pseudomonas macconkey agar - repository.ipb.ac.id · 10 . streptococcus . spp., dan ....

16
9 Gambar 7 Diagram alir identifikasi bakteri Gram negatif (Bergey dan Breed 1994; Lay 1994) HASIL DAN PEMBAHASAN T. aduncus yang digunakan pada penelitian ini berada di kawasan konservasi lumba-lumba PT. Wersut Seguni Indonesia, Pantai Cahaya, Kendal, Jawa Tengah. Sampel swab anus telah diambil dari 11 ekor T. aduncus yang secara klinis menunjukkan kondisi sehat. Berdasarkan hasil isolasi dan identifikasi bakteri pada sampel swab anus T. aduncus yang berada di kawasan konservasi tersebut didapatkan 14 genus bakteri. Genus bakteri-bakteri tersebut adalah Edwardsiella, Actinobacillus, Serratia, Alcaligenes, Morganella, Pseudomonas, Aeromonas, Proteus, Enterobacter, Moraxella, Staphylococcus, Streptococcus, Listeria, dan Bacillus. Dari 14 genus bakteri tersebut diperoleh 19 spesies yang terdiri dari 12 bakteri Gram negatif dan 7 bakteri Gram positif. Bakteri-bakteri yang ditemukan dalam saluran pencernaan T. aduncus dapat dilihat pada Tabel 2. Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa bakteri yang paling sering ditemukan pada saluran pencernaan 11 ekor T. aduncus berturut-turut dari yang terbanyak adalah Serratia sp. dari 10 ekor, Alcaligenes faecalis dari 5 ekor, Actinobacillus sp. dari 4 ekor, Proteus spp., Morganella morganii, Pseudomonas sp., + - Nonenterobacteriaceae Enterobacteriaceae Pseudomonas Aeromonas Vibrio Uji Oksidase Bakteri Gram Negatif Batang Kokus Neisseria MacConkey Agar TSIA Indol Sitrat MRVP Fermentasi karbohidrat Laktosa positif Laktosa negatif

Upload: lamngoc

Post on 28-Feb-2019

254 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

9

Gambar 7 Diagram alir identifikasi bakteri Gram negatif (Bergey dan Breed

1994; Lay 1994)

HASIL DAN PEMBAHASAN

T. aduncus yang digunakan pada penelitian ini berada di kawasan

konservasi lumba-lumba PT. Wersut Seguni Indonesia, Pantai Cahaya, Kendal,

Jawa Tengah. Sampel swab anus telah diambil dari 11 ekor T. aduncus yang

secara klinis menunjukkan kondisi sehat. Berdasarkan hasil isolasi dan identifikasi

bakteri pada sampel swab anus T. aduncus yang berada di kawasan konservasi

tersebut didapatkan 14 genus bakteri. Genus bakteri-bakteri tersebut adalah

Edwardsiella, Actinobacillus, Serratia, Alcaligenes, Morganella, Pseudomonas,

Aeromonas, Proteus, Enterobacter, Moraxella, Staphylococcus, Streptococcus,

Listeria, dan Bacillus. Dari 14 genus bakteri tersebut diperoleh 19 spesies yang

terdiri dari 12 bakteri Gram negatif dan 7 bakteri Gram positif. Bakteri-bakteri

yang ditemukan dalam saluran pencernaan T. aduncus dapat dilihat pada Tabel 2.

Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa bakteri yang paling sering ditemukan

pada saluran pencernaan 11 ekor T. aduncus berturut-turut dari yang terbanyak

adalah Serratia sp. dari 10 ekor, Alcaligenes faecalis dari 5 ekor, Actinobacillus

sp. dari 4 ekor, Proteus spp., Morganella morganii, Pseudomonas sp.,

+ -

Nonenterobacteriaceae Enterobacteriaceae

Pseudomonas

Aeromonas

Vibrio

Uji Oksidase

Bakteri Gram Negatif

Batang Kokus

Neisseria

MacConkey Agar

TSIA

Indol

Sitrat

MRVP

Fermentasi karbohidrat

Laktosa positif Laktosa negatif

Page 2: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

10

Streptococcus spp., dan Staphylococcus spp. dari 3 ekor, Enterobacter sp. dan

Aeromonas sp. dari 2 ekor, sedangkan Edwardsiella tarda, Moraxella sp., Listeria

sp., dan Bacillus sp. hanya terdapat pada 1 ekor.

