proposal penelitian susilawati

24
PROPOSAL PENELITIAN A. Latar Belakang Guru sebagai pengajar dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan teknik mengajar, disamping menguasai ilmyu atau bahan ajaran yang akan diajarkan. Guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada tugas, memberi bantuan kepada semua siswa dalam memecahkan masalah yang sudah dihadapinya. Dorongan dan alasan yang kuta untuk memilih profesi sebagai guru akan menentukan hasil pengabdian dan prestasinya untuk menghasilkan out put pendidikan bermutu. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Hadari Nawawi , guru yang menyadari dan memahami kedudukan dan fungsinya sebagai pendidik profesional terdorong untuk tumbuh dan berkembang sebagai perwujudan sikap dan persiapan yang telah diterimanya dan sebagai pernyataan dan kesadarannya terhadap 1

Upload: raqyduwl

Post on 22-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Agama

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penelitian Susilawati

PROPOSAL PENELITIAN

A. Latar Belakang

Guru sebagai pengajar dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan

teknik mengajar, disamping menguasai ilmyu atau bahan ajaran yang akan

diajarkan. Guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada tugas, memberi

bantuan kepada semua siswa dalam memecahkan masalah yang sudah

dihadapinya.

Dorongan dan alasan yang kuta untuk memilih profesi sebagai guru akan

menentukan hasil pengabdian dan prestasinya untuk menghasilkan out put

pendidikan bermutu. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Hadari

Nawawi , guru yang menyadari dan memahami kedudukan dan fungsinya sebagai

pendidik profesional terdorong untuk tumbuh dan berkembang sebagai

perwujudan sikap dan persiapan yang telah diterimanya dan sebagai pernyataan

dan kesadarannya terhadap perkembangan dan kemajuan bidang tugasnya yang

harus diikuti.1

Berhasil tidaknya pendidikan tergnatung pada pelaksanaan tugasnya. Dalam

pelaksanaan pendidikan itu tidak terlepas dari berbagai komponen mulai dari

personalnya sampai sarana dan prasana. Komponen personal seperti Kepala

Sekolah, guru dan personal lainnya yang terkait dalam pelaksanaan proses

pembelajaran. Oleh karena itu, semua personal harus melaksanakan tugasnya

dengan efektif dan efisien.

1 Hadari Nawawi, 1982, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Jakarta: Gunung Agung, hal 126

1

Page 2: Proposal Penelitian Susilawati

Sehubungan dengan hal itu, Hadari Nawawi menjelaskan bahwa salah satu

peranan Kepala Sekolah adalah Kepemimpinan Pendidikan yakni proses

menggerakkan, mempengaruhi, memberikan motivasi dan menggerakkan orang di

dalam organisasi atau lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan yang

telah dirumuskan sebelumnya.2

Dari kutipan di atas jelaslah bahwa proses dari pendidikan itu tidak terlepas

dari adany Kepala Sekolah, guru, siswa dan personal lainnya. Dengan demikian

Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan dapat membina dan memotivasi

guru agar melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang diharapkan untuk

membantu dalam keberhasilan proses pembelajaran.

Dalam surpervisi pengajaran, supervisor bisa mendorong guru menerapkan

kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas mengajarnya, mendorong guru

agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung

jawabnya. Jadi melalui supervisi pengajaran, supervisor bisa menumbuhkan

motivasi kerja guru.3

Jabatan pendidik merupakan satu jabatan yang amat strategis dalam

menunjang proses dan hasil kinerja pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena

itu penampilan pendidik harus terwujud sedemikian rupa efektif sehingga dapat

menunjang dinamika dan keefektifan pendidikan. Kinerja penampilan pendidikan

2 Hadari Nawawi, 1996, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, hal. 82

3 Ibrahim Badafal, 1992, Supervisi Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 5

2

Page 3: Proposal Penelitian Susilawati

didukung sejumlah kompetensi tertentu yang berlandaskan pada kualitas

kepribadian.4

Kompetensi itu tergambar dari pelaksanaan tugas sehari-hari yang bercirikan

kepada tiga kemampuan profesional yaitu kepribadian guru, penguasaan ilmu

pengetahuan yang mengarah kepada spesialisasi ilmu yang diajarkan kepada

murid dan keterampilan dalam mengajar.5

Pada umumnya orang yang dibutuhkan oleh organisasi adalah orang yang

bekerja dengan motivasi yang tinggi. Adapun orang yang bekerja dengan motivasi

yang tinggi adalah orang yang merasa senang dan mendapat kepuasan dalam

pekerjaannya. Ia akan lebih berusaha untuk memperoleh hasil yang maksimal

dengan semangat yang tinggi, serta selalu berusaha untuk mengembangkan tugas

dan dirinya.6

Sadirman A. M mengatakan ada sepuluh kompetensi guru yang dapat

dilakukan yaitu:

1. Menguasai bahan

2. Mengelola program mengajar

3. Mengola kelas

4. Menggunakan media atau sumber

4 Muhammad Surya, 2003, Percikan Perjuangan Guru, Semarang: Aneka Ilmu hal. 290

5Muhammad Arifin, 1991, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 112

6 Pandji Anoraga, 2001, Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta, hal. 36-37

3

Page 4: Proposal Penelitian Susilawati

5. Menguasai landasan-landasan pendidikan

6. Melakukan program mengajar

7. Menilai fungsi program bimbingan pengajaran

8. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

9. Mengenal fungsi siwa untruk kepentingan pengajaran

10. Memahami prinsip-prinsip dan manfsirkan hasil penelitian pendidikan

guru untuk keperluan pengajaran7

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam

menyelenggarakan proses pembelajaran, pemerintah telah banyak melakukan

upaya-upaya antara lain :

1. Mengadakan penataran guru

2. Menigkatkan honorarium

3. Mengadakan pelatihan pembinaan guru

4. Memberikan kesempatan untuk melaknjutkan pekerjaan

Di Madrasah Ibtidayah Darul Falah, guru secara organisasi maupun individu

telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja

guru. Usaha-usaha yang dilakukan diantaranya :

1. Menambah ilmu pengetahuan

7 Syafruddin Nurdi dan Basyiruddin Usman, 2002, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Press, hal. 163

4

Page 5: Proposal Penelitian Susilawati

2. Mendalami spesialisasi bidang ilmu studi yang diajarkan

3. Mengirim guru bidang studi untuk mengikuti pelatihan dan

pembinaan

4. Memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan

5. Meningkatkan honorarium

Akan tetapi usaha-usaha yang dilakukan tersebut belum memberikan dampak

yang berarti dalam meningkatkan kinerja guru. Hal ini dapat diketahui dari gejala-

gejala sebagai berikut :

1. Masih ada guru yang belum maksimal dalam melaksanakan tugasnya

2. Masih ada guru yang tidak membuat satuan pelajaran ketika mau

mengajar

3. Masih ada guru yang tidak memakai alat peraga dalam mengajar

4. Masih ada guru yang tidak mengadakan evaluasi belajar secara teratur

Dari latar belakang dan gejala-gejala yang penulis kemukakan di atas, maka

penulis tertarik untuk meneliti dengan judul : “KORELASI ANTARA

MOTIVASI KERJA DAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAYAH

DARUL FALAH KECAMATAN LANGGAM KABUPATEN

PELALAWAN”.

B. Alasan Pemilihan Judul

5

Page 6: Proposal Penelitian Susilawati

Adapun alasan penulis memilih judul di atas adalah :

1. Judul ini relevan dengan bidang ilmu yang penulis pelajari

2. Ditinjau dari segi lokasi, waktu dan kemampuan penulis, kajian ini mampu

penulis lakukan.

C. Penegasan Istilah

Agar memiliki titik pandang yang sama dalam membaca dan memahami

tulisan ini, maka perlu adanya penegasan istilah, yaitu :

1. Motivasi

Motivasi berasal dari kata Motif diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapay dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam diri subjek untuk

melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai satu tujuan.8

2. Kerja

Kerja adalah melakukan sesuatu.9

3. Kinerja

Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau

kemampuan kerja.10

4. Guru

8 Ibid, hal. 73

9 Peter Salim dan Yeni Salim, 1991, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modren Inglish Press, hal. 721

10 Dep P dan K., 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, hal. 503

6

Page 7: Proposal Penelitian Susilawati

Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah

merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab

pendidikan yang terpikul dipundak orang tua.11

D. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

a. Motivasi kerja dan kinerja guru Madrasah Ibtidayah Darul Falah

Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan

b. Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja dan kinerja guru

c. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja

guru

2. Pembatasan Masalah

Agar lebih terarahnya peneliltian ini, maka penulis membatasi masalahnya

pada Korelasi Antara Motivasi Kerja Dan Kinerja Guru Madrasah Ibtidayah Darul

Falah Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dapat disusun rumusan masalah

sebagai berikut :

11 Zakiah Darajat, 1992, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 39

7

Page 8: Proposal Penelitian Susilawati

a. Bagaimana motivasi kerja dan kinerja guru Madrasah Ibtidayah Darul

Falah Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan ?

b. Apakah ada korelasi signifikan antara Motivasi kerja dan kinerja guru

Madrasah Ibtidayah Darul Falah Kecamatan Langgam Kabupaten

Pelalawan ?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui motivasi kerja dan kinerja guru Madrasah Ibtidayah

Darul Falah Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan

b. Untuk mengetahui korelasi antara Motivasi kerja dan kinerja guru

Madrasah Ibtidayah Darul Falah Kecamatan Langgam Kabupaten

Pelalawan

2.Kegunaan Penelitian

Hasil-hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk :

a. Sebagai informasi kepada lokasi tentang motivasi kerja dan kinerja

guru

b. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang penulis tekuni

c. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

8

Page 9: Proposal Penelitian Susilawati

F. Landasan Berpikir dan Konsep Operasional

1. Landasan Berpikir

a. Motivasi Kerja

Motif (motive) berasal dari akar bahasa latin “Movere” yang kemudian

menjadi motion yang artinya gerak atau dorongan untuk bergerak. Motif

merupakan daya, dorongan, gerak atau penyebab seseorang untuk

melakukan berbagai kegiatan dan tujuan tertentu.

