumbai, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau, dan

7. Perkebunan kelapa sawit (TM seluas 613,20, TBM seluas 68,74 ha, dan tanah seluas 681,94 ha, bangunan, mesin serta peralatan kantor dan rumah tanggal, dan alat berat) milik/atas nama TAM yang berlokasi di Desa Batu Penyabung, Desa Pulau Buayo, Desa Rantau Gedang, Desa Muara Latih, dan Desa Tanjung Gagak, Kecamatan Sarolangun, Kecamatan Pelawan, Kecamatan Bathin VIII, dan Kecamatan Cermin Nan Gedang, Kabupaten Sarolangun, Propinsi Jambi.

Obyek Penilaian merupakan aset operasional (perkebunan kelapa sawit) dari Perseroan dan entitas-entitas anak Perseroan. Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.C.4 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-478/BL/2009 tanggal 31 Desember 2009 (“Peraturan VIII.C.4”), aset operasional didefinisikan sebagai “aset yang digunakan dalam operasional perusahaan yang digunakan secara berkelanjutan” (Peraturan VIII.C.4–1.a.9), sedangkan aset non operasional didefinisikan sebagai “aset yang terpisahkan dari operasional perusahaan dan terdiri atas aset yang akan dipakai pada masa yang akan datang (reserve asset), Aset Surplus, atau Aset Investasi” (Peraturan VIII.C.4–1.a.10). TUJUAN DAN MAKSUD PENILAIAN Tujuan penilaian Obyek Penilaian adalah untuk memberikan pendapat tentang nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014 yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Sebagai informasi tambahan, kurs tengah Bank Indonesia (BI) untuk mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah pada tanggal penilaian adalah US$ 1 = Rp 11.969,00. Penugasan penilaian atas Obyek Penilaian dilaksanakan untuk mengemukakan pendapat atas nilai pasar dari Obyek Penilaian, dan hasil dari penilaian ini akan digunakan dalam rangka pelaksanaan rencana Penawaran Umum Perdana Saham (“Rencana PUPS”) induk perusahaan Perseroan. Kami tegaskan bahwa dalam penilaian ini kami tidak memperhitungkan biaya dan pajak yang terjadi karena adanya jual beli, sesuai dengan yang diatur di dalam Standar Penilaian Indonesia 2013 (SPI 2013).

277

Page 300: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

Dalam penilaian ini kami berasumsi bahwa: 1. Nilai yang tercantum dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam laporan ini yang

merupakan bagian dari Obyek Penilaian hanya berlaku sesuai dengan tujuan dan maksud penilaian. Nilai yang dinyatakan dalam laporan penilaian ini tidak dapat digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan.

2. Obyek Penilaian dilengkapi dengan dokumen kepemilikan/penguasaan Obyek Penilaian yang sah secara hukum, dapat dialihkan/dipindahtangankan, dan bebas dari ikatan, tuntutan atau batasan apapun selain yang disebutkan dalam laporan ini.

3. Obyek Penilaian merupakan satu kesatuan usaha yang dikelola oleh manajemen yang kompeten.

4. Batasan lainnya, kondisi, komentar, dan detail telah tercantum di dalam laporan ini. Penilaian ini dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan VIII.C.4, Surat Edaran Bapepam dan LK No. SE-9/BL/2012 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Properti Perkebunan Kelapa Sawit di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK tanggal 12 Juli 2012 (“SE Penilaian Perkebunan”), dan SPI 2013. DEFINISI NILAI Untuk keperluan penilaian atas Obyek Penilaian, standar nilai yang kami pergunakan dalam laporan penilaian ini adalah nilai pasar (market value), yang berdasarkan Peraturan VIII.C.4 didefinisikan sebagai “perkiraan jumlah uang pada tanggal penilaian (cut off date), yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu obyek penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dan penjual yang berniat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan”. TANGGAL PENILAIAN DAN TANGGAL INSPEKSI LAPANGAN Tanggal penilaian ditetapkan pada tanggal 30 Juni 2014. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian. Peninjauan fisik atas Obyek Penilaian dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 3 September 2014. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan VIII.C.4, laporan penilaian ini berlaku selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penilaian, yaitu tanggal 30 Juni 2014, kecuali terdapat hal-hal yang dapat mempengaruhi kesimpulan nilai lebih dari 5% (lima persen).

278

Page 301: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

IDENTITAS PEMBERI TUGAS Pemberi tugas adalah Perseroan atau PT Bumiraya Investindo. Perseroan adalah sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (closely-held company) yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Perseroan berkantor pusat di Plaza Mutiara Lt. 11 Suite 1101, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.1.2 No. 1 & 2, Jakarta 12950, dengan nomor telepon (021) 57852290 dan alamat email [email protected]. PENDEKATAN PENILAIAN Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut: - Pendekatan Pasar (Market Approach)

Pendekatan pasar adalah pendekatan penilaian yang menggunakan data transaksi atau penawaran atas properti yang sebanding dan sejenis dengan obyek penilaian yang didasarkan pada suatu proses perbandingan dan penyesuaian. Pendekatan pasar dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan data penjualan dan atau data penawaran properti yang sebanding dan sejenis serta memiliki kesamaan karakteristik baik dalam hal fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah yang berhadapan dengan jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat, topografi, keadaan permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai (accessibility) untuk menilai tanah, dan merek, tipe/model, negara pembuat, tahun pembuatan, dan lama jam penggunaan untuk menilai kendaraan bermotor, serta lain-lain bila ada. Data tersebut kemudian dianalisa dengan memberikan penyesuaian-penyesuaian/adjustment terhadap perbedaan dan kesamaan karakteristik dalam hal fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah yang berhadapan dengan jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat, topografi, keadaan permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai (accessibility) untuk menilai tanah, dan merek, tipe/model, negara pembuat, tahun pembuatan, dan lama jam penggunaan untuk menilai kendaraan bermotor, serta lain-lain bila ada, antara obyek penilaian dengan data pembanding properti yang berhasil dikumpulkan untuk menghasilkan indikasi nilai pasar obyek penilaian.

- Pendekatan Biaya (Cost Approach) Pendekatan biaya adalah pendekatan penilaian untuk mendapatkan indikasi nilai obyek penilaian berdasarkan biaya reproduksi baru (reproduction cost new) atau biaya pengganti baru (replacement cost new) pada tanggal penilaian (cut off date) setelah dikurangi dengan penyusutan. Biaya reproduksi baru/biaya pengganti baru dihitung dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan suatu properti meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya pengadaan unit atau material, biaya pondasi,

279

Page 302: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

biaya konstruksi atau instalasi, termasuk semua pengeluaran standar yang berkaitan dengan angkutan, asuransi, bea masuk, pajak, dan biaya bunga selama masa konstruksi, tetapi tidak termasuk biaya akibat penundaan waktu dan biaya lembur.

- Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Pendekatan pendapatan adalah pendekatan penilaian yang didasarkan pada pendapatan dan biaya dari obyek penilaian per periode tertentu, yang dapat dihasilkan oleh obyek penilaian, yang kemudian dikapitalisasikan. Pendekatan pendapatan merupakan suatu pendekatan penilaian dimana nilai suatu properti ditentukan berdasarkan kemampuan properti tersebut untuk menghasilkan keuntungan di masa mendatang. Untuk melaksanakan penilaian suatu properti dengan pendekatan ini, mula-mula diperhitungkan keuntungan dari pengoperasian properti tersebut dengan mengurangkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dari pendapatan yang akan diperoleh. Apabila jumlah keuntungan tetap/konstan setiap tahunnya, maka nilai properti diperoleh dengan mengkapitalisasi keuntungan tersebut dengan tingkat kapitalisasi (capitalization rate) yang sesuai. Jika jumlah keuntungan tersebut berfluktuasi dari tahun ke tahun, maka nilai properti diperoleh dengan mendiskonto nilai-nilai keuntungan di masa mendatang (selama umur ekonomis properti tersebut) dengan tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai. Untuk obyek penilaian yang pendapatannya tidak pernah tetap/konstan setiap tahun, maka metode yang digunakan dalam penilaian ini adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method).

Pendekatan-pendekatan dan metode-metode tersebut di atas kami aplikasikan dengan memperhatikan karakteristik aset-aset yang menjadi bagian-bagian dari Obyek Penilaian sebagai berikut: - Penilaian atas TM dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan penilaian atas

perkebunan kelapa sawit (sebagai suatu kesatuan operasional) dengan menggunakan pendekatan pendapatan dengan metode diskonto arus kas. Indikasi nilai pasar tanaman kelapa sawit dihitung menggunakan teknik ekstraksi, yaitu dengan cara mengurangkan indikasi nilai pasar perkebunan kelapa sawit di areal tanaman kelapa sawit yang dihasilkan dari pendekatan pendapatan dengan jumlah indikasi nilai pasar komponen non tanaman yang berupa bangunan, sarana pelengkap lainnya, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan kendaraan bermotor secara proporsional sesuai dengan luas areal tertanam dan areal panen. Pendekatan pendapatan digunakan dalam penilaian atas tanaman kelapa sawit dengan mempertimbangkan bahwa tanaman kelapa sawit merupakan properti yang

280

Page 303: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

memiliki kemampuan untuk menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang (income producing property).

- Penilaian atas tanah dan kendaraan bermotor dilakukan dengan menggunakan pendekatan pasar. Pendekatan pasar digunakan dalam penilaian tanah dan kendaraan bermotor dengan mempertimbangkan bahwa pada saat penilaian dilakukan diperoleh data pembanding transaksi/penawaran penjualan tanah dan kendaraan bermotor yang sebanding dan sejenis yang dapat digunakan dalam proses penilaian.

- Penilaian atas TBM, bibit kelapa sawit, bangunan, sarana pelengkap lainnya, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan aset dalam penyelesaian dilakukan dengan menggunakan pendekatan biaya. Pendekatan biaya digunakan dalam penilaian atas aset-aset tersebut dengan mempertimbangkan bahwa biaya reproduksi baru/biaya pengganti baru dan penyusutan dari TBM, bibit kelapa sawit, bangunan, sarana pelengkap lainnya, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan aset dalam penyelesaian dapat diperkirakan.

Kami telah memeriksa sendiri Obyek Penilaian, menyelidiki kondisi pasar setempat, dan memberi perhatian atas: Biaya pengganti baru dari TBM, bibit kelapa sawit, bangunan, sarana pelengkap

lainnya, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan aset dalam penyelesaian, berdasarkan harga pasaran properti yang sebanding dan sejenis pada tanggal penilaian.

Jumlah depresiasi yang meliputi: - Penyusutan Fisik Aus karena pemakaian, lapuk, kering, retak-retak, dan kerusakan struktural

dengan memperhatikan umur dan kondisi fisik yang terlihat;

- Keusangan Fungsional atau Teknis Perencanaan yang kurang/tidak memadai, ketidakmampuan atau kelebihan

kemampuan karena besarnya, macam, umur dan sebagainya; - Keusangan Ekonomis atau Eksternal Disebabkan karena perubahan dari luar terhadap properti, seperti infiltrasi

lingkungan oleh masyarakat atau penggunaan properti yang tidak harmonis, perundang-undangan, dan sebagainya.

281

Page 304: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

KESIMPULAN PENILAIAN Berdasarkan hal-hal di atas dan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan penilaian, kami berkesimpulan bahwa:

Rp 1.396.799.800.000,00 ( SATU TRILIUN TIGA RATUS SEMBILAN PULUH ENAM MILIAR TUJUH

RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN JUTA DELAPAN RATUS RIBU RUPIAH )

merupakan nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014. Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga bukan merupakan tanggung jawab kami kemungkinan terjadinya masalah yang berkaitan dengan status hukum kepemilikan, kewajiban utang dan/atau sengketa atas Obyek Penilaian. Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan apapun dari Obyek Penilaian yang kami nilai serta nilai yang kami laporkan, baik pada saat ini maupun di masa yang akan datang. Hormat kami, KJPP SUWENDHO RINALDY & REKAN Ocky Rinaldy, MAPPI (Cert) Rekan Izin Penilai Publik : PB-1.09.00242 No. S T T D : 02/BL/STTD-P/AB/2006 No. M A P P I : 95-S-00654

OR/hs

282

Page 305: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

RESUME PENILAIAN

No. U r a i a n Nilai Pasar (Rp .000,00)

I. Perkebunan Kelapa Sawit Perseroan di Desa Sei Bahim, Desa Sei Bulan, Desa Tanjung Serudung, Desa Teluk Sirih, Desa Tata Mekar, Desa Tanjung Pelayar, Desa Kampung Baru, Desa Lontar Selatan, Desa Lontar Timur, Desa Gemuruh, Desa Sebanti, dan Desa Sumber Sari Kecamatan Pulau Laut Selatan dan Kecamatan Pulau Laut Barat Kabupaten Kotabaru Propinsi Kalimantan Selatan

A. Tanaman - TM 383.549.000 - TBM 72.820.000 - Bibit Kelapa Sawit 6.150.000 ──────────

Total A 462.519.000

B. Tanah - Sertifikat HGU 33.640.000 - Kadastral 13.270.000 - Surat Izin Lokasi 5.480.000 ──────────

Total B 52.390.000

C. Non Tanaman - Bangunan 2.659.000 - Sarana Pelengkap Lainnya 5.793.000 - Mesin serta Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 10.813.000 - Alat Berat 13.053.000 - Kendaraan Bermotor 2.459.000 ──────────

Total C 34.777.000

283

Page 306: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

No. U r a i a n Nilai Pasar

(Rp .000,00)

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

D. PKS - Bangunan 12.256.000 - Sarana Pelengkap Lainnya 5.815.000 - Mesin serta Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 93.573.000 ──────────

Total D 111.644.000 ──────────

Total I (A–D) 661.330.000 ══════════

II. Perkebunan Kelapa Sawit CPO di

Desa Semuntik, Desa Sepangah, Desa Sekendal, Desa Temoyok, Desa Nyanyum, dan Desa Semedang Kecamatan Air Besar dan Kecamatan Kuala Behe Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat

A. Tanaman - TM 144.125.100 - TBM 35.750.000 - Bibit Kelapa Sawit 1.890.000 ──────────

Total A 181.765.100

B. Tanah - Sertifikat HGU 24.550.000 ──────────

Total B 24.550.000

C. Non Tanaman - Bangunan 3.178.000 - Mesin serta Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 816.900 - Alat Berat 8.058.000 - Kendaraan Bermotor 750.000 ──────────

Total C 219.118.000

284

Page 307: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

No. U r a i a n Nilai Pasar

(Rp .000,00)

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

D. Aset Non Operasional - Tanah (Sertifikat HGU) 18.900.000 ──────────

Total D 18.900.000 ──────────

Total II (A–D) 238.018.000 ══════════

III. Perkebunan Kelapa Sawit ASJ di Desa Jambu Tembawang, Desa Engkadik Pade, Desa Dange Aji, Desa Temoyok, dan Desa Serimbu Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat

A. Tanaman - TM 27.683.000 - TBM 23.760.000 - Bibit Kelapa Sawit 4.550.000 ─────────

Total A 55.993.000

B. Tanah - Sertifikat HGU 12.590.000 ──────────

Total B 12.590.000

C. Non Tanaman - Bangunan 2.924.000 - Mesin serta Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 602.000 - Alat Berat 6.973.000 - Kendaraan Bermotor 937.000 ──────────

Total C 11.436.000

285

Page 308: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

No. U r a i a n Nilai Pasar

(Rp .000,00)

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

D. Aset Non Operasional - Tanah (Sertifikat HGU) 35.860.000 ──────────

Total D 35.860.000 ──────────

Total III (A–D) 115.879.000 ══════════

IV. Perkebunan Kelapa Sawit MBP di Desa Kelurahan Balai Agung, Desa Kayuara, Desa Lumpatan I, Desa Lumpatan II, Desa Rantau Sialan, Desa Sindang Marga, Desa Gajah Mati, dan Desa Tebing Bulan Kecamatan Sekayu dan Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan

A. Tanah - Surat Kadastral 20.915.000 ──────────

Total A 20.915.000

B. Tanaman - TBM 30.110.000 - Bibit Kelapa Sawit 7.010.000 ──────────

Total B 37.120.000

C. Non Tanaman - Bangunan 2.826.000 - Mesin serta Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 212.300 - Alat Berat 377.600 - Kendaraan Bermotor 732.000 ──────────

Total C 4.147.900 ──────────

Total IV (A–C) 62.182.900 ══════════

286

Page 309: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

No. U r a i a n Nilai Pasar

(Rp .000,00)

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

V. Perkebunan Kelapa Sawit MJAP di Desa Bambulung, Desa Kupang Bersih, Desa Ketab, dan Desa Muara Plantau Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah

A. Tanaman

- TM 182.592.800 - TBM 70.410.000 ─────────

Total A 253.002.800

B. Tanah - Kadastral 12.530.000 ──────────

Total B 12.530.000

C. Non Tanaman - Bangunan 3.711.000 - Sarana Pelengkap Lainnya 1.939.000 - Mesin serta Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 327.200 - Alat Berat 1.555.400 - Kendaraan Bermotor 1.219.600 ──────────

Total C 8.752.200 ──────────

Total V (A–C) 274.285.000 ══════════

287

Page 310: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

No. U r a i a n Nilai Pasar

(Rp .000,00)

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

VI. Perkebunan Kelapa Sawit TPSUM di Desa Paya Rumbai Kecamatan Siberida Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau

A. Tanah

- Surat Izin Lokasi 218.600 ────────

Total B 218.600

B. Tanaman - TBM 2.017.900 ──────────

Total B 2.017.900

C. Non Tanaman - Bangunan (Asset Under Construction) 137.500 - Mesin serta Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 27.900 ──────────

Total C 165.400 ──────────

Total IV (A–C) 2.401.900 ══════════

VII. Perkebunan Kelapa Sawit TAM di Desa Batu Penyabung, Desa Pulau Buayo, Desa Rantau Gedang, Desa Muara Latih, dan Desa Tanjung Gagak Kecamatan Sarolangun, Kecamatan Pelawan, Kecamatan Bathin VIII, dan Kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi

A. Tanaman - TM 38.704.100

288

Page 311: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

No. U r a i a n Nilai Pasar

(Rp .000,00)

Ringkasan Penilaian Properti untuk PT Bumiraya Investindo

- TBM 820.000 ──────────

Total A 39.524.100

B. Tanah - Surat Izin Lokasi 1.880.000 ──────────

Total B 1.880.000

C. Non Tanaman - Bangunan 296.000 - Mesin serta Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 59.500 - Alat Berat 943.400 ──────────

Total C 1.298.900 ──────────

Total VII (A–C) 42.703.000 ══════════ ────────── Total (I–VII) 1.396.799.800 ══════════

********************

289

Page 312: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 313: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Bailangu Capital Investment

SUWENDHO RINALDY & REKAN KANTOR JASA PENILAI PUBLIK Nomor Izin Usaha KJPP: 2.09.0059 Penilai Properti dan Bisnis

Rasuna Office Park WO 01-02 Rasuna Epicentrum

Jl. H.R. Rasuna Said - Kuningan Jakarta Selatan 12960

T (021) 8370-8026 / 3800-834 / 9390-3953 7168-5051 / 7970913 / 799-4521

F (021) 351-9544 / 9390-3952 / 797-3350 E [email protected]

Kantor Perwakilan: Bandung, Surabaya

No. : 141103.010/SRR/SR-A/BRI/OR 3 November 2014 Kepada Yth. PT BUMIRAYA INVESTINDO Plaza Mutiara Lt. 11 Suite 1101 Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.1.2 No. 1 & 2 Jakarta 12950 U.p. : Direksi Hal : Ringkaan Penilaian Properti Milik/Atas Nama

PT Bailangu Capital Investment Dengan hormat, Sehubungan dengan penugasan yang diberikan kepada kami, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy & Rekan (“SRR” atau “kami”), oleh manajemen PT Bumiraya Investindo (“Perseroan”) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar dari properti milik/atas nama PT Bailangu Capital Investment (“BCI”) berupa perkebunan kelapa sawit yang terdiri dari bibit kelapa sawit, tanah Panitia B seluas 9.100,86 ha, bangunan, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, dan kendaraan bermotor yang terletak di Desa Sungai Jeruju, Desa Sungai Lumpur, Desa Sungai Ketupak, Desa Kuala Sungai Jeruju, Desa Ulak Kedondong, Desa Rantau Lurus, Desa Simpang Tiga Abadi, Desa Simpang Tiga Makmur, dan Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Cengal dan Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan (“Obyek Penilaian”) sesuai dengan surat penawaran kami No. 140721.001/SRR/SPN-A/BRI/OR tanggal 21 Juli 2014 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan, maka dengan ini kami, sebagai KJPP resmi dengan Izin Usaha No. 2.09.0059 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1056/KM.1/2009 tanggal 20 Agustus 2009 yang terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) dengan Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam dan LK No. 02/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 31 Mei 2006 (Penilai Properti dan Penilai Usaha) menyatakan bahwa kami telah melakukan penilaian atas Obyek Penilaian dengan tujuan untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014

291

Page 314: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Bailangu Capital Investment

REVISI LAPORAN PENILAIAN Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan laporan penilaian Obyek Penilaian No. 140915.002/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014, namun, sehubungan dengan adanya perbaikan, penjelasan, dan pengungkapan yang masih perlu ditambahkan ke dalam laporan penilaian Obyek Penilaian, maka dengan ini kami menerbitkan perbaikan atas laporan penilaian Obyek Penilaian untuk menambahkan perbaikan, penjelasan, dan pengungkapan tersebut, dengan ringkasan perubahan utama sebagai berikut: 1. Penambahan pengungkapan tentang dokumen analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL) dan rincian mengenai luas wilayah Izin Usaha Perkebunan (IUP) BCI.

2. Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan.

3. Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang digunakan sebagai data pembanding tanah.

4. Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk masing-masing dokumen kepemilikan tanah.

