proses perekrutan dan penempatan pada hotel …

61
PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL GRANDHIKA SETIABUDI MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh ESRA WENDA LAFAU NIM 1605092026 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

Upload: others

Post on 19-Apr-2022

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL GRANDHIKA SETIABUDI

MEDAN

TUGAS AKHIR

Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3

Oleh ESRA WENDA LAFAU

NIM 1605092026

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

Page 2: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

iii

ABSTRAK

Proses rekrutmen dan seleksi karyawan adalah proses paling

pertama bagi perusahaan untuk mendapatkan karyawan berkualitas yang dibutuhkan perusahaan guna menunjang keberhasilan organisasi. Tindak lanjut dari perekrutan adalah penempatan, dimana dimaksudkan sebagai kegiatan pemberian tugas atau penugasan kembali, baik kepada kandidat yang lolos seleksi, ataupun karyawan yang memiliki prestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kejelasan tentang bagaimana proses rekrutmen dan penempatan tenaga kerja pada Hotel Grandhika Setiabudi Medan.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan

menggunakan metode analsis deskriptif kualitatif yaitu sebagai proses penelitian yang menghasilkan data kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau pelaku yang diamati. Pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perekrutan dan penempatan

tenaga kerja pada Hotel GranDhika sudah baik. Perekrutan dan penempatan yang dilakukan didasarkan pada fakta-fakta yang dimiliki oleh kandidat. Melihat dari bagaimana seorang manajer menilai kompetensi seorang karyawan dari proses rekrutmen sampai dengan penempatan karyawan.

Kata kunci: Perekrutan, Penempatan

Page 3: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

iv

ABSTRACT

Recruitment and selection process is the first process for the company to get qualified employees that the company needs to support the success of the organization. The follow-up of recruitment is the placement, where it is intended as assignment or reassignment activity. Whether to candidates who pass the selection, or employees who have achievements.This research aims to get clarity on how the recruitment process and the placement of the workforce at Hotel Grandhika Setiabudi Medan.

This research includes the type of field research using qualitative

descriptive method that is as a research process that generates qualitative data in the form of written or oral words of persons or perpetrators observed . Data collection with observation, liblary research and interview.

The results showed that the recruitment and placement of the Hotel

GranDhika were good. Recruitment and placement are based on the facts owned by the candidate. See from how a manager assesses the competence of an employee from the recruitment process until the placement of the employee. Key word:Recruitment, Placement

Page 4: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis senantiasa panjatkan pada kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa yang sudah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya

sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat

waktu dan tanpa adanya halangan yang berarti.

Dalam menyelesaikan dan menyusun Tugas Akhir ini, penulis banyak

memperoleh masukan dari berbagai pihak yang mana masukan tersebut

sangat membantu untuk membuat Tugas Akhir ini menjadi sempurna.

Terkhusus orang tua tercinta Marintan Aritonang dan Roy Nazri Lafau

yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik moril dan materi

kepada penulis dalam pembuatan tugas akhir ini. Dalam kesempatan ini

penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan

2. Agus Edy Rangkuti, S.E.,M.Si., Ketua Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Medan

3. Safarudin, S.E., M.Si, Sekretaris Jurusan Administrasi Niaga Politeknik

Negeri Medan.

4. Suri Purnami, S.E.,MA., Kepala Program Studi Administrasi Bisnis

Politeknik Negeri Medan.

5. Erwinsyah S, S.Si,M.Kom., Sekretaris Program Studi Administrasi

Bisnis Politeknik Negeri Medan

6. Dr. John Sihar M, S.E.,M.Si., dosen pembimbing satu yang banyak

memberikan waktu dan saran untuk membimbing dalam penulisan

tugas akhir ini.

Page 5: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

vi

7. Dra. Iriance, M.Ed., M., dosen pembimbing dua yang juga banyak

memberikan waktu dan saran dalam penulisan tugas akhir ini.

8. Seluruh staf dan dosen Politeknik Negeri Medan khususnya Jurusan

Administrasi Niaga

9. T. Ferdinand S. Lumban Tobing, Manager HRD di Hotel GranDhika

Setiabudi Medan.

10. Lani Novita Sari, S.E., HR Coordinator dan pembimbing di Hotel

GranDhika Setiabudi Medan.

11. Seluruh teman-teman AB-6F yang banyak memberi dukungan dalam

penulisan tugas akhir ini.

Penulis sadar bahwa tugas akhir ini belum sempurna, seperti kata

pepatah “tak ada gading yang tak retak”. Begitu pula dalam penulisan

tugas akhir ini, jika nantinya terdapat kekeliruan di dalamnya, penulis

sangat mengharapkan saran dan kritiknya.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan banyak

manfaat bagi semuanya, terimakasih.

Medan, 05 Agustus 2019

Esra Wenda Lafau

NIM 1605092016

Page 6: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

vii

DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii ABSTRAK .......................................................................................... iii ABSTRACT ........................................................................................ iv KATA PENGANTAR .......................................................................... v DAFTAR ISI ....................................................................................... vii BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul ....................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 3 1.3 Tujuan Penulisan ............................................................. 3 1.4 Manfaat Penulisan............................................................ 4 1.5 Sistematika Penulisan ...................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 6 2.1 Definisi Rekrutmen .......................................................... 6 2.2 Tujuan Rekrutmen ............................................................ 6 2.3 Proses Rekrutmen............................................................ 6

2.3.1 Sumber Rekrutmen ................................................. 7 2.3.2 Metode Rekrutmen .................................................. 8 2.3.3 Kendala Rekrutmen ................................................ 9 2.3.4 Seleksi Pegawai ...................................................... 12 2.4 Definisi Penempatan .................................................. 15 2.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penempatan ..... 17

BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................... 20 3.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................... 20 3.2 Jenis Sumber Data ........................................................... 20 3.2 Teknik Analisis Data ......................................................... 21

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 23 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................... 23

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ................................... 25 4.1.2 Visi dan Misi ............................................................ 25 4.1.3 Filosofi Logo ............................................................ 26 4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ............................. 27

4.2 Proses Rekrutmen pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan 29 4.2.1 Sumber-sumber Rekrutmen .................................... 30 4.2.2 Metode Rekrutmen .................................................. 31 4.2.3 Kendala Rekrutmen ................................................ 33 4.2.4 Seleksi Pegawai ...................................................... 37

4.3 Penempatan pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan .... 40 4.3.1 Faktor-faktor Penempatan ....................................... 47

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 49 5.1 Simpulan .......................................................................... 49 5.2 Saran ............................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 7: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sumber daya manusia merupakan aset yang terpenting dalam suatu

organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun swasta, dalam suatu

organisasi tidak lepas dari aktivitas manusia sebagai penentu tercapai

atau tidaknya visi dan misi dari organisasi tersebut. Oleh karena itu, begitu

besar keinginan untuk membangun divisi sumber daya manusia yang

mampu mendukung organisasi untuk bersaing secara maksimal di pasar

global. Maka sudah sepantasnya perusahaan mempunyai tata cara dan

aturan yang sesuai dengan teori dan penerapan yang benar dalam

menarik dan menempatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan

perusahaan itu sendiri.

Salah satu tugas dan tanggung jawab manajer sumber daya

manusia adalah menemukan karyawan yang benar-benar pantas untuk

dipekerjakan dan ditempatkan di posisi yang sesuai dengan kompetensi

yang dibutuhkan perusahaan ataupun yang dimiliki oleh karyawan. Dalam

konteks ini maka semua itu dimulai dari awal sekali yaitu rekrutmen yang

selanjutnya dilanjutkan dengan seleksi dan penempatan.

Rekrutmen adalah sistem dan proses yang diciptakan untuk

mendapatkan pegawai yang terkualifikasi sesuai dengan kebutuhan

organisasi. Rekrutmen sering juga disebut dengan penarikan tenaga

kerja. Rekrutmen dilakukan untuk kebutuhan tenaga kerja baik yang

bersifat jangka pendek, maupun panjang. Untuk penindaklanjutan dari

Page 8: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

2

proses rekrutmen tersebut dibutuhkan penyeleksian, yang dilakukan untuk

menjaring siapa yang layak dan tidak layak untuk bekerja di sebuah

perusahaan. Seleksi adalah serangkaian kegiatan untuk memutuskan

apakah pelamar diterima atau ditolak.

Suatu sistem seleksi yang baik harus dilakukan oleh tim seleksi dan

kemudian diputuskan dengan diskusi yang bisa dipertanggungjawabkan

keputusannya, selanjutnya tenaga kerja yang dianggap layak setelah

proses seleksi akan ditempatkan pada posisi atau divisi yang sesuai

dengan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan.

Banyak yang berpendapat bahwa penempatan merupakan akhir dari

proses seleksi. Menurut pandangan ini, ketika lamaran seseorang diterima

jika seluruh proses seleksi telah ditempuh dan, akhirnya seseorang

memperoleh status sebagai pegawai dan ditempatkan pada posisi

tertentu. Pandangan demikian tidak salah, selama menyangkut pada

pegawai baru. Hanya saja teori manajemen sumber daya manusia yang

mutakhir tidak hanya menekankan penempatan hanya berlaku bagi para

pegawai baru, akan tetapi berlaku pula bagi para pegawai lama yang

beralih tugas. Terdapat tiga konteks yang penting dalam penempatan,

yaitu promosi, transfer, dan demosi.

Penempatan pegawai tidak hanya sekedar menempatkan saja,

melainkan harus mencocokan dan membandingkan kualifikasi yang

dimiliki pegawai dengan kebutuhan dan persyaratan dari suatu jabatan

tertentu. Pertimbangan rasional dalam pengambilan keputusan untuk

menempatkan pegawai didasarkan atas fakta keterangan, dan data yang

Page 9: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

3

dianggap representatif. Artinya, pengambilan keputusan untuk

menempatkan pegawai tersebut didasarkan pada hasil seleksi yang telah

dilakukan oleh tim seleksi. Tak dapat dipungkiri bahwa penempatan

memiliki teori yang sangat luas. Di mana penempatan dibagi atas promosi

bila karyawan tersebut memiliki kinerja yang meningkat, dan demosi bila

kinerja karyawan tersebut tidak sesuai dengan permintaan perusahaan,

atau bahkan jauh dari kriteria kinerja yang baik. Hal ini pun berlaku pada

Hotel GranDhika Setiabudi Medan.

