proposal terapi okupasi pada pasien dengan gangguan emosi/alam perasaan (depresi)

15
PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI) Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I Disusun oleh : Agus Hardi Nata P07120112042 Aprilia Rizky Arifiani P07120112047 Ditta Utamiati P07120112052 Endang Sunarni P07120112057 Isnu Safitriana P07120112062 Normalasari Dwinugraheni P07120112067 Ratna Dewi Puspita Sari P07120112072 Sukma Ilahi P07120112077 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: vinda-astri-permatasari

Post on 27-Dec-2015

145 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)Membuat kerajinan tangan dari stick es krim

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN

GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa I

Disusun oleh :

Agus Hardi Nata P07120112042

Aprilia Rizky Arifiani P07120112047

Ditta Utamiati P07120112052

Endang Sunarni P07120112057

Isnu Safitriana P07120112062

Normalasari Dwinugraheni P07120112067

Ratna Dewi Puspita Sari P07120112072

Sukma Ilahi P07120112077

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2014

Page 2: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM

PERASAAN (DEPRESI)

SESI (I) : Perkenalan antara terapis dan klien

SESI (II) : Membuat kerajinan tangan dari stick ice cream

Topik : Membuat kerajinan tangan dari stick ice cream

A. LATAR BELAKANG :

Terapi okupasi adalah usaha penyembuhan melalui kesibukan

atau pekerjaan tertentu. Terapi okupasi adalah salah satu jenis terapi

kesehatan yang merupakan bagian dari rehabilitas medis. Penekanan terapi

ini adalah pada sensomotorik dan proses neurologi dengan cara

memanipulasi, memfasilitasi dan menginhibisi lingkungan, sehingga tercapai

peningkatan, perbaikan, dan pemeliharaan kamampuan klien, dengan

memperhatikan asset (kemampuan) dan emitasi (keterbatasan) yang dimiliki

klien, terapi ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kemandirian klien

dalam melakukan aktifitas serta pertumbuhan dan perkembangan

psikososial klien.

B. WAKTU PELAKSANAAN :

Hari, tanggal : Rabu, 4 Juni 2014

Jam : 10.45 -11.25 WIB

Durasi : 40 menit

Tempat : Ruang Terapi Kelompok Okupasi

Sasaran : Klien dengan Depresi

C. TUJUAN :

1. Tujuan umum

Setelah mengikuti terapi okupasi selama 40 menit, klien diharapkan

mampu mengidentifikasi, memelihara, dan meningkatkan kemampuan

klien.

Page 3: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

2. Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi mental.

a. Menciptakan kondisi tertentu sehingga klien dapat mengembangkan

kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan

masyarakat sekitarnya.

b. Membantu melepaskan dorongan emosi secara wajar.

c. Membantu menemukan kegiatan sesuai bakat dan kondisinya.

d. Membantu dalam pengumpulan data untuk menegakkan diagnosa

dan terapi.

3. Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik, meningkatkan gerak,

sendi, otot dan koordinasi gerakan.

a. Meningkatkan toleransi kerja, memelihara dan meningkatkan

kemampuan yang dimiliki.

b. Menyediakan berbagai macam kegiatan agar dicoba klien untuk

mengetahui kemampuan mental dan fisik, kebiasaan, kemampuan

bersosialisasi, bakat, minat dan potensinya.

c. Mengarahkan minat dan hobi untuk dapat digunakan setelah klien

kembali di lingkungan masyarakat.

D. PENGORGANISASIAN KELOMPOK :

1. Leader : Agus Hardi Nata

Tugas :

a. Memimpin jalannya terapi kognitif

b. Menyusun rencana aktivitas kelompok

c. Memberikan penjelasan tentang peraturan

d. Mengatasi masalah dalam terapi kognitif

e. Menyampaikan tujuan kontrak waktu dan peraturan.

2. Co Leader : Endang Sunarni

Tugas :

a. Membantu pelaksanaan terapi kognitif

b. Memotivasi peserta agar lebih aktif dalam terapi kognitif.

Page 4: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

3. Observer : Aprilia Rizky Arifiani

Tugas :

a. Mengamati dan mencatat proses terapi kognitif

b. Mengidentifikasi isu penting dalam proses terapi kognitif

c. Mengidentifikasi strategi kritis yang digunakan Leader

d. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesi berikutnya

e. Menyampaikan hasil observasi selama proses terapi kognitif.

4. Fasilitator : Sukma Ilahi

Tugas :

a. Mengutuhkan kehadiran klien dalam kelompok terapi kognitif

b. Memfasilitasi dan membantu dalam proses terapi kognitif

c. Menyediakan alat yang dibutuhkan dalam proses terapi kognitif.

