pt first media tbkannual report pt first media tbk 2014 3 dalam jutaan rupiah 2014 2013 2012 in...

189
BROADBAND LEADER

Upload: others

Post on 26-Mar-2020

54 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

BROADBAND LEADER

2 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

BroadbandUnited merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bahwa First Media memiliki berbagai bisnis layanan menggunakan jaringan pita lebar (broadband), baik dengan menggunakan teknologi kabel, maupun nirkabel. Perpaduan kedua teknologi tersebut (broadband united) memberikan mutu sekaligus keleluasaan bagi masyarakat dalam mengakses informasi dan berkomunikasi. Keleluasaan ini juga membawa kelebihan tersendiri bagi masyarakat yang semakin banyak menikmati tontonan melalui smartphone, tablet, dan laptop yang memerlukan kemudahan mengakses internet dari berbagai lokasi. Merujuk pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan yang menitikberatkan pada ekonomi kreatif, maka First Media merupakan bagian penting penghantar lalu lintas gagasan kreatif untuk dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia.

LAPORAN TAHUNAN 2014ANNUAL REPORT 2014

2 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

IKHTISAR PENTING

Dalam Jutaan Rupiah 2014 2013 2012 In Millions of Rupiah(kecuali dinyatakan lain) (except stated otherwise)

KINERJA NERACA BALANCE SHEET PERFORMANCE

Aset Lancar 1.478.631 1.223.581 1.138.314

Total Current Assets

Aset Tidak Lancar 11.483.783 4.018.884 3.168.262

Total Non Current Assets

Modal Kerja Bersih 18.763 (382.626) 309.771 Working Capital

Jumlah Aset 12.962.414 5.242.465 4.306.576

Total Assets

Kewajiban Lancar 1.459.868 1.606.207 828.543 Total Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar 2.113.669 1.199.504 1.061.432 Total Non Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 3.573.537 2.805.711 1.889.975 Total Liabilities

Ekuitas Bersih 9.388.877 2.436.754 2.416.601 Stockholders' Equity - Net

KINERJA USAHA OPERATING

Pendapatan 2.026.070 1.754.102 1.322.439

Revenues

Laba Kotor 1.433.620 1.279.988 937.312 Gross Profit

Biaya Operasional* 634.638

718.015 667.872 *Operating Expenses

EBITDA 798.982

561.973 269.440 EBITDA

Penyusutan & Amortisasi 394.400

361.992 262.127 Depreciation & Amortization

Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma 19.937 10.470 Profit for The Year after Proforma Adjustments

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Income (Loss) Attributable to:

Pemilik entitas induk 7.731.975 (103.375)

(105.162) Equity Holders of the Parent Entity

Kepentingan Non-Pengendali 211.344

123.312

115.632 Non - Controlling Interests

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 7.943.319

7.943.319

19.937

10.470 Total Comprehensive Income for the Year

Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat Comprehensive Income (Loss) diatribusikan kepada: Attributable to:

Pemilik entitas induk 7.731.975 (103.375)

(105.162) Equity Holders of the Parent Entity

Kepentingan Non-Pengendali 211.344

123.312

115.632 Non - Controlling Interests

Laba (Rugi) Per Saham Dasar** 4.438

(59)

(60) **Basic Income (Loss) Per Share

RASIO (%) RATIOS (%)

Marjin Laba Kotor 70,76

72,97

70,88 Gross Margin

Marjin EBITDA 39,44

32,04

20,37 EBITDA Margin

Marjin Laba Tahun Berjalan 392,06

1,14

0,79 Profit for The Year Margin

Rentabilitas Modal 84,60

0,82

0,43 Return on Equity

Rentabilitas Aset 61,28

0,38

0,24 Return on Assets

Rasio Lancar 101,29

76,18

137,39

Current Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas 38,06

115,14

78,21 Debt to Equity Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Aset 27,57

53,52 43,89 Debt to Assets Ratio

Catatan: Notes:*) Beban operasional disajikan tidak termasuk penyusutan & amortisasi *) Operating expenses are presented excluding depreciation & amortization **) Laba bersih per saham disajikan dalam Rupiah penuh **) Earning per share are presented in full IDR

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS

Total Assets

147,3%

Revenues

15,5%

Operating Expenses

-11,6%

EBITDA

42,2%

Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak 7.828.319 - - Gain from Divestment of Subsidiary

3ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Dalam Jutaan Rupiah 2014 2013 2012 In Millions of Rupiah(kecuali dinyatakan lain) (except stated otherwise)

KINERJA NERACA BALANCE SHEET PERFORMANCE

Aset Lancar 1.478.631 1.223.581 1.138.314

Total Current Assets

Aset Tidak Lancar 11.483.783 4.018.884 3.168.262

Total Non Current Assets

Modal Kerja Bersih 18.763 (382.626) 309.771 Working Capital

Jumlah Aset 12.962.414 5.242.465 4.306.576

Total Assets

Kewajiban Lancar 1.459.868 1.606.207 828.543 Total Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar 2.113.669 1.199.504 1.061.432 Total Non Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 3.573.537 2.805.711 1.889.975 Total Liabilities

Ekuitas Bersih 9.388.877 2.436.754 2.416.601 Stockholders' Equity - Net

KINERJA USAHA OPERATING

Pendapatan 2.026.070 1.754.102 1.322.439

Revenues

Laba Kotor 1.433.620 1.279.988 937.312 Gross Profit

Biaya Operasional* 634.638

718.015 667.872 *Operating Expenses

EBITDA 798.982

561.973 269.440 EBITDA

Penyusutan & Amortisasi 394.400

361.992 262.127 Depreciation & Amortization

Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma 19.937 10.470 Profit for The Year after Proforma Adjustments

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Income (Loss) Attributable to:

Pemilik entitas induk 7.731.975 (103.375)

(105.162) Equity Holders of the Parent Entity

Kepentingan Non-Pengendali 211.344

123.312

115.632 Non - Controlling Interests

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 7.943.319

7.943.319

19.937

10.470 Total Comprehensive Income for the Year

Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat Comprehensive Income (Loss) diatribusikan kepada: Attributable to:

Pemilik entitas induk 7.731.975 (103.375)

(105.162) Equity Holders of the Parent Entity

Kepentingan Non-Pengendali 211.344

123.312

115.632 Non - Controlling Interests

Laba (Rugi) Per Saham Dasar** 4.438

(59)

(60) **Basic Income (Loss) Per Share

RASIO (%) RATIOS (%)

Marjin Laba Kotor 70,76

72,97

70,88 Gross Margin

Marjin EBITDA 39,44

32,04

20,37 EBITDA Margin

Marjin Laba Tahun Berjalan 392,06

1,14

0,79 Profit for The Year Margin

Rentabilitas Modal 84,60

0,82

0,43 Return on Equity

Rentabilitas Aset 61,28

0,38

0,24 Return on Assets

Rasio Lancar 101,29

76,18

137,39

Current Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas 38,06

115,14

78,21 Debt to Equity Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Aset 27,57

53,52 43,89 Debt to Assets Ratio

Catatan: Notes:*) Beban operasional disajikan tidak termasuk penyusutan & amortisasi *) Operating expenses are presented excluding depreciation & amortization **) Laba bersih per saham disajikan dalam Rupiah penuh **) Earning per share are presented in full IDR

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS

Total Assets

147,3%

Revenues

15,5%

Operating Expenses

-11,6%

EBITDA

42,2%

Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak 7.828.319 - - Gain from Divestment of Subsidiary

4 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

KINERJA SAHAM 2014 2013 SHARE PERFORMANCE

Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Rp) )95( Basic Income (Loss) Per Share (Rp)

Jumlah Saham yang Beredar (Saham) 1.742.167.907 1.742.167.907 Outstanding Shares (Shares)

Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham) 1.742.167.907 1.742.095.847 Weighted Average Shares (Shares)

Nilai Buku Per Saham (Rp) 983.5

834.4

993.1 Book Value Per Share (Rp)

IKHTISAR KINERJA SAHAMSHARE PERFORMANCE HIGHLIGHTS

Pemegang Saham Shareholders

Jumlah Saham Biasa Number of Common Shares

Jumlah Nilai Nominal Nominal Value (Rp) %

Modal Dasar Authorized Capital

6.967.587.600 3.483.793.800.000

Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid-Up Capital

AcrossAsia Limited 959.976.602 479.988.301.000 55,10

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76

Masyarakat dan Kepemilikan di bawah 5% Public and Shareholders Under 5% 194.023.927 97.011.963.500 11,14

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Number of Issued and Paid-Up Capital 1.742.167.907 871.083.953.500 100

Jumlah Saham dalam Portepel Number of Shares in The Portfolio 5.225.419.693 2.612.709.846.500

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAMSHAREHOLDERS' STRUCTURE

Harga Saham Per Kuartal

Kuartal 1 1st Quarter

Kuartal 2 2nd Quarter

Kuartal 3 3rd Quarter

Kuartal 4 4th Quarter

Share Price Per Quarter

2014 2014

2013 2014

Tertinggi (Rp) 900 2.500 3.800 3.610 Highest (Rp)

Terendah (Rp) 530 815 1.900 2.275 Lowest (Rp)

Akhir (Rp) 860 2.050 3.520 2.590 Closing (Rp)

Volume (Saham) 3.037.600 Volume (Shares)

2013 2013

Tertinggi (Rp) 620 980 710 690 Highest (Rp)

Terendah (Rp) 510 560 520 520 Lowest (Rp)

Akhir (Rp) 590 700 600 580 Closing (Rp)

Volume (Saham) 4.679.000 5.608.000 617.500 851.000 Volume (Shares)

HARGA SAHAMSHARE PRICE

5.427.00013.639.00015.843.500

Asal Saham Origin of Shares

Tanggal Pencatatan Listing Date

Tambahan Jumlah Saham (Lembar)

Addition Number of Shares

Jumlah Saham Beredar

Setelah Transaksi Total Outstanding

Shares

Nilai Nominal Per Lembar Saham

(Rp) Nominal Value Per

Share (Rp)

Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering

27 Januari 2000 20.000.000 20.000.000 500

Pencatatan Seluruh Saham di Bursa Company Listing

25 Pebruari 2000 354.300.000 374.300.000 500

Penawaran Umum Terbatas I Right Issue I

2 Pebruari 2007 441.674.000 815.974.000 500

Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I

27 Juni 2008 13.000.000 828.974.000 500

Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I

1 Juli 2008 500.000 829.474.000 500

Penawaran Umum Terbatas II Right Issue II

24 Mei 2010 912.421.400 1.741.895.400 500

Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II

28 Januari 2011 1.500 1,741.896.900 500

Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II

11 Juli 2011 78 1.741.896.978 500

Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II

3 Mei 2013 270.929 1.742.167.907 500

RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (SEBELUMNYA BURSA EFEK SURABAYA)

HISTORY OF REGISTRATION OF SHARES ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (PREVIOUSLY THE SURABAYA STOCK EXCHANGE)

4,000

3,000

2,000

1,000

0

Terendah

1st Quarter1st QuarterKuartal 2

2nd QuarterKuartal 3

3rd QuarterKuartal 4

4th QuarterKuartal 1 Kuartal 1 Kuartal 2

2nd QuarterKuartal 3

3rd QuarterKuartal 4

4th Quarter

Tertinggi

Rp 3,800

IKHTISAR PENTING

5ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

KINERJA SAHAM 2014 2013 SHARE PERFORMANCE

Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Rp) )95( Basic Income (Loss) Per Share (Rp)

Jumlah Saham yang Beredar (Saham) 1.742.167.907 1.742.167.907 Outstanding Shares (Shares)

Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham) 1.742.167.907 1.742.095.847 Weighted Average Shares (Shares)

Nilai Buku Per Saham (Rp) 983.5

834.4

993.1 Book Value Per Share (Rp)

IKHTISAR KINERJA SAHAMSHARE PERFORMANCE HIGHLIGHTS

Pemegang Saham Shareholders

Jumlah Saham Biasa Number of Common Shares

Jumlah Nilai Nominal Nominal Value (Rp) %

Modal Dasar Authorized Capital

6.967.587.600 3.483.793.800.000

Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid-Up Capital

AcrossAsia Limited 959.976.602 479.988.301.000 55,10

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76

Masyarakat dan Kepemilikan di bawah 5% Public and Shareholders Under 5% 194.023.927 97.011.963.500 11,14

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Number of Issued and Paid-Up Capital 1.742.167.907 871.083.953.500 100

Jumlah Saham dalam Portepel Number of Shares in The Portfolio 5.225.419.693 2.612.709.846.500

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAMSHAREHOLDERS' STRUCTURE

Harga Saham Per Kuartal

Kuartal 1 1st Quarter

Kuartal 2 2nd Quarter

Kuartal 3 3rd Quarter

Kuartal 4 4th Quarter

Share Price Per Quarter

2014 2014

2013 2014

Tertinggi (Rp) 900 2.500 3.800 3.610 Highest (Rp)

Terendah (Rp) 530 815 1.900 2.275 Lowest (Rp)

Akhir (Rp) 860 2.050 3.520 2.590 Closing (Rp)

Volume (Saham) 3.037.600 Volume (Shares)

2013 2013

Tertinggi (Rp) 620 980 710 690 Highest (Rp)

Terendah (Rp) 510 560 520 520 Lowest (Rp)

Akhir (Rp) 590 700 600 580 Closing (Rp)

Volume (Saham) 4.679.000 5.608.000 617.500 851.000 Volume (Shares)

HARGA SAHAMSHARE PRICE

5.427.00013.639.00015.843.500

Asal Saham Origin of Shares

Tanggal Pencatatan Listing Date

Tambahan Jumlah Saham (Lembar)

Addition Number of Shares

Jumlah Saham Beredar

Setelah Transaksi Total Outstanding

Shares

Nilai Nominal Per Lembar Saham

(Rp) Nominal Value Per

Share (Rp)

Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering

27 Januari 2000 20.000.000 20.000.000 500

Pencatatan Seluruh Saham di Bursa Company Listing

25 Pebruari 2000 354.300.000 374.300.000 500

Penawaran Umum Terbatas I Right Issue I

2 Pebruari 2007 441.674.000 815.974.000 500

Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I

27 Juni 2008 13.000.000 828.974.000 500

Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I

1 Juli 2008 500.000 829.474.000 500

Penawaran Umum Terbatas II Right Issue II

24 Mei 2010 912.421.400 1.741.895.400 500

Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II

28 Januari 2011 1.500 1,741.896.900 500

Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II

11 Juli 2011 78 1.741.896.978 500

Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II

3 Mei 2013 270.929 1.742.167.907 500

RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (SEBELUMNYA BURSA EFEK SURABAYA)

HISTORY OF REGISTRATION OF SHARES ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (PREVIOUSLY THE SURABAYA STOCK EXCHANGE)

4,000

3,000

2,000

1,000

0

Terendah

1st Quarter1st QuarterKuartal 2

2nd QuarterKuartal 3

3rd QuarterKuartal 4

4th QuarterKuartal 1 Kuartal 1 Kuartal 2

2nd QuarterKuartal 3

3rd QuarterKuartal 4

4th Quarter

Tertinggi

Rp 3,800

6 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Ikhtisar Keuangan

Ikhtisar Saham

Daftar Isi

Pendahuluan

Sekilas Perseroan

Kronologi Kepemilikan Saham

Profil Komisaris

Sambutan Dewan Komisaris

Profil Direksi

Laporan Direksi

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Visi dan Misi Perseroan

Nilai Perusahaan dan Strategi Usaha

Sejarah Ringkas

Ikhtisar Penting 2014

Penghargaan 2014

Potensi Pasar

Tata Kelola Perusahaan

2

4

6

8

10

14

20

24

28

32

34

40

41

42

43

44

46

48

10

34

48

7ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Tinjauan Operasional

Layanan Internet:

PT Link Net Tbk - FastNet

- DataComm

PT Internux - Bolt! Super 4G

Layanan Televisi Berlangganan

PT First Media Television - HomeCable

PT Indonesia Media Televisi - BIG TV

Produksi Konten

PT First Media Production - First Media Production

PT First Media News - BeritaSatu News Channel

Bioskop

PT Cinemaxx Global Pacific - Cinemaxx

Infrastruktur Telekomunikasi

PT Prima Wira Utama

Teleponi

PT MSH Niaga Telecom Indonesia

Area Layanan

Sumber Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial

Struktur Organisasi Anak Perusahaan

Informasi Perusahaan dan Entitas Anak Perusahaan Perseroan

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014

Laporan Keuangan

62

62

64

66

68

70

72

74

76

78

79

80

82

84

86

88

93

62

66

76

8 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Bidang teknologi, informasi & komunikasi (“TIK”) saat ini sedang

mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Berdasarkan data ICT

Whitepaper tahun 2013, TIK sedang mengalami tren perkembangan

yang pesat, salah satunya ditandai dengan adanya layanan dan teknologi

baru seperti teknologi komputasi awan (cloud computing), smart city, big data, alamat protokol

internet versi 6 (IPv6) dan adanya konvergensi media.

Dengan tren perkembangan yang pesat ini, dapat diperkirakan Indonesia akan turut serta

mengalami transformasi dalam bidang TIK.

Transformasi TIK di dalam negeri disebut dapat menjadi pendorong akselerasi pertumbuhan

Indonesia dalam berbagai bidang terutama sebagai pendorong akselerasi perekonomian yang

berbasis kepada kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif.

Transformasi TIK di dalam negeri ini sejalan dengan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat

Tinggi Dunia mengenai Masyarakat Informasi (World Summit on the Information Society) tahun

2003 dan 2005 yang mengharapkan seluruh negara di dunia menindaklanjuti rencana aksi

pembangunan dunia menuju masyarakat informasi yang menitikberatkan kepada kesejahteraan

manusia (people-centered development) dengan mendayagunakan teknologi informasi dan

komunikasi.

PENDAHULUAN

8 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

9ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Rencana aksi tersebut mengharapkan agar pada tahun 2015, minimal separuh penduduk dunia

harus sudah bisa mengakses informasi dengan menggunakan fasilitas TIK. Laporan Hurun

2014 yang dikeluarkan oleh The Hurun Research Institute - China menjelaskan bahwa industri

yang berbasiskan teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT) menjadi pemimpin dalam bisnis

dunia. Hal ini dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google. Melihat tren

perkembangan TIK yang pesat tersebut, Perseroan menilai TIK sebagai suatu faktor penting

dalam mendukung kegiatan bisnis yang dijalankannya. Dengan perkembangan TIK,

Perseroan dapat melakukan konvergensi atas layanan internet, penyiaran dan telekomunikasi

yang dimilikinya.

Dengan tetap fokus kepada konsep “TriplePlay” yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan

televisi berlangganan (HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet)

dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm), Perseroan

menilai perkembangan TIK dapat memberikan efisiensi dalam penyediaan layanan TriplePlay

serta memberikan pondasi yang kuat bagi Perseroan dalam menyediakan layanan baru bagi

pelanggannya.

Perkembangan TIK dan fokus Perseroan akan konsep TriplePlay telah berhasil membawa

Perseroan menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang

pertama di Indonesia.

9ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

10 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

SEKILAS PERSEROANP

erseroan merupakan penyedia

layanan telekomunikasi dan

multimedia terpadu yang

pertama di Indonesia.

Perseroan merupakan pelopor

dalam layanan telekomunikasi

dan multimedia terpadu dengan

memperkenalkan konsep TriplePlay,

yakni penyediaan layanan televisi

berlangganan (“HomeCable”),

layanan internet pita lebar

berkecepatan tinggi (“FastNet”) dan

layanan komunikasi data melalui

jaringan telekomunikasi digital

(“DataComm”), seluruhnya dalam

satu jaringan telekomunikasi yang

handal milik Perseroan.

10 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

11ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Sejarah Perseroan dimulai pada tahun 1994, dengan berdirinya

PT Safira Ananda yang berkedudukan di Jakarta dan didirikan

berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 6 Januari 1994 yang dibuat

dihadapan Siti Safariyah S.H., Kandidat Notaris, pengganti dari

Bandoro Raden Ayu Mahyastoeti Notonagoro S.H., Notaris di Jakarta.

Dalam perjalanan bisnisnya, PT Safira Ananda telah mengalami

beberapa kali perubahan nama, dengan perubahan nama terakhir terjadi

di tahun 2007, menjadi PT First Media Tbk.

Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik pada tahun 2000 dan

melakukan pencatatan saham pertama kali di Bursa Efek Surabaya

(yang kemudian dilebur bersama Bursa Efek Jakarta menjadi

Bursa Efek Indonesia).

Konsep Bisnis TriplePlay

Pada tahun 2007, Perseroan melakukan repositioning bisnis yang

radikal dengan menyediakan layanan telekomunikasi dan multimedia

terpadu yang pertama di Indonesia. Layanan terpadu tersebut dikenal

dengan konsep TriplePlay, dimana Perseroan menyediakan layanan

terpadu yang terdiri dari layanan televisi berlangganan (“HomeCable”),

layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (“FastNet”) dan layanan

komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (“DataComm”).

Layanan TriplePlay dari Perseroan diperkuat dengan teknologi jaringan

kabel Hybrid Fiber Coaxial (HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz

yang dimiliki dan dioperasikan Perseroan. Teknologi digitalisasi tersebut

memungkinkan kompresi data yang lebih besar sehingga meningkatkan

kapasitas kabel dalam melakukan transmisi data berkecepatan tinggi.

Dengan teknologi tersebut, Perseroan dapat mentransmisikan lebih dari

100 saluran televisi dan layanan internet berkecepatan tinggi secara

serentak.

Saat ini konsep bisnis TriplePlay disediakan oleh Perseroan melalui anak

perusahaannya yaitu PT Link Net Tbk dan PT First Media Television.

Layanan Broadband Wireless Access

Pada tahun 2009, Perseroan mulai mengembangkan layanan nirkabel

(wireless) setelah memperoleh izin untuk dapat menyelenggarakan

jaringan tetap lokal berbasis Packet-Switched menggunakan pita

frekuensi radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel

(wireless broadband) pada pita frekuensi radio 2360 MHz- 2375 MHz

untuk Zona 1 (Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (Banten, Jakarta, Bogor,

Depok, Tangerang, Bekasi).

Untuk penggunaan pita frekuensi radio 2,3 GHz, Perseroan telah

memperoleh Izin Pita Frekuensi Radio untuk masing-masing daerah

layanan Zona 4 dan Zona 1 dengan pita frekuensi Blok 13 (2360-2375

MHz). Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menjadi yang terdepan

dan mengantisipasi perkembangan teknologi yang pesat, Perseroan mulai

mengembangkan jaringan wireless Perseroan dengan teknologi

Long Term Evolution (LTE) pada tahun 2013.

Untuk memperkuat pengembangan jaringan wireless miliknya,

Perseroan di tahun 2014 telah mengakuisisi PT Mitra Mandiri Mantap yang

merupakan pemegang saham utama dari PT Internux, penyedia jaringan

wireless dengan merek dagang Bolt!Super4G.

SEKILAS PERSEROAN

12 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

konten-konten siaran in-house yang telah dikembangkan sebelumnya

oleh Perseroan.

Konten siaran yang dikembangkan Perseroan tidak hanya dapat

dinikmati melalui televisi, tetapi juga dengan layanan Over The Top

(OTT) berbasis content-streaming melalui komputer, notebook, tablet,

dan smartphone, dengan aplikasi TV Anywhere milik Perseroan

yaitu First Media GO. Sebagai nilai tambah untuk mendukung bisnis

medianya, di tahun 2014, Perseroan melalui anak perusahaan telah

mengakuisisi PT Cinemaxx Global Pasifik, perusahaan penyelenggara

bioskop di Indonesia.

Dalam rangka memperkuat linis bisnis telekomunikasinya,

Perseroan melalui anak perusahaannya, telah

mengakuisisi

PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH

Niaga”), perusahaan penyedia layanan

nilai tambah kartu panggil (calling

card).

Perseroan melihat bahwa

telekomunikasi melalui telepon

sudah merupakan salah satu

kebutuhan yang tidak terpisahkan

dalam kehidupan masyarakat

modern, terutama bagi para

pelaku usaha (korporasi).

Melalui MSH Niaga, Perseroan

dapat memberikan solusi

telekomunikasi bagi pelaku usaha

yang membutuhkan layanan teleponi

dengan biaya yang lebih efisien, terutama

untuk penyediaan layanan pelanggan dan

mendukung kegiatan operasional antar cabang yang

terpisah di berbagai wilayah.

Guna melengkapi layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu

yang disediakan Perseroan, tahun 2014 Perseroan melalui anak

perusahaannya mengakuisisi PT Prima Wira Utama (“PWU”), pengelola

infrastruktur pasif multimedia.

Perluasan jaringan, pengembangan teknologi dan konten merupakan

upaya pengembangan usaha terus menerus dari Perseroan untuk

mencapai visi dan misi Perseroan sebagai penyelenggara jasa

Megamedia terpadu terkemuka di Indonesia.

Dengan berbagai pengembangan dan inovasi yang dilakukan,

Perseroan berupaya mewujudkan konvergensi teknologi, media, dan

telekomunikasi (TMT), yang diyakini dapat memberikan pengalaman

baru bagi para pengguna layanan Perseroan dalam menikmati layanan

telekomunikasi dan multimedia berkualitas tinggi dan menciptakan

efisiensi dalam penyelenggaraan layanan oleh Perseroan yang dapat

memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Pengembangan Usaha Menuju Konvergensi Teknologi, Media dan

Telekomunikasi

Perluasan jaringan kabel milik Perseroan melalui anak perusahaannya

PT Link Net Tbk, hingga akhir tahun 2014, telah mencapai sekitar

1,4 juta home-passed di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,

Bekasi (Jabodetabek), Bandung dan Surabaya.

Perluasan jaringan kabel tersebut juga diperuntukkan sebagai backbone

dari Base Transceiver Station (BTS) Perseroan yang dibangun untuk

menyediakan layanan Broadband Wireless Access di Zona 1 dan

Zona 4. Saat ini Perseroan, baik sendiri maupun melalui anak

perusahaannya, telah memiliki sekitar 2600

BTS di Zona 4 (Banten, Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang,

Bekasi), dan saat ini sedang

dalam proses roll-out

pembangunan BTS di

Zona 1 (Sumatera

Bagian Utara).

Selain

memperluas

jaringan

telekomunikasinya,

Perseroan juga

senantiasa melakukan

upgrade atas jaringan

kabel berbasis HFC miliknya,

antara lain dengan mengubah sistem

konfigurasi menjadi DOCSIS 3.0 untuk dapat

menghantarkan bandwidth internet sampai dengan

100 Mbps.

Mencermati persaingan dalam bisnis telekomunikasi yang semakin

ketat, Perseroan melihat bahwa perluasan jaringan dan pengembangan

teknologi saja belum cukup. Seiring dengan pengembangan jaringan

backbone dan konfigurasinya, Perseroan juga mengembangkan konten

dalam penyediaan layanan Perseroan.

Konten menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan usaha

Perseroan yang memberikan nilai tambah dan daya pembeda dalam

layanan Perseroan, terutama dalam rangka mewujudkan misi Perseroan

sebagai penyedia layanan Megamedia. Perseroan aktif mengembangkan

berbagai konten siaran in-house pada tahun 2014, yaitu

BeritaSatu SPORTS dan BeritaSatu ENGLISH melalui anak perusahaan

PT First Media News (“FMN”), serta Foodie, Kairos, dan Karaoke melalui

anak perusahaan PT First Media Production (“FMP”), melengkapi

13ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014 13

14 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Pada tanggal 22 Agustus 2013, pemegang saham Perseroan telah melakukan konversi Waran Seri II menjadi saham.

Konversi Waran Seri II tersebut menyebabkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sebagaimana

termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tangggal 22 Agustus 2013, yang dibuat oleh Rini Yulianti,

S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sejumlah 1.742.167.907 saham

dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 871.083.953.500. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database

Sisminbakum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta

Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-35144 tanggal 26 Agustus 2013, sehingga susunan permodalan

dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:

55,10% = AcrossAsia Ltd

33,76% = PT Reksa Puspita Karya

11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.742.167.907 871.083.963.500 100

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,10

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 194.023.927 97.011.963.500 11,14

Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan di atas 5% (lima persen) yang dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia

selaku Biro Administrasi Efek (“BAE”) Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, susunan Pemegang Saham Perseroan

adalah sebagai berikut :

55,10% = AcrossAsia Ltd

33,76% = PT Reksa Puspita Karya

11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.978 870.948.489.000 100

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,10

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.752.998 96.876.499.000 11,14

2014

2013

2012

55,10%

11,14%

AcrossAsia Ltd

PT Reksa Puspita Karya

Pemegang Saham dengankepemilikan di bawah 5%

33,76%

PEMEGANG SAHAMPT FIRST MEDIA Tbk

Di tahun 2014, Perseroan tidak

mengalami perubahan kepemilikan

saham. Kepemilikan saham masih

sama dengan tahun 2013.

KRONOLOGI KEPEMILIKAN SAHAM

15ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Pada tanggal 5 Oktober 2011, pemegang saham Perseroan yang berasal dari masyarakat telah melaksanakan Waran Seri II

dan dana pelaksanaan Waran Seri II tersebut telah diterima penuh oleh Perseroan. Atas pelaksanaan Waran Seri II tersebut

peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Oktober 2011 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal

21 Oktober 2011, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor

Perseroan menjadi sejumlah 1.741.896.978 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 870.948.489.000 dengan

susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.978 870.948.489.000 100

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.752.998 96.876.499.000 11,12

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang dimuat dalam Akta Pernyataan

Keputusan Rapat No. 16 tanggal 3 Juni 2011, yang dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang

telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan

No. AHU-36144.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar

menjadi Rp 3.483.793.800.000 terbagi menjadi 6.967.587.600 saham dan meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor

sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri II, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi

sebagai berikut:

55,10% = AcrossAsia Ltd

33,76% = PT Reksa Puspita Karya

11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.978 870.948.489.000 100

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.500 55,10

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.752.998 96.876.499.000 11,14

Pada tanggal 18 Maret 2010, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp 1.650.000.000.000 yang

terbagi menjadi 3.300.000.000 saham, sebagaimana disetujui berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa Perseroan tanggal 4 Maret 2010 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal 4 Maret 2010, yang

dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat

No. 7 tanggal 4 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan

No. AHU-13941.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 18 Maret 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham

Perseroan menjadi sebagai berikut:

55,11% = AcrossAsia Ltd

33,77% = PT Reksa Puspita Karya

11,12% = Pemegang Saham dengan Kepemilikan di bawah 5%

2011

2010

16 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 3.300.000.000 1.650.000.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.895.400 870.947.700.000 100

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.751.420 96.875.710.000 11,12

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 19 April 2010 yang dimuat dalam

Akta Risalah Rapat No. 21 tanggal 19 April 2010, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, serta

berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal

20 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan telah memperoleh persetujuan

untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT II)

dan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah

912.421.400 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 456.210.700.000 sebagai hasil pelaksanaan PUT II.

Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan

No. AHU-AH.01.10-21071 tanggal 18 Agustus 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan

menjadi sebagai berikut:

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 3.300.000.000 1.650.000.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.895.400 870.947.700.000 100

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11

PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.751.420 96.875.710.000 11,12

Pada tanggal 26 Juni 2008 dan tanggal 30 Juni 2008, PT Reksa Puspita Karya melakukan pelaksanaan Waran Seri I

masing-masing sejumlah 13.000.000 lembar waran dan 500.000 lembar waran dengan harga pelaksanaan sebesar

Rp 1.000 per lembar waran. Dana pelaksanaan Waran Seri I tersebut telah diterima oleh Perseroan pada tanggal

27 Juni 2008 dan 1 Juli 2008 masing-masing sebesar Rp 13.000.000.000 dan Rp 500.000.000. Dengan demikian,

setelah pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut, modal ditempatkan dan modal disetor dalam

Perseroan mengalami peningkatan menjadi sejumlah 829.474.000 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar

Rp 414.737.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan yang terjadi sehubungan dengan

pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut kemudian disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termuat dalam Akta Risalah Rapat No. 4 tanggal 13 Nopember 2009, yang

dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan selanjutnya dinyatakan di dalam Akta Pernyataan Keputusan

Rapat No. 5 tanggal 13 Nopember 2009 yang dibuat dihadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta. Akta

tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan

Pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-00269 tanggal

6 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0000833.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal

6 Januari 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

55,11% = AcrossAsia Ltd

33,77% = PT Reksa Puspita Karya

11,12% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

2010LANJUTAN

2008

KRONOLOGI KEPEMILIKAN SAHAM

17ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

2008LANJUTAN

2007

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 1.497.200.000 748.600.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 829.474.000 414.737.000.000 100

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 457.131.718 228.565.858.000 55,11

PT Reksa Puspita Karya 280.079.704 140.039.852.000 33,77

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 92.262.580 46.131.290.000 11,12

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 2006

sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 85, tanggal

29 Desember 2006, yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, serta berdasarkan pernyataan

keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8 tanggal 5 Maret 2007 yang

dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan melakukan peningkatan modal

ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah 441.674.000 saham dengan nilai nominal

seluruhnya sebesar Rp 220.837.000.000 sebagai hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I). Akta tersebut

telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. W7-HT.01.04-6246 tanggal

3 Mei 2007, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

56,02% = AcrossAsia Ltd

32,67% = PT Reksa Puspita Karya

11,31% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%

KeteranganSaham biasa atas nama

Nilai Nominal Rp 500 per lembar

Jumlah Saham Jumlah Nominal %

Modal Dasar 1.497.200.000 748.600.000.000

Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 815.974.000 407.987.000.000 100

Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%

Across Asia Ltd 457.131.716 228.565.858.000 56,02

PT Reksa Puspita Karya 266.579.704 133.289.852.000 32,67

Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 92.262.580 46.131.290.000 11,31

18 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

DEWAN KOMISARIS

19ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Dari kiri ke kanan: Markus Permadi, Ito Sumardi DS, Theo Sambuaga, Muladi, Rizal Ramli, Didik J. Rachbini, Benny Haryanto, Richard Setiadi, Nanan Soekarna

20 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Theo Sambuaga | Presiden Komisaris

Menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak tahun 2013.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Theo Sambuaga juga

menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk (2010-sekarang), ), Pimpinan Umum

Harian Suara Pembaruan dan Presiden BeritaSatu Media Holding (2013-sekarang), serta pernah menjadi Presiden

Globe Media Group (2010-2011).

Theo Sambuaga pernah menjadi anggota DPR RI mewakili Golongan Pemuda (1982-1998), anggota MPR RI

(1982-2009), Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (1998), kemudian menjadi Menteri Negara Perumahan dan

Permukiman Republik Indonesia (1998-1999). Pada tahun 2009, beliau menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan

Pusat Partai Golkar hingga sekarang.

Beliau menyelesaikan pendidikan S2 dalam bidang ilmu International Public Policy di School of Advanced

International Studies, John Hopkins University, Amerika Serikat.

Prof. DR. Didik J. Rachbini | Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006.

Didik J. Rachbini adalah Pendiri INDEF (Institute for Development of Economics and Finance). Perjalanan karir beliau,

banyak di seputar dunia pendidikan dan penelitian. Memulai karir sebagai Asisten Dosen di Institut Pertanian Bogor

(IPB) pada tahun 1982, dan di tahun berikutnya, meraih gelar Insinyur. Beliau menjadi dosen di almamaternya

hingga tahun 1985. Selanjutnya beliau menjadi Peneliti sekaligus Kepala Program Penelitian LP3ES (1985-1994),

Direktur Utama PT Insan Selaras (1997-1999), Pengajar di Universitas Nasional, Jakarta

(1993-1994), Konsultan FAO dan UNDP (1990-1995), menjadi Direktur Ekonomi di badan konsultan yang

didirikannya, PT Konsultan INDEF (1995-2000), Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana (1995-1997),

Pembantu Rektor I Universitas Mercu Buana (1997-2005), Komisaris PT Angkasa Pura I (1998-1999), dan pernah

menjadi Anggota DPR RI (2004-2009).

Didik J. Rachbini meraih gelar Master of Science dan Ph.D dari Central Luzon State University, Filipina.

PROFIL KOMISARIS

21ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

DR. Rizal Ramli | Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008.

Rizal Ramli adalah salah satu anggota United Nation Development Programme Advisory Panel (UNDP)

untuk pengembangan masyarakat. Rizal Ramli adalah Pendiri ECONIT Advisory Group dan menjadi Chairman sejak

tahun 2002 sampai saat ini. Beliau pernah menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Ka Bulog)

(April 2000-Maret 2001), Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (Agustus 2000-Juni 2001), Menteri

Keuangan Republik Indonesia (Juni-Juli 2001), Ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan

(Agustus 2000 - Juni 2001), Ketua Tim Keppres 133 (Agustus 2000-Juni 2001), dan pernah menjadi

Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk (2006-2008).

Rizal Ramli memperoleh gelar Ph.D dalam Bidang Ekonomi dari Boston University, Amerika Serikat.

Prof. DR. H. Muladi, SH | Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.

Muladi memulai karirnya sebagai dosen di Universitas Diponegoro. Kemudian menjadi Rektor dan Guru Besar

di universitas yang sama. Beliau pernah menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Kongres Crime Prevention and Criminal Justice (ECOSOC) (1991-1998), Anggota Komnas HAM (1993-1998), Anggota MPR RI,

Fraksi Utusan Daerah (1997-1999), Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan VII (1998) dan pada

Kabinet Reformasi Pembangunan merangkap sebagai Menteri Sekretaris Negara (1998-1999),

Ketua Institute for Democracy and Human Rights di The Habibie Center (1999-2002), Hakim Agung RI

(2000-2001), Gubernur Lemhanas (2005-2011), Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum dan HAM (2009-2014).

Muladi merupakan lulusan Universitas Diponegoro di bidang Hukum tahun 1968, Pasca Sarjana di bidang Hukum

dengan predikat Cumlaude dari Universitas Padjadjaran, Bandung dan KSA III Lemhanas.

DR. Drs. Ito Sumardi DS, SH, MBA, MM | Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.

Ito Sumardi adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat

Komisaris Jenderal Polisi dengan jabatan terakhir Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Beliau memulai tugasnya

di Kores 811 Serang (1978-1980), Polwil 15.3 Timtim (1979-1980), Ajudan Deputi Kapolri/Wakapolri (1980-1982),

Metro 701 (1982- 1985), PTIK (1986-1989), Lantas Polri (1989-1996). Beliau pernah bertugas di beberapa satuan

operasional kewilayahan, seperti Operasi Kepolisian Khusus di Timor Timur, Aceh dan Papua. Menjadi Ajudan

Wakapolri, Komandan Kontingen Garuda XIV/11, Komandan Satgas Tsunami Aceh dan AMM, dan saat ini mendapat

kepercayaan negara untuk menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Republik Uni Myanmar.

Ito Sumardi merupakan lulusan Akabri tahun 1977, melanjutkan pendidikan PTIK tahun 1986, menyelesaikan

pendidikan bidang Hukum tahun 1996, pendidikan Pasca Sarjana bidang Bisnis Administrasi, pendidikan Pasca

Sarjana bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, pendidikan Pasca Sarjana bidang Hukum Pidana, dan mendapat

gelar Doktor Hukum Pidana dari Universitas Padjadjaran Bandung.

22 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

PROFIL KOMISARIS

Drs. Nanan Soekarna | Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2014.

Nanan Soekarna adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat Komisaris

Jenderal Polisi dengan jabatan terakhir Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Beliau memulai

karirnya di Polda Metro sebagai Dan Unit Patko Sabhara 1979, dan sebagai Wadan Kie III Sat pada tahun 1980.

Kemudian menjabat di berbagai posisi pada Polres Tangerang, terakhir sebagai Kadis Serse (1981-1984). Beliau

bertugas di Mabes Polri sebagai Pasis PTIK XXI (1984-1986), SPN Mojokerto dengan posisi terakhir sebagai

Ka Korsis (1986-1990), Polwil Bojonegoro sebagai Kabag Reserse (1990-1992), Polres Kediri sebagai Wakapolres

(1992-1994), Pol XXX sebagai Pasis Sespim (1994-1995), AKPOL sebagai Dan Yon Tar (1995), Polda Metro Jaya

sebagai KORSPRIPIM (1995-1996), Polres Jakarta Timur sebagai Kapolres (1996-1997), Polda Kalimantan Selatan

sebagai Kadit Serse (1997-1998), GAB XXVI sebagai Pasis SESKO (1998-1999), kembali ke Mabes Polri sebagai

Kasubdit Kamneg Serse (1999-2000), sebagai Koorspripim Kapolri (2000-2001), sebagai Kapus Kodalops Polda

(2001), kemudian Polwil Purwakarta sebagai Kapolwil (2001), Polwil Bogor sebagai Kapolwil (2001-2002), sebagai

SES NCB-Interpol Indonesia (2002-2003), Polda Metro Jaya sebagai Wakapolda (2003-2004), Polda Kalimantan

Barat sebagai Kapolda (2004-2006), Staf Ahli Kapolri (2006-2009), Kadiv Humas Polri (2009), Irwasum Polri

(2009-2011).

Nanan Soekarna merupakan lulusan Akabri tahun 1978, melanjutkan pendidikan Palan Reserse Narkotik tahun

1987, pendidikan PTIK tahun 1986, Kibi Hankam tahun 1988, FBI National Academy Quantico USA tahun 1989,

Sespim Pol Angkatan XXX tahun 1995, Sesko Gab angkatan XXVI tahun 1999, Lemhanas KSA XIII tahun 2005,

dan Police Leadership Executive Course NEI (National Executive Institute) FBI Academy Quantico USA tahun 2008.

Beberapa penugasan luar negeri yaitu Muhibah Taruna Akabri (perwakilan Akpol) ke Jepang tahun 1974,

Misi perdamaian PBB UN Police Mission (Untag) Namibia / South West Africa tahun 1990, Misi Perdamaian PBB UN

Police Mission (Untag) Cambodia tahun 1992, serta seminar-seminar / konferensi-konferensi di Jepang, Australia,

Belanda, Lyon, USA, New Zealand, Jerman, Thailand, Hongkong, Turki, Malaysia dan Myanmar.

Benny Haryanto | Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014.

Beliau memulai karirnya sebagai Manajemen Trainee di Bank Danamon dan kemudian melanjutkan karirnya

di Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank di Jakarta. Benny Haryanto telah menjabat berbagai posisi

manajemen, termasuk sebagai Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selama empat tahun

(2002-2006). Kemudian, bergabung dengan grup Lippo di berbagai posisi manajemen termasuk sebagai Presiden

Komisaris di PT Lippo Securities (2014-sekarang).

Benny Haryanto meraih gelar Bachelor of Administration dari Brandon University, di Manitoba dan gelar Master of Business Administration dari Washburn University di Kansas, Amerika Serikat.

23ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Markus Permadi | Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2013.

Markus Permadi memulai karirnya di Citibank N.A. (1971-1983) dengan pangkat terakhir Vice President, kemudian

pindah untuk bergabung di PT Bank Central Asia dengan jabatan sebagai Direktur (1983-1990), setelah itu menjabat

sebagai Presiden Direktur pada PT Bank Lippo (1990-1998). Beliau juga menjabat sebagai Asisten Menteri/Deputi

Bidang Usaha Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya pada Kantor Menteri Negara BUMN/Badan

Pengelola BUMN (1998) dan Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Keuangan dan Jasa Lainnya (1998-2000), serta

menjabat sebagai Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1998-September 2003). Selanjutnya beliau melanjutkan

perjalanan karirnya pada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (Juni 1999-Desember 2000)

dan Komisaris Independen (Juni 2001-Mei 2007), kemudian menjabat sebagai Vice Chairman/Komisaris Independen

pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (September 2003-Mei 2005), menjabat sebagai Komisaris pada Lembaga

Penjamin Simpanan (Oktober 2005-September 2008). Beliau kemudian bergabung di PT Broadband Multimedia Tbk

sebagai Komisaris (2006- 2007).

Perjalanan karir beliau tidak berhenti sampai di situ, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris pada

PT Ciptadana Multifinance (2006-2007). Kemudian menjadi Komisaris pada PT Media Interaksi Utama

(Januari 2007-Januari 2011), Non-Excecutive Director pada Bowspirit Capital Corporation Ltd

(September 2007- Mei 2012), Presiden Komisaris pada PT Star Pacific Tbk (April 2009 - April 2013),

Sekretaris pada Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (1993-sekarang) dan Komisaris pada PT Bank National Nobu Tbk

(Maret 2012- sekarang).

Markus Permadi meraih gelar S1 pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan meraih gelar S2 pada Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Richard Setiadi | Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014.

Richard Setiadi memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Arthur Andersen pada tahun 1994 dan selama karir

beliau sebagai audit eksternal, beliau melakukan audit di beberapa perusahaan terkemuka salah satunya

PT Matahari Putra Prima Tbk.

Beliau kemudian bergabung dengan PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Head of Finance and Accounting pada

tahun 2001. Dan untuk selanjutnya menjadi bagian dari Lippo Group Companies. Beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer Matahari Food Business. Saat ini beliau juga memegang posisi sebagai Direktur di

PT Multipolar Tbk (2013-sekarang) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (2012-sekarang).

Richard Setiadi meraih gelar S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta sebagai lulusan

terbaik tahun 1994.

24 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

dipastikan bahwa pertumbuhan sambungan internet akan sangat

berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Perseroan berupaya bahwa segala bentuk tren TIK untuk transformasi

Indonesia tidak hanya menjadi wacana semata, melainkan harus

menjadi kenyataan dan berdampak positif kepada masyarakat

secara luas.

PERUBAHAN PENGURUS PERSEROAN

Pada Rapat Pemegang Saham Tahunan tanggal 23 April 2014, telah

diangkat 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang

Komisaris yaitu : Nanan Soekarna, Benny Haryanto, dan Richard Setiadi.

Dengan pengangkatan tersebut, maka komposisi akhir jajaran Dewan

Komisaris Perseroan terdiri atas 1 (satu) Presiden Komisaris oleh Theo

Sambuaga, 5 (lima) Komisaris Independen oleh Didik Junaidi Rachbini,

Rizal Ramli, Ito Sumardi DS, Nanan Soekarna dan H. Muladi; dan 3 (tiga)

Komisaris oleh Markus Permadi, Benny Haryanto, dan Richard Setiadi.

Pada posisi Direksi, dalam kesempatan ini, kami mengucapkan selamat

atas pengangkatan Saudara Ali Chendra sebagai Presiden Direktur, Irwan

Djaja sebagai Wakil Presiden Direktur, serta diikuti saudara Richard

Kartawijaya dan Anthony Chandra Kartawiria sebagai Direktur. Perseroan

mengucapkan selamat bergabung kepada Komisaris dan Direksi baru

kiranya dapat ikut bahu membahu mengembangkan bisnis Perseroan

lebih baik.

PROSPEK TAHUN 2015

Dengan melihat tren ekonomi Indonesia yang terus meningkat, serta

keseimbangan politik yang membaik, maka hal ini dapat menunjang

laju investasi dan produktivitas ekonomi di Indonesia. Lingkungan

makro yang kondusif ini dapat memberikan rangsangan positif untuk

perkembangan bisnis Perseroan di tahun 2015. Tahun 2015 juga

ditengarai menjadi tahun yang menantang bagi Perseroan seiring

dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang membuat

persaingan di wilayah Asia Tenggara tidak lagi dibatasi oleh demografi

kebangsaan. Hal ini menuntut setiap pelaku usaha di kawasan Asia

Tenggara menjadi lebih kompetitif dalam memberikan nilai tambah

kepada konsumennya. Perseroan siap dan menyambut baik berlakunya

Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut serta berusaha terus berada

di barisan depan dalam membangun Indonesia terkoneksi untuk

membuat perekonomian Indonesia semakin berjaya di masa depan,

melalui pengembangan usahanya di bidang teknologi, media, dan

telekomunikasi (TMT).

Pemegang Saham yang Terhormat,

Segala Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa Perseroan dapat melampaui persaingan usaha di tahun 2014 dengan baik. Dengan kerja keras dan dedikasi tinggi, Perseroan mampu mengembangkan usahanya dengan baik dan terstruktur.

Selama tahun 2014 kita telah menyaksikan kemajuan bisnis yang

signifikan dari PT First Media Tbk beserta seluruh unit usahanya.

Masing-masing dari setiap unit usaha sudah memberikan dedikasi yang

penuh untuk mengembangkan usahanya. Menciptakan antusiasme

dalam masyarakat menjadi pola berpikir strategis Perseroan dalam

proses pengembangan setiap unit usaha. Hal ini tidak lepas dari misi

Perseroan yang selalu mengutamakan pelanggan. Pencapaian di tahun

ini tidak lepas dari dukungan Direksi yang telah menjalin kerja sama

yang baru di seluruh jajaran Perseroan dan mengarahkan Perseroan

dengan strategi yang tepat untuk memajukan organisasi dan kegiatan

operasional di semua bidang usahanya.

TRANSFORMASI INDONESIA MELALUI TEKNOLOGI, INFORMASI DAN

KOMUNIKASI (TIK)

Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, era masa depan TIK

sedang mengalami tren perkembangan yang pesat yang ditandai

dengan adanya teknologi cloud computing, smart city, big data,

IPv6 dan adanya konvergensi media. Dengan tren ini Indonesia akan

mengalami transformasi TIK yang luar biasa yang dapat mendorong

akselerasi pertumbuhan negara dalam berbagai bidang khususnya

dalam mendorong akselerasi perekonomian negara yang bersumber dari

kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif.

Pada tahun 2014, pertumbuhan internet di Indonesia mencapai sekitar

84,17 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, penetrasi internet hanya

berkisar 34,9% dari 252 juta penduduk di Indonesia. Hal tersebut

masih jauh dari target Millennium Development Goal’s (MDGs) yang

mengharapkan adanya penetrasi internet mencapai 50% dari jumlah

penduduk.

Masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan guna mencapai 50%

angka penetrasi Internet di Indonesia. Mengejar angka 50% bukanlah

sekedar mengejar prestasi semata, hal tersebut dilakukan agar dapat

berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2012

kontribusi sambungan internet di indonesia menyumbang 1,6% dari

Produk Domestik Bruto (“PDB”) Indonesia (setara dengan Rp 115 triliun)

dan akan diperkirakan menjadi 2,5% dari PDB pada tahun 2016. Sudah

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

25ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

APRESIASI

Dalam kesempatan ini, kami sampaikan pula ucapan

terima kasih kepada pemegang saham yang terhormat atas

dukungannya selama ini kepada Perseroan. Kami masih terus berharap

dukungan Anda agar PT First Media Tbk dapat menjadi salah satu

kekuatan penyedia layanan jaringan dan internet pita lebar di Indonesia,

dapat terus maju dan berkontribusi kepada kemajuan ekonomi

Indonesia, sekaligus penghantar tayangan televisi sarat informasi,

materi pendidikan, dan hiburan, penyedia konten berita yang bermutu,

berbobot, seimbang dan membangun. Sebuah visi megamedia untuk

pembangunan masa depan Indonesia.

Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan penghargaan yang

tulus kepada Direksi dan seluruh jajaran manajemen serta karyawan

PT First Media Tbk atas pencapaian dan prestasi di tahun 2014.

Bersamaan dengan itu, Kami juga ucapkan selamat bekerja untuk

tahun 2015.

Untuk dan atas nama Dewan Komisaris

PT First Media Tbk

Theo Sambuaga Presiden Komisaris

ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

26 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

DIREKSI

27ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Dari kiri ke kanan: Harianda Noerlan, Dicky S Moechtar, Ali Chendra, Johannes Tong, Richard Kartawijaya, Irwan Djaja, Anthony Chandra Kartawiria

28 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Ali Chendra | Presiden Direktur

Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Ali Chendra menjabat sebagai

Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Pada tahun 2003, Ali Chendra mendirikan Asosiasi Penyelenggara Multimedia

Indonesia (APMI) dengan jabatan Vice Chairman.

Memulai karir sebagai technical staff pada PT Metrodata/Wang Computer (1979-1983). Menjabat sebagai Direktur

pada PT Total Data (1983-1993); PT Telepoint Nusantara (1993-1999); PT Telplus Digitalindo (1993-1999);

PT Infracom Telesarana (2009-2012).

Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di beberapa Perusahaan antara lain: PT Indonesia Media

Televisi (2012-2014); PT Infokom Elektrindo (2006-2009); PT Datakom Pratama (2005-2006); PT MLC/Indovision

(2001-2004); PT Media Citra Indostar (2001-2004). Selain itu beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Komisaris

dan Direksi dari beberapa perusahaan milik Bhakti Investama/MNC Group, yaitu : Linktone-Nasdag Listed (anggota

Direksi); PT Bhakti Investama Tbk (anggota Direksi); PT Agis Tbk (anggota Direksi); PT Metrosel (anggota Dewan

Komisaris); PT Mobile 8 Telecom Tbk (anggota Dewan Komisaris).

Pada tahun 2003 beliau meraih gelar sarjananya pada Control Data Institute, Toronto, Canada.

Irwan Djaja | Wakil Presiden Direktur

Menjabat sebagai sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Irwan Djaja menjabat

sebagai Presiden Direktur Perseroan (2011-2013) dan Direktur Keuangan Perseroan (2009-2011).

Memulai karir sebagai Akuntan pada PT Citra Dimensi Arthali (1993-1994), kemudian bergabung dengan kantor

akuntan publik Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen Co.SC) dengan jabatan terakhir sebagai Supervisor di Divisi

Business Advisory (1994-1996). Melanjutkan perjalanan karirnya dengan bekerja di KPMG (Klynveld Peat Marwich

and Goerdeler) Asia Pasific sebagai Senior Manager, kemudian bergabung dengan kantor Siddharta Consulting,

firma anggota dari KPMG Internasional selama enam tahun sejak 1999, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur

dan Associate Partner Corporate Finance di Divisi Financial Advisory Services sejak 2001. Selanjutnya, beliau

menjabat sebagai Direktur (Deputy CFO) di PT Clipan Finance Indonesia Tbk, perusahaan multifinance (2006-2008).

Irwan Djaja memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti, Indonesia dan Master of Applied Finance dari The University of Melbourne, Australia dan mendapat gelar Doctoral in Management dari

Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia.

PROFIL DIREKSI

29ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Dicky S. Moechtar | Direktur

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006.

Awalnya beliau berkarir di dunia perbankan yaitu di PT Bank Perniagaan Indonesia pada tahun 1984 dimulai dengan

menjadi Programmer, dan kemudian meningkat menjadi Asisten Manajer Sistem Analis (1986-1991). Selanjutnya

beliau berkarir di PT Bank Lippo Tbk dengan posisi terakhir sebagai Managing Director yang membawahi bidang

IT, Operation, General Affair, Asset Administration, Distribution Financial Services (1999 - 2002). Kemudian beliau

menjabat sebagai Direktur pada PT Multipolar Corporation Tbk (2002-2008), PT Link Net (2009-2011) dan

PT Link Net Tbk (2014-sekarang).

Dicky S. Moechtar merupakan lulusan The Control Data Institute, University Des Saarlandes, Jerman, untuk bidang

Computer Studies.

Harianda Noerlan | Direktur Independen

Menjabat sebagai Direktur Perseroan dan merangkap Corporate Secretary sejak tahun 2006.

Memulai karir profesionalnya di dunia perbankan pada tahun 1990 di PT Bank Niaga Tbk. Jabatan terakhir di bank

tersebut sebagai Head of International Banking Division-Capital Market Group di tahun 2000. Kemudian beliau

bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (Indonesian Bank Restructuring Agency - IBRA) dengan jabatan

terakhir sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit di tahun 2002. Selanjutnya beliau

bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk dengan menjabat beberapa posisi yaitu Managing Director Compliance (Direktur Kepatuhan), Director Distribution Financial Services, dan Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head (2002-2006).

Harianda Noerlan menyelesaikan pendidikan sarjana dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin, Universitas Trisakti,

Jakarta, Indonesia.

30 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Johannes Tong | Direktur

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau

juga duduk sebagai Direktur di beberapa anak perusahaan Perseroan antara lain PT First Media Production

(2008-sekarang) dan PT Media Sinema Indonesia (2010-sekarang). Kemudian juga memegang jabatan sebagai

Direktur di Art Department, Universitas Pelita Harapan.

Karir profesional beliau sebelumnya antara lain adalah Loan Officer Bank of America, Area Manager TIMS, General Manager PT Sopanusa Paper Mill & Converting, General Manager PT Tjakrindo Mas Steel Industry, General Manager PT Plasma Plastic Industry, General Manager PT Indonesia Performing Arts, dan General Manager PT Melodia.

Beliau mendapatkan gelar sarjananya di bidang fisika, matematika dan administrasi bisnis pada Azusa Pacific

University dan gelar Magister in Business Administration di California State University, Los Angeles.

Anthony C. Kartawiria | Direktur

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014.

Memulai karirnya di bidang pemasaran dan persetujuan pemberian kredit di PT Indocitra Finance Tbk

(Januari 1985 - Desember 1994). Kemudian menjabat sebagai Direktur Kredit di PT Bank CIC Tbk (Januari 1995 -

Februari 2003), sebagai Presiden Direktur/CEO di PT Bhakti Capital Tbk (Januari 2004 - Desember 2007), sebagai

Direktur Operasi dan Keuangan (CFO) di PT Mobile-8 Telecom Tbk/PT Smartfren Telecom Tbk (Januari 2008 -

Maret 2011) dan sebagai Chief Executive Officer Mobile Commerce di PT Smartfren Telecom Tbk

(April 2011-Agustus 2013)

Anthony C. Kartawiria meraih gelar Sarjananya di bidang Akuntansi dan Keuangan dari Universitas Carleton,

Ottawa - Canada.

