prosiding · 2020. 2. 21. · sosialisasi peraturan daerah provinsi riau no. 6 tahun 2012 tentang...

28

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar
Page 2: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT "Politik, Birokrasi dan Perubahan Sosial IV" Fakultas Ilrnu Sosial dan Ilrnu Politik Universitas Riau Kamis , 06 Desember 2018

Susunan Panitia

Anggota

Reviewer

Editor

: Prof. Dr. Aras Mulyadi, DEA - Rektor Universitas Riau - (Pelindung) Prof. Dr. Sujianto, M.Si - Wakil Rektor II Universitas Riau (Pengarah) Dr. Syafri Harto, M.Si- Dekan (Penanggung Jawab) Dr. Belli Nasution, MA- Wakil Dekan l(Ketua)

: Dr. Zaili Rusli, M.Si Dr. Suyanto, M.Sc Masriful, S.Sos Wahyu Putri Utami, S.Sos, M.Si Hadi Nofriadi, S.IP

: br. Suyanto, M.Sc Dr. Belli Nasution, MA Dr. Khairul Anwar, M.Si

: Ismandianto, SJ.Korn, M.I.Kom Sofian, M.Si

ISBN: 978-602-14576-2-7

Diterbitkan oleh: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU Kampus Bina Widya KM 14,5 Pekanbaru 28293 Tip. (0761) 632677, 35675 Email : [email protected]

Page 3: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar
Page 4: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

COVER SAMBUTAN DEKAN DAFTARISI

Syafri Harto

Afrizal.

DAFTARISI HAL AMAN

Pengembangan Desa Wisata Berbasis Lingkungan (Ecotourism) Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau

Dampak: ekonomi keberadaan PT. Riau Anda/an Pulp and Paper (PT. RAPP) sebagai perusahaan multinasional di provinsi Riau.

Idjang Tjarsono, Tri Kerjasama Greenpeace dan Tiongkok dalam menangani Joko Waluyo. pencemaran limbah beracun.

Irwan Fiona.

Iskandar,

Tri Joko Waluyo, Indra Pahlawan.

Dadang Mashur.

Karak:ter Kewirausahaan dan Kesiapan Santriwan dan Santriwati pada Pondok Pesantren Babussalam, pekanbaru, Riau dalam menghadapi Masyarakat ekonomi ASEAN ( MEA). Kerjasama indonesia dan Center for Internasional Forestry Research (CIFOR).

Pelaksanaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim berbasis pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis.

Zaili Rusli, Dadang Implementasi kebijakan Badan Usaha Milik (BUM) Mashur. Desa di Kabupaten Bengkalis.

Mayami, Sujianto, Penerapan konsep Dynamic Governance pada Dadang Mashur. pemerintah daerah Kabupaten Siak.

Emawati, Mayami, Abdul Sadad, Dadang Mashur.

Nur Laila Meilani, Syofian.

Hasim As'ari, Febri Yuliani, Abdul Sadad.

Manajemen Strategi dinas pariwisata dalam program mengembangkan objek wisata Pantai Pesona Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis.

Technology Acceptence Model (TAM) dalam survei berbasis Smartphone bidang kependudukan dan keluarga berencana di Provinsi Riau.

Faktor-faktor percepatan implementasi kebijakan Restorasi Gambut dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat di desa Sungai Tohor Kabupaten Kepulauan

i ii iv

1

17

35

51

69

83

101

115

128

135

159

Page 5: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Meranti Provinsi Riau. Penduduk dan lingkungan hidup : Studi tentang dampak

Harapan Tua RF S. pertumbuhan penduduk terhadap Deforestasi Taman v 176 Nasional Tesso Nilo (Th1TN) Provinsi Riau.

Meyzi Heriyanto, · Analisis usaha pengolahan nenas dalam meningkatkan Lena Farida, pendapatan keluarga di Desa Kualu Nenas Kecamatan 194 Frini Karina Andini. Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Suryalena, Rumyeni.

Isril, Rury Febrina, Sofyan Hadi, , Zulfa Harirah.

Indrawati, Siti '8ofro. J

Ashaluddin Jalil, Yesi.

Jonyanis, Mita Rosaliza.

Syafrizal, Yoserizal.

Y oskar Kadarisman, Syafrizal.

Achmad Hidir, Mita Rosaliza.

Welly Wirman, Genny Gustina Sari.

Peran Entrepreneurship dalam pengembangan usaha bank sampah di Kota Pekanbaru. (Kasus pada usaha Bank Sampah Dalang Collection)

Kemitraan pemerintah dan swasta dalam kebijakan pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru.

Pemberdayaan masyarakat dalam aksi "Harau Menuju Dunia" di kawasan wisata alam Lembah Harau Kabupaten Lima puluh kota Provinsi Sumatera Barat.

.. Integrasi sosial masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran lahan gambut di Desa Lukun Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti.

Etos Kerja Suk:U: Akit dalam hubungan Patronase Desa Berancah.

Model penanganan Juvenile Deliquency pada geng motor di Kota Pekanbaru.

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan ekowisata mangrove di Kampung Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak. Perkembangan Sosial Ekonomi Desa Eks Transmigrasi di Kabupaten Pelalawan.

Adaptasi budaya Tionghoa dan Melayu di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.

Komunkasi Verbal Abuse orang tua pada remaja. Hevi Susanti, lsmandianto, Nurjanah, Yohana.

Nova (Studi deskriptif konsep diri remaja di Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan)

206

235

256

264

278

287

304

320

334

352

Page 6: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Noor Efni Salam, Nurjanah.

Muhammad Firdaus, Rusmadi Awza, Ismandianto.

Etika, Siti Sofro.

Firdaus Yusrizal.

Ahmad Nawawi.

Mayami , Geovani Meiwanda

Ismandianto, Suyanto

Rury Febrina, Isril

Afrizal.

Abdul Sadad,Sujianto, Ernawati, Zulkamaini, Hasim As'ari, Nur Laila Meilani.

Ruzikna.

Okta Kameli.

Komunikasi pariwisata budaya dalam mempromosikan City Branding "Siak The Trulu Malay" Kabupaten Siak Sri Indrapura.

Strategi komunikasi dalam pengembangan ekowisata taman nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.

Pengaruh Tourist Attractions Ulu Kasok Kabupaten Kampar terhadap keputusan kunjungan wisatawan. Penguatan ekonomi masyarakat wilayah pesisir melalui program pengembangan wisata Bahari. Persepsi masyarakat terhadap pengembangan wisata Mangrove pada wilayah di Provinsi Riau.

Peningkatan Ekonomi Rakyat Berbasis Desa Wisata Pada Desa Pulau Gadang Kabupaten Kampar

Model Komunikasi Dalam Menyelesaikan Konflik Perebutan Wilayah Lima Desa di Kabupaten Kampar Dan Rokan Hulu Provinsi Riau Proses Politik Dalam Pembahasan RANPERDA Kota Pekanbaru Tentang RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2017-2022

Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau.

