prosiding penelitian lapangan i identifikasi

130
1 PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI KEPARIWISATAAN MELALUI 4A DI KOTA BATU, MALANG PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA 2019

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

1

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I

IDENTIFIKASI KEPARIWISATAAN

MELALUI 4A

DI KOTA BATU, MALANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA

2019

Page 2: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

2

PROSIDING

PENELITIAN LAPANGAN I

PEMBINA

Dra. AA Putri Sri, M.Si

TIM PENYUNTING

Dr. Putu Sucita Yanthy,SS.,M.Par

Ni Made Ariani, SE.,M.Par

Ida Bagus Ketut Astina, M.Si.

Ni Ketut Arismayanti, SST.Par. M.Par

I Gusti Ngurah Widyatmaja, SST.Par. M.Par

Nyoman Jamin Ariana,M.Par

Fanny Maharani Suarka, SST.Par., M.Par

Ni Nyoman Sri Aryanti, SST.Par.M.Par

Agus Muriawan Putra, SST.Par., M.Par

Ni Putu Ratna Sari, SST.Par. M.Par

Agung Sri Sulistyawati,SSt.Par.,M.Par

Putu Ratih Pertiwi, SST.Par., M. Par.,M.Rech

Ida bagus Dwi Setiawan,SST.Par.,M.Par

Putu Diah Kesuma Dewi, SST.Par.,M.Par

Page 3: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah

yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga buku Prosiding Penelitian

Lapangan i prosiding penelitian lapangan I Identifikasi Kepariwisataan Melalui

4A Di Kota Batu, Malang yang merupakan hasil penelitian dari para mahasiswa

angkatan 2018 dapat terwujud. Buku prosiding ini memuat sejumlah artikel hasil

penelitian para mahasiswa yang dibimbing oleh para Dosen Program Studi

Diploma IV Pariwisata yang dikumpulkan dan ditata oleh tim penyunting. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih

kepada seluruh pihak yang telah mewujudkan kegiatan ini, yang telah

meluangkan waktu tenaga dan pemikirannya demi kesuksesan kegiatan ini.

Semoga buku prosiding ini dapat memberi kemanfaatan bagi kita semua, untuk

kepentingan pengembangan ilmu pariwisata. Di samping itu diharapkan juga

dapat menjadi referensi bagi semua pihak

Kami mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama kegiatan hingga

penyusunan prosiding ini, Saran dan kritik yang membangun tetap kami tunggu

demi kesempurnaan buku prosiding ini.

Denpasar, 8 Oktober 2019

Koordinator Prodi Diploma IV Pariwisata

Dra. AA Putri Sri, M.Si

Page 4: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

4

DAFTAR ISI

1. Persepsi wisatawan tentang 4a (attraction, accesability, amenities,

ancilary) wisata coban rondo ................................................................... 1

2. Potensi wisata selecta kota batu malang dikaji melalui konsep 4a 1h ... 14

3. Identifikasi potensi 4a (attraction, amenities, accessibility, ancilliary) di

daya tarik wisata museum angkut .......................................................... 35

4. Identifikasi dan potensi 4A (atrraction, accessibility, amenities,

ancelarry) di kawasan wisata jatim park 3 kota batu ............................. 60

5. Identifikasi potensi wisata berdasarkan 4a (attraction, amenity,

accessibility, ancilliary) di taman rekreasi selecta ................................. 82

6. Identifikasi kepariwisataan melalui 4a di kota Batu (museum angkut)

.............................................................................................................. 108

Page 5: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

1

Persepsi wisatawan tentang 4a (attraction, accesability,

amenities, ancilary) wisata coban rondo

Agung Sri Sulistyawati, SST.Par.M.Par1)

, Drs. I Nyoman Jamin

Ariana,M.Par2)

, Nurhaliza3)

1)

Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Univesitas Udayana

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presepsi wisatawan tentang 4A(Attraction,

Accesability, Amenitis dan Ancillary), di Wisata Coban Rondo. Penelitian ini adalah

penelitian kualitatif. Data-data ini digali dengan cara pengamatan langsung ke objek wisata,

wawancara dengan beberapa informan dan dokumentasi di sekitar Objek Wisata Coban

Rondo. Semua data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan disajikan dalam bentuk

laporan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Objek Wisata Coban Rondo sudah mencapai

kelayakan maksimal untuk dikunjungi hal tersebut dapat dilihat dari 4A. Objek wisata coban

rondo memiliki potensi wisata alam yang menarik dan memiliki fasilitas yang memadai.

Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan persepsi wisatawan terhadap 4A. Usaha

pengembangan yang dilakukan oleh pihak pengelola sudah baik, akan tetapi masih terdapat

beberapa kendala. Kendala yang dihadapi adalah alam itu sendiri dimana dari pihak pengelola

Air Terjun Coban Rondo tidak diperbolehkan membangun karna berdampak tehadap kerusakan

alam. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Objek Wisata Coban Rondo memiliki potensi

yang dapat menarik wisatawan. Serta berbagai atraksi air terjun unggulan yang dapat

dikembangkan.

Kata Kunci : persepsi wisatawan , teori 4A

Abstract

This study aims to find out the perception of tourists about 4A (Attraction, Accessibility,

Amenitis and Ancillary), at Coban Rondo Tourism.This research is qualitative research. These

data are extracted by direct observation of tourist objects, interviews with several informants

and documentation around Coban Rondo Tourism Object. All data were analyzed

descriptively qualitatively and presented in the form of reports.The results showed that

Coban Rondo Tourism Object had achieved maximum feasibility to visit it can be seen from

4A. Coban Rondo attractions have interesting natural tourism potential and have adequate

facilities. This can be proven based on tourist perceptions of 4A. The development efforts

carried out by the management have been good, but there are still some obstacles. The

constraints faced are nature itself where the manager of Coban Rondo Waterfall is not

allowed to build because it affects the damage to nature.In general it can be concluded that

Coban Rondo Tourism Object has the potential to attract tourists. As well as various excellent

waterfall attractions that can be developed.

Keywords : tourist perception,theory 4A

Page 6: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

2

1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara dengan sektor pariwisata yang cukup besar, hal ini

dibuktikan dengan meningkatnya jumlah aktivitas kepariwisataan serta wisatawan

yang berkunjung untuk melakukan kegiatan kepariwisataan di Indonesia. Pariwisata

merupakan salah satu sektor penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Selain itu,

industri pariwisata juga merupakan salah satu mata pencarian alternatif bagi

masyarakat Indonesia dengan membangun usaha-usaha di bidang pariwisata.

Pariwisata Indonesia terkenal akan wisata alam dan wisata budaya. Hal itu yang

menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.

Melalui keindahan alam, keberagaman seni dan budaya, serta tradisi, adat istiadat

yang dimiliki oleh masyarakat lokal yang berbeda di setiap daerah. Seperti contohnya

Kabupaten Malang.

Kabupaten Malang merupakan wilayah terbesar kedua di Jawa Timur setelah

Surabaya. Kabupaten Malang memiliki luas 3.535 K . Penduduk Kabupaten Malang

berasal dari berbagai kalangan dan etnik antara lain Suku Jawa, Madura, sebagian

kecil keturunan Arab, Cina. Kabupaten Malang merupakan salah satu Kabupaten di

Indonesia yang menjadi tujuan wisata yang diminati wisatawan, dilihat dari jumlah

kunjungan wisatawan yang semakin naik dari tahun ke tahun.

Tabel 1 Jumlah Kujungan Wisatawan Wisata Coban Rondo tahun 2010-2017

Tahun Wisatawan

mancanegara

Wisatawan

domestik

Jumlah

2010 4.187 1.938.066 1.942.253

2011 9.983 2.101.822 2.111.805

2012 29.504 2.014.105 2.043.609

2013 33.226 2.517.248 2.550.474

2014 80.792 3.170.575 3.251.367

2015 99.873 3.554.609 3.654.482

2016 129.663 5.719.881 5.849.544

2017 10.669 2.084.553 2.095.222

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang

Page 7: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

3

Kabupaten Malang terkenal sebagai Paris for East Java, Kota Pendidikan dan

Kota Bunga. Selain itu, Kabupaten Malang juga terkenal dengan kota wisata.

Kabupaten Malang merupakan kota wisata tepatnya di Kota Batu. Kota Batu adalah

sebuah kota yang terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat

laut Malang. Kota Batu berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri dan

Malang-Jombang. Kota Batu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten

Pasuruan di sebelah utara serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan,

dan barat. Wilayah kota ini berada di ketinggian 700 - 1.700 meter di atas permukaan

laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 12- 19 derajat Celsius. Kota Batu

dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian ditetapkan

menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu

ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang. Batu

dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi

keindahan alam yang luar biasa. Kekaguman bangsa Belanda terhadap keindahan

dan keelokan alam Batu membuat wilayah kota Batu disejajarkan dengan sebuah

negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss

Kecil di Pulau Jawa. Kota Batu disebut sebagai kota wisata, banyak berbagai macam

objek wisata yang ditawarkan oleh Kota Batu. Mulai dari wisata alam, wisata

budaya, wisata kuliner, wisata minat khusus hingga wisata belanja. Adapun objek

wisata yang ditawarkan di Kota Batu antara lain Coban Rondo, Jatimpark 1, Jatimpark

2, Jatimpark 3, Selecta, Museum Angkut, Batu Secret Zoo Jawa Timur Park 2, Batu

Night Spectacular, Omah Kayu Batu Malang, Air Terjun Coban Talun, Eco Green

Park, Rumah Terbalik Batu, Jelajah Lima Benoa, Dan Alun-Alun Kota Batu. Objek

wisata yang paling populer tidak hanya dikalangan wisatawan domestik bahkan hingga

wisatawan asing salah satunya kawasan wisata Coban Rondo.

Coban Rondo merupakan salah satu daya tarik wisata yang ada di Indonesia

tepatnya di daerah Malang, terletak di Kecamatan Pujon, Kota Batu, Kabupaten

Malang, Jawa Timur. Coban Rondo terletak pada ketinggian 1135 meter di atas

permukaan laut. Air terjun ini memiliki ketinggian 84 meter dengan debit air berkisar

antara 90 liter per detik pada musim kemarau sampai dengan 150 liter per detik pada

musim penghujan. Air terjun ini menarik minat wisatawan akan keindahannya, selain

itu wisatawan yang datang banyak yang tertarik dengan cerita legenda di wisata coban

rondo sehingga wisatwan termotivasi untuk melihat langsung air terjun coban rondo.

Wana Wisata Coban Rondo menyimpan legenda unik. Konon, di bawah air terjun

terdapat gua tempat tinggal seorang wanita bernama Dewi Anjarwati. Suaminya Raden

Baron Kusuma bertempur melawan Joko Lelono, pemuda yang tertarik akan

kecantikan Dewi Anjarwati dan hendak menculiknya. Raden Baron tewas dalam

pertempuran itu dan istrinya disembunyikan di gua oleh para punokawan-nya. Karena

itulah tempat ini diberi nama Air Terjun Coban Rondo. Melalui latar belakang diatas,

penulis akan membahas tentang “Persepsi Wisatawan Tentang 4A (Attranction,

Accesability, Amenities, Ancillary) di Wisata Coban Rondo“ untuk mencari

tahubagaimana implementasi komponen 4A di kawasan tersebut, sebagai suatu

destinasi wisata. Adanya tujuan yang diharapkan dari adanya kegiatan penelitian ini

adalah : Untuk mengetahui Persepsi Wisatawan Terhadap 4A Di Objek Wisata Coban

Rondo.

Page 8: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

4

2. METODE PENELITIAN

Adapun penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian

ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Dina Mudayanti, 2008. Yang berjudul “

Potensi Dan Pengembangan Wana Wisata Coban Rondo Sebagai Daya Tarik

Wisata Di Kabupaten Malang Jawa Timur”dimana penelitain ini membahas

tentang potensi yang dimiliki Wana Wisata Coban Rondo dan mengetahui usaha –

usaha pengembangan Wana Wisa Coban Rondo adapun metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kualitatif dan hasilnya Penelitian

ini menunjukkan bahwa Coban Rondo memiliki potensi wisata yang menarik

sebagai wisata alam unggulan di Kabupaten Malang. Wana Wisata Coban Rondo

merupakan salah satu potensi wisata yang bisa dikembangkan. Kawasan Wana

Wisata Coban Rondo adalah kawasan wana wisata yang paling mudah ditempuh.

Jalan masuk menuju lokasi sudah beraspal, sehingga sangat memudahkan

wisatawan apabila ingin mengunjungi obyek wana wisata ini.

Wana Wisata Coban Rondo juga merupakan salah satu obyek wisata yang

dimiliki di Kabupaten Malang. Terletak sekitar 12 km dari Kota Batu, atau tepatnya

di Desa Pandasari Kecamatan Pujon. Di obyek wana wisata ini terdapat sebuah air

terjun dengan ketinggian 84 m. Di sekitar air terjun Coban Rondo, dipenuhi pohon-

pohon pinus dan cemara gunung, membuat suasana di obyek wisata ini serasa sejuk.

Tidak hanya air terjun yang ada di obyek wana wisata ini. Di objek ini juga dapat

melihat panorama keindahan kota Batu, aneka tanaman obat keluarga, aneka satwa,

sayuran organik, kios hijau atau tanaman hias, sarana bermain anak, outbound

serta penginapan. Wana Wisata Coban Rondo menyimpan legenda unik.

Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa

adanya daya tarik suatu daerah tersebut kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.

Pariwisata biasanya akan dapat lebih berkembang atau dikembangkan, jika disuatu

daerah terdapat lebih dari satu jenis objek dan daya tarik wisata.Persamaan telaah

sebelumnya dengan sekarang yaitu sama sama membahas Potensi Wisata

Coban Rondo. Metodelogi yang dipakai dalam laporan ini sama seperti laporan

penelitian oleh Dina Mudayanti yaitu menggunakan metodelogi penelitian kualitatif.

Data yang diperoleh digali dengan cara pengamatan langsung ke objek,

wawancara dengan beberapa informan, dan studi dokumen yang tersimpan di

kantor pengelola Coban Rondo. Wana Wisata Coban Rondo memiliki potensi untuk

dikembangkan mulai dari aksesibilitas maupun akomodasi.

Perbedaannya adalah penelitian sebelumnya yang berjudul “Potensi

Pengembangan Wana Wisata Coban Rondo Sebagai Daya Tarik Wisata Di

Kabupaten Malang Jawa Timur” yang membahas Wana Wisata Coban Rondo ,

bahwa telaah sebelumnya tidak menggunakan konsep 4A (Attraction, Amenities,

Accessibility, dan Ancillary). Sementara penelitian yang dilakukan sekarang

menggunakan konsep 4A (Attraction, Amenities, Accessibility, dan Ancillary).

Lokasi kegiatan penelitian dilaksanakan di Daerah Kota Malang tepatnya di

Kawasan wisata Coban Rondo yang terletak di Kecamatan Pujon, Kota Batu,

Kabupaten Malang, Jawa Timur pada hari Senin, tanggal 8April 2019.

Page 9: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

5

Definisi Operasional Variabel memiliki tujuan untuk menjelaskan variabel-

variabel yang akan diteliti untuk membatasi ruang lingkup permasalahan

penelitian, adapun variabel-variabel tersebut mengenai persepsi wisatawan tentang

4A di objek wisata Coban Rondo.

Tabel 2 Indikator Variabel Kuesioner

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR

POTENSI ATTRACTION - Alam DAYA - Buatan

TARIK - Budaya

WISATA

COBAN

RONDO

AMENITIES - Penginapan - Warung makan/minum - Ticketing - Toilet - Toko souvenir - Fasilitas umum lainnya(wifi, tempat istirahat,tempat penitipan barang) - Pos Keamanan

ACCESBILITY - Akses Jalan - Kemudahan transportasi - Tempat Informasi - Lokasi objek wisata - Petunjuk arah

ANCILLARY - Tersedianya organisasi atau lembaga pariwisata

Page 10: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

6

- Tersedianya organisasi sadar wisata - Tersedianya organisasi promosi pariwisata - Tersedianya pengelola pariwisata

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan

data, diantaranya:Metode observasi adalah cara mengumpulkan data berdasarkan

pengamatan langsung terhadap fisik objek penelitian. Dalam penelitian ini kegiatan

observasi dilakukan untuk mengidentifikasi komponen 4A di kawasan wisata Coban

Rondo. Metode wawancara ini dilakukan dengan cara wawancara mengajukan

sederet pertanyaan yang lengkap dan terperinci mengenai objek yang diteliti.

Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak pengelola kawasan wisata Coban

Rondo.Metode dokumentasi ini berupa pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengamati benda mati disertai dengan pengambilan gambar. Metode

kuesioner ini adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang berupa pertanyaan

tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari suatu kelompok orang melalui

wawancara atau melalui daftar pertanyaan yang disediakan.

Tabel 3 Skala Pengukuran Sikap Responden

Nomor Kategori Persepsi Nilai/Skor Rentang Nilai

1. Sangat Bagus 4 3.25 - 4.00

2. Bagus 3 2.51 – 3.24

3. Tidak Bagus 2 1.76 – 2.50

4. Sangat Tidak Bagus 1 1.00 – 1.75

Sumber: Skala Likert dalam Indrawan dan Yaniawati (2016)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Objek

Wisata Coban Rondo Coban Rondo adalah air terjun yang terletak di Kecamatan Pujon, Kota Batu, Kabupaten

Malang, Jawa Timur. Kata coban sendiri berarti air terjun, sedangkan rondo

berarti janda. Jadi coban rondo berarti air terjun janda. Penamaan ini berdasarkan

kejadian yang pernah terjadi di lokasi air terjun ini. Coban rondo merupakan wisata

air terjun yang memiliki ketinggian 84 meter, berada pada ketinggian 1.135 meter

Page 11: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

7

diatas permukaan laut. Air yang mengalir merupakan air yang berasal dari sumber

mata air Cemoro Dudo. Objek wisata Coban Rondo ini pertamakali dibuka tahun

1987 oleh Perum Perhutani yang berstatus BUMN dan merupakan bagian dari

wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH). Pada tahun 1987 karena objek wisata

Coban Rondo yang dikelolah oleh Perum Perhutani dalam pengembangannya belum

terfokus dan terminits dengan baik maka Perum Perhutani membentuk anak

perusahaan yang khusus bergerak dibidang pariwisata yaitu PT. Palari Risotis.

Alasan dibentuknya anak perusahaan yang bergerak khusus di bidang pariwisata

adalah karena bidang perum perhutani sangat banyak seperti, urusan hutan, kayu,

hasil hutan, wisata dan sebagainya sehingga dibentuklah PT. Palari Risotis. Pada

tahun 2002 November perum perhutani menyerahkan wisata coban rondo kepada

PT. Palari Risotis untuk lebih memfokuskan dalam pengembangan dan

pengelolaan objek wisata ini. Awal berdirinya, coban rondo hanya mengandalkan

air terjun sebagai daya tarik wisatanya, karena hanya mengandalkan air terjun maka

otomatis pengunjung akan bosan jadi pihak pengelola berencana mendirikan wahana

wisata berebeda akan tetapi kendalanya adalah alam itu sendiri karena lokasi coban

rondo yang berada di tengah hutan yang berbatasan dengan hutan limba, hutan

produksi dan hutan penyangga dilarang untuk membangun sehingga langkah yang

diambil adalah sonasi dimana harus ada sona inti, sona penyangga dan sona

pengembang. Sona inti, dimana tidak diperbolehkan adanya campur tangan

manusia artinya tidak dibolehkan untuk membangun di sona ini, sona

pengembangan dimana area ini diperbolehkan untuk membangun. Setelah sonasi,

pada tahun 2002 mulai adanya pengembangan di sona pengembangan dimana mulai

di bangunnya bumikperkemahan dan telah didirikan penginapan sederhana.

Di tahun 2009 wisata coban rondo mulai dikembangkan dengan

mendirikan/membuat wahana lain yang berasal dari alam itu sendiri sehingga wisata

coban rondo tidak hanya mengandalkan air terjun sebagai aikon utamanya saja. Pada

tahun 2009 dibuatlah taman labirin coban rondo, taman labirin coban rondo ditanam

selama 3 tahun, tujuan didirikan taman labirin coban rondo yaitu agar aikon yang

ditawarkan bukan hanya air terjunnya saja melainkan labirin coban rondo sehingga

aikonnya bergeser. Tahun 2015 adanya pengembangan sarana akomodasi dimana

penginapan- penginapan yang ada direnofasi dan dikembangkan lagi. Ada 4 tujuan

utama pengembangan wisata coban rondo yaitu air terjun, bumiperkemahan, villa

(sarana akomodasi), dan outdoor activity. Dalam pengembangannya wisata coban

rondo juga telah menerapkan program wisata edukasi dimana dari pihak

pengelolah wisata coban rondo bekerjasama dengan petani dari desa setempat

gunakan untuk mengembangkan wisata edukasi. Jadi disini ada dua program wisata

edukasi Jaberpetani dan saberpeternak disini pasar yang dituju adalah pelajar dimana

para pelajar yang ingin belajar berternak akan diajak mengenal seluk belum

peternakan sapi peras sedangkan bagi para pelajar yang ingin belajar bertani akan

diajak mengenal seluk beluk pertanian sayur mayur. Pengalaman yang paling

menarik dari kedua progran ini adalah bagi pelajar yang memilih belajar

saberpeternak akan diajak langsung memeras susu sapi, sedangkan bagi yang

memilih jabertani akan diajak memanen sayur mayur. Ada 3 Prospekstif pengelolaan

dan pengembangan coban rondo kedepannya yang produknya harus terpenuhi yaitu

Page 12: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

8

leaser (hiburan/wisata), unsur pertualangan dan unsur edukasi. Saat ini pihak

pengelola wisata coban rondo telah memikirkan pengembangan wisata

kedepannya dalam arti memenuhi kebutuhan pengunjung. Objek wisata coban rondo

saat ini telah mengalami pembangunan atau pembenahan terhadap berbagai sarana

dan prasarana yang ada. Mulai dari jalan, penginapan berupa villa,pintu gerbang

masuk, areal parkir hingga semakin banyaknya kedai-kedai makanan yang didirikan

berjajar rapi sehingga memberi kemudahan bagi pengunjung.

2. Sejarah Objek

Wisata Coban Rondo Konon Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang sarat dengan legenda yang berkembang yang

berawal dari sepasang pengantin baru bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi

dan suaminya Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro mereka hidup dengan

sangat damai. Setelah usia pernikahan mencapai 36 hari atau dikenal dengan

istilah selapan (dalam bahasa Jawa), Dewi Anjarwati mengajak suaminya

berkunjung ke Gunung Anjasmoro untuk menemui mertuanya. Walaupun

Sempat dilarang pergi oleh orang tuanya, tetapi keduanya bersikeras

melanjutkan keinginannya menurut tradisi Jawa apabila pasangan yang baru menikah

dilarang untuk pergi jauh apabila usia pernikahannya baru selapan. Hingga pada

akhirnya, sesampainya di tengah jalan, pasangan suami istri itu bertemu dengan

Joko Lelono. Joko Lelono yang tidak jelas asal usulnya terpikat dengan kecantikan

Dewi Anjarwati dan berusaha untuk merebutnya dari tangan Raden Baron.

Perkelahian pun terjadi, Raden Baron lalu meminta agar Dewi Anjarwati

disembunyikan di tempat yang ada air terjunnya. Sementara itu, perkelahian sengit

selama tiga hari tiga malam terjadi antara Joko Lelono dan Raden Baron. Hingga

akhirnya keduanya sama - sama meninggal. Sejak saat itu, Dewi Anjarwati berstatus

janda atau rondo. Coban merupakan kata lain dari air terjun. Sementara rondo berarti

janda.

Air terjun tempat Dewi Anjarwati menunggu suaminya itu pun diberi nama

Coban Rondo yang artinya air terjun janda. Konon, batu besar yang ada di bawah air

terjun itu merupakan tempat duduk Dewi Anjarwati sembari menunggu suaminya.

Kini, lokasi air terjun yang ada di dalam kawasan Perhutani itu menjadi lokasi wisata

yang digemari masyarakat. Tidak ada petunjuk khusus yang menjadi bukti tentang

cerita di balik penamanaan air terjun tersebut. Cerita yang melatari air terjun itu

dikenal sebagai legenda yang berkembang di masyarakat setempat. Air terjun itu

dibuka sebagai lokasi wisata sejak tahun 1980-an. Kemudian pada Tahun 2002,

lokasi wisata itu dikelola oleh PT Palawi Risorsis, sebuah perusahaan di bawah

Perhutani.

Karena mitos di baliknya tak sedikit yang percaya kalau air terjun ini membawa

kutukan bagi pasangan. Konon pasangan yang berpacaran di tempat ini bakal

berakhir putus. Mitos itu dikaitkan dengan legenda berujung tragis yang

melatarbelakangi penamaan air terjun. Tersebutlah Dewi Anjarwati dari Gunung

Kawi dan Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro yang jatuh cinta. Sampai

sekarang, banyak yang percaya kalau ratapan Dewi Anjarwati mendatangkan

kesialan bagi pasangan-pasangan yang datang ke sana. Tetapi belum ada bukti nyata

Page 13: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

9

yang dapat membuktikan kebenaran dari legenda ini jika dibuktikan dengan ilmu

pengetahuan.

3. Potensi Objek

Wisata Coban Rondo 1.Attaction (Atraksi)

a) Air Terjun Coban Rondo Air terjun Coban Rondo merupakan air terjun yang terletak di Kecamatan

Pujon, Kota Batu, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Air terjun ini berada di area pegunungan yang berada diketinggian 1.135 meter diatas permukaan laut. Udara yang sangat sejuk dan pemandangan alam yang masih natural menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap wisatawan yang datang. Tinggi air terjun Coban Rondo mecapai 84 meter. Air terjun ini pertama kali diresmikan menjadi tempat wisata pada tahun 1980. Sumber air terjun ini berasal dari mata air yang berada di sisi lereng Gunung

Kawi yaitu mata air Cemoro Mudo. Debit air yang ditimbulkan mencapai 90 hingga

150 liter/detik. Tempat wisata ini dibuka mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Untuk harga

tiket bagi pengunjung lokal pada hari biasa harga tiket Rp.15.000, akhir minggu harga

tiket Rp.18.000. Dan bagi pengunjung mancanegara harga tiket pada hari biasa

Rp.25.000, akhir minggu Rp.30.000.

2.Amenities (Fasilitas) a) Pusat Layanan Informasi

Pusat layanan informasi di wisata air terjun coban rondo menyediakan informasi mengenai

tata tertib wisatawan yang berkunjung seperti wisatawan dilarang mendekati air

terjun karena debit air yang sangat deras. Selain itu tata tertib lain wisatawan tidak

diperbolehkan membuang sampah di area air terjun dan wisatawan dihimbau agar

berhati- hati membawa barang bawaan dan sanak saudara karena di area wisata

air terjun terdapat Hewan yaitu Monyet yang berkeliaran. Selain memberikan

informasi mengenai tata tertib yang ada, pusat informasi Air Terjun Coban Rondo

juga menyediakan alat bantu keselamatan seperti kursi roda, tandu dan tentunya

menyediakan P3K. Jika wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal ingin

mengetahui lebih banyak lagi mengenai sejarah Air Terjun Coban Rondo mereka

juga dapat menyanyakan pada petugas informasi yang menjaga tempat informasi.

3.Accessibility (Aksesibilitas)

Lokasi Wisata Coban Rondo adalah di Kota Wisata Batu, yaitu di Desa Pandesari, Kecamatan

Pujon. Jika ingin menuju ke sana, dari pusat Kota Malang hanya perlu mengendarai kendaraan sejauh 20 km saja. Atau sekitar 1 jam perjalanan (tergantung kondisi jalan). Dari

pusat Kota Wisata Batu, Wisata Coban Rondo ini berjarak 12 km saja dan bisa

dicapai dalam 30 menit perjalanan. Rute menuju Coban Rondo juga sangat mudah.

Anda bisa menggunakan transportasi umum selain kendaraan pribadi. Kendaraan

Page 14: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

10

pribadi yang menuju Coban Rondo langsung dari Malang ke Wisata Batu.

Selanjutnya, mengikuti arah menuju pujon. Dan rute yang biasanya digunakan oleh

bus adalah Malang – Kediri. Transportasi umum dari malang, anda bisa menuju ke

terminal Landungsari. Lalu naik bus jurusan Malang – Kediri. Turunlah tepat di

pertigaan patung sapi pujo. Dari sana bisa naik ojek untuk diantar ke gerbang

Wisata Coban Rondo.

4. Ancillary (Organisasi Kelembagaan Pariwisata) Dalam Organisasi Kelembagaan Pariwisata Air Terjun Coban Rondo dikelola oleh PT. Palawi Risorsis. Yang bertugas untuk memantau jalannya perkembangan dari Wisata Air Terjun Coban Rondo. PT ini memiliki visi yakni menjadikan PT. Perhutani Alam wisata PT. palawi sebagai perusahaan pariwisata unggulan yang peduli terhadap lingkungan, kesejahteraan masyarakat dan dikelola secara professional. Selain itu, PT. Palawi memiliki misi yakni; (1) Memberikan kepuasaan terhadap pelanggan dengan memberikan jasa pelayanan yang bermutu tinggi dan professional; (2) Melestarikan dan meningkatkan Sumber Daya Alam Wisata dn lingkungan; (3) memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dalam pengembangan Wisata Alam. Upaya yang telah dilakukan oleh PT. Palawi untuk Coban Rondo sudah maksimal. Pihak pengelola mempromosikan Coban Rondo melalui beberapa cara agar Coban Rondo lebih dikenal di masyarakat luas melalui brosur, pamphlet, Koran, majalah, radio, dan TV, bahkan melalui pendekatan langsung terhadap masyarakat luas. Selain upaya mempromosikan Coban Rondo pihak pengelola juga menyediakan fasilitas – fasilitas bagi pengunjung yang cukup memadai. Fasilitas – fasilitas yang tersedia seperti tempat parkir, toilet, tempat beribadah rumah makan, kios souvenir, pos keamanan, sarana kesehatan, serta pusat informasi.

Page 15: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

11

4. Persepsi Hasil Keseluruhan Dari Kuesioner Mengenai Tanggapan

Responden

Sumber: Data diolah dari hasil keseluruhan kuesioner, 2019

Berdasarkan rincian deskriptif variabel diatas, jumlah responden dengan uraian hasil prentase menunjukkan tanggapan responden mengenai sejauh mana responden menilai penerapan komponen 4A di Coban Rondo. Terdiri dari 20 pertanyaan yang mewakili masing-masing komponen 4A (Atraksi, ksesibilitas,

Page 16: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

12

Fasilitas, dan Pelayanan). Rata-rata responden memberikan jawaban sangat bagus pada aksesibilitas dan fasilitas di objek wisata Coban Rondo. Sedangkan jawaban terendah ada pada pelayanan tepatnya pada variabel pelayanan dari masyarakat setempat yang mendapatkan penilaian terendah diantara variabel-variabel yang lainnya. Dari data keseluruhan responden peneliti menemukan jawaban dari responden dengan kategori tidak bagus dan sangat tidak bagus pada pertanyaan mengenai daya tarik meliputi keragaman atraksi dengan indikator tidak bagus mendapatkan skor 5, mengenai aksesibilitas meliputi tersedianya transportasi umum dengan indikator tidak bagus mendapatkan skor 11 dan sangat tidak bagus mendapatkan skor 3, mengenai fasilitas meliputi lokasi penginapan coban rondo mendapatkan indikator tidak bagus mendapatkan skor 8, toliet umum mendapatkan indikator tidak bagus dengan skor 7 dan indikator sangat tidak bagus mendapatkan skor 2 dan mengenai pelayanan meliputi pelayanan lembaga pariwisata kepada wisatawan mendapatkan indikator tidak bagus dengan skor 7 begitupun dengan adanya pelayanan dari masyarakat setempat mendapatkan skor yang sama.

4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kelompok kami dengan judul

“Persepsi Wisatawan tentang 4A (Attracion, Accessability, Amenities, Anciliary)

Wisata Coban Rondo” maka kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa objek

wisata Coban Rondo yang terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon Kabupaten

Malang, Provinsi Jawa Timur adalah objek wisata yang berupa air terjun. Dari data

responden yang didapatkan mengenai presepsi wisatawan terhadap objek wisata

Coban Rondo, kami menyimpulkan bahwa obyek wisata Coban Rondo sudah bagus.

Hal ini dapat dilihat dari panorama alam yang terdapat di Objek wisata Coban

Rondo yang dilengkapi beberapa fasilitas untuk melayani para wisatawan. Obyek

wista Coban Rondo sudah masuk dalam kaegori terbagus. Hal ini juga dibuktikan

dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung dari tahun ke tahun. Obyek

Wisata Coban Rondo sudah bagus untuk mengingkat para wisatawan yang

berkunjung. Walaupun demikian ada beberapa hal yang harus diperbaiki atau

dibenahi di obyek Wisata Coban Rondo diantarannya yaitu : sistem pelayanan dan

harus bisa menghadirkan inovasi tebaru terkait dengan industri pariwisata yang

cocok dengan Wahana Coban Rondo.

Ucapan terima kasih

Pembuatan laporan akhir ini tentu tidak terlepas dari bantuan serta dukungan berbagai pihak.Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas segala dukungan, bantuan dalam penyelesaian laporan akhir ini.

5. DAFTAR PUSTAKA

Angki Muhammad Aulia, 2013, pendekatan dan metode penelitian. Universitas

Pendidikan Indonesia (resipatory.upi.edu)

Cohen, 1974. Who Is a Tourist. https://doi.org/10.1111/j.1467- 954X.1974.tb00507.x

Data Informasi Dinas Pariwisata Kota Batu

Page 17: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

13

Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Malang(Ensiklopedia Nasional Indonesia (Jakarta : Delta Pamungkas, 2004), hlm.187.

Gamal, 2002. Dasar-Dasar Pariwisata: Penerbit Andi

H. Kodhyat, 1998. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta.

Grasindon Host and Guest, 1989. Jenis-jenis pariwisata: Bandung : Kusumanegara (2009:3) Indrawan, R & Yuniawati, 2014. Pengertian dan contoh skala likert, Bandung:

Penerbit PT Refika Aditama James , Spillane, J. (1982:20). Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya. Kusdianto, 1996. Pengembangan Pariwisata. Jakarta: UI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Oka A. Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata

(Bandung : CV Angkasa, 1987), hlm.102. Pendit, 1999, Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita Soekadijo, 1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum Sofianti, 2016 Metode Pengumpulan Data Kuesioner Atau Angket. Jakarta Sugiyono, 1999. Metode Penelitian. Cetakan ke-6, Bandung, CV. Alfa Beta. Undang-Undang No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Bab 1 Pasal 1 Undang-Undang Republik Indoneisa No.9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan

World Tourism Organization

Page 18: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

14

Potensi wisata selecta kota batu malang dikaji melalui konsep 4a

1h I Gusti Ayu Putu Indira Viveka Puspadewi1, Putu Ratih Pertiwi2, Ida Bagus Astina3

Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata

E-mail : [email protected]

Abstrak

Pariwisata saat ini mempunyai peran penting dalam pembangunan Nasional, disamping itu

juga sebagai sumber perolehan devisa juga banyak memberikan sumbangan terhadap

bidang-bidang lainnya. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang

belum dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya yaitu di sektor pariwisata.

Pada penelitian lapangan kali ini, akan membahas mengenai potensi wisata Selecta Malang

di lihat dari aspek 4A 1H (attraction, amenities, accesibility, ancillary dan hospitality yang

dimana dalam pengembangan kepariwisataan nya berkaitan erat dengan pelestarian nilai-

nilai kepribadian dan pengembangan budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh

potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia dengan menggunakan metode penyebaran

kuisioner. Sehingga di dapatkan kesimpulan bahwa Taman Selecta memiliki potensi

alam,buatan dan budaya. Ketiga potensi tersebut sudah berjalan dan hingga saat ini masih

terus dilakukan pengembangan. Namun masih terdapat kekurangan terkait fasilitas,

keamanan, pelayanan maupun akses yang belum merata.

Kata Kunci : Aspek 4A 1H, Pariwisata, Potensi dan Sumber Daya Alam.

Abstrack

Tourism currently has an important role in National development, besides that it also serves

as a source of foreign exchange earnings and also contributes to other fields. Indonesia has

a lot of potential and natural resources that have not been fully developed, including in the

tourism sector. In this field research, we will discuss about the tourism potential of Selecta

Malang in terms of 4A 1H aspects (attraction, amenities, accessibility, ancillary and

hospitality which in the development of tourism are closely related to the preservation of

personality values and development of national culture, by utilizing all the potential of the

beauty and natural wealth of Indonesia by using a questionnaire distribution method, so

that the conclusion that Selecta Park has natural, artificial and cultural potential.The three

potentials are already underway and development is still underway, but there are still

shortcomings regarding facilities, security , uneven service and access.

Key Word : aspect 4A 1H, Tourism, Potential and Natural Resources.

