proposal sea

14
PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN PENDEKATAN AKUNTANSI SOSIAL EKONOMI PADA PT PERTAMINA Latar Belakang Masalah Pendirian sebuah perusahaan bila dilihat secara kasat mata dinilai sangat menguntungkan berbagai pihak. Pertama, dengan adanya sebuah perusahaan, otomatis membuka kesempatan kerja bagi masyarakat luas. Kedua, dengan didirikannya suatu perusahaan maka kebutuhan masyarakat akan barang atau jasa yang diperlukan masyarakat terpenuhi. Selain itu, suatu perusahaan juga diharuskan membayar pajak, sehingga akan meningkatkan pendapatan negara. Namun disamping sisi positif tersebut, perusahaan dalam mendapatkan laba yang sebesar-besarnya, seringkali melupakan dampak dari usaha yang dijalankannya seperti pencemaran dan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yang cukup parah. Tidak hanya terhadap unsur lingkungan, perusahaan juga seringkali belum memberikan perhatian yang lebih terhadap karyawan dan masyarakat luas terutama masyarakat yang berada disekitar perusahaan tersebut. Misalnya, masih sering terjadi protes yang dilakukan karyawan terhadap kebijakan upah yang kurang adil, protes dari masyarakat mengenai mutu atau kehalalan produk yang dihasilkan perusahaan serta keluhan dari masyarakat disekitar perusahaan terhadap polusi lingkungan (air, udara, suara) yang ditimbulkan perusahaan. Sebagai bukti nyata Spillane (2007) mengemukakan ada beberapa kasus yang terkait dengan ketidakpuasan publik atas aktivitas perusahaan di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawa Timur, Newmont

Upload: andri-

Post on 25-Jun-2015

289 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Sea

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN PENDEKATAN AKUNTANSI SOSIAL EKONOMI

PADA PT PERTAMINA

Latar Belakang Masalah

Pendirian sebuah perusahaan bila dilihat secara kasat mata dinilai sangat menguntungkan berbagai pihak. Pertama, dengan adanya sebuah perusahaan, otomatis membuka kesempatan kerja bagi masyarakat luas. Kedua, dengan didirikannya suatu perusahaan maka kebutuhan masyarakat akan barang atau jasa yang diperlukan masyarakat terpenuhi. Selain itu, suatu perusahaan juga diharuskan membayar pajak, sehingga akan meningkatkan pendapatan negara.

Namun disamping sisi positif tersebut, perusahaan dalam mendapatkan laba yang sebesar-besarnya, seringkali melupakan dampak dari usaha yang dijalankannya seperti pencemaran dan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yang cukup parah.

Tidak hanya terhadap unsur lingkungan, perusahaan juga seringkali belum memberikan perhatian yang lebih terhadap karyawan dan masyarakat luas terutama masyarakat yang berada disekitar perusahaan tersebut. Misalnya, masih sering terjadi protes yang dilakukan karyawan terhadap kebijakan upah yang kurang adil, protes dari masyarakat mengenai mutu atau kehalalan produk yang dihasilkan perusahaan serta keluhan dari masyarakat disekitar perusahaan terhadap polusi lingkungan (air, udara, suara) yang ditimbulkan perusahaan.

Sebagai bukti nyata Spillane (2007) mengemukakan ada beberapa kasus yang terkait dengan ketidakpuasan publik atas aktivitas perusahaan di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawa Timur, Newmont Minahasa Raya di Buyat Sulawesi dan PT. Freeport di Irian Jaya.

Hal ini menggambarkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) telah menjadi isu yang sangat penting bagi banyak perusahaan, baik yang beroperasi secara nasional maupun internasional. Perusahaan yang melaksanakan CSR dikatakan telah memenuhi triple bottom line: sosial, lingkungan, dan ekonomi (Dawkins, 2004). Program CSR dianggap memberikan keuntungan kepada masyarakat, lingkungan dan tetap memenuhi tujuan financial perusahaan

Tanggung jawab sosial adalah kewajiban organisasi yang tidak hanya menyediakan jasa yang baik bagi masyarakat tetapi juga mempertahankan kualitas lingkungan sosial maupun fisik serta memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan komunitas dimana mereka berada (Mirza dan Imbuh, 1997).

Page 2: Proposal Sea

Pentingnya tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan ini menyebabkan perubahan dari teori akuntansi konvensional yang fokus perhatiannya hanya pada pencatatan dan pengukuran terhadap kegiatan yang timbul akibat hubungan perusahaan dengan lembaga lainnya ke teori akuntansi yang lebih memperhatikan tentang dampak sosial yang ditimbulkan dari kegiatan suatu perusahaan., akuntansi ini disebut Akuntansi Sosial Ekonomi (Social Economic Accounting.)

