psikologi pendidikan - aspek – aspek perkembangan prilaku dan pribadiindividu
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada pertengahan pertama abad kedua puluh telah tampak adanya gejala-gejala
perkembangan dalam mempelajari dan melakukan percobaan – percobaan terhadap masalah
tingkah laku manusia, terutama mengenai kegunaannya dalam proses belajar. Lebih dari
pada itu, perhatian para sarjana psikologi dan pedagogi terhadap pelajar sebagai seorang
individu bertambah sampai pada tingkat yang luar biasa.
Oleh sebab itu disini kami akan membahas tentang aspek – aspek perkembangan
prilaku dan pribadi / individu, mulai dari apa itu kepribadian, pembentukan dari prilaku tiap
individu, dan proses perkembangan tiap-tiap individu.
B. Rumusan Masalah
1. Faktor – faktor apa saja yang membentuk prilaku tiap-tiap individu ?
2. Apa itu kepribadian ?
3. Bagaimana proses perkembangan prilaku taip individu ?
C. Tujuan Masalah
1. Agar pembaca mengetahui apa saja yang membentuk prilaku tiap-tiap individu.
2. Agar pembaca mengetahui apa itu kepribadian.
3. Agar pembaca mengetahui bagaimana proses perkembangan prilaku tiap individu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
ASPEK – ASPEK PERKEMBANGAN PRILAKU DAN
PRIBADI/INDIVIDU
A. Perkembangan dan Pembentukan Prilaku
Kita perlu memahami faktor-faktor psikologis yang merupakan dasar sikap yang
tingkah laku individu antara yang satu dengan yang lain. Penting juga adalah sampai sejauh
mana seorang individu berbeda dalam menempatkan keinginan-keinginannya sebagai
pengaruh alami yang asli dan stimuli – stimuli lingkungan dimana ia senantiasa berhadapan
dalam kehidupan sehari-hari.1
Kebiasaan-kebiasaan social yang dihasilkan berangsur-angsur dan kadang malah
tanpa disadari menunjang pengembangan bentuk-bentuk tingkah laku yang sebegitu jauh
memberikan ciri-ciri tetap yang mungkin berbeda dengan sifat yang dimiliki oleh masing-
masing individu itu sendiri. Penyesuaian social dilakukan oleh tiap orang dan dapat
ditemukan dalam berbagai situasi dimana ia menemukan dirinya tanpa mengalami
penyimpangan dari ukuran dasar tingkah lakunya sebagai individu.
1 Kasijan, Psikologi Pendidikan Buku 1, Bojonegoro : PT. Bina Ilmu, 1954, Hal. 147
2
B. Arti Kepribadian
Konsep. Istilah kepribadian dimaksudkan untuk interpretasi secara teliti pada
peristiwa yang lebih tingi tingkatannya dibandingkan dengan pengertian istilah-istilah
intelegensi dan bakat. Konsep kepribadian itu tersusun atas tidak hanya dari satu atau dua
sifat saja dalam usaha menerangkan kepribadian sebagai suatu kombinasi kualitas-kualitas
yang kabur dan tidak dapat diraba. Kata kepribadian kerap kali dipergunakan untuk
mengambarkan perbuatan-perbuatan fisik yang dapat dilihat dari seseorang, bentuk
percakapan atau kebiasaan-kebiasaannya, atau jumlah dari “ kesemuaannya itu “, “ oomph “,
atau serimuka yang dimiliki oleh seseorang. Untuk sebagain orang menganggap bahwa
kepribadian adalah sesiatu yang diperoleh sesorang individu dari lahir, tanpa menerima
pengaruh-pengaruh dari lingkungan, dan yang menjadi pengendali terhadap seluruh
perbuatan-perbuatannya.
Sebagian yang lain menganggap bahwa kepribadian seoragn individu itu adalah diri
individu itu sendiri, dan mereka mempergunakan kedua istilah itu, kepribadian dan diri
pribadi, dalam arti yang saling dapat dipertukar-tukarkan. Malah masih ada orang lain yang
menggambarkan kepribadian sbagai sesuatu yang mewakili bentuk-bentuk berbagai
sambutan tingkah laku terhadap situasi-situasi tertentu. Sambutan mana berbeda-beda untuk
setiap situasi dan tak suatu pun perbuatan terjadi tanpa adanya situasi. Dengan demikian
para sarjana psikologi berbeda-beda dalam memeberi arti istilah tersebut, sehingga sukarlah
untuk menjawab secara tepat dan devinitif pertanyaan : “ apakah kepribadian itu ? “2
2 Ibid, Hal. 262
3
Kepribadian adalah sesuatu yang menjadikan seseorang berlaku efektif, atau sesuatu
yang dapat memberi pengaruh atas perbuatan-perbuatan lainnya. Dalam bahasa psikologi
dikatakan sebagai stimulisosial yang utama yang terdapat pada diri seseorang.