Tabel 2 Bakteri yang ditemukan dalam saluran pencernaan T. aduncus

Nama Lumba-lumba Bakteri Gram Positif Bakteri Gram Negatif

Apri - Enterobacter sp.

Serratia sp.

Mail Streptococcus α-hemolitik Actinobacillus sp.

Serratia sp.

Ucil Bacillus sp. Actinobacillus sp.

Listeria sp. Serratia sp.

Streptococcus γ-hemolitik Alcaligenes faecalis

Arapik Staphylococcus epidermidis Serratia sp.

Actinobacillus sp.

Morganella morganii Alcaligenes faecalis

Proteus vulgaris

Homblo - Serratia sp.

Morganella morganii

Proteus vulgaris

Proteus sp.

Penti - Serratia sp.

Aeromonas sp.

Proteus sp. Pseudomonas sp.

Ragil Staphylococcus sp. Morganella morganii

Serratia sp.

Tomtom - Serratia sp.

Edwardsiella tarda

Ozawa Staphylococcus aureus Enterobacter sp.

Alcaligenes faecalis

Actinobacillus sp.

Jabaru Streptococcus γ-hemolitik Serratia sp.

Alcaligenes faecalis

Pseudomonas sp.

Ginda - Serratia sp.

Alcaligenes faecalis

Aeromonas sp.

Moraxella sp.

Pseudomonas sp.

Bakteri-bakteri yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi ada yang bersifat

sebagai bakteri flora normal, patogen, dan bakteri non-patogen. Flora normal

dapat menjadi patogen oportunistik ketika lumba-lumba tersebut stres, dalam

Page 3: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

11

keadaan imunosupresi, atau sedang dalam pengobatan antimikrobial. Bakteri

patogen dan non-patogen dapat berasal dari ikan yang dimakan oleh lumba-

lumba, manusia yang kontak dengan lumba-lumba, atau dari air kolam kawasan

konservasi. Walaupun terdapat bakteri patogen dalam saluran pencernaan T.

aduncus, apabila sistem imun dari lumba-lumba tersebut baik maka tidak akan

timbul gejala penyakit. Manajemen pemeliharaan yang baik di kawasan

konservasi sangat berpengaruh pada sistem imun lumba-lumba. Manajemen

pemeliharaan yang dilakukan seperti pemberian pakan yang berkualitas, sistem

pengelolaan air yang terkontrol, serta pemberian tambahan vitamin dan mineral.

Berikut adalah pembahasan mengenai masing-masing bakteri yang ditemukan

dalam saluran pencernaan T. aduncus:

Serratia sp.

Serratia adalah bakteri Gram negatif berbentuk kokoid yang termasuk

dalam famili Enterobactericeae. Bakteri ini bersifat motil, mampu

memfermentasikan laktosa pada MCA. Pada media TSIA menunjukkan slant

(bagian agar yang miring) dan butt (bagian dasar agar) berwarna kuning,

menghasilkan gas, tanpa memproduksi H2S. Uji indol memberikan hasil yang

negatif, dan hasil yang bervariasi pada uji sitrat.

Gambar 8 Serratia sp., pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Serratia merupakan bakteri patogen oportunistik yang tersebar luas di alam.

Menurut Grimont F dan Grimont P (2006), Serratia yang paling banyak

ditemukan di air adalah S. marcescens dan S. liquefaciens. Beberapa spesies

Serratia pernah diisolasi pada T. truncatus, yakni Serratia sp. dari anus dan lesio

kulit, S. liquefaciens dari blowhole (lubang pernapasan) dan paru-paru, dan S.

rubidaea dari paru-paru dan blowhole (Buck et al. 1991; Morris et al. 2011).

Belum ada laporan kejadian penyakit yang disebabkan oleh Serratia sp. pada

mamalia laut. Akan tetapi, pada mamalia darat Serratia sp. pernah dilaporkan

Page 4: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

12

dapat menyebabkan septikemia pada anak kuda, babi, dan kambing;

keratokonjungtivitis pada kuda; dan aborsi pada sapi (Grimont F dan Grimont P

2006) sehingga mungkin hal tersebut juga dapat terjadi pada mamalia laut

termasuk T. aduncus.

.

