2 12 (1 pendahuluan - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
DISTRIBUSI AKTIVITAS GROSS 13 CUPLIKAN AIR DAN SEDIMEN DIPERAIRAN SURABA YA
IswantoroPusat Tektoologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
ABSTRAK
DISTRIBUSI AKTIVITAS GROSS P CUPLIKAN AIR DAN SEDIMEN DI PERAIRANSURABA VA. Radioaktivitas gross {3cuplikan air dan sedimen dari sungai/kali, muaradan pesisir perairan Surabaya telah di evaluasi. Lokasi pengambilan cuplikan disungai/kali, muara dan laut pesisir perairan Surabaya yang dipilih secara acak di duabelas (12) titik. Air diuapkan, sedimen dikeringkan, dihaluskan dan diayak lolos 100mesh, kemudian ditentukan radioaktivitas gross {3 dengan detektor Low BackgroundCounter Geiger Mueller (GM). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aktivitasgross {3 cuplikan air berkisar antara 0, 159 sid. 0,258 Bq/L masih di bawah nilaiambang batas sebesar 1 Bq/L menurut Peraturan Daerah Kota Surabaya no: 2 tahun2002 Aktivitas cuplikan telah terjadi akumulasi radionuklida da/am sedimen.Ditemukan faktor distribusi Fo sedimen berkisar antara 26,449 dan 2127,848.
ABSTRACT
GROSS P ACTIVTY DISTRIBUTION OF SURABA YA WATER AND SEDIMENSAMPLES. The gross j3 radioactivity of Surabaya water and sediment environmentalsamples have been evaluated. The water and sediment (fresh, estuary and coastal)samples have been taken at 12 locations. Water has evaporated; sediment has driedand grinded and get away of mesh 100. The measurement gross-{3 of samples usedLow Background Counter Geiger Mueller detector. The result showed that the gross-{3of water were lower than the threshold value of local government regulation ofSurabaya no: 2 year 2004 (1 Bq/L). Sediment sample can not be evaluated because itwas not included yet in the river water quality. Distribution factor of sediment Foindicated that was radionuclide accumulation in sediment sample. The distributionfactor Fo is from 26.449 to 2127.848.
PENDAHULUAN
Seperti halnya Jakarta dan Semarang, KotaSurabaya memiliki banyak industri, industriindustri tersebut menyebar di seluruh wilayah KotaSurabaya. Kota Surabaya memiliki 2600 usahaindustri, dan sekitar 600 diantaranya merupakanusaha yang berskala industri (bukan industri rumahtangga), sebagian besar berlokasi di Kawasanindustri Rungkut (SIERilJ
Perairan merupakan tempat terakumuiasinya berbagai kontaminan, begitupula denganperairan di Surabaya, yang memungkinkanterjadinya perubahan terhadap rona lingkunganawal dan terganggunya keseimbangan lingkungan.Sehingga data penelitian yang diperoleh diharapkandapat digunakan untuk memonitor seberapa besartingkat pencemaran yang disebabkan oleh zatradioaktivitas alam.
Zat radioaktivitas yang berada dilingkungan perairan kota Surabaya kemungkinandapat berasal dari Iimbah industri serta limbahrumah sakit yang ada di kota Surabaya. Salah satuindustri yang berpotensi menghasilkan limbah zatradioaktivitas adalah industri kaos lampu.
Apabila ditinjau dari asalnya, maka bahanpencemar yang masuk ke perairan laut dapat dibagimenjadi dua, yang pertama berasal dari lautnyasendiri. Misalnya pembuangan sampah dan airlimbah kapal, tumpahan minyak di laut, baik darikapal tangki maupun sumur minyak lepas pantai,buangan dari pertambangan di laut, dan yang keduaberasal dari kegiatan-kegiatan di darat sepertilimbah domestik, kegiatan industri dan lain-lain.Bahan pencemar dapat masuk ke ekosistem lautmelalui udara atau terbawa oleh air permukaan(Resosoedarma dkk, 1993 dalam Prasetyo,2002pJ.