Page 19: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

15

1. PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk

memperoleh devisa. Peranan pariwisata dalam pembangunan Nasional, disamping

sebagai sumber perolehan devisa juga banyak memberikan sumbangan terhadap

bidang-bidang lainnya. Diantaranya menciptakan dan memperluas lapangan usaha,

meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah, mendorong pelestarian

lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa

dan lain sebagaianya.

Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum

dikembangkan secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk

lebih memantapkan pertumbuhan sektor pariwisata dalam rangka mendukung

pencapaian sasaran pembangunan, sehingga perlu diupayakan pengembangan produk-

produk yang mempunyai keterkaitan dengan sektor pariwisata. Pengembangan

kepariwisataan berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan

pengembangan budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan

kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti merubah secara

total, tetapi lebih berarti mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi

yang ada, dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata.

Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 90

km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang. Kota Batu

berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri dan Malang-Jombang. Kota Batu

berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan di sebelah utara

serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah kota ini

berada di ketinggian 700-2.000 meter dan ketinggian rata- rata yaitu 871 meter di atas

permukaan laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 11-19 derajat Celsius.

Kota Batu dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian

ditetapkan menjadi kota administratif pada 6 Maret 1993. Pada tanggal 17 Oktober

2001, Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang.

Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi

keindahan alam yang luar biasa. Kekaguman bangsa Belanda terhadap keindahan dan

keelokan alam Batu membuat wilayah kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara

di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di

Pulau Jawa. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang

merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya (Wilayah

Metropolitan Malang).

Kota Batu merupakan salah satu daerah yang dikelilingi oleh Pengunungan yang

ada di wilayah Jawa Timur, yang secara geografis merupakan daerah tropis. Kota Batu

memiliki beberapa daerah wisata penggunungan atau wisata alam semisal air panas,

air terjun, bumi perkemahan dan lain-lain. Selain itu Kota Batu juga banyak terdapat

Wisata Buatan yang hawa pengunungannya tetap terasa. Kota Batu merupakan tujuan

utama wisatawan baik manca maupun domestik.

Page 20: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

16

Selecta merupakan salah satu daerah wisata yang berada pada daerah Malang.

Keindahan Selecta terlihat alami nan mempesona karena memang letaknya di

ketinggian 1150 m dpl dan sangat mudah dijangkau. Taman Selecta berlokasi di Desa

Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu Jawa Timur. Dari pusat

pemerintahan kota Batu hanya berjarak 6 km, setengah jam perjalanan dari kota

Malang kea rah barat dan 2 jam perjalanan dari Surabaya ke arah selatan.Selecta sudah

Lama dikenal sebagai tempat untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk kota besar.

Selecta selain sebagai tempat liburan dan refreshing, ternyata juga memiliki sisi sejarah

heroik dalam rangakian peristiwa berdirinya republik indonesia.

2. METODE PENELITIAN

Metode Penelitian ini menggunakan Operasional Variabel yang memiliki

tujuan untuk menjelaskan variable – variable yang akan diteliti untuk membatasi ruang

lingkup permasalahan penelitian, adapun variable – variable tersebut mengenai

identifikasi potensi wisata berdasarkan komponen 4A 1H, diantaranya :

Penjabaran Indikator Komponen 4A 1H

Variabel Indikator Sub Indikator

Potensi Wisata

Selecta Kota

Batu Malang

Dikaji Melalui

Konsep 4A 1H

Daya tarik

(Attractions)

Keindahan alam dan buatan

Keragaman atraksi

Kebersihan dan kelestarian lingkungan

Aksesbilitas

(Accessibility)

Kemudahan transportasi dalam menjangkau Selecta

Infrasturktur taman Selecta

Tersedianya transportasi umum

Fasilitas Komunikasi sekitar area taman Selecta

Kenyamanan

(Aminities)

Fasilitas informasi mengenai Selecta (media

cetak & media elektronik)

Kelengkapan akomodasi bagi wisatawan

Fasilitas pendukung (money changer,

supermarket, mini market, dll) di sekitar

area taman Selecta

Organisasi

Kelembagaan

Pariwisata

(Ancialleries)

Tersedianya lembaga pariwisata yang

menaungi pihak pengelola Selecta , masyarakat

lokal, dan wisatawan

Pelayanan lembaga pariwisata pada wisatawan

Badan promosi wisata selecta

Aturan (Code of Conduct)

Tersedianya dinas kesehatan

Pelayanan

Tersedianya jasa pelayanan untuk wisatawan

Tersedianya jasa pelayanan dari berbagai

komponen di Selecta

Page 21: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

17

*Keterangan :

1. Atraksi (Attractions) yaitu hal yang menjadi daya tarik dari sebuah

daerah tujuan wisata baik itu berupa alam maupun buatan

2. Fasilitas (Aminities) yaitu hal penunjang kebutuhan wisatawan berupa

fasilitas sarana prasarana untuk menumbuhkan rasa nyaman sehingga

wisatawan akan menghabiskan waktu lebih lama di sebuah daerah

tujuan wisata.

3. Aksesbilitas (Accesability) yaitu merupakan sarana dan infrastruktur

yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk bergerak dari

satu daerah ke daerah lain.

4. Organisasi Kelembagaan (Ancillary) yaitu pelayanan tambahan

merupakan adanya lembaga kepariwisataan yang dapat memberikan

wisatawan rasa aman dan terlindungi (protection of tourism).

5. Pelayanan (Hospitality) yaitu sikap keramah tamahan dalam artian

merujuk pada hubungan antara guest/tamu dan host/pelayanan dan juga

merujuk pada aktivitas/kegiatan keramah-tamahan yaitu:penerimaan

tamu dan pelayanan untuk para tamu dengan kebebasan dan

kenyamanan.

Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini merupakan analisis deskriptif dimana data

yang telah terhimpun dilapangan diolah yang kemudian digunakan untuk

menganalisis data, sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang

menjawab masalah yang diteliti. Analisis deskriptif kualitatif yaitu

gambaran yang disusun secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-

fakta yang ada. Pada prinsipnya data kualitatif lebih cenderung berbentuk

kata-kata (Arikunto, 1997:139), data yang muncul dalam analisis ini lebih

banyak berupa deskripsi atau penggambaran tentang lokasi penelitian serta

diperkuat dengan gambar dan keterangan yang mendukung kesimpulan

penelitian.

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah

sebagai berikut :

1. Skala Guttman

Menurut Djaali (2008) Skala Guttman yaitu skala pengukuran untuk

memperoleh tipe jawaban responden yang tegas, seperti : jawaban benar-

salah, ya-tidak, pernah-tidak pernah, positif-negative, tinggi-rendah,

baik-buruk, dan seterusnya. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja

dari suatu variabel yang multidimensi. Skala Guttman disebut juga skala

scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan

(Hospitality) Keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan

Selecta

Page 22: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

18

dimensi dari sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan

atribut universal. Jadi, skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk

jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Pada skala Guttman,

hanya ada dua interval, yaitu setuju dan tidak setuju. Skala Guttman dapat

dibuat dalam bentuk pilihan ganda maupun daftar checklist. Untuk

jawaban positif seperti benar, ya, tinggi, baik, dan semacamnya diberi

skor 1, sedangkan untuk jawaban negative seperti salah, tidak, rendah,

buruk, dan semacamnya diberi skor 0.

Pariwisata Kota Batu

Kota Batu adalah sebuah kota di provinsi Jawa Timur Indonesia. Kota

Batu terletak 90 km sebelah barat daya surabaya atau 15 km sebelah barat

laut Malang. Kota Batu berada di jalur yang menghubungkan Malang-Kediri

dan Malang-Jombang. Kota Batu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto

dan Kabupaten Pasuruan di sebelah Utara serta dengan Kabupaten Malang

di sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah Kota ini berada di ketinggian

700-1.700 meter diatas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata

mencapai 12-19 derajat celsius.

Kota Batu sudah dikenal semenjak dahulu sebagai daerah tujuan

wisata andalan di wilaayah Kabupaten Malang dan juga menjadi salah satu

primadona objek wisata di Provinsi Jawa Timur. Kota Batu mempunyai

kekayaan wisata alam yang mempunyai panorama indah dan menawan,

suhu udara yang terasa sejuk dan tidak lembab. Kondisi Kota Batu yang

demikian ini sangat baik untuk pertanian dan perkebunan, dengan

pengembangan pariwisata, sehinngga menjadikan Kota Batu sebagai sentra

pertanian dan pariwisata.

Perkembangan pariwisata merupakan peran yang sangat penting bagi

pembangunan suatu wilayah. Dengan adanya berbagai kegiatan pariwisata

maka daerah-daerah yang memiliki potensi dasar pariwisata akan dapat lebih

berkembang maju. Selain itu, pariwisata juga dapat memberikan dampak

positif terutama dalam pemasukan devisa. Dengan adanya berbagai misi

kepariwisataan, maka daerah yang memiliki potensi daerah pariwisata

cenderung mengembangkan potensi daerah yang memiliki potensi dasar

pariwisata cenderung mengembangkan potensi daerah yang ada sehingga

diharapkan mampu menarik wisataan dalam jumlah yang banyak.

Kota Batu yang dijuluki negri kincir angin sebagai Swiss-nya pulau

jawa, dengan daya tarik yang dimiliki Kota Batu ini mengundang banyak

investor untuk ikut menanamkan modal dalam pembangunan pariwisata di

Kota Batu. Pembangunan pariwista Kota Wisata Batu (KWB) terbilang

bilang cukup berhasil hal ini terlihat dari banyaknya wisata di Kota Batu

yakni kawasan wisata bunga Sidomulyo, obyek wisata Cangar, obyek wisata

alam Gunung Panderman, , obyek wisata alam Cuban Talun dan obyek

wisata alam Cuban Rais. Dan untuk pembangunan pariwisata buatan yaitu,

obyek wisata Songgoriti, obyek wisata Jatim park 1, Museum Satwa (Jatim

Page 23: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

19

Park 2), obyek wisata Selecta, obyek wisata Taman Rekreasi Agro Wisata,

Batu Night Spectaculer (BNS) dan Predator Fun Park.

Sejarah Taman Rekreasi Selecta

Selecta merupakan bagian dari perusahaan PT.Selecta yang dimiliki

oleh 1110 orang pemegang saham yang sebagian besar berdomisili di

wilayah Malang. Perusahaan ini bergerak dalam bisnis jasa pariwisata.

Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 1 tahun 1975 tentang

Perseroan Terbatas, maka dilakukan penyesuaian sehingga bentuk

perusahaan menjadi Perseroan Terbatas Taman Rekreasi dan Hotel Selecta

atau disingkat menjadi PT SELECTA. PT Selecta memiliki luas mencapai 6

hektar yang terdiri dari Hotel, Taman Rekreasi, Restoran, dan Perkebunan

Apel. Selain merupakan salah satu obyek wisata tertua di Jawa Timur,

secara historis Selecta memiliki kisah sejarah perjuangan nasional

Indonesia. Selecta sudah dibangun sekitar tahun 1930 oleh warga Negara

Belanda bernama De Ruyter De Wildt dengan nama Bath Hotel Selecta.

Tujuan Selecta di bangun adalah sebagai tempat wisata dan peristirahatan

bagi warga negara Belanda ketika berada di Indonesia. Kemudian pada

tahun 1942-1945 pengelolaan diambil alih oleh Jepang. Lalu setelah

kemerdekaan pada tanggal 19 Januari 1950 Selecta dibangun kembali.

Disisi lain, Selecta memiliki keunikan dalam iklim organisasi

perusahaan. Budaya kerjanya sangat mementingkan konsep kekeluargaan,

tidak ada kesenjangan social yang dialami oleh individu. Seluruh karyawan

saling berbaur satu sama lain, baik dari jabatan tertinggi sampai terendah.

Saat ini jumlah karyawan PT Selecta telah mencapai 130 orang yang

memiliki tugas dan jabatan masing-masing.

Identifikasi Komponen 4A 1H di Kawasan Wisata Taman Rekreasi Selecta

Wisata Taman Selecta merupakan ikon wisata di Kota Batu yang

selain menyediakan wisata rekreasi juga menyediakan wisata kuliner dan

berbagai macam wahana permainan. Dalam pengembangannya Taman

Rekreasi Selecta terus mengalami pembaharuan guna memenuhi komponen

4A 1H (Attraction, Amenities, Accessbility, Ancilliary, Hospitality) dalam

pengelolaan industry pariwisata, komponen-komponen tersebut yaitu :

Atraksi (Attration)

Atraksi atau attraction merupakan komponen pertama dalam

penyelenggaraan aktivitas pariwisata. Hal inilah yang menjadi tolak ukur

wisatawan dalam mengunjungi suatu destinasi wisata, karena adanya faktor

penarik atau daya tarik di suatu destinasi sehingga menyebabkan wisatawan

ingin berkunjung ke tempat tersebut. Adapun jenis atraksi yang disediakan di

kawasan Taman Selecta sebagai berikut :

Page 24: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

20

Tabel 2. Jenis Atraksi di Taman Selecta

No Jenis

Atraksi

Nama

Atraksi Keterangan Harga

1

Alam

Perbukitan

Perbukitan hijau di Area Selecta

Gratis

2

Buatan

Taman

Bunga

Terdiri dari 1000 jenis bunga

seperti kana (tasbeh), ajisai,

hortensia, krisan dan

dandelion

Gratis

Taman

Selo Brojo

Taman dengan nuansa zaman

purbakala seperti batu ukir

hewan langka

Gratis

Kolam

Renang

Terdapat 3 kolam renang

Kolam renang Biasa Rp.

Waterboom Rp.

Waterpark Rp.

Kolam Ikan

Kolam ikan mas dan ikan koi

Gratis

Aquarium

Raksasa

Aquarium ikan mas dan ikan

koi Gratis

Aktivities

Terdiri dari beberapa wahana

permainan

Playground

Water Cycle

Sky Bike

Family Coaster

Goa Singa

Flying Fox

Arena Kuda

4D Cinema

Page 25: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

21

Sumber data : Hasil Observasi (2019)

Daya tarik utama dari kawasan wisata Selecta ialah taman rekreasi.

Taman rekreasi Selecta sendiri berupa taman dengan 1000 jenis bunga seperti

jenis bunga ceplok piring, bunga walisongo, bunga lily, bunga lely, bunga

hortensia, bunga terompet, bunga alamanda, bunga dendron, bunga kana

(tasbeh), bunga ajisai, bunga hortensia, bunga krisan, bunga dandelion, bunga

honje kecombrang dan sebagainya. Tetapi yang paling dominan adalah bunga

kana, krisan, dan ajisai. Selain itu terdapat juga pohon-pohon yang tumbuh

besar seperti pohon cemara, pohon randu, dan lain sebagainya. Keberagaman

bunga-bunga inilah yang menjadi ikon dari selecta sebagai taman rekreasi.

Taman 1000 bunga ini terbentang seluas sekitar 18 Hektar yang memiliki

fungsi hidrologi, kesehatan, ekologi, sosial, dan estetika.

Aksesbilitas (Accesbility)

Aksesbilitas dalam penelitian ini merupakan sarana atau infrastruktur

yang digunakan untuk menuju ke Taman Selecta .Tingkat aksesbilitas dapat

diukur dari ketersediannya fasilitas- fasilitas seperti kemudahan menemukan

transportasi umum. Aksesbilitas secara terminology merupakan

derajat/tingkatan kemudahan yang dicapai oleh orang terhadap suatu objek,

pelayan ataupun lingkungan. Adapun pengertian nya :

a. Menurut Black (1981) dalam Miro (2005), merupakan suatu konsep

yang menghubungkan (mengkombinasikan): sistem tata guna lahan

secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang

menghubungkannya, di mana perubahan tata guna lahan, yang

menimbulkan zona-zona dan jarak geografis di suatu wilayah atau

kota, akan mudah dihubungkan oleh penyedia prasarana atau sarana

angkutan.

b. Menurut Simmonds (2001), aksesibilitas merupakan hubungan

kedekatan suatu tempat dengan tempat lain yang diindikasikan

dengan kemudahan dalam mencapai tujuan dari lokasi asal.

Aksesibilitas dimaksudkan agar wisatawan nusantara dan

mancanegara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke suatu

destinasi wisata. Asas- asas fasilitas dan aksesibilitas antara lain yaitu

:

1) Keselamatan; setiap bangunan yang bersifat umum dalam

suatu lingkungan terbangun, harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang.

2) Kemudahan; setiap orang dapat mencapai semua tempat atau

bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.

3) Kegunaan; setiap orang harus dapat mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.

Bahtera Ayun

3 Budaya Pagelaran Pagelaran Wayang Kulit

(2019) Terbuka untuk umum

Page 26: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

22

4) Kemandirian; setiap orang harus bisa mencapai, masuk dan

mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat

umum dalam suatu lingkungan dengan tanpa membutuhkan

bantuan orang lain. Tabel 3 Jenis Aksesbilitas

No Akses Nama Akses

1

Transportasi

Transportasi Darat

Transportasi Udara

Transportasi Laut

2

Komunikasi

Telepon Rumah

GSM

Internet

Sumber data : Hasil Observasi (2019)

Menuju Taman Rekreasi Selecta tidaklah sulit jika menggunakan kendaraan

pribadi. Keuntungan membawa kendaraan pribadi adalah para wisatawan tidak

terikat oleh waktu kapanpun dan memiliki kebebasan untuk melanjutkan perjalalan

ke tempat wisata lain tidak terkendala seperti halnya saat menggunakan kendaraan

umum dengan jam operasionalnya terbatas. Rute dari Surabaya menggunakan

Jalur darat, udara dan laut adalah sebagai berikut: JALUR DARAT

1). Kendaraan pribadi

a) Dari Surabaya, melewati lewat jalan utama Surabaya - Malang

b) Saat tiba dipertigaan Bentoel, belok menuju arah kota Batu

c) Jalan lurus terus hingga pertigaan kemudian belok ke kanan (arah Selecta, Cangar)

d) Kemudian ikuti rambu-rambu yang menunjukkan arah ke

Selecta hingga sampai ke Selecta.

2). Kendaraan Umum

a) Dari Surabaya, menaiki bus jurusan Malang turun di Terminal

Arjosari

b) Dari terminal Arjosari, menaiki angkot AL atau ADL menuju terminal Landungsari.

c) Dari Terminal Landungsari, menaiki angkot berwarna merah

muda atau pink untuk menuju Terminal Batu.

d) Dari Terminal Batu, menaiki angkot berwarna orange

(jurusan Terminal Batu - Selecta - Coba Talun)

e) Turun digerbang Selecta JALUR UDARA

1) Menggunakan pesawat dan tiba di bandara Internasional Juanda,

Page 27: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

23

Surabaya

2) Menuju Terminal Bungurasih (Surabaya), menaiki Bus Damri,

tarifnya sekitar Rp.30.000,- dengan waktu tempuh sekitar 30

menit, dengan catatan kondisi jalan. Jadwal operasional bus damri

dari bandara Juanda ke terminal Bungurasih adalah:

07.00 WIB – 21.00 WIB (Berangkat setiap 1 jam).

3) Sesampainya di Terminal Bungurasih, Surabaya selanjutnya

menaiki bus tujuan terminal Arjosari, Malang dengan tarif sekitar

Rp.15.000-Rp.25.000. Waktu tempuhnya ± 2 jam (kondisi lancar).

Jadwal operasionalnya ada di setiap waktu. (Berangkat setiap 10

menit).

4) Tiba di Terminal Arjosari, menaiki angkot menuju terminal

Landungsari. Tersedia angkot ADL (Arjosari-Dinoyo-

Landungsari) atau AL (Arjosari-Landungsari) dengan tarif sekitar

Rp.4.000. Waktu tempuhnya ± 30 menit.

5) Tiba di Terminal Landungsari, lanjut menuju terminal Batu yang

terletak di depan pasar Batu. Menaiki angkot yang berwarna ungu

dengan tarifnya sekitar Rp. 10.000 dengan waktu tempuh ± 30

menit. Sampai di kota Batu

6) Mengikuti rambu-rambu menuju Taman Selecta

JALUR LAUT

1) Dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menaiki bus kota

P1/PAC1 jurusan Bungusari turun di terminal Purabaya

Bungurasih

2) Menaiki bis Surabaya-Malang lalu turun di Terminal Arjosari

3) Menaiki salah satu angkot ADL/AL Arjosari-Landungsari

kemudian turun di Terminal Landungsari

4) Menaiki angkot pink landingsari-Batu lalu turun di Terminnal Batu

5) Menaiki Angkot orange Batu-Selecta lalu turun di Taman Selecta

Melihat lingkup fisik kawasan Taman Selecta mengenai kemudahan

aksesbilitas dan transportasi sudah sangat baik penataan tata ruangnya.

Selecta menyediakan transportasi umum yang mengantarkan wisatawan

keliling area wisata yang berada di seputaran Taman Selecta. Sayangnya

transportasi umum yang disediakan oleh pengelola ini belum

memperhatikan faktor kenyamanannya. Dapat di lihat bahwa transportasi

umum berupa bemo itu berkapasitas 10 orang dengan jarak duduk yang

berdesak-desakan. Disisi lain transportasi umum ini tidak menyediakan

fasilitas untuk masyarakat berkebutuhan khusus. Untuk itu disarankan bagi

masyarakat yang berkebutuhan khusus agar membawa kendaraan pribadi.

Aksesbilitas yang jelas dalam kawasan perancangan dirancang untuk

memberikan petunjuk bagi pengunjung dan masyarakat setempat dalam

pergerakan mereka. Aksesbilitas yang jelas menuntun pengunjung untuk

Page 28: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

24

dapat bepetualang dalam kawasan perancangan sehingga tidak merasa

tersesat mengingat kawasan taman selecta memiliki kawasan yang amat luas.

Seiring dengan perkembangan transportasi ini dilakukan juga

pengembangan infrastruktur dengan melakukan perbaikan akses lalu lintas

baik untuk transportasi roda dua maupun roda empat. Akses jalan yang

diperbaiki merupakan jalan yang rusak atau tidak layak dilalui, dengan

perbaikan infrastruktur ini dapat meminimalisir dampak-dampak negatif

dari kemacetan maupun kecelakaan.

Selain perbaikan jalan dilakukan juga perbaikan bangunan.Selain itu

juga mulai dikembangkannya aksesbilitas komunikasi dengan memasang

Wifi di area Taman Selecta, telpon rumah serta jaringan GSM. GSM

merupakan kepanjangan dari Global System for Mobile yang merupakan

sebuah jaringan komunikasi yang dapat bekerja dengan mengirimkan data

pada sebuah slot waktu tertentu. Kemudian hal ini akan membentuk jalur

untuk setiap sambungan yang ada dengan timeslot atau rentang paket waktu

yang sangat cepat.

Fasilitas (Aminities)

Unsur ketiga dalam penelitian ini adalah amenities atau fasilitas

penunjang yang memfasilitasi wisatawan ketika berkunjung ke suatu objek

wisata Taman Selecta sebagai salah satu destinasi yang memiliki berbagai

fasilitas yang menunjang kenyamanan wisatawannya. Hal-hal itu adalah upaya

pemerintah setempat atauupun pengelola untuk terus menyediakan fasilitas

yang memadai sehingga nantinya wisatawan yang berkunjung semakin ramai.

Sehingga kedepannya wisatawan yang berkunjung semakin bertambah

jumlahnya dan indeks kepuasan terhadap kawasan wisata Taman Selecta terus

meningkat. Adapun fasilitas- fasilitas maupun sarana dan prasarana penunjang

yang telah tersedia di kawasan wisata Taman Selecta diantaranya :

Tabel 4.Fasilitas-Fasilitas Penunjang Di Kawasan Taman Selecta

No Jenis Fasilitas Nama Fasilitas Harga

1

Rumah Makan

Restoran Asri RP.5000 – Rp. 40.000

Restoran Bahagia Rp.5000 – Rp. 40.000

Restoran Cantik Rp.5000 – Rp. 40.000

Foodcourt Rp.5000 – Rp. 25.000

2

Pasar Wisata

Pasar Bunga Rp.2000 – RP. 100.000

Pasar Buah Rp.2000 – RP. 40.000

Pasar Sayur Rp.2000 – RP. 40.000

3

Penginapan

Hotel Selecta Rp.350.000 - Rp.700.000

Villa Bima Shakti

RP.2.220.

000 –

RP.3.300.

Page 29: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

25

000

4 Layanan Kesehatan Pijat Mitra Rp.10.000 – Rp.40.000

P3K Gratis

5 Internet Wifi Gratis

6

Lain-Lain

Paseban Sri Agung Tidak diketahui

Gazebo Gratis

Mushola Gratis

Toilet Rp. 2000

Percetakan foto Rp. 10.000 – Rp.35.000

Kamar mandi air panas Rp. 5000

Penitipan Barang Rp.5000 per barang

Persewaan Alat

Renang Rp.10.000 – Rp. 25.000

Ruang ganti Gratis

Tempat pembilasan Gratis

Mobil Penjemputan Rp.10.000

Area Parkir Rp. 5000 – Rp. 20.000

Sumber data : Hasil Observasi (2019)

Penilaian Wisatawan Terhadap Konsep Penerapan 4A 1H di Taman Selecta

Deskripsi Identitas Responden

Deskripsi karakteristik responden adalah menguraikan atau

memberikan gambaran mengenai identitas responden dalam penelitian ini,

karena dengan menguraikan identitas responden yang menjadi sampel dalam

penelitian ini maka akan dapat diketahui sejauh mana identitas responden

dalam penelitian ini. Oleh karena itulah deskripsi identitas responden dalam

penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu :

Jenis kelamin

1. Usia

2. Tingkat pendidikan

3. Jenis pekerjaan

Pembahasan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian

responden mengenai sejauh mana penerapan komponen 4A 1H (Daya Tarik

(Attractions), Aksesbilitas (Accessibility), Fasilitas (Aminities), Organisasi

Kelembagaan Pariwisata (Ancilleries), dan Pelayanan (Hospitality))di Taman

Selecta.

Dalam melakukan penelitian ini ditetapkan sebanyak 50 orang

wisatawan yang datang berkunjung ke Taman Selecta sebagai responden.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, ditetapkan sebesar 50 orang responden,

Page 30: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

26

dimana dari 50 kuesioner yang dibagikan kepada responden maka semua

kuesioner telah dikembalikan dan semuanya dapat diolah lebih lanjut. Oleh

karena itulah akan disajikan deskripsi identitas responden yang dapat

diuraikan sebagai berikut : Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan dalam 2

kelompok yaitu kelompok laki-laki dan wanita, untuk lebih jelasnya akan disajikan

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel berikut

ini : Tabel 5 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

No

Jenis Kelamin

Tanggapan Responden

Orang %

1 Laki-Laki 25 50%

2 Perempuan 25 50%

50 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019

Dari tabel 1 yakni karakteristik responden menurut jenis kelamin responden, maka

dari 50 orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laki-laki

yakni sebanyak 25 orang atau 50% sama halnya dengan wanita.

Umur Responden

Deskripsi responden menurut umur menguraikan atau memberikan gambran

mengenai umur responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Oleh karena itulah

dalam deskripsi karakteristik responden menurut umur dapat disajikan deskripsi

karakteristik responden menurut umur yang paling dominan yaitu sebagai berikut: Tabel 6. Karakteristik Responden Menurut Usia

No Umur Tanggapan Responden

Orang %

1 20 tahun ke bawah 20 40%

2 30 tahun ke bawah 14 28%

3 40 tahun kebawah 11 22%

4 40 tahun ke atas 5 10%

50 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019

Bedasarkan tabel 2 diatas yakni tanggapan responden mengenai umur

responden, maka didominasi oleh umur 20 tahun kebawah yakni sebesar 20 orang atau

40%, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengujung di objek wisata Coban

Rondo memiliki umur 20 tahun kebawah.

Jenjang Pendidikan

Page 31: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

27

Tingkat pendidikan menunjukkan pengetahuan dan daya pikir yang dimiliki

oleh seorang responden. Oleh karena itulah dalam penelitian ini tingkat pendidikan

responden dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu :, SMP, SMA, dan

Perguruan Tinggi. Jumlah responden berdasarkan jenjang pendidikan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini. Tabel 7 Karakteristik Responden Menurut Jenjang Pendidikan

No

Jenjang Pendidikan Tanggapan Responden

Orang %

1 SMP 6 12%

2 SMA 18 36%

3 Perguruan Tinggi 26 52%

50 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel mengenai hasil responden menurut jenis pendidikan terakhir,

terlihat bahwa sebagian besar responden lebih banyak memiliki jenjang pendidikan

sebagai sarjana yakni sebesar 26 orang atau 52%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

rata-rata jenis pendidikan terakhir wisatawan yang berkunjung ke Taman Selecta adalah

mempunyai pendidikan sebagai sarjana.

Jenis Pekerjaan

Deskripsi karakteristik responden menurut jenis pekerjaan yaitu menguraikan atau

memberikan gambaran mengenai identitas responden menurut jenis pekerjaan

responden. Dalam deskripsi karakteristik responden, dikelompokkan menurut jenis

pekerjaan responden yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 7 Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Tanggapan Responden

Orang %

1 Pegawai Swasta 8 16%

2 Wiraswasta 8 16%

3 Ibu Rumah Tangga 5 10%

4 Pelajar/Mahasiswa 19 38%

5 Lain-Lain 10 20%

50 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar jenis pekerjaan responden yang

menjadi sampel dalam penelitian di objek wisata Taman Selecta adalah pelajar atau

Page 32: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

28

mahasiswa, sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata pengujung di objek wisata

tersebut adalah para pelajar atau mahasiswa.

Hasil Tanggapan Responden Mengenai Penerapan Konsep 4A 1H di Taman

Selecta

Untuk menunjang keberhasilan kegiatan pariwisata yang dilakukan

oleh penyedia jasa dan layanan pariwisata sudah seharusnya menyusun dan

mengimplementasikan rencana dan menjalankan strategi yang tepat.

Penyediaan jasa dan layanan yang dimaksud adalah konsep 4A 1H dimana

dalam menjalankan kegiatan ini diperlukan kewajiban-kewajiban sebagai

bentuk

pertanggungjawaban dan kesungguhan perusahaan pengelola jasa dan layanan

pariwisata untuk mendapatkan kepercayaan atau loyalitas pengunjung.

Dengan penerapan konsep 4A 1H yang dilakukan tersebut, maka diharapkan

dapat mempengaruhi keputusan pengunjung dalam menentukan tujuan

kegiatan wisatanya seperti salah satunya wisata Taman Selecta.

Adapun konsep 4A 1H yang diterapkan oleh perusahaan PT.Selecta

selaku pengelola Taman Selecta adalah adalah terdiri dari : daya tarik

(attractions), aksesbilitas (accessibility), fasilitas (aminities), organisasi

kelembagaan pariwisata (ancilleries), dan pelayanan (hospitality). Dalam

hubungannya dengan uraian tersebut di atas, maka untuk lebih jelasnya akan

disajikan deskripsi jawaban responden mengenai penerapan Konsep 4A 1H

yang dapat diuraikan satu persatu sebagai berikut:

Daya Tarik (Attractions)

Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan dalam

melakukan kunjungan atau kegiatan pariwisata adalah adanya daya tarik

(attraction) yang memiliki keunikan, dan nilai berupa keanekaragaman

alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi penarik kunjungan

wisatawan. Untuk lebih jelasnya akan disajikan tanggapan responden

mengenai variabel Daya Tarik (Attractions) di Taman Selecta yang dapat

dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 8. Tanggapan Responden Mengenai Daya Tarik (Attractions) Di Taman Selecta

No

Variabel

Tanggapan Responden

Keterangan Tidak

Setuju Setuju

1 Kondisi Taman Selecta masih

terawat dengan sangat baik

3

47

Baik

2 Kelestarian dan kebersihan di Taman Selecta terjaga dengan sangat baik

12

38

Baik

3 Keberagaman lokasi/spot foto

yang sangat menarik

7

43

Baik

Page 33: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

29

4 Keberagaman flora atau fauna di

Taman Selecta

12

38

Baik

5 Beberapa wahana permainan di

Taman Selecta menarik

1

49

Baik

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019 Berdasarkan tabel 4.5 tanggapan responden mengenai daya tarik

(attractions) di Taman Selecta dengan pernyataan kondisi Taman Selecta

masih terawat dengan sangat baik memperoleh skor setuju sebesar 47 (94%).

Sedangkan untuk kelestarian dan kebersihan di Taman Selecta terjaga

dengan sangat baik mendapatkan skor 38 (76%), selanjutnya keberagam

lokasi/spot foto yang sangat menarik mendapatkan skor 43 (86%). Untuk

keberagam flora atau fauna di Taman Selecta mendapatkan skor 38 (76%),

dan untuk wahana permainan yang menarik mendapatkan skor tertinggi

yaitu sebanyak 49 responden atau sebanyak 98%. Dari keseluruhan

penilaian responden terdahap ke-lima variabel yang diwakili melalui 5

pernyataan, bahwa penerapan konsep 4A yakni atraksi disimpulkan

penilaiannya baik.

Aksesbilitas (Accessibility)

Aksesbilitas (Accessibility) merupakan salah satu aspek penting untuk diperhatikan oleh perusahaan pariwisata, mengingat bahwa aksesbilitas adalah salah satu faktor yang menjadi

keputusan wisatawan dalam melakukan kegiatan pariwisata yang mudah.

Dalam pengertian yang lain bahwa aksesibilitas merupakan ukuran

kemudahan lokasi untuk dijangkau dari lokasi lainnya melalui sistem

transportasi. Ukuran keterjangkauan atau aksesbilitas meliputi kemudahan

waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan perpindahan antar tempat-tempat

atau kawasan.

Untuk lebih jelasnya akan disajikan tanggapan responden mengenai

variabel Aksesbilitas (Accessibility) yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 9. Tanggapan Responden Mengenai Aksesbilitas (Accessibility) Di Taman Selecta

No

Variabel

Tanggapan Responden Keterangan Tidak

Setuju Setuju

1 Semua signal telekomunikasi dapat

dijangkau

16

34

Cukup

2 Moda tranportasi umum menuju objek

wisata Selecta mudah ditemui

4

46

Baik

3 Kondisi jalan menuju Selecta terawat dengan baik

12

38

Baik

Page 34: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

30

4 Kondisi jalan di dalam Taman Selecta

terjamin keamanannya

3

47

Baik

5 Jalur khusus untuk penyandang

Disabilitas memadai

47

3

Kurang

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 4.6 tanggapan responden mengenai aksesbilitas

(accessibility) di Taman Selecta dengan pernyataan semua signal

telekomunikasi dapat dijangkau memperoleh skor setuju sebesar 34 (68%).

Sedangkan untuk moda tranportasi umum menuju objek wisata Selecta

mudah ditemui mendapatkan skor 46 (92%), selanjutnya kondisi jalan

menuju Selecta terawat dengan baik mendapatkan skor 38 (76%). Untuk

kondisi jalan di dalam Taman Selecta terjamin keamanannya mendapatkan

skor tertinggi yaitu sebanyak 47 responden atau sebanyak 94%.

Kemudian untuk jalur khusus untuk penyandang Disabilitas memadai

mendapatkan skor terendah yakni 3 responden atau hanya 6%. Dari

keseluruhan penilaian responden terdahap ke-lima variabel yang diwakili

melalui 5 pernyataan, bahwa penerapan konsep 4A yakni aksesbilitas

disimpulkan penilaiannya baik pada 2 variabel yakni moda tranportasi

umum menuju objek wisata Selecta mudah ditemui dan kondisi jalan menuju

Selecta terawat dengan baik. Sedangkan penilaian responden mengatakan

cukup adalah pada variabel semua signal telekomunikasi dapat dijangkau.

Dan yang terakhir disimpulkan pada variabel jalur khusus untuk penyandang

Disabilitas memadai dikatakan kurang oleh responden Fasilitas (Aminities)

Fasilitas (aminities) adalah sarana dan prasarana di suatu tempat tujuan

wisata atau destinasi seperti Taman Selecta yang disediakan bagi wisatawan.

Disamping daya tarik wisata, wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata

juga membutuhkan adanya fasilitas yang menunjang perjalanan dan

memberikan berbagai kemudahan bagi wisatawan yang datang dalam

rangka meningkatkan pengalaman rekreasi mereka. Selain faktor atraksi,

aksesbilitas, amenitas juga mempunyai peranan yang sangat besar bagi

wisatawan yang akan mengunjungi suatu destinasi.

Semakin lengkapnya suatu destinasi mempunyai amenitas atau fasilitas

yang lengkap maka akan semakin banyak pula wisatawan yang akan

mengunjungi destinasi tersebut. Dengan adanya fasilitas, suatau tempat

wisata atau destinasi wisata bisa dikatakan sebagai pariwisata yng

berkualitas. Untuk lebih jelasnya akan disajikan tanggapan responden

mengenai variable Fasilitas (Aminities) yang dapat dilihat melalui tabel

berikut ini :

Page 35: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

31

Tabel 10. Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas (Aminities) Di Taman Selecta

No Variabel Tanggapan Responden

Keterangan Tidak Setuju Setuju

1

Informasi yang memuat

denah Taman Selecta

memadai

12

38

Baik

2

Fasilitas umum seperti wifi,

mushola dan tempat

beristirahat (gazebo/kursi)

0memadai

0

50

Baik

3 Rumah makan/restaurant di

area Taman Selecta beragam 0 50 Baik

4

Kelengkapan akomodasi

seperti money changer dan

ATM memadai

43

7

Kurang

5 Toilet di Taman Selecta mudah diakses

0

50

Baik

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019 Berdasarkan tabel 4.7 tanggapan responden mengenai fasilitas

(aminitie) di Taman Selecta dengan pernyataan informasi yang memuat

denah Taman Selecta memadai memperoleh skor setuju sebesar 38 (76%).