Motivasi berarti pemberian atau penimbulan motif atau hal yang menjadi

motif. Tegasnya motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat

tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

mendesak.12

Motivasi adalah “ pendoroang”, suatu usaha yang disadari untuk

mempengaruhi tingkah laku sesorang agar ia tegerak hatinya untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu.13

Menurut Mc Donal dalam buku Oemar Hamalik, motivasi adalah suatu

perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.14

12 Abdurrahman Abror, 1993, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana, hal. 114

13 M. Ngalim Poerwanto, 2002, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 71

14 Oemar Hamalik, 2002, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, hal. 173

9

Page 10: Proposal Penelitian Susilawati

Motivasi kerja dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang terdorong ingin

melaksanakan sesuatu dan bila ia tidak suka maka akan berusaha

meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.

b. Teori-teori Motivasi

Adapun teori-teori motivasi sebagai berikut :

1. Teori insting

Tindakan setiap manusia diasumsikan seperti tingkah laku jenis

animal. Tindakan masunisa itu selalu berkait dengan insting atau

pembawaan dalam memberikan respon terhadap adanya kebutuhan

tanpa disadari.

2. Teori Fisiologis

Semua tindakan manusia itu berakar pada usaha memenuhi kepuasan

dan kebutuhan organik atau kepentingan fisik.

3. Teori Psikoanalitik

Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada

unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia.15

Motif-motif yang mempengaruhi guru dalam melaksanakan aktifitas

tugasnya dapat dibedakan menjadi :

15 Sadirman A. M., Op, Cit, hal. 82-83

10

Page 11: Proposal Penelitian Susilawati

1. Motif instrinsik, dorongan yang terdapat dalam diri sendiri (guru)

terhadap pekerjaan yang dilakukan. Misalnya bekerja karena sesuai

dengan bakat dan minat.

2. Motif ekstrinsik, dorongan yang berasal dari luar pekerjaan yang

sedang dilakukan. Misalnya bekerja karena upah dan gaji yang tinggi.16

d. Fungsi Motivasi

Dalam buku psikologi pendidikan, Ngalim Poerwanto menjelaskan fungsi

motivasi ialah sebagai berikut :

1. Untuk mendorong arah dan tujuan seseorang dalam berbuat

2. Untuk menentukan arah dan tujuan seseorang dalam berbuat

3. Untuk menyeleksi perbuatan manusia.17

e. Kinerja Guru

Di dalam kamus besar bahasa Indonesia, kinerja adalah sesuatu yang

dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. 18Ukuran kinerja

guru terlihat dari rasa tanggungjawabnya menjalankan amanah, profesi

yang diembannya, rasa tanggungjawab moral dipundaknya. Sikap ini akan

dibarengi pula dengan rasa tanggungjawab mempersiapkan segala

perlengkapan pengajaran. Selain itu, guru juga sudah mempertimbangkan

metodologi yang akan digunakan, termasuk alat media, serta alat penilaian

apa yang digunakan di dalam pelaksanaan evaluasi.19

16 Hadari Nawawi, Op, Cit, hal. 124

17 Ngalim Poerwanto, Op, Cit, hal. 71

18 Dep P dan K, Op, Cit, hal. 503

19 Riau Pos, Kinerja Guru, 28 Desember 2003, hal. 28

11

Page 12: Proposal Penelitian Susilawati

Menurut Muji Hariani dan Neong Muhajir dalam buku Syafruddin Nurdin

terdapat sejumlah kinerja guru dalam melaksanakan proses belajar

mengajar, yang popular di antaranya adalah :

1. Model Rob Noris

Komponen kemampuan mengajar yang perlu dimiliki oleh guru yakni :

a. Kualitas personal dan profesional

b. Persiapan mengajar

c. Perumusan tujuan pengajaran

d. Penampilan guru dalam mengajar di kelas

e. Penampilan siswa dalam belajar

2. Model Oregon

Kemampuan mengajar menurut model ini, dikelompokkan menjadi

lima bagian yakni :

a. Perecanaan dan persiapan mengajar

b. Kemampuan guru dalam mengajar dan kemampuan siswa dalam

belajar

c. Kemampuan mengumpulkan dan menggunakan informasi hasil

belajar

12

Page 13: Proposal Penelitian Susilawati

d. Kemampuan hubungan internasional yang meliputi hubungan

dengan siswa, supervisor, dan guru sejawat

e. Kemampuan hubungan dengan tanggungjawab profesional.

