proposal kebijakan

Upload: sakti-sakit

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    1/27

    A. Latar Belakang Masalah

    Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki beranekaragam suku

    dan budaya. Kebudayaan di indonesia sangat di junjung tinggi karena merupakan

    sebuah identitas dari negara. Kebudayaan juga tidak lepas dari sistem kebijakan

    yang mengatur bangsa misalnya sistem ekonomi nasional, hukum dan kedaulatan

     bangsa. Beberapa dekade tarakhir ini budaya di indonesia mulai mengalami

     penurunan yang sangat signifikan, hal ini disebabkan karena cara pandang

    masyarakat indonesia lebih cendrung ke arah kesenangan dan hiburan daripada

    melestarikan budaya sendiri.

    Kemerosotan budaya tersebut dapat meyebabkan kehancuran moral bagi

    kalangan muda dan generasi bangsa karena pemikiran masyarakat cendrung

    semakin permisif, sekuler dan liberal. Perubahan perilaku dan cara berpikir 

    tersebut disebabkan karena sudah terciptanya sarana hiburan yang semakin bebas

    dan terbuka untuk umum seperti tempat karaoke, billyard, perjudian, game

    dan diskotik. Dengan tersedianya fasilitas hiburan tersebut masyarakat cenderung

     berbalik arah dari segi moralitas karena di tuntut dengan perubahan zaman

    kearah metropolitan yang lebih mementingkan kesenangan, tempat

    menghilangkan stres dan pengobat lelah dari berbagai aktifitas yang telah dijalani.Perkembangan Kota Pekanbaru sebagai salah satu kota etropolitan yang

    ditandai dengan makin maraknya tempat hiburan yang muncul di Kota Pekanbaru

    dapat menjadi kegiatan bersosialisasi yang dianggap efisien karena akti!itas

    masyarakat yang cenderung tinggi dapat mengurangi "aktu berinteraksi dan

     bersosialisasi dengan sesama dan dapat menjadi kegiatan bersosialisasi yang

    1

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    2/27

    dianggap efisien karena akti!itas masyarakat yang cenderung tinggi dapat

    mengurangi "aktu berinteraksi dan bersosialisasi dengan sesama. #ntuk mengatur 

    tertibnya $iburan #mum di Kota Pekanbaru ini, maka Pemerintah Kota

    Pekanbaru merumuskan suatu kebijakan yang mengatur tentang hiburan umum

    tersebut hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor % &ahun '(('.

    )dapun jenis hiburan yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor % tahun

    '((' dalam B)B II pasal ' adalah sebagai berikut *+

    a. Bioskop adalah ruangan tertutup maupun terbuka untuk menonton

    film layar lebar dengan tujuan untuk mendapatkan hiburan dan

     pengajaran atau ilmu pengetahuan umum. b. Karaoke adalah kegiatan musik dan nyanyian yang disalurkan dan

    akan ditampilkan melalui tele!isi yang dapat di tonton dan diikuti

    oleh kelompok orang dengan bernyanyi.c. Pub adalah kegiatan musik hidup yang diiringi dengan nyanyian

    oleh seseorang atau lebih dalam ruangan.d. ental !ideo, -D, dan D adalah tempat atau sarana jasa hiburan

    dalam bentuk penye"aan dan penjualan temasuk studio rekaman dan

    orgen tunggal.e. Billiard adalah kegiatan olahraga yang menggunakan bola batu dan

    stick kayu oleh seseorang atau lebih pada suatu meja khusus.f. &aman rekreasi atau taman pancing adalah bentangan alam atau buatan

    yang ditata dengan baik dan menarik yang dilengkapi dengan

    sarana permainan dan pertunjukan/hiburan untuk tempat rileks, santai

    1 Peraturan Daerah Kota PekanbaruNomor % tahun '((' &entang

    $iburan #mum

    2

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    3/27

    serta menghilangkan stress dan diperuntukkan untuk umum dan atau

    keluarga.g. 0ideo game atau play station adalah permainan ketangkasan elektronik 

    tanpa hadiah.h. -afe adalah kegiatan restoran dengan menyuguhkan makanan ringan

    khas dan disertai dengan musik dengan tujuan memberikan

    hiburan kepada pengunjung cafe 1restoran2.i. Kebun binatang adalah tempat dimana berkumpulnya berbagai

     jenis binatang untuk dijadikan tontonan dan hiburan bagi masyarakat. j. 3roup band atau orgen tunggal adalah suatu kelompok musik yang

    mempunyai kegiatan dibidang kesenian sebagai sarana hiburan dengan

    memungut bayaran dan atau jasa se"a.

