proteinuria publish

4
 PROTEINURIA Proteinuria adalah adanya protein di dalam urin manusia yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih dari mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m 2 .Dalam keadaan normal, protein didalam urin sampai sejum tertentu masih dianggap fungsional. Sejumlah protein ditemukan pada pemeriksaan urin rutin, baik tanpa gejala, ataupun dapat menjadi gejala a dan mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal yang serius.Walaupun penyakit ginjal yang penting jarang tanpa ada proteinuria, kebanyakan kasus proteinuria biasanya bersifat sementara, tidak penting atau merupakan penyakit gi yang tidak progresif.Lagipula protein dikeluarkan urin dalam jumlah yang bervariasi sedikit dan secara langs bertanggung jawab untuk metabolisme yang serius.adanya protein di dalam urin sangatlah penting, dan memerlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan adanya penyebab/penyakit dasarnya.Adapun proteinuria yang ditemukan s pemeriksaan penyaring rutin pada orang sehat sekitar 3,5%.Jadi proteinuria tidak selalu merupakan manifestasi kelai ginjal. Biasanya proteinuria baru dikatakan patologis bila kadarnya diatas 200mg/hari pada beberapa kali pemeriks dalam waktu yang berbeda. Ada yang mengatakan proteinuria persisten jika protein urin telah menetap selama 3 bu atau lebih dan jumlahnya biasanya hanya sedikit diatas nilai normal.Dikatakan proteinuria massif bila terdapat protei urin melebihi 3500 mg/hari dan biasanya mayoritas terdiri atas albumin. Dalam keadaan normal, walaupun terdapat sejumlah protein yang cukup besar atau beberapa gram protein plasma y melalui nefron setiap hari, hanya sedikit yang muncul didalam urin.Ini disebabkan 2 faktor utama yang berperan yaitu 1.Filtrasi glomerulus 2.Reabsorbsi protein tubulus 2.1. Patofisiologi Proteinuria Proteinuria dapat meningkatkan melalui salah satu cara dari ke-4 jalan yaitu: 1. Perubahan permeabilitas glumerulus yang mengikuti peningkatan filtrasi dari protein plasma nor terutama abumin. 2.  Kegagalan tubulus mereabsorbsi sejumlah kecil protein yang normal difiltrasi. 3. Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal, Low Molecular Weight Protein (LMWP) dalam jum melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus. 4. Sekresi yang meningkat dari mekuloprotein uroepitel dan sekresi IgA dalam respon untuk inflamasi. Derajat proteinuria dan komposisi protein pada urin tergantung mekanisme jejas pada ginjal yang berak hilangnya protein.Sejumlah besar protein secara normal melewati kapiler glomerulus tetapi tidak memas urin.Muatan dan selektivitas dinding glomerulus mencegah transportasi albumin, globulin dan protein den berat molekul besar lainnya untuk menembus dinding glomerulus.Jika sawar ini rusak, terdapat keboco protein plasma ke dalam urin (proteinuria glomerulus).Protein yang lebih kecil (<20 kDal) secara bebas disa tetapi di absorbsi kembali oleh tubulus proksimal.Pada individu normal ekskresi kurang dari 150 mg/hari d protein total dan albumin hanya sekitar 30 mg/hari sisa protein pada urin akan diekskresi oleh tubulus a sejumlah kecil β-2 mikroglobulin, apoprotein, enzim dan hormon peptida. Dalam keadaan normal glomerulus endotel membentuk barier yang menghalangi sel maupun partikel menembus dindingnya.Membran basalis glomerulus menangkap protein besar (>100 kDal) sementara f  processes dari epitel/podosit akan memungkinkan lewatnya air dan zat terlarut kecil untuk transpor mel saluran yang sempit.Saluran ini ditutupi oleh anion glikoprotein yang kaya akan glutamat,aspartat, dan as silat yang bermuatan negatif pada pH fisiologis.Muatan negatif akan menghalangi transpor molekul an seperti albumin. Mekanisme lain dari timbulnya proteinuria ketika produksi berlebihan dari proteinuria abnormal y melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.Ini biasanya sering dijumpai pada diskrasia sel plasma (mieloma mult

Upload: fatya-annisa

Post on 19-Jul-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proteinuria Publish

5/17/2018 Proteinuria Publish - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proteinuria-publish 1/4

 

 

PROTEINURIA

Proteinuria adalah adanya protein di dalam urin manusia yang melebihi nilai normalnya yaitu lebih dari

mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m2.Dalam keadaan normal, protein didalam urin sampai sejum

tertentu masih dianggap fungsional.

