psikologi belajar.doc

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan pembelajaran, guru dihadapkan dengan berbagai macam karakteristik peserta didik. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa kesulitan, selain itu tidak sedikit pula siswa yang justru mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan yang dialami peserta didik ini ditunjukkan oleh adanya hambatan- hambatan tertentu untuk mencapai tujuan, yakni hasil belajar. Kesulitan belajar dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar peserta didik berada pada zona non rata- rata. Sebagai seorang guru yang setiap hari mengajar di sekolah, tentunya tak asing jika harus menangani peserta didiknya yang mengalami kesulitan belajar. Misalnya saja peserta didik yang sepertinya sulit menerima materi pelajaran, baik pelajaran membaca, menulis, serta berhitung. Hal ini terkadang membuat guru menjadi “mumet” 1

Upload: nadia-risya

Post on 14-Sep-2015

38 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kesulitan Belajar

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam kegiatan pembelajaran, guru dihadapkan dengan berbagai macam karakteristik peserta didik. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa kesulitan, selain itu tidak sedikit pula siswa yang justru mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan yang dialami peserta didik ini ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai tujuan, yakni hasil belajar. Kesulitan belajar dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar peserta didik berada pada zona non rata-rata.

Sebagai seorang guru yang setiap hari mengajar di sekolah, tentunya tak asing jika harus menangani peserta didiknya yang mengalami kesulitan belajar. Misalnya saja peserta didik yang sepertinya sulit menerima materi pelajaran, baik pelajaran membaca, menulis, serta berhitung. Hal ini terkadang membuat guru menjadi mumet memikirkan bagaimana menghadapi peserta didik seperti ini.Berdasarkan proses wawancara dengan guru dan salah satu siswa yang mengalami kesulitan belajar, menjadi suatu bagian problema pendidikan yang tak pernah lepas.

Terkait hal tersebut diatas, pada penelitian ini kami dapat ikut andil dalam perubahan dan penyelesaian masalah kesulitan belajar peserta didik.B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Kesulitan Belajar?2. Apa saja faktor penyebab Kesulitan Belajar?

3. Bagaimana karakteristik Kesulitan Belajar?

4. Bagaimana kondisi Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Mualimin, Gresik?

5. Bagaimana analisa Kesulitan Belajar peserta didik?C. Tujuan Observasi1. Untuk mengetahui pengertian Kesulitan Belajar

2. Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab Kesulitan Belajar3. Untuk memahami karakteristik Kesulitan Belajar4. Untuk mengetahui kondisi Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Mualimin, Gresik5. Untuk mengetahui analisa Kesulitan Belajar peserta didikBAB II

TINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian Kesulitan BelajarKesulitan berarti keadaan yang sulit, sesuatu yang sulit, kesukaran. (Depdikbud, 1991:971). Sedangkan pengertian belajar seperti yang dikemukakan Abdillah (2002), adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.

Kesulitan belajar adalah kondisi dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau diatas rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori, serta pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan fungsi integrasi sensori motorik (Clement, dalam Weiner, 2003).

Kesulitan belajar tidak terlihat secara jelas dan sering disebut hidden handicap. Terkadang kesulitan ini tidak disadari oleh orang tua dan guru, akibatnya anak yang mengalami kesulitan belajar sering diidentifikasi sebagai anak yang underachiever, pemalas atau aneh. Anak-anak ini mungkin mengalami perasaan frustasi, marah, depresi, cemas, dan merasa tidak diperlukan (Harwell, 2001)B. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar1. Faktor FisiologisFaktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkait dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagiantubuh lain. Para guru harus menyadari bahwa hal yang paling berperanpada waktu belajar adalah kesiapan otak dan sistem syaraf dalam menerima, memroses, menyimpan, ataupun memunculkan kembaliinformasi yang sudah disimpan. Kalau ada bagian yang tidak beres padabagian tertentu dari otak seorang siswa, maka dengan sendirinya si siswaakan mengalami kesulitan belajar. Bayangkan kalau sistem syaraf atau otakanak kita karena sesuatu dan lain hal kurang berfungsi secara sempurna.Akibatnya ia akan mengalami hambatan ketika belajar. Di samping itu,siswa yang sakit-sakitan, tidak makan pagi, kurang baik pendengaran,penglihatan ataupun pengucapannya sedikit banyak akan menghadapikesulitan belajar. Untuk menghindari hal tersebut dan untuk membantusiswanya, seorang guru hendaknya memperhatikan hal-hal yang berkaitdengan kesulitan siswa ini. Seorang siswa dengan pendengaran ataupunpenglihatan yang kurang baik, sebaiknya menempati tempat di bagiandepan. Untuk para orang tua, terutama ibu, makanan selama masakehamilan akan sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan fisik putra-putrinya . Makanan yang dapat membantu pertumbuhan otak dansistem syaraf bayi yang masih di dalam kandungan haruslah menjadiperhatian para orang tua.

