proposal pen damping an perda bg
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU DINAS CIPTA KARYA Bidang Tata BangunanKomplek Perkantoran Pemda Pasar Pangaraian Telp. 0762-91555
PROPOSAL USULAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN PERATURAN DAERAH (PERDA) BANGUNAN GEDUNG DI KABUPATEN ROKAN HULU-PROVINSI RIAU Tahun Anggaran 2012
PT..............................Jl. .................................................... .........................................................................
Proposal Usulan KegiatanPendampingan Perda Bangunan Gedung
A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung pasal 8 ayat 3 mengamanatkan kepada Pemerintah Daerah, bahwa :(3)
Pemerintah Daerah wajib mendata bangunan gedung untuk
keperluan tertib pembangunan dan pemanfaatan. Selanjutnya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung pasal 62 ayat 1, 2, 3 dan pasal 63 ayat 1, 3, 4, 5 serta pasal 64 mengamanatkan bahwa: Pasal 62(1)
Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui perencanaan teknis dan pelaksanaan beserta
tahapan
pengawasannya.(2)
Pembangunan bangunan gedung wajib dilaksanakan secara
tertib administratif dan teknis untuk menjamin keandalan bangunan gedung tanpa menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.(3)
Pembangunan bangunan gedung sebagaimana dimaksud prosedural, dengan mempertimbangkan adanya
pada ayat (1) mengikuti kaidah pembangunan yang berlaku, terukur, fungsional, keseimbangan antara nilai-nilai sosial budaya setempat terhadap perkembangan arsitektur, ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 63(1)
Perencanaan
teknis
bangunan
gedung
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) dilakukan oleh penyedia jasaDinas Cipta Karya-Kabupaten Rokan Hulu
2
Proposal Usulan KegiatanPendampingan Perda Bangunan Gedung
perencanaan bangunan gedung yang memiliki sertifikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.(3)
Perencanaan
teknis
bangunan
gedung
dilakukan
berdasarkan kerangka acuan kerja dan dokumen ikatan kerja.(4)
Perencanaan teknis harus disusun dalam suatu dokumen
rencana teknis bangunan gedung berdasarkan persyaratan teknis bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 sampai dengan Pasal 61, kecuali Pasal 22, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 38, Pasal 48, Pasal 54 dan Pasal 55, sesuai dengan lokasi, fungsi, dan klasifikasi bangunan gedung.(5)
Dokumen rencana teknis bangunan gedung berupa rencana-
rencana teknis arsitektur, struktur dan konstruksi, mekanikal dan elektrikal, pertamanan, tata ruang-dalam, dalam bentuk gambar rencana, gambar detail pelaksanaan, rencana kerja dan syarat-syarat administratif, syarat umum dan syarat teknis, rencana anggaran biaya pembangunan, dan /atau laporan perencanaan. Pasal 64(1)
Dokumen rencana teknis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 63 ayat (5) diperiksa, dinilai, disetujui, dan disahkan untuk memperoleh izin mendirikan bangunan gedung.(2)
Pemeriksaan dokumen rencana teknis dilaksanakan dengan
mempertimbangkan kelengkapan dokumen sesuai dengan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung.(3)
Penilaian dokumen rencana teknis dilaksanakan dengan
melakukan evaluasi terhadap pemenuhan persyaratan teknis dengan mempertimbangkan aspek lokasi, fungsi, dan klasifikasi bangunan gedung.(4)
Penilaian
dokumen
rencana
teknis
bangunan
gedung
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib mendapat pertimbangan
Dinas Cipta Karya-Kabupaten Rokan Hulu
3
Proposal Usulan KegiatanPendampingan Perda Bangunan Gedung
teknis tim ahli bangunan gedung dalam hal bangunan gedung tersebut untuk kepentingan umum.(5)
Penilaian dokumen rencana teknis bangunan gedung yang
menimbulkan dampak penting, wajib mendapat pertimbangan teknis tim ahli bangunan gedung dan memperhatikan hasil dengar pendapat publik.(6)