Hal tersebut menjadi dasar penulis untuk mencari tahu, bagaimana

proses perekrutan dan penempatan seseorang pada Hotel GranDhika

Setiabudi Medan dengan tugas barunya bila dilihat dari latar belakang

pendidikan yang berbeda dengan posisi jabatan yang dimiliki?

Terkait dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat

tugas akhir dengan judul: “Tinjauan Proses Perekrutan dan

Penempatan pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang pemilihan judul yang telah

disajikan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan masalah dalam tugas

akhir ini yaitu: “Bagaimana Proses Perekrutan dan Penempatan pada

Hotel GranDhika Setiabudi Medan?”

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah:

Page 10: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

4

Untuk mengetahui bagaimana proses perekrutan dan penempatan

pada hotel GranDhika Setiabudi Medan.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam

hal sistem rekrutmen dan penempatan sebagai sarana untuk

membandingkan dengan teori yang pernah didapat di bangku

kuliah serta sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu

syarat dinyatakan lulus dari Program Pendidikan D3 Administrasi

Niaga, Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan.

2. Perusahaan

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan positif dalam sistem

perekrutan dan penempatan pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan.

3. Pihak Lain

Untuk masyarakat akademik pada umumnya dan mahasiswa

pada khususnya sebagai bahan referensi bagi yang melakukan

penelitian lebih lanjut berkenaan dengan masalah ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika yang terdapat pada penulisan ini adalah:

Page 11: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

5

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang pemilihan judul,

rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penulisan, dan

sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis menuliskan definisi rekrutmen, tujuan

rekrutmen, proses rekrutmen, sumber-sumber rekrutmen metode

rekrutmen, kendala rekrutmen, seleksi pegawai, penempatan dan

faktor-faktor yang mempengaruhi penempatan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian mengenai metode pengumpulan data, jenis

sumber data dan teknik analisis data.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan seperti

sejarah perusahaan, stuktur organisasi perusahaan, makna logo

perusahaan, visi misi perusahaan dan proses perekrutan, seleksi

dan penempatan pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi uraian mengenai simpulan berdasarkan pembahasan

yang diperoleh melalui penjabaran hasil dan pembahasan serta

memberikan saran yang diharapkan bermanfaat bagi perusahaan

pihak yang memerlukan.

Page 12: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Rekrutmen

Handoko dalam buku Hamali (2018:36) mendefinisikan “rekrutmen

adalah proses pencarian dan „pemikaran‟ para calon karyawan (pelamar)

yang mampu untuk melamar sebagai karyawan”.

Yuniarsih dan Suwanto dalam Priansa (2018:92) menyatakan

bahwa: “perekrutan merupakan kegiatan untuk mendapatkan sejumlah

pegawai dari berbagai sumber, dengan kualifikasi yang dibutuhkan,

sehingga mereka mampu menjalankan misi organisasi untuk

merealisasikan visi dan tujuannya”.

Wirawan (2015:136) menyatakan “rekrutmen yang dilakukan juga

mempertimbangkan kebijakan anti nepotisme dan diskriminasi

perusahaan/organisasi dan kebijakan rekrutmen internal dan eksternal

organisasi”.

2.2 Tujuan Rekrutmen

Rivai dan Sagala dalam Priansa (2019:93) mengatakan: “tujuan

rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai

dengan kualifikasi kebutuhan organisasi dari berbagai sumber, sehingga

memungkinkan akan terjaring calon pegawai dengan kualitas tertinggi

dari yang terbaik”

Page 13: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

7

2.3 Proses Rekrutmen

Soetrisno (2017:46) berpendapat “proses rekrutmen dimulai dengan

dan berakhir sampai lamaran mereka diterima”.

Badriyah (2015:90) menyatakan proses rekrutmen dapat dilakukan

dengan menggunakan dua teori atau pendekatan berikut:

1. Teori Rekrutmen “Pencarian”

Teori rekrutmen “pencarian” (prospecting theory of recruitment)

menyebutkan rekrutmen dapat dilakukan sebagai proses satu arah

(one way process) yang dilakukan perusahaan untuk mencari calon

karyawan.

2. Teori Rekrutmen “Pasangan”

Teori rekrutmen “pasangan” (mating theory of recruitment)

mengemukakan bahwa calon karyawan ataupun manajer sama-sama

mencari organisasi, sebagai mana organisasi mencari mereka

. 2.3.1 Sumber rekrutmen

Priansa (2018:101) menjelaskan secara umum ada dua sumber

dalam rekrutmen, yaitu:

1. Sumber internal

Sumber internal dalam rekrutmen meliputi pegawai yang ada sekarang

yang dapat dicalonkan untuk dipromosikan, dipindahtugaskan atau

dirotasi tugasnya, serta mantan pegawai yang bisa dikaryakan dan

dipanggil kembali. Metode yang dapat digunakan adalah dengan

menempelkan pemberitahuan pada papan pengumuman,

pengumuman lisan, penelitiaan riwayat kerja pegawai (personal

Page 14: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

8

resort), penelitian daftar promosi berdasarkan kinerja pegawai,

melakukan pemeringkatan dari kegiatan penilaian, melakukan

pengecekan daftar senioritas, dan melihat daftar yang dibuat menurut

keterampilan pada sistem informasi SDM organisai. Hal ini dapat

dilakukan dengan membuat job posting dan membuat daftar

keterampilan (skill inventories).

2. Sumber eksternal

Sumber eksternal merupakan sumber pegawai dari luar organisasi

yang memiliki bobot atau kualifikasi tertentu. Sumber eksternal ini

dapat dilakukan dengan program reveral pegawai yaitu iklan secara

lisan, walk in applicant, di mana sejumlah pelamar mencalonkan diri

dengan mendatangi langsung bagian rekrutmen di organisasi tersebut,

melalui biro pegawai, melalui organisasi lain, melalui asosiasi dan

serikat dagang, dan sekolah tertentu. Adapun metode yang dapat

digunakan adalah melakukan iklan, memanfaatkan kantor penempatan

tenaga kerja atau langsung ke tempat sumber penyedia tenaga kerja.

2.3.2 Metode rekrutmen

Hasibuan (2016:46) menjelaskan “Metode-metode penarikan akan

berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke dalam

perusahaan”. Hasibuan (2016:46) juga memaparkan metode-metode

rekrutmen sebagai berikut:

1. Metode tertutup

Metode tertutup adalah ketika penarikan hanya diinformasikan kepada

karyawan atau orang-orang tertentu. Akibatnya, lamaran yang masuk

Page 15: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

9

relatif sedikit sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan

yang baik sulit

2. Metode terbuka

Metode terbuka adalah ketika penarikan diinformasikan secara luas

dengan memasang iklan pada media massa cetak, maupun elektronik,

agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan metode terbuka diharapkan

lamaran banyak masuk sehingga kesempatan untuk mendapatkan

karyawan yang qualified lebih besar.

2.3.3 Kendala rekrutmen

Simamora dalam Priansa (2018:95-97) menyatakan bahwa kendala

yang lazim ditemui diantaranya:

1. Karakter organisasional

Karakteristik organisasional mempengaruhi desain dan inplementasi

sistem rekrutmen. Sebagai contoh, organisasi yang menekankan

pengambilan keputusan secara tersentrelisasi lebih siap menerima

keputusan manajer seputar aktivitas rekrutmen dan pemilihan

kelompok pelamar.

2. Citra organisasi

Pelamar kerja biasanya tidak berminat dalam mencari lapangan kerja

di dalam organisasi tertentu. Citra organisasi dengan demikian,

hendaknya dipertimbangkan pula sebagai kendala potensial.

Sekiranya citra organisasi dianggap rendah, kemungkinan untuk

memikat banyak pelamar akan berkurang.

Page 16: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

10

3. Kebijakan organisasional

Informasi analisis jabatan dan perencanaan kepegawaian

mengarahkan perekrutan dalam mengambil keputusan mengani

sumber dan saluran rekrutmen yang tepat serta mengevaluasi proses

rekrutmen. Kebijakan rekrutmen organisasi juga mengarahkan

perekrut dalam membuat keputusan penarikan. Berbagai macam

penarikan kebijakan yang dapat mempengaruhi perekrutan adalah

sebagai berikut:

a. Kebijakan promosi internal

Kebijakan promosi dari dalam dimaksudkan untuk menawarkan

kesempatan pertama atas lowongan kerja kepada pegawai

internal yang ada.

b. Kebijakan kompensasi

Organisasi bersama dengan departemen sumber daya manusia

biasanya menetapkan kisaran gaji untuk pekerjaan yang berbeda

guna memastikan gaji dan upah yang adil. Perekrut jarang

mempunyai otoritas untuk melebihi kisaran gaji yang sudah

dipatok sebelumnya.

c. Kebijakan status pegawai

Beberapa organisasi menganut kebijakan pengangkatan

pegawai paruh waktu dan pegawai sementara.

d. Kebijakan pengangkatan internasional

Kebijakan bisa saja menghendaki lowongan kerja asing harus

diisi oleh pegawai lokal. Meskipun demikian, penggunaan

Page 17: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

11

pegawai lokal akan mengurangi biaya relokasi bagi pegawai

asing, mengurangi kemungkinan nasionalisasi organisasi, dan

seandainya manajemen puncak dipegang oleh staff lokal, akan

meredam tudingan eksploitasi.

4. Rencana strategik dan rencana SDM

Rencana strategik (strategic plans) menunjukan arah organisasi dan

menetapkan jenis tugas dan pekerjaan yang perlu dilaksanakan.

Rencana sumber daya manusia menguraikan pekerjaan mana yang

harus diisi dengan merekrut secara eksternal, dan mana yang akan

diisi secara internal.

5. Kebiasaan perekrut

Kesuksean perekrut di masa lalu dapat berubah menjadi kebiasaan.

Memang kebiasaan dapat menghilangkan keputusan yang memakan

waktu yang membutuhkan jawaban yang sama. Sekalipun demikian,

kebiasaan dapat pula meneruskan kesalahan di masa lalu atau

menghindari alternatif yang lebih efektif.

6. Kondisi eksternal

Kondisi pasar pegawai merupakan faktor utama dalam lingkungan

eksternal yang mempengaruhi penarikan. Batasan-batasan dari

pemerintah dan serikat pekerja juga mempengaruhi rekrutmen.

