proposal penelitian 21
TRANSCRIPT
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 1/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
I.1. Latar Belakang.
Pengukuran kepusan pelanggan merupakan salah satu
cara untuk mengukur penampilan Rumah Sakit dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini
mulai disadari oleh Depkes yang kemudian ditindak lanjuti
dengan pertemuan untuk membuat pedoman pengukuran
kepuasan pelanggan di Rumah Sakit Swasta walaupun belum
final.
Sebelum Depkes menelurkan konsep tersebut, rumah
sakit-rumah sakit swasta telah melakukan pengukuran mutu
pelayanan mereka dengan menggunakan konsep costumer
satisfaction. Beberapa rumah sakit swasta yang telah melakukan
penelitian tingkat kepuasan, yaitu RS UKI (1997) dengan hasil 86
% pasien menyatakan puas, RS St. Carolus (1998) dengan hasil
94,68 % pasien menyatakan puas, RS MMC (2000) dengan hasil
90 % pasien menyatakan puas, dan RS Usada Insani (1997)
dengan hasil 96,8 % pasien menyatakan puas (ke – 4 RS tersebut
menggunakan alat ukur sendiri-sendiri untuk menilai tingkat
kepuasan pelanggannya).
Pada Desember 2005, Panitia Pengendali Mutu RS
melakukan studi pendahuluan sebagai langkah awal untuk
menilai pelayanan yang telah diberikan kepada pengguna jasayang datang ke RS bermutu atau tidak. Dari hasil studi
pendahuluan tersebut didapatkan 96,6 % pasien menyatakan
puas terhadap pelayanan Rumah Sakit Karya Bhakti, dengan
demikian, dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Rumah
1
BAB I
PENDAHULUAN
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 2/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
Sakit telah memberikan pelayanan yang bermutu kepada
pengguna jasa yang datang ke RS.
Untuk lebih obyektif dalam memberi penilaian hasil
tersebut, maka pada Bulan Januari 2006, Panitia Pengendali
Mutu RS melakukan penelitian ulang tingkat kepuasan pasien
dengan menggunakan format yang telah dibuat oleh Depkes
(hanya menilai pelayanan medik dan keperawatan), walaupun
format tersebut belum secara resmi digunakan oleh rumah sakit-
rumah sakit di seluruh Indonesia Dari hasil tersebut didapatkan
83,3 % pasien menyatakan puas terhadap pelayanan RS .
Dari kedua penelitian tersebut, didapatkan hasil yang
cukup bagus, walaupun ada perbedaan dari hasil penelitian
tersebut. Hasil yang telah dicapai RS tersebut, harus terus
dipertahankan dengan meningkatkan pemberian pelayanan yang
bermutu kepada pengguna jasa.
Pemantauan terhadap pelayanan yang diberikan kepada
pasien harus terus dilakukan. Kondisi ini dilakukan sebagai
langkah melihat keluar apakah pelayanan yang bermutu telah
diberikan kepada pengguna jasa RS atau belum. Pemantauan
yang terus menerus merupakan bagian dari peningkatan
pelayanan bermutu yang berkelanjutan, yang terus menerus
melakukan improvisasi pelayanan demi tercapainya pelayanan
yang bermutu. Menindak lanjuti hal tersebut, maka Panitia
Pengendali Mutu RS akan melakukan penelitian ulang sebagai
upaya untuk memantau pelayanan bermutu berkelanjutan yang
telah dicapai RS pada bulan Desember 2005 dan Januari 2006.
I.2. Tujuan
I.2.1.Tujuan Umum
2
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 3/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
Memantau Mutu Pelayanan yang telah dicapai RS pada
Bulan Desember 2005 dan Bulan Januari 2006 serta
melihat arah perubahan – perubahan dalam mutu
pelayanan.
I.2.2.Tujuan Khusus
a. Memperoleh gambaran Tingkat Kepuasan pelanggan yang
berkunjung ke RSdan kinerja dari masing-masing
pelayanan RS tahun 2006.
b. Mendapatkan informasi yang berguna untuk peningkatan
kualitas pelayanan RS tahun 2006.
c. Mendapatkan karakteristik pelanggan yang berkunjung ke
RS tahun 2006.
