laporan kasus okupasi. hikm
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan
masyarakat di dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya. Kesehatan kerja
bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosial
bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan tersebut, melalui usaha-usaha
preventif, promotif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan
akibat kerja atau lingkungan kerja. Kesehatan kerja ini merupakan terjemahan dari “
Occupational Health” yang cenderung diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi
masalah-masalah kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat pekerja. Menyeluruh dalam arti
usaha-usaha preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif, higine, penyesuaian faktor manusia
terhadap pekerjaannya dan sebagainya.
Penelitian Chirdan etal.tahun 2! di "igeria, dari #2pekerja pada saat penelitian
terdapat $% responden &'2,%() memiliki gejala-gejalagangguan pada pernapasan, banyak yang
memiliki lebihdari satugejalapadaresponden.*idungtersumbat$! responden &'#,$%(), flu %
&!#,$(), demam berulang 2$ &22,%(), bersin '+ &%',$(), mendengkur ## &,2(), sesak napas+
&',$(), dada sesak#' &,() danbatuk' &%2,%(). Penelitianoleh Meo, persentasepenurunan Peak
Expiratory Flow Rate &P/0)padapekerjakayuterkaitdengan periodepaparan. Paling menonjol
adalah lebihdari %( penurunan P/0pada pekerjayang terpapardebukayu untukjangka 1aktu
lebihdari +tahun. Paparan debukayutelah lama dikaitkandenganberbagai efekkesehatan yang
merugikan, termasuk batuk kering,malaise,kronisbronkitis,sesaknapas, nyeri dada, konjungtivitis,
rhinitis, dermatitis, asma, alergi, sakit kepala, sinus hidungkarsinoma,dan defisit fungsi paru.$,
Konjungtivitis adalah Peradangan konjungtiva yang disebabkan oleh oleh virus, bakteri,
klamidia, alergi atau trauma. Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang selaput
lendir yang menutupi belakang kelopak dan bola mata. 0eaksi inflamasi ini ditandai dengan
dilatasi vaskular, infiltrasi seluler dan eksudasi. Konjungtivitis dapat dibedakan menjadi dua
bentuk #,2
• Konjungtivitis akut yaitu reaksi peradangan yang muncul tiba-tiba dan dia1ali
dengan satu mata &unilateral) serta dengan durasi kurang dari ! minggu.
• Konjungtivitis kronis yaitu reaksi peradangan yang durasinya lebih dari 3 !
minggu
Konjungtivitis merupakan peradangan konjungtiva atau disebut sebagai mata merah atau
4pink eye5 sangat sering terjadi. &6era 7 Margaret, #') . Konjungtivitis adalah inflamasi
konjungtiva dan ditandai denganpembengkakan dan eksudat. Pada konjungtivis mata nampak
merah, sehinggasering disebut mata merah.
#
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
2/17
BAB II
LAPORAN KASUS
DAN LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS OKUPASI
I. ANAMNESISA. Anamnesis Klinis
1) IdentitasPasien
"ama 8n.9M
:mur + tahun
;enisKelamin ugis
>angsa ?ndonesia
9gama ?slam
=tatus perka1inan belumMenikah
8anggal pemeriksaan ' april 2#'
2) Kel!an tamaMata merah dan berair
3) Riwayat perjalanan penyakit sekarang:
Mata merah dialami sejak @ ! hari yang lalu, setelah membersihkan bagian
dalam mobil. Pasien adalah seorang pekerja di Master 1ash 8amalanrea di bagian
vacuum cleaner. Mata merah dirasakan terus-menerus selama seminggu terkhir
tetapi sudah membaik ketika diberi tetesan mata. Mata merah berair tanpa disertai
secret, rasa gatal ataupun nyeri. Pasien tidak pernah berobat sebelumnya. 0i1ayat
mata merah sebelumnya ada tetapi sudah sangat lama dan mata desertai secret
ber1arna putih,. Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan goggle selama
bekerja. 0i1ayat demam seminggu terakhir ini disangkal
") Ri#a$at %en$a&it &ela'(a
0i1ayat AM &-)
0i1ayat alergi &-)
0i1ayat *ipertensi &-)
*) Ri#a$at %en$a&it da!l
9da yaitu mata merah disertai secret ber1arna putih, tetapi pasien tidak
berobat ke dokter.