Pemberdayaan masyarakat sekitar obyek wisata alam di Desa Pulau Gadang Kecamatan XHI , Koto Kampar Kabupaten Kampar.

Menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha (Pelatihan kepada anggota forum kewirausahaan pemuda di Pekanbaru).

Pelatihan peningkatan kemampuan kewirausahaan usahawan muda di Kota Pekanbaru.

374

399

414

425

446

461

472

486

511

521

531

538

Page 7: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Adlin, Ali Y usri.

Raja Muhammad Amin, Wan Asrida, Muchid, Baskoro Wicaksno.

Isril, Rury Febrina.

Wan Asrida, Raja Muhammad Amin, Auradian Marta, Khairul Anwar, Rury Febrina.

Indrawati.

Syafrizal.

Nova Yohana, Evawani Elysai Lubis, Rumyeni, Nita Rimayanti.

Chelsy Y esicha, Hevi Susanti, Ismandianto.

Siti Sofro, Andri Sulistyani, Musadad, Etika.

Basri, Swis Tantoro, Indrawati,

Meningk:atkan kapasitas pemerintah Desa Pulau Padang mengelola website Desa.

Pendidikan politik: Peran Masyarakat Desa Koto Baru Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi dalam mengawal pemilihan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah Provinsi Riau.

Penguatan kapasitas masyarakat terkait penyusunan Rencana Pembangunan Jangk:a Menengah Daerah (RPJMD) di Kecamatan Bukit Raya Kota Pekanbaru.

Penguatan kapasitas perempuan dalam pemilu dan proses politik di Desa Koto Baru Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi.

Pengelolaan kelompok usaha bersama bagi penyandang disabilitas di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak.

Pengembangan potensi Dusun III Desa Teluk Jering menjadi kawasan wisata berbasiskan Culture pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Kampar.

Komunikasi penyuluhan masyarakat untuk menumbuhkan UMKM dalam pengembangan destinasi desa wisata Buluh Cina Kee. Siak Hulu Kabupaten Kampar.

Sosialisasi perubahan undang-undang no. 19 tahun 2016 informasi dan transaksi elektronik (UUITE-2016) kepada masyarakat desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar.

Pembinaan dan pendampingan Kelompok Kerja Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Kabupaten Kampar.

Penyuluhan penyelenggaraan jenazah menuruh syari'ah di RW.10 Kelurahan Limbungan Barn.

544

550

558

580

587

597

606

616

635

652

Page 8: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Nurhamlin. Hes ti Asriwandari, Mita Rosaliza.

Yesi, Swis Tantoro.

Sofia Achnes, Firdaus Yusrizal, Andi M. Rifyan A,Ahmad Nawawi.

Perempuan akit (Studi aktivitas kerja dalam komunitas yang memiskinkan di Bantan Kabupaten Bengkalis ).

Sistem mata pencaharian penduduk di lahan gambut (Studi terhadap masyarakat Kampung Penyengat, Kabupaten Siak).

Pembinaan peluang usaha kerajinan industri rumah tangga di Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak.

666

676

686

Page 9: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar
Page 10: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Pa e I 176

PENDUDUK DAN LINGKUNGAN HIDUP: STUDITENTANGDAMPAKPERTUMBUHANPENDUDUKTERHADAP

DEFORESTASI TAMAN NASIONAL TESSO NILO (TNTN) PROP.RIAU.

Harapan T. R. F. S Jurusan Ilmu Administrasi-Program Studi Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial clan Ilmu Politik Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 · Telp/Fax 0761-63272

Abstract The aim of this research to describe the impact of population growth on

enviromental damage. The enviroment is the forest area of Tessa Nila National Park in Pelalawan Regency, Riau Province. This research use qualitative research. Coleccting data is by searching the informants with using the method of snowball sampling.

The result of this research is describe population growth will increase population to migrate to a location that can meet their life both the needs of residence and also work. The forest area of Tesso Nilo National Park (TNTN) is considered a good place to migrate. make every years increasing population who come to TNTN, where as TNTN is a protected forest conservation area of goverment. With the migration of the population in TNTN make the residents open the land for residency settlement and plantation, encroachment that occured caused the destruction of forest in TNTN area and make the forest loss originality.

Key words: Population, Enviroment, Tesso Nilo National Park

PENDAHULUAN

Penduduk dan lingkungan hidup adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan

satu dengan lainnya. Bukan saja penduduk (manusia) bahkan makluk hidup lainnya

senantiasa saling berinteraksi dengan lingkungannya setiap saat. Keseluruhan

komponen hidup (biotik) maupun komponen fisik (abiotik) akan menjadi suatu

ekosistem, clan ekosistem-lah yang akan menjadi tatanan dari unsur-unsur dari

ekologi. Dengan demikian Lingkungan hidup ( ekologi) merupakan gabungan dari

komponen hayati, fisik, kimia dan sosial yang mempengaruhi kelangsungan

kehidupan serta kesejahteraan manusia itu sendiri.

:------=================================================================··-~======--=-~==--==== Prosldlng Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universltas Riau Pekanbaru, 06 Oesember 2018

Page 11: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Pa e 176

Kelangsungan hidup manusia tergantung dari kemampuan manusia untuk

menjaga kelestarian dari ekosistemnya, sehingga manusia harus senantiasa menjaga

keserasian hubungan dengan lingkungan hidupnya.

Gejala yang mengkawatirkan saat ini adalah telah terjadi pertambahan

penduduk yang kurang terkendali baik akibat dari fertilitas maupun migrasi

penduduk. Pertambahan penduduk yang kurang terkendali ini berakibat pada

tekanan terhadap sumber daya alam dan lingkungannya yang sangat hebat. Tekanan

terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang saat ini terjadi hampir di daerah­

daerah wilayah Indonesia, bahkan tekanan terhadap kebutuhan lahan (pemukiman,

pertanian, perkebunan dan lain sebagainya) telah berdampak pada penurunan luas

hutan. Yang lebih tragis adalah fenomena penurunan jumlah luas hutan ini terjadi

juga pada hutan-hutan yang telah ditetapkan pemerintah baik sebagai kawasan

hutan Taman Nasional; dimana kawasan hutan Taman Nasional termasuk bagian

dari Kawasan Hutan pelestarian alam. Kawasan Rutan pelestarian alam adalah

kawasan dengan ciri khas tertentu, baik didarat maupun di perairan yang

mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan

keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari

sumber alam hayati dan ekosistemnya.

Demikianjuga dengan kawasan Rutan Taman Nasional Tessa Nila (TNTN)

Riau, yang ditetapkan pemerintah sebagai suatu kawasan bagi pelestarian alam,

melalui "Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 255/Menhut-II/2004 dan

Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 663/MENHUT-II/2009". Kawasan

hutan Tesso Nila det:gan luas 167.618 ha.Lokasi Taman Nasional Tessa Nila

beradapada:Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kuantan

Singingi, danK.abupaten Kampar, dengan 0,50' Lintang Selatan dan 102,38' Bujur

Timur.

