psikomotor 1 keratosis seboroik

26
PSIKOMOTOR 1 KERATOSIS SEBOROIK Pembimbing: dr. Heryanto Syamsuddin, Sp.KK STASE KEPANITERAAN KULIT DAN KELAMIN PROGRAM STUDI DOKTER FKK UMJ RSIJ SUKAPURA 2014

Upload: dibomalmsteen

Post on 26-Dec-2015

208 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Keratosis Seboroik

TRANSCRIPT

Page 1: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

PSIKOMOTOR 1KERATOSIS SEBOROIK

Pembimbing: dr. Heryanto Syamsuddin, Sp.KK

STASE KEPANITERAAN KULIT DAN KELAMINPROGRAM STUDI DOKTER

FKK UMJRSIJ SUKAPURA 2014

Page 2: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny. S• Umur : 32 Tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Alamat : Gang Pancong Sukapura• Pekerjaan : Buruh pabrik baju• Status : Menikah• Agama : Islam• Tanggal berobat : 6 Desember 2014

Page 3: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

ANAMNESIS (autoanamnesis)

• Keluhan UtamaTimbul bintik-bintik hitam pada wajah sejak 1

tahun yang lalu.

• Keluhan tambahan- Gatal- Terasa panas

Page 4: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSIJ Sukapura dengan keluhan terdapat bintik-bintik hitam pada wajah sejak 1 tahun yang lalu, awalnya timbul bintik-bintik kecil di sisi kiri wajah, karena gatal lalu digaruk oleh pasien, lalu bintik-bintik mulai membesar sebesar ukuran kepala jarum pentul dan mulai menyebar ke sisi kanan wajah pasien. Pasien juga mengeluh terasa panas pada bintik-bintik kehitaman itu.

Page 5: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

• Riwayat Penyakit Dahulu :– Asma (-), Alergi (-), DM (-), Hipertensi (-)

• Riwayat Penyakit Keluarga : – Riwayat keluhan sama disangkal. Asma (-), Alergi

(-), DM (-), Hipertensi (-)• Riwayat Psikososial :

– Setiap harinya pasien memakai sabun “PAPAYA” untuk membersihkan muka, dan memakai bedak bayi

Page 6: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

Pemeriksaan Fisik

• Kesadaran umum : Komposmentis• Keadaan umum : Tampak baik• Kepala : Mata dan THT tidak

ada kelainan• Thorax : Tidak ada kelainan• Abdomen : Tidak ada kelainan• Ekstrimitas : Tidak ada kelainan

Page 7: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

Status Dermatologi

• Lokasi : Wajah• Efloresensi : papul

hiperpigmentasi, batas tegas, permukaan tidak rata, konsistensi lunak, multipel, tersebar pada wajah

Page 8: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik
Page 9: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

Resume

Wanita 32 tahun datang ke poli kulit dan kelamin RSIJ Sukapura dengan keluhan terdapat bintik-bintik hitam pada wajah sejak 1 tahun yang lalu, awalnya timbul bintik-bintik kecil di sisi kiri wajah, karena gatal lalu digaruk oleh pasien, lalu bintik-bintik mulai membesar sebesar ukuran kepala jarum pentul dan mulai menyebar ke sisi kanan wajah pasien. Pasien juga mengeluh terasa panas pada bintik-bintik kehitaman itu.

Page 10: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

Saran Pemeriksaan Penunjang•Pemeriksaan Histopatologi

DiagnosisKerja•Keratosis Seboroik

Diagnosis Banding–Nevus Pigmentosus–Keratosis senilis –Melanoma Maligna

Page 11: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

PENATALAKSANAANNON MEDIKAMENTOSA •Menjaga kebersihan muka•Hindari muka dari terpapar panas matahari•Jangan digaruk bila gatal•Menjelaskan tentang penyakit dan penatalaksanaannya MEDIKA MENTOSA•Bedah Listrik•Bedah Beku•Bedah Kimia

Page 12: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

Prognosis

• Baik, terutama dengan penatalaksanaan yang tepat

Page 13: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

TERIMA KASIHKERATOSIS SEBOROIK

Definisi• Keratosis Seboroik (KS) penebalan suatu

daerah kulit yang berwarna kecoklatan, abu-abu, atau hitam (Schwartz, 2000).

• KS tumor jinak kulit yang berasal dari proliferasi epidermis & keratin yg menumpuk di atas permukaan kulit shg memberikan gambaran yg (menempel) (Arnold & Bowers, 2002).