Alcaligenes faecalis

Alcaligenes faecalis adalah bakteri Gram negatif, berbentuk batang kecil,

bersifat motil. Pada media TSIA menunjukkan slant berwarna merah dan butt

tidak berubah warna. A. faecalis memberikan hasil negatif pada uji indol dan hasil

positif pada uji sitrat. Habitat alami dari A. faecalis adalah di tanah dan

permukaan air (Kayser et al. 2001).

Gambar 9 A. faecalis, pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Buck et al. (1991) mengisolasi Alcaligenes sp. dari blowhole T. truncatus

yang terdampar di Pantai Florida. Buck et al. (2006) juga mengisolasi Alcaligenes

sp. dari T. truncatus di pesisir Teluk Mexico dan Samudera Atlantik. Vedros et al.

(1982) melakukan penelitian terhadap northern fur seals (Callorhinus ursinus) di

Pulau St. Paul dan Pulau San Miguel dan berhasil mengisolasi A. faecalis dan

Alcaligenes sp. dari rektum, orofaring, dan darah. Sweeney dan Gilmartin (1974)

mengisolasi A. faecalis dari abses kulit bagian subdermal pada singa laut

california (Zalophus californianus).

Actinobacillus sp.

Actinobacillus merupakan bakteri Gram negatif berbentuk kokoid dan tidak

motil. Pada uji TSIA didapatkan slant dan butt berwarna kuning, tidak

menghasilkan gas dan H2S. Pada uji indol memberikan hasil negatif, sedangkan

sitrat positif. Uji fermentasi karbohidrat menunjukkan hasil positif tetapi tidak

terbentuk gas pada tabung Durham. Menurut Quinn et al. (2004), Actinobacillus

berbentuk batang berukuran sedang (0,3-0,5 x 0,6-1,4 µm) kadang-kadang kokoid,

Page 5: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

13

termasuk dalam famili Pasteurellaceae. Bakteri ini memiliki sifat tidak motil,

tidak memiliki spora, anaerob fakultatif, dapat memfermentasikan karbohidrat

tetapi tidak membentuk gas, memiliki hasil yang bervariasi pada uji katalase dan

oksidase.

Foster et al. (1996) melaporkan untuk pertama kalinya spesies

Actinobacillus yang diisolasi dari harbor porpoises (Phocoena phocoena), lumba-

lumba belang (Stenella coeruleoalba), dan paus sowerby’s beaked (Mesopledon

bidens) di sekitar pantai Skotlandia, yakni A. delphinicola. Bakteri ini diisolasi

dari berbagai jaringan (paru-paru, serviks, uterus, limfonodus, lambung, dan

usus). Sampai saat ini, A. delphinicola tidak dapat ditemukan di mamalia laut lain

selain Cetacea. Tahun 1998, Foster et al. juga berhasil mengisolasi A. scotiae dari

limpa, hati, limfonodus, dan usus P. phocoena di pantai Skotlandia. Patogenitas

Actinobacillus pada hewan laut belum diketahui secara pasti (Buller 2004). Akan

tetapi, pada ruminansia A. lignieresii dapat menyebabkan erosi atau laserasi pada

mukosa dan kulit, A. equuli menyebabkan enteritis dan nefritis pada kuda dan

enteritis pada anak sapi (Quinn et al. 2004). Gejala pada ruminansia dan kuda

tersebut kemungkinan juga dapat terjadi pada T. aduncus.

Gambar 10 Actinobacillus sp., pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Proteus spp.

Proteus merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang kecil, bersifat

motil. Jenis Proteus yang didapat pada penelitian ini adalah P. vulgaris dan

Proteus sp. Dilihat dari morfologi koloni pada agar darah, spesies Proteus yang

didapat pada penelitian ini kemungkinan adalah P. mirabilis. Bakteri ini akan

berubah menjadi sel swarmer apabila dibiakkan pada media non inhibitor

sehingga menutupi bakteri yang lain. P. vulgaris dan P. mirabilis merupakan flora

normal saluran pencernaan mamalia dan tersebar luas di lingkungan (Manos dan

Belas 2006).