2. Faktor SosialMerupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah jika orang tua dan masyarakat sekeliling sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kegiatanbelajar dan kecerdasan siswa sebagaimana ada yang menyatakan bahwa sekolah adalah cerminan masyarakat dan anak adalah gambaran orangtuanya. Oleh karena itu ada beberapa faktor penyebab kesulitan belajaryang berkait dengan sikap dan keadaan keluarga serta masyarakat sekeliling yang kurang mendukung siswa tersebut untuk belajar sepenuhhati. Sebagai contoh, orang tua yang sering menyatakan bahwa BahasaInggris adalah bahasa setan (karena sulit) akan dapat menurunkankemauan anaknya unutuk belajar bahasa pergaulan internasional itu. Kalau ia tidak menguasai bahan tersebut ia akan mengatakan Ah Bapak saya tidak bisa juga. Untuk itu, setiap guru tidak seharusnya menyatakansulitnya mata pelajaran tertentu di depan siswanya. Tetangga yangmengatakan sekolah tidak penting karena banyak sarjana menganggur,masyarakat yang selalu minum-minuman keras dan melawan hukum, orangtua yang selalu marah, nonton TV setiap saat, tidak terbuka ataupunkurang menyayangi anaknya dengan sepenuh hati dapat merupakan contohdari beberapa faktor sosial yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa.Intinya, lingkungan di sekitar siswa harus dapat membantu mereka untukbelajar semaksimal mungkin selama mereka belajar di sekolah. Dengancara seperti ini, lingkungan dan sekolah akan membantu para siswa,harapan bangsa ini untuk berkembang dan bertumbuh menjadi lebihcerdas. Siswa dengan kemampuan cukup seharusnya dapat dikembangkanmenjadi siswa berkemampuan baik, yang berkemampuan kurang dapatdikembangkan menjadi berkemampuan cukup. Sekali lagi, orang tua, guru,dan masyarakat, secara sengaja atau tidak sengaja, dapat menyebabkankesulitan bagi siswa. Karenanya, peran orang tua dan guru dalammembentengi para siswa dari pengaruh negatif masyarakat sekitar, disamping perannya dalam memotivasi para siswa untuk tetap belajarmenjadi sangat menentukan.3. Faktor KejiwaanFaktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) siswa unutuk belajarsecara sungguh-sungguh. Sebagai contoh, ada siswa yang tidak suka matapelajaran tertentu karena ia selalu gagal mempelajari mata pelajaran itu.Jika hal ini terjadi, siswa tersebut akan mengalami kesulitan belajar yangsangat berat. Hal ini merupakan contoh dari faktor emosi yangmenyebabkan kesulitan belajar. Contoh lain adalah siswa yang rendah diri,siswa yang ditinggalkan orang yang paling disayangi dan menjadikannyasedih berkepanjangan akan mempengaruhi proses belajar dan dapatmenjadi faktor penyebab kesulitan belajarnya. Hasil penelitian menunjukkanbahwa anak yang dapat mempelajari suatu mata pelajaran dengan baikakan menyenangi mata pelajaran tersebut. Begitu juga sebaliknya, anakyang tidak menyenangi suatu mata pelajaran biasanya tidak atau kurangberhasil mempelajari mata pelajaran tersebut. Karenanya, tugas utamayang sangat menentukan bagi seorang guru adalah bagaimana membantusiswanya sehingga mereka dapat mempelajari setiap materi dengan baik.Yang perlu mendapatkan perhatian juga, hukuman yang diberikan seorangguru dapat menyebabkan siswanya lebih giat belajar, namun dapat jugamenyebabkan mereka tidak menyukai guru mata pelajaran tersebut. Dapatjuga terjadi, si siswa lalu membenci sama sekali mata pelajaran yang diasuhguru tersebut. Kalau hal seperti ini yang terjadi, tentunya akan