I.3. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilaksanakan di ruang pelayanan RS. Dengan lama
waktu yang diperlukan satu bulan untuk mendapatkan sampel
penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang harus
diisi oleh responden yang terdiri dari pertanyaan tentang
karakteristik, tingkat kepentingan, dan tingkat kepuasan.
Penelitian ini untuk melihat proporsi dari pelanggan yang puas
terhadap unit-unit pelayanan, terutama instalasi dan unit
pelaksana pelayanan di RS.
I.4. Desain Kegiatan
Desain kegiatan pada penelitian kedua ini berbeda dengan studi
pendahuluan. Pada penelitian kedua ini mulai digunakan rumussampel yang akan digunakan untuk mencari jumlah sampel yang
akan digunakan dalam penelitian kedua. Perbedaan lagi yang ada
di penelitian kedua adalah pembagian sampel. Pada studi
pendahuluan pembagian sampel dilakukan merata berdasar
ruangan, sedangkan penelitian kedua pembagian sampel
3
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 4/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
dilakukan berdasarkn pertimbangan peneliti dengan melihat
pengalaman pada studi pendahuluan. Sedangkan untuk
penganalisaan hasil tetap menggunakan metode importance &
performance analisis dengan tetap menyertakan hasil analisa
crosstab sebagai pembanding.
2.1. Pengertian dan Dasar Pemikiran Mutu
Beberapa pengertian tentang Mutu
1. Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa
pelayanan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk
membrikan kebutuhan kepuasan pelanggan (American Society
for Quality Control).
2. Mutu adalah “Fitness for Use”, atau kemampuan kecocokan
penggunaan (J.M. Juran).
3. Mutu adalah kesesuaian terhadap permintaan persyaratan
(The Conformance of Requirements – Philip B. Crosby, 1979).
4
BAB I I
TINJAUAN PUSTAKA
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 5/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
Menurut Philip B. Crosby, ada empat hal yang mutlak (absolut)
menjadi bagian integral dari menajemen mutu, yaitu bahwa :
1.Definisi mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan ( The
Definition of Quality is conformance to requirements).
2.Sistem mutu adalah pencegahan ( The system of quality is
prevention).
3.Standar penampilan adalah tanpa cacat ( The performance
standard is Zero Defect).
4.Ukuran mutu adalah harga ketidak sesuaian (The
measurement of quality is the price of nonconformance).
Mutu adalah faktor keputusan mendasar dari pelanggan. Mutu
adalah penentuan pelanggan, bukan ketetapan insinyur, pasar,
atau ketetapan manajemen. Dengan demikian mutu terkait erat
dengan pelanggan, hal ini dikemukakan oleh :
1.Dr. Armand V. Feigenbaum mengatakan bahwa mutu produk
dan jasa adalah seluruh gabungan sifat-sifat produk atau jasa
pelayanan dari pemasaran, engineering, manufaktur, dan
pemeliharaan dimana produk atau jasa pelayanan dalam
penggunaannya akan bertemu dengan harapan pelanggan
2.Lebih lanjut J.M. Juran mengemukakan tentang mutu dan
manfaatnya sebagai berikut : “ Banyak arti tentang mutu
namun dua diantaranya sangat penting bagi manajer,
meskipun tidak semua pelanggan menyadarinya, yaitu :
Mutu sebagai keistimewaan produk.
Di mata pelanggan, semakin baik kesitimewaan produk
semakin tinggi mutunya. Mutu berarti bebas dari kekurangan (defisiensi).
Dimata pelanggan semakin sedikit kekurangan, semakin
baik mutunya.
Sehingga pengukuran mutu lebih difokuskan kepada pelanggan
dalam hal ini salah satunya adalah Kepuasannya. Kepuasan
5
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 6/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
Pelanggan sendiri menurut Philip Kotler adalah tingkat keadaan
yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari
membandingkan penampilan atau outcome produk yang dirasakan
dalam hubungannya dengan harapan seseorang. Dengan demikian
tingkat kepuasan pelanggan adalah suatu fungsi dari perbedaan
antara penampilan yang dirasakan dan harapan. Ada 3 tingkat
kepuasan pelanggan :
1.Bila penampilan kurang dari harapan, pelanggan tidak
dipuaskan.
