proposal penelitian mpph

14
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sektor jasa keuangan, baik lembaga perbankan maupun non perbankan, memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dan bisa menetapkan indikator-indikator tertentu. Dengan adanya sistem pengawasan dan penyidikan yang terintegrasi diharapkan kinerja dari lembaga-lembaga yang bergerak di sektor jasa keuangan ini dapat secara maksimal mengembangkan perekonomian nasional. 1 Sebab untuk mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, diperlukan industri jasa keuangan yang sehat, teratur, dan berdaya saing yang tinggi. Sebelum berdirinya OJK, fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap industri jasa keuangan di Indonesia terpisah di dalam dua lembaga yang berbeda. Sektor perbankan berada di bawah Bank Indonesia sedangkan untuk sektor non perbankan, seperti pasar modal, usaha perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, serta lembaga jasa keuangan lainnya di bawah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Kemudian berdasarkan amanat yang tercantum dalam pasal 34 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank 1 Badan Pembinaan Hukum Nasional, Naskah Akademik Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, 2010), hal. 2. 1

Upload: bobiie

Post on 14-Aug-2015

371 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Contoh proposal penelitian mpph

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penelitian Mpph

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sektor jasa keuangan, baik lembaga perbankan maupun non perbankan,

memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dan bisa

menetapkan indikator-indikator tertentu. Dengan adanya sistem pengawasan

dan penyidikan yang terintegrasi diharapkan kinerja dari lembaga-lembaga

yang bergerak di sektor jasa keuangan ini dapat secara maksimal

mengembangkan perekonomian nasional.1 Sebab untuk mewujudkan

perekonomian nasional yang mampu tumbuh secara berkelanjutan dan stabil,

diperlukan industri jasa keuangan yang sehat, teratur, dan berdaya saing yang

tinggi.

Sebelum berdirinya OJK, fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap

industri jasa keuangan di Indonesia terpisah di dalam dua lembaga yang

berbeda. Sektor perbankan berada di bawah Bank Indonesia sedangkan untuk

sektor non perbankan, seperti pasar modal, usaha perasuransian, dana pensiun,

lembaga pembiayaan, serta lembaga jasa keuangan lainnya di bawah Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Kemudian

berdasarkan amanat yang tercantum dalam pasal 34 Undang-Undang Nomor

23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 Tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun

2008 Tengtang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999

tentang Bank Indonesia Menjadi Undang-Undang, maka dibentuklah OJK

sebagai lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain,

yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,

pemeriksaan, dan penyidikan terhadap seluruh lembaga keuangan di

Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut, maka masih banyak hal yang perlu untuk

dibahas lebih lanjut mengenai OJK sebagai sebuah lembaga baru di dalam

sistem keuangan Indonesia. Hal tersebut antara lain adalah latar belakang yang

1Badan Pembinaan Hukum Nasional, Naskah Akademik Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, 2010), hal. 2.

1

Page 2: Proposal Penelitian Mpph

menjadi dasar perlunya dibentuk OJK, proses dan mekanisme transisi dari dua

lembaga yang sudah ada sebelumnya kepada OJK serta pelaksanaannya, dan

bagaimana pengaruhnya terhadap lembaga yang sudah ada seperti Bank

Indonesia setelah lahirnya OJK ini.

B. POKOK PERMASALAHAN

Berdasarkan judul yang telah dipih oleh penulis, maka didapatkan

beberapa pokok permasalahan yang ditemukan dan dapat diteliti lebih lanjut

antara lain:

1. Hal-hal apakah yang melatarbelakangi pengintegrasian pengawasan

seluruh lembaga keuangan ke dalam satu lembaga Otoritas Jasa Keuangan

(OJK)?

2. Bagaimanakah mekanisme dan pelaksanaan sistem keuangan di Indonesia

setelah seluruh lembaga keuangan bersatu di bawah pengawasan OJK?

3. Bagaimana kewenangan dari Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral

setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK

dalam sektor perbankan?

II. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang

fungsi, tugas, dan wewenang yang dimiliki oleh OJK sebagai sebuah

lembaga baru di dalam sistem keuangan Indonesia.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui hal-hal yang menjadi latar belakang pengintergrasian

pengawasan seluruh lembaga keuangan ke dalam satu lembaga OJK.

2. Mengetahui mekanisme dan pelaksanaan sistem keuangan di

Indonesia setelah seluruh lembaga keuangan bersatu di bawah

pengawasan OJK.

3. Mengetahui kewenangan dari Bank Indonesia sebagai bank sentral

setelah terbitnya Undang-Undang OJK dalam sektor perbankan

Indonesia.

2

Page 3: Proposal Penelitian Mpph

III. TINJAUAN PUSTAKA

1. Judul Buku : Hukum Perbankan Nasional Indonesia

Penulis : Hermansyah, S.H., M.Hum.