Page 6: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

14

Gambar 11 Proteus sp., pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Menurut hasil studi yang dilakukan oleh Higgins (2000), P. mirabilis pernah

diisolasi dari saluran pencernaan paus beluga (Delphinapterus leucas) dan lumba-

lumba hidung botol dan pada sistem integumen dan saluran pernapasan lumba-

lumba hidung botol. P. vulgaris diisolasi dari saluran pencernaan D. leucas. Buck

et al. (1991) melaporkan mengisolasi P. mirabilis, P. vulgaris, dan Proteus sp.

pada anus, blowhole, lubang genital, lesio kulit, dan rongga mulut T. truncatus

dan paus pilot sirip panjang (Globicephala melas). Hal serupa juga dilaporkan

oleh Morris et al. (2011) yang berhasil mengisolasi P. mirabilis pada feces dan

blowhole T. truncatus.

Morganella morganii

Morganella morganii merupakan bakteri Gram negatif, berbentuk batang,

dan bersifat motil. Pada media TSIA menunjukkan slant berwarna merah dan butt

berwarna kuning, tidak menghasilkan gas dan H2S. Pada uji indol memberikan

hasil positif dan hasil negatif pada uji sitrat. Menurut Manos dan Belas (2006)

hanya ada satu spesies dalam genus Morganella, yakni M. morganii.

M. morganii dalam jumlah yang rendah terdapat pada feces manusia dan

hewan, tetapi habitat M. morganii mungkin lebih luas (Manos dan Belas 2006).

Hal ini dilihat dari penelitian Thornton et al. (1998) yang mengisolasi M.

morganii dari lesio okular pada anjing laut dermaga (Phoca vitulina) dan

northern elephant seals (Mirounga anguristirostris). Peran M. morganii belum

diketahui secara pasti apakah bakteri ini merupakan agen penyebab penyakit

tersebut atau oportunistik dari penyakit sebelumnya (Manos dan Belas 2006).

Morris et al. (2011) dan Buck et al. (2006) juga melaporkan telah mengisolasi M.

morganii di blowhole T. truncatus dan anus atau feces T. truncatus di pesisir

Teluk Mexico dan Samudera Atlantik.

Page 7: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

15

Gambar 12 M. morganii, pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Pseudomonas sp.

Pseudomonas merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang berukuran

1-5 µm x 0.5-1 µm, bersifat motil dengan satu atau lebih flagela polar. Bakteri ini

banyak ditemukan di lingkungan seperti air, tanah, dan tanaman (Quinn et al.

2004). Pseudomonas mampu mengubah warna TSIA menjadi merah pada slant

dan tidak terjadi perubahan warna pada butt. Pada uji indol dan sitrat memberikan

hasil yang positif, serta mampu memfermentasikan glukosa.

Gambar 13 Pseudomonas sp., pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Page 8: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

16

P. flourescens banyak ditemukan pada feces T. truncatus yang hidup bebas

di bagian tenggara Samudera Atlantik di Amerika Serikat (Morris et al. 2011).

Buck et al. (1991) juga berhasil mengisolasi P. aeruginosa, P. putrefaciens, dan

Pseudomonas sp. pada anus T. truncatus, P. putrefaciens pada anus G. melas,

Pseudomonas sp. dan P. putrefaciens pada rongga mulut T. truncatus, G. melas,

dan lumba-lumba bermoncong putih (Lagenorhynchus albirostris). Guise et al.

(1995) mengisolasi P. putrefaciens pada paru-paru, hati, ginjal, dan cairan

peritoneal dari D. leucas yang mengalami lesio-lesio non-neoplastik di muara St.

Lawrensia.

Streptococcus spp.

Bakteri ini merupakan bakteri Gram positif berbentuk kokus berantai.

Streptococcus memiliki sifat katalase negatif dan tidak memiliki kemampuan

untuk bergerak. Pada penelitian ini didapatkan Streptococcus α-hemolitik dan

Streptococcus γ-hemolitik. Streptococcus α-hemolitik pada agar darah terlihat

zona kehijauan karena proses lisis butir darah merah tidak sempurna, sedangkan

Streptococcus γ-hemolitik tidak mampu melisiskan butir darah merah dan tidak

menyebabkan perubahan pada agar darah. Sifat hemolitik pada agar darah tersebut

sangat membantu dalam identifikasi karakteristik Streptococcus.

Menurut Bergey dan Breed (1994) Streptococcus yang termasuk dalam tipe

α-hemolitik adalah S. pneumoniae dan S. mitis, sedangkan yang masuk dalam tipe

γ-hemolitik adalah Streptococcus spp. dan Enterococcus spp. Streptococcus

memiliki distribusi yang luas. Secara umum, habitat dari Streptococcus adalah di

mukosa saluran pernapasan atas dan saluran urogenital bagian bawah (Quinn et al.