2. Bila penampilan sebanding dengan harapan, pelanggan puas.
3. Apabila penampilan melebihi harapan, pelanggan amat puas
atau senang.
Kesimpulan yang ditarik dari beberapa penjelasan diatas dapat
dikatakan suatu institusi dikatakan bermutu jika institusi tersebut
mampu memenuhi kebutuhan kepuasan pelanggannya.
2.2. Pengukuran Kualitas Jasa
Ada lima dimensi kualitas jasa (Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry dalam Love-lock , 1991 : 367), yaitu :
1. Reliability (keandalan), utnuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memberikan jasa yang tepat dan dapat
diandalkan.
2. Responsivness (daya tanggap), untuk mebantu dan
memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan cepat.
3. Assurance (jaminan), untuk mengukur kemampuan dan
kesopanan karyawan serta sifat dapat dipercaya yang dimilikioleh karyawan.
4. Emphaty (empati), untuk mengukur pemahaman karyawan
terhadap kebutuhan konsumen serta perhatian yang diberikan
oleh karyawan.
6
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 7/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
5. Tangible (kasat mata), untuk mengukur penampilan fisik,
peralatan, karyawan, serta sarana komunikasi.
Kualitas jasa dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa
yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang
diharapkan (expected service). Sehingga pengukuran kualitas
jasa tidak hanya melihat tingkat kepuasan saja tetapi juga
melihat harapan yang dalam hal ini diterjemahkan sebagai tingkat
kepentingan.
Tingkat Kepentingan didefinisikan sebagai keyakinan pelanggan –
sebelum mencoba atau membeli suatu produk jasa - yang akan
dijadikannya standar acuan dalam menilai kinerja produk jasa
tersebut. Tingkat kepentingan pelanggan (Customer Expectation)
diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh
perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas
tinggi.
2.3. Analisa Importance dan Performance Matrix.
Konsep ini disadur dari Freddy Rangkuti (2003). Melihat cara
penerapan pengukuran yang tidak terlalu rumit dan pernah
dilakukan pada beberapa perusahaan, dengan dimodifikasi, kami
menggunakannya untuk mengukur mutu RS. Karya Bhakti.
Untuk memperjelas konsep ini Expectation diganti dengan
Importance atau tingkat kepentingan menurut persepsi pengguna
jasa. Dari berbagai persepsi tingkat kepentingan pengguna jasa, kitadapat merumuskan tingkat kepentingan yang paling dominan.
Diharapkan dengan memakai konsep tingkat kepentingan ini, kita
dapat menangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya
variable tersebut di mata pengguna jasa, dan selanjutnya dikaitkan
dengan kenyataan yang dirasakan oleh pengguna jasa. Analisa ini
7
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 8/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
menggunakan diagram importance dan performance matrix.
Berikut akan disajikan bentuk diagram dan penjelasannya mengenai
diagram tersebut.
IMPORTANCE / PERFORMANCE MATRIX
Matrik ini terdiri dari 4 kuadaran :
1 Kuadran I terletak disebelah kiri atas. Kuadran I (attribute to
improve) adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang
dianggap penting oleh pengguna jasa tetapi pada
kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang
diharapkan oleh pengguna jasa. Variabel-variabel yang masuk
dalam kuadran ini harus ditingkatkan/improve dengan cara
perbaikkan yang dilakukan secara terus menerus sehingga
performance variabel yang ada dalam kuadran ini akan
meningkat.
2 Kuadran II terletak disebelah kanan atas. Kuadran II (maintain
performance) adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang
dianggap penting oleh pengguna jasa dan sudah sesuai dengan
8
High Leverage
Attributes to Improve
Attributes to Maintain
Low Leverage
Attributes to De-emphasize
Attributes to Maintain
HIGH
LOW
I M P O R
T A
N C E
PERFORMANCE HIGH
I II
III IV
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 9/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih
tinggi. Variabel-variabel yang ada dalam kuadran ini harus
tetap dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan
produk/jasa tersebut unggul di mata pelanggan.