Sejumlah protein ditemukan pada pemeriksaan urin rutin, baik tanpa gejala, ataupun dapat menjadi gejala a

dan mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal yang serius.Walaupun penyakit ginjal yang penting jarang tanpa ada

proteinuria, kebanyakan kasus proteinuria biasanya bersifat sementara, tidak penting atau merupakan penyakit gi

yang tidak progresif.Lagipula protein dikeluarkan urin dalam jumlah yang bervariasi sedikit dan secara langs

bertanggung jawab untuk metabolisme yang serius.adanya protein di dalam urin sangatlah penting, dan memerlu

penelitian lebih lanjut untuk menentukan adanya penyebab/penyakit dasarnya.Adapun proteinuria yang ditemukan s

pemeriksaan penyaring rutin pada orang sehat sekitar 3,5%.Jadi proteinuria tidak selalu merupakan manifestasi kelai

ginjal.

Biasanya proteinuria baru dikatakan patologis bila kadarnya diatas 200mg/hari pada beberapa kali pemeriks

dalam waktu yang berbeda. Ada yang mengatakan proteinuria persisten jika protein urin telah menetap selama 3 bu

atau lebih dan jumlahnya biasanya hanya sedikit diatas nilai normal.Dikatakan proteinuria massif bila terdapat protei

urin melebihi 3500 mg/hari dan biasanya mayoritas terdiri atas albumin.

Dalam keadaan normal, walaupun terdapat sejumlah protein yang cukup besar atau beberapa gram protein plasma y

melalui nefron setiap hari, hanya sedikit yang muncul didalam urin.Ini disebabkan 2 faktor utama yang berperan yaitu

1.Filtrasi glomerulus

2.Reabsorbsi protein tubulus

2.1. Patofisiologi Proteinuria

Proteinuria dapat meningkatkan melalui salah satu cara dari ke-4 jalan yaitu:

1.  Perubahan permeabilitas glumerulus yang mengikuti peningkatan filtrasi dari protein plasma nor

terutama abumin.

2.  Kegagalan tubulus mereabsorbsi sejumlah kecil protein yang normal difiltrasi.3.  Filtrasi glomerulus dari sirkulasi abnormal,Low Molecular Weight Protein (LMWP) dalam jum

melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.

4.  Sekresi yang meningkat dari mekuloprotein uroepitel dan sekresi IgA dalam respon untuk inflamasi.

Derajat proteinuria dan komposisi protein pada urin tergantung mekanisme jejas pada ginjal yang berak

hilangnya protein.Sejumlah besar protein secara normal melewati kapiler glomerulus tetapi tidak memas

urin.Muatan dan selektivitas dinding glomerulus mencegah transportasi albumin, globulin dan protein den

berat molekul besar lainnya untuk menembus dinding glomerulus.Jika sawar ini rusak, terdapat keboco

protein plasma ke dalam urin (proteinuria glomerulus).Protein yang lebih kecil (<20 kDal) secara bebas disa

tetapi di absorbsi kembali oleh tubulus proksimal.Pada individu normal ekskresi kurang dari 150 mg/hari d

protein total dan albumin hanya sekitar 30 mg/hari sisa protein pada urin akan diekskresi oleh tubulus a

sejumlah kecil β-2 mikroglobulin, apoprotein, enzim dan hormon peptida.

