proposal jmr 2014

7
PROPOSAL JAGONGAN MEDIA RAKYAT 2014 Page 1 Jagongan Media Rakyat (JMR) 2014 berkumpul . berbagi . bergerak Latar Belakang Bangsa Indonesia baru saja melalui perhelatan besar dalam sejarah politik yaitu pemilihan umum, baik legislatif maupun presiden. Walaupun di satu sisi mencatat banyak rekor positif, misalnya peningkatan partisipasi pemilih di berbagai tempat, mesti diakui kegaduhan terus menyertai selama prosesnya. Kegaduhan tak hanya terjadi di gedung parlemen atau ruang sidang Mahkamah Konstitusi, tapi juga lewat media arus utama dan jejaring sosial. Badai informasi yang verifikasinya tak terkendali bahkan penuh emosi itu akhirnya sempat membuat sebagian orang skeptis terhadap nilai jurnalisme di negeri ini. Kegaduhan di media itu pun lantas menyisakan pertanyaan tentang tata kelola informasi. Sebab meski sudah banyak regulasi, ternyata masih sulit menghadirkan informasi benar, transparan, partisipatif. Tak ada pemahaman pada warga kegunaan informasi berkualitas semacam itu. Di sisi lain, sebenarnya pergantian kepemimpinan nasional tersebut menjadi momentum kembalinya kepedulian masyarakat terhadap politik dan pemerintahan. Sesuatu yang barangkali terakhir terjadi adalah pada era 1998-1999. Tingginya partisipasi politik antara lain tercermin dari fenomena meluasnya gerakan relawan. Politik mendadak menjadi hal lumrah yang diobrolkan dengan penuh gairah di sudut-sudut kampung, di lorong-lorong pasar tradisional hingga di arisan RT. Artinya ada harapan yang ditimpakan pada kepemimpinan yang baru. Dalam hal arus informasi, harapan itu berarti tentang penegakkan tata kelola yang berujung pada pemanfaatannya secara optimal oleh dan untuk warga. Tentang orang-orang yang lebih bersih dan kompeten di balik regulasi. Harapan itulah yang kini harus kita dorong agar benar-benar terwujud. Untuk mewujudkan harapan tersebut, konsep media sebagai public sphere seperti diuraikan Habermas, yaitu sebagai ruang dimana publik melakukan diskusi hingga pengawasan terhadap pemerintah menjadi diperlukan. Inilah saat kehadiran media komunitas menjadi penting. Media komunitas menjadi peluang bagi publik untuk menyuarakan aspirasinya secara utuh. Media komunitas merupakan perwujudan hak informasi warga yang tentu mestinya tidak dimaknai sebatas pasif tapi juga aktif yang jelas dijamin dalam UUD 1945 pasal 28F. Ini juga kesempatan media komunitas menata ulang langkahnya dan berkontribusi dalam upaya pembenahan tata kelola informasi. Kemajuan teknologi informasi yang pesat di satu sisi memberi banyak ruang inovasi bagi media komunitas. Namun yang tidak boleh dilupakan, pekerjaan rumah menjaga idealisme pengelolaan suara rakyat melalui media tak pernah berakhir. Saatnya bagi semua pihak yang peduli untuk kembali memertemukan pengalaman kolektifnya dalam semangat dan kegembiraan untuk meramu beragam gagasan yang akan mewarnai masa depan bangsa ini. Tentang Jagongan Media Rakyat (JMR) Jagongan Media Rakyat (JMR) pertama kali digagas pada 2010 dan kemudian menjadi kegiatan rutin dua tahunan. JMR dirancang sebagai ruang untuk memertemukan kelompok-

Upload: combine-resource-institution

Post on 03-Apr-2016

224 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

JMR merupakan gelaran dua tahun sekali yang diadakan Combine sejak 2010. Acara ini diadakan untuk mempertemukan para pengelola jaringan informasi rakyat untuk membangun dan memperkuat jaringan kerja bersama guna mendorong regulasi media dan tata kelola informasi yang berpihak pada rakyat. Pada JMR 2014, tema umum yang diambil adalah kebebasan berekspresi, kemandirian komunitas, tata kelola informasi, dan manajemen informasi kebencanaan.