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
3/17
+) Ri#a$at S,si,e&,n,mi dan &eiasaan
Pasien menyangkal kebiasaan minum alcohol, merokok atau mengkonsumsi
narkoba dan obat-obatan untuk 1aktu yang lam9
7) Anamnesis Okupasi
Jenis pekerjaan bahan/material yangdigunakan
tempat kerja (perusahaan) Masa kerja
(dalam bulan / tahun)
Pencuci mobil bagianpembersihan bagian dalammobil
pembersih kaca mobil,vacum cleaner
Master Wash 3 bulan
U'aian t(asPasien adalah pekerja di Pencuci mobil bagian pembersihan bagian dalam mobil. >ekerja +
hari dalam seminggu dari senin-minggu, bekerja dari jam $.-#+. atau sekitar #2 jam dalam
sehari tanpa 1aktu istirahat
U'aian (as Rtin
;am !.!% >angun, sholat, mengaji, mandi
;am '. >erangkat ke tempat kerja
;am $. 3 #+. >ekerja di Pencuci mobil bagian pembersihan bagian dalam mobil
;am #+.# Pulang ke rumah
;am #. -
22.
Makan malam, berkumpul dengan keluarga
;am 22. ?stirahat
Berangkat ke tempatkerja
Jam 06.30
Bangun, sholat, mengaji,mandi
Jam 04.45
idur Jam !!.00
BekerjaJam 0".00 # $%.00
&akan &alam, berkumpuldengan keluargaJam $'.00(!!.00
iba di tempat kerjaJam 06.55
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
4/17
Bahaya !tensial
"rutankegiatan
Bahaya !tensial #angguankesehatan
yang mungkin
Risik!ke$elakaan
kerja
%isik &imia Bi!l!gi 'rg!n!mi sik!
&en)iapkanperlengkapankerja
*istrik +ebu &obil ( Posisi kerja )angmembungkukangan bagian ulnadan radial deviasi,pergelangan memutar,lengan terangkat45o , leher-leksi30o ,membungkuk !0o,lutut men)entuh lantai
monotoni, Pterigium,*o back paindermatitis,konjungtivitis stress kerja,
tersengat listrik
&embersihkankaca mobil
( +ebu,larutan
pembersih
kaca mobil
( Posisi berdiri lama,pergelangan tangan-leksi, bagian ulna dan
radial deviasi,pergelangan memutar,dan -ul e/tended,lengan terangkat 45o, pinggang tisted, sidebending, bahuterangkat,kepalaekstensi !0o,
monotoni onjungtivitis,+ermatitis, *BP,12P, stress kerja,
(
&embersihkanbagian dalammobil
*istrikuhu
e/tremepanas
+ebu mobil, ( Posisi berdiri lama,pergelangan tangan-leksi, bagian ulna danradial deviasi,pergelangan memutar,
dan -ul e/tended,lengan terangkat45o , pinggangtisted, side bending,leher -leksi30o , bahuterangkat,kepalaekstensi !0o,
monotoni onjungtivitis,+ermatitis, *BP,12P, stress kerja.
tersengat listrikluka bakar
/) Hn(an %e&e'0aan den(an %en$a&it $an( dialami (e0ala &el!an $an( ada
Pasien mengeluh mata merah dan berair setelah membersihkan bagian dalam mobil
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
5/17
1) Body Discomfort Map
E33l,'esensi dan l,&asin$a
%
KEERANGAN
(L,&asi -
(E33l,'esensi -
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
6/17
4) RESUME KELAINAN 5ANG DIDAPA
=eorang laki-laki umur 2+ tahun Mata merah dialami sejak @ ! hari yang
lalu, setelah membersihkan bagian dalam mobil. Pasien adalah seorang pekerja di
Master 1ash 8amalanrea di bagian vacuum cleaner. Mata merah dirasakan terus-
menerus selama seminggu terkhir tetapi sudah membaik ketika diberi tetesan mata.Mata merah berair tanpa disertai secret, rasa gatal ataupun nyeri. Pasien tidak
pernah berobat sebelumnya. 0i1ayat mata merah sebelumnya ada tetapi sudah
sangat lama dan mata desertai secret ber1arna putih,. Pasien mengatakan tidak
pernah menggunakan goggle selama bekerja. 0i1ayat demam seminggu terakhir ini
disangkal Pada pemeriksaan fisik didapatkan 8A ##B$ " ++, 00 #+ Bmenit, =
',' C. Pada status lokalisasi kedua mata hiperemis disertai berair.
