psikologi klinis 1 pertemuan 3

19
Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi) Psikologi Klinis 1 (Pertemuan 3) Kuliahkita.com Pengajar: Edo Sebastian Jaya, M.Psi Retha Arjadi, M.Psi

Upload: edo-sebastian-jaya

Post on 19-Jul-2015

113 views

Category:

Healthcare


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Psikologi Klinis 1

(Pertemuan 3)

Kuliahkita.com

Pengajar:

Edo Sebastian Jaya, M.Psi

Retha Arjadi, M.Psi

Page 2: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Perawatan masalah kesehatan jiwa

masa kini di Amerika dan Indonesia

• Pada kuliah ini, kita akan membahasmengenai perawatan masalah kesehatanmental masa kini di Amerika dan Indonesia:

• Amerika: Deinstitusionalisasi dan Managed care

• Indonesia: – peran UU Kesehatan Jiwa 2014

– Rumah Sakit Jiwa,

– peran psikiater praktek,

– peran psikolog praktek,

– peran asuransi

Page 3: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Deinstitusionalisasi di Amerika

• Latar belakang:

– Pada abad ke-20, muncul obat-obatan yang

dapat mengurangi gejala abnormalitas: terutama

obat phenothiazines untuk mengatasi skizofrenia

– Berbagai tipe psikoterapi juga mulai muncul yang

dapat mengatasi berbagai masalah psikologis

– Walaupun obat-obatan dan psikoterapi tersedia,

tetapi masih banyak masalah dalam

penerapannya (delivery) ke masyarakat banyak

Page 4: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Deinstitusionalisasi di Amerika

• Pada tahun 1960, gerakan hak pasien(patient’s right movement) mulai muncul:– Pasien gangguan jiwa (dianggap) akan lebih

sembuh atau nyaman bila diintegrasikankembalikan lingkungan mereka kembali dengandukungan fasilitas pengobatan di lingkunganmereka proses deinstitusionalisasi

– Pasien masih tetap perlu dirawat terus, tetapi dilingkungan dekat mereka (bukan di RS yang sifatnya lebih impersonal dan jauh)

• Alhasil, hampir 90% ‘dibebaskan’ oleh‘kurungan’ di RSJ dan merasakan kebebasan

Page 5: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Deinstitusionalisasi di Amerika:

masalah yang muncul

• Dengan adanya gerakan deinstitusionalisasi, ratusan RSJ di AS ditutup dan digantikanoleh community mental-health center (serupadengan konsep Puskesmas)

• Tetapi, Puskesmas yang dibangun tidakcukup banyak untuk ribuan pasien dan tidakdiberikan dana yang cukup

• Sehingga, banyak pasien tinggal di pantiperawatan, tinggal di jalan atau ditangkappolisi dan berakhir di penjara

Page 6: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Managed care di Amerika

• Di AS, mayoritas orang membeli asuransikesehatan (swasta)

• Sistem asuransi tersebut mengalami sebuahrevolusi di abad ke 20

• Managed care menjadi cara utama untukmemberikan pelayanan kesehatan

• Managed care adalah sekumpulan metodeuntuk memberikan pelayanan kesehatan darisekedar pengecekan kesehatan sederhanahingga seluruh pelayanan kesehatan yang memungkinkan

Page 7: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Managed care di Amerika

• Tujuan managed care adalah agar pemberipelayanan kesehatan berkoordinasi untukmengatasi masalah kesehatan saat itu danmencegah munculnya masalah kesehatan

• Seringkali, pemberi pelayanan kesehatandiberikan sejumlah kuota uang setiap pasienpada setiap bulan, dan mereka harusmemikirkan bagaimana caranya memberikanpelayanan terbaik kepada pasiennya denganuang tersebut

Page 8: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Managed care di Amerika

• Sistem managed care menguntungkan bagi orangdengan masalah kejiwaan (ODMK) karenapelayan kesehatan akan proaktif untukmemastikan bahwa orang tersebut dapatmengakses pelayanan kesehatan yang sesuaidengan kebutuhannya (misalnya: psikiatri, psikolog, atau panti rehab)

• Selain itu, pelayan kesehatan primer akanmemastikan bahwa ODMK terus mendapatkanperawatan

• Hal ini sangat menguntungkan sebagian besarODMK yang kebanyakan butuh perawatan jangkapanjang

Page 9: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Managed care di Amerika