    Pemerintah membuat ketentuan yang harus dipatuhi pengusaha didalam

     perizinan tempat hiburan. Dan ketentuan syarat yaitu terdapat pada B)B III Pasal

    4 1empat2 adalah sebagai berikut*

    a. 5arak lokasi atau tempat usaha hiburan umum minimal +((( meter dari

    tempat ibadah atau sekolah, kecuali hiburan yang berlokasi dalam

    lingkungan $otel, Plaza, Pusat6pusat perbelanjaan dan pertokoan

    s"asta, taman rekreasi/taman pancing dan kebun binatang. b. &idak mengganggu ketenangan masyarakat atau lingkungan.

    c. &idak tempat transaksi obat6obatan terlarang.d. &idak menggunakan obat6obatan terlarang.e. &idak menjual minuman keras.f. &idak menyediakan "anita malam dan atau penghibur 17&82.g. &idak tempat prostitusi.h. &idak tempat kegiatan perjudian.

    8ehubungan dengan jenis6jenis tempat hiburan umum yang ada di Kota

    Pekanbaru. Dalam hal ini, penulis mengambil tempat hiburan umum billyard

    sebagai objek penelitian. Billiard adalah jenis permainan yang dimainkan dengan

    3

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    4/27

    cara mendorong atau memukul bola diatas meja khusus. Permainan Billiard terdiri

    dari beberapa peralatan utama dalam memainkannya yaitu bola, cue stick, dan

    meja yang dilapisi kulit dengan kantong di beberapa sisinya. Billiard juga

    mempunyai sub permainan yang memiliki peraturan6peraturan yang berbeda satu

    dengan yang lainnya. Permainan ini dimainkan pada sebuah arena dan digemari

    oleh masyarakat sebagai sarana hiburan. Namun billiard tidak hanya sebagai

    sebuah permainan hiburan semata. Billiard juga merupakan sebuah olahraga yang

    dapat dipertandingkan dan dapat dijadikan sebuah prestasi.

    8aat ini perkembangan olahraga billiard di tanah air mengalami

     perkembangan yang cukup pesat. Dengan banyaknya e!ent6e!ent pertandingan,

    olahraga billiard mempunyai peluang yang sama dengan cabang olahraga lainnya

    di mana billiard juga dipertandingkan di e!ent  sea games, asian games  dan

    setingkat dunia, membuktikan banyaknya peminat olahraga ini. &etapi pada

    kenyataannya Billiard pada saat ini dikategorikan sebagai sarana hiburan karena

     billiard merupakan salah satu olahraga yang sangat memberi peluang bisnis besar 

     bagi pengusaha6pengusaha billiard. #ntuk mengatur tertibnya sarana hiburan

    Billiard di Kota Pekanbaru ini, maka Pemerintah Kota Pekanbaru merumuskan

    suatu kebijakan yang mengatur tentang "aktu operasional tempat usaha yangtertuang dalam Peraturan Daerah Nomor % &ahun '(('. Berdasarkan peraturan

    tersebut diatas, juga dijelaskan mengenai "aktu buka dan tutup untuk sarana

    hiburan billiard adalah mulai jam (9.(( pagi sampai dengan jam ''.(( malam.