Tanpa disadari, pemanfaatan dan perambahan hutan yang tidak terkendali

telah menyebabkan ketidak seimbangan lingkungan di areal TNTN tersebut.

Habitat Gajah dan harimau terganggu dan tidak jarang kawanan gajah datang

merusak perkebunan sawit dan karet warga dan babkan kawanan Gajah ditemukan

memasuki pemukiman warga dan merusak rumah warga yang ada di areal TNTN

-~~--~---==~--=~~===~-------~------------~-----------Proslding Seminar Penelitlan ddn Pengabdlan pada Masyarakat FISIP Universitas Riau

Pekanbaru, 06 Desember 2018

Page 12: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Pa e 1n

tersebut.Sepanjang tahun 2012 lalu, WWF Riau, mencatat sebanyak 12 ekor gajah

mati akibat konflik dan akhimya diracun. Sedangkan harimau, beruang dan

binatang lainnya sering pula terkena perangkap (jerat).

Pada tahun 2006 yang lalu, Menteri Kehutanan menerbitkan Peraturan

Menteri yang menetapkan Provinsi Riau sebagai pusat konservasi gajah

Sumatera.Melalui Peraturan Menteri ini diharapkan dapat menjawab persoalan

konflik manusia-gajah di Riau. Namun kenyataan di lapangan, TNTN yang

diharapkan dapat menjadi salah satu solusi penanganan konflik manusia-gajah

hingga kini belum terbebas dari berbagai permasalahan yang mengancam keutuhan

. kawasan, khususnya sebagai habitat gajah. Jenis Satwa yang dilindungi di TNTN

1. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) 2. Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) 3. Trenggiling (Manis Javanicu) 4. Rusa (Cervus Timorencis) 5. Kera Hutan (Macacca Fascicilarus)

Pada tahtm 2010, jumlah penduduk Riau sebanyak 5.543.031 jiwa, dimana

pertumbuhan penduduk Riau termasuk kategori tinggi, yakni 4,46 persen jauh

diatas standar nasional yakni 1,3 persen, sehingga Riau menjadi propinsi ke-10

penduduk terbanyak di Indonesia. Pertumbuhan penduduk di Riau disebabkan oleh

tingginya angka fertilitas dan tingginya migrasi masuk. Tingginya migrasi masuk

ke propinsi Riau menunjukkan bahwa Riau dipandang sebagai daerah yang

memiliki sumber daya alam yang kaya ditambah lagi dengan aksesibilitas yang

tersedia.

Namun, pertambahan penduduk juga membawa persoalan lain terhadap

lingkungan, pertambahan penduduk membutuhkan berbagai fasilitas hidup laim1ya,

lahan untuk pemukiman, pertanian, perkebunan dan lain sebagainya berakibat pada

rusaknya hutan untuk dimanfaatkan baik. sebagai sumber kehidupan maupun

sumber ekonomi untuk kelangsungan hidupnya.

Kerusakan hutan yang ada di kawasan hutan TNTN ada kaitannya dengan

pertambahan penduduk yang sangat signifikan di sekitar .areal TNTN tersebut.

Pertambahan penduduk yang tidak terkendali akibat mudahnya akses ''migrasi

=-------===================================:::e:L-:.:=======================-========================== Presiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Unlversltas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018

Page 13: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Page 178

masuk" ke lokasi TNTN mengakibatkan kerusakan hutan menjadi semakin parah.

Data menunjukkan bahwa pertambahan penduduk di daerah kawasan TNTN

sebagai berikut: Menurut hasil investigasi Balai TNTN dan WWF Riau, sekitar

2.279 Kepala Keluarga telah menetap dalam kawasan TNTN: 2.176 (95 persen) KK

merupakan pendatang dari luar desa sekitar TNTN dan hanya 103 KK (5%)

masyarakat sekitar kawasan TNTN. Perambahan bertambah marak, hingga tahun

2009 terdapat 14 lokus perambahan, menyebar di sepanjang jalan-koridor dan

pusat-pusat perkampungan. Luasnya mencapai 28. 606,08, atau 34,5% dari luas

TNTN. Empat lokus terlua~ adalah Koridor PT RAPP Ukui-Gondai (8.242,34 ha),

Kuala Onangan Toro Jaya (7.769,27 ha), Bagan Limau (3.852,21 ha), dan Toro

Makmur (2.440 ha).

Hutan Tesso Nilo yang masih bagus berkurang mencapai 52 ribu hektar

lebih atau lebih dari 50% berubah fungsi menjadi perkebunan sawit. Menurut

laman situs WWF, luas sawit di dalam kompleks hutan Tesso Nilo dikuasai dan

dikelola oleh individu dan kelompok yang teridentifikasi 524 orang mendominasi

72% atau 26.298 Ha dari total area perambahan yang telah dikonversi menjadi

kebun sawit seluas 36.353 Ha. (Citra April 2013 dalam

http://jikalahari.or.id/index).

Di sekitar kompleks hutan Tesso Nilo <lengan kebutuhan tandan buah segar

sebesar 14,5 juta ton per tahun ditemukan 50 mills yang beroperasi. Sementara ada

11 mills lain yang tidak memiliki kebun sendiri, tentunya pasokan tandan buah

segar berasal dari kebun swadaya yang berasaljuga dari 1NTN. Dari identifikasi di

lapangan, 4 mills dimiliki oleh Wilmar, Musim Mas, Golden Agri Resources dan

BUMN perkebunan, sementara 7 mills lainnya belum diidentifikasi

kepemilikannya.

Kawasan Taman Nasional Teso Nilo (TNTN), tak lagi seperti dulu. Hutan

yang begitu lebat dan asri dengan satwanya, sudah lesap. Yang terlihat hanyalah

tumpukan pohon sisa pembakaran, ulah tangan-tangan yang tidak bertanggung

jawab serta pemukiman dan perkebunan kelapa sawit yang sudah ditanami.

====================------------ -------- ----Prosldlng Seminar Penelltlan dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Unlversitas Rlau

Pekanbaru, 06 Oesember 2018

Page 14: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Pa e 179

Rasa kekhawatiran terhadap lahannya yang akan bermasalah belakangan,

tak pemah terlintas. Apalagi, di kawasan beberapa kilometer ke dalam TNTN,

tepatnya di kawasan Toro Jaya, Toro Makmur, Toro Regar, Toro Salman dan Toro

Tengah sudah lebih <lulu dibuka menjadi areal perkebunan kelapa sawit, karet dan

pemukiman warga. Kawasan ini sudah dibuka sejak tahun 2003 lalu. Dan saat ini

diperkirakan ada sekitar 4000 KK (Kepala Keluarga) di enam kawasan Toro yang

temyata sekarang adalah jantung TNTN, disamping itu disana malah ada sekolah

SD dan SMP dan beberapa rumah ibadah seperti Mesjid, Surau, Gereja, dan lain

sebagainya.