Akuntansi Social Ekonomi lahir dari anggapan bahwa akuntansi sebagai alat manusia dalam kehidupannya harus juga sejalan dengan tujuan social hidup manusia. Akuntansi Social Ekonomi berfungsi untuk memberikan informasi “social report” tentang sejauh mana unit organisasi, Negara dan dunia memberikan kontribusi yang positive dan negative terhadap kualitas hidup manusia (Belkaoui, 1984).

Menurut Harahap (2007), Akuntansi Social Ekonomi adalah bidang ilmu akuntansi yang berfungsi dan mencoba mengidentifikasi, mengukur, menilai, dan melaporkan aspek-aspek social benefit dan social cost yang ditimbulkan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Pengukuran ini pada akhirnya akan diupayakan sebagai informasi yang dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan peran lembaga, baik perusahaan atau yang lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan.

Akuntansi Sosial Ekonomi merupakan alat yang berguna bagi perusahaan dalam menungkapkan aktivitas sosialnya dalam laporan keuangan sehingga pemakai laporan keuangan dapat menganalisis sejauh mana perhatian dan tanggung jawab social perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Diharapkan dengan adanya Akuntansi Sosial Ekonomi ini investor tidak hanya melihat aspek keuangan saja tetapi juga mempertimbangkan pelaporan Akuntansi Sosial Ekonomi ini dalam proses pengambilan keputusan bisnis.

Menurut Saidi (2004:69) ada tiga tahap atau paradigma yang berbeda yang menotivasi perusahaan untuk menerapkan Akuntansi Sosial Ekonomi, yaitu:

1. Corporate charity, yakni dorongan amal berdasarkan motivasi keagamaan. 2. Corporate philantrophy, yakni dorongan kemanusiaan yang biasanya bersumber dari

norma dan etika universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan pemerataan sosial.

3. Corporate citizenship, yaitu motivasi kewargaan demi mewujudkan keadilan sosial berdasarkan prinsip keterlibatan sosial

Selain itu didalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang disahkan DPR tanggal 20 Juli 2007 juga menjadi landasan yang kuat bagi perusahaan untuk melaporkan tanggungjawab sosial perusahaanya. Keempat ayat dalam pasal 74 Undang-Undang tersebut menetapkan kewajiban semua perusahaan di bidang sumber daya alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Substansi dalam ketentuan pasal tersebut mengandung makna, mewajibkan tanggung jawab sosial

Page 3: Proposal Sea

dan lingkungan mencakup pemenuhan peraturan perundangan terkait, penyediaan anggaran tanggung jawab sosial dan lingkungan, dan kewajiban untuk melaporkannya. Dengan ketentuan tersebut maka perusahaan tidak hanya wajib melaksanakan program CSR tetapi juga mempunyai kewajiban untuk melaporkan dan mengungkapkan program CSR-nya kepada seluruh pemangku kepentingannya.

Saat ini pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial masih bersifat sukarela, hal ini terlihat jelas dalam Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 paragraph ke-9 :”Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting”.

Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa perusahaan tidak diwajibkan untuk melaporkan tanggungjawab sosialnya. Pada September 2010 mendatang International Organization of Standardization (ISO) akan segera mengeluarkan pedoman pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dalam bentuk ISO 26000. Tepatnya panduan ini bernama ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility. Kehadiran ISO 26000 diyakini akan makin memacu perusahaan-perusahaan di dunia, termasuk Indonesia, untuk ber-CSR secara benar. Hal ini menggambarkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

Atas dasar Akuntansi Sosial Ekonomi ini kinerja manager tidak hanya akan diukur berdasarkan laba yang telah dicapai tetapi yang menjadi ukuran kinerjanya adalah ukuran yang bersifat jangka panjang dan sulit untuk diukur secara kualitatif seperti keunggulan produk di pasar, pemanfaatan sumber daya manusia, pengembangan karyawan, serta kepatuhan perusahaan terhadap semua peraturan kemasyarakatan.

