proyek genom manusia

7
Proyek Genom Manusia Proyek Genom Manusia (bahasa Inggris: Human Genome Project, HGP) dilaksanakan untuk memetakan genom manusia sampai tingkat nukleotid atau base pair dan untuk mengidentifikasi seluruh gen yang ada di dalamnya. Tujuan Tujuan awal dari HGP adalah tidak hanya untuk menjelaskan seluruh 3 milyar "base pair" dalam genome manusia dengan sedikit kesalahan, tetapi juga untuk mengidentifikasi seluruh gen dalam data yang besar ini. Sebagian proyek ini masih berlangsung meskipun penghitungan awal mencatat sekitar 25.000 gen dalam genome manusia, yang lebih sedikit dari yang dikira oleh para ilmuwan. Tujuan lain dari HGP adalah mengembangkan lebih cepat lagi metode yang lebih efisien untuk mensekuens DNA dan analisis sekuens dan peralihan teknologi ini ke industri. Keuntungan Keuntungan praktikal proyek ini keluar ketika projek ini belum selesai. Misalnya, sejumlah perusahaan seperti Myriad Genetics mulai menawarkan tes genetik yang murah dan mudah yang dapat menunjukan gejala ke berbagai penyakit, termasuk kanker payudara, blood clotting, cystic fibrosis, liver, dan lainnya. Proyek genom manusia memiliki arti yang sangat penting karena katalog gen manusia mengandung sebuah gambaran pada sekuan setiap gen di dalam genom, hal ini akan menjadi sangat berharga bahkan

Upload: anjar-nuryanto

Post on 05-Jul-2015

1.080 views

Category:

Documents


54 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proyek Genom Manusia

Proyek Genom Manusia

Proyek Genom Manusia (bahasa Inggris: Human Genome Project, HGP) dilaksanakan untuk memetakan genom manusia sampai

tingkat nukleotid atau base pair dan untuk mengidentifikasi seluruh gen yang ada di dalamnya.

Tujuan

Tujuan awal dari HGP adalah tidak hanya untuk menjelaskan seluruh 3 milyar "base pair" dalam genome manusia dengan sedikit kesalahan, tetapi

juga untuk mengidentifikasi seluruh gen dalam data yang besar ini. Sebagian proyek ini masih berlangsung meskipun penghitungan awal mencatat

sekitar 25.000 gen dalam genome manusia, yang lebih sedikit dari yang dikira oleh para ilmuwan.

Tujuan lain dari HGP adalah mengembangkan lebih cepat lagi metode yang lebih efisien untuk mensekuens DNA dan analisis sekuens dan

peralihan teknologi ini ke industri.

Keuntungan

Keuntungan praktikal proyek ini keluar ketika projek ini belum selesai. Misalnya, sejumlah perusahaan seperti Myriad Genetics mulai

menawarkan tes genetik yang murah dan mudah yang dapat menunjukan gejala ke berbagai penyakit, termasuk kanker payudara, blood

clotting, cystic fibrosis, liver, dan lainnya.

Proyek genom manusia memiliki arti yang sangat penting karena katalog gen manusia mengandung sebuah gambaran pada sekuan setiap gen di dalam genom, hal ini akan menjadi sangat berharga bahkan untuk bertahun-tahun fungsinya pada beberapa gen lain yang belum diketahui. Selain itu tidak hanya berisi sekuan pada sebagian coding setiap gen, tetapi juga mengatur daerah masuknya gen ini. Salah satu dari beberapa gen ini memiliki kasalahan dalam menjalankan fungsinya sehingga menyebabkan sebuah penyakit genetik, berhubungan dengan hal ini katalog gen manusia akan secepatnya mengatasi gen ini dan menjadikan hal tersebut sebagai suatu pelajaran dalam mencapai strateginya untuk mencapai ketahanannya. Proyek genom manusia merupakan hal yang sangat penting, karena genom manusia telah menjadi fokus penelitian di bidang