Kepribadian seseorang adalah keseluruhan gambaran tingkah laku yang terorganisir,
terutama sebagimana yang dapat duhayati oelh orang-orang sekitarnya dalam bentuk cara-
cara hidup yang tetap.
Kepribadian kita adalah hasil dari apa yang telah kita mulai dan dengannya
kemudian kita pergunakan sepanjang kehidupan. Hal mana merupakan keseluruhan dari
kumpulan perbuatan kita.
Kesatuan organisasi seluruh isi sifat-sifat dari sesorang individu yang dinyatakan
dalam bentuk yang berbeda dengan yang lain-lain adalah persona kepribadian.
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas berbagai
system fisis dan psikologis yang bekerja sebagai penentu tunggal dalam menyesuaikan diri
pada lingkungannya.
Kepribadian adalah sinonim dengan idea fungsi organisme keseluruhan individu,
termasuk didalmnya semua jenis aspek-apek terpisah yang diucapkan dengan kata-kata,
seperti kecerdasan, watak, dorongan, bermacam-macam sikap emosional, perhatian, ebilitas
social, dan tampang badan seperti halnya efektifitas social umum yang dapat dilakukannya.
4
Definisi-definisi diatas menunjukan adanya perbedaan-perbedaan hasil berbagai
pandangan dan cara berpikir yang dilakukan dalam bidang psikologi. Namun demikian
disinipun tampak adanya persesuaian, baik dinyatakan tegas-tegas atau tidak, bahwa
kepribadian adalah dinamik, yang menunjukan bentuk tingkah laku yang terintegrasi, dan
yang menggambarkan suatu interaksi antara potensi-potensi yang diperoleh dari lahir dan
berbagai pengaruh dari lingkungan.
C. Perkembangan Kepribadian
Unsur-unsur umum kepribadian dapat dikelompokan meliputi struktur fisik,
kapasitas mental, ebilitas kecakapan dan status emosional. Struktur fisik itu tumbuh dan
berkembang. Selama masa pertumbuhan ini daapat mengambil peranan beberapa unsur
kepribadian tersebut dan mempengaruhi berbagai tingkah laku.
Tingkat kecerdasan pikiran atau kebodohan dari seseorang individu juga menentukan
sampai sejauh mana ia dapat memperoleh persesuaian terhadap standar masyarakat dank
arena itu menentukan pula macam tingkah lakunya. Seseorang yang lemah pikirannya
umpamanya, mungkin berakar pada plasma benih yang menampakan diri seakan-akan dalam
bentuk fakta yang dapat diamati. Ciri-ciri kepribadian dibawah normal berbeda dari
kepribadian orang-orang yang tergolong normal.3
Pemilikan kecakapan atau pembawaan tertentu akan membawa tendensi tingkah laku
dalam sesuatu hal lebih dari pada terhadap hal-hal lain yang dapat dianggap sebagai
perwujudan pembawaan yang ada padanya itu. Namun demikian bukanlah semua ahli musik
3 Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepibadian, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003, Hal. 95
5
disebabkan karena pembawaannya atau mudah terlanda suasana emosional. Seperti
seseorang kerap kali mempergunakan ungkapan sendda gurau, pembawaan seni mungkin
terdiri atas 99 % hasil tingkah laku dan 1 % saja dari bakat. Bahkan sensitifitas yang
memberi dorongan terhadap penciptaan seni yang tinggi, pertahanan atas kesuksesan
seorang seniman sebagai akibat pujian-pujian yang timbul dari masyarakat, dan desakan
emosional yang senantiasa menimbulkan kesempurnaan pekerjaan, kesemuannya dapat
membantu perkembangna sifat-sifat tingkah laku tetentu yang berhubungan dengan bakat
kesenian. Disamping itu banyak orang-orang yang sangat cerdas memperlihatkan
pertimbangan yang baik dan kontorol emosional atas berbagai sifat dari tingkah lakunya.