Iswantoro ISSN 1410 - 8178 349
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLm
Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
Untuk membahas kualitas lingkungan dariaspek radioekologi perlu dilakukan kajianradioaktivitas pada suatu ekosistem yang berkaitandengan radiasi gross a, gross fJ, gross y,identifikasi radionuklida, konsentrasi danmekanisme perpindahan radionuklida dalamkomponen-komponen penyusun nuklida dalamekosistem perairan tersebut. Penelitian ini dianggappenting karena sampai sekarang data radioaktivitaslingkungan yang dilaporkan masih kurang (3].
Air laut merupakan air permukaan akantetapi karena rasanya asin dan jumlahnya yangsangat besar, maka air laut dipisahkan dari airpermukaan. Kandungan unsur radioaktif dalam lautlebih bervariasi dari pada jenis air lainnya. Hal inikarena sungai bermuara ke laut dan jatuhan deburadioaktif lebih banyak jatuh ke laut sehinggadisebut jatuhan traposfir.[4] . Pada perairan lautradionuklida akan diencerkan dan tersebar dalam air
untuk kemudian berpindah ke material biologis,sedimen dan partikel ter-suspensi. Faktor-faktoryang berpengaruh terhadap konsentrasiradionuklida di perairan laut adalah prosespenyebaran, penyampuran dan interaksi denganmaterial biologis dan sedimen (Menurut IAEA,1982 dalam Taimenas, 2002i5].
Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui distribusi aktivitas rerata gross p daricuplikan air cian sedimen yang diambil dari perairan(sungai, muara dan pantai) Surabaya, kemudiandibandingkan dengan baku mutu menurut PeraturanDaerah Kota Surabaya No.02 Tahun 2004[6].Mengetahui faktor distribusi (FD) gross p dari air sedimen.
TATA KERJA
Penjelasan mengenai ke-12 lokasi-pengambilan cuplikan lokasi seperti ditunjukkanpada Tabel I.
Bahan
Sampel lingkungan Surabaya airsungai/kali, muara dan pesisir (Tabel 2), HN03• N2
cair, Standar 90Sr untuk kalibrasi OM, 40KCI untukpenentuan efisensi detektor OM. PengambilanCuplikan[7]
Alat
Termometer, pH meter, OPS, beker gelas,ice box, stop watch, cawan porselin, kompor listrik,pencacah gross fJ Low Background Counter GeigerMuller Counter Ortec 401 A, planset aluminium,grinder, ayakan 100 mesh, pisau bedah, timbangandigital.
Cara Kerja
a. Metode yang digunakan dalam pengambilancuplikan pada penelitian ini adalah metode grabsampel (cuplikan sesaat), yaitu cuplikan yangdiambil secara langsung dari badan air yangsedang dipantau sebagaimana dalam AgusTaftazani,2004[91•
b. Sungai sarna dengan kali (bahasa lokal
Surabaya~ dalam pengambilan cuplikan.a. Preparasi 7]
Tujuan preparasi pada cuplikan adalah untukmenghindari agar cuplikan tidak terkontaminasioleh bahan lain yang tidak diperlukan atauperalatan selama proses preparasi, serta agar
cuplikan siar, untuk dianalisis.c. Perhitungan 7Perhitungan yang dipakai adalah perhitungandengan cara membandingkan aktivitas sampeldengan standar yang diketahui aktivitasnya, dandisusun dalam bentuk tabel. Adapun rumusrumus yang akan digunakan adalah :