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa betapa pentingnya penerapan Akuntansi Sosial Ekonomi ini karena memperhatikan aspek social lingkungan dalam akuntansi. Memang Akuntansi Sosial Ekonomi masih merupakan fenomena baru dalam akuntansi, namun penerapannya sudah seharusnya dipertimbangkan bagi negara kita yang menjunjung kesejahteraan rakyatnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN PENDEKATAN AKUNTANSI SOSIAL EKONOMI PADA PT PERTAMINA”

Perumusan MasalahDari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini, yaitu :

Page 4: Proposal Sea

1. Bagaimana bentuk tanggung jawab sosial perusahaan /Corporate Social Responsibility (CSR)

2. Bagaimana kinerja perusahaan berdasarkan pendekatan Akuntansi Sosial Ekonomi

Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk tanggungjawab sosial perusahaan /Corporate Social Responsibility (CSR)

2. Untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan pendekatan Akuntansi Sosial Ekonomi

Manfaat PenelitianHasil penelitian ini akan bermanfaat bagi

1. Bagi perusahaanBagi perusahaan, penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran bahwa perusahaan tidak hanya semata-mata mencari laba saja namun juga harus memperhatikan dampak-dampak sosial yang ditimbulkannya dan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penerapan Akuntansi Sosial Ekonomi di perusahaannya

2. Bagi InvestorBagi Investor, dapat dijadikan bahan masukan bahwa dalam proses pengambilan keputusan bisnis tidak hanya melihat aspek keuangan saja tetapi juga harus mempertimbangkan aspek pertanggungjawaban social perusahaanya

3. Bagi peneliti Bagi peneliti, penelitian ini untuk melihat bagaimana penerapan pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan serta untuk mengertahui bagaimana cara mengukur kinerja perusahaan berdasarkan pendekatan Akuntansi Sosial Ekonomi

4. Bagi peneliti selanjutnyaBagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar ataupun dikembangkan lagi secara luas serta kelemahan-kelemahan yang ada pada penelitian ini dapat diperbaiki.

Page 5: Proposal Sea

Landasan Teori

1. Definisi akuntansi sosial ekonomi

Beberapa ahli telah mendefinisikan akuntansi sosial ekonomi, antara lain:a. Menurut Mathews dan Perera akuntansi sosial ekonomi (Rusmanto, 2004: 85) adalah:

To describe a comprehensive form of accounting which takes into account externalities the cost imposed on the public by private sector organizations as well as the more usual public costs.

b. Menurut Linowes akuntansi sosial ekonomi (Belkaoui, 1998: 339) adalah:Penerapan akuntansi di bidang ilmu sosial yang meliputi ilmu pengetahuan masyarakat, ilmu pengetahuan politik dan ilmu pengetahuan ekonomi.

c. Menurut Ahmed Belkaoui (1998: 339) akuntansi sosial ekonomi adalah:Proses pengurutan, pengukuran, dan pengungkapan pengaruh yang kuat dari pertukaran antara suatu perusahaan dan lingkungan sosialnya.

d. Menurut Lee D. Parker et. al (1989: 169-170) akuntansi sosial ekonomi adalah: The construction and maintenance of organizational social information system designed to evaluate an organization’s social impact, assess the effectiveness of its social programs, and report upon the overall discharge of its social responsibilities.

e. Menurut Kavasseri V. Ramanathan (1987: 64) akuntansi sosial ekonomi adalah:The process of selecting firm level social perfomance variabels, measures, and measurement procedures; systematically developing information useful for evaluating the firm’s social perfomance; and communicating such information to concerned social groups, both within and outside the firm.

f. Menurut Haniffa akuntansi sosial ekonomi (Rusmanto, 2004: 87) adalah:Ekspresi dari tanggung jawab sosial perusahaan, melalui pengungkapan pelaporan aktivitas sosial perusahaan dapat menunjukkan apa yang telah mereka capai dan penuhi dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi sosial ekonomi adalah alat yang berfungsi untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menilai dampak sosial yang ditimbulkan oleh perusahaan, baik social cost maupun social benefit, dan mengkomunikasikannya kepada stakeholder, yaitu stockholder, karyawan, masyarakat, pemasok dan pemerintah dalam bentuk pelaporan pertanggungjawaban sosial.

2. Pendekatan Kinerja Sosial perusahaan

Menurut Martin Freedman, ada tiga pendekatan yang digunakan dalam melaporkan kinerja sosial perusahaan dalam kaitannya dengan penerapan akuntansi sosial:

1. Pemeriksaan Sosial (Social Audit)

Yaitu dengan cara mengukur dan melaporkan dampak-dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari operasi perusahaaan yang berorientasi social lingkungan.

Page 6: Proposal Sea

Pelaporan ini dilakukan dengan membuat daftar aktivitas-aktivitas perusahaan yang memiliki konsekuensi sosial, lalu auditor sosial akan mengestimasi dan mengukur dampak-dampaknya.