Dengan demikian bertolak dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

mengetahui lebih lanjut rnengenai penduduk dan lingkungan hidup: studi tentang

dampak pertumbuhan penduduk terhadap deforestasi tarnan nasional tesso nilo

(TNTN) prop. riau.

KAJIAN PUSTAKA

1. Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis

Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang

dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh

tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi

2. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk disuatu wilayah

te1ientu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya (Badan Pusat

Statistik). Perturnbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara

kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus

penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahrr (menambah jumlah

penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi olehjumlah kematian yang

terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan untuk

menambah dan mengurangi jumlah penduduk(lda Bagus Mantra, 2009).

!::-·----=======================·-=-======:=================--======~-==--======= Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universit.ls Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018

Page 15: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Page I 180

3. Lingkungan Hidup

Menurut Emil Salim (1982) mendefenisikan lingk:ungan hidup sebagai

benda, kondisi, keadaan d~ pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati

dan_ mempenagruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.. Definisi

lingk:ungan hidup menurut Emil Salim dapat dikatakan cukup luas. Apabila batasan

tersebut disederhanakan, ruang lingkungan hidup dibatasi oleh faktor-faktor yang

dapat dijangkau oleh manusia, misalnya mua faktor alam, politik, ekonomi dan

sosial.

Hal serupa dikemukakan oleh Munadjat Danusaputra (1980) menyatakan

bahwa lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk didalamnya manusia

dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan

mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup

lainnya.

4. Pertambahan Penduduk dan Lingkungan Hidup

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya.

Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian

barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah

berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan

namun tidak jarang untuk mencapai "kesejahteraan" bahkan sering pula

mengancam kelangsungan hidup dari manusia itu sendiri.

Pertambahan penduduk yang sangat cepat akhimya memberikan pengaruh

terhadap lingkungan hidupnya, pengaruh tersebut lebih banyak bersifat negatif dari

pada positif. Untuk itulah apa yang dikawatirkan Malthus, tentang pertumbuhan

jumlah penduduk yang tidak terkendali dapat berakibat sangat fatal bagi

kelangsungan hidup dari manusia itu sendiri harus tetap diwaspadai oleh setiap

pemerintah baik pusat maupun daerah/kota, agar keseimbangan dan keselarasan

antara manusia dan lingkungau menjadi kebijakan yang utama bagi kelangsungan

hidup manusia.

======-===========--========-·-========--------=-----·-----Prosldlng Seminar Penelltlan clan Pengabdlan pada Masyarakat FISIP Unlversitas Rlau

Pekanbaru, 06 Oesember 2018

Page 16: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Pa e 181

5. Hutan dan Kesejahteraan Manusia

Menurut Abdul Hakim (2005), hutan lindung adalah kawasan hutan yang

mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, yaitu

untuk mengatur tata air, mencegah ~anjir, mengendalikan erosi, mencegah intuisi

air laut dan memelihara kesuburan tanah. Oleh sebab itu Hutan harus menjadi fokus

utama bagi penyelarnatan kehidupan dari mausia itu sendiri. Kebijakan kehutanan

harus rnenjadi perioritas utarna bagi kebijakan pemerintah, dengan menyiapkan

manusia yang peduli akan lingkungannya. Badan Kependudukan dan Keluarga

Berancana Nasional harus turut serta mengarnbil bagian yang penting dalarn hal

mengendalikan kependudukan dan meyiapkan penduduk yang peduli akan

lingkungan hidupnya.

6. Pertarnbahan Penduduk dan Masalah Lingkungan Hidup .

Pertarnbahan penduduk telah mengakibatkan perubahan yang sangat besar

terhadap berlangsungnya kerusakan lingkungan dan keberlangsungan kehidupan

dari manusia itu sendiri. Semula kehidupan rnanusia selaras dengan lingkungan

hidupnya, hutan, tanah, udara, turnbuh-tumbuhan serta binatang telah memberikan

kehidupan kepada rnanusia dari generasi ke generasi sarnpai saat ini, narnun saat ini

yang terjadi cepat atau lambat lingkungan yang tadinya dapat rnemberikan berkah

bagi kehidupan manusia larnbat laun akan mengancarn eksistensi dari kehidupan

mrumsia itu sendiri. Mari kita lihat kondisi saat ini, iklim yang berubah dimana

musim kemarau semakin panjang sehingga banyak daerah kekurangan air baik

untuk keperluan rurnah tangga maupun untuk minum, sawah kekeringan, kalau

musirn hujan maka dengan cepatnya banjir bandang terjadi, sehingga manusia tidak

tahu apa yang harus diperbuat.

Dengan akal dan pikiran manusia telah merubah lingkungan hidup sesuai

dengan kemauanna sendiri, tanpa peduli akan konsep "daya dukung", manusia

dengan teknologinya merubah hutan yang sumber kehidupan berbagai biodiversity

menjadi perkebunan monokultur (sawit) yang secara ekologi menyalahi

keseimbangan lingkungan. Demi kesejahteraan, manusia menjadi serakah tanpa

peduli akibat yang akan ditimbulkan dari tindakan yang mernsak lingkungan

hidupnya.

~---==---==================-=======~-=======---============-Jee::======:= Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Unlversltas Rlau Pekanbaru, 06 Desember 2018

Page 17: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

·--·---~~~~----~~---·--····-·-·-------·--~---~----·-·-·······--·-··------·-·····-----~P-=a e 182

7. Kebijakan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Kebijakan pe-..nbangunan yang clilaksanakan oleh pemerintah Indonesia

tidak lain adalah untulc kesejahteraan seluruh penduduk Indonesia. Untulc mencapai

kesejahteraan penduduk maka kebijakan pembangunan harus mampu mengangkat

harkat dan martabat bangsa melalui kualitas penduduk Indonesia yang mampu

mengelola sumber daya alam yang dimiliki secara berkelanjutan (sustainable) dan

mampu bersaing di era global sekarang ini.

METODE

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitiap. adalah kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo yang

telah menjadi perkampungan (pemukiman) penduduk, kawasan Dusun Kuala

Renangan, Toro Jaya, Toro Doli, Toro Makmur, Toro Regar, Toro Salman, Toro

Tengah dan Bukit Kesuma di Ka.bupaten Pelalawan, Provinsi Riau. .

2. lnforman Penelitian

Responden penelitian dipilih dengan menetapkan (pwposive) tokoh

masyarakat, LSM, Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Dinas Kehutaan Kab.

Pelalawan, dan penduduk yang ada di kawasan permukiman warga, kemudian

untuk yang selanjutnya menggunakan teknik snow ball sampling untuk penentuan

informan selanjutnya.

3. Desain Penelitian

Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif, Dengan penggunaan

pendekatan ini diharapkan data yang berhubungan dengan pertumbuhan penduduk

terutam.a berkaitan d~gan motivasi bermigrasi, strategi bertahan hidup dan

persepsi tentang lingkungan.

4. Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam

(indepth interview), kelompok diskusi terarah (focus group discussion),

====-== ......... ======================- ====== Prosldlng Seminar Penelltlan dan Pengabdlan pada Masyarakat FISIP Unlversltas Rlau Pekanbaru, 06 Desember 2018

Page 18: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Pa e I 183

dokumentasi. Kemudian data dianalisis berdasarkan model analisis Interactive,

yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Miles & Huberman,

1994).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan penduduk yang tiap tahun semakin meningkat juga dapat

menyebabkan dampak negatif, salah satunya adalah makin sempitnya areal lahan

pemukiman yang hampir tiap tahun melakukan pembangunan pemukimam

penduduk. Ketika suatu daerah tersebut tidak lagi dapat memenuhi kebutuhar1

masyarakat, maka sebagian masyarakat akan melakukan migrasi (perpindahan)

kedaerah yang memiliki areal lahan pemukiman yang lebih luas.

Perpindahan penduduk yang disertai dengan melakukan pengurusan

dokumen perpindahan tidak menyebabkan dampak negatif yang berarti, tetapi

ketika suatu penduduk melakukan perpindahan tanpa melakukan pengurusan

dokumen perpindahan akan menyebabkan masalah baru yang tidak hanya dirasakan

oleh penduduk yang bersangk:utan tetapi juga terhadap lingk:ungan yang baru

ditempatinya, setiap aspek lingkungan baru tersebut memiliki beragam reaksi

tergantung apakah reaksi tersebut bersifat baik ataupun buruk. Dampak negatif dari

perpindahan penduduk yang tidak dapat dik:ontrol karena tidak memiliki dokumen

perpindahan misalnya yang terjadi di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo

(TNTN).

Dalam meqgelola kawasan taman nasional yang sangat luas, balai besar

biasanya membagi kawasan menjadi beberapa bagian yang dsebut dengan seksi,

setiap seksi ini dikepalai oleh Kepala Seksi seperti yang terdapat pada Balai Taman

Nasional Tesso Nilo yang membagi menjadi dua seksi yang penibagian kerjanya

dibagi dua berdasarkan wilayah luas cakupan tugasnya.

Tarnan Nasional Tesso Nilo yang merupakan kawasan konservasi hutan

yang memiliki ragam flora dan fauna didalamnya clan merupakan kawasan yang

dilindungi oleh pemerintah, khusunya Kementerian Kehutanan (Menhut) clan

Kementerian Lingkungan Hidup (LHK). Dengan areal luas kawasan kurang lebih

=-=--=-=========::==~-===--========================-- ·-=~--====== ProsJding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Univemtas ruau Pekanbaru, 06 Oesember 2018

Page 19: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Page 184

153.000 Hektar menjadikan Tam.an Nasional Tesso Nilo meupakan kawasan yang

dilindungi oleh negara.

Dengan semakin bertambahnya pertumbuhan penduduk disekitar Taman

Nasional Tesso Nilo menjadikan sedikit banyak mengurangi luas lahan sebenamya

dari Taman Nasional Tesso Nilo. Kerusakan hutan yang disebabkan oleh adanya

perambahan hutan menjadikan Taman Nasional Tesso Nilo tiap tahun terjadi

kehilangan keasriannya. Menurut Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah I Lubuk

Kembang Bunga dari Balai TNTN menyebutkan bahwa hauya terdapat sekitar

20.000 Hektar luas lahan Tam.an Tesso Nilo yang dapat disebut sebagai hutan asli.

Tindakan perusakan yang dilakukan oleh perambah dengan cara membakar

kawasan hutan merupakan perbuatan yang ilegal dan melanggar hukum karena

akibat yang ditimbulkan dari hal yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung

jawab di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo tersebut sangat merugikan banyak

pihak, selain asap yang dihasilkan juga akan merusak flora dan fauna yang ada di

dalam kawasan hutan Tesso Nilo.

Selain permasalahan kerusakan hutan yang muncul dengan adanya

pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat disekitar Taman Nasional Tesso

Nilo, terdapat juga permasalahan yang muncul yaitu terdapatnya konflik yang

terjadi di Tam.an Nasional Tesso Nilo. Sebagaimana diketahui, masyarakat yang

berda disekitar kawasan Taman Nasional Tesso Nilo terdiri dari beberapa

masyarakat desa. Salah satu desa yang berkonflik adalah Desa Kesuma yang

berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo dengan

penduduknya berbagai etnis, terdiri atas masyarakat tempatan (melayu) dan

masyarakat pendatang yang berasal dari berabagai etnis dan latar belakang yang

berbeda.

Kondisi masyarakat dengan berbagai latar belakang mata pencaharian dan

ekonomi yang berbeda memberikan nuansa tersendiri pada kehidupan dalam

membangun ekonomi bidang usaha pertanian dan perkebunan di desa ini. Luasnya

lahan pertanian di Desa Kesuma membuat daya tarik tersendiri bagi setiap orang

dari berbagai daerah untuk migrasi ke desa ini dengan maksud mengembangkan

budidaya perkebunan mengakibatkan terjadinya alih fungsi hutan menjadi areal

perkebunan.

----==-=======----===---=~-=====---==---=---------------------------Prosldlng seminar Penelltlan dan Pengabdlan pada Masyarakat FISIP Universitas Rlau

Pekanbaru, 06 Oesember 2018

Page 20: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Page I 185

Terdapat beberapa sumber pemicu konflik pada kawasan Taman Nasional

Tesso Nilo, baik secara internal maupun eksternal. Konflik yang bersifat internal

adalah te1jadinya perubahan nilai dan nonna yang dirubah oleh keadaan lingkungan

masyarakat akibat adanya proses akulturasi budaya dalam masyarakat multikultur.

Sedangkan sumber konflik yang bersifat ekstemal adalah terjadinya perubahan nilai

dan norma yang diubah oleh keadaan lingkungan masyarakat akibat adanya

keterlibatan langsung lembaga-lembaga sebagai penjaga nilai dan norma dalam

lingkungan masyarakat itu sendiri. Selanjutnya kedua sumber tersebut dapat

memicu terjadinya konflik baik secara horizontal maupun vertikal yang terjadi pada

kelompok masyarakat Kesuma.

Pertentangan dua kelas tidak terlepas adanya kepentingan laten (latens

interests) yaitu adanya kepentingati pribadi yang terselip dalam kelompok sosial

tersebut. Seperti pada kelompok masyarakat adat, adanya oknum penjual lahan

yang dengan sengaja berlindung dalam organisasi Adat untuk kepentingan pribadi.