Penilaian dokumen rencana teknis bangunan gedung fungsi
khusus dilakukan oleh Pemerintah dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan mendapat pertimbangan teknis dari tim ahli bangunan gedung, serta memperhatikan hasil dengar pendapat publik.(7)
Persetujuan dokumen rencana teknis diberikan terhadap
rencana yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam bentuk persetujuan tertulis oleh pejabat yang berwenang.(8)
Pengesahan dokumen rencana teknis bangunan gedung oleh Pemerintah, berdasarkan rencana teknis beserta
dilakukan oleh pemerintah daerah, kecuali bangunan gedung fungsi khusus kelengkapan dokumen lainnya dan diajukan oleh pemohon. Sejalan dengan uraian peraturan perundangan-undangan di atas, pada tahun ........ Dokumen teknis bangunan gedung Kabupaten Rokan Hulu telah disusun oleh Dinas Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu. Kemudian untuk menindaklanjuti dokumen teknis bangunan gedung tersebut, pada tahun 2012 ini Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu melalui Dinas Cipta Karya akan mengesahkan dan menerbitkan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung, melalui kegiatan Pendampingan Penyusunan dan Penetapan Peraturan Daerah (Perda) Tentang Bangunan Gedung. Dokumen teknis Bangunan Gedung disusun dan ditetapkan melalui Perda guna mendapatkan kekuatan hukum dan kepastian hukum terhadapDinas Cipta Karya-Kabupaten Rokan Hulu
4
Proposal Usulan KegiatanPendampingan Perda Bangunan Gedung
semua aspek teknis pembangunan dan keandalan bangunan gedung di Kabupaten Rokan Hulu.B. TEMA KEGIATAN
Tema dari pendampingan ini adalah Melalui Kegiatan Pendampingan, Dapat Menumbuhkan Wawasan Dan Meningkatkan Kompetensi Dalam Implementasi Penyusunan dan Penetapan Peraturan PerundangUndangan (Perda) Bangunan Gedung Yang Berkelanjutan, Berkualitas, Kompeten, Dan Konsisten Berbasis Turbinlakwas Bangunan Gedung. C. ISU STRATEGIS Beberapa isu-isu strategis penyelenggaraan penataan bangunan gedung adalah :a. Sebagian
besar
daerah
(provinsi
dan
kabupaten
/kota)
belum
melakukan penyusunan dan penetapan peraturan daerah bangunan gedung. Sejak diluncurkan Undang-Undang Bangunan Gedung tahun 2002 lalu, baru 63 Kabupaten /Kota atau sekitar 13% daerah di Indonesia yang menindaklanjutinya menjadi Peraturan Daerah (Perda) Bangunan Gedung. Hal ini sangat ironis mengingat Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Perda Bangunan Gedung penting sebagai instrumen pengendali bangunan untuk meminimalisir kerusakan bangunan maupun gedung (Ditjen CK, 2011).b. Dinamika pertumbuhan perkotaan yang berakibat terhadap tingginya
tingkat permintaan pembangunan bangunan dan gedung, sehingga kaidah-kaidah penataan bangunan gedung sering terabaikan;c. Peraturan Perundang-Undangan Bangunan Gedung belum sepenuhnya
dijadikan acuan dalam turbinlakwas pembangunan bangunan gedung;d. Konflik
antar
sektor
dan
lemahnya
penegakan
hukum
dalam
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang (aspek penataan ruang), termasuk penataan bangunan gedung;Dinas Cipta Karya-Kabupaten Rokan Hulu
5
Proposal Usulan KegiatanPendampingan Perda Bangunan Gedung
e. Masih
lemahnya
peran
masyarakat
/stakeholders
dalam
penyelenggaraan penataan bangunan gedung.D. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Maksud dari kegiatan pendampingan ini adalah mengimplementasikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Tujuannya adalah :a.
Memberikan mengenai
pendampingan
pendalaman penataan
materi
dan
informasi baik
penyelenggaraan
bangunan
gedung
penyusunan dokumen teknis penataan bangunan maupun penetapan peraturan daerah penataan bangunan gedung di Kabupaten Rokan Hulu sesuai dengan peraturan perundang-undangan;b. Mengimplementasikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;c.