1. Pengaruh Lingkungan
Bahwa fdaktor-faktor social dan lingkungan memeprngaruhi kepribadian anak-anak
sejak dari usia yang masih sangat muda dapat dibuktikan dari hasil-hasil studi dari tingkah
laku mereka. Penyelidikan-penyelidikan tentang perubahan atau ketetapan perbuatan-
perbuatan yang dilakukan oleh anak-anak seperti tangisan, iri hati atau cemburu, mudah
tersinggung dan ketenagan, tampaknya memberi petunju bahwa faktor-faktor lingkungan
sebagaimana halnya faktor-faktor biologis mengambil peranan yang menentukan terhadap
tendensi-tendensi kepribadian anak yang masih sangat muda. Interksi antara pembawaan dan
hasil pemeliharaan ini diteruskan oleh anak melalui pengalaman-pengalaman yang
diperolehnya dirumah dan dalam kehidupan sekolah.
6
2. Pengaruh Rumah Tangga
Sikap ortu terhadap anak, terhadap anggota-anggota keluarga yang lain, dan terhadap
orang-orang luar, peristiwa-peristiwa, serta benda-benda berperan sebagai suatu yang
potensial mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Bahkan pengaruh ini tidak
berhenti sampai pada masa kanak-kanak saja. Studi yang dilakukan oleh Scott terhadap para
Adolesen di daerah pedesaan Nebraska memberi petunjuk adanya pengaruh kehidupan
rumah tangga terhadap murid-murid tingkat sekolah menengah keatas. Faktor-faktor seperti
ketenangan kehidupan kelompok keluarga, ada dan tidaknya pekerjaan yang dilakukan oleh
ibu, banyaknya hukuman sambutan terhadap kawan-kawan anak muda yang berkunjung ke
rumah pengendalian emosi dan kesehatan yang baik dari ortu dan ikut sertanya ortu
merasakan kesenangan-kesenangan dan kesusahan-kesusahan, tampaknya memebantu
terwujudnya persesuaian yang baik terhadap sebagian dari pada adolesen
Tingkat social ekonomi yang rendah kerap kali memperbesar penyebab tidak
wajarnya perkembangan sifat-sifat kepribadian diantara anak-anak muda. Hubungan antara
keadaan ekonomi yang rendah dan kepribadian yang melejasted tidak selalu terhadap pada
semua individu. Seorang anak dapat dipengaruhi musuh yang sangat dahsyat oleh keadaan
yang miskin, terutama apabila ia bermental dibawah normal. Akan tetapi kebanyakan
intelegensi para individu telah memperlihatkan dapatnya memperoleh kemajuan di atas
keadaannya yang miskin semasa kanak-kanak itu sikap orang tua kerap kali merupakan
faktor yang menentukan kenyataan ini dibuktikan oleh colomen dalam studinya terhadap
2.800 murid SMP.4
4 Shodiq, Muhammad, Pondasi Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005, Hal. 309
7
3. Pengalaman di Sekolah
Pengaruh pengalaman-pengalaman di sekolah atas perkembagan kepribadian anak-
anak muda adalah lebih besar dari pada yang biasanya diramalkan oleh para guru.
Kurikulum pengajaran yang tepat, sikap guru, berbagai aktifitas permainan, dan latar
belakang pendidikan dari rumah tangga yang dibawa anak kesekolah kesemuanya
merupakan faktor-faktor pengaruh ayng sangat penting.
8
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Kepribadian adalah sinonim dengan idea fungsi organisme keseluruhan individu,
termasuk didalmnya semua jenis aspek-apek terpisah yang diucapkan dengan kata-kata,
seperti kecerdasan, watak, dorongan, bermacam-macam sikap emosional, perhatian, ebilitas
social, dan tampang badan seperti halnya efektifitas social umum yang dapat dilakukannya.
Unsur-unsur umum kepribadian dapat dikelompokan meliputi struktur fisik,
kapasitas mental, ebilitas kecakapan dan status emosional. Struktur fisik itu tumbuh dan
berkembang. Selama masa pertumbuhan ini daapat mengambil peranan beberapa unsur
kepribadian tersebut dan mempengaruhi berbagai tingkah laku.
B. Harapan
Dalam penulisan makalah ini, penulis harapkan kepada pembaca untuk mengkaji
ulang terkait dengan tema ini yang belum kami bahas, untuk itu lebih dikaji dari refrensi
yang lain.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kasijan, Psikologi Pendidikan Buku 1, Bojonegoro : PT. Bina Ilmu, 1954
Shodiq, Muhammad, Pondasi Psikologi Perkembangan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepibadian, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003
10