Page 2: Proyek Genom Manusia

Biologi untuk akhir dekade ini dan untuk tahun yang akan datang, yang akan menjadi pusat perhatian dalam perhatian Biologi.Genom merupakan perangkap lengkap suatu informasi genetik yang ada pada suatu organisme. Manusia mempunyai 23 genom, genom manusia sangat besar hingga mencapai 2,6 miliyar atau sekitar 5000 km, yang di dalamnya terdapat bermacam-macam substansi seperti gen, pseudogen, segman gen, mikrosatelit dan sebagainya yang bekerja secara kompak dalam proses replikasi, transkripsi dan translasi protein di dalam sel. Maka dari itu proyek genom manusia dianggap suatu hal yang penting dalam kehidupan.Teknik kloning dan PCR merupakan hal yang berguna di dalam pre-genom untuk menguji atau memeriksa gen individual. Teknik tersebut lebih spesial digunakan untuk memahami genom di dalam proyek genom, proyek genom manusia merupakan sebuah sekuen yang menyeluruh. Proyek genom manusia dan proyek lainnya yang serupa dapat menggunakan genom spesies lain, oleh karena itu aktivitas molekuler pada sel manusia dalam mengawasi aktivitasnya memiliki gambaran yang luas. Proyek genom manusia lebih fokus pada transkriptom dan proteom yang mana kandungan informasinya di dalam genom digunakan oleh sel, dengan adanya proyek genom manusia banyak memberikan keuntungan diantaranya selain dapat meneruskan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Biologi Molekuler dan Genetik juga dapat berguna di bidang-bidang lain seperti Biokimia, Biologi sel dan Fisiologi. Bahkan dapat menciptakan kehidupan ilmu pengetahuan di bidang molekuler.Biasanaya genom manusia dengan genom pada banyak organisme lain, mengandung sejumlah banyak DNA intergenik yang pada awalnya dianggap tidak berfungsi, namun belakangan ini diketahui bahwa DNA intergenik cukup mempunyai peranan dalam genom manusia, hal tersebut diketahui untuk mengdapatkan sebuah gambaran lengkap pada organisasi DNA intergenik dalam genom yang tidak sama yang mempunyai keistimewaan yang kuat dalam menunjukan perannya untuk beberapa atau semua sekuen, yang dapat mengenalinya.

Page 3: Proyek Genom Manusia

Para peneliti melakukan penguraian kode genetika – DNA dengan cara memecah molekulnya menjadi rangkaian

asam amino penyusunnya. Penelitian ini hanya dapat dilakukan dengan bantuan mesin pengurai DNA yang

dikendalikan komputer dan bekerja secara otomatis melakukan pemecahan kode genetika menjadi rangkaian

senyawa dasarnya. Saat ini mesinnya semakin cepat dan dapat mengolah data dalam volume amat besar.

Ketika proyek genom manusia dituntaskan pada tahun 2006 lalu, ongkos yang dikeluarkan mencapai sekitar 10 juta

Dolar. Kini ongkosnya dapat ditekan lebih rendah lagi, yakni sekitar 10.000 Dolar untuk satu obyek penelitian. Tapi

tim peneliti masih berusaha menekan ongkos penelitiannya. Prof Lehrach menjelaskan: “Sasarannya adalah,

menekan ongkos penguraian genom menjadi hanya seribu Dolar atau kurang. Hal ini bagi dunia kedokteran tentu

saja berarti sebuah revolusi. Dengan begitu, kami dapat mempelajari biologi sebuah tumor atau juga penyakit

manusia dengan rinci, dengan harga yang setara dengan ongkos pemeriksaan kedokteran biasa.“

Yang dimaksud adalah ongkos diagnostik konvensional untuk penyakit kanker atau penyakit lainnya. Dengan

menekan ongkos diagnostiknya, akan terbuka peluang untuk mengobati penyakit sesuai karakteristik genetika

individual dengan tingkat kesuksesan lebih tinggi. Para ilmuwan di seluruh dunia, dewasa ini sudah mengumpulkan

bank data menyangkut informasi genetika dalam volume amat besar. Tentu saja awam mempertanyakan apa

risikonya? Sebab jika menyangkut istilah rekayasa genetika selalu muncul kekhawatiran publik. Misalnya muncul

ketakutan, data mengenai DNA dapat disalah gunakan untuk memanipulasi manusia menurut standar genetika.