Sedangkan pada kelompok dominasi yang mempunyai otoritas, adanya manajemen

yang tidak terkontrol melahirkan oknum yang bennain serta tidak terkontrol

melahirkan oknum yang bermain serta tidak seriusnya dalam menjalankan tugas

kewajibannya sebagai pemegang otoritasnya. Terjadinya penyimpangan otoritas

dapat memicu konflik yang intensinya bisa bertambah luas apabila tidak ada kedua

belah pihak ingin mengakhiri konflik tersebut. Ketertekanan pihak subordinat

dalam mempertahankan hak-haknya membuat perubahan struktur dalam

masyarakat ditandainya adanya asosiasi sosial yang muncul di desa ini untuk

melakukan gerakan masyarakat.

Dampak kerusakan hutan yang disebabkan oleh perambahan hutan Taman

Nasional Tesso Nilo yang dijadikan sebagai areal perkebunun kelapa sawit terlihat

disalah satu dusun di Desa Lubuk Kembang Bunga. Desa Lubuk Kembang Bunga

merupakan salah satu dari sekian banyak desa yang berada dikawasan lahan Taman

Nasional Tesso Nilo. Dusun tersebut bemama Dusun Toro Jaya. Toro jaya adalah

dusun yang baru resmi awal tahun 2000-an. Kini hampir dua dekade sudah sekitar

4.500 keluarga dan menguasai puluhan ribu hektar hutan Taman Nasional Tesso

Nilo. Lonjakan populasi te;:sebut merupakan sensus mandiri yang dilakukan oleh

------===================~=======-====----==---====--==-=---~--~---====---========--====-==---Proslding Seminar Penelitlan dan Pengabdlan pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru. 06 Oesember 2018

Page 21: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Page 186

pihak Dusun Toro Jaya untulc mendata penduduk di dusun tersebut. Toro jaya

adalah dusun yang satu sisi pemerintah mengakui, namun sisi Iain tidak dilirik.

Selain perkebunan yang dimiliki oleh masyarakat, juga terdapat perkebunan

kelapa sawit yang dimiliki oleh perusahaan. Terdapat sekitar 64 titik perkebunan

kelapa sawit dimiliki pemodal atau cukong di eks konsesi HPH PT. Hutani Sola

Lestari (HSL). Luas areal tersebut mencapai 12.000 hektar sedangkan izin PT. HSL

mencapai 45.990 hektar. Eks konsesi PT. Siak Raya Timber (SRT) kini dikuasai

perkebunan kelapa sawit seluas 14.235 hektar di 36 titik dari luas areal konsesi

38.560 hektar. K.awasan inti Taman Nasional Tesso Nilo dik."Uasai cukong di 150

titik dengan rincian 44.000 hektar lebih ditanami kelapa sawit, 7 .000 hektar terbuka,

4.000 hektar kebun akasia dan sisanya hutan alam sekitar 20.000 hektar. Luas kebun

ilegal perseorangan atau cukong di Taman Nasional Tesso Nilo beragam mulai dari

lima hektar sampai 1.000 hektar. Dalam daftar itu hanya satu cukong yang

mempunyai 26 hektar, selebihnya rata-rata 50 hektar.

Semakin banyaknya pemukiman penduduk dikawasan Taman Nasional

Tesso Nilo diungkapkan dalam wawancara dengan salah satu warga Dusun Kuala

Renangan sebagai berikut:

"Sampai saat ini pertumbuban penduduk yang disebabkan oleh migrasi

penduduk yang datang ke Dusun Kuala Renangan dengan pembagian

jumlah penduduk sebagai berikut di Toro Jaya (4.000 KK), Toro Makmur

(1.000 KK), Toro Doli (500 KK), Kuala Renangan (500 KK). Berarti sudah

terdapat sekitar 6. 000 KK yang mendiami Dusun Kuala Renangan. Dengan

jumlah KK. sebanyak itu sudah dapat melakukan pemekaran tetapi status

kami disini tidak jelas, kami berusaha untuk mengupayakan adanya KTP

tetapi terkendala dengan status kami disini yang statusnya ilegal ".

(Wawancara dengan Pak Lija (Ketua RT) pada tanggal 6 Juni 2018)

Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa status penduduk yang

berada dikawasan Taman Nasional Tesso Nilo tidak mempunyai kedudukan yang

sah secara hukum dikarenakan mereka menempati kawasan konservasi yang tidak

diperbolehkan mendiri.kan pemukiman apalagi membuat lahan perkebunan kelapa

sawit.

---=-===---==::=====--=------------·---- ---Prosldlng Seminar Penelltlan dan Pengabdlan pada Masyarakat FISIP Universltas Riau

Pekanbaru, 06 Desember 2018

Page 22: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Pa e 187

Kerusakan hutan hutan yang disebabkan beralih fungsinya kawasan hutan

Taman Nasiona1 Tesso Nilo menjadi areal perkebunan kelapa sawit clan karet

merupakan tindakan melanggar hukum dan juga akan mengakibatkan makin

meningkatkan luas kerusakan hutan di kawasan tersebut. Makin berkurangnya areal

hutan alami dapat buktikan dalam wawancara sebagai berikut:

"Ketika tahun 2015 jumlah areal kawasan Tesso Nilo yang masih hutan asli

saya perkirakan sekitar 20.000 hektar, jika dilihat ditahun 2018 saya

perkirakan jumlah hutan alami disini mungkin hanya berjumlah sekitar

10. 000 hektar. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir te,jadi peningkatan

luar biasa penduduk yang datang ke Tesso Nilo. Dengan harga tanah yang

masih murah mereka akan tergiur dan datang untuk menetap sekaligus

membuat perkebunan kelapa sawit". (Wawancara dengan pak Silalahi

Warga Dusun Kuala Renangan pada tanggal 6 Ju~ 2018).

Dari kutipan wawancara diatas dapat dibenarkan bahwa terdapat penurunan

yang signifikan luas areal kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, dengan setiap

tahun terdapat penduduk yang datang ke Taman Nasional Tesso Nilo akan

memungkinkan terjadinya perambahan hutan asli menjadi areal perkebunan, baik

itu perkebunan kelapa sawit maupun perkebunan karet.

Dampak yang cepat dirasakan yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah

hutan Taman Nasional Tesso Nilo dinyatakan berdasarkan wawancara sebagai

beikut:

"Beralihfungsinya hutan TNTNmenjadi areal lahanperkebunan baiksawit

maupun karet yang berakibat pada · hilangnya vegetasia alami dari hutan

ini sangat terasa untuk IO tahun terakhir ini, ketika hujan turun tidak henti­

henti maka perkebunan sawit tidak mampu untuk menyerap kelebihan air,

daya serap po hon sawit jelas berbeda dengan daya serap hutan yang masih

asli. Akibat dari rusaknya hutan TNTN menyebabkan banjir yang didataran

rendah ketika musim penghujan, air dari atas (Dusun Kuala Renangan)

yang memiliki dataran lebih tinggi akan membuat air hujan akan mengalir

sampai ke pus at Desa Lubuk Kembang Bunga yang memiliki dataran lebih

rendah ". (Wawancara dengan anggota '\VWF, 9 Jnni 2018).