PROFIL DIREKSI

31ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Richard Kartawijaya | Direktur

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau juga

menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Link Net (2013-2014) dan PT Link Net Tbk (2014-sekarang).

Memulai karir profesionalnya di dunia komputer sebagai Distributor NEC Computer, PT Citra Caraka sejak 1982.

Berkarir selama 15 tahun di Berca, Distributor Hewlett-Packard, sejak Engineer sampai Direktur. Selanjutnya beliau

menjadi Country Manager di Microsoft Indonesia (1998-2002). Presiden Direktur di Integrasi Teknologi (2002-2003),

Country Manager di Motorola Indonesia (2003-2005). Presiden Direktur di PT Informatika Solusi Bisnis (2005-2010),

dan juga menjadi Managing Director di PT Andalan Solusindo Pratama (2008-2013). Selain itu, beliau juga pernah

menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Ander Cakra Buana (2010-2013).

Richard Kartawijaya juga menjadi Dosen di Universitas Bina Nusantara, Graduate Program. Beliau pun aktif

berorganisasi, antara lain mengikuti di Asosiasi Piranti Lunak dan Telematika Indonesia (ASPILUKI) sejak 1992

dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Ketua Umum, Masyarakat Industri Kreatif dan Teknologi Informasi (MIKTI)

sejak 2009 dengan jabatan sebagai Bendahara, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) sejak 2003 dengan

jabatan terakhir sebagai Ketua Bidang ICT dan Content. Kemudian beliau juga pernah menjadi Ketua Dewan Juri dari

Majalah Swa Sembada untuk Best e-Corporation 2009 & 2012, Future IT Leader 2009 & 2012, Indonesia ICT Award

(INAICTA) sejak 2007 sampai dengan 2013 dan terakhir sebagai anggota dari Steering Committee dan sebagai Ketua

Juri Asia Pacific ICT Award (APICTA) sejak 2002 sampai dengan 2013. Mobile Content & Application Award 2008

Kadin (MCAA 2008) sebagai Wakil Ketua Pelaksana dan sebagai Ketua Dewan Juri.

Richard Kartawijaya meraih gelar S1 dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro, Universitas Katolik Atma Jaya,

Jakarta, Indonesia dan gelar S2 (Master of Business Administration) di bidang Marketing dari Indonesian European

University, Surabaya, Indonesia.

32 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital

(DataComm). Fokus Perseroan tersebut telah berhasil membawa Perseroan

menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia

terpadu yang pertama di Indonesia. Pencapaian-pencapaian Perseroan

di tahun 2014 semakin memperkuat posisi Perseroan sebagai yang

terdepan. Tidak saja dari sisi pendapatan yang mengalami peningkatan,

pengembangan unit usaha Perseroan pun terjadi secara signifikan selama

tahun 2014. Oleh karenanya, Perseroan mengusung tema “Broadband

Leader” untuk Laporan Tahunan 2014 ini.

KINERJA KEUANGAN PERSEROAN

Pada tahun 2014, Perseroan mampu meraih pendapatan sebesar

Rp 2,03 triliun, meningkat sebesar 16% dari tahun sebelumnya. Jumlah

pelanggan internet meningkat menjadi 392 ribu dan TV kabel meningkat

menjadi 363 ribu. Laba kotor perusahaan mencapai

Rp 1,43 triliun, meningkat sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya.

Laba komprehensif tahun berjalan mengalami peningkatan di tahun 2014

menjadi Rp 7,49 triliun.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perseroan, sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk senantiasa

meningkatkan penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik - Good

Corporate Governance (“GCG”), secara bertahap melengkapi diri dengan

berbagai perangkat pendukung GCG. Selain visi, misi dan nilai-nilai

perusahaan yang telah ditetapkan sejak lama, Perseroan memiliki Peraturan

Perusahaan, Panduan mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional,

serta berbagai Standar Prosedur Operasional. Selain itu, Perseroan

mempunyai bagian Divisi Corporate Legal, untuk memastikan kepatuhan

atas peraturan-peraturan yang berlaku. Dengan demikian, kami yakin

bahwa peraturan-peraturan GCG dapat diimplementasikan dengan baik.

Semua ini merupakan suatu kesatuan sistem yang menunjang tercapainya

keberhasilan penerapan GCG di Perseroan. Pelaksanaan GCG di Perseroan

menggunakan pendekatan top-down, dengan memperhatikan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, best practice, dan budaya Perseroan.

Dengan demikian, diharapkan penerapan GCG dapat berjalan dengan lancar

serta didukung oleh semua pihak.

PERUBAHAN PENGURUS PERSEROAN

Direksi mengucapkan terima kasih kepada Saudara Larry Ridwan dan

Saudara Danrivanto Budhijanto yang telah memberikan kontribusinya

kepada First Media selama menjabat sebagai Direktur, sekaligus ucapan

selamat menjalankan tugas di posisi baru.

Di tahun 2014, terjadi perubahan susunan Direksi Perseroan dengan adanya

pengangkatan saya, Ali Chendra sebagai Presiden Direktur, Irwan Djaja

sebagai Wakil Presiden Direktur, Richard Kartawijaya dan Anthony Chandra

Kartawiria selaku Direktur.

Direksi menyambut baik pengangkatan Bapak Nanan Soekarna sebagai

Komisaris Independen, Bapak Benny Haryanto dan Bapak Richard Setiadi

sebagai Komisaris.

Pemegang Saham Yang Terhormat, Menjadi yang pertama dalam bidang TIK dan penyediaan

konektivitas kepada masyarakat merupakan tujuan utama

Perseroan. Meningkatkan antusias masyarakat terhadap

teknologi digital merupakan bentuk pelaksanaannya.

Perseroan menegaskan melalui Visi Megamedia ingin

membantu mengurangi kesenjangan teknologi digital di

Indonesia.

Bentuk penegasan Visi Megamedia Perseroan tersebut terealisasi dengan

selalu berfokus pada pengembangan 3 (tiga) komponen utama TIK yaitu:

Jaringan, Konten, dan Bandwidth. Perseroan pada tahun ini sukses

membangun dan memperluas jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) di

beberapa kota di pulau Jawa, seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya

dan Bali, serta membangun jaringan Data dan Komunikasi untuk pasar

korporasi agar mendorong perputaran bisnis yang handal. Bandwidth

sebagai media penghantarnya selalu ditingkatkan agar dapat mempercepat

akses informasi. Oleh sebab itu, Perseroan menetapkan kecepatan 10 Mbps

sebagai kecepatan dasar yang patut dirasakan oleh masyarakat saat ini.

Lalu untuk konten TV dan aplikasi, Perseroan berhasil mengembangkan

teknologi TV Anywhere dan memperbanyak kanal in-house sebagai nilai

pembeda.

BROADBAND LEADER

Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, era masa depan TIK

sedang mengalami tren perkembangan yang pesat seperti teknologi

cloud computing, smart city, big data, IPv6 dan konvergensi. Dengan

tren ini Indonesia akan mengalami transformasi TIK yang luar biasa yang

dapat mendorong akselerasi pertumbuhan negara dalam berbagai bidang

khususnya untuk Indonesia sebagai negara berkembang, transformasi TIK

harus dapat mendorong akselerasi perekonomian negara yang bersumber

dari kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif.

Meninjau kondisi tren TIK kedepan, Perseroan sangat memahami bahwa

TIK merupakan bagian dari bidang usaha yang dijalani. Perseroan berupaya

bahwa segala bentuk tren TIK untuk transformasi Indonesia tidak hanya

menjadi wacana semata, melainkan harus menjadi kenyataan dan

berdampak positif kepada masyarakat secara luas. Perseroan saat ini

telah masuk dalam tahap merealisasikan wacana transformasi Indonesia

dalam bidang TIK khususnya konvergensi antara Internet, Penyiaran dan

Telekomunikasi.

Perseroan memandang ketiga bidang teknologi tersebut (Internet, Penyiaran

dan Telekomunikasi) merupakan pondasi atau komponen besar dalam

konsep TIK, sehingga Perseroan memfokuskan kegiatan usahanya dengan

menggabungkan ketiga bidang teknologi tersebut dalam konsep “TriplePlay”,

yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan televisi berlangganan

(HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet)

LAPORAN DIREKSI

33ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Seluruh perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa pada tanggal 23 April 2014. Untuk anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang baru bergabung, kami

mengucapkan selamat bekerja dan berharap dapat membawa Perseroan mencapai prestasi yang lebih gemilang.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Pencapaian positif dalam organisasi bukan hanya dinilai dari angka pendapatan, efisiensi biaya, dan efektifitas

program pemasaran, melainkan manajemen sumber daya manusia menjadi hal penting dalam memajukan nilai usaha

organisasi. Dalam hal ini Perseroan pada tahun 2014 menyadari pentingnya mengelola sumber daya manusia

sebagai bagian dari manajemen strategi.

Perseroan sangat mementingkan bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat

memberikan kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya. Perseroan

meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan baik maka kinerja Perseroan dalam

operasional usaha akan semakin meningkat dan menjadi keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki

oleh pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu mengembangkan karyawan

yang dimilikinya agar menjadi faktor pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan

Sistem Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya menjadi mitra strategis

Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah

serta mempercepat akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini.

PENGHARGAAN

Sebagai hasil kerja Perseroan yang berfokus kepada pelanggan sesuai misinya, pada tahun 2014

Perseroan berhasil mendapatkan 6 (enam) penghargaan, yaitu:

1. Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Fixed Internet Provider Category. Brand : First Media

2. Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Cable TV Category. Brand : First Media

3. Corporate Image Category Pay TV Excellent in Building and Managing Corporate Image

4. Corporate Image Category Internet Provider Excellent in Building and Managing Corporate Image

5. Top Telco 2014 Fixed Internet Provider In Recognition of Outstanding Achievement in Telecommunication

6. TOP BRAND Award Category Internet Provider

In Recognition of Outstanding Achievement in Building the TOP Brand

Ini merupakan hasil pembuktian antusias masyarakat terhadap merek (brand) First Media sebagai layanan

digital terpadu.

APRESIASI

Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh manajemen dan karyawan yang telah bekerja dengan

penuh dedikasi, serta kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, investor, kreditur, rekan bisnis,

lembaga pemerintah, masyarakat pasar modal, media massa, dan masyarakat luas yang selama ini

mendukung kerja PT First Media Tbk. Semua dukungan yang tanpa henti ini memberikan kekuatan bagi

kami untuk mampu mewujudkan target dan rencana PT First Media Tbk di masa mendatang, serta terus

meningkatkan manfaat keberadaannya bagi masyarakat. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan, dukungan, dan loyalitas yang telah

diberikan. Kami berharap agar kesuksesan selalu menjadi milik kita semua dengan kerjasama yang terus

terjalin.

Untuk dan atas nama Direksi PT First Media Tbk

Ali Chendra Presiden Direktur

34 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Kinerja Unit Usaha

Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014

baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2013. Perseroan juga melakukan inkubasi usaha-usaha

baru yang berfokus pada bisnis teknologi, media dan telekomunikasi.

Perseroan mewujudkan tujuannya sebagai perusahaan yang terdepan

dalam bisnis teknologi, media dan telekomunikasi di Indonesia, melalui

peningkatan pendapatan sebesar 16% dari Rp 1,75 triliun menjadi

Rp 2,03 triliun, dan aset Perseroan berkembang 147% dibanding

tahun 2013.

Perseroan mempertahankan posisinya sebagai operator berskala terkemuka dalam pasar broadband

(pita lebar) berkualitas dan televisi berlangganan di Indonesia yang menyediakan layanan melalui

kabel serat optik dan kabel coaxial.

Perseroan memasarkan layanannya terutama melalui paket Combo, penggabungan antara layanan

internet dan televisi berlangganan. Pada 31 Desember 2014 terdapat sekitar 755 ribu pelanggan

yang berlangganan layanan Perseroan, baik itu layanan internet broadband maupun layanan televisi

berlangganan.

Jumlah pelanggan perumahan internet broadband meningkat dari 333 ribu menjadi 392 ribu,

sedangkan pelanggan televisi berlangganan perumahan dan komersial meningkat dari 304 ribu

menjadi 363 ribu di tahun 2014. Jumlah pelanggan Perseroan sebagian besar berasal dari area

Jakarta dan sekitarnya di mana Perseroan terus berusaha meningkatkan penetrasi pada area ini.

Di samping itu kenaikan jumlah pelanggan juga diperoleh dari Surabaya dan Bandung, seiring

dengan perluasan dan penarikan jaringan Perseroan yang terus dilakukan pada kota-kota ini

di tahun 2014.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN

35ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

ARPU internet broadband dan televisi berlangganan masing-masing naik menjadi Rp 216 ribu dan

Rp 186 ribu, sebagian besar disebabkan oleh pengemasan ulang (repackaging) produk combo yang

ditawarkan pada bulan Februari 2014. Berikut adalah ringkasan laporan keuangan Perseroan untuk

tahun buku sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 dengan penekanan penting pada tahun

tersebut.

Ikhtisar

Secara konsolidasi, pendapatan Perseroan pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan yang

signifikan, dimana pendapatan dari layanan internet menjadi kontributor terbesar untuk peningkatan

tersebut. Perseroan tetap akan melakukan investasi dan belanja modal dalam rangka pengembangan

usaha, peningkatan kualitas, ekspansi jaringan dan peralatan terkait dengan pengembangan produk

dan jasa, antara lain konten televisi berlangganan, produksi konten dan sebagainya. Manajemen

senantiasa menerapkan kebijakan keuangan secara hati-hati dan disiplin di seluruh kegiatan

Perseroan.

Pendapatan Operasional

Pendapatan Perseroan pada tahun 2014 yang mencapai Rp 2,03 triliun, mengalami peningkatan

sebesar Rp 272 miliar atau 16% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 1,75 triliun. Pendapatan

atas layanan televisi berlangganan menyumbang 32%, layanan jasa internet menyumbang 51%

dari total pendapatan. Selebihnya sejumlah 17% dari total pendapatan diperoleh melalui layanan

komunikasi data, media iklan, dan pendapatan lainnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh

penambahan jumlah pelanggan perumahan serta peningkatan pendapatan dari korporasi.

Keterangan (dalam jutaan Rupiah) 2014 2013

Pendapatan 2.026.070 1.754.102

Beban Layanan 592.450 474.114

Laba Kotor 1.433.620 1.279.988

Beban Operasional 634.638 718.015

EBITDA 798.982 561.973

Penyusutan dan Amortisasi 394.400

7.828.319 -

361.992

Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma

Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak

7.908.159 19.937

Laba Komprehensif Tahun Berjalan 7.943.319 19.937

Laba (Rugi) yang dapat di atribusikan kepada :

Pemilik Entitas Induk 7.731.975 (103.375)

Kepentingan Non Pengendali 211.344 123.312

15,5%

25,0%

12,0%

-11,6%

42,2%

9,0%

39665,7%

19,937

-7579,5%

71,4%

Revenue

Remark (in millions of Rupiah)

Cost of Services

Gross Pro�t

Operating Expenses

EBITDA

Depreciation and Amortization

Pro�t for The Year after Proforma Adjusments

Gain from Divestment of Subsidiary

Comprehensive Income for the Year

Income / (loss) attibutable to :

Equity Holders of the Parent Entity

Non - Controlling Interest

36 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Sepanjang tahun 2014, Perseroan mencatat jumlah beban layanan

sebesar Rp 592 miliar, naik sebesar 25% dibandingkan dengan

tahun sebelumnya. Beban layanan mengalami kenaikan yang lebih

cepat dibandingkan kenaikan pendapatan karena kenaikan beban

pemrograman dan beban internet broadband sehubungan dengan

perluasan Perseroan, serta efek dari melemahnya nilai tukar Rupiah

terhadap mata uang asing di mana beban pemrograman dan internet

broadband sebagian besar dalam Dolar Amerika. Berdasarkan rata-rata

nilai tukar sepanjang tahun, Rupiah melemah sebesar 13% pada tahun

2014 dibandingkan tahun sebelumnya.

Persentase beban layanan terhadap pendapatan di tahun 2014 adalah

29%, naik dari semula 27% di tahun 2013.

Laba Kotor

Perseroan membukukan margin laba kotor sebesar 71% pada tahun

2014, yang turun dibandingkan margin laba kotor di tahun 2013 yaitu

sebesar 73%, hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan

beban layanan seperti dijelaskan diatas.

Beban Operasional

Beban operasional terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi

dan umum. Beban penjualan sebagian besar terdiri dari beban karyawan

untuk staf penjualan, beban komisi dan promosi, sedangkan beban

umum dan administrasi sebagian besar terdiri dari beban karyawan

untuk staff non-penjualan, beban penurunan nilai piutang usaha dan

beban sewa.

Beban operasional sebesar Rp 635 miliar di tahun 2014 turun sebesar

Rp 83 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian

besar disebabkan oleh turunnya beban umum dan administrasi

sebagai akibat dari efisiensi operasional Perseroan. Beban umum dan

administrasi di tahun 2014 berjumlah Rp 501 miliar atau

Rp 59 miliar lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Beban

penjualan sejumlah Rp 134 miliar di tahun 2014, turun sebesar

Rp 24 miliar dibandingkan tahun lalu.

Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban penyusutan terdiri dari penyusutan aset tetap, sedangkan beban

amortisasi merupakan amortisasi aset tak berwujud, terutama perangkat

lunak komputer.

Beban depresiasi dan amortisasi masing-masing berjumlah

Rp 380 miliar dan Rp 14 miliar pada tahun 2014, masing-masing naik

sebesar Rp 42 miliar dan turun sebesar Rp 9 miliar dibandingkan tahun

sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya

investasi aset tetap, yang sebagian besar merupakan kabel jaringan

serta set-top-boxes dan perangkat yang ditempatkan pada pelanggan

dan investasi perangkat lunak komputer yang diperlukan untuk

menunjang perluasan jaringan Perseroan dan sistem informasi terkait.

Pendapatan internet broadband di tahun 2014 adalah sebesar

Rp 1,03 triliun mengalami kenaikan sebesar 27% dibandingkan tahun

sebelumnya terutama karena pertumbuhan jumlah pelanggan.

Pendapatan layanan televisi berlangganan naik sebesar 18% pada tahun

2014, mencapai Rp 650 miliar seiring dengan meningkatnya jumlah

pelanggan dan ARPU seperti yang dijelaskan di atas.

tabel komposisi pendapatan Perseroan

Sedangkan pendapatan dari layanan komunikasi data pelanggan

korporasi mencapai Rp 166 miliar di tahun 2014 dan memberikan

kontribusi sebesar 8% dari jumlah pendapatan Perseroan.

Perseroan terus melakukan penjualan iklan kepada berbagai

perusahaan. Pendapatan iklan sebesar Rp 78 miliar di tahun 2014

memberikan kontribusi sebesar 4% dari jumlah pendapatan Perseroan.

Beban Layanan

Beban layanan sebagian besar terdiri dari beban pemrograman televisi

berlangganan, terutama terdiri dari beban distribusi program dan

layanan teknis, serta beban layanan internet broadband, terutama biaya

bandwidth serta beban lainnya yang berkaitan dengan bandwidth,

seperti beban sewa peralatan, beban sewa menara dan beban akses

internet.

tabel komposisi beban layanan Perseroan

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

PRODUK2014 2013(dalam jutaan Rupiah)

Jumlah / Total % Jumlah / Total %

TV Kabel 649.743 32,1 552.521 31,5

Internet Broadband 1.032.510 51,0 813.699 46,4

Layanan Komunikasi Data 166.132 8,2 185.841 10,6

Pendapatan Iklan 77.944 3,8 94.301 5,4

Lain-lain 99.741 4,9 107.740 6,1

Jumlah 2.026.070 100,0 1.754,102 100,0

Cable TV

Broadband Internet

Media Sales

PRODUCTS

Total

(in millions oh Rupiah)

Others

Data Communication Services

37ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Perseroan meningkat sebesar Rp 914 miliar dari Rp 1,20 triliun per

tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 2,11 triliun per tanggal

31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena

adanya penambahan pinjaman jangka panjang dan hutang sewa

pembiayaan pada tahun 2014, serta dibukukannya liabilitas pajak

tangguhan sebesar Rp 369 miliar.

Pertumbuhan Ekuitas

Total ekuitas per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah

Rp 9,39 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 6,95 triliun atau

285% dibandingkan dengan total ekuitas per tanggal

31 Desember 2013, yaitu sebesar Rp 2,44 triliun. Peningkatan tersebut

disebabkan oleh nilai laba komprehensif yang diperoleh Perseroan pada

tahun 2014.

Likuiditas dan Sumber Pendanaan

Arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasional

tahun 2014 adalah sebesar Rp 65 miliar, mengalami penurunan sebesar

Rp 320 miliar dibandingkan tahun 2013 dimana arus kas bersih yang

digunakan untuk aktivitas operasional adalah sebesar Rp 385 miliar.

Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan penerimaan kas

dari pelanggan sebesar Rp 492 miliar di-offset dengan peningkatan

pembayaran kas kepada pemasok Rp 604 miliar dan peningkatan

pembayaran untuk beban usaha dan lainnya Rp 208 miliar.

Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi mencapai

Rp 148 miliar pada tahun 2014, mengalami peningkatan sebesar

Rp 1,20 triliun atau 114% dari kas bersih yang digunakan untuk aktivitas

investasi sebesar Rp 1,05 triliun pada tahun 2013. Pada tahun 2014,

Perseroan tetap melakukan investasi dan belanja modal dalam rangka

peningkatan kualitas, ekspansi jaringan dan peralatan yang terkait

dengan pengembangan produk dan jasa, antara lain konten televisi

berlangganan, produksi konten dan sebagainya. Pengeluaran kas

terbesar dalam aktivitas investasi di tahun 2014 adalah perolehan aset

tetap sebesar Rp 1,17 triliun.

Pada tahun 2014, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan

sebesar Rp 104 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 312 miliar

atau 150% dibandingkan tahun 2013.

Manajemen Risiko Keuangan

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit,

risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan

manajemen risiko, Perseroan mencoba untuk meminimalkan potensi

dampak negatif dari risiko-risiko di atas.

Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan

Setelah Penyesuaian Proforma

Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan Setelah

Penyesuaian Proforma pada tahun 2014 sebesar Rp 7,94 triliun,

yang mengalami peningkatan sebesar Rp 7,92 triliun atau 39.742%

dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar Rp 20 miliar.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang

signifikan serta ditunjang dengan efisiensi operasional Perseroan. Pada

tahun 2014, Perseroan juga membukukan keuntungan dari penjualan

sebagian kepemilikan saham entitas anak sebesar Rp 1,33 triliun,

keuntungan atas realisasi nilai transaksi dengan pihak non-pengendali

sebesar Rp 537 miliar dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas

asosiasi dengan nilai wajar sebesar Rp 5,96 triliun.

Laba yang dapat diatribusikan

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun

2014 adalah sebesar Rp 7,73 triliun, sedangkan kepada kepentingan

non pengendali adalah sebesar Rp 211 miliar. Laba yang diatribusikan

kepada pemilik entitas induk naik sebesar Rp 7,84 triliun, terutama

dikontribusikan dari keuntungan dari penjualan sebagian kepemilikan

saham entitas anak, keuntungan atas realisasi nilai transaksi dengan

pihak non-pengendali dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas

asosiasi dengan nilai wajar. Laba yang diatribusikan kepada kepentingan

non-pengendali naik sebesar Rp 88 miliar dibandingkan tahun 2013,

dikontribusikan dari kenaikan pendapatan layanan internet dan layanan

televisi berlangganan yang signifikan serta ditunjang dengan efisiensi

operasional Perseroan pada tahun 2014.

Pertumbuhan Aset

Total aset per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah Rp 12,96 triliun,

yang mengalami peningkatan sebesar Rp 7,72 triliun atau sebesar 147%

dibandingkan dengan total aset per tanggal 31 Desember 2013, yaitu

sebesar Rp 5,24 triliun. Aset lancar Perseroan naik sebesar

Rp 255 miliar dari Rp 1,22 triliun per tanggal 31 Desember 2013

menjadi Rp 1,48 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Aset tidak lancar

Perseroan meningkat sebesar Rp 7,46 triliun, dari semula

Rp 4,02 triliun per tanggal 31 Desember 2013 menjadi

Rp 11,48 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut

terutama disebabkan adanya peningkatan saldo akun Investasi pada

Entitas Asosiasi dari investasi Perseroan di PT Link Net Tbk sebesar

Rp 6,20 triliun.

Posisi Kewajiban

Total kewajiban per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah Rp 3,57

triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 768 miliar atau naik 27%

dibandingkan dengan total kewajiban sebesar Rp 2,81 triliun per tanggal

31 Desember 2013. Total kewajiban lancar mengalami penurunan

sebesar Rp 146 miliar dari Rp 1,61 triliun per tanggal 31 Desember

2013 menjadi Rp 1,46 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Penurunan

kewajiban lancar ini disebabkan penurunan pinjaman bank dan

penurunan saldo akun liabilitas jangka pendek lainnya yang mencatat

pendapatan Perseroan yang ditangguhkan. Kewajiban tidak lancar

38 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan

yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perseroan memiliki

risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan

suku bunga mengambang. Perseroan melakukan pengawasan terhadap

dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif

terhadap Perseroan.

Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perseroan akan mengalami

kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi

komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Perseroan mengelola

risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang

mencukupi untuk memungkinkan Perseroan dalam memenuhi komitmen

Perseroan untuk operasi normal Perseroan. Selain itu Perseroan juga

melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus

menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas

keuangan.

Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca

Pada bulan Februari 2015, Perseroan memperpanjang fasilitas

Revolving Loan sebesar Rp 12 miliar dan Omnibus Invoice Financing

Buyer sebesar Rp 193 miliar dari PT Bank Permata Tbk selama 12 bulan

dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.

Pada bulan Februari 2015, pinjaman Perseroan di PT Bank Sinarmas

Tbk telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas sehingga Perseroan

sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.

Pada bulan Maret 2015, pinjaman Perseroan di PT Bank ICBC Indonesia

telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Dengan demikian,

Perseroan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko salah satu pihak atas instrumen keuangan

yang gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain

mengalami kerugian keuangan. Instrumen keuangan Perseroan yang

mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di

bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit

maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Untuk

risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan

predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perseroan adalah

untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu,

sehingga Perseroan memiliki kas dan setara kas di berbagai bank.

Risiko Mata Uang

Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan

yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan

melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing,

di antaranya adalah pembiayaan modal kerja Perseroan. Sehingga,

Perseroan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama

Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang

asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah

terhadap mata uang dolar Amerika dapat memberikan dampak pada

kondisi keuangan Perseroan. Perseroan mengelola risiko mata uang

dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang

secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat

seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk

mengurangi risiko mata uang asing. Pada tanggal

31 Desember 2014, Perseroan belum menandatangani transaksi lindung

nilai untuk mengelola risiko mata uang asingnya, akan tetapi sedang

dalam tahap mengevaluasi hal yang sama sehubungan dengan regulasi

baru yang akan berlaku efektif pada tahun 2015.

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

38 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

39ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

40 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

MEMANFAATKAN KEMAJUAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI, KHUSUSNYA

TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR DIGITAL BERKECEPATAN TINGGI,

UNTUK MENGHADIRKAN LAYANAN MEGAMEDIA TERPADU DENGAN

HARGA YANG TERJANGKAU DI INDONESIA.

SENANTIASA MENJADI YANG PERTAMA DI INDONESIA DALAM

MENGADOPSI TEROBOSAN TEKNOLOGI TERKINI DALAM RANGKA

MENGUPAYAKAN LOMPATAN KE DEPAN BAGI PERSEROAN,

SEKALIGUS MENYEDIAKAN JASA DAN PRODUK YANG SUPERIOR

KEPADA PELANGGAN

MENGUPAYAKAN EFISIENSI USAHA SECARA TERUS MENERUS UNTUK

MENJADI PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA BERMUTU TINGGI

MENJADI PELOPOR DI BIDANGNYA

MENGUTAMAKAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME

FOKUS PADA PELANGGAN

MENJADI PILIHAN UTAMA UNTUK BERKARIR

WARGA USAHA YANG BERTANGGUNG JAWAB

SEMANGAT DALAM BEKERJA

VISI NILAI PERUSAHAAN

STRATEGI USAHA

MISI

DISIPLIN DALAM PELAKSANAAN

KUALITAS DALAM PELAYANAN

INOVASI DALAM PENGEMBANGAN

AGRESIF DALAM PENETRASI PASAR

PERHATIAN TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

MENJADI PERUSAHAAN PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA

TERPADU TERKEMUKA DI INDONESIA YANG MEMANFAATKAN

TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR GUNA MENCIPTAKAN NILAI

TAMBAH KEPADA PARA PEMANGKU KEPENTINGAN. VISI

PERSEROAN MENCAKUP LANDASAN LAYANAN ENAM-C YANG

TERPADU :

CABLE TV – MULTI-CHANNELS INTERACTIVE TELEVISION

COMPUTER – LAYANAN BROADBAND INTERNET

COMMUNICATION – LAYANAN DATA KOMUNIKASI

CONTENT – KONTEN UNTUK INTERNET DAN TV

CHANNELS – MEMPRODUKSI “IN-HOUSE CHANNEL”

MENJADI PELOPOR DI BIDANGNYA

MENGUTAMAKAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME

FOKUS PADA PELANGGAN

MENJADI PILIHAN UTAMA UNTUK BERKARIR

WARGA USAHA YANG BERTANGGUNG JAWAB

SEMANGAT DALAM BEKERJA

VISI NILAI PERUSAHAAN

STRATEGI USAHA

MISI

40 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

41ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

MEMANFAATKAN KEMAJUAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI, KHUSUSNYA

TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR DIGITAL BERKECEPATAN TINGGI,

UNTUK MENGHADIRKAN LAYANAN MEGAMEDIA TERPADU DENGAN

HARGA YANG TERJANGKAU DI INDONESIA.

SENANTIASA MENJADI YANG PERTAMA DI INDONESIA DALAM

MENGADOPSI TEROBOSAN TEKNOLOGI TERKINI DALAM RANGKA

MENGUPAYAKAN LOMPATAN KE DEPAN BAGI PERSEROAN,

SEKALIGUS MENYEDIAKAN JASA DAN PRODUK YANG SUPERIOR

KEPADA PELANGGAN

MENGUPAYAKAN EFISIENSI USAHA SECARA TERUS MENERUS UNTUK

MENJADI PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA BERMUTU TINGGI

MENJADI PELOPOR DI BIDANGNYA

MENGUTAMAKAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME

FOKUS PADA PELANGGAN

MENJADI PILIHAN UTAMA UNTUK BERKARIR

WARGA USAHA YANG BERTANGGUNG JAWAB

SEMANGAT DALAM BEKERJA

VISI NILAI PERUSAHAAN

STRATEGI USAHA

MISI

DISIPLIN DALAM PELAKSANAAN

KUALITAS DALAM PELAYANAN

INOVASI DALAM PENGEMBANGAN

AGRESIF DALAM PENETRASI PASAR

PERHATIAN TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

MENJADI PERUSAHAAN PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA

TERPADU TERKEMUKA DI INDONESIA YANG MEMANFAATKAN

TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR GUNA MENCIPTAKAN NILAI

TAMBAH KEPADA PARA PEMANGKU KEPENTINGAN. VISI

PERSEROAN MENCAKUP LANDASAN LAYANAN ENAM-C YANG

TERPADU :

CABLE TV – MULTI-CHANNELS INTERACTIVE TELEVISION

COMPUTER – LAYANAN BROADBAND INTERNET

COMMUNICATION – LAYANAN DATA KOMUNIKASI

CONTENT – KONTEN UNTUK INTERNET DAN TV

CHANNELS – MEMPRODUKSI “IN-HOUSE CHANNEL”

MENJADI PELOPOR DI BIDANGNYA

MENGUTAMAKAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME

FOKUS PADA PELANGGAN

MENJADI PILIHAN UTAMA UNTUK BERKARIR

WARGA USAHA YANG BERTANGGUNG JAWAB

SEMANGAT DALAM BEKERJA

VISI NILAI PERUSAHAAN

STRATEGI USAHA

MISI

41ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

42 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Layanan televisi berlangganan yang menyiarkan berbagai variasi program hingga 188 kanal dengan 67 kanal kualitas HD serta didukung dengan perangkat STB (set-top-box) berbasis teknologi Android.

Kanal televisi hasil karya Perseroan sebagai nilai tambah bagi masyarakat. Kanal in-house disiapkan untuk memenuhi selera masyarakat serta menambah hiburan untuk keluarga Indonesia.

Layanan data dan komunikasi super cepat untuk korporasi, kini jaringannya hadir di 98 (sembilan puluh delapan) gedung perkantoran di wilayah DKI Jakarta. Layanan DataComm merupakan mitra terbaik bagi seluruh korporasi.

Jaringan kabel berbasis serat optik yang menjadi tulang punggung konektivitas data dan informasi mencapai 8.505 Km.

67 HD CHANNELS

98IKHTISAR PENTING 2014

GEDUNG

8.505 KILOMETER

9 IN-HOUSE CHANNELS

Jaringan kabel berbasis tembaga yang menjadi jalur penghubung masyarakat atau hunian dengan data dan informasi yang mencapai 11.184 Km.

11.184 KILOMETER

Jumlah jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) Perseroan yang terhubung ke setiap hunian atau rumah yang mencakup 1,4 juta homepassed.

1,4 JUTA

PT MSH Niaga Telecom IndonesiaPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Graha Investama Andalan Terpadu.

PT Delta Nusantara NetworksPerseroan melalukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Graha Investama Andalan Terpadu.

PT Prima Wira UtamaPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Margayu Vatri Chantiqa

PT Mitra Mandiri MantapPerseroan melakukan penyertaan saham secara langsung.

PT Cinemaxx Global PasifikPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Citra Investama Andalan Terpadu.

AKUISISI

Berdirinya Perseroan dengan nama PT Safira Ananda 1994

Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta 1995

Pengambilalihan seluruh aset TV Kabel dari PT Anditirta Indonusa 1998

Penyedia tunggal jaringan JATS Remote Trading milik Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia) 2002

Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta Tbk 1999

Jumlah Pelanggan menembus angka 100 ribu 2003

Ekspansi jaringan berbasis Digital 2006

Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan dan Pencatatan di Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia)Berubah nama menjadi PT Broadband Multimedia TbkPeluncuran layanan televisi berlangganan di Bali dan SurabayaPeluncuran akses layanan internetEkspansi jaringan Analog tahap awal dimulai

2000

Berubah nama menjadi PT First Media TbkPenawaran Umum Terbatas IMemperkenalkan produk Internet berkecepatan tinggi berbasis pita lebar “FastNet”Re-Branding dari “Kabelvision” menjadi “First Media”.Memperkenalkan konsep Triple-Play : FastNet, HomeCable dan DataCommMendapatkan 41 ribu pelanggan FastNet selama masa promosiMemperluas jaringan baru sebanyak 100 ribu Homepassed

2007

Jaringan mencapai 1 juta Homepassed.Peluncuran layanan televisi berlangganan melalui satelit dengan nama “BIGTV”.Memperkenalkan layanan FastNet 100 MbpsEkspansi jaringan ke kota Bandung. Memiliki 50 kanal High Definition dalam layanan HomeCable.Pelaksanaan Waran Seri II

2013

Peluncuran STB (Set-Top-Box) berbasis teknologi Android.Re-Branding First Media LIVE menjadi First Media GOAkuisisi Perusahaan : 1. PT MSH Niaga Telecom Indonesia 2. PT Delta Nusantara Networks 3. PT Prima Wira Utama 4. PT Mitra Mandiri Mantap 5. PT Cinemaxx Global Pasifik

2014

Memperkenalkan FastNet KidsHomeCable Family PlusFirst HD Channels in IndonesiaFastNet 20 MbpsPremium Call CenterNSIA Online Payment Facility.Penawaran Umum Terbatas II

2010

Ekspansi Jaringan (New Roll-Out)Meluncurkan Video On DemandMemperkenalkan BeritaSatu News Channel sebuah saluran berita.Pelaksanaan Waran Seri II

2011

Memperkenalkan fitur PVR (Personal Video Recording)dan teknologi OTT (Over the Top) yaitu menyaksikansiaran televisi melalui internet (online)dalam bentuk aplikasi First Media LIVE.

2012

Pengambilalihan PT Link Net, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa Internet Pendirian PT First Media Production dan PT First Media NewsPelaksanaan Waran Seri I

2008

Pendapatan meningkat sebanyak 36% mencapai Rp 722 miliar dan EBITDA sejumlah Rp 199 miliar.Memperoleh izin Broadband Wireless Access (“BWA”) untuk daerah Jabodetabek dan Banten serta Sumatera bagian Utara.Memperkenalkan FastNet 10 Mbps dan FastNet SOHO, HomeCable Family dan HomeCable Ultimate

2009

EBITDA Positif dicapaiEkspansi Jaringan Analog tahap awal selesai

2001

Peluncuran layanan “MyNet” Memperoleh sertifikasi ISO 9001 : 2000

2004

SEJARAH RINGKAS

43ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Layanan televisi berlangganan yang menyiarkan berbagai variasi program hingga 188 kanal dengan 67 kanal kualitas HD serta didukung dengan perangkat STB (set-top-box) berbasis teknologi Android.

Kanal televisi hasil karya Perseroan sebagai nilai tambah bagi masyarakat. Kanal in-house disiapkan untuk memenuhi selera masyarakat serta menambah hiburan untuk keluarga Indonesia.

Layanan data dan komunikasi super cepat untuk korporasi, kini jaringannya hadir di 98 (sembilan puluh delapan) gedung perkantoran di wilayah DKI Jakarta. Layanan DataComm merupakan mitra terbaik bagi seluruh korporasi.

Jaringan kabel berbasis serat optik yang menjadi tulang punggung konektivitas data dan informasi mencapai 8.505 Km.

67 HD CHANNELS

98IKHTISAR PENTING 2014

GEDUNG

8.505 KILOMETER

9 IN-HOUSE CHANNELS

Jaringan kabel berbasis tembaga yang menjadi jalur penghubung masyarakat atau hunian dengan data dan informasi yang mencapai 11.184 Km.

11.184 KILOMETER

Jumlah jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) Perseroan yang terhubung ke setiap hunian atau rumah yang mencakup 1,4 juta homepassed.

1,4 JUTA

PT MSH Niaga Telecom IndonesiaPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Graha Investama Andalan Terpadu.

PT Delta Nusantara NetworksPerseroan melalukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Graha Investama Andalan Terpadu.

PT Prima Wira UtamaPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Margayu Vatri Chantiqa

PT Mitra Mandiri MantapPerseroan melakukan penyertaan saham secara langsung.

PT Cinemaxx Global PasifikPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Citra Investama Andalan Terpadu.

AKUISISI

Berdirinya Perseroan dengan nama PT Safira Ananda 1994

Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta 1995

Pengambilalihan seluruh aset TV Kabel dari PT Anditirta Indonusa 1998

Penyedia tunggal jaringan JATS Remote Trading milik Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia) 2002

Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta Tbk 1999

Jumlah Pelanggan menembus angka 100 ribu 2003

Ekspansi jaringan berbasis Digital 2006

Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan dan Pencatatan di Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia)Berubah nama menjadi PT Broadband Multimedia TbkPeluncuran layanan televisi berlangganan di Bali dan SurabayaPeluncuran akses layanan internetEkspansi jaringan Analog tahap awal dimulai

2000

Berubah nama menjadi PT First Media TbkPenawaran Umum Terbatas IMemperkenalkan produk Internet berkecepatan tinggi berbasis pita lebar “FastNet”Re-Branding dari “Kabelvision” menjadi “First Media”.Memperkenalkan konsep Triple-Play : FastNet, HomeCable dan DataCommMendapatkan 41 ribu pelanggan FastNet selama masa promosiMemperluas jaringan baru sebanyak 100 ribu Homepassed

2007

Jaringan mencapai 1 juta Homepassed.Peluncuran layanan televisi berlangganan melalui satelit dengan nama “BIGTV”.Memperkenalkan layanan FastNet 100 MbpsEkspansi jaringan ke kota Bandung. Memiliki 50 kanal High Definition dalam layanan HomeCable.Pelaksanaan Waran Seri II

2013

Peluncuran STB (Set-Top-Box) berbasis teknologi Android.Re-Branding First Media LIVE menjadi First Media GOAkuisisi Perusahaan : 1. PT MSH Niaga Telecom Indonesia 2. PT Delta Nusantara Networks 3. PT Prima Wira Utama 4. PT Mitra Mandiri Mantap 5. PT Cinemaxx Global Pasifik

2014

Memperkenalkan FastNet KidsHomeCable Family PlusFirst HD Channels in IndonesiaFastNet 20 MbpsPremium Call CenterNSIA Online Payment Facility.Penawaran Umum Terbatas II

2010

Ekspansi Jaringan (New Roll-Out)Meluncurkan Video On DemandMemperkenalkan BeritaSatu News Channel sebuah saluran berita.Pelaksanaan Waran Seri II

2011

Memperkenalkan fitur PVR (Personal Video Recording)dan teknologi OTT (Over the Top) yaitu menyaksikansiaran televisi melalui internet (online)dalam bentuk aplikasi First Media LIVE.

2012

Pengambilalihan PT Link Net, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa Internet Pendirian PT First Media Production dan PT First Media NewsPelaksanaan Waran Seri I

2008

Pendapatan meningkat sebanyak 36% mencapai Rp 722 miliar dan EBITDA sejumlah Rp 199 miliar.Memperoleh izin Broadband Wireless Access (“BWA”) untuk daerah Jabodetabek dan Banten serta Sumatera bagian Utara.Memperkenalkan FastNet 10 Mbps dan FastNet SOHO, HomeCable Family dan HomeCable Ultimate

2009

EBITDA Positif dicapaiEkspansi Jaringan Analog tahap awal selesai

2001

Peluncuran layanan “MyNet” Memperoleh sertifikasi ISO 9001 : 2000

2004

SEJARAH RINGKAS

44 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 201444 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

45ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

PENGHARGAAN 2014

1. Word of Mouth Marketing #1

Recommended Brand 2014.

First Winner in Fixed Internet Provider

Category.

Brand : First Media

2. Word of Mouth Marketing #1

Recommended Brand 2014.

First Winner in Cable TV Category.

Brand : First Media

3. Corporate Image Category

Pay TV – Excellent in Building and

Managing Corporate Image

4. Corporate Image Category Internet

Provider - Excellent in Building and

Managing Corporate Image

5. Top Telco 2014 Fixed Internet

Provider – In Recognition of

Outstanding Achievement in

Telecommunication

6. TOP BRAND Award Category

Internet Provider -

In Recognition of Outstanding

Achievement in Building

the TOP Brand

45ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

46 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Industri media di Indonesia di bidang periklanan yang didorong oleh konsumsi dalam negeri/domestik dan merupakan industri dengan angka pertumbuhan tercepat di wilayah Asia Pasifik. Berdasarkan data dari59 market di Amerika, Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika menunjukkan pendapatan iklan global mencapai 4,8% pada tahun 2014 atau setara dengan USD 551 miliar pada tahun 2015, diprediksikan bahwa iklan global akan meningkat 5% dari tahun ke tahun, sehingga Perseroan berpendapat dengan pertumbuhan yang positif ini, dapat memberikan dampak yang positif bagi Perseroan.

Pertumbuhan pelanggan layanan televisi berlangganan. Dimana pasar bisnis televisi berlangganan masih cukup besar. Hal ini terbukti bahwa dari sekitar 45 juta pemilik televisi kurang dari 15% yang menggunakan jasa televisi berlangganan. MPA memperkirakan bahwa pelanggan televisi berlangganan akan tumbuh dengan cepat selama empat tahun ke depan, yang dipicu oleh kompetisi harga serta pemasaran yang agresif. Berdasarkan hal tersebut Perseroan akan terus membenahi layanannya dan melakukan pemasaran yang agresif yang diharapkan mampu mencapai target Perseroan di tahun 2015.

Indonesia merupakan negara keempat terbesar di Asia setelah China, India, dan Jepang berdasarkan jumlah pengguna internet pada bulan Juni 2014, dengan jumlah sebanyak 71,2 juta pengguna. Namun demikian, penetrasi layanan Internet di Indonesia dibandingkan dengan jumlah penduduknya masih rendah, yakni sebesar 28,1% per 30 Juni 2014, dibandingkan dengan negara-negara Asia terdekat yaitu, 67% – 80% di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam (sumber:Internet World Statistic 30 Juni 2014). Sementara berdasarkan hasil riset nasional yang dilakukan Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama dengan PusKaKom UI, pengguna internet dan penetrasinya selama tahun 2014 menunjukkan peningkatan. Pengguna internet mengalami pertumbuhan 16,2 juta dari 71,9 juta menjadi 88,1 juta dengan penetrasi sebesar 34,9% (sumber:statistik APJII). APJII memproyeksikan bahwa Indonesia akan bertumbuh dengan compounded annual growth rate sebesar 30,18% pada periode 2012-2015. Perseroan berkeyakinan bahwa melihat proyeksi tersebut, terdapat potensi yang baik untuk pengembangan kegiatan usaha Perseroan.

Pertumbuhan internet di masa datang juga akan terpengaruh oleh pertumbuhan permintaan media sosial, aplikasi dan konten pada jaringan online. Layanan instant messaging merupakan aplikasi online yang populer, diikuti dengan jejaring sosial dan permainan. Indonesia merupakan pengguna Facebook terbesar kedua setelah India diantara negara-negara Asia (sumber: Internet World Statistic 31 Desember 2012). Tingkat penetrasi penggunaan pita lebar tetap (fixed broadband) dan pita lebar bergerak (mobile broadband) di Indonesia dibandingkan dengan jumlah setiap rumah masih rendah yaitu masing-masing, sekitar 5% dan 6% pada tahun 2013 (sumber: MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014).

Perkembangan teknologi digital juga memberikan prospek yang baik bagi Perseroan. Teknologi HFC yang diterapkan memungkinkan Perseroan untuk mengakomodasikan perkembangan teknologi tersebut dengan produk-produk baru lainnya seperti High Definition TV, 3D High Definition TV, Home Banking, Home Shopping,

Video on Demand dan Interactive Games. Perseroan yakin produk-produk baru ini dapat diterapkan secara cepat di Indonesia yang dapat meningkatkan pendapatan Perseroan.

MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014

NET ADVERTISINGREVENUE GROWTH

1,132 1,676 2,442 3,368 4,376 5,471

2010 2011 2012 2013E 2014E 2015E

PENETRATION

MediaPartner Asia 2013

INDONESIA PAY TVSUBSCRIBERGROWTH

0

30

60

90

120

150

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013E 2014E 2015E

INDONESIAINTERNET USER

GROWTH

Sumber: APJII

million user

0

20

40

60

80

million user

FACEBOOK USERS

Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha internet dan industri televisi berlangganan memiliki prospek yang cerah, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan kegiatan usaha tersebut, diantaranya adalah :

47ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Industri media di Indonesia di bidang periklanan yang didorong oleh konsumsi dalam negeri/domestik dan merupakan industri dengan angka pertumbuhan tercepat di wilayah Asia Pasifik. Berdasarkan data dari59 market di Amerika, Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika menunjukkan pendapatan iklan global mencapai 4,8% pada tahun 2014 atau setara dengan USD 551 miliar pada tahun 2015, diprediksikan bahwa iklan global akan meningkat 5% dari tahun ke tahun, sehingga Perseroan berpendapat dengan pertumbuhan yang positif ini, dapat memberikan dampak yang positif bagi Perseroan.

Pertumbuhan pelanggan layanan televisi berlangganan. Dimana pasar bisnis televisi berlangganan masih cukup besar. Hal ini terbukti bahwa dari sekitar 45 juta pemilik televisi kurang dari 15% yang menggunakan jasa televisi berlangganan. MPA memperkirakan bahwa pelanggan televisi berlangganan akan tumbuh dengan cepat selama empat tahun ke depan, yang dipicu oleh kompetisi harga serta pemasaran yang agresif. Berdasarkan hal tersebut Perseroan akan terus membenahi layanannya dan melakukan pemasaran yang agresif yang diharapkan mampu mencapai target Perseroan di tahun 2015.

Indonesia merupakan negara keempat terbesar di Asia setelah China, India, dan Jepang berdasarkan jumlah pengguna internet pada bulan Juni 2014, dengan jumlah sebanyak 71,2 juta pengguna. Namun demikian, penetrasi layanan Internet di Indonesia dibandingkan dengan jumlah penduduknya masih rendah, yakni sebesar 28,1% per 30 Juni 2014, dibandingkan dengan negara-negara Asia terdekat yaitu, 67% – 80% di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam (sumber:Internet World Statistic 30 Juni 2014). Sementara berdasarkan hasil riset nasional yang dilakukan Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama dengan PusKaKom UI, pengguna internet dan penetrasinya selama tahun 2014 menunjukkan peningkatan. Pengguna internet mengalami pertumbuhan 16,2 juta dari 71,9 juta menjadi 88,1 juta dengan penetrasi sebesar 34,9% (sumber:statistik APJII). APJII memproyeksikan bahwa Indonesia akan bertumbuh dengan compounded annual growth rate sebesar 30,18% pada periode 2012-2015. Perseroan berkeyakinan bahwa melihat proyeksi tersebut, terdapat potensi yang baik untuk pengembangan kegiatan usaha Perseroan.

Pertumbuhan internet di masa datang juga akan terpengaruh oleh pertumbuhan permintaan media sosial, aplikasi dan konten pada jaringan online. Layanan instant messaging merupakan aplikasi online yang populer, diikuti dengan jejaring sosial dan permainan. Indonesia merupakan pengguna Facebook terbesar kedua setelah India diantara negara-negara Asia (sumber: Internet World Statistic 31 Desember 2012). Tingkat penetrasi penggunaan pita lebar tetap (fixed broadband) dan pita lebar bergerak (mobile broadband) di Indonesia dibandingkan dengan jumlah setiap rumah masih rendah yaitu masing-masing, sekitar 5% dan 6% pada tahun 2013 (sumber: MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014).

Perkembangan teknologi digital juga memberikan prospek yang baik bagi Perseroan. Teknologi HFC yang diterapkan memungkinkan Perseroan untuk mengakomodasikan perkembangan teknologi tersebut dengan produk-produk baru lainnya seperti High Definition TV, 3D High Definition TV, Home Banking, Home Shopping,

Video on Demand dan Interactive Games. Perseroan yakin produk-produk baru ini dapat diterapkan secara cepat di Indonesia yang dapat meningkatkan pendapatan Perseroan.

MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014

NET ADVERTISINGREVENUE GROWTH

1,132 1,676 2,442 3,368 4,376 5,471

2010 2011 2012 2013E 2014E 2015E

PENETRATION

MediaPartner Asia 2013

INDONESIA PAY TVSUBSCRIBERGROWTH

0

30

60

90

120

150

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013E 2014E 2015E

INDONESIAINTERNET USER

GROWTH

Sumber: APJII

million user

0

20

40

60

80

million user

FACEBOOK USERS

Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha internet dan industri televisi berlangganan memiliki prospek yang cerah, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan kegiatan usaha tersebut, diantaranya adalah :

48 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Standar Prosedur Operasional yang telah lama ditetapkan. Selain

melengkapi perangkat pendukung penerapan GCG tersebut, Perseroan

juga secara konsisten mengembangkan perangkat pendukung yang

telah ada untuk disesuaikan dengan perkembangan usaha Perseroan

dan kondisi persaingan di pasar.

Penerapan GCG oleh Perseroan juga secara aktif didukung oleh jajaran

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Kejelasan pelaksanaan tugas

dari masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, penentuan rencana

strategis perusahaan disesuaikan dengan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP), penerapan fungsi kepatuhan dan manajemen

risiko, dan pembentukan komite dan satuan kerja yang mengawasi dan

mengendalikan internal Perseroan, merupakan perwujudan komitmen

Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan GCG.

PENERAPAN PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Dalam penerapan prinsip GCG, Perseroan telah menganut Pedoman

Umum Tata Kelola Perusahan Yang Baik yang ditetapkan oleh Komite

Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dengan penerapan TARIF,

sebagai 5 pilar dasar dari GCG, yaitu: keterbukaan (transparency),

akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility),

independensi (independency), serta kesetaraan dan kewajaran (fairness).

Penerapan 5 pilar dasar tersebut diyakini oleh Perseroan sebagai

instrumen yang dapat diandalkan dalam mengatur segala aspek bisnis

yang dijalankan oleh Perseroan, baik oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan

segenap karyawan Perseroan, sehingga diharapkan dapat menciptakan

keseimbangan dalam operasional usaha Perseroan secara menyeluruh.

Keseimbangan operasional usaha yang akan dicapai meliputi segala

bentuk kepentingan, baik individu maupun kelompok, baik internal

maupun eksternal, sehingga kepentingan Perseroan, pemegang saham,

dan pemangku kepentingan akan mencapai titik ekuilibrium.

Penerapan tata kelola perusahaan (corporate governance)

dalam sebuah perusahaan sangat penting sebagai

salah satu proses untuk menjaga kesinambungan

usaha perusahaan dalam jangka panjang yang

mengutamakan kepentingan para pemegang saham

(shareholders) dan pemangku kepentingan (stakeholders).

Mempertimbangkan pentingnya tata kelola perusahaan

tersebut, Perseroan memandang perlunya penerapan tata

kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/

GCG) oleh Perseroan.

Untuk memperoleh manfaat dari penerapan GCG tersebut, Perseroan

senantiasa berupaya menerapkan GCG dan mengembangkannya secara

konsisten dan berkesinambungan. Dengan penerapan GCG secara

konsisten dan berkesinambungan yang didukung oleh integritas dan

komitmen yang tinggi serta peran aktif dari berbagai perangkat dalam

Perseroan, diharapkan GCG tidak hanya akan menjadi suatu kewajiban

yang harus dilaksanakan oleh Perseroan tetapi menjadi bagian dari

budaya Perseroan untuk mencapai kesinambungan dan ketahanan

usaha Perseroan dalam jangka panjang, meningkatkan kinerja

Perseroan, dan pada akhirnya memberikan nilai tambah Perseroan

untuk kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan,

termasuk pula para pengguna jasa Perseroan. Pendekatan top-down

dalam penerapan GCG oleh Perseroan, dengan memperhatikan

peraturan yang berlaku dan budaya Perseroan, juga diharapkan dapat

memperlancar penerapan GCG dan memperoleh dukungan dari setiap

pihak.

Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menerapkan GCG secara

konsisten dan berkesinambungan, Perseroan sudah memiliki beberapa

perangkat pendukung sebagai panduan penerapan GCG, antara lain

visi dan misi serta nilai nilai Perseroan, Peraturan Perusahaan, Panduan

Mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional, serta berbagai

49ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

peningkatan dan penyempurnaan dalam setiap aspek dalam Perseroan.

Penerapan sistem oleh Perseroan sehubungan dengan penghargaan

bagi karyawan berprestasi dan sanksi bagi karyawan yang melanggar

juga memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk secara objektif

menguji akuntabilitasnya.

Selain menekankan pada kompetensi masing-masing karyawan, sistem

penghargaan bagi karyawan berprestasi dan sanksi bagi karyawan yang

melanggar juga memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk secara

objektif menguji akuntabilitasnya.

Perseroan juga telah memiliki komite dan satuan kerja yang mengawasi

dan mengendalikan internal Perseroan, yang bertanggung jawab

langsung kepada Dewan Komisaris dan Direksi, untuk memastikan

bahwa setiap bagian di dalam Perseroan menjalankan peran dan

fungsinya dengan baik.

Pertanggungjawaban

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha memiliki tanggung

jawab untuk melaksanakan usahanya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, tidak terkecuali Perseroan.

Manfaat dari kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan ini

tidak hanya akan dirasakan oleh para pelanggan Perseroan yang dapat

menikmati layanan secara nyaman, tetapi juga bagi Perseroan yang

dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan lancar dan mencapai

kesinambungan usaha dalam jangka panjang.

Salah satu upaya Perseroan untuk penerapan prinsip kehati-hatian

ini adalah dengan memiliki Sekretaris Perusahaan yang bekerjasama

dengan Divisi Corporate Legal dalam memastikan kepatuhan Perseroan

terhadap Anggaran Dasar, Peraturan Perseroan, dan peraturan-peraturan

di bidang pasar modal.

Perseroan sepenuhnya menyadari bahwa eksistensi bisnis Perseroan

tidak hanya bermanfaat bagi para pengguna jasa Perseroan, namun

juga masyarakat yang ada di sekitar tempat kegiatan usaha Perseroan.

Manfaat Perseroan bagi masyarakat di sekitar tempat kegiatan usaha

Perseroan tidak hanya berupa penyediaan lapangan kerja, namun juga

Keterbukaan

Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa berusaha menjaga

objektivitas dalam menjalankan kegiatan usahanya, dengan cara

menyediakan informasi material yang relevan kepada para pemegang

saham dan pemangku kepentingan, serta memastikan bahwa informasi

disediakan tepat waktu, memadai, jelas, akurat, serta mudah diakses.

Perseroan senantiasa menyampaikan berbagai laporan rutin yang

diwajibkan bagi Perseroan publik, antara lain laporan keuangan interim,

laporan keuangan tengah tahunan, dan laporan keuangan tahunan yang

diaudit, laporan tahunan, dan laporan insidentil, yang antara lain terkait

dengan aksi korporasi, transaksi afiliasi, maupun transaksi material,

seluruhnya baik dalam paparan publik maupun melalui media cetak

maupun media elektronik.