2004). Infeksi Streptococcus telah dilaporkan menyebabkan morbiditas dan

mortalitas yang signifikan pada mamalia laut. S. pneumoniae dapat menyebabkan

pneumonia, septikemia, dan meningitis pada manusia dan primata. Saluran

pernapasan atas merupakan habitat alami dari S. pneumoniae (Quinn et al. 2002).

Gambar 14 Streptococcus sp., pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Page 9: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

17

Evans et al. (2006) untuk pertama kalinya melaporkan berhasil mengisolasi

S. agalactiae pada T. truncatus liar yang mati di Pantai Kuwait. S. agalactiae

yang diisolasi merupakan jenis Streptococcus yang non hemolitik (γ-hemolitik).

Pada mamalia darat, S. agalactiae merupakan bakteri patogen yang termasuk

dalam kelompok β-hemolitik. Bakteri ini dapat menyebabkan mastitis pada sapi

(Quinn et al. 2002). S. agalactiae yang diisolasi oleh Evans et al. (2006)

diinfeksikan ke ikan tilapia, hasilnya 90% ikan tilapia mati pada hari ke-6 setelah

infeksi. Streptococcus yang diisolasi dari T. aduncus kemungkinan berasal dari

ikan yang terinfeksi Streptococcus dan dimakan oleh lumba-lumba.

Staphylococcus spp.

Bakteri ini merupakan bakteri Gram positif, berbentuk kokus bergerombol

seperti buah anggur. Staphylococcus memberikan hasil positif pada uji katalase

dan glukosa mikroaerofilik. Pada penelitian ini didapat 3 jenis Staphylococcus,

yakni S. aureus, S. epidermidis, dan Staphylococcus sp. S. aureus membentuk

zona kuning pada MSA (Gambar 16) sedangkan S. epidermidis tidak mengubah

warna MSA. Warna kuning disebabkan oleh kemampuan S. aureus

memfermentasikan manitol (Lay 1994).

Gambar 15 Staphylococcus sp., pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

S. aureus telah diidentifikasi sebagai patogen berisiko tinggi bagi kesehatan

Cetacea. Risiko tertinggi infeksi S. aureus sering dikaitkan dengan pneumonia dan

septikemia (Watson et al. 2008). Akan tetapi Streitfeld dan Chapman (1976)

mengatakan bahwa pada T. truncatus yang berada di penangkaran atau yang hidup

bebas, S. aureus dianggap sebagai mikroflora normal. Higgins (2000) mengatakan

S. aureus pernah diisoasi dari saluran pencernaan D. leucas. Transmisi S. aureus

antara hewan dan manusia jarang terjadi (Biberstein dan Hirsh 1999), Menurut

Streitfeld dan Chapman (1976), S. aureus pada personil akuarium laut dan T.

truncatus menunjukkan perbedaan pada tipe dan resistensi antibiotik. Walaupun

Page 10: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

18

S. aureus secara umum dapat diisolasi dari T. truncatus di penangkaran, tidak ada

kejadian infeksi silang antara lumba-lumba dan manusia.

Gambar 16 S. aureus membentuk zona kuning pada MSA

S. epidermidis tergolong dalam bakteri yang tidak patogen (koagulase

negatif). S. epidermidis ditemukan secara umum pada kulit dan sebagian membran

mukosa (Biberstein dan Hirsh 1999). Menurut Higgins (2000), S. epidermidis

telah diisolasi dari saluran pernapasan D. leucas dan saluran pencernaan lumba-

lumba hidung botol. Pada mamalia darat, S. epidermidis diisolasi dari susu sapi

dan luka infeksi pada anjing dan kuda (Quiin et al. 2002). Keberadaan S.

epidermidis di saluran pencernaan T. aduncus diperkirakan karena S. epidermidis

hidup pada beberapa mukosa termasuk mukosa saluran pencernaan.

Enterobacter spp.

Enterobacter merupakan bakteri Gram negatif, berbentuk kokobasil, dan

bersifat motil. Pada penelitian ini didapat 2 jenis Enterobacter, yakni

Enterobacter sp. dan E. aerogenes/E. cloacae. Pada media TSIA Enterobacter sp.

menunjukkan slant dan butt berwarna kuning, menghasilkan gas tanpa

memproduksi H2S sedangkan E. aerogenes/E. cloacae menunjukkan slant

berwarna merah dan butt berwarna kuning, tidak menghasilkan gas dan H2S.