TRANSCRIPT

P R O P O S A L J A G O N G A N M E D I A R A K Y A T 2 0 1 4

Page 1

Jagongan Media Rakyat (JMR) 2014

berkumpul . berbagi . bergerak Latar Belakang Bangsa Indonesia baru saja melalui perhelatan besar dalam sejarah politik yaitu pemilihan umum, baik legislatif maupun presiden. Walaupun di satu sisi mencatat banyak rekor positif, misalnya peningkatan partisipasi pemilih di berbagai tempat, mesti diakui kegaduhan terus menyertai selama prosesnya. Kegaduhan tak hanya terjadi di gedung parlemen atau ruang sidang Mahkamah Konstitusi, tapi juga lewat media arus utama dan jejaring sosial. Badai informasi yang verifikasinya tak terkendali bahkan penuh emosi itu akhirnya sempat membuat sebagian orang skeptis terhadap nilai jurnalisme di negeri ini. Kegaduhan di media itu pun lantas menyisakan pertanyaan tentang tata kelola informasi. Sebab meski sudah banyak regulasi, ternyata masih sulit menghadirkan informasi benar, transparan, partisipatif. Tak ada pemahaman pada warga kegunaan informasi berkualitas semacam itu. Di sisi lain, sebenarnya pergantian kepemimpinan nasional tersebut menjadi momentum kembalinya kepedulian masyarakat terhadap politik dan pemerintahan. Sesuatu yang barangkali terakhir terjadi adalah pada era 1998-1999. Tingginya partisipasi politik antara lain tercermin dari fenomena meluasnya gerakan relawan. Politik mendadak menjadi hal lumrah yang diobrolkan dengan penuh gairah di sudut-sudut kampung, di lorong-lorong pasar tradisional hingga di arisan RT. Artinya ada harapan yang ditimpakan pada kepemimpinan yang baru. Dalam hal arus informasi, harapan itu berarti tentang penegakkan tata kelola yang berujung pada pemanfaatannya secara optimal oleh dan untuk warga. Tentang orang-orang yang lebih bersih dan kompeten di balik regulasi. Harapan itulah yang kini harus kita dorong agar benar-benar terwujud. Untuk mewujudkan harapan tersebut, konsep media sebagai public sphere seperti diuraikan Habermas, yaitu sebagai ruang dimana publik melakukan diskusi hingga pengawasan terhadap pemerintah menjadi diperlukan. Inilah saat kehadiran media komunitas menjadi penting. Media komunitas menjadi peluang bagi publik untuk menyuarakan aspirasinya secara utuh. Media komunitas merupakan perwujudan hak informasi warga yang tentu mestinya tidak dimaknai sebatas pasif tapi juga aktif yang jelas dijamin dalam UUD 1945 pasal 28F. Ini juga kesempatan media komunitas menata ulang langkahnya dan berkontribusi dalam upaya pembenahan tata kelola informasi. Kemajuan teknologi informasi yang pesat di satu sisi memberi banyak ruang inovasi bagi media komunitas. Namun yang tidak boleh dilupakan, pekerjaan rumah menjaga idealisme pengelolaan suara rakyat melalui media tak pernah berakhir. Saatnya bagi semua pihak yang peduli untuk kembali memertemukan pengalaman kolektifnya dalam semangat dan kegembiraan untuk meramu beragam gagasan yang akan mewarnai masa depan bangsa ini. Tentang Jagongan Media Rakyat (JMR) Jagongan Media Rakyat (JMR) pertama kali digagas pada 2010 dan kemudian menjadi kegiatan rutin dua tahunan. JMR dirancang sebagai ruang untuk memertemukan kelompok-

P R O P O S A L J A G O N G A N M E D I A R A K Y A T 2 0 1 4

Page 2

kelompok masyarakat yang secara umum memerjuangkan kepentingan komunitas, maupun secara khusus yang bergelut di bidang tata kelola informasi, termasuk media-media komunitas. JMR diharapkan bisa menjadi tempat mengartikulasikan aspirasi yang berujung pada gerakan bersama mendorong perbaikan di sektor media dan tata kelola informasi yang lebih berpihak kepada rakyat. Di sinilah ruang untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dalam mengelola informasi dan mengorganisir masyarakat. Jejaring yang luas akan mudah untuk mengangkat isu akar rumput ke level yang lebih tinggi luas. Sejak awal kegiatan ini dirancang menjadi hajatan bersama seluruh pihak yang peduli dengan komunitas. Semua berhak terlibat dalam seluruh elemen kegiatan. Semua adalah tuan rumah bagi gerakan perubahan ke arah yang lebih baik. Prinsip terbuka, kolaboratif, ramah lingkungan dan keberlanjutan akan diterapkan sebagai semangat dasar yang tercermin dalam ideologi dan teknis kegiatan. Khusus untuk JMR 2014 ini, tema umum yang diambil adalah kebebasan berekspresi; kemandirian komunitas; ekonomi dan kesejahteraan; dan pengurangan risiko bencana. Keempatnya akan terbagi dalam tiga kategori pembahasan, yaitu advokasi kebijakan, literasi media dan inovasi teknologi. Tujuan Kegiatan