16) PEMERIKSAAN PENUN7ANG
8idak ada
11) Hasil B,d$ Ma%
=tatus
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
7/17
penunjang, bod) map, brie-surve)7
&aster ash amalanrea di bagian vacuum cleaner. &ata merah dirasakan terus(
menerus selama seminggu terkhir tetapi sudah membaik ketika diberi tetesan mata.
&ata merah berair tanpa disertai secret, rasa gatal ataupun n)eri. Pasien tidak
pernah berobat sebelumn)a. 8ia)at mata merah sebelumn)a ada tetapi sudah
sangat lama dan mata desertai secret berarna putih,. Pasien mengatakan tidak
pernah menggunakan goggle selama bekerja. 8ia)at demam seminggu terakhir
ini disangkal Pada pemeriksaan -isik didapatkan + $$09"0 2: %%, 88 $% /9menit, :36,6 ;. Pada status lokalisasi kedua mata hiperemis disertai berair.
. ajanan di tempat kerja
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
8/17
penyakit aki"at kerja#$ukan penyakit aki"at kerja%!iper"erat oleh pekerjaan/ "ukan sama sekali PAK&'$utuh pemeriksaan l"h lanjut
P=2EDF DFBD =8JD
1+) KAEGORI KESEHAAN
Kese!atan ai& se!at nt& e&e'0a ) PROGNOSIS
• klinik ad vitam bonam
ad sanasionam bonam
ad fungsionam bonam
•Ekupasi &bila ada dB okupasi) bonam
1/) PERMASALAHAN PASIEN ? REN@ANA PENAALAKSANAAN
2o
Jenis permasalahan
&edis non medis
dll7
8encana indakan materi metoda7G atalaksana
medikamentosaG non medika mentosanutrisi, olahraga, konseling
dan HIPDF7
arget
aktu
1asil )ang
diharapkan$. +ermatitis ontak
Fritan
Hkupasi:
- =liminasi : sulit dilakukan- ubsitusi : sulit dilakukan- Fsolasi : sulit dilakukan- =ngineering ;ontrol : sulit dilakukan- Ddministrative control : sulit dilakukan- DP+ : oggle
erapi &edikamentosa:
- Dntibiotik topikalerapi nonmedikamentosa
- Frigasi mata, pembersihan kelopak mata
- ompres air hangat- ;uci tangan dengan air mengalir dan sabun
egera eluhan
berkurang
ersetujuan embimbing
embimbing : dr. -ultan Buraena1 M-1-p.O&
anda angan :
2ama Jelas : Fka 1ardi)anti B
anggal :
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
9/17
BAB III
IN7AUAN PUSAKA
1. De3inisi
Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi
belakang kelopak dan bola mata. 0eaksi inflamasi ini ditandai dengan dilatasi vaskular, infiltrasi
seluler dan eksudasi. Konjungtivitis dapat dibedakan menjadi dua bentuk
• Konjungtivitis akut yaitu reaksi peradangan yang muncul tiba-tiba dan dia1ali dengan satu
mata &unilateral) serta dengan durasi kurang dari ! minggu.
• Konjungtivitis kronis yaitu reaksi peradangan yang durasinya lebih dari 3 ! minggu.
2. E%idemi,l,(i
Konjungtivitis merupakan kelainan pada mata dengan frekuensi terbanyak.
:. Eti,l,(i
>anyak hal yang dapat menyebabkan konjungtivitis. >isa disebabkan oleh infeksi seperti
bakteri, virus, parasit dan jamur, bisa juga disebabkan oleh non infeksi seperti alergi, iritasi
yang lama pada mata,Dat-Dat yang bersifat toksik atau karena ada kelainan sistemik lain seperti
=indroma "teen #ohnson.
Konjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi terjadi akibat kontaminasi langsung dengan
mikroorganisme patogen &seperti kontak dengan tangan, handuk, berenang), ditambah lagi
dengan adanya faktor pendukung seperti menurunnya system kekebalan tubuh sebagai
mekanisme pertahanan terhadap reaksi infeksi inflamasi akan memperberat munculan klinis
konjungtivitis.
". Ge0ala Klinis
Fambaran klinis yang terlihat pada konjungtivitis dapat berupa mata merah dengan
kelopak mata lengket akibat produksi sekret yang meningkat terutama pada pagi hari. =elain
itu juga ditemukan photofobia, lakrimasi, pseudoptosis akibat kelopak mata membengkak,
kemosis, hipertropi papil, folikel, membrane, pseudomembran, granulasi, flikten, mata merasa
seperti adanya benda asing, sensasi seperti ada tekanan dan rasa panas serta kadang didapatkan
adanya adenopati preaurikular. Pada konjungtivitis alergi ditemukan rasa gatal pada mata yang
lebih dominan.
Mata merah terjadi akibat adanya vasodilatasi dari pleksus subepitelial pembuluh darah
konjungtiva. /olikel adalah nodul limfoid dengan vaskularisasi yang merupakan tanda dari
infeksi virus ataupun reaksi autoimun di konjungtiva. Papil adalah dilatasi, telengiektasi
pembuluh darah dengan sel-sel inflamasi di sekelilingnya, jika papil ditemukan unilateral, ini
adalah tanda dari infeksi virus, sedangkan jika papil ditemukan bilateral merupakan tanda dari
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
10/17
infeksi bakteri. Pseudomembran ditemukan pada infeksi staphylococcus, membrane
ditemukan pada infeksi difteri, sedangkan plikten yang merupakan nodul dari sel-sel inflamasi
kronis ditemukan pada infeksi 8>C ataupun karena reaksi alergi.
:ntuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel #
virus
bakteri ;amur dan
parasitiritatif purulen nonpurulen
=ekret =edikit mengucur sedikit sedikit sedikit
9ir mata mengucur sedang sedang sedikit sedang
Fatal =edikit sedikit - - GB-
Mata merah :mum umum lokal lokal umum
"odul preaurikuler akteri,
PM"
>akteri,
PM"
negatif negatif
=akit tenggorok dan
panas yang menyertai
=e1aktu-
1aktu
jarang - - -
8abel # Fambaran klinis konjungtivitis
&sumber =idarta ?. 4?lmu Penyakit Mata5. ;akarta. /K:?. disi Ketiga. 2#. hal. #2#)
*. Pat,(enesis
• Konjungtivitis 9kut
Konjungtivitis bakteri merupakan hasil dari pertumbuhan bakteri secara berlebihan dan
menginfiltrasi lapisan epitel konjungtiva dan kadang-kadang substansia propia. =umber infeksi
adalah kontak langsung dengan sekret individu terinfeksi atau &biasanya melalui kontak tangan-mata) atau penyebaran infeksi dari organisme yang berkolonisasi di mukosa nasal dan sinus pasien
tersebut. Ebstruksi duktus nasolakrimal, dakriosistitis, dan kanalikulitis dapat menyebabkan
konjungtivitis bakteri unilateral.
Halaupun dapat sembuh sendiri, konjungtivitis bakteri bisa bermanifestasi hebat dan
mengancam penglihatan apabila disebabkan oleh spesis bakteri virulen seperti $.gonorrhoeae atau
".pyogenes. Pada kasus yang jarang, ini dapat memberikan tanda penyakit sistemik yang
mengancam nya1a, seperti konjungtivitis yang disebabkan oleh $.meningiti%es.
• Konjungtivitis Purulen 9kut
Konjungtivitis purulen akut, suatu bentuk konjungtivitis bakteri, dikarakteristikkan sebagai
akut &I minggu), infeksi pada permukaan konjungtiva yang sembuh sendiri yang menimbulkan
respon inflamasi akut dengan sekret purulen. Kasus dapat terjadi secara spontan atau secara
epidemik. Patogen penyebab yang paling utama adalah " pneumonia& " aureus & dan Haemophilus
influen'a.
• Konjungtivitis Fonokokal
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
11/17
Erganisme yang umum menyebabkan konjungtivitis hiperpurulen adalah $ gonorrhoeae.