Disamping itu, Perseroan juga menyediakan website resmi Perseroan

(www.firstmedia.co.id) sebagai salah satu sarana akses bagi khalayak

umum untuk memperoleh laporan tahunan Perseroan.

Akuntabilitas

Penerapan pilar akuntabilitas oleh Perseroan sebagai perusahaan publik

merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Perseroan kepada

para pemegang saham dan pemangku kepentingan agar pengelolaan

Perseroan dilakukan secara benar, terukur, dan sesuai dengan

kepentingan Perseroan tanpa mengesampingkan kepentingan para

pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Selain menetapkan kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan

pertanggungjawaban masing-masing bagian dalam Perseroan, untuk

menjaga akuntabilitasnya Perseroan juga memastikan bahwa semua

bagian dalam Perseroan dan karyawan memiliki kompetensi yang

memadai sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam

kegiatan usaha Perseroan. Setiap karyawan diberi kesempatan untuk

berpartisipasi dalam program pelatihan dan seminar, baik di dalam

maupun di luar Perseroan, untuk pengembangan kompetensinya.

Tidak hanya berhenti di sana, namun hasil pengembangan tersebut juga

wajib diterapkan dan disebarkan bagi karyawan lainnya agar selalu ada

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISIONERS

PRESIDEN DIREKTURPRESIDENT DIRECTOR

FINANCIALMANAGEMENT

STRATEGICBUSINESS

DEVELOPMENT

CORPORATESERVICES

SUBSIDIARIESBUSINESS

DEVELOPMENT

WIRELESSBUSINESS

DEVELOPMENT

KOMITE AUDITAUDIT COMMITEE

UNIT AUDITINTERNAL

INTERNAL AUDIT UNIT

STRUKTURORGANISASIPERSEROANCOMPANY ORGANIZATION STRUCTURE

DIRECTORDIREKTUR

50 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Peraturan Perusahaan Perseroan disusun sejalan dengan falsafah

Pancasila dan Program Pembangunan Nasional, khususnya dalam

hal perbaikan ekonomi serta peningkatan taraf hidup bangsa.

Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan berkeinginan untuk tidak

hanya berperan serta dalam pembangunan perekonomian Indonesia

dengan mengembangkan kegiatan usahanya, namun juga dengan

mengembangkan sumber daya manusianya melalui peningkatan

kompetisi dan kompetensi sumber daya manusianya.

Pengelolaan sumber daya manusia telah ditetapkan sebagai salah satu

bagian dalam rencana strategis pengembangan Perseroan, karena

dengan cara demikian Perseroan dapat dengan mulus dan secara

berkesinambungan meningkatkan kemampuannya untuk berkompetisi

dengan perusahaan lainnya di Indonesia. Perseroan senantiasa meyakini

bahwa sumber daya manusia adalah aset yang sangat penting bagi

eksistensi, kesinambungan pertumbuhan dan perkembangan Perseroan

dalam jangka panjang. Berbagai aspek dipertimbangkan oleh Perseroan

agar dapat tercipta hubungan yang serasi, aman, mantap, tenteram,

dan dinamis antara Perseroan dengan seluruh karyawannya, antara

lain melalui adanya kejelasan dalam pemberian tugas, hak, dan

kewajiban harian masing-masing karyawan, memberikan perhatian

akan kesehatan karyawan, serta atmosfer lingkungan kerja yang

menunjang kinerja karyawan. Aspek-aspek tersebut diharapkan dapat

meningkatkan produktivitas karyawan dan membantu menciptakan

ketenteraman dan kepuasan karyawan dalam bekerja sehingga akan

sangat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin

timbul secara musyawarah.

Peraturan Perusahaan Perseroan telah disahkan melalui Surat Keputusan

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia,

Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan

Sosial Tenaga Kerja, Nomor: 249/ PHIJSK-PKKAD/PP/IV/2013 tanggal

22 April 2013 yang berlaku hingga tanggal 21 April 2015. Secara

umum, Peraturan Perusahaan Perseroan memuat hak dan kewajiban

karyawan dan Perseroan, serta ketentuan yang bertujuan membina

hubungan serasi, selaras, dan seimbang dalam usaha meningkatkan

efisiensi, produktivitas dan prestasi kerja yang optimal. Diharapkan

Peraturan Perusahaan Perseroan dapat mewujudkan terciptanya

hubungan industrial yang kondusif antara karyawan dan Perseroan,

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan

pemerintah yang berlaku, termasuk penyesuaiannya di kemudian hari.

Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional

Komitmen Perseroan sebagai perusahaan publik untuk memperoleh

kesinambungan usaha jangka panjangnya tidak hanya tercermin dari

kepatuhan Perseroan terhadap aturan yang bersifat mengikat. Perseroan

juga senantiasa menerapkan suatu standar kode etik dan tanggung

jawab profesional sebagai salah satu tolok ukur dalam upayanya untuk

mencapai keseimbangan operasional usaha Perseroan.

Selain kewajiban memenuhi persyaratan dari semua perundang-

undangan yang berlaku, Perseroan juga menerapkan standar kode

etik dan tanggung jawab profesional sebagai bentuk tanggung jawab

dengan berbagai program tanggung jawab sosial (Corporate Social

Responsibility/CSR). Dengan demikian diharapkan bahwa Perseroan

dapat memperoleh pengakuan sebagai warga perusahaan yang baik.

Independensi

Perseroan senantiasa memastikan bahwa pengelolaan Perseroan

dilakukan secara independen, tidak saling mendominasi, tidak

terpengaruh oleh kepentingan tertentu, serta bebas dari benturan

kepentingan. Dengan demikian pengambilan keputusan akan senantiasa

obyektif dan diharapkan dapat memberikan output yang optimal bagi

kepentingan pemegang saham, pemangku kepentingan, dan para

karyawannya. Sebagai contoh, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan

dapat memiliki pendapat yang independen untuk pengambilan

keputusan, tentunya tanpa mengurangi kemungkinan untuk memperoleh

pendapat atau saran yang independen dari konsultan hukum, sumber

daya manusia, dan konsultan independen lainnya.

Sebagai wujud independensi, Perseroan telah menunjuk beberapa pihak

independen yang bereputasi tinggi untuk duduk dalam Dewan Komisaris

dan Direksi serta memberikan peran yang maksimal bagi Komite Audit

Perseroan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan

usaha Perseroan.

Kesetaraan dan Kewajaran

Prinsip kesetaraan dan kewajaran diterapkan oleh Perseroan untuk

setiap pihak yang berkepentingan terhadap Perseroan. Perseroan

senantiasa memberikan kesempatan yang wajar kepada setiap pihak

untuk dapat mengakses informasi Perseroan sesuai dengan prinsip

keterbukaan (transparency) dalam lingkup kedudukan masing-

masing pihak, sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan

oleh otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, dan pemangku

kepentingan kepada Perseroan.

Prinsip kesetaraan juga diterapkan oleh Perseroan untuk setiap individu

yang kompeten serta berkemauan dan berdedikasi tinggi untuk berkarya

demi kemajuan Perseroan. Perkembangan karir masing-masing

karyawan Perseroan tidak dibedakan berdasarkan suku, agama, ras,

golongan, jenis kelamin, dan kondisi fisik. Perseroan senantiasa menjaga

dan memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban karyawan

secara adil dan wajar.

PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Peraturan Perusahaan

Pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik tidak hanya tercermin

dari visi, misi, dan nilai-nilai Perseroan, tetapi juga bagaimana suatu

Perseroan mematuhi peraturan yang berlaku untuk mencapai visi, misi,

dan nilai-nilai tersebut. Perseroan, sebagai bagian dari good corporate

citizen, menyadari bahwa peraturan diperlukan tidak semata-mata

untuk mengatur hubungan eksternal Perseroan dengan masyarakat,

namun juga untuk mengatur hubungan internal Perseroan dengan organ

Perseroan dan para karyawannya. Untuk itulah Perseroan menyusun

serangkaian peraturan yang ditetapkan sebagai peraturan perusahan.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

51ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

KETENTUAN UMUM PENANGANAN PENGADUAN

Pelanggaran

Perseroan wajib menerima pengaduan pelanggaran dari pihak internal

maupun eksternal. Perseroan wajib menerima dan menyelesaikan

pengaduan pelanggaran, baik dari pelapor yang mencantumkan

identitasnya maupun yang tidak.

Perseroan menyediakan dua jalur pengelolaan pengaduan, yaitu melalui

jalur Direksi apabila pelanggaran diduga dilakukan oleh karyawan,

dan jalur Dewan Komisaris apabila pelanggaran diduga dilakukan oleh

Direksi, Dewan Komisaris, organ penunjang Dewan Komisaris dan

Kepala Unit Kerja sesuai dengan tingkat pelaku pelanggaran.

A. Proses Penanganan Pengaduan

1. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran melakukan

verifikasi atas laporan yang masuk berdasarkan catatan

tim. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran akan

memutuskan perlu tidaknya dilakukan investigasi atas

pengaduan pelanggaran dalam waktu 30 hari dan dapat

diperpanjang paling lama 30 hari kerja

2. Apabila hasil verifikasi menunjukkan bahwa pengaduan

tidak benar dan tidak ada bukti maka tidak akan

diproses lebih lanjut.

3. Apabila hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi

pelanggaran yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka

pengaduan dapat diproses ke tahap investigasi.

4. Terkait pengaduan pelanggaran yang melibatkan

oknum karyawan yang memerlukan investigasi,

wajib ditindaklanjuti oleh Tim Pengelola Pengaduan

Pelanggaran tingkat Direksi untuk diinvestigasi.

5. Terkait pengaduan pelanggaran yang melibatkan

Direksi, Dewan Komisaris, organ penunjang Dewan

Komisaris dan Kepala Unit Kerja yang memerlukan

investigasi, wajib ditindaklanjuti oleh Tim Pengelola

Pengaduan Pelanggaran tingkat Dewan Komisaris untuk

diinvestigasi.

6. Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan

hasil investigasi, akan diproses sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

7. Apabila hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran

disiplin oleh karyawan, maka dapat ditindaklanjuti

sidang disiplin sesuai ketentuan yang berlaku dengan

Direksi sebagai hakim, Divisi Audit Internal sebagai

penuntut, Divisi Sumber Daya Manusia atau Divisi

Corporate Legal sebagai pembela dan pendapat atau

masukan dari atasan yang bersangkutan.

Perseroan terhadap publik, para pelanggan, pemegang saham dan para

pemangku kepentingan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Berpedoman pada standar internasional, komitmen untuk senantiasa

patuh pada peraturan yang berlaku, dan penerapan prinsip tata

kelola perusahaan yang baik, maka secara fundamental, penting bagi

Perseroan untuk menetapkan Standar Kode Etik dan Tanggung Jawab

Profesional (Kode Etik) yang telah disahkan melalui Surat Keputusan

Direksi Nomor: SK-008/DIR/X/10, tanggal 19 Oktober 2010. Seluruh

manajemen dan karyawan wajib memahami standar kode etik ini

sebagai dasar penerapan dalam berperilaku yang mengatur hubungan

antara karyawan dengan Perseroan, sesama karyawan, pelanggan,

pemasok, pemegang saham, pemangku kepentingan, pemerintah dan

masyarakat. Seluruh manajemen dan karyawan wajib menandatangani

standar kode etik tersebut setiap dua tahun sekali.

Penanganan terhadap penyimpangan atas Peraturan Perseroan, Kode

Etik dan Tanggung Jawab Profesional dilakukan melalui penyelidikan

yang mendalam dan didasari dengan fakta-fakta, sedangkan

keputusannya dibuat dan diberikan berdasarkan pertimbangan akibat

tindakan, derajat kesalahan dan motif tindakan. Melalui pertimbangan

yang cermat dan obyektif, Direksi memutuskan jenis sanksi yang

disesuaikan dengan bobot penyimpangan dan hirarki organisasi

(pangkat atau jabatan karyawan). Sanksi kepada karyawan dapat

berbentuk teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), tidak diberikan

kenaikan gaji, pangkat atau bonus, hingga pemutusan hubungan kerja

(PHK). Khusus untuk pemutusan hubungan kerja, setelah mendapatkan

persetujuan Direksi, dilanjutkan dengan pengajuan permohonan

ijin kepada Departemen Tenaga Kerja sesuai Undang-Undang

Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran Kebijakan

Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (KP3) merupakan sistem yang

dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan

informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi.

Pengaduan yang diperoleh dari mekanisme pengaduan pelanggaran

(whistleblowing) ini perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut,

termasuk juga pengenaan hukuman yang tepat agar dapat memberikan

efek jera bagi pelaku pelanggaran dan juga bagi mereka yang berniat

melakukan hal tersebut.

KP3 dimaksudkan sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan dalam

menangani Pengaduan Pelanggaran dari pemangku kepentingan untuk

menjamin terselenggaranya mekanisme penyelesaian pengaduan

pelanggaran yang efektif dalam jangka waktu memadai. Tujuan akhirnya

adalah sebagai upaya dalam pengungkapan berbagai permasalahan

dalam Perseroan yang tidak sesuai dengan Kode Etik yang berlaku di

Perseroan.

KP3 ini diberlakukan bagi manajemen dan karyawan di lingkungan

Perseroan dan seluruh unit usahanya dalam menjalankan tugas sehari-

hari sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

52 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang

Saham, Dewan Komisaris dan Direksi, yang didukung oleh Komite Audit

sebagai komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris,

Sekretaris Perseroan, dan Unit Audit Internal yang bertanggung

jawab langsung kepada Presiden Direktur. Organ Perseroan tersebut

memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Tata Kelola

Perusahaan. Organ Perseroan ini menjalankan fungsinya sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan

dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ

mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan

tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan.

Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pelaksana

perusahaan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi.

Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham antara lain mengangkat

dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi,

mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui

perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan

menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris

dan Direksi. Pada tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 23 April

2014 dan 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPSLB) pada tanggal  23 April 2014 dan 29 Oktober 2014.

RUPST tanggal 23 April 2014

Keputusan-keputusan RUPST:

1. a. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2013 serta rencana kerja dan pengembangan Perseroan.

b. Mengesahkan neraca laba/rugi Perseroan untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta

memberikan pembebasan serta pelunasan sepenuhnya

(aquit et de charge) dalam arti seluas-luasnya kepada

seluruh Anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas

tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah

dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2013.

2. Menyetujui kebijakan Perseroan tidak membagikan dividen kepada

pemegang saham untuk tahun buku 2013.

3. Memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris

Perseroan untuk menunjuk/mengangkat Kantor Akuntan Publik

yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan yang memenuhi

standar internasional sebagai Akuntan Publik Perseroan yang akan

memeriksa Neraca, Perhitungan Laba-Rugi dan bagian-bagian

lain dari Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang

berakhir pada 31 Desember 2014 dan melimpahkan wewenang

kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium

Akuntan Publik tersebut beserta persyaratan lain penunjukkannya.

8. Apabila hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran

oleh karyawan yang mengarah ke tindak pidana, maka

dapat ditindaklanjuti proses hukum yang berlaku kepada

lembaga penegak hukum dengan Direksi atau yang

diberi kuasa untuk itu sebagai pejabat yang menangani

perkara.

9. Seluruh proses pengaduan pelanggaran

diadministrasikan secara baik oleh Tim Pengelola

Pengaduan Pelanggaran.

B. Pemantauan Tindak Lanjut

1. Pemantauan tindak lanjut pengaduan pelanggaran dilakukan

oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran.

2. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran harus

menginformasikan pengaduan pelanggaran yang masuk,

yang diinvestigasi, dan yang dianggap selesai kepada

Direksi dan atau Dewan Komisaris setiap saat diperlukan.

Perlindungan Dan Apresiasi

A. Perlindungan Pelapor dan Terlapor

1. Perseroan berkewajiban untuk melindungi pelapor yang

dimaksudkan untuk mendorong keberanian melaporkan

pelanggaran.

2. Perlindungan pelapor meliputi:

a. Jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan isi laporan.

b. Jaminan keamanan bagi pelapor maupun

keluarganya.

c. Jaminan perlindungan terhadap perlakuan yang

merugikannya.

3. Perseroan memberikan jaminan kerahasiaan identitas

terlapor sampai status terperiksa berubah.

B. Penghargaan Kepada Pelapor

1. Perseroan dapat memberikan penghargaan kepada pelapor

atas pelanggaran yang dapat dibuktikan sehingga aset/

keuangan Perseroan dapat diselamatkan.

2. Penghargaan diberikan melalui kebijakan Direksi.

Standar Prosedur Operasional

Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai

ketentuan yang telah dilakukan, maka Perseroan menyusun Standar

Prosedur Operasional secara rinci. Standar ini juga berfungsi sebagai

salah satu acuan dalam proses audit mutu yang dilakukan terhadap

Perseroan.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

53ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

memberikan keterangan-keterangan, membuat, meminta

dibuatkan, menandatangani akta pernyataan keputusan

rapatnya serta selanjutnya mengerjakan segala sesuatu

yang diperlukan guna menyelesaikan hal tersebut sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

RUPSLB tanggal 29 Oktober 2014

Keputusan-keputusan RUPSLB :

1. Menyetujui rencana penjualan saham milik Perseroan

dalam PT Link Net Tbk (divestasi) melalui pelaksanaan

rencana private placement yang akan dilaksanakan baik

di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, dimana rencana penjualan saham tersebut

bukan merupakan Penawaran Umum oleh Pemegang

Saham sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam

No.IX.A.12, Lampiran keputusan ketua Bapepam

No.KEP-05/PM/2004 tanggal 9 Februari 2004 tentang

Penawaran Umum oleh Pemegang Saham, sejumlah

kurang lebih 11% dari total saham yang telah ditempatkan

dan disetor penuh dalam Link Net milik Perseroan dengan

harga penjualan per saham sebesar Rp 6.000,- (enam ribu

Rupiah), yang akan dilakukan melalui penjualan kurang

lebih 7,45% dari total saham dalam Link Net berdasarkan

Underwriting Agreement tertanggal 24 Oktober 2014

(selanjutnya disebut sebagai “Underwriting Agreement”) dan

melalui pemberian hak opsi untuk membeli kurang lebih

3,55% dari total saham dalam Link Net kepada Credit Suisse

(Singapore) Ltd, yang bergantung pada syarat dan ketentuan

dalam Option Agreement tertanggal 24 Oktober 2014

(selanjutnya disebut sebagai “Option Agreement”) (secara

bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Rencana

Transaksi”).

2. Menyetujui keseluruan rencana transaksi serta hal-

hal yang telah diungkapkan dan diinformasikan oleh

Perseroan kepada para pemegang saham Perseroan dalam

keterbukaan informasi kepada Pemegang Saham dalam

rangka pemenuhan ketentuan peraturan Bapepam dan

LK No.IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan

kegiatan usaha utama dan peraturan Bapepam dan LK

No.X.K.1 tentang keterbukaan informasi yang harus segera

diumumkan kepada publik, melalui surat kabar harian

Investor Daily dan Suara Pembaruan pada tanggal

18 September 2014, 6 Oktober 2014 dan 27 Oktober 2014

(selanjutnya disebut “Keterbukaan Informasi”), termasuk

tetapi tidak terbatas pada informasi sehubungan dengan

pihak-pihak yang terlibat dalam rencana transaksi.

4. a. Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan

dengan susunan sebagai berikut:

Presiden Komisaris Theo Sambuaga

Komisaris Independen Didik Junaidi Rachbini

Komisaris Independen Rizal Ramli

Komisaris Independen H. Muladi

Komisaris Independen Ito Sumardi DS

Komisaris Independen Nanan Soekarna

Komisaris Markus Permadi

Komisaris Benny Haryanto

Komisaris Richard Setiadi

Presiden Direktur Ali Chendra

Wakil Presiden Direktur Irwan Djaja

Direktur Indenpenden Harianda Noerlan

Direktur Dicky Setiadi Moechtar

Direktur Johannes Tong

Direktur Anthony Chandra Kartawiria

Direktur Richard Kartawijaya

Untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan Rapat ini

sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan yang ketiga, setelah pengangkatan tersebut yaitu

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku

2016 yang akan diselenggarakan pada tahun 2017.

b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk

menyatakan kembali keputusan pengangkatan Dewan

Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam suatu akta

notaris tersendiri dan untuk melakukan segala sesuatu

berkaitan dengan pengangkatan Dewan Komisaris dan

Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangan yang berlaku. Untuk keperluan tersebut

menghadap dimana perlu, memberikan keterangan-

keterangan, membuat, meminta dibuatkan, menanda-

tangani akte Pernyataan Keputusan Rapatnya serta

selanjutnya mengerjakan segala sesuatu yang diperlukan

guna menyelesaikan hal tersebut di atas.

5. Menyetujui pemberian wewenang kepada Presiden Komisaris

untuk menentukan honorarium, tunjangan, gaji, bonus dan/atau

remunerasi lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris

Perseroan.

RUPSLB tanggal 23 April 2014

Keputusan-keputusan RUPSLB :

1. Menyetujui perubahan pasal 12 (3) Anggaran Dasar

Perseroan dan pasal 15 (3) Anggaran Dasar Perseroan.

2. Memberikan persetujuan dan kuasa kepada Direksi

Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang

diperlukan berkaitan dengan keputusan-keputusan tersebut

di atas, untuk keperluan tersebut menghadap dimana perlu,

54 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan

Persyaratan formal dan material yang berlaku telah dipenuhi oleh

seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Persyaratan formal bersifat

umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan

persyaratan material bersifat khusus, disesuaikan dengan kebutuhan

dan sifat bisnis Perseroan.

Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 9 (sembilan) anggota, yaitu:

1 (satu) Presiden Komisaris, 3 (tiga) Komisaris dan 5 (lima) Komisaris

Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan

dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu sampai

dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ketiga sejak

pengangkatannya. Jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir

apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal

dunia, atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Pada tahun

2014, Dewan Komisaris menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat.

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2014 adalah sebagai

berikut:

Komisaris Jabatan Sejak

Theo Sambuaga Presiden Komisaris 2013

Didik Junaidi Rachbini Komisaris Independen 2006

Rizal Ramli Komisaris Independen 2008

H. Muladi Komisaris Independen 2013

Ito Sumardi DS Komisaris Independen 2013

Nanan Soekarna Komisaris Independen 2014

Markus Permadi Komisaris 2013

Benny Haryanto Komisaris 2014

Richard Setiadi Komisaris 2014

3. Menyetujui bahwa dana hasil pelaksanaan rencana transaksi

dapat digunakan oleh Perseroan untuk pengembalian

dan/atau pelunasan pinjaman Perseroan, pengembangan

bisnis atau kegiatan usaha Perseroan lainnya, memperkuat

struktur permodalan (dan posisi kas) pada Perseroan dan/

atau untuk tujuan lainnya yang dianggap baik oleh Direksi

Perseroan.

4. Memberikan persetujuan, dan ratifikasi (sebagaimana

berlaku), wewenang dan kuasa penuh kepada Direksi

Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang

diperlukan berkaitan dengan hal-hal yang diputuskan dalam

Rapat ini serta dalam rangka sahnya, efektifnya, dan/

atau pelaksanaan rencana transaksi, termasuk tetapi tidak

terbatas pada penandatanganan dokumen-dokumen terkait

dengan rencana transaksi.

Dewan Komisaris

Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris

adalah organ Perseroan yang mewakili Pemegang Saham untuk

melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan kebijakan dan strategi

Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan arahan/nasihat

kepada Direksi dalam pengelolaan Perseroan dengan itikad yang baik,

kehati-hatian dan bertanggung jawab, serta menjalankan fungsi untuk

memperkuat citra Perseroan dimata masyarakat dan para pemegang

saham.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

54 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

55ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban

Dewan Komisaris berperan penting dalam melaksanakan prinsip-prinsip

GCG sesuai fungsi pengawasan yang dilakukan. Melalui laporan Direksi

dan Komite Audit, Dewan Komisaris memantau dan mengevaluasi

pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perseroan, termasuk

mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian

internal. Selain itu, Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi

manajemen operasional Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi

dan memberikan nasihat kepada Direksi apabila diperlukan, sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, Keputusan

RUPS Perseroan, peraturan serta undang-undang yang berlaku. Terkait

dengan RUPS, Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab

antara lain memberikan pendapat dan saran mengenai Rencana Kerja

dan Anggaran Tahunan Perseroan, melaporkan segera jika terjadi gejala

menurunnya kinerja Perseroan, menelaah dan menandatangani Laporan

Tahunan, serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

kepada RUPS.

Selama tahun 2014, Dewan Komisaris tidak menemukan pelanggaran

hukum dan peraturan di sektor keuangan maupun peraturan yang

berkaitan dengan bisnis Perseroan yang dilakukan oleh manajemen

Perseroan.

55ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Rapat Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu dalam setahun

di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usahanya, atau

melalui media elektronik yang memungkinkan. Rapat dianggap sah

dan mengikat apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah

anggotanya hadir dan diwakili dalam rapat.

Tabel berikut memuat informasi tentang kehadiran Dewan Komisaris

dalam rapat Dewan Komisaris yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014.

Kehadiran Dewan Komisaris

KomisarisRapat Dewan Komisaris Rapat Direksi

% Kehadiran % Kehadiran

Theo Sambuaga 100 -

Didik Junaidi Rachbini 100 -

Rizal Ramli 100 -

H. Muladi 100 -

Ito Sumardi DS 100 -

Nanan Soekarna 100 -

Markus Permadi 100 -

Benny Haryanto 100 -

Richard Setiadi 100 -

Dalam rapat Dewan Komisaris, selalu dihadiri juga oleh Direksi untuk

melaporkan perkembangan dan kinerja Perseroan.

56 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Susunan Komite Audit per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

1. Didik Junaidi Rachbini (Ketua/Komisaris Independen).

2. Herman Latief (Anggota/Independen)

3. Raden Hikmat Kartadjoemena (Anggota/Independen)

Agenda Rapat dan Kehadiran Komite Audit

Komite AuditKehadiran Rapat Komite Audit

% Kehadiran

Didik Junaidi Rachbini 100

Herman Latief 100

Raden Hikmat

Kartadjoemena

100

Direksi

Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas

pengelolaan Perseroan dengan senantiasa memperhatikan kepentingan

dan tujuan Perseroan dan unit usaha serta mempertimbangkan

kepentingan para pemegang saham dan seluruh stakeholders. Direksi

mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar, tunduk pada semua peraturan

yang berlaku terhadap Perseroan Terbuka dan tetap berpegang pada

penerapan prinsip Good Corporate Governance. Disamping itu, Direksi

bertanggung-jawab melakukan pengawasan internal secara efektif dan

efisien; memantau risiko dan mengelolanya, menjaga agar iklim kerja

tetap kondusif sehingga produktivitas dan profesionalisme menjadi lebih

baik, mengelola karyawan dan melaporkan kinerja Perseroan secara

keseluruhan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang

Saham.

Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan

Direksi berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Direksi

diangkat dan diberhentikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham

untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan pertama sejak pengangkatannya. Seluruh anggota

Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan formal dan material yang

berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat

khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.

Direksi Perseroan terdiri dari 7 (tujuh) orang, yaitu 1 (satu) Presiden

Direktur, 1 (satu) Wakil Presiden Direktur, 1 (satu) Direktur Independen

dan 4 (empat) Direktur.

Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia dan diangkat oleh

RUPS, untuk jangka waktu sejak tanggal yang ditentukan pada RUPS

yang mengangkatnya (mereka) sampai penutupan RUPS Tahunan Ketiga

setelah tanggal pengangkatannya (mereka) dan dapat diangkat kembali

sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Jabatan anggota

Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi

persyaratan perundang-undangan, meninggal dunia, diberhentikan

berdasarkan keputusan RUPS, dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah

pengampuan berdasarkan suatu penetapan pengadilan.

Komite Audit

Sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor IX.I.5

tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite

Audit, tujuan dibentuknya Komite Audit adalah untuk memastikan

penerapan tata kelola perusahaan. Tugas utama Komite Audit adalah

mendorong diterapkannya tata kelola Perseroan yang baik, terbentuknya

struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas

keterbukaan dan pelaporan keuangan serta mengkaji ruang lingkup,

ketepatan, kemandirian dan objektivitas akuntan publik. Komite Audit

terdiri dari dua anggota yang merupakan pihak independen yang

berkemampuan di bidang akuntansi dan keuangan dan diketuai oleh

Komisaris Independen.

Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit sebagai pendukung

dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Penetapan pembentukan

Komite Audit dilakukan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris dan

diketuai oleh salah seorang Komisaris Independen yang ditunjuk oleh

Dewan Komisaris.

Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan

membantu Dewan Komisaris dengan melakukan tugas-tugas berikut:

1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan

dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi,

dan informasi keuangan lainnya.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap

peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan

peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan

dengan kegiatan Perseroan.

3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh

Auditor Internal.

4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang

dihadapi Perseroan dan implementasi manajemen risiko

oleh Direksi.

5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan

Komisaris sepanjang termasuk dalam lingkup tugas dan

kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja

sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi Internal Audit. Komite

Audit beranggota 3 (tiga) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang

Ketua merangkap Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota

independen. Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria

independensi, keahlian, pengalaman dan integritas yang dipersyaratkan

dalam berbagai peraturan yang berlaku. Sepanjang tahun 2014, Komite

Audit telah melakukan 4 (empat) kali rapat.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

57ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Susunan Direksi per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut

Direksi

Presiden Direktur Ali Chendra

Wakil Presiden Direktur Irwan Djaja

Direktur Independen Harianda Noerlan

Direktur Dicky Setiadi Moechtar

Direktur Johannes Tong

Direktur Anthony Chandra Kartawiria

Direktur Richard Kartawijaya

Tanggung Jawab dan Bidang Tugas

Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan dengan itikad

baik dan penuh tanggung jawab. Setiap anggota Direksi bertanggung

jawab penuh baik secara pribadi maupun bersama (tanggung renteng)

atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan terbukti bersalah

atau lalai. Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan Perseroan

melalui pengelolaan risiko dan pelaksanaan tata kelola perusahaan

yang baik pada seluruh jenjang organisasi. Tanggung jawab Direksi

juga mencakup penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan

fungsi audit internal, dan pengambilan tindakan berdasarkan temuan-

temuan Audit Internal sesuai dengan arahan Dewan Komisaris.

Direksi wajib menyusun strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan

anggaran serta pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan

sesuai ketentuan perusahaan publik. Selain itu, Direksi juga wajib

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang

saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal RUPS tidak

menetapkan pembidangan tugas Direksi, maka pembagian tugas Direksi

ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi, sebagai berikut:

1. Ali Chendra (Presiden Direktur) secara umum bertanggung-jawab

terhadap seluruh kegiatan Perseroan;

2. Irwan Djaja (Wakil Presiden Direktur) secara umum bertanggung

jawab terhadap kebijakan keuangan Perseroan.

3. Dicky Setiadi Moechtar (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang

Operasional dan Pengembangan Bisnis;

4. Harianda Noerlan (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang

Corporate Services dan merangkap sebagai Sekretaris

Perusahaan;

5. Anthony Chandra Kartawiria (Direktur) bertanggung-jawab atas

bidang keuangan;

6. Johannes Tong (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang

pengembangan anak perusahaan;

7. Richard Kartawijaya (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang

pengembangan Wireless business.

Direksi dapat menggunakan saran profesional atas biaya Perseroan

apabila benar-benar dibutuhkan dan dengan memperhatikan

batas-batas efisiensi dan efektivitas, serta tidak terdapat benturan

kepentingan.

PROFIL KOMITE AUDIT

Didik Junaidi Rachbini

Ketua/ Komisaris Independen

Memperoleh gelar Ph.D dan M.Sc dalam bidang Studi Pembangunan dari Central

Luzon State University, Filipina. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan

sejak tahun 2006. Beliau pernah menduduki berbagai posisi pada beberapa

institusi antara lain Anggota MPR, Anggota DPR, Komisaris KPPU, Komisaris

PT Angkasa Pura I dan saat ini masih menjabat sebagai Presiden Komisaris

PT Humanika Consultindo.

Herman Latief

Anggota/Independen

Warga Negara Indonesia, Beliau menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak

Januari 2013. Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kawasan Industri, Kamar

Dagang dan Industri (KADIN) (sejak 2008); dan Wakil Ketua Dewan Penasehat

Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) (sejak 2000). Beliau lulus dari TFH,

Hamburg, Jerman, dengan gelar Diplom Ingenieur Architect (Dipl. Ing) pada tahun

1976.Sebelumnya beliau bekerja sebagai Arsitek di PT Widya Pertiwi Engineering

(1976-1978), Direktur di Perseroan grup Kalbe Farma (1979-1988),

Direktur Utama PT Lippo Cikarang Tbk (1989-1999), Wakil Komisaris Utama

PT Lippo Cikarang Tbk (1999-2001), Komisaris PT Lippo Land Development

(2001-2004), Komisaris PT Bukit Sentul Tbk. (2004-2005),

Direktur PT East Jakarta Industrial Park (2004- 2010), Komite Audit

PT Pacific Utama Tbk (2005-2007), Komite Audit PT Gowa Makassar (2005-2007),

dan Komite Audit PT Multi Polar Tbk (2007-2009). Beliau juga aktif di Dewan

Penasehat Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) (1995-2000) dan sebagai

Wakil Ketua Real Estate Indonesia (1999 - 2008).

R. Hikmat Kartadjoemena

Anggota/Independen

Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada tahun 1943, lulus dari

City University, New York, USA. Beliau mempunyai pengalaman luas dalam bisnis

perbankan Indonesia.

Memulai karirnya sebagai Wakil Asisten di New York untuk Bank Ekspor Impor

Indonesia pada tahun 1970 – 1975, beliau kemudian ditunjuk oleh Chemical Bank

New York untuk menjadi Chief Representative Chemical Bank di Jakarta pada tahun

1983– 1987. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Unibank

dan Direktur Corporate Banking Bank Pacific.Beliau pernah menjabat sebagai

Komisaris PT Inti Indorayon Utama Tbk pada tahun 1990 – 1997.

Beliau juga pernah menjabat sebagai Advisor untuk Indonesia di

Newbridge Capital (Singapore) Pte Ltd dan Komisaris Saratoga Capital pada tahun

1997 – 2008, kemudian menjabat sebagai Senior Advisor untuk Indonesia di

Imprimis (Singapore) Pte Ltd dan Khronos Advisory Limited hingga saat ini.

Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sebagai Anggota Komite Audit sejak

Januari 2013.

58 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk

mematuhi ketentuan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal dan peraturan pelaksanaannya.

4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan OJK dan

masyarakat.

Kegiatan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2014 adalah sebagai

berikut:

1. Memandu Perseroan untuk senantiasa patuh terhadap

peraturan pasar modal, dan mengikuti perkembangan

peraturan baru untuk selanjutnya memastikan bahwa

Perseroan mengimplementasikan peraturan-peraturan

tersebut. Perseroan menerbitkan 4 (empat) Laporan

Keuangan dan 1 (satu) Laporan Tahunan.

2. Melakukan korespondensi dengan regulator pasar modal

(OJK dan BEI) maupun lembaga-lembaga penunjang lainnya

seperti KSEI, BAE dan wali amanat. Korespondensi yang

dilakukan sebanyak 44 (empat puluh empat) kali.

3. Menyampaikan keterbukaan informasi terkait Perseroan

yang disampaikan melalui pelaporan, baik yang diatur

maupun tidak, antara lain dalam bentuk siaran pers,

website, dan melayani setiap kebutuhan informasi terkait

kondisi Perseroan.

4. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan paparan publik tahunan.

AKSES INFORMASI PUBLIK

Masyarakat umum dan para investor dapat mengunjungi

situs web Perseroan di www.firstmedia.co.id, untuk memperoleh

informasi mengenai kegiatan usaha Perseroan, atau dapat

menghubungi Sekretaris Perusahaan, melalui

Email: [email protected] untuk memperoleh

informasi lebih lanjut mengenai Perseroan.

Rapat Direksi

Direksi mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam dua minggu atau

kapan saja diperlukan, dengan lokasi di tempat kedudukan Perseroan

atau tempat kegiatan Perseroan. Direksi juga turut dalam Rapat Dewan

Komisaris untuk membahas kemajuan Perseroan secara umum. Rapat

Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat

apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Direksi

hadir atau diwakili dalam rapat. Sepanjang tahun 2014, Direksi

menyelenggarakan 11 (sebelas) kali rapat.

Kehadiran Direksi / Board of Directors Attendance

Direktur

Rapat Dewan

KomisarisRapat Direksi

% Kehadiran % Kehadiran

Ali Chendra 100 100

Irwan Djaja 100 100

Dicky Setiadi Moechtar 100 100

Harianda Noerlan 100 100

Johannes Tong 100 100

Anthony Chandra Kartawiria 100 100

Richard Kartawijaya 100 100

Sekretaris Perusahaan

Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4 dan Peraturan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A, Perseroan mengangkat Sekretaris

Perusahaan yang bertugas sebagai pejabat penghubung antara

Perseroan dengan Pelaksana Perseroan dan pemangku kepentingan.

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi dan juga

melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris.

Tugas pokok Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya

peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap

informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan

kondisi Perseroan.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN

Harianda Noerlan Warga Negara Indonesia.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan di bidang Corporate Services dan merangkap juga

sebagai Sekretaris Perusahaan sejak bulan Juni 2006. Memulai karir profesionalnya di

dunia perbankan sejak tahun 1990, yaitu di PT Bank Niaga Tbk, dengan jabatan terakhir

sebagai Head of International Banking Division – Capital Market Group. Pada tahun 2000,

bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan jabatan terakhir

sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit. Sejak Januari 2002

hingga Mei 2006 bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk. Posisi yang pernah dijabat selama di

PT Bank Lippo Tbk antara lain sebagai Managing Director, Direktur Kepatuhan, Distribution

Financial Services, dan Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head. Meraih

gelar Sarjana di bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.

59ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Unit Audit Internal

Pembentukan Unit Audit Internal kepada peraturan Bapepam-LK No.

IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008

mengenai pembentukan dan pedoman penyusunan piagam unit

audit internal. Unit Audit Internal bertugas antara lain untuk menguji

dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem

manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroanserta melakukan

pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang

keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran,

teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Unit Audit Internal akan selalu

bekerjasama sama dengan Komite Audit dan bertanggung jawab kepada

Presiden Direktur. Pembentukan Unit Audit Internal merupakan wujud

nyata dari komitmen Perseroandalam menciptakan tata kelola yang baik

dan efisien.

Pada tahun 2014, Unit Audit Internal Perusahaan dijalankan oleh

Leony Hartono. Memulai karir di tahun 2000 sebagai auditor di kantor

akuntan publik di Detroit Amerika Serikat. Bergabung dengan kantor

akuntan Ernst & Young Indonesia di tahun 2002 dan kemudian bekerja

di bidang perbankan dan perusahaan industri manufaktur sebelum

bergabung dengan Perseroan di tahun 2008. Mendapat gelar Bachelor

of Accounting dan Master in Professional Accounting dari Michigan State

University, Amerika Serikat.

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Latar Belakang

Internal Audit Charter PT First Media Tbk dibuat untuk memenuhi

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(“Bapepam-LK”) Nomor: KEP-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008

tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit

Internal.

Visi

Menjadi penyedia jasa layanan internal audit berbasis manajemen risiko

dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good

corporate governance -GCG).

Misi

Memberikan layanan internal audit yang profesional untuk memastikan

terwujudnya perusahaan yang sehat, berkembang secara wajar dan

dapat menunjang pembangunan ekonomi nasional yang merupakan

kepentingan dari para stakeholders secara baik.

Pengertian Internal Audit

Internal Audit adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance)

dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan

untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,

melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses

tata kelola perusahaan.

59ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Unit Audit Internal

Unit Audit Internal adalah unit kerja yang independen, obyektif dan

bersifat sebagai konsultan, yang dibentuk dalam PT First Media Tbk

(“untuk selanjutnya disebut First Media”) untuk menambah nilai dan

meningkatkan operasi termasuk anak-anak perusahaannya. Unit Audit

Internal bukan perpanjangan, atau pengganti manajemen. Tanggung

jawab untuk pengendalian operasional terletak sepenuhnya kepada

manajemen operasional yang harus memastikan bahwa manajemen

kontrol yang sesuai dan memadai telah diterapkan sebagaimana

mestinya.

Unit Audit Internal dalam melaksanakan fungsi Audit Internal

memberikan jasa assurance, konsultasi, dan investigasi kasus fraud

yang independen dan obyektif yang dapat memberi nilai tambah dan

memperbaiki operasional First Media baik di kantor pusat maupun

cabang.

Jasa Assurance

Suatu assessment yang obyektif melalui pengujian atas suatu bukti

dengan tujuan untuk memberikan penilaian yang independen atas

pelaksanaan risk management, control dan governance processes

dalam operasional First Media.

Jasa Konsultasi

Kegiatan pemberian jasa konsultasi yang diberikan terkait dengan upaya

untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan risk management, control

dan governance processes. Jasa konsultasi yang diberikan bersifat

tidak mengikat dan tanpa mengabaikan prinsip independensi, sehingga

tanggung jawab atas tindak lanjut dari hasil konsultasi tersebut tetap

pada auditee.

Jasa lnvestigasi Kasus Fraud

Unit Audit Internal secara proaktif membantu manajemen dalam

mengidentifikasi, mendeteksi dan melakukan investigasi audit terhadap

kegiatan operasional First Media yang dicurigai mengandung unsur

fraud.

Kunci keberhasilan (Key Success Factor)

Optimalisasi pemanfaatan teknologi, penerapan metode terbaik dan

organisasi yang efektif dan efisien serta didukung oleh sumber daya

manusia yang kompeten dan selalu menjunjung tinggi etika profesi,

melalui proses kerja yang:

1. Fokus pada proses bisnis dan pelayanan kepada

stakeholders

2. Bersikap proaktif, tanggap, terpercaya dan obyektif

3. Berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun tertulis

4. Mampu menemukan akar permasalahan dan deteksi dini

5. Mampu menyajikan temuan secara obyektif

6. Mampu menyampaikan rekomendasi yang efektif dan

implementif

60 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Kedudukan

Unit Audit internal mempunyai kedudukan sebagai berikut :

1. Dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang

diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan

persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Ketua

Bapepam-LK.

2. Kepala Unit Audit Internal bertanggungjawab langsung

kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi

langsung dengan Presiden Komisaris/Komite Audit, untuk

menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan audit.

3. Pemberitahuan informasi yang berkaitan dengan audit

kepada Dewan Komisaris tersebut harus dilaporkan kepada

Presiden Direktur.

4. Unit Audit Internal dapat berperan sebagai konsultan bagi

pihak-pihak internal yang membutuhkan, terutama hal-hal

yang berhubungan dengan bidang tugasnya, serta bersifat

strategis.

Ruang Lingkup

Unit Audit Internal membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya

melalui:

1. Menggunakan metode yang sistimatis dalam mengevaluasi

dan meningkatkan efektivitas risk management, control

dan governance processes.

2. Memastikan bahwa sistem kontrol dan manajemen risiko

telah memadai, bekerja secara efisien dan ekonomis, serta

berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran

atau program organisasi yang telah dicanangkan.

3. Melaksanakan penugasan khusus yang relevan dengan

ruang lingkup pekerjaan, seperti evaluasi, penyelidikan

dan pengungkapan atas penyimpangan, kecurangan dan

pemborosan.

4. Unit Audit Internal menjaga, meningkatkan dan menciptakan

nilai tambah bagi stakeholders melalui penyelarasan

aktivitas internal audit dengan business objectives

First Media, dengan target utama adalah untuk meyakinkan

bahwa:

a. Risiko telah teridentifikasi dan dikelola secara

tepat.

b. lnformasi penting keuangan, manajerial dan

operasional telah disajikan secara akurat,

handal dan tepat waktu.

c. Seluruh aktivitas First Media telah sesuai

dengan anggaran dasar, kebijakan, standar,

prosedur serta peraturan dan/atau

perundang-undangan yang berlaku.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

60 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

d. Program-program, rencana-rencana dan

tujuan-tujuan dapat tercapai secara efektif dan

efisien.

e. Kualitas dan perbaikan yang berkesinambungan

selalu terpelihara dengan tetap memperhatikan

aspek internal control system.

f. Sarana-sarana untuk menjaga dan melindungi

kekayaan dan reputasi First Media telah

tercukupi.

Tugas dan Tanggung Jawab

Audit Internal First Media bertugas dan bertanggung jawab untuk:

1. Membantu tugas Presiden Direktur dan Dewan Komisaris,

khususnya Komite Audit, secara independen, dalam

melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara

operasional baik perencanaan, pelaksanaan maupun

pemantauan hasil audit.

2. Memonitor kecukupan dan efektivitas sistem kontrol

manajemen organisasi dalam bidang finansial, operasional

dan sistem informatika.

3. Memberikan penilaian dan rekomendasi secara obyektif atas

kegiatan operasi dalam pencapaian tujuan dan sasarannya

secara efektif, efisien dan ekonomis dalam bentuk

penyampaian laporan bulanan dan tahunan secara periodik.

4. Mengarah perhatian manajemen terhadap timbulnya risiko

operasi yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan

operasi/bisnis yang muncul, dan hal-hal lain yang

mempengaruhi hasil dan kinerja.

5. Memastikan bahwa manajemen operasional telah

melakukan kewajibannya dalam mengembangkan sistem

kontrol dan manajemen risiko dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran organisasi.

6. Memberikan informasi mengenai perkembangan dan hasil-

hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan

sumberdaya audit dan keanggotaanya.

Kewenangan

Presiden Direktur memberikan kewenangan kepada Audit Internal dalam

menjalankan tugasnya untuk melakukan hal-hal seperti berikut:

1. Untuk melihat dan memeriksa semua dokumen dan

catatan, meminta keterangan dari setiap anggota Direksi

dan karyawan yang berkewajiban membantu memberikan

informasi yang diperlukan oleh Audit Internal dalam waktu

yang layak, sehingga memungkinkan untuk bekerja

melakukan fungsinya secara efisien dan efektif.

2. Untuk mengalokasikan sumber daya audit, menentukan

fokus, ruang lingkup dan jadwal audit, serta menerapkan

61ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

telah dilakukan Auditor. Tindak lanjut tersebut meliputi:

a. Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut.

Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut

harus dilakukan, agar dapat diketahui

perkembangannya dan dapat diingatkan

kepada Auditor apabila Auditee belum dapat

melaksanakan komitmen perbaikan menjelang

atau sampai batas waktu yang dijanjikan.

b. Analisis kecukupan tindak lanjut. Dari hasil

pemantauan tindak lanjut, dilakukan analisis

kecukupan atas realisasi janji perbaikan

yang telah dilaksanakan Auditor. Selanjutnya

pengecekan kembali tindak lanjut perlu

dilakukan apabila terdapat kesulitan atau

hambatan yang menyebabkan tindak lanjut

tersebut tidak dapat dilakukan sebagaimana

mestinya.

c. Pelaporan tindak lanjut. Dalam hal pelaksanaan

tindak lanjut tidak dilaksanakan oleh Auditor,

maka Audit Internal memberikan laporan tertulis

kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris

(melalui Komite Audit), untuk tindakan lebih

lanjut.

Internal Audit Charter PT First Media Tbk

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 20 Januari 2011

Hengkie Liwanto Harianda Noerlan

Presiden Direktur Direktur

Auditor Independen

Memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor

17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik dan peraturan

Bapepam-LK No.VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan yang

Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal, maka laporan keuangan

konsolidasian Perseroan mulai tahun buku 2009 diaudit oleh Akuntan

Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto, dengan auditor

Didik Wahyudiyanto.

teknik yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan audit.

Jika dipandang perlu, dalam menjalankan fungsinya Audit

Internal memiliki kewenangan untuk mendapatkan saran

dan nasehat dari tenaga profesional (tenaga ahli) yang

diperlukan.

3. Menyampaikan laporan hasil audit dan melakukan

konsultasi langsung dengan Presiden Direktur.

4. Mempunyai akses penuh dan bebas kepada Komite Audit

dan Dewan Komisaris apabila diperlukan.

lndependensi dan Objektivitas

1. Unit Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada

Presiden Direktur dan dalam tugasnya memberikan

laporan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris

(melalui Komite Audit). Untuk menjaga independensi dan

mempertahankan objektivitas, Unit Audit Internal tidak

terlibat langsung dan tidak mempunyai tanggung jawab

langsung atau wewenang atas proses transaksi harian dan

aktivitas transaksi lainnya pada unit kerja yang diperiksa.

2. Dalam melaksanakan tugas, Audit Internal berpedoman

kepada Kode Etik First Media dan Kode Etik Audit Internal

yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari

Internal Audit Charter ini.

Standard Pelaksanaan Kerja

Dalam melaksanakan fungsinya, Audit Internal mengacu dan merujuk

pada berbagai peraturan dan ketentuan internal dan pedoman yang

terdapat dalam berbagai standar profesional audit internal, yaitu :

1. Standard Operating Procedures Internal Audit serta

pemutakhirannya.

2. Semua peraturan pemerintah yang telah diberlakukan oleh

manajemen First Media.

3. Standar Audit dan Kode Etik dari The Institute of Internal

Auditors Inc., sebagaimana telah dikuasakan oleh Presiden

Direktur.

Pelaporan

1. Laporan Tindak Lanjut Audit, baik internal maupun eksternal,

merupakan tanggungjawab dari masing-masing unit kerja

yang diperiksa untuk diperbaiki sesuai kebijakan First Media

dan sekaligus menjadi salah satu faktor bagi perusahaan

untuk menilai kinerja unit-unit kerja tersebut. Dalam

pelaksanaan pengawasan/pengendalian, Direksi terkait

memastikan bahwa setiap hasil pemeriksaan pemeriksaan

akan dan atau telah ditindaklanjuti oleh unit-unit yang

diperiksa.

2. Audit Internal harus memantau serta melaporkan

perkembangan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang

61ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

62 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

TINJAUAN OPERASIONAL

Penyediaan jasa layanan internet broadband

berkecepatan tinggi Perseroan dijalankan oleh

anak perusahaan Perseroan yaitu PT Link Net Tbk

(“Link Net”). Untuk menyajikan layanan ini,

Link Net mengoperasikan sistem kabel dua arah

Hybrid Fiber Optic Coaxial Cable (”HFC”) dimana

sistem tersebut merupakan teknologi yang

menggunakan kabel serat optik dan kabel coaxial

yang digunakan sebagai media untuk menyalurkan

bandwidth untuk koneksi kecepatan akses

internet.

Link Net memiliki area layanan

jaringan kabel yang terbentang dari

Jabodetabek, Bandung, Surabaya

dan Bali.

Angka jaringan homepassed yang

dimiliki Link Net sebesar

1,4 juta rumah. Dengan panjang

fiber optik 7.275 km

dan coaxial 11.183 km.

INTERNETPT Link Net Tbk (“FastNet dan DataComm”)

PT Internux (“Bolt! Super 4G LTE”)

TELEVISI BERLANGGANANPT First Media Television (“HomeCable”)

PT Indonesia Media Televisi (“BIG TV”)

PRODUKSI KONTENPT First Media Production (“First Media Production”)

PT First Media News (“BeritaSatu News Channel”)

BIOSKOPPT Cinemaxx Global Pasifik (“Cinemaxx”)

INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASIPT Prima Wira Utama (“PWU”)

TELEPONIPT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH”)

63ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

FastNet adalah produk

pemasaran di bidang layanan

internet cepat. Media penghantar

melalui kabel menjadi basis

infrastruktur layanan FastNet

untuk menyajikan internet

berkecepatan tinggi.

Diharapkan bahwa layanan

internet FastNet ini menjadi

nilai tambah untuk masyarakat

Indonesia. Oleh karena itu,

dilakukan konfigurasi ketat

dengan memblokir situs-situs

yang dapat merusak generasi

muda saat ini.

Untuk sasaran pasar,

Link Net membagi dua sasaran pasar, yaitu

pasar konsumen dan pasar bisnis. Untuk

pasar konsumen (consumer market),

Link Net menawarkan produk Internet

berlabel FastNet. Sedangkan untuk pasar

bisnis (business market)

Link Net menawarkan layanan data

komunikasi berlabel DataComm.

Layanan FastNet memiliki

4 (empat) pilihan layanan

kecepatan yaitu:

1.FastNet Infinite 100 Mbps

2.FastNet Ultimate 30 Mbps

3.FastNet SOHO 15 Mbps

4.FastNet Commerce 10 Mbps

Dengan adanya layanan

FastNet diharapkan tercipta

ruang komunikasi yang

lancar bagi masyarakat

dalam mengakses data dan

informasi, meningkatkan nilai

edukasi sekaligus membantu

pertumbuhan penetrasi internet

di Indonesia.

DOCSIS 3.0 Cable Modem

FastNet

64 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

DataComm adalah produk pemasaran di bidang layanan

komunikasi data berkecepatan tinggi. Unit usaha ini

menggunakan jaringan kabel Fiber Optic sebagai

basis infrastruktur untuk melayani proses

pertukaran data dan informasi. DataComm

hadir di Indonesia sejak tahun 2001 sebagai

layanan internet yang hanya diperuntukan

pelanggan korporasi atau disebut

Metro-Ethernet yang membutuhkan layanan

high speed internet access dan Ethernet

Leased-line untuk koneksi point-to-point.

Dengan menggunakan infrastruktur jaringan

kabel Fiber Optic, DataComm memberikan jasa

layanan data kepada pelanggan-pelanggan korporasi

di berbagai sektor industri dan usaha.

CPE

CPE

CPE

CPE

SWITCHER

SWITCHER

FIBER NETWORK

SWITCHER

FIBER CONVERTERHUB

Keterangan:

Hub: perangkat yang menghubungkan dan mengalirkan data komunikasi.

Fiber Optic teknologi serat optik yang menggunakan serat kaca untuk mengirimkan data dengan kecepatan tinggi.

Fiber Converter perangkat yang mengubah paket cahaya ke paket data, atau sebaliknya, dari paket data ke paket cahaya.

Switcher perangkat yang menghubungkan ke banyak jaringan.

CPE (Customer-Premises Equipment), merupakan perangkat yang dimiliki pelanggan.

TOPOLOGI DESAIN SPIDER CORPORATE

65ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Kondisi setor bisnis saat ini membutuhkan jalur bebas akses informasi

yang handal untuk mendukung jalannya proses bisnis melalui konsep

integrated business application. Terlebih saat ini, industri ekonomi kreatif

semakin gencar bertumbuh di Indonesia, situasi ini merupakan peluang

besar untuk mempromosikan merek DataComm agar dapat menjadi

mitra dalam akselerasi bisnis. Sebagai mitra, DataComm menyajikan

layanan handal seperti pertukaran data dengan kecepatan tinggi,

disaster recovery, storage area network, peering services, inter-branch

connection dan video streaming. Untuk layanan purna jual, DataComm

memiliki tenaga Help-desk Corporate dan Network Operation Center

selama 24 (dua puluh empat) jam untuk melayani pelanggan dalam

penanganan gangguan.

Unit usaha DataComm masih menjadi layanan favorit hingga di

tahun 2014. Tingginya minat dan preferensi akan merek DataComm

menciptakan peluang bagi unit usaha untuk meningkatkan layanannya

melalui jaringan Metro-Ethernet di gedung-gedung perkantoran. Kini

layanan DataComm sudah dapat dinikmati oleh sejumlah korporasi di

daerah segitiga emas DKI Jakarta. Saat ini sudah ada sekitar

98 (sembilan puluh delapan) gedung yang terpasang jaringan komunikasi

DataComm atau yang disebut Spider Building. Tersedianya jaringan

Spider akan memudahkan dan mempercepat layanan DataComm

kepada pelanggan korporasi yang ingin meningkatkan akses pertukaran

data dan informasi, serta percepatan proses bisnis yang dijalankan.

Paket penawaran berupa Super Internet, Basic Broadband dan Power

Link (Fiber Optic Leased lines).

1. Internet Services (dedicated 1:1) merupakan layanan

data untuk korporasi dengan kecepatan internet rasio 1:1

(downstream dan upstream)

2. Business Broadband (non-dedicated) merupakan layanan

data untuk korporasi dengan kecepatan internet up-to.

3. Point-to-Point (Lease Line Services) merupakan layanan

data point-to-point untuk integrasi koneksi antar 2 (dua)

korporasi.

Harapan terbesar unit usaha DataComm, yaitu dapat menjadi mitra

yang handal bagi sejumlah korporasi dalam menjalankan bisnis di

berbagai sektor industri, serta membantu membangkitkan dunia usaha

di Indonesia agar menjadi lebih kompetitif.

DataComm

66 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Pada era digital, penggunaan internet secara mobile menjadi kebutuhan

bagi masyarakat yang dinamis. Seiring dengan mobilitas yang semakin

tinggi dan perkembangan media sosial serta layanan informasi dan

hiburan berbasis digital, kebutuhan akan layanan mobile broadband atau

wireless internet access melalui portable devices dengan kecepatan

tinggi juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, Perseroan telah

mengakuisisi PT Mitra Mandiri Mantap selaku perusahaan pengendali

PT Internux yang menggelar bisnis layanan BWA (Broadband Wireless

Access) 2.3 Ghz sejak tahun 2013 yang mengadopsi teknologi

4G LTE-TDD (Long Term Evolution - Time Division Duplex) dengan

merek dagang BOLT! Super 4G LTE. Langkah tersebut merupakan upaya

menjawab kebutuhan masyarakat modern yang dinamis pada era digital,

terutama berkaitan dengan akses internet secara mobile yang cepat,

dapat diandalkan sekaligus ekonomis.