    Kemajuan industri hiburan billiard ini membuat para pengelola usaha

    membuat tambahan "aktu sesuai dengan permintaan penggemar dari billiard itu

    4

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    5/27

    sendiri, tambahan "aktu di luar batas "aktu yang telah ditetapkan oleh perda

    sangat banyak sekali ditemukan di berbagai tempat hiburan dan permainan

     billyard yang ada di pekanbaru. Kurangnya kekuatan Peraturan Daerah tentang

    hiburan malam tersebut dapat menyebabkan semakin banyak tempat hiburan ini

    yang beraktifitas di luar jam batas yang telah ditetapkan. 8elain itu, tidak menjual

    minuman keras. :leh karena itu, di dalam operasional tempat hiburan billyard di

    Kota Pekanbaru tidak diperbolehkan menjual minuman keras sebagaimana yang

    diatur dalam Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor (% tahun '((' tentang

    $iburan #mum. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku. Karena banyak ditemukannya tempat hiburan billiard

    yang menyediakan minuman keras dalam operasional.

    Berdasarkan sur!ey a"al dan pengamatan dilapangan, penulis menemukan

     beberapa fenomena yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah

    dalam penertiban izin hiburan billiard di Kota Pekanbaru, seperti *

    +. asih ada tempat hiburan billiard di Kota Pekanbaru yang menyalahgunakan

    "aktu buka dan tutup tempat hiburan billiard adalah mulai jam (9.(( pagi

    sampai dengan jam ('.(( pagi. Pelanggaran tersebut diatas sering terjadi,

    yakni pada hari6hari libur. Dari hasil tinjauan penulis dilapangan, adapun

     beberapa perusahaan hiburan billiard di Kota Pekanbaru yang melakukan

     pelanggaran dan tidak melakukan pelanggaran jam operasional dapat dilihat

     pada tabel di ba"ah ini *'

    Tabel 1

    2 $asil Pra Pengamatan dan &injauan apangan pada &anggal +(

    ;ebruari '(+<

    5

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    6/27

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    7/27

     penga"asan tempat hiburan billiard yang menyalahi aturan dan Dinas

    Kebudayaan dan Pari"isata Kota Pekanbaru memberikan izin &D#P.

    Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan, maka penulis tertarik 

    untuk meneliti E$MPL%M%#TAS$ &%B$JA&A# P%#%'T$BA# $($#

    H$B)'A# B$LL$A'D D$ &TA P%&A#BA') TAH)# *+1+,*+1-F.

    B. 'umusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah dan fenomena emperis yang telah

    diuraikan diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah penelitian, yaitu*

    +. Bagaimana implementasi kebijakan penertiban izin hiburan billiard di Kota

    Pekanbaru tahun '(+( G '(+@ H'. Bagaimana peran pemerintahan lokal dalam implementasi kebijakan

     penertiban izin hiburan billiard H

    . Tu/uan dan Man0aat Penelitian

    1. Tu/uan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah seperti yang telah diuraikan diatas,

     penulis dalam melaksanakan penelitian ini memiliki tujuan sebagai

     berikut*a. #ntuk mengetahui implementasi kebijakan penertiban izin hiburan

     billiard di Kota Pekanbaru tahun '(+( G '(+@. b. #ntuk mengetahui peran pemerintahan lokal dalam implementasi

    kebijakan penertiban izin hiburan billiard.*. Man0aat Penelitian

    )dapun manfaat penelitian ini adalah*

    7

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    8/27

    a. 8ecara teoritis penulisan ini diharapkan mampu meningkatkan

     penguasaan teori6teori yang rele!an dan pemahaman atas upaya

     penertiban izin hiburan.

     b. 8ecara praktis penulisan ini diharapkan mampu memberi sumbangan

     pemikiran atau bahan masukan bagi Dinas Kebudayaan dan Pari"isata

    Kota Pekanbaru dalam memberikan izin hiburan serta 8atuan Polisi

    Pamong Praja dalam menindaklanjuti mengenai tempat hiburan yang

    menyalahi aturan perda.