5. Koreksi luas tanah non HGU dari semula seluas 20.000,00 ha menjadi tanah Panitia

B seluas 9.100,86 ha sesuai dengan Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B No. 66/R/P”B”Prov.SS/26/2012, dengan luas 9.100,86 ha yang terletak di Desa Sungai Jeruju, Desa Sungai Lumpur, Desa Sungai Ketupak, Desa Kuala Sungai Jeruju, Desa Ulak Kedondong, Desa Rantau Lurus, Desa Simpang Tiga Abadi, Desa Simpang Tiga Makmur, dan Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Cengal dan Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Propinsi Jambi.

Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kesimpulan nilai pasar Obyek Penilaian yang dihasilkan menjadi Rp 70.335.000.000,00 atau turun sebesar 1,09% dari kesimpulan nilai pasar Obyek Penilaian sebagaimana tercantum dalam laporan penilaiam Obyek Penilaian No. 140915.002/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014 yaitu Rp 71.112.000.000,00. OBYEK PENILAIAN Obyek yang dinilai dalam penilaian ini adalah Obyek Penilaian, yaitu perkebunan kelapa sawit yang terdiri dari bibit kelapa sawit, tanah Panitia B seluas 9.100,86 ha, bangunan, dan mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, dan kendaraan bermotor yang terletak di Desa Sungai Jeruju, Desa Sungai Lumpur, Desa Sungai Ketupak, Desa Kuala Sungai Jeruju, Desa Ulak Kedondong, Desa Rantau Lurus, Desa Simpang Tiga Abadi, Desa Simpang Tiga Makmur, dan Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Cengal dan Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Propinsi Sumatera Selatan milik/atas nama BCI.

292

Page 315: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Bailangu Capital Investment

Obyek Penilaian merupakan aset operasional (perkebunan kelapa sawit) BCI. Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.C.4 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-478/BL/2009 tanggal 31 Desember 2009 (“Peraturan VIII.C.4”), aset operasional didefinisikan sebagai “aset yang digunakan dalam operasional perusahaan yang digunakan secara berkelanjutan” (Peraturan VIII.C.4–1.a.9), sedangkan aset non operasional didefinisikan sebagai “aset yang terpisahkan dari operasional perusahaan dan terdiri atas aset yang akan dipakai pada masa yang akan datang (reserve asset), Aset Surplus, atau Aset Investasi” (Peraturan VIII.C.4–1.a.10). TUJUAN DAN MAKSUD PENILAIAN Tujuan penilaian Obyek Penilaian adalah untuk memberikan pendapat tentang nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014 yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Sebagai informasi tambahan, kurs tengah Bank Indonesia (BI) untuk mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah pada tanggal penilaian adalah US$ 1 = Rp 11.969,00. Penugasan penilaian atas Obyek Penilaian dilaksanakan untuk memberikan informasi yang akan digunakan dalam rangka pelaksanaan rencana penawaran umum perdana saham induk perusahaan Perseroan. Kami tegaskan bahwa dalam penilaian ini kami tidak memperhitungkan biaya dan pajak yang terjadi karena adanya jual beli, sesuai dengan yang diatur di dalam Standar Penilaian Indonesia 2013 (SPI 2013). Dalam penilaian ini kami berasumsi bahwa: 1. Nilai yang tercantum dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam laporan ini yang

merupakan bagian dari Obyek Penilaian hanya berlaku sesuai dengan tujuan dan maksud penilaian. Nilai yang dinyatakan dalam laporan penilaian ini tidak dapat digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan.

2. Obyek Penilaian dilengkapi dengan dokumen kepemilikan/penguasaan Obyek Penilaian yang sah secara hukum, dapat dialihkan/dipindahtangankan, dan bebas dari ikatan, tuntutan atau batasan apapun selain yang disebutkan dalam laporan ini.

3. Batasan lainnya, kondisi, komentar, dan detail telah tercantum di dalam laporan ini. Penilaian ini dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan VIII.C.4, Surat Edaran Bapepam dan LK No. SE-9/BL/2012 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Properti Perkebunan Kelapa Sawit di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK tanggal 12 Juli 2012 (“SE Penilaian Perkebunan”), dan SPI 2013.

293

Page 316: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Bailangu Capital Investment

DEFINISI NILAI Untuk keperluan penilaian atas Obyek Penilaian, standar nilai yang kami pergunakan dalam laporan penilaian ini adalah nilai pasar (market value), yang berdasarkan Peraturan VIII.C.4 didefinisikan sebagai “perkiraan jumlah uang pada tanggal penilaian (cut off date), yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu obyek penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dan penjual yang berniat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan”. TANGGAL PENILAIAN DAN TANGGAL INSPEKSI LAPANGAN Tanggal penilaian ditetapkan pada tanggal 30 Juni 2014. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian. Peninjauan fisik atas Obyek Penilaian dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2014 sampai dengan 27 Agustus 2014. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan VIII.C.4, laporan penilaian ini berlaku selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penilaian, yaitu tanggal 30 Juni 2014, kecuali terdapat hal-hal yang dapat mempengaruhi kesimpulan nilai lebih dari 5% (lima persen). KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN Dari tanggal penilaian, yaitu tanggal 30 Juni 2014, sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan ini, tidak terdapat kejadian penting yang dapat mempengaruhi hasil penilaian secara signifikan. IDENTITAS PEMBERI TUGAS Pemberi tugas adalah Perseroan atau PT Bumiraya Investindo. Perseroan adalah sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (closely-held company) yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Perseroan berkantor pusat di Plaza Mutiara Lt. 11 Suite 1101, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.1.2 No. 1 & 2, Jakarta 12950, dengan nomor telepon (021) 57852290, nomor faksimili (021) 57852290, dan alamat email [email protected]. PENDEKATAN PENILAIAN Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut:

294

Page 317: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Bailangu Capital Investment

- Pendekatan Pasar (Market Approach) Pendekatan pasar adalah pendekatan penilaian yang menggunakan data transaksi atau penawaran atas properti yang sebanding dan sejenis dengan obyek penilaian yang didasarkan pada suatu proses perbandingan dan penyesuaian. Pendekatan pasar dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan data penjualan dan atau data penawaran properti yang sebanding dan sejenis serta memiliki kesamaan karakteristik baik dalam hal fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah yang berhadapan dengan jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat, topografi, keadaan permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai (accessibility) untuk menilai tanah, dan merek, tipe/model, negara pembuat, tahun pembuatan, dan lama jam penggunaan untuk menilai kendaraan bermotor, serta lain-lain bila ada. Data tersebut kemudian dianalisa dengan memberikan penyesuaian-penyesuaian/adjustment terhadap perbedaan dan kesamaan karakteristik dalam hal fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah yang berhadapan dengan jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat, topografi, keadaan permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai (accessibility) untuk menilai tanah, dan merek, tipe/model, negara pembuat, tahun pembuatan, dan lama jam penggunaan untuk menilai kendaraan bermotor, serta lain-lain bila ada, antara obyek penilaian dengan data pembanding properti yang berhasil dikumpulkan untuk menghasilkan indikasi nilai pasar obyek penilaian.

- Pendekatan Biaya (Cost Approach) Pendekatan biaya adalah pendekatan penilaian untuk mendapatkan indikasi nilai obyek penilaian berdasarkan biaya reproduksi baru (reproduction cost new) atau biaya pengganti baru (replacement cost new) pada tanggal penilaian (cut off date) setelah dikurangi dengan penyusutan. Biaya reproduksi baru/biaya pengganti baru dihitung dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan suatu properti meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya pengadaan unit atau material, biaya pondasi, biaya konstruksi atau instalasi, termasuk semua pengeluaran standar yang berkaitan dengan angkutan, asuransi, bea masuk, pajak, dan biaya bunga selama masa konstruksi, tetapi tidak termasuk biaya akibat penundaan waktu dan biaya lembur.

Pendekatan-pendekatan dan metode-metode tersebut di atas kami aplikasikan dengan memperhatikan karakteristik aset-aset yang menjadi bagian-bagian dari Obyek Penilaian sebagai berikut: - Penilaian atas tanah dan kendaraan bermotor dilakukan dengan menggunakan

pendekatan pasar. Pendekatan pasar digunakan dalam penilaian tanah dan kendaraan bermotor dengan mempertimbangkan bahwa pada saat penilaian dilakukan diperoleh data pembanding

295

Page 318: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Bailangu Capital Investment

transaksi/penawaran penjualan tanah yang sebanding dan sejenis yang dapat digunakan dalam proses penilaian.

- Penilaian atas bibit kelapa sawit, bangunan, dan mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan pendekatan biaya. Pendekatan biaya digunakan dalam penilaian atas aset-aset tersebut dengan mempertimbangkan bahwa biaya reproduksi baru/biaya pengganti baru dan penyusutan dari bibit kelapa sawit, bangunan, dan mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga dapat diperkirakan.

Kami telah memeriksa sendiri Obyek Penilaian, menyelidiki kondisi pasar setempat, dan memberi perhatian atas: Biaya pengganti baru dari bibit kelapa sawit, bangunan, dan mesin serta peralatan

kantor dan rumah tangga berdasarkan harga pasaran properti yang sebanding dan sejenis pada tanggal penilaian.

Jumlah depresiasi yang meliputi: - Penyusutan Fisik Aus karena pemakaian, lapuk, kering, retak-retak, dan kerusakan struktural

dengan memperhatikan umur dan kondisi fisik yang terlihat;

- Keusangan Fungsional atau Teknis Perencanaan yang kurang/tidak memadai, ketidakmampuan atau kelebihan

kemampuan karena besarnya, macam, umur dan sebagainya; - Keusangan Ekonomis atau Eksternal Disebabkan karena perubahan dari luar terhadap properti, seperti infiltrasi

lingkungan oleh masyarakat atau penggunaan properti yang tidak harmonis, perundang-undangan, dan sebagainya.

ASUMSI UMUM DAN KHUSUS Dalam penilaian ini kami membuat beberapa asumsi yang sangat penting sehubungan dengan metode yang kami gunakan dalam penentuan nilai, yaitu: 1. Kami tidak melakukan pengukuran terhadap luas areal tanah, hanya mengikuti bukti

kepemilikan yang ada dan/atau informasi yang kami peroleh.

2. Pelaksanaan teknis budidaya dilakukan menurut kaidah-kaidah standar yang umum dilakukan di perkebunan kelapa sawit.

296

Page 319: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Bailangu Capital Investment

KESIMPULAN PENILAIAN Berdasarkan hal-hal di atas dan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan penilaian, kami berkesimpulan bahwa:

Rp 70.335.000.000,00 ( TUJUH PULUH MILIAR TIGA RATUS TIGA PULUH LIMA JUTA RUPIAH ) merupakan nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014. Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga bukan merupakan tanggung jawab kami kemungkinan terjadinya masalah yang berkaitan dengan status hukum kepemilikan, kewajiban utang dan/atau sengketa atas Obyek Penilaian. Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan apapun dari Obyek Penilaian yang kami nilai serta nilai yang kami laporkan, baik pada saat ini maupun di masa yang akan datang. Hormat kami, KJPP SUWENDHO RINALDY & REKAN Ocky Rinaldy, MAPPI (Cert) Rekan Izin Penilai Publik : PB-1.09.00242 No. S T T D : 02/BL/STTD-P/AB/2006 No. M A P P I : 95-S-00654

OR/hs

297

Page 320: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Bailangu Capital Investment

RESUME PENILAIAN

No. U r a i a n Nilai Pasar (Rp .000,00) - Perkebunan Kelapa Sawit BCI di

Desa Sungai Jeruju, Desa Sungai Lumpur, Desa Sungai Ketupak, Desa Kuala Sungai Jeruju, Desa Ulak Kedondong, Desa Rantau Lurus, Desa Simpang Tiga Abadi, Desa Simapang Tiga Makmur, Dan Desa Kuala Dua Belas Kecamatan Cengal dan Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir Propinsi Sumatera Selatan

A. Bibit Kelapa Sawit 11.467.000

B. Tanah - Panitia B 55.970.000 ─────────

Total B 55.970.000

C. Bangunan 947.000

D. Mesin serta Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 1.775.500

E. Kendaraan Bermotor 175.500 ─────────

Total (A-E) 70.335.000 ═════════

********************

298

Page 321: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Persada Alam Hijau

SUWENDHO RINALDY & REKAN KANTOR JASA PENILAI PUBLIK Nomor Izin Usaha KJPP: 2.09.0059 Penilai Properti dan Bisnis

Rasuna Office Park WO 01-02 Rasuna Epicentrum

Jl. H.R. Rasuna Said - Kuningan Jakarta Selatan 12960

T (021) 8370-8026 / 3800-834 / 9390-3953 7168-5051 / 7970913 / 799-4521

F (021) 351-9544 / 9390-3952 / 797-3350 E [email protected]

Kantor Perwakilan: Bandung, Surabaya

No. : 141103.0011/SRR/SR-A/BRI/OR 3 November 2014 Kepada Yth. PT BUMIRAYA INVESTINDO Plaza Mutiara Lt. 11 Suite 1101 Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.1.2 No. 1 & 2 Jakarta 12950 U.p. : Direksi Hal : Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama

PT Persada Alam Hijau Dengan hormat, Sehubungan dengan penugasan yang diberikan kepada kami, Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy & Rekan (“SRR” atau “kami”), oleh manajemen PT Bumiraya Investindo (“Perseroan”) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar dari properti milik/atas nama PT Persada Alam Hjau (“PAH”) berupa perkebunan kelapa sawit yang terdiri dari tanaman menghasilkan kelapa sawit (TM) seluas 1.127,13 ha, bibit kelapa sawit, tanah Hak Guna Usaha (HGU) seluas 942,29 ha, tanah izin lokasi yang telah dibebaskan seluas 184,84 ha, bangunan, sarana pelengkap lainnya, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan kendaraan bermotor yang terletak di Kelurahan Sungai Bengkal dan Desa Kunangan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi (“Obyek Penilaian”), sesuai dengan surat penawaran kami No. 140805.001/SRR/SPN-A/BRI/OR tanggal 5 Agustus 2014 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan, maka dengan ini kami sebagai KJPP resmi dengan Izin Usaha No. 2.09.0059 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1056/KM.1/2009 tanggal 20 Agustus 2009 yang terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) dengan Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam dan LK No. 02/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 31 Mei 2006 (Penilai Properti dan Penilai Usaha) menyatakan bahwa kami telah melakukan penilaian atas Obyek Penilaian dengan tujuan untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014.

299

Page 322: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Persada Alam Hijau

REVISI LAPORAN PENILAIAN Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan laporan penilaian Obyek Penilaian No. 140912.003/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 12 September 2014, namun, sehubungan dengan adanya perbaikan, penjelasan, dan pengungkapan yang masih perlu ditambahkan ke dalam laporan penilaian Obyek Penilaian, maka dengan ini kami menerbitkan perbaikan atas laporan penilaian Obyek Penilaian untuk menambahkan perbaikan, penjelasan, dan pengungkapan tersebut, dengan ringkasan perubahan utama sebagai berikut: 1. Penambahan pengungkapan tentang dokumen analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL) dan rincian mengenai luas wilayah Izin Usaha Perkebunan (IUP) PAH.

2. Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan.

3. Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang digunakan sebagai data pembanding tanah.

4. Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk masing-masing dokumen kepemilikan tanah.

5. Koreksi (eliminasi) luas tanah non HGU yang merupakan aset non operasional seluas 2.362,87 ha, mengingat bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tebo No. 475 tahun 2013 tentang Perpanjangan Izin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit Atas Nama PT Persada Alam Hijau di Kecamatan Tebo Ilir, tanggal 4 Oktober 2013, yang terletak di Kelurahan Sungai Bengkal dan Desa Kunangan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi, luas izin lokasi PAH berubah menjadi 1.462 ha. Dari izin lokasi seluas 1.462 ha tersebut, seluas 1.127,13 ha merupakan tanah yang menjadi bagian dari Obyek Penilaian, yang terdiri dari tanah HGU seluas 942,29 ha dan tanah izin lokasi yang telah dibebaskan seluas 184,84 ha.

Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan perubahan pada kesimpulan nilai pasar Obyek Penilaian yang dihasilkan menjadi Rp 84.491.000.000,00 atau turun sebesar 5,71% dari kesimpulan nilai pasar Obyek Penilaian sebagaimana tercantum dalam laporan penilaian Obyek Penilaian No. 140912.003/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 12 September 2014 yaitu Rp 89.605.000.000,00. OBYEK PENILAIAN Obyek yang dinilai dalam penilaian ini adalah Obyek Penilaian, yaitu perkebunan kelapa sawit yang terdiri dari TM seluas 1.127,13 ha, bibit kelapa sawit, tanah HGU seluas 942,29 ha, tanah izin lokasi yang telah dibebaskan seluas 184,84 ha, bangunan, sarana pelengkap lainnya, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan kendaraan bermotor yang terletak di Kelurahan Sungai Bengkal dan Desa Kunangan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi.

300

Page 323: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Persada Alam Hijau

Obyek Penilaian merupakan aset operasional (kebun kelapa sawit) PAH. Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.C.4 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-478/BL/2009 tanggal 31 Desember 2009 (“Peraturan VIII.C.4”), aset operasional didefinisikan sebagai “aset yang digunakan dalam operasional perusahaan yang digunakan secara berkelanjutan” (Peraturan VIII.C.4–1.a.9), sedangkan aset non operasional didefinisikan sebagai “aset yang terpisahkan dari operasional perusahaan dan terdiri atas aset yang akan dipakai pada masa yang akan datang (reserve asset), Aset Surplus, atau Aset Investasi” (Peraturan VIII.C.4–1.a.10). TUJUAN DAN MAKSUD PENILAIAN Tujuan penilaian Obyek Penilaian adalah untuk memberikan pendapat tentang nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014 yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Sebagai informasi tambahan, kurs tengah Bank Indonesia (BI) untuk mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah pada tanggal penilaian adalah US$ 1 = Rp 11.969,00. Penugasan penilaian atas Obyek Penilaian dilaksanakan untuk memberikan informasi yang akan digunakan dalam rangka pelaksanaan rencana penawaran umum perdana saham induk perusahaan Perseroan. Kami tegaskan bahwa dalam penilaian ini kami tidak memperhitungkan biaya dan pajak yang terjadi karena adanya jual beli, sesuai dengan yang diatur di dalam Standar Penilaian Indonesia 2013 (SPI 2013). Dalam penilaian ini kami berasumsi bahwa: 1. Nilai yang tercantum dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam laporan ini yang

merupakan bagian dari Obyek Penilaian hanya berlaku sesuai dengan tujuan dan maksud penilaian. Nilai yang dinyatakan dalam laporan penilaian ini tidak dapat digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan.

2. Obyek Penilaian dilengkapi dengan dokumen kepemilikan/penguasaan Obyek Penilaian yang sah secara hukum, dapat dialihkan/dipindahtangankan, dan bebas dari ikatan, tuntutan atau batasan apapun selain yang disebutkan dalam laporan ini.

3. Obyek Penilaian merupakan satu kesatuan usaha yang dikelola oleh manajemen yang kompeten.

4. Batasan lainnya, kondisi, komentar, dan detail telah tercantum di dalam laporan ini.

Penilaian ini dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan VIII.C.4, Surat Edaran Bapepam dan LK No. SE-9/BL/2012 tentang

301

Page 324: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Persada Alam Hijau

“Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Properti Perkebunan Kelapa Sawit di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK tanggal 12 Juli2012 (“SE Penilaian Perkebunan”), dan SPI 2013. DEFINISI NILAI Untuk keperluan penilaian atas Obyek Penilaian, standar nilai yang kami pergunakan dalam laporan penilaian ini adalah nilai pasar (market value), yang berdasarkan Peraturan VIII.C.4 didefinisikan sebagai “perkiraan jumlah uang pada tanggal penilaian (cut off date), yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu obyek penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dan penjual yang berniat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan”. TANGGAL PENILAIAN DAN TANGGAL INSPEKSI LAPANGAN Tanggal penilaian ditetapkan pada tanggal 30 Juni 2014. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian. Peninjauan fisik atas Obyek Penilaian dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2014 sampai dengan 21 Agustus 2014. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan VIII.C.4, laporan penilaian ini berlaku selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penilaian, yaitu tanggal 30 Juni 2014, kecuali terdapat hal-hal yang dapat mempengaruhi kesimpulan nilai lebih dari 5% (lima persen). KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN Dari tanggal penilaian, yaitu tanggal 30 Juni 2014, sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan ini, tidak terdapat kejadian penting yang dapat mempengaruhi hasil penilaian secara signifikan. IDENTITAS PEMBERI TUGAS Pemberi tugas adalah Perseroan atau PT Bumiraya Investindo. Perseroan adalah sebuah perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (closely-held company) yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Perseroan berkantor pusat di Plaza Mutiara Lt. 11 Suite 1101, Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.1.2 No. 1 & 2, Jakarta 12950, dengan nomor telepon (021) 57852290, nomor faksimili (021) 57852290, dan alamat email [email protected]. PENDEKATAN PENILAIAN Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penilaian ini adalah sebagai berikut:

302

Page 325: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Persada Alam Hijau

- Pendekatan Pasar (Market Approach) Pendekatan pasar adalah pendekatan penilaian yang menggunakan data transaksi atau penawaran atas properti yang sebanding dan sejenis dengan obyek penilaian yang didasarkan pada suatu proses perbandingan dan penyesuaian. Pendekatan pasar dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan data penjualan dan atau data penawaran properti yang sebanding dan sejenis serta memiliki kesamaan karakteristik baik dalam hal fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah yang berhadapan dengan jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat, topografi, keadaan permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai (accessibility) untuk menilai tanah, dan merek, tipe/model, negara pembuat, tahun pembuatan, dan lama jam penggunaan untuk menilai alat berat dan kendaraan bermotor, serta lain-lain bila ada. Data tersebut kemudian dianalisa dengan memberikan penyesuaian-penyesuaian/adjustment terhadap perbedaan dan kesamaan karakteristik dalam hal fisik seperti lokasi, luas dan bentuk tanah, sisi tanah yang berhadapan dengan jalan (frontage), sifat kepemilikan/jenis sertifikat, topografi, keadaan permukaan tanah, dan mudah atau tidaknya dicapai (accessibility) untuk menilai tanah, dan merek, tipe/model, negara pembuat, tahun pembuatan, dan lama jam penggunaan untuk menilai alat berat dan kendaraan bermotor, serta lain-lain bila ada, antara obyek penilaian dengan data pembanding properti yang berhasil dikumpulkan untuk menghasilkan indikasi nilai pasar obyek penilaian.