Contohnya, upah minimum regional (UMR), anti diskriminasi, dan

larangan mempekerjakan anak-anak di bawah umur. Lingkungan

perekonomian sangat berpengaruh dan perlu dicermati dalam

Page 18: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

12

perencanaan sumber daya manusia. Sikap sosial terhadap jenis

lapanga kerja tertentu dapat pula mempengaruhi suplai pegawai.

7. Daya tarik pekerjaan

Seandainya posisi yang akan diisi bukanlah pekerjaan yang menarik,

perekrutan sejumlah pelamar yang berbobot akan menjadi tugas yang

sulit. Setiap pekerjaan yang dianggap membosankan, berbahaya,

menimbulkan kegelisahan, bergaji rendah, atau tidak memiliki potensi

promosi jarang yang mampu memikat banyak pelamar.

8. Persyaratan pekerjaan

Organisasi menawarkan sebuah pekerjaan dengan imbalan dan

persyaratan tertentu, dan memiliki ekspektasi tertentu pula mengenai

tipe pegawai yang sedang dicari. Pelamar mempunyai kemampuan

dan minat yang ditawarkan serta mencari pekerjaan yang mampu

memenuhi pengharapannya. Kecocokan terjadi manakala ada

kaitannya yang memadai dari dua pengharapan ini (organisasi dan

pelamar). Proses rekrutmen biasanya membutuhkan beberapa

modifikasi dan kompromi di kedua belah pihak.

2.3.4 Seleksi pegawai

Debois dan Rothwell dalam Priansa (2018:107) menyatakan bahwa

“seleksi mengurangi daftar pelamar dan menghasilkan orang-orang yang

paling memenuhi syarat untuk mencapai hasil yang diinginkan”. “Seleksi

merupakan proses untuk memutuskan pegawai yang tepat dari

sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses perkrutan, baik

perekrutan internal maupun perekrutan eksternal”. Priansa (2018:107)

Page 19: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

13

menyampaikan bahwa “seleksi merupakan suatu proses yang terdiri dari

sejumlah fase, fase seleksi tersebut bersifat menjaring untuk menemukan

jumlah dan kualitas pelamar terbaik dan memenuhi kriteria seleksi yang

ditentukan” (Wirawan 2015:137)

Irham (2018:37) menjelaskan tahapan dalam proses seleksi

biasanya terbagi menjadi empat tahap. Adapun tahapan-tahapan tersebut

adalah:

1. Tahap seleksi administrasi

2. Tahap seleksi tes tertulis

3. Tahap tes wawancara

4. Tahap tes kesehatan

Adapun syarat kelengkapan administrasi untuk syarat seleksi tahap

pertama atau tahap seleksi administrasi adalah secara umum sebagai

berikut:

1. Surat lamaran yang ditandatangani

2. Daftar riwayat hidup

3. Ijazah transkrip nilai, sebaiknya terlegalisir

4. Sertifikasi akreditasi dari universitas atau fakultas tempat calon

karyawan tersebut kuliah sebelumnya, dan tertulis minimal nilai

terakreditasi B.

Ketika tahap administrasi dan ujian tertulis lulus, maka calon

karyawan tersebut harus mengikuti tes interview atau wawancara. Pada

tahap ini biasanya kelengkapan administrasi menjadi bagian yang penting

untuk diperhatikan kembali. Karena biasanya beberapa perusahaan

Page 20: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

14

meminta agar pada saat wawancara membawa kelengkapan tambahan

seperti sertifikat komputer, sertifikat bahasa inggris, ijazah dan transkrip

nilai asli, SIM (surat izin mengemudi), surat kesehatan dan lainnya sesuai

dengan permintaan pihak manajemen perusahaan.

Namun ada juga perusahaan yang tidak meminta untuk

membawanya, cukup dibawa dan dilengkapi ketika sudah lulus nantinya.

Tentunya jika tidak lulus tidak perlu dibawa. Adapun tes terakhir ketika

semua itu telah dilalui atau dinyatakan lulus adalah tahap tes kesehatan.

Tes kesehatan merupakan tes yang ingin melihat tingkat kesehatan

secara totalitas dari calon karyawan yang bersangkutan, biasanya tes

kesehatan tersebut dilakukan oleh tim dokter yang khusus dari pihak

perusahaan.

Setelah melalui tahap seleksi tersebut selanjutnya (Fahmi 2018:38)

menjelaskan calon karyawan tersebut tinggal menunggu pengumuman

apakah bersangkutan dapat dinyatakan lulus seluruh tahap tersebut atau

tidak. Jika lulus aka siap menandatangani surat kesepakatan yaitu

kesiapan untuk bekerja dan ditempatkan di manapun sesuai dengan isi

surat kesepakatan tersebut. Umumnya surat kesepakatan tersebut

nantinya berubah menjadi surat keputusan (SK) yang menjelaskan secara

rinci seperti:

1. Jumlah gaji

2. Bonus,

3. Tunjangan,

4. Jaminan kesehatan (asuransi kesehatan)

Page 21: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

15

5. Dan lain-lain

2.4 Penempatan

Sastrohadiwiryo dalam buku Priansa (2018:124) menyatakan bahwa:

“penempatan adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada

tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai dengan ruang

lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan

segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan

pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawab”.

“Penempatan merupakan penugasan atau penugasan kembali dari

seorang karyawan pada sebuah pekerjaan baru”. Irham (2018:44).

Tohardi dalam Priansa (2018:125) juga menyatakan bahwa: “penempatan

adalah menempatkan pegawai pada pekerjaan yang sesuai dengan

keterampilan atau pengetahuannya atau dengan kata lain proses

mengetahui karakter atau syarat-syarat yang diperlukan untuk

mengerjakan suatu pekerjaan (tugas) selanjutnya menjadi pegawai yang

cocok dengan pekerjaan yang ada dalam arti kata orang tersebut sesuai

dengan persyaratan pekerjaan yang ada dalam spesifikasi”.

Priansa (2018:125) mendefinisikan penempatan sebagai berikut:

“untuk mencapai the right man on the right place kita harus menyadari

penempatan bukan hanya sekedar menempatkan seseorang dalam tugas

barunya, melainkan harus membandingkan kualifikasi yang dimiliki oleh

karyawan tersebut dengan kebutuhan dan persyaratan dari suatu jabatan

tertentu”

Page 22: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

16

Priansa (2018:126) menyatakan bahwa konsep penempatan

pegawai dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Pegawai baru dari luar organisasi

2. Penugasan di tempat baru bagi pegawai lama yang disebut

inplacement.

Dalam Siagian (2016:167) terdapat tiga konteks yang penting dari

penempatan, yaitu promosi, transfer, dan demosi.

1. Promosi

Menurut Priansa (2018:127) “Promosi dapat diartikan sebagai

pengangkatan pegawai lama pada pekerjan yang tanggungjawabnya

lebih besar, tingkatan jabatan yang lebih tinggi dan dengan

penghasilan yang lebih tinggi”. “Promosi adalah kenaikan posisi dari

posisi sebelumnya pada posisi yang lebih tinggi”. (Fahmi 2018:88).

Irham (2018:47) menyatakan “Promosi hanya akan diberikan kepada

karyawan yang dianggap memiliki kompetensi dan kualitas sesuai

dengan yang diinginkan”.

2. Transfer

“Pegawai dipindahkan dari satu bidang tugas ke bidang tugas lainnya

yang tingkatannya hampir sama, baik tingkat gaji, tanggung jawab,

maupun tingkat sturkturnya”. (Priansa 2018:127).

3. Demosi

Priansa (2018:127) menyatakan bahwa “demosi adalah proses

perpindahan karyawan dari satu posisi ke dalam posisi yang lebih

rendah tingkatanya, baik tingkat gaji, tanggung jawab maupun tingkat

Page 23: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

17

strukturalnya”. (Siagian 2016:173) mendefiinisikan bahwa “demosi

diartikan bahwa seseorang, dengan berbagai pertimbangan,

mengalami penurunan jabatan dan penghasilan serta tanggung jawab

yang semakin kecil”

2.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penempatan Pegawai

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penempatan pegawai

dalam organisasi, Priansa (2018:129) menguraikan:

1. Faktor Prestasi Akademis

Prestasi akademis yang telah dicapai oleh pegawai yang

bersangkutan selama mengikuti jenjang pendidikan tertentu harus

dapat dijadikan sebagai pertimbangan. Melalui pertimbangan faktor

prestasi akademis maka pegawai tersebut dapat ditempatkan sesuai

dengan prestasinya tersebut.

2. Faktor Pengalaman

Pengalaman kerja yang dimiliki pegawai hendaknya perlu

mendapatkan pertimbangan pada saat penempatan pegawai.

Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh pegawai maka

kecendrungan pegawai untuk menguasai tugas dan pekerjaannya

akan semakin tinggi.

3. Faktor Kesehatan Fisik dan Mental

Faktor fisik dan mental perlu dipertimbangkan dalam menempatkan

pegawai karena tanpa pertimbangan yang matang maka hal-hal yang

akan merugikan organisasi akan terjadi. Penempatan pegawai pada

Page 24: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

18

tugas dan pekerjaan tertentu harus disesuaikan dengan kondisi fisik

dan mental pegawai yang bersangkutan.

4. Faktor Status Perkawinan

Status perkawinan pe gawai perlu mendapatkan perhaitan yang

sangat penting, selain untukk kepentingan kepegawaian juga sebagai

bahan pertimbangan dalam penempatan pegawai. Pegawai yang

masih lajang memiliki kesempatan lebih luas untuk ditempatkan di

berbagai daerah yang membutuhkan sedangkan yang sudah menikah

cenderung lebih terkekang.

5. Faktor Usia

Faktor usia merupakan salah satu pertimbangan dalam penempatan

pegawai. Pegawai yang usia lebih muda relatif memiliki produktivitas

dan kinerja yang tinggi dibandingkan dengan pegawai yang usianya

lebih tua.

Page 25: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

19

BAB 3

METODE PENELITIAN

“Metode pengumpulan data menurut Simanjuntak (2016:87) adalah

merupakan prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara yang digunakan

dalam upaya pencapaian suatu tujuan.” Riset data merupakan suatu

bahan yang mutlak harus dipenuhi dalam suatu penelitian dan selanjutnya

diproses, dianalisis dan kemudian hasilnya akan disajikan Tugas Akhir.