=-----============================--========----====-----===-====--=====-======---=============~~ Prosidlng Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universltas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018

Page 23: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Hasil dari wawancara diatas dapat dianalisa bahwa dampak yang terjadi

ketika Taman Nasional Tesso Nilo telah berganti menjadi areal perkebunan sawit

dan karet adalah TNTN kehilangan vegetasi alaminya sebagai hutan alami. Dengan

vegetasi alami tersebut akan ditempati berbagai flora dan fauna yang beraneka

ragam dan tentunya akan membuat spesies-spesies yang tinggal tersebut akan

merasa aman.

Dari hasil penelitian LIPI (2003) di kawasan hutan Taman Nasional Tesso

ditemukan tidak kurang dari 83 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat

sebagai bahan obat dan 4 jenis tumbuhan untuk dijadikan racun ikan. Jenis

tumbuhan obat dan bahan racun tersebut terdiri dari 80 marga yang termasuk 48

suk"ll dan dapat dimanfaatkan untuk mengatasi sekitar 38 penyakit. Tanaman obat

terpenting yaitu jenis pagago (Centella asiatica) dan patalo bumi (Eurycoma

longifolia).

Ancaman paling nyata terhadap kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo

adalah pembalakan liar dan penjarahan lahan. Pembalakan liar terjadi hampir

diseluruh wilayah di dalam hutan Taman Nasional Tesso Nilo. Hal tersebut oleh

kondisi ekonomi masyarakat disekitar hutan dan kebutuhan akan kayu yang

sedemikian tinggi, ditambah lagi adanya akses kedalam hutan yang sudah cukup

lancar dengan dibangunnya koridor-koridor je.lan didalam hutan oleh bekas HPH

dan perusahaan-perusahaan . besar seperti RAPP. Pengawasan yang lemah dari

instansi pemerintah dibidang ini juga menyebabkan aktivitas pembalakan dapat

berlangsung dengan leluasa.

Degradasi hutan Taman Nasional Tesso Nilo yang terns menerus berjalan

tersebut juga akan mengancam kekayaan hayati yang dikandungnya. Kehilangan

habitat merupakan faktor utama yang mengancam kelestarian satwa besar seperti

gajah dan harimau dikawasan tersebut. Berkurangnya habitat mengakibatkan

meningkatnya frekuensi konflik antara masyarakat dan perusahaan perkebunan

dengan gajah. Konflik antara masyarakat dengan harimau juga dUumpai pada

beberapa tahun belakangan. Konflik yang terjadi ini biasanya diakhiri dengan

terbunuhnya gajah atau barimau yang dianggap mengganggu, padahal jika ditelisik

lebih lanjut maka manusialah yang sebagai pengganggu.

=================-~~:,y-==:::z::=======--========================-=------------------------------Prosidlng Seminar Penelitian dan Pengabdlan pada Masyarakat FISIP Universitas Riau

Pekanbaru, 06 Oesember 2018

Page 24: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Pa e 189

Perambahan hutan merupakan pembukaan lahan dalam hutan yang

digunakan untuk lahan perkebunan, pemukiman dan lain-lain. Kegiatan

perambahan yang sering terjadi di dalam kawasan yaitu penyerobotan lahan oleh

penduduk sekitar maupun oleh pihak perusahaan yang berbatasan oleh oleh Taman

Nasional Tesso Nilo. Kegiatan perambahan ini dapat merugikan bagi kawasan

TNTN, dampak tersebut antara lain: menimbulkan erosi tanah, banjir, longsor,

hutan menjadi gundul dan merusak keseimbangan keaneragaman hayati beserta

ekosistemnya (TFCA Sumetera).

Dampak yang ditimbulkan bukan hanya dirasakan oleh penduduk setempat

tetpai juga dirasakan secara gobal, dampak msaknya hutan Taman Nasional Tesso

Nilo akan menyebabkan Indonesia semakin berkurang hutan alami yang nantinya

akan berpengaruh pada iklim global. Sernakin tingginya intensitas cuaca

ditenggarai dikarenakan makin meyusutnya hutan yang berfungsi sebagai penyerap

panas matahari.

Cuaca yang sernakin tinggi akan mengakibatkan semakin rnembuat

bongkahan di kutub selatan maupun kutub utara mencair dan membuat volume

perairan semakin meningkatnya, dengan semakin banyaknya es yang mencair maka

pulau-pulau dataran rendah akan menghilang seperti kasus benua Artik yang hilang

dikarenakan meningkatnya air dimuka bumi, begitu pula dengan daerah-daerah

akan mengalami banjir yang tiap tahun akan sernakin tinggi dan semakin lama

banjir tersebut menggenangi daerah tersebut.

Maka dari itu perlu kerjasama seluruh pihak untuk saling menjaga hutan

agar terjaga keasliannya, begitu pula dengan Taman Nasional Tesso Nilo, harus

saling menjaga agar kawasan hutan tersebut tidak semakin hilang vegetasi

alaminya. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah perambahan hutan Taman

Nasional Tessa Nilo, pemerintah dengan berbagai peraturan dan ancaman pidana

terns menggalakkan agar tidak terjadi perambahan hutan yang semakin luas di

kawasan TNTN.

Sudah menjadi kewajiban. setiap elemen untuk menjaga keasrian Taman

Nasional Tesso Nilo, sebagai daerah serapan air di Provinsi Ria harus dijaga

kelestariannya dan tidak boleh diekploitasi oleh siapapun agar hutan tersebut

berfungsi sebagaimana mestinya. Apabila hutan tersebut rusak, akan berakibat

~--------=-==========================--====-=:::::================================:===============:=== ~!ding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyaralrat FISIP Universltas Rlau 'ekanbaru, 06 Oesember 2018

Page 25: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

·- ·-·----·----···--·-----······-·---··-·--·--·-·----·-··----····· ······················---·-·-··· ----~-~-~-.:._J~~-~

bencana alam seperti yang dijelaskan diatas. Seperti yang telah dijelaskan dalam

Pasal 69 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang. Kehutanan,

menyatalcan bahwa masyarakat berkewajiban untuk ikut serta memelihara dan

menjaga kawasan hutan dari gangguan dan perusakan. Jadi seharusnya masyarak:at

disekitar Taman Nasional Tesso Nilo tersebut ikut menjaga dan melestarikan hutan

dan sumber daya alam yang terdapat didalamnya.

Kerusakan hutan berakibat kepada rusaknya lingkungan hidup bagi pihak

yang melakukan perusakan lingkungan hidup akan melanggar Pasal 69 ayat 1

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, yang menyatakan bahwa setiap orang dilarang melakukan

perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Para pengusaha yang mempunyai pabrik -pabrik pengolahan sawit seharusnya

lebih diperhatikan dan · ditinjau mengenai izin dan pelaksanaan oleh perusahaan

terse but.