• Namun, kesehatan jiwa seringkali bukanmerupakan bagian dari asuransi

• Andaikan bagian dari asuransipun, seringkalihanya meng-cover beberapa malam di RSJ, beberapa obat-obatan dan seringkali tidakmeng-cover psikoterapi

• Selain itu, ada banyak orang yang tidakmampu memberi asuransi kesehatan, atautidak bekerja, atau tempat kerjanya tidakmemberikan asuransi kesehatan

Page 10: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

• Indonesia:

– Peran UU Kesehatan Jiwa 2014

– peran Rumah Sakit Jiwa,

– peran psikiater praktek,

– peran psikolog praktek,

– peran asuransi

Page 11: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

UU Kesehatan Jiwa 2014

• Dengan adanya UU Kesehatan Jiwa, maka ditetapkanlah:– Setiap orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) dan orang

dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) memilliki hak untukmendapatkan pelayanan kesehatan jiwa

– Diagnosis dapat diberikan oleh dokter umum, psikolog, ataupsikiater

– Pelayanan kesehatan jiwa dapat diakses di :• Fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas, klinik pratama, praktek

dokter dengan kompetensi kesehatan jiwa, rumah sakit umum,rumahsakit jiwa, rumah perawatan)

• Fasilitas pelayanan berbasis masyarakat (praktik psikolog, pekerjasosial, panti sosial, pusat kesejahteraan sosial, pusat rehabilitasi sosial, rumah perlindungan sosial, pesantren/institusi berbasis keagamaan, rumah singgah, dan lembaga kesejahteraan sosial

– Pemasungan, penelantaran, dan kekerasan pada ODMK danODGJ dapat dikenakan pasal pidana sesuai dengan peraturanperundang-undangan

Page 12: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

UU Kesehatan Jiwa 2014

• Pemasungan dan kegiatan tidak

manusiawi lainnya pada ODMK dan ODGJ

dilarang oleh UU ini, maka kejadian

seperti ini tidak akan legal lagi:

Page 13: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

UU Kesehatan Jiwa 2014 dan

Rumah Sakit Jiwa

• Setiap pemerintah propinsi wajib

mendirikan paling sedikit 1 Rumah Sakit

Jiwa

• RSJ wajib menyediakan jumlah tempat

tidur paling sedikit 10% untuk pasien

narkoba

• RSJ wajib mengadakan ruangan khusus

untuk anak, wanita, dan lanjut usia, dan

adanya pemisahan ruangan untuk jenis

kelamin

Page 14: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Peran Rumah Sakit Jiwa di

Indonesia

• Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dapatmemberikan pelayanan kesehatan jiwaberupa:

– Diagnosis

– Rawat inap

– Rawat jalan

• Kadang juga tersedia pelayanan:

– Detoksifikasi, Rehabilitasi, dan One-Stop-Service HIV/AIDS

– Terapi kejang listrik (electro convulsive therapy –ECT)

Page 15: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Peran psikiater praktek di Indonesia

• Psikiater praktek di RS dan juga di luar RS

(seperti: di tempat praktek pribadi)

• Pada tempat praktek pribadi, psikiater

umumnya melakukan diagnosis dan

meresepkan obat

Page 16: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Peran psikolog praktek di Indonesia

• Psikolog belum banyak yang praktek di RS, lebih banyak di biro psikolog

• Psikolog praktek dapat melakukandiagnosis, psikoterapi, atau asesmen(seperti tes IQ)

• Setiap pertemuannya (sesi) umumnyaberlangsung selama 50 menit

Page 17: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Masalah psikolog praktek di

Indonesia

• Masalah biaya seringkali menjadi

hambatan utama psikolog dalam melayani

kliennya, seringkali psikolog butuh lebih

banyak pertemuan untuk membantu

masalah klien

Page 18: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

Peran asuransi dalam kesehatan

jiwa

• Tidak banyak asuransi yang memberikanperlindungan kesehatan jiwa

• Contoh asuransi yang memberikanpelindungan kesehatan jiwa adalah: BPJS

• Dalam BPJS, orang dapat menerima obatpsikiatri dan dirawat inap psikiatri denganmurah di RS tertentu

• Walaupun detil pelaksanannya masih tidakbegitu jelas

Page 19: Psikologi klinis 1 pertemuan 3

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R.

Arjadi)

SELESAI

Psikologi Klinis 1 – Pertemuan 3

Oleh:

Edo Sebastian Jaya, M.Psi., Psikolog

Retha Arjadi, M.Psi., Psikolog

Bahan utama:

Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology (5th). New York: McGraw-Hill.