3 Kuadran III terletak disebelah kiri bawah. Kuadran III (attributes
to maintain) adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang
dianggap kurang penting oleh pengguna jasa dan pada
kenyataanya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan
variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat
dipertimbangkan karena pengaruhnya terhadap manfaat yang
dirasakan oleh pengguna jasa sangat kecil.
4 Kuadran IV terletak disebelah kanan bawah. Kuadran IV (main
priority) adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang
dianggap kurang penting oleh pengguna dan dirasakan terlalu
berlebih-lebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam
kuadran ini dapat dikurangi.
Untuk memberi contoh penggunaan matrik tersebut, misalnya,
variabel harga. Bila harga dipersepsikan oleh pengguna jasa
sebagai variabel yang sangat penting sedangkan pada
kenyataannya pengguna jasa merasakan bahwa saat ini harga
sangat mahal, maka, kita dapat memperoleh hubungan antara
tingkat kepentingan mengenai harga dan kenyataan harga yang
dirasakan oleh pelanggan sebagai berikut : importance = high ;
performance = low, sehingga dapat ditampilkan sebagai berikut :
9
HIGH
I M P
O R T A
N C E
Variabel Harga
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 10/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
2.4. Teknik Analisa Importance/Performance Matrix
Teknik analisa ini adalah mencari hubungan antara Tingkat
Kepentingan dan Tingkat Kepuasan (Performance). Penilaian atau
skoring dari jawaban tersebut berdasarkan skala likert yang
dimodifikasi. Dibawah ini akan ditampilkan skoring jawaban
kuesioner.
Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan
Sangat Penting : 4 Sangat Puas : 4Penting : 3 Puas : 3Kurang Penting : 2 Kurang Puas : 2 Tidak Penting : 1 Tidak Puas : 1
Hasil jawaban responden terhadap masing-masing variabel
importance & performance dicari nilai meannya dan dituangkan
dalam bentuk tabel.
Nilai mean masing-masing variabel tersebut akan diwujudkan
dalam matriks importance & performance, yaitu dengan
menghubungkan nilai performance pada sumbu X dan nilai
importance pada sumbu Y. Kemudian nilai mean masing-masing
variabel ditotal dan dicari nilai meannya lagi. Dari mean total
importance & performance itulah yang digunakan sebagai batas
untuk menentukan kuadran 1, 2, 3, dan 4.
2.5. Populasi dan Sampel
10
LOW
PERFORMANCE HIGH
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 11/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
Populasi adalah kumpulan individu dimana hasil suatu
penelitian akan dilakukan generalisasi. Anggota populasi dimana
pengukuran dilakukan disebut sebagai unit elementer atau
elemen dari populasi, adapun sebagian yang diambil dari populasi
disebut sampel.
Sebagai contoh, jika kita menyelenggarakan suatu survei
pada suatu daerah tertentu, untuk mengukur proporsi anak-anak
yang telah divaksinasi polio, semestinya mencakup semua anak
yang tinggal didaerah tersebut, dan tiap anak yang tinggal
didaerah itu adalah unit elementer.
• Populasi Target adalah kumpulan dari satuan/unit yang
ngin kita buat inferensi/generalisasinya. Misalnya seluruh
pasien RS .
• Populasi Studi adalah kumpulan dari satuan/unit dimana
kita mengambil sampel. Misalnya pasien RS yang
menggunakan jaminan perusahaan.
• Percontoh/sampel adalah kumpulan dari satuan/unit yang
kita ambil dari populasi studi dimana pengukuran dilakukan.
2.6. Parameter Populasi
Tujuan dari sebagian besar survei sampel mencakup
pendugaan nilai karakteristik tertentu dari suatu populasi yang
menjadi asal atau sumber sampel yang diambil. Nilai-nilai populasi
ini disebut parameter. Diantara parameter populasi yang paling
sering diduga adalah rata-rata dan proporsi yang dapat
didefinisikan sebagai berikut :Rata-rata populasi : rata-rata dari populasi dari suatu
karkateristik populasi dilambangkan dengan “µ”.
Proporsi populasi : rata-rata populasi untuk situasi khusus
dimana variabel acak Y ditentukan dengan :
Yi = 1 jika atribut Y ada pada unit elementer i.