Tabel I. Data OPS (global position system) lokasi sampling cuplikan air dan sedimen di peraiaran Surabaya.GPS
350
LOKASI SAMPLINGS
OT 20' 40,4"OT 18' 27"
OT 17' 23,0"
OT 18' 01,5"
OT 18' 28,9"
OT 16' 18,6"
OT 15' 31,6"
07' 14' 15,3"
OT 12' 19,5"
OT 12' 59,1"OT 13' 40,8"
OT 13' 10,1"
ISSN 1410 - 8178
E
112'41'30,9"112' 43' 12,2"112' 44' 35,1"
112' 44' 27,8"
112' 47' 38,1"
112' 50' 37,2"112'47'57,1"
112' 47' 54,4"
112' 47' 03,0"112' 46' 39,9"112' 42' 26,1"
112' 42' 20,9"
Iswantoro
PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
Tabel 2. Data hasil smpling cuplikan di perairan Surabaya pada tanggal 22 sid 24 juni 2004
No
LOKASISUHU 'CpHJENIS SAM PEL
KET WAKTUSAMPLING AIRUDARAAIR
Tengah Kali
- Air sungai 2 x 5 /Kamis, 24 Juni 2004I
Surabaya 26°29°8,4- Sedimen 2 x 2 kgPukul : 10.30 - 11.15(Karang Pilang)
Cuaca : Cerah
HiliI' Kali Surabaya
- Air sungai 2 x 5 /Selasa, 22 Juni 2004
2 (Gunung sari)
28°30°8,1- Sedimen 2 x 2 kgPukul: 14.45 - 15.05
Cuaca : CerahHulu Kali Mas
- Air sungai 2 x 5 /Selasa, 22 Juni 2004
3 (Darmokali)
27°30°8,0- Sedimen 2 x 2 kgPukul : 16.00 - 16.25
Cuaca : CerahHulu Kali- Air sungai 2 x 5 /Selasa, 22 Juni 2004
4Wonokromo 27"31 °8,1- Sedimen 2 x 2 kgPukul : 13.45 - 14.07
(Jagir Wonokromo)Cuaca : Cerah
Muara Kali - Air sungai 2 x 5 /Selasa, 22 Juni 2004
5Wonokromo 29°33°8,0 Pukul: 12.00 - 12.30
(Wonorejo)
- Sedimen 2 x 2 kgCuaca : Cerah
Pesisir Pantai
- Air laut 2 x 5 /Rabu, 23 Juni 2004
6Wonokromo
27"28°8,9- Sedimen 2 x 2 kgPukul : 11.50 - 12.10
Cuaca : Cerah- Air sungai 2 x 5 /Selasa, 22 Juni 2004
7Muara Kali Sari 25°33,5°8,1- Sedimen 2 x 2 kgPukul: 10.25 - 10.45
Cuaca : CerahPesisir Pantai- Air laut 2 x 5 /
Rabu, 23 Juni 2004
8Kenjeran 28°37"8,7
- Sedimen 2 x 2 kg
Pukul : 10.50 - 12.30
(Sukolilo)Cuaca : Cerah
Pesisir Kedung
- Air laut 2 x 5 /Rabu, 23 Juni 20049
Cowek 28°28°8,6- Sedimen 2 x 2 kgPukul: 10.10-10.25(Kedinding)
Cuaca : Cerah
Muara Kali
- Air sungai 2 x 5 /Selasa, 22 Juni 2004
1026°29°8 Pukul : 08.20 - 08.40
Kedinding- Sedimen 2 x 2 kgCuaca : Cerah
Muara Kali Anak
- Air sungai 2 x 5 /Selasa, 22 Juni 2004
II26°28°8,1 Pukul: 18.45 -19.15
(Morokrembangan)- Sedimen 2 x 2 kgCuaca : Cerah
Pesisir Pantai
- Air laut 2 x 5 /Rabu, 23 Juni 2004
12 Morokrembangan
26°26°8,8
- Sedimen 2 x 2 kg
Pukul : 08.45 - 09.00
Cuaca : Cerah
Aktivitas Beta
An. (Cacah cuplikan - Cacah Jatar) Iwaktu I (1)" - + ra at(60 x Efisiensi x L)
dimana
(QO x E{!2!G112! x I) (2)UJ19f=---------------(C9C9J1 cnbJ!J<:9l1 - C9C9p J9f9L)O'2 \ M9J<:ff1
dengan :L = Berat Cuplikan (kg), Volume (L), Waktu =detik, 60 adalah faktor konversi dari menit kedetik.; Eff. = %.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Sampling cuplikan air dan sedimendipaparkan di Tabel 2.
Distribusi radioaktivitas gross p padacuplikan air di perairan Surabaya
Dalam pembahasan tentang distribusiradioaktivitas gross ~ pada cuplikan air di perairanSurabaya dibagi menjadi tiga bagian yangberdasarkan asal cuplikan air, yaitu air sungai,muara dan pesisir perairan Surabaya.