Dengan misi “Transforming Lives” melalui teknologi,

BOLT! Super 4G LTE terus berupaya untuk menghadirkan layanan

mobile internet yang berkualitas dan dapat dinikmati oleh masyarakat

luas. Hingga saat ini, BOLT! Super 4G LTE sudah memiliki jaringan BTS

sebanyak 2.600 yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang,

Depok dan Bekasi. Rencana kedepan BOLT! Super 4G LTE akan

menambah jumlah BTS sebesar 3.800 dan akan menambah jumlah

jaringan in-building solution sebanyak 320 gedung di akhir tahun 2015.

Produk 4G-LTE

Sejak diluncurkan pada tahun 2013, BOLT! Super 4G LTE telah menjual

perangkat modem WiFi yang bekerjasama dengan ZTE dan Huawei.

Pada peluncuran perdana, BOLT! Super 4G LTE tersedia dalam dua

paket pilihan yaitu paket prabayar (THUNDER BOLT!) dan pasca bayar

(PREMIUM BOLT!). Pada bulan Mei 2014, BOLT! Super 4G LTE merilis

Smart Mobile WiFi yang kedua, yaitu BOLT! Mobile WiFi SLIM dan

BOLT! Mobile WiFi MAX. Untuk bundle dengan Mobile WiFi SLIM, harga

yang ditawarkan adalah Rp. 299.000 dengan layanan data prabayar

Thunder BOLT! 8GB dengan masa aktif 30 hari. Sementara itu, untuk

bundle antara Mobile WiFi MAX dengan prabayar Thunder BOLT! 8GB,

harga yang ditawarkan adalah Rp. 399.000. Kedua perangkat ini

dilengkapi dengan All In One LCD yang memiliki tiga fitur utama, yaitu

QR code untuk scan dan connect, Dual WiFi Band untuk pilihan jaringan

WiFi dengan koneksi yang lebih cepat, serta profile view.

Selanjutnya, pada Agustus 2014, BOLT! Super 4G LTE meluncurkan

BOLT! Powerphone Dual Active 4G Smartphone dengan dukungan

BOLT! Mobile Internet, serta memungkinkan internet dan nomor GSM

dapat aktif melakukan atau menerima panggilan secara bersamaan.

BOLT! Powerphone diperkuat prosesor handal Qualcomm®

SnapdragonTM dan tersedia dalam dua perangkat berkelas dunia, yaitu

ZTE V9820 dan IVO V5.

67ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Untuk memberikan kemudahan dan

pelayanan yang maksimal bagi

konsumen, BOLT! Super 4G LTE sudah

resmi membuka 12 gerai

BOLT! Zone dan 4 gerai

BOLT! Store yang tersebar di

wilayah Jabodetabek. Selain

itu, BOLT! Super 4G LTE

bekerjasama dengan beberapa

modern store, yaitu Okeshop,

Global Teleshop, Sentra Ponsel,

Selular Shop, Erafone, Wellcomm,

Pazia, Urban Life, TokoPDA.com,

Galeri Gadget, Books & Beyond,

Indomaret, Infinite, Point 2000,

Infonet, Ramayana, 7-Eleven, Toko

Gunung Agung, Lotte Mart, Carrefour dan

Hypermart.

68 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

HomeCableinternet. Seiring dengan bertumbuhnya pendapatan masyarakat kelas

menengah, maka preferensi akan televisi berlangganan menjadi

meningkat.

Aplikasi interaktif merupakan peluang yang cukup besar untuk

menciptakan value added services bagi generasi muda. Hingga akhir

tahun 2014, HomeCable sudah mengoleksi jumlah kanal High Definition

sebanyak 67 kanal dan 121 kanal Standard Definition. Untuk aplikasi

interaktif, HomeCable sudah memiliki fitur-fitur antara lain: (i) Personal

Video Recording; (ii) HomeCable-on-Demand; dan (iii) First Media Page.

Paket penawaran HomeCable diformulasi secara combo dengan paket

internet (FastNet). Paket penawaran tersebut terdiri atas :

1. Family Combo HD

2. D’Lite Combo HD

3. Elite Combo HD

4. Supreme Combo HD

5. Maxima Combo HD

HomeCable adalah

produk pemasaran di

bidang layanan televisi

berlangganan di bawah anak

perusahaan Perseroan yaitu

PT First Media Television. Unit usaha ini menggunakan jaringan kabel

sebagai basis infrastruktur yang bekerjasama dengan Link Net untuk

menyajikan siaran televisi dengan kualitas High Definition. Layanan

HomeCable tidak hanya mempromosikan jaringan HFC sebagai basis

keunggulan, namun hal lain yang juga menjadi keunggulan HomeCable

adalah layanan televisi dengan kualitas gambar High Definition dan

adanya aplikasi interaktif. Kualitas gambar televisi High Definition

dan aplikasi interaktif menjadi atribut keunggulan HomeCable dalam

bersaing di industri penyiaran.

Layanan televisi berlangganan interaktif saat ini menjadi daya tawar

yang kuat kepada pasar. Dorongan untuk merancang aplikasi interaktif

memang sesuai dengan minat dan preferensi pasar generasi muda

saat ini. Pasar generasi muda dan remaja, sampai saat ini masih

mengandalkan televisi sebagai pusat informasi, diikuti media online

68 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

69ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014 69ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

70 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

BIG TV adalah

produk pemasaran di bidang

layanan televisi berlangganan melalui

satelit (direct-to-home) di bawah

PT Indonesia Media Televisi yang adalah perusahaan

yang terafiliasi dengan Perseroan. Teknologi satelit menjadi

infrastruktur utama untuk menyiarkan program tayangan ke seluruh

wilayah Indonesia. Dengan jangkauan yang luas,

BIG TV memiliki kesempatan untuk memberikan layanan hiburan terbaik

kepada masyarakat Indonesia.

Layanan BIG TV memanfaatkan kapasitas

9 transponder untuk membawa 184 kanal dengan komposisi 30 kanal High Definition dan 154 kanal Standard Definition.

BIG TV memposisikan mereknya sebagai merek televisi berlangganan yang menanamkan cinta akan negeri Indonesia kepada masyarakat. Hal ini

menjadi perhatian BIG TV, mengingat tingginya penetrasi konten asing yang beredar di Indonesia yang mengakibatkan penetrasi akan konten lokal

menjadi mengecil dan masyarakat menjadi lupa terhadap konten-konten dalam negeri yang sebetulnya tidak kalah baik dengan konten asing.

Konten-konten lokal dapat menjadi alat pemasaran yang strategis. BIG TV berkeinginan untuk memanfaatkan celah untuk mempromosikan

konten lokal dengan jauh lebih baik. BIG TV berkeyakinan bahwa konten lokal lebih diterima oleh pasar golongan new adopter.

Harapan terbesar BIG TV adalah bahwa masyarakat dapat terhibur sekaligus menjadi sarana informasi dan ilmu pengetahuan.

Rencana kedepannya, BIG TV akan terus menyediakan konten lokal untuk masyarakat Indonesia, seperti kuliner, budaya,

hingga tempat-tempat wisata di pelosok nusantara.

Visi untuk memajukan masyarakat Indonesia melalui konten televisi menjadi sasaran utama Perseroan.

Melalui konten televisi yang berkualitas, BIG TV dapat memperluas wawasan masyarakat

dengan informasi yang baik, menghibur, mendidik, dan mempererat persatuan

bangsa.

70 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

71ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

72 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

PRODUCTION

Unit usaha First Media Production adalah unit usaha dalam bidang produksi

film yang dijalankan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu

PT First Media Production. Unit usaha First Media Production ini bergerak

dalam bidang produksi film yang memiliki tiga kelompok produksi yaitu

kreatif, rumah produksi dan bagian post-production. Ketiga kelompok

produksi tersebut berorientasi pada creativity and impacting.

Selain memproduksi film, unit usaha First Media Production juga

melebarkan sayapnya dengan memproduksi iklan. Hingga saat ini unit

usaha First Media Production sudah memproduksi puluhan iklan dan

Company Profile dari berbagai merek seperti Matahari Department Store,

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Komunikasi dan

Informatika, Rumah Sakit Siloam, Partai Persatuan Pembangunan, Nutrifood,

Herbal Wahida, Nutrindo, Lippo Village dan lain-lain.

Dengan semakin berkembangnya industri pertelevisian dan kebutuhan

masyarakat akan variasi hiburan selama 24 jam penuh, unit usaha

First Media Production yang sudah berpengalaman dalam berbagai bidang

industri kreatif mampu terus berkreasi untuk menghasilkan karya-karya

yang dapat menghibur masyarakat.

Sampai dengan tahun 2014, unit usaha First Media Production berfokus

pada pengembangan siaran in-house. Pada tahun 2013 jumlah siaran

in-house yang dimiliki sebanyak 4 yaitu Hi TV, Dangdutz, MIX, dan J’Go.

Mengakhiri tahun 2014, unit usaha First Media Production menambah

siaran terbarunya sebanyak 3 siaran yakni Foodie, Kairos, dan Karaoke.

Deskripsi singkat mengenai kanal in-house First Media Production:

Foodie merupakan kanal hiburan yang mengulas mengenai kuliner

makanan khas daerah Indonesia. Selain mengulas makanan khas daerah

Indonesia, Foodie menghadirkan satu program khusus bernama

“in a minute”, isi program ini berupa resep spesial dengan sajian yang

cepat dan lezat.

Kairos merupakan kanal religi yang berbeda dengan kanal religi yang sudah

ada, karena kanal ini berisikan materi yang sifatnya informatif, mengenai

sejarah awal kekristenan dan doktrin teologia di dalam agama Kristen.

Karaoke merupakan kanal khusus karaoke yang menampilkan berbagai

macam jenis musik baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

72 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

73ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

PRODUCTION

73ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

74 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

BeritaSatu News Channel merupakan produk

dari salah satu anak perusahaan Perseroan yaitu

PT First Media News yang beroperasi pada tahun 2011

melalui saluran televisi berlangganan HomeCable di

kanal 6 (standard definition) dan kanal 301

(high definition). Pembentukan kanal berita baru di

Indonesia merupakan bentuk kepedulian Perseroan

untuk meningkatkan akses informasi kepada

masyarakat Indonesia.

Sebagai kantor berita yang profesional,

BeritaSatu News Channel memposisikan sebagai kanal

berita yang memberi informasi kepada publik dengan

standar jurnalisme yang tinggi, serta menjunjung tinggi

nilai integritas, obyektifitas, imparsialitas dan akurasi

berita.

Visi editorial yang kuat serta menjunjung nilai obyektif,

tajam, komprehensif dan investigatif merupakan nilai

yang selalu dipertahankan BeritaSatu News Channel

dalam menyajikan berita kepada para pemirsa.

Unit usaha Perseroan dalam bidang penyiaran berita

mulai beroperasi pada tahun 2011.

Program acara yang dirancang oleh

BeritaSatu News Channel terbagi menjadi 2 bagian

seperti program jurnal yang berisi berita-berita terkini

dan program current affair yang lebih mengajak pemirsa

untuk mendapatkan informasi dan wawasan baru.

Penyajian informasi berita tidak hanya disalurkan melalui

tayangan televisi, BeritaSatu News Channel

juga memanfaatkan media online

(www.beritasatu.com) sebagai akses tambahan berita

kepada pemirsa Indonesia.

Di tahun 2014, BeritaSatu News Channel sudah

menyiarkan siaran berita selama 24 jam, 16 jam

siaran langsung dan sisanya program tayangan ulang.

Secara jaringan, BeritaSatu News Channel sudah hadir

75ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

di beberapa operator televisi berlangganan seperti

HomeCable, Aora TV, Skynindo, dan Transvision. Untuk

jaringan analog, BeritaSatu sudah bekerjasama dengan

beberapa operator TV lokal di Indonesia seperti Riau TV,

Duta TV, Beruang TV, Manado TV dan Sarana TV.

Selain media televisi, BeritaSatu News Channel sudah

dapat dinikmati oleh pemirsa melalui perangkat

SmartPhone dan Tablet dengan mengunduh aplikasi

First Media GO. Layanan news streaming ini merupakan

jalur teknologi baru yang dinilai dapat menambah

kepuasan pemirsa untuk selalu mendapatkan informasi

yang cepat dan terkini.

Merancang program siaran yang berkualitas menjadi

tugas mutlak bagi BeritaSatu News Channel. Pada tahun

2014, kanal berita olahraga sekaligus siaran langsung

pertandingan menjadi kanal terbaru bagi BeritaSatu

News Channel. Nama BeritaSatu SPORTS merupakan

buah hasil perencanaan strategis untuk memberikan

tayangan yang menghibur sekaligus informatif dari sisi

olahraga.

BeritaSatu SPORTS memiliki visi dan misi sebagai

berikut: Visi - Melalui kanal ini diharapkan kami dapat

memberikan kontribusi bagi dunia olahraga di Indonesia,

agar bisa bangkit dan sejajar dengan negara-negara

yang sudah terlebih dulu maju.

Misi - Menjadi saluran olahraga terdepan dan terbaik

yang bisa menjadi referensi sekaligus hiburan bagi para

penggemar olahraga di Indonesia yang berlangganan

HomeCable dan BIG TV.

Untuk memperkaya siaran BeritaSatu Sports, Perseroan

menayangkan pertandingan langsung dengan kualitas

HD (High Definition), serta program ulasan dan analisa

pertandingan yang menarik dengan menghadirkan

narasumber profesional. Dengan demikian Perseroan

berharap dapat mendorong antusias penonton akan liga

nasional Indonesia.

76 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Cinemaxx adalah perusahaan jaringan bioskop yang terafiliasi dengan

Perseroan. Cinemaxx hadir untuk menjadi rantai bioskop terbesar dan

favorit masyarakat Indonesia di mana penonton dapat menikmati film

2D dan 3D, dokumenter dan tayangan alternatif di kompleks-kompleks

Cinemaxx yang menggunakan sistem digital 100%.

Maxxperience: Big Picture, Big Sound; adalah teknologi termutakhir

dari Cinemaxx untuk memberikan pengalaman audio visual terbaik

dalam menonton film. Untuk itu, Cinemaxx mempersembahkan Ultra XD

dan Cinemaxx Gold.

Sinema Ultra XD menawarkan pengalaman sinematik yang

mengagumkan dengan sensasi menonton yang berbeda, melalui layar

lengkung raksasa dengan lebar hingga 22 meter; serta sistem proyeksi

gambar dan audio berkekuatan tinggi. Tidak hanya menawarkan

teknologi yang canggih, auditorium sinema Ultra XD juga didesain

khusus untuk memberi pengalaman menonton film di bioskop yang

maksimal.

Cinemaxx Gold menyediakan pengalaman VIP dalam menonton bioskop.

Selain menonton film-film box office dunia, penonton juga bisa

menikmati berbagai layanan kelas atas, mulai dari makanan ringan dan

hidangan pembuka ala hotel berbintang, hingga hidangan penutup yang

lezat, langsung diantarkan ke bangku penonton. Tidak seperti auditorium

konvensional lainnya, tamu Cinemaxx Gold akan dimanjakan dengan

sofa-sofa premium berlapis kulit mewah dilengkapi

twin-motor recliners di mana penonton dapat menyesuaikan posisi

duduk mereka hanya dengan sentuhan tombol.

76 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

77ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Selain Big Picture, Big Sound, Maxxperience berfokus pada

kenyamanan layanan bagi pelanggan Cinemaxx dengan menawarkan

lebih banyak pilihan. Maxxperience menyediakan pengalaman hiburan

terpadu untuk berbagai usia dalam kompleks Cinemaxx yang dilengkapi

beragam fasilitas. Berikut ini adalah berbagai fasilitas pendukung

lainnya di Cinemaxx untuk melengkapi pengalaman penonton:

· Maxx Coffee

Dari ‘Zzzz’ menjadi ‘Maxx’! Maxx Coffee menyediakan

banyak pilihan minuman dengan kualitas rasa terbaik; mulai

dari kopi yang diekstrak dari biji kopi pilihan, teh, coklat,

frappe, blended cream, dan smoothie jus buah.

· Books & Beyond

Selagi menunggu film diputar, penonton dapat membaca

dan membeli buku, majalah, hingga mainan yang tersedia di

Books & Beyond.

· Hendak memicu adrenalin selagi menunggu film dimulai?

Cinemaxx Games bekerjasama dengan Timezone hadir

menawarkan keseruan dengan berbagai video game

populer masa kini.

Sejak 1 Desember 2014, Cinemaxx telah memiliki dan mengoperasikan

5 kompleks sinema, yaitu: Cinemaxx fX Sudirman dan Cinemaxx Plaza

Semanggi Jakarta, Cinemaxx Palembang Icon, Cinemaxx Ponorogo

City Center dan Cinemaxx Kairagi Manado dengan total 26 buah layar.

Rencana skala nasional Cinemaxx adalah membangun 2.000 layar dan

300 kompleks sinema dalam 10 tahun di 85 kota agar dapat membawa

film-film terbaru kepada penonton bioskop di seluruh Indonesia.

2015 akan menjadi tahun yang sibuk bagi Cinemaxx dengan rencana

pembukaan lebih dari 20 kompleks sinema.

77ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

78 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

PT Prima Wira Utama (“PWU”) adalah sebuah

perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Rini Yulianti No. 18 pada tanggal

9 Mei 2011 yang pada saat ini berada di bawah manajemen Perseroan berdasarkan

Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.25 tanggal 15 Desember 2014, yang dibuat oleh

Notaris Nurlani Yusup.

PT Prima Wira Utama memfokuskan bisnisnya untuk mengelola, mengoperasikan dan mengatur

segala keperluan infrastruktur pasif multimedia di gedung-gedung seperti:

1. Perkantoran

2. Residensial (perumahan dan apartemen)

3. Hotel

4. Sekolah dan Universitas

5. Rumah Sakit

6. Komersial (malls dan ruko)

Adapun jenis bisnis yang dikelola dan terus dikembangkan tidak terbatas pada infrastruktur untuk

penguatan signal handphone dalam gedung (in-building service provider) saja, namun juga sebagai

pengelola jaringan pasif internet, teleponi, TV cable, segala bentuk teknis informasi dan komunikasi

data, digital signage, CCTV, mesin EDC dan sebagainya.

PT Prima Wira Utama telah menjadi perusahaan yang diperhitungkan oleh industri di Indonesia.

VISI DAN MISI

Dengan didirikannya PT Prima Wira Utama, diharapkan dapat menjadi pemimpin pengembang teknologi

informasi dan multimedia yang mengikuti perkembangan teknologi dunia. PT Prima Wira Utama masih

memfokuskan diri untuk menjadi perusahaan yang membuat konsolidasi yang kuat bagi perusahaan-

perusahaan teknologi multimedia.

Dalam usahanya untuk mencapai visi dan misi, PT Prima Wira Utama telah membuat perencanaan dan

pematangan untuk pengembangan bisnis sebagai berikut:

- In Building Provider service (DAS/penguat sinyal)

- Infrastruktur WIFI

- Sistem pembayaran dengan mesin EDC dengan menggunakan

WIFI

79ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Telekomunikasi merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia

akhir-akhir ini. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan semakin kompleksnya

kebutuhan manusia di era teknologi ini, telekomunikasi semakin dekat dengan kebutuhan

pokok manusia. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi,

berbagai jasa telekomunikasi juga disediakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Salah satu jasa telekomunikasi yang tersedia adalah jasa nilai tambah teleponi, yakni jasa yang

menyediakan layanan nilai tambah untuk teleponi dasar, yang meliputi antara lain jasa teleponi

melalui jaringan pintar (integrated network), kartu panggil (calling card), dan jasa-jasa dengan

teknologi interactive voice response, dan radio panggil untuk umum.

PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH Niaga”) adalah salah satu perusahaan yang

menyelenggarakan jasa nilai tambah teleponi kartu panggil (calling card). Layanan yang

disediakan oleh MSH Niaga adalah jasa telekomunikasi melalui telepon dengan biaya yang lebih

terjangkau.

Mencermati perkembangan dunia usaha di Indonesia dan semakin ketatnya persaingan

antar perusahaan, layanan jasa nilai tambah teleponi kartu panggil dari MSH Niaga

merupakan salah satu kunci penting untuk mendukung kegiatan usaha dari suatu perusahaan.

Salah satu contoh pemanfaatan dari jasa nilai tambah teleponi kartu panggil (calling card) adalah

pemanfaatannya untuk penyediaan layanan pelanggan (customer service) melalui telepon.

Perseroan memiliki visi untuk menjadi perusahaan jasa telekomunikasi yang terbesar di

Indonesia, dengan komitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan. Untuk itu,

misi yang dijalankan Perseroan dengan memanfaatkan teknologi dalam memberikan nilai tambah

terbaik bagi pelanggan, dengan menyediakan solusi telekomunikasi yang berkualitas dengan tarif

yang kompetitif.

Teleponi yang menjadi pangsa pasar Perseroan sebagian besar adalah pelanggan corporate,

dengan wilayah layanan Jakarta dan Surabaya Perseroan hingga 31 Desember 2014 sudah

melayani 1.000 pelanggan korporasi di berbagai bentuk industri seperti rumah sakit, asuransi,

farmasi, otomotif, pertambangan, dan seterusnya.

Mencermati perkembangan teknologi telekomunikasi akhir-akhir ini dan semakin meningkatnya

optimisme atas iklim usaha di Indonesia, MSH Niaga optimis dapat mengembangkan

layanannya terkait dengan jasa nilai tambah teleponi dan diversifikasi usaha lain yang terkait

untuk memperoleh hasil yang maksimal bagi pada pemangku kepentingan. MSH Niaga selain

memberikan layanan yang penting dalam menunjang pengembangan usaha suatu perusahaan

juga memberikan keuntungan bagi pengguna jasa karena menyediakan layanan dengan harga

yang kompetitif.

80 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Malang

1

3

2

4

6.484 398 99 35FIBER OPTIC CABLE LENGTH (KM)

JABODETABEK JAWA TIMUR BANDUNG BALI1 2 3 4

8.902 1.251 167 31COAXIAL CABLE LENGTH (KM)

JABODETABEK JAWA TIMUR BANDUNG BALI1 2 3 4

Daan Mogot Bandengan

Kelapa Gadinng

Karawaci

Primary

Redundant

Plan Primary

Plan Redundant

Kebon Jeruk

Berita Satu Plaza

Bekasi

Cibubur

Pasa

r Min

ggu

DepokCinere

Bogor

Bintaro Cikarang

Graha SA

Pakis Patching Patching Sidoarjo

Rungkut

Ujung Menteng

HUBCONNECTIONS

TOPOLOGY

HUBCONNECTIONS

TOPOLOGY

JABODETABEK

SURABAYA

81ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Malang

1

3

2

4

6.484 398 99 35FIBER OPTIC CABLE LENGTH (KM)

JABODETABEK JAWA TIMUR BANDUNG BALI1 2 3 4

8.902 1.251 167 31COAXIAL CABLE LENGTH (KM)

JABODETABEK JAWA TIMUR BANDUNG BALI1 2 3 4

Daan Mogot Bandengan

Kelapa Gadinng

Karawaci

Primary

Redundant

Plan Primary

Plan Redundant

Kebon Jeruk

Berita Satu Plaza

Bekasi

Cibubur

Pasa

r Min

ggu

DepokCinere

Bogor

Bintaro Cikarang

Graha SA

Pakis Patching Patching Sidoarjo

Rungkut

Ujung Menteng

HUBCONNECTIONS

TOPOLOGY

HUBCONNECTIONS

TOPOLOGY

JABODETABEK

SURABAYA

82 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

POSISISTATUSPENDIDIKAN

PRIA WANITA 306788

201420112010 679 868 1082 1333 1094Perkembangan Jumlah Karyawan

PosisiDirektur : 29Manager : 122Supervisor : 123Staff : 820

PendidikanPaska Sarjana: 37Sarjana: 670Diploma: 127SLTA/ dst: 260

Status KaryawanTetap: 598Kontrak: 496

83ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Selain untuk mendorong pencapaian tujuan organisasi, E-PMS

juga bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan

memberikan penghargaan terhadap kinerja karyawan atas pencapaian

kinerjanya dengan lebih adil dan obyektif dan dihubungkan dengan

kompensasi sebagai penghargaan. E-PMS membuat sistem penilaian

dirasakan menjadi lebih adil, obyektif dan lebih menyeluruh bila

ditinjau dari aspek penilaiannya yaitu target dan perilaku. Konsep

E-PMS dibangun dengan menggunakan pendekatan Management by

Objectives (MBO) yang dipopulerkan oleh Peter Drucker. Terdapat siklus

yang berkesinambungan dalam system ini yang meliputi Performance

Planning, Performance Coaching, dan Performance Appraisal.

Penilaian dalam E-PMS didasarkan pada 2 hal yaitu target yang

dituangkan dalam bentuk Key Business Objective (KBO) dan Key

Performance Indicator (KPI), serta perilaku karyawan yang dituangkan

dalam Behavior Competencies (BC). Penilaian dalam KBO memiliki bobot

70 persen, sedangkan penilaian BC sebesar 30 persen dengan nilai

maksimal penilaian sebesar 130 persen dari pencapaian. Nilai yang

keluar dari total KBO dan B dihubungkan dengan kisaran angka tertentu

dan dibuatkan menjadi bentuk rating.

Agar penilaian menjadi lebih adil dan obyektif, maka nilai yang didapat

dibandingkan dengan nilai karyawan lainnya dalam satu bagian. Proses

ini dinamakan normalisasi. Proses normalisasi dilakukan dalam

3 tingkatan mulai dari tingkat section, departmen dan divisi. Pada proses

normalisasi mungkin terjadi perubahan nilai yang didapat, apakah

menjadi naik atau turun, walau ada kemungkinan tidak ada perubahan.

Salah satu unsur penilaian yang masuk dalam KBO adalah Coaching.

Setiap karyawan yang memiliki team member, maka secara otomatis

akan memiliki KBO coaching. Tujuannya adalah untuk mengembangkan

budaya coaching dalam perusahaan. Dengan adanya coaching ini

diharapkan akan membantu karyawan dalam mencapai targetnya, dan

dapat mengatasi permasalahan pada saat terdapat kesulitan.

Proses coaching ini dilakukan dengan proses one by one. Seorang

karyawan yang memiliki team member akan melakukan coach kepada

team member-nya. Selanjutnya dari hasil coaching tersebut, karyawan

akan memasukkan data-datanya kedalam PMS. Setiap tahunnya sistem

E-PMS selalu dikembangkan untuk dapat menjadi lebih baik. Pada

tahun 2014 ini, E-PMS melakukan perubahan pada dimensi-dimensi

dalam Behavior Competencies dengan menggunakan pendekatan

yang berbeda. Perubahan ini ditujukan untuk lebih meminimalkan

tingkat subjektifitas. Setiap dimensi masing-masing terdiri dari 5 poin

pernyataan sehingga total keseluruhan sebanyak 30 poin. Dimensi-

dimensi tersebut meliputi: Discipline and Control, Leadership and

Support, Communication, Achievement, Self-Development,

Challenge and Problem Solving.

Secara ilmiah, strategi manajemen sumber daya manusia adalah

rumusan mendasar mengenai pendayagunaan sumber daya

manusia sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan

kemampuan terbaik sebuah perusahaan atau industri untuk

menjadi pesaing yang mampu memenangkan dan menguasai pasar,

malalui tenaga kerja yang dimilikinya.

Perseroan dan anak perusahaan Perseroan sangat mementingkan

bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat memberikan

kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya.

Perseroan meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan

baik maka kinerja Perseroan dalam operasional usaha akan semakin

meningkat dan menjadi competitive advantage yang tidak dimiliki oleh

pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu

mengembangkan karyawan yang dimilikinya agar menjadi faktor

pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan Sistem

Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya

menjadi mitra strategis Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan

korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah serta mempercepat

akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini.

Sistem Informasi SDM

Sistem Informasi SDM (HRIS) dikembangkan dengan dukungan

kerjasama dari Divisi Teknologi Informasi sejak tahun 2011. Penerapan

Overtime Online System, e-Recruitment System dan Exit Clearance

Online System telah berjalan dan senantiasa disempurnakan. Sistem

tersebut memberikan kontribusi perubahan terbesar pada kegiatan

dan proses kerja yang terjadi pada Divisi SDM maupun organisasi.

Pengoperasiannya yang mudah, membuat pengguna mudah

mendapatkan informasi terbaru, dan mudah dalam hal mengelola

setiap tahapan pada proses rekrutmen. Manajemen dapat memperoleh

informasi real time dan transparan mengenai data terkait SDM. Waktu

dan biaya yang dikeluarkan dapat dikurangi dibandingkan manajemen

SDM dilakukan secara manual.

Performance Management System

Performance management system (PMS) di Perseroan sudah dilakukan

secara elektronik, sehingga disebut dengan Electronic Performance

Management System atau disingkat E-PMS. Sistem manajemen kinerja

yang dikembangkan oleh Perseroan dalam bentuk system electronic

untuk menghubungkan tujuan serta visi dan misi organisasi kepada

karyawan, sehingga setiap karyawan bukan hanya tahu arah dan tujuan

yang hendak dicapai oleh organisasi, namun secara sadar ikut berperan

serta dalam mengupayakan pencapaian tujuan organisasi tersebut

melalui kinerja pribadi.

84 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah perusahaan harus menjunjung

tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam

sudut pandang tanggung jawab sosial adalah pengedepankan prinsip

moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan

kelompok masyarakat lainnya. Dengan begitu, perusahaan yang bekerja

dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan

manfaat terbesar bagi masyarakat.

Aktivitas Tanggung Jawab Sosial

Perseroan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial berdasarkan asas

CSR dari Carrol Pyramid yang terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan

paling dasar atau fondasi, sudah pasti tanggung jawab perusahaan

diawal yang menjaga kestabilan usahanya melalui peningkatan arus

kas masuk. Lapisan kedua, perusahaan harus menjalani sebuah usaha

dengan patuh pada peraturan atau regulasi pemerintah yang berlaku.

Lapisan ketiga, perusahaan bertanggung jawab dalam menjaga etika

saat menjalani usaha, etika dalam studi ini mengacu pada nilai-nilai

moral, keadilan, dan hak manusia (human rights). Lapisan paling atas

adalah tanggung jawab perusahaan dalam berpartisipasi meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, seperti sumbangan, dukungan akan

kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan seterusnya

Pada tahun 2014 fokus utama kegiatan CSR Perseroan ialah program

donor darah. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, Perseroan

mengadakan program donor darah di kantor Perseroan sebanyak

5 (lima) kali, yaitu: di bulan Januari, Juni, September, Oktober , dan

Desember 2014.

Kegiatan tanggung jawab sosial boleh dibilang merupakan aktivitas

wajib yang harus dilaksanakan setiap perusahaan di dunia.

Kebebasan berbisnis dan mendapat keuntungan menjadi landasan

awal setiap perusahaan pada umumnya. Seiring berjalannya

waktu, dunia bergerak ke arah yang tidak stabil, kemakmuran

menjadi tidak merata, banyak aspek yang akhirnya dirugikan atau

menjadi korban, salah satunya adalah lingkungan (environment).

Ketidakseimbangan ini mengundang beberapa kali pertemuan para

pemimpin dunia dalam KTT Bumi di Rio pada 1992 dan tahun 2002

bertempat di Johannesburg.

Sejak pertemuan di Johannesburg tahun 2002 yang dihadiri para

pemimpin dunia memunculkan konsep social responsibility, yang

mengiringi dua konsep sebelumnya yaitu economic dan environment

sustainability. Ketiga konsep ini menjadi dasar bagi perusahaan

dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya (Corporate Social

Responsibility).

Tanggung Jawab Sosial adalah basis teori tentang perlunya sebuah

perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat

tempatan. Secara teoretik, Tanggung Jawab Sosial dapat didefinisikan

sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para

strategic stakeholders-nya, terutama komunitas atau masyarakat

disekitar wilayah kerja dan operasinya. Tanggung Jawab Sosial

memandang perusahaan sebagai agen moral.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL

85ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

86 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

PT FIRST MEDIA Tbk

PT LINK NET TBK

PERUSAHAAN BEROPERASI DAN PERUSAHAAN INVESTASI

PT FIRST MEDIATELEVISION

PT INDONESIA MEDIATELEVISI

PT LYNX MITRA ASIA

PT GRAHA INVESTAMAANDALAN TERPADU

PT BINA MAHASISWAINDONESIA

PT MEDIA SINEMAINDONESIA

PT JARING DATAINTERAKTIF

PT JAKARTA MARCAPADA MEDIA

PT WIRELESS VISION

PT MSH NIAGA TELECOM INDONESIA

PT PRIMA WIRA UTAMA

PT CITRA EKA RAMAINVESTAMA ANDALAN

PT SEMESTA INVESTASI PRATAMA

PT SEMESTA INTI ANDALAN PRATAMAPT INTERNUX

PT CINEMAXXGLOBAL PASIFIK

PT FIRST MEDIAPRODUCTION

PT FIRST MEDIANEWS

PT CITRA INVESTAMAANDALAN TERPADU

PT MITRA MANDIRIMANTAP

PT DELTA NUSANTARANETWORKS

PT GRAHA RAYA EKATAMA ANDALAN TERPADU

PT BINTANG MERAHPERKASA ABADI

PT MARGAYU VATRICHANTIQA

STRUKTUR ORGANISASI ANAK PERUSAHAAN

87ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

88 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

PT Link Net Tbk (“LN”)BeritaSatu Plaza 4th floor, Suite 403Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 35-36Jakarta 12950 - Indonesia

Pendirian dan Bidang UsahaLN didirikan pada tahun 1996, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini sebagai penyedia jaringan tetap berbasis kabel, jasa multimedia, jasa akses internet, jasa nilai tambah teleponi dan jasa konsultasi manajemen bisnis.

Kepemilikan SahamPerseroan memiliki 32,27% saham LN, Asia Link Dewa Pte Ltd memiliki saham sebesar 33,45% dan 36,28% dimiliki oleh masyarakat

Manajemen

Presiden KomisarisAli ChendraKomisarisBintan R. Saragih

(Independen)Jonathan L. Parapak

(Independen)Edward D. HorowithzLorne R. Sommerville

Presiden DirekturRoberto F. FelicianoDirekturDicky S. MoechtarSigit PrasetyaHenry J. Liando

(Independen) Andy N. Purwohardono

PT First Media Television (“FMTV”)BeritaSatu Plaza, 5th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha FMTV didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan jasa penyiaran berlanggananan.

Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 80% saham FMTV, Asia Link Dewa Pte Ltd memiliki saham sebesar 19% dan 1% dimiliki oleh Asia Link Co Ltd.

Manajemen

Presiden Komisaris Roberto F. Feliciano Komisaris Henry J. Liando Andy N. Purwohardono

Presiden Direktur Dicky S. Moechtar Direktur Dewi Dharma Yanti Tan Ting Luen

PT First Media Tbk BeritaSatu Plaza, 4th floor, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha First Media didirikan pada tahun 1994, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan layanan broadband wireless access (BWA) dan penyedia konten siaran.

Kepemilikan Saham Sebesar 55,10% saham Perseroan dimiliki oleh AcrossAsia Ltd, 33,76% dimiliki oleh PT Reksa Puspita Karya dan 11,14% dimiliki oleh masyarakat.

Manajemen

Presiden Komisaris Theo Sambuaga Komisaris Didik J. Rachbini (Independen) Rizal Ramli (Independen) H. Muladi (Independen) Nanan Soekarna (Independen) Ito Sumardi DS (Independen) Markus Permadi Benny Haryanto Richard Setiadi

Presiden Direktur Ali Chendra Wakil Presiden Direktur Irwan Djaja Direktur Dicky S. Moechtar Harianda Noerlan (Independen) Anthony C. Kartawiria Richard Kartawijaya Johannes Tong

Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto Plaza ABDA, floor 10 & 11 Jl. Jend. Sudirman Kav.59, Jakarta 12190, Indonesia Phone (62 21) 5140 1340; Fax (62 21) 5140 1350

Biro Administrasi Saham PT Sharestar Indonesia – Gedung BeritaSatu Plaza lt.7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950, Indonesia

INFORMASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN

89ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

PT Delta Nusantara Networks (“DNN”)Gedung Graha Kencana Lt. Mezzaine Unit J Jl. Raya Perjuangan No. 88, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha DNN didirikan pada tahun 2006, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang jasa akses internet.

Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 49,83% saham DNN dan PT Graha Investama Andalan Terpadu memiliki saham sebesar 50,17%

Manajemen

Komisaris Dicky S. Moechtar

Direktur Rony Ardhitya Soetedjo

PT Bintang Merah Perkasa Abadi (“BMPA”)BeritaSatu Plaza 7th floor Suite 702 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha BMPA didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha jasa telekomunikasi.

Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,91% saham BMPA dan MVC memiliki saham sebesar 0,09%

Manajemen

Komisaris Irwan Djaja

Direktur Dicky S. Moechtar

PT Citra Investama Andalan Terpadu (“CIAT”)BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha CIAT didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.

Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,99% saham CIAT, dan GIAT memiliki saham sebesar 0,01%.

Manajemen

Komisaris Irwan Djaja

Direktur Anthony C. Kartawiria

PT First Media News (“FMN”)BeritaSatu Plaza 11th floor, Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha FMN didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha perfilman dan perekaman video.

Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,98% saham FMN dan MVC memiliki saham sebesar 0,02%

Manajemen

Komisaris Dicky S. Moechtar

Direktur Selamun Y. Bosko

PT First Media Production (“FMP”)BeritaSatu Plaza 4th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha FMP didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha perfilman dan perekaman video.

Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,9% saham MVC dan FMP memiliki saham sebesar 0,1%

Manajemen

Komisaris Anthony C. Kartawiria

Direktur Johannes Tong

PT Margayu Vatri Chantiqa (“MVC”)BeritaSatu Plaza 11th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha MVC didirikan pada tahun 2002, dan menjalankan kegiatan usahanya di bidang usaha perdagangan umum dan jasa.

Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,67% saham FMP dan FMN memiliki saham sebesar 0,33%

Manajemen

Komisaris Dicky S. Moechtar

Direktur Johannes Tong

90 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

PT Bina Mahasiswa Indonesia (“BMI”)Gedung Plaza Asia lt.26 Zone ABCD Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha BMI didirikan pada tahun 2006, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang Jasa Konsultasi Bidang Olahraga.

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam BMI melalui GIAT adalah sebesar 45% saham.

Manajemen

Presiden Komisaris John Riady Komisaris Erick Thohir

Direktur Ryan Rusli Gozali

PT Graha Investama Andalan Terpadu (“GIAT”)BeritaSatu Plaza 11th floor Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha GIAT didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam GIAT melalui FMP adalah sebesar 99,7% saham dan 0,3% saham melalui MVC.

Manajemen

Presiden Komisaris Ali Chendra Komisaris Johannes Tong

Direktur Irwan Djaja

PT Jaring Data Interaktif (“JDI”)BeritaSatu Plaza 11th floor Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha JDI didirikan pada tahun 1999, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang jasa konsultasi pengelolaan komputer dan internet.

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam JDI melalui FMN adalah sebesar 70% saham dan 30% saham melalui FMP.

Manajemen

Komisaris Johannes Tong

Direktur Sachin Vijaya Gopalan Marcelus Ardiwinata

PT Wireless Vision (“WV”)BeritaSatu Plaza 4th floor Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha WV didirikan pada tahun 2004, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam WV melalui MVC adalah sebesar 10% saham.

PT Graha Raya Ekatama Andalan Terpadu (“GREAT”)BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha GREAT didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.

Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,00% saham GREAT, dan CIAT memiliki saham sebesar 1%.

Manajemen

Komisaris Irwan Djaja

Direktur Anthony C. Kartawiria

PT Mitra Mandiri Mantap (“MMM”)Jl. KH Moh. Mansyur No.36A Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat - Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha MMM didirikan pada tahun 2010, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa

Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 69,04% saham MMM, PT Cahaya Emeralda Cemerlang memiliki saham sebesar 15,48% dan 15,48% dimiliki oleh PT Inti Permata Provita.

Manajemen

Komisaris Bambang Sucahyo

Direktur Mas Agoes Ismail Ning

PT Indonesia Media Televisi (“IMTV”)BeritaSatu Plaza 2nd floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha IMTV didirikan pada tahun 2007, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyiaran televisi berlangganan.

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam IMTV melalui LN adalah sebesar 15% saham.

Manajemen

Presiden Komisaris Harijono Suwarno Komisaris Reynold Pena Ong Dewi Dharma Yanti Lina Hayanti Latief

Presiden Direktur Ali Chendra Direktur Poon Sui Meng Marcelus Ardiwinata Djony Rosnipa Chrysologus RN Sinulingga

PT Media Sinema Indonesia (“MSI”)BeritaSatu Plaza 4th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha MSI didirikan pada tahun 2003, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perfilman dan perekaman video.

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam MSI melalui FMP adalah sebesar 99,97% saham, dan 0,03% saham melalui FMN.

Manajemen

Komisaris Anthony C. Kartawiria

Direktur Johannes Tong Marcelus Ardiwinata

INFORMASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN

91ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

PT Lynx Mitra Asia (“LMA”)Wisma GKBI Suite 3901 Jl. Jend. Sudirman 28, Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha LMA didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam LMA melalui LN adalah sebesar 65% saham dan 35% saham melalui GIAT.

Manajemen

Komisaris Dewi Dharma Yanti

Direktur Rony Ardhitya Soetedjo

PT Prima Wira Utama (“PWU”)BeritaSatu Plaza 7th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35.36 Jakarta 12950 - Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha PWU didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam PWU melalui BMPA adalah sebesar 99,99% saham dan 0,01% saham melalui MVC.

Manajemen

Presiden Komisaris Harjono Suwarno Komisaris Anthony C. Kartawiria Irwan Djaja

Presiden Direktur Richard Kartawijaya Direktur Larry Ridwan

PT Internux (“BOLT!”)Jl. Sultan Hasanuddin 19, Makassar Sulawesi Selatan - Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha BOLT! didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet switched dan jasa akses internet.

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam Inux melalui MMM adalah sebesar 56,99% saham.

Manajemen

Komisaris Utama {akan diangkat kemudian} Komisaris Agum Gumelar Keiichi Izumi Lim Benni

Direktur Utama Mas Agoes Ismail Ning Direktur T. Bachrumsjah Hamzah Kazuki Miyaji Liryawati Indryanarum

PT Cinemaxx Global Pasifik (“Cinemaxx”)Menara Matahari lt.2 Jl. Boulevard Palem Raya 7, Lippo Karawaci Tangerang - Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha Cinemaxx didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini antara lain di bidang jasa peredaran film, ekspor dan impor film, dan jasa bioskop.

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam Cinemaxx melalui CIAT adalah sebesar 75% saham. PT Citra Selaras Majujaya memiliki saham sebesar 24,50%, dan 0,50% saham dimiliki oleh PT Karyaindah Selaras Jaya.

Manajemen

Komisaris Made Seputra Djaya

Direktur Rudy Nanggulangi

PT Citra Eka Rama Investama Andalan (“CERIA”)BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha CERIA didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam CERIA melalui GREAT adalah sebesar 99% saham dan 1% saham melalui CIAT.

Manajemen

Komisaris Irwan Djaja

Direktur Anthony C. Kartawiria

PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH”)Rukan Graha Cempaka Mas Blok C-06 Jl. Letjen Suprapto, Kel. Sumur Batu, Kec. Kemayoran Jakarta – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha MSH didirikan pada tahun 2000, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam MSH melalui BMPA adalah sebesar 80% saham dan 20% saham melalui GIAT.

Manajemen

Komisaris Eddy Rizal Umar

Direktur KWA Andy Widodo

PT Semesta Investasi Pratama (“SIP”)BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35.36 Jakarta – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha SIP didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam SIP melalui CERIA adalah sebesar 80% saham dan 20% saham melalui CIAT.

Manajemen

Komisaris Irwan Djaja

Direktur Anthony C. Kartawiria

PT Semesta Inti Andalan Pratama (“SIAP”)BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia

Pendirian dan Bidang Usaha SIAP didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa

Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam SIAP melalui SIP adalah sebesar 99% saham dan 1% saham melalui CERIA.

Manajemen

Komisaris Ali Chendra

Direktur Anthony C. Kartawiria

92 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan

93ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

94 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan

95ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014

LAPORAN KEUANGANPT FIRST MEDIA Tbk

March 26, 2015 Paraf/Sign

PT FIRST MEDIA Tbk PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

PT FIRST MEDIA Tbk PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Pages

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 Notes to the Consolidated Financial Statements

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 26, 2015 1 Paraf/Sign

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS KONSOLIDASIAN OF FINANCIAL POSITION Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 As of December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

Catatan/ 2014 2013

ASET Note Rp Rp ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 2.e, 2.f, 2.g, 2.h, 3, 30, 31, 35 317,412 392,453 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 2.e, 2.f, 2.h, 4, 14, 15, 30, 31, 32.c, 35 Trade Receivables

Pihak Berelasi 18,940 2,074 Related Parties

Pihak Ketiga 92,209 601,086 Third Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.e, 2.h, 5, 31, 35 220,282 27,311 Other Current Financial Assets

Persediaan 2.n, 6 184,228 -- Inventories

Pajak Dibayar di Muka 2.r, 18.a 276,413 65,105 Prepaid Taxes

Biaya Dibayar di Muka 2.i, 7 369,147 135,552 Prepaid Expenses

Jumlah Aset Lancar 1,478,631 1,223,581 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang Pihak Berelasi Non-Trade Receivables from

Non-Usaha 2.e, 2.f, 2.h, 30, 31, 35 584,631 571,707 Related Parties

Aset Keuangan Tidak Other Non-Current

Lancar Lainnya 2.h, 13, 35 150,529 38,445 Financial Assets

Investasi pada Entitas Asosiasi 2.f, 2.w, 8, 30 6,200,739 18,458 Investment in Associates

Aset Tetap 2.j, 9, 14, 15, 32 1,957,605 2,749,755 Property, Plant and Equipment

Aset Takberwujud 2.o, 7, 12 1,711,109 115,239 Intangible Assets

Biaya Dibayar di Muka

Jangka Panjang 2.i, 10, 32 195,723 125,400 Long-Term Prepayment

Uang Muka 2.e, 2.f, 11, 30, 31 196,534 101,886 Advances

Aset Tidak Lancar Lainnya 2.e 23,264 78,120 Other Non-Current Assets

Aset Pajak Tangguhan 2.r, 18.e 463,649 219,874 Deferred Tax Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 11,483,783 4,018,884 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 12,962,414 5,242,465 TOTAL ASSETS

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 26, 2015 2 Paraf/Sign

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) OF FINANCIAL POSITION (Continued) Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 As of December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

Catatan/ 2014 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS Note Rp Rp LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang Usaha 2.e, 2.f, 2.h, 17, 30, 31, 35 Trade Payables

Pihak Berelasi 277,810 153,055 Related Parties

Pihak Ketiga 488,776 229,708 Third Parties

Beban Akrual 2.h, 20, 35 273,089 133,419 Accrued Expenses

Utang Pajak 2.r, 18.b 8,630 33,970 Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Kerja Short-Term Employee

Jangka Pendek 2.s, 22 5,823 15,848 Benefit Liabilities

Bagian Lancar atas Liabilitas 2.e, 2.f, 2.h, 2.m, 4, 9, 15, 19, 30, Current Maturities of Long-Term

Jangka Panjang: 31, 35 Debts:

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Long-Term Borrowing from Bank

Jangka Panjang 2.e, 2.h, 15, 31, 35 290,619 305,906 and Other Financial Institutions

Utang Sewa Pembiayaan 2.f, 2.m, 19, 30 24,436 53,389 Obligation under Finance Lease

Liabilitas Keuangan Jangka Other Short-Term

Pendek Lainnya 2.f, 2.h, 30, 35 51,273 198,011 Financial Liabilities

Pinjaman Jangka Pendek 2.h, 14, 35 7,543 12,000 Short-Term Loan

Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 2.f, 21, 30 31,869 470,901 Other Short-Term Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,459,868 1,606,207 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Utang Bank dan Lembaga Long-Term Borrowing from Bank

Keuangan Jangka Panjang 2.e, 2.h, 15, 31, 35 1,477,863 262,799 and Other Financial Institutions

Utang Sewa Pembiayaan 2.f, 2.m, 19, 30 212,375 127,898 Obligation under Finance Lease

Utang Obligasi 2.h, 16 -- 736,829 Bonds Payable

Liabilitas Keuangan Jangka Other Long-Term Financial

Panjang Lainnya 2.f, 2.h, 30, 35 26,291 8,284 Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Long-Term Employee Benefit

Panjang 2.s, 22 28,362 63,694 Liabilities

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.r, 18.e 368,778 -- Deferred Tax Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 2,113,669 1,199,504 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 3,573,537 2,805,711 Total Liabilities

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 26, 2015 3 Paraf/Sign

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) OF FINANCIAL POSITION (Continued) Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 As of December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)

31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31,

Catatan/ 2014 2013

Note Rp Rp

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to Equity

kepada Pemilik Entitas Induk Holders of Parent Entity

Modal Saham - Nilai Nominal Capital Stock - Par Value of

Rp500 per Saham Rp500 per Share

Modal Dasar - masing-masing Authorized - 6,967,587,600 shares

sejumlah 6.967.587.600 saham per as of December 31, 2014

31 Desember 2014 dan 2013 and 2013, respectively

Modal Ditempatkan dan Disetor Issued and Fully Paid -

Penuh - masing-masing sejumlah 1,742,167,907 shares

1.742.167.907 saham per as of December 31, 2014

31 Desember 2014 dan 2013 23 871,084 871,084 and 2013, respectively

Tambahan Modal Disetor - Neto 2.d, 24 (12,220) (12,220) Additional Paid-in Capital - Net

Selisih Transaksi Perubahan Difference in Changes on Equity

Ekuitas Entitas Anak 25.a 235 1,028,828 of Subsidiaries Transactions

Saldo Laba (Defisit) 7,394,414 (337,561) Retained Earnings (Deficit)

Jumlah 8,253,513 1,550,131 Total

Kepentingan Non-Pengendali 1,135,364 886,623 Non-Controlling Interests

Jumlah Ekuitas 9,388,877 2,436,754 Total Stockholders' Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND

EKUITAS 12,962,414 5,242,465 EQUITY

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 26, 2015 4 Paraf/Sign

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF CONSOLIDATED STATEMENTS KONSOLIDASIAN OF COMPREHENSIVE INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)

Catatan/ 2014 *) 2013

Note Rp Rp

PENDAPATAN 2.f, 2.q, 26, 30 2,026,070 1,754,102 REVENUES

BEBAN LAYANAN 2.q, 27 (592,450) (474,114) COST OF SERVICES

LABA BRUTO 1,433,620 1,279,988 GROSS PROFIT

Beban Penjualan 2.q, 28 (133,861) (158,068) Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi 2.f, 2.q, 29, 30 (514,772) (583,255) General and Administrative Expenses

Depreciation Expense of Property,

Beban Penyusutan Aset Tetap 2.j, 9 (380,405) (338,684) Plant and Equipment

Keuntungan Selisih Kurs Gain on Foreign Exchange

Perubahan Nilai Wajar Opsi Valuta in Fair Value of Foreign Currency

Asing - Neto 2.e 13,519 12,832 Option - Net

Keuntungan (Kerugian) atas Pelepasan Gain (Loss) on Disposal of Property,

Aset Tetap 2.j, 9 115 257 Plant and Equipment

Beban Pajak 2.r (41,613) (3,290) Tax Expenses

Lain-lain - Neto 63,439 (22,453) Others - Net

LABA USAHA 440,042 187,327 OPERATING PROFIT

Biaya Keuangan - Neto 2.f, 30 (106,814) (99,738) Finance Costs - Net

Bagian Laba (Rugi) dari Entitas Asosiasi 8 18,202 (9,868) Share of Income (Loss) from Associates

Keuntungan dari Penjualan Sebagian Gain from Sale of Certain Portion of

Kepemilikan Saham Entitas Anak 1.c 1,333,120 -- Shares Ownership in Subsidiary

Keuntungan atas Realisasi Nilai Transaksi Gain on Realization of Differences in

Dengan Pihak Non-Pengendali 25.b 537,233 -- Transacation with Non-Controlling Interest

Keuntungan Pencatatan Investasi pada Entitas Gain from Record of Investment in Associate

Asosiasi dengan Nilai Wajar 8 5,957,966 -- Using Fair Value

LABA SEBELUM PAJAK 8,179,749 77,721 PROFIT BEFORE INCOME TAX

Beban Pajak Penghasilan 2.r, 18.c (271,590) (57,784) Income Tax Expenses

LABA TAHUN BERJALAN 7,908,159 19,937 PROFIT FOR THE YEAR

Pendapatan Komprehensif Other Comprehensive

Lainnya -- -- Income

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN SEBELUM FOR THE YEAR BEFORE EFFECT

EFEK PENYESUAIAN PROFORMA 7,908,159 19,937 OF PROFORMA ADJUSTMENTS

Efek Penyesuaian Proforma 35,160 -- Effect of Proforma Adjustments

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN SETELAH FOR THE YEAR AFTER EFFECT

EFEK PENYESUAIAN PROFORMA 7,943,319 19,937 OF PROFORMA ADJUSTMENTS

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada: Income (Loss) Attributable to:

Pemilik Entitas Induk 7,731,975 (103,375) Equity Holders of the Parent Entity

Kepentingan Non-Pengendali 211,344 123,312 Non-Controlling Interests

Jumlah 7,943,319 19,937 Total

Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Comprehensive Income (Loss)

Diatribusikan Kepada: Attributable To:

Pemilik Entitas Induk 7,731,975 (103,375) Equity Holders of the Parent Entity

Kepentingan Non-Pengendali 211,344 123,312 Non-Controlling Interests

Jumlah 7,943,319 19,937 Total

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR BASIC INCOME (LOSS) PER SHARE

(Dalam Rupiah Penuh) 2.v, 37 4,438 (59) (in Full Rupiah)

*) PT Link Net Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak 1 November 2014 (Catatan 1.c).

*) PT Link Net is not consolidated anymore since November 1, 2014 (Note 1.c).

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 26, 2015 5 Paraf/Sign

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)

Catatan/ Modal Saham/ Selisih Ekuitas yang Kepentingan Jumlah Ekuitas/

Note Share Capital Transaksi Dapat Non-Pengendali/ Total

Agio Saham Selisih Nilai Perubahan Ekuitas Yang Telah Yang Belum Diatribusikan Non-Controlling Equity

- Neto/ Transaksi Entitas Anak/ Ditentukan Ditentukan Kepada Pemilik Interest

Share Premium Restrukturisasi Difference in Penggunaannya/ Penggunaannya/ Entitas Induk/

- Net Entitas Changes on Appropriated Unappropriated Equity

Sepengendali/ Equity of Attributable

Difference in Value Subsidiaries to Equity

of Restructuring Transactions Holders

Transactions of of the Parent

Entities Under

Common Control

BALANCE AS OF

SALDO PER 31 DESEMBER 2012 870,949 (3,710) (8,591) 1,028,828 100 (234,286) 1,653,290 763,311 2,416,601 DECEMBER 31, 2012

Pelaksanaan Waran Seri II 24 135 -- -- -- -- -- 135 -- 135 Excercise of Warrant Series II

Premium of Excercise of

Agio Atas Pelaksanaan Waran Seri II 24 -- 81 -- -- -- -- 81 -- 81 Warrant Series II

Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Total Comprehensive Income (Loss)

Tahun Berjalan -- -- -- -- -- (103,375) (103,375) 123,312 19,937 for the Year

BALANCE AS OF

SALDO PER 31 DESEMBER 2013 871,084 (3,629) (8,591) 1,028,828 100 (337,661) 1,550,131 886,623 2,436,754 DECEMBER 31, 2013

Pelepasan Sebagian Saham Entitas Anak 25.a -- -- (1,028,593) -- -- (1,028,593) -- (1,028,593) Disposal of Certain Shares of Subsidiary

Perubahan Kepentingan Non-Pengendali -- -- -- -- -- -- -- 37,397 37,397 Changes in Non Controlling Interest

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Total Comprehensive Income

Berjalan -- -- -- -- -- 7,731,975 7,731,975 211,344 7,943,319 for the Year

BALANCE AS OF

SALDO PER 31 DESEMBER 2014 871,084 (3,629) (8,591) 235 100 7,394,314 8,253,513 1,135,364 9,388,877 DECEMBER 31, 2014

Defisit/Deficit

Additional Paid-in Capital - Net

Tambahan Modal Disetor - Neto/

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 26, 2015 6 Paraf/Sign

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED STATEMENT KONSOLIDASIAN OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)

2014 2013

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan Kas dari Pelanggan 2,452,805 1,960,766 Cash Received from Subscribers

Pembayaran Kas kepada Pemasok (1,071,105) (466,957) Payment to Suppliers

Pembayaran Untuk Beban Usaha (511,391) (450,556) Payment for Operating Expenses

Pembayaran kepada Karyawan (415,659) (314,202) Payment to Employees

Pembayaran Pajak (354,289) (185,150) Income Taxes Paid

Pembayaran Bunga - Bersih (74,563) (37,349) Interest Paid - Net

Penerimaan (Pembayaran) Lainnya 39,668 (121,380) Other Cash Received (Payment)

Arus Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by

Aktivitas Operasi 65,466 385,172 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Aset Tetap Property, Plant and Equipment

Penjualan 3,913 298,972 Sales

Pembelian (1,170,974) (1,333,184) Acquisition

Investasi di Entitas Asosiasi Investment in Associates

Penambahan (156,113) (17,798) Acquisition

Pelepasan -- 2,125 Disposal

Hasil Penjualan Saham Entitas Anak Melalui Proceed from Sale of Share in Subsidiary's

Divestasi 1,846,886 -- Through Divesment

Pelepasan Aset melalui Transaksi Penjualan dan Disposal of Assets through the sale

Penyewaan Kembali 166,972 -- and lease back transactions

Pembelian Aset Takberwujud (542,282) -- Acquisition of Intangible Assets

Arus Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by

(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 148,402 (1,049,885) (Used in) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pinjaman Bank dan Lembaga Bank Loans and Financial

Keuangan Institution

Penerimaan 1,306,388 544,811 Receipt

Pembayaran (538,799) (342,065) Payment

Pembayaran Anjak Piutang (67,072) (22,928) Payment of Factoring Payables

Penerimaan dari Penambahan Modal Disetor -- 217 Proceeds from Additional Paid-in Capital

Penerimaan dari Penambahan Modal Disetor Proceeds from Additional Paid-in Capital

Entitas Anak 55,000 -- of Subsidiaries

Penerimaan dari Utang Sewa Pembiayaan -- 171,250 Proceeds from Finance Lease Obligation

Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (99,153) (142,975) Payment of Finance Lease Obligation

Pengeluaran untuk Beban Emisi Saham Entitas Anak (7,128) -- Disbursement for Stock Issuance Cost of Subsidiary

Pembayaran Dividen kepada Pihak Non-Pengendali (14,261) -- Payment Dividend for Non-Controlling Interest

Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang (739,026) -- Repayments of Long-Term Debt

Arus Kas Neto (Digunakan untuk) Diperoleh dari Net Cash Flows (Used in) Provided by Financing

Aktivitas Pendanaan (104,051) 208,310 Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND

KAS 109,817 (456,403) CASH EQUIVALENTS

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

March 26, 2015 7 Paraf/Sign

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED STATEMENT KONSOLIDASIAN (LANJUTAN) OF CASH FLOWS (CONTINUED) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)

2014 2013

Rp Rp

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

AWAL TAHUN 392,453 848,657 THE BEGINNING OF YEAR

PERUBAHAN SALDO KAS DAN CHANGES OF CASH AND

SETARA KAS DARI: CASH EQUIVALENT FROM:

- ENTITAS ANAK YANG TIDAK

DIKONSOLIDASI (421,587) -- - NOT CONSOLIDATED SUBSIDIARY

- TAMBAHAN DARI ENTITAS ANAK YANG - ADDITIONAL FROM

DIKONSOLIDASI 268,563 -- CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

Dampak Perubahan Selisih Kurs Effect in foreign exchange changes

Terhadap Kas dan Setara Kas (31,834) 199 in cash and cash equivalents

SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

PADA AKHIR TAHUN 317,412 392,453 THE END OF THE YEAR

Informasi tambahan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan di Catatan 38.