Atau juga merampok rahasia personal seseorang, dalam hal ini kode genomnya.

Akan tetapi direktur institut Max-Planck untuk genetika di Berlin Prof. Lehrach berpendapat lain : “Saya hanya dapat

menggambarkan dalam waktu dekat ini hasil penguraian genom itu dimanfaatkan di studio kebugaran, untuk

mengoptimalkan program fitness masing-masing peserta. Pada prinsipnya kita memperoleh banyak keuntungan,

Page 4: Proyek Genom Manusia

terutama di bidang pengobatan penyakit yang amat berbahaya. Seharusnya setiap orang memutuskan sendiri

apakah saya perlu tahu hal ini atau tidak ? Ketakutan bahwa dari sekuens genom kami dapat mengidentifikasi

semua sifat manusia, amat berlebihan.“

Para ilmuwan tetap meyakini, proyek penguraian kode genetika 1000 manusia itu akan memberikan lebih banyak

keuntungan ketimbang kerugiannya. Sebab pada dasarnya proyek ini lebih ditekankan pada aspek kedokterannya.

Dengan itu dapat dibuka peluang bagi seseorang, untuk memprediksi risiko indivualnya terhadap penyakit dan juga

respons tubuhnya terhadap obat-obatan.

Selain itu dengan memiliki katalog informasi genetika cukup lengkap, dapat dilakukan penelitian komprehensif

menyangkut dua variasi kode genetika dengan sifat yang amat berbeda. Yakni variasi dari kode genetika yang lazim

terdapat pada hampir setiap individu dengan kode genetika yang memicu penyakit langka, seperti Cystic Fibrosis

atau penyakit Huntington. Karena sejauh ini masih terdapat celah amat besar menyangkut pengetahuan mekanisme

gen yang memiliki variasi semacam itu.

Proyek 1000 genom itu, selain hendak menguraikan kode genetika lengkap 1000 orang dari etnis berbeda-beda di

wilayah yang berbeda pula yang disebut exons, juga hendak membuat sekuens dari kelompok pembanding lainnya.

Yakni genom enam person dari dua keluarga batih, yang terdiri dari ibu, bapak dan anaknya yang telah dewasa

serta genom 180 personal dari keluarga yang diketahui menurunkan dua variasi kode genetika.

 

Pengertian BioetikaEtika diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat (Amin, 1983). Etika juga diartikan sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk, serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan juga merupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri. Dengan demikian etika dapat diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.Etika berhubungan dengan 4 hal, yaitu dilihat dari segi objeknya, etika membahas perbuatan yang dilakukan

Page 5: Proyek Genom Manusia

manusia, dilihat dari segi sumbernya, etika bersumber dari akal pikiran dan filsafat, dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu, dan penetap suatu perbuatan yang dilakukan manusia apakah perbuatan itu baik, buruk, hina, dan sebagainya, dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif, dapat berubah-ubah sesuai perkembangan ilmu dan zaman.Etika dan moral sama-sama membahas perbuatan manusia untuk selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau buruk. Perbedaan etika dan moral adalah etika dalam menentukan nilai baik atau buruk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan moral tolok ukurnya adalah norma-norma yang tumbuh berkembang dan berlangsung di masyarakat. Etika lebih bersifat teoritis, sedangkan moral lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang perilaku manusia secara universal, sedangkan moral secara lokal (Ya’qub, 1983).Bioetika atau bioethics atau etika biologi didefinisikan oleh Samuel Gorovitz (dalam Shannon, 1995) sebagai “penyelidikan kritis tentang dimensi-dimensi moral dari pengambilan keputusan dalam konteks berkaitan dengan kesehatan dan dalam konteks yang melibatkan ilmu-ilmu biologis”. Bioetika menyelidiki dimensi etis dari masalah-masalah teknologi, ilmu kedokteran, dan biologi yang terkait dengan penerapannya dalam kehidupan (Shannon, 1995). Bioetika juga diartikan sebagai studi tentang isu-isu etika dan membuat keputusan yang dihubungkan dengan kegunaan kehidupan makhluk hidup dan obat-obatan termasuk di dalamnya meliputi etika kedokteran dan etika lingkungan. Dengan demikian bioetika terkait dengan kegiatan yang mencari jawab dan menawarkan pemecahan masalah dari konflik moral. Konflik moral yang dimaksud meliputi konflik yang timbul dari kemajuan pesat ilmu-ilmu pengetahuan hayati dan kedokteran, yang diikuti oleh penerapan teknologi yang terkait dengannya.