Adapun metode pengumpulan data-data yang diperlukan dalam Tugas

Akhir ini adalah:

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Pada penulisan Tugas Akhir ini membutuhkan data dan informasi

yang ada kaitannya dengan judul tugas akhir ini. Data diperoleh dari Hotel

GranDhika Setibudi Medan

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas

akhir ini adalah sebagai berikut

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Penulis melakukan pengamatan langsung pada tempat yang menjadi

lokasi penelitian. Sumber data informasi yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

a. Pengamatan (Observasi)

Menurut Simanjuntak (2016:89) “Observasi merupakan salah satu

metode data yang tidak terbatas pada orang seperti halnya pada

perihal wawancara atau penggunaan angket, akan tetapi juga terhadap

Page 26: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

20

objek lainnya”. Dalam proses observasi, hal yang berlangsung adalah

proses biologis dan psikologis, yaitu terjadinya proses pengamatan dan

ingatan.

b. Wawancara

Menurut Simanjuntak (2016:91) “wawancara merupakan alat re-cheking

atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh

sebelumnya”. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian

kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-

depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan

atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Dalam metode ini

penulis mengumpulkan data dengan cara mewawancarai langsung

human resource manager di Hotel GranDhika Setiabudi Medan.

2. Studi pustaka (Library Research)

Menurut Simanjuntak (2016:92) “Studi pustaka dengan teknik

dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dari laporan-laporan

yang telah diolah sebelumnya”. Penulis melakukan riset studi pustaka

dengan cara membaca dari buku- buku literature, internet, dan

dokumen-dokumen perusahaan yang mendukung data sesuai dengan

objek penelitian dalam penulisan Tugas Akhir.

Page 27: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

21

3.2 Jenis Sumber Data

Data adalah segala sesuatu pertanyaan yang berupa fakta dan

kenyataan yang berasal dari penelitian atau pengamatan. Data berupa

tulisan, sumber khusus, angka-angka atau gabungan dari keseluruhan.

Jenis data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

1. Data primer

“Sumber data primer menurut Sugiono (2018:225) adalah bentuk

varibel atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau

perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal

ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenan memberikan

informasi sesuai dengan variabel yang diteliti.” Pada penelitian ini

sumber data yang diperoleh dari wawancara dengan manager dan

beberapa karyawan yang ada di Hotel GranDhika Setiabudi Medan.

2. Data sekunder

Sumber data sekunder menurut Sugiono (2018:225) merupakan

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data, misalnya lewat orang lain. Data sekuder yang diperoleh penulis

adalah dengan cara membaca buku-buku refrensi yang berhubungan

dengan perekrutan dan penempatan serta membaca dokumen terkait.

3.3 Teknik Analisis Data

“Analisis data menurut Simanjuntak (2016:97) merupakan tahapan

strategis dari suatu penelitian atau riset, yang menjembatani bagian

pendahuluan, tinjauan pustaka dengan hasil serta simpulan yang akan

Page 28: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

22

ditarik dari suatu sumber”. Menganalisis adalah menguraikan secara

sistematis data sebelum menyajikan hasil temuan. Untuk menguji

kebenaran yang telah dikemukakan penulis menggunakan teknik analisis

deksriptif, yaitu metode dengan mengumpulkan, mengkalisifikasikan,

menganalisis data sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang

bagaimana sistem perekrutan dan penempatan pada Hotel GranDhika

Setiabudi Medan.

Page 29: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

23

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Hotel GranDhika merupakan salah satu properti dari PT Adhi Karya

(Persero) Tbk. (ADHI) yang sedang mengoptimalkan asetnya dengan

mengembangkan usahanya di dunia Hotel dan Properti. Melalui PT. Adhi

Commuter Properti, ADHI akan membuka jaringan Hotel GranDhika di

beberapa kota besar di Indonesia menyusul Hotel GranDhika

Iskandarsyah Jakarta, Hotel GranDhika Setiabudi Medan, Hotel

GranDhika Pemuda Semarang dan di beberapa kota besar lainnya.

Hotel GranDhika Setiabudi Medan adalah sebuah hotel bintang 4

kedua yang dimiliki oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk setelah Hotel

GranDhika Iskandarsyah Jakarta. Hotel ini berlokasi di Jl. Dr. Mansyur No.

169 Medan dengan 123 kamar dengan 6 meeting room, 1 ballroom dan 1

meeting room karaoke. Hotel ini dilengkapi dengan fasilitas koneksi

internet wi-fi gratis, restaurant yang buka selama 24 jam, kolam renang,

fitness center dan spa & massage

4.1.1 Sejarah Hotel GranDhika Setia Budi Medan

Hotel GranDhika Setiabudi Medan pertama kali dibuka untuk umum

pada tanggal 25 Juli 2016. Namun untuk Grand Opening dilakukan pada

tanggal 16 Desember 2016 di Semarang untuk opening 3 properti hotel

GranDhika sekaligus, Hotel GranDhika Iskandarsyah Jakarta, Hotel

Page 30: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

24

GranDhika Setiabudi Medan dan Hotel GranDhika Pemuda Semarang.

Acara grand opening tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Bapak

Ganjar Pranowo. Beliau sekaligus menjadi penandatangan prasasti

peresmian pada saat itu.

1. Brand manifesto

Hotel GranDhika memiliki karakter yang khusus di setiap unitnya,

dilihat dari penggunaan design dan arsitektur. Setiap tamu yang datang

ke Hotel GranDhika membawa keunikan karakter dari seluruh aktifitas

liburan ataupun bisnisnya. Dalam menjalin keharmonisan pelayanan

maka seluruh karyawan yang bekerja dituntut untuk menjaga

keterikatan hubungan bersama tamu dengan memberikan pelayanan

yang nyaman dan hangat. Para tamu diharapkan akan mendapatkan

pengalaman yang berbeda dari Hotel lainnya. Selain dilengkapi dengan

seluruh fasilitas bisnis seperti ruang pertemuan, Hotel GranDhika juga

menyediakan fasilitas kolam renang, spa dan pusat kebugaran untuk

memberikan keseimbangan antara bekerja dan berlibur.

2. Brand value

Hotel GranDhika membawa nilai-nilai (Brand Value) yang bersifat

mengikat untuk seluruh karyawan dan jajaran yang terlibat di dalamnya

dengan tujuan untuk memberikan pengalaman “Stay Life Experience”

kepada tamu :

3. Stay - home away from home

Membawa kesan sahaja dengan menjaga hubungan emosional yang

profesional untuk memberikan rasa nyaman kepada tamu. Hotel

Page 31: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

25

GranDhika tidak sekedar menyediakan fasilitas dan layanan terbaik

tapi juga membantu para tamu untuk memenuhi kebutuhannya selama

mereka berada di hotel.

4. Life - Personal Touch

Pelayanan yang diberikan oleh Hotel GranDhika harus memiliki nilai

aktif dan responsif kepada setiap kebutuhan individu tamu selama

berada di hotel. Hubungan yang terjalin dengan tamu akan

meninggalkan kesan positif, sehingga membuat tamu hotel ingin

tinggal lebih lama atau kembali lagi ke Hotel GranDhika pada

kesempatan lainnya serta merekomendasikan Hotel GranDhika

sebagai pilihan utama kepada tamu lainnya.

5. Experience - Sleep Quality

Kualitas tidur dan istirahat yang baik akan membuat badan lebih segar

dan kesehatan lebih baik serta berpengaruh besar pada setiap

aktivitas tamu di keesokan harinya, hal itulah yang menjadi bagian

penting dari Hotel GranDhika. Oleh karena itu Hotel GranDhika selalu

mengedepankan setiap detail dan elemen yang berkaitan dengan

desain tempat tidur, pencahayaan di kamar (bed lighting), kualitas

tekstur dan warna dari linen yang digunakan di dalam kamar untuk

memberikan kenyamanan pada tamu saat beristirahat.

4.1.2 Visi & Misi

1. Visi

Menjadi hotel berbintang 4 yang selalu menjadi pilihan utama tamu

untuk menginap dan melakukan kegiatan bisnis, dicintai karyawan

Page 32: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

26

sebagai tempat bekerja dan di dukung penuh oleh pemilik hotel

sebagai tempat berinvestasi.

2. Misi

• Memperkenalkan dan mempromosikan jaringan Hotel GranDhika

sebagai jaringan hotel dibawah management PT Adhi Commuter

Properti.

• Hotel GranDhika didukung penuh oleh karyawan yang berbakat,

memiliki semangat, berkepribadian, ramah dan mempunyai jati diri

yang di dasari budaya “To be the Best“ / Selalu ingin menjadi yang

Terbaik.

• Hotel GranDhika memiliki cara kerja yang konsisten, sistimatis dan

terukur dalam setiap aktifitas yang dijalankannya.

4.1.3 Filosofi logo Hotel GranDhika Setiabudi Medan

Gambar 4.1: Logo Hotel GranDhika Setiabudi Medan Sumber: Hotel GranDhika Setiabudi Medan

Logo Hotel GranDhika menggunakan simbol bunga lotus berwarna

kuning emas. Arti bunga lotus sendiri merupakan tanaman yang hidup di

air dan yang dapat bertahan hidup dalam jangka waktu lama. Begitu pula

Hotel GranDhika ini diharapkan kedepannya dapat terus mengembangkan

usaha bisnis perhotelan dan juga memiliki tingkat daya saing yang kuat

Page 33: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

27

ditengah persaingan hotel yang begitu banyak. Sedangkan warna merah

mengambil warna turunan dari PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk. yang

mewakili sifat semangat dan energik serta orientasi untuk terus

berkembang.

Gambar: 4.2 Elemen Logo Hotel GranDhika Setiabudi Medan Sumber: Hotel GranDhika Setiabudi Medan

5 tangkai lotus diatas mewakili 5 elemen penting yang terangkai

dalam satu kesatuan dan saling bersinergi dengan satu tujuan untuk

mensukseskan visi dan misi Hotel GranDhika. Selain itu juga warna

kuning emas yang berada pada lambang lotus tersebut menunjukan

energi sosial, loyalitas dan kerjasama serta simbol kejayaaan dengan

membawa energi sosial positif yang diciptakan didalam lingkungan

internal maupun external yang dapat menciptakan loyalitas dan kerjasama

yang baik dalam perusahaan.