11
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 12/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
Yi = 0 jika atribut Y tidak ada pada unit elementer i.
Rata-rata dan proporsi populasi menggambarkan ukuran tengah
populasi, sedangkan ukuran sebarannya digambarkan dengan
varians dan standar deviasi.
2.7. Mengapa harus Sampling
Seperti diketahui dalam melakukan penelitian/survei kita
tidak mungkin melakukan pengukuran langsung ke populasi. Ada
beberapa hal yang menyebabkan kita melakukan sampling, yaitu :
o Terlalu banyak diteliti semua (tidak cukup waktu,
tidak cukup dana, dan tidak cukup tenaga).
o Tidak mungkin diteliti semua dari sisi ruang dan
waktu.
o Tidak perlu semua karena sudah ada mengenai teori
sampling.
2.8. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel secara garis besar dapat digolongkan
menjadi pengambilan sampel dengan probabilitas ( probability
sampling) dan pengambilan sampel tanpa probabilitas (non
probability sampling).
Pada pengambilan sampel dengan probabilitas, tiap elemen
populasi memiliki probabilitas yang diketahui untuk terpilih
sebagai sampel. Untuk tujuan ini, daftar elemen untuk memilih
sampel harus tersedia. Daftar ini disebut sebagai kerangka sampel
(sampling frame), sedangkan unit yang ada didalam kerangkasampel disebut sebagai unit sampel (sampling unit ). Misalnya
untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien di RS , peneliti tidak
mungkin langsug memilih pasien dari daftar semua pasien yang
ada di RS tersebut. Pengambilan sampel dapat dilakukan secara
bertahap (multistage), dimana pertama dipilih pasien jaminan
12
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 13/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
perusahaan kemudian kemudian dilakukan pemilihan pasien dari
kerangka sampel yang dibuat untuk pasien tersebut.
Pengambilan sampel non probabilitas adalah sampel yang
dipilih berdasarkan suatu rencana pengambilan sampel yang tidak
menggunakan probabilitas dalam proses seleksinya. Contoh untuk
sampel non probabilitas meliputi sampel kuota, dimana
pewawancara diperintahkan untuk menemui dan mewawancara
sejulah individu tertentu dari sub kelompok masyarakat tertentu
dan sampel judgemental, dimana pewawancara menggunakan
pertimbangan pribadi dalam memutuskan satuan sampel mana
yang paling mewakili populasi secara keseluruhan dan yang harus
dimasukkan ke dalam sampel.
2.9. Confidence Interval (CI)
Confidence Interval (CI) berkaitan dengan konsep teoritis
pengambilan sampel yang berulang dari populasi yang sama.Pada
satu pengambilan sampel, kita hanya dapat mengatakan bahwa
kita C % percaya bahwa confidence interval yang dihitung
mencakup parameter populasi yang sebenarnya. Dimana C adalah
batas kepercayaan yang ditentukan oleh peneliti (90 %, 95 %,
atau 99 %) dan nilai C ini berkaitan dengan nilai Z. Misalkan 95 %
CI tingkat kepuasan pasien RS adalah 96 %. Berarti bila CI ini
dihitung untuk tiap sampel yang mungkin diambil dari populasi,
maka 95 % dari interval tersebut akan mencakup populasi, atau
kita 95 % percaya bahwa tingkat kepuasan pasien di populasi
pasien RS adalah 96 %.
2.10. Presisi
Dalam penghitungan jumlah sampel sering digunakan istilah
presisi. Presisi berhubungan dengan interval kepercayaan dan
didefinisikan sebagai berikut :
13
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 14/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
Presisi = (koefisien reliabilitas) x (standar error)
Dimana koeffisien reliabilitas menunjukkan derajat kepercayaan
yang diinginkan dan diwakili oleh sutau nilai z jika distribusinya
dianggap normal. Sebagai contoh jika derajat kepercayaan yang
diinginkan adalah 95 %, maka koeffisien reliabilitasnya adalah
1,96. Presisi ini dilambangkan dengan huruf “d”. Nilai d ini
melambangkan simpangan dari proporsi pada populasi. Misalnya
jika CI yang dipakai adalah 90 % maka nilai d-nya 10 %, CI 95 %
nilai d-nya 5 %, dan CI 99 % nilai d-nya 1%.