Lokasi yang merupakan tempatpengambilan cuplikan air sungai adalah lokasiTengah Kali Surabaya, HiliI' Kali Surabaya, HuluKali Mas, dan Hulu Kali Wonokromo. Lokasipengambilan cuplikan air muara adalah Muara Kali
Iswantoro ISSN 1410 - 8178 351
PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
Wonokromo, Muara Kali Sari, Muara KaliKedinding, dan Muara Kali Anak. Sedangkan untukLokasi pengambilan cuplikan air Pantai adalahPantai Wonokromo, Pantai Kenjeran, PantaiKedung Cowek, dan Pantai Morokrembangan.
Sebagai hasil perhitungan gross p denganpersamaan I, untuk cuplikan air dapat dilihat padaGambar I.
ATZ
Gambar I. Aktivitas rerata gross Betha cuplikan air
Keterangan :TKS : Tengah Kali SurabayaHKM : Hulu Kali Mas
HKS : Hilir Kali SurabayaHKW : Hulu Kali Wonokromo
Dari Gambar 1 aktivitas rerata gross pterbesar pada cuplikan air sungai terdapat padalokasi Hulu KaJi Wonokromo. Hal ini dikarenakan
pada daerah aliran tersebut mendapat limpasanbahan pencemar radioaktivitas gross p dan lokasiTengah Kali Surabaya dan Hilir Kali Surabaya yangmembawa bahan pencemar radioaktivitas gross ~dari kawasan industri Karangpilang.
Trend distribusi pencemaran radioaktivi-tasgross ~ dari lokasi Tengah Kali Surabaya, Hilir KaliSurabaya, Hulu Kali Wonokromo adalahmeningkat. Distribusi pencemaran radioaktivitasgross ~ di pengaruhi oleh arah aliran sungai, yangmembawa bahan-bahan pencemar radioaktivitasgross ~ dari lokasi Tengah Kali Surabaya hinggaPesisir Kali WO:1okromo. Selain arah aliran sungaidistribusi pencemaran radioaktivitas gross ~ jugadipengaruhi oleh lebamya sungai, semakin lebarsungai semakin banyak kadar radioaktivitas gross ~,karena semakin lebar sungai tersebut semakinbanyak bahan pencemar radioaktivitas gross p yangmasuk ke dalam sungai tersebut.
Selain dari buangan industri di sekitamyaradioaktivitas gross p pad a cuplikan air sungai jugadapat berasal dari alam, terkandung dalam atmosfirkemudian bahan-bahan pencemar yangmengandung partike! p jatuh dari atmosfir bersamahujan masuk ke dalam sungai dan terlarut didalamnya. Aliran/arus sungai juga dapatmempengaruhi radioaktivitas gross p di suatu. .peralran sungal.
Hasil tersebut dibawah baku mutu air
sungai yang telah ditetapkan oleh pemerintah
daerah Kota Surabaya dalam Peraturan PemerintahDaerah No.02 Tahun 2004[6], yaitu sebesar 1,0 8q/1.Sehingga air sungai di perairan Surabaya dapatdikatakan belum tercemar dari parameterradioaktivitas gross p.
1. Distribusi radioaktivitas gross ~ padacuplikan air Muara di perairan Surabaya
Aktivitas rerata gross p di muaradipengaruhi oleh aktivitas rerata gross p di aliransungai yang bermuara di daerah tersebut dapatdilihat pada Gambar 2.
-~...
Gambar 2. Gross beta cuplikan air muara sungaiSurabaya
Keterangan:MKW: Air Muara Kali Wonokromo
MKK: Air Muara Kali KedindingMKS : Air Muara Kali SariMKA: Air Muara Kali Anak
Aktivitas rerata gross p terbesar terdapat dilokasi Muara Kali Anak (Gambar 2). Hal inidisebabkan karena di sekitar lokasi tersebut terdapatKawasan Industri Margomulyo yang diperkirakanmembuang limbahnya ke dalam aliran sungai yangbermuara di lokasi ini.