5. Klien :

a. Ditta Utamiati sebagai pasien Depresi

b. Ratna Dewi Puspita Sari sebagai pasien Depresi

c. Normalasari Dwinugraheni sebagai pasien Depresi

d. Isnu Safitriana sebagai pasien Depresi

E. SASARAN

Peserta terapi Okupasi adalah klien di ruang terapi okupasi Gardenia

Rumah Sakit Jiwa Surakarta yang telah dipilih dengan pertimbangan

tertentu,yaitu sebagai berikut :

No. Nama Peserta Umur Dx. Keperawatan

1. Ratna Dewi. P 20 tahun Depresi

2. Normalasari. D 19 tahun Depresi

3. Isnu Safitriana 20 tahun Depresi

4. Ditta Utamiati 20 tahun Depresi

Page 5: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

F. SETTING TEMPAT

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

2. Ruangan nyaman dan tenang

3. Setting tempat

Keterangan :

: Leader

: Co Leader

: Fasilitator

: Observer

: Klien

G. ALAT PERAGA:

1. Stick ice cream

2. Gunting

3. Lem

4. Spidol warna

5. Ballpoint

H. METODE

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan Tanya jawab

Page 6: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

3. Bermain peran/stimulasi

I. SUSUNAN KEGIATAN

Page 7: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

J. ANTISIPASI

No. Kegiatan Waktu

1. Persiapan :

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi,

yaitu klien dengan gangguan depresi.

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat

pertemuan

5 menit

2. Orientasi :

a. Salam terapeutik

b. Perkenalan terapis

c. Evaluasi atau validasi

d. Menanyakan perasaan klien saat ini

e. Kontrak :

1) Menjelaskan tujuan kegiatan

a) Jangka pendek : memperkenalkan

diri dan berkenalan dengan orang

lain.

b) Jangka panjang : mampu

berinteraksi dengan orang lain

2) Menjelaskan aturan main berikut :

a) Jika ada klien yang akan

meninggalkan kelompok harus

meminta ijin kepada terapis

b) Lama kegiatan 40 menit

c) Setiap klien mengikuti kegiatan

dari awal sampai selesai

8 menit

3. Tahap kerja :

SESSI (I):

a. Jelaskan kegiatan yaitu dengan

memperkenalkan nama terapis dan

nama klien. Apabila klien belum

begitu paham, ulangi sampai klien

mengenali dirinya sendiri.

b. Beri pujian untuk tiap keberhasilan

klien

SESSI (II) :

a. Diawali dengan menanyakan pada

klien kesiapan klien untuk terapi

b. Memberi kesempatan klien untuk

bertanya / menyampaikan sesuatu.

c. Tanyakan keluhan utama klien

d. Tanggapi secukupnya

e. Jelaskan, bagaimana kaitannya

antara pikiran – perasaan dengan

perilaku ( perilaku yang ingin

22 menit

Page 8: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

1. Jika ada keluarga yang menunggui dipersilahkan menunggu sampai

acara selesai.

2. Jika ada klien lain yang ingin mengikuti kegiatan dipersilahkan menonton

dan tidak mengganggu co leader mengajak klien tersebut keluar dan

diantar ke kamarnya.

3. Jika klien tidak mau mengikuti kegiatan atau bosan, tugas co leader

memotivasi klien untuk mengikuti kegiatan sampai dengan selesai, jika

klien memaksa klien diantar ke kamar dan tempatnya diisi oleh co leader.

4. Jika klien ingin ke kamar mandi, diantar dan ditunggui sampai kembali ke

tempat semula.

K. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Page 9: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

Evaluasi dilakukan pada saat proses Terapi Kognitif berlangsung,

khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan

Terapi Kognitif. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai

dengan Terapi Kognitif. Untuk Terapi Kognitif Sesi 1 dan 2, dievaluasi

kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal dengan

menggunakan formulir evaluasi berikut.

Sesi 1 : Memperkenalkan Diri

Kemampuan memperkenalkan diri

a. Kemampuan Verbal

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

Ditta Pipit Mala Dewi

1. Menyebutkan nama lengkap

2.Menyebutkan nama

panggilan

3. Menyebutkan asal

4. Menyebutkan hobi

Jumlah

Keterangan:

0= Tidak dapat melakukan

1= Dapat Melakukan

b. Kemampuan Non Verbal

Page 10: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

Ditta Pipit Mala Dewi

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3.Mengungkapkan keluhan

utama

4.Mengenali distorsi yang

dialaminya

Jumlah

Keterangan:

0= Tidak dapat melakukan

1= Dapat Melakukan

Sesi 2 : Terapi Okupasi

Page 11: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

Kemampuan Membuat kerajinan ayaman tikar dari kertas

No. Aspek yang dinilaiNama Klien

Ditta Pipit Mala Dewi

1.Kemampuan mengunakan

bahan dan alat dengan benar

2.Kerapian dalam membuat

kerajinan dari stick ice cream

3.

Keefisienan waktu untuk

menyelesaikan kerajinan dari

stick ice cream

Jumlah

Keterangan:

0= Tidak dapat melakukan

1= Dapat Melakukan

2= Dapat melakukan dengan rapi

3= Dapat melakukan dengan rapi dan tepat waktu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika melakukan Terapi

Okupasi pada catatan proses keperawatan tiap masing-masing klien.

Page 12: PROPOSAL TERAPI OKUPASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN EMOSI/ALAM PERASAAN (DEPRESI)

DAFTAR PUSTAKA

Muslim, A.T. 1996. Peranan Rehabilitasi Medis dalam Pelayanan

Kesehatan. Bandung: FK UNPAD. 

http://ameliarina.blogspot.com/2011/03/terapi-rehabilitasi-dan-

okupasi.html diunduh tanggal 1 Juni 2014

http://www.scribd.com/upload- diunduh pada tanggal 1 Juni 2014