Sedangkan untuk fasilitas umum seperti wifi, mushola dan tempat

beristirahat (gazebo/kursi) memadai mendapatkan skor 50 (100%),

selanjutnya rumah makan/restaurant di area Taman Selecta beragam

mendapatkan skor 50 (100%). Untuk kelengkapan akomodasi seperti money

changer dan ATM memadai mendapatkan skor terendah yaitu sebanyak 7

responden atau sebanyak 14%.

Kemudian untuk toilet di Taman Selecta mudah diakses mendapatkan

skor 50 (100%). Dari keseluruhan penilaian responden terdahap ke-lima

variabel yang diwakili melalui 5 pernyataan, bahwa penerapan konsep 4A

yakni aminities (fasilitas) disimpulkan penilaiannya baik pada 4 variabel

yakni informasi yang memuat denah Taman Selecta memadai, fasilitas

umum seperti wifi, mushola dan tempat beristirahat (gazebo/kursi)

memadai, toilet di Taman Selecta mudah diakses dan rumah

makan/restaurant di area Taman Selecta beragam, mendapat penilaian baik

oleh para responden. Sedangkan penilaian responden yang mengatakan

kurang adalah pada variabel kelengkapan akomodasi seperti money changer

dan ATM memadai. Organisasi Kelembagaan Pariwisata (Ancilleries)

Organisasi Kelembagaan Pariwisata (Ancilleries) merupakan salah satu

aspek penarik wisatawan yang akan semakin sering mengunjungi dan

mencari DTW (Daerah Tujuan Wisata). (Protection of Tourism) adalah

Page 36: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

32

salah satu tanggungjawab dari organisasi kelembagaan pariwisata dalam

melayani dan melindungi wisatawan. Keberadaan organisasi kelembagaan

pariwisata ini memungkinkan wisatawan untuk melaporkan maupun

mengajukan suatu kritik dan saran mengenai keberadaan mereka selaku

pengunjung / orang yang berpergian. Untuk lebih jelasnya akan disajikan

tanggapan responden mengenai variabel Organisasi Kelembagaan

Pariwisata (Ancilleries) yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Tabel 10. Tanggapan Responden Mengenai Organisasi Kelembagaan Pariwisata

(Ancilleries) Di Taman Selecta

No Variabel Tanggapan Responden

Keterangan Tidak Setuju Setuju

1

Layanan kesehatan di area Taman Selecta memadai

24

26

Kurang

2 Pemberitahuan aturan di Taman Selecta

6

44

Baik

3 Information center yang

terbuka untuk wisatawan

8

42

Baik

4

Aktifnya kegiatan promosi

objek wisata di area

Selecta (festival, event,

live music dll)

14

36

Kurang

5

Pos keamanan beserta

penjaga keamanan

memadai

0

50

Baik

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 4.8 tanggapan responden mengenai Organisasi

Kelembagaan Pariwisata (Ancilleries) di Taman Selecta dengan pernyataan

layanan kesehatan di area Taman Selecta memadai memperoleh skor 52%.

Sedangkan untuk pemberitahuan aturan di Taman Selecta mendapatkan skor

44 (88%), selanjutnya information center yang terbuka untuk wisatawan

mendapatkan skor 42 (84%). Aktifnya kegiatan promosi objek wisata di area

Selecta (festival, event, live music dll) mendapatkan skor sebanyak 36

responden atau sebanyak 72%.

Kemudian untuk pos keamanan beserta penjaga keamanan memadai

mendapatkan skor 50 (100%). Dari keseluruhan penilaian responden

terdahap ke-lima variabel yang diwakili melalui 5 pernyataan, bahwa

penerapan konsep 4A yakni anciallary (kelembagaan) disimpulkan

penilaiannya baik pada 3 variabel yakni pemberitahuan aturan di Taman

Page 37: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

33

Selecta, information center yang terbuka untuk wisatawan dan pos

keamanan beserta penjaga keamanan memadai. Sedangkan penilaian

responden yang mengatakan kurang adalah pada variabel layanan kesehatan

di area Taman Selecta memadai dan aktifnya kegiatan promosi objek wisata

di area Selecta (festival, event, live music dll).

Pelayanan (Hospitality)

Pelayanan (hospitality) merupakan pengetahuan, sikap/etika dan

keterampilan dalam pelayanan, yang wajib diberikan oleh tenaga kerja atau

pelaku usaha jasa (selakutuan rumah) kepada penerima jasa/ konsumen

(sebagai tamu) yang mencerminkan pelayanan yang penuh kehangatan dan

keramahtamahan sehingga pelanggan merasa nyaman dan puas, merasa

dihargai sebagai manusia. Hal ini dikarenakan dengan adanya pelayanan ,

segala kegiatan wisatawan akan terasa lebih mudah. Wisatawan yang sedang

melakukan kegiatan wisatapun tidak akan memiliki beban atau merasa

kesulitan. Pelayanan Hospitality ini menyangkut tentang tata karma tenaga

kerja dalam menjamu tamu atau wisatawan. Untuk lebih jelasnya

akan disajikan tanggapan responden mengenai variabel Pelayanan

(Hospitality) yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini : Tabel 11. Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan (Hospitality) Di Taman Selecta

No Variabel Tanggapan Responden

Keterangan Tidak Setuju Setuju

1 Keramahan staff di Taman Selecta

14

36

Kurang

2

Ketelitian dan pelayanan

dalam memberikan informasi

12

38

Baik

3 Tenaga kerja di Taman Selecta memiliki inisiatif yang tinggi

16

34

Baik

4

Tenaga kerja di Taman

Selecta memiliki pengetahuan

tinggi tentang Taman Selecta

39

11

Kurang

5 Tenaga kerja di Taman

Selecta mudah ditemui

13

37

kurang

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 11 tanggapan responden mengenai pelayanan

(Hospitalty) di Taman Selecta dengan pernyataan keramahan staff di Taman

Selecta memperoleh skor 36 (72%). Sedangkan untuk ketelitian dan

pelayanan dalam memberikan informasi mendapatkan skor 38 (76%),

selanjutnya tenaga kerja di Taman Selecta memiliki inisiatif yang tinggi

mendapatkan skor 34 (86%). Tenaga kerja di Taman Selecta memiliki

Page 38: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

34

pengetahuan tinggi tentang Taman Selecta mendapatkan skor terendah

sebanyak 11 responden atau sebanyak 22%.

Kemudian untuk tenaga kerja di Taman Selecta mudah ditemui mendapatkan skor

37 (74%). Dari keseluruhan penilaian responden terdahap ke-lima variabel yang

diwakili melalui 5 pernyataan, bahwa penerapan konsep 1H yakni Pelayanan

(hospitality) disimpulkan penilaiannya baik pada 2 variabel yakni ketelitian tenaga

kerja dalam memberikan informasi dan tenaga kerja di Taman Selecta memiliki

inisiatif yang tinggi. Sedangkan penilaian responden yang mengatakan kurang adalah

pada variabel keramahan staff di Taman Selecta, tenaga kerja di Taman Selecta

memiliki pengetahuan tinggi tentang Taman Selecta dan tenaga kerja di Taman Selecta

mudah ditemui. KESIMPULAN

Taman selecta memiliki potensi alam,buatan dan budaya. Ketiga potensi tersbut

sudah berjalan dan hingga saat ini masih terus dilakukan pengembangan. Dapat

dikatakan bahwa pengelolaan taman selecta sudah sangat baik terlihat dari usaha

merealisasikan konsep 4A 1H didalam industri pariwisata mereka. Namun masih

terdapat kekurangan terkait fasilitas, keamanan, pelayanan maupun akses yang belum

merata. Diharapkan agar lebih meningkatkan dan memperhatikan keamanan karena

mengingat taman selecta yang begitu luas sehingga perlu keamanan dari segala sisi.

Kemudia perlu adanya jalur khusus untuk penyandang disabilitas seperti jalur khusus

kursi roda, agar wisatawan yang mengalami kekurangan dapat menikmati kegiatan

wisatanya dengan nyaman.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-

besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak dari Fakultas

Pariwisata, Universitas Udayana.

.

Page 39: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

35

Identifikasi potensi 4a (attraction, amenities, accessibility,

ancilliary) di daya tarik wisata museum angkut

Merni Sisilia Fransina Falukas1)

, Ni Made Ariyani2)

, Fanny

Maharani Suarka3)

Program Studi Diploma IV, Fakultas Pariwisata E-mail : [email protected]

Abstrak Museum Angkut merupakan museum transportasi dan tempat wisata modern yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Di Museum Angkut pengunjung dapat melihat lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisional hingga modern. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui potensi 4A dan persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum Angkut. Teknik Analisis Data yang digunakan berupa teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu suatu kegiatan mengungkapkan fakta dari suatu masalah bidang penelitian tertentu berdasarkan banyaknya suatu data yang didukung dengan angka-angka tertentu. Analisis ini digunakan untuk mengatahui untuk mengetahui persepsi pengunjung digunakan kuantitatif, melalui penyebaran kuisioner kepada pengunjung yang dijadikan responden. Museum Angkut ini memiliki 11 zona yang merupakan atraksi utama yaitu ; Zona Ruang Utama, Zona Edukasi, Zona Sunda Kelapa dan Batavia, Zona Eropa, Zona Gangster dan Broadwa, Zona Hollywood, Zona Lasvegas, Zona Runway 27 Airport, Zona Cina , Zona Istana Buckingham, Zona Pasar Apung. Museum Angkut belum memiliki penginapan namun mereka bekerja sama dengan Hotel Senyum dan beberapa restoran dan seperti CFC, Cafe Boulangerie dan Cafe Chikago sedangkan dan Pasar Apung Nusantara sebagai tempat menjual oleh-oleh. Hospitality di Museum Angkut cukup memuaskan. Hal ini terlihat dari keramahan karyawan dalam melayani pengunjung yang membeli tiket dan membantu pengunjung yang ingin berfoto. Persepsi pengunjung terhadap potensi 4A di daya tarik wisata Museum Angkut mendapatkan tanggapan yang baik oleh para pengunjung dalam aspek kondisi daya tarik wisata museum angkut dan atraksi, aksesibilitas, dan hospitality dengan rata-rata skor 4,00 atau dengan kategori setuju.

Kata kunci: Identifikasi,Persepsi,4A, Museum Angkut

Abstract Museum Angkut is a museum of modern transportation and tourist attractions located in Batu City, East Java. In Museum Angkut visitors can see more than 300 collections of traditional to modern types of transportation. The purpose of this study is to determine the potential of 4A and visitors' perceptions of tourist attraction in Angkut Museum. Data Analysis Techniques used in the form of quantitative descriptive analysis techniques, namely an activity to reveal the facts of a particular research problem based on the amount of a data that is supported by certain numbers. This analysis is used to find out to find out the perceptions of visitors used quantitatively, through the distribution of questionnaires to visitors who were used as respondents. The Angkut Museum has 11 zones which are the main attractions namely; Main Space Zones, Educational Zones, Sunda Kelapa and Batavia Zones, European Zones, Gangster Zones and Broadwa Zones, Hollywood Zones, Lasvegas Zones, 27 Airport Runway Zones, Chinese Zones, Buckingham Palace Zones, Floating

Page 40: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

36

Market Zones. Museum Angkut does not have lodging yet but they are working with Smile Hotel and several restaurants and like CFC, Boulangerie Cafe and Chikago Cafe and Nusantara Floating Market as a place to sell souvenirs. Hospitality at Angkut Museum is quite satisfying. This can be seen from the friendliness of employees in serving visitors who buy tickets and help visitors who want to take pictures. Visitors' perceptions of the potential of 4A in the tourist attraction of Museum Angkut received good responses from visitors in terms of conditions of tourist attraction of transport museums and attractions, accessibility, and hospitality with an average score of 4.00 or with agreed categories.

Keywords: Identification, Perception, 4A, Museum Angkut

1. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki ribuan gugusan pulau dan

kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai

Rote, memiliki begitu banyak kekayaan alam, budaya, sejarah, bahasa, dan adat

istiadat yang berpotensi sangat besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik

wisata yang tentunya dapat meningkatkan perekonomian negara. Banyak sekali

daerah di Indonesia yang telah menjadi daerah tujuan wisata (DTW) salah satunya

yaitu Jawa Timur. Salah satu kota wisata yang tidak bisa dilewatkan dan harus

dikunjungi saat berada di Jawa Timur adalah kota Batu.

Kota Batu merupakan salah satu kota yang sangat terkenal di

Jawa Timur. Kota ini menjadi destinasi pariwisata dengan berbagai pemandangan

alam dan juga wahana wisata buatan yang dimilikinya. Sejak tahun 2013 Kota Batu

tidak hanya mengembangkan sektor pariwisata saja. Tetapi, akan

mengintegrasikannya dengan sektor pertanian dan pendidikan. Dengan

mengganti tagline menjadi “Shining Batu” atau Batu Bersinar. Hal itu dilakukan

untuk semakin meningkatkan potensi yang berada di Kota Batu. Seperti dikutip

dari situs (pdiperjuangan- jatim.org, 2013). Kota Batu sebelumnya merupakan

bagian dari Kabupaten Malang. Kemudian pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu

ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang. Secara

administrasi, pemerintahan Kota Batu dipimpin oleh seorang walikota dan wakil

walikota yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang

dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi desa dan kelurahan

yang dikepalai oleh seorang kepala desa dan seorang lurah.

Kota Batu secara geografis berada di ketinggian 680-1.200 meter di atas

permukaan laut. Sehingga, menjadikan Kota Batu memimiliki iklim yang sejuk

jika dibandingkan kota-kota lain yang ada di Indonesia yang rata-rata panas. Letak

Museum Angkut secara administratif berada di kecamatan Batu, Kab malang, Jawa

Timur, lebih tepatnya di Jl. Terusan Sultan Agung Atas no. 2

Kota Wisata Batu, malang, Jawa Timur. Lokasinya musem angkut ini tidak berada

jauh dari wisata Jatim park 1.

Pada tanggal 9 Maret 2014 Jawa Timur Park Group, yang merupakan

salah satu perusahaan pengembang objek wisata ternama di Batu menambah lagi

Page 41: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

37

satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi yaitu Museum Angkut.

Museum Angkut merupakan museum transportasi dan tempat wisata modern

yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur, sekitar 20 km dari Kota Malang.

Museum ini terletak di kawasan seluas 3,8 hektar di lereng Gunung Panderman.

Di Museum Angkut pengunjung dapat melihat lebih dari 300 koleksi jenis

angkutan tradisional hingga modern. Mulai dari kendaraan di dalam negeri maupun

di luar negeri, dari yang tradisional menggunakan tenaga hewan hingga yang

modern menggunakan tenaga listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui potensi 4A di daya tarik wisata Museum Angkut di Batu danpersepsi

pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum Angkut di Batu.

Telaah penelitian sebelumnya ini menjadi salah satu acuan penulis dalam

melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan

dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak

menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.

Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam

memperkaya bahan kajian pada penelitian ini. penelitian yang berkaitan dengan

penelitian ini telah dilakukan oleh Setiawan, Ida Bagus dwi (2015) dengan judul

“Identifikasi Potensi Wisata Beserta 4A (Attraction, Amenity,Accesibility,

Ancilliary) Di Dusun Sumberwangi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak,

Kabupaten Buleleng, Bali”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

konsep 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary) yang ada di Dusun

Sumber Wangi. dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi Dusun

Sumber Wangi dalam mengebangkan potensi wisata. Metode penelitian yang

digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode

kualitatif dan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Metode penelitian ini

berusaha mendeskripsikan objek penelitian berdasarkan data dan fakta yang

sebenarnya. Objek yang di observasi adalah terkait potensi wisata di Dusun Sumber

Wangi, yaitu hotel, restaurant, dan potensi wisata lainnya.

Selanjutnya berdasarkan penelitian dari Astuti,Maharani Tri (2016) dengan

judul “Daya Tarik Morotai Sebagai Destinasi Wisata Sejarah dan Bahari”.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa kesiapan daya tarik morotai

sebagai destinasi wisata sejarah dan bahari sehingga dapat memenuhi standar

layanan dari seluruh komponen pariwisata 4A, meliputi Attraction, Accessibility,

Ancilarry dan Amenity. Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi dengan

pendekatan kualitatif dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan terhadap

gejala fisik objek penelitian. Focus Group Discussiondilakukan dengan

pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata untuk mendapatkan informasi lebih

mendalam mengenai potensi wisata di Morotai. Hasil dari penelitian ini yaitu

analisis potensi wisata di Kabupaten Morotai terhadap komponen pariwisata 4A

(Attraction, Accesibility, Amenity dan Ancillary) menunjukkan bahwa daerah ini

memiliki potensi daya tarikwisata sejarah dan bahari. Peninggalan sejarah perang

dunia II di Morotai menjadi potensi wisata utama yang tersimpan di Museum

Perang Dunia II dan peninggalan lain di dasar laut perairan Morotai.

Karakteristik pengunjung yang berkunjung ke Museum Angkut

didominasi oleh anak-anak sekolah baik tingkat SMP maupun SMA dari pulau

Page 42: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

38

jawa maupun dari luar Pulau Jawa yang melakukan study visit ke Museum Angkut

dan diikuti oleh orang dewasa maupun lansia yang berkunjung dengan tujuan

untuk rekreasi. Museum ini terbagi dalam beberapa zona dari benua Asia,

Eropa hingga Amerika. Potesi 4A yang terdapat di Destinasi Wisata Museum

Angkut yaitu sebagai berikut:

1. Attraction merupakan komponen yang signifikan dalam menarik wisatawan

dengan sesuatu yang bisa dinikmati oleh wisatawan disuatu destinasi wisata.

Atraksi yang terdapat di Museum Angkut yaitu berupa Ruangan utama, Edukasi,

Sunda kelapa dan Batavia, Uni Eropa, Gangster and Broadway, Hollywood dan Las

. Ancilliary (Vegas.

2. Amenities merupakan akomodasi yang mencakup sarana dan pra-sarana yang

terdapat pada suatu tempat. Dalam hal ini fasilitas Museum Angkut berupa Shuttel

Car, Food Court Charging Tempat Ibadah ,Deposit Counter Untuk penitipan

barang ,Area Parkir cukup luas dan nyaman.

3. Accessibility merupakan akses menuju suatu daerah atau suatu destinasi ,

aksesibilitas mencakup transportasi darat , laut, dan udara . Dalam hal ini juga

menyangkut komunikasi, jaringan telepon, dan jaringan internet. Akses jalan

menuju Museum Angkut cukup mudah dijangkau menggunakan kendaraan darat

seperti Bus, Mobil dan sepeda motor.

4.Pelayanan Tambahan)

Ancilliary merupakan hal-hal yang mendukung sebuah kepariwisataan,

seperti lembaga pengelolaan, Tourist Information, Travel Agent dan stakeholders

yang berperan dalam kepariwisataan. Anciliary yang tersdia di Museum Angkut

seperti tempat untuk charger atau mengisi ulang baterai handphone, ATM center,

area khusus yang disediakan bagi pengunjung yang perokok.

Page 43: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

39

Tabel 1.Target Dinas Pariwisata Kota Batu Tahun 2018-2021

Indikator

Sasaran

Pariwisata

kondisi awal 2017

Target Tahun

2018 2019 2020 2021

Jumlah

kelompok

seni budaya

yang aktif

N/A

100

110

120

130

Rata-rata

pengeluaran

belanja

wisatawan

(Rp)

bertambah

N/A

564.740

576.035

587.556

599.307

Jumlah kunjungan

wisatawan

bertambah

(juta)

4,79

5,26

5,79

6,37

7,01

sumber: Kementrian pariwisata kota Batu, 2019.

Berdasarkan Tabel 1. Target dinas pariwisata Kota Batu pada tahun 2018-

2021, dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat

setiap tahun yaitu sebanyak 4,79 juta kunjungan pada kondisi awal tahun 2017

dan meningkat menjadi 5,79 pada tahun 2019. Hal ini dibuktika dengan

pengembangan-pengembangan wisata buatan seperti Jatim Park 1, Jatim Park 2,

dan Jatim Park 3 dan pembentuk kelompok seni budaya pada tahun 2018

sudah ada 100 kelompok seni budaya yang aktif dan diharapkan pada tahun

2021 sudah dapat mendapat 130 kelompok seni budaya pada tahun 2021.

Sedangkan dan rata-rata pengeluaran wisatawan di Kota Batu pada tahun 2018

Rp 564.740 dan diharapakan dapat meningkat tahun2021 menjadi Rp 599.307.

Page 44: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

40

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Museum Angkut yang terletak di Kota Batu,

Jawa Timur, sekitar 20 km dari Kota Malang. Museum ini terletak di kawasan seluas

3,8 hektar di lereng Gunung Panderman. Museum Angkut dipilih sebagai lokasi

penelitian untuk mengidentifikasi potensi wisata 4A dan mengetahui persepsi

pengunjung terhadap daya tarik wisata yang terdapat di Museum Angkut.

Menurut Jonathan Sarwono (2006:27) Definisi Operasional Variabel

merupakan definisi variabel yang sedang diteliti menjadi sifat operasional dalam

kaitannya dengan proses pengukuran variabel-variabel tersebut. Definisi Operasional

Variabel memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan sesuatu

yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: potensi 4A di daya

tarik wisata museum angkut di batu dan persepsi pengunjung terhadap 4a pada

museum angkut di batu. Kegiatan mengumpulkan data dan informasi tentang

potensi atau kekuatan yang dimiliki oleh wisata Museum Angkut di Batu

Identifikasi ini dilihat dari komponen 4A yaitu : Atraction, Accessibility, Amenities, Ancillary Service.

Tabel 2.1 Potensi wisata 4A (Atractiontion accessibility,Amenities,Ancillary)

No

1

Indikator

Attraction

Sub Indikator

1. Museum Angkut merupakan destinsi yang unik

2. Museum Angkut merupakan destinasi yang nyaman

3. Museum Angkut memiliki udara yang sejuk

4. Wahana yang tersedia di Museum Angkut

5. Pertunjuka yang tersedia di Museum Angkut

6. Tersedianya booth untuk selfi

2 Accsesibility 1.

2.

3.

4.

Jalan menuju Museum Angkut terjangkau dengan mudah Museum Angkut mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum dan pribadi Adanya petunjuk arah yang jelas Menuju Museum Angkut Kondisi jalan menuju Museum Angkut

Page 45: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

41

3 Hospitality 1.

2.

3.

4.

5.

Kemampuan dan kecapatan petugas dalam

menghandle permasalahan dan complain

Kecepatan petugas dalam melayani kebutuhan

pengunjung Kesediaan petugas dalam menolong pengunjung saat menghadapi kesulitan Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pengunjung Kemampuan petugas dalam memberikan informasi kepada pengunjung

4 Amenities 1.

2. 3. 4.

5.

6. 7. 8. 9. 10. 11.

Ketersediaan area parker

Ketersediaan toilet

Ketersediaan tempat ibadah Ketersediaan deposit counter untuk penitipan barang Ketersediaan tempat sampah Ketersediaan fasilitas lansia

Ketersediaan fasilitas disabelitas

Ketersediaan money changer

Ketersediaan rumah makan

Ketersediaan penginapan

Ketersediaan toko oleh-oleh

Sumber: Khalida, 2017.

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau

informasi dalam otak manusia secara terus menerus mengadakan hubungan

dengan lingkungannya melalui indranya, yaitu indra penglihatan, pendengaran,

peraba, perasadan penciuman. Terbentuknya persepsi seseorang terhadap sesuatu

objek pada lingkungannya didasarkan pada stimulus atau situasi yang sedang

dihadapinya. Terkait pada kondisi masyarakat persepsi adalah proses penilaian

seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu objek, peristiwadengan

melibatkan pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan objek tersebut melalui

proses kognisi, afeksi, dan konasi untuk membentuk objek tersebut menurut

(Mahmud,1989: 79) Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tanggapan

pengunjung terhadap potensi 4A di Museum Angkut di Batu. Selengkapnya dapat

dilihat pada Tabel 2.2

Page 46: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

42

Tabel 2.2 Persepsi Pengunjung Terhadap Potensi 4A di Museum Angkut

No

1

Indikator

Attraction

Sub Indikator

1. Museum Angkut merupakan destinsi yang unik 2. Museum Angkut merupakan destinasi yang

nyaman 3. Museum Angkut memiliki udara yang sejuk 4. Wahana yang tersedia di Museum Angkut 5. Pertunjuka yang tersedia di Museum Angkut 6. Tersedianya booth untuk selfi

2 Accsesibility 1.

2.

3.

4.

Jalan menuju Museum Angkut terjangkau

dengan mudah Museum Angkut mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum dan pribadi Adanya petunjuk arah yang jelas Menuju Museum Angkut Kondisi jalan menuju Museum Angkut

3 Hospitality 1.

2.

3.

4.

5.

Kemampuan dan kecapatan petugas dalam

menghandle permasalahan dan complain

Kecepatan petugas dalam melayani kebutuhan

pengunjung Kesediaan petugas dalam menolong pengunjung saat menghadapi kesulitan Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pengunjung Kemampuan petugas dalam memberikan informasi kepada pengunjung

4 Amenities 1. 2. 3. 4.

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Ketersediaan area parker Ketersediaan toilet Ketersediaan tempat ibadah Ketersediaan deposit counter untuk penitipan barang Ketersediaan tempat sampah Ketersediaan fasilitas lansia Ketersediaan fasilitas disabelitas Ketersediaan money changer Ketersediaan rumah makan Ketersediaan penginapan Ketersediaan toko oleh-oleh

Sumber: Khalida, 2017

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membahas suatu permasalahan diperlukan suatu teknik atau metode agar data yang didapatkan sesuai dengan pembahasan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Metode Observasi, Menurut

Page 47: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

43

Sulistyo-Basuki, (2006) observasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke

orang-orang yang ditelitinya dan situasi atau lingkungan mereka yang sebenarnya,

dan peneliti dapat masuk kelingkungan yang ditelitinya atau yang dikenal dengan

observasi partisipatif. Dalam penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan peneliti

di Kota Batu dengan fokus penelitian untuk mengetahui potensi 4A di kawasan

wisata Museum Angkut. Dalam observasi juga dilakukan dokumentasi sebagai

bagian dari data. Pada penelitian ini populasi yang dijadikan sampel adalah

wisatawan yang berkunjung ke Museum Angkut Kota Batu. Teknik pengambilan

sampel menggunakan quota sampling dengan menggunakan rumus slovin maka

jumlah sampel yang diperoleh berjumlah 50 responden. Responden dalam

penelitian ini dicari dengan cara acidental sampling untuk wisatawan

menggunakan cara menyebarkan kuesioner.

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi pertanyaan- pertanyaan secara tertulis yang harus diisi oleh sample,

dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden untuk mengetahui

persepsi pengunjung terhadap potensi 4A di kawasan wisata Museum Angkut,

dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan model

kuesioner yang disebarkan oleh peneliti. Studi kepustakaan merupakan metode

pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melaluli

dokumen- dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen

elektronik yang mendukung dalam proses penulisan. Hasil penelitian juga

semakin kredibel apabila di dukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan

seni yang telah ada ( sugiano, 2005 : 83 ). Studi Kepustakaan akan lebih kredibel

dan memengaruhi hasil penelitian yang dilakukan. Teknik Analisis Data dalam

penelitian ini, masalah diteliti menggunakan teknik analisis deskriptif

kuantitatif yaitu suatu kegiatan mengungkapkan fakta dari suatu masalah bidang

penelitian tertentu berdasarkan ukuran jumlah atau banyaknya suatu data yang

didukung dengan angka-angka tertentu dengan alat statistik dalam mengolah data.

Statistic deskriftif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskrifsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagai

mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk umum atau generalisasi

mengenai potensi 4a dan persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata Museum

Angkut.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, Menurut

(Muhadjir 1996:2) data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal

bukan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini Data Kuantitatif diperoleh meliputi

persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum Angkut di Batu.

Sumber data di dalam penelitian sangat penting, karena sumber data akan

menyangkut kualitas dan hasil penelitian. Oleh karenanya, sumber data menjadi

bahan pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data.

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah

data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti

yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sumber data

primer adalah responden individu, kelompok fokus, internet juga dapat menjadi

sumber data primer jika koesioner disebarkan melalui internet (Uma Sekaran,

Page 48: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

44

2011). Data Primer dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh secara langsung

oleh peneliti melalui pengumpulan data yang telah dilakukan. Data sekunder adalah

data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah

ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi perusahaan,

publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs Web, internet dan

seterusnya (Uma Sekaran, 2011). Data Sekunder dalam penelitian ini berupa data

yang telah ada dari pemerintahan , internet , dan buku, serta pihak yang bantu

dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa teknik

pengumpulan data antara lain: melakukan kegiatan observasi. Menurut Sulistyo-

Basuki, (2006) observasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke orang-orang

yang ditelitinya dan situasi atau lingkungan mereka yang sebenarnya, dan peneliti

dapat masuk ke lingkungan yang ditelitinya atau yang dikenal dengan

observasi partisipatif.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 hasil

Persepsi Pengunjung terhadap Daya Tarik Wisata Pada Museum Angkut di

Batu

Terbentuknya persepsi seseorang terhadap sesuatu objek pada

lingkungannya didasarkan pada stimulus atau situasi yang sedang dihadapinya.

Terkait pada kondisi masyarakat persepsi adalah proses penilaian seseorang atau

sekelompok orang terhadap suatu objek, peristiwadengan melibatkan

pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan objek tersebut melalui proses

kognisi, afeksi, dan konasi untuk membentuk objek tersebut dalam hal ini

Museum Angkut sebagai objek penelitian.

Untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap daya tarik wisata di

Museum Angkut dalam penelitian ini menggunakan pengukur dengan kuantitatif.

Setiap pernyataan yang diajukan akan diberikan pilihan jawaban yaitu: Sangat

setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju yang masing-

masing memiliki skor tersendiri. Adapun persepsi pengunjung terhadap daya tarik

wisata di Museum Angkut dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Persepsi Pengunjung Terhadap Kondisi Daya Tarik Wisata di

Museum Angkut

Persepsi pengunjung terhadap kondisi daya tarik wisata Museum

Angkut yaitu memiliki kondisi daya tarik wisata yang bagus, unik, nyaman, sejuk,

wahana dan pertunjukan yang tersedia di Museum Angkut sangat baik sehingga

kondisi daya tarik wisata Museum angkut merupakan salah satu faktor penting

yang dapat menarik pengunjung untuk mengunjungi daya tarik wisata Museum

Angkut. Skor rata-rata persepsi pengunjug terhadap indikator kondisi daya tarik

wisata di Museum Angkut dan atraksi dapat dilihat pada Tabel 3.1

Page 49: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

45

Tabel 3.1 Skor rata-rata persepsi pengunjung terhadap indikator kondisi daya

tarik wisata di

Museum Angkut dan Atraksi

No Sub Indikato

r

Skor rata-Rata Keterangan

1 Museum Angkut merupakan destinasi wisata yang unik

4,34 Sangat Setuju

2 Museum Angkut merupakan destinasi yang nyaman

4,16 Setuju

3 Museum Angkut memiliki udara yang sejuk

4,02 Setuju

4 Wahana yang tersedia di Museum Angkut

3,98 Setuju

5 Pertunjukan yang tersedia di Museum Angkut

3,72 Setuju

6 Tersedianya booth untuk selfie 4,04 Setuju

Sumber: Kuisioner (Data diolah,2019).

Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa persepsi pengunjung terhadap

indikator kondisi daya tarik wisata di Museum Angkut dan atraksi ditanggapi

dengan baik oleh pengunjung dengan sub indikator Museum Angkut merupakan

destinasi wisata yang unik mendapat skor rata-rata sangat setuju. Hal tersebut

terbukti dengan berbagai macam atraksi buatan yang tersedia di museum

angkut yang dapat membuat pengunjung dapat merasakan suasana seperti sedang

berada di luar negeri seperti Eropa, Inggris

b. Persepsi Pengunjung Terhadap Aksesibilitas di Daya Tarik Wisata

Museum Angkut

Aksesibilitas merupakan salah satu faktor penting dalam suatu destinasi

wisata, dimana kemudahan mencapai suatu destinasi wisata merupakan faktor

pendukung dalam pengembangan destinasi pariwisata. Kualitas jalan yang baik

dan ketersediaan angkutan umum akan membantu pengunjung mudah untuk

menemukan lokasi destinasi wisata. Sedangkan aksesibilitas yang kurang baik

akan mengganggu kegiatan pariwisata di destinasi tersebut. Skor rata-rata

pengunjung terhadap indikator accesibility di daya tarik wisata Museum Angkut

dapat dilihat pada Tabel 3.2

Page 50: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

46

Tabel 3.2 Skor rata-rata pengunjung terhadap indikator accesibility di daya

tarik wisata Museum

Angkut.

No Sub Indikat

or

Skor rata rata Keterangan

1 Jalan meuju Museum Angkut terjangkau dengan mudah

3,94 Setuju

2 Museum Angkut mudah dijangkau menggunakan kendaran umum dan pribadi

3,94 Setuju

3 Adanya petunjuk arah yang jelas menuju Museum Angkut

4,10 Setuju

4 Kondisi jalan menuju Museum Angkut

4,10 Setuju

5 Keamanan menuju Museum Angkut 4,00 Setuju

Sumber: Kuisioner (Data diolah,2019).

Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa persepsi pengunjung terhadap

indikator kondisi daya tarik wisata di Museum Angkut dan atraksi ditanggapi

dengan baik oleh pengunjung dengan sub indikator Kondisi jalan menuju

museum angkut dan adanya petunjuk arah yang jelas menuju museum angkut

mendapat skor rata-rata 4,10 atau dengan keterangan setuju

c. Persepsi Pengunjung Terhadap Hospitality di Daya Tarik Wisata

Museum Angkut

Hospitality industry sangat diperlukan dalam semua industri jasa

pelayanan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dalam upaya

menciptakan kepuasan bagi pengunjung yang berkunjung ke suatu daya

tarik wisata yang meliputi banyak hal yaitu; kemampuan dan kcepatan

petugas dalam menghandle permasalahan dan complain, kecepatan petugas

dalam melayai kebutuhan pengunjung, kesediaan petugas dalam menolong

pengunjung saat dalam menghadapi kesulitan, keramahtamahan dan

kesopanan petugas dalam melayani pengunjung, dan kemampuan petugas

dalam memberikan informasi kepada pengunjung terkait dengan suatu daya

tarik wisata tersebut. Skor rata-rata persepsi pengunjug terhadap indikator

Hospitality di daya tarik wisata Museum Angkut dapat dilihat pada Tabel 3.3

Page 51: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

47

Tabel 3.3 Skor rata-rata persepsi pengunjug terhadap indikator Hospitality di daya

tarik wisata Museum Angkut

No Sub Indikator Skor Rata-rata Keterangan

1 Kemampuan dan kecepatan petugas dalam

menghandle permasalahan dan complain

3,66 Setuju

2 Kecepatan petugas dalam meleyani

kebutuhan pengunung

4,06 Setuju

Sumber: Kuisioner (Data diolah,2019).

Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa persepsi pengunjung terhadap

indikator kondisi daya tarik wisata di Museum Angkut dan atraksi

ditanggapi dengan baik oleh pengunjung dengan sub indikator Kemampuan

petugas dalam memberikan informasi kepada pengunjug mendapat skor

rata-rata paling tinggi yaitu 4,32 dengan keterangan sangat setuju.

d. Persepsi Pengunjung Terhadap Amenities di Daya Tarik Wisata

Museum Angkut

Ketersediaan amenities sangat penting dalam memenuhi kebutuhan,

keamanan dan kenyamanan pengujung saat berada di suatu destinasi

wisata yaitu dengan meberikan pelayanan kepada pengunjung berupa

ketersediaan area parkir, toilet, tempat ibadah deposit counter untuk tempat

penitipan barang, tempat sampah, fasilitas untuk lansia dan disabilitas,

fasilitas telekomunikasi, money changer, rumah makan, penginapan, dan

ketersediaan took oleh-oleh atau souvenir. Skor rata-rata pengunjug

terhadap indikator amenities di daya tarik wisata Museum Angkut dapat

dilihat pada Tabel 3.4

3 Kesediaan petugas dalam menolong

pengunjng saat menghadapi kesulitan

4,26 Sangat setuju

4 Keramahan dan kesopanan petugas

terhadap pengunjung

4,28 Sangat setuju

5 Kemampuaan petugas dalam memberikan

informasi kepada pengunjung

4,32 Sangat setuju

Page 52: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

48

Tabel 3.4 Skor rata-rata pengunjug terhadap indikator amenities di daya tarik

wisata Museum

Angkut

No Sub Indikator Skor Rata-rata Keterangan

1 Ketersedian area parker 4,02 Setuju

2 Ketersediaan Toilet 3,88 Setuju

3 Ketersediaan tempat ibadah 3,98 Setuju

4 Ketersediaan deposit counter untuk penitipan barang

4,00 Setuju

5 Ketersediaan tempat sampah 3,82 Setuju

6 Ketersediaan fasilitas lansia 3,88 Setuju

7 Ketersediaan fasilitas disebilitas 4,10 Setuju

8 Ketersediaan money changer 4,00 Setuju

9 Ketersediaan rumah makan 4,14 Setuju

10 Ketersediaan penginapan 2,78 Cukup baik

11 Ketersediaan toko oleh-oleh 3,90 Setuju

Sumber: Kuisioner (Data diolah,2019).