    D. Tin/auan Pustaka

    #ntuk memperjelas konsep pada penelitian ini, maka penulis

    merangkaikan beberapa pendapat para ahli sesuai dengan tujuan penelitian. &eori6

    teori yang digunakan merupakan rangkaian penelitian yang akan disandingkan

     pada permasalahan untuk memperoleh hasil yang baik. enurut Ndraha,

     pemerintahan adalah semua badan organisasi yang berfungsi memenuhi dan

    melindungi kebutuhan dan kepetingan manusia dan masyarakat. 8edangkan yang

    dimaksud dengan pemerintah adalah proses pemenuhan dan perlindungan

    kebutuhan masyarakat.% 

    Pengertian kebijakan publik menurut Dye dalam 8ubarsono,

    mengemukakan bah"a Kebijakan publik adalah* F is whatever governments

    choose to do or no to do F artinya apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk 

    dilakukan atau tidak dilakukan. Dye mengatakan bah"a bila pemerintah memilih

    3 Ndraha, &alinzidhu, '((@, &eori Budaya :rganisasi, ineka -ipta,

    5akarta. $al %<

    8

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    9/27

    untuk melakukan sesuatu maka harus ada tujuan yang objektif dan kebijakan

     publik harus meliputi semua tindakan pemerintah jadi bukan semata6mata

    merupakan pernyataan keinginan pemerintah saja. 8esuatu yang tidak 

    dilaksanakan oleh pemerintah pun termasuk kebijakan negara. $al ini disebabkan

    karena sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah akan mempunyai dampak 

    yang sama besarnya dengan sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah.4 8ementara

    itu, menurut as"ell dan Kaplan dalam Nugroho mendefinisikan kebijakan publik 

    sebagai suatu program yang diproyeksikan dengan tujuan6tujuan tertentu, nilai6

    nilai tertentu, dan praktek6praktek tertentu.@

    enurut ;rederick dalam Nugroho, pengertian kebijakan publik adalah

    serangkaian tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah

    dalam suatu tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah

    dalam suatu lingkungan tertentu, dengan ancaman dan peluang yang ada, dimana

    kebijakan yang diusulkan ditujukan untuk memanfaatkan potensi sekaligus

    mengatasi hambatan yang ada dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    10/27

    yang dapat dirasakan oleh pemanfaat. enurut 7inarno e!aluasi kebijakan publik 

    acap kali dipahami sebagai e!aluasi atas implementasi kebijakan saja.

    8esungguhnya e!aluasi kebijakan publik mempunyai tiga lingkup makna, yaitu*

    e!aluasi perumusan kebijakan, e!aluasi implementasi kebijakan dan e!aluasi

    lingkungan kebijakan. 8ementara itu, menurut Nugroho, implementasi kebijakan

     pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya.

    Implementasi merupakan salah satu tahap dalam proses kebijakan publik.

    Biasanya implementasi dilaksanakan setelah sebuah kebijakan dirumuskan dengan

    tujuan yang jelas.9  8edangkan menurut 3affar, implementasi adalah suatu

    rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan kebijakan kepada masyarakat

    sehingga kebijakan tersebut dapat memba"a hasil sebagaimana yang diharapkan.C

    Pengertian implementasi diatas apabila dikaitkan dengan kebijakan adalah bah"a

    sebenarnya kebijakan itu tidak hanya dirumuskan lalu dibuat dalam suatu bentuk 

     positif seperti undang6undang dan kemudian di diamkan dan tidak dilaksanakan

    atau di implementasikan, tetapi sebuah kebijakan harus dilaksanakan atau di

    implementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan. enurut

    8unggono, implementasi kebijakan merupakan suatu upaya untuk mencapai

    7 7inarno, Budi, '((9, Kebijakan Publik* &eori dan Proses, edPress,

    ogyakarta. $al %4

    8 Nugroho D, iant, :p. -it. $al +@9

    9 )fan, 3affar, '((C, Politik Indonesia &ransisi enuju Demokrasi,

    Pustaka Pelajar, ogyakarta. $al 'C@

    10

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    11/27

    tujuan6tujuan tertentu dengan sarana6sarana tertentu dan dalam urutan "aktu

    tertentu.+(

    Keberhasilan implementasi menurut 3rindle dipengaruhi oleh dua !ariabel

     besar, yakni isi kebijakan dan lingkungan implementasi. 0ariabel isi kebijakan

    mencakup, yakni*++

    +2 8ejauhmana kepentingan kelompok sasaran 1target group2 termuat

    dalam isi kebijakan.

    '2 5enis manfaat yang diterima oleh target group.

    %2 8ejauhmana perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan.

    42 )pakah letak sebuah program sudah tepat.