Menurut Jang et al. (1976) pada media TSIA E. aerogenes/E. cloacae dapat

menunjukkan warna merah pada slant dan kuning pada butt sedangkan menurut

Quinn et al. (2002) pada media TSIA E. aerogenes memberikan warna kuning

pada slant dan butt.

E. aerogenes, E. cloacae, dan E. agglomerans merupakan bakteri yang

paling sering diisolasi pada mamalia laut. Buck et al. (2006) melaporkan telah

mengisolasi E. agglomerans dan E. cloacae pada anus dan blowhole T. truncatus

di Florida, Carolina Selatan, dan Perairan Texas. Buck et al. (1991) juga berhasil

mengidentifikasi E. aerogenes pada anus dan rongga mulut T. truncatus,

Page 11: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

19

E. agglomerans pada blowhole atlantic whiteside dolphin (Lagenorhynchus

acutus), rongga mulut dan lesio kulit T. truncatus, E. cloacae pada blowhole dan

lubang genital T. truncatus serta anus cuvier’s beaked whale (Ziphius cavirostris).

Higgins (2000) melaporkan E. aerogenes, E. cloacae, dan E. agglomerans

diisolasi dari saluran pencernaan D. leucas. Johnson et al. (2006) juga melaporkan

mengisolasi E. cloacae pada vagina dan preputium Z. californianus. Enterobacter

merupakan bakteri patogen oportunistik, habitatnya tersebar luas di alam (Quinn

et al. 2002).

Gambar 17 Enterobacter sp., pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Aeromonas sp.

Aeromonas adalah bakteri Gram negatif, berbentuk batang, dan motil. Slant

dan butt pada media TSIA berwarna kuning, menghasilkan gas, tanpa

memproduksi H2S. Bakteri ini memberikan hasil positif pada uji indol dan sitrat,

dan mampu memfermentasikan glukosa dan manitol. Aeromonas tersebar luas di

lingkungan akuatik terutama di air tawar (Barrow dan Feltham 1993). Bakteri ini

merupakan bakteri patogen oportunistik pada ikan, reptil, dan jarang pada

mamalia (Quinn et al. 2002).

A. hydrophila merupakan bakteri yang sering diisolasi dari anus atau feces

T. truncatus yang hidup bebas di daerah pesisir Teluk Mexico dan Samudera

Atlantik, serta T. truncatus dan G. melas yang terdampar di daerah timur laut

Amerika Serikat dan baratdaya pantai Teluk Florida (Buck et al. 1991; Buck et al.

2006). Pada T. truncatus, A. hydrophila dilaporkan dapat menyebabkan dermatitis

ulseratif, pneumonia, dan septikemia (Cusick dan Bullock 1973 dalam Telléz

2010). Thornton et al. (1998) telah mengisolasi Aeromonas spp. pada paru-paru

dan hati Z. californianus, P. vitulina, dan M. anguristirostris yang mati selama

rehabilitasi di pusat rehabilitasi sepanjang Pantai Tengah California. A.

salmonicida dikaitkan dengan furunkulosis pada ikan salmon.

Page 12: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

20

Gambar 18 Aeromonas sp., pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Edwardsiella tarda

Edwardsiella tarda merupakan bakteri Gram negatif, berbentuk batang

kecil, bersifat motil. Pada uji TSIA didapatkan hasil slant berwarna merah, butt

berwarna kuning, dan menghasilkan gas tanpa memproduksi H2S. Hasil positif

pada uji indol dan negatif pada uji sitrat. Uji fermentasi glukosa, sukrosa, laktosa,

manitol, dan maltosa menunjukkan hasil yang positif disertai dengan adanya gas

pada tabung Durham.

Gambar 19 E. tarda, pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Page 13: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

21

E. tarda termasuk bakteri patogen oportunistik. Habitat umum bakteri ini

adalah di air. Bakteri ini dapat menyebabkan septikemia pada ikan dan dapat

menjadi patogen pada Cetacea. T. aduncus yang terinfeksi bakteri ini akan

menderita enterokolitis nekrotikan, dan atau septikemia karena mengkonsumsi

ikan yang terkontaminasi. Septikemia dapat berkembang menjadi emboli

interstisial yang parah atau bronkointerstisialpneumoni, hepatitis nekrotikan, dan

splenitis nekrotikan. Enteritis/kolitis nekrotikan dan hemoragika tersebut mirip

dengan yang ditimbulkan oleh infeksi Salmonella. Hewan yang terkena penyakit

ini biasanya lemah atau stres (Moeller 2003).