Dari Tabel 3.1 dapat dilihat bahwa persepsi pengunjung terhadap

indikator kondisi daya tarik wisata di Museum Angkut dan atraksi ditanggapi

dengan baik oleh pengunjung dengan sub indikator Ketersediaan rumah makan

dengan skor rata-rata 4,14 dan skor paling rendah yaitu pada sub indikator

ketersediaan penginapan dikarenakan museum angkut belum meiliki penginapan

sendiri, masih hanya bekerjasama dengan Hotel Senyum.

Hasil rekapitulasi pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum

Angkut di Batu

Hasil rekapitulasi pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum

Angkut di Batu, table ini berfungsi untuk melihat hasil tanggapan pengunjung

secara keseluruhan terhadap daya tarik wisata Museum Angkut, dimana indikator

dari persepsi tersebut dilihat dari kondisi daya tarik wisata di Museum Angkut

dan atraksi, accessibility, hospitality, dan amenities. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut

Page 53: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

49

Tabel 2.5 Rekapitulasi Persepsi Pengunjung Terhadap daya tarik wisata pada

Museum Angkut di Batu.

No Pertanyaan ST S CS TS STS Rata-

rata

Keterang

an

A. Kondisi Daya Tarik Wisata di Museum Angkut dan Atraksi

1 Museum Angkut merupakan destinasi wisata yang unik

130 68 18 0 1 4,34 Sangat Setuju

2 Museum Angkut

merupakan

destinasi yang

nyaman

100 84 18 6 0 4,16 Setuju

3 Museum Angkut

Memiliki

udara yang

sejuk

90 76 27 8 0 4,02 Setuju

4 Wahana yang tersedia di Museum Angkut

95 60 36 8 0 3,98 Setuju

5 Pertunjukan yang tersedia di Museum Angkut

80 48 45 12 1 3,72 Setuju

6 Tersedianya booth untuk selfi

115 48 27 12 0 4,04 Setuju

Jumlah 24,26

Rata-rata 4,04 Setuju

Page 54: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

50

B. Accesibility

7 Jalan menuju Museum

Angkut

terjangkau

dengan mudah

95 80 12 6 4 3,94 Setuju

8 Museum Angkut mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum dan pribadi

95 80 12 6 4 3,94 Setuju

9 Adanya petunjuk arah yang jelas menuju Museum Angkut

120 68 12 4 1 4,10 Setuju

10 Kondisi jalan meuju Museum Angkut

120 60 18 4 3 4,10 Setuju

11 Keamanan menuju lokasi

Museum

Angkut

90 76 27 6 1 4,00 Setuju

Jumlah 20,08

Rata-rata 4,01 Setuju

C. Hospitality

12 Kemampuan dan kecepatan petugas dalam menghandle permasalahan dan complain

90 60 30 6 4 3,66 Setuju

Page 55: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

51

13 Kecepatan dalam melayani kebutuhan pengunjung

110 64 21 6 2 4,06 Setuju

14 Kesediaan petugas dalam menolong pengunjung saat dalam

95 104 12 2 0 4,26 Sangat Setuju

menghadapi

kesulitan

15 Keramahan 110 80 24 0 0 4,28 Sangat dan kesopanan Setuju

petugas dalam

melayani

pengunjung.

16 Kemampuan 110 80 18 0 0 4,32 Sangat petugas dalam Setuju

memberikan

informasi

kepada

pengunjung.

Jumlah 20,52

Rata-rata 4,10 Setuju

D. Amenities

17 Ketersediaan 100 56 42 2 1 4,02 Setuju area parker

18 Ketersedian 75 72 42 4 1 3,88 Setuju Toilet

19 Ketersediaan 90 56 51 2 0 3,98 Setuju tempat ibadah

20 Ketersediaan 90 60 48 2 0 4,00 Setuju di poset

counter untuk

penitipan

barang

Ketersediaan

Page 56: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

52

21 tempat sampah 50 100 36 4 1 3,82 Setuju

22 Ketersediaan 90 40 60 4 0 3,88 Setuju fasilitas lansia

23 Ketersediaan 100 68 33 4 0 4,10 Setuju fasilitas

disebilitas

24 Ketersediaan 85 40 78 2 2 4,14 Setuju money

changer

25 Ketersediaan 100 60 36 2 2 4,00 Setuju rumah makan

26 Ketersediaan 15 60 45 4 15 2,78 Cukup penginapan Baik

27 Ketersediaan 75 60 60 0 0 3,90 Setuju

toko oleh-oleh

Jumlah 42,52

Rata-rata 4,86 Sangat

Setuju

Total rata-rata 4,00 Setuju

Sumber: Kuisioner (Data diolah,2019).

Berdasarkan Tabel 3.1 diatas dapat dilihat bahwa secara umum persepsi

pengunjung terhadap daya tarik wisata pada Museum Angkut di Batu setuju dengan

rata-rata skor 4,00. Adapun indicator terkait dengan daya tarik wisata pada

Museum Angkut di Batu dilihat dari aspek 4A yang meliputi atraksi accessibility,

hospitality, dan amenities. Berdasarkan pada indicator tersebut dapat dilihat baha

amenities mendapat skor tertinggi yaitu 4,86 yang berarti sangat setuju. Selanjutnya

diikuti oleh indicator hospitality 4,10 yang berarti baik, atraksi mendapat skor 4,04

yang berarti Setuju, accessibility dengan skor 4,01 yang berarti Setuju.

Hal ini berarti Museum angkut sudah dapat dikembangkan dan layak sebagai sebuah destinasi pariwisata dengan kategori yang diberikan oleh responden yaitu Setuju.

3.2 Pembahasan

Daya tarik wisata Museum Angkut merupakan museum transportasi dan

tempat wisata modern yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur, sekitar 20 km

Page 57: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

53

dari Kota Malang. Museum ini terletak di kawasan seluas 3,8 hektar di

lereng Gunung Panderman. Di Museum Angkut pengunjung dapat melihat

lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisional hingga modern. Mulai dari

kendaraan di dalam negeri maupun di luar negeri, dari yang tradisional

menggunakan tenaga hewan hingga yang modern menggunakan tenaga listrik.

Museum ini terbagi dalam beberapa zona yang didekorasi dengan setting

landscape model bangunan dari benua Asia, Eropa hingga Amerika.

Pengunjung yang datang ke daya tarik wisata Museum Angkut lebih banyak dari

masyarakat lokal atau wisatawan nusantara dan per grup.

Museum angkut duidirikan pada tanggal 9 maret 2014 dan dikelola oleh

jawa timur park grup yang sebelumnya telah membangu n Batu Secret Zoo, Jatim

park I dan II, jua Batu Night Spectaculer, Eco Green Park dan Museum Satwa.

Tujuan pembangunan Museum ini adalah untuk menyediakan informasi

mengenai sejarah kendaraan di dunia, agar dapat mengenal dan menghargai

sejarah masa lalu serta memetik pelajaran darinya. Pengunjung yang datang dapat

berekreasi sekaligus mendapatkan pengetahuan mengenai berbagai jenis kendaraan

angkutan yang ada di seluruh dunia.

Daya tarik wisata Museum Angkut merupakan salah satu daya tarik wisata

yang terkenal di Kota Batu yang menyajikan konsep wisata yang berhubungan

dengan Transportasi. Didalam museum ini wisatawan bisa melihat berbagai sarana

transportasi yang ada di Indonesia dan juga di negara lain. Mulai dari yang Antik

(Kuno) sampai yang terbaru ( Modern ), transportasi yang digerakkan oleh

manusia, hewan ataupun mesin. Didalam museum ini terdapat kurang lebih 300

koleksi mobil di lokasi seluas 3,8 Hektar. Desitnasi wisata berupa museum di Batu

ini banyak dikunjungi saat hari libur ataupun akhir pekan. Harga tiket untuk

setiap pengunjung Rp 100.000 bagi Anda yang membawa kamera digital juga

harus membayar biaya tambahan sebesar Rp 30.000. Memang dari sisi jam

operasionalnya dibuka lebih siang karena dibutuhkan waktu pengecekan

properti dan aspek kebersihan. Sedangkan jika menilik akses lokasi ke museum satu

ini memang cukup mudah diakses. Karena dari sisi dekat jauhnya masih realtif

mudah dijangkau pengunjung.

Akses lokasi ataupun pembagian ruangan di museum satu ini terbilang

cukup beragam. Masing-masing bagian ruangan memiliki tema-tema berbeda.

Maka, pengunjung harus mencermati seperti apa deskripsi dari setiap bagian

ruangannya.

Potensi 4A di Kawasan Wisata Museum Angkut di Batu

a. Attraction

Menurut hasil observasi yang kami lakukan di Museum Angkut , Museum

Angkut merupakan sebuah tempat wisata baru yang memiliki konsep unik.

Museum Angkut menjadi tempat wisata pertama di Asia Tenggara yang

Page 58: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

54

mengusung tema transportasi. Museum Angkut ini memiliki atraksi buatan yang

terdiri dari 11 zona yaitu ;

1. Zona Ruangan Utama

Zona pertama yaitu hall utama. Dimana tempat satu ini berada di bagian depan

atau di ruangan pertama sebelum masuk ke museum. Terdapat aula utama dimana

memperlihatkan kepada pengunjung tema lebih mewah hingga tesematkan

koleksi kendaraan terpopuler dari waktu ke waktu.

2. Zona Edukasi

Sedangkan zona kedua adalah edukasi. Pada zona satu ini pengunjung lebih

mudah mencermati sejarah-sejarah alat angkutan di Indonesia sampai luar negeri.

Mobil paling populer terdapat di zona edukasi yakni Chrysler Windor Deluxe

dimana menjadi mobil Presiden Soekarno. Di zona Edukasi ini pengunjung juga

dapat melihat dan mengetahui perkembangan kendaraan dari zaman dahulu hingga

zaman modern.

3. Zona Sunda Kelapa dan Batavia

Dizona ini wisatawan terdapat replika pelabuhan Sunda Kelapa tempo dulu

lengkap dengan miniatur kapal-kapal yang sedang berlabuh. Di zona ini terdapat

juga toko-toko dengan nama-nama ejaan yang menggunakan bahasa Belanda dan

disekelilingnya ada beberapa jenis transportasi yang sering digunakan pada masa

itu. Bila ingin melihat tema ruangan Batavia zaman dahulu kunjungi zona Sunda.

Dari ruangan satu ini pengunjung akan melihat beragam tipe angkutan Batavia

di zaman dahulu. Sebagai gambaran transportasi zaman dahulu sudah dapat Anda

saksikan secara langsung dengan balutan tema berbeda.

4. Zona Eropa

Didalam zona ini, pengunjung dapat mengunjungi 4 negara sekaligus,

yaituInggris, Jerman, Italia, dan Perancis. Dizona ini juga terdapat beberapa koleksi

mobil-mobil antik buatan Inggris. Salah satunya mobil yang bernilai historis yang

pernah digunakan Ratu Elizabeth. Mobil tipe Land Rover yang digunakan Ratu

Elizabeth saat parade di Australia. Uniknya zona ini juga menghadirkan

miniatur istana Buckingham yang terkenal di Inggris. Beberapa pameran alat

transportasi beberapa negara seperti German, Italia, Inggris, dan Perancis juga

banyak disajikan untuk melengkapi koleksi trasportasi di zona ini.

5. Zona Gangster Town & Broadway

Masih ada satu zona menarik bahkan terkesan seperti tempat para gangster

yakni zona gangster town &broadway street. Zona satu ini menjadi zona populer

di Museum Angkut. Karena memang lokasinya mirip seperti film-film gangster

Amerika. Jadi pecinta film action pastinya menyukai spot satu ini. Di zona ini,

wisatawan bisa merasakan sensasi berada di kota Chicago pada tahun

1920’an dimana tahun ini Al Capone menjadi begitu terkenal dan disegani

sebagai gangster di

Page 59: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

55

Amerika. Di zona ini juga dilaksanakan parade mobil dan parade kostum untuk menghibur pengunjung d.an zona ini menjadi zona paling ramai oleh pengunjung

6. Zona Hollywood

Dizona ini wisatawan akan disajikan pemandangan seperti di Hollywood

Amerika, hanya saja di museum ini dalam bentuk mini. Di zona ini juga

terdapat patung Hulk yang dibuat dari onderdil bekas kendaraan motor dan

mobil yang terlihat sedang mengamuk dan menginjak sebuah mobil.

Pengunjung di zona ini dapat merasakan suasana seperti sedang berada di

Hollywood Amerika Serikat

7. Zona Las Vegas

Dizona ini wisatawan akan merasakan sensasi berada di tengah kota Las

Vegas yang glamour dengan kendaraan yang keluar masuk di area ini. Zona

Las Vegas juga tersedia untuk memberi rasa penasaran bagi pengunjung. Pada

akses dua zona ini sangatlah mirip seperti aslinya. Zona las vegas sendiri

memberi tema malam lebih indah seperti di Amerika Latin.

8. Zona Runway 27 Airport

Tepat di lantai paling atas gedung museum kendaraan Malang yakni

di lantai 3 terdapat sebuah pesawat Boeing 737 asli. Di dalam pesawat

Boeing 737 terdapat permainan simulator kokpit yang dapat digunakan

sebagai simulasi mengendalikan pesawat seperti nyatanya. Namun untuk

menaiki wahana Runway 27, pengunjung wajib mengeluarkan biaya tambahan

selain tiket masuk.

9. Zona Cina

Negara yang memiliki jumlah rakyat terbanyak di dunia ini dibuatkan

tiruannya di museum Angkut. Di zona cina terdapat beragam ornamen cina

dan semua replika berhubungan masyarakat Tionghoa seperti lampu lampion,

baju tradisional, jajan khas cina dan lain-lain sehingga pengunjung yang

berkunjung ke zona cina ini dapat merasakan suasana seperti sedang berada di

cina..

10. Zona Istana Buckingham

Pengalaman berwisata di museum angkut ini juga lebih optimal.

Karena terdapat zona istana Buckingham. Menariknya dari zona yang satu ini

mirip seperti di negara Inggris. Ditambah lagi terdapat beberapa tipe mobil

ternama di Inggris juga dipamerkan mulai dari Raligh, Filir, dan Mini Coper.

Semua kendaraan mewah dihadirkan di museum Angkut batu Malang. Jadi

suasana di zona istana Buckingham ini memang dibuat sangat mirip. Ditambah

lagi adanya pameran mobil Land Rover ataupun kendaraan yang pernah

digunakan oleh ratu Elizabeth saat parade di Australia.

11. Zona Pasar Apung Nusantara

Bila pengunjung ingin melihat dan membeli beragam souvenir

atau ingin mencoba berbagai macam Kuliner Nusantara cobalah kunjungi

zona pasar apung. Karena di Pasar Apung Nusantara ini menyediakan berbagai

macam souvenir merchandise museum hingga oleh-oleh khas nusantara

Page 60: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

56

dihadirkan dengan konsep pasar apung dan kuliner khas Nusantara.

Menariknya ada banyak tema pasar apung yang akan membuat pengunjung

jadi lebih tertarik untuk mengunjungi museum satu ini. Museum Angkut juga

seringkali dijadikan lokasi pameran, event komunitas, kompetisi modifikasi

mobil sampai foto prewedding dan pengambilan gambar video klipketika.

Selain pengunjung dapat menikmati dan berfoto pada keindahan setiap zona

yang ada di daya tarik wisata Museum Angkut, para pengunjung juga dapat

menikmati berbagai macam pertunjukan di zona gangster town seperti

parade mobil, dance dan bermain game yang berkaitan dengan

transportasi yang telah disediakan oleh pihak Museum Angkut. Para pengunjung juga dapat menikmati berbagai macam kuliner khas nusantara yang berada di zona Pasar Apung Nusantara. b. Amenities

Menurut hasil observasi yang kami lakukan, di museum angkut belum

memiliki penginapan namun mereka bekerja sama dengan Hotel Senyum

dan pihak museum angkut memiliki fasilitas untuk orang disabilitas dengan

menyediakan fasilitas berupa lift untuk mempermudah disabilitas

menikmati daya tarik wisata museum angkut dan pihak museum angkut juga

menyediakan toilet khusus disabilitas dan ibu menyusui .

Menurut hasil penelitian yang kami lakukan ada beberapa restoran dan cafe

yang bekerja sama dengan museum angkut antara lain seperti CFC dan juga

cafe boulangerie dan Chikago ada juga fasilitas umum seperti mushola dan

toilet yang sudah tersedia oleh pihak museum angkut. Dan ini mempermudah

para pengunjung ketika berwisata di Museum Angkut, tetapi ada

beberapa fasilitas tambahan yang bisa Anda nikmati. Ada beberapa

ruangan pameran,ruangan khusus perekaman video Klip,tempat foto

preweding,hingga beberapa spot berfoto yang intagramable dan juga ada

fasilitas seperti area kuliner,kamar mandi ,hingga tempat ibadah serta tempat

parker juga menghadirkan kenyamanan hingga kemudahan bagi para

pengunjung. Menurut hasil penelitian yang kami lakukan benar adanya

dengan kenyataan .

c. Accesibility Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan mengenai informasi tentang perkembangan

daya tarik wisata Museum Angkut, disini pihak pemerintah dinas pariwisata

kota batu telah memberikan informasi yang cukup lengkap kepada kami

mengenai kemudahan para pengunjung untuk mendapatkan informasi ketika

hendak berwisata ke museum angkut dan mengenai pengaturan daerah tujuan

wisata yang haruas harus dijalankan oleh pihak pelaku wisata dalam hal ini

pihak swasta daya tarik museum angkut.

Kemudahaan para pengunjung untuk menempuh daya tarik museum angkut

sendiri sangatlah mudah. Hal ini didukung dengan jalan yang begitu bagus

serta lokasinya sangat strategis dan tempatnya tidak begitu jauh dari kota

batu sehingga para pengunjung sangat mudah untuk melakukan perjalanan

ke Daya tarik wisata museum angkut. Dari penginapan kami hanya

menempuh waktu kurang lebih 15 menit dengan menggunakan

menggunakan bus, dan kurang lebih 8 menit menggunkan kendaraan roda

dua. Pihak museum angkut juga, telah memberikan kenyamanan yang

begitu baik bagi para pengunjung yang hendak berwisata ke daya tarik

museum angkut dan ini terlihat sekali dari para petugas yang bekerja di

museum angkut saat melayani pengunjung

Page 61: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

57

d. Hospitality

Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan mengenai hospitality di

destinasi wisata museum angkut, Kami mendapatkan pelayanan yang

cukup memuaskan. Hal ini terlihat dari cara karyawan disana menerima

kami ketika melakukan penelitian dan keramahan karyawan jga sangat

telihat sekali ketika kami meminta untuk diwawancari mengenai

perkembangan museum angkut secara umum, Keramahatamahan karyawan

dalam melayani pengunjung yang membeli tiket dan dengan sopan

mempersilahkan pengunjung untuk memasuki zona ruang utama.

Keamanan di Museum Angkut juga dapat dikatakan baik karena di

setiap zona yang ada terdapat beberapa karyawan yang mengawasi,

sehingga dapat membantu ketika pengunjung mengalami hal-hal yang tidak

diinginkan. Sedangkan untuk kebersihan di Museum Angkut dapat dikatakan

sangat baik karena di setiap zona yang ada di museum Angkut bersih dan

benar-benar menciptakan susana sepertinya pengunjung sedang berada di

negara lain seperti Eropa, Inggris dan Cina. Penampilan dari setiap

karyawan di Museum Angkut sangat rapi dengan menggunakan seragam

kerja dan karyawan juga tidak segan untuk membantu pengunjung yang

ingin berfoto di setiap zona tersebut. Di daya tarik wisata museum angkut

kami merasa bahwa masyarakat juga mempunyai peranan yang cukup

penting dalam hal membantu perkembangan destinasi wisata Museum

Angkut. Hal ini sangat terlihat dari masyarakat yang berjualan disepanjang

zona Pasar Apung ini sangat membantu dalam hal kelancaran perkembangan

kepariwisataan lebih khususnya destinasi wisata museum angkut.

e. Ancillary Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan bersama dengan karyawan yang ada di daya

tarik wisata Museum Angkut bahwa Museum Angkut dikembangkan

oleh pihak swasta dan berada di bawah naungan Jawa Timur Park Group.

Museum Angkut juga berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari oraganisasi

pemerintah. Menurut hasil penelitian yang kami lakukan di daya tarik wisata

Museum Angkut tidak adanya organisasi atau bantuan dari lembaga

pariwisata, dan lembaga promosi Pariwisata. Sedangkan untuk pemeliharaan

dari setiap kendaraan yang ada di Museum Angkut, setiap Zona memiliki

beberapa karyawan yang bertugas khusus dalam menjaga kebersihan dari

setiap kendaraan yang ada.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi tentang potensi 4A (Attraction,

Accesibility, Amenity dan Ancillary) beserta persepsi pengunjung terhadap

potensi 4A di Daya Tarik Wisata Museum Angkut dapat disimpulkan bahwa:

Museum Angkut ini memiliki 11 atrraksi utama di Museum Angkut yang

merupakan atraksi buatan terdiri dari 11 zona yaitu ; Zona Ruang Utama,

Zona Edukasi, Zona Sunda Kelapa dan Batavia, Zona Eropa, Zona Gangster

dan Broadwa, Zona Hollywood, Zona Lasvegas, Zona Runway 27 Airport,

Zona Cina , Zona Istana Buckingham, Zona Pasar Apung. Museum Angkut

belum memiliki penginapan namun mereka bekerja sama dengan Hotel

Senyum dan beberapa restoran dan seperti CFC, Cafe Boulangerie dan Cafe

Page 62: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

58

Chikago namun untuk membeli oleh-oleh atau souvenir, pengunjung dapat

langsung membelinya di zona pasar apung nusantara yang tidak hanya menjual

berbagai kuliner nusantara namun juga berbagai macam souvenir yang bisa

dibawa pulang oleh pengunjung sebagagai kenang-kenangan. Sedangkan

untuk akses, untuk menempuh daya tarik museum angkut sendiri sangatlah

mudah. Hal ini didukung dengan jalan yang begitu bagus serta lokasinya

sangat strategis dan tempatnya tidak begitu jauh dari kota batu. Hospitality

di Museum Angkutpun cukup memuaskan. Hal ini terlihat dari cara karyawan

melayani pembelian tiket dan kesediaan karyawan untuk membantu

pengunjung yang ingin berfoto. Persepsi pengunjung terhadap potensi 4A di

daya tarik wisata Museum Angkut mendapatkan tanggapan yang baik oleh

para pengunjung dalam aspek kondisi daya tarik wisata museum angkut dan

atraksi, aksesibilitas, hospitality. persepsi pengunjung terhadap daya tarik

wisata pada Museum Angkut di Batu baik dengan rata-rata skor 4,00. Adapun

indicator terkait dengan daya tarik wisata pada Museum Angkut di Batu dilihat

dari aspek 4A yang meliputi atraksi accessibility, hospitality, dan amenities.

Berdasarkan pada indicator tersebut dapat dilihat baha amenities mendapat

skor tertinggi yaitu 4,86 yang berarti sangat baik. Selanjutnya diikuti oleh

indicator hospitality 4,10 yang berarti baik, atraksi mendapat skor 4,04 yang

berarti baik, accessibility dengan skor 4,01 yang berarti baik. Hal ini berarti

Museum angkut sudah dapat dikembangkan dan layak sebagai sebuah

destinasi pariwisata dengan kategori yang diberikan oleh responden yaitu baik.

Ucapan Terima kasih

Penyusun menyadari bahwa laporan sehingga laporan penelitian

I dengan judul “Identifikasi Potensi 4A di Kawasan Wisata Museum

Angkut” dapat terselesaikan dengan baik dengan dukungan dan bimbingan

serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, Terimakasih kami ucapkan

kepada; Bapak Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pariwisata Universitas Udayana, Ibu Dra. A.A Putri Sri, M.Si., selaku Ketua

Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas

Udayana, Bapak Agus Muriawan Putra, SST.Par., M.Par., selaku

Koordinator Penelitian Lapangan I Program Studi Diploma IV Pariwisata

Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Ibu NI Made Ariani, SE., M.Par.,

selaku Dosen Pembimbing Penelitian Lapangan I, Ibu Fanny Maharani Suarka,

SST.Par., M.Par., selaku Dosen Penguji Penelitian Lapangan I, Semua

Dosen Program Studi Diploma IV Pariwisata dan Fakultas Pariwisata

Universitas Udayana besrta semua pihak yang telah memberikan bantuan

dalam penyusunan laporan ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Laporan Penelitian Lapangan ini merupakan salah satu tugas dari mata

kuliah Penelitian 1. Besar harapan kami agar laporan ini dapat menambah

ilmu pengetahuan dalam bidnag akademis serta bermanfaat bagi para pembaca.

Laporan Penelitian Lapangan 1 ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga

kami berharap untuk saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

menyempurnakan laporan ini di masa depan. Kami memohon maaf jika ada

kata maupun kalimat yang kurang berkenan dalam laporan ini. Akhir kata kai

mengucapkan terimakasih.

Page 63: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

59

5. Daftar Pustaka

Anonim.2017.KonsepDasardanPenerapan 4A DalamDunia

Pariwisata.https://dinaspariwisata.kutaitimurkab.go.id/news/6-konsep-

dasar-dan-penerapan- 4a-dalam-dunia-pariwisata.Diaskes padatanggal

31 Maret 2019.

Juniawan I Made . 2016 .Karakteristikdan Persepsi Kenyamanan

Wisatawan Mancanegara di PantaiKuta Bali. Universitas Udayana. Denpasar.

Khalida Prima Zola.2017.Persepsi Pengunjung Terhadap Daya Tarik

Wisata di Batu Night Spectacular (BNS) Kota Batu Jawa Timur. Universitas Udayana. Denpasar.

OktaviantiAprilia.2018.Sejarah Kota Batu.https://situsbudaya-

id.cdn.ampproject.org/v/s/situsbudaya.id/amp/sejarah-kota-

batu.html?+1. Diaskespadatanggal 26 Maret 2019

Raharjo, Fanny Agustiawan.2016.Profil Kota Batu.http://fanny8c2blog.blogspot.com/p/profil-kota- batu.html?=1. Diaksespadatanggal 26 Maret 2019

Setiawan,Ida Bagu dwi.2015.Identifikasi potensi wisata beserta 4a

(attraction,amenity,accesibility,ancillary) di dusun Sumber Wangi

Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Bali.

https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/penelitianSimd

os/f3e2c92782684ae4 e2ee371072d490ae78.pdf . Diakses pada

tanggal 29 Maret 2019

Suwena I Ketut, I Gusti Ngurah Widyatmaja.2017.Pengetahuan Dasar Ilmu

Pariwisata.Pustaka

Larasan: Denpasar.

Tri astuti, Marhanani.2016.Dayabtarik morotai sebagai destinasi wisata dan bahari. http://www.kemenpar.go.id/post/jurnal-kepariwisataanindonesia-vol11-no-1-juni-2016. diaskes pada tanggal 29 Maret 2019

Wirayanthi, Ni Luh Yuning.2016

PersepsidanMotovasiWisatawanTerhadap Museum Bali SebagaiDaya Tarik

WisataBudaya di Kota Denpasar.UniversitasUdayana.Denpasar

WiliantySutarya.Pariwisatapotensi pariwisata,12 potensiwisata Indonesia.https://www.academia.edu/9977889/PARIWISATA_POTENSI_PARIWISATA _12_POTENSI_WISATA_INDONESIA.Diaskes padatanggal 28

Maret 2019.

Page 64: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

60

Identifikasi dan potensi 4A (atrraction, accessibility,

amenities, ancelarry) di kawasan wisata jatim park 3 kota

batu

I.L.Harkevin1), I G.N.Widyatmaja2) , P.D.Kesumadewi3)

Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata

Email: [email protected]

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan 4A (Atrraction,

Accessibility, Amenities, Ancelarry) di kawasan wisata kota Batu khususnya Jatim Park

3. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi

kasus Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling.

Sedangkan tehknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi,

wawancara, tinjauan pustaka dan dokumentasi. Sedangkan validitas data menggunakan

triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian, Jatim Park 3 di kota Batu merupakan

wisata edukasi buatan profesional dengan tema kehidupan Dinosaurus, wisata ini juga

merupakan Destinasi wisata baru yang sangat sukses dan berkompeten dalam

pemenuhan setiap unsur 4A yang ada. Kawasan Jatim Park 3 memiliki berbagai

Atraksi, Fasilitas, maupun kerjasama yang sangat menguntungkan dan juga

mensejahterakan masyarakat. Terdapat Dino park sebagai icon utama, museum musik

dunia dan dino mall. Segmen pasar Jatim Park 3 adalah group dan solo travel yang

didominasi oleh keluarga dan Mahasiswa atau peserta Study tour. Lokasi tempat wisata

ini adalah area perkotaan kota Batu yang tidak jauh dari pusat Kota dan kedinasan

Pariwisata sebagai wisata edukasi dan wisata keluarga. Berdasarkan hasil analisis

penerapan 4A di Kawasan Jatim Park 3 dinyatakan sangat baik karena hampir

memenuhi setiap kompenen dan indikator penelitian yang ada. Sehingga dapat

disimpulkan walaupun sebagai wisata baru, namun Jatim Park 3 berhasil menjadi

wisata edukasi buatan yang sangat profesional dan telah menerapkan 4A dalam

perkembangannya.

Kata kunci : Identifikasi, penerapan, 4A (attraction, accesibility,amenities,

ancellary), persepsi 1Z

Abstract

The purpose of this study was to determine the application of 4A (Atrraction,

Accessibility, Amenities, Ancelarry) in the tourist area of Batu city, especially East

Java 3. This study used qualitative research methods with a case study approach The

sampling technique used in this study was purposive sampling. While the technique of

data collection used is by observation, interviews, literature reviews and

documentation. While the validity of the data uses source triangulation. Based on the

results of research, Jatim Park 3 in Batu city is a professionally made educational tour

with the theme of Dinosaur life, this tour is also a new tourist destination that is very

successful and competent in fulfilling every element of 4A that exists.

Page 65: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

61

East Java Park 3 has a variety of attractions, facilities, and cooperation that is very

profitable and also the welfare of the community. There is a Dino park as the main icon,

the world music museum and dino mall. The Jatim Park 3 market segment is a group

and solo travel dominated by families and students or study tour participants. The

location of this tourist spot is the urban area of Batu city which is not far from the city

center and the official service of Tourism as an educational tour and family tourism.

Based on the results of the analysis of the application of 4A in the East Java Park 3 area

it is stated that it is very good because it almost fulfills every component and indicator

of existing research. So that it can be concluded that although it is a new tour, Jatim

Park 3 has succeeded in becoming a highly professional and artificial education tour that

has implemented 4A in its development.

Keywords: Identification, application, 4A (attraction, accessibility, amenities,

ancellary), perception

1. PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang merupakan penghasil

perekonomian yang sangat tinggi di beberapa Negara, salah satunya adalah

Indonesia. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi yang sangat

penting. Pariwisata memiliki peran yang besar dalam pembangunan nasional.

Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan

devisa setelah komoditas minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit.

Selain menghasilkan pendapatan dan sekaligus sebagai penghasil devisa, sektor

pariwisata berkaitan erat dengan penanaman modal asing. Wisatawan yang

datang ke Indonesia adalah termasuk mereka yang berhubungan bisnis usaha

pariwisata dengan Indonesia.

Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa

pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata,

usaha barang pariwisata dan usaha lain yang terkait dengan bidang tersebut.

Industri pariwisata adalah suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun

swasta, yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran produk

suatu layanan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang

berpergian. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan Industri pariwisata,

pertumbuhan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia juga mengalami

peningkatan. Berdasarkan data tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara

yang datang ke Indonesia sebesar 11.525.963 juta lebih atau tumbuh sebesar

10,79% dibandingkan tahun sebelumnya. Semakin banyak wisatawan yang

datang ke daerah tujuan wisata tentunya akan memberikan pemasukan

devisa bagi Negara di daerah tujuan wisata tersebut. Pariwisata di daerah-

daerah sangatlah banyak bila mampu memanfaatkan potensi-potensi yang

ada, pemerintah dan masyarakat daerah saling membantu dalam

pengembangannya tersebut sehingga akan mengangkat segi ekonomi, budaya dan pendidikan daerah itu.

Salah satu Pariwisata daerah yang terbesar di Indonesia adalah

pariwisata daerah kota Batu. Jumlah kunjungan wisatawan ke kota ini

merupakan salah satu yang terbesar bersama dengan Bali dan Yogyakarta. Hal

ini didukung dengan objek wisata kota Batu yang sangat beragam, dari sejarah,

retail, pendidikan, kawasan alam, hingga buatan. Bahkan setiap tahunnya

Page 66: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

62

tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Batu selalu meningkat setiap tahunnya.

Peningkatan kunjungan wisatawan dapat dilihat dalam Tabel 2 sebagai berikut:

Gambar 1. Data Presentase pengunjung/wisatawan Kota Batu

Berdasarkan gambar 1. Tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Batu

selalu stabil dari tahun ke tahun dan terus menglami peninglkatan yang

signifikan. Stabilnya tingkat kunjungan wistawan Kota Batu setiap tahunnya

tentu masuk akal jika kita melihat perkembangan potensi-potensi wisata Kota

Batu yang begitu pesat pada setiap objek wisata yang dimiliki Kota Batu. Objek

wisata seperti Candi Songgoriti peninggalan Kerajaan Medang dan arca

Ganesha peninggalan Kerajaan Singosari serta tempat peristirahatan yang

dibangun sejak zaman Belanda, Museum Angkut,dan Jatim Park group. Setiap

tempat wisata mempunyai keunggulan dan potensinya masing-masing. Namun

beberapa tahun belakangan yang paling ramai dibicarakan dan paling ramai

dikunjungi adalah tempat wisata yang paling baru yaitu Jatim Park 3. Akan

sangat menarik untuk mengetahui apa saja potensi yang ada di Jatim Park 3

sehingga sukses sebagai pendatang baru dalam deretan pariwisata Kota Batu. Kehadiran Jatim Park 3 yang diresmikan pada tanggal 24 ovember

2017 berhasil meramaikan deretan wisata yang ada di Kota Batu, Jawa Timur. Meskipun baru saja dibuka, nama Jatim Park 3 seolah tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan. Bukan hanya warga lokal Malang, namun banyak wisatawan dari luar kota yang berbondong-bondong ingin menyaksikan keunikan lain dibalik wisata yang satu ini. Dibangun dengan konsep yang berbeda, membuat Jatim Park 3 menjadi destinasi baru yang sangat populer di kalangan wisatawan.

Pariwisata sangatlah mampu dalam mengatasi masalah kesejahteraan bila dikembangkan secara profesional. Demikian pula dengan Jatim park 3, tentu saja tidak terlepas dari infrastruktur, fasilitas, kualitas pelayanan dan peran pemerintahan dalam pengembangannya. Namun untuk saat ini belum ada penjelasan yang jelas yang dimiliki oleh

Jatim Park 3 mengenai keberadaan atraksi, fasilitas, akses dan juga kerjasamanya dengan pemerintahan, stakeholder dan masyarakat. Selain itu untuk mampu bersaing dengan destinasi lainnya dibutuhkan sistem dan dasar pengembangan suatu desitinasi sehingga mampu menarik wisatawan dan mendapatkan pengakuan dan keuntungan baik untuk perusahaan maupun masyarakat secara umum.

Page 67: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

63

Sehingga perlu dilakukan penelitian menegani bagaimana penerapan potensi 4A

yang ada di kawasan Jatim Park 3. Berdasarkan masalah tersebut maka tujuan

dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana penerapan 4A

(Attraction, Accessibility, Amenities, Ancillary) di kawasan wisata Jatim Park 3.

