psikologi

6
PERIODE PERKEMBANGAN 1. Masa Pranatal (0-9 bulan di dalam kandungan) - Periode ini dimulai saat pembuahan sampai dengan kelahiran. - Pembawaan lahir (fisik, mental dan kelamin) ditentukan. - Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. - Kondisi dalam kandungan mempengaruhi potensi bawaan jabang bayi. - Sikap orang dapat mempengaruhi jabang bayi. 2. Masa Neonatal (0-2 minggu setelah lahir) - Periode yang tersingkat (periode Partunate= 0-30 menit setelah lahir) dan periode Neonate= 0-2 minggu setelah lahir). - Bayi menyesuaikan dengan lingkungan yang radikal (periode yang berbahaya). - Terhentinya perkembangan untuk sementara. - Memberi petunjuk tentang apa yang diharapkan akan terjadi pada perkembangan selanjutnya. 3. Masa Bayi (0-2 tahun) - Pola perilaku, sikap dan pola ekspresi terbentuk. - Pertumbuhan dan perubahan berjalan cepat. - Berkurangnya ketergantungan. - Meningkatnya individualitas. - Permulaan sosialisasi. - Permulaan berkembangnya penggolongan peran seks. - Permulaan kreativitas. 4. Masa kanak-kanak awal (2-5 tahun) - Bagi orang tua merupakan usia yang mengundang masalah, usia mainan. - Bagi pendidik merupakan masa usia prasekolah. - Bagi pakar psikologi merupakan usia kelompok, usia menjelajah, usia bertanya, usia meniru, usia kreatif. 5. Masa kanak-kanak akhir (5-9 tahun) - Bagi orang tua merupakan usia yang menyulitkan, usia tidak rapi, usia bertengkar. - Bagi pendidik merupakan usia sekolah dasar, periode kritis dalam dorongan berprestasi. - Bagi pakar psikologi merpakan usia berkelompok, usia penyesuaian diri. 6. Masa puber (9-12 tahun) - Periode tumpang tindih (di antara masa anak-anak akhir dan masa remaja awal). - Periode yang singkat (2-4 tahun). - Bukan lagi seorang anak-anak tapi juga belum remaja (=masa prapuber). - Kematangan seksual muncul (= masa puber). - Ciri-ciri seks sekunder muncul (= masa prapuber). 7. Masa remaja (12-16 tahun) - Periode yang penting karena berakibat langsung terhadap sikap dan perilaku. - Periode peralihan sehingga terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. - Periode perubahan (fisik dan perilaku). - Usia bermasalah. - Remaja mulai mencari identitasnya. - Usia yang menimbulkan ketakutan. - Masa yang tidak realistik. - Ambang masa dewasa yang mengakibakan remaja mulai berperilaku seperti orang dewasa. 8. Masa dewasa awal (16-30 tahun) - Masa pengaturan yaitu mulai mengatur karir. - Usia reproduktif yang ditandai dengan pernikahan. - Masa bermasalah (mengenai perkawinan atau karier). - Timbul ketegangan emosional. - Mengalami keterasingan sosial. - Masa komitmen untuk menentukan pola hidup baru. - Masa ketergantungan (kadang masih bergantung kepada orang tua). - Pandangan yang berbeda akibat perubahan nilai. - Menyesuaikan diri dengan cara hidup baru. - Masa kreatif. 9. Masa dewasa paruh baya (30-60 tahun) - Periode yang sangat ditakuti (karena kerusakan mental dan fisik dan berhentinya reproduksi).

Upload: dinda-putri

Post on 21-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PSIKOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: PSIKOLOGI

PERIODE PERKEMBANGAN1. Masa Pranatal (0-9 bulan di dalam kandungan)    - Periode ini dimulai saat pembuahan sampai dengan kelahiran.    - Pembawaan lahir (fisik, mental dan kelamin) ditentukan.    - Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat.    - Kondisi dalam kandungan mempengaruhi potensi bawaan jabang bayi.    - Sikap orang dapat mempengaruhi jabang bayi.2. Masa Neonatal (0-2 minggu setelah lahir)    - Periode yang tersingkat (periode Partunate= 0-30 menit setelah lahir) dan periode Neonate= 0-2

minggu setelah lahir).    - Bayi menyesuaikan dengan lingkungan yang radikal (periode yang berbahaya).    - Terhentinya perkembangan untuk sementara.    - Memberi petunjuk tentang apa yang diharapkan akan terjadi pada perkembangan selanjutnya.3. Masa Bayi (0-2 tahun)    - Pola perilaku, sikap dan pola ekspresi terbentuk.    - Pertumbuhan dan perubahan berjalan cepat.    - Berkurangnya ketergantungan.    - Meningkatnya individualitas.    - Permulaan sosialisasi.    - Permulaan berkembangnya penggolongan peran seks.    - Permulaan kreativitas.4. Masa kanak-kanak awal (2-5 tahun)    - Bagi orang tua merupakan usia yang mengundang masalah, usia mainan.    - Bagi pendidik merupakan masa usia prasekolah.    - Bagi pakar psikologi merupakan usia kelompok, usia menjelajah, usia bertanya, usia meniru, usia