E. tarda merupakan bakteri yang bersifat zoonotik. Pada manusia, bakteri

ini biasanya menyebabkan diare, gastroenteritis, pada infeksi ekstra intestinal

dapat menyebabkan penyakit menyerupai tifoid, peritonitis dengan gejala sepsis

dan selulitis. Terkadang abses yang diinduksi oleh E. tarda dapat terlihat di hati

(Woo dan Bruno 1999).

Moraxella sp.

Menurut Biberstein dan Hirsh (1999) Moraxella merupakan bakteri Gram

negatif, berbentuk batang gemuk, pendek, berukuran 1,0-1,5 µm x 1,5-2,5 µm,

sering membentuk diplobasili atau rantai pendek. Pada media TSIA didapatkan

slant berwarna merah dan butt tidak berubah warna, tidak menghasilkan gas dan

H2S. Bakteri ini tidak motil, tidak memfermentasikan karbohidrat, memberikan

hasil negatif pada uji indol dan sitrat. Moraxella hidup secara komensal di

membran mukosa manusia dan mamalia (Quinn et al. 2004).

Gambar 20 Moraxella sp., perwanaan Gram, perbesaran objektif 100x

Menurut Quinn et al. (2004), ada 3 spesies Moraxella yang dikenal pada

dunia veteriner, yakni M. bovis, M. lacunata, dan M. phenylpyruvica. M. bovis

merupakan spesies yang patogen karena dapat menyebabkan infectious bovine

keratokonjunctivitis/pink eye pada sapi. M. lacunata pernah diisolasi dari fetus

Page 14: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

22

kuda abortus, kambing dengan septikemia, viral pneumonia, dan ensefalitis, akan

tetapi peran M. lacunata pada penyakit tersebut belum diketahui. M.

phenylpyruvica juga belum diketahui patogenitasnya pada hewan. Bakteri ini

pernah diperoleh dari saluran pencernaan kambing, saluran urogenital babi, dan

saluran urogenital dan otak kambing dan sapi.

Pada mamalia laut, belum ada laporan mengenai peran Moraxella dalam

suatu penyakit. Higgins (2000) melaporkan Moraxella spp. pernah diisolasi pada

integumen bowhead whale (Balaena mysticetus). Penelitian yang dilakukan oleh

Vedros et al. (1982) pada C. ursinus liar di Pulau St. Paul juga didapat Moraxella

pada limpa, orofaring, rektum, dan hidung. Castro et al. (2005) melaporkan telah

mengidentifikasi Moraxella spp. di rongga hidung Z. californianus. Dilihat dari

banyaknya Moraxella yang diisolasi dari saluran pernapasan mamalia laut, ada

kemungkinan Moraxella merupakan flora normal pada saluran pernapasan

mamalia laut. Keberadaannya di saluran pencernaan bisa dari ikan yang

dikonsumsi atau memang bakteri ini ada di dalam saluran pencernaan T. aduncus.

Listeria sp.

Listeria merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang, tidak berspora,

pada pewarnaan Ziehl-Neelsen bakteri ini berwarna biru, bersifat katalase positif,

dan motil. Menurut Quinn et al. (2004) ukuran dari bakteri ini sekitar 0,5-2,0 µm

x 0,4-0,5 µm dan bergerak dengan 1-5 flagela peritrichous. Bakteri ini tumbuh

baik pada nutrient agar dan agar darah, tetapi tidak dapat tumbuh pada MCA.

Gambar 21 Listeria sp., pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Listeria dapat bereplikasi di lingkungan. Distribusi dari bakteri ini sangat

luas. Terdapat 3 spesies Listeria yang bersifat patogen, yakni L. monocytogenes,

L. ivanovii, dan L. innocua. Diantara ketiga spesies Listeria yang patogen, L.

monocytogenes merupakan bakteri patogen yang paling penting karena dapat

menyebabkan penyakit listeriosis pada manusia dan berbagai spesies hewan

Page 15: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

23

sedangkan L. ivanovii dan L. innocua jarang terlibat dalam penyakit hewan

(Quinn et al. 2002).