Untuk itulah penelitian ini dibuat dengan judul identifikasi potensi 4A (

attraction, accessibility, amenities, ancelarry ) di kawasan Jatim Park 3 Kota

Batu.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di obyek wisata Jatim Park 3 pada tanggal

05 April sampai 10 April 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan menggunakan jenis penelitian

studi kasus, penelitian ini bermaksud untuk memberikan uraian mengenai

penerapan potensi 4A (attraction, accessibility, amenities, ancellary) dengan

mengambil lokasi penelitian di obyek wisata Jatim Park 3 khususnya di Dino

Park selaku maskot utamanya. Untuk mengidentifikasi Potensi 4A di Kawasan

Jatim Park 3 ini, maka operasional variabel yang Peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Defenisi Operasional Variabel

NO. KONSEP VARIABEL

01. Atraksi a. Atraksi Alami b. c. d.

Atraksi Budaya Sejarah Atraksi Buatan Atraksi Acara

02. Aksesibilitas a. Akses Jalan b. Akses Masuk

c. Akses Pelayanan

d. Akses Pengolahan

03. Amenities / Fasilitas a. Fasilitas Utama

b. Fasilitas Pendukung c. Fasilitas Penunjamg

04. Ancellary a. Kerjasama dengan Pemerintah b. Kerjasama dengan Stakeholders

Dalam penelitian ini akan diuraikan secara umum mengenai potensi

pariwisata yang terdapat di Obyek Wisata Jatim Park 3, dan secara khusus akan

menguraikan mengenai potensi wisata yang terdapat di Dino Park sebagai

maskot utama dari Jatim Park 3 di Kota Batu ini.

Page 68: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

64

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive

sampling. Sedangkan tehknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan

observasi, wawancara, tinjauan konsep dan dokumentasi. Sedangkan validitas

data menggunakan triangulasi sumber, Triangulasi sumber yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan hasil pengamatan dengan

hasil wawancara, kemudian membandingkan hasil wawancara dengan dokumen

yang terkait dengan tema penelitian, sehingga dengan mengunakan triangulasi

sumber ini akan mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data wajib untuk

mengunakan beragam sumber data yang tersedia. Data yang dikumpulkan

meliputi potensi, atraksi, fasilitas, aksesibilitas, dan ancellary atau yang biasa

disebut 4A. Peneliti dalam melakukan pengambilan datanya dengan mengamati/

menilai langsung dilapangan.

Data primer merupakan data yang diambil dari sumber data primer atau

sumber pertama dilapangan. Dengan kata lain data primer merupakan informasi

atau hasil kegiatan yang diperoleh atau dilakukan langsung dari hasil wawancara

dengan informan atau narasumber dilapangan yang menjadi sumber data. Oleh

karena itu dalam penelitian ini data primernya meliputi adalah Pemerintah

Daerah yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu, dan Pihak Jatim

Park 3 sendiri. Data Sekundernya yang berhasil peneliti dapatkan dari studi

literatur yaitu berupa laporanlaporan, makalah, buku-buku yang berkaitan

dan informasi mengenai obyek wisata yang diperoleh dari instansi pemerintah

berupa data topografi, data monografi atau data sosial masyarakat serta keadaan

secara umum lokasi penelitian adapun data yang diberikan juga berupa kaset

DVD yang berisi mengenai video profil dari Kota Batu. Dalam melakukan

penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan metode wawancara, observasi

dan dokumentasi untuk memperoleh informasi mengenai penerapan potensi 4A

(attraction, accessibility, amenities, ancellary) dengan mengambil lokasi

penelitian di obyek wisata Jatim Park 3 khususnya di Dino Park selaku maskot

utamanya. Sejauh mana perbandingan informasi informan dan seperti apa

keadaan di Lapanngan menjadi dasar evaluasi identifikasi penerapan potensi 4A

di kawasan ini.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran umum Jatim Park 3

Jatim Park 3 adalah salah satu wisata keluarga yang berjenis

wisata buatan terbaru di Kota Batu. Jatim Park diresmikan pada hari

Jumat Tanggal 24 November 2017. Jatim Park 3 ini memiliki 3 Atraksi

utama, yakni Dino Park, Mueseum Musik Dunia, Dino Mall, dan The

Legend Stars Park.

Page 69: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

65

a. Lokasi Jatim Park 3 Lokasi Jatim Park 3 berada di Jl. Ir. Soekarno No.112, Beji, Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia, 65236.

b. Harga Tiket Tabel 2. Tabel Harga Tiket

Theme Park Weekday Weekend

Dino Park Rp. 75.000,- Rp. 100.000,-

The Legend Stars Park Rp. 75.000,- Rp. 100.000,-

Sumber : JTP Group

Tabel 3. Tabel Harga Tiket

Wahana Dino Mall Weekday Weekend

Museum Musik Dunia Rp. 37.000,- Rp. 50.000,-

Fun Tech Plaza Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-

Circus Magic Rp. 18.000,- Rp. 25.000,-

Infinite World Rp. 22.000,- Rp. 30.000,-

The House Of Zombie Rp. 15.000,- Rp. 20.000,-

6D Cinema Rp. 15.000,- Rp. 20.000,-

Jurassic Action Rp. 22.000,- Rp. 30.000,-

XD Rp. 15.000,- Rp. 20.000,-

Virtual Arena Rp. 15.000,-/Game Rp. 20.000,-/Game

Terminal Selfie Rp. 18.000,- Rp. 25.000,-

The Miracle Rp. 22.000,- Rp. 30.000,-

360 Photo Booth Rp. 37.000,- Rp. 50.000,-

Sniper Zone - Rp. 50.000,-/koin

Dino Bazaar - Rp. 50.000,-/koin

Sumber : JTP Group

c. Jam Operasional Tabel 4. Tabel Jam Operasional

Dino Park 11.00 – 21.00 WIB

Dino Mall 11.00 – 18.00 WIB

The Legend Stars Park 12.00 – 20.00 WIB

Sumber : JTP Group

Page 70: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

66

d. Dino Park Dino Park merupakan atraksi primadona yang ada di Jatim Park 3. Dino Park

merupakan atraksi yang mengangkat konsep tentang binatang purbakala dinosaurus. Dibungkus dengan kecanggihan teknologi, wisatawan dapat mendengarkan berbagai macam suara dinosaurus. Di Dino Park terdapat berbagai atrakasi yang dapat dinikmati bersama keluarga, antara lain Museum Dino, Jembatan Akar, The Rimba, Ice Age, Live With Dino, Dino School, Triceratops, Elasmo Saurus, dan Active Fun House sebagai arena bermain untuk anak kecil. Salah satu wahan andalan adalah jelajah 5 Zaman. Tersedia kereta raksasa yang berkapasitas hingga 48 orang akan membawa wisatawan menyaksikan perkembangan kehidupan dinosaurus dari zaman ke zaman. Dan banyak wahana lainnya, lebih jelasnya akan kami jelaskan dalam pembahasan 4A di bawah.

Dino Park juga menyediakan beberapa fasilitas antara lain, Toilet Umum (Toilet Pria dan Toilet Wanita), Ruang Ibu dan Anak, E-Bike, Jalur Kursi Roda, Food Court, Tempat duduk, Jalur E-Bike, Mushollah, P3K, Chargering pos, dan lain-lainnya. Lebih jelasnya akan dijelaskan dalam 4A dibawah. Tidak hanya fasilitas di dalam Dino Park juga tersedia stand- stand makanan ringan maupun berat seperti, Tong Jie, Gelato, dan lain-lainnya.

Identifikasi 4A di Obyek Wisata Jatim Park 3

Jawa Timur Park 3 sebagai Destinasi tujuan wisata baru di Kota

Batu tentu memiliki ciri khasnya tersendiri. Perkembangan destinasi ini

tak luput dari Potensi yang dimilikinya. Jatim Park 3 ini memiliki 4 icon

utama, yakni Dino Park, Museum Musik Dunia, Dino Mall, dan The

Legend Stars Park. Dalam pembahasan kali ini, penulis akan menjelaskan

Identifikasi penerapan 4A di Dino Park sebagai maskot utama di kawasan

Jawa Timur Park 3.

a. Atracction Atraksi atau daya Tarik utama di Kawasan Jatim Park 3 adalah Dino Park. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan apa yang menjadi daya tarik utama di Dino Park ini. Satu hal yang membuat tempat hiburan ini begitu memikat hati para pengunjung adalah wahana museum Dino Park. Di sini para pengunjung dapat melihat hewan Dinosaurus yang pernah menghuni bumi pada jutaan tahun silam. Hewan purbakala ini mungkin tidak dapat Anda temui secara langsung.

Namun di tempat ini kita bisa melihat replikanya dengan bentuk

yang sangat mirip dengan hewan aslinya. Bukan hanya melihatnya saja,

namun ada yang lebih menarik di wahana yang satu ini, Pengunjung akan

dibawa berkeliling melihat kehidupan dinosaurus dengan pemandangan

cantik yang dibuat layaknya sebuah hutan dan kawasan yang dihuni

Page 71: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

67

langsung oleh hewan dinosaurus. Bahkan dinosaurus di sini juga

dilengkapi dengan suara yang membuatnya seolah-olah hidup kembali.

Berikut akan dijelaskan apa saja Atraksi yang ada disini

berdasarkan komponen Atraksi yang ada.

a) Natural attraction Berdasarkan hasil penelitian kami, Jatim Park 3 mengusung jenis

atraksi buatan. Jenis- jenis daya tarik yang ada adalah buatan dan cenderung modern. Maka dari itu kami simpulkan bahwa tidak adanya unsur natural dalam wisata ini.

b) Atraksi wisata Budaya-Sejarah

Atraksi budaya-sejarah adalah atraksi yang bertema tentang budaya atau sejarah. Atraksi sejarah bisa merupakan hal-hal yang merefleksikan kehidupan seorang tokoh penting, kejadian penting atau kejadian yang pernah terjadi seperti monumen, museum, dan lain-lain. Beberapa atraksi budaya-sejarah di Dino park adalah :

1. Museum Dino

Bangunan ini menyimpan berbagai tulang-tulang raksasa. Dari sini

kita akan mengetahui betapa tinggi dan panjang dari makhluk-makhluk

ini yang berkali-kali lipat lebih besar dari kendaraan besar yang saat ini

sering kita jumpai. Terdapat beberapa kerangka dino seperti Triceratops

dan Angkilosaurus, bahkan dino besar seperti Tiranosaurus dan

Apatosaurus. Datang ke Dino Museum, kamu bisa belajar tentang bagian

tubuh dan organ-organ dinosaurus. Kita juga bisa melihat komposisi

tulang dan otot dinosaurus dan jenis-jenis dinosaurus.

2. Herbivora-Omnivora-Karnivora

Memasuki area Dino Park, kita akan mendapati beberapa karikatur dino yang dibedakan berdasarkan makanannya. Dari Karnivora,Omnivora dan Herbivora.

3. Fosil

Di area museum Dino juga Terdapat contoh fosil. Namun

sayangnya fosil yang disimpan bukan fosil Dinosaurus melainkan fosil

beberapa serangga, seperti Kalajengking, Laba-laba, belalang danl lain

sebagainya. Fosil ini disimpan dalam beberapa wadah transparan dan

disusun dengan rapi.

4. Kerangka Dinosaurus

Kerangka dinosaurus raksasa ini bisa kamu lihat di Museum Dino.

Kerangka ini bisa menunjukkan ukuran tinggi dan panjang badan

dinosaurus seperti Tyranosaurus Rex yang ikonik. Ada juga berbagai

Page 72: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

68

kerangka dinosaurus lainnya seperti Triceratops, Apatosaurus, dan

lainnya.

5. Serba-serbi Dino

Berada di zona dino museum, Disini kamu bisa belajar tentang

dinosaurus secara interaktif. Kamu bisa mempelajari berbagai fakta

tentang fosil dinosaurus, lingkungan hidup. Selain itu kamu juga bisa

mencoba games interactive untuk belajar menjadi ilmuan yang

menemukan fosil dinosaurus

6. Anatomi Dino

Salah satu yang menarik di Dino Museum, kita bisa belajar tentang bagian tubuh dan organ-organ dinosaurus. Kita juga bisa melihat komposisi tulang. Disana kita juga bisa melihat otot dinosaurus melalui Anatomi Dinosaurus.

7. Kereta 5 Jaman

Jelajah 5 Zaman adalah zona yang tepat untuk anda mempelajari

alur waktu dari zaman prasejarah. Disini anda akan disajikan film

mengenai kehidupan dari dinosaurus dan bagaimana mereka berinteraksi

dengan dino-dino lain. Tak hanya itu terdapat dua kereta ukuran raksasa

dengan kapasitas 48 orang dan siap untuk mengajak anda berkeliling

mengenali berbagai makhluk dari Zaman Permian hingga zaman Ice Age.

Dengan narasi yang informatif memastikan anda mengenal satu persatu

dino yang terdapat di Jelajah 5 Zaman

c) Atraksi Buatan Atraksi buatan adalah atraksi apapun yang dibuat oleh manusia , baik bersejarah maupun

modern. Jawa Timur Park 3 dikenal karena wisata ini merupakan wisata

edukasi buatan terbesar di Jawa Timur bahkan Indonesia dengan maskot

utamanya adalah Dino Park sendiri. Untuk menemukan wisata buatan di

Dino Park tentu sangat mudah karena sebagian besar atraksinya adalah

buatan. Atraksi buatan utama yang dijual Dino Park adalah :

1. Area Food Court Area ini merupakan salah satu area yang paling ramai juga karena memang hanya inilah

satu-satunya pusat makanan yang ada didalam area Dino Park. Keberadaan area ini menjadi sangat penting dimana pengunjung tidak harus keluar lagi jika merasa lapar. Satu yang paling penting juga adalah area ini dekat dengan area bermain untuk anak sehingga akan memberi kemudahan bagi orang tua untuk makan sambal

mengawasi anaknya bermain. Kita bisa mendapatkan pengalaman menakjubkan makan dengan

pemandangan kerangka Dino di Food Court Dino. Food Court yang memiliki dua lantai ini mempunyai pemandangan yang menakjubkan karena berada di tepi sungai yang dipenuhi dinosaurus. Di dalamnya juga terdapat kerangka Dinosaurus besar.

Page 73: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

69

1) Jembatan akar Disinilah kita dapat melihat berbagai macam jenis dinosaurus dari

ketinggian, Zona ini telah didesign dengan pemandangan berakar sehingga pengunjung dapat merasakan sebuah petualangan secara lebih nyata. Jembatan satu ini bukanlah jembatan biasa, karena disini anda akan melihat berbagai macam dinosaurus dari ketinggian, karena elasmo saurus akan menyapa anda dengan lehernya yang panjang hingga jauh lebih tinggi dari jembatan akar itu sendiri. Jembatan akar juga menghubungkan anda dengan wahan-wahana yang siap menunggu anda didepan.

2) Dino Action-Naga Cloning

Wahana ini merupakan kolaborasi flume ride boat dengan fantasi

dinosaurus. Wahana ini menggambarkan seorang ilmuwan yang mencoba

mengkloning dinosaurus untuk menciptakan makhluk yang sangat ganas

sekali, dari DNA dinosaurus. Kemudian makhluk itu dipersenjatai

sedemikian rupa dengan senjata yang paling canggih. Penjelajahan

menggunakan perahu berisi 8 orang selama 10 menit, yang akan dimulai

dengan penggambaran keadaan alam pada saat jaman belum terjamah

manusia, kemudian masuk ke laboratorium dari sang ilmuwan dan

langsung melihat hasil dari eksperimen sang ilmuwan. Diakhir perjalanan

kita akan diajak meluncur dari ketinggian yang cukup menegangkan untuk

bisa lari dari kejaran para dinosaurus hasil cloning sang ilmuwan dan

akhirnya kembali ke dunia nyata kembali dan sampai dengan selamat. Dino Action Naga Cloning Ngalamers tidak akan dipunggut biaya,

karena sudah termasuk dalam harga tiket masuk

3) Istana Boneka

& Family Fun Rides Wahana ini merupakan wahana yang ditata dengan konsep

family karena wahana ini memang wahana untuk anak-anak, akan ada kereta yang membawa pengunjung dan buah hatinya berkeliling didalam istana boneka, hanya saja kereta ini hanya berkapasitas 8 orang dewasa atau 12 orang termasuk buah hati. Dari namanya sendiri, Istana Boneka ini sendiri tentu memiliki begitu banyak jenis boneka. Boneka yang ditampilkan memang kebanyakan dari film-film animasi yang sering ditayangkan dilayar televisi anak, misalnya finding nemo, spiderman, starwars dan masih banyak lagi.

Page 74: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

70

4) Arena Ketangkasan

Arena ini merupakan salah satu area yang punya begitu banyak

permainan ketangkasan, kebanyakan yang bermain disini adalah remaja

dan anak-anak. Permainan yang disediakan cukup beragam dan unik.

Biasanya jika menang akan mendapat souvenir berupa boneka.

5) Baby Dino Ride

Arena ini merupakan arena bermain untuk anak-anak, karena Baby

Dino Ride merupakan kendaraan untuk anak-anak berupa dino, atau bisa

disebut Dino berjalan. Baby Dino Ride berbeda dengan E-Bike, Baby

Dino Ride ini mempunyai track tersendiri berbentuk lingkaran dan lebih

pndek.

6) Dino Bumper Car

Dino Bumper Car bukan seperti bumper car pada biasanya, tetapi kita bisa bermain

bumper car bersama dinosaurus. Tentunya bumper car ini bisa dimainkan

oleh anak-anak.

7) Bermain Pasir

Bermain pasir memang arena yang cocok untuk anak-anak belajar menemukan fosil

Dinosaurus. Arena ini tidak terlalu luas dan memang nampaknya dipriortaskan untuk anak kecil. Disini sudah disembunyikan beberapa contoh fosil dinosaurus, sehingga anak-anak bisa bermain dan mencari fosil-fosil tersebut. 8) Dino Egg

Dino egg merupakan tempat yang sangat bagus untuk spot foto, karena ada beberapa telur besar Dinosaurus yang seolah menetas dan kita juga bisa masuk kedalamnya. Selain itu ada beberapa contoh Dinosaurus dan telur-telurnya. Jadi bisa menambah wawasan dan pengtahuan pengunjung juga.

9) Dino Gym

Berdasarkan pengamatan kami, Dino Gym merupakan arena yang cukup menyenangkan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Walau tak terlalu luas, disini terdapat bebrapa peralatan gym yang sudah didesign dengan replika beberapa dino.

10) Dino Band

Tepat disebelah Dino gym terdapat Dino Band, yaitu sebuah arena dimana seolah-olah beberapa replika dino yang ada terbentuk dalam sebuah group musik.

2. Area Dinotopia Food Street Menggambarkan Bagaimana era atau zaman manusia dan Dinosaurus hidup berdampingan. Area Dinotopia Food Street akan menyajikan kehidupan Dinosaurus yang membantu aktivitas manusia khsusnya sebagai media atau sarana transportasi.

Page 75: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

71

Area ini juga terdapat beberapa Stand makanan ringan yang berada didekat kolam Dinotopia. Beberapa

Atraksi yanag ada di Area ini adalah sebagai berikut.

1) Dino Lazermaze

Dino Lazermaze merupakan sebuah area yang menggambarkan

Zaman kehidupan Dino dengan Manusia. Terdapat beberapa Replika

Dino yang cukup besar,dimana dino-dino ini seolah membantu manusia

dalam melakukan aktifitasnya. Kebanyakan Dino disini sudah

dilengkapi dengan gerakan dan suara, seolah-olah dino itu memang benar

hidup.

2) Pirates Ship

Pirates Ship merupakan sebuah wahana yang cukup menarik yaitu sebuah ayunan kapal besar ditengah kolam. Pirates Ship sendiri berkapasitas 10-20 orang. Para pengunjung bisa menikmatinya selama 10 menit.

3) Dino School

Dino School merupakan salah satu arena yang sangat baik untuk anak-anak. Anak-anak akan dilatih cara mewarnai dan menggambar dino.

4) Bumper Car

Bumper Car yang ini berbeda dengan Dino Bumper Car, dari hasil

pengamatan kami Bumper Car sangat diminati oleh pengunjung dewasa

dan remaja. Bumper Car ini merupakan Bumper Car pada umumnya,

hanya saja karena jumlah Bumper carnya tidak terlalu bnyak dan arenanya

juga tidak terlalu luas, para pengunjung harus rela mengantri untuk

memainkannya.

5) Kuil Dino

Kuil Dino merupakan penggambaran dari sebuah bangunan tua atau sejarah yang dihuni oleh Dino, dan area ini memang denga tujuan sebatas spot foto dan area refreshing.

6) Dino Stage

Persis di depan Kuil Dino, Dino stage dan kuil Dino merupakan

area untuk ketenangan dan spot foto. Ditengah-tengah area ini terdapat

air mancur, dan sekelilingnya seperti taman yang dikolaborasi dengan

bebrapa replika Dinosaurus.

7) Live With Dino (istana dino)

Istana Dino merupakan area dengan suasana timur tengah yang

khas, terdapat spot-spot cantik yang terdapat disetiap sudut Istana Dino

ini. Tedapat labirin yang seru untuk dipecahkan dan terdapat danau buatan

yang penuh dengan dinosaurus, bahkan disekitar ini terdapat dua ekor

unta asli yang hidup dan dipelihara oleh Jatim Park 3.

8) Active Fun House

Active Fun House adalah fasilitas outbond dan tempat bermain untuk anak-anak. Berbagai fasilitas bisa untuk menguji ketangkasan anak dan bersenang-senang.

Page 76: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

72

3. Area The Rimba

The rimba adalah zona yang akan mengenalkan pengunjung dengn

puluhan jenis makhluk pra sejarah di kanan dan kiri selama menyusuri

perjalanan. Kita benar-benar dibuat untuk merasakkan kehidupan masa

rimba. Terdapat banyak sekali replika masa prasejarah di Area ini. Bagi

yang tidak kuat jalan kaki bisa menggunakan E-Bike karena perjalanan di

The Rimba cukup jauh dan melelahkan.

1) 3D Aquarium

Dinosaurus tidak hanya hidup di daratan saja, ada juga yang hidup di lautan. Di 3D Aquarium kita bisa melihat dinosaurus dan hewan purbakala lainnya yang hidup di lautan seperti aslinya dengan teknologi 3D.

2) Ice Age

Zaman Es atau Ice Age adalah zaman dimana bumi mempunyai suhu ekstrim dan dikatakan tidak aman bahkan hingga daratan tropis seperti di Indonesia. Pada zaman ice age hanya beberapa binatang saja yang mampu bertahan hidup seperti mamoth, semilodon, dan sejenisnya.

Arena Ice Age mencoba memperkenalkan kembali zaman tersebut. Para pengunjung bisa berkeliling dan berfoto denga replika dari beberapa binatang yang hidup di zaman ini. Hanya saja, menurut Hemat penulis kesan suhu ekstrim pada zaman ini belum terlalu ditunjukan disini bahkan hampir sama sekali tidak dingin.

3) Negara Dinosaurus Ditemukan Arena ini berada di akhir perjalanan dari Area the Rimba. Arena

ini mengenalkan kepada pengunjung Negara mana saja ditemukannya Dinosaurus, contohnya China. Hanya saja beberapa atribut disini mulai rusak, seperti latar bangunan khas China yang sudah mulai robek.s

d) Atraksi acara

Berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh tim peneliti Atraksi

Acara adalah atraksi yang berupa aktifitas atau acara. Atraksi acara bisa

dalam bentuk parade, karnaval, bazaar, pertemuan, festival, dan lain-

lainnya. Berikut beberapa atraksi acara yang akan kita jumpai di Dino

Park.

Page 77: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

73

1. Cinema 5 Zaman Sebelum pernjelajahan di Dino Park dimulai Pengunjung bisa menyaksikkan Dino

Attack, yaitu berupa cinema dan penjelajahan 5 Jaman menggunakan kereta. Cinema 5 Zaman terdapat pada jam-jam berikut: 1) 12.00 – 12.15 WIB (Weekday) 2) 11.30 – 11.45 WIB (Weekend) 3) 15.00 – 15.15 WIB (Weekend)

2. Meet With Flinstone Family (The Rimba) Keluarga ini selalu membawa kebahagiaan dan selalu ada keseruan disetiap harinya.

Meet With Flinstone Family pada jam-jam berikut: 1) 16.30 – 17.00 WIB (Weekday) 2) 15.00 – 15.30 WIB (Weekend)

3. How To Train Your Dino (Dino Cage)

Pertunjukan satu ini akan menjawab pertanyaan tentang bagaimana melatih dino. Dan biasanya kita bisa menyaksikan pertunjukan How To Train Your Dino pada jam 14.00 - 14.30 WIB (Weekday)

4. Welcoming Dance (Entrance)

Saat berkunjung ke Dino Park - Jawa Timur Park 3, anda akan disambut oleh tarian unik.

Welcoming Dance disuguhkan pada jam-jam berikut: 1) 10.50 – 11.00 WIB (Weekday) 2) 10.50 – 11.00 WIB (Weekend)

5. Closing Party (Entrance Dino)

Sebelum pengunjung meninggalkan Dino Park, terdapat Party dan sebagai salam hangat

dan perpisahan dari petugas Dino Park. Kita bisa menyaksikan Closing

Party pada jam 17.45 – 18.15 WIB (Weekend)

6. Desert Dance (Dinotophia Stage)

Gurun pasir juga mempunyai tarian yang seru untuk diikuti. Atraksi Desert Dance

biasanya ada di jam 15.00 – 15.30 WIB (Weekday)

7. Mid East Accoustic (Dinothopia)

Page 78: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

74

Disini terdapat lantunan musik akustik bernuansa timur tengah pada jam 12.00 - 12.30

WIB (Weekend)

8. Street Magician (Random area & Dino Cage)

Pertunjukan street magician di Dino Park adalah untuk melihat dan belajar sulap secara langsung dengan pengunjung yang datang. Biasanya terdapat pada jam-jam berikut : 1) 13.30 - 14.00 WIB (weekend) 2) 16.00 - 16.30 WIB (weekend) dino cage

b. Accessbility

Accessibility merupakan kemudahan yang akan didapat oleh

wisatawan menuju Desitinasi Wisata Jatim Park 3. Dari segi konsep

sendiri beberapa akses memang mudah didapati di Destinasi ini. Berikut

akan dijelaskan apa saja Accessibility (Aksebilitas) yang ada di Jatim park

3

1. Akses Jalan Akses jalan untuk menuju Jatim park 3 terbilang sangat mudah karna Jatim park 3 sudah

terdaftar pada google maps jadi bagi yang tidak tahu dimana lokasinya bisa

mencari langsung di google maps dan jalan untuk menuju Jatim park 3 bisa

diutempuh menggunakan mobil atau motor dan bagi kalian yang tidak ada

kendaraan di Kota Malang bisa menggunakan transportasi umum atau

transportasi online karna jalan menuju Jatim park 3 cukup mudah tinggal

mengikuti jalan raya dan gedung jatim park 3 berada di pinggir jalan,

perjalanan ditempuh kurang lebih 30 menit dari kota Malang. Ada beberapa transportasi umum yang dapat mengantarkanmu ke Jatim Park 3, yakni : a) Angkutan Umum b) Tranportasi Berbasis Online c) Transportasi gratis Jatim Park Group

2. Akses Masuk 1) Pintu Masuk

Jatim Park memilliki pintu masuk utama yang terletak di bagian depan sekaligus tempat masuk alat transportasi dan penarikan karcis. Dan juga Dibagian pintu masuk area sudah di sediakan loket.

2) Tiket Masuk

Page 79: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

75

Akses untuk masuk ke dalam Jatim park 3 terbilang sangat mudah karna tinggal membeli tiket secara langsung disana atau secara online dan kalau mau masuk tinggal menunjukan tiket tersebut pada petugas yang sedang berjaga.

3. Akses Pelayanan Pihak manajemen Jatim park 3 memberikan pelayanan yang cukup

memadai bagi para pengunjung yang dimana pihak manajemen Jatim park 3 memberikan pelayanan berupa keamanan bagi para pengunjung yang dimana terdapat cctv disetiap sudut dan satpam yang terus berjaga selain itu terdapat juga pelayanan kesehatan berupa klinik dan ambulance bagi para pengunjung yang mendadak sakit atau kecelakaan dan juga terdapat e-bike, eskalator, dan lift didalam kawasan jatim park 3 untuk memudahkan para pengunjung terutama anak anak, lanjut usia, dan ibu hamil. Di dalam juga terdapat toilet di setiap sudut kawasan Jatim park 3 yang selalu di pantau kebersihannya agar wisatawan tetap aman dan nyaman.

Ada pula pusat informasi yang akan melayani setiap pengunjung

dengan ramah. 4. Akses pengelolahan Pihak manajamen Jatim park 3 memberikan akses berupa stand stand di dalam kawasan Jatim park 3 untuk para pengusaha membuka stand berjualan makanan maupun souvenir. Jatim park 3 juga memberikan akses pada investor dan pemerintah untuk ikut menanan saham dan membangun Jatim park tiga dimana disini pemerintah memberikan fasilitas berupa jalan dan penerangan pada jalan di titik-titik tertentu selain itu Jatim park tiga juga memberikan akses pada PT. Jasa Raharja untuk bekerja sama memberikan pelayanan kesehatan. c. Aminities (Fasilitas)

Unsur ketiga dalam penelitian ini adalah aminities atau fasilitas penunjang yang

memfasilitasi wisatawan ketika berkunjung kesuatu daya tarik wisata.

Jatim Park 3 (JTP) mempunyai target market untuk keluarga karena sangat

edukatif untuk anak-anak dan untuk orang dewasa dapat terhibur tentunya

memiliki berbagai fasilitas yang menunjang kenyamanan wisatawannya.

Hal itu tentunya adalah upaya dari pemerintah setempat untuk terus

menyediakan fasilitas yang memadai sehingga wisatawan yang berkunjung

semakin ramai dan meningkat setiap harinya dan indeks kepuasan kawasan

wisata Jatim Park 3 terus meningkat. Adapun fasilitas-fasilitas yang tersedia di kawasan wisata Jatim Park 3 yang terdiri dari: 1. Fasilitas Utama 1) Food Court Jatim Park 3 menyediakan food court, dengan berbagai jenis makanan, sehingga pengunjung/wisatawan dapat berbelanja makanan maupun minuman sambil menikmati makanan. 2) Stand di Dino Mall

Page 80: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

76

Indomaret, The Cofee Bean & Tea Leaf, Wendy’s, Baskin Robins Ice Cream, Bakmie Naga, CFC, Japanese Bento, Arario Korean Restoran, Warung Subuh Express, Warung Mbok Sri, Brasco Factory Outlet, Belcantok Cofee, Cofee Gula Café, Nusantara (pusat oleh-oleh), Dino Café & Shop, Woodberry Gelato, Bakso Gun, Tong Tji Tea House, Breadstory Bakery, Wellbo pasta-italian ice cream. 3) Snack Corner Di dalam kawasan Jatim Park 3, terdapat juga snack corner selain food court. Snack corner tersebut menjual makanan ringan maupun minuman ringan dalam kemasan cepat saji. 4) Fashion Outlet Dalam kawasan Jatim Park 3, tersedia fashion outlet. Fashion outlet tersebut menjual berbagai produk pakaian. 5) Pusat Informasi Jatim Park 3 menyediakan pusat informasi yang memudahkan wisatawan dalam memperoleh informasi di kawasan wisata. 6) Loket Tiket Jatim Park 3 menyediakan loket tiket sebagai akses yang memudahkan wisatawan menikmati wahana yang ada di Jatim Park3.

2. Fasilitas Pendukung 1) Parking Area

Jatim Park 3 menyediakan area parkir cukup luas yang terdiri dari parkiran bus,mobil dan sepeda motor.

2) Pos Keamanan Jatim Park 3 menyediakan pos keamanan yang bertugas untuk melayani wisatawan yang brkunjung. Pos kemanan terletak di bagian depan tempat wisata ini, tepat di pintu masuk Jatim Park 3 dan disandingkan dengan pos parkir.

3) Ruang Ibu dan anak Wisata JatimPark 3 menyediakan ruangan khusus untuk mengganti popok Bayi yang didalamnya tersedia meja pengganti popok untuk mempermudah wisatawan dalam mengganti popok anaknya dalam keadaan tenang aman dan nyaman untuk orang tua maupun bayi. Ruangan tersebut juga berfungsi untuk ibu menyusui buah hati.

4) Toilet Difabel Kawasan Jatim Park 3 sudah menyediakan toilet difabel bagi penyandang difabelitas,tuna netra, dan cacat fisik, pada khususnya untuk memudahkan wisatawan penyandang difabel.

5) Money Changer dan ATM Tersedianya money changer dan ATM (Automatic Teller Machine) yang memudahkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara dalam melakukan transaksi di Kawasan wisata Jatim Park 3.

6) Charging Station

Page 81: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

77

Jatim Park 3 juga menyediakan fasilitas pengecasan bagi wisatawan untuk mengisi daya baterai handphone.

7) E-Bike Station Di jatim park 3 menyediakan Sepeda listrik yang dapat disenyawakan para pengunjung sebagai kendaraan yang sangat membantu untuk mengelilingi kawasan jatim park 3. E- bike ini disewakan dengan harga Rp. 100.000/3jam dengan jaminan identitas berupa KTP/SIM.

8) Mobil Angkutan Jatim Park 3 menyediakan mobil angkutan gratis, yang terminal pusatnya bertempat di Jatim Park 3, dengan jam operasional dari pukul 10:00 sampai pukul 21:00 WIB. Mobil angkutan yang disediakan memiliki rute-rute sebagai berikut: Rute 1: Jatim Park 3–Jatim Park 1 & Museum Tubuh – Museum Angkut. Rute 2: Jatim Park 3 – Predator Fun Park – Batu Night

Spectacular – Jatim Park2. 9) Petunjuk Arah Atraksi

Jatim Park 3 menyediakan fasilitas berupa petunjuk arah atraksi/wahana yang memudahkan pengunjung/wisatawan menyusuri arah atraksi/wahana yang ingin dituju tentunya karena Jatim Park 3 memiliki luas yang sangat besar, petunjuk arah yang disediakan sangat membantu untuk wisatawan yang tersesat.

10) Tempat Duduk Untuk Beristirahat Pada hampir sepanjang jalan kawasan Jatim Park 3 disediakan tempat duduk bagi wisatawan untuk sekedar beristirahat jika kelelahan menyusuri atraksi di Jatim Park 3.

11) Smoking Area Kawasan Jatim Park 3 juga menyediakan fasilitas smoking area untuk wisatawan yang ingin melakukan aktivitas merokok.

12) CCTV Jatim Park 3 memiliki luas yang sangat besar, tentunya keamanan

itu menjadi faktor penting untuk kenyamanan dan keamanan

wisatawan yang berkunjung, oleh karena itu fasilitas CCTV

digunakan untuk mempermudah memantau keamanan disetiap titik

untuk memastikan wisatawan yang berkunjung aman dan nyaman.

3. Fasilitas Penunjang

1) Toilet umum dan tempat sampah

Jatim Park 3 memiliki toilet umum yang tersedia di berbagai wahana untuk memudahkan wisatawan menjangkau toilet saat berada di titik mana saja . Jatim Park 3 juga menyediakan tempat sampah dihampir setiap titik jalan,pintu dan wahana. Dengan

Page 82: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

78

harapan agar wisatawan dan masyarakat sekitar turut serta membantu menjaga kebersihan kawasan Jatim Park 3.

2) Anak Tangga, Lift, dan Eskalator Jatim Park 3 mendesain beberapa bagian didalamnya memiliki

dua lantai, maka dari itu, salah satu fasilitas yang disedikana yakni,

anak tangga, lift, dan eskalator. Fasilitas tersebut tentu bertujuan

untuk memudahkan wisatawan dalam menjangkau titik lain atau

wahana lain yang ada di wisata Jatim Park 3 terserbut. 3) Rute Kursi Roda

Kawasan Jatim Park 3 dilengkapi dengan fasilitas rute kursi roda yang memudahkan wisatawan pengguna kursi roda selama berkunjung di Dino Park.

4) Rute E-Bike Jatim Park 3 menyediakan E-Bike tentunya juga menyediakan

jalur khusus E-Bike. Jalur khusus E-Bike ini tentunya di rancang agar medan yang dilalui E-Bike aman dan nyaman, tentunya jalur ini juga bermanfaat untuk pejalan kaki.

5) Mushola Jatim Park 3 dilengkapi dengan fasilitas mushola bagi wisatawan

yang beragama muslim, dan ingin beribadah selama berwisata di kawasan Jatim Park 3.

6) Ruang P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) Jatim Park 3 menyediakan fasilitas P3K untuk melakukan

pertolongan pertama terhadap wisatawan yang cedera pada saat

menikmati wahana sebelum dibawa ke Rumah Sakit. 7) Emergency Exit

Jatim Park 3 menyediakan fasilitas keamanan berupa pintu keluar darurat jika dalam kawasan Jatim Park 3 terjadi kejadian seperti kebakaran,gempa bumi dan sebagainya.

d. Ancellary Sebagai Badan yang besar tentu saja Jatim Park Group tak

dapat berdiri sendiri dan dibangun begitu saja. Berikut beberapa bentuk kerjasama Jawa Timur park Group khusunya dalam upaya pengembangan Jawa Timur Park 3.

