prosedur siklus pendapatan

7
Pendapatan PT. Duta Bangsa Mandiri divisi ready mixed concrete meliputi penjualan beton siap saji dan jasa pompa beton. PROSEDUR SIKLUS PENDAPATAN PT. DUTA BANGSA MANDIRI DIVISI READY MIX PENJUALAN KREDIT 1. Bagian marketing melakukan penawaran ke pelanggan dengan membuat surat penawaran 2 rangkap, rangkap 1 dikirim ke pelanggan, rangkap 2 untuk diarsip. 2. Jika pelanggan menerima penawaran, maka pelanggan mengirimkan purchase order 3. Bagian marketing menerima purchase order dari pelanggan yang kemudian diarsip 4. Bagian marketing menkoordinasikan pesanan pelanggan dengan bagian produksi 5. Bagian produksi mencatat pesanan di papan skedul dan berkoordinasi dengan bagian lab. 6. Bagian produksi memproduksi beton sesuai dengan pesanan dengan mengisi BPO (Batch Plant Operational) 2 rangkap. Rangkap 1 diarsip, sedangkan rangkap 2 diserahkan ke akuntansi.

Upload: ekky-febrianti-astuti

Post on 08-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan pada PT

TRANSCRIPT

Pendapatan PT. Duta Bangsa Mandiri divisi ready mixed concrete meliputi penjualan beton siap saji dan jasa pompa beton.PROSEDUR SIKLUS PENDAPATAN PT. DUTA BANGSA MANDIRI DIVISI READY MIXPENJUALAN KREDIT1. Bagian marketing melakukan penawaran ke pelanggan dengan membuat surat penawaran 2 rangkap, rangkap 1 dikirim ke pelanggan, rangkap 2 untuk diarsip.2. Jika pelanggan menerima penawaran, maka pelanggan mengirimkan purchase order3. Bagian marketing menerima purchase order dari pelanggan yang kemudian diarsip4. Bagian marketing menkoordinasikan pesanan pelanggan dengan bagian produksi5. Bagian produksi mencatat pesanan di papan skedul dan berkoordinasi dengan bagian lab.6. Bagian produksi memproduksi beton sesuai dengan pesanan dengan mengisi BPO (Batch Plant Operational) 2 rangkap. Rangkap 1 diarsip, sedangkan rangkap 2 diserahkan ke akuntansi.7. Bagian produksi menyerahkan beton ke bagian transportasi untuk dikirim ke pelanggan dengan memberikan docket/bukti pengiriman beton 4 rangkap kepada supir yang melakukan pengiriman. Oleh supir, docket rangkap ke-2 diberikan ke pelanggan, sementara rangkap ke 1, 3, dan 4 dibawa kembali ke perusahaan setelah selesai melakukan pengiriman dan diberikan kepada bagian keamanan (satpam).8. Pada hari berikutnya, bagian marketing mengambil docket rangkap ke 1, 3, dan 4 yang ada di bagian keamanan dan kemudian rangkap ke 3 diarsip oleh bagian marketing. Sementara docket rangkap 1 dan 4 diserahkan ke bagian akuntansi. rangkap 2 diberikan kepada mandor proyek, rangkap 3 untuk arsip bagian marketing, dan rangkap 4 untuk arsip bagian akuntansi.9. Bagian akuntansi menerima BPO rangkap 2 dan docket rangkap 1 dan 4, kemudian mencocokkan jumlah volume beton antara BPO dan docket. Jika tidak sesuai, melakukan konfirmasi ke bagian produksi. Jika sesuai, mencatatkan ke buku produksi beton dan membuat surat tagihan yang berisi faktur penjualan, faktur pajak, dan docket.10. Bagian akuntansi membuat faktur penjualan 2 rangkap, faktur pajak 2 rangkap, dan tanda terima 2 rangkap. Faktur penjualan rangkap 1 dan faktur pajak rangkap 1 diberikan kepada pelanggan bersama dengan docket rangkap 1 sebagai tagihan. Faktur penjualan rangkap 2, faktur pajak rangkap 2, dan docket rangkap 2 diarsip oleh bagian akuntansi. Tanda terima 2 rangkap diserahkan ke debt collector.11. Surat tagihan yang berisi faktur penjualan rangkap 1, faktur pajak rangkap 1, dan docket rangkap 1 diserahkan kepada debt colector (bagian marketing) bersama dengan tanda terima 2 rangkap.12. Debt collector menyerahkan surat tagihan dan Tanda Terima Tagihan (TTT) 2 rangkap ke