Cara Pandang Reduksionisme dalam Perkembangan BiologiProblem-problem yang muncul terkait dengan bidang etika setelah perkembangan biologi, juga diakibatkan oleh cara pandang yang dikenal dengan reduksionisme (Sumitro, 2002). Reduksionisme merupakan cara pandang yang melandasi pemikiran bahwa segala sesuatu tentang sistem kehidupan hanya dapat dipahami apabila dipelajari bagian demi bagian pada skala yang semakin kecil (dari aspek ukuran volume dan massa). Selain itu, reduksionisme juga memiliki pengertian sebagai penyederhanaan sistem kehidupan dengan menganggapnya tidak berbeda dengan reaksi-reaksi kimia dan fisika pada benda mati. Pandangan seperti ini sangat penting untuk mendapat perhatian, sebab dapat muncul afeksi atau sikap yang bertentangan dengan nilai etika, yang diakibatkan kebiasaan penyederhanaan obyek kajian yang sesungguhnya terlalu kompleks untuk disederhanakan.Sehubungan dengan cara pandang reduksionisme tersebut, Sumitro (2002) mengemukakan perlunya kehati-hatian baik dalam pengembangan teknologi dengan basis lingkup kajian biologi modern, maupun kehati-hatian terhadap reduksionisme itu sendiri.

Page 6: Proyek Genom Manusia

___________________*) Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan dalam Menyambut Kongres Nasional XIV dan Seminar Nasional Biologi XX Perhimpunan Biologi Indonesia di Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Malang tanggal 15 Nopember 2008.

Kehati-hatian yang dimaksud perlu diwujudkan antara lain dalam bentuk kajian aspek etika pada saat penerapan teknologi (Jenie, 1997; Santosa, 2000; Djati, 2003). Sejalan dengan hal ini, Johansen & Harris (2000) dan Hasan (2001) juga mengemukakan bahwa hasil penelitian yang tidak mempertimbangkan aspek moral, etika, sosial, dan budaya, akan menimbulkan banyak permasalahan di masyarakat.Demikian pula Sudarminta SJ (1992) mengemukakan perlunya suatu dialog antara etika dan ilmu pengetahuan untuk sarana pertimbangan etik yakni apakah ilmu pengetahuan tersebut baik bagi manusia menurut totalitasnya sebagai manusia dan tidak hanya menurut kebutuhan tertentu saja. Oleh karena itu, aspek etika yang berkaitan dengan aplikasi biologi perlu mendapatkan perhatian yang serius.