2. Laporan Sosial (Sosial Report)Terdapat beberapa pendekatan dalam laporan sosial seperti yang telah dirangkum oleh Billey and Weygandt dalam bukunya, “Intermediate Accounting”, yaitu :

a) Inventory Approach

Yaitu suatu pendekatan yang menjelaskan bahwa perusahaan mengkompilasi dan mengungkapkan sebuah data yang komprehensif dari aktivitas-aktivitas social perusahaan.Keterbatasan dari pendekatan ini adalah sulit dalam membuat daftar yang sesuai dengan batasan yang realistis, serta sulit untuk membandingkan pertanggung jawaban sosial terhadap lingkungan antar perusahaan karena tidak ada standar yang tepat untuk mengukur pertanggungjawaban tersebut.

b) Cost Approach

Pendekatan ini menguraikan bahwa perusahaan membuat daftar aktivitas perusahaannya yang berkenaan dengan penanganan terhadap lingkungannya dan mengungkapkan jumlah pengeluaran masing-masing aktivitas tersebut. Biaya dan aktivitas tersebut berhubungan dengan periode pelaporan yang berjalan dibebankan ke expense pada periode berikutnya.

c) Program Management Approach

Perusahaan tidak hanya mengungkapkan aktivitas terhadap lingkungan, tetapi juga tujuan dari kegiatan tersebut serta hasil yang sudah dicapai oleh perusahaan sesuai dengan tujuan ysng telah ditetapkan itu.

Kelebihan dari pendekatan ini adalah memudahkan pemakai laporan keuangan untuk menilai tingkat keberhasilan aktivitas sosial lingkungan perusahaan untuk mencapai tujuan.

Sedangkan keterbatasannya ialah tidak terdapatnya indikasi manfaat sosial yang diperoleh dari pencapaian tujuan tersebut.

d) Cost-Benefit Approach

Pendekatan ini menjelaskan bahwa perusahaan mengungkapkan aktivitas yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan serta biaya dan manfaat dari aktivitas tersebut. Kesulitan dari pendekatan ini adalah mengukur biaya dan manfaat terhadap masyarakat.

Page 7: Proposal Sea

3. Pengungkapan Sosial Lingkungan dalam Laporan Tahunan

Adalah pengungkapan informasi mengenai aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan, dilakukan melalui berbagai media antara lain : laporan tahunan, laporan interim, prospectus, pengumuman kepada bursa efek atau media massa.

Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah PT PERTAMINA

Metode Pengumpulan Data

1. Penelitian Lapangan (Field Reseach)

Dalam melakukan riset ini penulis memperoleh data-data secara langsung ke lapangan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini.

a) Teknik dokumentasi teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,

baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik yang sesuai dengan fokus masalah.

b) Wawancarateknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini

2. Studi Kepustakaan(Library Reseach)

Teknik pengumpulan data dengan membaca berbagai literatur yang berhubungan dengan pokok bahasan penelitian. Sumber informasi kepustakaan berupa buku-buku, surat kabar, makalah dan dokumen lainnya.

Metode Analisis Data

Metode Analisa data yang digunakan oleh penulis didalam penelitian adalah metode deskriptif analistis. Didalam metode ini, peneliti mencari dan menemukan data atau fakta yang disertai dengan interprestasi yang cukup atas data yang diperoleh pada perusahaan tentang akuntansi social ekonomi ini. Metode deskriptif analistis ini merupakan metode yang bertujuan menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta yang tampak pada situasi yang dilihat kemudian data-data tersebut disusun, diolah, dianalisa serta diinterprestasikan.

Page 8: Proposal Sea

Data

Data primer

Data primer yang digunakan didalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT PERTAMINA

Data sekunder

Data sekunder yang digunakan didalam penelitian ini adalah Sejarah singkat perusahaan

.

Page 9: Proposal Sea

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan objek penelitian adalah PT. Winner Synthetic Textile di Jakarta Barat, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang textile, dan berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 16 Semanan Kalideres Jakarta Barat.

MNEtode [ene;itianMetode yang digunakan oleh penulis didalam penelitian ini adalahmetode deskriptif. Metode ini digunakan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dari objek penelitian. Hal ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan menghasilkan yang objektif mengenai perusahaan sebenarnya.

Page 10: Proposal Sea

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Saidi, Zaim dan Hamid Abidin. 2004. Menjadi Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek.

Ulfah, Maria. 2008. Analisis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Akuntansi Sosial

(Corporate Social Responsibility And Social Accounting, Studi Kasus Pada Pt. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Surakarta. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jurnal

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Akuntansi Sosial Ekonomi dan Akuntansi Islam, http://akuntansi.uad.ac.id, diakses 10 Juli 2010.

Rossje. 2006. Akuntansi lingkungan, Suatu Perspektif, http://rossje.com/?p=168, diakses 10 Juli 2010.