sangatmerugikan si siswa tersebut. Peran guru memang sangat menentukan.Seorang siswa yang pada hari kemarinnya hanya mampu mengerjakan 3 dari 10 soal dengan benar, lalu dua hari kemudian ia hanya mampumengerjakan 4 dari 10 soal dengan benar, gurunya harus menghargaikemajuan tersebut. Guru hendaknya jangan hanya melihat hasilnya saja,namun hendaknya menghargai usaha kerasnya. Dengan cara seperti ini,diharapkan si siswa akan lebih berusaha lagi. Intinya, tindakan seorangguru dapat mempengaruhi perasaan dan emosi siswanya. Tindakantersebut dapat menjadikan seorang siswa menjadi lebih baik, namun dapatjuga menjadikan seorang siswa menjadi tidak mau lagi untuk belajar suatumata pelajaran.4. Faktor IntelektualFaktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan kurang sempurna atau kurang normalnya tingkat kecerdasan siswa.Para guru harus meyakini bahwa setiap siswa mempunyai tingkatkecerdasan berbeda. Ada siswa yang sangat sulit menghafal sesuatu, adayang sangat lamban menguasai materi tertentu, ada yang tidak memilikipengetahuan prasyarat dan juga ada yang sangat sulit membayangkan danbernalar.Hal-hal yang disebutkan tadi dapat menjadi faktor penyebabkesulitan belajar pada diri siswa tersebut. Di samping itu, hal yang perlumendapatkan perhatian adalah para siswa yang tidak memiliki pengetahuanprasyarat. Ketika sedang belajar matematika atau IPA, ada siswa SLTP yangtidak dapat menentukan hasil 1/2 + 1/3, (5) + 9, ataupun 1 : . Siswaseperti itu, tentunya akan mengalami kesulitan karena materi terebutmenjadi pengetahuan prasyarat untuk mempelajari matematika ataupun IPA SLTP. Untuk menghindari hal tersebut, Bapak atau Ibu Guru hendaknya mengecek dan membantu siswanya menguasai pengetahuan prasyarat tersebut sehingga mereka dapat mempelajari materi baru dengan lebih baik.5. Faktor KependidikanFaktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini berkaitdengan belum mantapnya lembaga pendidikan secara umum. Guru yangselalu meremehkan siswa, guru yang tidak bisa memotivasi siswa untukbelajar lebih giat, guru yang membiarkan siswanya melakukan hal-hal yangsalah, guru yang tidak pernah memeriksa pekerjaan siswa, sekolah yangmembiarkan para siswa bolos tanpa ada sanksi tertentu, adalah contoh darifaktor-faktor penyebab kesulitan dan pada akhirnya akan menyebabkanketidak berhasilan siswa tersebut.Berdasar penjelasan di atas, Bapak dan Ibu Guru sudah seharusnya menyadari akan adanya beberapa siswa yang mengalami kesulitan atau kurangberhasil dalam proses pembelajarannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktortertentu, sehingga mereka tidak dapat belajar dan kurang berusaha sesuaidengan kekuatan mereka. Idealnya, setiap guru harus berusaha dengan sekuattenaga untuk membantu siswanya keluar dari setiap kesulitan yangmenghimpitnya. Namun hal yang perlu diingat, penyebab kesulitan itu dapatberbeda-beda. Ada yang karena faktor emosi seperti ditinggal saudara kandungtersayang ataupun karena faktor fisiologis seperti pendengaran yang kurang.Untuk itu, para guru harus mampu mengidentifikasi kesulitan dan penyebabnyalebih dahulu sebelum berusaha untuk mencarikan jalan pemecahannya.Pemecahan masalah kesulitan belajar siswa sangat tergantung padakeberhasilan menentukan penyebab kesulitan tersebut. Sebagai contoh, siswa Ayang memiliki kesulitan karena penglihatan atau pendengaran yang kurangsempurna hanya dapat dibantu dengan alat optik atau alat elektronik tertentudan