    @2 )pakah sebuah kebijakan telah menyebutkan implementatornya

    dengan rinci.

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    12/27

     pengusaha, masyarakat, kelompok sasaran, dsb2 dalam implementasi kebijakan

    akan berpengaruh terhadap efekti!itas implementasi kebijakan.

    enurut ipley dalam 7inarno, mengidentifikasi enam karakteristik 

     birokrasi sebagai hasil pengamatan terhadap birokrasi di )merika 8erikat, yaitu*+'

    +2 Birokrasi diciptakan sebagai instrumen dalam menangani keperluan6

    keperluan publik 1 public affair).

    '2 Birokrasi merupakan institusi yang dominan dalam implementasi

    kebijakan publik yang mempunyai kepentingan yang berbeda6beda

    dalam setiap hierarkinya.

    %2 Birokrasi mempunyai sejumlah tujuan yang berbeda.

    42 ;ungsi birokrasi berada dalam lingkungan yang kompleks dan luas.

    @2 Birokrasi mempunyai naluri bertahan hidup yang tinggi dengan begitu

     jarang ditemukan birokrasi yang mati.

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    13/27

    Implementasi kebijakan gagal karena masih samarnya isi kebijakan,

    maksudnya apa yang menjadi tujuan tidak cukup terperinci, sarana6

    sarana dan penerapan prioritas, atau program6program kebijakan

    terlalu umum atau sama sekali tidak ada.  Kedua, karena kurangnya

    ketetapan intern maupun ekstern dari kebijakan yang akan

    dilaksanakan.  Ketiga, kebijakan yang akan diimplementasikan dapat

     juga menunjukkan adanya kekurangan6kekurangan yang sangat berarti.

    '2 Informasi

    Implementasi kebijakan publik mengasumsikan bah"a para pemegang

     peran yang terlibat langsung mempunyai informasi yang perlu atau

    sangat berkaitan untuk dapat memainkan perannya dengan baik.

    Informasi ini justru tidak ada, misalnya akibat adanya gangguan

    komunikasi.

    %2 Dukungan

    Pelaksanaan suatu kebijakan publik akan sangat sulit apabila pada

     pengimplementasian tidak cukup dukungan untuk pelaksanaan

    kebijakan tersebut. Dukungan ini dapat berupa dana/alokasi anggaran.

    Dalam praktik implementasi kebijakan, kita seringkali mendengar para pejabat maupun pelaksana mengatakan bah"a kita tidak mempunyai

    cukup dana untuk membiayai program6program yang telah

    direncanakan. Dengan demikian, dalam beberapa kasus besar kecilnya

    dana akan menjadi faktor yang menentukan keberhasilan implementasi

    kebijakan.

    13

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    14/27

    42 Pembagian Potensi

    8ebab musabab yang berkaitan dengan gagalnya implementasi suatu

    kebijakan publik juga ditentukan aspek pembagian potensi diantara

     para pelaku yang terlibat dalam implementasi. Dalam hal ini berkaitan

    dengan diferensiasi tugas dan "e"enang organisasi pelaksana. 8truktur 

    organisasi pelaksanaan dapat menimbulkan masalah6masalah apabila

     pembagian "e"enang dan tanggung ja"ab kurang disesuaikan dengan

     pembagian tugas atau ditandai oleh adanya pembatasan6pembatasan

    yang kurang jelas.

    )danya penyesuaian "aktu khususnya bagi kebijakan6kebijakan yang

    kontro!ersial yang lebih banyak mendapat mendapat penolakan "arga masyarakat

    dalam implementasinya. enurut )nderson dalam 8unggono, terdapat faktor6

    faktor yang menyebabkan anggota masyarakat tidak mematuhi dan melaksanakan

    suatu kebijakan publik, yaitu *+4

    +2 )danya konsep ketidakpatuhan selektif terhadap hukum, dimana

    terdapat beberapa peraturan perundang6undangan atau kebijakan publik yang bersifat kurang mengikat indi!idu6indi!idu.

    '2 Karena anggota masyarakat dalam suatu kelompok atau perkumpulan

    mempunyai gagasan atau pemikiran yang tidak sesuai atau

     bertentangan dengan peraturan hukum dan keinginan pemerintah.