Perkembangan Biologi Menuju Biologi MolekulerPada tahun 1953, Watson dan Crick memenangkan hadiah Nobel bidang blokimia, atas keberhasilan penelitian mereka dalam menyingkap (discoring ) struktur molekul dari DNA (Desoxyribo Nucleic Acid), yaitu suatu materi genetik yang bertanggung jawab dalam pemindahan sifat dari induk ke keturunannya. Temuan struktur kimia molekul DNA tersebut merupakan tonggak sejarah yang sangat penting dalam perkembangan ilmu biologi; yang kemudian mengantarkan ilmu biologi ke arah molekuler.Perkembangan lebih lanjut dari biologi molekuler adalah ketika kode-kode genetik pada segmen DNA mulai dapat ‘dibaca’. Penyingkapan tentang kode-kode genetik pada DNA ini terjadi pada tahun 1965, hanya 12 tahun sejak temuan struktur DNA. Dengan temuan ini para pakar biologi molekuler telah mampu ‘membaca’ kode-kode pada struktur gen, artinya para ahli telah mampu mengetahui bahwa suatu gen dengan struktur tertentu akan menyandi proses tertentu pula. Smith dan Nathan pada tahun 1970 menemukan enzim restriksi endonuklease; suatu enzim yang dapat digunakan untuk memotong DNA pada tempat-tempat yang dikehendaki. Selain enzim restriksi en-donuklease, enzim ligase ditemukan pula. Ligase merupakan enzim yang mampu ‘menyambung’ kembali rangkaian DNA yang telah ‘diiris’ oleh endonuklease tersebut. Dengan bahasa yang lebih sederhana, manusia telah dikaruniai kemampuan untuk dapat ‘mengiris’ DNA (gen), yaitu dengan ditemukannya ‘pisau-pengiris DNA’ yang berupa enzim restriksi endonuklease; serta dapat pula ‘menyambung kembali’ rangkaian DNA (gen) itu dengan ‘lem DNA’ yang berupa enzim ligase. Dengan temuan Smith dan Nathan diatas, maka para pakar biologi molekuler telah mampu

Page 7: Proyek Genom Manusia

melakukan pengirisan DNA pada segmen gen tertentu, kemudian memindahkan irisan DNA tersebut, dan disambungkan ke DNA lain dari makhluk yang lain pula; inilah yang dikenal dengan teknologi genetik (genetic engineering technology) , atau dikenal pula sebagai teknik rekombinasi DNA (DNA recombinant technique).Perkembangan yang dramatis terjadi pula pada tahun 1986, ketika Karry Mullis dari Cetus Corporation menemukan teknologi PCR (Polymerase Chain Reaction = Reaksi Berantai Polimerase). Dengan menggunakan teknologi PCR, DNA (gen) dapat diperbanyakkan dalam jumlah jutaaan kali DNA yang identik, dalam waktu yang hanya 24 jam. Perbanyakan DNA ini, yang dalam bahasa biologi molekuler disebut dengan istilah amplifikasi, dapat pula diberikan dalam bahasa yang lebih sederhana, yaitu bahwa dengan teknologi PCR,, DNA (gen) dapat ‘dikopi’ menjadi jutaan kali lipat.DNA (gen) yang identik (Jenie, 1997). Kontrol terhadap DNA (gen) tersebut dapat berupa: memindahkan DNA dari suatu makhluk ke makhluk yang lainnya, ataupun mengkopi DNA dalam jumlah yang jutaan kali lipat untuk tujuan-tujuan komersial ataupun jasa.Aktivitas analisis genom yang sekarang sedang dilakukan di dunia, adalah apa yang dikenal sebagai Human Genom Project (HGP) (Lindell & Milczarek dalam Johansen & Harris, 2000). .HGP atau Proyek Genom Manusia, merupakan suatu upaya terkoordinasi berskala internasional yang pertama kali dalam sejarah riset biologi. Proyek ini bertujuan untuk menentukan seluruh urutan nukleotida genom manusia yang berjumlah sekitar 3 milyard pasang basa, dan bersamaan dengan itu mengidentifikasi ± 100.000 gen yang merupakan faktor penentu bagi spesies makhluk manusia. Dengan diketahuinya fungsi dari setiap gen manusia yang menyandi fungsi biologis, maka dengan sendirinya dapat diidentifikasi gen-gen yang berperanan dalam penyakit yang terjadi pada manusia, dan dengan demikian dapat pula dikembangkan strategi untuk diagnostik, pengobatan, dan pencegahan.