2.11. Z1- /2
Z1- /2 adalah koeffisien reliabilitas yang nilai ditentukan
berdasarkan derajat kepercayaan yang diinginkan. Derajat
kepercayaan (CI) yang sering digunakan adalah 90 %, 95 %, dan
99 %. Dan nilai Z1- /2 untuk masing-masing CI diatas adalah 1,64
untuk CI 90 %, 1,96 untuk CI 95 % dan 2,58 untuk CI 99 %.
2.12. Besar Sampel
Dalam melakukan penelitian sering kali peneliti ingin
mengetahui proporsi suatu kejadian, seperti pasien yang puas
terhadap pelayanan RS . Proporsi yang ingin diketahui pada
populasi dilambangkan dengan P, sedangkan proporsi pada
sampel dilambangkan dengan p. Dengan menggunakan teori
distribusi rata-rata sampel pada pengambilan sampel yang
berulang-ulang, proporsi sampel akan terdistribusi secara normaldengan rata-rata = proporsi populasi (P) dan varians = P (1-P)/n.
Sehingga untuk mencari n didapatkan rumus sebagai berikut :
14
Z 1-α/2 P (1-P)
n =
d2
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 15/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
3.1. Desain
Kegiatan pengukuran kepuasan pelanggan ini bersifat deskriptif
dan Cross Sectional serta untuk mendapatkan angka proprosi
15
BAB III
METODOLOGI
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 16/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
tingkat kepuasan pelanggan yang menggunakan jasa pelayanan
RS.
3.2. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan diruang pelayanan RS.
3.3. Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian adalah semua pengguna jasa RS yang
berasal dari Perusahaan yang pernah mendapatkan pelayanan di
RS.
3.4. Sampel
3.4.1. Besar Sampel
Dari studi pendahuluan didapatkan 96 % pasien
menyatakan puas, maka dari hasil tersebut digunakan
rumus sampel estimasi proporsi pada simpel random
sampling . Rumus sampel tersebut adalah : (Iwan Ariawan,
1998)
n : Jumlah sampel.Z 1-α/2 : nilai CI 95 % pada tabel Z (1,96)
P : 0,96
d : 0,05
Dengan menggunakan rumus tersebut diatas dan CI = 95
% serta presisi 5 % :
16
Z2 1 – α / 2 P ( 1 – P )
n =
d 2
1,962 0,96 ( 1 – 0,96 )
n = = 59
0,05 2
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 17/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
maka didapatkan jumlah sampel 59 pasien. Untuk
menghindari drop atau missing dari sampel maka
ditambah 10 % dari sampel, sehingga didapatkan 65
sampel. Tetapi dalam penghitungan hasil tetap
menggunakan jumlah sampel 59 sampel.
3.4.2. Pembagian dan Kriteria Sampel
Dari 59 sampel ditambah 10 %, akan dibagi berdasar
ruang pelayanan yang akan dilakukan penelitian, yaitu
Ruang Flamboyan/Anyelir, Dahlia/Anyelir, Pafio, CVE,
Jasmin, Lavender, dan Rawat Jalan. Melihat pengalaman
pada studi pendahuluan terdahulu, bahwa pengambilan
sampel yang memenuhi kriteria sampel yaitu pernah
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi, sangat
sulit didapatkan pada ruang lavender dan ruang jasmin,
sehingga dalam pelaksanaan pengambilan sampel kedua
ruang tersebut mendapat porsi pengambilan sampel lebih
sedikit dibandingkan ruangan yang lain, sehingga
didapatkan pembagian sampel sebagai berikut :
a) Ruang Flamboyan/Anyelir : 11.
b) Ruang Dahlia/Anyelir : 11.
c) Ruang Pafio : 11.
d) Ruang CVE : 11.
e) Rawat Jalan : 11
f) Ruang Jasmin : 5.
g) Ruang Lavender : 5.
Adapun kriteria sampelnya sebagai berikut :
a) Untuk Pasien Rawat Inap
Pasien tersebut pernah mendapat pengobatan
Rawat Jalan.