    14 Ibid. $al +446+4@

    14

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    15/27

    %2 )danya keinginan untuk mencari keuntungan dengan cepat

    diantaranya anggota masyarakat yang mencenderungkan orang

     bertindak dengan menipu atau dengan jalan mela"an hukum.

    42 )danya ketidakpastian hukum atau ketidakjelasan EukuranF kebijakan

    yang mungkin saling bertentangan satu sama lain, yang dapat menjadi

    sumber ketidakpatuhan orang pada hukum atau kebijakan publik.

    @2 )pabila suatu kebijakan ditentang secara tajam 1bertentangan2 dengan

    system nilai yang dianut masyarakat secara luas atau kelompok6

    kelompok tertentu dalam masyarakat. 8uatu kebijakan publik akan

    menjadi efektif apabila dilaksanakan dan mempunyai manfaat positif 

     bagi anggota6anggota masyarakat. Dengan kata lain, tindakan atau

     perbuatan manusia sabagai anggota masyarakat harus sesuai dengan

    apa yang diinginkan oleh pemerintah atau negara. 8ehingga apabila

     perilaku atau perbuatan mereka tidak sesuai dengan keinginan

     pemerintah atau negara, maka suatu kebijakan publik tidaklah efektif.

    %. &erangka Pemikiran

    enurut Parto"idagdo 1+CCC2, model kebijakan adalah rekonstruksi

     bantuan untuk menata secara imajinatif dan menginterprestasikan pengalaman6

     pengalaman kita tentang keadaan bermasalah 1 problematic situation2 untuk 

    mendeskripsikan, menjelaskan, dan meramalkan aspek6aspek terpilih dari keadaan

     bermasalah tersebut dengan maksud memecahkan permasalahannya.+@ 8edangkan

    15 Khairul )n"ar, '(++, >konomi Politik* ;ormulasi Kebijakan dalam

    Konteks yang Berubah, )laf iau, Pekanbaru. $al 4'

    15

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    16/27

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    17/27

    #ntuk lebih jelas melihat landasan berpikir penelitian ini, maka dapat

    dilihat pada bagan berikut ini *

    ambar $.1 &erangka Ber!ikir

    2. De0enisi &"nse!tual

    Defenisi konsep operasional adalah penjabaran lebih lanjut tentang gejala

    yang diteliti dan dikelompokkan dalam !ariabel penelitian. )dapun konsep

    operasional digunakan dalam menjelaskan gejala6gejala yang diteliti, disamping

    itu juga untuk menghindari kesalahpahaman dalam pengertian konsep penelitian

    17

    Peraturan Daerah Nomor (% &ahun '(('&entang $iburan #mum

    %lement *. &%P%#T$#A# A&T' asing6masing aktor, indi!idu maupunkelompok yang terlibat dalam proseskebijakan. 8atpol PP Dinas Kebudayaan dan Pari"isata Pengusaha Billiard

    %lement 1. &%B$JA&A# Izin $iburan 7aktu :perasional

    $iburan Denda dan 8anksi Penga"asan

    &eori Khairul 1'(++*+@2*6 Koalisi6 Negosiasi6 Kerjasama6 8truktur  6 Kekuasaan

    $armonisasi Kebijakan

    Penertiban Izin $iburan Billiarddi Kota Pekanbaru

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    18/27

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    19/27

    digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu penelitian

    yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

    subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, moti!asi, tindakan dan lain6lain.

    Penulis menguraikan tulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif 

    analitis yaitu usaha mengumpulkan, menyusun dan menginterprestasikan data

    yang ada kemudian menganalisa data tersebut, menelitinya, menggambarkan dan

    menelaah secara lebih jelas dari berbagai faktor yang berkaitan dengan kondisi,

    situasi dan fenomena yang diselidiki.+

    1. L"kasi Penelitian

    &empat yang menjadi lokasi penelitian adalah Kantor 8atpol PP,

    Dinas Kebudayaan dan Pari"isata Kota Pekanbaru, serta tempat $iburan

    Billiard di Kota Pekanbaru dengan pertimbangan bah"a banyaknya tempat

    hiburan billiard yang beroperasional di Kota Pekanbaru, sehingga dengan

    memilih lokasi ini diharapakan agar mudah untuk mengetahui kebijakan

    ekonomi politik dalam penertiban izin hiburan billiard di Kota Pekanbaru.*. Jenis Data