Dalam keadaan normal glomerulus endotel membentuk barier yang menghalangi sel maupun partikel

menembus dindingnya.Membran basalis glomerulus menangkap protein besar (>100 kDal) sementara f

 processes dari epitel/podosit akan memungkinkan lewatnya air dan zat terlarut kecil untuk transpor mel

saluran yang sempit.Saluran ini ditutupi oleh anion glikoprotein yang kaya akan glutamat,aspartat, dan as

silat yang bermuatan negatif pada pH fisiologis.Muatan negatif akan menghalangi transpor molekul an

seperti albumin.

Mekanisme lain dari timbulnya proteinuria ketika produksi berlebihan dari proteinuria abnormal y

melebihi kapasitas reabsorbsi tubulus.Ini biasanya sering dijumpai pada diskrasia sel plasma (mieloma mult

Page 2: Proteinuria Publish

5/17/2018 Proteinuria Publish - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proteinuria-publish 2/4

 

 

dan limfoma) yang dihubungkan dengan produksi monoklonal imunoglobulin rantai pendek.Rantai pendek

dihasilkan dari kelainan yang disaring oleh glomerulus dan di reabsorbsi kapasitasnya pada tubu

proksimal.Bila ekskersi protein urin total melebihi 3,5 gram sehari, sering dihubungkan den

hipoalbuminemia, hiperlipidemia dan edema (sindrom nefrotik).

2.2. Proteinuria Fisiologis

Proteinuria sebenarnya tidaklah selalu menunjukkan kelainan/penyakit ginjal.Beberapa keadaan fisiol

pada individu sehat dapat menyebabkan proteinuria.Pada keadaan fisiologis sering ditemukan proteinuria rinyang jumlahnya kurang dari 200 mg/hari dan bersifat sementara.Misalnya, pada keadaaan demam tinggi, ga

 jantung, latihan fisik yang kuat terutama lari maraton dapat mencapai lebih dari 1 gram/hari, pasien hemat

yang ditemukan proteinuria masif, yang sebabnya bukan karena kebocoran protein dari glomerulus tet

karena banyaknya protein dari eritrosit yang pecah dalam urin akibat hematuri tersebut (positif pa

proteinuria masif).

2.3. Proteinuria Patologis

Sebaliknya, tidak semua penyakit ginjal menunjukkan proteinuria, misalnya pada penyakit ginjal polikis

penyakit ginjla obstruksi, penyakit ginjal akibat obat-obatan analgestik dan kelainan kongenital kista, sering ti

ditemukan proteinuria.Walaupun demikian proteinuria adalah manifestasi besar penyakit ginjal dan merupa

indikator perburukan fungsi ginjal.Baik pada penyakit ginjal diabetes maupun pada penyakit ginjal non diabet

Kita mengenal 3 macam proteinuria yang patologis: Proteinuria yang berat, sering kali disebut ma

terutama pada keadaan nefrotik, yaitu protein didalam urin yang mengnadung lebih dari 3 gram/24 jam p

dewasa atau 40 mg/m2/jam pada anak-anak, biasanya berhubungan secara bermakna dengan lesi/keboco

glomerulus.Sering pula dikatakan bila protein di dalam urin melebihi 3,5 gram/24 jam.

Penyebab proteinuria masif sangat banyak, yang pasti keadaan diabetes melitus yang cukup lama den

retinopati dan penyakit glomerulus.Terdapat 3 jenis proteinuria patologis:

1.  Proteinuria glomerulus, misalnya: mikroalbuminuria, proteinuria klinis.

2.  Proteinuria tubular

3.  Overflow proteinuria

2.3.1.  Proteinuria Glomerulus

Bentuk proteinuria ini tampak pada hampir semua penyakit ginjal dimana albumin adalah jenis prot

yang paling dominan pada urin sedangkan sisanya protein dengan berat molekul rendah ditemukan ha

sejumlah kecil saja.

Dua faktor utama yang menyebabkan filtrasi glomerulus protein plasma meningkat: 1). Ketika ba

filtrasi diubah oleh penyakit yang dipengaruhi glomerulus, protein plasma, terutama albumin, mengala

kebocoran pada filtrat glomerulus pada sejumlah kapasitas tubulus yang berlebihan yang menyebab

proteinuria. Pada penyakit glomerulus dikenal penyakit perubahan minimal, albuminuria disebab

kegagalan selularitas yang berubah. 2). Faktor-faktor hemodinamik menyebabkan proteinuria glomeru

oleh tekanan difus yang meningkat tanpa perubahan apapun pada permeabilitas intrinsik dinding kapglomerulus.