- Pendekatan Biaya (Cost Approach) Pendekatan biaya adalah pendekatan penilaian untuk mendapatkan indikasi nilai obyek penilaian berdasarkan biaya reproduksi baru (reproduction cost new) atau biaya pengganti baru (replacement cost new) pada tanggal penilaian (cut off date) setelah dikurangi dengan penyusutan. Biaya reproduksi baru/biaya pengganti baru dihitung dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan suatu properti meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya pengadaan unit atau material, biaya pondasi, biaya konstruksi atau instalasi, termasuk semua pengeluaran standar yang berkaitan dengan angkutan, asuransi, bea masuk, pajak, dan biaya bunga selama masa konstruksi, tetapi tidak termasuk biaya akibat penundaan waktu dan biaya lembur.

- Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Pendekatan pendapatan adalah pendekatan penilaian yang didasarkan pada pendapatan dan biaya dari obyek penilaian per periode tertentu, yang dapat dihasilkan oleh obyek penilaian, yang kemudian dikapitalisasikan. Pendekatan pendapatan merupakan suatu pendekatan penilaian dimana nilai suatu properti ditentukan berdasarkan kemampuan properti tersebut untuk menghasilkan keuntungan di masa mendatang.

303

Page 326: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Persada Alam Hijau

Untuk melaksanakan penilaian suatu properti dengan pendekatan ini, mula-mula diperhitungkan keuntungan dari pengoperasian properti tersebut dengan mengurangkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dari pendapatan yang akan diperoleh. Apabila jumlah keuntungan tetap/konstan setiap tahunnya, maka nilai properti diperoleh dengan mengkapitalisasi keuntungan tersebut dengan tingkat kapitalisasi (capitalization rate) yang sesuai. Jika jumlah keuntungan tersebut berfluktuasi dari tahun ke tahun, maka nilai properti diperoleh dengan mendiskonto nilai-nilai keuntungan di masa mendatang (selama umur ekonomis properti tersebut) dengan tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai. Untuk obyek penilaian yang pendapatannya tidak pernah tetap/konstan setiap tahun, maka metode yang digunakan dalam penilaian ini adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method). Pendekatan pendapatan digunakan dalam penilaian ini dengan mempertimbangkan bahwa obyek penilaian merupakan properti yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang (income producing property).

Pendekatan-pendekatan dan metode-metode tersebut di atas kami aplikasikan dengan memperhatikan karakteristik aset-aset yang menjadi bagian-bagian dari Obyek Penilaian sebagai berikut: - Penilaian atas TM dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan penilaian atas

perkebunan kelapa sawit (sebagai suatu kesatuan operasional) dengan menggunakan pendekatan pendapatan dengan metode diskonto arus kas. Indikasi nilai pasar TM dihitung menggunakan teknik ekstraksi, yaitu dengan cara mengurangkan indikasi nilai pasar perkebunan kelapa sawit di areal tanaman kelapa sawit yang dihasilkan dari pendekatan pendapatan dengan jumlah indikasi nilai pasar komponen aset non tanaman yang berupa tanah, bangunan, sarana pelengkap lainnya, mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga, alat berat, dan kendaraan bermotor secara proporsional sesuai dengan luas areal tertanam dan areal panen. Pendekatan pendapatan digunakan dalam penilaian atas tanaman kelapa sawit dengan mempertimbangkan bahwa tanaman kelapa sawit merupakan properti yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang (income producing property).

- Penilaian atas tanah, alat berat, dan kendaraan bermotor dilakukan dengan menggunakan pendekatan pasar. Pendekatan pasar digunakan dalam penilaian tanah, alat berat, dan kendaraan bermotor dengan mempertimbangkan bahwa pada saat penilaian dilakukan diperoleh data pembanding transaksi/penawaran penjualan tanah, alat berat, dan kendaraan bermotor yang sebanding dan sejenis yang dapat digunakan dalam proses penilaian.

304

Page 327: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Persada Alam Hijau

- Penilaian atas bibit kelapa sawit, bangunan, sarana pelengkap lainnya, dan mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan pendekatan biaya. Pendekatan biaya digunakan dalam penilaian atas aset-aset tersebut dengan mempertimbangkan bahwa biaya reproduksi baru/biaya pengganti baru dan penyusutan dari bibit kelapa sawit, bangunan, sarana pelengkap lainnya, dan mesin serta peralatan kantor dan rumah tangga dapat diperkirakan.

Kami telah memeriksa sendiri Obyek Penilaian, menyelidiki kondisi pasar setempat, dan memberi perhatian atas: Biaya pengganti baru dari bangunan, sarana pelengkap lainnya, dan mesin serta

peralatan kantor dan rumah tangga, berdasarkan harga pasaran properti yang sebanding dan sejenis pada tanggal penilaian.

Jumlah depresiasi yang meliputi: - Penyusutan Fisik Aus karena pemakaian, lapuk, kering, retak-retak, dan kerusakan struktural

dengan memperhatikan umur dan kondisi fisik yang terlihat;

- Keusangan Fungsional atau Teknis Perencanaan yang kurang/tidak memadai, ketidakmampuan atau kelebihan

kemampuan karena besarnya, macam, umur dan sebagainya; - Keusangan Ekonomis atau Eksternal Disebabkan karena perubahan dari luar terhadap properti, seperti infiltrasi

lingkungan oleh masyarakat atau penggunaan properti yang tidak harmonis, perundang-undangan, dan sebagainya.

ASUMSI UMUM DAN KHUSUS Dalam penilaian ini kami membuat beberapa asumsi yang sangat penting sehubungan dengan metode yang kami gunakan dalam penentuan nilai, yaitu: 1. Kami tidak melakukan pengukuran terhadap luas areal tanah, hanya mengikuti bukti

kepemilikan yang ada dan/atau informasi yang kami peroleh.

2. Pelaksanaan teknis budidaya dilakukan menurut kaidah-kaidah standar yang umum dilakukan di perkebunan kelapa sawit.

305

Page 328: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Persada Alam Hijau

KESIMPULAN PENILAIAN Berdasarkan hal-hal di atas dan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan penilaian, kami berkesimpulan bahwa:

Rp 84.491.000.000,00 ( DELAPAN PULUH EMPAT MILIAR EMPAT RATUS SEMBILAN PULUH

SATU JUTA RUPIAH ) merupakan nilai pasar dari Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014. Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga bukan merupakan tanggung jawab kami kemungkinan terjadinya masalah yang berkaitan dengan status hukum kepemilikan, kewajiban utang dan/atau sengketa atas Obyek Penilaian. Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan apapun dari Obyek Penilaian yang kami nilai serta nilai yang kami laporkan, baik pada saat ini maupun di masa yang akan datang. Hormat kami, KJPP SUWENDHO RINALDY & REKAN Ocky Rinaldy, MAPPI (Cert) Rekan Izin Penilai Publik : PB-1.09.00242 No. S T T D : 02/BL/STTD-P/AB/2006 No. M A P P I : 95-S-00654

OR/hs

306

Page 329: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Ringkasan Penilaian Properti Milik/Atas Nama PT Persada Alam Hijau

RESUME PENILAIAN

No. U r a i a n Nilai Pasar (Rp .000,00) - Perkebunan Kelapa Sawit PAH di

Kelurahan Sungai Bengkal dan Desa Kunangan Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo Propinsi Jambi

A. TM 61.607.000

B. Bibit Kelapa Sawit 160.000

C. Tanah 12.790.000

D. Bangunan 2.274.000

E. Sarana Pelengkap Lainnya 1.730.000

F. Mesin Serta Peralatan Kantor dan Rumah Tangga 1.188.000

G. Alat Berat 2.732.000

H. Kendaraan Bermotor 2.010.000

───────── Total (A-H) 84.491.000

********************

307

Page 330: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 331: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

No. : JK/FO/141203-001 3 Desember 2014 Kepada Yth. PT GOLDEN PLANTATION Tbk Gedung Alun Graha Jl. Prof. DR. Soepomo, SH, No. 233 Menteng Dalam, Tebet Jakarta Selatan U.p. : Direksi Hal : Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi Dengan hormat, PT Golden Plantation Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) merencanakan untuk melakukan beberapa transaksi sebagai berikut: Akuisisi atas 77,50% saham PT Bailangu Capital Investment (selanjutnya disebut “BCI”)

dari PT Pangeran Duayu dan Tuan Mohammad Reza Zulkarnaen (selanjutnya disebut “PD & MRZ”); dan

Akuisisi atas 99,995% saham PT Persada Alam Hijau (selanjutnya disebut “PAH”) dari PT Profindo Putra Utama (selanjutnya disebut “PPU”).

Rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi atas 77,50% saham BCI dan 99,995% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH selanjutnya disebut “Rencana Akuisisi”. Sehubungan dengan Rencana Akuisisi tersebut, manajemen Perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (selanjutnya disebut “KJPP”) Jennywati, Kusnanto & rekan (selanjutnya disebut “JKR” atau “kami”) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas kewajaran Rencana Akuisisi sesuai dengan surat penawaran dan/atau penugasan kami No. JK/131227-001 tanggal 27 Desember 2013 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan. Selanjutnya, kami sebagai KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut “Bapepam-LK”) dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam-LK No. 05/BL/STTD-P/B/2010 (penilai usaha) menyampaikan pendapat kewajaran (fairness opinion) (selanjutnya disebut “Pendapat Kewajaran”) atas Rencana Akuisisi.

309

Page 332: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan laporan pendapat kewajaran atas Rencana Akuisisi dengan No. JK/FO/141003-001 tanggal 3 Oktober 2014. Namun, sehubungan dengan adanya penjelasan dan pengungkapan yang masih perlu ditambahkan ke dalam laporan pendapat kewajaran, maka dengan ini, kami menerbitkan kembali laporan pendapat kewajaran atas Rencana Akuisisi dengan No. JK/FO/141103-003 tanggal 3 November 2014. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: - Perubahan pada laporan penilaian 77,50% saham BCI yang disusun oleh JKR dari

sebelumnya No. JK/SV/141001-001 tanggal 1 Oktober 2014 menjadi No. JK/SV/141103-001 tanggal 3 November 2014;

- Perubahan pada laporan penilaian 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang disusun oleh JKR dari sebelumnya No. JK/SV/140915-001 tanggal 15 September 2014 menjadi No. JK/SV/141103-002 tanggal 3 November 2014; dan

- Perubahan pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah direviu oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut “KAP”) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (selanjutnya disebut “AAJMS”) dari sebelumnya No. R/604.AGA/dwd.1/2014 tanggal 8 September 2014 menjadi No R-1/604.AGA/dwd.1/2014 tanggal 3 November 2014;

Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi. Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan laporan pendapat kewajaran atas Rencana Akuisisi dengan No. JK/FO/141103-003 tanggal 3 November 2014. Namun, sehubungan dengan adanya penjelasan dan pengungkapan yang masih perlu ditambahkan ke dalam laporan pendapat kewajaran, maka dengan ini, kami menerbitkan kembali laporan pendapat kewajaran atas Rencana Akuisisi dengan No. JK/FO/141117-001 tanggal 17 November 2014. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: - Perubahan pada perjanjian yang digunakan dalam Rencana Akuisisi dari sebelumnya

Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (selanjutnya disebut “MOU”) tanggal 12 September 2014 menjadi Perjanjian Pengalihan PAH (selanjutnya disebut “PP-PAH”) tanggal 11 November 2014; dan

- Perubahan pada proforma laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 sehubungan dengan Rencana Akuisisi yang telah direviu oleh AAJMS dari sebelumnya No. R/034.ARC/dwd/2014 tanggal 2 Oktober 2014 menjadi No. R-1/034.ARC/dwd/2014 tanggal 14 November 2014.

Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi.

310

Page 333: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan laporan pendapat kewajaran atas Rencana Akuisisi dengan No. JK/FO/141117-001 tanggal 17 November 2014. Namun, sehubungan dengan adanya penjelasan dan pengungkapan yang masih perlu ditambahkan ke dalam laporan pendapat kewajaran, maka dengan ini, kami menerbitkan kembali laporan pendapat kewajaran atas Rencana Akuisisi dengan No. JK/FO/141203-001 tanggal 3 Desember 2014. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: - Penambahan pada perjanjian yang digunakan dalam Rencana Akuisisi, yaitu Addendum

2 Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Saham BCI (selanjutnya disebut “A2PPJBS-BCI”) tanggal 28 November 2014.

Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi. ALASAN DAN LATAR BELAKANG RENCANA AKUISISI Perseroan merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka (publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah bergerak dalam bidang perkebunan dan pertanian. Perseroan berkantor pusat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. DR. Soepomo, SH, No. 233, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, dengan nomor telepon: (021) 831 8775 dan nomor faksimili: (021) 835 1215. Perseroan merupakan entitas anak dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (selanjutnya disebut “TPSF”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, Perseroan merupakan entitas induk dari PT Bumiraya Investindo (selanjutnya disebut “BRI”) dengan kepemilikan sebesar 64,95%. BRI merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan BRI adalah bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. BRI memiliki beberapa entitas anak yang juga bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dengan perincian sebagai berikut: PT Charindo Palma Oetama (selanjutnya disebut “CPO”) dengan kepemilikan sebesar

99,99%;

PT Muarabungo Plantation (selanjutnya disebut “MBP”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%. MBP merupakan entitas induk dari PT Tandan Abadi Mandiri (selanjutnya disebut “TAM”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%;

PT Airlangga Sawit Jaya (selanjutnya disebut “ASJ”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%;

PT Mitra Jaya Agro Palm (selanjutnya disebut “MJAP”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%; dan

PT Tugu Palma Sumatera (selanjutnya disebut “TPSum”) dengan kepemilikan sebesar 99,96%.

311

Page 334: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja industri perkebunan kelapa sawit terus menunjukkan perkembangan yang signifikan yang tercermin dari kenaikan jumlah produksi kelapa sawit seiring dengan kenaikan atas permintaan produk kelapa sawit. Pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang yang didukung oleh tingginya kebutuhan akan produk kelapa sawit tersebut. Selain itu, Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan, khususnya investasi di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya, yang didukung oleh persediaan lahan yang luas yang memungkinkan perluasan perkebunan kelapa sawit dan tersedianya pasar ekspor yang luas. Sebagai sebuah perusahaan yang memfokuskan diri pada bidang perkebunan kelapa sawit, Perseroan memandang prospek pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut sebagai salah satu peluang untuk terus mengembangkan kegiatan usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa mengeksplorasi dan mengevaluasi kesempatan bisnis baru untuk meningkatkan kinerja operasional dan peluang investasi pada perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya. Untuk menangkap peluang atas prospek pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut, Perseroan merencanakan untuk melakukan akuisisi atas 77,50% saham BCI dan 99,995% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH. BCI merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan kegiatan BCI adalah bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. BCI memiliki kebun kelapa sawit dengan tanah non-HGU seluas 20.000 hektar yang terletak di Desa Sungai Jeruju, Desa Ulak Kedondong, Desa Rantau Lurus, Desa Simpang Tiga Abadi, Desa Simpang Tiga Makmur dan Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Cengal dan Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan dimana BCI masih dalam tahap pembibitan. PAH merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan PAH adalah bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit, menanam dan memelihara tanaman kelapa sawit serta mengolah hasil perkebunan dan menjual hasilnya. PAH memiliki kebun kelapa sawit yang terdiri dari tanaman menghasilkan kelapa sawit seluas 1.127,13 hektar, tanah HGU seluas 942,29 hektar dan tanah non-HGU seluas 2.547,71 hektar yang terletak di Kelurahan Sungai Bengkal dan Desa Kunangan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi.

312

Page 335: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Berdasarkan Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Saham BCI (selanjutnya disebut “PPJBS-BCI”) tanggal 30 April 2014, Perseroan dan PD & MRZ telah sepakat untuk melakukan pengalihan atas 70,00% saham yang dimiliki PD & MRZ kepada Perseroan, dimana Perseroan wajib melakukan pembayaran pertama sebesar Rp 2,00 miliar dan terdapat beberapa kondisi yang harus dipenuhi oleh Perseroan dan PD & MRZ. Selanjutnya, berdasarkan Addendum 1 Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Saham BCI (selanjutnya disebut “APPJBS-BCI”) tanggal 3 Oktober 2014, Perseroan dan PD & MRZ bermaksud untuk mengubah beberapa ketentuan dalam PPJBS-BCI, antara lain PD & MRZ merencanakan untuk mengalihkan 77,50% saham BCI kepada Perseroan. Selanjutnya, berdasarkan MOU tanggal 12 September 2014, Perseroan dan PPU telah sepakat untuk melakukan pengalihan 99,995% saham PAH yang dimiliki PPU beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH kepada Perseroan dengan kondisi prasyarat yang harus dipenuhi. Selanjutnya, berdasarkan A2PPJBS-BCI tanggal 28 November 2014, Perseroan dan PD & MRZ telah sepakat untuk menyesuaikan beberapa kondisi yang harus dipenuhi oleh Perseroan dan PD & MRZ. Pada tanggal 11 November 2014, Perseroan, PPU dan Fransiscus Suciyanto (selanjutnya disebut “FS”) telah menandatangani PP-PAH, dimana Perseroan dan PPU telah sepakat untuk melakukan pengalihan 99,995% saham PAH yang dimiliki PPU beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH kepada Perseroan dengan nilai transaksi sebesar Rp 84,02 miliar serta dengan kondisi prasyarat yang harus dipenuhi. Rencana Akuisisi tersebut akan dilakukan dengan menggunakan sebagian dana hasil Rencana Penawaran Umum Perdana Saham (selanjutnya disebut “Rencana PUPS”) yang pada saat ini sedang dilakukan oleh Perseroan. Rencana Akuisisi tersebut diharapkan dapat mendukung tercapainya visi Perseroan dengan menerapkan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha Perseroan. Selain itu, Rencana Akuisisi juga diharapkan dapat memperbesar pangsa pasar Perseroan dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan kapitalisasi pasar Perseroan, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan. Alasan dilakukannya Rencana Akuisisi adalah sebagai berikut: Mengingat dalam beberapa tahun terakhir, kinerja industri perkebunan kelapa sawit

terus menunjukkan perkembangan yang signifikan yang tercermin dari kenaikan jumlah produksi kelapa sawit seiring dengan kenaikan atas permintaan produk kelapa sawit, yang mana pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang yang didukung oleh tingginya kebutuhan akan produk kelapa sawit, maka Rencana Akuisisi diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar Perseroan dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan kapitalisasi pasar Perseroan, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan.

Rencana Akuisisi diharapkan menjadi langkah yang strategis untuk mendukung tercapainya visi Perseroan dengan menerapkan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha Perseroan yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan.