Aktivitas rerata gross p pad a lokasi MuaraKali Wonokromo dipengaruhi oleh aktivitas reratagross p di aliran sungai Tengah Kali Surabaya, HilirKali Wonokromo, Hulu Kali Wonokromo. Selainitu aktivitas rerata grossp pad a lokasi ini jugadipengaruhi oleh industri yang berada di kelurahanKali Rungkut yang diperkirakan membuanglimbahnya ke Tengah Kali Wonokromo, dan jugayang berasal dari sumber-sumber radioaktivitasalamo
Di indonesia belum ada baku mutu yangmemuat ten tang radioaktivitas gross p di air muara,namun apabila dibandingkan dengan baku mutuuntuk air sungai yang ditetapkan oleh pemerintahdaerah Kota Surabaya dalarr. Peraturan PemerintahDaerah No.02 Tahun 2004[6], yaitu sebesar 1,0 8q/l,hasil penelitian ini tidak melebihi baku mututersebut. Sehingga air muara di perairan Surabayadapat dikatakan belum tercemar dari parameterradioaktivitas gross p.2. Distribusi radioaktivitas gross ~ pada
cuplikan air pesisir Surabaya
352 ISSN 1410 - 8178 Iswantoro
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
Daerah pesisir merupakan tempatterakumulasinya bahan-bahan pencemar termasukbahan-bahan pencemar yang mengandung partikel ~dari seluruh sungai dan muara yang berakhir dipesisir tersebut. Radioaktivitas gross ~ di Pesisirdipengaruhi oleh arah aliran air laut, kadarradioaktivitas gross ~ muara masing-masing Pesisir.
Gambar 3. Gros beta air pantai Timur Surabaya
Keterangan:PPW : Pesisir Pantai Wonokromo PPK : Pesisir
Pantai KenjeranPKC : Pesisir Kedung Cowek PPM : PesisirPantai Morokrembangan
Aktivitas Gross-p pada air pesisir terbesarpada Pantai Morokrembangan (Gambar 3). Salahsatu muara yang mempengaruhi tingginya aktivitasrerata gross ~ di Pantai Morokrembangan adalahMuara Kali Anak yang diperkirakan mendapatlimpasan air buangan dari kawasan industriMargomulyo, selain itu di sekitar lokasi tersebutterdapat sebuah bozem yang ketinggian aimya jugadipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Pantai Wonokromo merupakan lokasi yangmempunyai aktivitas rerata ~ yang tinggi. Sepertihalnya Pantai Morokrembangan, PantaiWonokromo adalah pertemuan antara beberapamuara, yaitu Muara Kali Wonokromo yangdiperkirakan mendapat limpasan buangan limbahindustri dari industri yang berada di Kelurahan KaliRungkut. Serta Muara dari Kali Tambakoso yangdiperkirakan mendapat limpasan buangan limbahindustri dari kawasan industri Rungkut (SIER) dankawasan industri Brebek, namun untuk kadarradioaktivtas gross ~ pada Kali Tambakoso tidakdilakukan penelitiannya.
Selain dari limpasan air buangan limbahindustri di sekitar lokasi, radioaktivitas gross ~ diperairan juga dapat berasal dari udara yangkemudian masuk ke dalam air dan terlarut di
dalamnya.Apabila radioaktivitas gross ~ di perairan
Surabaya khususnya di perairan sungai dandigunakan oleh masyarakat Surabaya untuk airminum maka akan menimbulkan dampak negatifbagi kesehatan masyarakat. Dampak negatif yangdapat ditimbulkan mulai dari kerusakan organ
seperti kerusakan sistem saraf pusat, kerusakansistem pencemaan, kerusakan ginjal, kerusakanparu-paru dan yang lainnya, sampai ke dampaknegatif yang genetik atau turun-temurun yangterjadi karena mutasi gen pada sel reproduksi.Sedangkan kerusakan-kerusakan organ disebab-kankarena sel-sel pembentuk jaringan tidak dapatmembelah, pembelahannya tertunda, ataupembelahannya tidak normal sehingga jaringanyang terkena radiasi tersebut mati.
Trend distribusi pencemaran radio-aktivitasgross ~ dan lokasi Tengah Kali Surabaya, Hilir KaliSurabaya, Hulu Kali Wonokromo, Muara KaliWonokromo dan Pesisir Kali Wonokromo adalah
meningkat. Distribusi pencemaran radioaktivitasgross ~ di pengaruhi oleh arah aliran sungai, yangmembawa bahan-bahan pencemar radioaktivitasgross ~ dan lokasi Tengah Kali Surabaya hinggaPesisir Kali Wonokromo. Selain arah aliran sungaidistribusi pencemaran radioaktivitas gross ~ jugadipengaruhi oleh lebar dari suatu perairan, semakinlebar suatu perairan semakin banyak kadarradioaktivitas gross ~, karena semakin lebar suatuperairan tersebut semakin banyak bahan pencemarradioaktivitas gross ~ yang masuk ke dalamperairan tersebut.