4.1.4 Struktur organisasi Hotel GranDhika Setiabudi Medan

Struktur organisasi merupakan susunan atau perwujudan yang

memcerminkan arus atau garis perintah, tugas, kewajiban serta tanggung

jawab. Pada umumnya suatu organisasi digambarkan dalam bentuk

bagan tetentu dan dapat dilihat dengan jelas tentang tugas dan

kedudukan masing-masing dalam organisasi tersebut.

1. Customer / tamu

2. Staff

3. Owner / investor

4. Supplier / vendor

5. Lingkungan

Page 34: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

28

Dalam menjalankan fungsi-fungsi dan tugas masing-masing, serta

memperlancar aktifitas arus kerja perusahaan, maka diperlukan struktur

organisasi yang jelas dalam mencapai suatu tujuan serta dapat

mengetahui posisi, tugas dan wewenang setiap departemen tersebut

Bentuk struktur organisasi pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan

adalah struktur organisasi garis atau Line Organization yang

menggambarkan pembagian tugas, dan tanggung jawab di dalam

perusahaan dan dapat di lihat pada lampiran satu.

Tugas organisasi per departemen pada Hotel GranDhika Setiabudi

Medan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Housekeeping Department (Tata Graha), yaitu departemen yang

bertangung jawab atas kebersihan hotel baik itu kamar hotel maupun

area umum hotel.

2. Front Office Department (Kantor Depan), adalah departemen yang

bertugas dan bertanggung jawab atas pemesanan dan penjualan

kamar hotel, serta menangani tamu yang check in maupun check out.

3. Food and Beverage Department adalah departemen yang membawahi

Food and Beverage Product dan Food and Beverage Service.

4. Engineering Department, salah satu bagian dari hotel yang bertugas

untuk memperbaiki dan melakukan perawatan barang barang hotel

yang berupa mesin. Bertanggung jawab atas seluruh operasional

perbaikan dan perawatan barang barang hotel yang berupa mesin.

5. Sales and Marketing Department, adalah bagian yang ada di hotel

yang bertugas atas penjualan dan pemasaran dari hotel, serta

Page 35: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

29

bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh kegiatan yang

berhubungan dengan dengan kegiatan penjualan dan pemasaran hotel.

6. Human Resource Department adalah departemen yang bertanggung

jawab atas pemilihan dan perekrutan sumber daya manusia di hotel

serta bertugas untuk menangani hal hal diluar hotel yang berhubungan

dengan masyarakat.

7. Accounting Department, bertugas untuk mengawasi seluruh

pengeluaran dan pemasukan hotel yang berhubungan dengan Hotel

Revenue.

4.2 Proses rekrutmen pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan

Sebelum melakukan proses rekrutmen, Hotel GranDhika Setiabudi

Medan terlebih dahulu menentukan kebutuhan tenaga kerja pada

perusahaan sesuai dengan permintaan user. Hal ini mirip dengan teori

proses rekrutmen yang biasanya bermula atas kebutuhan akan tenaga

kerja. Misalnya departemen sales and marketing pada Hotel GranDhika

Setiabudi Medan membutuhkan tenaga kerja dikarenakan kurangnya

tenaga kerja dalam bagian mereka. Maka departemen sales and

marketing dapat mengajukan permintaan atas tenaga kerja yang

dibutuhkan kepada pihak human resource department, sebagai

departemen yang bertanggung jawab atas penyediaan sumber daya

manusia. Proses rekrutmen dimulai ketika pelamar dicari dan diakhiri

ketika lamaran-lamaran para pelamar diserahkan atau dikumpulkan.

Dengan adanya proses rekrutmen, perusahaan memiliki harapan untuk

Page 36: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

30

dapat menemukan kandidat yang sesuai dengan kualifikasi yang

dibutuhkan perusahaan.

4.2.1 Sumber Rekrutmen pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan

Hotel GranDhika Setiabudi Medan melakukan rekrutmen sesuai

dengan teori yaitu dengan menggunakan sumber internal dan eksternal.

Dari hasil wawancara mengenai hal tersebut, penulis memperoleh, pada

Hotel GranDhika Setiabudi Medan, dua sumber tersebut diterapkan

seperti berikut:

1. Sumber internal

Hotel GranDhika Setiabudi Medan mengaplikasikan sumber internal

dalam perekrutan dengan mengangkat karyawan yang ada dalam

hotel. Hal ini dilakukan pada saat ada posisi yang kosong pada bagian

tertentu, maka akan segera dilakukan penawaran pekerjaan pada

karyawan yang ada di dalam hotel. Metode dilakukan sesuai dengan

teori, yaitu menempelkan pemberitahuan pada papan pengumuman,

pengumuman lisan, penelitiaan riwayat kerja pegawai (personal

resort), penelitian daftar promosi berdasarkan kinerja pegawai,

melakukan pemeringkatan dari kegiatan penilaian, melakukan

pengecekan daftar senioritas, dan melihat daftar yang dibuat menurut

keterampilan pada sistem informasi SDM organisai. Hal tersebut

dilakukan sebagai dasar keputusan untuk mengangkat dan memberi

kesempatan pada karyawan tersebut. Sebagai contoh, bila ada posisi

yang kosong pada bagian front office maka bagian HRD akan

menawarkan pada karyawan dalam hotel yang berminat pada posisi

Page 37: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

31

kosong tersebut. Karyawan yang dianggap memiliki kinerja yang baik,

maka akan dipromosikan dan menempati posisi yang lowong tersebut.

2. Sumber eksternal

Pada teori sumber eksternal, Hotel GranDhika Setiabudi Medan

melakukan periklanan dalam proses rekrutmennya. Dalam kasus ini,

Hotel GranDhika tidak mengkhususkan pekerjaan lowong tersebut

pada tiap lulusan pariwisata. Periklanan tersebut diaplikasikan pada

media-media sosial dengan mencantumkan beberapa bagian posisi

yang dibutuhkan dan syarat-syarat kualifikasi tenaga kerja yang

dibutuhkan perusahaan. Sebagai contoh, terdapat posisi kosong

sebagai waitress/waiter. Maka pihak HRD akan membuat suatu iklan

dan menyebar pada media sosial dengan mencantumkan deskripsi

pekerjaan dari posisi kosong tersebut. Diharapkan dengan melakukan

periklanan, semakin banyak pelamar yang melamar, dan semakin

banyak pula kesempatan untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik

dan terkualifikasi.

4.2.2 Metode Rekrutmen pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan

Metode yang biasanya digunakan pada pada Hotel GranDhika

Setiabudi Medan adalah metode terbuka, namun tidak menutup

kemungkinan untuk memakai metode tertutup. Hal tersebut diterapkan

sama dengan teori, berikut penjelasannya:

1. Metode terbuka

Metode terbuka pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan dilakukan

dengan menginformasikan lowongan dengan beberapa posisi yang

Page 38: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

32

dibutuhkan kepada masyarakat luas melalui media sosial dan media

cetak yaitu dengan tujuan untuk memasang iklan lowongan pekerjaan,

sehingga informasi rekrutmen ini dapat tersebar dengan luas.

Periklanan posisi yang kosong dimaksudkan agar Hotel GranDhika

mendapatkan peluang yang lebih besar dalam mencari kandidat

dengan kuaifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sehingga,

diharapkan dengan metode terbuka ini banyak pelamar yang melamar

sehingga kesempatan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memiliki

kompetensi tinggi terbuka luas bagi perusahaan.

2. Metode tertutup

Metode tertutup adalah metode yang informasi pekerjaannya diberikan

pada karyawan atau orang-orang tertentu lainya. Pada metode ini hotel

biasanya mengaplikasikan pada saat-saat genting di mana dibutuhkan

tenaga kerja sementara untuk dipakai dalam membantu pekerjaan

yang mendesak, seperti saat digunakannya hotel dalam acara yang

besar, sehingga membutuhkan tenaga kerja yang cukup untuk

membantu dalam acara besar tersebut. Metode tertutup ini dilakukan

untuk mendapatkan tenaga kerja dengan sesegera mungkin dan

diharapkan dapat mengurangi biaya, seperti biaya periklanan dalam

mengiklankan posisi yang lowong. Penggunaan metode tertutup ini

saat berguna pada perusahaan membutuhkan tenaga kerja dengan

cepat. Sehingga tidak perlu lama untuk menunggu perkerut yang ingin

melamar. Metode ini dilakukan dengan menginformasikan kepada

Page 39: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

33

trainee yang sudah pernah belajar pada Hotel GranDhika Setiabudi

Medan.

4.2.3 Kendala Rekrutmen pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan

Kendala yang dihadapi perusahaan dalam proses perekrutan pada

umumya muncul dari organisasi, perekrut serta lingkungan eksternal.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan, penulis

uraikan kendala dalam teori dengan kendala yang dihadapi oleh Hotel

GranDhika Setiabudi Medan.

1. Karakter organisasional

Karakter Organisasional Hotel GranDhika Setiabudi Medan adalah

tersentralisasi, sehingga kendala dalam pengambilan keputusan tidak

berpengaruh besar terhadap proses perkerutan.

2. Citra organisasi

Sebagai hotel dengan citra yang cukup baik di mata masyarakat luas

dapat dikatakan bahwa Hotel GranDhika Setiabudi Medan sendiri pun

sudah menjadi perusahaan yang cukup memikat para calon tenaga

kerja.