313

Page 336: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

BCI dan PAH merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa

sawit yang masih berada dalam tahap pengembangan, dimana umur tanaman kelapa sawit yang dimiliki oleh BCI dan PAH masih tergolong muda. Dengan dilakukannya Rencana Akuisisi, maka Perseroan berpotensi membukukan pendapatan atas penjualan produk kelapa sawit BCI dan PAH di masa mendatang yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap laporan keuangan Perseroan, dimana setelah Rencana Akuisisi menjadi efektif, Perseroan akan memiliki penyertaan saham pada BCI dan PAH masing-masing dengan kepemilikan sebesar 77,50% dan 99,995%.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, Rencana Akuisisi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 (selanjutnya disebut “Peraturan IX.E.1”). Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, Rencana Akuisisi tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 (selanjutnya disebut “Peraturan IX.E.2”). Dengan demikian, dalam rangka pelaksanaan Rencana Akuisisi serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), maka Perseroan menunjuk penilai independen, JKR untuk memberikan Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi. Selanjutnya, Pendapat Kewajaran ini hanya dapat digunakan sehubungan dengan Rencana Akuisisi dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan lainnya. Pendapat Kewajaran ini juga tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Akuisisi atau mengambil tindakan tertentu atas Rencana Akuisisi. OBYEK TRANSAKSI PENDAPAT KEWAJARAN Obyek transaksi dalam Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi adalah rencana Perseroan untuk melakukan akuisisi atas 77,50% saham BCI dan 99,995% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH. MAKSUD DAN TUJUAN PENDAPAT KEWAJARAN Maksud dan tujuan pemberian Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi adalah untuk memberikan gambaran kepada Direksi Perseroan mengenai kewajaran Rencana Akuisisi dari aspek keuangan serta untuk tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

314

Page 337: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

TANGGAL PENDAPAT KEWAJARAN Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi dalam laporan pendapat kewajaran diperhitungkan pada tanggal 30 Juni 2014. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan analisa Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi. RUANG LINGKUP Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi, antara lain sebagai berikut: 1. Draft Prospektus sehubungan dengan Rencana PUPS yang disusun oleh manajemen

Perseroan;

2. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah direviu oleh AAJMS sebagaimana tertuang dalam laporannya No. R-1/604.AGA/dwd.1/2014 tanggal 3 November 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

3. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (selanjutnya disebut “ARHJ”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 177/ARHJ-RD/PHO-GP/GA/06.14 tanggal 25 Juni 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

4. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 176/ARHJ-RD/PHO-GP/GA/06.14 tanggal 25 Juni 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

5. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh ARHJ sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 175/ARHJ-RD/PHO-GP/GA/06.14 tanggal 25 Juni 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

6. Laporan keuangan BCI untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah diaudit oleh KAP Budiman, Wawan, Pamudji, & Rekan (selanjutnya disebut “BWPR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 018A/BWP/KP/TPL-BA/GA/09-14 tanggal 4 September 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

7. Laporan keuangan BCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh KAP Drs. Gunawan Sudradjat (selanjutnya disebut “DGS”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. GS-008 tanggal 15 April 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

315

Page 338: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

8. Laporan keuangan BCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

yang telah diaudit oleh KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan (selanjutnya disebut “SMAR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. LAP.026/SM.05A/KG/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

9. Laporan keuangan BCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh KAP Drs. Ahman Adri, MBA (selanjutnya disebut “DAA”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 08/LAI/092012 tanggal 25 September 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

10. Laporan keuangan konsolidasian PAH untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan (selanjutnya disebut “JASR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 3252/RPT/IX/2014 tanggal 15 September 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

11. Laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh KAP Eka Masni, Bustaman & Rekan (selanjutnya disebut “EBR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 076/EB&R-KP/LAP-GA/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

12. Laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh KAP Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan (selanjutnya disebut “ISSR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 186/ISS/AU/2013 tanggal 16 Mei 2013 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

13. Laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh ISSR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 171/ISS/AU/2012 tanggal 28 Mei 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

14. Kertas kerja laporan keuangan konsolidasian PAH untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah diaudit oleh JASR sebagaimana tertuang dalam laporan keuangan konsolidasian PAH untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dengan No. 3252/RPT/IX/2014 tanggal 15 September 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

15. Kertas kerja laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh EBR sebagaimana tertuang dalam laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dengan No. 076/EB&R-KP/LAP-GA/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

16. Kertas kerja laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh ISSR sebagaimana tertuang dalam laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dengan No. 186/ISS/AU/2013 tanggal 16 Mei 2013 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

316

Page 339: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

17. Kertas kerja laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh ISSR sebagaimana tertuang dalam laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan No. 171/ISS/AU/2012 tanggal 28 Mei 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

18. Proforma laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 sehubungan dengan Rencana Akuisisi yang telah direviu oleh AAJMS sebagaimana tertuang dalam laporannya No. R-1/034.ARC/dwd/2014 tanggal 14 November 2014;

19. Proyeksi laporan keuangan Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 – 2018 sebelum dan setelah Rencana Akuisisi yang disusun oleh manajemen Perseroan;

20. PPJBS-BCI;

21. APPJBS-BCI;

22. A2PPJBS-BCI;

23. MOU;

24. PP-PAH;

25. Laporan penilaian 77,50% saham BCI yang disusun oleh JKR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. JK/SV/141103-001 tanggal 3 November 2014;

26. Laporan penilaian 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang disusun oleh JKR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. JK/SV/141103-002 tanggal 3 November 2014;

27. Anggaran dasar Perseroan yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 208 tanggal 30 Juni 2014 yang ditegaskan kembali dalam akta No. 91 tanggal 27 Agustus 2014 dari Notaris Humberg Lie, S.H., SE., M.Kn, tentang peningkatan modal Perseroan;

28. Anggaran dasar BCI yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 21 tanggal 5 Juni 2014 dari Notaris Mala Mukti, SH, LLM, tentang peningkatan modal dasar, modal disetor dan komposisi kepemilikan saham;

29. Anggaran dasar PAH yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 6 tanggal 7 Oktober 2013 dari Notaris Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., tentang persetujuan pengalihan saham;

30. Hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan, yaitu Kanya Lakshmi Sidarta dengan posisi sebagai Direktur Independen, mengenai alasan, latar belakang dan hal-hal lain yang terkait dengan Rencana Akuisisi;

317

Page 340: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

31. Surat Representasi dari manajemen Perseroan terkait dengan Rencana Akuisisi;

32. Informasi mengenai rencana-rencana bisnis yang akan dilakukan oleh Perseroan di

masa mendatang;

33. Dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan Rencana Akuisisi;

34. Data dan informasi industri berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

35. Data dan informasi pasar berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

36. Data dan informasi ekonomi berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

37. Informasi lain dari pihak manajemen Perseroan, BCI dan PAH serta pihak-pihak lain yang relevan untuk penugasan; dan

38. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak maupun elektronik dan hasil analisa lain yang kami anggap relevan.

KONDISI PEMBATAS DAN ASUMSI-ASUMSI POKOK Analisa Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas, data dan informasi mana telah kami telaah. Dalam melaksanakan analisa, kami bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan, informasi atas status hukum Perseroan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum dan kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Oleh karenanya, kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas Pendapat Kewajaran kami dikarenakan adanya perubahan data dan informasi tersebut. Proyeksi laporan keuangan Perseroan sebelum dan setelah Rencana Akuisisi disusun oleh manajemen Perseroan. Kami telah melakukan penelahaan atas proyeksi laporan keuangan tersebut dan proyeksi laporan keuangan tersebut telah menggambarkan kondisi operasi dan kinerja Perseroan. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang perlu kami lakukan terhadap target kinerja Perseroan.

318

Page 341: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Kami tidak melakukan inspeksi atas aset tetap atau fasilitas Perseroan, BCI dan PAH. Selain itu, kami juga tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Rencana Akuisisi. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Rencana Akuisisi hanya merupakan pemberian Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit atau perpajakan. Kami tidak melakukan penelitian atas keabsahan Rencana Akuisisi dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan. Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi hanya ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan. Laporan pendapat kewajaran atas Rencana Akuisisi bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan berdasarkan anggaran dasar Perseroan, BCI dan PAH. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan Rencana Akuisisi tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak berada dalam posisi untuk mendapatkan dan menganalisa suatu bentuk transaksi-transaksi lainnya di luar Rencana Akuisisi yang ada dan mungkin tersedia untuk Perseroan serta pengaruh dari transaksi-transaksi tersebut terhadap Rencana Akuisisi. Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan pemerintah terkait dengan Rencana Akuisisi pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan. Perhitungan dan analisa dalam rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan benar dan kami bertanggung jawab atas laporan pendapat kewajaran. Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, kami menggunakan beberapa asumsi, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan, BCI dan PAH serta semua pihak yang terlibat dalam Rencana Akuisisi. Rencana Akuisisi dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan serta keakuratan informasi mengenai Rencana Akuisisi yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan. Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisa dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisa lainnya secara utuh sebagai satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat Kewajaran. Penyusunan Pendapat Kewajaran ini merupakan suatu proses yang rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisa yang tidak lengkap.

319

Page 342: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran sampai dengan tanggal terjadinya Rencana Akuisisi ini tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Perhitungan dan analisa dalam rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan benar dan kami bertanggung jawab atas laporan pendapat kewajaran. Kesimpulan Pendapat Kewajaran ini berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki dampak material terhadap Rencana Akuisisi. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada, perubahan kondisi baik secara internal pada Perseroan, BCI dan PAH maupun secara eksternal, yaitu kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan keuangan serta peraturan-peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan terjadi perubahan-perubahan tersebut di atas, maka Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi mungkin berbeda. INDEPENDENSI PENILAI Dalam mempersiapkan laporan pendapat kewajaran atas Rencana Akuisisi, JKR bertindak secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan. JKR juga tidak memiliki kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Selanjutnya, laporan pendapat kewajaran ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh kewajaran nilai yang dihasilkan dari proses analisa Pendapat Kewajaran ini dan JKR hanya menerima imbalan sesuai dengan surat penugasan No. JK/131227-001 tanggal 27 Desember 2013. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENDAPAT KEWAJARAN (SUBSEQUENT EVENTS) Dari tanggal Pendapat Kewajaran, yaitu tanggal 30 Juni 2014, sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan pendapat kewajaran, tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Pendapat Kewajaran (subsequent events) yang secara signifikan dapat mempengaruhi Pendapat Kewajaran. PENDEKATAN DAN PROSEDUR PENDAPAT KEWAJARAN ATAS RENCANA AKUISISI Dalam evaluasi Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi ini, kami telah melakukan analisa melalui pendekatan dan prosedur Pendapat Kewajaran atas Rencana Akuisisi dari hal-hal sebagai berikut: I. Analisa atas Rencana Akuisisi; II. Analisa kualitatif dan kuantitatif atas Rencana Akuisisi; dan III. Analisa atas kewajaran Rencana Akuisisi.

320

Page 343: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

III. Analisa atas Kewajaran Rencana Akuisisi

Analisa kewajaran Rencana Akuisisi secara lengkap adalah sebagai berikut: 1. Sebagaimana tercantum dalam APPJBS-BCI tanggal 3 Oktober 2014 dan

A2PPJBS-BCI tanggal 28 November 2014, Perseroan telah sepakat dengan PD & MRZ untuk melakukan untuk pengalihan atas 77,50% saham BCI dari PD & MRZ dengan nilai transaksi sebesar Rp 46,25 miliar kepada Perseroan. Selanjutnya, berdasarkan penilaian saham yang dilakukan oleh JKR terhadap 77,50% saham BCI sebagaimana termuat dalam laporannya No. JK/SV/141103-001 tanggal 3 November 2014, nilai pasar wajar 77,50% saham BCI adalah sebesar Rp 48,14 miliar. Dengan demikian, nilai transaksi sebesar Rp 46,25 miliar adalah lebih rendah dari nilai pasar wajar 77,50% saham BCI sebesar Rp 48,14 miliar, sehingga Perseroan berpotensi membukukan keuntungan sebesar Rp 1,89 miliar. Selisih nilai transaksi sebesar 4,09% tersebut telah sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 (selanjutnya disebut “Peraturan VIII.C.3”), persentase mana tidak melebihi 7,50% dari nilai pasar wajar 77,50% saham BCI sebesar Rp 48,14 miliar.

2. Sebagaimana tercantum dalam PP-PAH tanggal 11 November 2014, Perseroan telah sepakat dengan PPU untuk melakukan pengalihan atas 99,995% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang tercantum dalam laporan keuangan PAH untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dengan nilai transaksi sebesar Rp 83,99 miliar. Selanjutnya, berdasarkan penilaian saham yang dilakukan oleh JKR terhadap 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi sebagaimana termuat dalam laporannya No. JK/SV/141103-002 tanggal 3 November 2014, nilai pasar wajar 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi adalah sebesar Rp 86,87 miliar. Dengan demikian, nilai transaksi sebesar Rp 83,99 miliar adalah lebih rendah dari nilai pasar wajar 99,995% saham PAH beserta utang pihak berelasi sebesar Rp 86,87 miliar, sehingga Perseroan berpotensi membukukan keuntungan sebesar Rp 2,88 miliar. Selisih nilai transaksi sebesar 3,43% tersebut telah sesuai dengan Peraturan VIII.C.3, persentase mana tidak melebihi 7,50% dari nilai pasar wajar 99,995% saham PAH beserta utang pihak berelasi sebesar Rp 86,87 miliar.

3. Berdasarkan proforma laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Perseroan yang telah direviu oleh AAJMS, setelah Rencana Akuisisi menjadi efektif, Perseroan berpotensi membukukan laba sebesar Rp 5,86 miliar, sehingga laba komprehensif tahun berjalan Perseroan menjadi sebesar Rp 5,86 miliar, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan Perseroan pada masa mendatang.

321

Page 344: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

4. Selanjutnya, berdasarkan proforma laporan posisi keuangan konsolidasian

Perseroan yang telah direviu oleh AAJMS, setelah Rencana Akuisisi menjadi efektif, maka rasio liabilitas terhadap ekuitas Perseroan akan menjadi 58,53% dari 68,42%. Dengan menurunnya struktur kapital Perseroan tersebut, bilamana diperlukan, dalam pengembangan kegiatan operasional Perseroan dan entitas anaknya, Perseroan berpotensi memperoleh pinjaman pada masa mendatang.

5. BCI memiliki kebun kelapa sawit dengan tanah non-HGU seluas 20.000 hektar yang terletak di Desa Sungai Jeruju, Desa Ulak Kedondong, Desa Rantau Lurus, Desa Simpang Tiga Abadi, Desa Simpang Tiga Makmur dan Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Cengal dan Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan dimana BCI masih dalam tahap pembibitan. Selanjutnya, PAH memiliki kebun kelapa sawit yang terdiri dari tanaman menghasilkan kelapa sawit seluas 1.127,13 hektar, tanah HGU seluas 942,29 hektar, tanah non-HGU seluas 2.547,71 hektar yang terletak di Kelurahan Sungai Bengkal dan Desa Kunangan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi. Perseroan berharap dengan potensi tanah non-HGU seluas 20.000 hektar dan 2.547,71 hektar tersebut, Perseroan dapat memaksimalkan pengembangan kebun kelapa sawit BCI dan PAH secara optimal dengan didukung supervisi dan modal kerja dari Perseroan. Perseroan mengharapkan dengan dilakukannya Rencana Akuisisi, Perseroan dapat meningkatkan kinerja keuangan atas potensi pengembangan aset BCI dan PAH melalui konsolidasi dari kontribusi positif laporan keuangan BCI dan PAH yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham Perseroan.

6. Mengingat dalam beberapa tahun terakhir, kinerja industri perkebunan kelapa sawit terus menunjukkan perkembangan yang signifikan yang tercermin dari kenaikan jumlah produksi kelapa sawit seiring dengan kenaikan atas permintaan produk kelapa sawit, yang mana pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang yang didukung oleh tingginya kebutuhan akan produk kelapa sawit, maka Rencana Akuisisi diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar Perseroan dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan kapitalisasi pasar Perseroan, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan.

7. Rencana Akuisisi diharapkan menjadi langkah yang strategis untuk mendukung tercapainya visi Perseroan dengan menerapkan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha Perseroan yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan.

322

Page 345: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

KESIMPULAN Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dari manajemen Perseroan yang digunakan dalam penyusunan laporan pendapat kewajaran ini, penelaahan atas dampak keuangan Rencana Akuisisi sebagaimana diungkapkan dalam laporan pendapat kewajaran ini, kami berpendapat bahwa Rencana Akuisisi adalah wajar. DISTRIBUSI PENDAPAT KEWAJARAN INI Pendapat Kewajaran ini ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan Rencana Akuisisi dan tidak untuk digunakan oleh pihak lain atau untuk kepentingan lain. Pendapat Kewajaran ini tidak merupakan rekomendasi kepada pemegang saham untuk menyetujui Rencana Akuisisi atau melakukan tindakan lainnya dalam kaitan dengan Rencana Akuisisi dan tidak dapat digunakan secara demikian oleh pemegang saham. Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisa dan informasi tanpa mempertimbangkan isi Pendapat Kewajaran ini secara keseluruhan dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat Kewajaran ini. Pendapat Kewajaran ini juga disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan atau melengkapi Pendapat Kewajaran kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal Pendapat Kewajaran ini. Pendapat Kewajaran ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan (corporate seal) dari KJPP Jennywati, Kusnanto & rekan. Hormat kami, KJPP JENNYWATI, KUSNANTO & REKAN Willy D. Kusnanto Rekan Izin Penilai : B-1.09.00153 STTD : 05/BL/STTD-P/B/2010 Klasifikasi Izin : Penilai Bisnis MAPPI : 06-S-01996

323

Page 346: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 347: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

No. : JK/SV/141103-001 3 November 2014 Kepada Yth. PT GOLDEN PLANTATION Tbk Gedung Alun Graha Jl. Prof. DR. Soepomo, SH, No. 233 Menteng Dalam, Tebet Jakarta Selatan U.p. : Direksi Hal : Ringkasan Penilaian 77,50% Saham PT Bailangu Capital Investment Dengan hormat, Kantor Jasa Penilai Publik (selanjutnya disebut “KJPP”) Jennywati, Kusnanto & rekan (selanjutnya disebut “JKR” atau “kami”) mendapat penugasan dari manajemen PT Golden Plantation Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 77,50% saham PT Bailangu Capital Investment (selanjutnya disebut “BCI”). Penugasan kami tersebut sesuai dengan surat penawaran kami No. JK/131227-001 tanggal 27 Desember 2013 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan. Selanjutnya, kami sebagai KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut “Bapepam-LK”) dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam-LK No. 05/BL/STTD-P/B/2010 (penilai usaha), menyatakan bahwa kami telah meneliti dan menilai nilai pasar wajar 77,50% saham BCI (selanjutnya disebut “Obyek Penilaian”) dengan tujuan untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014.

325

Page 348: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan laporan penilaian 77,50% saham BCI dengan No. JK/SV/141001-001 tanggal 1 Oktober 2014. Namun, sehubungan dengan adanya penjelasan dan pengungkapan yang masih perlu ditambahkan ke dalam laporan penilaian, maka dengan ini, kami menerbitkan kembali laporan penilaian 77,50% saham BCI dengan No. JK/SV/141103-001 tanggal 3 November 2014. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: - Perubahan pada laporan penilaian properti yang dimiliki oleh BCI per tanggal

30 Juni 2014 yang disusun oleh KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan (selanjutnya disebut “SRR”) dari sebelumnya No. 140915.002/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 15 September 2014 menjadi No. 141103.010/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 3 November 2014. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: Penambahan pengungkapan tentang dokumen analisa mengenai dampak

lingkungan (AMDAL) dan rincian mengenai luas wilayah Ijin Usaha Perkebunan BCI;

Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan;

Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang digunakan sebagai data pembanding tanah;

Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk masing-masing dokumen kepemilikan tanah; dan

Koreksi luas tanah non-HGU dari semula seluas 20.000 hektar menjadi tanah Panitia B seluas 9.100,86 hektar sesuai dengan Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah B No. 66/R/P”B”Prov.SS/26/2012, dengan luas 9.100,86 hektar yang terletak di Desa Sungai Jeruju, Desa Sungai Lumpur, Desa Sungai Ketupak, Desa Kuala Sungai Jeruju, Desa Ulak Kedondong, Desa Rantau Lurus, Desa Simpang Tiga Abadi, Desa Simpang Tiga Makmur, dan Desa Kuala Dua Belas, Kecamatan Cengal dan Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Jambi.

- Perubahan pada pengungkapan bagian proyeksi laporan keuangan untuk Bab IX.A.1.;

- Perubahan pada pengungkapan bagian surat pernyataan;

- Perubahan pada pengungkapan bagian rekonsiliasi nilai untuk ringkasan hasil penilaian,

Bab I.J.3. dan Bab IX.I.; dan

- Perubahan pada pengungkapan bagian tingkat diskonto untuk Bab IX.D. Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan nilai pasar wajar Obyek Penilaian dalam laporan penilaian 77,50% saham BCI secara material, dari sebelumnya sebesar Rp 49,10 miliar menjadi sebesar Rp 48,14 miliar.

326

Page 349: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

ALASAN DAN LATAR BELAKANG RENCANA AKUISISI Perseroan merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka (publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah bergerak dalam bidang perkebunan dan pertanian. Perseroan berkantor pusat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. DR. Soepomo, SH, No. 233, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, dengan nomor telepon: (021) 831 8775 dan nomor faksimili: (021) 835 1215. Perseroan merupakan entitas anak dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (selanjutnya disebut “TPSF”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, Perseroan merupakan entitas induk dari PT Bumiraya Investindo (selanjutnya disebut “BRI”) dengan kepemilikan sebesar 64,95%. BRI merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan BRI adalah bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. BRI memiliki beberapa entitas anak yang juga bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dengan perincian sebagai berikut: PT Charindo Palma Oetama (selanjutnya disebut “CPO”) dengan kepemilikan sebesar

99,99%;

PT Muarabungo Plantation (selanjutnya disebut “MBP”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%. MBP merupakan entitas induk dari PT Tandan Abadi Mandiri (selanjutnya disebut “TAM”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%;

PT Airlangga Sawit Jaya (selanjutnya disebut “ASJ”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%;

PT Mitra Jaya Agro Palm (selanjutnya disebut “MJAP”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%; dan

PT Tugu Palma Sumatera (selanjutnya disebut “TPSum”) dengan kepemilikan sebesar 99,96%.

Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja industri perkebunan kelapa sawit terus menunjukkan perkembangan yang signifikan yang tercermin dari kenaikan jumlah produksi kelapa sawit seiring dengan kenaikan atas permintaan produk kelapa sawit. Pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang yang didukung oleh tingginya kebutuhan akan produk kelapa sawit tersebut. Selain itu, Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan, khususnya investasi di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya, yang didukung oleh persediaan lahan yang luas yang memungkinkan perluasan perkebunan kelapa sawit dan tersedianya pasar ekspor yang luas.

327

Page 350: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Sebagai sebuah perusahaan yang memfokuskan diri pada bidang perkebunan kelapa sawit, Perseroan memandang prospek pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut sebagai salah satu peluang untuk terus mengembangkan kegiatan usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa mengeksplorasi dan mengevaluasi kesempatan bisnis baru untuk meningkatkan kinerja operasional dan peluang investasi pada perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya. Untuk menangkap peluang atas prospek pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut, Perseroan merencanakan untuk melakukan akuisisi atas 77,50% saham BCI (selanjutnya disebut “Rencana Akuisisi”). BCI merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan BCI adalah bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Rencana Akuisisi tersebut akan dilakukan dengan menggunakan sebagian dana hasil Rencana Penawaran Umum Perdana Saham (selanjutnya disebut “Rencana PUPS”) yang pada saat ini sedang dilakukan oleh Perseroan. Rencana Akuisisi tersebut diharapkan dapat mendukung tercapainya visi Perseroan dengan menerapkan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha Perseroan. Selain itu, Rencana Akuisisi juga diharapkan dapat memperbesar pangsa pasar Perseroan dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan kapitalisasi pasar Perseroan, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan. Alasan dilakukannya Rencana Akuisisi adalah sebagai berikut: Mengingat dalam beberapa tahun terakhir, kinerja industri perkebunan kelapa sawit

terus menunjukkan perkembangan yang signifikan yang tercermin dari kenaikan jumlah produksi kelapa sawit seiring dengan kenaikan atas permintaan produk kelapa sawit, yang mana pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang yang didukung oleh tingginya kebutuhan akan produk kelapa sawit, maka Rencana Akuisisi diharapkan dapat memperbesar pangsa pasar Perseroan dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan kapitalisasi pasar Perseroan, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan.

Rencana Akuisisi diharapkan menjadi langkah yang strategis untuk mendukung tercapainya visi Perseroan dengan menerapkan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha Perseroan yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan.

BCI merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit yang masih berada dalam tahap pengembangan, dimana umur tanaman kelapa sawit yang dimiliki oleh BCI masih tergolong muda. Dengan dilakukannya Rencana Akuisisi, maka Perseroan berpotensi membukukan pendapatan atas penjualan produk kelapa sawit BCI di masa mendatang yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap laporan keuangan Perseroan, dimana setelah Rencana Akuisisi menjadi efektif, Perseroan akan memiliki penyertaan saham pada BCI dengan kepemilikan sebesar 77,50%.

