protap solusio plasenta

Upload: amira-alhadar

Post on 09-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bbb

TRANSCRIPT

Protap Solusio Plasenta

Protap Solusio PlasentaTujuan

: Terutama menyelamatkan ibu, mencegah komplikasi.

Metoda: Mencegah dan atau menangani syok, mencegah dan atau menangani DIC (bila pasien PEB/Eklampsia maka protap PEB/Eklampsia.

Petugas: 5 orang 1 CR (chief Residen), 1 2C, 1 2A, 2 paramedis.

Waktu

Metoda

(menit)

pasien datang dengan suspek solusio plasenta

2

Nilai kesadaran, tanda vital, konjungtiva, akral

tentukan syok atau tidak syok.

5

Bila syok: berikan O2, 2 iv line, resusitasi, kateter, cross darah, DPL, UL,

GDS, BT, CT.

Bila tidak syok: iv line, kateter bila perlu, DPL, UL, GDS

10

Konfirmasi diagnosis

anamnesis : usia gestasi, faktor risiko

st obstetrik: uterus -> perut tegang terus, DJJ, perdarahan pervaginam USG

15

Tindakan : Persiapan upaya induksi atau operasi.

Ibu: Prognosis dapat partus dalam 3 jam dengan nilai palvik matang lakukan partus pervaginam.

Hemodinamik stabil dengan perjalanan persalinan masih jauh, lakukan SC.Janin: Hidup (TBJ1500 gram);lakukan SC setelah keadaan umum baik.

Hidup (TBJ 3500 cc/24 jam

Tatalaksana khusus

Tentukan status hidrasi pasien, bila hipovolemi lakukan rehidrasi, bila normovolemi berikan cairan seimbang antara input dan output dan bila hipervolemi lakukan restriksi cairan.

Pada keadaan anuri atau oliguri berikan cairan seimbang antara input dan output, dapat diberikan Dextran 40 dengan dosis 500 cc/24 jam.

Pada fase poliuri berikan cairan 2/3 dari jumlah cairan yang keluar.Pembagian tugas untuk tiap tahap dalam menangani kasus solusio plasentaTahap IIA dan Paramedis

Bertugas memasang infus, mengambil darah, memasang kateter, membuat daftar kontrol istimewa, melakukan pemeriksaan tensi, nadi, nafas setiap 15 menit pada satu jam pertama, selanjutnya tiap jam.

Tahap I atau IIA

Bertugas mengantarkan lembar konsul kepada residen anestesi bila pasien akan dilakukan operasi SC.Tahap IIB

Bertugas memastikan bahwa rencana tatalaksana yang direncanakan oleh CR dan tahap IIC saat pasien masuk sudah dilaksanakan dengan baik dan membantu pelaksanaannya bila diperlukan.

Tahap IIC

Bertugas melakukan konfirmasi diagnosis solusio plasenta saat pasien masuk, melaporkan kepada CR dan jaga utama, melakukan pemeriksaan rutin ibu dan janin, menentukan diagnosis dan rencana penanganan serta membuat rekam medik.

Tahap III/IV ( jaga utama dan CR)

Bertugas mengkonfirmasi pemeriksaan ibu dan janin, mengevaluasi seluruh data yang ada, dan menentukan diagnosis dan rencana penanganan. Melaporkan kepada konsulen jaga dan konsulen FM. Mensupervisi seluruh pekerjaan tahap dibawahnya termasuk memastikan dosis obet yang diberikan, mengevaluasi tanda vital, input dan output cairan.

Catatan:

Pasien solusio plasenta tanpa komplikasi di follow up oleh tahap IIA dengan supervisi jaga utama dan CR.Pasien solusio plasenta tanpa komplikasi pasca SC di follow up oleh tahap IIB dengan supervisi jaga utama dan CR.Pasien solusio plasenta dengan komplikasi di follow up oleh tahap IIC dengan supervisi jaga utama dan CR.Tindakan pertolongan persalinan pervaginam dilakukan minimal oleh tahap IIC dengan supervisi jaga utama dan CR.

Tindakan SC dilakukan oleh minimal tahap III.