Page 14: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

Epidemiologi

sering dijumpai pada orang tua usia 40-50 tahun ke atas, terutama pada orang berkulit putih (Arnold & Bowers, 2002)

Page 15: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

Terkait gen autosomal dominan:

Matahari:

Pasien yg beresiko besar adalah pada yang memiliki riwayat keluarga

kulit yg sering terpapar sinar matahari teradiasi (Thomas et al, 2008)

Etiologi

Penyebab pasti dari keratosis seboroik belum diketahui

Page 16: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

Patofisiologi

Epidermal Growth Factor (EGF) atau reseptornya, memiliki peranan penting dalam pembentukan Keratosis seboroik.

- frekuensi tinggi mutasi gen FGFR3 regulasi pertumbuhan, deferensiasi, migrasi, penyembuhan sel

Derajat pigmentasi keratosis seboroik. - proliferasi dari keratinosit memacu aktivasi dari melanosit dengan

mensekresi melanocyte-stimulating cytokines - Endotelin-1 efek stimulasi ganda sintesis DNA dan melanisasi

pada melanosit, terbukti berperan penting dalam pembentukan hiperpigmentasi pada Keratosis seboroik

Page 17: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

PENEGAKAN DIAGNOSIS

ANAMNESIS• Biasanya asimptomatik, pasien hanya mengeluh terdapat

bejolan hitam terasa tidak nyaman. • Lesi kadang dapat terasa gatal, ingin digaruk atau dijepit. • Pasien kadang merasa benjolan semakin membesar secara

lambat. • Lesi tidak dapat sembuh sendiri secara tiba-tiba. • Sebagian kasus terdapat riwayat keluarga yang diturunkan. • Lesi dapat timbul di seluruh tubuh kecuali telapak tangan

dan kaki serta membrane mukosa

Page 18: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

PENEGAKAN DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN FISIK- Tampak sebagai lesi berupa papul atau plak yang agak

menonjol

- Bewarna cokelat hitam atau hitam kebiruan, bentuk bulat sampai oval, ukuran dari miliar sampai lentikular bahkan sampai 3,5 cm

- Pada perabaan terasa lunak dan berminyak

- Lesi dapat bertambah besar dan tebal, namun jarang lepas dengan sendirinya

- Tidak ada tendensi untuk berubah ke arah keganasan

Page 19: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

Keratitis Seboroik

Page 20: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

PENEGAKAN DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG HISTOPATOLOGI• Adanya akantosis, pemanjangan dari badan interpapilari,

dan pembentukan kista epitelial kecil yang disebabkan oleh invaginasi dari epidermis.

• Hanya terlihat sedikit sel mitosis. Biasanya terlihat sedikit reaksi peradangan pada kulit.

Page 21: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

DIAGNOSIS BANDING

• Nevus Pigmentosus: Lesi dapat datar, papuler, atau papilomatosa, biasanya berukuran 24 mm, namun dapat bervariasi dari sebesar peniti sampai sebesar telapak tangan. Pigmentasinya juga bervariasi dari warna kulit sampai coklat kehitaman.

• Keratosis Senilis: Biasanya diameter 3-10 mm dan lesi biasanya membesar dan berubah menjadi merah dan bersisik. Dalam sebagian variasi dapat menimbulkan cutaneus horn. Pada histopatologi tampak parakeratosis dan lapisan granular dan menebalnya epidermis.

Page 22: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

• Melanoma Maligna: – Bentuk superfisial: berupa bercak dengan warna

bervariasi (waxy, kehitaman, kecoklatan, putih, biru), tak teratur, berbatas tegas dengan sedikit penonjolan di permukaan kulit.

– Bentuk nodular: nodus berwarna biru kehitaman dengan batas tegas serta mempunyai variasi bentuk.

– Lentigo maligna melanoma: tumor kadang meliputi bagian agak luas di muka. Bentuk plakat, berbatas tegas, warna coklat kehitaman serta tidak homogen, bentuk tak teratur, pada bagian tertentu dapat tumbuh nodus yang berbatas tegas setelah bertahun-tahun.

Page 23: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

PENATALAKSANAAN

• Medikamentosa– amonium laktat dan asam alfa hidroksi– asam trikloroasetat– Pengobatan topikal dengan krim tazarotene 0,1%

digunakan dua kali sehari selama 16 minggu menyebabkan perbaikan klinis pada keratosis seboroik pada 7 dari 15 pasien.

Page 24: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

• Pembedahan– cryotherapy dengan karbon dioksida (es kering)

atau nitrogen cair– electrodesiccation– electrodesiccation dan kuret– kuretase saja– shave biopsy atau eksisi menggunakan pisau

bedah– laser atau operasi dermabrasi

Page 25: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

EDUKASI

• Edukasi pasien agar tidak menggaruk• Hindari paparan sinar matahari langsung• menggunakan tabir surya (SPF30 lotion) 2-3x

disiang hari pada wajah & leher

Page 26: Psikomotor 1 Keratosis Seboroik

PROGNOSIS

• Keratosis seboroik adalah jinak dan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan individu.