Aplikasi teknologi serta industrial dari biologi molekuler inilah yang dikenal sebagai bioteknologi modern. Kegiatan ilmiah dari bioteknologi modern ini meliputi: Eksperimen rekayasa genetik, eksperiman transgenik (pemindahan gen dari satu makhluk ke makhluk lain), analisis genetik, sintesis protein, dll.Perkembangan di bidang bioteknologi kedokteran/farmasi terjadi pada tahun 1978 pada saat industri Genentech di AS berhasil menyisipkan gen sintetik penyandi sintesis hormon insulin manusia ke dalam bakteri Escherissia coli, dan sebagaimana diharapkan, bakteri E. coli tersebut akhirnya memproduksi hormon insulin manusia dalam jumlah yang banyak.Dengan rekayasa genetik ini, manusia telah mampu membuat makhluk-makhluk baru yang terekayasa secara genetik, yang dalam bioteknologi modern dikenal dengan sebutan GMO (genetically modified organisms) atau ONT (organism of new treatment = makhluk yang telah diberi perlakuan baru (terbarukan secara genetik). Melalui

Page 8: Proyek Genom Manusia

bioteknologi modern telah mampu membuat makhluk-makhluk baru, umumnya baru berupa enginered microbes, atau mikroorganisme terekayasa, yang mempunyai sifat-sifat seperti yang dikehendaki oleh pakar pembuatnya.Bioetika sebagai PengendaliKegiatan-kegiatan bioteknologi modern telah banyak memberikan manfaat bagi kemanusiaan. Namun demikian eksperimen-eksperimen bioteknologi modern perlu diberi rambu-rambu pengaturannya, mengapa demikian? Bioteknologi modern melibatkan percobaan-percobaan yang menyangkut gen, suatu materi pembava sifat dari suatu organisme. Eksperimen transgenik yaitu pemindahan gen dari satu makhluk ke makhluk yang lainnya, baik sejenis maupun tidak, sering dilakukan dalam laboratorium bioteknologi modern. Di AS (Jenie, 1997) pernah dilakukan pemindahan gen penyandi proses fosforisensi dari kunang-kunang ke tumbuhan rendah, dan apa yang terjadi adalah tumbuhan rendah tersebut pada malam hari berfosforisensi ! Jelas bahwa ekeperimen pada contoh adalah pemindahan gen dari insekta ke tumbuhan rendah, dari dunia makhluk yang satu ke dunia makhluk yang sama sekali berbeda dan eksperimen tersebut berhasil !Keberhasilan dalam eksperimen transgenik tersebut telah membuat sementara pakar menjadi ‘arogan’; bahkan beberapa diantaranya sampai mengatakan “we play God” yang maksudnya lebih kurang “Kita bermain (sebagai) Tuhan”! Keberhasilan eksperimen di atas, juga telah memberanikan para pakar bioteknologi untuk melakukan eksperimen transgenik yang lebih ambisius lagi, dengan rencana-rencana penyempurnaan gen manusia, atau memindahkan gen manusia ke makhluk lain, atau sebaliknya.Jika penelitian bioteknologi modern telah masuk ke kawasan ini, yaitu bermain dengan gen manusia tanpa tujuan yang dapat diterima moral, maka perlu diterapkannya rambu-rambu aturan main bagi riset di bidang bioteknologi modern ini. Jika tidak demikian jelas bahwa tatanan kemanusiaan akan rusak!. Dapat dibayangkan apabila eksperimen transgenik melibatkan pemindahan gen dari hewan/tumbuhan ke manusia, atau sebaliknya, apa yang akan terjadi ?Oleh karena itu diperlukan aturan main bagi riset tekhologi rekayasa genetik, yang diharapkan dapat tertuang di dalam kode etik khusus, yang dikenal sebagai Bioetika. Di samping itu, bioetika harus masuk ke dalam bidang pendidikan/pembelajaran. Margono (2003) mengatakan bahwa perkembangan penelitian bioteknologi seperti genom manusia, teknologi reproduksi, kloning, transgenik, dan lainnya akan memerlukan kebijaksanaan sosial dan sikap individu. Hal ini menyebabkan perlunya membelajarkan bioetika, karena dengan cara demikian akan dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak yang sesuai dengan etika dan moral dalam menanggapi masalah-masalah biologi.Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan berpikir dalam menetapkan suatu keputusan etika dan moral. Oleh karena itu, lembaga pendidikan mempunyai beban dan

Page 9: Proyek Genom Manusia

tanggung jawab untuk melaksanakan pembelajaran yang terkait dengan etika (bioetika) dan moral serta membantu siswa mengembangkan cara-cara dalam membuat keputusan moralnya (Kormondy dalam Margono, 2003).