1. Kerjasama dengan Pemerintah Kota Batu Beberapa bentuk kerjasama tersebut dapat terlihat dalam beberap hal berikut.

1) Promosi Sebagai kota wisata tentunya Pemerintah kota Batu terlibat,

khususnya dalam beberapa upaya melalui promosi dan

pengembangan pariwisata di Jawa Timur Park 3. Ada beberapa

Langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Batu dalam rangka

mempromosikan Jawa Timur Park 3. Selain melalui media sosial,

Kerjasama sosial seperti pembangunan Kampung Hijau dan juga

program corporate social responsibility (CSR) telah dilakukan.

Progaram- program tersebut mampu memberikan hasil yang baik

Page 83: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

79

untuk masyarakat maupun Jawa Timur Park 3 sendiri. Bahkan Tahun

ini sebagai upaya mengembangkan dan juga mempromosikan Jawa

Timur Park 3, Pemerintah Kota Batu telah mengusulkan Jawa Timur

Park 3 untuk maju dalam ajang Anugerah Wisata Jawa Timur tahun

2018 dengan kategori Wisata Buatan

2) Pengembangan dan pemeliharaan Wisata Jatim Park 3

Jawa Timur Park Group telah bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kota Wisata Batu untuk memastikan bahwa setiap koleksi pendidikan yang berada di Jawa Timur Park 3 yang ditampilkan dijamin berkualitas.

2. Kerjasama dengan Stakeholder

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh kelompok kami mengenai stakeholder di Jawa Timur Park 3, dikatakan bahwa Stakeholder yang paling nampak dan dapat dilihat disana adalah adanya usaha-usaha lain seperti café, minimarket, butik dan juga beberapa toko souvenir yang relatif berada di depan area Dino park dan didalam Dino Mall. Jawa Timur Park 3 jugs sudah melakukan kerjasama dengan pihak Mobil Penumpang Umum (MPU) atau Angkutan Kota (Angkot), dimana beberapa angkutan umum tersebut nanti akan digunakan oleh Jawa Timur Park 3 sebagai fasilitas antar jemput gratis untuk wisatawan atau pengunjung dan nantinya pengemudi akan mendapatkan honor dari Jawa Timur Park 3 perharinya. Angkutan- angkutan umum ini juga akan dimodifikasi sedemikian rupa dengan tema Jawa Timur Park 3, khususnya Dino Park.

4. UCAPAN TERIMAKASIH

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan Fakultas

Pariwisata Universitas Udayana yang telah memberikan dukungan

sehingga kegiatan penelitian ini bisa berjalan.

Terima kasih juga kami sampaikan kepada Ketua Program Studi

Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata atas fasilitas dan dukungan

moral yang telah diberikan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada

pembimbing kami yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam

menyelesaikan jurnal. Terima kasih juga kepada Kedinasan Kota Batu dan

juga pihak Jatim Park 3 yang telah memberikan informasi dan masukan

serta data yang diperlukan dalam penelitian ini, serta semua pihak yang

tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu kami

hingga terselesaikannya penelitian ini.

5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan dalam BAB IV mengenai

Identifikasi Penerapan 4A di kawasan Jatim Park 3, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

Page 84: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

80

1. Penerapan 4A yang

pertama yaitu Atraksi,

jika dikaitkan dengan indikator atau bagian-bagian dari atraksi itu

sendiri (Natural attraction, atraksi Budaya-sejarah, atraksi Buatan, dan

atraksi Acara), maka yang terpenuhi hanyalah indikator atraksi buatan dan

Sejarah serta beberapa event atau acara yang diselenggarakan oleh Jatim

Park 3. Hal ini dikarenakan wisata Jatim Park 3 merupakan wisata edukasi

buatan, sehingga atraksi yang dapat kita temukan hanyalah seputar

atraksi buatan, sejarah dan atraksi acara dengan konsep edukasi.

2. Penerapan 4A yang kedua yaitu

Amenity (Fasilitas),

berdasarkan data dan pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan

bahwa fasilitas yang ada di Jatim Park 3 sudah sangat baik dan memenuhi

standar keamanan dan kenyamanan penggunaan. Semua indikator fasilitas

(fasilitas utama,fasilitas pendukung, dan fasilitas penunjang) sudah

terpenuhi dan berjalan dengan baik sesuai dengan standar prosedurnya

masing-masing.

3. Penerapan 4A yang ketiga yaitu

Accessibility (Aksebilitas), berdasarkan pengamatan lansung dan juga data yang didapat, dari

beberarapa indikator aksesibilitas (akses jalan masuk, akses pelayanan, dan akses pengelolahan) semuanya berjalan dengan baik. Bahkan dibuktikan dengan kerjasama pada beberapa pihak dalam upaya aksesibilitas ynag menguntungkan banyak pihak

termasuk masyarakat.

4. Penerapan 4A yang

terakhir yaitu Ancellary, berdasarkan data yang didapat dan didukung dengan beberapa bukti

fisik seperti beberapa fasilitas, penulis menyimpulkan bahwa pihak Jatim Park group sudah melakukan kerjasama yang baik dengan Pemerintahan dan beberapa Stakeholder baik pebisnis maupun organisasi dari masyarakat seperti Mobil Penumpang Umum (MPU) dalam upaya pengembangan dan pengeolahan Jatim Park 3 sebagai tempat wisata edukasi buatan yang profesional dan bertaraf Internasional. Oleh karena itu, melihat kesuksesan dari Jatim park 3 dalam penerapan 4A (attraction, accessibility, amenity dan ancillary) sebagai tempat wisata unggulan dan ramai pengunjung menunjukan betapa pentingnya 4A dalam sebuah destinasi wisata. Penerapan 4A yang baik dan tepat menjadi faktor utama keberlansungan dan suksesnya sebuah destinasi wisata.

Page 85: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

81

6. DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Ida Bagus . 2015 . https:// repositori.unud.ac.id/ protected/

storage/upload/

penelitianSimdos/f3e2c92782684ae4ee371072d490ae74.pdf

(dikutip pada tanggal 5 mei 2019)

Priono, Yesser. 2012 . http://jurnalperspektifarsitektur.com/ download/

(Jurnal%20PA %20Vol.07%20No.02%202012)-IDENTIFIKASI-

PRODUK-WISATA-PARIWISATA- KOTA.pdf (dikutip pada

tanggal 5 mei 2019 )

Dakatour. 2017 . https://www.dakatour.com /alamat-dan-harga-tiket-

masuk-jatim- park-3-batu-malang-destinasi-wisata-ngehits-terbaru-

alias-dino-park.html (dikutip pada tanggal 8 mei 2019 )

Blogger. 2017 . http:// theeducationarchive. blogspot. com/2017/04/jenis

– atraksi - turisme. html?m=1 (dikutip pada tanggal 9 mei 2019)

Zahra, Atika. 2013. https:// www.google.co.id/ search?sugexp =

chrome, mod = 1&sourceid = chrome&ie=UTF-

8&q=lokasi+penelitian+menurut+para+ahli (dikutip pada tanggal 9

mei 2019 )

Visit Batu. 2016 . https:// www.google.com/ search?q= peta + kota + batu &

safe = strict & source = lnms&tbm = isch&sa = X&ved =

0ahUKEwj24KyZlpDiAhUBD60KHeV5BiAQ_ AUIDigB&biw =

1366&bih = 657#imgrc = Szkvqh3Wzzi3fM: (dikutip pada tanggal

14 mei 2019 )

Jatim Park Group. 2017 . https:// jtp.id/ dinopark/ atraksi (dikutip pada

tanggal 7 mei 2019)

Jatim Park Group. 2017 .www. jtp. id/ dinopark (dikutip pada tanggal 7

mei 2019 )

Jatim Park Group. 2017 .www. jtp. id (dikutip pada tanggal 7 mei 2019 )

Jatim Park Group. 2017 .www.jtp.id/ jatimpark3 (dikutip pada tanggal 7

mei 2019)

Widyatmaja, I Gusti Nugurah . 2017 . Pengetahuan Dasar Pariwisata. Bali

: Universitas Udayana. (dikutip pada tanggal 5 mei 2019)

Nugroho,Saptono. 2017. Pemeahaman Lintas Budaya Dalam

Kepariwisataan. Bali: Cakra Press. (dikutip pada tanggal 4 mei

2019) Bagaskara, Hanif.dkk. 2017. Laporan Penelitian II “Pengaruh

Lokasi Terhadap Kunjunagan Wisatawan Di Hotel Mirah. Banyuwangi.

Universitas Udayana.

Page 86: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

82

Identifikasi potensi wisata berdasarkan 4a (attraction,

amenity, accessibility, ancilliary) di taman rekreasi selecta

Hizkia Omega Manorek1)

Ida Bagus Dwi Setiawan2)

Putu

Sucita Yanthy3)

DIV Pariwisata Fakultas Pariwisata

Email : [email protected])

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan daya tarik

wisata, strategi pengembangan dan partisipasi masyarakat dan pemerintah

dalam pengembangan objek dan daya tarik wisata Taman Rekreasi

Selecta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan

melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara. Setelah data terkumpul,

kemudian data dianalisis secara deskriptif kualitatif, dan disajikan dalam

bentuk laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Rekreasi

Selecta memiliki potensi dan daya tarik untuk dikembangkan menjadi

objek wisata alam. Objek wisata ini memiliki pemandangan dengan

hamparan 3000 jenis bunga dan berbagai macam wahana untuk semua

kalangan serta penginapan berupa hotel. Sehingga wisatawan dapat

melakukan berbagai aktifitas wisata di objek wisata ini. Metode yang

dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu melakukan penelitian dengan

mengindentifikasi potensi wisata berdasarkan 4A (attraction, amenity,

accessibility, ancilliary). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa

Taman Rekreasi Selecta memiliki banyak sekali wahana hingga fasilitas

yang dapat dinikmati oleh wisatawan disemua kalangan serta perlunya

kerjasama antar pemerintah dalam mengembangkan Taman Rekreasi

Selecta, sehingga dapat mempromosikan pemasaran lebih baik lagi

Kata kunci : Identifikasi, Taman wisata, Selecta

Abstract

The purpose of this study was to determine the potential and attractiveness

of tourism, development strategies and community and government

participation in the development of Selecta Recreational Park tourism

objects and attractions. This research is qualitative research. Data is

collected through observation, literature, and interviews. After the data

is collected, then the data is analyzed descriptively qualitatively, and

presented in the form of a report. The results showed that Selecta

Recreational Park has potential and attractiveness to be developed into

natural attractions. This tourist attraction has a view with an expanse of

3000 types of flowers and various kinds of rides for all circles and lodging

in the form of hotels. So that tourists can do various tourism activities in

this tourist attraction. The method carried out by the author in this

study is conducting research by identifying tourism potential based on

Page 87: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

83

4A (attraction, amenity, accessibility, ancilliary). The conclusion of this

study is that Selecta Recreational Park has many rides to facilities that

can be enjoyed by tourists in all circles as well as the need for inter-

government cooperation in developing Selecta Recreation Park, so that it

can promote marketing even better

Keywords : Identification, Tourism Park, Selecta

1. PENDAHULUAN

Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di

Indonesia karena potensi keindahan yang luar biasa. Kekaguman bangsa

Belanda terhadap keindahan dan keelokan alam Batu membuat wilayah

kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di eropa yaitu Swiss dan

dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa

bersama dengan Kota Malang dan Kabupaten Malang, Kota Batu

merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang

Raya (Wilayah Metropolitan Malang). Salah satu daya tarik wisata yang

paling diminati oleh wisatawan adalah Taman Wisata Selecta yang

terletak di Desa Tulungrejo Kota Batu-Malang, yang terkenal dengan

taman bunga dengan hamparan bunga warna-warni yang sangat beragam

bentuk dan jenisnya. Suasana yang sejuk serta pemandangan yang indah

membuat pengunjung akan betah berlama-lama di Kota Batu, terutama di

Kawasan wisata selecta. Dari pusat kota Malang hanya sekitar 25 KM

sedangkan dari pusat pemerintahan Kota Batu hanya sekitar 4 KM saja.

Taman Selecta memiliki luas kurang lebih 18Ha, dan wahana rekreasinya

hanya sekitar 8 Ha saja. Namun demikian, taman ini juga menjadi incaran

wisatawan dari mancanegara, diantaranya datang dari Belanda, Singapura,

Taiwan, Malaysia, Korea, dan Jepang. Taman Wisata Selecta dibangun oleh warga Belanda bernama

Ruyter de Wildt sepanjang 1920-1928. Dari dahulu selalu dijadikan tempat peristirahatan dan wisata pilihan bagi warga Belanda yang berkunjung ke Indonesia. Hingga sekarang Selecta yang berasal dari kata „selectie‟ yang berarti pilihan, tetap dijadikan tempat

wisata pilihan bagi semua lapisan masyarakat. Pada jaman Jepang tahun

1942, Bung Karno pernah menjadi Villa de Brandarice, sekarang

bernama Bima Sakti pada 1947 menjelang konferensi KNIP (Komite

Nasional Indonesia Pusat).

Dalam penyelenggaraan kegiatan pariwisata, dibutuhkan sarana

dan prasarana penunjang pariwisata yang yang baik. Begitu pula dalam

penyelenggaraan kegiatan pariwisata di kawasan Taman Rekreasi Selecta

membutuhkan sarana dan prasarana penunjang pariwisata tersebut dapat

diuraikan dalam konsep 4A yaitu attraction, amenity, accessibility, dan

anciliar. Attraction atau atraksi menjadi daya tarik wisata dari suatu objek

wisata. Atraksi berfungsi untuk menarik minat wisatawan agar datang ke

Page 88: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

84

suatu objek wisata. Taman Rekreasi Selecta terkenal sebagai objek wisata yang menyuguhkan atraksi menarik berupa atraksi alam dengan hamparan taman bunga yang begitu indah dan

cuaca yang sejuk hingga kolam berenang beserta seluncuran dari

peninggalan sejarah Belanda. Selain itu, Taman Rekreasi Selecta memiliki

atraksi buatan hingga atraksi budaya yang diadakan sekali dalan setahun.

Selanjutnya ada amenity atau fasilitas, fasilitas yang baik akan

memberikan kenyamanan pada saat wisatawan melakukan kegiatan wisata

di suatu objek wisata. Oleh karena itu, ketersediaan fasilitas yang baik

menjadi suatu hal yang penting dalam penyelenggaraan pariwisata. Di

kawasan wisata Taman Rekreasi Selecta dengan mudah ditemukan

fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan pariwisata, seperti, penginapan,

restoran, toilet, area parkir, ruang ganti pakaian, tempat ibadah, pos

keamanan, gazebo, kios koperasi, dan tempat sampah. Komponen ke tiga dalam 4A accessibility atau aksesbilitas.

Aksesibilitas dalam pembangunan sebuah objek wisata sangat diperlukan karena sebagai hal yang utama. Di Taman Rekreasi Selecta sudah memenuhi aksesbilitas, seperti, akses perjalanan menuju Taman Rekreasi Selecta yang memadai hingga petunjuk arah untuk wisatawan dapat dengan mudah berkeliling di Taman Rekreasi Selecta. Yang terakhir dalam komponen 4A adalah ancilliary atau kelembagaan.

Dukungan pemerintah atau instansi terkait seperti dinas pariwisata sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan dan pengembangan suatu objek. Tetapi beda dengan Taman Rekreasi Selecta, pihak Selecta tidak bekerja sama dengan pemerintah maupun instansi yang ada di kota Batu. Dan seluruh dana pembangunan semua berasal dari masyarakat sekitar yang bergotong-royong dalam membangun Taman Rekreasi Selecta. Berdasarkan latar belakang tersebut kita dapat mengetahui bahwa objek wisata Taman Rekreasi Selecta memenuhi konsep 4A dan kiteria objek wisata dimana pada kawasan ini yang dapat dilakukan (something to do), sesuatu yang dapat dilihat (something to see) dan juga sesuatu yang dapat dibeli (something to buy)

Sebelum memulai penelitian yang akan dibahas, peneliti

mengambil tinjauan hasil penelitian sebelumnya tentang identifikasi

potensi wisata berdasarkan 4A yang dimaksud disini adalah kajian

terhadap hasi-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini,

khususnya yang berhubungan mengindentifikasi potensi wisata

berdasarkan 4A disuatu wilayah. Hasil-hasil penelitian akan diuraikan

secara singkat. Selanjutnya, penjelasan-penjelasan tersebut akan dijadikan

rujukan guna melengkapi penelitian ini. Beberapa penelitian yang

berkaitan dengan penelitian ini, sebagai berikut.

Penelitian pertama dilakukan oleh Ida Bagus Dwi Setiawan,

SST.Par.,M.Par dengan judul “Identifikasi Potensi Wisata Beserta 4A di

Dusun Sumber Wangi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak,

Kabupaten Buleleng, Bali”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

konsep 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary) yang ada di

Dusun Sumber Wangi dan untuk mengetahui kendala apa saja yang

Page 89: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

85

dihadapi Dusun Sumber Wangi dalam mengembangkan potensi wisata.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pariwisata, potensi

wisata, konsep 4A (Attraction, Amenity, Accessbility, Ancilliary).

Kemudian sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive

sampling. Dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif

dan juga teknik pengumpulan data yaitu metode observasi, metode

wawancara, metode studi pustaka, metode dokumentasi.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, (2015) dengan

yang kami lakukan memiliki persamaan variabel penelitian dan teknik

penentuan sampel. Dalam penelitiannya, Ida Bagus Dwi

Setiawan,SST.Par.,M.Par mengedepankan kajian secara mendalam

tentang identifikasi potensi wisata beserta 4A (Attraction, Amenity,

Accessbility, Ancilliary) yang terdapat di Dusun Sumber Wangi, Desa

Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Dari penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut. Di Dusun

Sumber Wangi belum ada potensi wisata yang bisa peneliti identifikasi

sehingga peneliti tidak bisa menemukan informasi apapun tentang

potensi wisata yang ada disana. Seperti yang dilihat dari aspek 4A

yang pertama yaitu Atraksi. Di dusun ini sama sekali tidak terdapat atraksi

wisata baik atraksi alam, budaya, maupun buatan. Aksesibilitas menuju

Dusun Sumber Wangi juga kurang baik seperti banyak jalan yang rusak

dan berlubang sehingga sulit dilalui apalagi untuk kendaraan roda empat.

Amenity seperti hotel, villa, homestay, cottage, ataupun restoran tidak ada

satupun yang berdiri di dusun ini, yang ada hanyalah pemukiman para

warga Dusun Sumber Wangi. Pelayanan tambahan seperti Tourist

Information Center (TIC), jasa pemandu, atau lembaga kepariwisataan

lainnya juga tidak tersedia di Dusun Sumber Wangi ini.

Penelitian ke dua dilakukan oleh I Made Sastra Adyaksa dengan

judul “Identifikasi Potensi 4A Kawasan Wisata Pantai Parangtritis”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep 4A (Attraction,

Amenity, Accessibility, Ancilliary) yang ada di kawasan wisata Pantai

Parangtritis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kualitatif dengan menggunakan sumber data yaitu data primer dan

juga teknik pengumpulan data yaitu metode observasi, metode

wawancara, hingga metode dokumentasi.

Dari penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut. Di Pantai

Parangtritis sudah sangat lengkap, hanya saja ada beberapa kekurangan

yang dapat diperbaiki untuk Pantai Parangtritis yang lebih baik. Pantai

Parangtritis memiliki keunikan yang berbeda- beda dengan yang lainnya,

seperti pada atraksi buatannya yang terdapat penyewaan ATV namun kita

mengendarainya di pasir pantai hal ini tentunya memiliki keunikan

tersendiri. Selain pada atraksi buatan di Pantai Parangtritis, akses untuk

mencapai daya tarik wisata ini juga masih dikategorikan baik. Dalam

pemeliharaan objek-objek tersebut juga tidak tanggung oleh daerah lokal

ada juga yang kepemilikannya di tanggung oleh Negara.

Page 90: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

86

Penelitian ke tiga dilakukan oleh Angel Roulina yang berjudul

“Identifikasi Wisata Yogyakarta Berdasarkan Konsep 4A Khususnya di

Agrowisata Salak Pondoh Turi”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui konsep 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary)

yang ada di kawasan wisata Agrowisata Salak Pondoh Turi. Teknik

analisis data dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif yaitu gambaran

data yang disusun secara sistematis, aktual, akurat mengenai fakta-fakta

yang ada.

Dari penelitian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut. Di

Agrowisata Salak Pondoh Turi wisatawan bisa turun langsung ke

perkebunan dan melakukan tracking di jalan setapak yang sudah

disiapkan dan wisatawan bisa memetik salak secara langsung dari

pohonnya. Namun objek wisata Agrowisata Salak Pondoh Turi masih

perlu perhatian pemerintah dan pihak terkait mengingat objek ini masih

dalam proses pengembangan sehingga dapat lebih berkembang lagi

kedepannya.

2. METODE

Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Selecta Kota Batu,

Kabupaten Malang. Taman Wisata Selecta dipilih sebagai lokasi

penelitian untuk mengidentifikasi potensi wisata yang ada di sana

berdasarkan 4A (Attraction, Amenity, Accessbility, Ancilliary). Taman

Wisata Selecta yang terletak di Desa Tulungrejo Kota Batu-Malang. Dari

pusat kota Malang hanya sekitar 25 KM sedangkan dari pusat

pemerintahan Kota Batu hanya sekitar 4 KM saja. Taman Selecta

memiliki luas kurang lebih 18Ha, dan wahana rekreasinya hanya sekita 8

Ha saja.

Dalam setiap penelitian pasti terdapat variabel penelitian. Jumlah

variabel penelitian bisa hanya satu namun juga bisa lebih dari satu.

Variabel penelitian pada hakikatnya merupakan konsep yang nilainya

ingin diketahui oleh peneliti. Tidak sedikit variabel yang terlibat dalam

suatu penelitian sifatnya abstrak, dalam arti tidak jelas wujud dan

ukurannya, sehingga sulit juga ditentukan nilainya. Berdasarkan penelitian

melalui konsep 4A, yaitu : Attraction atau atraksi yang dapat dinilai melalui keunikan

kawasan Taman Rekrerasi Selecta, kesegaran Udara di kawasan Taman Rekreasi Selecta, kebersihan kawasan Taman Rekreasi Selecta, wahana yang ada di kawasan Taman Rekreasi Selecta, spot foto yang eksotis kawasan Taman Rekreasi Selecta.

Selanjutnya ada accessibility atau aksesbilitas yang dapat dinilai melalui, alamat Taman Rekreasi Selecta, kemudahan akses menuju kawasan Taman Rekreasi Selecta, adanya papan petunjuk menuju kawasan Taman Rekreasi Selecta untuk memudahkan wisatawan menuju tempat wisata, keamanan di Taman Rekreasi Selecta, wisata yang berada dekat dengan Taman Rekreasi Seelcta Konsep yang ketiga adalah Amenity atau fasilitas yang dapat dinilai melalui ketersediaan

Page 91: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

87

kamar mandi dan kamar ganti di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya fasilitas lahan parkir di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya fasilitas tempat sampah di sekitar kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya fasilitas gazebo atau bale bengong sebagai tempat istirahat di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya restoran di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya tempat ibadah di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya penginapan di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya pos pengamanan di kawasan Taman Rekreasi Selecta, tersedianya koperasi masyarakat di kawasan Taman Rekreasi Selecta

Yang terakhir adalah ancilliry service atau kelembagaan yang dapat dinilai melalui tersedianya Brosur Wisata sebagai Media Promosi di kawasan Taman Rekreasi Selecta, adanya Pusat Informasi bagi Wisatawan di kawasan Taman Rekreasi Selecta, adanya peta yang menunjukkan lokasi tempat Taman Rekreasi Selecta, tersedianya email dan instagram sebagai media promosi dan informasi di tentang Taman Rekreasi Selecta, tersedianya toko cinderamata khas di kawasan Taman Rekreasi Selecta.

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membahas suatu permasalahan memerlukan suatu teknik atau metode agar didapatkan sesuai pembahasan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Metode Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap suatu objek yang terdapat di lingkungan, baik yang sedang berlangsung saat itu atau masih berjalan yang meliputi berbagai aktifitas perhatian terhadap suatu kajian objek dengan menggunakan penginderaan. Kedua, Metode Wawancara merupakan suatu pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara langsung. Yang ketiga yaitu Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara dokumentasi, yaitu dengan cara mengambil gambar di Taman Wisata Selecta. Selain teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data sangat dibutuhkan dalam melakukan penelitian yang dilaksanakan pada Taman Rekreasi Selecta. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: Data kualitatif yaitu data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif didapat melalui suatu proses menggunakan teknik analisis mendalam dan tidak bisa diperoleh secara langsung. untuk mendapatkan data kualitatif harus melakukan wawancara, observasi, diskusi atau pengamatan. Sedangkan sumber data yang kami gunakan yaitu : Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu objek, kejadian atau hasil pengujian (benda). Dan data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, buku yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasiakan secara umum.

Page 92: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

88

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pembahasan Gambaran Umum kota Batu

Sejarah Kota Batu

Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai

tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena

wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang

nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri

khas daerah pegunungan.

Pada waktu pemerintahan Kerajaan Medang di bawah Raja Sindok,

seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah oleh Raja

untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di

pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang

keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih

dikenal sebagai kawasan wisata Songgoriti. Atas persetujuan Raja

Sindok, Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti mandraguna itu mulai

membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan

keluarga kerajaan serta dibangun sebuah candi yang diberi nama

Candi Supo.

Dari beberapa pemuka masyarakat setempat memang pernah

mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama

pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut

sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab

menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu. Dari kebiasaan kultur Jawa

yang sering memperpendek dan mempersingkat mengenai sebutan

nama seseorang yang dirasa terlalu panjang, juga agar lebih singkat

penyebutannya serta lebih cepat bila memanggil seseorang, akhirnya

lambat laun sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau

Batu sebagai sebutan yang digunakan untuk sebuah kota dingin di Jawa

Timur.

Abu Ghonaim atau Mbah Wastu yang memulai kehidupan barunya

bersama dengan masyarakat yang ada sebelumnya serta ikut berbagi rasa,

pengetahuan dan ajaran yang diperolehnya semasa menjadi pengikut

Pangeran Diponegoro. Akhirnya banyak penduduk dan sekitarnya dan

masyarakat yang lain berdatangan dan menetap untuk berguru, menuntut

ilmu serta belajar agama kepada Mbah Wastu.

Awalnya mereka hidup dalam kelompok (komunitas) di daerah

Bumiaji, Sisir dan Temas, namun akhirnya lambat laun komunitasnya

semakin besar dan banyak serta menjadi suatu masyarakat yang ramai.

Letak Wilayah

Secara astronomis Kota Batu terletak pada posisi 112o17‟10,90 –

122o57‟11” Bujur Timur dan 7

o44‟55,11” – 8

o26‟35,45 Lintang Selatan.

Batas administratif wilayahnya dapat digambarkan dengan batas adminstratif wilayah sebagai berikut : Pada bagian utara terdapat

Page 93: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

89

Kecamatan Prigen, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan, pada bagian timur terdapat Kecamatan Karang Ploso dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang, pada bagian selatan terdapat Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar serta yang terakhir pada bagian barat terdapat Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang

Pemerintahan Kota Batu

Secara administrasi, pemerintahan Kota Batu dipimpin oleh seorang

wali kota dan wakil wali kota yang membawahi koordinasi atas wilayah

administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan

dibagi lagi menjadi desa dan kelurahan yang dikepalai oleh seorang

kepala desa dan seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan

jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota, sedangkan

kepala desa dipilih oleh setiap warga desa setiap periode tertentu dan

memiliki sebuah pemerintahan desa yang mandiri. Sejak 2007, wali

kota Batu dan wakilnya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada,

setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kota. Wali Kota dan

Wakil Wali Kota Batu saat ini adalah Dewanti Rumpokodan Punjul

Santoso yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Dan pemerintah Kota Batu memiliki visi dan misi

sebagai berikut:

Visi : Desa Berdaya Kota Berjaya. Mewujudkan Kota Batu

sebagai Sentra Agro Wisata international yang berkarakter,

berdaya saing, dan sejahtera.

Misi :

1. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan budaya lokal

2. Meningkatkan pembangunan kualitas dan kesejahteraan sumber

daya manusia

3. Mewujudkan daya saing perekonomian daerah yang progresif, mandiri berbasis agrowisata

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan kawasan perdesaan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan

5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel. Berorientasi pada pelayanan publik yang profesional

Indikator sasaran pariwisata yang dimiliki oleh pemerintah Kota

Batu dalam mengembangkan dan mempertahankan pariwisata dan budaya,

yaitu: Jumlah kelompok seni budaya yang aktif, rata-rata pengeluaran

belanja wisatawan (Rp) bertambah, jumlah kunjungan wisatawan

betambah, persentase desa wisata berkategori maju berbasis potensi

unggulan (desa) Membentuk sebuah indikator sasaran pariwisata,

Pemerintah Kota Batu harus memiliki strategi target pertahun untuk

Page 94: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

90

melihat pekembangan dan pencapaian yang harus dan sudah diraih oleh

pariwisata Kota Batu. Berikut target Dinas Pariwisata Kota Batu :

Tabel 3.1 Target Dinas Pariwisata Kota Batu

Indikator Sasaran Pariwisata

kondisi

awal 2017

Target Tahun

2018 2019 2020 2021

Jumlah kelompok

seni budaya yang

aktif

N/A

100

110

120

130

Rata-rata

pengeluaran

belanja wisatawan

(Rp) bertambah

N/A

564.740

576.035

587.556

599.307

Jumlah kunjungan

wisatawan

bertambah

4,79

5,26

5,79

6,37

7,01

Persentase desa

wisata berkategori

maju berbasis

potensi unggulan

(desa)

N/A

(4,17%)

(12,50)

(25,00)

(37,50)

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Batu 2019

Kepariwisataan Kota Batu

Membetuk sebuah pariwisata disuatu daerah bukanlah suatu hal yang

mudah dan cepat dalam pembangunan dan pengembangannya.

Tentunya masyarakat dan pemerintah bergotong-royong membentuk

Kota Batu sesuai dengan temanya yaitu “Shining Batu.” Peran Pemerintah

sangatlah penting dalam mengembangkan sebuah pariwisata dan juga

sumber daya manusia yang akan terus berkembang kedepannya, yaitu:

1. Memberikan stimulan (Forum Goup Discussion)

2. Pelatihan bidang kepariwisataan (POKDARWIS dan Pelaku usaha paiwisata contohnya APW, BPW, Karoke, Spa dan Hotel)

3. Memberikan pendampingan Rapat Koordinasi (Duta wisata

dan Forum komunikasi pariwisata daerah)

Page 95: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

91

4. Sertifikasi profesi bagi sumber daya manusia (Pemandu wisata, Tour Planner, dan Front Office)

Kota Batu merupakan kota wisata yang ada di Provinsi Jawa

Timur. Semenjak menjadi daerah otonom, Kota Batu hadir sebagai salah

satu daerah dengan tujuan wisatawan tertinggi. Karakteristik wisatawan

dan objek wisata yang ada di Kota Batu juga semakin beragam. Pola

kunjungan wisatawan di Kota Batu penting diketahui untuk

pengembangan objek wisata Kota Batu yang selama ini hanya

terkonsentrasi di pusat kota. Karakteristik pola kunjungan wisatawan

yang terbentuk banyak dilakukan secara single destination meliputi

kunjungan ke Selecta, Cangar, BNS, Museum Angkut, Kusuma

Agrowisata, Jatim Park 1, dan Museum Satwa. Pola kunjungan

wisatawan tipe ini banyak dilakukan oleh wisatawan yang berasal dari

dalam Jawa Timur selain Malang Raya, dilakukan dalam bentuk

rombongan kecil serta berwisata secara mandiri tanpa menggunakan agen

perjalanan wisata. Pola kunjungan wisatawan yang terbentuk secara multi

destination meliputi kunjungan ke Museum Satwa-Museum Angkut,

Museum Angkut-BNS, Kusuma Agrowisata-Jatim Park 1, Jatim Park 1-

BNS, dan Cangar-Makmur Abadi-BNS. Pola kunjungan wisatawan tipe

ini banyak dilakukan oleh wisatawan yang berasal dari dalam Pulau Jawa

selain Jawa Timur, dilakukan dalam bentuk rombongan kecil serta

berwisata secara mandiri tanpa menggunakan agen perjalanan wisata.

Adapun faktor yang mempengaruhi pola kunjungan single destinations

ialah faktor daya tarik wisata, sedangkan pola kunjungan multi

destinations dipengaruhi faktor daya tarik wisata dan faktor waktu

Pemerintah Kota Batu sangatlah teliti dalam setiap langkah yang

diambil untuk mengembangkan pariwisata Kota Batu, salah satunya

dengan mendata wisatawan yang berkunjung setiap tahunnya baik

domestik maupun mancanegara. Berikut rekapitulasi data pengunjung

Kota Batu:

Tabel 3.2 Data Pengunjung Kota Batu

REKAPITULASI DATA PENGUNJUNG KOTA BATU (orang)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

HOTEL 532,271 408,941 428,915 500,86 508,28 880,132

DTW 1.881.446 2.041.177 2.316.342 2.916.409 3.862.712 5.644.168

PANTI PIJAT

21,032

16,937

16,97

10,763

10,799

RUMAH MAKAN

858,131

896,964

943,651

506,99

408,478

TOTAL

3.292.880

3.364.019

3.715.650

3.937.396

4.790.269

6.524.300

Page 96: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

92

KLASIFIKASI PENGUNJUNG

WISNUS 3.269.800 3.688.067 3.920.681 4.769.616 6.506.189

WISMAN 23.080 27.583 16.715 20.653 18

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Batu 2019

Dalam pembangunan dan perkembangan pariwisata pemerintah dibantu

oleh organisasi pariwisata Kota Batu dalam menjalankan pariwisata agar

berjalan lancar. Berikut organisasi pariwisata yang ada di Kota Batu: BGC

(Batu Guide Community), BAPTA (Batu Professional Tourism

Association), ASSPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia), HPPI

(Himpunan Pengusaha Pariwisata Indonesia), IPI (Insan Pariwisata

Indonesia, PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, HPI

(Himpunan Pramuwisata Indonesia)

Gambaran umum Taman Rekreasi Selecta

Sejarah Taman Rekreasi Selecta

Selecta merupakan obyek wisata tertua dan terindah di jawa timur,

selecta memiliki tempat yang bersejarah pada waktu perjuangan nasional.

Dimana Presiden Republik Indonesia Bung Karno berkenan menorehkan

tinta emasnya di selecta.

Selekta resmi dibuatkan akta pendirian, sambil melakukan

pembangun secara fisik. dengan semangat Masyarakat dan Pendiri

Selecta berhasil mendapatkan akta pendirian di hadapan Notaris Hendrik

Ribbers di Malang pada tanggal 10 Maret 1954 nomor 20 dan di ubah

dengan Akta nomor 37 tertanggal 19 Mei 1954.Selecta mulai ditetapkan

oleh oleh badan Hukum dari Menteri Kehakiman RI pada tanggal 18 Juni

1954 dengan no J.A 5/50/3, diumumkan dalam dalam Tambahan Berita

Negara RI nomor 724 Tanggal 14 Desember 1954, nomor 100. Berlakunya

perundangan-undangam yang ditetapkan yaitu undang-undang nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan terbatas dilakukanya penyesuian sehingga bentuk perusahaan menjadi Perseroan Terbatas Taman Rekreasi & Hotel Selecta disingkat PT.Selecta. Selecta merupakan suatu Wahana Rekreasi atausuatu Lahan Hajau yang sangat indah dan memiliki Hotel tersendiri sehingga dari undang-undang nomor 1tahun 1995 jadi Selecta di Kembangkan oleh PT. Selecta Bukan Dari Pemerintah ataupun Investor. Modal dalam pembangungan Selecta tidak begitu banyak dan pemerintah tidak berkontribusi dalam pembangunan Selecta, modal utama pembangunan PT. Selecta pada saat mulai berderiberjumlah Rp 500.000.00 ( Lima ratus ribu rupiah) terbagi atas 5000 lembar saham dengan 100,00 (Seratu rupiah) 5.000 per-lembar saham. Selecta terus berkembang dan memiliki peningkatan jumlah kunjungan dan pada saat ini sudah mengalami kali perubahan/ peningkatan modal dasar sehingga berjumlah Rp 2.000.000,000,00 (dua milyar rupiah) jumlah saham tetap

Page 97: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

93

5.000 lembar dengan nominal Rp 4.00.000.00 (empat ratus ribu rupiah) per-lembar saham.

Orang yang memberi saham untuk pembangunan Selecta/ PT. Selecta adalah pegawai yang bekerja di Selecta dan Masyarakat, dan Pemuda yang ada di sekitaran Selecta. Karena Tokoh-Tokoh masyarakat Desa di Sekitaran Selecta dan Masyarakat disana sudah mengetahui bahwa Selecta akan menjadi Objek Wisata Rekreasi yang sangat baik dan berkembang. Dengan semangat Tokoh-Tokoh Masyarakat, Masyarakat,dan Pemuda Selecta menjadi Objek wisata Rekreasi yang baik dan Pemegang saham di Selecta/ PT. Selecta sampai saatini adalah berjumlah 1.110 orang sebagian besar berdomisili di Wilayah Malang Raya.