328

Page 351: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, Rencana Akuisisi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 (selanjutnya disebut “Peraturan IX.E.1”). Selanjutnya, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, Rencana Akuisisi tersebut bukan merupakan transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 (selanjutnya disebut “Peraturan IX.E.2”). Mengingat BCI adalah perusahaan tertutup yang sahamnya tidak dapat diperjualbelikan di pasar modal, maka saham BCI bersifat tidak likuid. Dengan demikian, dalam rangka pelaksanaan Rencana Akuisisi serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), maka manajemen Perseroan menunjuk penilai independen, JKR untuk melakukan penilaian atas Obyek Penilaian. PREMIS PENILAIAN Kami telah melakukan penilaian atas nilai pasar wajar Obyek Penilaian dengan premis penilaian bahwa BCI adalah sebuah perusahaan yang “going-concern”. TUJUAN DAN MAKSUD PENILAIAN Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 30 Juni 2014. Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan dan pertimbangan oleh manajemen Perseroan dalam rangka pelaksanaan Rencana Akuisisi serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Penilaian ini dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 (selanjutnya disebut “Peraturan VIII.C.3”) dan Standar Penilaian Indonesia (selanjutnya disebut “SPI”) 2013.

329

Page 352: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

DEFINISI NILAI YANG DIGUNAKAN Untuk keperluan penilaian Obyek Penilaian, dasar nilai yang sesuai untuk digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian ini adalah nilai pasar wajar (fair market value), dimana berdasarkan Peraturan VIII.C.3, nilai pasar wajar didefinisikan sebagai “perkiraan jumlah uang pada tanggal penilaian (cut-off date) yang dapat diperoleh dari suatu transaksi jual beli obyek penilaian antara pembeli yang berminat membeli (willing buyer) dan penjual yang berminat menjual (willing seller) dalam suatu transaksi yang bersifat layak dan wajar”. INDEPENDENSI PENILAI Dalam mempersiapkan laporan penilaian, JKR bertindak secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dan BCI ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan dan BCI. JKR juga tidak memiliki kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Selanjutnya, laporan penilaian ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh nilai yang dihasilkan dari proses analisa penilaian ini dan JKR hanya menerima imbalan sesuai dengan surat penugasan JKR No. JK/131227-001 tanggal 27 Desember 2013. TANGGAL EFEKTIF PENILAIAN Nilai pasar wajar Obyek Penilaian dalam penilaian diperhitungkan pada tanggal 30 Juni 2014. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian serta dari data keuangan BCI yang kami terima. Data keuangan tersebut berupa laporan keuangan BCI untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang menjadi dasar penilaian ini. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN (SUBSEQUENT EVENTS) Dari tanggal penilaian, yaitu tanggal 30 Juni 2014, sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian 77,50% saham PT Bailangu Capital Investment, tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal penilaian (subsequent events) yang secara signifikan dapat mempengaruhi penilaian nilai pasar wajar Obyek Penilaian.

330

Page 353: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

RUANG LINGKUP Dalam melakukan penilaian untuk memperkirakan nilai pasar wajar Obyek Penilaian, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi sebagai berikut: 1. Draft Prospektus sehubungan dengan Rencana PUPS yang disusun oleh manajemen

Perseroan;

2. Laporan keuangan BCI untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut “KAP”) Budiman, Wawan, Pamudji, & Rekan (selanjutnya disebut “BWPR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 018A/BWP/KP/TPL-BA/GA/09-14 tanggal 4 September 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

3. Laporan keuangan BCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh KAP Drs. Gunawan Sudradjat (selanjutnya disebut “DGS”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. GS-008 tanggal 15 April 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

4. Laporan keuangan BCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh KAP S. Mannan, Ardiansyah & Rekan (selanjutnya disebut “SMAR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. LAP.026/SM.05A/KG/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

5. Laporan keuangan BCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh KAP Drs. Ahman Adri, MBA (selanjutnya disebut “DAA”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 08/LAI/092012 tanggal 25 September 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

6. Laporan keuangan BCI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan angka perbandingan tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh DAA sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 07/LAI/092012 tanggal 25 September 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

7. Laporan penilaian properti yang dimiliki oleh BCI per tanggal 30 Juni 2014 yang disusun oleh SRR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 141103.010/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 3 November 2014;

8. Proyeksi laporan keuangan BCI untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 – 2041 yang disusun oleh manajemen BCI;

9. Hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan, yaitu Kanya Lakshmi Sidarta dengan posisi sebagai Direktur Independen, mengenai alasan, latar belakang dan hal-hal lain yang terkait dengan Rencana Akuisisi;

331

Page 354: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

10. Anggaran dasar BCI yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 21 tanggal

5 Juni 2014 dari Notaris Mala Mukti, SH, LLM, tentang peningkatan modal dasar, modal disetor dan komposisi kepemilikan saham;

11. Tarif pajak yang diberlakukan atas BCI adalah berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku umum di Indonesia, yaitu sebesar 25,00%;

12. Informasi lain dari pihak manajemen Perseroan dan BCI serta pihak-pihak lain yang relevan untuk penugasan;

13. Data dan informasi industri berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

14. Data dan informasi pasar berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

15. Data dan informasi ekonomi berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

16. Surat representasi dari manajemen Perseroan terkait dengan Rencana Akuisisi;

17. Dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan Rencana Akuisisi; dan

18. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak maupun elektronik dan hasil analisa lain yang kami anggap relevan.

Dalam melaksanakan analisa, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan BCI atau yang tersedia secara umum dan kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Kami tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari BCI. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan hanya merupakan penilaian atas BCI dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit atau perpajakan. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak mencoba mendapatkan bentuk transaksi-transaksi lainnya yang dilakukan Perseroan.

332

Page 355: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

KONDISI PEMBATAS DAN ASUMSI-ASUMSI POKOK Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini. Penilaian Obyek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen BCI. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja BCI pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja BCI yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja BCI yang dinilai. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis BCI dan informasi manajemen BCI terhadap proyeksi laporan keuangan BCI tersebut. Kami juga bertanggung jawab atas laporan penilaian saham BCI dan kesimpulan nilai akhir. Dalam penugasan penilaian ini, kami mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Dalam melaksanakan analisa, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan BCI atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan BCI bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisa penilaian Obyek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan.

333

Page 356: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisa tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisa transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Obyek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan dan BCI berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan BCI. PENDEKATAN PENILAIAN YANG DIGUNAKAN Penilaian Obyek Penilaian didasarkan pada analisa internal dan eksternal. Analisa internal akan berdasarkan pada data yang disediakan oleh manajemen, analisa historis atas laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif BCI, pengkajian atas kondisi operasi dan manajemen serta sumber daya yang dimiliki BCI. Prospek BCI di masa yang akan datang kami evaluasi berdasarkan rencana usaha serta proyeksi laporan keuangan yang diberikan oleh manajemen yang telah kami kaji kewajaran dan konsistensinya. Analisa eksternal didasarkan pada kajian singkat terhadap faktor-faktor eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers) termasuk juga kajian singkat atas prospek dari industri yang bersangkutan. Dalam mengaplikasikan metode penilaian untuk menentukan indikasi nilai pasar wajar suatu “business interest” perlu beracuan pada laporan keuangan (laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif) yang representatif, oleh karenanya diperlukan penyesuaian terhadap nilai buku laporan posisi keuangan dan normalisasi keuntungan laporan laba rugi komprehensif yang biasanya disusun oleh manajemen berdasarkan nilai historis. Betapapun nilai buku suatu perusahaan yang direfleksikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif adalah nilai perolehan dan tidak mencerminkan nilai ekonomis yang dapat sepenuhnya dijadikan acuan sebagai nilai pasar wajar saat penilaian tersebut.

334

Page 357: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

METODE PENILAIAN YANG DIGUNAKAN Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian adalah metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang (discounted future economic income method atau discounted cash flow [DCF] method) dan metode akumulasi aset (asset accumulation method). Metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh BCI di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha BCI. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi BCI diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha BCI. Pendapatan ekonomi mendatang yang dihasilkan berdasarkan proyeksi laporan keuangan dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari pendapatan ekonomi mendatang tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode akumulasi aset, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar atau nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen BCI. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan. RINGKASAN HASIL PENILAIAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, ringkasan hasil penilaian kami adalah sebagai berikut: I. Nilai Pasar Wajar 77,50% Saham BCI Berdasarkan Metode Diskonto

Pendapatan Ekonomi Mendatang Berdasarkan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang, diperoleh hasil bahwa indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham BCI sebelum diskon likuiditas pasar adalah sebesar Rp 101,27 miliar. Dengan diskon likuiditas pasar sebesar 40,00%, maka nilai pasar wajar 100,00% saham BCI adalah sebesar Rp 60,76 miliar. Dengan demikian, nilai pasar wajar 77,50% saham BCI adalah sebesar Rp 47,09 miliar.

335

Page 358: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

II. Nilai Pasar Wajar 77,50% Saham BCI Berdasarkan Metode Akumulasi Aset

Pada penilaian ini, kami melakukan penilaian berdasarkan nilai pasar atas aset tetap dan bibitan yang telah dinilai oleh SRR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 141103.010/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 3 November 2014, dimana jumlah nilai pasar dari aset tetap dan bibitan pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp 70,34 miliar. Apabila nilai pasar atas aset tetap dan bibitan tersebut direfleksikan dalam laporan posisi keuangan, maka jumlah aset BCI adalah sebesar Rp 117,46 miliar, sedangkan jumlah liabilitas BCI tetap, yaitu sebesar Rp 13,69 miliar. Indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham BCI kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai seluruh aset dan liabilitas. Dengan demikian, pada tanggal 30 Juni 2014, indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham BCI sebelum diskon likuiditas pasar adalah sebesar Rp 103,77 miliar. Dengan diskon likuiditas pasar sebesar 40,00%, maka nilai pasar wajar 100,00% saham BCI adalah sebesar Rp 62,26 miliar. Dengan demikian, nilai pasar wajar 77,50% saham BCI adalah sebesar Rp 48,25 miliar.

III. Rekonsiliasi Nilai Untuk mendapatkan nilai pasar wajar yang mewakili nilai dari kedua metode penilaian yang digunakan, dilakukan rekonsiliasi dengan terlebih dahulu melakukan pembobotan terhadap nilai pasar wajar yang dihasilkan dari kedua metode tersebut, masing-masing dengan bobot 10,00% untuk metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan 90,00% untuk metode akumulasi aset. Alasan kami memberikan bobot 10,00% untuk metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan 90,00% untuk metode akumulasi aset, yaitu karena data-data dan informasi yang digunakan pada metode akumulasi aset yang kami gunakan untuk menentukan nilai pasar wajar Obyek Penilaian merupakan data-data dan informasi yang memiliki tingkat kehandalan yang lebih memadai dibandingkan dengan data-data dan informasi yang digunakan pada metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang. Berdasarkan hasil rekonsiliasi tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai pasar wajar Obyek Penilaian adalah sebesar Rp 48,14 miliar.

336

Page 359: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Sehubungan dengan penilaian ini, kami ingin menekankan bahwa nilai pasar wajar yang dihitung dengan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang didasarkan atas asumsi-asumsi mengenai tingkat pendapatan, beban dan akun-akun laporan posisi keuangan yang dikembangkan pihak manajemen BCI melalui analisa atas kinerja historis dan pernyataan manajemen BCI mengenai rencana-rencana untuk masa yang akan datang sebelum penilaian Obyek Penilaian. Kami melakukan penelaahan atas asumsi-asumsi tersebut dan menurut pendapat kami, asumsi-asumsi tersebut wajar. Akan tetapi, kami tidak bertanggung jawab atas pencapaian asumsi-asumsi tersebut. Setiap perubahan dari asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi perhitungan nilai Obyek Penilaian. Karena tidak ada kepastian bahwa dasar-dasar dan asumsi-asumsi tersebut akan terealisasi, kami tidak dapat memberikan jaminan bahwa hasil-hasil yang diproyeksikan akan tercapai.

KESIMPULAN PENILAIAN Berdasarkan hasil analisa atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp 48,14 miliar. Nilai pasar wajar Obyek Penilaian tersebut kami tentukan berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh dari pihak manajemen Perseroan dan BCI serta pihak-pihak lain yang relevan dengan penilaian. Kami menganggap bahwa semua informasi tersebut adalah benar dan bahwa tidak ada keadaan atau hal-hal yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi nilai pasar wajar tersebut secara material. Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga bukan merupakan tanggung jawab kami kemungkinan terjadinya masalah yang berkaitan dengan status hukum kepemilikan, kewajiban utang dan/atau sengketa atas BCI. Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan apapun baik saat ini maupun di masa datang dan imbalan jasa yang telah disetujui atas penilaian BCI tidak tergantung pada nilai yang dilaporkan.

337

Page 360: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

DISTRIBUSI PENILAIAN Penilaian ini hanya ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan Rencana Akuisisi dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) serta tidak dapat digunakan atau dikutip untuk tujuan lain tanpa adanya ijin tertulis dari JKR dan/atau tidak untuk digunakan oleh pihak lain. Penilaian ini juga disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Walaupun demikian, kami memiliki hak untuk, jika diperlukan, merubah atau melengkapi hasil dari laporan ini jika terdapat tambahan informasi yang relevan setelah laporan ini yang kami anggap dapat berpengaruh secara signifikan terhadap hasil penilaian kami. Laporan penilaian ini hanya dipersiapkan untuk dapat dipergunakan sesuai dengan tujuan yang telah disebutkan di atas dan tidak dapat dipergunakan untuk tujuan lainnya. Pendapat yang kami sampaikan di sini harus dipandang sebagai satu kesatuan bersama dengan laporan lengkap yang telah kami siapkan. Penggunaan sebagian analisa dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisa dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan. Penilaian ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan (corporate seal) dari KJPP Jennywati, Kusnanto & rekan. Hormat kami, KJPP JENNYWATI, KUSNANTO & REKAN Willy D. Kusnanto Rekan Izin Penilai : B-1.09.00153 STTD : 05/BL/STTD-P/B/2010 Klasifikasi Izin : Penilai Bisnis MAPPI : 06-S-01996

338

Page 361: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

No. : JK/SV/141103-002 3 November 2014 Kepada Yth. PT GOLDEN PLANTATION Tbk Gedung Alun Graha Jl. Prof. DR. Soepomo, SH, No. 233 Menteng Dalam, Tebet Jakarta Selatan U.p. : Direksi Hal : Ringkasan Penilaian 100,00% Saham PT Persada Alam Hijau beserta Utang

Pihak Berelasi Dengan hormat, Kantor Jasa Penilai Publik (selanjutnya disebut “KJPP”) Jennywati, Kusnanto & rekan (selanjutnya disebut “JKR” atau “kami”) mendapat penugasan dari manajemen PT Golden Plantation Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) untuk memberikan pendapat sebagai penilai independen atas nilai pasar wajar 100,00% saham PT Persada Alam Hijau (selanjutnya disebut “PAH”) beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH. Penugasan kami tersebut sesuai dengan surat penawaran kami No. JK/131227-001 tanggal 27 Desember 2013 yang telah disetujui oleh manajemen Perseroan. Selanjutnya, kami sebagai KJPP resmi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 2.09.0022 tanggal 24 Maret 2009 dan terdaftar sebagai kantor jasa profesi penunjang pasar modal di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (selanjutnya disebut “Bapepam-LK”) dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal dari Bapepam-LK No. 05/BL/STTD-P/B/2010 (penilai usaha), menyatakan bahwa kami telah meneliti dan menilai nilai pasar wajar 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH (selanjutnya disebut “Obyek Penilaian”) dengan tujuan untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014.

339

Page 362: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Sebelumnya, kami telah menyusun dan menerbitkan laporan penilaian 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi dengan No. JK/SV/140915-001 tanggal 15 September 2014. Namun, sehubungan dengan adanya penjelasan dan pengungkapan yang masih perlu ditambahkan ke dalam laporan penilaian, maka dengan ini, kami menerbitkan kembali laporan penilaian 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi dengan No. JK/SV/141103-002 tanggal 3 November 2014. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: - Perubahan pada laporan penilaian properti yang dimiliki oleh PAH per tanggal

30 Juni 2014 yang disusun oleh KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan (selanjutnya disebut “SRR”) dari sebelumnya No. 140912.003/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 12 September 2014 menjadi No. 141103.011/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 3 November 2014. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: Penambahan pengungkapan tentang dokumen analisa mengenai dampak

lingkungan (AMDAL) dan rincian mengenai luas wilayah Ijin Usaha Perkebunan PAH;

Penambahan pengungkapan tidak terdapat informasi kasus tumpang tindih lahan;

Penambahan pengungkapan nama daerah (lokasi desa dan kecamatan) yang digunakan sebagai data pembanding tanah;

Penambahan pengungkapan terkait daerah/lokasi dan luas areal tanah untuk masing-masing dokumen kepemilikan tanah; dan

Koreksi (eliminasi) luas tanah non-HGU yang merupakan aset non-operasional seluas 2.362,87 hektar, mengingat bahwa berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tebo No. 475 tahun 2013 tentang Perpanjangan Izin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit atas Nama PAH di Kecamatan Tebo Ilir, tanggal 4 Oktober 2013, yang terletak di Kelurahan Sungai Bengkal dan Desa Kunangan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, luas ijin lokasi PAH berubah menjadi 1.462 hektar. Dari ijin lokasi seluas 1.462 hektar tersebut, seluas 1.127,13 hektar merupakan tanah yang menjadi bagian dari Obyek Penilaian, yang terdiri dari tanah HGU seluas 942,29 ha dan tanah ijin lokasi yang telah dibebaskan seluas 184,84 ha.

- Perubahan pada pengungkapan bagian proyeksi laporan keuangan untuk Bab IX.A.1.;

- Perubahan pada pengungkapan bagian surat pernyataan;

- Perubahan pada pengungkapan bagian rekonsiliasi nilai untuk ringkasan hasil penilaian, Bab I.J.3. dan Bab IX.I.; dan

- Perubahan pada pengungkapan bagian tingkat diskonto untuk Bab IX.D. Perubahan-perubahan tersebut tidak merubah kesimpulan nilai pasar wajar Obyek Penilaian dalam laporan penilaian 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi secara material, dari sebelumnya sebesar Rp 88,36 miliar menjadi sebesar Rp 86,87 miliar.

340

Page 363: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

ALASAN DAN LATAR BELAKANG RENCANA AKUISISI Perseroan merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan terbuka (publicly-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah bergerak dalam bidang perkebunan dan pertanian. Perseroan berkantor pusat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. DR. Soepomo, SH, No. 233, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, dengan nomor telepon: (021) 831 8775 dan nomor faksimili: (021) 835 1215. Perseroan merupakan entitas anak dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (selanjutnya disebut “TPSF”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, Perseroan merupakan entitas induk dari PT Bumiraya Investindo (selanjutnya disebut “BRI”) dengan kepemilikan sebesar 64,95%. BRI merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan BRI adalah bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. BRI memiliki beberapa entitas anak yang juga bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dengan perincian sebagai berikut: PT Charindo Palma Oetama (selanjutnya disebut “CPO”) dengan kepemilikan sebesar

99,99%;

PT Muarabungo Plantation (selanjutnya disebut “MBP”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%. MBP merupakan entitas induk dari PT Tandan Abadi Mandiri (selanjutnya disebut “TAM”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%;

PT Airlangga Sawit Jaya (selanjutnya disebut “ASJ”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%;

PT Mitra Jaya Agro Palm (selanjutnya disebut “MJAP”) dengan kepemilikan sebesar 99,99%; dan

PT Tugu Palma Sumatera (selanjutnya disebut “TPSum”) dengan kepemilikan sebesar 99,96%.

Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja industri perkebunan kelapa sawit terus menunjukkan perkembangan yang signifikan yang tercermin dari kenaikan jumlah produksi kelapa sawit seiring dengan kenaikan atas permintaan produk kelapa sawit. Pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang yang didukung oleh tingginya kebutuhan akan produk kelapa sawit tersebut. Selain itu, Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan, khususnya investasi di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya, yang didukung oleh persediaan lahan yang luas yang memungkinkan perluasan perkebunan kelapa sawit dan tersedianya pasar ekspor yang luas.

341

Page 364: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Sebagai sebuah perusahaan yang memfokuskan diri pada bidang perkebunan kelapa sawit, Perseroan memandang prospek pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut sebagai salah satu peluang untuk terus mengembangkan kegiatan usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa mengeksplorasi dan mengevaluasi kesempatan bisnis baru untuk meningkatkan kinerja operasional dan peluang investasi pada perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya. Untuk menangkap peluang atas prospek pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut, Perseroan merencanakan untuk melakukan akuisisi atas 77,50% saham PT Bailangu Capital Investment (selanjutnya disebut “BCI”) dan 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH (selanjutnya disebut “Rencana Akuisisi”). BCI merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan kegiatan BCI adalah bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit. PAH merupakan perseroan terbatas berstatus perusahaan tertutup (privately-held company), didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan PAH adalah bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit, menanam dan memelihara tanaman kelapa sawit serta mengolah hasil perkebunan dan menjual hasilnya. Rencana Akuisisi tersebut akan dilakukan dengan menggunakan sebagian dana hasil Rencana Penawaran Umum Perdana Saham (selanjutnya disebut “Rencana PUPS”) yang pada saat ini sedang dilakukan oleh Perseroan. Rencana Akuisisi tersebut diharapkan dapat mendukung tercapainya visi Perseroan dengan menerapkan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha Perseroan. Selain itu, Rencana Akuisisi juga diharapkan dapat memperbesar pangsa pasar Perseroan dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan kapitalisasi pasar Perseroan, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan. Alasan dilakukannya Rencana Akuisisi adalah sebagai berikut: Mengingat dalam beberapa tahun terakhir, kinerja industri perkebunan kelapa sawit

terus menunjukkan perkembangan yang signifikan yang tercermin dari kenaikan jumlah produksi kelapa sawit seiring dengan kenaikan atas permintaan produk kelapa sawit, yang mana pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit tersebut diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang yang didukung oleh tingginya kebutuhan akan produk kelapa sawit, maka Rencana Akuisisi diharapkan dapat memperbesar pangsa pasar Perseroan dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan meningkatkan kapitalisasi pasar Perseroan, yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan.