• Memertemukan banyak pihak dan pelaku yang terkait dengan kegiatan pengelolaan jaringan informasi rakyat sebagai bagian dari pembangunan jaringan kerja bersama

• Mengampanyekan prinsip jaringan informasi berbasis komunitas, seperti inklusivitas dan partisipatif, untuk kerja penguatan masyarakat sipil serta proses perumusan kebijakan publik

• Membangun kesadaran pentingnya pengelolaan informasi yang transparan sebagai dasar penerapan tata kelola pemerintahan yang bersih

• Memperkuat jaringan antardesa untuk menjawab tantangan UU Desa dalam menerapkan sistem informasi desa dan pengelolaan anggaran.

Bentuk Kegiatan Pada dasarnya JMR adalah sebuah gelaran kolaboratif komunitas, pegiat, peminat media rakyat, dan pemangku kebijakan dalam bentuk seminar, lokakarya, pelatihan, pameran, pemutaran film, dan pertunjukan seni. Untuk penyelenggaraan ketiganya tahun ini, ragam acara yang direncanakan adalah:

• Diskusi dan lokakarya Diskusi dan lokakarya akan diselenggarakan di ruang-ruang Gedung JNM lantai 1. Jadwalnya dapat dilihat pada tabel di bawah

• Pemutaran film dan diskusi Penayangan film dan diskusi akan dilakukan di salah satu ruang di dalam Gedung JNM Lantai 1 pagi-sore hari dan juga panggung terbuka di malam hari.

• Pertunjukan Seni Sebuah panggung disediakan sebagai ruang penampilan seni pertunjukan selama gelaran JMR 2014 berlangsung. Khusus hari terakhir (Minggu, 26 Oktober 2014) akan diperuntukkan bagi pertunjukkan seni anak/keluarga.

• Pameran, pasar rakyat dan kuliner Lebih dari 30 stan disediakan bagi organisasi, komunitas, dan kelompok masyarakat yang

P R O P O S A L J A G O N G A N M E D I A R A K Y A T 2 0 1 4

Page 3

ingin mempresentasikan pengalaman dan capaian; untuk membuka "bengkel karya"; penjualan barang tertentu; hingga kuliner dalam pengelolaan media untuk isu/kepentingan yang dikelola kepada publik. Stan tersebut didirikan di dalam dan di sekitar Pendapa Ajiyasa, kompleks JNM.