    a. Data Primer Data primer merupakan kata6kata atau tindakan orang yang

    diamati atau di "a"ancarai.+9 Data primer ini digunakan sebagai data

    utama dalam penelitian ini. Didalam data primer ini berasal dariinforman atau narasumber yang di"a"ancarai oleh penulis.

     b. Data 8ekunder 8edangkan data sekunder adalah data6data yang diperoleh dari

    arsip6arsip dan catatan6catatan yang terdapat pada kantor atau instansi

    17 oleong, eAy, '((@, etodologi Penelitian Kualitatif, osdakarya,

    Bandung. $al +@

    18 Ibid. $al ++'

    19

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    20/27

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    21/27

    Pekanbaru8arka"i, 8.Pd, 8eksi ekreasi

    dan $iburan

    Dinas

    Kebudayaan dan

    Pari"isata Kota

    Pekanbaru

    +

    Julfahmi )drian, )P. .8i Kepala 8atpol PP

    Kota Pekanbaru

    +

    Budi ulia, 8$ 8ekretaris 8atpol

    PP Kota

    Pekanbaru

    +

    Desheriyanto, 8.8&P Kepala Bidang

    Ketertiban #mum

    8atpol PP Kota

    Pekanbaru

    +

    ' Informan

    &ambahan

    &arigan Pemilik &eratai

    Bilyard 8port

    +

    eymond Basir Pemilik Planet

    Billiard

    +

    )nton Pelanggan &eratai +

    Parmonangan Pelanggan Planet +5umlah C

    4. Teknik Pengum!ulan Data

    8umber data yang dapat digunakan dalam penelitian studi kasus

    seperti ini, yaitu * dokumen, catatan arsip, "a"ancara, pengamatan

    langsung, pengamatan perperan serta dan bukti fisik. 8ebagai konsekuensi

    dari karakter studi kasus tersebut, semua teknik pengumpulan data yang

    21

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    22/27

    mungkin dan rele!an dengan pertanyaan penelitian yang akan digunakan

    dalam penelitian ini, meliputi *a. 7a"ancara 1interview27a"ancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti

    dengan informan.'(  7a"ancara metode yang digunakan untuk 

    memperoleh informasi secara langsung, mendalam, tidak berstruktur 

    dan indi!idual. 7a"ancara tidak berstruktur adalah "a"ancara dimana

     pe"a"ancara dapat dengan leluasa memberikan pertanyaan secara

    lengkap dan mendalam. 7a"ancara tidak berstruktur sangat memadai

    dalam penelitian kualitatif. 7a"ancara dilakukan dengan

    menggunakan daftar pertanyaan dan "a"ancara secara mendalam/in-

    depth interview dengan seluruh informan. b. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara meneliti,

    mempelajari, serta menelaah dokumen, arsip6arsip yang terdapat

    diinstansi6instansi terkait mengenai penelitian. Peneliti mengumpulkan

    informasi atau dokumen yang telah tersedia melalui literatur6literatur 

    maupun data6data yang telah tersedia pada instansi terkait dan pustaka

    yang rele!an dengan topik penelitian. Dokumen adalah bahan tertulis,

    ataupun film maupun foto6foto yang dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik sesuai dengan kepentingan.'+ 

    -. Teknik Analisa Data

    8etelah pengumpulan data tahap selanjutnya ialah analisis data,

    yaitu penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan

    20 3ulo 7, '((@, etodelogi Penelitian, 3ramedia, 5akarta. $al ++C

    21 oleong, eAy, :p. -it. $al '+<

    22

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    23/27

     bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh

     pengertian yang cepat dan pemahaman arti keseluruhan. &ahap ini

    merupakan tahap akhir sebelum menarik kesimpulan hasil penelitian. Data

    yang sudah diolah akan memberikan gambaran mengenai hasil penelitian.