Pernah melakukan pemeriksaan Radiologi.
17
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 18/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
Pernah Melakukan pemeriksaan Laboratorium.
b) Untuk Pasien Rawat Jalan
Pernah dirawat inap.
Pernah dilakukan pemeriksaan radiologi.
Pernah dilakukan pemeriksaan laboratorium.
3.4.3. Kendala-Kendala dalam pengambilan sampel
Berdasarkan dari pengalaman studi pendahuluan,
kendala-kendala yang akan didapat selama penelitian
berjalan adalah sulitnya mendapatkan sampel seperti
yang telah menjadi kriteria, sehingga dapat
mengakibatkan mundurnya jadwal dari pengumpulan
kuesioner.
3.5. Pengumpulan Data
3.5.1. Data Primer
Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner
yang dibuat secara terstruktur. Kuesioner ini terdiri dari 3
bagian, yaitu bagian I berisi pertanyaan tentang
karakteristik responden, bagian II berisi pertanyaan
tentang tingkat kepentingan pelanggan, dan bagian III
berisi pertanyaan tingkat kepuasan pelanggan.
3.5.2. Data Sekunder
Data sekunder didapat dari rekam medis dan ruangan.
3.6. Pengolahan Data
Seluruh kuesioner yang dikumpulkan diolah melalui proses dengan
tahap sebagai berikut :
3.6.1. Data Edit
18
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 19/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
Pada tahap ini dilakukan penyuntingan data dengan
melihat kelengkapan pengisian kuesioner dan
kemungkinan kesalahan pengisian kuesioner.
3.6.2. Data Koding
Pada tahap ini, dilakukan pemberian kode-kode pada
kuesioner yang akan menjadi input dalam SPSS. Jawaban
pertanyaan pada bagian II dan bagian III diberi skor
dengan pembagian skor sebagai berikut : nilai 4 untuk
jawaban Sangat Penting dan Sangat Puas, nilai 3 untuk
jawaban Penting dan Puas, nilai 2 untuk jawaban Kurang
Penting dan Kurang Puas, dan nilai 1 untuk jawaban Tidak
Penting dan Tidak Puas.
Untuk pengelompokkan total Tingkat Kepuasan dinilai
dengan cara membuat kelas interval, yaitu 360 – 90 / 4 =
67, maka akan didapatkan skor 90 – 157 = Tidak Puas, 158
– 225 = Kurang Puas, 226 – 293 = Puas, 294 – 360 =
Sangat Puas.
3.6.3. Data Entri
Setelah semua tahap dilalui kemudian semua data diinput
ke komputer untuk diolah.
3.7. Analisa Data
Analisa yang dilakukan adalah analisa univariat/deskriptif, yaitu
analisa yang digunakan untuk menggambarkan distribusifrekuensi
Ada beberapa langkah-langkah yang dilakukan dalam
menganalisa data.
a. Kolmogorov-Smirnov Test.
19
5/12/2018 Proposal Penelitian 21 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-21 20/21
Proposal Penelitian PengukuranMutu RS II
Analisa ini digunakan untuk menguji kenormalan data yang
diolah apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak.
b. Reliability Analisis.
Pada analisa ini semua jawaban kuesioner diinput dan
dilakukan analisa validitas dan reliabilitas.
c. Analisa univariat.
Analisa univariat/deskriptif, yaitu analisa yang digunakan
untuk menggambarkan distribusi frekuensi dari data.
d. Crosstab atau tabulasi silang.
Analisa ini digunakan untuk melihat data-data lebih lanjut
atau melakukan penyilangan antardata.
e. Analisa Importance dan Performance.
Digunakan untuk mencari hubungan antara tingkat
kepentingan pelanggan dengan penampilan rumah sakit.
3.8. Jadwal Kegiatan
Lama kegiatan penelitian ini direncanakan 1, 5 bulan dengan
rincian kegiatan terdiri dari :
No Kegiatan
Bulan Juli Agustu
s
Septemb
er1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan materi.2 Penyebaran kuesioner.3 Pengumpulan kuesioner.
4 Input data kuesioner.5 Pengolahan kuesioner.6 Analisa hasil.7 Pembuatan laporan.
20