• Pembagian ruang dan jadwal

Hari, Tanggal Pukul

Ruang Acara Pendapa Ajiyasa Ruang 1 Ruang 2 Ruang 3 Ruang 4 Multimedia Panggung

Kamis, 23 Oktober 2014

09.00 - 13.00

lokakarya/ Diskusi 1

lokakarya/ Diskusi 2

lokakarya/ Diskusi 3

lokakarya/ Diskusi 4

lokakarya/ Diskusi 5

Pemutaran FIlm dan Diskusi 1

Pertunjukan 1

14.00 - 17.00

lokakarya/ Diskusi 6

lokakarya/ Diskusi 7

lokakarya/ Diskusi 8

lokakarya/ Diskusi 9

lokakarya/ Diskusi 10

Pemutaran FIlm dan Diskusi 2

Pertunjukan 2

18.00 - 21.00

lokakarya/ Diskusi 11

Pemutaran FIlm dan Diskusi 3

Pertunjukan 3

Jumat, 24 Oktober 2014

09.00 - 13.00

lokakarya/ Diskusi 12

lokakarya/ Diskusi 13

lokakarya/ Diskusi 14

lokakarya/ Diskusi 15

lokakarya/ Diskusi 16

Pemutaran FIlm dan Diskusi 4

14.00 - 17.00

lokakarya/ Diskusi 17

lokakarya/ Diskusi 18

lokakarya/ Diskusi 19

lokakarya/ Diskusi 20

lokakarya/ Diskusi 21

Pemutaran FIlm dan Diskusi 5

Pertunjukan 5

18.00 - 21.00

lokakarya/ Diskusi 22

Pemutaran FIlm dan Diskusi 6

Pertunjukan 6

Sabtu, 25 Oktober 2014

09.00 - 13.00

Seminar Nasional

14.00 - 17.00

lokakarya/ Diskusi 23

lokakarya/ Diskusi 24

lokakarya/ Diskusi 25

lokakarya/ Diskusi 26

lokakarya/ Diskusi 27

Pemutaran FIlm dan Diskusi 7

Pertunjukan 7

18.00 - 21.00

lokakarya/ Diskusi 28

Pemutaran FIlm dan Diskusi 8

Pertunjukan 8

Minggu, 26 Oktober 2014

09.00 - 13.00

lokakarya/ Diskusi 29

lokakarya/ Diskusi 30

lokakarya/ Diskusi 31

lokakarya/ Diskusi 32

lokakarya/ Diskusi 33

Pemutaran FIlm dan Diskusi 9

Pertunjukan 9

JMR 2014 total akan menggelar 1 seminar nasional, 33 sesi diskusi dan lokakarya, 9 sesi pemutaran film dan diskusi, 9 sesi pertunjukan kesenian di 7 ruang acara di kompleks Jogja National Museum (JNM) Yogyakarta. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat : Kompleks Jogja National Museum (JNM) Jl. Amri Yahya No. 1 Wirobrajan, Yogyakarta 55181 Indonesia Hari, tanggal : Kamis – Minggu, 23 – 26 Oktober 2014 Pukul : 09.00 – 21.00 (Kamis, Jumat, Sabtu) 09.00 – 14.00 (Minggu) Target Berdasarkan data perhelatan sebelumnya, JMR 2014 diperkirakan akan dikunjungi lebih dari 3.500 orang dengan melibatkan lebih dari 35 komunitas/lembaga. Komunitas/lembaga ini terlibat dalam kegiatan JMR baik secara formal sesuai jadwal yang ada maupun dalam

P R O P O S A L J A G O N G A N M E D I A R A K Y A T 2 0 1 4

Page 4

pertemuan-pertemuan informal. Selain itu, sekitar 150 relawan juga akan diundang untuk berpartisipasi dalam pekerjaan besar bersama ini. Mereka semua berasal dari beragam latar belakang, mulai dari media komunitas, pegiat masyarakat sipil, mahasiswa, media arus utama, seniman, pegiat warga, warga biasa hingga para pengambil kebijakan publik yang berasal dari seluruh penjuru tanah air. Bentuk partisipasi Sebagai sebuah ruang untuk berkegiatan bersama, beragam bentuk partisipasi ditawarkan kepada pihak yang berminat berkontribusi. 1. Menjadi pengisi diskusi/lokakarya/pelatihan. Peminat dapat memilih jadwal yang tersedia dan mengadakan diskusi/lokakarya dengan tema pilihan sendiri namun yang disesuaikan tema-tema umum JMR 2014. 2. Mengisi stan a. Pameran Peminat dapat mengisi stan pameran untuk kepentingan kampanye kegiatan lembaga/komunitas; menghasilkan dan memamerkan karya; promosi dan penjualan produk komunitas/lembaga b. Sponsor Peminat dapat menggunakan stan untuk mempromosikan produk komersial yang terkait dengan semangat JMR 2014 3. Seni Tersedia panggung dan alternatif "ruang" yang terbuka bagi siapa saja (individu, kelompok atau komunitas) yang ingin berekspresi dalam bentuk seni pertunjukkan, visual (street art, sablon dsb), musik, sastra, teater dsb. 4. Kuliner Sepuluh stan kuliner disediakan bagi individu, komunitas dan pelaku usaha mikro lainnya yang berminat memasarkan produknya berupa makanan siap santap 5. Lomba Aneka lomba diadakan dalam masa pra maupun selama kegiatan, antara lain: a. Twitter (teks, pict) b. Hackathon c. MK160 (liputan acara) d. Kartu pos untuk dia e. Blog f. Stand Up Komedi bertema antikorupsi Dalam keseluruhan bentuk partisipasi tersebut, yang dapat disediakan panitia adalah promosi kegiatan bersama; fasilitas ruang, notulis, makanan ringan dan minum untuk diskusi/seminar/lokakarya/pelatihan; panggung beserta tata suara sederhana untuk pertunjukan dan stan tak berbayar untuk kuliner komunitas dan pameran; serta dokumentasi kegiatan secara umum. Panitia Penyelenggara Kegiatan ini diselenggarakan oleh Combine Resource Institution bekerja sama dengan sejumlah organisasi dan komunitas yang aktif di ranah media rakyat. Sebuah tim kerja kepanitiaan dibentuk untuk mengkoordinasikan proses persiapan dan pelaksanaan acara JMR