3. Kebijakan organisasional

Dalam perekrutan tenaga kerja Hotel GranDhika cukup berhati-hati

dalam menginformasikan analisis jabatan dan perencanaan

kepegawaian. Kebijakan organisasional yang dimaksudkan adalah

sebagai berikut:

Page 40: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

34

a. Kebijakan promosi internal

Hotel GranDhika Setiabudi Medan dalam menerapkankan kebijakan

promosi internal sering sekali menghadapi kendala di mana tenaga

kerja yang dirasa cukup mampu dan layak untuk dipromosikan

terkadang merasa kurang siap dan takut menghadapi tanggung

jawab yang lebih besar. Dalam kasus ini, pihak human resource

departement biasanya akan mencoba untuk meyakinkan tenaga

kerja dengan tanggung jawab yang akan dihadapi, dan memastkan

bahwa pihak-pihak terkait akan turut membantu dalam meningkatkan

pengetahuan karyawan tersebut, sehingga mampu mengemban

tanggungjawab yang akan dihadapi saat karyawan tersebut sudah

dipromosikan.

b. Kebijakan kompensasi

Dalam hal ini Hotel GranDhika memiliki kebijakan UMR serta

diterapkan pula kebijakan pembagian laba, dan Hotel GranDhika juga

menyediakan asuransi BPSJ Ketenagakerjaan serta Kesehatan, juga

BNI Life yang sangat bermanfaat bagi calon tenaga kerja yang ingin

bergabung dengan hotel GranDhika. Sehingga dalam kebijakan

kompensansi Hotel GranDhika dapat dianggap mampu menarik

minat para calon tenaga kerja.

c. Kebijakan status kepegawaian

Hotel GranDhika menganut kebijakan pengangkatan pegawai paruh

waktu dan pegawai sementara. Hal ini dapat terjadi diakibatkan

tingginya permintaan akan tenaga kerja dalam keadaan tertentu,

Page 41: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

35

misalnya dalam keadaan di mana hotel akan dipakai untuk acara

yang besar, maka akan dibutuhkan tenaga kerja sementara untuk

membantu dalam kedaan tersebut. Kebijakan pegawai paruh waktu

sedikit mengurangi minat para pekeja untuk bergabung. Mengatasi

hal ini, biasanya Hotel GranDhika Setiabudi Medan akan segera

mencari kandidat dengan menghubungi kembali para trainee yang

dianggap mampu menolong dalam acara tersebut.

d. Kebijakan pengangkatan internasional

Dalam hal ini Hotel GranDhika tidak mengkhususkan perlu adanya

pekerja asing dalam mengisi posisi yang kosong.

4. Rencana strategik dan rencana SDM

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan saat wawancara.

Kendala dalam rencana strategik dan rencana SDM tidak terlalu

berpengaruh dalam proses perekrutan, dikarenakan cukup selarasnya

permintaan dari user dengan kebutuhan tenaga kerja yang diingikan.

Sebagai contoh, dibutuhkannya seorang receptionist maka user dapat

mengajukan permintaan tenaga kerja dengan kualifikasi yang sesuai

dengan kebutuhan akan receptionist maka pihak human resurce

departement dapat dengan mudah menyusun rencana strategik guna

mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan.

5. Kebiasaan perekrut

Melalui wawancara langsung dengan perekrut Hotel GranDhika

Setiabudi Medan penulis diyakinkan bahwa perekrut sangat berhati-

hati dalam setiap proses rekrutmen. Dalam merekrut, manajer HRD

Page 42: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

36

melakukan perekrutan dengan penuh pertimbangan, sehingga

memuaskan user dalam hasil rekrutmen yang dilakukan manajer HRD.

Dengan adanya kebiasaan yang baik ini. Dapat dikatakan, bahwa

kendala dalam hal ini tidak berpengaruh besar dalam proses

rekrutmen.

6. Kondisi eksternal

Pada kendala ini, perekrut menyatakan bahwa selama perkerut

mengikuti aturan yang pemerintah buat, maka tidak akan ada masalah

dalam perekrutan. Tak perlu melakukan diskriminasi atau

memperkerjakan anak di bawah umur.

7. Daya tarik pekerjaan

Pekerjaan yang memiliki gaji rendah terkadang menjadi kendala dalam

menarik minat calon karyawan, begitu pula pekerjaan yang sifatnya

sementara juga memiliki daya tarik yang cukup rendah, jenis pekerjaan

yang melelahkan namun tidak sebanding dengan gaji yang diharapkan

calon karyawan juga menjadi kendala paling umum yang dialami tiap

organisasi, termasuk Hotel GranDhika Setiabudi Medan sendiri.

Sebagai contoh, pekerja harian pada bagian housekeeping yang

kadang tidak puas dengan gaji yang diterima selalu menjadi masalah

bagi perusahaan, dalam sisi kemanusiaan dan keprofesionalan bisnis.

8. Persyaratan pekerjaan

Sebagai bisnis yang bergerak dalam bidang pariwisata, ternyata syarat

umumnya adalah calon karyawan terutama karyawan yang ingin sekali

ditempatkan pada bagian operasional, diwajibkan fasih dalam

Page 43: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

37

berbahasa inggris. Ternyata kendala ini sudah sangat sering terjadi,

karna kurang ditemukannya pelamar yang benar-benar berani untuk

syarat tersebut. Sebagai contoh saat penulis mengamati proses job fair

yang dikuti oleh Hotel GranDhika Setiabudi Medan, banyak calon

pelamar yang terkendala dengan syarat fasih berbahasa Inggris.

Kendala lain yang dapat ditemukan adalah kejujuran menjawab saat

melakukan interview, di mana ditemukan ketidaselarasan antara data

yang ada di lamaran dengan apa apa yang diucapkan pelamar saat

wawancara, serta kurang pahamnya pelamar terhadap kualifikasi dirinya

sendiri. Misalnya di dalam data lamaran pekerjaan oleh pelamar tersebut

aktif dalam berkomukasi bahasa inggris, tetapi pada saat wawancara,

pelamar tersebut sama sekali kurang mampu berkomunikasi dengan

bahasa inggris. Seorang lulusan administrasi yang tidak memahami

administrasi itu sendiri sebagai bidang ilmu yang seharusnya sudah

dipahami. Ketidaksesuain tersebut, menyebabkan perekrut tak dapat

menerima calon karyawan tersebut, dikarenakan tidak terpenuhi kualifikasi

yang diharapkan dari Hotel GranDhika Setiabudi Medan.

4.2.4 Seleksi Pegawai pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan

Hasil wawancara yang penulis lakukan dengan manajer HRD.

menambahkan informasi bahwa proses seleksi calon karyawan pada

Hotel GranDhika Setiabudi Medan sedikit berbeda dengan teori, dimana

tahapan yang digunakan yaitu:

1. Seleksi administrasi

Page 44: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

38

Proses seleksi surat lamaran atau penilaian administrasi pada Hotel

GranDhika Setiabudi Medan yang dilakukan oleh human resource

departement, sesuai kriteria yang dibutuhkan untuk menempati suatu

posisi tertentu.

Syarat pada surat lamaran harus melampirkan;

a. Surat lamaran kerja

b. Daftar riwayat hidup

c. Fotocopy ijazah dan transkip nilai terakhir yang dilegalisir

d. Fotocopy KTP dan KK

e. Pas foto ukuran 3x4 sebanyak dua lembar dan foto seluruh

badan satu lembar

f. Kelengkapan berkas pendukung lainnya seperti sertifikat, dll

2 Wawancara

Para pelamar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi akan

mengikuti tahapan wawancara. Hotel GranDhika Setiabudi Medan

memiliki dua tahapan wawancara yaitu;

a. Wawancara Human Resource Department

Terlebih dahulu calon karyawan melakukan wawancara dengan human

resource manager. Wawancara HRM memiliki peran yaitu mempunyai

tanggung jawab besar dalam menyeleksi pelamar yang pada dasarnya

sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan. Wawancara

ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kemampuan yang dimiliki

calon karyawan dan cara berpenampilan, bersikap sopan, dan

berkomunikasi baik. Wawancara dilakukan untuk mengetahui data-

Page 45: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

39

data yang berhubung secara pribadi, pengalaman kerja serta menilai

dan memilih calon tenaga kerja yang memenuhi syarat. Para pelamar

yang lulus wawancara akan diumumkan melalui e-mail atau melalui via

SMS setelah wawancara diselenggarakan, maka mereka akan

mengikuti wawancara selanjutnya.

b. Wawancara User

Tahap selanjutnya yaitu wawancara oleh user/client dari pada Hotel

GranDhika Setiabudi Medan. Wawancara ini akan menjadi final

apakah si pelamar diterima atau tidak, karena setelah mengikuti tes

wawancara dengan HRM dan User disalah satu tersebut lulus, maka

dinyatakan tidak lulus. Tetapi kedua tahap tersebut lulus, maka

dikatakan lulus saat wawancara. Wawancara user juga memiliki peran

penting yaitu wawancara kerja dengan orang-orang terkait atau

diwawancarai oleh orang yang bekerja di posisi yang sama dengan

posisi yang dilamar oleh calon karyawan. Wawancara user juga berhak

menentukan apakah calon pelamar yang lulus wawancara bisa sesuai

dengan posisi pekerjaan yang dilamar dan para pelamar yang lulus

pada wawancara ini akan diumumkan melalui telepon setelah

wawancara.

3 Medical Check Up

Medical Check Up dilakukan untuk mengetahui seberapa sehat fisik

dari calon karyawan, apakah memungkin untuk ditempatkan pada

posisi yang dibutuhkan oleh Hotel GranDhika Setiabudi Medan sendiri,

atau justru fisik dari calon karyawan tersebut memiliki masalah yang

Page 46: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

40

tidak bisa ditolerir sehingga terpaksa harus dieleminasi dan digantikan

oleh kandidat lain yang dianggap cukup baik dalam menempati posisi

tersebut.

4.3 Penempatan pada Hotel GrandHika Setiabudi Medan

Penempatan dengan konsep bersumber dari pihak eksternal ini akan

dilakukan setelah kandidat dinyatakan lulus pada tahap seleksi. Tenaga

kerja yang sudah lulus dalam tahap seleksi akan segera ditempatkan

pada posisi yang dibutuhkan. Pada tahap awal karyawan baru tersebut

akan diorientasi terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar,

karyawan baru tersebut dapat mengenal pekerjaan dan bagian di mana

dia ditempatkan lebih baik. Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada

tahap penempatan, karyawan baru tersebut belum dianggap sebagai

karyawan tetap, karyawan tersebut akan diangkat menjadi karyawan tetap

setelah berhasil melewati satu bulan masa percobaan. Hal ini tentu

berlaku pada karyawan yang baru, setelah dinyatakan lulus seleksi. Pada

Hotel GranDhika Setiabudi Medan berlaku pula konsep penempatan

karyawan dari lingkungan internal. Jika bersumber dari lingkungan internal

maka akan dilihat siapa karyawan yang dianggap memiliki kualifikasi dan

kemampuan dengan catatan penilaian yang dilakukan selama karyawan

tersebut bekerja.