Memberikan pendampingan dalam mengarahkan penyusunan dan penetapan perda bangunan gedung;
d. Meningkatkan kompetensi institusi teknis Dinas Cipta Karya dalam
melakukane.
penyusunan
dan
penetapan dalam
peraturan
perundangdan
undangan, khususnya Perda bangunan gedung; serta Memberikan pendampingan meningkatkan memaksimalkan peran dan fungsi institusi teknis Dinas Cipta Karya
Dinas Cipta Karya-Kabupaten Rokan Hulu
6
Proposal Usulan KegiatanPendampingan Perda Bangunan Gedung
dalam melakukan penyusunan dan penetapan peraturan perundangundangan, khususnya Perda bangunan gedung. Sasaran yang hendak dicapai adalah :a. Terumuskannya draft peraturan daerah bangunan gedung; b. Terwujudnya pemahaman mengenai penyusunan dan penetapan
peraturan daerah bangunan gedung bagi institusi teknis Dinas Cipta Karya;c. Tercapainya
kesamaan
persepsi
dalam
pentahapan
dan
implementasi . E. HASIL YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari kegiatan pendampingan ini tentunya adalah pemahaman yang kuat terhadap tahapan dan implementasi dalam penyusunan dan penetapan peraturan daerah bangunan gedung. F. PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan pendampingan penyusunan dan penetapan perda bangunan gedung ini mencakup institusi, waktu, lokasi /tempat dan pembiayaan yang akan diuraikan sebagai berikut. 1. Institusi teknis Dinas Cipta Karya Kabupaten Rokan Hulu;2. Waktu pelaksanaan 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari
kerja;3. Lokasi seluruh wilayah Kabupaten Rokan Hulu, tempat Komplek
Perkantoran Pemda Pasar Pangaraian;4. Pembiayaan, akan diuraikan dalam bagian tersendiri (RAB). G. MATERI PENDAMPINGAN
Beberapa materi pendampingan penyusunan dan penetapan peraturan daerah bangunan gedung adalah sebagai berikut, diantaranya :1. Pemahaman dan arahan mengenai peraturan perundang-undangan
bangunana. UU 28/2002;Dinas Cipta Karya-Kabupaten Rokan Hulu
7
Proposal Usulan KegiatanPendampingan Perda Bangunan Gedung
b. PP 36/2005; c. Permen 29/PRT/M/2006. 2. Pemahaman dan arahan mengenai Kaidah-kaidah legall drafting
a. UU 10/2004;b. Doktrin legall drafting;
c. Konvensi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan.H. METODOLOGI PENDAMPINGAN
Metode /model atau mekanisme pelaksanaan kegiatan pendampingan penyusunan dan penetapan peraturan daerah bangunan gedung dapat melalui beberapa cara, diantaranya :a.
Presentasi /Desiminasi Pemahaman dan arahan materi melalui presentasi memaparkan bahan /seminar disini pemicu sehari adalah dengan mendatangkan materi yang narasumber dengan (curah /pembicara /pemakalah tingkat nasional. Metode presentasi yang dimaksud sebagai penyampaian kegiatan bahasan partisipatif kombinasi metode yang bervariasi, sebab presentasi dilakukan terjadinya pendapat, diskel, pleno, penugasan, studi kasus, dll). Presentasi cenderung interaktif, yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta. Media pendukung yang digunakan, seperti bahan serahan (handouts), transparansi yang ditayangkan dengan LCD Infocus, tulisan-tulisan di kartu metaplan dan /atau kertas plano, dlsb.
b. FGD (Diskusi Kelompok /Umum)
Metode ini bertujuan untuk tukar-menukar gagasan, pemikiran, informasi /pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanyaDinas Cipta Karya-Kabupaten Rokan Hulu
8
Proposal Usulan KegiatanPendampingan Perda Bangunan Gedung
digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode lainnya. c. Brain Storming Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya atau kemudian peta dijadikan peta informasi, untuk peta pengalaman, gagasan (mindmap) menjadi
pembelajaran bersama. d. Rekonsiliasi dan Memorandum Merupakan penyepakatan hasil akhir penyusunan dan penetapan ranperda bangunan gedung. I. KOMPOSISI TENAGA AHLI1. Ahli Perencana Kota /Urban Design (Ketua Tim) 2. Ahli Sipil Bangunan Gedung /Konstruksi
3. Ahli Hukum 4. Ahli Teknik Lingkungan 5. Ahli Pemetaan /GIS J. RENCANA ANGGARAN BIAYA TerlampirK. KEPANITIAAN DAN RENCANA JADWAL KEGIATAN
Terlampir
Dinas Cipta Karya-Kabupaten Rokan Hulu
9