pelanggan.13. Debt collector meminta tanda tangan pelanggan untuk Tanda Terima Tagihan (TTT)14. Pelanggan melakukan pembayaran, uang atau bilyet giro bisa diberikan ke debt collector atau transfer ke rekening bank.15. Bagian akuntansi melakukan penjurnalan lalu posting ke general ledger.PENJUALAN TUNAI1. Bagian marketing melakukan penawaran ke pelanggan dengan membuat surat penawaran 2 rangkap, rangkap 1 dikirim ke pelanggan, rangkap 2 untuk diarsip.2. Jika pelanggan menerima penawaran, maka pelanggan mengirimkan purchase order3. Bagian marketing menerima purchase order dari pelanggan yang kemudian diarsip4. Bagian marketing menkoordinasikan pesanan pelanggan dengan bagian produksi5. Bagian produksi mencatat pesanan di papan skedul dan berkoordinasi dengan bagian lab.6. Bagian produksi memproduksi beton sesuai dengan pesanan dengan mengisi BPO (Batch Plant Operational) 2 rangkap. Rangkap 1 diarsip, sedangkan rangkap 2 diserahkan ke akuntansi.7. Bagian produksi menyerahkan beton ke bagian transportasi untuk dikirim ke pelanggan dengan memberikan docket/bukti pengiriman beton 4 rangkap kepada supir yang melakukan pengiriman. Oleh supir, docket rangkap ke-2 diberikan ke pelanggan, sementara rangkap ke 1, 3, dan 4 dibawa kembali ke perusahaan setelah selesai melakukan pengiriman dan diberikan kepada bagian keamanan (satpam).8. Pada hari berikutnya, bagian marketing mengambil docket rangkap ke 1, 3, dan 4 yang ada di bagian keamanan dan kemudian rangkap ke 3 diarsip oleh bagian marketing. Sementara docket rangkap 1 dan 4 diserahkan ke bagian akuntansi. rangkap 2 diberikan kepada mandor proyek, rangkap 3 untuk arsip bagian marketing, dan rangkap 4 untuk arsip bagian akuntansi.9. Bagian akuntansi menerima BPO rangkap 2 dan docket rangkap 1 dan 4, kemudian mencocokkan jumlah volume beton antara BPO dan docket. Jika tidak sesuai, melakukan konfirmasi ke bagian produksi. Jika sesuai, mencatatkan ke buku produksi beton.10. Bagian keuangan menerima pembayaran dari pelanggan dan membuat Bukti Kas Masuk rangkap 2. Bukti kas masuk rangkap satu diserahkan ke pelanggan Bukti rangkap dua diarsip bagian keuangan.11. KEBIJAKAN MANAJEMEN1. Perusahaan hanya melakukan proses produksi berdasarkan adanya pembelian atau pemesanan dari konsumen sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan konsumen (job order process)2. Ketika melakukan pengiriman, docket harus ditandatangani oleh pihak pelanggan atau penerima3. Setelah melakukan pengiriman, supir truk mixer memberikan docket kepada bagian keamanan pada hari yang sama sesuai dengan tanggal docket.4. Bagian marketing mengambil docket yang telah terkumpul satu hari ke bagian keamanan.5. Pemesanan beton minimal sebesar 6 m3, jika kurang dari 6 M3 maka akan dikenakan charge.

Resiko dalam siklus pendapatanBerdasarkan pengamatan penulis dalam kegiatan KKN-P yang dilakukan, penulis menemukan beberapa resiko yang sering terjadi terkait dalam siklus pendapatan divisi readymix PT. Duta Bangsa Mandiri yaitu:1. Penjualan kredit dilakukan kepada pelanggan yang resiko kreditnya tinggi sehingga menyebabkan kerugian karena piutang tak tertagih.2. Terjadi kesalahan dalam membuat faktur penjualan yaitu jumlah yang dikirim ditulis lebih besar atau harga per unit ditulis lebih rendah. Hal ini mengakibatkan kehilangan pendapatan jika harga per unit ditulis terlalu rendah.3. Terjadinya keterlambatan pengiriman beton karena truk mixer yang rusak pada waktu pengiriman sehingga beton menjadi rusak. Hal ini akan merugikan perusahaan sebab perusahaan harus mengganti dan mengirimkan beton lagi ke pelanggan yang tentu akan menambah biaya.