Pembelajaran BioetikaPembelajaran bioetika dapat dilaksanakan pada berbagai jenjang pendidikan, dengan catatan pembelajaran ini berintikan bagaimana mengambil keputusan terkait etika (keputusan etik). Pembelajaran bioetika tidak membelajarkan keputusan apa yang harus diambil, namun membelajarkan bagaimana cara mengambil keputusan tersebut. Beberapa prinsip yang dapat diadaptasi untuk kepentingan pembelajaran bioetika (Shannon, 1997) adalah:1. Otonomi (Autonomy). Prinsip otonomi adalah suatu bentuk kebebasan bertindak dimana seseorang mengambil keputusan sesuai dengan rencana yang ditentukan sendiri.2. Tidak merugikan (Nonmaleficence). Prinsip ini merupakan suatu cara teknis untuk menyampaikan bahwa kita berkewajiban tidak mencelakakan orang lain. Bila kita tidak bisa berbuat baik kepada seseorang, maka sekurang-kurangnya kita wajib untuk tidak merugikan orang lain.3. Berbuat baik (Beneficence). Prinsip berbuat baik merupakan segi positif dari prinsip tidak merugikan. Kewajiban berbuat baik menuntut bahwa kita harus membantu orang lain dalam memajukan kepentingan mereka.4. Keadilan (Justice). Prinsip keadilan mempunyai makna proporsional, sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.

Pembelajaran bioetika dapat dilakukan sebagaimana yang dikemukakan Fullick & Ratcliffe (1996) yakni :1. Interpretasi (memperkenalkan isu-isu etika dalam Biologi, misal: kloning, apa kloning itu? – bagaimana kalau suami istri tidak punya anak secara biologis karena suami Azoospermia, bertahan ingin punya anak biologis dengan kloning?)2. Analisis (faktor-faktor apa baik dari luar maupun dalam diri seseorang yang mempengaruhi seseorang ingin punya anak?3. Argumen (rencana keputusan apa saja yang mungkin diambil dan apa kekuatan dan kelemahan masing-masing?)4. Pengambilan Keputusan (keputusan yang dapat diambil setelah melakukan kritik terhadap masing-masing rencana keputusan).

Strategi pembelajaran bioetika dapat berupa diskusi maupun debat yang mengandung tahapan di atas. Pembelajaran bioetika seperti tersebut di atas dikenal juga dengan pembelajaran bioetika menggunakan Dilema

Page 10: Proyek Genom Manusia

Bioetika.Strategi pembelajaran bioetika yang juga banyak digunakan di Inggris, Amerika dan negara lainnya adalah menggunakan kerangka kerja yakni: Pembuatan Peta Konsekuensi, Analisis Untung Rugi, dan Pengambilan Keputusan (Fullick & Ratcliffe, 1996).

PETA KONSEKUENSI: berisi peta “akibat”, apa saja yang akan terjadi sebagai konsekuensi dari suatu tindakan atau isu terkait biologi dan teknologinya atau lingkungan. Misal, pembangunan PLTN, konsekuensi apa saja yang akan terjadi atau dihasilkan dengan pembangunan PLTN. Guru dapat mendaftar semua sumbangan pemikiran siswa (tidak perlu membenarkan dan menyalahkan yang dikemukakan siswa).

ANALISIS UNTUNG RUGI: Guru mengajak siswa untuk menganalisis besarnya untung dan rugi dari “akibat” yang akan ditimbulkan oleh suatu tindakan yang terkait biologi.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Setelah melakukan analisis untung rugi secara cermat, guru memotivasi siswa untuk menentukan keputusan apa yang bisa diambil.