Konjungtivitis gonokokal adalah penyakit menular seksual hasil dari perpindahan genital-mata,
kontak genital-tangan-okular, transmisi maternal-neonatus se1aktu melahirkan per vaginam.
• Konjungtivitis Klamidia
8rakoma adalah penyakit infeksi yang terjadi pada komuniti dengan hiegine yang buruk dan
sanitasi yang inadekuat. Kebanyakan infeksi ditularkan melalui mata ke mata. Penularan jugadapat terjadi melaui lalat dan serangga rumah tangga yang lain. =erangga ini juga menyebarkan
bakteri lain yang menyebabkan infeksi bakteri sekunder pada pasien trakoma.
• Konjungtivitis 6iral
Konjungtivitis viral dapat berasal dari droplet saluran nafas atau perpindahan langsung dari
tangan ke mata. Kebanyakan infeksi virus mengenai bagian epitel, baik konjungtiva maupun
kornea, sehingga lesi pada infeksi virus khas berupa keratokonjungtivitis. Pada sebagian infeksi
virus, kerusakan konjungtiva lebih menonjol, seperti pada pharyngo-conjunctival fever, dansebagian lainnya lesi pada kornea lebih jelas, seperti pada herpes simpleks. =etelah masa inkubasi
kira-kira % 3 #2 hari, akan terjadi fase akut yang menimbulkan gejala hiperlakrimasi, hyperemia
konjungtiva dan pembentukan folikel.
• Konjungtivitis 9lergi
Merupakan reaksi hipersensitivitas tipe ? yang diperantarai ?g. 9llergen biasanya bersifat
airborne, masuk ke tear film dan berkontak dengan sel mast konjungtiva yang menyebabkan
pecahnya sel mast dan melepaskan histamine dan mediator inflamasi lain.- 6ernal keratoconjunctivitis berulang pada musim tertentu dan pada daerah tropis &panas) bisa
menetap. 0eaksi imunologi diperantarai oleh reaksi hipersensivitas tipe ? dan ?6.
- 9topic Keratoconjunctivitis pada pasien dengan ri1ayat dermatitis atopi. 9KC merupakan
reaksi hiprsensitivitas tipe ?6.
- Fiant Papillary Conjunctivitis kontak lama dengan antigen tertentu seperti lensa kontak, benang,
dan prostese.
• Konjungtivitis ;amur
Konjungtivitis jamur merupakan jenis konjungtivitis yang jarang terjadi. Konjungtivitis ;amur
biasannya ditemukan bersamaan dengan keratomicosis, namun dapat saja tidak muncul
bersamaan. Penyebab tersering dari konjungtivitis jamur adalah Candida albicans. Penyakit ini
ditandai dengan adanya bercak putih dan dapat timbul pada pasien diabetes dan pasien dengan
keadaan sistem imun yang terganggu. =elain Candida sp, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh
"porothrix scehnckii, Rhinospori%ium serberi, dan (occi%ioi%es immitis.
• Konjungtivitis Parasit
##
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
12/17
Konjungtivitis Parasit dapat disebabkan oleh infeksi 8helaDia calliforniensis, lue untuk mengetahui penyebabnya bakteri
atau virus dan pemberian KE* untuk yang dicurigai disebabkan jamur - Kultur kerokan konjungtiva
>. Peme'i&saan Penn0an(
• Pe1arnaan sekret dengan Fiemsa, prosedur yang dilakukan antara lain
- 9mbil sekret yang menumpuk di konjungtiva foniks, letakkan di object glass, keringkan slide
dengan udara selama #% menit
- /iksasi dengan methanol %( selama %-# menit
- Keringkan
- >uat campuran dengan mencampurkan setiap 2 tetes larutan Fiemsa kedalam setiap milimeter air
suling buffer. 0endam slide kedalamcampuran selama #% menit- Cuci kedalam air suling buffer
- Keringkan
• Pe1arnaan gram dengan Fentian 6iolet
- /iksasi slide dengan pe1arnaan ringan &api)
- 9liri dengan Fentian 6iolet % detik )
- >ilas dengan air mengalir
- 9liri dengan gramJs iodin Blugol % detik)
- >ilas dengan air mengalir - 9liri dengan alkohol '( sekilas
- >ilas dengan air mengalir
- Keringkan
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
13/17
*asil yang terlihat diba1ah mikroskop adalah
Pada pemeriksaan gram untuk membedakan gram positif atau gram negatif, sedangkan untuk
pemeriksaan giemsa untuk membedakan infeksi virus atau bakteri.