Pada mamalia darat, manifestasi klinis dari L. monocytogenes dapat

menyebabkan ensefalitis, aborsi, septikemia, endoptalmitis pada domba, sapi,

kambing; L. ivanovii menyebabkan abortus pada domba dan kambing; L. innocua

menyebabkan meningoensefalitis pada domba (Quinn et al. 2002). Jeyasekaran et

al. (1996) melaporkan mengisolasi Listeria spp. pada ikan-ikan dan moluska yang

menjadi bahan baku seafood. Gudbjörnsdóttir et al. (2004) juga melaporkan

mengisolasi L. monocytogenes pada daging, unggas, dan bahan baku seafood di

negara-negara Nordik. Thornton et al. (1998) untuk pertama kalinya mengisolasi

L. ivanovii di lesio okular P. vitulina dan M. anguristirostris. Berdasarkan yang

dikemukakan oleh Jeyasekaran et al. (1996) dan Gudbjörnsdóttir et al. (2004),

Listeria yang diisolasi pada penelitian ini diperoleh dari pakan lumba-lumba.

Bacillus sp.

Bacillus sp. merupakan bakteri Gram positif berbentuk batang dan bersifat

motil. Ciri khas dari bakteri ini adalah memiliki endospora sehingga apabila

didapat bakteri Gram positif berbentuk batang dan memiliki spora, bakteri

tersebut digolongkan sebagai Bacillus. Menurut Quinn et al. (2004) terdapat jenis

Bacillus yang tidak motil, yakni B. anthracis dan B. mycoides. Sebagian besar

jenis Bacillus bersifat saprofit dan tersebar luas di air, tanah, udara, memiliki

tingkat patogenitas yang rendah atau bahkan tidak potensial patogenik.

Gambar 22 Bacillus sp., pewarnaan Gram, perbesaran objektif 100x

Berdasarkan penelitian Morris et al. (2011), diketahui bahwa Bacillus sp.

merupakan flora normal pada blowhole dan lambung T. truncatus yang hidup

bebas di tenggara Amerika Serikat. Keberadaan bakteri ini secara umum terjadi

sebagai kontaminan pada media yang digunakan atau kontak tidak langsung dari

Page 16: Pseudomonas MacConkey Agar - repository.ipb.ac.id · 10 . Streptococcus . spp., dan . Staphylococcus . spp. dari 3 ekor, Enterobacter. sp. dan . Aeromonas . sp. dari 2 ekor, sedangkan

24

ikan yang dimakan (Geraci et al. 1966; Quinn et al. 2002). EPA (1998)

melaporkan B.thuringiensis tidak menunjukkan patogenitas pada hewan laut dan

muara, sedangkan pada intervertebrata air menunjukkan toksisitas yang tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian telah diidentifikasi 14 genus bakteri, terdiri dari

12 spesies bakteri Gram negatif dan 7 spesies bakteri Gram positif dari saluran

pencernaan T. aduncus yang berada di kawasan konservasi lumba-lumba PT.

Wersut Seguni Indonesia, Pantai Cahaya, Kendal, Jawa Tengah. Bakteri yang

paling banyak ditemukan dalam saluran pencernaan T. aduncus adalah Serratia

sp. ditemukan pada 10 ekor lumba-lumba dan A. faecalis pada 5 ekor lumba-

lumba. Serratia sp. dan A. faecalis diduga merupakan flora normal saluran

pencernaan T. aduncus.

Saran

Perlu dilakukan uji lebih lanjut untuk mengidentifikasi bakteri sampai

tingkat spesies dengan memperbanyak jenis uji biokimiawi dan atau

menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Selain itu perlu penelitian lain

untuk mengidentifikasi mikroorganisme selain bakteri yang hidup dalam saluran

pencernaan T. aduncus atau organ yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Barrow GI, Feltham RKA, editor. 1993. Cowan and Steel’s Manual for the

Identification of Medical Bacteria. Ed ke-3. UK (GB): Cambridge Univ

Pr.

Bergey DH, Breed RS. 1994. Identification flow charts Bergey’s manual of

determinative bacteriology.

http://www.uiweb.uidaho.edu/micro_biology/250/IDFlowcharts.pdf. [30

Maret 2012].

Biberstein EL, Hirsh DC. 1999. Staphylococci. Di dalam: Hirsh DC, Zee YC,

editor. Veterinary Microbiology. USA (US): Blackwell Science. hlm

115-119.