Model ABCDE sebagai Salah Satu Model Pengambilan Keputusan Etik dalam Pembelajaran BioetikaModel pengambilan keputusan etik ini memberikan peluang kepada suatu kelompok atau individu untuk mencapai suatu keputusan akhir dalam suatu konflik etika atau Dilema Bioetika. Model ABCDE ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memikirkan argumentasi yang mungkin bertentangan yang dapat muncul, kerugian dan manfaat yang diperoleh, yang kesemuanya untuk mencapai keputusan terakhir yang berlandaskan pada kejujuran pribadi.

Penjelasan model ini adalah sebagai berikut:A. Argumentasi. Meminta siswa mengemukakan solusi apa yang dapat diputuskan dalam menghadapi suatu konflik etika, misal: Aborsi. Untuk melakukan hal ini siswa diminta berpegang teguh pada posisi sebelum diskusi tentang sisi lain dari argumentasinya.B. Both Sides. Meyakinkan siswa bahwa suatu argumentasi mempunyai dua atau lebih sisi yang dapat didekati dari perspektif konsekuensi. Mengingatkan para siswa untuk membuat suatu keputusan dengan konsekwensinya. Adalah penting untuk mendorong para siswa untuk melihat bahwa ada sisi lain dari argumentasinya, sungguhpun mereka

Page 11: Proyek Genom Manusia

boleh memprotes bahwa mereka hanya melihat dari satu sisi saja.C. Costs and Benefits. Menggunakan informasi yang telah mereka kembangkan terkait dengan keuntungan dan kerugian (Kemaslahatan dan Kemudlorotan) masing-masing argumentasi.D. Decision. Penggunaan diskusi terbuka dan debat, agar para siswa dapat mencapai suatu keputusan atau kesimpulan. Tidak berarti seluruh kelas perlu setuju. Bagaimanapun, ini adalah suatu hal berharga untuk belajar mencapai keputusan terakhir, sebab hal inipun akan terjadi pada masyarakat yang lebih luas. Keputusan boleh jadi disetujui oleh mayoritas pemilih atau oleh konsensus. Atau tidak semua orang akan setuju.E. Evaluate. Dengan semua argumentasi, keuntungan dan kerugian, dan keputusan terakhir, apakah proses sudah berjalan dengan baik? Dalam hal ini, perlu dilakukan evaluasi sekali lagi terhadap keputusan akhir yang diambil.

Model ini mempunyai keuntungan antara lain kemudahan untuk menawarkan suatu proses pengambilan keputusan secara langsung. Juga menyediakan suatu forum di mana masing-masing individu dapat menjelaskan nilai-nilai yang dimiliki dan juga memahami pendapat orang lain. Melalui proses ini, para siswa akan menemukan informasi baru, pandangan yang berbeda, mempertentangkan apa yang mereka miliki, dan mengembangkan argumentasi. Keputusan sebagai bagian dari proses ini memberikan peluang pada para siswa untuk belajar menerima secara sosial dan secara moral. Evaluasi sebagai langkah akhir, menyoroti konsekwensi dari keputusan yang telah diambil. Penggunaan model ini tidak akan membuat semua orang bahagia tetapi akan menawarkan kepada para siswa suatu kesempatan untuk menguji proses pengambilan keputusan yang etis dengan menyelidiki hal-hal di luar nilai-nilai yang mereka yakini.

KesimpulanPara guru biologi dapat mengembangkan siswa dengan belajar untuk berpikir dan memprediksi konsekuensi dari apa yang dilakukan. Mendiskusikan pendapat-pendapat baik yang pro maupun kontra adalah hal yang sangat berharga untuk mengembangkan wawasan siswa. Proses memperoleh keputusan etik dari suatu fenomena dalam biologi perlu dibelajarkan kepada siswa dengan berlandaskan filosofi konstruktivistik, agar kelak siswa sebagai ilmuwan biologi dapat mempertimbangkan tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam proses ilmiah.

Daftar Rujukan