mereka diharuskan duduk di bangku depan. Namun para siswa yangmengalami kesulitan belajar karena faktor lingkungan dan faktor emosi tidakmemerlukan kacamata seperti yang dibutuhkan siswa A namun merekamembutuhkan bantuan dan motivasi lebih dari gurunya. Pengalaman sebagaiguru telah menunjukkan bahwa ada siswa yang sering membuat ulah di kelasdengan maksud agar diperhatikan guru dan temannya. Setelah diselidiki ternyataia kurang mendapat perhatian orang tuanya. Untuk anak seperti ini, sudahseharusnya para guru lebih memberikan perhatian dan kasih sayang. Sekali lagi,kesabaran, ketekunan dan ketelatenan para guru sangat diharapkan di dalammenangani siswa yang mengalami kesulitan belajar. Guru dapat menyarankanorang tua siswa tertentu untuk memberi tambahan pelajaran khusus di sore hariuntuk siswa yang lamban. Yang lebih penting dan sangat menentukan adalahperan guru pemandu, kepala sekolah, pengawas maupun Kepala KantorDepdiknas di dalam menangani kesulitan belajar siswa yang disebabkan olehfaktor-faktor kependidikan. Pada akhirnya penulis meyakini bahwa pengetahuantentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar ini akan sangat bermanfaat bagiBapak dan Ibu Guru. Dengan membaca tulisan ini, diharapkan para guru akanmengetahui, selanjutnya dapat menggunakan pengetahuan tersebut dalam PBM terutama ketika ia sedang mendiagnosis kesulitan belajar siswa. Pada akhirnya,mudah-mudahan usaha setiap jajaran Depdiknas untuk mencerdaskan kehidupanbangsa akan berhasil dengan gemilang.C. Karakteristik Kesulitan BelajarKarakteristik kesulitan belajar menurut valet (dalam sukadji, 2000) terdapat tujuh karakteristik yang ditemui pada anak dengan kesulitan belajar, kesulitan belajar disini diartikan sebagai hambatan dalam belajar, bukan kesulitan belajar khusus. 1. Sejarah kegagalan akademik berulang kali pola kegagalan dalam mencapai prestasi belajar ini terjadi terulang-ulang. Seakan memantapkan kemungkinan untuk gagal sehingga dapat melemahkan usaha.2. Hambatan fisik atau tubuh dan lingkungan, berinteraksi dengan kesulitan belajar terdapatnya kelainan fisik. Misalnya tidak dapat melihat dengan jelas atau pendengaran yang terganggu dan berkembang menjadi kesulitan belajar yang jauh dari kesulitan fisik awal.3. Kelainan motivasional kegagalan berulang, penolakan guru serta teman-teman sebaya, tidak adanya reinforcment. Semua ini cenderung merendahkan dan merendahkan mutu tindakan, mengurangi minat untuk belajar, dan umumnya merendahkan motivasi atau memindahkan motivasi ke kegiatan yang lain.4. Kecemasan yang samar-samar , mirib kecemasan yang mengambang.5. Perilaku yang berubah-ubah dalam arti tidak konsisten dan tidak terduga, rapor anak dengan kesulitan belajar cenderung tidak konsistan. Tidak jarang berbedaan angka yang mencolok di banding anak yang lain. Disebabkan oleh naik turunnya perhatian dan minat terhadap pelajaran. Ketidak stabilan dan perubahan ini merupakan isyarat penting dari rendahnya prestasi itu sendiri.6. Penilaian yang keliru karena data yang tidak lengkap kesulitan belajar dapat timbul karena karena pemberian label berdasarkan data yang tidak lengkap. Misalnya seorang anak dikatakan keterbelakangan mental padahal terlihat prilaku akademiknya tinggi, yang tidak sesuai dengan anak yang keterbelakangan mental. 7. Pendidikan dan pola asuh tidak memadai. Terdapat anak yang tipe, mutu, penguasaan, dan urutan pengalaman belajarnya tidak mendukung proses belajar.