Rencana Akuisisi diharapkan menjadi langkah yang strategis untuk mendukung tercapainya visi Perseroan dengan menerapkan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha Perseroan yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan.

342

Page 365: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

BCI dan PAH merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa

sawit yang masih berada dalam tahap pengembangan, dimana umur tanaman kelapa sawit yang dimiliki oleh BCI dan PAH masih tergolong muda. Dengan dilakukannya Rencana Akuisisi, maka Perseroan berpotensi membukukan pendapatan atas penjualan produk kelapa sawit BCI dan PAH di masa mendatang yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap laporan keuangan Perseroan, dimana setelah Rencana Akuisisi menjadi efektif, Perseroan akan memiliki penyertaan saham pada BCI dan PAH masing-masing dengan kepemilikan sebesar 77,50% dan 100,00%.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, Rencana Akuisisi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 (selanjutnya disebut “Peraturan IX.E.1”). Selanjutnya, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari manajemen Perseroan, Rencana Akuisisi tersebut bukan merupakan transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 (selanjutnya disebut “Peraturan IX.E.2”). Mengingat PAH adalah perusahaan tertutup yang sahamnya tidak dapat diperjualbelikan di pasar modal, maka saham PAH bersifat tidak likuid. Dengan demikian, dalam rangka pelaksanaan Rencana Akuisisi serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), maka manajemen Perseroan menunjuk penilai independen, JKR untuk melakukan penilaian atas Obyek Penilaian. PREMIS PENILAIAN Kami telah melakukan penilaian atas nilai pasar wajar Obyek Penilaian dengan premis penilaian bahwa PAH adalah sebuah perusahaan yang “going-concern”. TUJUAN DAN MAKSUD PENILAIAN Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 30 Juni 2014. Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan dan pertimbangan oleh manajemen Perseroan dalam rangka pelaksanaan Rencana Akuisisi serta tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

343

Page 366: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Penilaian ini dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.3 tentang “Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal” yang dimuat dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-196/BL/2012 tanggal 19 April 2012 (selanjutnya disebut “Peraturan VIII.C.3”) dan Standar Penilaian Indonesia (selanjutnya disebut “SPI”) 2013. DEFINISI NILAI YANG DIGUNAKAN Untuk keperluan penilaian Obyek Penilaian, dasar nilai yang sesuai untuk digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian ini adalah nilai pasar wajar (fair market value), dimana berdasarkan Peraturan VIII.C.3, nilai pasar wajar didefinisikan sebagai “perkiraan jumlah uang pada tanggal penilaian (cut-off date) yang dapat diperoleh dari suatu transaksi jual beli obyek penilaian antara pembeli yang berminat membeli (willing buyer) dan penjual yang berminat menjual (willing seller) dalam suatu transaksi yang bersifat layak dan wajar”. INDEPENDENSI PENILAI Dalam mempersiapkan laporan penilaian, JKR bertindak secara independen tanpa adanya benturan kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dan PAH ataupun pihak-pihak yang terafiliasi dengan Perseroan dan PAH. JKR juga tidak memiliki kepentingan ataupun keuntungan pribadi terkait dengan penugasan ini. Selanjutnya, laporan penilaian ini tidak dilakukan untuk memberikan keuntungan atau merugikan pihak manapun. Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh nilai yang dihasilkan dari proses analisa penilaian ini dan JKR hanya menerima imbalan sesuai dengan surat penugasan JKR No. JK/131227-001 tanggal 27 Desember 2013. TANGGAL EFEKTIF PENILAIAN Nilai pasar wajar Obyek Penilaian dalam penilaian diperhitungkan pada tanggal 30 Juni 2014. Tanggal ini dipilih atas dasar pertimbangan kepentingan dan tujuan penilaian serta dari data keuangan PAH yang kami terima. Data keuangan tersebut berupa laporan keuangan PAH untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang menjadi dasar penilaian ini. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL PENILAIAN (SUBSEQUENT EVENTS) Dari tanggal penilaian, yaitu tanggal 30 Juni 2014, sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian 100,00% saham PT Persada Alam Hijau beserta utang pihak berelasi, tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal penilaian (subsequent events) yang secara signifikan dapat mempengaruhi penilaian nilai pasar wajar Obyek Penilaian.

344

Page 367: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

RUANG LINGKUP Dalam melakukan penilaian untuk memperkirakan nilai pasar wajar Obyek Penilaian, kami telah menelaah, mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur atas data dan informasi sebagai berikut: 1. Draft Prospektus sehubungan dengan Rencana PUPS yang disusun oleh manajemen

Perseroan;

2. Laporan keuangan konsolidasian PAH untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut “KAP”) Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan (selanjutnya disebut “JASR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 3252/RPT/IX/2014 tanggal 15 September 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

3. Laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh KAP EkaMasni, Bustaman & Rekan (selanjutnya disebut “EBR”) sebagaimana tertuang laporannya No. 076/EB&R-KP/LAP-GA/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

4. Laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh KAP Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan (selanjutnya disebut “ISSR”) sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 186/ISS/AU/2013 tanggal 16 Mei 2013 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

5. Laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh ISSR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 171/ISS/AU/2012 tanggal 28 Mei 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

6. Laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh JASR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 3266/RPT/V/2011 tanggal 2 Mei 2011 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

7. Laporan keuangan konsolidasian PAH untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh JASR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 3257/RPT/VII/2010 tanggal 2 Juli 2010 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian;

8. Laporan penilaian properti yang dimiliki oleh PAH per tanggal 30 Juni 2014 yang disusun oleh SRR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 141103.011/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 3 November 2014;

9. Proyeksi laporan keuangan PAH untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 – 2035 yang disusun oleh manajemen PAH;

345

Page 368: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

10. Hasil wawancara dengan pihak manajemen Perseroan, yaitu Kanya Lakshmi Sidarta

dengan posisi sebagai Direktur Independen, mengenai alasan, latar belakang dan hal-hal lain yang terkait dengan Rencana Akuisisi;

11. Anggaran dasar PAH yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 6 tanggal 7 Oktober 2013 dari Notaris Sri Hidianingsih Adi Sugijanto, S.H., tentang persetujuan pengalihan saham;

12. Tarif pajak yang diberlakukan atas PAH adalah berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku umum di Indonesia, yaitu sebesar 25,00%;

13. Informasi lain dari pihak manajemen Perseroan dan PAH serta pihak-pihak lain yang relevan untuk penugasan;

14. Data dan informasi industri berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

15. Data dan informasi pasar berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

16. Data dan informasi ekonomi berdasarkan media cetak maupun elektronik, antara lain website Aswath Damodaran, website Bank Indonesia, website Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg;

17. Surat representasi dari manajemen Perseroan terkait dengan Rencana Akuisisi;

18. Dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan Rencana Akuisisi; dan

19. Berbagai sumber informasi baik berdasarkan media cetak maupun elektronik dan hasil analisa lain yang kami anggap relevan.

Dalam melaksanakan analisa, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan PAH atau yang tersedia secara umum dan kami tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Kami tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari PAH. Jasa-jasa yang kami berikan kepada Perseroan hanya merupakan penilaian atas PAH dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit atau perpajakan. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, kami tidak mempunyai kewenangan dan tidak mencoba mendapatkan bentuk transaksi-transaksi lainnya yang dilakukan Perseroan.

346

Page 369: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

KONDISI PEMBATAS DAN ASUMSI-ASUMSI POKOK Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini. Penilaian Obyek Penilaian yang dilakukan dengan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang didasarkan pada proyeksi laporan keuangan yang disusun oleh manajemen PAH. Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan, berbagai asumsi dikembangkan berdasarkan kinerja PAH pada tahun-tahun sebelumnya dan berdasarkan rencana manajemen di masa yang akan datang. Kami telah melakukan penyesuaian terhadap proyeksi laporan keuangan tersebut agar dapat menggambarkan kondisi operasi dan kinerja PAH yang dinilai pada saat penilaian ini dengan lebih wajar. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang kami lakukan terhadap target kinerja PAH yang dinilai. Kami bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi laporan keuangan berdasarkan kinerja historis PAH dan informasi manajemen PAH terhadap proyeksi laporan keuangan PAH tersebut. Kami juga bertanggung jawab atas laporan penilaian saham PAH dan kesimpulan nilai akhir. Dalam penugasan penilaian ini, kami mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. Kami juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat kami karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Dalam melaksanakan analisa, kami mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada kami oleh Perseroan dan PAH atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. Kami juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan PAH bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada kami menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisa penilaian Obyek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat kami secara material. Kami tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian kami maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang kami peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan.

347

Page 370: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Karena hasil dari penilaian kami sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian kami. Oleh karena itu, kami sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisa tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisa transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Obyek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. Pekerjaan kami yang berkaitan dengan penilaian Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, kami juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan dan PAH berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan PAH. PENDEKATAN PENILAIAN YANG DIGUNAKAN Penilaian Obyek Penilaian didasarkan pada analisa internal dan eksternal. Analisa internal akan berdasarkan pada data yang disediakan oleh manajemen, analisa historis atas laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif PAH, pengkajian atas kondisi operasi dan manajemen serta sumber daya yang dimiliki PAH. Prospek PAH di masa yang akan datang kami evaluasi berdasarkan rencana usaha serta proyeksi laporan keuangan yang diberikan oleh manajemen yang telah kami kaji kewajaran dan konsistensinya. Analisa eksternal didasarkan pada kajian singkat terhadap faktor-faktor eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers) termasuk juga kajian singkat atas prospek dari industri yang bersangkutan. Dalam mengaplikasikan metode penilaian untuk menentukan indikasi nilai pasar wajar suatu “business interest” perlu beracuan pada laporan keuangan (laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif) yang representatif, oleh karenanya diperlukan penyesuaian terhadap nilai buku laporan posisi keuangan dan normalisasi keuntungan laporan laba rugi komprehensif yang biasanya disusun oleh manajemen berdasarkan nilai historis. Betapapun nilai buku suatu perusahaan yang direfleksikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif adalah nilai perolehan dan tidak mencerminkan nilai ekonomis yang dapat sepenuhnya dijadikan acuan sebagai nilai pasar wajar saat penilaian tersebut.

348

Page 371: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

METODE PENILAIAN YANG DIGUNAKAN Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian adalah metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang (discounted future economic income method atau discounted cash flow [DCF] method) dan metode akumulasi aset (asset accumulation method). Metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh PAH di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha PAH. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi PAH diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha PAH. Pendapatan ekonomi mendatang yang dihasilkan berdasarkan proyeksi laporan keuangan dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari pendapatan ekonomi mendatang tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode akumulasi aset, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar atau nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen PAH. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan. RINGKASAN HASIL PENILAIAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, ringkasan hasil penilaian kami adalah sebagai berikut: I. Nilai Pasar Wajar 100,00% Saham PAH beserta Utang Pihak Berelasi yang

Dimiliki PAH Berdasarkan Metode Diskonto Pendapatan Ekonomi Mendatang Berdasarkan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang, diperoleh hasil bahwa indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham PAH sebelum diskon likuiditas pasar adalah sebesar Rp 9,19 miliar. Dengan diskon likuiditas pasar sebesar 40,00%, maka nilai pasar wajar 100,00% saham PAH adalah sebesar Rp 5,51 miliar. Selanjutnya, pada tanggal 30 Juni 2014, PAH memiliki utang pihak berelasi kepada PT Citra Pesona Sawit (selanjutnya disebut “CPS”) dan PT Profindo Putra Utama (selanjutnya disebut “PPU”) masing-masing sebesar Rp 53,52 miliar dan Rp 25,48 miliar, sehingga jumlah utang pihak berelasi yang dimiliki PAH adalah sebesar Rp 79,00 miliar. Dengan menambahkan nilai utang pihak berelasi tersebut, maka nilai pasar wajar PAH adalah sebesar Rp 84,51 miliar.

349

Page 372: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

II. Nilai Pasar Wajar 100,00% Saham PAH beserta Utang Pihak Berelasi yang

Dimiliki PAH Berdasarkan Metode Akumulasi Aset Pada penilaian ini, kami melakukan penilaian berdasarkan nilai pasar atas aset tetap, tanaman perkebunan, biaya tangguhan hak atas tanah dan tanaman bibitan yang telah dinilai oleh SRR sebagaimana tertuang dalam laporannya No. 141103.011/SRR/LP-A/BRI/OR tanggal 3 November 2014, dimana jumlah nilai pasar dari aset tetap, tanaman perkebunan, biaya tangguhan hak atas tanah dan tanaman bibitan pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp 84,49 miliar. Apabila nilai pasar atas aset tetap, tanaman perkebunan, biaya tangguhan hak atas tanah dan tanaman bibitan tersebut direfleksikan dalam laporan posisi keuangan, maka jumlah aset PAH adalah sebesar Rp 134,62 miliar, sedangkan jumlah liabilitas PAH tetap, yaitu sebesar Rp 117,57 miliar. Indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham PAH kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai seluruh aset dan liabilitas. Dengan demikian, pada tanggal 30 Juni 2014, indikasi nilai pasar wajar 100,00% saham PAH sebelum diskon likuiditas pasar adalah sebesar Rp 17,06 miliar. Dengan diskon likuiditas pasar sebesar 40,00%, maka nilai pasar wajar 100,00% saham PAH adalah sebesar Rp 10,23 miliar. Selanjutnya, pada tanggal 30 Juni 2014, PAH memiliki utang pihak berelasi kepada CPS dan PPU masing-masing sebesar Rp 53,52 miliar dan Rp 25,48 miliar, sehingga jumlah utang pihak berelasi yang dimiliki PAH adalah sebesar Rp 79,00 miliar. Dengan menambahkan nilai utang pihak berelasi tersebut, maka nilai pasar wajar 100,00% saham PAH beserta utang pihak berelasi yang dimiliki PAH adalah sebesar Rp 89,23 miliar.

III. Rekonsiliasi Nilai Untuk mendapatkan nilai pasar wajar yang mewakili nilai dari kedua metode penilaian yang digunakan, dilakukan rekonsiliasi dengan terlebih dahulu melakukan pembobotan terhadap nilai pasar wajar yang dihasilkan dari kedua metode tersebut, masing-masing dengan bobot 50,00% untuk metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan 50,00% untuk metode akumulasi aset. Alasan kami memberikan bobot 50,00% untuk metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang dan 50,00% untuk metode akumulasi aset, yaitu karena data-data dan informasi yang digunakan pada metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang yang kami gunakan untuk menentukan nilai pasar wajar Obyek Penilaian merupakan data-data dan informasi yang memiliki tingkat kehandalan yang sama dengan data-data dan informasi yang digunakan pada metode akumulasi aset. Berdasarkan hasil rekonsiliasi tersebut, diperoleh hasil bahwa nilai pasar wajar Obyek Penilaian adalah sebesar Rp 86,87 miliar.

350

Page 373: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

Sehubungan dengan penilaian ini, kami ingin menekankan bahwa nilai pasar wajar yang dihitung dengan metode diskonto pendapatan ekonomi mendatang didasarkan atas asumsi-asumsi mengenai tingkat pendapatan, beban dan akun-akun laporan posisi keuangan yang dikembangkan pihak manajemen PAH melalui analisa atas kinerja historis dan pernyataan manajemen PAH mengenai rencana-rencana untuk masa yang akan datang sebelum penilaian Obyek Penilaian. Kami melakukan penelaahan atas asumsi-asumsi tersebut dan menurut pendapat kami, asumsi-asumsi tersebut wajar. Akan tetapi, kami tidak bertanggung jawab pencapaian atas asumsi-asumsi tersebut. Setiap perubahan dari asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi perhitungan nilai Obyek Penilaian. Karena tidak ada kepastian bahwa dasar-dasar dan asumsi-asumsi tersebut akan terealisasi, kami tidak dapat memberikan jaminan bahwa hasil-hasil yang diproyeksikan akan tercapai.

KESIMPULAN PENILAIAN Berdasarkan hasil analisa atas seluruh data dan informasi yang telah kami terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat kami nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp 86,87 miliar. Nilai pasar wajar Obyek Penilaian tersebut kami tentukan berdasarkan data dan informasi yang kami peroleh dari pihak manajemen Perseroan dan PAH serta pihak-pihak lain yang relevan dengan penilaian. Kami menganggap bahwa semua informasi tersebut adalah benar dan bahwa tidak ada keadaan atau hal-hal yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi nilai pasar wajar tersebut secara material. Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga bukan merupakan tanggung jawab kami kemungkinan terjadinya masalah yang berkaitan dengan status hukum kepemilikan, kewajiban utang dan/atau sengketa atas PAH. Kami tegaskan pula bahwa kami tidak memperoleh manfaat atau keuntungan apapun baik saat ini maupun di masa datang dan imbalan jasa yang telah disetujui atas penilaian PAH tidak tergantung pada nilai yang dilaporkan.

351

Page 374: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

DISTRIBUSI PENILAIAN Penilaian ini hanya ditujukan untuk kepentingan Direksi Perseroan dalam kaitannya dengan Rencana Akuisisi dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) serta tidak dapat digunakan atau dikutip untuk tujuan lain tanpa adanya ijin tertulis dari JKR dan/atau tidak untuk digunakan oleh pihak lain. Penilaian ini juga disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan yang ada pada saat ini. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Walaupun demikian, kami memiliki hak untuk, jika diperlukan, merubah atau melengkapi hasil dari laporan ini jika terdapat tambahan informasi yang relevan setelah laporan ini yang kami anggap dapat berpengaruh secara signifikan terhadap hasil penilaian kami. Laporan penilaian ini hanya dipersiapkan untuk dapat dipergunakan sesuai dengan tujuan yang telah disebutkan di atas dan tidak dapat dipergunakan untuk tujuan lainnya. Pendapat yang kami sampaikan di sini harus dipandang sebagai satu kesatuan bersama dengan laporan lengkap yang telah kami siapkan. Penggunaan sebagian analisa dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisa dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan. Penilaian ini tidak sah apabila tidak dibubuhi tanda tangan pihak yang berwenang dan stempel perusahaan (corporate seal) dari KJPP Jennywati, Kusnanto & rekan. Hormat kami, KJPP JENNYWATI, KUSNANTO & REKAN Willy D. Kusnanto Rekan Izin Penilai : B-1.09.00153 STTD : 05/BL/STTD-P/B/2010 Klasifikasi Izin : Penilai Bisnis MAPPI : 06-S-01996

352

Page 375: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

353

XX. Anggaran Dasar

Pada tanggal diterbitkannya Prospektus, Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Golden Plantation Tbk. Akta No.37, tanggal 11 September 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH., SE., M.KN. Notaris di Jakarta Utara yang telah mendapatkan: (i) persetujuan dari Menkumham No.AHU-07898.40.20.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) penerimaan pemberitahuan dari Menkumham No.AHU-06127.40.21.2014 tanggal 12 September 2014 dan didaftarkan dalam: (i) Daftar Perseroan No.AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014; dan (ii) Daftar Perseroan No. AHU-0092990.40.80.2014 tanggal 12 September 2014

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKANPasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama ”PT GOLDEN PLANTATION Tbk.” (selanjutnya cukup disingkat dengan ”Perseroan”), berkedudukan di Jakarta Selatan.

2. Perseroan dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan, baik didalam maupun diluar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2

Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang perkebunan dan pertanian.2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan

usaha utama sebagai berikut:a. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertanian dan perkebunan.b. Agroindustri.c. Industri pertanian.d. Perkebunan tanaman pangan.e. Kehutanan.f. Agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian).g. Peternakan unggas.h. Perkebunan tanaman industri.i. Pembenihan tanaman hias.j. rehabilitasi tanah dan reboisasi.k. Perkebunan karet.l. ekspor – impor dan perdagangaan bahan pertanian dan perkebunan.m. konsultasi bidang pertanian.n. industri hulu dan hilir hasil-hasil pertanian, perkebunan dan holtikultura.

3. Untuk menunjang kegiatan usaha utama Perseroan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan seluruh kegiatan usaha yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha utama Perseroan, selama tidak melanggar ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

MODAL Pasal 4

1. Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp.1.146.000.000.000,00 (satu trilyun seratus empat puluh enam milyar Rupiah) terbagi atas 11.460.000.000 (sebelas milyar empat ratus enam puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp.100,00 (seratus Rupiah).

Page 376: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

354

2. Dari modal dasar tersebut, telah ditempatkan dan disetor sejumlah 2.865.000.000 (dua milyar delapan ratus enam puluh lima juta) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.286.500.000.000,00 (dua ratus delapan puluh enam milyar lima ratus juta Rupiah) oleh para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dengan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir akta.

3. Penyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang atau dalam bentuk lain. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak

berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:a. benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada

saat pemanggilan RUPS mengenai penyetoran tersebut;b. benda yang akan dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;c. memperoleh persetujuan RUPS dengan kuorum sebagaimana diatur dalam Pasal 13 ayat 1

Anggaran Dasar ini;d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham

perusahaan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar; dan

e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di OJK dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

4. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut keperluan modal Perseroan, pada waktu dan dengan cara, harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya cukup disebut dengan ”RUPS”), dengan mengindahkan ketentuan yang termuat dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia, dengan syarat pengeluaran itu tidak dengan harga dibawah pari.

Kuorum dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan harus memenuhi persyaratan dalam Pasal 13 ayat 1 Anggaran Dasar ini.

5. RUPS yang menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan dengan cara penawaran umum terbatas maupun peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu harus memutuskan:a. jumlah maksimum saham dalam simpanan yang akan dikeluarkan; danb. pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan jumlah saham yang

sesungguhnya telah dikeluarkan dalam rangka penawaran umum terbatas atau peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu tersebut.

6. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham, Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dari Perseroan selaku penerbit antara lain Obligasi Konversi atau Waran), dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:a. setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan

pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran Efek bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang telah terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut.

b. Pengeluaran Efek bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham:(i) ditujukan kepada karyawan Perseroan;(ii) ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,

yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS;(iii) dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh

RUPS; dan/atau(iv) dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan

penambahan modal tanpa HMETD.c. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan, dengan memperhatikan ketentuan

Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Page 377: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

355

d. Efek bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat Ekuitas.

e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek bersifat Ekuitas dan tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam huruf d di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.

f. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.

g. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan hak asasi manusia atau penggantinya.

7. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS. Perubahan anggaran dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dengan ketentuan:a. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi

kurang dari 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang :(i) telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar;(ii) telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;(iii) penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25 % (dua

puluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud dalam butir (ii) diatas;

(iv) dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal disetor menjadi paling sedikit 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam butir (iii) di atas tidak terpenuhi;

(v) persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir a diatas termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam butir (iv) diatas.

b. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling sedikit 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

8. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan tersebut di atas, apabila peraturan perundang-undangan khususnya peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek menentukan lain.

9. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dibayar penuh sampai dengan 10 % (sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan perundang-undangan menentukan lain. Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

SAHAMPasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham.

2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal.

Page 378: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

356

3. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

4. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham.

5. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau menunjuk seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.

6. Dalam hal para pemilik bersama itu lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham atau saham-saham tersebut

7. Selama ketentuan dalam ayat 5 di atas belum dilaksanakan, para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.

8. Setiap pemegang saham wajib untuk tunduk kepada Anggaran Dasar dan semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku serta peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal di Indonesia.

9. Untuk saham Perseroan yang dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia berlaku peraturan Bursa Efek di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan.

SURAT SAHAMPasal 6

1. Bukti Kepemilikan Saham sebagai berikut: a. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian

dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.

b. Dalam hal saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar pemegang saham Perseroan.

2. Perseroan mengeluarkan surat saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

3. Perseroan dapat mengeluarkan suatu surat kolektif saham yang memberi bukti pemilikan dari 2 (dua) saham atau lebih saham-saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.

4. Pada surat saham harus dicantumkan sekurangnya: a. nama dan alamat pemegang saham; b. nomor surat saham; c. nilai nominal saham; d. tanggal pengeluaran surat saham.

5. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan: a. nama dan alamat pemegang saham; b. nomor surat kolektif saham; c. nilai nominal saham; d. tanggal pengeluaran surat kolektif saham;

6. Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham harus memuat tandatangan-tandatangan dari Direktur Utama bersama-sama dengan Komisaris Utama, atau apabila Komisaris Utama berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka oleh Direktur Utama bersama-sama dengan salah seorang anggota Dewan Komisaris, atau apabila Direktur Utama dan Komisaris Utama -berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka oleh salah seorang Direktur bersama-sama dengan salah seorang anggota Dewan Komisaris, tanda tangan tersebut dapat dicetak langsung pada surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

Page 379: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

357

7. Apabila terdapat pecahan nilai nominal saham, pemegang pecahan nilai nominal saham tidak diberikan hak suara perseorangan, kecuali pemegang pecahan nilai nominal saham, baik sendiri atau bersama pemegang pecahan nilai nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama memiliki nilai nominal 1 (satu) nominal saham dari klasifikasi tersebut.

8. Para pemegang pecahan nilai nominal saham tersebut harus menunjuk seorang di antara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.

9. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penjaminan saham, peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, UUPT dan peraturan lain yang berlaku.

PENGGANTI SURAT SAHAM Pasal 7

1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;

danb. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.

2. Asli surat saham rusak wajib dikembalikan dan dapat ditukar dengan surat saham baru yang nomornya sama dengan nomor surat saham aslinya.

3. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan penggantian surat saham.

4. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas

hilangnya surat saham tersebut;c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang

dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dand. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di

mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham.

5. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu ditanggung oleh Pemegang Saham yang berkepentingan.

6. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas mengenai pengeluaran surat saham pengganti juga berlaku untuk pengeluaran surat kolektif saham pengganti atau Efek Bersifat Ekuitas.

DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUSPasal 8

1. Direksi atau kuasa yang ditunjuk olehnya wajib mengadakan dan memelihara dengan sebaik-baiknya Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus Perseroan di tempat kedudukan Perseroan.

2. Dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan itu dicatat:a. Nama dan alamat para pemegang saham;b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan surat saham atau surat kolektif saham yang dimiliki para

pemegang saham;c. Jumlah yang disetor atas setiap saham;d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai dan atau

pemegang jaminan fidusia atas saham dan tanggal perolehan hak gadai dan atau tanggal pendaftaran akta fidusia atas saham tersebut;

e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang;f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan atau diharuskan oleh perundang-

undangan yang berlaku.3. Dalam Daftar Khusus Perseroan dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi

dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.

4. Pemegang saham harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggal dengan surat kepada Direksi Perseroan.

Page 380: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

358

Selama pemberitahuan itu belum dilakukan, maka segala panggilan dan pemberitahuan kepada pemegang saham adalah sah jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang paling akhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.

5. Direksi dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan Daftar Khusus Perseroan.

6. Setiap pemegang saham atau wakilnya yang sah berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus Perseroan, yang berkaitan dengan diri pemegang saham yang bersangkutan pada waktu jam kerja kantor Perseroan.

7. Pencatatan dan atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham Perseroan harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Direktur Utama atau Pejabat yang diberi kuasa untuk itu.

8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindahtanganan, pengagunan, gadai, fidusia atau cessie yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini dan untuk saham yang tercatat pada Bursa Efek berlaku peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.

Suatu gadai saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dengan cara yang akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima baik oleh Direksi mengenai gadai saham yang bersangkutan. Pengakuan mengenai gadai saham oleh Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 1153 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata hanya akan terbukti dari pencatatan mengenai gadai itu dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

PENITIPAN KOLEKTIFPasal 9

1. Saham-saham yang berada dalam Penitipan Kolektif berlaku ketentuan dalam pasal ini yaitu :a. saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat

dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

b. saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.

c. apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.

2. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf 1.a ayat ini atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam huruf 1. c ayat ini sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan.

3. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

5. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

6. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benarbenar hilang atau musnah.

Page 381: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

359

7. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.

8. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening tersebut.

9. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum Pemanggilan RUPS.

10. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan RUPS.

11. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.

12. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

13. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAMPasal 10

1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan atas suatu saham, pemilik asli yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama pemegang saham yang baru telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, dengan tidak mengurangi izin-izin dari pihak yang berwenang dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan pada Bursa Efek di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan.

2. Setiap pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan.

Dokumen pemindahan hak atas saham harus memenuhi peraturan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Page 382: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

360

4. Direksi dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Buku Daftar Pemegang Saham Perseroan apabila cara-cara yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan ini tidak dipenuhi atau apabila salah satu syarat dalam izin yang diberikan kepada Perseroan oleh pihak yang berwenang atau hal lain yang disyaratkan oleh pihak yang berwenang tidak terpenuhi.

5. Apabila Direksi menolak untuk mencatatkan pemindahan hak atas saham tersebut, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan pendaftaran itu diterima oleh Direksi Perseroan, Direksi wajib mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya.

Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada bursa efek di Indonesia, setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan dicatatkan.

6. Orang yang mendapat hak atas saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena suatu alasan lain yang menyebabkan kepemilikan suatu saham beralih menurut hukum, dengan mengajukan bukti hak sebagaimana sewaktu-waktu disyaratkan oleh Direksi, dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang saham.

Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan bursa efek dimana saham Perseroan dicatatkan.

7. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek.

8. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran pemindahan hak atas saham harus berlaku terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 6 Pasal ini.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMPasal 11

1. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah:a. RUPS tahunan;b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini disebut juga RUPS luar biasa.

2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu: RUPS tahunan dan RUPS luar biasa kecuali dengan tegas ditentukan lain.

3. RUPS Tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.

4. Dalam RUPS Tahunan:a. Direksi menyampaikan:

(i) Laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS;

(ii) Laporan keuangan untuk mendapat pengesahan rapat;b. Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris;c. Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif;d. Dilakukan penunjukan Akuntan Publik terdaftar;e. Penunjukan Direksi dan/atau Dewan Komisaris (bilamana diperlukan); danf. Diputuskan mata acara RUPS lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya dengan

memperhatikan ketentuan anggaran dasar.5. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS Tahunan berarti

memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota Dewan Komisaris atas pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan.

6. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat, namun tidak berwenang membicarakan dan memutuskan mata acara Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 butir a dan b tersebut di atas, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar.

Page 383: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

361

TEMPAT, PEMANGGILAN DANPIMPINAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 12

1. a. Tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan lain dalam Anggaran Dasar Perseroan, RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya atau di tempat kedudukan bursa efek di mana saham Perseroan dicatatkan.

b. RUPS sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1.a Pasal ini wajib dilakukan di wilayah Negara Republik Indonesia.

2. Sedikit-dikitnya 14 (empat belas) hari sebelum dilakukan pemanggilan untuk RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak memberikan pemanggilan harus melakukan pengumuman akan diadakan RUPS kepada para pemegang saham dengan cara memasang iklan dalam sedikit-dikitnya 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya berperedaran luas di Indonesia dan 1 (satu) yang lainnya terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.

3. Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, pemanggilan untuk RUPS harus diberikan kepada para pemegang saham dengan iklan dalam sedikit-dikitnya 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya berperedaran luas di Indonesia dan 1 (satu) yang lainnya terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.

Pemanggilan untuk RUPS harus dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.

4. Dalam hal RUPS pertama tidak mencapai korum sehingga perlu diadakan RUPS kedua, maka pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal RUPS kedua dilakukan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS kedua tersebut dan disertai informasi bahwa RUPS pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari RUPS pertama.

5. Dalam pemanggilan RUPS wajib dicantumkan tanggal, waktu, tempat, mata acara dan pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor pusat Perseroan sejak tanggal panggilan atas permintaan tertulis para pemegang, kecuali diatur secara lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

6. Apabila semua pemegang saham hadir dan atau diwakili dalam RUPS, pemberitahuan dan panggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan dan rapat dapat diadakan di tempat kedudukan Perseroan dan/atau di tempat kedudukan bursa efek di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan.

7. Selain penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ayat 1, RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau melalui sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam RUPS, dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, khususnyadi bidang Pasar Modal.

8. Usul dari pemegang saham harus dimasukan dalam acara RUPS apabila:a. telah diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang

mewakili paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan Perseroan;

b. telah diterima sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan untuk RUPS yang bersangkutan dikeluarkan; dan

c. menurut pendapat Direksi, usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan dengan mengingat ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini.

9. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.

Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.

Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi.

Page 384: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

362

Dalam hal salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

Apabila semua anggota direksi mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.

KUORUM, HAK SUARA, DANKEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 13

1. a. RUPS, termasuk pengambilan keputusan mengenai pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas, dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang telah dikeluarkan Perseroan kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a Pasal ini tidak tercapai, diadakan pemanggilan rapat kedua.

c. Rapat kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat jika dihadiri oleh pemegang saham yang memiliki paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang sah.

d. Dalam hal kuorum rapat kedua tidak tercapai, atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh OJK.

2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa.3. Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan

kepadanya pada waktu rapat diadakan.4. Dalam rapat, setiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu)

suara.5. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa

dalam rapat, tetapi suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam rapat tidak dihitung dalam pemungutan suara.

6. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain dilakukan pemungutan dengan lisan, kecuali jika ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam rapat tersebut.

7. Semua keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyak, usul ditolak.

8. Dalam hal Perseroan bermaksud untuk melakukan transaksi tertentu yang terdapat benturan kepentingan, dan transaksi dimaksud tidak dikecualikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, transaksi tersebut wajib mendapat persetujuan RUPS luar biasa yang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:a. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan

keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

b. RUPS untuk memutuskan hal yang mempunyai benturan kepentingan diselenggarakan dengan ketentuan bahwa RUPS tersebut dihadiri/diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) dari jumlah seluruh pemegang saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen.

c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.b Pasal ini tidak tercapai, dapat diadakan rapat kedua dengan ketentuan harus dihadiri/diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam RUPS.

Page 385: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

363

d. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.c Pasal ini tidak tercapai, atas permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan dan waktu penyelenggaraan rapat ditetapkan oleh OJK.

9. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.

10. Pemegang saham juga dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan RUPS, dengan ketentuan semua pemegang saham telah diberi tahu secara tertulis dan semua pemegang saham memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.

Keputusan yang diambil dengan cara demikian itu mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS.

PERUBAHAN ANGGARAN DASARPASAL 14

1. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS, yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. Perubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia.

2. Perubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan/atau tempat kedudukan Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor, dan perubahan status Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

3. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak keputusan RUPS tentang perubahan tersebut.

4. Apabila kuorum yang ditentukan tidak tercapai dalam RUPS yang dimaksud dalam ayat 1, maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

5. Dalam hal kuorum RUPS kedua sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 Pasal ini tidak tercapai, atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran RUPS ketiga, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh OJK.

6. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditur Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam 1 (satu) atau lebih surat kabar harian yang beredar secara nasional dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut.

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHANPEMISAHAN DAN PEMBUBARAN

PASAL 15

1. a. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan dan pembubaran hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga perempat) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui lebih dari 3/4 (tiga perempat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a di atas tidak tercapai, dapat diselenggarakan RUPS kedua. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat jika dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang memiliki/mewakili

Page 386: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

364

paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.b di atas tidak tercapai, atas permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh OJK.

2. Apabila Perseroan dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu berdirinya atau dibubarkan berdasarkan keputusan RUPS atau karena dinyatakan bubar berdasarkan penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator atau kurator. Dalam kejadian likuidasi, para likuidator wajib menambahi nama Perseroan dengan kata-kata dalam likuidasi.

3. Direksi bertindak sebagai likuidator apabila dalam keputusan RUPS atau penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator. Sisa perhitungan likuidasi, setelah dibayarkan segala utang dan kewajiban Perseroan akan dipergunakan untuk membayar segala saham Perseroan, seberapa mungkin jumlah harga yang tertulis di surat saham. Jika masih ada sisa, hasil likuidasi tersebut akan dibagi menurut keputusan RUPS.

4. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh RUPS atau penetapan pengadilan.5. Likuidator wajib mendaftarkan dalam Daftar Perseroan, mengumumkan dalam Berita Negara dan

dalam surat kabar harian yang terbit atau beredar di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak Perseroan dibubarkan.

6. Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta pendirian beserta perubahannya dikemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh RUPS dan diberikannya pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.

DIREKSIPasal 16

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri atas seorang atau lebih anggota Direksi, apabila diangkat lebih dari seorang angota Direksi, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama.

2. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya, namun dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.

3. Jika oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

4. Seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang berhenti atau dihentikan dari jabatannya atau untuk mengisi lowongan harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa jabatan anggota Direksi lain yang menjabat.

5. Jika oleh sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, untuk sementara Perseroan diurus oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris.

6. a. Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan paling kurang 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri.

c. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.

7. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris, maka Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah tanggal pemberhentian sementara.

Page 387: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

365

8. Dalam hal RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 Pasal ini tidak dapat mengambil keputusan atau setelah lewatnya jangka waktu dimaksud RUPS tidak diselenggarakan, maka pemberhentian sementara anggota Direksi menjadi batal.

9. Para anggota Direksi dapat diberi gaji berikut fasilitas dan/atau tunjangan lainnya yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

10. Jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir apabila : a. meninggal dunia; b. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS;c. pengunduran dirinya efektif sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 pasal ini; atau d. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSIPasal 17

1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk:a. Meminjam uang atas nama Perseroan (tidak termasuk pengambilan uang Perseroan di bank).b. Mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di

luar negeri.-harus dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan.

2. Perbuatan hukum untuk (i) mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, dan (ii) membeli perseroan harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang mewakili paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam RUPS.

Dalam hal RUPS pertama sebagaimana dinyatakan diatas dalam ayat ini tidak tercapai kuorum, maka dapat dilaksanakan Rapat kedua, dimana Rapat kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam Rapat paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam Rapat dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat.

Dalam hal RUPS kedua tidak tercapai kuorum, maka dapat dilaksanakan dengan Rapat ketiga, dimana Rapat ketiga adalah sah jika ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. .

3. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

4. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan, pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.

5. Tanpa mengurangi tanggung jawab Direksi, Direksi dapat memberi kuasa tertulis kepada seorang atau lebih kuasa untuk dan atas nama Perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu sebagaimana yang diuraikan dalam surat kuasa.

6. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dalam ayat 6 pasal ini.

Page 388: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

366

RAPAT DIREKSIPasal 18

1. Penyelenggara Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu:a. oleh seorang atau lebih anggota Direksi; ataub. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris.

2. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan atas nama Direksi.

3. Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.

4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat; 5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan.

Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dan dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi lainnya yang khusus telah ditunjuk secara tertulis untuk keperluan tersebut oleh Direktur Utama.

7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa.

8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi hadir dan/atau diwakili dalam rapat.

9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.

10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua rapat Direksi yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

12. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.

Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan

yang diambil dengan sah dalam rapat Direksi.

DEWAN KOMISARISPasal 19

1. Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang termasuk Komisaris Independen yang jumlahnya disesuaikan dengan persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, dimana seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama.

2. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

3. Para anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya, namun dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut,kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.

Page 389: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

367

4. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong sehingga menyebabkan anggota Dewan Komisaris kurang dari 2 (dua) orang, atau tidak adanya Komisaris Independen sebagaimana ditentukan dalam Pasal 18 ayat 1, maka RUPS harus diselenggarakan dalam waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah terjadi lowongan, untuk mengisi lowongan tersebut.

5. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

6. Seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang berhenti atau diberhentikan dari jabatannya atau untuk mengisi lowongan harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa jabatan anggota Dewan Komisaris lain yang menjabat.

7. a. Anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan paling kurang 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri.

c. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Dewan Komisaris menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.

d. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris masing-masing menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru, sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris.

8. Gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya (jika ada) dari para anggota Dewan Komisaris dari waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS

9. Jabatan anggota Dewan Komisaris dengan sendirinya berakhir apabila: a. meninggal dunia; b. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS;c. pengunduran dirinya efektif sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 pasal ini; ataud. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARISPasal 20

1. Dewan Komisaris melakukan: (a) pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, (b) memberikan nasihat kepada Direksi, serta (c) meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut.

2. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

3. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

4. Sehubungan dengan tugas dan wewenang Dewan Komisaris yang dimaksud ayat 1 pasal ini, maka Dewan Komisaris berkewajiban:a. Menyampaikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai rencana pengembangan

Perseroanb. Memberikan pelaporan tentang tugas dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun

buku yang baru lampau kepada RUPS disertai dengan saran dan langkah perbaikan yang harus ditempuh, apabila Perseroan menunjukkan gejala kemunduran;

c. Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan;

Page 390: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

368

d. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disampaikan Direksi dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tahun buku yang baru dimulai.

Dalam hal Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan tidak disahkan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya tahun buku baru, maka Rencana Kerja dan Anggaran Dasar Perseroan tahun yang lampau diberlakukan;

e. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS;f. Membuat Risalah rapat Dewan Komisaris;g. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada

Perseroan dan pada perusahaan lain.5. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau

lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku atau merugikan maksud dan tujuan Perseroan atau melalaikan kewajibannya.

6. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada yang bersangkutan disertai alasannya.7. Dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari sesudah pemberhentian sementara itu, Dewan

Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri.

8. Rapat tersebut dalam ayat 7 pasal ini dipimpin oleh Komisaris Utama dan apabila ia tidak hadir, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh RUPS tersebut dan pemanggilan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Pasal 11 di atas.

9. Apabila RUPS tersebut tidak diadakan dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan berhak menjabat kembali jabatannya semula.

10. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

RAPAT DEWAN KOMISARISPasal 21

1. Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu:a. oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; ataub. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi.

2. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris yang berhak bertindak untuk dan atas nama Dewan Komisaris.

3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Dewan Komisaris dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.

4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha

perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang khusus telah ditunjuk secara tertulis untuk keperluan tersebut oleh Komisaris Utama.

7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.

8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat.

Page 391: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

369

9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.

10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya;

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda-tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir;

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

12. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNANPasal 22

1. Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai.

2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.

4. Direksi menyusun laporan tahunan dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal panggilan RUPS Tahunan.

5. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi dalam 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional menurut tata cara sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan serta peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDENPasal 23

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.

2. Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup seluruhnya.

3. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan ke dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak sebelum lewatnya jangka waktu 5 (lima) tahun, dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan. Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu 10 (sepuluh) tahun tersebut akan menjadi hak Perseroan.

4. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 392: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

370

PENGGUNAAN CADANGANPasal 24

1. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai mencapai 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Dana cadangan sampai dengan jumlah sekurang-kurangnya 20% dari modal ditempatkan dan disetor hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.

2. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen), RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan.

3. Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum dipergunakan untuk menutup kerugian dan kelebihan cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang penggunaannya belum ditentukan oleh RUPS harus dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut pertimbangan Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan memperhatikan peraturan perundang-undangan agar memperoleh laba.

KETENTUAN PENUTUPPasal 25

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini,akan diputuskan dalam RUPS. 1. Selanjutnya dari modal Perseroan sebagaimana tersebut, telah diambil bagian dan disetor penuh

oleh pemegang saham Perseroan dengan perincian sebagai berikut : a. perseroan terbatas PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk., berkedudukan di Jakarta

Selatan, yang anggaran dasar dan perubahan-perubahannya telah disesuaikan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sebagaimana termuat dalam : − Akta tertanggal 08-08-2008 (delapan Agustus dua ribu delapan) nomor 41, yang dibuat

dihadapan nyonya POERBANINGSIH ADI WARSITO, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Selatan, dan telah mendapat Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya tertanggal 13-11-2008 (tiga belas Nopember dua ribu delapan) nomor AHU-85499.AH.01.02.Tahun 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 20-012009 (dua puluh Januari dua ribu sembilan) nomor 6, Tambahan Berita Negara nomor 1588.