BAB I
PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan oleh 0onsumbre &2#) baik dari segi lokasi, variabel
pengukuran dan 1aktu. $ Pada penelitian oleh 0onsumbre, lokasi penelitian hanya dilakukan
pada usaha mebel yang berada di Kelurahan Haena yaitu pada ! &empat) usaha mebel dengan
mengukur debu lingkungan kerja dan kemudian dihubungkan dengan kesehatan pada pekerjanya.
=edangkan penelitian ini dilakukan dengan lokasi yang lebih luas di Kota ;ayapura dengan
melakukan pengukuran debu kayu terhirup &respirable) secara perseorangan. 6ariabel pengukuran
lainnya dilihat dari faktor umur, masa kerja, status giDi, kebiasaan merokok, kebiasaan berolahraga, lama paparan dan penggunaan 9PA.
#
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
14/17
>erdasarkan hasil observasi lapangan, bahan kimia yang dapat terpapar ke pekerja pada
proses pengeringan %an pembersihan %alam mobil di pencucian mobil adalah %ebu atau ben%a
asing serta larutan pembersih kaca mobil . >ahan dasar dari bahan-bahan tersebut adalah resin
nitrosellulosa &diasamkan dengan asam nitrat 7 asam sulfat), melamine &formaldehid dan fenol),
alkyd &glyserol dan asam phtalat), shellac &kelenjar insekta) dan pigmen. Kemudian spiritusdan
thinner yang digunakn sebagai bahan campuran mengandung methanol, ylen, toluene, butyl
alcohol, butyl cellosove, isopropyl alcohol. >ahan-bahan tersebut seperti formaldehid, asam nitrat,
asam sulfat, ylen, dan toluen merupakan bahan yang berbahaya pada kulit karena dapat
menyebabkan iritasi pada kulit.
=etiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja.Menurut ?
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
15/17
terang. Pekerja cukup nyaman dalam bekerja. *aDard lingkungan kerja jari-jari
mesin kompresor terdapat pada aktivitas pembilasan ketika pekerja menyalakan
kompresor. ?ntensitas pekerja untuk dekat dengan jari-jari mesin kompresor yang
berputar cukup sering sehingga dimungkinkan kejadian kecelakaan dapat terjadi.
*aDard lingkungan kerja penggunaan bangku terdapat pada aktivitas pembilasan
terutama ketika pekerja ingin menjangkau bagian atas mobil. >angku yang
digunakan terbuat dari plastik yang dapat berpotensi pekerja terjatuh. *aDard
elektrik menyambung steker acuum cleaner terdapat pada proses pengeringan,
pekerja biasanya menyambungkan steker dalam kondisi tangan yang basah
sehingga kesempatan untuk terjadi kecelakaan.
) ;a&t,' &imia
*aDard Kimia dipengaruhi oleh beberapa jenis seperti bahan kimia cair dan padat.
ang termasuk bahan cair adalah sabun pencuci mobil dan semir ban. =edangkan yang
termasuk bahan padat ialah debu yang berada disekitar pekerja terutama debu yang
berada di dalam mobil. Aari hasil survey didapatkan bah1a pencuci tidak
menggunakan sarung tangan dalam penggunaan sabun cair selama pencucian mobil,
sehingga dampak untuk terkena haDard semakin meningkat. >egitu pun pada bahan
kimia padat seperti debu, pekerja tidak memakai alat pelindung seperti masker goggle.
Pajanan haDard kimia meningkat karena pekerja tidak menggunakan alat pelindung
kerja yang telah disediakan.