Kesalahan ini terkadang tidak terdapat pada sistem pendidikan itu sendiri, melainkan ketidak cocokan antara kegiatan dikelas dengan kebutuhan anak, pengalaman yang di dapat dari keluarga terkadang tidak mendukung kegiatan belajar.BAB III

INSTRUMEN PENELITIAN DAN ANALISIS KASUSA. Pengumpulan Data

1. Nama Madrasah

: MI ROUDLOTUL MUALLIMINAlamat Madrasah

: Laban, Menganti-Gresik2. Identitas GuruNama Guru

: Alkomah, S.AgTempat Tanggal Lahir: Gresik, 13 Oktober 1970Alamat

: Laban RT. 11 RW. 05Guru Kelas

: Kelas 3,4,5,6Lama Mengajar

: 1999-sekarang3. Identitas SiswaNama Siswa

: SafiraTempat Tanggal Lahir: Gresik, 13 November 2003

Kelas

: V (lima)

Jenis Kelamin

: PerempuanAlamat

: Laban RT. 01 RW. 03

Nama Siswa

: Aziz

Kelas

: V (lima)

Jenis Kelamin

: Laki-laki

4. Kondisi Sekolah

MI Roudlotul Muallimin, Laban ini terletak disebelah persawahan akan tetapi madrasah tersebut cukup terkenal di daerah Menganti. Tak hanya terkenal saja, didalamnya terdapat fasilitas yang cukup mumpuni seperti adanya ruang kelas yang nyaman, laboratorium, perpustakaan, serta kantin di dalam sekolah. Dan ditunjang juga dengan pengetahuan guru yang tamatannya Strata Satu (S1)

Didalamnya terdapat berbagai macam karakteristik siswa mulai dari yang berprestasi sampai yang biasa saja dan beragam juga cara belajarnya.B. Instrumen Wawancara1. Pewawancara Dengan Siswa (Narasumber 1) Disekolah apa ada pelajaran yang disuka? Ada

Pelajaran yang tidak disuka? Ada atau tidak?

Ada, seperti matematika

Tidak suka pelajaran tersebut karena apa?

Karena sulit menghafal rumus, gurunya kurang jelas dalam menerangkan, suasana kelas yang rame sehingga membuat semakin tidak paham Kesulitan apa saja yang dialami ketika dikelas?

Membuat suasana kelas menjadi kondusif dan tenang2. Pewawancara Dengan Siswa (Narasumber 2)

Disekolah apa ada pelajaran yang disuka?

Ada, olahraga Pelajaran yang tidak disuka? Ada atau tidak?

Ada, seperti bahasa arab, matematika, bahasa inggris Tidak suka pelajaran tersebut karena apa?

Karena sulit, tidak hafal rumus, tidak bisa bicara bahasa inggris Kesulitan apa saja yang dialami ketika dikelas?

Biasanya guru tidak menjelaskan, tiba-tiba langsung dikasih tugas,3. Pewawancara Dengan Guru Selama ibu mengajar apa ada kesulitan?

Iya ada, diantaranya seperti kesulitan peserta didik dalam menerima pelajaran, gonta-ganti kurikulum, kenakalan peserta didik, kurangnya sarana prasarana dan media pembelajaran. Bagaimana cara ibu mengatasi kesulitan tersebut?