Visi dan Motto

Selecta memiliki visi dan motto untuk mempertahankan dan memiliki

tujuan untuk Selecta untuk ke depannya yaitu:

Visi :

Selecta bergerak dalam bisnis jasa pariwisata meliputi taman

Rekreasi,dan restoran dan perkebunan Apel. Sebagai cikal bakal objek

wisata di Kota Batu, Selecta bertekad untuk pembangungan Pariwisata dan

upaya melestarikan sumber daya alam menjadi visi utama. Sehingga bisa

menjadi teladan dengan produk yang berkualitas, ramah lingkungan serta

memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan para pesero dan

masyarakat sekitar.

Motto :

ASSRRI : Aman, Sejuk, Segar, Rindang, Ramah, Indah

Fasilitas di Taman Rekreasi Selecta

1. Rumah makan : Tersedia restoran yang memberikan kesan mewah yaitu restoran cantik, bahagia dan asri hingga food court dengan beragam menu yang bisa dipilih.

2. Tempat Ibadah : Selecta menyediakan Mushola untuk umat Islam. 3. Toilet : Selecta juga menyediakan beberapa kamar mandi, toilet dan

ruang ganti demi kenyamanan para pengunjung. 4. Pasar Bunga : Pasar bunga ini dibuka sejak pagi pukul 06.00 WIB sampai 17.00 WIB. Pada pasar bunga ini, Pengunjug bebas berbelanja berbagai macam bunga dan buah. 5. Area Parkir : Kawasan Selecta memiliki area parkir yang cukup luas

serta di kelola secara professional oleh pihak manajemen wisata 6. Penginapan : Pihak pengelola wisata Selecta menyediakan beberapa penginapan bagi para pengunjung dengan harga yang terjangkau. Taman Rekreasi Selecta Batu Malang juga menyediakan berbagai wahana, antara lain : Sky bike, taman bung, flying fox, arena berkuda, perahu bebek, riddy ride, playground, perahu ayun, goa singa, pemandian air panas, waterboom, taman air kamandanu, 4 dimensi, roller coaster.

Page 98: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

94

3.2. Hasil

3.2.1 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary) A. Attraction

Atraksi atau attraction merupakan komponen pertama dalam

penyelenggaraan aktivitas pariwisata. Hal inilah yang menjadi tolak ukur

wisatawan dalam mengunjungi suatu destinasi wisata, karena adanya

faktor penarik atau daya tarik di suatu destinasi sehingga menyebabkan

wisatawan ingin berkunjung ke tempat tersebut. Taman rekreasi Selecta

berada di Desa Tulungrejo, kecamatan bumiaji, kota wisata Batu.

Tepatnya berjarak 4 km sebelah utara dari pusat pemerintahan kota

wisata batu, atau berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat kota Malang.

Taman wisata Selecta terhampar seluas 18 hektare, sedangkan untuk taman

rekreasi tidak kurang dari 8 hektare. Jalan menuju ke Selecta kondisinya

sangat bagus. Pengunjung diharapkan untuk tetap berhati-hati karena

kontur jalan naik-turun dan berkelok. Ketika jalan yang anda lalui mulai

menanjak dan banyak pohon apel di kiri dan kanan jalan, berarti Selecta

sudah di depan mata. Dari sana seluruh kota batu dan sekitarnya bisa

dipandang keindahannya. Di hari tertentu, tergantung musim,

pengunjung bisa menikmati pemandangan kebun apel dan sayur- sayuran.

Kami juga telah melakukan wawancara bersama dengan pihak manajemen

Selecta untuk mengetahui lebih lanjut tentang taman Selecta tersebut.

Berikut data mengenai pengunjung taman rekreasi Selecta yang terbaru :

Tabel 3.3 Data Kunjungan Taman Rekreasi Selecta Pada Tahun 2017 - 2018

PENGUNJUNG TAMAN REKREASI

TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019

Bulan 1 127,595 101,561 128,016

Bulan 2 74,354 81,934 94,916

Bulan 3 91,316 104,241

Bulan 4 122,715 111,351

Bulan 5 106,932 80,115

Bulan 6 68,793 124,011

Bulan 7 137,934 124,468

Bulan 8 47,530 70,516

Bulan 9 75,600 94,266

Bulan 10 83,982 93,412

Bulan 11 70,991 106,066

Bulan 12 178,652 214,001

TOTAL 1,186,394 1,305,942 222,932

Sumber : Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019

Page 99: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

95

Dilihat dari data diatas terjadi kenaikkan grafik pengunjung

pada setiap tahunnya dan dapat dilihat dari tahun 2017 sampai

dengan tahun 2018 yaitu dimana peningkatannya cukup pesat

dalam tahun tersebut dan sedangkan tahun 2019 belum adanya tutup

tahun maka dari itu pihak Selecta belum bisa membuat data

mengenai jumlah peningkatan pengunjung 2019 akan tetapi dapat

dilihat pada bulan januari dan februari tahun 2019 pada bulan tersebut

terdapat peningkattan dan berkemungkinan akan selalu mengalami

peningkatan pada bulan seterusnya.

Selecta sendiri memiliki beberapa tempat wisata, yaitu terdiri dari:

1. Wisata Alam

Wisata taman Selecta memiliki 3000 jenis macam bunga dan

salah satunya yaitu hortensia sehingga akan memanjakan mata kita

dengan keindahannya selain itu bunga- bunga yang ada disana juga

dapat untuk penghijauan dan dengan begitu dapat menjadi daya

tarik bagi wisatawan yang ingin berkunjung diselecta, akan tetapi

kebersihan di taman tersebut kurang terjaga sehingga masih

bannyak sampah masyarakat yang berserakkan di taman Selecta.

a. Wisata petik apel Selecta memiliki kebun apel yang cukup luas

yaitu dimana kita dapat merasakan sensasi memakan dan memetik

apel secara langsung tanpa dikenakan biaya, dan bagi wisatawan

yang ingin membawa pulang akan dikenakan tarif harga dalam

perkilo nya.

b. Wisata arena berkuda yaitu dimana kita dapat menikmati

indahnya pemandangan taman selecta dengan menggunakan

wisata arena berkuda tersebut sehingga tidak membuat kita

lelah untuk berkeliling melihat indahnya ribuan bunga yang

berhamparan di taman Selecta tersebut.

c. Spot foto instagramable Bagi para wisatawan yang

instagramable pastinya akan mencari spot foto yang bagus untuk

memperbagus feed instagram mereka, maka dari itu selecta sendiri

mempunyai spot foto yang instagramable dimana para wisatawan

dapat mengambil gambar pada bingkai bunga yang berbentuk

Love seperti gambar diatas dan juga masih bannyak yang lainnya

seperti bunga yang berbentuk burung cendrawasih dan bentuk

dinosaurus.

Dari hasil data pengunjung taman rekreasi Selecta yang terjadi

kenaikan secara berkala, maka dari itu pihak Selecta membuat data unit

taman rekreasi Selecta dalam miliar Rupiah, sebagai berikut:

Page 100: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

96

Tabel 3.4 Data Pendapatan kebun pada tahun 2013-2015

PENDAPATAN UNIT KEBUN

2013 2014 2015

1 21,504,000

2 65,000,000 70,000,000

3

4

5 400,000

6 2,832,000

7

8 10,109,625

9

10

11

12 6,000,000

Sumber : Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019

Dilihat dari data diatas pendapatan unit kebun selecta setiap tahunnya mengalami penurunan drasti yaitu dimana pada tahun 2013 kebun selecta tersebut adanya pemasukkan yang cukup besar pada tahun 2014 dan 2015 kebun selecta sendiri mengalami penurunan yang cukup jauh dapat dan dapat dilihat dari data tersebut.

2. Wisata Buatan

Wisata buatan yang dimiliki oleh selecta seperti, kolam renang,

sky bike, riddy ride, rolle rcoaster, perahu air, dan seluncuran. Adapun

peninggalan sejarah dimana sampai saat ini masih di lestarikan tanpa

mengubah bentuk asli yaitu seluncuran yang telah di bangun pada masa

jajahan Belanda.

a. Wisata kolam renang Selecta , Selecta mempunyai 1 kolam renang

dan 2 waterboom yang dapat di nikmati oleh anak-anak dan orang

dewasa , akan tetapi kolam renang ini lebih diajurkan untuk orang

dewasa karena kedalamannya yang tidak mungkin dapat dijangkau

oleh anak-anak.

b. Wisata Sky Bike, Wahana ini merupakan salah satu wahana yang

unik dan berbeda dari yang lain. Dengan rute di atas sekitar taman

bunga, wahana yang berbentuk menyerupai lingkaran ini berkapasitas

2 orang, dimana 2 orang tersebut berada di dalamnya sambal mengayuh

pedal layaknya sepeda ontel biasa.

Page 101: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

97

c. Wisata riddy ride, dimana para orang tua yang tidak menginginkan

anaknya untuk bermain agar anak-anak tersebut tidak merasa bosan

dan juga untuk melatih kecerdasan.

d. Wisata roller coaster, kita dapat menguji adrenalin kita melalui wisata roller coaster tersebut dan juga dengan begitu kita dapat melihat hamparan bunga yang indah di taman Selecta tersebut akan tetapi

e. Wisata Perahu bebek merupakan suatu wahana yang sangat

romantis dengan pasangan atau teman karena disini kita menikmati

keindahan danau dan bunga yang ada di selecta dengan menggunakan

perahu berbentuk seekor bebek. Kapasitas perahu bebek hanya untuk 2

orang, dimana 2 orang tersebut berada di dalamnya sambal mengayuh

pedal layaknya sepeda ontel biasa.

f. Wisata waterboom, yang membuat asyik bermain air di Water boom

yaitu air yang berasal dari pegunungan dan cocok sekali bagi

pengunjung yang memiliki kulit sensitif. Wahana di waterboom ini,

tersedia untuk anak anak dan dewasa. Ada papan seluncur berbagai

ukuran, ada ember tumpah raksasa, ada juga kolam landai buat anak

kecil, dan masih banyak lagi. Dan untuk menikmati semua ini, para

pengunjung tidak dikenakan biaya.

g. Tempat perbelanjaan Selecta yaitu dimana wisatawan dapat membeli

souvenir, makanan, buah dan tumbuhan yang ada di Selecta melalui

pusat perbelanjaan Selecta tersebut

Akan tetapi pihak Taman Rekreasi Selecta mengenakan tiket

masuk bagi para wisatawan dengan sebesar Rp. 35.000/orang maka

para wisatawan pun dapat menikmati wahana taman Rekreasi Selecta,

diantaranya ada fasilitas kolam renang, waterboom, goa singa,

pemandian air panas, dan taman air kamandanu. Namun selain wahana

diatas pengunjung perlu membayar biaya tambahan seperti wahana

yang dapat dicoba:

Tabel 3.5 Biaya Tiket Masuk Wahana

No Jenis Wahana Harga

1 Sky bike Rp. 20.000/orang

2 Flying fox Rp. 10.000/orang

3 Arena berkuda Rp. 10.000/orang

4 Perahu bebek Rp. 10.000/orang

5 Riddy bike Rp. 5.000/orang

6 Playground Rp. 10.000/orang

7 Perahu ayun Rp. 10.000/orang

8 Pemandian air panas Rp. 5.000/orang

Page 102: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

98

9 4 dimensi Rp. 10.000/orang

10 Rollercoaster Rp. 15.000/orang

Sumber : Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019

3. Wisata Budaya

Wisata Budaya adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

seseorang atau kelompok dengan mengunjungi tempat tertentu untuk

tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya Tarik

budaya dengan memanfaatkan potensi budaya dari tempat yang

dikunjungi tersebut. Wisata budaya yang dimiliki selecta tidak secara

terus menerus melainkan diadakan pada saat tertentu seperti Ulang

taman selecta yang dilakukan setiap pada bulan januari tanggal 18.

B. Amenity

Amenity atau fasilitas penunjang yang memfasilitasi wisatawan

ketika berkunjung ke suatu objek wisata. Selecta adalah destinasi

wisata yang mengangkat tema trully picnic tentunya memiliki berbagai

fasilitas yang menunjang kenyamanan wisatawan. Sehingga

kedepannya wisatawan yang berkunjung semakin bertambah

jumlahnya dan indeks kepuasan terhadap kawasan wisata Selecta terus

meningkat.

Adapun fasilitas-fasilitas penunjang yang telah tersedia di

kawasan wisata Selecta, diantaranya :

1. Rumah Makan Menu masakan yang disajikan kebanyakan menu masakan

khas Jawa Timur. Ada juga beberapa unit restoran yang tersebar di beberapa tempat dalam kawasan Selecta yakni 3 restoran, yaitu restoran Asri, restoran Bahagia, restoran Cantik dan café Dahlia di Taman Rekreasi dekat kolam renang.

Pihak Selecta membuat data pendapatan unit restoran dalam juta rupiah dalam melihat tercapainya target dalam pencapaian yang diinginkan. Berikut data pendapatan unit restoran yang dimilikioleh Taman Rekreasi Selecta:

Tabel 3.6 Data Pendapatan Unit Restoran PadaTahun 2017 – 2019

PENDAPATAN UNIT RESTORAN

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

1 973.40 882.97 1,302.35

2 623.24 742.77 949.97

3 812.67 1,034.16

4 1,029.23 1,116.69

5 998.91 870.34

6 498.70 1,243.98

Page 103: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

99

7 1,066.63 1,387.38

8 507.38 792.12

9 625.58 1,014.92

10

815.35 1,057.24

11

642.36 1,095.02

12

1,509.60 2,061.60

10,103.05 13,299.19 2,252.32

Sumber :Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019 Dilihat dari tabel diatas pendapatan pada tahun 2017 – 2018

pendapatan dari unit restoran mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2019 belum tutup tahun maka dari itu pihak Selecta belum bias membuat data, tetapi dilihat dari awal bulan pada tahun 2019 lebih meningkat dari pada tahun sebelumya.

2. Tempat Ibadah Bagi wisatawan pemeluk agama islam yang hendak

menjalankan ibadah, pihak Selecta menyedikan mushola sebagai tempat menjalankan shalat. Lokasi mushola Selecta berada di bagian selatan. 3. Area Parkir

Kawasan Selecta memiliki area parkir yang cukup luas sehingga bias memuat bus kurang lebih 50 bus serta di kelola secara professional oleh pihak manajemen wisata. Biaya parkir di Selecta sendiri bervariasi tergantung dengan jenis kendaraan yang dipakai olehwisatawan antara lain: 4. Toilet dan Ruang Ganti Pakaian

Pihak Selecta menyediakan beberapa toilet dan ruang ganti

yang dirawat dengan baik sehingga toilet dan ruang ganti di Selecta

bersih memberikan kesan yang nyaman bagi para wisatawan tetapi

masih banyak dari para pengunjung yang kurang menjaga

kebersihan sehingga membuat beberapa toilet menjadi kurang

nyaman.

5. Penginapan Hotel Selecta sudah berdiri sangat lama di Kota Batu, yakni

sejak tahun 1930an. Penginapan ini merupakan bekas peninggalan Belanda. Maka tidak heran jika Hotel Selecta sudah cukup dikenal oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Hingga saat ini Hotel Selecta masih menjadi pilihan tempat menginap para

wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu atau wisatawan yang

ingin lebih menikmati suasana wisata Selecta karena Hotel Selecta

ini terletak di daerah pegunungan dengan hawa yang sangat

sejuk. Selain itu pemandangan di Hotel Selecta saat pagi, sore, dan

malam hari benar-benar mempesona. Hotel Selecta Batu merupakan penginapan 2 lantai yang

menyediakan sekitar 48 kamar. Terdapat 4 tipe kamar di Hotel Selecta Batu, yakni Suite Room untuk kapasitas 1 orang dengan tarif menginap per malam Rp 650.000, Suite Room untuk kapasitas 3

Page 104: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

100

orang dengan hargaRp 812.000 per malam, Executive Room untuk

kapasitas 1 orang seharga Rp 1.100.000 per malam, dan yang

terakhir Executive Room untuk kapasitas 3 orang tarifnya Rp

1.375.000 per malam. Hotel dengan panorama yang asri dan udara

sejuk ini menyediakan sederet fasilitas yang cukup memadai

seperti: layanan kamar 24 jam, akses internet gratis (free WiFi) di

area umum, fasilitas rapat, fotocopy, TV kabel, shower, ATM/Bank,

layanan laundry, dan kolam renang outdoor untuk bermain air

bersama pasangan atau keluarga. Check-in di Hotel Selecta Batu

dilakukan pukul 14.00 WIB, sedangkan check-out dilakukan

sebelum pukul 12.00 WIB.

Tabel 3.7 Data Pengunjung Hotel PadaTahun 2017 – 2019

PENGUNJUNG HOTEL

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Bulan 1 4,092 2,873 1,481

Bulan 2 2,030 2,164 2,478

Bulan 3 1,933 3,355

Bulan 4 2,392 3,482

Bulan 5 4,084 2,514

Bulan 6 1,299 2,850

Bulan 7 3,738 4,555

Bulan 8 2,842 3,212

Bulan 9 1,822 2,778

Bulan 10 3,615 2,822

Bulan 11 3,217 3,810

Bulan 12 5,020 4,958

36,084 39,373 3,959

Sumber : Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019 Dilihat dari tabel diatas pengunjung pada tahun 2017 – 2018

kunjungan wisatawan ke hotel Selecta mengalami p eningkatan yang cukup tinggi, karena pada tahun 2019 belum tutup tahun maka dari itu pihak Selecta belum bias membuat data.

Tabel 3.8 Data Pendapatan Hotel PadaTahun 2017 – 2019

PENDAPATAN UNIT HOTEL

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

1 781.81 716.75 581.69

2 672.54 694.73 973.46

3 613.81 1,122.42

4 832.63 1,212.16

5 1,193.99

832.62

6 309.13 721.93

7 899.41 1,613.12

Page 105: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

101

8 788.24 653.01

9 501.12 850.74

1 0

1

,

0

6

7

.

9

5

965.40

1 1

1

,

0

5

0

.

2

9

1,169.13

1 2

1

,

3

1

5

.

5

2

1,322.10

10,026.44

11,874.11 1,555.15 Sumber :Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019

Dilihat dari tabel diatas pendapatan pada tahun 2017 – 2018

pendapatan dari unit hotel mengalami peningkatan pada setiap

tahunnya. Pada tahun 2019 belum tutup tahun maka dari itu pihak

Selecta belum bias membuat data, tetapi dilihat dari awal bulan pada

tahun 2019 lebih meningkat dari pada tahun sebelumya.

6. Pos Keamanan Selecta menyediakan pos keamanan yang bertugas melayani

wisatawan dan masyarakat sekitar kawasan Selecta. Dengan adanya pos pengamanan yaitu sebagai antisipasi dalam penanganan masalah yang ditimbulkan karena adanya gangguan keamanan wisatawan, musibah, dan bencana alam. Pihak Selecta memfasilitasi keamanan dengan baik yaitu dengan dibuatkannya pos keamanan yang berada di tempat yang strategis nyaman dan juga bersih.

7. Kios Koperasi

Kios Koperasi Selecta menjual makanan ringan minuman dan

sebagainya untuk membantu perekonoimian masyarakat sekitar yang

ada di selecta dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

masyarakat dan berlangsungnya pariwisata Taman Rekreasi Selecta.

8. Gazebo Pihak selecta menyediakan gazebo yang cukup luas di

beberapa titik taman sebagai tempat istirahat atau berbincang-bincang sambil menikmati hamparan taman bunga dan pemandangan sekitar yang menyejukkan.Selain itu gazebo tersebut juga bias dijadikan tempat berteduh

ketika turun hujan. 9. Tempat Sampah Yang Tersedia Di Taman Rekreasi Selecta

Tempat sampah yang tersedia di Taman Rekreasi Selecta. Tempat sampah yang dimiliki oleh Selecta sangat unik dan lucu menyerupai bentuk hewan. Pihak Selecta membebaskan wisatawan untuk membawa makanan karena di Selecta Wisatawan bisa berpiknik/makan bersama sambil menikmati pemandangan yang sejuk dan indah. Tetapi masih banyak wisatawan yang membuang sampah sembarangan tidak pada tempatnya dikarenakan tempat sampah yang kurang besar untuk sampah yang berlebihan oleh pengunjung jika sedang ramai.

Page 106: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

102

C. Accessibility Alamat Taman Rekreasi Selecta Alamat yang lebih jelasnya

Taman Rekreasi Selecta Batu berada di Desa Tulungrejo, Kecamatan

Batuaji, Kota Batu, Malang sekitar 2 jam perjalanan darat dari Surabaya

atau satu jam dari kota Malang yang beralamat di Jl. Raya Selecta 1

Kota Wisata Batu Malang Jawa Timur dengan nomor telpon (0341)

592379, (0341) 591025 Menurut hasil penelitian yang kami lakukan

akses untuk menuju selecta ini dapat dikatakan mudah dikarenakan jalan

atau medan yang cukup baik tanpa adanya kerusakan jalan, dan memiliki

area parker yang cukup luas. Jika musim liburan tiba wisatawan tidak

perlu khawatir karena selecta sudah memiliki tempat parkir yang cukup

luas dan memiliki post keamanan yang khusus di tempatkan di tempat

parkir. Akan tetapi ada beberapa kendala yaitu diman ajalan yang kurang

luas sehingga kemungkinan akan sulit jika ada dua Bus yang lewat

secara berlawanan arah. Kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

pengaturan daerah tujuan, kemudahan perjalann dengan kendaraan

pribadi atau mobil sewaan, mudah dicapai, dan aman.

Tabel 3.9 Biaya Parkir Kendaraan di Taman Rekreasi Selecta

Parkir Tarif

Bus Rp. 20.000

Mobil Rp. 10.000

Sepeda Motor Rp.5.000

Sumber : Pihak Manajemen Taman Rekreasi Selecta 2019

Petunjuk Arah Taman Rekreasi Selecta Luas taman Selecta, yaitu 8 hektar sehingga memungkinkan adanya wisatawan yang kebingungan untuk berkeliling dari pihak Selecta sudah mengantisipiasi dengan adanya petunjuk arah dibeberapa titik wisata sehingga memudahkan pengunjung untuk berkeliling agar tidak tersesat dan demi kenyamanan wisatawan.

D. Ancilliary

Kelembagaan (Ancilliary) merupakan unsur keempat dari

4A, Ancilliary mengatur tentang pihak-pihak yang ikut andil dalam

pengelolaan suatu destinasi wisata. Berdasarkan Dokumen Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Batu 2010 – 2030 terdapat sistem dan fungsi

perwilayahan guna menunjang kegiatan pariwisata yakni Kecamatan

Batu dan Kecamatan Bumiaji. Kecamatan Batu (Bagian Wilayah Kota I)

diperuntukkan sebagai kawasan pengembangan kegiatan pariwisata serta

jasa penunjang akomodasi wisata. Kemudian Kecamatan Bumiaji

(Bagian Wilayah Kota III) dijadikan sebagai wilayah utama

pengembangan kawasan agropolitan, pengembangan kawasan wisata

alam dan lingkungan serta kegiatan agrowisata.

Melalui pengelolaan agrowisata berbasis masyarakat maka

pembangunan pariwisata di suatu wilayah dapat diwujudkan oleh aktor

Page 107: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

103

pariwisata yang berperan di dalamnya. Meskipun pembangunan

pariwisata berbasis masyarakat menekankan pada faktor masyarakat

sebagai komponen utamanya, akan tetapi keterlibatan pemerintah dan

juga swasta sangat diperlukan untuk membentuk suatu kerja sama yang

saling bersinergi satu sama lain. Konsep pariwisata berbasis masyarakat

lebih menekankan kepada sebuah pembangunan pariwisata dari

masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.

Promosi yang dilakukan Taman Rekreasi Selecta sangatlah unik

dan memiliki strategi tersendiri dalam menarik pengunjung/wisatawan

domestik maupun mancanegara dengan melalui social media, media

elektronik, dan media cetak untuk mempromosikan Taman Rekreasi

Selecta. Salah satu yang menjadi daya tarik dalam mempromosikan

Taman Rekreasi Selecta dengan cara memamerkan Selecta kepada warga

negara luar negeri dengan mengikuti event pariwisata yang ada diluar

negeri dan pada saat merayakan perayaan ulang tahun Taman

Rekreasi Selecta setiap tanggal 18 Januari dengan mengadakan wisata

kebudayaan, mengundang pemerintah serta artis-artis ibukota untuk

menarik pengunjung domestik hingga mancanegara. Bahkan Taman

Rekreasi Selecta selalu mengadakan Festival Budaya dan Seni berupa

fashion show dengan tema Go Green atau Perkebunan.

3.2.2. Kendala yang di Hadapi Taman Selecta Desa Tulungrejo

Kecamatan Bumiaji Dalam Mengembangkan Pariwisata

Meski taman rekreasi selecta berkembang sangat pesat, masih

ada beberapa kendala atau masalah seperti kurangnya keamanan pada

setiap wahana dan pemeliharaan secara teratur yaitu terdapat pada

atraksi misalnya pada wahana rollercoaster yang kurang aman pada

sabuk pengamannya dan juga pada wahana permainan Sky Bike kurang

telitinya dalam pembangunan jalur Sky Bike sehingga kurang aman bagi

para pengunjung. Selanjutnya kurang adanya tempat sampah, gazebo,

toilet, ruang ganti pakaian sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi

kenyamanan pengunjung kendala tersebut terdapat pada kurangnya

fasilitas. Tidak adanya bantuan dari pemerintah dan kurangnya dana

dalam membentuk Corporate Social Responsibility (CSR). Dan yang

terakhir jalan menuju taman rekreasi Selecta kurang luas dan untuk di

taman rekreasi selectanya sendiri kurang adanya jalan khusus

penyandang disabilitas karena terlalu banyak tangga kendala tersebut

terdapat pada akses, tetapi bagi penyandang disabilitas diberikan

potongan harga oleh pihak Taman Rekreasi Selecta. 4. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan hasil temuan tentang

potensi wisata di Taman Wisata Selecta berdasarkan 4A maka dapat

ditarik kesimpulan, Attraction yaiut selecta ini memiliki atraksi yang

berbeda-beda mulai dari atraksi alam, buatan, dan budaya. Dan aktraksi

alam itu sendiri seperti Taman , atraksi buatan yaitu seperti kolam renang,

sky bike, roller coaster mini, berkuda, flying fox, perahu bebek,

Page 108: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

104

perahu ayun, riddy ride, playground dan ada beberapa peninggalan

sejarah Belanda yang sampai saat ini masih di lestarikan yaitu„

seluncuran. Amenity yaitu Selecta memiliki fasilitas yaitu beberapa

restaurant: restaurant Bahagia, Cantik dan Asri, fasilitas untuk anak-anak

,dan juga fasilitas umum. Selecta juga mempunyai sebuah Hotel yang

mempunyai 120 kamar dengan berbagai tipe-tipe kamar seperti

:Cottage, Family, Deluxe, Superior, Standar. Hotel juga menyediakan

sebuah aula yang disediakan untuk disewakan berbagai acara perusahaan

atau pun tempat pertemuan organisasi masyarakat dan fasilitas

pemerintah. Accessibility yaitu akses untuk menuju selecta ini dapat

dikatakan mudah dikarenakan medan yang mendukung atau tidak adanya

kerusakan jalan sama sekali dan selecta ini sendiri dapat di tempuh

menggunakan kendaran berupa motor, mobil, dan bus. Ancilliary yaitu

Selecta dikembangkan sendiri oleh masyarakat desa dan kita ini adalah

bentuk perusahaan yang berbentuk PT yang dimiliki oleh 1110

anggota pesero jadi mereka menanamkan sahamnya disini tiap tahun

kita membagikan laba kepada pemakasan, dan selecta ini juga berdiri

sendiri tanpa adanya bantuan dari organisasi maupun segi dan ataupun

pengelolaan kita kelola sendiri, dan semua ini murni dari selecta itu

sendiri tanpa adanya bantuan dari pemerintah maupun investor luar.

Melihat hasil observasi di Taman Rekreasi Selecta, saran dari kegiatan penelitian lapangan inisebagai berikut : Atraksi dapat di periksa secara berkala demi kenyamanan bersama dikarenakan beberapa wahana membutuhkan perawatan yang ekstra dalam menjaga dan merawatnya. Selain itu, tingkatkan kebudayaan bersejarah yang ditinggalkan pada zaman Belanda agar tidak kalah saing dengan wahana yang sudah baru dibuat oleh pihak Selecta; fasilitas yang ada di Taman Rekreasi Selecta sangtlah kurang dari segi tempat sampah, Gazebo, dan kamar mandi untuk pengunjung. Dikarenakan pengunjung yang meningkat drastis sehingga tidak dapat menampung banyaknya pengunjung serta masih banyaknya sampah yang berserakan sebab kurangnya daya tampung dari tempat sampah yang disediakan serta kurangnya pekerja yang siap siaga membersihkan sampah dan menjaga tetap bersih agar pengunjung tetap merasa nyaman dalam berlibur ke Taman Rekreasi Selecta; sebagai salah satu tempat wisata yang terkenal di Kota batu, Taman Rekreasi Selecta pasar bunga khususnya harus lebih diperhatikan penempatan yang kurang strategis sehingga jarang pengunjung melihat untuk berbelanja dan tempat berbelanja yang kurang diperbaharui agar terlihat menarik dan dapat menyesuaikan dengan harga penjualan di pasar bunga itun sendiri.

Ucapan Terima kasih

Dalam menyelesaikan laporan ini kami berusaha mengumpulkan

data-data secara cermat dan menyajikan dalam bentuk akumulatif, namun

masih dalam tahap belajar. Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan

terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam

menyelesaikan laporan ini diantaranya sebagai berikut : Bapak Dr. Drs. I

Page 109: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

105

Nyoman Sunarta, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas

Udayana; Ibu Dra. A.A. Putri Sri, M.Si., selaku Koordinator Program

Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana;

Bapak Agus Muriawan Putra,SST.Par.,M.Par, selaku Koordinator

Penelitian Lapangan I Program Studi Diploma IV Fakultas Pariwisata

Universitas Udayana; Bapak Ida Bagus Dwi Setiawan, SST.Par.,M.Par.,

selaku Dosen Pembimbing Penelitian Lapangan I; Ibu Dr. Putu Sucita

Yanthy, SS., M.Par., selaku Dosen Penguji Penelitian Lapangan I;

Semua Dosen Program Studi Diploma IV Pariwisata dan Fakultas

Pariwisata Universitas Udayana; dan seluruh pihak yang telah membantu

penulis selama Kegiatan Penelitian Lapangan I ini yang tidak dapat kami

sebutkan satu persatu

Kelompok kami berharap laporan ini dapat membantu para pembaca

khususnya bagi mahasiswa/i yang akan mengikuti Kegiatan Penelitian

Lapangan I selanjutnya. Kelompok kami menyadari laporan ini masih

jauh dari kata sempurna, untuk itu kelompok kami siap menerima

kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan

ini

5. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1998-2019. Tersedia pada:

https://www.eastjava.com/tourism/batu/ina/map.html [diakses pada 2019 April 29].

Anonim. 2011. Tersedia pada: http://blog-

pariwisata.blogspot.com/2012/02/pengertian- potensi-wisata.html

[ di akses 2019 Maret 12].

Anonim. 2016. Tersedia pada: https://www.kanalinfo.web.id/pengertian-data-kuantitatif- dan-data-kualitatif [ diakses pada 2019 Maret 13].

Anonim. 2016. Tersedia

pada:https://www.kanalinfo.web.id/pengertian-data-primer-dan-

data-sekunder [ diakses pada 2019 Maret 14].

Anonim. 2015. Tersedia pada : https://www.kanal.web.id/pengertian-

wisata-budaya [ diakses pada 16, Mei, 2019].

Anonim.2019.Tersedia pada: https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian- observasi.html [diakses pada 2019 Maret 14].

Anonim. 2017. Tersedia pada:

https://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata[diakses pada 2019

Maret 12].

Anonim. 2017.Tersedia pada:

https://id.wikipedia.org/wiki/Identifikasi [diakses pada 2019 Maret 12].

Page 110: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

106

Anonim. 2013. Tersedia pada:

https://www.selectawisata.com/?p=168#!/[diakses pada

2019 Mei 17].

Anonim. 2011. Tersedia pada: https://www.wisatamu.com/pengertian-

wisata-budaya.html [ diakses pada 2019 Mei 16].

Ardika, I Wayan. 2003.

Tersedia pada:

http://sangikankecil.blogspot.com/2011/12/konsep-dasar-dan-

penerapan-4a-di- dunia.html [ diakses pada 2019 Maret 13].

Cooper, dkk. (1995). Tourism, Principles and Practice. Prentice Hall,

Harlow

Kartika, Dian. 2019. Tersedia pada: https://penginapan.net/hotel-

selecta-penginapan- lawas-dengan-pemandangan-indah-di-

batu/[diakses pada 2019 Mei 17].

Brody, Tim.2010.Tersedia pada:

http://digilib.unila.ac.id/12991/14/BAb%20II.pdf [ diaksespada 17,

Mei, 2019].

Mustafa,Hasan. 2011. Tersedia pada:

http://hasanmustafa.blogspot.com/2011/03/definisi- operasional-

variabel_28.html [ diakses 2019 Maret 13].

Setiawan, Dwi Ida Bagus. 2015.

Tersedia pada: https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/penelitianSimdos/f3e2c92782 684ae4ee371072d490ae74.pdf[diakses 2019 Maret 11]

Nanda. 2011. Tersedia pada:

https://tempatwisataseru.com/wisata-selecta-malang/[diakses

pada 29, April , 2019].

Pikniek. 2017. Tersedia pada: https://www.pikniek.com/indonesia/taman-wisata-selecta- malang/[ diakses pada 3, Mei, 2019].

Prastowo, Andi. 2011. Tersedia pada: http://dunia- penelitian.blogspot.com/2011/10/pengertian-teknik-wawancara-observasi.html [diakses pada 2019 Maret 14].

Sukardi, Nyoman. 1998. Pengantar Pariwisata. STP Nusa Dua Bali. Undang-undang No.

5 Tahun 1992. Beda cagar Budaya. Jakarta: Departmen

Pariwisata Budaya Republik Indonesia

Page 111: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

107

Yoshiewafa. 2012. Tersedia pada: https://www.ragamtempatwisata.com/2013/09/taman- wisata-selecta-di-kota-batu-malang.html[diakses 2019,10 ,Maret].

Zaenuddin. 2013. Tersedia pada:

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Batu[diakses 2019, Maret

10]

Page 112: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

108

Identifikasi kepariwisataan melalui 4a di kota Batu

(museum angkut)

A. M. Stefano1), A. M. Putra2), A. A. M. Pratiwi3)

DIV Pariwisata, Fakultas Pariwisata

email: [email protected],

Abstrak

Karya tulis berjudul Laporan Penelitian Lapangan 1 Mengidentifikasi Kepariwisataan

Melalui 4A Di Kota Batu (Museum Angkut) bertujuan untuk menjelaskan manfaat dari

didirikannya Museum Angkut bagi pelajar dan juga Pelaku Wisata. Adapun latar

belakang penulisan ini karena pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan

penting dalam usaha peningkatan pendapatan. Penelitian ini di lakukan di Museum

Angkut Kota Batu. Jenis data ini adalah data kualitatif dengan teknik pengumpulan

data adalah observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi yang kemudian

disajikan dalam bentuk laporan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa, destinasi

wisata Museum Angkut merupakan destinasi yang mengusung konsep wisata

edukasi dengan tujuan memebrikan pelajaran atau pendidikan kepada wisatwan yang

datang. Mengkoleksi lebih dari 300 kendaraan, Museum Angkut memiliki 10 zona

yang berbeda dan juga atraksi yang menarik yang akan memikat wisatwan.

Menggunakan metode 4A (attraction, amenity, accessibility, ancillary). Kesimpulan

dari laporan ini adalah, dalam hal memenuhi tujuannya, Museum Angkut sudah

memenuhi dari segi 4A dan dengan bantuan pemerintahan kota Batu, Museum Angkut

diharapkan dapat berkembang lagi.

Abstract

The paper entitled Field Research Report 1 Identifies Tourism Through 4A In Batu

City (Museum Angkut) aims to explain the benefits of the establishment of Museum

Angkut for students and also Tourism Agents. The background of this writing is that

tourism is a sector that plays an important role in increasing income. This research

was conducted at the Batu City Transport Museum. This type of data is qualitative

data with data collection techniques are observation, interviews, literature studies, and

documentation which are then presented in the form of reports. The results of this

study explain that, tourist destinations Museum Angkut is a destination that carries the

concept of educational tourism with the aim of giving lessons or education to tourists

who come. Collecting more than 300 vehicles, Museum Angkut has 10 different zones

and also interesting attractions that will attract tourists. Using method 4A (attraction,

amenity, accessibility, ancillary). The conclusion of this report is, in terms of fulfilling

its objectives, Museum Angkut has fulfilled the 4A aspect and with the help of the

Batu city administration, Museum Angkut is expected to develop again.