Additional information on activities not affecting cash flows is presented in Note 38.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

March 26, 2015 8 Paraf/Sign

1. Umum 1. General 1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment PT First Media Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 6 Januari 1994 berdasarkan akta notaris B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, SH, No. 37 dengan nama PT Safira Ananda. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1.446.HT.01.01.Th.95 tanggal 1 Februari 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 81 Tambahan No. 6613 tanggal 8 Oktober 1999. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta yang dibuat di hadapan notaris Andalia Farida, S.H., M.H No. 10, tanggal 24 April 2014, antara lain mengenai perubahan Pasal 12 ayat (3) dan Pasal 15 ayat (3) Anggaran Dasar Perusahaan, yang mana perubahan tersebut telah diberitahukan dan disimpan dalam sistem Administrasi Badan Hukum sesuai dengan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-00829.40.21.2014 tanggal 25 April 2014, perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT First Media Tbk.

PT First Media Tbk (the Company) was established on January 6, 1994, based on notarial deed No. 37 of B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, SH, under the name of PT Safira Ananda. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decree No. C2-1.446.HT.01.01.Th.95 dated February 1, 1995 and was published in the State Gazette No. 81 Supplement No. 6613 dated October 8, 1999. The Company’s articles of association has been amended several times, most recently by notarial deed No. 10 dated April 24, 2014 made before notary Andalia Farida, S.H., M.M, regarding the amendment of Article 12 verse (3) and Article 15 verse (3) of Article of Association of the Company, which has been notified and registered at Legal Entity Administration System through letter issued by Ministry of Law and Human Right No. AHU-00829.40.21.2014 dated April 25, 2014, regarding the receipt of notification of amendment of PT First Media Tbk’s articles of association.

Perusahaan melakukan inkubasi usaha-usaha baru yang berfokus pada bisnis teknologi, media, dan telekomunikasi. Portofolio Perusahaan saat ini terutama terkait dalam penyediaan jasa melalui jaringan komunikasi pita lebar (“jaringan”) (broadband communication network) dan pendistribusian sinyal elektronik melalui jaringan tersebut, yang saat ini pendapatannya terutama dihasilkan dari PT Link Net Tbk, yang menjalankan jasa pendistribusian program televisi di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya dan Bali dan layanan internet broadband berkecepatan tinggi yang saat ini memperoleh pendapatan dari pelanggan di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung dan Surabaya.

The Company involved in incubating new business focusing in the areas of technology, media, and telecomunication. The Company’s portofolio primarily related to provision of services through a broadband communication network (“the network”) and distribution of various electronic signals through the network, with its revenue currently derived primarily from PT Link Net Tbk, which operate the distribution of television program in Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya and Bali and high speed internet broadband services which currently generate revenues from customers in Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung and Surabaya areas.

Perusahaan berdomisili di BeritaSatu Plaza Lantai 4, Jl. Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 1 Maret 1999.

The Company is domiciled at BeritaSatu Plaza 4th Floor, Jl. Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta. It started its commercial operations on March 1, 1999.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan telah ditetapkan sebagai salah satu pemenang seleksi untuk memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) di Zona 1 (wilayah Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (wilayah Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya, Perusahaan telah memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 November 2009 dan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 tanggal 2 April 2012. Dengan ditetapkannya izin penyelenggaraan tersebut maka

Based on the Decree of the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 dated July 27, 2009, the Company has been appointed as one of the selection winners to obtain implementation license of fixed local Packet Switched Based Network using 2.3 GHz Radio Frequency Band for Wireless Broadband services in Zone 1 (Northern part of Sumatera Area) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi area). Furthermore, the Company has obtained the implementation license of fixed local Packet Switched based network No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 dated November 6, 2009 and as amended by the Decree of Minister of Informatics and Telecommunication of Republic of Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 dated April 2, 2012. In connection with the issuance of such operational license, the Decree of Minister of Transportation Number KP.227 year 2001 dated September 26, 2001 regarding

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

9

March 26, 2015 Paraf/Sign

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.227 tahun 2001 tanggal 26 September 2001 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

implementation license of the Fixed Local Packet Switched based network was revoked and declared invalid.

Entitas induk Perusahaan adalah AcrossAsia Limited, sebuah perusahaan yang didirikan di Cayman Islands dan kepemilikan sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Hongkong.

The parent of the Company is AcrossAsia Limited, a company was incorporated in the Cayman Islands and its shares have been listed on the Hongkong Stock Exchange.

1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan 1.b. The Company’s Public Offering Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk menawarkan 20.000.000 sahamnya kepada masyarakat dengan harga pelaksanaan Rp500 per saham dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dalam suratnya No. S-73/PM/2000 tanggal 27 Januari 2000. Saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 25 Februari 2000.

The Company’s Registration Statement to offer 20,000,000 shares to the public at the price of Rp500 per share was declared effective by the Capital Market Supervisory Agency in its letter No. S-73/PM/2000 on January 27, 2000. The Company's shares were listed at the Surabaya Stock Exchange on February 25, 2000.

Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 441.674.000 saham baru (dengan nilai nominal Rp500 per saham) dengan harga penawaran Rp500 per saham dan sebanyak-banyaknya 129.904.118. Waran Seri I yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan pernyataan efektifnya berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.S-3415/BL/2006 tanggal 28 Desember 2006, dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 29 Desember 2006.

In 2006, The Company conducted Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance I of 441,674,000 new shares (with par value Rp500 per share) at an offering price of Rp500 per share and a maximum of 129,904,118. Warrant Serie I was issued attached to the new shares which given freely as incentive for the stockholders of the Company and/or pre-emptive rights holders who exercise their rights. The offering received an effective notification statement based on the Letter from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. S-3415/BL/2006 dated December 28, 2006, and became effective after obtaining an approval from the Company’s General Meeting of Shareholders dated December 29, 2006.

Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 912.421.400 saham baru (dengan nilai nominal Rp500 per saham) dengan harga penawaran Rp500 per saham dan sejumlah 130.345.914 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Penawaran tersebut telah mendapat pernyataan efektif berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. S-3383/BL/2010 dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 19 April 2010.

In 2010, the Company conducted Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance II of 912,421,400 new shares (with par value Rp500 per share) at an offering price of Rp500 per share and a total of 130,345,914 Warant Serie II was issued attached to the new shares which was given freely as incentive for the new stockholders of the Company and/or pre-emptive rights holders who exercised their rights. The offering received an effective statement based on the letter from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. S-3383/BL/2010 and became effective upon approval from the General Meeting of Shareholders on April 19, 2010.

Per tanggal 31 Desember 2014 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2014, all of the Company's shares are listed on the Indonesian Stock Exchange.

1.c. Struktur Entitas Anak 1.c. The Structure of Subsidiaries (1). Perusahaan mempunyai entitas anak yang dimiliki secara

langsung dan tidak langsung sebagai berikut: (1). The Company has direct and indirect ownership over the

following subsidiaries:

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

10

March 26, 2015 Paraf/Sign

Entitas Anak/ Domisili/ Bidang Usaha/ Tahun Operasi

Subsidiaries Domicile Operations Komersial/Start

of Commercial

Operations

31 Des/ 31 Des/ 31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31, Dec 31, Dec 31,

2014 2013 2014 2013

% % Rp Rp

PT First Media Jakarta Perfilman dan 100.00 100.00 2009 25,909 25,100

Production Perekaman Video/

("FMP") Film and Video

Recording

PT First Media Jakarta Perfilman dan 100.00 100.00 2010 84,025 52,300

News ("FMN") Perekaman Video/

Film and Video

Recording

PT First Media Jakarta Penyiaran 80.00 80.00 2011 13,205 10,753

Television Berlangganan/

("FMTV") Subscription

Broadcasting

PT Margayu Jakarta Perdagangan/ 100.00 100.00 Belum 782 781

Vatri Chantiqa Trading Beroperasi/

("MVC") Non Operating

PT Jaring Data Jakarta Penyiaran/ 100.00 100.00 Belum 2,089 2,127

Interaktif ("JDI") Broadcasting Beroperasi/

Dimiliki oleh FMN Non Operating

sebesar 70%

PT Bintang Jakarta Telekomunikasi/ 100.00 100.00 Belum 26,840 2,529

Merah Perkasa Telecommunication Beroperasi/

Abadi ("BMPA") Non Operating

PT Graha Jakarta Perdagangan/ 100.00 100.00 Belum 10,095 2,519

Investama Trading Beroperasi/

Andalan Terpadu Non Operating

("GIAT", Sebelumnya/

Formerly PT First

Digital Broadcasting

Televisi or "FDBT")

PT Media Jakarta Perfilman dan 99.00 99.00 2004 761 1,134

Sinema Perekaman Video/

Indonesia Film and Video

("MSI") Recording

Dimiliki oleh FMP

sebesar 99.00%

Percentage

of Ownership

Persentase Jumlah Aset/

Pemilikan/ Total Assets

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

11

March 26, 2015 Paraf/Sign

Entitas Anak/ Domisili/ Bidang Usaha/ Tahun Operasi

Subsidiaries Domicile Operations Komersial/Start

of Commercial

Operations

31 Des/ 31 Des/ 31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31, Dec 31, Dec 31,

2014 2013 2014 2013

% % Rp Rp

Percentage

of Ownership

Persentase Jumlah Aset/

Pemilikan/ Total Assets

PT Delta Jakarta Penyedia Jasa 100.00 49.83 2008 7,805 7,164

Nusantara Akses Internet/

Networks ("DNN") Internet Service

Dimiliki oleh GIAT Provider

sebesar 50.17%

PT Citra Jakarta Perdagangan/ 100.00 -- Belum 75,001 --

Investama Trading Beroperasi/

Andalan Terpadu Non Operating

("CIAT")

PT Mitra Jakarta Perdagangan/ 69.04 -- Belum 3,824,541 1,217,029

Mandiri Mantap Trading Beroperasi/

("MMM") Non Operating

PT Internux Jakarta Penyedia Jasa 39.35 -- 2013 3,633,700 2,271,544

("PT I"), Akses Internet/

Dimiliki oleh MMM Internet Service

sebesar 56.99% Provider

PT MSH Jakarta Jasa Kartu Panggil/ 100.00 -- 2009 20,465 165,669

Niaga Telecom Calling Card Services

Indonesia ("MSH")

Dimiliki oleh BMPA

sebesar 80%

PT Cinemaxx Jakarta Perfilman dan 75.00 -- 2014 271,695 --

Global Pasifik Perekaman Video dan

("CGP") Jasa Bioskop/ Film and

Dimiliki oleh CIAT Video Recording and

sebesar 75% Cinema services

PT Prima Jakarta Perdagangan/ 100.00 -- 2013 33,125 18,335

Wira Utama Trading

("PWU")

Dimiliki oleh BMPA

sebesar 99.99%

*) PT Link Net Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak 1 November 2014 (Catatan 1.c butir 5).

*) PT Link Net Tbk is no longer consolidated since November 1, 2014 (Note 1.c point 5).

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

12

March 26, 2015 Paraf/Sign

Entitas Anak/ Domisili/ Bidang Usaha/ Tahun Operasi

Subsidiaries Domicile Operations Komersial/Start

of Commercial

Operations

31 Des/ 31 Des/ 31 Des/ 31 Des/

Dec 31, Dec 31, Dec 31, Dec 31,

2014 2013 2014 2013

% % Rp Rp

Percentage

of Ownership

Persentase Jumlah Aset/

Pemilikan/ Total Assets

PT Link Net *) Jakarta Penyedian Jariangan -- 66.06 2000 -- 3,225,204

("LN") Tetap Lokal Berbasis

Packet-Switched dan

Jasa Layanan Internet/

Provider of the Fixed

Local Packet-Switched

Based Network and

Internet Service Provider

PT Lynx Mitra Jakarta Telekomunikasi / 35.00 -- 2008 12,786 --

Asia ("LMA") Telecommunication

Dimiliki oleh GIAT

sebesar 35% (1). Berdasarkan Akta No. 49 tanggal 19 Februari 2014 yang

dibuat dihadapan Charles Hermawan, SH, Notaris di kota Tangerang, pemegang saham FMN setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMN sebesar Rp50.890. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham FMN juga menyetujui untuk meningkatkan modal dasar FMN dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp200.000.

(2). Pada bulan Juni 2014, LN melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran umum perdana saham. Dalam penawaran umum saham perdana tersebut, LN menawarkan sejumlah 304.265.000 saham milik Perusahaan di LN. Pada saat yang sama, Asia Link Dewa Pte Ltd melakukan pembelian sejumlah 458.248.814 saham milik Perusahaan di LN. Atas penawaran umum saham perdana dan pembelian saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 66,06% menjadi 41%.

(1). Based on Deed No. 49 dated February 19, 2014 of Charles Hermawan, SH, notary in Tangerang, shareholders of FMN agreed to increase the issued and paid-up capital of FMN amounting to Rp50,890. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMN also agreed to increase the authorized capital of FMN from Rp10,000 to Rp200,000.

(2). In June 2014, LN listed its shares in Indonesia Stock Exchange and conduct initial public offerring (IPO). In the IPO, LN offerred 304,265,000 shares of the Company in LN. On the same time, Asia Link Dewa Pte Ltd purchase 458,248,814 shares of the Company in LN. Upon the IPO and purchase of shares, the Company’s shares ownership in LN declined from 66.06% to 41%.

(3). Pada tanggal 30 Juni 2014, LN dan GIAT (entitas anak) membeli saham LMA masing-masing sejumlah 178.750 lembar dan 96.250 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada LMA sebanyak 100%.

(3). On June 30, 2014, LN and GIAT (subsidiaries) acquires LMA’s shares of 178,750 shares and 96,250 shares, respectively, and total share ownership of LMA amounted to 100%.

(4). Perusahaan dan Asia Link telah menandatangani

Cooperation Agreement tertanggal 9 Oktober 2014, yang antara lain mengatur pengaturan dan pengembangan bisnis LN untuk melindungi investasi Asia Link selaku pemegang saham minoritas non-pengendali.

(4). The Company and Asia Link has signed a Cooperation Agreement dated October 9, 2014, which among other things regulates the setting and business development in order to protect investments LN Asia Link as holder of non-controlling minority stake. Cooperation Agreement

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

13

March 26, 2015 Paraf/Sign

Cooperation Agreement mulai efektif sejak selesainya transaksi penjualan saham Perusahaan dalam LN. Dengan efektifnya Cooperation Agreement, Shareholders’ Agreement tertanggal 21 Maret 2011 yang ditandatangani Perusahaan dan Asia Link berakhir dan tidak berlaku lagi.

became effective as of the completion of the sale of shares of the Company in LN. With effective Cooperation Agreement, Shareholders' Agreement dated March 21, 2011 signed by the Company and Asia Link expired and is no longer valid.

(5). Pada tanggal 29 Oktober 2014, RUPSLB Perusahaan telah menyetujui antara lain rencana penjualan saham milik Perusahaan dalam LN (divestasi) melalui pelaksanaan rencana private placement yang akan dilaksanakan di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia, sejumlah kurang lebih 11% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LN, yang akan dilakukan melalui penjualan kurang lebih 7,45% dari total saham dalam LN berdasarkan Underwriting Agreement tertanggal 24 Oktober 2014 dan melalui pemberian hak opsi untuk membeli kurang lebih 3,55% dari total saham dalam LN kepada Credit Suisse (Singapore) Ltd. Transaksi penjualan saham Perusahaan dalam LN sebanyak 226.677.000 lembar saham telah selesai pada tanggal 3 November 2014 dengan nilai penjualan sebesar Rp1.360.062. Atas transaksi tersebut Perusahaan mencatat keuntungan dari penjualan saham sebesar Rp1.235.300

(5). On October 29, 2014, the General Meeting of Shareholders Extraordinary of the Company has approved the plan to sell the Company’s shares in the LN (divestment) through a private placement, that will be executed within or outside the territory of the Republic of Indonesia, a number of more or less 11% of the total issued shares and paid in LN, which will be done through the sale of approximately 7.45% of the total shares in the LN based Underwriting Agreement dated October 24, 2014 and through the provision of an option to purchase approximately 3.55% of the total shares in the LN to Credit Suisse (Singapore) Ltd. Transactions sale of shares of the Company in the LN of 226.677.000 shares was completed on November 3, 2014 with selling value amounting to Rp1,360,062. From this transaction, the Company has recorded gain on sale of shares amounting to Rp1,235,300

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, atas opsi tersebut belum dilaksanakan sehingga kepemilikan saham Perusahaan di LN adalah sebesar 33.82% dan sejak tanggal tersebut Perusahaan juga tidak lagi mengkonsolidasi laporan keuangan LN dan mencatat LN sebagai Entitas Asosiasi (Catatan 8).

As of December 31, 2014, at the option has not been exercise so that the Company's shareholding in LN is equal to 33.82% and since that date the Company no longer consolidates the financial statements LN, and records LN as Associate Company (Note 8).

(6). Pada tanggal 31 Oktober 2014, BMPA dan GIAT (entitas anak) membeli saham MSH masing-masing sejumlah 10.000.000 lembar dan 2.500.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada MSH Indonesia sebanyak 100%.

(6). On October 31, 2014, BMPA and GIAT (subsidiaries) buy MSH amounted to 10,000,000 shares and 2,500,000 shares, respectively bringing the total shareholding of MSH as much as 100%.

(7). Pada tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan MMM untuk penyelesaian piutang usaha Perusahaan melalui konversi utang non-afiliasi sebesar Rp477.630 menjadi saham di MMM.

(7). On October 31, 2014, the Company has an agreement with MMM for the settlement of accounts receivable of the Company through the conversion of a non-affiliated debt into shares in MMM amounted to Rp477,630.

(8). Pada tanggal 5 November 2014, GIAT (entitas anak) membeli 301 saham DNN dari PT Arydan Pacific Indonesia sehingga total kepemilikan saham pada DNN sebanyak 100%.

(9). Berdasarkan Akta No. 25 tanggal 15 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Nurlani Yusup, SH, M.Kn, Notaris di Kabupatan Tangerang, BMPA dan MVC (entitas anak) membeli saham PWU masing-masing sejumlah 9.999.000 lembar saham dan 1.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada PWU sebanyak 100%.

(8). As of November 5, 2014, GIAT (a subsidiary) had acquired 301 shares of DNN from PT Arydan Pacific Indonesia bringing the total shareholding of DNN as much as 100%.

(9). Based on Deed No. 25 dated 15 December, 2014 of Nurlani Yusup, SH, M.Kn, notary in Tangerang regency, BMPA dan MVC (subsidiaries) has acquired PWU amounted to 9,999,000 shares and 1,000 shares, respectively bringin the total shareholding of PWU as much as 100%.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

14

March 26, 2015 Paraf/Sign

(10). Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 23 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, Notaris di Kabupaten Tangerang, CIAT (entitas anak) melakukan penyertaan dalam CGP senilai Rp75.000 yang setara dengan 75.000.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada CGP adalah sebanyak 75%.

(11). Berdasarkan Akta No. 102 tanggal 24 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Charles Hermawan, SH, Notaris di kota Tangerang, Perusahaan melakukan peningkatan penyertaan dalam MMM sebesar Rp18.000 dan Rp739.800 dengan mengambil pengeluaran saham baru yang dikeluarkan oleh MMM, sehingga kepemilikan saham Perusahaan di MMM adalah sebanyak 69,04%.

(12). Berdasarkan akta No. 83 tanggal 22 Oktober 2014 yang

dibuat dihadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di Tangerang tentang pendirian CIAT, Perusahaan dan GIAT melakukan penyertaan modal dalam CIAT masing-masing sejumlah 495 dan 5 lebar saham sehingga total kepemilikan saham pada CIAT sebanyak 100%.

(13). Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang CIAT setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor CIAT sebesar Rp75.000 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham CIAT juga setuju untuk meningkatkan modal dasar CIAT dari sebesar Rp2.000 menjadi Rp302.000.

(14). Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham FMN setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMN sebesar Rp67.400. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham FMN juga setuju untuk meningkatkan modal dasar FMN dari sebesar Rp200.000 menjadi Rp503.160.

(15). Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham FMP setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMP sebesar Rp16.500. FMP juga setuju untuk meningkatkan modal dasar FMP dari sebesar Rp7.500 menjadi sebesar Rp96,000.

(16). Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham GIAT setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor GIAT sebesar Rp6.000 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh FMP. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut,

(10). Based on Deed No. 53 dated 23 December, 2014 of Sriwi Bawana Nawaksari, notary in Tangerang regency, CIAT (a subsidiary) has subscribe shares of CGP amounting to Rp75,000 equal to 75,000,000 shares therefore the total shareholding of CGP as much as 75%.

(11). Based on Deed No. 102 dated 24 December, 2014 of Charles Hermawan, SH, notary in Tangerang, Company has increased its shareholding in MMM amounting Rp18,000 and Rp739,800 by subscribe new shares issued by MMM, therefore the total shareholding is 69,04%.

(12). Based on deed No.83 dated October 22, 2014 of Charles Hermawan, S.H., Notary in Tangerang about establishment of CIAT, the Company and GIAT has subscribe shares of CIAT amounting to 495 and 5 shares therefore the total shareholding of CIAT as much as 100%.

(13). Based on Deed No. 18 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of CIAT agreed to increase the issued and paid-up capital of CIAT amounting to Rp75,000 by the issuance of new shares which fully subscribed by the Company. Pursuant to the conversion, the shareholders of CIAT also agreed to increase the authorized capital of CIAT from Rp2,000 to Rp302,000.

(14). Based on Deed No. 19 dated 30 December, 2014 of

Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of FMN agreed to increase the issued and paid-up capital of FMN amounting to Rp67,400. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMN also agreed to increase the authorized capital of FMN from Rp200,000 to Rp503,160.

(15). Based on Deed No. 20 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of FMP agreed to increase the issued and paid-up capital of FMP amounting to Rp16,500. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMP also agreed to increase the authorized capital of FMP from Rp7,500 to Rp96,000.

(16). Based on Deed No. 21 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of GIAT agreed to increase the issued and paid-up capital of GIAT amounting to Rp6,000 by the issuance of new shares which fully subscribed by the FMP. Pursuant to the conversion, the shareholders of GIAT also agreed to increase the authorized capital of GIAT from Rp10,000 to Rp34,000.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

15

March 26, 2015 Paraf/Sign

pemegang saham GIAT juga setuju untuk meningkatkan modal dasar GIAT dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp34.000.

(17). Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham BMPA setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor BMPA sebesar Rp24.500 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham BMPA juga setuju untuk meningkatkan modal dasar BMPA dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp108.000.

(17). Based on Deed No. 22 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of BMPA agreed to increase the issued and paid-up capital of BMPA amounting to Rp24,500 by the issuance of new shares which fully subscribed by the Company. Pursuant to the conversion, the shareholders of BMPA also agreed to increase the authorized capital of BMPA from Rp10,000 to Rp108,000.

1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan 1.d. Board of Commissioners, Directors and Employees Per 31 Desember 2014, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing berdasarkan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 23 April 2014, yang diaktakan dalam akta notaris Andalia Farida, SH., Mkn, No. 11 tanggal 23 April 2014 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on April 23, 2014, as covered by notarial deed No. 11 of Andalia Farida, SH., Mkn, dated April 23, 2014, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Theo Leo Sambuaga President Commissioner Komisaris Independen Didik J. Rachbini Independent Commissioner Komisaris Independen Rizal Ramli Independent Commissioner Komisaris Independen Muladi Independent Commissioner Komisaris Independen Ito Sumardi DS Independent Commissioner Komisaris Independen Nanan Soekarna Independent Commissioner Komisaris Komisaris Komisaris

Markus Permadi Benny Haryanto Richard Setiadi

Commissioner Commissioner Commissioner

Direksi Directors Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur

Ali Chendra Irwan Djaja

President Director Vice President Director

Direktur Independen Harianda Noerlan Independent Director Direktur Dicky Setiadi Moechtar Director Direktur Johannes Tong Director Direktur Anthony Chandra Kartawiria Director Direktur Richard Kartawijaya Director Per 31 Desember 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing berdasarkan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 September 2013, yang diaktakan dalam akta notaris Rini Yulianti SH, No. 30 tanggal 24 September 2013 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2013, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on September 24, 2013, as covered by notarial deed No. 30 of Rini Yulianti SH, dated September 24, 2013, are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Theo Leo Sambuaga President Commissioner Komisaris Independen Didik J. Rachbini Independent Commissioner Komisaris Independen Rizal Ramli Independent Commissioner Komisaris Independen Muladi Independent Commissioner Komisaris Independen Ito Sumardi DS Independent Commissioner Komisaris Markus Permadi Commissioner

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

16

March 26, 2015 Paraf/Sign

Direksi Directors Presiden Direktur Akan ditentukan kemudian/

Will be determined later President Director

Direktur Tidak Terafiliasi Harianda Noerlan Non Affiliated Director Direktur Dicky Setiadi Moechtar Director Direktur Larry Ridwan Director Direktur Ali Chendra Director Direktur Johannes Tong Director Direktur Danrivanto Budhijanto Director Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan komite audit adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the members of the audit committee are as follows:

Ketua Didik J. Rachbini Chairman Anggota Herman Latief Member Anggota R Hikmat Kartadjoemena Member Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, corporate secretary Perusahaan adalah Harianda Noerlan.

As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s corporate secretary is Harianda Noerlan.

Perusahaan dan entitas-entitas anak, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 mempunyai masing-masing sekitar 1.085 dan 1.169 karyawan tetap (tidak diaudit).

The Company and its subsidiaries, as of December 31, 2014 and 2013, have approximately 1,085 and 1,169 permanent employees, respectively (unaudited).

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies

2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

2.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (FAS)

Laporan keuangan konsolidasian interim Perusahaan dan entitas anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.

The Company and its subsidiaries interim consolidated financial statements has been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (FASB-IIA) and Regulations from Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” attachment Decree No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements the issuer or public company.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements have been prepared based on the going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

17

March 26, 2015 Paraf/Sign

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.

The presentation currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which represents the functional currency of the Company and subsidiaries.

Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan Implementation of Current Year Accounting Standards Berikut adalah interpretasi baru yang wajib ditetapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2014 dalam laporan keuangan konsolidasian:

The new interpretation which are mandatory for the first time on or after January 1, 2014, in the consolidated financial statements are as follows:

ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK No. 27: Transfer of Assets from Customers

ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

ISAK No. 28: Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments

Perusahaan telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan interpretasi tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company has evaluated the impact of the new interpretation to be immaterial to the consolidated financial statements.

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian 2.c. Consolidation Principles Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan entitas anaknya. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun dan transaksi antar Perusahaan yang material telah dieliminasi.

The consolidated financial statements included the accounts of the Company and its subsidiaries. The Subsidiaries are all entities whereby the Company has the power to control the financial and operating policies, generally through an ownership of more than half of the voting rights. All significant intercompany accounts and transactions are eliminated.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and deconsolidated from the date on which the Company’s control ceases.

Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.

Non-controlling interests represent the proportion of the results and net assets of subsidiaries which are not attributable to the Company.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

The changes in the Company’s ownership interest in a

subsidiary that do not effect in a loss of control are accounted

for as equity transactions. Any difference between the amount

by which the non-controlling interests are adjusted and the fair

value of the consideration paid or received shall be recognized

directly in equity and attributed to the owners of the parent.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif.

The changes in the Company’s ownership interest in a subsidiary that effect in a loss of control are accounted for as gain or loss at statements of comprehensive income.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:

In case of loss of control over subsidiary, the Group:

- menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;

- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali;

- menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

- derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;

- derecognizes the carrying amount of any non-controlling interest;

- derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

18

March 26, 2015 Paraf/Sign

- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai

keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan - mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang

sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi atau ke saldo laba.

- recognizes the fair value of the consideration received; - recognizes the fair value of any investment retained; - recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

- reclassifies its share of components previously recognized

in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as approoriate.

2.d. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali 2.d. Difference in Value of Restructuring Transactions of

Entities under Common Control Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang mengalihkan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut.

Restructuring transactions of entities under common control are transactions to transfer assets, liabilities, shares and other ownership instruments between parties under common control which do not result in profit or loss for the whole group or for an individual entitiy of the group.

Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK No. 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK ini berlaku secara prospektif dengan ketentuan bahwa saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (revisi 2004): Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada tanggal awal penerapan PSAK ini, yaitu tanggal 1 Januari 2013, disajikan dalam pos tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.

Before January 1, 2013, the difference between the transfer price of transfer assets, liabilities, shares or other ownership instruments and the book value arising from restructuring transactions of entities under common control is recorded as “Difference in value from restructuring transactions among entities under common control” and presented as part of equity of the Company. Effective on January 1, 2013, the Company adopted PSAK No. 38 (2012 revision). This PSAK is being adopted prospectively that the difference in value resulting from the common-control entities restructuring transaction based on PSAK No. 38 (2004 revision): the Accounting of Restructuring of Common-Control Entities, at the early adoption of this PSAK, January 1, 2013, being presented as “Additional-Paid-In-Capital”, and can not be recognized as “Realized Profit/Loss” or reclassified as “Retained Earnings”.

2.e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing 2.e. Foreign Currency Transactions and Balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Transactions involving foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang diumumkan oleh Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut (per 31 Desember 2014 kurs tukar yang digunakan adalah USD1 = Rp12.440; per 31 Desember 2013 kurs tukar yang digunakan adalah USD1 = Rp12.189). Laba atau rugi selisih kurs dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

On statement of financial positions date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are reported in Rupiah using the rate of exchange prevailing at such date as published by Bank Indonesia (as of December 31, 2014 is USD1 = Rp12,440; December 31, 2013 is USD1 = Rp12,189). The resulting gains or losses are credited or charged to the consolidated statements of comprehensive income.

2.f. Transaksi dengan Pihak-pihak berelasi 2.f. Transaction with Related Parties Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):

A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (referred to as “reporting entity”):

(a.) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut:

(a.) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor;

(i) has control or joint control over the reporting entity;

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

19

March 26, 2015 Paraf/Sign

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor; atau

(ii) has significant influence over the reporting entity; or

(iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.

(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

(b.) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

(b.) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

(i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain);

(i) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya);

(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);

(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

(iii) Both entities are joint ventures of the same third party;

(iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga;

(iv) One entity is a joint venture of the third entity and the other entity is an associate of the third party;

(v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor;

(v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;

(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a);

(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).

(vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

2.g. Setara Kas 2.g. Cash Equivalents Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash equivalents consist of short-term time deposits with maturities of 3 (three) months or less since the time of their placement, not pledged as collateral and unrestricted.

2.h. Instrumen Keuangan 2.h. Financial Instruments Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.

The Company classifies its financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: Financial assets are classified as follows:

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

1. Financial assets at fair value through profit and loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang

Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. Under this category are financial assets acquired for the purpose of selling within a short-term period or where there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivative instruments are also classified herein unless they are designated as effective hedging instruments. The investments which meet this classification are recorded at

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

20

March 26, 2015 Paraf/Sign

termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

fair value. Unrealized gains or losses on reporting date are credited or debited to the operations of the year.

Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

The Company has no financial assets classified as financial assets at fair value through profit and loss.

2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo 2. Investments classified as held to maturity Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:

Investment in held to maturity are non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity have been defined, and management has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity, unless:

a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

a. investments that at initial recognition, are designated as financial assets measured at fair value through profit or loss;

b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

b. investment designated as available for sale; and

c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

c. investment that meet the definition of loans and receivables.

Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method.

Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasi sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.

The Company has no financial assets classified as investments held to maturity.

3. Pinjaman yang diberikan dan piutang 3. Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payment and are not quoted in the active markets.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunga tidak material.

Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, except for loans and receivables whereby the calculation of interest is immaterial.

Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya, dan piutang pihak berelasi non-usaha yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Company has cash and cash equivalents, trade receivables, other current and non-current financial assets, and non-trade receivables from related parties are classified as loans and receivables.

4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual

4. Financial assets classified as available for sale

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal laporan posisi keuangan yang disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.

Financial assets classified as available for sale are non-derivative financial assets designated as available for sale or that do not meet criteria for other groups. These financial assets are recorded at fair value. The difference between the cost and fair value is income (loss) that have not been realized in the statement of financial position date are presented as part of other comprehensive income.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

21

March 26, 2015 Paraf/Sign

Pada 31 Desember 2014 dan 2013, investasi pada saham yang merupakan bagian dari aset keuangan tidak lancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

As of December 31, 2014 and 2013, investments in share of stock as part of other non-current financial assets are classified as available for sale.

Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

The Company uses settlement date accounting for regular contracts when recording transactions of financial assets.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

default or deliquency in interest or principal payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

It becoming probable that the borrower will enter bankcruptcy or financial reorganisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portofolio of receivables involves the Company and its subsidiaries’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portofolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan.

For financial assets that are stated at amortized cost, the loss of impairment value is the difference between the carrying value of the financial assets and the present value of discounted future estimated cash flows value using an effective interest rate as applicable to financial assets.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The carrying amount of the financial asset is deducted with the loss of impairment as directly of financial asset, except receivable which the carrying amount deducted through the use of allowance of receivable . If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decrease and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reserved to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal. The amount of such reversal is recognized as profit or loss.

Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset

Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

22

March 26, 2015 Paraf/Sign

keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at fair value of the financial asset at the date of reclassification.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: Financial liabilities are classified in the following groups: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laba rugi 1. Financial liabilities measured at fair value through profit

and loss Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit and loss is financial obligations that can be transferred in the near future. Derivatives are classified as liabilities at fair value through profit and loss except for a derivative that is designated, and effective as hedging instruments.

Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

The Company has no financial liabilities classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss.

2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

2. Financial liabilities are measured using amortized cost

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss are categorized and measured at amortized cost.

Perusahaan memiliki liabilitas keuangan berupa utang usaha, beban akrual, pinjaman jangka pendek, utang bank dan lembaga keuangan jangka pendek dan panjang, utang obligasi, liabilitas keuangan jangka pendek dan panjang lainnya.

The Company has financial liabilities in the form of trade payables, accrued expenses, short-term loan, short and long-term loan from banks and financial institution, bonds payable, and other short and long-term financial liabilities.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Derecognition of Financial Assets and Liabilities Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.

The Company and its subsidiaries derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company and its subsidiaries retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.

Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

The Company and its subsidiaries derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company and its subsidiaries’s obligations are discharged, cancelled or they expire.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

23

March 26, 2015 Paraf/Sign

Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Offsetting Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount are reported in the consolidated statements of financial position when and only when, there is a legally enforceable right to net off the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

Metode Suku Bunga Efektif Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba atau rugi.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at fair value through profit and loss.

Estimasi Nilai Wajar Fair Value Determination Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:

(i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1),

(i) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1),

(ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan

(ii) inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2), and

(iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

(iii) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan dan entitas anak untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company and its subsidiaries is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

24

March 26, 2015 Paraf/Sign

tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.

valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as minimum as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:

Specific valuation techniques used to value financial instruments include:

penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis, dan

the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments, and

teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.

other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.

2.i. Biaya Dibayar di Muka 2.i. Prepaid Expenses Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefitted by using the straight-line method.

2.j. Aset Tetap 2.j. Property, Plant and Equipment Aset tetap dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Property, plant and equipment is accounted for using cost model which is stated at cost less their accumulated depreciation and any accumulated losses impairment. Landrights are not depreciated and presented at acquisition cost. The depreciation were calculated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan 15 Building Renovasi 4 Leasehold Improvements Peralatan Kantor, Perabotan dan Kendaraan

4 - 5

Office Equipment, Furniture and Fixtures and Vehicle

Jaringan Distribusi 5 - 15 Distribution Network Peralatan BTS 8 BTS Equipment Peralatan Komunikasi 4 - 7.5 Communication Devices

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is carried at cost and not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Sedangkan biaya-biaya yang sifatnya meningkatkan masa manfaat aset secara signifikan, dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is directly charged to statement of comprehensive income as incurred. While significant renewal and betterments that increase the property and equipment condition are capitalized. When property and equipment are retired or otherwise disposed of, the cost and the related accumulated depreciation are removed from the account and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of comprehensive income for the year.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai aset tetap direview terhadap kemungkinan penurunan nilai, apakah terdapat peristiwa atau kondisi yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat dipulihkan. Penyisihan atas penurunan nilai aset tetap diakui pada periode terjadinya penurunan nilai.

At the statement of financial position date, the carrying value of property and equipment is reviewed for impairment whenever events and circumstances that the carrying value of property and equipment may not be recoverable. The provision for impairment of value is recognized in the period it occurred.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

25

March 26, 2015 Paraf/Sign

2.k. Aset dalam Penyelesaian 2.k. Construction in Progress Aset dalam penyelesaian terdiri dari bagian dari jaringan dan pekerjaan proyek yang masih dalam penyelesaian. Pengeluaran yang berhubungan dengan konstruksi, termasuk bunga, selisih kurs atas pinjaman dalam valuta asing dan beban pendanaan lainnya yang berhubungan dengan pinjaman yang digunakan untuk keperluan konstruksi, dikapitalisasi sebagai bagian aset dalam penyelesaian, sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”.

Construction in progress consists of portions of the network and project which are still under construction. Expenditures relating to the construction, including interest, foreign exchange differences on borrowing and other financing charges incurred on loans obtained to finance the construction, are capitalized as part of construction in progress, in accordance with the PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”.

2.l. Periode Prematur 2.l. Prematurity Period Periode prematur adalah periode dimana jaringan distribusi televisi sedang dalam tahap pembangunan dan pelayanan. Periode prematur dimulai ketika pendapatan dari pelanggan pertama diterima dan berakhir ketika pembangunan jaringan distribusi selesai, termasuk waktu yang cukup untuk menyiapkan instalasi drops pelanggan beserta perangkat keras yang berhubungan. Perusahaan menetapkan jangka waktu periode prematur selama 3 tahun.

The prematurity period defined as the period in which the cable television distribution network is partially under construction and partially in service. Prematurity period begins when the first subscriber’s revenue is earned and ends when the construction of the distribution network is completed, including a reasonable time to provide for installation of subscriber drops and related hardware. Management has determined the length of the prematurity period to be 3 years.

2.m. Sewa 2.m. Leases Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee.

The classification of a lease is determined based on whether the lessor or lessee controls substiantially all the risks and rewards incidental to ownership.

Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term.

2.n. Persediaan 2.n. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Harga perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir periode, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.

Inventories are carried at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by using the average method. Allowance for inventory obsolescence is provided based on the review of the condition of the individual inventory items at the end of the period, while the allowance for decline in value is provided to reduce the carrying values of the inventories to their net realizable values.

2.o. Aset takberwujud 2.o. Intangible Assets Aset takberwujud meliputi biaya izin awal (up-front fee) Layanan Pita Lebar Nirkabel dan perangkat lunak komputer dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus masing-masing selama 10 (sepuluh) tahun dan 4 (empat) tahun.

Intangible assets represent up-front fee of Wireless Broadband and computer software and are amortized using the straight-line method over the estimated useful life of 10 (ten) years and 4 (four) years, respectively.

2.p. Diskonto Surat Promes 2.p. Discount on Promissory Notes Diskonto yang berasal dari penerbitan surat promes diamortisasi sesuai dengan periode jatuh tempo masing-masing surat promes dengan menggunakan metode garis lurus.

Discount arising from the issuance of promissory notes is amortized over the period of the related notes using the straight-line method.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

26

March 26, 2015 Paraf/Sign

2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.q. Revenue and Expenses Recognition Jasa langganan untuk televisi kabel diakui sebagai pendapatan berdasarkan waktu penayangan untuk paket berlangganan. Jasa langganan yang ditagih atau diterima di muka ditangguhkan (dilaporkan sebagai Pendapatan Jasa Langganan Ditangguhkan) dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu berlangganan. Pemasangan iklan diakui sebagai pendapatan pada saat iklan telah disiarkan. Jasa langganan untuk akses internet kabel kecepatan tinggi, diakui sebagai pendapatan berdasarkan pengaksesan internet. Pendapatan dari akses jaringan korporasi diakui pada saat pemasangan.

Subscription fees for cable television programs are recognized as revenue on a time apportionment basis for subscription package. Subscription fees billed or received in advance are deferred (reported as Unearned Subscription Fees) and are amortized based on the respective subscription terms. Insertions fees are recognized as revenues when the advertisement is placed in the channel. Subscriptions fees for high speed cable internet access are recognized as revenue upon rendering of the access to the internet. Revenues from corporate access network are recognized as income at the time the connection take place.

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when they are incurred.

2.r. Pajak Penghasilan 2.r. Income Tax Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability). Pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

All temporary differences arising between the tax bases of asset and liabilities and their carrying value are recognized as deferred tax using liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aset pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi di masa yang akan datang. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Deferred tax assets relating to the carryforward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that the future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. A valuation allowance is provided for the portion of deferred tax assets which is not expected to be realized in the future. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.

Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak, yakni laba yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Current tax is recognized based on taxable income for the year, which is commercial income adjusted in accordance with the current tax regulation.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

Adjustments to tax obligations are recognized when the tax decision letter is received or, if an appeal is filed, when the decision of such appeal has been determined, or if the appeal when the decision on the appeal is determined.

Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

The company offset the current tax assets and current tax liabilities if, and if only, the Company has the right which be forced by law to offset the recognized amounts; and intends to settled with a net basis or to realize the asset and settled the liability simultaneously.

2.s. Imbalan Kerja 2.s. Employee Benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

Short-term employee benefits are recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik

Post-employment benefits are recognized at a discounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

27

March 26, 2015 Paraf/Sign

aktuaria yang mencakup pula liabilitas konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.

include constructive obligation that arises from the Company’s informal practices. In calculating the liabilities, benefits should be discounted by using projected unit credit method.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk:

Termination benefits are recognized when, and only when, the Company is demonstrably committed to either:

(a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau

(a) terminate an employee or Company and its subsidiaries of employees before the normal retirement date; or

(b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

(b) provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.

2.t. Biaya Emisi Saham 2.t. Stock Issuance Costs Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pencatatan saham di bursa efek atas saham yang sudah beredar dan biaya yang berkaitan dengan dividen saham dan pemecahan saham tidak termasuk dalam pos biaya emisi efek ekuitas.

Stock issuance costs represent expenses which relate to the issuance of the stock of the Company. These expenses include fee and commission which paid to underwriter, stock exchanges’ supporting institutions and professionals, and registration document printing expenses, listing at stock exchange expense and promotion expenses. Expenses relate to the listing of outstanding stock at stock exchange and expenses relate to stock dividend and stock split does not included in stock issuance cost.

Efektif tanggal 1 Januari 2000, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat dibebankan ke “Tambahan Modal Disetor”.

Effective January 1, 2000, in accordance with the decree of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, the expenses incurred with regard to the shares offered by the Company to public will be charged into “Additional Paid In Capital”.

2.u. Pelaporan Segmen Operasi 2.u. Operating Segments Reporting Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi jasa langganan untuk televisi kabel dan internet, dan broadband wireless access sebagai segmen operasi Perusahaan.

Operating segments was identified based on internal management reports which was reviewed by decision maker of the Company’s operations. The Company has identified the cable television network and internet service, and broadband wireless access as operating segments of the Company.

2.v. Laba per Saham 2.v. Earning per Share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earning per share is computed by dividing income (loss) attributable to equity holders of the parent entity with the weighted average number of shares outstanding during the year.

Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

For calculating diluted earning per share, the weighted average number of common shares outstanding should be adjusted by considering the impact of all diluted shares.

2.w. Investasi pada Entitas Asosiasi 2.w. Investment in Associate Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

Associates are entities of which the Company has significant influence but not control. Associate entity is accounted for using the equity method.

Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.

If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognized in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

28

March 26, 2015 Paraf/Sign

Bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Perusahaan menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Perusahaan memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.

The Company’s share of post-acquisition profits or losses is recognized in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognized as reduction in the carrying amount of the investment. When the Company’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Company does not recognize further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Perusahaan menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian keuntungan/(kerugian) bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Perusahaan.

The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in “share of profit/(loss) of an associate” in the profit or loss. Unrealized losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Company.

2.x. Kombinasi Bisnis 2.x. Business Combination Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi (termasuk dalam pengukuran kepentingan nonpengendali).

The Company accounts for each business combination by applying the acquisition method (includes measurement of non-controlling interest).

Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima.

The consideration transferred for an acquisition is measured at the aggregate of the fair values of assets given-up, liabilities assumed and equity instruments issued by the Company. Acquisition-related costs are recognized in the profit or loss as incurred.

Perusahaan mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:

The Group recognizes the identifiable assets acquired and liabilities taken over at their fair value on acquisition date, except for the following:

Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset

yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.

Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur

Deferred tax assets or liabilities that are related to assets acquired and liabilities taken over in business combination are recognized and measured in accordance with PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”.

Liabilities (or assets, if any) related to employee benefit arrangement from the acquiree are recognized and measured in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.

Liabilities or equity instruments related to the replacement of an acquiree’s share-based payment awards are measured in accordance with PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

29

March 26, 2015 Paraf/Sign

sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.

Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

Non-current assets (or disposal groups) acquired which classified as held for sale are measured in accordance with PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”.

2.y. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi Penting

2.y. Sources of Estimation Uncertainties and Critical Accounting Judgments

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Company and its subsidiaries consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company and its subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and its subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Aset Takberwujud Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment and Intangible Assets

Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.

The Company and its subsidiaries reviews periodically the estimated useful lives of property, plant and equipment and intangible assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned.

Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan entitas anak melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap dan aset takberwujud apabila peralatan tersebut sudah obsolete seiring dengan perkembangan teknologi. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 9.

The Company and its subsidiaries reviews periodically the estimated useful lives of renovation of equipment based on factors such as change in technology and potential income that can be generated from the equipment. This condition may cause the Company and its subsidiaries to impair or write-off the property, plant and equipment and intangible assets if the equipment has obsolete with the development of new technology. The carrying value of property, plant and equipment is presented in Note 9.

Liabilitas Imbalan Kerja Employee Benefit Liabilities Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja.

The present value of the employee benefit liabilities depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of short term employee benefit liabilities.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

30

March 26, 2015 Paraf/Sign

Perusahaan dan entitas anak menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

The Company and its subsidiaries determine the appropriate discount rate at the end of each reporting period, that is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company and its subsidiaries considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.

Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan kerja diungkapkan pada Catatan 22.

Other key assumptions for employee benefit liabilities are based in part on current market conditions. Information on assumptions and total liabilities and employee benefits expense is disclosed in Note 22.

Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.

Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the financial statement position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.

Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and its subsidiaries recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Informasi mengenai pajak penghasilan diungkapkan pada Catatan 18.c dan 18.d.

Information on income tax is disclosed in Note 18.c and 18.d.

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Asset Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penambahan subscribers, inovasi teknologi, biaya operasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.

Deferred tax asset are recognized only when deferred tax will be recovered, in this case is dependent on generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management estimates of future cash flows. These depend on estimates of the number of additional subscribers, technology innovation, operating cost, capital expenditure, dividends, and other capital management transactions.

Informasi mengenai aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 18.e.

Information on deferred tax asset is disclosed in Note 18.e.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

31

March 26, 2015 Paraf/Sign

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Kas 1,534 282 Cash on hand

Bank Cash in banks

Pihak berelasi (Catatan 30) Related party (Note 30)

Rupiah: Rupiah:

PT Bank Nationalnobu Tbk 30,536 164,876 PT Bank Nationalnobu Tbk

Pihak ketiga: Third parties:

Rupiah: Rupiah:

PT Bank CIMB Niaga Tbk 201,353 65,597 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5,751 4,866 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 4,458 16,171 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2,117 3,780 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Permata Tbk 1,474 612 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Mayapada Internasional Tbk 1,206 328 PT Bank Mayapada Internasional Tbk

PT Bank Sinarmas Tbk 803 1,402 PT Bank Sinarmas Tbk

PT Bank ICBC Indonesia 325 107 PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Mega Tbk 264 267 PT Bank Mega Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 81 909 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 3 1,188 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank Panin Tbk -- 263 PT Bank Panin Tbk

Citibank N.A Indonesia -- 156 Citibank N.A Indonesia

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp100) 12 49 Others (Each Below Rp100)

Dolar AS: US Dollar:

PT Bank CIMB Niaga Tbk 31,557 18,363 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp100) 140 112 Others (Each Below Rp100)

Jumlah bank 280,080 279,046 Total cash in banks

Deposito berjangka 1 bulanan Time deposits a month

Pihak berelasi (Catatan 30) Related party (Note 30)

Rupiah: Rupiah:

PT Bank Nationalnobu Tbk -- 50,000 PT Bank Nationalnobu Tbk

Pihak ketiga: Third parties:

Rupiah: Rupiah:

PT Bank Mayapada Internasional Tbk 30,000 10,000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk

PT Bank Sinarmas Tbk 3,298 3,125 PT Bank Sinarmas Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,500 -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk -- 50,000 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Jumlah deposito berjangka 35,798 113,125 Total time deposits

Jumlah 317,412 392,453 Total

Deposito berjangka memperoleh bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 9,5% sampai 10,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, dan antara 4,65% sampai 10,75% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

Time deposits earned interest at annual rates ranging from 9.5% to 10.5% for the year ended December 31, 2014, and ranging from 4.65% to 10.75% for the year ended December 31, 2013.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

32

March 26, 2015 Paraf/Sign

4. Piutang Usaha 4. Trade Receivables

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Pihak berelasi (Catatan 30) 18,940 2,074 Related parties (Note 30)

Pihak ketiga 119,578 650,971 Third parties

Penyisihan penurunan nilai piutang usaha (27,369) (49,885) Provision for impairment of trade receivables

Neto - Pihak ketiga 92,209 601,086 Third parties - Net

Neto 111,149 603,160 Net

Rincian piutang usaha berdasarkan satuan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on its currency are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Rupiah 135,006 647,187 Rupiah

Dolar AS 3,512 5,858 US Dollars

Jumlah 138,518 653,045 Total

Penyisihan penurunan nilai piutang usaha (27,369) (49,885) Provision for impairment of trade receivables

Neto 111,149 603,160 Net

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Kurang dari 31 hari 55,800 39,162 Less than 31 days

31 - 60 hari 9,408 23,403 31 - 60 days

61 - 90 hari 6,213 515,768 61 - 90 days

Di atas 90 hari 67,097 74,712 More than 90 days

Jumlah 138,518 653,045 Total

Penyisihan penurunan nilai piutang usaha (27,369) (49,885) Provision for impairment of trade receivables

Neto 111,149 603,160 Net

Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

The changes in provision for impairment of trade receivables are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Pada awal tahun 49,885 64,865 At the beginning of year

Penyisihan tahun berjalan 931 47,386 Provision during the year

Penghapusan -- (62,366) Written-off

Entitas Anak yang tidak dikonsolidasi - Not Consolidated Subsidiary -

PT Linknet Tbk (23,447) -- PT Linknet Tbk

Pada akhir tahun 27,369 49,885 At end of year

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

33

March 26, 2015 Paraf/Sign

Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektabilitas piutang masing-masing pelanggan, manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on a review of the collectability of individual receivables, the management of the Company and subsidiaries believe that provision for impairment of trade receivables are adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.

Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas anjak piutang yang diperoleh Perusahaan (Catatan 32.c).

Certain trade receivables are used as collateral for factoring facility obtained by the Company (Notes 32.c).

5. Aset Keuangan Lancar Lainnya 5. Other Current Financial Assets

Aset keuangan lancar lainnya piutang lain-lain kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 nilai piutang lain-lain kepada pihak ketiga masing-masing adalah sebesar Rp220.282 dan Rp27.311.

Other current financial assets consist other receivables to third parties. As of December 31, 2014 and 2013, other receivables to third parties are amounting to Rp220,282 and Rp27,311, respectively.

6. Persediaan 6. Inventories

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Perangkat komunikasi 182,685 -- Communication Devices

Lainnya 1,543 -- Others

Jumlah 184,228 -- Total

Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.

Management believes that the value of inventories represents the net realizable value.

Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada persediaan yang dijadikan sebagai jaminan.

As at December 31, 2014, there are no inventories used as collateral.

7. Biaya Dibayar di Muka 7. Prepaid Expenses

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Biaya Izin Pita Spektrum Radio Frequency Spectrum

Frekuensi Radio 265,030 105,689 License Fee

Sewa 66,406 10,811 Rent

Asuransi 16,045 792 Insurance

Sistem Komunikasi -- 11,400 Communication System

Lain-lain 21,666 6,860 Others

Jumlah 369,147 135,552 Total

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/

Based on the Decree of the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

34

March 26, 2015 Paraf/Sign

07/2009 tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan telah ditetapkan sebagai salah satu pemenang seleksi untuk memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) di Zona 1 (wilayah Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (wilayah Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya, Perusahaan telah memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet-Switched No. 422/KEP/M.KOMINFO/11/2009 dan sebagaimana telah dicabut dan digantikan dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 142/KEP/M.KOMINFO/03/2012 tanggal 5 Maret 2012. Pada tanggal 26 April 2012, Perusahaan mendapatkan izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet-Switched berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 243/KEP/M.KOMINFO/04/2012.

No. 237/KEP/M.KOMINFO /07/2009 dated July 27, 2009, the Company has been appointed as one of the selection winner to obtain implementation license of Fixed Local Packet Switched Based Network using 2.3 GHz Radio Frequency Band for Wireless Broadband services in Zone 1 (Northern part of Sumatera area) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi area). Furthermore, the Company has obtained an operating license of Fixed Local Packet-Switched Based Network No. 422/KEP/M.KOMINFO/11/2009 and as has been repealed and replaced by Decree of the Minister of Communication and Information of the Republic of Indonesia No. 142/KEP/M.KOMINFO/03/2012 dated March 5, 2012. On April 26, 2012, the Company received permission of Fixed Local Packet-Switched Based Network on the Ministry of Communications and Information Technology No. 243/KEP/M.KOMINFO/04/2012.

Sedangkan biaya tahunan Izin Pita Frekuensi Radio dicatat dalam akun “Biaya Dibayar Dimuka” dan diamortisasi dalam jangka waktu satu tahun terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayarannya (setiap tanggal 18 November).

Meanwhile, Radio Frequency Band License Annual Fee was recorded as “Prepaid Expenses” and amortized within one year period since the payment due date (or every November 18th).