Memberi les tambahan, mengikuti pelatihan-pelatihan kurikulum yang diadakan sekolah, memberi bimbingan dan arahan untuk mengurangi kenakalan peserta didik, dan juga berusaha melengkapi sarana prasarana dan media pembelajaran yang tidak ada di sekolah.

Menurut Ibu faktor apa yang melatarbelakanginya? Ada beberapa siswa yang kurang perhatian orang tua dirumah, dana yang pas-pasan untuk pengadaan sarana prasarana serta untuk media pembelajarannya Menurut Ibu apa faktor yang menjadikan peserta didik sulit untuk belajar? Adanya gadget yang semakin canggih yang menjadikan kurang minatnya peserta didik dalam membaca buku

Apakah kesulitan belajar dapat memengaruhi sifat/karakteristik siswa dan tingkah lakunya?

Iya, karena ketika peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar maka dia akan menjadi malas kemudian mengganggu peserta didik yang lain.C. Pengolahan DataSetelah melakukan pengumpulan data melalui wawancara, kami memahami bahwa murid tersebut mengalami kesulitan belajar yang berbeda. Kami menyimpulkan bahwa Aziz itu kesulitan belajarnya dikarenakan Faktor Sosial.D. DiagnosisSetelah menyimpulkan masalah yang dialami kedua murid tersebut. Timbulnya masalah yang dihadapi Aziz disebabkan oleh faktor yaitu :Setelah melihat data-data sendiri dan mendapat keterangan dari guru kelas, dapat dilihat bahwa latar belakang keluarga yang berasal dari buruh dan ibu hanya sebagai ibu rumah tangga. Dirumah Aziz kurang diperhatikan belajarnya. Dan perhatian khusus kedua orang tuanya tentang perkembangan belajarnya pun jarang. Ibunya sendiri yang hanya dirumah sibuk mengurusi adik-adiknya. Walaupun sebenarnya masih ada waktu banyak untuk meluangkan waktu untuk memerhatikan belajarnya aziz, namun itupun tidak dilakukan. Selain kurang perhatian keluarga Aziz juga sangat sederhana dan pas-pas an.E. PrognosisSetelah melakukan diagnosis kesulitan belajar murid tersebut, guru kelas melakukan Bimbingan pribadi dan pengarahan pada wali murid ketika pengambilan hasil belajar.F. Evaluasi dan Follow UpSetelah memberikan layanan bimbingan dan pengarahan, Guru kelas melakukan evaluasi bahwa anak tersebut mendapatkan perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Dan pihak sekolah selalu memberikan informasi kepada kedua orang tuanya terkait ada atau tidaknya perkembangan hasil belajar murid tersebut.G. Layanan Yang Telah Diberikan

Dalam memberikan pemahaman demi kelancaran dan keberhasilan murid di MI ROUDLOTUL MUALLIMIN, pihak sekolah telah memberikan bimbingan berupa les tambahan oleh setiap wali kelas yang mengampuh.BAB IVPENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang kami buat, dapat disimpulkan bahwa peseerta didik kelas V MI Roudlotul Muallimin, Laban yang memiliki kesulitan belajar adalah Aziz. Dan cara menyelesaikan atau penanganan yang tepat terhadap kesulitan belajar tersebut adalah: Aziz diberikan pengarahan dan bimbingan berupa les tambahan.B. Saran1. GuruKepada guru kelas diharapkan lebih tanggap jika ada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, memperbaiki kualitas diri dalam mengajar, serta bekerjasama dengan pihak orang tua peserta didik.2. Orang Tua

Untuk orang tua, agar memberikan perhatian penuh terhadap anak dan luangkanlah waktu untuk mengevaluasi hasil belajarnya disekolah, serta kegiatan anak dikelas.

3. Murid

Kepada para siswa diharapkan untuk meningkatkan kualitas belajarnya dengan mematuhi saran dari guru dan orang tua, serta memanfaatkan dengan sungguh-sungguh jika telah diberikan les tambahan.

15