proposal wirausaha kel. 3 aj-2 b17

9
PROPOSAL ULCUT, cut off your problem Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Endokrin II Disusun Oleh : Eko Yeppianto Grandis Dwi Kardiansyah Rachmad Handani Dimas Surya Bagaskoro uluk !nggarani Yan aras "alahayati "a#h$iroh !strid Dyah %e&ri Diane PROGRAM STUI PE!IIKA! !ERS "AKULTAS KEPERA#ATA! U!I$ERSITAS AIRLA!GGA %&'( Peren)anaan *isnis

Upload: rachmad-handani

Post on 05-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

proposal

TRANSCRIPT

PROPOSALULCUT, cut off your problem

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Endokrin IIDisusun Oleh :Eko YeppiantoGrandis Dwi KardiansyahRachmad HandaniDimas Surya BagaskoroLuluk AnggaraniYan Laras Malahayati MaqhfirohAstrid Dyah Febri Diane

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERSFAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS AIRLANGGA2014

Perencanaan BisnisPengembangan Alas Kaki (Sepatu) Sebagai Solusi untuk Mengurangi Komplikasi Lebih Lanjut pada Pasien Ulkus Diabetikum

A. Latar BelakangUlkus atau ulserasi adalah hilangnya jaringan superfisial akibat kematian sel (Brunner & Suddarth, 2002). Ulkus berkembang lebih dalam dibawah dermis serta sembuh dengan meninggalkan jaringan parut dan dapat terjadi di seluruh permukaan kulit maupun selaput lendir (Muttaqin, 2010).Dinh et.al (2012) telah melakukan penelitian terhadap 108 pasien DM dan memperoleh hasil 29% dari diabetesi akan mengalami luka pada kakinya. Selain itu terdapat 3-7% diabetesi yang menderita lesi pada kaki untuk yang pertama kalinya. Diikuti penderita ulkus diabetikum yang kambuh sebanyak 30-100% tergantung dari perawatan kaki yang dilakukan (Morbach, 2004).Sedangkan menurut Frykberg (2006), ada 5 pilar penatalaksanaan ulkus diabetikum. 5 pilar tersebut adalah manajemen komorbiditi, evaluasi status vaskuler, pengkajian gaya hidup/ faktor psikososial, manajemen jaringan/ tindakan dasar ulkus dan penurunan tekanan/ offloading. Di Indonesia, dari semua manajemen, manajemen penurunan tekanan/ offloading masih belum diterapkan secara sempurna. Hal-hal tersebut menuntut diabetesi yang mengidap ulkus perlu selektif dalam melakukan manajemen khususnya penggunaan sepatu offloading. Atas dasar itulah kami mendirikan offloading shoes ULCUT.

B. Analisis SWOT1. Strength ( Kekuatan )a. Sepatu offloading belum berkembang baik di Indonesia, sehingga kami optimis untuk membangun bisnis inib. Kami memberikan harga yang ekonomis mengingat produk lain memiliki harga yang fantastis. Walaupun ekonomis, produk kami tetap mengutamakan mutu.c. Kami dapat melayani ukuran sepatu sesuai ukuran kaki klien.d. Kami memiliki pembuat sepatu yang handal dan professional.

2. Weakness (kelemahan)a. Pertama kalinya kami mengelola usaha sepatu sehingga masih terkesan belum berpengalaman.b. Brand yang kami usung belum terkenal di kalangan medis maupun tenaga kesehatan yang melakukan perawatan ulkus diabetikum.c. Model sepatu yang kami tawarkan masih standard.

3. Opportunity (kesempatan)ULCUT offloading shoes memiliki prospek menjanjikan dimasa depan. Karena kehadirannya di Indonesia masih sangat baru dan belum menjamur di Indonesia.Selain itu, fungsi dari offloading shoes tidak berhenti disitu saja. Dapat pula ditambahkan bahan kesehatan lainnya seperti penggunaan magnet pada dasar sol sehingga menambah keefektifan aliran pembuluh darah. Serta banyak lagi pengembangan-pengembangan yang lain.

4. Threat (ancaman)Ancaman yang akan terjadi sangat sedikit, mengingat offloading shoes merupakan produk baru di Indonesia. Contohnya ancaman dimasa depan adalah adanya produk serupa yang memiliki kualitas dan harga lebih terjangkau dari produk kami.