kreatif.5. Masa kanak-kanak akhir (5-9 tahun)    - Bagi orang tua merupakan usia yang menyulitkan, usia tidak rapi, usia bertengkar.    - Bagi pendidik merupakan usia sekolah dasar, periode kritis dalam dorongan berprestasi.    - Bagi pakar psikologi merpakan usia berkelompok, usia penyesuaian diri.6. Masa puber (9-12 tahun)    - Periode tumpang tindih (di antara masa anak-anak akhir dan masa remaja awal).    - Periode yang singkat (2-4 tahun).    - Bukan lagi seorang anak-anak tapi juga belum remaja (=masa prapuber).    - Kematangan seksual muncul (= masa puber).    - Ciri-ciri seks sekunder muncul (= masa prapuber).7. Masa remaja (12-16 tahun)    - Periode yang penting karena berakibat langsung terhadap sikap dan perilaku.    - Periode peralihan sehingga terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan.    - Periode perubahan (fisik dan perilaku).    - Usia bermasalah.    - Remaja mulai mencari identitasnya.

    - Usia yang menimbulkan ketakutan.    - Masa yang tidak realistik.    - Ambang masa dewasa yang mengakibakan remaja mulai berperilaku seperti orang dewasa.8. Masa dewasa awal (16-30 tahun)    - Masa pengaturan yaitu mulai mengatur karir.    - Usia reproduktif yang ditandai dengan pernikahan.    - Masa bermasalah (mengenai perkawinan atau karier).    - Timbul ketegangan emosional.    - Mengalami keterasingan sosial.    - Masa komitmen untuk menentukan pola hidup baru.    - Masa ketergantungan (kadang masih bergantung kepada orang tua).    - Pandangan yang berbeda akibat perubahan nilai.    - Menyesuaikan diri dengan cara hidup baru.    - Masa kreatif.9. Masa dewasa paruh baya (30-60 tahun)    - Periode yang sangat ditakuti (karena kerusakan mental dan fisik dan berhentinya reproduksi).    - Melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan jasmani yang mulai menurun.    - Masa stress.    - Usia yang berbahaya (karena fisik yang menurun).    - Usia canggung (tidak muda tapi juga tidak tua).    - Masa berprestasi (kebanyakan orang mencapai prestasinya pada masa ini).    - Mengevaluasi  prestasi berdasarkan aspirasinya.    - Dievaluasi dengan standar ganda (bagi wanita dan bagi laki-laki).    - Masa sepi.    - Masa jenuh.10. Masa lanjut usia (di atas 60 tahun)    - Periode kemunduran fisik dan mental.    - Adanya perbedaan individual pada efek menua.    - Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda (dari penampilan dan kegiatan fisik).    - Adanya stereotipe orang lanjut usia yang berbeda-beda.    - Sikap sosial terhadap usia lanjut tidak menyenangkan.    - Orang usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas.    - Menua membutuhkan perubahan peran.    - Penyesuaian diri yang buruk.    - Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat.

Page 2: PSIKOLOGI

Perkembangan psikososial ini melengkapi tahapan perkembangan sosial temuan Erik Erikson.Dengan hasil penelitian ini dapat segera disimpulkan bahwa ada 10 tahap perkembangan psiko-sosial manusia selama hidupnya yakni,1. Usia 4-6 bulan pra-natal. — Glad vs FearPerkembangan psikososial pada tahap ini lebih merupakan aktualisasi hubungan perasaan antara anak dan ibu kandungnya. Perkembangan akan berfokus pada perasaan senang, yang diperoleh dari siklus ultra median dalam diri ibunya.2. Usia 7-9 bulan pra-natal — Calmness vs AnxietyPerkembangan tahap ini lebih bertumpu pada bagaimana manusia bisa mengkolaborasi antara perasaan takut dan senang dalam bentuk ketenangan. Bila pada tahap ini manusia mengalami kegagalan maka kecemasan yang akan mendominasi diri bayi.Eko Budhi Purwanto lebih suka menyebut kedua tahap perkembangan diatas dengan istilah “psychobiosocial development stages”, terlebih karena perkembangan psikososial anak dalam bentuk janin secara umum juga dipengaruhi oleh aspek-aspek perkembangan biologisnya.Seperti yang dihasilkan dalam forum diskusi ilmiah oleh Kendra Cherry pada ADG Guide Forum, tahapan tersebut telah lebih disempurnakan seperti di bawah ini,3. Bayi (0-1 tahun), Trust vs Miss-trustTahap kepercayaan atas harapan menjadi bagian tahapan yang sangat kritis bagi manusia. Tahapan ini adalah bagian aneksasi pribadi manusia,karena gagalnya perolehan kepercayaan pada tahap perkembangan ini akan sangat mungkin menimbulkan krisis kepercayaan.4. Balita (2-3 tahun) Autonomi vs Doubt/ShameTahap otonomi adalah satu tahapan dimana manusia memerlukan kesempatan untuk mendapatkan hak untuk mengatur dirinya sendiri tanpa pengaruh kekuasaan manusia lainnya. Apabila pemenuhan kebutuhan otonom ini tidak diperoleh, maka manusia akan selalu hidup dalam keraguan.5. Pra-sekolah (3-6 tahun). Initiative Versus GuiltTahap perkembangan lebih berfokus pada perkembangan inisiatif diri.