8. Investasi pada Entitas Asosiasi 8. Investment in Associates

Persentase Nilai Tercatat/ Persentase Nilai Tercatat/

Kepemilikian/ Book Value Kepemilikian/ Book Value

Percentage of Percentage of

Ownership Ownership

% Rp % Rp

PT Link Net Tbk 33.82% 6,196,912 -- -- PT Link Net Tbk

PT Bina Mahasiswa Indonesia 45.00% 2,684 45.00% 2,250 PT Bina Mahasiswa Indonesia

PT Lynx Mitra Asia 35.00% 1,143 -- -- PT Lynx Mitra Asia

PT Indonesia Media Televisi -- -- 9.91% 11,595 PT Indonesia Media Televisi

PT Delta Nusantara Networks -- -- 49.83% 4,613 PT Delta Nusantara Networks

Jumlah 6,200,739 18,458 Total

31 Desember 2014/

December 31, 2014

31 Desember 2013/

December 31, 2013

PT Link Net Tbk (LN) PT Link Net Tbk (LN) Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c butir 3 dan 6, Perusahaan telah menjual sebagian kepemilikan sahamnya di LN dan saat ini kepemilikan saham di LN tinggal 33.82%. Atas penjualan tersebut Perusahaan tidak lagi melakukan konsolidasi atas laporan keuangan LN sehingga kepemilikan saham di LN tersebut dicatat sebagai investasi pada entitas asosiasi sesuai PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Maka Perusahaan mengakui sisa investasi pada LN (entitas anak terdahulu) sejumlah Rp6.124.855 dan pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian, Perusahaan mencatat keuntungan pencatatan investasi pada asosiasi tersebut pada nilai wajar sebesar Rp5.957.966. Pada bulan Desember 2014, Perusahaan membeli saham LN sebanyak 8.270.000 lembar sejumlah Rp43.143. Selama tahun 2014, Perusahaan telah mencatat bagian laba dari asosiasi LN sebesar Rp28.914.

As explained in Note 1.c point 3 and 6, the Company sold some its ownership in the LN and the current shareholding in LN of 33.82%. After the sale, the Company has not consolidated the financial statements of LN, that ownership in LN recorded as investments in associates in accordance with SFAS 4 (Revised 2009) "Financial Statements Consolidated and Separate Financial Statements". The Company recognizes the residual investment in LN (former subsidiary) at fair value on the date of loss of control of Rp6,124,855 and the Company recorded gain from investment in the association at fair value of Rp5,957,966. At December 2014, the Company bought LN shares of 8,270,000 shares amounting to Rp43,143. In 2014, the Company have recorded portion of gain from associate, LN amounting to Rp28,914.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

35

March 26, 2015 Paraf/Sign

PT Indonesia Media Televisi (IMTV) PT Indonesia Media Televisi (IMTV) Pada bulan Juli 2012, LN, melakukan penyertaan modal ke PT Indonesia Media Televisi (“IMTV”). LN memperoleh 50.000 lembar saham IMTV (20% kepemilikan) sebesar Rp500.

In July 2012, LN, paid-up for the investment in PT Indonesia Media Televisi (”IMTV”) shares. LN acquired 50,000 IMTV’s shares (20% ownership interest) for Rp500.

Pada bulan Oktober dan November 2012, LN, melakukan penambahan modal ke IMTV masing-masing sebesar Rp3.000 dan Rp5.000. Transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan persentase kepemilikan dari LN.

In October and November 2012, LN, made additional paid-up capital in IMTV for Rp3,000 and Rp5,000, respectively. These transactions did not change the ownership interest of LN.

Pada bulan Januari 2013, LN, telah melakukan penjualan sebagian saham LN dalam IMTV sebesar 212.500 lembar saham, sebesar Rp2.125 sehingga kepemilikan saham LN dalam IMTV menjadi sebesar 15%.

In January 2013, LN, had sold its partial shares in IMTV of 212,500 shares for Rp2,125, which is shares owned by LN in IMTV to be 15%.

Pada bulan Maret 2013, Juli 2013 dan Oktober 2013 dan Januari 2014, LN, melakukan penambahan modal ke IMTV masing-masing sebesar Rp6.450, Rp2.175, Rp7.500 dan Rp15.000. Transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan persentase kepemilikan dari Perusahaan.

In March 2013, July 2013, October 2013 and January 2014, LN, made additional paid-up capital in IMTV for Rp6,450, Rp2,175, Rp7,500 and Rp15,000 respectively. These transactions did not change the ownership interest of the Company.

Meskipun LN, memiliki kurang dari 20% saham IMTV, LN memiliki pengaruh signifikan dengan menjalankan hak kontraktualnya melalui penunjukkan satu direktur pada direksi dan satu komisaris pada dewan komisaris IMTV.

Although LN, holds less than 20% of the equity shares of IMTV, LN exercises significant influence by virtue of its contractual right to appoint one director to the board of directors and one commissioner to the board of commissioners of IMTV.

Pada 31 Desember 2014, IMTV tidak lagi diakui karena LN tidak dikonsolidasi lagi oleh Perusahaan sejak 1 November 2014.

As of December 31, 2014, IMTV no longer recognized due to LN has not consolidated by the Company since November 1, 2014.

PT Delta Nusantara Networks PT Delta Nusantara Networks Pada bulan Juni 2012, Perusahaan telah membeli 299 saham yang merupakan 49,83% dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor dalam DNN.

In June 2012, the Company had acquired 299 shares, which is equal to 49.83% of issued and paid-up capital in DNN.

Pada 5 November 2014, Perusahaan telah membeli tambahan saham DNN sehingga total kepemilikan saham sebanyak 100% (Catatan 1.c).

On November 5, 2014, the Company has purchased additional shares of DNN and increased percentage of ownership to 100% (Note 1.c).

PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Bina Mahasiswa Indonesia Pada bulan September 2012, GIAT (dahulu bernama FDBT), Entitas Anak, telah menandatangani Perjanjian Pemindahan Hak Atas Saham untuk pembelian saham sebesar 45% saham dalam PT Bina Mahasiswa Indonesia (dahulu PT Cipta Makmur Sentosa).

In September 2012, GIAT (Formerly FDBT), a subsidiary had signed the Share Transfer Agreement in regards to the purchase of 45% shares in PT Bina Mahasiswa Indonesia (formerly PT Cipta Makmur Sentosa).

PT Lynx Mitra Asia PT Lynx Mitra Asia Pada tanggal 30 Juni 2014, LN dan GIAT (entitas anak) membeli saham LMA masing-masing sejumlah 178.750 lembar dan 96.250 lembar saham.

On June 30, 2014, LN and GIAT (subsidiaries) acquires LMA’s shares of 178,750 shares and 96,250 shares.

Pada 31 Desember 2014, LMA diakui sebagai entitas asosiasi karena LN tidak dikonsolidasi lagi oleh Perusahaan sejak 1 November 2014.

As of December 31, 2014, LMA is recognized as associates due to LN has not consolidated by the Company since November 1, 2014.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

36

March 26, 2015 Paraf/Sign

9. Aset Tetap 9. Property, Plant, and Equipment

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Balance Additions Deductions *) Reclassification Ending Balance

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Hak Atas Tanah 3,732 -- 1,456 -- 2,276 Landrights

Bangunan 139,347 -- 19,220 -- 120,127 Building

Renovasi 37,292 90,863 21,370 (764) 106,021 Leasehold Improvement

Perabotan 11,313 3,408 3,017 49 11,753 Furniture and Fixtures

Peralatan Kantor 200,301 168,861 66,630 12,591 315,123 Office Equipment

Kendaraan 3,556 499 2,670 -- 1,385 Vehicles

Jaringan Distribusi 2,566,399 4,207 2,564,870 4,815 10,551 Distribution Network

Peralatan BTS 184,766 1,094,619 37,249 135,358 1,377,494 BTS Equipment

Perangkat Komunikasi 881,700 -- 881,705 5 -- Communication Devices

Sub Jumlah 4,028,406 1,362,457 3,598,187 152,054 1,944,730 Sub Total

Aset Sewa Pembiayaan 215,816 203,082 3 (144,992) 273,903 Assets under Finance Lease

4,244,222 1,565,539 3,598,190 7,062 2,218,633

Aset Dalam Penyelesaian 8,346 131,567 1,318 (7,062) 131,533 Construction in Progress

Total 4,252,568 1,697,106 3,599,508 -- 2,350,166 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 27,964 8,008 3,998 166 32,140 Building

Renovasi 27,181 2,563 11,605 (166) 17,973 Leasehold Improvement

Perabotan 9,945 1,105 2,036 45 9,059 Furniture and Fixtures

Peralatan Kantor 121,486 33,640 30,400 6,863 131,589 Office Equipment

Kendaraan 1,694 28 839 -- 883 Vehicles

Jaringan Distribusi 828,700 596 828,354 1,203 2,145 Distribution Network

Peralatan BTS 25,815 83,141 6,758 18,575 120,773 BTS Equipment

Perangkat Komunikasi 389,044 11 389,058 -- -- Communication Devices

Sub Jumlah 1,431,830 129,092 1,273,048 26,686 314,564 Sub Total

Aset Sewa Pembiayaan 30,524 23,393 1 (26,686) 27,230 Assets under Finance Lease

Jumlah 1,462,354 152,485 1,273,049 -- 341,794 Total

Penyisihan Penurunan Allowance For Impairment of

Nilai Aset Tetap Fixed Assets

Peralatan Kantor 13,068 -- -- -- 13,068 Office Equipment

Peralatan BTS 11,565 10,308 -- -- 21,873 BTS Equipment

Aset Sewa Pembiayaan 15,827 -- -- -- 15,827 Assets under Finance Lease

Jumlah 40,460 10,308 -- -- 50,768 Total

Nilai Buku 2,749,755 1,957,605 Net Book Value

31 Desember 2014/December 31, 2014

*) Termasuk aset tetap PT Linknet Tbk sebesar Rp2.295.036 yang tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal 1 November 2014.

*) Included property, plant and equipment of PT Linknet Tbk amounted to Rp2,295,036 which are not consolidated anymore since November 1, 2014.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

37

March 26, 2015 Paraf/Sign

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Balance Additions Deductions Reclassification Ending Balance

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Hak Atas Tanah 3,732 -- -- -- 3,732 Landrights

Bangunan 134,369 4,978 -- -- 139,347 Building

Renovasi 34,728 4,900 2,004 (332) 37,292 Leasehold Improvement

Perabotan 10,703 871 165 (96) 11,313 Furniture and Fixtures

Peralatan Kantor 182,774 51,811 26,742 (7,542) 200,301 Office Equipment

Kendaraan 2,215 1,341 -- -- 3,556 Vehicles

Jaringan Distribusi 1,901,322 665,712 640 5 2,566,399 Distribution Network

Peralatan BTS 142,246 204,905 172,905 10,520 184,766 BTS Equipment

Perangkat Komunikasi 588,990 285,387 -- 7,323 881,700 Communication Devices

Sub Jumlah 3,001,079 1,219,905 202,456 9,878 4,028,406 Sub Total

Aset Sewa Pembiayaan 153,910 183,465 122,238 679 215,816 Assets under Finance Lease

3,154,989 1,403,370 324,694 10,557 4,244,222

Aset Dalam Penyelesaian 10,646 8,465 208 (10,557) 8,346 Construction in Progress

Total 3,165,635 1,411,835 324,902 -- 4,252,568 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 19,381 8,749 -- (166) 27,964 Building

Renovasi 24,743 4,450 2,178 166 27,181 Leasehold Improvement

Perabotan 9,524 504 83 -- 9,945 Furniture and Fixtures

Peralatan Kantor 111,353 16,248 3,247 (2,868) 121,486 Office Equipment

Kendaraan 1,124 570 -- -- 1,694 Vehicles

Jaringan Distribusi 681,288 147,421 9 -- 828,700 Distribution Network

Peralatan BTS 15,320 23,990 13,495 -- 25,815 BTS Equipment

Perangkat Komunikasi 277,666 108,510 -- 2,868 389,044 Communication Devices

Sub Jumlah 1,140,399 310,442 19,012 -- 1,431,830 Sub Total

Aset Sewa Pembiayaan 9,249 28,242 6,967 -- 30,524 Assets under Finance Lease

Jumlah 1,149,648 338,684 25,979 -- 1,462,354 Total

Penyisihan Penurunan Allowance For Impairment of

Nilai Aset Tetap Fixed Assets

Peralatan Kantor 8,889 4,179 -- -- 13,068 Office Equipment

Peralatan BTS 10,882 683 -- -- 11,565 BTS Equipment

Aset Sewa Pembiayaan 15,827 -- -- -- 15,827 Assets under Finance Lease

Jumlah 35,598 4,862 -- -- 40,460 Total

Nilai Buku 1,980,389 2,749,755 Net Book Value

31 Desember 2013/December 31, 2013

Dalam penambahan aset tetap peralatan BTS tahun 2014, sejumlah Rp484.262 berasal dari selisih nilai wajar dengan nilai bukunya sehubungan dengan akuisisi MMM oleh Perusahaan (Catatan 39).

In addition of fixed assets – BTS equipment on 2014, amounting to Rp484,262 derived from the difference between the fair value to its book value in connection with the acquisition of MMM by the Company (Note 39).

Pada tahun 2014, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi dengan biaya perolehan sebesar Rp1.143.268 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp78.528

In 2014, additional property, plant and equipment included from subsidiaries acquired by the Company with acquisition cost amounting to Rp1,143,268 and accumulated depreciation amounting to Rp78,528

Pada tahun 2014, nilai buku aset tetap LN yang didekonsolidasi adalah sebesar Rp2.295.036 yang terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp2.902.896 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp607.860

In 2014, book value of LN’s property, plant and equipment which deconsollidated amounting to Rp2,295,036 consist of acquisition cost amunting to Rp2,902,896 and accumulated depreciation amounting to Rp607,860

Penyusutan yang dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp380.405 dan Rp338.684 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Depreciation expense that was charged to current year operations amounted to Rp380,405 and Rp338,684 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

38

March 26, 2015 Paraf/Sign

Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

Depreciation expenses of fixed assets allocated in consolidated statement of comprehensive income is as follow:

31 Des/

Dec 31

2014

Rp

Jumlah Penyusutan Tahun Berjalan 152,485 Total Depreciation During the Year

Ditambah: Addition:

Biaya Akumulasi Depresiasi LN Accumulated Depreciation Expenses of LN

yang Diabsorb FM (10 bulan) 300,289 which absorb by FM (10 Months)

Dikurangi: Deducted:

Akumulasi Penyusutan atas Entitas Accumulated Depreciation from Subsidiaries

yang Baru Diakuisisi (72,369) Acquired by the Company

Jumlah Biaya Penyusutan Tahun Berjalan 380,405 Jumlah Biaya Penyusutan Tahun Berjalan

Head-end electronic, bangunan dan peralatan lain Perusahaan dan Entitas Anak diasuransikan terhadap risiko kerugian dan risiko usaha kepada PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi) pada 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

The Company and subsidiaries’ head-end electronics, building and other equipment are covered by insurance against terrorism and sabotage risk to PT Lippo General Insurance Tbk (a related party) as of December 31, 2014. Management believes that the foregoing insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risks.

Perusahaan dan entitas anak mencatat keuntungan (kerugian) atas pelepasan aset tetap sebagai berikut:

The Company and subsidiaries recorded gain (loss) on disposal of property, plant and equipment, as follows:

2014 2013

Rp Rp

Harga Jual 3,913 298,972 Proceeds

Nilai Buku (3,798) (298,715) Net Book Value

Keuntungan (Kerugian) Atas Pelepasan Gain (Loss) on Disposal of Property,

Aset Tetap 115 257 Plant and Equipment

Manajemen berkeyakinan tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat dari aset tetap.

Management believes there is no significant difference between the fair value and the carrying value of property, plant and equipment.

Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak (Catatan 14 dan 15).

Certain property, plant and equipment are used as collateral for short-term and long-term credit facility obtained by the Company and subsidiaries (Notes 14 and 15).

10. Biaya Dibayar Dimuka Jangka Panjang 10. Long Term Prepayment Biaya dibayar dimuka jangka panjang merupakan biaya dibayar dimuka atas langganan jasa sistem komunikasi untuk jangka waktu 15 tahun (Catatan 32) dan biaya dibayar dimuka atas langganan jasa penggunaan dark fiber optic cores.

Prepaid long-term represents long-term prepayment for a communication system for a period of 15 years (Note 32) and prepayment on subscription services using dark fiber optic cores.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

39

March 26, 2015 Paraf/Sign

11. Uang Muka 11. Advances

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Uang Muka: Advances for:

Pembelian Material 108,896 13,169 Purchase of Materials

Instalasi dan Konstruksi 17,178 33,173 Installation and Construction

Elektronik 6,741 19,623 Equipments

Lain-lain 63,719 35,921 Others

Jumlah 196,534 101,886 Total

Uang muka kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp5.895 dan Rp8.173 masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 30).

Advances to related parties amounted to Rp5,895 and Rp8,173 as of December 31, 2014 and 2013 (Note 30).

12. Aset Takberwujud 12. Intangible Assets

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Biaya Izin Awal Layanan Up-Front Fee of

Pita Lebar Nirkabel 1,125,865 75,508 Wireless Broadband

Merek 378,642 -- Brand

Goodwill 113,710 -- Goodwill

Biaya Perolehan Pelanggan 85,898 -- Customer Aquisition Cost

Lainnya 6,994 39,731 Others

Jumlah 1,711,109 115,239

Aset takberwujud lisensi, merek, biaya perolehan pelanggan dan goodwill berasal dari nilai wajar yang dicatat dari akuisisi MMM oleh perusahaan (Catatan 39). Lisensi dalam nilai wajar sebesar Rp949.488 di catat didalam akun “Biaya Izin Awal Layanan Pita Lebar Nirkabel.

Intangible assets license, brand, customer acquisition cost and goodwill came from the fair value which was recorded from the acquisition MMM by the Company (Note 39). Licence in fair value amounting to Rp949,488 recorded as “Up-Front Fee of Wireless Broadband”.

Beban amortisasi yang dibebankan pada tahun berjalan masing-masing sebesar Rp26.835 dan Rp23.308 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Amortization expense had been recorded to the current year respectively Rp26,835 and Rp23,308 for the years ended December 31, 2014 and 2013 and recoreded in consolidated statements of comprehensive income.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

40

March 26, 2015 Paraf/Sign

13. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 13. Other Non-Current Financial Assets

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Uang Jaminan 51,919 33,420 Refundable Deposit

Investasi Tersedia untuk Dijual: Available for Sale Investment:

PT Multipolar Technology Tbk 93,585 -- PT Multipolar Technology Tbk

PT Jakarta Marcapada Media 5,000 5,000 PT Jakarta Marcapada Media

PT Wireless Vision 25 25 PT Wireless Vision

Jumlah 150,529 38,445 Total

Berdasarkan akta No. 22 tanggal 17 November 2008 oleh Notaris Lindasari Bachroem, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan membeli dan menerima penyerahan dari PT Spektrum Duta Corporasi, pihak ketiga, sebanyak 3.334 saham dengan nominal sebesar Rp1 yang merupakan 12,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam PT Jakarta Marcapada Media, dengan harga Rp5.000.

Based on notarial deed No. 22 dated November 17, 2008 by Notary Lindasari Bachroem, SH, notary in Jakarta, the Company has purchased and accepted 3,334 shares from PT Spektrum Duta Corporasi, third party, with par value of Rp1 per share which represents 12.5% from total shares of PT Jakarta Marcapada Media with amounting to Rp5,000.

Pada tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan melakukan pembelian saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) sebanyak 91.750.000 lembar. Pembelian saham tersebut dilakukan dengan pembelian saham dari publik melalui mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.

On October 31, 2014, the Company purchased shares of PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) of 91,750,000 shares. The purchase of these shares is done by buying shares from the public through the trading mechanism in the Indonesia Stock Exchange.

MVC, entitas anak, memiliki sejumlah 25 saham atau kepemilikan 10% saham di PT Wireless Vision.

MVC, a subsidiary, has 25 shares or 10% share ownership in PT Wireless Vision.

14. Pinjaman Jangka Pendek 14. Short-Term Loan

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

PT Bank Mayapada Internasional Tbk 7,543 -- PT Bank Mayapada Internasional Tbk

PT Bank Sinarmas Tbk -- 12,000 PT Bank Sinarmas Tbk

Jumlah 7,543 12,000 Total

Pada bulan Desember 2013, Perusahaan memperoleh perpanjangan pinjaman dari PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) sebesar Rp12.000. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 bulan dengan nisbah bagi hasil sebesar 10,15% untuk Bank dan 89,85% untuk Perusahaan.

In December 2013, the Company obtained an extension of credit facility from PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) amounting Rp12,000. Tenor for this facility is 12 months with profit sharing ratio 10.15% for the Bank and 89.85% for the Company.

Pada bulan Juli 2014, Perusahaan melakukan pelunasan dan penutupan atas pembiayaan PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) sebesar Rp12.000.

In July 2014, the Company has paid and closed the financing facility from PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) amounting Rp12,000.

Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas In October 2014, the Company obtained an Over-Draft Facility

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

41

March 26, 2015 Paraf/Sign

Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp50.000 dari Bank Mayapada. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 bulan.

from Mayapada Bank. The term of this facility is 12 months with interest rate 15% per annum.

15. Utang Bank dan Lembaga Keuangan 15. Long-Term Borrowing from Bank and Jangka Panjang Other Financial Institutions

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Raiffeisen Bank International AG, Malaysia 622,000 -- Raiffeisen Bank International AG, Malaysia

PT Bank CIMB Niaga Tbk 514,857 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Huawei Tech Investment 490,006 -- PT Huawei Tech Investment

PT Bank Permata Tbk 106,130 167,817 PT Bank Permata Tbk

Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. 27,925 206,208 Cisco System Capital Asia Pte. Ltd.

PT Bank ICBC Indonesia 11,941 65,881 PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Sinarmas Tbk 2,969 28,799 PT Bank Sinarmas Tbk

Citibank N.A Indonesia -- 100,000 Citibank N.A Indonesia

Jumlah 1,775,828 568,705 Total

Dikurangi: Less:

Biaya Provisi

yang Belum Diamortisasi (7,346) -- Unamortized Provision Fee

Jumlah (7,346) -- Total

Bagian Lancar: Current Portion:

PT Huawei Tech Investment 154,995 -- PT Huawei Tech Investment

PT Bank Permata Tbk 105,311 133,234 PT Bank Permata Tbk

Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. 15,403 92,879 Cisco System Capital Asia Pte. Ltd.

PT Bank ICBC Indonesia 11,941 53,940 PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Sinarmas Tbk 2,969 25,853 PT Bank Sinarmas Tbk

Jumlah 290,619 305,906 Total

Bagian Jangka Panjang 1,477,863 262,799 Non-Current Portion

Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. Pada bulan Oktober 2011, LN, menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok sebesar USD4,997 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. selama 3 tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan setiap kuartal dengan jumlah tetap. Pada bulan April 2013, LN, memulai perjanjian pinjaman sebesar USD11,663 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. Pinjaman tersebut berjangka waktu 3 tahun. Pada bulan Juli 2013, LN, memulai perjanjian pinjaman sebesar USD3,373 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. Pinjaman tersebut berjangka waktu 3 tahun. Pada bulan Juli 2014, LN, menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok sebesar USD1,372 dan USD5,453 dengan Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. selama 3 tahun.

In October 2011, LN, has entered into a vendor loan agreement amounting to USD4,997 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. for 3 years. Repayment of the loan will be made on a quarterly basis with a fixed amount. In April 2013, LN, entered into a loan agreement amounting to USD11,663 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. This loan has a term of 3 years. In July 2013, LN, entered into a loan agreement amounting to USD3,373 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. This loan has a term of 3 years. In July 2014, LN, has entered into vendor loan agreement amounting to USD1,372 and USD5,453 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. for 3 years. The loans will be used for the

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

42

March 26, 2015 Paraf/Sign

Perjanjian ini akan digunakan untuk membeli peralatan elektronik dengan dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 2,35% per tahun. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, LN belum menggunakan fasilitas tersebut. Pada bulan April 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD2.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD826 dengan jangka waktu 3 tahun. Pada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD887 dengan jangka waktu 3 tahun. Fasilitas tersebut baru digunakan pada bulan Mei dan September 2014. Fasilitas-fasilitas dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. tersebut akan digunakan untuk pembelian peralatan elektronik. Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas tersebut adalah 4,75% - 5%.

purchase of electronic equipment from Cisco and bears fixed interest rate at 2.35% per annum. Until the date of the completion of these financial statements, LN has not used these facilities. In April 2013, the Company obtained a term loan facility from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. amounting to USD2,000 with 3 years period. In August 2013, the Company obtained a loan term facility from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. amounting USD826 with 3 years period. In October 2013, the Company obtained term loan facility from Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. amounting USD887 with 3 year period. This facility has been disbursed in May and September 2014. The facilities from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. were used to purchase electronic equipments. The annual interest rate is 4.75% - 5%.

PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Sinarmas Tbk sebesar Rp45.000 dengan periode pinjaman selama 3 tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Februari 2015.

The Company obtained a credit facility from PT Bank Sinarmas Tbk amounting to Rp45,000 with 3 years period of loan which will due on February 2015.

Pada bulan Desember 2011, Perusahaan melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman jangka panjang Rp25.000 dari PT Bank Sinarmas Tbk. Fasilitas ini berjangka waktu selama 3 tahun yang akan jatuh tempo pada Desember 2014.

Pada bulan Desember 2014, salah satu fasilitas pinjaman Perusahaan telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas.

In December 2011, the Company has withdrawn a long-term facility amounting to Rp25,000 from PT Bank Sinarmas Tbk. This facility period is 3 years which will due on December 2014.

In December 2014, one of the Company’s credit facility has paid off in accordance with the maturity date.

PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia Pada bulan Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-1) dari PT Bank ICBC Indonesia sebesar Rp4.800 untuk jangka waktu selama 3 tahun. Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan menandatangani fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-2) sebesar Rp32.000 dengan terms yang sama dengan fasilitas sebelumnya. Pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-3) sebesar Rp45.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Pada tanggal 16 Mei 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-4) sebesar Rp90.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Pada bulan Oktober 2012 Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-5) sebesar Rp20.000 dengan jangka waktu 36 bulan. Pada bulan Mei 2013 dan bulan Oktober 2013, Perusahaan melakukan pelunasan atas fasilitas PTI-5 dan PTI-4. Hingga bulan Desember 2014, fasilitas pinjaman yang masih dimiliki oleh Perusahaan adalah PTI-2 dan PTI-3.

In December 2011, the Company obtained a fixed installment facility (PTI-1) from PT Bank ICBC Indonesia amounting to Rp4,800 for the period of 3 years. On January 27, 2012, the Company entered a fixed installment facility (PTI-2) amounting to Rp32,000 with the same terms with previous facility. On March 13, 2012, the Company entered into credit agreement for additional fixed installment (PTI-3) facility amounted to Rp45,000 for a period of 36 months. On May 16, 2012, the Company entered into credit agreement for additional fixed installment facility (PTI-4) amounting to Rp90,000 for a period of 36 months. In October 2012, the Company entered into a credit agreement for additional fixed installment facility (PTI-5) amounting Rp20,000 for a period of 36 months. In May 2013 and October 2013, the Company has made settlement to PTI-5 and PTI-4 facilities.Until December 2014, the Company still has remaining facilities of PTI-2 and PTI-3.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

43

March 26, 2015 Paraf/Sign

PT Bank Permata Tbk PadPada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas

pinjaman dari PT Bank Permata Tbk sebesar Rp296.050 dan USD500. Fasilitas pinjaman ini merupakan pengalihan sebagian pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia sebesar Rp83.050 dalam bentuk fasilitas Term Loan.

Pada bulan Desember 2013, salah satu fasilitas kredit dari PT Bank Permata Tbk yang diperoleh pada bulan Oktober 2013 yaitu fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 telah diperpanjang dengan jangka waktu 12 bulan. PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tahun 2014, CGP, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk (Bank) dengan jumlah maksimum sebesar Rp250.000, sesuai perjanjian No. 226/WY-NJ/CBGI-SFMA/VI/2014 tertanggal 27 Juni 2014 untuk pembiayaan capital expenditure. Saldo utang bank per 31 Des 2014 sebesar Rp164.857. Pada bulan Desember 2014, berdasarkan akta perjanjian kredit No.149 tanggal 23 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Audrey Wardhani, S.H., M.Kn., sebagai notaris pengganti dari Engawati , S.H., notaris di Jakarta, PT I, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk maksimum sebesar Rp600.000. Periode pinjaman adalah 36 bulan dan 10% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 24, 20% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 30 serta sisanya pada bulan ke 36 dari tanggal perjanjian kredit. Jumlah pinjaman yang diperoleh pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp350.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional PT I dan dijamin dengan tanah sebagaimana tertuang dalam perjanjian pinjaman.

PT Bank Permata Tbk In October 2013, the Company obtained a credit facility from PT Bank Permata Tbk amounting Rp296,050 and USD500. Part of this credit facility is used to take over the existing credit facility from PT Bank ICBC Indonesia amounting Rp83,050 as Term Loan facilities. In December 2013, one of credit facility from PT Bank Permata Tbk which was obtained in October 2013, ie Revolving Loan amounting Rp11,800 was extended with 12 months. PT Bank CIMB Niaga Tbk In 2014, CGP, obtained a working capital credit facility from PT Bank CIMB Niaga, Tbk (Bank) with a maximum amount of Rp 250,000, according to the agreement No. 226/WY-NJ/CBGI-SFMA/VI/2014 dated 27 June 2014 for financing capital expenditure. The balance of bank loan as of December 31, 2014 amounted to Rp 164,857. In December 2014, based on loan agreement deed no. 149 dated December 23, 2014 were made before Audrey Ward, SH, M.Kn., as a substitute notary of Engawati, SH, Notary in Jakarta, PT I, obtained a credit facility of PT Bank CIMB Niaga Tbk, a maximum of 600,000. Loan period is 36 months and 10% of the total loan will mature in 24 months, 20% of the total loan will mature in 30 months and the remaining month to 36 from the date of the credit agreement. Total loans obtained on December 31, 2014 amounted to Rp350,000. This facility was used to finance the operations of PT I and secured by land as set forth in the loan agreement.

Untuk fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut di atas, PT I and CGP dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 14% untuk Rupiah dan 5% untuk USD pada tahun 2014 dan 11% sampai 15% untuk Rupiah dan 5% untuk USD pada tahun 2013. Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut di atas mensyaratkan, antara lain bahwa PT I dan CGP juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut telah terpenuhi. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh PT I dan CGP dijamin dengan aset tetap yang dimiliki oleh PT I dan CGP (Catatan 9).

On those facilities above, PT I and CGP charged by interest at annual rates ranging from 11% - 14% for Rupiah and 5% for USD in 2014 and 11% - 15% for Rupiah and 5% for USD in 2013. All requirements for those credit facilities above has been fulfilled by PT I and CGP. The credit facilities obtained by PT I and CGP are guaranteed with property, plant and equipment (Notes 9).

Citibank N.A Indonesia Pada bulan Juni 2013, LN, menandatangani perjanjian fasilitas kredit revolving dengan Citibank N.A Indonesia sebesar Rp300.000. Perjanjian tersebut berjangka waktu 3 tahun, yang akan jatuh tempo pada tanggal 4 Juni 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga yang berkisar antara JIBOR+3,25% dan JIBOR+3,75% per tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal. Pada tanggal 5 Juni 2013, LN melakukan penarikan sebesar Rp100.000 atas fasilitas tersebut.

Citibank N.A Indonesia In June 2013, LN, entered into a revolving credit facility agreement with Citibank N.A Indonesia amounting to Rp300,000. This agreement has a term of 3 years, which will expire on June 4, 2016 and bears interest rate ranging at JIBOR+3.25% and JIBOR+3.75% per annum. This facility will be used for capital expenditure. On June 5, 2013, LN withdraws Rp100,000 of the facility.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

44

March 26, 2015 Paraf/Sign

PT BNP Paribas Indonesia Pada bulan Oktober 2013, LN, menandatangani Perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia sebesar Rp300.000. Perjanjian tersebut berjangka waktu 3 tahun, dan dikenakan tingkat suku bunga JIBOR+3,25% per tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal dan pendanaan umum LN. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, LN, belum menggunakan fasilitas tersebut.

PT BNP Paribas Indonesia In October 2013, LN, entered into a credit facility agreement with PT Bank BNP Paribas Indonesia amounting to Rp300,000. This agreement has a term of 3 years, and bears interest rate at JIBOR+3.25% per annum. This facility will be used for capital expenditure and general corporate funding. Until the date of the completion of these financial statements, LN, has not used the facility.

Raiffeisen Bank International AG Pada bulan Mei 2014, PT I, memperoleh fasiltas pinjaman dari Raiffeisen Bank International AG cabang Labuan, Malaysia sebesar USD50,000 dengan opsi untuk meningkatkan jumlah fasilitas menjadi USD100,000. Suku bunga pinjaman adalah maksimal 3 bulan LIBOR+ 0,5% premi +3% per tahun. Periode pinjaman adalah 36 bulan dan 10 % dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 24, 20% dari total pinjaman jatuh tempo pada bulan ke 30 serta sisanya pada bulan ke 36 dari tanggal perjanjian kredit. Fasilitas pinjaman ini diperoleh untuk modal kerja. Fasilitas pinjaman ini memiliki jaminan berupa piutang usaha (Catatan 4), aset tetap (Catatan 9) serta penjaminan dari MMM dan PT Prosper International Limited.

Raiffeisen Bank International AG In May 2014, PT I, obtain a loan facility from Raiffeisen Bank International AG branch of Labuan, Malaysia amounted to USD 50,000 with an option to increase the number of facilities be USD100,000. The lending rate is a maximum of 3 months LIBOR + 0.5% premium + 3% per year. Loan period is 36 months and 10% of the total loan will mature in 24 months, 20% of the total loan maturing in 30 months and the remaining on the month of 36 from the date of the credit agreement. This loan facility obtained for working capital. The loan facility has a guarantee in the form of trade receivables (Note 4), property, plant and equipment (Note 9) as well as the guarantee of MMM and PT Prosper International Limited.

PT Huawei Tech Investment Pada tahun 2013, PT I, memperoleh fasilitas pembayaran jangka panjang dari PT Huawei Tech Investment, pemasok perusahaan, dengan jangka waktu 36 bulan. Terkait hal tersebut, Perusahaan dikenakan biaya tambahan sebesar 3-6 bulan LIBOR + 3% per tahun. Pada Desember 2014 PT I telah menerbitkan Promissory Notes sejumlah USD39,390.

PT Huawei Tech Investment In 2013, PT I, obtained a long-term payment facility from PT Huawei Tech Investment, supplier companies, with a period of 36 months. Related to this, the Company is subject to a surcharge of 3-6-month LIBOR + 3% per year. In December 2014 PT I has issued promissory notes in the amount of USD39,390.

16. Utang Obligasi 16. Bond Payable Pada 27 Juni 2011, Perusahaan telah menandatangani Secured Bond Agreement dengan Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD). Pada tanggal tersebut telah diterbitkan obligasi sebesar Rp722.310 kepada ALD dengan jangka waktu 5 tahun dan tingkat bunga sebesar 1% per tahun. Obligasi ini dijamin dengan saham Link Net. Jumlah saldo bunga yang dikapitalisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp14.519.

On June 27, 2011, the Company has entered into a Secured Bond Agreement with Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD). On the same date, 5-year bond instrument of Rp722,310 had been issued to ALD with an interest rate of 1% per annum. The bond is secured by shares of Link Net. Total capitalized of interest balance until December 31, 2014 is amounting to Rp14,519.

Pada bulan Juni 2014, utang obligasi telah diselesaikan dengan pembelian saham PT Link Net yang dimiliki Perusahaan oleh Asia Link Dewa Pte Ltd (Catatan 1.c).

On June 2014, bond payable had been settled in regard with the purchase of share ownership of PT Link Net owned by the Company by Asia Link Dewa Pte Ltd (Note 1.c).

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

45

March 26, 2015 Paraf/Sign

17. Utang Usaha 17. Trade Payables

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Pihak berelasi (Catatan 30) 277,810 153,055 Related parties (Note 30)

Pihak ketiga 488,776 229,708 Third parties

Jumlah 766,586 382,763 Total

Rincian utang usaha berdasarkan satuan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade payables based on currency are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Rupiah 307,114 161,552 Rupiah

Dolar AS 459,472 221,211 US Dollars

Jumlah 766,586 382,763 Total

18. Perpajakan 18. Taxation

a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Tax

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Pasal 23 5,536 4,010 Income Tax Article 23

Pajak Pertambahan Nilai 9,467 14,846 Value Added Taxes

Entitas Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 23 5,952 453 Article 23

Pasal 25 -- -- Article 25

Pajak Pertambahan Nilai 255,458 45,796 Value Added Taxes

Jumlah 276,413 65,105 Total

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

46

March 26, 2015 Paraf/Sign

b. Utang Pajak b. Taxes Payable

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 4 (2) 9 33 Article 4 (2)

Pasal 21 537 216 Article 21

Pasal 23 344 144 Article 23

Pasal 26 374 463 Article 26

Entitas Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan Income Tax

Pasal 4 (2) 665 240 Article 4 (2)

Pasal 21 2,807 5,103 Article 21

Pasal 23 1,532 382 Article 23

Pasal 25 25 10,183 Article 25

Pasal 26 70 1,504 Article 26

Pasal 29 9 14,387 Article 29

Pajak Pertambahan Nilai 2,258 1,315 Value Added Taxes

Jumlah 8,630 33,970 Total

c. Beban (Penghasilan) Pajak c. Tax Expense (Income)

2014 2013

Rp Rp

Beban Pajak Kini Current Tax Expense

Perusahaan -- -- The Company

Entitas Anak 166,955 121,819 Subsidiaries

Sub Jumlah 166,955 121,819 Sub-Total

Penyesuaian Beban Pajak Periode Tax Expense Adjustment from Last

Sebelumnya -- 3,809 Period

Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan Deferred Tax Expense (Benefit)

Perusahaan 129,534 (66,243) The Company

Entitas Anak (24,899) (1,601) Subsidiaries

Sub Jumlah 104,635 (67,844) Sub-Total

Beban Pajak - Neto 271,590 57,784 Tax Expense - Net

d. Pajak Kini d. Current Tax Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income (loss) before estimated tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income of the Company for the years ended December 31, 2014 and 2013, are as follows:

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

47

March 26, 2015 Paraf/Sign

2014 2013

Rp Rp

Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Income (Loss) before Income Tax

sesuai dengan Laporan Laba Rugi Expense According to Consolidated

Komprehensif Konsolidasian 8,179,749 77,721 Statement of Comprehensive Income

Laba sebelum Beban Pajak Income before Income

Penghasilan dari Perusahaan Anak Tax Expense of Consolidated

yang Dikonsolidasi 603,378 456,717 Subsidiaries

Rugi Sebelum Beban Pajak Loss before Income Tax

Penghasilan Perusahaan 7,576,371 (378,996) Expense Attributable to the Company

Beda Waktu: Timing Differences:

Imbalan Kerja 3,525 2,964 Employee Benefits

Allowance for Impairment of Property,

Penyisihan Penurunan Nilai Aset Tetap -- 4,862 Plant and Equipment

Penyisihan Piutang Ragu-ragu - Neto -- 7,227 Provision for Doubtful Account - Net

Depreciation of Assets under Finance

Penyusutan Aset Sewa Pembiayaan 12,690 18,846 Lease

Angsuran Utang Sewa Pembiayaan (20,273) (31,934) Lease Installments

Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal 3,107 (138) Allocation of Licence Fee in Fiscal

Depreciation of Property,

Penyusutan Aset Tetap 2,386 7,957 Plant and Equipment

Beda Tetap: Permanent Differences:

Beban dan Denda Pajak 43,108 3,085 Tax Expenses and Penalties

Sewa 335 184 Rental

Listrik, Air dan Telepon 63 62 Electricity, Water and Telephone

Jamuan 118 46 Entertainment

Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Interest Income Already

Pajak Penghasilan Final (7,606) (669) Subjected to Final Tax

Laba dari Pelepasan Perusahaan Anak (7,815,629) -- Income from Releasing Subsidiary

Lain-lain 10,697 (7,754) Others

Rugi Kena Pajak Perusahaan Fiscal Loss of the

pada Tahun Berjalan (191,108) (374,258) Company in Current Year

Beban pajak penghasilan dan perhitungan taksiran utang pajak penghasilan badan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

The income tax expense and computations of the estimated corporate income tax payable of the Company and subsidiaries as follows:

31 Desember/December 31, 2013

Perusahaan/ Entitas Anak/ Perusahaan/ Entitas Anak/

the Company Subsidiaries the Company Subsidiaries

Beban Pajak Penghasilan -- 166,955 -- 121,819 Income Tax Expense

Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka Prepayment of Income Tax

Pasal 22 -- -- -- -- Article 22

Pasal 23 5,536 -- 4,010 -- Article 23

Pasal 25 -- 166,946 -- 107,432 Article 25

Jumlah Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka 5,536 166,946 4,010 107,432 Total Prepayment of Income Tax

Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan Estimated Corporate Income Tax Payable

(Klaim atas Pengembalian Pajak Penghasilan) (5,536) 9 (4,010) 14,387 (Claim for Income Tax Refund)

31 Desember/December 31, 2014

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian - neto yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang

A reconciliation between the consolidated income tax expense - net calculated by applying the applicable tax rate to

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

48

March 26, 2015 Paraf/Sign

berlaku dari laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

consolidated profit (loss) for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Rp Rp

Laba konsolidasian sebelum Pajak Consolidated Income before

Penghasilan 8,179,749 77,721 Income Tax

Beban Pajak Penghasilan

dengan Tarif Pajak yang Berlaku Tax Calculated at Applicable Tax Rate

Sebesar 25% (2,044,937) (19,430) of 25%

Penyesuaian Beban Pajak Periode Tax Expense Adjustment from Last

Sebelumnya -- (3,809) Period

Pengaruh Pajak Atas Beda Tetap: Tax Effect for Permanent Difference:

Pendapatan yang telah Dikenakan Income Subject to Final Income

Pajak Final/Bukan Objek Pajak - Neto 1,902 167 Tax - Net

Lain-lain - Neto 1,771,445 (34,712) Others - Net

Beban Pajak - Neto (271,590) (57,784) Tax Expenses - Net

e. Aset Pajak Tangguhan - Neto e. Deferred Tax Assets – Net Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, dengan menggunakan maksimum tarif pajak 25% adalah sebagai berikut:

A computation of deferred tax benefit (expense) on temporary differences for the years ended December 31, 2014 and 2013, using the maximum tax rate of 25% are as follows:

2014 2013

Rp Rp

Perusahaan The Company

Rugi Fiskal 47,779 74,386 Fiscal Loss

Selisih antara penyusutan Difference between depreciation of

aset tetap dan aset sewa property, plant and equipment

pembiayaan komersial dan and assets under finance

fiskal 3,307 (938) lease commercial and fiscal

Penyisihan Piutang Ragu-ragu -- (7,912) Provision for Doubtful Accounts

Imbalan Kerja 881 741 Employee Benefits

Penyisihan Aset Pajak Tangguhan yang Allowance for Unrecoverable Deferred

Tidak Terpulihkan (182,278) -- Tax Assets

Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal 777 (34) Allocation of Licence Fee in Fiscal

Neto (129,534) 66,243 Net

Entitas Anak 24,899 1,601 Subsidiaries

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan (104,635) 67,844 Deferred Income Tax Benefit (Expense)

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

49

March 26, 2015 Paraf/Sign

Rincian aset pajak tangguhan - neto adalah sebagai berikut: The details of deferred tax assets - net are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Perusahaan The Company

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Rugi Fiskal 229,266 211,987 Fiscal Loss

Perbedaan nilai buku aset tetap dan Difference net book value property, plant

aset sewa pembiayaan menurut and equipment and assets under finance

akuntansi dan pajak 11,758 8,451 lease based on accounting and tax

Penyisihan Piutang Ragu-ragu 6,363 6,363 Provision for Doubtful Accounts

Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja 4,146 3,265 Estimated Liabilities on Employee benefits

Selisih Nilai Transaksi Pelepasan Aset Difference in Value of Assets Disposal

kepada Entitas Anak -- (30,500) to Subsidiary

Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal (8,367) (9,143) Allocation of Licence Fee in Fiscal

Jumlah 243,166 190,423 Total

Penyisihan Aset Pajak Tangguhan Allowance for Unrecoverable

yang Tidak Terpulihkan (207,743) (25,465) Deferred Tax Assets

Bersih 35,423 164,958 Net

Aset Pajak Tangguhan - Neto Deferred Tax Assets- Net

Perusahaan 35,423 164,958 The Company

Entitas Anak 428,226 54,916 Subsidiaries

Jumlah 463,649 219,874 Total

Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities

dari akuisisi MMM for Acquisition of MMM

(Catatan 39) 368,778 -- (Note 39)

f. Surat Ketetapan Pajak f. Tax Assessments Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPKB tersebut, Perusahaan terutang tambahan pajak dan denda untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 23, Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan Pasal 26, Pajak Pertambahan Nilai Jasa Luar Negeri dan Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri.

In April 2014, the Company received an assessment letter on tax underpayment (“SKPKB”) for the tax year 2010. Based on this underpayment, the Company owed additional taxes and penalties for the Corporate Income Tax, Income Tax article 21, Income Tax Article 23, Income Tax Article 4 (2), Income Tax Article 26, Value Added Tax on Foreign Services and Value Added Tax of Domestic.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

50

March 26, 2015 Paraf/Sign

19. Utang Sewa Pembiayaan 19. Obligation Under Finance Lease

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

Perusahaan Sewa Pembiayaan/ Jenis Aset/ 2014 2013

Leasing Company Type of Assets Rp Rp

PT Ciptadana Multifinance (pihak berelasi/

related party , Catatan/Note 30) Peralatan BTS/BTS Equipments 197,499 151,977

PT Century Tokyo Leasing Indonesia Peralatan/Equipments 39,312 19,231

PT Asiatic Sejahtera Finance Barang Elektronik/Electronics -- 9,723

PT Toyota Astra Financial Services Kendaraan/Vehicle -- 356

Jumlah/Total 236,811 181,287

Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun/

Current Maturity in 1 Year 24,436 53,389

Bagian Jangka Panjang/Long-Term Portion 212,375 127,898

Pembayaran sewa minimum masa datang dalam perjanjian sewa pembiayaan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The minimum rental payment in leasing agreement as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Tahun: Year:

2014 -- 69,838 2014

2015 60,905 88,676 2015

2016 119,264 75,915 2016

2017 126,663 -- 2017

2018 1,443 -- 2018

2019 1,082 -- 2019

Jumlah 309,357 234,429 Total

Dikurangi Bagian Bunga 72,546 53,142 Deducted by Interests

Neto 236,811 181,287 Net

Bagian yang Jatuh Tempo

dalam Satu Tahun 24,436 53,389 Current Maturity in One Year

Bagian Jangka Panjang 212,375 127,898 Long-Term Portion

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

51

March 26, 2015 Paraf/Sign

20. Beban Akrual 20. Accrued Expenses

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Sewa 77,175 3,158 Rent

Jasa Profesional 59,797 878 Professional Fee

Iklan dan Promosi 53,885 3,522 Advertising and Promotion

Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa

Telekomunikasi 31,549 14,841 Telecommunication License Fee

Bunga dan Beban Pendanaan Lainnya 29,390 9,910 Interest and Other Financing Charges

Distribusi Program -- 66,488 Program Distribution

Lain-lain 21,293 34,622 Others

Jumlah 273,089 133,419 Total

21. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 21. Other Short-Term Liabilities

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Perangkat Komunikasi dan Layanan Data 12,114 -- Communication Devices and Data Services

Akses Jaringan Korporasi -- 464,890 Corporate Access Network

Jasa Langganan untuk Televisi Kabel Subscription Fees for Cable Television

Pelanggan Rumah Tangga -- 6,011 Household Subscribers

Lain-lain 19,755 -- Others

Jumlah 31,869 470,901 Total 22. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 22. Long-Term Employee Benefits Liabilities Perusahaan dan entitas anak menghitung liabilitas estimasi atas pemberhentian karyawan dan imbalan kerja pada kasus pemecatan karyawan berdasarkan masa tahun kerja karyawan. Liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan entitas anak pada tahun 2014 dan 2013 didasarkan pada penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsolindo, aktuaria independen dengan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.

The Company and subsidiaries have determined the estimated liabilities on their employee’s termination, gratuity and compensation benefits in case of employment dismissal based on employees’ number of years of service provided. In 2014 and 2013 provisions for employee benefits are based on calculation of PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuaries, using the Projected-Unit-Credit.

Jumlah liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:

Total long-term employee benefits liabilities calculated by independent actuaries, with key assumptions used in are as follows:

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

52

March 26, 2015 Paraf/Sign

2014 2013

Usia Pensiun Normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal Pension Age

Tingkat Diskonto 8.2% per tahun/per annum 6.8% per tahun/per annum Discount Rate

Tingkat Proyeksi Projection of Salary

Kenaikan Gaji 10% per tahun/per annum 9% per tahun/per annum Increase Rate

Tabel Mortalita TMI-3 Improvement TMI-3 Male Table of Mortality

Tingkat Cacat 10% dari tingkat mortalitas/ 10% dari tingkat mortalitas/ Disability Rate

of mortality rate of mortality rate

Tingkat Pengunduran Diri 5% untuk usia 25 tahun dan menurun 5% untuk usia 25 tahun dan menurun Resignation Rate

dengan garis lurus sebesar 0% pada usia dengan garis lurus sebesar 0% pada usia

45 tahun dan seterusnya/ 5% at age 45 tahun dan seterusnya/ 5% at age

25 and reducing linearly each year up 25 and reducing linearly each year up

to 0% at age 45 thereafter to 0% at age 45 thereafter Liabiltas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Post-employement liabilities recognized in statement of financial position is as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31,

2014 2013

Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas 31,053 67,986 Present value of obligation

Nilai Wajar Aset Program -- -- Fair Value Assets Programm

Pendanaan 31,053 67,986 Financing

Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (11) (76) Unrecognized past service cost

Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui (2,680) (4,216) Unrecognized actuarial gain

Jumlah Liabilitas - Bersih 28,362 63,694 Total Liabilities - Neto

Penyesuaian atas perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

A reconciliation of charges on liabilities recognized in statement of financial position is as follows:

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31,

2014 2013

Rp Rp

Saldo Awal 63,694 43,460 Beginning Balance

Penambahan (Pengurangan) (35,332) 20,234 Addition (Deduction)

Jumlah 28,362 63,694 Total

Perusahaan dan entitas anak mengakui penyisihan bersih untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 yang diundangkan pada tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (gaji dan kesejahteraan karyawan) pada laba rugi periode berjalan.

The Company and its subsidiaries recognize net of allowance for termination, gratuity and compensation benefits to employees under Labor Law No. 13/2003 which was enacted on March 25, 2003. The provision has been presented as part of general and administrative expenses (salaries and employee benefits) in the profit and loss for the period.

Rincian beban kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:

Detail of employee benefit expense are as follows:

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

53

March 26, 2015 Paraf/Sign

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Beban Jasa Kini 8,681 14,266 Current Service Cost

Beban Bunga 2,682 4,407 Interest Cost

Amortisasi atas Biaya Jasa Amortization of Past Service

Lalu yang Belum Diakui Cost - Non Vested and

dan Kerugian Aktuarial - Neto 3,939 1,561 Actuarial Gains/Losses - Net

Entitas Anak yang tidak dikonsolidasi - Not Consolidated Subsidiary -

PT Linknet Tbk (50,633) -- PT Linknet Tbk

Jumlah (35,332) 20,234 Total

Berikut adalah jumlah nilai kini kewajiban periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari:

The following is the figure of benefit obligation in the current period and previous four year period for:

2014 2013 2012 2011 2010

Nilai Kini Kewajiban Present Value of Defined

Imbalan Pasti 27,432 67,986 69,862 48,230 28,606 Benefit Obligation

Defisit Program 27,432 67,986 69,862 48,230 28,606 Deficit in Plan

Penyesuaian Pengalaman Experience Adjustment on

Pada Liabilitas Program 144 3,751 738 395 (532) Plan Liabilities

23. Modal Saham 23. Capital Stock Susunan pemegang saham Perusahaan dan masing-masing kepemilikan saham adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s stockholders and theirr respective shareholdings are as follows:

31 Des 2014 dan 2013/ Dec 31, 2014 and 2013

Jumlah Saham/ Number of

Shares

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

Jumlah/ Total

% Rp

AcrossAsia Ltd 959,976,602 55.10 479,988 AcrossAsia Ltd PT Reksa Puspita Karya 588,167,378 33.76 294,084 PT Reksa Puspita Karya Masyarakat dengan Kepemilikan Public with Ownership

di bawah 5% 194,023,927 11.14 97,012 below 5%

Jumlah 1,742,167,907 100.00 871,084 Total

Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, Waran Seri II yang dilaksanakan menjadi saham sejumlah 270.929 lembar waran.

For the year period ended December 31, 2013, Warrants Serie II exercised to be shares are amounting to 270,929 warrants.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

54

March 26, 2015 Paraf/Sign

24. Tambahan Modal Disetor - Neto 24. Additional Paid in Capital - Net

31 Des/ 31 Des/

Dec 31 Dec 31

2014 2013

Rp Rp

Penawaran Umum Terbatas I dalam

Rangka Hak Memesan Efek Limited Public Offering in connection

Terlebih Dahulu 6,750 6,750 with Pre-Emptive Rights Issuance I

Premium from Exercise of Warrant

Agio atas Pelaksanaan Waran Seri II 81 81 Series II

Beban Emisi Saham (10,460) (10,460) Stock Issuance Costs

Jumlah Agio Saham - Neto (3,629) (3,629) Total Share Premium - Net

Selisih Nilai Transaksi Difference in Value

Restrukturisasi Entitas of Restructuring Transactions

Sepengendali (8,591) (8,591) of Entities under Common Control

Neto (12,220) (12,220) Net

25. Transaksi Ekuitas Lainnya 25. Other Equity Transactions

a. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak a. Difference in Changes in Equity Transaction of Subsidiaries

Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak berasal dari perubahan ekuitas FMTV, entitas anak, terkait dengan penerbitan saham baru di FMTV.

Difference in changes in equity transactions of subsidiary resulted from the changes in equity of FMTV, a subsidiary, in regard with the new shares issuance in FMTV.

Pada 27 Juni 2011, LN menerbitkan saham baru kepada Asia Link Dewa Pte Ltd sebanyak 1.032.649.384 saham senilai Rp1.627.703. Atas penerbitan saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 100% menjadi 66,06%. Selisih antara nilai penyertaan Perusahaan di LN dengan ekuitas LN setelah penerbitan saham baru tersebut adalah sebesar Rp1.028.593.

On June 27, 2011, LN issued new shares to Asia Link Dewa Pte Ltd for 1,032,649,384 shares amounting to Rp1,627,703. Due the shares issuance, the Company’s shares ownership in LN decline from 100% to 66.06%. The difference between the investment of the Company in LN with the equity of LN after the issuance of new shares amounted to Rp1,028,593.

Pada tanggal yang sama, FMTV menerbitkan saham baru kepada Asia Link Dewa Pte Ltd sebanyak 2.375 saham dan kepada Asia Link Company Limited sebanyak 125 saham, dengan jumlah nilai sebesar Rp1.000. Atas penerbitan saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di FMTV dari 100% menjadi 80%. Selisih antara nilai penyertaan Perusahaan di FMTV dengan ekuitas FMTV setelah penerbitan saham baru tersebut adalah sebesar Rp235.

On the same date, FMTV issued new shares to Asia Link Dewa Pte Ltd for 2,375 shares and to Asia Link Company Limited for 125 shares, amounting to Rp1,000. Due the shares issuance, the Company’s shares ownership in FMTV declined from 100% to 80%. The difference between the investment of the Company in FMTV with the equity of FMTV after the issuance of new shares amounted to Rp235.

b. Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Non-Pengendali b. Difference in Transactions with Non-Controlling Interest Pada bulan Juni 2014, LN melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran umum perdana saham. Dalam penawaran umum saham perdana tersebut, LN menawarkan sejumlah 304.265.000 saham milik Perusahaan di LN. Setelah penawaran umum, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) melakukan pembelian sejumlah 458.248.814 saham milik Perusahaan di LN. Atas penawaran umum saham perdana dan pembelian saham oleh ALD tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 66,06% menjadi 41% (Catatan 1.c dan 16).

In June 2014, LN listed its shares in Indonesia Stock Exchange and conduct initial public offerring (IPO). In the IPO, LN offerred 304,265,000 shares of the Company in LN. After public offering, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) purchase 458,248,814 shares of the Company in LN. Upon the IPO and purchases of shares by ALD, the Company’s shares ownership in LN declined from 66,06% to 41% (Notes 1.c and 16).

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

55

March 26, 2015 Paraf/Sign

Atas transaksi-transaksi ekuitas di atas, pada tahun 2014, Perusahaan mencatat selisih transaksi dengan pihak non-pengendali sebesar Rp537.233. Karena LN tidak dikonsolidasi lagi pada 31 Desember 2014 (Catatan 1.c), maka atas saldo sebesar Rp537.233 dicatat sebagai keuntungan realisasi seluruh transaksi dengan pihak non-pengendali dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

In regard with above equity transactions, in 2014, the Company recorded difference in transactions with non-controlling interest amounting to Rp537,233. Because LN has not consolidated as of December 31, 2014 (Note 1.c), accordingly the balance of Rp537.233 has been recorded as gain on realization of differences in transaction with non-cotrolling interest on consolidated statement of comprehensive income.

26. Pendapatan 26. Revenues

2014 2013

Rp Rp

Jasa Langganan untuk Internet dan Subscription Fees for Internet and

Layanan Komunikasi Data 1,198,642 999,540 Data Communication Services

Jasa Langganan untuk Televisi Kabel 649,743 552,521 Subscription Fees for Cable Television

Pemasangan Media Iklan 77,944 94,301 Media Sales

Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) 99,741 107,740 Others (Each Below Rp1,000)

Jumlah 2,026,070 1,754,102 Total

Pendapatan layanan komunikasi data sebagian besar berasal dari pemasangan dan penyewaan jaringan dari jaringan distribusi dan penjualan peralatan akses jaringan korporasi.