3. Model Standford

Pada model ini kemampuan mengajar terbagi menjadi lima, tiga dari lima

komponen itu dapat diobservasi di kelas, meliputi tujuan, komponen guru

mengajar, dan komponen evaluasi.20

2. Konsep Operasional

Adapun variabel yang akan dioperasionalkan adalah motivasi kerja (variabel

x) dan kinerja guru (variabel y). Indikator motivasi kerja sebagai berikut :

1. Guru mengajar atas kemauan sendiri

2. Guru mengajar karena memiliki ilmu pengetahuan

3. Guru senang menambah wawasan

4. Guru memiliki buku penunjang dalam proses belajar mengajar

5. Guru mengajar karena sesuai dengan bakat dan minat

6. Guru mengajar karena memperoleh gaji yang cukup

7. Menganggap bekerja menjadi guru sebagai kedudukan yang mulia.

20 Syafruddin Nurdi dan Basyiruddin Usman, 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Press, hal. 91-92

13

Page 14: Proposal Penelitian Susilawati

Secara kuantitatif tinggi rendahnya motivasi kerja guruditentukan dengan

hasil jawaban responden dengan prosentase hasil skor angket sebagai berikut :

2.6 – 3.0 tinggi

2.0 – 2.5 sedang

1.0 – 1.9 rendah

Indikator kinerja guru dapat dilihat sebagai berikut :

1. Guru membuat satuan pelajaran

2. Guru membuat skenario pembelajaran

3. Guru membuat program semester

4. Guru menggunakan alat peraga

5. Guru menggunakan metode bervariasi

6. Guru mengadakan evaluasi

7. Guru memberikan nasehat kepada murid untuk belajar

Secara kuantitatif tinggi rendahnya motivasi kerja guruditentukan dengan hasil

jawaban responden dengan prosentase hasil skor angket sebagai berikut :

2.6 – 3.0 tinggi

2.0 – 2.5 sedang

1.0 – 1.9 rendah

14

Page 15: Proposal Penelitian Susilawati

G. Pendekatan Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Madrasah Ibtidayah Darul Falah Kecamatan

Langgam Kabupaten Pelalawan.

2. Objek dan Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru Madrasah Ibtidayah Darul Falah Kecamatan

Langgam Kabupaten Pelalawan, sedangkan objeknya adalah motivasi kerja dan

hubungannya dengan kinerja guru. Subjek penelitian berjumlah 20 orang.

Mengingat subjek penelitian ini tidak banyak (terjangkau), maka penelitian tidak

mengambil sampel. Jadi semua subjek diteliti sehingga penelitian ini juga disebut

penelitian populasi atau populasi total.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Pengumpulan data

Data penelitian ini dikumpulkan denaga teknik

1. Angket

Teknik ini dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan

tertulis pada narasumber dengan menyediakan alternatif jawaban.

2. Wawancara

15

Page 16: Proposal Penelitian Susilawati

Wawancara dilakukan langsung dengan guru tentang motivasi kerja

dan hubungannya dengan kinerja guru di Madrasah Ibtidayah Darul

Falah Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan.

b.Teknik Analisa Data

Karena penelitian ini bersifat korelasi, maka analisa data menggunakan

Koefisien Kontingensi. Rumus yang digunakan adalah :

C= √x2

x2+N

Dimana x2 diperoleh dengan rumus :

x2=∑❑

❑ ( fo−ft)❑2

ft

Untuk memberikan interpretasi terhadap Koefisien Kontigensi (C atau KK) harus

diubah menjadi Phi dengan menggunakan rumus :

∅= C

√1−C230

Keterangan :

C= Korelasi Koefisien Kontigensi

N= Number of case

X2= Kai Kuadrat

Fo= Frekuensi yang diobservasi atau yang diperoleh dari hasil penelitian

16

Page 17: Proposal Penelitian Susilawati

Ft= Frekuensi teoritik

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca terhadap teori materi dalam penelitian ini,

maka penulis membuat sistematika penulisan. Adapun sistematika sebagai berikut

BAB I Pada bab ini berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, alasan pemilihan judul, penegasan istilah, permasalahan,

tujuan dan kegunaan penelitian, landasan berpikir dan konsep

operasional, pendekatan penelitian, sistematika penulisan

BAB II Pada bab ini berisikan tentang gambaran umum Madrasah

Ibtidayah Darul Falah Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan

BAB III Penyajian Dan Analisis Data

BAB IV Kesimpulan dan Penutup.

17