Sedangkan Trend distribusi radioaktivitasgross ~ untuk air pesisir adalah radioaktivitas gross~ untuk lokasi Pantai Wonokromo, Pantai Kenjerandan Kedung Cowek adalah menurun, dan kemudianmeningkat pada lokasi Pantai Morokrembangan.Radioaktivitas gross ~ lokasi Pantai Wonokromobesar karena pada lokasi ini terakumulasi bahanbahan radioaktivitas gross ~ dari Muara KaliWonokromo dan Muara Kali Tambakoso yangdiperkirakan mendapatkan limpasan buanganlimbah dan industri yang berada di sekitar daerahaliran Kali Wonokromo dan Kali Tambakoso.
Sedangkan untuk lokasi Pantai Kenjeran danKedung Cowek diperkirakan radioaktivitas gross ~yang terdeteksi hanya berasal dari alam dan tidakdipengaruhi oleh industri yang berada di sekitarlokasi-lokasi tersebut.
Radioaktivitas gross ~ lokasi PantaiMorokrembangan lebih besar bila dibandingkandengan pesisir lainnya karena pada lokasi inimerupakan tempat terakumulasinya bahan-bahanradioaktivitas gross ~ dari Muara Kali Anak yangmempunyai radioaktivitas gross ~ besar biladibandingkan lokasi muara lainnya. Selain itu lokasiini juga merupakan tempat terakumulasi-nya bahanbahan radioaktivitas gross ~ dari pesisir lainnya diperairan Surabaya.
Grass bl!: te ZIIr
&,0 l'&,J~
&,J
&,JS
&,~&, I~
&"
&,H-
&
L"~J.I .J ••••~. Iaa.-· ~..•.I
3. Distribusi
cuplikanSurabaya
radioaktivitas grosssedimen sungai di
~ padaperairan
Iswantoro ISSN 1410 - 8178 353
PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
Hasil pencacahan dan perhitungan gross p
untuk cuplikan sedimen dapat dilihat pada Gambar4 di bawah ini :
Gambar 4. Aktivitas rerata Gross betha cuplikansedimen
Keterangan :I. TKS : Tengah Kali Surabaya2. HKS : Hilir Kali Surabaya3. HKM : Hulu Kali Mas4. HKW: Hulu Kali Wonokromo5. MKW: Muara Kali Wonokromo6. PPW : Pesisir Pantai Wonokromo7. MKS : Muara Kali Sari
8. PPK : Pesisir Pantai Kenjeran9. PKC : Pesisir Kedung Cowek10. MKK : Muara Kali KedindingII. MKA : Muara Kali Anak
12. PPM : Pesisir Pantai Morokrembangan
Dari Gambar 4 aktivitas terbesar terdapatpada sedimen sungai di lokasi Tengah KaliSurabaya . Hal ini terjadi karena pada lokasi initerdapat kawasan industri Karang Pilang yangdiperkirakan membuang limbahnya ke dalam lokasiini. Limbah yang dibuang ke dalam lokasi inidiperkirakan mengandung lumpur yang kemudiantercampur dengan endapan yang berada di lokasiterse but sehingga membentuk sedimen yangkemudian mengendap di dasar lokasi Tengah KaliSurabaya.
4. Distribusi radioaktivitas gross ~ padacuplikan sedimen muara di perairanSurabaya
Aktivitas rerata gross p dalam cuplikansedimen muara terbesar adalah sedimen pada lokasiMuara Kali Sari (Gambar 4). Aktivitas rerata grossp dalam cuplikan sedimen muara di lokasi iniberasal dari arus sungai yang mengalir menujulokasi ini, serta aktivitas reratanya juga dipengaruhioleh radioaktivitas p dari alam yang masuk kedalam air dan bercampur dengan lumpur danendapan yang berada di lokasi ini dan membentuksedimen.