Proteinuria ini terjadi akibat kebocoran glomerulus yang behubungan dengan kenaikan permeabil

membran basal glomerulus terhadap protein.

1.  Mikroalbuminuria

Pada keadaan normal albumin urin tidak melebihi 30mg/hari. Bila albumin di urin 30-300mg/hari atau

350 mg/hari disebut mikroalbuminuria. Mikroalbuminuria merupakan marker untuk proteinuria klinis y

disertai dengan penurunan faal ginjal LFG (laju filtrasi glomerulus) dan penyakit kardiovaskular sistem

Page 3: Proteinuria Publish

5/17/2018 Proteinuria Publish - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proteinuria-publish 3/4

 

 

Pada pasien diabetes mellitus tipe I dan II, kontrol ketat gula darah, tekanan darah dan mikroalbumin

sangat penting.

Hipotesis mengapa mikroalbuminuria dihubungkan dengan risiko penyakit kardiovaskular adalah kar

disfungsi endotel yang luas. Beberapa penelitian telah membuktikan adanya hubungan peranan kegaga

sintesis nitrit oksid pada sel endotel yang berhubungan antara mikroalbuminuria dengan risiko peny

kardiovaskular.

2.  Proteinuria Klinis

Pemeriksaan ditentukan dengan pemeriksaan semi kuantitatif misalnya dengan uji Esbach dan Biu

Proteinuria klinis dapat ditemukan antara 1-5 g/hari.

2.3.2.  Proteinuria Tubular

Jenis proteinuria ini mempunyai berat molekul yang rendah antara 100-150 mg/hari, terdiri atas

mikroglobulin dengan berat molekul 14000 dalton. Penyakit yang biasanya menimbulkan proteinuria tub

adalah: renal tubular acidosis (RTA), sarkoidosis, sindrom Faankoni, pielonefritis kronik dan akibat cang

ginjal.

2.3.3.  Overflow Proteinuria

Diskrasia sel plasma (pada mieloma multipel) berhubungan dengan sejumlah besar ekskresi ra

pendek/protein berat molekul rendah (kurang dari 4000 dalton) berupa Light Chain Imunoglobulin, y

tidak dapat di deteksi dengan pemeriksaan dipstik/ yang umumnya mendeteksi albumin/ pemeriksaan ru

biasa , tetapi harus pemeriksaan khusus. Protein jenis ini disebut protein Bence Jonespenyakit lain yang da

menimbulkan protein Bence Jones adalah amiloidosis dan makroglobulinemia.

2.3.4.  Proteinuria Isolasi

Adalah sejumlah protein yang ditemukan dalam urin tanpa gejala pada pasien sehat yang ti

mengalami gangguan fungsi ginjal atau penyakit sistemik.proteinuria ini hampir ditemukan secara kebetu

dapat menetap/persisten, dapat pula hanya sementara, yang mungkin saja timbul karena posisi lord

tubuh pasien. Proteinuria terisolasi dibagi dalam 2 kategori: 1) jinak dan 2) yang lebih serius lagi adalah y

mungkin tidak ortostatik dan timbul secara persisten.

2.3.4.1.  Proteinuria Isolasi Jinak

1.  Proteinuria fungsional

Ini adalah bentuk umum proteinuria yang sering terlihat pada pasien yang dirawa

rumah sakit karena berbagai penyakit. Proteinuria tersebut adalah jenis glomerulus yang diya

disebabkan oleh perubahan hemodinamik ginjal yang meningkatkan filtrasi glomerulus prot

plasma.

2.  Proteinuria transien idiopatik

Merupakan kategori proteinuria yang umum pada anak-anak dan dewasa muda, y

ditandai dengan proteinuria yang timbul selama pemeriksaan urin rutin orang sehat tetapi hilkembali setelah pemeriksaan urin dilakukan kembali.