6. Usia sekolah (7-12 tahun). Industry Versus InferiorityPada tahap ini,manusia mulai mencoba untuk beraktualisai dengan teman-temannya, dengan tujuan agar mereka mendapatkan pengakuan atas kemampuannya. Bila menemui kegagalan dalam perkembangan ini, manusia yang bersangkutan akan lebih menjadi bersifat inferior.7, Remaja (12-18 tahun). Identity Versus ConfusionTahap ini lebih ditekankan pada proses pencarian jatidiri. Perasaan aman, dan merdeka menjadi kebutuhab utama bagi manusia untuk dapat menikmati perkembangan ini.8. Pemuda (usia 20-an). Intimacy Versus IsolationTahap perkembangan ini lebih berfokus pada hubungan heterososial, termasuk didalamnya harapan akan pemenuhan kebutuhan dicintai, keintiman, dan kemesraan.9. Usia Paruh Baya (akhir 20-an hingga 50-an). Generativity Versus StagnationTahap perkembangan ini lebih berfokus pada bagaimana manusia mampu mengatasi problem-problem sosial pada umumnya, termasuk persoalan keluarga, tetangga, dan kebutuhan ekonomi-sosialnya.10. Usia 65 – meninggal. Integrity Versus DespairPerembangan psikososial pada tahap ini akan berfokus pada pertanyaan ” Apakah selama ini aku benar-benar berhasil, bagi diriku dan orang lain? Dan apakah aku juga berhasil membangun hidup untuk kebahagiaan pada akhir hidupku nanti?” Harapan akan kedamaian, ketentraman menjadi sesuatu yang membuat manusia bersangkutan menikmati perkembangan ini.

Page 3: PSIKOLOGI

Remaja, Baligh, Amrad (10-17 tahun)Baligh

Sampai, masa kanak-kanak berakhir, mulai menginjak masa remaja

Laki-laki : spermache Perempuan : menarche

Sudah wajib melakukan hal-hal yang telah diatur agama Persiapan menjalankan tugas dan tanggung jawab manusia /

khalifah Muatan utama pendidikan adalah penguasaan dasar-dasar

ilmu ketuhanan dan ilmu kemakhlukan Amrad

Persiapan menjadi khalifatullah / wakil Allah : Mengetahui tugas dan tanggung jawab manusia Memiliki pengetahuan dan ketrampilan teknis bidang

tertentu yang memberikan manfaat Memiliki kemampuan menjalin relasi dengan sesama

manusia Mampu berpikir abstrak, menerima pengetahuan

secara rasional dan empirik Belajar Banyak hal tentang Islam Akil baligh : Berakal Rasio berkembang dan mewarnai tindakan

Dalam Islam, masa remaja berarti mulainya masa akil baligh. Keadaan fisik, kognitif (pemikiran) dan psikososial (emosi dan kepribadian) remaja berbeda dengan keadaan pada tahap perkembangan lain. Karena sudah baligh, mereka menanggung kewajiban beribadah wajib. Kewajiban menunaikan ibadah wajib ini ditunjang oleh perubahan raga yang makin menguat dan membesar, sekresi hormon baru, dan perubahan taraf berfikir mereka. Namun kematangan organ internal tubuh mereka tidak serta merta membuat mereka lebih matang

perasaan dan pemikirannya.

Secara fisik, remaja mampu melaksanakan puasa dan shalat, maupun perjalanan haji, walaupun umumnya mereka belum memiliki kemandirian untuk membayar sendiri zakatnya. Secara kognitif, remaja mampu memaknai makna yang mendalam dari dua kalimat syahadat. Remaja makin mampu menangkap dan memahami konsep-konsep abstrak yang sebelumnya hanya mereka pahami sebagai pengetahuan satu arah. Mereka mampu memaknai ayat dan hadits-hadits yang mereka pelajari sewaktu kecil, dan mampu menangkap fenomena alam sebagai bukti dari keberadaan 4JJ1.

Proses ini bila tidak ditunjang dengan tuntunan dan bimbingan yang tepat, dapat membuat pencarian mereka atas nilai dan tujuan hidup mereka tidak terpenuhi, atau didapat dari sumber lain yang telah terkorosi oleh hawa nafsu manusia dan disesatkan oleh syaithan. Na’udzubillahi min dzalik.