proposal penelitian bab 1
DESCRIPTION
metode magnetik untuk akuisisi mineral bijih besiTRANSCRIPT
BAB 1PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya mineral,
minyak, dan gas bumi. Ditinjau dari segi daerah, Aceh yang terletak di ujung
pulau Sumatera memiliki beberapa sumber daya alam, salah satunya sumber daya
mineral bijih besi yang belum terungkap secara luas. Pada dasarnya, potensi bijih
besi di Aceh cukup besar dan tersebar di beberapa tempat seperti di Aceh Besar,
Pidie, Aceh Barat Daya, Subussalam, Gayo Luwes, Aceh Timur, dan Aceh
Selatan dengan total deposit mencapai 92,3 juta ton, (Rahwanto, A. dkk, 2013).
Daerah Aceh sangat memerlukan penelitian lebih banyak untuk mengkaji
dan mengetahui sumber daya alam khususnya mineral bijih besi yang merupakan
jenis logam kedua paling melimpah di bumi dan menjadi tulang punggung dalam
peradaban modern saat ini. Penelitian yang dilakukan merupakan kajian awal
untuk dapat melakukan kegiatan eksploitasi secara optimal berdasarkan hasil
eksplorasi guna meningkatkan perekonomian Aceh.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Putri (2014) telah mengidentifikasi
mineral dan pengaruh variasi waktu milling terhadap sifat magnetik bijih besi
yang terdapat di kawasan Lampakuk, Indrapuri, Aceh Besar yang terletak pada
koordinat 5o17’14,485” LU dan 95o30’6,739 BT berupa pengambilan sampel dan
mengkaji berdasarkan uji laboratorium. Berdasarkan hal tersebut maka sangat
menarik dilakukan penelitian yang mengkaji secara area untuk mengetahui
sebaran bijih besi di Lampakuk, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar
dengan menggunakan salah satu metode geofisika yaitu metode magnetik.
Metode magnetik merupakan salah satu metode geofisika yang mengukur
variasi intensitas medan magnetik. Variasi tersebut terjadi akibat distribusi batuan
yang termagnetisasi di bawah permukaan bumi dan perubahan struktur geologi
dibawah permukaan bumi. Kemampuan suatu bahan untuk termagnetisasi
bergantung pada suseptibilitas magnetik atau kemagnetan yang dimiliki bahan
tersebut. Anomali magnetik merupakan variasi nilai kemagnetan suatu material
dengan material lainnya.
1
Bijih besi merupakan bahan galian jenis logam dan bernilai komersil. Bijih
yang terjadi secara alami menghasilkan besi adalah mineral – mineral bijih besi
dari oksida dan oksida terhidrasi. Sedangkan mineral yang hanya menjadi sebagai
bagian kecil dari bijih besi terdiri dari mineral karbonat dan mineral sulfida,
(Johnstone, S.J and Johnstone, M.G., 1961). Nilai suseptibilitas mineral bijih besi
bergantung dari nilai kandungan besi yang dimiliki oleh mineral tersebut. Besi
mengandung material magnetik tinggi, sehingga penggunaan metode magnetik
dalam survei mineral bijih besi sangat tepat.
Pada penelitian ini, akuisisi data metode magnetik untuk prospeksi mineral
logam (bijih besi) menggunakan Proton Procession Magnetometer. Pengukuran
di lapangan yang diukur berupa besaran fisis yaitu kuat medan magnet dan
densitas medan magnet, sehingga diperoleh intensitas medan magnetik total pada
suatu titik. Nilai intensitas medan magnet yang diukur merupakan jumlah dari
nilai intensitas medan magnetik mulai dari atas hingga ke bawah permukaan dari
titik tersebut, (Telford, 1990). Analisis anomali medan magnet digunakan untuk
menginterpretasikan suseptibilitas zona struktur yang menonjol.
Data hasil pengukuran akan diolah menggunakan perangkat lunak Oasis
Montaj, sehingga diperoleh kontur anomali total dari lokasi penelitian. Hasil
kontur anomali total akan dilakukan beberapa tahap penapisan (Filtering) untuk
mengetahui sebaran bijih besi dangkal dan dalam yang memudahkan dalam tahap
interpretasi secara kualitatif.
1.2. Rumusan Masalah
Pengukuran menggunakan metode magnetik dilakukan di Lampakuk,
Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, dengan luasan area pengukuran
0.36 km2 (600 m x 600 m). Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini
yaitu bagaimana penyebaran bijih besi di Lampakuk, Kecamatan Indrapuri,
Kabupaten Aceh Besar. Hasil pengukuran metode magnetik akan diolah
menggunakan perangkat lunak Oasis Montaj dan diinterpretasi secara kualitatif
setelah dilakukan beberapa metode penapisan data (filtering).
2
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengukur intensitas magnetik untuk mendapatkan kontur anomali total
sebaran bijih besi di Lampakuk, Kec. Indrapuri, Kab. Aceh Besar.
2. Mengetahui sebaran biji besi dangkal dan dalam di Lampakuk, Kec.
Indrapuri, Kab. Aceh Besar.
1.4. Manfaat
Hasil penelitian dengan judul ”Aplikasi Metode Magnetik untuk Pemetaan
Sebaran Bijih Besi di Lampakuk, Kec. Indrapuri, Kab. Aceh Besar” dapat
memberikan informasi sebaran bijih besi dangkal dan dalam di Lampakuk, Kec.
Indrapuri, Kab. Aceh Besar. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai
bahan studi aspek kebumian dan tahapan lebih lanjut dalam melokalisasi
sumberdaya mineral bijih besi di Lampakuk, Kec. Indrapuri, Kab. Aceh Besar.
3