Kata kunci : Identifikasi, Daya Tarik Wisata, Museum Angkut

Page 113: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

109

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan penting dalam usaha

peningkatan pendapatan. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan sektor yang

dianggap menguntungkan dan sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai

salah satu aset yang di gunakan sebagai sumber yang menghasilkan bagi Bangsa

dan Negara. Indonesia merupakan negara yang memiliki keindahan alam dan

keanekaragaman budaya sehingga perlu adanya peningkatan sektor pariwisata.

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Sebagai

negara Kepulauan, daya tarik wisata Indonesia sangat kompetitif. Indonesia

memiliki lingkungan alam yang lengkap dan selalu ditemukan tempat-tempat baru.

Salah satu wilayah Indonesia yang menjadi daya tarik wisata adalah Malang

tepatnya di kota Batu.

Salah satu potensi yang menjadi destinasi wisata di kota Batu, Malang

adalah Museum Angkut. Museum angkut berdiri pada 9 Maret 2014 dibangun dan

dikelola oleh Jawa Timur Park Grup. Tujuan pembangunan museum ini adalah

untuk menyediakan informasi mengenai sejarah kendaraan di dunia, agar dapat

mengenali dan menghargai sejarah masa lalu serta memetik pelajaran darinya.

Museum ini belum ada tandingannya karena memiliki beragam koleksi sarana

transportasi yang lengkap dari seluruh dunia. Sebagian koleksi di museum ini

bahkan berupa mobil dan motor yang sangat langka. Museum ini menjadi salah

satu objek wisata pertama di Indonesia dan bahkan Asia yang mempunyai koleksi

lebih dari 300 unit mobil antik, kuno dan modern, baik yang sudah dijalankan

dengan mesin dan yang belum memiliki mesin. Konon jutaan orang telah

mengunjungi museum yang menjadi kebanggaan Indonesia di kancah

internasional ini setiap musim liburan.

2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kota Batu, Jawa Timur, sekitar 20km dari kota

Malang. Museum ini terletak di kawasaan seulas 3,8 hektar di lereng gunung

Panderman dan memiliki lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisonal hingga

modern. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, variabel adalah konsep yang

mempunyai bermacam-macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang

nilainya dapat berubah.

Tabel 1.1 Tabel Operasional Variabel 4A

Variabel Indikator

Attraction 1. Keunikan kawasan dan atraksi di Museum Angkut

2. Kesegaran Udara di kawasan Museum

Angkut 3. Kebersihan di kawasan Museum Angkut 4. Spot foto yang unik di kawasan Museum

Angkut

Page 114: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

110

Accessibilty 1. Alamat destinasi wisata Museum Angkut

2. Kemudahan akses menuju kawasan

Museum Angkut

3. Keamanan di destinasi wisata Angkut

Museum

Amenities 1. Ketersediaan tempat parkir di destinasi wisata Museum Angkut

2. Tersedianya fasilitas toilet di sekitar

destinasi wisata Museum Angkut 3. Tersedianya fasilitas mushola di destinasi

wisata Museum Angkut 4. Tersedianya fasilitas area khusus merokok

di destinasi wisata Museum Angkut 5. Tersedianya fasilitas toilet khusus bagi

wisatawan penyandang disabilitas di

destinasi wisata Museum Angkut 6. Tersedianya fasilitas lift dan eskalator di

destinasi wisata Museum Angkut 7. Tersedianya fasilitas food court dan cafe di

destinasi wisata Museum Angkut 8. Tersedianya fasilitas tambahan pasar

apung di destinasi wisata Museum

Angkut 9. Tersedianya fasilitas free wi-fi di destinasi

wisata Museum Angkut

10. Tersedianya fasilitas Wheelchair bagi

wisatwan yang beminat di destinasi

wisata Museum Angkut

11. Tersedianya fasilitas charging station di

destinasi wisata Museum Angkut 12. Tersedianya fasilitas penitipan barang di

destinasi wisata Museum Angkut

Anciliary 1. Tersedianya Tourist Information di destinasi wisata Museum Angkut

2. Adanya ATM Center di kawasan destiasi wisata Museum Angkut

3. PEMBAHASAN DAN HASIL

1. Pembahasan 1.1 Gambaran Umum

Kota Batu adalah sebuah Kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Batu terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang. Kota Batu berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten

Page 115: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

111

Pasuruan di sebelah utara serta dengan Kabupaten Malang di sebelah timur, selatan, dan barat.Memiliki 4 batas wilayah yaitu Utara : Mojokerto dan Pasuruan, Timur : Kabupaten Malang, Selatan : Kabupaten Malng dan Blitar dan bagian Barat Kabupaten Malang. Secara astronomi Kota Batu terletak 112 35’22.31152” Bujur Timur, 7 45’51.61362” Lintang Selatan. Wilayah kota Batu berada di ketinggian 600 -1.700 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata mencapai 23,5 derajat Celsius. Seiring dengan terbitnya peraturan pemerintah RI No.12/Tahun 1993, tanggal 27 November 1993, Kecamatan Batu pun meningkat menjadi Kota Administratif (Kotif) Batu. Kota Batu dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang, yang kemudian ditetapkan menjadi kota administratif. Kota Administratif Batu membawahi tiga kecamatan yaitu Junrejo, Batu, dan Bumiaji. Wilayah Kotif Batu seluas 136,74 km2 atau 18.697 ha. Ini belum 43 BPS. Kota Batu.2015.hlm.1 37 tercatat luas daerah hutan cagar alam dan magasatwa Hutan Lindun Gubernur Surya di wilayah utara. Begitu pula luasan tanah irigasi sungai, badan jalan provinsi, tanah untuk jalur telepon dan listrik tegangan tinggi. Total diperkirakan seluas 753,72 ha.44 Pada tanggal 17 Oktober 2001, Batu ditetapkan sebagai kota otonom yang terpisah dari Kabupaten Malang. Kota Batu dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa. Kekaguman bangsa Belanda terhadap keindahan alam Batu membuat wilayah kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa.

Luas kawasan Kota Batu secara keseluruhan sekitar 19,908,70 ha atau sekitar 0,42 persen dari total luas Jawa Timur. Dengan rincian luas Kecamatan Bumiaji: 12.797,89 Ha, Kecamatan Batu: 4.545,82 Ha, dan Kecamatan Junrejo 2.565,02 Ha.3 Sebagai daerah yang topografinya sebagian besar wilayah perbukitan, Kota Batu memiliki pemandangan alam yang sangat indah, sehingga banyak di jumpai tempat-tempat wisata yang mengandalkan keindahan alam pegunungan disertai wisata air terjun, kolam renang dan lain sebagainya.Berdasarkan DISPENDUK CAPIL Kota Batu tercatat bahwa jumlah penduduk adalah 223.889 dengan rincian laki-laki : 112.869, perempuan: 111.030.

Tabel 1.2 Jumlah Populasi Penduduk Kota Batu

Kecamatan

Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan

Bumiaji 29.246 28.862

Junrejo 25.456 24.623

Batu 47.017 47.115

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Batu

Page 116: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

112

Dilihat dari tabel tersebut, jumlah penduduk pada tahun 2017 dengan

proyeksi ditahun 2016 berjumlah 202.319 jiwa yang terdiri atas 101.719 jiwa

penduduk laki-laki dan 100.600 jiwa penduduk perempuan. Namun dibandingkan

dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2015, penduduk Kota Batu mengalami

pertumbuhan sebesar 0,91 persen.

Diantara ketiga kecamatan yang ada di Kota Batu, Kecamatan Batu

memiliki kepadatan penduduk paling padat. Pada tahun 2017 Kepadatan Penduduk

di 3 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di

Kecamatan Batu dengan kepadatan sebesar 2.071 jiwa/km2 dan terendah di

Kecamatan Bumiaji sebesar 898 jiwa/Km2.4 hal ini tidak mengherankan jika

Kecamatan Batu merupakan Kecamatan terpadat, karena Kecamatan Batu

merupakan pusat kegiatan Pemerintah maupun kegiatan ekonomi. Dan Kecamatan

Bumiaji merupakan Kecamatan yang tingkat kepadatannya paling sedikit, karena

sebagian luas wilayah Kecamatan Bumiaji merupakan daerah leren g gunung.

Kota Batu dipimpin Oleh Walikota yang dipilih secara langsung oleh rakyat Batu pada tahun 2012. Pada pemilihan tersebut Eddy Rumpoko terpilih sebagai Walikota Batu sejak 2007- 2017 atau menjabat Walikota selama 2 periode, dan pada 2017 istrinya Dewanti Rumpoko terpilih menjadi Walikota Batu untuk periode 2017-2022. Secara administratif, Kota Batu terbagi menjadi 3 Kecamatan dan 24 kelurahan dan Desa

1. Kecamatan Bumiaji mempunyai jumlah Desa yang paling banyak, yaitu 9

Desa.

2. Kecamatan Batu mempunyai 8 Desa dan Kelurahan, salah satu

Desanya ialah Desa Pesanggrahan.

3. Kecamatan Junrejo mempunyai 7 Desa dan Kelurahan.

Tabel 1.3 Tabel Statistik Pemerintahan Kota Batu.

Wilayah 2012 2013 2014

Kecamatan 3 3 3

Desa 19 19 19

Kelurahan 5 5 5

RW 237 238 238

RT 1.122 1.127 1.128

Laki-laki 2.594 2.452 2.452

Perempuan 2.351 2.286 2.286

Sumber : BPS Kota Batu, 2015

Page 117: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

113

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dimiliki Kota Batu setiap

tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2012 tercatat 4.945 PNS dan

terus bertambah sampai 2016. jumlah pegawai negeri sipil yang ada di Kota

Batu pada tahun 2016 adalah sebanyak 4.310 orang. Sekitar 52 persen PNS

merupakan lulusan setingkat sarjana (S1) dan sisanya lulusan SMA ke bawah

dan hanya 8,9 persen yang merupakan lulusan S2/S3.

Struktur kelembagaan ini dimulai dari Kepala Dinas, sekeretariat (sub

bagian program dan laporan, sub bagian keuangan, sub bagian umum dan

kepegawaian), kelompok jabaran fungsional bidang pengembangan produk

pariwisata (seksi objek dan daya tarik pariwisata, seksi usaha jasa dan sarana

wisata), bidang promosi dan pemasaran pariwisata (seksi informasi dan Analisa

pasar, seksi promosi dan kerja sama), bidang pengembangan sumber daya manusia

pariwisata (seksi bimbingan dan pelatihan, seksi peran serta masyarakat), bidang

kebudayann (seksi sejarah dan kepurbakalaan, seksi nilai-nilali tradisional, seksi

kesenian), UPTD. Visi Dinas Priwisata dan Kebudayaan kota Batu adalah

Terwujudnya kota wisata Batu sebagai kota kepariwisataan internasional. Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Batu adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pariwisata yang

berwawasan lingkungan. 2. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkompetensi yang mampu bersaing di

tingkat global.

3. Mengembangkan desa/kelurahan menjadi desa yang berbasis potensi

dan masyarakat. 4. Membangun hubungan kerjasama yang baik dengan stakeholders pariwisata baik di

tingkat regional, nasonal, dan internasional.

5. Melakukan promosi pariwisata secara berlanjut di tingkat

nasional maupun internasional. Agar penelitian dapat terarah dengan baik peneliti melakukan penelitian

sesuai dengan prosedur pengumpulan data dan tahap-tahap penilitian. Untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai penerapan konsep 4A dalam pembangunan pariwisata di Museum Angkut kami selaku peneliti melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Adapun yang menjadi informan penelitian ini adalah staff/karyawan Museum Angkut dan wisatawan yang berkunjung ke sana.

2. Hasil

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana mengidentifikasi Destinasi Wisata Museum Angkut berdasarkan 4A (attraction, amenities, accsessibility, ancillary). Untuk mengetahui bagaimana mengidentifikasi Destinasi Wisata Museum Angkut berdasarkan 4A (attraction, amenities, accsessibility, ancillary), kami melakukan penelitian sesuai dengan tahap-tahap yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Page 118: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

114

a. Hasil Observasi Museum Angkut Museum Angkut kota Batu Malang dibangun dengan konsep

yang unik menarik. Malang tidak hanya mengandalkan wisata alam tetapi

memiliki objek wisata museum yang menarik yaitu museum Angkut.

Museum Angkut diresmikan pada tanggal 9 Maret 2014, hingga sekarang

museum Angkut ini merupakan tempat wisata mengusung konsep angkutan

pertama di Asia Tenggara. Luas museum Angkut kurang lebih sekitar 3

hektare. Koleksi kendaraan Museum Angkut berada di tiap-tiap ruangan

yang dibagi per-zona di lantai bertingkat tiga. Museum Angkut dibagi

menjadi beberapa zona. Tiap zona menyesuaikan tema kendaraan

sehingga memberikan sensasi berbeda-beda. Berikut adalah zona-zona di

Museum Angkut.

1. Zona Hall Utama

Zona Hall Utama adalah area pertama yang ditemui saat pertama

kali masuk ke Museum Angkut. Pada zona ini terdapat berbagai

macam kendaraan transportasi mulai dari mobil kuno, sepeda ontel,

kereta kuda, dan masih banyak lagi.

2. Zona Edukasi

Area ini menitik beratkan kepada pameran alat-alat angkut yang

memiliki nilai sejarah dari Indonesia dan luar negeri yang merupakan

representasi visi dan misi Jatim Park group sebagai pengelolanya.

Zona seluas 900 meter persegi ini menjadi area yang sangat menarik

bagi pengemar otomotif. Selain itu di zona ini terdapat sebuah mobil

yang pernah digunakan Dahlan Iskan untuk melakukan uji coba

dari Solo ke Surabaya. Mobil yang bertenaga listrik ini mengalami

kecelakan pada 5 Januari 2013, dan akhirnya mobil ini disumbangkan

ke Museum Angkut.

3. Zona Runway 27 Airport

Pada zona ini terdapat pesawat asli Boeing 737 lengkap dengan

interior di dalamnya layaknya pesawat komersial. Selain itu juga

pesawat yang terdapat di zona ini dapat memberikan suasana layaknya

berada di dalam pesawat sungguhan.

4. Zona Pecinan

Pada area ini pengelola Museum Angkut memberikan ilustrasi

disekitar stasiun besar kota zaman dahulu. Bemo, bajaj, becak, terlihat

menyatu dengan replica bqangunan- bangunan khas Tionghoa seperti

kelenteng, took obat china, dan kantor pos yang semuanya masih

menggunakan ejaan lama khas Tionghoa. 5. Zona Batavia & Sunda Kelapa

Pada zona ini menggambarkan Batavia pada zaman dahulu

yang merupakan pelabuhan terbesar di masa kolonial Belanda

dengan visualisasi Pelabuhan Sunda Kelapa zaman dahulu. Disini

juga terdapat berbagai replika angkutan yang ada pada masa kolonial

Eropa di Indonesia dan masa penjajahan Belanda di Indonesia.

6. Zona Gangster Town & Broadway Street.

Page 119: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

115

Zona yang satu ini merupakan zona terfavorit yang ada di Museum

Angkut karena visualisasi yang diberikan pada zona ini sangat

menarik yaitu settingan yang menyerupai film-film Amerika bertema

gangster. Pada zona ini juga memilliki banyak spot foto bagi para

pecinta selfie. 7. Zona Eropa

Pada zona ini, pengunjung dimanjakan dengan nuansa dari beberapa

negara besar di Eropa seperti; Jerman, Italia, Perancis dan Inggris.

Sesuai dengan nuansa yang di berikan dari negara-negara tersebut,

suasana yang di dapatkan juga sama, dan juga replika yang tedapat

di zona ini juga sesuai dengan negara-negara yang terdapat di zona

ini seperti; Menara Eiffel, Tembok Berlin, Kendaraan dari Italia dan

juga patung replika Tentara Inggris. 8. Zona Istana Buckingham

Pada zona ini, terdapat berbagai alat transportasi kelas dunia seperti

Blackburn, Rolls Royce, Triumph, Mini Cooper, Matchless, Austin,

Royal Enfield, Francis Barnet, Fillir, dan masih banyak lagi. Selain

itu juga pada zona ini pengelola Museum Angkut memberikan

suasana yang mirip dengan negara Inggris. Pada saat memasuki zona

ini, kita akan langsung melihat replika dari Istana Buckingham.

9. Zona Hollywood Pada zona ini,ada replika kendaraan yang digunakan pada film-film box office.Beberapa diantaranya adalah mobil di film Scooby doo dan batmobile yang digunakan batman dalam filmnya. Semakin mendukung suasana,terdapat juga patung hulk raksasa yang menginjak mobil.

10. Zona Las Vegas

Zona ini termasuk menjadi salah satu bagian favorite wisatawan

yang datang, disambut dengan gerbang masuk bertuliskan Las Vegas,

wisatawan akan disuguhi mobil-mobil glamour yang keluar masuk

area ini. Selain itu terdapat juga sebuah replika kereta yang dapat

dinaiki dan dapat memberikan sensasi seperti menaiki kereta asli, dan

replika ini juga menjadi lorong yang merupakan jalan keluar dari

semua zona yang ada di Museum Angkut.

b. Hasil Wawancara dengan Staff/Karyawan Museum Angkut

Wawancara dengan staff/karyawan Museum Angkut pada hari

1. Peresmian Museum Angkut Adapun jawaban dari semua karyawan yang dapat kami wawancara sama yaitu Museum Angkut resmi berdiri

tanggal 09 Maret 2014.

2. Pengelolaan Museum Angkut

Jawaban dari semua karyawan umumnya sama baik untuk

pertanyaan pertama hingga yang terakhir, jadi pihak yang mengeloa

Museum Angkut adalah Jatim Park Group dan Dinas Pariwisata

Kota Batu.

Page 120: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

116

3. Tujuan Pembangunan Museum Angkut Tujuannya dibangun Museum Angkut adalah untuk mengapresiasi perkembangan transportasi yang ada dari

zaman ke zaman.

4. Asal Kendaraan yang ada di Museum Angkut Semua kendaraan yg ada disini ada didapat dari luar negeri da nada yang dibeli oleh pihak pengelola.

5. Jumlah Kendaraan di Museum Angkut Terdapat lebih dari 300 mobil dan terdapat 1 mobil listrik karya anak bangsa yang disumbangkan oleh Dahlan Iskan ke Museum Angkut.

c. Hasil Wawancara dengan wisatawan

Tabel 1.4 Hasil Wawancara

dengan Wisatawan

1. Informasi mengenai Museum Angkut

No. Nama

Jenis Usia

Asal

Jawaban Kelamin Pendidik

an

1. Rizki P 17 Tanggerang SMK Teman- tahun teman yang

sudah pernah berkunjung ke Museum Angkut

2. Bambang L 57 Bantul

S2

Televisi tahun

3. Ari L 36 Jakarta

Tata Dari anak- tahun Usaha di anak murid

SMK

4. Mila P 13 Yogyakarta SMP Televisi tahun

5. Indra L 14 Yogyakarta

SMP

Youtube tahun

6. Dimas L 18 Jakarta

SMA

Internet tahun

7. Fauziah P 21 Jember Mahasisw Social Media tahun i

8. Ferdi L 43 Kediri

Karena tahun Juru berdomisili

masak di Kota Batu

9. Wisnu L 17 Pekalongan

SMK

Dari sekolah tahun karena study

tour

10. Abit L 30 Guru

Page 121: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

117

tahun Pekalongan SMK Otomotif

Internet

2. Berapa kali mengunjungi Museum Angkut

No. Nama

Jenis Usia

Asal

Jawaban Kelamin Pendidik

an

1. Rizki P 17 Tanggerang SMK Baru pertama tahun kali

2. Bambang L 57 Bantul

S2

Sudah tiga tahun (3) kali

3. Ari L 36 Jakarta

Tata Pertama kali tahun Usaha di

SMK

4. Mila P 13 Yogyakarta SMP Pertama kali tahun

5. Indra L 14 Yogyakarta

SMP

Pertama kali tahun

6. Dimas L 18 Jakarta

SMA

Pertama Kali tahun

7. Fauziah P 21 Jember Mahasisw Pertama kali tahun i

8. Ferdi L 43 Kediri

Juru Sudah tiga tahun masak (3) kali

9. Wisnu L 17 Pekalongan

SMK

Pertama kali tahun

10. Abit L 30 Pekalongan

Guru Pertama kali tahun SMK

Otomotif

3. Daya tarik yang ada di Museum Angkut

No. Nama

Jenis Usia

Asal

Jawaban Kelamin Pendidik

an

1. Rizki P 17 Tanggerang SMK Banyak tahun mobil klasik

maupun alat transportasi yang sudah jarang ditemui sebagai latar berfoto

Page 122: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

118

2. Bambang L 57 Bantul

S2

Untuk tahun menyegarkan

pikiran dengan melihat barang antik

3. Ari L 36 Jakarta

Tata Karena tahun Usaha di bagus, unik

SMK dan banyak peminatnya

4. Mila P 13 Yogyakarta SMP Banyak tahun keunikan dan

pengetahuan tentang perkembanga n alat transportasi

5. Indra L 14 Yogyakarta

SMP

Melihat tahun keunikan

tranportasi yang ada dan pemandanga nnya

6. Dimas L 18 Jakarta

SMA

Untuk tahun melihat

peninggalan tranportasi zaman dulu yang antik

7. Fauziah P 21 Jember Mahasisw Sebagai spot tahun i foto yang

lucu dan unik karena

berlatarkan

alat

transportasi

8. Ferdi L 43 Kediri

Juru Melihat tahun masak kendaraan

yang ada sesuai perkembanga n zaman

9. Wisnu L 17 Pekalongan

SMK

Melihat tahun perkembanga

n kendaraan pada setiap

Page 123: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

119

zaman

10. Abit L 30 Pekalongan

Guru Sebagai tahun SMK bahan ajaran

Otomotif di kelas

4. Keninginana untuk berkunjung lagi ke Museum Angkut

No. Nama

Jenis Usia

Asal

Jawaban Kelamin Pendidik

an

1. Rizki P 17 Tanggerang SMK Ya, ingin tahun datang lagi

bersama keluarga

2. Bambang L 57 Bantul

S2

Saya ingin tahun datang lagi

3. Ari L 36 Jakarta

Tata Ya, saya tahun Usaha di ingin datang

SMK lagi bersama keluarga

4. Mila P 13 Yogyakarta SMP Ya, mau tahun

5. Indra L 14 Yogyakarta

SMP

Ya, saya mau tahun

6. Dimas L 18 Jakarta

SMA

Pasti saya tahun akan datang

7. Fauziah P 21 Jember Mahasisw Mau lagi, tahun i karena

sekarang waktu berkunjug mepet jadi saya kurang menikmati

8. Ferdi L 43 Kediri

Juru Ya, mau tahun masak

9. Wisnu L 17 Pekalongan

SMK

Mau jika ada tahun kesempatan

10. Abit L 30 Pekalongan

Guru Mau lagi, tahun SMK kalau bisa

Otomotif bersama keluarga

Page 124: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

120

5. Kritik dan Saran unutk Museum Angkut

No. Nama

Jenis Usia

Asal

Jawaban Kelamin Pendidik

an

1. Rizki P 17 Tanggerang SMK Untuk toilet tahun kurang

dijaga kebersihanny a dan bau.

2. Bambang L 57 Bantul

S2

Sudah tahun memuaskan

karena setiap saya datang kesini selalu mengalami perubahan yang baik

3. Ari L 36 Jakarta

Tata Menurut tahun Usaha di saya sudah

SMK bagus

4. Mila P 13 Yogyakarta SMP Sudah cukup tahun menurut saya

5. Indra L 14 Yogyakarta

SMP

Sudah cukup tahun

6. Dimas L 18 Menurut

tahun Jakarta SMA saya sudah cukup

7. Fauziah P 21 Jember Mahasisw Sudah cukup tahun i memuaskan

8. Ferdi L 43 Kediri

Juru Semakin tahun masak ditingkatkan

kalau bisa kendaraanny a ditambah lagi agar makin menarik perhatian wisatawan

9. Wisnu L 17 Pekalongan

SMK

Sudah cukup tahun baik dari

fasilitas dan lainnya

10. Abit L 30 Pekalongan

Guru Semoga tahun SMK ruangan

Page 125: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

121

Otomotif otomotif lebih diperluas agar nyaman dan tidak berdesak- desakan

Dari jawaban yang kami peroleh dari kesepuluh wisatawan, dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung berasal dari kalangan Pelajar

SMP/SMA maupun Mahasiswa dan Guru/Dosen. Hal ini dikarenakan

Museum Angkit merupakan tempat untuk berwisata yang dapat

mengedukasi pengunjungnya sehingga banyak dipilih oleh pelajar sebagai

bahan pembelajaran maupun bagi guru/dosen sebagai bahan pembelajaran.

d. Pembahasan Hasil Observasi

Melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kami telah dapat mengidentifikasi

Komponen 4A di Kawasan Wisata Museum Angkut. Dalam

pengembangannya, Museum Angkut telah memenuhi komponen

4A(Attraction, Amenities, Accsessibility, Anncilliary) dalam pengelolaan

industri pariwisata, yaitu:

1. Atraksi (Atraction)

a. Divas on Broadway

adalah pertunjukan para wanita high class ala Amerika Serikat, yang

diiringi dengan musik dan gerakan kecil untuk mengajak para

pengunjung ikut bergoyang bersama para diva cantik ke tengah area

broadway. Pertunjukan Divas on Broadway diadakan setiap hari

pada pukul 18.30 sampai 19.00 wib. b. Special Car and Costume Parade

Pertunjukan parade mobil dan kostum dari puluhan tokoh movie

star museum angkut, dengan live DJ performance wisatawan

dapat melakukan flash mob yang akan dipandu langsung oleh para

pemeran parade, parade ini diadakan setiap hari pada pukul 16.30

sampai 17.30 wib.

Page 126: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

122

c. Video 3D Mapping Show

Video ini menampilkan pemandangan audio visual yang

mengeksplorasi tekstur bangunan dari Museum Angkut. Video ini

ditampilkan setiap hari pada pukul 19.45 wib.

d. Cars Round Up

Cars Round Up ini menampilkan koleksi alat angkut ( mobil) untuk

pembuktian bahwa 95 % masih dapat digunakan dengan baik.

Pertunjukan cars round up sangat cocok bagi wisatawan pecinta

otomotif, dan dilakukan pada hari sabtu dan minggu pukul 14.00

wib.

e. Live Music Ini merupakan atraksi yang sangat menarik karena di lakukan oleh dua orang berpenampilan seperti pantonim. Kedua orang ini memainkan

alat musik berupa biola dan gitar tanpa menyayi dan bertujuan

untuk menghibur para pengunjung yang datang ke area itu.

2. Aksesibilitas (Accessibility)

Untuk sarana yang disediakan cukup memadai mulai dari kondisi

jalanan yang cukup baik dan nyaman sehingga kendaraan roda

dua maupun roda empat dapat menjangkau kawasan ini. Adapun

faktor lain yaitu tempat parkir bagi wisatawan yang berkunjung

menggunakan kendaraan pribadi sudah cukup luas sehingga par

wisatawan tidak parkir di sembarang tempat. Tempat parkir bus sendiri

jika dilihat secara langsung sudah memadai dengan kapasitsa tamping

yang cukup banyak. Pengelolaan dari tempat parkir inipun sangat baik

dengan adanya petugas yang sedia membantu para wisatwan yang

menggunakan bus untuk mengunjungi Museum Angkut. Untuk menuju ke Museum Angkut wisatawan dapat

menggunakan jalur darat dengan jarak dan waktu tempuh sebagai berikut: Kota Malang - Museum Angkut 18,8 km (55 menit), kota Batu - Museum Angkut 1,8 km (4 menit), Selecta - Museum Angkut 8,1 km (19 menit), Balai Kota Among Tani - Museum Angkut 2,8 km (7 menit), Stasiun Kereta Api Malang -

Museum Angkut 19,7 km (53 menit).

Selain itu adapun transportasi yang dapat digunakan para wisatwan

untuk menuju Museum Angkut yaitu dengan menggunakan kendaraan

online, baik itu kendaraan bermotor maupun mobil. Tidak ada aturan

yang mengikat terkait pengoperasian kendaraam berbasis online di

kawasan Musem Angkut. Harga tiket masuk ke Museum Angkut di bagi menurut

waktu kunjungan : weekday harga tiket masuk sebesar Rp 70.000, weekend harga tiket masuk sebesar Rp 100.000, bagi wisatawan yang membawa kamera akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 30.000.

Page 127: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

123

3. Fasilitas (Amenities)

Fasilitas-fasilitas maupun sarana dan prasarana penunjang yang

tersedia di wisata Museum Angkut, diantaranya:

1. Tempat Parkir

Museum Angkut menyediakan tempat parkir bagi wisatawan yang

berkunjung kesana. Tempat parkir di bagi menjadi beberapa bagian,

yaitu parkiran untuk sepeda motor, parkiran untuk mobil, dan parikiran

untuk bus.

2. Toilet

Museum Angkut menyediakan toilet disetiap zona yang ada untuk

memudahkan wisatawan yang datang. Toilet yang ada di Museum

Angkut memiliki kelebihan yaitu terdapat lukisan-lukisan

transportasi di dalam toilet.

3. Mushola Selain tempat parkir dan toilet Museum Angkut juga menyediakan Mushola untuk memudahkan wisatawan muslim untuk beribadah.

4. Area Merokok

Salah satu fasilitas yang ada di Museum Angkut adalah Area Merokok

(smoking area). Wisatawan yang berkunjung ke Museum Angkut

tidak diperkenankan merokok disembarang tempat, karena Museum

Angkut memiliki area khusus bagi wisatawan yang merokok. Letak

area merokok ini adalah di zona Gangster.

5. Toilet Khusus

Toilet ini merupkan fasilitas yang dikhususkan untuk wisatawan yang memiliki kekurangan secara fisik.

6. Lift dan Eskalator Lift dan Eskalator yang ada di Museum Angkut hanya terdapat di

zona Hall Utama dan zona Edukasi di Museum Angkut. Fasilitas ini

dibuat untuk memudahkan wisatawan untuk berpindah dari lantai

satu di zona Hall Utama ke lantai dua di Zona Edukasi.

7. Food Court dan Café Salah satu fasilitas yang ada di Museum Angkut adalah Food Court. Food Court merupakan fasilitas tempat makan yang ada di Museum Angkut dan terletak di zona Runway 27 Airport selain itu, tersedia juga Cafe di setiap zona di Museum Angkut.

8. Pasar Apung

Pasar Apung merupakan destinasi wisata yang menyajikan nuansa

klasik di Kota Batu. Berada satu komplek dengan Museum Angkut,

Pasar Apung berdiri di atas lahan seluas setengah hektar. Ada

berbagai macam makan tradisonal yang tersedia di Pasar Apung.

Mulai dari bakpo, lalapan, gudek, bakso jawa, makanan khas Madura,

soto betawi dan ketan. Selain makanan, berbagai dagangan souvenir

tradisional juga tampak di pasar itu. Sebagian pedagang ada yang

menjualnya dengan sarana perahu, ada pula yang meanfaatkan kios

yang tersedia di pasar.

Page 128: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

124

9. Free Wi-fi

Museum Angkut juga menyediakan free wi-fi bagi para

pengunjung. Rata-rata kecepatan wi-fi yang disediakan yaitu

20mbs dan wi-fi ini tersedia untuk seluruh area di dalam

Museum Angkut.

10. Wheelchair

Museum Angkut tersedia Wheelchair-rental atau Rental-kursi

roda. Kursi roda ini tersedia bagi siapa saja yang ingin

berkeliling di Museum Angkut dan tidak dikenai biaya.

11. Charging Station

Tersedia tempat pengisian daya

telepon genggam.

12. Deposit Counter Tempat yang berbentuk loker dan digunakan untuk menyimpan

atau menitip barang-barang dari pengunjung yang datang.

4. Pelayanan Tambahan (Ancillary)

Peneliti tidak mendapat akses untuk mengetahui lebih jelas

mengenai struktur kelembagaan dan cara mengelola Museum Angkut oleh

Jatim Park Group sehingga tidak memperoleh informasi yang jelas.

Lembaga lain yang mengelola destinasi wisata Museum Angkut adalah

Dinas Pariwisata kota Batu, Malang. Dinas Pariwisata kota Batu adalah

instansi yang berwenang dalam memberikan informasi mengenai

keberadaan potensi dan daya tarik wisata kota Batu sekaligus

memasarkannya. Museum Angkut memiliki Tourist Information Center

yang akan membantu wisatawan untuk mengetahui lebih rinci tentang

Museum Angkut seperti informasi harga tiket dan pengumuman jika

wisatawan kehilangan/terpisah dari rombongan atau keluarganya.

Adapun salah satu travel agent yang membantu memasarkan destinasi

wisata museum angkut adalah KK Tour. sehingga wisatawan dari laur

daerah mengetahui keberadaan dan informasi secara umum mengenai

museum angkut. Fasilitas yang disediakan oleh pemerintah adalah

ATM Center untuk memudahkan wisatawan melakukan penarikan uang.

4. KESIMPULAN

4.1. Simpulan Dari pembahasan yang telah kami jabarkan, dapat disimpulkan bahwa di Kota Batu telah ditemukan banyak informasi tentang potensi wisata yang ada di sana terutama tentang Museum Angkut. Seperti yang dilihat dari aspek 4A yaitu Atraksi (atraction), aksesibilitas (accessibilitas), amenitas (amenity), pelayanan tambahan (ancillary) yang ada di Museum Angkut sudah benar- benar cukup untuk menarik dan memmenuhi kebutuhan wisatawan saat berkunjung ke sana.

4.2. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti memberi saran agar destinasi wisata Museum Angkut terus mempertahankan atraksi yang ada dan mengembangkan ke arah yang lebih baik agar wisatawan semakin banyak berkunjung serta memenuhi segala kebutuhan wisatawan. Selain itu juga, penulis ingin memberi saran kepada pembaca bahwa jika berminat

Page 129: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

125

melakukan wawancara dalam hal ingin tahu lebih banyak tentang Museum Angkut, pembaca harus terlebih dahulu membuat perjanjian kepada pihak yang bersangkutan.

Ucapan Terima kasih Dalam menyusun laporan ini, penulis banyak dibantu oleh orang-orang yang ikhlas dan sabar sehingga laporan ini bisa selesai dengan baik. Oleh sebab itu, melalui kata pengantar ini, penulis secara khsusus ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada : Dr. Drs.I Nyoman Sunarta, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Dra. A. A. Putri Sri, M.Si. Selaku Koordinator Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Agus Muriawan Putra, SST.Par.M.Par. Selaku Koordinator penelitian lapangan 1 Program Studi Diploma IV Pariwisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Agus Muriawan Putra, SST.Par.M.Par. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran dan masukan, serta semangat bagi penulis dalam penyusunan laporan penelitian lapangan I ini, Anak Agung Manik Pratiwi, SE.M.Si. Selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan evaluasi, masukan dan saran dalam penyelesaian laporan ini, Teman-teman kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini, teman-teman seperjuangan DIV Pariwisata Universitas Udayana 2018 yang telah memberi motivasi dalam menyelesaikan laporan PL, orang tua yang telah memberikan dukungan unutk menyelesaikan laporan PL 1 ini. Kami sangat sadar akan kekurangan dalam Laporan Penelitian Lapangan I, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami selaku penulis harapkan agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Akhir kata, semoga tugas Laporan Penelitian Lapangan I ini bisa bermanfaat untuk baik untuk pembaca maupun orang-orang yang membacanya.

5. DAFTAR PUSTAKA

Retno, Devita. 2018.Sejarah Museum Angkut Lengkap. [Internet]. [ di

unduh 2019 Maret 10].

https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-museum-angkut

Pangi, Ajung 2014.Profil Kota Batu-Visi dan Misi. [Internet]. [di unduh pada

2019 Maret 18] https://ajungpangi.wordpress.com/cas-cis-

cus/biografi/profil-kota-batu/profil-kota-batu- visi-dan-misi/

Herman, Hary 2018.Metode Kualitatif untuk Riset Pariwisata. [Internet]. [di

unduh pada 2019 Mei 18]

https://www.researchgate.net/publication/322307031_Metode_Kualitatif

_untuk_Riset_Par i wisata Adi, D Sukmana 2017. Museum Angkut III:Zona Jepang, Zona Eropa, Amerika,

Hollywood, dan Gangster Town. [Internet]. [di unduh pada 2019 Mei 10] https://www.google.co.id/amp/s/mysukmanablog.wordpress.com/2017/12/09/museum- angkut-iii-zona-eropa-amerika-hollywood-dan-gangster-town/amp/

Page 130: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN I IDENTIFIKASI

126

Hartanto, Hadi 2018. Bab IV Hasil Penelitian.A. Deskripsi dan Analisis Data. [Internet]. [di unduh pada 2019 Mei 18

https://docplayer.info/52641254-Bab-iv-hasil-penelitian-a-deskripsi-dan-analisis- data.html#download_tab_content

Widyatmaja, I Gusti. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Pustaka Larasan. Widyatmaja, I Gusti. 2017. Potret Pariwisata Nasional. Denpasar: Pustaka Larasan.