actinic keratosis

4
1.1. Actinic Keratosis (Cheilitis) Actinic (atau solar/matahari) keratosis adalah luka epitel yang cenderung malignan (berbahaya) yang disebabkan oleh paparan matahari. Luka-luka ini biasanya ditemukan pada tepi vermillion (merah) bibir bawah maupun daerah kulit yg terpapar matahari lainnya. Beberapa bagian dari luka-luka/lesi ini akan berubah menjadi sel skuamus karsinoma (kanker). Biopsi dilakukan pada lesi yang sering basah/radang, berkerak atau menimbulkan daerah putih yang menebal. Lesi ini sering ditemukan pada orang yang sering terkena sinar matahari, berkegiatan di luar rumah atau pada orang yg berkulit putih. 1.1.1. Gambaran Khas Actinic keratosis sering terdapat pada kulit dahi, pipi, telinga dan lengan atas. Pada bibir, ia muncul sebagai plak putih berbentuk oval atau garis, berukuran < 1 cm. Permukaan biasanya berkerak dan kasar bila disentuh. Secara hispatologi, permukaan epitelium nampak atrofi, dengan perubahan basofilik homogen amorfus dari kolagen (solar elastosis) pada lamina propria. Berbagai tingkat tampakan yang tidak biasa seperti peningkatan ratio nucleocytoplasmic, hilangnya polaritas dan orientasi sel, maupun perubahan bentuk nukleus dan sel juga ditemukan di dalam epitelium. http://www.dermnet.com/images/Actinic-Cheilitis-Squamous--Cell-Lip/picture/18426

Upload: aniza-pratita-septiadini

Post on 26-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dsp 8

TRANSCRIPT

Page 1: Actinic Keratosis

1.1. Actinic Keratosis (Cheilitis)Actinic (atau solar/matahari) keratosis adalah luka epitel yang cenderung malignan (berbahaya) yang disebabkan oleh paparan matahari. Luka-luka ini biasanya ditemukan pada tepi vermillion (merah) bibir bawah maupun daerah kulit yg terpapar matahari lainnya. Beberapa bagian dari luka-luka/lesi ini akan berubah menjadi sel skuamus karsinoma (kanker). Biopsi dilakukan pada lesi yang sering basah/radang, berkerak atau menimbulkan daerah putih yang menebal. Lesi ini sering ditemukan pada orang yang sering terkena sinar matahari, berkegiatan di luar rumah atau pada orang yg berkulit putih.

1.1.1. Gambaran KhasActinic keratosis sering terdapat pada kulit dahi, pipi, telinga dan lengan atas. Pada bibir, ia muncul sebagai plak putih berbentuk oval atau garis, berukuran < 1 cm. Permukaan biasanya berkerak dan kasar bila disentuh. Secara hispatologi, permukaan epitelium nampak atrofi, dengan perubahan basofilik homogen amorfus dari kolagen (solar elastosis) pada lamina propria. Berbagai tingkat tampakan yang tidak biasa seperti peningkatan ratio nucleocytoplasmic, hilangnya polaritas dan orientasi sel, maupun perubahan bentuk nukleus dan sel juga ditemukan di dalam epitelium.

http://www.dermnet.com/images/Actinic-Cheilitis-Squamous--Cell-Lip/picture/18426

1.1.2. Perawatan dan Prognosis Perawatan pada actinic keratosis umumnya adalah dengan pembedahan. Unsur-unsur kemoterapi seperti topical 5-fluorouracil sudah digunakan dengan cukup berhasil. Namun biopsi susulan pada individu yang diberi 5-fluorouracil menunjukkan perubahan dysplastic pada epitel yang nampak sehat secara klinis. Pasien yang diberi perlakuan metoda non-bedah umumnya perlu ditindak-lanjuti untuk waktu yang lama. Sekitar 10% dari lesi ini mengalami perubahan menjadi malignan.