Kegiatan perusakan hutan merupakan kegiatan yang dilarang dan

melanggar Undang-Undang, pelaku perambahan kawasan .hutan dapat dikenakan

sanksi pidana sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Undang-Undang

Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal 50 ayat 1 menjelaskan bahwa

setiap orang dilarang merusak sarana dan prasarana perlindungan hutan. Sanksi

pidana ya.Jig berlak.u bagi pelanggaran Pasal 50 ayat 1 yaitu Pasal 78 ayat 1 yang

berbunyi "Barang siapa deilgan sengaja melanggar ketentuan climaksud dalam Pasal

50 ayat 1 atau Pasal 50 ayat 2 diancam dengan penjara paling lama 10 (sepuluh)

tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima milyar Rupiah)".

Kemudian Pasal 50 ayat 2 menjelaskan bahwa "Setiap orang diberikan izin

usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha

pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu, dilarang melakukan kegiatan yang

menimbulkan kerusakan hutan."

Dari penjelasan Undang-Undang diatas· dapat dijelaskan bahwa pemerintah

berupaya agar hutan yang dilindungi dapat terjaga keasliannya, saksi baik penjara

maupun denda yang sebegitu besar dapat dijadikan kesimpulan bahwa hutan juga

merupak.an elem.en penting dari suatu negara yang mestinya dijaga. Hutan yang

=--=== --=-===-~==- --===---====-·-- -----------------------Prosidlng Seminar Penelltlan clan Pengabdlan pada Masyaralcat FISIP Unlversitas Rlau

Pekanbaru, 06 Desember 2018

Page 26: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Pa e 191

masih asli akan banyak memberikan manfaat baik manfaat masyarakat disekitar

hutan tersebut maupun manfaat secara global.

Melihat dari upaya pemerintah untuk menjaga hutan tennasuk Taman

Nasional Tesso Nilo sudah seharusnya masyarakat baik yang disekitar kawasan

tersebut atapun yang mernpunyai kepentingan dengan kawasan tersebut untuk

saling menjaga agar vegetasi alarni dari TNTN tetap terjaga dan juga agar flora dan

fauna yang hidup didalarnnya dapat rnerasa aman tanpa ada gangguan dari pihak

manapun.

Tetapi jika dilihat dari semakin banyaknya kawasan hutan Taman Nasional

Tesso Nilo yang beralih fungsi menjadi perkebunan berarti dapat disimpulkan

bahwa kebijakan dan peraturan yang berkaitan untuk menjaga kawasan tersebut

belurn sepenuhnya dilaksanakan dengan baik, masih terdapatnya perambah yang

leluasan mengindikasikan bahwa pemerintah disatu sisi hanya dapat mengeluarkan

kebijakan-kebijakan mengikat tetapi untuk pelaksanaannya belum dilaksanakan

dengan baik.

Kurangnya personil pengawas didalam kawasan Taman Nasional Tesso

Nilo merupakan faktor utama mengapa perambahan di kawasan tersebut masih

marak terjadi, personil pengawas yang terbatas jurnlahnya tidak ·akan berani

menindak perambah hutan yang jurnlah banyak. Maka dari itu dibutuhkan

tambahan personil pegawas yang berada di kawasan hutan Taman Nasional Tesso

Nila agar personil pengawas tersebut dapat menindak perambah yang sedang/atau

telah melaksanakan eksploitasi hutan Taman Nasional Tesso Nilo.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia tiap

tahun semakin meningkat, dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk

maka akan semakin rneningkat pemenuhan kebutuhan hidup tennasuk

didalamnya adalah kebutuhan akan tempat tinggal.

=--========================::::===-·=--,== =-======= - -=-=====--=====--= Proslding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Unlversitas Riau Pekanbaru, 06 Oesember 2018

Page 27: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

2. Dengan semakin berurangnya tempat tinggal maka penduduk akan

melakukan migrasi (perpindahan) kedaerah yang memiliki luas lahan yang

masih luas. Salah satu contoh tempat tujuan pindah penduduk adalah

disekitar kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nillo.

3. Kedatangan penduduk tersebut mengakibatkan terjadinya perambahan

hutan menjadi areal pemukiman dan perkebunan kelapa sawit dan karet.

Perambahan tersebut akan berdampak pada rusak dan hilangnya hutan asli

dari Taman Nasional Tesso Nilo.

4. Belum terlaksananya pengawasan dan pencegahan perambahan hutan

Taman Nasional Tesso Nilo dengan baik oleh pemerintah membuat para

perambah dengan leluasa dapat mengeksploitasi hutan tanpa takut terkena

sanksi pidana.

DAFTAR PUSTAKA

BKKBN, 2014, Panduan Pengembangan Model Solusi Strategik Analisis Dampak Kependudukan, Direktorat Analisis Dampak Kependudukan, Jakarta.

Danusaputra, Munadjat. 1980. Hukum Lingkungan Buku I. Bandung: Binacipta

Dugang, dkk. 2013. Kon/Uk Masyarakat Tam(l.n Nasional Tesso Nilo (Studi Kasus pada Masyarakat di Desa Kesuma. Jumal Perencanaan Sosial

Hakim, Abdul. 2005. Pengantar Hukum Kehutanan Indonesia (dalam Era Otonomi Daerah). Bandung: Citra Aditya Bakti

MacKinnon J, MB Artha. 1982. National Conservation Plan for Indonesia. Bogor

(ID): FAO

Mantra, Ida Bagus. 2009. Demorafi Umum. Y ogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Miles, B. Mathew dan A. Michael Huberman, 1994, Qualitative data Analysis: Ashource Book of a New Methods, London, New Delhi.

Salim, Emil. 1982.Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Jakarta: Mutiara

===========================---·-------=====================~=--====-------------------------- -Presiding Seminar Penelitlan dan Pengabdlan pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Oesember 2018

Page 28: PROSIDING · 2020. 2. 21. · Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Provinsi Riau. Pemberdayaan masyarakat sekitar

Pa e 193

Supriatna J. 2014. Berwisata Alam di Taman Nasional. Jakarta (ID): Yayasan Obor Indonesia

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2010 Tentang Bad.an Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Proyeksi Penduduk Di Daerah.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Panas Bumi pada Kawasan Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Tarnan Wisata Alam

Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Kehutanan

Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan •

WWF, 2013, Sawit Dari Taman Nasional, Menelusuri TBS Sawit Illegal di Riau, Sumatera., Riau.

Sumber Internet:

http://jikalahari.or.id/index diakses tanggal 7 Juni 2018

https:/lwww.scribd.com/doc/ 186644140/Populasi-Manusia-Dan-Dampaknya­Terhadap-Lingkungan, diakses tanggal 7 Juni 2018

http://www.slideshare.net/Bembenk/walhi-riau-kondisi-dan-tingkat-kerusakan­hutan-di-riau diakses tanggal 7 Juni 2018

http://www.tfcasumatera.org/ekosistem-tesso-nilol diakses tanggal 26 Juli 2018

~-rG-=================================================--========================-========--~========= Presiding Seminar Penelitlan dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Rlau Pekanbaru, 06 Desember 2018