Namun aktivitas rerata gross p dalamcuplikan sedimen muara pad a lokasi Muara KaliSari tidak dipengaruhi oleh erosi tanah be rasa I daridaratan karena pad a lokasi ini tumbuh tanamanBakau yang bertindak sebagai buffer danmenangkap lumpur alluvial yang selanjutnyamenjaga permukaan lanah dari kehilangan sedimen.
III':! ..
...~ .... '""!: !-. '11
I/rZ
'1
I
~ 1. ,
H.
Do i .II.
'1).:' •• Its. "k~••ItWI-ltW "So I-Itk •.••. P'''W ,.pac PItC ,.,.~
L6h"I'INf!I •...•
Industri-industri yang berada di kawasanindustri Margomulyo selain membuang limbahcaimya ke dalam aliran sungai yang bermuara diMuara Kali Anak, diperkirakan industri-indutritersebut juga membuang limbah lumpur yangmengandung bahan-bahan radioaktivitas p. Hal inidikatakan demikian karena aktivitas rerata gross ppada lokasi ini besar bila dibandingkan denganlokasi Muara Kali Wonokromo dan Muara Kali
Kedinding (Gambar 4). Selain itu radioaktivitasalam juga mempengaruhi aktivitas rerata gross ppada lokasi ini.
Aktivitas rerata gross p dalam cuplikansedimen muara lebih besar bila dibandingkandengan aktivitas rerata gross p didalam cuplikansedimen sungai. Aktivitas rerata gross p di muaradipengaruhi oleh sedimen sungai yang mengandungbahan-bahan radioaktivitas p baik dari alammaupun yang berasal dari hasil aktivitas manusia didarat dan terbawa oleh arus hingga pada akhimyabermuara di daerah tersebut.
5. Distribusi radioaktivitas gross ~ padacuplikan sedimen di pantai Surabaya
Aktivitas rerata gross p terbesar terdapatpada lokasi Pantai Morokrembangan (Gambar 4),hal ini dikarenakan lokasi ini merupakan daerahpantai yang merupakan tempat bermuaranyasedimen yang mengandung bahan-bahan pencemarair yang terbawa oleh aliran sungai-sungai disekitamya, ataupun terbawa arus laut dan padaakhimya terakumulasi pada lokasi tersebut.
Selain Pantai Morokrembangan, lokasi lainyang aktivitas rerata gross p pada cuplikan sedimenpesisir besar adalah lokasi Muara Kali Wonokromo.Aktivitas rerata gross p pada cuplikan sedimen dilokasi ini dipengaruhi oleh sedimen-sedimen yangberasal dari Muara Kali Wonokromo dan Muara
Kali Tambakoso yang terbawa aliran air.Aktivitas rerata gross p pada cuplikan
sedimen pesisir pantai di perairan Surabaya jugadipengaruhi oleh radioaktivitas p alam yang masukke dalam air, sebagian ada yang terIarut dansebagian lagi ada mengendap di dasar pesisir pantaiPerairan Surabaya (Gambar 4).
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwaaktivitas rerata gross p dalam cuplikan sedimenpada muara dan pesisir dipengaruhi oleh sedimensungai yang mengandung bahan-bahanradioaktivitas ~ baik dari alam maupun yang berasaldari hasil aktivitas manusia di darat dan terbawa
oleh arus hingga pad a akhimya bermuara di daerahtersebut.
Aktivitas rerata gross p pada sedimen lebihtinggi bila dibandingkan dengan aktivitas reratagross p pada air. Hal ini menunjukkan bahwa bahanpencemar radioaktivitas p lebih mudah rnengendapdalam bentuk sedimen daripada terlarut dalam air.