Berikut tabel penempatan pegawai pada Hotel GranDhika Setiabudi

Medan:

Page 47: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

41

Tabel 4.1 Penempatan pada Hotel GranDhika Sumber: Hotel GranDhika Setiabudi Medan

PENDIDIKAN TERAKHIR

No DEPT. NAMA JABATAN 2018

STRATA

KELOMPOK TEKNIK /

JURUSAN

STRATA NON

TEKNIK

1 FO MAJID BELL CAPTAIN SMA SLTA NON

TEKNIK IPS

2 FO FAJAR ALIEF GUEST SERVICE AGENT

SMK SLTA NON

TEKNIK PERHOTELAN

3 FO FEBRIYAN ZABADI SIREGAR FO SUPERVISOR S-1 SARJANA NON

TEKNIK KOMUNIKASI

4 FO DIAN PERTIWI GUEST SERVICE AGENT

SMK SLTA NON

TEKNIK ADMINISTRASI PERKANTORAN

4 FO YOHANNES MIAN P PURBA GUEST SERVICE AGENT

SMK SLTA NON

TEKNIK PERHOTELAN

5 FO MOHAMMAD GHANI DUTY MANAGER D-3 DIPLOMA NON

TEKNIK PARIWISATA

6 FO LELY CHAIRANI GUEST RELATION OFFICER

SMK SLTA NON

TEKNIK PARIWISATA

7 FO AHMAD RITHAUDDIN BATUBARA

FRONT OFFICE MANAGER

S-1 SARJANA NON

TEKNIK SASTRA INGGRIS

8 FO DEPO PATRA DINATA DUTY MANAGER D-3 DIPLOMA NON

TEKNIK SASTRA INGGRIS

9 FO MUKLIS IBOY HARDI SIBURIAN

GUEST SERVICE AGENT

D-3 DIPLOMA NON

TEKNIK PERHOTELAN

10 HK SURIADI ROOM ATTENDANT SMA SLTA NON

TEKNIK IPS

11 HK TONY ANDRIANSYAH ROOM ATTENDANT SMK SLTA NON

TEKNIK TEKNIK MESIN

12 HK GEORGE RICKY DAVID DOBBERT

ROOM ATTENDANT SMK SLTA NON

TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKA

13 HK AMAN ROOM ATTENDANT SMA SLTA NON

TEKNIK

14 HK SRI REZEKI BATUBARA LINEN ATTENDANT SMK SLTA NON

TEKNIK AKUNTANSI

15 HK QURNIA RAZALI SIREGAR LINEN ATTENDANT SMK SLTA NON

TEKNIK

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

16 HK SUPRIADI EXECUTIVE HOUSE KEEPING

D-3 DIPLOMA NON

TEKNIK PERHOTELAN

17 HK JOOJI JESSE PRIANTO TAMPUBOLON

HK SUPERVISOR D-3 DIPLOMA NON

TEKNIK PARIWISATA

18 HK HENDRA HK SUPERVISOR SMA SLTA NON

TEKNIK IPS

19 HK ARTIRA MUFLINA STAND BY S-1 SARJANA TEKNIK SISTEM INFORMATIKA

20 HK RICO ARDIANSYAH HK SUPERVISOR SMK SLTA NON

TEKNIK AKOMODASI PERHOTELAN

21 HK RIZALDI AFIS HK SUPERVISOR SMA SLTA NON

TEKNIK IPS

22 FB DIMAS GUSTI COOK SMK SLTA NON

TEKNIK TEKNIK MESIN OTOMOTIF

23 FB SUTANTO HARAHAP EXECUTIVE CHEF SMA SLTA NON

TEKNIK

24 FB JULI WAHYUDI COOK D-3 DIPLOMA NON

TEKNIK PERHOTELAN

25 FB INDRA GUNAWAN COOK SMK SLTA NON AKUNTANSI

Page 48: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

42

TEKNIK

26 FB ANDI MAIDANI COOK STM SLTA TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

27 FB YUBA HENDRATMO COOK SMK SLTA TEKNIK MESIN PRODUKSI

28 FB MHD. IBRAHIM SAPUTRA HUTAGALUNG

COOK SMA SLTA NON

TEKNIK IPS

29 FB RELVIE YUSSANDI COOK SMA SLTA NON

TEKNIK IPS

30 FB DONARTIN SITUMEANG COOK SMA SLTA NON

TEKNIK SMA N 1 SIPOHOLON

31 FB REGINA DARMAYANTI CHEF DE PARTIE S-1 SARJANA NON

TEKNIK TATA BOGA

32 FB DINAR RAHAYUNINGSIH COOK SMK SLTA NON

TEKNIK PATISERI

33 FB LEDIS ARBEN SITUMORANG STEWARD SPV SMK SLTA TEKNIK TEKNIK ELEKTRO

34 FB AGUS SETIAWAN F & B MANAGER S-1 SARJANA NON

TEKNIK MANAJEMEN

35 FB DODI SUPRIAWAN OUTLET MANAGER SMU SLTA NON

TEKNIK

36 FB DEVIT ALI FB CAPTAIN D-1 DIPLOMA TEKNIK MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER

37 FB DEDEK ARDIANTO FB ATTENDANT SMK SLTA TEKNIK TEKNIK OTOMOTIF

38 FB M. JAKA UTAMA FB ATTENDANT SMK SLTA NON

TEKNIK AKUNTANSI

39 FB PITRA DWI DAHANA FB CAPTAIN SMA SLTA NON

TEKNIK

40 FB A EDO RIANDRA FB CAPTAIN SMU SLTA NON

TEKNIK

41 FB GLORIA SINAMBELA OUTLET MANAGER D-3 DIPLOMA NON

TEKNIK PERHOTELAN

41 FB RIKA DWI JAYANTI FB ATTENDANT SMK SLTA NON

TEKNIK AKOMODASI PERHOTELAN

42 FB MONICA RUMAPEA FB ATTENDANT SMK SLTA NON

TEKNIK AKOMODASI PERHOTELAN

43 FB ADINDA PRIHARTINI FB ATTENDANT SMK SLTA NON

TEKNIK AKOMODASI PERHOTELAN

44 FB ARDIAH APRIANI NASUTION FB ATTENDANT SMK SLTA NON

TEKNIK AKOMODASI PERHOTELAN

45 FB HAFIDZ SAFIRA FB ATTENDANT SMK SLTA TEKNIK TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

46 ENG DEDY SALMAN ENG SPV SMK SMK TEKNIK TEKNIK MESIN

47 ENG FRENGKY MARPAUNG ENG STAFF SMK SLTA TEKNIK TEKNIK OTOMOTIF

48 ENG M. ARIEF RACHMAN ENG ADMIN S-1 SARJANA TEKNIK TEKNIK ELEKTRO

49 ENG FENDI TAMTOMO ASS. CHIEF ENGINEERING

S-1 SARJANA TEKNIK TEKNIK ELEKTRO

50 ENG FIRMAN HARIHADY ENG SPV SMU SLTA NON

TEKNIK

51 ENG ANDRI ALMAJID ENG STAFF SMK SLTA TEKNIK TEKNIK OTOMOTIF

52 ENG CITRA KESUMA ENG STAFF SMA SLTA NON

TEKNIK

53 ENG RAHMAD AIDIL ENG STAFF SMK SLTA TEKNIK TEKNIK MESIN

54 SM FLORENCE BR TARIGAN RESERVATION AGENT S-1 SARJANA NON

TEKNIK SASTRA INGGRIS

55 SM IRMA KATRIANA DIRECTOR OF SALES D-3 DIPLOMA NON

TEKNIK PARIWISATA

Page 49: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

43

56 SM NURWINDA SARI MANIK BUSSINESS DEV MANAGER

S-1 SARJANA NON

TEKNIK SASTRA INGGRIS

57 SM LUKMAN HELMI BUSSINESS DEV MANAGER

S-1 SARJANA

58 SM JOSUA CHRISTANTO MJ SITUMEANG

BUSSINESS DEV EXECUTIVE

D-3 DIPLOMA MANAJEMEN PERHOTELAN

59 SM SARI MUTIARA PUTRI BUSSINESS DEV EXECUTIVE

D-3 DIPLOMA MANAJEMEN PERHOTELAN

60 HR EDYSON SINAGA ASS. CHIEF SECURITY D-3 DIPLOMA NON

TEKNIK SATRA INGGRIS

61 HR LANI NOVITA SARI HR ADMIN S-1 SARJANA NON

TEKNIK

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

62 HR T FERDINAND S LUMBANTOBING

HR MANAGER S-1 SARJANA NON

TEKNIK ADMINISTRASI NEGARA

63 FIN IKA SUKAWATY FINANCIAL CONTROLLER

S-1 SARJANA NON

TEKNIK AKUNTANSI

64 FIN DEDI SUPRIADI PURCHASING Spv SMU SLTA NON

TEKNIK IPS

65 FIN HARI SUWENDI General Cashier S-1 SARJANA NON

TEKNIK ILMU ERPUSTAKAAN

66 FIN IMIS MUSTIKA ACCOUNT PAYABLE ( CLERK )

S-1 SARJANA NON

TEKNIK MANAJEMEN

67 FIN FAISAL ABDILLAH ACCOUNT RECEIVABLE S-1 SARJANA NON

TEKNIK AKUNTANSI

68 FIN DEDDY KURNIA LUMBAN TOBING

COST CONTROLLER S-1 SARJANA NON

TEKNIK AKUNTANSI

69 FIN SAMUEL HEDDY NUGRAHA PASARIBU

RECEIVING / STORE S-1 SARJANA TEKNIK TEKNIK INFORMATIKA

70 FIN ZAILANI AMIR SIREGAR INCOME AUDITOR S-1 SARJANA NON

TEKNIK ILMU KOMPUTER

71 FIN ARION MUNTHE COST CONTROLLER STM SLTA TEKNIK

72 FIN CUT YUNI HARTI ACCOUNTANT S-1 SARJANA NON

TEKNIK AKUNTANSI

73 FIN ENDAR SUPRAYITNO ASST. IT MANAGER S-1 SARJANA TEKNIK SISTEM INFORMATIKA

74 A&G JESICA R Y MANIK PA to GM i/c PR D-1 DIPLOMA TEKNIK INFORMATIKA KOMPUTER

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa karyawan yang

ditempatkan pada posisi yang kurang tepat dengan lulusan karyawan

tersebut. Sebagai contoh, pada departemen food and beverage product

di mana karyawan yang berkerja pada bagian tersebut seharusnya

adalah karyawan dengan kemampuan memasak dan latar belakang

pendidikan memasak pula. Bila dikaji lebih dalam, terdapat

ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dengan posisi pekerjaan yang

dimiliki. Sebagai contoh, seorang lulusan SMK Pariwisata yang

ditempatkan pada bagian front office tentu hal ini dapat dikatakan benar

dari konsep the right man on the right place, latar belakang pendidikan

Page 50: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

44

pariwisata yang sesuai dengan deskripsi jabatan sebagai front officer yang

juga harus mampu melayani para tamu yang ingin menginap di hotel

menjadi dasar bahwa tepatnya konsep the right man on the right place

diterapkan berbeda dengan seorang lulusan teknik mesin yang

ditempatkan pada bagian food and beverage product, jelas hal ini

menimbulkan keraguan akan tepatnya konsep the right man on the right

place tersebut diaplikasikan dalam perusahaan. Ternyata bila dikaji lebih

dalam teori penempatan juga adalah suatu proses penugasan kembali,

hal ini sesuai dengan konsep penempatan yang bersumber dari pihak

internal.