    H. Sistematika Penulisan

    23

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    24/27

    )dapun sistematika penulisan ini dibahas dalam 4 bab, dimana

     pembahasan6pembahasan bab tersebut mempunyai kaitan antara satu dengan yang

    lainnya, yaitu *

    B)B I P>ND)$##)N

    Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah,

     perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

     pustaka, metode penelitian serta sistematika penulisan.

    B)B II 3)B))N ## :K)8I P>N>I&I)N

    Pada bab ini akan dibahas mengenai sejarah Kota Pekanbaru, letak 

    geografis dan keadaan alam, kondisi sosial dan ekonomi, dan

    kondisi pemerintah Kota Pekanbaru.

    B)B III $)8I P>N>I&I)N D)N P>B)$)8)N

    Pada bab ini menjelaskan pembahasan mengenai hasil penelitian

    yang diperoleh di lapangan.

    B)B I0 P>N#P

    Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah dibuat serta

    saran6saran hasil penelitian.

    $. Da0tar &e!ustakaan

    24

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    25/27

    )rikunto, 8. '(('.  Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek . 5akarta*

    ineka -ipta.

    3affar, )fan. '((C.  Politik Indonesia ransisi !enu"u #emokrasi. ogyakarta*Pustaka Pelajar.

    3ulo 7. '((@. !etodelogi Penelitian. 5akarta* 3ramedia.

    Islamy, . Irfan. '(((.  Prinsip-Prinsip Perumusan Kebi"akan $egara. 5akarta*8inar 3rafika.

    Khairul )n"ar,. '(++.  %konomi Politik: &ormulasi Kebi"akan dalam Konteks yang 'erubah. Pekanbaru* )laf iau.

    oleong, eAy. '((@. !etodologi Penelitian Kualitatif . Bandung* osdakarya.

     Ndraha, &alinzidhu. '((@. eori 'udaya (rganisasi. 5akarta* ineka -ipta.

     Nugroho D, iant,  Kebi"akan Publik : &ormulasi Implementasi dan %valuasi,5akarta* >leA edia Komputindo, '((C.

    asyid, . '(((. (tonomi #aerah $egara Kesatuan ogyakarta* Pustaka Pelajar.

    8edarmayanti. '((4.  !embangun Sistem !ana"emen Kiner"a *una !eningkatkan Produktivitas !enu"u *ood *overnance. Bandung*andar aju.

    8ubarsono. +nalisis Kebi"akan Publik . ogyakarta* Pustaka Pelajar. '((9.

    8unggono, Bambang. '((4.  ,ukum dan Kebi"aksanaan Publik . 5akarta* 8inar 3rafika.

    &angkilisan, Nogi $assel. '((%.  %valuasi Kebi"akan Publik.  ogyakarta*

    Balairung.7ahab, 8olichin )bdul. '(('.  +nalisis Kebi"aksanaan: dari &ormulasi

    keImplementasi Kebi"aksanaan $egara, 5akarta* 8inar 3rafika.

    7inarno, Budi. '((9. Kebi"akan Publik: eori dan Proses, ogyakarta* edPress.

    #ndang6#ndang Nomor %' &ahun '((4 tentang Pemerintahan #aerahPeraturan Daerah Nomor &ahun '((+ tentang  Pembentukan Susunan

    (rganisasi #an ataker"a #inas-#inas di ingkungan Pemerintah

     Kota Pekanbaru

    25

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    26/27

    Peraturan Daerah Nomor (% &ahun '((' tentang ,iburan mum

    $MPL%M%#TAS$ &%B$JA&A# P%#%'T$BA# $($# H$B)'A#

    B$LL$A'D D$ &TA P%&A#BA') TAH)# *+1+,*+1-

    26

  • 8/17/2019 Proposal Kebijakan

    27/27

    P'PSAL

    :>$*

    M)HAMMAD Y)S)2

    1*+11-4*15

    J)')SA# $LM) P%M%'$#TAHA#

    2A&)LTAS $LM) SS$AL DA# $LM) PL$T$& 

    )#$6%'S$TAS '$A)

    P%&A#BA')

    *+17