3.  Proteinuria intermitten

Terdapat pada lebih dari separuh contoh urin pasien yang tidak mempunyai bu

penyebab proteinuria. Prognosis pada kebanyakan pasien adalah baik dan proteinuria kada

kadang menghilang setelah beberapa tahun.

4.  Proteinuria ortostatik (postural)

Pada semua pasien dengan ekskresi protein massif, proteinuria meningkat pada po

tegak dibandingkan posisi berbaring. Perubahan ortostatik pada ekskresi protein tampaknya ti

Page 4: Proteinuria Publish

5/17/2018 Proteinuria Publish - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proteinuria-publish 4/4

 

 

mempunyai kepentingan diagnosis dan prognosis. Proteinuria sering terjadi pada usia dew

muda, jarang terdapat pada usia di atas 30 tahun.

Patofosiologi proteinuria ortostatik tidaklah diketahui. Walaupun biasanya prognosis proteinu

ortostatik baik, persisten (non-ortostatik) proteinuria berkembang pada segelintir orang.

2.3.4.2. Proteinuria Terisolasi yang Persisten/Menetap

Anamnesis secara lengkap dan pemeriksaan fisik yang teliti untuk mencari penyakit

ginjal/sistemik yang menjadi penyebabnya.

2.4. Cara Mengukur Protein di Dalam Urin

Metode yang dipakai untuk mengukur proteinuria saat ini sangat bervariasi dan bermakna.Metode dip

mendeteksi sebagian besar albumin dan memberikan hasil positif palsu bila pH >7,0 dan bila urin sangat pe

atau terkontaminasi darah.Urin yang sangat encer menutupi proteinuria pada pemeriksaan dipstik.J

proteinuria yang tidak mengndung albumin dalam jumlah cukup banyak akan menjadi negatif palsu.Ini teruta

sangat penting untuk menentukan proteinBence Jones pada urin pasien dengan multipelk mieloma.Tes un

mengukur konsentrasi urin total secara benar seperti pada presipitasi dengan asam sulfosalisilat atau as

triklorasetat.Sekarang ini, dipstik yang sangat sensitif tersedia di pasaran dengan kemampuan mengu

mikroalbuminuria (30-300 mg/hari) dan merupakan petanda awal dari penyakit glomerulus yang terlihat un

memprediksi jejas glomerulus pada nefropati diabetik dini.

Derajat proteinuria dan komposisi protein pada urin tergantung dari mekanisme jejas pada ginjal y

berakibat hilangnya protein.Sejumlah besar protein secara normal melewati kapiler glomerulus, tetapi ti

memasuki urin.Muatan dan selektifitas dinding glomerulus mencegah transportasi albumin, globulin, d

protein dengan berat molekul besar lainnya untuk menembus dinding glomerulus.Akan tetapi, jika sawar

rusak, terdapat kebocoran protein plsama ke dalam urin (proteinuria glomerulus).Protein yang lebih k

(<20kDal) secara bebas disaring tetapi diabsorbsi kembali oleh tubulus proksimal.Pada individu normal eksk

kurang dari 150 mg/hari dari protein total dan albumin hanya sekitar 30 mg/hari, sisanya protein pada urin a

disekresi oleh tubulus atau adanya sejumlah kecil β-2 mikroglobulin, apoprotein, enzim-enzim dan horm

hormon peptida.

Dalam keadaan normal glomerulus endotel membentuk barier yang menghalangi sel maupun partikel lainmenembus dindingnya.Membran basalis glomerulus menangkap protein besar (>100kDal) sementara foot 

 processes dari epitel atau podosit akan memungkinkan lewatnya air dan solut kecil untuk transport melalui

saluran yang sempit.Saluran ini ditutupi oleh anion glikoprotein yang kaya akan glutamat, asam partat, asam

sialat yang bermuatan negatif pada pH fisiologis.Muatan negatif ini akan menghalangi transport molekul anio

seperti albumin

Referensi : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II