Data communication services revenues are derived mainly from installation and rental line fees of the distribution network and selling equipment of corporate access network.

Pemasangan media iklan merupakan pendapatan iklan yang berasal dari pelanggan yang menempatkan iklan pada program televisi kabel.

Media sales fee represent advertising revenues generated from customers who place advertisements on cable television programs.

Pendapatan lain-lain terutama terdiri dari penjualan peralatan, biaya pemasangan dan jasa terkait lainnya.

Other revenues consist mainly of income from the sale of equipment, joining fee and other related services.

Rincian pendapatan berdasarkan hubungan pelanggan adalah sebagai berikut:

The details of revenue based on relationship of subscribers are as follows:

2014 2013

Rp Rp

Pihak Berelasi (Catatan 30) 8,208 9,365 Related Parties (Note 30)

Pihak Ketiga 2,017,862 1,744,737 Third Parties

Jumlah 2,026,070 1,754,102 Total

27. Beban Layanan 27. Cost of Services

2014 2013

Rp Rp

Televisi Kabel Distribusi Cable Television Programming

Program dan Jasa Teknis 211,436 188,150 Distribution and Technical Services

Beban Bandwidth dan Beban Terkait Bandwidth Fees and Other

Jasa Internet Lainnya 266,154 205,610 Internet Access

Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) 114,860 80,354 Others (Each Below Rp1,000)

Jumlah 592,450 474,114 Total

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

56

March 26, 2015 Paraf/Sign

28. Beban Penjualan 28. Selling Expenses Beban Penjualan 2014 2013 Selling Expenses

Rp Rp

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 72,693 76,755 Salaries and Employee Benefits

Komisi 21,704 25,975 Commissions

Promosi 28,473 37,155 Promotion

Sewa 4,890 4,864 Rent

Perjalanan dan Akomodasi 2,052 6,269 Travelling and Accommodation

Listrik, Air dan Telepon 1,465 2,240 Electricity, Water and Telephone

Pos dan Kurir 974 2,633 Postage and Courier

Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) 1,610 2,177 Others ( Each Below Rp1,000)

Jumlah 133,861 158,068 Total

29. Beban Umum dan Administrasi 29. General and Administrative Expense

2014 2013

Rp Rp

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 219,617 245,586 Salaries and Employee Benefits

Honorarium Tenaga Ahli 113,969 46,037 Professional Fees

Beban Penurunan nilai piutang usaha 34,496 47,386 Impairment of trade receivables

Listrik, Air dan Telepon 30,919 28,057 Electricity, Water and Telephone

Perizinan 25,160 127,696 Permits and Licenses

Sewa 16,510 15,792 Rent

Amortisasi Aset Takberwujud 13,995 23,308 Amortization of Intangible Assets

Perjalanan dan Akomodasi 10,122 8,664 Traveling and Accomodation

Perbaikan dan Pemeliharaan 7,728 13,249 Repairs and Maintenance

Beban Penyisihan Penurunan Impairment of Property,

Nilai Aset Tetap -- 4,862 Plant, and Equipment Expense

Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) 42,256 22,618 Others (Each Below Rp1,000)

Jumlah 514,772 583,255 Total

30. Transaksi dan Saldo dengan Pihak 30. Transactions and Balances with

Berelasi Related Parties

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang terutama terdiri dari penjualan atau penyediaan jasa, pembelian peralatan yang dilakukan dengan tetap memperhatikan kebijakan harga yang sama dengan pihak ketiga (arm's length basis), pinjaman dan uang muka antar perusahaan.

The Company and subsidiaries in their normal course of business, have engaged in transactions with related parties which consist mainly of sales or services, and purchase equipment which are made on an arm’s length basis and intercompany loans and advances.

Entitas Anak Subsidiaries Perincian Entitas Anak Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1.c.

The details of Subsidiaries have been disclosed in Note 1.c.

Investasi pada Entitas Asosiasi Investments in Associates Perincian investasi pada entitas asosiasi diungkapkan dalam Catatan 8.

The details of investment in associates have been disclosed in Note 8.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

57

March 26, 2015 Paraf/Sign

Kompensasi Manajemen Kunci Key Management Compensation Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris dan Direksi yang dirinci pada Catatan 1.d. Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci adalah sebagai berikut:

Key management personel of the Company are Board of Comissioner and Director specified on note 1.d. Salary and other short-term benefit expense or payable to key management are as follow:

2014 2013

Rp Rp

Direksi 65,437 38,770 Directors

Dewan Komisaris 3,235 22,550 Board of Commissioners

Jumlah 68,672 61,320 Total

Transaksi Pihak Berelasi

Transactions with Related Parties

Rincian akun pihak berelasi adalah sebagai berikut: The details of the accounts and transactions with related parties are as follows:

31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31

2014 2013 2014 2013

Rp Rp % %

Bank Cash in Bank

PT Bank Nationalnobu Tbk 30,536 164,876 0.236 3.145 PT Bank Nationalnobu Tbk

Deposito Berjangka Time Deposits

PT Bank Nationalnobu Tbk -- 50,000 -- 0.954 PT Bank Nationalnobu Tbk

Piutang Usaha Trade Receivables

PT Linknet Tbk 11,819 -- 0.001 -- PT Linknet Tbk

PT Koran Media Investor Indonesia 1,216 1,216 0.009 0.023 PT Koran Media Investor Indonesia

Lain-lain 5,905 858 0.046 0.016 Others

Jumlah 18,940 2,074 0.056 0.039 Total

Uang Muka Advances

PT Multipolar Technology Tbk 5,790 8,068 0.045 0.154 PT Multipolar Technology Tbk

PT Multipolar Tbk 105 105 0.001 0.002 PT Multipolar Tbk

Jumlah 5,895 8,173 0.046 0.156 Total

Piutang Pihak Berelasi Non-Trade Receivables from

Non-Usaha Related Parties

AcrossAsia Ltd dan/atau Afiliasi 581,874 570,133 4.489 10.875 AcrossAsia Ltd and/or Affiliate

PT Asianet Multimedia 1,786 1,786 0.014 0.034 PT Asianet Multimedia

PT Linknet Tbk 1,184 -- 0.009 -- PT Linknet Tbk

Lain-lain 37 38 0.000 0.001 Others

Jumlah 584,882 571,957 4.512 10.910 Total

Penyisihan Piutang Ragu-ragu (250) (250) (0.002) (0.005) Allowance for Doubtful Account

Bersih 584,631 571,707 4.510 10.905 Net

Investasi pada Entitas Asosiasi Investment in Associates

PT Linknet Tbk 6,196,912 -- 47.807 -- PT Linknet Tbk

PT Bina Mahasiswa Indonesia 2,684 2,250 0.021 0.043 PT Bina Mahasiswa Indonesia

PT Lynx Mitra Asia 1,143 -- 0.009 -- PT Lynx Mitra Asia

PT Indonesia Media Televisi -- 11,595 -- 0.221 PT Indonesia Media Televisi

PT Delta Nusantara Networks -- 4,613 -- 0.088 PT Delta Nusantara Networks

Jumlah 6,200,739 18,458 47.837 0.352 Total

Jumlah/ Persentase Terhadap Jumlah

Percentage of Total Respective

Assets/Liabilities/

Total Aset/Liabilitas/

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

58

March 26, 2015 Paraf/Sign

31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31

2014 2013 2014 2013

Rp Rp % %

Jumlah/ Persentase Terhadap Jumlah

Percentage of Total Respective

Assets/Liabilities/

Total Aset/Liabilitas/

Utang Usaha Trade Payables

PT Multipolar Technology Tbk 246,142 145,383 6.888 5.182 PT Multipolar Technology Tbk

PT Linknet Tbk 19,956 -- 0.558 -- PT Linknet Tbk

PT Multipolar Tbk 318 2,590 0.009 0.092 PT Multipolar Tbk

Lain-lain 11,394 5,082 0.319 0.181 Others

Jumlah 277,810 153,055 7.774 5.455 Total

Utang Sewa Pembiayaan Obligation Under Finance Lease

PT Ciptadana Multifinance 197,499 151,977 5.527 5.417 PT Ciptadana Multifinance

Liabilitas Keuangan Jangka Other Short-Term

Pendek Lainnya - Utang Anjak Piutang Financial Liabilities - Factoring Payable

PT Ciptadana Multifinance 10,494 20,072 0.294 0.715 PT Ciptadana Multifinance

Liabilitas Keuangan Jangka Other Long-Term

Panjang Lainnya - Utang Anjak Piutang Financial Liabilities - Factoring Payable

PT Ciptadana Multifinance 6,460 8,284 0.181 0.295 PT Ciptadana Multifinance

2014 2013 2014 2013

Rp Rp % %

Pendapatan: Revenue:

Jasa Langganan Televisi Kabel Subscription Fees for Cable Television

Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000) 645 698 0.032 0.040 Others (Each Bellow Rp1,000)

Layanan Komunikasi Data Data Communication Services

Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000) 7,564 8,667 0.373 0.494 Others (Each Bellow Rp1,000)

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses

Honorarium Tenaga Ahli Professional Fees

Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000) 460 1,254 0.089 0.215 Others (Each Bellow Rp1,000)

Biaya Pengelolaan Administrasi Saham Shares Administration Fees

Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000) -- 18 -- 0.003 Others (Each Bellow Rp1,000)

Beban Asuransi Insurance Expenses

PT Lippo General Insurance Tbk 1,887 1,907 0.367 0.327 PT Lippo General Insurance Tbk

Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya Interest and Other Financing Charges

PT Ciptadana Multifinance 36,388 26,031 27.995 22.992 PT Ciptadana Multifinance

Jumlah/ Persentase Terhadap Jumlah

Total

Revenue/Expenses

Pendapatan/Beban yang

Bersangkutan/

Percentage of Total Respective

Pada tanggal 30 Juni 2011 Perusahaan telah menandatangani Facility Agreement dengan AcrossAsia Limited (AAL), pemegang saham Perusahaan, untuk pemberian fasilitas sebesar maksimum USD44.000 kepada AAL dan/atau afiliasi dengan tingkat bunga sebesar LIBOR +4,75% per tahun.

On June 30, 2011, the Company signed the Facility Agreement with AcrossAsia Limited (AAL), shareholder of the Company, for a maximum of USD44,000 facility to AAL and/or affiliate with LIBOR +4.75% per annum interest rate.

Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi sebagai berikut:

The relationship and nature of balances/transactions with related parties are described as follows:

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

59

March 26, 2015 Paraf/Sign

No. Pihak Berelasi/ Related Parties

Hubungan dengan Perusahaan/Relationship

with the Company

Transaksi/Transactions

1 PT Asianet Multimedia Afiliasi karena di bawah kesamaan

pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Uang muka antar perusahaan/ Intercompany advances Piutang pihak berelasi non-usaha/ Non trade receivabes from related party

2 PT Lippo General Insurance Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan

pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Asuransi/ Insurance

3 PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/ Affiliate, common

controlled entity

Jasa langganan televisi kabel dan layanan komunikasi data/ Subscription fees for cable television and data communication services

4 PT Matahari Putra Prima Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/ Affiliate, common

controlled entity

Layanan komunikasi data/ Data communication services

5 PT Multipolar Tbk (MLPL) Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/ Affiliate, common

controlled entity

Pemasangan dan penyewaan jaringan dan akses jaringan korporasi, uang muka antar perusahaan dan jasa tenaga ahli untuk implementasi sistem keuangan Oracle/ Installation and lease line and corporate network, intercompany advances and professional fees for implementation of Oracle financial system.

6 PT Ciptadana Multifinance Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/ Affiliate, common

controlled entity

Anjak piutang dan sewa pembiayaan/ Factoring and leasing

7 PT Multipolar Technology Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/ Affiliate, common

controlled entity

Pembelian peralatan elektronik/ Electronic equipment purchase

8 AcrossAsia Ltd Afiliasi sebagai pemegang saham dan entitas induk/ Affiliate,

shareholder and parent

Pinjaman antar perusahaan/ Intercompany loan

9 PT Bank Nationalnobu Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan

pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Bank dan deposito berjangka/ Cash in bank and time deposit

10 PT Koran Media Investor Indonesia Afiliasi karena di bawah kesamaan

pengendalian/ Affiliate, common controlled entity

Piutang Usaha / Trade receivables

11 PT Indonesia Media Televisi Entitas asosiasi/ Associate Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates

12 PT Delta Nusantara Networks Entitas asosiasi/ Associate Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates

13 PT Bina Mahasiswa Indonesia Entitas asosiasi/ Associate Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates

14 PT Linknet Tbk Entitas asosiasi/ Associate Piutang Usaha / Trade receivables, Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates, Utang Usaha / Trade Payables

Saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) terutama terdiri dari piutang usaha - neto, piutang/utang antar perusahaan, utang

Account balances and transactions with other related parties (under Rp1,000 each) is mainly consist of accounts receivables - net, intercompany advances/loan, accounts payables,

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

60

March 26, 2015 Paraf/Sign

usaha, beban akrual, pendapatan, honorarium tenaga ahli dan beban asuransi.

accrued expenses, revenues, professional fees and insurance expenses.

31. Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing 31. Assets and Liabilities in Foreign Currency

Mata Uang Asing/ Ekuivalen Rupiah/

Foreign Currency Rupiah Equivalent

Aset Assets

Kas dan Setara Kas USD 2,548 31,697 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha USD 282 3,512 Accounts Receivables

Aset Keuangan Lancar Lainnya USD 5,796 72,104 Other Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha USD 46,774 581,874 Non-Trade Receivable from Related Parties

Uang Muka dan Aset Lain-lain USD 11,863 147,581 Advances and Other Assets

Jumlah Aset 836,768 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Pinjaman USD 8,531 106,130 Loans

Utang Usaha USD 36,935 459,472 Account Payables

Beban Akrual USD 7,376 91,762 Accrued Expenses

Jumlah Liabilitas 657,364 Total Liabilities

Aset Bersih 179,404 Net Assets

31 Des 2014/Dec 31, 2014

Mata Uang Asing/ Ekuivalen Rupiah/

Foreign Currency Rupiah Equivalent

Aset Assets

Kas dan Setara Kas USD 1,516 18,475 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha USD 481 5,858 Accounts Receivables

Aset Keuangan Lancar Lainnya USD 1,100 13,403 Other Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha USD 46,774 570,133 Non-Trade Receivable from Related Parties

Uang Muka dan Aset Lain-lain USD 3,612 44,028 Advances and Other Assets

Jumlah Aset 651,897 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Pinjaman USD 16,918 206,208 Loans

Utang Usaha USD 18,148 221,211 Account Payables

Beban Akrual USD 5,755 70,146 Accrued Expenses

Jumlah Liabilitas 497,565 Total Liabilities

Aset Bersih 154,332 Net Assets

31 Des 2013/ Dec 31, 2013

32. Perjanjian dan Ikatan 32. Agreements and Commitments

a. Pemasok Program a. Program Suppliers Perusahaan mempunyai program distribusi dan perjanjian jasa teknik dengan beberapa pemberi program televisi.

The Company have program distribution and technical service agreements with various TV program providers.

Perjanjian tersebut dapat diperbaharui kembali dan berlaku untuk jangka waktu satu (1) hingga tiga (3) tahun dari tanggal 31 Desember 2013. Beberapa perjanjian juga mengizinkan

The agreements are renewable and valid for certain periods ranging from one (1) to three (3) years from December 31, 2013. Certain agreements also allow the Company to share

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

61

March 26, 2015 Paraf/Sign

Perusahaan untuk membagi waktu komersial dan mengharuskan penempatan uang jaminan kepada pemberi program. Selain itu, perjanjian menetapkan, antara lain, biaya yang harus dibayar untuk setiap tipe pelanggan yang dilayani oleh Perusahaan.

commercial time and require placement of security deposits with program providers. Furthermore, the agreements stipulate, among others, fees to be paid for each type of subscribers serviced by the Company.

Perjanjian-perjanjian tersebut di atas telah dinovasikan oleh Perusahaan kepada LN.

The above mentioned agreements have been novated by the Company to LN.

b. Menara Telekomunikasi dan Infrastruktur Inbuilding Coverage

b. Telecommunication Tower and Inbuilding Coverage Infrastructure

Sejak tahun 2013, Perusahaan memiliki perjanjian sewa dengan berbagai penyedia menara telekomunikasi antara lain dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Solu Sindo Kreasi Pratama, PT Bali Telekom, PT Tower Bersama, PT Telenet Internusa, PT Batavia Towerindo, PT United Towerindo, PT Mitrayasa Sarana Informasi, PT Towerindo Konvergensi, PT Solusi Menara Indonesia, dan PT Dayamitra Telekomunikasi, untuk menyewa sebagian ruang (space) pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal berkisar antara 5 – 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk 5 – 10 tahun berikutnya. Perusahaan juga memiliki perjanjian sewa infrastruktur antara lain dengan PT Mac Sarana Djaya, PT Wireless Network Indonesia, PT Tara Telco Indonesia untuk periode awal rata-rata 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk rata-rata 5 tahun berikutnya.

Since the year 2013, the Company has lease agreements with various providers of telecommunication towers, among others, with PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Solu Sindo Creative Pratama, PT Bali telecom, PT Tower Bersama, PT Telenet Internusa, PT Batavia Towerindo, PT United Towerindo, PT Mitrayasa Facility Information, PT Towerindo Convergence, PT Solutions Tower Indonesia, and PT Dayamitra telecommunications, to lease part of the room (space) in the telecommunications tower and land for initial period ranged from 5-10 years and can be extended to 5-10 years. The company also has a lease agreement among other coverages with PT Sarana Djaya Mac, PT Wireless Network Indonesia, PT Tara Telco Indonesia for an initial period of an average of 5 years and can be extended to an average of 5 years later.

c. PT Ciptadana Multifinance c. PT Ciptadana Multifinance Hingga bulan Maret 2014, Perusahaan memiliki fasilitas sewa pembiayaan pada PT Ciptadana Multifinance sebesar Rp161.088. Perusahaan telah melakukan pelunasan atas semua fasilitas tersebut pada bulan Juni 2014.

Hingga bulan Oktober 2014, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp67.671. Jenis fasilitas anjak piutang ini adalah with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 12 (dua belas) bulan dengan tingkat suku bunga 15,5% per tahun.

Perusahaan telah melakukan pelunasan fasilitas tersebut di November 2014.

Until March 2014, the Company has finance lease facilties from PT Ciptadana Multifinance amounting to Rp161,088. The company has paid off all the facilities in June 2014.

Until October 2014, The company factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp67,671. The types of the factoring facilities are with recourse. The period of the facilities are 12 (twelve) months with 15.5% interest rate per annum.

The Company has paid the facility in November 2014.

Pada bulan Desember 2014, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp10.000.

In December 2014, the Company factor some its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp10,000.

Pada tahun 2012, PT FMN, entitas anak, menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp7.994. Jenis fasilitas anjak piutang ini adalah with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 12 (dua belas) bulan.

In year 2012, PT FMN, a subsidiary, factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting to Rp7,994. The types of the factoring facilities are with recourse. The period of the facilities are 12 (twelve) months.

Untuk fasilitas di atas, Perusahaan dan PT FMN, entitas anak, dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 14,5% -

On the facilities above, the Company and PT FMN, a subsidiary, bear interest at annual rate of 14.5% - 15.5%.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

62

March 26, 2015 Paraf/Sign

15,5%. Jenis barang modal untuk fasilitas sewa pembiayaan diatas adalah aset tetap (Catatan 9).

Types of assets for the finance lease facilities are property, plant, and equipment (Note 9).

Pada tahun 2014, sesuai dengan perjanjian No. 383/CMF/MKT/X/2014 tertanggal 14 Oktober 2014, No. 402/CMF/MKT/X/2014 tertanggal 23 Oktober 2014, dan No. 0455/CMF/MKT/XI/2014 tertanggal 12 November 2014 PT Internux, melakukan beberapa transaksi penjualan dan penyewaan kembali dengan PT Ciptadana Multifinance untuk jangka waktu fasilitas selama 36 bulan (termasuk grace period tidak membayar utang pokok selama 18 bulan) dengan suku bunga 15.5% per tahun efektif in arrear.

In 2014, according to the agreement No. 383 / CMF / MKT / X / 2014 dated October 14, 2014, No. 402 / CMF / MKT / X / 2014 dated October 23, 2014, and No. 0455 / CMF / MKT / XI / 2014 dated November 12, 2014 PT Internux, doing some sale and leaseback transaction with PT Ciptadana Multifinance facility for a period of 36 months (including a grace period of not paying the principal debt for 18 months) with 15.5% interest rate per year effective in arrear.

d. PT Asiatic Sejahtera Finance d. PT Asiatic Sejahtera Finance Dari tahun 2011 sampai dengan 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp10.309. Pada bulan November 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas tersebut.

From year 2011 until 2013, the Company obtained finance lease facilities from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting total Rp10,309. In November 2014, the Company has paid off all the facilities.

Dari tahun 2012 sampai dengan 2013, FMN, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp4.846. Untuk fasilitas sewa pembiayaan di atas, Perusahaan dan FMN dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 15%. Periode sewa pembiayaan ini adalah 3 tahun. Jenis barang modal untuk fasilitas-fasilitas sewa pembiayaan diatas adalah aset tetap (Catatan 9). Pada bulan November 2014, FMN, entitas anak, melakukan pelunasan fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp4.350.

From year 2012 until 2013, FMN, a Subsidiary, obtained finance lease facilities from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting total Rp4,846. On those finance lease facilities above, the Company and FMN bear interest at annual rate of 15%. The period of the facility is 3 years. Types of assets for those finance lease facilities are property, plant and equipment (Note 9). In November 2014, FMN a subsidiary, has paid off the finance lease facility amounting to Rp4,350.

e. PT Century Tokyo Leasing Indonesia e. PT Century Tokyo Leasing Indonesia Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia sebesar Rp22.000 dengan jumlah cicilan perbulan tetap selama 36 bulan.

Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan sebesar Rp30.000 dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia dengan cicilan perbulan tetap selama 36 bulan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.

In August 2013, the Company obtained finance lease facility from PT Century Tokyo Leasing Indonesia amounting Rp22.000 with monthly fixed instalment for 36 months period.

In October 2014, the Company obtained finance lease facility amounting Rp30,000 from PT Century Tokyo Leasing Indonesia with monthly fixed instalment for 36 months period with 12.5% interest rate per annum.

f. PT Nap Info Lintas Nusa f. PT Nap Info Lintas Nusa Perusahaan memiliki perjanjian senilai USD20,000 dengan PT Nap Info Lintas Nusa untuk langganan jasa sistem komunikasi untuk jangka waktu 15 tahun dengan hak untuk memperpanjang selama 5 tahun.

The Company has an agreement worth USD20,000 with PT Nap Info Lintas Nusa for a communication system service for a period of 15 years with an extension right for another 5 years.

Perjanjian ini telah dinovasikan oleh Perusahaan kepada LN. This agreement has been novated by the Company to LN.

g. PT Huawei Tech Investment g. PT Huawei Tech Investment Pada tahun 2013, PT I menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Huawei Tech Investment dimana PT I setuju untuk membeli peralatan Broadband Wireless Access beserta layanannya dari PT Huawei Tech Investement.

On 2013, PT I entered to cooperation agreement with PT Huawei Tech investment where PT i agreed to purchase Broadband Wireless Access equipment and its services from PT Huawei Tech Investment.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

63

March 26, 2015 Paraf/Sign

h. Raiffeisen Bank International AG h. Raiffeisen Bank International AG Pada tanggal 9 Juni 2014, PT I menandatangani beberapa perjanjian lindung nilai atas utang bank berdenominasi dolar AS dengan Raiffeisen Bank International AG cabang Singapura dan dicatat pada ”aset tidak lancar lainnya”, sebagai berikut:

On June 9, 2014, PT I entered to hedging agreements for bank loan which denominated US Dollar with Raiffeisen Bank International AG, Singapore branch and recorded at ”other non-current assets”, as follows:

No. Contract/ Tanggal Kesepakatan/ Tanggal Jatuh Tempo/ Nilai Kontrak/ Nilai Wajar/ Selisih/ Contract No. Agreement Date Due Date Contract Value Fair Value Difference

2014060915320 09 Juni 2014 27 April 2016 2,500,000.00USD 2,809,912.00USD 309,912.00USD 2014060915298 09 Juni 2014 27 April 2016 2,500,000.00USD 2,318,994.00USD (181,006.00)USD 2014060915325 09 Juni 2014 26 Oktober 2016 5,000,000.00USD 5,759,644.00USD 759,644.00USD 2014060915300 09 Juni 2014 26 Oktober 2016 5,000,000.00USD 4,503,634.00USD (496,366.00)USD 2014060915301 09 Juni 2014 26 April 2017 17,500,000.00USD 20,593,734.00USD 3,093,734.00USD 2014060915302 09 Juni 2014 26 April 2017 17,500,000.00USD 15,342,592.00USD (2,157,408.00)USD

Jumlah / Total 50,000,000.00USD 51,328,510.00USD 1,328,510.00USD

33. Gugatan Hukum 33. Litigation 1) Arbitrase 1) Arbitration

Pada tanggal 3 September 2008, APM (dahulu merupakan Entitas Anak), telah mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap Astro All Asia Networks PLC (Tergugat I), Measat Broadcast Network System SDN BHD (Tergugat II), All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (Tergugat III), Measat Satellite Systems SDN BHD (Tergugat IV), Ralph Marshall (Tergugat V), Sean Dent (Tergugat VI), Nelia Concap Cion Molato (Tergugat VII), Liza Tjondro (Tergugat VIII), PT Adi Karya Visi (Tergugat IX), Tara Agus Sosrowardoyo (Tergugat X), PT Karyamegah Adijaya (Tergugat XI), PT Abadi Berkah (Tergugat XII) dan PT Direct Vision (Turut Tergugat) dengan Nomor Pendaftaran No.: 1100/Pdt.G/2008/PN.JKT-SEL tertanggal 3 September 2008. Perusahaan bukan merupakan pihak dalam gugatan ini. APM mengajukan gugatan tersebut dengan tuntutan ganti rugi total sebesar USD1,500,000 (“Gugatan Perdata Indonesia”).

On September 3, 2008, APM (formerly was a subsidiary of the Company), had filed a lawsuit to the District Court of South Jakarta against Astro All Asia Networks PLC (Defendant I), Measat Broadcast Network System SDN BHD (Defendant II), All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (Defendant III), Measat Satellite Systems SDN BHD (Defendant IV), Ralph Marshall (Defendant V), Sean Dent (Defendant VI), Nelia Concap Cion Molato (Defendant VII), Liza Tjondro (Defendant VIII), PT Adi Karya Visi (Defendant IX), Tara Agus Sosrowardoyo (Defendant X), PT Karyamegah Adijaya (Defendant XI), PT Abadi Berkah (Defendant XII) and PT Direct Vision (Co-Defendant) with Register Number, No:1100/Pdt.G/2008/PN.JKT-SEL dated September 3, 2008. The Company is not a party in this lawsuit. APM filed the said lawsuit to claim for a total amount of USD1,500,000

(“Indonesian Proceedings”). Atas Gugatan Perdata Indonesia tersebut pada tanggal 13 Mei 2009 telah keluar putusan sela yang menyatakan menolak eksepsi yang dikemukakan oleh Tergugat I, II, III dan V serta menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara (“Putusan Sela”). Atas Putusan Sela tersebut telah diajukan pernyataan banding pada tanggal 22 Mei 2009 oleh Tergugat I, II, III dan V.

An interim decision was ordered on May 13, 2009, with respect to the Indonesian Proceedings which rejected the challenges submitted by the Defendants I, II, III and V and held that the said court is competent and has the jurisdictional powers to hear the matter (“Interim Decision”). Over such Interim Decision, the relevant defendant has made an appeal to Jakarta District Court on May 22, 2009, Defendant I, II, III and V.

Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, Tergugat I, II, III dan V telah menyatakan kasasi atas Putusan banding terhadap Putusan Sela tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 11 Juni 2012 dan APM menyatakan kasasi atas putusan banding terhadap Putusan Pokok Perkara Gugatan Perdata Indonesia tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 25 Oktober 2013.

Whereas towards Jakarta High Court Decision, the Defendant I, II, III and V has made petition for cassation on the appeal decision on the Interim Injunction to Supreme Court on June 11, 2012 and APM has made petition for cassation on the appeal decision on the principal of the case to Supreme Court on October 25, 2013.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

64

March 26, 2015 Paraf/Sign

Pada tanggal 6 Oktober 2008, (i) Astro Nusantara International B.V., (ii) Astro Nusantara Holdings B.V., (iii) Astro Multimedia Corporation N.V., (iv) Astro Multimedia N.V., (v) Astro Overseas Limited (sebelumnya bernama AAAN (Bermuda) Limited), (vi) Astro All Asia Networks PLC, (vii) Measat Broadcast Network Systems SDN BHD and (viii) All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (“Astro Group”) mengajukan Permohonan Arbitrase terhadap APM, Perusahaan dan PT Direct Vision (“DV”) untuk proses arbitrase di Singapore International Arbitration Centre (SIAC), Singapura. Permohonan arbitrase sesuai Notice of Arbitration tertanggal 6 Oktober 2008 yang diajukan Astro Group adalah menuntut pembayaran restitusi dan/atau kuantum merit (quantum merit) sebesar lebih USD245,000 kepada APM, Perusahaan dan DV berdasarkan pelaksanaan Subscription and Shareholder Agreement (“SSA”) tertanggal 11 Maret 2005 berikut ganti rugi atas pelanggaran pasal 17.6 dari SSA yang timbul karena adanya Gugatan Perdata di Indonesia.

On October 6, 2008, (i) Astro Nusantara International B.V., (ii) Astro Nusantara Holdings B.V., (iii) Astro Multimedia Corporation N.V., (iv) Astro Multimedia N.V., (v) Astro Overseas Limited (formerly known as AAAN (Bermuda) Limited), (vi) Astro All Asia Networks PLC, (vii) Measat Broadcast Network Systems SDN BHD and (viii) All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (“Astro Group”) filed a Notice of Arbitration against APM, the Company and PT Direct Vision (“DV") under the rules of Singapore International Arbitration Centre (“SIAC”) in Singapore. The Notice of Arbitration, dated October 6, 2008 filed by Astro Group claimed payment of the sum of approximately USD245,000 by way of restitution and/or quantum merit by APM, the Company and DV pursuant to the Subscription and Shareholders Agreement dated March 11, 2005 (“SSA”), as well as damages for breach of Clause 17.6 of the SSA arising out of the Indonesian Proceedings.

Pada tanggal 7 Mei 2009, Tribunal SIAC telah menerbitkan Award on Preliminary Issues of Jurisdiction, Interim Anti-Suit Injunction and Joinder ARB No. 062 of 2008 (“Keputusan Arbitrase Interim”). Atas Keputusan Arbitrase Interim tersebut, Astro Group telah mengajukan Permohonan Pelaksanaan Putusan Arbitrase kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas Permohonan Pelaksanaan Putusan Arbitrase tersebut, APM dan DV telah mengajukan Permohonan Pembatalan kepada ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menolak pelaksanaan keputusan SIAC tersebut. Di dalam permohon tersebut, APM dan DV antara lain menyatakan: (i) bahwa sengketa dalam perkara Arbitrase tersebut di atas oleh Para Pemohon/Penggugat baru didaftarkan pada SIAC tanggal 6 Oktober 2008, sedangkan sebelumnya Termohon I/APM, sudah terlebih dahulu mendaftarkan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Para Pemohon di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 3 September 2008; (ii) bahwa sengketa dalam Putusan Arbitrase bukanlah sengketa di bidang perdagangan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 66 huruf b UU No. 30 Tahun 1999; (iii) bahwa Keputusan Arbitrase Interim telah mengintervensi hukum acara perdata di Indonesia dan oleh karenanya Keputusan Arbitrase Interim tersebut tidak dapat dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

On May 7, 2009, SIAC issued an Award on Preliminary Issues of Jurisdiction, Interim Anti-Suit Injunction and Joinder ARB No. 062 of 2008 (“Interim Arbitration Award”). Astro Group has applied for the enforcement of the Interim Arbitration Award to the Chairperson of the District Court of Central Jakarta. On the said application, APM and DV submitted cancellation request to the District Court of Central Jakarta to decline the enforcement of Interim Arbitration Award. In the request, APM and DV stated: (i) that the disputes under the arbitration proceeding were only commenced at the SIAC by Astro Group on the October 6, 2008, which is after APM has filed the Indonesian Proceedings againts the Defendant at District Court of South Jakarta on September 3, 2008; (ii) that the disputes in the arbitration proceeding are not commercial disputes as stipulated in paragraph b of Article 66 the Arbitration Law No. 30 year 1999; (iii) that the Interim Arbitration Award intervenes the rules of the Civil Procedure Regulation in Indonesia, and such Interim Arbitral Award cannot be enforced by the District Court of Central Jakarta.

Pada tanggal 28 Oktober 2009, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan pertimbangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa subtansi Keputusan Abitrase Interim adalah melebihi kewenangan yang sudah ditetapkan dan telah mengintervensi pelaksanaan proses peradilan di Indonesia, serta mengeluarkan Penetapan bahwa Keputusan Arbitrase Interim dimaksud tidak dapat dilaksanakan (Non Eksekutorial). Lebih lanjut, Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut telah dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Agung No. 01 K/Pdt.Sus/2010 tertanggal 24 Februari 2010 dan salinan Putusan Mahkamah Agung tersebut telah diterima oleh APM pada bulan Oktober 2010.

On October 28, 2009, the Chairperson of the District Court of Central Jakarta held that the Interim Arbitration Award is beyond the authority and has intervened the Indonesian Proceedings, and ordered that the Interim Arbitration Award is non executable (Non Executorial), i.e. cannot be executed in Indonesia. The Non Executorial stipulation was later affirmed by the Supreme Court on February 24, 2010 with registration No.01 K/Pdt.Sus/2010 and APM has received a copy of the certified decision of the Supreme Court in October 2010.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

65

March 26, 2015 Paraf/Sign

Pada tanggal 16 Pebruari 2010, Tribunal SIAC telah menerbitkan Interim Final Award ARB No. 062 of 2008 (didaftarkan dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 7 of 2010 tertanggal 18 Pebruari 2010) (“Keputusan Arbitrase Final”). Dalam Keputusan Arbitrase Final tersebut, Tribunal SIAC memerintahkan kepada APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng untuk melakukan:

On February 16, 2010, SIAC issued the Interim Final Award ARB No. 062 of 2008 (registered at SIAC Registry of Award as Award No. 7 of 2010 on February 18, 2010) (“Interim Final Award”) and ordered that APM, the Company and DV are jointly and severally liable in restitution, for the following amounts:

a) pembayaran restitusi kepada Astro All Asia Network PLC sebesar RM103,334;

a) to Astro All Asia Network PLC, the sum of RM103,334;

b) pembayaran restitusi kepada Measat Broadcast Network Systems SDN BHD sebesar USD5,773; dan

b) to Measat Broadcast Network Systems SDN BHD, the sum of USD5,773; and

c) pembayaran restitusi kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC sebesar USD59,327.

c) to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC, the sum of USD59,327.

Sedangkan untuk biaya yang timbul atas adanya Gugatan Perdata di Indonesia, Tribunal SIAC memerintahkan APM dan Perusahaan untuk membayar ganti kerugian kepada Astro Nusantara International BV dan Astro Nusantara Holdings BV sebesar USD608, GBP23 dan SGD65.

Further, in relation to the claims arising out of the Indonesian Proceedings, the Tribunal ordered that APM and the Company shall pay damages to Astro Nusantara International BV and Astro Nusantara Holdings BV in the amounts of USD608, GBP23 and SGD65.

Keputusan Arbitrase Final tersebut diperbaiki sebagaimana dengan Memorandum of Correction Pursuant to Rule 28.1 of The SIAC Rules 2007 tertanggal 23 Maret 2010 (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 14 tahun 2010 tertanggal 12 April 2010), yang perubahannya antara lain adalah perubahan nilai pembayaran restitusi kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC semula sebesar USD59,327 menjadi sebesar USD59,459 (“Perbaikan Keputusan Arbitrase Final”).

The Interim Final Award was amended as stipulated in the Memorandum of Correction Pursuant to Rule 28.1 of The SIAC Rules 2007 dated March 23, 2010 (registered at SIAC Registry of Award as Award No. 14 of 2010 on April 12, 2010) in which, inter alia, the amount of restitution awarded to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC has been amended from USD59,327 to USD59,459 (“Amendment of Interim Final Award”).

Pada tanggal 5 Februari 2010 SIAC menerbitkan Putusan SIAC on Cost for the Preliminary Hearing From 20 to 24 April 2009 (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No.06 tahun 2010 tertanggal 10 Februari 2010), yang antara lain APM, Perusahaan dan DV diperintahkan untuk membayar biaya Preliminary Hearing tertanggal 20 sampai dengan 24 April 2009 sebesar (apabila dikonversi ke dalam USD) kurang lebih USD600 (“Partial Costs Award”).

On February 5, 2010, SIAC issued a Further Partial Award and SIAC Award on Cost for the Preliminary Hearing from April 20 to 24, 2009 (registered at SIAC Registry Award as Award No.06 of 2010 dated February 10, 2010) in which APM, the Company and DV were ordered to pay the Cost for the Preliminary Hearing from April 20 to 24, 2009 in the amount of (if converted to the USD) approximately USD600 (“Partial Costs Award”).

Pada tanggal 3 Agustus 2010, SIAC telah menerbitkan Final Award – Interest and Costs (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 41 tahun 2010 tertanggal 5 Agustus 2010) (“Final Cost Award”). Dalam Putusan tersebut, SIAC memerintahkan kepada APM, Perusahaan dan DV untuk secara tanggung renteng melakukan:

On August 3, 2010, the arbitral tribunal of SIAC further issued a Final Award on Interests and Costs (registered at SIAC Registry Award as Award No. 41 of 2010 dated August 5,2010) (“Final Costs Award”) whereby APM, the Company and DV were held jointly and severally to:

a) pembayaran interest kepada Astro All Asia Network PLC sebesar RM35,947;

a) pay interest to Astro All Asia Network PLC in the amount of RM35,947;

b) pembayaran interest kepada Measat Broadcast Network Systems SDN BHD sebesar USD1,397;

b) pay interest to Measat Broadcast Network Systems SDN BHD in the amount of USD1,397; and

c) pembayaran interest kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC sebesar USD14,532.

c) pay interest to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC in the amount of USD14,532.

Final Cost Award tersebut sekaligus membebankan seluruh biaya arbitrase kepada APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng dan melakukan pembayaran SIAC deposit sebesar SGD617 dan sebesar SGD151 terkait persidangan di

The Final Cost Award apportioned the costs of arbitration and held APM, the Company and DV jointly and severally liable and paid to the SIAC the deposit in the amount of SGD617 and the amount of SGD151 in regard with the hearing in London in

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

66

March 26, 2015 Paraf/Sign

London bulan September 2009. Pembayaran legal cost dan disbursement yang harus ditanggung APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng sebesar GBP730, SGD2,881, RM63 dan USD36.

September 2009. The legal costs and disbursements in which APM, the Company and DV were jointly and severally liable are in the amount of GBP730, SGD2,881, RM63 and USD36.

Penasehat hukum Perusahaan, MR & Partners Law Firm, berpendapat bahwa kewajiban untuk membayar sebagaimana diperintahkan dalam Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, and Final Cost Award harus tunduk pada jurisdiksi hukum di Indonesia, sesuai dengan Pasal V Konvensi New York dan Pasal 66 huruf c, Pasal 70 dan alinea 18 Penjelasan Umum Undang-Undang Arbitrase No. 30 Tahun 1999, mengingat obyek dari SSA yaitu para pihak, aset dan pelaksanaannya berada dalam ruang lingkup hukum Indonesia maka pelaksanaan Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, and Final Cost Award tidak dapat bertentangan dengan hukum dan ketentuan perundangan yang berlaku di Indonesia.

The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, stated that the Company’s obligation to pay under the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award are subject to enforcement in accordance with the relevant applicable laws and regulations in Indonesia within the jurisdiction of the Indonesian courts, as stipulated under the Article V of the New York Convention and paragraph c of Article 66, Article 70 and paragraph 18 General Explanation of Arbitration Law No. 30 year 1999. Since the object of the SSA, all the Company’s assets and the execution are governed by the laws of Indonesia, the enforcement of the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award shall comply with the laws and regulations of Indonesia.

Sesuai dengan UU Arbitrase disebutkan bahwa Putusan Arbitrase Internasional hanya diakui serta dapat dilaksanakan di wilayah Republik Indonesia, apabila telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam UU Arbitrase; dan disamping itu terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur tertentu, sebagaimana masing-masing tercakup dalam ketentuan pasal-pasal dan penjelasan UU Arbitrase tersebut.

The Arbitration Law stipulates that for the recognition and enforcement of an International Arbitral Award in Indonesia, it shall fulfill the provisions of the Arbitration Law, and the parties can request to have an arbitral award annulled upon the existence of certain conditions as set out in the Articles and Explanation of the Arbitration Law.

Pada tanggal 23 Juni 2010, APM dan DV mengajukan gugatan pembatalan atas Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara No.: 300/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Perkara No.300”), dengan dasar bahwa putusan-putusan SIAC tersebut bertentangan dengan ketertiban umum, sehingga keputusan-keputusan Arbitrase tersebut tidak dapat dilaksanakan di Indonesia.

On June 23, 2010, APM and DV filed the annulment claim toward the Arbitration Final Award, Partial Costs Award and The Correction of The Interim Final Award to the District Court of Central Jakarta with Case Register Number: 300/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Case No.300”), provided that such Arbitration Awards have contravened with public policy, therefore those such Arbitration Awards shall not be enforced in Indonesia.

Pihak yang digugat dalam Perkara No. 300 adalah Astro Group.

The Defendant party in the Case No. 300 is Astro Group.

Terhadap Perkara No. 300, Majelis Hakim telah mengeluarkan putusan sela, yang pada pokoknya memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa gugatan pembatalan yang diajukan atas Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final, dimana terhadap putusan-putusan sela tersebut, saat ini telah dilakukan upaya hukum banding ke Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 19 Mei 2011, sebagaimana tertuang di dalam Risalah Permohonan Banding Nomor 113/SRT.PDT.BDG/2011/PN.JKT.PST Jo Nomor 300/PDT.G/2010/PN.JKT.PST. Pada tanggal 21 Juli 2014,Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan surat pemberitahuan kepada DV bahwa Gugatan DV tidak dapat diterima di tingkat Mahkamah Agung

Toward the Case No. 300, the Council of Judges has issued a court injunction, which mainly rules that the District Court of Central Jakarta is not authorized to examine the claim toward the Arbitration Final Award, Partial Costs Award and The Correction of The Interim Final Award, where it had been appealed to the Supreme Court of Republic of Indonesia on May 19, 2011, as stated under the Minute of Appeal Application Number 113/SRT.PDT.BDG/2011/ PN.JKT.PST in conjunction with Number 300/PDT.G/2010/ PN.JKT.PST. On 21 July 2014, the Central Jakarta District Court issued a notice to DV that the DV Claim could not be accepted.at the level of the Supreme Court

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

67

March 26, 2015 Paraf/Sign

Selain Perkara No. 300, DV juga telah mengajukan gugatan terhadap Astro Group tentang untuk “Tidak Dikeluarkannya Eksekuatur atas Putusan Arbitrase Final” di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara.: 301/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Perkara No.301”), pada tanggal 23 Juni 2010.

Other than the Case No. 300, DV has also filed a claim toward Astro Group regarding “The Refusal to Issue The Executorial Toward The Final Arbitration Award” in Central Jakarta District Court with Case Register Number: 301/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Case No. 301”), on 23 June 2010.

Pada tanggal 25 Agustus 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Putusan atas Perkara No.301, yang pada pokoknya memutus Gugatan DV tidak dapat diterima.

On August 25, 2011, the Central Jakarta District Court has issued the Decision on Case No. 301, which mainly ruled that the DV Claim could not be accepted.

Dalam salah satu pertimbangan hukum yang diberikan oleh Majelis hakim dalam putusannya disebutkan bahwa putusan gugatan DV tidak dapat diterima oleh karena dinilai premature (belum saatnya diajukan) dengan telah dicabutnya Surat Penetapan Eksekuatur Putusan Arbitrase Internasional Terkait dengan Perkara SIAC Arbitration No. 062/08 tertanggal 9 Juni 2010 oleh Astro Group (Putusan Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final) melalui surat pencabutan tertanggal 26 Agustus 2010.

In one of the legal considerations given by the panel of judges in its decision has stated that the DV claim could not be accepted because it was considered premature (imperfect time of submission) by the revocation of Letter of Application for Executorial Injunction of Final Arbitration Award Related to the SIAC Arbitration Case No. 062/08 dated June 9, 2010 by Astro Group (Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Costs Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award) through their revocation letter dated August 26, 2010.

Pada tanggal 9 September 2011, melalui surat Nomor Ref.: 1000/SWH-0907/L/IX/PMH-AMP-LS, DV telah mengajukan memori banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 26 Agustus 2011, sebagaimana tertuang di dalam Surat Permohonan Banding Nomor: 67/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST.Jo Nomor: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.

On September 9, 2011, through the letter No. Ref.: 1000/SWH-0907/L/IX/PMH-AMP-LS, DV has submitted the memory of appeal toward Central Jakarta District Court Decision dated August 26, 2011, as stated in the Letter of Appeal Application No.67/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST. in conjunction with Number: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.

Saat ini, belum ada keputusan tertulis yang resmi dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dan diberitahukan secara resmi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada DV (maupun pada penasehat hukumnya), yang menyatakan bahwa Mahkamah Agung telah menolak upaya banding DV terhadap Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas kasus Nomor: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST

Currently, there is no formal written decision issued by the Supreme Court and already formally notified by Central Jakarta District Court to DV (and/or its lawyer), which stated that the Supreme Court has already rejected DV’s appeal against Central Jakarta District Court Decision on case No. 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST

Perlu kiranya diketahui juga bahwa sampai dengan saat ini sama sekali tidak pernah ada penetapan eksekuatur (penetapan untuk dapat dilaksanakannya) atas Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final, dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final di Indonesia, yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagaimana syarat eksekuatur tersebut diatur di dalam ketentuan Pasal 66 (d) UU Arbitrase.

It is necessary to be noted that up until today, there are no order for the executorial (order to enforce an award) toward Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Costs Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award, that has been issued by the Head of District Court of Central Jakarta in Indonesia, as such order for executorial requirements is stipulated by Article 66 (d) of Arbitration Law.

Bahwa pada tanggal 11 September 2012, Pengadian Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Penetapan Putusan Arbitrase International berdasarkan Nomor: 32 tahun 2009 jo Nomor : 16 Tahun 2010 jo Nomor 07 tahun 2010 jo Nomor 14 tahun 2010 jo Nomor 41 Tahun 2010 yang menyatakan bahwa Putusan SIAC tanggal 3 Oktober 2009 (Further Partial Award), Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final, Perbaikan Keputusan Arbitrase Final dan Final Cost Award (seluruhnya

Whereas on September 11, 2012, the Central Jakarta District Court has rendered an Order on International Arbitration Award based on No. 32 year 2009 jo No. 16 year 2010 jo No. 07 year 2010 jo No. 14 year 2010 jo No. 41 year 2010 states that SIAC Award dated October 3, 2009 (Further Partial Award), Partial Cost Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award,and Final Cost Award (all referred to as SIAC Awards) cannot be executed (Non Exequator) in Indonesia.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

68

March 26, 2015 Paraf/Sign

disebut Putusan SIAC) dinyatakan tidak dapat dilaksanakan (non eksekuatur) di Indonesia.

Menurut pertimbangan hukum yang diberikan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan SIAC tersebut tidak dapat dilaksanakan atau di eksekusi karena Putusan SIAC tersebut merupakan bentuk campur tangan pihak luar (badan arbitrase asing) dalam urusan peradilan di Indonesia yang nyata-nyata dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia (vide Pasal 3 ayat 2 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman), pelanggaran terhadap asas hukum acara yang berlaku di Indonesia (asas Poin’t de Interest Poin’t de action), serta pelanggaran terhadap asas Audi Et Alteram Partem, sehingga dapat dikualifikasikan bertentangan dengan ketertiban umum.

Based on legal consideration given by the Central Jakarta District Court, the said SIAC Awards cannot be enforced or executed because such SIAC Awards were in the form of intervention by the foreign jurisdiction (international arbitration) to the judicial jurisdiction in Indonesia, which obviously forbid by pervailing laws and regulations in Indonesia (vide Article 3 paragraph (2) Law No. 48 of 2009 concerning on Judicial Power violating the procedural law priciples in Indonesia (principle of “Poin’t de Interest Poin’t de action”), and violatiing the principle of “Audi et Alteram Partem”, therefore the said SIAC Awards can be considered against the public order.

Terhadap Penetapan non Eksekutorial tanggal 11 September 2012, Astro Group telah mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 25 September 2012. Atas permohonan tersebut, pada tanggal 26 Maret 2013 Mahkamah Agung telah mengeluarkan Putusan Nomor: 877 K/Pdt.Sus/2012 yang menolak permohonan kasasi Astro Group.

Against the Order of Non Executorial dated September 11, 2012, Astro Group has submitted a petition for Cassation to the Supreme Court on 25 September 2012. Toward the petition, on 26 March 2013 the Supreme Court has rendered a Decision No : 877 K/Pdt.Sus/2012 that refused the petition for Cassation of Astro Group.

Manajemen berdasarkan anjuran dari penasehat hukum menganggap bahwa Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award merupakan kelanjutan atas Keputusan Arbitrase Interim. Penasehat hukum Perusahaan MR & Partners telah menyimpulkan bahwa Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award tidak dapat dilaksanakan atau dieksekusi di Indonesia dan lebih lanjut Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum untuk melaksanakan Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

The management is of the opinion that based on the Company’s legal advisor’s advice, the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award are a continuance of the Interim Arbitral Award. The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, has concluded that the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award could not be enforced in Indonesia, and moreover, the Company is not legally liable for the execution of the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award under the applicable laws of Indonesia.

Pada tanggal 5 Agustus 2010 dan 3 September 2010 atas Permohonan secara ex-parte- dari Astro Group sebelumnya tersebut, High Court of Singapore telah menerbitkan putusan-putusan eksekuatur atas kelima SIAC Awards yang terdiri dari: Preliminary Award tertanggal 7 Mei 2009, Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Cost Award dated 5 Februari 2010, Keputusan Arbitrase Final tertanggal 16 Februari 2010 , dan Final Cost Award di Singapura tertanggal 3 Agustus 2010 (“Pelaksanaan Eksekusi Putusan”).

Pada tanggal 24 Maret 2011 Astro Group meminta pelaksanaan Putusan SIAC di Singapura (“Perintah Pelaksanaan Putusan”). Pada tanggal 3 Mei 2011, kuasa hukum Perusahaan di Singapura mengajukan permohonan upaya perlawanan terhadap Perintah Pelaksanaan Putusan yang diperoleh oleh Astro Group. Permohonan Perusahaan tersebut diterima oleh High Court Singapore, High Court Singapore mengesampingkan Perintah Pelaksanaan Putusan dan pada saat yang bersamaan memperkenankan Perusahaan untuk mengajukan permohonan keberatan atas Pelaksanaan Eksekusi Putusan.

On 5 August 2010 and 3 September 2010, the High Court of Singapore upon the Astro Group’s ex-parte application issued enforcement orders for the execution of five SIAC Awards which consist of the Preliminary Award dated 7 May 2009, Further Partial Award dated 3 October 2009, Partial Cost Award dated 5 February 2010, Interim Final Award dated 16 February 2010, and Final Cost Award dated 3 August 2010 (the “Enforcement Orders”).

On March 24, 2011, the Astro Group entered judgments in Singapore in terms of the SIAC Awards (the “Enforcement Judgments”). On May 3, 2011, the Company’s lawyers in Singapore applied to set aside the Enforcement Judgments obtained by the Astro Group. The Company’s applications were successful; the Singapore High Court set aside the Enforcement Judgments and at the same time, allowed the Company to file its applications to challenge the Enforcement Orders.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

69

March 26, 2015 Paraf/Sign

Perusahaan mengajukan permohonan lanjutan pada 12 September 2011 untuk mengesampingkan Pelaksanaan Eksekusi Putusan. Astro Group juga mengajukan banding atas pengesampingan Perintah Pelaksanaan Putusan. Kedua upaya banding Astro Group maupun permohonan keberatan Perusahaan atas pelaksanaan eksekusi dari SIAC Awards telah disidangkan di Singapore High Court pada tanggal 23- 25 Juli 2012.

The Company filed the further applications on 12 September 2011 to set aside the Enforcement Orders. The Astro Group also appealed against the setting aside of the Enforcement Judgments. Both the Astro Group’s appeals and the Company’s applications to set aside the Enforcement Orders were heard in the Singapore High Court on July, 23 - 25, 2012.

Pada tanggal 23 Oktober 2012, Singapore High Court memberikan putusan sebagai berikut : (i) menolak Permohonan Banding dari Astro Group dan (ii) menolak Permohonan atas Keberatan atas pelaksanaan putusan SIAC dari Perusahaan. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan kasasi kepada Singapore Court of Appeal. Astro Group menarik permohonan nya atas permohonan izin banding kepada High Court dan diperintahkan untuk membayar biaya kepada Perusahaan, Sidang permohonan banding tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 - 12 April 2013. Perusahaan dan Astro Group diwakili oleh masing-masing Queen’s Counsel dan para pengacara di Singapura.

On October 23, 2012, the Singapore High Court released its decision (i) dismissing the Astro Group’s Appeals(against the setting aside of the Enforcement Judgments) and (ii) dismissing the Company’s applications to set aside the Enforcement Orders. The Company then filed an appeal to the Singapore Court of Appeal. The Astro Group withdrew its application for leave to appeal against the dismissal of their appeals by the High Court, and was ordered to pay costs to the Company. The Company’s appeal was heard from April 10 – 12, 2013. The Company and the Astro Group were represented by their respective Queen’s Counsel and Singapore lawyers.

Selanjutnya, pada tanggal 31 Oktober 2013, Singapore Court of Appeal mengabulkan sebagian permintaan Perusahaan, yang mana diantaranya biaya perkara akan dibayar oleh Astro Group dan memutuskan bahwa kelima SIAC Awards yang dikenakan kepada PT Ayunda Prima Mitra, Perusahaan dan PT Direct Vision (bersama-sama disebut “Termohon”) di SIAC untuk perkara Arbitration No. 62 of 2008, tidak dapat dilaksanakan di Singapura oleh pihak ke-enam sampai dengan ke-delapan dari Pihak Astro diatas yaitu Astro All Asia Networks PLC. Measat Broadcast Networks Systems Sdn Bhd dan All Multimedia Networks FZ-LLC (“Pihak Astro Yang Ditambahkan”). Pihak Astro Yang Ditambahkan tersebut bukan merupakan pihak dalam perjanjian arbitrase dengan Termohon (termasuk dengan Perseroan) akan tetapi dimasukkan untuk ikut serta ke dalam proses arbitrase oleh Arbitral Tribunal berdasarkan Rule 24(b) of the 2007 SIAC Rules, dengan mengesampingkan keberatan yang diajukan berulang kali oleh Perusahaan atas penambahan pihak tersebut.

In a judgment released in the evening of 31 October 2013, the Singapore Court of Appeal allowed the Company’s appeal in part, with costs to be paid by the Astro Group. The Court held that the five SIAC Awards previously made against PT Ayunda Prima Mitra, the Company and PT Direct Vision, respectively (“Respondent Parties”) in SIAC Arbitration No. 62 of 2008 were not enforceable in Singapore by the 6th to 8th of the Astro Group parties above i.e. Astro All Asia Networks PLC, Measat Broadcast Network Systems Sdn Bhd and All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (the “Added Astro Companies”). The Added Astro Companies had not been party to the arbitration agreement with the Respondent Parties (including the Company) but were nonetheless joined to the arbitration by the Arbitral Tribunal purporting to invoke its powers under Rule 24(b) of the 2007 SIAC Rules, against the repeated protests of the Company.

Akibat dari Putusan yang dikeluarkan oleh Singapore Court of Appeal tersebut maka dari total denda sebesar USD250.000 yang sebelumnya diperintahkan untuk dibayar oleh Termohon berdasarkan SIAC Awards, hanya sejumlah yang terdiri dari USD608, GBP23 dan SGD65 (“Jumlah Putusan”) saja yang dimintakan pelaksanaan pembayarannya di Singapura oleh Perusahaan. Perusahaan telah membayar Jumlah Putusan kepada pihak pertama sampai pihak kelima dari Pihak-Pihak Astro. Perusahaan dan Astro Group telah melaksanakan persidangan pada tanggal 9 September 2014 di hadapan (Singapore) Court of Appeal, dihadiri oleh Queen’s Counsel masing-masing dan pengacara Singapura, untuk memperjelas antara lain

The practical effect of the Singapore Court of Appeal’s judgment is that out of the collective sum of over USD250,000 previously ordered to be paid by the Respondent Parties under the SIAC Awards, only the sums of USD608, GBP23 and SGD65 (the “Enforceable Sums”) are enforceable against the Company, in Singapore. The Company has paid the Enforceable Sums to the 1st to 5th of the Astro Group parties. The Company and the Astro Group had a hearing on 9 September 2014 before the Court of Appeal, attended by their respective Queen’s Counsel and Singapore lawyers, to clarify inter alia the enforceability of the other Awards (SIAC Awards).