Penerbit : Kencana

Tahun Terbit : 2011

Ulasan : Buku ini dipilih menjadi salah satu tinjauan pustaka

penelitian karena buku ini menjelaskan secara umum

tentang sistem keuangan, sistem perbankan, dan hukum

perbankan di Indonesia. Dengan demikian, penulis bisa

mendapatkan gambaran umum secara singkat tentang

asas-asas di dalam perbankan. Kekurangan dari buku ini

dimana sangat sedikit sekali pembahasan tentang

pengaturan dan pengawasan Bank Indonesia terhadap

perbankan di Indonesia.

2. Judul Buku : Hukum Perbankan di Indonesia

Penulis : Muhamad Djumhana

Penerbit : PT. Citra Aditya Bakti

Tahun Terbit : 2006

Ulasan : Buku ini berisi tentang berbagai aspek hukum perbankan

di Indonesia yang dikenal dan diatur dalam peraturan

perundang-undangan mengenai Perbankan yang berlaku.

Pembahasan dalam buku ini mengacu pada praktik di

dalam dunia perbankan beserta contoh-contohnya.

3. Judul Buku : Implikasi Pemisahan Fungsi Pengawasan dari Bank

Indonesia

Penulis : Rusli Simanjuntak

Penerbit : Bank Indonesia

Tahun Terbit : 2002

Ulasan : Latar belakang dari terbitnya buku ini adalah ketentuan di

dalam pasal 34 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999

Tentang Bank Indonesia dimana sudah terdapat amanat

untuk dilakukannya pemisahan fungsi pengawasan dari

3

Page 4: Proposal Penelitian Mpph

tubuh Bank Indonesia. Buku ini juga menjabarkan dengan

baik latar belakang serta dampak-dampak dan

pertimbangan apabila nantinya fungsi pengawasan

perbankan berpindak kepada OJK.

4. Judul Buku : Hukum Perbankan Modern

Penulis : Munir Fuady.

Penerbit : PT. Citra Aditya Bakti

Tahun Terbit : 2003

Ulasan : Buku ini dipilih menjadi salah satu tinjauan pustaka

penelitian sebab di dalam buku ini terdapat uraian macam-

macam aplikasi bentuk usaha perbankan serta produk-

produk perbankan yang ada serta akibat hukumnya.

5. Judul Buku : Naskah Akademik Pembetukan Otoritas Jasa Keuangan

(OJK)

Penulis : Tim Panitian Antar Departemen Rancangan Undang-

Undang Tentang Otoritas Jasa Keuanga

Penerbit : Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum

dan HAM

Tahun Terbit : 2010

Ulasan : Buku ini merupakan naskah akademik dari pembetukan

undang-undang tentang OJK dimana memuat sangat

lengkap sekali informasi dalam kaitannya terhadap OJK

dimulai dari latar belakang, pertimbang-pertimbangan,

maksud dan tujuan pembentukan, dan hal-hal lainnya yang

tidak dapat ditemukan pada literatur lainnya. Dengan

adanya naskah akademik ini sangat membantu penulis

dalam melakukan penelitian karena sampai saat ini masih

sangat terbatasnya literatur yang membahas tentang OJK.

IV. KERANGKA KONSEPSIONAL

Dalam kerangka konsepsional dijelaskan definisi operasional yang digunakan

dalam penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar terdapat persamaan pemahaman

atau persepsi antara penulis dengan pembaca terhadap beberapa hal tertentu.

4

Page 5: Proposal Penelitian Mpph

1. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga

yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang

mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,

pemeriksaan, dan penyidikan terhadap seluruh lembaga keuangan di

Indonesia.2

2. Lembaga Jasa Keuangan adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan di

sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga

Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.3

3. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan syariah

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai perbankan dan

undang-undang mengenai perbankan syariah.4

4. Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.5

V. METODE PENELITIAN

Bentuk metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara

meneliti bahan pustaka atau disebut dengan penelitian kepustakaan.6 Dimana yang

menjadi acuan utama di dalam penelitian ini adalah Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui tentang fungsi, tugas, dan wewenang yang dimiliki oleh OJK sebagai

sebuah lembaga baru di dalam sistem keuangan Indonesia serta mekanisme

pelaksanaan pengawasan lembaga-lembaga keuangan di Indonesia.

2Indonesia, Undang-Undang tentang Otoritas Jasa Keuangan, UU No. 21 Tahun 2011, LN No. 111 Tahun 2011. TLN. No. 5253, Ps 1 angka 1.

3Ibid., Ps 1 angka 4.

4Ibid., Ps 1 angka 5.

5Ibid., Ps 1 angka 13.

6Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press, 2010), hal. 66.