C) ;a&t,' i,l,(is
*aDard biologi penyebabnya adalah bakteri, jamur, cacing, dan jentik nyamuk yang
didapatkan selama proses pencucian. >akteri dan cacing berasal dari kendaraan yang
kotor terutama pada ban dan bagian ba1ah mobil. ;entik nyamuk berasal dari
genangan air yang disekitar tempat pencucian mobil. ;amur berasal dari paparan air
yang terus menerus sehingga menyebabkan kelembapan. Aari hasil survey didapatkan
bah1a pekerja masih rentan untuk terkena infeksi bakteri, jamur, cacing dan jentik
nyamuk karena kurangnya kesadaran pekerja dalam menjaga kebersihan.
d) ;a&t,' e'(,n,mis
*aDard ergonomi dipengaruhi oleh posisi tubuh saat bekerja. Para pekerja
melakukan pencucian secara manual dan terus menerus dalam posisi yang
membungkuk, tidak nyaman, statis dan berulang.
. Aari cara bekerja pula, hasil survey menunjukkaan bah1a pekerja juga seringkali
mengangkat ember air untuk penyambunan. =edangkan pada proses pembersihan bagian dalam mobil, vacuum cleaner merupakan alat yang digunakan sehingga pekerja
#%
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
16/17
di tuntut untuk lebih sering membungkuk.
e) ;a&t,' %si&,s,sial
*aDard psikososial dipengaruhi oleh jad1al bekerja pada pekerja, hubungan antara
sesama pekerja, atasan dan ba1ahan, beban kerja dan gaji yang dibayar. =emua hal
yang terdapat dalam haDard psikososial ini berkaitan dengan emosional pekerja,
sehingga harus diperhatikan agar tercipta keadaan aman dalam bekerja. Aari hasil
survey didapatkan dilhat dari jad1al pekerja, pekerja dituntut untuk bekerja selama #2
jam dari jam $ pagi sampai jam $ malam tanpa ada jam khusus untuk istirahat
sehingga pola makan pekerja tidak teratur. ;ad1al harian ini dijalankan setiap hari
tanpa ada hari libur. >eberapa pekerja didapatkan merokok selama bekerja ataupun
saat istirahat. *ubungan sesama pekerja, ba1ahan dan atasan terjalin baik. Faji yang
didapatkan cukup untuk memenuhi kebutuhan harian.
DA;AR PUSAKA
#. *arrianto. Penyakit 9kibat Kerja Karena Pajanan Lat Kimia &>uku 9jar Kesehatan
Kerja).Penerbit buku kedokteran FC, ;akarta. 2+.
2. 9Dari 9., >arney ". &2#). 4Conjunctivitis 9 =ystematic 0evie1 of Aiagnosis and
8reatment.5 8he ;ournal of 9merican Medical 9ssociation.
. Hard 8., 0eddy 9. &2#%). 4/undus autofluorescence in the diagnosis and monitoring of
acute retinal necrosis.5 ;ournal of Ephthalmic ?nflammation and ?nfection Aepkes 0?.
:paya Kesehatan Kerja >agi Perajin Kulit, Meubel, 9ki >ekas, 8ahu dan 8empe,>atik.
Puskesja =ekjen Aepkes 0?, ;akarta. 22.
-
8/17/2019 Laporan Kasus Okupasi. Hikm
17/17
!. unus, Muhammad. Pengaruh Keadaan anda 9ceh 8ahun 2#. :niversitas =umatera :tara. 2#.
%. Eccupational *ygiene,Freat >ritain. 6ol. !%, "o. $, p %$-'#. Ekuno, 8., Ejima, ;., =aito,
*. 2#. >lue-ritain. 6ol. %!, "o. , p 2-2+'. =uardi, 0. 2%. =istem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja. ;akarta Penerbit
PPM. =uhardjo dan *artono. 2$. ?lmu Kesehatan Mata. >agian ?lmu Kesehatan Mata
/akultas Kedokteran :niversitas Fadjah Mada. ogyakarta.
$. Hahyuni, 8. 2#. /aktor 0isiko yang >erhubungan dengan Kejadian Konjungtivitis pada
Pekerja Pengelasan di Kecamatan Cilacap 8engah Kabupaten Cilacap. ;urnal Kesehatan
Masyarakat /KM :"A?P, =emarang, 6ol. 2, "o, #.
+. 8ar1aka. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Manajemen dan ?mplementasi K di 8empat
Kerja.=urakarta Penerbit *arapan Press 2+.. ?nternational