C. Visi dan MisiData PerusahaanNama perusahaan: ULCUTBidang Usaha: Pemasaran produk alas kaki (sepatu) sebagai solusi untuk mengurangi komplikasi lebih lanjut pada pasien ulkus diabetikumNo. Telepon: 085xxxxxxxxxEmail: [email protected] berdiri: 20 Oktober 2014VisiMenciptakan sepatu sebagai solusi untuk mengurangi komplikasi lebih lanjut pada pasien ulkus diabetikumMisiUntuk mencapai visi, maka perusahaan ini menyediakan layanan berupa :1. Pemasaran produk sepatu khusus untuk penyandang Ulkus Diabetes Melitus2. Pemberian penyuluhan tentang diabetes berupa gaya hidup yang baik bagi diabetes

D. Tujuan 1. Tujuan jangka pendek Memperkenalkan produk baru sepatu khusus untuk penyandang Diabetes Melitus kepada masyarakat umum melalui media massa mengenai produk baru yang akan diperjualbelikan ke pasar bebas untuk penderita DM sebagai solusi dalam mengelola luka agar tidak berlanjut pada gangrene dan tetap dapat melakukan mobilisasi dengan aman dan sehat.2. Tujuan jangka menengah Produk sepatu khusus untuk penyandang Diabetes Melitus sudah beredar di banyak toko-toko alat kesehatan yang banyak dikenal orang baik secara bentuk, fungsi, dan harga terjangkau yang bisa dapat dengan mudah bagi penderita DM untuk membelinya.

3. Tujuan jangka panjang.Produk sepatu khusus untuk penyandang Diabetes Melitus memiliki nama besar yang banyak digunakan bagi para penderita DM khususnya dan masyarakat pada umumnya dengan harga yang terjangkau sehingga dapat mencegah meningkatnya jumlah komplikasi lebih lanjut bagi para penderita DM di seluruh Indonesia bahkan mancanegara dengan menjalankan penjualan ekspor.

E. Strategi PemasaranBentuk usaha ini akan dijalankan melalui beberapa strategi sebagai berikut :1. Melakukan kerjasama dengan toko-toko alat kesehatan dan rumah sakit sebagai mitra bisnis untuk pemasaran produk. Dan mendirikan sebuah stand di rumah sakit yang menjadi mitra bisnis sebagai promosi awal.2. Menentukan segmen pasar di masyarakat, yaitu penderita DM secara khusus, dan masyarakat luas secara umumnya. Seperti di tempat keramaian car free day atapun tempat tempat umum di keramaian lainnya dengan mendirikan tenda atau lapak sederhana.3. Promosi produk alas kaki (sepatu) dan jasa melalui penyebaran leaflet, mendirikan lapak bebas gula, dan promosi melalui social networking di internet.

F. Segmen PasarSegmen pasar pada usaha ini adalah seluruh penderita DM yang telah terdapat ulkus.

G. Analisis Biaya Produksi1. PerolehanModal berasal dari iuran semua anggota ULCUT @ Rp7.000.000, jadi total modal Rp 49.000.000

Kepengurusan Organisasi Top Manager: Grandis Dwi KardiansyahSekretaris: Luluk AnggaraniBendahara: Astrid Dyah Febri DianePemasaran: Dimas Surya BagaskoroAnggota: Rachmad Handani Eko Yeppianto Yan Laras Malahayati MaqhfirohSemua pengurus turun langsung dalam kegiatan operasional.2. Biaya investasiModal tetap (Fixed Cost)Kontrak tempat usaha= Rp. 15.000.000,-Properti tempat usaha= Rp. 1.000.000,-3. Biaya TeknisMotor operasional = Rp. 5.000.000,-Komputer 1unit= Rp. 3.000.000,-Telepon 1unit= Rp. 300.000,-Mesin seset = Rp. 1.500.000,-Tang jepit @25.000 x 3= Rp. 75.000,-Paku khusus sepatu @50.000/kg x 1= Rp. 50.000,-Kompor = Rp. 120.000,-Open sederhana= Rp. 100.000,-Pisau seset (pangot) @30.000 x 3= Rp. 90.000,-Mesin jahit= Rp. 500.000,-Biaya promosi= Rp. 500.000,-4. Operasional/ bulanKap sepatu (1m=10sepatu) @100.000 x 30m =Rp. 3.000.000,-Lem kuning 1kaleng= Rp. 50.000,-Lem putih 1kaleng= Rp. 50.000,-Kertas pengeras @2.000,- x 30m= Rp. 60.000,-Bensin @6.500,- x 10= Rp 65.000,-Sol sepatu @20.000,- x 300= Rp. 600.000,-Gas elpiji @ Rp.85.000,- x 1= Rp. 85.000,-Benang nilon @20.000,- x 3= Rp. 60.000,-Pen khusus @20.000,- x 5= Rp. 100.000,-Perekat kain @2.000,- x 300= Rp. 600.000,-5. Pajak/ bulanListrik= Rp. 1.000.000,-Telepon= Rp. 100.000,-Air= Rp. 100.000,-Pajak motor Rp. 21.000,- = Rp. 21.000,-6. Gaji Pegawai / BulanManajer= Rp. 3.500.000,-Ahli sepatu @Rp. 2.500.000,- x 3= Rp. 7.500.000,- +JUMLAH BIAYA= Rp. 44.126.000,-7. Biaya Tak Terduga= 10% x Jumlah Pengeluaran Awal= 10% x Rp. 44.126.000 ,-= Rp. 4.412.600 ,-