Page 2: Actinic Keratosis

1.3 Gambaran Histopathologi

http://missinglink.ucsf.edu/lm/dermatologyglossary/actinic_keratosis.html

1.2. Keratosis akibat mengunyah tembakau Mengunyah tembakau terbukti sebagai faktor risiko penting terhadap terbentuknya kanker mulut di AS. Kebiasaan mengunyah tembakau mengakibatkan lesi selaput lendir berwarna putih dimana tembakau biasa menyentuh dan disebut keratosis susur tembakau, snuff dipper’s keratosis, or tobacco pouch keratosis.Walaupun lesi ini dianggap sebagai pra-kanker, tetapi mereka berbeda dari leukoplakia dan memiliki resiko transformasi malignant yang rendah. Banyak terjadi di Asia Tenggara dan sering ditemui pada dewasa muda.Susur tembakau diketahui mengandung beberapa unsur karsinogen, antara lain N-nitrosonornicotine (NNN), yang terbukti menyebabkan perubahan mukosa/selaput lendir. Selain itu, mengunyah/nyusur tembakau dapat menjadi faktor risiko timbulnya karies pada permukaan akar, dan sedikit karies korona. Ini mungkin disebabkan kandungan gulanya yang tinggi dan keterkaitan dengan menyusutnya area gusi (gingival). Lamanya keterpaparan mempengaruhi besarnya kerusakan selaput mukosa.

1.2.1. Gambaran KhasBanyak perubahan terjadi pada pecandu susur tembakau. Perubahan tersebut dapat dilihat pada daerah yang sering kontak dengan tembakau. Yang paling sering adalah pada anterior mandibular vestibule, lalu posterior vestibule. Permukaan mukosa nampak putih, berintil-berintil atau berkerut; pada beberapa kasus, nampak terlipat (keratosis kantong tembakau) Yang umum terlihat adalah berkurangnya area gusi (gingival recession) disertai kerusakan jaringan periodontal pada daerah kontak langsung. Penyusutan ini mencakup aspek permukaan dari gigi sehubungan lama dan jumlah penggunaan tembakau. Mukosa nampak

Page 3: Actinic Keratosis

abu-abu atau abu-abu putih dan nyaris tembus pandang/bening. Karena tembakau biasanya tidak di mulut saat pemeriksaan, mukosa yang terbentang nampak bergerigi atau berkerut, dan suatu ‘kantung’ biasanya terlihat. Kantong tembakau putih ini dapat menjadi tebal atau menjadi nodul pada pecandu tembakau berat dan lama. Terkadang, unsur erythroplakic juga terlihat. Lesi ini biasanya asymptomatic dan biasanya ditemukan pada saat pemeriksaan biasa.Di bawah mikroskop, epitel nampak hyperkeratotic dan menebal. Suatu vacuolisasi atau edema (pembengkakan) biasanya terlihat pada lapisan keratin maupun epitel superfisial/luar. Displasia tidak umum terjadi pada kantong keratosis tembakau.

http://burketsoralmedicine.blogspot.com/2012/11/smokeless-tobaccoinduced-keratosis.html

1.2.2. Perawatan dan Prognosis Berhenti menyusur biasanya memulihkan tampakan mukosa dalam tempo 1-2 minggu. Spesimen biopsi perlu diambil dari lesi yang masih bertahan setelah 1 bulan berhenti. Biopsi perlu dilakukan pada lesi yang nampak tidak biasa dan bila terjadi luka, erythroplakia, sangat putih, atau permukaan verrucoid atau papiler (pembuluh nampak). Risiko terjadi malignan berlipat 4 kali pada penyusur tembakau kronis.

Gambaran klinis: terlihat permukaan mukosa yang putih berkerut.

Gambaran klinis: terlihat kerusakan jaringan periodontal dan penebalan daerah leukoplakia

Gambaran klinis: terlihat nodul-nodul putih, lesi seperti ini dikhawatirkan bertransformasi menjadi malignan

Page 4: Actinic Keratosis