P R O P O S A L J A G O N G A N M E D I A R A K Y A T 2 0 1 4

Page 5

2014. Tim ini terdiri atas kepanitiaan inti dari Combine dan kepanitiaan bersama dengan organisasi atau komunitas mitra penyelenggara. Tim panitia inti penyelenggara JMR 2014 adalah sebagai berikut: Penanggung jawab : Akhmad Muharam Koordinator Pelaksana : Muhamad Amrun Divisi Kerja (Nama koordinator ditulis pada urutan terdepan): Sekretaris : Yustina Yuliani, Maryani Administrasi & Keuangan : Mary T. Prestiningsih, Anton Hadiyanto Acara : Elanto Wijoyono, Aris Harianto, M. Afandi Seminar Nasional : Hernindya Wisnu Adjie Relawan : Ferdhi Fachrudin Putra, Fatchur Rahman Pemasaran : Duala Oktoriani, Badrudin Konsumsi dan akomodasi : Ulfah Hanani, Rosa Rosanti Artistik : Ichwan Harmanto, Irman Ariadi Media & Dokumentasi : Idha Saraswati, Andrew Dananjaya, Imung Yuniardi, Bagus T. Nugroho, Kadon Rizka Himawan Logistik : Totok Hartanto, Zani Noviansyah, Gandung Triono, Arif Fatchul Huda, Isnu Suntoro Tim inti kepanitiaan ini akan bekerja sebagai bagian dari tim panitia bersama penyelenggara JMR 2014. Kontak dan Informasi Sekretariat Jagongan Media Rakyat (JMR) 2014 Alamat : Combine Resource Institution Jl. K.H. Ali Maksum No. 183 Pelemsewu, Panggungharjo, Sewon, Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta 55188 Indonesia Telepon : 0274 – 7498 131 Faksimili : 0274 – 411 123 e-mail : [email protected] Twitter : @combineri Facebook : Combine RI Website CRI : http://combine.or.id Website Acara : http://jmr2014.combine.or.id (JMR 2014) http://jmr2012.combine.or.id (JMR 2012) http://jmr2010.combine.or.id (JMR 2010)

P R O P O S A L J A G O N G A N M E D I A R A K Y A T 2 0 1 4

Page 6

Jagongan Media Rakyat Dalam Angka

Jagongan Media Rakyat (JMR) 2010

Gelaran JMR pertama kali digelar pada tahun 2010 bertempat di Kompleks Jogja National Museum pada 22 – 25 Juli 2010. Sebanyak 36 sesi diskusi dan lokakarya, 4 sesi pemutaran video, 9 sesi pertunjukan seni, dan 1 seminar nasional. Sebanyak lebih dari 800 orang hadir sebagai peserta diskusi dan lokakarya. Sebanyak 200 orang hadir sebagai peserta seminar nasional. Tidak kurang dari 2500 pengunjung lainnya hadir setiap hari untuk menyaksikan 35 stand pameran dan pentas seni yang berlangsung selama 4 hari kegiatan. Peserta datang dari beragam daerah di Indonesia yang tergabung dalam jaringan pewarta warga dan pegiat organisasi masyarakat sipil/komunitas. Beberapa pegiat dan pemerhati media komunitas yang berpartisipasi antara lain Onno W. Purbo, Hendro Sangkoyo, Merlyna Lim, Shita Laksmi. Informasi lebih lengkap dapat dibaca di website JMR 2010 (http://jmr2010.combine.or.id).

P R O P O S A L J A G O N G A N M E D I A R A K Y A T 2 0 1 4

Page 7

Jagongan Media Rakyat (JMR) 2012

Kali kedua gelaran JMR diadakan di kompleks kampus Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “Akademi Pembangunan Masyarakat Desa (APMD)” di Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan oleh panitia bersama, meliputi COMBINE Resource Institution, STPMD “APMD”, ICT Watch (Jakarta), Jogja Update, Joglo Abang, dan Komunitas Blogger Bengawan (Surakarta). JMR 2012 diselenggarakan pada 23 – 25 Februari 2012 mencakup 1 seminar nasional, 36 lokakarya, 10 dialog, 5 sesi penayangan video, 40 stand pameran, dan 6 sesi pentas seni. Pegiat media rakyat dari berbagai daerah di Indonesia kembali hadir dalam rangkaian acara JMR 2012 ini. Para pegiat di bidang informasi yang terlibat antara lain Yanuar Nugroho, Donny BU, Farid Gaban, Nukman Lutfi, Sisca Doviana dan Ucu Agustin. Informasi lebih lengkap dapat dibaca di website JMR 2012 (http://jmr2012.combine.or.id).