TOTAL PENGELUARAN AWAL= Rp. 48.538.600 ,-

8. Prediksi Rugi Labaa. Target / BulanTarget / Bulan = ( jumlah produksi sepatu x harga barang) x 25 hari kerja per bulan= 8 x Rp. 250.000 x 25 hari= Rp 50.000.000 ,-b. Gaji Pegawai / BulanManajer= Rp. 3.000.000,-Ahli sepatu @Rp. 2.000.000,- x 3= Rp. 6.000.000,-

c. Operasional/ bulanKap sepatu (1m=10sepatu) @100.000 x 30m =Rp. 3.000.000,-Lem kuning 1kaleng= Rp. 50.000,-Lem putih 1kaleng= Rp. 50.000,-Kertas pengeras @2.000,- x 30m= Rp. 60.000,-Bensin @6.500,- x 10= Rp 65.000,-Sol sepatu @20.000,- x 300= Rp. 600.000,-Gas elpiji @ Rp.85.000,- x 1= Rp. 85.000,-Benang nilon @20.000,- x 3= Rp. 60.000,-Pen khusus @20.000,- x 5= Rp. 100.000,-Perekat kain @2.000,- x 300= Rp. 600.000,-d. Pajak/ bulanListrik= Rp. 1.000.000,-Telepon= Rp. 100.000,-Air= Rp. 100.000,-Pajak motor Rp. 21.000,- = Rp. 21.000,-

JUMLAH PENGELUARAN / BULAN = Rp. 15.391.000 ,-

TOTAL LABA/bulan = TARGET JUMLAH PENGELUARAN= Rp. 50.000.000 Rp. 14.891.000 = Rp. 35.109.000 ,-9. Modal yang Harus Kembalia. BangunanKontrak tempat usaha= Rp. 15.000.000,-Properti tempat usaha= Rp. 1.000.000,-b. TeknisMotor operasional = Rp. 5.000.000,-Komputer 1unit= Rp. 3.000.000,-Telepon 1unit= Rp. 300.000,-Mesin seset = Rp. 1.500.000,-Tang jepit @25.000 x 3= Rp. 75.000,-Paku khusus sepatu @50.000/kg x 1= Rp. 50.000,-Kompor = Rp. 120.000,-Open sederhana= Rp. 100.000,-Pisau seset (pangot) @30.000 x 3= Rp. 90.000,-Mesin jahit= Rp. 500.000,-Biaya promosi= Rp. 500.000,- +JUMLAH YANG HARUS KEMBALI= Rp. 27.235.000 ,-

H. Analisis PenjualanPenerimaan rerata 1 bulan :Item Terjual : 200 pcs= Total laba/bulan - Jumlah modal yang harus kembali = Rp. 35.109.000 - Rp. 27.235.000= Rp. 7.874.000Waktu Kembali Modal (bulan)= Total pengeluaran awal Keuntungan Bersih per Bulan= Rp. 48.538.600 Rp. 7.874.000= 6,16 bulan

BEP yang dapat dicapai berdasarkan unit (jasa+barang)= Item terjual x Waktu kembali modal= 200 x 6,16= 1232 produk

Artinya : Perusahaan perlu menjual 1232 unit produk agar terjadi Break Even Point. Pada penjualan ke 1233, maka usaha ini mulai memperoleh keuntungan.BEP yang dapat dicapai berdasarkan uang penjualan per unit (jasa+barang) = Rp. 250.000,-

Artinya :perusahaan perlu memperoleh uang penjualan sebesar `Rp. 50.000.000 agar terjadi Break Even Point.

I. RangkumanPengembangan program berbasis entrepreneurship dapat dikembangakan sebagai dasar atau stimulasi bagi para calon entrepreneur muda. Sebagai calon entrepreneur harus memiliki pandangan terhadap bisnis atau usaha yang akan dijalankannya. Hal ini memerlukan adanya suatu perencanaaan dan pertimbangan yang baik agar nantinya dapat menemukan peluang pasar yang tepat. Proses awal yang dilakukan dalam menyusun rancangan berupa analisis situasi yang umumnya menggunakan analisis SWOT, menentukan jenis usaha, visi misi, tujuan, sasaran, strategi pemasaran, analisis biaya produksi serta penjualan. Selain itu, seorang entrepeneur harus memikirkan bagaimana prospek bisnis dapat berlangsung dalam waktu jangka panjang dengan memperhitungkan modal yang dapat kembali serta mengetahui laba atau rugi yang didapatkan dalam bisnis tersebut.