− Akta tertanggal 25-07-2009 (dua puluh lima Juli dua ribu sembilan) nomor 63, yang dibuat dihadapan Nyonya POERBANINGSIH ADI WARSITO, Sarjana Hukum, Notaris tersebut, dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dalam Suratnya tertanggal 21-08-2009 (dua puluh satu Agustus dua ribu sembilan) nomor AHU-AH.01.10-13746.

− Akta tertanggal 28-06-2011 (dua puluh delapan Juni dua ribu sebelas) nomor 76, yang dibuat dihadapan Nyonya POERBANINGSIH ADI WARSITO, Sarjana Hukum, Notaris tersebut dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dalam Suratnya tertanggal 28-07-2011 (dua puluh delapan Juli dua ribu sebelas) nomor AHU-AH.01.10-24349.

− Akta tertanggal 25-05-2012 (dua puluh lima Mei dua ribu dua belas) nomor 86, yang dibuat dihadapan Nyonya POERBANINGSIH ADI WARSITO, Sarjana Hukum, Notaris tersebut, dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dalam suratnya tertanggal 06-06-2012 (enam Juni dua ribu dua belas) nomor AHU-AH.01.10-20182.

− Akta tertanggal 12-06-2012 (dua belas Juni dua ribu dua belas) nomor 35, yang dibuat dihadapan Nyonya POERBANINGSIH ADI WARSITO, Sarjana Hukum, Notaris tersebut, dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dalam Suratnya tertanggal 29-11-2012 (dua -puluh sembilan Nopember dua ribu dua belas) nomor AHU-AH.01.10-42306.

Page 393: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

371

− Akta tertanggal 16-04-2013 (enam belas April dua ribu tiga belas) nomor 73, yang dibuat dihadapan saya, Notaris dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroannya telah diterima dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dalam Suratnya tertanggal 15-05-2013 (lima belas Mei dua ribu tiga belas) nomor AHU-AH.01.10-18678.

− Akta tertanggal 25-04-2013 (dua puluh lima April dua ribu tiga belas) nomor 147, yang dibuat dihadapan saya, Notaris dan telah mendapatkan Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya tertanggal 17-06-2013 (tujuh belas Juni dua ribu tiga-belas) nomor AHU-32578.AH.01.02.Tahun 2013 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroannya telah diterima dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dalam Suratnya tertanggal 16-08-2013 (enam belas Agustus dua ribu tiga belas) nomor AHU-AH.01.10-33326.

- Akta tertanggal 20-08-2013 (dua puluh Agustus dua ribu tiga belas) nomor 101, yang dibuat dihadapan saya, Notaris, dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sebagaimana ternyata dalam Suratnya tertanggal 27-09-2013 (dua puluh tujuh September dua ribu tiga belas) nomor AHU-AH.01.1040215.

- Dan perubahan anggaran dasar dan susunan Pengurus terakhir Perseroan sebagaimana termuat dalam Akta tertanggal 26-06-2014 (dua puluh enam Juni dua ribu empat belas) nomor 171, yang dibuat dihadapan saya, Notaris. sebanyak 2.864.990.000 (dua milyar delapan ratus enam puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh ribu) saham atau dengan nilai nominal sebesar dua ratus delapan puluh enam milyar empat ratus sembilan puluh sembilan juta Rupiah ………………………………………….…………..Rp.286.499.000.000,00.

b. tuan Insinyur STEFANUS JOKO MOGOGINTA, tersebut, sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) saham atau dengan nilai nominal sebesar satu juta Rupiah……………………..……………….…………Rp.1.000.000,00.

Sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak 2.865.000.000 (dua milyar delapan ratus enam puluh lima juta) saham atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar dua ratus delapan puluh enam milyar lima ratus juta Rupiah......................Rp.286.500.000.000,00.

2. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai-berikut :

DIREKSI. - Direktur Utama : tuan BUDHI ISTANTO SUWITO, tersebut. - Direktur Independen : tuan IDRIS ADLIN, tersebut. - Direktur Independen : nyonya KANYA LAKSHMI SIDARTA, tersebut.

DEWAN KOMISARIS. - Komisaris Utama / Komisaris Independen : tuan KOH BING HOCK, tersebut. - Komisaris Independen : tuan GILLBANKS ANTHONY MICHAEL, tersebut. - Komisaris : tuan JAKA PRASETYA, tersebut.

Page 394: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

372

XXI. Persyaratan Pemesanan Pembelian Saham

1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Prospektus ini dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham atau FPPS. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek. FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat diperoleh dari para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang namanya tercantum pada Bab Penyebarluasan Prospektus dan FPPS dalam Prospektus ini. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.

Setiap pemesan saham harus telah memiliki rekening efek pada perusahaan efek/Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening pada Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI).

Pemesanan pembelian saham yang telah disampaikan kepada Penjamin Emisi Efek tidak dapat dibatalkan oleh pemesan.

2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau Lembaga/Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No.IX.A.7.

3. Jumlah Pesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yakni 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham Yang Ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas Di KSEI No.SP-0021/PE/KSEI/1014 tanggal 2 Oktober 2014 yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI.

A. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:1. Perseroan tidak menerbitkan Surat Kolektif Saham, akan tetapi saham-saham tersebut akan

didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham hasil Penawaran Umum Perdana Saham akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 22 Desember 2014;

2. Sebelum Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKP”);

3. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan Saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam Rekening Efek;

4. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI;

5. Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham;

6. Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian;

Page 395: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

373

7. Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum Perdana Saham didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk;

8. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek;

9. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham;

10. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan Saham tersebut.

B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada para Penjamin Emisi atau Agen Penjualan di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan dimana FPPS diperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri / domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Agen Penjualan, para Penjamin Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi.

6. Masa Penawaran

Masa penawaran akan berlangsung selama 3 (tiga) hari kerja, yaitu pada tanggal 15, 16 dan 17 Desember 2014 mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Namun demikian jika jumlah keseluruhan saham yang dipesan telah melebihi dari jumlah Saham Yang Ditawarkan maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada OJK, dapat mempersingkat Masa Penawaran dengan ketentuan Masa Penawaran tersebut tidak kurang dari 1 (satu) hari kerja.

7. Tanggal Penjatahan

Tanggal akhir penjatahan dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesan adalah tanggal 19 Desember 2014.

8. Pemesanan Pembelian Saham Secara Khusus

Pemesanan pembelian saham secara khusus oleh para karyawan Perseroan dengan Harga Penawaran yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan dapat diajukan langsung kepada Perseroan, tanpa melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek selama Masa Penawaran sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan.

Page 396: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

374

9. Syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan kepada para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan pada waktu FPPS diajukan. Setoran dimasukan kedalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada :

PT Bank CIMB Niaga TbkAtas nama: PT CIMB Securities Indonesia – IPO PT. Golden Plantation Tbk

Nomor Rekening: 1900100497009

Pembayaran dapat menggunakan cek, bilyet giro dan alat pembayaran perbankan lainnya yang wajib dilaksanakan pada tanggal pemesananpenjatahan saham yang harus dilampirkan pada saat melaksanakan pemesanan saham.

Seluruh dana pembayaran pemesanan paling lambat harus sudah “in good funds” pada rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada tanggal 17 Desember 2014 pukul 15.00 WIB, untuk nasabah ritel dan institusi, sedangkan khusus untuk agen penjualan internasional dan/atau afiliasinya harus sudah “in good funds” pada tanggal distribusi saham.

Apabila pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik Pihak yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transferdari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Nota Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya.

10. Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, dan Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan atau fotokopi lembar ke-5 (lima) dari FPPS yang telah ditandatangani (tanda tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti Tanda Terima tersebut harus disimpan dengan baik agar kelak dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) atas pemesanan pembelian saham. Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham akan diberikan langsung oleh Perseroan.

11. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT CIMB Securities Indonesia selaku Manajer Penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (Pooling) dan Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7 serta peraturan perundangan lain termasuk bidang Pasar Modal yang berlaku.

Adapun sistem penjatahan yang akan dilakukan adalah sistem kombinasi yaitu penjatahan pasti (fixed allotment) dan penjatahan terpusat (Pooling), dimana penjatahan pasti dibatasi hingga jumlah maksimum 98% (sembilan puluh delapan persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan sebelum dilaksanakan Opsi Penjatahan Lebih. Sisanya sebesar 2% (dua persen) akan dilakukan dengan Penjatahan Terpusat (pooling).

Page 397: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

375

(i) Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Penjatahan pasti dibatasi 98% (sembilan puluh delapan persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan atau sebesar 784.000.000 (tujuh ratus delapan puluh empat juta) saham, yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada Dana Pensiun, Asuransi, Reksadana, Yayasan, Institusi bentuk lain, individu, baik domestik maupun luar negeri.

Dalam hal penjatahan terhadap suatu Penawaran Umum Perdana Saham dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Penjatahan Pasti (diluar penjatahan kepada para karyawan Perseroan), maka penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: a. Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan

mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum Perdana Saham.b. Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum Perdana Saham, para

Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan Efek atau pihak-pihak ter-Afiliasi dengannya dilarang membeli atau memiliki saham untuk mereka sendiri; dan

c. Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum Perdana Saham, para Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan Efek atau pihak-pihak ter-Afiliasi dengannya dilarang menjual saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak Penjamin Emisi Efek, kecuali melalui Bursa jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa saham tersebut akan dicatatkan di Bursa.

(ii) Penjatahan Terpusat (Pooling)

Penjatahan terpusat dibatasi sampai dengan 2% (dua persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan atau sebesar 16.000.000 (enam belas juta) saham. Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sebagai berikut :a. Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham yang Ter-Afiliasi yang merupakan (i) direktur,

komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu perusahaan efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, (ii) direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama perseroan, atau (iii) Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam butir (i) dan (ii), yang bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan. Dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan(i) direktur, komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu perusahaan efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, (ii) direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama perseroan, atau (iii) Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam butir (i) dan (ii), yang bukan merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga

b. Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham yang Ter-Afiliasi sebagaimana tersebut pada poin a diatas,terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :(i) Dalam hal akan dicatatkan di BEI, maka saham tersebut dialokasikan dengan memenuhi

persyaratan sebagaiberikut:1. Para pemesan yang tidak dikecualikan memperoleh satu satuan perdagangan di BEI,

jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan penuh terbesar yang ditetapkan oleh BEI dimana saham tersebut akan dicatatkan;

Page 398: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

376

2. Apabila masih terdapat sisa saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

(i) Dalam hal tidak akan dicatatkan di BEI, maka saham tersebut dialokasikan secara proporsional menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan No.VIII.G.12 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-17/PM/2004 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan No.IX.A.7.

Perseroan akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum Perdana Saham kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak Tanggal Penjatahan sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2.

12. Penundaan atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham

Berdasarkan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No.15 tanggal 6 Oktober 2014, sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali melalui Addendum dan Pernyataan Kembali Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 35 tanggal 4 Desember 2014, yang dibuat di hadapan Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn, setelah diterimanya Pernyataan Efektif dari OJK sampai dengan hari terakhir Masa Penawaran, Perseroan mempunyai hak untuk membatalkan atau menunda Penawaran Umum Perdana Saham ini berdasarkan hal-hal yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, sebagaimana diatur dalam Perjanjian Emisi Efek dan Peraturan No.IX.A.2.

13. Pengembalian Uang Pemesanan

a. Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan kelebihan uang pemesanan kepada Para Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan, dan setiap Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan yang telah diterimanya sehubungan dengan pembelian sesegera mungkin namun bagaimanapun juga tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. Oleh karenanya Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek dengan ini membebaskan Perseroan dari segala tuntutan/denda atas kelalaian tersebut.

b. Pengembalian uang tersebut dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek dimana pemesanan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan bukti tanda jati diri. Untuk Para Pemesan Khusus, pengembalian uang pemesanan karena adanya penjatahan akan diatur dan dilaksanakan langsung oleh Perseroan dan oleh karenanya Perseroan membebaskan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dari segala tuntutan/denda atas kelalaian Perseroan tersebut.

c. Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut atau mengakibatkan pihak lain menjadi terlambat dalam melakukan kewajibannya untuk mengembalikan uang pemesanan, wajib membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan sebesar suku bunga per tahun rekening giro yang berlaku di Bank Penerima (“Suku Bunga”) sampai dengan dilunasinya jumlah yang belum dibayar tersebut, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Page 399: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

377

d. Sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek yang mengakibatkan batalnya Penawaran Umum Perdana Saham atau penundaan Penawaran Umum Perdana Saham sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini berlaku ketentuan sebagai berikut:1. Apabila hal tersebut terjadi sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian uang

pemesanan (termasuk setiap denda atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan) menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Para Penjamin Emisi Efek sesuai dengan bagiannya masing-masing, dan harus diselesaikan dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut atau penundaan Penawaran Umum Perdana Saham.

Oleh karenanya Perseroan dibebaskan dari tanggung jawab atas segala tuntutan yang disebabkan oleh tidak dilaksanakannya pengembalian uang tersebut (termasuk denda keterlambatan, apabila ada).

2. Apabila hal tersebut di atas terjadi setelah Tanggal Pembayaran, maka:a. Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan yang telah diterimanya kepada

Penjamin Pelaksana Emisi Efek setelah dikurangi dengan uang pemesanan saham para Pemesan Khusus selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah terjadinya pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau penundaan Penawaran Umum Perdana Saham untuk dikembalikan kepada para pemesan melalui Para Penjamin Emisi Efek. Maka oleh karenanya Perseroan dibebaskan dari tanggung jawabnya atas segala tuntutan yang disebabkan oleh tidak dilaksanakannya pengembalian uang pemesanan tersebut (termasuk denda keterlambatan, apabila ada).

b. Penjamin Pelaksana Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan pembelian yang telah diterimanya kepada masing-masing dari Para Penjamin Emisi Efek untuk dikembalikan kepada para pemesan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah diterimanya seluruh pembayaran kembali uang pemesanan pembelian (in good fund) dari Perseroan. Maka oleh karenanya Perseroan dibebaskan dari tanggung jawabnya atas segala tuntutan yang disebabkan oleh tidak dilaksanakannya pengembalian uang pemesanan tersebut (termasuk denda keterlambatan, apabila ada).

c. 1. Dalam hal masing-masing dari Para Penjamin Emisi Efek menerima uang pemesanan pembelian saham dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum pukul 12.00 WIB (dua belas Waktu Indonesia Barat), maka Para Penjamin Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan pembelian yang telah diterimanya sebelum pukul 12.00 WIB (dua belas Waktu Indonesia Barat), kepada setiap pemesan saham pada hari yang sama. Maka oleh karenanya Perseroan dibebaskan dari segala tanggung jawab atas segala tuntutan yang disebabkan oleh tidak dilaksanakannya pengembalian uang pemesanan tersebut (termasuk denda keterlambatan apabila ada) jika terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut oleh Penjamin Emisi Efek maka Penjamin Emisi Efek bersangkutan wajib membayar denda atas setiap keterlambatan pengembalian uang pemesanan sebesar denda keterlambatan.

2. Dalam hal Para Penjamin Emisi Efek menerima uang pemesanan pembelian saham dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek setelah pukul 12.00 WIB (dua belas Waktu Indonesia Barat), maka Para Penjamin Emisi Efek wajib mengembalikan uang pemesanan pembelian saham yang telah diterimanya setelah pukul 12.00 WIB (dua belas Waktu Indonesia Barat),kepada setiap pemesan saham paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah diterimanya uang pemesanan tersebut. Maka oleh karenanya Perseroan dibebaskan dari segala tanggung jawab atas segala tuntutan yang disebabkan oleh dilaksanakannya pengembalian uang pemesanan tersebut (termasuk denda keterlambatan apabila ada) jika terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut oleh Penjamin Emisi Efek maka Penjamin Emisi Efek bersangkutan wajib membayar denda atas setiap keterlambatan pengembalian uang pemesanan sebesar denda keterlambatan.

e. Apabila uang pemesanan yang akan dikembalikan telah tersedia (termasuk untuk Pemesan Khusus), akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambil, maka hal tersebut bukan merupakan tanggung jawab Perseroan,Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau para Para Penjamin Emisi Efek, sehingga tidak ada kewajiban pembayaran denda kepada para pemesan.

Page 400: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

378

14. PenyerahanFormulirKonfirmasiPenjatahan(FKP)AtasPemesananPembelianSaham

Distribusi Saham kepada masing-masing rekening efek pemesan saham pada para Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan paling lambat dalam waktu 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham atas distribusi saham tersebutdapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham.

15. Lain - Lain

Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian saham secara keseluruhan atau sebagian.

Sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan efek dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan efek melaluilebih dari 1 (satu) formulir pemesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan dan pihak ter-Afiliasi dilarang untuk membeli atau memiliki saham untuk rekening sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-pihak ter-Afililasi hanya diperkenankan untuk membeli dan memiliki saham apabila terdapat sisa saham yang tidak dipesan oleh pihak yang tidak ter-Afiliasi baik asing maupun lokal. Tata cara pengalokasian dilakukan secara proporsional.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum Perdana Saham, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan atau pihak-pihak ter-Afiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Kontrak Penjaminan Emisi Efek.

Page 401: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

379

XXII. Penyebarluasan Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk, yaitu Perantara Pedagang Efek yang menjadi Anggota bursa efek berikut ini:

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

PT CIMB Securities IndonesiaGedung Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 11

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190

Tel. : (021) 515-4660Fax.: (021) 515-4661

Penjamin Emisi Efek

PT Buana CapitalGedung Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 26 Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 Tel: 021 515 0203

Faks: 021 515 0241

PT Dhanawibawa ArthacemerlangGedung Bursa Efek Indonesia

Tower I, Lantai 15Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190Tel: 021 5151 678

Faks: 021 515 1226

PT Equity Securities IndonesiaWisma Sudirman Lt.14

Jl. Jend. Sudirman Kav 34, Jakarta 10220

Tel: 021 570 0738Faks: 021 570 3379

PT HD Capital TbkSona Topas Tower fl.11

Jl.Jend.Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920 Tel: 021-2506337

Faks: 021-2506351/52

PT Indomitra SecuritiesGedung Wirausaha Lt. 4

Jl. HR. Rasuna Said Kav C5 Jakarta 12940

Tel: 021-5229073 Faks: 021-5229081

PT Jasa Utama CapitalMenara Thamrin Lt.2 Suite 203

Jl. M.H. Thamrin Kav 3, Jakarta 10250Tel: 021-2301860

Faks: 021-2301862

PT Kresna Graha Securindo TbkKresna Tower, 6th Floor 18 Parc SCBD

Jl.Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

Tel: 021 2555 7000Faks: 021 2939 1951

PT Lautandhana SecurindoWisma Kyoei Prince Lt.15

Jl. Jend. Sudirman Kav. 3, Jakarta 10220 Telp. 021 – 5785 1616 (LOTS),

5785 1818 (General), 5785-1888 (Dealing)

Fax. 5785-1717, 5785-1777

PT Magenta Kapital IndonesiaMenara Batavia, Lantai 23

Jl. KH Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220.

Tel: 021-5793 0078 Faks: 021- 5793 0079

PT Makindo SecuritiesWisma GKBI - Messanine B Floor, Jl.

Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210Tel: 021 572 7111

Faks: 021 572 2550

PT Makinta SecuritiesPlaza ASIA, 23 Fl,

Jl. Jend Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190

Tel: 021 51401133Faks: 021 51401599

PT Mega Capital IndonesiaMenara Bank Mega 2nd Floor.

Jl. Kapten Tendean Kav 12-14A, Jakarta 12790

Tel: 021 7917 5599Faks: 021 7919 3900

PT MNC SecuritiesMNC Financial Center, 14-16 Floor

Jl. Kebon Sirih No. 21-27 Jakarta 10340Tel: 021-2980 3111

Faks: 021-39836868

PT Minna Padi Investama TbkEquity Tower 11th Fl. Sudirman Central

Business District (SCBD) Lot 9 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53

Jakarta 12190Tel: 021-525 5555

Faks: 021-527 1527

PT NISP SekuritasOCBC NISP Tower, Lt 21Jl. Prof Dr. Satrio Kav. 25

Jakarta 12940Tel: 021-29352788

Faks: 021-57944095

Page 402: PT GOLDEN PLANTATION Tbk · pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan ... Keterangan tentang Pemegang Saham Utama Berbentuk Badan

380

PT OSO SecuritiesCyber 2 Tower, lantai 22.

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5 No. 13, Jakarta Selatan, 12950

Tel: 021-299 15300Faks: 021-290 21497

PT Panca Global Securities TbkGedung BEI Tower I, Suite 1706A

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

Tel: 021-515 5456Faks: 021-515 5466

PT Phillip Securities IndonesiaANZ Tower Level 23B

Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta 10220

Tel: 021-57900800,Faks: 021-57900809

PT Recapital SecuritiesRecapital Building, Lantai 10

Jl. Adityawarman No.55 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Tel: 021-270 2277Faks: 021-724 6881

PT Reliance Securities Tbk.Ruko Pluit Sakti Raya No. 28

Komp. Sentra Bisnis Pluit Ruko A20 dan B20, Jakarta 14450

Tel: 021-6617768Faks: 021-6619884

PT Trimegah Securities TbkGedung Artha Graha 18th & 19th

Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190

Tel: 021-2924 9088Faks: 021-2924 9150

PT Valbury Asia SecuritiesMenara Karya, Lantai 10

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav.1-2, Jakarta 12950

Tel: 021-25533600Faks: 021-25533700

PT Victoria SecuritiesVictoria Suites, Senayan City,

Panin Tower 8th Floor, Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270

Tel: 021-7278 2310Faks: 021-7278 2280

PT Yulie Sekurindo Tbk.Plaza Abda, Lantai 5

Jl. Jend. Sudirman Kav 59, Jakarta 12190

Tel: 021-51402181Faks: 021-51402182

Lokasi Gerai Penawaran Umum :

Menara SudirmanGround Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 (seberang FX Plaza)Jakarta Selatan