354 ISSN 1410 - 8178 Iswantoro
PROSIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses BahanYogyakarta, 28 Agustus 2008
Gambar 5. Faktor Distribusi (Fo) cuplikan aIrsedimen
Keterangan :Faktor Distribusi (Fo)
F _ Aktivitas rerata se dim enD - Aktivitas rerata air
Aktivitas rerata gross p pada cuplikan airlebih kecil bila dibandingkan dengan aktivitas reratagross p pada sedimen, hal ini menunjukkan bahwapencemar radioaktivitas P lebih mudah mengendapdalam bentuk sedimen, dan terakumulasi padasedimen di perairan Surabaya sebagaimanaditunjukan harga Fo dalam Gambar 5 sebagaiberikut,
Aktivitas remta sedimen dan bioata (Bq/kg)Aktivitas rerata air (Bq/I)I. TKS : Tengah Kali Surabaya2. HKS : Hilir Kali Surabaya3. HKM : Hulu Kali Mas4. HKW : Hulu Kali Wonokromo5. MKW : Muara Kali Wonokromo6. PPW : Pesisir Pantai Wonokromo7. MKS : Muara Kali Sari8. PPK : Pesisir Pantai Kenjeran9. PKC : Pesisir Kedung Cowek10. MKK : Muara Kali KedindingII. MKA : Muara Kali Anak12.PPM : Pesisir Pantai Morokrembangan
Dan Gambar 5 terlihat bahwa faktordistribusi berkisar antara 26,449 dan 2127,848 hal
ini menunjukkan bahwa alur perpindahan pencemarradioaktivitas p adalah air ---~ sedimen. Bahanpencemar radioaktivitas p baik yang berasal dariatmosfir maupun yang dihasilkan oleh aktivitasmanusia di darat masuk ke dalam air (sungai danlaut), sebagian bahan pencemar tersebut ada yangterlarut dalam air dan bagian yang lainnyamengendap di dasar perairan dan bercampur denganlumpur menjadi sedimen.
~JtU.: IU
:!. DI~- ~
nl -III U I-
I. Radioaktivitas gross pair sungai hasil penelitianini berkisar anatara 0,159 s/d.0,258 Bq/L masihjauh di bawah nilai ambang batas I Bq/L didalam peraturan daerah Kota Surabaya No. 02Tahun 2004, menunjukkan bahwa kualitas airsungai di perairan Surabaya dikategorikan baikbila ditinjau dari aspek radioaktivitas gross p,sedangkan untuk air laut belum ada peraturanmengenai nilai ambang batas pencemaranradioaktivitas gross p.
2. Faktor distribusi Fo mdioaktivitas gross pdiperoleh berkisar antara 26,449 dan 2127,848
DAFTAR PUSTAKA
I. ANONIM. Studi Inventarisasi Industri
Berpotensi Mengeluarkan Limbah BahanBerbahaya Dan Beracun (B3) Di Jawa Timur.Pemertintah Kotamadya Oaerah Tingkat IISurabaya Tahun 1994.
2. RESOSUDARMA, dalam PRASETYO ..3. AGUS TAFTAZANI, KRIS TRI BASUKI,
SUMINING, OWl P. SASONGKO OANKUSMINARTO. Fak/or Distribusi DanBioakumu/asi Radionuk/ida Da/am Sedimen Dan
Kerang di Perairan Pantai Semarang. ProsidingSem. Nas VII Kimia Dalam Industri dan
Lingkungan, Yogyakarta 15-16 Oesember 1998.ISSN0854-4778 dalam PRASETYO.
4. ANONIM. Rencana Teknik Ruang Kota UnitLingkungan Krembangan Selatan, Kemayoran,Krembangan Utara dan Perak Timur UnitPengembangan Kembang Jepun. PemertintahKotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Tahun1996/1997
5. IAEA 1982 dalam, Taimenas 2002.6. ANONIM. Baku Mutu Air Bersih pada PERDA
No.2 Tahun 2004, Pemda Surabaya. 2004.7. TAFTAZANI, AGUS. Diktat Kursus Sampling
Dan Preparasi Sampe/ Lingkungan). BadanTenaga Atom Nasional, Yogyakarta. 2004.
8. AGUS TAFTAZANI. DWI P. SASONGKO,KRIS TRI BASUKI,. Radioak/ivitas LingkunganPesisisir Laut Semarang. Prosiding Temu IlmiahJaringan KeJjasama Kimia Indonesia(JASAKIAI) Seminar Nasional VI. Kimia DalamIndustri dan Lingkungan Buku I. Yogyakarta 1617 Desember I997.ISSN 0854-4778.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian danpembahasan pada bab sebelumnya, maka dapatdiambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Iswantoro ISSN 1410 - 8178 355