5

Page 6: Proposal Penelitian Mpph

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, jika dilihat dari sudut

sifatnya, adalah penelitian deskriptif-eksplanatori7, dimana penulis ingin

menjelaskan tentang latar belakang beridirinya, fungsi, tugas, dan kewenangan

OJK serta bagaimana posisi kedudukan Bank Indonesia dalam kewenangannya

terhadap sektor perbankan setelah berdirinya OJK ini. Dilihat dari sudut

tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian problem explanation8 dimana

penulis ingin menjelaskan bagaimana peran dan kedudukan OJK sebagai lembaga

baru di dalam sistem keuangan Indonesia.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier sebagai berikut.9

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mempunyai

kekuatan mengikat berupa peraturan perundang-undangan

Indonesia. Di dalam penelitian ini, peraturan perundang-undangan

yang akan digunakan diantaranya Undang-undang Nomor 21

Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan dan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tengtang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank

Indonesia Menjadi Undang-Undang

b. Bahan hukum sekunder, yatu bahan hukum yang erat kaitannya

dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis,

memahami, dan menjelaskan bahan hukum primer, yang antara lain

7Penelitian deskritif-eksplanatori adalah bentuk penelitian yang menggambarkan dan menjelaskan pola-pola yang terkait dengan suatu peristiwa kemudian mengindentifikasi hubungan-hubungan yang mempengaruhi peristiwa tersebut. (Sumber: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196105151987031-JUANG_SUNANTO/PENELITIAN_KUALITATIF_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf, diakses pada tanggal 18 Desember 2012 pukul 19.50 WIB)

8Penelitian problem explanation biasa disebut dengan problem identification adalah penelitian yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan masalah yang ada. (Sumber: Soekanto, o.p cit., hal. 10)

9Ibid., hal. 11-12.

6

Page 7: Proposal Penelitian Mpph

adalah teori para sarjana, buku, penelusuran internet, artikel ilmiah,

jurnal, tesis, surat kabar, dan makalah.

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan

petunjuk maupun penjelasan atas bahan hukum primer dan

sekunder, misalnya ensiklopedia, atau kamus.

Alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah studi

dokumen dimana menggunakan bahan kepustakaan sebagai sumber utamanya.

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif, yaitu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif

analitis, apa yang dinyatakan oleh sasaran penelitian yang bersangkutan

dinyatakan secara tertulis atau lisan dan perilaku nyata.10 Tujuan dari

dilakukannya penelitian ini adalah untuk untuk mengidentifikasi serta

menjelaskan masalah yang diangkat, yaitu pengintegrasian pengawasan seluruh

lembaga keuangan ke dalam satu lembaga OJK.

VI. KEGUNAAN TEORITIS DAN PRAKTIS

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis maupun praktis.

Dari segi teoritis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan yang

mendalam mengenai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang OJK,

tertutama mengenai fungsi, tugas, serta wewenang yang dimiliki oleh OJK

sebagai lembaga baru di dalam sistem keuangan Indonesia.

Dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

para ahli hukum maupun masyarakat luas dalam mengetahui adanya sebuah

lembaga baru di dalam sektor jasa keuangan Indonesia yang mempunyai fungsi

pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan Indonesia, baik di

lembaga keuangan perbankan maupun lembaga keuangan bukan bank. Selain itu

juga dapat diketahui bagaimana kedudukan Bank Indonesia setelah berdirinya

OJK ini terhadap sektor perbankan.

10 Sri Mamudji et al., Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, (Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Hukum UI, 2005), hal.67.

7

Page 8: Proposal Penelitian Mpph

VII. PEMBIAYAAN

Biaya yang diperkirakan akan dibutuhkan untuk penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Pengumpulan studi dokumen Rp 1.000.000,00

Alat-alat tulis

Printer Rp 400.000,00

Kertas Rp 150.000,00

Fotokopi Rp 200.000,00

Administrasi penelitian Rp 500.000,00

Biaya transportasi Rp 1.000.000,00

Peminjaman data pustaka Rp 500.000,00

Honorarium peneliti Rp 3.000.000,00

Biaya lain-lain Rp 500.000,00+

Total Biaya Rp 7.250.000,00

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Djumhana, Muhamad. Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2006.

Fuady, Munir. Hukum Perbankan Modern. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006.

8

Page 9: Proposal Penelitian Mpph

Hermansyah. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Cet. VI. Jakarta: Kencana,

2011.

Mamudji, Sri. et al. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum.Jakarta: Badan

Penerbit Universitas Indonesia, 2005.

Simanjuntak, Rusli. Implikasi Pemisahan Fungsi Pengawasan dari Bank

Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia, 2000.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press, 2010.

Tim Panitia Antar Departemen Rancangan Undang-Undang tentang Otoritas Jasa

Keuangan. Naskah Akademik Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM

Republik Indonesia, 2010.

B. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Indonesia. Undang-Undang Tentang Otoritas Jasa Keuangan. UU No. 21 Tahun

2011. LN No. 111 Tahun 2011. TLN No. 5253

________. Undang-Undang Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Menjadi

Undang-Undang. UU No. 6 Tahun 2009. LN No. 7 Tahun 2009. TLN No.

4962.

C. ARTIKEL

Kiryanto, Ryan. “OJK dan Kepentingannya” Kompas. (14 Juni 2003): 13

Tim Redaksi. “OJK Tidak Perlu Tergesa-gesa” Media Indonesia. (9 November

2004): 5

D. INTERNET

Tim Pengajar Metodologi Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia Bandung

“Penelitian Kualitatif.”

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR_.PEND._LUAR_BIASA/196105151987031-

9