Tak dapat dipungkiri bahwa penempatan memiliki teori yang sangat

luas, di mana penempatan dibagi atas promosi bila karyawan tersebut

memiliki kinerja yang meningkat, dan demosi bila kinerja karyawan

tersebut tidak sesuai dengan permintaan perusahaan, atau bahkan jauh

dari kriteria kinerja yang baik. Hal ini pun berlaku pada Hotel GranDhika

Setiabudi Medan.

Hal tersebut menjadi dasar untuk mencari tahu, tentang proses

penempatan seseorang dengan tugas barunya bila dilihat dari latar

belakang pendidikan yang berbeda dengan posisi jabatan yang dimiliki?

Benarkah konsep the right man on the right place ternyata berkaitan juga

dengan kasus karyawan yang tidak sesuai background education dengan

job description yang diemban?. Berlandaskan keingintahuan tersebut

penulis mendapatkan kesimpulan bahwa, lulusan teknik tersebut adalah

mantan karyawan sementara, yang awalnya bekerja sebagai seorang

Page 51: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

45

steward pada hotel tersebut yang memilik kinerja yang baik, sehingga

memungkinkan untuk dipromosikan pada jabatan yang baru, yang tingkat

tanggungjawabnya lebih besar yang dipromosikan menjadi karyawan

dengan jabatan memasak (cook).

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan penempatan karyawan

melalui promosi jabatan tersebut didasarkan pada penilaian sebagai

berikut:

1. Melakukan interview dengan atau wawancara dengan calon yang

bersangkutan.

2. Melihat catatan laporan kemajuan prestasi kerja selama ini.

3. Melakukan diskusi dan tanya jawab dengan pimpinan departemen

tempat ia bekerja.

Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan

tersebut memang layak untuk dipromosikan sehingga menempati jabatan

yang lebih tinggi. Dapat ditambahkan bahwa, konsep the right man on the

right place yang diaplikasikan dalam Hotel GranDhika Setiabudi Medan,

bukan hanya berlandaskan pada latar belakang pendidikan yang harus

sesuai dengan dengan deskripsi pekerjaan semata, namun juga pada

penilaian akan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan.

Dalam hal ini diperlukan upaya untuk menilai dan menggali kompetensi

seseorang hingga memahami nilai-nilai (values) yang ada pada dirinya,

kemudian disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang tepat untuk

karyawan tersebut. Apabila seorang pimpinan bisa menilai dan

memahami makna kompetensi (sekumpulan sifat, pengetahuan dan

Page 52: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

46

keterampilan yang dimiliki dan membedakan dengan yang lain) secara

baik dan menempatkannya pada tempat yang sesuai, maka pimpinan bisa

mempergunakannya sebagai kekuatan untuk mendapatkan sinergi tanpa

merusak makna dari perbedaan itu.

Selain hal tersebut hasil lain yang didapatkan penulis melalui

pengamatan dan wawancara, jenis penempatan yang umum pada Hotel

GranDhika Setiabudi Medan diuraikan sebagai berikut:

1. Promosi

Promosi akan dilakukan pada karyawan yang dianggap layak,

berdasarkan kinerja karyawan lama tersebut. Bila kinerja dari

karyawan lama tersebut dianggap sangat baik untuk memungkinkan

mendapatkan promosi maka karyawan lama tersebut akan diangkat

atau dipromosikan ke dalam pekerjaan yang baru, di mana tanggung

jawab pekerjaannya lebih tinggi dari pekerjaan sebelumnya.

2. Transfer

Pada umumnya, transfer pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan

dilakukan karena adanya permintaan dari si karyawan. Hal itu terjadi

bila karyawan ingin bekerja pada lokasi yang dia inginkan, dengan

alasan yang dapat diterima. Misalnya tenaga kerja tersebut adalah

seorang perantau di tempat kerja terdahulu, lalu karyawan tersebut

ingin pulang kampung, dan bekerja di tempat kelahirannya. Maka

dengan alasan tersebut, selama tidak mengganggu aktivitas

organisasi, maka permintaan transfer akan dipertimbangkan.

Karyawan yang sudah diterima pengajuan transfernya akan

Page 53: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

47

dipekerjakan pada kantor cabang yang dia inginkan, namun tetap pada

posisi yang dia miliki sebelumnya.

3. Demosi

Demosi akan dilakukan ketika karyawan dianggap memiliki kinerja

yang buruk bahkan setelah beberapa kali terkena teguran. Hal ini

dilakukan sebagai sanski atas kinerja buruk yang dimiliki karyawan dan

dianggap tidak layak lagi memegang tanggung jawab dipekerjaan

sebelumnya.

4.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penempatan Pegawai

Terdapat beberapa faktor yang diterapkan berdasarkan teori yang

diperhatikan dalam proses penempatan yang dilakukan manajer Hotel

GranDhika Setiabudi Medan, di antaranya:

a. Faktor pengalaman

Dalam penempatan faktor pengalaman menjadi salah satu faktor yang

paling diperhatikan oleh seorang manajer. Misalnya calon karyawan

tersebut memiliki pengalaman dalam bidang pelayanan, biasanya

mereka akan ditempatkan pada bagian operasional, misalnya pada

bagian food and beverage service, atau front office sebagai bagian

yang bertugas langsung melayani tamu.

b. Faktor kesehatan fisik dan mental

Hal ini juga menjadi faktor yang diperhatikan seorang manajer,

misalnya pada bagian banquet seorang karyawan harus mempunyai

kekuatan fisik yang baik, dikarenakan tugas yang mereka emban

adalah tugas yang cukup berat, pada bagian engineering juga seperti

Page 54: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

48

itu, sebagai karyawan bidang teknisi karyawan yang ditempatkan pada

bagian tersebut haruslah memiliki kesehatan fisik dan mental yang

baik.

c. Faktor usia

Pada faktor usia pekerja yang dianggap muda akan dipekerjakan pada

bagian yang menuntut kinerja yang lebih tinggi dibanding pekerja yang

lebih tua.

Page 55: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

49

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan tinjauan tentang Proses Perekrutan dan

Penempatan pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan, maka dibawah ini

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebelum melakukan proses rekrutmen, perusahaan terlebih dahulu

menentukan kebutuhan tenaga kerja pada perusahaan sesuai dengan

permintaan user.

2. Hotel GranDhika Setiabudi Medan melakukan rekrutmen calon

karyawan, perusahaan menggunakan sumber internal dan eksternal.

3. Metode yang biasanya digunakan pada pada Hotel GranDhika

Setiabudi Medan adalah metode terbuka, namun tidak menutup

kemungkinan untuk memakai metode tertutup.

4. Kendala yang dialami Hotel GranDhika Setiabudi Medan pada

umumnya ditemukan adalah kejujuran menjawab saat melakukan

interview, di mana ditemukan ketidaselarasan antara data yang ada di

lamaran dengan apa apa yang diucapkan pelamar saat wawancara,

serta kurang pahamnya pelamar terhadap kualifikasi dirinya sendiri.

5. Seleksi Pegawai pada Hotel GranDhika Setiabudi Medan dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut:

a. Seleksi administrasi

Page 56: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

50

b. Wawancara

c. Medical Chek Up

d. Penempatan

6. Penempatan dengan konsep bersumber dari eksternal akan dilakukan

setelah kandidat dinyatakan lulus pada tahap seleksi, sedangkan

penempatan bersumber dari internal dilakukan dengan konsep

promosi, demosi, dan transfer.

7. Terdapat beberapa faktor yang diperhatikan dalam proses

penempatan yang dilakukan manajer Hotel GranDhika Setiabudi

Medan, di antaranya:

a. Faktor pengalaman

b. Faktor kesehatan fisik dan mental

c. Faktor usia

5.2 Saran

Hotel Grandhika Setiabudi Medan sudah melakukan proses

perekrutan dan penempatan dengan sangat baik. Namun ada beberapa

kendala yang masih perlu diperhatikan dalam perekrutan yang dilakukan,

di antaranya:

1. Kebijakan status kepegawaian, dengan hanya sebatas karyawan

paruh waktu, atau karyawan sementara, akan jarang sekali calon

pelamar akan berminat pada pekerjaan tersebut.

2. Untuk lebih berhati-hati dalam proses seleksi karena harus dilakukan

dengan bantuan tes-tes lain, seperti tes kemampuan, untuk

membuktikan dan lebih meyakinkan bahwa calon atau kandidat layak

Page 57: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

51

dalam penempatan kerja, sesuai dengan keahlian, pengetahuan dan

sikap yang dibutuhkan.

Page 58: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …

ix

DAFTAR PUSTAKA

Badriyah, Mila. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia.

Fahmi, Irham. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

Alfabeta. Hamali, Arif Yusuf. 2018. Pemahaman Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: CAPS (Center for Academics Publishing Service). Hasibuan, Malayu. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT

Bumi Aksara. Priansa. Donni Juni. 2018. Perencanaan dan Pengembangan SDM.

Bandung: Alfabeta Siagian, Sondang P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

PT Bumi Aksara. Simanjuntak, Pantas. 2016. Tata Tulis Laporan. Medan: USU Pers. Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan H&B.

Bandung: Alfabeta. Wirawan. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 59: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …
Page 60: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …
Page 61: PROSES PEREKRUTAN DAN PENEMPATAN PADA HOTEL …