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

70

March 26, 2015 Paraf/Sign

pelaksanaan Awards (Putusan SIAC) lainnya. The Singapore Court Appeal, dalam keputusan tanggal 11 September 2014, menjelaskan dan menegaskan bahwa sisa (lebih dari 99%) dari jumlah yang sebelumnya telah diperintahkan (oleh Tribunal) yang harus dibayar kepada Astro Group tidak dapat diberlakukan, dan tidak perlu dibayar oleh Perusahaan. Satu-satunya biaya yang dibayarkan kepada pihak 1 sampai dengan pihak 5 dari Astro Group adalah sejumlahi USD608, GBP23 dan S$ 65, dan telah dibayar oleh Perusahaan pada bulan November 2013. Perusahaan telah mengajukan jumlah biaya hukum dari sidang Juli 2012 dan April 2013 kepada Court of Appeal yang akan dikaji oleh pengadilan (Court of Appeal). Pengadilan mengeluarkan putusan pada tingkat pertama berkaitan dengan sidang April 2013 yang keluar pada bulan November 2014.Baik Astro dan Perusahaan telah mengajukan permohonan agar keputusan ini di-review kembali (banding) oleh High Court Judge dan akan disidangkan pada Mei 2015. Secara terpisah, pengkajian biaya untuk sidang Juli 2012 akan dillaksanakan pada Maret 2015

The Singapore Court of Appeal has, in a decision dated 11 September 2014, clarified and confirmed that the remainder (over 99%) of the sum that had previously been ordered (by the Tribunal) to be paid to the Astro Group is not enforceable, and need not be paid by the Company. The only sums payable to the 1st to 5th of the Astro Group parties are the sums of USD608, GBP23 and S$65, which have already been paid by the Company in November 2013. The Company has applied for the amount of its legal costs of the July 2012 and April 2013 hearings before the Court of Appeal to be assessed by the court. The Court released its decision at first instance in respect of the April 2013 hearing in November 2014. Both Astro and the Company have applied for this decision to be reviewed by a High Court Judge. The reviews will be heard in May 2015. Separately, the assessment of costs for the July 2012 hearing will be heard in March 2015.

Pada tanggal 8 Juli 2011, High Court of Singapore telah menerbitkan putusan Injunction Prohibiting Disposal of Assets Worldwide (“Injunction”) membatasi transaksi atas aset Perusahaan sampai dengan jumlah yang dinyatakan dalam Injuction. Salah satu pengecualian penting dalam Injuction bahwa Perusahaan tidak dilarang untuk melakukan transaksi atau melepaskan aset-asetnya sehubungan dengan kegiatan bisnis yang wajar dan normal. Pada tanggal 20 Januari 2014, High Court menyatakan bahwa Injunction tersebut tidak berlaku sejak tanggal Putusan tertanggal 31 Oktober 2013 Dengan demikian, Perusahaan bebas untuk berurusan dengan asetnya.

Perusahaan juga telah memohon ke (Singapore) High Court untuk penilaian terhadap kerugian yang harus dibayar oleh Pihak Astro kepada Perusahaan, sebagai akibat dari adanya Putusan Mareva diperoleh oleh Astro Group kepada Perusahaan dalam perjalanan proses Singapore Court. Sidang telah dilaksanakan pada bulan September 2014 dan Januari 2015, dan akan dilanjutkan di Mei 2015.

On July 8, 2011, the High Court of Singapore issued an Injunction Prohibiting Disposal of Assets Worldwide Order (“Injunction”), limiting the Company’s dealings with assets up to the amount stated in the Injunction. One important exception to the Injunction is that the Company is not prohibited from dealing with or disposing of any of its assets in its ordinary and proper course of business. On 20 January 2014, the High Court declared that the injunction ceased to be operative with effect from the date of the Judgment dated 31 October 2013. As such, the Company is free to deal with its assets.

The Company has also applied to the High Court for an assessment of the damages, to be paid by the Astro Parties to the Company, arising from the Mareva Injunction obtained by the Astro Group against the Company in the course of the Singapore Court proceedings. The hearing was heard in part in September 2014 and January 2015, and adjourned for further hearing in May 2015.

Pada bulan Juli 2012, Astro Group memohon untuk mengubah Injunction, sehubungan adanya Perjanjian Option antara Perusahaan dengan Asia Link Dewa Ltd (“Option”). Pada tanggal 1 Agustus 2012, High Court of Singapore memutuskan memberikan putusan sela, tanpa mengurangi hak dari Perusahaan untuk melakukan perlawanan atas putusan tersebut, untuk pembayaran berupa uang yang didapat dari penjualan Option tersebut harus diletakkan pada bank account Perusahaan yang ada di Singapura, jika Option tersebut dilaksanakan. Sidang pokok perkara atas permohonan Astro Group untuk mengubah Injunction ini ditunda. Menindaklanjuti keputusan Court Appeal, Astro Group telah mengajukan permohonan untuk, dan telah dikabulkan untuk menarik

In July 2012, the Astro Group applied to vary the Injunction, in relation to an Option between the Company and Asia Link Dewa Ltd (the “Option”). On August 1, 2012, the High Court of Singapore made an interim order, without prejudice to the Company’s rights to contest the application, for the payment of any monies from the exercise of the Option into the Company’s bank account in Singapore, if the Option is indeed exercised. The substantive hearing of the Astro Group’s application to vary the Injunction was adjourned. Following the Court of Appeal’s decision, the Astro Group has have applied for, and been granted leave to withdraw their application for the variation of the Injunctions. On 2 September 2014, the Court ordered legal costs of S$5 to be paid by the Astro Parties to the Company.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

71

March 26, 2015 Paraf/Sign

permohonan mereka atas variasi dari Putusan Mareva. Pada 2 September 2014, pengadilan Singapura memerintahkan biaya hukum sebesar SGD $5 yang harus dibayar oleh Pihak Astro kepada Perusahaan. Pada tanggal 3 Agustus 2010, 9 September 2010 dan 9 Desember 2010, atas Permohonan dari Astro Group untuk eksekutorial SIAC Awards di Hongkong, High Court of Hong Kong telah menerbitkan putusan eksekuatur atas SIAC Awards yang terdiri dari Keputusan Arbitrase Final, Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Perbaikan Keputusan Arbitrase Final, dan Final Cost Award di Hong Kong (“HK Orders”). Putusan yang berkaitan dengan HK Order telah berlaku pada tanggal 9 Desember 2010 (“HK Judgement”). Perusahaan telah menunjuk kuasa hukum di Hong Kong untuk mengajukan upaya perlawanan terhadap putusan eksekuatur tersebut.

On August 3, 2010, September 9, 2010 and December 9, 2010, upon the Astro group’s applications for the executorial of SIAC Awards in Hong Kong, the High Court of Hong Kong has issued orders for the execution of SIAC Awards which consist of Interim Final Award, SIAC Award on Further Partial Award dated October 3, 2009, Amendment of Interim Final Award, and Final Cost Award (the “HK Orders”). Judgment was subsequently entered in terms of the HK Orders on December 9, 2010 (“HK Judgment”). The Company has appointed Solicitor in Hong Kong in order to file an application to set aside the said order.

Pada tanggal 25 Juli 2011, Pemegang Saham Perusahaan, yaitu Accross Asia Limited (AAL), pemegang 55,11% saham dalam Perusahaan, yang berkedudukan di Hongkong, telah menerima Putusan Garnishee Order To Show Cause dari High Court of Hong Kong. Sebagaimana dinyatakan dalam Keterbukaan Informasi tertanggal 26 Juli 2011 di Bursa Efek Hong Kong, Putusan Garnishee Order To Show Cause berisi perintah untuk tidak dibayarkannya utang-utang AAL yang telah timbul atau jatuh tempo kepada Perusahaan (”Utang”). Selanjutnya disebutkan pula, bahwa dalam Garnishee Order To Show Cause tersebut AAL dijadwalkan untuk menghadiri sidang permohonan dari Astro Group pada tanggal 17 Agustus 2011. Di dalam sidang tersebut, Astro Group mengajukan agar AAL membayarkan utang, atau sebagian dari utang kepada Astro Group senilai dengan jumlah utang Perusahaan kepada Astro Group beserta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk Garnishee Order To Show Cause tersebut.

On July 25, 2011, the Company’s Shareholders, i.e. Across Asia Limited (AAL), holder of 55.11% of shares in the Company, domiciled at Hong Kong, has received the Garnishee Order To Show Cause from the High Court of Hong Kong. As stated in the AAL’s Information Disclosure dated July 26, 2011 in Hong Kong Stock Exchange, the Garnishee Order To Show Cause ordered that all AAL’s existing debts or in due date shall not be paid to the Company (”Debts”). Furthermore, based on the Garnishee Order To Show Cause, on August 17, 2011, AAL was scheduled to attend before the court in the application hearing by Astro Group. In the said hearing, Astro Group requested that AAL shall pay the Debts, or part of the Debts to Astro Group up to the amount of the Company’s Debts to Astro Group, including all cost related with the Garnishee Order To Show Cause.

Berdasarkan Putusan Hong Kong Court yang diputuskan oleh Deputy High Court Judge Lok tertanggal 21 Maret 2012, dinyatakan bahwa AAL harus membayar utang kepada Pengadilan selama proses kasus Garnishee masih berlangsung (“Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong”).

Based on Hong Kong Court Decision made by Deputy High Court Judge Lok dated March 21, 2012, it orders that AAL needs to pay the Loan into the Court pending the resolution of the Hong Kong proceedings (“Payment Into Court Order”).

AAL telah mengajukan pernyataan banding atas Putusan Perintah Pembayaran kepada Court of Appeal dan sidang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2012. Permintaan Banding AAL ditolak oleh Court of Appeal Hong Kong dan oleh karenanya pada tanggal 7 September 2012, AAL mengajukan permohonan ijin untuk kasasi pada Pengadilan Mahkamah Agung Hong Kong. Permohonan ijin untuk kasasi disidangkan pada tanggal 31 Oktober 2012.

AAL has lodged an appeal to the Court of Appeal against the Payment Into Court Order and the appeal hearing took place on August 3, 2012. Such appeal was unsuccessful, and therefore on September 7, 2012, AAL took out a further application for leave to appeal to the Court of Final Appeal. The leave application was heard on October 31, 2012.

Dengan adanya Putusan BANI (sebagaimana disebut dibawah ini pada paragrap 2 (c) dibawah ini), pada tanggal 24 September 2012, AAL mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk membatalkan Putusan Perintah Pembayaran

Due to the BANI Award (as mentioned in paragraph (2)(c) below), on September 24, 2012, AAL made an application to the Court for an order to discharge the Payment Into Court Order and also another application for an order to lift the stay of

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

72

March 26, 2015 Paraf/Sign

kepada Pengadilan Hong Kong dan juga mengajukan permohonan untuk melepaskan penundaan persidangan atas Garnishee Proceeding (dipercepat sidangnya) dan juga membatalkan Putusan Garnishee to Show Cause. Permohonan-permohonan tersebut disidangkan pada tanggal 27 September 2012, pada saat sidang Deputy High Court Judge Lok memerintahkan penundaan atas proses Garnishee Proceedings dilepaskan (dipercepat sidangnya). Pada saat sidang, Astro Group meminta kepada Pengadilan untuk menentukan tanggal pembayaran sehingga AAL dapat memenuhi ketentuan Perintah Pembayaran kepada Pengadilan (Hong Kong), namun Pengadilan tidak memberikan ketentuan tanggal pembayaran dikarenakannya adanya perkembangan baru dari kasus tersebut. Sedangkan atas permohonan yang lain diatas telah disidangkan pada tanggal 9 – 13 September 2013.

the Garnishee Proceedings and to discharge the Garnishee Order To Show Cause. The said applications were heard on September 27, 2012, during which Deputy High Court Judge Lok ordered that the stay in respect of the Garnishee Proceedings be lifted (to expedite the hearing). At this hearing, the Astro Group requested the Court to fix a timetable for AAL to comply with the Payment into Court Order, but the Court did not impose a timetable in light of the then recent developments. As to the other applications made by AAL, the hearing was fixed for September 9 to 13, 2013.

Dengan adanya Putusan BANI tersebut, permohonan AAL atas Putusan Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.

Due to the BANI Award, AAL’s application for leave to the Court of Final Appeal in relation to the Payment Into Court Order has also been adjourned sine die with liberty to restore.

Pada tanggal 24 Januari 2013, Astro Group telah memohon dan mendapatkan anti-suit injuction terhadap AAL dan Perusahaan untuk menghentikan AAL dan Perusahaan untuk melanjutkan atau mengambil tindakan lebih lanjut sehubungan dengan PKPU proses (mengacu pada bagian 2(e) dibawah ini) tanpa persetujuan dari Pengadilan.

On January 24, 2013, the Astro Group applied and obtained an anti-suit injunction against AAL and the Company to restrain them from taking further steps in the PKPU proceedings (referred to in section 2(e) below) without the Court’s permission.

Pada tanggal 4 Februari 2013, Pengadilan menentukan tanggal kepada AAL untuk melakukan memenuhi Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong dalam waktu 14 hari (paling terlambat 18 Februari 2013), selanjutnya jangka waktu pembayaran diperpanjang menjadi tanggal 7 Maret 2013.

On February 4, 2013, the Court laid down a timetable for AAL to comply with the Payment into Court Order, and ordered AAL to make the payment within 14 days (i.e. by February 18, 2013). Subsequently, this deadline was extended to March 7, 2013.

Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan mengajukan permohonan, antara lain, untuk mengesampingkan HK Orders dan HK Judgment (“Permohonan Pengesampingan di HK”).

On January 18, 2012, the Company made applications seeking, inter alia, to set aside the HK Orders and the HK Judgment (the “HK Setting Aside Application”).

Sementara itu, Astro Group telah mengajukan permohonan lebih lanjut agar putusan sidang Permohonan Pengesampingan di HK ditunda sampai dengan putusan di Singapura dikeluarkan. Permohonan tersebut dikabulkan pada tanggal 15 Maret 2012.

In the meantime, however, the Astro Group has made a further application seeking to stay the hearing of the HK Setting Aside Application pending resolution of the matter in Singapore. Such application was granted on March 15, 2012.

Pada saat sidang tanggal 27 September 2012, Pihak Astro Group mengajukan permohonan agar sidang atas Permohonan Pengesampingan di HK dan permohonan atas Garnishee Proceeding disidangkan pada waktu yang bersamaan. Deputy High Court Judge Lok tidak berkenan untuk melaksanakan sidang permohonan tersebut sebelum ada Putusan Final dari Pengadilan Singapura, dan memilih untuk mendengarkan Garnishee Proceeding terlebih dahulu. Pengadilan Hong Kong mengusulkan untuk memeriksa kembali masalah ini pada sidang arahan yang diadakan pada tanggal 11 Maret 2013 dengan maksud untuk memutuskan

At the hearing on September 27, 2012, the Astro Group proposed that the HK Setting Aside Application be dealt with and heard together with the Garnishee Proceedings. Deputy High Court Judge Lok was reluctant to direct a composite hearing before receiving a final judgment from the Singapore Courts, preferring that the garnishee proceedings be heard first. The Hong Kong Court proposed to re-visit this issue at the direction hearing held on 11 March 2013 with a view to deciding whether the HK Setting Aside Application should also be heard at the substantive hearing of the garnishee proceedings. At the hearing on 11 March 2012, the Hong

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

73

March 26, 2015 Paraf/Sign

apakah Permohonan Pengesampingan di HK harus didengar pada saat pemeriksaan substantif dari garnishee proceeding. Pada sidang tanggal 11 Maret 2012, Pengadilan Hong Kong membahas sidang dari garnishee proceeding dan tidak membahas usulan waktu untuk sidang Permohonan Pengesampingan di HK. Demikian juga, pada sidang arahan tanggal 13 Juni 2013, Pengadilan Hong Kong memperpanjang waktu untuk sidang garnishee proceeding dari 5 hari menjadi 8 hari (yakni sejak tanggal 9 hingga 18 September 2013) serta membuat consequential orders terhadap garnishee order tetapi tidak terkait dengan sidang atas Permohonan Pengesampingan di HK. Garnishee Proceedings disidangkan sejak tanggal 9 hingga 19 September 2013.

Kong Court dealt with the hearing of the garnishee proceedings and did not deal with the proposed timing for hearing of the HK Setting Aside Application. Similarly, at the directions hearing on 13 June 2013, the Hong Kong Court extended the time for the hearing of the garnishee proceedings from 5 to 8 days (that is from 9 to 18 September 2013) as well as making consequential orders for the garnishee proceedings but did not deal with the hearing of the HK Setting Aside Application. The garnishee proceedings were heard from 9 to 19 September and closing submissions were heard on 19 October 2013.

Pada tanggal 31 Oktober 2013, High Court of Hong Kong mengeluarkan putusan sehubungan dengan garnishee proceedings (“Garnishee Judgment”). Dalam Garnishee Judgment, High Court Hong Kong memutuskan bahwa garnishee order nisi dijadikan absolut. Pada tanggal 28 November 2013, Perusahaan memberikan Pemberitahuan Banding Garnishee Judgment kepada pihak lain dan mendaftarkan Pernyataan Banding di High Court of Hong Kong. Sidang atas Banding Garnishee Judgment belum dilaksanakan. Tidak akan ada legal action yang dapat dilakukan sampai dengan adanya putusan atas Permohonan Pengesampingan di HK, yang mana sidangnya akan dilaksanakan di Bulan December 2014.

On 31 October 2013, the High Court of Hong Kong delivered its decision in respect of the garnishee proceedings (“Garnishee Judgment”). In the Garnishee Judgment, the High Court of Hong Kong ordered that the garnishee order nisi be made absolute. On 28 November 2013, The Company served a Notice of Appeal against the Garnishee Judgment on the other parties and filed the Notice of Appeal in the High Court of Hong Kong. The appeal of the Garnishee Judgment has not been heard. No action in respect of the appeal is likely until after the determination of the HK Setting Aside Application, set down for hearing in the High Court in December 2014.

Pada tanggal 29 November 2013, sebagai hasil dari Putusan dari Singapore Court of Appeal tersebut diatas, Perusahaan mendaftarkan permohonan di High Court of Hong Kong meminta putusan yang menunggu penetapan atas HK Judgement, mohon untuk penundaan eksekusi atas Garnishee Order Absolute. Atas permohonan tersebut telah ditetapkan untuk sidang yaitu tanggal 23 Januari 2014. Persidangan berlangsung dihadapan Hakim Mimmie Chan pada tanggal 23 dan 24 Januari 2014 dan pada kesimpulan persidangan, Hakim Chan mengabulkan permohonan Perusahaan dan memerintahkan penundaan esekusi atas Garnishee Order penetapan atas HK Judgement, tidak ada kondisi yang dikenakan pada penundaan esekusi dan Hakim Chan menyatakan bahwa berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam persidangan dihadapannya (mengenai Permohonan Penyampingan dI HK) , dia percaya bahwa Perusahaan memiliki harapan yang bagus didalam persidangan tersebut.

On 29 November 2013, as a result of the Singapore Court of Appeal Judgment referred to above, The Company filed an application in the High Court of Hong Kong seeking an order that pending determination of the HK Setting Aside Application, there be a stay of execution of the garnishee order absolute. The application was set down for hearing on 23 January 2014. The hearing took place before the Honourable Mimmie Chan on 23 and 24 January 2014, and at the conclusion of the hearing, Chan acceded to the Company’s application and ordered that there be a stay of execution of the garnishee order absolute pending determination of the HK Setting Aside Application. No conditions were imposed on the stay of execution and Chan stated that on the basis of the matters raised in the hearing before her, she believed that the Company had good prospects of success in the HK Setting Aside Application.

Pada tanggal 7 Februari 2014, Astro mengirimkan surat panggilan untuk mengajukan permohonan banding atas putusan dari Hakim Chan. Pada tanggal 21 Maret 2014 dilaksanakan persidangan atas banding tersebut dan sidang dipimpin oleh Hakim Chan, dimana beliau menolak permohonan dari Astro dan menyatakan bahwa beliau tidak setuju (dengan permohonan Astro) bahwa beliau sudah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan prinsip hukum yang salah atau dengan kata lain Hakim Chan sudah

On 7 February 2014, Astro issued a summons seeking leave to appeal the order of Chan J. On 21 March 2014, Astro’s application for leave to appeal was heard by Chan J, who dismissed the application, stating that she was not satisfied that she had exercised her discretion under wrong principles of law or that she had exercised her discretion under wrong principles of law or that her decision was plainly wrong and that she was not satisfied that Astro’s proposed appeal had reasonable prospects of success.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

74

March 26, 2015 Paraf/Sign

melakukan pemeriksaan menurut prinsip hukum yang salah. Hakim Chan juga menyatakan bahwa beliau tidak setuju dengan permohonan banding Astro dapat berhasil.

Selanjutnya pada tanggal 4 April 2014, Astro mengirimkan surat panggilan kepada Court of Appeal (setingkat pengadilan tinggi) untuk mengajukan izin banding atas putusan dari Hakim Chan. Pada tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan menerima putusan tertulis dari Court of Appeal yang diputuskan oleh dua hakim tinggi; yang mana menolak permohonan izin banding Astro. Dalam Putusan Court of Appeal dikatakan bahwa alasan yang diajukan oleh Astro tidak dapat diterima dan tidak terdapat kesuksesan (dalam persidangan). Court of Appeal juga menyatakan bahwa akan tidak baik jika dalam Putusan Singapore Court of Appeal yang menyatakan bahwa arbitration awards sudah tidak berlaku, tapi Astro masih dapat melaksanakan putusan pengadilan Hong Kong dengan dasar atas putusan arbitrase yang sama, yang dibuat tanpa jurisdiksi.

Perusahaan memproses Permohonan Pengesamping di HK dan sidang telah dilaksanakan padatanggal 8 – 10 Desember 2014. Dengan tidak mengindahkan Putusan Singapore Court of Appeal atas perkara Civil Appeal Nos. 150 and 151 of 2012, pada 17 Februari 2015, High Court Hong Kong tingkat pertama memutuskan untuk menolak permohonan perpanjangan waktu untuk mengesampingkan perintah dan putusan melaksanakan putusan arbitrase di Hong Kong, selanjutnya Perseroan tidak dapat mengacu pada Pasal 44 (2) dari Ordonansi Arbitrase untuk menolak pelaksanaan putusan arbitrase tersebut (Awards). Perseroan mengajukan banding ke Court of Appeal pada tanggal 2 Maret 2015 dan pada saat ini sedang menunggu tanggal persidangan.

On 4 April 2014, Astro issued a summons seeking leave to appeal from the Court of Appeal in Hong Kong. On 25 June 2014, in a written judgment, a two member Court of Appeal refused Astro leave to appeal and dismissed the application, as the Court of Appeal was not satisfied that Astro had a reasonable prospect of success. The Court of Appeal stated that it would be remarkable if, despite the Singapore Court of Appeal judgment on the invalidity of the arbitration awards, Astro was still able to enforce a judgment in Hong Kong based on the same arbitration awards that were made without jurisdiction.

The Company filed its evidence in the HK Setting Aside Application and the hearing took place between 8 – 11 December 2014. Notwithstanding the decision of the Singapore Court of Appeal in Civil Appeal Nos. 150 and 151 of 2012, on 17 February 2015, the High Court of Hong Kong at first instance decided not to extend the time for the Company to apply to set aside the orders and judgment enforcing the Awards in Hong Kong and, further, that the Company could not rely on Section 44(2) of the Arbitration Ordinance to resist enforcement of the arbitration awards as mentioned above (Awards). The Company has appealed the decision to the Court of Appeal on 2 March 2015 and currently waiting for the hearing date.

Penasehat hukum Perusahaan, MR & Partners Law Firm, berpendapat:

The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, stated, as follows :

a) bahwa penyampaian seluruh dokumen dari High Court of Hong Kong maupun High Court of Singapura kepada Perusahaan adalah tidak sah karena tidak disampaikan melalui juru sita dari Pengadilan Negeri sesuai domisili Perusahaan (vide Pasal 388 ayat (2) dan Pasal 290 Herzeine Indonesisch Reglement/HIR). Pendapat tersebut sebagaimana dikuatkan oleh Penjelasan Umum yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 26 September 2011;

a) the service of all documents from the High Court of Hong Kong and Singapore are not valid since not served by the Bailiff in the domicile of the Company (vide Article 388 par. (2) and Article 290 of Herzeine Indonesisch Reglement/HIR). The said opinion has been affirmed by the General Explanation issued by the Supreme Court of the Republic of Indonesia dated September 26, 2011;

b) bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 436 ayat (1) Reglemen op de Rechtsvordering (Rv), Putusan High Court of Hong Kong maupun High Court of Singapore tidak dapat dieksekusi di Indonesia;

b) Based on Article 436 par. 1 of Reglemen op de Rechtsvordering (Rv), the High Court of Singapore and Hong Kong Orders could not be enforced in Indonesia;

c) bahwa putusan Garnishee Order To Show Cause High

Court of Hongkong tidak mempengaruhi kewajiban AAL untuk membayar seluruh utangnya kepada Perusahaan.

c) The Garnishee Order To Show Cause as issued by the High Court of Hong Kong had not influenced to the AAL’s obligation to pay all Debts to the Company.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

75

March 26, 2015 Paraf/Sign

2) Lainnya 2) Others (a) Pada tanggal 22 Desember 2011, PT Mustika Memadata

telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. Perkara: 684/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel (Gugatan No. 684) terhadap PT Direct Vision sebagai Tergugat I, yang melibatkan Perusahaan sebagai Tergugat III. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Wanprestasi, dimana Tergugat I belum membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar USD90. Pada tanggal 15 Januari 2013, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan putusan No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II, III, IV, V, VI, dan VII tidak dapat diterima, Tergugat I melakukan wanprestasi serta menghukum Tergugat I untuk membayar seluruh kewajibannya sebesar USD90 kepada Penggugat. Atas Putusan tersebut, Penggugat mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 28 Januari 2013, sementara Tergugat I mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 16 Januari 2013. Selanjutnya, pada tanggal 25 September 2013 Perusahaan telah mendaftarkan Kontra Memori Banding terhadap Memori Banding yang diajukan oleh Penggugat. Bahwa atas pengajuan banding tersebut kemudian Pengadilan Tinggi Jakarta telah mengeluarkan Putusan No. 470/Pdt/2013/PT.DKI yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, Penggugat telah mengajukan menyatakan kasasi atas Putusan Banding kepada Mahkamah Agung pada tanggal 8 September 2014 dan pada tanggal 18 September 2014, Penggugat telah menyerahkan Memori Kasasi yang kemudian ditindaklanjuti oleh PT. Ayunda Prima Mitra pada tanggal 7 Nopember 2014 dengan mengajukan Kontra Memori Kasasi. Sampai saat ini Mahkamah Agung belum mengeluarkan keputusan resmi terhadap upaya kasasi tersebut.

(a) On December 22, 2011, PT Mustika Memadata has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration No. 684/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel (Case No. 684) against PT Direct Vision as the First Defendant, which involved the Company as the Third Defendant. The civil lawsuit is regarding breach of contract, whereas the First Defendant has not paid its obligations to the Plaintiff for a total amount of the claim is USD90. On January 15, 2013, the District Court of South Jakarta has rendered a Decision No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel which in essense stating that the lawsuit of the Plaintiff against the Defendant II, III, IV, V, VI, and VII could not be accepted, the Defendant I is in default, and punishing the Defendant I to pay all the obligations to the Plaintiff for a total amount is USD90 to the Plaintiff. Toward the Decision No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, the Plaintiff has filled an appeal on January 28, 2013, while the First Defendant has filled an appeal on January 16, 2013. Furthermore, on 25 September 2013 the Company has registered a Cassation Counter Brief against the Cassation Brief filled by the Plaintiff .That in connection to the said appeal proceeding, the Jakarta High Court has rendered its Decision No. 470/Pdt/2013/PT.DKI which in the substance stating that all of Plaintiff’s claim are rejected entirely. Whereas towards Jakarta High Court Verdict the Plaintiff has made petition on the appeal decision to Supreme Court on 8 September 2014 and on 18 September 2014, the Plaintiff has submitted Memory of Cassation which was then followed up by PT. Ayunda Prima Mitra on 7 November 2014, by submitting Contra Memory of Cassation. Up until this moment, the Supreme Court has not issued any official decision regarding to such cassation.

(b) Pada tanggal 24 Mei 2012, PT Innova Sejahtera telah

mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. Perkara: 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel (Gugatan No.308) terhadap PT Direct Vision sebagai Tergugat I, yang melibatkan Perusahaan sebagai Tergugat II. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Wanprestasi, dimana Tergugat I belum membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar IDR428. Pada tanggal 30 Oktober 2012, Majelis Hakim telah mengeluarkan putusan No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II, III, IV, V, dan VI, tidak dapat diterima, Tergugat I melakukan wanprestasi serta menghukum Tergugat I untuk membayar seluruh kewajibannya kepada Pengugat sebesar IDR428. Terhadap Putusan No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel

(b) On May 24, 2012, PT Innova Sejahtera has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel (Case No. 308) against PT Direct Vision as the First Defendant, which involved the Company as the Second Defendant. The civil lawsuit is regarding breach of contract, whereas the First Defendant has not paid its obligations to the Plaintiff for in total amount of is IDR428. On October 30, 2012, the District Court of South Jakarta has rendered a Decision Number 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel which in essense stating that the lawsuit of the Plaintiff against the Defendant II, III, IV, V, and VI could not be accepted, the Defendant I is in default, and punishing the Defendant I to pay all the obligations to the Plaintiff for a total amount is IDR428. Toward the Decision No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, the Party did not file an

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

76

March 26, 2015 Paraf/Sign

tersebut, Para Pihak tidak mengajukan upaya hukum banding dalam waktu yang ditentukan.

appeal within the alloted time.

(c) Pada tanggal 30 Agustus 2012, Perusahaan telah mengajukan permohonan arbitrase terhadap tindakan wanprestasi AcrossAsia Limited (AAL) sehubungan dengan pelaksanaan Facility Agreement tertanggal 30 Juni 2011 melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan Perkara Nomor : 474/VIII/ARB-BANI/2012 (“Perkara BANI”)

(c) On August 30, 2012, the Company has submitted petition of arbitration against AcrossAsia Limited (AAL) in respect of the execution of the Facility Agreement dated 30 June 2011 through Indonesian National Board of Arbitration (BANI) with Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 (“BANI Case”).

Sehubungan dengan Perkara BANI tersebut, pada tanggal 12 September 2012, Majelis Arbitrase BANI telah memberikan Putusan akhir (“Putusan BANI”) yang amarnya antara lain menyatakan “Menghukum AAL untuk membayar hanya kepada FM utang pokok berikut bunga sebesar USD46,774 dan melaksanakan pembayaran tersebut di Republik Indonesia hanya kepada FM selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sejak putusan diucapkan”.

With regard to BANI Case, on September 12, 2012, the Arbitral Tribunal has issued a final Award (“BANI Award”) states the following “Punishing AAL to pay only to FM the principal amount of USD46,774 and make such payment in the Republic of Indonesia only to FM at the latest 45 (forty five) days after the award is pronounced”.

Putusan BANI tersebut telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana Akta Pendaftaran Nomor : 26/WASIT/2012/PN.JKT.PST tanggal 13 September 2012.

The BANI Award has been registered at the Registry Office of Central Jakarta District Court as per Deed of Registration Number: 26/WASIT/2012/PN.JKT.PST dated September 13, 2012.

Pada tanggal 24 September 2012, Perusahaan telah mendaftarkan Permohonan Teguran (Aanmaning) atas Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Perkara Nomor : 474/VIII/ARB-BANI/2012 tanggal 12 September 2012 untuk melakukan eksekusi Putusan BANI tersebut, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perusahaan memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar melakukan teguran (aanmaning) atas pelaksanaan Putusan BANI dengan memerintahkan AAL melaksanakan Putusan BANI dengan melakukan pembayaran utang pokok berikut bunga sebesar USD46,774 hanya kepada Perusahaan (PT First Media Tbk) selambat-lambatnya pada tanggal 25 Oktober 2012 dan pembayaran tersebut dilaksanakan di Republik Indonesia.

On September 24, 2012, the Company has filled an Application for an official warning (Aanmaning)to execute the Award of Indonesian National Board of Arbitration (BANI) Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 12, 2012, at the Central Jakarta District Court. The Company kindly request the Chief Judge of Central Jakarta District Court to issue an official warning (aanmaning) on the enforcement of the BANI Award by oredering AAL to make payment of the principal amount of indebtedness with the interest in the amount of USD46,774 only to the Company (PT First Media Tbk) at the latest on October 25, 2012 and the payment shall be made in the Republic of Indonesia.

Bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Penetapan Nomor : 089/2012/Eks tertanggal 26 September 2012 yang menyatakan bahwa Putusan BANI dapat dilaksanakan serta Penetapan Nomor : 089/2012.Eks tertanggal 27 September 2012 yang memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memanggil secara resmi AAL supaya datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Oktober 2012.

Whereas the Central Jakarta District Court has rendered a Court Order Number : 089/2012/Eks dated September 26, 2012 stating that the BANI Award may be enforced and a Court Order Number : 089/2012/Eks dated September 27, 2012 ordering the Registrar of the Central Jakarta District Court to officially summon AAL to come to appear the Chief Judge of Central Jakarta District Court on October 16, 2012.

Pada tanggal 16 Oktober 2012, Pengadilan Jakarta Pusat memberikan teguran kedua secara lisan untuk datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 30 Oktober 2012.

On October 16, 2012, the Central Jakarta District Court during the hearing issued second warning to appear before the Chief of Judge of Central Jakarta District Court on October 30, 2012.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

77

March 26, 2015 Paraf/Sign

Pada tanggal 30 Oktober 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memberikan teguran (aanmaning) ketiga kepada AAL. Terhadap panggilan menghadap tersebut, AAL menyampaikan bahwa AAL masih ada niat untuk membayar (kepada FM), dan bahwa AAL telah mengajukan surat tanggal 16 Oktober 2012 perihal keberatan atas pelaksanaan eksekusi ini sehubungan dengan adanya gugatan AAL pada pengadilan Tinggi Hong Kong atas adanya Putusan Garnishee Order to Show Cause. AAL juga meminta penangguhan pelaksanaan eksekusi atas Putusan BANI karena dapat menyebabkan dualisme hukum.

On October 30, 2012, the Central Jakarta District Court issued the third warning to AAL. AAL responded to such warning was; that AAL would like to pay (to FM) and AAL has submitted a letter to court October 16, 2012 regarding the objection to execute the decision due to Garnishee Order to Show Cause. AAL also requested to postpone the enforcement of the execution of BANI Award due to double jeopardy.

Pada tanggal 27 Nopember 2012, Perusahaan dan AAL datang menghadap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pihak AAL pada intinya menyampaikan hal yang sama sebagaimana pada sidang tanggal 30 Oktober 2012, dimana AAL memiliki niat untuk membayar utangnya kepada FM dan meminta penangguhan pelaksanaan Putusan BANI. Sedangkan Perusahaan menyampaikan kepada Pengadilan agar Putusan BANI tetap dilaksanakan karena apa yang terjadi di Hong Kong tidak ada kaitannya dengan perkara BANI di Indonesia.

On November 27, 2012, the Company and AAL appeared before the Central Jakarta District Court.AAL repeated its request as previously state during hearing dated October 30, 2012, which AAL would like to pay to FM and requested to postpone the enforcement of the execution of BANI Award. However, the Company informed the court that the Company was insisted to enforce the BANI Award; since what happen in Hong Kong was not related to BANI case in Indonesia.

Selanjutnya, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan bahwa acara teguran atau aanmaning dalam perkara ini telah selesai dan menyampaikan agar AAL dalam waktu 8 hari setelah aanmaning dapat melakukan kewajibannya dengan sukarela.

Further the head of the Central Jakarta District Court declared that the warning (aanmaning process) has been completed and instructed AAL voluntarily to comply with its obligation within 8 days after this aanmaning.

(d). Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan

mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terhadap AcrossAsia Limited (AAL) melalui Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Permohonan PKPU tersebut diajukan sehubungan dengan utang AAL yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan Facility Agreement tertanggal 30 Juni 2011 yang diperkuat dengan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No 474/VII/ARB-BANI/2012 tertanggal 12 September 2012, Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 tertanggal 24 September 2012, serta Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 tertanggal 27 September 2012.

(d). On December 26, 2012, the Company filed a Petition for Suspension of Obligation for Payment of Debts (PKPU) against AcrossAsia Limited (AAL) through the Commercial Court at the Central Jakarta District Court. The PKPU Petition was filed in connection with AAL’s indebtedness that has been due and payable based on Facility Agreement dated June 30, 2011 which was supported by the Award of Indonesian National Board of Arbitration (BANI) Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 12, 2012, Order of Central Jakarta District Court Case No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 24, 2012, and Order of Central Jakarta District Court Case No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 27, 2012.

Bahwa pada 15 Januari 2013, Majelis Hakim telah mengeluarkan Putusan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST yang amar putusannya pada intinya menyatakan mengabulkan permohonan PKPU yang diajukan oleh Perusahaan serta menetapkan PKPU Sementara untuk paling lama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak putusan a quo diucapkan.

Whereas on January 15, 2013, the Panel of Judges has rendered a Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST stating that the Panel of Judges granting the PKPU Petition as filed by the Company and stipulating the Temporary PKPU shall be at the most 45 (forty five) days as of the a quo Decision was pronounced.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

78

March 26, 2015 Paraf/Sign

Selanjutnya berdasarkan Penetapan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 21 Januari 2013, Hakim Pengawas telah menetapkan rapat kreditur pertama, batas akhir pengajuan tagihan bagi para kreditur AAL (dalam PKPU), Rapat Verifikasi/Rapat Pencocokan utang terhadap para kreditur AAL (dalam PKPU), serta sidang permusyawaratan Majelis Hakim

Furthermore, pursuant to the Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated January 21, 2013, the Supervisory Judge has determined the First Meeting of the Creditors, the deadline for filling any claims for the Creditors of AAL (in PKPU), the Debt Verification / Adjustment Meeting against the Creditors of AAL (in PKPU), and the Judge Deliberation Hearing.

Pada tanggal 15 Februari 2013, Hakim Pengawas telah mengeluarkan Penetapan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST yang pada intinya memerintahkan semua pihak yang terkait dengan proses PKPU AAL untuk tunduk pada proses PKPU AAL yang sedang berlangsung di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, melarang Debitur /AAL (dalam PKPU) untuk melakukan pembayaran kepada pihak manapun, Kreditur dan/atau pihak ketiga melalui High Court of Hong Kong dan/atau Pengadilan-Pengadilan lainnya serta melarang Debitur/AAL (dalam PKPU) untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan pengurusan aset, kepemilikan/pengalihan aset, transaksi perbankan/keuangan, pembayaran-pembayaran, peminjaman-peminjaman, penjaminan saham-saham milik AAL dan transaksi lainnya tanpa surat persetujuan dari Tim Pengurus.

On Februari 15, 2013, the Supervisory Judge has rendered an Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST which in essense order all parties related to AAL’s PKPU process to comply with the ongoing AAL’s PKPU process in the Commercial Court at the Central Jakarta District Court, prohibit the Debtor/ AAL (in PKPU) to make a payment to any parties, the Creditor and/or third parties through the High Court of Hong Kong and/or another courts,and prohibit the Debtor/ AAL (in PKPU) to perform acts related to management of assets, ownership/transfer of assets, banking transactions/finance, payments, loans, guaranteeing the shares owned by AAL and other transactions without an approval letter from the Administrator Team.

Bahwa AAL kemudian mengajukan permohonan perpanjangan waktu penundaaan kewajiban pembayaran utang pada tanggal 26 Februari 2013.

Whereas AAL then submitted a petition for PKPU extension time on February 26, 2013.

Pada tanggal 5 Maret 2013, Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST, yang amarnya pada intinya menyatakan Termohon PKPU AAL berada dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya.

On March 5, 2013, the Panel of Judges of the Commercial Court of Central Jakarta District Court has rendered a Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST which in essense declaring that the PKPU Petitionee AAL is bankrupt with all its legal consequences.

Selanjutnya berdasarkan Penetapan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 7 Maret 2013, Hakim Pengawas telah menetapkan rapat kreditur pertama, batas akhir pengajuan tagihan pajak dan tagihan para Kreditur, serta rapat verifikasi tagihan pajak dan tagihan para kreditur. Pada tanggal 13 Maret 2013, AAL mengajukan Permohonan dan Memori Kasasi terhadap Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 5 Maret 2013. AAL memohon agar Majelis Hakim tingkat Kasasi membatalkan Putusan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dan menyatakan kepailitan AAL dicabut / diangkat. Terhadap permohonan dan Memori kasasi tersebut, Perusahaan kemudian mengajukan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 22 Maret 2013.

Furthermore, pursuant to Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated March 7, 2013, the Supervisory Judge has determined the first Creditors meeting, the deadline for submission for the claims of tax and Creditors, and the Verification Meeting of Creditors of AAL. On March 13, 2013, AAL submitted a Petition for Cassation and a Cassation Brief againts the Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated March 5, 2013. AAL requested the Honorable Panel of Justices at the Cassation Level to cancel the Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST and declare the bankruptcy of AAL to be revoked / annulled. Further, on March 22, 2013 the Company then filed a Cassation Counter Brief against the Petition for Cassation and a Cassation Brief.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

79

March 26, 2015 Paraf/Sign

Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung dengan No. Register 214 K/Pdt.Sus-PKPU/2013 tertanggal 31 Juli 2013; Mahkamah Agung memutuskan untuk menolak permohonan kasasi dari AAL. Berdasarkan pengumuman yang dibuat oleh AAL pada tanggal 8 Agustus 2013, AAL akan mengajukan upaya hukum peninjauan kembali.

Based on Supreme Court Decision No. 214 K/Pdt.Sus-PKPU/2013 dated 31 July 2013; the Supreme Court refused AAL’s cassation petition. Based on AAL’s announcement dated 8th August 2013, AAL will file for judicial review against such decision.

(e) Pada tanggal 23 Mei 2014, Suhandar dan Shandy

Maulana telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 303/Pdt.G/2014.PN/Jkt.Sel (Gugatan No. 303) terhadap Perusahaan sebagai tergugat I dan LN, entitas anak sebagai Tergugat II. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Perbuatan Melawan Hukum, dimana Tergugat I dan Tergugat II dianggap belum membayar kewajiban kepada Para Penggugat sebesar Rp2.170 dan Rp1.312 sehubungan dengan penggunaan dengan penggunaan tubuh pada Para Penggugat untuk media iklan (body advertising) untuk promosi merek milik Tergugat I dan Tergugat II. Sidang pertama dijadwalkan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2014.

(e) On May 23, 2014, Suhandar and Shandy Maulana has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration 303/Pdt.G/2014.PN/Jkt.Sel (Case No. 303) against the Company as the First Defendent and LN, a subsidiary, as the Second Defendant. The lawsuit in essense stating that the First Defendant and the Second Defendant has not paid its obligation to the Plaintiff for total amount of Rp2,170 and Rp1,312 in connection with body advertising provided to the First Defendant and Second Defendant to promote their brand. The first hearing shall be on August 7, 2014.

34. Informasi Segmen Operasi 34. Information of Operating Segments Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu jasa langganan untuk televisi kabel dan internet, dan broadband wireless access.

In identifying the operating segments, the management see the business types that represent the main activities of the Company’s business is a subscrption service for cable television and internet, and broadband wireless access.

Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:

Consolidated information based on operating segments are as follows:

Jaringan Televisi Broadband Wireless Tidak Teralokasi Jumlah/

Kabel dan Internet/ Access/ dan Lainnya/ Total

Cable Television Broadband Wireless Unallocated and

Network and Internet Access Others

Hasil Operasi Operating Results

Pendapatan 1,661,125 256,927 108,018 2,026,070 Revenues

Beban Bunga dan Pendanaan Interest and Other Financing

Lainnya - Neto (70,261) (26,402) (10,151) (106,814) Charges - Net

Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Neto 13,164 (122) 477 13,519 Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (291,335) -- 19,746 (271,590) Income Tax Benefits (Expenses)

Laba (Rugi) Periode Berjalan 7,830,445 179,941 (67,067) 7,943,319 Income (Loss) during Current Period

Informasi Segmen Segment Information

Aset Segmen Dilaporkan 8,126,328 438,250 4,397,836 12,962,414 Segment Assets

Liabilitas Segmen Dilaporkan (181,383) 848,361 2,906,559 3,573,537 Segment Liabilities

31 Desember 2014/December 31, 2014

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

80

March 26, 2015 Paraf/Sign

Jaringan Televisi Broadband Wireless Tidak Teralokasi Jumlah/

Kabel dan Internet/ Access/ dan Lainnya/ Total

Cable Television Broadband Wireless Unallocated and

Network and Internet Access Others

Hasil Operasi Operating Results

Pendapatan 1,642,050 54,224 57,828 1,754,102 Revenues

Beban Bunga dan Pendanaan Interest and Other Financing

Lainnya - Neto (47,271) (46,794) (5,673) (99,738) Charges - Net

Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Neto 57,103 (43,733) (538) 12,832 Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (62,674) -- 4,890 (57,784) Income Tax Benefits (Expenses)

Laba (Rugi) Periode Berjalan 281,041 (234,139) (26,965) 19,937 Income (Loss) during Current Period

Informasi Segmen Segment Information

Aset Segmen Dilaporkan 4,228,988 916,235 97,242 5,242,465 Segment Assets

Liabilitas Segmen Dilaporkan 1,142,152 1,506,288 157,271 2,805,711 Segment Liabilities

31 Desember 2013/December 31, 2013

35. Manajemen Risiko Keuangan dan Nilai 35. Financial Risks Management and Fair Wajar Instrumen Keuangan Value of Financial Instrument Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.

The main financial risks facing the Company are credit risk, currency risk, interest rate risk and liquidity risk. Through a risk management approach, the Company has been trying to minimize the potential negative impact of the above risks.

(i) Risiko Kredit (i) Credit Risk Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.

Credit risk is the risk that one party of a financial instrument will fail to meet its obligations and cause the other party suffered financial losses.

Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.

Company's financial instruments that have the potential for credit risk consist of cash and cash equivalents at the bank, trade receivables and other receivables. Total maximum credit risk exposure is equal to the carrying value of these accounts.

Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas dan piutang di berbagai institusi keuangan.

For credit risk associated with banks, only banks with a good predicate are chosen. In addition, Company policy is to not limit the exposure only to one particular institution, so that the Company had cash and cash equivalents and receivables from various financial institutions.

(ii) Risiko Mata Uang (ii) Currency Risk Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.

Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign currency exchange rates.

Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal dan transaksi pinjaman Perusahaan. Sehingga,

The Company conducte transactions using foreign currencies, including the financing of working capital and Company’s loan. Thus, the Company shall convert the amount into foreign

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

81

March 26, 2015 Paraf/Sign

Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, seperti Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.

currency, such as U.S. dollars, to meet obligations denominated in foreign currencies at maturity. Fluctuations in currency exchange rate of Rupiah against the U.S. Dollar may impact the Company's financial condition.

Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.

The Company manages currency risk by conducting surveillance of fluctuations in currency rates continuously so that it can perform the appropriate action as needed to reduce foreign currency risk.

(iii) Risiko Suku Bunga (iii) Interest Rate Risk Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.

Interest rate risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to the changes in market interest rate.

Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.

The Company exposures to interest rate risk mainly due to the loans using floating interest rate. The Company monitor the impact of interest rate movement to minimize negative impact on the Company.

Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 14 dan 15.

Information regarding the interest rate of loans bored by the Company was described in Note 14 and 15.

(iv) Risiko Likuiditas (iv) Liquidity Risk Risiko Likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.

Liquidity risk is the risk where an entity faces difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities which is settled by delivery of cash or other financial assets.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The Company manage their liquidity risk by maintaining sufficient cash and cash equivalent so the Company are able to meet their commitment for the Company normal operation. Other than that, the Company are also continuously keep watch the projection and actual cash flow and the due date of financial assets and liabilities.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan.

The Company uses following hierarchy to record fair value measurement of financial instruments:

a) Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;

a) Level 1: quoted prices in active markets for identical assets or liabilities;

b) Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan

b) Level 2: inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and

c) Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.

c) Level 3: inputs for the asset or liability that are not based on observable market data.

Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.

Fair value of long-term loans are estimated using discounted cash flow based on effective interest rate charged by the lenders for the last utilization.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

82

March 26, 2015 Paraf/Sign

36. Pengelolaan Permodalan 36. Capital Management

Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.

Company's main objectives in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain the Company's future business growth and maximize shareholder value. The Company manages its capital structure and makes adjustments necessary by considering the changes in economic conditions and the Company's strategic objectives.

Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

To maintain and adjust the capital structure, the Company may issue new shares, obtaining new loans or repay loans.

37. Laba (Rugi) Per Saham 37. Earning (Loss) Per Shares

Laba per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan:

Earnings per share is calculated by dividing income (loss) attributable to the owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year:

2014 2013 Rp Rp

Laba (Rugi) Per Saham Earnings (Loss) Per Share Laba (Rugi) Yang Diatribusikan Kepada Pemilik

Entitas Induk (Jutaan Rupiah) 7,731,975 (103,375) Income (Loss) Attributable to the Equity

Holders of the Parent Entiity (in Million Rupiah) Jumlah Rata-rata Tertimbang Weighted Average:

Saham Beredar (Lembar) 1,742,167,907 1,742,167,907 Outstanding Shares (share) Laba (Rugi) Per Saham Dasar Basic Earning (Loss) Per Share

(Dalam Rupiah Penuh) 4,438 (59) (in Full Rupiah)

Harga pelaksanaan waran pada 31 Desember 2014 dan 2013 lebih besar dari harga pasar saham rata-rata selama tahun tersebut di bursa efek, sehingga laba bersih per saham dilusian per 31 Desember 2014 dan 2013 tidak dihitung.

The exercise price of warrants as of December 31, 2014 and 2013 were higher than average market price of share during the year in stock exchange, therefore the diluted earnings per share was not computed as of December 31, 2014 and 2013.

38. Informasi Tambahan untuk Arus Kas 38. Additional Information for Cash Flows

Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: Significant activities not affecting cash flows:

2014 2013

Rp Rp

Penambahan Aset Sewa Pembiayaan Additional of Asset Under Capital

Melalui Utang Sewa Pembiayaan 371,673 183,465 Lease Through Lease Payables

Purchases of Property, Plant and

Pembelian Aset Tetap dan Peralatan Equipment and Equipment for

untuk Instalasi melalui Utang 346,206 118,646 Installation through Payables

Konversi Utang Menjadi Modal Saham Conversion Debt to Share Capital

dan Tambahan Modal Disetor and Additional Paid in Capital

di entitas anak 1,308,028 -- in subsidiary

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

83

March 26, 2015 Paraf/Sign

39. Kombinasi Bisnis 39. Business Combination PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) Pada tanggal 24 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi 69.04% saham MMM, pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup.

On December 24, 2014, the Company acquired 69.04% shares of MMM, third party, in line with the strategic business expansion which support the Group’s business activities.

Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi MMM:

The following table summarises the identifiable assets acquired and the liabilities taken over at the acquisition date of MMM:

Nilai Wajar/

Fair Value

Rp

Kas dan Setara Kas 216,179 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 68,174 Trade Receivables

Aset Keuangan Lancar Lainnya 203,262 Other Current Financial Assets

Persediaan 169,850 Inventories

Pajak Dibayar di Muka 259,623 Prepaid Taxes

Biaya Dibayar di Muka 361,189 Prepaid Expenses

Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang 339,737 Long-Term Prepayment

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 182,911 Other Non-Current Financial Assets

Aset Tetap 1,286,541 Property, Plant and Equipment

Aset Takberwujud 1,638,204 Intangible Assets

Uang Muka 151,832 Advances

Aset Pajak Tangguhan 388,845 Deferred Tax Assets

Aset Tidak Lancar Lainnya 16,527 Other Non-Current Assets

Utang Usaha (708,821) Trade Payables

Beban Akrual (181,980) Accrued Expenses

Utang Pajak (1,761) Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Kerja jangka Pendek (5,823) Short-Term Employee Benefit Liabilities

Biaya Langganan Diterima di Muka dan Unearned Subscription and Customer

Deposito Pelanggan (3,116) Deposit

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya (13,512) Other Short-Term Financial Liabilities

Pinjaman Jangka Panjang (1,454,661) Long-Term Loan

Liabilitas Imbalan Kerja jangka Panjang (10,052) Long-Term Employee Benefit Liabilities

Liabilitas Pajak Tangguhan (368,778) Deferred Tax Liabilities

Utang Sewa Pembiayaan (166,972) Obligation under Finance Lease

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya (19,831) Other Long-Term Financial Liabilities

Jumlah Aset Neto 2,347,567 Total Net Assets

Penambahan Nilai Wajar atas Kepemilikan Additional Fair Value of Ownership Non-Controlling

Non Pengendali PT Mitra Mandiri Mantap 662,339 Interest of PT Mitra Mandiri Mantap

Porsi Nilai Wajar dari Aset Neto The Portion of Fair Value of Net Assets of

PT Mitra Mandiri Mantap 1,685,228 PT Mitra Mandiri Mandiri

Nilai Pasar Saham Minoritas PT Mitra Mandiri Mantap (461,538) Minority Fair Market Value of PT Mitra Mandiri Mantap

Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto 1,223,690 The Portion of Fair Value of Net Assets

Goodwill 113,710 Goodwill

Jumlah Nilai Pengalihan 1,337,400 Total Value Transfer

Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp113.710 (dicatat sebagai akun aset takberwujud) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.

Goodwill arising from the acquisition amounted to Rp113,710 (recored as part of intangible assets) represents subsidiary business results that support and synergy with the core business of the Group.

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

84

March 26, 2015 Paraf/Sign

Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp347.664. The balance of non-controlling interest on this acquisition is amounting to Rp347.664.

Liabilitas pajak tangguhan yang timbul atas selisih nilai wajar aset bersih MMM dengan nilai bukunya adalah sebesar Rp368.778

Deferred tax liabilities arising from difference in fair value of net assets MMM with its book value is amounting to Rp368,778.

Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Acquisition related expenses are not calculated in this business combination since it is not material but have been charged to the current year statement of comprehensive income.

Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MMM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup.

In connection with the acquisition, the financial statements of MMM from the date of acquisition have been consolidated into the financial statements of the Group.

Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan MMM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar nihil.

Total revenue and loss before tax of MMM since the date of acquisition which is included in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2014 amounted to nil.

40. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 40. Events After the Reporting Period Pada bulan Februari 2015, Perusahaan memperpanjang fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 dan Omnibus Invoice Financing Buyer sebesar Rp193.000 dari PT Bank Permata Tbk selama 12 bulan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun. Pada bulan Februari 2015, pinjaman Perusahaan di PT Bank Sinarmas Tbk telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas sehingga Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut. Pada bulan Maret 2015, pinjaman Perusahaan di PT Bank ICBC Indonesia telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Dengan demikian, Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.

In Februari 2015, the Company has extended Revolving Loan facility amounting to Rp11,800 and Omnibus Invoice Financing Buyer amounting to Rp193,000 from PT Bank Permata Tbk for 12 months period with 12.5% interest rate per annum. In Februari 2015, all the credit facilities of the Company at PT Bank Sinarmas Tbk has been settled in accordance with the maturity date of the facility therefore the Company has no longer obligation in the Bank. In March 2015, Company’s loan has been paid off in accordance with the maturity date of the facility. Thereby, the Company has no obligation to the Bank.

41. Standar Akuntansi Baru yang Belum 41. New Accounting Standards not yet Berlaku pada Tahun 2014 Effective for 2014 Pada bulan November dan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Pada bulan April 2014, telah diterbitkan interpretasi baru yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak di perkenankan.

In November and December 2013, the Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 2015. In April 2014, new interpretation was issued that will become effective for the annual period beginning of January 2015. Early adoption of these standards is not permitted.

Standar-standar dan interpretasi tersebut adalah sebagai berikut:

PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”

The new standards and interpretation are:

PSAK 65 “Consolidated financial statements”

PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)

85

March 26, 2015 Paraf/Sign

PSAK 66 “Pengaturan bersama”

PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”

PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”

PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”

PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”

PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”

PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”

PSAK 48 (Revisi 2014)” Penurunan Nilai Aset”

PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Penyajian”

PSAK 66 “Joint arrangements”

PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities”

PSAK 68 “Fair value measurement”

PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”

PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements”

PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures”

PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits”

PSAK 46 (revised 2014) ”Income Tax”

PSAK 48 (revised 2014) “Asset Impairment”

PSAK 50 (revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”

PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”

PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”

ISAK 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat.

PSAK 55 (revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

PSAK 60 (revised 2014) “Financial Instruments: Disclosure”

ISAK 26 (revised 2014) “Revaluation of Embedded Derivative”

Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.

As at the authorisation date of this of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised PSAK.

42. Tanggung Jawab Manajemen dan 42. Management Responsibility and Penerbitan Laporan Keuangan Issuance of the Consolidated Konsolidasian Financial Stataments Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT First Media Tbk dan Entitas Anak diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 23 Maret 2015.

The Company's management is responsible for the preparation and presentation of consolidated financial statements. The consolidated financial statements of PT First Media Tbk and subsidiaries authorized to publish by the Directors on March 23, 2015.

Disetujui oleh/Approved by,

Direktur/Director Pengawas Keuangan/Financial Controler

96 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014

www.firstmedia.co.idPT FIRST MEDIA Tbk

BeritaSatu Plaza 4th zFloor, Suite 401Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36

Jakarta 12950, Indonesia

Telp (62-21) 527 8811Fax (62-21) 527 8833